1
GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
PIDATO PENGANTAR
GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
TENTANG LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN
AKHIR MASA JABATAN GUBENUR DAN WAKIL GUBERNUR
MASA JABATAN TAHUN 2010 - 2015
DISAMPAIKAN DALAM RAPAT PARIPURNA
KE – 6 DPRD PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
TANGGAL, 1 JULI 2015
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Om Suastiastu,
Shalom,
Selamat Pagi dan Salam Sejahtera Bagi Kita Sekalian.
Yang Saya Hormati :
Saudara Ketua, Wakil-Wakil Ketua dan para Anggota DPRD
Provinsi Kalimantan Tengah;
Saudara Wakil Gubernur Kalimantan Tengah;
Saudara Unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi
Kalimantan Tengah;
Saudara Ketua Pengadilan Tinggi Kalimantan Tengah;
2
Saudara Ketua Pengadilan Tinggi Agama Kalimantan Tengah;
Saudara Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah;
Saudara Kepala Perwakilan BPK RI di Palangka Raya;
Saudara Kepala BPKP Perwakilan Prov. Kalteng di Palangka Raya;
Saudara Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan Provinsi
Kalimantan Tengah;
Saudara Kepala Badan Intelejen Nasional Kalteng;
Saudara Pimpinan Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan
Tengah;
Saudara Pimpinan Bank Pembangunan Kalimantan Tengah;
Para Rektor Universitas Negeri dan Swasta se-Kota Palangka Raya;
Para Asisten, Staf Ahli, Kepala SKPD Provinsi Kalimantan Tengah;
Saudara-saudara Tenaga Ahli DPRD Provinsi Kalimantan Tengah.
Para Sesepuh Daerah, Pimpinan LSM, Tokoh-tokoh Masyarakat,
Tokoh Adat, Tokoh Agama, Insan Pers, dan para undangan
sekalian yang berbahagia.
Mengawali pidato pengantar ini, marilah kita persembahkan puja
dan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat, karunia dan penyertaan-Nya kepada kita sekalian, sehingga
kita masih diberikan kesehatan jasmani dan rohani, sehingga mampu
melaksanakan tugas dan kewajiban kita dalam membangun provinsi
Kalimantan Tengah yang kita cintai bersama.
Pada kesempatan yang berbahagia ini, Saya atas nama
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dan seluruh masyarakat
Kalimantan Tengah mengucapkan Selamat Menjalankan Ibadah
Puasa di bulan Ramadhan 1436 Hijriah/2015 Masehi kepada seluruh
kaum muslimin dan muslimat, semoga ibadah puasa Saudara
diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Selanjutnya kepada
masyarakat yang tidak menjalankan ibadah puasa agar dapat
3
menghormati Saudara-Saudara kita yang menjalankannya dengan
menjaga kerukunan, kedamaian, ketentraman, ketertiban dan
kebersamaan.
Selanjutnya dalam suasana yang berbahagia dan penuh rasa
keharmonisan dalam Rapat Paripurna ke-6 DPRD Provinsi Kalimantan
Tengah, perkenankan Saya menyampaikan Pidato Pengantar
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan
Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Masa Jabatan
Tahun 2010-2015 kepada Dewan yang terhormat.
Hal ini sebagaimana Surat Keputusan Presiden Republik
Indonesia Nomor 081/P/2, tanggal 30 Juli 2010 tentang
Pengangkatan Agustin Teras Narang, SH sebagai Gubernur dan Ir. H.
Achmad Diran sebagai Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Masa
Jabatan 2010-2015 yang akan berakhir pada tanggal 4 Agustus
2015.
Sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku bahwa
Gubernur dan Wakil Gubernur sebelum batas waktu berakhirnya
masa jabatan harus menyampaikan Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan kepada Dewan yang
terhormat, hal tersebut diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 3
Tahun 2007, pada pasal 15 ayat (2) huruf “b” bahwa Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) terdiri atas LKPJ Akhir
Tahun Anggaran dan LKPJ Akhir Masa Jabatan. Pada Pasal 17 ayat
(2) bahwa LKPJ Akhir Masa Jabatan disampaikan kepada DPRD
paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah pemberitahuan DPRD
perihal berakhir masa jabatan Kepala Daerah yang bersangkutan
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
4
Saudara Ketua, Wakil-wakil Ketua dan Anggota Dewan
serta hadirin yang terhormat.
Mekanisme penyusunan LKPJ Akhir Masa Jabatan sesuai
dengan pedoman yang ditetapkan Kementerian Dalam Negeri,
dengan sistematika pelaporan yang dapat menggambarkan secara
komprehensif penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan
kemasyarakatan selama masa jabatan 5 (lima) tahun. Penyampaian
Laporan dimaksud kepada Dewan yang terhormat, merupakan
bentuk koordinasi dan komunikasi serta transparansi proses
Pemerintahan Daerah yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah
dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan
prinsip otonomi seluas-luasnya, dalam upaya meningkatkan
kesejahteraan masyarakat yang lebih baik dari waktu ke waktu.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan
Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah tahun 2010-2015
menginformasikan proses kegiatan pemerintahan, pembangunandan
pemberdayaan masyarakat, dan berbagai permasalahan yang
dihadapi dalam proses pembangunan tersebut, serta beberapa solusi
dalam mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran di Provinsi Kalimantan
Tengah sebagaimana dalam RPJPD Provinsi Kalimantan Tengah
Tahun 2006-2025, dan RPJPMD Provinsi Kalimantan Tengah Tahun
2010-2015 dengan Visi “Meneruskan dan menuntaskan
pembangunan Kalimantan Tengah agar rakyat lebih sejahtera dan
bermartabat demi kejayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI)” dengan fokus sinergi dan harmonisasi pembangunan
kewilayahan dengan memperhatikan lingkungan hidup;
pembangunan pendidikan berkualitas dan terakses serta merata;
pembangunan kesehatan masyarakat yang merata dan mudah
dijangkau; pembangunan infrastruktur yang menjangkau kantong-
kantong pemukiman penduduk dan memfasilitasi pembangunan
5
ekonomi rakyat; pembangunan ekonomi kerakyatan yang saling
bersinergi dan berkelanjutan; peningkatan kerukunan, kedamaian,
sinergitas dan harmonisasi kehidupan bermasyarakat di Kalimantan
Tengah.
Sebagaimana beberapa laporan yang telah disampaikan kepada
Dewan yang terhormat, bahwa kita patut bersyukur, berkat ridho
dari Tuhan Yang Maha Esa, disertai komitmen, konsistensi dan
koordinasi sangat baik selama ini sehingga pertumbuhan ekonomi di
Kalimantan Tengah tumbuh positif di atas rata-rata nasional. Capaian
kinerja indikator makro pembangunan di Kalimantan Tengah selama
tahun 2010-2015 menunjukkan peningkatan yang sangat berarti.
Ekonomi Kalimantan Tengah tumbuh di atas rata-rata pertumbuhan
ekonomi nasional. Pertumbuhan ekonomi Kalteng yang terus
meningkat, pada tahun 2014 meningkat sebesar 6,21% di atas rata-
rata nasional sebesar 5,21% yang memberi dampak positif dalam
menurunkan tingkat kemiskinan dari 6,77% pada 2010 menjadi
6,07% pada 2014, dan tingkat pengangguran terbuka dari 4,14%
pada 2010 menjadi 3,24% pada 2014. Ditengah pembangunan yang
terus berlangsung masih terdapat permasalahan, yaitu belum
meratanya distribusi pendapatan. Tahun 2014 koefisien gini ratio
Kalimantan Tengah sebesar 0,34% artinya ketimpangan distribusi
pendapatan masyarakat Kalimantan Tengah dalam tingkat
sedang/moderat. Kondisi ini relatif lebih baik dari pada ketimpangan
pendapatan pada tingkat nasional. Tingkat inflasi di Kalimantan
Tengah menunjukkan adanya trend penurunan. Kalimantan Tengah
berhasil mereduksi dari 9,51% pada tahun 2010 menjadi 7,07%
pada tahun 2014. Inflasi ini lebih kecil dibandingkan inflasi di level
nasional yang mencapai 8,36% pada tahun 2014.
Kinerja pembangunan manusia dapat terlihat dari capaian nilai
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang terus mengalami
6
peningkatan dengan baik. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Kalimantan Tengah meningkat dari 74,64 pada tahun 2010 menjadi
75,68 pada tahun 2014, yang dalam empat tahun terakhir IPM
Kalimantan Tengah naik sebesar 1,04 poin. Secara nasional, posisi
IPM Kalimantan Tengah cukup menggembirakan karena berada pada
urutan ke-7 dan berada di atas indeks pembangunan manusia
nasional sebesar 73,81.
Dalam upaya mencapai ketahanan pangan, Pemerintah Provinsi
Kalimantan Tengah secara konsisten terus berupaya meningkatkan
produksi padi, baik melalui program ekstensifikasi (perluasan lahan
sawah) maupun intensifikasi (peningkatan produktivitas). Dalam lima
tahun terakhir produksi padi dan produktivitas padi meningkat.
Produksi padi meningkat dari 650.416 ton pada tahun 2010 menjadi
838.207 ton pada tahun 2014. Produktivitas padi meningkat dari
26,27 Kwintal/Ha pada tahun 2010 menjadi 34,57 Kwintal/Ha pada
tahun 2014. Demikian nilai tukar petani dalam kurun waktu 2010-
2015 cukup berfluktuatif. Indikator ini merupakan indikator yang
sering digunakan untuk menggambarkan kondisi kesejahteraan
petani. Nilai tukar petani Kalimantan Tengah sempat berada di
bawah 100% pada tahun 2012 dan 2013. Hal ini mengindikasikan
pendapatan petani menurun. Akan tetapi pada tahun 2014, nilai
tukar petani meningkat hingga mencapai 101,29%. Kita harapkan di
tahun 2015 dan seterusnya meningkat dan semakin berkualitas.
Berbagai keberhasilan tersebut di atas, tidak dapat terlepas dari
ketersediaan APBD Provinsi Kalimantan Tengah yang mengalami
peningkatan yang sangat berarti setiap tahunnya. Jumlah APBD
Kalimantan Tengah tahun 2010 sebesar Rp. 1.477.419.971,307,00,
dan pada tahun 2011 APBD meningkat 19,24% menjadi Rp.
1.761.607.665.531,00. Jumlah APBD tahun 2012 meningkat 49,15%
menjadi Rp. 2.627.371.838.284,14, dan APBD Tahun 2013 sebesar
7
Rp. 3.236.743.389.435,00 (meningkat 23,19%). Selanjutnya jumlah
APBD tahun 2014 meningkat 6,69% menjadi
Rp.3.453.343.953.374,00, dan APBD tahun 2015 sebesar Rp.
3.652.064.714.929,00 atau meningkat 5,75%.
Selanjutnya perlu kami informasikan bahwa realisasi
pelaksanaan APBD provinsi Kalimantan Tengah tahun 2015 belum
dapat dilaporkan hasilnya secara menyeluruh terhadap daya serap
keuangan maupun fisik, mengingat sedang dalam proses. Namun
demikian dapat dilaporkan daya serap keuangan dan fisik sampai
tanggal 30 Juni 2015 sebagai berikut : Pagu APBD sebesar Rp.
3.652.064.714.929,00 yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung (BTL)
sebesar Rp. 1.738.188.434.929,00 dengan 37 kegiatan, dan Belanja
Langsung (BL) sebesar Rp. 1.913.876.280.000,00 dengan 3.134
kegiatan. Jumlah paket pengadaan barang dan jasa sebanyak 2.492
paket yang terdiri dari Lelang Umum (LU), Lelang Sederhana (LS),
Lelang Terbatas (LT), Seleksi Umum (SU), Seleksi Sederhana (SS),
Penunjukkan Langsung (PKL), Pengadaan Langsung (PL), Pemilihan
Langsung (PML), Kontes, dan Swakelola.
Daya serap keuangan dan fisik sampai 30 Juni 2015 untuk
Belanja Tidak Langsung (BTL) sebesar Rp. 735.372.812.979,39
(42,31%), dan realisasi Belanja Langsung (BL) sebesar Rp.
898.888.316.389,85 (46,97%). Sehingga realisasi kumulatif antara
Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung sebesar Rp.
1.634.261.129.369,24 untuk keuangan 44,75%, dan fisik 46,19%.
Saya optimis bahwa daya serap keuangan dan fisik akan mencapai
target yang ditetapkan yaitu target triwulan I sebesar 20%, triwulan
II sebesar 50%, triwulan III sebesar 85%, dan triwulan IV sebesar
100%.
8
Saudara Ketua, Wakil-wakil Ketua dan Anggota Dewan
serta hadirin yang terhormat.
Selanjutnya dalam kesempatan yang berbahagia ini ijinkan Saya
menginformasikan kepada Dewan yang terhormat terhadap
pelaksanaan pembangunan urusan wajib pelayanan dasar dan non
dasar, serta urusan pilihan di Kalimantan Tengah selama 5 (lima)
tahun terakhir.
Pelayanan bidang pendidikan dengan fokus peningkatan
pendidikan yang berkualitas, terakses, dan merata di semua jenis
dan jenjang pendidikan yaitu jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (0-6
tahun), jenjang Pendidikan Dasar (7-12 tahun), dan jenjang
Pendidikan Menengah (13-18 tahun) di seluruh wilayah Kalimantan
Tengah, terutama daerah pedalaman atau terpencil. Keberhasilan
akses pelayanan pendidikan di Kalimantan Tengah dapat dilihat
dengan meningkatnya Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka
Partisipasi Murni (APM) disemua jenjang, terutama capaian APK
Pendidikan Dasar lebih dari 100%. Namun demikian kita tetap harus
jujur bahwa masih banyak anak-anak kita pada usia wajib belajar
pendidikan dasar yang belum terjangkau pelayanan pendidikan
dengan baik akibat berbagai penyebab. Oleh sebab itu tekad
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah terus memberikan
penyuluhan dan kesempatan terhadap pelayanan pendidikan yang
mudah diakses bagi setiap masyarakat, agar semua anak usia wajib
belajar 7-12 tahun dapat tertampung dan dilayani pendidikannya,
baik melalui jalur pendidikan formal dan non formal.
Demikian halnya untuk mewujudkan pendidikan berkualitas
tidak terlepas dari kualitas lembaga pendidikan itu sendiri yang
tergambar dari tingkat nilai akreditasi sekolah/madrasah dalam
memenuhi standar nasional pendidikan. Oleh sebab itu pemenuhan 8
(delapan) standar nasional pendidikan di setiap lembaga satuan
9
pendidikan harus menjadi prioritas penting. Pemerintah Provinsi
selalu berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam
upayanya untuk pemenuhan kualitas dan kuantitas tenaga pendidik
dan kependidikan, pemenuhan sarana prasarana, kualitas proses
pembelajaran, implementasi kurikulum yang baik dan benar, serta
ketersediaan biaya pendidikan yang memadai. Untuk itu Pemerintah
Provinsi melalui program “Kalteng Harati” bertekad mewujudkan
pendidikan yang berkualitas dan terakses serta merata kepada
semua masyarakat Kalimantan Tengah.
Pelayanan di bidang kesehatan dengan fokus peningkatan mutu
serta derajat kesehatan masyarakat dengan memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat yang berkualitas dan mudah
dijangkau. Keberhasilan pelayanan kesehatan dapat dilihat dari
Kondisi Net Death Neto (NDT) di setiap RSUD kabupaten/kota cukup
baik, dan kedepan hal ini perlu ditingkatkan lagi. Demikian pelayanan
kesehatan lainnya terus mengalami peningkatan misalnya cakupan
pertolongan persalinan kepada ibu melahirkan. Pelaksanaan
Universal Child Immunization (UCI) terus kita laksanakan pada setiap
desa dan kelurahan. Dengan melaksanakan UCI adalah langkah awal
untuk mencapai target Milenium Development Goals (MDGs) dalam
upaya menurunkan tingkat kematian anak terus kita optimalkan.
Oleh sebab itu, Program “Kalteng Barigas” merupakan strategi yang
sangat efektif percepatan peningkatan pelayanan bidang kesehatan
di Kalimantan Tengah yang berkualitas dan mudah terjangkau oleh
semua lapisan masyarakat.
Keberhasilan pembangunan kesehatan yang diukur melalui
indikator Angka Harapan Hidup (AHH) cenderung meningkat dari
tahun 2010 sampai dengan 2014. Dalam jangka waktu empat tahun,
AHH Kalimantan Tengah meningkat sebesar 0,27 tahun dari 71,20
tahun menjadi 71,47 tahun. Peningkatan AHH di Kalimantan
10
mengindikasikan bahwa kesehatan masyarakat secara umum
membaik. Meskipun AHH Kalimantan Tengah telah meningkat,
namun pemerintah masih terus berupaya meningkatkan taraf
kesehatan dengan target capaian AHH pada tahun 2015 sebesar
72,10 sesuai RPJMD Provinsi Kalimantan Tengah 2010-2015.
Demikian pelayanan bidang infrastrukur jalan dan jembatan di
Kalimantan Tengah, sudah terkoneksi baik antar jalan kabupaten
maupun antar provinsi. Hal ini terlihat dari kondisi jalan yang
menghubungkan antara Provinsi Kalimantan Tengah dengan Provinsi
Kalimantan Selatan dan Provinsi Kalimantan Barat. Sedangkan
kondisi jalan ke Provinsi Kalimantan Timur sudah terhubung
walaupun sebagian ruasnya masih jalan tanah. Pada lintas selatan
sepanjang 835,93 Km ruas jalan dari Batas Kalimantan Barat–
Pangkalan Bun sampai dengan Kuala Kapuas, batas Kalimantan
Selatan dalam kondisi mantap sepanjang 806,60 Km (96,5%),
kondisi jalan tidak mantap sepanjang 29,326 Km (3,51%).
Sedangkan Lintas Tengah sepanjang 598,52 Km dari Tumbang
Samba sampai dengan Muara Teweh batas Provinsi Kalimantan
Timur hingga saat ini mempunyai kondisi mantap sepanjang
518,784 Km (86,68%), dan kondisi tidak mantap sepanjang 79,731
Km (13,32%). Secara keseluruhan kondisi jalan Provinsi Kalimantan
Tengah sepanjang 1.571,263 Km (91,63%) kondisi mantap, dan
143,570 Km (8,38%) dalam kondisi tidak mantap.
Pada ruas jalan di lintas selatan telah dilaksanakan pelebaran
menjadi 6 meter sepanjang 717,605 Km (85,85%) dan masih
terdapat ruas jalan dengan lebar kurang dari 6 meter sepanjang
115,321 Km (13,80%). Sedangkan untuk Lintas Tengah hanya
34,02% (203,618 Km) dengan lebar minimal 6 meter, dan masih
terdapat 65,98% (394,897 Km) dengan lebar kurang dari 6 meter.
Secara keseluruhan jalan di provinsi Kalimantan Tengah dengan
11
lebar 6 meter sepanjang 971,963 Km (56,69%) dan lebar kurang
dari 6 meter sepanjang 739,870 Km (43,14%).
Selanjutnya berdasarkan jenis permukaan jalan di Provinsi
Kalimantan Tengah sebagaian besar telah diaspal yakni sepanjang
1.411,238 Km (82,30%) yang terletak di lintas selatan sepanjang
835,926 Km, di lintas tengah sepanjang 306,82 Km dan di
penghubung lintas sepanjang 268,492 Km. Terdapat jalan sepanjang
279,195 Km (16.29%) masih berupa agregat pada lintas selatan.
Lintas tengah 267,295 Km dan penghubung lintas sepanjang 11,90
Km sedangkan yang masih berupa jalan tanah sepanjang 24.4 Km
(1,42%) di lintas tengah.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dalam memenuhi
kebutuhan air untuk irigasi dan bahan baku air minum berfokus
pada 3 (tiga) hal utama, yaitu : konservasi sumber daya air,
pendayagunaan sumber daya air dan pengendalian daya rusak air.
Strategi dalam mengatasi hal ini telah dilakukan berbagai kegiatan
antara lain Kegiatan Konservasi dilakukan dengan Pembangunan
Embung Sababilah di Barito Selatan, Embung Sirau dan Matarah di
Barito Timur. Dalam pendayagunaan Sumber Daya Air, telah
dilakukan Penyediaan Air untuk irigasi dan air baku seperti
Pengembangan irigasi grafitasi semula 11.870 Ha, dikembangkan
menjadi 18.706 Ha, Pengembangan daerah rawa yang merupakan
kawasan andalan Provinsi Kalimantan Tengah untuk program
swasembada beras semula seluas 367.517 Ha dikembangkan
manjadi 484.936 Ha.
Kebijakan pembangunan bidang Kehutanan dititik beratkan pada
optimalisasi pemanfaatan sumber daya hutan secara lestari untuk
kesejahteraan masyarakat dan keseimbangan ekosistem hutan.
Kebijakan dimaksud sesuai dengan RPJMD Provinsi Kalimantan
12
Tengah 2010-2015, dimana kontribusi sektor kehutanan masih
didominasi oleh Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK).
Selain itu, perkembangan industri kehutanan di Kalimantan Tengah
masih menjadi salah satu penyedia lapangan kerja.
Luas areal wilayah hutan di Kalimantan Tengah sebagaimana
SK Menteri Kehutanan Nomor SK.529/Menhut-II/2012 tentang
Penunjukan Areal di Wilayah Kalimantan Tengah seluas 15,3 Juta Ha.
Luas tersebut mencakup 6 (enam) fungsi kawasan, antara lain
Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam 1,630 Juta Ha
(10,57%), Hutan Lindung 1,347 Juta Ha (8,73%), Hutan Produksi
Terbatas 3,317 Juta Ha (21,50%), Hutan Produksi Biasa 3,881 Juta
Ha (25,28%), Hutan Produksi Yang Dapat Dikonversikan 2,543 Juta
Ha (16,49%) dan Areal Penggunaan Lain 2.207 Juta Ha (17,55%).
Dalam menjaga dan melestarikan sumberdaya hutan terhadap
bahaya kebakaran, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah
Kabupaten/Kota bersinergi menjaga dan mengawasi penurunan laju
degradasi sumberdaya hutan dan gangguan terhadap kawasan hutan
lainnya secara intensif. Salah satu indikatornya adalah jumlah titik
panas (hotspot) sebagai indikasi terjadinya kebakaran hutan dan
lahan mengalami penurunan sebesar 20% setiap tahunnya. Sampai
dengan tahun 2014 terjadi penurunan jumlah hotspot di Provinsi
Kalimantan Tengah sebesar 23,24%. Upaya pengendalian kebakaran
hutan dan lahan meliputi pencegahan (preventif), penanggulangan
(represif) dan penanganan pasca kebakaran untuk memulihkan
kembali fungsi hutan, melalui kegiatan rehabilitasi hutan dan
konservasi pada kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS). Lahan kritis di
KalimantanTengah seluas 4.523 juta Ha. terdiri dari kategori sangat
kritis. Kondisi ini memerlukan kerja keras untuk menuntaskan
kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan terus kita laksanakan secara
berkelanjutan.
13
Pembangunan bidang pertanian dan peternakan dalam kurun
waktu 5 (lima) tahun terakhir cukup berhasil dalam upaya
peningkatan produksi pangan. Perhatian pemerintah daerah fokus
pada upaya peningkatan produksi pangan, khususnya padi yang
menjadi unggulan tanaman pangan, dan optimalisasi lahan pertanian
serta peningkatan produktivitas padi dalam upaya mempertahan dan
meningkatkan bahan pangan pokok, khususnya beras. Produksi padi
Kalimantan Tengah mengalami peningkatan yang cukup
menggembirakan yaitu peningkatan hasil panen rata-rata 14,91%,
dengan rata-rata peningkatan produktivitas 21,66% dan rata-rata
peningkatan produksi sebesar 39,79%. Dari 492.250 ton gabah
kering giling (GKG) pada tahun 2010 menjadi 853.029 ton GKG pada
tahun 2014.
Selanjutnya ketersediaan lahan untuk tanaman hortikultura
seperti buah dan sayur juga mendapat perhatian cukup serius.
Konstribusi tanaman dimaksud, mampu memberikan nilai ekonomis
kepada peningkatan kesejahteraan bagi para petani. Pengembangan
kebun buah-buahan dan Tanaman Lokal terus dilaksanakan secara
bertahap dengan melakukan sosialisasi dan pembinaan. Mengingat
mutu dan produksi buah-buahan lokal seperti durian, rambutan,
cempedak, papaken, jeruk dan beberapa buah lainnya mampu
memberikan pilihan tersendiri serta harganya cukup terjangkau.
Demikian juga dengan pengembangan peternakan dalam arti
luas terus mengalami peningkatan yang sangat baik. Populasi ternak
sapi, kerbau, ayam ras dan ayam petelur serta babi terus mengalami
peningkatan yang sangat berarti. Akan tetapi pada hari besar
keagamaan dan tahun baru permintaan daging oleh masyarakat
masih perlu penambahan dari luar provinsi, dan hal ini harus menjadi
perhatian bagi kita dengan meningkatkan upaya pembinaan petani
14
peternak dalam meningkatkan produktivitas ternaknya yang mampu
memenuhi kebutuhan daerah dengan baik.
Saudara Ketua, Wakil-wakil Ketua dan Anggota Dewan
serta hadirin yang terhormat.
Usaha perkebunan merupakan salah satu kegiatan untuk
meningkatkan perekonomian di Provinsi Kalimantan Tengah. Hal ini
didukung oleh tersedianya lahan untuk menunjang usaha tersebut.
dan berimbas positif kepada penanaman modal di bidang
perkebunan dan sektor jasa lainnya. Ketersediaan potensi lahan
untuk pengembangan perkebunan tidak kurang dari 3,139 juta Ha.
Berdasarkan data statistik perkebunan angka tetap tahun 2014 total
areal perkebunan di Kalimantan Tengah seluas 1.673.253 Ha terdiri
dari perkebunan rakyat seluas 608.587,74 Ha (41,54%) dan
perkebunan swasta seluas 1.062.445,46 Ha (58,45%).
Seiring dengan lajunya usaha dibidang perkebunan, maka daya
serap tenaga kerja pada bidang ini, meningkat sebesar 8,36%. Pada
sisi yang lain kontribusi perkebunan terhadap PDRB Provinsi
Kalimantan Tengah sampai dengan 2014 sebesar 23,50% sedangkan
pendapatan petani perkebunan mengalami peningkatan sampai
52,64%. Ekspor komoditas perkebunan baru terbatas pada kelapa
sawit/CPO dan Karet/Sir20. Selanjutnya Saya telah instruksikan
kepada SKPD terkait untuk terus mendorong kepada semua
Perkebunan Besar Swasta (PBS) agar melaksanakan kewajibannya
menjalankan program CSR sebagai bagian tanggung jawab moral
pihak investor kepada masyarakat sekitarnya.
Selanjutnya dalam upaya meningkatkan peran masyarakat desa
dalam proses pembangunan dan menghargai serta melestarikan
budaya lokal, maka diperlukan pemberdayaan masyarakat desa
15
setempat. Salah satu dari berbagai program atau kegiatan adalah
Pelaksanaan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat dengan tujuan
untuk meningkatkan rasa kebersamaan agar semangat kegotong
royongan tidak pudar dimakan waktu seiring perkembangan
teknologi dan informasi terus merambah pola berpikir anggota
masyarakat Oleh sebab itu, kegiatan ini sangat penting untuk
dilestarikan, karena mampu dan dapat menciptakan kembali rasa
kekeluargaan.
Demikian halnya dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat
desa, maka Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah berupaya
menghapus ketertinggalan pembangunan desa dari predikat desa
tertinggal bahkan sangat tertinggal bisa menjadi desa tidak tertinggal
(maju), melalui Program Mamangun Tuntang Mahaga Lewu (PM2L).
Program ini bertujuan membangun dan memelihara desa dengan
berbasis kearifan lokal agar desa tersebut mampu mandiri untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya dengan
memberdayakan perekonomian masyarakat setempat. Target PM2L
setiap tahunnya meningkatkan status desa tertinggal menjadi desa
tidak tertinggal sebanyak 42 desa/kelurahan. Data tahun 2010
jumlah desa sangat tertinggal di Kalimantan Tengah sebanyak 3
(tiga) desa, dan desa tertinggal sebanyak 300 desa. Berkat
kebersamaan dari semua pihak terkait dengan disertai niat yang
tulus untuk membangun, maka dalam kurun waktu lima tahun,
program PM2L tersebut mampu meningkatkan kualitas desa
tertinggal menjadi desa tidak tertinggal sebanyak 210 desa
(69,31%).
Keberhasilan PM2L tersebut harus ditingkatkan di masa
mendatang yang lebih baik, dengan terus melakukan evaluasi
terhadap berbagai kendala dan hambatan yang ada, sehingga tujuan
PM2L dapat tercapai dengan baik. Peran dan fungsi setiap SKPD
16
Provinsi dan SKPD Kabupaten/Kota harus disinergikan lebih baik
dengan memberikan tanggung jawab dalam membangun dan
memelihara desa sesuai tugas pokok dan fungsinya secara langsung
yang disesuaikan dengan perencanaan pembangunan desa yang
bersangkutan.
Saudara Ketua, Wakil-wakil Ketua dan Anggota Dewan
serta hadirin yang terhormat.
Pembangunan di bidang kebudayaan dan pariwisata di
Kalimantan Tengah terus diupayakan peningkatannya dengan
melibatkan semua pihak terkait dengan konsep gotong royong.
Konsep ini memberikan peluang keikutsertaan seluruh masyarakat
yang bergerak dalam dunia usaha jasa pariwisata bersama
Pemerintah Daerah meningkatkan penyelenggaraan pariwisata yang
profesional dengan mengembangkan ekonomi kreatif, agar
berdampak terhadap peningkatan perekonomian masyarakat
Kalimantan Tengah yang lebih baik. Dengan rencana pengembangan
kepariwisataan di Kalimantan Tengah 2010-2015 dengan fokus
peningkatan kunjungan wisatawan lokal dan wisatawan asing
mengalami peningkatan yang sangat baik.
Keragaman budaya Dayak dan kondisi geografis serta keunikan
hewan endemik khas Kalimantan Tengah menjadi daya tarik
tersendiri. Di samping itu, Kalimantan Tengah mempunyai 2 (dua)
buah Taman Nasional cukup terkenal serta mampu menarik
wisatawan untuk berkunjung dan menikmati keberadaan taman
nasional dimaksud. Keberadaan rumah tradisional masyarakat Dayak
yang disebut “Huma Betang” juga merupakan daya tarik tersendiri
bagi wisatawan khususnya wisatawan mancanegara. Namun
demikian kemasan dalam menyajikan pariwisata harus ditingkatkan
sedemikian rupa, terutama dalam kemasan penyajian kunjungan
17
yang lebih menarik dan terpadu dalam satu paket perjalanan,
sehingga para wisatawan asing khususnya merasa nyaman, aman,
dan senang serta membelanjakan uangnya yang berdampak
terhadap perkembangan ekonomi dan pada akhirnya akan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Perkembangan pembangunan di bidang kelautan dan perikanan
terus mendapat perhatian Pemerintah Kalimantan Tengah, karena
potensi kelautan dan perikanan di Kalimantan Tengah sangat
menjanjikan dengan panjang garis pantai lebih dari 700 Km. Potensi
kelautan dan perikanan tersebut diyakini mampu mendorong roda
perekonomian masyarakat, sehingga memberikan nilai tambah
kepada pengembangan wilayah, menciptakan lapangan kerja yang
produktif, peningkatan pendapatan nelayan serta meningkatkan gizi
masyarakat melalui peningkatan konsumsi ikan. Konsumsi ikan
masyarakat Kalimantan Tengah mengalami peningkatan setiap tahun
dengan rata-rata 45,89 Kg/perkapita. Hal ini berpengaruh positif
terhadap derajat kesehatan masyarakat. Dengan demikian peran dari
Perikanan dan Kelautan sangat strategis untuk menyediakan
ketersediaan ikan yang berkualitas untuk memenuhi gizi masyarakat
maupun untuk keperluan dunia usaha lainnya.
Sektor Pertambangan di Kalimantan Tengah memiliki potensi
cukup besar antara lain batubara, emas, pasir zircon dan berbagai
bahan galian lainnya. Untuk mengeksploitasikan sumber daya alam
tersebut, terdaftar 5 (lima) perusahaan pemegang kontrak karya, 15
perusahaan pemegang PKP2B dan 992 perusahaan pemegang IUP
dengan total produksi sebesar 3.358.258,78 ton batubara, 255.100
ton bauksit dan 5.082 ton zircon. Penambangan biji besi belum
melakukan produksi karena terkendala dari segi tidak adanya
smelter.
18
Dalam upaya memenuhi kebutuhan listrik bagi masyarakat,
Pemerintah provinsi Kalimantan Tengah membuat program inovatif
yang dikenal dengan program “Kalteng Tarang”. Program tersebut
mempunyai tujuan untuk mempercepat proses pembangunan
pembangkit listrik disertai pengadaan transmisi kelistrikan sampai ke
beberapa wilayah dengan menggunakan bahan bakar batu bara, gas
alam maupun bahan bakar lainnya. Sebagai implementasinya untuk
memenuhi kebutuhan energi kelistrikan dengan membangun PLTGU
di Bangkanai, Pulang Pisau dan Sampit. Walaupun terdapat beberapa
kendala dalam pelaksanaannya antara lain persoalan pembebasan
lahan untuk membangun Tower Sutet dengan biaya ganti rugi
cukup besar diminta oleh masyarakat tetap dilakukan mediasi secara
musyawarah untuk mufakat. Kita mengalami kendala dalam
penyediaan energi listrik, namun demikian kita patut bersyukur
bahwa masyarakat di wilayah pedesaan dari 1.434 desa di
Kalimantan Tengah sudah menikmati listrik berjumlah 1.222 desa
(85%), dengan jumlah rumah tangga sebanyak 420.637 rumah
tangga (69,30%). Oleh sebab itu program Kalteng Tarang harus
terus ditingkatkan pelaksanaannya dengan strategi yang tepat agar
desa dan rumah tangga yang belum memperoleh aliran listrik dapat
tersedia dalam waktu segera.
Saudara Ketua, Wakil-wakil Ketua dan Anggota Dewan
serta hadirin yang terhormat.
Dalam rangka mendorong dan mempercepat peningkatan
investasi di Kalimantan Tengah dalam kaitan dengan memanfaatkan
sumber daya alam, Pemerintah Provinsi terus melakukan promosi di
dalam dan luar negeri tentang potensi investasi di wilayah
Kalimantan Tengah. Dengan dilaksanakan berbagai promosi
tersebut, maka total investasi dalam bentuk PMDN selama tahun
19
2014 sebanyak 167 perusahaan dari target 163 perusahaan
meningkat 102,45%. Investasi dalam PMA ditarget sebanyak 277
dapat direalisasikan sebesar 296 atau naik 106,85%.
Demikian halnya dengan pembinaan maupun pemberdayaan
Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) terus mendapat
perhatian kita bersama. Melalui wadah kegiatan koperasi mampu
mewujudkan masyarakat Kalimantan Tengah yang maju, mandiri,
adil, makmur dan sejahtera. Perkembangan usaha mikro, kecil dan
menengah serta koperasi, merupakan pelaku ekonomi terbesar.
Pertumbuhan koperasi pada per 31 Desember Tahun 2014 berjumlah
3.105 unit, meningkat 444 unit atau 16,69% dari 2.661 unit pada
tahun 2011. Meningkatnya jumlah Koperasi baru, terutama di
Kabupaten Pemekaran, dan secara spesifik terutama wilayah
perkebunan sawit, pertambangan dan sektor usaha lainnya. Total
koperasi aktif selama tahun 2014, sebanyak 2.268 unit, dengan
berbagai bidang usaha, sedangkan Koperasi Tidak aktif pada tahun
2014 sebanyak 837 unit.
PDRB Kalimantan Tengah pada triwulan III-2014 tumbuh
sebesar 5,54% dengan pertumbuhan tertinggi pada sektor industri
pengolahan sebesar 14,43%, dan laju inflasi tahun 2014 sebesar
7,07%. Selanjutnya nilai kontribusi sektor industri terhadap PDRB
sampai triwulan III tahun 2014 sebesar 7,14% dan kontribusi sektor
perdagangan terhadap PDRB sampai triwulan III keuangan,
persewaaan jasa perusahaan. Tingkat perkembangan dimaksud,
disebabkan membaiknya infrastruktur terutama jalan dan jembatan
serta fasilitas pelabuhan yang tersedia sangat memadai dan
berdampak positif terhadap pergerakan barang dan jasa. Di samping
itu, kondisi kawasan nasional dan regional relatif stabil.
20
Kepuasan masyarakat terhadap pelayanan pemerintah harus
menjadi faktor penting, oleh sebab itu dalam mewujudkan kepuasan
masyarakat tersebut perlu dilakukan berbagai inovasi pelayanan
publik. Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah terus berupaya
melakukan berbagai inovasi publik sebagaimana diatur dalam UU
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa Inovasi
Daerah harus dilakukan dalam rangka meningkatkan kinerja
penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan beberapa prinsip
antara lain : peningkatan efisiensi, perbaikan efektivitas, perbaikan
kualitas layanan, tidak ada konflik kepentingan, berorientasi kepada
kepentingan umum.
Pada tahun 2015 Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah
mengikutsertakan berbagai inovasi pelayanan publik
penyelenggaraan pemerintahan daerah ke tingkat nasional untuk
dinilai tim inovasi pusat sebanyak 29 inovasi dari jumlah 1.189
inovasi seluruh pemerintah daerah di Indonesia. Kita patut bersyukur
dari sekian banyak inovasi tersebut, 3 (tiga) inovasi pelayanan publik
dari Kalimantan Tengah masuk Top 99 yaitu : Sistem Pengendalian
Inflasi Provinsi Kalimantan Tengah, Sistem Informasi Monitoring dan
Pengendalian Pembangunan Daerah (SIMP2D), dan Sistem
Percepatan Penyerapan Anggaran Provinsi Kalimantan Tengah. Dari
tiga nominasi tersebut inovasi Sistem Pengendalian Inflasi Provinsi
Kalimantan Tengah masuk kategori Top 25 nasional, dan Provinsi
Kalimantan Tengah masuk dalam urutan ke 2 (dua) terbanyak
mengikutsertakan inovasi daerah ke tingkat nasional selain Jawa
Timur, Yogyakarta, dan Jambi. Selain itu Pemerintah Provinsi
Kalimantan Tengah pada tahun 2015 ini mendapat penghargaan dari
Menteri Dalam Negeri atas keberhasilan penuntasan
Penyelenggaraan Adminstrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) di 14
Kabupaten/Kota se Kalimantan Tengah.
21
Masih banyak penghargaan yang diterima Pemerintah Provinsi
Kalimantan Tengah dalam 5 (lima) tahun terakhir, dan sesuai LKPJ
Akhir Anggaran 2014 yang telah disampaikan dihadapan Dewan yang
terhormat pada tanggal 28 Maret 2015, bahwa pada tahun 2014
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah memperoleh berbagai
penghargaan dari Pemerintah Pusat atas prestasi dalam
penyelenggaraan pemerintahan antara lain : Terbaik 2 (dua) atas
kinerja pengelolaan keuangan tahun anggaran 2014; National
Precurement Award 2014 untuk katagori kepemimpinan dalam
transformasi pengadaan lelang secara elektronik; Terbaik 1 (satu)
sebagai Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dari Kementerian
Koordinator Perekonomian serta Bank Indonesia.
Selain itu kita patut bersyukur kehadirat Tuhan yang Maha
Kuasa atas ijin dan penyertaannya kita dapat melaksanakan
pengelolaan keuangan daerah dengan baik, sehingga pada tahun ini
pemerintah provinsi Kalimantan Tengah memperoleh Opini BPK
Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun Anggaran 2014.
Keberhasilan ini merupakan buah karya dari kerja keras, kerja
cerdas, kerja ikhlas, dan kerja tuntas kita bersama yang harus
dipertahankan dan ditingkatkan di masa yang akan datang. Saya
tetap berharap kepada semua SKPD untuk tetap melaksanakan tugas
dan fungsinya dengan tertib, efektif, dan efisien. Laksanakan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah sebagaimana diatur dalam PP
Nomor 60 Tahun 2008 secara konsisten oleh pimpinan dan seluruh
pegawai ASN melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan
pelaporan keuangan, pengamanan aset daerah/negara, dan ketaatan
terhadap peraturan perundang-undangan.
Selanjutnya dalam upaya memberikan pelayanan kepada
masyarakat desa yang lebih efektif dan efisien, Pemerintah Provinsi
22
Kalimantan Tengah telah mendorong percepatan program Pelayanan
Administrasi Terpadu di Kecamatan (PATEN). Dengan berbagai
upaya kita bersyukur bahwa dari jumlah kecamatan di Kalimantan
Tengah sebanyak 136 kecamatan di 14 Kabupaten/Kota yang sudah
melaksanakan PATEN berjumlah 131 Kecamatan (96,32%) dan yang
masih dalam proses persiapan berjumlah 5 Kecamatan (3,68%).
Dengan program PATEN ini maka masyarakat di daerah pedalaman
dalam hal pelayanan perijinan dan non perijinan dapat diselesaikan
pada tingkat kecamatan. Selain itu PATEN juga akan mampu
memberikan konstribusi positif terhadap kinerja Kantor Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (PTSP) dalam upayanya memberikan pelayanan
perijinan di kabupaten/kota yang lebih efektif dan efisien.
Pelayanan Kependudukan dan Pencatatan Sipil kepada
masyarakat yang mudah dan murah harus menjadi perhatian kita,
oleh sebab itu Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melakukan
fasilitasi dan koordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota dalam
upaya meningkatkan tertib database kependudukan, tertib
penerbitan NIK, dan tertib dokumen kependudukan, baik Kartu
Keluarga, Kartu Tanda Penduduk, dan Akta Pencatatan Sipil. Sebab
sesuai UU Nomor 24 Tahun 2013 tentang perubahan terhadap UU
Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan, bahwa
setiap masyarakat Indonesia dalam melakukan pengurusan
administrasi kependudukan tidak dipungut biaya atau gratis, oleh
sebab itu masyarakat harus diberikan informasi yang benar dan jelas
agar mereka dapat memahami hak dan kewajibannya terhadap
kepemilikan dokumen sebagai warga Negara Indonesia.
Pemerintah telah memberikan berbagai kemudahan dalam
pelayanan kependudukan dan pencatatan sipil, antara lain : proses
penerbitan akta kelahiran yang terlambat tidak lagi melalui proses
penetapan pengadilan, pemberlakuan KTP-elektronik seumur hidup.
23
Selain itu kebijakan penertiban KTP-Elektronik mulai tahun 2015
proses pencetakannya telah dilimpahkan dari pusat kepada
Pemerintah Kabupaten/Kota melalui Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten/Kota sehingga pelayanan kepada
masyarakat yang membutuhkan KTP Elektronik dapat terlayani
dengan cepat, akurat, dan memuaskan.
Pelayanan kepada masyarakat terhadap tata administrasi
pemerintahan akan sangat dipengaruhi oleh kepastian terhadap tata
batas wilayah pemerintahan, oleh karena itu kewajiban pemerintah
segera menyelesaikan tata batas tersebut sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Proses penetapan batas pemerintahan yang pasti di lapangan
diperlukan proses penyelesaian yang dimulai dari pengkajian
lapangan, pengambilan posisi koordinat titik batas. Disamping hal
tersebut, tidak boleh diabaikan dalam penegasan batas daerah
adalah unsur rupabumi (toponimi) disekitar lokasi titik batas. Provinsi
Kalimantan Tengah dengan jumlah segmen batas kabupaten/kota
sebanyak 23 segmen, dan 13 segmen batas antar provinsi terus
berupaya menyelesaikan sesuai tahapan yang ada. Pada saat ini
penyelesaian tata batas antar kabupaten/kota sudah menunjukkan
kemajuan yang sangat berarti, beberapa segmen sudah definitif dan
beberapa sudah mendapat kesepakatan antar 2 (dua) Kepala
Daerah. Namun juga masih terdapat beberapa segmen belum
disepakati kedua Kepala Daerah, sehingga diperlukan waktu mediasi
kembali yang relatif panjang, sebagaimana tahapan yang diatur
dalam Permendagri Nomor 76 Tahun 2012 tentang Pedoman
Penataan Batas Daerah. Oleh sebab itu Pemerintah Provinsi
Kalimantan Tengah menargetkan pada akhir Juli 2015 semua
segmen batas kabupaten/kota sudah selesai pada tahapan
24
penetapan oleh Gubernur, dan selanjutnya akan diusulkan ke Menteri
Dalam Negeri untuk ditetapkan secara definitif.
Keberhasilan pelaksanaan otonomi daerah akan sangat
dipengaruhi potensi sumber daya yang tersedia di suatu daerah.
Namun demikian tidak dapat dipungkiri bahwa keterbatasan sumber
daya pasti akan dirasakan oleh setiap daerah. Oleh sebab itu peran
kerjasama daerah sebagaimana diatur dalam UU Nomor 23 Tahun
2014 dan secara khusus diatur dalam PP Nomor 50 tahun 2007
tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Daerah, agar setiap
daerah melakukan kerjasama daerah dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, dengan berdasarkan pertimbangan
efisiensi dan efektifitas untuk meningkatkan pelayanan publik dan
saling menguntungkan. Selain itu esensi kerjasama daerah untuk
memantapkan keterikatan daerah yang satu dengan daerah lainnya,
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pelaksanaan kerjasama daerah di Kalimantan Tengah dalam
waktu 5 (lima) tahun terakhir cukup meningkat, baik kerjasama antar
daerah dan kerjasama dengan pihak ketiga (swasta). Sampai tahun
2015 jumlah kesepakatan bersama dengan pihak ke-3 (tiga)
sebanyak 81 naskah kesepakatan. Semua kesepakatan itu,
dilengkapi dengan perjanjian kerjasama sebanyak 61 naskah
perjanjian dalam bidang pendidikan, pertambangan dan energi serta
infrastruktur. Selanjutnya dalam upaya mempercepat pembangunan
regional Kalimantan, dilakukan kerjasama antara Pemerintah Provinsi
se-Kalimantan melalui ”Forum Kerjasama Revitalisasi, dan
Percepatan Pembangunan Regional Kalimantan khususnya di bidang
infrastruktur.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dalam meningkatkan
kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakatnya juga melakukan
25
kerjasama dengan pemerintah provinsi di luar Kalimantan, antara
lain dengan Provinsi Jawa Tengah di bidang Pertambangan dan
Energi. Kesepakatan dimaksud berkaitan dengan Rencana
Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap Mulut Tambang dan
Penyaluran melalui Jaringan Kabel Bawah Laut dari Kalimantan
Tengah ke Jawa Tengah. Kerjasama ini akan saling menguntungkan
bagi kedua provinsi, dan sekaligus untuk mewujudkan Program
Kalteng Tarang.
Saudara Ketua, Wakil-wakil Ketua dan Anggota Dewan
serta hadirin yang terhormat.
Sebelum mengakhiri sambutan ini, Saya menyampaikan ucapan
terima kasih atas kehadiran dan kesabaran Saudara-Saudara dalam
mengikuti penyampaian pidato pertanggungjawaban Gubernur Dan
Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Masa Jabatan Tahun 2010–2015.
Selanjutnya Saya juga menyampaikan permohonan maaf yang
setulus-tulusnya apabila dalam penyampaian LKPJ Akhir Masa
Jabatan tersebut terdapat hal-hal kurang berkenan di hati
Saudara-Saudara sekalian.
Pidato Pengantar LKPJ Akhir Masa Jabatan Gubernur dan Wakil
Gubernur Kalimantan Tengah Masa Jabatan Tahun 2010-2015 ini
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari naskah lengkap LKPJ
Akhir Masa Jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan
Tengah Masa Jabatan Tahun 2010-2015 yang disampaikan dalam
Rapat Paripurna ke-6 DPRD Provinsi Kalimantan Tengah pada
tanggal 1 Juli 2015.
Selanjutnya Saya sebagai Gubernur dan atas nama pribadi
beserta keluarga, serta Sdr. Wakil Gubernur Bapak Ir. H. Achmad
Diran berserta keluarga mengucapkan terima kasih yang setulus-
26
tulusnya atas bantuan, dukungan serta sumbangsih pemikiran yang
konstruktif selama ini, sehingga pembangunan di Kalimantan Tengah
dapat kita nikmati bersama sebagaimana saat ini. Sebagai manusia
biasa, sudah pasti kami berdua memiliki kelemahan dan kekurangan,
oleh sebab itu kami mohon maaf jika selama ini apa yang telah kami
lakukan masih terdapat kekurangan dan belum memuaskan semua
pihak. Kami berharap semoga Provinsi Kalimantan Tengah ke depan
lebih maju, jaya, makmur, rukun, damai, sejahtera, bermartabat,
dan berdaulat dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Demikian Pidato Pengantar Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Gubernur dan Wakil
Gubernur Kalimantan Tengah Masa Jabatan Tahun 2010-2015,
semoga Tuhan Yang Maha Kuasa selalu memberkati dan meridhoi
setiap amal dan perbuatan kita. Dengan memohon penyertaan ke
hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Saya menyerahkan Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban Gubernur Akhir Masa Jabatan
Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Masa Jabatan
Tahun 2010-2015, beserta lampirannya kepada Dewan yang
terhormat untuk dibahas dan dipergunakan sebagaimana mestinya.
Sekian dan terima kasih.
Wabilllahi Taufiq Wal Hidayah
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Om Santi-Santi-Santi Om.
GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,
ttd
DR. A. TERAS NARANG, SH