GANGGUAN TUMBUH KEMBANG
ANAKGabriella Cereira Angelina
G1A012076 Kelompok 9 Blok LC
PENGERTIAN TUMBUH KEMBANG
PERTUMBUHAN
PERKEMBANGAN
PENGERTIAN PERTUMBUHAN
• masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran, atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu
• diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kg), ukuran panjang (m,cm), umur tulang, dan keseimbangan metabolik (retensi Ca dan N di tubuh)
PENGERTIAN PERKEMBANGAN
• Adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan.
• Menyangkut proses Diferensiasi dari sel sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing masing dapat memenuhi fungsinya.
• Contohnya : perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.
GANGGUAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK
Masalah yang sering timbul dalam pertumbuhan dan perkembangan anak
meliputi gangguan pada:PERTUMBUHAN FISIKPERKEMBANGAN MOTORIK
PERKEMBANGAN BAHASA
PERKEMBANGAN EMOSI
PERILAKU
PERKEMBANGAN BALITUNG
GANGGUAN PERTUMBUHAN FISIK
GANGGUAN PERTUMBUHAN DI
ATAS NORMAL
GANGGUAN PERTUMBUHAN DI BAWAH NORMAL
BERAT BADAN
LINGKAR KEPALA
GANGGUAN PENGELIHATAN
GANGGUAN PENDENGARAN
BERAT BADAN
• Menggunakan KMS • Menurut Soetjiningsih,
Grafik BB >120 kemungkinan anak mengalami obesitas atau kelainan hormonal.Grafik BB < normal , kemungkinan anak mengalami kurang gizi, menderita penyakit kronis, atau kelainan hormonal.
OBESITAS
• Terdapatnya penimbunan lemak yang berlebihan dari yang diperlukan untuk fungsi tubuh yang normal .
• Masih banyak tanggapan “anak yang gemuk adalah sehat” (Soetjiningsih, 2012)
• Tidak semua orang yang mempunyai berat badan lebih disebut sebagai obesitas.
OBESITAS• Kriteria yang digunakan untuk menentukan
obesitas (menurut Newman 1983) :NO KRITERIA OVERNUTRISI OBESITAS
1 BB /TB(Pre pubertas)
110-119% std.90-95 persentil
≥120% std>95 persentil
2 BB/U 110-119% std.90-95 persentil
≥120% std>95 persentil>2 SD di atas mean
NO KRITERIA UMUR OBESITAS
3 Lipatan kulit(Trisep/subskapula)
0-36 bulan >2 SD> 90 persentil
4 Lipatan kulit (Tanner 1962)
0-18 tahun >2 SD> 95 persentil
Klasifikasi OBESITAS1. Obesitas sederhana (simple obesity)
gejala kegemukan saja tanpa disertai kelainan hormonal/mental/fisik lain. Terjadi karena faktor nutrisi
2. Bentuk khusus obesitasa. Kelainan endokrin/hormonalb. Kelainan somatodismorfikc. Kelainan hipotalamus
penyebab OBESITAS1. Masukan energi yang melebihi dari
kebutuhan tubuh
2. Penggunaan kalori yang kurang3. Hormonal kelenjar pituitary dan hipotalamus.
masukan ≠ pengeluaran
penyebab OBESITASObesitas dipengaruhi juga oleh faktor-faktor
predisposisi
lainnya, misalnya :
1. Herediter (faktor keturunan)
2. Suku/bangsa
3. Pandangan masyarakat yang salah
“bayi sehat = bayi gemuk”
4. Anak cacat anak aktifitasnya (-) karena problem fisik/cara mengasuh
5. Umur orang tua yang sudah lanjut, anak tunggal, anak “mahal”, dll.
6. Meningkatnya keadaan ekonomi seseorang
komplikasi1. Terhadap kesehatan 2. Saluran pernapasan
Risiko infeksi saluran pernapasan bagian bawah, karena terbatasnya kapasitas paru-paru. Syndrom Chubby Puffer hipertrofi tonsil dan adenoid mengakibatkan obstruksi saluran napas bagian atas yang menyebabkan anoksia dan saturasi oksigen rendah
3. Kulit sering lecet, merasa gerah, sering disertai miliria dan jamur pada lipatan kulit.
4. Ortopedi pergerakan lambat5. Efek psikologis kurang percaya diri
6. Efek saat dewasa : Hipertensi, hiperlipidemia,
diabetes,, dll, dst,dsb..
pengobatan
Memperbaiki faktor penyebab
Motivasi penderita obesitas tentang perlunya pengurusan badan (dewasa) dan memperlambat kenaikan berat badan (anak)
Diit rendah kalori yang seimbang
Anjuran untuk olahraga teratur/anak bermain aktif sehingga banyak energi yang digunakan.
Mengubah pandangan bahwa bayi sehat= gemuk
Memberikan ASI sesuai kebutuhan.
Tidak memberikan makanan/minuman setiap anak menangis kecuali benar benar lapar.
Memantau pertumbuhan anak dengan KMS.
Mengenalkan anak pada aktifitas fisik, baik bermain ataupun olahraga.
pencegahan
OBESITAS
Kurang gizi
Coursin menyatakan :
“kekurangan gizi dapat menimbulkan kekacauan struktural dan metabolisme sedemikian rupa sehingga pertumbuhan dan perkembangannya untuk melaksanakan tugas saraf menjadi sangat terbatas.”
Akibat Kurang giziPEMBENTUKAN TUBUH mengalami kelambatan pertumbuhanBESAR KECILNYA TENAGAlemah dan kurang minat terhadap aktivitas di sekelilingnya. Pada masa puber dan kurang gizi, hal ini dapat menyebabkan kekurangan darahKESEHATANsering terserang penyakitKEADAAN EMOSIONALITASemosi anak selalu meninggi, dipengaruhi juga oleh lingkungan.
KEPRIBADIANmudah tersinggung, pemurung, sulit diharapkan, tidak dapat diduga, dan sangat gugupKECERDASAN pada usia selanjutnya anak akan kesulitan belajarPENAMPILANkulit tidak bercahaya dan kendur, mata tidak jernih, tungkai kaki cenderung melengkung, gigi banyak berlubang, gusi keabu-abuan, dan mungkin bernanah.
Kurang gizi
PF
Menggambarkan isi kepala termasuk otak dan cairan serebrospinal.Lebih dari normal : hidrosephalus, megaensephali, tumor otak atau hanya variasi normal.Kurang dari normal : retardasi mental, mikrocephal, malnutrisi kronis ataupun hanya variasi normal.
LINGKAR KEPALA
Pengertian :Keadaan patologis otak yang mengakibatkan bertambahnya CSS dengan atau pernah dengan tekanan intrakranial meninggi sehingga terdapat pelebaran ruangan tempat mengalirkan CSS
HIDROCEPHALUS
Klasifikasi :
HIDROCEPHALUS
Berdasarkan gejala
Obstruktif(obstruksi pd salah satu tmpt antara pembentukan CSS o/ plexus koridalis dan keluarnya ventrikel IV
melalui foramen luscha dan magendie)
Komunikans(tanpa penyumbatan sistem
ventrikel)
HIDROCEPHALUS
Penyebab 1. Kelainan bawaan :
stenosis aquaductus sylvii, spina bifida dan kranium bifida, sindrom dandywalker, dll.
2. Infeksi3. Neoplasma4. pendarahan
Pengobatan :1. (-) produksi CSS merusak
sebagian plex koroidalis dgn tindakan reseksi atau koagulasi
2. Memperbaiki hub antara tmpt produksi CSS dgn tmpt absorbsi. (ventrikel & subarakhnoid)
3. Pengeluaran CSS ke dalam organ ekstrakranial
hidrocephalus
RETARDASI MENTAL
DEFINISI :- Menurut WHO :
kemampuan mental yang tidak mencukupi.
- Menurut Crocker AC :apabila jelas terdapat fungsi intelegensi yang rendah, yang disertai adanya kendala dlam penyesuaian perilaku, dan gejalanya timbul pada masa perkembangan (di bawah usia 18 tahun).
- IQ <70
Penyebab RETARDASI MENTAL
Faktor yang potensial sebagai penyebab1. non-organik
kemiskinan dan keluarga yang tidak harmonis, sosiokultural, interaksi pengasuh yang tidak baik, penelantaran anak, dll.
2. Organikprakonsepsi : penyakit metabolik, kelainan kromosom, dll.pranatal : infeksi intrauterin, disfungsi plasenta, kelainan kongenital dari otak, zat teratogen, dll.perinatal : trauma lahir, meningitis, sangat prematur, dll.post natal : neuro toksin (msl: logam berat), anoksia, dll.
Tipe RETARDASI MENTAL1. Retardasi mental ringan
- mampu didik (sampai kelas 4-6 SD) dan
diajarkan keterampilan dan mandiri.
- Rentan stres butuh bimbingan dari orang tuanya.
2. Retardasi mental sedang- kemampuan intelektual
sampai kelas 2 SD,- dapat dilatih kete-rampilan tertentu, tapi perlu pengawasan.- Kurang mandiri. Rentan
stres.
3. Retardasi mental berat- keterlambatan motorik
dan bahasa.- dilatih higiene dasar dan
bahasa sederhana.- Tidak dapat diajarkan keterampilan - Butuh pengawasan sepanjang hidupnya.
4. Retardasi mental sangat berat- gejala mental dan fisik. - kemampuan bahasa sangat minimal- seluruh hidup bergantung
pada org sekitar.
Retardasi mental
Makrocephal & Mikrocephal
• Lebih besar dari normal, bentuk masih normal
• >97 persentil
• Tidak tumbuhnya jaringan otak dengan gejala retardasi, ukuran kepala lebih kecil dari normal, tapi bentuk masih normal
• <3 persentil
GANGGUAN PENDENGARAN
Tuli konduksi Tuli sensorineural.
Menurut Hendarmin (2000) tuli pada anak dipengaruhi oleh faktor :
- prenatal : genetik atau infeksi TORCH - postnatal : infeksi baktero atau virus
GANGGUAN PENGELIHATAN
Gangguan pengelihatan biasanya berupamaturitas visual yang terlambat, gangguan refraksi, juling, nistagmus, ambliopia, buta warna, dan kebutaan akibat katarak, neuritis optik, glaukoma, dll.
GANGGUAN PENGELIHATAN
GANGGUAN PERKEMBANGAN MOTORIK
• Bisa terjadi karena kelainan tonus otot atau penyakit neuromuskular.
• Contohnya adalah : Cerebral palsy sebagai akibat dari spastisitas, ataksia, hipotonia, dan atheosis. Kelainan sumsum tulang seperti spina bifidaPenyakit neuromuskular seperti muscular ditrofi memperlihatkan keterlambatan dan kemampuan berjalan.
Anak yang sering digendong atau diletakkan di baby walker juga dapat mengalami keterlambatan dalam mencapai kemampuan motorik.
CEREBRAL PALSYPengertian Menurut Bax :
Palsi serebralis adalah suatu kelainan gerakan dan postur yang tidak progresif, oleh karena suatu kerusakan/ gangguan sel sel motorik pada susunan saraf pusat yang sedang tumbuh/belum selsai pertumbuhannya.
PENYEBAB CEREBRAL PALSY
1. Prenatal- infeksi intrauterin : TORCH dan sifilis- radiasi- asfiksia intrauterin, dll.
2. Perinatal- anoksia/hipoksia- pendarahan otak- prematuritas
- postmaturitas- hiperbilirubinemia- bayi kembar
3. Postnatal- Trauma kepala- Meningitis- Racun : logam berat, CO
KLASIFIKASI CEREBRAL PALSY
Berdasarkan gejala klinis :1. Spastik
~ Monoplagia~ Hemiplagia~ Paraplegia~ Diplegia~ Quadriplegia
2. Athetoid ekstensi pada siku dan pronasi pada pergelangan tangan
3. Rigid rigiditas pada semua angota gerak
4. Ataksia5. Tremor6. Atonik / hipotonik
lingkar kepala kecil, gerakan meningkat
7. Campuran ~ Spastik-atheoid~ Rigid-spastik~ Spastik-atastik
SPASTIC
ATHETOID
KLASIFIKASI CEREBRAL PALSY
Berdasarkan derajat kemampuan fungsional
1. Golongan ringan masih dapat melakukan pekerjaan/aktivitas sehari hari, hanya sedikit membutuhkan bantuan
2. Golongan sedang aktivitas sangat terbatas, membutuhkan bantuan/pendidikan khusus
3. Golongan berat samasekali tidak dapat beraktivitas fisik dan tidak mungkin hidup tanpa bantuan orang lain.
PENATALAKSANAAN CEREBRAL PALSY
ASPEK MEDIS
aspek medis umum (gizi, imunisasi, perawatan kesehatan, dll.)terapi dgn obat-obatan (relaksasi otot, antikejang, dll.)terapi melalui pembedahan ortopedi stabilitas, melemahkan otot yg terlalu kuat,dll.fisioterapi (stretching, motor function training)terapi wicara
ASPEK NON MEDIS
pendidikanpekerjaan harga diri bagi yang bersangkutanproblem sosiallain lain rekreasi, olahraga, kesenian, dll.
FISIOTERAPI PADA PENDERITA CEREBRAL PALSY
SPINA BIFIDAPembagian :1. Spina bifida okulta arkus vertebra
tanpa herniasi jar.2. Meningokel spinalis duramater
dan arkus spinalis 3. Meningomielokel herniasi berisi
leptomeningen, CSS, saraf.4. Mielomeningosistokel herniasi
dgn leptomeningen, CSS, saraf membentuk kista.
5. Rakiskisis spinal lengkap tulang belakang terbuka sepenuhnya.
Pengobatan :• Spina bifida okulta
tanpa gangguan neurologis tidak membutuhkan tindakan.
• Spina bifida yang tidak tertutup kulit pembedahan segera.
SPINA BIFIDA
SPINA BIFIDA
GANGGUAN PERKEMBANGAN BAHASA
• Melibatkan kemampuan motorik, psikologis, emosional dan perilaku.
• Faktor genetik, gangguan pendengaran, intelegensia rendah, kurangnya interaksi dengan lingkungan, maturasi terlambat, dan faktor keluarga, kelainan fisik seperti bibir sumbing dan cerebral palsy.
PERKEMBANGAN BAHASA NORMAL
• Hemisfer kiri merupakan 94% pusat kemampuan bahasa pada orang dewasa kanan dan 75% pada org dewasa kidal.
• 3 area utama : area broca dan korteks motorik (anterior) serta area wernicke (posterior)
PENYEBAB GANGGUAN BICARA
Kerusakan otak kelainan neuromuskular kelainan sensorimotor Palsi serebral Kelainan persepsi
Lingkungan sosek (-) terlambat tekanan keluarga gagap keluarga bisu terlambat
pemerolehan bahasa Bilingual
Emosi Ibu yang tertekan Gangguan serius pada ortu Gangguan serius pada anak
Masalah pendengaran Kongenital didapat
Perkembangan terlambat
Cacat bawaan Palatoschizis sindrom down
KLASIFIKASI
MENURUT RAPIN DAN ALLEN (DIKUTIP DARI KLEIN, 1991) :
1. 2 primer ekspresif a. Disfraksia verbal lebih suka menunjukb. Gangguan defisit produksi fanologi kata kata dan frase sulit dimengerti
2. 2 defisit dan ekspresifa. Gangguan campuran ekspresif-represif b. Disfasia verbal auditori agnosia miskin artikulasi
3. 2 defisit bahasa yang lebih berat a. Gangguan leksikal-sintaksis sulit menemukan kata2b. Gangguan semantik-pragmatik bicara tanpa henti pada satu topik, tidak mengerti tata bahasa.
GANGGUAN PERKEMBANGAN BACA, TULIS, HITUNG (BALITUNG)
Gangguan perkembangan baca tulis disebut : disleksiaGangguan perkembangan berhitung disebut : diskalkulia– Yang terlihat : cara membaca yang sangat lambat
dan ragu, salah atau terbalik, dilewati, ditambah atau didistorsikan.
– Gejala penyerta : gang neurologik samar, sulit membedakan kanan dan kiri atau kidal, gang koordinasi ringan disfungsi jaringan otak.
GANGGUAN EMOSI DAN PERILAKU
Katarsis emosi Pembersihan sistem energi yang terkurung, yang terjadi apabila ekspresi emosi dikendalikan.
EMOSI PERILAKU
Energi fisik yang dibina utk persiapan bertindak tidak dilepaskan keseimbangan tubuh terganggu
Keadaan mental yang menyertai emosi tidak ditangani secara tepat sikap yang tidak menyenangkan penyesuaian pribadi dan sosial anak kurang baik
Bahaya Dalam Perkembangan Emosi
• Keterlantaran emosional pemberontakan thd otoritas saat remaja.
• Terlalu banyak kasih sayang memusatkan kasih sayang pada satu/dua org saja
• Dominasi emosional yang tidak menyenangkan canggung, malu, duka cita
• Emosionalitas yang meninggi (fisik, psikologis, lingkungan)
• Kegagalan belajar mengendalikan emosi• Kegagalan belajar toleransi emosi.
GANGGUAN EMOSI DAN PERILAKU
• Paling sering terjadi KECEMASAN • Misal : fobia sekolah, kecemasan berpisah,
fobia sosial, dan kecemasan setelah mengalami trauma.
GANGGUAN PERKEMBANGAN PARVASIF
• Yang termasuk : Autisme, gangguan perilaku dan interaksi sosial
• Autisme adalah kelainan neurobiologis yang menunjukkan gangguan komunikasi, interaksi, dan perilaku. Ditandai dengan terhambatnya perkembangan bahasa, munculnya gerakan gerakan aneh seperti berputar putar,melompat lompat atau mengamuk tanpa sebab
Sindrom DOWN
• Trisomi 21• Penyebab :1. genetik2. Radiasi 3. Infeksi4. Autoimun5. Umur ibu6. Umur ayahPENYULUHAN PADA ORANG TUA
GANGGUAN PERKEMBANGAN
Gangguan makan :Penolakan makan, pika, gangguan regurgitasi pada bayi, anoreksia
nervosa, bulimia
Gangguan tidur:- Gangguan tidur error- Gangguan tidur jalan
Enurisis fungsional dan enkorisis
fungsionalEnurisis : pengeluaran urin
involunteer siang atau malam pd anak >4 tahun
Enkopresis : pengeluaran tinja di celana tidak terkontrol, berulang
pada anak >4 tahun
Gangguan stereotipik :
Gangguan tik sepintas, gangguan tik motorik kronis, sindrom tourette
TERIMAKASIHHH
Terimakasih juga untuk Orang Tuaku Yang Selalu Menjaga Tumbuh Kembangku
Referensi • Abdoerrachman, dkk. 2005. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak
jilid 2. Jakarta : Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
• Hurlock, Elizabeth B. 2005. Perkembangan Anak Jilid 1 Ed 6. Jakarta : Penerbit Erlangga
• Markum, AH et al.2002. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak Jilid 1. Jakarta : Balai Penerbit FKUI
• Soetjiningsih.2012. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC• Hamidah, Atien Nur. 2009. “Deteksi Dini Gangguan
Pertumbuhan dan Perkembangan Anak”. Jurnal Pendidikan Khusus vol 5 no 2. http://journal. uny.ac.id/index.php/jpk/article/view/789/613. diakses 4 Mei 2013