Download - Gaya Belajar Siswa Dan Kreativitas Guru
-
PENGARUH GAYA BELAJAR SISWA DAN KREATIFITAS GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI
SISWA KELAS XI IPS MAN TLOGO KABUPATEN BLITAR
SKRIPSI
Oleh: AHMAD MUHINUL HABIB
06130056
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Juli, 2010
-
HALAMAN PERSETUJUAN
PENGARUH GAYA BELAJAR SISWA DAN KREATIFITAS GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI
SISWA KELAS XI.IPS MAN TLOGO KABUPATEN BLITAR
SKRIPSI
OLEH:
AHMAD MUHINUL HABIB
Telah Disetujui Pada Tanggal: 16 Juli 2010
Dosen Pembimbing
Dr. Wahidmurni, M.Pd., AK NIP. 196903032000031 002
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan IPS
Drs. Muh. Yunus, M.Si NIP. 196903241996031 002
-
HALAMAN PENGESAHAN
PENGARUH GAYA BELAJAR SISWA DAN KREATIFITAS GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI
SISWA KELAS XI IPS MAN TLOGO KABUPATEN BLITAR
SKRIPSI
dipersiapkan dan disusun oleh Ahmad Muhinul Habib (06130056)
telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal 27 Juli 2010 dan telah dinyatakan diterima sebagai salah satu persyaratan
untuk memperoleh gelar strata satu Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada tanggal 27 Juli 2010
Panitia Ujian Tanda Tangan
Ketua Sidang Dr. Wahidmurni, M.Pd.,AK : NIP. 196903032000031 002
Skretaris Sidang Indah Animatuz Zuhriyah, M. Pd : NIP. 19790202 200604 2 003
Pembimbing, Dr. Wahdmurni, M.Pd., AK : NIP. 196903032000031 002
Penguji Utama Prof. Dr. H. M. Djunaidi Ghony : NIP. 19440712 196410 1 001
Mengesahkan, Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim
Dr. H. M. Zainuddin, M.A NIP.196205071995031 001
-
PERSEMBAHAN
Bapak dan Emak, Suatu kebahagiaan dan kebanggaan karena
bagiku engkau adalah orang tuaku yang selalu memberikan
bimbingan, dukungan dan rela berkorban.
Bapak dan Ibu guru yang selalu membimbingku mulai kecil dulu,
bagiku engkau adalah orang yang paling tahu dan patut ditiru,
paling mengerti dan harus dihormati
Seluruh keluarga besar Bani Ismail dan kakakku Fuad Mashadi
yang selalu berbagi pengalaman dan motifasi.
-
----( MOTTO )----
: ) (
Apabila suatu urusan diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya,
maka tunggulah saat kehancuranya (HR. Bukhori)1.
1 Sayyid Ahmad Al-Hasmy , Muhtarul Hadits An-Nabawiyah, (Surabaya: Al-Hidayah,
1948), hlm. 19.
-
Dr. Wahidmurni, M.Pd., Ak. Dosen Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
NOTA DINAS PEMBIMBING Hal : Skripsi Ahmad Muhinul Habib Malang, 16 Juli 2010 Lamp : 1 berkas
Kepada Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Maliki Malang di
Malang
Assalamualaikum Wr. Wb Sesudah melakukan beberapa kali bimbingan, baik dari segi isi, bahasa maupun tehnik penulisan, dan setelah membaca skripsi mahasiswa tersebut di bawah ini: Nama : Ahmad Muhinul Habib NIM : 06130056 Jurusan : Pendidikan IPS
Judul Skripsi : Pengaruh Gaya Belajar Siswa dan Kreatifitas Guru terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI.IPS MAN Tlogo Kabupaten Blitar.
maka selaku Pembimbing, kami berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah layak diajukan untuk diujikan. Demikian, mohon dimaklumi adanya. Wassalamualaikum Wr. Wb
Pembimbing,
Dr. H. Wahidmurni, M.Pd., Ak. NIP.196903032000031 002
-
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan, bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar rujukan.
Malang, 16 Juli 2010
Ahmad Muhinul Habib
NIM. 06130056
-
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis haturkan kepada Allah SWT
yang tidak pernah menjadikan suatu kesempitan untuk hambanya dalam agama
dan selalu melimpahkan pertolongan dan petunjuknya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul Pengaruh Gaya Belajar Siswa dan Kreatifitas
Guru Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI IPS
MAN Tlogo Kabupaten Blitar.
Sholawat serta salam semoga selalu terlimpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa syariat yang luas dan luwes kepada
pengikutya. Tidak lupa kami haturkan salawat kepada keluarganya, para sahabat
dan pengikut-pengikutnya sampai akhir zaman.
Penulisan skripsi ini disusun dengan harapan bisa memberikan suatu
wawasan baru dan menambah hasanah keilmuan dalam bidang pendidikan serta
sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program Strata Satu (S1)
Sarjana Pendidikan IPS Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
Penyelesaian skripsi ini tidak lepas dari peran dan dukungan segenap pihak
terkait yang telah memberikan motivasi dan bantuan. Dengan ini, penulis
mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak H. Mukhotam dan ibu Hj. Siti Karomah yang senantiasa
membimbing, membina, mendidik, dan mendoakan penulis sehingga
penulis selalu merasakan kasih sayang beliau, serta kepada kakak penulis
-
yang terus memberikan motivasi dalam menuntut ilmu, dan keluarga
besarku Bani Ismail di Blitar.
2. Bapak Prof. H. Imam Suprayogo, MA. Selaku Rektor Universitas Islam
Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
3. Bapak Dr. M. Zainuddin, MA. Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
4. Bapak Drs. Muh. Yunus, M.Si. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPS
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.
5. Bapak Dr. Wahidmurni, M.Pd., AK. Selaku Dosen Pembimbing Skripsi,
yang telah mencurahkan pikiran, tenaga dalam membimbing penulis,
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
6. KH. Marzuki Mustamar, M, KH. Murtadlo Amin, dan KH. Abdul Aziz
Husain selaku dewan pengasuh Pondok Pesantren Sabilurrosyad yang
selalu membimbing penulis.
7. Bapak Drs Hamim Tohari, M.Ag. Selaku kepala sekolah MAN Tlogo Kab.
Blitar yang telah memberikan izin penelitian.
8. Drs. Sudarmanto, Bapak Habib, dan dewan guru MAN Tlogo Kab. Blitar
yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Teman-teman penulis di Pondok Pesantren Sabilurrosyad, terima kasih
karena baik dalam tersenyum menangis dan tertawa kita selalu lakukan
bersama-sama.
-
Semoga Allah SWT melimpahkan Rahmat dan balasan yang lebih baik
kepada semua pihak yang telah membantu penulis hingga selesainya skripsi ini.
Dan semoga dicatat sebagai amal ibadah yang diterima oleh Allah SWT. Amin.
Akhirnya, Tiada gading yang tak retak dan kesempurnaan hanya milik
Allah semata. Tentunya dalam penulisan skripsi ini banyak ditemukan kesalahan
dan kekurangan, sehingga demi perbaikan di masa mendatang kritik dan saran
selalu kami nantikan. Semoga buku ini dapat bermanfaat, dan Allah SWT
mencatatnya sebagai amal ibadah dan usaha yang diterima, amin ya Rabbal
Alamin.
Malang, 16 Juli 2010
Ahmad Muhinul Habib
-
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 : Jabaran Variabel, Sub Variabel dan Indikator Penelitian.. . 12
Tabel 1.1 : Perbedaan Penelitian dengan Penelitian Sebelumnya.. 14
Tabel 3.1 : Jabaran Data dan Sumber Data Penelitian ............................. 47
Tabel 3.2 : Jabaran Populasi dan Sampel Penelitian ................................ 49
Tabel 3.3 : Jabaran Variabel Penelitian Berikut Sub Variabel, Indkator
dan Butir Soal ........................................................................ 52
Tabel 3.4 : Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Gaya Belajar Siswa ....... 54
Tabel 3.5 : Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kreatifitas Guru ............. 55
Tabel 3.6 : Jabaran Data dan Teknik Pengumpulan Data ........................ 56
Tabel 4.1 : Data Guru dan Karyawan MAN Tlogo Kab. Blitar ............... 64
Tabel 4.2 : Data Siswa tiga tahun terakhir ............................................... 65
Tabel 4.3 : Distribusi Frekwensi tentang Gaya Belajar Siswa ................. 66
Tabel 4.4 : Distribusi Frekwensi tentang Kreatifitas Guru ...................... 68
Tabel 4.5 : Distribusi Frekwensi tentang Prestasi Belajar Siswa ............. 70
Tabel 4.6 : Koefisien Determinasi (R2) .................................................... 71
Tabel 4.7 : Hasil Uji t ............................................................................... 72
Tabel 4.8 : Hasil Uji F .............................................................................. 74
-
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 : Model konseptual pengaruh gaya belajar siswa dan
kreatifitas guru terhadap prestasi belajar Siswa ............... 10
Gambar 2.1 : Model konseptual pengaruh gaya belajar siswa dan
kreatifitas guru terhadap prestasi belajar Siswa ............... 44
Gambar 4.1 : Diagram Gaya Belajar Siswa ............................................ 67
Gambar 4.2 : Diagram Kreatifitas Guru .................................................. 69
Gambar 4.3 : Diagram Prestasi Belajar Siswa ........................................ 70
-
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I : Struktur Organisasi MAN Tlogo Kabupaten Blitar
Lampiran II : Instrumen Penelitian
Lampiran III : Data guru dan Karyawan
Lampiran IV : Data Nilai Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI.IPS
Lampiran V : Data Sarana dan Prasarana
Lampiran VI : Hasil UjiValiditas dan Reliabilitas
Lampiran VII : Analisis Regresi Linear Berganda
Lampiran VIII : Uji Parsial dan Uji Simultan
Lampiran IX : Distribusi Frekuensi Jawaban Responden
Lampiran X : Foto MAN Tlogo Kab. Blitar dan Penelitian
Lampiran XI : Surat Izin Penelitian
Lampiran XII : Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian di MAN Turen
Lampiran XIII : Bukti Konsultasi Bimbingan Skripsi
Lampiran XIV: Riwayat Hidup Penulis
-
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... iv
HALAMAN MOTTO ............................................................................... v
HALAMAN NOTA DINAS ...................................................................... vi
HALAMAN PERNYATAAN ................................................................... vii
KATA PENGANTAR ............................................................................... viii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiii
DAFTAR ISI .............................................................................................. xiv
ABSTRAK ................................................................................................. xviii
ABSTRACT ............................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 7
E. Hipotesis Penelitian ................................................................... 9
-
F. Asumsi Penelitian ...................................................................... 11
G. Ruang Lingkup Penelitian ......................................................... 11
H. Originalitas Penelitian ............................................................... 13
I. Devinisi Operasional ................................................................. 14
J. Sistematika Pembahasan ........................................................... 16
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Gaya Belajar Siswa ................................................................... 18
1. Pengertian Gaya Belajar Siswa ........................................... 18
2. Macam-macam Gaya Belajar .............................................. 22
B. Kreatifitas Guru ......................................................................... 26
1. Pengertian Kreatifitas .......................................................... 26
2. Ciri-ciri Kreatifitas .............................................................. 29
3. Kreatfitas Guru dalam Proses Belajar Mengajar ................. 31
C. Prestasi Belajar .......................................................................... 36
1. Pengertian Prestasi Belajar .................................................. 36
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar ............ 38
D. Pengaruh Gaya Belajar Siswa dan Kreatifitas Guru terhadap
Prestasi Belajar Siswa ............................................................... 41
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian ....................................................................... 45
B. Pendekatan dan Jenis Penelitian ................................................ 45
C. Data dan Sumber Data ............................................................... 46
-
D. Populasi dan Sampel ................................................................. 48
E. Instrumen Penelitian .................................................................. 50
F. Pengujian Instrumen Penelitian ................................................. 53
G. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 56
H. Analisis Data ............................................................................. 57
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian .......................................... 58
1. Profil MAN Tlogo Kabupaten Blitar .................................. 58
2. Sejarah Berdirinya MAN Tlogo Kabupaten Blitar .............. 58
3. Visi dan Misi MAN Tlogo Kabupaten Blitar ...................... 60
4. Struktur Organisasi MAN Tlogo Kabupaten Blitar............. 61
5. Data Tenaga Kependidikan MAN Tlogo Kab. Blitar .......... 61
6. Data Siswa MAN Tlogo Kabupaten Blitar .......................... 62
7. Sarana dan Prasarana MAN Tlogo Kabupaten Blitar .......... 63
B. Deskripsi Data ........................................................................... 64
1. Variabel Gaya Belajar Siswa ............................................... 64
2. Variabel Kreatifitas Guru .................................................... 65
3. Variabel Prestasi Belajar ..................................................... 67
C. Uji Hipotesis .............................................................................. 69
1. Koefisien Determinasi (R2) .................................................. 69
2. Uji Hipotesis parsial ............................................................ 69
3. Uji Hipotesis secara Simultan ............................................. 71
-
BAB V PEMBAHASAN
A. Pengaruh Gaya Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar ........... 73
B. Pengaruh Kreatifitas Guru terhadap Prestasi Belajar ................ 75
C. Pengaruh Gaya Belajar Siswa dan Kreatifitas Guru terhadap
Prestasi Belajar .......................................................................... 77
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................ 79
B. Saran .......................................................................................... 80
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 81
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
-
ABSTRAK
Habib, Ahmad Muhinul. 2010. Pengaruh Gaya Belajar Siswa dan Kreatifitas Guru terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI.IPS MAN Tlogo Kabupaten Blitar. Skripsi, Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan IPS, Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. Dr. Wahidmurni, M.Pd., Ak.
Kata Kunci: Gaya Belajar Siswa, Kreatifitas Guru dan Prestasi Belajar. Prestasi belajar merupakan hasil dari apa yang telah dicapai oleh siswa
setelah melakukan serangkaian aktivitas belajar yang berupa perubahan tingkah laku baik berupa kognitif, psikomotorik maupun afektif. Prestasi juga akan mempengaruhi langkah selanjutnya dari apa yang akan dilakukan oleh siswa, karena itulah berbagai macam cara siswa berusaha semaksimal mungkin untuk memperoleh prestasi yang baik. Akan tetapi pada kenyataanya sering tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, dimana hasil belajar siswa belum tentu dapat dicapai dengan baik. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang datang dari dalam diri siswa sendiri (faktor internal) seperti gaya belajar siswa maupun yang datang dari luar diri siswa (faktor eksternal) seperti kreatifitas guru dalam menyampaikan materi pelajaran yang juga menjadi variabel dalam penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Menjelaskan besarnya pengaruh gaya belajar terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi kelas XI.IPS MAN Tlogo Kab. Blitar. (2) Menjelaskan besarnya pengaruh kreatifitas guru terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi kelas XI.IPS MAN Tlogo Kab. Blitar. (3) Menjelaskan besarnya pengaruh gaya belajar siswa dan kreatifitas guru terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi kelas XI.IPS MAN Tlogo Kab. Blitar Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional, yaitu penelitian yang dituntut menggunakan angka mulai pengambilan data hingga penampilan dari hasilnya dan bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel yang diteliti. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner/angket yang digunakan untuk mengetahui gaya belajar siswa dan kreatifitas guru yang dipersepikan siswa. Intrumen yang juga digunakan adalah dokumen, yaitu untuk mengetahui prestasi belajar siswa. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Hasil regresi linier berganda menunjukan besarnya pengaruh sebagai berikut; (1) Pengaruh variabel gaya belajar terhadapa prestasi belajar menunjukkan adanya pengaruh positif signifikan yang ditunjukkan oleh besarnya
=3,412 > =1,987 . (2) Pengaruh variabel kreatifitas guru terhadapa prestasi belajar menunjukkan adanya pengaruh positif signifikan yang ditunjukkan oleh besarnya nilai =3,589 > =1,987. (3) Pengaruh variabel gaya belajar siswa dan kreatifitas guru terhadapa prestasi belajar sebagai variabel terikat secara serentak menunjukkan adanya pengaruh positif signifikan yang ditunjukkan oleh besarnya nilai = 31,301 > = 3,984.
-
ABSTRACT
Habib, Ahmad Muhinul. 2010. Influence of Student Learning Styles and Creativity Teacher Student Learning Achievement in Economics Subject XI.IPS MAN Tlogo Blitar. Thesis, Economic Education, Education Department of Social Sciences, Faculty of MT, the State Islamic University (UIN) Malang Maulana Malik Ibrahim. Dr Wahidmurni, M.Pd., Ak.
Keywords: student learning styles and creativity of teachers' learning achievement
Academic achievement is the result of what has been achieved by the student after conducting a series of learning activities through changes either in the form of cognitive behavior, psychomotor and affective. Achievement will also affect the next step is to be conducted by students, for a variety of ways that students try to obtain good performance. However, in reality often does not match what is expected, in which student learning outcomes can be achieved is not always better. This is influenced by several factors, both derived from the students themselves (internal factors) as well as student learning styles that students coming from outside themselves (external factors) such as the creativity of teachers in delivering the course material is also variable in this study.
The purpose of this study were (1) Explain the influence of learning styles on learning achievement of economic subjects XI.IPS class Tlogo MAN Kab. Blitar. (2) Describe the influence of teachers' creativity in the achievement of economic subjects XI.IPS class Tlogo MAN Kab. Blitar. (3) Explain the influence of students' learning styles and creativity of teachers on the academic achievement of economic subjects XI.IPS class Tlogo MAN Kab. Blitar
The approach used in this study is a quantitative approach to the type of correlational research, ie research that is required to use the numbers began to collect data until the emergence of the results and aims to find out if there is a relationship between the variables studied. The instrument used in this study was to questionnaires used to determine students' learning styles and creativity of teachers of students who dipersepikan. The instrument is also used in the document, namely to determine student achievement. analysis used in this study is multiple regression analysis.
The regression result shows the level of influence as follows: (a) Effect of learning style variables terhadapa learning achievement showed significant positive effects shown with magnitude = 3.412> = 1.987. (2) Effect of variable terhadapa creativity of teachers' learning achievement showed significant positive effects shown by the value = 3.589> = 1.987. (3) Effect of variable learning styles and creativity of teachers terhadapa student achievement as the dependent variable simultaneously showed a significant positive impact indicated by the value = 31.301> = 3.984.
-
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan syarat mutlak
untuk mencapai tujuan pembangunan, seperti yang tertuang dalam undang-
undang No. 20 tahun 2003 tentang tujuan pendidikan nasional yang berbunyi:
Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan, membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab2.
Dengan adanya undang-undang tersebut, dari waktu kewaktu bidang
pendidikan harus menjadi prioritas dan orientasi untuk diwujudkan sarana dan
prasarana terutama untuk sekolah. Salah satu tugas pokok sekolah adalah
menyiapkan siswa agar mencapai perkembanganya secara optimal. Seorang siswa
dikatakan mencapai perkembangan secara optimal apabila siswa memperoleh
pendidikan dan hasil belajar yang sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan
yang dimilikinya.
Tujuan pendidikan dikatakan tercapai apabila hasil belajar siswa
mengalami perkembangan dan peningkatan serta mampu membentuk tingkah
laku yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Sedangkan hasil belajar atau prestasi
belajar adalah hasil dari usaha belajar yang telah dilaksanakan oleh siswa. Dalam
2Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Surabaya: Media Centre, 2005), hlm. 8
-
pendidikan formal selau diikuti dengan pengukuran dan penilaian, demikian juga
dalam kegiatan proses belajar mengajar, dengan mengetahui hasil belajar dapat
diketahui kedudukan siswa yang pandai, sedang, dan lambat. Laporan hasil
belajar siswa dapat dilihat dari hasil ulangan dan diserahkan dalam periode
tertentu yaitu dengan bentuk rapor. Prestasi belajar juga akan mempengaruhi
langkah selanjutnya dari apa yang akan dilakukan oleh siswa. Oleh karena itu
dengan berbagai macam cara, seorang siswa akan berusaha semaksimal mungkin
untuk memperoleh prestasi yang baik. Akan tetapi pada kenyataanya sering tidak
sesuai dengan apa yang diharapkan, dimana hasil belajar siswa belum tentu dapat
dicapai dengan baik.
Usaha untuk mencapai hasil belajar yang optimal dari proses belajar
mengajar, seorang siswa dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.
Faktor internal yaitu faktor yang timbul dari dalam diri siswa itu sendiri
diantaranya keadaan fisik, intelegensi, bakat, minat, keadaan emosi, dan gaya
belajar. Sedangkan faktor eksternal yaitu faktor yang timbul dari luar diri siswa
diantaranya guru, teman, orang tua dan lingkungan belajar.
Salah satu yang mempengaruhi dalam proses belajar mengajar adalah
gaya belajar yang merupakan faktor internal sebagai penunjang hasil belajar yang
optimal. Menurut Gordon Dryden dan Dr. Jeanette Vos, faktor dominan yang
menentukan keberhasilan proses belajar adalah dengan mengenal dan memahami
bahwa setiap individu unik dengan gaya belajar yang dimilikinya baik visual,
auditorial maupun kinestetik yang berbeda satu dengan yang lain. Kesulitan yang
timbul selama ini lebih disebabkan oleh gaya mengajar yang tidak sesuai dengan
-
gaya belajar, dan yang lebih parah lagi seorang anak tidak mengenali gaya belajar
mereka sendiri3.
Hal tersebut didukung penelitian yang dilakukan oleh Agnes Sutanto
dengan judul Pengaruh Gaya Mengajar Guru dan Gaya Belajar Siswa terhadap
Prestasi Belajar Siswa dalam Pelajaran Matematika (Study Kasus pada SMUK
St. Augustinus Kediri periode 2006/2007), dengan hasil penelitian yang
menyatakan bahwa gaya belajar siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar
siswa4.
Selain mengenali gaya belajar diri sendiri, kreatifitas guru dalam
menyampaikan informasi juga sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar
karena kreatifitas adalah proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan
atau konsep baru, atau hubungan baru antara gagasan dan konsep yang sudah ada
yang dapat membangkitkan daya kreatifitas dan motivasi untuk belajar secara
mandiri dan bekerja sama dengan siswa yang lain dalam kelompok- kelompok
belajar siswa5.
Peran guru dalam membawakan materi pelajaran sangat berpengaruh
terhadap murid pada saat mengikuti pelajaran. Siswa kadang merasa bosan dan
mengantuk. Padahal sebenarnya tidak ada pelajaran yang membosankan, yang
3Gordon Dryden dan Dr. Jeanette Vos, Revolusi Cara Belajar (Bandung: Kaifa, 1999),
hlm.343 4Agnes Sutanto, Pengaruh Gaya Mengajar Guru dan Gaya Belajar Siswa terhadap Prestasi
Belajar Siswa dalam Pelajaran Matematika (Study Kasus pada SMUK St. Augustinus Kediri periode 2006/2007), (Surabaya: Skripsi Universitas Airlangga Surabaya, 2007), (online), (http://etd.eprints.ums.ac.id/5022/ diakses 13 April 2009)
5 Cece Wijaya, Upaya Pembaharuan dalam Pengajaran (Bandung; Remaja Rosda Karya,
1991), hlm. 189
-
benar adalah guru yang membosankan karena tidak mengetahui cara menyajikan
materi dengan baik dan menyenangkan dan menarik minat serta perhatian murid6.
Hal tersebut didukung penelitian yang dilakukan oleh Khusnul Khotimah
dengan judul Pengaruh Kreativitas Guru dalam Proses Belajar Mengajar dan
Fasilitas Belajar terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Produktif Siswa Kelas
II Jurusan Administrasi Perkantoran SMK N 2 Semarang Tahun Pelajaran
2005/2006 dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa kreatifitas guru
mempunyai pengaruh terhadap prestasi belajar siswa7. Penelitian lain yang
mendukung bahwa kreatifitas guru juga memiliki pengaruh terhadap prestasi
belajar siswa yaitu penelitian yang dilakukan oleh Sri Wahyuni dengan judul
Pengaruh Kreatifitas Guru dan Frekuensi Belajar Siswa terhadap Prestasi
Belajar Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Muhammadiyah 2 Surakarta tahun
ajaran 2008/2009 dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa kreatifitas
guru berpengaruh positif terhadap prestasi belajar8.
Kenyataan menunjukkan bahwa disamping adanya siswa yang berhasil
secara gemilang, masih banyak juga siswa yang mendapatkan prestasi belajar
yang kurang menggembirakan, bahkan ada diantara mereka yang tidak naik
6 Adi W gunawan, Born to Be a Geniu, (Jakarta; PT. Gramedia Pustaka Utama, 2005), hlm.
130 7Khusnul Khotimah, Pengaruh Kreativitas Guru dalam Proses Belajar Mengajar dan
Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Produktif Siswa Kelas II Jurusan Administrasi Perkantoran SMK N 2 Semarang Tahun Pelajaran 2005/2006, (Semarang: Skripsi Universitas Negeri Semarang, 2007), (online), (http://etd.eprints.ums.ac.id/5022/ diakses 30 Desember 2009)
8 Sri Wahyuni, Pengaruh Kreatifitas Guru dan Frekuensi Belajar Siswa terhadap Prestasi
Belajar Siswa Kelas XI Akuntansi SMK Muhammadiyah 2 Surakarta tahun ajaran 2008/2009 (Surakarta: Skripsi thesis Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2009), (Online), (http://files.eprints.ums.ac.id/etd/2009/A210/A210050047.pdf diakses 2 April 2010)
-
kelas atau tidak lulus ujian. Padahal seorang anak yang masih playgroup hingga
TK, mereka mempunyai kemampuan yang luar biasa dan hampir sama dalam
menyerap informasi karena mereka belajar sambil bermain dan menggunakan
seluruh indra mereka (penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan dan
pengecapan secara bersamaan). Akan tetapi setelah masuk SD kemampuan
mereka dalam menangkap pelajaran sedikit menurun karena hanya duduk manis
dan diam sementara guru menjelaskan didepan kelas. Tidak ada lagi suasana
bermain yang menyenangkan dan komunikasi hanya berlangsung satu arah.
Dari fenomena tersebut diketahui bahwa, agar prestasi belajar siswa dapat
tercapai secara optimal, maka perlu adanya rangkaian yang saling terkait dan
berkesinambungan, yaitu bagaimana cara seorang siswa dapat belajar dengan
baik dan cara guru dalam menyampaikan materi pelajaran yang sesuai sehingga
peserta didik dapat menangkap materi dengan baik pula9. Jadi, faktor yang
mempengaruhi keberhasilan belajar siswa antara lain adalah cara belajar siswa
dan cara pengajaran guru, karena apabila cara belajar yang sesuai dengan siswa
cocok dengan gaya belajarnya dan cara penyampaian materi guru sesuai dengan
apa yang diinginkan oleh siswa maka juga akan berpengaruh baik terhadap
prestasi belajar siswa. Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis
mengangkat judul PENGARUH GAYA BELAJAR SISWA DAN
KREATIFITAS GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA
PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI.IPS MAN TLOGO
KABUPATEN. BLITAR .
9 Adi W Gunawan, Petunjuk Praktis untuk Menerapkan Accelerated Learning (Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama, 2003), hlm. 189
-
B. Rumusan Masalah
Berdasar latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan secara
umum sebagai berikut:
1. Apakah ada pengaruh positif yang signifikan antara gaya belajar siswa
terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI IPS
MAN Tlogo Kabupaten Blitar?
2. Apakah ada pengaruh positif yang signifikan antara kreativitas guru
terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI IPS
MAN Tlogo Kabupaten Blitar?
3. Apakah ada pengaruh positif yang signifikan antara gaya belajar siswa
dan kreativitas guru terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi
siswa kelas XI IPS MAN Tlogo Kabupaten Blitar?
C. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Menjelaskan besarnya pengaruh gaya belajar siswa terhadap prestasi
belajar mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS MAN Tlogo Kabupaten
Blitar.
2. Menjelaskan besarnya pengaruh kreatifitas guru terhadap prestasi belajar
mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS MAN Tlogo Kabupaten Blitar.
3. Menjelaskan besarnya pengaruh gaya belajar siswa dan kreatifitas guru
terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi kelas XI IPS MAN
Tlogo Kabupaten Blitar.
-
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:
1. Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Secara umum temuan penelitian ini diharapkan dapat memberikan
dukungan terhadap penelitian sejenis yang diadakan sebelumnya. Selain
itu, hasil dari penelitian ini diharapkan untuk memperkaya hasil
penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan
dunia pendidikan khususnya yang berkaitan dengan masalah peningkatan
prestasi belajar siswa.
2. Peneliti dan Calon Peneliti
Bagi peneliti, penelitian ini digunakan sebagai wahana untuk mengkaji
secara ilmiah gejala-gejala proses pendidikan dan mengetahui kondisi
sebenarnya tentang gaya belajar dan kreatifitas guru yang akan
mempengaruhi prestasi belajar, sekaligus sebagai bekal pengetahuan saat
nanti peneliti terjun ke dunia pendidikan. Selain itu, diharapkan agar
peneliti dapat meningkatkan profesionalime di bidang penelitian dan
pengajaran. Adapun temuan penelitian ini diharapkan dapat menjadi
inspirasi bagi calon peneliti yang tertarik untuk melakukan penelitian
dibidang pendidikan dan menjadi referensi khususnya yang akan
mengkaji masalah yang relevan dengan masalah dalam penelitian ini.
3. Bagi Orang Tua
Dengan adanya temuan ini, orang tua diharapkan dapat ikut berpartisipasi
dan melibatkan diri dalam menunaikan keberhasilan belajar siswa di
-
sekolah, khususnya dalam menyediakan fasilitas yang dapat
memudahkan anak dalam kegiatan belajarnya sehingga dapat menunjang
peningkatan prestasi belajar siswa.
4. Bagi Guru
Melaui hasil temuan ini, diharapkan dapat menjadi masukan bagi guru
untuk mencitakan suasana yang efektif, kondusif, kreatif dan
menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini sangat penting dan
dimaksudkan agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik
sehingga nantinya dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang
hasilnya dapat dilihat dari peningkatan prestasi siswa.
5. Lembaga ( MAN Tlogo kabupaten Blitar dan lembaga pendidikan yang
lainnya)
Melalui temuan penelitian ini, diharapkan lembaga memperoleh
masukan, gambaran, serta informasi yang kongkrit tentang pengaruh
gaya belajar dan kreatifitas guru terhadap prestasi belajar mata pelajran
ekonomi siswa MAN Tlogo kabupaten Blitar Tahun Pelajaran 2009/2010
yang nantinya juga dapat dijadikan sebagai salah satu indikator yang
menunjang penigkatkan kualitas lulusan dan lembaga terkait, khususnya
MAN Tlogo kabupaten Blitar.
E. Hipotesis Penelitian
Hipotesa diperlukan untuk mengetahui gambaran jawaban yang bersifat
sementara dari penelitian. Sebagaimana yang telah ditulis oleh Suharsisimi
Arikunto dalam bukunya Prosedur Penelitian menjelaskan hipotesa dapat
-
diartikan suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan
penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul10. Hipotesis terbagi atas
dua jenis, yakni hipotesis nol (H0) yang menyatakan tidak ada pengaruh atau
tidak ada hubungan atau tidak ada perbedaan antara variabel X dan variabel Y.
Hipotesis alternatif (Ha) yang menunjukkan ada pengaruh atau ada hubungan
atau ada perbedaan antara variabel X dan variabel Y.11
Dilihat dari latar belakang rumusan masalah maka dapat diajukan
hipotesis sebagai berikut:
Hipotesis nol (Ho) dari penelitian ini adalah:
1. Tidak ada pengaruh positif signifikan dari gaya belajar siswa terhadap
prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI IPS MAN Tlogo
Kabupaten Blitar.
2. Tidak ada pengaruh positif signifikan dari kreatifitas guru terhadap
prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI IPS MAN Tlogo
Kabupaten Blitar.
3. Tidak ada pengaruh positif signifikan dari gaya belajar siswa dan
kreatifitas guru terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa
kelas XI IPS MAN Tlogo Kabupaten Blitar.
10
Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian,suatu pendekatan dan praktek (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), hlm. 71
11 Ibid., hlm. 21
-
Hipotesis alternatif (Ha) dari penelitian ini adalah:
1. Ada pengaruh positif signifikan dari gaya belajar siswa terhadap prestasi
belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI IPS MAN Tlogo
Kabupaten Blitar.
2. Ada pengaruh positif signifikan dari kreatifitas guru terhadap prestasi
belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI IPS MAN Tlogo
Kabupaten Blitar.
3. Ada pengaruh positif signifikan dari gaya belajar siswa dan kreatifitas
guru terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI IPS
MAN Tlogo Kabupaten Blitar.
Model Hipotesis:
Gambar. 1.1. Model Konseptual Pengaruh Gaya Belajar Siswa dan Kreatifitas Guru terhadap Prestasi Belajar
X1: Gaya Belajar
X2: Kreatifitas Guru
Y: Prestasi Belajar
-
F. Asumsi Penelitian
Penelitian yang berjudul Pengaruh Gaya Belajar Siswa dan kreatifitas
Guru terhadap Prestasi Belajar Mata pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI IPS
MAN Tlogo Kabupaten Blitar, antara lain mengemukakan asumsi sebagai
berikut:
1. Faktor-faktor atau variabel selain gaya belajar dan kreatifitas guru seperti
lingkungan belajar, minat, intelegensi dan lain-lain dianggap konstan
atau tidak mempengaruhi prestasi belajar.
2. Siswa sebagai responden mengerti dan memahami isi angket serta
memberikan jawaban yang jujur terhadap pertanyaan atau pernyataan
yang diajukan sesuai dengan keadaan sebenarnya.
3. Nilai siswa pada mata pelajaran ekonomi dalam kelas XI.IPS MAN
Tlogo Kabupaten Blitar pada semester genap dianggap mewakili prestasi
belajar siswa.
4. Pengaruh gaya belajar siswa dan kreatifitas guru terhadap prestasi belajar
dapat diukur dengan menggunakan regresi ganda.
G. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini meliputi tiga variabel penelitian, yakni: (1)
dua variabel bebas yaitu gaya belajar siswa dan kreatifitas guru, dan (2) satu
buah variabel tergantung yaitu prestasi belajar siswa. Ketiga variabel di atas
selanjutnya dijabarkan ke dalam beberapa indicator berdasarkan teori yang
dikemukakan oleh para ahli.
-
Selanjutnya indikator-indikator penelitian di atas dikembangkan menjadi
butir-butir pertanyaan atau pernyataan yang akan diberikan kepada sampel
penelitian yang berjumlah 89 responden, dalam hal ini adalah siswa kelas XI IPS
MAN Tlogo Kabupaten Blitar. Penggunaan sampel penelitian dilakukan karena
dalam penelitian ini seluruh populasi yaitu sebanyak 114 orang siswa dijadikan
responden penelitian. Sedangkan teknik yang dipakai dalam menentukan jumlah
sampel adalah sampling random stratified (sampling acak berlapis) yaitu bentuk
sampling random dimana populasi dibagi dalam kelompok-kelompok yang
disebut strata12. Untuk memperjelas mengenai ruang lingkup penelitian ini, maka
peneliti sajikan dalam bentuk tabel penjabaran variabel, sub variabel, dan
indikator penelitian sebagai berikut:
Tabel 1.1 Jabaran Variabel, Sub Variabel dan Indikator Penelitian
No Variabel Sub Variabel Indikator
1 Gaya Belajar Siswa
Visual
1. Senang melihat menggunakan alat bantu visual secara langsung
2. Perlu lingkungan yang menarik dan tidak menyukai ketidak serasian
3. Saat mendengar memperhatikan lawan bicara
4. Senang elemen visual; warna dan bentuk
5. Bagus dalam penampilan visual lingkungan dan dalam bentuk grafik
Ricky Linksman,Cara Belajar Cepat, (Semarang; Dahara Prize, 2004) hlm. 51
Auditorial
1. Memproses informasi dengan suara keras
2. Membutuhkan stimuli auditori secara kontinyu
3. Melihat sekilas orang yang dijak biara
12 Iqbal Hasan, Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya, (Jakarta; Ghalia
Indonesia, 2002), hlm. 65
-
4. Senang menggambarkan suara, music, dan kebisingan disekitarnya
5. Baik dalam hal dialog, music, dan suara
Ricky Linksman,Cara Belajar Cepat, (Semarang; Dahara Prize, 2004) hlm. 51
Kinestetik
1. Terlibat dalam suatu aktvitas sambil menggerkkan tubuh
2. Merasa terganggu dengan aktivitas orang lain
3. Belajar sambil terus bergerak 4. Menggerakkan tubuh saat bicara 5. Baik dalam segala jenis gerakan
Ricky Linksman,Cara Belajar Cepat, (Semarang; Dahara Prize, 2004) hlm. 52
2 Kreatifitas Guru
Konteks
1. Merekayasa suasana yang memberdayakan
2. Membangun landasan yang kukuh 3. Menciptakan lingkungan yang
mendukung 4. Membuat ranangan belajar yang
dinamis Hernowo, Menjadi guru yang mau dan mampu mengajar secara kreatif. (Bandung: MLC, 2006) hlm. 87
Konten
1. Mempersapkan presentasi yang prima 2. Menyediakakan fasilitas yang luwes 3. Mengajarkan berbagai keterampilan
belajar Hernowo, Menjadi guru yang mau dan mampu mengajar secara kreatif. (Bandung: MLC, 2006) hlm. 91
3 Prestasi Belajar Siswa Nilai Siswa 1. Nilai ulangan harian 2. Nilai tugas
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Rajawali 1984), hlm. 324
-
H. Originalitas Penelitian
Originalitas penelitian ini menyajikan persamaan dan perbedaan bidang
kajian yang diteliti antara peneliti dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Hal
ini diperlukan untuk menghindari adanya pengulangan kajian terhadap hal yang
sama. Dengan demikian akan diketahui sisi-sisi apa saja yang membedakan
antara penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Adapun
originalitas penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel berikut;
Tabel 1.1. Perbedaan Penelitian dengan Penelitian Sebelumnya
No.
Nama Peneliti
dan Tahun
Penelitian
Persamaan Perbedaan Originalitas Penelitian
1 Agnes Sutanto (2007)
1. Prestasi belajar sebagai dependen variabel
2. Gaya belajar siswa sebagai salah satu independen variabel.
1. Gaya nengajar guru sebagai salah satu independen variabelnya
2. Obyek kajiannya di kota Kediri
1. Gaya belajar siswa dan kreatifitas guru sebagai variabel independen
2. Obyek kajian peneliti di Kabupaten Blitar
3. Populasi sebanyak 114 siswa dan sampel sebanyak 89 siswa
4. Metode pngambilan sampel menggunakan sampling random atau sampel acak
2 Khusnul Khotimah
(2007)
1. Prestasi belajar sebagai dependen variabel
2. Kreatifias guru sebagai salah satu independen variabelnya.
1. Fasilitas belajar sebagai independen variabel yang lainnya.
2. Obyek kajiannya di kota Semarang
3 Sri Wahyuni
(2009)
1. Prestasi belajar sebagai dependen variabel
2. Kreatifitas guru sebagai salah satu independen variabelnya.
1. Frekuensi belajar siswa sebagai salah satu independen variabelnya
2. Obyek kajiannya di kota Surakarta
-
I. Definisi Operasional
Definisi operasional yang diberikan oleh peneliti dari suatu penelitian
lapangan dengan pendekatan kuantitatif yang berjudul Pengaruh Gaya Belajar
Siswa dan Kreatifitas Guru terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI.IPS MAN
Tlogo Kabupaten Blitar, antara lain mengemukakan definisi operasional
penelitian sebagai berikut:
1. Gaya Belajar adalah cara yang diambil oleh masing-maasing orang dalam
menyerap informasi baru dan sulit, bagaimana mereka berkonsentrasi,
memproses dan menampung informasi yang masuk ke otak13. Dengan
kata lain, kecenderungan seorang siswa dalam beradaptasi dengan suatu
strategi belajar tertentu sehingga pada akhirnya mendapatkan satu
pendekatan belajar yang sesuai dengan dirinya dan tuntutan belajarnya.
Penyekoran datanya adalah skor yang tinggi diberikan jika gaya belajar
yang dipersepsikan siswa adalah tinggi, dan sebaliknya sekor rendah
akan diberikan jika siswa mempresepsikan gaya belajarnya adalah
rendah.
2. Kreatifitas, dalam kamus besar bahasa Indonesia, edisi kedua, diartikan
sebagai kemampuan untuk mencipta atau daya cipta atau perihal
berkreasi14. Sedangkan kreatifitas guru adalah Bagaiman cara seorang
guru dalam menyampaikan materi, menerapkan strategi mengajar yang
baru atau memodivikasi berbagai strategi mengajar yang sudah ada
13 Gordon Dryden dan Dr. Jeanette Vos, Revolusi Cara Belajar (Bandung: Kaifa, 1999),
hlm.340 14
M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya; Arkola, 1994), hlm. 297
-
sehingga siswa merasa tidak bosan dengan strategi guru dalam
menyampaikan materi pelajaran. Karena belajar akan lebih efektif
apabila seseorang dalam keadaan senang atau tidak bosan. Penyekoran
datanya adalah skor yang tinggi diberikan jika kreatifitas guru yang
dipersepsikan siswa adalah tinggi, dan sebaliknya sekor rendah akan
diberikan jika siswa mempresepsikan kreatifitas guru adalah rendah.
3. Prestasi belajar terdiri dari dua suku kata, yaitu prestasi dan belajar.
Dalam kamus Besar bahasa Indonesia, yang dimaksud dengan presatasi
adalah: Hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya),
sedangkan belajar adalah proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku
yang berlangsung secara progresif15.Prestasi Belajar adalah tingkat
kemampuan atau hasil yang dicapai siswa setelah melakukan serangkaian
kegiatan belajar yang diukur melalui nilai rata-rata dari hasil ulangan
harian dan nilai tugas pada semester genap tahun palajaran 2009/2010.
Penyekoran datanya adalah skor yang tinggi diberikan jika nilai ulangan
harian dan nilai tugasnya adalah tinggi, dan sebaliknya sekor rendah akan
diberikan jika nilai ulangan harian dan nilai tugasnya adalah rendah.
J. Sistematika Pembahasan
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai isi penelitian ini,
maka pembahasan dibagi menjadi V Bab. Uraian masing-masing Bab sebagai
berikut;
15
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT. Balai Pustaka, 2002), hlm. 895.
-
Bab I merupakan bab pedahuluan yang mencakup Latar Belakang
Masalah, Rumusan masalah, Tujuan Penelitian, Manfat Penellitian, Hipotesi
penelitian, Asumsi penelitian, Ruang Lingkup Penelitian, Originalitas penelitian,
Definisi penelitian, dan Sistematika Pembahasan.
Bab II berisi tentang kajian pustaka yang mencakup beberapa studi
tentang; A. Gaya belajar siswa; audio, visual, kinestetik, B. Kreatifitas guru;
pengertian, cirri-ciri, kreatifitas guru dalam proses belajar mengajar, C. Prestasi
belajar, dan D. Pengaruh gaya belajar siswa dan kreatifitas guru terhadap prestasi
belajar siwa
Bab III berisi tentang Metode Penelitian yang berisi; A. Lokasi penelitian,
B. Rancangan Penelitian, C. Data dan sumber data, D. Populasi dan sampel, E.
Instrumen penelitian, F. Pengumpulan data, G. Pengujian Instrumen peneitian, H.
Anaisis data
Bab IV berisi tentang Hasil Penelitian yang berisi; A. Gambaran Umum
obyek penelitian, B. Deskripsi data, C. Uji Hipotesis.
Bab V berisi pembahasan dan hasil penelitian, dan Bab VI merupakan
penutup pembahasan yang merupakan kesimpulan dari hasil penelitian secara
menyeluruh yang dilanjutkan dengan memberi saran-saran serta perbaikan dari
segala kekurangan.
-
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Gaya Belajar
1. Pengertian Gaya Belajar
Belajar adalah suatu kegiatan yang tidak terpisahkan dalam kehidupan
manusia. Dengan belajar manusia mampu mengembangkan potensi-potensi yang
dibawanya sejak lahir sehingga nantinya mampu menyesuaikan diri demi
pemenuhan kebutuhan.
Menurut Rose dan Niholl, 1997, Orang belajar dengan cara yang berbeda-
beda, dan semua cara sama baiknya. Setiap cara mempunyai kekuatan sendiri-
sendiri. Dalam kenyataanya, kita memiliki ketiga gaya belajar. Hanya saja
biasanya satu gaya mendominasi16.
Berikut adalah pemaparan para ahli dalam mendefinisikan pengertian dari
gaya belajar;
a. Gordon Dryden dan Dr. Jeanette; Gaya Belajar adalah cara yang diambil oleh
masing-maasing orang dalam menyerap informasi baru dan sulit, bagaimana
mereka berkonsentrasi, memproses dan menampung informasi yang masuk ke
otak17.
16
Bobbi dePorter, Mark Reardon, dan Sarah Singer-Nourie, Quantum Teaching, (Bandung: Kaifa), 2000 hlm. 165
17 Gordon Dryden dan Dr. Jeanette Vos, Revolusi Cara Belajar (Bandung: Kaifa, 1999),
hlm.340
-
b. Adi W Gunawan; Gaya Belajar adalah cara yang lebih kita sukai dalam
melakukan kegiatan berpikir, memproses dan mengerti suatu informasi18.
c. Bobbi Deporter; Gaya Belajar adalah orang belajar dengan cara yang
berbeda-beda, dan semua cara sama baiknya. Setiap cara mempunyai
kekuatan sendiri-sendiri. Dalam kenyataanya, kita semua memiliki ketiga
gaya belajar itu (audio, visual dan kinestetik); hanya saja biasanya satu gaya
yang mendominasi19.
Pada awal pengalaman belajar, salah satu diantara langkah pertama adalah
mengenali modalitas seseorang sebagai modalitas visual, auditorial, atau
kjinestetik. Orang visual belajar melalui apa yang mereka lihat, pelajar auditorial
belajar dari apa yang mereka dengar, pelajar kinestetik belajar lewat gerak dan
sentuhan. Walaupun masing-masing dari kita belajar dengan menggunakan ketiga
modalitas ini pada tahapan tertentu, kebanyakan orang lebih cenderung pada
salah satu diantara ketiganya20.
Walaupun ada banyak pendekatan dalam hal gaya belajar, namun hal
yang paling penting adalah bagaimana pengetahuan mengenai gaya belajar ini
dapat kita gunakan untuk membantu kita gunakan untuk membentu kita
memaksimalkan proses pembelajaran, karena;
18
Adi W Gunawan, Petunjuk Praktis untuk Menerapkan Accelerated Learning (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2003), hlm. 139
19 Bobbi Deporter (ed), Quantum Teaching; Mempraktekkan Quantum Learning di Ruang
Kelas, (Bandung: Kaifa, 2000) hlm. 165 20
Bobbi DePorter & Mike Hernacki, Quantum Learning,( Bandung: Kaifa, 2005) hlm. 112
-
a. Mengetahui bahwa gaya belajar anda (sebagai orang tua atau guru) mungkin
justru akan menjadi penghambat dalam mencapai proses pembelajran yang
efektif.
b. Mengetahui belajar murid, sehingga kita tidak terlalu terpaku pada satu gaya
saja.
c. Mengakomodasikan gaya belajar yang berbeda, tetapi tidak mencoba untuk
terlalu memaksakan diri menuruti semuanya.
d. Mulai memahami gaya belajar patut diperhatikan dengan sungguh sungguh.
Orang-orang visual lebih suka membaca makalah dan memperhatikan
ilustrasi yang ditempelkan pembicara di papan tulis dan membuat catatan-catatan
yang sangat baik. Orang-orang auditorial lebih suka mendengarkan materinya
dan kadang-kadang kehilangan urutanya jika mereka mencoba mencatat
materinya selama presentasi berlangsung. Sedangkan Pelajar kinestetik lebih baik
dalam aktivitas bergerak dan interaksi kelompok.
Secara umum, gaya belajar merupakan kombinasi dari tiga faktor21, yaitu;
a. Bagaimana menyerap informasi dengan mudah.
Pada sebuah kelas yang yang terdiri dari 30 siswa, 22 diantaranya akan dapat
menyeimbangkan kemampuan mereka untuk menyerap informasi dalam
berbagai cara. Mereka biasanya mampu bertahan ketika informasi itu
ditampilkan secara visual, auditorial, dan kinestetik. Dua hingga tiga
diantaranya akan mengalami kesulitan dalam belajar karena faktor diluar
kelas. Dan sisanya enam diantaranya atau 20% - adalah pelajar yang
21
Ibid., hlm. 347
-
bersifat fisual saja, auditorial saja, atau kinestetik saja. Mereka sangat sulit
menyerap informasi jika informasi disajikan dalam gaya yang tidak mereka
sukai.
b. Bagaimana mengatur dan memproses informasi.
Orang yang memiliki otak kiri lebih kuat mampu menyerap informasi secara
logis dan mudah apabila disajikan dalam urutan yang logis dan linier.
Sedangkan orang yang otak kananya lebih dominan biasanya senang melihat
gambaran keseluruhanya terlebih dahulu dan menyukai presentasi yang
melibatkan visualisasi, imajinasi, musik, seni, dan intuisi. Apabila dapat
menghubungkan kedua kekuatan tersebut maka akan membuka pusat
kecerdasan berganda, dan tentunya dapat menyerap dan memproses informasi
secara lebih efektif.
c. Kondisi yang mempermudah dalam menyerap informasi.
Lingungan fisik jelas mempengaruhi proses belajar. Suara, cahaya, suhu,
tempat duduk, dan sikap tubuh semuanya penting. Sebagian orang suka
belajar sendiri, yang lain lebih suka bekerja bersama rekanya, dan yang lain
lagi bekerja dengan kelompok.
Gaya belajar merupakan bagaimana cara seorang siswa mengolah
informasi sesuai dengan modalitasnya, apakah termasuk audio, visual, atau
kinestetik. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa;
:
) (
-
Apabila suatu urusan diserahkan kepada sesuatu yang bukan ahlinya, maka
tunggu saat kerusakanya (HR. Bukhori) 22.
Hadits tersebut di atas menjelaskan bahwa segala sesuatu harus
diserahkan pada ahlinya, apabila hal ini dikatkan dengan gaya belajar maka
apabila seorang pelajar yang mempunyai modalitas belajar visual maka juga
harus diajar dengan metode yang sesuai dengan modalitasnya, yaitu bagaimana
cara siswa tersebut dapat menangkap informasi dengan baik.
2. Macam Macam Gaya Belajar
a. Gaya Belajar Visual
Bagi siswa yang mempunyai gaya belajar visual, yang memegang
peranan penting adalah mata/ penglihatan (visual), dalam hal ini metode
pengajaran yang digunakan guru sebaiknya lebih banyak/ dititikberatkan pada
peragaan/ media, ajak mereka ke obyek-obyek yang berkaitan dengan
pelajaran tersebut, atau dengan cara menunjukkan alat peraganya langsung
pada siswa atau menggambarkannya di papan tulis. Anak yang mempunyai
gaya belajar visual harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi muka gurunya
untuk mengerti materi pelajaran. Mereka cenderung untuk duduk di depan
agar dapat melihat dengan jelas. Mereka berpikir menggunakan gambar-
gambar di otak mereka dan belajar lebih cepat dengan menggunakan
tampilan-tampilan visual, seperti diagram, buku, skema, pelajaran bergambar,
dan video. Di dalam kelas, anak visual lebih suka mencatat sampai ricianya
untuk mendapatkan informasi.
22
Sayyid Ahmad Al-Hasmy , Muhtarul Hadits An-Nabawiyah, (Surabaya: Al-Hidayah, 1948), hlm. 19.
-
Dorong pelajar visual membuat banyak symbol dan gambar dalam
catatan mereka. Peta pikiaran/ konsep dapat menjadi alat yang bagus bagi
para pelajar visual dalam mata pelajaran apapun. Karena para pelajar visual,
belajar terbaik saat mereka mulai dengan gambaran keseluruhan melakukan
tinjauan umum mengenai bahan pelajaran akan sangat membantu23.
Adapun ciri-ciri dari pelajar visual menurut Bobbi DePorter adalah
sebagai berikut24:
1) Rapi dan teratur 2) Berbicara dan membaca dengan cepat 3) Perencana dan pengatur jangka panjang yang baik 4) Mementingkan penampilan baik dalam berpakaian maupun
presentasi 5) Mengingat apa yang dilihat daripada yang didengar 6) Biasanya tidak terganggu oleh keributan 7) Sering menjawab pertanyaan dengan jawaban yang singkat
ya atau tidak 8) Lebih suka melakukan demonstrasi daripada berpidato 9) Lebih suka seni daripada musik. 10) Seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan, tetapi tidak
pandai memilih kata-kata.
Strategi untuk mempermudah proses belajar anak visual menurut
Bobbi DePorter adalah sebagai berikut25 :
1) Gunakan materi visual seperti, gambar-gambar, diagram dan peta.
2) Gunakan warna untuk menunjukkan hal-hal yang penting. 3) Ajak anak untuk membaca buku-buku berilustrasi. 4) Gunakan multi-media (contohnya: komputer dan video). 5) Ajak anak untuk mencoba mengilustrasikan ide-idenya ke
dalam gambar.
23 Bobbi DePorter, Mark Reardon, dan Sarah Singer-Nourie, Quantum Teaching;
mempraktekkan Quantum Learning di Ruang Kelas, (Bandung: Kaifa, 2000) hlm. 168 24
Bobbi DePorter dan Mike Hernacki, Quantum Learning, Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan (Bandung: Kaifa, 2000) hlm. 116
25 Ibid., hlm. 117
-
b. Gaya Belajar Auditorial
Siswa yang mempunyai gaya belajar auditorial mengandalkan
kesuksesan belajarnya melalui telinga (alat pendengarannya), untuk itu maka
guru sebaiknya harus memperhatikan siswanya hingga ke alat
pendengarannya. Anak yang mempunyai gaya belajar auditori dapat belajar
lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang
dikatakan oleg guru. Anak auditori dapat mencerna makna yang disampaikan
melalui intonasi suara, pitch (tinggi rendahnya), kecepatan berbicara dan hal-
hal auditori lainnya. Informasi tertulis terkadang mempunyai makna yang
minim bagi pelajar auditorial. Pelajar auditorial biasanya dapat menghafal
lebih cepat pada saat membaca teks dengan keras atau mendengarkan kaset.
Mendengarkan contoh, cerita, serta mengulang informasi adalah cara-
cara utama dalam belajar mereka. Para pelajar visual mungkin lebih suka
merekam dengan kaset daripada mencatat, karena mereka suka mendengarkan
informasi berulang-ulang26.
Adapun ciri-ciri pelajar Auditorial menurut Bobbi DePorter adalah
sebagai berikut27:
1) Mudah terganggu oleh keributan 2) Menggerakkan bibir dan mengucapkan tulisan di buku ketika
membaca 3) Senang membaca dengan keras dan mendengarkan 4) Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, birama, dan
warna suara
26
Bobbi DePorter, Mark Reardon, dan Sarah Singer-Nourie, Quantum Teaching; mempraktekkan Quantum Learning di Ruang Kelas, (Bandung: Kaifa, 2000) hlm. 168
27 Bobbi DePorter dan Mike Hernacki, Quantum Learning, Membiasakan Belajar Nyaman
dan Menyenangkan (Bandung: Kaifa, 2000) hlm. 116
-
5) Merasa kesulitan dalam mencatat tapi pandai dalam bercerita 6) Berbicara dengan fasih dan irama yang terpola 7) Suka berbicara, berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu panjang
lebar 8) Lebih suka musik daripada seni 9) Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik 10) Lebih suka mengeja dengan keras daripada menuliskanya.
Strategi untuk mempermudah proses belajar anak auditori menurut
Bobbi DePorter adalah sebagai berikut28:
1) Ajak anak untuk ikut berpartisipasi dalam diskusi di dalam kelas.
2) Dorong anak untuk membaca materi pelajaran dengan keras. 3) Gunakan musik untuk mengajarkan anak. 4) Diskusikan ide dengan anak secara verbal. 5) Biarkan anak merekam materi pelajarannya ke dalam kaset
dan dorong dia untuk mendengarkannya sebelum tidur.
c. Gaya Belajar Kinestetik
Anak yang mempunyai gaya belajar kinestetik belajar melalui
bergerak, menyentuh, dan melakukan. Anak seperti ini sulit untuk duduk
diam berjam-jam karena keinginan mereka untuk beraktifitas dan eksplorasi
sangatlah kuat. Siswa yang bergaya belajar ini belajarnya melalui gerak dan
sentuhan.
Adapun ciri-ciri dari pelaja kinestetik menurut Bobbi DePorter adalah
sebagai berikut:
1) Berbicara dengan perlahan dan mendekati yang diajak bicara 2) Menanggapi perhatian fisik 3) Menyentuh orang untuk mendapat perhatian mereka 4) Menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca 5) Banyak menggunakan isyarat tubuh 6) Tidak dapat duduk diam untuk waktu yang lama 7) Kemungkinan tulisanya jelek 8) Ingin melakukan segala sesuatu yang menyibukkan 9) Menghafal dengan cara berjalan dan melihat
28
Ibid., hlm. 117
-
10) Tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika memang sudah berada di tempat tersebut.
Strategi untuk mempermudah proses belajar anak kinestetik menurut
Bobbi DePorter adalah sebagai berikut29:
1) Jangan paksakan anak untuk belajar sampai berjam-jam. 2) Ajak anak untuk belajar sambil mengeksplorasi
lingkungannya (contohnya: ajak dia belajar sambil langsung praktik, gunakan obyek sesungguhnya untuk belajar konsep baru).
3) Izinkan anak untuk mengunyah permen karet pada saat belajar.
4) Gunakan warna terang untuk menandai hal-hal penting dalam bacaan.
5) Izinkan anak untuk belajar sambil mendengarkan musik.
B. Kreatifitas Guru
1. Pengertian Kreatifitas
Kreatifitas, dalam kamus besar bahasa Indonesia, edisi kedua, diartikan
sebagai kemampuan untuk mencipta atau daya cipta atau perihal
berkreasi. Apabila arti dari kreatifits coba dirumuskan agak bebas, maka artinya
adalah; menyangkut sesuatu yang sangat penting dalam kehidupan manusia dan
berkaitan dengan potensi yang ada dalam diri manusia yang dapat dimanfaatkan
untuk mengubah kehidupan. Kata ini berhubungan dengan daya hebat yang
berperan menciptakan hal-hal baru yang belum pernah ada sebelumnya30.
Pengertian kreativitas sudah banyak dikemukakan oleh para ahli
berdasarkan pandangan yang berbeda-beda, seperti yang dikemukakan oleh
29
Ibid., hlm. 117
30 Hernowo, Menjadi Guru yang Mau dan Mampu Mengajar Secara Kreatif, (Bandung:
MLC, 2007) hlm. 26
-
Utami Munandar menjelaskan pengertian kreativitas dengan mengemukakan
beberapa perumusan yang merupakan kesimpulan para ahli mengenai
kreativitas31, yaitu;
a. Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru berdasarkan data, informasi, atau unsur-unsur yang ada.
b. Kreativitas (berpikir kreatif atau berpikir divergen) adalah kemampuan berdasarkan data atau informasi yang tersedia, menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap suatu masalah, dimana penekanaannya adalah pada kuantitas, tepat guna, dan keragaman jawaban.
c. Secara operasional kreativitas dapat dirumuskan sebagai kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan (fleksibilitas), dan orisinilitas dalam berpikir, serta kemampuan untuk mengolaborasi (mengembangkan, memperkaya, merinci) suatu gagasan.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengertian
kreativitas guru adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang
baru maupun mengembangkan hal-hal yang sudah ada untuk memberikan
sejumlah pengetahuan kepada anak didik di sekolah.
Kreativitas sering dikaitkan dengan makna mencipta atau proses
penciptaan, dalam hal proses penciptaan pada manusia. Apabila makna tersebut
dikaitkan dengan pandangan Islam sebagaimana Firman Allah SWT dalam Al-
Quran surat Al-Imran ayat 191.
t% !$# t . t ! $# $V u % #Y% u 4 n?t u / _ t 6 x tG tu ,= yz Nu u 9 $# F{ $# u $u / u $t |M ) n= yz #x y W t/ y7 o ys6 $o ) s z>#x t $9 $#
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau
dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan
31
Utami Munandar, Kreatifitas dan Keberbakatan; Strategi Mewujudkan potensi Kreeatif dan Bakat (Jakarta; PT. Gramedia Pustaka, 1992) hlm. 47
-
bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan Ini
dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, Maka peliharalah kami dari siksa neraka32.
Ayat di atas mengisyaratkan bahwa dengan diciptakannya bentuk
manusia yang sempurna, maka manusia diberi kebebasan untuk mengkaji segala
sesuatu yang ada di langit dan di bumi menjadi sesuatu yang baru dan
bermanfaat. Hal tersebut berkaitan dengan kreativitas. Karena kreativitas adalah
kegiatan manusia untuk mengkaji sesuatu sehingga menjadi bentuk yang baru
dan berbeda serta memiliki daya guna yang tinggi. Dengan menelaah ayat Al-
Quran tersebut di atas, maka manusia dianjurkan untuk berfikir kreatif
2. Ciri-ciri Kreatifitas
Pembelajaran merupakan suatu proses yang komplek dan melibatkan
berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu, untuk menciptakan
pembelajaran yang kreatif diperlukan diperlukan berbagai keterampilan.
Diantaranya adalah keterampilan membelajarkan dan mengajar. Setiap
keterampilan mengajar memiliki komponen dan prinsip-pronsip dasar tersendiri.
Untuk disebut sebagai seorang yang kreatif, maka perlu diketahui tentang
ciri-ciri atau karakteristik orang yang kreatif. Berikut ini dikemukakan beberapa
pendapat ahli tentang ciri-ciri orang yang kreatif. Utami Munandar menjabarkan
ciri-ciri kemampuan berpikir kreatif sebagai berikut33 :
a. Ciri-ciri kemampuan berpikir kreatif (Aptitude) 1) Keterampilan berpikir lancar yaitu; mencetuskan banyak gagasan,
jawaban, penyelesaian masalah atau pertanyaan, (b) memberikan banyak cara atau saran untuk melakukan berbagai hal, (c) selalu memikirkan lebih dari satu jawaban.
32
Departemen Agama RI, Al-Quran Terjemah, Jakarta; Al-Huda, hlm. 73 33
Utami Munandar, Kreatifitas dan Keberbakatan; Strategi Mewujudkan potensi Kreeatif dan Bakat (Jakarta; PT. Gramedia Pustaka, 1992) hlm. 47
-
2) Keterampilan berpikir luwes (Fleksibel) yaitu (a) menghasilkan gagasan, jawaban atau pertanyaan yang bervariasi, (b) dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda, (c) mencari banyak alternatif atau arah yang berbeda-beda, (d) mampu mengubah cara pendekatan atau cara pemikiran.
3) Keterampilan berpikir rasional yaitu (a) mampu melahirkan ungkapan yang baru dan unik, (b) memikirkan cara yang tidak lazim untuk mengungkapkan diri, (c) mampu membuat kombinasi-kombinasi yang tidak lazim dari bagian-bagian atau unsur-unsur.
4) Keterampilan memperinci atau mengolaborasi yaitu (a) mampu memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan atau produk, (b) menambahkan atau membuat rincian dari suatu obyek, gagasan atau situasi sehingga lebih menarik.
5) Keterampilan menilai (mengevaluasi) yaitu (a) menentukan patokan penilaian sendiri dan menentukan apakah suatu pertanyaan benar, suatu rencana sehat, atau suatu tindakan bijaksana, (b) mampu mengambil keputusan terhadap situasi yang terbuka, (c) tidak hanya mencetuskan gagasan, tetapi juga melaksanakannya.
b. Ciri-ciri Afektif (Non-aptitude) 1) Rasa ingin tahu yaitu (a) selalu terdorong untuk mengetahui lebih banyak,
(b) mengajukan banyak pertanyaan, (c) selalu memperhatikan orang, obyek dan situasi, (d) peka dalam pengamatan dan ingin mengetahui/meneliti.
2) Bersifat imajinatif yaitu (a) mampu memperagakan atau membayangkan hal-hal yang belum pernah terjadi, (b) menggunakan khayalan dan kenyataan.
3) Merasa tertantang oleh kemajuan yaitu (a) terdorong untuk mengatasi masalah yang sulit, (b) merasa tertantang oleh situasi-situasi yang rumit, (c) lebih tertarik pada tugas-tugas yang sulit.
4) Sifat berani mengambil resiko yaitu (a) berani memberikan jawaban meskipun belum tentu benar, (b) tidak takut gagal atau mendapat kritik, (c) tidak menjadi ragu-ragu karena ketidak jelasan, hal-hal yang tidak konvensional, atau yang kurang berstruktur.
5) Sifat menghargai yaitu (a) dapat menghargai bimbingan dan pengarahan dalam hidup, (b) menghargai kemampuan dan bakat-bakat sendiri yang sedang berkembang.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa orang yang kreatif
mempunyai suatu motivasi yang tinggi dalam mengenal masalah-masalah yang
bernilai. Mereka dapat memusatkan perhatiannya pada suatu masalah secara
alamiah dan mengkaitkannya baik secara sadar atau tidak, untuk
memecahkannya. Ia menerima ide yang baru, yang muncul dari dirinya sendiri
-
atau yang dikemukakan oleh orang lain. Kemudian ia mengkombinasikan
pikirannya yang matang dengan intuisinya secara selektif, sebagai dasar
pemecahan yang baik. Ia secara energik menterjemahkan idenya melalui
tindakan dan mengakibatkan hasil pemecahan masalah yang sangat berguna.
3. Kreatifitas Guru dalam Proses Belajar Mengajar
Peran guru dalam membawa materi pelajaran sangat berpengaruh
terhadap siswa. Kita seringkali mendengar murid yang tidak tertarik mengikuti
pelajaran karena merasa bosan dan ngantuk. Sebenarnya tidak ada pelajran yang
membosankan. Akan tetapi yang benar adalah guru yang membosankan karena
tidak mengerti cara menyajikan materi dengan benar dan baik, menyenangkan
dan menarik minat serta perhatian murid34.
Pentingnya pengembangan pengetahuan guru didasari perkembangan
ilmu pengetahuan yang terus bergerak maju selaras dengan majunya zaman.
Guru yang dapat membuat siswanya kreatif adalah guru hebat di dunia
pendidikan. Guru tak cukup hanya memiliki pengetahuan untuk materi ajar di
kelas. Dia juga harus memiliki kepribadian menarik dan cara mengajar
kreatif."Guru yang menginsprirasi menghasilkan murid yang terinspirasi,
sehingga guru harus bekerja keras mengembangkan diri dengan peningkatan
brain, behavior, dan beauty. Caranya dengan membuat suasana bersinergi antara
guru dan siswa 35.
34
Adi W. Gunawan, Genius Learning Strategy, Petunjuk praktis untuk menerapkan Accelerated learning (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2004) hlm. 154
35 Hernowo, Menjadi Guru yang Mau dan Mampu Mengajar Secara Kreatif, (Bandung:
MLC, 2007) hlm. 53
-
Untuk menjadi guru yang kreatif, Quantum Teaching menyediakan
model disebut sebagai wadah- yang pada wadah tersebut guru dapat terus
menciptakan hal-hal baru ketika menjalankan kegiatan belajar mengajarnya. Dua
wadah itu, oleh Quantum Teaching disebut context (konteks) adalah kemeriahan
lingkungan tempat mengajar dan content (konten) adalah kekayaan materi yang
ingin disampaikan kepada murid. Apabila setiap hari dapat fokus dan
mempersiapkan secara rinci dari masing-masing konteks dan konten, anda pasti
akan menjadi guru yang kreatif36.
Dalam menyiapkan konteks tempat belajar yang positif, mendukung,
mengundang selera dan komunitas belajar menjadi tempat yang meningkatkan
kesadaran, daya dengar, partisipaasi, umpan balik serta pertumbuhan.
Lingkungan dimana siswa dapat beranjak ke keadaan prima, mau bertanggung
jawab, dan dapat saling mempercayai. Kelas menjadi rumah tempat siswa
tidak hanya terbuka terhadap umpan balik, tetapi juga mencarinya; tempat
mereka belajar mengakui dan mendukung orang lain; tempat mereka mengalami
kegembiraan dan kepuasan, memberi dan menerima, belajar dan tumbuh.
Konteks menata pangung belajar mempunyai empat aspek37, yaitu;
a. Merekayasa suasana yang memberdayakan
Suasana kelas dapat mencakup, cara menjalin rasa simpati dengan siswa,
sikap dengan sekolah dan belajar. Suasana yang penuh kegembiraan
membawa kegembiraan pula dalam belajar.
36 Ibid., hlm. 73
37 Bobbi dePorter, Mark Reardon, dan Sarah Singer-Nourie, Quantum Teaching,
Mempraktekkan Quantum Learning di Ruang Kelas (Bandung: Kaifa, 2000) hlm. 14
-
b. Membangun landasan yang kukuh
Landasan adalah kerangka kerja; tujuan, keyakinan, kesepakatan, kebijakan,
prosedur, dan aturan bersama yang memberi siswa sebuah pedoman untuk
bekerja dalam komunitas belajar.
c. Menciptakan lingkungan yang mendukung
Lingkungan adalah cara menata ruang kelas; pencahayaan, warna, pengaturan
meja dan kursi, tanaman, musik dan semua hal yang mendukung proses
belajar.
d. Membuat rancangan belajar yang dinamis
Rancangan adalah penciptaan terarah unsur-unsur penting yang bisa
menumbuhkan minat siswa, mendalami makna, dan memperbaiki proses
tukar-menukar informasi.
Konteks dan konten sama-sama penting. Konteks lebih dari sekadar apa
yang tampak. Sama halnya dengan isi. Kurikulum yang diikuti, seperti lembaran
musik dalam simfoni, adalah komponen struktural untuk isi, tetapi itu baru
awalnya saja.
Adapun dari sisi konten, ada tiga wadah yang disediakan agar dapat
berkreasi secara leluasa, yaitu;
a. Mempersiapkan presentasi yang prima
Dalam Quantum Teaching, seperti dalam simfoni, isi mencakup presentasi-
ringkas tetapi bergairah, angggun tapi menarik. Setiap bagian bagian dalam
kurikulum, seperti setiap bagian musik, bisa terasa kering dan mati atau
dinamis dan menggebu. Penyaji yang piawai, baik seorang guru TK atau
-
penceramah motivasional, memiliki strategi dan teknik yang jelas untuk
memastikan bahwa sajian mereka memiliki dampak. Dalam hal ini guru
dituntut mmiliki 4 kemampuan, yaitu:
1) Membuka dan menutup pelajaran, karena hal imi merupakan dua
kegiatan rutin yang dilakukan guru untuk memulai dan mengakhiri. Agar
kegiatan membuka dan menutup pelajaran dapat dilakukan secara efektif
dan berhasil guna perlu diperhatikan komponen-komponen yang terkait
didalamnya, yang meliputi: Menarik perhatian peserta didik,
Membangkitkan motivasi, Memberikan acuan (mengemukakan secara
spesifik dan singkat serangkaian alternatif yang memungkinkan peserta
didik memperoleh gambaran yang jelas mengenai hal-hal yang akan
dipelajari dan cara yang hendak ditempuh dalam mempelajari materi
pembelajaran).
2) Menjelaskan adalah mendeskkripsikan secara lisan tentang sesuatu
benda, keadaan, data, fakta sesuai dengan waktu dan hukum-hukum yang
berlaku. Oleh karena itu keterampilan menjelaskan perlu ditingkatkan
agar dapat mencapai hasil belajar yang optimal.
3) Kemampuan bertanya, karena Keterampilan bertanya sangat perlu
dikuasai oleh guru, dan hampir setiap tahap pembelajaran guru dituntut
untuk mengajukan pertanyaan, dan kualitas pertanyaan yang diajukan
guru akan menentukan kualitas jawaban peserta didik.
4) Penguatan (reinforcement) kepada siswa, karena merupakan respon
terhadap suatu peristiwa terhadap suatu perilaku yang dapat
-
meningkatkan kemungkinan terulangnya kembali perilaku tersebut.
Penguatan dapat dilakukan secara verbal berupa kata maupun kalimat
pujian; seperti bagus dan tepat. Sedangkan secara non verbal dapat
dilakukan dengan; gerakan mendekati peserta didik, acungan jempol dan
sentuhan. Penguatan bertujuan untuk;
b. Menyediakan fasilitas yang luwes
Apabila dalam presentasi guru, sebagai kounikator yang efektif, sangat
menentukan, dalam fasilits ini alat-alat yang digunakan dan tampilan
presentsai menjadi sangat penting, yaitu visual (gambar), auditorial (suara
yang merdu dan indah), dan kinestetik (tidaka hanya berdiri di satu tempat).
c. Mengajarkan berbagai keterampilan
Menurut Colin Rose, sekolah-sekolah pada saat ini harus juga berusaha untuk
mengajarkan how dan tidak terlalu menekan what kepada siswa. Guru
menjadi tidak kreatif karena hanya memusatkan pada what (menghabiskkan
meteri pelajaran tepat waktu dan sesuai kurikulum). Padahal, apabila guru
juga memiliki how (keterampilan belajar mengajar), tentulah ada cara
efektif dalam membuat siswa lebih cepat menangkap pelajaran. Dengan
memiliki dan menguasai berbagai keterampilan belajar, para guru tentu akan
lebih kreatif dalam mengajar.
-
C. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar
Kata prestasi belajar terdiri dari dua suku kata, yaitu prestasi dan belajar.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang dimaksud dengan presatasi adalah:
Hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya), sedangkan
belajar adalah proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung
secara progresif38.
Sedangkan menurut Muhibbin Syah; Prestasi belajar adalah hasil yang
telah dicapai oleh siswa setelah melakukan serangkaian aktivitas belajar yang
berupa perubahan tingkah laku baik berupa kognitif, psikomotorik maupun
afektif yang bisa dilihat dari prestasi belajar di sekolah39.
Prestasi sering diartikan sebagai hasil yang telah diapai oleh manusia.
Guna mencapai hasil yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan maka perlu
adanya usaha yang optimal . Sebagaimana Firman Allah SWT dalam surat Al-
Baqarah 148 :
9e 39 u y_ u $p j9u ( (#) 7 tF$$s Nu y9 $# 4 t r& $t (#3s? N' t 3/ ! $# $ y_ 4 ) ! $# 4n?t e . & x s%
Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya.
Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. di mana saja kamu
38
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: PT. Balai Pustaka, 2002), hlm. 895.
39 Muhibbin Syah, 1995. Psikologi Pendidikan: Suatu Pendekatan Baru ( Bandung: Remaja
Rosda Karya,1995), hlm. 43
-
berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat).
Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu40
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa untuk mencapai segala sesuatu yang
baik maka manusia dituntut untuk bersungguh-sungguh serta berlomba-lomba
untuk mendapatkanya. Karena pendidikan atau belajar merupakan sunnah rasul
maka berlomba-lomba guna mendapatkan prestasi dalam proses belajar
mengajar hukumnya juga baik.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat
dibedakan menjadi tiga macam, yaitu; faktor internal, faktor eksternal, dan
faktor pendekatan belajar. Karena faktor tersebut muncul siswa yang high-
achievers (berprestasi tinggi) dan under-achievers (berprestasi rendah) atau
gagal sama sekali. Dalam hal ini, seorang guru yang kompeten dan profesional
diharapkan mampu mengantisipasi kemungkinan munculnya kelompok siswa
yang menunjukkan gejala kegagalan dengan berusaha mengetahui dan mengatasi
faktor yang menghambat proses belajar mereka.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah;
a. Faktor Internal Siswa
Faktor yang berasal dari dalam diri siswa meliputi dua aspek, yaitu;
1) Aspek pisiologis
Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandai tingkat
kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya, dapat mempengaruhi
40
Departemen Agama RI, Al-Quran Terjemah, Jakarta; Al-Huda, hlm. 47
-
semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organ
tubuh yang lemah dapat menurunkan kualitas ranah cipta (kognitif)
sehingga materi yang dipelajari kurang berbekas.
2) Aspek psikologis
Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat
mempengaruhi prestasi belajar siswa, yaitu;
a) Inteligensi siswa
Tingkat kecerdasan atau inteligensi (IQ) siswa sangat menentukan
tingkat keberhasilan belajar siswa. Hal ini bermakna, semakin tinggi
tingkat inteligensi siswa maka semakin besar peluangnya untuk
meraih sukses.
b) Sikap siswa
Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif yang berupa
kecenderungan untuk merespon dengan cara yang relatif tetap
terhadap obyek, baik secara positif maupun negatif. Sikap (attitude)
siswa yang positif terhadap guru dan mata pelajaran merupakan
pertanda awal yang baik bagi proses belajar siswa tersebut.
c) Bakat siswa
Secara umum (aptitude) adalah kemampuan potensial yang dimiliki
seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan
datang. Dengan demikian, setiap orang pasti memiliki bakat dalam
arti berpotensi untuk mencapi prestasi sampai tingkat tertentu sesuai
kapasitas masing-masing. Secara global bakat mirip dengan
-
inteligensi. Itulah sebabnya seorang anak yang punya inteligensi
sangat cerdas (superior) atau cerdas luar biasa (very superior)
disebut juga sebagai talent cild, yaitu anak berbakat.
d) Minat siswa
Minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi
atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Seorang siswa yang
menaruh minat besar terhadap mata pelajaran ekonomi akan
memusatkan lebih banyak daripada yang lainya, sehinga
kemungkinan siswa tadi untuk belajar lebih giat dan akhirnya
mencapai prestasi yang diinginkan.
e) Motivasi siswa
Motivasi adalah kedaan internal organisme yang mendorong untuk
berbuat sesuatu. Motivasi berarti pemasok daya (energizer) untuk
bertinkah laku secara terarah. Motivasi dibadakan menjadi dua
macam, yaitu; (1) motivasi intrinsik; datang dari dalam diri siswa,
dan (2) motivsi ekstrinsik; datang dari luar indivisu siswa.
b. Faktor Eksternal Siswa
Seperti halnya faktor internal siswa, faktor eksternal juga terdiri dari dua
macam, yaitu;
1) Lingkungan sosial
Lingkungan sosial sekoalah seperti para guru, staf administrasi, dan
teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar siswa. Para guru
yang selalu menunjukkan sikap dan perilaku yang simpatik dan
-
memperlihatkan suri teladan yang baik dan rajin dalam belajar, dapat
menjadi daya dorong yang positif bagi kegitan belajar siswa.
2) Lingkungan non sosial
Faktor yang termasuk lingkungan nonsosial ialah gedung sekolah, rumah,
keluarga, dan alat belajar siswa turut menentukan tingkat keberhasilan
belajar siswa.
c. Faktor Pendekatan Belajar
Pendekatan belajar adalah cara atau strategi yang digunakan siswa dalam
menunjang efektifitas dan efisiensi proses pembelajajaran materi tertentu.
Srategi dalam hal ini berarti seperangkat langkah operasional yang direkayasa
sedemikian rupa untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan belajar
tertentu.
D. Pengaruh Gaya Belajar dan Kreatifitas Guru terhadap Prestasi Belajar
Siswa
Prestasi belajar merupakan hasil dari usaha belajar yang dilaksanakan
oleh siswa. Hasil belajar sangatlah penting untuk mengetahui apakah tujuan
pendidikan sudah tercapai secara optimal. Ada beberapa faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar siswa diantaranya adalah datang dari dalam diri
individu siswa dan yang kedua datang dari luar individu siswa. Dalam hal ini,
faktor yang datang dari siswa adalah gaya belajarnya, apakah cara belajarnya
sesuai dengan modalitas yang ia miliki (visual, auditorial, dan kinestetik). Dan
faktor yang datang dari luar diri siswa adalah metode guru dalam menyampaikan
materi pelajaran, apakah membosankan atau bervariasi. Dengan cara belajar
-
yang sesuai dengan modalitas individu siswa dan cara guru yang kreatif dan
menyenangkan dalam menyampaikan materi pelajaran maka akan memperlancar
proses pembelajaran dan hasil belajar dapat dicapai secara optimal.
1. Pengaruh gaya balajar siswa terhadap prestasi belajar siswa
Ada banyak faktor yang berperan dalam menentukan prestasi belajar,
hanya sayangnya selama ini orang kurang menyadari hal tersebut. Yang selalu
dituntut dari anak adalah bahwa mereka harus belajar yang rajin dan
mendapatkan nilai yang baik. Apabila ternyata hasil belajarnya kurang
maksimal, biasanya yang disalahkan adalah anak/murid. Mereka dianggap
kurang serius atau kurang tekun dalam belajar, anak lalu diberi pelajaran
tambahan/ les dengan harapan hasil belajarnya bisa lebih baik. Akan tetapi, yang
sering terjadi anak semakin bosan dan tidak mau belajar. Karena mereka hanya
mengulang-ulang cara belajar yang sama seperti yang mreka dapat disekolah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa seorang siswa yang belajar dengan
menggunakan gaya belajar mereka yang dominan, pada saat mengerjakan tes,
akan mencapai nilai yang jauh lebih tinggi apabila dibandingkan dengan mereka
yang belajar tidak sejalan dengan gaya belajar mereka41.
2. Pengaruh kreatifitas guru terhadap prestasi belajar siswa
Peran guru dalam membawkan materi pelajaran sangat berpengaruh
terhadap murid yang tidak tertarik mengikuti pelajaran karena merasa bosan dan
mengantuk. Padahal sebenarnya tidak ada pelajaran yang membosankan, yang
benar adalah guru yang membosankan karena tidak mengetahui cara menyajikan
41 Adi W Gunawan, Petunjuk Praktis untuk Menerapkan Accelerated Learning (Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama, 2003), hlm. 139
-
materi dengan benar, baik dan menyenangkan dan menarik minat serta perhatian
murid42.