Download - FARMAKOTERAPI (EPILEPSI)
-
8/19/2019 FARMAKOTERAPI (EPILEPSI)
1/23
I. TUJUAN PEMBELAJARANDapat mengetahui defnisi epilepsy, gejala dan tanda
epilepsy serta aktor pemicu terjadinya epilepsi dan mengetahui
terapi yang tepat dalam penanganan epilepsi.
II. DASAR TEORIII.1 Defnisi
Defnisi epilepsi menurut Commision on Epidemiology and
Prognosis o Epilepsi, adalah munculnya kejang paling tidak dua
kali tanpa provokasi dengan jarak antar kedua kejang paling
tidak selama 24 jam.Epilepsi adalah gangguan yang tampak seagai suatu gejala
akiat adanya
aktivitas listrik di otak yang ditimulkan oleh eragai etiologi.
Epilepsi merupakan kumpulan dari eragai jenis kejang yang
ervariasi dalam hal
keparahan, penampilan, penyea, konsekuensi, dan
manajemennya. Epilepsi
memperlihatkan kekamuhan periodik kejang dengan atau tanpa
konvulsi. Pasien yang menderita epilepsi mungkin juga
menunjukkan keterlamatan perkemangan sara, masalah
memori ataupun ingatan serta penurunan nilai kogniti. !Dipiro"II.2 Epidemiologi
#ejang adalah masalah neurologic yang sering dijumpai.
Diperkirakan ah$a % dari %& orang akan mengalami kejang
suatu saat selama hidup mereka. dua puncak usia untuk
insidensi kejang adalah decade pertama kehidupan dan setelah
usia '& tahun. #ejang terjadi akiat lepasnya muatan
paroksismal yang erleihan dari suatu populasi neuron yang
sangat mudah terpicu !ocus kejang" sehigga mengganggu ungsi
normal otak. (amun, kejang juga terjadi dari jaringan otak
normal dia$ah kondisi patologik tertentu, seperti peruahan
keseimangan asam)asa atau elektrolit.
%
-
8/19/2019 FARMAKOTERAPI (EPILEPSI)
2/23
Diperkirakan ah$a %&* orang akan mengalami paling
sedikit satu kali kejang selama hidup mereka dan sekitar &,+*
sampai &,* akan didiagnosis mengidap epilepsy !didasarkan
pada kriteria dua atau leih kejang spontan-tanpa pemicu".
nsidensi erdasarkan usia memperlihatkan pola konsisten
erupa angka paling tinggi pada tahun pertama kehidupan,
penurunan pesat manuju usia remaja, dan pendataran secara
ertahap selama usia pertengahan untuk kemali memuncak
pada usia setelah '& tahun.leih dari /* pasien dengan
epilepsy mengalami kejang pertama seelum usia 2& tahun.
0paila kejang pertama terjadi setelah usia 2& tahun, maka
gangguan kejang terseut iasanya sekunder. !Price1ilson,
3al.%%/)%%"
5etiap tahun, terdapat sekitar %2.&&& kasus epilepsi aru
terjadi dimana, +&* terjadi pada usia leih muda dari usia %
pada saat diagnosis. 6erjadinya kejang pertama dapat terjadi
pada ayi aru lahir dan anak)anak dan yang kedua
puncak terjadi pada pasien yang leih tua dari usia ' tahun.
Paling sedikit
%&* dari pasien di asilitas pera$atan jangka panjang
mengamil setidaknya satu
oat antiepilepsi !0ED". !Dipiro, 3al. %&2+"
II.3 l!sif"!si
nternational 7eague 0gainst Epilepsy !70E" mengusulkandua skema utama untuk klasifkasi dari kejang dan epilepsy yakni
klasifkasi internasional dari kejang epilepsy !nternational
Classifcation o Epileptic 5ei8ures" dan klasifkasi internasional
dari epilepsi !dan gejala epilepsy !nternational Classifciation o
the Epilepsies and Epileptic 5yndromes".
2
-
8/19/2019 FARMAKOTERAPI (EPILEPSI)
3/23
9erdasarkan klasifkasi internasional dari epilepsi
!nternational Classifcation o Epileptic 5ei8ures" secara
patofsiologis kejang diagi menajdi kejang parsial dan kejang
umum.T!#el 1$ l!sif"!si in%e&n!sion!l d!&i epilepsi 'In%e&n!%ion!l
(l!ssif)!%ion o* Epilep%i) Sei+,&es-
+
-
8/19/2019 FARMAKOTERAPI (EPILEPSI)
4/23
+ #ejang unclassifed !yang tidak digolongkan"4 5tatus Epileptikus
#ejang parsial dengan peruahan kesadaran diseut juga
seagai parsial kompleks. Dengan kejang parsial kompleks,
pasien mungkin mengalami automatisms !ergerak sendiri",
periode kehilangan memori, atau peruahan tingkah laku. #ejang
parsial kompleks dapat erkemang menjadi kejang :6C
!:enerali8d 6onic)Clonic".#ejang umum memiliki maniestasi klinis yang menunjukkan
keterliatan kedua elahan otak. #ejang umum terjadi secara
4
-
8/19/2019 FARMAKOTERAPI (EPILEPSI)
5/23
tia)tia, sehingga dapat mnganggu kegiatan yang sedang
erlangsung, tatapan kosong, dan mata memelalak ke atas
secara singkat. ;mumya terjaipada anak)anak dan remaja.
T!#el 2$ l!sif"!si in%e&n!sion!l d!&i epilepsi 'd!n ge!l! epileps/
'In%e&n!%ion!l (l!ssif)i!%ion o* %0e Epilepsies !nd Epilep%i)
S/nd&omes-.
-
8/19/2019 FARMAKOTERAPI (EPILEPSI)
6/23
'
-
8/19/2019 FARMAKOTERAPI (EPILEPSI)
7/23
/
-
8/19/2019 FARMAKOTERAPI (EPILEPSI)
8/23
2. e!l! d!n T!nd!:ejala dan tanda dari epilepsi diagi erdasarkan klasifkasi
dari epilepsi, yaitu<%" #ejang parsial
7esi yang terdapat pada kejang parsial erasal dari
seagian kecil dari otak atau satu hemiser sererum. #ejang
terjadi pada satu sisi atau satu agian tuuh dan kesadaran
penderita umumnya masih aik.
• #ejang parsial sederhana:ejala yang timul erupa kejang motorik okal, enomena
halusinatorik, psikoilusi, atau emosional kompleks. Pada
kejang parsial sederhana, kesadaran penderita masih aik.
• #ejang parsial kompleks:ejala ervariasi dan hampir sama dengan kejang parsial
sederhana, tetapi yang paling khas terjadi adalah penurunan
kesadaran dan otomatisme.2" #ejang umum
7esi yang terdapat pada kejang umum erasal dari seagian
esar dari otak atau kedua hemiser sererum. #ejang
terjadi pada seluruh agian tuuh dan kesadaran penderita
umumnya menurun.
• #ejang 0sans
-
8/19/2019 FARMAKOTERAPI (EPILEPSI)
9/23
3ilangnya kesadaran sessat !eerapa detik" dan
mendadak disertai amnesia. 5erangan terseut tanpa
disertai peringatan seperti aura atau halusinasi, sehingga
sering tidak terdeteksi.
• #ejang 0tonik3ilangnya tonus mendadak dan iasanya total pada otot
anggota adan, leher, dan adan. Durasi kejang isa sangat
singkat atau leih lama.
• #ejang =ioklonikDitandai dengan kontraksi otot ilateral simetris yang cepat
dan singkat. #ejang yang terjadi dapat tunggal atau
erulang.• #ejang 6onik)#lonik
5ering diseut dengan kejang grand mal. #esadaran hilang
dengan cepat dan total disertai kontraksi menetap dan masi
di seluruh otot. =ata mengalami deviasi ke atas. >ase tonik
erlangsung %& ) 2& detik dan diikuti oleh ase klonik yang
erlangsung sekitar +& detik. 5elama ase tonik, tampak
jelas enomena otonom yang terjadi seperti dilatasi pupil,
pengeluaran air liur, dan peningkatan denyut jantung.
• #ejang #lonik:ejala yang terjadi hampir sama dengan kejang mioklonik,
tetapi kejang yang terjadi erlangsung leih lama, iasanya
sampai 2 menit.
• #ejang 6onikDitandai dengan kaku dan tegang pada otot. Penderita
sering mengalami jatuh akiat hilangnya keseimangan,
2. E%iologiApa pun yang mengganggu homeostasis normal neuron dan mengganggu
stabilitas dapat memicu aktivitas abnormal dan kejang. Pasien dengan
keterbelakangan mental dan cerebral palsy dapat meningkatkan resiko terjadinya
kejang. Penyebab kejang pada orang tua (lansia) kemungkinan multifaktorial dan
termasuk penyakit serebrovaskular (iskemik dan stroke hemoragik), gangguan
?
-
8/19/2019 FARMAKOTERAPI (EPILEPSI)
10/23
neurodegenerative, tumor, trauma kepala, gangguan metabolisme, dan infeksi
SSP.
Banyak faktor yang dapat memicu terjadinya kejang, diantaranya kurang
tidur, adanya rangsangan sensorik, dan stress. Perubahan hormone ketika
menstruasi, masa pubertas dan masa kehamilan pun dapat menyebabkan
meningkatnya frekuensi kejang. Penggunaan teofilin, alcohol, fenotiain dalam
dosis tinggi, antidepresan (terutama maprotilin atau buproprion), dan penggunaan
narkoba juga dapat memprovokasi kejang.
Etiologi dari epilepsi adalah multiaktorial, tetapi sekitar '&
* dari kasus epilepsi tidak dapat ditemukan penyea yang pasti
atau yang leih sering kita seut seagai kelainan idiopatik.
6erdapat dua kategori kejang epilepsi yaitu kejang okal dan
kejang umum. 5ecara garis esar, etiologi epilepsi diagi menjadi
dua, yaitu <
2.4 P&ognosis
Prognosis epilepsi tergantung pada eerapa hal,diantaranya jenis epilepsi, aktor penyea, saat pengoatan
dimulai, dan ketaatan minum oat. Prognosis epilepsi cukup
menggemirakan. Pada &)/&* penderita epilepsi serangan
dapat dicegah dengan oat)oat, sedangkan sekitar &* pada
suatu $aktu akan dapat erhenti minum oat.
%&
-
8/19/2019 FARMAKOTERAPI (EPILEPSI)
11/23
Prognosis epilepsi dihuungkan dengan terjadinya remisi
serangan aik dengan pengoatan maupun status psikososial,
dan status neurologis penderita. 9atasan remisi epilepsi yang
sering dipakai adalah 2 tahun eas serangan !kejang" dengan
terapi. Pada pasien yang telah mengalami remisi 2 tahun harus
dipertimangkan untuk penurunan dosis dan penghentian oat
secara erkala.
2.5 P!%ofsiologi0ktivitas kejang ditandai dengan pelepasan paroksismal
terjadi
serempak dalam populasi esar kortikal neurons.#ejang terjadi akiat muatan paroksismal yang erleihan
dari seuah okus kejang atau dari jaringan normal yang
terganggu akiat suatu keadaan patologik. 0ktivitas kejang
seagian tergantung pada lokasi lepas muatan yang erleihan
terseut. 7esi di otak tengah, thalamus, dan korteks sererum
kemungkinan esar ersiat epileptogenic, sedangkan lesi di
sereelum dan atang otak umumnya tidak memicu kejang.Di tingkat memran sel, okus kejang memperlihakan
eerapa enomena kimia$i, diantaranya<
• nstailitas memran sel sara, sehingga sel leih mudah
mengalami pengaktian.
• (euron)neuron hipersensiti dengan amang untuk
melepaskan muatan menurun dan apaila terpicu akan
melepaskan muataan secara erleihan.
• #elainan polarisasi !polarissi erleihan, hipopolarisasi, atau
selang $aktu dalam repolarisasi" yang diseakan oleh
keleihan asetilkolin atau defsiensi asam gama)
aminoutirat !:090".
• #etidakseimangan ion yang menguah keseimangan
asam)asa atau eletrolit, yang mengganggu homeostatis
kimia$i neuron sehingga terjadi kelainan pada depolarisasi
%%
-
8/19/2019 FARMAKOTERAPI (EPILEPSI)
12/23
neuron. :angguan keseimangan ini menyeakan
peningkatan erleihan neurotransmitter eksitatorik atau
deplesi neurotransmitter inhiitorik.
Peruahan)peruahan metaolik yang terjadi selama dan
segera setelah kejang seagian diseakan oleh meningkatanya
keutuhan energi akiat hiperaktivitas neuron. 5elama kejang,
keutuhan metaolic scara drastis meningkat, lepas muatan
listrik sel)sel sara motoric dapat meningkat menjadi %&&& per
detik. 0liran darah otak meningkat, demikian juga respirasi dan
glikolisis jaringan. 0setilkolin mucul di cairan sererospinal !C55"
selama dan setelah kejang. 0sam glutamate mungkin mengalamideplesi selama akitiftas kejang.
5ecara umum, tidak dijumpai kelainan lain yang nyata pada
autopsy. 9ukti histopatologik menunjang hipotesis ah$a lesi
leih ersiat neurokimia$i ukan structural. 9elum ada aktor
patologik yang secara konsisten ditemukan. #elainan okal pada
metaolism kalium dan asetilkolin dijumpai diantara kejang.
>ocus kejang tampaknya sangat peka terhadap asetilkolin, suatu
neurotransmitter asilitatorik, ocus)okus terseut lama
mengikat dan menyingkirkan asetilkolin.
2.6 T!%!l!"s!n! Te&!pi 6ujuan terapi epilepsi adalah untuk mengontrol atau
mengurangi rekuensi kejang dan memastikan kepatuhan pasien
terhadap pengoatan, dan memungkinkan pasien dapat hidupdengan normal. #husus untuk status epileptikus, terapi sangat
penting untuk menghindarkan pasien dari keparahan akiat
serangan kejang yang erlangsung lama.2..6.1Te&!pi Non78!&m!"ologi
6erapi nonarmakologis untuk epilepsi meliputi diet, operasi,
dan vagal
%2
-
8/19/2019 FARMAKOTERAPI (EPILEPSI)
13/23
stimulasi sara !@(5", yang merupakan implantasi dari sara
vagal
stimulator. 5euah stimulator sara vagus adalah perangkat
medis implan
disetujui untuk digunakan pada epilepsi. 5ystem (CP !(euro
Cyernetic prosthesis" diindikasikan untuk digunakan seagai
terapi tamahan dalam mengurangirekuensi kejang pada orang
de$asa dan remaja yang leih tua dari %2 tahun usia dengan
kejang parsial onset yang tahan untuk 0ED.a. Pemedahan
=erupakan opsi pada pasien yang tetap mengalami kejang
meskipun sudah mendapat leih dari + agen antikonvulsan,
adanya anormalitas okal, lesi epileptik yang menjadi pusat
anormalitas epilepsi. 9erikut ini merupakan jenis edah epilepsi
erdasarkan letak okus ineksi <
• 7oektomi temporal
• Eksisi korteks ekstratemporal
• 3emiserektomi
• Callostomi
• 6erapi nutrisi. Diet #etogenik
Diet ketogenik adalah diet tinggi lemak, cukup protein, dan
rendah karohidrat, yang akan menyediakan cukup protein untuk
pertumuhan, terapi kurang karohidrat untuk keutuhan
metaolisme tuuh. Dengan demikian tuuh akan menggunakan
lemak seagai sumer energi, yang pada gilirannya akan
menghasilkan senya$a keton. =ekanisme diet ketogenik seagai
antiepilepsi masih elum diketahui secara pasti, namun senya$a
keton ini diperkirakan erkontriusi terhadap pengontrolan
kejang.2.5.2 Te&!pi 8!&m!"ologi
%+
-
8/19/2019 FARMAKOTERAPI (EPILEPSI)
14/23
6erapi armakologi untuk epilepsi dapat menggunakan oat)
oat antiepilepsi yaitu<
T!#el 3$ O#!% Pili0!n ,n%," Epilepsi
%4
-
8/19/2019 FARMAKOTERAPI (EPILEPSI)
15/23
%
-
8/19/2019 FARMAKOTERAPI (EPILEPSI)
16/23
%'
-
8/19/2019 FARMAKOTERAPI (EPILEPSI)
17/23
%/
-
8/19/2019 FARMAKOTERAPI (EPILEPSI)
18/23
III. DESRIPSI ASUS
0n. =anis erusia tahun, erat adan 4& kg, tia)tiaterjatuh, kehilangan kesadaran dan mengalami kejang
disekolahnya. #ejang terjadi kurang leih menit setelah 0n.
=anis ermain kejar)kejaran denga teman sekelasnya. u guru
langsung mema$a 0n. =anis ke Auang #esehatan. % menit
kemudian 0n. =anis kemali kejang dan segera 0n. =anis
dilarikan ke A5. 9erdasarkan inormasi dari orang tua 0n. =anis,
%
-
8/19/2019 FARMAKOTERAPI (EPILEPSI)
19/23
kejang yang dialamai 0n. =anis sudah terjadi sejak 2 tahun yang
lalu akiat demam tinggi. 6etapi kejang terjadi hanya eerapa
detik saja. hampir + ulan terakhir kejang sudah tidak lagi terjadi
sehingga ornag tua 0n. =anis tidak memerikan oat yang iasa
diminumnya !Dilantin 6= +&& mg-hari" untuk mengontrol
kejangnya.
I9. ANALISIS DAN PEMBA:ASAN ASUS DENAN METODE
SOAP1. SUBJETI8
(ama Pasien < 0n. =anis;mur < tahun9erat 9adan < 4& kg#eluhan <
• 6ia)tia terjatuh, hilang kesadaran, dan mengalami
kejang disekolahnya kurang leih menit. dan kejang
kemali setelah % menit.Ai$ayat penyakit<
• 2 tahun yang lalu sudah mengalami kejang akiat
demam tinggi selama eerapa detik saja.! Ai$ayat pengoatan< Dilantin 6= +&& mg-hari
2. OBJETI87
3. ASSESMENT9erdasarkan keluhan pasien, diduga pasien ernama 0n.
=anis menderita status epileptikus. 3al ini dapat dilihat dari
keadaan 0n. manis yang tia)tia terjatuh lalu kehilangan
kesadaran dan mengalami kejang leih kurang menit, dimana
% menit kemudian 0n. =anis kemali mengalami kejang. 3al ini
dapat menunjukkan ah$a pasien terkena angkitan status
epileptikus, karena adanya dua rangkaian kejang tanpa adanya
pemulihan kesadaran diantara kejang, dan kesadarannya elum
pulih setelah menit.5tatus epileptikus yang dialami 0n. =anis dapat diseakan
oleh aktor pencetus yang diduga diseakan oleh pengoatan
yang tia)tia dihentikan + ulan terakhir dan kejang akiat
%?
-
8/19/2019 FARMAKOTERAPI (EPILEPSI)
20/23
demam tinggi. 3al ini dapat menimulkan angkitan epilepsi
yang lama ahkan isa menjadi uruk.. PLAN!. Te&!pi non7*!&m!"ologi
• Pemedahan
• Diet ketogenik#. Te&!pi *!&m!"ologi
B Prehospital <Pada kasus diatas, dapat dierikan dia8epam rectal %&
mg yang merupakan terapi utama dan pertahankan patensi
jalan napas, erikan oksigen, periksa ungsi kardiorespirasi.B n hospital <
7ora8epam &,% mg-kg intravena dierikan 4 mg olus,
diulang satu kali setelah %&)2& menit jika tidak ada dapat
dierikan dia8epam intravena &, mg-kg. 9erikan oat
antiepilepsi yang iasa digunakan ila pasien sudah pernah
mendapat terapi oat antiepilepsi. 6erapi oat darurat
tamahan mungkin tidak diperlukan jika kejang erhenti dan
penyea status epileptikus cepat diperaiki.at oat diatas dierikan dengan alasan dimana
mekanisme kerjanya meningkatkan hamatan dari :090 oleh
ikatan pada en8odia8epine :090 dan kompleks reseptor
ariturate. 5ehingga kejang erhenti.#etika kejang sudah tidak kamuh lagi dapat dierikan oat
antiepilepsi yang iasa digunakan untuk mengontrol epilepsinya
dan mengatasi serangan primer maupun sekunder, yaitu enitoin
(a dosis +&& mg-hari + kali sehari dalam dosis teragi. ika sudah eas kejang selama 2 tahun pengoatan yang
isa diuktikan secara klinis melalui EE: dengan hasil aik.
Penghentian dilakukan secara ertahap, setidaknya selama +
ulan dengan cara menurunkan dosisnya. 6idak oleh dihentikan
secara mendadak karena akan menyeakan terjadinya kejang
heat pada pasien.9. PEMILI:AN OBAT RASIONAL
2&
-
8/19/2019 FARMAKOTERAPI (EPILEPSI)
21/23
Pemilihan oat rasional dilakukan dengan menganalisis
oat)oat yang digunakan dengan lima kategori yaitu tepat
indikasi, tepat oat, tepat pasien, tepat dosis dan $aspada
terhadap eek samping oat !43 %".
6epat indikasi
(ama
at
ndikasi =ekanisme 0ksi #eterangan
Dia8epam
>enitoin
5tatus
epileptikus
Epilepsi semua
jenis kecualipetit mal dan
status
epileptikus
meningkatkan
hamatan dari :090
oleh ikatan pada
en8odia8epine :090 dan kompleks
reseptor ariturate.
5ehingga kejang
erhenti.
naktivasi kanal (a
sehingga
menurunkan
kemampuan syara
untuk
menghantarkan
muatan listrik
6epat indikasi
6epat at
"ama #bat Alasan sebagai drug of choice $eterangan
%iaepam
&enitoin
%apat mengobati serangan status epileptikus
dan banyak digunakan dalam pengobatan
'erupakan #A yang pernah digunakan
oleh pasien dan digunakan untuk terapi
pemeliharaan dan pengontrolan
epat obat
6epat Pasien
2%
-
8/19/2019 FARMAKOTERAPI (EPILEPSI)
22/23
"ama #bat $ontra *ndikasi $eterangan
%iaepam
&enitoin
+ipersensitif dengan diaepam
dan fenitoin
epat pasien tidak ada
riayat alergi
6epat Dosis
"ama #bat %osis Standar %osis yang diberikan $eterangan
%iaepam
&enitoin
-,/-,0 mg1kg i.v
2--/-- mg1hari
-,0 mg1kg i.v
-- mg1hari
epat dosis
aspada Eek 5amping at
"ama #bat fek Samping #bat Saran
%iaepam
&enitoin
'enimbulkan rasa kantuk, konsentrasi
berkurang, mual, edema.
"yeri kepala, insomnia, ruam, akne
demam efek hematologic
Beristirahat yang cukup dan
jangan melakukan aktivitas
diluar rumah. 3ntuk
mengatasi demam yang bila
timbul dapat diberikan
ibuprofen syrup. %an berikan
vit B comple4 jika efek
samping fenitoin anemia
terjadi.
9I. E9ALUASI OBATDia8epam rectal %& mg !5tesolid" % suppos Ap.
2.&&Dia8epam i.v &, mg-kg !valium" % ampul injeksi Ap.
%&.2& 6erapi pemeliharaan - pengontrolan untuk % ulan <
>enitoin (a kapsul %&& mg !Dilantin" % otol
Ap. 2/.//
umlah Ap.
+2+.&2
9II. MONITORIN DAN 8OLLO; UP
=onitoring eek samping oat
=onitoring ungsi hati
22
-
8/19/2019 FARMAKOTERAPI (EPILEPSI)
23/23
=onitoring tekanan darah
=onitoring EE:
=onitoring konsentrasi oat dalam darah dan
perkemangan dari angkitan epilepsy
0nalisis darah lengkap, kadar elektrolit dan urea, kalsium,
glukosa pemekuan darah, dan jika mungkin kadar oat
epilepsi dalam darah.
9III. OMUNIASI< IN8ORMASI< DAN EDUASI PASIEN
• 9eritahu orangtua agar dapat memerikan makanan yang
tidak menyeakan kenaikan erat adan pada anak,
seperti makanan yang anyak mengandung lemak.
• 5arankan kepada orangtua agar anaknya tidak terlalu
kecapean, dan tidur yang cukup.
• Penggunaan oat harus sehemat mungkin dan sedapat
mungking dalam jangka $aktu pendek.
• ika terjadi kamuhan 5E segera huungi dokter.
• 9erikan inormasi kepada orang tua pasien seputar E5
yang potensial terjadi.
• angan erikan oat meleihi dosis yang ditentukan.
• angan mengganti sediaan oat ataupun dosis tanpa
sepengetahuan dokter.I=. PERTA N>AAN DAN JA;ABAN PERTAN>AANF. ESIMPULAN
2+