Evalua Unjuk Kerja ... (Sriawan, dkk)
I
EVALUASI UNJUK KERJA KANAL PENGA TUR DAYAPADA PENGOPERASIAN REAKTOR
I TERAS 78 RSG-GASSriawan, Purwadi, Nanang Sunarya, Endang Supriatna
ABSTRAK I
EVALUASI UNJUK KERJA KANAL PENGATUR DAYA PADA PENGOPERASIAN REAKTORTERAS 78 RSG-GAS. Pengendalian operasi reaktor RSG-GAS digunakan suatu kanal pengatur daya. Kanalpengatur daya berfungsi untuk mertentukan dan mempertahankan tingkat daya yang diijinkan selama reaktorberoperasi. Agar daya reaktor dapat dipertahankan pada tingkat daya yang diinginkan, maka kanal dayadilengkapi suatu sistem kendali dehgan kalang tertutup yang terhubung dengan salah satu penggerak batangkendali. Dengan adanya sistem ke'ndali dengan kalang tertutup maka perubahan reaktivitas yang terjadi di
dalam teras reaktor selama reaktori beroperasi akan dikompensasi oleh batang kendali pengatur. Pengaturandaya reaktor dapat dilakukan secara otomatis. Untuk mengetahui laju kenaikan daya reaktor apakah telahsesuai dengan penunjukan kanal-kanal pengukur daya yang lainnya, maka perlu dilakukan evaluasi agarkecepatan perubahan daya yang tefjadi akibat penaikan daya reaktor tidak menyimpang dengan penunjukankanal-kanal daya yang lain. Dari hasil pengamatan, pengukuran, dan penghitungan terhadap laju kecepatanperubahan daya pada kanal pengatJr daya temyata diperoleh nilai yang relatifsama dengan penampilan padakanal-kanal yang lain. Dengan diperoleh penampilan nilai yang sarna, maka kanal pengatur daya telah dapatmenunjukkan pengukuran yang se~uai dengan yang diharapkan sehingga reaktor dapat dioperasikan denganselamat dan aman. I
Kata kunci: pengatur, pengamatanl, pengukuran.I
ABSTRACT I
EVALUATION OF PERFORMANCE OF POWER REGULATOR CHANNEL AT THE 78TH RSG-GAS
OPERA TION CYCLE. Power regulator channel is used to control the RSG-GAS operation by means ofdetermining and maintaining permitted power level during reactor operation . In order to the power levelcan be maintained of the desired power level. the channel of power regulation is equipped by a closed loopwhich is connected to one control rod drive. With the closed loop control system with the reactivity changesoccurring within the reactor core during reactor operation will be compensated by control rods regulator.Reactor power settings can be done automatically. To determine wheather the rate of increase in powerreactor have been in accordance with the appointment power measuring channels the other, it needs to beevaluated in order to speed changes that occur as a result raising the reactor power is not distorted by theappointment of the channel of the other power. From the observation, measurement. and calculation ofvelocity rate of change of power at the power regulator channel was the same relatively values obtained withappearances on other channels. With the appearance obtained the same value, then the regulator chann~.lcan shows the appropriate measurements as deceided and the reactor can be operated in a safe and secureconditions.
Keyword: regulator, observation, measurement.
PENDAHULUAN
Pengoperasian reaktor Teras 78 yangberlangsung pada tanggal 23 Maret 2012 dilakukanpenaikan daya reaktor dari daya 0 menuju ke daya15 MW sesuai Instruksi Operasi Nomor: 10.78/01B/2012 dan Persiapan Operasi Nomor:RSG.OR.02.02.42. 10/002/20 12.1) Selama pengoperasian reaktor dilakukan pengamatan terhadapunjuk kerja kanal pengatur daya yang terpasang diRuang Kendali Utama (RKU). Selain dilakukanpengamatan kanal pengatur daya, dilakukan jugapengamatan terhadap penunjukan kecepatanperubahan daya yang ditampilkan pada kanal start-
92
up dan kanal jangkauan menengah. Hasilpengamatan digunakan oleh operator reaktor sebagaiacuan untuk pengendalian daya reaktor, apakahpenampilan daya reaktor telah sesuai dengan kondisibatas operasi yang diharapkan. Kondisi batas operasiyang diharapkan antara lain adalah kondisi dimanaunjuk kerja kanal pengatur daya tidak menyimpangdari nilai batas yang telah ditentukan.
Pada tulisan ini akan dibahas tentangbagaimana unjuk ke~ja kanal pengatur daya padapengoperasian reaktor selama dilakukan perubahandaya reaktor dari daya 0 menuju daya 15 MW Teras78 RSG-GAS. Apabila batas-batas operasi selalu
Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan Aplikasi Reaktor Nuklir
PRSG Tahun 2012
tidak dilampaui, maka pengoperasian reaktor dapalberlangsung dengan selamat dan aman.
DASAR TEORI
Pemantauan teras reaktor pada saat operasidilakukan dengan cara pengukuran kerapatan tluksneutron pad a tingkat start-up, tingkat menengah,tingkat daya, juga pada saat penurunan daya, danpad a kondisi teras reaktor subkritis. Sinyal-sinyalyang dihasilkan oleh sistem pengukuran tluks netronproporsional dengan daya reaktor, baik pad ajangkauan start-up, jangkauan menengah, maupunjangkauan daya. Selain itu sinyal yang berkaitandengan laju perubahan daya reaktor. yaitu periodareaktor untuk jangkauan start-up dan menengah, dankesetimbangan beban pada jangkauan daya beke,:ianormal. Sinyal-sinyal yang dikirim diperlukansebagai besaran input oleh sistem proteksi reaktor.Jangkauan pengukuran yang dapat dicapai olehsistem pengukuran rapat fluks neutron tersebutmencapai 10 dekade. Sistem pengukuran memilikidaerah tindihan 2 dekade, antara: jangkauan startup, jangkauan menengah. dan jangkauan daya.2)
Ketiga daerah pengukuran (start-up,menengah, dan daya) dirancang secara redundansiuntuk tujuan keselamatan. Sistem pengukuran initerdiri dari 2 kanal pengukuran jangkauan start-updan menengah yang terletak secara terpisah. danem pat kanal pengukuran jangkauan daya.
Kanal jangkauan start-up terdiri dari 2 kanalpengukuran redundan:.lK TO I CX811 (redundan I).dan JKTO I CX821 (redundan 2). Kanal pengukurantersebut meliputi hampir 6 sid 7 dekade dayareaktor.
Dua kanal logaritmik redundansi disediakanuntuk pengukuran rapat tluks neutron jangkauanmenengah. terdiri dari: .lKT02 CX811 (redundan I).dan JKT02 CX821 (redundan 2). Kanal tersebutmencakup pengukuran hingga 7 dekade.
Rapat tluks neutron dalam jangkauan dayadiukur dengan menggunakan kanal linier. Empatkana I beredundansi yang disediakan adalah: JKT03CX811 (redundan I), JKT03 CX821 (redundan 2).JKT03 CX831 (redundan 3) . .lKT03 CX841(tambahan untuk penentuan beban tidak seimbang).Setiap kanal mencakup dua dekade tertinggi daripada jangkauan pengukuran daya reaktor. Detektoryang digunakan adalah kamaI' ionisasiterkompensasi berlapis Boron.
Pengosongan dan pengisian air pada tabungberkas akan mengubah rapat tluks neutron padakamaI' pengukuran di tempat yang berdekatandengan tabung berkas dan dapat mengakibatkanpemadaman reaktor melalui sistem pengawasanbeban tak berimbang. Untuk mengoperasikanreaktor pada tingkat daya pada kondisi tabung
93
ISBN 978·979-17109-7-8
berkas kosong atau berisi air diperlukan pengesetankanal pengukuran rapat tluks neutron yang sesuai.Hal ini untuk menjamin agar tidak te,:iadipemadaman reaktor pada saat pengosonganlpengisian air darilke tabung berkas pad a saat reaktorberoperasi pada daya tinggi.
Laju dosis-y pada sistem pendingin primerdiukur dengan kanal pengukuran redundansi 3, yangtediri dari: JACOI CR811 (redundan I), JACOICR821 (redundan 2), JACO I CR83!. Titikpengukuran laju dosis-y: pada sistem pendinginprimer, yang terletak di daerah antara kolam reaktordan tangki tunda di bawah pipa pendingin primer.Sebagai sensor digunakan Detektor Kamal' lonisasiy. Jangkauan pengukuran kanal pengukuran dayareaktor adalah 0 sid 160%.
Pemadaman reaktor terjadi bi la: <pN 16-corr.~ maks.
Selain itu, sinyal <pN 16-corr. diperlukan sebagaisinyal input dari rangkaian penghitung hargabatas am bang positif. Rangkaian penghitung rapattluks neutron terkoreksi N-16 mengatur sinyalrapat tluks neutron secara kontinyu dengan lajudosis-y N-16. Sinyal laju dosis-y N-16 ialahsinyal yang teliti untuk menentukan daya reaktor,walaupun terdapat waktu tunda yang relatif lama.Rapat tluks neutron bereaksi secara cepat pad adaya reaktor, tetapi hubungan antara dayareaktor dan rapat tluks neutron bergantung pad aparameter yang berbeda.
Tujuan rangkaian penghitung beban takseimbang (unbalance-load) adalah untukmenyulut pemadaman reaktor jika salah satu dariempat detektor tluks neutron (iangkauan daya)menyimpang lebih dari harga rerata rapat tluksneutron yang diijinkan. Keempat sensor inikemudian menjadi masukan logika pada rangkaianbeban tak seimbang yang mempunyai logika 2 dari3. Pemadaman reaktor juga tel:jadi karena sinyallaiu dosis-y N-16 di sistem primer melebihi hargayang diijinkan. Reaktor akan merespon pemadaman(scram) apabila:"J
• Rapat tluks pada jangkauan menengah terlalutinggi (I dari 2) dan tanpa izin melalui take overoleh operator.
• Tidak dilakukan take over ke pengoperasian
tingkat daya ( ¢ > 3%). dalam hal jangkauan
mcncngah perioda yang terlalu kecil ( I dari 2).
• Rapat tluks neutron terkoreksi N-16 dalam kanaljangkauan daya terlalu tinggi (2 dari 3).
• Transien positif pada rapat tluks neutron
terkoreksi N-16 terlalu tinggi (+ 6¢ ;::maks) . 26t
dari 3.
• Sinyal pengukuran beban tak berimbang
melebihi harga batas (Sa= ~ maks), 2 dari 3.
• Transien rapat tluks neutron negatif terJalu tinggi6<1>
- - ~ maks, 2 dari 3.61
• Laju dosis- r (Dr) sistem pendingin primer
melebihi harga batas (Dr~ maks), 2 dari 3.
• Harga batas laju aliran massa di dalam sistempeildingin primer kurang dari harga yang
diijinkan (m:O; min), 2 dari 3.
• Suhu pada keluaran sistem penukar panas
melebihi harga batas (T ~ maks), 2 dari 3.
• Ketinggian permukaan air kolam reaktor kurang
dari yang diijinkan (h:o; min), 2 dari 3.
• Katup isolasi primer tidak menutup, 4 x 2 dari 3.• Pelepasan aktivitas dalam sistem ventilasi kolam
reaktor melebihi harga batas (A ~ maks), 2 dari3.
Pengaturan daya reaktorPembangkitan daya reaktor diatur dengan
cara menggerakkan 8 batang kendali di dalamteras reaktor. Batang-batang kendali tersebutdidistribusi dan ditempatkan di posisi tertentu didalam teras. Sistem penggerak batang kendali
94
Evah/CIsl UI7Jllk Kel]a ...(Sriawal7, dkk)
mengemudikan 7 batang kendali Bank dan 1batang kendali pengatur. Batang-batang kendali tersebut diberi kode dengan lOAD1sid lOAD8.
Operasi reaktor dapat diatur baik secaramanual maupun otomatis. Pengaturan secaraotomatis, dilakukan dengan adanya sebuah kanalpengatur daya reaktor yang memiliki jangkauanlebar (.JKTD4). Kanal pengatur daya ini mampumenampilkan daya sejak tingkat daya yang sangatrendah hingga daya maksimum dan dilengkapidengan saklar 7 posisi, lihat Gambar I.
Untuk pengendalian secara manual pad aprinsipnya adalah mengatur kedudukan batangbatang kendali untuk mencapai suatu daya tertentudengan cara menekan tombol up dan down. Apabilate~iadi perubahan tingkat daya, maka operator harusmenyesuaikan kembali agar tingkat daya sesuaidengan yang ditentukan. Ketinggian batang kendalidiatur secara merata sehingga akan diperoleh tlukspanas di dalam teras yang relatif merata juga.Pengaturan dan pengendalian reaktor dilakukan oleh
operator reaktor dari meja kendal i pengatur CW AD 1di RKU. Status batang kendali ditampilkan olehindikator di atas meja pengatur. Pada saat SistemProteksi Reaktor (SPR) menghasilkan sinyalpaneung, sistem akan memutus eatu daya ke magnetpemegang dan seeara eepat menjatuhbebaskanbatang kendal i. Adapun blok diagram sistem kalangtertutup adaiah seperti terlihat pada Gambar 2.
Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan Aplikasi Reaktor Nuklir
PRSG Tahun 2012
GambaI' I. Unjuk kerja kanaljangkau lebaI' (JKT04)(kanal pengatur daya)
ISBN 978-979-17109-7-8
DAYAPERMINTAAN
PENGUAT SINYALRALAT
PENGOPERASIAN
Gambar 2. Diagram kalang tertutup
Prinsip kerja diagram kalang tertutup adalah sebagaiberikut:
Sinyal daya permintaan akan dibandingkan dengantarardaya yang terukur pada untai detektor neutron.Apabila ada perbedaan sinyal yang terukur padatarar daya dengan daya yang diminta. akandiperkual. Penguat terse but akhirnya mengontrolmekanisme batang kendali untuk merubah posisi
95
batang pengatur ke suatu arah yang melawan ralattersebul.
Pengendalian otomatis tidak terlepas daripengendalian secara manual. maksudnya adalahsecara manual reaktor dioperasikan dan setelah dayamendekati daya yang dikehendaki barulah kemudianpengendalian dipindah (switch) ke pengendalian
otomatis. Pengendalian otomatis hanyalah untuk
mempertahankan suatu jangkauan daya reaktor saja.
TATA KERJA
Memenuhi kondisi awal pengoperasian reaktorRSG-GAS sebagai berikut:3)
• Sistem pendingin primer dan sekunder dalamkondisi operasi. -
• Sistem puritikasi KBEO I kondisi operasi.• Sistem pendingin dan puritikasi kolam FAKOI
kondisi operasi.
• Heater warm water layer pada sistem KBE02operasi normal.
• Level air kolam JAAO] > ] 2,25 m.
• Stop gate dalam kondisi tertutup.• Reactivity meter kondisi operasi.• FFD kondisi normal.
• Meter-meter JKT 01. JKT 02. JKT 03. JKT 04.dan JRF 10 kondisi norma!.
• Persiapan Sarana Operasi telah dilakukan dantersedia.
• Instruksi Operasi telah tersedia.
Setelah ha-ha I tersebut dipenuhi dilakukanstart-up reaktor menuju kritis bebas sumber. dengancara menaikkan posisi batang kendali secarabertahap dengan memperhatikan parameter operasi.Setelah dicapai kondisi kritis bebas sumber, dayareaktor dipertahankan selama 10 menit kemudiandaya reaktor dinaikkan secara bertahap menuju 2MW, 5 MW, 10 MW, dan ]5 MW. Pada setiaptingkat daya dilakukan pencatatan seluruh dataparameter operasi, antal'a lain tingkat daya rcaktordan waktu yang diperlukan untuk mencarJai dayatertentu. Kecepatan perubahan day a yang terjadipad a kanal .IKT04 dapat dihitung denganmenggunakan kalkulator. Hasil yang diperoleh daripengamatan dan pcnghitungan keccpaatan day a padaJKT04 dibandingkan dengan keeepatan perubahandaya yang tertampil pada .IKTOI dan .IKT02.Apabila nilai kecepatan perubahan daya adalah samamaka nilai itu adalah yang diinginkan. Apabila nilaiyang diperoleh tidak sarna ini berarti perlu dilakukanpengkajian selanjutnya agar dapat diyakinkan bahwanilai besaran tersebut seharusnya sarna.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil pengamatan unjuk kerja kanal pengaturdaya reaktor pada penaikan daya 15 M W Teras 78RSG-GAS tanggal 23 Maret 2012 disajikan padalampiran I.Pembahasan unjuk kerja kanal pengatur daya reaktorpad a makalah ini berdasarkan pad a data operasi
96
Eva/liaSI Unjllk Kerja ...(Srimvan. dkk)
reaktor RSG-GAS siklus operasi No. 78 sebagaiberikut:
Sebelum dilakukan start-up reaktor dilakukanpengamatan nilai-nilai parameter operasi, yaitupenampilan meter-meter daya, posisi batang kendali,clan yang lainnya. Pada kondisi ini jumlah neutronyang terdeteksi pada kana I start-up masihmengindikasikan besarnya sum bel' neutron yangakan mengawali reaksi tisi apabila batang kendaliditarik keluar teras. Perioda reaktor masih
menunjukkan nilai 00 • dan kecepatan perubahandaya menunjukkan nilai nol ini mengindikasikantidak te,:iadi perubahan jumlah neutron di dalamteras reaktor. Demikian juga pada kanal jangkauanmenengah mengindikasikan tidak ada perubahanjumlah neutron, dan penunjukan pad a jangkauandaya menunjukkan nilai no!.
Start-lip reaktor di lakukan dengan caramenaikkan posisi batang kendali dengan nilaireaktivitas yang diberikan pada teras reaktor < ] 0cent. Ketika batang kendali mencapai posisi 289mm, unjuk kerja kanal staN-up dan kanal jangkauanrnenengah mulai ada peningkatan jumlah neutron,akan tetapi pada kanal jangkauan daya masih tetapno!.
Setelah mencapai kondisi kritis bebas sum bel'dan diberikan reaktivitas sebesar 10 cent. dilakukan
pengamatan dan pengukuran kecepatan perubahandaya pada kanal start-up, kanal jangkauanmenengah, dan kanal jangkauan daya yang hasilnyaseperti terlihat pada Lampiran I. Dari Lampiran ]dapat diketahui bahwa dengan diberikan nilaireaktivitas sebesar 10 cent maka daya reaktor naikdan waktu dicapainya perubahan daya dari 20%menjadi 40% adalah 110 detik. Dari data ini makakeccpatan perubahan daya pad a kanal pengatur dayadapat dihitung. yaitu: 100% I 110 detik = 0.909 % Idctik.
Setelah mencapai kondisi kritis dengan daya 2M W. kemudian diberikan reaktivitas sebesar 7.5
cent. dan dilakukan pengamatan dan pengukurankecepatan perubahan daya pada kanal start-up. kanaljangkauan menengah. dan kanal jangkauan dayayang hasilnya seperti terlihat pada Lampiran I. DariLampiran 1 dapat diketahui bahwa dengan diberikannilai reaktivitas sebesar 7,5 cent maka daya reaktornaik dan waktu dicapainya perubahan daya dari 20%menjadi 40% adalah ] 2] detik. Dari data ini makakecepatan perubahan daya pada kanal pengatur dayadapilt dihitung. yaitu: 100% / 121 detik = 0,826 % /detik.
Setelah mencapai kondisi kritis dengan daya 5M W. kemudian diberikan reaktivitas sebesar 7 cent.
dan dilakukan pengamatan dan pengukurankecepatan perubahan daya pada kanal start-up. kanaljangkauan menengah. dan kanal jangkauan dayayang hasilnya seperti terlihat pad a Lampiran I. Dari
Prosiding Seminar Nasional Teknologi dan Aplikasi Reaktor NuklirPRSG Tahun 2012
Lampiran 1 dapat diketahui bahwa dengan diberikannilai reaktivitas sebesar 7 cent maka daya reaktornaik dan waktu dicapainya perubahan daya dari 20%menjadi 40% adalah 137 detik. Dari data ini makakecepatan perubahan day a pada kanal pengatur dayadapat dihitung, yaitu: 100% / 137 detik = 0,73 % /detik.
Setelah mencapai kondisi kritis dengan daya 10MW, kemudian diberikan reaktivitas sebesar 5 cent,dan dilakukan pengamatan dan pengukurankecepatan perubahan daya pada kanal start-up, kanaljangkauan menengah, dan kanal jangkauan dayayang hasilnya seperti terlihat pada Lampiran 1. DariLampiran J dapat diketahui bahwa dengan diberikannilai reaktivitas sebesar 5 cent maka daya reaktornaik dan waktu dicapainya perubahan daya dari 20%menjadi 30% adalah 35 dctik. Dari data ini makakecepatan perubahan day a pada kanal pengatur dayadapat dihitung, yaitu: 50% / 35 detik = 1,429 %/detik. Setelah reaktor kritis pad a daya 15 MWkemudian daya reaktor dipertahankan sesuaiInstruksi Operasi.
Selama operasi reaktor berlangsung, baik sejakreaktor start-lip hingga mencapai tingkat daya yangdikehendaki operator reaktor selalu mengamatiunj uk kerja kanal-kanal pengukur day a reaktor.Pengamatan yang dilakukan antara lain terhadappenampilan indikator daya baik pad a tingkat startliP, menengah, maupun tingkat daya. Selain itupengamatan dilakukan juga pad a kanal pengaturdaya (JKT04 OXOOI). Kanal pengatur daya akanmengindikasikan seberapa jauh kondisi reaktordioperasikan. Pad a saat dilakukan perubahan dayareaktor dari tingkat daya rendah menuju ke tingkatlebih tinggi sesuai yang dikehendaki, operatormemberikan . reaktivitas positip terhadap terasrcaktor sehingga daya reaktor melaju naik secaracksponensial. Pad a kondisi ini operator mengamatitingkat perubahan daya dari day a teltentu ke tingkatdaya yang diinginkan sehingga waktu perubahandaya diketahui. Oari data operasi dan pengamatan.serta perhitungan diperoleh nilai yang ditunjukkanpada Tabel 1 (lihat Lampiran I). Dari Tabel J
diketahui bahwa setelah mencapai kondisi kritisbebas sumber dan diberikan reaktivitas sebesar 10
cent, maka daya reaktor naik dan waktu dicapainyaperubahan daya dari 20% menjadi 40% adalah 110detik. Setelah dilakukan perhitungan diketahuibahwa kecepatan perubahan daya pada kanalpengatur daya adalah sebesar 0.909 % / detik. Nilaiini kemudian dibandingkan dengan nilai yangditampilkan pada kanal start-up dan kanalmenengah, dimana kanal start-lip menunjukkan nilai0,9 % / detik, dan kanal menengah menunjukkan
97
ISBN 978-979-17109-7-8
nilai 1% /detik. Penampilan yang relatif sarnadengan hasil pengukuran tersebut mengindikasikanbahwa pengoperasian reaktor telah berlangsungdengan normal. Selain itu, setelah mencapai kondisikritis dengan daya 2 MW dan diberikan reaktivitassebesar 7.5 cent maka daya reaktor naik dan waktudicapainya perubahan daya dari 20% menjadi 40%adalah J 21 detik. Oari data ini maka kecepatanperubahan daya pada kanal pengatur day a setelahdihitung diperoleh nilai sebesar 0,826 % / detik,sedangkan penunjukan pada kanal start-up dan kanalmenengah juga relatifsama yaitu sebesar 0,8 dan I.Perbedaan penunjukkan yang sangat kecil tersebutkemungkinan adanya kesalahan pembacaan meteryang terpasang. Pada kondisi kritis dengan daya 5MW, kemudian diberikan reaktivitas sebesar 7 cent.maka daya reaktor naik dan waktu dicapainyaperubahan daya dari 20% menjadi 40% adalah 137detik dan setelah dilakukan perhitungan diperolehnilai sebesar 0,73 % / detik. Demikian juga padakondisi kritis dengan daya 10 MW, kemudiandiberikan reaktivitas sebesar 5 cent maka waktu
dicapainya perubahan daya dari 20% menjadi 30%adalah 35 detik dan setelah dilakukan perhitungandiperoleh nilai sebesar 1,429 % /detik. Hasilperhitungan yang realatif sama dengan penampilankanal-kanal pengukur daya telah mengindikasikanbahwa pengoperasian reaktor dapat terkendalidengan selamat dan aman.
KESIMPULAN
I. Dengan diperoleh hasil pengamatan. pengukuran.dan perhitungan kecepatan perubahan Jaya padakanal pengatur daya relati r sarna dengan kanalpengukur daya. maka pcngoperasian Teras 78akan berlangsung dengan selamat dan aman.
2. Agar diperoleh hasil pengamatan, pengukuran.dan perhitungan lebih teliti. sebaiknyapembucaan pengukuran dilakukun pada dayarendah karena laju perubahan daya lebih mudahterbaca dan dalam jangkauan tingkat daya yanglebih luas.
ACUAN:
I. ANONIM, "Buku Induk Operasi Reaktor RSGGAS No. 282. Revisi 5. Jakarta. Th 2012.
2. ANONlM. "Laporan Analisis KeselamatanRSG-GAS" Revisi 10. Jakarta. Th 20 IO.
3. ANON IM, "Prosedur Pelaksanaan OperasiRSG-GAS" No. Ident: RSG.OR.01.02.42.10. Revisi 03. Jakarta. Th 20 1O.
toco
Lampiran 1. Hasil pengamatan unjuk kerja kanal pengatur daya pada penaikan daya 15 MW Teras 78 RSG-GAS tanggal 23 Maret 2012.
ReaktivitasPerubahan day aWaktu
IKecepatan perubahan Kecepatan perubahanKecepatan perubahan
yang
(% )terukurdaya pad a JKTOIday a pada JKT02day a dariKondisi reaktor
diberikan ( second)(%/s)( %/s )pengamatan/pengukuran( Cent)
darike Red. IRed. 2Red. 1Red.2 JKT04
( %/s )Kritis bebas sumber.I
JKT04: 2.5 x 10-8A102040 1100,90,91I 0.909
Kritis 2 MW. JKT04: 0.7 x 10-5 A7,52040 12\0.80,8I1 0,826
Kritis 5 MW. JKT04: 1.7 x 10-5 A72040 1"70,70.71,81.8 0.73-'.
Kritis 10 MW.
IJKT04: 3.4 x \ 0-5 A
52030 351,41.422 1.429Kritis 15 MW. JKT04: 0.53 x 10-4 A
0-- ----- -
:31
g.tS;:;
c::
~.>;.
~'"
-:::"tJ..,tS""-"
~~