i
HALAMAN JUDUL
PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA 1 SUBTEMA 2
MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN TRADISIONAL PADA
SISWA KELAS IV SD N SELOMULYO
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
AVI SUSANTI
141134207
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
HALAMAN PENGESAHAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Atas berkat rahmat Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, skripsi
ini saya persembahkan kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan kelancaran dalam segala hal selama
mengerjakan skripsi ini
2. Kedua orang tua yang sangat saya hormati dan saya cintai, yang senantiasa
membimbingku, memberi dukungan, doa dan motivasi sehingga semangat
dalam menyelesaikan skripsi ini.
3. Kakak tercinta yang selalu memberikan semangat untuk terus menyelesaikan
skripsi ini.
4. Keluarga tercinta yang sudah memberikan doa dan motivasi dalam penulisan
skripsi ini.
5. Teman-teman PGSD angkatan 2014 khususnya kelas D yang telah berjuang
bersama selama perkuliahan.
6. Almamater tercinta Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN MOTTO
Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan maka apabila engkau telah
selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras dan terus berdoa kepada
Tuhanmu dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap (QS. Alam Nasrah 6-7)
Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi suatu kegagalan
ke kegagalan selanjutnya tanpa harus kehilangan semangat (Winston Churchill)
Barang siapa bersungguh-sungguh dalam mengerjakan sesuatu akan mendapatkan
hasil yang memuaskan (peneliti)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 06 Februari 2018
Peneliti,
Avi Susanti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Avi Susanti
Nomor Mahasiswa : 141134207
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA 1 SUBTEMA 2
MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN TRADISIONAL PADA
SISWA KELAS IV SD N SELOMULYO
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas
Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 06 Februari 2018
Peneliti,
Avi Susanti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA 1 SUBTEMA 2
MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN TRADISIONAL PADA
SISWA KELAS IV SD N SELOMULYO
Avi Susanti
Universitas Sanata Dharma
2018
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana penerapan metode
permainan tradisional dalam meningkatan hasil belajar Tema 1. Indahnya
Kebersamaan Subtema 2. Kebersamaan dalam keberagaman pada siswa kelas IV
SD N Selomulyo tahun ajaran 2017/2018. Penelitian ini merupakan Penelitian
Tindakan Kelas yang berlangsung selama dua siklus. Siklus I dilaksanakan
tanggal 11 Desember 2017 menggunakan permainan tradisional engklek dan
siklus II dilaksanakan tanggal 14 Desember 2017 menggunakan permainan
tradisional kelereng yang masing-masing terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan,
pelaksanaan , pengamatan dan refleksi. Subjek pada penelitian ini adalah siswa
kelas IV SD N Selomulyo yang berjumlah 33 siswa.
Penelitian ini didorong oleh keterbatasan guru dalam memilih metode
pembelajaran. Hal tersebut diduga menjadi penyebab rendahnya nilai siswa pada
Tema 1. Subtema 2. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan SD N
Selomulyo sebesar 70. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah soal
evaluasi yang terdiri dari 6 soal pilihan ganda dan 3 soal essay. Selain itu peneliti
juga melakukan wawancara dan observasi untuk mengumpulkan fakta-fakta yang
terjadi di lapangan sebagai data pendukung penelitian. Sebelum dilakukan
tindakan, rata-rata nilai siswa pada Subtema 2 hanya sebesar 56,73 dengan 18
siswa yang mencapai KKM dan presentase ketuntasan sebesar 54,55%. Setelah
dilaksanakan tindakan, diketahui bahwa secara keseluruhan hasil belajar pada
siklus I dan II mengalami peningkatan. Hasil belajar siklus I menunjukkan bahwa
rata-rata kelas meningkat sebesar 13,75 menjadi 70,48 , sebanyak 22 siswa
mencapai KKM dengan presentase ketuntasan sebesar 66,67%. Sedangkan hasil
tes pada siklus II menunjukkan bahwa terjadi peningkatan sebesar 4,27 dari hasil
belajar siklus I, dan sebanyak 25 siswa mencapai KKM dengan presentase
ketuntasan sebesar 75,76%.
Kata kunci: hasil belajar, permainan tradisional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE INCREASE OF LEARNING OUTCOME THEME 1 SUB THEME 2
USING TRADITIONAL GAMES METHOD TO 4TH
GRADE STUDENT OF
SELOMULYO ELEMENTARI SCHOOL
Avi Susanti
Sanata Dharma University
2018
The objective of this research is to find out how is the application of
traditional games method in increasing the learning outcomes theme 1 of 4th
grade students of Selomulyo Elementary School academic year 2017/2018. This
research is Classroom Action Research which lasts for two cycles. The first cycle
was held on December 11th
2017 using traditional games named “engklek” and
the second cycle was held on December 14th
2017 using traditional games named
“kelereng”. Each cycle consists of 4 steps i.e. planning, implementation,
observation and reflection. The subject of this research is 4th
grade students of
Selomulyo Elementary School which amounted to 33 students.
This research is motivated by the limitation of teacher in choosing
learning method. It is thought to be caused by low student scores in Theme 1. Sub
Theme 2. The Minimum Exhaustiveness Criteria (KKM) which established by
Selomulyo Elementary school is 70. The instruments used in this research are 6
multiple-choice questions and 3 essays. In addition, the researcher also conducted
interview, observation and evaluation test to collect the fact in the field as
supporting data of this research. Before the action, the average value of students
in Sub theme 2 is only 56,73%, with 18 students reaching Minimum
Exhaustiveness Criteria (KKM) and the completeness percentage of 54,55%. After
the action, it can be known that overall, learning outcomes in cycle 1 and 2 has
increased. The result of cycle 1 test shows that the average value of students was
increased of 13,75 to 70,48, and 22 students reach Minimum Exhaustiveness
Criteria (KKM) of 66,67%. While the result of cycle 2 test shows that there was
an increase of 4,27 from the result of cycle 1, and 25 students reached Minimum
Exhaustiveness Criteria (KKM) with the completeness percentage of 75,76%.
Keywords: Learning Outcomes, Traditional Games
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur peneliti panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA 1
SUBTEMA 2 MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN TRADISIONAL
PADA SISWA KELAS IV SD N SELOMULYO”. Skripsi ini disusun untuk
melengkapi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Pada
kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang
telah memberikan bimbingan dan dukungan dalam proses penyusunan skripsi ini.
Peneliti mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd., selaku Wakil Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
4. Elisabeth Desiana Mayasari, S.Psi., M.A., selaku dosen Pembimbing I
yang telah memberikan semangat dan penguatan untuk membimbing
peneliti dalam menyelesaikan skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
5. Andreas Erwin P, M.Pd., selaku dosen Pembimbing II yang telah
memberikan semangat dan penguatan untuk membimbing peneliti dalam
menyelesaikan skripsi.
6. Supriyati Basuki Rahayu, S.Pd, selaku kepala sekolah SD N Selomulyo
yang telah memberikan izin penelitian di SD SD N Selomulyo.
7. Tiknawati Lestyaningsih, S.Pd. SD, selaku guru kelas IV SD N Selomulyo
yang telah berkenan untuk berkolaborasi dengan peneliti, memberikan
waktu, tenaga, pikiran, semangat dan memberikan izin penelitian di kelas
IV SD N Selomulyo
8. Siswa kelas IV SD N Selomulyo yang telah bersedia menjadi subjek
penelitian.
9. Kedua orangtuaku, Ayah Suyitno dan Ibu Sri Mukidah yang sangat saya
hormati dan saya cintai, yang senantiasa membimbingku, memberi
dukungan, mendoakan dan memotivasi sehingga semangat dalam
penulisan skripsi ini.
10. Kakak tercinta Riza Yitnawati yang selalu memberikan semangat dan
wejangannya agar segera menyelesaikan penulisan skripsi.
11. Simbah Putri yang selalu mendoakan agar peneliti terus semangat
menyelesaikan penulisan skripsi
12. My Support System Rivan Destya W, yang telah memberikan segala waktu
dan tenaganya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
13. Sahabat terkasih Ambar, Angel, Arum, Anggun, Rahma, Rianti, Palupi,
Intan, Yola, Lina, Dian, Maya, yang selalu memberikan masukan dan
saran agar peneliti dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan baik.
14. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang dengan caranya
masing-masing telah memberikan bantuan dalam penelitian hingga
penyusunan skripsi ini.
Semoga Allah SWT memberikan balasan kepada semua pihak yang telah
berkenan membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini, peneliti memohon
maaf apabila dalam penyusunan skripsi ini terdapat kesalahan dan masih jauh dari
kata sempurna. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca
Yogyakarta, 06 Februari 2018
Peneliti,
Avi Susanti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ iii
PERSEMBAHAN ................................................................................................. iv
HALAMAN MOTTO ........................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN .................................................. vii
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................... x
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
1.2 Identifikasi Masalah ...................................................................................... 7
1.3 Batasan Masalah ............................................................................................ 7
1.4 Rumusan Masalah ......................................................................................... 8
1.5 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 8
1.6 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 8
1.7 Definisi Operasional ...................................................................................... 9
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 11
2.1 Teori-teori yang mendukung ....................................................................... 11
2.1.1 Hasil Belajar ......................................................................................... 11
2.1.2 Permainan Tradisional .......................................................................... 12
2.1.3 Kurikulum 2013 .................................................................................... 19
2.1.4 Pembelajaran Tematik .......................................................................... 20
2.1.5 Pendekatan Saintifik ............................................................................. 22
2.1.6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ..................................................... 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
2.2 Hasil penelitian yang relevan ...................................................................... 25
2.3 Kerangka berpikir ........................................................................................ 28
2.4 Hipotesis tindakan ....................................................................................... 29
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 30
3.1 Jenis Penelitian ............................................................................................ 30
3.2 Setting Penelitian ......................................................................................... 33
3.3 Persiapan ..................................................................................................... 34
3.4 Rencana Setiap Siklus ................................................................................. 35
3.5 Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 37
3.6 Instrumen Penelitian .................................................................................... 40
3.7 Teknik Pengujian Instrumen........................................................................ 44
3.8 Teknik Analisis Data ................................................................................... 63
3.9 Indikator Keberhasilan ................................................................................ 64
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 66
4.1 Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ................................................................ 66
4.2 Hasil Penelitian ............................................................................................ 78
4.3 Pembahasan ................................................................................................. 84
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 91
5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 91
5.2 Keterbatasan penelitian ............................................................................... 92
5.3 Saran ............................................................................................................ 92
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 93
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... 95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 2 Pedoman Wawancara ......................................................................... 40
Tabel 3. 3 Pedoman Observasi ............................................................................ 41
Tabel 3. 4 Kisi-Kisi Soal Pilihan Ganda Siklus I ................................................ 42
Tabel 3. 5 Kisi-kisi Soal Essay Siklus I .............................................................. 42
Tabel 3. 6 Kisi-kisi Soal Pilihan Ganda Siklus II ............................................... 43
Tabel 3. 7 Kisi-kisi Soal Essay Siklus II ............................................................. 44
Tabel 3. 8 Hasil Uji Keterbacaan Soal Siklus I ................................................... 46
Tabel 3. 9 Hasil keterbacaan Soal Siklus II ........................................................ 47
Tabel 3. 10 Standar Penilaian (Widoyoko, 2014 : 262) ........................................ 45
Tabel 3. 11 Validasi RPP Siklus I ......................................................................... 48
Tabel 3. 12 Validasi RPPTH Siklus I ................................................................... 50
Tabel 3. 13 Hasil validasi instrumen soal pilihan ganda siklus I .......................... 52
Tabel 3. 14 Hasil validasi instrumen soal essay siklus I ...................................... 53
Tabel 3. 15 Hasil validasi instrument soal pilihan ganda siklus II........................ 54
Tabel 3. 16 Hasil Validasi Instrumen Soal Essay siklus II ................................... 55
Tabel 3. 17 Kriteria Koefisien Validitas Prijowuntato.......................................... 57
Tabel 3. 18 Perhitungan Validasi Soal Evaluasi Pilihan Ganda Siklus I .............. 57
Tabel 3. 19 Perhitungan Validasi Soal Evaluasi Essay Siklus I ........................... 58
Tabel 3. 20 Perhitungan Validasi Soal Evaluasi Pilihan Ganda Siklus II ............. 59
Tabel 3. 21 Perhitungan Validasi Soal Evaluasi Essay Siklus II .......................... 60
Tabel 3. 22 Kriteria Koefisiensi Reliabilitas (Nugroho, 2011 33) ........................ 61
Tabel 3. 23 Perhitungan Reliabilitas Soal Evaluasi Pilihan Ganda Siklus I ......... 61
Tabel 3. 24 Perhitungan Reliabilitas Soal Evaluasi Essay Siklus I ...................... 62
Tabel 3. 25 Perhitungan Reliabilitas Soal Evaluasi Pilihan Ganda Siklus II ........ 62
Tabel 3. 26 Perhitungan Reliabilitas Soal Evaluasi Essay Siklus II ..................... 62
Tabel 3. 27 Target Presentase Keberhasilan ......................................................... 64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Arena Permainan Engklek Kitiran ................................................... 15
Gambar 2. 2 Modifikasi arena Permainan Kelereng ............................................. 18
Gambar 3. 1 Model Penelitian (Arikunto, 2010) .................................................. 30
Gambar 4. 1 Perbandingan Presentase Ketuntasan Belajar .................................. 87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Izin Penelitian........................................................................ 95
Lampiran 2 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ......................... 96
Lampiran 3 Dokumentasi Kondisi Awal............................................................ 97
Lampiran 4 Lampiran Foto ................................................................................. 98
Lampiran 5 RPP Siklus I ................................................................................... 103
Lampiran 6 RPP Siklus II ................................................................................. 112
Lampiran 7 Validasi RPP Siklus I .................................................................... 127
Lampiran 8 Validasi RPP Siklus II ................................................................... 134
Lampiran 9 Soal Evaluasi Siklus I .................................................................... 142
Lampiran 10 Validasi Soal Evaluasi Siklus I ...................................................... 150
Lampiran 11 Validasi Soal Evaluasi Siklus II .................................................... 160
Lampiran 12 Hasil Uji Keterbacaan Soal Siklus I ............................................. 170
Lampiran 13 Hasil Uji Keterbacaan Soal Siklus II ............................................ 172
Lampiran 14 Contoh Hasil Pekerjaan Soal Evaluasi Siklus I ............................. 174
Lampiran 15 Laporan hasil wawancara .............................................................. 176
Lampiran 16 Laporan hasil observasi ................................................................. 178
Lampiran 17 Validitas ............................................ Error! Bookmark not defined.
Lampiran 18 Reliabilitas ..................................................................................... 187
Lampiran 19 Hasil Validasi Soal Evaluasi.......................................................... 190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bagian bab 1 ini membahas 6 bagian dari pendahuluan penelitian,
meliputi: latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional. Bagian-bagian tersebut
diuraikan sebagai berikut:
1.1 Latar Belakang Masalah
Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak dapat dipisahkan
satu sama lain. Belajar menunjukkan pada apa yang harus dilakukan seseorang
sebagai subjek yang menerima (sasaran didik), sedangkan mengajar menunjuk
pada apa yang harus dilakukan guru sebagai pengajar. Belajar bukan mengenai
menghafal dan bukan pula mengingat. Belajar adalah suatu proses yang ditandai
dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Apabila kita berbicara tentang
belajar maka kita berbicara bagaimana mengubah tingkah laku seseorang
(Sudjana, 2013: 28 ).
Sejalan dengan Sudjana, Susanto (2013: 4) berpendapat bahwa “Belajar
adalah suatu aktifitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan
sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru
sehingga memungkinkan seseorang terjadi perubahan perilaku yang relatif tetap
baik dalam berpikir, merasa, maupun dalam bertindak”. Menurut Purwanto (2014:
39), “belajar adalah aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif
dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan,
keterampilan dan sikap”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Belajar dimulai dengan adanya dorongan, semangat, dan upaya yang
timbul dalam seseorang sehingga orang itu melakukan kegiatan belajar. Tujuan
pembelajaran adalah pencapaian perubahan perilaku pada peserta didik setelah
mengikuti kegiatan belajar mengajar. Perubahan perilaku yang terjadi sebagai
hasil belajar mencakup seluruh aspek kehidupan pada diri seseorang. Perubahan
tersebut tidak sekadar pada aspek pengetahuan, tetapi pada aspek lainnya seperti
sikap dan ketrampilan. Bloom mengungkapkan tiga aspek perubahan perilaku
pada diri seseorang sebagai hasil belajar. Ketiga aspek tersebut meliputi kognitif,
afektif, dan psikomotorik. Aspek kognitif berkaitan dengan kemampuan berpikir
(pengetahuan, pemahaman, analisis sistesis) seseorang terhadap suatu materi
pelajaran. Aspek afektif berkaitan dengan penyikapan, perasaan, minat, moralitas
seseorang terhadap suatu pelajaran. Aspek psikomotor berkaitan dengan fungsi
system syaraf, otot, dan fungsi fisikis. Wujudnya berupa kemampuan mencipta,
berkreasi, dan sejenisnya (Kosasih, 2014: 6)
Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan ketika akan
melaksanakan pembelajaran antara lain pemilihan media dan metode
pembelajaran. Metode pembelajaran berimplikasi terhadap hasil belajar peserta
didik. Guru kreatif yang menggunakan metode terbukti dapat memberikan
stimulus peserta didik dalam belajar, dengan demikian dapat dikatakan bahwa
penerapan metode yang variatif berpengaruh terhadap motivasi dan prestasi
belajar peserta didik. Guru yang hanya menerapkan satu metode dalam setiap
pertemuan mengakibatkan kebosanan peserta didik dalam belajar sehingga hasil
belajar yang baik, tidak diperoleh peserta didik dalam belajarnya (Marno, 2014)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Pada saat kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL) peneliti
melakukan wawancara pada tanggal 18 Oktober 2017 dengan wali kelas IV SD N
Selomulyo. Ditemukan fakta bahwa didalam proses pembelajaran, guru kelas IV
SD N Selomulyo memilih untuk menggabungkan tiga metode: yaitu
pengelompokan, pengkomunikasian, dan metode ceramah. Pengelompokan berarti
siswa dibagi menjadi lima kelompok kecil yang terdiri dari 6-8 siswa, kelompok
dibuat berdasarkan tingkatan IQ, setiap kelompok terdiri atas siswa yang
mempunya IQ tinggi, cukup, dan kurang. Hal tersebut bertujuan agar siswa yang
pintar dapat membantu siswa yang kurang pintar.
Selanjutnya adalah pengkomunikasian yang berarti dimana siswa yang
tidak percaya diri ketika mengalami kesulitan dan menanyakannya kepada guru,
diharapkan dapat bertanya kepada temannya. Selain itu guru memilih
menggunakan metode ceramah didalam pembelajaran, alasan guru memilih
metode ceramah karena itu adalah metode yang paling cocok dengan karakter
siswa, dimana siswa dapat menyerap materi dengan baik ketika membaca,
mendengarkan penjelasan guru, dan menyimak apa yang diterangkan guru. Siswa
menganggap bahwa pembelajaran kurang maksimal ketika guru tidak melakukan
ceramah, siswa terbiasa menerima penjelasan dari guru sebelum melakukan
sesuatu. Siswa merasa tidak bisa melakukan sesuatu tanpa instruksi dari guru.
Guru juga mengatakan bahwa seharusnya guru tidak banyak bicara dikelas, yang
guru harapkan adalah siswa lebih dominan menguasai kelas. Lebih mandiri untuk
aktif menemukan masalahnya sendiri dan tugas guru sebatas memberikan
penguatan serta meluruskan apa yang dirasa kurang tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Menurut Kosasih (2014:105) pembelajaran yang melibatkan siswa belajar
bersama-sama untuk mencapai tujuan pembelajaran yang lebih efektif.
Pembelajaran berkelompok bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan
partisipasi siswa, memberi pelajaran kepemimpinan dan pengalaman membuat
keputusan kelompok, serta memberi kesempatan untuk berinteraksi, juga belajar
dengan siswa lain yang herasal dari latar belakang budaya dan kemampuan yang
berbeda Namun hal diatas kurang sesuai dengan fakta yang ditemukan dilapangan
ketika peneliti melakukan observasi dikelas, proses pembelajaran yang
berlangsung tidak sesuai dengan harapan guru, dimana siswa yang memiliki IQ
kurang, tidak bisa mengikuti ritme belajar siswa yang berkemampuan IQ tinggi.
Fakta berikutnya menunjukkan bahwa metode ceramah kurang cocok
digunakan dalam pembelajaran karena siswa kurang aktif dalam mengikuti
pembelajaran ditandai dengan beberapa siswa yang asik ngobrol dengan teman
sehingga mengabaikan guru yang sedang menjelaskan materi. Jika dilihat dari
hasil belajar, pembelajaran dengan menggunakan permainan lebih baik
dibandingkan pembelajaran menggunakan metode ceramah, hal tersebut sejalan
dengan apa yang dijabarkan oleh Sagala (2009: 202), penggunaan metode
ceramah dirasa kurang cocok karena peranan siswa hanyalah mendengarkan
dengan teliti dan mencatat masalah-masalah yang penting disampaikan guru. Ada
beberapa kelebihan metode ceramah yang baik digunakan dalam proses
pembelajaran, namun disamping itu terdapat pula kelemahannya seperti sifat
metode ceramah kurang memberi kesempatan pada peserta didik untuk
mengembangkan keberaniannya mengungkapkan pendapatnya, kurang cocok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
dengan tingkah laku kemampuan anak yang masih kecil, karena taraf berpikir
anak masih berada dalam taraf yang kurang konkret. Metode ini berarti
memberikan informasi satu arah karena yang ingin dicapai adalah bagaimana guru
bisa mengajar dengan baik sehingga yang ada hanyalah transfer pengetahuan yang
membuat pembelajaran menjadi tidak efektif. Padahal, ketika siswa terlibat
langsung dalam kegiatan belajar , mereka akan lebih paham dan daya ingat
mereka pun lebih awet.
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dalam pembelajaran Tema 1.
Indahnya Kebersamaan Subtema 2. Kebersamaan dalam keberagaman
pembelajaran 3 dan 4, siswa menunjukkan sikap kurang konsentrasi, kurang
mandiri, dan kurang bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal
tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah masa peralihan
yang dialami oleh siswa kelas IV yaitu dari masa anak-anak ke masa dewasa awal
yang membuat siswa belum bisa menyesuaikan dengan baik yang menyebabkan
tujuan pembelajaran tidak tercapai dengan maksimal. Proses pembelajaran
berlangsung dengan kurang menarik ditandai dengan keterbatasan media dan
penggunaan metode ceramah yang lebih dominan. Guru mengakui keterbatasan
membuat media adalah alasannya sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar
siswa yang tidak maksimal.
Dampak dari kondisi tersebut adalah siswa menjadi pasif dalam proses
pembelajaran sehingga daya serap belajar siswa rendah. Hal ini dapat dilihat dari
hasil Ulangan Harian belajar pada Tema 1. Indahnya Kebersamaan Subtema 2.
Kebersamaan dalam keberagaman dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
sebesar 70, terdapat 18 dari 33 siswa yang mendapat nilai di bawah KKM dengan
presentase sebesar 54,55%. Dari hasil pencapaian KKM pada Tema 1. Indahnya
Kebersamaan Subtema 2. Kebersamaan dalam keberagaman di atas menunjukkan
nilai yang masih rendah dan perlu adanya perbaikan agar hasil belajar dapat
meningkat.
Untuk meningkatkan penguasaan materi Tema 1 Subtema 2 siswa kelas IV
di SD Negeri Selomulyo, diperlukan adanya perbaikan pembelajaran. Salah
satunya adalah menggunakan metode permainan tradisional. Menurut Vera (2012:
126), penggunaan metode permainan dalam kegiatan belajar-mengajar di luar
kelas dapat membangkitkan minat siswa terhadap pelajaran yang diajarkan. Bisa
saja ketika seorang siswa yang tidak menyukai kegiatan pembelajaran yang
diajarkan di dalam kelas justru mulai tertarik karena diajarkan dalam bentuk
permainan yang menyenangkan. Metode permainan anak juga mampu
menumbuhkan kesadaran siswa. Kesadaran yang dimaksud adalah kesadaran
mengenai pentingnya belajar sehingga motivasi belajar anak akan meningkat dan
hasil belajar mengalami peningkatan.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Yuniharto, 2014). Pada
penelitian yang berjudul, “Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian
(RPPH) Berbasis Permainan Tradisional Kelas 1 SD Pada Subtema Gemar
Bernyanyi dan Menari” berfokus pada penyusunan RPPH sedangkan penelitian
yang akan dilakukan oleh peneliti adalah peningkatan hasil belajar. Penelitian
yang dilakukan oleh Yuniarto menunjukkan bahwa kualitas RPPH berbasis
permainan tradisional menunjukkan kualitas amat baik, hal tersebut relevan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu menggunakan metode
Permainan Tradisional. Peneliti mengharapkan bahwa metode permainan
tradisional juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan
permasalahan yang telah dijabarkan, peneliti akan melakukan penelitian untuk
meningkatkan hasil belajar pada Tema 1. Indahnya Kebersamaan Subtema 2.
Kebersamaan dalam keberagaman dengan permainan tradisional yang telah
dimodifikasi dalam kaitannya dengan pelaksanaan pembelajaran di SD Negeri
Selomulyo. Dengan demikian peneliti memilih untuk mengangkat judul
“Peningkatan Hasil Belajar Tema 1 Subtema 2 Menggunakan Metode
Permainan Tradisional Pada Siswa Kelas IV SD N Selomulyo”
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti mengidentifikasi
permasalahan sebagai berikut.
1.2.1 Pembelajaran di kelas IV SD N Selomulyo masih didominasi dengan
metode ceramah
1.2.2 Rendahnya hasil pembelajaran pada Tema 1. Indahnya Kebersamaan
Subtema 2. Kebersamaan dalam keberagaman pembelajaran 3 dan 4 pada
siswa kelas IV SD N Selomulyo
1.3 Batasan Masalah
Penelitian ini membatasi masalah mengenai peningkatan hasil belajar
dengan menggunakan metode permainan tradisional Tema 1. Indahnya
Kebersamaan Subtema 2. Kebersamaan dalam keberagaman pembelajaran 3 dan
4 pada siswa kelas IV SD N Selomulyo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah, maka rumusan
masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah: Bagaimana penerapan
metode permainan tradisional dalam meningkatkan hasil belajar Tema 1.
Indahnya Kebersamaan Subtema 2. Kebersamaan dalam keberagaman
pembelajaran ke 3 dan 4 pada siswa kelas IV SD N Selomulyo ?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah : Untuk meningkatkan
hasil belajar Tema 1. Indahnya Kebersamaan Subtema 2. Kebersamaan dalam
keberagaman pembelajaran 3 dan 4 dengan menggunakan permainan tradisional
pada siswa kelas IV SD N Selomulyo
1.6 Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
peneliti, guru, siswa dan sekolah. Manfaat tersebut yaitu:
1.6.1 Bagi Peneliti
Penelitian ini akan memberikan masukan kepada peneliti tentang
pentingnya pemilihan metode pembelajaran sehingga hasil belajar siswa
dapat meningkat.
1.6.2 Bagi Guru
Penelitisn ini bermanfaat untuk memberikan informasi mengenai
pengemabangan metode pembelajaran, serta dapat menciptakan strategi
pembelajaran yang menarik dan menyenangkan yaitu dengan metode
permainan tradisional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
1.6.3 Bagi Siswa
Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan pengalaman bermakna dalam
pembelajaran menggunakan metode permainan tradisional yang
berlangsung aktif, menarik dan menyenangkan yang dapat meningkat
hasil belajar siswa.
1.6.4 Bagi Sekolah
Penelitian ini bermanfaat untuk pertimbangan dalam rangka meningkatkan
proses pembelajaran dengan menggunakan berbagai macam pendekatan
dan metode pembelajaran.
1.7 Definisi Operasional
1.7.1 Hasil Belajar adalah perubahan tingkah laku pada diri seseorang meliputi
ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik.
1.7.2 Permainan Tradisional adalah suatu hasil budaya masyarakat warisan nenek
moyang secara turun-temurun yang harus dilestarikan karena mengandung
nilai-nilai kekayaan dan kearifan lokal. Permainan tradisional dapat
menumbuh kembangkan seluruh aspek kemanusiaan anak.
1.7.3 Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang dikembangkan untuk memperbaiki
kurikulum sebelumnya. Kurikulum 2013 bersifat intregratif, yaitu saling
mengkaitkan mata pelajaran satu dengan mata pelajaran yang lain, hal
tersebut diharapkan agar ilmu yang didapat peserta didik lebih luas dan
mendalam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
1.7.4 Pembelajaran Tematik adalah suatu pembelajaran yang menggabungkan
mata pelajaran tertentu yang mengaitkan konsep-konsep dari beberapa mata
pelajaran dengan tema sebagai pemersatu. Dalam satu pembelajaran
memuat 3 aspek, yang dapat mengembangkan nilai pengetahuan, sikap, dan
keterampilan.
1.7.5 Pendekatan Saintifik adalah Pembelajaran yang mendorong siswa lebih
mampu dalam mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan cara,
mengasosiasikan /menalar, dan mengomunikasikan selama proses
pembelajaran berlangsung. Siswa diharapkan untuk lebih aktif, guru
diharapkan hanya sebagai pendamping bukan sebagai satu-satunya sumber
belajar.
1.7.6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah seperangkat rencana
pembelajaran yang menjadi pegangan bagi guru dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran yang mengacu pada suatu Kompetensi Dasar
tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Teori-teori yang mendukung
Bagian teori yang mendukung peneliti memaparkan tentang teori-teori
yang mendukung penelitian. Teori yang mendukung penelitian dipaparkan sebagai
berikut:
2.1.1 Hasil Belajar
Purwanto (2014: 44) menyatakan bahwa “hasil (product) menunjuk pada
suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang
mengakibatkan berubahnya input secara fungsional. Belajar adalah proses dalam
diri individu yang berinteraksi dengan lingkungannya untuk mendapatkan
perubahan dalam lingkungannya. Sedangkan menurut Hamalik (2010: 155) “ hasil
belajar merupakan perubahan tingkah laku pada diri siswa yang dapat diamati dan
diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan”.
Perubahan pengetahuan yaitu ia akan semakin mengembangkan pemikiran dan
pengetahuannya semakin luas, perubahan sikap juga terjadi secara berkala secara
tidak langsung ia akan belajar untuk merubah sikap-sikap menjadi lebih baik,
ketrampilannya pada diri siswa juga semakin berkembang jika ia terlibat aktif
dalam proses pembelajaran
Menurut Sudjana (2013: 22), “hasil belajar adalah kemampuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”.
Dalam sistem pendidikan nasional ada pengelompokan tujuan pendidikan yang
harus mengacu pada tiga jenis ranah yang melekat pada diri siswa, yaitu ranah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
kognitif, afektif dan psikomotorik. Dalam evaluasi hasil belajar, ketiga ranah
tersebut yang harus dijadikan sebagai sasaran dalam setiap kegiatan evaluasi hasil
belajar. Ranah kognitif adalah segala upaya yang dilakukan seseorang yang
menyangkut aktivitas otak. Dalam ranah kognitif terdapat enam jenjang proses
berfikir, mulai dari jenjang terendah sampai jenjang yang tertinggi.
Dari beberapa pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar adalah perubahan tingkah laku pada diri seseorang meliputi ranah kognitif,
afektif, dan psikomotorik. Dalam penelitian ini hasil belajar siswa dibatasi pada
pencapaian nilai soal evaluasi Tema 1 Subtema2 Pembelajaran 3 dan 4.
2.1.2 Permainan Tradisional
Permainan tradisional merupakan suatu aktivitas permainan yang tumbuh
dan berkembang di daerah tertentu, yang sarat dengan nilai-nilai budaya dan tata
nilai kehidupan masyarakat dan diajarkan secara turun-temurun dari generasi satu
ke generasi berikutnya. Dari permainan ini, anak-anak akan mampu
mengembangkan potensi yang dimilikinya, memperoleh pengalaman yang
berguna dan bermakna, mampu membina hubungan dengan sesama teman, serta
mampu menyalurkan perasaan-perasaan yang tertekan dengan tetap melestarikan
dan mencintai budaya bangsa (Kurniati, 2016: 2). Anak yang melakukan
permainan tradisional yaitu telah melestarikan dan mencintai budaya, ia telah
mempertahankan agar nilai budaya yang dimiliki tidak tergeser oleh permainan
modern. Permainan tradisional lebih mengenalkan kita pada lingkungan disekitar,
bagaimana setiap anak akan turun tangan berpartisipasi dalam bermain. Menurut
direktorat Budaya (dalam Kurniati, 2016: 3 ) mengatakan bahwa, “setiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
permainan rakyat tradisional sebenarnya mengandung nilai-nilai yang dapat
dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan anak-anak. Permainan rakyat tradisional
selain dapat memupuk kerja sama, kebersamaan, kedisiplinan, dan kejujuran”.
Perubahan tingkah laku anak di dalam permainan tradisional dapat kita ukur
melalui pengamatan, anak yang kurang aktif mengikuti permainan berarti
perubahan tingkah lakunya tidak maksimal.
Yunus (dalam Mulyani, 2016: 46) menjelaskan bahwa permainan
tradisional adalah suatu hasil budaya masyarakat, yang berasal dari zaman yang
sangat tua, yang telah tumbuh dan hidup hingga sekarang, dengan masyarakat
pendukungnya yang terdiri atas tua muda, laki-perempuan, kaya miskin, rakyat
bangsawan, dengan tiada bedanya. Permainan tradisional bukan hanya sekadar
alat penghibur hati, penyegar pikiran, atau sarana berolah raga. Lebih dari itu,
permainan tradisional memiliki berbagai latar belakang yang bercorak rekreatif,
kompetitif, pedagogis, magis, dan religious.
Dari beberapa pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa Permainan
Tradisional adalah suatu hasil budaya masyarakat warisan nenek moyang secara
turun-temurun yang harus dilestarikan karena mengandung nilai-nilai kekayaan
dan kearifan lokal. Permainan tradisional dapat menumbuh kembangkan seluruh
aspek kemanusiaan anak. Dalam Penelitian ini menggunakan permainan
tradisional engklek dan kelereng sebagai metode pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
2.1.2.1 Permainan Tradisional Engklek
1. Pengertian
Menurut (Mulyati, 2013) bahwa permainan tradisional engklek
artinya dalam bahasa jawa permainan dengan menggunakan satu kaki.
Anak yang menyukai permainan sederhana ini biasanya perempuan.
Tapi laki-laki pun begitu melihat bisa ikut bergabung bermain. Jumlah
pemain engklek bebas, biasanya 2 sampai 5 anak. Tempat bermain
tidak memerlukan pekarangan luas tetapi datar sehingga bisa dilakukan
di halaman rumah.
2. Cara bermain :
a. Gambar bidang engklek kitiran
b. Anak melakukan hompimpah untuk menentukan urutan permainan
c. Untuk dapat bermain setiap anak harus mempunyai gacuk
d. Gacuk dilempar kesalah satu petak yang tergambar di tanah, petak
dengan gacuk yang sudah berada di atasnya tidak boleh diinjak
oleh setiap pemain.
e. Pemain tidak boleh melempar gacuk melebihi kotak yang
disediakan. Jika pemain melakukan kesalahan maka pemain
dinyatakan gugur dan diganti pemain selanjutnya.
f. Pemain yang menyelesaikan satu putaran lanjut ke tahap mecari
sawah dengan cara menjagling gajuk dengan telapak tangan bolak-
balik selama 5 kali tanpa terjatuh. Hal ini dilakukan dalam posisi
berjongkok membelakangi bidang engklek dan berda di tempat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
jatuhnya gacuk yang tadi dilempar. Setelah berhasil menjagling
sebanyak 5 kali, pemain masih dalam posisi yang sama
melemparkan ke bidang engklek, apabila tepat pada salah satu
bidang maka bidang tersebut menjadi sawah pemain.
g. Pemain yang memiliki sawah paling banyak adalah pemenangnya.
Gambar 2. 1 Arena Permainan Engklek Kitiran
3. Cara bermain engklek yang telah di modifikasi =
a. Peneliti menentukan urutan bermain sesuai nama kelompok 1, 2, 3
dan seterusnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
b. Perwakilan kelompok melempar gacuk kesalah satu petak yang
tergambar di tanah, petak dengan gacuk yang sudah berada di
atasnya tidak boleh diinjak oleh setiap pemain.
c. Perwakilan kelompok memulai bermain, ketika sampai ditengah
“brok” perwakilan kelompok mendengarkan kata kunci yang
disampaikan oleh anggota lain melalui mainan telepon-teleponan
kemudian menyampaikan ke kelompoknya dan menjawab soal
pada Lembar Kerja Siswa.
d. Jika salah satu anggota kelompok melakukan kesalahan maka
permainan digantikan oleh anggota kelompok yang lain.
e. Setelah waktu yang ditentukan selesai guru dan siswa membahas
LKS yang sudah dikerjakan secara berkelompok. Jika jawaban
benar maka kelompok berhak mendapat reward berupa bendera.
f. Kelompok yang mendapat banyak bendera adalah pemenangnya.
2.1.2.2 Permainan Tradisional Kelereng
1. Pengertian
Permainan tradisional nekeran atau dalam bahasa Indonesia disebut
kelereng merupakan suatu mainan kecil berbentuk bulat yang terbuat
dari kaca. Permainan kelereng bisa dimainkan oleh anak laki-laki atau
perempuan. Ukuran kelereng sangat bermacam-macam. Umumnya 0,5
inci atau 1,25 cm. Kelereng dapat dimainkan sebagai permainan anak,
dan kadang dikoleksi. Prosedurnya secara umum permainan ini
biasanya dimainkan di tanah. Dalam permainan ini biasanya sejumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
pemain mempertaruhkan kelereng yang diletakkan dalam sebuah
lingkaran yang sudah dibuat sebelumnya. Tiap pemain akan berusaha
mengeluarkan kelereng itu dari dalam lingkaran tersebut. Siapa yang
berhasil mengeluarkan kelereng dari lingkaran, maka dia yang berhak
untuk memilikinya (Kurniati, 2016).
2. Cara bermain :
a. Terlebih dahulu anak membuat sebuah lubang sebagai pusat
permainan
b. Satu per satu anak melempar kelerengnya ke dalam lubang. Ketika
semua anak sudah melempar kelereng, maka yang terjauh (dari
lubang) akan memulai permainan.
c. Hal pertama yang harus dilakukan adalah memasukkan kelereng ke
dalam lubang, baru poin akan dihitung, mulai dari 1,2,3 dan
seterusnya, sampai dengan angka yang ditentukan. Permainan
selesai ketika ada anak yang mencapai angka tersebut.
d. Jika belum bisa memasukkan lubang maka anak belum bisa
bermain untuk mendapatkan poin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
1
Gambar 2. 2 Modifikasi arena Permainan Kelereng
3. Cara bermain kelereng yang telah di modifikasi =
a. Peneliti menentukan urutan bermain sesuai nama kelompok 1, 2, 3
dan seterusnya.
b. Siswa bermain secara bergantian dengan anggota kelompoknya.
Siswa membidik kelereng pada bidang bangun datar hingga keluar
garis, dimulai dari menyelesaikan level 1 hingga seterusnya.
c. Anggota kelompok yang dapat menyelesaikan level 1 maka berhak
mendapatkan 2 soal yang akan dikerjakan bersama kelompoknya.
d. Setelah waktu yang ditentukan selesai guru dan siswa membahas
LKS yang sudah dikerjakan secara berkelompok. Jika jawaban
benar maka kelompok berhak mendapat reward berupa bendera.
e. Kelompok yang mendapat banyak bendera adalah pemenangnya.
start
LEVEL 1
LEVEL 3
LEVEL 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
2.1.3 Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 adalah sebuah kurikulum yang dikembangkan untuk
meningkatkan dan menyeimbangkan kemampuan soft skills dan hard skills yang
berupa sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kurikulum ini adalah pegembangan
dari kurikulum yang telah ada sebelumnya, baik Kurikulum Berbasis Kompetensi
yang telah dirintis pada tahun 2004 maupun Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan pada tahun 2016. Kedudukan kompetensi yang semula diturunkan
dari mata pelajaran berubah menjadi mata pelajaran. Selain itu, pembelajaran
lebih bersifat tematik integratif dalam semua mata pelajaran (Fadlillah,2014:16)
Menurut (Suyadi & Dahlia, 2014: 14) Kurikulum 2013 merupakan hasil
penyempurnaan kurikulum sebelumnya, yang biasa dikenal dengan kurikulum
tingkat satuan pendidikan (KTSP) 2006. Struktur kurikulum 2013 mata
pelajarannya lebih sedikit dibandingkan KTSP, Untuk Sekolah Dasar (SD) yang
semula berjumlah 10 mata pelajaran sekarang menjadi 6 mata pelajaran, yaitu :
Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), Bahasa
Indonesia, Matematika, Seni Budaya dan Pendidikan Jasmani (PJOK). Mata
Pelajaran IPA dan IPS diintegrasikan ke mata pelajaran lain, misalnya Bahasa
Indonesia, Matematika, PPKn, dan mata pelajaran lain sesuai dengan materi yang
dibahas.
Mulyasa (2013 : 66 ) menyatakan bahwa kurikulum 2013 berbasis
kompetensi dimaknai sebagai suatu konsep kurikulum yang menekankan pada
pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standar
performasi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik, berupa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu. Kurikulum ini diarahkan
untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai sikap, dan
minat peserta didik, agar dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran,
ketepatan, dan keberhasilan dengan penuh tanggung jawab. Kurikulum 2013
merupakan “kurikulum berbasis kompetensi dengan memperkuat proses
pembelajaran dan penilaian autentik untuk mencapai kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan” ( Majid & Rochman, 2014: 1).
Berdasarkan uraian di atas dapat tarik kesimpulan Kurikulum 2013 adalah
kurikulum yang dikembangkan untuk memperbaiki kurikulum sebelumnya.
Kurikulum 2013 bersifat intregratif, yaitu saling mengkaitkan mata pelajaran satu
dengan mata pelajaran yang lain, hal tersebut diharapkan agar ilmu yang didapat
peserta didik lebih luas dan mendalam. Peneliti menggunakan kurikulum 2013
karena pembelajaran di kelas IV SD N Selomulyo menggunakan kurikulum 2013.
2.1.4 Pembelajaran Tematik
Menurut Mahsun (2014: 99) Pembelajaran tematik terpadu merupakan
suatu pembelajaran yang menghimpun satu kompetensi pada mata pelajaran
tertentu dengan kompetensi mata pelajaran yang lain dalam satu tema
pembelajaran. Ada beberapa prinsip yang digunakan dalam pengembangan model
pembelajaran tematik terpadu, yaitu :
2.1.4.1 Memadukan dimensi pengetahuan, sikap dan ketrampilan menjadi satu
kesatuan yang padu pada setiap mata pelajaran. Model pemaduan
semacam ini disebut sebagai pemaduan yang bersifat intradisipliner
(pemaduan dalam matapelajaran itu sendiri).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
2.1.4.2 Memadukan beberapa kompetensi dasar dari beberapa mata pelajaran
sehingga satu sama lain memiliki hubungan keterkaitan, saling
memperkuat dan memperjelas dengan menghindari tumpang tindih satu
sama lain dan menjaga keselarasan dalam pembelajaran. Model pemaduan
semacam ini disebut sebagai pemaduan yang bersifat intradisipliner
(pemaduan antarmata pelajaran yang berbeda melalui kompetensi-
kompetensi dasar yang terkait)
Suyanto (2013: 252) menyatakan bahwa Pembelajaran tematik merupakan
salah satu teknik dari pembelajaran terpadu yang mengaitkan konsep-konsep dari
beberapa mata pelajaran dengan tema sebagai pemersatu. Dengan pembelajaran
tersebut, siswa akan terlatih mengaitkan informasi yang satu dengan informasi
yang lain, sehingga dapat menghadapi situasi silang lingkungan, pengetahuan, dan
perangkat dengan suasana menyenangkan dan sekaligus menjadikan mereka
belajar aktif dan terlibat langsung dalam kehidupan nyata. Pembelajaran tematik
lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses belajar secara aktif
sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk
menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajarinya. Melalui
pengalaman langsung, siswa akan memahami konsep-konsep yang mereka
pelajari dan menghubungkan dengan konsep lain yang telah dipahaminya.
Dalam pembelajaran tematik diterapkan konsep belajar di dalam dan di
luar kelas yang relevan dengan tema pembelajaran saat itu. Oleh karena itu, guru
harus mengemas tau merancang pengalaman belajar yang akan mampu
mempengaruhi keberhasilan belajar siswa. Pengalam belajar yang memiliki kaitan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
unsur-unsur konseptual dalam sebuah tema menjadikan proses pembelajaran jauh
lebih efetif. Kaitan koseptual antar mata-pelajaran yang dipelajari akan
membentuk skema dan struktur pengetahuan, sehingga siswa akan memperoleh
keutuhan dan kebulatan pengetahuan dari tema yang dipelajari. Selain itu,
penerapan pembelajaran tematik di Sekolah Dasar akan sangat membantu siswa
karena tema-tema pembelajaran dapat dirancang sesuai dengan tahap
perkembangan psikologi siswa, yang pada umunya masih melihat segala sesuatu
sebagai satu keutuhan
Dari beberapa pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa
Pembelajaran Tematik merupakan suatu pembelajaran yang menggabungkan mata
pelajaran tertentu yang mengaitkan konsep-konsep dari beberapa mata pelajaran
dengan tema sebagai pemersatu. Dalam satu pembelajaran memuat 3 aspek, yang
dapat mengembangkan nilai pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Peneliti
menggunakan pembelajaran tematik karena hal tersebut adalah salah satu
komponen dari Kurikulum 2013.
2.1.5 Pendekatan Saintifik
Pendekatan Saintifik, yaitu pembelajaran yang mendorong siswa lebih
mampu dalam mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan cara,
mengasosiasikan/menalar, dan mengomunikasikan (Majid & Rochman, 2014: 2).
Menurut Kosasih (2014: 72) Pendekatan saintifik merupakan pendekatan di
dalam kegiatan pembelajaran yang mengutamakan kreativitas dan temuan-temuan
siswa. Pengalaman belajar, baik itu yang berupa pengetahuan, keterampilan, dan
sikap mereka peroleh berdasarkan kesadaran dan kepentingan mereka sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Materi yang mereka pelajari berbasis fakta atau fenomena tertentu, sesuai dengan
KD yang sedang dikembangkan guru. Fakta atau fenomena itu mereka amati,
mereka pertanyakan, mereka cari jawabannya sendiri dari berbagai sumber yang
relevan, dan bermuara pada sebuah jawaban yang dapat dipertanggungjawabkan
secara keilmuan. Pendekatan saintifik menuntut siswa untuk lebih aktif
dibandingkan guru. Pembelajaran berpusat pada siswa dimana siswa mencari tahu
sendiri mengenai hal-hal yang ingin mereka ketahui lebih lanjutnya. Tugas guru
mengkonfirmasi mengenai pengetahuan yang didapat siswa apakah sudah benar
atau perlu penguatan.
Berdasarkan beberapa pendapat ahli diatas dapat ditarik kesimpulan
Pendekatan Saintifik adalah Pembelajaran yang mendorong siswa lebih mampu
dalam mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan cara, mengasosiasikan
/menalar, dan mengomunikasikan selama proses pembelajaran berlangsung. Siswa
diharapkan untuk lebih aktif, guru diharapkan hanya sebagai pendamping bukan
sebagai satu-satunya sumber belajar. Peneliti menggunakan pendekatan saintifik
dalam membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
2.1.6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau yang dikenal dengan istilah RPP
merupakan suatu bentuk perencanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh
pendidik dalam kegiatan pembelajaran. Menurut Permendikbud No. 65 tahun
2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah disebutkan bahwa
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan suatu rencana yang
menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan di jabarkan dalam
silabus (Mulyasa, 2007 : 212). Pendapat lain menyebutkan bahwa Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan “skenario pembelajaran yang
menjadi pegangan bagi guru untuk menyiapkan, menyelenggarakan, dan
mengevaluasi hasil kegiatan belajar dan pembelajaran” (Ginting, 2010 : 224).
Kosasih (2014: 144) menyatakan “Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) adalah rencana pembelajaran yang pengembangannya mengacu pada suatu
KD tertentu didalam kurikulum/silabus. RPP dibuat dalam rangka pedoman guru
dalam mengajar sehingga pelaksanaannya lebih terarah, sesuai dengan KD yang
telah ditetapkan”. Penyusunan RPP digunakan guru agar proses pembelajaran
terarah, dan tujuan yang diinginkan guru dapat tercapai. Dalam menyusun RPP
guru harus mengaitkan mata pelajaran satu dengan lainnya agar dalam satu Tema
saling berkesinambungan. Guru juga harus memilih metode yang tepat sesuai
dengan materi yang diajarkan.
Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan para ahli tersebut,
dapat disimpulkan bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah
seperangkat rencana pembelajaran yang menjadi pegangan bagi guru dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran yang mengacu pada suatu KD tertentu.
Peneliti membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH) dengan
pendekatan saintifik dan metode permainan tradisional sebagai pedoman dalam
melaksanakan pembelajaran yang akan dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
2.2 Hasil penelitian yang relevan
Untuk mendukung penelitian dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar”.
Berikut ini disajikan beberapa penelitian yang relevan, sebagai berikut.
Pertama, Hasil penelitian yang dilakukan oleh (Yuniharto, 2014), Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma. Pada penelitian yang
berjudul “Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH)
Berbasis Permainan Tradisional Kleas 1 SD Pada Subtema Gemar Bernyanyi dan
Menari” bertujuan untuk mengetahui model (RPPH) berbasis permainan
tradisional kelas 1 SD pada subtema gemar bernyanyi dan menari. Jenis penelitian
ini adalah penelitian dan pengembangan atau (Research and Development).
Prosedur penelitian dan pengembangan yang digunakan adalah hasil modifikasi
dari model pengembangan Borg and Galldan model pengembangan Sugiyono,
yang meliputi lima langkah tahapan pengembangan: (1) studi pendahuluan, (2)
pembuatan produk, (3) validasi produk, (4) instrument uji coba terbatas, (5) uji
coba terbatas, sampai menghasilkan model (RPPH) berbasis permainan tradisional
kelas 1 SD pada subtema gemar bernyanyi dan menari. Subjek dalam penelitian
ini adalah lima SD di Yogyakarta khususnya 5 siswa kelas 1B di SDN J. Objek
pada penelitian ini adalah (RPPH) berbasis permainan tradisional kelas 1 SD
subtema gemar bernyanyi dan menari. Teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah kuisioner, observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas dari RPPH subtema gemar
bernyanyi dan menari memiliki penilaian 90,15 dari 12 validator yang
menunjukkan kualitas “amat baik”. Guru memiliki gambaran RPPH berbasis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
permainan tradisional. Siswa menjadi lebih antusias, aktif, senang, dan mampu
bersosialisasi dengan teman. Penggunaan RPPH berbasis permainan tradisional
mampu meningkatkan hasil belajar siswa sebesar 71% berdasarkan hasil pre test
dan post test.
Penelitian yang kedua, dilakukan oleh (Yitnawati, 2016) Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sarjanawiyata
Tamansiswa yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Multimedia Pembelajaran
Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas III SD N Jomblangan Banguntapan
Bantul”. Penelitian ini secara deskriptif bertujuan untuk mengetahui
kecenderungan hasil belajar IPA pokok bahasan penggolongan hewan
berdasarkan jenis makanannya antara pembelajaran yang menggunakan
multimedia dengan pembelajaran yang tanpa menggunakan multimedia. Secara
komparatif untuk mengetahui perbedaan hasil belajar IPA pokok bahasan
penggolongan hewan berdasarkan jenis makanannya antara yang menggunakan
multimedia pembelajaran dengan tanpa menggunakan multimedia pembelajaran
pada siswa kelas III SD Negeri Jomblangan Banguntapan Bantul.
Jenis penelitian adalah quasi experiment. Populasi penelitian ini adalah
siswa kelas III yang berjumlah 50 siswa yang terdiri dari kelas A dan B. Sampel
diambil dari semua populasi, jadi bersifat studi populasi. Untuk menentukan
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan cara diundi. Berdasarkan
teknik tersebut diperoleh siswa kelas IIIA yang berjumlah 25 siswa sebagai kelas
eksperimen dan kelas IIIB yang berjumlah 25 siswa sebagai kelas kontrol. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan dokumentasi. Validitas butir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
soal diperoleh dengan korelasi product moment. Reliabilitas instrumen diperoleh
dengan menggunakan rumus KR-20, sedangkan teknik analisis data menggunakan
uji-t tetapi sebelumnya dilakukan uji persyaratan analisis meliputi uji normalitas
sebaran dan homogenitas varians.
Hasil penelitian secara deskriptif menunjukan bahwa kecenderungan hasil
belajar IPA pokok bahasan penggolongan hewan berdasarkan jenis makanannya
siswa kelas III yang pembelajarannya menggunakan multimedia pembelajaran
termasuk dalam kategori sangat tinggi sedangkan pembelajaran yang tanpa
menggunakan multimedia pembelajaran termasuk dalam kategori tinggi. Pada
uji-t diperoleh thitung = 2,398 dan p = 0,019 yang berarti p ≤ 0,05 maka hipotesis
yang diajukan diterima dan signifikan. Secara komparatif menunjukan ada
perbedaan hasil yang signifikan dalam belajar IPA antara yang menggunakan dan
tidak.
Penelitian ini membahas tentang peningkatan hasil belajar dengan
menggunakan metode permainan tradisional. Dalam penelitian ini diharapkan
terjadi peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan permainan
tradisional. Hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu yaitu mengukur hasil
belajar siswa dan penggunaan metode permainan tradisional. Dalam kedua
penelitian yang relevan satu di antaranya membahas tentang peningkatan kualitas
RPP dengan menggunakan metode permainan tradisional. Sedangkan penelitian
terbaru yang akan dilakukan peneliti adalah peningkatan hasil belajar siswa
dengan menggunakan metode permainan tradisional. Kemudian dari kedua
penelitian yang relevan tersebut digunakan peneliti sebagai pendukung dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
penelitian yang akan dilakukan untuk meningkatan hasil belajar siswa
menggunakan metode permainan tradisional.
2.3 Kerangka berpikir
Berdasarkan landasan teori dan hasil penelitian yang relevan maka dapat
dirumuskan kerangka berpikir sebagai berikut: Proses pembelajaran di kelas IV
SD N Selomulyo berlangsung dengan kurang efektif ditandai dengan penggunaan
metode ceramah yang digunakan guru lebih dominan dari pada metode yang lain
sehingga siswa cenderung cepat bosan serta keterbatasan guru dalam
menggunakan media pembelajaran yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa
“Penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Harian (RPPH)
Berbasis Permainan Tradisional
Kleas 1 SD Pada Subtema Gemar
Bernyanyi dan Menari”
“Pengaruh Penggunaan
Multimedia Pembelajaran
Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa
Kelas III SD N Jomblangan
Banguntapan Bantul”
“Peningkatan Hasil Belajar Tema 1 Subtema 2
Menggunakan Metode Permainan Tradisional Pada
Siswa Kelas IV SD N Selomulyo”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
yang tidak maksimal. Dampak dari kondisi tersebut adalah rendahnya hasil belajar
siswa pada Tema 1 Subtema 2.
Oleh sebab itu ada beberapa metode yang memungkinkan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa salah satunya dengan menggunakan metode
permainan tradisional. Sujarno dkk (2013: 2) menyatakan bahwa melaui bermain
dimungkinkan anak akan lebih kreatif, menghubungkan satu peristiwa dengan
peristiwa lain yang pernah dialaminya, dan membuatnya lebih mampu
mengekspresikan pikiran dan perasaannya. Permainan tradisional dapat
membangkitkan minat siswa terhadap pelajaran yang diajarkan karena materi
yang diajarkan dalam bentuk permainan akan lebih menyenangkan sehingga daya
ingat siswa terhadap materi menjadi lebih awet.
2.4 Hipotesis tindakan
Berdasarkan teori-teori yang dikemukakan di atas, kerangka berpikir dan
rumusan yang telah disajikan maka dalam penelitian ini diajukan hipotesis bahwa
: Permainan tradisional dapat meningkatkan hasil belajar pada Tema 1. Indahnya
Kebersamaan Subtema 2. Kebersamaan dalam keberagaman pembelajaran 3 dan
4 siswa kelas IV SD Negeri Selomulyo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
BAB III
METODE PENELITIAN
Bagian metode penelitian berisi tentang pembahasan jenis penelitian,
setting penelitian, persiapan, rencana setiap siklus, teknik pengumpulan data,
instrument penelitian, teknik pengujian instrument, teknik analisis data, dan
indikator keberhasilan. Pokok-pokok bahasan di atas merupakan teknik penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini.
3.1 Jenis Penelitian
Jenis Penelitian ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas.
Penilaian kelas merupakan suatu kegiatan guru yang terkait dengan
pencapaian kompetensi atau hasil belajar peserta didik setelah mengikuti proses
pembelajaran tertentu. Penilaian kelas merupakan suatu proses yang dilakukan
melalui langkah-langkah perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan
informasi serta sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian hasil belajar peserta
didik, pengolahan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar peserta didik
(Jihad & Haris, 2012 : 93-94). Penelitian Tindakan Kelas menurut Aqib (2009:
28) ialah salah satu bagian dari penelitian tindakan denfan tujuan spesifik, yaitu
berkaitan dengan kelas. PTK adalah penelitian tindakan yang dilakukan didalam
kelas dengan tujuan memperbaiki/ meningkatkan mutu praktik pembelajaran.
Menurut (Arikunto, 2010), Penelitian Tindakan Kelas terdiri dari tiga kata, yaitu
penelitian, tindakan dan kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Pertama, penelitian. Penelitian diartikan sebagai kegiatan mencermati suatu objek
dengan menggunakan cara dan aturan atau metodologi tertentu untuk menemukan
data akurat tentang hal-hal yang dapat meningkatkan mutu objek yang diamati.
Kedua, tindakan.Tindakan merupakan gerakan yang dilakukan dengan sengaja
dana terencana dengan tujuan tertentu.
Ketiga, kelas. Kelas adalah tempat di mana terdapat sekelompok peserta didik
yang dalam waktu bersamaan menerima pelajaran dari guru yang sama.
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan bukan hanya terbatas di kelas saja,
tetapi sapat di sekolah, di lapangan, di bengkel atau tempat lainnya asal sesuai
dengan bidang tugasnya. Dengan pemaknaan seperti itu Penelitian Tindakan
Kelas dapat di singkat menjadi Penelitian Tindakan (PT) saja karena istilah „kelas‟
hanya menunjukkan sejumlah subjek yang menjadi sasaran untuk peningkatan.
Gambar 3. 1 Model Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto, 2010)
Siklus 1
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi Siklus 2 Pelaksanaan
Pengamatan
Pelaksanaan Refleksi
Perencanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Siklus – artinya putaran
Satu siklus terdiri dari empat langkah, yaitu (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3)
Pengamatan, dan (4) Refleksi
1. Perencanaan
Perencanaan adalah langkah yang dilakukan oleh guru ketika akan
memulai tindakannya. Kegiatan yang harus dilakukan adalah menyusun
sebuah rancangan kegiatan, siswanya akan diapakan. Supaya perencanaan ini
lengkap dan dipahami oleh semua siswa, guru membuat semacam panduan
yang menggambarkan
a. Apa yang harus dilakukan oleh siswa
b. Kapan dan berapa lama dilakukan
c. Dimana dilakukan
d. Jika diperlukan peralatan atau sarana, wujudnya apa
e. Jika sudah selesai, apa tindak lanjutnya
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan adalah implementasi dari perencanaan yang sudah dibuat.
Untuk itu guru harus memperhatikan hal-hal :
a. Apakah ada kesesuaian antara pelaksanaan dengan perencanaan
b. Apakah proses tindakan yang dilakukan cukup lancar
c. Bagaimanakah situasi proses tindakan
d. Apakah siswa-siswa melaksanakan dengan bersemangat
e. Bagaimana hasil keseluruhan dari tindakan itu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
3. Pengamatan
Pengamatan adalah proses mencermati jalannya pelaksanaan tindakan.
Hal-hal yang diamati adalah hal-hal yang sudah disebutkan dalam
pelaksanaan. Antara pelaksanaan dengan pengamatan sebetulnya buka
merupakan urutan karena waktu atau saat terjadinya bersamaan. Dalam PTK,
pengamatan ini dilakukan dengan menggunakan format pengamatan.
Keberadaan format pengamatan merupakan hal yang sangat penting dan
mutklak harus ada.
4. Refleksi
Refleksi atau dikenal dengan peristiwa perenungan adalah langkah
mengingat kembali kegiatan yang sudah lampau yang dilakukan oleh guru
maupun siswa. Dalam perenungan ini guru membayangkan kembali peristiwa
yang sudah lampau, yaitu ketika tindakan berlangsung. Hal yang sangat
penting diperhatikan oleh peneliti dalam PTK adalah bahwa seluruh siswa
harus dilibatkan dalam refleksi ini. Mereka diminta untuk mengingat kembali
peristiwa yang terjadi ketika pelaksanaan tindakan, ditanya senang atau tidak,
diminta pendapat dan usul- usul untuk perbaikan siklus berikutnya.
3.2 Setting Penelitian
3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SD Negeri Selomulyo
yang berlokasi di Dusun: Sembung, Desa/Kelurahan : Sukoharjo,
Kecamatan : Ngaglik, Kabupaten: Sleman, Provisi: Daerah Istimewa
Yogyakarta, Kode Pos: 55581
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
3.2.2 Subjek Penelitian
Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Selomulyo
tahun ajaran 2017/2018. Siswa kelas IV berjumlah 33 siswa yang terdiri
dari 17 siswa perempuan dan 16 siswa laki-laki.
3.2.3 Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar dalam Tema 1
Indahnya Kebersamaan Subtema 2. Kebersamaan dalam keberagaman
pembelajaran ke 3 dan 4
3.2.4 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan, yaitu bulan Juli 2017 sampai
bulan Januari 2018
3.3 Persiapan
Persiapan pelaksanaan penelitian tindakan kelas bagi siswa kelas IV SD N
Selomulyo sebagai berikut:
3.3.1 Peneliti meminta izin untuk melakukan penelitian kepada Kepala Sekolah
dan Guru kelas IV SD N Selomulyo
3.3.2 Peneliti melakukan wawancara kepada Guru Kelas mengenai masalah
yang ada di dalam kelas
3.3.3 Peneliti melaksanakan observasi di kelas IV untuk melihat bagaimana
proses pembelajaran secara langsung
3.3.4 Peneliti mengidentifikasi hasil wawancara dan observasi
3.3.5 Peneliti menentukan Tema, Subtema, dan Pembelajaran sesuai masalah
yang ditemui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
3.3.6 Peneliti menyusun Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan
tema, sub tema, dan pembelajaran yang telah ditentukan
3.3.7 Peneliti menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS) sesuai dengan karakteristik
siswa kelas IV SD N Selomulyo beserta kunci jawaban
3.3.8 Peneliti menyusun soal evaluasi sesuai dengan KD dan Indikator yang
telah ditentukan bersama guru kelas IV SD N Selomulyo beserta kunci
jawaban
3.3.9 Peneliti melakukan validasi RPPH dan soal evaluasi kepada guru kelas IV
dan V
3.3.10 Peneliti melakukan uji coba soal evaluasi kepada Siswa
3.4 Rencana Setiap Siklus
3.4.1 Siklus I
3.4.1.1 Perencanaan
Peneliti menyusun perangkat pembelajaran sebagai berikut, RPPH,
pedoman observasi, lembar kerja siswa, media, penilaian dan menyusun
soal hasil belajar beserta kunci jawaban. Siklus I terdiri dari 1 pertemuan
(1hari) membahas tentang Tema 1. Indahnya Kebersamaan Subtema 2.
Kebersamaan dalam keberagaman pembelajaran 3
3.4.1.2 Pelaksanaan
Pelaksanaan dilakukan berdasarkan RPPH yang telah dibuat oleh peneliti
yaitu tindakan dengan menggunakan metode Permainan Tradisional
Engklek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
3.4.1.3 Observasi
Observasi dilakukan selama pembelajaran berlangsung dengan
memperhatikan cara siswa mengikuti proses pembelajaran. Observasi
dilakukan untuk mengukur hasil belajar siswa.
3.4.1.4 Refleksi
Mengidentifikasi kesulitan dan hambatan pelaksanaan pembelajaran pada
siklus I, dari identifikasi yang diperoleh peneliti melakukan perbaikan
pada siklus berikutnya, sehingga pembelajaran menjadi lebih baik.
3.4.2 Siklus II
3.4.2.1 Perencanaan
Rencana Tindakan Siklus II
Peneliti menyusun perangkat pembelajaran sebagai berikut, RPP, pedoman
observasi, lembar kerja siswa, media, penilaian dan menyusun soal hasil
belajar beserta kunci jawaban.
Siklus II terdiri dari 1 pertemuan (1hari), Tema 1. Indahnya Kebersamaan
Subtema 2. Kebersamaan dalam keberagaman pembelajaran 4
3.4.2.2 Pelaksanaan
Pelaksanaan dilakukan berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
yang telah dibuat yaitu pembelajaran dengan metode Permainan
Tradisional “Kelereng”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
3.4.2.3 Observasi
Observasi dilakukan selama pembelajaran berlangsung dengan
memperhatikan cara siswa mengikuti proses pembelajaran. Observasi
dilakukan untuk mengukur hasil belajar siswa.
3.4.2.4 Refleksi
Mengidentifikasi kesulitan dan hambatan pelaksanaan pembelajaran pada
siklus II. Dari identifikasi yang diperoleh peneliti membandingkan hasil
belajar siklus I dan siklus II
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan dalam penelitian ini menggunakan data kualitatif dan
data kuantitatif. Data kuantitatif diperoleh dari hasil nilai tes evaluasi siswa. Data
kualitatif diperoleh dari hasil wawancara dan observasi untuk memperkuat data
nilai siswa. Teknik pengumpulan data adalah teknik yang dipergunakan dalam
penelitian untuk memperoleh data-data penelitian yang diperlukan untuk menguji
hipotesis. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dirinci sebagai berikut :
3.5.1 Teknik Tes
Menurut Arikunto (2010: 183), “Tes adalah serentetan pertanyaan atau
latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan,
intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau sekelompok”.
Menurut Purwanto (2014: 56), “tes merupakan alat ukur pengumpulan data yang
mendorong peserta memberikan penampilan maksimal”.
Pengumpulan data hasil belajar tersebut menggunakan tes berbentuk
pilihan ganda sebanyak 6 butir soal dengan empat pilihan jawaban, dimana untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
jawaban benar diberikan skor 1 dan untuk jawaban salah diberikan skor 0 dan 3
soal essay.
3.5.2 Teknik Non Tes
3.5.2.1 Pengamatan/ Observasi
Margono (2010: 158) menyatakan bahwa Observasi diartikan sebagai
pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada
objek penelitian. Pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap objek di
tempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa, sehingga observasi berada bersama
objek yang diselidiki, disebut observasi langsung.
“Suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif,
dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam situasi sebenarnya maupun
dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu” (Arifin, 2009:153). Menurut
Kartono (dalam Gunawan, 2013: 143) observasi merupakan studi yang disengaja
dan sistematis tentang fenomena social dan gejala-gejala psikis dengan jalan
pengamatan dan pencatatan. Menurut Ahmadi (2014: 161) observasi merupakan
salah satu teknik pengumpulan data dalam penelitian apapun, termasuk penelitian
kualitatif, dan digunakan untuk memperoleh informasi atau data sebagaimana
tujuan penelitian.
Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini observasi dilakukan untuk
mengumpulkan data pelaksanaan pembelajaran yang diambil melalui lembar
observasi. Peneliti menggunakan lembar observasi ini dilakukan selama proses
pembelajaran berlangsung.
3.5.2.2 Teknik Wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Metode wawancara adalah “proses Tanya jawab penelitian yang
berlangsung secara lisan dalam mana dua orang atau lebih bertatap muka
mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan-keterangan”
(Supardi, 2006 : 99). Menurut Baswori & Suwandi (2008: 127) wawancara adalah
percakapan dengan maksud tertentu oleh dua pihak, yaitu pewawancara
(interviewer) sevagai pengaju/pemberi pertanyaan dan yang diwawancarai
(interviewe) sevagai pemberi jawaban atas pertanyaan itu. Wawancara adalah
teknik dimana peneliti dan informan bertatap muka langsung di dalam wawancara
yang dilakukan (Gunawan, 2013: 165)
Kegiatan wawancara dalam Penelitian Tindakan Kelas dilakukan dengan
guru kelas IV untuk mengetahui masalah-masalah yang ada dikelas, seperti:
karakteristik siswa, metode pembelajaran, serta kesulitan dan hambatan yang ada
di dalam kelas.
3.5.2.3 Teknik Dokumentasi
Pengertian dari kata Dokumen (dokumentasi) menurut Gottschalk (dalam
Gunawan 2013: 175) menyatakan bahwa dokumentasi dalam pengertiannya yang
lebih luas berupa setiap proses pembuktian yang didasarkan atas jenis sumber
apapun, baik itu yang bersifat ttulisan, lisan, gambaran, atau arkeologis. Metode
dokumentasi yaitu “mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa
catatan transkrip, bukum surat kabar, majalah dan sebagainya” (Arikunto, 2010:
274). Menurut Bungin (dalam Gunawan 2013: 177) teknik dokumentasi adalh
salah satu metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian sosial
untuk menelusuri data historis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Dokumentasi dalam Penelitian Tindakan Kelas diambil dengan cara
mengambil foto ketika proses pembelajaran berlangsung. Dokumentasi ini
digunakan sebagai bahan pelaporan dalam pelaksanaan kegiatan Penelitian
Tindakan Kelas. Dokumentasi dilakukan untuk memberikan gambaran secara
nyata tentang aktivitas yang dilakukan anak
3.6 Instrumen Penelitian
Menurut Arikunto (2010: 150), “Instrument penelitian adalah alat atau
fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar
pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat,
lengkap dan sistematis sehinga mudah diolah”. Instrumen penelitian yang
digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah pedoman wawancara,
lembar observasi, dan tes.
3.6.1 Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara disusun oleh peneliti sebelum melakukan wawancara
dengan guru kelas IV SD N Selomulyo. Pedoman wawancara disusun untuk
membantu peneliti dalam mendapatkan data awal
Tabel 3. 1 Pedoman Wawancara
No Garis Besar Pertanyaan Wawancara
1 Metode apa yang digunakan guru dalam menyampaikan materi?
2 Apa saja hambatan yang dialami guru ketika mengajar dikelas IV ?
4 Bagaimana karakteristik siswa kelas IV?
5 Bagaimana hasil belajar siswa kelas IV ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
3.6.2 Pedoman Observasi
Pedoman observasi disusun oleh peneliti agar dapat memperoleh
gambaran secara langsung mengenai proses pembelajaran dikelas IV SD N
Selomulyo. Pedoman observasi disusun untuk membantu peneliti dalam
mendapatkan data awal.
Tabel 3. 2 Pedoman Observasi
No Aspek yang diamati Deskripsi Hasil Pengamatan
A. Perangkat Pembelajaran
1 Silabus
2 RPPH
B. Proses Pembelajaran
1 Membuka Pembelajaran
2 Penyajian Materi
3 Pendekatan Saintifik
4 Metode Pembelajaran
5 Penggunaan bahasa dan waktu
6 Aktivitas belajar Siswa
7 Pengelolaan Kelas
8 Penggunaan Media
9 Cara Menutup Pembelajaran
10 Evaluasi
3.6.3 Tes Evaluasi
Hasil belajar pada pada Tema 1. Indahnya Kebersamaan Subtema 2.
Kebersamaan dalam keberagaman pembelajaran ke 3 dan 4 dapat diperoleh
melalui tes, maka untuk itu instrumen yang dibuat disusun sedemikian rupa
sehingga dapat mengukur kemampuan yang dimiliki siswa. Soal evaluasi terdiri
dari 20 soal pilihan ganda dan 7 soal essay.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Tabel 3. 3 Kisi-Kisi Soal Pilihan Ganda Siklus I
No Muatan Pelajaran Indikator Ranah Nomer
Soal
Soal
Valid
1 PJOK
3.1.1 Menjelaskan aturan permainan engklek
sebagai salah satu bentuk permainan
tradisional yang mempraktikan variasi pola
gerak dasar lokomotor
C1 1, 2, 3, 4,
5, 6
3, 6
2 Bahasa Indonesia
3.1.1 Mengidentifikasi gagasan pokok dan
gagasan pendukung setiap paragraph dari teks
Permainan Tradisional Engklek
C2 7, 8, 9, 10,
11, 12, 13,
14
9, 10
3 IPA
3.6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bunyi dan
keterkaitannya dengan indera pendengaran.
C2 15, 16, 17,
18, 19, 20
17, 19
Tabel 3.3 menunjukkan kisi-kisi soal pilihan ganda siklus I, peneliti
membuat 20 soal. Peneliti melakukan validasi dengan mengajukan soal tersebut
kepada siswa kelas V SD N Dayuharjo. Peneliti memilih kelas V sebagai subjek
karena pada tahun sebelumnya siswa telah mendapat materi tersebut. Hasil
validasi dari 20 soal pilihan ganda terdapat 6 soal valid yang masing-masing telah
mewakili indikator tiap muatan pelajaran. 2 soal valid muatan pelajaran PJOK
yaitu soal nomor 3 dan 6, 2 soal bahasa Indonesia yaitu soal nomor 9 dan 10, dan
2 soal IPA yaitu nomor 17 dan 19.
Tabel 3. 4 Kisi-kisi Soal Essay Siklus I
No Muatan Pelajaran Indikator Ranah Nomer
Soal
Soal
Valid
1 Bahasa Indonesia
3.1.1 Mengidentifikasi gagasan pokok dan
gagasan pendukung setiap paragraph dari teks
Permainan Engklek
C2 1, 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
2 PJOK
3.1.1 Menjelaskan aturan permainan Engklek
sebagai salah satu bentuk permainan tradisional
yang mempraktikan variasi pola gerak dasar
lokomotor
C1 3,4, 5 5
3 IPA
3.6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bunyi dan
keterkaitannya dengan indera pendengaran.
C2 6, 7 6
Tabel 3.4 menunjukkan hasil validasi dari 7 soal essay terdapat 3 soal
valid yang masing-masing telah mewakili indikator tiap muatan pelajaran. 1 soal
valid muatan pelajaran PJOK yaitu soal nomor 5. Soal bahasa Indonesia yaitu soal
nomor 2 dan 1soal IPA yaitu nomor 6.
Tabel 3. 5 Kisi-kisi Soal Pilihan Ganda Siklus II
Tabel 3.5 menunjukkan hasil validasi dari 20 soal pilihan ganda terdapat 6
soal valid yang masing-masing telah mewakili indikator tiap muatan pelajaran. 2
soal valid muatan pelajaran matematika yaitu soal nomor 2 dan 6. 2 soal bahasa
Indonesia yaitu soal nomor 9 dan 10, dan 2 soal PPKn yaitu nomor 16 dan 19.
No Muatan Pelajaran Indikator Ranah Nomer
Soal
Soal
Valid
1. Matematika
3.12.2 Menentukan banyak sudut pada bangun
datar
C2 1, 2, 3,
4, 5, 6
2 dan 6
2 Bahasa Indonesia
3.2.1 Mengidentifikasi gagasan pokok dan
gagasan pendukung
C2 7, 8, 9,
10, 11,
12, 13
9 dan
10
3 PPKn
3.4.5 Menjelaskan bentuk-bentuk kerjasama
dalam keberagaman.
C1 14, 15,
16, 17,
18, 19,
20
16 dan
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tabel 3. 6 Kisi-kisi Soal Essay Siklus II
Tabel 3.6 menunjukkan hasil validasi dari 7 soal essay terdapat 3 soal
valid yang masing-masing telah mewakili indikator tiap muatan pelajaran. 1 soal
valid muatan pelajaran PPKn yaitu soal nomor 2. Soal bahasa Indonesia yaitu soal
nomor 4 dan 1soal Matematika yaitu nomor 6.
3.7 Teknik Pengujian Instrumen
Sebelum pengujian hipotesis yang dilakukan terlebih dahulu adalah
menguji instrumen penelitian yaitu dengan menggunakan uji validitas dan
reliabilitas.
3.7.1 Validitas
Menurut Arikunto (dalam Prijuwontato, 2016), “validitas adalah suatu
ukuran yang menunjukkan tingkatan-tingkatan kevalidan atau kesahihan suatu
instrumen, suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi,
sedangkan instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah”.
Menurut Arifin (2011: 246) “Dalam literatur modern tentang penelitian
dan evaluasi, banyak dikemukakan jenis-jenis validitas, antara lain: validitas
No Muatan Pelajaran Indikator Ranah Nomer
Soal
Soal
Valid
1. PPKn
3.4.5 Menjelaskan bentuk-bentuk kerjasama
dalam keberagaman.
C1 1, 2, 3 2
2 Bahasa Indonesia
3.2.1 Mengidentifikasi gagasan pokok dan
gagasan pendukung
C2 4 dan 5 4
3 Matematika
3.12.2 Menentukan banyak sudut pada bangun
datar
C2 6 dan 7 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
permukaan (face validity), validitas isi (content validity), validitas empiris
(empirical validity), validitas konstruk (construct validity), dan validitas faktor
(factorial validity).
Peneliti menentukan standar penilain menurut Widoyoko dengan kriteria
kriteria skor sebagai berikut ≤1,80 = sangat kurang , >1,80 – 2,60 = kurang, >2,60
– 3,40 = cukup, >3,40 - 4,20 = baik, >4,20 = sangat baik. Peneliti bersama
kelompok bersepakat untuk menargetkan rata-rata skor yang didapat yaitu >3,40 -
> 4,20. Jika mendapat skor dibawah target yang telah ditentukan maka perlu
dilakukan revisi instrument dan memvalidasi ulang.
Tabel 3. 7 Standar Penilaian (Widoyoko, 2014 : 262)
Skor Klasifikasi
>4,20 Sangat Baik
>3,40 - 4,20 Baik
>2,60 – 3,40 Cukup
>1,80 – 2,60 Kurang
≤1,80 Sangat kurang
3.7.1.1 Validitas konstruk
Konstruk adalah konsep yang dapat diobservasi (observable) dan dapat
diukur (measurable). Validitas konstruk sering disebut juga validitas logis (logical
validity). Validitas konstruk berkenaan dengan pernyataan hingga mana suatu tes
betul-betul dapat mengobservasi dan mengukur fungsi psikologi yang merupakan
deskripsi perilaku peserta didik yang akan diukur oleh tes tersebut. Untuk menguji
validitas konstruk dapat dilakukan dengan berbagai sumber, antara lain validitas
isi, validitas prediktif, dan validitas konkuren.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
3.7.1.2 Validitas Permukaan
Validitas ini menggunakan kriteria yang sangat sederhana, karena hanya
melihat dari sisi muka atau tampang dari instrument itu sendiri. Artinya, jika suatu
tes secara terpisah telah dianggap baik untuk mengungkap fenomena yang akan
diukur, maka tes tersebut sudah dapat dikatakan memenuhi syarat validitas
permukaan, sehingga tidak perlu lagi adanya judgement yang mendalam.Validitas
muka pada penelitian ini dilakukan dengan membagikan instrumen keterbacaan
kepada dua orang siswa kelas V SD N Dayuharjo. Peneliti memilih siswa secara
acak, validator 1 yaitu Adelia dan validator 2 Fia.
Dari hasil angket uji coba keterbacaan soal diperoleh hasil sebagai berikut
Tabel 3. 8 Hasil Uji Keterbacaan Soal Siklus I
Pernyataan Validator 1 Validator 2
1 5 5
2 4 4
3 5 5
4 5 5
5 4 5
6 5 5
Jumlah 28 29
Rata-rata 4,6 4,8
Tabel 3.7 adalah hasil dari uji keterbacaan soal siklus I. Pernyataan terdiri
dari 6 nomor yaitu a) bahasa yang digunakan mudah di pahami, b) kalimat pada
pernyataan jelas, c) petunjuk pengerjaan jelas, d) penilain jelas, e) pertanyaan
mudah dipahami, f) gambar membantu menjawab soal.
Hasil perhitungan rata-rata validasi uji keterbacaan siklus I oleh validator
1 yaitu 4,6 dan validator 2 yaitu 4,8 yang artinya skor termasuk dalam rentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
>4,20 dengan klasifikasi sangat baik sehingga instrument keterbacaan soal yang
disusun oleh peneliti sudah bisa digunakan tanpa adanya revisi.
Tabel 3. 9 Hasil keterbacaan Soal Siklus II
Pernyataan Validator 1 Validator 2
1 5 5
2 4 4
3 5 5
4 5 5
5 4 5
6 5 5
Jumlah 28 29
Rata-rata 4,6 4,8
Tabel 3.8 adalah hasil perhitungan rata-rata validasi uji keterbacaan siklus
II oleh validator 1 yaitu 4,6 dan validator 2 yaitu 4,8 yang artinya skor termasuk
dalam rentang >4,20 dengan klasifikasi sangat baik sehingga instrument
keterbacaan soal yang disusun oleh peneliti sudah bisa digunakan tanpa adanya
revisi.
3.7.1.3 Validitas Isi
Validitas isi sering digunakan dalam pengukuran hasil belajar. Tujuan
utamanya adalah untuk mengetahui sejauh mana peseta didik menguasai materi
pelajaran yang telah disampaikan, dan perubahan-perubahan psikologis apa yang
timbul pada diri peserta didik tersebut setelah mengalami proses pembelajaran
tertentu.
Peneliti menggunakan validitas isi untuk melakukan validasi perangkat
pembelajaran dan soal evaluasi. Peneliti memilih guru kelas IV sebagai validator
1 dan guru kelas V sebagai validator 2. Pemilihan guru kelas IV karena guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
memiliki keahlian dalam bidang mata pelajaran kelas IV sedangkan guru kelas V
dipilih karena materi pembelajaran kelas IV berkesinambungan dengan materi
pembelajaran kelas V.
1. Validitas Perangkat Pembelajaran
Peneliti membuat perangkat pembelajaran meliputi RPP dan Soal
Evaluasi. Peneliti melakukan uji validasi kepada dua validator, validator 1
adalah guru kelas IV dan validator 2 adalah guru kelas V. Berikut adalah
hasil data yang diperoleh.
a. Validasi RPPTH Siklus I
Tabel 3. 10 Validasi RPP Siklus I
Komponen RPP Validator 1 Validator 2
A 1 5 5
B 1 4 4
2 4 4
3 4 4
4 4 4
C 1 5 4
2 4 4
D 1 4 5
2 4 4
3 4 5
E 1 4 4
2 4 4
3 4 4
4 4 4
F 1 4 5
2 4 5
3 4 4
4 4 4
G 1 4 5
2 4 5
3 4 4
4 4 4
H 1 5 4
2 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
3 4 4
4 4 4
5 4 5
I 1 4 4
2 4 4
3 4 4
4 4 4
Jumlah 127 132
Rata-rata 4,10 4,26
Tabel 3.10 adalah hasil validasi RPPH. Komponen validasi RPPH terdiri
dari 9 komponen yang ditentukan oleh peneliti. Komponen tersebut adalah a)
Identitas Mata Pelajaran meliputi 1. Terdapat satuan pendidikan, kelas, semester,
mata pelajaran, tema/subtema, pembelajaran, alokasi waktu. B) Perumusan
Indikator meliputi 1. Kesesuaian dengan Kompetensi Inti, 2. Kesesuaian
penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi yang diukur 3. Kesesuaian
rumusan dengan aspek pengetahuan 4. Kesesuaian rumusan dengan aspek
ketrampilan. C) Perumusan Tujuan Pembelajaran meliputi 1. Kesesuaian dengan
Indikator, 2. Kesesuaian perumusan dengan aspek Audience, Behaviour,
Conditional, dan Degree. D) Pemilihan Materi Ajar meliputi 1. Kesesuaian
dengan tujuan pembelajaran, 2. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik, 3.
Keruntutan uraian materi pembelajaran. E) Pemilihan Sumber Belajar meliputi 1.
Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran, 2. Kesesuaian dengan materi
pembelajaran, 3. Kesesuaian dengan pendekatan saintifik, 4. Kesesuaian dengan
karakteristik peserta didik.
F) Pemilihan Media Belajar meliputi 1. Kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran, 2. Kesesuaian dengan materi pembelajaran, 3. Kesesuaian dengan
pendekatan saintifik, 4. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik. G) Metode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Pembelajaran meliputi 1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran, 2. Kesesuaian
dengan materi pembelajaran, 3. Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik, 4.
Kesesuaian dengan pendekatan saintifik. H) Skenario Pembelajaran meliputi 1.
Menampilkan kegiatan pendahuluan, inti dan penutup dengan jelas, 2. Kesesuaian
kegiatan dengan pendekatan Saintifik (5M), 3. Kesesuain dengan metode
pembelajaran, 4. Kesesuaian kegiatan dengan sistematika/keruntutan, 5.
Kesesuaian alokasi waktu kegiatan pendahuluan, inti dan penutup dengan cakupan
materi. I) Rencana Penilaian Autentik meliputi 1. Kesesuaian teknik, bentuk dan
instrument dengan indikator pencapaian kompetensi, 2. Kesesuaian teknik, bentuk
dan instrument pengetahuan, 3. Kesesuaian teknik, bentuk dan instrument sikap,
4. Kesesuaian teknik, bentuk dan instrument ketrampilan. Berdasarkan hasil
validasi tidak ada masukan ataupun saran dari validator 1 dan validator 2.
Hasil dari perhitungan rata-rata validasi RPPTH siklus I oleh validator 1
yaitu 4,10 yang artinya skor termasuk dalam rentang >3,40 - 4,20 dengan
klasifikasi baik dan validator 2 yaitu 4,25 yang artinya skor termasuk dalam
rentang >4,20 dengan klasifikasi sangat baik sehingga RPPTH yang disusun oleh
peneliti sudah bisa digunakan tanpa adanya revisi.
b. Validasi RPPTH Siklus II
Tabel 3. 11 Validasi RPPTH Siklus I
Komponen RPP Validator 1 Validator 2
A 1 5 5
B 1 4 4
2 4 4
3 4 4
4 4 4
C 1 4 5
2 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
D 1 5 5
2 4 4
3 4 5
E 1 4 5
2 5 5
3 4 4
4 4 4
F 1 4 5
2 4 5
3 4 4
4 4 4
G 1 4 5
2 4 5
3 4 4
4 5 4
H 1 5 5
2 4 4
3 4 4
4 4 4
5 4 5
I 1 4 5
2 4 4
3 4 4
4 4 4
Jumlah 129 137
Rata-rata 4,17 4,42
Tabel 3.11 adalah hasil validasi RPPTH siklus II. Komponen validasi
RPPTH terdiri dari 9 komponen yang sudah dijabarkan sebelumnya. Perhitungan
rata-rata validasi RPPTH siklus I oleh validator 1 yaitu 4,17 yang artinya skor
termasuk dalam rentang >3,40 - 4,20 dengan klasifikasi baik dan validator 2 yaitu
4,42 yang artinya skor termasuk dalam rentang >4,20 dengan klasifikasi sangat
baik sehingga RPPTH yang disusun oleh peneliti sudah bisa digunakan tanpa
adanya revisi.
2. Validasi Soal Evaluasi Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
a. Hasil validasi instrumen soal pilihan ganda
Tabel 3. 12 Hasil validasi instrumen soal pilihan ganda siklus I
Kriteria Penilaian Validator 1 Validator 2
A 1 4 5
2 4 4
3 4 4
B 4 4 4
5 4 4
6 4 4
7 4 4
8 4 4
9 4 4
10 4 4
11 4 4
12 4 4
13 4 4
C 14 5 4
15 4 4
16 4 4
17 4 4
Jumlah 69 69
Rata-rata 4,06 4,06
Tabel 3.12 adalah hasil validasi instrumen soal pilihan ganda. Kriteria penilaian
terdiri dari 3 komponen yang ditentukan oleh peneliti. Komponen tersebut adalah
a) Materi meliputi, 1. Soal sesuai dengan indikator, 2. Pengecoh berfungsi, 3.
Mempunyai satu jawaban benar. B) Konstruksi meliputi, 4. Pokok soal
dirumuskan secara jelas dan tegas, 5. Rumusan soal dan rumusan jawaban hanya
merupakan pernyataan yang diperlukan saja, 6. Pokok soal tidak menunjuk kearah
jawaban yang benar, 7. Pokok soal tidak mengandung pernyataan negatif ganda,
8. Pilihan jawaban homogendan logis ditinjau dari sisi materi, 9. Panjang rumusan
jawaban relatif sama, 10. Pilihan jawaban tidak mengandung pernyataan “semua
jawaban diatas benar atau semua jawaban di atas salah”, 11. Pilihan jawaban yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
berbentuk angka disusun berdasarkan urutan, sedangkan pilihan jawaban yang
berbentuk waktu kejadian disusun secara kronologis, 12. Grafik, gambar, tabel,
dan diagram yang terdapat pada soal jelas dan berfungsi, 13. Butir soal tidak
tergantung pada jawaban sebelumnya. C) Bahasa meliputi, 14. Soal menggunakan
bahasa yang sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia, 15. Bahasa yang digunakan
komunikatif, 16. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat, 17. Pilihan
jawaban tidak mengulang kata/frasa yang bukan merupakan satu kesatuan
pengertian.
Hasil perhitungan rata-rata validasi instrumen soal pilihan ganda siklus
I oleh validator 1 yaitu 4,06 dan validator 2 yaitu 4,06 yang artinya skor termasuk
dalam rentang >3,40 - 4,20 dengan klasifikasi baik sehingga instrumen soal
pilihan ganda yang disusun oleh peneliti sudah bisa digunakan tanpa adanya
revisi.
b. Hasil validasi instrumen soal essay
Tabel 3. 13 Hasil validasi instrumen soal essay siklus I
Kriteria Penilaian Validator 1 Validator 2
A 1 4 5
2 4 4
3 4 4
B 4 5 5
5 4 4
6 4 4
C 7 5 5
8 4 4
9 4 4
10 4 4
Jumlah 42 43
Rata-rata 4,2 4,3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Tabel 3.13 adalah hasil validasi instrumen soal essay siklus I. Kriteria
penilaian terdiri dari 3 komponen yang ditentukan oleh peneliti. Komponen
tersebut adalah a) materi meliputi 1. Soal sesuai dengan indikator, 2. Batasan
pertanyaan dan jawaban yang diharapkan sudah sesuai, 3. Isi materi yang
ditanyakan sesuai dengan jenjang jenis sekolah/ tingkat kelas. B) Kontruksi
meliputi 4. Ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal, 5. Pokok soal
dirumuskan secara jelas, 6. Tabel/ grafik/ gambar/ sejenisnya disajikan dengan
jelas. C) bahasa meliputi 7. Kalimat soal menggunakan Bahasa Indonesia yang
baku, 8. Rumusan kalimat soal komunikatif, 9. Tidak menggunakan kata yang
menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian, 10. Tidak menggunakan
bahasa yang berlaku setempat.
Perhitungan rata-rata validasi instrumen soal essay siklus I oleh
validator 1 yaitu 4,2 dan validator 2 yaitu 4,3 yang artinya skor termasuk dalam
rentang >3,40 - 4,20 dengan klasifikasi baik sehingga instrumen soal essay yang
disusun oleh peneliti sudah bisa digunakan tanpa adanya revisi.
3. Validasi Soal Evaluasi Siklus II
Tabel 3. 14 Hasil validasi instrument soal pilihan ganda siklus II
Kriteria
Penilaian Validator 1 Validator 2
A 1 4 5
2 4 4
3 4 4
B 4 4 4
5 4 4
6 4 4
7 4 4
8 4 4
9 4 4
10 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
11 4 4
12 4 4
13 4 4
C 14 4 4
15 4 4
16 4 4
17 4 4
Jumlah 68 69
Rata-rata 4 4,06
Tabel 3.14 adalah validasi instrumen soal pilihan ganda siklus II.
Kriteria penilaian terdiri dari 3 komponen yang ditentukan oleh peneliti. Hasil
perhitungan rata-rata validasi instrumen soal pilihan ganda siklus II oleh validator
1 yaitu 4 dan validator 2 yaitu 4,06 yang artinya skor termasuk dalam rentang
>3,40 - 4,20 dengan klasifikasi baik sehingga instrumen soal pilihan ganda yang
disusun oleh peneliti sudah bisa digunakan tanpa adanya revisi.
Tabel 3. 15 Hasil Validasi Instrumen Soal Essay siklus II
Kriteria Penilaian Validator 1 Validator 2
A 1 4 5
2 4 4
3 4 4
B 4 5 5
5 4 4
6 4 4
C 7 5 5
8 4 4
9 4 4
10 4 4
Jumlah 42 43
Rata-rata 4,2 4,3
Tabel 3.15 adalah hasil validasi instrumen soal essay. Hasil
perhitungan rata-rata validasi instrumen soal essay siklus II oleh validator 1 yaitu
4,2 dan validator 2 yaitu 4,3 yang artinya skor termasuk dalam rentang >3,40 -
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
4,20 dengan klasifikasi baik sehingga instrumen soal essay yang disusun oleh
peneliti sudah bisa digunakan tanpa adanya revisi.
3.7.1.4 Validitas empiris
Validitas ini biasanya menggunakan teknik statistik, yaitu analisis korelasi.
Hal ini disebabkan validitas empiris mencari hubungan antara skor tes dan suatu
kriteria tertentu yang merupakan suatu tolok ukur di luar tes yang bersangkutan.
Namun, kriteria itu harus relevan dengan apa yang akan diukur. Ada tiga macam
validitas empiris, yaitu: validitas prediktif (predictive validity), validitas konkuren
(concurrent validity), dan validitas sejenis (congruent validity)
Validitas prediktif adalah jika kriteria standar yang digunakan adalah
untuk meramalkan prestasi belajar murid di masa yang akan datang. Validitas
prediktif bermaksud melihat hingga mana suatu tes dapat memperkirakan perilaku
peserta didik pada masa yang akan datang. Sedangkan validitas konkuren ialah
jika kriteria standarnya berlainan. Misalnya, skor tes dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia dikorelasikan dengan skor tes Bahasa Inggris. Sebaliknya, jika kriteria
standarnya sejenis, maka validitas tersebut disebut validitas sejenis.
Soal tes yang telah divalidasi oleh guru kemudian direvisi oleh peneliti,
setelah soal benar-benar valid kemudian peneliti menguji cobakan instrument soal
evaluasi kepada siswa kelas V SD N Dayuharjo. Peneliti memilih kelas V dengan
alasan karena kelas tersebut telah selesai mempelajari dikelas IV yaitu Tema 1
Indahnya Kebersamaan Subtema 2 Kebersamaan dalam Keberagaman
Pembelajaran 3 dan 4. Setelah memperoleh nilai dari soal evaluasi, kemudian
peneliti mencari rhitung dengan bantuan SPSS 16.0 setelah mendapatkan rhitung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
langkah selanjutnya yaitu membandingkan r hitung dengan r tabel yaitu jumlah
respondeng 30 siswa dengan taraf signifikansi 5% adalah 0,361. Item dikatakan
valid apabila rhitung lebih besar dari rtabel. Peneliti menggunakan bantuan SPSS 16.0
untuk menghitung korelasi point biserial.
Untuk kriteria klasifikasi nilai validitas dapat dilihat pada tabel berikut
Prijowuntato (2016: 138).
Tabel 3. 16 Kriteria Koefisien Validitas (Prijowuntato, 2016)
Range Kriteria
Rxy < 0,00 Tidak valid
0,00 < rxy < 0,20 Validitas sangat rendah
0,21 < rxy < 0,40 Validitas rendah
0,41 < rxy < 0,70 Validitas cukup
0,71 < rxy < 0,90 Validitas tinggi
0,91 < rxy < 1,00 Validitas sangat tinggi
1. Perhitungan Validasi Soal Evaluasi Pilihan Ganda Siklus I
Tabel 3. 17 Perhitungan Validasi Soal Evaluasi Pilihan Ganda Siklus I
No Item r hitung r tabel Keterangan
Item1 1 0,361 Tidak Valid
Item2 0,063 0,361 Tidak Valid
Item3 0,577** 0,361 Valid
Item4 0,150 0,361 Tidak Valid
Item5 0,139 0,361 Tidak Valid
Item6 0,661** 0,361 Valid
Item7 0,250 0,361 Tidak Valid
Item8 0,141 0,361 Tidak Valid
Item9 0,555** 0,361 Valid
Item10 0,446* 0,361 Valid
Item11 0,094 0,361 Tidak Valid
Item12 0,144 0,361 Tidak Valid
Item13 0,000 0,361 Tidak Valid
Item14 0,223 0,361 Tidak Valid
Item15 0,289 0,361 Tidak Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Item16 0,213 0,361 Tidak Valid
Item17 0,533** 0,361 Valid
Item18 0,213 0,361 Tidak Valid
Item19 0,666** 0,361 Valid
Item20 0,196 0,361 Tidak Valid
Berdasarkan tabel 3.17 hasil perhitung validitas menunjukkan dari 20 soal
terdapat 6 soal yang valid yaitu soal nomor 3,6, 9, 10, 17, 19 dan 14 soal
dinyatakan tidak valid yaitu nomor 1, 2, 4, 5, 7, 8, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 18, dan
20. Item dinyatakan valid jika nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel .
Sedangkan butir item yang dinyatakan tidak valid jika nilai r hitung lebih kecil
dari nilai r tabel.
2. Perhitungan Validasi Soal Evaluasi Essay Siklus I
Tabel 3. 18 Perhitungan Validasi Soal Evaluasi Essay Siklus I
No Item r hitung r tabel Keterangan
Item1 1 0,361 Tidak Valid
Item2 0.528** 0,361 Valid
Item3 0,228 0,361 Tidak Valid
Item4 0.220 0,361 Tidak Valid
Item5 0.423* 0,361 Valid
Item6 0,400* 0,361 Valid
Item7 0.280 0,361 Tidak Valid
Berdasarkan tabel 3.18 hasil perhitung validitas menunjukkan dari 7 soal
essay terdapat 3 soal yang valid yaitu soal nomor 2, 5, 6 dan 4 soal dinyatakan
tidak valid yaitu nomor 1, 3, 4, 7. Item dinyatakan valid jika nilai r hitung lebih
besar dari nilai r tabel . Sedangkan butir item yang dinyatakan tidak valid jika
nilai r hitung lebih kecil dari nilai r tabel.
3. Perhitungan Validasi Soal Evaluasi Pilihan Ganda Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tabel 3. 19 Perhitungan Validasi Soal Evaluasi Pilihan Ganda Siklus II
No Item r hitung r tabel Keterangan
Item1 1 0,361 Tidak Valid
Item2 0.533** 0,361 Valid
Item3 0,264 0,361 Tidak Valid
Item4 0,207 0,361 Tidak Valid
Item5 0,075 0,361 Tidak Valid
Item6 0,564** 0,361 Valid
Item7 0,099 0,361 Tidak Valid
Item8 0,302 0,361 Tidak Valid
Item9 0,429* 0,361 Valid
Item10 0,380* 0,361 Valid
Item11 0,161 0,361 Tidak Valid
Item12 0,185 0,361 Tidak Valid
Item13 0,031 0,361 Tidak Valid
Item14 0,333 0,361 Tidak Valid
Item15 0,277 0,361 Tidak Valid
Item16 0,489** 0,361 Valid
Item17 0,148 0,361 Tidak Valid
Item18 0,148 0,361 Tidak Valid
Item19 0,690** 0,361 Valid
Item20 0,323 0,361 Tidak Valid
Berdasarkan tabel 3.19 hasil perhitung validitas menunjukkan dari 20 soal
terdapat 6 soal yang valid yaitu soal nomor 2, 6, 9, 10, 16, 19 dan 14 soal
dinyatakan tidak valid yaitu nomor 1, 3, 4, 5, 7, 8, 11, 12, 13, 14, 15, 17, 18, dan
20. Item dinyatakan valid jika nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel .
Sedangkan butir item yang dinyatakan tidak valid jika nilai r hitung lebih kecil
dari nilai r tabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
4. Perhitungan Validasi Soal Evaluasi Essay Siklus II
Tabel 3. 20 Perhitungan Validasi Soal Evaluasi Essay Siklus II
No Item r hitung r tabel Keterangan
Item1 1 0,361 Tidak Valid
Item2 0.110 0,361 Tidak Valid
Item3 0,627** 0,361 Valid
Item4 0.390* 0,361 Valid
Item5 0.019 0,361 Tidak Valid
Item6 0,396* 0,361 Valid
Item7 0.075 0,361 Tidak Valid
Berdasarkan tabel 3.20 hasil perhitung validitas menunjukkan dari 7 soal
essay terdapat 3 soal yang valid yaitu soal nomor 3, 4, 6 dan 4 soal dinyatakan
tidak valid yaitu nomor 1, 2, 5, 7. Item dinyatakan valid jika nilai r hitung lebih
besar dari nilai r tabel . Sedangkan butir item yang dinyatakan tidak valid jika
nilai r hitung lebih kecil dari nilai r tabel.
3.7.2 Uji Reliabilitas Instrumen
Menurut Arifin (2011 : 248) reliabilitas adalah derajat konsistensi
instrument yang bersangkutan. Reliabilitas tes berkenaan degan pertanyaan,
apakah suatu isntrumen dapat dipercaya sesuai dengan kriteria yang telah
ditetapkan. Suatu instrumen dapat kitakan reliabel jika selalu memberikan hasil
yang sama jika diujikan pada kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan
yang berbeda.
Kriteria sebuah item dikatakan reliabel apabila rhitung ≥ rtabel pada taraf
signifikansi 5% maka butir soal yang diujikan reliabel dengan rtabel = 0,361.
Pengukuran reliabilitas menggunakan metode alpha cronbach akan menghasilkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
nilai alpha dalam skla 0 -1 yang dapat dikelompokkan dalam lima kelas. Nilai
masing-masing kelas dan tingkat reliabilitasnya seperti terlihat pada tabel berikut :
Tabel 3. 21 Kriteria Koefisiensi Reliabilitas (Nugroho, 2011 33)
Alpha Kriteria
0,00 - 0,20 Kurang reliabel
0,201 - 0,40 Agak reliabel
0,401 - 0,60 Cukup reliabel
0,601 - 0,80 Reliabel
0,801 - 1,00 Sangat reliabel
Soal-soal yang telah di uji empiris dan dihitung validitasnya oleh peneliti
kemudian dihitung reliabilias dari soal evaluasi siklus I dan siklus II. Peneliti
melakukan perhitungan reliabilitas dengan menggunakan program komputer
SPSS 16.0. Hasil perhitungan reliabilitas soal akan dibandingkan cengan kriteria
reloabilitas untuk mengetahui tingkat reliabilitas siklus I dan siklus II. Berikut
adalah hasil reliabilitas siklus I dan II
3.7.2.1 Perhitungan Reliabilitas Soal Evaluasi Pilihan Ganda Siklus I
Tabel 3. 22 Perhitungan Reliabilitas Soal Evaluasi Pilihan Ganda Siklus I
Cronbach's Alpha N of Items
.380 6
Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh reliabilitas dari 6 soal pilihan
ganda yang telah valid yaitu r11= 0,380. Pada klasifikasi reliabilitas termasuk
kedalam rentang 0,201 - 0,40 yang berarti klasifikasinya termasuk kategori agak
reliabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
3.7.2.2 Perhitungan Reliabilitas Soal Evaluasi Essay Siklus I
Tabel 3. 23 Perhitungan Reliabilitas Soal Evaluasi Essay Siklus I
Cronbach's Alpha N of Items
-.737 3
Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh reliabilitas dari 3 soal pilihan
essay yang telah valid yaitu r11= −0,737. Pada klasifikasi reliabilitas termasuk
kedalam rentang 0,601 - 0,80 yang berarti klasifikasinya termasuk kategori
reliabel
3.7.2.3 Perhitungan Reliabilitas Soal Evaluasi Pilihan Ganda Siklus II
Tabel 3. 24 Perhitungan Reliabilitas Soal Evaluasi Pilihan Ganda Siklus II
Cronbach's Alpha N of Items
.388 6
Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh reliabilitas dari 6 soal pilihan
ganda yang telah valid yaitu r11= 0,388. Pada klasifikasi reliabilitas termasuk
kedalam rentang 0,201 - 0,40 yang berarti klasifikasinya termasuk kategori agak
reliabel.
3.7.2.4 Perhitungan Reliabilitas Soal Evaluasi Essay Siklus II
Tabel 3. 25 Perhitungan Reliabilitas Soal Evaluasi Essay Siklus II
Cronbach's Alpha N of Items
-.381 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh reliabilitas dari 3 soal
pilihan essay yang telah valid yaitu r11= −0,388. Pada klasifikasi reliabilitas
termasuk kedalam rentang 0,201 - 0,40 yang berarti klasifikasinya termasuk
kategori agak reliabel.
3.8 Teknik Analisis Data
Analisis kualitas tes merupakan suatu tahap yang harus ditempuh untuk
mengetahui derajat kualitas suatu tes, baik secara keseluruhan maupun butir soal
yang menjadi bagian dari tes tersebut. Dalam penilaian hasil belajar, tes
diharapkan dapat menggambarkan sampel perilaku dan menghasilkan nilai yang
objektif serta akurat (Arifin, 2009: 246)
Teknik analisis data adalah cara yang digunakan untuk menganalisis data
yang diperoleh secara sistematis dari penelitian.
3.8.1 Nilai siswa secara individu
Nilai siswa secara individu = Skor yang diperoleh siswa x 100
Skor maksimal
3.8.2 Nilai rata-rata kelas
Nilai rata rata = Jumlah seluruh siswa
Jumlah siswa
3.8.3 Ketuntasan Belajar
Ketuntasan Belajar = Jumlah siswa yang tuntas x 100%
Jumlah siswa
Peningkatan hasil belajar siswa dapat diukur berdasarkan dua tolok ukur
yaitu presentase jumlah siswa yang mencapai KKM dan peningkatan rata-rata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
kelas. Jika presentase jumlah siswa yang mencapai KKM dan nilai rata-rata kelas
setelah dilakukan tindakan lebih tinggi dari presentase jumlah siswa yang
mencapai KKM dan nilai rata-rata sebelum tindakan, maka hasil belajar siswa
dapat disimpulkan meningkat
3.9 Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah hasil belajar anak yang
bisa dilihat dari hasil tes. Keberhasilan penelitian tindakan kelas ini ditandai
dengan adanya peningkatan menjadi lebih baik. Indikator keberhasilan Penelitian
Tindakan Kelas ini apabila minimal rata-rata nilai pada Tema 1. Indahnya
Kebersamaan Subtema 2. Kebersamaan dalam keberagaman pembelajaran 3 dan
4 siswa kelas IV diatas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), 60% dari jumlah
siswa kelas IV mampu mencapai KKM.
Berdasarkan lembar observasi siswa apabila keaktifan siswa meningkat,
maka Penelitian Tindakan Kelas ini dapat dikatakan berhasil karena terjadi
peningkatan nilai yang sesuai dengan KKM yang ada.
Tabel 3. 26 Target Presentase Keberhasilan
Indikator
Kondisi
Awal
Target
Ket
Siklus
I
Siklus
II
Nilai rata-rata siswa 61 70 75 Jumlah nilai seluruh
siswa dibagi jumlah
seluruh siswa
Presentase siswa yang
mencapai KKM
48.49% 60% 70% Jumlah siswa yang
mencapai KKM dibagi
jumlah seluruh siswa
dikali 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Peneliti membuat target presentase pada siklus I lebih tinggi dari pada
presentase kondisi awal untuk menunjukan bahwa metode permainan tradisional
dapat meningkatkan hasil belajar. Peneliti juga membandingkan presentase siklus
I dengan presentase siklus II untuk menunjukkan bahwa adanya perbaikan hasil
pembelajaran dengan adanya perubahan peningkatan nilai rata-rata siswa disiklus
II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab IV ini, ada dua hal yang diuraikan oleh peneliti. Dua hal
tersebut adalah hasil penelitian yang telah dilakukan dan pembahasannya. Berikut
penjelasan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini:
4.1 Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD N Selomulyo
pada semester gasal tahun ajaran 2017/2018 dengan subjek penelitian adalah
siswa kelas IV dengan jumlah siswa 33 anak. Pelaksanaan penelitian tindakan
kelas dilaksanakan pada dua siklus. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 11
Desember 2017 dan Siklus II dilaksanakan pada tanggal 14 Desember 2017. Satu
siklus terdiri dari satu kali pertemuan, alokasi waktu yaitu 6 jam pelajaran/ 6 JP (6
x 35 menit). Data penelitian diperoleh melalui empat tahap yaitu perencanaan,
pelaksaan, pengamatan dan refleksi. Berikut hasil penelitian yang diuraikan satu
persatu dari keempat hal tersebut.
4.1.1 Paparan Tindakan Siklus I
Siklus I ini dilaksanakan melalui empat tahap berikut.
4.1.1.1 Perencanaan
Tahap perencanaan, peneliti menyusun perangkat pembelajaran yang akan
digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa pada akhir pertemuan siklus I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Peneliti menyusun perangkat pembelajaran sebagai berikut, RPP, lembar kerja
siswa, media, penilaian dan menyusun soal evaluasi belajar beserta kunci
jawaban.
1. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK HARIAN
(RPPTH)
Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik
Harian (RPPTH) untuk kelas IV semester gasal mengenai Tema 1
Indahnya Kebersamaan Subtema 2 Kebersamaan dalam keberagaman
Pembelajaran 3 muatan pelajaran yang terkait adalah PJOK, Bahasa
Indonesia, dan IPA. Penyusunan RPPTH siklus I didasarkan pada
pembelajaran dengan pendekatan Tematik Integratif, Saintifik model
Cooperative Learning tipe Teams Games Tournament.
Kegiatan Sintaks Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Salam, doa, dan absensi
Literasi :
Guru mengajak siswa untuk
membaca buku
Motivasi :
Siswa bersama guru
menyanyikan lagu
“ Cublak-Cublak Suweng”
Apersepsi :
Siswa dan guru melakukan
Tanya jawab mengenai lirik
lagu yang telah
dinyanyikan.
Orientasi :
Siswa menyimak penjelasan
guru mengenai tema,
indikator, dan materi
pembelajaran.
35 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Kegiatan Inti Penyampaian
Informasi Mengamati
Siswa mengamati video
Permainan Tradisional
Engklek
35 menit
Menanya
Siswa membuat pertanyaan
tentang video yang telah
diamati dan hal-hal yang
ingin diketahui tentang
Permainan Tradisional
Engklek
Kegiatan Inti
Pembentukan
Tim
Guru membentuk 7 kelompok kecil
yang beranggotakan 4-6 siswa
10 menit
Tahap
Permainan Mencoba
Siswa mencoba Permainan
Tradisional Engklek
60 menit
Menalar
Siswa menalar materi
mengenai variasi pola gerak
dasar lokomotor.pada waktu
bermain kelereng dengan
bantuan LKS
Siswa menalar materi
mengenai gagasan pokok
dan gagasan pendukung
pada waktu bermain
kelereng dengan bantuan
LKS
Siswa menalar materi
mengenai sifat-sifat bunyi
pada waktu bermain
kelereng dengan bantuan
LKS
Mengkomunikasikan
Guru meminta salah satu
perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil
pekerjaannya dari Lembar Kerja
Siswa
Penutup Guru menyiapkan siswa untuk
istirahat
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
PENGGALAN 1
Kegiatan Sintaks Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru mengajak siswa untuk
mengulas kembali kegiatan
sebelumnya
5 menit
Kegiatan Inti Kesimpulan :
Siswa dibimbing oleh guru
untuk membuat kesimpulan
tentang pembelajaran yang
telah dilakukan
Post test :
Guru memberikan post-test
secara lisan
Refleksi :
Siswa merefleksikan
pembelajaran secara lisan
Tindak lanjut :
Guru memberikan pekerjaan
rumah
65 menit
Penghargaan Guru memberikan reward berupa
bendera kepada kelompok yang
mendapat skor tertinggi
Penutup Salam :
Doa dan salam penutup
5 menit
2. Lembar Kerja Siswa
Peneliti menyusun Lembar Kerja Siswa sesuai dengan materi yang akan
disampaikan. Lembar kerja siswa dikerjakan secara berkelompok ketika
melakukan permainan engklek dengan tujuan agar siswa dapat saling
bertukar pikiran dengan teman yang lain serta pengetahuan siswa menjadi
lebih luas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
3. Media Pembelajaran
Peneliti menyusun media pembelajaran yaitu mainan telpon-telponan yang
terbuat dari gelas plastik yang dihubungkan dengan benang sebagai media
yang mendukung pembelajaran yang berkaitan dengan materi
pembelajaran IPA mengenai perambatan bunyi serta menyiapkan video
mengenai Permainan Tradisional Engklek.
4. Penilaian
Peneliti menentukan penilaian untuk menilai rata-rata kelas, rata-rata skor
kelas, dan ketuntasan bealajar siswa.
5. Soal evaluasi beserta kunci jawaban.
Peneliti menyusun soal evaluasi yang berjumlah 9 soal terdiri dari 6 soal
pilihan ganda dan 3 soal essay yang sebelumnya telah di uji validitasnya
terlebih dahulu sebelum diujikan kepada siswa kelas IV SD N Selomulyo.
4.1.1.2 Pelaksanaan
Pelaksanaan pada tahap siklus I ini dilaksanakan selama 1 hari 6 jam
pertemuan/ 6JP (6 x 35 menit). Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin,
11 Desember 2017 dimulai pukul 07.15 setelah kegiatan Apel Pagi membahas
tentang Tema 1. Indahnya Kebersamaan Subtema 2. Kebersamaan dalam
keberagaman pembelajaran 3 melalui Permainan Tradisional Engklek.
Pembelajaran di awali dengan apersepsi yaitu menyanyikan lagu tradisional
“Cublak-cublak Suweng” agar siswa lebih termotivasi untuk mengikuti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
pembelajaran. Selanjutnya, peneliti membagi menjadi 7 kelompok kecil yang
terdiri dari 5-6 siswa yang akan berkompetisi melawan kelompok lain. Kelompok
dibagi secara random, yaitu menghitung 1 hingga 7 dimulai dari semua siswa laki-
laki dan dilanjutkan oleh siswa perempuan, setelah itu siswa mengamati video
mengenai Permainan Tradisional Engklek secara bergantian melalui laptop karena
proyektor sekolah sedang bermasalah. Setelah itu peneliti memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal-hal yang ingin mereka ketahui lebih
lanjut mengenai Permainan Tradisional Engklek. Pada kegiatan ini peneliti
menjelaskan cara bermain engklek kitiran yang sudah dimodifikasi. Perbedaan
permainan engklek disini adalah ketika pemain berada di tengah “brok” atau pusat
dari petak, kemudian siswa tersebut mendengarkan clue yang disampaikan oleh
anggota lain melalui mainan telepon-teleponan yang kemudian disampaikan
kepada kelompoknya sebagai clue untuk menjawab soal di dalam LKS. Setelah
semua clue disampaikan peneliti dan siswa membahas LKS. Kelompok yang
mendapatkan skor tertinggi mendapatkan reward berupa bendera.
4.1.1.3 Pengamatan
Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan (observasi) selama
kegiatan pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan peneliti untuk melihat
apakah dengan permainan tradisional siswa menjadi lebih mudah dalam menyerap
materi. Peneliti juga menulis catatan anekdot mengenai hal-hal yang menarik
selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti mengamati bahwa siswa kelas
IV menjadi lebih aktif berdiskusi, bekerja sama, dan bertanggung jawab bersama
kelompok. Namun ada beberapa kendala yang dihadapi oleh peneliti yaitu ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
beberapa siswa laki-laki yang tidak mau mencoba permainan tradisional dengan
alasan tidak bisa memainkannya. Kemudian peneliti memberikan penjelasan
bahwa di dalam kelompok semua anggota wajib berpartisipasi dengan berbagai
macam cara. Akhirnya dibantu dengan anggota yang lain siswa tersebut mau
mencoba permainan sebisanya.
4.1.1.4 Refleksi
Releksi siklus I dilakukan oleh peneliti setelah melaksanakan siklus I.
Berdasarkan hasil observasi ditemukan beberapa masalah sebagai berikut
1. Ada beberapa siswa yang tidak mau mencoba Permainan Tradisional
Engklek dengan alasan tidak bisa memainkannya.
2. Ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan saat guru menjelaskan
aturan permainan sehingga mengalami kebingungan ketika melaksanakan
permainan.
3. Pembentukan kelompok secara random menurut peneliti kurang maksimal
seharusnya kelompok dibagi secara rata yaitu terdiri dari siswa
berkemampuan tinggi, rendah, dan kurang.
Berdasarkan refleksi pada tindakan siklus I, maka peneliti perlu
melakukan revisi sekaligus rancangan untuk siklus II agar dapat berjalan lebih
baik dibandingkan siklus I. Revisi dan rancangannya adalah sebagai berikut:
1. Peneliti memberikan motivasi kepada siswa agar mampu berpartisipasi
dan bekerja sama bersama kelompok.
2. Peneliti meminta ketua kelompok untuk bertanggung jawab atas
anggotanya agar setiap anggota dapat bekerja sama dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
3. Peneliti membentuk kelompok berdasarkan kelompok yang di buat oleh
wali kelas
4.1.2 Paparan Tindakan Siklus II
Siklus II ini dilaksanakan melalui empat tahap berikut.
4.1.2.1 Perencanaan
Tahap perencanaan, peneliti menyusun perangkat pembelajaran yang akan
digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa pada akhir pertemuan siklus II.
Peneliti menyusun perangkat pembelajaran sebagai berikut, RPP, pedoman
observasi, lembar kerja siswa, media, penilaian dan menyusun soal hasil belajar
beserta kunci jawaban.
1. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK HARIAN
(RPPTH)
Peneliti menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik
Harian (RPPTH) untuk kelas IV semester gasal mengenai Tema 1
Indahnya Kebersamaan Subtema 2 Kebersamaan dalam keberagaman
Pembelajaran 4 muatan pelajaran yang terkait adalah Matematika, Bahasa
Indonesia, dan PPKn. Penyusunan RPPTH siklus I didasarkan pada
pembelajaran dengan pendekatan Tematik Integratif, Saintifik model
Cooperative Learning tipe Teams Games Tournament.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Kegiatan Sintaks Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Salam, doa, dan absensi
Literasi :
Guru mengajak siswa untuk
membaca buku
Motivasi :
Siswa bersama guru
menyanyikan lagu
“Lingkaran kecil Lingkaran
Besar”
Apersepsi :
Siswa dan guru melakukan
Tanya jawab mengenai lirik
lagu yang telah
dinyanyikan.
Orientasi :
Siswa menyimak penjelasan
guru mengenai tema,
indikator, dan materi
pembelajaran.
35 menit
Kegiatan Inti Penyampaian
Informasi Mengamati
Siswa mengamati video
Permainan Tradisional
Kelereng
35 menit
Menanya
Siswa membuat pertanyaan
tentang video yang telah
diamati dan hal-hal yang
ingin diketahui tentang
permainan Kelereng
Pembentukan
Tim
Guru membentuk 6 kelompok-
kelompok kecil yang
beranggotakan 5-6 siswa
10 menit
Tahap
Permainan Mencoba
Siswa mencoba Permainan
Tradisional Kelereng
60menit
Menalar
Siswa menalar materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Kegiatan Inti mengenai titik sudut pada
waktu bermain kelereng
dengan bantuan LKS
Siswa menalar materi
mengenai gagasan pokok
dan gagasan pendukung
pada waktu bermain
kelereng dengan bantuan
LKS
Siswa menalar materi
mengenai bentuk-bentuk
kerja sama pada waktu
bermain kelereng dengan
bantuan LKS
Mengkomunikasikan
Guru meminta salah satu
perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil
pekerjaannya dari Lembar Kerja
Siswa
Penutup Guru menyiapkan siswa untuk
istirahat.
5 menit
PENGGALAN 1
Kegiatan Sintaks Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru mengajak siswa untuk
mengulas kembali kegiatan
sebelumnya
5 menit
Kegiatan Inti
Kesimpulan :
Siswa dibimbing oleh guru
untuk membuat kesimpulan
tentang pembelajaran yang
telah dilakukan
Post test :
Guru memberikan post-test
secara lisan
Refleksi :
Siswa merefleksikan
pembelajaran secara lisan
65 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Tindak lanjut :
Guru memberikan pekerjaan
rumah
Penghargaan Guru memberikan reward berupa
bendera kepada kelompok yang
mendapat skor tertinggi
Penutup Salam :
Doa dan salam penutup
5 menit
2. Lembar Kerja Siswa
Peneliti menyusun Lembar Kerja Siswa sesuai dengan materi yang akan
disampaikan. Lembar kerja siswa dikerjakan secara berkelompok ketika
melakukan permainan kelereng dengan tujuan agar siswa dapat saling
bertukar pikiran dengan teman yang lain serta pengetahuan siswa menjadi
lebih luas.
3. Media Pembelajaran
Peneliti menyiapkan video permainan kelereng sebagai media
pembelajaran agar siswa mempunyai gambaran mengenai permainan
tersebut.
4. Penilaian
Peneliti menentukan penilaian untuk menilai rata-rata kelas, rata-rata skor
kelas, dan ketuntasan bealajar siswa.
5. Soal evaluasi beserta kunci jawaban.
Peneliti menyusun soal evaluasi yang berjumlah 9 soal terdiri dari 6 soal
pilihan ganda dan 3 soal essay yang sebelumnya telah di uji validitasnya
terlebih dahulu sebelum diujikan kepada siswa kelas IV SD N Selomulyo.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
4.1.2.2 Pelaksanaan
Pelaksanaan pada tahap siklus I ini dilaksanakan selama 1 hari 6 jam
pelajaran/ 6JP (6 x 35 menit). Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin,
14 Desember 2017 dimulai pukul 07.15 setelah kegiatan Apel Pagi membahas
tentang Tema 1. Indahnya Kebersamaan Subtema 2. Kebersamaan dalam
keberagaman pembelajaran 4 melalui Permainan Tradisional Kelereng.
Pembelajaran di awali dengan apersepsi yaitu menyanyikan lagu “Lingkaran Kecil
Lingkaran Besar” agar siswa lebih termotivasi untuk mengikuti pembelajaran.
Selanjutnya, peneliti membagi menjadi 7 kelompok kecil yang terdiri dari 5-6
siswa yang akan berkompetisi melawan kelompok lain. Kelompok dibagi secara
random, yaitu menghitung 1 hingga 7 dimulai dari semua siswa laki-laki dan
dilanjutkan oleh siswa perempuan, setelah itu siswa mengamati video mengenai
Permainan Tradisional Kelereng secara bergantian melalui laptop karena
proyektor sekolah sedang bermasalah. Setelah itu peneliti memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal-hal yang ingin mereka ketahui lebih
lanjut mengenai permainan kelereng. Pada kegiatan ini peneliti menjelaskan cara
bermain kelereng yang sudah dimodifikasi. Arena permainan kelereng dibagi
menjadi tiga level, setiap kelompok memulai dengan menyelesaikan arena level 1,
setiap kelompok bergantian untuk membidik kelereng sesuai dengan bagiannya.
Ketika gacuk mengenai sasaran maka setiap kelompok berhak untuk mendapatkan
soal yang harus dijawab. Setelah waktu yang ditentukan peneliti habis maka
peneliti dan siswa membahas LKS. Kelompok yang mendapat skor tertinggi
berhak mendapat reward berupa bendera.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
4.1.2.3 Pengamatan
Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan (observasi) selama
kegiatan pembelajaran berlangsung dengan menulis catatan anekdot mengenai
peristiwa yang menarik selama proses pembelajaran berlangsung. Ketika anak
mengamati video permainan tradisional mereka terlihat sangat antusias dan
meminta untuk berulang kali diputar. Ketika melakukan permainan kelereng yang
biasanya dilakukan oleh siswa laki-laki dalam penelitian ini siswa perempuan juga
turut berpartisipasi walaupun tidak terlalu mahir. Dalam kelompok siswa laki-laki
dipercaya oleh anggota kelompoknya untuk mendapatkan kelereng sebanyak
mungkin. Peneliti melihat bahwa siswa dapat bekerja sama dengan baik dengan
kelompoknya, terlihat dari kekompakan yang dibangun, strategi yang disusun, dan
bagaimana mereka berdiskusi
4.1.2.4 Refleksi
Peneliti dibantu dengan teman sejawat berdiskusi mengenai tindakan yang
sudah dilaksanakan pada siklus II. Dari hasil diskusi dapat disimpulkan bahwa
proses pembelajaran menjadi lebih baik dari pada siklus I.
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Data Nilai Hasil Belajar Siswa
Data Nilai Hasil Belajar siswa dibagi menjadi 3, yaitu data nilai hasil
belajar pratindakan (awal), data nilai hasil belajar siklus I dan data nilai hasil
belajar siklus II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
4.2.1.1 Data nilai hasil belajar kondisi awal
Data nilai hasil belajar kondisi awal diperoleh dari nilai ulangan harian
Tema 1 Subtema 2. Adapun data nilai sebagai berikut
Tabel 4. 1 Data Nilai Kondisi Awal
No Nama Nilai (KKM = 70) No Nama Nilai (KKM = 70)
T BT T BT
1 WD - √ 18 RAFN 82 √
2 NFL 72 √ 19 DS 80 √
3 FB 57 √ 20 RMI - √
4 SN 82 √ 21 ANGG 72 √
5 HFH - √ 22 RFG 70 √
6 CNT 90 √ 23 NWMM 67 √
7 BS - √ 24 FSP 72 √
8 ZK - √ 25 PAN 0 √
9 DRPS 0 √ 26 ADP - √
10 NA 90 √ 27 AYR 85 √
11 GISP 0 √ 28 MRA 70 √
12 FIH 82 √ 29 IS 62 √
13 MDV 87 √ 30 ADG 77 √
14 ZNR 92 √ 31 KL 77 √
15 KAA 87 √ 32 AFG 67 √
16 RFD - √ 33 BI 62 √
17 ANG 70 √
Jumlah 1872
Rata-rata 56,73
Nilai tertinggi 100
Nilai terendah 57
Jumlah siswa mencapai KKM 18
Jumlah siswa belum mencapai KKM 15
Presentase ketuntasan 54,55%
Data Nilai kondisi awal diperoleh dari nilai ulangan harian. Jumlah siswa
yang mencapai KKM pada kondisi awal hanya sebanyak 18 siswa dan terdapat 15
siswa belum tuntas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Tabel 4. 2 Data Nilai Hasil Belajar Siklus I
No Nama Nilai (KKM = 70) No Nama Nilai (KKM = 70)
T BT T BT
1 WD 48 √ 18 RAFN 86 √
2 NFL 67 √ 19 DS 95 √
3 FB 86 √ 20 RMI 67 √
4 SN 71 √ 21 ANGG 38 √
5 HFH 81 √ 22 RFG 29 √
6 CNT 86 √ 23 NWMM 86 √
7 BS 90 √ 24 FSP 81 √
8 ZK 90 √ 25 PAN 67 √
9 DRPS 86 √ 26 ADP 86 √
10 NA 38 √ 27 AYR 95 √
11 GISP 90 √ 28 MRA 71 √
12 FIH 90 √ 29 IS 70 √
13 MDV 67 √ 30 ADG 86 √
14 ZNR 85 √ 31 B 90 √
15 KAA 90 √ 32 C 0 √
16 RFD 71 √ 33 D 0 √
17 ANG 43 √
Jumlah 2326
Rata-rata 70,49
Nilai tertinggi 95
Nilai terendah 29
Jumlah siswa mencapai KKM 22
Jumlah siswa belum mencapai KKM 11
Presentase ketuntasan 66,67%
Data Nilai Hasil Belajar siklus I diperoleh dari nilai evaluasi. Berdasarkan
hasil penelitian yang dilakukan pada siklus I, terlihat nilai hasil belajar mengalami
peningkatan dari nilai awal. Jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus I
sebanyak 22 siswa dan terdapat 11 belum tuntas
Tabel 4. 3 Data Nilai Siklus II
No Nama Nilai (KKM = 70) No Nama Nilai (KKM = 70)
T BT T BT
1 SN 76 √ 18 ZNC 95 √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Data Nilai Hasil Belajar siklus II diperoleh dari nilai evaluasi. Berdasarkan
hasil penelitian yang dilakukan pada siklus II, terlihat nilai hasil belajar
mengalami peningkatan dari nilai siklus I. Jumlah siswa yang mencapai KKM
pada siklus II sebanyak 24 siswa dan terdapat 9 belum tuntas.
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui ada peningkatan nilai hasil belajar
siswa dari nilai siklus I ke siklus II. Dari 33 siswa, presentase nilai ketuntasannya
adalah 75,76% dengan nilai rata-rata 74,76 . Peningkatan persentase ketuntasan
siswa sebesar 9,09% dilihat sebelum dilakukan tindakan, sedangkan peningkatan
jumlah siswa yang mencapai KKM ada 3 siswa.
Tabel 4. 4 Perbandingan Nilai Siklus I dan II
2 RFN 38 √ 19 ZK 86 √
3 FBE 86 √ 20 RF 86 √
4 FIH 90 √ 21 AG 52 √
5 RMI 100 √ 22 DS 95 √
6 PAN 95 √ 23 ZL 81 √
7 NA 85 √ 24 ANG 95 √
8 VRP 85 √ 25 RDA 86 √
9 DV 67 √ 26 MIK 90 √
10 GISP 95 √ 27 BLQ 86 √
11 NL 81 √ 28 HFH 95 √
12 IS 38 √ 29 DRA 95 √
13 MDN 70 √ 30 NWMM 71 √
14 FSP 95 √ 31 A 0 √
15 VD 86 √ 32 B 0 √
16 MRA 67 √ 33 C 0 √
17 AYR 100 √
Jumlah 2467
Rata-rata 74,76
Nilai tertinggi 100
Nilai terendah 38
Jumlah siswa mencapai KKM 25
Jumlah siswa belum mencapai KKM 8
Presentase ketuntasan siswa 75,76%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
No Nama Nilai Siklus I Nilai Siklus
II
Keterangan
1 WD 48 0 -
2 NFL 67 81 Meningkat
3 FB 86 86 Tetap
4 SN 71 76 Meningkat
5 HFH 81 95 Meningkat
6 CNT 86 90 Meningkat
7 BS 90 86 Menurun
8 ZK 90 86 Menurun
9 DRPS 86 95 Meningkat
10 NA 38 85 Meningkat
11 GISP 90 95 Meningkat
12 FIH 90 90 Tetap
13 MDV 67 70 Meningkat
14 ZNR 85 95 Meningkat
15 KAA 90 86 Menurun
16 RFD 71 86 Meningkat
17 ANG 43 52 Meningkat
18 RAFN 86 85 Menurun
19 DS 95 95 Tetap
20 RMI 67 100 Meningkat
21 ANGG 38 95 Meningkat
22 RFG 29 38 Meningkat
23 NWMM 86 71 Menurun
24 FSP 81 95 Meningkat
25 PAN 67 95 Meningkat
26 ADP 86 86 Tetap
27 AYR 95 100 Meningkat
28 MRA 71 67 Menurun
29 IS 70 38 Menurun
30 ADG 86 67 Menurun
31 ZL 90 81 Menurun
32 C 0 0 -
33 D 0 0 -
Pada tabel 4.4 dapat dilihat peningkatan nilai pada siklus I ke siklus II
yaitu sebanyak 17 siswa. Hal yang menarik terjadi pada siswa dengan nomor urut
20 yaitu RMI pada siklus I ia mendapat nilai sebesar 67 dan pada siklus II
meningkat secara signifikan dengan nilai sebesar 100. Menurut peneliti hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah jenis permainan
tradisional. Pada siklus I siswa tidak begitu menguasi karena ia menganggap
bahwa permainan engklek adalah jenis permainan untuk siswa perempuan.
Namun ketika jenis permainan itu sesuai dengan gendernya maka ia menunjukkan
perubahan yang sangat signifikan. Saat penelitian berlangsung RMI terlihat
sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran, ketika mengerjakan soal evaluasi
ia terlihat dengan lancar untuk menyelesaikan pekerjaannya tanpa adanya
kesulitan. Peneliti juga melihat bahwa ia tidak memerlukan waktu lama untuk
menyelesaikan pekerjaannya.
Selain itu terdapat 9 siswa yang mengalami penurunan nilai. Salah satunya
siswa berinisial IS nomor urut 29, pada siklus I mendapat nilai sebesar 70 dan
pada siklus II menurun menjadi 38. Peneliti menduga penurunan nilai siswa IS
disebabkan oleh kurangnya kemampuan siswa dalam mengamati dan menyimak
apa yang telah dijelaskan oleh sehingga mengakibatkan kebingunan dalam
menyelesaikan pekerjaannya. Soal evaluasi ia kerjakan dengan asal-asalan,
pertanyaan dan jawaban tidak sesuai yang diharapkan guru sehingga pada siklus II
ia mendapat nilai yang rendah. Berbeda dengan siswa dengan nomor urut 22 yaitu
RFG memang benar terjadi peningkatan nilai dari 29 menjadi 38. Namun kedua
nilai tersebut tidak mencapai KKM. Penyebab rendahnya nilai siswa karena
menurut penuturan wali kelas IV siswa tersebut tergolong dalam siswa
berkemampuan rendah. Hal tersebut berlawanan dengan apa yang dijelaskan
Hilgard (dalam Anitah, dkk. 2011: 2.9) bahwa belajar merupakan sebuah proses
perubahan tingkah laku yang diperoleh melalui latihan. Perubahan itu disebabkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
karena ada dukungan dari lingkungan yang positif yang menyebabkan terjadinya
interakasi edukatif. yang diutamakan dalam belajar adalah belajar adalah sebuah
proses yang dapat diwujudkan dalam aktivitas melihat, membuat, mengamati,
menyelesaikan masalah atau persoala, menyimak dan sejenisnya. Maka dapat
disimpulkan jika tidak adanya perubahan tingkah laku
4.3 Pembahasan
Peneliti melakukan Penelitian Tindakan Kelas. Pada penelitian tindakan
kelas ini terdapat dua siklus. Setiap siklus terdiri empat tahap yaitu perencanaan,
pelaksanaan, observasi dan refleksi. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan
hasil belajar Tema 1 Subtema 2 Pembelajaran 3 dan 4 pada siswa kelas IV SD N
Selomulyo pada tahun ajaran 2017/2018 dengan menggunakan metode permainan
tradisional. Peneliti mengukur hasil belajar siswa menggunakan soal evaluasi
yang terdiri dari 6 soal pilihan ganda dan 3 soal essay. Penelitian ini terfokus
mengukur aspek kognitif saja, namun peneliti juga melakukan pengamatan
mengenai perubahan sikap dan keterampilan siswa untuk memperkuat data hasil
penelitian. Hasil belajar pada kondisi awal diperoleh dari nilai ulangan harian
pada tahun ajaran 2017/2018.
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan SD N Selomulyo
sebesar 70. Penetapan tersebut dengan mempertimbangkan kondisi sekolah yang
mayoritas siswanya adalah anak dari keluarga menengah kebawah yang jauh dari
pantauan orangtua. KKM ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil
musyawarah guru mata pelajaran di satuan pendidikan atau beberapa satuan
pendidikan yang memiliki karakteristik hamir sama. Dalam Peraturan Menteri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2007 Tentang Standar
Penilaian Pendidikan bab F tentang Penilaian oleh Satuan Pendidikan pasal 1
disebutkan, bahwa dalam menentukan KKM setiap mata pelajaran, adalah dengan
memperhatikan karakteristik siswa, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi
satuan pendidikan melalui rapat dewan pendidik. (Widoyoko, 2014: 265).
Adapun tabel indikator pencapaian penelitian yang telah disusun oleh
peneliti dari kondisi awal, target capaian dan kondisi akhir setelah pelaksanaan
dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 4. 5 Hasil Perbandingan
Perubah Indikator Kondisi
Awal
Target
Siklus I
Hasil
Siklus I
Target
Siklus
II
Hasil
Siklus
II
Hasil
Belajar
Nilai rata-rata
kelas
56,73 70 70,48 75 74,75
Jumlah siswa yang
mencapai KKM
18 20 22 25 25
Nilai tertinggi 100 100 95 100 100
Nilai terendah 57 60 29 60 38
Presentase
ketuntasan
54,55% 60% 66,67% 70% 75,76%
Berdasarkan Tabel 4.4 Indikator Pencapaian, dapat diketahui bahwa
pelaksanaan siklus I dan siklus II sudah mencapai target bahkan melampaui target
capaian yang telah peneliti tetapkan. Adanya peningkatan hasil belajar siswa kelas
IV SD N Selomulyo terbukti dari data nilai hasil belajar pada siklus I dan siklus
II. Sebelum dilakukan tindakan, hasil rata-rata nilai siswa pada Subtema 2 hanya
56,73 dengan 18 siswa yang mencapai KKM dan presentase ketuntasan sebesar
54,55%. Dari hasil tes evaluasi yang diperoleh pada siklus I dan II dapat diketahui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
bahwa nilai hasil belajar siswa secara keseluruhan mengalami peningkatan. Hasil
tes pada siklus I menunjukkan bahwa rata-rata kelas meningkat sebesar 13,75
menjadi menjadi 70,48. Sebanyak 22 siswa telah mencapai KKM dengan
presentase ketuntasan sebesar 66,67%. Sedangkan hasil tes pada siklus II
menunjukkan bahwa terjadi peningkatan sebesar 4.27 dari hasil tes siklus I.
Sebanyak 25 siswa telah mencapai KKM dengan presentase ketuntasan sebesar
75,76%.
Nilai tertinggi pada siklus I yaitu sebesar 95 dan nilai tertinggi siklus II
sebesar 100. Nilai tertinggi di dapat oleh siswa yang mempunyai kemampuan
penalaran yang tinggi dibanding teman lainnya, dan juga termasuk dalam siswa
yang cermat, kreatif, dan inovatif dalam penyelesaian tugas/ pekerjaannya.
Sedangkan nilai terendah pada siklus I sebesar 29 dan nilai terendah pada siklus II
sebesar 38, siswa yang mendapat nilai terendah pada silkus I menurut informasi
yang didapat oleh peneliti hal tersebut disebabkan oleh latar belakang keluarga.
Siswa tersebut merupakan anak dari keluarga yang kurang mampu, orang tuanya
bekerja sebagai pedagang kecil-kecilan yang sibuk dan lalai untuk mengamati
perkembangan anak. Dapat dilihat selama proses pembelajaran berlangsung anak
cenderung kurang percaya diri untuk bekerja sama bersama kelompoknya. Siswa
tersebut terlihat kurang termotivasi dalam menyelesaikan pekerjaannya, sehingga
siswa hanya mengerjakan apa yang ia ketahui dan tidak berusaha untuk
melengkapi apa yang masih dianggap kurang. Ia juga mengatakan kepada peneliti
ia tidak memperdulikan berapa nilai yang ia dapat tetapi menurutnya tugasnya
adalah mengerjakan soal yang diberikan peneliti. Peneliti pada saat itu tetap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
memberikan motivasi agar siswa dapat memperbaiki pekerjaannya yang peneliti
anggap masih banyak kekurangan. Namun siswa tetap mengabaikannya, karena
keterbatasan waktu peneliti tidak bisa memberikan tindakan lebih lanjut. Peneliti
hanya melaporkan kepada guru kelas agar beliau yang berhak memberikan
penanganan. Berikut grafik perbandingan presentase ketuntasan belajar pada
kondisi awal, siklus I dan siklus II.
Grafik 4. 1 perbandingan presentase ketuntasan belajar
Berdasarkan hasil analisis dilihat bahwa presentase ketuntasan hasil
belajar siswa dengan menggunakan metode permainan tradisional dari kondisi
awal, sikuls I, dan siklus II secara keseluruhan mengalami peningkatan.
Peningkatan pada kondisi awal ke siklus I sebesar 18,18% dan peningkatan dari
siklus I ke siklus II sebesar 9,09%. Dalam penelitian ini perubahan tingkah laku
pada diri siswa dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan kognitif,
psikomotorik, dan afektif. Perubahan kognitif dapat dilihat dari meningkatnya
hasil belajar siswa kelas IV SD N Selomulyo dengan menggunakan metode
48,49%
66,67%
75,76%
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
presentaseketuntasan hasil
belajar siswa
Kondisi awal
Siklus I
Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
permainan tradisional. Selain itu peneliti melakukan pengamatan ketika penelitian
berlangsung untuk mengamati perubahan-perubahan positif karakter siswa. Ada
beberapa catatan yang ditulis peneliti diantaranya yaitu 1) siswa antusias untuk
mengikuti pembelajaran diluar kelas, 2) siswa lebih aktif untuk bertanya hal-hal
yang baru dialaminya, 3) keterampilan sosial, dimana siswa mampu berpartisipasi/
mengambil bagian dalam bermain, 4) emosi, dimana siswa mampu
mengendalikan emosi dan menghargai pendapat orang lain, 5) ketrampilan
intelektual, dimana siswa lebih kreatif dalam mencari cara untuk mengatasi
konflik (problem solving), 6) fisik, dimana siswa dapat mempraktikan variasi pola
gerak dasar lokomotor dengan tepat.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa permainan tradisional mampu
mengubah sikap dan keterampilan positif siswa yang membentuk perkembangan
dan karakter anak sedemikian rupa. Hal tersebut sejalan dengan apa yang
dijelaskan oleh Sujarno dkk (2013: 2) bahwa melaui bermain dimungkinkan anak
akan lebih kreatif, menghubungkan satu peristiwa dengan peristiwa lain yang
pernah dialaminya, dan membuatnya lebih mampu mengekspresikan pikiran dan
perasaannya. Dalam bermain anak-anak tidak hanya mengembangkan
kemampuan tubuh, otot, koordinasi gerakan, namun juga kemampuan
berkomunikasi, berkosentrasi, dan keberaniannya mencetuskan ide-ide kreatifnya.
Dengan demikian nila-nilai hidup seperti: cinta, menghargai orang lain, kejujuran,
sportivitas, disiplin diri, dan kemampuan menghargai orang lain akan diperoleh
dari interaksinya dengan orang lain saat bermain bersama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Namun peneliti juga menulis catatan mengenai hal-hal yang belum
dilakukan secara maksimal sehingga penelitian masih terdapat kekurangan
diantaranya pada saat siswa mencoba permainan tradisional, dimana siswa laki-
laki menganggap bahwa permainan engklek adalah jenis permainan untuk anak
perempuan dan siswa perempuan menganggap bahwa permainan kelereng adalah
jenis permainan untuk anak laki-laki. Menurut Sujarno dkk, (2013: 6) permainan
anak sangat bervariasi. Namun demikian, pada dasarnya dapat diklasifikasikan
berdasarkan: usia, jenis kelamin, dan kekuatan/ ketenagaan. Artinya, permainan
yang popular di kalangan anak usia tertentu belum tentu popular dimainkan oleh
anak usia lainnya. Jadi, ada kecenderungan permainan dilakukan oleh anak-anak
usia sebaya. Kemudian, jenis permainan tertentu dilakukan oleh anak laki-laki
(kelereng) dan jenis permainan tertentu dilakukan oleh anak perempuan (engklek).
Jadi dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan hasil
belajar tema 1 subtema 2 pada siswa kelas IV SD N Selomulyo dengan
menggunakan metode permainan tradisional. Dalam hal ini, terbukti dari
meningkatknya rata-rata dan presentase ketuntasan KKM. Meskipun penelitian ini
hanya terfokus pada aspek pengetahuan, peneliti juga memberikan penguatan
melalui pengamatan mengenai perubahan sikap dan keterampilan siswa karena
hasil belajar tidak terlepas dari tiga aspek tersebut. Permainan tradisional dapat
digunakan sebagai sarana pembelajaran untuk memperkuat dan memperdalam
metode yang di gunakan dalam penelitian yaitu tanya jawab, diskusi, dan
penugasan dalam menyampaikan materi. Metode permainan tradisional
mengandung nilai-nilai budi pekerti yang bermanfaat bagi siswa yang bisa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
dipahami secara tidak langsung, ketika siswa terlibat dalam permainan maka
aktivitas tersebut akan merubah diri siswa untuk lebih peka terhadap lingkungan
sekitarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
BAB V
PENUTUP
Bab V ini membahas tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian dan juga
saran. Peneliti akan menguraikan pada masing-masing sub bab sebagai berikut.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada
bab IV, pada peneliti menyimpulkan bahwa Pelaksanaan pembelajaran
menggunakan metode permainan tradisional dapat meningkatkan hasil belajar
siswa kelas IV SD N Selomulyo tahun ajaran 2017/ 2018. Hal ini terbukti dari
adanya peningkatan hasil belajar siswa kelas IV dapat dilihat dari data nilai hasil
belajar pada siklus I dan siklus II. Sebelum dilakukan tindakan, rata-rata nilai
siswa pada Subtema 2 hanya sebesar 56,73 dengan 18 siswa yang mencapai KKM
dan presentase ketuntasan sebesar 54,55%. Setelah dilaksanakan tindakan,
diketahui bahwa secara keseluruhan hasil belajar pada siklus I dan II mengalami
peningkatan. Hasil belajar siklus I menunjukkan bahwa rata-rata kelas meningkat
sebesar 13,75 menjadi 70,48 , sebanyak 22 siswa mencapai KKM dengan
presentase ketuntasan sebesar 66,67%. Sedangkan hasil tes pada siklus II
menunjukkan bahwa terjadi peningkatan sebesar 4,27 dari hasil belaajar siklus I,
dan sebanyak 25 siswa mencapai KKM dengan presentase ketuntasan sebesar
75,76%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
5.2 Keterbatasan penelitian
5.2.1 Peneliti terfokus untuk mengukur hasil belajar pada aspek pengetahuan.
5.2.2 Pembentukan kelompok secara random menurut peneliti kurang efektif
karena pada kelompok tertentu anggotanya tidak dapat berpartisipasi
dengan baik. Kelompok yang terdiri dari siswa berkemampuan cukup dan
kurang merasa bahwa kelompok mereka kalah dengan kelompok lain.
5.2.3 Peneliti hanya melakukan satu kali wawancara sehingga data yang
diperoleh tidak banyak.
5.3 Saran
5.3.1 Penelitian selanjutnya, sebaiknya mengukur aspek pengetahuan, sikap dan
keterampilan
5.3.2 Membentuk kelompok secara merata, setiap kelompok terdiri dari siswa
kemampuan tinggi, cukup dan kurang. Ketua kelompok wajib untuk
bertanggung jawab atas anggotanya agar dapat berpartisipasi dalam
permainan.
5.2.3 Peneliti minimal melakukan dua kali wawancara untuk memperoleh
informasi yang lebih mendalam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
DAFTAR PUSTAKA
Afrizal. 2015. Metode Penelitian Kualitatif: Sebuah Upaya Mendukung
Penggunaan Penelitian Kualitatif dalam Berbagai Disiplin Ilmu. Jakarta:
PT Rajagrafindo Persada
Ahmadi, R. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Ar-ruzz media
Arifin, Z. 2011. Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya
Arikunto, S. 2010. Penelitian Tindakan untuk Guru, Kepala Sekolah dan
Pengawas. Yogyakarta : Aditya Media
Aqib, Z. 2013. Model-model Media dan Strategi Pembelajaran Kontekstual
(Inovatif). Bandung: Yrama widya
Aqib, Z. 2009. Pengembangan profesi guru dan pengawas sekolah. Bandung:
Yrama widya
Baswori & Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT Rineka
Cipta
Daryanto & Herry S. 2014. Siap menyongsong Kurikulum 2013. Yogyakarta:
Penerbit Gava Media
Fadlillah, M. 2014. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pengembangan SD/MI,
SMP/MTS, & SMA/ MA. Yogyakarta : Ar-ruzz media
Gunawan, I. 2013. Metode Penelitian Kualitatif: Teori dan Praktik. Jakarta: PT
Bumi Aksara
Hamalik, O. 2010. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.
Jakarta: Bumi Aksara
Kosasih. 2014. Strategi Belajar dan Pembelajaran Implementasi Kurikulum 2013.
Bandung: Penerbit Yrama Widya
Kurniati, E. 2016. Permainan Tradisional dan Perannya dalam Mengembangkan
Keterampilan Sosial Anak. Jakarta : Prenadamedia Group
Majid & Rochman, C. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Mahsun. 2014. Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013.
Jakarta: PT Rajagrafindo Persada
Margono, S. 2010. Metedologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta
Marno. 2014. Strategi, Metode, dan Teknik Mengajar. Yogyakarta: Ar-ruzz media
Mulyani, N. 2016. Super Asyik Permainan Tradisional Anak Indonesia.
Yogyakarta: Diva Press
Mulyani, Sri. 2013. 45 Permainan Tradisional Anak Indonesia. Yogyakarta:
Langensari Publishing.
Nugroho, Y. A. 2011. It’s Esay Olah Data dengan SPSS. Yogyakarta: Katalok
Dalam Terbitan
Nurgiyantoro. 2010. Penilain Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi.
Yogyakarta: BPFE
Prijowuntato, W. 2016. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Sanata Dharma
University Press
Purwanto. 2014. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Sudjana. 2013. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algensisndo
Sudjana. 2013. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya Offset
Sujarno, dkk. 2013. Pemanfaatan Permaianan Tradisional dalam pembentukan
karakter anak. Yogyakarta: Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB)
Sundayana, W. 2014. Pembelajaran Berbasis Tema. Jakarta: Penerbit Erlangga
Suryanto & Asep J. 2013. Menjadi Guru Profesional. Jakarta : Penerbit Erlangga
Suyadi. 2012. Buku Panduan Guru Professional Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
dan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) Yogyakarta : Penerbit Andi
Suyadi & Dahlia. 2014. Implementasi dan Inovasi Kurikulum Paud 2013.
Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset
Vera, A. 2012. Metode Mengajar Anak DiLuar Kelas. Yogyakarta: Diva Press
Widoyoko, E. 2014. Penilaian Hasil Pembelajaran di Sekolah. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Izin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Lampiran 2 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Lampiran 3 Dokumentasi Kondisi Awal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Lampiran 4 Lampiran Foto
Siklus I
Siswa mengamati video permainan engklek
Siswa sedang mencoba bermain engklek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Siswa melakukan percobaan perambatan bunyi
Siswa bersama kelompok mengerjakan soal LKS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Siswa mendapatkan reward
Siswa mengerjakan soal evaluasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Siklus II
Guru memberi kesempatan kepada siswa bertanya hal-hal yang ingin mereka
ketahui
Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Siswa mencoba permainan kelereng
Siswa mengerjakan LKS bersama kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Lampiran 5 RPP Siklus I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK HARIAN
(RPPTH)
Satuan Pendidikan : SD N Selomulyo
Kelas/Semester : IV / I
Tema : 1. Indahnya Kebersamaan
Subtema :2. Kebersamaan dalam keberagaman
Muatan pelajaran terkait : PJOK, Bahasa Indonesia, IPA
Pembelajaran ke : 3
Alokasi Waktu : 6 x 35 menit
A. Kompetensi Inti (KI):
1. Menerima, menghargai, dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, percaya
diri, dan cinta tanah air dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
tetangga, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati
dan mencoba [mendengar, melihat, membaca] serta menanya berdasarkan
rasa ingin tahu secara kritis tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, ddan
tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas
dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
C. Materi Pembelajaran
1. PJOK : Variasi pola gerak dasar lokomotor
2. IPA : Sifat bunyi
3. Bahasa Indonesia : Gagasan Pokok dan Gagasan Pendukung
D. Pendekatan, Model, Strategi dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Tematik Integratif, Saintifik
2. Model : Cooperative Learning tipe Teams Games
Tournament
3. Strategi : Kelompok
4. Metode Pembelajaran : Diskusi, penugasan, tanya jawab
E. Media, Alat/Bahan, dan Sumber Pembelajaran
1. Media : teks Permainan Engklek, arena Engklek,
video Engklek
2. Alat/Bahan : LCD, laptop, alat tulis, kapur, gacuk
(pecahan kereweng),
reward, LKS
3. Sumber Pembelajaran :
Kemendikbud. 2016. Buku Guru Tema I Kelas IV: Indahnya
Kenersamaan. Jakarta: Kemendikbud. Hal 105-114
Kemendikbud. 2016. Buku Siswa Tema I Kelas IV: Indahnya
Kebersamaan. Jakarta: Kemendikbud. Hal 99- 108
F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Sintaks Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Salam, doa, dan absensi
Literasi :
Guru mengajak siswa
untuk membaca buku
Motivasi :
Siswa bersama guru
menyanyikan lagu
“ Cublak-Cublak Suweng”
Apersepsi :
Siswa dan guru melakukan
Tanya jawab mengenai
lirik lagu yang telah
35 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
dinyanyikan.
Orientasi :
Siswa menyimak
penjelasan guru mengenai
tema, indikator, dan materi
pembelajaran.
Kegiatan Inti Penyampaian
Informasi
Mengamati
Siswa mengamati video
Permainan Engklek
35 menit
Menanya
Siswa membuat pertanyaan
tentang video yang telah
diamati dan hal-hal yang
ingin diketahui tentang
permainan Engklek
Kegiatan Sintaks Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Kegiatan
Inti
Pembentukan
Tim
Guru membentuk 7 kelompok kecil
yang beranggotakan 4-6 siswa
10 menit
Tahap
Permainan
Mencoba
Siswa mencoba permainan
tradisional “Engklek”
60 menit
Menalar
Siswa menalar materi
mengenai variasi pola gerak
dasar lokomotor.pada waktu
bermain Kelereng dengan
bantuan LKS
Siswa menalar materi
mengenai gagasan pokok dan
gagasan pendukung pada
waktu bermain Kelereng
dengan bantuan LKS
Siswa menalar materi
mengenai sifat-sifat bunyi
pada waktu bermain Kelereng
dengan bantuan LKS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Mengkomunikasikan
Guru meminta salah satu
perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil
pekerjaannya dari Lembar
Kerja Siswa
Penutup Guru menyiapkan siswa untuk
istirahat
5 menit
PENGGALAN 1
Kegiatan Sintaks Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru mengajak siswa untuk
merivew kegiatan sebelumnya
5 menit
Kegiatan Inti Kesimpulan :
Siswa dibimbing oleh guru
untuk membuat kesimpulan
tentang pembelajaran yang
telah dilakukan
Post test :
Guru memberikan post-test
secara lisan
Refleksi :
Siswa merefleksikan
pembelajaran secara lisan
Tindak lanjut :
Guru memberikan pekerjaan
rumah
65 menit
Penghargaan Guru memberikan reward berupa
bendera kepada kelompok yang
mendapat skor tertinggi
Penutup Salam :
Doa dan salam penutup
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Lampiran 6 RPP Siklus II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK HARIAN
(RPPTH)
Satuan Pendidikan : SD N Selomulyo
Kelas/Semester : IV / I
Tema : 1. Indahnya Kebersamaan
Subtema :2. Kebersamaan dalam keberagaman
Muatan pelajaran terkait : PPKn, Matematika dan Bahasa Indonesia
Pembelajaran ke : 4
Alokasi Waktu : 6 x 35 menit
B. Kompetensi Inti (KI):
1. Menerima, menghargai, dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, percaya
diri, dan cinta tanah air dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
tetangga, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati
dan mencoba [mendengar, melihat, membaca] serta menanya berdasarkan
rasa ingin tahu secara kritis tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, ddan
tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas
dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
5. Materi Pembelajaran
1. Matematika : Sudut dalam bangun datar
2. Bahasa Indonesia : Gagasan pokok dan gagasan pendukung
3. PPKn : Bentuk kerjasama
6. Pendekatan, Model, Strategi dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Tematik Integratif, Saintifik
2. Model : Cooperative Learning tipe Teams Games
Tournament
3. Strategi : Kelompok
4. Metode Pembelajaran : Diskusi, penugasan, Tanya jawab
7. Media, Alat/Bahan, dan Sumber Pembelajaran
1. Media : teks Permainan Kelereng, arena kelereng
2. Alat/Bahan : LCD, laptop, alat tulis, busur, kapur,
gacuk (kelereng)
3. Sumber Pembelajaran :
Kemendikbud. 2016. Buku Guru Tema I Kelas IV: Indahnya
Kenersamaan. Jakarta: Kemendikbud. Hal 115-119
Kemendikbud. 2016. Buku Siswa Tema I Kelas IV: Indahnya
Kebersamaan. Jakarta: Kemendikbud. Hal 107-
DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA. 2017. Dolanan
Anak Jawa. Yogyakarta:
8. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Sintaks Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Salam, doa, dan absensi
Literasi :
Guru mengajak siswa
untuk membaca buku
Motivasi :
Siswa bersama guru
menyanyikan lagu
“Lingkaran kecil
Lingkaran Besar”
Apersepsi :
Siswa dan guru melakukan
Tanya jawab mengenai
35 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
lirik lagu yang telah
dinyanyikan.
Orientasi :
Siswa menyimak
penjelasan guru mengenai
tema, indikator, dan materi
pembelajaran.
Kegiatan Inti Penyampaian
Informasi
Mengamati
Siswa mengamati video
Permainan Kelereng
35 menit
Menanya
Siswa membuat pertanyaan
tentang video yang telah
diamati dan hal-hal yang
ingin diketahui tentang
permainan Kelereng
Kegiatan Sintaks Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Kegiatan
Inti
Pembentukan
Tim
Guru membentuk 6 kelompok-
kelompok kecil yang beranggotakan
5-6 siswa
10 menit
Tahap
Permainan
Mencoba
Siswa mencoba permainan
tradisional “Kelereng”
60menit
Menalar
Siswa menalar materi
mengenai titik sudut pada
waktu bermain Kelereng
dengan bantuan LKS
Siswa menalar materi
mengenai gagasan pokok dan
gagasan pendukung pada
waktu bermain Kelereng
dengan bantuan LKS
Siswa menalar materi
mengenai bentuk-bentuk kerja
sama pada waktu bermain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Kelereng dengan bantuan LKS
Mengkomunikasikan
Guru meminta salah satu
perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil
pekerjaannya dari Lembar
Kerja Siswa
Penutup Guru menyiapkan siswa untuk
istirahat.
5 menit
PENGGALAN 1
Kegiatan Sintaks Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu
Pendahuluan Guru mengajak siswa untuk
meriew kegiatan sebelumnya
5 menit
Kegiatan Inti Kesimpulan :
Siswa dibimbing oleh
guru untuk membuat
kesimpulan tentang
pembelajaran yang telah
dilakukan
Post test :
Guru memberikan post-
test secara lisan
Refleksi :
Siswa merefleksikan
pembelajaran secara
lisan
Tindak lanjut :
Guru memberikan
pekerjaan rumah
65 menit
Penghargaan Guru memberikan reward
berupa bendera kepada
kelompok yang mendapat skor
tertinggi
Penutup Salam :
Doa dan salam penutup
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Lampiran Penilaian
PPKn
Ranah Spriritual
Kriteria Baik(3) Cukup(2)
Perlu
Pendampingan(1)
Menunjukkan
sikap menerima
keberagaman
agama dalam
masyarakat
Indonesia sebagai
wujud persatuan
dan kesatuan
Menunjukkan
sikap menerima
keberagaman
agama dalam
masyarakat
Indonesia sebagai
wujud persatuan
dan kesatuan
dengan ikhlas
Menunjukkan sikap
menerima
keberagaman
agama dalam
masyarakat
Indonesia sebagai
wujud persatuan
dan kesatuan
dengan kurang
ikhlas
Siswa belum
menunjukkan
sikap menerima
keberagaman
agama dalam
masyarakat
Indonesia sebagai
wujud persatuan
dan kesatuan
Penilaian = Total skor x 10
3
Ranah Sosial
Indikator 1.4.5 Menunjukkan sikap menerima keberagaman agama
dalam masyarakat Indonesia sebagai wujud persatuan dan
kesatuan
Teknik Penilaian Observasi
Instrumen Ceklist
Indikator 2.4.5 Menunjukkan sikap menerima berbagai bentuk
keberagaman suku, bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia
yang terkait persatuan dan kesatuan
Teknik Penilaian Observasi
Instrumen Ceklist
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Kriteria Baik(3) Cukup(2)
Perlu
Pendampingan(1)
Menunjukkan
sikap menerima
berbagai bentuk
keberagaman
suku, bangsa,
sosial, dan
budaya di
Indonesia yang
terkait persatuan
dan kesatuan
Menunjukkan
sikap menerima
berbagai bentuk
keberagaman suku,
bangsa, sosial, dan
budaya di
Indonesia yang
terikat persatuan
dan kesatuan
dengan semangat
Menunjukkan sikap
menerima berbagai
bentuk keberagaman
suku, bangsa, sosial,
dan budaya di
Indonesia yang
terikat persatuan dan
kesatuan dengan
kurang semangat
Siswa belum
menunjukkan
sikap menerima
berbagai bentuk
keberagaman
suku, bangsa,
sosial, dan
budaya di
Indonesia yang
terikat persatuan
dan kesatuan
Penilaian = Total skor x 10
3
Ranah Pengetahuan
Tugas siswa adalah menjelaskan bentuk-bentuk kerjasama dalam
Permainan Kelereng
Pedoman penskoran
1 = jika jawaban benar
0 = jika jawaban salah
Penilaian = Jumlah skor yang diperoleh x 100
Skor maximal
Indikator 3.4.5 Menjelaskan bentuk-bentuk kerjasama dalam
Permainan Kelereng
Teknik Penilaian Tes
Instrumen Soal Pilihan Ganda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Ranah Ketrampilan
Tugas siswa adalah mempresentasikan contoh-contoh kerjasama dalam
Permainan Kelereng
Kriteria Baik(3) Cukup(2)
Perlu
Pendampingan
(1)
Mempresentasikan
contoh-contoh
kerjasama dalam
permainan
kelereng
Mempresentasikan
contoh-contoh
kerjasama dalam
permainan
kelereng dengan
percaya diri
Mempresentasikan
contoh-contoh
kerjasama dalam
permainan
kelereng dengan
kurang percaya
diri dengan
bantuan guru.
Siswa belum
mampu
mempresentasikan
contohcontoh
Kerjasama dalam
permainan
Kelereng
Penilaian = Total skor x 10
3
Matematika
Ranah Pengetahuan
Tugas Siswa adalah Menentukan banyak sudut pada bangun datar dalam
bidang Kelereng
Indikator 4.4.5 Mempresentasikan contoh-contoh kerjasama dalam
Permainan Kelereng
Teknik Penilaian Observasi
Instrumen Ceklist
Indikator 3.12.2 Menentukan banyak sudut pada bangun datar dalam
bidang Kelereng
Teknik Penilaian Tes
Instrumen Soal Pilihan Ganda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Pedoman penskoran
1 = jika jawaban benar
0 = jika jawaban salah
Penilaian = Jumlah skor yang diperoleh x 100
Skor maximal
Ranah Ketrampilan
Tugas siswa adalah Mengukur besar sudut pada bangun datar dalam
bidang Kelereng
Kriteria Baik(3) Cukup(2) Perlu
Pendampingan(1)
Mengukur besar
sudut pada
bangun datar
dalam bidang
Kelereng
Mengukur besar
sudut pada bangun
datar dalam bidang
Kelereng dengan
benar.
Mengukur besar
sudut pada bangun
datar dalam bidang
Kelereng dengan
tepat namun dengan
bantuan guru
Siswa belum
mampu mengukur
besar sudut pada
bangun datar
dalam bidang
Kelereng
Penilaian = Total skor x 10
3
Bahasa Indonesia
Ranah Pengetahuan
Indikator 4.12.2 Mengukur besar sudut pada bangun datar dalam
bidang Kelereng
Teknik Penilaian Observasi
Instrumen Ceklist
Indikator 3.2.1 Mengidentifikasi gagasan pokok dan gagasan
pendukung pada teks Permainan Kelereng
Teknik Penilaian Tes
Instrumen Soal Pilihan Ganda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Tugas siswa adalah mengidentifikasi gagasan pokok dan gagasan
pendukung pada teks Permainan Kelereng
1 = jika jawaban benar
0 = jika jawaban salah
Penilaian = Jumlah skor yang diperoleh x 100
Skor maximal
Ranah Ketrampilan
Tugas siswa adalah menulis gagasan pokok dan gagasan pendukung dari
teks Permainan Kelereng
Kriteria Baik(3) Cukup(2) Perlu
Pendampingan(1)
Menulis gagasan
pokok dan
gagasan
pendukung dari
teks Permainan
Kelereng
Menulis gagasan
pokok dan
gagasan
pendukung dari
teks Permainan
Kelereng
dengan tepat
tanpa bantuan
guru
Menulis gagasan
pokok dan gagasan
pendukung dari
teks Permainan
Kelereng
dengan tepat
namun dengan
bantuan guru.
Siswa belum
mampu menulis
gagasan pokok dan
gagasan
pendukung dari
teks Permainan
Kelereng
Penilaian = Total skor x 10
Indikator 4.2.1 Menulis gagasan pokok dan gagasan pendukung dari
teks Permainan Kelereng
Teknik Penilaian Observasi
Instrumen Ceklist
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Lampiran 7 Validasi RPP Siklus I
Validator 1
INSTRUMEN PENILAIAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Peserta :
Nomor Peserta :
Kelas/ Semester :
Tema/ Sub tema :
Pembelajaran ke :
Petunjuk :
Berilah tanda √ sesuai kemampuan praktikan dengan memperhatikan rambu-
rambu penskoran sebagai berikut.
Rentang skor 1 sampai dengan 5 dengan kualifikasi sebagai berikut
1 = sangat kurang, 2 = kurang, 3 = cukup, 4 = baik, 5 = sangat baik
No Komponen RPP Skor
1 2 3 4 5
A. Identitas Mata Pelajaran
1 Terdapat satuan pendidikan,
kelas, semester, mata pelajaran,
tema/subtema, pembelajaran,
alokasi waktu
B. Perumusan Indikator
1 Kesesuaian dengan Kompetensi
Inti
2 Kesesuaian penggunaan kata
kerja operasional dengan
kompetensi yang diukur
3 Kesesuaian rumusan dengan
aspek pengetahuan
4 Kesesuaian rumusan dengan
aspek ketrampilan
C. Perumusan Tujuan Pembelajaran
1 Kesesuaian dengan Indikator
2 Kesesuaian perumusan dengan
aspek Audience, Behaviour,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Conditional, dan Degree
D. Pemilihan Materi Ajar
1 Kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran
2 Kesesuaian dengan karakteristik
peserta didik
3 Keruntutan uraian materi
pembelajaran
E. Pemilihan Sumber Belajar
1 Kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran
2 Kesesuaian dengan materi
pembelajaran
3 Kesesuaian dengan pendekatan
saintifik
4 Kesesuaian dengan karakteristik
peserta didik
F. Pemilihan Media Belajar
1 Kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran
2 Kesesuaian dengan materi
pembelajaran
3 Kesesuaian dengan pendekatan
saintifik
4 Kesesuaian dengan karakteristik
peserta didik
G. Metode Pembelajaran
1 Kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran
2 Kesesuaian dengan materi
pembelajaran
3 Kesesuaian dengan karakteristik
peserta didik
4 Kesesuaian dengan pendekatan
saintifik
H. Skenario Pembelajaran
1 Menampilkan kegiatan
pendahuluan, inti dan penutup
dengan jelas
2 Kesesuaian kegiatan dengan
pendekatan Saintifik (5M)
3 Kesesuain dengan metode
pembelajaran
4 Kesesuaian kegiatan dengan
sistematika/keruntutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
5 Kesesuaian alokasi waktu
kegiatan pendahuluan, inti dan
penutup dengan cakupan materi
I. Rencana Penilaian Autentik
1 Kesesuaian teknik, bentuk dan
instrument dengan indikator
pencapaian kompetensi
2 Kesesuaian teknik, bentuk dan
instrument pengetahuan
3 Kesesuaian teknik, bentuk dan
instrument sikap
4 Kesesuaian teknik, bentuk dan
instrument ketrampilan
Jumlah Skor
A. Penilaian RPP
Petunjuk penilaian :
Skor Perencanaan Pembelajaran (IPKG 1) dihitung dengan rumus sebagai
berikut
B. Kriteria Penilaian
Standar Penilaian (Widoyoko, 2014 : 262)
Skor Klasifikasi
>4,20 Sangat Baik
>3,40 -> 4,20 Baik
>2,60 – 3,40 Cukup
>1,80 – 2,60 Kurang
≤1,80 Sangat kurang
IPKG1 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟
155x 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Validator 2
INSTRUMEN PENILAIAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Peserta :
Nomor Peserta :
Kelas/ Semester :
Tema/ Sub tema :
Pembelajaran ke :
Petunjuk :
Berilah tanda √ sesuai kemampuan praktikan dengan memperhatikan rambu-
rambu penskoran sebagai berikut.
Rentang skor 1 sampai dengan 5 dengan kualifikasi sebagai berikut
1 = sangat kurang, 2 = kurang, 3 = cukup, 4 = baik, 5 = sangat baik
No Komponen RPP Skor
1 2 3 4 5
A. Identitas Mata Pelajaran
1 Terdapat satuan pendidikan,
kelas, semester, mata pelajaran,
tema/subtema, pembelajaran,
alokasi waktu
B. Perumusan Indikator
1 Kesesuaian dengan Kompetensi
Inti
2 Kesesuaian penggunaan kata
kerja operasional dengan
kompetensi yang diukur
3 Kesesuaian rumusan dengan
aspek pengetahuan
4 Kesesuaian rumusan dengan
aspek ketrampilan
C. Perumusan Tujuan Pembelajaran
1 Kesesuaian dengan Indikator
2 Kesesuaian perumusan dengan
aspek Audience, Behaviour,
Conditional, dan Degree
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
D. Pemilihan Materi Ajar
1 Kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran
2 Kesesuaian dengan karakteristik
peserta didik
3 Keruntutan uraian materi
pembelajaran
E. Pemilihan Sumber Belajar
1 Kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran
2 Kesesuaian dengan materi
pembelajaran
3 Kesesuaian dengan pendekatan
saintifik
4 Kesesuaian dengan karakteristik
peserta didik
F. Pemilihan Media Belajar
1 Kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran
2 Kesesuaian dengan materi
pembelajaran
3 Kesesuaian dengan pendekatan
saintifik
4 Kesesuaian dengan karakteristik
peserta didik
G. Metode Pembelajaran
1 Kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran
2 Kesesuaian dengan materi
pembelajaran
3 Kesesuaian dengan karakteristik
peserta didik
4 Kesesuaian dengan pendekatan
saintifik
H. Skenario Pembelajaran
1 Menampilkan kegiatan
pendahuluan, inti dan penutup
dengan jelas
2 Kesesuaian kegiatan dengan
pendekatan Saintifik (5M)
3 Kesesuain dengan metode
pembelajaran
4 Kesesuaian kegiatan dengan
sistematika/keruntutan
5 Kesesuaian alokasi waktu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
kegiatan pendahuluan, inti dan
penutup dengan cakupan materi
I. Rencana Penilaian Autentik
1 Kesesuaian teknik, bentuk dan
instrument dengan indikator
pencapaian kompetensi
2 Kesesuaian teknik, bentuk dan
instrument pengetahuan
3 Kesesuaian teknik, bentuk dan
instrument sikap
4 Kesesuaian teknik, bentuk dan
instrument ketrampilan
Jumlah Skor
J. Penilaian RPP
Petunjuk penilaian :
Skor Perencanaan Pembelajaran (IPKG 1) dihitung dengan rumus sebagai
berikut
K. Kriteria Penilaian
Standar Penilaian (Widoyoko, 2014 : 262)
Skor Klasifikasi
>4,20 Sangat Baik
>3,40 - 4,20 Baik
>2,60 – 3,40 Cukup
>1,80 – 2,60 Kurang
≤1,80 Sangat kurang
IPKG1 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟
155x 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Lampiran 8 Validasi RPP Siklus II
Validator 1
INSTRUMEN PENILAIAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Peserta :
Nomor Peserta :
Kelas/ Semester :
Tema/ Sub tema :
Pembelajaran ke :
Petunjuk :
Berilah tanda √ sesuai kemampuan praktikan dengan memperhatikan rambu-
rambu penskoran sebagai berikut.
Rentang skor 1 sampai dengan 5 dengan kualifikasi sebagai berikut
1 = sangat kurang, 2 = kurang, 3 = cukup, 4 = baik, 5 = sangat baik
No Komponen RPP Skor
1 2 3 4 5
A. Identitas Mata Pelajaran
1 Terdapat satuan pendidikan,
kelas, semester, mata pelajaran,
tema/subtema, pembelajaran,
alokasi waktu
B. Perumusan Indikator
1 Kesesuaian dengan Kompetensi
Inti
2 Kesesuaian penggunaan kata
kerja operasional dengan
kompetensi yang diukur
3 Kesesuaian rumusan dengan
aspek pengetahuan
4 Kesesuaian rumusan dengan
aspek ketrampilan
C. Perumusan Tujuan Pembelajaran
1 Kesesuaian dengan Indikator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
2 Kesesuaian perumusan dengan
aspek Audience, Behaviour,
Conditional, dan Degree
D. Pemilihan Materi Ajar
1 Kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran
2 Kesesuaian dengan karakteristik
peserta didik
3 Keruntutan uraian materi
pembelajaran
E. Pemilihan Sumber Belajar
1 Kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran
2 Kesesuaian dengan materi
pembelajaran
3 Kesesuaian dengan pendekatan
saintifik
4 Kesesuaian dengan karakteristik
peserta didik
F. Pemilihan Media Belajar
1 Kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran
2 Kesesuaian dengan materi
pembelajaran
3 Kesesuaian dengan pendekatan
saintifik
4 Kesesuaian dengan karakteristik
peserta didik
G. Metode Pembelajaran
1 Kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran
2 Kesesuaian dengan materi
pembelajaran
3 Kesesuaian dengan karakteristik
peserta didik
4 Kesesuaian dengan pendekatan
saintifik
H. Skenario Pembelajaran
1 Menampilkan kegiatan
pendahuluan, inti dan penutup
dengan jelas
2 Kesesuaian kegiatan dengan
pendekatan Saintifik (5M)
3 Kesesuain dengan metode
pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
4 Kesesuaian kegiatan dengan
sistematika/keruntutan
5 Kesesuaian alokasi waktu
kegiatan pendahuluan, inti dan
penutup dengan cakupan materi
I. Rencana Penilaian Autentik
1 Kesesuaian teknik, bentuk dan
instrument dengan indikator
pencapaian kompetensi
2 Kesesuaian teknik, bentuk dan
instrument pengetahuan
3 Kesesuaian teknik, bentuk dan
instrument sikap
4 Kesesuaian teknik, bentuk dan
instrument ketrampilan
Jumlah Skor
J. Penilaian RPP
Petunjuk penilaian :
Skor Perencanaan Pembelajaran (IPKG 1) dihitung dengan rumus sebagai
berikut
K. Kriteria Penilaian
Standar Penilaian (Widoyoko, 2014 : 262)
Skor Klasifikasi
>4,20 Sangat Baik
>3,40 -> 4,20 Baik
>2,60 – 3,40 Cukup
>1,80 – 2,60 Kurang
≤1,80 Sangat kurang
IPKG1 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟
155x 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Validator 2
INSTRUMEN PENILAIAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Peserta :
Nomor Peserta :
Kelas/ Semester :
Tema/ Sub tema :
Pembelajaran ke :
Petunjuk :
Berilah tanda √ sesuai kemampuan praktikan dengan memperhatikan rambu-
rambu penskoran sebagai berikut.
Rentang skor 1 sampai dengan 5 dengan kualifikasi sebagai berikut
1 = sangat kurang, 2 = kurang, 3 = cukup, 4 = baik, 5 = sangat baik
No Komponen RPP Skor
1 2 3 4 5
A.Identitas Mata Pelajaran
1 Terdapat satuan pendidikan,
kelas, semester, mata pelajaran,
tema/subtema, pembelajaran,
alokasi waktu
B.Perumusan Indikator
1 Kesesuaian dengan Kompetensi
Inti
2 Kesesuaian penggunaan kata
kerja operasional dengan
kompetensi yang diukur
3 Kesesuaian rumusan dengan
aspek pengetahuan
4 Kesesuaian rumusan dengan
aspek ketrampilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
C. Perumusan Tujuan Pembelajaran
1 Kesesuaian dengan Indikator
2 Kesesuaian perumusan dengan
aspek Audience, Behaviour,
Conditional, dan Degree
D. Pemilihan Materi Ajar
1 Kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran
2 Kesesuaian dengan karakteristik
peserta didik
3 Keruntutan uraian materi
pembelajaran
E. Pemilihan Sumber Belajar
1 Kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran
2 Kesesuaian dengan materi
pembelajaran
3 Kesesuaian dengan pendekatan
saintifik
4 Kesesuaian dengan karakteristik
peserta didik
F. Pemilihan Media Belajar
1 Kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran
2 Kesesuaian dengan materi
pembelajaran
3 Kesesuaian dengan pendekatan
saintifik
4 Kesesuaian dengan karakteristik
peserta didik
G. Metode Pembelajaran
1 Kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran
2 Kesesuaian dengan materi
pembelajaran
3 Kesesuaian dengan karakteristik
peserta didik
4 Kesesuaian dengan pendekatan
saintifik
H. Skenario Pembelajaran
1 Menampilkan kegiatan
pendahuluan, inti dan penutup
dengan jelas
2 Kesesuaian kegiatan dengan
pendekatan Saintifik (5M)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
3 Kesesuain dengan metode
pembelajaran
4 Kesesuaian kegiatan dengan
sistematika/keruntutan
5 Kesesuaian alokasi waktu
kegiatan pendahuluan, inti dan
penutup dengan cakupan materi
I. Rencana Penilaian Autentik
1 Kesesuaian teknik, bentuk dan
instrument dengan indikator
pencapaian kompetensi
2 Kesesuaian teknik, bentuk dan
instrument pengetahuan
3 Kesesuaian teknik, bentuk dan
instrument sikap
4 Kesesuaian teknik, bentuk dan
instrument ketrampilan
Jumlah Skor
A. Penilaian RPP
Petunjuk penilaian :
Skor Perencanaan Pembelajaran (IPKG 1) dihitung dengan rumus sebagai
berikut
B. Kriteria Penilaian
Standar Penilaian (Widoyoko, 2014 : 262)
Skor Klasifikasi
>4,20 Sangat Baik
>3,40 - 4,20 Baik
>2,60 – 3,40 Cukup
>1,80 – 2,60 Kurang
≤1,80 Sangat kurang
IPKG1 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟
155x 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Lampiran 9 Soal Evaluasi Siklus I
SIKLUS 1 (Pembelajaran 3)
Petunjuk: Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang
(x) pada huruf a,b,c atau d !
Indikator PJOK : Menjelaskan aturan permainan Engklek sebagai salah satu
bentuk permainan yang mempraktikkan variasi pola gerak dasar lokomotor
1. Keterampilan dasar yang dilakukan dalam permainan Engklek adalah…
a. Melempar
b. Menangkap
c. Melompat
d. Berjalan
2. Permainan Engklek dilakukan dengan cara…
a. Melompat dengan satu kaki
b. Melompat dengan dua kaki
c. Berjalan
d. Berlari
3. Melompat dengan satu kaki adalah cara untuk melatih…
a. Kecerdasan
b. Kelincahan
c. Kelenturan
d. Keseimbangan
4. Urutan permainan Engklek dilakukan dengan cara…
a. Hompimpa
b. Pemanasan
c. Berdoa
d. Berdiskusi
5. Alat yang digunakan didalam Permainan Engklek adalah…
a. Gacuk
b. Kelereng
c. Bola
d. Biji congklak
6. Ketika bermain Engklek, hal yang boleh dilakukan oleh pemain adalah…
a. Melempar gajuk melebihi kotak
b. Menyelesaikan satu putaran sampai pucuk Gunung
c. Melompat dengan dua kaki
d. Menginjak petak yang terdapat gajuk
Indikator Bahasa Indonesia : Mengidentifikasi gagasan pokok dan gagasan
pendukung setiap paragraf dari teks Permainan Engklek
Bacalah teks dibawah untuk menjawab soal nomor 7 - 12 !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Permainan Engklek
(1) Engklek merupakan salah satu permainan tradisional. (2) Engklek
dilakukan dengan cara melompat dari satu kotak ke kotak lainnya. (3)
Biasanya dilakukan oleh anak perempuan, namun tak jarang anak laku-laki
pun turut serta bermain. (4) Mereka biasa memainkannya dipekarangan rumah
atau di tanah kosong.(5) Permainan yang mempunyai nama lain sunda manda
ini biasanya dimainkan oleh anak-anak dengan 2 – 5 peserta.
(6) Alat yang digunakan dalam permainan adalah gacuk (7) Gacuk
biasanya terbuat dari pecahan genting, pecahan keramik, atau batu berbentuk
pipih. (8) Gajuk dilemparkan dari satu kotak ke kotak yang lain. (9) Gajuk
yang berada pada setiap kotak tidak boleh diinjak oleh pemain.
(10) Permainan Engklek dapat melatih kemampuan fisik anak. (11)
Sebab anak harus melompat melewati kotak yang sudah dibuat sebelumnya.
(12) Oleh karenanya otot kaki haruslah kuat. (13) Melompat dengan satu kaki
dapat melatih keseimbangan anak. (14) Kreativitas anak juga dapat dilihat dari
petak-petak yang dibuat untuk area permainan.
7. Gagasan pokok pada paragraf 1 ditunjukkan pada nomor…
a. (1)
b. (2)
c. (3)
d. (5)
8. Gagasan pendukung pada paragraf 2 ditunjukkan pada nomor…
a. (6), (7), (8)
b. (6), (8), (9)
c. (7), (8), (9)
d. (6), (7), (9)
9. Gagasan pokok pada paragraf 2 adalah…
a. Gacuk biasanya terbuat dari pecahan genting, pecahan keramik, atau
batu berbentuk pipih.
b. Alat yang digunakan dalam permainan adalah gacuk
c. Gajuk dilemparkan dari satu kotak ke kotak yang lain.
d. Gajuk yang berada pada setiap kotak tidak boleh diinjak oleh pemain.
10. Gagasan pendukung pada paragraf 1 ditunjukkan pada nomor…
a. (1), (2), (3)dan (4)
b. (1), (2), (3), dan (5)
c. (3), (4) dan (5)
d. (2), (3), (4) dan (5)
11. Gagasan pokok pada paragraf 3 ditunjukkan oleh nomor…
a. (10)
b. (12)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
c. (13)
d. (14)
12. Gagasan pendukung pada paragaraf 3 ditunjukkan oleh nomor…
a. (10), (11), (12), (13)
b. (10), (11), (12), (14)
c. (11),(12), (13), (14)
d. (10), (12), (13), (14)
13. “Mereka biasa memainkannya dipekarangan rumah atau di tanah kosong”.
Kalimat tersebut menunjukkan….
a. Kalimat utama
b. Gagasan pendukung
c. Gagasan pokok
d. Ide pokok
14. “Engklek merupakan salah satu permainan tradisional”. Kalimat tersebut
menunjukkan….
a. Kalimat utama
b. Gagasan pendukung
c. Ide pokok
d. Gagasan pokok
Indikator IPA : Menjelaskan sifat-sifat bunyi dan keterkaitannya dengan indera
pendengaran
15. Benda yang bergetar dapat menghasilkan…
a. Bunyi
b. Panas
c. Gaya
d. Gesekan
16. Bunyi dapat terdengar oleh telinga kita karena sumber bunyi mengalami…
a. Getaran
b. Pemuaian
c. Pendinginan
d. Perambatan
17. Zat perantara sehingga bunyi didengar, kecuali…
a. Zat cair
b. Zat padat
c. Zat gas
d. Ruang hampa udara
18. Mainan telpon-telponan yang terbuat dari kaleng bekas yang dihubungkan
dengan benang merupakan contoh perambatan bunyi melalui…
a. Zat padat
b. Zat cair
c. Zat gas
d. Ruang hampa udara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
19. Mainan telpon-telponan yang terbuat dari kaleng bekas yang dihubungkan
dengan benang merupakan contoh perambatan bunyi melalui…
e. Zat padat
f. Zat cair
g. Zat gas
h. Ruang hampa udara
20. Fungsi daun telinga adalah…
a. Menangkap bunyi
b. Menyerap bunyi
c. Memantulkan bunyi
d. Memantulkan cahaya
ESSAY
1. Sebutkan 3 nilai yang patut diteladani dalam permainan Engklek !
2. Jelaskan perbedaan gagasan pokok dan gagasan pendukung !
3. Sebutkan 3 hal yang tidak boleh dilakukan ketika bermain Engklek !
4. Jelaskan cara bermain Engklek secara singkat !
5. Gambarlah area permainan Englek !
6. Sebutkan dan berilah 3 contoh sifat-sifat bunyi !
7. Sebutkan 3 benda yang dapat menghasilkan bunyi !
Lampiran 9. Soal Evaluasi Siklus II
SIKLUS 2 (Pembelajaran 4)
Petunjuk: Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang
(x) pada huruf a,b,c atau d !
Indikator Matematika : Menentukan banyak sudut pada bangun datar dalam arena
permainan Kelereng
Arena Permainan Kelereng
1
LEVEL 1
LEVEL 3
LEVEL 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
1. Jika peserta dapat mengeluarkan kelereng dari arena level 1, maka
mendapatkan point 1. Reward berbentuk bangun trapesium.
2. Jika peserta dapat mengeluarkan kelereng dari arena level 2, maka
mendapatkan point 2.Reward berbentuk bangun jajar genjang.
3. Jika peserta dapat mengeluarkan kelereng dari arena level 3, maka
mendapatkan point 3. Reward berbentuk bangunlayang-layang.
1. Banyak titik sudut pada bangun datar level 1 adalah…
a. 4
b. 5
c. 6
d. 7
2. Banyak titik sudut pada bangun pada reward berpoint 2 adalah…
a. 4
b. 5
c. 6
d. 7
3. Banyak titik sudut pada bangun datar level 3 adalah…
a. 3
b. 4
c. 5
d. 6
4.
Banyak titik sudut pada bangun pada reward berpoint 1 adalah…
a. 4
b. 5
c. 6
d. 7
5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Banyak titik sudut pada bangun pada reward berpoint 2 adalah…
a. 4
b. 5
c. 6
d. 7
6. Bangun datar yang mempunyai 3 titik sudut adalah bangun datar…
a. Persegi
b. Trapesium
c. Segitiga sama kaki
d. Jajar genjang
Indikator Bahasa Indonesia: Menentukan gagasan pokok dan gagasan
pendukung
Bacalah teks Permainan Kelereng untuk menjawab soal nomor 11 – 14 !
Permainan Kelereng
(1)Kelereng adalah bola kecil dibuat dari tanah liat, marmer, atau kaca
untuk permainan anak-anak. (2) Kelereng memiliki berbagai sinonim seperti
gundu, keneker, kelici, dan guli. (3) ukuran kelereng sangat bermacam-macam.
(4) umumnya setengah inci atau 1,25 cm dari ujung ke ujung. (5) Kelereng
kadang-kadang dikoleksi untuk tujuan nostalgia dan warnanya yang estetik.
(6)Permainan kelereng tidak membutuhkan alat khusus untuk
memainkannya. (7) Pemain hanya memerlukan arena kelereng. (8) Kapur untuk
membuat garis permainan dan selanjutnya permainan siap untuk dimainkan. (9)
Kelereng biasnya dimainkan oleh 2 hingga 5 anak.
(11) Permainan diawali dengan hompimpa untuk menentukan urutan
pemain. (12) Setiap pemain memiliki kelereng sebagai “gacuk”. (13) Pemain
secara bergantian melempar kelereng dari garis start yang berjarak 2 hingga 3
meter.
Indikator Bahasa Indonesia: Menentukan gagasan pokok dan gagasan pendukung
7. Gagasan pokok pada paragraf 1 ditunjukkan pada nomor…
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
8. Gagasan pendukung pada paragraf 1 ditunjukkan pada nomor…
a. 1,2, dan 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
b. 2,3,dan 4
c. 2 dan 3
d. 1 dan 2
9. Permainan kelereng tidak membutuhkan alat khusus untuk memainkannya.
Kalimat tersebut menunjukkan..
a. Gagasan pokok
b. Gagasan pendukung
c. Ide pokok
d. Kalimat utama
10. Gagasan pokok pada paragraf 1 ditunjukkan pada nomor…
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
11. Gagasan pendukung pada paragraf 2 ditunjukkan oleh nomor..
a. 7,8, dan 9
b. 6 dan 7
c. 7 dan 8
d. 6,7, dan 8
12. Permainan diawali dengan hompimpa untuk menentukan urutan pemain.
Kalimat tersebut menunjukkan
a. Gagasan pokok
b. Gagasan pendukung
c. Ide pokok
d. Kalimat utama
13. Gagasan pokok pada paragraf 2 ditunjukkan oleh nomor…
a. 12
b. 11 dan 12
c. 13
d. 12 dan 13
Indikator PPKn : Menjelaskan bentuk-bentuk kerjasama dalam Permainan
Kelereng.
14. Kegiatan yang dilakukan oleh beberapa orang untuk mencapai suatu tujuan
tertentu yang telah disepakati bersama disebut…
a. Kerja sama
b. Kerja kelompok
c. Kerja sendiri
d. Kerja individu
15. Dalam kerjasama, semua pihak harus mendahulukan kepentingan…
a. Umum
b. Golongan
c. Pribadi
d. Perorang
16. Kerjasama dapat membuat pekerjaan yang sulit menjadi…
a. Lebih mudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
b. Lebih lama
c. Lebih sulit
d. Lebih menyenangkan
17. Berikut ini kerjasama yang dilakukan ketika bermain Kelereng, kecuali..
a. Bermain curang
b. Menyusun strategi
c. Menyemangati lawan
d. Berkomunikasi
18. Kerjasama merupakan pengamalan Pancasila, sila…
a. Ketuhanan Yang Maha Esa
b. Kemanusiaan yang adil dan beradab
c. Persatuan Indonesia
d. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
19. Kerjasama dalam Permainan Kelereng dapat berjalan dengan baik jika…
a. Saling membantu
b. Saling memerintah
c. Mementingkan diri sendiri
d. Bermain curang
20. Permainan dibawah ini yang memerlukan kerjasama adalah…
a. Kelereng
b. Renang
c. Catur
d. Pencak silat
ESSAY
1. Sebutkan tiga permainan yang memerlukan kerjasama !
2. Sebutkan 3 contoh pengamalan sila ke 3 !
3. Sebutkan 3 manfaat kerjasama dalam bermain Kelereng !
4. Sebutkan 3 bangun datar dalam arena Permainan Kelereng yang memiliki
titik sudut berjumlah 4 !
5. Sebutkan dan gambarlah 3 bangun datar dalam arena Permainan Kelereng!
6. Jelaskan perbedaan gagasan pokok dan gagasan pendukung !
7. Jelaskan cara bermaian Kelereng dengan singkat !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
Lampiran 10 Validasi Soal Evaluasi Siklus I
Validator 1
KUESIONER PENILAIAN
INSTRUMEN SOAL PILIHAN GANDA
Nama Peserta :
Nomor Peserta :
Kelas/ Semester :
Tema/ Sub tema :
Pembelajaran ke :
Petunjuk :
Berilah tanda √ sesuai kemampuan praktikan dengan memperhatikan rambu-
rambu penskoran sebagai berikut.
Rentang skor 1 sampai dengan 5 dengan kualifikasi sebagai berikut
1 = sangat kurang, 2 = kurang, 3 = cukup, 4 = baik, 5 = sangat baik
NO KRITERIA PENILAIAN Skor
1 2 3 4 5
A MATERI
1 Soal sesuai dengan indikator
2 Pengecoh berfungsi
3 Mempunyai satu jawaban
yang benar atau paling benar
B KONSTRUKSI
4 Pokok soal dirumuskan
secara jelas dan tegas
5 Rumusan soal dan rumusan
jawaban hanya merupakan
pernyataan yang diperlukan
saja
6 Pokok soal tidak menunjuk
ke arah jawaban yang benar
7 Pokok soal tidak
mengandung pernyataan
negatif ganda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
8 Pilihan jawaban homogen
dan logis ditinjau dari sisi
materi
9 Panjang rumusan jawaban
relatif sama
10 Pilihan jawaban tidak
mengandung pernyataan
“semua jawaban di atas benar
atau semua jawaban di atas
salah”.
11 Pilihan jawaban yang
berbentuk angka disusun
berdasarkan urutan,
sedangkan pilihan jawaban
yang berbentuk waktu
kejadian disusun secara
kronologis
12 Grafik, gambar, tabel dan
diagram yang terdapat pada
soal jelas dan berfungsi
13 Butir soal tidak tergantung
pada jawaban sebelumnya
C BAHASA
14 Soal menggunakan bahasa
yang sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia
15 Bahasa yang digunakan
komunikatif
16 Tidak menggunakan bahasa
yang berlaku setempat
17 Pilihan jawaban tidak
mengulang kata/frasa yang
bukan merupakan satu
kesatuan pengertian
Jumlah Skor
A. Penilaian RPP
Petunjuk penilaian :
Skor Perencanaan Pembelajaran (IPKG 1) dihitung dengan rumus sebagai
berikut
IPKG1 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟
90x 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
B. Kriteria Penilaian
Standar Penilaian (Widoyoko, 2014 : 262)
Skor Klasifikasi
>4,20 Sangat Baik
>3,40 -> 4,20 Baik
>2,60 – 3,40 Cukup
>1,80 – 2,60 Kurang
≤1,80 Sangat kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
KUESIONER PENILAIAN
INSTRUMEN SOAL ESSAY
Tema / Subtema :
Pembelajaran ke :
Disusun oleh :
NO KRITERIA
PENILAIAN
Hasil Penelaahan dan Skor
1 2 3 4 5
Sangat
Kurang
Kurang Cukup Baik Sangat
Baik
A MATERI
1 Soal sesuai
dengan indikator
2 Batasan
pertanyaan dan
jawaban yang
diharapkan sudah
sesuai
3 Isi materi yang
ditanyakan sesuai
dengan jenjang
jenis sekolah/
tingkat kelas
B KONSTRUKSI
4 Ada petunjuk
yang jelas tentang
cara mengerjakan
soal
5 Pokok soal
dirumuskan
secara jelas
6 Tabel/ gambar/
grafik/ sejenisnya
disajikan dengan
jelas
C BAHASA
7 Kalimat soal
menggunakan
Bahasa Indonesia
yang baku
8 Rumusan kalimat
soal komunikatif
9 Tidak
menggunakan
kata yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
menimbulkan
penafsiran ganda
atau salah
pengertian
10 Tidak
menggunakan
bahasa yang
berlaku setempat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Validator 2
KUESIONER PENILAIAN
INSTRUMEN SOAL PILIHAN GANDA
Nama Peserta :
Nomor Peserta :
Kelas/ Semester :
Tema/ Sub tema :
Pembelajaran ke :
Petunjuk :
Berilah tanda √ sesuai kemampuan praktikan dengan memperhatikan rambu-
rambu penskoran sebagai berikut.
Rentang skor 1 sampai dengan 5 dengan kualifikasi sebagai berikut
1 = sangat kurang, 2 = kurang, 3 = cukup, 4 = baik, 5 = sangat baik
NO KRITERIA PENILAIAN Skor
1 2 3 4 5
A MATERI
1 Soal sesuai dengan indikator
2 Pengecoh berfungsi
3 Mempunyai satu jawaban
yang benar atau paling benar
B KONSTRUKSI
4 Pokok soal dirumuskan
secara jelas dan tegas
5 Rumusan soal dan rumusan
jawaban hanya merupakan
pernyataan yang diperlukan
saja
6 Pokok soal tidak menunjuk
ke arah jawaban yang benar
7 Pokok soal tidak
mengandung pernyataan
negatif ganda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
8 Pilihan jawaban homogen
dan logis ditinjau dari sisi
materi
9 Panjang rumusan jawaban
relatif sama
10 Pilihan jawaban tidak
mengandung pernyataan
“semua jawaban di atas benar
atau semua jawaban di atas
salah”.
11 Pilihan jawaban yang
berbentuk angka disusun
berdasarkan urutan,
sedangkan pilihan jawaban
yang berbentuk waktu
kejadian disusun secara
kronologis
12 Grafik, gambar, tabel dan
diagram yang terdapat pada
soal jelas dan berfungsi
13 Butir soal tidak tergantung
pada jawaban sebelumnya
C BAHASA
14 Soal menggunakan bahasa
yang sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia
15 Bahasa yang digunakan
komunikatif
16 Tidak menggunakan bahasa
yang berlaku setempat
17 Pilihan jawaban tidak
mengulang kata/frasa yang
bukan merupakan satu
kesatuan pengertian
Jumlah Skor
A. Penilaian RPP
Petunjuk penilaian :
Skor Perencanaan Pembelajaran (IPKG 1) dihitung dengan rumus sebagai
berikut
IPKG1 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟
90x 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
B. Kriteria Penilaian
Standar Penilaian (Widoyoko, 2014 : 262)
Skor Klasifikasi
>4,20 Sangat Baik
>3,40 -> 4,20 Baik
>2,60 – 3,40 Cukup
>1,80 – 2,60 Kurang
≤1,80 Sangat kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
KUESIONER PENILAIAN
INSTRUMEN SOAL ESSAY
Tema / Subtema :
Pembelajaran ke :
Disusun oleh :
NO KRITERIA
PENILAIAN
Hasil Penelaahan dan Skor
1 2 3 4 5
Sangat
Kurang
Kurang Cukup Baik Sangat
Baik
A MATERI
1 Soal sesuai
dengan indikator
2 Batasan
pertanyaan dan
jawaban yang
diharapkan sudah
sesuai
3 Isi materi yang
ditanyakan sesuai
dengan jenjang
jenis sekolah/
tingkat kelas
B KONSTRUKSI
4 Ada petunjuk
yang jelas tentang
cara mengerjakan
soal
5 Pokok soal
dirumuskan
secara jelas
6 Tabel/ gambar/
grafik/ sejenisnya
disajikan dengan
jelas
C BAHASA
7 Kalimat soal
menggunakan
Bahasa Indonesia
yang baku
8 Rumusan kalimat
soal komunikatif
9 Tidak
menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
kata yang
menimbulkan
penafsiran ganda
atau salah
pengertian
10 Tidak
menggunakan
bahasa yang
berlaku setempat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Lampiran 11 Validasi Soal Evaluasi Siklus II
Validator 1
KUESIONER PENILAIAN
INSTRUMEN SOAL PILIHAN GANDA
Nama Peserta :
Nomor Peserta :
Kelas/ Semester :
Tema/ Sub tema :
Pembelajaran ke :
Petunjuk :
Berilah tanda √ sesuai kemampuan praktikan dengan memperhatikan rambu-
rambu penskoran sebagai berikut.
Rentang skor 1 sampai dengan 5 dengan kualifikasi sebagai berikut
1 = sangat kurang, 2 = kurang, 3 = cukup, 4 = baik, 5 = sangat baik
NO KRITERIA PENILAIAN Skor
1 2 3 4 5
A MATERI
1 Soal sesuai dengan indikator
2 Pengecoh berfungsi
3 Mempunyai satu jawaban
yang benar atau paling benar
B KONSTRUKSI
4 Pokok soal dirumuskan
secara jelas dan tegas
5 Rumusan soal dan rumusan
jawaban hanya merupakan
pernyataan yang diperlukan
saja
6 Pokok soal tidak menunjuk
ke arah jawaban yang benar
7 Pokok soal tidak
mengandung pernyataan
negatif ganda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
8 Pilihan jawaban homogen
dan logis ditinjau dari sisi
materi
9 Panjang rumusan jawaban
relatif sama
10 Pilihan jawaban tidak
mengandung pernyataan
“semua jawaban di atas benar
atau semua jawaban di atas
salah”.
11 Pilihan jawaban yang
berbentuk angka disusun
berdasarkan urutan,
sedangkan pilihan jawaban
yang berbentuk waktu
kejadian disusun secara
kronologis
12 Grafik, gambar, tabel dan
diagram yang terdapat pada
soal jelas dan berfungsi
13 Butir soal tidak tergantung
pada jawaban sebelumnya
C BAHASA
14 Soal menggunakan bahasa
yang sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia
15 Bahasa yang digunakan
komunikatif
16 Tidak menggunakan bahasa
yang berlaku setempat
17 Pilihan jawaban tidak
mengulang kata/frasa yang
bukan merupakan satu
kesatuan pengertian
Jumlah Skor
C. Penilaian RPP
Petunjuk penilaian :
Skor Perencanaan Pembelajaran (IPKG 1) dihitung dengan rumus sebagai
berikut
IPKG1 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟
90x 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
D. Kriteria Penilaian
Standar Penilaian (Widoyoko, 2014 : 262)
Skor Klasifikasi
>4,20 Sangat Baik
>3,40 -> 4,20 Baik
>2,60 – 3,40 Cukup
>1,80 – 2,60 Kurang
≤1,80 Sangat kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
KUESIONER PENILAIAN
INSTRUMEN SOAL ESSAY
Tema / Subtema :
Pembelajaran ke :
Disusun oleh :
NO KRITERIA
PENILAIAN
Hasil Penelaahan dan Skor
1 2 3 4 5
Sangat
Kurang
Kurang Cukup Baik Sangat
Baik
A MATERI
1 Soal sesuai
dengan indikator
2 Batasan
pertanyaan dan
jawaban yang
diharapkan sudah
sesuai
3 Isi materi yang
ditanyakan sesuai
dengan jenjang
jenis sekolah/
tingkat kelas
B KONSTRUKSI
4 Ada petunjuk
yang jelas tentang
cara mengerjakan
soal
5 Pokok soal
dirumuskan
secara jelas
6 Tabel/ gambar/
grafik/ sejenisnya
disajikan dengan
jelas
C BAHASA
7 Kalimat soal
menggunakan
Bahasa Indonesia
yang baku
8 Rumusan kalimat
soal komunikatif
9 Tidak
menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
kata yang
menimbulkan
penafsiran ganda
atau salah
pengertian
10 Tidak
menggunakan
bahasa yang
berlaku setempat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
Validator 2
KUESIONER PENILAIAN
INSTRUMEN SOAL PILIHAN GANDA
Nama Peserta :
Nomor Peserta :
Kelas/ Semester :
Tema/ Sub tema :
Pembelajaran ke :
Petunjuk :
Berilah tanda √ sesuai kemampuan praktikan dengan memperhatikan rambu-
rambu penskoran sebagai berikut.
Rentang skor 1 sampai dengan 5 dengan kualifikasi sebagai berikut
1 = sangat kurang, 2 = kurang, 3 = cukup, 4 = baik, 5 = sangat baik
NO KRITERIA PENILAIAN Skor
1 2 3 4 5
A MATERI
1 Soal sesuai dengan indikator
2 Pengecoh berfungsi
3 Mempunyai satu jawaban
yang benar atau paling benar
B KONSTRUKSI
4 Pokok soal dirumuskan
secara jelas dan tegas
5 Rumusan soal dan rumusan
jawaban hanya merupakan
pernyataan yang diperlukan
saja
6 Pokok soal tidak menunjuk
ke arah jawaban yang benar
7 Pokok soal tidak
mengandung pernyataan
negatif ganda
8 Pilihan jawaban homogen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
dan logis ditinjau dari sisi
materi
9 Panjang rumusan jawaban
relatif sama
10 Pilihan jawaban tidak
mengandung pernyataan
“semua jawaban di atas benar
atau semua jawaban di atas
salah”.
11 Pilihan jawaban yang
berbentuk angka disusun
berdasarkan urutan,
sedangkan pilihan jawaban
yang berbentuk waktu
kejadian disusun secara
kronologis
12 Grafik, gambar, tabel dan
diagram yang terdapat pada
soal jelas dan berfungsi
13 Butir soal tidak tergantung
pada jawaban sebelumnya
C BAHASA
14 Soal menggunakan bahasa
yang sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia
15 Bahasa yang digunakan
komunikatif
16 Tidak menggunakan bahasa
yang berlaku setempat
17 Pilihan jawaban tidak
mengulang kata/frasa yang
bukan merupakan satu
kesatuan pengertian
Jumlah Skor
C. Penilaian RPP
Petunjuk penilaian :
Skor Perencanaan Pembelajaran (IPKG 1) dihitung dengan rumus sebagai
berikut
IPKG1 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟
90x 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
D. Kriteria Penilaian
Standar Penilaian (Widoyoko, 2014 : 262)
Skor Klasifikasi
>4,20 Sangat Baik
>3,40 -> 4,20 Baik
>2,60 – 3,40 Cukup
>1,80 – 2,60 Kurang
≤1,80 Sangat kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
KUESIONER PENILAIAN
INSTRUMEN SOAL ESSAY
Tema / Subtema :
Pembelajaran ke :
Disusun oleh :
NO KRITERIA
PENILAIAN
Hasil Penelaahan dan Skor
1 2 3 4 5
Sangat
Kurang
Kurang Cukup Baik Sangat
Baik
A MATERI
1 Soal sesuai
dengan indikator
2 Batasan
pertanyaan dan
jawaban yang
diharapkan sudah
sesuai
3 Isi materi yang
ditanyakan sesuai
dengan jenjang
jenis sekolah/
tingkat kelas
B KONSTRUKSI
4 Ada petunjuk
yang jelas tentang
cara mengerjakan
soal
5 Pokok soal
dirumuskan
secara jelas
6 Tabel/ gambar/
grafik/ sejenisnya
disajikan dengan
jelas
C BAHASA
7 Kalimat soal
menggunakan
Bahasa Indonesia
yang baku
8 Rumusan kalimat
soal komunikatif
9 Tidak
menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
kata yang
menimbulkan
penafsiran ganda
atau salah
pengertian
10 Tidak
menggunakan
bahasa yang
berlaku setempat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
Lampiran 12 Hasil Uji Keterbacaan Soal Siklus I
Validator 1
INSTRUMEN KETERBACAAN SOAL
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Peserta :
Nomor Peserta :
Kelas/ Semester :
Petunjuk :
Sebelum mengisi angket, siswa terlebih dahulu membaca soal .
Setelah membaca soal, siswa memberi tanda (√) pada kolom yang paling
benar.
Rentang skor 1 sampai dengan 5 dengan kualifikasi sebagai berikut
1 = sangat kurang, 2 = kurang, 3 = cukup, 4 = baik, 5 = sangat baik
No Pernyataan Skor
1 2 3 4 5
1 Bahasa yang digunakan mudah dipahami
2 Kalimat pada pernyataan jelas
3 Petunjuk pengerjaan jelas
4 Penilain jelas
5 Pertanyaan muah dipahami
6 Gambar membantu menjawab soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
Validator 2
INSTRUMEN KETERBACAAN SOAL
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Peserta :
Nomor Peserta :
Kelas/ Semester :
Petunjuk :
Sebelum mengisi angket, siswa terlebih dahulu membaca soal .
Setelah membaca soal, siswa memberi tanda (√) pada kolom yang paling
benar.
Rentang skor 1 sampai dengan 5 dengan kualifikasi sebagai berikut
1 = sangat kurang, 2 = kurang, 3 = cukup, 4 = baik, 5 = sangat baik
No Pernyataan Skor
1 2 3 4 5
1 Bahasa yang digunakan mudah dipahami
2 Kalimat pada pernyataan jelas
3 Petunjuk pengerjaan jelas
4 Penilain jelas
5 Pertanyaan muah dipahami
6 Gambar membantu menjawab soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
Lampiran 13 Hasil Uji Keterbacaan Soal Siklus II
Validator 1
INSTRUMEN KETERBACAAN SOAL
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Peserta :
Nomor Peserta :
Kelas/ Semester :
Petunjuk :
Sebelum mengisi angket, siswa terlebih dahulu membaca soal .
Setelah membaca soal, siswa memberi tanda (√) pada kolom yang paling
benar.
Rentang skor 1 sampai dengan 5 dengan kualifikasi sebagai berikut
1 = sangat kurang, 2 = kurang, 3 = cukup, 4 = baik, 5 = sangat baik
No Pernyataan Skor
1 2 3 4 5
1 Bahasa yang digunakan mudah dipahami
2 Kalimat pada pernyataan jelas
3 Petunjuk pengerjaan jelas
4 Penilain jelas
5 Pertanyaan muah dipahami
6 Gambar membantu menjawab soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
Validator 2
INSTRUMEN KETERBACAAN SOAL
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Peserta :
Nomor Peserta :
Kelas/ Semester :
Petunjuk :
Sebelum mengisi angket, siswa terlebih dahulu membaca soal .
Setelah membaca soal, siswa memberi tanda (√) pada kolom yang paling
benar.
Rentang skor 1 sampai dengan 5 dengan kualifikasi sebagai berikut
1 = sangat kurang, 2 = kurang, 3 = cukup, 4 = baik, 5 = sangat baik
No Pernyataan Skor
1 2 3 4 5
1 Bahasa yang digunakan mudah dipahami
2 Kalimat pada pernyataan jelas
3 Petunjuk pengerjaan jelas
4 Penilain jelas
5 Pertanyaan muah dipahami
6 Gambar membantu menjawab soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
Lampiran 14 Contoh Hasil Pekerjaan Soal Evaluasi Siklus I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
Contoh Hasil Pekerjaan Soal Evaluasi Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
Lampiran 15 Laporan hasil wawancara
Pedoman Wawancara
No Garis Besar Pertanyaan Wawancara
1 Metode apa yang digunakan guru dalam menyampaikan materi?
Jawaban =
Guru kelas IV SD N Selomulyo memilih untuk menggabungkan
tiga metode: yaitu pengelompokan, pengkomunikasian, dan metode
ceramah. Pengelompokan berarti siswa dibagi menjadi lima
kelompok kecil yang terdiri dari 6-8 siswa, kelompok dibuat
berdasarkan tingkatan IQ, setiap kelompok terdiri atas siswa yang
mempunya IQ tinggi, cukup, dan kurang. Hal tersebut bertujuan
agar siswa yang pintar dapat membantu siswa yang kurang pintar.
Selanjutnya adalah pengkomunikasian yang berarti dimana siswa
yang tidak percaya diri ketika mengalami kesulitan dan
menanyakannya kepada guru, diharapkan dapat bertanya kepada
temannya. Selain itu guru memilih menggunakan metode ceramah
didalam pembelajaran, alasan guru memilih metode ceramah
karena itu adalah metode yang paling cocok dengan karakter siswa,
dimana siswa dapat menyerap materi dengan baik ketika membaca,
mendengarkan penjelasan guru, dan menyimak apa yang
diterangkan guru. Siswa menggapap bahwa pembelajaran kurang
maksimal ketika guru tidak melakukan ceramah. Guru juga
mengatakan bahwa seharusnya guru tidak banyak bicara dikelas,
yang guru harapkan adalah siswa lebih dominan menguasai kelas.
Lebih mandiri untuk aktif menemukan masalahnya sendiri dan
tugas guru sebatas memberikan penguatan serta meluruskan apa
yang dirasa kurang tepat.
2 Apa saja hambatan yang dialami guru ketika mengajar dikelas IV ?
Jawaban =
Siswa yang memiliki IQ kurang, tidak bisa mengikuti ritme belajar
siswa berIQ tinggi sehingga beberapa siswa lamban untuk
menyerap materi.
3 Bagaimana karakteristik siswa kelas IV?
Jawaban=
Dalam pembelajaran Tema 1. Indahnya Kebersamaan Subtema 2.
Kebersamaan dalam keberagaman pembelajaran 3 dan 4, siswa
menunjukkan sikap kurang konsentrasi, kurang mandiri, dan kurang
bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah masa
peralihan yang dialami oleh siswa kelas IV yaitu dari masa anak-
anak ke masa dewasa awal yang membuat siswa belum bisa
menyesuaikan dengan baik yang menyebabkan tujuan pembelajaran
tidak tercapai dengan maksimal.
4 Bagaimana hasil belajar siswa kelas IV ?
Jawaban =
Hasil Ulangan Tengah Semester pada Tema 1. Indahnya
Kebersamaan Subtema 2. Kebersamaan dalam keberagaman masih
rendah dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 70
terdapat 18 dari 33 siswa yang mendapat nilai di bawah KKM
dengan presentase sebesar 54,55%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
Lampiran 16 Laporan hasil observasi
PEDOMAN OBSERVASI
No Aspek yang
diamati
Deskripsi Hasil Pengamatan
C. Perangkat Pembelajaran
1 Silabus Guru membuat membuat silabus sebagai pedoman untuk
membuat RPPH. Silabus adalah rencana pembelajaran
pada suatu mata pelajaran atau tema tertentu yang
mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi
waktu, dan sumber belajar.
2 RPPH RPPH dibuat setiap guru akan melakukan pembelajaran.
Guru membuat RPPH dengan memilih metode
pembelajaran dan media sesuai dengan materi dan
karakteristik siswa.
D. Proses Pembelajaran
1 Membuka
Pembelajaran
Guru membuka pembelajaran dengan penuh motivasi
yaitu menyanyikan lagu Nasional supaya siswa lebih
bersemangat mengikuti pembelajaran
2 Penyajian
Materi
Materi yang diajarkan sudah menunjukkan keterkaitan
antara satu pelajaran dengan pelajaran yang lain
(terintegrasi)
3 Pendekatan
Saintifik
Guru sudah menyesuaikan kegiatan dengan pendekatan
saintifik (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
mengasosiasikan informasi, dan mengkomunikasikan).
Guru sudah memberikan apersepsi agar memancing anak
untuk bertanya, serta memfasilitasi siswa untuk mencoba,
mengamati, menganalis, dan menalar. Kemudian guru
memberikan kesempatan pada siswa untuk
mengkomunikasikan apa yang telah mereka dapat dengan
begitu siswa juga dilatih untuk lebih percaya diri untuk
tampil dihadapan orang lain.
4 Metode
Pembelajaran
Guru kelas IV SD N Selomulyo memilih untuk
menggabungkan tiga metode: yaitu pengelompokan,
pengkomunikasian, dan metode ceramah.
5 Penggunaan
bahasa dan
waktu
Guru sudah menggunakan bahasa lisan secara jelas dan
lancar, pengelolaan waktu sudah baik dengan
mempertimbangkan kemampuan siswa dalam setiap
kegiatannya.
6 Aktivitas Aktifitas belajar dikelas pun menyenangkan karena guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
belajar Siswa dan siswa terlibat aktif. Guru dapat menumbuhkan
pastisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran dan
guru merespon positif pastisipasi siswa dengan apresiasi
berupa pujian.
7 Pengelolaan
Kelas
Pengelolaan kelas sudah baik, pengaturan kelompok
sudah dibuat dengan membagi adil sesuai dengan
kemampuan siswa. Siswa yang bermasalah (badmanner)
ditempatkan didekat meja guru agar guru dapat memantau
kemajuan belajarnya.
8 Penggunaan
Media
Guru kurang memaksimalkan penggunaan media, namun
dengan metode ceramah siswa sudah antusias dan aktif
dalam pembelajaran.
9 Cara
Menutup
Pembelajaran
Guru menutup pembelajaran dengan memberikan
kesimpulan sebagai penguatan materi yang telah
diajarkan. Namun guru belum melakukan refleksi
mengenai proses pembelajaran yang telah dilakukan oleh
siswa.
10 Evaluasi Secara keseluruhan proses pembelajaran dikelas IV sudah
berjalan dengan baik namun akan jauh lebih baik jika guru
mengajar dengan media yang konkret agar anak dapat
terlibat langsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
Lampiran 17 Validitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
Validitas Essay Siklus 1
Correlations
p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7
JUMLA
H
p1 Pearson
Correlation 1
-
.528*
*
.228 .220 .423* .400
* .280 .575
**
Sig. (2-tailed) .003 .225 .242 .020 .029 .134 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30
p2 Pearson
Correlation
-
.528*
*
1 .000 .120 -.018 .055 -.264 .048
Sig. (2-tailed) .003 1.000 .527 .926 .772 .158 .803
N 30 30 30 30 30 30 30 30
p3 Pearson
Correlation .228 .000 1 .219
.483*
*
.227 .043 .578**
Sig. (2-tailed) .225 1.000 .244 .007 .228 .823 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30
p4 Pearson
Correlation .220 .120 .219 1 .030 .189 -.097 .427
*
Sig. (2-tailed) .242 .527 .244 .876 .318 .610 .019
N 30 30 30 30 30 30 30 30
p5 Pearson
Correlation .423
* -.018
.483*
* .030 1 .271 .151 .651
**
Sig. (2-tailed) .020 .926 .007 .876 .147 .425 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
p6 Pearson
Correlation .400
* .055 .227 .189 .271 1 .247 .737
**
Sig. (2-tailed) .029 .772 .228 .318 .147 .188 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
p7 Pearson
Correlation .280 -.264 .043
-
.097 .151 .247 1 .467
**
Sig. (2-tailed) .134 .158 .823 .610 .425 .188 .009
N 30 30 30 30 30 30 30 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
JU
ML
AH
Pearson
Correlation
.575*
*
.048 .578
*
*
.427*
.651*
*
.737*
*
.467*
*
1
Sig. (2-tailed) .001 .803 .001 .019 .000 .000 .009
N 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01
level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level
(2-tailed).
VALIDITAS ESSAY SIKLUS 2
Correlations
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7
JUMLA
H
P1 Pearson
Correlation 1 -.110
.627*
*
-.390* .019
-
.396*
-.075 .126
Sig. (2-tailed) .563 .000 .033 .920 .030 .694 .505
N 30 30 30 30 30 30 30 30
P2 Pearson
Correlation -.110 1 -.279 .076 -.076 -.212 -.025 .076
Sig. (2-tailed) .563 .136 .689 .691 .261 .897 .688
N 30 30 30 30 30 30 30 30
P3 Pearson
Correlation .627
** -.279 1 -.470
** .150 -.227 -.049 .193
Sig. (2-tailed) .000 .136 .009 .428 .228 .797 .306
N 30 30 30 30 30 30 30 30
P4 Pearson
Correlation -.390* .076
-
.470*
*
1 .067 .362* .219 .413
*
Sig. (2-tailed) .033 .689 .009 .725 .050 .244 .023
N 30 30 30 30 30 30 30 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
P5 Pearson
Correlation .019 -.076 .150 .067 1 -.204 .310 .580
**
Sig. (2-tailed) .920 .691 .428 .725 .279 .096 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30
P6 Pearson
Correlation -.396
* -.212 -.227 .362
* -.204 1 -.036 .185
Sig. (2-tailed) .030 .261 .228 .050 .279 .852 .327
N
30 30 30 30 30 30 30 30
P7
Pearson
Correlation
-.075 -.025 -.049 .219 .310 -.036 1 .714**
Sig. (2-tailed) .694 .897 .797 .244 .096 .852 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
JUM
LAH
Pearson
Correlation .126 .076 .193 .413
*
.580*
*
.185 .714**
1
Sig. (2-tailed) .505 .688 .306 .023 .001 .327 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level
(2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level
(2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
Lampiran 17 Reliabilitas
Reliabilitas Soal Pilihan Ganda Siklus I
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.380 6
Reliabilitas Essay Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alphaa N of Items
-.737 3
a. The value is negative due
to a negative average
covariance among items.
This violates reliability
model assumptions. You
may want to check item
codings.
Reliabilitas Soal Pilihan Ganda SIklus II
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.
Reliability Statistics
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
Cronbach's
Alpha N of Items
.388 6
RELIABILITAS ESSAY SIKLUS II
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alphaa N of Items
-.381 3
a. The value is negative due
to a negative average
covariance among items.
This violates reliability
model assumptions. You
may want to check item
codings.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
Lampiran 18 Hasil Validasi Soal Evaluasi
SIKLUS 1 (Pembelajaran 3)
Petunjuk: Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda
silang (x) pada huruf a,b,c atau d !
1. Melompat dengan satu kaki adalah cara untuk melatih…
a. Kecerdasan
b. Kelincahan
c. Kelenturan
d. Keseimbangan
2. Ketika bermain Engklek, hal yang boleh dilakukan oleh pemain adalah…
a. Melempar gajuk melebihi kotak
b. Menyelesaikan satu putaran sampai pucuk Gunung
c. Melompat dengan dua kaki
d. Menginjak petak yang terdapat ga
Bacalah teks dibawah untuk menjawab soal nomor 3 dan 4 !
Permainan Engklek
(1) Engklek merupakan salah satu permainan tradisional. (2) Engklek dilakukan
dengan cara melompat dari satu kotak ke kotak lainnya. (3) Biasanya dilakukan
oleh anak perempuan, namun tak jarang anak laku-laki pun turut serta bermain.
(4) Mereka biasa memainkannya dipekarangan rumah atau di tanah kosong.(5)
Permainan yang mempunyai nama lain sunda manda ini biasanya dimainkan oleh
anak-anak dengan 2 – 5 peserta.
(6) Alat yang digunakan dalam permainan adalah gacuk (7) Gacuk biasanya
terbuat dari pecahan genting, pecahan keramik, atau batu berbentuk pipih. (8)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
Gajuk dilemparkan dari satu kotak ke kotak yang lain. (9) Gajuk yang berada
pada setiap kotak tidak boleh diinjak oleh pemain.
(10) Permainan Engklek dapat melatih kemampuan fisik anak. (11) Sebab anak
harus melompat melewati kotak yang sudah dibuat sebelumnya. (12) Oleh
karenanya otot kaki haruslah kuat. (13) Melompat dengan satu kaki dapat melatih
keseimbangan anak. (14) Kreativitas anak juga dapat dilihat dari petak-petak yang
dibuat untuk area permainan.
3. Gagasan pendukung pada paragraf 1 ditunjukkan pada nomor…
a. (1), (2), (3)dan (4)
b. (1), (2), (3), dan (5)
c. (3), (4) dan (5)
d. (2), (3), (4) dan (5)
4. Gagasan pokok pada paragraf 2 adalah…
a. Gacuk biasanya terbuat dari pecahan genting, pecahan keramik, atau
batu berbentuk pipih.
b. Alat yang digunakan dalam permainan adalah gacuk
c. Gajuk dilemparkan dari satu kotak ke kotak yang lain.
d. Gajuk yang berada pada setiap kotak tidak boleh diinjak oleh pemain.
5. Zat perantara sehingga bunyi didengar, kecuali…
a. Zat cair
b. Zat padat
c. Zat gas
d. Ruang hampa udara
6. Mainan telpon-telponan yang terbuat dari kaleng bekas yang dihubungkan
dengan benang merupakan contoh perambatan bunyi melalui…
a. Zat padat
b. Zat cair
c. Zat gas
d. Ruang hampa udara
ESSAY
1. Jelaskan perbedaan gagasan pokok dan gagasan pendukung !
2. Sebutkan dan berilah 3 contoh sifat-sifat bunyi !
3. Gambarlah arena permainan Engklek dan jelaskan cara bermain Engkleng
!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
SIKLUS 2 (Pembelajaran 4)
Petunjuk: Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda
silang (x) pada huruf a,b,c atau d !
1.
Banyak titik sudut pada bangun pada reward berpoint 2 adalah…
a. 4
b. 5
c. 6
d. 7
2. Bangun datar yang mempunyai 3 titik sudut adalah bangun datar…
a. Persegi
b. Trapesium
c. Segitiga sama kaki
d. Jajar genjang
Bacalah teks Permainan Kelereng untuk menjawab soal nomor 3 dan 4 !
Permainan Kelereng
(1)Kelereng adalah bola kecil dibuat dari tanah liat, marmer, atau kaca
untuk permainan anak-anak. (2) Kelereng memiliki berbagai sinonim
seperti gundu, keneker, kelici, dan guli. (3) ukuran kelereng sangat
bermacam-macam. (4) umumnya setengah inci atau 1,25 cm dari ujung
ke ujung. (5) Kelereng kadang-kadang dikoleksi untuk tujuan nostalgia
dan warnanya yang estetik.
(6)Permainan kelereng tidak membutuhkan alat khusus untuk
memainkannya. (7) Pemain hanya memerlukan arena kelereng. (8)
Kapur untuk membuat garis permainan dan selanjutnya permainan siap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
untuk dimainkan. (9) Kelereng biasnya dimainkan oleh 2 hingga 5
anak.
(11) Permainan diawali dengan hompimpa untuk menentukan
urutan pemain. (12) Setiap pemain memiliki kelereng sebagai “gacuk”.
(13) Pemain secara bergantian melempar kelereng dari garis start yang
berjarak 2 hingga 3 meter.
3. Permainan kelereng tidak membutuhkan alat khusus untuk memainkannya.
Kalimat tersebut menunjukkan..
a. Gagasan pokok
b. Gagasan pendukung
c. Ide pokok
d. Kalimat utama
4. Gagasan pendukung pada paragraf 1 ditunjukkan pada nomor…
a. 1,2, dan
b. 2,3,dan 4
c. 2 dan 3
d. 1 dan 2
5. Kerjasama dapat membuat pekerjaan yang sulit menjadi…
a. Lebih lama
b. Lebih sulit
c. Lebih menyenangkan
d. Lebih mudah
6. Kerjasama dalam Permainan Kelereng dapat berjalan dengan baik jika…
a. Saling membantu
b. Saling memerintah
c. Mementingkan diri sendiri
d. Bermain curang
ESSAY
1. Sebutkan 3 manfaat kerjasama dalam bermain Kelereng !
2. Sebutkan dan gambarlah 3 bangun datar dalam arena Permainan Kelereng
yang memiliki titik sudut berjumlah 4 !
3. Jelaskan perbedaan gagasan pokok dan gagasan pendukung !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI