Download - Handout Penologi Part 4 6
8/6/2019 Handout Penologi Part 4 6
http://slidepdf.com/reader/full/handout-penologi-part-4-6 1/20
TEORI PEMIDANAAN
8/6/2019 Handout Penologi Part 4 6
http://slidepdf.com/reader/full/handout-penologi-part-4-6 2/20
George B Volt
menyebutkan teori adalah bagian dari
suatu penjelasan yang yang muncul
manakala seseorang dihadapkan padasuatu gejala yang tidak dimengerti.
Artinya teori bukan saja sesuatu yangpenting tetapi lebih dari itu karena di
sangat dibutuhkan dalam rangka
mencari jawaban akademis.
8/6/2019 Handout Penologi Part 4 6
http://slidepdf.com/reader/full/handout-penologi-part-4-6 3/20
Teori Tujuan pemidanaan dalam
leteratur disebutkan berbeda-beda
namun secara subtansi sama.
Teori-teori tujuan pemidanaan tersebut pada
umumnya ada 3 (tiga) teori yang sering di gunakan
dalam mengkaji tentang tujuan permidanaan yaitu:
Teori Retributif (absolute)
Teori Relatif (Teori Tujuan)
Teori integrative (gabungan )
8/6/2019 Handout Penologi Part 4 6
http://slidepdf.com/reader/full/handout-penologi-part-4-6 4/20
Prof.
MULADI
dalam bukunya
³Lembaga
Pidana
bersyarat´
terbitanAlumni
Bandung
memberikan nama yang berbeda yaitu:Teori Retributif,
Teori Teleologis,
dan Retributif-teleologis.Pada subtansinya sama dengan teori
diatas.
8/6/2019 Handout Penologi Part 4 6
http://slidepdf.com/reader/full/handout-penologi-part-4-6 5/20
8/6/2019 Handout Penologi Part 4 6
http://slidepdf.com/reader/full/handout-penologi-part-4-6 6/20
KARL O CRISTIANSEN MENGIDENTIFIKASI LIMA
CIRRI POKOK DARI TEORI RETRIBUTIF, YAITU
(DIAMBIL DARI BUKU ³SOME CONSIDERATION
ON THE POSSIBILITY OF A RATIONAL CRIMINAL
POLICY )
«Tujuan pemidanaan hanyalah sebagai
pembalasan (The purpose of punishment is just retribution)« Pembalasan adalah tujuan utama dan
didalamnya tidak mengandung sarana-saranauntuk tujuan lain seperti kesejahteraan
masyarakat (Just retribution is theultimate aim, and not in itself to any otheraim, as for instance social welfare whichfrom this point of view is without anysignificance whatsoever)
8/6/2019 Handout Penologi Part 4 6
http://slidepdf.com/reader/full/handout-penologi-part-4-6 7/20
«Kesalahan moral sebagai satu-satunya sayartuntuk pemidanaan (Moral guilt is the onlyqualification for punishment)
« Pidana harus sesuai dengan kesalahan dengan pelaku (The Penalty shall proportional to themoral quilt of the offenders)
« Pidana melihat kebelakang, ia sebagai pencelaan yang murni dan bertujuan tidak untuk memperbaiki, mendidik dan
meresosialisasi pelaku (Punishmentpoint intothe past, it is pure reproace, and it purpose isnot into improve, correct, educate or resocializethe offender)
8/6/2019 Handout Penologi Part 4 6
http://slidepdf.com/reader/full/handout-penologi-part-4-6 8/20
NIGEL WALKER. MENJELASKAN BAHWA ADA
DUA GOLONGAN PENGANUT TEORI
RETRIBUTIVE YAITU:TEORI RETRIBUTIF MURNI: YANG
MEMANDANG BAHWA PIDANA HARUS
SEPADAN DENGAN KESALAHAN.
DAN TEORI RETRIBUTIF TIDAK MURNI
8/6/2019 Handout Penologi Part 4 6
http://slidepdf.com/reader/full/handout-penologi-part-4-6 9/20
Nigel Walker.
Menjelaskan bahwa ada dua
golongan penganut teoriretributive yaitu:
Teori retributif Murni: yang
memandang bahwa pidana harussepadan dengan kesalahan.
Teori retributif Tidak Murni
8/6/2019 Handout Penologi Part 4 6
http://slidepdf.com/reader/full/handout-penologi-part-4-6 10/20
TEORI RETRIBUTIFTIDAK
MURNI:YANG MANATEORI
INI MASIH DIPECAH MENJADI
DUALAGIYAITU:
´ Penganut Teori Retributif terbatas (The LimitingRetribution). Yang berpandangan bahwa pidana tidakharus sepadan dengan kesalahan. Yang lebih pentingadalah keadaan yang tidak menyenangkan yangditimbulkan oleh sanksi dalam hukum pidana itu harustidak melebihi batas-batas yang tepat untuk penetapankesalahan pelanggaran.
´
Penganut teori retributive distribusi (retribution indistribution). Penganut teori ini tidak hanya melepaskangagasan bahwa sanksi dalam hukum pidana harusdirancang dengan pandangan pada pembalasan, namun
juga gagasan bahwa harus ada batas yang tepat dalamretribusi pada beratnya sanksi
8/6/2019 Handout Penologi Part 4 6
http://slidepdf.com/reader/full/handout-penologi-part-4-6 11/20
TERHADAP PERTANYAAN TENTANG SEJAUH MANAKAH
PIDANA PERLU DIBERIKAN KEPADA PELAKU
KEJAHATAN, TEORI INI MENJELASKAN SEBAGAI
BERIKUT:
´ Bahwa dengan pidana tersebut akan memuaskan perasaan balas dendam korban, baik perasaan adil
bagi dirinya sendiri, temannya dan keluarganya.´ pidana dimaksudkan untuk memberikan
peringatan kepada pelaku kejahatan dan anggotamasyarakat, bahwa setiap ancaman yangmerugikan akan diberi imbalan yang setimpal.
´ Pidana dimaksudkan untuk emnunjukkan adanyakesebandingan antara kejahatan dengan ancaman pidananya.
8/6/2019 Handout Penologi Part 4 6
http://slidepdf.com/reader/full/handout-penologi-part-4-6 12/20
Teori Relatif (Tujuan)
Teori ini berporos pada
tiga tujuan utama
pemidanaan yaitu:
Preventif,
Deterrence,
Reformatif.
8/6/2019 Handout Penologi Part 4 6
http://slidepdf.com/reader/full/handout-penologi-part-4-6 13/20
TUJUAN PREVENTIF:PEMIDANAAN ADALAH
UNTUK MELINDUNGI
MASYARAKAT DENGAN
MENEMPATKAN PELAKU
KEJAHATAN TERPISAH DARISUATU MASYARAKAT.
8/6/2019 Handout Penologi Part 4 6
http://slidepdf.com/reader/full/handout-penologi-part-4-6 14/20
TUJUAN DETERRENCE (MENAKUTI): ADALAH
UNTUK MENIMBULKAN RASA TAKUT
MELAKUKAN KEJAHATAN. TUJUAN INI DIBAGIDALAM TIGA YAITU:
´ Tujuan yang bersif at individual yaitu dimaksudkan
agar pelaku menjadi jera untuk melakukan ke jahatan kembali.
´ Tujuan Y ang bersif at Publik yaitu agar masyarakat
lain takut melakukan ke jahatan.
´
Tujuan jangka panjang yaitu agar dapat memelihara keajegan sikap masyarakat terhadappidana.
8/6/2019 Handout Penologi Part 4 6
http://slidepdf.com/reader/full/handout-penologi-part-4-6 15/20
TUJUAN REFORMATIF (PERUBAHAN): ADALAH UNTUK
MERUBAH POLA PIKIR
MASYARAKAT YANG AWALNYA
TIDAK TAKUT MENJADI TAKUT
UNTUK MELAKUKAN KEJAHATAN.
8/6/2019 Handout Penologi Part 4 6
http://slidepdf.com/reader/full/handout-penologi-part-4-6 16/20
TEORI RELATIF
konsepnya adalah:´ Teori Relatif memandang bahwa pemidanaan bukan sebagai
pembalasan atas kesalahan pelaku, tetapi sebagai sarana mencapai tujuan yang bermanfaat untuk melindungi masyarakat menuju kesejahteraan.
´ Dalam teori ini munculah tujuan pemidanaan sebagai sarana pencegahan, baik pencegahan khusus yang ditujukan pada pelaku maupun pencegahan umum yang ditujukan pada masyarakat.
´ Menurut teori ini bahwa pidana bukan sekedar untuk
melakukan pembalasan kepada orang yang telah melakukan kejahatan, tetapi lebih dari itu memiliki tujuan yang lebih bermanfaat
´ Pidana ditetapkan bukan karena ada orang yang melakukan kejahatan tetapi agar orang jangan melakukan kejahatan.
8/6/2019 Handout Penologi Part 4 6
http://slidepdf.com/reader/full/handout-penologi-part-4-6 17/20
MENURUT KARL O
CRISTIANSEN ADA BEBERAPA
CIRI POKOK DARI TEORI
RELATIF YAITU:
«Tujuan pemidanaan adalah pencegahan (The
purpose of Punishment is prevention) «Pencegahan bukan sebagai tujuan akhir tapi
hanya sebagai sarana untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi yaitu kesejahteraan
masyarakat .(Prevention is not a final aim, but a means to a more suprems aim, e.g. social welfare)
8/6/2019 Handout Penologi Part 4 6
http://slidepdf.com/reader/full/handout-penologi-part-4-6 18/20
«H anya pelanggaran-pelanggaran hukum yang dapat dipersalahkan kepada pelaku saja,
misalnya kesengajaan atau kelalaian yang memenuhi sayarat untuk adanya pidana .(Only Breaches of the law which are imputable to the perpetrator as intent or negligence qualify for
punishment) «Pidana harus ditetapkan berdasarkan tujuan
sebagai alat pencegahan kejahatan .(the penalty
shall be determined by its utility as an instrument for the prevention of crime)
«Pidana melihat kedepan, atau bersifat prospektif. (The Punishment is Prospenctive)
8/6/2019 Handout Penologi Part 4 6
http://slidepdf.com/reader/full/handout-penologi-part-4-6 19/20
Teori Integratif (Gabungan)
Teori inibercorak ganda:
Pemidanaan
mengandung
karakter
retributivis sejauh
pemidanaan
dilihat sebagai
suatu kritik moral
terhadap
tindakan yang
salah,
karakter reltif terletak pada tujuan kritik
moral tersebut adalah suatu reformasi atau perubahan
perilaku siterpidana dikemudian hari.
8/6/2019 Handout Penologi Part 4 6
http://slidepdf.com/reader/full/handout-penologi-part-4-6 20/20
SEHINGGA DENGAN KONSEP GABUNGAN INI MAKA TEORI
INTEGRATIVE MENGANGGAP
PEMIDANAAN SEBAGAI UNSURE PENJERAAN DIBENARKAN TETAPI
TIDAK MUTLAK DAN HARUS
MEMILIKI TUJUAN UNTUKMEMBUAT SI PELAKU DAPAT
BERBUAT BAIK DIKEMUDIAN HARI.