1
FORMULASI SEDIAAN MASKER GEL DARI EKSTRAK
MENTIMUN (Cucumis sativus L.) KOMBINASI
EKSTRAK BUAH LEMON
(Citrus limon L.Burm.fil.)
KARYA TULIS ILMIAH
OLEH:
WINNAYATI S. SIMANGUNSONG
1601021039
PROGRAM STUDI D3 FARMASI
FAKULTAS FARMASI DAN KESEHATAN
INSTITUT KESEHATAN HELVETIA
MEDAN
2019
FORMULASI SEDIAAN MASKER GEL DARI EKSTRAK
MENTIMUN (Cucumis sativus L.) KOMBINASI
EKSTRAK BUAH LEMON
(Citrus limon L.Burm.fil.)
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan
Program Studi D3 Farmasi dan Memperoleh Gelar
Ahli Madya Farmasi
(Amd. Farm.)
Disusun Oleh:
WINNAYATI S SIMANGUNSONG
1601021039
PROGRAM STUDI D3 FARMASI
FAKULTAS FARMASI DAN KESEHATAN
INSTITUT KESEHATAN HELVETIA
MEDAN
2019
Telah di Uji pada Tanggal : 05 Agustus 2019
PANITIA PENGUJI KARYA TULIS ILMIAH
Ketua : Ihsanul Hafiz S.Farm., M.Si., Apt
Anggota : 1. Leny S.Farm., M.Si., Apt
2. Pricella Ginting S.Farm., M.Si., Apt
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Penuli sbernama Winnayati Sevtinia Simangunsong yang dilahirkan pada
tanggal 12 September 1998 di Medan Kecamatan Medan Tuntungan, Provinsi
Sumatera Utara dari orang tua Ayah Alm. Wilson Simangunsong dan Ibu Helmina
Panjaitan Kristen Protestan dan merupakan anak tunggal. Saat ini penulis tinggal
di Medan.
Penulis menyelesaikan pendidikan TK Swasta Methodist 1 Hang Tuah
Medan Pada tahun 2004. Penulis menyelesaikan pendidikan di SD Swasta
Methodist 1 Hang Tuah Medanpadatahun 2010. Penulis menyelesaikan
pendidikan di SMP Swasta Methodist 1 Hang Tuah Medan pada tahun
2013.Penulis menyelesaikan pendidikan SMK Farmasi YPFSU Ayahanda Medan
pada tahun 2016. Hingga sekarang 2019 penulis menyelesaikan pendidikan di D3
Farmasi Institut Kesehatan Helvetia Medan.
i
ABSTRAK
FORMULASI SEDIAAN MASKER GEL DARI EKSTRAK MENTIMUN
(Cucumis sativus L) KOMBINASI EKSTRAK BUAH LEMON
(Citrus limon Burm.fil.)
WINNAYATI S SIMANGUNSONG
1601021039
Masker gel termasuk salah satu masker yang praktis, karena setelah kering
masker tersebut bisa langsung diangkat tanpa perlu dibilas.
Mentimun adalah buah yang rendah kalori, kaya akan air , dan merupakan
sumber vitamin C dan flavonoid mempunyai efek antioksidan dengan memutus
radikal bebas yang sangat reaktif yang cenderung membentuk radikal baru. Dan
mentimun mempunyai fungsi sebagai penyejuk kulit dan antioksidan.
Buah Lemon merupakan salah satu buah penghasil senyawa antioksidan
yang dapat menangkal radikal bebas. Lemon memiliki fungsi sebagai antioksidan
alam, karena memiliki kandungan vitamin C, asam sitrat, minyak atsiri,
bioflavonoid, polifenol, kumarin, flavonoid, dan minyak-minyak volatil pada
kulitnya. Sehingga baik diformulasikan sebagai masker gel.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimental formulasi sediaan
masker gel yang terdiri dari komponen diantaranya seperti mentimun dan buah
lemon, Polivinil alkohol, HPMC, Gliserin, TEA, Propyl paraben, Metyl paraben,
Aquadest, dan etanol 70% dengan konsentrasi 5% dan memiliki perbandingan 1:1,
1:3, 3:1. Pembuatan ekstrak mentimun dan buah lemon dengan cara pencucian,
pemotongan, dan penghalusan. Pengujian terhadap sediaan masker gel dibuat
meliputi, uji homogenitas, uji pH, uji daya waktu sediaan mengering, uji daya
sebar, uji organoleptis, dan uji iritasi menggunakan 12 orang sukarelawan.
Formulasi sediaan masker gel menggunakan ekstrak mentimun kombinasi
ekstrak buah lemon sebagai bahan aktif dibuat cukup stabil, pH berkisaran 6,8-7,5
sehingga aman digunakan.
Kesimpulan dari penelitian ekstrak mentimun kombinasi ekstrak buah
lemon dapat digunakan sebagai bahan aktif tambahan pada sediaan masker gel
semakin tinggi perbandingan penambahan ekstrak mentimun kombinasi ekstrak
buah lemon, pH yang dihasilkan semakin tinggi dan memperoleh pH sediaan yang
memenuhi kriteria masker gel yang baik, hasil uji iritasi sediaan masker gel
semuanya dalam kategori negatif (-) yang artinya semua sediaan tidak
menimbukan iritasi, dan sediaan tidak mengalami perubahan bentuk, warna,
maupun aroma.
Kata Kunci: Mentimun (Cucumis sativus L), Buah lemon (Citrus limon
L.Burm.fil.), Masker gel.
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan kesehatan kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “Formulasi
Sediaan Masker Gel dari Ekstrak Mentimun (Cucumis sativus L.) kombinasi
Ekstrak Buah Lemon (Citrus limon L.Burm.fil.)”yang disusun sebagai salah
satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan program studi D3 Farmasi di Institut
Kesehatan Helvetia Medan.
Selama proses penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak
mendapatkan bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada
kesempatan kali ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Dr. dr. Hj. Razia Begum Suroyo, M.Sc., M.Kes. selaku Pembina Yayasan
Helvetia Medan.
2. Iman Muhammad, SE., S.Kom., MM., M.Kes. selaku Ketua Yayasan
Helvetia Medan.
3. Dr. Ismail Effendy, M.Si. selaku Rektor Institut Kesehatan Helvetia
Medan.
4. Darwin Syamsul, S.Si., M.Si., Apt. Selaku Dekan Fakultas Farmasi dan
Kesehatan Institut Kesehatan Helvetia Medan.
5. Fina Kesuma Wardani, SST, M.Kes., selaku Wakil Dekan I.
6. Muflih, SKM., MKM., selaku Wakil Dekan II Kemahasiswaan.
7. Hafizhatul Abadi, S.Farm., M.Si., Apt. Selaku Ketua Program Studi D3
Farmasi Institut Kesehatan Helvetia.
8. Pricela Ginting., S.Farm., M.Si., Apt., selaku Sekretaris Program Studi D3
Farmasi.
9. Ihsanul Hafiz S.Farm., M.Si., Apt. Selaku Dosen Pembimbing yang
senantiasa memberikan waktu dan mengarahkan penulis dalam menyusun
Karya Tulis Ilmiah ini.
10. Leny S.Farm., M.Si., Apt. selaku dosen Penguji II yang memberikan saran
yang bermanfaat untuk perbaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
11. Pricella Gintng., S.Farm.,M.Si.,Apt selaku penguji III yang memberikan
saran yang bermanfaat untuk perbaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
12. Seluruh Dosen dan Staf Institut Kesehatan Helvetia Medan yang telah
memberikan ilmu dan pengetahuan kepada penulis selama pendidikan.
13. Orangtua dan keluarga besar yang tidak pernah berhenti memberikan
dukungan serta doa dan materi kepada penulis,
14. Rekan –rekan mahasiswa D3 Farmasi semester VI dan rekan-rekan
lainnya, yang telah membantu dan mendukung penulis sampai Karya Tulis
Ilmiah ini selesai.
iv
Penulis menyadari baik dari segi penggunaan bahasa, cara menyusun
proposal ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu dengan segala
kerendahan hati, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari semua pihak untuk kesempurnaan proposal ini.
Akhir kata penulis mengharapkan semoga tulisan ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.
Medan. 05 Agustus 2019
Winnayati S Simangunsong
v
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PANITIA PENGUJI KTI
HALAMAN PERNYATAAN
RIWAYAT HIDUP PENULIS
ABSTRAK .................................................................................................... i
ABSTRACT .................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ............................................................................... iii
DAFTAR ISI .............................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ vii
DAFTAR TABEL .................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................. 3
1.3 Hipotesa ............................................................................. 3
1.4 Tujuan Penelitian ............................................................... 4
1.5 Manfaat Penelitian ............................................................. 4
1.5.1. Manfaat teoritis ........................................................ 4
1.5.2. Manfaat praktis ........................................................ 4
1.6 Kerangka Konsep .............................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................... 6
2.1 Mentimun .......................................................................... 6
2.1.1 Morfologi Tanaman Mentimun ............................. 7
2.1.2 Klasifikasi Tanaman Mentimun (Cucumis
sativus) .................................................................. 9
2.1.3 Kandungan Zat Mentimun .................................... 9
2.1.4 Manfaat Mentimun ................................................ 10
2.1.5 Klasifikasi Tanaman Buah Lemon (Citrus Limon) 11
2.1.6 Kandungan Buah Lemon (Citrus Limon) .............. 12
2.1.7 Manfaat Buah Lemon (Citrus Limon) ................... 12
2.2 Kulit .................................................................................. 13
2.2.1. Pengertian Kulit ................................................... 13
2.2.2. Fungsi Kulit .......................................................... 14
2.2.3. Struktur Kulit ....................................................... 16
2.2.4. Jenis Kulit ............................................................ 18
2.3 Kosmetik ........................................................................... 19
2.4 Masker ............................................................................... 19
2.5 Gel ..................................................................................... 20
2.6 Masker Gel ........................................................................ 20
2.7 Ekstraksi ............................................................................ 20
2.7.1. Metode Ekstraksi .................................................. 21
vi
2.8 Komponen Basis Masker Gel............................................ 22
BAB III METODE PENELITIAN ....................................................... 25
3.1 Jenis Penelitian .................................................................. 25
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ........................................... 25
3.2.1 Tempat Penelitian.................................................. 25
3.2.2 Waktu Penelitian ................................................... 25
3.3 Alat dan Bahan .................................................................. 25
3.3.1 Alat yang digunakan ............................................. 25
3.3.2 Bahan yang digunakan .......................................... 25
3.4 Penyiapan Sampel ............................................................. 26
3.4.1. Pengumpulan Sampel ............................................ 26
3.4.2. Pengolahan Sampel ............................................... 26
3.4.3. Pembuatan Ekstrak ................................................ 26
3.5 Formulasi Standart Masker Gel ........................................ 27
3.6 Rancangan Formula Basis Masker Gel ............................. 28
3.7 Evaluasi Sediaan Masker Gel............................................ 29
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................. 32
4.1. Hasil Formulasi Masker Gel ............................................... 32
4.1.1. Hasil Uji Homogenitas Sediaan Masker gel ekstrak
Mentimun kombinasi ekstrak Buah Lemon ............ 32
4.1.2. Hasil Uji pH Sediaan Masker Gel Ekstrak
Mentimun kombinasi Ekstrak Buah Lemon ........... 33
4.1.3. Uji Daya Sebar ........................................................ 33
4.1.4. Uji Sediaan Organoleptis ........................................ 34
4.1.5. Uji Waktu Sediaan Mengering ................................ 35
4.1.6. Uji Iritasi Terhadap Sukarelawan ............................ 36
4.2. Pembahasan ......................................................................... 37
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................. 41
5.1. Kesimpulan ......................................................................... 41
5.2. Saran .................................................................................... 41
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 42
LAMPIRAN ................................................................................................. 44
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.1. Kerangka Konsep .............................................................. 5
Gambar 2.1. Mentimun .......................................................................... 9
Gambar 2.2. Buah Lemon ...................................................................... 11
Gambar 3.3. Struktur Kulit ..................................................................... 13
viii
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
Tabel 2.1. Kandungan gizi dari mentimun tiap 100 gr ............................ 10
Tabel 2.2. Kandungan Buah Lemon ........................................................ 12
Tabel 3.1. Perhitungan Bahan Formulasi Masker Gel Ekstrak
Mentimun kombinasi Buah Lemon ........................................ 28
Tabel 3.2. Perencanaan Pemeriksaan Homogenitas ................................ 30
Tabel 3.3. Perencanaan Uji pH ................................................................ 30
Tabel 3.4. Perencanaan Uji Organoleptis ................................................ 31
Tabel 3.5. Perencanaan Uji Iritasi Terhadap Kulit Sukarelawan ............ 31
Tabel 4.1. Data Homogenitas Sediaan Masker Gel Ekstrak Mentimun
Kombinasi Ekstrak Buah Lemon ........................................... 33
Tabel 4.2. Data pH Sediaan Masker Gel Ekstrak Mentimun kombinasi
Ekstrak Buah Lemon .............................................................. 34
Tabel 4.3. Data Uji Sebar Masker Gel Ekstrak Mentimun Kombinasi
Ekstrak Buah Lemon .............................................................. 35
Tabel 4.4. Pengamatan Organoleptis Sediaan Masker Gel Ekstrak
Mentimun Kombinasi Ekstrak Buah Lemon .......................... 36
Tabel 4.5. Hasil Uji Waktu Sediaan Mengering .................................... 36
Tabel 4.6. Uji Iritasi Terhadap Sukarelawan .......................................... 37
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul Halaman
Lampiran1. Perhitungan Bahan Pembuatan Masker Gel Ekstrak
Mentimun Kombinasi Ekstrak Buah Lemon .................. 44
Lampiran 2. Proses Pembuatan Simplisia Ekstrak Mentimun dan
Ekstrak Buah Lemon ...................................................... 45
Lampiran 3. Proses Perendaman Simplisia Ekstrak Mentimun dan
Ekstrak Buah Lemon ....................................................... 48
Lampiran 4. Proses rotary evaporator dan Hasil Ekstrak Mentimun
dan Ekstrak Buah Lemon ................................................ 49
Lampiran 5. Alat dan Bahan yang digunakan Pembuatan Masker gel 50
Lampiran 6. Hasil Uji pH ................................................................... 51
Lampiran 7. Hasil Uji Daya Sebar ....................................................... 54
Lampiran 8. Hasil Uji Homogenitas ................................................... 55
Lampiran 9. Hasil Uji Iritasi ............................................................... 56
Lampiran 10. Hasil Daya Mengering .................................................... 58
Lampiran 11 Permohonan Pengajuan Judul ........................................ 60
Lampiran 12 Surat Izin Penelitian ....................................................... 61
Lampiran 13 Balasan Surat Izin Penelitian Dari Lab Farmasi INKES
Helvetia .......................................................................... 62
Lampiran 14 Hasil Identifikasi Mentimun Dari Herbarium
Mendanense USU ........................................................... 63
Lampiran 15 Hasil Identifikasi Jeruk Lemon Dari Herbarium
Medanense USU ............................................................. 64
Lampiran 16 Lembar Perbaikan/Revisi ............................................... 65
Lampiran 17 Lembar Bimbingan Proposal .......................................... 66
Lampiran 18 Lembar Bimbingan KTI ................................................. 67
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kondisi lingkungan yang tidak sehat akibat polusi udara seperti asap
rokok, pembakaran yang tidak sempurna dari kendaraan bermotor,bahan
pencemar, dan radiasi matahari menyebabkan timbulnya radikal bebas. Dalam
tubuh sebenarnya sudah ada enzim yang dapat menangkal radikal bebas, akan
tetapi jika radikal bebas dalam tubuh terlalu banyak, enzim tersebut tidak mampu
lagi bekerja maksimal. Akibatnya terjadi kerusakan sel-sel tubuh. Pada kulit
efeknya adalah penurunan elastisitas kulit secara perlahan, sehingga kulit menjadi
keriput dan timbul bintik-bintik kecokelatan (1).
Salah satu cara untuk mencegah kerusakan kulit akibat radikal bebas
adalah meningkatkan konsumsi buah-buahan atau sayur-sayuran yang
mengandung antioksidan. Antioksidan didefenisikan sebagai zat yang dapat
menunda, memperlambat dan mencegah terjadinya proses oksidasi atau
menetralisir radikal bebas. Antioksidan memiliki manfaat bagi kesehatan dan
kecantikan, misalnya untuk mencegah penuaan dini (2).
Saat ini telah dikembangkan pemanfatan bahan-bahan alam sebagai
sumber antioksidan dalam sediaan kosmetika. Kosmetika adalah bahan atau
campuran bahan yang digunakan pada permukaan kulit manusia dengan maksud
untuk membersihkan, memelihara, menambah daya tarik dan mengubah rupa dan
tidak termasuk golongan obat. Salah satu contoh kosmetika adalah masker (3).
2
Masker wajah adalah salah satu kosmetika perawatan kulit yang memiliki
banyak kelebihan tergantung pada bahan formulasinya: membersihkan,
melembutkan, mengecilkan pori-pori, melembamkan dan menutrisi kulit (3).
Masker adalah salah satu kosmetik perawatan kulit wajah. Namun proses
pemakaian masker pada umunya cukup rumit, padahal gaya hidup masyarakat
perkotaan dipenuhi dengan kesibukan. Sehingga dibutuhkan produk masker yang
praktis dalam pemakaiannya, salah satunya adalah masker gel. Masker gel
termasuk salah satu masker yang praktis, karena setelah kering masker tersebut
bisa langsung diangkat tanpa perlu dibilas (3).
Salah satu masker yang dapat diformulasikan adalah Masker Gel dari
Ekstrak Mentimun Kombinasi Ekstrak Buah Lemon. Mentimun merupakan
tanaman semusim yang sifatnya menjalar atau memanjat dengan perantaraan alat
pemegang berbentuk pilin atau spiral. Habitus metimun berupa tanaman herba
lemah melata atau setengah merambat dan merupakan tanaman semusim: setelah
berbunga dan berbuah tanaman mati (4).
Mentimun adalah buah yang rendah kalori, kaya akan air , dan merupakan
sumber vitamin C dan flavonoid mempunyai efek antioksidan dengan memutus
radikal bebas yang sangat reaktif yang cenderung membentuk radikal baru. Dan
mentimun mempunyai fungsi sebagai penyejuk kulit dan antioksidan (4).
Buah Lemon merupakan salah satu buah penghasil senyawa antioksidan
yang dapat menangkal radikal bebas. Lemon memiliki fungsi sebagai antioksidan
alam, karena memiliki kandungan vitamin C, asam sitrat, minyak atsiri,
3
bioflavonoid, polifenol, kumarin, flavonoid, dan minyak-minyak volatil pada
kulitnya (5).
Pada penelitian sebelumnya tentang “Formulasi Sediaan Masker Gel
Antioksidan Dari Ekstrak Etanol Biji Melinjo” dengan konsentrasi 1%, 3%, dan
5% dan mendapatkan konsentrasi yang terbaik 5% (16).
Tujuan perbandinagn 1:1, 1:3, 3:1 adalah untuk mengetahui apakah lebih
bagus perbandingan yang seimbang, perbandingan 1:3, atau perbandingan 3:1.
Dari formulasi diatas sediaan masker gel meliputi uji pH, uji organoleptis,
uji homogenitas, uji iritasi dan uji daya sebar, uji waktu sediaan
mengering.Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul “Formulasi sediaan Masker Gel Ekstrak Mentimun
(Cucumis sativusL) kombinasi Ekstrak Buah Lemon (Citruslimon L.Burm.fil.)”
1.2 Rumusan masalah
1. Apakah Ekstrak Mentimun (Cucumis sativusL) kombinasi Ekstrak Buah
Lemon (Citrus limon L.Burm.fil.) dapat diformulasikan menjadi Masker
Gel?
2. Apakah sediaan masker gel Ekstrak Mentimun (Cucumi ssativus L)
kombinasi Ekstrak Buah Lemon (Citrus limon L.Burm.fil.) dapat
memenuhi berdasarkan uji yang dilakukan?
1.3 Hipotesis
1. Ekstrak Buah Mentimun kombinasi Ekstrak Buah Lemon dapat
diformulasikan sebagai masker gel.
4
2. Sediaan Masker gel Ekstrak Mentimun kombinasi Ekstrak Buah Lemon
dapat memenuhi berdasarkan uji yang dilakukan.
1.4 Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui cara pembuatan formulasi masker gel Ekstrak Buah
Mentimun (Cucumis sativus L) kombinasi Ekstrak Buah Lemon (Citrus
limonL.Burm.fil.)
2. Untuk mengetahui masker gel Ekstrak Mentimun (Cucumi ssativus L)
kombinasi Buah Lemon (Citrus limonL.Burm.fil.) memenuhi syarat
berdasarkan uji yang dilakukan.
1.5 Manfaat penelitian
1.5.1 Manfaat teoritis
Secara teoritis, Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk dijadikan
sebagai sumber informasi atau sebagai referensi untuk formulasi masker gel
Ekstrak Buah Mentimun (Cucumis sativus L) kombinasi Ekstrak Buah lemon
(Citrus limonL.Burm.fil.).
1.5.2 Manfaat praktis
Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan untuk menambah wawasan
ilmu pengetahuan dan teknologi serta memberikan pengalaman dan pengetahuan
yang lebih mendalam terutama pada pembuatan sediaan masker gel ekstrak buah
mentimun (Cucumis sativus L) kombinasi ekstrak buah lemon (Citrus limon
L.Burm.fil.).
5
1.6 Kerangka konsep
Variabel bebas Variabel Terikat Parameter
Gambar 1.1. Kerangka Konsep
- Ekstrak Buah
Mentimun dengan
Ekstrak Buah
Lemon dengan
konsentrasi 5%
dengan
perbandingan 1:1,
1:3, 3:1
Evaluasi sediaan
masker gel Buah
Mentimun
kombinasi Buah
Lemon
• Homogenitas
• pH
• Iritasi
• Organoleptis
• Daya Sebar
• Waktu mengering
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Mentimun (Cucumis sativus L)
Tanaman Mentimun tergolong satu famili dengan melon, semangka, dan
Labu. Mentimun berasal dari pegunungan Himalaya di india utara. Mentimun
sudah dibudayakan di kawasan Asia Selatan sejak 3000 tahun yang lalu dari Asia
dan Mesir. Mentimun mempunyai nama ilmiah Cucumis sativusL. Mentimun
dapat digunakan sebagai bahan obat. Penduduk Romawi kuno menggunakan
mentimun untuk mengobati gigitan kalajengking dan mengompres mata yang
lelah. Penduduk Asia meminum jus mentimun untuk menyejukkan tubuh saat
musim panas. Mentimun juga mempunyai efek mendinginkan (6).
Mentimun dibudayakan dimana-mana, baik di ladang , halaman rumah
atau dirumah kaca. Tanaman ini tidak tahan terhadap hujan yang terus menerus.
Pertumbuhannya memerlukan kelembapan udara yang tinggi, tanah subur yang
gembur, dan mendapat sinar matahari penuh dengan drainase yag baik. Mentimun
merupakan tanaman yang semusim, merayap atau merambat, berambut kasar,
berbatang basah, panjang 0,5-2,5 m (6).
Tanaman ini mempunyai sulir dahan berbentuk spiral, yang keluar di sisi
tangkai daun, daun tunggal, letak berseling, bertangkai panjang, bentuknya bulat
telur lebar, bertaju 3-7 cm, dengan pangkal berbentuk jantung, ujung runcing, tepi
bergerigi panjang 7-18 cm, lebar 7-15 cm, warnanya hijau. Bunganya ada yang
jantan berwarna putih kekuningan, dan bunga betina yang bentuknya seperti
terompet. Buah bulat panjang, tumbuh bergantung, warnanya hijau berlilin putih,
7
setelah tua warnanya kuning kotor, panjang 10-30 cm, bagian pangkal berbintil
banyak mengandung caitran. Tanaman ini, jika diklasifikasikan termasuk kelas
tanaman biji berkeping dua (6).
2.1.1 Morfologi tanaman mentimun
Morfologi tanaman Mentimun yaitu:
a. Habitat
Habitat mentimun berupa tanaman herba lemah, melata atau setengah
merambat dan semusim. Setelah berbunga dan berbuah , tanaman ini akan
mati, perbungaanya berumah satu (monoecious) dengan tipe bunga jantan
dan bunga hemaprodit. Mentimun tumbuh baik di dataran rendah sampai
1.3000 meter diatas permukaan laut. Tanaman ini dapat merambat hingga
mencapai 3-5 meter.
b. Batang
Batang tanaman mentimun berbentuk bulat, membelit, beralur, kasar,
berwarna hijau dan hijau kebiruan.
c. Daun
Daunnya berwarna hijau, berbentuk tunggal, tersebar, dengan tangkai
berbentuk bulat. Panjang tangkai berkisar antara 3-10 cm, dan berbentuk
oval. Pangkal berlekuk membulat dengan bagian ujung meruncing.
Panjang pangkal daun berkisar 5-10 cm dengan lebar 3-8 cm. Permukaan
daun mentimun sangat kasar.
8
d. Bunga
Bunga tanaman mentimun yang tunggal, berumah satu, berkelamin satu.
Bunga betina berwarna putih dengan bakal buah tenggelam. Bentuk
mahkota bunganya halus dengan panjang 1-2 cm. Adapun bunga jantan
berwarna putih terletak di alas dengan panjang 1-2 cm.
Bunga pertama yang dihasilkan pada usia 4-5 minggu adalah bunga jantan.
Bunga-bunga selanjutnya adalah bunga hemaprodit. Satu tumbuhan
mampu menghasilkan 20 buah.
e. Buah
Buah mentimun berwarna hijau ketika muda dengan larik-larik putih
kekuningan. Semakin matang, warna luar buah berubah menjadi hijau
pucat sampai putih. Bentuk buah mentimun seperti torpedo.
f. Daging buah
Daging buah mentimun merupakan perkembangan dari bagian mesokarp,
berwarna kuning pucat sampai jingga terang.
g. Akar
Akar tanaman mentimun berbentuk serabut, berwarna putih kehitaman (6).
9
2.1.2 Klasifikasi dari tanaman mentimun (Cucumis sativus L)
Gambar 2.1. Mentimun
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermathophyta
Class : Dicotyledoneae
Ordo : Cucurbitales
Familia : Cucurbitaceae
Genus : Cucumis
Spesies : Cucumis sativus L
Nama lokal : Mentimun
2.1.3 Kandungan zat mentimun
Mentimun banyak mengandung vitamin seperti vitamin A, B1, B2 dan
vitamin C. Kandungan zat lain adalah karbohidrat , protein, lemak, dan kalori. Zat
lain yang dikandungnya adalah mineral seperti fosfor, zat besi, kalsium, kalium,
dan magnesium. Mentimun juga mengandung asam malonat dan serat yang sangat
baik bagi tubuh (7).
10
Tabel 2.1. Kandungan gizi dari mentimun tiap 100 gr
Komposisi Gizi Kandungan Gizi
Energi (kalori) 120,00 cal. Protein 0,60 gr Lemak 0,20 gr
Karbohidrat 2,40 gr Serat 0,50 gr Abu 0,40 gr
Kalsium 19,00 gr Fosfor 12,00 gr Kalium 122,00 mg Zat Besi 0,40 mg Natrium 5,00 mg
Vitamin A O.S.I Vitamin B1 0,02 mg Vitamin B2 0,02 mg
Niacin 0,10 mg Vitamin C 10,00 mg
Air -
2.1.4 Manfaat mentimun
Manfaat mentimun sangat banyak terutama untuk kecantikkan dan
kesehatan kulit. Manfaat mentimun antara lain menyehatkan kulit, mempercepat
prosese regenerasi sel-sel kulit, mengangkat sel-sel yang telah mati, dan sebagai
pembersih kulit. Selain untuk melembabkan kulit wajah. Mentimun juga bisa
mencegah terjadinya keriput sehingga kulit wajah tampak lebih awet muda. Inilah
fungsi mentimun sebagai penyegar kulit yang alami. Mentimun juga dapat
menghindari kulit dari kekeringan, bebas dari jerawat, komedo, mencegah
penuaan dini, serta mengobati sariawan (7).
11
2.1.5 Klasifikasi dari tanaman buah lemon (Citrus limon L.Burm.fil.)
Gambar 2.2 Buah Lemon
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Class : Dicotyledonnae
Ordo : Sapindales
Famili : Rutaaceae
Genus : Citrus
Spesies : Citrus limon L.Burm.fil.
Nama lokal : Lemon
12
2.1.6 Kandungan buah lemon (Citrus limon L.Burm.fil.)
Lemon memiliki kandungan gizi, diantaranya:
Tabel 2.2. Kandungan gizi buah lemon
No Bahan Penyusun Kandungan Gizi
1 Energi 34 kkal
2 Protein (g) 0,5
3 Lemak (g) 0,8
4 Karbohidrat (g) 6,2
5 Kalsium (g) 23
6 Fosfor (g) 20
7 Besi (g) 0,3
8 Vitamin A 22 IU2
9 Vitamin B1 (mg) 0,09
10 Vitamin C (mg) 50
11 Natrium (mg) 31
12 Kalium (mg) 140
2.1.7 Manfaat buah lemon (Citrus limon L.)
Lemon mempunyai manfaat untuk memperbaiki sistem pencernaan agar
dapat menyerap zat gizi dengan baik, menyeimbangkan pH tubuh, menyerap dan
mengeluarkan racun dari dalam tubuh melalui urin (detoksifikasi), menghilangkan
stress, mencegah kanker, dan meningkatkan kekebalan tubuh (8).
Dalam bidang kecantikan lemon berkhasiat untuk memutihkan gigi,
menjaga kesehatan mulut , menguatkan dan membuat kuku lebih putih, mengatasi
kulit wajah seperti flek hitam, pori-pori besar, dan keriput pada kulit, menurunkan
berat badan, membuat rambut berkilau dan menghilangkan ketombe (9).
13
2.2 Kulit
Gambar 2.3. Struktur Kulit
2.2.1 Pengertian kulit
Kulit merupakan organ tubuh paling besar yang melapisi seluruh bagian
tubuh, membungkus daging dan organ-organ yang ada di dalamnya. Luas kulit
pada manusia rata-rata + 2 meter persegi dengan berat 10 kg jika ditimbang
dengan lemaknya atau 4 kg jika tanpa lemak atau beratnya sekitar 15% dari berat
badan seseorang. Daerah yang paling tebal (66 mm) pada telapak tangan dan
telapak kaki dan paling tipis (0,5) mm (10).
Warna kulit bermacam-macam, misalnya warna terang (fairskin), pirang,
kuning, sawo matang dan hitam, merah muda, pada telapak kaki dan tangan, serta
kecokelatan pada genitalia eksterna organ dewasa (11).
Demikian pula dalam kelembutannya kulit bervariasi, tebal, tipis, dan
elastisnya. Kulit yang elastis dan longgar terdapat pada kelopak mata, bibir, dan
prepusium. Kulit yang tebal terdapat pada dan tegang terdapat pada telapak kaki.
Kulit yang kasar terdapat pada skrotum (kantong buah zakar) dan labia mayor
14
(bibir kemaluan besar), sedangkan kulit yang halus terdapat disekitar mata dan
leher (11).
2.2.2 Fungsi kulit
Kulit mempunyai fungsi bermacam-macam untuk menyesuaikan dengan
lingkungan. Adapun fungsi utama kulit adalah :
1. Sebagai Pelindung (proteksi)
Epidermis terutama lapisan tanduk berguna untuk menutupi jaringan-
jaringan tubuh di sebelah dalam dan melindungi tubuh dari gangguan
pengaruh luar seperti luka dan serangan kuman. Lapisan paling luar dari
kulit ari diselubungi dengan lapisan tipis lemak, yang menjadikan kulit
tahan air. Kulit dapat menahan suhu tubuh, menahan luka-luka kecil,
mencegah zat kimia dan bakteri masuk ke dalam tubuh serta menghalau
rangsang-rangsang fisik seperti sinar ultraviolet dari matahari.
2. Sebagai Peraba atau Alat Komunikasi
Kulit sangat peka terhadap berbagai rangsangan sensorik yang
berhubungan dengan sakit, suhu panas atau dingin, tekanan, rabaan, dan
getaran. Kulit sebagai alat perasa dirasakan melalui ujung-ujung saraf
sensasi. Kulit merasakan sentuhan, rasa nyeri, perubahan suhu, dan
tekanan kulit dari jaringan subkutan, dan ditransmisikan melalui saraf
sensoris ke medula spinalis dan Otak, juga rasa sentuhan yang disebabkan
oleh rangsangan pada ujung saraf didalam kulit berbeda-beda menurut
ujung saraf yang dirangsang.
15
3. Sebagai Alat Pengatur Panas (termoregulasi)
Suhu tubuh seseorang adalah tetap, meskipun terjadi perubahan suhu
lingkungan. Suhu normal (sebelah dalam) tubuh, yaitu suhu visera dan
otak ialah 36°C, suhu kulit sedikit lebih rendah. Ketika terjadi perubahan
pada suhu luar, darah dan kelenjar keringat kulit mengadakan penyesuaian
seperlunya dalam fungsinya masing-masing. Pengatur panas adalah salah
satu fungsi kulit sebagai organ antara tubuh dan lingkungan. Panas akan
hilang dengan penguapan keringat.
4. Sebagai Tempat Penyimpanan
Kulit bereaksi sebagai alat penampung air dan lemak, yang dapat
melepaskannya bilamana diperlukan. Kulit dan jaringan dibawahnya
bekerja sebagai tempat penyimpanan air, jaringan adiposa dibawah kulit
merupakan tempat penyimpanan lemak yang utama pada tubuh.
5. Sebagai Alat Absorbsi
Kulit dapat menyerab zat-zat tertentu, terutama zat-zat yang larut dalam
lemak dapat diserap ke dalam kulit. Hormon yang terdapat pada krim
muka dapat masuk melalui kulit dan mempengaruhi lapisan kulit pada
tingkat yang sangat tipis. Penyerapan terjadi melalui muara kandung
rambut dan masuk ke dalam saluran kelenjar palit (sebecea), merembes
melalui dinding pembuluh darah ke dalam peredaran darah kemudian ke
berbagai organ tubuh lainnya. Kulit juga dapat mengabsorbsi sinar
Ultraviolet yang bereaksi atas prekusor vitamin D yang penting bagi
pertumbuhan dan perkembangan tulang.
16
6. Sebagai Ekskresi
Kulit mengeluarkan zat-zat tertentu yaitu keringat dari kelenjar-kelenjar
keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori keringat dengan membawa
garam, yodium dan zat kimia lainnya. Air juga dikeluarkan melalui kulit
tidak saja disalurkan melalui keringat tetapi juga melalui penguapan air
transepidermis sebagai pembentukan keringat yang tidak disadari. Zat
berlemak, air dan ion-ion, seperti Na+, diekskresi melalui kulit. Produksi
kelenjar lemak dan keringat di kulit menyebabkan keasaman kulit pada pH
5-6,5.
7. Penunjang Penampilan
Fungsi yang terkait dengan kecantikan yaitu keadaan kulit yang tampak
halus, putih dan bersih akan dapat menunjang penampilan. Fungsi lain dari
kulit yaitu kulit dapat mengekspresikan emosi seseorang seperti kulit
memerah, pucat maupun konstraksi otot penegak rambut (11).
2.2.3 Struktur kulit
Kulit manusia terdapat 3 lapisan yaitu :
1. Epidermis (kulit ari)
Lapisan epidermis ini terdiri atas stratum korneum, stratum lusidum,
stratum granulosum, stratum spinosum dan stratum basalis. Stratum
korneum (lapisan tanduk) adalah lapisan kulit yang paling luar dan
terdiriatas beberapa lapisan sel gepeng yang mati, tidak berinti dan
protoplasmanya telah berubah menjadi keratin (zat tanduk). Stratum
lusidum terdapat langsung dibawah stratum korneum, merupakan lapisan
17
sel gepeng tanpa inti dengan protoplasma yang berubah menjadi protein
eleidin lapisan ini terdapat jelas di telapak tangan dan kaki. Stratum
granulosum (lapisan keratohialin) merupakan 2 atau 3 lapis sel gepeng
dengan sitoplasma berbutir kasar dan terdapat inti sel diataranya. Butir-
butir kasar ini terdiri atas keratohialin. Mukosa biasanya tidak mempunyai
lapisanini. Stratum granulosum juga tampak jelas di telapak tangan dan
kaki. Stratum spinosum (sin. Stratum malpighi, lapisan sel prickle, lapis
akanta) terdiri atas beberapa lapis sel berbentuk poligonal dengan ukuran
bermacam-macam akibat proses mitosis.
Kita dapat mengenal dua jenis sel, yaitu:
a. Sel berbentuk kolumnar, protoplasma basifilik, inti lonjong besar,
dihubungkan satu dengan yang lain oleh jembatan antar sel;
b. Sel berbentuk melanin (melanosit, clearcell) merupakan sel pucat
dengan sitoplasma basofilik, inti gelap dan mengandung badan
pembentuk pigmen (melanosom).
2. Dermis (kulit jangat)
Lapisan ini jauh lebih tebal dari pada epidermis, terbentuk oleh jaringan
elastic dan fibrosa padat dengan elemen seluler, kelenjar dan rambut
sebagai adneksa kulit. Lapisan ini terdiri atas:
a. Parspapilaris yaitu bagian yang menonjol kedalam epidermis, berisi
ujung serabut saraf dan pembuluh darah.
b. Parsretikularis yaitu bagian bawah dermis yang berhubungan dengan
subkutis, terdiri atas serabut penunjang kolagen, elastin dan retikulin.
18
Dasar (matriks) lapisan ini terdiri atas cairan kental asam hiauluronat
dan kondroitin sulfat dan sel-sel fibroblast. Kolagen muda bersifat
lentur namun dengan bertambahnya umur menjadi stabil dan keras.
Retikulin mirip dengan kolagen muda, sedangkan elastis biasanya
bergelombang, berbentuk amorf, mudah mengenmbang dan elastis.
3. Hipodermis
Lapisan ini merupakan kelanjutan dari dermis yang mengandung jaringan
lemak, pembuluh darah dan limfa, saraf-saraf yang berjalan sejajar dengan
permukan kulit. Cabang-cabang dari pembuluh-pembuluh dan saraf-saraf
menuju lapisan kulit jangat. Jaringan ikat bawah kulit berfungasi sebagai
bantalan atau penyangga bagi organ-organ tubuh bagian dalam, dan
sebagai cadangan makanan
2.2.4 Jenis-jenis kulit
1. Kulit berminyak
Kulit berminyak memiliki ciri dimana permukaan kulit terlihat berminyak.
2. Kulit kering dan dehidrasi
Ciri-ciri kulit kering seperti kulit terasa kasar dan kaku sekalipun sudah
dibersihkan, terasa tidak nyaman dan terlihat seperti retak, serta terasa
gatal.
3. Kulit kombinasi
Kulit kombinasi ini memiliki 2 jenis kulit yaitu kulit berminyak dan kulit
kering. Pada kondisi tertentu kadang dijumpai kulit sensitif berminyak.
Kulit kombinasi terjadi jika kadar minyak diwajah tidak merata.
19
4. Kulit sensitif
Untuk jenis kulit harus benar-banar hati-hati dalam pemakaian parfum,
pewarna bibir dan beberapa produk kosmetik lainnya. Ciri dan kulit
sensitif memiliki struktur kulit yang sangat tipis, gatal, kulit kemerahan,
terbakar, kering, dan mudah teriritasi.
5. Kulit normal
Kelenjar minyak pada kulit normal biasanya tidak bandel karena minyak
yang dikeluarkan seimbang, tidak berlebihan atau kekurangan (11).
2.3 Kosmetik
Definisi kosmetik menurut peraturan kepala Badan POM RI Nomor
HK.03.1.23.08.11.07517. Kosmetik adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan
untuk digunakan pada bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir
dan organ genital bagian luar) atau gigi dan membran mekosa mulut untuk
membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan, dan/ atau memperbaiki bau
badan atau melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi baik. Komposisi
kosmetik tidak boleh mengandung bahan yang dilarang dan/atau melebihi batas
kadar dan/atau tidak sesuai dengan ketentuan yang dipersyaratkan (12).
2.4 Masker
Masker merupakan sediaan topikal yang digunakan pada wajah untuk
mendapatkan efek mengencangkan dan membersihkan dari kotoran yang
menempel. Biasanya masker digunakan pada wajah dan leher dengan cara
20
mengoleskan dengan kuas, dibiarkan hingga mengering, setelah dibiarkan
beberapa saat masker diangkat atau dilepas (peel off) (12).
2.5 Gel
Gel merupakan sediaan semi padat yang terdiri dari suspensi yang dibuat
dari partikel anorganik kecil atau molekul organik besar, yang terpenetrasi oleh
suatu cairan (12).
2.6 Masker gel
Masker gel merupakan sediaan kosmetik perawatan kulit yang berbentu
gel dan setelah diaplikasikan ke kulit dalam waktu tertentu hingga mengering.
Sediaan ini akan membentuk lapisan film transparan yang elastic, sehingga dapat
dikelupaskan. Masker gel memiliki banyak keunggulan, dibandingkan masker
jenis lain yaitu sediaanya berbentuk gel yang sejuk mampu merelaksasikan dan
membersihkan wajah secara maksimal dengan mudah (12).
2.7 Ekstraksi
Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat larut
sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan menggunakan pelarut
cair. Simplisia yang lunak seperti rimpang dan daumudah diserap oleh pelarut,
karena itu proses ekstraksi tidak perlu diserbuk sampai halus. Simplisia yang
keras seperti biji, kulit kayu, dan kulit akar susah diserap oleh pelarut, karena itu,
perlu diserbuk sampai halus (13).
Tujuan ekstraksi adalah menarik atau memisahkan senyawa dari
campurannya atau simplisia (13).
21
Ekstrak adalah sediaan cair, kental atau kering yang merupakan hasil
proses ekstraksi atau penyarian suatu matriks atau simplisia menurut cara yang
sesuai. Ekstrak cair diperoleh dari ekstraksi yang masih mengandung sebagian
besar cairan penyari. Ekstrak kental akan didapat apabila sebagian besar cairan
penyari sudah diuapkan, sedangkan ekstrak kering akan diperoleh jika sudah tidak
mengandung cairan penyari (13).
2.7.1 Metode ekstraksi
1. Ekstraksi secara dingin
Metode ekstraksi secara dingin bertujuan untuk mengekstrak senyawa-
senyawa yang terdapat dalam simplisia yang tidak tahan dengan panas. Ekstraksi
secara dingin dapat dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut :
a. Maserasi
Maserasi adalah proses ekstraksi sederhana yang dilakukan dengan cara
merendam simplisia dalam pelarut selama waktu tertentu pada temperature
kamar dan terlindungi dari cahaya.
b. Perkolasi
Perkolasi adalah proses penyarian zat aktif secara dingin dengan cara
mengalirkan pelarut secara kontinu pada simplisia selama waktu tertentu(14).
2. Ekstraksi Secara Panas
a. Infusa
Infus merupakan sediaan cair yang dibuat dengan cara menyari simplisia
nabati dengan air pada suhu 90°C selama 15 menit
22
b. Digesti
Digesti adalah proses ekstraksi yang cara kerjanya hampir sama dengan
maserasi, hanya saja digesti menggunakan pemanasan rendah pada suhu
30-40°C. Metode ini biasanya digunakan untuk simplisia yang tersari pada
suhu biasa.
c. Dekokta
Dekokta proses penyarian hampir sama dengan infusa, perbedaannya
hanya terletak pada lamanya waktu pemanasan. Waktu pemanasan pada
dekokta lebih lama dibanding metode infusa yaitu 30 menit, dihitung
setelah suhu mencapai 90°C.
d. Refluks
Refluks merupakan proses ekstraksi dengan pelarut pada titik didih pelarut
selama waktu dan jumlah pelarut tertentu dengan adanya pendinginan
balik (konsersor). Proses ini umunya dilakukan 3 kali pengulangan pada
residu pertama, sehingga termasuk proses ekstraksi yang cukup sempurna.
e. Soxhletasi
Soxhletasi merupakan proses ekstraksi panas menggunakan alat khusus
berupa ekstraktor soxhlet, suhu yang digunakan lebih rendah dibandingkan
dengan suhu pada metode refluks (13).
2.8 Komponen Basis Masker Gel
1. Polivinil alkohol (C2h4O)
Pemerian : serbuk, putih.
Kelarutan : Larut dalam air, tidak untuk dalam pelarut organik.
23
Fungsi : Gellingagent dan filming agent.
2. HidroxylPropylMethylCellulose (HPMC)
Pemerian : Cairan, tidak berwarna, kekuningan atau kemerahan, berbau
khas dan rasa seperti gandapura.
Kelarutan : Sukar larut dalam air dan larut dalam benzen, mudah larut
dalam etanol dan eter, larut dalam air mendidih, agak sukar
larut dalam kloroform.
Fungsi : Peningkat viskositas
3. Gliserin.
Pemerian : Cairan jernih seperti sirup, tidak berwarna, rasa manis, hanya
boleh berbau khas lemah (tajam atau tidak enak).
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air dan dengan etanol, tidak larut
dalam kloroform, dalam eter, dalam minyak lemak, dan
dalam minyak menguap.
Fungsi : Humektan.
4. Metil Paraben (C3H8O3)
Pemerian : Serbuk putih atau hablur kecil, tidak berwarna.
Fungsi : Digunakan sebagai pengawet antimikroba dalam kosmetik,
produk makanan dan formulasi sediaan farmasi. Metil
paraben dapat digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan
paraben lain atau dengan zat mikroba lainnya. Metil paraben
pengawet yang paling sering digunakan.
24
5. Trietanolamina [N(C2H4OH)3]
Pemerian : Cairan jernih seperti sirup, tidak berwaarna, rasa manis,
hanya boleh berbau khas lemah (tajam atau tidak enak)
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air dan dengan etanol, tidak larut
dalam kloroform, dalam eter, dalam minyak lemak dan dalam
minyak menguap.
6. Propilparaben (C10H12O3)
Pemerian : Serbuk putih atau hablur kecil, tidak berwarna.
Kelarutan : Sukar larut dalam air, dalam benzene dan dalam karbon
tetraklorida, mudah larut dalam etanol dan dalam eter.
Fungsi : Agen anti mikroba dalam pembuatan gel (15).
25
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
eksperimental.
3.2 Tempat dan waktu penelitian
3.2.1 Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmasetika Institut Kesehatan
Helvetia Medan.
3.2.2 Waktu penelitian
Penelitian ini dimulai bulan Juni sampai Agustus 2019.
3.3 Alat dan Bahan
3.3.1 Alat yang digunakan
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cawan porselin,
erlenmeyer, gelas ukur, pipet tetes, spatula, beaker glass, pH meter, alu dan
lumpang, objek glass, vacum rotary evaporator, kain flanel, dan wadah.
3.3.2 Bahan yang digunakan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstrak buah mentimun
kombinasi ekstrak buah lemon, aquadest, etanol 70%, polivinil alkohol, HPMC,
Gliserin, TEA, Metil paraben, Propil paraben.
26
3.4 Penyiapan sampel
Penyiapan sampel meliputi pengumpulan sampel, dan pengelolaan bahan
tambahan
3.4.1 Pengumpulan sampel
Pengumpulan sampel dilakukan secara purposif yaitu tanpa
membandingkan dengan tumbuhan dari daerah lain, diambil dari Pasar Perumnas
Simalingkar.
3.4.2 Pengolahan Sampel
Sampel Mentimun dan Buah Lemon segar dibersihkan dari pengotor
ditimbang sebagai berat basah, selanjutnya dicuci dibawah air mengalir sampai
bersih dan ditiriskan, kemudian dilakukan perajangan lalu dikeringkan dengan
cara diangin-anginkan dalam ruangan yang tidak terpapar cahaya matahari
langsung selama ±2 minggu atau sampai sampel kering seutuhnya yang ditandai
dengan sampel mengalami perubahan warna, mudah dipatahkan atau rapuh.
Sampel ditimbang sebagai berat simplisia kering, kemudian dihaluskan
menggunakan blender sampai benar-benar halus lalu diayak.
3.4.3 Pembuatan ekstrak
Pada penelitian ini sampel Mentimun dan Buah Lemon diekstraksi dengan
menggunakan etanol 70%. Pembuatan ekstrak dilakukan dengan metode maserasi,
yaitu sebanyak 600 g serbuk simplisia dimasukkan kedalam sebuah bejana, tuangi
dengan etanol 4750 bagian etanol, ditutup, biarkan selama 5 hari terlindung dari
cahaya sambil sering diaduk, diserkai, kemudian diperas. Setelah 5 hari ampas
dicuci lagi dengan 1250 bagian etanol. Pindahkan kedalam bejana tertutup,
27
biarkan ditempat sejuk, terlindungi dari cahaya selama 2 hari. Kemudian
dituangkan atau disaring. Kemudian filtrat yang dihasilkan dipekatkan dengan
bantuan alat rotary evaporatorhingga diperoleh ekstrak kental (16).
3.5 Formulasi standard masker gel
Formulasi dasar yang dipilih pada pembuatan sediaan masker gel dalam
penelitian ini dengan menggunakan formula standar sebagai berikut (16).
R/ Polivinil alkohol 10 g
HPMC 2 g
Gliserin 12 g
TEA 2 g
Propil paraben 0,05 g
Metil paraben 0,2 g
Aquadest ad 100 g
Cara Pembuatan :
1. Dalam cawan masukkan polivinil alkohol, lalu tambahkan aquadest
secukupnya, kemudian dipanaskan diatas penangas air pada suhu 80°C
hingga mengembang sempurna, kemudian diaduk. (massa 1).
2. Di cawan lainnya dikembangkan pula HPMC dalam aquadest
dinginkan hingga mengembang sempurna.
3. Di cawan lainnya gliserin, metyl paraben dan propil paraben dilarutkan
dalam aquadest panas (massa 2).
4. Di dalam lumpang yang bersih masukkan massa 1 dan massa 2,
HPMC, serta TEA secara berturut-turut dan diaduk hingga homogen.
28
5. Setelah itu ditambahkan sisa aquadest sedikit demi sedikit, lalu diaduk
hingga homogen.
3.6 Rancangan formulasi basis masker gel
Tabel 3.1. Perhitungan bahan masker gel ekstrak mentimun kombinasi
ekstrak Buah Lemon dengan konsentrasi 5%
Komposisi F0(g)
Blanko
F1(g)
1:1
F2(g)
1:3
F3(g)
3:1
Ekstrak Mentimun - 1,25 0,875 1,625
Ekstrak Lemon - 1,25 1,625 0,875
Polivinil Alkohol 5 4,75 4,75 4,75
HPMC 1 0,95 0,95 0,95
Gliserin 6 5,7 5,7 5,7
TEA 1 0,95 0,95 0,95
Propil Paraben 0,025 0,02375 0,02375 0,02375
Metil Paraben 0,1 0,095 0,095 0,095
Aquadest Ad 50 Ad 50 Ad 50 Ad 50
Keterangan :
F0 : Blanko
F1 : Formula gel konsentrasi 5% dengan perbandingan 1:1 ekstrak mentimun
2,5% dan ekstrak buah lemon 2,5%
F2 : Formula gel konsentrasi 5% dengan perbandingan 1:3 ekstrak mentimun
1,75% dan ekstrak buah lemon 3,25%
F3 : Formula gel konsentrasi 5% dengan perbandingan 3:1 ekstrak mentimun
3,25% dan ekstrak buah lemon 1,75%
Masker dibuat dalam 4 formula yang dibedakan oleh perbandingan ekstrak
mentimun kombinasi ekstrak buah lemon. Masker gel mengandung ekstrak
mentimun kombinasi ekstrak buah lemon dengan konsentrasi 5% masing-masing
sebanyak 50 gr dalam komposisi basis yang sama.
1. Polivinil Alkohol : 10
100× 50 = 5 𝑔
2. HPMC :2
100× 50 = 1 g
3. Gliserin : 12
100× 50 = 6 g
29
4. TEA : 2
100× 50 = 1 g
5. Propil Paraben : 0,05
100× 50 = 0,025 g
6. Metil Paraben : 0,2
100× 50 = 0,1
7. Aquadest ad : = 50 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 50 – (5+0,5+6+1+0,025+0,1)
=50 – 13,125
= 36,875 gram
Cara pembuatan:
1. Dalam lumpang yang bersih dan kering masukkan sebagian basis
masker gel dan digerus homogen.
2. Kemudian masukkan ekstrak mentimun kedalam lumpang, lalu
digerus, kemudian masukkan ekstrak lemon lalu digerus, kemudian
tambahkan sisa basis masker gel, gerus homogen.
3. Kemudian masukkan kedalam wadah yang sesuai lalu diberikan etiket
sesuai perbandingan masker gel.
3.7 Evaluasi sediaan masker gel
1. Uji Homogenitas
Pemeriksaan homogenitas dilakukan dengan menggunakan kaca objek.
Pengujian ini dilakukan dengan cara menggunakan 2 kaca objek. Sediaan
diperiksa homogenitasnya dengan cara dioleskan pada kaca objek dan
kemudian diratakan dengan kaca objek lainnya lalu diamati. Pengamatan
30
dilakukan dengan melihat ada tidaknya partikel yang belum tercampur
secara homogen (17).
2. Uji pH
Pengujian pH dilakukan dengan cara mencelupkan pH meter kedalam
sediaan masker gel ekstrak mentimun kombinasi ekstrak buah lemon,
sebanyak 1 gram sediaan dilarutkan dalam air dengan volume 10 ml,
kemudian diukur pH menggunakan pH meter (17).
3. Uji Organileptis
Dilakukan dengan mengamati perubahan bentuk, warna, dan bau dari
sediaan masker gel (18).
4. Uji iritasi terhadap kulit sukarelawan
Uji irtasi dilakukan dengan pengujian dengan uji tempel tertutup pada kulit
manusia. Sediaan masker gel diambil secukupnya kemudian dioleskan
pada bagian belakang telinga selama 30 menit diamati gejala yang timbul
seperti kemerahan dan gatal-gatal dan kasar pada kulit. Uji iritasi ini
dilakukan terhadap 12 sukarelawan (19).
5. Uji Waktu Sediaan Mengering
Sebanyak 1 gram masker gel dioleskan pada punggung tangan. Kemudian
dihitung kecepatan mengering gel hingga membentuk lapisan film dari
masker gel dengan menggunakan stop watch (20).
6. Uji Daya Sebar
Pengujian daya sebar dilakukan dengan cara masker gel ditimbang
sebanyak 0,5 gram diletakkan ditengah kaca dan ditimpa dengan pemberat
31
transparan lain (digunakan cawan petri) kemudian didiamkan selama 1
menit dan diukur diameternya (20).
32
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Formulasi Masker Gel
Pada penelitian ini dibuat sediaan masker gel ekstrak mentimun kombinasi
ekstrak buah lemon. Bahan berkhasiat yang digunakan adalah mentimun dan buah
lemon. Pengumpulanmentimun dan buah lemon diperoleh dari Pasar Perumnas
Simalingkar. Penelitian formulasi masker gel ekstrak mentimun kombinasi buah
lemon dilakukan di Laboratorium Institut Kesehatan Helvetia Medan, dengan
hasil sebagai berikut :
4.1.1 Hasil uji homogenitas dari masker gel ekstrak mentimun kombinasi
ekstrak buah lemon.
Hasil data uji homogenitas dari masker gel ektrak mentimun kombinasi
ekstrak buah lemon dapat dilihat dibawah ini
Tabel 4.1. Data homogenitas sediaan masker gel ekstrak mentimun
kombinasi ekstrak buah lemon
No. Sediaan Homogenitas
1 F0 Homogen
2 F1 Homogen
3 F2 Homogen
4 F3 Homogen
Berdasarkan tabel 4.1. Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan
objek gelas. Sejumlah sediaan dioleskan dan pada keping kaca atau bahan
transparan lain yang cocok, sediaan harus menunjukkan susunan yang homogen
dan tidak terlihat adanya butiran kasar.
33
4.1.2 Hasil uji pH sediaan masker gel ekstrak mentimun kombinasi ekstrak
buah lemon
Hasil data uji pH sediaan masker gel ekstrak mentimun kombinasi ekstrak
buah lemon dapat dilihat dibawah ini
Tabel 4.2. Data pH sediaan masker gel ekstrak Mentimun kombinasi
ekstrak Buah Lemon
No. Sediaan Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
1 F0 8,3 7,4 7,4 7,3
2 F1 7,3 6,2 6,1 6,1
3 F2 7,2 5,7 5,7 5,5
4 F3 6,8 5,6 5,5 5,5
5 Ekstrak
Mentimun
7,3 6,3 6,3 6,2
6 Eksrak Lemon 4,9 4,4 4,2 4,2
Berdasarkan tabel 4.2 hasil pengukuran pH sediaan masker gel dilakukan
dengan menggunakan pH meter dan memiliki pH berkisar 6,7-7,0 Dari hasil uji
pH tersebut masih berada dalam persyaratan pH untuk sediaan topikal yaitu 4-7.
Dengan demikian formulasi tersebut dapat digunakan untuk sediaan masker gel.
Nilai pH tidak boleh terlalu asam karena dapat menyebabkan iritasi kulit dan juga
tidak boleh terlalu basa karena dapat menyebabkan kulit kasar.
4.1.3 Uji Daya Sebar
Uji daya sebar memiliki tujuan untuk melihat kemampuan menyebarnya
gel pada permukaan kulit, gel diharapkan dapat menyebar dengan mudah ditempat
yang dioleskan. Daya sebar gel yang baik yaitu antara 5-7 cm. Hasil uji daya sebar
sediaan masker gel ekstrak mentimun kombinasi ekstrak buah lemon
menunjukkan masker gel memiliki daya sebar 6-7,7 cm
34
Tabel 4.3. Data uji sebar masker gel ekstrak Mentimun kombinasi eksrak
BuahLemon
No Formula Daya Sebar rata-rata
(cm)
1 F0 5,5
2 F1 7,5
3 F2 7
4 F3 6
Dari hasil uji daya sebar dapat diketahui bahwa dengan penambahan
ekstrak mentimun dan eksrak buah lemon didapat daya sebar yang baik dan
semakin tinggi perbandingan ekstrak, daya sebar semakin kecil. Hal ini
dikarenakan penambahan ekstrak menambah kekentalan dari sediaan masker gel
sehingga nilai daya sebar semakin kecil.
4.1.4 Uji Sediaan Organoleptis
Hasil pengamatan sediaan masker gel ekstrak mentimun kombinasi ekstrak
buah lemon secara organoleptis dilakukan dengan melihat perubahan warna,
aroma, dan bentuk sediaan.
Tabel 4.4. Pengamatan organoleptis sediaan masker gel ekstrak Mentimun
kombinasi ekstrak Buah Lemon
Parameter
No Minggu Formula Warna Bau ekstrak
mentimun
dan ekstrak
lemon
Konsistensi
1 Ke-0
Ke-1
Ke-2
Ke-3
Ke-4
F0 Putih
Putih
Puitih
Putih
Putih
Khas
Khas
Khas
Khas
Khas
Semi padat
Semi padat
Semi padat
Semi Padat
Semi Padat
2 Ke-0
Ke-1
Ke-2
Ke-3
Ke-4
F1 Coklat
Coklat
Coklat
Coklat
Coklat
Khas ekstrak
Khas ekstrak
Khas ekstak
Khas ekstrak
Khas ekstrak
Semi padat
Semi padat
Semi padat
Semi padat
Semi padat
3 Ke-0 F2 Coklat tua Khas ekstrak Semi padat
35
Ke-1
Ke-2
Ke-3
Ke-4
Coklat tua
Coklat tua
Coklat tua
Coklat tua
Khas ekstrak
Khas ekstrak
Khas ekstrak
Khas ekstrak
Semi padat
Semi padat
Semi padat
Semi padat
4 Ke-0
Ke-1
Ke-2
Ke-3
Ke-4
F3 Coklat tua
Coklat tua
Coklat tua
Coklat tua
Coklat tua
Khas ekstrak
Khas ekstrak
Khas ekstrak
Khas ekstrak
Khas Ekstrak
Semi padat
Semi padat
Semi padat
Semi padat
Semi Padat
Keterangan :
F0 : Blanko
F1 : Masker gel dengan ekstrak mentimun kombinasi ekstrak buah lemon
konsentrasi 5% dengan perbandingan 1:1
F2 : Masker gel dengan ekstrak mentimun kombinasi ekstrak buah lemon
konsentrasi 5% dengan perbandingan 1:3
F3 : Masker gel dengan ekstrak mentimun kombinasi ekstrak buah lemon
dengan konsentrasi 5% dengan perbandingan 3:1
4.1.5 Uji Waktu Sediaan Mengering
Pengujian waktu sediaan mengering dilakukan dengan cara mengoleskan
masker gel ekstrak mentimun kombinasi ekstrak buah lemon berbagai konsentrasi
dipunggung tangan kanan dan diamati waktu yang diperlukan sediaan untuk
mengering, yaitu waktu dari saat dioleskan masker gel hingga benar-benar
terbentuk lapisan yang kering. Sediaan masker gel memiliki waktu mengering
berkisar 12-20 menit.
Tabel 4.5.Hasil Uji Waktu Sediaan Mengering
No Formula Waktu mengering rata-
rata (Menit)
1 F0 11
2 F1 16
3 F2 14
4 F3 18
Keterangan :
F0 : Blanko
36
F1 : Masker gel dengan ekstrak mentimun kombinasi ekstrak buah lemon
dengan konsentrasi 5% dengan perbandingan 1:1
F2 : Masker gel dengan ekstrak mentimun kombinasi ekstrak buah lemon
dengan konsentrasi 5% dengan perbandingan 1:3
F3 : Masker gel dengan ekstrak mentimun kombinasi ekstrak buah lemon
dengan konsentrasi 5% dengan perbandingan 3:1
Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa waktu kering dari semua
formula masih berada pada rentang waktu kering 10-20 menit.
4.1.6 Uji Iritasi Terhadap Sukarelawan
Uji iritasi dilakukan dengan mengoleskan sejumlah masker gel pada kulit
bagian belakang telinga 12 orang sukarelawan yang berbeda selama 24 jam dan
dilihat reaksi iritasi yang timbul. Reaksi iritasi positif ditandai oleh adanya
kemerahan, gatal-gatal, atau bengkak pada kulit. Adanya kemerahandiberi tanda
(++), gatal (+), bengkak (+++), dan yang tidak menunjukkan reaksi apa-apa diberi
tanda (-).
Hasil data uji iritasi terhadap sukarelawan dapat dilihat di bawah ini:
Tabel 4.6. Uji iritasi terhadap sukarelawan
Sukarelawan
Pengamatan F0 F1 F2 F3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kemerahan (-) (-) (-) (-) (-) (-) (-) (-) (-) (-) (-) (-)
Gatal-gatal (-) (-) (-) (-) (-) (-) (-) (-) (-) (-) (-) (-)
Bengkak (-) (-) (-) (-) (-) (-) (-) (-) (-) (-) (-) (-)
Keterangan : (+) : kulit gatal
(++) : kulit kemerahan
(+++) : kulit bengkak
(-) : tidak ada iritasi
F0 : Blanko
F1 : konsentrasi 5% dengan perbandingan 1:1
F2 : konsentrasi 5% dengan perbandingan 1:3
F3 : konsentrasi 5% dengan perbandingan 3:1
37
4.2 Pembahasan
Sediaan masker gel ekstrak mentimun kombinasi ekstrak buah lemon yang
telah meliputi pengamatan terhadap uji homogenitas, uji pH, uji daya sebar, uji
sediaan organoleptis, uji waktu sediaan mengering, uji iritasi terhadap
sukarelawan.
Homogenitas merupakan salah satu syarat sediaan gel. Syarat homogenitas
tidak boleh mengandung bahan kasar yang bisa diraba. Uji homogenitas dilakukan
secara visual serta dilihat dengan tidak adanya partikel-partikel yang memisah
serta dilakukan dengan tujuan untuk melihat zat aktif dari sediaan yang dibuat
(21). Dari hasil pengujian homogenitas masker gel ekstrak mentimun kombinasi
ekstrak buah lemon yang telah dilakukan didapatkan hasil sediaan pada
konsentrasi5% dengan perbandngan 1:1, 1:3, 3:1 dinyatakan homogen karena
tidak terlihat adanya butiran kasar.
Derajat keasaman atau pH digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman
atau kebasaan suatu larutan. Bila sediaan berada diluar pH kulit dikhawatirkan
akan menyebabkan kulit bersisik atau bahkan iritasi, sedangkan jika berada diatas
pH kulit dapat menyebabkan terasa licin, cepat kering serta dapat mempengaruhi
elastisitas kulit (21). Hasil yang didapat pada pemeriksaan pH menunjukkan
bahwa sediaan yang dibuat tanpa penambahan eksrak mentimun kombinasi
ekstrak buah lemon (blanko) pada minggu 1 memiliki pH berkisar 8,3, pada
minggu 2 didapatkan pH 7,4, pada minggu 3 didapatkan pH 7,4, pada minggu 4
didapatkan pH 7,3. Untuk konsentrasi 5% perbandingan 1:1 pada minggu 1
didapatkan pH 7,3, pada minggu 2 didapatkan pH 6,2, pada minggu 3 didapatkan
38
pH 6,1, pada minggu 4 didapatkan pH 6,1. Untuk perbandingan 1:3 pada minggu
1 didapatkan pH 7,2, pada minggu 2 didapatkan pH 5,7, pada minggu 3
didapatkan pH 5,7, pada minggu 4 didapatkan pH 5,5. Untuk perbandingan 3:1
pada minggu 1 didapatkan pH 6,8, pada minggu 2 didapatkan pH 5,6, pada
minggu 3 didapatkan pH 5,5, pada minggu 4 didapatkan pH 5,5. Yang masuk
range dalam Ph yang terbaik adalah F3 yaitu 6,8. Semakin tinggi perbandingan,
pH yang dihasilkan sediaan masker gel semakin rendah. Nilai pH dari setiap
konsentrasi masih memenuhi persyaratan pH untuk sediaan topikal yaitu 4-7
dengan demikian ekstrak mentimun kombinasi ekstrak buah lemon dapat
digunakan untuk sediaan masker gel dan tidak boleh terlalu asam karena dapat
menyebabkan iritasi kulit dan juga tidak boleh terlalu basa karena dapat
menyebabkan kulit bersisik
Penentuan daya sebar terhadap sediaan gel yang telah dibuat bertujuaan
untuk mengetahui kemampuan gel tersebut menyebar pada permukaan kulit saat
diaplikasikan (22).Hasil yang didapatkan pada uji daya sebar yang dibuat tanpa
penambahan ekstrak mentimun kombinasi buah lemon (blanko) memiliki daya
sebar 5,5 cm. Untuk konsentrasi 5% dengan perbandingan 1:1 didapat daya sebar
7,5 cm dan untuk perbandingan 1:3 didapat daya sebar 7 cm serta perbandingan
3:1 didapat daya sebar 6 cm. Daya sebar gel yang baik yaitu antara 5-7 cm. Dari
hasil uji daya sebar dapat diketahui bahwa semakin tinggi perbandingan ekstrak
maka daya sebar semakin kecil. Yang masuk range ke dalam pengujian daya sebar
adalah F2 dengan perbandingan 1:3 memiliki daya sebar 7 cm, dan F3 dengan
perbandingan 3:1 memiliki daya sebar 6 cm. Hal ini dikarenakan penambahan
39
ekstrak menambah kekentalan dari sediaan masker gel sehingga nilai sebar
semakin kecil.
Pengujian organoleptis dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan
sediaan masker gel yang memiliki warna yang menarik, bau yang dapat diterima
oleh pengguna, dan bentuk yang nyaman untuk digunakan (21). Berdasarkan dari
uji organoleptis diketahui bahwa masing-masing formula 5% dengan
perbandingan 1:1, 1:3, 1:3 tidak terjadi perubahan warna pada minggu ke-0
sampai minggu ke-4. Bentuk gel pada minggu ke-0 sampai minggu ke-4 masih
berbentuk semi padat. Bau pada gel pada minggu ke-0 sampai minggu ke-4 masih
berbau khas tidak mengalami perubahan bau pada sediaan gel. Dan dapat
disimpulkan dari hasil pengamatan uji organoleptis sediaan masker gel ekstrak
Mentimun kombinasi Ekstrak Buah Lemon tidak berubah baik warna, bentuk, dan
bau pada sediaan masker gel.
Pengujian waktu sediaan mengering dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui berapa lama sediaan masker gel ekstrak mentimun kombinasi ekstrak
buah lemon dapat mengering pada permukaan kulit saat digunakan (21). Hasil uji
yang didapat pada uji waktu mengering dari sediaan masker gel tanpa ekstrak
(blanko) memiliki waktu sediaan mengering 11 menit, pada konsentrasi 5%
dengan perbandinga 1:1 memiliki waktu sediaan mengering 16 menit, pada
perbandingan 1:3 memiliki waktu sediaan mengering 14 menit, dan pada
perbandingan 3:1 memiliki waktu sediaan mengering 18 menit. Hasil pengujian
tersebut menunjukkan bahwa waktu kering dari semua formula masih berada pada
rentang waktu kering dari produk masker gel yaitu 10-20 menit.
40
Uji iritasi dilakukan dengan tujuan melihat ada tidaknya efek samping
yang muncul pada kulit pada saat penggunaan masker gel seperti kemerahan,
gatal-gatal dan kulit kasar (21). Uji Iritasi dilakukan dalam 12 orang sukarelawan
dan tiap orang mendapatkan 4 konsentrasi. Dari hasil penelitian yang telah
dilakukan memperlihatkan bahwa tidak ada gejala yang timbul seperti kemerahan,
gatal-gatal, dan kulit kasar. Hal ini disebabkan oleh pH sediaan masker gel esktrak
Mentimun kombinasi Ekstrak Buah Lemon masuk kedalam rentang pH kulit,
sehingga aman untuk digunakan (22).
41
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Mentimun dan Buah Lemon dapat diformulasikan sebagai masker gel
ekstrak Mentimun (Cucumis sativus L) kombinasi ekstrak Buah Lemon
(Citrus limon L. Burm.fil.)
2. Berdasarkan pemeriksaan menunjukkan bahwa sediaan yang dibuat
mempunyai susunan yang homogen dan pengukuran pH sediaan masker
gel dalam penelitian ini masih memenuhi dalam pH fisiologis dan juga
memiliki daya sebar dan waktu mengering yang baik serta warna, bau, dan
terkstur tidak berubah, dan tidak mengiritasi sehingga aman untuk
digunakan.
5.2 Saran
1. Bagi Institusi Kesehatan Helvetia disarankan penelitian ini dapat dijadikan
sebagai bahan penambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi mahasiswa
tentang formulasi masker gel ekstrak Mentimun (Cucumis sativus L)
kombinasi ekstrak Buah Lemon (Citrus limon L. Burm. Fill)
2. Bagi penelitian selanjutnya disarankan penelitian ini dapat dijadikan
sebagai bahan penambah informasi untuk melakukan penelitian lanjutan
yang ingin diteliti tentang formulasi sediaan masker gel ekstrak Mentimun
(Cucumis sativus L) kombinasi ekstrak Buah Lemon (Citrus limon L.
Burm.fil.)
42
DAFTAR PUSTAKA
1. Aditama, TY. (1992). Polusi Udara dan Kesehatan. Jakarta: Arcan.
2. Windono, T., Soediman, S., Yudawati, U., Ermawati, E., Srielita, Erowati,
T. I. Uji Peredam Radikal Bebas dan Antioksidan Terhadap 1,1-Diphenyl-
2-Picrylhydrazil (dpph) dari Ekstrak Kulit Buah dan Biji Anggur (Vitis
vinifera L.) Probolinggo Biru dan Bali. Artocarpus. 2001, 1, 34-33.
3. Achroni, Keen . 2012. Semua Rahasia Kulit Cantik dan Sehat Ada Di Sini.
Jakarta: PT. Buku Kita. 15-17.
4. Hamzah, H., Kunu, P.J., dan Rumakat, A. 2012. Respon Pertumbuhan dan
Produksi Ketimun (Cucumis sativus L) Terhadap Sistem Pengolahan Tanah
dan Jarak Tanam. Jurnal Agrologia. 1 (2): 106-112.
5. Nuraini DN. Aneka Manfaat Kulit, Buah, dan Sayuran Ed 1. ANDI.
Yogyakarta. 2011.
6. Soedarya, A.P. (2009). Agribisnis Mentimun. Bandung: Penerbit CV,
Pustaka Grafika. Hal 1-8.
7. Arisandi, Y dan Andriani, Y. (2008). Khasiat berbagai Tanaman untuk
Pengobatan. Jakarta: Penerbit Eska Medika. Hal 240-243.
8. Muaris, Khasiat Lemon. Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka Utara: 2013.
9. Septianti. E. (2009). Apotek Hidup dan Sayuran Tanaman Pangan.
Bandung: CV. Yrama Widya. Hal 51-54.
10. Setiadi, Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi Manusia (Teori dan Aplikasi
Praktek bagi Mahasiswa dan Perawat Klinis). Pustaka Indonesia.
Yogyakarta. 2016.
11. Maharani, A. Penyakit kulit, Perawatan, Pencegahan, dan Pengobatan.
Yogyakarta: Pustaka baru Press. 2015.
12. BPOM RI. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik
Indonesia No. HK.03.1.23.08.11.07517 Tentang Persyaratan Teknis Bahan
Kosmetik. 2011.
13. Hanin, Endang: Analisis Fitokimia. Jakarta: Buku Kedokteran: 2014.
14. Depkes RI. Farmakope Indonesia edisi IV. Jakarta: 1995.
15. Ditjen POM. Farmakope Indonesia. Ed III Jakarta Dep Kesehatan RI.
1979:9.
16. Septiani S, Wathoni N, Mita SR. Formulasi sedian masker gel antioksidan
dari ekstrak etanol biji melinjo (Gnetum gnemon Linn). Jurnal Universitas
Padjajaran. 2011;1(1):4-24
17. Niazi SK. Handbook of pharmaceutical manufacturing
formulations:semisolid product, Florida. CRC Press LLC; 2004.
43
18. Widana GAB. Analisis Obat, Kosmetik, dan Bahan Makanan. Yogyakarta
Graha Ilmu 2014;
19. Panjaitan EN, Saragih A, Purba D. Formulasi gel dari ekstrak rimpang jahe
merah (Zingiber officinale Roscoe). J Pharm Pharmacol. 2013;1(1):9–20.
20. Ida N, Noer SF. Uji Stabilitas fisik gel ekstrak lidah buaya (Aloe vera L.).
Majalah Farmasi dan Farmakologi, 2012;6(2):79-84.
21. Fery Indradewi., Harnawati., Norita. Formulasi Sediaan Masker Gel Peel-
Off Antioksidan Dari Ekstrak Sari Tomat ( Solanum lycopersicum L. Var.
Cucurbita). Fakultas Farmasi; Majalah Farmasi; 1(2): 29-32
22. Norrita K., Nora Idiwati., Muhammad Agus. Analisis Sifat Fisik Dan Kimia
Gel Ekstrak Etanol Daun Talas (Colocasia esculenta (L) Schoot). Program
Studi Kimia; Fakultas MIPA: Jurnal Kimia; 4(2): 81-88; 2015
44
Lampiran 1. Perhitungan Bahan Masker Gel Ekstrak Mentimun (Cucumis
sativus L.) Kombinasi Ekstrak Buah Lemon (Citrus limon
L.Burm.fil.)
Perhitungan Bahan Masker Gel Ekstrak Mentimun (Cucumis sativus L.)
Kombinasi Ekstrak Buah Lemon (Citrus limon L.Burm.fil.)
Masker gel dibuat dengan konsentrasi 5% dengan perbandingan yang
berbeda yaitu 1:1, 1:3, 3:1. Masing-masing sebanyak 50 g dalam komposisi yang
sama.Sehingga perhitungan bahan masker gel sebagai berikut:
1. Polivinil Alkohol : 10
100× 50 = 5 𝑔
2. HPMC :2
100× 50 = 1 g
3. Gliserin : 12
100× 50 = 6 g
4. TEA : 2
100× 50 = 1 g
5. Propil Paraben : 0,05
100× 50 = 0,025 g
6. Metil Paraben : 0,2
100× 50 = 0,1
7. Aquadest ad : = 50 𝑔
= 50 – (5+0,5+6+1+0,025+0,1)
=50 – 13,125
= 36,875 g
45
Lampiran 2. Proses pengeringan Mentimun dan Buah Lemon
46
47
Lampiran 2. Lanjutan
48
Lampiran 3. Proses perendaman Ekstrak Mentimun dan Ekstrak Buah Lemon
Proses perendaman Ekstrak Mentimun dan Ekstrak Buah Lemon
49
Lampiran 4. Proses rotary evaporator dan Hasil Ekstrak Mentimun dan Ekstrak
Buah Lemon
Proses rotary evaporator dan Hasil Ekstrak Mentimun dan
Ekstrak Buah Lemon
50
Lampiran 5. Alat dan Bahan untuk Pembuatan Masker Gel
Alat dan Bahan untuk Pembuatan Masker Gel
51
Lampiran 6. Hasil Uji Ph
HASIL UJI pH
Hasil Uji pH Blanko
Hasil Uji pH F1
52
Lampiran 6. Lanjutan
Hasil Uji pH F2
Hasil Uji pH F3
53
Lampiran 6. Lanjutan
pH Ekstrak Mentimun
pH Ekstrak Lemon
54
Lampiran 7. Hasil Uji Daya Sebar
Hasil Uji Daya Sebar
55
Lampiran 8. Hasil Uji Homogenitas
Hasil Uji Homogenitas
56
Lampira 9. Hasil Uji Iritasi Pada Sukarelawan
Hasil Uji Iritasi Pada Sukarelawan
BLANKO
F1
57
Lampiran 9. Lanjutan
F2
F3
58
Lampiran 10. Hasil Uji Daya Mengering
Hasil Uji Daya Mengering
BLANKO
F1
59
Lampiran 10. Lanjutan
F2
F3
60
Lampiran 11. Permohonan Pengajuan Judul
61
Lampiran 12. Surat Izin Penelitian
62
Lampiran 13. Balasan Surat Izin Penelitian Dari Lab Farmasi INKES Helvetia
63
Lampiran 14. Hasil Identifikasi Mentimun Dari Herbarium Medanense USU
64
Lampiran 15. Hasil Identifikasi Jeruk Lemon Dari Herbarium Medanense USU
65
Lampiran 16. Lembar Perbaikan/Revisi
66
Lampiran 17. Lembar Bimbingan Proposal
67
Lampiran 18. Lembar Bimbingan KTI