-
7/23/2019 Hari Fisioterapi Dunia 2013 Ft Promotif Preventif
1/28
Hari Fisioterapi Dunia
-
7/23/2019 Hari Fisioterapi Dunia 2013 Ft Promotif Preventif
2/28
-
7/23/2019 Hari Fisioterapi Dunia 2013 Ft Promotif Preventif
3/28
World Confederation for Physical Therapy | 1
Pen d ah u l ua n .............................................................................................. 2
Tentang Fisioterapi........................................................................................... 3
Fakta dan gambaran tentang Fisioterapis................................................................ 4
Fisioterapi dan Penyakit Tidak Menular.............................................................. 5
Aktifitas fisik dan Obesitas pada Anak .............................................................. 7
Aktifitas fisik dan Penyakit Kardiovaskular........................................................... 11
Aktifitas fisik dan Diabetes .. . . . . . . . ................................................................... 14
Aktifitas fisik dan Penuaan Aktif......................................................................... 16
Aktifitas fisik dan Kanker ................................................................................. 20
Jurnal Fisioterapi ........................................................................................... 24
Catatan:Kata Terapi Fisik (physical therapy) dan
Fisioterapi (physiotherapy) merujuk pada
profesi yang sama - penggunaannya di
berbagai negara yang berbeda.
Saat kata Terapi fisik dan fisioterapi digunakan
dalam dokumen ini, hal itu juga merujuk pada
physical Therapis dan Fisioterapis.
Informasi dalam booklet ini diperbolehkan
untuk digunakan tanpa pungutan biaya.
Booklet ini didesain sebagai sumber
informasi dan tidak perlu menunjukan
kebijakan atau pandangan resmi dari WCPT
-
7/23/2019 Hari Fisioterapi Dunia 2013 Ft Promotif Preventif
4/28
2 | World Confederation for PhysicalTherapy
Buku ini menyediakan fakta, hasil penelitian, statistik, dan artikel untuk membantu anda dalammenunjukkan kontribusi fisioterapis, sebagai bagian dari acara dan kampanye Hari Fisioterapi Dunia.
Hari Fisioterapi Dunia jatuh pada tanggal 8 September setiap tahunnya. Hal ini merupakan sebuahkesempatan bagi fisioterapis di seluruh dunia untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya peran profesidalam membuat dan menjaga masyarakat untuk bugar, bergerak aktif dan mandiri. Perayaan ini ditetapkanpada tahun 1996, oleh Persatuan Fisioterapi Dunia (World Confederation for Physical Therapy)- organisasiprofesi yang mewakili lebih dari 350.000 fisioterapis di 106 negara.
WCPT telah mengumpulkan informasi yang ada dibooklet ini untuk dapat digunakan secara bebas. Jikahingga saat ini anda belum yakin dalam menyiapkan acara perayaan Hari Fisioterapi Dunia, terdapat begitubanyak arahan dalam bookletWorld Physical Therapy Day: what to do, how to do it, how to get noticed.
-
7/23/2019 Hari Fisioterapi Dunia 2013 Ft Promotif Preventif
5/28
World Confederation for Physical Therapy | 3
Dalam booklet ini terdapat informasi dasar tentangFisioterapi yang dapat diperbanyak dan digunakansebagai materi dalam meng-edukasi masyarakat.
Fisioterapis adalah tenaga ahli yang bertujuan
meningkatkan dan menjaga kemampuan gerak dan
fungsi seseorang sepanjang daur kehidupan.
Dengan pemahaman mendalam tentang
bagaimana tubuh bergerak dan hal apa yang
menjaga tubuh agar tetap bergerak dengan baik,
fisioterapis mempromosikan hal-hal seputar
kebugaran, mobilitas dan kemandirian. Fisioterapis
menangani dan mencegah masalah-masalah yangdisebabkan adanya nyeri, kesakitan, impairmen,
penyakit, cidera yang berhubungan ketidakaktifan
dalam jangka waktu yang panjang.
Fisioterapis bekerja dengan individu dalam berbagai
kondisi dan gejala, sebagai contoh:
Kondisi yang berhubungan dengan adanya nyeri,
seperti arthritis, cidera berulang, nyeri leher dan
punggung.
KankerStroke, penyakit Parkinson dan cidera sum-sum
tulang belakang.
Penyakit jantung
Penyakit paru
Trauma, seperti kecelakaan lalu lintas dan
tambang
Inkontinensia
Fisioterapis bekerja di berbagai tempat, diantaranya
di rumah sakit, pusat kebugaran, fasilitas olahraga,
pusat penelitian dan pendidikan, rumah perawatan,
serta kesehatan komunitas.
Terdapat beberapa contoh bagaimana
fisioterapis membuat perbedaan dalam
pekerjaannya. Mereka :
Menangani kasus-kasus yang disebabkan
oleh adanya nyeri yang berakibat pada
pembatasan gerak dan fungsi dengan
menggunakan keterampilan khusus.
Menggunakan pendekatan tertentu untukmembantu meningkatkan serta
memaksimalkan mobilitas dan potensi
seseorang.
Mengidentifikasi kebutuhan pasien melalui
proses asesmen serta memberikan
pelayanan medis yang bersifat individual
Memberikan pelayanan pada kasus cidera
olahraga
Mempromosikan kesehatan dan
keselamatan dalam bekerja maupun
beraktifitas
Bekerja dengan anak-anak yang
mempunyai masalah koordinasi,
keseimbangan dan masalah gerak lainnyadalam meningkatkan dan memaksimalkan
kemandirian.
Untuk memperoleh keahlian tersebut, fisioterapis
dididik selama beberapa tahun (4-6 tahun).
Fisioterapis diberikan pengetahuan tentang sistem
tubuh dan keterampilan khusus dalam menangani
berbagai macam kasus. Pendidikan yang didapat
biasanya merupakan tingkatan universitas dan
pada level profesional fisioterapis dapat berpraktekmandiri. Melanjutkan pendidikan ketingkatan yang
lebih lanjut merupakan sebuah kebutuhan agar
seorang fisioterapis dapat selalu berkembang
mengikuti perubahan teknologi dan pendekatan
terapi terkini baik bagi praktisi maupun bagi
fisioterapi yang terlibat dalam berbagai penelitian.
-
7/23/2019 Hari Fisioterapi Dunia 2013 Ft Promotif Preventif
6/28
4 | World Confederation for PhysicalTherapy
Fisioterapis bekerja dengan individu dari berbagai
rentang usia dalam meningkatkan kondisi kesehatan
dan kemandirian seseorang.
Fisioterapis memberikan resep latihan dalam
membantu seseorang untuk tetap sehat dan
mendapatkan atau menjaga kondisi
kesehatannya.
Sekitar 350 juta orang diseluruh belahan dunia
mengalami obesitas. Aktifitas fisik merupakan cara
terbaik dalam melawan obesitas.
Anak-anak dan dewasa muda dibawah 18 tahun
membutuhkan 60 menit aktifitas fisik intensitas sedang
hingga tinggi setiap harinya untuk meningkatkan dan
menjaga kondisi kesehatannya.
Bagi individu dewasa tua dibutuhkan 30 menit aktifitas
fisik intensitas sedang dengan frekuensi 5 hari dalam
satu minggu atau 20 menit aktifitas intensitas tinggi
dengan frekuensi 3 hari dalam satu minggu untuk
menjaga kondisi kesehatannya. Selain itu, dibutuhkan
juga latihan penguatan otot setidaknya 3 kali dalam
satu minggu.
Penelitian menunjukan bahwa resep latihan yang
diberikan fisioterapis membantu wanita yangmengalami inkontensia, osteoporosis atau operasi
kanker payudara.
Beberapa studi menunjukan bahwa pelayanan
fisioterapi memberikan efek yang besar pada kondisi-
kondisi seperti nyeri punggung dan leher.
Aktifitas fisik yang diberikan dibawah arahan dan
superivisi fisioterapis dapat menurunkan resiko
serangan jantung, stroke, diabetes tipe 2, kankerusus dan kanker payudara.
Meskipun jumlah fisioterapis terbatas di beberapa
negara, namun mereka telah membuktikan efektifitas
program fisioterapi dalam menjaga kondisi kesehatan
masyarakat.
Fisioterapis memberikan program latihan bagi
kondisi yang mempengaruhi kesehatan tulangdan otot, seperti : arthritis, nyeri punggung
dan leher, osteoporosis, operasi penggantian
sendi, dan inkontinensia urin.
Informasi detail tentang apa yang dilakukan
fisioterapis dapat ditemukan dalam Deskripsi
WCPT Tentang Fisioterapi pada
www.wcpt.org/policy/ps- descriptionPT
http://www.wcpt.org/policy/ps-http://www.wcpt.org/policy/ps- -
7/23/2019 Hari Fisioterapi Dunia 2013 Ft Promotif Preventif
7/28
World Confederation for Physical Therapy | 5
Artikel ini ditulis oleh Presiden WCPT, Marilyn
Moffat, dapat dipublikasikan pada koran, majalah
dan jurnal, atau diteruskan melalui media publikasi
lainnya sebagai informasi dasar.
Bergerak dan berlatih merupakan hal pokok yang
dapat mengarahkan pada hidup yang sehat dan
bahagia berapapun usia anda. Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa
ketidakaktifan adalah salah satu penyebab utama
kematian di dunia yang tidak dapat dicegah, dan
telah membuat aktifitas fisik sebagai prioritas dalam
kesehatan masyarakat.
Kurangnya bergerak dan berlatih merupakan
faktor resiko yang signifikan bagi penyakit tidakmenular kronik (non-communicable disease-NCDs)
seperti penyakit jantung, stroke, kanker, penyakit
paru kronik, dan diabetes- yang mana saat ini
mencapai 60% dari seluruh penyebab kematian.
Tidak hanya itu, kurangnya latihan dapat
menyebabkan kecacatan berkepanjangan.
Setiap tahunnya, profesi fisioterapi membantu
jutaan orang dalam mencegah dan mengelola efek-
efek NCDs serta efek-efek yang diakibatkkan gaya
hidup tidak aktif, penuaan, kesakitan, kecelakaan,
dan tekanan dan tegangan hidup.
Fisioterapis mempunyai spesialisasi dalam gerak dan
aktifitas fisik. Fisioterapis mengidentifikasi faktor fisik
dan lainnya yang menghambat seseorang untuk
menjadi aktif dan mandiri sesuai dengan
kemampuan yang dimilikinya, dan mencari cara
untuk mengatasi masalah tersebut.
Setiap tahunnya pada tanggal 8 September,fisioterapis diseluruh dunia memanfaatkan momen
Hari Fisioterapi Dunia (World Physical Therapy Day)
untuk menunjukan kontribusi profesi dalam
mewujudkan kesehatan masyarakat dan bangsa.
Bagi individu lanjut usia, hampir selalu terdapat
potensi dalam merancang sebuah kehidupan yang
lebih sehat dan menyenangkan. Saya memberikan
pelatihan diseluruh dunia, mendemonstrasikan
bagaimana orang lanjut usia dan pasien dengan
masalah kesehatan kronik dapat meningkatkan
kondisi kesehatan mereka dengan mempelajari
bagaimana cara berlatih yang aman dibawah arahan
dan instruksi dari fisioterapis.
Efek dari proses penuaan, sayangnya, dimulai pada
usia 30an dan kondisi tubuh akan menurun
setelahnya kecuali jika kita menjalani pola hidupsehat. Seiring meningkatnya usia, massa lemak pun
meningkat, sedangkan kapasitas aerobik dan otot
menurun jika kita tidak melakukan latihan yang
cukup. Hal ini berarti berkurangnya oksigen yang
dihantarkan ke organ inti, yang dapat mengakibatkan
aktifitas sehari-hari terasa lebih berat. Aktifitas sehari-
hari yang dilakukan secara rutin dapat memutuskan
siklus tersebut, membalikan proses penurunan, dan
mengarahkan ke hidup yang lebih panjang.
Banyak studi menunjukan bahwa individu lanjut usia yang
terlibat dalam aktifitas yang regular memperlihatkan
peningkatan keseimbangan, kekuatan, koordinasi, kontrol
motorik, fleksibilitas dan daya tahan.
Penelitian juga menunjukan bagaimana fisioterapi efektif
dalam menangani dan mencegah nyeri punggung,
masalah persendian, gangguan keseimbangan,
penurunan kekuatandan menurunkan tekanan darah
tinggi dan obesitas.
Bagi rentang usia lainnya, aktifitas fisik merupakan
kebutuhan vital bagi anak-anak. Obesitas pada anak
adalah faktor resiko yang signifikan dalam
menyebabkan asma, masalah muskuloskeletal dan
-
7/23/2019 Hari Fisioterapi Dunia 2013 Ft Promotif Preventif
8/28
6 | World Confederation for PhysicalTherapy
depresi serta masalah NCDs lainnya. Ketidakaktifan
dan postur yang buruk pada anak juga dapat
mengakibatkan masalah muskuloskeletal yang akan
berpengaruh hingga usia dewasa.
Namun, jika seorang anak berpartisipasi dalam
aktifitas fisik hal tersebut dapat dicegah.
Fisioterapis dapat membantu mereka dalam
mengatasi masalah-masalah fisik yang mungkin
membatasi kemampuan mereka untuk bergerak.
Aktifitas fisik tidak hanya berarti semakin banyak
orang yang menjadi sehat namun juga lebih
banyak orang yang menjadi lebih bahagia dan
produktif, muda ataupun tua. Inilah saatnya kita
untuk menjadi bugar demi masa depan.
Marilyn Moffat, Presiden WCPT
-
7/23/2019 Hari Fisioterapi Dunia 2013 Ft Promotif Preventif
9/28
World Confederation for Physical Therapy | 7
Merujuk pada Organisasi Kesehatan Dunia, obesitas pada
masa kanak-kanak merupakan salah satu tantangan
yang paling serius bagi kesehatan masyarakat diabad ke
21Sumber:www.who.int/dietphysicalactivity/en/
Obesitas pada anak berkaitan dengan penyakit asma,masalah muskuloskeletal, hipertensi, gejala awal
penyakit kardiovaskular, rendahnya kepercayaan diri
dan depresi. Dalam jangka waktu panjang, hal ini
dapat meningkatkan kemungkinan mengalami
obesitas pada usia dewasa, dan memiliki resiko besar
terhadap kanker, diabetes tipe 2 dan penyakit
jantung. Mendorong anak dan keluarganya untuk
mencapai level aktifitas fisik yang direkomendasi
merupakan fondasi dalam menangani dan mencegah
obesitas.
Berpartisipasi dalam aktifitas fisik dapat membantu
mencegah penyakit-penyakit kronik. Seluruh
fisioterapis di dunia sangat ahli dalam hal gerak dan
latihan, dan bagaimana hal tersebut dapat
meningkatkan kondisi kesehatan. Beberapa
fisioterapis, yang disebut fisioterapis pediatrik,
mempunyai spesialisasi dalam bekerja dengan anak-
anak. Proses assesmen fisioterapi merupakan halyang utama bagi anak yang mengalami obesitas.
Melalui proses asessmen fisioterapis dapat
menemukan kelemahan muskuloskeletal yang ada
sehingga dapat mengarahkan pada peresepan dosis
terapi latihan dan aktifitas fisik yang tepat.
Fakta mengenai Obesitas pada Anak
Secara global, lebih dari 40 juta anak pra sekolah
mempunyai masalah kelebihan berat badan di tahun
2008. Lebih dari 75% kasus kelebihan berat badan
dan obesitas terdapat di negara dengan tingkat
penghasilan rendah dan menengah.
Sumber: WHOwww.who.int/features/factfiles/obesity/en/
Anak dengan obesitas mempengaruhi keadaan
masyarakat berapapun jumlah pendapatannya. Hal ini
merupakan masalah global dan secara konstan
mempengaruhi negara-negara berpenghasilan rendah
dan menengah, terutama di daerah perkotaan.Sumber: WHOwww.who.int/mediacentre/factsheets/fs311/en/
Pilihan anak dalam melakukan diet dan aktifitas fisikdipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya.
Sumber: WHOwww.who.int/features/factfiles/obesity/en/
Anak dengan obesitas memiliki tingkat resiko
yang tinggi terhadap kelemahanmuskuloskeletal.Sumber:http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1440-
1754.2011.02102.x/abstract
Meningkatnya tingkat obesitas pada anak terutama
disebabkan oleh adanya pergeseran bentuk
makanan padat energi yang tinggi lemak, gula, serta
rendahnya tingkat aktifitas fisik.
Sumber: WHOwww.who.int/dietphysicalactivity/childhood/en/
Penjelasan tentang Obesitas pada Anak
Organisasi Kesehatan Dunia menjelaskan anak
dikatakan obesitas jika memiliki angka diatas 2,0
dari standar deviasi indeks massa tubuh (IMT).
Proses perkembangan anak dan indeks massa
tubuh (IMT) sudah seharusnya ditampilkan pada
skema umur dan jenis kelamin bersamaan
dengan skema referensi perkembangan nasional.
Pengukuran komposisi tubuh seperti lingkar
pinggul sudah seharusnya digunakan dalam
menggambarkan obesitas.
Sumber: WHO
www.who.int/growthref/who2007_bmi_for_age/en/ index.html
http://www.who.int/dietphysicalactivity/en/http://www.who.int/dietphysicalactivity/en/http://www.who.int/dietphysicalactivity/en/http://www.who.int/features/factfiles/obesity/en/http://www.who.int/features/factfiles/obesity/en/http://www.who.int/features/factfiles/obesity/en/http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs311/en/http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs311/en/http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs311/en/http://www.who.int/features/factfiles/obesity/en/http://www.who.int/features/factfiles/obesity/en/http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/http://www.who.int/dietphysicalactivity/childhood/en/http://www.who.int/dietphysicalactivity/childhood/en/http://www.who.int/dietphysicalactivity/childhood/en/http://www.who.int/growthref/who2007_bmi_for_age/en/http://www.who.int/growthref/who2007_bmi_for_age/en/http://www.who.int/dietphysicalactivity/childhood/en/http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/http://www.who.int/features/factfiles/obesity/en/http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs311/en/http://www.who.int/features/factfiles/obesity/en/http://www.who.int/dietphysicalactivity/en/ -
7/23/2019 Hari Fisioterapi Dunia 2013 Ft Promotif Preventif
10/28
8 | World Confederation for PhysicalTherapy
Obesitas pada Anak dan Aktifitas Fisik
Organisasi Kesehatan Dunia merekomendasikanaktifitas fisik intensitas sedang hingga tinggi
selama 60 menit bagi anak usia 5-18 tahun.
Aktifitas sedang termasuk aktifitas yang dapat
meningkatkan denyut jantung dan pola napas.
Aktifitas berat adalah latihan yang dapat membuat
seseorang terengah-engah termasuk didalamnya
menari, melakukan tugas rumah tangga serta
olahraga seperti lari dan sepak bola. Aktifitas
untuk anak sebaiknya disesuaikan dengan usia
dan bersifat menyenangkan. Sebagai tambahan,
keluarga sudah seharusnya ikut berpartisipasi aktif
karena orang tua merupakan agen penting dalam
perubahan gaya hidup anak.
Sumber: WHOwww.who.int/dietphysicalactivity/childhood_what_can_
be_done/en/index.html
http://www.who.int/dietphysicalactivity/childhood_what_can_http://www.who.int/dietphysicalactivity/childhood_what_can_http://www.who.int/dietphysicalactivity/childhood_what_can_http://www.who.int/dietphysicalactivity/childhood_what_can_ -
7/23/2019 Hari Fisioterapi Dunia 2013 Ft Promotif Preventif
11/28
World Confederation for Physical Therapy | 9
Rekomendasi Aktifitas Fisik
Semenjak lahir hingga usia 5 tahun anak harus
dilibatkan dalam aktifitas fisik sehari-hari yang dapat
meningkatkan keterampilan bergerak dan diajarkandasar-dasar kesehatan yang berkaitan dengan
kebugaran.Sumber: National Association for Sport and Physical Education
guidelines on physical activity for childrenwww.aahperd.org/naspe/
standards/nationalGuidelines/ActiveStart.cfm
Bayi harus berinteraksi dengan pengasuhnya dalam
aktifitas fisik sehari-hari yang mana hal ini berdedikasi
dalam mengeksplor gerak dan lingkungan serta dapat
meningkatkan perkembangan keterampilan anak dalam
bergerak.Sumber: National Association for Sport and Physical Education
guidelines on physical activity for childrenwww.aahperd.org/naspe/
standards/nationalGuidelines/ActiveStart.cfm
Balita harus terlibat setidaknya secara total 30 menit
dalam aktifitas fisik tersruktur dan sekurang-kurangnya
60 menit per hari untuk aktifitas tidak terstruktur dan
tidak boleh bermalas-malasan lebih dari 60 menit pada
satu waktu, kecuali di saat tidur.
Sumber:www.aahperd.org/naspe/standards/nationalGuidelines/ActiveStart.c
fm
Anak dibawah usia 5 tahun harus aktif secara fisik
dalam kesehariannya sekurang-kurangnya 180 menit
secara terpisah sepanjang hari.Sumber: WHO recommendations 2010 in WCPT Active and Healthy.
The role of the physiotherapist in physical activity. General Meeting of
European Region of the WCPT 2012. Pages 13-14.
Aktifitas fisik yang sesuai usia anak diakumulasi
setidaknya 60 menit, hingga beberapa jam secara
keseluruhan atau beberapa hari dalam seminggu.
Termasuk aktifitas fisik sedang dan berat dalam
sebagian besar waktu yang dihabiskan untuk
beraktifitas dimana latihan yang diberikan bersifat
intermiten (berselang-seling). Anak-anak diharuskan
berpartisipasi dalam beberapa aktifitas fisik selama 15
menit atau lebih per hari. Periode inaktif selama 2
jam atau lebih tidak dianjurkan untuk anak-anak,
terutama di siang hari.
Sumber: National Association for Sport and Physical Educationguidelines on physical activity for children
www.aahperd.org/naspe/ standards/nationalGuidelines/PA-
Children-5-12.cfm
Peran Fisioterapis
Dalam kasus obesitas pada anak, proses
asessmen fisioterapi meliputi : 1) pengetahuan
orangtua seputar proses pertumbuhan danperkembangan yang sehat bagi anak-anak ; 2)
kardiorespirasi (uji latih); 3) muskuloskeletal
(termasuk asessmen mengenai lingkup gerak
sendi; kekuatan; fleksibilitas; keseimbangan;
koordinasi; postur; pola jalan dan kesejajaran
tulang); 4) tingkat kemalasan (contohnya
waktu yang dihabiskan di depan layar- TV,
komputer); 5) tidur; 6) tingkat aktifitas fisik
dan hambatan yang dirasakan dalam mencapai
tingkatan yang direkomendasikan.
Pelayanan yang diberikan berupa : 1) pendidikan
kesehatan umum bagi anak dan orang tua; 2)
pengelolaan berbagai kondisi terkait (contohnya flat
feet, nyeri lutut, kelemahan otot) yang diidenfikasi
melalui proses asessmen; 3) latihan yang
disesuaikan dengan usia dan bersifat menyenangkan
yang dapat meningkatkan tingkat kebugaran; 4)
membantu orang tua dalam membuat perubahan-
perubahan di rumah untuk mencegah
berkembangnya atau meningkatnya obesitas; 5)Menyediakan layanan edukasi dan strategi praktis
untuk meningkatkan waktu tidur dan keseimbangan
energi; 6) memberikan rujukan serta bekerjasama
dengan tim interdisiplin.
Komunikasi positif antara terapis dan keluarga
merupakan hal yang penting. Banyak orang tua
yang tidak menyadari bahwa berat badan anaknya
adalah sebuah masalah. Memastikan bahwa
assesmen yang holistik digunakan dalam
mengidentifikasi area-area dimana anak mengalamikesulitan (contohnya keseimbangan atau rendahnya
tingkat kebugaran kardiorespirasi) dapat membantu
terapis berdiskusi mengenai kesehatan anak tanpa
semata-mata fokus pada bentuk atau ukuran tubuh.
Dalam rangka memfasilitasi perubahan hidup
seorang anak, sangat direkomendasikan keterlibatan
keluarga didalamnya.Sumber: Jlusson PB, et al., Overweight and obesity in Norwegia
http://www.aahperd.org/naspe/http://www.aahperd.org/naspe/http://www.aahperd.org/naspe/http://www.aahperd.org/naspe/http://www.aahperd.org/naspe/http://www.aahperd.org/naspe/http://www.aahperd.org/naspe/standards/nationalGuidelines/http://www.aahperd.org/naspe/standards/nationalGuidelines/http://www.aahperd.org/naspe/http://www.aahperd.org/naspe/http://www.aahperd.org/naspe/standards/nationalGuidelines/http://www.aahperd.org/naspe/http://www.aahperd.org/naspe/ -
7/23/2019 Hari Fisioterapi Dunia 2013 Ft Promotif Preventif
12/28
10 | World Confederation for PhysicalTherapy
children: prevalence and socio-demographic risk factors.
Acta Paediatr. 2010 Jun;99(6):900-5.
www.ncbi.nlm.nih.gov/ pubmed/20175763
OMalley et al., A Pilot study to profiles the lower limb musculoskeletal
health in obese children. Pediatric Physical Therapy (in press). www.
mendeley.com/research/tracking-overweight-early-childhood-adolescence-cohorts-born-1988-1994-overweight-high-birth-weight-
population
Sebuah ulasan bukti tentang efek dari aktifitas fisik
dalam perkembangan anak pra sekolah
menyimpulkan bahwa disediakannya area bermain
di luar ruangan , dan adanya dorongan serta
keterlibatan orang dewasa, adalah hal yang sangat
penting dalam memotivasi anak dalam melakukan
latihan.Sumber: Timmons BW et al. Physical activity for preschool children -
how much and how? Can J Public Health. 2007; 98 Suppl 2:S122-
34.www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18213943
Anak dengan kondisi sakit atau kecacatan lebih
terbatas untuk ikut berpartisipasi dalam latihan, dan
memiliki tingkat obesitas yang lebih tinggi
dibandingkan teman sebayanya. Menemukan
struktur yang dapat membantu mereka
berpartisipasi membawa manfaat psikologis dan
sosial, juga manfaat secara fisik. Profesional seperti
halnya fisioterapis sangat tepat dalam memastikan
aktifitas-aktifitas yang tepat.Sumber: Murphy NA et al. Promoting the participation of children with
disabilities in sports, recreation, and physical ac tivities. Pediatrics.
2008; 121(5):1057-61http://aappolicy.aappublications.org/cgi/
content/full/pediatrics;121/5/1057
Informasi ini diproduksi dengan bantuan dari
International Organisation of Physical Therapist in
Pediactrics (Organisasi Fisioterapis Pediatri Internasional
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18213943http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18213943http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18213943http://aappolicy.aappublications.org/cgi/http://aappolicy.aappublications.org/cgi/http://aappolicy.aappublications.org/cgi/http://aappolicy.aappublications.org/cgi/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18213943http://www.ncbi.nlm.nih.gov/ -
7/23/2019 Hari Fisioterapi Dunia 2013 Ft Promotif Preventif
13/28
World Confederation for Physical Therapy | 11
Penyakit kardiovaskular adalah istilah yang digunakan
untuk menjelaskan penyakit yang menyerang jantung
dan sistem sirkulasi, termasuk diantaranya penyakit
jantung, stroke dan peningkatan tekanan darah
(hipertensi).
Latihan, terutama latihan aerobik dan latihan
penguatan, merupakan salah satu intervensi utama
yang dapat mencegah kematian dan kecacatan yang
diakibatkan penyakit kardiovakular. Fisioterapis
merupakan ahli dalam meresepkan hal ini sebagai
bagian dari sebuah program yang terstruktur, aman dan
efektif.
Bagi mereka yang menderita penyakit kardiovaskular,
saran yang diberikan oleh fisioterapis dapat
membawa seseorang kembali ke peran awalnya.
Fisioterapis membantu seseorang kembali ke bekerja,bersekolah, berpartisipasi dalam komunitas dan
memenuhi kebutuhan hidup.
Kardiovaskular secara umum
Saat ini penyakit kardiovaskular merupakan
penyebab utama kematian diseluruh dunia. Secara
global, 17,3 juta orang meninggal akibat penyakit
kardiovaskular di tahun 2008, yaitu 30% dari total
kematian. Sebanyak 7,3 juta disebabkan oleh
penyakit jantung koroner dan 6,2 juta akibat stroke.
Diperkirakan pada tahun 2030, hampir 23,6 jutaorang akan meninggal akibat penyakit
kardiovaskular, terutama penyakit jantung dan
stroke.Sumber: World Health Organizationwww.who.int/mediacentre/
factsheets/fs317/en/
Angka kematian dan kecacatan yang disebabkan oleh
penyakit jantung dan stroke di setiap negara tersedia
pada: http://
whqlibdoc.who.int/publications/2011/9789241564373_
eng.pdf
Diperkirakan bahwa jika setiap orang berjalan
dengan kecepatan 4,8-6,4 kph (3-4 mph) hampir
di setiap harinya, sekitar 30% kematian per tahun
akibat penyakit kardiovaskular dapat dicegah.Sumber: Pate R et al. Physical activity and public health. JAMA.
1995;273(5):402-407.www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/7823386
Wei M, Kampert et al. Relationship between low cardiorespiratory
fitness and mortality in normal-weight, overweight, and obese
men. JAMA. 1999;282(16):1547-1553.www.ncbi.nlm.nih.gov/
pubmed/10546694
Manson JE et al. A prospective study of walking as compared with
vigorous exercise in the prevention of coronary heart disease in
women. NEJM. 1999;341(9):650-658.
content.nejm.org/cgi/content/ abstract/347/10/716
Tully M et al. Brisk walking, fitness, and cardiovascular risk: a
randomized controlled trial in primary care. Prevent Med.
2005;41:622-
628. www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15917061
Penelitian yang melibatkan individu dengan
resiko penyakit kardiovaskular mengindasikan
bahwa setelah melakukan 1 tahun latihan yang
disupervisi oleh fisioterapis, sejalan dengan
adanya konseling dari ahli gizi, menunjukan
perkembangan yang signifikan pada tekanan
darah, berat badan, kualitas hidup dan indikator
kesehatan lainnya.Sumber: Eriksson KM, Westborg CJ, Eliasson MC. A randomized trial
of lifestyle intervention in primary healthcare for the modification
of cardiovascular risk factors. Scand J Public Health.
2006;34(5):453-61.www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16990155
Peningkatan tekanan darah
Peningkatan tekanan darah, yang mana
merupakan faktor resiko serangan jantung dan
stroke, dapat dikendalikan oleh latihan. Satu studi
telah mengindikasikan bahwa latihan daya tahan
memberikan penurunan rata-rata 10 mmHg dalam
pembacaan tekanan darah baik sistolik maupun
diastolik.
Sumber: American College of Sports Medicines Guidelines for ExerciseTesting and Prescription. 6th Ed. Baltimore MD: Lippincott Williams &
Wilkins 2000.
http://www.who.int/mediacentre/http://www.who.int/mediacentre/http://www.who.int/mediacentre/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/7823386http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/7823386http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/7823386http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15917061http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15917061http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15917061http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16990155http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16990155http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16990155http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16990155http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15917061http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/7823386http://www.who.int/mediacentre/ -
7/23/2019 Hari Fisioterapi Dunia 2013 Ft Promotif Preventif
14/28
12 | World Confederation for PhysicalTherapy
www.exrx.net/Store/Other/ACSMGuidelinesExTestingRx. html
Tipe latihan penguatan yang diresepkan oleh
fisioterapis secara efektif dapat menurunkan
tekanan darah bagi pria dan wanita lanjut usia.Sumber: Martel GF et al. Strength training normalizes resting blood
pressure in 65- to 73-year- old men and women with high normal
blood pressure. J Am Geriatr Soc. 1999 Oct;47(10):1215-21.
www.ncbi. nlm.nih.gov/pubmed/10522955
Analisa mayor dari penelitian yang ada telah
mengindikasikan bahwa latihan dapat menurunkan
tekanan darah istirahat sebesar 3 mmHg dari
tekanan darah sistolik istirahat.Sumber: CornelissenVA, Fagard RH. Effects of endurance training
on blood pressure, blood pressure-regulating mechanisms, and
cardiovascular risk factors. Hypertension 2005 Oct; 46(4):667-75.
www. ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16157788
Kelley GA, Kelley KS. Progressive resistance exercise and resting
blood pressure: a meta- analysis of randomized controlled trials.
Hypertension. 2000 Mar; 35(3):838-43.www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/1072060
Tipe penurunan tekanan darah ini telah
dihubungkan dengan 5-9% penurunan morbiditas
jantung, dan 8% hingga 14% penurunan resiko
stroke.Sumber: Whelton et al. Primary prevention of hypertension: clinical
and public health advisory from The National High Blood Pressure
Education Program. JAMA. 2002 Oct 16;288(15):1882- 8.
www.ncbi. nlm.nih.gov/pubmed/12377087
Stroke
Latihan menurunkan resiko stroke. Berjalan 4,8 kph (3
mph) selama 5 jam/minggu dapat menurunkan
resiko stroke sebanyak 46% dibandingkan dengan
mereka yang tidak melakukan latihan.Sumber: Hu F et al. Physical activity and risk of stroke in women.JAMA.2000; 283(22):2961- 2967.www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10865274
Lee I et al. Exercise and risk of stroke in male physicians. Stroke.
1999;30(1):1-6.www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/9880379
Latihan terstruktur juga membawa peningkatan dalam
semua pengukuran impairmen dan disabilitas pada
individu yang menderita stroke.Sumber: Teixeira-Salmela et al. Muscle strengthening and physical
conditioning to reduce impairment and disability in chronic stroke
survivors.Arch Phys Med Rehabil. 1999 Oct; 80(10):1211-8.
www.ncbi. nlm.nih.gov/pubmed/10527076
Pada sebuah studi, pasien stroke yang
melakukan latihan penguatan dan fungsional
3 kali seminggu selama 4 minggu, mengalami
peningkatan yang signifikan pada kekuatan,
kecepatan berjalan, berdiri/duduk dan daya
tahan.
Sumber: Dean CM et al. Task-related circuit training improves
performance of locomotor tasks in chronic stroke: a randomized,
controlled pilot trial. Arch Phys Med Rehabil. 2000Apr;81(4):409-
17.www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10768528
Penyakit jantung
Sebuah ulasan sistematis membuktikan bahwa terapi
latihan yang diberikan oleh fisioterapis memberikan
manfaat bagi individu dengan penyakit jantung koroner,
gagal jantung dan penyakit paru obstruksi kronik.
Sumber:Taylor, NF et al. Therapeutic exercise in physiotherapy
practice is beneficial: a summary of systematic reviews 20022005.
Australian Journal of Physiotherapy. 2007,Vol 53(1): 7-15.
www.ncbi.nlm.nih.gov/ pubmed/17326734
Beberapa ulasan menunjukan bahwa rehabilitasi
jantung berbasis latihan bagi pasien dengan
penyakit jantung memberikan perubahan secara
siginifkan pada status kesehatan dan angkakematian.Sumber: Clark et al. Meta-analysis: secondary prevention programs for
patients with coronary artery disease.Ann Intern Med. 2005;143:659-
672. www.annals.org/cgi/content/abstract/143/9/659
Taylor RS et al. Exercise-based rehabilitation for patients with
coronary heart disease: systematic review and meta-analysis of
randomized controlled trials.Am J Med. 2004; 116:682692.
www.ncbi.nlm.nih. gov/pubmed/15121495
Sebuah ulasan mengindikasikan bahwa latihan bagi
individu dengan gagal jantung terbukti aman danefektif.Sumber: Smart N, Marwick TH. Exercise training for heart failure
patients: a systematic review of factors that improve patient
mortality and morbidity. Am J Med. 2004; 116: 693-706
www.ncbi.nlm.nih.gov/ pubmed/15121496
Intervensi telehealth dapat membantu menurunkan
resiko penyakit kardiovaskular dan membantu
meningkatkan penyerapan program pencegahan
bagi mereka yang tidak dapat mengakses rehabilitasi
jantung.Sumber: Neubeck L et al. Telehealth interventions for the secondary
prevention of coronary heart disease: a systematic review. European
Journal of Cardiovascular Prevention and Rehabilitation. 2009;Vol
16(3): 281-9www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19407659
Informasi ini diproduksi dengan bantuan dari Julie
Redfern
http://www.exrx.net/Store/Other/ACSMGuidelinesExTestingRxhttp://www.ncbi/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10865274http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10865274http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/9880379http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/9880379http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/9880379http://www.ncbi/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10768528http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10768528http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10768528http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.annals.org/cgi/content/abstract/143/9/659http://www.annals.org/cgi/content/abstract/143/9/659http://www.annals.org/cgi/content/abstract/143/9/659http://www.ncbi.nlm.nih/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19407659http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19407659http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19407659http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19407659http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih/http://www.annals.org/cgi/content/abstract/143/9/659http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10768528http://www.ncbi/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/9880379http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10865274http://www.ncbi/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi/http://www.exrx.net/Store/Other/ACSMGuidelinesExTestingRx -
7/23/2019 Hari Fisioterapi Dunia 2013 Ft Promotif Preventif
15/28
World Confederation for Physical Therapy | 13
Aktifitas Fisik dan
DiabetesDiabetes mellitus adalah sebuah kondisis dimana
kadar glukosa dalam darah sangat tinggi, sehingga
menyebabkan kerusakan jaringan. Terdapat 2 tipe
diabetes. Diabetes tipe 1 terjadi ketika tubuh tidak
dapat memproduksi insulin. Tipe ini tidak dapat
dicegah. Diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh tidak
cukup memproduksi insulin, atau tubuh menjadikebal terhadap insulin. Kejadian diabetes tipe ini bisa
dicegah. Kebanyakan kasus diabetes tipe 2
berhubungan dengan kelebihan berat badan.
Latihan merupakan salah satu cara terbaik untuk
mengontrol atau menurunkan berat badan, dan
menurunkan resiko diabetes tipe 2. Fisioterapis sangat
ahli dalam meresepkan program latihan yang terstruktur,
aman dan efektif.
Sebagai contoh, fisioterapis membantu mereka yang
kehilangan tungkai akibat amputasi yang berkaitan
dengan diabetes, dalam memulihkan mobilitas dan
beradaptasi dalam lingkungan sehingga mendapatkan
kemandirian. Fisioterapis membantu mereka untuk dapat
kembali bekerja, bersekolah, berpartisipasi dalam
kegiatan bermasyarakat dan memenuhi kebutuhan
hidup.
Fakta mengenai diabetes
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
memperkirakan bahwa 346 juta orang didunia
mengidap diabetes. Jumlah ini diperkirakan
akan meningkat sebanyak 2 kali di tahun 2030Sumber: World Health Organization factsheetwww.who.int/
mediacentre/factsheets/fs312/en/
Diabetes dulunya lebih umum terjadi di negara-
negara maju, namun modernisasi dan perubahan
gaya hidup membawa arti pada peningkatan angka
kejadian diabetes di negara-negara berkembang.
Menurut WHO, hampir 80% kasus kematian akibatdiabetes terjadi di negara dengan tingkat
pendapatan rendah dan menengah.
Sumber: World Health Organization factsheetwww.who.int/
mediacentre/factsheets/fs312/en/
Diabetes dan komplikasinya mempunyai dampak
ekonomi yang signifikan bagi individu, keluarga,
sistem kesehatan dan negara. Sebagai contoh,
WHO memperkirakan bahwa pada periode 2006-
2015, China akan mengalami kerugian padapendapatan nasional sebesar $558 juta
sehubungan dengan kejadian penyakit jantung,
stroke dan diabetes.Sumber: World Health Organization factsheetwww.who.int/
mediacentre/factsheets/fs312/en/
Angka kematian dan kecacatan akibat diabetes
pada setiap negara tersedia di :www.who.int/entity/
cardiovascular_diseases/en/cvd_atlas_29_world_data_
table.pdf
Latihan dan diabetes
Latihan mempunyai peran dalam mencegah
dan mengontrol diabetes. Menurut Organisasi
Kesehatan Dunia, aktifitas fisik dengan
intensitas sedang selama 30 menit hampir
setiap hari, sejalan dengan pola makan sehat,
dapat membantu menurunkan resiko diabetes
tipe 2.
Sumber: World HealthOrganization
www.who.int/mediacentre/factsheets/fs312/en/
Baik latihan dengan tahanan maupun aerobik
efektif dalam menurunkan intoleransi glukosa dan
menurunkan resiko diabetes.Sumbers: Fenicchia LM et al. Influence of resistance exercise training
on glucose control in women with type 2 diabetes Metabolism. 2004
Mar;53(3):284-9.www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15015138
Castaneda C et al. A randomized controlled trial of resistance
exercise training to improve glycemic control in older adults with
type 2 diabetes. Diabetes Care. 2002 Dec; 25(12):2335-41.
www.ncbi.nlm.nih. gov/pubmed/12453982
Latihan dengan tahanan yang dilakukan secara
progresif dan dengan intesitas tinggi,
dikombinasikan penurunan berat badan sedang,
http://www.who.int/http://www.who.int/http://www.who.int/http://www.who.int/http://www.who.int/http://www.who.int/http://www.who.int/http://www.who.int/http://www.who.int/entity/http://www.who.int/entity/http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs312/en/http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs312/en/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15015138http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15015138http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15015138http://www.ncbi.nlm.nih/http://www.ncbi.nlm.nih/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15015138http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs312/en/http://www.who.int/entity/http://www.who.int/http://www.who.int/http://www.who.int/ -
7/23/2019 Hari Fisioterapi Dunia 2013 Ft Promotif Preventif
16/28
14 | World Confederation for PhysicalTherapy
efektif dalam mengontrol tingkat gula darah pada
pasien lanjut usia yang mengidap diabetes tipe 2.Sumber: Dunstan DW et al. High-intensity resistance training improves
glycemic control in older patients with type 2 diabetes. Diabetes Care.
2002 Oct;25(10):1729-36.www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12351469
Baik dengan berlatih aerobik intensitas sedang saja atau
dikombinasikan dengan latihan menggunakan tahanan
dapat meningkatkan kontrol glikemik, lingkar pinggul,
dan melindungi jantung pada individu dengan diabetes
tipe 2.
Sumber: ChudykA, Petrella RJ. Effects of exercise on cardiovascular
risk factors in type 2 diabetes: a meta-analysis. Diabetes Care. 2011
May;34(5):1228-37.www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21525503
Latihan dengan intensitas sedang menurunkanresiko perkembangan diabetes pada mereka dengan
kelebihan berat badan dan pra-diabetes.Sumber: Evans WJ. Effects of exercise on body composition and
functional capacity of the elderly. J GerontolA Biol Sci Med Sci.
1995;50 Spec No:147-50.www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/7493209
Christakos CN, Fields KB. Exercise in diabetes: minimize the risks
and gain the benefits. J Musculoskeletal Med. 1995;12:1625.
Knowler WC, Barrett-Connor E, Fowler SE, et al. Reduction in
the incidence of type 2 diabetes with lifestyle intervention or
metformin. NEJM. 2002;346(6):393403.
www.ncbi.nlm.nih.gov/ pubmed/11832527
Sebuah program latihan intensitas tinggi selama
16 minggu menunjukan hasil pada penurunan
pengobatan diabetes, menurunkan tekanan
darah sistolik, penurunan jaringan adiposa di
daerah abdominal, dan peningkatan pada
kekuatan, aktifitas fisik, dan massa ototSumber: Castaneda C, Layne JE, Munoz-Orians L, et al. A randomized
controlled trial of resistance exercise training to improveglycemic control in older adults with type 2 diabetes. Diabetes
Care.
2002;25(12):2335-41.www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12453982
Angka kejadian diabetes berdasarkan regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
2000 2030 (prediksi)
Afrika 7,020,000 18,234,000
Mediterania Timur 15,188,000 42,600,000
Amerika 33,016,000 66,812,000
Eropa 33,332,000 47,973,000
Asia Tenggara 46,903,000 119,541,000
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12351469http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12351469http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12351469http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21525503http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21525503http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21525503http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/7493209http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/7493209http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/7493209http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12453982http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12453982http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12453982http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12453982http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/7493209http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21525503http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12351469 -
7/23/2019 Hari Fisioterapi Dunia 2013 Ft Promotif Preventif
17/28
World Confederation for Physical Therapy | 15
Aktifitas Fisik danPenuaan AktifFisioterapi adalah ahlinya program latihan, serta
menyediakan layanan untuk mengoptimalkan
kemampuan fisik bagi berbagai macam individu.
Fisioterapi meresepkan latihan sebagai bagian dari
program yang terstruktur, aman dan efektif.
Salah satu peran penting fisioterapis adalah
membantu individu untuk tetap aktif seiring
bertambahnya usia. Fisioterapis mencegah dan
menangani penyakit kronik serta kecacatan pada
orang lanjut usia melalui aktifitas dan gerakan.
Organisasi Kesehatan Dunia mendorong individu
dewasa tua untuk melakukan aktifitas fisik secara
teratur, karena hal ini telah terbukti meningkatkan
tingkat kemandirian dan kualitas hidup
(www.who.int/dietphysicalactivity/factsheet_olderadults/en/). WHO menyatakan bahwa orang lanjut
usia harus terlibat dalam aktifitas fisik dengan intensitas
sedang sekurang-kurangnya 30 menit 5 hari dalam
seminggu, jika sesuai(www.who.int/
ageing/active_ageing/en/index.html).
Berikut ini terdapat beberapa informasi yang
menunjukan kontribusi fisioterapi dalam menjaga
individu untuk tetap aktif seiring bertambahnya usia
khususnya peran fisioterapis dalam memelihara
kondisi kesehatan secara umum, mencegah dan
menangani penyakit kardiovaskular, dan melawan
masalah-masalah persendian.
Meningkatkan kemampuan fungsional
Individu berusia lanjut yang terlibat dalam akitifitas fisik
secara teratur menunjukan peningkatan keseimbangan,
kekuatan, koordinasi, kontrol motorik, fleksibilitas, dan
daya tahan. Sebagai hasilnya, aktifitas fisik dapat
menurunkan resiko jatuh - penyebab terbesar
kecacatan pada usia lanjut.Sumber: World Health Organization,Physical activity and olderadultswww.who.int/dietphysicalactivity/factsheet_olderadults/en/
Berpartisipasi dalam program latihan secara teratur
mengarahkan individu berusia lanjut untuk memiliki
peningkatan dalam kemampuan fungsional, kemandirian
dan kualitas hidup.Sumber: Ellingson T, ConnVS. Exercise and quality of life in elderly
individuals. J Gerontol Nurs. 2000 Mar;26(3):17-25.www.ncbi.nlm.nih. gov/pubmed/11111627
Program latihan dapat memperlambat penurunan
fungsional. Individu berusia lanjut dengan
program latihan yang sesuai dapat memperoleh
tingkat aktifitas yang dapat memberikan manfaat
bagi kesehatan, dan memperlambat penurunan
fungsional yang biasanya terjadi akibat proses
penuaan. Sumber: Landin RJ, Linnemeier TJ, et al. Exercise
testing and trainingof the elderly patient. Cardiovasc Clin. 1985;
15(2): 201-18.www.ncbi. nlm.nih.gov/pubmed/3912049
Bahkan bagi mereka yang berusia 80an dan 90an
tahun, latihan dapat meningkatkan kemampuan
fungsional, menunda kecacatan dan memelihara
tingkat kemandirian.Sumber: Spirduso WW Cronin DL. Exercise dose-response effects
on quality of life and independent living in older adults. Med
Sci Sports Exerc. 2001;33(6 Suppl):S598-608.
www.ncbi.nlm.nih.gov/ pubmed/11427784
Hruda KV, HicksAL, et al. Training for muscle power in older
adults: effects on functional abilities. Can JAppl Physiol.2003;28(2):178-89.www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12825328
Aktifitas fisik dan latihan berbanding terbalik
dengan kejadian mortalitas dan morbiditas yang
berhubungan dengan penuaan.Sumber: Kushi LH, Fee RM, et al. Physical activity and mortality in
postmenopausal women. JAMA. 1997Apr 23-30; 277(16): 1287-
92.www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/9109466
Nied RJ, Franklin B. Promoting and prescribing exercise for the
elderly. Am Fam Physician. 2002 Feb 1;65(3):419-26.
www.ncbi.nlm.nih.gov/ pubmed/11858624
Gregg EW, Cauley JA, et al. Relationship of changes in physical
activity and mortality among older women. JAMA. 2003 May 14;
289(18):2379-86.www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12746361
http://www.who.int/dietphysicalactivity/factsheet_http://www.who.int/dietphysicalactivity/factsheet_http://www.who.int/http://www.who.int/http://www.who.int/http://www.who.int/dietphysicalactivity/factsheet_olderadults/en/http://www.who.int/dietphysicalactivity/factsheet_olderadults/en/http://www.who.int/dietphysicalactivity/factsheet_olderadults/en/http://www.ncbi.nlm.nih/http://www.ncbi/http://www.ncbi/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12825328http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12825328http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12825328http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/9109466http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/9109466http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/9109466http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12746361http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12746361http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12746361http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12746361http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/9109466http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12825328http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi/http://www.ncbi.nlm.nih/http://www.who.int/dietphysicalactivity/factsheet_olderadults/en/http://www.who.int/http://www.who.int/dietphysicalactivity/factsheet_ -
7/23/2019 Hari Fisioterapi Dunia 2013 Ft Promotif Preventif
18/28
16 | World Confederation for PhysicalTherapy
Meningkatkan kesehatan kardiovaskular
Latihan teratur pada usia lanjut memberikan
banyak efek positif pada kesehatan
kardiovaskular termasuk meningkatkan curahjantung, denyut jantung maksimal, daya tahan
dan aliran darah arteri, serta menurunkan denyut
jantung, tekanan darah dan resiko penyakit
jantung.Sumber: Vincent KR, Braith RW et al. Resistance exercise andphysical
performance in adults aged 60 to 83. J Am Geriatr Soc. 2002 Jun;
50(6):1100-7.www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12110072
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12110072http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12110072http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12110072http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12110072 -
7/23/2019 Hari Fisioterapi Dunia 2013 Ft Promotif Preventif
19/28
World Confederation for Physical Therapy | 17
Sebuah studi menemukan bahwa setelah 8 bulan
menjalani latihan secara teratur, suatu kelompok
usia 85 tahun mengalami peningkatan dalam
kecepatan berjalan dan serapan oksigen serta
penurunan tekanan darah. Hal ini berdampak pada
penurunan resiko gangguan kesehatan dan
meningkatkan kemandirian.Sumber: Puggaard L, Larsen JB, et al. Maximal oxygen uptake,muscle
strength and walking speed in 85-year-old women: effects of
increased physical activity. Aging (Milano). 2000 Jun;12(3):180-9.
www. ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10965376
Berjalan 10.000 langkah efektif dalam menurunkan tekanan
darah dan meningkatkan kapasitas latihan bagi individu
dengan hipertensi.Sumber: Iwane M,Arita M, Tomimoto S, et al. Walking 10,000 steps/
day or more reduces blood pressure and sympathetic activity in mild
essential hypertension. Hyperten Res. 2000;23:573-580.www.ncbi.
nlm.nih.gov/pubmed/11131268
Memperbaiki kesehatan sendi
Latihan Tai Chi meningkatkan keseimbangan dan
fungsi fisik individu dengan osteoarthritis.Sumber: Song R, Lee EO et al. Effects of tai chi exercise on pain,balance,
muscle strength, and perceived difficulties in physical functioning
in older women with osteoarthritis: a randomized clinical trial.
J Rheumatol. 2003 Sep; 30 (9): 2039-44.www.ncbi.nlm.nih.gov/
pubmed/12966613
Penelitian mengindikasikan bahwa latihan
menurunkan nyeri, meningkatkan fungsi,
meningkatkan keseimbangan dan meningkatkan
kemampuan untuk melakukan latihan pada individu
dengan osteoarthritis dan rheumatoid arthritis.Sumber: Minor MA, Hewett JE et al. Efficacy of physical conditioning
exercise in patients with rheumatoid arthritis and osteoarthritis.
Arthritis Rheum. 1989 Nov; 32(11): 1396-405.
www.ncbi.nlm.nih.gov/ pubmed/2818656
OReilly SC, Muir KR et al. Effectiveness of home exercise on pain
and disability from osteoarthritis of the knee: a randomised
controlled trial. Ann Rheum Dis. 1999 Jan; 58(1): 15-9.
www.ncbi.nlm.nih.gov/ pmc/articles/PMC1752761/
Latihan menurunkan depresi dan kecemasan pada
individu dengan osteoarthritis.Sumber: Minor MA, Hewett JE et al. Efficacy of physical conditioning
exercise in patients with rheumatoid arthritis and osteoarthritis.
Arthritis Rheum. 1989 Nov; 32(11):1396-405.
www.ncbi.nlm.nih.gov/ pubmed/2818656.
Program terapi latihan yang dilakukan di
daratan ( land-based ) menunjukan penurunan
nyeri dan peningkatan fungsi fisik pada individu
dengan osteoarthritis lutut.Sumber: Fransen M, McConnell S. Therapeutic exercise for peoplewith
osteoarthritis of the hip or knee.A systematic review. J Rheumatol.
2002Aug; 29(8):1737-45.www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12180738
Bagi individu dengan osteoarthritis lutut, baik
latihan aerobik intensitas tinggi maupun rendah
(sepeda statis) memiliki efektifitas yang sama
dalam memperbaiki status fungsional, pola jalan,
nyeri dan kapasitas aerobik.Sumber: Brosseau L, MacLeay L, et al. Intensity of exercise for the
treatment of osteoarthritis. Cochrane Database Syst Rev.
2003;(2): CD004259.
www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12804510
Penelitian menunjukan bahwa latihan teratur
yang dilakukan individu dengan arthritis
menurunkan kemungkinan berkembangnya
kecacatan sebanyak 10% dan melawan
terjadinya penurunan fungsi.Sumber: Feinglass J, Thompson JA et al. Effect of physical activity
on functional status among older middle-age adults with arthritis.
Arthrit is Rheum. 2005 Dec 15; 53(6): 879-85.
www.ncbi.nlm.nih.gov/ pubmed/16342096
Penelitian menunjukan bukti kuat bahwa latihan
dengan intensitas rendah hingga tinggi efektif bagi
penderita rheumatoid arthritis dalam memperbaiki
karakteristik yang berhubungan dengan penyakit,
menurunkan penyakit kardiovaskular dan
meningkatkan kemampuan fungsional.Sumber: Metsios GS, Stavropoulos-KalinoglouA, et al.Association of
physical inactivity with increased cardiovascular risk in patients
with rheumatoid arthritis. Eur J Cardiovasc Prev Rehabil.
2009;16:18894. www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19238083
http://www.ncbi/http://www.ncbi/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12180738http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12180738http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12804510http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12804510http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19238083http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19238083http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12804510http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12180738http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi/ -
7/23/2019 Hari Fisioterapi Dunia 2013 Ft Promotif Preventif
20/28
18 | World Confederation for PhysicalTherapy
Meningkatkan kesehatan mental
Kebugaran kardiovaskular berhubungan dengan
peningkatan volume otak, baik lapisan abu-abu (gray
matter) maupun lapisan putih (white matter) dandengan demikian menghemat jaringan otak dalam
proses penuaan.Sumber: Colcombe SJ, Erickson KI, Scalf PE, et al.Aerobic exercise
training increases brain volume in aging humans. J GerontolA
BiolSci Med Sci. 2006;61(11):1166-1170.
www.ncbi.nlm.nih.gov/ pubmed/17167157
Aktifitas fisik menunjukan peningkatan kesehatan
mental dan fungsi kognisi bagi orang lanjut usia dan
berkontribusi dalam mengelola berbagai gangguan,
seperti depresi dan kecemasan. Gaya hidup aktif sering
memberikan kesempatan bagi individu usia lanjut untuk
bertemu dan berteman dengan orang baru, memelihara
jaringan sosial dan berinteraksi dengan orang dari
segala rentang usia.Sumber: World Health Organisation,Physical activity and olderadults
www.who.int/dietphysicalactivity/factsheet_olderadults/en/
Penelitian telah mengindikasikan bahwa peningkatan
tingkat aktifitas fisik menurunkan resiko penyakit
Alzheimer. Latihan, sejalan dengan stimulasi kognisi,
dapat menurunkan beberapa gejala penyakitAlzheimer.Sumber: Penrose FK. Can exercise affect cognitive functioning in
Alzheimer s disease?A review of the literature. Activities,Adaptation
&Aging 2005:29(4): 15-40.
www.tandfonline.com/doi/abs/10.1300/J016v29n04_02
Christofoletti G, Oliani MM et al. A controlled clinical trial on the effects
of motor intervention on balance and cognition in institutionalized
elderly patients with dementia. Clin Rehabil. 2008 Jul:22(7):618-26.
http://cre.sagepub.com/content/22/7/618.abstract
Latihan aerobik secara signifikan menurunkan
gejala depresi pada individu dengan usia diatas 60tahun.Sumber: Penninx BW, Rejeski WJ et al. Exercise and depressive
symptoms: a comparison of aerobic and resistance exercise effects
on emotional and physical function in older persons with high and
low depressive symptomatology. J Gerontol B Psychol Sci Soc Sci.
2002
Mar;57(2):P124-32.www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11867660
Sebuah program latihan aerobik yang dilakukan
teratur dapat memperlambat atau membalikkan
proses kemunduran fungsional, menurunkan
usia seseorang hingga 10 tahun atau bahkan
lebih, dan berpotensi memperpanjang
kemandirian.Sumber: Shephard RJ. Maximal oxygen intake and independence inold
age. Br J Sports Med. 2009 May;43(5):342-6. Epub 2008Apr 10.http://
bjsm.bmj.com/content/early/2008/04/10/bjsm.2007.044800.short
Informasi ini diproduksi dengan bantuan dari
Marylin Moffat, Professor Fisioterapi New York
University dan Presiden WCPT
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.who.int/dietphysicalactivity/factsheet_olderadults/en/http://www.who.int/dietphysicalactivity/factsheet_olderadults/en/http://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1300/http://cre.sagepub.com/content/22/7/618.abstracthttp://cre.sagepub.com/content/22/7/618.abstracthttp://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11867660http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11867660http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11867660http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11867660http://cre.sagepub.com/content/22/7/618.abstracthttp://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1300/http://www.who.int/dietphysicalactivity/factsheet_olderadults/en/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/ -
7/23/2019 Hari Fisioterapi Dunia 2013 Ft Promotif Preventif
21/28
World Confederation for Physical Therapy | 19
Aktifitas Fisik dan
KankerKanker adalah istilah umum yang digunakan untuk
mendeskripsikan 100 penyakit berbeda dengan
karakteristik yang sama berupa pertumbuhan sel
ganas yang tidak terkontrol. Merupakan penyebab
yang utama dan terus meningkat dalam kasus
kematian diseluruh penjuru dunia, dengan total
kasus umumnya meningkat, sejalan dengan
perkembangan usia dan populasi dunia.
Peningkatan populasi dunia yang mengidap kanker
menghadapi tantangan unik- baik penyakit maupun
penanganan yang diterima. Fisioterapis dapat
membantu penderita kanker mendapatkan kesehatan
dan kualitas hidup yang lebih baik. Fisioterapis
memberikan resep latihan dan saran pola hidup yang
dapat membantu menurunkan resiko terkena kanker.
Fakta mengenai Kanker
Kanker merupakan penyebab utama kematian di
seluruh dunia dan menyumbang 7,6 juta
kematian (sekitar 13% dari seluruh kematian) di
tahun 2008.Sumber: International Agency for Research on Cancerhttp://globocan.
iarc.fr/factsheets/populations/factsheet.asp?uno=900
Kematian yang disebabkan kanker diseluruh
dunia diperhitungkan akan terus meningkat
hingga lebih dari 11 juta di tahun 2030. Lebih
dari 30% kanker dapat dicegah denganmemodifikasi atau menjauhi faktor utama
resiko, termasuk:
kelebihan berat badan atau obesitas
ketidakaktifan fisik
Beberapa faktor resiko
lainnya, termasuk :
penggunaan tembakau
kurangnya asupan buah dan sayur
penggunaan alkohol
infeksi HPV
polusi udara perkotaan
asap rumah tangga dari penggunaan bahan bakarpadat
Sumber: World Health Organizationwww.who.int/mediacentre/
factsheets/fs297/en/
Hubungan antara aktifitas fisik dan kanker
Melakukan aktifitas fisik yang memadai, menjagaberat badan dan mengkonsumsi makanan yang
sehat dapat menurunkan kejadian berulang kanker
dan meningkatkan kemungkinan keberlangsungan
hidup bebas kanker, menurut pedoman terbaru dari
American Cancer Society.Sumber: American Cancer Societyhttp://onlinelibrary.wiley.com/
doi/10.3322/caac.21142/full
Studi pada populasi besar mengindentifikasi
hubungan yang kuat antara rendahnya tingkat
aktifitas fisik dan tingginya angka mortalitas akibatkanker. Berjalan kaki atau bersepeda rata-rata 30
menit per hari memiliki hubungan dengan
penurunan angka kematian akibat kanker sebanyak
34% dan 30% peningkatan angka
keberlangsungan hidup.Sumber: Orsini N, Mantzoros C S et al.Association of physical activity
with cancer incidence, mortality, and survival: a population
based study of men. British Journal of Cancer. 2008 98: 1864-
1869. www. ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18506190
Terjadi peningkatan jumlah studi yang menunjukanbahwa aktifitas fisik dapat menurunkan angka
kejadian kanker. Rekomendasi dari Organisasi
Kesehatan Dunia menyatakan bahwa melakukan
150 menit aerobik dengan intensitas sedang dalam
satu minggu dapat menurunkan resiko kanker
payudara dan usus. Jumlah latihan yang sama juga
dapat menurunkan resiko diabetes dan penyakit
jantung.Sumber: Global Recommendations on Physical Activity for Health,
released by the World Health Organization in 2011www.who.int/dietphysicalactivity/factsheet_recommendations/en/index.html
Merujuk pada International Agency for research on Cancer:
http://globocan/http://globocan/http://www.who.int/mediacentre/http://www.who.int/mediacentre/http://www.who.int/mediacentre/http://onlinelibrary.wiley.com/http://onlinelibrary.wiley.com/http://onlinelibrary.wiley.com/http://www.who.int/http://www.who.int/http://www.who.int/http://www.who.int/http://onlinelibrary.wiley.com/http://www.who.int/mediacentre/http://globocan/ -
7/23/2019 Hari Fisioterapi Dunia 2013 Ft Promotif Preventif
22/28
20 | World Confederation for PhysicalTherapy
Aktifitas fisik merupakan satu faktor resiko penyakit tidak
menular yang dapat dimodifikasi dan oleh karena itu memiliki
potensi makna yang signifikan bagi kesehatan masyarakat.
Perubahan tingkat aktifitas fisik meningkatkan tantangan bagi
individu namun juga pada tingkat masyarakat.
www.un.org/apps/news/story.asp?NewsID=37467&Cr=cancer&Cr1
Aktifitas fisik membantu efek
pengobatan pada penderita kanker
Sebuah ulasan sistematik dari uji terkontrol
intervensi aktifitas fisik pada para survivor kanker,
selama dan setelah pengobatan, menunjukkan
bahwa aktifitas fisik memiliki efek yang signifikan.
Efek yang besar ditunjukan pada kekuatan anggota
gerak atas dan bawah, dan efek sedang padakelelahan dan masalah-masalah spesifik kanker
payudara. Secara umum latihan ditoleransi dengan
baik selama dan setelah pengobatan dengan tingkat
kejadian minimal efek-efek yang merugikan.
Merupakan data abstrak dari 82 studi.Sumber: Speck RM, Courneya KS et al. An update of controlledphysicalactivity trials in cancer survivors: a systematic review andmeta- analysis. J. Cancer Surv iv. 2010 Jun;4(2):87-100.www.ncbi.nlm.nih. gov/pubmed/20052559
Panel para ahli yang diadakan olehAmerican College
of Sport Medicinemenyimpulkan bahwa latihan
aman dilakukan selama dan setelah pengobatan
kanker dan menunjukan perbaikan pada fungsi fisik,
kualitas hidup dan kelelahan yang berhubungan
dengan kanker pada beberapa grup survivor kanker.
Sumber: Schmitz KH, Courneya KS et al.American College of Sports
Medicine roundtable on exercise guidelines for cancer survivors.
Med Sci Sports Exerc. 2010 Jul;42(7):1409-26.www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20559064
Aktifitas fisik membantu meningkatkan
hasil keluaran penderita kanker
Beberapa studi menunjukan hubungan antara
tingginya aktifitas fisik dan rendahnya tingkat
kematian pada survivor kanker. Sebuah penelitan
meta-analysis melaporkan bahwa, aktifitas fisik
menurunkan 34% kematian post diagnosis, 41%
dari seluruh kasus kematian dan perulangan
kejadian kanker sebanyak 24%.Sumber: Ibrahim EM,Al-HomaidhA. Physical activity and survivalafter
breast cancer diagnosis: meta-analysis of published studies. MedOncol. 2010Apr 22.www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20411366
Beberapa studi juga mengindikasikan perlunya volume
latihan untuk dapat memberikan manfaat. Studi oleh
Nurses Health Study melaporkan perulangan kanker
berkurang 50% pada wanita yang melakukan latihan
lebih dari 3 jam per minggu. Diantara individu
penderita colo-rectal, sebuah studi menunjukan 50%
penurunan kejadian perulangan dan kematian bagi
mereka yang berlatih lebih dari 6 jam per minggu.Sumber: Holmes, MD, Chen WY et al. Physical activity and survivalafter
breast cancer diagnosis. JAMA 2005 293: 2479-2486.
www.ncbi.nlm. nih.gov/pubmed/15914748
Meyerhardt J A, Giovannucci E L et al. Physical Activity and Survival
After Colorectal Cancer Diagnosis. Journal of Clinical Oncology
2006Vol 24, No 22 (August 1): 3527-3534.http://jco.ascopubs.org/content/24/22/3527.abstract
Kurangnya aktifitas fisik penderita kanker
Secara general, survivor kanker menunjukan
rendahnya tingkat aktifitas fisik. Sebuah studi
melaporkan bahwa di Kanada kurang dari 22%
survivor kanker yang aktif secara fisik.
Sumber: Courneya KS, Katzmarzyk PT et al. Physical activity
and obesity in Canadian cancer survivors: population-based
estimates from the 2005 Canadian Community Health Survey.
Cancer 2008
Jun;112(11):2475-82.www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18428195
Informasi ini diproduksi dengan bantuan Julie Walsh-
Broderick, HRB Research Fellow, Department of
Physiotherapy, Trinity Centre for Health Science, St
Jamess Hospital, Dublin
( Alih Bahasa Booklet : Red. Majalah Fisioterapi
Indonesia -2013 ; Faizah.A & Team )
http://www.un.org/http://www.ncbi.nlm.nih/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20411366http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20411366http://www.ncbi.nlm/http://jco.ascopubs.org/http://jco.ascopubs.org/http://jco.ascopubs.org/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18428195http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18428195http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18428195http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18428195http://jco.ascopubs.org/http://www.ncbi.nlm/http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20411366http://www.ncbi.nlm.nih.gov/http://www.ncbi.nlm.nih/http://www.un.org/ -
7/23/2019 Hari Fisioterapi Dunia 2013 Ft Promotif Preventif
23/28
World Confederation for Physical Therapy | 21
Beberapa referensi yanng menunjukan manfaatfisioterapi pada :
hipertensi
penyakit jantung
stroke
diabetes
obesitas
penyakit paru obstrut i f kronik .
Hipertensi
ACSMs Guidelines for Exercise Testing and
Prescription.
6th Ed. Baltimore MD: Lippincott Williams &
Wilkins 2000
Blumenthal JA, Sherwood A, et al. Exercise
and weight loss reduce blood pressure in menand women with mildhypertension: effects
on cardiovascular, metabolic, and
hemodynamic functioning. Arch Intern Med.
2000;160(13): 1947-58.
Miller ER, Erlinger TP, Young DR, et al. Results of
the diet, exercise, and weight loss intervention
trial. Hypertension.
2002;40(5):612-618.
Tanaka H, Bassett DR, Howley ET, Thompson DL,
Ashraf M, Rawson FL. Swimming training lowers
the resting blood pressure in individuals with
hypertension. J Hypertens.
1997;15:651-7.
Penyakit Jantung
Ades P. Cardiac Rehabilitation and SecondaryPrevention of Coronary Heart Disease. N Eng J
Med. 2001; 345, 12.
Balady G et al. Cardiac rehabilitation
programs. A statement for healthcare
professionals from the American Heart
Association. Circ. 1994;90:1602-10.
Brown A, Taylor R, Noorani H, Stone J, Skidmore
B. Exercise-based cardiac rehabilitation programs
for coronary artery disease: a systematic
clinical and economic review. Ottawa, Canada;
Canadian Coordinating Office For Health
Technology Assessment (CCOHTA), 2003.
Brubaker PH, Kaminsky LK, Whaley MH.
Coronary Artery Disease: Essentials of
Prevention and Rehabilitation Programs.
Champaign IL Human Kinetics, 2002.
Brubabaker PH, Warner JG, Rejeski DG, et al.
Comparison of standard and extended length
participation in cardiac rehabilitation on body
composition, functional capacity, and blood
lipids. Am J Cardiol 1996;78:769-773.
Davies EJ, Moxham T, Rees K, Singh S, Coats AJS,
Ebrahim S, Lough F, Taylor RS. Exercise based
rehabilitation for heart failure. Cochrane
Database of Systematic Reviews
2010, Issue 4. Art. No.: CD003331. DOI:
10.1002/14651858. CD003331.pub3.
Frownfelter D, Dean E. Cardiovascular and
PulmonaryPhysical Therapy. 4th Edition. St.
Louis. Mosby Elsevier.2006.
Heran BS, Chen JMH, Ebrahim S, Moxham T,
Oldridge N, Rees K, Thompson DR, Taylor RS.Exercise-based cardiac rehabilitation for
-
7/23/2019 Hari Fisioterapi Dunia 2013 Ft Promotif Preventif
24/28
22 | World Confederation for PhysicalTherapy
coronary heart disease. Cochrane Database of
Systematic Reviews 2011, Issue 7. Art. No.:
CD001800. DOI: 10.1002/14651858.
CD001800.pub2.
www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21735386
National Institute for Health and Clinical
Excellence. Chronic heart failure:
management of chronic heart failure in
adults in primary and secondary care. CG108.
London, UK: National Institute for Health and
Clinical Excellence; 2010.
National Institute for Health and Clinical
Excellence. Prevention of cardiovascular
disease at population level. London, UK:
National Institute for Health and Clinical
Excellence; 2010.
Pollock M et al. Resistance Exercise in
Individuals With and Without Cardiovascular
Disease: An Advisor From the Committee onExercise, Rehabilitation, and Prevention,
Council on Clinical Cardiology, American
Heart Association. Circ. 2000; 101: 828.
Seki E et al. Effects of Phase III Cardiac
Rehabilitation Programs on Health-related
Quality of Life in Elderly Patients with
Coronary Artery Disease. Circ J. 2003; 67:73-77.
Taylor RS, Brown A, Ebrahim S, et al. Exercise-
based rehabilitation for patients with coronary
heart disease: systematic review and meta-
analysis of randomized controlled trials. Am J
Med. 2004 May 15;116(10):682-92.
Vincent K, Vincent H. Resistance Training for
Individuals
With Cardiovascular Disease. J CardiopulmRehab. 2006;26: 207-16.
Yusuf S, Hawken S, Ounpuu S, et al. Effect of
potentially modifiable risk factors associated
with myocardial infarction in 52 countries (the
INTERHEART study): case- control study. Lancet.
2004 Sep 11-17;364(9438):937-52.
Stroke
Dean CM, Richards CL, Malouin F. Task-related
circuit training improves performance of
locomotor tasks in chronic stroke: a randomized,
controlled pilot trial. Arch Phys Med Rehabil.
2000;81(4):409-17.
Endres M, Gertz K, et al. Mechanisms of stroke
protection by physical activity. Ann Neurol.
2003;54(5):582-90.
English C, Hillier SL. Circuit class therapy for
improving mobility after stroke. Cochrane
Database of Systematic Reviews 2010, Issue 7.
Art. No.: CD007513. DOI:
10.1002/14651858.CD007513.pub2.
Ouellette MM, LeBrasseur NK, et al. High
intensity resistance training improves muscle
strength, self- reported function, and
disability in long-term stroke survivors.
Stroke. 2004;35(6):1404-9.
Outpatient Service Trialists. Therapy-based
rehabilitation services for stroke patients athome. Cochrane Database of Systematic Reviews
2003, Issue 1. Art. No.: CD002925.
DOI:10.1002/14651858.CD002925.
Pollock A, Baer G, Pomeroy VM, Langhorne P.
Physiotherapy treatment approaches for the
recovery of postural control and lower limb
function followingstroke. Cochrane
Database of Systematic Reviews 2007, Issue
1. Art. No.: CD001920. DOI:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21735386http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21735386http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21735386 -
7/23/2019 Hari Fisioterapi Dunia 2013 Ft Promotif Preventif
25/28
World Confederation for Physical Therapy | 23
10.1002/14651858. CD001920.pub2.
Royal College of Physicians Intercollegiate Stroke
Working Party. National Clinical Guidelines for
Stroke. 3rd ed. London, UK: Royal College ofPhysicians 2008
Saka O, Serra V, Samyshkin Y, McGuire A,
Wolfe CCDA. Cost-effectiveness of stroke unit
care followed by early supported discharge.
Stroke 2009; 40(1): 24-29.
Stroke Unit TrialistsCollaboration. Organised
inpatient (stroke unit) care for stroke.
Cochrane Database of Systematic Reviews
2007, Issue 4. Art. No.: CD000197. DOI:
10.1002/14651858.CD000197.pub2.
Teixeira-Salmela LF, Olney SJ, et al. Muscle
strengthening and physical conditioning to
reduce impairment and disability in chronic
stroke survivors. Arch Phys Med Rehabil.
1999;80(10):1211-8.
Diabetes
Castaneda C, Layne JE, Munoz-Orians L, et al. A
randomized controlled trial of resistance
exercise training to improve glycemic control in
older adults with type 2 diabetes. Diabetes
Care. 2002;25(12):2335-41.
Dunstan DW, Daly RM, Owen N, Jolley D, De
CourtenM, Shaw J, Zimmet P. High-intensity
resistance training improves glycemic control in
older patients with type 2 diabetes. Diabetes
Care. 2002 Oct;25(10):1729-36.
Evans WJ. Effects of exercise on body
composition and functional capacity of the
elderly. J Gerontol A Biol Sci Med Sci.
1995;50 Spec No:147-50.
Fenicchia LM, Kanaley JA, Azevedo JL Jr, et al.
Influence of resistance exercise training on
glucose control in women with type 2 diabetes.
Metabolism. 2004;53:284289.
Greaves CJ, Sheppard KE, Abraham C, Hardeman
W, RodenM, Evans PH, Schwarz P, Image Study
Group. Systematic review of reviews of
intervention components associated with
increased effectiveness in dietary and physical
activity interventions. BMC Public Health
2011Feb 18;11(119):Epub
Orozco LJ, Buchleitner AM, Gimenez-Perez G,
Roqu i Figuls M, Richter B, Mauricio D.Exercise or exercise and diet for preventing
type 2 diabetes mellitus. Cochrane Database of
Systematic Reviews 2008, Issue 3. Art. No.:
CD003054. DOI:
10.1002/14651858.CD003054.pub3.
Umpierre D, Ribeiro PAB, Kramer CK, Leitao CB,
Zucatti ATN, Azevedo MJ, Gross JL, Ribeiro JP,
Schaan BD. Physical activity advice only or
structured exercise training and association with
HbA1c levels in type 2 diabetes: a systematic
review and meta-analysis. JAMA 2011 May
4;305(17):1790-1799
Obesitas
Dunstan DW, Daly RM, Owen N, Jolley D, De
CourtenM, Shaw J, Zimmet P. High-intensity
resistance training improves glycemic control in
older patients with type 2 diabetes. Diabetes
Care. 2002 Oct;25(10):1729-36.
Hagberg JM, Graves JE, Limacher M, et al.
Cardiovascular responses of 70- to 79-yr-old
men and women to exercisetraining. J Appl
Physiol. 1989;66(6):2589-94. Shaw KA, Gennat
HC, ORourke P, Del Mar C. Exercise for
overweight or obesity. Cochrane Database of
Systematic Reviews 2006, Issue 4. Art. No.:
-
7/23/2019 Hari Fisioterapi Dunia 2013 Ft Promotif Preventif
26/28
24 | World Confederation for PhysicalTherapy
CD003817. DOI:
10.1002/14651858.CD003817.pub3.
Waters E, de Silva-Sanigorski A, Hall BJ, Brown T,
Campbell KJ, Gao Y, Armstrong R, Prosser L,Summerbell CD. Interventions for preventing
obesity in children. CochraneDatabase of
Systematic Reviews 2011, Issue 12. Art. No.:
CD001871. DOI: 10.1002/14651858.CD001871.
pub3.
Penyakit Paru Obstruksi Kronik
American College of Chest Physicians,
American Association of Cardiovascular andPulmonary Rehabilitation [American College
of Chest Physicians (ACCP) and the American
Association of Cardiovascular and Pulmonary
Rehabilitation (AACVPR)]. Pulmonary
rehabilitation: joint ACCP/AACVPR evidence-
based guidelines [with systematic review].
Chest 1997Nov;112(5):1363-1396
American College of Sports Medicine.
Guidelines for Exercise Testing and
Prescription. 7th ed. Champaign IL: Human
Kinetics, 2006.
Casaburi R, Patessio A, Ioli F, et al. Reduction in
exercise lactic acidosis and ventilation as a
result of exercise training in patients with
obstructive lung disease. Am Rev Respir Dis.
1991;143:9-18.
Casaburi R, Porszasz J, Burns MR, Carithers ER,
et al. Physiologic benefits of exercise training
in rehabilitation of severe COPD patients. Am J
Respir Crit Care Med.
1997;155:15411551.
Casaburi R. Mechanisms of the reduced
ventilatory requirement as a result of
exercise training. Eur Respir Rev. 1995;5:25,
4246.
Clark CJ, Cochrane LM, et al. Skeletal muscle
strength and endurance in patients with mild
COPD and the effects of weight training. EurRespir J. 2000;15(1):92-97.
Coppoolse R, Schols A, Baarends EM et al.
Interval versus continuous training in patients
with severe COPD: a randomized clinical trial.
Eur Respir J. 1999;14:258-263.
Gosselink R, Langer D, Burtin C, Probst V,
Hendriks HJM, van der Schans CP, PatersonWJ, Verhoef-de Wijk MCE, Straver RVM,
Klaassen M, Troosters T, DecramerM,
Ninane V, Delguste P, Muris J [Koninklijk
NederlandsGenootschap voor Fysiotherapie
(KNGF) [Royal DutchSociety for
Physiotherapy]]. KNGF guidelines: Chronic
obstructive pulmonary disease clinical
practice guidelines [with systematic review].Nederlands Tijdschrift voor Fysiotherapie
[Dutch Journal of Physical Therapy]
2008;118(4 Suppl):1-60
Gosselink R, Troosters T, Decramer M. Effects of
exercise training in COPD patients: interval
versus endurance training. Eur Respir J.
1998;12:2S.
Gosselink R, Troosters T, Decramer M. Exercise
training in COPD patients: the basic questions.
Eur Respir J.1997;10:28842891.
Griffiths TL, Burr ML, Campbell IA, et al. Results at
1 year ofoutpatient multidisciplinary pulmonary
rehabilitation: a randomized controlled trial.
Lancet. 2000;355:362-368.
Hernandez MTE, Rubio TM, Ruiz FO, et al.
Results of a home-based training program for
-
7/23/2019 Hari Fisioterapi Dunia 2013 Ft Promotif Preventif
27/28
World Confederation for Physical Therapy | 25
patients with COPD. Chest. 2000;118:106-114.
Hirata K, Okamoto T, Shiraishi S. The efficacy
and practice of exercise training in patients
with chronic obstructive pulmonary disease(COPD). Nippon Rinsho.1999;57(9):2041-5.
Lacasse Y, Goldstein R, Lasserson TJ, Martin S.
Pulmonary rehabilitation for chronic obstructive
pulmonarydisease. Cochrane Database of
Systematic Reviews 2006, Issue 4. Art. No.:
CD003793. DOI: 10.1002/14651858.
CD003793.pub2.
http://onlinelibrary.wiley.com/
doi/10.1002/14651858.CD003793.pub2/abstrat
Maltais F, LeBlanc P, Jobin J, et al. Intensity of
training and physiologic adaptation in
patients with chronic obstructive pulmonary
disease. Am J Respir Crit Care Med.
1997;155:555561.
National Institute for Health and Clinical
Excellence. Chronic obstructive pulmonary
disease: management of chronic obstructive
pulmonary disease in adults in
primary and secondary care. Update guideline.
London: National Institute for Health and Clinical
Excellence 2010.
http://publications.nice.org.uk/chronic-
obstructive- pulmonary-disease-cg101
Ng LWC, Mackney J, Jenkins S, Hill K. Does
exercise training change physical activity in
people with COPD? A systematic review and
meta-analysis. Chronic Respiratory Disease
February 2012; 9(1):17-26
Normandin EA, McCusker C, Connors ML, et al.
An evaluation of two approaches to exercise
conditioning in pulmonary rehabilitation. Chest.
2002;121:1085-1091.
Puhan MA, Gimeno-Santos E, Scharplatz M,
Troosters T, Walters EH, Steurer J. Pulmonary
rehabilitation following exacerbations of
chronic obstructive pulmonary disease.
Cochrane Database of Systematic Reviews 2011,
Issue 10. Art. No.: CD005305. DOI:
10.1002/14651858.CD005305. pub3.
Ries AL, ACCP/AACVPR Pulmonary
Rehabilitation Guidelines Panel.
Pulmonary rehabilitation: joint
ACCP/AACVPR evidence-based
guidelines. Chest.1997;112:1363-1396.
Seymour JM, Moore L, Jolley CJ, Ward K,
Creasey J, Steier JS et al. Outpatient pulmonary
rehabilitation following acute exacerbations of
COPD. Thorax 2010; 65(5):423-428
Troosters TR, Casaburi R, Gosselilnk R, Decramer
M. Pulmonary rehabilitation in chronic
obstructive pulmonary disease. Am J Respir Crit
Care Med.2005;172(3):19-38.
Vogiatzis I, Nanas S, Roussos C. Interval training
as an alternative modality to continuous exercise
in patients with COPD. Eur Respir J. 2002;20:12 19.
ZuWallack R. The nonpharmacologic treatment
of chronic obstructive pulmonary disease:
advances in our understanding of pulmonary
rehabilitation. Proc Am Thorac Soc. 2007 Oct
1;4(7):549-53. Review.
http://onlinelibrary.wiley.com/http://publications.nice.org.uk/chronic-obstructive-http://publications.nice.org.uk/chronic-obstructive-http://publications.nice.org.uk/chronic-obstructive-http://publications.nice.org.uk/chronic-obstructive-http://onlinelibrary.wiley.com/ -
7/23/2019 Hari Fisioterapi Dunia 2013 Ft Promotif Preventif
28/28
Kunjungiwww.wcpt.org/wptday untuk infomasi lengkap tentang HariFisioterapi Dunia dan sumber-sumber yang tersedia
Booklet ini diproduksi oleh :
World Confederation for Physical TherapyVictoria Charity Centre, 11 Belgrave Road
LondonSW1V 1RBUnited Kingdom
World Confederation for Physical Therapy 2013
Diterjemahkan dan diperbanyak oleh ;
The Indonesian
Physiotherapy
Association
IKATAN FISIOTERAPI INDONESIA ( IFI )Sekretariat: Jl. Raya Srengseng No. 8 E,Kembangan ,Jakarta Barat 11630 INDONESIATelp/fax : 021 5847248, E-mail :[email protected],
Website :www.ifi.or.id
http://www.wcpt.org/wptdayhttp://www.wcpt.org/wptdaymailto:[email protected]://www.ifi.or.id/http://www.ifi.or.id/mailto:[email protected]://www.wcpt.org/wptday