Download - Fisiologi Pembungaan Dan Buah
-
8/17/2019 Fisiologi Pembungaan Dan Buah
1/36
FISIOLOGI PEMBUNGAAN DAN BUAH
MAKALAH
Diajukan sebagai salah satu tugas terstruktur pada Mata Kuliah Fisiologi
Tumbuhan
Dosen :
Hadiansah, M. Pd
Oleh:
Kelompok 5
e!ep Dian " #$$%&'(''$5)
De*i +artika #$$%&'(''$)
-nn /priliani #$$%&'(''&%)
0na*ati #$$%&'(''%$)
0nggit 1unarti #$$%&'(''%2)
Kiki 3akiah Khairan #$$%&'(''2')
+uherna #$$%&'(''45)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2016
-
8/17/2019 Fisiologi Pembungaan Dan Buah
2/36
KATA PENGANTAR
Puji dan sukur kami panjatkan kepada /llah, Tuhan ang
Maha -sa karena dengan rahmat dan karunia67a penulis dapat
menelesaikan Makalah Fisiologi Pembungaan dan 8uah ini.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berman9aat
dalam rangka menambah *a*asan serta pengetahuan kita
mengenai ruang lingkup !angkupan siologi pembungaan dan
buah. Penulis menadari sepenuhna bah*a di dalam tugas
terdapat banak kekurangan6kekurangan. ;ntuk itu, penulis
berharap adana saran dan usulan demi perbaikan di masa ang
akan datang, mengingat tidak ada ang sempurna tanpa adana
saran ang membangun.
+emoga makalah sederhana ini dapat dipahami siapapun
ang memba!ana. +ekirana laporan ang telah disusun ini
dapat berguna bagi penulis dan semua ang memba!ana.
8andung, /pril &'$(
Penulis
Fisiologi Pembungaan dan Buah – Fisiologi Tumbuhan
Pendidikan Biologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung 201
$
-
8/17/2019 Fisiologi Pembungaan Dan Buah
3/36
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...............................................................................i
Da9tar 0si........................................................................................ii
8/8 0 P-7D/H;
-
8/17/2019 Fisiologi Pembungaan Dan Buah
4/36
-
8/17/2019 Fisiologi Pembungaan Dan Buah
5/36
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1. Latar Bea!a"#
Tanaman tentu akan senatiasa tumbuh dan berkembang.
Pertumbuhan generati>e pada tanaman ditandai dengan
peristi*a pembungaan. Di mana pembungaan ini juga memiliki
mekanisme tersendiri. Peristi*a ini juga tidak lepas dari
pengaruh dari beberapa 9a!tor, baik dari dalam maupun dari luar
tubuh tanaman. Faktor dalam merupakan 9aktor ang berasal
dari tanaman itu sendiri seperti kandungan6kandungan hormon
pada tanaman itu sendiri sedangkan 9aktor luar merupakan
9aktor lingkungan ang mempengaruhi dari proses pembungaan
tanaman tersebut.
Pembungaan pada tanaman dipengaruhi oleh 9aktor dalam
tanaman sendiri dan 9aktor luar tanaman?lingkungan. Tanaman
belum dapat berbunga? menghasilkan bunga jika tanaman masih
relati9 muda. +edangkan pada tanaman ang sudah
besar?de*asa, pertumbuhanna telah mengalami perubahan dari
9ase >egetati9 ke 9ase generati9. 8enih atau biji ang
dimaksudkan adalah benih atau biji sejati #true seed) aitu benih
atau biji ang dibentuk dari proses seksual pada tanaman.
8uah adalah organ tumbuhan berbunga ang merupakan
perkembangan lanjutan dari bakal buah #o>arium). 8uah
biasana membungkus dan melindungi biji. /neka rupa dan
bentuk buah tidak terlepas kaitanna dengan 9ungsi utama buah,
akni sebagai pemen!ar biji tumbuhan.
;ntuk mengetahui lebih jelas mengenai pembungaan dan
buah, maka pada makalah ini akan dibahas hal6hal berikut ang
terpapar rumusan masalah.
1. 2. R$%$&a" Ma&aa'
https://id.wikipedia.org/wiki/Organ_(anatomi)https://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_berbungahttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bakal_buah&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Bijihttps://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_berbungahttps://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Bakal_buah&action=edit&redlink=1https://id.wikipedia.org/wiki/Bijihttps://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhanhttps://id.wikipedia.org/wiki/Organ_(anatomi)
-
8/17/2019 Fisiologi Pembungaan Dan Buah
6/36
/dapun rumusan masalah ang akan dipaparkan adalah
sebagai berikut:
$) Pembungaan
$. /pa ang dimaksud dengan pembungaan@
&. 8agaimana mekanisme pembungaan@
%. /pa saja 9aktor69aktor ang berpengaruh terhadap proses
pembungaan@
2. 8agaimana perkembangan organ reprodukti9@
&) Pembuahan
$. /pa ang dimaksud dengan pembuahan@
&. 8agaimana perkembangan buah dan biji@
%. /pa saja ripening phase #9ase kematangan buah dan biji)@
2. /pa saja 9aktor69aktor ang mempengaruhi produkti>itas
buah@
5. 8agaimana proses pembuahan abnormal@
1. (. T$)$a" Pe"$*&a"
8erikut tujuan penulisan makalah ini:
$) Pembungaan
$. Mengetahui pengertian pembungaanA
&. Mengetahui mekanisme pembungaanA
%. Mengetahui 9aktor69aktor ang berpengaruh terhadap
proses pembungaanA
2. Mengetahui perkembangan organ reprodukti9A
&) Pembuahan
$. Mengetahui denisi pembuahanA
&. Mengetahui perkembangan buah dan bijiA
%. Mengetahui ripening phase #9ase kematangan buah dan
biji)A
2. Mengetahui 9aktor69aktor ang mempengaruhi
produkti>itas buahA
-
8/17/2019 Fisiologi Pembungaan Dan Buah
7/36
5. Mengetahui beberapa proses pembuahan abnormal.
6.
-
8/17/2019 Fisiologi Pembungaan Dan Buah
8/36
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1. PEMBUNGAAN
2. 1. 1. Pe"#ert*a" Pe%+$"#aa"
Fenologi perbungaan suatu jenis tumbuhan adalah salah
satu karakter penting dalam siklus hidup tumbuhan karena pada
9ase itu terjadi proses a*al bagi suatu tumbuhan untuk
berkembang biak. +uatu tumbuhan akan memiliki perilaku ang
berbeda6beda pada pola perbungaan dan perbuahanna, akan
tetapi pada umumna dia*ali dengan pemun!ulan kun!up bunga
dan diakhiri dengan pematangan buah #Tabla dan Bargas, &''2).
Menurut +itompul dan 1uritno #$==5) pengamatan 9enologi
tumbuhan ang seringkali dilakukan adalah perubahan masa
>egetati9 ke generati9 dan panjang masa generati9 tumbuhan
tersebut. 0ni biasana dilakukan melalui pendekatan dengan
pengamatan umur bunga, pembentukan biji dan saat panen.Pembungaan merupakan salah satu tanda bah*a tanaman
memasuki 9ase generati9. Fase generati9 merupakan 9ase dimanatanaman melakukan pertumbuhan dengan melibatkan sel gamet.
Fase generati9 ini dimulai saat tanaman mulai melakukan
pembentukan bunga hingga pemasakan buah. Didalam
pembungaan kegiatan g paling penting adalah memanipulasi
proses peralihan dari 9ase >egetati9 ke 9ase generati9 tanaman.
2. 1. 2. Me!a"*&%e Pe%+$"#aa"$. 0nduksi bunga #e>okasi)
0nduksi bunga merupakan tahap pertama dari proses
pembungaan. Dimana dalam induksi ini terjadi suatu manipulasi
jaringan meristem >egetati9 ang diprogram untuk mulai berubah
menjadi meristem reprodukti9 dimana perubahan ini terjadi
se!ara mikrokopis di dalam sel. Perubahan ini dapat dideteksi
-
8/17/2019 Fisiologi Pembungaan Dan Buah
9/36
se!ara kimia*i dari peningkatan sintesis asam nukleat dan
protein, ang dibutuhkan dalam pembelahan dan di9erensiasi sel.
Faktor69aktor ang mempengaruhi terjadina induksi bunga
ada & aitu 9aktor internal ang berupa 9aktor genetis suatu
tanaman dan 9aktor eksternal ang terdiri dari :
a. Bernalisasi
Bernalisasi merupakan suatu keadaan dimana suhu
lingkungan suatu tanaman rendah ang digunakan
untuk merangsang pembungaan.
b. Thermoperiodism
+uatu keadaan dimana suhu pada malam hari
rendah kemudian berubah menjadi tinggi dan terjadi
se!ara berulang.
!. Fotoperiodisme
Fotoperiodism ini merupakan lamana siang dan
malam. Fotoperiodism ini sangat erat kaitanna dengan
9otoperiode kritis. Fotoperiodism ini membagi tanaman
menjadi tiga kelompok aitu tanaman hari panjang,
tanaman hari pendek, dan tanaman hari netral.
d. Kimia*i dan status nutrisi
+etelah tanaman terinduksi ke pembungaan,
transisi mor9ologis meristem dari >egetati9 ke keadaan
pembungaaan disebut dengan inisiasi pembungaan.
0nisiasi pembungaan kurang mendapatkan perhatian
dalam penelitian pembungaan dibandingkan dengan
induksi pembungaan. Hal ini disebabkan karena kedua
tahapan tersebut umumna memerlukan kondisi ang
serupa, sehingga sering sulit dibedakan antar
keduana. Tetapi perbedaan tersebut dapat terlihat
nata pada rumput6rumputan di daerah musim sedang.
Tahap induksi dan inisiasi biasana jelas berbeda dan
mempunai persaratan 9otoperiode dan suhu ang
-
8/17/2019 Fisiologi Pembungaan Dan Buah
10/36
jelas berbeda, ang se!ara alami keduana dipisahkan
oleh musim dingin.
Menurut 1ardner dan egetati9 menjadi pemula
pembungaan sebagai respon terhadap 9aktor luar ang
diperlukanna seperti hari panjang #malam pendek) dan
temperatur ang !ukup hangat pada musim semi #pada rumput
Orchard).
Perubahan pada titik tumbuh akan nampak jika dilihat
se!ara mikroskopik pada bagian meristematis ang mengalami
perubahan dari >egetati9 ke pertumbuhan reprodukti9. +e!ara
mikroskopis akan nampak bah*a bagian ujung meristematis
pertumbuhan >egetati9 nampak run!ing, sedangkan jika
pertumbuhan beralih ke pertumbuhan reprodukti9 akan dimulai
dengan pertumbuhan ujung meristem ang mulai mendatar dan
akhirna terbentuk primordia sepal.
&. 0nisiasi bunga
/dalah tahap ketika perubahan mor9ologis menjadi bentuk
kun!up reprodukti9 mulai dapat terdeteksi se!ara makroskopis
untuk pertama kalina.Transisi dari tunas >egetati9 menjadi
kun!up reprodukti9 ini dapat dideteksi dari perubahan bentuk
maupun ukuran kun!up, serta proses6proses selanjutna ang
mulai membentuk organ6organ reprodukti9.
0nisiasi pembungaan adalah ekspresi mor9ologis dari
keadaan induksi dan umumna terjadi dalam bagian
-
8/17/2019 Fisiologi Pembungaan Dan Buah
11/36
meristematis tanaman. +e!ara mor9ologis, kon>ersi dari suatu
ujung >egetati9 ke suatu pembungaan dari satu bentuk
permulaan ke anthesis adalah relati9 berjalan se!ara bertahap
dan berurutan. Menurut idu6indi>idu bungaA
%. Pemasakan bunga meliputi beberapa proses ang
berurutan: pertumbuhan bagian6bagian bunga,
di9erensiasi ke jaringan sporogenous, meiosis, pollen
dan perkembangan embriosa!A
2. /nthesis
%. Perkembangan kun!up bunga menuju anthesis #bunga
mekar)
Ditandai dengan terjadina di9erensiasi bagian6bagian
bunga. Pada tahap ini terjadi proses megasporogenesis dan
mikrosporogenesis untuk penempurnaan dan pematangan
organ6organ reproduksi jantan dan betina.
2. /nthesis
Merupakan tahap ketika terjadi pemekaran bunga.
8iasana anthesis terjadi bersamaan dengan masakna organ
reproduksi jantan dan betina, *alaupun dalam kenataanna
tidak selalu demikian. /da kalana organ reproduksi, baik jantan
maupun betina, masak sebelum terjadi anthesis, atau bahkan
jauh setelah terjadina anthesis. 8unga6bunga bertipe
di!hogam men!apai kemasakan organ reprodukti9 jantan dan
betinana dalam *aktu ang tidak bersamaan.
-
8/17/2019 Fisiologi Pembungaan Dan Buah
12/36
ontoh : Tahap perkembangan organ reproduksi E. pellita
#"atnaningrum, $==)
Tahap perkembangan CaktuPhase $: 0nisiasi bunga dan perkembangan kun!up bunga
Tahap $ Di9erensiasi tunas reprodukti9 membentuk tangkai
dan kun!up perbungaan
&=
hari Tahap & Pembesaran dan pembengkakan kun!up ke
ukuran maksimal
$4
hari Tahap % 1ugurna selubung kun!up, sehingga
terbentuklan perbungaan dengan 4 bunga tunggal
$&
hari
Phase &: Perkembangan bunga menuju anthesis Tahap $ 1ugurna selubung outer oper!ulum %=
hari Tahap & Pembengkakan bunga menuju ukuran maksimal &5
hari Tahap % Perubahan *arna dari hijau menjadi kuning terang &%
hari Tahap 2 /nthesis terjadi karena terbukana outer
oper!ulum
5 jam
Phase %: Penerbukan dan pembuahan Tahap $ Proses perkembangan dari anthesis menuju bunga
terserbuki
5 hari
Tahap & Perubahan mor9ologis dari struktur bunga menjadi
buah muda
$=
hariPhase 2: Perkembangan buah muda menuju kemasakan buah dan biji
Tahap $ Pembesaran buah muda menuju ukuran maksimal (5
hari Tahap & Perkembangan buah menuju kemasakan dan
penebaran biji
(%
hariT O T A L (02
'ar*
-
8/17/2019 Fisiologi Pembungaan Dan Buah
13/36
$a $b $! $d
$e $9 $g $hPhase $: 0nisiasi bunga dan perkembangan kun!up bunga
&a &b &!
&d &e
&9 &g
-
8/17/2019 Fisiologi Pembungaan Dan Buah
14/36
&h &0
&j &kPhase & : perkembangan bunga menuju anthesis
%a %b %! %dPhase % : Penerbukan dan pembuahan
2a 2b
-
8/17/2019 Fisiologi Pembungaan Dan Buah
15/36
2! 2d 2ePhase 2: Perkembangan buah muda menuju kemasakan buah
dan biji
2. 1. (. Fa!t,r-Fa!t,r a"# Ber/e"#ar$' Ter'aa/
Pr,&e& Pe%+$"#aa"
1. Fa!t,r E!&ter"a
a. +uhu
Pada spesies temperate dingin, suhu ang relati9 tinggi
pada musim panas dan a*al musim gugur tampakna dapat
merangsang inisiasi bunga. Fungsi suhu di sini adalah
mematahkan dormansi kun!up. Pada spesies temperate hangat,
subtropis dan tropis, pengurangan relati9 pada suhu justru lebih
berman9aat. Pada apokat suhu optimal untuk perkembangan
bunga adalah &5o. ika tanaman ditempatkan pada suhu %%o
sepanjang siang hari, selanjutna akan terjadi penghambatan
perkembangan bunga pada tahap di9erensiasi tepung sari.
Pada /!a!ia p!nantha suhu di atas $=o menghambat
baik mikrosporogenesis maupun makrosporogenesis. Pada jeruk,
suhu di atas %'o dilaporkan telah merusak perkembangan
kun!up bunga.+uhu tinggi hingga batas ambang tertentu
dibutuhkan oleh meristem lateral #primordia bunga) untuk mulai
membentuk kun!up6kun!up bunga dan melangsungkan proses
pembungaan. +elisih antara suhu maE di siang hari dengan suhu
min di malam hari akan mempengaruhi proses terbentukna
bunga: selisih ang besar akan memper!epat terjadina
-
8/17/2019 Fisiologi Pembungaan Dan Buah
16/36
pembungaan. +uhu tinggi akan meningkatkan akti>itas metabolik
dalam tubuh tanaman: 9otosintesis, asimilasi, dan akumulasi
makanan untuk mensuplai energi pembungaan.
b. urah Hujan?Kelembaban
+tres air dapat mema!u inisiasi bunga, terutama pada
tanaman pohon tropis dan subtropis seperti le!i dan jeruk.
Pembungaan melimpah pada tanaman kau tropis genus +horea
juga telah dihubungkan dengan terjadina kekeringan pada
periode sebelumna.7amun, hasil ang berla*anan telah
teramati pada spesies iklim6sedang seperti pinus, apel dan
aitun.
Kebanakan pembungaan di daerah tropis terjadi saat
transisi dari musim hujan menuju kemarau.Pada musim hujan
tanaman melakukan akti>itas maksimal untuk menerap hara
dan air, agar dapat mengakumulasikan !adangan makanan dan
menimpan energi sebanak6banakna.
!. ahaa
ahaa mempengaruhi pembungaan melalui dua !ara,
aitu intensitas !ahaa dan 9otoperiodisitas #panjang hari).
$) 0ntensitas ahaa
8erhubungan dengan tingkat 9otosintesis: sumber
energi bagi proses pembungaan. 0ntensitas !ahaa
mempunai pengaruh ang lebih besar dan e9ekna lebih
konsisten dari pada panjang hari. Pengurangan intensitas
!ahaa akan mengurangi inisiasi bunga pada banak
spesies pohon. Pada spesies monoesi dan dioesi, ang
hana mempunai bunga6bunga berkelamin6satu #single6
seE), intensitas !ahaa dapat memberikan e9ek ang
berbeda pada inisiasi bunga betina dan jantan.0ntensitas
!ahaa ang tinggi merangsang inisiasi bunga betina pada
*alnut dan pinus, sedangkan intensitas !ahaa ang
-
8/17/2019 Fisiologi Pembungaan Dan Buah
17/36
rendah, ang biasana disebabkan oleh naungan kanopi,
lebih merangsang terbentukna bunga jantan.
&) Fotoperiodisitas #panjang hari)
Merupakan perbandingan antara lamana *aktu siang
dan malam hari.Di daerah tropis panjang siang dan malam
hampir sama. Makin jauh dari eGuator #garis lintang besar),
perbedaan antara panjang siang dan malam hari juga makin
besar. Misalna pada garis ('o
-
8/17/2019 Fisiologi Pembungaan Dan Buah
18/36
makanan, dan alokasi?distribusi hasil asimilasi Panjang tunas
merupakan 9aktor penting pada inisiasi bunga pe!an. -9ek ini
mungkin berhubungan dengan peningkatan !adangan makanan
pada tunas ang lebih panjang.
& 7itrogen ratio
arbon sebagian besar diperoleh dari mobilisasi !adangan
makanan dan hasil 9otosintesis. Konsentrasi !arbon ang tinggi
menentukan ketersediaan energi dan akumulasi makanan untuk
pembentukan bunga. 7itrogen memberikan dampak positi9 :
ekspansi per!abangan, dampak negati9: mema!u pertumbuhan
>egetati>e.
2. Fa!t,r I"ter"a
a Fitohormon
$ /uEin
Merupakan respon terhadap !ahaa. Disintesis di
jaringan meristematik apikal #ujung), Menstimulir
terjadina pembelahan pada meristem apikal
mempengaruhi proses perpanjangan ujung tanaman.
& -thlene
Disintesis oleh daun. Dirans9er ke tunas lateral
memulai proses induksi bunga.
% tokinin
Disintesis pada jaringan endosperm, ujung akar, dan
Elem. Ditrans9er ke daun melalui jaringan Elem.8er9ungsi
untuk meningkatkan energi metabolisme ditrans9er
untuk membentuk kun!up6kun!up bunga.Mengendalikan
proses translokasi menjamin ketersediaan energi untuk
pembungaan. Mematahkan dominansi apikal. 8erperan
dalam mema!u inisiasi bunga, dan dijumpai pada le>el
lebih tinggi pada akar Douglas6r ang sedang berbunga,
dibanding pohon ang tidak berbunga.
-
8/17/2019 Fisiologi Pembungaan Dan Buah
19/36
-
8/17/2019 Fisiologi Pembungaan Dan Buah
20/36
b 1enetik
Pembungaan dipengaruhi juga oleh 9aktor genetik. Hal ini
terkait dengan tanaman itu sendiri. /pabila indukanna baik
maka proses pembungaan berlangsung !epat.
-
8/17/2019 Fisiologi Pembungaan Dan Buah
21/36
2. 1. . Per!e%+a"#a" Or#a" Re/r,$!t*
Pe%+ea'a" Re$!&*
J
8unga induk betina
Diploid #&n)
8unga induk jantan
Diploid #&n)
Putik
Diploid #&n)
8enang sari
Diploid #&n)
8akal biji
Diploid #&n)
Kepala sari
Diploid #&n)
7u!ellus dari bakal biji
Diploid #&n)
Kandung serbuk sari
Diploid #&n)
Meiosis
Pembelahan reduksi
Meiosis
Pembelahan reduksi
Terbentuk 2 inti sel #tetrade)
- % inti mati
-$ inti hidup #haploid)
Terbentuk 2 inti sel #tetrade),
+emuana hidup #haploid)
-
8/17/2019 Fisiologi Pembungaan Dan Buah
22/36
Kandung embrio dengan
$ inti sel haploid
+ebutir serbuk sari dengan
$ inti sel haploid
Pembelahan membujur #mitosis % E)
- $E L & inti- &E L 2 inti- %E L inti
masing6masing inti haploid
Pembelahan membujur #mitosis & E)
-$E L $ inti >eg. $ inti generati9 -&E L $ inti >eg. & inti sperma
masing6masing inti haploid
Di dalam kandung embrio terdapat inti #haploid) :
- % inti antipodal #mati)- & inti sinergida #mati)- $ inti sel telur #hidup)
-& inti polar #hidup)
Di dalam tabung serbuk sari terdapat% inti #haploid):
-$ inti >egetati9 #mati)-& inti sperma #hidup)
/710O+P-"M/-
Ja"ta" Bet*"a
a) antan
Ketika tepung sari #pollen) matang, se!ara otomatis
kepala sari #anthera) akan pe!ah dan menghamburkan
butiran6butiran tepung sari ang matang. Kematangan
-
8/17/2019 Fisiologi Pembungaan Dan Buah
23/36
tepung sari berhubungan dengan penurunan kadar air dan
penusutan jaringan pada kepala sari, ang merupakan
9ungsi higroskopis untuk membuka kantung tepung sari.
Mekanisme ini diduga merupakan 9ungsi alami dari
tanaman untuk menghamburkan tepung sarina demi
kepentingan penebaran alam dan regenerasi #1riNn dan
+edgle, $==).
8utiran tepung sari tersusun atas empat komponen
mendasar:
- exine atau lapisan dinding terluar
mengandung protein
- intine atau lapisan dinding dalam
- pollenkit atau mantel memberi *arna pollen
- colpi atau lubang germinasi mengandung lemak
+e!ara >isual, tepung sari ang matang dapat
dideteksi dari perubahan *arna dan kelekatan #stickiness)
butiran6butiranna #1riNn dan +edgle, $==A 1haoul,
$==4). Perubahan *arna permukaan butiran tepung sari
dari kuning pu!at menjadi kuning terang mengindikasikan
adana peningkatan sporopollenin bagian dari exine ang
merupakan !iri spesik dari suatu spesies ang
mempengaruhi kenampakan luarnaA dan pollenkit ang
basah, lengket dan ber*arnaA mengandung lemak, protein,
karbohidrat, pigmen, sena*a 9enolik dan enim.
Peningkatan kelekatan butiran tepung sari
mengindikasikan bah*a tepung sari tersebut telah siap
untuk berke!ambah dengan melakukan proses hidrasi dan
melepaskan protein. Mekanisme hidrasi inilah ang
dianggap paling menentukan dalam menga*ali terjadina
proses penerbukan, ang merupakan rangkaian dari
proses interaksi jantan6betina #male-female interaction),
-
8/17/2019 Fisiologi Pembungaan Dan Buah
24/36
perke!ambahan tepung sari # pollen germination) dan
pembentukan buluh tepung sari # pollen tube growth)
#1riNn dan +edgle, $==).
b) 8etina
Masa resepti9 putik biasana ditandai dengan :
- perubahan *arna putik menjadi lebih terang
- pembesaran pori6pori pada kepala putik
- tangkai putik berangsur menjadi lurus
- permukaan putik memproduksi sekresi
+e!ara >isual, resepti>itas putik dapat dideteksi dari
perubahan kelekatan #stickiness), *arna dan bentuk, baik
pada kepala maupun tangkai putik #1riNn dan +edgle,
$==A O*ens dkk, $==$).
Kepala putik ang resepti9 tampak ber*arna lebih
terang dan lengket dikarenakan adana peningkatan
sekresi ekstraseluler #1haoul, $==4). Menurut O*ens dkk
#$==$), sekresi ekstraseluler tersebut mengandung lemak
dan protein. +ekresi ini berperan sebagai medium ang
ber9ungsi untuk menangkap butiran tepung sari, serta
merupakan penentu keberhasilan pembentukan buluh
tepung sari # pollen tube) ang akan memba*a sel kelamin
jantan menuju ke ovary #1riNn dan +edgle, $==).
"esepti9na putik juga ditandai oleh perubahan
*arna permukaan putik dari hijau menjadi kuning terang,
ang dimulai dari pangkal tangkai putik #stylus). Makin
terangna *arna putik menunjukkan bah*a sel6sel
epidermis terluar sedang berkembang untuk meningkatkan
produksi sekresi, dan pori6pori membesar untuk
meningkatkan kemampuan sekresi.
Kepala putik #stigma) ang berangsur membengkak
merupakan tanda bah*a jaringan transmisi ang ada pada
-
8/17/2019 Fisiologi Pembungaan Dan Buah
25/36
bagian tersebut mulai memperbesar rongga6ronggana,
untuk mempersiapkan diri dalam membentuk buluh tepung
sari # pollen tube). Pembengkakan kepala putik juga
merupakan mekanisme alami untuk meningkatkan luas
bidang penempelan tepung sari ketika terjadi proses
penerbukan.
Tangkai putik ang berangsur menjadi lurus juga
merupakan suatu mekanisme alami untuk mempersiapkan
diri dalam membentuk buluh tepung sari # pollen tube).
/ 8
Foto mikroskopik kepala putik sebelum resepti9 #/), saat resepti9 #8)dan le*at resepti9 #)
1M7O+P-"M/-
Ja"ta" Bet*"a
-
8/17/2019 Fisiologi Pembungaan Dan Buah
26/36
Masa resepti9 biasana ditandai dengan :
- Perubahan *arna 9emale !one menjadi lebih terang
- +!ales terbuka perlahan6lahan dan akan tertutup kembali
dalam *aktu ang singkat
2. 2. PEMBUAHAN
2. 2. 1. De3"*&* Pe%+$a'a"
0nteraksi jantan6betina #male-female interaction)
merupakan tahapan pertama pada proses pembuahan, aitu
tahap ketika terjadi interaksi antara sekresi ekstraseluler ang
diproduksi oleh kepala putik ang resepti9, dengan permukaan
butiran tepung sari ang masak.
/710O+P-"M/-
Proses interaksi :
o Putik ang resepti9 memproduksi sekresi ekstraseluler
o 8utiran tepung sari ang masak jatuh pada kepala putik
-
8/17/2019 Fisiologi Pembungaan Dan Buah
27/36
-
8/17/2019 Fisiologi Pembungaan Dan Buah
28/36
o Pollen tube terbentuk dari intine
8akal buah #o>arium) dapat menjadi buah #9ru!tus) setelah
terjadina proses pembuahan. Pembuahan #fertilization) adalah
peristi*a peleburan antara inti sperma dengan inti sel telur.
Proses pembuahan #dari bagian6bagian bakal buah menjadi
bagian6bagian buah) :
Ba#*a" +a!a +$a' Ba#*a" +$a'
$ O #o>um) $ inti sperm nu!lei
1 O (sel telur ! 1 inti sperma
3gote
Embrio
& P #polar nu!lei) $ sperm
nu!lei
" # (inti polar ! 1 inti sperma
-ndosperm
$adangan
makanan
7u #nu!ellus)
%nti bakal bi&i
Perisperm
0i #integumentum interius)
'elaput dalam bakal bi&i
Tegmen
ulit bi&i bag.
dalam
0e #integumentum eEterius)
'elaput luar bakal bi&i
Testa
ulit bi&i bag.
luar
men&adi
-
8/17/2019 Fisiologi Pembungaan Dan Buah
29/36
O>ulum
)akal bi&i
+emen
)i&i
arpellum
*aun buah
Peri!arpium
ulit buahO>a #o>ar)
)akal buah
Fru!tus
)uah
2. 2. 2. Per!e%+a"#a" B$a' a" B*)*
/710O+P-"M/-
o adangan makanan berasal dari & polar nu!lei #&n) $ inti
generati9 #n) L endosperm #%n)
o -ndosperm #%n) dan embrio #&n) sama6sama berkembang,
biasana endosperm berkembang terlebih dahulu untuk
menjamin ketersediaan suplai makanan
o -ndosperm berangsur menge!il karena diserap oleh embrio
dan ditrans9er ke !otledon
- Mono!otl : biji memiliki $ !otledon
-Di!otl : biji memiliki & !otledon
1M7O+P-"M/-
o adangan makanan berasal dari endosperm ang
merupakan perkembangan dari tapetum #9emale
gametophte) L n
o Karena endosperm #n) sudah terbentuk sebelum
pembuahan, maka energi di9okuskan untuk perkembangan
embrio #&n)
-
8/17/2019 Fisiologi Pembungaan Dan Buah
30/36
2. 2. (. R*/e"*"# P'a&e 4Fa&e Ke%ata"#a" B$a' Da"
B*)*5
Terdapat tiga tipe buah, diantarana adalah:
$ Dr dehis!ent 9ruit: buah bertipe kering, terbuka dengan
sendirina untuk menghamburkan biji pada saat biji tersebut
masak
& Dr indehis!ent 9ruit : buah bertipe kering, tertutup #biasana
berbiji tunggal), dan pada saat masak biji tetap berada di
dalam buah
% Flesh 9ruit : buah berdaging
-
8/17/2019 Fisiologi Pembungaan Dan Buah
31/36
2. 2. . Fa!t,r-Fa!t,r a"# Me%/e"#ar$'*
Pr,$!t**ta& B$a'
$) umlah bunga ang dihasilkan oleh tanaman
Produkti>itas bunga pada tiap siklus pembungaan tidak
sama. Hal ini dipengaruhi oleh umur dan kondisi lingkungan.
&) Persentase bunga ang mengalami penerbukan
Tidak semua bunga ang terbentuk dapat diserbuki. Hal
ini dipengaruhi oleh keberadaan agen penerbuk, kondisi
lingkungan, dan 9ertilitas alat reproduksi.
%) Persentase bunga ang mengalami pembuahan
Tidak semua bunga ang telah diserbuki dapat
melanjutkan prosesna hingga ke pembuahan. Hal ini
dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan genetik, misalna
mekanisme self-incompatibility .
2) Persentase buah muda ang dapat tumbuh terus hingga
menjadi buah masak
dipengaruhi oleh :
a -mbrio, endosperm atau kandung embrio abnormal
b Tanah terlalu kering atau terlalu basah
! Kurang unsur hara terutama 7, P, K
d +erangan hama dan penakit
e Kompetisi masing6masing buah dalam pohon
9 umlah biji ang terbentuk
5) ;mur buah
;mur buah adalah jangka *aktu ang dibutuhkan oleh
bakal buah ang telah terbuahi untuk dapat tumbuh menjadi
buah masak. ;mur buah ini spesik pada tiap spe!ies, namun
kondisi lingkungan dapat memperpanjang atau
memperpendek umur buah ang seharusna.
-
8/17/2019 Fisiologi Pembungaan Dan Buah
32/36
2. 2. 7. Be+era/a Pr,&e& Pe%+$a'a" A+",r%a
a. Partenogenesis
+el telur #o>um) dalam bakal biji #o>ulum) dalam
kondisi tertentu kadang6kadang dapat tumbuh menjadi
embrio tanpa mengalami pembuahan sama sekali. Terbagi
menjadi:
Partenogenesis diploid #apomiEis) :
+el telur tidak mengalami pembelahan reduksi, dan tanpa
pembuahan bisa tumbuh terus menjadi embrio diploid #&n)
Partenogenesis haploid :
+el telur telah mengalami reduksi terlebih dahulu menjadi
n kromosom. 8iasana tipe ini akan segera mati, sebelum
sempat tumbuh menjadi buah masak.
b. /pogami
8eberapa sel ang terdapat di dalam bakal biji
#o>ulum), namun di luar kandung embrio #sa!!us
embronalis), bisa tumbuh menjadi embrio. +el6sel tsb tidak
pernah mengalami reduksi, sehingga inti selna adalah
diploid #&n).
ika sel6sel tersebut masuk ke dalam kandung embrio
dan ikut tumbuh menjadi embrio ang diploid, maka proses
ini disebut apogami. /pogami dapat mengakibatkan
terjadina poli6embrioni, aitu terbentukna banak embrio
dalam satu biji.
!. Partenokarpi
8akal buah kadang6kadang dapat tumbuh menjadi buah
tanpa didahului dengan penerbukan dan pembuahan. 8uah
ang terbentuk tidak berisi biji sama sekali.
-
8/17/2019 Fisiologi Pembungaan Dan Buah
33/36
BAB III
SIMPULAN
$. Pembungaan atau Fenologi perbungaan suatu jenis
tumbuhan adalah salah satu karakter penting dalam siklus
hidup tumbuhan karena pada 9ase itu terjadi proses a*al
bagi suatu tumbuhan untuk berkembang biak.
&. Tahap dari pembungaan aitu dia*ali dengan tahap induksi
#evokasi), inisiasi, perkembangan kun!up menjadi anthesis,
anthesis, penerbukan dan pembuahan, ang terakhir
perkembangan buah muda seperti kemasakan buah dan
biji.
%. Dalam 9ase pembungaan terdapat 9aktor internal dan
9aktor eksternal ang mempengaruhi proses dari
pembungaan. Faktor internal aitu 9aktor ang berasal dari
tanaman berbunga itu sendiri misalna tohormon,
sedangkan 9aktor eksternal aitu 9aktor ang berasal dari
luar tanaman itu sendiri misalna 9aktor lingkungan seperti
!ahaa, kelembaban, intensitas !ahaa, suhu, dan unsur
hara.
2. 8akal buah #o>arium) dapat menjadi buah #9ru!tus) setelah
terjadina proses pembuahan. Pembuahan #fertilization)
adalah peristi*a peleburan antara inti sperma dengan inti
sel telur. Proses pembuahan #dari bagian6bagian bakal
buah menjadi bagian6bagian buah).
5. Pada /ngiospermae !adangan makanan berasal dari &
polar nu!lei #&n) $ inti generati9 #n) L endosperm #%n),
sedangkan pada gmnospermae !dangan makanan berasal
dari endosperm ang merupakan perkembangan dari
tapetum #9emale gametophte) L n.
(. Terdapat tiga tipe buah, aitu dr dehis!ent 9ruit, dr
indehis!ent 9ruit dan 9lesh 9ruit.
-
8/17/2019 Fisiologi Pembungaan Dan Buah
34/36
4. Faktor69aktor ang mempengaruhi produkti>itas buah,
diantarana adalah jumlah bunga ang dihasilkan oleh
tanaman, persentase bunga ang mengalami
penerbukan, prsentase bunga ang mengalami
pembuahan, persentase buah muda ang dapat tumbuh
terus hingga menjadi buah masak dan umur buah.
. 8eberapa proses pembuahan abnormal, antara lain
parthenogenesis, apogami, partenokarpi.
-
8/17/2019 Fisiologi Pembungaan Dan Buah
35/36
Datar P$&ta!a
ampbell. &'$'. )iologi. akarta: -rlangga
opeland, ersitas 1adjah Mada
ogakarta.
+itompul, +.M. dan 8. 1uritno. $==5. nalisis #ertumbuhan
+anaman. ogakarta: 1ajah Mada ;ni>ersit Press.
Tabla, B.P. dan .F. Bargas. &''2. #henology and phenotypic
natural selection on the 4owering time of a deceit-pollinated
http://elisa.ugm.ac.id/community/show/fisiologi_tumbuhan/#!/section/39/1460124272http://elisa.ugm.ac.id/community/show/fisiologi_tumbuhan/#!/section/39/1460124272http://elisa.ugm.ac.id/community/show/fisiologi_tumbuhan/#!/section/39/1460124272http://elisa.ugm.ac.id/community/show/fisiologi_tumbuhan/#!/section/39/1460124272
-
8/17/2019 Fisiologi Pembungaan Dan Buah
36/36
tropical orchid2 3yrmecophila christinae. /nnals o9 8otan,
=2#&): &2%6&5'.
Tim pengampu &'$$. )ahan &ar %lmu *an +eknologi )enih.
http566www.unhas.ac.id. Diakses pada /pril &'$(.
http://www.unhas.ac.id/http://www.unhas.ac.id/