Evaluasi Capaian Pelaksanaan
Pamsimas Komponen B
DISAMPAIKAN PADA
PERTEMUAN RAPAT KOORDINASI REGIONAL II PAMSIMAS II KESEHATAN
Makasar, 4 – 7 November 2015
Rencana Pemerintah Indonesia
Semua orang punya
akses ke toilet
UNIVERSAL ACCESS
100% AKSES SANITASI
TAHUN 2019
Apa sih Universal Access 100%?
SANITASI
85 %
15 %
85%
pakai
tanki
septik
Basic improved sanitation (Cubluk , Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, dll)
15%
pakai
perpipaan
Air Limbah
20%
didaur
ulang
80%
diangkut ke
TPA
Persampahan Semuanya:
Menuju Universal Access
Ditahun 2020-2030,
penduduk di Indonesia akan lebih banyak yang berusia
produktif
SANITASI SEKOLAH
Harus ada perubahan
perilaku sejak dini
Peran Kita Menuju Universal Access
Perubahan
Perilaku
Lingkungan sehat
AGENT OF
CHANGE
UNTUK LINGKUNGAN
DAN DIRI SENDIRI UNTUK MASYARAKAT
+ =
Strategi STBM Peningkatan Kebutuhan • Pemicuan
Perubahan perilaku
Peningkatan akses sanitasi
• Pemasaran
sanitasi
Menciptakan Lingkungan yang kondusif • Regulasi • NSPK • Advokasi
• Fasilitasi
5 Pilar STBM
1. Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS) 2. Cuci tangan Pakai sabun (CTPS) 3. Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga (PAMMRT) 4. Pengamanan Sampah Rumah Tangga (PSRT) 5. Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga (PLRT)
Permenkes No. 3 tahun 2014 tentang STBM
Memutus mata rantai penularan penyakit dan keracunan
REKAP HASIL PENCAPAIAN KPI PAMSIMAS KOMPONEN
KESEHATAN
DATA MIS WEB PAMSIMAS.ORG
SAMPAI 3 November 2015
TARGET KPI PAMSIMAS KOMPONEN KESEHATAN
KPI DESKRIPSI TARGET
PAMSIMAS I PAMSIMAS
II KPI 2 Juml Tambahan orang yang
mempunyai akses yang berkelanjutan thd fasilitas sanitasi yang layak berdasarkan status sosial ekonomi
3.4 Juta 4 Juta
KPI 7 % target masy yang bebas dari buang air besar di sembarang tempat (SBS)
50% (dusun)
50% (dusun)
KPI 8 % target masy yang menerapkan program Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
80% 60%
KPI 9 % target sekolah yang mempunyai fasilitas sanitasi layak dan menerapkan PHBS
95% 95%
JENIS REGULASI JUMLAH TOTAL JUMLAH YANG SUDAH
SK/SE GUBERNUR 32 16
SK/SE BUPATI/WALIKOTA
217 91
PEMBENTUKAN TIM STBM KAB/KOTA
217 105
REKAP PENYUSUNAN REGULASI STBM
1. GORONTALO 10. Sulawesi Utara
2. NUSA TENGGARA TIMUR (NTT)
3. NUSA TENGGARA BARAT (NTB)
4. PAPUA BARAT
5. SULAWESI SELATAN
6. SULAWESI BARAT
7. SULAWESI TENGAH
8. SULAWESI TENGGARA
9. JAWA BARAT
DAFTAR PROPINSI YANG SUDAH MEMPUNYAI
REGULASI STBM TINGKAT PROPINSI
Rekap Propinsi Yang Sudah Melaksanakan
Pelatihan STBM TA 2015 NO PROPINSI TANGGAL PELAKSANAAN
1 RIAU 7 – 12 Juni 2015
2 BENGKULU 9 – 14 Juni 2015
3 SUMATERA BARAT 10 – 15 Agustus 2015
4 BALI 10 – 15 Agustus 2015
5 SULAWESI TENGAH 23 – 28 Agustus 2015
6 KALIMANTAN TIMUR 10 – 15 Agustus 2015
7 GORONTALO 11 – 16 Agustus 2015
8 JAMBI 19 – 24 Agustus 2015
9 DI YOGYAKARTA 24 – 28 Agustus 2015
10 KALIMANTAN SELATAN 7 – 12 September 2015
11 SULAWESI TENGGARA 7 – 12 September 2015
12 SULAWESI SELATAN 7 – 12 September 2015
13 MALUKU 15 – 20 September 2015
14 BANTEN 28 September – 3 Oktober 2015
15 KALIMANTAN TENGAH 28 September – 3 Oktober 2015
16 NTB 19 – 24 Oktober 2015
17 LAMPUNG 19 – 24 Oktober 2015
18 SUMATERA UTARA 19 – 24 Oktober 2015
19 PAPUA 21 – 26 oktober 2015
20 SUMATERA SELATAN 26 – 31 Oktober 2015
21 JAWA BARAT 25 – 30 Oktober 2015
22 SULAWESI UTARA 26 – 31 Oktober 2015
Pendampingan terhadap masyarakat pada kegiatan dan tahapan Pamsimas seringkali tidak terintegrasi antara kegiatan fisik dan kegiatan non fisik (kegiatan komponen kesehatan).
Pembiayaan kegiatan yang di sediakan Program Pamsimas untuk kegiatan perubahan perilaku kesehatan terbatas.
Pelaksanaan pemicuan di desa sasaran Pamsimas tidak seragam dalam pelaksanaannya.
Strategi Pencapaian kondisi SBS seringkali diwujudkan dalam bentuk memperbanyak kegiatan pemicuan saja/CLTS di semua dusun.
Pelaksanaan IMAS Perilaku Kesehatan tanpa adanya proses penggalian informasi yang detail dan mendalam
Besarnya dana RRK Kesehatan pada RKM mempunyai kisaran yang berbeda-beda pada lokasi sasaran Pamsimas, dianggap sebagai “kegiatan pelengkap”
Peningkatan kapasitas bagi kader dan Natural Leader bertumpu pada dana yg bersumber dari RKM. Dan pelaksanaannya paling cepat setalah dana BLM Termin 1 cair.
Pelaksanaan kegiatan perilaku Hygiene dan Sanitasi pada RKM seringkali hanya dilakukan “satu kali” saja dengan pelibatan tokoh masyarakat/tokoh agama yang minim
Pemutakhiran atau update data dan peta sanitasi belum menjadi rutinitas yang berkesinambungan
27
Adalah Kebodohan jika kita melakukan hal yang berulang kali dan menunggu hasil yang berbeda.
Albert Einstein