i
EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN
PENGELUARAN KAS
Studi Kasus Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Yoana Bosco Garine Dwi Nanda
NIM: 152114006
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
Masa-masa dalam hidup kita hanya akan ada sepanjang Dia
memerlukannya untuk mencapai tujuan yang telah Dia
tetapkan dalam hidup kita.
Tetapi dalam semuanya itu kita lebih daripada orang-orang yang menang, oleh
Dia yang telah mengasihi kita.
Roma 8:7
BERKAH DALEM
Kupersembahkan kepada:
Ayahku YB. Suwarto dan Ibukku Bernadeta Subaryanti
Kakakku V.Sita dan Adikku B. Nico Siwa
Ronas Renanda, Albertus Henry, Pak Anto serta sahabat-sahabatku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI - PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan
judul:
EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN
PENGELUARAN KAS
Studi Kasus Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran
dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 17 Juli 2019 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini
tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol
yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang
saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian
atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan
orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak
sengaja, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai
hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata
melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil
pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijazah yang telah diberikan oleh
universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 31 Juli 2019
Yang membuat pernyataan,
Yoana Bosco Garine Dwi Nanda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat
untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan limpah
terimakasih kepada:
1. Drs. Johanes Eka Priyatma M.Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma.
2. Albertus Yudi Yuniarto S.E., M.B.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
3. Drs. YP. Supardiyono M.Si., Ak., QIA., CA selaku Ketua Program Studi
Akuntansi Universitas Sanata Dharma.
4. Dr. Reni Retno Anggraini, M.Si., Ak., CA selaku Dosen Pembimbing
Akademik.
5. Drs. Gabriel Anto Listianto M.S.A., Ak selaku pembimbing dalam
menyelesaikan skripsi ini.
6. Semua dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah
membagikan ilmu dan pengalamannya dalam proses perkuliahan.
7. Seluruh karyawan dan staf Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
yang telah membantu penulis selama menempuh perkuliahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
8. Rm. FX. Krisno Handoyo Pr, selaku Pastor Kepala Paroki Hati Kudus
Tuhan Yesus Ganjuran yang telah memberikan ijin untuk melakukan
penelitian. Dan segenap karyawan serta Dewan Paroki yang telah banyak
membantu dengan mencarikan data yang dibutuhkan.
9. Ayahku YB. Suwarto dan ibuku Bernadeta Subaryanti yang telah
mendukung pendidikan anaknya serta selalu mendoakan kesuksesan penulis
hingga skripsi ini dapat selesai. Serta kakakku Valeria Sita dan adikku
Bramastya Nico Siwa yang selalu mendukung.
10. Sahabatku Gregorius Ronas Renanda yang selalu mendukung dan memberi
semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
11. Partnerku Albertus Henri yang selalu mau diajak kerja sama hingga
selesainya skripsi.
12. Sahabat-sahabatku yang tergabung dalam grup whatsapp “Sistur” dan
“Trah Ubyung” yang selalu memberikan semangat. Dan teman-teman
Akutansi angkatan 2015.
13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 31 Juli 2019
Yoana Bosco Garine Dwi Nanda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................... iv
HALAMAN KATA PENGANTAR.............................................................. v
HALAMAN KEASLIAN KARYA TULIS................................................. vii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI................................................ viii
HALAMAN DAFTAR ISI............................................................................ ix
HALAMAN DAFTAR TABEL................................................................... xiv
HALAMAN DAFTAR GAMBAR............................................................... xvi
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN.......................................................... xviii
ABSTRAK………………………................................................................ xix
ABSTRACT……………………................................................................. xx
BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah........................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................... 3
C. Tujuan Penelitian................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian................................................................. 3
E. Sistematika Penulisan............................................................ 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................. 6
A. Sistem Akuntansi................................................................... 6
B. Gereja Sebagai Organisasi Nirlaba........................................ 6
C. Gereja Sebagai Organisasi Keagamaan................................ 7
D. Organisasi Gereja………………......................................... 8
E. Bagan Alir atau Flowchart………........................................ 11
F. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Paroki............................ 14
1. Deskripsi Kegiatan............................................................ 14
2. Fungsi yang Terkait........................................................... 15
3. Dokumen dan Catatan Akuntansi……………................. 17
4. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem..................... 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
5. Unsur Pengendalian Internal............................................. 23
G. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Paroki............................ 26
1. Deskripsi Kegiatan............................................................ 26
2. Fungsi yang Terkait........................................................... 28
3. Dokumen dan Catatan Akuntansi…………….................. 28
4. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem..................... 32
5. Unsur Pengendalian Internal............................................. 33
H. Penelitian Terdahulu.............................................................. 37
BAB III METODE PENELITIAN............................................................... 40
A. Jenis Penelitian...................................................................... 40
B. Waktu dan Tempat Penelitian............................................... 40
C. Subjek dan Objek Penelitian................................................. 40
D. Data....................................................................................... 41
E. Teknik Pengumpulan Data.................................................... 41
F. Teknik Analisis Data............................................................. 42
BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN............................ 53
A. Sejarah Paroki …………………………............................... 53
B. Lokasi dan Profil Paroki........................................................ 56
C. Visi, Misi dan Tujuan Paroki…............................................ 57
D. Struktur Organisasi Dewan Paroki ........................................ 60
E. Kebijakan Penyusunan RAPB dan RAPAT Paroki…........... 61
BAB V PEMBAHASAN............................................................................... 65
A. Deskripsi Sistem Akuntansi Penerimaan Kas........................ 65
1. Deskripsi Kegiatan.……………………......................... 65
2. Fungsi yang Terkait……………………......................... 71
3. Dokumen yang Digunakan….…………......................... 73
4. Jurnal Penerimaan Kas...………………......................... 77
5. Buku Kas Sekretaris Paroki……………......................... 78
6. Buku Kas Dewan Paroki……………….......................... 78
7. Laporan Posisi Keuangan...……………......................... 79
8. Laporan Aktivitas………………………........................ 79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
9. Laporan Arus Kas………………………........................ 81
10. Realisasi Anggaran Penerimaan dan Beban.................... 82
11. Catatan atas Laporan Keuangan..………........................ 83
12. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem................... 83
13. Unsur Pengendalian Internal Terkait Organisasi............ 101
14. Unsur Pengendalian Internal Terkait Sistem Otorisasi dan
Pencatatan…………………...…………........................ 101
15. Unsur Pengendalian Internal Terkait Praktik yang Sehat103
B. Deskripsi Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas........................104
1. Deskripsi Kegiatan.……………………......................... 104
2. Fungsi yang Terkait……………………......................... 108
3. Dokumen yang Digunakan….…………......................... 109
4. Jurnal Pengeluaran Kas..………………......................... 115
5. Buku Kas Sekretaris Paroki……………......................... 116
6. Buku Kas Dewan Paroki……………….......................... 116
9. Laporan Posisi Keuangan...…………….......................... 117
10. Laporan Aktivitas………………………......................... 118
11. Laporan Arus Kas………………………......................... 119
12. Realisasi Anggaran Penerimaan dan Beban..................... 120
13. Catatan atas Laporan Keuangan..………......................... 121
14. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem.................... 121
15. Unsur Pengendalian Internal Terkait Organisasi............. 129
16. Unsur Pengendalian Internal Terkait Sistem Otorisasi dan
Pencatatan…………………...…………................................ 130
17. Unsur Pengendalian Internal Terkait Praktik yang Sehat131
C. Perbandingan Sistem Akuntansi Penerimaan Kas.................. 132
1. Fungsi yang Terkait……………………......................... 132
2. Dokumen yang Digunakan….…………......................... 133
3. Jurnal Penerimaan Kas...………………......................... 135
4. Buku Kas Sekretaris Paroki……………......................... 135
5. Buku Kas Dewan Paroki……………….......................... 136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
8. Laporan Posisi Keuangan...…………….......................... 136
9. Laporan Aktivitas………………………......................... 137
10. Laporan Arus Kas………………………......................... 138
11. Realisasi Anggaran Penerimaan dan Beban..................... 138
12. Catatan atas Laporan Keuangan..………......................... 139
13. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem.................... 139
14. Unsur Pengendalian Internal Terkait Organisasi............. 141
15. Unsur Pengendalian Internal Terkait Sistem Otorisasi dan
Pencatatan…………………...…………................................ 142
16. Unsur Pengendalian Internal Terkait Praktik yang Sehat 143
D. Perbandingan Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas................. 144
1. Fungsi yang Terkait……………………......................... 144
2. Dokumen yang Digunakan….…………......................... 145
3. Jurnal Pengeluaran Kas..………………......................... 146
4. Buku Kas Sekretaris Paroki……………........................ 147
5. Buku Kas Dewan Paroki………………......................... 148
8. Laporan Posisi Keuangan...……………........................ 148
9. Laporan Aktivitas………………………....................... 149
10. Laporan Arus Kas………………………....................... 149
11. Realisasi Anggaran Penerimaan dan Beban................... 150
12. Catatan atas Laporan Keuangan..………....................... 150
13. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem.................. 151
14. Unsur Pengendalian Internal Terkait Organisai............. 152
15. Unsur Pengendalian Internal Terkait Sistem Otorisasi dan
Pencatatan…………………...………….............................. 153
16. Unsur Pengendalian Internal Terkait Praktik yang
Sehat………………………………………………………. 154
E. Pembahasan Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran
Kas......................................................................................... 155
BAB VI PENUTUP.......................................................................................157
A. Kesimpulan............................................................................157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
B. Keterbatasan Penelitian..........................................................157
C. Saran.......................................................................................157
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 159
LAMPIRAN................................................................................................. 161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Simbol Flowchart……………………………...................... 12
Tabel 2.2 Jurnal Umum Penerimaan Paroki…….……………............ 19
Tabel 2.3 Jurnal Umum Penerimaan Paroki…….……………............ 19
Tabel 2.4 Jurnal Umum Pengeluaran Paroki…….……………............ 19
Tabel 2.5 Jurnal Umum Pengeluaran Paroki…….……………............ 30
Tabel 2.6 Jurnal Umum Pengeluaran Paroki…….……………............ 30
Tabel 5.1 Perbandingan Fungsi yang Terkait Penerimaan Kas........... 133
Tabel 5.2 Perbandingan Dokumen Penerimaan Kas…………............ 134
Tabel 5.3 Perbandingan Jurnal Penerimaan Kas………………........ 135
Tabel 5.4 Perbandingan Buku Kas Sekretaris Kantor Paroki.............. 136
Tabel 5.5 Perbandingan Buku Kas Dewan Paroki…………… …...... 136
Tabel 5.8 Perbandingan Laporan Posisi Keuangan…………….......... 137
Tabel 5.9 Perbandingan Laporan Aktivitas………………………...... 137
Tabel 5.10 Perbandingan Laporan Arus Kas…………………….......... 138
Tabel 5.11 Perbandingan RAPB………………………………………. 138
Tabel 5.12 Perbandingan Catatan Atas Laporan Keuangan……........... 139
Tabel 5.13 Perbandingan Jaringan Prosedur Penerimaan Kas............... 140
Tabel 5.14 Perbandingan Pengendalian Internal Organisasi…….......... 141
Tabel 5.15 Perbandingan Pengendalian Internal Sistem Otorisasi…..... 142
Tabel 5.16 Perbandingan Pengendalian Internal Praktik yang Sehat….. 144
Tabel 5.17 Perbandingan Fungsi yang Terkait Pengeluaran Kas........... 145
Tabel 5.18 Perbandingan Dokumen Penerimaan Kas…………............ 146
Tabel 5.19 Perbandingan Jurnal Penerimaan Kas………………........ 147
Tabel 5.20 Perbandingan Buku Kas Sekretaris Kantor Paroki.............. 147
Tabel 5.21 Perbandingan Buku Kas Dewan Paroki…………… …...... 148
Tabel 5.24 Perbandingan Laporan Posisi Keuangan…………….......... 148
Tabel 5.25 Perbandingan Laporan Aktivitas………………………...... 149
Tabel 5.26 Perbandingan Laporan Arus Kas…………………….......... 150
Tabel 5.27 Perbandingan RAPB………………………………………. 150
Tabel 5.28 Perbandingan Catatan Atas Laporan Keuangan……........... 151
Tabel 5.29 Perbandingan Jaringan Prosedur Penerimaan Kas............... 152
Tabel 5.30 Perbandingan Pengendalian Internal Organisasi…….......... 153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
Tabel 5.31 Perbandingan Pengendalian Internal Sistem Otorisasi…..... 153
Tabel 5.32 Perbandingan Pengendalian Internal Praktik yang Sehat….. 154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR80
81Halaman
Gambar I. Peta Gereja Ganjuran….................................. 57
Gambar II. Berita Acara Penghitungan Kolekte.............. 74
Gambar III. Tanda Terima Rangkap 1............................... 75
Gambar IV. Tanda Terima Rangkap 2............................... 75
Gambar V. Tanda Terima Rangkap 3............................... 75
Gambar VI. Rekapan Penerimaan...................................... 76
Gambar VII. Jurnal Umum….............................................. 77
Gambar VIII. Buku Kas Sekretaris Paroki............................ 78
Gambar IX. Buku Kas Dewan Paroki................................ 79
Gambar X. Laporan Posisi Keuangan.............................. 80
Gambar XI. Laporan Aktivitas………………….............. 81
Gambar XII. Laporan Arus Kas.......................................... 82
Gambar XIII. Flowchart Kotak Kolekte................................ 89
Gambar XIV. Flowchart APBU………................................ 91
Gambar XV. Flowchart Bantuan..……................................ 94
Gambar XVI. Flowchart Bantuan Bebas............................... 97
Gambar XVII. Flowchart Kotak Parkir.................................. 100
Gambar XVIII. Bon Sementara Rangkap 1…............................ 110
Gambar XIX. Bon Sementara Rangkap 2…............................ 110
Gambar XX. Bon Sementara Rangkap 3…............................ 110
Gambar XXI. Proposal………………….…............................ 111
Gambar XXII. LPJ…………………………............................ 112
Gambar XXIII. Tanda Bayar 1…............................................. 114
Gambar XXIV. Tanda Bayar 2…............................................ 114
Gambar XXV. Tanda Bayar 3…............................................ 114
Gambar XXVI. Jurnal Umum….............................................. 115
Gambar XXVII. Buku Kas Sekretaris Paroki............................ 116
Gambar XXVIII. Buku Kas Dewan Paroki................................ 116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Gambar XXIX. Laporan Posisi Keuangan.............................. 117
Gambar XXX. Laporan Aktivitas………………….............. 118
Gambar XXXI. Laporan Arus Kas.......................................... 120
Gambar XXXII. Flowchart Pengeluaan Beban Bidang........... 125
Gambar XXXIII. Flowchart Beban Gaji….………….............. 128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Slip Setor Bank….................................... 162
Lampiran 2. Surat Keterangan Penelitian….................. 163
Lampiran 3. Rekapitulasi Pengambilan Data…............. 164
Lampiran 4. Draf Pertanyaan Wawancara Awal…....... 165
Lampiran 5. Draf Pertanyaan Wawancara Umum…..... 166
Lampiran 6. Rencana Penelitian…............................... 167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
ABSTRAK
EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN
KAS
Studi Kasus Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran
Yoana Bosco Garine Dwi Nanda
NIM : 152114006
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2019
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesesuaian sistem akuntansi
penerimaan dan pengeluaran kas yang diterapkan Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus
Ganjuran dengan Petunjuk Pelaksaanaan Akuntansi Paroki. Penelitian ini
berangkat dari adanya tuntutan Keuskupan Agung Semarang yang tertuang dalam
Memo Uskup dan RIKAS agar seluruh Gereja dapat membuat laporan keuangan
yang transparan dan akuntabel. Tuntutan tersebut dijawab gereja dengan
menerapkan sistem akuntansi khususnya penerimaan dan pengeluaran kas.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah wawancara, observasi, dan dokumentansi. Teknik analisis
data yang digunakan adalah deskriptif komparatif. Langkah yang ditempuh untuk
mencapai tujuan penelitian adalah: (1) melakukan pendeskripsian, (2) melakukan
teknik komparatif yaitu membandingkan sistem akuntansi penerimaan dan
pengeluaran kas Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran dengan Petunjuk
Pelaksaanaan Akuntansi Paroki, dan (3) analisis pembahasan.
Hasil penelitian ini menunjukkan sistem akuntansi penerimaan dan
pengeluaran kas Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran sebagian besar sudah
sesuai dengan Pedoman Pelaksanaan Akuntansi Paroki, hanya masih terdapat
unsur yang tidak sesuai diantaranya tidak adanya pemisahan fungsi dan akses
penyimpanan uang dalam brankas.
Kata kunci : Sistem Akuntansi, Sistem Akuntansi, Penerimaan dan Pengeluaran
Kas, dan Paroki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
ABSTRACT
AN EVALUATION OF ACCOUNTING SYSTEM OF CASH RECEIPT
AND EXPENDITURE
A CASE STUDY PAROKI HATI KUDUS TUHAN YESUS GANJURAN
Yoana Bosco Garine Dwi Nanda
NIM : 152114006
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2019
The purpose of this research is to evaluate the compatibility of the cash
receipt and expenditure of accounting system in Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus
Ganjuran with Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki. Based a demand from
Keuskupan Agung Semarang in Memo Uskup and RIKAS which requires all
Chruch to make a transparant and accountable financial report. The
implementation an accounting system specifically on cash receipt and expenditure
is the answer of that demand by the Church. The type of this research is a case study. The data collection technique of this
research are interviewing, observing, and documenting. The applied data analysis
technique is comparative descriptive. There are several steps to reach the research
purposes: (1) Making the description, (2) Doing the comparative technique which
is comparing the cash receipt and expenditure of accounting system in Paroki Hati
Kudus Tuhan Yesus Ganjuran with Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki, and
(3) Discussion analysis.
The result of this research showed that most of the cash receipt and
expenditure of accounting system in Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran in
line with Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki, only some not suitable
elements which were the absence of function seperation and money storage access
in a safe-deposit box.
Keywords : Accounting System, Cash Receipt and Expenditure, Parish.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Gereja dalam melaksanakan tugas dan pelayanan membutuhkan penataan
dan perencanaan organisasi yang baik dalam mengelola keuangan gereja. Hal
tersebut menjadi sangat penting dalam menjaga dan membangun kepercayaan
umat dan donatur sebagai pemberi sumberdaya dan publik. Namun dalam
praktik masih banyak gereja yang pengelolaan keuangannya masih belum
transparan dan tidak dapat dipertanggungjawabkan, sehingga berdampak pada
kehilangan kepercayaan umat sebagai pemberi sumberdaya dan publik.
Isu tersebut mendorong Keuskupan Agung Semarang untuk menaruh
perhatian khusus dengan mengeluarkan tuntutan yang ditujukan kepada
seluruh gereja di Keuskupan Agung Semarang untuk mewujudkan
pengelolaan keuangan gereja secara secara transparan dan akuntabel.
Tuntutan tersebut tertuang dalam Memo Uskup Keuskupan Agung
Semarang Nomor 1172/C/I/a-4/17 dan Nomor 0459/c/a-4/08, selaras dengan
semangat Rencana Induk Keuskupan Agung Semarang (RIKAS) 2016-2035
dalam outcomes B.VI.2 road map 1 bagian 3 yang menyatakan bahwa tata
kelola administrasi dan dana gereja harus dikelola dengan ugahari, transparan,
mudah diakses dan akuntabel dengan tujuan untuk membangun kepercayaan
para pemberi sumber daya dan publik sesuai Petunjuk yang berlaku di
Keuskupan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Tuntutan akan transparansi dan akuntabilitas tersebut bukan hal yang
mudah bagi gereja, karena tidak semua bendahara gereja memiliki ketrampilan
dan pengalaman dalam akuntansi gereja sebagai standar operasionalnya.
Sehingga akan sangat dimudahkan jika gereja dapat menerapkan sistem
akuntansi dalam pengelolaan keuangan gereja khususnya sistem akuntansi
penerimaan dan pengeluaran kas.
Sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas ini menjadi sangat
penting karena penerimaan dan pengeluaran kas merupakan aktivitas utama
gereja dalam tujuan penyelenggaran keuangan gereja yang transparan,
konsisten dan dapat dipercaya sesuai dengan yang diharapkan Keuskupan
Agung Semarang dalam RIKAS. Sistem akuntansi penerimaan dan
pengeluaran kas ini menjadi sangat krusial karena hampir setiap hari gereja
melakukan transaksi baik penerimaan maupun pengeluaran kas yang tentunya
dalam jumlah transaksi yang banyak dan besar.
Isu mengenai transparansi dan akuntabilitas keuangan gereja inilah yang
mendorong beberapa penulis melakukan penelitian terkait topik sistem
akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas Paroki seperti yang telah dilakukan
Aginowo (2013), dan Efrita (2018) yang menyimpulkan bahwa sistem
akuntansi penerimaan kas maupun pengeluaran kas tidak sesuai dengan
Petunjuk Teknis Keuangan dan Akuntansi Paroki sedangkan Arif (2009),
Yudaisti (2013), dan Lermin (2018) menyimpulkan belum sepenuhnya sesuai
dengan Petunjuk Teknis Keuangan dan Akuntansi Paroki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Berdasarkan permasalahan yang diuraikan di atas, topik mengenai sistem
akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas masih bisa diteliti lebih lanjut
karena pentingnya transparansi dan akuntabilitas keuangan gereja untuk
menjawab tuntutan Keuskupan Agung Semarang terkait pelaporan keuangan
yang transparan dan akuntabel untuk menjaga kepercayaan umat dan publik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah penelitian di atas, maka masalah yang
akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut: Apakah sistem akuntansi
penerimaan dan pengeluaran kas Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran
sudah sesuai dengan Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengevaluasi kesesuaian
sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas Paroki Hati Kudus Tuhan
Yesus Ganjuran dengan Petunjuk Pelaksaan Akuntansi Paroki Buku No.2
Buku Akuntansi Penerimaan dan Buku No.3 Buku Akuntansi Beban.
Selanjutnya untuk memberikan masukan kepada Paroki mengenai proses
pelaksanaan sistem akuntansi tersebut jika membutuhkan perbaikan terhadap
sistem akuntansi yang sudah diterapkan.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat bagi Paroki, umat, penulis dan Universitas.
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk mengevaluasi
dan memperbaiki sistem akuntansi yang sudah diterapkan oleh Paroki
Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran.
2. Bagi Umat Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran
Hasil penelitian ini dapat digunakan umat untuk mengawasi dan juga ikut
dalam mengambil keputusan-keputusan Paroki dengan lebih bijak.
3. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini bermanfaat bagi penulis untuk mempelajari,
mendalami dan menambah pengetahuan terkait sistem akuntansi
khususnya sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas Paroki Hati
Kudus Tuhan Yesus Ganjuran.
4. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan
ilmu pengetahuan di bidang akuntansi dan dapat digunakan sebagai acuan
dan referensi bagi organisasi tersebut.
E. Sistematika Penelitian
Bab I Pendahuluan
Bab ini berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II Landasan Teori
Bab ini berisikan bahasan mengenai tinjauan pustaka yang
menjadi acuan dalam melakukan penelitian.
Bab III Metode Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Bab ini berisikan penjelasan mengenai jenis penelitian, tempat
dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, jenis data dan
sumber data, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.
Bab IV Gambaran Umum Obyek Penelitian
Bab ini menguraikan tentang gambaran umum mengenai sejarah
singkat dan letak geografis dari Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus
Ganjuran.
Bab V Pembahasan
Bab ini membahas mengenai analisis deskipsi, analisis
komparasi dan analisis pembahasan sistem akuntansi
penerimaan dan pengeluaran kas Paroki Hati Kudus Tuhan
Yesus Ganjuran.
Bab VI Penutup
Bab ini berisi penutup yang terdiri atas kesimpulan dari hasil
analisis dan pembahasan, saran yang diharapkan dapat
bermanfaat bagi Paroki serta keterbatasan dalam penulisan
skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sistem Akuntansi
Menurut Sunyoto (2014:164), tujuan sistem akuntansi dirancang untuk
memastikan perihal keterjadian, kelengkapan, keakuratan, posting dan
pengikhtisaran, klasifikasi, dan penetapan waktu transaksi dicatat.
Semakin ditegaskan Elder, Beasley, dan Arens (2008) dalam (Sunyoto
2014:164), bahwa tujuan dari sistem akuntansi adalah transaksi yang
dicatat, diproses, dan dilaporkan telah memenuhi keenam tujuan audit
umum atas transaksi, yaitu transaksi yang dicatat memang ada (prinsip
keterjadian), transaksi yang ada sudah dicatat (prinsip kelengkapan) ,
ransaksi yang dicatat dinyatakan dalam jumlah yang benar (prinsip
keakuratan), transaksi yang dicatat dipostingkan dan diikhtisarkan dengan
benar (prinsip posting dan pengikhtisaran), transaksi diklasifikasikan
dengan benar (prinsip klasifikasi), dan transaksi dicatat pada tanggal yang
benar (prinsip penetapan waktu transaksi dicatat).
B. Gereja Sebaga Organisasi Nirlaba
Menurut Mahsun (2011:213), Paroki-Paroki di Yogyakarta dapat
dikategorikan sebagai organisasi nirlaba karena memperoleh sumber daya
untuk aktivitas operasinya dari sumbangan umat dan para penyumbang
lain yang tidak mengharapkan imbalan apapun dari Paroki tersebut.
Petunjuk Standar Akuntansi Keuangan No. 45, menjelaskan bahwa
karakteristik entitas nirlaba berbeda dengan entitas bisnis, perbedaan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
mendasar terletak pada cara entitas nirlaba memperoleh sumber daya yang
dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas operasinya. Entitas nirlaba
memperoleh sumber daya dari pemberi sumber daya yang tidak
mengharapkan pembayaran kembali atau manfaat ekonomik yang
sebanding dengan jumlah sumber daya yang diberikan.
Menurut Mahsun (2011:186), organisasi nirlaba dipandang berbeda
dengan organisasi komersial atau bisnis. Bagi pemerintah, organisasi
nirlaba nonpemerintah harus mematuhi ketentuan undang-undang, serta
diharapkan memberi sumbangan positif bagi kehidupan sosial, politik,
ekonomi, dan budaya nasional serta memberi citra baik bagi bangsa.
Laporan keuangan organisasi nirlaba berfungsi sebagai umpan balik
kepada pemerintah. Dalam entitas nirlaba timbul transaksi tertentu yang
jarang atau bahkan tidak pernah terjadi dalam entitas bisnis, contohnya
penerimaan sumbangan.
Adanya perbedaan yang mendasar antara organisasi nirlaba dengan
organisasi komersial, Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) membuat PSAK
No. 45 yang mengatur tentang Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba.
Dalam PSAK No.45 dinyatakan bahwa tujuan adanya standar tersebut
adalah untuk mengatur pelaporan keuangan organisasi nirlaba (Mahsun
2011:186).
C. Gereja Sebagai Organisasi Keagamaan
Bastian (2007:216) menyebutkan organisasi keagamaan merupakan
salah satu dari organisasi nirlaba karena organisasi keagamaan tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
menginginkan adanya laba dalam berjalannya organisasi. Selain itu
organisasi keagamaan mayoritas dalam kegiatannya menggunakan
sumbangan dari anggoatnya masing-masing. Organisasi keagamaan
diartikan sebagai organisasi yang fokus gerakannya terkait dengan agama
tertentu, yang menyangkut juga permasalahan ibadah atau menjalankan
segala kewajiban Tuhan terkait agama atau kepercayaan tertentu.
Meskipun pada dasarnya organisasi keagamaan menyangkut dengan
kepercayaan dan peribadatan, bukan berarti organisasi tidak memerlukan
akuntansi sama sekali. Organisasi keagamaan tetap memerlukan keuangan
dalam menjalankan kegiatannya. Dengan adanya perputaran keuangan
dalam organisasi tersebut, maka organisasi ini tetap memerlukan akuntansi
meskipun tidak serumit organisasi swasta maupun bisnis (Bastian,
2007:216).
D. Organisasi Gereja
Menurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang (2018b:2),
Paroki sebagai salah satu organisasi gereja mempunyai karakteristik yang
berbeda dengan organisasi lain. Di dalam suatu Paroki ada yang disebut
wilayah, lingkungan dan kelompok kategorial, serta unit karya, tempat
ziarah milik Paroki serta lembaga karya yang didirikan oleh Paroki.
Perbedaan yang utama terletak pada kewenangan Uskup dalam
menetapkan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
1. Kebijakan dan tatacara pengumpulan dana.
Uskup berwenang menetapkan kebijakan dan tata cara
pengumpulan dana oleh Paroki untuk kepentingan solidaritas
Gereja Universal melalui Tahta Suci, untuk kepentingan solidaritas
Gereja Partikular dan untuk solidaritas antar Paroki di wilayah
keuskupan yang bersangkutan.
2. Kebijakan dan tata cara pengurusan harta benda.
Uskup berwenang menetapkan kebijakan dan tata cara pengurusan
harta benda Paroki. Pengurusan harta benda Paroki secara umum
berdasarkan pada pengertian bahwa Paroki adalah bagian dari
keuskupan, sehingga harta benda Paroki itu merupakan harta benda
Keuskupan, maka mengenai kepemilikan harta benda Paroki,
mengenai kewenangan mengurus, mengenai pengelolaan harta
benda yang transparan dan akuntabel.
3. Mengenai kewenangan melakukan supervisi dan audit.
Uskup berwenangan untuk melakukan supervisi dan audit terhadap
pengelolaan keuangan dan harta benda Paroki. Supervisi dilakukan
secara berkala oleh tim yang dibentuk pada tingkat keuskupan dan
menjalankan pemeriksaan, penilaian, koreksi dan pengenaan sanksi
atas pelanggaran jika ada. Audit secara internal maupun eksternal
dilaksanakan oleh tim personalia/tim pelaksana audit yang ditunjuk
oleh Uskup dengan tetap mengindahkan hukum universal dan
hukum sipil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Menurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang (2008:2)
dalam buku Petunjuk Teknis Keuangan Akuntansi Paroki, karakteristik
yang membedakan adalah:
1. Paroki
Menurut Keuskupan Agung Semarang (2013:22) dalam buku
Petunjuk Dasar Dewan Paroki Keuskupan Agung Semarang, Bab I
Pasal 1 Ayat 1, Paroki didefinisikan sebagai persekutuan umat
beriman kristiani tertentu yang dibentuk secara tetap dalam
keuskupan, yang reksa pastoralnya di bawah otoritas Uskup
dipercayakan kepada Pastor Paroki sebagai gembalanya sendiri.
2. Wilayah
Menurut Keuskupan Agung Semarang (2013:26) dalam buku
Petunjuk Dasar Dewan Paroki Keuskupan Agung Semarang, Bab I
Pasal 1 Ayat 5, Wilayah didefinisikan sebagai persekutuan
lingkungan-lingkungan yang secara teritorial berdekatan dengan
jumlah antara 3-8 lingkungan dan berada dalam tata kelola serta
reksa Paroki. Wilayah yang memiliki gedung/kapel diatur oleh
Paroki yang bersangkutan terkait dengan tata penggembalaan dan
tata kelola harta benda. Selain itu, tata kelola dan reksa pastoral
kewilayahan ditentukan oleh Paroki yang bersangkutan.
3. Keuangan Dalam Gereja Paroki
Menurut Mahsun (2007:239) menyebutkan keuangan Paroki
adalah uang dan harta benda Paroki yang berasal dari kolekte,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
amplop persembahan, sumbangan, dan usaha-usaha lain yang
sesuai dengan peraturan Gereja yang berlaku, dimana tanggung
jawab pengelolaannya berada langsung dan personal di tangan
Pastor Kepala Paroki, serta pengelolaannya dijalankan oleh Pastor
Kepala Paroki dengan dibantu oleh Bendahara Paroki.
Menurut Keuskupan Agung Semarang (2013:64) dalam buku Petunjuk
Dasar Dewan Paroki Keuskupan Agung Semarang, Bab VIII Pasal 42,
pengelolaan keuangan Paroki diatur sebagai berikut:
1. Keuangan Paroki dikelola berdasarkan RAPB untuk mendukung
program kerja yang disahkan oleh Dewan Paroki menurut
ketentuan Keuskupan Agung Semarang.
2. Keadaan keuangan Paroki wajib dilaporkan ke keuskupan setiap
bulan.
3. Uang disimpan di bank/keuskupan atas nama PGPM Paroki.
4. Penerimaan dan/atau pengeluaran dana dalam jumlah yang besar
diperlukan izin Uskup.
5. Pastor Kepala sebagai Ketua Dewan Paroki bertanggung jawab atas
Laporan Keuangn kepada Uskup dan Dewan Pleno.
E. Bagan Alir atau Flowchart
Menurut Romney dan Steinbart (2014:67), bagan alir (flowchart)
adalah teknik analitis tergambar yang digunakan untuk menjelaskan
beberapa aspek dari sistem informasi secara jelas, ringkas, dan logis”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Menurut Romney dan Steinbart (2014:67), simbol bagan alir dibagi
menjadi empat kategori sebagai berikut:
Tabel 2.1. Simbol flowchart
Simbol Nama Penjelasan
Simbol Input/Output
Dokumen Dokumen atau laporan elektrik
atau kertas
Berbagai salinan
dokumen kertas
Diilustrasikan dengan melebihi
simbol dokumen dan mencetak
nomor dokumen pada muka
dokumen di sudut kanan atas
Output elektronik Informasi ditampilkanoleh alat
output elektronik seperti terminal,
monitor, atau layar.
Entri data
elektronik
Alat entri data elektronik seperti
komputer, terminal, tablet, atau
telpon.
Simbol Pemrosesan
Pemrosesan
komputer.
Fungsi pemrosesan yang
dilakukan oleh komputer:
biasanya menghasilkan perubahan
dalam data atau informasi
Operasi manual Operasi pemrosesan yang
dilakukan secara manual.
Simbol Penyimpanan
database Data yang disimpan secara
elektronik dalam database.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Simbol Nama Penjelasan
File dokumen
kertas
File dokumen kertas, huruf
mengindikasikan file pemesanan,
N= secara numerik, A= secara
alfabet, D= berdasarkan tanggal
Jurnal/buku besar Jurnal atau buku besar akuntansi
berbasis kertas
Simbol Arus dan Lain-lain
Arus dokumen
atau pemrosesan
Mengarahkan arus pemrosesan
atau dokumen; stud normal
kebawah dan ke kanan
Hubungan
komunikasi
Transisi data dari satu lokasi
geografis ke lokasi lainnya via
garis komunikasi.
Konektor dalam-
halaman
Menghubungkan arus pemrosesan
pada halaman yang sama;
penggunaannya menghindari
garus yang melintasi halaman
Konektor luar-
halaman
Entri dari, atau keluar ke,
halaman lain.
Terminal Awal, akhir, atau titik interupsi
dalam proses; juga digunakan
untuk mengindikasikan pihak
luar.
Keputusan Langkah pembuatan keputusan
Anotasi (catatan
tambahan)
Penambahan komentar deskriptif
atau catatan tambahan sebagai
klarifikasi
Sumber: Romney dan Steinbart (2014)
N
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
F. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Paroki
1. Deskripsi Kegiatan Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Paroki
Menurut Tim Akuntansi Paroki Keuskupan Agung Semarang
(2018b:131), penerimaan diartikan sebagai arus kas masuk bruto atau
kotor dari manfaat yang timbul dari aktivitas normal Paroki selama
satu periode bila arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan aset
bersih. Penerimaan yang mengakibatkan kenaikan aset bersih,
berdasarkan keberadaan pembatasan diklasifikasikan menjadi:
a. Penerimaan Tidak Terikat
Penerimaan yang penggunaannya tidak dibatasi. Penerimaan tidak
terikat berkaitan dengan program rutin, kegiatan rutin dan tugas
bidang dan tim kerjanya.
b. Penerimaan Terikat Sementara
Penerimaan yang penggunaannya dibatasi sampai dengan periode
tertentu atau sampai dipenuhinya keadaan tertentu. Penerimaan
terikat sementara dibedakan menjadi:
1) Penerimaan Terikat Sementara Non-Pembangunan
Menurut Tim Akuntansi Paroki Keuskupan Agung
Semarang (2018b:139), penerimaan terikat sementara non
pembangunan adalah penerimaan arus masuk bruto/kotor dari
manfaat yang penggunaanya dibatasi sampai dengan periode
waktu tertentu atau sampai dipenuhinya keadaan tertentu dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
mengakibatkan kenaikan aset bersih terikat sementara dan tidak
berkaitan dengan pembangunan.
2) Penerimaan Terikat Sementara-Pembangunan
Menurut Tim Akuntansi Paroki Keuskupan Agung
Semarang (2018b:145), penerimaan terikat sementara
pembangunan adalah penerimaan arus masuk bruto/kotor dari
manfaat yang penggunaannya dibatasi sampai dengan periode
waktu tertentu atau sampai dipenuhinya keadaan tertentu dan
mengakibatkan kenaikan aset bersih terikat sementara yang
berkaitan dengan pembangunan.
2. Fungsi Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Paroki
Fungsi terkait sistem akuntansi penerimaan kas Paroki, Tim
Akuntansi Paroki Keuskupan Agung Semarang (2018c) antara lain:
a. Fungsi Penghitungan
Fungsi penghitungan bertanggung jawab untuk setiap
transaksi penerimaan yang membutuhkan penghitungan. Fungsi
penghitungan melakukan pembukaan kunci kotak penerimaan,
menghitung uang yang terdapat di dalam kotak tersebut.
Berdasarkan hasil penghitungan, fungsi penghitungan mengisi
Berita Acara Penghitungan. Fungsi penghitungan menyerahkan
uang dan Berita Acara Penghitungan kepada Sekretaris Kantor
Paroki. Dalam struktur organisasi, fungsi penghitungan berada di
tangan Tim Penghitung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
b. Fungsi Penerimaan
Fungsi penerimaan bertanggung jawab atas seluruh transaksi
penerimaan. Dalam struktur organisasi, fungsi penerimaan berada
di tangan Sekretaris Kantor Paroki.
c. Fungsi Penyimpanan
Fungsi penyimpanan bertanggung jawab atas penyimpanan
uang dari seluruh transaksi penerimaan. Fungsi penyimpanan
menerima uang yang berasal dari seluruh penerimaan dari Tim
Penghitung Kolekte. Fungsi penyimpanan juga menerima Tanda
Terima dan Berita Acara Penghitungan Kolekte dari Sekretaris
Kantor Paroki. Fungsi penyimpanan akan menyimpan uang
tersebut dalam brankas Paroki atau disimpan dalam bentuk
tabungan bank. Dalam struktur organisasi, fungsi penyimpanan
berada di tangan Bendahara I Dewan Paroki.
d. Fungsi Akuntansi
Fungsi akuntansi bertanggung jawab untuk mencatat transaksi
penerimaan Kolekte Umum berdasarkan Bukti Kas Masuk ke
dalam Buku Kas Dewan Paroki dan perangkat lunak (software)
akuntansi Paroki. Dalam struktur organisasi, fungsi akuntansi
pencatatan Bukti Kas Masuk ke dalam Buku Kas Dewan Paroki
berada di tangan Bendahara I Dewan Paroki, sedangkan fungsi
akuntansi pencatatan Bukti Kas Masuk ke dalam perangkat lunak
akuntansi Paroki (software) berada di tangan Sekretaris Kantor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Paroki. Pencatatan berdasarkan bukti kas masuk ke Buku Kas
Dewan Paroki berada di tangan masing-masing Bendahara yang
bertugas. Pencatatan berdasarkan bukti kas masuk ke perangkat
lunak akuntansi berada di tangan Sekretaris Kantor Paroki.
3. Dokumen dan Catatan Akuntansi Sistem Akuntansi Penerimaan Kas
Paroki
Dokumen Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Gereja digunakan
untuk melaksanakan sistem akuntansi penerimaan kas menurut Tim
Akuntansi Keuskupan Agung Semarang (2018c) adalah:
a. Berita Acara Penghitungan
Menurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang
(2018c:1), dokumen ini digunakan untuk mencatat hasil
penghitungan uang yang berasal dari kotak kolekte, kotak
persembahan, dan kotak bantuan parkir. Dokumen ini dibuat oleh
Tim Penghitung Kolekte kemudian disimpan dalam arsip Sekretaris
Kantor Paroki. Berdasarkan Berita Acara Penghitungan Kolekte
Umum, Sekretaris Kantor Paroki membuat Tanda Terima.
b. Tanda Terima
Menurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang
(2018c:1), dokumen ini digunakan sebagai pendukung Berita Acara
Penghitungan Kolekte Umum yang dibuat ketika Tim Penghitung
Kolekte menyerahkan Berita Acara Penghitungan Kolekte Umum
kepada Sekretaris Kantor Paroki. Dokumen ini dibuat rangkap 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
oleh Sekretaris Kantor Paroki. Lembar ke-1 diberikan kepada tim
penghitung, lembar ke-2 disimpan oleh Sekretaris Kantor Paroki,
dan lembar ke-3 diserahkan kepada dan disimpan oleh Bendahara I
Dewan Paroki. Lembar ke-2 berfungsi sebagai dasar pencatatan
transaksi penerimaan Kolekte Umum”.
c. Catatan Penerimaan
Menurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang
(2018c:1), dokumen digunakan untuk mencatat rincian masing-
masing penerimaan.
d. Bukti Kas Masuk
Menurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang
(2018c:1), dokumen ini digunakan sebagai perintah pencatatan
penerimaan secara tunai. Dokumen ini dibuat oleh Bendahara 1
Dewan Paroki.
Berdasarkan bukti kas masuk, Sekretaris Kantor Paroki
mencatat transaksi penerimaan terikat sementara pembangunan
dalam perangkat lunak akuntansi Paroki (software).”
Catatan Akuntansi dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Gereja
digunakan untuk melaksanakan sistem penerimaan menurut
Keuskupan Agung Semarang (2018c) adalah:
a. Jurnal Penerimaan Kas
Jurnal penerimaan kas menyajikan ilustrasi jurnal untuk
transaksi penerimaan tidak terikat yang terjadi antara lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
1) Pada saat mencatat penerimaan tidak terikat yang berasal dari
penerimaan kolekte umum dan persembahan bulanan umat.
Tabel 2.2 Jurnal Umum Penerimaan Paroki
No
Akun Nama Akun
Jumlah
Debit Kredit
1.01.01 Kas Dewan Paroki xxx
4.01.01 Kolekte Umum dan Persembahan Bulanan xxx Sumber: PPAP (2018)
2) Pada saat mencatat penerimaan terikat sementara non
pembangunan untuk pendidikan.
Tabel 2.3 Jurnal Umum Penerimaan Paroki
No Akun Nama Akun Jumlah
Debit Kredit
1.01.04 Kas Bantuan Pendidikan xxx
4.10.02 Penerimaan Bantuan Pendidikan xxx
Sumber: PPAP (2018:137)
Menyajikan ilustrasi jurnal untuk transaksi penerimaan terikat
sementara pembangunan yang terjadi antara lain:
Pada saat mencatat penerimaan terikat sementara pembangunan
pada saat mencatat penerimaan kolekte, persembahan atau bantuan
yang lain yang diintensikan untuk pembangunan Gereja Paroki.
Tabel 2.4 Jurnal Umum Penerimaan Paroki
No Akun Nama Akun Jumlah
Debit Kredit
1.20.01 Kas Pembangunan Dewan Paroki Xxx
4.11.01 Penerimaan Pembangunan xxx Sumber: PPAP (2018)
b. Buku Kas Sekretaris Paroki
Buku kas ini digunakan untuk mencatat rincian penerimaan dan
pengeluaran Kas Tidak Terikat yang dikelola oleh Sekretaris
Kantor Paroki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
c. Buku Kas Dewan Paroki
Buku kas ini digunakan untuk mencatat rincian penerimaan dan
pengeluaran Kas Tidak Terikat yang dikelola oleh Bendahara I
Dewan Paroki.
d. Laporan Keuangan Paroki
Menurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang
(2018c:12), Laporan Keuangan Paroki terdiri dari:
1) Laporan Posisi Keuangan
Laporan Posisi Keuangan atau Neraca merupakan laporan yang
menunjukkan posisi keuangan pada tanggal tertentu, yang
mencakup aset, kewajiban atau kewajiban dan aset bersih
dalam periode tertentu.
2) Laporan Aktivitas
Laporan Aktivitas merupakan laporan yang menyediakan
informasi terkait penerimaan dan beban Paroki dalam periode
tertentu, sehingga terjadi surplus atau defisit yang dihasilkan.
3) Laporan Arus Kas
Laporan Arus Kas merupakan laporan yang menyediakan
informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran secara tunai
untuk jangka waktu tertentu.
4) Laporan Realisasi Anggaran Penerimaan dan Beban (RAPB)
Laporan Realisasi Anggaran Penerimaan dan Beban merupakan
laporan yang menyediakan informasi mengenai realisasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
penerimaan, beban, transfer, surplus atau defisit, dan sisa lebih
atau kurang atas pemakaian anggaran, yang masing-masing
dibandingkan dengan anggarannya dalam suatu periode.
5) Realisasi Anggaran Pengadaan Aset Tetap (RAPAT)
Laporan Anggaran Pengadaan Aset Tetap merupakan laporan
yang menyajikan informasi realisasi pengadaan aset tetap yang
dibandingkan dengan anggarannya dalam satu periode.
6) Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan merupakan catatan yang
dilampirkan dalam Laporan Keuangan yang berisi ringkasan
kebijakan akuntansi beserta penjelasan-penjelasan yang lain.
4. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Akuntansi Penerimaan
Kas Paroki
Menurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang (2018c),
terdapat jaringan prosedur yang membentuk sistem dalam penerimaan
kas, yaitu:
a. Prosedur Penghitungan
Menurut Tim Akuntansi Keuskupan (2018c:3), dalam prosedur
penghitungan, fungsi penghitungan melakukan penghitungan uang
Kolekte umat yang terdapat dalam kotak Kolekte. Penghitungan ini
dilakukan oleh Tim Penghitung Kolekte. Prosedur penghitungan
menjelaskan secara detail berkaitan dengan prosedur atau tahapan
penerimaan yang memiliki fungsi penghitungan. Tim Penghitung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Kolekte melakukan penghitungan terdapat penerimaan yang berada
didalam Kotak Kolekte, Tim Penghitung Kolekte melakukan
pengisian dokumen Berita Acara Penghitungan, dan menyerahkan
uang hitungan beserta dokumennya kepada fungsi penyimpanan.
b. Prosedur Penerimaan
Menurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang
(2018c:277), dalam prosedur penerimaan, fungsi penerimaan
menerimaan penerimaan dan membuat dokumen Tanda Terima,
kemudian menyerahkan uang serta Tanda Terima kepada fungsi
penyimpanan. Prosedur penerimaan menjelaskan tahap-tahap
dalam fungsi penerimaan. Fungsi penerimaan ini berada di tangan
Romo Paroki, Bendahara Dewan Paroki dan Sekretaris Kantor
Paroki.
c. Prosedur Penyimpanan
Menurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang (2018c:3)
dalam prosedur penyimpanan, fungsi penyimpanan menerima uang
dan Tanda Terima atau Berita Acara Penghitungan Kolekte. Fungsi
penyimpanan akan menyimpan uang ke dalam brankas dan atau ke
dalam tabungan/giro. Fungsi penyimpanan menyerahkan Tanda
Terima kepada fungsi akuntansi sebagai perintah untuk melakukan
pencatatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
d. Prosedur Pencatatan
Menurut Tim Akuntansi Keuskupan (2018c:23) dalam prosedur
pencatatan, fungsi akuntansi mencatat transaksi penerimaan dalam
jurnal penerimaan kas berdasarkan bukti kas masuk penerimaan.
Prosedur pencatatan melaksanakan tahap-tahap pencatatan
penerimaan. Pencatatan dilakukan berdasarkan dokumen yang
diterima dari prosedur penyimpanan.
5. Unsur Pengendalian Internal Sistem Akuntansi Penerimaan Kas
Paroki
Menurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang (2018c),
pengendalian Internal yang membentuk sistem akuntansi penerimaan
kas antara lain:
a. Organisasi
Adanya pemisahan fungsi yang terkait yaitu fungsi
penerimaan, fungsi penghitungan, fungsi penyimpanan, dan
fungsi akuntansi.
b. Sistem Otorisasi dan Pencatatan
Pengendalian Internal terkait sistem otorisasi dan pencatatan
penerimaan kas yang melakukan prosedur penghitungan antara
lain:
1) Tim Penghitung Kolekte berwenang menghitung uang dari
kotak Kolekte Umum, kotak persembahan bebas umat, kotak
adorasi, dan seluruh penerimaan yang berasal dari kotak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
persembahan umat. Tim Penghitung juga melakukan
penghitungan kotak parkir bersama dengan petugas parkir.
2) Seluruh anggota Tim Penghitung Kolekte membubuhkan tanda
tangan pada Berita Acara Penghitungan.
3) Sekretaris Kantor Paroki berwenang menerima hasil
penghitungan dari Tim Penghitung Kolekte.
4) Sekretaris Kantor Paroki membubuhkan tanda tangan pada
Tanda Terima.
5) Tim Penghitung Kolekte harus membubuhkan tanda tangan
dan nama pada Berita Acara Pengitungan.
6) Bendahara I Dewan Paroki membuat Bukti Kas Masuk.
7) Bendahara I Dewan Paroki membubuhkan tanda tangan ke
Bukti Kas Masuk.
8) Sekretaris Kantor Paroki mencatat Penerimaan berdasarkan
Bukti Kas Masuk.
Menurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang
(2018c:88), pengendalian Internal terkait sistem otorisasi dan
pencatatan tanpa melalui prosedur penghitungan antara lain:
1) Sekretaris Kantor Paroki berwenang menerima uang Bantuan
Bebas Umat. Apabila uang Bantuan Bebas Umat – Bantuan
diterima melalui Romo Paroki dan atau Bendahara I Dewan
Paroki, maka uang tersebut harus diserahkan kepada Sekretaris
Kantor Paroki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
2) Sekretaris Kantor Paroki membuat Tanda Terima berdasarkan
uang bantuan bebas umat yang diterima dari Romo Paroki dan
atau Bendahara I Dewan Paroki.
3) Sekretaris Kantor Paroki menandatangani Tanda Terima.
4) Penyumbang harus menandatangani dan menuliskan nama
pada Tanda Terima.
5) Bendahara I Dewan Paroki membuat Bukti Kas Masuk.
6) Bendahara I Dewan Paroki menandatangani Bukti Kas Masuk
Penerimaan Tidak Terikat.
7) Sekretaris Kantor Paroki mencatat penerimaan bantuan bebas
umat berdasarkan Bukti Kas Masuk Penerimaan Tidak Terikat.
c. Praktik yang Sehat
Menurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang (2018c),
pengendalian Internal terkait praktik yang sehat Kolekte Umum
dan seluruh penerimaan yang melalui prosedur penghitungan antara
lain:
1) Setiap uang penerimaan Kolekte Umum harus didukung oleh
Tanda Terima.
2) Tanda Terima harus bernomor urut tercetak.
3) Penghitungan jumlah uang Kolekte Umum dilakukan setiap
selesai misa diselenggarakan.
4) Brankas hanya boleh dibuka oleh Bendahara I Dewan Paroki
dan Sekretaris Kantor Paroki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Menurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang
(2018c:89), pengendalian Internal terkait praktik yang sehat
Bantuan Bebas Umat dengan tanpa melalui prosedur penghitungan
antara lain:
1) Setiap uang penerimaan Bantuan Bebas Umat harus didukung
oleh Tanda Terima.
2) Tanda Terima harus bernomor urut tercetak.
3) Penghitungan jumlah uang Bantuan Bebas Umat dilakukan
secara periodik dan mendadak oleh Bendahara I Dewan Paroki
dan atau Romo Paroki
4) Brangkas hanya boleh dibuka oleh Bendahara I Dewan Paroki
G. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Paroki
1. Deskripsi Kegiatan Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Paroki
Menurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang
(2018b:131), beban dalam hal ini, diartikan sebagai arus kas keluar
dari manfaat yang timbul dari kegiatan Paroki selama suatu periode,
bila arus kas tersebut mengakibatkan penurunan aset bersih. Beban
yang mengakibatkan penurunan aset bersih, diklasifikasikan menjadi:
a. Beban Tidak Terikat
Beban yang mengakibatkan penurunan aset bersih tidak terikat.
Beban tidak terikat berkaitan dengan program rutin, kegiatan rutin
dan tugas semua bidang dan atau tim kerjanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Beban tidak terikat Program Rutin adalah pengurangan atau
penggunaan aset bersih tidak terikat untuk mendanai program dan
kegiatan rutin serta tugas masing-masing bidang dan atau tim kerja
Dewan Paroki. Sedangkan beban tidak terikat kegiatan rutin adalah
pengurangan atau pengunaan aset bersih tidak terikat yang
dilakukan dalam rangka mendanai kegiatan rutin Paroki.
b. Beban Terikat Sementara
Beban yang mengakibatkan penurunan aset bersih terikat
sementara. Beban terikat sementara dibedakan menjadi beban
terikat sementara-nonpembangunan dan beban terikat sementara-
pembangunan.
1) Beban Terikat Sementara-Nonpembangunan
Beban terikat sementara nonpembangunan adalah
pengurangan atau penggunaan aset bersih terikat sementara yang
dilakukan dalam rangka memenuhi kewajiban dan mendanai
pengeluaran sesuai dengan tujuan pembatasannya dan tidak
berkaitan dengan pembangunan.
2) Beban Terikat Sementara Karena Berakhirnya Pembatasan
Beban terikat sementara karena berakhirnya pembatasan
adalah beban terikat sementara karena berakhirnya pembatasan
untuk tempat ziarah, unit karya dan pembangunan serta
nonpembangunan lain-lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
2. Fungsi Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Paroki
Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi Beban kas Paroki
dalam Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang (2018d), antara
lain:
a. Fungsi Pengeluaran
Fungsi pengeluaran bertanggung jawab atas setiap transaksi
kas yang keluar termasuk beban bidang dan tim kerja. Dalam
struktur organisasi, fungsi pengeluaran berada di tangan
Bendahara I Dewan Paroki.
b. Fungsi Akuntansi
Fungsi akuntansi bertanggung jawab untuk mencatat
transaksi pembayaran beban berdasarkan bukti keluar ke dalam
buku kas dewan Paroki dan perangkat lunak (software) akuntansi.
3. Dokumen dan Catatan Akuntansi Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas
Paroki
Dokumen dan Catatan Akuntansi Sistem Akuntansi pengeluaran
kas Gereja digunakan untuk melaksanakan sistem pengeluaran
menurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang (2018d) antara
lain:
a. Laporan Pertanggungjawaban
Menurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang
(2018d:1), dokumen ini digunakan untuk mengajukan uang atas
suatu kegiatan yang sudah terlaksana kepada Bendahara I Dewan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Paroki, sesuai dengan Rencana Anggaran Penerimaan dan Beban.
Dokumen ini dilampiri bukti pendukung bahwa kegiatan sudah
terlaksana (misal nota, kuitansi, foto, dll) dibuat rangkap 2 oleh
Ketua Bidang/Pemohon. lembar ke-1 diserahkan kepada Bendahara
I Dewan Paroki dan lembar ke 2 disimpan oleh Ketua
Bidang/Pemohon”.
b. Tanda Bayar
Menurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang
(2018d:1), dokumen ini digunakan untuk mencatat uang yang
diserahkan oleh Bendahara I Dewan Paroki kepada Ketua
Bidang/Pemohon. Dokumen ini digunakan oleh Bendahara I
Dewan Paroki. Dokumen ini dibuat rangkap 2. Lembar ke-1
disimpan oleh Sekretaris Kantor Paroki, dan lembar ke-2 disimpan
oleh Bendahara I Dewan Paroki.
c. Bukti Kas Keluar
Menurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang
(2018d:2), dokumen ini digunakan sebagai perintah pencatatan
beban secara tunai. Dokumen ini dibuat oleh Bendahara I Dewan
Paroki. Berdasarkan Bukti Kas Keluar dan Tanda Bayar Bendahara
I Dewan Paroki mencatat transaksi pembayaran Beban Bidang ke
dalam Buku Kas Dewan Paroki. Berdasarkan Bukti Kas Keluar dan
Tanda Bayar, Sekretaris Kantor Paroki mencatat transaksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
pembayaran Beban ke dalam Buku Kas Sekretaris Paroki dan
mencatat dalam perangkat lunak akuntansi Paroki (software)”.
Catatan Akuntansi yang digunakan Gereja untuk melaksanakan
sistem pengeluaran kas menurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung
Semarang (2018d) adalah:
a. Jurnal Pengeluaran Kas
Jurnal pengeluaran kas menyajikan ilustrasi jurnal transaksi
beban tidak terikat kegiatan rutin dan program rutin serta
penerimaan terikat sementara nonpembangunan yang terjadi antara
lain:
1) Pada saat mencatat transaksi beban tidak terikat program rutin
pada saat pengeluaran kas transportasi dalam rangka
pembekalan lektor baru.
Tabel 2.5 Jurnal Umum Pengeluaran Paroki
No Akun Nama Akun Jumlah
Debit Kredit
5.01.06 Beban Tim Kerja Lektor xxx
1.01.01 Kas Dewan Paroki xxx
Sumber: PPAP (2018)
2) Pada saat mencatat transaksi beban tidak terikat kegiatan rutin
pada saat pengeluaran kas menggunakan kas dewan Paroki.
Tabel 2.6 Jurnal Umum Pengeluaran Paroki
No Akun Nama Akun Jumlah
Debit Kredit
5. Akun/Pos Beban Tidak Terikat Rutin xxx
1.01.01 Kas Dewan Paroki xxx
Sumber: PPAP (2018)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
b. Buku Kas Sekretaris Paroki
Buku kas ini digunakan untuk mencatat rincian penerimaan dan
pengeluaran Kas Tidak Terikat yang dikelola oleh Sekretaris
Kantor Paroki.
c. Buku Kas Dewan Paroki
Buku kas ini digunakan untuk mencatat rincian penerimaan dan
pengeluaran Kas Tidak Terikat yang dikelola oleh Bendahara I
Dewan Paroki.
d. Laporan Keuangan Paroki
Menurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang
(2018d:12), Laporan Keuangan Paroki terdiri dari:
1) Laporan Posisi Keuangan
Laporan Posisi Keuangan atau Neraca adalah laporan yang
menunjukkan posisi keuangan pada tanggal tertentu, yang
mencakup aset, kewajiban atau kewajiban dan aset bersih.
2) Laporan Aktivitas
Laporan yang menyediakan informasi mengenai penerimaan
dan beban Paroki dalam periode tertentu, sehingga terjadi
surplus atau defisit.
3) Laporan Arus Kas
Laporan yang menyediakan informasi mengenai penerimaan
dan pengeluaran secara tunai untuk jangka waktu tertentu.
4) Laporan Realisasi Anggaran Penerimaan dan Beban (RAPB)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Laporan yang menyediakan informasi mengenai realisasi
penerimaan, beban, transfer, surplus/defisit, dan sisa
lebih/kurang atas pemakaian anggaran, yang masing-masing
dibandingkan dengan anggarannya dalam suatu periode.
5) Realisasi Anggaran Pengadaan Aset Tetap (RAPAT)
Laporan yang menyajikam informasi realisasi pengadaan aset
tetap yang dibandingkan dengan anggarannya dalam satu
periode.
6) Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan yang dilampirkan dalam Laporan Keuangan yang
berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang utama serta
penjelasan-penjelasan yang lain.
4. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Akuntansi Pengeluaran
Kas Paroki
Menurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang (2018:3),
terdapat jaringan prosedur yang membentuk sistem dalam sistem
akuntansi pengeluaran kas, yaitu:
a. Prosedur Pengeluaran
Dalam prosedur pengeluaran atau beban, fungsi pengeluaran
bertanggung jawab atas pembayaran beban kemudian fungsi
pengeluaran membuat dokumen Tanda Bayar. Selanjutnya akan
menyerahkan uang tersebut kepada Sekretaris Kantor Paroki untuk
diserahkan kepada pemohon.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
b. Prosedur Pencatatan
Dalam prosedur pengeluaran (beban), fungsi akuntansi
membuat bukti kas keluar berdasarkan Tanda Bayar. Fungsi
akuntansi mencatat transaksi pembayaran ke dalam jurnal
pengeluaran kas berdasarkan bukti kas keluar dan buku kas dewan
Paroki.
5. Pengendalian Internal Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Paroki
Menurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang (2018d),
pengendalian Internal yang membentuk sistem akuntansi Beban kas
antara lain:
a. Organisasi
Pemisahan Fungsi yang terkait yaitu fungsi pengeluaran dan
fungsi akuntansi.
b. Sistem Otorisasi dan Pencatatan
Pengendalian Internal terkait sistem otorisasi dan pencatatan
Beban Bidang antara lain:
1) Lembar Pertangungjawaban (LPJ) program rutin yang diajukan
harus diketahui oleh Ketua Bidang dan disetujui oleh Romo
Paroki.
2) Ketua Bidang dan Romo Paroki sudah membubuhkan tanda
tangan pada Lembar Pertangungjawaban (LPJ).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
3) Bendahara I Dewan Paroki berwenang menentukan kesesuaian
antara Lembar Pertangungjawaban (LPJ)yang diajukan dengan
RAPB yang telah disahkan.
4) Bendahara I Dewan Paroki menandatangani Tanda Bayar.
5) Bendahara I Dewan Paroki membuat Bukti Kas Keluar.
6) Bendahara I Dewan Paroki menandatangani Bukti Kas Keluar.
7) Romo Paroki menandatangani Bukti Kas Keluar.
8) Bendahara I Dewan Paroki menyerahkan Bukti Kas Keluar
kepada Sekretaris Kantor Paroki.
9) Sekretaris Kantor Paroki mencatat Beban berdasarkan Bukti
Kas Keluar ke dalam Buku Kas Sekretaris Kantor Paroki dan
menyerahkan uang kepada Ketua Bidang/pemohon setelah
tanda bayar ditandatangani oleh Ketua Bidang/pemohon.
Pengendalian Internal terkait sistem otorisasi dan pencatatan
Beban Panitia antara lain:
1) Ketua Panitia mengajukan Proposal Panitia yang diketahui
oleh Ketua Bidang.
2) Ketua Bidang menandatangani Proposal Panitia.
3) Bendahara Umum Dewan Paroki berwenang memverifikasi
antara proposal kegiatan program yang diajukan dengan
RAPB yang telah disahkan.
4) Bendahara I Dewan Paroki menandatangani Tanda Bayar.
5) Bendahara I Dewan Paroki membuat Bukti Kas Keluar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
6) Bendahara I Dewan Paroki menandatangani Bukti Kas
Keluar.
7) Pastor Paroki menandatangani Bukti Kas Keluar.
8) Sekretaris Kantor Paroki mencatat pembayaran uang muka
Beban Panitia Paskah berdasarkan Bukti Kas Keluar dalam
Jurnal Beban Kas.
9) Sekretaris Kantor Paroki mencatat Beban Panitia berdasarkan
Bukti Kas Keluar.
10) Bendahara I Dewan Paroki mencatat pembayaran Beban
Panitia Paskah berdasarkan Bukti Kas Keluar dalam Buku
Kas Dewan Paroki – Tidak Terikat.
Pengendalian Internal terkait sistem otorisasi dan pencatatan
Beban Bantuan Pendidikan antara lain:
1) Bendahara II Dewan Paroki menandatangani Tanda Bayar
2) Bendahara II Dewan Paroki membuat Bukti Kas Keluar
3) Bendahara II Dewan Paroki menandatangani Bukti Kas
Keluar
4) Pastor Paroki menandatangani Bukti Kas Keluar
5) Sekretaris Kantor Paroki mencatat Beban beban bantuan
pendidikan berdasarkan Bukti Kas Keluar dalam jurnal
Beban kas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Berdasarkan teori di atas pengendalian internal sistem
otorisasi dan pencatatan berkaitan dengan langkah-langkah
otorisasi dan pencatatan Beban kas Paroki.
c. Praktik yang Sehat
Menurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang
(2018d:3), pengendalian Internal terkait praktik yang sehat Beban
Bidang antara lain:
1) Setiap Beban uang untuk Beban Bidang Liturgi dan
Peribadatan harus didukung oleh Tanda Bayar
2) Tanda Bayar Beban Beban Bidang Liturgi dan Peribadatan
harus bernomor urut tercetak.
3) Pencocokan antara jumlah Beban Bidang Liturgi dan
Peribadatan dengan Bukti Kas Keluar berikut bukti pendukung
(misal nota, kuitansi, foto, dll)
4) Brankas hanya boleh dibuka oleh Bendahara I Dewan Paroki
dan atau Sekretaris Kantor Paroki
Menurut Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang
(2018:27), pengendalian Internal terkait praktik yang sehat Beban
Panitia Paskah antara lain:
1) Setiap Laporan Pertanggungjawaban Panita harus dilampiri
bukti pengeluaran.
2) Pencocokan antara Laporan Pertanggungjawaban Panita
dengan semua bukti pengeluaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
3) Pencocokan antara Uang Muka Beban Tidak Terikat – Panita
Paskah dengan Laporan Pertanggungjawaban Panita.
Berdasarkan uraian di atas pengendalian internal praktik yang
sehat berkaitan dengan proses Beban kas yang seharusnya
dilakukan oleh Paroki.
H. Penelitian Terdahulu
Berdasarkan penelitian terdahulu dari beberapa penulis, dapat
diketahui hasil penelitian dan gambaran mengenai sistem akuntansi
penerimaan dan pengeluaran kas yang diterapkan di beberapa Paroki
sudah sesuai atau belum sesuai dengan kajian pustaka.
Menurut Arif (2009), dalam penelitian yang berjudul “Evaluasi Sistem
Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas Organisasi Nonprofit (Studi
Kasus pada Gereja Paroki Pugeran Yogyakarta) menyimpulkan bahwa
sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas Gereja Paroki Pugeran
Yogyakarta tidak sepenuhnya sesuai dengan kajian teori Petunjuk Teknis
Keuangan dan Akuntansi Paroki dengan ditunjukkan adanya perbedaan
yang mendasar dalam sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas
antara lain, tidak adanya pemisahan tanggung jawab antara fungsi
pencatatan dan fungsi penyimpanan kas, pencatatan yang masih dilakukan
oleh satu orang saja, petugas tidak konsisten memakai dokumen dalam
kegiatan operasional organisasi, pencatatan masih dilakukan secara
terpusat, tidak adanya penomoran tercetak pada kuitansi dan tidak adanya
formulir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Menurut Aginowo (2013), dalam penelitiannya yang berjudul
“Evaluasi Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas
Berdasarkan Petunjuk Teknis Keuangan dan Akuntansi Paroki (Studi
Kasus Paroki St. Yohanes Rasul Pringwulung)” menunjukkan bahwa
sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas yang diterapkan di
Paroki Santo Yohanes Rasul Pringwulung tidak sesuai dengan Petunjuk
Teknis Keuangan dan Akuntansi Paroki. Ketidaksesuaian tersebut terdapat
pada unsur pengendalian internal organisasi, sistem otorisasi dan prosedur
pencatatan, praktik yang sehat serta karyawan yang kompeten.
Menurut Risa (2013), dalam penelitiannya yang berjudul “Evaluasi
Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada Organisasi
Nonprofit (Studi Kasus Paroki St. Fransiskus Xaverius Kidul Loji
Yogyakarta)” tersebut menunjukkan bahwa sistem akuntansi penerimaan
dan pengeluaran kas yang terdapat pada Paroki Kidul Loji sudah sesuai
dan mengacu pada Petunjuk Teknis Keuangan dan Akuntansi Paroki.
Namun masih terdapat beberapa hal yang belum sesuai seperti
tanggungjawab dalam hal penulisan ke dalam Bukti Kas Masuk dan Buku
Kas Dewan Paroki antara kasir dan Bendahara 1, prosedur perhitungan
hasil kolekte yang tidak dilakukan setelah akhir misa, prosedur
penyimpanan kas yang jarang disetorkan ke bank, dan keterlambatan serta
ketidaklengkapan penyerahan laporan keuangan kepada Keuskupan Agung
Semarang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Menurut Lermin (2018), dalam penelitiannya yang berjudul “Evaluasi
Sistem Akuntansi Penerimaan Kas (Studi Kasus di Paroki St. Petrus dan
Paulus Babadan)” tersebut menunjukkan sistem akuntansi penerimaan kas
di Paroki St. Petrus dan Paulus Babadan terdapat kesesuaian dan
ketidaksesuaian dengan kajian pustaka. Kesesuaian sistem akuntansi
penerimaan kas terdapat pada kelengkapan dokumen yang sudah sesuai
dengan format, catatan-catatan penerimaan, fungsi penyimpanan,
karyawan yang kompeten dan pengamanan catatan. Ketidaksesuaian
terdapat pada kuitansi yang tidak bernomor urut tercetak, sebagian catatan
yang tidak sesuai format, pencatatan dilakukan fungsi penerimaan kas, dan
belum semua dokumen diotorisasi pihak berwenang.
Menurut Efrita (2018), dalam penelitiannya yang berjudul “Evaluasi
Sistem Akuntansi Penerimaan Kas pada Organisasi Nirlaba (Studi Kasus
Paroki St. Petrus dan Paulus Klepu, Minggir, Yogyakarta)” menyimpulkan
bahwa tidak sesuai dengan Petunjuk Teknis Keuangan dan Akuntansi
Paroki. Beberapa hal yang tidak sesuai yaitu fungsi pencatatan,
penerimaan kas, input data masih dilakukan oleh satu bagian saja, ada
beberapa dokumen yang tidak digunakan Paroki, serta catatan akuntansi
yang tidak digunakan Paroki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan merupakan jenis penelitian studi kasus.
Penelitian ini dilakukan terhadap sistem akuntansi penerimaan dan
pengeluaran kas Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran. Jenis
penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan dan mengambil obyek
tertentu yang kemudian dievaluasi secara rinci sehingga menghasilkan
kesimpulan yang terbatas hanya pada objek yang diteliti.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan dari bulan Februari 2019.
2. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran,
Bantul, Yogyakarta yang beralamatkan di Jalan Ganjuran,
Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul.
C. Subyek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian yang dilakukan adalah Pastor Paroki,
Bendahara Dewan Paroki serta Sekretaris Kantor Paroki atau Kasir
(karyawan gereja pada bagian Kasir).
2. Objek Penelitian
Objek dari penelitian ini adalah sistem akuntansi penerimaan kas
dan pengeluaran kas yang terdiri dari unsur-unsur deskripsi kegiatan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
fungsi yang terkait, dokumen dan catatan akuntansi, jaringan prosedur
dan unsur pengendalian internal sistem akuntansi penerimaan dan
pengeluaran kas di Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran.
D. Data
1. Gambaran umum Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus yang terdiri dari
sejarah, profil, struktur organisasi gereja dan visi misi gereja.
2. Data dari sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas Paroki
Hati Kudus Tuhan Yesus meliputi fungsi yang terkait, dokumen dan
catatan akuntansi yang digunakan, jaringan prosedur yang membentuk
sistem dan unsur pengendalian internal.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
Menurut Spillane (2008:152), wawancara pribadi adalah
percapakan dua arah atas inisiatif pewawancara untuk memperoleh
informasi dari responden. Melalui wawancara dapat mengumpulan
data dengan mengajukan pertanyaan dan mendapat jawaban dari
narasumber. Pihak-pihak yang akan diwawancarai adalah Romo,
Bendahara Dewan Paorki, dan Sekretaris Kantor Paroki atau Kasir.
2. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak
ditujukan langsung kepada subjek penelitian. Dokumen yang diteliti
dapat berbagai macam, tidak hanya dokumen resmi, tetapi juga berupa
buku harian, laporan, notulen rapat dan dokumen lainnya yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
berhubungan dengan sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran
kas Paroki Hati Kudus Yesus Ganjuran. Meminta data atau arsip
mengenai data penelitian yang berkaitan dengan laporan penerimaan
dan pengeluaran kas.
3. Observasi
Metode observasi adalah suatu metode yang digunakan oleh
peneliti dengan cara pengamatan langsung terhadap kegiatan yang
dilaksanakan dalam penelitian ini dilakukan terhadap prosedur
penerimaan dan pengeluaran kas yang ada di Paroki Hati Kudus
Tuhan Yesus Ganjuran. Teknik observasi merupakan teknik atau
pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara mengamati
langsung objek datanya. Observasi yang dilakukan adalah observasi
non perilaku yang mengobservasi proses fisik yang berupa observasi
time dan motion suatu proses, prosedur akuntansi dan lain sebagainya.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif komparatif, yaitu metode yang sifatnya membandingkan antara
fenomena sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas yang terjadi
di Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran dengan Petunjuk Pelaksaaan
Akuntansi Paroki dalam Buku Akuntansi Penerimaan dan Buku Akuntansi
Beban, sehingga kemudian dapat ditarik suatu kesimpulan. Langkah-
langkah yang dilakukan untuk menganalisis sistem akuntansi penerimaan
dan pengeluaran kas untuk menjawab rumusan masalah, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
1. Mendeskripsikan sistem akuntansi penerimaan kas yang terdapat pada
Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran. Langkah-langkah dalam
tahap ini adalah:
a. Mendeskripsikan kegiatan sistem akuntansi penerimaan kas Paroki
Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran.
b. Mendeskripsikan fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi
penerimaan kas Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran.
c. Mendeskripsikan dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi
penerimaan Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran.
d. Mendeskripsikan jurnal yang digunakan dalam sistem akuntansi
penerimaan kas Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran.
e. Mendeskripsikan Buku Kas Sekretaris Paroki yang digunakan
dalam sistem akuntansi penerimaan kas dalam sistem akuntansi
penerimaan kas Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran.
f. Mendeskripsikan Buku Kas Dewan Paroki yang digunakan dalam
sistem akuntansi penerimaan kas Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus
Ganjuran.
g. Mendeskripsikan Laporan Posisi Keuangan yang dibuat dalam
sistem akuntansi penerimaan kas Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus
Ganjuran.
h. Mendeskripsikan Laporan Aktivitas yang dibuat dalam sistem
akuntansi penerimaan kas Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus
Ganjuran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
i. Mendeskripsikan Laporan Arus Kas yang dibuat dalam sistem
akuntansi penerimaan kas Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus
Ganjuran.
j. Mendeskripsikan Laporan Realisasi Anggaran yang dibuat dalam
sistem akuntansi penerimaan kas Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus
Ganjuran.
k. Mendeskripsikan Catatan Atas Laporan Keuangan yang dibuat
dalam sistem akuntansi penerimaan kas Paroki Hati Kudus Tuhan
Yesus Ganjuran.
l. Mendeskripsikan jaringan prosedur yang membentuk sistem
akuntansi penerimaan kas Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus
Ganjuran.
m. Mendeskripsikan unsur pengendalian internal yang berkaitan
dengan organisasi dalam sistem akuntansi penerimaan kas Paroki
Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran.
n. Mendeskripsikan unsur pengendalian internal yang berkaitan
dengan otorisasi dan pencatatan dalam sistem akuntansi
penerimaan kas Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran.
o. Mendeskripsikan unsur pengendalian internal yang berkaitan
dengan praktik yang sehat dalam sistem akuntansi penerimaan kas
Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
2. Mendeskripsikan sistem akuntansi pengeluaran kas yang terdapat pada
Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran. Langkah-langkah dalam
tahap ini adalah:
a. Mendeskripsikan kegiatan sistem akuntansi pengeluaran kas Paroki
Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran.
b. Mendeskripsikan fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi
pengeluaran kas Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran.
c. Mendeskripsikan dokumen yang ada dalam sistem akuntansi
pengeluaran kas Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran.
d. Mendeskripsikan jurnal yang digunakan dalam sistem akuntansi
pengeluaran kas Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran.
e. Mendeskripsikan Buku Kas Sekretaris Paroki yang digunakan
dalam sistem akuntansi penerimaan kas dalam sistem akuntansi
pengeluaran kas Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran.
f. Mendeskripsikan Buku Kas Dewan Paroki yang digunakan dalam
sistem akuntansi pengeluaran kas Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus
Ganjuran.
g. Mendeskripsikan Laporan Posisi Keuangan yang dibuat dalam
sistem akuntansi pengeluaran kas Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus
Ganjuran.
h. Mendeskripsikan Laporan Aktivitas yang dibuat dalam sistem
akuntansi pengeluaran kas Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus
Ganjuran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
i. Mendeskripsikan Laporan Arus Kas yang dibuat dalam sistem
akuntansi pengeluaran kas Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus
Ganjuran.
j. Mendeskripsikan Laporan Realisasi Anggaran yang dibuat dalam
sistem akuntansi pengeluaran kas Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus
Ganjuran.
k. Mendeskripsikan Catatan Atas Laporan Keuangan yang dibuat
dalam sistem akuntansi pengeluaran kas Paroki Hati Kudus Tuhan
Yesus Ganjuran.
l. Mendeskripsikan jaringan prosedur yang membentuk sistem
akuntansi pengeluaran kas Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus
Ganjuran.
m. Mendeskripsikan unsur pengendalian internal yang berkaitan
dengan organisasi dalam sistem akuntansi pengeluaran kas Paroki
Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran.
n. Mendeskripsikan unsur pengendalian internal yang berkaitan
dengan sistem otorisasi dan pencatatan dalam sistem akuntansi
pengeluaran kas Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran.
o. Mendeskripsikan unsur pengendalian internal yang berkaitan
dengan praktik yang sehat dalam sistem akuntansi pengeluaran kas
Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran.
3. Membandingkan sistem akuntansi penerimaan kas yang terdapat pada
Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran dengan Petunjuk Pelaksaaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Akuntansi Paroki dalam Buku Akuntansi Penerimaan. Langkah-
langkah dalam tahap ini adalah:
a. Membandingkan fungsi yang terkait dalam sistem sistem akuntansi
penerimaan kas Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran dengan
Petunjuk Pelaksaaan Akuntansi Paroki dalam Buku Akuntansi
Penerimaan beserta analisisnya.
b. Membandingkan dokumen dalam sistem akuntansi penerimaan kas
Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran dengan Petunjuk
Pelaksaaan Akuntansi Paroki dalam Buku Akuntansi Penerimaan
beserta analisisnya.
c. Membandingkan jurnal yang digunakan dalam sistem akuntansi
penerimaan kas Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran dengan
Petunjuk Pelaksaaan Akuntansi Paroki dalam Buku Akuntansi
Penerimaan beserta analisisnya.
d. Membandingkan Buku Kas Sekretaris Paroki yang digunakan
dalam sistem akuntansi penerimaan kas dalam sistem akuntansi
penerimaan kas Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran dengan
Petunjuk Pelaksaaan Akuntansi Paroki dalam Buku Akuntansi
Penerimaan beserta analisisnya.
e. Membandingkan Buku Kas Dewan Paroki yang digunakan dalam
sistem akuntansi penerimaan kas Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus
Ganjuran dengan Petunjuk Pelaksaaan Akuntansi Paroki dalam
Buku Akuntansi Penerimaan beserta analisisnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
f. Membandingkan Laporan Posisi Keuangan yang dibuat dalam
sistem akuntansi penerimaan kas Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus
Ganjuran dengan Petunjuk Pelaksaaan Akuntansi Paroki dalam
Buku Akuntansi Penerimaan beserta analisisnya.
g. Membandingkan Laporan Aktivitas yang dibuat dalam sistem
akuntansi penerimaan kas Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus
Ganjuran dengan Petunjuk Pelaksaaan Akuntansi Paroki dalam
Buku Akuntansi Penerimaan beserta analisisnya.
h. Membandingkan Laporan Arus Kas yang dibuat dalam sistem
akuntansi penerimaan kas Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus
Ganjuran dengan Petunjuk Pelaksaaan Akuntansi Paroki dalam
Buku Akuntansi Penerimaan beserta analisisnya.
i. Membandingkan Laporan Realisasi Anggaran yang dibuat dalam
sistem akuntansi penerimaan kas Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus
Ganjuran dengan Petunjuk Pelaksaaan Akuntansi Paroki dalam
Buku Akuntansi Penerimaan beserta analisisnya.
j. Membandingkan Catatan Atas Laporan Keuangan yang dibuat
dalam sistem akuntansi penerimaan kas Paroki Hati Kudus Tuhan
Yesus Ganjuran dengan Petunjuk Pelaksaaan Akuntansi Paroki
dalam Buku Akuntansi Penerimaan beserta analisisnya.
k. Membandingkan jaringan prosedur yang membentuk sistem
akuntansi penerimaan kas Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Ganjuran dengan Petunjuk Pelaksaaan Akuntansi Paroki dalam
Buku Akuntansi Penerimaan beserta analisisnya.
l. Membandingkan unsur pengendalian internal yang berkaitan
dengan organisasi dalam sistem akuntansi penerimaan kas Paroki
Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran dengan Petunjuk Pelaksaaan
Akuntansi Paroki dalam Buku Akuntansi Penerimaan beserta
analisisnya.
m. Membandingkan unsur pengendalian internal yang berkaitan
dengan sistem otorisasi dan prosedur pencatatan dalam sistem
akuntansi penerimaan kas Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus
Ganjuran dengan Petunjuk Pelaksaaan Akuntansi Paroki dalam
Buku Akuntansi Penerimaan beserta analisisnya.
n. Membandingkan unsur pengendalian internal yang berkaitan
dengan praktik yang sehat dalam sistem akuntansi penerimaan kas
Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran dengan Petunjuk
Pelaksaaan Akuntansi Paroki dalam Buku Akuntansi Penerimaan
beserta analisisnya.
4. Membandingkan sistem akuntansi pengeluaran kas yang terdapat pada
Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran dengan Petunjuk Pelaksaaan
Akuntansi Paroki dalam Buku Akuntansi Beban. Langkah-langkah
dalam tahap ini adalah:
a. Membandingkan fungsi yang terkait dalam sistem sistem akuntansi
pengeluaran kas Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran terkait
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
dengan Petunjuk Pelaksaaan Akuntansi Paroki dalam Buku
Akuntansi Penerimaan dan Buku Akuntansi Beban beserta
analisisnya
b. Membandingkan dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi
pengeluaran kas Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran dengan
Petunjuk Pelaksaaan Akuntansi Paroki dalam Buku Akuntansi
Beban beserta analisisnya.
c. Membandingkan jurnal yang digunakan dalam sistem akuntansi
pengeluaran kas Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran dengan
Petunjuk Pelaksaaan Akuntansi Paroki dalam Buku Akuntansi
Beban beserta analisisnya.
d. Membandingkan Buku Kas Sekretaris Paroki yang digunakan
dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dalam sistem akuntansi
penerimaan kas Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran dengan
Petunjuk Pelaksaaan Akuntansi Paroki dalam Buku Akuntansi
Beban beserta analisisnya.
e. Membandingkan Buku Kas Dewan Paroki yang digunakan dalam
sistem akuntansi pengeluaran kas Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus
Ganjuran dengan Petunjuk Pelaksaaan Akuntansi Paroki dalam
Buku Akuntansi Beban beserta analisisnya.
f. Membandingkan Laporan Posisi Keuangan yang dibuat dalam
sistem akuntansi pengeluaran kas Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Ganjuran dengan Petunjuk Pelaksaaan Akuntansi Paroki dalam
Buku Akuntansi Beban beserta analisisnya.
g. Membandingkan Laporan Aktivitas yang dibuat dalam sistem
akuntansi pengeluaran kas Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus
Ganjuran dengan Petunjuk Pelaksaaan Akuntansi Paroki dalam
Buku Akuntansi Beban beserta analisisnya.
h. Membandingkan Laporan Arus Kas yang dibuat dalam sistem
akuntansi pengeluaran kas Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus
Ganjuran dengan Petunjuk Pelaksaaan Akuntansi Paroki dalam
Buku Akuntansi Beban beserta analisisnya.
i. Membandingkan Laporan Realisasi Anggaran yang dibuat dalam
sistem akuntansi pengeluaran kas Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus
Ganjuran dengan Petunjuk Pelaksaaan Akuntansi Paroki dalam
Buku Akuntansi Beban beserta analisisnya.
j. Membandingkan Catatan Atas Laporan Keuangan yang dibuat
dalam sistem akuntansi pengeluaran kas Paroki Hati Kudus Tuhan
Yesus Ganjuran dengan Petunjuk Pelaksaaan Akuntansi Paroki
dalam Buku Akuntansi Beban beserta analisisnya.
k. Membandingkan jaringan prosedur yang membentuk sistem
akuntansi pengeluaran kas Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus
Ganjuran dengan Petunjuk Pelaksaaan Akuntansi Paroki dalam
Buku Akuntansi Beban beserta analisisnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
l. Membandingkan unsur pengendalian internal yang berkaitan
dengan organisasi dalam sistem akuntansi pengeluaran kas Paroki
Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran dengan Petunjuk Pelaksaaan
Akuntansi Paroki dalam Buku Akuntansi Beban beserta
analisisnya.
m. Membandingkan unsur pengendalian internal yang berkaitan
dengan sistem otorisasi dan prosedur pencatatan dalam sistem
akuntansi pengeluaran kas Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus
Ganjuran dengan Petunjuk Pelaksaaan Akuntansi Paroki dalam
Buku Akuntansi Beban beserta analisisnya.
n. Membandingkan unsur pengendalian internal yang berkaitan
dengan praktik yang sehat dalam sistem akuntansi pengeluaran kas
Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran dengan Petunjuk
Pelaksaaan Akuntansi Paroki dalam Buku Akuntansi Beban beserta
analisisnya.
5. Membahas hasil analisis perbandingan antara sistem akuntansi
penerimaan dan pengeluaran kas yang diterapkan Paroki Hati Kudus
Tuhan Yesus Ganjuran dengan penelitian terdahulu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
BAB IV
GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN
A. Sejarah Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran
1. Sejarah Awal: PraParoki
Keluarga Kristiani pertama yang datang ke Gnjuran adalah
Stefanus Barends dan Fransisca Wilhelmina Karthuis pada 1
September 1862. Mereka adalah pengusaha tebu. Stefanus Barends
meninggal dunia pada tahun 1876. Keluarga pertama ini menetap di
Ganjuran hanya selama dua generasi. Akan tetapi pada tahun 1980,
Fransisca Wilhelmina Karthuis menikah lagi dengan Gottfried
Schmutzer dan memiliki empat orang anak.
Keluarga Kristiani yang kedua dating ke Ganjuran pada tahun
1910. Mereka adalah putera kedua dan ketiga dari keluarga
Schmutzer, Prof. Dr. Ir. Joseph Ignaz Julius Maria Schmutzer (1882-
1946) dan Ir. Julius Robert Anton Maria Schmutzer (1884-1954).
Keduanya memimpin pabrik gula Gondanglipuro Ganjuran mulai
tahun 1912 yang apda awalnya tahun 1860 pabrik gula Gondanglipuro
didirikan oleh Stefanus Barends (suami pertama Elise Fransisca
Wilhelmina Karthuis). Dr. Joseph menikah pad atahun 1919 dan tahun
1920 pindah ke Bogor menjadi Ketua Volgsraad, sedangkan Ir. Julius
menikah pada tahun 1920 dengan Caroline Maria Theresia van
Rijckevorsel, seorang perawat dan aktivis sosial. Dr. Joseph dan Ir.
Julius inilah tangan Tuhan yang mulai berkarya secara intensif di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Ganjuran untuk mewartakan Kerajaan Allah. Bahkan Dr. Joseph
pernah mendapat medali kehormatan dari Sri Paus pada waktu itu.
Karya Ekonomis. Mereka berdua melaksanakan usaha ekonomi
untuk kesejahteraan bersama dan menjalin hubungan kerja perburuhan
yang saling menguntungkan menurut Ajaran Sosial Gereja yang sesuai
Rerum Novarum.
Karya Pendidikan. Dari tahun 1919 sampai 1930 didirikan sekolah
dasar dan lanjutan sebanyak 12 buah. Sekolah tersebar dipelosok
dusun-dusun dalam radius kurang lebih 10km di sektitar Ganjuran.
Karya Kesehatan. Karya ini diawali dengan poliklinik 1921
(perawat awal Ibu Dora Sumatmaja, Ibu Ignatia Waginem Padmo
Jatiworo). Poliklinik yang pada awalnya dibuat di garasi rumah ini
kemudian meningkat menjadi RS. Elisabeth (30 tempat tidur) pada
tahun 1930, dan pengelolaannya diserahkan kepada Suster-suster
Carolus Boromeus.
Karya Sosial Keritatip dan Sosial Kemasyarakatan yang biasa
dilakukan oleh keluarga Schmutzer ini terlalu banyak untuk
dikisahkan.
Karya Budaya merupakan upaya pemberdayaan masyarakat
dengan pendekatan budaya disamping apa yang sekarang lebih
terkesan dengan upaya penyebaran dan pendalaman iman dengan
inkulturasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
2. Membentuk Gatra Paroki
a. Dilepas Keluarga Schmutzer
Pada tahun 1934-1940, imam pewarta sabda dan ibadat ekaristi
adalah Rm. Albertus Soegijapranata, SJ dan Rm. Elfrank, SJ.
Kendati buku baptis sudah sudah dimulai pada tahun 1930, baru
pada tahun 1940 Gereja di Ganjuran disebut Paroki. Pada tahun itu
pula bangunan gereja yang didirikan tahun 1924 diperluas ke arah
barat sepanjang 15 meter. Pada tahun 1952, keluarga Bapak
Schmutzer dan Bapak Hendricus datang ke Ganjuran dan
memberikan informasi bahwa sebenarnya altar Gereja diletakkan
di atas rel, apabila gereja akan diperluas, altar dapat digeser ke
timur.) Namun, pada tahun 1942 Paroki Ganjuran harus merelakan
gembalanya diangkat menjadi Wakil Tahta Suci (Vicarius
Apostolicus) di Semarang, yang kemudian menjadi Uskup
(Episcopus), sewaktu Gereja di Indonesia didewasakan.
b. Memantapkan Paguyuban
Paroki Ganjuran senantiasa dipelihara Tuhan dan
dikembangkan tidak hanya dengan adanya berbagai sarana fisik
seperti organ, gamelan, kapel, Arca Bunda Maria. Lebih dari itu,
jumlah umat juga berkembang pesat dari tahun ke tahun sesuai
dengan dinamika situasi masyarakat. Pada tahun 1967, sejumlah
620 orang (kebanyakan dewasa) dipermandikan. Menjelang tahun
1970-an peran awam semakin dilembagakan. Saat itu dibentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
penasehat awam yang disebut Pangreksa Sudara (PS) dan PGPM.
Hingga saat ini peran awam dalam Dewan Paroki mampu
bersinergi dengan para imam, suster, dan para pendamping lain
dari hierarki. Dengan menganut azas kemuridan dan menemukan
Tuhan sebagaimana dihayati kaum sederhana, umat berlatih untuk
mampu berbagi iman, mengambil pilihan iman, dan berani
berdampingan dengan para iman untuk melayani sesama. Untuk
mencapai kemandirian, umat diajar untuk tidak menunggu
komando pastur tanpa kehilangan respeknya kepada para imam.
3. Masa Pendewasaan
Pendewasaan Gereja di Indonesia ditandai dengan dimulainya
VIkariat Apostolik Semarang menjadi Keuskupan Agung. Saat itu
Paroki Ganjuran masih digembalakan oleh para imam Serikat Yesus.
Paroki Ganjuran senantiasa dipelihara Tuhan dan dikembangkan baik
dalam sarana fisik dan juga pertumbuhan umatnya. Sekarang jumlah
umat Paroki Ganjuran mencapai kurang lebih 2.281 Kepala Keluarga
yang terdiri dari sekitar 6.670 jiwa. Namun karena jumlah umat yang
berpindah ke Paroki atau kota lain dan meninggal dunia lebih banyak
dibandingkan dengan jumlah bayi yang dilahirkan dan umat yang
dibaptis dewasa, maka perkembangan umat terkesan menurun.
B. Lokasi dan Profil Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran
Dalam peta teritori Gereja Keuskupan Agung Semarang, Paroki
HKTY Ganjuran berada dalam reksa pastoral Kevikepan Daerah Istimewa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Yogyakarta. Secara geografis, Gereja Paroki HKTY Ganjuran berada
kurang lebih 20 km di sebelas selatan kota Yogyakarta, berada di luar
pusat kabupaten Bantul, berada dalam lingkungan pedesaan. Lebih
tepatnya Paroki HKTY Ganjuran berada di Desa Sumbermulyo,
Bambanglipuro, Bantul, Yogyakarta.
Gambar I. Peta Gereja Ganjuran
Sumber: Paroki HKTY Ganjuran
C. Visi, Misi dan Tujuan Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran
1. Visi Paroki
Tidak ada kehidupan yang dapat dijalani dengan penuh arti bagi
Tuhan dan tidak ada pekerjaan penuh arti yang dapat dilakukan bagi
Tuhan jika tidak dilandasi kuat oleh sebuah visi rohani (spiritual
vision). Melalui suatu perjumpaan dengan Tuhan, Abraham dalam
ketaatan iman mengemban visi dari Tuhan untuk pergi ke suatu
negeri yang ditunjukkan Tuhan baginya (lih. Ibrani 11:8; bdk. Kej.
12:1-40). Visi yang Tuhan berikan kepada Musa dalam perjumpaan
di “Semak Duri Yang Bernyala” di Gunung Horeb, telah mengubah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
hidup Musa, dari seorang pengembala domba menjadi pemimpin
umat Israel yang besar dan termasyur itu (bdk. Kel. 3:1-22; Ibr.
11:23-29). Baik Abraham maupun Musa, mendapat visi dari Tuhan
yang berakar kuat dalam diri mereka. Jadi, Visi dari Tuhanlah yang
mengangkat seseorang dari taraf yang biasa-biasa saja dan
memungkinkan dia mencapai hal-hal besar bagi kemuliaan Allah.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Visi dari Tuhan akan
menentukan arah kehidupan kita sebagai umat beriman di Paroki
Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran.
Hidup adalah sebuah perjalanan linier. Setiap perjalanan
memiliki tujuan (outcomes) dan penanda yang dapat dilihat
(milestones). Keuskupan Agung Semarang menerjemahkan Visi
Tuhan untuk perjalanan reksa pastoral 20 tahun ke depan, dengan
menyusun Rencana Induk Keuskupan Agung Semarang (RIKAS)
2016 – 2035.
Dalam rangka menyatukan dan menyelaraskan arah
pengembangan Gereja sesuai cita-cita KAS, maka Visi Paroki Hati
Kudus Tuhan Yesus Ganjuran mengadopsi VISI KAS, yaitu:
Terwujudnya peradaban kasih dalam masyarakat Indonesia yang
sejahtera, bermartabat, dan beriman.
2. Misi Paroki
Misi adalah gerak, langkah, semangat, spiritualitas dalam
mewujudkan realita baru (visi) yang diharapkan. Berdasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
spiritualitas (berkat) Hati Kudus Tuhan Yesus Pelindung Gereja,
Nota Pastoral ARDAS KAS 2016 – 2020, pilihan Outcomes dan
Milestones dalam RIKAS 2016 – 2035 maka Misi Paroki HKTY
Ganjuran adalah sebagai berikut :
a. Mengembangkan iman umat yang cerdas, tangguh, misioner
dan dialogis dengan menimba semangat HKTY untuk
semakin setia mengikuti Yesus Kristus
b. Mengembangkan tata penggembalaan yang berbasis
lingkungan dan budaya jawa dalam mencerdaskan,
memberdayakan dan mempunyai daya ubah (transformatif)
seluruh umat
c. Meningkatkan semangat berbagi dan peduli kepada sesama
dalam pelayanan karitatif dan pemberdayaan kaum kecil,
lemah, miskin, tersingkir dan difabel serta para adi
yuswa/lansi agar semakin sejahtera dan bermartabat
d. Meningkatkan peran dan keterlibatan kaum awam dalam
gerakan sosial, budaya, ekonomi, politik dan pelestarian
lingkungan dengan semangat deklarasi Ganjuran 1990.
e. Mengembangkan Tata Kelola Pastoral yang semakin dapat
dipercaya dengan transparansi dan akuntabilitas serta
peningkatan spiritualitas dan profesionalitas para pelaku
pastoral.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
3. Tujuan Paroki
a. Yang merengkuh dan bekerja sama dengan semua orang; terbuka
akan keterlibatan banyak pihak – lintas agama, lintas budaya dan
lintas suku (inklusif),
b. Terus menerus membarui diri, mencari bentuk-bentuk pastoral
dalam membawa kesejahteraan umum (Inovatif) dan
c. Hadir dan berkiprah membawa pembaruan dan perubahan yang
baik (Transformatif).
Di samping itu tujuan jangka panjangnya adalah menjabarkan
apa yang telah menjadi Visi KAS, yang dirumuskan dalam RIKAS
20116 – 2035, yakni Terwujudnya peradaban kasih dalam masyarakat
Indonesia yang sejahtera, bermartabat dan beriman. Sejahtera,
Bermatabat dan Beriman ini menjadi pintu masuk untuk mewujudkan
peradaban kasih, sebagai tanda Kehadiran Allah.
D. Struktur Organisai Dewan Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran
1. Dewan Paroki
Paguyuban para pelayan umat Allah yang terdiri dari imam sebagai
wakil Uskup dan kaum awam serta biarawati sebagai wakil umat, yang
bersama-sama melaksanakan tugas dan panggilan untuk terlibat dalam
tritugas Kristus, yakni menguduskan, mewartakan dan
menggembalakan.
2. Susunan Dewan Paroki terdiri dari Dewan Harian, Dewan Inti, Dewan
Pleno
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
3. Tim Kerja
Kelompok kecil yang terbentuk mendampingi gerakan-gerakan
pengembangan bidang-bidang kegiatan Gereja di Paroki. Masing-
masing bidang kegiatan memiliki beberapa tim kerja di dalamnya.
Bidang-bidang yang dimaksud antara lain: Bidang Liturgi dan
Peribadatan, Bidang Pewartaan, Bidang Pelayanan Kemasyarakatan,
Bidang Paguyuban dan Tata Organisasi, Bidang Sarana dan Prasarana,
Bidang Penelitian dan Pengembangan
E. Kebijakan Penyusunan RAPB – RAPAT Paroki
Paroki HKTY Ganjuran termasuk Paroki mandiri, karena seluruh
biaya program dan rutin atau Beban Aktiva Bersih Tidak Terikat (ABTT)
dapat dipenuhi dari total Penerimaan Aktiva Bersih Tidak Terikat (ABTT),
bahkan masih surplus Rp. 44.203.164,-. Apalagi serapan anggarannya
tidak mungkin 100%, kalau melihat serapan anggaran tahun 2018, yang
hanya sekitar 35,1%.
Paroki HKTY Ganjuran penerimaan Aktiva Bersih Tidak Terikat
lebih kecil daripada penerimaaan Aktiva Bersih Terikat Sementara. Ini
terjadi karena penerimaan dan pengeluaran dana candi digabungkan ke
dalam penerimaan dan pengeluaran Aktiva Bersih Terikat Sementara.
Anggaran untuk kebutuhan rutin dan program dialokasikan penerimaan
Aktiva Bersih Tidak Terikat (ABTT). Sedangkan anggaran/biaya untuk
kewajiban tertentu, mengikuti saja penerimaannya, yakni sebagai
Penerimaan Aktiva Bersih Terikat Sementara (ABTS).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
1. Mekanisme Pencairan Anggaran dan LPJ
a. Anggaran Program (RAPB yang sudah disahkan) dan LPJ
1) Program Bidang/Tim Kerja
a) Anggaran Program dapat dimohonkan paling cepat dua
minggu sebelum pelaksanaan kegiatan, dengan
menggunakan proposal yang sudah dibakukan. Dalam
proposal diharapkan rincian rancangan anggaran, termasuk
memasukkan kode rekening RAPB (bdk. Format P – 2).
Maka Ketua Bidang perlu memastikannya sebelum
menandatangani proposal tersebut.
b) Dana anggaran dicairkan pada setiap hari Rabu (Pk. 07.30
– 14.30 WIB)
c) Pembayaran di atas Rp. 10.000.000,- (Sepuluh Juta Rupiah)
dilakukan dengan online atau ditransfer ke Bendahara atau
pihak terkait.
d) Laporan pertanggungjawaban (LPJ) disampaikan paling
lambat dua minggu setelah pelaksanaan progam dengan
menggunakan format P-3.
e) LPJ ini menjadi prasyarat untuk pencairan anggaran
program berikutnya, kecuali kalau dalam dua minggu itu
ada program yang menyusul, sehingga diperlukan pencairan
dana untuk anggaran program yang berikutnya.
f) Sisa anggaran harus dikembalikan ke Bendahara Paroki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
g) Barang-barang yang tidak habis pakai menjadi bagian
bagian LPJ dan inventaris Paroki
2) Anggaran Kepanitiaan (di luar MJP)
a) Anggaran dapat dimohonkan paling cepat satu bulan
sebelum pelaksanaan kegiatan
b) Dana anggaran (subsidi DP) dicairkan dengan ditransfer ke
nomer rekening Bendahara atau Panitia atau yang mewakili.
c) LPJ disampaikan paling lambat satu bulan setelah
pelaksanaan kegiatan dengan format yang sudah disepakati.
3) Anggaran Untuk Kegiatan Berjalan
Anggaran untuk kegiatan berjalan dicairkan sekaligus
dari jumlah anggaran atau sesuai dengan kebutuhan setiap
tahapan.
b. Anggaran/Biaya di luar RAPB-RAPAT atau melebihinya
Adalah sangat mungkin terjadi permohonan anggaran/biaya di
luar RAPB, karena sesuatu yang memang dibutuhkan dan penting.
Bilamana hal itu terjadi maka disepakati hal-hal sebagai berikut :
1) Permohonan anggaran di atas Rp.1.000.000,- harus dibicarakan
dalam Rapat Dewan Harian Paroki.
2) Permohonan anggaran Rp. 1.000.000,- ke bawah, Pastor
Paroki bersama atau tanpa Bendahara/Wakil Ketua II diberi
wewenang untuk memutuskan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
3) Dalam situasi darurat Pastor Paroki dapat memutuskan
pengeluaran, tanpa melalui mekanisme tersebut yang harus
dipertanggungjawabkan dalam Rapat Dewan Harian.
4) Kelebihan anggaran dari RAPB diatur sebagaimana hal diatur
dalam no. 7.2.2.1. dan 7.2.2.2.
5) Anggaran untuk program yang tidak terlaksana tidak dapat
dialihkan untuk biaya program lain.
Program Kerja dan RAPB – RAPAT Tahun 2019 Paroki HKTY
Ganjuran telah berhasil disusun lewat proses pencarian, pembahasan,
perumusan dan penegasan bersama. Dalam pelaksanaannya, diperlukan
konsistensi dan ketulusan dari semua pihak yang terkait, sehingga yang
terumuskan sejauh mungkin juga terlaksana dengan optimal. Dalam kaitan
pelaksanaan Program Kerja Paroki HKTY Ganjuran ini diperlukan
konsistensi siklus tata-kelola, yakni perencanaan, pelaksanaan, monitoring
dan evaluasi.
Segala hal yang terumuskan dan tertuang dalam Program Kerja dan
RAPB – RAPAT ini sebagai buah kerja keras seluruh umat yang terlibat
secara langsung maupun tidak langsung. Semoga semuanya itu dapat
direalisasikan untuk menjadi Berkat bagi siapapun dan apapun.
Akhirnya, Allah yang telah memulai pekerjaan baik di antara kita
akan menyelesaikannya (bdk. Flp. 1:6).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
65
BAB V
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Pendeskripsian Sistem Akuntansi Penerimaan Kas Paroki Hati Kudus
Tuhan Yesus Ganjuran.
1. Deskripsi Kegiatan Sistem Akuntansi Penerimaan Kas
a. Penerimaan Tidak Terikat Kolekte dan Persembahan: Kolekte Umum
Penerimaan kolekte umum merupakan penerimaan yang berasal dari
kolekte misa mingguan. Kolekte umum atau kolekte pertama ini
biasanya digunakan untuk kegiatan operasional Paroki. Kolekte Umum
dihitung oleh Tim Penghitung dibantu oleh Petugas Koor Misa, setelah
misa selesai. Penghitungan dilakukan di Sekretariatan dengan
didampingi oleh Sekretaris Kantor Parok, Bendahara Paroki.
b. Penerimaan Tidak Terikat Kolekte dan Persembahan: Persembahan
Bulanan (Kotak Persembahan)
Penerimaan Kolekte Umum dan Persembahan Bulanan (Kotak
Persembahan) merupakan penerimaan yang berasal dari kolekte misa
mingguan selama sebulan penuh dan hasil penerimaan dari berbagai
macam persembahan bulanan. Persembahan bulanan ini biasanya
berasal dari amplop kuning persembahan bulanan (APBU).
Penerimaan yang berasal dari Persembahan Bulanan ini juga
dihitung oleh Tim Penghitung dengan didampingi dan diawasi oleh
Bendahara 2 serta Sekretaris Kantor Paroki (Kasir) setelah misa selesai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Proses penghitungan ini dilakukan pada hari Minggu sore setelah misa
Minggu Sore selesai dan dilakukan di Sekretariat Paroki.
c. Penerimaan Tidak Terikat Kolekte dan Persembahan: Persembahan
Bulanan (Tunai)
Persembahan Bulanan tunai berasal dari Amplop Kuning
Persembahan Bulanan Lingkungan yang dihimpun dari umat secara
sukarela. Dana yang terkumpul akan dihitung oleh Lingkungan dan
disetorkan ke Paroki sebagai Persembahan Bulanan Umat. Amplop
Kuning Lingkungan ini disetor secara bulanan. Amplop Persembahan
Umat Bulanan tersebut kemudian diserahkan oleh Bendahara
Lingkungan ke kasir atau Sekretaris Kantor Paroki.
d. Penerimaan Tidak Terikat Kolekte dan Persembahan: Kolekte Misa
Paskah
Berasal dari kotak kolekte Misa Hari Raya Paskah. Digunakan untuk
kegiatan operasional Gereja dan secara khusus penghitungan dilakukan
oleh Panitia Paskah.
e. Penerimaan Tidak Terikat Kolekte dan Persembahan: Persembahan
Paskah (Tunai)
Persembahan Misa Paskah berasal dari Amplop Persembahan Paskah
dari umat yang dikumpulkan oleh Lingkungan. Kasir atau Sekretaris
Kantor Paroki menerima dari setoran Bendahara Lingkungan. Amplop
Persembahan ini rutin dilakukan selama Masa Prapaskah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
f. Penerimaan Tidak Terikat Kolekte dan Persembahan: Kolekte Misa
Natal
Berasal dari kotak kolekte Misa Hari Raya Natal. Digunakan untuk
kegiatan operasional Gereja dan secara khusus penghitungan dilakukan
oleh Panitia Natal.
g. Penerimaan Tidak Terikat Kolekte dan Persembahan: Persembahan
Natal (Tunai)
Persembahan Natal berasal dari Amplop Persembahan Natal dari umat
yang dikumpulkan oleh Bendahara Lingkungan. Kasir atau Sekretaris
Kantor Paroki menerima dari Bendahara Lingkungan.
h. Penerimaan Tidak Terikat Kolekte dan Persembahan: Kolekte Misa
Jumat Pertama
Penerimaan kolekte dari Misa Malam Jumat Pertama, diberikan untuk
candi seutuhnya. Disamping itu, kolekte yang didapat dari Misa Malam
Jumat Pertama pada sore hari, yakni ketika misa pelajar, akan
dialokasikan untuk dana pendidikan.
i. Penerimaan Tidak Terikat Kolekte Dan Persembahan: Kolekte Misa
Hari Kenaikan Tuhan
Berasal dari kotak kolekte Misa Hari Raya Kenaikan Tuhan. Digunakan
untuk kegiatan operasional Gereja dan secara khusus penghitungan
dilakukan oleh Panitia Misa Kenaikan Tuhan.
j. Penerimaan Tidak Terikat Kolekte Dan Persembahan: Kolekte Misa
Lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Kolekte misa lain-lain berasal apabila ada misa permintaan dari
peziarah. Penyelenggara langsung dari pemohon misa baik dari para
peziarah atau lainnya, hasil kolekte yang didapatkan menjadi hak
penyelenggara misa. Pihak penyelenggara memberikan sumbangan
sebagai ganti atas alat misa dan listrik yang digunakan selama misa
berlangsung. Tidak ada patokan khusus hanya bersifat sukarela.
k. Penerimaan Tidak Terikat Bantuan Bebas Umat: Bantuan Perkawinan
Penerimaan yang berasal dari pihak penyelenggara misa pemberkatan
perkawinan. Pihak mempelai sebagai penyelenggara memberikan
amplop persembahan yang langsung diterima oleh Kasir atau Sekretaris
Kantor Paroki sebagai pengganti listrik dan administrasi selama misa
perkawinan berlangsung.
l. Penerimaan Tidak Terikat Bantuan Bebas Umat: Cetak Lembaran Misa
Penerimaan yang berasal dari sumbangan lembaran teks panduan Misa
Mingguan. penghitungan dilakukan oleh anggota Misdinar dan hasilnya
dibagi 2, 10% untuk kas Misdinar sebagai petugas penghitung dan
sisanya untuk operasional Gereja. Penerimaan ini sebagai pengganti
cetak lembaran teks misa dan sifatnya sukarela.
m. Penerimaan Tidak Terikat Bantuan Bebas Umat: Lain-Lain
Penerimaan yang berasal dari Kotak Pembangunan dengan pembagian
hasil 50% untuk candi 50% untuk kegiatan operasional Gereja.
Penghitungan dilakukan bersamaan dengan penghitungan penerimaan
mingguan lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
n. Penerimaan Tidak Terikat Devosionalia: Lilin Devosi
Penerimaan yang berasal dari uang yang diberikan oleh umat sebagai
ganti penggunaan alat-alat gereja seperti anggur dan lain-lain. Masuk ke
kotak sankresti mingguan, dihitung dan di buka mingguan bersamaan
dengan penghitungan Kolekte Umum dan Persembahan.
o. Penerimaan Tidak Terikat Lain-lain: Bunga Bank
Penerimaan yang berasal bunga bank. Hasil dari penerimaan digunakan
untuk kegiatan operasional Gereja. Kasir croscek dari rekening Koran.
p. Penerimaan Tidak Terikat Lain-lain: Bantuan Parkir
Penerimaan yang berasal dari sumbangan parkir dari umat. Pembagian
hasil dari parkir: 60% untuk penerimaan parkir gereja yang nantinya
disumbangkan untuk subsidi lingkungan yang bertugas parkir,
kemudian 10% oleh lingkungan disumbangkan sebagai investasi untuk
gereja, untuk sisanya sebesar 40% untuk penerimaan Candi.
q. Penerimaan Terikat Sementara Nonpembangunan: Dana Papa Miskin
(Tunai)
Penerimaan Dana Papa Miskin ini merupakan alokasi dari penerimaan
Kolekte Umum dan Persembahan Bulanan yang besarnya 15% dari
hasil Kolekte Umum dan Persembahan Bulanan.
r. Penerimaan Terikat Sementara Nonpembangunan: Bantuan Pendidikan
(Tunai)
Penerimaan Bantuan Pendidikan merupakan penerimaan yang berasal
dari umat yang penggunaannya dikhususkan untuk program dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
kegiatan pendidikan seperti beasiswa dan pemberian bantuan untuk
mendanai pendidikan yang lain dan berasal dari umat secara langsung.
Penerimaan bantuan pendidikan tunai ini berasal dari Kotak di Kapel
Adorasi yang hasil dari Kotak tersebut 100% untuk mendanai
pendidikan.
s. Penerimaan Terikat Sementara Nonpembangunan: Bantuan Seminari
(Kolekte)
Penerimaan Bantuan Seminari merupakan penerimaan bantuan dari
umat yang digunakan untuk Seminari berasal dari intensi kolekte yang
sudah terdapat dalam Memo Uskup Keuskupan Agung Semarang.
t. Penerimaan Terikat Sementara - Nonpembangunan: Dana APP Paroki –
Alokasi
Penerimaan Dana APP Paroki merupakan penerimaan yang berasal dari
dana APP dan Kolekte Minggu Palma (4 misa di Paroki dan misa di
gereja wilayah) dengan presentase 75% untuk Keuskupan Agung
Semarang dan 25% untuk alokasi ke gereja.
u. Penerimaan Terikat Sementara Pembangunan- Pembangunan: Kolekte
Pembangunan
Penerimaan pembangunan kolekte pembangunan merupakan
penerimaan yang berasal dari Kolekte ke-2 yang diambil dari misa
mingguan biasanya pada minggu ke-3 KPG untuk Keuskupan yang
sudah tercantum dalam Memo Uskup Keuskupan Agung Semarang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
v. Penerimaan Terikat Sementara Pembangunan- Pembangunan: Bantuan
Bebas Pembangunan
Sumbangan dari umat secara langsung yang diserahkan kepada
Sekretaris Kantor Paroki atau Kasir. Penerimaan ini digunakan Gereja
untuk aktivitas pembangunan Gereja, dalam pelaksanaannya anggaran
pembangunan dilakukan secara transparan dengan selalu diumumkan
dalam pengumuman misa Gereja.
2. Deskripsi Fungsi Sistem Akuntansi Penerimaan Kas
Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penerimaan kas Paroki Hati
Kudus Tuhan Yesus antara lain:
a. Fungsi Penghitungan
Fungsi penghitungan dalam sistem akuntansi penerimaan kas di
Paroki Hati Kudus Ganjuran ini bertanggung jawab atas seluruh
penghitungn kolekte, kotak persembahan dan bantuan parkir. Fungsi ini
bertugas untuk membuka kunci kotak kolekte, kotak persembahan dan
kotak bantuan parkir, kemudian menghitung uang yang terdapat di
dalam kotak tersebut. Fungsi penghitungan kolekte dan kotak
persembahan berada di tangan Tim Penghitung Kolekte. Berdasarkan
hasil penghitungan, fungsi ini mengisi Berita Acara Penghitungan yang
telah dibuat Sekretaris Kantor Paroki, kemudian Berita Acara tersebut
beserta dengan uang hasil penghitungan diserahkan kembali kepada
Sekretaris Kantor Paroki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
b. Fungsi Penerimaan
Fungsi penerimaan bertanggung jawab atas setiap penerimaan uang
secara tunai dan transfer bank yang berasal dari persembahan dan
sumbangan umat lainnya. Fungsi penerimaan berada di tangan
Sekretaris Kantor Paroki atau Kasir. Penerimaan yang memiliki fungsi
penerimaan antara lain amplop persembahan bulanan (APBU),
Persembahan Paskah, Natal, Hari Kenaikan Tuhan, Bantuan Bebas
Perkawinan, Bunga Dacinka, Bantuan Karya Kesehatan, bantuan
pembangunan langsung, dan bantuan atau sumbangan lainnya.
c. Fungsi Penyimpanan
Fungsi penyimpanan terdapat pada seluruh transaksi penerimaan
Gereja. Fungsi ini berada di tangan Sekretaris Kantor Paroki yang juga
sebagai Kasir Paroki dengan persetujuan Bendahara Dewan Paroki.
Fungsi penyimpanan bertanggung jawab terhadap penyimpanan
keseluruhan uang yang diterima dari hasil penerimaan kas Gereja.
Dalam fungsi penyimpanan ini juga menerima bukti dokumen berupa
Tanda Terima dan Berita Acara. Kemudian fungsi penyimpanan ini
juga bertugas melakukan penyimpanan uang tersebut dalam brankas
atau dalam bentuk tabungan bank yang dilakukan oleh Sekretaris
Kantor Paroki. Penyerahan uang hasil penerimaan ke pihak bank
dilakukan oleh Sekretaris Kantor Paroki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
d. Fungsi Akuntansi
Fungsi akuntansi bertanggung jawab atas pencatatan transaksi
penerimaan yang sesuai dengan Tanda Terima dan Berita Acara
Penghitungan. Fungsi akuntansi terdapat pada seluruh penerimaan yang
terjadi dalam transaksi penerimaan gereja. Fungsi akuntansi berada di
tangan Sekretaris Kantor Paroki. Dalam hal ini Sekretaris Kantor Paroki
bertugas dalam melakukan pencatatan manual dan menginput dalam
perangkat lunak (software) akuntansi Paroki.
3. Deskripsi Dokumen Sistem Akuntansi Penerimaan Kas
Dokumen yang digunakan dalam melaksanakan sistem akuntansi
penerimaan kas di Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran:
a. Berita Acara Penghitungan
Dokumen ini digunakan untuk mencatat hasil dari penghitungan
kotak kolekte, kotak persembahan, kotak pembangunan, bantuan parkir,
kotak sankresti dan kotak adorasi. Dokumen ini dibuat oleh Tim
Penghitung Kolekte. Berbeda dengan penghitungan Bantuan Parkir dan
Misa Hari Raya atau Misa Pelajar. Berita Acara penghitungan Bantuan
Parkir dibuat oleh petugas parkir dan penghitungan juga dilakukan oleh
petugas parkir sedangkan Berita Acara Penghitungan Kolekte Misa
Hari Raya dan Misa Pelajar dilakukan oleh Panitia. Dokumen ini dibuat
dua rangkap, rangkap ke-1 untuk diarsipkan Tim Penghitung Kolekte
dan rangkap ke-2 untuk diserahkan kepada Sekretaris Kantor Paroki.
Berita Acara ini oleh Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran disebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
juga dengan Berita Acara kecil karena merekap penerimaan per
transaksi tidak keseluruhan.
Gambar II. Berita Acara Penghitungan
Sumber: Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran
b. Tanda Terima
Dokumen ini digunakan untuk mencatat seluruh penerimaan Gereja.
Dokumen ini dibuat oleh Sekretaris Kantor Paroki dengan rangkap tiga,
rangkap ke-1 untuk diserahkan kepada Romo Paroki, rangkap ke-2
untuk disimpan Sekretaris Kantor Paroki atau Kasir untuk diarsipkan,
dan rangkap ke-3 dibawa oleh penyetor sebagai tanda bukti terima.
Dokumen ini digunaksn Gereja sebagai dasar pencatatan penerimaan
Gereja sekaligus sebagai dokumen pendukung Berita Acara
Penghitungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Gambar III. Tanda Terima Rangkap 1
Sumber: Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran
Gambar IV. Tanda Terima Rangkap 2
Sumber: Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran
Gambar V. Tanda Terima Rangkap 3
Sumber: Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
c. Rekap Penerimaan Mingguan
Dokumen ini dibuat oleh Sekretaris Kantor Paroki, untuk
mempermudah pencatatan dalam software. Dokumen ini dibuat secara
manual di dalam Ms. Excel yang telat dibuat sendiri oleh Paroki Hati
Kudus Tuhan Yesus Ganjuran. Dokumen ini berisi catatan penerimaan
Gereja secara rinci yang kemudian diinputkan ke dalam software
akuntansi Paroki.
Gambar VI. Tanda Terima Rangkap 3
Sumber: Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran
Rekapan penerimaan digunakan sebagai catatan penerimaan gereja
yang disebut sebagai Berita Acara Sesungguhnya. Dokumen ini dibuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
oleh Sekretaris Kantor Paroki dengan rangkap empat, rangkap ke-1
disimpan Sekretaris Kantor Paroki atau Kasir, rangkap ke-2 untuk
diarsipkan, rangkap ke-3 untuk diserahkan kepada Romo Paroki, dan
rangkap ke-4 dibawa Bendahara Dewan Paroki.
d. Bukti Kas Masuk
Dokumen ini tidak terdapat dalam dokumen penerimaan kas Paroki
Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran. Dokumen yang seharusnya menjadi
dasar pencatatan penerimaan ini digantikan dengan adanya Berita Acara
Penghitungan dan didukung dengan dokumen Tanda Terima.
4. Deskripsi Jurnal Penerimaan Kas
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat seluruh penerimaan
Gereja. Catatan akuntansi ini dikelola oleh Sekretaris Kantor Paroki yang
terdapat dalam software akuntansi Paroki. Berikut ini jurnal umum yang
terdapat di Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran:
Gambar VII. Jurnal Umum
Sumber: Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
5. Deskripsi Buku Kas Sekretaris Paroki
Buku kas ini digunakan untuk mencatat rincian penerimaan kas. Buku
kas ini dikelola oleh Sekretaris Kantor Paroki yang terdapat dalam software
Akuntansi Paroki. Di bawah ini terdapat contoh catatan akuntansi berupa
Buku Kas Sekretaris Paroki yang ada di Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus
Ganjuran.
Gambar VIII. Buku Kas Sekretaris Paroki HKTY Ganjuran
Sumber: Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran
6. Deskripsi Buku Kas Dewan Paroki
Buku kas ini digunakan untuk mencatat rincian penerimaan kas. Buku
kas ini dikelola oleh Sekretaris Kantor Paroki yang terdapat dalam software
Akuntansi Paroki. Di bawah ini terdapat contoh catatan akuntansi berupa
Buku Kas Dewan Paroki yang ada di Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus
Ganjuran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Gambar IX. Buku Kas Dewan Paroki HKTY Ganjuran
Sumber: Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran
7. Deskripsi Laporan Posisi Keuangan
Laporan Posisi Keuangan pada praktiknya disebut Neraca oleh Paroki
Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran. Laporan ini digunakan untuk
memperlihatkan posisi keuangan Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran
pada tanggal tertentu. Laporan ini mencakup informasi terkait aset dan
kewajiban. Laporan ini dikelola oleh Sekretaris Kantor Paroki yang terdapat
dalam software Akuntansi Paroki. Di bawah ini terdapat contoh Laporan
Posisi Keuangan yang ada di Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Gambar X. Buku Kas Dewan Paroki HKTY Ganjuran
Sumber: Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran
8. Deskripsi Laporan Aktivitas
Laporan Aktivitas ini digunakan untuk menyajikan informasi mengenai
penerimaan dan beban Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran pada suatu
periode. Laporan ini dikelola oleh Sekretaris Kantor Paroki yang terdapat
dalam software Akuntansi Paroki. Di bawah ini terdapat contoh Laporan
Aktivitas yang ada di Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Gambar XI. Laporan Aktivitas
Sumber: Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran
9. Deskripsi Laporan Arus Kas
Laporan Arus Kas menyajikan informasi terkait penerimaan dan
pengeluaran secara tunai dalam jangka waktu tertentu di Paroki Hati Kudus
Tuhan Yesus Ganjuran. Laporan ini dikelola oleh Sekretaris Kantor Paroki
yang terdapat dalam software Akuntansi Paroki. Di bawah ini terdapat
contoh Laporan Arus Kas yang ada di Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus
Ganjuran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Gambar XII. Laporan Arus Kas
Sumber: Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran
10. Deskripsi Laporan Realisasi Anggaran Penerimaan dan Beban (RAPB)
Laporan ini menyediakan informasi mengenai realisasi, penerimaan,
beban, surplus atau defisit, dan sisa lebih atau kurang atas pemakaian
anggaran, yang masing-masing dibandingkan dengan anggaran dalam suatu
periode. Laporan ini dikelola oleh Sekretaris Kantor Paroki yang terdapat
dalam software Akuntansi Paroki. Di bawah ini terdapat contoh Laporan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Realisasi Anggaran Penerimaan dan Beban (RAPB) yang ada di Paroki Hati
Kudus Tuhan Yesus Ganjuran.
Gambar XII. Laporan Realisasi Anggaran Penerimaan dan Beban (RAPB)
Sumber: Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran
11. Deskripsi Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan sudah tersistem di dalam perangkat
lunak atau software akuntansi Paroki.
12. Deskripsi Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Akuntansi
Penerimaan Kas
Jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi penerimaan kas
Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran sebagai berikut:
a. Prosedur Penghitungan
Dalam prosedur ini, fungsi penghitungan melakukan penghitungan
uang atas seluruh penerimaan kotak kolekte, kotak persembahan dan
bantuan parkir. Fungsi ini bertugas untuk membuka kunci kotak kolekte,
kotak persembahan dan kotak bantuan parkir, kemudian menghitung
uang yang terdapat di dalam kotak tersebut. Fungsi penghitungan kolekte
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
dan kotak persembahan berada di tangan Tim Penghitung Kolekte,
sedangkan untuk penghitungan kotak bantuan parkir berada di tangan
petugas parkir. Berdasarkan hasil penghitungan, fungsi ini mengisi Berita
Acara Penghitungan yang telah dibuat Sekretaris Kantor Paroki,
kemudian Berita Acara tersebut beserta dengan uang hasil penghitungan
diserahkan kepada fungsi penyimpanan yang berada di tangan Sekretaris
Kantor Paroki.
b. Prosedur Penerimaan
Dalam prosedur ini, fungsi penerimaan menerima uang secara
langsung atau tunai (dalam hal ini uang diterma langsung oleh Sekretaris
Kantor Paroki) tanpa melalui proses penghitungan terlebih dahulu.
Fungsi penerimaan bertanggung jawab atas setiap penerimaan uang
secara tunai dan transfer bank yang berasal dari persembahan dan
sumbangan atau bantuan umat lainnya. Fungsi penerimaan berada di
tangan Sekretaris Kantor Paroki atau Kasir. Penerimaan yang memiliki
fungsi penerimaan antara lain Amplop Persembahan Bulanan (APBU),
Persembahan Paskah, Natal, Hari Kenaikan Tuhan, Bantuan Bebas
Perkawinan, Bunga Dacinka, Bantuan Karya Kesehatan, bantuan
pembangunan langsung, dan bantuan atau sumbangan lainnya. Fungsi
penerimaan ini juga membuat dokumen Bukti Tanda Terima. Fungsi
penerimaan ini sekaligus merupakan fungsi penyimpanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
c. Prosedur Penyimpanan
Dalam prosedur ini, fungsi penyimpanan menerima uang dan dokumen
Tanda Terima. Fungsi penyimpanan ini juga bertugas melakukan
penyimpanan uang tersebut dalam brankas atau dalam bentuk tabungan
bank yang dilakukan oleh Sekretaris Kantor Paroki. Fungsi penyimpanan
ini terdapat pada seluruh transaksi penerimaan Gereja. Fungsi ini berada
di tangan Sekretaris Kantor Paroki yang juga sebagai Kasir Paroki
dengan persetujuan Bendahara Dewan Paroki. Fungsi penyimpanan
bertanggung jawab terhadap penyimpanan keseluruhan uang yang
diterima dari hasil penerimaan kas Gereja.
d. Prosedur Pencatatan
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatatat selurus transaksi
penerimaa ke dalam jurnal penerimaan kas yang sudah terdapat dalam
perangkat lunak atau software akutansi Paroki berdasarkan dokumen
Tanda Terima dan Bertita Acara Penghitungan. Fungsi akuntansi terdapat
pada seluruh penerimaan yang terjadi dalam transaksi penerimaan gereja.
Fungsi akuntansi berada di tangan Sekretaris Kantor Paroki. Dalam hal
ini Sekretaris Kantor Paroki bertugas dalam melakukan pencatatan
manual dan menginput dalam perangkat lunak (software) akuntansi
Paroki.
Di samping itu terdapat lima alur prosedur penerimaan kas yang dimiliki
Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran secara umum sebagai berikut:
a. Alur Prosedur Penerimaan Kotak Kolekte
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Adapun alur prosedur penerimaan kotak kolekte yang dimiliki Paroki
Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran terbagi dalam dua kelompok secara
umum yaitu kotak kolekte yang berasal dari Misa Mingguan (termasuk di
dalamnya kotak bantuan sukarela seperti kotak adorasi, kotak sankresti,
kotak lilin, kotak pembangunan dan kotak bencana) dan kotak kolekte
Misa Hari Raya. Keduanya memiliki perbedaan dalam tanggung jawab
fungsi penghitungan, kolekte Misa Mingguan penghitungan dilakukan
oleh Tim Penghitung Kolekte Bersama dengan petugas Koor sedangkan
untung penghitungan Kolekte Misa Hari Raya penghitungan dilakukan
oleh Panitia. Adapun alur prosedur penerimaan kotak kolekte sebagai
berikut:
1) Tim Penghitung Kolekte (Petugas Koor/Panitia) bersama
dengan Bendahara Dewan Paroki membuka Kotak Kolekte
setelah misa selesai untuk dilakukan penghitungan.
2) Tim Penghitung Kolekte (Petugas Koor/Panitia) melakukan
penghitungan kolekte.
3) Tim Penghitung Kolekte mengisi Berita Acara Penghitungan
untuk ketiga transaksi berupa kolekte pertama (kolekte umum),
kolekte kedua (kolekte pembangunan) dan Kotak Sukarela.
Dokumen ini dibuat rangkap dua.
4) Kemudian Berita Acara Penghitungan dan uang diserahkan
kepada Sekretaris Kantor Paroki atau Kasir untuk disimpan
sementara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
5) Pada hari Minggu Bendahara II melakukan pengecekan atas
kesesuaian antara Berita Acara Penghitungan dengan uang yang
ada, setelah cocok dan sesuai uang beserta dokumen Berita
Acara Penghitungan diserahkan kembali oleh Bendahara II
kepada Sekretaris Kantor Paroki atau Kasir.
6) Sekretaris Kantor Paroki atau Kasir melakukan pengecekan
ulang Berita Acara Penghitungan dengan uang.
7) Sekretaris Kantor Paroki atau Kasir mencatat hasil penerimaan
kolekte sesuai dengan Berita Acara Penghitungan ke dalam
Rekapan Penerimaan Mingguan (Manual Paroki sebagai alat
bantu). Rekapan Mingguan dibuat rangkap 4, rangkap 1 untuk
Sekretaris Kantor Paroki atau Kasir, rangkap 2 untuk Arsip
Paroki, rangkap 3 untuk Romo Paroki, dan rangkap 4 untuk
Bendahara Dewan Paroki.
8) Bendahara Dewan Paroki membubuhkan tanda tangan pada
Rekapan Penerimaan Mingguan.
9) Kemudian Sekretaris Kantor Paroki atau Kasir melakukan
penyimpanan uang ke dalam brankas, dan melakukan
pengarsipan.
10) Setelah itu Kasir menginput ke dalam perangkat lunak
(software) akuntansi Paroki.
11) Setiap Senin pihak Bank Panin mengambil hasil dari
penerimaan Kolekte Mingguan yang diserahkan oleh Sekretaris
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Kantor Paroki atau Kasir. Dengan pemberian bukti Slip Setor
Bank sebagai bukti untuk input ke (software). Slip Setor Bank
dibuat Bank dengan rangkap 2. Rangkap 1 untuk Bank dan
rangkap 2 untuk Kasir. Kasir dan pihak Bank membubuhkan
tanda tangannya pada Slip Setor Bank tersebut.
Di bawah ini dapat dilihat bagan alir Penerimaan Kotak Kolekte
Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
89
Penerimaan Kotak Kolekte
Sekretaris Kantor ParokiTim Penghitung Kolekte Bendahara Dewan Paroki Romo Paroki
Mulai
Menghitung uang
kotak kolekte
Membuat Berita Acara
Penghitungan
1
2BAPK 2
BAPK 1
T
1
1Berita Acara
Penghitungan Kolekte
Pengecekan tanggal
dan Jumlah
1Berita Acara
Penghitungan Kolekte
2
2
Pengecekan tanggal
dan Jumlah
1Berita Acara
Penghitungan Kolekte
3
3
Membuat Catatan
Penerimaan
CP 4
CP 3
CP 2
CP 1
BAPK 1
6
T
4
5
6
BAPK 1
BKSP Mencatat ke dalam software
Selesai
Sesuai BAPK
4
CP 3
T
5
CP 4
T
KETERANGAN:BSPK :Berita Acara Penghitungan KolekteCP :Catatan Penerimaan/Rekap PenerimaanBKSP :Buku Kas Sekretaris Paroki
Beserta uang
Beserta Uang
Beserta uang
Beserta uang
Gambar XIII. Bagan Alir Penerimaan Kotak Kolekte
Sumber: Data Diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
90
b. Alur Prosedur Penerimaan Persembahan
Alur prosedur yang digunakan dalam penghitungan penerimaan
Persembahan Bulanan Tunai atau disebut amplop persembahan
bulanan umat (APBU) di Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran
sebagai berikut:
1) Bendahara Lingkungan menerima uang APBU.
2) Bendahara Lingkungan melakukan pencatatan penerimaan
APBU.
3) Lingkungan menyetor kepada Sekretaris Kantor Paroki atau
Kasir.
4) Sekretaris Kantor Paroki melakukan pengecekan atau verifikasi
tanggal dan jumlah uang.
5) Sekretaris Kantor Paroki atau Kasir memberikan bukti Tanda
Terima sebagai bukti penerimaan Persembahan Bulanan Tunai.
Tanda terima dibuat rangkap tiga, rangkap ke-1 untuk Bendahara
Lingkungan, rangkap ke-2 untuk diarsipkan, dan rangkap ke-3
untuk Sekretaris Kantor Paroki. .
6) Kasir melakukan input ke alat bantu manual dalam Catatan
Penerimaan atau disebut Rekapan Penerimaan Mingguan
7) Kemudian Sekretaris Kantor Paroki atau Kasir melakukan
penyimpanan uang ke dalam brankas, dan melakukan
pengarsipan.
8) Setelah itu Kasir menginput ke dalam software Akuntansi Paroki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Di bawah ini dapat dilihat bagan alir penerimaan Amplop Persembahan Bulanan
Umat:
Penerimaan Amplop Persembahan Bulanan Umat (APBU)
Sekretaris Kantor ParokiBendahara Lingkungan
Mulai
Menerima uang dari amplop
persembahan umat
Membuat Catatan
Penerimaan APBU
APBU
CPAPBU 2
1
T
1
APBU
Memveriffikasi
jumlah dan
tanggal
Membuat Tanda Terima
CPAPBU 1
CPAPBU 1
APBU
CPAPBU 1
TT 3
TT 2
TT 1
2
T
4
4
TT 1
Membuat Catatan
Penerimaan
TT 1
CP
5
S
5
TT 1
BKSP Mencatat ke dalam software
Selesai
SesuaiTT
33
APBU
T
KETERANGAN:APBU :Amplop Persembahan Umat BulananCAPBU :Catatan Penerimaan APBUTT :Tanda TerimaCP : Catatan Penerimaan/Rekap PenerimaanBKSP :Buku Kas Sekretaris Paroki
Beserta uang
Beserta uang
Gambar XIV. Bagan Alir Penerimaan Amplop Persembahan Bulanan Umat
Sumber: Data Diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
c. Alur Prosedur Penerimaan Bantuan atau Sumbangan Tunai
(langsung)
Penerimaan bantuan atau sumbangan secara tunai seperti
penerimaan Bebas Umat Bantuan Perkawinan, sumbangan bantuan
Pendidikan langsung, sumbangan pembangunan langsung tunai, dan
bantuan atau sumbangan langsung tunai lainnya. Alur prosedur yang
digunakan Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran terhadap
sistem akuntansi penerimaan Bantuan atau sumbangan secara tunai
antara lain sebagai berikut:
1) Penerimaan Bantuan Bebas Umat Bantuan Perkawinan diterima
oleh Sekretaris Kantor Paroki atau Kasir dari pihak
penyelenggara perkawinan.
2) Sekretaris Kantor Paroki atau Kasir memberikan bukti Tanda
Terima (Kuitansi Gereja) sebagai bukti penerimaan Bantuan
Bebas tersebut. Tanda terima dibuat rangkap tiga, rangkap ke-1
untuk Sekretaris Kantor Paroki atau Kasir, rangkap ke-2 untuk
diarsipkan Sekretaris Kantor Paroki atau Kasir dan rangkap ke-3
untuk penyelenggara perkawinan sebagai penyetor.
3) Sekretaris Kantor Paroki atau Kasir melakukan input ke alat
bantu manual yaitu Rekapan Penerimaan Mingguan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
4) Bendahara Dewan Paroki dan Sekretaris Kantor Paroki atau
Kasir membubuhkan tanda tangan di Rekapan Penerimaan
Mingguan.
5) Kemudian Sekretaris Kantor Paroki atau Kasir melakukan
penyimpanan uang ke dalam brankas, dan melakukan
pengarsipan.
6) Sekretaris Kantor Paroki atau Kasir menginput ke dalam
software Akuntansi Paroki.
Di bawah ini menunjukan bagan alir penerimaan Bantuan
langsung tunai:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Penerimaan Bantuan Bebas Umat Perkawinan
Sekretaris Kantor Paroki Penyumbang
Mulai
T
3
TT 1
BKSP Mencatat ke dalam software
Selesai
Sesuai TT
Menerima uang
Membuat Tanda terima
Tanda Terima 3
Mencatat ke catatan
penerimaan
Tanda Terima 2
Tanda Terima 1
1
2
1
Tanda Terima 3
T
2
Tanda Terima 1
Tanda Terima 1
Catatan Penerimaan
3S
KETERANGAN:TT :Tanda TerimaCP :Catatan Penerimaan/Rekap PenerimaanBKSP :Buku Kas Sekretaris Paroki
Beserta uang
Gambar XV. Bagan Alir Penerimaan Bantuan Langsung Tunai
Sumber: Data Diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
d. Alur Prosedur Penerimaan Bantuan Bebas Umat: Cetak Lembaran
Misa
Alur prosedur yang digunakan dalam penerimaan Bantuan
Bebas Umat Cetak Lembaran Misa di Paroki Hati Kudus Tuhan
Yesus Ganjuran sebagai berikut:
1) Tim Penghitung (Misdinar) membuka kotak bantuan umat atas
cetak lembaran misa.
2) Tim Penghitung (Misdinar) mengisi Berita Acara Penghitungan
penerimaan Bantuan Bebas Umat Cetak Lembaran Misa
kemudian menyerahkan ke Sekretaris Kantor Paroki atau Kasir
beserta dengan uang.
3) Pada hari Minggu Bendahara Dewan Paroki melakukan
pengecekan atas kesesuaian Berita Acara Penghitungan dengan
uang yang ada, setelah cocok dan sesuai. Berita Acara
Penghitungan dan uang diserahkan kembali oleh Bendahara
Dewan Paroki kepada Sekretaris Kantor Paroki atau Kasir.
4) Sekretaris Kantor Paroki atau Kasir melakukan pengecekan
ulang Berita Acara Penghitungan dengan uang.
5) Sekretaris Kantor Paroki atau Kasir mencatat hasil penerimaan
sesuai dengan Berita Acara Penghitungan ke dalam Rekapan
Penerimaan Mingguan (manual Paroki sebagai alat bantu).
Rekapan Penerimaan Mingguan dibuat rangkap empat, rangkap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
ke-1 untuk Sekretaris Kantor Paroki atau Kasir, rangkap ke-2
untuk arsip Paroki, rangkap ke-3 untuk Romo Paroki, dan
rangkap ke-4 untuk Bendahara Dewan Paroki.
6) Bendahara Dewan Paroki dan Sekretaris Kantor Paroki atau
Kasir membubuhkan tanda tangan di Rekapan Penerimaan
Mingguan.
7) Kemudian Sekretaris Kantor Paroki atau Kasir melakukan
penyimpanan uang ke dalam brankas, dan melakukan
pengarsipan.
8) Setelah itu Sekretaris Kantor Paroki atau Kasir menginput ke
dalam software akuntansi Paroki.
Di bawah ini menunjukan bagan alir penerimaan Bantuan Bebas
Umat Kotak Cetak Teks Misa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
97
Penerimaan Kotak Bantuan Bebas Cetak Lembar Teks Misa
Sekretaris Kantor ParokiTim Penghitung Kotak Bendahara Dewan Paroki Romo Paroki
Mulai
Menghitung uang kotak teks misa
Membuat Berita Acara
Penghitungan
1
2BAPK 2
BAPK 1
T
1
1Berita Acara
Penghitungan Kolekte
Pengecekan tanggal
dan Jumlah
1Berita Acara
Penghitungan Kolekte
2
2
Pengecekan tanggal
dan Jumlah
1Berita Acara
Penghitungan Kolekte
3
3
Membuat Catatan
Penerimaan
CP 4
CP 3
CP 2
CP 1
BAPK 1
6
T
4
5
6
BAPK 1
BKSP Mencatat ke dalam software
Selesai
Sesuai BAPK
4
CP 3
T
5
CP 4
T
KETERANGAN:BSPK :Berita Acara Penghitungan KolekteCP :Catatan Penerimaan/Rekap PenerimaanBKSP :Buku Kas Sekretaris Paroki
Beserta uang
Beserta Uang
Beserta uang
Beserta uang
Gambar XVI. Bagan Alir Bantuan Bebas Umat Cetak Lemabran Teks Misa
Sumber: Data Diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
98
e. Alur Prosedur Penerimaan Kotak Bantuan Parkir
Prosedur yang digunakan dalam penerimaan Bantuan Parkir di
Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran sebagai berikut:
1) Tim Penghitung (Petugas Parkir) bersama dengan Bendahara
Dewan Paroki membuka Kotak Bantuan Parkir setelah
pergantian tugas jadwal parkir pada Minggu Sore untuk
dilakukan penghitungan.
2) Tim Penghitung (petugas parkir) mengisi Berita Acara
Penghitungan penerimaan Bantuan Parkir kemudian
menyerahkan ke Sekretaris Kantor Paroki atau Kasir beserta
dengan uang.
3) Pada hari Minggu Bendahara Dewan Paroki melakukan
pengecekan atas kesesuaian Berita Acara Penghitungan dengan
uang yang ada, setelah cocok dan sesuai. Berita Acara
Penghitungan dan uang diserahkan kembali oleh Bendahra II
Dewan Paroki kepada Sekretaris Kantor Paroki atau Kasir.
4) Sekretaris Kantor Paroki atau Kasir melakukan pengecekan
ulang Berita Acara Penghitungan dengan uang.
5) Sekretaris Kantor Paroki atau Kasir mencatat hasil penerimaan
sesuai dengan Berita Acara Penghitungan ke dalam Rekapan
Penerimaan Mingguan (manual Paroki sebagai alat bantu).
Rekapan Penerimaan Mingguan dibuat rangkap empat, rangkap
ke-1 untuk Sekretaris Kantor Paroki atau Kasir, rangkap ke-2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
untuk arsip Paroki, rangkap ke-3 untuk Bendahara Dewan
Paroki, dan rangkap ke-4 untuk Romo Paroki.
6) Bendahara Dewan Paroki dan Sekretaris Kantor Paroki atau
Kasir membubuhkan tanda tangan di Rekapan Penerimaan
Mingguan.
7) Kemudian Sekretaris Kantor Paroki atau Kasir melakukan
penyimpanan uang ke dalam brankas, dan melakukan
pengarsipan.
8) Setelah itu Sekretaris Kantor Paroki atau Kasir menginput ke
dalam software akuntansi Paroki.
9) Setiap Senin pihak Bank Panin mengambil hasil dari seluruh
penerimaan selama seminggu penuh. Dalam hal ini Sekretaris
Kantor Paroki atau Kasir yang melakukan penyimpanan dalam
bentuk tabungan ke Bank Panin. Pihak Bank memberikan bukti
Slip Setor Bank sebagai bukti untuk input ke software. Slip
Setor Bank dibuat Bank dengan rangkap dua, rangkap kr-1
untuk Bank dan rangkap kr-2 untuk Sekretaris Kantor Paroki
atau Kasir sebagai dasar pencatatan. Sekretaris Kantor Paroki
atau Kasir dan pihak Bank membubuhkan tanda tangannya pada
Slip Setor Bank tersebut.
Di bawah ini menunjukkan bagan alir penerimaan parkir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
100
Penerimaan Kotak Bantuan Parkir
Sekretaris Kantor ParokiTim Penghitung Kotak Bendahara Dewan Paroki Romo Paroki
Mulai
Menghitung uang kotak BBU Cetak teks misa
Membuat Berita Acara
Penghitungan
1
2BAPK 2
BAPK 1
T
1
1Berita Acara
Penghitungan
Pengecekan tanggal
dan Jumlah
2
Pengecekan tanggal
dan Jumlah
1Berita Acara
Penghitungan Kolekte
3
2
5
TT 1
BKSP Mencatat ke dalam software
Selesai
SesuaiBAP
3
CP 3
T
4
CP 4
TMembuat
Tanda Terima
BAP 1TT 3
TT 2
TT 1
2T
TT 1
Membuat Tanda Terima
TT 1
Catatan Penerimaan 4
5
Catatan Penerimaan 3
Catatan Penerimaan 2
Catatan Penerimaan 1
3
4
T
KETERANGAN:BSPK :Berita Acara Penghitungan KolekteCP :Catatan Penerimaan/Rekap PenerimaanBKSP :Buku Kas Sekretaris Paroki TT :Tanda Terima
Beserta uang
Beserta uang
Beserta uang
Gambar XVII. Bagan Alir Penerimaan Kotak Bantuan Parkir
Sumber: Data Diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
101
13. Deskripsi Pengendalian Internal Organisasi Sistem Akuntansi
Penerimaan Kas
Pengendalian internal unsur organisasi yang digunakan Paroki Hati
Kudus Tuhan Yesus Ganjuran dalam sistem akuntansi penerimaan Kas
Paroki. Pada praktiknya terdapat pemisahan fungsi antara fungsi
penghitungan dengan fungsi penyimpanan di Paroki Hati Kudus Tuhan
Yesus Ganjuran. Namun untuk beberapa fungsi yang lain seperti fungsi
penerimaan, fungsi peyimpanan dan fungsi akuntansi tidak ada
pemisahan fungsi. Ketiga fungsi tersebut dilakukan oleh satu orang
yang sama yaitu Sekretaris Kantor Paroki atau Kasir.
14. Deskripsi Pengendalian Internal Sistem Otorisasi dan Pencatatan
Organisasi Sistem Akuntansi Penerimaan Kas
Sistem otorisasi dan pencatatan untuk penerimaan yang berasal dari
kolekte sebagai berikut:
a. Tim Penghitung Kolekte pada saat setelah misa berlangsung,
berwenang menghitung uang dari kotak Kolekte.
b. Dalam proses penghitungan uang kotak Kolekte, Tim
Penghitung didampingi dan diawasi oleh Bendahara Dewan
Paroki dan dibantu oleh petugas koor yang dijadwalkan.
c. Perwakilan 3 orang dari Tim Penghitung Kolekte, Sekretaris
Kantor Paroki atau Kasir sebagai penerima dan koordinator
membubuhkan tanda tangan pada Berita Acara Penghitungan
Kolekte.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Sistem otorisasi dan pencatatan untuk penerimaan yang berasal dari
persembahan seperti Amplop Persembahan Bulanan Umat (APBU),
persembahan Natal dan persembahan Paskah sebagai berikut
a. Penghitungan dilakukan Lingkungan dan disetorkan ke Gereja
b. Sekretaris Kantor Paroki atau Kasir menerima uang
persembahan.
c. Sekretaris Kantor Paroki atau Kasir membuat dokumen Tanda
Terima sebagai bukti Lingkungan sudah menyetor.
d. Sekretaris Kantor Paroki atau Kasir, Pastor Paroki dan
penyetor membubuhkan tanda tangan pada dokumen Tanda
Terima.
e. Sekretaris Kantor Paroki atau Kasir mencatat penerimaan
tersebut ke dalam Rekapan Penerimaan Mingguan berdasarkan
Tanda Terima.
f. Kemudian menginputnya ke dalam perangkat lunak (software)
akuntansi Paroki sesuai dengan tanda Terima.
Sistem otorisasi dan pencatatan untuk penerimaan yang berasal dari
bantuan atau sumbangan umat tunai langsung sebagai berikut:
a. Sekretaris Kantor Paroki atau Kasir menerima uang bantuan
atau sumbangan umat secara tunai
b. Sekretaris Kantor Paroki atau Kasir membuat dokumen Tanda
Terima sebagai bukti sudah menerima sumbangan dari
penyumbang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
c. Sekretaris Kantor Paroki atau Kasir, Pastor Paroki dan
penyumbang membubuhkan tanda tangan pada dokumen
Tanda Terima.
d. Sekretaris Kantor Paroki atau Kasir mencatat penerimaan
tersebut ke dalam Rekapan Penerimaan Mingguan berdasarkan
Tanda Terima.
e. Kemudian menginputnya ke dalam perangkat lunak (software)
akuntansi Paroki sesuai dengan tanda Terima.
15. Deskripsi Pengendalian Internal Unsur Praktik yang Sehat Sistem
Akuntansi Penerimaan Kas
Adapun praktik yang sehat juga terdapat dalam sistem akuntansi
penerimaan kas Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran sebagai berikut:
a. Setiap uang yang diterima Gereja harus disertai dengan bukti
dokumen berupa Tanda Terima.
b. Dokumen Tanda Terima dibuat dengan bernomor urut tercetak.
c. Proses penghitungan uang Kotak Kolekte dilakukan setelah misa
selesai.
d. Tempat penyimpanan sementara atau brankas, menjadi tanggung
jawab Sekretaris Kantor Paroki atau Kasir. Kunci branksa hanya
boleh dipegang dan dibuka oleh Sekretaris Kantor Paroki atau Kasir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
B. Pendeskripsian Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Paroki Hati Kudus
Tuhan Yesus Ganjuran.
1. Deskripsi Kegiatan Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas
a. Beban Tidak Terikat Program Rutin Bidang dan Tim Kerja
Beban Tidak Terikat program rutin Bidang dan Tim Kerja di
Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran meliputi beban atau
pengeluaran yang dilakukan oleh bidang dan seluruh tim kerja.
Beban Tidak Terikat program rutin meliputi bidang liturgi dan
peribadatan, Bidang Liturgi dan Peribadatan, Bidang Pewartaan dan
Evangelisasi, Bidang Pelayanan Kemasyarakatan, Bidang Paguyuban
dan Persaudaraan, Bidang Rumah Tangga, dan Bidang Penelitian dan
Pengembangan.
b. Beban Tidak Terikat Program Rutin Kepanitiaan dan Program Dewan
Paroki
Beban Tidak Terikat program rutin kepanitian dan program
Dewan Paroki meliputi Beban Panitia Paskah, Beban Panitia Hari
Kenaikan Tuhan Yesus Yesus, Beban Panitia HUT Paroki, Beban
Panitia Misa dan Kegiatan Malam Tahun Baru, Beban Panitia Hari
Pangan Sedunia, Beban Pembekalan Pengurus Dewan Paroki, Beban
Panitia Sakramen Inisiasi dan Program Visioner Paroki.
Beban Panitia Paskah merupakan pengeluaran dalam rangkaian
perayaan Hari Raya Paskah dan secara khusus dibentuk Panitia
Paskah oleh Dewan paroki. Panitia tersebut bertugas dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
menangani seluruh keperluan dan pengeluaran beban perayaan
Paskah.
Beban Panitia Hari Kenaikan Tuhan Yesus Yesus merupakan
pengeluaran dalam rangkaian perayaan Hari Raya Hari Kenaikan
Tuhan Yesus Yesus dan secara khusus dibentuk Panitia Hari Kenaikan
Tuhan Yesus Yesus oleh Dewan paroki. Panitia tersebut bertugas
dalam menangani seluruh keperluan dan pengeluaran beban perayaan
Hari Kenaikan Tuhan Yesus Yesus.
Beban Panitia HUT Paroki merupakan pengeluaran dalam
rangkaian perayaan HUT Paroki dan secraa khusus dibentuk Panitia
HUT Paroki oleh Dewan paroki. Panitia tersebut bertugas dalam
menangani seluruh keperluan dan pengeluaran beban perayaan HUT
Paroki.
Beban Panitia Malam Tahun Baru merupakan pengeluaran dalam
rangkaian perayaan Malam Tahun Baru dan secara khusus dibentuk
Panitia Malam tahun Baru oleh Dewan paroki. Panitia tersebut
bertugas dalam menangani seluruh keperluan dan pengeluaran beban
perayaan Malam Tahun Baru.
Beban Panitia Hari Pangan Sedunia merupakan pengeluaran dalam
rangkaian perayaan Hari Pangan Sedunia dan secara khusus dibentuk
Panitia Hari Pangan Sedunia oleh Dewan paroki. Panitia tersebut
bertugas dalam menangani seluruh keperluan dan pengeluaran beban
perayaan Hari Pangan Sedunia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Beban Panitia Pembekalan Pengurus Dewan Paroki merupakan
pengeluaran dalam rangkaian perayaan Pembekalan Pengurus Dewan
Paroki dan secara khusus dibentuk Panitia Hari Pangan Sedunia oleh
Dewan paroki. Panitia tersebut bertugas dalam menangani seluruh
keperluan dan pengeluaran beban perayaan Pembekalan Pengurus
Dewan Paroki.
Beban Panitia Sakramen Inisiasi merupakan pengeluaran dalam
rangkaian Panitia Sakramen Inisiasi dan secara khusus dibentuk
Panitia Sakramen Inisiasi oleh Dewan paroki. Panitia tersebut
bertugas dalam menangani seluruh keperluan dan pengeluaran beban
Panitia Sakramen Inisiasi.
c. Beban Tidak Terikat Beban Panitia Program Visioner Paroki -Beban
Panitia Program Visioner Paroki
Beban Panitia Program Visioner Paroki merupakan beban atau
pengeluaran yang digunakan untuk mendanai program Visioner
Paroki. Program Visioner Paroki sudah ditetapkan oleh Keuskupan
Agung Semarang sehingga Paroki hanya menjalankan sesuai dengan
keputusan Keuskupan.
d. Beban Tidak Terikat Kegiatan Rutin-Beban Karyawan
Beban karyawan ini meliputi pengeluaran untuk Pembayaran Gaji,
Tunjangan, Upah, Jaminan Kesehatan dan Pensiun, dan
Pengembangan Karyawan yang bekerja di Paroki Hati Kudus Tuhan
Yesus Ganjuran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
e. Beban Tidak Terikat Kegiatan Rutin Beban Keperluan Gereja
Beban keperluan Gereja merupakan beban pembelian
Hosti/Anggur/Lilin, Cetak Lembaran Misa, Perawatan Paramenta,
Lain-lain (Stipendium Romo Tamu). Beban keperluan Gereja menjadi
tanggung jawab Kasir atau Sekretaris Kantor Paroki.
f. Beban Tidak Terikat Kegiatan Rutin Beban Keperluan Rumah Tangga
Perlengkapan Kebersihan, Keperluan Dapur, Listrik,
Telepon/Wifi/Tv Ber-langganan, Air, Transpotasi, Langganan
Majalah, dan Lain-lain (Sedot WC).
g. Beban Tidak Terikat Kegiatan Rutin - Beban Keamanan
Beban keamanan berupa beban pembayaran perlengkapan
keamanan dan lain-lain (konsumsi keamanan). Satpam bertanggung
jawab atas Beban yang dikeluarkan untuk keamanan Paroki.
h. Beban Tidak Terikat Kegiatan Rutin Beban Perawatan dan Perbaikan
Beban Perawatan dan Perbaikan ini merupakan beban yang
dikeluarkan untuk perawatan dan perbaikan Bangunan, Kendaraan dan
Inventaris Gereja.
i. Beban Tidak Terikat Kegiatan Rutin -Beban Administrasi
Beban Administrasi merupakan beban pembelian alat tulis,
keperluan fotokopi dan cetakan serta pengiriman surat atau paket
untuk keperluan Gereja.
j. Beban Tidak Terikat Kegiatan Rutin -Beban Dewan Paroki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Beban Dewan Paroki merupakan beban Rapat. Jamuan Tamu,
Bantuan Lingkungan Wilayah, Bantuan Gereja/Kapel Wilayah,
Bantuan Sosial, Bantuan Kevikepan, Kontribusi Kas Pastoran, dan
Bantuan untuk Paroki Lain. Beban Dewan Paroki ini harus mendapat
persetujuan dari Romo Paroki.
k. Beban Tidak Terikat Kegiatan Rutin -Beban Lain-lain
Beban Lain-lain merupakan beban untuk administrasi Bank dan
Pajak Bunga Bank. Beban Lain-lain ini merupakan tanggung jawab
Kasir atau Sekretaris Kantor Paroki.
l. Beban Terikat Sementara – Nonpembangunan
Beban Nonpembangunan ini merupakan Beban Dana Papa Miskin,
Beban Bantuan Pendidikan, Beban Bantuan Seminari, Beban Dana
APP Paroki, dan Beban Lain-lain (Bencana dan Makam Tobias).
2. Deskripsi Fungsi yang Terkait dalam Sistem Akuntansi Pengeluaran
Kas
Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi pengeluaran kas Paroki
Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran antara lain:
a. Fungsi Pengeluaran
Fungsi pengeluaran bertanggung jawab atas setiap pengeluaran yang
dilakukan Gereja. Fungsi pengeluaran ini berada di tangan Bendahara
Dewan Paroki dengan persetujuan dari Pastor Paroki, kemudian uang
dikeluarkan oleh Sekretaris Kantor Paroki atau Kasir dan diberikan
langsung kepada pemohon.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
b. Fungsi Akuntansi
Fungsi akuntansi dalam hal ini merupakan fungsi pencatatan setiap
pengeluaran Gereja. Fungsi ini bertanggung jawab atas setiap
pengeluaran yang dilakukan oleh Gereja. Fungsi akuntansi ini juga
bertugas dalam penginputan pengeluaran kas ke dalam software
(perangkat lunak) akuntansi Paroki. Pada saat ini fungsi akuntansi
pengeluaran Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran berada di
tangan Sekretaris Kantor Paroki atau Kasir.
3. Deskripsi Dokumen Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas
Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran kas
Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus sebagai berikut:
a. Nota atau Kuitansi
Dokumen ini digunakan sebagai bukti atas pengeluaran atau
pembayaran rutin Gereja seperti pengeluaran untuk kegiatan
operasional kantor sekretariat, pastoran dan rumah tangga pastoran.
Nota sebagai pengganti LPJ.
b. Bon Sementara
Dokumen ini digunakan sebagai bukti atas pembayaran Sekretaris
Kantor Paroki atau Kasir kepada pemohon. Dokumen ini diberikan
pada saat pencairan dana dan sebelum LPJ. Berikut ini contoh Bon
Sementara yang terdapat di Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Gambar XVIII. Bon Sementara Rangkap 1
Sumber: Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran
Gambar XIX. Bon Sementara Rangkap 2
Sumber: Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran
Gambar XX. Bon Sementara Rangkap 3
Sumber: Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
c. Proposal Kegiatan
Dokumen ini digunakan untuk pengajuan dana atas program atau
kegiatan yang belum terlaksana. Format proposal ini sudah disediakan
oleh Paroki sehingga seluruh pengajuan proposal menggunakan
format yang sama yang sudah disediakan oleh Sekretaris Kantor
Paroki atau Kasir. Pengajuan proposal harus mengacu dengan RAB
(Rancangan Anggaran Penerimaan).
Gambar XXI. Proposal Kegiatan
Sumber: Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
d. LPJ (Laporan Pertanggungajawaban)
Dokumen ini digunakan sebagai laporan pertanggungjawaban atas
pengajuan dana untuk kegiatan yang sudah terlaksana. Penyerahan
dokumen ini disertai dengan tanda bukti seperti lampiran kuitansi,
nota dan bukti lainnya. Dokumen ini harus dibuat dengan
sepengetahuan dan disetujui oleh ketua bidang masing-masing, dan
disetujui oleh Bendahara Dewan Paroki serta Pastor Paroki untuk
selanjutnya dana dapat dicairkan. LPJ dibuat rangkap 2, rangkap 1
untuk Ketua Bidang dan rangkap 2 untuk diserahkan kepada
Sekretaris Kantor Paroki atau Kasir untuk diarsipkan.
Gambar XXII. Laporan Pertanggungjawaban
Sumber: Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Gambar XXII. Laporan Pertanggungjawaban (lanjutan)
Sumber: Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran
e. Daftar Gaji, Tunjangan dan Upah
Dokumen ini digunakan untuk pembayaran karyawan yang bekerja
di Paroki. Dokumen ini dibuat rangkap dua, lembar ke-1 disimpan
Sekretaris Kantor Paroki atau Kasir dan lembar ke-2 untuk Pastor
Paroki.
f. Tanda Bayar (Bukti Pembayaran)
Dokumen ini digunakan sebagai bukti pembayaran yang dilakukan
oleh Sekretaris Kantor Paroki atau Kasir kepada pemohon. Dokumen
ini dibuat rangkap tiga, rangkap ke-1 untuk Sekretaris Kantor Paroki
atau Kasir sebagai arsip gereja, rangkap ke-2 untuk Pastor Paroki, dan
rangkap ke-3 untuk diserahkan dan dibawa pemohon.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Ga
mb
ar
XX
I.
Tan
da
Bay
ar
Ran
gka
p 1
Sumber: Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran
Gambar XXII. Tanda Bayar Rangkap 2
Sumber: Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Gambar XXIII. Tanda Bayar Rangkap 3
Sumber: Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran
g. Bukti Kas Keluar
Dokumen ini tidak terdapat dalam dokumen pengeluaran kas
Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran. Dokumen yang seharusnya
menjadi dasar pencatatan pengeluaran ini digantikan dengan dokumen
Tanda Bayar atau Bon Sementara.
4. Deskripsi Jurnal Pengeluaran
Jurnal pengeluaran kas digunakan untuk menjurnal pengeluaran kas
bidang dan timja. Beban timja di debit dan kas dewan di kredit sebagai
pengurang kas. Berikut ini terdapat Jurnal Umum yang ada di Paroki Hati
Kudus Tuhan Ganjuran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Gambar XXIV. Jurnal Umum
Sumber: Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran
5. Deskripsi Buku Kas Sekretaris Paroki
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat secara rinci setiap
beban atau pengeluaran Gereja. Buku Kas Sekretaris Paroki ini sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
tersistem di software Akuntansi Paroki. Buku kas ini dikelola oleh
Sekretaris Kantor Paroki yang terdapat dalam software Akuntansi Paroki.
Gambar XXV. Buku Kas Sekretaris Paroki HKTY Ganjuran
Sumber: Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran
6. Deskripsi Buku Kas Dewan Paroki
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat secara rinci setiap
beban atau pengeluaran Gereja. Buku Kas Sekretaris Paroki ini sudah
tersistem di software Akuntansi Paroki. Buku kas ini dikelola oleh
Sekretaris Kantor Paroki yang terdapat dalam software Akuntansi Paroki.
Gambar XXVI. Buku Kas Dewan Paroki HKTY Ganjuran
Sumber: Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran
7. Deskripsi Laporan Posisi Keuangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Laporan Posisi Keuangan pada praktiknya disebut Neraca oleh Paroki
Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran. Laporan ini digunakan untuk
memperlihatkan posisi keuangan Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus
Ganjuran pada tanggal tertentu. Laporan ini mencakup informasi terkait
aset dan kewajiban. Laporan ini dikelola oleh Sekretaris Kantor Paroki
yang terdapat dalam software Akuntansi Paroki.
Gambar XXVII. Buku Kas Dewan Paroki HKTY Ganjuran
Sumber: Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran
8. Deskripsi Laporan Aktivitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Laporan Aktivitas ini digunakan untuk menyajikan informasi mengenai
penerimaan dan beban Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran pada
suatu periode. Laporan ini dikelola oleh Sekretaris Kantor Paroki yang
terdapat dalam software Akuntansi Paroki
Gambar XXVIII. Laporan Aktivitas
Sumber: Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran
9. Deskripsi Laporan Arus Kas
Laporan Arus Kas menyajikan informasi terkait penerimaan dan
pengeluaran secara tunai dalam jangka waktu tertentu di Paroki Hati
Kudus Tuhan Yesus Ganjuran. Laporan ini dikelola oleh Sekretaris Kantor
Paroki yang terdapat dalam software Akuntansi Paroki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Gambar XXIX. Laporan Arus Kas
Sumber: Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran
10. Deskripsi Laporan Realisasi Anggaran Penerimaan dan Beban
(RAPB)
Laporan ini menyediakan informasi mengenai realisasi, penerimaan,
beban, surplus atau defisit, dan sisa lebih atau kurang atas pemakaian
anggaran, yang masing-masing dibandingkan dengan anggaran dalam
suatu periode. Laporan ini dikelola oleh Sekretaris Kantor Paroki yang
terdapat dalam software Akuntansi Paroki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Gambar XXX. Laporan Realisasi Anggaran Penerimaan dan Beban (RAPB)
Sumber: Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran
11. Deskripsi Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan di Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus
Ganjuran sudah tersistem dalam software akunatnsi Paroki.
12. Deskripsi Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Akuntansi
Pengeluaran Kas
Jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi pengeluaran kas
Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
a. Prosedur Pengeluaran Beban
Dalam prosedur ini, fungsi pengeluaran ini bertanggung jawab atas
setiap pengeluaran atau pembayaran beban Gereja. Fungsi pengeluaran
ini berada di tangan Bendahara Dewan Paroki dengan persetujuan dari
Pastor Paroki, kemudian uang dikeluarkan oleh Sekretaris Kantor
Paroki atau Kasir dan diberikan langsung kepada pemohon. Fungsi
pengeluaran membuat dokumen Tanda Bayar untuk diserahkan kepada
pemohon sebagai bukti atas pembayaran.
b. Prosedur Pencatatan Beban
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi merupakan fungsi pencatatan
setiap pengeluaran Gereja. Fungsi ini bertanggung jawab atas setiap
pengeluaran yang dilakukan oleh Gereja. Fungsi akuntansi ini juga
bertugas dalam penginputan pengeluaran kas ke dalam software
(perangkat lunak) akuntansi Paroki. Pada saat ini fungsi akuntansi
pengeluaran Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran berada di
tangan Sekretaris Kantor Paroki atau Kasir. Dalam prosedur ini fungsi
akuntansi melakukan pencatatan atas transaksi pengeluaran beban ke
dalam jurnal sesuai dengan dokumen Tanda Bayar.
Terdapat lima alur prosedur pengeluaran kas yang dimiliki Paroki Hati
Kudus Tuhan Yesus Ganjuran secara umum sebagai berikut:
a. Alur Prosedur Pengeluaran Beban Kegiatan Bidang
1) Koordinator Tim Kerja/ Pemohon mengajukan proposal ke
Bendahara Dewan Paroki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
2) Bendahara Dewan Paroki mencocokan proposal dengan RAPB
yang sudah diajukan sebelumnya. Setelah mendapat persetujuan
dari Bendahara Dewan Paroki, dan dirasa sudah sesuai dengan
RAPB, pemohon mengajukan proposal tersebut ke Romo Paroki
untuk mendapat persetujuan dan tanda tangan. Jika ditemukan
ketidaksesuaian dengan RAPB maka akan dirapatkan Dewan
Paroki.
3) Setelah Romo Paroki membubuhkan tanda tangan sebagai
persetujuan atas proposal yang diajukan.
4) Pemohon memberikan proposal kepada Kasir atau Sekretaris
Kantor Paroki.
5) Sekretaris Kantor Paroki menyerahkan uang ke pemohon, Kasir
atau Sekretaris Kantor Paroki dengan memberikan Bukti Bon
Sementara kepada Pemohon sebagai tanda bukti telah menerima
uang dari Sekretaris Kantor Paroki. Bukti Bon Sementara ini dibuat
rangkap dua, rangkap ke-1 untuk Sekretaris Kantor Paroki dan
rangkap ke-3 untuk pemohon.
6) Seminggu setelah acara diselenggarakan Ketua Bidang/Koordinator
Tim Kerja/Pemohon mengajukan dan menyerahkan Lembar
Pertangungjawaban (LPJ) beserta bukti lampiran (misal nota,
kuitansi, foto, dll) kepada Romo Paroki untuk diverifikasi dan
disetujui. Kemudian pemohon menyerahkan ke Sekretaris Kantor
Paroki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
7) Kasir atau Sekretaris Kantor Paroki membuat Tanda Bayar rangkap
3, rangkap ke-1 untuk Sekretaris Kantor Paroki, rangkap ke-2
untuk arsip, dan rangkap ke-3 untuk Pemohon. Apabila LPJ
program rutin sesuai dengan program rutin yang terdapat dalam
Rencana Anggaran Penerimaan dan Beban Paroki.
8) Sekretaris Kantor Paroki mencatat Beban Bidang dan Tim Kerja
rutin ke dalam perangkat lunak akuntansi paroki (software).
Di bawah ini menujukkan bagan alir pengeluaran kegiatan Bidang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Pengeluaran Beban Kegiatan Bidang
Sekretaris Kantor ParokiPemohon Bendahara Dewan Paroki Romo Paroki
Mulai
S
2
10
TB 1
BKSP Mencatat ke dalam software
Selesai
Mengajukan
Proposal
Proposal
1
1
Proposal
Verifikasi
otorisasindengan RAPB
Proposal Proposal
Melakukan Rapat Dewan Paroki
2
Proposal
Membubuhkan tanda
tangan
Proposal
3
3
Proposal
Membuat Bon
Sementar
Proposal
Bon Sementara 2
Bon Sementara 1
4
4
Bon Sementara 2
S
5
Membuat LPJ
LPJ
6
7
LPJ
6
LPJ
Membubuhkan tanda
tangan
LPJ
7
Membuat TB
LPJ
TB 3
TB 2
8
T
TB 1
Sesuai TB
8
TB 3
T
10
KETERANGAN:LPJ :Laporan PertanggungjawabTB :Tanda Bayar
Gambar XXXI. Bagan Alir Pengeluaran Beban Bidang
Sumber: Data Diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
b. Alur Prosedur Pengeluaran Beban Kepanitiaan
1) Ketua Bidang/Koordinator Tim Kerja/Pemohon mengajukan
proposal kegiatan Kepanitiaan kepada Romo Paroki, jika proposal
pengajuan sudah sesuai dengan program rutin yang terdapat dalam
Rencana Anggaran Penerimaan dan Beban Paroki, maka proposal
dapat disetujui oleh Romo Paroki, dan kemudian diserahkan
kepada Bendahara Dewan Paroki untuk dicek ulang dan setelah
dirasa wajar, proposal tersebut diserahkan kepada Kasir atau
Sekretaris Kantor Paroki. Uang akan dikeluarkan atau dicairkan
oleh Kasir disetiap hari Rabu, pengajuan proposal paling lambat 2
(dua) Minggu sebelum acara atau kegiatan berlangsung.
2) Setelah uang diberikan ke pemohon, Kasir atau Sekretaris Kantor
Paroki memberikan Bukti Bon Sementara kepada Pemohon sebagai
tanda bukti telah menerima uang dari Kasir. Bukti Bon Sementara
ini dibuat rangkap 3. Rangkap ke-1 untuk Kasir sebagai arsip,
rangkap ke-2 untuk Romo Paroki, dan rangkap ke-3 untuk
pemohon.
3) Ketua Bidang/Koordinator Tim Kerja/Pemohon menyerahkan
Lembar Pertangungjawaban (LPJ) beserta bukti lampiran (misal
nota, kuitansi, foto, dll) kepada Kasir atau Sekretariat Kantor
Paroki. LPJ diserahkan maksimal seminggu setelah acara
berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
4) Kasir atau Sekretaris Kantor Paroki membuat Tanda Bayar rangkap
3, apabila LPJ program rutin sesuai dengan program rutin yang
terdapat dalam Rencana Anggaran Penerimaan dan Beban Paroki.
5) Kasir atau Sekretaris Kantor Paroki membuat Bukti Kas Keluar
yang berdasarkan Rekap Tanda Bayar, dengan rangkap 2.
6) Sekretaris Kantor Paroki mencatat Beban Bidang dan Tim Kerja
rutin ke dalam perangkat lunak akuntansi paroki (software).
c. Alur Prosedur Pengeluaran Pembayaran Gaji
1) Kasir membuat daftar gaji, tunjangan dan upah untuk karyawan
rangkap 2 untuk Romo Paroki dan pemohon.
2) Kasir menyiapkan uang untuk diserahkan kepada Romo Paroki,
yang nantinya akan langsung diserahkan oleh Romo Paroki ke
karyawan sesuai dengan daftar gaji.
3) Kasir atau Sekretaris Kantor Paroki membuat Tanda Bayar rangkap
3.
5) Sekretaris Kantor Paroki mencatat Beban Bidang dan Tim Kerja
rutin ke dalam perangkat lunak akuntansi paroki (software).
Di bawah ini merupakan bagan alir pengeluaran beban bidang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Pengeluaran Beban Gaji, Tunjangan dan Upah
Sekretaris Kantor Paroki Romo Paroki Penerima
Mulai
3
TB 1
BKSP Mencatat ke dalam
software
Selesai
Membuat Daftar
Gaji
Daftar Gaji 2
Daftar Gaji 1
1
3
Membuat Tanda Bayar
Daftar Gaji 2
Daftar Gaji 1
TB 3
TB 2
TB 1
1
T2
Sesuai TB
Daftar Gaji 2
Daftar Gaji 1
TB 3
T2
2
Daftar Gaji 1
T
KETERANGAN:LPJ :Laporan PertanggungjawabTB :Tanda BayarBKSP :Buku Kas Sekretaris Paroki
Beserta uang
Beserta uang Beserta uang
Gambar XXXII. Bagan Alir Pengeluaran Beban Gaji, Tunjangan dan Upah
Sumber: Data Diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
d. Alur Prosedur Pengeluaran Beban Keperluan Gereja (Rutinitas)
1) Pemohon (Koster/Sekretaris Kantor Paroki), meminta kas bon
sementara kepada Kasir untuk pembelian atau untuk pengeluaran
beban keperluan gereja seperti hosti, anggur dan keperluan Gereja
lainnya.
2) Kasir menyiapkan uang untuk diserahkan kepada pemohon.
3) Kasir atau Sekretaris Kantor Paroki membuat Tanda Bayar (Bon
Sementara) rangkap 3.
4) Pemohon menyerahkan tanda bukti berupa nota dan kuitansi
sebagai laporan pertanggungjawaban penggunaan kas kecil.
5) Sekretaris Kantor Paroki mencatat Beban Keperluan Gereja ke
dalam perangkat lunak akuntansi paroki (software).
e. Alur Prosedur Pengeluaran Beban Bantuan Lingkungan atau Wilayah
Alur prosedur pengeluaran untuk bantuan ke wilayah atau
lingkungan ini sama dengan penerimaan bantuan parkir yang diterima
oleh lingkungan sebagai petugas parkir.
13. Deskripsi Pengendalian Internal Unsur Organisasi Sistem Akuntansi
Pengeluaran Kas.
Pada praktinya tidak terdapat pemisahan fungsi antara fungsi pengeluaran
dengan fungsi akuntansi di Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran.
Kedua fungsi tersebut dilakukan oleh satu orang yang sama yaitu
Sekretaris Kantor Paroki atau Kasir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
14. Deskripsi Pengendalian Internal Unsur Sistem Otorisasi dan
Pencatatan Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas.
Adapun sistem otorisasi dan pencatatan pengeluaran beban kegiatan
bidang antara lain:
a. Lembar Pertangungjawaban (LPJ) program rutin yang diajukan harus
diketahui oleh Ketua Bidang dan disetujui oleh Pastor Paroki.
b. Ketua Bidang dan Pastor Paroki sudah membubuhkan tanda tangan
pada Lembar Pertangungjawaban (LPJ).
c. Bendahara Dewan Paroki berwenang menentukan kesesuaian antara
Lembar Pertangungjawaban (LPJ) yang diajukan dengan RAPB yang
telah disahkan.
d. Kasir atau Sekretaris Kantor Paroki atau Kasir membuat Tanda Bayar.
e. Sekretaris Kantor Paroki atau Kasir mencatat Pengeluaran
berdasarkan Tanda Bayar ke dalam Buku Kas Sekretaris Kantor
Paroki dan menyerahkan uang kepada Ketua Bidang/pemohon setelah
tanda bayar ditandatangani oleh Ketua Bidang/pemohon
Adapun sistem otorisasi dan pencatatan pengeluaran beban
kepanitiaan antara lain:
a. Proposal pengajuan dan Lembar Pertangungjawaban (LPJ)
kepanitiaan yang diajukan harus disetujui oleh Romo Paroki.
b. Romo Paroki sudah membubuhkan tanda tangan pada Lembar
Pertangungjawaban (LPJ) dan Proposal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
c. Bendahara I Dewan Paroki berwenang menentukan kesesuaian
antara Lembar Pertangungjawaban (LPJ) yang diajukan dengan
RAPB yang telah disahkan.
d. Kasir atau Sekretaris Kantor Paroki membuat Tanda Bayar.
e. Sekretaris Kantor Paroki mencatat Pengeluaran berdasarkan tanda
bayar ke dalam Buku Kas Sekretaris Kantor Paroki dan
menyerahkan uang kepada Ketua Bidang/pemohon setelah tanda
bayar ditandatangani oleh Ketua Bidang/pemohon
15. Deskripsi Pengendalian Internal Unsur Praktik yang Sehat Sistem
Akuntansi Pengeluaran Kas.
a. Setiap Pengeluaran uang harus didukung oleh Tanda Bayar.
b. Tanda Bayar Pengeluaran Beban harus bernomor urut tercetak.
c. Pencocokan antara Laporan pertanggungjawaban berikut bukti
pendukung (misal nota, kuitansi, foto, dll)
d. Brankas hanya boleh dibuka oleh Kasir atau Sekretaris Kantor
Paroki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
C. Perbandingan Sistem Akuntansi Penerimaan Kas yang Terdapat
pada Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran dengan Petunjuk
Pelaksanaan Akuntansi Paroki.
1. Perbandingan Fungsi yang Terkait Sistem Akuntansi Penerimaan Kas
Pembahasan perbandingan fungsi yang terkait dalam sistem
akuntansi penerimaan kas yang terjadi di Paroki Hati Kudus Tuhan
Yesus Ganjuran dengan Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki.
Fungsi-fungsi ini bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas
masing-masing sesuai dengan fungsinya, siapa yang bertanggung
jawab dan apa yang dipertanggungjawabkan. Tabel di bawah ini
menyajikan perbandingan fungsi-fungsi yang terkait.
Fungsi-fungsi yang terkait dalam Sistem Akuntansi penerimaan
kas Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran meliputi fungsi
penerimaan, fungsi penghitungan, fungsi penyimpanan, dan fungsi
akuntansi. Berdasarkan hasil pada tabel 5.1 memperlihatkan masih
terdapat dua fungsi yang tidak sesuai dengan Petunjuk Pelaksanaan
Akuntansi Paroki yaitu fungsi penyimpanan dan fungsi akuntansi.
Sedangkan kedua fungsi yang lain memperlihatkan kesesuaian dengan
Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki yaitu fungsi penghitungan
dan fungsi penerimaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Tabel 5.1. Perbandingan Fungsi yang Terkait
Unsur Fungsi yang Terkait Keberadaan
Keterangan Ada Tidak
Fungsi Penghitungan.
Fungsi penghitungan melakukan
penghitungan atas setiap transaksi
penerimaan kas yang membutuhkan
penghitungan. Fungsi penghitungan
berada di tangan Tim Penghitung
Kolekte.
Sudah Sesuai
Fungsi Penerimaan.
Fungsi penerimaan bertanggung jawab
menerima uang atas seluruh transaksi
penerimaan. Fungsi penerimaan berada
di tangan Romo Paroki, Bendahara
Dewan Paroki dan atau Sekretaris
Kantor Paroki.
Sudah Sesuai
Fungsi Penyimpanan.
Fungsi Penyimpanan bertanggung
jawab dalam melakukan setiap
penyimpanan atas penerimaan kas.
Fungsi penyimpanan berada di tangan
Sekretaris Kantor Paroki seharusnya
berada di tangan Bendahara Dewan
Paroki.
Tidak Sesuai
Fungsi Akuntansi.
Fungsi akuntansi melakukan pencatatan
atas seluruh penerimaan kas. Fungsi
akuntansi berada di tangan Sekretaris
Kantor Paroki, seharusnya fungsi
akuntansi berada di tangan Sekretaris
Kantor Paroki dan Bendahara Dewan
Paroki.
Tidak Sesuai
Sumber: Data Diolah
2. Perbandingan Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Akuntansi
Penerimaan Kas
Dokumen merupakan berkas-berkas terkait dalam pencatatan
awal atas terjadinya transaksi, dalam dokumen ini terdapat alur
pencatatan atas uang yang diterima maupun yang dikeluarkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Analisis perbandingan dilakukan terhadap ada tidaknya dokumen dan
fungsi masing-masing dokumen. Tabel di bawah ini menyajikan
perbandingan dokumen yang digunakan Paroki Hati Kudus Tuhan
Yesus Ganjuran dengan Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki.
Tabel 5.2. Perbandingan Dokumen yang Digunakan
Dokumen yang digunakan Keberadaan
Keterangan Ada Tidak
Berita Acara Penghitungan Kolekte.
(BAPK)
Dokumen ini digunakan untuk mencatat
hasil penghitungan uang yang berasal
dari kotak kolekte, kotak persembahan,
dan kotak bantuan parkir. Dapat
digunakan sebagai dasar penghitungan.
Sudah
Sesuai
Tanda Terima.
Dokumen ini digunakan sebagai
pendukung BAPK, dokumen ini juga
digunakan sebagai dasar pencatatan
transaksi penerimaan kas.
Sudah
Sesuai
Catatan Penerimaan.
Dokumen ini digunakan untuk mencatat
secara rinci setiap transaksi penerimaan
kas.
Sudah
Sesuai
Bukti Kas Masuk.
Keberadaan dokumen Bukti Kas Masuk
yang digunakan sebagai dasar dan
perintah pencatatan digantikan dengan
BAPK dan/atau Tanda Terima yang
sudah sesuai dengan Petunjuk
Pelaksanaan Akuntansi Paroki.
Sudah
Sesuai
Sumber: Data Diolah
Sistem akuntansi penerimaan Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus
Ganjuran memiliki beberapa dokumen yang digunakan dalam
penerimaan kas. Hasil perbandingan yang dilakukan pada tabel 5.2
menjelaskan bahwa Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran sudah
memiliki dokumen dalam rangka pencatatan penerimaan kas. Dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
seluruh dokumen yang digunakan Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus
Ganjuran sudah sesuai denganPetunjuk Pelaksanaan Akuntansi
Paroki.
3. Perbandingan Jurnal yang Digunakan dalam Sistem Akuntansi
Penerimaan Kas.
Pada tabel di bawah ini, menyajikan perbandingan antara
pencatatan jurnal yang digunakan dalam praktik sistem akuntansi
penerimaan kas Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran dengan
Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki.
Tabel 5.3 Perbandingan Jurnal Penerimaan Kas
Jurnal yang digunakan Keberadaan
Keterangan Ada Tidak
Jurnal Penerimaan Kas.
Adanya dokumen Jurnal Penerimaan Kas
Sudah
Sesuai
Sumber: Data Diolah
Paroki HKTY Ganjuran sudah memiliki jurnal penerimaan kas
yang sudah tersistem didalam software akuntansi Paroki yang sesuai
dengan Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki.
4. Perbandingan Buku Kas Sekretaris Paroki dalam Sistem Akuntansi
Penerimaan Kas.
Pada tabel di bawah ini, menyajikan perbandingan ada tidaknya
Buku Kas Sekretaris Paroki yang digunakan dengan Petunjuk
Pelaksanaan Akuntansi Paroki. Paroki HKTY Ganjuran sudah
menggunakan Buku Kas Sekretaris Kantor Paroki yang sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
tersistem didalam software akuntansi Paroki yang sesuai dengan
Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki.
Tabel 5.4 Perbandingan Buku Kas Sekretaris Kantor Paroki
Buku Kas Sekretaris Kantor Paroki yang
digunakan
Keberadaan Keterangan
Ada Tidak
Buku Kas Sekretaris Kantor Paroki
Adanya dokumen Buku Kas Sekretaris
Kantor Paroki.
Sudah
Sesuai
Sumber: Data Diolah
5. Perbandingan Buku Kas Dewan Paroki dalam Sistem Akuntansi
Penerimaan Kas.
Pada tabel di bawah ini, menyajikan perbandingan ada atau
tidaknya Buku Kas Dewan Paroki yang digunakan pada praktik sistem
akuntansi penerimaan kas dengan Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi
Paroki.
Tabel 5.5 Perbandingan Buku Kas Dewan Paroki
Buku Kas Dewan Paroki yang digunakan Keberadaan
Keterangan Ada Tidak
Buku Kas Dewan Kantor Paroki
Adanya dokumen Buku Kas Dewan
Paroki.
Sudah
Sesuai
Sumber: Data Diolah
Paroki HKTY Ganjuran sudah menggunakan Buku Kas Dewan
Paroki yang sudah tersistem didalam software akuntansi Paroki yang
sesuai dengan Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki.
6. Perbandingan Laporan Posisi Keuangan dalam Sistem Akuntansi
Penerimaan Kas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan Laporan Posisi
Keuangan dalam praktik sistem akuntansi penerimaan kas Paroki
HKTY Ganjuran dengan Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki.
Tabel 5.8 Perbandingan Laporan Posisi Keuangan
Laporan Posisi Keuangan yang
digunakan
Keberadaan Keterangan
Ada Tidak
Laporan Posisi Keuangan
Adanya Laporan Posisi.
Sudah
Sesuai
Sumber: Data Diolah
Paroki HKTY Ganjuran sudah menggunakan Laporan Posisi
Keuangan yang tersistem dalam software akuntansi Paroki dengan
format dasar akuntansi dan sudah sesuai dengan Petunjuk Pelaksaaan
Akuntansi.
7. Perbandingan Laporan Aktivitas dalam Sistem Akuntansi Penerimaan
Kas.
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan Laporan Aktivitas
dalam praktik sistem akuntansi penerimaan kas dengan Petunjuk
Pelaksanaan Akuntansi Paroki.
Tabel 5.9 Perbandingan Laporan Aktivitas
Laporan Aktivitas yang digunakan Keberadaan
Keterangan Ada Tidak
Laporan Aktivitas
Adanya Laporan Aktivitas.
Sudah
Sesuai
Sumber: Data Diolah
Paroki HKTY Ganjuran sudah menggunakan Laporan Aktivitas
yang tersistem dalam software akuntansi Paroki dengan format dasar
akuntansi dan sudah sesuai dengan Petunjuk Pelaksaaan Akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
8. Perbandingan Laporan Arus Kas dalam Sistem Akuntansi Penerimaan
Kas.
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan Laporan Arus Kas
dalam praktik sistem akuntansi penerimaan kas dengan Petunjuk
Pelaksanaan Akuntansi Paroki.
Tabel 5.10 Perbandingan Laporan Arus Kas
Laporan Arus Kas yang digunakan Keberadaan
Keterangan Ada Tidak
Laporan Arus Kas
Adanya Laporan Arus Kas
Sudah
Sesuai
Sumber: Data Diolah
Paroki HKTY Ganjuran sudah menggunakan Laporan Arus Kas
yang tersistem dalam software akuntansi Paroki dengan format dasar
akuntansi dan sudah sesuai dengan Petunjuk Pelaksaaan Akuntansi.
9. Perbandingan Rancangan Anggaran Penerimaan dan Beban dalam
Sistem Akuntansi Penerimaan Kas.
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan Rancangan
Anggaran Penerimaan dan Beban dalam praktik sistem akuntansi
penerimaan kas dengan Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki.
Tabel 5.11 Perbandingan Rancangan Anggaran Penerimaan dan Beban
Rancangan Anggaran Penerimaan dan
Beban yang digunakan
Keberadaan Keterangan
Ada Tidak
Rancangan Anggaran Penerimaan dan
Beban (RAPB)
Adanya RAPB.
Sudah
Sesuai
Sumber: Data Diolah
Paroki HKTY Ganjuran sudah menggunakan RAPB yang
tersistem dalam software akuntansi Paroki dengan format dasar
akuntansi dan sudah sesuai dengan Petunjuk Pelaksaaan Akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
10. Perbandingan Catatan Atas Laporan Keuangan dalam Sistem
Akuntansi Penerimaan Kas.
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan Catatan Atas
Laporan Keuangan dalam praktik sistem akuntansi penerimaan kas
dengan Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki.
Tabel 5.12 Perbandingan Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan Atas Laporan Keuangan yang
digunakan
Keberadaan Keterangan
Ada Tidak
Catatan Atas Laporan Keuangan
Adanya Catatan Atas Laporan Keuangan.
Sudah
Sesuai
Sumber: Data Diolah
Paroki HKTY Ganjuran sudah menggunakan Catatan Atas
Laporan Keuangan yang tersistem dalam software akuntansi Paroki
dengan format dasar akuntansi dan sudah sesuai dengan Petunjuk
Pelaksaaan Akuntansi.
11. Perbandingan Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Akuntansi
Penerimaan Kas.
Pembahasan perbandingan jaringan prosedur yang membentuk
sistem akuntansi penerimaan kas yang diterapkan Paroki Hati Kudus
Tuhan Yesus Ganjuran dengan Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi
Paroki. Jaringan prosedur ini bertujuan untuk menjadi standar
operasional seluruh kegiatan dan aktivitas Paroki. Sebagai
pembanding adalah alur tahapan dalam prosedur yang terkait.
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan jaringan prosedur
dalam sistem akuntansi penerimaan kas yang terdapat di Paroki Hati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Kudus Tuhan Yesus Ganjuran dengan Petunjuk Pelaksanaan
Akuntansi Paroki.Sistem akuntansi penerimaan kas Paroki Hati Kudus
Tuhan Yesus Ganjuran memiliki jaringan prosedur yang digunakan
berdasarkan hasil perbandingan yang dilakukan pada tabel 5.13
menjelaskan bahwa masih terdapat beberapa ketidaksesuaian antara
praktik di Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran dengan Petunjuk
Pelaksanaan Akuntansi Paroki. Ketidaksesuaian tersebut ada pada
prosedur penerimaan dan prosedur pencatatan.
Tabel 5.13 Perbandingan Jaringan Prosedur
Unsur Jaringan Prosedur Keberadaan
Keterangan Ada Tidak
Prosedur Penghitungan.
Dalam prosedur penghitungan fungsi
penghitungan melakukan penghitungan
uang dan mengisi BAPK. Kemudian fungsi
penghitungan menyerahkan kepada fungsi
penyimpanan.
Sudah Sesuai
Prosedur Penerimaan.
Dalam prosedur penerimaan fungsi
penerimaan melakukan penerimaan uang
atas transaksi penerimaan kas dan membuat
Tanda Terima. Kemudian fungsi
penerimaan langsung melakukan fungsi
penyimpanan.
Tidak Sesuai
Prosedur Penyimpanan
Dalam prosedur penyimpanan fungsi
penyimpanan melakukan penyimpanan atas
uang yang diterima dari fungsi penerimaan.
Kemudian fungsi penyimpanan juga
melakukan fungsi pencatatan sekaligus.
Tidak Sesuai
Prosedur Pencatatan
Dalam prosedur pencatatan, fungsi
akuntansi melakukan pencatatan atas
seluruh transaksi penerimaan kas kedalam
dokumen Paroki dan menginput ke dalam
software.
Sudah Sesuai
Sumber: Data Diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
12. Perbandingan Pengendalian Internal Organisasi Terkait dalam Sistem
Akuntansi Penerimaan Kas.
Pembahasan perbandingan Pengendalian Internal terkait
pengendalian organisasi dalam sistem akuntansi penerimaan kas yang
diterapkan di Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran dengan
Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki. Pengendalian ini bertujuan
untuk memperkecil risiko yang bisa terjadi dan mengatasi risiko atau
permasalahan. Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan
Pengendalian Internal terkait pengendalian organisasi dalam sistem
akuntansi penerimaan kas yang terdapat di Paroki Hati Kudus Tuhan
Yesus Ganjuran dengan Pengendalian Internal dalam Petunjuk
Pelaksanaan Akuntansi Paroki.
Tabel 5.14 Perbandingan Pengendalian Internal Organisasi
Unsur Pengendalian Internal Organisasi Keberadaan
Keterangan Ada Tidak
Pemisahan Fungsi Terkait.
Tidak adanya pemisahan fungsi antara fungsi
penerimaan, fungsi penyimpanan dan fungsi
akuntansi dalam prosedur penerimaan kas.
Tidak
Sesuai
Sumber: Data Diolah
Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran dalam sistem
akuntansi penerimaan kas memiliki Pengendalian Internal. Namun
menurut hasil perbandingan yang dilakukan pada tabel 5.14
menjelaskan bahwa Pengendalian Internal terkait organisasi yang
diterapkan di Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran masih tidak
sesuai dengan Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Adapun ketidaksesuaian tersebut terjadi karena tidak adanya
pemisahan fungsi antara fungsi penerimaan, fungsi penyimpanan dan
fungsi akuntansi.
13. Perbandingan Pengendalian Internal Sistem Otorisasi dan Pencatatan
Terkait dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Kas.
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan Pengendalian
Internal terkait pengendalian Sistem Otorisasi dan Pencatatan dalam
sistem akuntansi penerimaan kas yang terdapat di Paroki Hati Kudus
Tuhan Yesus Ganjuran dengan Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi
Paroki.
Berdasarkan tabel 5.15 yang membandingkan pengendalian
internal terkait sistem otorisasi dan pencatatan memperlihatkan bahwa
pada Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran sudah menerapkan
pengendalian internal unsur sistem otorisasi dan pencatatan sesuai
dengan Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki.
Tabel 5.15 Perbandingan Pengendalian Internal Sistem Otorisasi dan
Pencatatan
Unsur Pengendalian Internal Sistem
Otorisasi dan Pencatatan
Keberadaan Keterangan
Ada Tidak
Tim Penghitung Kolekte berwenang
menghitung uang dari Kotak Kolekte
Umum.
Sudah Sesuai
Seluruh anggota Tim Penghitung Kolekte
membubuhkan tanda tangan pada BAPK. Sudah Sesuai
Sekretaris Kantor Paroki berwenang
menerima uang Kolekte Umum dari Tim
Penghitung Kolekte.
Sudah Sesuai
Sekretaris Kantor Paroki membubuhkan
tanda tangan pada Tanda Terima.
Sudah Sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Unsur Pengendalian Internal Sistem
Otorisasi dan Pencatatan
Keberadaan Keterangan
Ada Tidak
Bendahara I Dewan Paroki belum
memiliki Bukti Kas Masuk yang
digunakan sebagai dasar pencatatan
Sekretaris Kantor Paroki namun sudah
digantikan dengan BAPK dan/atau Tanda
Terima/
Sudah Sesuai
Sekretaris Kantor Paroki mencatat
Penerimaan Kolekte Umum berdasarkan
BAPK.
Sudah Sesuai
Sekretaris Kantor Paroki berwenang
menerima uang atas seluruh transaksi
penerimaan. Apabila uang diterima
melalui Romo Paroki dan atau Bendahara
I Dewan Paroki, maka uang tersebut
harus diserahkan kepada Sekretaris
Kantor Paroki.
Sudah Sesuai
Penyumbang harus menandatangani dan
menuliskan nama pada Tanda Terima. Sudah Sesuai
Sumber: Data Diolah
14. Perbandingan Pengendalian Internal Praktik yang Sehat Terkait dalam
Sistem Akuntansi Penerimaan Kas.
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan Pengendalian
Internal terkait pengendalian Praktik yang Sehat dalam sistem
akuntansi penerimaan kas yang terdapat di Paroki Hati Kudus Tuhan
Yesus Ganjuran dengan Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki.
Berdasarkan tabel 5.16 terdapat dapat dilihat bahwa pengendalian
internal terkait praktik yang sehat tidak sepenuhnya sesuai dengan
Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki karena masih terdapat
ketidaksesuaian dalam penyimpanan uang di Brankas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Tabel 5.16 Perbandingan Pengendalian Internal Praktik Yang Sehat
Unsur Pengendalian Internal Praktik yang
Sehat
Keberadaan Keterangan
Ada Tidak
Semua penerimaan sudah disertai dan
didukung dengan bukti transaksi.
Sudah
Sesuai
Semua dokumen sudah bernomor urut
tercetak.
Sudah
Sesuai
Penghitungan dilakukan setiap selesai
misa diselenggarakan.
Sudah
Sesuai
Brankas hanya boleh dibuka oleh
Sekretaris Kantor Paroki, seharusnya oleh
Bendahara Dewan Paroki.
Tidak
Sesuai
Penghitungan jumlah uang Bantuan Bebas
Umat sudah dilakukan secara periodik dan
mendadak oleh Bendahara I Dewan Paroki
Sudah
Sesuai
Sumber: Data Diolah
D. Perbandingan Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas yang Terdapat
pada Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran dengan Petunjuk
Pelaksanaan Akuntansi Paroki.
1. Perbandingan Fungsi Terkait dalam Sistem Akuntansi Pengeluaran
Kas.
Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi merupakan fungsi
organisasi yang bertanggung jawab melaksanakan tugas
kewajibannya sesuai dengan tanggung jawab masing-masing fungsi.
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan fungsi-fungsi yang
terdapat di Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran.
Fungsi-fungsi yang terkait dalam Sistem Akuntansi pengeluaran
kas Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran meliputi fungsi
pengeluaran dan fungsi akuntansi. Menurut hasil perbandingan
antara praktik di Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki akuntansi pada tabel 5.17
kedua fungsi tersebut memperlihatkan ketidaksesuaian dengan
Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki.
Tabel 5.17. Perbandingan Fungsi Terkait
Unsur Fungsi yang Terkait Keberadaan
Keterangan Ada Tidak
Fungsi Pengeluaran.
Fungsi pengeluaran bertanggung jawab
mengeluarkan uang atas seluruh transaksi
pengeluaran atau pembayaran. Fungsi
pengeluaran berada di tangan Sekretaris
Kantor Paroki.
Tidak
Sesuai
Fungsi Akuntansi.
Fungsi akuntansi melakukan pencatatan
atas seluruh transaksi pengeluaran kas.
Fungsi akuntansi berada di tangan
Sekretaris Kantor Paroki, seharusnya
fungsi akuntansi berada di tangan
Sekretaris Kantor Paroki dan Bendahara
Dewan Paroki.
Tidak
Sesuai
Sumber: Data Diolah
2. Perbandingan Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Akuntansi
Pengeluaran Kas.
Dokumen merupakan berkas-berkas terkait dalam pencatatan
awal atas terjadinya transaksi, dalam dokumen ini terdapat alur
pencatatan atas uang yang diterima maupun dikeluarkan. Dalam
tabel di bawah ini menyajikan perbandingan dokumen yang terkait
dalam pengeluaran kas di Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran
dengan Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki.
Sistem akuntansi pengeluaran kas Paroki Hati Kudus Tuhan
Yesus Ganjuran memiliki dokumen yang digunakan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
penerimaan kas. Hasil perbandingan yang dilakukan pada tabel 5.18
menjelaskan bahwa Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran sudah
memiliki dokumen dalam rangka pencatatan pengeluaran kas sudah
sesuai denganPetunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki.
Tabel 5.18. Perbandingan Dokumen yang Digunakan
Dokumen yang digunakan Keberadaan
Keterangan Ada Tidak
Laporan Pertanggungjawaban (LPJ)
Dokumen ini digunakan untuk mencatat
hasil penghitungan uang yang berasal
dari kotak kolekte, kotak persembahan,
dan kotak bantuan parkir. Dapat
digunakan sebagai dasar penghitungan.
Sudah
Sesuai
Proposal.
Dokumen ini digunakan untuk
pembayaran beban tertentu.
Sudah
Sesuai
Tanda Bayar.
Dokumen ini digunakan untuk
melakukan pencatatan uang yang
diserahkan kepada Ketua
Bidang/pemohon dalam rangka
pengeluaran kas, dokumen ini sudah
memiliki format tertentu.
Sudah
Sesuai
Catatan Beban.
Dokumen ini dibuat oleh Sekretaris
Kantor Paroki. Digunakan untuk
mencatat rincian pengeluaran.
Sudah
Sesuai
Bukti Kas Keluar.
Keberadaan dokumen Bukti Kas Keluar
yang digunakan sebagai dasar dan
perintah pencatatan digantikan dengan
Tanda Bayar.
Sudah
Sesuai
Daftar Gaji, Tunjangan dan Upah
Dokumen ini digunakan untuk
pembayaran beban karyawan.
Sudah
Sesuai
Sumber: Data Diolah
3. Perbandingan Jurnal yang Digunakan dalam Sistem Akuntansi
Pengeluaran Kas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Pada tabel di bawah ini, menyajikan perbandingan antara
pencatatan jurnal yang digunakan dalam praktik sistem akuntansi
pengeluaran kas Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran dengan
Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki.
Tabel 5.19 Perbandingan Jurnal Pengeluaran Kas
Jurnal yang digunakan Keberadaan
Keterangan Ada Tidak
Jurnal Pengeluaran Kas.
Adanya dokumen Jurnal Pengeluaran Kas
Sudah
Sesuai
Sumber: Data Diolah
Paroki HKTY Ganjuran sudah memiliki jurnal yang tersistem
didalam software akuntansi Paroki yang sudah dalam format dasar
akuntansi yang sesuai dengan Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki.
4. Perbandingan Buku Kas Sekretaris Paroki dalam Sistem Akuntansi
Pengeluaran Kas.
Pada tabel di bawah ini, menyajikan perbandingan ada atau
tidaknya Buku Kas Sekretaris Paroki yang digunakan pada praktik
sistem akuntansi pengeluaran kas dengan Petunjuk Pelaksanaan
Akuntansi Paroki.
Tabel 5.20 Perbandingan Buku Kas Sekretaris Kantor Paroki
Buku Kas Sekretaris Kantor Paroki yang
digunakan
Keberadaan Keterangan
Ada Tidak
Buku Kas Sekretaris Kantor Paroki
Adanya dokumen Buku Kas Sekretaris
Kantor Paroki.
Sudah
Sesuai
Sumber: Data Diolah
Paroki HKTY Ganjuran sudah menggunakan Buku Kas Dewan
Paroki yang sudah tersistem didalam software akuntansi Paroki yang
sesuai dengan Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
5. Perbandingan Buku Kas Dewan Paroki dalam Sistem Akuntansi
Pengeluaran Kas.
Pada tabel di bawah ini, menyajikan perbandingan ada atau
tidaknya Buku Kas Sekretaris Paroki yang digunakan pada praktik
sistem akuntansi pengeluaran kas dengan Petunjuk Pelaksanaan
Akuntansi Paroki.
Tabel 5.21 Perbandingan Buku Kas Dewan Kantor Paroki
Buku Kas Dewan Paroki yang digunakan Keberadaan
Keterangan Ada Tidak
Buku Kas Dewan Kantor Paroki
Adanya dokumen Buku Kas Dewan
Paroki yang sudah sesuai dengan
Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki.
Sudah
Sesuai
Sumber: Data Diolah
Paroki HKTY Ganjuran sudah menggunakan Buku Kas Dewan
Paroki yang sudah tersistem didalam software akuntansi Paroki yang
sesuai dengan Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki.
6. Perbandingan Laporan Posisi Keuangan dalam Sistem Akuntansi
Pengeluaran Kas.
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan Laporan Posisi
Keuangan dalam praktik sistem akuntansi pengeluaran kas Paroki
HKTY Ganjuran dengan Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki.
Tabel 5.8 Perbandingan Laporan Posisi Keuangan
Laporan Posisi Keuangan yang
digunakan
Keberadaan Keterangan
Ada Tidak
Laporan Posisi Keuangan
Adanya Laporan Posisi Keuangan
Sudah
Sesuai
Sumber: Data Diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Paroki HKTY Ganjuran sudah menggunakan Laporan Posisi
Keuangan yang tersistem dalam software akuntansi Paroki dengan
format dasar akuntansi dan sudah sesuai dengan Petunjuk Pelaksaaan
Akuntansi.
7. Perbandingan Laporan Aktivitas dalam Sistem Akuntansi Pengeluaran
Kas.
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan Laporan Aktivitas
dalam praktik sistem akuntansi pengeluaran kas dengan Petunjuk
Pelaksanaan Akuntansi Paroki.
Tabel 5.9 Perbandingan Laporan Aktivitas
Laporan Aktivitas yang digunakan Keberadaan
Keterangan Ada Tidak
Laporan Aktivitas
Adanya Laporan Aktivitas
Sudah
Sesuai
Sumber: Data Diolah
Paroki HKTY Ganjuran sudah menggunakan Laporan Aktivitas
yang tersistem dalam software akuntansi Paroki dengan format dasar
akuntansi dan sudah sesuai dengan Petunjuk Pelaksaaan Akuntansi.
8. Perbandingan Laporan Arus Kas dalam Sistem Akuntansi Pengeluaran
Kas.
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan Laporan Arus Kas
dalam praktik sistem akuntansi pengeluaran kas dengan Petunjuk
Pelaksanaan Akuntansi Paroki. Paroki HKTY Ganjuran sudah
menggunakan Laporan Arus Kas yang tersistem dalam software
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
akuntansi Paroki dengan format dasar akuntansi dan sudah sesuai
dengan Petunjuk Pelaksaaan Akuntansi.
Tabel 5.10 Perbandingan Laporan Arus Kas
Laporan Arus Kas yang digunakan Keberadaan
Keterangan Ada Tidak
Laporan Arus Kas
Adanya Laporan Arus Kas
Sudah
Sesuai
Sumber: Data Diolah
9. Perbandingan Rancangan Anggaran Pengeluaran dan Beban dalam
Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas.
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan Rancangan
Anggaran Pengeluaran dan Beban dalam praktik sistem akuntansi
pengeluaran kas dengan Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki.
Tabel 5.11 Perbandingan Rancangan Anggaran Pengeluaran dan Beban
Rancangan Anggaran Pengeluaran dan
Beban yang digunakan
Keberadaan Keterangan
Ada Tidak
Rancangan Anggaran Pengeluaran
dan Beban (RAPB)
Adanya RAPB.
Sudah
Sesuai
Sumber: Data Diolah
Paroki HKTY Ganjuran sudah menggunakan RAPB yang
tersistem dalam software akuntansi Paroki dengan format dasar
akuntansi dan sudah sesuai dengan Petunjuk Pelaksaaan Akuntansi.
10. Perbandingan Catatan Atas Laporan Keuangan dalam Sistem
Akuntansi Pengeluaran Kas.
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan Catatan Atas
Laporan Keuangan dalam praktik sistem akuntansi pengeluaran kas
dengan Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Tabel 5.12 Perbandingan Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan Atas Laporan Keuangan yang
digunakan
Keberadaan Keterangan
Ada Tidak
Catatan Atas Laporan Keuangan
Adanya Catatan Atas Laporan Keuangan
Sudah
Sesuai
Sumber: Data Diolah
Paroki HKTY Ganjuran sudah menggunakan Catatan Atas
Laporan Keuangan yang tersistem dalam software akuntansi Paroki
dengan format dasar akuntansi dan sudah sesuai dengan Petunjuk
Pelaksaaan Akuntansi Paroki.
11. Perbandingan Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Akuntansi
Pengeluaran Kas.
Pembahasan perbandingan jaringan prosedur yang membentuk
sistem akuntansi pengeluaran kas yang diterapkan Paroki Hati Kudus
Tuhan Yesus Ganjuran dengan Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi
Paroki. Jaringan prosedur ini bertujuan untuk menjadi standar
operasional seluruh kegiatan dan aktivitas Paroki. Sebagai
pembanding adalah alur tahapan dalam prosedur yang terkait. Tabel di
bawah ini menyajikan perbandingan jaringan prosedur dalam sistem
akuntansi pengeluaran kas yang terdapat di Paroki Hati Kudus Tuhan
Yesus Ganjuran dengan Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki.
Sistem akuntansi pengeluaran kas Paroki Hati Kudus Tuhan
Yesus Ganjuran memiliki jaringan prosedur yang digunakan
berdasarkan hasil perbandingan yang dilakukan pada tabel 5.13
menjelaskan bahwa jaringan prosedur pengeluaran dan prosedur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
pencatatan tidak sesuai dengan Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi
Paroki.
Tabel 5.13 Perbandingan Jaringan Prosedur
Unsur Jaringan Prosedur Keberadaan
Keterangan Ada Tidak
Prosedur Pengeluaran.
Dalam prosedur pengeluaran fungsi
pengeluaran melakukan pengeluaran uang
atas transaksi pengeluaran kas dan
membuat Tanda Bayar. Kemudian fungsi
pengeluaran langsung melakukan fungsi
pencatatan.
Tidak
Sesuai
Prosedur Pencatatan
Dalam prosedur pencatatan, fungsi
akuntansi melakukan pencatatan atas
seluruh transaksi pengeluaran kas kedalam
dokumen Paroki dan menginput ke dalam
software. Fungsi ini dilakukan oleh orang
yang sama dalam fungsi pengeluaran.
Tidak
Sesuai
Sumber: Data Diolah
12. Perbandingan Pengendalian Internal Organisasi Terkait dalam Sistem
Akuntansi Pengeluaran Kas.
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan Pengendalian
Internal terkait pengendalian organisasi dalam sistem akuntansi
pengeluaran kas yang terdapat di Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus
Ganjuran dengan Pengendalian dengan Petunjuk Pelaksanaan
Akuntansi Paroki.
Berdasarkan hasil perbandingan pada tabel 5.30 menjelaskan
bahwa Pengendalian Internal organisasi yang diterapkan di Paroki
Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran tidak sesuai dengan Petunjuk
Pelaksanaan Akuntansi Paroki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Tabel 5.30 Perbandingan Unsur Pengendalian Internal Unsur Organisasi
Unsur Pengendalian Internal Organisasi Keberadaan
Keterangan Ada Tidak
Pemisahan Fungsi Terkait.
Tidak adanya pemisahan fungsi antara
fungsi pengeluaran dengan fungsi
akuntansi dalam transaksi pengeluaran
kas.
Tidak
Sesuai
Sumber: Data Diolah
13. Perbandingan Pengendalian Internal Unsur Sistem Otorisasi dan
Pencatatan dalam Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas.
Tabel 5.31 Perbandingan Unsur Pengendalian Internal Sistem Otrisasi
dan Pencatatan
Unsur Pengendalian Internal Sistem
Otorisasi dan Pencatatan
Keberadaan Keterangan
Ada Tidak
Dalam rangka permohonan pencairan
dana, pemohon mengajukan proposal
sudah diketahui Ketua Bidang dan
persetujuan Ketua Bidang dengan ditanda
tangani Ketua Bidang.
Sudah
Sesuai
Romo Paroki sudah membubuhkan tanda
tangan pada Lembar Pertangungjawaban
(LPJ) dan Proposal.
Sudah
Sesuai
Bendahara I Dewan Paroki menentukan
kesesuaian antara Lembar
Pertangungjawaban (LPJ)yang diajukan
dengan RAPB yang telah disahkan
Sudah
Sesuai
Sekretaris Kantor Paroki membuat Tanda
Bayar.
Sudah
Sesuai
Sekretaris Kantor Paroki mencatat
Pengeluaran berdasarkan Tanda Bayar ke
dalam Jurnal Beban Kas.
Sudah
Sesuai
Lembar Pertangungjawaban (LPJ)
program rutin yang diajukan sudah
diketahui oleh Ketua Bidang dan disetujui
oleh Romo Paroki
Sudah
Sesuai
Sumber: Data Diolah
Tabel di atas menyajikan perbandingan pengendalian internal
unsur organisasi dalam praktik sistem akuntansi pengeluaran kas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran dengan Petunjuk
Pelaksanaan Akuntansi Paroki.
Berdasarkan hasil perbandingan pada tabel 5.31 menjelaskan
bahwa Pengendalian Internal sistem otorisasi dan pencatatan yang
diterapkan di Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran sudah sesuai
dengan Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki.
14. Perbandingan Pengendalian Internal Unsur Praktik yang Sehat dalam
Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas.
Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan pengendalian internal
unsur praktik yang sehat dalam praktik sistem akuntansi pengeluaran
kas Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran dengan Petunjuk
Pelaksanaan Akuntansi Paroki.
Tabel 5.32 Perbandingan Pengendalian Internal Praktik yang Sehat
Unsur Pengendalian Internal Praktik yang
Sehat
Keberadaan Keterangan
Ada Tidak
Transaksi pengeluaran sudah dilengkapi
dengan dokumen yang disertai pemberian
nomor tercetak.
Sudah
Sesuai
Setiap transaksi menggunakan bukti sesuai
dengan tanggal.
Sudah
Sesuai
Tidak semua orang bisa mengakses
simpanan pengeluaran kas yang telah
disimpan.
Sudah
Sesuai
Pemohon harus mengajukan proposal atau
dokumen permohonan untuk mencairkan
dana.
Sudah
Sesuai
Sumber: Data Diolah
Berdasarkan hasil perbandingan pada tabel 5.32 menjelaskan
bahwa Pengendalian Internal praktik yang sehat yang diterapkan di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran sudah sesuai dengan
Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki.
E. Pembahasan Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas
Berdasarkan analisis pendeskripsian, perbandingan, dan pembahasan
data bab 5 di atas dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi penerimaan
dan pengeluaran kas Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran tidak
sepenuhnya sesuai dengan Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki,
karena masih terdapat beberapa ketidaksesuai. Ketidaksesuaian tersebut
dapat dilihat pada praktik sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran
kas pada Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran terdiri dari:
1. Tidak adanya pemisahan fungsi antara fungsi penerimaan, fungsi
penyimpanan dengan fungsi akuntansi dan antara fungsi
pengeluaran dengan fungsi akuntansi.
2. Bendahara Dewan Paroki tidak dapat mengakses brankas Paroki
tanpa persetujuan Sekretaris Kantor Paroki karena brankas sudah
menjadi tanggung jawab Sekretaris Kantor Paroki.
Penelitian ini selaras dengan penelitian yang dilakukan Arif (2009),
dalam penelitian yang berjudul “Evaluasi Sistem Akuntansi Penerimaan
dan Pengeluaran Kas Organisasi Nonprofit (Studi Kasus pada Gereja
Paroki Pugeran Yogyakarta) menyimpulkan bahwa sistem akuntansi
penerimaan dan pengeluaran kas Gereja Paroki Pugeran Yogyakarta
tidak sepenuhnya sesuai dengan kajian teori Petunjuk Teknis Keuangan
dan Akuntansi Paroki dengan ditunjukkan adanya perbedaan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
mendasar dalam sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas antara
lain, tidak adanya pemisahan tanggung jawab antara fungsi pencatatan
dan fungsi penyimpanan kas, pencatatan yang masih dilakukan oleh satu
orang saja, petugas tidak konsisten memakai dokumen dalam kegiatan
operasional organisasi, pencatatan masih dilakukan secara terpusat, tidak
adanya penomoran tercetak pada kuitansi dan tidak adanya formulir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada unsur-unsur
sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas, kesimpulan dari
penelitian ini adalah sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas
Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran sebagian besar sudah sesuai
dengan Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki, hanya masih terdapat
beberapa unsur yang tidak sesuai. Ketidaksesuaian tersebut terdapat pada
tidak adanya pemisahan fungsi dan akses penyimpanan uang dalam
brankas.
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian mengenai “Evaluasi Sistem Akuntansi Penerimaan dan
Pengeluaran Kas Studi Kasus Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran”
ini memiliki keterbatasan dalam penelitian antara lain sulit ditemuinya
narasumber Sekretaris Kantor Paroki karena kesibukan pekerjaan,
Bendahara Dewan Paroki tidak mendokumentasikan secara lengkap terkait
dokumen dan catatan akuntansi, sehingga menyebabkan penelitian ini
tidak dapat digeneralisasikan.
C. Saran
Saran yang diberikan kepada Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus
Ganjuran dan peneliti selanjutnya antara lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
1. Bagi Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran
Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran diharapkan untuk
tetap menerapkan sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran
kas yang mengacu pada Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki
agar dapat menghasilkan laporan keuangan yang transparan dan
akuntabel dan tetap dapat terus menjaga kepercayaan dari umat,
donatur dan publik. Adapun saran yang dapat diberikan adalah:
a. Pemisahan fungsi yang terkait antara fungsi penyimpanan
dengan fungsi akuntansi serta fungsi pengeluaran dengan
fungsi akuntansi. Fungsi penyimpanan dan pengeluaran
dilakukan oleh Bendahara Dewan Paroki sedangkan fungsi
akuntansi dilakukan oleh Bendahara Dewan Paroki dan
Sekretaris Kantor Paroki untuk menginput ke dalam
software akuntansi Paroki.
b. Bendahara Dewan Paroki dan Sekretaris Kantor Paroki
memiliki peran dan tanggung jawab yang sama dalam
mengakses brankas Paroki.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Sangat disarankan untuk melakukan penelitian dengan waktu yang
cukup lama, sehingga dapat melakukan penelitian dengan lebih
mendalam dan agar dapat ikut membantu dalam memperbaiki
sistem akuntansi penerimaan dan pengeluaran kas yang sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
diterapkan Paroki. Harapannya agar Paroki dapat menerapkan
sistem akuntansi khususnya penerimaan dan pengeluaran kas
dengan lebih baik dan mengacu pada Petunjuk Pelaksanaan
Akuntansi Paroki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
DAFTAR PUSTAKA
Aginowo, Andreas. 2013. Evaluasi Sistem Akuntansi Penerimaan dan
Pengeluaran Kas Berdasarkan Petunjuk Teknis Keuangan dan
Akuntansi Paroki, Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Sanata
Dhama, Yogyakarta.
Dewan Karya Pastoral Keuskupan Agung Semarang. 2015. Rencana Induk
Kesukupan Agung Semarang 2016-2035 Menyongsong Yubelium ter-
Agung 2033. DKP KAS, Muntilan.
Fakultas Ekonomi. 2013. Panduan Penulisan Skripsi Program Studi Akuntansi.
Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta
Hartono, Jogiyanto. 2013. Metodologi Penelitian Bisnis. Salah Kaprah dan
Pengelaman–Pengalaman. Edisi ke enam. BPFE, Yogyakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2018. Standar Akuntansi Keuangan. IAI, Jakarta
Indra, Bastian. 2006. Sistem Akuntansi Sektor Publik. Salemba Empat, Jakarta.
Keuskupan Agung Semarang. 2013. Pedoman Dasar Dewan Paroki Keuskupan
Agung Semarang dan Penjelasannya. Keuskupan Agung Semarang,
Semarang.
Kurnianto, Paulus. Arif. 2009. Evaluasi Sistem Akuntansi Penerimaan dan
Pengeluaran Kas Organisasi Non Profit. Skripsi Tidak
Dipublikasikan. Universitas Sanata Dharma.
Muindro. 2008. Akuntansi Sektor Publik Organisasi Non Laba. Edisi 1. Mitra
Wacana Media. Jakarta:
Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Edisi 4. ANDI. Yogyakarta
Mahsun, Moh., Sulistiyowati, Firma., dan Purwanugraha, Heribertus Andre. 2011.
Akuntansi Sektor Publik. Edisi Tiga. BPFE, Yogyakarta.
Mahsun, Moh., Sulistiyowati, Firma., dan Purwanugraha, Heribertus Andre. 2007.
Akuntansi Sektor Publik. Edisi Kedua. BPFE, Yogyakarta.
Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran. 2013. Tata Cara Kelola Keuangan.
Paroki Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran, Yogyakarta.
Spillane, James J. 2008. Metodologi Penelitian Bisnis. Penerbit Universitas
Sanata Dharma, YogyakartaTim Akuntansi Keuskupan Agung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Semarang. 2008. Petunjuk Pelaksanaan Akuntansi Paroki. Kanisius,
Yogyakarta.
Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang. 2008. Petunjuk Teknis Keuangan
dan Akuntansi Paroki. Kanisius, Yogyakarta.
Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang. 2018a. Petunjuk Teknis Keuangan
dan Akuntansi Paroki no.1. Kanisius, Yogyakarta.
Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang. 2018b. Petunjuk Pelaksanaan
Akuntansi Paroki. Kanisius, Yogyakarta.
Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang. 2018c. Buku Akuntansi
Penerimaan. Kanisius, Yogyakarta. (unpublish document)
Tim Akuntansi Keuskupan Agung Semarang. 2018d. Buku Akuntansi Beban.
Kanisius, Yogyakarta. (unpublish document)
Warren Carl S, James M.Reeve, dan Jonathan E. Duchac. 2017. Pengantar
Akuntansi 1. Salemba Empat, Jakarta.
Yudaisti, Hedwigis Risa. 2013, Evaluasi Sistem Akuntansi Penerimaan dan
Pengeluaran Kas Pada Organisasi Nonprofit, Skripsi Tidak
Dipublikasikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
161
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Lampiran 1. Slip Setor Bank
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Lampiran 2. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
Lampiran 3. Rekapitulasi Pengambilan Data Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
Lampiran 4. Draf Pertanyaan Wawancara Awal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
Lampiran 5. Daftar Pertanyaan Wawancara Umum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
Lampiran 6. Rencana Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI