Download - FRAKTUR EXTREMITAS BAWAH
FRAKTUR EXTREMITAS BAWAH
Fraktur kolum femur
Klasifikasi fraktur klum femur :• Fraktur intrakasuler• Fraktur ekstrakasuler
FRAKTUR INTRAKAPSULERTRAUMA LANGSUNG (DIRECT) TRAUMA TIDAK LANGSUNG (INDIRECT)
Terjatuh dengan posisi miring, trokanter major langsung terbentur
1. Eksorotasi yang mendadak dari tungkai bawah
2. Trauma di atas 60 tahun karena osteoorotik
KLASIFIKASI FRAKTUR INTRAKAPSULERLOKASI ANATOMI ARAH GARIS PATAH DISLOKASI ATAU TIDAK
FRAGMENNYA1. Fraktur subkapital2. Fraktur trans-servikal3. Fraktur basis kolum
femur
Menurut Pawel1. Tipe I sudut 30⁰2. Tipe II sudut 50⁰3. Tipe III sudut 70⁰
Menurut garden1. Garden I : incomplete2. Garden II : fraktur kolum
femur tanpa dislokasi3. Garden III : fraktur klum
femur dengan sebagian dislokasi
4. Garden IV : fraktur kolum femur dan dislokasi total
PEMFIS RADIOLOGI
1. Perpendekan dari tungkai yang cidera2. Palpasi : sering di dapatkan hematoma
di panggul
1. Antero posterior2. lateral
FRAKTUR INTERTROKANTER FEMUR
• DEFINISI : fraktur antara trokanter major dan minor
• Manifestasi1. wanita di atas 60 tahun yang sudah
osteoporosis post menopose karena trauma ringan
2. Orang dewasa karena trauma kecepatan tinggi
KLASIFIKASI EVAN-MASSIESTABIL TIDAK STABIL
1. Garis fraktur Intertrokanter-undisplaced
2. Garis fraktur Intertrokanter displaced menjadi varus
1. Garis fraktur kominutiiva dan displaced varus
2. Garis fraktur intertrokanter dan subtrokanter
PEMFIS RADIOLOGI
1. Pada pemeriksaan kaki yang cidera dalam posisi eksternal rotasi
2. Tungkai yang cidera lebih pendek3. Pada pangkal paha sakit dan bengkak
1. Antero posterior2. lateral
Penanggulangan Non operatif
umumnya fraktur trokanter mudah menyambung kembali karena daerah trokanter kaya akan vaskularisasi
Dengan balans traks umumnya memerlukan waktu 12 sampai 16 minggu, pada pemderita tua diaas 60th enanggulngan dengan traksi akan menimbulkan penyulit untuk hal tersebut maka di pilih jalan lain yaitu dengan operatif
Fraktur subtrokanter femur
• Definisi : Fraktur subtrokanter adalah fraktur dimana garis patah berada pada 5cm distal dari trokanter miinor
• Mekanisme : biasanya pada trauma langsung, pada orang tua disebabkan oleh trauma yang ringan( jatuh terpeleset), pada orang muda biasanya karena trauma kecepatan tinggi
Klasifikasi
• Klasifikasi zickel• Klasifikasi scinshaener• Klasifikasi fielding dan magliatoYang sederhana dan yang mdah di pahami adalah klasifikasi
fielding dan magliato :• Tipe 1 : garis fraktur satu level dengan trokanter minor• Tipe 2 : garis patah berada 1-2 inchi di bawah dari batas atas
trokanter minor• Tipe 3 : garis patah berada 2-3 inchi di distal dari batas atas
trokanter minor
Pemeriksaa fisik dan RadiologiPemeriksaan fisik Radiologi
Tungkai bawah yang cidera lebih pendek dan rotasi eksternal( eksorotasi) di daerah panggul di temukan hematoma atau ekimosis
Di buat anteropsterior dan lateral, ada fraktur subtrokanter dimana trokanternya masih utuh biasanya kedudukan fragmen bagian atas daam sisi abduksi dan fleksii dan fragmen distal dalam posisi adduksii
Penanggulangan Non operatif operatif
Dengan melakukan skeletal traksi dan sistem balans dengan posisi tungkai bag distal di buat abduksi dan fleksi
Dengan melakukan open reduksi dan pemasangan internal fiksasi
Macam macam alat fiksasii : • angle blade plate (Ao)• Jewett nail• Sliding compression screw• Zickel nail
Fraktur batang femur
• Mekanisme trauma : biasanya terjadi karena akibat KLL atau jatuh dari ketinggian, patah pada bagian ini biasanya mengalam perdarahan yang banyak dan dapat menyebabkan syok
• Klasifikasi : salah satu klasifikasi fraktur batang femur dibagi berdasarkan adanya luka yang berhubungan dengan daerah yang patah di bagi menjadi :
1. Terbuka2. Tertutup
Fraktur femur terbuka
Ketentuan teruka bila terdapat hubungan antara tulang yang atah dengan dunia luar, fraktur in di bagi menjadi tiga derajat :
Derajat I Bila terdapat hubngan antara dunia luar timul luka kecil, biasanya akbat tusukan fragment tulang dari dalam menembus ke luar
Derajat II Lukanya lebih bsar 1 cm, baiasanya lika ini dsebabkan karena benda dari luar
Derajat III Lukanya lebih luas dari derajat II, lebih kotor, jaringan lunak banyak yang ikut rusak ( otot, syaraf, pembuluh darah )
Pemeriksaan klinik
• Pada daerah yang patah terdapat pembengkakan• Di temukan tanda fungsiolesa ( tungkai bawah tidak bisa di
angkat)• Nyeri tekan,nyeri gerak, tampak adanya deformitas• Ada tungkai bawah di temukan adanya perpendekan tungkai• Perlu di perhatikan adanya diislokasi sendi panggu dan robeknya
ligamen dari daerah lutut• Radiologi : cukup dengan dua proyeksi AP dan LAT dalam
pembuatan foto harus mencakup dua sendi : panggul dan lutut
Penanggulangan • Pada fraktur tertutup dilakukan skin traksi dengan metode buck
extension atau dilakukan dulu pemakaian thomas splint,setelah di lakukan skin traksion baru dipilih pengobatan non operatif atau operatif
Non operatif Operatif
• Dilakukan skeletal traksi • Yang sering dilakukan adalah metode perkin dan metode balans skeletal traksi
Pada fraktur femur ½ tengah sangat baik di pasang intrameddulary nail
Indikasi operatif
• Penanggulangan non operatif gagal• Multiple fraktur• Robeknya arteri femoralis• Patologik fraktur• geriatri
Fraktur suprakondiler femur
Klasifikasi Pemeriksaan fisik Radiologi
• undiplaced impacted• displaced• comminutive
riwayat trauma yang berat di temukan pembengkakan daerah lutut dan deformitas lutut
Proyeksi anteroposterior dan lateral
Penanggulangan Non operatif Operatif
Dilakukan skeletal traksi dengan sistem balans traksi, traksi di pertahankan sampai terjadi kalus (8-12 mggu)
Di lakukan open reduksi, dipasang internal fiksasi
Fraktur interkondiler
• Biasanya fraktur interkndiler di ikuti oleh frraktur suprakondular sehingga umumnya terjadi bentuk T fraktur atau Y fraktur
Tanda klinik Radiologi Penanggulangan
• adanya pembengakan daerah lutut dan deformitas• gerakan patela terhambat• ditemukan adanya krepitasi
Proyeksi anteropsterior dan proyeksi lateral
Tujuannya adalah membentuk permuukaan sendi seanatomis mungkin• bila frak undisplaced dapat dilakukan skeletal traksi• bila displaced dapat d coba skeletal traksi bila gagal dapat dilakukan oen reduksi dan pemasangan internal fiksasi• internal fiksasi yamg biasa di pakai : condylar blade Ao atau sliding compression screw
Fraktur kondiler femur
• Lebih jarang dibandingkan fraktur surakondiler femur dan intrakondiler femur
• mekanisme trauma : biasanya kombinasi dari gaya hiperabduksi dan adduksi disertai dengan tekanan pada sumbu femur atas
Klasifikasi Pemeriksaan fisik Radiologi • undisplaced• displaced • bicondilar• coronal
• trauma berat• lutut hemartrosis• tampak deformitas varus pada lutut • krepitasi
Proyeksi anteroosterior dan proyeksi lateral
Penanggulangan
• Kalau terjadi fraktur undislaced dilakukan non operatif dengan cara skeletal traksi
• Kalau fraktur displaced dilakukan open reduksi dengan pemasangan internal fiksasi dengan cancellous screw
Fraktur patelaTRAUMA LANGSUNG (DIRECT) TRAUMA TIDAK LANGSUNG (INDIRECT)
Jatuh dalam posisi lutut fleksi, patela terbentur lantai, karena di atas patela hanya ada cutis dan subkutis mudah dimengerti dengan benturan tersebut tulang patela mudah patah
1. Tarikan kuat dari otot quadrisep karena terjatuh dimana tungkai bawah menyentuh tanah terlebih dahulu dan otot quadrisep berkontraksi keras untu mempertahankan kestabilan lutut
2. Garis patah transversal atau avulsi ujung atas atau bawah dari patela
Gejala klinik dan radiologiGejala kliinik Radiologis • terdapat trauma• terdapat pembengkakan pada lutut• terdapat patela mengambang ( floating patela)
•Foto AP dan lateral•Foto skyline view untuk memeriksa adanya fraktur patela inkomplit
Penanggulangan Non operatif Operatif
• untuk fraktur patela undisplaced • bila terjadi hematrosis di lakukan pungsi • di lakukan imobilisasi dari angkal paha sampai pergelangan kaki
• pada fraktur transversal dilakukan reposisi, fiksasi dengan teknik tension band wiring• bila fraktur kominutiva dilakukan rekonstruksi fragmennya dengan K wire baru dilakukan tension band wiring• bila fragmen terlalu kecil sehingga tak mungkin di lakukan rekonstruksi maka dilakukan patelektomi
Fraktur proksimal tibia
Mekanisme1. biasanya terjadi trauma langsung dari arah
samping lutut2. Jatuh dari ketinggian, karena penekanan
vertikal ada permukaan sendi tibia3. Patah intraartikular berbentuk T atau Y
KLASIFIKASI
Menurut Hone M dan Moore T M :1. Split fraktur2. Entire plateu fraktur3. Rim Avulsion4. Rim Compression5. Four Part Fraktur
GEJALA KLINIK RADIOLOGI
1. Hematoma2. Nyeri3. Deformitas (varus atau valgus pada
lutut)
1. Antero posterior2. lateral
NON OPERATIF (Fraktur tanpa dislokasi)
OPERATIF (fraktur dengan dislokasi)
KOMPLIKASI
1. Verban elastik (Robert Jones Tekhnik)
2. Memasang Gip (Long Leg lester)
3. Skeletal Traksi
Open reduksi dan dipasang internal fiksasi dengan butress plate dan cancellous screw
1. Kekakuan sendi lutut2. Lesi dari N poplitea3. Artritis post Traumatica
FRAKTUR TULANG TIBIA DAN FIBBULA
• ANATOMIOTOT ARTERI SARAF
1. GRUP I otot ekstensor2. GRUP II otot abduktor3. GRUP III + IV otot trisep
surae dan otot fleksor
1. Tibialis anterior2. Tibialis posterior3. peroneus
1. N Tibialis anterior dan N Peroneus untuk mensyarafi otot ekstensor dan abduktor
2. N Tibialis Posterior dan N Poplitea mensyarafi otot fleksor dan trisep surae
Mekanisme traumaTRAUMA LANGSUNG (DIRECT) TRAUMA TIDAK LANGSUNG (INDIRECT)
1. Trauma langsung energi tinggi : akibat kecelakaan lalu lintas atau jatuh dari ketinggian lebh dari 4 meter , biasanya fraktur terbuka
2. Trauma langsung energi rendah : akibat cedera pada waktu olahraga, biasanya fraktur tertutup
1. Tarikan kuat dari otot quadrisep karena terjatuh dimana tungkai bawah menyentuh tanah terlebih dahulu dan otot quadrisep berkontraksi keras untu mempertahankan kestabilan lutut
2. Garis patah transversal atau avulsi ujung atas atau bawah dari patela