Download - FATLIQOUR MINYAK SAWIT
MINYAK SAWIT
TERSULFATASI
Fatliquor
Kelapa
Sawit
By : Kelompok 1
KELOMPOK I
AGUS SETIAWAN
I WAYAN SURYAGAMA
ZAHRATURAHMI
Fatliquor
Kelapa
Sawit
By : Kelompok 1
PENDAHULUAN Fatliquor
Kelapa
Sawit
By : Kelompok 1
A. LATAR BELAKANGProses Fatliquoring merupakan proses yang sangat
penting dalam proses penyamakan kulit. Khususnya pada proses Finishing . Proses fatliquoring berfungsi untuk melemaskan kulit. Dalam Proses ini diperlukan bahan yang berupa minyak tersulfatasi yang dapat digunakan dalam proses fatliquoring.
B. Tujuan 1. Untuk menganalisa bilangan iod,asam ,
penyabunan dari minyak kelapa sawit2. Untuk mengetahui cara pembuatan minyak sawit
tersulfatasi3. Untuk menguji minyak sawit tersulfatasi
PENDAHULUAN Fatliquor
Kelapa
Sawit
By : Kelompok 1
C. MamfaatParaktikan dapat mengetahui cara pembuatan
minyak sawit tersulfatasi serta menganilisnya
D. Rumusan Masalah Bagaimana cara mebuat minyak sawit tersulfatasi dan
analisanya ?
TINJAUAN PUSTAKA Fatliquor
Kelapa
Sawit
By : Kelompok 1
C. Minyak Sawit Minyak kelapa sawit daninti minyak kelapa sawitmerupakan susunan darifatty acids, esterified, serta glycerol yang masihbanyak lemaknya.Didalam keduanya tinggisertapenuh akan fatty acids, antara 50% dan 80% darimasing‐masingnya. Minyak kelapa sawitmempunyai 16 namacarbon yang penuh asamlemak palmitic acid berdasarkan dalamminyak kelapa minyakkelapa sawit sebagianbesar berisikan lauricacid
Minyak kelapa sawit
Asamkaplirat
Asam kaproat
Asam laurat
Asamoleat
Asam linoleat
Asam stearat
Asam palmital
Asam mristal
TINJAUAN PUSTAKA Fatliquor
Kelapa
Sawit
By : Kelompok 1
D. Bilangan iod,asam dan PenyabunanAngka penyabunan dapat diartikan sebagai banyaknya (mg)
KOH yang dibutuhkan untuk menyabunkan satu gram asam lemak atau minyak.
Angka asam dinyatakan sebagai jumlah miligram KOH yang diperlukan untuk menetralkan asam lemak bebas yang terdapat dalam satu gram minyak atau lemak.
Anka iod didefinisikan sebagai jumlah iod dalam gram yang ditambahklan untuk menetralkan 100 gram lemak.
E. Emulsi Emulsi adalah sistem dua fase, yang salah satu cairannya
terdispersi dalam cairan yang lain, dalam bentuk tetesankecil. Jika minyak yang merupakan fase terdispersi danlarutan air merupakan fase pembawa, sistem ini disebutemulsi minyak dalam air
TINJAUAN PUSTAKA Fatliquor
Kelapa
Sawit
By : Kelompok 1
F. Analisa SO3SO3 bersifat sangat reaktif. SO3 mudah bereaksi denganair dan membentuk asam sulfas atau H2SO4. Asam sulfatini sangat reaktif, mudah bereaksi, dan bersifat merusak. Oleh karena itu sebisa mungkin kadar SO3 yang terdapatpada minyak sulfatdihilangkan.
G. Minyak Sulfat
Minyak sulfat disebut juga minyak sulfonit , banyak digunakandalam industry perkulitan , karena dapat terdispersi denganbaik cukup tahan terhadap suasuana asam dan menghasilkankulit yang lemas dan lembutFatliquoring adalah suatu emulsi minyak atau lemak kedalam air , jadi dalam system terdapat dua jenis zat cair yang saling memisah .Sulfatasi adalah sutau proses dimana suatu grup pengemulsiSO3H direaksikan dengan minyak
ALAT DAN BAHAN Fatliquor
Kelapa
Sawit
By : Kelompok 1
Alat yang digunakan Bahan yang digunakan
Labu erlenmeyer 250 mlNeraca analitikPipet volum 25 mlPro pipetPipet tetesPendingin balikMagnetic stirerKlemStatifPendingin balikBuretWater pumpEmberSelang
Tabung reaksiTermometerCorong pemisahMixer
Minyak kelapa sawitAlkohol netral (uji bilangan asam)KOH alkoholis (uji bilangan Penyabunan )Indikator ppKOH 0,1 NHCl 0,5 N
Larutan KI 15 %Larutan Natrium –ThiosulfatAquades yang telah didihkanIndicator amilumkhloroformreagen Hanus
Diethyl eterLarutan garam jenuhAsam sulfat pekatAsam sulfat 1 NIndicator PPKertas pHNaOH 0,5 NAsam Sulfat pekatNaOH 1 N Es batu dan air
LANGKAH KERJA Fatliquor
Kelapa
Sawit
By : Kelompok 1
ANALISA BILANGAN ASAM DAN PENYABUNAN
20 gram minyaksawit + 50 ml alkohol netral
Masukkan kedalam
erlenmeyer
Panaskan dengan kompor
air selama 30 menit
Dinginkan
Tititrasi dengan KOH 0,1 N dengan
ditambah indikator pp 3 tetes.
4 gram minyak kelapa sawit + 50 ml larutan KOH
alkoholis
Masukkan ke dalam
erlenmeyer
Panaskan selama 30
menitDinginkan
Titrasi dengan HCl 0,5 N dengan
ditambah indikator pp 3 tetes.
Lakukan hal yang samauntuk 50 ml KOH 0,5 N dalam alkohol tanpa
minyak tanpa dipanasi
Sebagailarutanblangko
LANGKAH KERJA Fatliquor
Kelapa
Sawit
By : Kelompok 1
ANALISA BILANGAN I0D
3 gram minyaksawit + 10 ml
chloroform + 25 ml reagen hanus
Masukkan dalamerlenmeyer
Tempatkanditempat gelap,
kadang kala digojog
Tambah KI 15% + 75 ml aquades
mendidih
Titrasi denganthiosulfat
Tambah 10 teteslar. pati
LANGKAH KERJA Fatliquor
By : Kelompok 1
PEMBUATAN MINYAK SULFAT
150 gram minyaksawit masukkandlm beker gelas
Tempatkan bekerdalam air es
Tambahkan 16,64 ml H2SO4 pekatsedikit-sedikit
Suhu jangansampai > 25 0C
Diamkan 1 malam
Cuci minyakdengan 120 ml
garam jenuh
Diamkan 1 malam
Cuci dengan 400 ml air hangat,
diamkan 1 malam
Netralkan denganNaOH 1 N
LANGKAH KERJA Fatliquor
Kelapa
Sawit
By : Kelompok 1
UJI EMULSI
Uji emulsi padasuhu kamar
5 ml aquades + 2 ml minyak sulfatmasukkan dalam
tabung reaksi
Amati keadaanawalnya
Aduk-aduk, amatikembali
Uji emulsi diatassuhu kamar
40 ml aquades + 10 ml minyak
sulfat masukkandalam gelad beker
Panaskan pelan-pelan, cek suhu
sistem
Amati pada suhuberapa pecahnya
emulsi
Fatliquor
By : Kelompok 1
ANALISA SO3 TERIKAT
5 gram minyak sulfat + 50 ml larutan NaCl
jenuh, dan 50 ml diethyl eter
Masukkan kedalam corong
pemisah.
Gojogcorong pemisah tersebut selama 5 menit sambil sesekali
dibuka tutupnya.
H2SO4 pekat sampai pHnya
netral (6-7) dan dilebihkan 0,25
ml.
Corong pemisah digojog kembali selama 2 menit sambil sesekali
dibuka tutupnya.
Ambil larutan eternya sehingga
dalam corong pemisah hanya ada
minyak.
Tambahkan 25 ml diethyl eter
kedalam corong pemisah yang berisi minyak.
Gojog-gojog corong pemisah selama 10 menit sambil sesekali
dibuka tutupnya.
Ambil eter hasil ekstrak dari langkah no. 5 dan masukkan
kedalam Erlenmeyer.
Panaskan eter tersebut dengan menggunakan
stirrer dalam lemari asam sampai
volume eter tinggal 5-10 ml.
Tambahkan 25 ml H2SO4 1 N
kedalam larutan eter tersebut.
Melakukan revlak pada larutan eter
tersebut selama 90 menit.
25 ml eter, 30 gram NaCl kristal dan 3 tetes indicator PP kedalam larutan
eter.
Titrasi dengan menggunakan NaOH 0,5 N.
Catat hasilnya.
HASIL PENGAMATAN Fatliquor
Kelapa
Sawit
By : Kelompok 1
ANALISA BILANGAN ASAM DAN PENYABUNAN
•Penentuan bilangan asam minyak sawitBerat minyak sawit : 20,031 grAlkohol netral 0,1 N : 50 mlLama pemanasan : 30 menitVolume KOH 0,1 N untuk titrasi : 0,50 mlPerubahan warna selama titrasi : kuning menjadi merah muda•Penentuan bilangan penyabunan minyak sawitBerat minyak sawit : 4,022 grKOH alkoholis : 50 mlLama pemanasan : 30 menitVolume HCl 0,5 N untuk titrasi sampel : 34,2 mlVolume HCl 0,5 N untuk titrasi blanko : 68 mlPerubahan warna selama titrasi : dari pink menjadi bening
HASIL PENGAMATAN Fatliquor
Kelapa
Sawit
By : Kelompok 1
ANALISA BILANGAN IOD
•Penentuan bilangan asam minyak sawitBerat minyak sawit : 3,009 grVolume khloroform : 10 mlVolume reagen hanus : 25 mlVolume aquades : 0,50 mlVolume natrium thiosulfat sampel : 11,3 mlVolume natrium thiosulfat blanko : 26,4 mlNormalitas natrium thiosulfat :0,03 N Waktu penyimpanan : 30 menitPerubahan warna selama titrasi : merah bata menjadi kuningpucat + amilum menjadi biru dan dtitrasi menjadi bening danada 2 fase
HASIL PENGAMATAN Fatliquor
Kelapa
Sawit
By : Kelompok 1
SULFATASI MINYAK
Berat minyak kelapa sawit : 150 gram Volume larutan asam sulfat : 16,64 mlSuhu larutan akhir : 170C Volume rautan garam jenuh :120 mlBerat gelas beker kosong : 200 gramPerhitungan volume asam sulfat( 98%) ρ H2SO4 : 1,84 gr/ccH2SO4 tiap cc : 1,84 gram x 0,98 = 1,8032 gram / ccKebutuhan 30 gram : 1,8032 gram/ cc = 16,63709 ml Normalitas NaOH
: 1 N Volume air hangat ( 40) : 400 mlpH minyak awal sebelum penetralan : 2pH akhir setelah penetralan : 6,5
HASIL PENGAMATAN Fatliquor
Kelapa
Sawit
By : Kelompok 1
UJI EMULSI
•Stablitas emulsi minyak pada suhu ruaangan :•Volume minyak : 2 ml•Volume aquadest : 5 ml•Waktu pengadukan : 5 menit•Perubahan :Saat penambahan aquadest dan minyak, masing – masing terpisahmenjadi 2 fase. Minyak yang berwarna coklat berada pada bagian atasdan air yang bening berada pada bagian bawah tabung reaksi. Setelahdiaduk pemisahan terjadi agak lama . Tetapi setalah dilakukanpengocokan, pemisahan terjadi dalam waktu yang lama.•Menentukan suhu pecahnya emulsi :•Volume minyak : 5 ml•Volume aquadest : 40 ml•Perubahan :Saat penambahan aquadest dan minyak terjadi 2 fase setelahpengadukan secara manual,.Saat dilakukan pengadukan dengan suhu rendah ( didinginkan )campuran tidak teremulsi. Pecahnya emulsi pada suhu 18oC
HASIL PENGAMATAN Fatliquor
Kelapa
Sawit
By : Kelompok 1
ANALISA SO3 TERIKAT
•Berat minyak sawit tersulfatasi : 5,021 gram•Volume NaCl jenuh : 50 ml•Volume diethyl eter : 50 ml dan 25 ml•Volume H2SO4 pekat : 0,25 ml•Perubahan yang teramati:•Warna awal minyak adalah kuning keemasan setelah ditambah diethyl eter dan larutan garam jenuh berubah menjadi kuning pudar.•Eter hasil ekstrak berwarna bening, setelah dipanaskan dengan stirrer dalam lemari asam warnanya agak keruh dan timbul endapan putih, setelah ditambahkan H2SO4 1 N warnanya menjadi bening dan endapan masih ada.•Lama proses revlaks : 90 menit.•Berat NaCl Kristal : 30,013 gram•Indicator PP yang digunakan : 3 tetes•Banyaknya NaOH 0,5 N yang diperlukan untuk menitrasi eter hasil ekstrak: 66,8 ml•Perubahan yang teramati:•Perubahan warna selama proses titrasi: putih keruh → merah muda
PEMBAHASANFatliquor
Kelapa
Sawit
By : Kelompok 1
1. Semakin besar angka bilanagan asam lemak bebas berartikandungan asam lemak bebas semakin tinggi, sementara asamlemak bebas yang terkandung dalam sampel minyak dapatberasal dari proses hidrolisis ataupun karena proses pengolahanyang kurang baik. Karena proses hidrolisis dapat berlangsungdengan penambahan asam dan dibantu oleh panas
2. Dari analisa di peroleh angka iod sebeasar 1,019067 padahalpad standar anka iod pada minyak kelapa sawit 48 – 56 dapatdiartikan minyak ini memiliki tingkat ketidak jenuhan yangkecil
3. Sulfatasi adalah sutau proses dimana suatu grup pengemulsiSO3H direaksikan dengan minyak .
HC CH H2SO4
H2C
CH2
OSO2OH
PEMBAHASANFatliquor
Kelapa
Sawit
By : Kelompok 1
4. Dalam penentuan suhu pecahnya emulsi saat minyak yangsebagai terdispersi langsung pecah pada suhu kamar setelahdilakukan pencampuran minyak ke aquades dan dilakukanpengadukan maka tidak perlu dilakukan pemanasan tapiuntuk menentukan suhu suatu emulsi pada praktikum ini kamimengaduk minyak pada kondisi dingin sehingga minyakdapayt terdispersi dalam air lalu melakukan pengukuran suhupecahnya emulsi yaitu pada suhu 18 0 C yaitu di bawah suhukamar jadi minyak ini dapat digunakan dibawah suhu 180 C
5. Semakin banyak kandungan SO3 yang terikat pada minyaksulfat tersebut, maka dikhawatirka, apabila diaplikasikankekulit nantinya, SO3 akan berikatan dengan uap air atau H2Osehingga bisa membentuk H2SO4 yang malah merusak kulityang disamak. Dari hasil analisa yang kami lakukan, diketahuikandungan SO3 pada minyak sulfat adalah sebesar kadar SO3
yang baik untuk minyak sulfat adalah 3-7%.
KESIMPULAN Fatliquor
Kelapa
Sawit
By : Kelompok 1
1. Dari hasil pengamatan yang diperoleh dapat diambil kesimpulanbahwa Analisis kadar lemak pada sample adalah dengan kadarlemak sebesar 0,14
2. Angka penyabunan dinyatakan sebagai banyaknya (mg) NaOHyang dibutuhkan untuk menyabunkan satu gram lemak atauminyak. Dari praktikum didapatkan bilangan penyabunansebesar 235,76
3. Factor yang mempengaruhi pada sulfatasi adalahJenis minyak yang dipakai ,Perbandingan antara asam danminyak ,Kekuatan asam,Suhu sulfatasi ,Waktu reaksi,Cara netralisasi dan pencucian
4. Pecahnya emulsi dari minyak sulfat yang kami buat dari minyak kelapa sawit terjadi pada suhu rendah yaitu dibawah suhuKamar pada suhu 0 C
5. Kadar SO3 terikat yang didapat adalah 7,67% dan lebih besar dari kadar yang baik
DAFTAR PUSTAKA Fatliquor
Kelapa
Sawit
By : Kelompok 1
Winarno,F.G. . 1997 . Kimia Pangan dan Gizi . Jakarta : PT.Gramedia Pustaka UtamaMuchtadi,tien R, Sugiono .1992 . Ilmu Pengetahuan bahan pangan . Bogor; Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi Institut Pertanian BogorSeno wulung, R.Bagus, 2008. Buku Petunjuk Praktikum Kimia Organik. ATK: YogyakartaSyabani, wahyu , 2008. Buku Petunjuk Praktikum Kimia Analisa . ATK: YogyakartaAnsel, Howard C, 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Universitas Indonesia Press, JakartaTim Penyusun. 1995. “Kimiawi Emulsi pada Proses Peminyakan Kulit”.Yogyakarta: Akademi Teknologi Kulit.Purnomo, Edy. 1985. ”Pengetahuan Dasar Teknologi Penyamakan Kulit”. Yogyakarta: Akademi Teknologi Kulit.
Fatliquor
Kelapa
Sawit
By : Kelompok 1
Terima Kasih
Semoga Bermamfaat