EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DI SDN SUDIMARA BARAT 5
Skripsi
Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.)
Oleh
Nama : Yoga Ekaputra
NIM : 2015820002
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2021
i
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
Skripsi Januari 2021
Yoga Ekaputra (2015820002)
EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL
SEKOLAH DI SDN SUDIMARA BARAT 5
xv + 125, 3 tabel, 2 gambar, 16 lampiran
Penelitian ini dilatar belakangi oleh masih kurangnya transparansi pihak
sekolah dalam melaksanakan program bantuan operasional sekolah. Atas
dasar hal ini peneliti tergerak untuk meneliti bagaimana pelaksanaan
program bantuan operasional sekolah di SDN Sudimara Barat 5. Jumlah
populasi sebanyak 26 orang. Sebagai informan peneliti menggunakan 3
sampel yaitu kepala sekolah, bendahara sekolah dan operator sekolah Tipe
penelitian menggunakan deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data
menggunakan dokumentasi, kuesioner dan wawancara. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa terdapat petunjuk teknis penggunaan dana Bantuan
Operasional Sekolah dan SDN Sudimara Barat 5 sudah mengikuti
keseluruhannya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi saran atau
sebuah rujukan dalam pelaksanaan program dana Bantuan Operasional
Sekolah yang lebih baik lagi di kemudian hari.
Kata Kunci: Evaluasi, Evaluasi Program, Bantuan Operasional Sekolah
Daftar Pustaka 27 (2008 – 2018)
ii
iii
iv
v
vi
PERSEMBAHAN
vii
Skripsi ini saya persembahkan untuk
Bapak, Mamah dan Adik-adik tercinta.
Semua Teman-teman saya.
MOTTO
viii
Dan ta'atlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-
bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan
bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (Q.S Al –
Anfaal : 46)
KATA PENGANTAR
ix
Bismillahirrahmannirrahim
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayahnya kepada kita
semua. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi
Besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta kepada ummatnya yang
selalu melaksanakan ajarannya.
Penulisan proposal skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat
dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta. Dalam penulisan ini tentu
masih banyak kekurangan dan kelemahannya, untuk itu penulis ingin
menyampaikan permohonan kritik dan saran dalam rangka
penyempurnaan skripsi ini. Penyusunan skripsi ini tidak mungkin dapat
terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan
yang baik ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian proposal skripsi ini,
terutama kepada:
1. Bapak Dr. Iswan, M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Jakarta, yang telah memberikan kesempatan kepada
penulis untuk mengikuti studi di fakultas ini.
2. Bapak Azmi Al Bahij, M.Si., Ketua Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Jakarta yang telah mendorong dan mengarahkan kepada penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu.
3. Ibu Dr. Sri Immawati, M.Pd., selaku Pembimbing skripsi yang telah
menyempatkan waktunya disela kesibukannya telah memberikan
bimbingan arahan dan masukan yang maksimal serta memberikan
semangat kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Drs. H. Rudi Lukita, sebagai kepala sekolah SDN Sudimara
Barat 5.
5. Bapak dan ibu guru dan tenaga kependidikan sekolah SDN Sudimara
Barat 5.
x
6. Secara khusus penulis mempersembahkan kepada orang tua saya,
Jeje Zainal Asikin dan Nurjannah dan Adik-adik tercinta yang telah
melahirkan, merawat, serta banyak memberikan dukungan moril dan
materil kepada penulis.
7. Teman-teman seperjuangan dan semua pihak yang tidak dapat penulis
sebutkan satu per satu, yang telah memberikan bantuan dan dukungan
serta semangat kepada penulis dalam rangka penyelesaian studi dan
penyusunan skripsi ini.
Akhirnya dengan segala ketulusan hati yang bersih dan ikhlas,
penulis berdoa semoga amal baik yang telah mereka berikan mendapat
pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Amin.
Jakarta, 17 Januari 2021
Yoga Ekaputra
xi
DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................................. i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ ii
PERSETUJUAN PANITA UJIAN SKRIPSI .............................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................ iv
FAKTA INTEGRITAS ................................................................................ v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ......................................... vi
PERSEMBAHAN ..................................................................................... vii
MOTTO ................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ................................................................................ ix
DAFTAR ISI .............................................................................................. xi
DAFTAR TABEL .................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xv
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah …………………………………… 1
B. Fokus Masalah ……………………………………………… 5
C. Rumusan Masalah ........................................................ 6
D. Tujuan Penelitian .......................................................... 6
E. Manfaat Penelitian ........................................................ 6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................... 8
A. Kajian Teori ................................................................... 8
B. Kerangka Berfikir ……………………………………………... 29
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................... 30
xii
B. Metode Penelitian ....................................................... 31
C. Desain Penelitian ........................................................ 32
D. Subjek Penelitian ........................................................ 33
E. Teknik Pengumpulan Data ......................................... 34
F. Teknik Analisis Data ................................................... 47
G. Triangulasi Data ......................................................... 49
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data .................................................................... 53
B. Hasil Analisa Data .............................................................. 54
C. Catatan Lapangan .............................................................. 77
D. Interprestasi Hasil Penelitian .............................................. 78
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................... 81
B. Saran-saran ........................................................................ 82
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 84
LAMPIRAN-LAMPIRAN .......................................................................... 87
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 .......................................................................................... 30
Tabel 3.2 .......................................................................................... 36
Tabel 3.3 .......................................................................................... 37
Tabel 4.1 .......................................................................................... 49
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 ..................................................................................... 29
Gambar 2.2 ..................................................................................... 52
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat uji Komprehensif ................................................. 87
Lampiran 2. Surat pembimbing skripsi ............................................. 88
Lampiran 3. Surat menyaksikan skripsi ………………………………. 89
Lampiran 4. Kartu Bimbingan Skripsi …………………………………. 90
Lampiran 5. Pedoman Observasi ……………………………………... 92
Lampiran 6. Hasil Observasi …………………………………………… 93
Lampiran 7. Pedoman Wawancara ……………………………………. 96
Lampiran 8. Surat keterangan Validasi Instrumen …………………… 98
Lampiran 9. Surat Permohonan Penelitian …………………………… 99
Lampiran 10. Surat Keterangan Penelitian …………………………… 100
Lampiran 11. Dokumentasi …………………………………………….. 101
Lampiran 12. Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah ................. 105
Lampiran 13. Realisasi Penerimaan dan Belanja Dana BOS ........... 106
Lampiran 14. Profil Sekolah ……………………………………………. 107
Lampiran 15. Kartu Bimbingan Pasca Sidang Skripsi ………………. 109
Lampiran 16. Riwayat Hidup Peneliti ………………………………….. 110
xvi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 perihal Sisdiknas pada
pasal 1 pendidikan adalah cara sadar serta rancangan untuk
menciptakan atmosfer belajar serta proses pembelajaran supaya
peserta didik bisa aktif memajukan potensinya untuk kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, juga keterampilan yang dibutuhkan masyarakat,
mengembangkan semua potensi yang dipunyai siswa melewati
proses pembelajaran. Dalam pasal 4, menjabarkan bahwa siswa
ialah bagian masyarakat yang berupaya mengembangkan potensi
diri melewati rangkaian pembelajaran yang terdapat di setiap jalur,
jenjang, dan jenis pendidikan.
Dalam pasal 3, tujuan pendidikan nasional memberikan
pengembangan kebisaan dan membentuk watak juga peradaban
bangsa yang memiliki martabat pada upaya mencerdaskan
kehidupan bangsa, memiliki tujuan untuk menumbuhkan potensi
siswa supaya menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
2
Pemerintah telah diberi mandat oleh UUD 1945
mencerdaskan bangsa, sehingga pemerintah mempunyai tanggung
jawab dalam menyediakan pendidikan berkualitas (PP Nomor 32,
2013). Usaha peningkatan atau perbaikan mutu pada aspek
pendidikan, maka layanan pendidikan juga terus ditingkatkan agar
sesuai dengan tujuan. Fungsi dan tujuan dari terselenggaranya
pendidikan adalah untuk membangun kemampuan dalam diri dan
membentuk integritas serta kultur bangsa yang memiliki martabat
dengan hasil akhir membentuk kehidupan bangsa yang cerdas, dan
memiliki fokus tujuan mengembangkan kemampuan dan bakat diri
peserta didik supaya nantinya tercipta manusia dengan iman dan
beragama / percaya kepada Tuhan (UU Nomor 20 Pasal 3 Tahun
2003).
Maka berdasarkan hal-hal tersebut, pemerintah berupaya
untuk memberikan solusi untuk membantu para peserta didik dapat
bersekolah dengan membuat program. Program yang dilaksanakan
pemerintah pada upaya peningkatan mutu pendidikan lewat
pengadaan dana yang cukup ialah program Bantuan Operasional
Sekolah (BOS) yang dimulai pada tahun 2005.
Dirjen Pendidikan Dasar perihal Petunjuk Teknis BOS tahun
2015 (2015: 3) BOS ialah program pemerintah yang dasarnya ialah
pengadaan pembiayaan operasi non personalia untuk satuan
pendidikan dasar untuk pelaksanaan program wajib belajar.
3
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 2008 perihal
pembiayaan Pendidikan, biaya non personalia ialah biaya sebagai
peralatan pendidikan sekali pakai, dan biaya tidak langsung yaitu
daya, air, jasa telekomunikasi, perawatan sarana dan prasarana,
uang untuk lembur, transportasi, konsumsi, pajak dan lain-lain.
Namun demikian, ada beberapa jenis pembiayaan investasi dan
personalia yang dibolehkan dibiayai dengan dana BOS ini. Standar
program BOS memiliki tujuan untuk memberikan keringanan beban
kepada masyarakat perihal pembiayaan pendidikan di dalam upaya
wajib belajar 9 tahun yang baik, dan memiliki peran dalam
mempersingkat waktu pencapaian Standar Pelayanan Minimal
(SPM) pada sekolah-sekolah yang masih kurang memenuhi SPM,
dan pencapaian Standar Nasional Pendidikan (SNP). Secara khusus
program BOS ini memiliki tujuan: 1) memberikan kebebasan seluruh
peserta didik SD dan SMP dari biaya operasi sekolah, 2)
membebaskan seluruh peserta didik yang kurang mampu dari biaya
apa pun baik di sekolah negeri ataupun swasta, dan 3) memberikan
keringanan biaya untuk sekolah khususnya bagi sekolah yang tidak
negeri.
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) menjadi salah satu
upaya pemerintah dalam menyediakan pendidikan gratis, untuk
mendukung wajib belajar 9 tahun. Harapannya dengan adanya
program BOS ini memberikan fasilitas pendidikan dengan
4
membebaskan pungutan untuk pembiayaan operasional sekolah.
Menurut Rosser & Mohamad Fahmi (2016) salah satu cara
meningkatkan mutu adalah BOS. “School Operational Assistance
(BOS) is used to measure improve the quality of Indonesia’s
education system”. Beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam
meningkatkan mutu meliputi materi minimal untuk mencapai
kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan
tertentu.
Dalam pelaksanaannya, Program harus dilaksanakan sesuai
dengan Juknis dari BOS. Dana BOS yang diterima oleh sekolah
dihitung dari jumlah peserta didik, untuk sekolah dasar sebesar
800.000, dan digunakan sebagai biaya operasional sekolah
(Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah Tahun 2019, 2019).
Sekolah perlu memiliki manajemen sekolah yang efektif dan sumber
daya berkualitas sehingga dapat memaksimalkan dana BOS.
(Rubiyati & Ismanto, 2020)
Program BOS ini tidak langsung menghentikan permasalahan
dalam penyelenggaraan pembelajaran. Tetapi, malah menimbulkan
masalah lain terkait pelaksanaan program BOS seperti efektifitas
penggunaannya, penyelewengan dana BOS, dan lainnya. Adanya
penambahan sumbangan terkadang masih ada dibeberapa sekolah
dengan berbagai dalih. Permasalahan yang terjadi dalam program
dana BOS pada umumnya adalah masih kurangnya transparansi
5
dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana bantuan operasional
sekolah (BOS), karena masih banyak sekolah yang tidak ingin
laporan pertanggungjawaban penggunaan dana BOS diketahui oleh
masyarakat (Kaswandi, 2015).
Dari pembahasan di atas, terdapat beberapa permasalahan
yang terjadi di sekolah yang mendapat bantuan program BOS ini
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini karena dana program
BOS ini tidak serta merta langsung diberikan kepada peserta didik
maupun wali murid namun diberikan dan dilaksanakan oleh pihak
sekolah sehingga sampai saat ini wali murid para peserta didik
kurang paham seberapa manfaat dan cakupannya, pemerataan
BOS bagi siswa/siswi yang mendapatkan bantuan dana BOS ini.
Maka, untuk memahami sebuah tingkat keefektifitasan pencapaian
sasaran program BOS maka perlu dilaksanakan penelitian melalui
evaluasi program, maka penelitian ini akan mengangkat judul:
“Evaluasi Pelaksanaan Program bantuan operasional sekolah di
SDN Sudimara Barat 5”.
B. Fokus Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka fokus
masalah penelitian ini adalah Evaluasi pelaksanaan program
Bantuan Operasional Sekolah. Berlokasi di sekolah SDN Sudimara
Barat 5.
6
C. Rumusan Masalah
Menurut latar belakang masalah yang ada, maka rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana konsep pelaksanaan program Bantuan Operasional
Sekolah menurut Kemendikbud Republik Indonesia?
2. Bagaimana evaluasi pelaksanaan program Bantuan Operasional
Sekolah di SDN Sudimara Barat 05?
D. Tujuan Penelitian
Pada penulisan skripsi ini, peneliti memiliki beberapa tujuan
yaitu:
1. Untuk mendeskripsikan konsep pelaksanaan program Bantuan
Operasional Sekolah menurut Kemendikbud Republik Indonesia.
2. Untuk mengetahui pelaksanaan program Bantuan Operasional
Sekolah di SD Negeri Sudimara Barat 5.
E. Manfaat Penelitian
Dari penelitian kali ini, peneliti memiliki beberapa harapan
yakni:
7
1. Siswa
Penelitian kali ini diharapkan dapat bermanfaat untuk
menambah pengetahuan bagi siswa tentang program BOS di
sekolahnya.
2. Guru
Diharapkan dapat memberikan sedikit pengetahuan dan
lebih transparan dalam management dana BOS.
3. Sekolah
Diharapkan dapat menjadi masukan dan bahan acuan
bagi pihak sekolah untuk pengelolaan dana BOS selanjutnya.
4. Orang Tua
Sebagai bahan tambahan wawasan bagi orang tua agar
dapat memiliki gambaran umum tentang pelaksanaan program
BOS.
5. Peneliti
Menambah pengetahuan Peneliti Tentang pembiayaan
pendidikan, dan sebagai dasar penelitian lebih lanjut tentang
pembiayaan pendidikan (khususnya tentang pengelolaan dana
BOS).
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Evaluasi
a. Pengertian Evaluasi
Menurut Sudaryono (2014: 5), evaluasi merupakan
rangkaian proses yang dibentuk guna mengukur tingkat
efektifitas sistem pembelajaran secara menyeluruh. Lebih
lanjut, menurut Arifin (2016: 2) berdasar pada sistem
pembelajaran, evaluasi merupakan bagian dan tahapan
penting dalam penentuan tingkat efektifitas pembelajaran
yang dilakukan oleh guru. Hasil yang didapat dari proses
evaluasi, dapat dijadikan acuan bagi tenaga pengajar untuk
membenahi dan mengukuhkan kegiatan belajar mengajar.
Beberapa bentuk dari evaluasi yang sering dilakukan oleh
guru di sekolah adalah dengan memberikan ulangan harian,
ujian akhir semester, tes lisan, kuis dan lainnya. Istilah-istilah
ini pada dasarnya merupakan bagian dari sistem evaluasi itu
sendiri.
Menurut Tatang (2012: 227), evaluasi dapat diartikan
sebagai kegiatan penilaian yang bersifat hierarki. Hal ini
berarti, kegiatan evaluasi tidak dapat dipisahkan dengan
9
proses belajar mengajar dan dalam pelaksanaannya harus
dilaksanakan secara berurutan.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan
bahwa penilaian berguna untuk mengukur sejauh mana
tingkat kesuksesan sistem yang berjalan dan untuk
memperoleh laporan supaya dapat menjadi bahan acuan
untuk perencanaan kegiatan selanjutnya.
b. Tujuan evaluasi
Menurut Purwanto dan Suparman dalam Ananda
dan Rafida (2017: 8), tujuan evaluasi adalah:
1) Mengomunikasikan program kepada masyarakat.
2) Memberikan informasi bagi pembuat keputusan.
3) Menyempurnakan program yang ada.
4) Memperluas partisipasi dan pertumbuhan.
Menurut Arikunto dan Jabar (2014: 16-17) terdapat
dua tujuan evaluasi dalam pendidikan, umum dan khusus
yaitu:
1) Tujuan Umum
Tujuan umum dari evaluasi dalam pendidikan,
di antaranya sebagai berikut :
a) Untuk mengumpulkan bahan informasi yang
sesuai dengan proses pembelajaran siswa
10
selama kurun waktu tertentu untuk dijadikan
bukti tingkat perkembangan atau kemajuan
siswa.
b) Untuk menganalisa keefektifan metode
pengajaran yang diterapkan dalam kegiatan
pembelajaran dalam kurun waktu tertentu.
2) Tujuan Khusus
Selain tujuan umum, terdapat pula tujuan
khusus dari pelaksanaan evaluasi dalam bidang
pendidikan, yaitu sebagai berikut:
a) Untuk kegiatan yang memotivasi siswa untuk
berpartisipasi dalam program pendidikan.
b) Untuk mencari tahu faktor-faktor yang
menyebabkan berhasil tidaknya siswa
berpartisipasi dalam perencanaan pendidikan
guna mencari solusi dan metode perbaikan.
Menurut Sudaryono (2014: 21) Secara umum,
tujuan evaluasi adalah:
a) Menghimpun data sebagai bukti tingkat
perkembangan yang dirasakan peserta didik
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
11
setelah mengikuti proses pembelajaran dalam
kurun waktu tertentu.
b) Memungkinkan guru mengevaluasi kegiatan
atau pengalaman mengajar yang telah
dilaksanakan.
c) Untuk mengetahui tingkat keefektifan metode
pengajaran yang digunakan dalam proses
pembelajaran selama kurun waktu tertentu.
Adapun yang menjadi tujuan khusus dari
kegiatan evaluasi adalah:
a) Untuk memberikan stimulus aktivitas siswa
dalam mengejar program pendidikan. Dengan
kata lain, tanpa Asesmen tidak mungkin dapat
memotivasi atau merangsang siswa untuk dan
meningkatkan kinerja.
b) Untuk menelusuri dan menentukan indikator
yang menyebabkan siswa berhasil atau gagal
mengikuti rencana pendidikan umum,
khususnya rencana pembelajaran.
c) Untuk memberikan bimbingan tentang
kemajuan dan bakat sesuai kebutuhan peserta
didik yang bersangkutan.
12
d) Untuk mendapatkan laporan penting mengenai
kemajuan siswa yang diminta oleh orang tua
dan lembaga pendidikan.
e) Untuk meningkatkan kualitas proses
pembelajaran, baik metode pembelajaran
peserta didik maupun metode mengajar yang
digunakan oleh guru.
Menurut pembahasan di atas, tujuan evaluasi
adalah mencari kemungkinan permasalahan yang
ada, mencari solusi terbaik untuk memperbaiki, serta
menyempurnakan program agar lebih baik lagi.
2. Evaluasi Program
a. Pengertian Evaluasi Program
Menurut Briekerhoff et al dalam Ananda dan Rafida
(2017: 6), evaluasi program ialah Satuan atau unit
kegiatan yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi
tentang implementasi atau keseragaman kebijakan. Unit
atau unit kegiatan tersebut terjadi dalam proses yang
berkelanjutan dan terjadi dalam suatu organisasi yang
terdiri dari sekelompok orang untuk mengambil
keputusan.
13
Menurut Muryadi (2017:3), evaluasi program
adalah kegiatan menginvestigasi yang terstruktur perihal
sesuatu berharga dan bernilai dari suatu objek.
Menurut Aryanti, dkk (2015:3), evaluasi program
ialah aktivitas penelitian perihal Benda yang mengambil
keputusan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan
sebelumnya.
Berdasarkan pembahasan yang sudah dijelaskan
di atas maka dapat disimpulkan bahwa evaluasi program
merupakan kegiatan mengumpulkan informasi mengenai
suatu objek yang memiliki kriteria tertentu yang terdapat
di dalam sebuah organisasi dan untuk mengambil suatu
keputusan bersama.
b. Tujuan Evaluasi Program
Menurut Mutrofin (2010:157), memberikan
penjelasan bahwa tujuan evaluasi program ialah untuk
mendapatkan info, yang dapat dipilih ketika mencapai
tujuan sosial di antara berbagai kebijakan atau rencana
alternatif. Menurut Sukmadinata dalam Ananda dan
Rafida (2017: 8) tujuan evaluasi program adalah:
1) Mendukung pada saat perencanaan hingga
pelaksanaan program.
14
2) Mendorong penentuan keputusan dalam hal
pengubahan program,
3) Membantu menentukan keputusan dalam
kelangsungan program
4) Memperoleh data pendukung dan penolakan program
5) Membantu berupa pemberian pemahaman tentang
sosial, politik dan psikologis yang berkaitan dengan
pelaksanaan program dan unsur-unsur yang
memengaruhi program.
Berdasar pada pernyataan Endang Mulyatiningsih
(2011:114-115), tujuan dari evaluasi program di antaranya
yaitu:
a) Menunjukkan kontribusi rencana untuk mencapai
tujuan organisasi. Hasil dari evaluasi menjadi hal
krusial untuk mengembangkan program yang sama di
tempat lain.
b) Mengambil keputusan kelanjutan prosedur, apakah
perlu dilanjutkan, ditingkatkan atau dihentikan.
Berdasarkan pembahasan di atas, tujuan
evaluasi program adalah mencari dan menyediakan data
serta informasi yang terdapat di dalam suatu program
sehingga dapat diambil sebuah keputusan agar suatu
program tersebut dapat diperbaiki dan dikembangkan
15
sehingga sebuah program dapat disempurnakan dan
dapat berjalan lebih baik lagi.
3. BOS (Bantuan Operasional Sekolah)
a. Pengertian BOS
Berdasarkan data yang dilansir pada
Kemendikbud, dijelaskan bahwa Biaya Operasional
Sekolah merupakan program yang dibuat pemerintah
sebagai bentuk layanan pendidikan berupa dana untuk
membiayai biaya operasi non personalia bagi lembaga
pendidikan sebagai dasar dari program wajib belajar.
Menurut kusno, dkk (2013:2) Program Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) ialah suatu kegiatan yang
merupakan perwujudan atau implementasi kebijakan
perluasan dan pemerataan akses pendidikan, terutama
pada memberikan dukungan pada program wajib belajar
pendidikan dasar sembilan tahun. BOS merupakan
implementasi dari Undang Undang Nomor 20 tahun 2003
pasal 34 ayat 2 mengatakan bahwa pemerintah dan
pemerintah daerah memastikan terselenggaranya wajib
belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar gratis
pendidikan wajib merupakan tanggung jawab nasional
yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah dan lembaga
16
pendidikan masyarakat. Berdasarkan undang-undang ini,
pemerintah dan pemerintah daerah berkewajiban untuk
memberikan layanan pendidikan kepada siswa di semua
jenjang pendidikan dasar (SD dan SMP), dan satuan
pendidikan lainnya, yang dipikul dengan memastikan
bahwa siswa tidak dibebani biaya pendidikan.
Menurut (Mulyono,2015:170), Widyatmoko dan
Suyatmini BOS ialah rencana pemerintah untuk mendanai
biaya operasional sekolah non personil. Program bantuan
operasional sekolah atas perintah Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. Dalam proses pelaksanaan,
pengalokasian dan pengelolaan dana BOS harus
berpedoman pada "Juknis Penggunaan Dana BOS" yang
dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. dan Departemen Pendidikan AS.
Kementerian Agama adalah departemen teknis yang
bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pengelolaan
rencana tersebut.
Berdasarkan pemaparan di atas, BOS (Bantuan
Operasional Sekolah) adalah suatu program yang
dilaksanakan oleh pemerintah yang Dipelopori oleh
kementerian pendidikan dan kebudayaan untuk
pemerataan kegiatan pendidikan dengan membantu
17
pembiayaan atau pendanaan biaya operasional
pendidikan di sekolah agar terciptanya wajib belajar 12
tahun.
b. Tujuan BOS
Menurut amanat UU No. 20 Tahun 2003 pasal 24
tentang sistem pendidikan nasional yakni pemerintah dan
pemerintah daerah memastikan bahwa pendidikan gratis
dan wajib dilaksanakan setidaknya di tingkat pendidikan
dasar. Adapun tujuan terselenggaranya program BOS
adalah:
1) Utamanya digunakan untuk biaya non personel
satuan pendidikan dasar, sebagai pelaksana rencana
wajib belajar, dan dapat menyediakan dana untuk
kegiatan lain sesuai dengan pedoman teknis Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan.
2) Untuk Mengurangi beban anggaran pendidikan
masyarakat pada upaya wajib belajar 9 tahun yang
bermutu dalam rangka penuntasan wajib belajar 9
tahun.
3) Ditujukan utamanya adalah untuk merangsang
daerah, bukan untuk menggantikannya, dan wajib
menyediakan anggaran pendidikan untuk BOS
18
daerah dan bantuan penyelenggaraan pendidikan
dalam APBD.
4) Untuk memberikan dukungan pelaksanaan
pendidikan dasar sebagai kepentingan daerah,
menugaskan BOS ke RKUD provinsi, kemudian
diteruskan ke sekolah melalui mekanisme subsidi.
Permendikbud nomor 3 tahun 2019 tentang
petunjuk teknis bantuan operasional sekolah reguler
mengenai tujuan BOS terbagi menjadi dua, umum dan
khusus yaitu sebagai berikut:
1) Tujuan Umum BOS Reguler
a) Memberikan bantuan berupa pendanaan untuk
biaya operasi dan non personalia sekolah.
b) Memberikan keringanan bagi peserta didik
terhadap beban biaya operasi sekolah yang
diselenggarakan oleh masyarakat;
c) Peningkatan kualitas kegiatan pembelajaran di
sekolah.
2) Tujuan Khusus BOS Reguler
a) Pada jenjang SD dan SMP, BOS Reguler memiliki
tujuan untuk memberikan kebebasan bagi orang
19
tua/wali peserta didik yang tidak mampu dari
pungutan;
b) Pada jenjang SMA dan SMK, tujuan dari BOS
Reguler yaitu agar orang tua/wali peserta didik
yang tidak mampu dapat dibebaskan dari
pungutan dan/atau tagihan biaya demi
terwujudnya layanan pendidikan yang terjangkau
dan berkualitas;.
c) Pada jenjang SDLB, SMPLB, SMALB dan SLB,
BOS Reguler bertujuan untuk:
(1) Memperluas akses belajar bagi peserta didik
penyandang disabilitas di SDLB, SMPLB,
SMALB, dan SLB;
(2) Mewujudkan kesamaan bagi orang tua/wali
peserta didik penyandang disabilitas agar
mendapat layanan pendidikan yang
terjangkau dan berkualitas pada taraf SDLB,
SMPLB, SMALB, dan SLB.
Permendikbud No. 1 Tahun 2018 tentang Petunjuk
Teknis Bantuan Operasional Sekolah tentang tujuan BOS:
a) Memberikan bantuan berupa pendanaan untuk biaya
operasi non personil sekolah, namun dana BOS dapat
pula digunakan untuk mendanai kebutuhan personil;
20
b) Memberikan kebebasan bayaran operasi sekolah
bagi peserta didik SD/SDLB/SMP/SMPLB yang
dilakukan Pemerintah Pusat maupun daerah;
c) Memberikan keringanan biaya operasi sekolah untuk
siswa SD/SDLB/SMP/SMPLB yang dilaksanakan oleh
masyarakat; dan/atau
d) Memberikan kebebasan biaya siswa yang orang
tua/walinya kurang mampu di SD/SDLB/SMP/SMPLB
yang dilakukan oleh masyarakat.
Berdasarkan pembahasan di atas, tujuan BOS
adalah untuk membantu meringankan pendanaan
kegiatan belajar dan pembelajaran di sekolah, pengadaan
sarana dan pra sarana penunjang pembelajaran, serta
semua aktivitas yang berhubungan dengan aktivitas di
satuan pendidikan agar tercapainya program wajib belajar
12 tahun yang dibuat pemerintah.
c. Pengelolaan BOS
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan RI No. 26 Tahun 2017 mengutarakan
pengelolaan dana BOS di sekolah memakai manajemen
berbasis sekolah yang artinya BOS dikelola oleh sekolah
dengan menggunakan Manajemen Berbasis Sekolah
21
(MBS), yang memberikan keleluasaan pada perencanaan,
pengelolaan, dan pengawasan program yang dilihat dari
kebutuhan sekolah. Penggunaannya hanya untuk
meningkatkan pelayanan pendidikan dan pemotongan
dari pihak manapun. Pada proses pengelolaannya, tenaga
pengajar dan komite sekolah ikut serta dalam pengelolaan
BOS.
Menurut Permendikbud No. 1 Tahun 2018
mengatakan pengelolaan dana BOS di sekolah
menggunakan manajemen berbasis sekolah maksudnya
BOS dikelola oleh SD/SDLB/SMP/SMPLB,
SMA/SMALB/SMK, dan SLB dengan menerapkan
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), Dengan demikian,
dapat direncanakan, dikelola dan diawasi secara bebas
sesuai dengan kondisi sekolah. Penggunaan BOS hanya
untuk meningkatkan pelayanan pendidikan, tidak ada
intervensi dari pihak manapun.
Menurut Permendikbud No. 8 Tahun 2017
mengatakan pengelolaan dana BOS oleh sekolah
menggunakan manajemen berbasis sekolah, artinya
dalam perencanaan BOS memberikan dukungan kepada
sekolah untuk menerapkan konsep MBS, yaitu secara
bebas merencanakan, mengelola, dan mengawasi
22
rencana tersebut sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
masing-masing sekolah. Dana BOS dialokasikan untuk
meningkatkan layanan pendidikan, dan tidak ada pihak
yang mengganggu atau memotong dana untuk tujuan apa
pun.
Menurut uraian yang sudah dijelaskan di atas,
pengelolaan dana BOS tersebut menggunakan konsep
MBS yaitu kepanjangan dari Manajemen Berbasis
Sekolah artinya pemerintah membebaskan segala
sesuatu di dalam proses pelaksanaan program dana BOS
ini dilakukan dan dikelola sendiri oleh sekolah tanpa ada
pihak lain yang mengintervensi.
d. Komponen penggunaan dana BOS
Penggunaan dana BOS sepenuhnya sudah
termasuk pada pedoman teknis diperintahkan pada
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 76 Tahun 2012 tentang Penggunaan
Dana Bantuan Operasional Sekolah dan
Pertanggungjawaban Keuangan Tahun Anggaran 2012.,
yaitu :
(1) Peningkatan literasi melalui pengembangan
perpustakaan;
23
(2) Kegiatan penerimaan siswa baru
(3) Kegiatan belajar mengajar dan kegiatan
ekstrakurikuler siswa
(4) Kegiatan ulangan dan ujian
(5) Pembelian bahan-bahan habis pakai
(6) Langganan daya dan jasa
(7) Perawatan sarana dan prasarana sekolah
(8) Pembayaran honorarium bulanan guru honorer dan
tenaga kependidikan honorer
(9) Pengembangan profesi guru
(10) Membantu siswa miskin
(11) Pembiayaan pengelolaan BOS
(12) Pembelian perangkat komputer
(13) Biaya lainnya jika komponen 1 sampai 12 telah
terpenuhi pendanaannya dari BOS.
Menurut Kemendikbud komponen penggunaan
dana BOS di sekolah ada 11 komponen, yaitu :
(1) Pengembangan perpustakaan
(2) Kegiatan dalam rangka penerimaan siswa baru
(3) Kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler
(4) Kegiatan evaluasi pembelajaran
(5) Pengelolaan sekolah
24
(6) Pengembangan profesi guru dan tenaga
pendidikan, serta pengembangan manajemen
sekolah
(7) Langganan daya dan jasa
(8) Pemeliharaan dan perawatan sarana dan
prasarana sekolah
(9) Pembayaran honor
(10) Pembelian/perawatan alat multi media
pembelajaran
(11) Biaya lainnya
Menurut Permendikbud No.80 Tahun 2015,
tentang Penggunaan dan Pertanggungjawaban Dana
BOS di SD dan SMP ada 13 komponen penggunaan
dana BOS di sekolah, yaitu :
(1) Pengembangan perpustakaan
(2) Kegiatan penerimaan peserta didik baru
(3) Kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler
(4) Kegiatan ulangan dan ujian
(5) Pembelian bahan habis pakai
(6) Langganan daya dan jasa
(7) Perawatan sekolah/rehab ringan dan sanitasi
sekolah
(8) Pembayaran honorarium bulanan
25
(9) Pengembangan profesi guru dan tenaga pendidikan
(10) Membantu peserta didik miskin
(11) Pembiayaan pengelolaan sekolah
(12) Pembelian dan perawatan perangkat komputer
(13) Biaya lainnya
Berdasarkan pembahasan di atas, terdapat 13
komponen yang menjadi fokus utama dalam pelaksanaan
pendanaan kegiatan yang ada di sekolah menggunakan
dana BOS tersebut. Jadi, sekolah wajib mengalokasikan
dana sesuai dengan ke 13 komponen yang sudah di
tetapkan oleh kemendikbud dalam petunjuk teknis
penggunaan dana BOS tersebut.
e. Pembukuan BOS
Menurut permendikbud no. 8 tahun 2017 mengatakan
pembukuan yang harus disusun oleh sekolah adalah
sebagaimana penjelasan berikut.
(1) Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah
(2) Buku Kas Umum
(3) Buku Pembantu Kas
(4) Buku Pembantu Bank
(5) Buku Pembantu Pajak
(6) Opname Kas dan Berita Acara Pemeriksaan Kas
26
(7) Bukti pengeluaran
Menurut permendikbud no. 1 tahun 2018 mengatakan
pembukuan yang harus disusun adalah sebagai berikut:
(1) Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah
(2) Buku Kas Umum
(3) Buku Pembantu Kas
(4) Buku Pembantu Bank
(5) Buku Pembantu Pajak
(6) Opname Kas dan Berita Acara Pemeriksaan Kas
(7) Bukti pengeluaran
Menurut permendikbud no. 26 tahun 2017
mengatakan pembukuan yang harus disusun adalah sebagai
berikut:
(1) Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah
(2) Buku Kas Umum
(3) Buku Pembantu Kas
(4) Buku Pembantu Bank
(5) Buku Pembantu Pajak
(6) Opname Kas dan Berita Acara Pemeriksaan Kas
(7) Bukti pengeluaran
Menurut pembahasan yang sudah dijelaskan di atas,
bahwa pembukuan yang harus di buat atau dilampirkan oleh
pihak sekolah sebagai pencatatan atau sebagai bukti bahwa
27
program BOS ini sudah berjalan dengan baik terdapat 7
macam pembukuan sebagai tanda bukti atau pertanggung
jawaban pihak sekolah dalam melaksanakan program dana
BOS tersebut.
f. Pelaporan BOS
Menurut permendikbud no. 8 tahun 2017 mengatakan
pelaporan yang harus dilaksanakan oleh sekolah adalah
sebagaimana penjelasan berikut:
(1) Realisasi penggunaan dana tiap sumber dana
(2) Rekapitulasi Realisasi penggunaan BOS
(3) Pencatatan pelayanan dan penanganan pengaduan
masyarakat
(4) Laporan Aset
(5) Laporan ke Dinas Pendidikan
(6) Laporan Online ke Laman BOS
Menurut permendikbud no. 1 tahun 2018 mengatakan
pelaporan yang harus dilaksanakan adalah sebagai berikut:
(1) Realisasi penggunaan dana tiap sumber dana
(2) Rekapitulasi Realisasi penggunaan BOS
(3) Pencatatan pelayanan dan penanganan pengaduan
masyarakat
28
(4) Laporan Aset
(5) Laporan ke Dinas Pendidikan
(6) Laporan Online ke Laman BOS
Menurut permendikbud no. 26 tahun 2017
mengatakan pembukuan yang harus disusun adalah sebagai
berikut:
(1) Realisasi penggunaan dana tiap sumber dana
(2) Rekapitulasi Realisasi penggunaan BOS
(3) Pencatatan pelayanan dan penanganan pengaduan
masyarakat
(4) Laporan Aset
(5) Laporan ke Dinas Pendidikan
(6) Laporan Online ke Laman BOS
Berdasarkan uraian yang sudah dijabarkan di atas
mekanisme pelaporan yang harus dilakukan oleh sekolah
yang mendapatkan program bantuan dana BOS ada 6
komponen yang wajib dilaporkan kepada pemerintah dan
seluruhnya wajib dilaksanakan oleh sekolah sebagai bukti
pelaksanaan program tersebut.
29
B. Kerangka Berpikir
Program BOS adalah sebuah program yang dilaksanakan
oleh pemerintah guna membantu dan menyelesaikan masalah-
masalah biaya operasional yang ada di sekolah. Dalam penelitian
ini perlu dilihat kesesuaian keadaan di lapangan apakah konsep
yang ditetapkan oleh SDN Sudimara Barat 05 sesuai dengan
konsep yang ditentukan oleh Kemendikbud.
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
Pelaksanaan
Program
Evaluasi Dana BOS
Pengelolaan,
pelaporan program
Hasil Evaluasi
Analisis awal
pelaksanaan
BOS
30
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian bertempat di SDN Sudimara Barat 5 dengan
mengevaluasi pelaksanaan program Bantuan Operasional Sekolah
di sekolah dengan bantuan observasi, wawancara dan dokumentasi.
2. Jadwal penelitian
Jadwal penelitian meliputi persiapan, pelaksanaan, pelaporan
hasil penelitian. Dengan waktu pelaksanaan terhitung dari bulan
November – Desember 2020.
Tabel 3.1
Jadwal Penelitian
No. Jenis Kegiatan
Bulan
Mei Jun Jul Agu Nov Des Nov Des Jan
1 Penetapan Judul
2 Bimbingan Bab I
3 Bimbingan Bab II
4 Bimbingan Bab III
5 Pedoman Wawancara
6 Validasi Instrumen
7 Seminar Proposal
8 ACC Penelitian
9 Penelitian di lapangan
10 Pengolahan data
11 Bimbingan Bab IV dan V
12 Bimbingan Keseluruhan
31
13 Ujian Skripsi
B. Metode Penelitian
Metode penelitian yang dipakai pada penelitian ini ialah
penelitian kualitatif. Menurut Ulum (2015: 10) ialah Mendeskripsikan
dan menguraikan berbagai kondisi, berbagai situasi atau berbagai
jenis fenomena dunia nyata yang ada di masyarakat. Objek
penelitian tersebut merupakan objek penelitian, serta berusaha
merencanakan, melaksanakan, memantau dan mengevaluasi, serta
melaporkan dan menggambarkan kenyataan di permukaan. Ciri,
karakter, sifat, model, tanda, atau gambaran kondisi, situasi atau
fenomena tertentu
Menurut Moleong (2010: 6) penelitian kualitatif merupakan
penelitian yang bermaksud untuk mempelajari kejadian perihal
kejadian yang dialami oleh subjek penelitian, seperti perilaku, sudut
pandang, dan motivasi, secara holistik, dan dinarasikan dengan cara
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, dengan
memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Sugiyono (2011: 9) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif
merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang
alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) di mana peneliti
adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan
secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat
32
induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan
makna dari generalisasi.
Berdasarkan teori yang ada di atas, penelitian kualitatif adalah
penelitian yang menceritakan dan menggambarkan tentang hal-
hal/peristiwa yang benar terjadi pada objek penelitian yang di teliti
serta diperoleh hasil penelitian dalam bentuk bukan dengan angka
tetapi disajikan dalam bentuk kalimat/deskriptif.
C. Desain Penelitian
Desain penelitian yang dipakai ialah desain penelitian
kualitatif deskriptif. Menurut Nazir (2013: 43) ialah sebuah cara untuk
memeriksa keadaan terkini dari sekelompok orang, suatu objek,
sekumpulan kondisi, seperangkat sistem pemikiran, atau
serangkaian peristiwa.
Sedangkan menurut Sumanto (2014: 179), penelitian
deskriptif kualitatif melibatkan pengumpulan data untuk menguji
hipotesis yang berkaitan dengan status atau kondisi objek yang
diteliti pada saat dilakukan penelitian. Penilitian ini berusaha
mendeskripsikan dan menginterpretasikan apa yang ada.
Menurut Mukhtar (2013: 28) penelitian deskriptif kualitatif
berusaha mendeskripsikan seluruh kondisi yang apa adanya pada
saat penelitian dilakukan.
33
Berdasar pada uraian tersebut, desain penelitian yang
digunakan pada penelitian ini ialah desain penelitian kualitatif
deskriptif. Metode ini berusaha memberikan gambaran atau
menceritakan semua peristiwa yang terjadi di lapangan apa adanya
di saat penelitian diselenggarakan.
D. Subjek penelitian
Subjek data yang dipakai pada penelitian ini berdasarkan
metode memperoleh data dan menurut sifatnya yaitu:
1. Data Primer
Umi Narimawati (2008;98) menjelaskan bahwa data yang
diperoleh secara langsung berupa informasi asli atau informasi
langsung disebut dengan data primer. Data ini tidak dapat
diberikan dalam bentuk kompilasi atau bentuk file. Orang yang
diwawancarai harus dicari berdasarkan sumber atau istilah
teknis, yaitu orang yang menjadi objek penelitian kita atau orang
yang kita gunakan sebagai sarana untuk memperoleh informasi
atau data
Data primer dapat juga disebut sebagai data yang diperoleh
atau dikumpulkan langsung di lapangan oleh peneliti yang
nantinya dapat menghasilkan data baru.
34
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari
sumber data tidak langsung. Artinya, data yang diperoleh dari
data sekunder nantinya akan menjadi data pendukung dari data
primer yang telah diperoleh. Sumber data tidak langsung dapat
berupa literatur, buku, dan bahan bacaan yang berkaitan dengan
penelitian yang diteliti.
Subjek data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data primer dan sekunder. Pada penelitian kali ini, data primer
diperoleh dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan
narasumber yaitu, kepala sekolah dan staff sekolah lainnya,
yang bertujuan untuk mengetahui pengelolaan dana BOS di
SDN Sudimara Barat 05. Berikutnya subjek yang kedua adalah
hasil dokumentasi atau data yang sudah tersedia di sekolah
tersebut.
E. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2012: 308), teknik pengumpulan data ialah
Langkah terpenting dalam penelitian, karena tujuan utama penelitian
adalah untuk mendapatkan data. Tanpa memahami teknologi
pengumpulan data, peneliti tidak akan dapat memperoleh data yang
memenuhi standar data yang ditetapkan.
35
Bermacam-macam teknik pengumpulan data diantaranya
observasi, wawancara, dokumentasi, kuisioner, dan triangulasi.
Untuk memperoleh data dari penelitian tindakan ini, peneliti
menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1. Observasi
Menurut (Creswell, 2014) observasi merupakan salah
satu alat penting untuk pengumpulan data dalam penelitian
kualitatif. Sedangkan menurut Angrosino (2007) dalam Creswell
(2014 :231) observasi berarti memperhatikan fenomena di
lapangan melalui kelima indra peneliti, sering kali dengan
instrumen atau perangkat, dan merekam untuk tujuan ilmiah.
Pada dasarnya observasi dirancang untuk
mendeskripsikan lingkungan yang diteliti, aktivitas yang
berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas tersebut,
dan makna kejadian dari perspektif apa yang mereka amati. Pada
penilitian ini digunakan observasi partisipasi pasif (passive
participation), Oleh karena itu, dalam hal ini peneliti datang ke
lokasi kegiatan pengamat tetapi tidak ikut serta dalam kegiatan
tersebut. Selain itu peneliti juga menggunakan observasi terfokus,
dimana peneliti Pengamatan mini tour telah dilakukan, yang telah
di reduksi menjadi hanya aspek tertentu. Observasi ini disebut
juga observasi terfokus, karena pada tahap ini peneliti melakukan
analisis klasifikasi agar dapat menemukan fokus.
36
Tabel 3.2
Pedoman Observasi
No. Objek Observasi Indikator Nomor Soal
1 Tempat Kelengkapan sarana
dan prasarana
1
2 Pelaku Penanggung jawab
penerima BOS
2
3 Aktivitas Kegiatan yang
menggunakan dana
BOS
3
4 Waktu Penerimaan dana
BOS
5
2. Wawancara
Esterberg dalam Sugiyono (2012:317), menjelaskan
bahwa wawancara merupakan komunikasi dua orang melalui
tanya jawab untuk bertukar informasi dan gagasan sehingga
makna dapat dikonstruksi dalam suatu topik tertentu. Jika peneliti
ingin melakukan penelitian pendahuluan untuk menemukan
masalah yang harus diteliti, dan peneliti ingin mengetahui
informasi lebih mendalam dari partisipan atau narasumber,
wawancara dapat digunakan sebagai teknik pengumpulan data.
37
Menurut Sugiyono (2012: 320), metode wawancara yang
digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara tak berstruktur
(unstructured interview), yakni wawancara yang Jika peneliti
tidak menggunakan pedoman wawancara yang sistematis dan
terstruktur penuh untuk mengumpulkan data, itu gratis. Panduan
wawancara yang digunakan hanyalah gambaran dari pertanyaan
yang akan diajukan.
Menurut Moleong (2010: 186) wawancara ialah dialog
dengan tujuan tertentu. Dialog dilakukan oleh dua pihak, yaitu
pewawancara yang mengajukan pertanyaan (pewawancara) dan
pihak yang diwawancarai yang menjawab pertanyaan
(narasumber).
Tabel 3.3
Kisi-kisi pedoman wawancara
No
.
Dimensi Aspek Indikator Nomor Soal
Kepala
Sekolah
Bendahara
Sekolah
Guru
1 Komponen
penggunaan
dana BOS
a.
pengembangan
perpustakaan
1)
Narasumber
dapat
menjelaskan
untuk apa
1
1
1
38
saja
pengembang
an
perpustakaa
n
b. kegiataan
penerimaan
peserta didik
baru
1)
Narasumber
dapat
menjelaskan
kegiataan
penerimaan
peserta didik
baru
2 2 2
c. Kegiatan
pembelajaran
dan
ekstrakurikuler
1)
Narasumber
dapat
menjelaskan
kegiataan
pembelajara
n dan
ekstrakurikul
er
3 3 3
39
d. Kegiatan
ulangan dan
ujian
1)
Narasumber
dapat
menjelaskan
kegiataan
kegaiatan
ulangan dan
ujian
4 4 4
e. Pembelian
bahan habis
pakai
1)
Narasumber
dapat
menjelaskan
pembelian
bahan habis
pakai
5 5 5
f. Langganan
daya dan jasa
1)
Narasumber
dapat
menjelaskan
langganan
daya dan
jasa
6 6 6
40
g. perawatan
sekolah/rehab
ringan dan
sanitasi
sekolah
1)
Narasumber
dapat
menjelaskan
perawatan
sekolah/reha
b ringan dan
sanitasi
sekolah
7 7 7
h. pembayaran
honorarium
bulanan
1)
Narasumber
dapat
menjelaskan
pembayaran
honorarium
bulanan
8 8 8
i.
pengembangan
profesi guru
dan tenaga
pendidikan
1)
Narasumber
dapat
menjelaskan
pengembang
an profesi
guru dan
9 9 9
41
tenaga
Pendidikan
j. Membantu
peserta didik
miskin
1)
Narasumber
dapat
menjelaskan
membantu
peserta didik
miskin
10 10 10
k. Pembiayaan
pengelolaan
sekolah
1)
Narasumber
dapat
menjelaskan
pembiayaan
pengelolaan
sekolah
11 11 11
l. pembelian
dan perawatan
perangkat
komputer
1)
Narasumber
dapat
menjelaskan
pembelian
dan
perawatan
12 12 12
42
perangkat
computer
m. Biaya
lainnya
1)
Narasumber
dapat
menjelaskan
biaya lainnya
13 13 13
c. perencanaan
penggunaan
dana BOS
1)
Narasumber
dapat
menjelaskan
perencanaan
penggunaan
dana BOS
14 14 14
b.
pengelolaan
program
dana BOS
a. persentase
penggunaan
dana BOS
1)
Narasumber
dapat
menjelaskan
persentase
penggunaan
dana BOS
15 15 15
43
b. perencanaan
penggunaan
dana BOS
1)
Narasumber
dapat
menjelaskan
perencanaan
penggunaan
dana BOS
16 16 16
c. pelaksanaan
program BOS
1)
Narasumber
dapat
menjelaskan
pelaksanaan
program
BOS
17 17 17
d. penanggung
jawab BOS
1)
Narasumber
dapat
menjelaskan
Penanggung
jawab BOS
2)
Narasumber
dapat
18 18 18
44
menjelaskan
rekening
untuk dana
BOS
c.
Pembukuan
BOS
a. Pembukuan
BOS
1)
Narasumber
dapat
menjelaskan
pertanggungj
awaban
penggunaan
dana BOS
19 19 19
d. Pelaporan
penggunaan
dana BOS
a. pelaporan
penggunaan
dana BOS
1)
Narasumber
dapat
menjelaskan
tentang
pelaporan
penggunaan
dana BOS
20 20 20
b. proses
monitoring dan
audit
1)
Narasumber
dapat
21 21 21
45
menjelaskan
tentang
monitoring
dan audit
program
BOS
3. Dokumentasi
Menurut Sugiyono (2012: 329), dokumen ialah rekam
peristiwa masa lalu. Dokumen bisa berupa kata-kata manusia,
gambar atau karya peringatan. Dokumen dalam bentuk tertulis
antara lain diary, sejarah hidup, cerita, biografi, peraturan dan
kebijakan. Dokumen berupa gambar, seperti foto, gambar real
time, sketsa, dll. Dokumen berupa karya, seperti karya seni, bisa
berupa gambar, patung, film, dll. Penelitian kepustakaan
merupakan pelengkap dari metode observasi dan wawancara
yang digunakan dalam penelitian kualitatif.
Menurut Herdiansyah (2010: 143), dokumentasi ialah
Salah satu metode pengumpulan data kualitatif dengan melihat
atau menganalisis dokumen yang dibuat oleh subjek atau orang
lain. Dokumentasi adalah cara peneliti kualitatif memperoleh
gambar dari sudut pandang subjek melalui media tertulis dan
dokumen lain yang langsung ditulis atau diproduksi oleh subjek.
46
Jika observasi dan wawancara didukung oleh riwayat
kehidupan pribadi dari masa kanak-kanak, sekolah, pekerjaan,
masyarakat dan otobiografi, maka observasi dan wawancara
tersebut akan lebih dapat dipercaya atau dipercaya. Jika ada
dukungan dari foto atau makalah akademis dan artistik yang ada,
hasil penelitian juga akan lebih kredibel.
4. Catatan lapangan
Menurut Bogdan dan biklen dalam Moleong (2011: 209)
catatan lapangan ialah catatan tertulis tentang apa yang Anda
dengar, lihat, alami, dan pikirkan untuk dikumpulkan dan di
renungkan pada data dalam penelitian kualitatif.
Yin (2011: 159) pada bukunya yang memiliki judul
Qualitative Research from Start to Finish mengungkapkan :
“Besides observing and interviewing, a third common source of
field notes comes from written materials”. Hal ini menunjukkan
bahwa Selain observasi dan wawancara, sumber ketiga catatan
lapangan adalah materi tertulis. Penelitian kualitatif
mengandalkan observasi dan wawancara untuk mengumpulkan
data lapangan. Ketika peneliti di lapangan, dia membuat catatan
setelah kembali ke rumah atau tempat tinggal, lalu mengedit
catatan lapangan.
Menurut Moleong (2014: 208) Catatan yang dibuat di
tempat sangat berbeda dengan catatan di tempat. Anotasi adalah
47
salah satu bentuk coretan yang digambar sesuka hati, berisi kata
kunci, frase, pencacahan atau titik pengamatan, mungkin gambar,
sketsa, grafik sosial, bagan, dan yang lainnya.
F. Teknik Analisis Data
Bogdan dalam Sugiyono (2013: 334) menjelaskan analisis
data ialah proses mencari dan meringkas data secara sistematis
yang diperoleh dari wawancara, catatan lapangan, dan bahan
lainnya sehingga dapat dengan mudah dipahami dan temuannya
dapat dibagikan kepada orang lain. Menurut Bogdan dan Biklen
dalam Moleong (2013: 248) yaitu upaya yang dilakukan dengan jalan
bekerja dengan data, mengorganisasi data, memilahnya, menjadi
satuan yang dapat dikelola, mencampurkannya, mencari dan
menemukan pola, menemukan apa yang dapat diceritakan kepada
orang lain.
Menurut Sujarweni (2014: 34) analisis data ialah kegiatan
pengorganisasian, pengelompokan, pengelompokan, pengodean
atau penandaan dan pengategorian untuk mendapatkan penemuan
sesuai dengan fokus atau masalah yang akan dipecahkan.
Penelitian ini menggunakan analisis data model Interaktif,
analisis data model interaktif merupakan teknik analisis data yang
sederhana. Analisis data interaktif ini selalu mengacu pada konsep
yang diberikan oleh Miles dan Hubberman (1994), yang meliputi
48
kegiatan reduksi data, penyajian data, dan kolusi plotting dan
verifikasi.
1. Reduksi data (data reduction)
Reduksi data ialah rangkaian dimana peneliti harus
melaksanakan telaah awal perihal data yang sudah didapatkan,
dengan melaksanakan pengujian data pada hubungannya terhadap
aspek penelitian. Di langkah ini peneliti melakukan penyusunan data
lapangan, membuat skenario, memasukkannya di dalam
pengategorian yang cocok dengan aspek fokus.
Dengan cara tersebut peneliti mendapatkan kepastian bagian
data mana yang cocok, yang saling berhubungan dan tak
berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Data sesuai dan
terkait disusun dengan sistematis, dimasukkan ke dalam kategori
data. Sementara data yang dilihat tidak cocok dan tak terkait harus
dipinggirkan. Pada tahap reduksi data ini peneliti memfokuskan pada
hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan program BOS di SDN
Sudimara Barat 5.
2. Penyajian data (data display)
Setelah data direduksi, bahwa tahap berikutnya ialah display
data. Sebagai sebuah langkah kerja analisis, display data bisa
bermakna sebagai usaha menyuguhkan, membeberkan dan
mengemukakan secara jelas data yang dihasilkan pada wujud
gambar, grafik, bagan, tabel dan lainnya. Aktivitas display data pada
49
analisis kualitatif melibatkan langkah-langkah mengoordinasikan
data, yaitu merangkap (kelompok) data yang satu dengan
(kelompok) data yang lainnya, sehingga semua data yang diselidiki
betul-betul diikutkan pada sebuah kesatuan yang lengkap.
Pada tahap penyajian data, peneliti akan menampilkan datanya
sebelumnya, para peneliti telah menyusun data. Data tersebut dapat
diatur dengan baik dan mudah dipahami oleh pembaca.
3. Penarikan serta pengujian kesimpulan (drawing and verifying
conlusion)
Langkah selanjutnya Ringkasan atau verifikasi ditarik. Biasanya
tahapan analisis ini dilakukan dengan mempertimbangkan bentuk
data yang tersedia atau trend dari data yang ditampilkan sebagai
penerapan prinsip induksi. Pada tahap ini peneliti dapat melakukan
verifikasi untuk menyederhanakan data dan memberikan penjelasan
tentang pengertian dan interpretasi yang peneliti buat sebelum
mencapai abstrak akhir penelitian.
Dilangkah verifikasi ada tahap analisis data ini, peneliti mencari
cara untuk mengutip abstrak lokasi penelitian tentang data yang
diumumkan pada penelitian utama.
G. Triangulasi Data
Menurut Sugiyono (2010: 330), triangulasi data adalah teknik
pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai
50
teknik pengumpulan data (observasi, wawancara dan dokumentasi)
serta asal mula data yang pernah tersedia untuk diambil pendapat
yang mirip.
Menurut Moleong (2013: 330), triangulasi adalah teknik
pemeriksaan keabsahan data yang menunggangi sesuatu yang
lain. Selain data itu untuk kepentingan pemeriksaan atau menjadi
pembeda perihal sumber tersebut.
Menurut Afrizal (2014: 168), triangulasi merupakan adanya
informan yang berbeda atau adanya sumber data yang berbeda
mengenai sesuatu. Teknik pengumpulan data triangulasi di artikan
untuk teknik pengumpulan data Ini menggabungkan berbagai
teknik pengumpulan data dan sumber data yang ada ketika peneliti
mengumpulkan data melalui triangulasi, oleh karena itu peneliti
harus melakukan pengecekan keabsahan data melalui berbagai
teknik pengumpulan data sambil mengumpulkan data, sehingga
dapat menguji keabsahan data sumber data.
Untuk memperkuat data maka perlu dilakukan triangulasi
agar peneliti yakin terhadap kebenaran dan kelengkapan data. Jadi
peneliti menggunakan triangulasi sumber dan teknik untuk
mengetes kepercayaan data.
a) Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber sebagai salah satu Teknik
pemeriksaan keabsahan data yang dilakukan dengan cara
51
membandingkan data yang diperoleh dari masing-masing
narasumber. Untuk menguji kredibiltas data mengenai
pelaksanaan program Bantuan Operasional Sekolah di SDN
Sudimara Barat 5 dengan itu peneliti bertujuan untuk
,mengumpulkan data melalui kepala sekolah, bendahara, dan
operator sekolah.
Dari data-data yang telah diperoleh tersebut kemudian
dideskripsikan dan dikategorikan antara bukti atau data yang
sama dan bukti atau data yang berbeda dari informasi
narasumber-narasumber tersebut. Data tersebut kemudian di
analisis sehingga menjadi suatu kesimpulan untuk kemudian
diminta kesepakatan untuk mendapatkan kesimpulan.
b) Triangulasi Teknik
Triangulasi Teknik dilakukan dengan cara
membandingkan data yang dihasilkan dari beberapa Teknik
yang beda, yang digunakan dalam penelitian. Data-data
yang didapat kemudian dibandingkan antara data hasil
pengamatan dengan data pengamatan dilapangan, data
tersebut dicek dengan Teknik observasi, wawancara,
dokumentasi dan catatan lapangan yang diperoleh peneliti
selama melakukan penelitian. Data-data tersebut kemudian
akan didiskusikan antara peneliti dengan sumber untuk
memastikan mana data yang lebih valid.
52
Gambar 2.2
Triangulasi Teknik
Observasi
Wawancara
Dokumentasi
Sumber Data
Sama
53
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini diselenggarakan di Jalan Raden Fatah NO. 69, RT
001/ RW 003, Kelurahan Sudimara Barat, Kecamatan Ciledug, Kota
Tangerang. Di kecamatan ini terdapat 8 kelurahan dari Sudimara Barat,
Sudimara Timur, Sudimara Jaya, Sudimara Selatan, Paninggilan,
Paninggilan Utara, Parung Serab, dan Tajur.
Penelitian ini dilakukan di sekolah SDN Sudimara Barat 05 yang
ada di ciledug. SDN Sudimara Barat 05 ini terletak dikawasan blok
sekolah karena banyak sekolah yang ada disekitarnya mulai dari SD,
SMP, SMA dan SMK yang saling berdekatan.
Lingkungan sekolah di SDN Sudimara Barat 05 ini terdapat 4
sekolah yang terdiri dari SDN Sudimara 02, SDN Sudimara 03, SDN
Sudimara 13, dan SDN Sudimara Barat 05 yang ada di dalam satu
komplek sekolah.
Di Sudimara Barat terdapat beberapa fasilitas publik seperti
Gelanggang Olahraga, Puskesmas, serta Lapangan Sepak Bola yang
letaknya saling berdekatan dengan Sekolah. Fasilitas ini sering
digunakan sekolah jika ada kegiatan yang berkaitan dengan kegiatan
sekolah.
54
B. Hasil Analisis Data
1. Reduksi Data
Data yang dimunculkan pada penelitian ini ialah data dari hasil
observasi, wawancara, cacatan lapangan, dan dokumentasi. Adapun
pengamatan dan pengambilan data ini ditunjukkan kepada 3
responden. Yaitu Kepala Sekolah, Operator dan Bendahara
Sekolah. Pada penelitian di SDN Sudimara Barat 05 peneliti
mereduksi data sesuai dengan data yang terjadi lapangan. Hasil data
ini ditampilkan secara kenyataan dan sama dengan kondisi yang
terjadi. Berikut merupakan perolehan data dari rangkaian wawancara
dan observasi sebagai berikut:
a. Hasil Observasi
1) Hasil Observasi Tempat
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di
lingkungan SDN Sudimara Barat 05. Lingkungan tersebut
merupakan lingkungan yang cukup padat penduduk. Di
lingkungan ini terdapat banyak fasilitas serta sekolah yang
berdekatan dengan sekolah tersebut seperti: Puskesmas,
GOR, lapangan sepakbola, TK, SD, SMP, SMA, SMK, serta
ada juga Lembaga pendidikan.
Kondisi lingkungan sekolah ini sangat strategis karena
terletak di tengah kecamatan dan banyak terdapat sekolah
maupun perumahan penduduk. Di lingkungan SDN Sudimara
55
Barat 05 juga terdapat beberapa SDN lain yang ada di 1
komplek sekolah yang membuat orang tua calon peserta didik
dapat memilih akan menyekolahkan anaknya dimana.
Kelengkapan sarana dan prasarana di sekolah tersebut
cukup lengkap seperti ruang kelas, perpustakaan, musholla,
toilet, serta lapangan sudah cukup baik menurut peneliti.
2) Hasil Observasi Pelaku
Pelaku dalam penelitian ini yaitu warga sekolah
tersebut yang terdiri dari kepala sekolah, staff tenaga
kependidikan, staff guru dan warga disekitar sekolah tersebut.
Informan pertama adalah RL berusia 56 tahun ia
merupakan kepala sekolah SDN Sudimara Barat 5 yang
sudah sekitar 4 tahun menjabat menjadi kepala sekolah di
sekolah tersebut. Informan kedua ER adalah seorang
operator sekolah yang juga merangkap sebagai guru agama
tetapi bukan di sekolah tersebut, informan ketiga ST adalah
ibu guru di sekolah tersebut yang berusia 55 tahun yang
ditugaskan untuk menjadi bendahara di sekolah tersebut.
3) Hasil Observasi Aktivitas
Ketika peneliti datang di lingkungan pukul 07.00 WIB.
waktu itu peneliti langsung mendatangi ruang kantor guru dan
juga kepala sekolah SDN tersebut. Pada saat melakukan
56
penelitian subjek peneliti berada di sekolah, peneliti
mengamati aktivitas yang dilakukan di sekolah tersebut.
Selanjutnya untuk mengetahui kegiatan apa saja yang
menggunakan dana BOS yang dilakukan di sekolah tersebut
peneliti melanjutkan mewawancarai kepala sekolah, operator
dan bendahara tersebut dengan menggunakan teknik
wawancara.
4) Hasil Observasi Waktu
Waktu pelaksanaan penelitian yaitu pukul 07.00 WIB
sampai pukul 12.00 WIB. Pelaksanaan penelitian
berlangsung selama 90 menit, yang digunakan untuk
mengamati serta wawancara.
Waktu mekanisme penerimaan dana BOS oleh sekolah
dari pemerintah, akan diterima oleh pihak sekolah dalam
kurun waktu 3 sampai 4 bulan sekali.
b. Hasil Data Wawancara
Tabel 4.1 Data Subjek Penelitian
No Nama Usia Status
1 RLA 56 tahun Kepala Sekolah
2 ERI 30 tahun Operator
3 STN 55 tahun Bendahara
Sumber : hasil penelitian bulan Desember Tahun 2021
57
1) Hasil Wawancara
Kegiatan selanjutnya setelah peneliti melakukan kunjungan
langsung dan melakukan pengamatan. Wawancara dilakukan
pada tanggal 1 Desember 2020 – 15 Desember 2020.
a) Apakah di sekolah ini sudah menerapkan semua petunjuk
teknis penggunaan dana BOS dalam pengelolaan dana BOS?
RLA: Sudah semua karena sekolah wajib menerapkan
petunjuk teknis penggunaan dana BOS, Tetapi di masa
pandemi seperti sekarang ini, sekolah lebih fleksibel dalam
pengelolaannya tergantung dari kebutuhannya. (1 – 12 –
2020).
ERI: Sudah semua terpenuhi yang ada di petunjuk teknis
tersebut karena memang didalam BOS itu sudah ada patokan
dari petunjuk teknis (8 – 12 – 2020).
STN: Sudah semua yang ada di petunjuk teknis di laksanakan
(15 – 12 – 2020).
Peneliti menyimpulkan bahwa di sekolah ini sudah
memenuhi semua poin yang ada di petunjuk teknis
penggunaan program dana BOS ini. Namun, dikarenakan
kondisi sedang dalam masa darurat nasional dilakukan
beberapa penyesuaian dalam penggunaannya. Jadi, pihak
sekolah oleh menyesuaikan dengan keadaan yang sekiranya
diperlukan pada saat itu.
58
Dilihat dari RKAS yang di perlihatkan kepada peneliti
yang sudah dibuat oleh operator sekolah SDN Sudimara Barat
5 memang sudah ada seluruh poin petunjuk teknis
penggunaan dana BOS tetapi dikarenakan pencairan dana
BOS ini dilakukan dalam tiga tahap pencairan jadi harus di
sesuaikan penggunaannya tergantung dari kebutuhan apa
yang sedang dibutuhkan oleh sekolah ketika waktu pencairan
dana BOS.
b) Apa sajakah hal yang digunakan untuk pengembangan
perpustakaan?
RLA: Untuk pengembangan perpustakaan biasanya adalah
pengadaan buku-buku tema untuk di jadikan pegangan siswa
dan guru yang sesuai dengan kurikulum yang dipakai di
sekolah ini, buku bacaan, dan sarana tambahan untuk
menunjang kegiatan membaca anak di perpustakaan (1 – 12
– 2020).
ERI: Kalau untuk pengembangan perpustakaan sih biasanya
buku-buku pelajaran (8 – 12 – 2020).
STN: Buku-buku bacaan, meja dan juga rak buku (15 – 12 –
2020).
Berdasarkan jawaban dari pertanyaan yang
ditanyakan kepada responden, dapat peneliti simpulkan
bahwa hal yang digunakan untuk pengembangan
59
perpustakaan di SDN Sudimara Barat 5 ini pembelian buku
pelajaran untuk anak-anak, buku pengetahuan yang berkaitan
dengan perkembangan belajar anak-anak di sekolah.
Ketika saya melakukan observasi ke perpustakaan
SDN Sudimara Barat 5 menurut saya hal-hal yang dijabarkan
oleh responden di dalam pertanyaan itu benar. Karena, dilihat
langsung perpustakaan sekolah ini sangat baik. Banyak buku-
buku pelajaran, buku pengetahuan yang berkaitan dengan
pembelajaran, rak untuk menaruh buku juga sudah sangat
kokoh karena baru dibuat.
c) Dalam penerimaan peserta didik baru digunakan untuk apa
saja biasanya?
RLA: Untuk penerimaan peserta didik baru itu penyediaan Alat
Tulis Kantor, formulir pendaftaran dan juga biaya konsumsi
atau honor untuk petugas yang menjadi panitia penerimaan
peserta didik baru (1 – 12 – 2020).
ERI: Untuk pengadaan hal-hal yang dibutuhkan dalam
penerimaan peserta didik baru (8 – 12 – 2020).
STN: Biasanya sih buat biaya fotokopi formulir pendaftaran
peserta didik baru (15 – 12 – 2020).
Peneliti menyimpulkan dari jawaban yang diberikan
responden di dalam penerimaan peserta didik baru dana BOS
digunakan untuk pengadaan barang-barang yang sekiranya
60
dibutuhkan ketika kegiatan penerimaan peserta didik baru
seperti untuk formulir pendaftaran dan konsumsi untuk panitia
penerimaan peserta didik baru.
Kebetulan peneliti juga adalah salah satu panitia
penerimaan peserta didik baru sebelum tahun ajaran baru
dimulai. Menurut saya memang sudah benar dilakukan yang
dijelaskan oleh responden tentang pengadaan barang-barang
yang diperlukan untuk penerimaan peserta didik baru tersebut.
d) Dalam kegiatan pembelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler,
hal apa saja yang biasanya digunakan?
RLA: Dalam aktivitas pembelajaran dan kegiatan
ekstrakurikuler ini untuk pembelian buku-buku pembelajaran
untuk anak lalu pembelian alat tulis untuk guru dan pembelian
media pembelajaran yang berkaitan dengan pembelajaran dan
juga pembelian sarana dan prasarana untuk kegiatan
ekstrakurikuler serta pembayaran honor untuk pembina
ekstrakurikuler (1 – 12 – 2020).
ERI: Untuk pembelian sarana dan prasarana yang menunjang
kegiatan-kegiatan tersebut (8 – 12 – 2020).
STN: Untuk membeli spidol, penghapus papan tulis untuk di
kelas. Kalau buat ekstrakurikuler buat beli alat marawis dan
untuk membayar gaji pengajar ekstrakurikuler (15 – 12 –
2020).
61
Berdasarkan jawaban dari pertanyaan yang
ditanyakan kepada responden, dapat peneliti simpulkan
bahwa hal yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran dan
kegiatan ekstrakurikuler ini adalah pembelian buku paket yang
akan dipinjamkan kepada anak-anak, buku LKS, spidol untuk
guru dan masih banyak lagi yang dibeli oleh sekolah
menggunakan dana BOS.
Pada kegiatan ekstrakurikuler digunakan untuk
pembelian alat-alat yang dapat digunakan untuk kegiatan
ekstrakurikuler di sekolah ini. Karena di sekolah ini ada
bermacam aktivitas ekskul yang bisa dipilih oleh para anak-
anak seperti pramuka, marawis, catur, baca tulis quran, dokter
cilik.
Dilihat dari yang telah di observasi, benar adanya buku
pelajaran yang diberikan kepada anak-anak dan juga alat-alat
yang menunjang kebutuhan dalam kegiatan ekstrakurikuler
seperti: alat marawis, pengadaan nametag untuk dokcil dan
juga digunakan untuk pembiayaan kegiatan pramuka.
e) Berbentuk apa saja kegiatan dalam evaluasi pembelajaran
yang menggunakan dana BOS tersebut?
RLA: Kegiatan evaluasi pembelajaran di sekolah ini adalah
aktivitas ulangan harian, kegiatan ulangan tengah semester,
kegiatan ulangan akhir semester dan kegiatan ujian untuk
62
kelas 6. Yang digunakan pada kegiatan ini seperti pengadaan
soal dan pembiayaan honor pengawas ujian kelas 6 (1 – 12
– 2020).
ERI: Kegiatan evaluasi pembelajaran itu kegiatan ulangan-
ulangan saja seperti ulangan semester (8 – 12 – 2020).
STN: Kegiatan ulangan semester, ulangan harian, ulangan
tengah semester dan ujian-ujian buat kelas 6 juga termasuk
(15 – 12 – 2020).
Peneliti menyimpulkan bahwa dari jawaban yang telah
diberikan oleh para responden terkait aktivitas pengevaluasian
pembelajaran yang dilakukan sekolah itu ialah aktivitas
penilaian harian, tengah semester, akhir semester dan ujian
yang dilakukan untuk kelas 6.
Kegiatan ini sudah pasti dilakukan di setiap tahun
ajaran karena kegiatan ini juga dilakukan sebagai bahan
evaluasi setiap masing-masing guru kelas dan juga guru
bidang studi tentang bagaimana hasil dari pembelajaran yang
telah dilakukan oleh guru-guru tersebut.
f) Apa saja contoh pembelian bahan habis pakai?
RLA: Pembelian bahan sekali pakai/habis pakai itu untuk
spidol, Kertas untuk print, tinta print, galon air dan masih
banyak lagi (1 – 12 – 2020).
63
ERI: Untuk pembelian yang bersifat habis pakai biasanya sih
pembelian galon air, ya seperti itulah (8 – 12 – 2020).
STN: Ada Banyak tapi yang paling terasa ya galon air minum,
spidol, tinta spidol (15 – 12 – 2020).
Berdasarkan jawaban dari pertanyaan yang
ditanyakan kepada responden, dapat peneliti simpulkan
bahwa hal yang digunakan untuk bahan habis pakai yang
biasanya dibeli adalah seperti alat-alat tulis untuk guru, alat-
alat untuk print seperti kertas dan juga tinta untuk printer,
pengadaan air minum untuk guru dan juga murid dan masih
banyak lagi.
Pada saat observasi, peneliti juga melihat pembelian
untuk bahan habis pakai tersebut. Biasanya pihak sekolah
sudah memiliki langganan untuk memesan bahan habis pakai
ini jadi ketika bahan-bahan habis pakai ini sudah habis sekolah
bisa langsung memesan ke langganan tersebut.
g) Apa saja langganan daya dan jasa yang digunakan sekolah
ini?
RLA: Langganan daya dan jasa itu untuk listrik sekolah, air
sekolah, wifi sekolah, galon air juga sudah langganan, koran,
dan jika ada alat elektronik seperti komputer kita sudah ada
langganan (1 – 12 – 2020).
64
ERI: Ada banyak pokoknya, listrik, wifi, dan masih banyak lagi
(8 – 12 – 2020).
STN: Ada wifi, koran, galon, listrik, air (15 – 12 – 2020).
Berdasarkan jawaban dari pertanyaan yang
ditanyakan kepada responden, dapat peneliti simpulkan
bahwa hal yang digunakan untuk langganan daya dan jasa
yang digunakan oleh sekolah ini adalah wifi sekolah, listrik, air,
pengadaan air minum galon juga langganan, dan jasa
perbaikan alat-alat kelistrikan dan juga alat-alat komputer.
Dilihat dari hasil ketika peneliti melakukan observasi di
sekolah ini, benar adanya langganan daya dan jasa yang
dikatakan oleh para responden diatas tentang wifi di sekolah
ini dipasang dua supaya mencakup seluruh area sekolah ini.
Langganan listrik, air juga ada. Dan juga, langganan jasa
seperti jasa service alat-alat kelistrikan dan alat-alat komputer
juga benar adanya, sudah berlangganan dengan satu
penyedia jasa di bidangnya masing-masing.
h) Apa saja perawatan yang dilakukan sekolah?
RLA: Perawatan yang dilakukan sekolah itu untuk perawatan
pepohonan, perawatan kelas, perawatan toilet, perawatan
green house, dari mulai pengecatan sampai perbaikan meja
kursi yang ada di kelas dan juga sarana prasarana seperti
saluran drainase dan sanitasi sekolah (1 – 12 – 2020).
65
ERI: Ya perawatan untuk sarana dan prasarana sekolah (8 –
12 – 2020).
STN: perawatan sekolah biasanya ya untuk perawatan kelas
dan pepohonan sekolah (15 – 12 – 2020).
Peneliti menyimpulkan bahwa dari jawaban yang
diberikan oleh responden tentang perawatan yang dilakukan
oleh sekolah ini adalah perawatan untuk sekitar sarana dan
prasarana yang ada di sekolah tersebut. Seperti contohnya
perawatan kelas, perawatan toilet dan juga perawatan green
house sekolah yang digunakan sebagai media belajar anak.
Pada saat kegiatan observasi, peneliti dapat melihat
bagaimana kondisi kelas, toilet, pepohonan dan juga green
house yang digunakan sebagai sarana belajar anak sangat
terawat karena sudah diberikan perawatan yang dibutuhkan
oleh masing-masing sarana dan prasarana tersebut.
i) Apakah ada honor guru dan tenaga pendidik yang
menggunakan dana BOS?
RLA: Honor untuk guru honorer sekarang sudah ditanggung
pemerintah karena guru sekarang sudah menjadi THL namun
jika ada guru baru atau yang belum masuk menjadi THL
biasanya guru itu mendapat Honor dari sekolah yang
menggunakan dana BOS tersebut (1 – 12 – 2020).
66
ERI: Gaji guru honorer mah sudah di Transfer pemerintah jadi
sudah punya masing-masing kalau ada yang belum THL itu
kebijakan dari kepala sekolah (8 – 12 – 2020).
STN: Gaji sekarang mah sudah THL semua, paling kalau ada
tenaga pendidik yang baru masuk itu baru pakai dana sekolah
(15 – 12 – 2020).
Peneliti menyimpulkan bahwa honor guru ada yang
menggunakan dana BOS ini. Namun, hanya untuk guru yang
baru masuk atau guru yang mungkin tidak dapat THL. Karena
gaji guru sekarang sudah ditanggung oleh pemerintah, tetapi
pihak sekolah pun berhak memberikan gaji menggunakan
BOS tersebut.
Oleh karena itu, guru-guru yang masih awal mengajar
masih menjadi tanggungan sekolah. Untuk besaran gaji yang
didapatkan untuk guru tersebut itu diputuskan oleh kepala
sekolah dan menjadi wewenang kepala sekolah bagaimana
kisaran gaji yang diberikan menggunakan dana BOS tersebut.
j) Apa saja bentuk pengembangan profesi guru?
RLA: Bentuk pengembangan profesi guru biasanya sih setiap
tahun ada pengembangan manajemen sekolah untuk guru dari
Kelompok Kerja Guru, Musyawarah Guru Mata Pelajaran,
Kelompok Kerja Kepala Sekolah, dan juga ada pembinaan
yang diberikan untuk tenaga staf juga (1 – 12 – 2020).
67
ERI: Kalau untuk pengembangan profesi guru biasanya sih
ada KKG, ada juga diklat yang dilakukan untuk pengembangan
guru (8 – 12 – 2020).
STN: ada KKG, ada kegiatan puskesmas, ada diklat biasanya
pns yang ditugaskan (15 – 12 – 2020).
Peneliti menyimpulkan dari jawaban yang diberikan
oleh para responden pengembangan profesi guru yang
dibiayai oleh dana BOS ini ada Kelompok Kerja Guru,
Musyawarah Guru Mata Pelajaran, Kelompok Kerja Kepala
Sekolah, kegiatan puskesmas, dan ada diklat tetapi untuk
diklat ini spesifik untuk guru yang sudah menjadi PNS saja.
Setiap tahunnya selalu ada kegiatan KKG untuk para
guru-guru belajar untuk manajemen kelas dan sekolah dengan
guru-guru dari berbagai SD lain sesuai dengan masing-masing
tingkat dan bidangnya masing-masing dan dilakukan di
sekolah.
k) Bantuan dalam bentuk apa saja yang didapatkan oleh siswa
miskin yang diberikan oleh pihak sekolah ?
RLA: Bantuan dalam bentuk berupa santunan bagi siswa yang
kurang mampu, santunan untuk korban musibah bencana
alam, bantuan untuk anak yatim dan janda yang membutuhkan
disekitar sekolah (1 – 12 – 2020).
68
ERI: Ada banyak, tapi banyaknya itu untuk santunan anak-
anak yang kurang mampu (8 – 12 – 2020).
STN: Santunan anak yatim, santunan anak kurang mampu,
dan masih banyak lagi (15 – 12 – 2020).
Peneliti menyimpulkan bahwa dari jawaban yang
diberikan oleh para responden bantuan yang diberikan oleh
sekolah adalah santunan untuk siswa atau siswi yang mungkin
kurang mampu, siswa atau siswi yang yatim piatu, korban
musibah bencana alam dan para janda yang membutuhkan di
sekitar sekolah.
Setiap tahun, sekolah selalu memberikan santunan
tersebut dan diberikan kepada yang benar-benar sangat
memerlukannya dalam bentuk uang dan juga sembako. Siswa
atau siswi dan juga orang yang mendapatkan bantuan ini
dilihat dulu apakah orang tersebut memang sangat
membutuhkan dengan bantuan komite sekolah.
l) Apa saja perangkat komputer dan alat multimedia yang sudah
dibeli oleh sekolah ini?
RLA: Ada komputer 4, printer 3, laptop sekolah juga ada yg di
pegang oleh guru, infocus, layar untuk infocus, speaker dan
rencananya masih mau ditambah lagi (1 – 12 – 2020).
ERI: Komputer, printer, infocus, ya seperti itulah (8 – 12 –
2020).
69
STN: Ada komputer, printer dan lainnya (15 – 12 – 2020).
Peneliti menyimpulkan bahwa dari jawaban yang
diberikan oleh para responden perangkat komputer dan alat
multimedia yang dimiliki oleh sekolah ini adalah berupa
komputer, printer, laptop sekolah, infocus dan layarnya, dan
juga speaker.
Dalam kegiatan observasi peneliti melihat sendiri
bahwa memang betul ada perangkat komputer dan alat
multimedia yang disebutkan oleh para responden tersebut
dimulai dari komputer, laptop, printer, infocus dan rencananya
masih akan ditambahkan lagi.
m) Apa saja biaya lain yang dibayarkan menggunakan BOS
tersebut?
RLA: Biaya lain biasanya untuk pembelian makanan,
pembelian spanduk jika sekolah kita ditunjuk untuk
mengadakan suatu acara, pembangunan green house
sekolah, pembelian untuk toilet dan juga pembelian hal-hal
yang sekiranya diperlukan (1 – 12 – 2020).
ERI: Biaya lainnya biasanya digunakan untuk pembelian hal-
hal untuk kegiatan acara yang dilakukan sekolah (8 – 12 –
2020).
70
STN: Biaya lainnya itu biasanya untuk kegiatan adiwiyata
seperti pembelian pohon, green house dan masih banyak lagi
(15 – 12 – 2020).
Peneliti menyimpulkan bahwa dilihat dari jawaban
yang diberikan oleh para responden diatas biaya lain yang
menggunakan dana BOS ini digunakan untuk pembelian dan
pembangunan yang ditujukan untuk kegiatan-kegiatan yang
dilakukan oleh pemerintah jika dilaksanakan di sekolah.
Dilihat dari ketika peneliti melakukan observasi di
sekolah, memang betul jika adanya pembangunan green
house sekolah, pembelian barang-barang atau hal-hal yang
diperlukan jika adanya sebuah acara di sekolah tersebut yang
ditunjuk oleh pemerintah jika ada sosialiasi.
n) Berapa persen dana yang digunakan pada tiap-tiap poin yang
ada di petunjuk teknis tersebut?
RLA: Untuk persentase dana yang diperlukan untuk
penggunaan dana BOS ini tergantung dari keperluan yang
sedang dibutuhkan sekolah pada waktu dana BOS cair.
Karena ada 13 point yang harus dipenuhi (1 – 12 – 2020).
ERI: Tergantung dari kebutuhan yang diperlukan (8 – 12 –
2020).
STN: Biasanya tergantung dari kebutuhan sekolah (15 – 12 –
2020).
71
Peneliti menyimpulkan bahwa menurut jawaban dari
narasumber persentase penggunaan dana BOS itu tergantung
dari tingkat kebutuhan yang sedang diperlukan oleh sekolah
untuk pendanaannya pada saat BOS ini dicairkan oleh
pemerintah khususnya kemendikbud.
Dikarenakan BOS ini dicairkan dalam satu tahun terbagi
dalam triwulan 1, triwulan 2, triwulan 3. Jadi, pihak sekolah
harus menyesuaikan berapa persentase pengeluaran yang
diperlukan pada saat dana BOS itu cair. Jadi dilihat dari
kebutuhan apa yang saat itu sangat dibutuhkan untuk kegiatan
pendanaan oleh sekolah tersebut.
o) Bagaimanakah proses dalam merencanakan penggunaan
dana BOS tersebut?
RLA: Dengan melakukan rapat untuk mencari kesepakatan
dan keputusan penggunaan dana BOS dengan warga sekolah
lalu di susun pada RKAS (Rencana Kegiatan Anggaran
Sekolah) (1 – 12 – 2020).
ERI: Dengan membuat sebuah rancangan Rencana Kegiatan
Anggaran Sekolah (RKAS) (8 – 12 – 2020).
STN: Merencanakan hal-hal apa saja yang dibutuhkan sekolah
(15 – 12 – 2020).
72
Peneliti menyimpulkan bahwa dari jawaban yang
diberikan oleh responden proses perumusan keperluan pada
penggunaan dana BOS di sekolah tersebut dilaksanakan rapat
dengan warga sekolah terkait penggunaan dana BOS dan jika
sudah terjadinya kesepakatan operator sekolah membuat
RKAS nya.
Di masa pandemi seperti ini pihak sekolah tidak
mengajak komite sekolah untuk mendiskusikan apa saja yang
perlu digunakan untuk dana BOS tersebut jadi kepala sekolah
hanya mengajak para guru-guru dan staff pendidik yang ada di
sekolah untuk mendiskusikan apa saja yang diperlukan oleh
sekolah untuk menggunakan biaya BOS tersebut.
p) Apakah pihak sekolah melakukan kerjasama dengan pihak lain
dalam pelaksanaan program dana BOS di sekolah ini?
RLA: Sekolah tidak melakukan bentuk kerjasama dengan
pihak diluar sekolah dalam hal apa pun, karena pihak sekolah
sudah bisa melaksanakannya dengan pihak dari dalam
sekolah (1-12-2020).
ERI: Tidak ada kerjasama dengan pihak lain dalam
pelaksanaannya (8-12-2020)
73
STN: Dalam pelaksanaannya, pihak sekolah hanya kerjasama
dengan pihak-pihak yang ada di dalam ruang lingkup sekolah.
(15-12-2020)
Peneliti menyimpulkan bahwa pihak sekolah tersebut
tidak melakukan bentuk kerjasama apa pun dalam melakukan
pelaksanaan program dana BOS tersebut dengan pihak yang
lain. Pihak sekolah hanya bekerjasama dengan pihak-pihak
yang ada di dalam lingkup sekolah tersebut.
Karena dalam pelaksanannya, pihak sekolah
melakukan pelaksanaan program BOS ini dengan tidak
dibantu oleh pihak-pihak di luar sekolah dan dilakukan oleh
orang-orang yang ada di lingkungan satuan pendidikan seperti
kepala sekolah, guru, staff dan juga komite sekolah.
q) Siapakah yang bertanggung jawab sebagai penerima dana
BOS tersebut?
RLA: Penanggung jawab penerima dana BOS disini adalah
kepala sekolah, karena sebagai penanggung jawab dari
pelaksanaan program disini (1 – 12 – 2020).
ERI: Penanggung jawab dana BOS adalah Kepala Sekolah (8
– 12 – 2020).
STN: Kepala Sekolah (15 – 12 – 2020).
74
Peneliti menyimpulkan bahwa dilihat dari jawaban yang
diberikan oleh para responden diatas yang bertanggung jawab
sebagai penerima dana BOS ini adalah kepala sekolah yang
bertugas sebagai ketua dalam pengelolaan dana BOS
tersebut.
Karena kepala sekolah adalah kepala atau ketua yang
memegang pengelolaan dana BOS tersebut jadi kepala
sekolah ialah pemangku tanggung jawab pada pengelolaan
dana BOS di sekolah SDN Sudimara Barat 5 tersebut.
r) Masuk ke rekening siapakah dana BOS tersebut?
RLA: Masuk ke rekening sekolah (1-12-2020).
ERI: Rekening sekolah (8-12-2020)
STN: Masuknya ke rekening sekolah (15-12-2020).
Peneliti menyimpulkan bahwa dilihat dari jawaban yang
diberikan oleh para responden diatas adalah setiap dana yang
cair dari kementerian pendidikan dan kebudayaan akan
langsung di transfer ke dalam rekening yang dimiliki sekolah.
Yang bisa dilihat di profil sekolah pada lampiran di
belakang adalah rekening sekolah menggunakan bank jabar
banten karena pemerintah kota tangerang sudah
berkoordinasi dengan bank jabar banten tersebut dalam hal
perbankan di seluruh provinsi banten.
75
s) Bagaimanakah proses pertanggung jawaban yang dilakukan
sekolah terhadap penggunaan dana BOS tersebut?
RLA: Proses pertanggungjawaban yang dilakukan sekolah ini
dengan membuat beberapa buku tata kelola BOS dan laporan
realisasi penggunaan dana BOS (1-12-2020).
ERI: Dengan membuat berkas untuk keperluan pelaporan
realisasi penggunaan dana BOS yang akan di monitoring atau
di audit (8-12-2020).
STN: Membuat pembukuan pelaporan pelaksanaan dana BOS
tersebut (15-12-2020).
Peneliti menyimpulkan bahwa yang telah dijawab oleh
para responden diatas proses pertanggung jawaban yang
dilakukan sekolah terhadap penggunaan dana BOS ini dengan
membuat berkas buku pelaporan penggunaan dana BOS agar
dapat di monitoring atau di audit.
Proses monitoring atau audit ini dilakukan oleh
inspektorat yang ditunjuk oleh Dinas Pendidikan Kota
Tangerang untuk mengawasi serta mengevaluasi setiap
pelaporan yang diberikan oleh sekolah di setiap triwulannya.
Nantinya pihak inspektorat akan meminta pembuktian dengan
langsung datang kesekolah.
76
t) Bagaimana proses pelaporan penggunaan dana BOS
tersebut?
RLA: Mekanisme pelaporan penggunaan dana BOS ini
dilakukan dengan menyusun pembukuan secara lengkap. (1
– 12 – 2020).
ERI: Dengan membuat pembukuan disertai dokumen
pendukung, seperti buku kas umum, buku pembantu pajak,
RKAS, surat pertanggungjawaban dan buku pembantu kas
Dan Dokumen lain yang diperlukan menggunakan aplikasi. (8
– 12 – 2020).
STN: Dengan membuat laporan pertanggung jawaban (15 –
12 – 2020).
Peneliti menyimpulkan bahwa dilihat dari jawaban yang
responden diatas telah berikan mekanisme pelaporan yang
dilakukan terkait pelaporan dana BOS di sekolah ini dengan
membuat dokumen-dokumen yang diperlukan dalam
pelaporan tersebut yang sekarang sudah berbasis aplikasi.
Proses pelaporan penggunaan dana BOS ini dengan
membuat berkas-berkas seperti buku kas umum, buku
pembantu pajak, RKAS, surat pertanggungjawaban dan buku
pembantu kas penggunaan dana BOS ini disetiap pencairan
dana BOS di setiap triwulan, jadi pelaporan ini diharuskan
77
untuk selalu dikerjakan setiap 3 atau 4 bulan sekali ketika dana
BOS tersebut cair.
u) Apakah ada proses monitoring atau audit yang dilakukan
tehadap program BOS tersebut?
RLA: Orang dari Inspektorat Jenderal Pajak Kota Tangerang
biasanya akan datang memeriksa bagaimana proses realisasi
penggunaan dana BOS di sekolah ini setiap setahun sekali. (1
– 12 – 2020).
ERI: Ada, dari inspektorat jenderal pajak (8 – 12 – 2020).
STN: Ada (15 – 12 – 2020).
Menurut peneliti dari jawaban yang diberikan oleh para
narasumber bahwa di dalam pelaksanaan pengelolaan dana
BOS ini selalu dilakukan kegiatan audit yang dilakukan oleh
perwakilan dari Inspektorat Jenderal Pajak yang bekerjasama
dengan Dinas Pendidikan Kota.
Inspektorat Jenderal Pajak yang ditunjuk oleh Dinas
Pendidikan Kota Tangerang setiap akhir tahun akan datang ke
sekolah untuk menanyakan realisasi dari hasil pelaporan yang
telah dibuat oleh sekolah tersebut. Terdapat sanksi yang akan
menjerat jika didalam proses audit oleh inspektorat jenderal
pajak ditemukan adanya kejanggalan dalam laporan yang
sudah dibuat.
78
C. Catatan Lapangan
Berdasarkan hasil penelitian, maka didapatkan catatan lapangan
tentang kejadian yang tidak ada di konsep tapi muncul dan terhubung.
Kejadian yang terjadi di lapangan, terjadi pandemi covid-19 ditahun ini
yang menyebabkan keterlambatan untuk jadwal wawancara ini.
Ketika akan mewawancarai bendahara sekolah tersebut, yaitu
seorang guru di sekolah tersebut namun guru tersebut terjangkit virus
covid-19 yang menyebabkan guru tersebut diharuskan untuk dirawat
dan melakukan isolasi mandiri di rumah sakit yang menjadi tempat
rujukannya.
Pelaporan yang dibuat di sekolah ini masih dibuat manual
dengan menggunakan Microsoft excel padahal terdapat Sistem
Informasi Keuangan Sekola (SIKOLA) dan diinput berdasarkan barang-
barang apa saja yang sudah dibeli dan berdasarkan laporan yang ada
di sebuah Sistem informasi Pengadaan sekolah (SIPLAH)
Pada saat peneliti melakukan penelitian di SDN Sudimara Barat
5 tersebut kebetulan kedatangan inspektorat jendral pajak yang ingin
melakukan proses audit kepada sekolah-sekolah yang sudah
mengirimkan laporan BOS tersebut.
D. Interpretasi Hasil Penelitian
Menurut hasil penelitian yang didapatkan dari hasil wawancara
dan hasil observasi, didapatkan hasil, pelaksanaan program BOS di
79
sekolah ini sudah baik. Karena, sudah mengikuti instruksi yang sudah
dikeluarkan oleh Kemendikbud itu sendiri walaupun masih terjadi
beberapa kesalahan atau kekurangan ketika pelaksanaannya.
Pengeluaran dana BOS di sekolah ini sudah serasi dengan 13
poin petunjuk teknis penggunaan dana BOS sekolah dan ada beberapa
tambahan yang dimasukkan karena merasa sangat dibutuhkan sekolah
tersebut. Serta, Dilihat dari jawaban yang diberikan dan berdasarkan
rancangan kegiatan dan anggran sekolah dari apa yang terlihat
menurut peneliti sudah benar adanya seperti yang dilaporkan di
realisasi penerimaan dan belanja dana BOS.
Untuk pembukuan dan pelaporan program BOS ini sekolah juga
sudah melakukan dengan baik semua pembukuan seperti Buku Kas
Umum hingga rekap realisasi penggunaan dana serta dana yang
didapatkan sudah tersalurkan atau dipergunakan dengan sangat efektif
dan tepat sasaran.
Pada saat penelitian ini dilakukan sedang terjadi pandemi
COVID-19 yang mengakibatkan banyaknya penyesuaian dalam semua
aspek pendidikan. Tak terkecuali pelaksanaan program BOS di sekolah
ini, pemerintah lebih khusus dari pihak kementerian pendidikan dan
kebudayaan memberikan keleluasaan ke pihak sekolah untuk
mengatur pengeluaran yang diselenggarakan oleh sekolah pada
pengelolaan dana BOS tersebut.
80
Oleh karena itu sebaiknya pihak dari kementerian ataupun
kepemerintahan dapat mengupayakan membuat sebuah sistem
pelaporan pelaksanaan program dana BOS ini yang bisa digunakan
secara berkelanjutan agar tidak perlu ada kesalahan atau kekurangan
pada saat pelaporan pelaksanaan program dana BOS ini.
81
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang evaluasi pelaksanaan
program Bantuan operasional sekolah di SDN Sudimara Barat 5, maka
dapat disimpulkan bahwa:
1. Pelaksanaan program Bantuan Operasional sudah diatur dalam
Peraturan Menteri Pendidikan dan Budaya dalam petunjuk teknis
Bantuan Operasional Sekolah. Didalamnya diatur tujuan, sasaran-
sasaran, pengelolaan dana, komponen-komponen penggunaan
dana, pertanggungjawaban atau pembukuan dana, dan pelaporan
dana Bantuan Operasional Sekolah. Seluruh sekolah penerima dana
program bantuan operasional sekolah ini wajib mengikuti dan
berpedoman dalam penggunaannya di sekolah kepada Peraturan
Menteri Pendidikan dan Budaya dalam petunjuk teknis Bantuan
Operasional Sekolah.
2. Dalam hasil evaluasi pelaksanaan program bantuan operasional
sekolah yang ada di SDN Sudimara Barat 5 dapat disimpulkan
bahwa pada pelaksanaannya sekolah sudah mengikuti pedoman
petunjuk penggunaan dana bantuan operasional sekolah yang
dkeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Budaya seperti
pengelolaannya, penyalurannya kepada komponen-komponen
82
penggunaan dana, Pembukuan serta Pelaporannya. Namun,
dikarenakan waktu penerimaan dana tersebut dari pemerintah
kepada sekolah dibagi menjadi 3-4 kali jadi sekolah merasa harus
memprioritaskan komponen-komponen mana yang harus dipenuhi
terlebih dahulu.
B. Saran
Berlandaskan kesimpulan yang ada di hasil penelitian di atas, sehingga
peneliti mengajukan bermacam saran. Saran tersebut yaitu:
1. Bagi Siswa
Bagi Siswa maupun siswi agar dapat sedikit mengetahui tentang
program dana BOS ini supaya menjadi sebuah pelajaran untuk mereka
belajar lebih giat lagi.
2. Bagi Guru
Bagi Guru yang sebelumnya masih kurang memahami bagaimana
tahapan pelaksanaan program BOS ini dapat mempelajari agar bisa
saling mengawasi pelaksanaan program dana BOS ini supaya setiap
tahunnya dapat lebih baik lagi.
3. Bagi sekolah
Bagi sekolah agar lebih memberikan sosialisasi lebih kepada
warga di lingkungan sekolah tentang pelaksanaan program dana BOS
dan meningkatkan pelaksanaan program tersebut.
83
4. Bagi Orang tua
Peneliti berharap wali murid peserta didik dapat lebih memahami
bagaimana proses dan bagaimana tahap-tahap penggunaan BOS yang
terjadi di sekolah.
5. Bagi Peneliti lanjutan
Diharapkan tulisan ini dapat menjadi dasar dan masukan dalam
memajukan penelitian selanjutnya, dan untuk meneliti secara
menyeluruh tentang pelaksanaan program BOS di sekolah.
84
DAFTAR PUSTAKA
Afrizal. (2014). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajagrafindo
Arifin, Zainal. (2016). Evaluasi Pembelajaran (Prinsip, Teknik, dan
Prosedur), Cetakan Kedelapan, Jakarta: Rosda Karya.
Arikunto, S. (2014). EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN. Jakarta: Bumi
Aksara.
Arikunto, S dan Cepi Safruddin Abdul Jabar. (2014). Evaluasi Program
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
E.Silele., G.Sabijono., R.J.Pusung., (2017). Evaluasi Pengelolaan Dana
Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Jurnal EMBA. 5(2).
(Studi Kasus Pada SD Inpres 4 Desa Akediri Kecamatan Jailolo Kabupaten
Halmahera Barat)
Endang, M. (2011). Evaluasi proses suatu program, Jakarta: Bumi Aksara.
Moleong, L, Z. (2010). Metodologi penelitian kualitatif, Bandung: Remaja
Rosda Karya.
Moleong, L.J. (2011). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Moleong, L,J . (2014). Metode Penelitian Kualitatif , Edisi Revisi. PT Remaja
Rosdakarya, Bandung.
85
Mukhtar. (2013). Metode Penelitian Deskriftif Kualitatif. Jakarta : GP Press
Group.
Mutrofin, (2010). Evaluasi Program, Yogyakarta : LaksBang PRESSindo.
Nazir, Moh. (2013). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Rubiyati, W., & Ismanto, B. (2020). Evaluasi Program Bantuan Operasional
Sekolah (BOS) di Sekolah Dasar. Jurnal Kependidikan: Jurnal Hasil
Penelitian dan Kajian Kepustakaan di Bidang Pendidikan,
Pengajaran dan Pembelajaran, 6(2). Doi:
https://doi.org/10.33394/jk.v6i2.2614
Rusydi, A. dan Tien R. (2017). Pengantar evaluasi pendidikan. Medan:
Perdana Publishing.
Sudaryono. (2014). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Lentera Ilmu.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung : ALFABETA.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Afabeta.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sujarweni, V. Wiratna. (2014). Metode Penelitian: Lengkap, Praktis, dan
Mudah Dipahami. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
86
Sukmadinata, N.S. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosadakarya.
Sumanto, (2014). Teori dan Aplikasi Metode Penelitian. Yogyakarta: CAPS
(Center of Academic Publishing Service)
Tatang S. (2012). Ilmu Pendidikan. Edisi I; Bandung: Pustaka Setia.
Uma, Sekaran. (2011). Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Edisi 4. Jakarta:
Salemba Empat. Jakarta: Salemba Humanika.
Umi Narimawati. (2008). Metodologi Penelitian kualitatif dan uantitatif, Teori
dan aplikasi. Bandung: Agung Media
Widyatmoko dan suyatmini. (2015). Pengelolaan Dana Bantuan
Operasional Sekolah di SD N Kemasan I Surakarta
Yin, R. K. . (2011). Qualitative Research from Start to Finish. New York:
Guilford.
87
Lampiran 1
Surat Ujian Komprehensif
88
Lampiran 2
Surat Pembimbingan Skripsi
89
Lampiran 3
Surat Menyaksikan Skripsi
90
Lampiran 4
Kartu Pembimbingan Skripsi
91
92
Lampiran 5
Pedoman observasi
Pedoman Observasi
No. Objek Observasi Indikator Nomor Soal
1 Tempat Kelengkapan sarana
dan prasarana
1
2 Pelaku Penanggung jawab
penerima BOS
2
3 Aktivitas Kegiatan yang
menggunakan dana
BOS
3
4 Waktu Penerimaan dana
BOS
5
93
Lampiran 6
Hasil Observasi
Hasil Observasi
1) Hasil Observasi Tempat
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di
lingkungan SDN Sudimara Barat 05. Lingkungan tersebut
merupakan lingkungan yang cukup padat penduduk. Di
lingkungan ini terdapat banyak fasilitas serta sekolah yang
berdekatan dengan sekolah tersebut seperti: Puskesmas,
GOR, lapangan sepakbola, TK, SD, SMP, SMA, SMK, serta
ada juga Lembaga pendidikan.
Kondisi lingkungan sekolah ini sangat strategis karena
terletak di tengah kecamatan dan banyak terdapat sekolah
maupun perumahan penduduk. Di lingkungan SDN Sudimara
Barat 05 juga terdapat beberapa SDN lain yang ada di 1
komplek sekolah yang membuat orang tua calon peserta didik
dapat memilih akan menyekolahkan anaknya dimana.
Kelengkapan sarana dan prasarana di sekolah tersebut
cukup lengkap seperti ruang kelas, perpustakaan, musholla,
toilet, serta lapangan sudah cukup baik menurut peneliti.
2) Hasil Observasi Pelaku
Pelaku dalam penelitian ini yaitu warga sekolah
tersebut yang terdiri dari kepala sekolah, staff tenaga
kependidikan, staff guru dan warga disekitar sekolah tersebut.
94
Informan pertama adalah RL berusia 56 tahun ia
merupakan kepala sekolah SDN Sudimara Barat 5 yang
sudah sekitar 4 tahun menjabat menjadi kepala sekolah di
sekolah tersebut. Informan kedua ER adalah seorang
operator sekolah yang juga merangkap sebagai guru agama
tetapi bukan di sekolah tersebut, informan ketiga ST adalah
ibu guru di sekolah tersebut yang berusia 55 tahun yang
ditugaskan untuk menjadi bendahara di sekolah tersebut.
3) Hasil Observasi Aktivitas
Ketika peneliti datang di lingkungan pukul 07.00 WIB.
waktu itu peneliti langsung mendatangi ruang kantor guru dan
juga kepala sekolah SDN tersebut. Pada saat melakukan
penelitian subjek peneliti berada di sekolah, peneliti
mengamati aktivitas yang dilakukan di sekolah tersebut.
Selanjutnya untuk mengetahui kegiatan apa saja yang
menggunakan dana BOS yang dilakukan di sekolah tersebut
peneliti melanjutkan mewawancarai kepala sekolah, operator
dan bendahara tersebut dengan menggunakan teknik
wawancara.
4) Hasil Observasi Waktu
Waktu pelaksanaan penelitian yaitu pukul 07.00 WIB
sampai pukul 12.00 WIB. Pelaksanaan penelitian
95
berlangsung selama 90 menit, yang digunakan untuk
mengamati serta wawancara.
Waktu mekanisme penerimaan dana BOS oleh sekolah
dari pemerintah, akan diterima oleh pihak sekolah dalam
kurun waktu 3 sampai 4 bulan sekali.
96
Lampiran 7
Pedoman wawancara
Pedoman Wawancara
a) Apakah di sekolah ini sudah menerapkan semua petunjuk
teknis penggunaan dana BOS dalam pengelolaan dana BOS?
b) Apa sajakah hal yang digunakan untuk pengembangan
perpustakaan?
c) Dalam penerimaan peserta didik baru digunakan untuk apa
saja biasanya?
d) Dalam kegiatan pembelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler,
hal apa saja yang biasanya digunakan?
e) Berbentuk apa saja kegiatan dalam evaluasi pembelajaran
yang menggunakan dana BOS tersebut?
f) Apa saja contoh pembelian bahan habis pakai?
g) Apa saja langganan daya dan jasa yang digunakan sekolah
ini?
h) Apa saja perawatan yang dilakukan sekolah?
i) Apakah ada honor guru dan tenaga pendidik yang
menggunakan dana BOS?
j) Apa saja bentuk pengembangan profesi guru?
k) Bantuan dalam bentuk apa saja yang didapatkan oleh siswa
miskin yang diberikan oleh pihak sekolah ?
97
l) Apa saja perangkat komputer dan alat multimedia yang sudah
dibeli oleh sekolah ini?
m) Apa saja biaya lain yang dibayarkan menggunakan BOS
tersebut?
n) Berapa persen dana yang digunakan pada tiap-tiap poin yang
ada di petunjuk teknis tersebut?
o) Bagaimanakah proses dalam merencanakan penggunaan
dana BOS tersebut?
p) Apakah pihak sekolah melakukan kerjasama dengan pihak lain
dalam pelaksanaan program dana BOS di sekolah ini?
q) Siapakah yang bertanggung jawab sebagai penerima dana
BOS tersebut?
r) Masuk ke rekening siapakah dana BOS tersebut?
s) Bagaimanakah proses pertanggung jawaban yang dilakukan
sekolah terhadap penggunaan dana BOS tersebut?
t) Bagaimana proses pelaporan penggunaan dana BOS
tersebut?
u) Apakah ada proses monitoring atau audit yang dilakukan
tehadap program BOS tersebut?
98
Lampiran 8
Surat Keterangan Validasi Instrumen
99
Lampiran 9
Surat Permohonan Penelitian
100
Lampiran 10
Surat Keterangan Penelitian
101
Lampiran 11
Dokumentasi
Foto Wawancara dengan kepala sekolah, bendahara sekolah dan operator sekolah
102
Foto lingkungan sekolah
Foto Dewan Guru SDN Sudimara Barat 5
103
Foto pemeriksaan bukti penggunaan BOS oleh inspektorat
Foto sosialisasi penggunaan aplikasi BOS
104
Foto pembangunan green house sekolah
105
Lampiran 12
Rencana kegiatan dan anggaran sekolah
106
Lampiran 13
Realisasi Penerimaan dan Belanja Dana BOS
107
Lampiran 14
Profil Sekolah
108
109
Lampiran 15
Kartu Bimbingan pasca sidang skripsi
110
Lampiran 16
Riwayat Hidup Peneliti
Nama : Yoga Ekaputra
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 5 Desember 1996
Agama : Islam
Status : Lajang
Tinggi/Berat Badan : 170 cm/ 85 Kg
Kewarganegaraan : Warga Negara Indonesia
Alamat : Jl. Lembang 1 RT 001/006, Sudimara Barat,
Ciledug, Kota Tangerang, Banten, 15151
No. Hp : 081383388067
Email : [email protected]
RIWAYAT PENDIDIKAN
TK : TK Pertiwi Tahun 2003
SD : SDN Sudimara 3 Tahun 2009
SMP : SMP Budi Mulia Tahun 2012
SMA : SMA Negeri 13 Tangerang Tahun 2015
PT : Universitas Muhammadiyah Jakarta Tahun 2021