Download - gigitan nurul
SUPERVISED BY:DR . WINOTO HARDJOLUKITO, SP.B
Discussion PresentationLuka Gigitan
University of Muhammadiyah Jakarta
CLINICAL STAGE OF
SURGERYJakarta Islamic Hospital of Pondok Kopi
Nurul Hidayah Hasanah FaridaZahra
Helena nurhayatiNurul Qomariah
Else susantiMuflihHery
Dudus Indra
LUKA GIGITAN DAPAT DISEBABKAN OLEH:
Ular serangga
anjing Binatang laut
Snakebite
Gigitan ular berbahaya bila ularnya tergolong jenis berbisa.
Dari ratusan jenis ular, hanya sedikit ular yang berbisa, dan dari golongan ini hanya beberapa yang berbahaya bagi manusia
11 % penderita akan meningal dunia akibat bisa ular yang bersifat
1. Hematotoksik2. Neurotoksik, dan 3. Histaminik
KANDUNGAN BISA ULAR
• Merangsang pembekuan darah namun menghasilkan incoagulable darah
Enzim Procoag
ulant (Viperid
ae)• Yang merusak lapisan endotel
dinding pembuluh darah yang menyebabkan perdarahan spontan.
Haemorrhagins (Zinc
Metaloproteinas
e) • Hidrolisis pencernaan (enzim proteolitik dan fosfolipase A) racun polipeptida dan peningkatan faktor permeabilitas mengakibatkan pembengkakan total dan dapat juga merusak membran sel dan jaringan.
Cytolitic atau
Racun nekrotik
• Kerusakan enzim ini, membran, endhotelium, otot rangka, saraf dan sel darah merah.
Hemolitik dan
Myolitik fosfolipas
e A2• Adalah fosfolipase A2,
merusak saraf, awalnya melepaskan asetilkolin kemudian bercampur dengan rilis.
Pre-Sinaptik
neurotoksik
(Elapidae & bbrp
Viperidae)
• Polipeptida sering bersaing dengan asetilkolin reseptor di neuromuskular junction dan menyebabkan curare seperti kelumpuhan.
Post-Sinaptic
neurotoksik
(Elapidae)
TANDA & GEJALA
ULAR TIDAK BERBISA vs ULAR BERBISA
Gerakannya cepat, takut pada musuh, �agresif Beraktifitas pada siang hari (diurnal ) � Membunuh mangsanya dengan membelit � Bentuk kepalanya bulat telur (oval ) � Tidak me mi liki taring bisa � Gigitannya tidak mematikan � Setelah menggigit langsung lari � Gerakannya lambat, tenang, penuh �
percaya diri Beraktifitas pada mala m hari (nocturnal) � Membunuh mangsanya dengan �menyuntikkan bisa Bentuk kepalanya cenderung segitiga �sempurna Memiliki ta ri ng bisa, racun mema tikan � Kanibal � Setelah menggigit, ma sih tinggal ditem �pat
DERAJAT GIGITAN ULAR (PARRISH)
0 • Tidak ada gejala sistemik setelah 12 jam• Pembengkakan minimal, diameter 1 cm
I • Bekas gigitan 2 taring• Bengkak dengan diameter 1 – 5 cm• Tidak ada tanda-tanda sistemik sampai 12 jam
II • Sama dengan derajat I• Petechie, echimosis• Nyeri hebat dalam 12 jam
III • Sama dengan derajat I dan II• Syok dan distres nafas / petechie, echimosis seluruh tubuh
IV • Sangat cepat memburuk
Derajat Venerasi Gigitan Ular
Tatalaksana
• Tourniquet di proksimal daerah gigitan/pembengkakan
• Anggota gerak yang terkena gigitan diistirahatkan degan bidai, posisi lebih rendah dari tubuh, dan diberikan antinyeri (Petidin 50 mg iv)
Cegah penyebaran
Bisa dari daerah gigitan
• Membuang bisa ular dgn cara insisi jaringan pada jejas taring sepanjang 2/3 cm & sedalam 1/3 - 2/3 cm (fascia otot).
• Dilakukan pengisapan.Perawatan luka
• Serum polivalen terbuat dari darah kuda & terlebih dahulu dilakukan uji sensitivitas.
• Antivenin diberikan secara intravena, yakni• 3-4 ampul + 500 ml NaCl fisiologis atau glukosa 5%.
Antivenin
• IVFD (NaCl, plasma, atau darah)• Perhatikan bila ada tanda-tanda Syok, Kelumpuhan
otot pernapasan.• Koagulopati, vaksinasi, dan antibiotik.
Pengobatan Suportif
Insectbite
Insect Bite atau gigitan serangga adalah kelainan akibat gigitan atau tusukan serangga yang disebabkan reaksi terhadap toksin atau alergen yang dikeluarkan artropoda penyerang. Kebanyakan gigitan dan sengatan digunakan untuk pertahanan
Gejala Klinis
KemerahanBengkakNyeriGatal di sekitar area gigitan atau sengatanReaksi Anafilaksis
Gejala Klinis
Sedang orang yang tidak mempunyai riwayat tergigit serangga juga harus ke bagian gawat darurat jika: Mendesah Sesak nafas Dada sesak atau sakit Tenggorokan sakit atau susah berbicara Pingsan atau lemah Infeksi
Tatalaksana
Sungut yang masih menempel dicari & dicabutDaerah sengatan dibersihkan dengan air & sabunUntuk mengurangi nyeri dapat disuntikkan lidokain;
kadang diperlukan sedatif.AntibiotikBila terlihat tanda alergi dapat diberikan antihistamin
Luka Gigitan Anjing (Rabies)
Rabies adalah suatu infeksi virus pada otak yang menyebabkan iritasi dan peradangan otak dan medulla spinalis.
Penyebab
Virus Rabies Dimana virus rabies ini terdapat dalam air liur hewan yang terinfeksi. Hewan ini menularkan infeksi kepada hewan lainnya atau manusia melalui gigitan dan kadang melalui jilatan.
Luka gigitan ujung-ujung saraf posterior (selama 2 minggu) otak virus memperbanyak diri dan menyebar luas dalam semua bagian neuron sel-sel sistem limbik, hipotalamus dan batang otak serabut saraf eferen dan pada saraf volunter maupun saraf otonom
Gejala Klinis Rabies
• demam, malaise, mual dan rasa nyeri ditenggorokan selama beberapa hari
Prodromal
• gejala cemas, dan reaksi yang berlebihan terhadap rangsang sensorikSensorik
• Tonus otot-otot dan aktivitas simpatik menjadi meninggi dengan gejala hiperhidrosis, hipersalivasi, hiperlakrimasi dan pupil dilatasi, hidrofobia
Eksitasi
• paresis otot-otot yang bersifat progresif (otot pernapasan)Paralis
Pertolongan pertama rabies
Mencuci luka gigitan dengan air (sebaiknya air mengalir) dan sabun atau diteregent selama 10-15 menit
Kemudian diberi antiseptik (alkohol 70 %, betadine, obat merah dan lain-lain)
Tidak dibenarkan untuk dijahit, kecuali jahitan situasi bila dijahit Serum Anti Rabies (SAR) disuntikan infiltrasi di sekitar luka sebanyak mungkin sisanya disuntikan secara intra muskuler.
VAR (Vaksin Anti Rabies) dan SAR (Serum Anti Rabies)
Luka yang tidak berbahaya adalah jilatan pada kulit luka, garukan atau lecet (erosi, ekskoriasi), luka kecil disekitar tangan, badan dan kaki VAR.
Luka resiko tinggi: jilatan/luka pada mukosa, luka diatas daerah bahu (muka, kepala, leher), luka pada jari tangan/kaki, genetalia, luka yang lebar/dalam dan luka yang banyak (multipel) VAR dan SAR.
EFEK SAMPING PEMBERIAN SAR
Serum Sickness : panas dan urticaPenanganan : Hentikan pemberian SAR. Beri pengobatan simptomatis
(antihistamine, dll )Syok anafilaktik
PERAWATAN RABIES PADA LUKA
Diinfus Ringer Laktat/NACI 0,9%/cairan lainnya
Anti konvulsan Di Rumah Sakit penderita dirawat di
ruang perawatan dan diisolasi Obat–obat simptomatis dan supportif
termasuk anti biotik bila diperlukan. Dilakukan fiksasi penderita pada tempat
tidurnya
Luka akibat Hewan Laut
Ikan hiu
Ikan singa
Ikan pari
Bulu babi
Ikan hiu
Cedera akibat gigitan hiu sangat jarng terjadiDi antara 250 jenis ikan hiu yang terkenal,
hanya 27 yang diketahui dapatmenyerang manusia
Hiu mudah terangsang oleh bau darah atau gerakkan dalam air
Gigitan hiu berbentuk lengkungan luka akibat semua gigi
Kematian sering terjadi karena syok akibat perdarahan hebat
Tatalaksana
Upaya pertama membebaskan penderita dari serangan dan mencegahnya tenggelam
Menghentikan perdarahanMemerlukan penanganan di rumah sakit
Ikan pari
Berbahaya karena sabetan ekornya bergerigi dua baris pada sisi dorsal
Racun dihasilkan oleh sel sekretoris integument yang menutup alur pada ventolateral yang biasanya rusak pada waktu duri menancap pada korban
Bentuk luka berupa tusukan atau laserasi dengan pinggir kebiruan dan berdarah
Ikan singa
Terdiri atas beberapa jenis mengeluarkan racun dari 12-13 sitrip dorsal, tiga sirip anal dan seoasang sirip panggul
Umumnya nyeri hebat yang tidak sebanding dengan berat lukanya
Nyeri menjalar mencapai puncak dalam 90 menit
Gigitan ikan singanberbentuk luka tusuk dengan tepi membengkak berwarna kemerahan
Tanda dan Gejala (akibat ikan pari dan ikan singa)
• Sinkope• Rasa lemah• Mual• Muntah• Berkeringat• Fasikulasi• Kejang otot• Syok primer dan sekunder (akibat ikan pari)
Tatalaksana
• Luka dicuci dengan air garam dan robekan kulit yang teracuni dibersihkan
• Luka direndam dalam air panas dengan suhu tertinggi yang tidak menimbulkan luka bakar karena toksin rusak pada suhu tinggi
• Pembersihan dan penjahitan luka• Antitetanus (bila diperlukan)• Kombinasi atrofin dan diazepam• respirator
Bulu babi
Berbahaya karena duri primer maupun duri sekunder yang panjang dan mudah patah jika disentuh atau diinjak
Duri sekunder berakhir pada kelenjar racun yang memuntahkan produknya lewat lubang pada ujung jari.
Duri yang bergelembung merupakan organ racun
Tanda dan gejala
NyeriBengkakMual SinkopeBisa ditemukan parestesi sekitar mulutAtonia otot muka, bibir, lidah, kelopak mata
serta gangguan pernafasan
Tatalaksana
Ujung duri yang tertinggal harus dikeluarkan secepat mungkin
Pengeluaran duri dapat dicoba dengan merendam luka dalam cairan cuka selama 1 jam, kemudian 30 menit 4 kali/hari untuk 3 hairi berturut-turut.
TERIMA KASIH