Download - Evaluasi RPJMN 2010-2014
dadang-solihin.blogspot.com 2
33
Materi• Analisa ATHG• Pentahapan Pembangunan
RPJPN 2005-2025• RPJMN 2010-2014• Prioritas Nasional 2010-2014• Kerangka Evaluasi Capaian
RPJMN 2010-2014• Capaian RPJMN 2010-2014• Kesimpulan
4dadang-solihin.blogspot.com
dadang-solihin.blogspot.com 5
dadang-solihin.blogspot.com 6
ATHG: Ancaman, Tantangan, Hambahan, dan Gangguan
? Kurang Koordinasi
Kualitas Dokumen Perencanaan
Sarpras
Partisipasi Masyarakat
Ketergantungan Teknologi Asing
Sistem Politik Krisis Global
?
??
???
Kualitas SDM
Keunggulan Kompetitif
Kepentingan Golongan
Kepentingan Asing
???
?Politik
Ekonomi
Sosbud
Tri Gatra
Hankam
Ideologi
Panc
a G
atra
Geografi Demografi SKA
dadang-solihin.blogspot.com 7
Analisa Potensi ATHG
Masalah Filosofis
Masalah Strategis
Masalah Implementatif
Jangka PendekMengganggu
Sistem
Jangka MenengahMerusak Sistem
Jangka PanjangMelumpuhkan
Sistem
Dampak terhadap Struktur atau Fungsi Sistem
8dadang-solihin.blogspot.com
UU25/2004 ttg SPPN
• UU 17/2003 ttg Keuangan Negara
• UU 33/2004 ttg Perimbangan
• UU 17/2014 ttg MD3
PP 39/2006
• UU 23/2014 ttg Pemda
• Perpres 70/2012 ttg Procurement
NASIONAL DAERAHDokumen Penetapan Dokumen Penetapan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional(RPJP-Nasional)
UU (Ps. 13 Ayat 1)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP-Daerah)
Perda (Ps. 13 Ayat 2)
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional(RPJM-Nasional)
Per Pres (Ps. 19 Ayat 1)
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM-Daerah)
Peraturan KDH (Ps. 19 Ayat 3)
Renstra Kementerian / Lembaga (Renstra KL)
Peraturan Pimpinan KL
(Ps. 19 Ayat 2)
Renstra Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD)
Peraturan Pimpinan SKPD (Ps. 19 Ayat 4)
Rencana Kerja Pemerintah (RKP)
Per Pres (Ps. 26 Ayat 1)
Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)
Peraturan KDH (Ps. 26 Ayat 2)
Rencana Kerja Kementerian / Lembaga (Renja KL)
Peraturan Pimpinan KL
(Ps. 21 Ayat 1)
Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD)
Peraturan Pimpinan SKPD( Ps. 21 Ayat 3)
9dadang-solihin.blogspot.com
Status Hukum Dokumen Perencanaan
Pelaku Pembangunan: Stakeholders
10dadang-solihin.blogspot.com
ExecutiveJudiciary
LegislaturePublic service
MilitaryPolice
STATE
Small / medium / large enterprisesMultinational Corporations
Financial institutions Stock exchange
organized into:Community-based organizations Non-governmental organizations
Professional AssociationsReligious groupsWomen’s groups
Media
CITIZENS
BUSINESS
Sinergi Stakeholders
11dadang-solihin.blogspot.com
Sinergi Stakeholders
12dadang-solihin.blogspot.com
Pentahapan Pembangunan RPJPN 2005-2025
dadang-solihin.blogspot.com 13
Visi Pembangunan 2005-2025INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR
RPJMN 2010-2014
dadang-solihin.blogspot.com 14
V I S IINDONESIA YANG SEJAHTERA, DEMOKRATIS, DAN BERKEADILAN
M I S I1. Melanjutkan Pembangunan menuju Indonesia yang Sejahtera2. Memperkuat Pilar-Pilar Demokrasi3. Memperkuat Dimensi Keadilan di Semua Bidang
Agenda Pembangunan1. Pembangunan Ekonomi dan Peningkatan Kesejahteraan Rakyat 2. Perbaikan Tata Kelola Pemerintahan 3. Penegakan Pilar Demokrasi 4. Penegakkan Hukum dan Pemberantasan Korupsi 5. Pembangunan yang Inklusif dan Berkeadilan
Prioritas Nasional 2010-20141 Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola
2 Pendidikan
3 Kesehatan
4 Penanggulangan Kemiskinan
5 Ketahanan Pangan
6 Infrastruktur
7 Iklim Investasi dan Iklim Usaha
8 Energi
9 Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana
10 Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Pascakonflik
11 Prioritas NasionalKabinet Indonesia Bersatu II
2009-2014
11 Kebudayaan, Kreativitas, dan Inovasi Teknologi
12 Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan
13 Bidang Perekonomian
14 Bidang Kesejahteraan Rakyat
Prioritas Lainnya
dadang-solihin.blogspot.com 15
Kerangka Evaluasi Capaian RPJMN 2010-2014
dadang-solihin.blogspot.com 16
dadang-solihin.blogspot.com 17
Misi 1: Melanjutkan Pembangunan menuju Indonesia yang Sejahtera
• Pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan dari 4,6 persen (2009) meningkat menjadi 5,8 persen (2013)
• Pada tahun 2013 neraca perdagangan nonmigas surplus sebesar USD8,6 milyar yang meningkat dari USD3,9 milyar tahun 2012
• Peningkatan produksi pertanian pada tahun 2013 dengan rata-rata peningkatan sebesar: tanaman bahan makanan (2%), perkebunan (4,4%), peternakan (4,5%) dan perikanan (6,5%)
• Pada tahun 2013, surplus beras mencapai 8,9 juta ton• Angka kematian bayi mengalami penurunan dari 34 pada 2007
menjadi 32 per 1.000 kelahiran hidup (2012).• Angka kematian ibu meningkat dari 228 (2007) menjadi 359 per
100.000 kelahiran hidup (2012)
dadang-solihin.blogspot.com 18
Misi 1: Melanjutkan Pembangunan menuju Indonesia yang Sejahtera
• Menurunnya prevalensi anak baduta stunting (pendek dan sangat pendek) menjadi 32,9 persen (2013)
• Meningkatnya angka partisipasi murni (APM) SD/MI/paket A dari 94,1 persen menjadi 95,8 persen, dan APM SMP/mts/paket B meningkat dari 65,2 menjadi 78,8 persen pada periode 2004-2012
• Tahun 2012, PISA Indonesia menempati urutan ke 64 dari 65 negara yang disurvey, dengan rata-rata nilai matematika, membaca, dan sains berturut-turut sebesar 375, 395, dan 382 (rata-rata nilai negara OECD adalah 500).
– PISA atau Programme for International Student Assessment merupakan suatu penilaian secara internasional terhadap ketrampilan dan kemampuan siswa usia 15 tahun.
– Ketrampilan dan kemampuan dalam PISA yang dinilai meliputi matematika (mathematics literacy), membaca (reading literacy), sains (science literacy), literasi pemecahan masalah (problem solving literacy) dan literasi finansial (financial literacy).
dadang-solihin.blogspot.com 19
Misi 2: Memperkuat Pilar Demokrasi
• Jika dilihat dari angka Indeks Demokrasi Indonesia (IDI), kualitas demokrasi Indonesia cenderung menurun, yaitu dari 67,30 pada tahun 2009 menjadi 62,63 pada tahun 2014. Dari 3 indikator pembentuk IDI, 2 indikator yaitu hak-hak sipil dan kebebasan politik cenderung menurun, sementara kinerja lembaga demokrasi sedikit meningkat.
• Angka Integritas Pelayanan Publik (Pusat) meningkat dari 6,64 pada 2009 menjadi 7,37 pada tahun 2014.
• Opini WTP (K/L) meningkat dari 41% pada 2009 menjadi 74% pada tahun 2014. Angka Opini WTP (K/L) tertinggi adalah pada tahun 2013 yaitu 76%.
dadang-solihin.blogspot.com 20
Misi 3: Memperkuat Dimensi Keadilan di Semua Bidang
• Skor Indeks Persepsi Korupsi adalah 32 (skala 0 sampai 100) pada tahun 2013, meningkat dari tahun 2009 yaitu 2,8 (skala 0 sampai 10).
• Daya saing daerah dikelompokkan menjadi 3 bagian yaitu, – 10 Provinsi dengan Daya saing tertinggi (seluruh provinsi di Jawa, Bali,
Riau, dan Kaltim), – 13 Provinsi dengan Daya saing menengah, dan – 10 Provinsi dengan daya saing rendah (Sebagian besar seluruh
Indonesia Timur).• Kontribusi PDRB masih didominasi oleh Provinsi-provinsi di Jawa,
yaitu sebesar 58,87%, disusul provinsi di Sumatera sebesar 23,77%.
• Pesentase kemiskinan di luar Jawa masih tinggi, tetapi jumlah penduduk miskin masih terkonsentrasi di Jawa
dadang-solihin.blogspot.com 21
CAPAIAN MISI 1: Melanjutkan Pembangunan Menuju Indonesia yang Sejahtera
dadang-solihin.blogspot.com 22
Tingkat pengangguran menurun, namun perlu pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan berkualitas untuk penyediaan lapangan kerja yang lebih besar
Indikator Ekonomi
a. Ada penurunan penciptaan lapangan kerja dalam 3 tahun terakhir (2011-2013) dibandingkan periode 2007-2010.
b. Untuk tahun 2013, meskipun ekonomi tumbuh sekitar 5,9 persen, terdapat penurunan jumlah pekerja secara nasional, meskipun relatif kecil (10.000 pekerja), yang berimplikasi kepada tingkat pengangguran meningkat.
c. Peningkatan pengangguran terjadi pada kelompok SMA (SMU dan SMK). 23
Neraca perdagangan nonmigas surplus sebesar USD8,6 milyar, sedangkan neraca perdagangan migas mengalami defisit sebesar USD4,1 milyar
Indikator Ekonomi
Perkembangan Ekspor, Impor dan Neraca Perdagangan Indonesia Tahun 2004-2013
dadang-solihin.blogspot.com 24
Indikator Pertanian
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
80.0
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013Jut
a Ton
Produksi Padi Produksi Beras Produksi Jagung
Produksi Kedelai Produksi Gula Produksi Daging Sapi dan Kerbau
KIB I KIB II
No Indikator Kinerja Satuan 2004
KIB I KIB II
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013*)
1 Beras Ribu Ton 236,9 189,6 438,1 1.406,5 289,5 250,3 687,5 2.750,4 1.780,5 302,3
2 Cabe Ribu Ton 7,5 6,9 9,9 11,0 14,4 16,3 18,1 24,4 17,8 12,0
3 DagingSapi Ribu Ton 11,8 19,9 24,1 39,4 45,6 67,9 90,5 65,0 33,5 23,2
4 Gula Juta Ton 1,2 2,1 1,6 3,1 1,2 1,7 2,0 2,7 3,1 2,5
5 Jagung Ribu Ton 1.089,6 186,1 1.776,0 702,5 276,3 339,5 1.528,3 3.208,7 1.694,1 1.805,3
6 Kedelai Juta Ton 1,1 1,1 1,1 1,4 1,2 1,3 1,7 2,1 1,9 1,2
7 BawangMerah Ribu Ton 48,9 53,1 78,5 107,6 127,8 63,8 70,6 156,4 95,2 68,6
Perkembangan Impor Komoditi Pangan Utama Tahun 2004 – 2013
Perkembangan produksikomoditas utamameningkat, namunbelum mampumemenuhi kebutuhan
Perkembangan Produksi Komoditas Pangan Pokok Tahun 2004-2013
dadang-solihin.blogspot.com 25
Indikator KesehatanAngka Kematian Ibu, Bayi dan kekurangan Gizi
INDIKATORSTATU
S AWAL
TARGET 2014
1. Angka kematian Ibu (AKI) 228 118
2. Angka kematian bayi (AKB)
34 24
3. Prevalensi kekurangangizi
18,4 15
63020406080100120
Sulawesi Bara
tMaluku
Utara MalukuSulawe
si Tenggara
Kalimantan Te
ngah PapuaSulawe
si Tengah
Bengkulu
Kalimantan Se
latanPapua
Barat Gorontalo
Kalimantan Ba
ratNusa T
enggara… Jambi
Sulawesi Selat
anSumate
ra Utara Riau Aceh
Sumatera Sela
tanSulawe
si Utara Banten Lampu
ngINDON
ESIAKalima
ntan Timur
Jawa Barat
Kep. Bangka…
Nusa Tenggar
a…Sumate
ra Barat
Jawa Tengah
Kepulauan Ria
uJawa T
imurDI Yog
yakarta DKI Jakarta Bali
Persalian di fasilitas kesehatan masih belum optimal; Disparitas Persalinan di Fasilitas Kesehatan cukup lebar
Prevalensi kekurangan gizi pada balita masih tinggi, disparitas kekurangan gizi antar provinsi masih lebar
dadang-solihin.blogspot.com 26
Indikator PendidikanAngka Partisipasi Sekolah membaik, namun perlu peningkatan akses pendidikan menengah
dan tinggi serta kualitas pendidikan dan peningkatan akses bagi masyarakat miskin
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
SMA SMK SMA SMK
Public Private
stude
nts
StudentTeacher Ratio
StudentClassroomRatio
Perbandingan jumlah siswa dan guru serta perbandingan siswa dan kelas
Sumber: PDSP (2009/2010)
Perkembangan nilai PISA siswa Indonesia, 2003-2012
• Program sertifikasi kompetensi guru berhasil meningkatkankesejahteraan guru tetapi belum mampu meningkatkan mutu dan hasilpembelajaran siswa.
• Hasil PISA menunjukkan nilai sains dan membaca memburuk, sementara matematika mengalami perbaikan tapi tidak signifikan.
0
.2
.4
.6
.8
1
Peluang un
tuk be
rtahan
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Lama sekolah (tahun)Q-1 Q-2 Q-3 Q-4 Q-5
16-18 Tahun
Angka melanjutkan penduduk usia 16-18 tahun pada pendidikan menengah masih rendah terutama pada quintil 1
112.5
117.0 116.2
94.1 95.2
95.8
81.2
98.1 103.9
65.2
74.2 78.8
48.3
69.6
78.7
14.6 18.4
27.9
-
20.0
40.0
60.0
80.0
100.0
120.0
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
APK SD/sederajat APM SD/sederajat APK SMP/sederajat
APM SMP/sederajat APK SMA/sederajat APK PT
KIB I KIB II
Perkembangan APM dan APKmenurut Jenjang Pendidikan, 2003-2012
Capaian Misi 2: Memperkuat Pilar-Pilar Demokrasi
dadang-solihin.blogspot.com 28
Sumber : idi 2009-2010-2011-2012
Indikator PolitikIndeks Demokrasi Indonesia
dadang-solihin.blogspot.com 29
8%
19%
41%
57%63%
76% 74%
0% 3% 0% 3%
18%
30%
61%
0,70% 0,69% 2,87% 2,97% 5,73%11,61%
24,94%
0%10%20%30%40%50%60%70%80%
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
K/LProvinsiKab/Kota
Opini WTP BPK atas Laporan Keuangan
5,83
6,84 6,64 6,167,07 6,86 7,37
6,69 6,46
5,266,00 6,32
6,82
012345678
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
pusat daerah
*skor: 1-10
Skor Integritas Pelayanan PublikC
Indikator Pelayanan PublikKualitas pelayanan publik pusat dan daerah masih perlu ditingkatkan
dadang-solihin.blogspot.com 30
Capaian Misi 3: Memperkuat Dimensi Keadilan di Semua Bidang
dadang-solihin.blogspot.com 31
Keterangan: Keterangan:
Skala 0 - 10, 0 (terkorup) - 10 (terbersih) Tahun 2012 terjadi perubahan skala
Sumber: Transparency International, 2013 Skala 0 -100, 0 (terkorup) - 100 (terbersih)
0
500
1000
1500
2000
2500
1 2 3 4 5 6 7 8
Series1
Series2
2 2.2 2.4 2.3 2.6 2.8 2.8 3
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
32 32
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
2012 2013
KIB I KIB II
Perkembangan Skor IPK Indonesia Tahun 2004-2013
Indikator Penegakan Hukum
Penegakan anti korupsi membaik, namun perlu percepatan
dadang-solihin.blogspot.com 32
Sumber: Asia Competitiveness Institute. Tahun 2013
Indikator Pembangunan WilayahPeta Daya Saing Daerah*
*) diukur dengan 91 indikator yang dikelompokkan dalam empat aspek: (i) macroeconomic stability, (ii) government and institutional setting, (iii) financial, business, and manpower condition, and (iv) quality of life and infrastructure development
dadang-solihin.blogspot.com 33
KESENJANGAN ANTARWILAYAH
Wilayah Sumatera
Share PDRB thdp 33 Prov 23,77%
Pertumb. Ekonomi 8.21%
PDRB/kapita (Juta Rp) 30,53
Tingkat Kemiskinan 12,07 %
Jmlh penduduk miskin (ribu jiwa) 6.177,20
Tingkat Pengangguran 5,66%
Wilayah Kalimantan
Share PDRB thdp 33 Prov 9,30 %
Pertumb. Ekonomi 4,83 %
PDRB/kapita (Juta Rp) 43,70
Tingkat Kemiskinan 6,69 %
Jmlh penduduk miskin (ribu jiwa) 932,90
Tingkat Pengangguran 5,30%
Wilayah Sulawesi
Share PDRB thdp 33 Prov 4,74 %
Pertumb. Ekonomi 8,67%
PDRB/kapita (Juta Rp) 17,86
Tingkat Kemiskinan 13,99 %
Jmlh penduduk miskin (rb jiwa) 2.045,60
Tingkat Pengangguran 5,23 %
Wilayah Papua
Share PDRB thdp 33 Prov 1,79 %
Pertumb. Ekonomi 6,38 %
PDRB/kapita (Juta Rp) 30,43
Tingkat Kemiskinan 30,50%
Jmlh penduduk miskin (rb jiwa) 1.199,60
Tingkat Pengangguran 3,97%
Wilayah Maluku
Share PDRB thdp 33 Prov 0,27 %
Pertumb. Ekonomi 7,33 %
PDRB/kapita (Juta Rp) 6,80
Tingkat Kemiskinan 16,42%
Jmlh penduduk miskin (rb jiwa) 427,20
Tingkat Pengangguran 6,37 %
Wilayah Nusa Tenggara
Share PDRB thdp 33 Prov 1,26 %
Pertumb. Ekonomi 1,54 %
PDRB/kapita (Juta Rp) 8,97
Tingkat Kemiskinan 19,79%
Jmlh penduduk miskin (rb jiwa) 828,30
Tingkat Pengangguran 4,06 %
Wilayah Jawa-BaliShare PDRB thdp 33 Prov 58,87%
Pertumb. Ekonomi 6.58%
PDRB/kapita (Juta Rp) 27,61
Tingkat Kemiskinan 11,36 %
Jmlh penduduk miskin (rb jiwa) 15.983,60
Tingkat Pengangguran 6,65 %
Sumber : BPS 2012 (diolah)
Nasional 2012 Pertumbuhan Ekonomi = 6,23 %, Tingkat Kemiskinan 2012 (Februari) = 11, 96% Tingkat Pengangguran Terbuka 2012 (Agustus) = 6,80 % PDB/kapita: Rp 33,75 juta ; PDRB/kapita (33 prov): Rp 27,56 juta
dadang-solihin.blogspot.com 35
Pencapaian Prioritas Nasional• Selama 4 tahun pelaksanaan RPJMN 2010-2014, telah banyak hasil yang
dicapai dalam berbagai bidang pembangunan untuk mendukung pencapaian Visi Indonesia 2014.
• Pencapaian tersebut dapat dilihat dari capaian indikator 14 prioritas nasional (PN) yang sebagian besar indikatornya (61,02 persen) tercapai.
• Dari 14 PN, terdapat 8 PN yang diperkirakan akan tercapai yaitu: 1. PN 2. Pendidikan, 2. PN 4. Penanggulangan Kemiskinan, 3. PN 6. Infrastruktur, 4. PN 9. Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana, 5. PN 11. Kebudayaan, Kreativitas, dan Inovasi Teknologi, 6. PN 12. Politik, Hukum, dan Pertahanan Keamanan, 7. PN 13. Perekonomian, 8. PN 14. Kesejahteraan Rakyat.
dadang-solihin.blogspot.com 36
Evaluasi Kinerja K/L• Evaluasi kinerja 20 kementerian memberikan gambaran peranan yang lebih
jelas dalam mendukung capaian prioritas nasional. • Rata-rata realisasi fisik dan realisasi anggaran pelaksanaan pembangunan
dari 20 kementerian pada tahun 2013 adalah 100,00 persen dan 92,51 persen, lebih tinggi dari tahun 2012 yang hanya 96,82 persen dan 90,65 persen.
• Kinerja 2 kementerian (10,00 persen) telah sesuai harapan, yaitu berada pada kondisi 1 (realisasi fisik dan realisasi anggaran di atas/sama dengan rata-rata), namun 11 kementerian (55,00 persen) masih membutuhkan perhatian karena berada pada kondisi 3 (realisasi fisik dan realisasi anggaran di bawah rata-rata).
• Pencapaian program dari 20 kementerian secara umum telah menunjukkan hasil yang cukup baik.
• Dari 209 program RKP 2013 dengan total 1.435 indikator, rata-rata 67,43 persen indikator berhasil mencapai target yang ditetapkan, sementara 26,28 persen indikator tidak mencapai target yang ditetapkan.
dadang-solihin.blogspot.com 37
Kualitas Program • Gambaran nilai kualitas 14 program yang diperoleh berdasarkan
nilai perencanaan, pelaksanaan/pengelolaan, dan kinerja program masih agak/kurang baik, yaitu 57,14 persen.
• Sementara sisanya sudah menunjukkan nilai keseluruhan yang cukup/ sangat baik.
• Diantara ketiga aspek, yaitu kualitas rancangan, pelaksanaan/ pengelolaan, dan kinerja program, kinerja program merupakan aspek yang paling lemah sehingga menyebabkan nilai keseluruhan program menjadi kurang baik.
dadang-solihin.blogspot.com 38
Isu Strategis Daerah • Isu strategis daerah adalah isu yang paling pokok dan tidak hanya
masalah tapi juga aktual, mendesak, dan jika isu tersebut ditangani akan memiliki dampak positif terhadap yang lainnya.
• Berdasarkan hasil EKPD yang dilakukan bekerja sama dengan 33 Perguruan Tinggi Negeri di 33 provinsi, isu-isu strategis yang dominan di daerah adalah isu-isu strategis yang terkait dengan Penanggulangan Kemiskinan (PN 4), Infrastruktur (PN 6), dan Pendidikan (PN 2).
• Adapun isu-isu strategis yang paling tidak dominan adalah isu-isu strategis yang terkait dengan Kebudayaan, Kreativitas, dan Inovasi Teknologi (PN 11) dan Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (PN 12).
dadang-solihin.blogspot.com 39
Alokasi APBN kepada Pemda• Sepanjang tahun 2010 sampai 2013, Pemerintah telah
mengalokasikan dana APBN kepada pemerintah daerah berdasarkan asas dekonsentrasi, TP, dan UB sebanyak Rp.161.787 T.
• Dana dekonsentrasi menjadi penyumbang terbesar Rp.79,451 triliun atau 49,11 persen dari total keseluruhan dana.
• Dana TP menyumbang Rp.46,159 triliun atau 28,53 persen dari total dana.
• Dana UB Rp.36,176 triliun atau 22,36 persen dari total dana. • Berdasarkan prioritas nasional, alokasi dana dekonsentrasi, TP, dan
UB, paling besar dialokasikan untuk Pendidikan (PN 2), Penanggulangan Kemiskinan (PN 4), dan Ketahanan Pangan (PN 5).
dadang-solihin.blogspot.com 40
Sinergi Kebijakan Pusat - Daerah • Sinergi kebijakan pusat dan daerah masih perlu ditingkatkan
utamanya terkait PN. 3 Kesehatan. • Berdasarkan capaian pembangunan nasional, PN 3. Kesehatan
diperkirakan sangat sulit tercapai sehingga memerlukan perhatian dan dukungan yang besar dari seluruh pemangku kepentingan terkait.
• Sementara pada level daerah, PN 3. Kesehatan tampak belum menjadi prioritas, baik dalam hal penentuan isu strategis daerah maupun dalam hal kebijakan alokasi dana APBN.
dadang-solihin.blogspot.com 41
42dadang-solihin.blogspot.com