Transcript

HAKIKAT MANUSIA MENURUT PANDANGAN ISLAM

Siapakah manusia sebenarnya? Pertanyaan ini sederhana tapi mengandung makna yang begitu dalam dan jawaban yang beragam tergantung dari sudut pandang mana kita melihatnya. Pada kesempatan ini kita akan mengkaji lebih dalam tentang hakikat manusia dari sudut pandang Agama Islam. Pengertian manusia bukan bersumber dari Al-Quran Pertama, Secara biologis manusia diklasifikasikan sebagai sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Manusia juga dikatakan sebagai homo faber hal tersebut dikarenakan manusia tukang yang menggunakan alat-alat dan menciptakannya. Salah satu bagian yang lain manusia juga disebut sebagai homo ludens (mahluk yang senang bermain).

Manusia dalam sudut pandang Islam QS. An-Nisa ayat 1 Hai manusia Tuhanmu adalah satu, Bapakmu satu dan kamu semua berasal dari Adam dan Adam berasal dari tanah. Dari ayat diatas dijelaskan bahwa manusia diciptakan dari tanah. Nabi Adam as berasal dari tanah, dan manusia adalah anak cucu Adam as. Manusia adalah makhluk yang diberikan bentuk tubuh yang paling baik dibandingkan makhluk lain (dijelaskan oleh surat QS At-Tin ayat 4). Namun manusia akan diletakkan serendah-rendahnya apabila ia tidak menggunakan akal pikirnya. Dijelaskan surat QS At-Tin ayat 5. Dalam Al-Quran terdapat tiga macam istilah untuk menyebutkan manusia, yakni alinsaan, an-naas, al-basyar. Al-insaan adalah mahluk yang sering lupa sehingga diperlukan teguran dan peringatan. An-naas digunakan untuk menunjukkan sekelompok manusia baik dalam arti jenis manusia atau sekelompok tertentu dari manusia. Sedangkan manusia disebut al-basyar, karena cenderung perasa dan emosional sehingga perlu disabarkan dan didamaikan. Al-Quran menggambarkan manusia sebagai makhluk theomorfis yang memiliki sesuatu yang agung di dalam dirinya. Disamping itu manusia dianugerahi akal yang memungkinkan dia dapat membedakan nilai baik dan buruk, sehingga membawa dia pada sebuah kualitas tertinggi sebagai manusia takwa. Al-Quran memandang manusia

sebagaimana fitrahnya yang suci dan mulia, bukan sebagai manusia yang kotor dan penuh dosa.

Tujuan manusia diciptakan Allah berfirman dalam Adz-Dzaariyaat ayat 56 : dan tidak aku jadikan jin dan manusia kecuali hanya untuk beribadah kepada-Ku.

Manusia hidup untuk siapa Beribadah kepada Allah dapat dibagi dalam tiga tahap yaitu, bekerjalah untuk Allah, Semata-mata demi Allah, dan berbaktilah hanya kepada Allah. Firman dalam Al-Anaam ayat 162, Sesungguhnya Shalatku, ibadahku, hidup dan matiku (hanyalah) untuk Allah, Tuhan semesta alam. Jadi, seluruh kehidupan kita ini sebenarnya hanyalah untuk Allah. Ibadah, kerja, belajar, shalat, mati, dan semuanya hanyalah untuk Allah. Dan semua itu memang milik Allah semata.

Tugas Manusia Di Bumi Tugas utama manusia diciptakan hanya untuk beribadah kepada Allah SWT seperti yang dijelaskan dalam QS Adz-Dzariyah ayat 56. Beribadah tidak hanya sholat, berdoa, membaca Al-Quran, naik Haji, tetapi juga berbuat baik kepada sesama manusia, belajar, bekerja, dan banyak hal lainnya. Manusia diciptakan untuk menjadi khalifah di bumi. Hal ini dijelaskan dalah QS AlBaqarah ayat 30 ingatlah ketika Tuhan-Mu berfirman kepada malaikatnya sesungguhnya Aku hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darahnya, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?Allah berfirman,Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui. Manusia dipercaya Allah untuk menjadi khalifah dimuka bum. Allah pernah memberi amanat kepada bumi tapi bumi tak sanggup untuk memikulnya,begitu juga dengan gunung. Dan akhirnya manusialah yang dipercaya unutuk mengemban amanat itu. Sebagai wakil Allah di bumi ini, maka salah satu tugas manusia adalah untuk menjaga keseimbangan kehidupan di bumi ini. Serta menjalin hubungan dengan Allah, dengan sesama manusia, dan dengan lingkungan kehidupannya.


Top Related