ii
EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITASPUBLIK PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM
(PDAM) KABUPATEN TAKALAR
SKRIPSI
Oleh
MUH. YUSRI HUSAIN
NIM 105730498514
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAHMAKASSAR
2020
ii
EVALUASI AUDIT KINERJA TERHADAP AKUNTABILITASPUBLIK PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM
(PDAM) KABUPATEN TAKALAR
SKRIPSI
Oleh
MUH. YUSRI HUSAIN
NIM 10573 04985 14
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna MemperolehGelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas Muhamamdiyah Makassar
PROGRAM STUDI AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSARMAKASSAR
2020
iii
PERSEMBAHAN
Dengan segala puji dan syukur kepada ALLAH Subhanahu wata’ala, karenahanya izin dan karunianya maka skripsi ini dapat selesai, serta salam dan
sholawat kepada jungjungan Nabiullah, Rasulullah Muhammadshallallahualaihi wassalam yang telah berjuang mengorbangkan harta, jiwadan nyawanya untuk kita sebagai umat, sehingga kita berjalan di atas bumi
ini dengan nyaman aman dan bahagia, dan atas dukungan do’a dari orang –orang tercinta, akhirnya skripsi ini dapat terangpungkan dengan baik dan
tepat pada waktunya.
MOTTO HIDUP
Tidak ada kesuksesan melainkan dengan pertolongan ALLAH (Q.S Huud: 88)
“MAN JADDA WA JADA”
Siapa bersungguh sungguh pasti berhasil
“MAN SHABARA ZHAFIRA”
Siapa yang bersabar pasti beruntung
“MAN SARA ALA DARBI WASHALAH”
Siapa yang menapaki jalannya akan sampai ketujuan
“Setiap hembusan nafas yang diberikan ALLAH padamu bukan hanyaberkah, tapi juga tanggung jawab”
ix
ABSTRAK
MUH YUSRI HUSAIN, Tahun 2020 Evaluasi Audit Kinerja Terhadap AkuntabilitasPublik PDAM Kabupaten Takalar, Skripsi Program Studi Akuntansi FakultasEkonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing OlehPembimbing I Hj.Ruliaty dan Pembimbing II Ismail Badollahi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Evaluasi Audit Kinerja TerhadapAkuntbilitas Publik PDAM Kabupaten Takalar 2016 sampai dengan tahun 2019.Jenispenelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian studi kasus denganpendekatan dekskriktif dan kualitatif. Data yang diolah adalah ringkasan hasil AuditKinerja PDAM Kabupaten Takalar tahun 2016 sampai dengan 2019 yang didapatkandari laporan tahunan PDAM takalar. Teknik menganalisis data yang digunakandalam penelitian ini adalah menganalisis produksi air PDAM dan pelayanan kepadamasyarakat Kabupaten Takalar. Sedangkan teknik Analisis data yang digunakandalam penelitian ini adalah model Analisis interaktif yaitu, Reduksi, Sajian data,Penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil pengumpulan data kinerja PDAMKabupaten Takalar bawa tingkat ketepatan sasaran program pelaksanaannya perluuntuk dilakukan peninjauan dengan baik namun kinerja PDAM tersebut telahberjalan efektif dalam pelayanan dan produksi ditahun 2016 sampai dengan 2019.
Kata Kunci : Evaluasi Audit Kinerja, PDAM Kabupaten Takalar.
x
ABSTRACT
MUH YUSRI HUSAIN, 2019 Evaluation Make An Audit Of Performance To PublicAkuntabilitas of company of Area Drinking Water ( PDAM) Sub-Province ofTakalar,Thesis Faculty Of Economics and Business Department Of AccountingMuhammadiyah University of Makassar . Guided by Supervisor I Dr.Hj.Ruliaty.M.Mand Advisor II Dr. Ismail Badollahi,S.E,M.Si.Ak.Ca.Csp.
This study aims to Research aim to to know Evaluation Make An Audit OfPerformance To Public Akuntabilitas of company of Area Drinking Water ( PDAM)Sub-Province of Takalar 2016 until2019. Type of Research used in this research iscase study research withqualitative and descriptive approach. The data processed issummary result of Audit Performance company of Area Drinking Water( PDAM) Sub-Province of Takalar year 2016 to 2019 obtained from annual report company of AreaDrinking Water ( PDAM) Takalar. The research data techniques used in research isto analyse production irrigate company of Area Drinking Water ( PDAM) and serviceto Sub-Province society of Takalar. While the data analysis techniques used inresearch is to Analysis data model Analysisinteraktif that is, Discount, Source ofdata, Withdrawal of conclusion. Based on the data collection of performancecompany of Area Drinking Water ( PDAM) Sub-Province of Takalar that storey;levelaccuracy of its execution program target need to be [done/conducted] by sightingbetter but performance company of Area Drinking Water ( PDAM) have walkedeffective in year production and service 2016 up to 2019
Keyword : Evaluation Make an audit of Performance, company of Area DrinkingWater ( PDAM) Sub-Province of Takalar.
vii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SubhanahuWata’ala atas segala rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepadahamba-Nya. Shalawat dan salam tak lupa penulis kirimkan kepadaRasulullah Shalallahualaihiwasallam beserta para keluarga, sahabat danpara pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada ternilai manakala penulisanskripsi yang berjudul “Evaluasi Audit Kinerja Terhadap Akuntabilitas PublikPDAM Kabupaten Takalar”.
Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalammenyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas Muhammadiyah Makassar
Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terimah kasihkepada kedua orang tua penulis bapak Alm.HusainPanggeleng dan ibuSt.Bungaliah yang senantiasa memberi harapan, semangat, perhatian, kasihsayang dan doa tulus tak pamrih. Dan saudara-saudaraku tercinta yangsenantiasa mendukung dan memberikan semangat hingga akhir studi ini.Dan seluruh keluarga besar atas segala pengorbanan, dukungan, dan doarestu yang telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu.Semoga apa yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dancahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujudtanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pulapenghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikandengan hormat kepada :
1. Bapak Dr. H Abd Rahim, S.E.,MM., Rektor UniversitasMuhammadiyah Makassar.
2. Bapak Ismail Rasulong, S.E.,MM, Dekan Fakultas EkonomiUniversitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Dr. Ismail Badollahi, S.E., M.Si. Ak. CA. CSP, selakuketua Program studi Akuntansi Universitas MuhammadiyahMakassar.
viii
4. Ibu Dr. Hj. Ruliaty, M.M. selaku Pembimbing I yang senantiasameluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis,sehingga Skripsi selesai dengan baik.
5. Bapak Dr. Ismail Badollahi , S.E., M.Si. Ak. CA. CSP., selakupembimbing II yang telah berkenan membantu selama dalampenyusunan skripsi hingga ujian skripsi.
6. Bapak/Ibu dan asisten dosen Fakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas Muhammadiyah Makassar yang tak kenal telahbanyak menuangkan ilmunya kepada penulis selama mengikutikuliah.
7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan BisnisUniversitas Muhammadiyah Makassar
8. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis ProgramStudi Akuntansi Angkatan 2014 yang selalu belajar bersamayang tidak sedikit bantuanya dan dorongan dalam aktivitas studipenulis.
9. Terimah kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa saya tulissatu persatu yang telah memberikan semangat, kesabaran,motivasi dan dukungannya sehingga penulis dapatmerangpungkan penulisan skripsi ini.
Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa
Skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan oleh karna itu,kepada semua pihak utamanya para pembaca yang budiman,
penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritikannya demikesempurnaan skripsi ini.
Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaatbagi semua pihak utamanya kepada Almamater Kampus BiruUniversitas Muhammadiyah Makassar.
Billahi fiiSabilil Haq, FastabikulKhairat, Wassalamu’alaikumWarahmatullahi Wabarakatuh.
xi
DAFTAR ISI
SAMPUL .................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL …………………………………………………………….... ii
HALAMAN MOTTO …………………………………………………. ............... iii
HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ………. ............................................................ v
HALAMAN PERNYATAAN …………………………………………………. .... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................. vii
ABSTRAK ……………………………………………...................................... ix
ABSTRACK ……………………………………………………………………… x
DAFTAR ISI ............................................................................................... xi
DAFTARA GAMBAR …………………………………………………............... xiii
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………… xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.......................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................. 6
C. Tujuan Penelitian .................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian .................................................................. 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori ..................................................................... 8
B. Kerangka Berfikir................................................................... 27
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian ................................................................... 30
B. Jenis Penelitian ..................................................................... 30
xii
C. Sumber Data ......................................................................... 31
D. Sampling ............................................................................... 32
E. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 32
F. Validitas Data ........................................................................ 33
G. Teknik Analisis Data.............................................................. 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil penelitian ..................................................................... 36
B. Sistem dan Prosedur Audit PDAM kabupaten Takalar.......... 52
C. Akuntabilitas Publik pada Perusahaan Air Minum PDAM Kab.
Takalar .................................................................................. 55
D. Audit Kinerja Pada Perusahaan Air Minum (PDAM) Kab.Takalar56
E. Pembahasan ......................................................................... 57
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................... 62
B. Saran..................................................................................... 63
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
Gambar 1.1. Kerangka Berpikir 29
Gambar 1.2. Struktur Organisasi 42
Gambar 1.3. Flowchart 54
1
BAB I
PENDAHULAUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan yang
dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya
pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan
peraturan Undang-undang Pelayanan Publik (secara resmi bernama
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik) adalah
undang-undang yang mengatur tentang prinsip-prinsip pemerintahan yang
baik yang merupakan efektifitas fungsi-fungsi pemerintahan itu sendiri.
Pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintahan atau korporasi
yang efektif dapat memperkuat demokrasi dan hak asasi manusia,
mempromosikan kemakmuran ekonomi, kohesi sosial, mengurangi
kemiskinan, meningkatkan perlindungan lingkungan, bijak dalam
pemanfaatan sumber daya alam, memperdalam kepercayaan pada
pemerintahan dan administrasi publik.
Negara berkewajiban melayani setiap warga negara dan penduduk
untuk memenuhi hak dan kebutuhan dasarnya dalam kerangka pelayanan
publik yang merupakan amanat Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, membangun kepercayaan masyarakat atas
pelayanan publik yang dilakukan penyelenggara pelayanan publik merupakan
kegiatan yang harus dilakukan seiring dengan harapan dan tuntutan seluruh
warga negara dan penduduk tentang peningkatan pelayanan publik, sebagai
upaya untuk mempertegas hak dan kewajiban setiap warga negara dan
penduduk serta terwujudnya tanggung jawab negara dan korporasi dalam
1
2
penyelenggaraan pelayanan publik, diperlukan norma hukum yang memberi
pengaturan secara jelas, sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas dan
menjamin penyediaan pelayanan publik sesuai dengan asas-asas umum
pemerintahan dan korporasi yang baik serta untuk memberi perlindungan
bagi setiap warga negara dan penduduk dari penyalahgunaan wewenang di
dalam penyelenggaraan pelayanan publik.
Penyelenggara pelayanan publik adalah unit kerja pada instansi
pemerintah yang secara langsung memberikan pelayanan kepada penerima
pelayanan publik (masyarakat).
Hakekat pelayanan publik adalah pemberian pelayanan prima kepada
masyarakat yang merupakan perwujudan kewajiban aparatur pemerintah
sebagai abdi masyarakat.Pelayanan prima merupakan terjemahan dari istilah
“Excellent Service” yang berarti pelayanan yang sangat baik atau pelayanan
terbaik.
Menurut Ivancevich, Lorenzi, Skiner dan Crosby (Ratminto dan Atik
Septi Winarsih, 2010: 2) ”Pelayanan adalah produk-produk yang kasat ,atau
(tidak dapat di raba) yang melibatkan usaha-usaha manusia dan
menggunakan peralatan. Pelayanan Publik disimpulkan sebagai pemberian
pelayanan (melayani) yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan
publik (pemerintah) sebagai upaya untuk pemenuhan kebutuhan dan
keperluan penerima pelayanan atau masyarakat maupun pelaksana
ketentuan peraturan perundang-undang yang mempunyai kepentingan pada
organisasi tersebut sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah
ditetapkan. Kebutuhan dalam hal ini bukanlah kebutuhan secara individual
akan tetapi berbagai kebutuhan yang sesungguhnya diharapkan masyarakat.
3
Penyelenggaraan pelayanan publik yang dilaksanakan oleh aparatur
pemerintah dalam berbagai sektor pelayanan, terutama sektor publik yang
menyangkut pemenuhan hak-hak sipil dan kebutuhan dasar masyarakat,
kinerjanya masih belum seperti yang diharapkan. Adanya tuntutan terhadap
pelayanan publik yang memuaskan menyebabkan kinerja organisasi publik
mendapat sorotan dari masyarakat baik melalui media massa maupun
lembaga swadaya masyarakat. Hal inilah yang mendorong instansi-instansi
pemerintah untuk memperbaiki selalu kinerja organisasi untuk memberikan
pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.
Seperti yang telah diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945
bahwa dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat, negara wajib
melayani setiap warga negara dan penduduk dalam memenuhi kebutuhan
dasarnya. Begitu juga kebutuhan manusia akan air bersih sebagai yang
sangat vital untuk hidup manusia. Meskipun pada dasarnya air tersebut
termasuk dalam kategori benda bebas, dalam arti untuk memperoleh air tidak
memerlukan banyak pengorbanan, tetapi kadang harus melewati jasa
pelayanan dari PDAM.
PDAM merupakan Badan Usaha Milik Daerah yang masuk dalam
kategori penyelenggara pelayanan yang bersifat profit dengan tugasnya
memberikan pelayanan air bersih kepada warga masyarakat pada suatu
daerah. PDAM sebagai salah satu instansi pemerintah yang berbentuk
BUMD memiliki jenis pelayanan yang termasuk dalam kelompok pelayanan
barang yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk/jenis barang
dalam hal ini adalah penyediaan air bersih.
4
Sebagai sebuah organisasi, PDAM memiliki tujuan, visi, misi.Tujuan
adalah unsur mutlak yang harus dimilki oleh organisasi. Tujuan itu sendiri
tidak akan tercapai tanpa ada usaha-usaha yang mengarah pada pencapaian
tujuan. Sehingga untuk melihat berhasil/tidaknya suatu organisasi, dapat
diketahui dari sejauh mana tujuan organisasi itu telah tercapai sesuai dengan
rencana semula. Selain itu, sebagai instansi pemerintahan yang bertanggung
jawab untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, maka untuk melihat
sejauh mana kualitas PDAM dapat dilihat dari proses kinerjanya dalam
kegiatan penyedian air bersih.
Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Takalar (PDAM Takalar)
sebagai salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang mengemban
tugas dan kewajiban untuk mengelola air minum bagi kepentingan
masyarakat/pelanggan tidak luput dihadapkan pada tuntutan untuk
senantiasa mampu memberikan pelayanan yang unggul dalam upaya
meningkatkan kepuasan para pelanggan. Dalam hubungannya dengan jasa
pelayanan, tentunya perusahaan daerah tersebut harus berhati-hati dalam
memberikan pelayanan terhadap pelanggan agar tercipta kepuasan.
Kegiatan utama PDAM kabupaten Takalar sebagai penyedia air
bersih harus dilaksanakan karena PDAM satu-satunya perusahan daerah
yang diberi kewenangan oleh pemerintah untuk mengupayakan pemenuhan
kebutuhan air bersih bagi masyarakat.Dalam melaksanakan pelayanan air
bersih, PDAM Kabupaten Takalar membentuk cabang-cabang di wilayah
kerja agar mampu memberikan penyediaan air bersih secara maksimal
kepada penduduk atau masyarakat.
5
Permasalahan utama yang dihadapi oleh Kabupaten Takalar
menyangkut produksi dan distribusi air bersih. Kondisi geografis Kabupaten
Takalar yang kering dan berbukit-bukit mempengaruhi kualitas air tanah yang
ada di wilayah ini. Kualitas air yang kurang mengakibatkan tidak semua
penduduk dari total semua jumlah penduduk yang ada di kabupaten Takalar
mendapatkan pelayanan air bersih dari PDAM. Disamping itu kondisi
geografis yang berbukit menyebabkan pelayanan air bersih yang
dilaksanakan oleh PDAM tidak merata.
Selain menghadapi permasalahan utama yang menyangkut produksi
dan distribusi air bersih tersebut, PDAM juga menghadapi masalah-masalah
yang bersifat administratif antara lain adalah pendaftaran pelanggan baru
yang masih harus antri di dalam menunggu pelayanan pemasangannya.
Dengan demikian sebagai perusahaan pemerintah daerah, PDAM
selain bertugas untuk menyelenggarakan sebagian dari tugas dan wewenang
pemerintah daerah yakni menyediakan pelayanan dasar dan pelayanan
umum, harus dapat memberikan kontribusinya bagi daerah yang
bersangkutan dalam menghasilkan Pendapatan Asli Daerah. Menurut
peraturan tersebut dapat dipahami bahwa PDAM menjalankan fungsi ganda
yaitu selain memiliki fungsi sosial juga memiliki fungsi ekonomi.Fungsi sosial
di sini ialah memberikan jasa dalam kegiatan penyediaan air bersih
sedangkan fungsi ekonominya adalah mencari laba.
Untuk menilai sejauh mana kualitas pelayanan kantor PDAM tersebut
maka dapat dilakukan penilaian terhadap kinerjanya. Selain itu, muncul
berbagai permasalahan baru yang menyangkut pemenuhan kebutuhan air
bersih, menuntut PDAM untuk lebih meningkatkan dan memperbaiki
kinerjanya.
6
Pada dasarnya semua kegiatan kerja yang dilakukan oleh seseorang
ataupun badan hukum baik sektor publik atau sektor privat adalah pelayanan.
Semakin baik kinerja PDAM maka semakin baik pula pelayanan yang
diberikan sehingga akan mendapatkan hasil akhir yang memuaskan bagi
masyarakat. Melalui penelitian ini diharapkan nantinya akan memperoleh
gambaran mengenai kinerja Perusahaan Daerah Air minum (PDAM) Takalar
dalam kegiatan penyediaan air bersih bagi masyarakat.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka penulis
memilih judul “Evaluasi Audit Kinerja Terhadap Akuntabilitas Publik
Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Takalar”.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa
permasalahan yaitu: Bagaimana Evaluasi Audit Kinerja Terhadap
Akuntabilitas Publik di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten
Takalar?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari peneliti ini antara lain: Untuk Mengetahui
Evaluasi Audit Kinerja Terhadap Akuntabilitas Publik di Perusahaan Daerah
Air Minum (PDAM) Kabupaten Takalar
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang bisa diambil dari penelitian ini adalah :
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan
masukan bagi perkembangan ilmu manajemen publik khususnya
mengenai kinerja.
7
b. Memberikan evaluasi yang cermat terhadap sistem informasi kinerja.
c. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi bagi peneliti yang
lainnya.
d. Untuk membantu meningkatkan sistem pelayanan pada perguruan
tinggi Universitas Muhammadiyah Makassar.
2. Manfaat Praktis
a. Untuk memberikan informasi kepada pihak-pihak yang
berkepentingan mengenai distribusi air bersih yang dilakukan oleh
PDAM Kabupaten Takalar.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak
sebagai bahan pemikiran untuk memperbaiki dan
pengembangan.kinerja dalam rangka meningkatkan kualitas kepada
masyarakat.
c. Untuk memenuhi persyaratan dalam mencapai gelar sarjana S-1 pada
jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
8
BAB Il
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Kinerja
Menurut (Sedarmayanti 2011: 260) mengungkapkan bahwa :
“Kinerja merupakan terjemahan dari performance yang berarti Hasil kerja
seorang pekerja, sebuah proses manajemen atau suatu organisasi secara
keseluruhan, dimana hasil kerja tersebut harus dapat ditunjukkan buktinya
secara konkrit dan dapat diukur (dibandingkan dengan standar yang telah
ditentukan).”
“Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan
suatu kegiatan/program/kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan,
misi, dan visi organisasi” (Depdiknas, 2012: 34). Kinerja menurut (Anwar
Prabu Mangkunegara 2009: 67).
“Kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”.
Anwar Prabu mengemukakan “kinerja (prestasi kerja) adalah hasil
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
melaksanakan tugasnya seusai dengan tanggung jawab yang di berikan
kepadanya.
Kinerja atau performansi kerja merupakan suatu bentuk kesuksesan
seseorang untuk mencapai peran atau target tertentu yang berasal dari
perbuatannya sendiri. Menurut Miner dinyatakan bahwa dimensi kinerja
8
9
adalah ukuran dan penilaian dari perilaku yang aktual di tempat kerja,
dimensi kinerja tersebut mencakup :
a. Quality of Output, kinerja dinyatakan baik apabila kualitas output yang
dihasilkan lebih baik atau paling tidak sama dengan target yang telah
ditentukan.
b. Quantity of Output, kinerja juga diukur dari jumlah output yang
dihasilkan. Seseorang individu dinyatakan mempunyai kinerja yang baik
apabila jumlah/kuantitas output yang dicapai dapat melebihi atau paling
tidak sama dengan target yang telah ditentukan dengan tidak
mengabaikan kualitas output tersebut.
Time at Work, dimensi waktu juga menjadi pertimbangan di dalam
mengukur kinerja seseorang. Dengan tidak mengabaikan kualitas dan
kuantitas output yang harus dicapai, seorang individu dinilai mempunyai
kinerja yang baik apabila individu dapat menyelesaikan pekerjaan. ”Kinerja
adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang
pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya” secara tepat waktu( Anwar Prabu Mangkunegara
2009:67).
Menurut (Wibowo2010 : 7) mengemukakan bahwa : “Kinerja adalah
tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut.”
Gilbert (1977), yang dikutip Soekidjo Notoatmodjo (2009:124)
mengemukakan bahwa : “Kinerja adalah apa yang dapat dikerjakan oleh
seseorang sesuai dengan tugas dan fungsinya.”
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat dikemukakan bahwa
kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai oleh seorang pegawai sesuai
10
dengan standar dan kriteria yang telah ditetapkan dalam kurun waktu
tertentu.
2. Indikator Kinerja
Untuk menilai kinerja organisasi ini tentu saja diperlukan indikator-
indikator untuk mengukurnya secara jelas.Sebagai pedoman, dalam menilai
kinerja organisasi harus dikembalikan pada tujuan atau alasan dibentuknya
sebuah organisasi.Misalnya, untuk sebuah organisasi privat/swasta yang
bertujuan untuk menghasilkan keuntungan dan atau barang, maka ukuran
kinerjanya adalah seberapa besar organisasi tersebut mampu memproduksi
barang untuk menghasilkan keuntungan bagi organisasi.
Anwar Prabu Mangkunegara (2011:75) dimensi dan indikator kinerja
adalah sebagai berikut :
1) Kualitas
Kualitas kerja adalah seberapa baik seorang karyawan
mengerjakan apa yang seharusnya dikerjakan.
2) Kuantitas
Kuantitas kerja adalah seberapa lama seorang pegawai bekerja
dalam satu harinya.Kuantitas kerja ini dapat dilihat dari kecepatan
kerja setiap pegawai itu masing-masing.
3) Tanggung Jawab
Tanggung jawab terhadap pekerjaan adalah kesadaran akan
kewajiban karyawan untuk melaksanakan pekerjaan yang diberikan
perusahaan.
11
4) Kerjasama
Pegawai mampu bekerja sama dengan rekan kerjanya dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh organisasi atau instansi.
5) Inisiatif
Pegawai mempunyai kemampuan dalam mengerjakan tugas dan
mempunyai inisiatif.
Indikator kinerja yang dimaksud oleh LAN-RI dalam Pasolong
(2013:177) adalah ukuran kualitatif atau kuantitatif yang menggambarkan
tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang menggambarkan
tingkat pencapaian suatu sasaran atau suatu tujuan yang telah ditetapkan
dengan mempertimbangkan indikator masukan (input), keluaran
(outputs), hasil (outcomes), manfaat (benefits), dan dampak (impacts).
Indikator masukan (inputs) adalah segala sesuatu yang
dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan untuk
menghasilkan keluaran. Indikator ini dapat berupa dana, sumber daya
manusia, informasi, dan kebijakan atau peraturan perundang-undangan.
Indikator keluaran (outputs) adalah sesuatu yang dicapai dari suatu
kegiatan yang dapat berupa fisik dan atau non fisik.
Indikator hasil (outcomes) adalah segala sesuatu yang
mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka menengah
(efek langsung). Indikator manfaat (benefits) adalah sesuatu yang terkait
dengan tujuan akhir dari pelaksanaan kegiatan. Indikator dampak
(impacts) adalah pengaruh yang ditimbulkan baik positif maupun negatif
pada setiap tingkatan indikator berdasarkan asumsi yang ditetapkan.
Dwiyanto (dalam Pasolong2013:178) menjelaskan beberapa
indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik, yaitu:
12
1).Produktivitas
yaitu tidak hanya mengukur tingkat efisiensi, tetapi juga mengukur
efektifitas pelayanan. Produktivitas pada umumnya dipahami sebagai
ratio antara input dengan output.
2).Kualitas Layanan
yaitu banyak pandangan negatif yang terbentuk mengenai
organisasi publik yang muncul karena ketidakpuasan publik terhadap
kualitas. Dengan demikian menurut Dwiyanto kepuasan masyarakat
terhadap layanan dapat dijadikan indikator kinerja birokrasi publik.
3). Responsivitas
yaitu kemampuan birokrasi untuk mengenali kebutuhan
masyarakat, menyusun agenda dan prioritas pelayanan, dan
mengembangkan program-program pelayanan publik sesuai dengan
kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Responsivitas dimaksudkan sebagai
salah satu indikator kinerja karena responsivitas secara langsung
menggambarkan kemampuan birokrasi publik dalam menjalankan misi
dan tujuannya, terutama untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
4).Responsibilitas
yaitu menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan birokrasi publik
itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip administrasi yang benar
dengan kebijakan birokrasi, baik yang eksplisit maupun implisit.
5).Akuntabilitas
yaitu menunjuk seberapa besar kebijakan dan kegiatan birokrasi
publik tunduk pada para pejabat politik yang dipilih oleh rakyat.
13
Efektivitas adalah tercapainya tujuan yang telah ditetapkan, baik
itu dalam bentuk target, sasaran jangka panjang maupun misi
organisasi.Akan tetapi pencapaian tujuan ini harus mengacu pada visi
organisasi.
A. Produktivitas
Produktivitas adalah perbandingan terbaik antara kelurahan dan
masukan Pemerintah Daerah untuk menghasilkan keluaran yang
dibutuhkan oleh masyarakat.
B. Efisiensi
Efisiensi adalah perbandingan terbaik antara keluaran dan
masukan.Idealnya Pemerintah Daerah harus dapat
menyelenggarakan suatu jenis pelayanan tertentu dengan masukan
(biaya dan waktu) yang sesedikit mungkin. Dengan demikian, kinerja
Pemerintah Daerah akan menjadi semakin tinggi apabila tujuan-tujuan
yang telah ditetapkan dapat dicapai dalam waktu yang sesingkat-
singkatnya dan dengan biaya yang semurah-murahnya.
C. Kepuasan
Kepuasan artinya seberapa jauh Pemerintah Daerah dapat
memenuhi kebutuhan karyawan dan masyarakat.
D. Keahlian Keadilan yang merata
Keahlian Keadilan yang merata artinya cakupan atau jangkauan
kegiatan pelayanan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah harus
diusahakan seluas mungkin dengan distribusi yang merata dan
diberlakukan secara adil.
Indikator-indikator kinerja yang berorentasi pada hasil meliputi:
14
1) Responsivitas
Yang dimaksud dengan responsivitas adalah kemampuan
perusahan untuk mengenali kebutuhan masyarakat, menyusun
agenda dan prioritas pelayanan, serta mengembangkan program-
program pelayanan sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi
masyarakat. Secara singkat dapat dikatakan bahwa responsivitas ini
mengukur daya tanggap perusahaan terhadap harapan, keinginan
dan aspirasi serta tuntutan customers atau masyarakat.
2) Efektivitas
Adalah ukuran yang menunjukan seberapa besar tingkat
kesesuaian antara penyelenggara pemerintah dengan hukum atau
peraturan dan prosedur yang telah ditetapkan.
3) Akuntabilitas
Adalah ukuran yang menunjukan seberapa besar tingkat
kesesuian antara penyelenggara pemerintah dengan ukuran-ukuran
eksternal yang ada di masyarakat dan dimiliki oleh stakeholders,
seperti nilai dan norma yang berkembang dalam masyarakat.
4) Keadaptasian
Adalah ukuran yang menunjukan daya tanggap organisasi
terhadap tuntutan perubahan yang terjadi di lingkungan.
5) Kelangsungan hidup
Artinya seberapa jauh Pemerintah Daerah atau progam pelayanan
dapat menunjukan kemampuan untuk terus berkembang dan
bertahan hidup dalam berkompetisi dengan daerah atau progam lain.
15
6) Keterbukaan/transparansi
Keterbukaan atau transparansi adalah prosedur/tata cara
penyelenggaraan permerintah dan hal-hal lain yang berkaitan dengan
proses pelayanan umum wajib diinformasikan secara terbuka agar
mudah diketahui dan dipahami oleh masyarakat, baik diminta maupun
tidak diminta.
7) Empati
Adalah perlakuan atau perhatian Pemerintah Daerah terhadap isu-
isu yang sedang berkembang dalam masyarakat.
Berikut ini dijelaskan mengenai batas-batas terhadap indikator yang
telah dipilih sebagai tolak ukur keberhasilan, yaitu sebagai berikut:
a. Efektivitas
Menurut (Ravianto 2014:11), pengertian efektivitas adalah
seberapa baik pekerjaan yang dilakukan, sejauh mana orang
menghasilkan keluaran sesuai dengan yang diharapkan. Artinya,
apabila suatu pekerjaan dapat diselesaikan sesuai dengan
perencanaan, baik dalam waktu, biaya, maupun mutunya, maka dapat
dikatakan efektif.
Sedangkan Menurut (Gibson Bungkaes 2013:46), pengertian
efektivitas adalah penilaian yang dibuat sehubungan dengan prestasi
individu, kelompok, dan organisasi. Semakin dekat prestasi mereka
terhadap prestasi yang diharapkan (standar), maka mereka dinilai
semakin efektif.
Suatu kegiatan atau aktivitas dapat dikatakan efektif bila
memenuhi beberapa kriteria tertentu.Efektivitas sangat berhubungan
dengan terlaksananya semua tugas pokok, tercapainya tujuan,
16
ketepatan waktu, serta adanya usaha atau partisipasi aktif dari
pelaksana tugas tersebut.
Secara umum, beberapa tolak ukur atau kriteria efektivitas adalah
sebagai berikut:
1. Efektivitas keseluruhan, yaitu sejauh mana seseorang atau organisasi
melaksanakan seluruh tugas pokoknya.
2. Produktivitas, yaitu kuantitas produk atau jasa pokok yang dihasilkan
seseorang, kelompok, atau organisasi.
3. Efisiensi, yaitu ukuran keberhasilan suatu kegiatan yang dinilai
berdasarkan besarnya sumber daya yang digunakan untuk mencapai
hasil yang diinginkan.
4. Laba, yaitu keuntungan atas penanaman modal yang dipakai untuk
menjalankan suatu kegiatan.
5. Pertumbuhan, yaitu Suatu perbandingan antara keadaan organisasi
sekarang dengan keadaan masa sebelumnya (tenaga kerja, fasilitas,
harga, penjualan, laba, modal, market share, dan lainnya).
6. Stabilitas, yaitu pemeliharaan struktur, fungsi, dan sumber daya
sepanjang waktu, khususnya dalam masa-masa sulit.
7. Semangat kerja, yaitu kecenderungan seseorang berusaha lebih keras
mencapai tujuan organisasi, misalnya perasaan terikat, kebersamaan
tujuan, dan perasaan memiliki.
8. Kepuasan kerja, yaitu timbal-balik atau kompensasi positif yang
dirasakan seseorang atas peranannya dalam organisasi.
9. Penerimaan tujuan organisasi, yaitu diterimanya tujuan-tujuan
organisasi oleh setiap individu dan unit-unit di dalam suatu organisasi.
17
10. Keterpaduan, yaitu adanya komunikasi dan kerjasama yang baik antar
anggota organisasi dalam mengkoordinasikan usaha kerja mereka.
11. Keluwesan adaptasi, yaitu kemampuan individu atau organisasi untuk
menyesuaikan diri terhadap perubahan.
12. Penilaian pihak luar, yaitu penilaian terhadap individu atau organisasi
dari pihak-pihak lain di suatu lingkungan yang berhubungan dengan
individu atau organisasi tersebut.
Adapun aspek-aspek efektivitas yang ingin dicapai dalam suatu
kegiatan. Mengacu pada pengertian efektivitas di atas, berikut adalah
beberapa aspek tersebut:
1. Aspek Peraturan/ Ketentuan
Peraturan dibuat untuk menjaga kelangsungan suatu kegiatan
berjalan sesuai dengan rencana.Peraturan atau ketentuan merupakan
sesuatu yang harus dilaksanakan agar suatu kegiatan dianggap sudah
berjalan secara efektif.
2. Aspek Fungsi/ Tugas
Individu atau organisasi dapat dianggap efektif jika dapat melakukan
tugas dan fungsinya dengan baik sesuai dengan ketentuan.Oleh karena
itu, setiap individu dalam organisasi harus mengetahui tugas dan
fungsinya sehingga dapat melaksanakannya.
3. Aspek Rencana/ Program
Suatu kegiatan dapat dinilai efektif jika memiliki suatu rencana yang
akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai. Tanpa
adanya rencana atau program, maka tujuan tidak mungkin dapat tercapai.
18
4. Aspek Tujuan/ Kondisi Ideal
Yang dimaksud dengan kondisi ideal atau tujuan adalah target yang
ingin dicapai dari suatu kegiatan dengan berorientasi pada hasil dan
proses yang direncanakan.
Kelangsungan hidup, merupakan kriteria yang mengacu pada
tanggung jawab organisasi/perusahaan dalam memperbesar kapasitas
dan potensinya untuk berkembang.Dari beberapa definisi mengenai
konsep efektivitas di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa
efektivitas merupakan indikator kinerja yang menunjukan sejauh mana
keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran, baik
jangka pendek maupun jangka panjang sesuai dengan visi yang telah
ditetapkan.
Dalam penelitian ini indikator dari efektivitas PDAM dilihat dari
sejauh mana keberhasilan PDAM dalam upaya mencapai tujuannya
khususnya dalam kegiatan penyedian air bersih bagi masyarakat.
b. Responsivitas
Responsivitas adalah kemampuan provider untuk mengenali
kebutuhan masyarakat, menyusun agenda dan prioritas pelayanan, serta
mengembangkan program-program pelayanan sesuai dengan kebutuhan
dan aspirasi masyarakat.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa Responsivitas ini mengukur
daya tanggap provider terhadap harapan, keinginan dan aspirasi serta
tuntunan costumers (Ratminto&Winarsih, 2018: 180-181).
19
Ada beberapa indikator-indikator responsivitas meliputi :
a) Merespon setiap pelanggan/pemohon yang ingin mendapatkan
pelayanan. Dari hal ini mencakup sikap dan komunikasi yang baik
dari para penyedia layanan.
b) Petugas/aparatur melakukan pelayanan dengan cepat. Pelayanan
dengan cepat ini berkaitan dengan cekatan dan sukarela penyedia
layanan dalam menjawab pertanyaan dan memenuhi permintaan
pelanggan.
c) Petugas/aparatur melakukan pelayanan dengan tepat. Yaitu
pelayanan yang diberikan sesuai dengan keinginan masyarakat
sehingga tidak ada yang merasa dirugikan atas pelayanan yang
didapatkan.
d) Petugas/aparatur melakukan pelayanan dengan cermat. Dalam
arti penyediaan layanan harus selalu fokus dan sungguh-sungguh
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
e) Petugas/aparatur melakukan pelayanan dengan waktu yang tepat.
Berarti pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat dapat
diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan sehingga dapat
memberikan kepastian pelayanan kepada masyarakat.
f) Semua keluhan pelanggan direspon oleh petugas. Berarti setiap
penyediaan pelayanan harus menyediakan akses kepada
masyarakat untuk dapat menyampaikan keluhan dan
mendapatkan solusi dari keluhan tersebut. Menurut (Ziethaml, dkk
dalam Hardiansyah, 2011: 46).
20
Untuk dapat mengenali apa yang menjadi tuntutan, keinginan, dan
harapan masyarakat, maka sebuah organisasi dituntut untuk mengerti
kondisi masyarakat, karena dengan mengerti dan memahami kondisi
masyarakat tersebut dapat menjadi pertimbangan untuk menghasilkan
sebuah produk (hasil) baik berupa barang maupun jasa yang dapat
memenuhi kebutuhan masyarakat.
Demikian halnya dengan PDAM, keberhasilan dalam upaya
mencapai tujuan khususnya penyediaan air bersih juga ditentukan oleh
keselarasan antara pelayanan yang diberikan dengan harapan dan
keinginan masyarakat.
Dari uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa responsivitas
menggambarkan kemampuan PDAM Kabupaten Takalar dalam
melaksanakan kinerjanya untuk mengatasi, menanggapi, dan memenuhi
kebutuhan, keluhan, serta tuntutan dari masyarakat mengenai air bersih.
c. Akuntabilitas
Akuntabilitas merupakan dasar semua proses pemerintahan dan
efektivitas proses ini tergantung pada bagaimana mereka yang berkuasa
menjelaskan cara mereka melaksanakan tanggung jawab, baik secara
konstitusional maupun hukum.
Akuntabilitas merupakan syarat dasar untuk mencegah
penyalagunaan kekuasaan dan untuk memastikan bahwa kekuasaan
diarahkan untuk mencapai tujuan nasional yang lebih luas dengan
tingkatan efisiensi, efektivitas, kejujuran, dan kebijaksanaan tertinggi.
Akuntabilitas publik merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban
atas segala bentuk aktivitas yang dilakukan oleh seorang pemegang
21
amanah terhadap orang atau bentuk yang meminta pertanggungjawaban
tersebut Akuntabilitas ini dilakukan sebagai bentuk transparansi dari pada
kegiatan operasional suatu perusahaan.
Menurut Mahmudi (2010: 23) adalah kewajiban agen (pemerintah)
untuk mengelolah sumber daya, melaporkan, dan mengungkapkan
segala aktivitas dan kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan sumber
daya publik kepada pemberi mandat (principal).
Menurut (Indra Bastian 2010:385) “Akuntabilitas publik adalah
kewajiban untuk menyampaikan pertanggungjawaban atau untuk
menjawab, menerangkan kinerja, dan tindakan seseorang atau badan
hukum dan pimpinan kolektif atau organisasi kepada pihak yang memiliki
hak atau berkewenangan untuk meminta keterangan atau
pertanggungjawaban.”
Sedangkan pengertian akuntabilitas publik menurut (Mardiasmo
2013:18) “Akuntabilitas publik adalah kewajiban pemegang amanah
(agent) untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan,
melaporkan, dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang
menjadi tanggung jawabnya kepada pihak pemberi amanah (principal)
yang memiliki hak dan kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban
tersebut. Dalam melakukan akuntabilitas publik, organisasi sektor publik
berkewajiban memberikan informasi sebagai bentuk pemenuhan hak-hak
publik.
Hak-hak publik itu antara lain:
1) Hak untuk tahu (right to know),
2) Hak untuk diberi informasi (right to be informed), dan
22
3) Hak untuk didengar aspirasinya (right to be heard and to be
listened to).
Organisasi sektor publik dituntut untuk tidak sekedar melakukan
akuntabilitas vertikal (vertical accountability), yaitu pelaporan kepada
atasan, akan tetapi juga melakukan akuntabilitas horizontal (horizontal
accountability), yaitu pelaporan kepada masyarakat luas.”.
Akuntabilitas publik merupakan kewajiban pejabat publik untuk
memberi penjelasan, keterangan, dan jawaban baik diminta atau tidak
kepada publik apa yang telah, sedang dan yang akan dilakukan oleh para
pejabat publik. Penjelasan, keterangan, dan jawaban tersebut harus
disampaikan secara terbuka dan transparan kepada publik dengan tujuan
agar masyarakat (publik) menjadi tahu tentang apa yang dilakukan oleh
peyelenggara pemerintah.
Harapan terhadap organisasi sektor publik pada saat ini telah
mengalami perubahan. Masyarakat semakin mengharapkan bahwa
perusahaan sektor publik untuk memiliki fokus terhadap kinerja dari sisi
akuntabilitas keuangan .Membahas masalah tertentu pembentukan tolak
ukur kinerja atau budaya kerja di sektor publik serta melakukan efisiensi
di dalam penggunaan penggunaan dana publik.
Acuan pelayanan yang digunakan oleh organisasi publik juga dapat
menunjukkan tingkat akuntabilitas pemberian pelayanan publik.Acuan
pelayanan yang dianggap paling penting oleh suatu organisasi publik
adalah dapat merefleksikan pola pelayanan yang dipergunakan yaitu pola
pelayanan yang akuntabel yang mengacu pada kepuasan publik sebagai
pengguna jasa.
23
Hal ini berarti apabila perusahaan bidang sektor publik bergerak
ataupun ingin mengalami kemajuan menuju pelayanan yang baik, maka
perlu memperhatikan akuntabilitas, mekanisme pasar serta peningkatan
manajerial kebijaksanaan pada perusahaan mereka.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa akuntabilitas PDAM
Kabupaten Takalar dalam kegiatan penyediaan air bersih merupakan
bentuk pertanggungjawaban PDAM sebagai penyelenggara layanan akan
kebutuhan air bersih kepada seluruh pihak yang memiliki hak dan
wewenang untuk meminta pertanggungjawaban tersebut baik secara
langsung maupun tidak langsung.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi publik
Kinerja bisa juga dikatakan sebagai sebuah hasil (output) dari suatu
proses tertentu yang dilakukan oleh seluruh komponen organisasi terhadap
sumber-sumber tertentu yang digunakan (input). Selanjutnya, kinerja juga
merupakan hasil dari serangkaian proses kegiatan yang dilakukan untuk
mencapai tujuan tertentu organisasi.
Bagi suatu organisasi, kinerja merupakan hasil dari kegiatan kerja
sama diantara anggota atau komponen organisasi dalam rangka
mewujudkan tujuan organisasi.Sederhananya, kinerja merupakan produk dari
kegiatan administrasi, yaitu kegiatan kerjasama untuk mencapai tujuan yang
pengelolaannya biasa disebut sebagai manajemen.
Sebagai produk dari kegiatan organisasi dan manajemen, kinerja
organisasi selain dipengaruhi oleh faktor-faktor input juga sangat dipengaruhi
oleh proses-proses administrasi dan manajemen yang berlangsung. Sebagus
apapun input yang tersedia tidak akan menghasilkan suatu produk kinerja
24
yang diharapkan secara memuaskan, apabila dalam proses administrasi dan
manajemennya tidak bisa berjalan dengan baik. Antara input dan proses
mempunyai keterkaitan yang erat dan sangat menentukan dalam
menghasilkan suatu output kinerja yang sesuai harapan atau tidak.
Mengingat bahwa kinerja organisasi sangat dipengaruhi oleh faktor
input dan proses-proses manajemen dalam organisasi, maka upaya
peningkatan kinerja organisasi juga terkait erat dengan peningkatan kualitas
faktor input dan kualitas proses manajemen dalam organisasi tersebut.
Analisis terhadap kondisi input dan proses-proses administrasi maupun
manajemen dalam organisasi merupakan analisis kondisi internal organisasi.
Selain kondisi internal tersebut kondisi-kondisi eksternal organisasi juga
mempunyai peran yang besar dalam mempengaruhi kinerja organisasi.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja menurut (Kasmir
2016: 65-71) menguraikannya sebagai berikut:
1. Kemampuan dan Keahlian
Merupakan kemampuan atau skill yang dimiliki seseorang dalam
melakukan suatu pekerjaan. Semakin memiliki kemampuan dan keahlian
maka akan dapat menyelesaikan pekerjaannya secara benar, sesuai
dengan yang telah ditetapkan. Artinya karyawan yang memiliki
kemampuan dan keahlian yang lebih baik pula demikian kemampuan dan
keahlian akan mempengaruhi kinerja seseorang.
2. Pengetahuan
Maksudnya adalah pengetahuan tentang pekerjaan. Seseorang
yang memiliki pengetahuan tentang pekerjaan secara baik akan
memberikan hasil pekerjaan yang baik, demikian sebaliknya. Jadi dapat
25
disimpulkan bahwa pengetahuan tentang pekerjaan akan mempengaruhi
kinerja.
3. Rancangan Kerja
Merupakan rancangan pekerjaan yang akan memudahkan dalam
mencapai tujuannya. Artinya jika suatu pekerjaan memiliki rancangan
yang baik, maka akan memudahkan untuk menjalankan pekerjaan
tersebut secara tepat dan benar. Demikian pula sebaliknya, maka dapat
disimpulkan bahwa rancangan pekerjaan akan mempengaruhi kinerja
seseorang.
4. Kepribadian
Yaitu kepribadian seseorang atau karakter yang dimiliki
seseorang.Setiap orang memiliki kepribadian atau karakter yang berbeda
satu dengan yang lainnya. Seseorang yang memiliki kepribadian atau
karakter yang baik akan dapat melakukan pekerjaan secara sunguh-
sunguh penuh tanggung jawab sehingga hasil pekerjaan juga baik.
5. Motivasi Kerja
Motivasi kerja merupakan dorongan bagi seseorang untuk
melakukan pekerjan. Jika karyawan memiliki dorongan yang kuat dari
dalam dirinya atau dorongan dari luar dirinya (misalnya dari pihak
perusahaan), maka karyawan akan terangsang atau terdorong untuk
melakukan pekerjaan dengan baik. Pada akhirnya dorongan atau
rangsangan baik dari dalam maupun dari luar diri seseorang akan
menghasilkan kinerja yang baik.
26
6. Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan perilaku seorang pemimpin dalam
mengatur, mengelola dan memerintah bawahanya untuk mengerjakan
suatu tugas dan tanggung jawab yang diberikannya.
7. Gaya Kepemimpinan
Merupakan gaya atau sikap seorang pemimpin dalam
menghadapi atau memerintah bawahannya.
8. Budaya Organisasi
Merupakan kebiasaan-kebiasaan atau norma-norma yang berlaku
dan memiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan. Kebiasaan-
kebiasaan atau norma-norma ini mengatur hal-hal yang berlaku dan
diterima secara umum serta harus dipatuhi oleh segenap anggota suatu
perusahaan atau organisasi.
9. Kepuasan Kerja
Merupakan perasaan senang atau gembira, atau perasaan suka
seseorang sebelum dan setelah melakukan suatu pekerjaan. Jika
karyawan merasa senang atau gembira atau suka untuk bekerja, maka
hasil pekerjaan akan baik pula.
10. Lingkungan Kerja
Merupakan suasana atau kondisi disekitar lokasi tempat bekerja.
Lingkungan kerja dapat berupa ruangan, layout, sarana dan prasarana
serta hubungan kerja dengan sesama rekan kerja.
11. Loyalitas
Merupakan kesetiaan karyawan untuk tetap bekerja dan membela
perusahaan dimana tempatnya bekerja. Kesetiaan ini ditunjukkan dengan
27
terus bekerja sungguh-sungguh sekalipun perusahaannya dalam kondisi
kurang baik.
12. Komitmen
Merupakan kepatuhan karyawan untuk menjalankan kebijakan
atau peraturan perusahaan dalam bekerja. Komitmen juga dapat diartikan
kepatuhan karyawan kepada janji-janji yang telah dibuatnya. Atau dengan
kata lain komitmen merupakan kepatuhan untuk menjalankan keputusan
yang telah dibuat.
13. Disiplin Kerja
Merupakan usaha karyawan untuk menjalankan aktivitas kerjanya
secara sungguh-sungguh disiplin kerja dalam hal ini dapat berupa waktu,
misalnya masuk kerja selalu tepat waktu. Kemudian disiplin dalam
mengerjakan apa yang diperintahkan kepadanya sesuai dengan perintah
yang harus dikerjakan.karyawan yang disiplin akan mempengaruhi
kinerja.
B. Kerangka Berpikir
Kebutuhan akan air bersih termasuk kebutuhan dalam sektor publik dan
merupakan bagian dari perekonomian nasional yang dikendalikan oleh
pemerintah.
PDAM sendiri sebagai salah satu instansi pemerintah yang berbentuk
BUMD lazimnya memiliki misi untuk memberikan pelayanan publik yang
optimal pada bidang yang langsung berhubungan dengan kesejahteraan
rakyat. Sebagai instansi yang berbentuk BUMD, disamping memilki misi bagi
pelayanan publik, PDAM kadang-kadang diberi tugas sebagai salah satu
28
komponen yang menggerakan perekonomian daerah, memberikan atau
membuka kesempatan kerja, dan sekaligus diharapkan mampu memberikan
kontribusi sebagai salah satu komponen bagi pemasukan kas daerah dari
keuntungan yang diperolehnya.
Namun dalam menjalankan tugas dan fungsinya sering kali PDAM
dihadapkan berbagai permasalahan khususnya dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat dalam kegiatan penyediaan air bersih.
Permasalahan utama yang dihadapi oleh Kabupaten Takalar menyangkut
produksi dan distribusi air bersih.
Masalah yang berkaitan dengan produksi adalah kurangnya kuantitas air
tanah yang dikelola oleh PDAM untuk memenuhi kebutuhan air bersih
kepada seluruh penduduk, sedangkan wilayah Kabupaten Takalar yang
berupa perbukitan menyebabkan distribusi air bersih tidak merata. Hal ini
menimbulkan keluhan-keluhan dari masyarakat yang merasa kurang puas
terhadap pelayanan yang diberikan PDAM dalam kegiatan penyediaan air
bersih.
Untuk melihat sejauh mana pelayanan kantor PDAM dalam kegiatan
penyediaan air bersih tersebut, maka dapat dilakukan penilaian terhadap
kinerja dengan melihat indikasi-indikasi yang berkaitan dengan aktifitas yang
dilakukan oleh PDAM.
Dengan kinerja ini diharapkan mampu menjelaskan apakah PDAM
mampu melaksanakan tugas dan fungsi yang telah dikembangnya secara
optimal didalam memberikan pelayanan masyarakat sebagai pengguna jasa
pelayanan. Keberhasilan kinerja PDAM ini tidak terlepas dari faktor-faktor
yang mempengaruhi dan upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan
29
kinerja PDAM Tirta Dharma tersebut yang akan berimplikasikan pada
kepuasan masyarakat.
Dan upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja PDAM Tirta
Dharma tersebut yang akan diaplikasikan pada kepuasan masyarakat .
untuk lebih memperjelas kerangka pemikiran ini, akan di tulis dalam
bentuk gambar, seperti di bawah ini;
Gambar 1.1
Kerangka berfikir
TUJUAN BISNIS
KINERJA
Efektifitas Interaksi Responsivitas
EVALUASIPENGARUH
PERUBAHAN DARIHASIL AUDIT
AUDITKINERJAPENINGKATAN
BERKELANJUTAN
IMPLEMENTASI DAN PERBAIKANSERTA KEPUASAN MASYARAKAT
TERHADAP PRODUKSI
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kantor PDAM Tirta Dharma Kabupaten Takalar,
dengan pertimbangan bahwa PDAM Tirta Dharma Kabupaten Takalar
merupakan unsur pelaksana pemerintah daerah yang mempunyai
kedudukan, fungsi, dan tugas yang cukup penting dalam kegiatan
penyediaan air bersih bagi masyarakat takalar dan sekitarnya.
B. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan didukung data
kualitatif, dimana peneliti ini berusaha untuk mengungkapkan suatu fakta
atau realita fenomena sosial tertentu sebagaimana adanya dan memberikan
gambaran secara objektif tentang keadaan atau permasalahan yang mungkin
dihadapai
(Sugiono 2011:15) menyimpulkan bahwa metode penelitian kualitatif
adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat post positivisme,
diguanakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai
lawannya experiment) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci,
pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal,
teknik pengumpulan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat
induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari
pada generalisasi.
Dalam penelitian ini, peneliti berusaha mendeskripsikan kinerja yang
dilakukan oleh PDAM Tirta Dharma Kabupaten Takalar dengan
30
31
menggunakan beberapa indikator yaitu efektivitas, responsivitas dan
akuntabilitas dalam menilai kinerja PDAM Tirta Dharma kabupaten
Takalar.Sebagian data yang ada berupa kata-kata, namun disajikan pula data
yang berupa angka.data-data yang terkumpul ini dipaparkan dan dianalisis
sesuai dengan apa yang ditemui di lapangan.
C. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu:
1. Narasumber (Informan)
Jenis sumber data yang berupa manusia dalam penelitian
kualitatif dikenal sebagai informan. Posisi sumber data manusia
(narasumber) sangat penting perannya sebagai individu yang memiliki
informasinya. Peneliti di dalam memilih narasumber harus bisa
memahami posisi dengan beragam peran dan keterlibatannya dengan
kemungkinan akses informasi yang dimilikinya sesuai dengan kebutuhan
penelitian yang dilakukan.
Dalam penelitian ini yang menjadi narasumber (informan) adalah
pihak-pihak yang mengetahui informasi yang dibutuhkan yaitu pegawai
PDAM Tirta Dharma Kabupaten Takalar serta calon pelanggan dan
pelanggan PDAM.
2. Dokumen dan Arsip
Dokumen dan arsip merupakan bahan tertulis yang berkelanjutan
dengan suatu peristiwa atau aktivitas dari PDAM Tirta Dharma Kabupaten
Takalar.
32
D. Sampling
Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah purposive
sampling. Dalam purposive sampling, peneliti cenderung untuk memilih
informan yang dianggap mengetahui informasi dan permasalahan secara
mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang dipercaya.
Pemilihan sampel ini diarahkan pada informan yang dipandang
memilki data yang penting yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti.
Selain itu juga digunakan teknik snowball sampling di mana pemilihan
informasi pada waktu itu lokasi penelitian berdasarkan petunjuk dari informan
sebelumnya, dan seterusnya bergulir sehingga didapatkan data yang lengkap
dan akurat.
Dalam hal ini sampel penelitiannya adalah karyawan PDAM yang
dianggap memiliki informasi yang mendalam mengenai permasalahan yang
dihadapi, yaitu karyawan PDAM di Bidang Umum baik dari tingkat direksi
maupun seksi-seksi.
E. Teknik Pengumpulan Data
Menurut (Sugiyono2013:224) teknik pengumpulan data merupakan
langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari
penelitian adalah mendapatkan data. Adapun beberapa teknik pengumpulan
data sebagai berikut :
1. Teknik Wawancara, Menurut (Esterberg dalam Sugiyono 2013:231)
wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi
dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam
suatu topik tertentu.
33
2. Teknik Pengamatan/Observasi, (Sutrisno Hadi dalam Sugiyono2013:145)
mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang
kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan
psikhologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses
pengamatan dan ingatan.
3. Teknik Dokumentasi, Menurut (Sugiyono 2013:240) dokumen merupakan
catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan,
gambar, atau karya-karya monumental dari seorang. Dokumen yang
berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life
histories), cerita, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk
gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain.
Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat
berupa gambar, patung, film dan lain-lain. Studi dokumen merupakan
pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam
penelitian kualitatif.
4. Triangulasi, dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai
teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai
teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada.
F. Validitas Data
Validitas data digunakan sebagai alat pembuktian bahwa data yang
diperoleh peneliti sesuai dengan apa yang benar-benar terjadi di lapangan,
untuk menguji validitas data maka peneliti menggunakan metode triangulasi,
di mana untuk mendapatkan data tidak hanya diambil dari satu sumber saja
melainkan dari beberapa sumber.
34
Untuk menguji validitas data menggunakan teknik tringulasi data atau
sumber. Triangulasi data adalah teknik memeriksa data yang memanfaatkan
sesuatu yang diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai
pembanding sebagai data tersebut.
Dalam penelitian ini digunakan triangulasi data atau sumber yang mana
peneliti bisa memperoleh informasi dari narasumber (manusia) yang
berbeda-beda posisinya dengan teknik wawancara mendalam, sehingga
informasi dari narasumber yang satu bisa dibandingkan dengan informasi
dari narasumber lainnya.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data ialah langkah selanjutnya untuk mengolah data dari hasil
penelitian menjadi data, dimana data yang diperoleh, dikerjakan dan
dimanfaatkan sedemikian rupa untuk menyimpulkan persoalan yang diajukan
dalam menyusun hasil penelitian.
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-
bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat
diinformasikan kepada orang lain (Bogdan dalam Sugiyono, 2013:244).
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
analisa interaktif (interactive model of analysis). Dalam model ini terdapat 3
komponen pokok, ketiga komponen tersebut yaitu:
1. Reduksi
Reduksi data merupakan komponen pertama analisis data yang
mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hal yang
35
tidak penting dan mengatur data sedemikian rupa sehingga simpulan
peneliti dapat dilakukan.
2. Sajian Data
Sajian data merupakan suatu rakitan informasi yang
memungkinkan kesimpulan. Secara singkat dapat berarti cerita sistematis
dan logis supaya makna peristiwanya menjadi lebih mudah dipahami
3. Penarikan Simpulan
Dalam awal pengumpulan data peneliti sudah harus mulai
mengerti apa arti dari hal-hal yang ia temui dengan mencatat peraturan-
peraturan sebab akibat, dan berbagai proporsi sehingga penarikan
kesimpulan dapat dipertanggung jawabkan.
36
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Profil PDAM Tirta Dharma Kabupaten Takalar
Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Dharma kabupaten Takalar
Provinsi Sulawesi Selatan senantiasa berupaya untuk untuk tetap eksis
dalam memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggannya.
Sebagai satu satunya peusahaan air minum yang melayani
penduduk di kabupaten takalar dan sekiranya secara khusus, dan
provinsi sulawesi selatan secara umum, PDAM Tirta Dharma harus
mampu mengikuti perkembangan-perkembangan yang terjadi di daerah-
daerah tersebut.
Namun, dengan adanya keterbatasan sumber daya dan kapasitas
produksi maka perlu dilakukan analisa terhadap pemenuhan kebutuhan
air minum penduduk di daerah kabupaten takalar dan provinsi sulawesi
selatan secara keseluruhan. Perlu juga dilakukan peningkatan
pengelolaan perusahaan dengan sistem menejemen yang baik dan
professional agar dapat memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat di
masa yang akan datang.
Untuk itu, diperlukan penyusunan program-program kerja,
anggaran dan perencanaan strategis yang terpadu agar dapat digunakan
oleh pihak menejemen sebagai bahan referensi dalam pengambilan
keputusan dan pengembangan perusahaan.Program-program dan
perencanaan tersebut berguna untuk memberi arah terhadap
perkembangan dan perbaikan perusahaan.
36
37
Beberapa dasar pendukung dalam penyusunan Busines Plan
PDAM Takalar dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia NO.16 tahun 2005
tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.
2. Keputusan Menteri Dalam Negri Republik Indonesia
(KEPmendagri) No: 47 tahun 1999 tertanggal 31 Mei 1999 tentang
Dasar Penilaian Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di
Indonesia.
3. Surat Keputusan Direksi Perusahaan Daerah Air Minum
Kabupaten Takalar Provinsi No: 463/KPTS/PDAM-TKL/V/2015
tertanggal 01 Mei 2015 tentang Pembetukan Tim Business Plan
PDAM Takalar tahun 2015-2019.
2. Visi, Misi dan Tujuan PDAM
Sebagai sebuah organisasi, PDAM Kabupaten Takalar memiliki visi,
misi dan tujuan yang akan dicapai.
A. VISI
Terdepan dalam pelayanan dan menjadi perusahaan yang mandiri,
sehat, mampu mensejahterahkan karyawan serta menjadi kebanggaan
warga”Butta Panranuangku”.
B. MISI
1. Meningkatkan kinerja perusahaan menuju pelayanan
berorientasi 4 k.
2. Mengoptimalkan SPAM yang ada.
3. Meningkatkan dan memlihara ketersediaan pasokan air baku.
38
4. Meningkatkan cakupan pelayanan air minum.
5. Meningkatkan kompetensi dan motivasi kerja karyawan PDAM
Tirta Dharma.
Misi nomor 1 dan 2 menunjukkan keinginan perusahaan untuk
meningkatkan pelayanan baik dari segi kualitas, kuantitas, kontinuitas dan
keterjangkauan terhadap pelanggan PDAM Tirta Dharma.
Misi nomor 3 dan 4 menggambarkan maksud PDAM Tirta Dharma
yang mempunyai keinginan kuat untuk meningkatkan cakupan pelayanan
dan mempermudah akses layanan air minum untuk di wilayah Kabupaten
Takalar.
Misi nomor 5 merupakan perwujudan dan keinginan perusahaan
yang kuat untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang
dimiliki, dalam rangka memberikan pelayanan yang terbaik (Standar
PDAM).
C. TUJUAN
Untuk memberikan arah pelaksanaan kegiatan peningkatan
pelayanan air minum agar sejalan dengan Visi dan Misi PDAM.
Untuk memudahkan evaluasi kegiatan yang ditetapkan dan
memudahkan penyusunan program baru yang dapat mengakomodasi
deviasi yang terjadi.
Tujuan yang dimaksud dalam hal ini merupakan penjabaran dari
pernyataan misi dan merupakan hasil akhir yang akan dicapai dalam
kurung waktu tertentu. Berdasarkan misi di atas PDAM Kabupaten
Takalar mendefinisikan tujuannya sebagai berikut:
39
Misi: Meningkatkan kinerja perusahaan.
Tujuan :meingkatakanfropitabilitas perusahaan dengan cara optimalisasi.
pendapatan dan efesiensi biaya.
Misi: Mengoptimalkan SPAM yang ada.
Tujuan: mengoptimalkan jaringan dan instalasi yang sudah ada dan
mengurangi tingkat kehilangan air untuk penambahan cakupan
pelayanan. Meningkatkan kuantitas, kualitas dan kuantinuitas dalam
rangka optimalisasi terhadap SPAM yang ada.
Misi: Meningkatkan ketersediaan air baku.
Tujuan: dalam rangka pemenuhan penambahan cakupan pelayanan di
semua sistem unit IKK, PDAM perlu melakukan alternatif penambahan
sumber air baku, dan memelihara stabilitas penggunaan sumber yang
saat ini telah dimanfaatkan oleh PDAM. Ketersediaan sumber produksi
baru untuk pengembangan cakupan telah ada layanan air minum.
Misi: Meningkatkan cakupan pelayanan air minum.
Tujuan: menambah jumlah pelanggan atau meningkatkan cakupan
pelayanan dengan pencapaian kuantitas, kontinuitas dan keterjangkauan.
Misi: Meningkatkan kompetensi dan motivasi kerja karyawan PDAM.
Tujuan: menciptakan SDM yang terampil, terlatih dan handal serta
mampu melaksanakan kebijakan perusahaan. Meningkatkan dedikasi dan
loyalitas pegawai terhadap perusahaan.
1. Tugas Pokok dan Fungsi
Tugas pokok dan fungsi dari PDAM Kabupaten Takalar berdasarkan
Peraturan Daerah Kabupaten Takalar No. 4 Tahun 2002, adalah sebagai
berikut:
40
a. Tugas pokok
PDAM mempunyai tugas menyelenggarakan pengelolaan air
minum untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang
mencakup aspek sosial, kesehatan, dan pelayanan umum.
b. Fungsi
Fungsi yang harus dijalankan oleh PDAM antara lain memberikan
pelayanan umum/ jasa kepada masyarakat dalam rangka pemenuhan
kebutuhan air bersih serta menyelenggarakan pemanfaatan
umum.Disamping itu PDAM juga berfungsi untuk mengelola
pendapatan meskipun bukan pencari laba.
2. Struktur Organisasi
PDAM sebagai Badan Usaha Milik Daerah, dipimpin oleh seorang
Direktur yang bertanggung jawab kepada Bupati melalui Badan
Pengawas, Keanggotaan Badan Pengawas sebanyak-banyaknya 3 (tiga)
orang yang ditunjuk oleh Pemerintah Kabupaten yang pengangkatan dan
pemberhentianya ditetapkan dengan keputusan Bupati.
PDAM diselenggarakan atas azas Manajemen Ekonomi Perusahaan
dalam kesatuan Sistem Pembinaan Ekonomi Indonesia berdasarkan
Pancasila yang menjamin kelangsungan demokrasi ekonomi yang
berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dan peningkatan alat Pendapatan Asli Daerah.
Tugas pokok PDAM adalah menyelenggarakan pengelolaan air
minum untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang menyangkut
41
aspek sosial, ekonomi, dan pelayanan umum. Untuk melaksanakan tugas
pokok tersebut pada pasal 3 keputusan ini, PDAM mempunyai fungsi :
a. Pengurusan dan pengelolaan air minum sesuai dengan kebijaksanaan
umum Pemerintah Kabupaten.
b. Pelaksanaan dan Penyelenggaraan segala usaha guna mewujudkan
peningkatan pelayanan penyediaan air minum untuk masyarakat
Kabupaten Takalar.
c. Perencanaan pengelolaan air minum dan pengembangan jaringan
pelanggan untuk meningkatkan pelayanan air minum secara umum
dan merata menurut kemampuan perusahaan.
42
5. Bagan Struktur Organisasi PDAMTirta Dharma sebagai berikut :
Gambar 1.2Struktur Organisasi PDAM Tirta Dharma Kabupaten Takalar
Tugas masing-masing bagian tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
BUPATI TAKALAR
H.SYAMSARI, S.Pt., MM
DIREKTUR
JAMALUDDIN, SE
STAF AHLI
IRMA ARYANI, S.Sos
BAGIAN UMUM
PEMBUKUAN & REKENING
BAGIAN TEHNIK
MUH.RUSTAM NUR, SP
PERSONALIA
WANHAR, SE
HUMAS & TATA USAHA
MUH. ARSYAD
LOGISTIK
SALMAH, S.I.Kom
UNIT PELAYANAN
RAMLAH, S.I.Kom
BAGIAN KEUANGAN
SYAMSUAR DJAFARDEWI WARSYIDA, SE.MM
ASRIANA, SE
PRODUKSI
ABD. RAHMAN
AKUNTANSI & VERIFIKASI
BUDIASTUTY, SH
KAS & PENAGIHAN
JUNAEDI, ST
TRANSMISI & DISTRIBUSI
SAHABUDDIN
PERLATAN & PERAWATAN
SYAMSUDDIN
HUBLANG
AMIRUDDIN KASIM, S.Kom
INSTALASI PUSAT& IKK
5 KEPALA IKK
BADAN PENGAWAS
Drs. H. ARSYAD, MMACHMAD MUSHAWIR N SELAUALANG, SH
43
A. Direktur
1) Direktur memimpin pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 dan 4 keputusan ini.
2) Direktur wajib memimpin dan mengelola PDAM secara profesional
sehingga dapat mendatangkan kontribusi pendapatan pada
daerah.
3) Dalam memimpin pelaksanaan tugas pokok dan fungsi tersebut
Direktur mempunyai tugas sebagai berikut :
a) Memimpin dan mengendalikan semua kegiatan Perusahaan.
b) Merencanakan dan menyusun progam kerja Perusahaan 5
(lima) tahunan dan tahunan.
c) Melaksanakan dan pengelolaan kekayaan PDAM.
d) Melaksanakan pembinaan administrasi umum, teknik,
keuangan, kepegawaian serta melaksanakan pengawasan
dan pengembangan PDAM.
e) Menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan serta
kegiatan teknik PDAM.
f) Mewakili PDAM baik didalam maupun diluar pengadilan.
g) Menyampaikan laporan secara berkala mengenai seluruh
kegiatan PDAM kepada Bupati melalui Badan Pengawas
h) Mengevaluasi kinerja PDAM.
i) Menyelesaikan kewajiban PDAM yang menjadi
tanggungjawabnya.
44
B. Bagian Administrasi Umum dan Keuangan
Bagian Administrasi Umum dan Keuangan mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan dibidang administrasi umum,
ketatausahaan, kepegawaian, perabot dan perlengkapan PDAM serta
penyelenggaraan urusan dibidang pembukuan keuangan, anggaran
dan pelaporan.
Bagian Administrasi Umum dan Keuangan terdiri dari:
1) Sub Bagian Administrasi Umum, Kepegawaian dan Perlengkapan:
a) Melaksanakan dan menyelenggarakan administrasi umum,
ketatausahaan yang meliputi surat menyurat, ekspedisi,
kearsipan, rumah tangga, menyusun statistik, pendataan,
perjalanan dinas pimpinan perjalanan dinas pegawai dan
urusan protocol.
b) Melaksanakan urusan administrasi kepegawaian,
kesejahteraan pegawai dan pembinaan staf PDAM.
c) Menyusun dan menginventerisasi barang-barang milik
Perusahaan dan aset lain milik atau kekayaan PDAM.
d) Menyusun proses data, analisa data dan penyiapan bahan
untuk Pimpinan.
e) Melaksanakan pemeliharaan, perawatan barang-barang
inventaris dan pelaporan barang-barang PDAM.
f) Melaksanakan pengaturan pemakaian barang inventaris,
pakaian dinas dan kendaraan dinas untuk operasional PDAM.
g) Melaksanakan pengawasan dan pengamanan barang milik
PDAM.
45
h) Melaksanakan pengadaan/pembelian barang dan jasa yang
dibutuhkan PDAM.
i) Melaksanakan penyelenggaraan administrasi pengadaan
barang, perabot, dan perlengkapan untuk kepentingan PDAM.
j) Melaksanakan dan menyelenggarakan pembukuan,
penyediaan penerimaan, penyimpanan dan distribusi
pengeluaran barang.
k) Melaporkan kegiatan secara berkala kepada atasannya.
2) Sub Bagian Pembukuan Keuangan, Anggaran dan Pelaporan
mempunyai tugas :
a) Melaksankan administrasi dan pengelolaan keuangan PDAM.
b) Menyusun laporan keadaan keuangan PDAM.
c) Menyusun evaluasi pelaksanaan kegiatan Perusahaan di
bidang keuangan.
d) Menyusun rencana kerja, rencana pendapatan dan anggaran
belanja PDAM.
e) Menyusun perencanaan pendapatan dan pengeluaran PDAM.
f) Menetapkan target pendapatan PDAM.
g) Membuat rencana anggaran dan pendapatan tiap tahun serta
rencana pembukuannya.
h) Melaksanakan dan menyelenggarakan pemeriksaan
keuangan, verifikasi dan pertanggungjawaban keuangan
PDAM.
46
i) Melaksanakan pengawasan dan pengendalian pelakasanaan
anggran perusahaan dan mengoptimalkan pendapatan.
j) Menyetorkan bagian dari laba bersih PDAM kepada
Pemerintah Daerah melalui Kas Daerah setiap tahunnya
sesuaiketentuan yang berlaku.
k) Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
atasannya.
C. Bagian Teknik
Bagian teknik mempunyai tugas melaksanakan urusan dibidang
perencanaan teknik, teknik produksi, transmisi, distribusi, sambungan
pelanggan, peralatan meter air, mekanikal, elektrikal dan pengolahan
air serta kajian laboratorium. Bagian Teknik terdiri dari:
1) Sub Bagian Perencanaan Teknik mempunyai tugas :
a) Melaksanakan pendataan dan inventarisasi sumber air baku
dan air permukaan di Kabupaten Takalar yang akan diproduksi
PDAM Tirta Dharma.
b) Melaksanakan peningkatan kualitas dan kuantitas pengelolaan
produk air minum secara optimal.
c) Melaksanakan pengumpulan data calon pelanggan untuk
perencanaan pengembangan pelayanan air minum.
d) Melaksanakan pengawasan pelaksanakan pemasangan dan
atau rehabilitasi sistem penyediaan air minum.
e) Merencanakan dan melaksanakan progam pengembangan
sistem transmisi maupun rehabilitasi.
47
f) Melaksanakan pengawasan pelaksanaan perkerjaan
pengembangan maupun rehabilitasi sistem dan pelayanan
sambungan kepada pelanggan.
2) Sub Bagian Transmisi, Distribusi dan Sambungan Pelanggan
mempunyai tugas :
a) Melaksanakan pengawasan dan pengendalian aliran air pada
pipa transmisi, distribusi dan sambungan pelanggan.
b) Melaksanakan survey dan pengendalian kebocoran pada pipa
transmisi, distribusi dan sambingan kepada pelanggan.
c) Melaksanakan pengawasan dan mengadakan pengecekan
bangunan pada jalur transmisi dan distribusi.
d) Melaksanakan pengecekan instalasi sambungan pelanggan
serta menghimpun data sambungan pelanggan yang berada
pada daerah pelayanan.
e) Merencanakan program peningkatan pipa transmisi dan
bangunan, peningkatan sistem distribusi dan perlengkapan
serta peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
f) Melaksanakan penanggulangan penyadapan liar, sambungan
liar dan menganbil tindakan sesuai dengan ketentuan yang
belaku.
g) Melaksanakan pengawasan dan mengadakan pengecekan
bangunan pada pada jalur transmisi, distribusi dan sambungan
pelanggan.
h) Melaksanakan pengawasan pemasangan atau perbaikan pada
jalur transmisi, distribusi dan sambungan pelanggan.
48
3) Sub Bagian Peralatan Meter, Mekanikal dan Elektrikal mempunyai
tugas sebagai berikut:
a) Menyelenggarakan pembuatan dan perawatan alat-alat tehnik
perbengkelan.
b) Melaksanakan pengawasan pemasangan dan atau perbaikan
peralatan teknis perbengkelan.
c) Memberikan bimbingan teknis kepada petugas lapangan
tentang penggunaan akan peralatan tehnik perbengkelan.
d) Melaksanakan pengujian, perbaikan, perawatan dan
penyimpanan meter air.
e) Melaksanakan pengawasan dan perawatan serta pendataan
peralatan meter air, administrasi, penelitian dan standarisasi
f) Mengadakan pengujian terhadap alat-alat teknik.
g) Melaksanakan perawatan dan perbaikan Mekanikal dan
Eletrikal sesuai ketentuan perusahaan.
h) Menghimpun dan menyusun data kondisi Mekanikal dan
Eletrikal.
i) Melaksanakan pengawasan pelaksanaan dan pemasangan /
perbaikan Mekanikal dan Elektrikal.
4) Sub Bagian Pengolahan Air dan Laboratorium mempunyai tugas
sebagai berikut:
a) Melaksanakan penyusunan data statistik produksi dan
distribusi air secara berkala.
49
b) Melaksanakan pengolahan air baku yang diproduksi
perusahaan untuk disalurkan pada pelanggan.
c) Melaksanakan pengendalian kualitas dan kuantitas produksi
air.
d) Melaksanakan perawatan dan pemeliharaan bangunan
sumber dan instalasi.
e) Melaksanakan penelitian secara berkala berdasarkan analisa
laboratorium untuk mengendalikan mutu air yang memenuhi
kualitas standar kesehatan.
f) Melaksanakan pengawasan dan pemeliharaan peralatan
laboratorium.
g) Menyusun dan merencanakan program peningkatan kualitas
dan kuantitas air.
h) Menganalisa debit air dan sumber air permukaan untuk
peningkatan produksi pengolahan air PDAM.
D. Bagian Hubungan Pelanggaran
Bagian Hubungan Pelanggan mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan pemasaran produk dan hubungan
masyarakat serta perhitungan pemakaian air penagihan pemakaian
air oleh pelanggan serta pengaduan dari pelanggan. Bagian
Hubungan Pelanggan terdiri dari:
1) Sub Bagian Rekening dan Penagihan mempunyai tugas:
a) Mengurus dan mengelola data para pelanggan.
50
b) Mengadakan perhitungan pemakaian air, merencanakan,
membuat, meneliti, mengatur dan mengawasi perputaran
rekening air, non air dan denda.
c) Melaksanakan penyelesaian pengaduan pelanggan tentang
rekening pemakaian air.
d) Menyelenggarakan dan melaksanakan penagihan rekening
penagihan air dan denda dari pelanggan yang belum
membayar sampai dengan batas waktu yang ditentukan.
e) Mengawasi kelancaran penagihan piutang air, non air.
f) Menyelenggarakan pelayanan administrasi yang berhubungan
dengan penagihan rekening air minum.
2) Sub Bagian Hubungan Masyarakat dan Pengaduan Pelanggan
mempunyai tugas:
a) Menyelenggarakan dan melaksanakan pemasaran produk
PDAM.
b) Menyelenggarakan dan melaksanakan penyuluhan dan
sosialisasi tentang peraturan perundang-undangan yang
berkaitan dengan PDAM.
c) Melaksanakan dokumentasi hukum kegiatan PDAM.
d) Menerima pengaduan dan laporan dari masyarakat.
e) Menyampaikan laporan pengaduan kepada Direktur melalui
Kepala Bagian Hubungan Pelanggan untuk ditindak lanjuti.
f) Melaksanakan dan memberikan informasi kondisi sambungan
rumah/pelanggan.
51
E. Cabang perusahaan
Cabang Perusahaan melaksanakan tugas pokok dan fungsi
PDAM Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pasal 22
Cabang Perusahaan mempunyai tugas:
1) Mengadakan koordinasi dengan semua bagian agar dicapai hasil
kerja yang efektif dan efisien.
2) Melaksanakan pembinaan, pengendalian dan mengevaluasi
kegiatan Cabang Perusahaan yang menjadi tanggung jawabnya.
3) Merencanakan dan menyusun mengenai pengembangan
pelayanan Cabang Perusahaan ke Unit Kecamatan.
4) Menyelenggarakan kegiatan-kegiatan administrasi keuangan
Cabang Perusahaan.
5) Melaksanakan teknik operasional di daerah kerjanya.
6) Melaksanakan pembinaan dibidang pelayanan pada unit untuk
kecamatan.
3. Cabang PDAM Tirta Dharma
Cabang Unit PDAM Tirta Dharma Daerah Kabupaten Takalar:
1. Pusat Pattallasang.
1. IKK Polut.
2. IKK Galesong.
3. IKK Sanrobone.
4. IKK Marbo.
5. IKK Polsel.
52
B. Sistem dan Prosedur Audit PDAM Kabupaten Takalar
Sistem dan Prosedur Audit PDAM Kabupaten Takalar
penyelenggaraannya yang teratur atas kegiatan yang saling terkait, dalam
rangka menerapakan dan mempermudah pelaksanaan audit di
Perusahaan Air Minum (PDAM) Kab.Takalar.
wawancara bersama dengan Staf Ahli Perusahaan Air MinumPDAM Kab.Takalar “ Ibu IRMA ARYANI, S.sos mengatakanbahwa “ sistem Prosedur Audit tersusun atas Audit InternalLaporan Keuangan, surat Pemberitahuan pemeriksaan, danpemeriksaaan oleh bawasda/inspektorat.
Audit Internal Laporan Keuangan Setiap tanggal 31 Desember
audit internal mengaudit laporan keuangan pada Perusaan Air Minum
PDAM Kabupaten Takalar, kemudian membuat buku laporan keuangan
Perusahaan Air MInum PDAM Kabupaten Takalar yang akan
dilimpahkan selanjutnya oleh Audit Internal, Audit Internal menganalisis
apakah laporan Keuangan Perusahaan Air Minum PDAM Kabupaten
Takalar menyajikan secara wajar atau tidak wajar semua hal yang
material.
Posisi Keuangan pada 31 Desember, serta kinerja keuangan
serta arus kasnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut,
menentukan apakah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK – ETAP)
Surat Pemberitahuan PemeriksaanPenyuratan yang dilakukan
setiap bulan januari oleh Perusahaan Air Minum PDAM Kabupaten
Takalar kepada audit eksternal Kantor Akuntan Publik AF
Rahman&Soetipjo WS, penyuratan ini bertujuan untuk pemeriksaan
dan memberikan pendapat mengenai kewajaran posisi keuangan, hasil
53
usaha, perubahan equitas dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum.surat pemberitahuan pemeriksaansebagai bukti
bahwa auditor telah melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan SPAP,
dan sebagai referensi dalam hal ada pertanyaan dari pihak – pihak
tertentu tapi yang lebih lengkapnya untuk tujuan kertas kerja
pemeriksaan :
a. Mendukung Opini Auditor mengenai kewajaran laporan keuangan.
b. Sebagai bukti bahwa auditor telah melaksanakan pemeriksaan
sesuai dengan Standar Operasional Prosedur dan Standar
Profesional Akuntan Publik.
c. Sebagai referensi dalam hal ada pertanyaan dari pihak – pihak
tertentu.
d. Sebagai salah satu dasar penilaian asisten (seluruh tim audit)
sehingga dibuat evaluasi mengenai kemampuan asisten sampai
dengan, sesudah selesai suatu penugasan.
Bawasda/Inspektorat Badan Pengawas Daerah ini memiliki
peran untuk menganalisis atau mengaudit secara intern, setelah
mengaudit auditor memastikan laporan tersebut disajikan oleh
Perusahaan Air Minum PDAM Kabupaten Takalar secara wajar dan
tidak ada modifikasi terhadap laporan tersebut dan sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas (SAK – ETAP)
BPKP yang memeriksa kinerja pada Perusahaan Air Minum
PDAM Kabupaten Takalar melaksanakan fungsi dan tugasnya untuk
mengaudit kinerja PDAM Kabupaten Takalar hampir bersamaan dengan
Bawasda/Inspektorat.
54
Hasil wawancara bersama dengan Staf Ahli PDAM kab.Takalar “Ibu Irma Aryani, S.sos mengatakan bahwa “ Laporan AkuntanKeuangan pada perusahaan Air Minum PDAM Kabupaten Takalardiaudit dan diperiksa sekali dalam 2 ( dua ) Tahun dengan orangyang berbeda atau Independen. Audit Kinerja pada PerusahaanAir Minum diaudit oleh BPKP Provinsi hampir bersamaan denganpengauditan Laporan Keuangan oleh bawasda/inspektorat.
Dan hasil penelitian yang dilakukan tersebut dapat disimpulkan
bahwa Sistem dan Prosedur audit pada Perusahaan Air Minum
PDAM Kab.Takalarpenyelenggaraannya teratur, serta mampu
memperbaiki ketetapan waktu pengauditan dan memenuhi kebutuhan
informasi manajemen.
GAMBAR 1.3
Flowchart
PDAM KABUPATENTAKALAR
AUDITINTERNAL
LAPORANKEUANGAN
BAWASDA/INSPEKTORAT
AUDITEKSTERNAL
BPKP
OERASIONAL
KESELURUHAN
55
C. Akuntabilitas Publik Pada Perusahaan Air Minum ( PDAM ) Kabupaten
Takalar
Pertanggung jawaban dan etika pada Perusahaan Air Minum
PDAM Kabupaten Takalar konsisten dan mampu menyelesaikan
problematika dan mengambil keputusan yang bijak.
Akuntabilitas Publik pada Perusahaan Air Minum PDAM
Kabupaten Takalar terbagi 4 aspek.
1. Audit Laporan Keuangan
Audit Laporan Keuangan pada Perusahaan Air Minum PDAM
Kabupaten Takalar yang di audit oleh Auditor, yaitu auditor eksternal
akuntan publik, dari kantor akuntan publik AF Rahman&Soetipjo WS,
kemudian hasil audit laporan keuangan lanjut diperiksa dan diaudit
kembali oleh Badan Pengawas Daerah (BAWASDA) atau Inspektorat
kota madya, kemudian audit dilanjutkan oleh Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Selatan (BPKP) untuk
menilai dan memberikan hasil Laporan Keuangan yang dilakukan
bersamaan dengan pemeriksaan oleh bawasda/inspektorat..
2. Audit Pajak
Audit Pajak Perusahaan Air Minum ( PDAM ) Kabupaten Takalar
Hak dan Kewajiban PDAM Kabupaten Takalar tetap sama dengan PKP
pada umumnya setelah melaporkan usahanya sebagai PKP, maka ada
beberapa hal yang wajib dilakukan dalam penyerahan BPK atau JPK.
Kewajiban tersebut diantaranya adalah dalam pembuatan faktur pajak,
penyetoran PPN bila terdapat kurang bayar, dan pelaporan SPT masa
PPN.
56
3. Inventaris
Inventaris Perusahaan Air MInum ( PDAM) Evaluasi jaringan pipa
serta menverifikasi fisik jumlah dan kondisi barang yang disimpan,
pengambilan stok atau pengecekan, seperti peralatan tehnik, pipa, serta
peralatan fisik yang lainnya.
4. Aset
Memberikan semua informasi dan alat analisa yang diperlukan
untuk mengelola aset yang ada agar menjadi lebih efektif dan dapat
memenuhi saat ini dan masa mendatang, pengelolaan aset pada
Perusahaan Air Minum (PDAM ) Kabupaten Takalar terus dioptimalkan.
D. Audit Kinerja pada Perusahaan Air Minum (PDAM) Kabupaten Takalar
Audit Kinerja pada Perusahaan Air Minum PDAM Kabupaten
Takalar, itu pengauditannya secara oprasional atau kesuluruhan, dan
ada 2 lembaga yang mengaudit dan menilai tingkat kesehatan kinerja
pada Perusahaan Air Minum PDAM Kabupaten Takalar, yaitu BPPSPAM
(Badan Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum)
dan Permendagri.
“Berdasarkan hasil wawancara bersama dengan Staf Ahli padaPerusahaan Air Minum PDAM Kabupaten Takalar “ Ibu IrmaAryani, S.sos mengatakan bahwa: “Penilaian tingkat kesehatankinerja BPPSPAM pada Perusahaan Air Minum PDAM KabupatenTakalar itu sudah diatur oleh PERMEN PU Nomor 18 Tahun2007, Sedangkan Penilaian tingkat kinerja pada PERMENDAGRIitu diatur Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1999”.
Berdasarkan wawancara diatas dapat dirangkumkan bahwa auditkinerja pada Perusahaan Air Minum PDAM Kabupaten Takalar danpenilaiannya itu sudah sangat teratur dan sesuai standar operasionalprosedur (Sop).
57
E. Pembahasan
Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Dharma di Kabupaten
Takalar, Penyelenggaraan tugas pelayanan publik di Kabupaten Takalar
diantaranya diselenggarakan oleh Perusahaan Daerah Air Minum Tirta
Dharma Kabupaten Takalar yang merupakan Badan Usaha MIlik Daerah
(BUMD). Secara umum Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Dharma
memiliki tugas dan fungsi sebagai penyedia layanan publik berupa
penyelanggaraan pelayanan air bersih yang mencakup keseluruhan wilayah
takalar.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, cakupan pelaksanaan
pelayanan air bersih melalui PDAM Tirta Dharma di Kabupaten Takalar
secara umum sudah diatas ketentuan, Millenium Development Goals
(MDG’s), khusus untuk wilayah takalar memang terjadi kendala dalam
pelayanan air bersih di wilayah tersebut. Namun pihak PDAM Tirta Dharma
telah mengupayakan pembenahan sistem layanannya.
Upaya optimalisasi layanan yang dilaksanakan oleh Perusahan
Daerah Air Minum Tirta Dharma di Wilayah Pelayanan Takalar terus
diupayakan salah satunya dengan pemasangan pipa induk agar masyarakat
takalar dapat terlayani secara optimal dan mendapatkan air sesuai
kebutuhan masing – masing rumah tangga dan juga untuk mengantisipasi
keluhan – keluhan dari masyarakat.
Pihak PDAM Tirta Dharma di wilayah takalar belum mencapai target
dalam pelayanan kepada pelanggan, namun upaya optimalisasi layanan
terus ditingkatkan oleh pihak PDAM Takalar itu sendiri. Tidak hanya itu,
masyarakat takalar yang juga menjadi pelanggan PDAM takalar juga
58
membenarkan adanya kendala dalam pelayanan air bersih di wilayah
takalar.
Untuk wilayah yang berbukit memang sering terjadi kendala dalam
pelayanan air bersih bahkan warga di daerah tersebut mengeluhkan
gangguan karena lamanya air mati.Gangguan masalah air dalam jangka
waktu yang cukup lama mengakibatkan warga harus membeli air tangki.
Namun hal yang berbeda diungkapkan di wilayah takalar yang kontur tanah
yang datar seperti Kecamatan Pattalassang. Di daerah tersebut kondisi air
lancar dan tidak pernah mengalami gangguan serta tidak menyebabkan
keluhan dari pelanggan.
Perbedaan topografi wilayah Kecamatan Polongbangkeng Selatan,
dan Kecamatan Galesong memang menjadi kendala utama dalam
pemberian pelayanan air bersih oleh PDAM Tirta Dharma di wilayah
tersebut.
Dapat disimpulkan bahwa masyarakat takalar memang sudah
memahami bahwa pelayanan air bersih yang dilaksanakan oleh pihak PDAM
Tirta Dharma di wilayah Polongbangkeng Selatan dan Galesong memang
terjadi kendala serta gangguan di dalamnya.
Namun sebagai pelanggan, masyarakat juga menginginkan
pelayanan yang prima agar nantinya sistem pipanisai baru yang
dicanangkan oleh PDAM Tirta Dharma dapat benar – benar tercipta dan
program inovasi dalam pelayanan publik ini benar – benar dirasakan
manfaatnya oleh masyarakat Polongbangkeng Selatan dan Galesong. Di
samping itu pula pelayanan pengelolaan pengaduan pelanggan juga harus
59
diperhatikan agar tercipta pelayanan yang prima dan tidak terkesan
setengah – setengah dalam praktik di lapangan.
Upaya Peningkatan Pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum
Tirta Dharma di Kabupaten Takalar, Pada hakikatnya pelayanan air bersih
memang sering terjadi kendala dalam pelayanan tersebut. Dibutuhkan
dukungan dan kerja sama serta komitmen dari pihak pemerintah,
Stakeholder dan masyarakat itu sendiri agar tercipta layanan yang optimal.
Berkaitan dengan pelayanan PDAM Takalar Tirta Dharma di wilayah
Kabupaten Takalar yang sering mengalami gangguan pihak PDAM Tirta
Dharma terus melakukan upaya dalam meningkatkan kualitas pelayanan air
bersih di wilayah tersebut.
Sampai saat ini upaya optimalisasi pelayanan air bersih oleh PDAM
Tirta Dharma di wilayah Kabupaten Takalar terus dilakukan dengan
peremajaan sistem serta infrastruktur pendukung pelayanan agar tercipta
pelayanan yang prima kepada masyarakat dan meminimalisir bentuk
keluhan dari masyarakat terkait pelayanan PDAM tersebut. Selain itu untuk
kedepannya pihak PDAM Tirta Dharma akan terus mengembangkan
cakupan pelayanannya agar seluruh pelanggan mendapatkan pelayanan
yang prima.
Bentuk Keluhan Pelanggan PDAM Tirta Dharma Tahun 2019,
dalam pelayanan air bersih dilakukan oleh PDAM Tirta Dharma terdapat
berbagai keluhan pelanggan. Terkait dengan hal tersebut bahwa pelayanan
PDAM Tirta Dharma masih terjadi kendala dan belum optimal dalam hal
layanannya.
60
Keluhan yang diklasifikasi menjadi 3 golongan yaitu yang Pertama
Golongan A (berkaitan dengan air mati, kecil dan kotor), yang Kedua
Golongan B (berkaitan dengan kebocoran pipa dirumah atau WmDoll), yang
Ketiga Golongan C yakni keluhan yang masuk diluar kedua golongan yang
ada yang dikategorikan dengan lain – lain.
Berdasarakan data dari Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Dharma
dapat disimpulkan masih banyaknya pengaduan terkait pelayanan PDAM
Tirta Dharma menandakan kurang optimalnya pelayanan PDAM kepada
masyarakat sebagai pelanggan. Oleh karena hal tersebut perlunya
peningkatan kinerja pelayanan oleh PDAM Tirta Dharma sebagai penyedia
layanan agar terciptanya pelayanan yang prima terhadap masyarakat.
Penyelesaian Penanganan Keluhan Pelanggan PDAM Tirta
Dharma Tahun 2019, terkait penyelesaian penanganan keluhan pelanggan
PDAM Tirta Dharma dan masih banyaknya keluhan yang diadukan oleh
masyarakat. Pihak PDAM Tirta Dharma selaku pihak penyelanggara layanan
selalu melakukan pelayanan yang berorientasi dengan Standar Operasional
Prosedur (SOP) yang berlaku dalam kinerja pelayanan PDAM Tirta Dharma
kepada Pelanggan.Keluhan menjadi aspek yang sangat penting karena
menuntut pegawai PDAM Tirta Dharma untuk lebih cepat dan responsive
dalam menangani laporan keluhan pelanggan tersebut.
Penyelesaian keluhan pelanggan di PDAM Tirta Dharma
berdasarkan permasalahannya yang digolongkan menjadi tiga golongan :
a. Golongan A yakni keluhan pelanggan terkait air mati, kecil dan
kotor.
61
b. Golongan B yakni keluhan pelanggan terkait kebocoran pipa di
rumah atau water meter doll.
c. Golongan C yakni keluhan pelanggan yang tidak berkaitan
dengan kedua golongan yang lain
Berkaitan dengan air mati di wilayah pelayanan takalar pihak
PDAM Tirta Dharma, selalu mengupayakan agar masyarakat di wilayah
pelayanan tersebut mendapatkan air bersih. Salah satu upaya dari PDAM
Tirta Dharma Unit Takalar ialah dengan pengadaan air tangki yang
melayani pelanggan yang mengalami krisis air tersebut.
Dalam konteks ini menurut penulis yang terjadi di lapangan, dalam
penyelesaian keluhan pelanggan oleh pihak PDAM Tirta Dharma belum
terwujud secara optimal dan konprehensif karena masih terkendala hal –
hal teknis seperti belum memadaianya sistem pipanisai hal tersebut
menyebabkan terjadinya gangguan dalam pelayanan sehingga pelayanan
yang diberikan belum berhasil sepenuhnya.
Hal ini terlihat dengan masih banyaknya keluhan terkait
pelayanan air bersih yang belum mampu ditangani oleh pihak PDAM Tirta
Dharma selaku pihak penyedia layanan air bersih.
Meskipun sudah dilakukan upaya–upaya dari PDAM Tirta Dharma
untuk menanggapi keluhan–keluhan dari pelangggan namun tidaklah
menjamin bahwasanya akan terjadi peningkatan atau perbaikan yang
signifikan jika tidak diimbangi dengan optimalisasi pelayanan. Sehingga
masih ada kesan atau persepsi dari masyarakat adanya pembiaran atas
keterlambatan pelayanan yang diberikan.
62
BAB V
PENUTUP
Pada bab terakhir ini akan diuraikan kesimpulan dari hasil Analisis Data
dan Pengujian Hipotesis yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, serta akan
diuraikan beberapa keterbatasan penelitian dan saran-saran yang bermanfaat
yang akan digunakan pada penelitian selanjutnya.
A. KesimpulanPerusahaan Daerah Air Minum Tirta Dharma Kabupaten Takalar
merupakan BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) yang dimiliki oleh kota
takalar yang memberikan produk dan jasa penyediaan air bagi kebutuhan
masyarakat yang mempunyai tempat tinggal atau usaha di kota takalar.
Guna menjalankan tugas tersebut dengan baik, Perusahaan Daerah
Air Minum Tirta Dharma Kota Takalar berusaha meningkatkan pelayanan
dengan cara berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan dengan
memberikan pelayanan dan fasilitas terbaik kepada pelanggan. Pelayanan
yang baik dapat dikatakan baik jika pelayanan tersebut dilaksanakan sesuai
dengan Standar Operating Procedure (SOP) yang telah ditetapkan oleh
perusahaan.
Berdasarkan hasil Audit Kinerja dan pengamatan yang telah
dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa hasil pengukuran dan
perhitungan menunjukkan bahwa capaian kinerja PDAM kabupaten takalar
masuk dalam kategori kurang baik. Hasil ini ditentukan oleh indikator –
indikator yang digunakan untuk mengukur kinerja PDAM Kabupaten Takalar.
Kinerja PDAM kabupaten takalar kurang baik, ditunjukkan dari hasil
audit kinerja dari BPPSPAM dan Permendagri, dari indikator – indikator yang
ditunjukkan serta buku laporan tahunan, yaitu laporan keuangan dan neraca.
62
63
B. Saran1. Pentingnya memperbaiki kualitas air karena air yang dialirkan sampai
kepelanggan harus memenuhi standar kesehatan sehingga air yang
diterima pelanggan layak untuk dikonsumsi.
2. Perbaikan ini dapat mendistribusikan air selama 24 jam, dan jika ada
gangguan perlu dikonfirmasi kepada pelanggan.
3. Mengganti pipa yang sudah tua, untuk kelancaran distribusi juga
didukung peralatan yang layak, penggantian pipa juga akan menjadi
solusi untuk mengurangi tingkat kebocoran.
4. Adanya program baru untuk menarik pelanggan baru, seperti otongan
untuk sambungan baru bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah.
5. Jika tarif dasar air harus dinaikkan tentu harus diimbangi dengan
kualitas produkdan pelayanan PDAM kabupaten takalar, sehingga
besarnya biaya yang dikeluarkan pelanggan sesuai dengan hasil yang
seharusnya diterima.
64
LAMPIRAN
1). Hasil Audit Kinerja dan Penilaian Tingkat Kesehatan pada Perusahaan
Air Minum PDAM Kab. Takalar Menurut BPPSPAM Tahun 2018
a). Indikator Aspek Keuangan
No Indikator Rumus Penilaianl.
1a.Aspek
keuanganROE
Laba (rugi) Bersih setelahpajak
---------------------------- x100%Jumlah Ekuitas
-2.925.176.451,00------------------- x 100%=7,4539.272.914.801,00
1b. Rasio Operasi Biaya operasi----------------------------------
Pendapatan Operasi
17.871.060.198------------------------- = 1,2114.728.359.701
2a. Cash Rasio Kas + Setara kas---------------------------- x
100%Utang Lancar
4.938.832.385------------- x 100% =7.131,6369.252.509
2b. EfektifitasPenagihan
Jumlah PenerimanRek Air-----------------------------x100%
Jumlah Rek Air
10.549.161.700,00----------------- x 100% =82,0912.851.172.000,00
3 Solvabilitas Total Aktiva---------------------------- x100%
Total Utang
39.342.167.310,00----------- x 100% =56.809,7469.252.509,00
No Indikator Bobot Nilai Hasill.
1a.AspekKeuanganROE
0,055 1 0,06
1b. Rasio Operasi 0,55 1 0,06
2a. Cash Rasio 0,55 5 0,28
2b. EfektifitasPenagihan
0,55 3 0,17
3 Solvabilitas 0,030 5 0,15
65
b). Indikator Aspek Pelayanan
No Indikator Rumus Penilaianll.1.
AspekPelayanan
CakupanPelayanan Teknis
Jumlah PendudukTerlayani
-------------------------- x100%
Jumlah PendudukWilayah Pelayanan
81.630,00----------------- x 100% =27,86292.983,00
2. PertumbuhanPelanggan
Jmh Pelanggan Thn ini –Pelanggan Thn Lalu
-------------------------- x100%Pelanggan Tahun Lalu
678,00------------------- x 100% =4,33
15.648,003. Tingkat
PenyelesaianAduan
Jumlah PengaduanSelesai Ditangani
-------------------------- x100%Jumlah Pengaduan
626,00--------------- x 100% =100,00626,00
4. Kualitas AirPelanggan
Jumlah Uji Kualitas YgMemenuhi Syarat
-------------------------- x100%Jumlah Yang Diuji
18,00------------------- x 100% =3,49457,00
5. Konsumsi AirDomestik
Jmh Air Yang TerjualDomestik Setahun/12
-------------------------- x100%
Jumlah PelangganDomestik
260.949,75----------------------------
15.326,00
No Indikator Bobot Nilai Hasilll.1.
Aspek PelayananCakupan PelayananTeknis
0,050 2 0,10
2. Pertumbuhan Pelanggan 0,55 2 0,10
3. Tingkat PenyelesaianAduan
0,55 5 0,13
4. Kualitas Air Pelanggan 0,55 1 0,08
5. Konsumsi Air Domestik 0,030 2 0,10
Jumlah Nilai Aspek Keuangan dan Aspek Pelayanan
= 1,20
66
c). Indikator Aspek Operasi
No Indikator Rumus Penilaianlll.1.
Aspek OperasiEffisiensiProduksi
Volume Produksi Rill(m3)
-------------------------- x100%
Kapasitas Terpasang
5.134.253----------------- x 100% =85,69
5.991.840
2. TingkatKehilangan Air
Distribusi Air – AirTerjual
-------------------------- x100%
Distribusi Air
1.251.700----------------- x 100% =25,134.981.187
3. Jam OperasiLayanan
Waktu Distribusi Air KePelanggan 1 Thun
--------------------------------365 hari
8.622--------------- = 23,62365
4. Tekanan AirSambunganPelanggan
Jumlah PelangganDilayani Dgn Tekanan >
0,7 Bar-------------------------- x100%Jumlah Pelanggan
0------------------- x 100% = -16.326
5. PenggantianMeter Air
Jumlah Meter YgDiganti/Dikalibrasithnybs-------------------------- x100%Jumlah Pelanggan
300------------------- x 100% =1,84
16.326
No Indikator Bobot Nilai Hasillll.1.
Aspek OperasiEffesiensi Produksi 0,070 4 0,28
2. Tingkat Kehilangan Air 0,070 4 0,28
3. Jam Operasi Layanan 0,080 5 0,40
4. Tekanan SambunganPelanggan 0,065
1 0,06
5. Penggantian Meter Air 0,065 1 0,07
67
d). Indikator Aspek SDM
No Indikator Rumus PenilaianlV1.
Aspek SDMRasio JmhPegawai /
100Pelanggan
Jumlah Pegawai-------------------------- x100%
Jumlah Pelanggan
108----------------- x 100% =6,62
16,3262. Rasio Diklat
Pegawai /PeningkatanKompetensi
Jumlah Pegawai Yg IkutDiklat
-------------------------- x100%
Jumlah Pegawai
18-------------- x 100% =16,67
1083. Biaya Diklat
Terhadap BiayaPegawai
Biaya Diklat-------------------------- x100%
Biaya Pegawai
93.150.000,00------------------- x 100% =1,516.153.477.189,00
No Indikator Bobot Nilai HasilIV1.
Aspek SDMRasio Jmh Pegawai /100Pelanggan
0,070 5 0,35
2. Rasio Diklat Pegawai /Peningkatan Kompetensi
0,040 1 0.04
3. Biaya Diklat Terhadap Biaya
Pegawai
0,040 1 0,04
Jumlah Nilai Tingkat Kesehatan
= 2,72
Penilaian Tingkat Kesehatan Menurut BPPSPAM
= Kurang Sehat
68
2). Hasil Audit Kinerja dan Penilaian Tingkat Kesehatan pada Perusahaan
Air Minum PDAM Kab. Takalar Menurut Permendagri Tahun 2017– 2018
PERHITUNGAN INDIKATOR KINERJA
TAHUN BUKU 2018
No NILAI KERJA PENJELASAN1.
2.
KLASIFIKASI KINERJA
NILAI KINERJA KINERJA>75 BAIK SEKALI>60 – 75 BAIK>45 – 60 CUKUP>30 – 45 KURANG<=30 TIDAK BAIK
PENILAIAN KINERJA
JUMLAHMAKSIMUMASPEK BOBOTINDIKATORNILAIKEUANGAN 45 1060OPERASIONAL 40 1047ADMINISTRASI 1510 36100 30143
ASPEK KEUANGAN
= Jumlah nilai yangdiperoleh
--------------------- x BobotMaksimun nilai
= = 22,50
ASPEK OPERASIONAL
= Jumlah nilai hasil yangdiperoleh
-------------------- x BobotMaksimun nilai = 21 ,28
ASPEK ADMINISTRASI
= Jumlah nilai hasil yangdiperoleh
-------------------- x BobotMaksimun nilai = 11 ,25
Nilai Kinerja = 55,03 (CUKUP)
69
a). Indikator Aspek Keuangan
Tahun Buku 2018
No Indikator Rumus Penilaian BukuTahun 2018
Bobot Nilai
l.1.
AspekKeuanganRasio LabaTerhadapAktivaProduktif
Laba SebelumPajak----------------- x100%Aktiva Produktif
-2.925.176.451,00---------------- x100%39.342.167.310,00
-7,44% 1,00
1a. PeningkatanRasio LabaTerhadapAktivaProduktif
Rasio Laba ThdpAktiva ProduktifThn ini – Rasio
Laba ThdpProduktif Thn Lalu
-7,44% -5,72%
-1,71% -
2 Rasio LabaterhadapPenjualan
Laba SebelumPajak----------------- x100%Penjualan
-2.925.176.451,00---------------- x100%12.851.172.000,00
-22,76%
1,00
2a. PeningkatanRasio LabaTerhadapPenjualan
Rasio Laba ThdpPenjualan Thn Ini –Rasio Laba Thdp
Penjualan Thn Lalu
-22,76% -19,12%
-3,64 -
3. Rasio AktivaLancarTerhadapUtang Lancar
Aktiva Lancar-----------------------
Utang Lancar
7.968.512.965,00-----------------------
69.252.509,00115,06 1,00
4. Rasio UtangJangkaPajangterhadapEkuitas
Utang JangkaPanjang
----------------------Ekuitas
0,00-----------------------
39.272.914.801,000,00 5,00
5. Rasio totalAktivaTerhadapTotal Utang
Total Aktiva----------------------
Total Utang
39.342.167.310,00-----------------------
69.252.509,00
568,10 5,00
6. Rasio BiayaOperasiTerhadapPendapatanOperasi
Biaya Operasi---------------------
PendapatanOperasi
17.871.060.198,00-------------------------14.728.359.701,00
1,21 1,00
7. Rasio LabaOperasiSebelumBiaya
Laba/rugi OperasiSebelum Biaya
Penyusutan-------------------------
1.641.635.749,00------------------------- 0,00 5,00
70
PenyusutanThdpAngsuranPokok danBunga JatuhTempo
(Ansuran Pokok +Bunga Jatuh
Tempo)0,00
8. Rasio AktivaProdukktifTerhadapPenjualan Air
Aktiva Produktif-----------------------
Penjualan Air
39.342.167.310,00-------------------------12.851.172.000,00
3,06 4,00
9. Jangka WaktuPenagihanPiutang
Piutang Usaha-----------------------Jumlah Penjualan
per hari
2.482.924.644,00-------------------------
40.912.110,2860,69 4,00
10. EfektifitasPenagihan
Rekening Tertagih------------------ x
100%Penjualan Air
10.549.161.700,00---------------- x100%12.851.172.000,00
82,09% 3,00
Jumlah Nilai Yang Diperoleh
= 30,00
Nilai Kinerja Aspek Keuangan Tahun 2018 = 22,50
71
Tahun Buku 2017
No Indikator Rumus Penilaian BukuTahun 2017
Bobot Nilai
l.1.
AspekKeuanganRasio LabaTerhadapAktivaProduktif
Laba SebelumPajak----------------- x100%Aktiva Produktif
-2.416.571.173,00---------------- x100%42.245.968.267,00
-5,72% 1,00
1a. PeningkatanRasio LabaTerhadapAktivaProduktif
Rasio Laba ThdpAktiva ProduktifThn ini – Rasio
Laba ThdpProduktif Thn Lalu
-5,72% -7,39%
1,67% -
2 Rasio LabaterhadapPenjualan
Laba SebelumPajak----------------- x100%Penjualan
-2.416.571.173.00---------------- x100%12.636.399,00
-19,12%
1,00
2a. PeningkatanRasio LabaTerhadapPenjualan
Rasio Laba ThdpPenjualan Thn Ini –Rasio Laba Thdp
Penjualan Thn Lalu
-19,12% -28,08%
8,96% -
3. Rasio AktivaLancarTerhadapUtang Lancar
Aktiva Lancar-----------------------
Utang Lancar
8.172.084.990,00-----------------------
47.877.015,00115,06 1,00
4. Rasio UtangJangkaPajangterhadapEkuitas
Utang JangkaPanjang
----------------------Ekuitas
0,00-----------------------
39.272.914.801,000,00 5,00
5. Rasio totalAktivaTerhadapTotal Utang
Total Aktiva----------------------
Total Utang
42.198.091.252,00-----------------------
47.877.015,00882,39 5,00
6. Rasio BiayaOperasiTerhadapPendapatanOperasi
Biaya Operasi---------------------
PendapatanOperasi
17.350.223.062,00-------------------------14.821.361.106,00
1,17 1,00
7. Rasio LabaOperasiSebelumBiayaPenyusutanThdpAngsuranPokok dan
Laba/rugi OperasiSebelum Biaya
Penyusutan-------------------------(Angsuran Pokok +
Bunga JatuhTempo)
2.571.027.175,00-------------------------
0,00
0,00 5,00
72
Bunga JatuhTempo
8. Rasio AktivaProdukktifTerhadapPenjualan Air
Aktiva Produktif-----------------------
Penjualan Air
42.245.968.267,00-------------------------12.636.935.399,00
3,34 4,00
9. Jangka WaktuPenagihanPiutang
Piutang Usaha-----------------------Jumlah Penjualan
per hari
2.989.523.082,00-------------------------
41.,170.447,5272,61 4,00
10. EfektifitasPenagihan
Rekening Tertagih------------------ x
100%Penjualan Air
10.202.941.400,00---------------- x100%12.636.935.399,00
80,74% 3,00
Jumlah Nilai Yang Diperoleh
= 30,00
Nilai Kinerja Aspek Keuangan Tahun 2017 = 22,60
73
b). Indikator Aspek Operasi
Buku Tahun 2018
No Indikator Rumus Penilaian BukuTahun 2018
Bobot Nilai
ll.1a.
Aspek OperasiCakupanPelayanan
Jumlah PendudukTerlayani
----------------- x100%Aktiva Produktif
97.956---------------- x100%
292.983.
33,43% 3,00
1b. PeningkatanCakupanPelayan
CakupanPelayanan tahun
ini – CakupanPelayanan Tahun
Lalu
33,43%32,38%
1,06% 1,00
2. Kualitas AirDistribusi
Kualitas Air.Memnuhi syaratAir Minum.Memenuhi SyaratAir Bersih.Tidak MemenuhiSyarat Air Bersih.
MemenuhiSyarat Air Bersih
V 2,00
3. Kontinuitas Air Kontinuitas Air :-SemuaPelangganMendapat AliranAir 24 jam
-Belum SemuaPelangganMendapat Air 24Jam
V 1,00
4. ProduktifitasPemanfaatanInstalasiProduksi
KapasitasProduksi
------------------ x100%
KapasitasTerpasang
5.991.840,00---------------- x100%5.991.840,00
100,00% 4,00
5a. TingkatKehilangan Air
Jumlah m3 Airyang
Didistribusikan (-)Air Terjual
------------------ x100%
Jumlah m3 Airyang
Didistriibusikan
1.251.700,00----------------x100%4.981.187,00
25,13% 3,00
5b. PenurunanTingkatKehilangan Air
Rasio Tahun ini –Rasio Tahun Lalu 25,13%
22,12%-3,01% 0,00
6. PeneraanMeter Jumlah Pelanggan
Yang Meter Airnya
74
Ditera----------------- x
100%Jumlah Seluruh
Pelanggan
0,00---------------- x100%16.326,00
0,000% 0,00
7. KecepatanPenyambunganBaru
<= 6 Hari Kerja>6 Hari Kerja
<= 6 Hari Kerja - 2,00
8. KemampuanPenangananPengaduanrata – rataperbulan
JumlahPengaduan Yang
Telah SelesaiDitangani
------------------ x100%
Jumlah SeluruhPengaduan
626---------------- x100%
626
100,00% 2,00
9. KemudahanPelayanan
TersedianyaService PointDiluar Kantor
Pusat
Tersedia - 2,00
10. RasioKaryawan per1.000Pelanggan
Jumlah Karyawan---------------- x
1.000Jumlah Pelanggan
108-------------- x1.000
16.326
6,62% 5,00
Jumlah Nilai Yang Diperoleh
= 25,00
Nilai Kinerja Aspek Operasional Tahun 2018 = 21,28
75
Buku Tahun 2017
No Indikator Rumus Penilaian BukuTahun 2017
Bobot Nilai
ll.1a.
Aspek OperasiCakupanPelayanan
Jumlah PendudukTerlayani
----------------- x100%Aktiva Produktif
93.888---------------- x100%
289.978.
32,38% 3,00
1b. PeningkatanCakupanPelayan
CakupanPelayanan tahun
ini – CakupanPelayanan Tahun
Lalu
32,38%34,29%
-1,91% 0,00
2. Kualitas AirDistribusi
Kualitas Air.Memnuhi syaratAir Minum.Memenuhi SyaratAir Bersih.Tidak MemenuhiSyarat Air Bersih.
MemenuhiSyarat Air Bersih
V 2,00
3. Kontinuitas Air Kontinuitas Air :-SemuaPelangganMendapat AliranAir 24 jam
-Belum SemuaPelangganMendapat Air 24Jam
V 1,00
4. ProduktifitasPemanfaatanInstalasiProduksi
KapasitasProduksi
------------------ x100%
KapasitasTerpasang
5.991.840,00---------------- x100%5.991.840,00
100,00% 4,00
5a. TingkatKehilangan Air
Jumlah m3 Airyang
Didistribusikan (-)Air Terjual
------------------ x100%
JUmlah m3 Airyang
Didistriibusikan
1.021.584,00----------------x100%4.616.431,00
22,12% 3,00
5b. PenurunanTingkatKehilangan Air
Rasio Tahun ini –Rasio Tahun Lalu 22,12%
19,99%2,13% -
6. PeneraanMeter Jumlah Pelanggan
Yang Meter AirnyaDitera
----------------- x0,00
---------------- x 0,00% -
76
100%Jumlah Seluruh
Pelanggan
100%15.648,00
7. KecepatanPenyambunganBaru
<= 6 Hari Kerja>6 Hari Kerja
<= 6 Hari Kerja - 2,00
8. KemampuanPenangananPengaduanrata – rataperbulan
JumlahPengaduan Yang
Telah SelesaiDitangani
------------------ x100%
Jumlah SeluruhPengaduan
358---------------- x100%
358
100,00% 2,00
9. KemudahanPelayanan
TersedianyaService Point Di
luar Kantor PusatTersedia - 2,00
10. RasioKaryawan per1.000Pelanggan
Jumlah Karyawan---------------- x
1.000Jumlah Pelanggan
99-------------- x1.000
15.648
6,33% 5,00
Jumlah Nilai Yang Diperoleh
= 24,00
Nilai Kinerja Aspek Operasional Tahun 2017 = 20,43
77
b). Indikator Aspek Administrasi
Buku Tahun 2018
(Tahun Ini)
No. Indikator Rumus PenilaianBuku Tahun
2018
Bobot Nilai
III.1.
Aspek AdministrasiRencana JangkaPanjang (CorporatePlan)
SepenuhnyadipedomaniDipedomanisebagianMemiliki BelumdipedomaniTidak Memiliki
SepenuhnyadipedomaniDipedomanisebagianMemiliki BelumdipedomaniTidak Memiliki
V 3,00
2. Rencana Organisasidan Uraian Tugas
Sepenuhnyadipedomani
V 4,00
3. Prosedur OperasiStandar (SOP)
Dipedomanisebagian
V 3,00
4. Gambar NyataLaksana (As BuiltDrawing)
Dipedomanisebagian
V 3,00
5. Pedoman PenilaianKerja Karyawan
Tidak Memilki V 1,00
6. Rencana Kerja danAnggaranPerusahaan (RKAP)
Dipedomanisebagian
V 3,00
7. Tertib LaporanInternal
Tepat Waktu V 2,00
8. Tertib LaporanEksternal
Tepat Waktu V 2,00
9. Opini AuditorIndependen
Wajar TampaPengecualian
V 4,00
10. Tindak LanjutPemeriksaan TahunTerakhir
DitindakLanjuti,sebagianselesai
V 2,00
Jumlah Nilai Yang Diperoleh
= 27,00
Nilai Kinerja Aspek Administrasi Tahun 2018 = 11,25
78
Buku Tahun 2017
(Tahun Lalu)
No. Indikator Rumus PenilaianBuku Tahun
2017
Bobot Nilai
III.1.
Aspek AdministrasiRencana JangkaPanjang (CorporatePlan)
SepenuhnyadipedomaniDipedomanisebagianMemiliki BelumdipedomaniTidak Memiliki
SepenuhnyadipedomaniDipedomanisebagianMemiliki BelumdipedomaniTidak Memiliki
V 3,00
2. Rencana Organisasidan Uraian Tugas
Sepenuhnyadipedomani
V 3,00
3. Prosedur OperasiStandar (SOP)
Dipedomanisebagian
V 3,00
4. Gambar NyataLaksana (As BuiltDrawing)
Dipedomanisebagian
V 3,00
5. Pedoman PenilaianKerja Karyawan
Tidak Memilki V 1,00
6. Rencana Kerja danAnggaranPerusahaan (RKAP)
Dipedomanisebagian
V 3,00
7. Tertib LaporanInternal
Tepat Waktu V 2,00
8. Tertib LaporanEksternal
Tepat Waktu V 2,00
9. Opini AuditorIndependen
Wajar TampaPengecualian
V 4,00
10. Tindak LanjutPemeriksaan TahunTerakhir
DitindakLanjuti,sebagianselesai
V 2,00
Jumlah Nilai Yang Diperoleh
= 26,00
Nilai Kinerja Aspek Administrasi Tahun 2017 = 10,83
79
3). Hasil Laporan Laba Rugi dan Neraca pada Perusahaan Air Minum
(PDAM) Kabupaten Takalar Tahun 2018 dan 2019 (Dinyatakan Dalam Rupiah
Penuh, Kecuali Disajikan Lain)
A. Laporan Laba Rugi
Catatan
D 1D 2
D 3D 4D 5D 6
D 7D 8
PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN TAKALARLAPORAN LABA RUGI
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2018 DAN 2017(Dinyatakan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Disajikan Lain)
PENDAPATAN OPERASIOANALUraian 31-Dec-18
Pendapatan Non Air
Jumlah Pendapatan Operasioanal
BEBAN OPERASIONALBeban Sumber Air
31-Dec-17
Pendapatan Penjualan Air 12.636.935.3992.184.425.707
14.821.361.106
1.333.397.568Beban Pengolahan AirBeban Transmisi dan DistribusiBeban Administrasi dan Umum
Jumlah Beban Operasional
LABA/(RUGI) OPERASIONAL
LABA/(RUGI) SETELAH PAJAK
12.851.172.001.877.187.701
14.728.359.701
1.618.611.0624.839.664.406
PENDAPATAN/BEBAN NON OPERASIONALPendapatan Non OperasionalBeban Non Operasional
Jumlah Pendapatan/Biaya Non Operasional
LABA/(RUGI) SEBELUM PAJAKTaksiran Beban Pajak Penghasilan
(2.925.176.451)
(3.142.700.497)
5.614.797.4685.797.987.261
17.871.060.198
228.192.384
5.597.310.587
10.668.338
217.524.047
(2.925.176.451)-
4.775.173.6785.645.366.096
(2.416.571.173)
(2.416.571.173)
17.351.247.928
(2.529.886.822)
123.509.33710.193.688
113.315.649
80
B.Neraca
Catatan
C 1C 2
C 3C4
C 5
C 6C 6
C 7C 8C 9
C 10C 11C 12
94.998.753
39.342.167.310
80.110.071.246
669.628.340
4.542.472.983
(2.395.163.046)
595.088.9258.127.084.990
(46.181.185.472)
33.928.885.774
(479.630.837)189.997.503
42.245.968.267
KEWAJIBAN DAN EKUITASKEWAJIBAN JANGKA PENDEK
69.252.509
31.278.655.592
(50..652.998.923)
669.628.340(574.629.587)
ASET TIDAK LANCAR
Akumulasi PenyusutanAset Tetap
Aset Tetap Bersih
Hutang Non Usaha
4.938.832.3855.012.222.928
(2.529.298.284)2.482.924.644
-546.755.936.
7.968.512.965
42.245.968.267
Hutang Pajak
PER 31 DESEMBER 2018 DAN 2017(Dinyatakan Dalam Rupiah Penuh, Kecuali Disajikan Lain)
ASETUraian 31-Dec-18
Kas dan Setara Kas
Akun Penyisihan Piutang Usaha
Persediaan
31-Dec-17
ASET LANCAR
Piutang Usaha
Piutang Usaha BersihPiutang Lain-Lain
5.384.686.128
2.989.523.082-
Jumlah Aset Lancar
laba (Rugi) Tahun BerjalanJumlah Ekuitas
TOTAL KEWAJIBAN & EKUITAS
81.931.654.515
69.252.509
3.564.482.30867.148.399.784
(28.514.790.840)(2.925.176.451)39.272.914.801
39.342.167.310
-
-
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
EKUITASPenyertaan Pemkab TakalarPenyertaan Pemerintah Pusat YBDS
Aset Tak Berwujud
TOTAL ASET
Hutang Usaha -
Akumulasi AmortisasiNilai Buku Aset Tidak Lancar
3.564.482.30867.148.399.784
(26.098.219.667)(2.416.571.173)42.198.091.252
47.877.0151.024.866
-46.852.149
-
Akumulasi Laba (Rugi) Tahun Lalu
DAFTAR PUSTAKA
Anwar PrabuMangkunegara2011 : 75, LAN – RI Dalam pasolong 2013 :178 “, Indikator Kinerja “
Bogdan dalam sugiono2013 : 244 “ Teknik Analisis Data “
Ivancevich, Lorenzi, Skiner dan Crosby (Ratminto dan AtikseptiWinarsih)2010 : 2 “ Pelayanan Publik”
Kasmir2016 : 65 – 57 “ Faktor – Faktor Kinerja “
Keputusan Mentri Dalam NEgri Republik Indonesia ( Kep Mendagri) No.47 Tahun 1999 tertanggal 31 mei 1999 tentang dasar penilaianKinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Indonesia.
Mahmudi2010 : 23, Indra bastian 2010 : 3885, Mardiasmo 2013 : 18, “Akuntabilitas Publik “
Peraturan Daerah Kabupaten Takalar No. 4 tahun 2007 tentang tugasPokok dan Fungsi PDAM Kabupaten Takalar.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 16 Tahun 2005 tentangpengembangan Sistem Penyediaan Air Minum.
Ratminto dan Winarsih2018 : 180 – 181, Ziethaml, dkk dalam Hardiansyah2011 : 46 “ REsponsivitas “
Ravianto2014 : 11, Gibson Bungkaes 2013 : 46 “ Efektivitas “
Sedaryamanti 2011 : 260, Depdiknas, 2012 : 34, Anwar PrabuMancanegara 2009 : 67, Wibowo 2010 : 7, SoekidjoNotoatmodjo2009 : 67 “ Kinerja “
Sugiono2011 : 65 – 71 “ Jenis Penelitian “
Sugiono 2013 : 224 “ Teknik Pengumpulan Data “, Esterberg dalamSugiono 2013 : 231 “ Teknik Wawancara “, SutrisnoHadi dalam
sugiono 2013 : 145 “ Teknik Pengamatan “, sugiono 2013 : 240 “Teknik Dokumentasi “
Surat keputusan direksi perusahaan daerah air minum Kabupaten TakalarProvinsi No. 463/KPTS/PDAM/KL/v/2015 tertanggal di Mei 2015tentang pembentukan Tim Busines Plan PDAM Takalar tahun 2015– 2019.
Undang – undang Republik Indonesia No. 25 tahun 2009 tentangpelayanan publik.
BIOGRAFI PENULIS
Muh Yusri Husain panggilan yusri lahir di Takalar pada tanggal06 februari 1997 dari pasanagan suami istri bapak Alm.HusainPanggeleng dan ibu St.Bungaliah. peneliti adalah anak ke limadari 5 bersaudara. Peneliti sekarang bertempat tinggal di bontotala, Kelurahan.Maradekaya, Kecamatan.Patallassang,Kabupaten Takalar.
Pendidikan yang telah ditempuh oleh peneliti yaitu SD NegeriPalleko II lulus tahun 2008, SMP Negeri I Polongbangkeng
Utara lulus tahun 2010, SMA Negeri I Takalar lulus tahun 2014, dan mulai tahun2014 mengikuti Program S1 Ekonomi Akuntansi kampus Makassar sampai dengansekarang. Sampai dengan penulisan skripsi ini peneliti ini masih terdaftar sebagaimahasiswa Program S1 Ekonomi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar
S1 AKUNTANSI Universitas Muhammadiyah Makassar.
RIWAYAT HIDUP
Penulis Skripsi Berjudul “ Evaluasi Audit Kinerja Terhadap Akuntabilitas Publik PadaPerusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Takalar.