Gubernur Provinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta
PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
NOMOR TAHUN 2011
TENTANG
PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU TAHUN PELAJARAN 2011/2012
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,
Menimbang
: bahwa dalam rangka pelaksanaan Pasal 10 Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun
2006 tentang Sistem Pendidikan, perlu menetapkan Peraturan Gubernur
tentang Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun Pelajaran 2011/2012
1
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
2. Undang – Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan;
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang –
Undang Nomor 12 Tahun 2008;
4. Undang-Undang Nomor 29 tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibu Kota Negara Kesatuan
Republik Indonesia;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan;
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 34 tahun 2006 tentang
Pembinaan Prestasi Peserta Didik Yang Memiliki Potensi Kecerdasan dan/
atau Bakat Istimewa;
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15 Tahun 2008 tentang
Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan Tahun 2008;
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 Tahun 2009 tentang
Pendidikan Inklusi Bagi Peserta Didik yang Memiliki Kelainan dan Memiliki
Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa;
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 78 Tahun 2009 tentang
Penyelenggaraan Sekolah Bertaraf Internasional Pada Jenjang Pendidikan
Dasar dan Menengah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 15 Tahun 2010 tentang
Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar di Kabupaten/Kota.
11. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Sistem Pendidikan;
12. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat
Daerah;
13. Peraturan Gubernur Nomor 69 Tahun 2005 tentang Sistem Penerimaan
Siswa Baru SMA/SMK Negeri di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;
14.Peraturan Gubernur Nomor 49 Tahun 2007, tentang Pembebasan
Biaya Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru Bagi Sekolah Dasar
Negeri, Sekolah luar Biasa Negeri, Madrasah Ibtidaiyah Negeri, Sekolah
Menengah Pertama Negeri, Madrasah Tsanawiyah Negeri Provinsi DKI
Jakarta;
15. Peraturan Gubernur Nomor 116 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Inklusi;
1
16. Peraturan Gubernur Nomor 124 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Luar Sekolah, Luar Biasa dan Pendidikan Khusus;
17. Peraturan Gubernur Nomor 11 Tahun 2009 tentang Jam Masuk Sekolah;
18. Peraturan Gubernur Nomor 134 Tahun 2009 tentang Organisasi Tata
Kerja Dinas Pendidikan;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG Penerimaan Peserta didik Baru Tahun Pelajaran 2011/2012
BABIKETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan;
1. Daerah adalah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
2. Gubernur adalah Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
3. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Provinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta.
4. Dinas adalah Dinas Pendidikan Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta.
5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta.
6. Suku Dinas adalah Suku Dinas Pendidikan Dasar, Suku Dinas
Pendidikan Menengah Kota Administrasi dan Suku Dinas Pendidikan
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu Provinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta.
7. Kepala Suku Dinas adalah Kepala Suku Dinas Pendidikan Dasar,
Kepala Suku Dinas Pendidikan Menengah Kota Administrasi dan
Kepala Suku Dinas Pendidikan Kabupaten Administrasi Kepulauan
Seribu di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
8. Seksi Dinas Pendidikan Kecamatan adalah Seksi Dinas Pendidikan
Dasar dan Seksi Dinas Pendidikan Menengah Kecamatan di Provinsi
Daerah Khusus IbukotaJakarta.
9. Kepala Seksi Dinas Pendidikan Kecamatan adalah Kepala Seksi Dinas
Pendidikan Dasar dan Kepala Seksi Dinas Pendidikan Menengah
Kecamatan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
1
10. Sekolah adalah satuan pendidikan yang meliputi Taman Kanak-Kanak
Negeri (TKN), Sekolah Dasar Negeri (SDN), Sekolah Menengah
Pertama Negeri (SMPN),Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN),
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) dan Sekolah Luar Biasa
Negeri (SLBN).
11. Madrasah adalah satuan pendidikan yang meliputi Raudhatul Athfal
(RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan
Madrasah Aliyah (MA).
12. Program Paket A adalah program pendidikan pada jalur Pendidikan
Nonformal yang diselenggarakan dalam kelompok belajar yang
memberikan pendidikan setara SD.
13. Program Paket B adalah program pendidikan pada jalur Pendidikan
Nonformal yang diselenggarakan dalam kelompok belajar yang
memberikan pendidikan setara SMP.
14. Sekolah Menengah Atas Negeri Unggulan Mohammad Husni Thamrin
yang selanjutnya disingkat SMANU MHT.
15. Sekolah Standar Nasional yang selanjutnya disingkat SSN adalah
sekolah yang penyelenggaraannya sesuai dengan Standar Nasional
Pendidikan.
16. Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional selanjutnya disebut RSBI adalah
sekolah yang menyelenggarakan Kelas Bertaraf Internasional yang
telah memenuhi standar nasional pendidikan pada tiap aspeknya,
meliputi kompetensi lulusan, isi, proses, pendidik dan tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, pembiayaan, pengelolaan,
penilaian dan penyelenggaraan serta lulusan berciri internasional.
17. Sekolah Penyelenggara Kelas Internasional adalah sekolah yang
memberikan layanan khusus kepada peserta didik yang terutama ingin
melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi yang bertaraf internasional di
dalam negeri maupun di luar negeri.
18. Sekolah Penyelenggara Pendidikan Inklusi adalah Sekolah yang
memberi kesempatan bagi peserta didik yang berkebutuhan
khusus dan/atau peserta didik yang memiliki kecerdasan dan/atau
bakat istimewa belajar bersama-sama dengan peserta didik pada
satuan pendidikan umum atau satuan pendidikan kejuruan dengan
menggunakan kurikulum yang disesuaikan dengan kemampuan dan
kebutuhan khusus peserta didik berkelainan dan/atau peserta didik yang
memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa.
19. Sekolah Luar Biasa yang selanjutnya disingkat SLB adalah sekolah
1
penyelenggara pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat
kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik,
emosional, intelektual, mental, sosial.
20. Peserta didik adalah peserta didik TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA,
SMK, SLB dan Program kesetaraan paket A dan B.
21. Calon peserta didik baru adalah peserta didik yang akan memasuki
pendidikan formal atau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi.
22. Calon peserta didik baru luar daerah adalah calon peserta didik baru
yang berasal dari sekolah Indonesia di luar negeri, sekolah asing dan
sekolah luar Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
23. Sekolah tujuan adalah sekolah yang menjadi sekolah pilihan calon
peserta didik baru.
24. Penerimaan Peserta Didik Baru yang selanjutnya disingkat PPDB
adalah penerimaan peserta didik baru pada TK Negeri, SD Negeri SMP
Negeri, SMA Negeri, SMK Negeri dan SLB Negeri.
25. PPDB Real Time Online System adalah sistem penerimaan peserta
didik baru pada SD Negeri, SMP Negeri, SMA Negeri dan SMK Negeri
dengan proses entri memakai sistem database, seleksi otomatis oleh
komputer, hasil seleksi otomatis Online Internet dan melalui Short
Message Service (SMS) setiap waktu.
26. Situs PPDB adalah website resmi Penerimaan Peserta Didik Baru
Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
27. Ujian Nasional yang selanjutnya disingkat UN adalah kegiatan
pengukuran dan penilaian kompetensi peserta didik secara Nasional
untuk jenjang SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs, SMA/SMALB/MA dan
SMK.
28. Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan yang selanjutnya disingkat
UNPK adalah kegiatan pengukuran dan penilaian kompetensi peserta
didik secara Nasional untuk pendidikan kesetaraan.
29. Nomor peserta UN/UNPK adalah Nomor bukti keikutsertaan peserta
didik mengikuti UN/UNPK berdasarkan Daftar Nominasi Tetap (DNT).
30. Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional yang selanjutnya disingkat
SKHUN adalah surat keterangan yang berisi nilai yang diperoleh dari
hasil Ujian Nasional.
31. Daftar Nilai Ujian Nasional Paket A yang selanjutnya disebut DNUN
Paket A adalah Daftar Nilai Ujian Nasional Paket A yang diberikan
kepada warga belajar setelah mengikuti ujian seluruh mata pelajaran
1
yang diujikan sebagai sertifikasi kelulusan setara SD.
32. Daftar Nilai Ujian Nasional Paket B yang selanjutnya disebut DNUN
Paket B adalah Daftar Nilai Ujian Nasional Paket B yang diberikan
kepada warga belajar setelah mengikuti ujian seluruh mata pelajaran
yang diujikan sebagai sertifikasi kelulusan setara SMP.
33. Surat Tanda Tamat Belajar yang selanjutnya disingkat STTB adalah
surat pernyataan resmi dan sah yang menerangkan bahwa peserta
didik dengan data yang tertera di dalamnya telah tamat belajar di
lembaga pendidikan tertentu pada jalur pendidikan sekolah tertentu dan
dapat digunakan untuk melanjutkan pelajaran ke lembaga pendidikan
setingkat lebih tinggi.
34. Ijazah adalah dokumen resmi yang diterbitkan oleh Sekolah/Madrasah
yang menyatakan bahwa peserta didik telah lulus dari Sekolah/
Madrasah.
35. Surat Keterangan Yang Berpenghargaan Sama (SKYBS) adalah surat
pernyataan resmi dan sah yang berpenghargaan sama dengan STTB/
Ijazah;
36. Rasio Kelas adalah jumlah maksimum peserta didik dalam satu kelas;
37. Orangtua/wali adalah seseorang yang menjadi penanggungjawab
langsung calon peserta didik.
BAB IITUJUAN, PRINSIP DAN AZAS
Pasal 2
PPDB bertujuan memberikan layanan bagi anak usia sekolah/lulusan untuk
memasuki satuan pendidikan yang lebih tinggi secara tertib, terarah, dan
berkualitas.
Pasal 3
Pelaksanaan PPDB memiliki prinsip :
a. kesempatan yang sama bagi semua anak usia sekolah untuk
memperoleh pendidikan pada satuan pendidikan yang lebih tinggi;
b. tidak ada penolakan PPDB bagi yang memenuhi syarat, kecuali jika
daya tampung di sekolah yang bersangkutan tidak mencukupi dan
ketentuan waktu proses PPDB telah berakhir; dan
c. kebebasan menentukan pilihan pendaftaran bagi calon peserta didik ke
sekolah negeri atau ke sekolah swasta.
1
Pasal 4
Pelaksanaan PPDB memiliki asas :
a. objektif, artinya bahwa PPDB baik peserta didik baru maupun pindahan
harus memenuhi ketentuan umum yang telah ditetapkan;
b. transparan, artinya PPDB bersifat terbuka dan dapat diketahui oleh
masyarakat termasuk orang tua peserta didik, untuk menghindari
penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi;
c. akuntabel, artinya PPDB dapat dipertanggungjawabkan kepada
masyarakat baik prosedur maupun hasilnya;
d. tidak diskriminatif, artinya PPDB di Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta tidak membedakan Suku, Agama, dan Ras atau Golongan; dan
e. kompetitif, artinya PPDB dilakukan melalui seleksi berdasarkan
kompetensi yang disyaratkan oleh satuan pendidikan tertentu.
BAB IIIRASIO KELAS
Pasal 5
1. PPDB untuk setiap jenjang pendidikan berdasarkan pada rasio kelas.
2. Rasio kelas maksimal pada setiap jenjang pendidikan adalah sebagai
berikut :
1. TK dengan jumlah 25 (dua puluh lima) peserta didik;
2. TKLB dengan jumlah 5 (lima) peserta didik;
3. SD dengan jumlah 32 – 40 (tiga puluh dua sampai dengan empat
puluh) peserta didik;
4. SD SSN dan RSBI dengan jumlah 28 (dua puluh delapan) peserta
didik;
5. SDLB dengan jumlah 8 (delapan) peserta didik;
6. SMP dengan jumlah 36 (tiga puluh enam) peserta didik;
7. SMP RSBI dengan jumlah 30 (tiga puluh) peserta didik;
8. SMPLB dengan jumlah 8 (delapan) peserta didik;
9. SMA dengan jumlah 40 (empat puluh) peserta didik;
10. SMA Negeri Unggulan Mohammad Husni Thamrin dengan jumlah
20 (dua puluh) peserta didik;
11. SMA RSBI dengan jumlah 32 (tiga puluh dua) peserta didik;
12. SMA Kelas Internasional dengan jumlah 24 (dua puluh empat)
peserta didik;
1
13. SMALB dengan jumlah 8 (delapan) peserta didik;
14. SMK RSBI Bidang Studi Keahlian:
a. Teknologi dan Rekayasa dengan jumlah 32 (tiga puluh dua)
peserta didik;
b. Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan jumlah 32 (tiga
puluh dua) peserta didik;
c. Bisnis dan Manajemen dengan jumlah 32 (tiga puluh dua)
peserta didik;
d. Seni, Kerajinan dan Pariwisata dengan jumlah 32 (tiga puluh
dua) peserta didik;
e. Kesehatan dengan jumlah 32 (tiga puluh dua) peserta didik;
15. SMK Bidang Studi Keahlian:
a. Teknologi dan Rekayasa dengan jumlah 36 (tiga puluh enam)
peserta didik;
b. Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan jumlah 36 (tiga
puluh enam) pesertad idik;
c. Bisnis dan Manajemen dengan jumlah 40 (empat puluh)
peserta didik;
d. Seni, Kerajinan dan Pariwisata dengan jumlah 36 (tiga puluh
enam) peserta didik;
e. Kesehatan dengan jumlah 36 (tiga puluh enam) peserta didik;
BAB IVPERSYARATAN CALON PESERTA DIDIK
Bagian KesatuSekolah Reguler
Pasal 6
Calon peserta didik pada sekolah reguler harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut :
1. Calon peserta didik baru TK :
a. berusia 4 (empat) tahun untuk kelompok A dan 5 (lima) tahun untuk
kelompok B;
b. memiliki akte kelahiran/surat keterangan laporan kelahiran dari
kelurahan; dan
c. kartu keluarga.
2. Calon peserta didik baru TKLB :
a. berusia sekurang – kurangnya 4 (empat) tahun dapat diterima
1
sebagai calon peserta didik di kelompok A;
b. berusia minimal 5 (lima) tahun dapat diterima di kelompok B;
c. memiliki akte kelahiran/ surat keterangan laporan kelahiran dari
kelurahan ; dan
d. kartu keluarga.
3. Calon peserta didik baru SD :
a. pada tanggal 11 Juli 2011 berusia antara 7 (tujuh) sampai dengan
12 (dua belas) tahun;
b. dalam hal rasio kelas belum terpenuhi, maka calon peserta didik
baru yang telah berusia 6 (enam) tahun pada tanggal 11 Juli 2011
dapat diterima sebagai calon peserta didik baru dengan prioritas
usia yang lebih tua berdasarkan peringkat;
c. tidak disyaratkan pernah mengikuti pendidikan TK/ PAUD;
d. memiliki akte kelahiran / surat keterangan laporan kelahiran dari
kelurahan;dan
e. kartu keluarga;
4. Calon peserta didik baru SDLB :
a. pada tanggal 11 Juli 2011 berusia antara 7 (tujuh) sampai dengan
12 (dua belas) tahun;
b. dalam hal rasio kelas belum terpenuhi, calon peserta didik yang
berusia 12 (dua belas) tahun ke atas dapat diterima sebagai calon
peserta didik;
c. memiliki akte kelahiran / surat keterangan laporan kelahiran dari
kelurahan; dan
d. kartu keluarga;
5. Calon peserta didik baru SMP :
a. memiliki SKHUN SD/MI, DNUN Paket A atau SKYBS;
b. berusia maksimal 18 (delapan belas) tahun pada tanggal 11 Juli
2011.
6. Calon peserta didik baru SMPLB
a. memiliki SKHUN SD/MI, DNUN Paket A, SDLB atau SKYBS;
b. berusia maksimal 18 (delapan belas) tahun;
7. Calon peserta didik baru SMA :
a. memiliki SKHUN SMP/SMPLB/MTs, DNUN Paket B atau SKYBS;
b. berusia maksimal 21 (dua puluh satu) tahun pada tanggal 11 Juli
2011.
8. Calon peserta didik baru SMALB :
a. memiliki SKHUN SMP/SMPLB/MTs, DNUN Paket B atau SKYB;
1
b. berusia maksimal 21 (dua puluh satu) tahun.
9. Calon peserta didik baru SMK:
a. memiliki SKHUN SMP/MTs, DNUN Paket B atau SKYBS;
b. berusia maksimal 21 (dua puluh satu) tahun;
c. tidak memiliki kendala fisik untuk mengikuti kegiatan belajar
mengajar sesuai karakteristik Kompetensi Keahlian yang dipilih;
d. memiliki tinggi badan minimal 158 (seratus lima puluh delapan)
cm bagi calon peserta didik pria dan 153 (seratus lima puluh tiga)
cm bagi calon peserta didik wanita untuk kompetensi keahlian
Administrasi Perkantoran.
e. tidak buta warna untuk calon peserta didik pada kompetensi
keahlian :
1. semua kompetensi keahlian pada Bidang Studi Teknologi
dan Rekayasa dan Bidang Studi Teknologi Informasi dan
Komunikasi;
2. Akomodasi Perhotelan;
3. Busana Butik;
4. Jasa Boga;
5. Patiseri;
6. Kecantikan rambut;
7. Kecantikan kulit;
8. Usaha Perjalanan Wisata; dan
9. Desain Komunikasi Visual.
f. tidak buta warna dan memiliki tinggi badan minimal 158 cm bagi calon
peserta didik pria dan 153 cm bagi calon peserta didik wanita untuk
kompetensi keahlian :
1. Teknik Pemesinan;
2. Teknik Kendaraan Ringan/Mekanik Otomotif;
3. Semua Kompetensi Keahlian pada Program Studi Keahlian
Teknologi Pesawat Udara;
4. Semua Kompetensi Keahlian pada Program Studi Teknik
Perkapalan;
5. Akomodasi Perhotelan;
6. Jasa Boga;
7. Usaha Perjalanan Wisata;
8. Patiseri;
1
9. Kecantikan Rambut;
10. Kecantikan Kulit;
11. Desain Komunikasi Visual; dan
12. Pemasaran.
Bagian Kedua SD SSN, SD/SMP/SMA/SMK RSBI,
SMA KI dan SMANU MHTPasal 7
Calon peserta didik pada SD SSN, SD/SMP/SMA/SMK RSBI, SMA KI dan
SMANU MHT harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Calon peserta didik baru SD SSN dan SD RSBI :
a. pada tanggal 11 Juli 2011 berusia antara 6 (enam) sampa dengan
12 (dua belas) tahun;
b. calon peserta didik baru yang berusia kurang dari 6 (enam) tahun
pada tanggal 11 Juli 2011(kelahiran tahun 2005) dapat diterima
sebagai calon peserta didik baru dengan melampirkan surat
keterangan dari psikolog yang memiliki ijin praktik yang dikeluarkan
oleh Himpunan Psikologi Indonesia yang menyatakan layak
bersekolah pada SD;
c. memiliki Surat Keterangan Tamat Belajar (SKTB) dari TK/RA/
PAUD;
d. memiliki akte kelahiran / surat keterangan laporan kelahiran dari
kelurahan; dan
e. kartu keluarga.
2. Calon peserta didik baru SMP RSBI :
a. berusia maksimal 18 (delapan belas) tahun pada tanggal 11 Juli
2011;
b. memiliki surat keterangan sehat dari dokter;
1
c. memliki surat keterangan dari sekolah asal yang menerangkan
sebagai peserta didik;
d. memiliki nilai minimal 7,0 (tujuh koma nol) untuk semester 7,
semester 8, semester 9, semester 10, dan semester 11 dari SD/MI
dan menyerahkan copinya yang dilegalisir sekolah asal;
e. melampirkan surat keterangan/sertifikat bahasa inggris dan lain –
lain apabila memiliki;
f.melampirkan surat keterangan/sertifikat berprestasi dalam kompetisi
akademik dan/atau non akademik apabila memilki;
g. melampirkan pasfoto berwarna ukuran 3 (tiga) x 4 (empat)
sebanyak 3 (tiga) lembar; dan
h. membuat surat pernyataan orang tua bersedia mengikuti program
RSBI.
3. Calon peserta didik baru SMA RSBI dan SMA KI :
a. berusia maksimal 21 (dua puluh satu) tahun pada tanggal 11 Juli
2011;
b. memiliki surat keterangan sehat dari dokter;
c. memliki surat keterangan dari sekolah asal yang menerangkan
sebagai peserta didik.;
d. memiliki nilai minimal 7,0 (tujuh koma nol) semester 1, semester
2, semester 3, semester 4, dan semester 5 dari SMP/MTs dan
menyerahkan copinya yang dilegalisir sekolah asal;
e. melampirkan surat keterangan/sertifikat bahasa inggris dan lain –
lain apabila memiliki;
f.melampirkan surat keterangan/sertifikat berprestasi dalam kompetisi
akademik dan/atau non akademik apabila memilki;
g. melampirkan pasfoto berwarna ukuran 3 (tiga) x 4 (empat)
sebanyak 3 (tiga) lembar; dan
h. membuat surat pernyataan orang tua bersedia mengikuti program
RSBI/KI
4. Calon peserta didik baru SMK RSBI:
a. berusia maksimal 21 (dua puluh satu) tahun pada tanggal 11 Juli
2011;
b. memiliki surat keterangan sehat dari dokter;
c. memliki surat keterangan dari sekolah asal yang menerangkan
sebagai peserta didik;
d. memiliki rapor SMP/MTs Kelas VII sampai Kelas IX(semester ganjil)
1
dan menyerahkan copinya yang dilegalisir sekolah asal;
e. melampirkan surat keterangan/sertifikat bahasa inggris dan lain –
lain apabila memiliki;
f.melampirkan surat keterangan/sertifikat berprestasi dalam kompetisi
akademik dan/atau non akademik apabila memilki;
g. melampirkan pasfoto berwarna ukuran 3 (tiga) x 4 (empat)
sebanyak 3 (tiga) lembar;
h. membuat surat pernyataan orang tua bersedia mengikuti program
RSBI/KI; dan
i. memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 angka 9
huruf c, huruf d, huruf e dan huruf f.
5. Calon peserta didik baru SMANU MHT
a. berusia maksimal 21 (dua puluh satu) tahun pada tanggal 11 Juli
2011;
b. memiliki surat keterangan sehat dari dokter;
c. memliki surat keterangan dari sekolah asal yang menerangkan
sebagai peserta didik;
d. memiliki nilai rata-rata rapor minimal 7,6 (tujuh koma enam) untuk
mata pelajaran : ( Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan
Bahasa Inggris ) pada semester 1, 2, 3, 4, dan 5 SMP/MTs dan
menyerahkan fotocopy yang dilegalisir sekolah asal;
e. melampirkan fotocopy olimpiade sains tingkat nasional/internasional
apabila memilki;
f.melampirkan pasfoto berwarna ukuran 3 (tiga) x 4 (empat) sebanyak 3
(tiga) lembar; dan
g. membuat surat pernyataan bersedia tinggal di asrama dan
mematuhi tata tertib sekolah/asrama yang disetujui oleh orangtua/
wali.
BAB VPRA PENDAFTARAN
Pasal 8
1. Pra pendaftaran ditujukan hanya untuk calon peserta didik baru yang
memilih sekolah tujuan SMP Reguler, SMA Reguler, dan SMK Reguler
1
guna memperoleh nomor pengganti peserta ujian nasional.
2. Calon peserta didik baru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri
atas :
a. calon peserta didik baru luar daerah;
b. calon peserta didik baru berasal dari daerah lulusan sebelum tahun
pelajaran 2010/2011; dan
c. calon peserta didik baru berasal dari daerah lulusan pendidikan
kesetaraan paket A / paket B .
3. Calon peserta didik baru sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang
tidak melakukan pra pendaftaran tidak dapat mengikuti PPDB.
Pasal 9
1. Pra pendaftaran dilaksanakan dengan cara menyerahkan berkas
SKHUN/DNUN Paket A/DNUN Paket B/SKYBS dari satuan pendidikan
yang menyatakan kelulusan.
2. Selain menyerahkan berkas sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), untuk calon peserta didik baru yang berasal dari sekolah asing
juga harus melampirkan surat rekomendasi dari Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan Nasional, serta mengikuti
seleksi penyetaraan yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan pada
tanggal 1 dan tanggal 3 Juni 2011.
BAB VI PROSEDUR PRA PENDAFTARAN
Bagian KesatuPengajuan Pra Pendaftaran
Pasal 10
1. Calon peserta didik baru dapat melakukan pengajuan pra pendaftaran
secara mandiri maupun datang langsung ke sekolah.
2. Pengajuan pra pendaftaran mandiri sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilakukan dengan prosedur sebagai berikut :
1
a. calon peserta didik baru membuka situs PPDB;
b. calon peserta didik baru mengisi formulir pengajuan pra
pendaftaran online dengan contoh formulir sebagaimana tercantum
Lampiran I Peraturan Gubernur ini;
c. calon peserta didik baru mencetak tanda bukti pra pendaftaran
online yang memuat kode pra pendaftaran;dan
d. calon peserta didik baru menandatangani dan kemudian
menyimpan tanda bukti pengajuan pra pendaftaran.
3. Pengajuan pra pendaftaran datang langsung ke sekolah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan prosedur sebagai berikut :
a. calon peserta didik baru datang langsung ke sekolah yang
menyediakan layanan pra pendaftaran dengan membawa berkas
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6;
b. calon peserta didik kemudian dibantu panitia sekolah dalam
melakukan pra pendaftaran online;
c. panitia sekolah mencetak tanda bukti pra pendaftaran online yang
memuat kode pra pendaftaran dan menyerahkan kepada calon
peserta didik baru;dan
d. calon peserta didik baru menandatangani dan kemudian
menyimpan tanda bukti pengajuan pra pendaftaran.
Bagian KeduaVerifikasi Pra Pendaftaran
Pasal 11
Verifikasi pra pendaftaran dilakukan dengan prosedur sebagai berikut :
a. calon peserta didik baru membawa berkas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 6 ke sekolah yang menyediakan layanan pra pendaftaran
sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan;
b. calon peserta didik baru menyerahkan tanda bukti pengajuan pra
pendaftaran online yang sudah ditandatangani dan fotocopy berkas
serta menunjukkan berkas asli kepada panitia sekolah;
c. panitia sekolah melakukan verifikasi berkas pra pendaftaran yang
dibawa calon peserta didik dengan data pra pendaftaran online.
d. panitia sekolah mencetak tanda bukti verifikasi pra pendaftaran yang di
dalamnya terdapat nomor pengganti peserta ujian nasional kemudian di
stempel dan ditandatangani untuk diberikan kepada calon peserta didik
baru.
1
e.
BAB VIIPROSEDUR PENDAFTARAN
Bagian KesatuTingkat TK dan SLB
Pasal 12
Pendaftaran untuk calon peserta didik baru TK dan SLB dilakukan dengan
prosedur sebagai berikut :
a. calon peserta didik baru mendaftar langsung ke sekolah tujuan;
b. calon peserta didik baru mengisi formulir pendaftaran yang disediakan
oleh panitia sekolah, dan menyerahkan fotocopy persyaratan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 angka 1 dan angka 2, serta
menunjukkan aslinya;
Bagian KeduaTingkat SD, SMP, SMA dan SMK
Pasal 13
1. Pendaftaran untuk calon peserta didik baru SD, SMP, SMA dan SMK
dapat dilakukan mandiri maupun datang langsung ke sekolah.
2. Pengajuan pendaftaran mandiri sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan dengan prosedur sebagai berikut :
a. calon peserta didik baru membuka situs PPDB;
b. calon peserta didik baru mengisi formulir pengajuan pendaftaran
online dengan contoh formulir sebagaimana tercantum dalam
Lampiran I Peraturan Gubernur ini;
c. calon peserta didik baru mencetak tanda bukti pendaftaran online
yang memuat kode pendaftaran;
d. calon peserta didik baru menandatangani dan kemudian
menyimpan tanda bukti pengajuan pendaftaran;dan
e. untuk calon peserta didik baru pada tingkat SD, tanda bukti
pengajuan pendaftaran ditandatangani oleh orang tua/wali.
3. Pengajuan pendaftaran datang langsung ke sekolah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan prosedur sebagai berikut :
a. calon peserta didik baru datang langsung ke sekolah terdekat
1
dengan membawa berkas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6
dan/atau Pasal 7 sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan;
b. calon peserta didik kemudian dibantu oleh panitia sekolah dalam
melakukan pendaftaran online;
c. panitia sekolah mencetak tanda bukti pendaftaran online yang
memuat kode pendaftaran dan menyerahkan kepada calon peserta
didik baru;
d. calon peserta didik baru menandatangani dan kemudian
menyimpan tanda bukti pengajuan pendaftaran;dan
e. untuk calon peserta didik baru pada tingkat SD, tanda bukti
pengajuan pendaftaran ditandatangani oleh orang tua/wali.
Bagian KetigaVerifikasi Pendaftaran
Pasal 14
Verifikasi pendaftaran dapat dilakukan dengan prosedur sebagai berikut :
a. calon peserta didik baru membawa berkas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 6 dan/atau Pasal 7 :
1. untuk SD SSN, SD/SMP/SMA/SMK RSBI, SMA KI dan SMANU MHT
dilakukan di sekolah tujuan; dan
2. untuk sekolah reguler di lakukan di sekolah yang terdekat, sesuai
dengan jenjang satuan pendidikannya;
b. calon peserta didik baru menyerahkan tanda bukti pengajuan
pendaftaran online yang sudah ditandatangani dan fotocopy berkas serta
menunjukkan aslinya kepada panitia sekolah.
c. panitia sekolah melakukan verifikasi berkas yang dibawa calon peserta
didik;
d. panitia sekolah mencetak tanda bukti verifikasi pendaftaran kemudian di
stempel, ditandatangani panitia dan calon peserta didik baru;
e. untuk jenjang SD tanda bukti verifikasi pendaftaran ditandatangani oleh
orang tua/wali;
1
f. tanda bukti verfikasi pendaftaran sebagaimana dimaksud pada huruf d
diberikan kepada calon peserta didik baru dan arsip disimpan oleh panitia
sekolah;dan
g. selain mencetak bukti verfikasi pendaftaran sebagaimana dimaksud
dalam huruf d, panitia sekolah menyerahkan jadwal seleksi selanjutnya
untuk SD SSN, SD/SMP/SMA/SMK RSBI, SMA KI dan SMANU MHT.
BAB VIIIPELAKSANAAN PPDB
Bagian KesatuSD SSN, SD/SMP/SMA/SMK RSBI,
SMA KI, SMANU MHT dan PPDB Jalur BerprestasiPasal 15
Pelaksanaan PPDB pada satuan pendidikan SD SSN, SD/SMP/SMA/SMK
RSBI, SMA KI, SMANU MHT dan PPDB jalur berprestasi dilaksanakan
sebelum PPDB pada sekolah reguler.
Pasal 16
1. Pelaksanaan pendaftaran PPDB pada SMK RSBI, SMA KI dan SMANU
MHT, dilakukan dengan 2 (dua) tahap yaitu tahap pertama dan tahap
kedua.
2. Pelaksanaan pendaftaran PPDB tahap kedua hanya bisa diikuti oleh :
a. calon peserta didik baru dari sekolah asal Provinsi DKI Jakarta; dan
b. calon peserta didik baru SMK RSBI yang gugur pada saat lapor diri
1
tahap pertama karena tidak memenuhi persyaratan khusus, dapat
memilih kembali kompetensi keahlian yang berbeda pada SMK
RSBI.
Pasal 17
1. Calon peserta didik baru yang memilih sekolah tujuan SD SSN, SD/
SMP/SMA RSBI, SMA KI, SMANU MHT dan PPDB jalur berprestasi
hanya dapat memilih 1 (satu) pilihan.
2. Calon peserta didik baru yang memilih sekolah tujuan SMK RSBI, dapat
memilih maksimal 3 (tiga) kompetensi keahlian pada 1 (satu) SMK.
Bagian KeduaSekolah Reguler
Pasal 18
1. Pelaksanaan pendaftaran PPDB pada sekolah reguler dilakukan
dengan 2 (dua) tahap yaitu tahap pertama dan tahap kedua
2. Pelaksanaan pendaftaran PPDB tahap kedua hanya bisa diikuti oleh :
a. calon peserta didik baru dari sekolah asal Provinsi DKI Jakarta
yang tidak diterima pada tahap pertama; dan
b. calon peserta didik baru SMK Negeri yang gugur pada saat lapor
diri tahap pertama karena tidak memenuhi persyaratan khusus bagi
masing – masing kompetensi keahlian.
Pasal 19
Jumlah maksimal pilihan sekolah pada sekolah reguler untuk pelaksanaan
PPDB sebagai berikut :
a. SD maksimal 3 (tiga) pilihan sekolah
b. SMP maksimal 3 (tiga) pilihan sekolah
c. SMA maksimal 3 (tiga) pilihan sekolah
d. SMK maksimal 3 (tiga) kompetensi keahlian
Pasal 20
1. Calon peserta didik baru yang dinyatakan diterima sementara pada
salah satu sekolah pilihan, saat proses seleksi berlangsung belum dapat
mendaftar lagi.
1
2. Calon peserta didik baru yang tidak diterima di semua sekolah pilihan,
selama proses seleksi berlangsung, dapat mendaftar kembali dengan
memilih sekolah yang berbeda selama batas waktu pendaftaran.
3. Khusus calon peserta didik baru SMK yang tidak diterima di semua
kompetensi keahlian pilihan selama proses seleksi berlangsung, dapat
memilih:
a. kompetensi keahlian yang sama pada SMK yang berbeda; atau
b. kompetensi keahlian yang berbeda pada SMK yang sama; atau
c. dapat mendaftar ke SMA.
BAB IXTATA CARA SELEKSI PPDB
Bagian Kesatu TK, SD SSN, SD/SMP/SMA/SMK RSBI, SMANU MHT dan SLB
Pasal 21
Seleksi pada jenjang satuan pendidikan TK dan SLB dilakukan secara manual
dengan memeriksa kelengkapan berkas yang telah ditetapkan dan sesuai
ketentuan peraturan perundang - undangan.
Pasal 22
1. Seleksi pada jenjang satuan pendidikan SD SSN dan SD RSBI
dilakukan melalui seleksi administrasi dan seleksi kemampuan dasar.
2. Seleksi kemampuan dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi aspek :
a. sosial, emosional dan kemandirian;
b. berbahasa;
c. kognitif; dan
d. fisik/motorik.
3. Pemeringkatan hasil seleksi kemampuan dasar dilakukan secara online
dan dihitung dengan rumus sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV
Peraturan Gubernur ini.
4. Dalam hal nilai hasil seleksi kemampuan dasar sama pada batas
maksimum daya tampung, maka dilakukan urutan langkah seleksi
sebagai berikut :
a. umur; dan
1
b. waktu verifikasi pendaftaran sekolah.
Pasal 23
1. Seleksi pada jenjang satuan pendidikan SMP RSBI, dilakukan dengan
melalui seleksi administrasi, tes potensi akademik, psikotes, tes praktik
dan wawancara.
2. Tes potensi akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari:
a. tertulis (Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Bahasa Indonesia
dan Ilmu Pengetahuan Umum); dan
b. lisan (Bahasa Inggris)
3. Berdasarkan hasil tes potensi akademik sebagaimana dimaksud pada
ayat (2), calon peserta didik yang diterima sejumlah 110 % (seratus
sepuluh persen) dari daya tampung termasuk didalamnya untuk kuota
5% (lima persen) calon peserta didik luar daerah.
4. Pemeringkatan seleksi didasarkan pada nilai akhir yang diperoleh dari
penjumlahan antara 60 % (enam puluh persen) nilai hasi tes potensi
akademik dengan 40 % (empat puluh persen) nilai hasil ujian nasional.
5. Perhitungan tes potensi akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dan nilai akhir sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilakukan secara
online dan dihitung dengan rumus sebagaimana tercantum dalam
Lampiran IV Peraturan Gubernur ini.
6. Dalam hal nilai akhir sama pada batas maksimum daya tampung, maka
dilakukan urutan langkah seleksi pada jenjang satuan pendidikan SMP
RSBI perbandingan nilai UN/UNPK setiap mata pelajaran yang lebih
besar dengan urutan :
a. Bahasa Indonesia;
b. Matematika;dan
c. Ilmu Pengetahuan Alam.
Pasal 24 1. Seleksi pada satuan pendidikan SMA RSBI dilakukan melalui seleksi
administrasi, tes potensi akademik, TOEFL Prediction, psikotes, tes
praktik dan wawancara.
2. Tes potensi akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari:
a. Matematika;
b. Ilmu Pengetahuan Sosial;
1
c. Ilmu Pengetahuan Alam; dan
d. Bahasa Indonesia.
3. Berdasarkan hasil tes potensi akademik sebagaimana dimaksud pada
ayat (2), calon peserta didik yang diterima sejumlah 110 % (seratus
sepuluh persen) dari daya tampung termasuk didalamnya untuk kuota
5% (lima persen) calon peserta didik luar daerah.
4. Pemeringkatan seleksi didasarkan pada nilai akhir yang diperoleh dari
penjumlahan antara 60 % (enam puluh persen) nilai hasi tes potensi
akademik dengan 40 % (empat puluh persen) nilai hasil ujian nasional.
5. Perhitungan tes potensi akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dan nilai akhir sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilakukan secara
online dan dihitung dengan rumus sebagaimana tercantum dalam
Lampiran IV Peraturan Gubernur ini.
6. Dalam hal nilai akhir sama pada batas maksimum daya tampung, maka
dilakukan urutan langkah seleksi pada jenjang satuan pendidikan SMA
RSBI perbandingan nilai UN/UNPK setiap mata pelajaran yang lebih
besar dengan urutan :
a. Bahasa Indonesia;
b. Matematika;
c. Bahasa Inggris; dan
d. Ilmu Pengetahuan Alam.
Pasal 25
1. Seleksi pada satuan pendidikan SMK RSBI dilakukan melalui
seleksi administrasi, tes potensi akademik, psikotes, tes praktik dan
wawancara.
2. Tes potensi akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari:
a. Matematika;
b. Bahasa Inggris; dan
c. Ilmu Pengetahuan Alam.
3. Berdasarkan hasil tes potensi akademik sebagaimana dimaksud pada
ayat (2), calon peserta didik yang diterima sejumlah 110 % (seratus
sepuluh persen) dari daya tampung termasuk didalamnya untuk kuota
5% (lima persen) calon peserta didik luar daerah.
4. Pemeringkatan seleksi didasarkan pada nilai akhir yang diperoleh dari
penjumlahan antara 60 % (enam puluh persen) nilai hasi tes potensi
1
akademik dengan 40 % (empat puluh persen) nilai hasil ujian nasional
yang dilakukan secara online.
5. Perhitungan tes potensi akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dan nilai akhir sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilakukan secara
online dan dihitung dengan rumus sebagaimana tercantum dalam
Lampiran IV Peraturan Gubernur ini.
6. Dalam hal nilai akhir sama pada batas maksimum daya tampung, maka
dilakukan urutan langkah seleksi pada jenjang satuan pendidikan SMK
RSBI perbandingan nilai UN/UNPK setiap mata pelajaran yang lebih
besar dengan urutan :
a. Bahasa Indonesia;
b. Matematika;
c. Bahasa Inggris; dan
d. Ilmu Pengetahuan Alam.
Pasal 26 1. Seleksi pada jenjang satuan pendidikan SMA Penyelenggara Kelas
Internasional, dilakukan dengan melalui seleksi administrasi, tes potensi
akademik, psikotes, tes praktik dan wawancara.
2. Tes potensi akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
dalam bentuk soal Bahasa Inggris yang terdiri dari:
a. Matematika;
b. Science; dan
c. Bahasa Inggris.
3. Pemeringkatan hasil seleksi didasarkan pada nilai tes potensi akademik,
psikotes, tes praktik dan wawancara yang dilakukan secara online dan
dihitung dengan rumus sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV
Peraturan Gubernur ini.
1
Pasal 27 1. Seleksi pada jenjang satuan pendidikan SMANU MHT dilakukan
dengan melalui seleksi administrasi, tes potensi akademik, psikotes dan
wawancara.
2. Tes potensi akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari:
a. Bahasa Inggris;
b. Matematika; dan
c. Ilmu Pengetahuan Alam.
3. Pemeringkatan seleksi berdasarkan pada tes potensi akademik,
psikotes dan wawancara yang dilakukan secara online dan dihitung
dengan rumus sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV Peraturan
Gubernur ini.
Bagian Kedua Jalur Berprestasi
Pasal 28
1. Calon peserta didik baru berasal dari daerah yang berprestasi juara
1/medali emas, tingkat Provinsi atau juara 1, juara 2, juara 3 tingkat
Nasional/Internasional yang diselenggarakan secara berjenjang melalui
jalur Kedinasan atau Pemerintah Daerah mendapatkan prioritas diterima
di SMP/SMA/SMK Negeri, tanpa melalui mekanisme PPDB Online.
2. Calon peserta didik baru berasal dari luar daerah yang berprestasi
juara 1 medali emas, tingkat Nasional atau juara 1, 2, 3 Internasional
yang diselenggarakan secara berjenjang melalui jalur Kedinasan atau
Pemerintah Daerah mendapatkan prioritas diterima di SMP/SMA/SMK
Negeri, tanpa melalui mekanisme PPDB Online.
1
3. Prestasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) merupakan
prestasi yang diperoleh calon peserta didik baru pada 2 (dua) tahun
terakhir.
4. Calon peserta didik baru sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat
(2) dapat diterima pada sekolah tujuan dengan menunjukkan sertifikat
atau surat keterangan kejuaraan lomba dan menyerahkan fotocopynya.
5. Calon peserta didik baru sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dapat
diterima di sekolah tujuan maksimal 5 % (lima persen) dari daya
tampung sekolah tujuan.
6. Dalam hal jumlah pendaftar melebihi daya tampung, maka seleksi
dilakukan berdasarkan urutan sebagai berikut :
a. peringkat kejuaraan;
b. apabila peringkat kejuaraan sebagaimana dimaksud pada huruf a
sama, maka seleksi dilakukan berdasarkan :
1. untuk calon peserta didik baru SMP, nilai rata-rata raport SD/MI
kelas 4,5,6;
2. untuk calon peserta didik baru PPDB SMA/SMK, nilai rata-rata
raport SMP/MTs kelas 7, 8, 9;
7. Kejuaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) meliputi :
a. Olimpiade Sains Nasional (OSN);
b. International Junior Science Olympiad (IJSO);
c. International Mathematics and Science Olympiade (IMSO) ;
d. Invitation of World Youth Mathematics Intercity Competition
(IWYMIC);
e. International Mathematics Competition (IMC);
f.Olahraga;
g. Agama; dan
h. Seni dan Budaya.
Bagian KetigaSD Reguler
Pasal 29
1. Seleksi PPDB pada SD Regular dilakukan secara online berdasarkan
umur.
2. Dalam hal calon peserta didik baru melebihi daya tampung yang
tersedia, maka seleksi dilakukan dengan Seleksi PPDB dilakukan
berdasarkan urutan sebagai berikut :
1
a. umur;
b. urutan pilihan sekolah; dan
c. waktu verifikasi sekolah.
Bagian KeempatSMP, SMA dan SMK Reguler
Pasal 30
1. Seleksi PPDB pada SMP, SMA dan SMK Reguler dilakukan secara
online berdasarkan nilai rata-rata hasil UN/UNPK pada SKHUN/DNUN
Paket A/B;
2. Mata pelajaran hasil UN/UNPK yang dijadikan dasar seleksi:
a. pada SMP
1. Bahasa Indonesia;
2. Matematika;dan
3. Ilmu Pengetahuan Alam.
b. pada SMA/SMK
1. Bahasa Indonesia;
2. Matematika;
3. Bahasa Inggris;dan
4. Ilmu Pengetahuan Alam.
3. Dalam hal nilai rata-rata hasil UN/UNPK sama pada batas maksimum
daya tampung, maka dilakukan urutan langkah seleksi sebagai berikut:
a. menetapkan berdasarkan urutan pilihan sekolah;
b. perbandingan nilai UN/UNPK setiap mata pelajaran yang lebih
besar dengan urutan :
1. pada SMP
a. Bahasa Indonesia;
b. Matematika;dan
c. Ilmu Pengetahuan Alam.
2. pada SMA/SMK
a. Bahasa Indonesia;
b. Matematika;
c. Bahasa Inggris;dan
d. Ilmu Pengetahuan Alam.
c. didahulukan calon peserta didik baru yang usianya lebih tua.
BAB X
1
PENGUMUMAN HASILPasal 31
Pengumuman hasil PPDB dilaksanakan secara terbuka melalui media
elektronik dan media cetak seperti internet, SMS, dan di sekolah, yang
ditempel di beberapa tempat yang mudah dilihat masyarakat.
Pasal 32
1. Calon peserta didik baru yang dinyatakan diterima tidak dapat
mengajukan PPDB kembali.
2. Calon peserta didik baru yang dinyatakan tidak diterima dapat
mengajukan PPDB kembali.
BAB XILAPOR DIRI
Pasal 33 1. Calon peserta didik baru yang telah diterima wajib lapor diri di sekolah
tujuan dengan menyerahkan tanda bukti pendaftaran dan mengisi
format lapor diri sebagaimana tercantum dalam Lampiran V Peraturan
Gubernur ini.
2. Disamping menyerahkan tanda bukti pendaftaran sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1), calon peserta didik baru SMP/SMA/SMK
dalam hal lapor diri, harus melampirkan :
a. SKHUN SD/MI, DNUN Paket A atau SKYBS untuk SMP dan SMP
RSBI;
b. SKHUN SMP/MTs, DNUN Paket B atau SKYBS untuk SMA dan
SMK RSBI; dan
c. Nomor Peserta Ujian Nasional untuk SMA KI dan SMANU MHT.
3. Calon peserta didik baru yang telah melakukan lapor diri diberikan tanda
bukti lapor diri oleh panitia sekolah.
Pasal 34 Calon peserta didik baru yang telah diterima dan tidak lapor diri sesuai jadwal
yang ditentukan, dinyatakan mengundurkan diri dan tidak dapat mengajukan
PPDB kembali.
1
BAB XIIPPDB PADA SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSI
Bagian KesatuDaya Tampung
Pasal 35
Daya tampung peserta didik berkebutuhan khusus pada sekolah
penyelenggara pendidikan inklusi maksimum 2 (dua) peserta didik untuk
setiap rombongan belajar.
Bagian KeduaPersyaratan
Pasal 36
1. Calon peserta didik baru berkebutuhan khusus di TK penyelenggara
pendidikan inklusi :
a. berusia 4 (empat) atau 5 (lima) tahun di kelompok A;
b. berusia 5 (lima) atau 6 (enam) tahun di kelompok B;
c. memiliki akte kelahiran / surat keterangan lahir dari kelurahan /
kartu keluarga; dan
d. melampirkan Surat Keterangan Anak Berkebutuhan Khusus dari
Psikolog/Dokter ( bagi yang memiliki ).
2. Calon peserta didik baru berkebutuhan khusus di SD penyelenggara
pendidikan inklusi :
a. berusia sekurang-kurangnya 7 (tujuh) tahun pada tanggal 11 Juli
2011; dan
b. memiliki akte kelahiran / surat keterangan lahir dari kelurahan /
kartu keluarga.
3. Calon peserta didik baru berkebutuhan khusus di SMP penyelenggara
pendidkan inklusi
a. memiliki Ijazah SD/SDLB/MI, dan/atau STTB dari SD
penyelenggara pendidikan Inklusi; dan
b. berusia maksimal 18 (delapan belas) tahun pada tanggal 11 Juli
2011.
4. Calon peserta didik baru berkebutuhan khusus di SMA/SMK
penyelenggara pendidikan inklusi
a. memiliki Ijazah SMP/SMPLB/MTs, dan/atau STTB dari SMP
1
penyelenggara pendidikan Inklusi; dan
b. berusia maksimal 21 (dua puluh satu) tahun pada tanggal 11 Juli
2011.
Bagian KeduaPendaftaran
Pasal 37 1. Calon peserta didik baru mendaftar langsung ke sekolah tujuan.
2. Calon peserta didik baru mengisi formulir pendaftaran yang disediakan
oleh panitia sekolah, dilengkapi dengan persyaratan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 36.
3. Calon peserta didik baru pada TK dan SD penyelenggara pendidikan
inklusi harus menunjukkan akte kelahiran/surat keterangan lahir dari
kelurahan/kartu keluarga asli dan menyerahkan fotocopynya;
4. Calon peserta didik baru pada SMP, SMA, dan SMK penyelenggara
pendidikan inklusi harus menyerahkan kartu peserta UN.
Pasal 38 Dalam hal jumlah calon peserta didik baru yang mendaftar melebihi daya
tampung sekolah, maka :
a. pada TK dan SD penyelenggara pendidikan inklusi dilakukan seleksi
berdasarkan usia; dan
b. pada SMP, SMA dan SMK penyelenggara pendidikan inklusi dilakukan
seleksi berdasarkan usia dan nilai UN.
Pasal 39
1. Bagi calon peserta didik baru yang dinyatakan di terima pada sekolah
penyelenggara inklusi tidak dapat lagi mendaftar ke sekolah lainnya;
2. Sekolah penyelenggara inklusi yang menerima calon peserta didik
baru inklusi harus melaporkan calon peserta didik baru yang diterima
sebelum pelaksanaan PPDB Real Time Online kepada Dinas sesuai
format sebagaimana tercantum dalam Lampiran VIII Peraturan
Gubernur ini.
1
BAB XIIIDAYA TAMPUNG CALON PESERTA DIDIK LUAR DAERAH
Pasal 40
Calon peserta didik baru luar daerah dapat diterima di sekolah maksimum 5%
(lima persen) dari daya tampung tahap pertama.
BAB XIVPANITIA PPDB
Pasal 41 1. Panitia PPDB terdiri atas:
a. Panitia PPDB tingkat provinsi, ditetapkan dengan Keputusan
Kepala Dinas;
b. Panitia PPDB tingkat Kota/Kabupaten Administrasi, ditetapkan
dengan Keputusan Kepala Suku Dinas;
c. Panitia PPDB tingkat Kecamatan, ditetapkan dengan Keputusan
Kepala Seksi Dinas Pendidikan Kecamatan; dan
d. Panitia PPDB tingkat Sekolah, ditetapkan dengan Keputusan
Kepala Sekolah.
2. Ruang lingkup tugas panitia PPDB secara garis besar sebagai berikut:
a. tingkat provinsi
1. menyiapkan Petunjuk Teknis PPDB;
2. melaksanakan sistem PPDB Real Time Online;
3. melayani sekolah dan masyarakat setelah pengumuman hasil
seleksi dengan membentuk Posko Pelayanan;
4. mengendalikan, memonitor pelaksanaan, evaluasi, dan
laporan; dan
5. menyusun dan menyampaikan laporan.
b. tingkat kota/kabupaten.
1. melayani sekolah dan masyarakat setelah pengumuman hasil
seleksi dengan membentuk Posko Pelayanan;
2. mengendalikan, memonitor pelaksanaan, evaluasi,dan laporan;
3. menyelesaikan masalah; dan
4. menyusun dan menyampaikan laporan.
c. tingkat kecamatan
1. melayani sekolah dan masyarakat setelah pengumuman hasil
seleksi dengan membentuk Posko Pelayanan;
1
2. mengendalikan, memonitor pelaksanaan, evaluasi,dan laporan;
3. menyelesaikan masalah; dan
4. menyusun dan menyampaikan laporan.
d. tingkat sekolah
1. menyediakan loket/ruang pengajuan pendaftaran bagi calon
peserta didik yang mendaftar langsung ke sekolah
2. membantu calon peserta didik dalam melakukan pengajuan
pra pendaftaran dan pendaftaran yang mendaftar langsung ke
sekolah
3. menyediakan loket/ruang verifikasi berkas.
4.menyediakan loket/ruang pendaftaran dan perangkat
pendaftaran lainnya;
5. menyiapkan peralatan yang dibutuhkan selama pelaksanaan
PPDB;
6. menerima pendaftaran calon peserta didik baru;
7. memastikan calon peserta didik baru yang mendaftar telah
memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6
dan/atau Pasal 7;
8. mencatat dan memberikan tanda bukti verifikasi pra
pendaftaran untuk sekolah yang melayani pra pendaftaran;
9. mencatat dan memberikan tanda bukti verifikasi pendaftaran;
10. mencatat dan memberikan surat pencabutan berkas serta
mengembalikan dokumen apabila calon peserta didik baru
mengundurkan diri;
11. mengumumkan calon peserta didik baru yang diterima dan
yang tidak diterima;
12. memberikan pelayanan informasi dan pengaduan;
13. mencatat dan memberikan tanda bukti lapor diri calon peserta
didik baru yang diterima; dan
14. membuat laporan pelaksanaan PPDB.
3. Susunan organisasi Panitia PPDB sebagaimana tercantum dalam
Lampiran VI Peraturan Gubernur ini.
BAB XVPENGENDALIAN, PEMANTAUAN DAN EVALUASI, SERTA PELAPORAN
Pasal 42
1. Pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan ketentuan-
1
ketentuan dalam peraturan ini dilakukan oleh Kepala Dinas dengan
membentuk dan menugaskan Tim Pengendali.
2. Pengendalian dan pengawasan dimaksudkan untuk menjamin agar
kegiatan PPDB dapat terlaksana sesuai dengan prinsip-prinsip
PPDB sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dan ditujukan untuk
meningkatkan mutu pelayanan PPDB.
3. Pengendalian dan pengawasan dilakukan terhadap keseluruhan proses
pelaksanaan PPDB mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan,
evaluasi, sampai dengan pelaporan.
4. Tim Pengendali berkewajiban menyampaikan laporan tentang hasil
pelaksanaan tugasnya secara periodik kepada Kepala Dinas.
5. Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) harus berbentuk
laporan teknis penyelenggaraan program, mulai dari tahap persiapan,
proses pelaksanaan, analisis dan evaluasi terhadap pelaksanaan
program, termasuk di dalamnya pengungkapan masalah-masalah yang
ditemui dalam proses pelaksanaan, serta upaya yang dilakukan untuk
mengatasi permasalahan tersebut, serta pada bagian akhirnya ditutup
dengan kesimpulan dan rekomendasi.
6. Untuk memberikan jaminan akuntabilitas, laporan sebagaimana
dimaksud pada ayat (5), disampaikan kepada pejabat terkait yang
memerlukannya, serta dapat disampaikan kepada publik.
7. Dalam melaksanakan tugasnya Tim Pengendali dibantu oleh
sekretariat.
Pasal 44
1. Pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan ketentuan-ketentuan
dalam petunjuk teknis ini dilakukan oleh Kepala Dinas dengan
membentuk dan menugaskan Tim Pemantau dan Evaluasi.
2. Tim pemantau dan evaluasi berkedudukan di Suku Dinas.
3. Tim pemantau dan evaluasi bertugas melaksanakan pemantauan dan
evaluasi terhadap keseluruhan proses pelaksanaan PPDB berkenaan
dengan aspek-aspek :
a. keterlaksanaan program;
b. ketercapaian hasil pelaksanaan program;
c. efektifitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan dan pembiayaan;
d. ketersediaan dan kelengkapan fasilitas dan perlengkapan yang
dibutuhkan; dan
1
e. kesiapan SDM pelaksana.
4. Tim Pemantau dan Evaluasi berkewajiban menyampaikan laporan
tentang hasil pelaksanaan tugasnya secara periodik kepada Kepala
Dinas melalui Tim Pengendali;
5. Dalam melaksanakan tugasnya Tim Pemantau dan Evaluasi dibantu
oleh sekretariat.
Pasal 45
1. Selama pelaksanaan PPDB, Panitia Sekolah wajib menyampaikan
laporan kasus yang terjadi setiap hari dengan format sebagaimana
tercantum dalam Lampiran X Peraturan Gubernur ini.
2. Panitia Sekolah melaporkan hasil seleksi tahap pertama dan tahap
kedua dengan menggunakan format sebagaimana tercantum dalam
Lampiran VIII dan Lampiran IX Peraturan Gubernur ini.
3. Laporan – laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
disampaikan kepada Kepala Seksi Dinas Pendidikan Kecamatan.
4. Kepala Seksi Dinas Pendidikan Kecamatan menyusun, membuat, dan
melaporkan kepada Kepala Suku Dinas dengan menggunakan format
sebagaimana tercantum dalam Lampiran XI, Lampiran XII dan Lampiran
XIII Peraturan Gubernur ini.
5. Kepala Suku Dinas menyusun, membuat dan melaporkan kepada
Kepala Dinas dengan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran
XIV, Lampiran XV dan Lampiran XVI Peraturan Gubernur ini.
Pasal 46 1. Tim Pengendali di Dinas melalui Faks Nomor :
a. 5204039;
b. 5270781; dan
c. 5272445.
2. Tim Pemantau dan Evaluasi di Suku Dinas Pendidikan Dasar melalui
Faks nomor;
a. 3855195, untuk wilayah Jakarta Pusat;
b. 43936445, untuk wilayah Jakarta Utara;
c. 58356237, untuk wilayah Jakarta Barat;
d. 72792586, untuk wilayah Jakarta Selatan;
e. 4802038, untuk wilayah Jakarta Timur; dan
1
f. 65832642, untuk kabupaten Kepulauan Seribu.
3. Tim Pemantau dan Evaluasi di Suku Dinas Pendidikan Menengah
melalui Faks nomor;
a. 3923219, untuk wilayah Jakarta Pusat;
b. 43901570, untuk wilayah Jakarta Utara;
c. 58356235, untuk wilayah Jakarta Barat;
d. 7256847, untuk wilayah Jakarta Selatan; dan
e. 4802053 dan 4802072, untuk wilayah Jakarta Timur.
BAB XVIBIAYA PPDB
Pasal 47
1. Biaya yang diperlukan untuk Penerimaan Peserta Didik Baru
dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) ;
2. Dalam pelaksanaan PPDB Real Time Online tidak ada pungutan biaya
dalam bentuk apapun.
BAB XVIIPPDB PADA SEKOLAH SWASTA
Pasal 48
PPDB pada sekolah swasta dapat berpedoman pada Peraturan Gubernur ini.
BAB XVIIIPENUTUPPasal 49
1. Kegiatan PPDB di sekolah berakhir pada hari Sabtu, tanggal 9 Juli 2011
pukul 16.00 WIB.
2. Tidak dibenarkan adanya mutasi peserta didik kelas I, VII dan X sampai
1
dengan berakhirnya semester pertama tahun pelajaran 2011/2012.
Pasal 50
Pelanggaran atas ketentuan dalam peraturan ini akan dikenakan sanksi
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 51
Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal
GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS
IBUKOTA JAKARTA,
FAUZI BOWODiundangkan di Jakarta
pada tanggal
SEKRETARIS DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS
IBUKOTA JAKARTA,
FADJAR PANJAITAN
NIP 195508261976011001
BERITA DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
TAHUN NOMOR
1