i
HUBUNGAN ANTARA KEAKTIFAN BERIBADAH
DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMK
NEGERI 1 PABELAN KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Agama Islam
Oleh:
NUR FAIZAH
NIM: 111 10 068
JURUSAN TARBIYAH
PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
2014
vi
MOTTO
Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al Quran) dan
dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-
perbuatan) keji dan mungkar. dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah
lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui
apa yang kamu kerjakan.
(QS. Al-Ankabut:45)
vii
Persembahan
Skripsi ini penulis persembahkan untuk :
& Kedua orang tuaku (Bapak M. Tri Joko & Ibu
Yamtini terkasih & tersayang yang senantiasa
membesarkanku dengan penuh cinta,
kesabaran, dan do’a restunya serta yang
memberikan dukungan secara moral,
material maupun spiritual dan yang selalu
memanjatkan do’a untuk putri tercinta dalam
setiap sujudnya.
& Orang yang selalu ngusilin, nyebelin,
nggemesin adik-adikku tercinta Muhamad
Nurul Arif & Ahmad Fajar Fauzi
& Simbah-simbahku yang selalu memanjatkan
do’a untuk cucunya dan memberikan
semangat dan do’a restunya agar menjadi
anak yang sholikhah dan berguna bagi nusa,
bangsa dan negara Mbah Buyut (Alm.
Kamsilah), Mbah Kakung (Gumardi & Alm.
Saeroji) dan Eyang Putri (Tunsiyah &
Sunirah)
& Keluarga besarku, paklek, bulek, dan
keponakan-keponakanku calon penerus came
(Aribatul, Ganjul, Endol, Rahma, Pinul, Kulin,
viii
Giyarto, Azam, dan semua keponakanku yang
tidak bisa kusebutkan satu persatu)
& Para guru- dan Kyai-kyaiku yang telah
memberi nasihat serta bekal ilmu yang
bermanfaat di dunia maupun di akhirat
& Sang motivator yang mampu mengisi setiap
relung jiwa, memberikan semangat dan
penggerak dalam hidupku, mendo’akan setiap
waktu serta selalu berusaha mewujudkan
setiap harapan dan impianku yakni sahabat-
sahabatku tercinta Bobi-bobi (minus, Gori,
Budi, Sentot, kaplon) Bulus Gank (Pandil,
Toya, Kenjir, Umplik) Kamso (Mb. Ro’if, Dek
Lela, Dek Nana).
& Kepada seluruh sahabat-sahabatku yang
selalu memberikan dukungan dan semangat
untuk segera menyelesaikan skripsi ini
(wulean, Nopiul, Datul).
& Teman-teman seperjuangan angkatan 2010
khususnya PAI B kebersamaan kita akan
selalu tersimpan dan terkenang dalam
memori dan akan tertoreh dalam sejarah
perjalanan hidupku.
& Teman-teman PPL di SMK Saraswati (Beb can,
Janoko, Anisa, Tiwul, Mur baut, Beb Inay, Miss
Muna, Fakiyah & Anik)
ix
& Teman-teman KKN posko 27 keluarga dongong
& cemongku di Guling Pakunden Ngluwar
Magelang (Imam, Manan, Umam, Eka, Eva,
Vita, Dina) dan posoko 37 KBB (Keluarga
Besar Blongkeng) Pak Aswad, Pa’e Syifa’, Ndoro
Endri, Bunda Khurin, Ma’e Syarifah & Nyah
Pandil.
& Seseorang yang telah mengisi hatiku yang
selalu memotivasi & menyemangati
terimakasih sudah mewarnai hari-hariku
dengan penuh senyuman
& Semua pihak yang telah membantu
terselesainya skripsi ini yang tidak bisa
disebutkan satu persatu
& Pembaca yang budiman
x
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT atas segala
limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat diberikan kemudahan
dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada
junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan
syafa‟atnya min hadza ilaa yaumil qiyaamah Amiin Allahumma Amiin.
Penyusunan skripsi ini bertujuan guna memenuhi persyaratan untuk
memperoleh gelar kesarjanaan S1 pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
(STAIN) Salatiga Jurusan Tarbiyah (PAI), maka penulis membuat karya ilmiah
dalam bentuk skripsi dengan judul “Hubungan Antara Keaktifan Beribadah
dengan Kemandirian Belajar Siswa SMK Negeri 1 Pabelan Kabupaten
Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015”. Terselesainya skripsi ini tidak semata-
mata hasil dari jerih payah penulis sendiri melainkan banyak pihak yang terkait
yang telah membantu baik moril maupun spiritual, oleh karena itu penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd Selaku ketua Sekolah Tinggi Agama
Islam Negeri (STAIN) Salatiga.
2. Bapak Suwardi, S.Pd., M.Pd selaku Ketua Jurusan Tarbiyah.
3. Bapak Rasimin, S.PdI., M.Pd. Selaku Ketua Program Studi PAI
xi
4. Ibu Dra. Sri Suparwi, M. A selaku dosen pembimbing skripsi yang
dengan ikhlas mencurahkan pikiran dan tenaganya serta mengorbankan
waktunya dalam upaya membimbing penulis untuk menyelesaikan tugas
skripsi ini.
5. Ibu Dra. Siti Farikhah, M. Pd selaku dosen pembimbing akademik yang
telah sabar dan banyak memberikan bimbingan dan pengarahan untuk
menjadi yang terbaik.
6. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan perpustakaan dan bagian
administrasi yang telah membantu proses penyusunan skripsi.
7. Ayahanda terkasih dan ibunda tercinta (Bpk Muhammad Tri Joko dan Ibu
Yamtini) yang telah tulus dan ikhlas mencurahkan segalanya demi penulis
serta adik-adikku tersayang M.Nurul Arif & Ahmad Fajar Fauzi yang
telah memberiku semangat.
8. Seluruh keluargaku di rumah yang telah membantu baik materiil maupun
spiritual sehingga penulis dapat menyelesaikan Studi di STAIN Salatiga.
9. Keluarga besar SMK Negeri 1 Pabelan yang telah memberikan ijin serta
membantu penulis dalam melaksanakan penelitian.
10. Teman-teman seperjuangan angkatan 2010 terlebih PAI B yang telah
banyak membantu serta mengisi hari-hari dengan canda, duka, dan tawa.
11. Keluarga besar PPL SMK Saraswati Salatiga dan keluarga besar KKN
Guling Pakunden Ngluwar Magelang.
xii
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-satu yang telah
memberikan bantuan dan dorongan hingga selesainya penyusunan skripsi
ini.
Tiada balasan yang dapat penulis berikan kecuali do‟a kepada
Allah SWT, semoga amal sholeh Bapak, Ibu, teman-teman dan semua
pihak yang membantu dalam penyusunan skripsi ini diterima disisi Allah
SWT dan mendapatkan balasan yang mulia disisi-Nya Amin.
Dengan segenap kesadaran penulis mengakui bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Besar harapan penulis atas
segala respon, saran dan kritik dari pembaca yang budiman. Akhirnya
hanya kepada Allah SWT penulis berserah diri dan semoga apa yang
tertulis dalam Skripsi ini bisa bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri
dan para pembaca pada umumnya. Amin ya robbal „Alamin.
Salatiga, 4 November 2014
Penulis
Nur Faizah
Nim 11110068
xiii
ABSTRAK
Faizah, Nur. 2014. Hubungan Antara Keaktifan Beribadah dengan Kemandirian
Belajar Siswa SMK N 1 Pabelan Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran 2014/2015. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi
Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
Salatiga. Pembimbing:Dra. Sri Suparwi, M. A
Kata Kunci: Keaktifan Beribadah dan Kemandirian Belajar
Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui hubungan Antara
Keaktifan Beribadah dengan Kemandirian Belajar Siswa SMK N 1 Pabelan
Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015 . Pertanyaan utama yang ingin
dijawab melalui penelitian ini adalah: (1) Bagaimana keaktifan beribadah siswa
SMK N 1 Pabelan Tahun Pelajaran 2014/2015?, (2) Bagaimana Kemandirian
Belajar SMK N 1 Pabelan Tahun Pelajaran 2014/2015? (3) Adakah hubungan
antara keaktifan beribadah dengan kemandirian belajar siswa SMK N 1 Pabelan
Tahun Pelajaran 2014/2015?.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Penelitian ini merupakan
penelitian populasi yang menggunakan 76 responden. Pengumpulan
menggunakan instrument kuesioner untuk menjaring data X dan data Y.
Hasil penelitian menunjukan: 1) keaktifan beribadah siswa SMK N 1
Pabelan Tahun Pelajaran 2014/2015 tergolong sedang dengan prosentase
(65,78%). 2) Kemandirian belajar siswa SMK N 1 Pabelan Tahun Pelajaran
2014/2015 tergolong sedang dengan prosentase (61,84%). 3) ada pengaruh yang
signifikan antara keaktifan beribadah dengan kemandirian belajar siswa SMK N 1
Pabelan Tahun Pelajaran 2014/2015. Setelah data dianalisis menggunakan teknik
korelasi product moment diperoleh nilai rxy =0,365 yang lebih besar dari nilai r
dengan taraf signifikan 1% (0,296) dengan jumlah N=76. Maka dapat disimpulkan
bahwa hipotesis yang menyatakan “Ada hubungan antara keaktifan beribadah
dengan kemandirian belajar siswa SMK N 1 Pabelan Tahun Pelajaran 2014/2015”
dinyatakan diterima berdasarkan uji analisis.
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN BERLOGO ............................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv
DEKLARASI .................................................................................................. v
MOTTO .......................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ........................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
ABSTRAK ...................................................................................................... xiii
DAFTAR ISI ................................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL........................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah ............................................................... 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 6
C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 7
D. Hipotesis Penelitian ...................................................................... 7
E. Kegunaan Penelitian..................................................................... 8
F. Definisi Operasional..................................................................... 8
G. Metode Penelitian......................................................................... 11
H. Sistematika Penulisan................................................................... 19
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Keaktifan Beribadah .................................................................... 21
1. Pengertian Keaktifan Beribadah ............................................ 21
2. Macam-macam Ibadah. .......................................................... 24
3. Pengertian Shalat .................................................................... 27
xv
4. Membaca Al-Qur‟an .............................................................. 36
B. Kemandirian Belajar .................................................................... 42
1. Pengertian Kemandirian ......................................................... 42
2. Ciri-ciri Kemandirian ............................................................. 44
3. Faktor yang Mempengaruhi Kemandirian ............................. 44
4. Pengertian Belajar.................................................................... 45
5. Jenis-jenis Belajar..................................................................... 46
6. Ciri-ciri Belajar......................................................................... 49
7. Prinsip-prinsip Belajar.............................................................. 50
8. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar............................... 52
C. Hubungan antara Keaktifan Beribadah dengan Kemandirian Belajar
Siswa....... ................................................................................. .... 52
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian.......................................... 57
1. Gambaran Umum Sekolah................................................... 57
2. Visi dan Misi Sekolah.......................................................... 57
3. Keadaan Fisik Sekolah ........................................................ 58
4. Kondisi Lingkungan Sekolah .............................................. 59
5. Fasilitas Sekolah .................................................................. 60
6. Kondisi Lingkungan Non Fisik Sekolah ............................. 71
B. Penyajian data ............................................................................ 77
1. Data responden .................................................................... 77
2. Hasil Jawaban Angket.......................................................... 79
3. Data Hasil Angket ............................................................... 84
BAB IV ANALISIS DATA
A. Analisis Deskriptif .................................................................... 90
B. Pengujian Hipotesis .................................................................. 94
C. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis .............................................. 100
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................. 102
xvi
B. Saran ............................................................................................ 103
C. Penutup......................................................................................... 104
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Rancangan Angket Keaktifan Beribadah Siswa ...................... 16
Tabel 1.2 Rancangan Angket Kemandirian Belajar Siswa ...................... 16
Tabel 3.1 Data Guru dan Karyawan PNS SMK N 1 Pabelan .................. 72
Tabel 3.2 Data GTT SMK N 1 Pabelan ................................................... 73
Tabel 3.3 Data Karyawan SMK N 1 Pabelan ........................................... 74
Tabel 3.4 Jadwal Ekstrakulikuler SMK N 1 Pabelan ............................... 75
Tabel 3.5 Daftar Statistika Siswa (Per Tingkat) SMK N 1 Pabelan......... 75
Tabel 3.6 Data Responden Siswa SMK N 1 Pabelan ............................... 78
Tabel 3.7 Jawaban Angket Keaktifan Beribadah siswa SMK N 1 Pabelan 80
Tabel 3.8 Jawaban Angket Kemandirian Belajar siswa SMK N 1 Pabelan 82
Tabel 3.9 Nilai hasil Angket Keaktifan Beribadah siswa SMK N 1 Pabelan 84
Tabel 3.10 Nilai Hasil Angket Kemandirian Belajar siswa SMK N 1 Pabelan 87
Tabel 4.1 Rekapitulasi Keaktifan Beribadah siswa SMK N 1 Pabelan.... 92
Tabel 4.2 Rekapitulasi Kemandirian Belajar siswa SMK N 1 Pabelan ... 93
Tabel 4.3 Tabel Kerja Untuk Mencari Korelasi Antara Variabel Keaktifan
Beribadah (x) dan Variabel Kemandirian Belajar siswa SMK N 1
Pabelan .................................................................................... 95
xviii
DAFTAR GAMBAR
Tabel 3.1 Struktur Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMK N 1 Pabelan
Tahun Pelajaran 2014/2015...................................................... 76
Tabel 3.2 Denah SMK N 1 Pabelan ......................................................... 77
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Angket Soal
Lampiran 2. Surat Izin Penelitian
Lampiran 3. Surat Dari SMK N 1 Pabelan
Lampiran 4. Nota Pembimbing
Lampiran 5. Keterangan SKK
Lampiran 6. Lembar Konsultasi
Lampiran 7. Daftar Riwayat Hidup
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ibadah adalah segala hukum yang dikerjakan untuk mengharap
pahala diakhirat, dikerjakan sebagai tanda pengabdian kita kepada Allah
SWT (Shiddieqy, 1994: 7). Manusia diciptakan Allah bukan sekedar untuk
hidup di dunia ini kemudian mati tanpa pertanggungjawaban, tetapi
manusia diciptakan oleh Allah untuk beribadah. Karena Allah maha
mengetahui tentang kejadian manusia, maka agar manusia terjaga
hidupnya, bertaqwa, diberi kewajiban ibadah. Tegasnya manusia diberi
kewajiban ibadah agar menusia itu mencapai taqwa. Ibadah merupakan
suatu pengertian yang mengumpulkan kesempurnaan cinta, tunduk, takut
dan mensyukuri atas nikmat yang telah diberikan sang Pencipta.
Menurut Sadali, dkk (1987: 89-90) mengatakan:
Beribadah yaitu dengan menjalankan segala ketentuan perbuatan
yang harus dilakukan oleh manusia di dalam rangka berhubungan
dengan Allah SWT (syahadat, shalat, puasa, zakat dan naik haji)
dan perbuatan yang harus dilakukan oleh manusia didalam rangka
berhubungan dengan manusia yang lain dan alam semesta yang
tujuan akhirnya dilakukan dalam rangka ibadah dengan niat yang
ikhlas.
Beribadah merupakan aspek terpenting dalam kehidupan manusia,
terutama ibadah shalat lima waktu dimana ibadah tersebut merupakan
rukun Islam yang kedua yang merupakan tiang dari agama. Dengan
seseorang aktif beribadah dapat meningkatkan disiplin waktu seseorang
2
dan akan menjadi kebiasaan disiplin. Dengan begitu seseorang tersebut
akan mandiri dalam segala hal termasuk kemandirian belajar. Sehingga
dapat melahirkan seseorang yang berpotensi, berkualitas, bertanggung
jawab dan mempunyai derajad. Sebagaimana Allah SWT berfrman dalam
QS Al-Mujadilah: 11
.....
11. ..........”Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat,
dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
Ilmu agama sebagai dasar umat manusia yang memiliki peran
sangat penting dalam proses kehidupan manusia. Ilmu agama telah
mengatur pola kehidupan manusia, baik dalam hubungannya dengan Allah
SWT maupun berinteraksi dengan umat sesama. Ilmu agama selalu
mengajarakan yang terbaik dan tidak pernah menyesatkan bagi semua
umat pengikutnya dibuktikan dengan adanya mu‟jizat yang diberikan
kepada Nabi Muhammad SAW yakni Al-Qur‟anul Karim sebagai
pedoman umat manusia yang didalamnya berisi tuntunan, kisah, larangan,
perintah dan sebagainya. Dengan mempelajari dan memperdalam ilmu
agama diharapkan siswa mampu mengontrol diri dari keinginan manusia
3
yang tidak ada batasnya dan bertujuan untuk mempersiapkan mental
dalam menghadapi tantangan masa yang akan datang.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Pabelan adalah salah
satu SMK di wilayah Kabupaten Semarang. Sekolah ini menjadi pilihan
para siswa dan orang tua siswa sebagai tempat menimba ilmu, karena
SMK N 1 Pabelan merupakan lembaga pendidikan yang mana
bertanggung jawab dan mempersiapkan siswa-siswinya sehingga siap
untuk menjadi tulang punggung bagi kemajuan bangsa Indonesia.
Keberhasilan SMK Negeri 1 Pabelan tersebut, tidak terlepas dari jerih
upaya guru membentuk generasi yang mampu mengimplemasikan nilai-
nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari, berakhlak mulia, memiliki
keahlian dalam ilmu pngetahuan dan mampu menjawab tantangan zaman.
Menurut pengamatan di SMK N 1 Pabelan para siswanya sangat
aktif dalam kegiatan yang ada di sekolah. Salah satunya adalah beribadah,
hal itu dilihat dari kebiasaan mereka melaksanakan shalat dhuhur
berjama‟ah dan membaca al-Qur‟an sebulan sekali dalam kegiatan
pembiasaan kerohanian. Pendidikan agama yang diberikan di sekolah ini
tidak hanya diberikan oleh guru agama saja melainkan mencakup seluruh
isi pendidikan yang diberikan oleh setiap guru, agar ilmu yang diperoleh
siswa seimbang yaitu antara ilmu agama dan umum. Dengan pendidikan
yang bersifat keagamaan, akan memperkuat keimanan, ketaqwaan, dan
memiliki kesopan santunan sehingga dapat mempergunakan ilmu yang
didapat dengan sebaik-baiknya.
4
Kemandirian dalam belajar merupakan syarat mutlak bagi siswa
dan perlu ditumbuhkembangkan guna mencapai hasil yang memuaskan,
hal ini dapat dimengerti karena kegiatan belajar merupakan tanggung
jawab dari siswa itu sendiri. Dengan ditumbuhkembangkannya
kemandirian pada siswa membuat siswa dapat mengerjakan segala sesuatu
sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Siswa yang memiliki
kemandirian belajar yang tinggi akan berusaha menyelesaikan latihan atau
tugas yang diberikan oleh guru dengan kemampuan yang dimilikinya.
Sebaliknya, jika siswa memiliki kemandirian belajar yang rendah akan
memiliki ketergantungan pada orang lain. Belajar adalah suatu proses
perubahan tingkah laku melalui interaksi antara individu dan lingkungan
(Hamalik, 1991:4). Belajar bukanlah proses menyerap pengetahuan yang
sudah jadi bentukan guru. Namun belajar adalah sebuah proses dimana
siswa diharuskan aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Dalam keseluruhan proses pendidikan disekolah, kegiatan belajar
merupakan kegiatan yang paling pokok. Berhasil tidaknya pencapaian
tujuan pendidikan banyak tergantung pada bagaimana proses belajar yang
dialami siswa sebagai anak didik. Karena belajar merupakan suatu proses,
ia membutuhkan waktu serta usaha dan usaha itu memerlukan waktu, cara
dan metode (Salam, 2004: 3).
Kemandirian belajar merupakan salah satu faktor yang menentukan
keberhasilan siswa dalam belajar, sehingga sikap mandiri ini penting
dimiliki oleh siapa saja yang ingin mencapai kesuksesan dalam hidupnya.
5
Hubungan yang positif antara sekolah dan rumah merupakan salah satu
kontribusi penting bagi prestasi murid di sekolah (Wlodkowski dan Judith
H. Jaynes 2004: 95). Oleh karena itu, perlu adanya tanggung jawab
bersama antara orang tua dan masyarakat dalam pendidikan anaknya,
karena keluarga, sekolah, dan masyarakat di lingkungan tempat tinggal
anak sangat berpengaruh pada perkembangan pendidikan anak.
Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dan tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat,
dan bangsa. Kemajuan dan kemunduran suatu negara tergantung dari para
pemuda yang merupakan ujung tombak dan tulang punggung negara. Oleh
karena itu, pemuda harus senantiasa melakukan hak dan kewajibannya
sebagai warna negara, dan rela berkorban demi tercapainya kemajuan
suatu negara. Begitu pula siswa SMK N 1 Pabelan merupakan bagian dari
tulang punggung negara.
Untuk mendapatkan hasil pendidikan yang optimal, perlu adanya
kerja sama yang baik atau hubungan yang erat dan sehat antara sekolah
dan keluarga (orang tua). Guru disekolah dan orang tua dirumah
berkedudukan sama yaitu sebagai pembimbing, pendidik dan pemimpin
anak baik dari segi jasmani maupun rohani. Inti kekurang berhasilan
dalam belajar adalah menyatukan semua usaha murid, guru dan orang tua
sekolah (Wlodkowski dan Judith H. Jaynes 2004: 127).
Kehidupan agama orang tua dirumah yang baik dan disertai dengan
pendidikan agama terhadap anak dengan baik, akan memberikan
6
ketenangan hidup bagi anak-anak, sehingga mereka dapat berfikir secara
maksimal. Demikian pula pendidikan agama yang intensif di rumah, akan
menyebabkan anak memiliki sikap yang positif terhadap agamanya. Ini
tentu akan mempengaruhi kepribadian anak secara keseluruhan yang pada
gilirannya akan membentuk meningkatkan prestasi belajarnya (Thoha,
1996: 127).
Berdasarkan uraian di atas, maka untuk menciptakan pemuda yang
berpotensi dan berkualitas selain melalui keaktifannya dalam beribadah
juga dilihat dari sikap kemandirian belajar siswa, untuk itu penulis
terdorong untuk meneliti seberapa jauh hubungan antara keaktifan
beribadah dengan kemandirian belajar siswa dengan melakukan penelitian
di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Pabelan, dengan judul:
HUBUNGAN ANTARA KEAKTIFAN BERIBADAH DENGAN
KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMK NEGERI 1 PABELAN
KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan
penelitian dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana keaktifan beribadah pada siswa SMK N 1 Pabelan Tahun
Pelajaran 2014/2015?
2. Bagaimana kemandirian belajar pada siswa SMK N 1 Pabelan Tahun
Pelajaran 2014/2015?
7
3. Apakah ada hubungan antara keaktifan beribadah dengan kemandirian
belajar siswa SMK N 1 Pabelan Tahun Pelajaran 2014/2015?
C. Tujuan Penelitian
Melihat dari rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini
dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui keaktifan beribadah pada siswa SMK N 1 Pabelan
Tahun Pelajaran 2014/2015.
2. Untuk mengetahui kemandirian belajar pada siswa SMK N 1 Pabelan
Tahun Pelajaran 2014/2015.
3. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara keaktifan beribadah
dengan kemandirian belajar siswa SMK N 1 Pabelan Tahun Pelajaran
2014/2015.
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan
penelitian (Azwar, 2007: 49). Sedangkan menurut Arikunto (2006: 71)
hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
Berdasarkan telaah kepustakaan di atas, maka hipotesis pada penelitian ini
adalah ada hubungan yang positif dan signifikan antara keaktifan
beribadah dengan kemandirian belajar siswa. Artinya, semakin tinggi
8
keaktifan beribadah, maka semakin tinggi pula kemandirian belajar pada
siswa SMK N 1 Pabelan Tahun Pelajaran 2014/2015.
E. Kegunaan Penelitian
1. Teoretis
Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk menambah khazanah
keilmuan tentang hubungan antara keaktifan beribadah dengan
kemandirian belajar dan bisa dijadikan tambahan referensi untuk
penelitian lain yang terkait.
2. Praktik
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat menjadi
sumbangan bagi SMK Negeri 1 Pabelan untuk mengetahui hubungan
antara keaktifan beribadah dengan kemandirian belajar siswa, sehingga
dalam pelaksanaan pendidikan dapat memberikan hasil yang sesuai
dengan harapan semua pihak.
F. Definisi Operasional
Untuk memudahkan pembaca dalam memahami judul penelitian di
atas agar jangan salah tafsir dalam memahami masalah ini terlebih dahulu
akan diberikan batasan pengertian yang berfungsi sebagai variabel
penelitian, antara lain:
9
1. Keaktifan beribadah
Menurut Poerwadarminta (2006: 430) kata beribadah berati
menunaikan segala kewajiban yang diperintahkan Allah SWT.
Adapun keaktifan beribadah yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah ibadah shalat lima waktu dan membaca Al-Qur‟an. Hal ini
dikarenakan shalat merupakan salah satu kewajiban agama Islam
dan membaca Al-Qur‟an merupakan pedoman bagi umat Islam.
Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Nabi Muhammad SAW
tentang pentingnya shalat
Artinya: Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al
kitab (Al-Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu
mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. dan
Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar
(keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui
apa yang kamu kerjakan. (Departemen Agama RI, 2004: 566)
10
Adapun indikator-indikator dalam variabel
keaktifan beribadah adalah sebagai berikut:
a. Rajin sholat lima waktu
b. Sholat tepat pada waktunya
c. Rajin mengikuti sholat berjama‟ah
d. Rajin membaca Al-Qur‟an
e. Rajin berdo‟a
f. Selalu beribadah tanpa diperintah
2. Kemandirian belajar
Kemandirian merupakan kata dasar dari mandiri yang
berarti keadaan dapat berdiri sendiri, tidak bergantung kepada
orang lain. Kemandirian adalah hal mandiri (Poerwadarminta,
2006: 744). Kemandirian yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah kemandirian siswa dalam belajar. Sedangkan kemandirian
belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemandirian
siswa dalam belajar baik belajar disekolah, dirumah, individual
maupun dalam kelompok. Adapun indikator-indikator dalam
variabel kemandirian belajar adalah sebagai berikut:
a. Belajar dengan teratur
b. Disiplin dan bersemangat
c. Selalu mencatat pelajaran
d. Konsentrasi dalam mengikuti pelajaran
11
e. Mengerjakan tugas
f. Memanfaatkan perpustakaan
g. Ketidaktergantungan terhadap orang lain
G. Metode Penelitian
Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 2010: 203). Adapun
langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut:
1. Sumber data
Sumber data pada penelitian ini meliputi data primer
(primary) dan data sekunder (secondary). Data primer merupakan
data yang diambil dari lapangan yang diperoleh melalui
pengamatan, wawancara, dan angket (kuesioner) perantara
(Supriyanto, dan Masyhuri Machfudz 2010: 191). Adapun data
primer dalam penelitian ini adalah data dari responden yang berupa
jawaban-jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan peneliti
dengan instrumennya. Sedangkan data sekunder merupakan data
penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui
media perantara (Supriyanto, dan Masyhuri Machfudz 2010: 194).
12
2. Pendekatan dan rancangan penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif yang bersifat
korelasional. Dalam penelitian ini, penulis bermaksud untuk
mencari keterkaitan antara variabel x dalam hal ini keaktifan
beribadah dengan variabel y, yaitu kemandirian belajar siswa.
3. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di SMK N 1 Pabelan yang
beralamat kelurahan Sumberejo Kec. Pabelan Kab. Semarang.
Penelitian ini akan diagendakan memakan waktu 1 (satu) bulan,
dimulai tanggal 29 September sampai 25 Oktober 2014 yang
terbagi menjadi beberapa teknis dari proses pengumpulan data
hingga proses penulisan laporan.
4. Populasi
Populasi adalah keseluruhan sobyek penelitian. (Arikunto,
2010: 173). Sedangkan menurut Sugiyono (2001: 57), populasi
adalah wilayah generalisai yang terdiri atas subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun
yang penulis jadikan populasi adalah siswa SMK N 1 Pabelan
Tahun 2014 yang berjumlah 378 siswa.
13
5. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang ingin diteliti
(Prasetyo & Lina Miftahul Jannah, 2011: 119). Penulis akan
melakukan penelitian dilapangan, dalam menentukan sampel
sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto, bahwa apabila
subyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil semua dan apabila
subyeknya lebih dari 100 dapat diambil 10%-15% atau 20%-25%
(Arikunto, 2006: 112). Berdasarkan pendapat tersebut, dalam
penelitian ini peneliti mengambil sampel sejumlah 20% dari
jumlah populasi. Jadi sampel dalam penelitian ini adalah 76 siswa.
6. Teknik pengumpulan data
Untuk memperoleh data secara terperinci dan baik, maka
peneliti menggunakan beberapa metode berupa angket, wawancara,
dan observasi.
a. Metode Angket
Metode Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis
yang digunakan untuk mendapatkan data atau informasi
dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau
hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2006: 128). Metode ini
digunakan untuk memperoleh data tentang hubungan antara
keaktifan beribadah dengan kemandirian belajar siswa
SMK N 1 Pabelan.
14
Berdasarkan dengan hal tersebut, Singarimbun dan
Sofian Effendi (1989: 220-222) menyatakan cara
menjawabnya metode angket ini terbagi menjadi tiga
macam, yaitu:pertanyaan tertutup (pertanyaan yang variasi
jawabannya sudah ditentukan dan disusun terlebih dahulu,
sehingga responden tidak mempunyai kebebasan untuk
memilih jawaban kecuali yang sudah diberikan, pertanyaan
terbuka (pertanyaan yang variasi jawabannya belum
ditentukan terlebih dahulu, sehingga responden mempunyai
kebebasan untuk menjawab dari pertanyaan yang diajukan,
dan pertanyaan semi terbuka. Adapun metode yang penulis
gunakan adalah metode pertanyaan tertutup.
b. Metode Wawancara
Arikunto (2006: 155) wawancara atau interview
lisan adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh
pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informsi
dari terwawancara (interviewer). Metode ini digunakan
sebagai metode bantu dalam mengumpulkan data yang
dibutuhkan dalam penelitian ini, sehingga data yang
diperoleh benar-benar valid.
15
c. Metode Observasi
Metode observasi adalah pengamatan yang meliputi
kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan
menggunakan seluruh alat indra (Arikunto, 2010: 199-200).
Observasi dilakukan peneliti untuk memperoleh
data awal tentang situasi umum serta mengamati keaktifan
beribadah dan kemandirian belajar siswa SMK N 1
Pabelan.
7. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang
digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data (Arikunto,
2010: 203). Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai
variabel yang akan diteliti. Instrumen yang diperlukan dalam
penelitian ini adalah lembar angket yang digunakan untuk
mengetahui seberapa besar hubungan antara keaktifan beribadah
dengan kemandirian belajar siswa.
a. Angket Keaktifan Beribadah Siswa
Rancangan angket keaktifan beribadah siswa yang akan
disebarkan adalah sebagai berikut:
16
Tabel 1.1
Rancangan Angket Keaktifan Beribadah Siswa
No. Indikator Item Angket
Jumlah
Angket
1.
Rajin shalat lima
waktu
1, 2, 3 3
2.
Shalat tepat pada
waktunya
4, 5, 6, 7, 8 5
3.
Rajin mengikuti
shalat berjama‟ah
9, 10, 11, 12 4
4.
Rajin membaca Al-
Qur‟an
13, 14 2
5. Rajin berdo‟a 15, 16, 17, 18 4
6.
Selalu beribadah
tanpa diperintah
19, 20 2
Jumlah 20
b. Angket Kemandirian Belajar Siswa
Rancangan angket kemandirian belajar siswa yang akan
disebarkan adalah sebagai berikut:
Tabel 1.2
Rancangan Angket Kemandirian Belajar Siswa
No. Indikator Item Angket
Jumlah
Angket
1. Belajar dengan teratur 1, 2, 3 3
17
2.
Disiplin dan
bersemangat
4, 5, 6, 7, 8, 5
3.
Selalu mencatat
pelajaran
9, 10, 11 3
4.
Konsentrasi dalam
mengikuti pelajaran
12 1
5.
Memanfaatkan
perpustakaan
13, 14, 15 3
6. Mengerjakan tugas 16, 17, 18 3
7.
Ketidaktergantungan
terhadap orang lain
19, 20 2
Jumlah 20
8. Teknik Analisis Data
a. Analisis Awal
Untuk memperoleh hasil dari penelitian agar bisa di
generalisasikan, maka setiap data yang masuk penulis analisis
untuk menjawab permasalahan. Untuk menganalisis data
tersebut, peneliti menggunakan teknik analisis dengan
persentase rumus sebagai berikut:
100
Keterangan :
P : presentase perolehan
F : Frekuensi mentah
N : Jumplah total responden
18
b. Analisis Uji Hipotesis
Sebagai analisis lanjutan adalah dengan menggunakan
teknik statistik untuk mencari ada tidaknya hubungan yang
signifikan antara variabel keaktifan beribadah dengan
kemandirian belajar siswa. Teknik analisisnya penulis
menggunakan rumus product moment sebagai berikut:
Keterangan :
: Koefisien korelasi antara X dan Y
: Jumlah perkalian untuk skor X dan Y
: Variabel keaktifan beribadah
Y : Variabel kemandirian belajar
: Jumlah Kuadrat dari skor X
: Jumlah Kuadrat dari skor Y
N : Jumlah responden (Arikunto, 2010: 318)
N
YY
N
XX
N
YXXY
rxy2
22
2 )()(
))((
19
H. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan dalam pembahasan skripsi ini dibatasi melalui
penyusunan sistematika skripsi sebagai berikut:
1. Bagian awal
Bagian awal meliputi:halaman judul, persetujuan
pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan,
motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, dan
daftar tabel.
2. Bagian inti
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini dijelaskan
tentang:latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian,
hipotesis penelitian, kegunaan
penelitian, definisi operasioanal,
metode penelitian dan sistematika
penulisan skripsi.
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
Bagian ini berisi deskripsi
variabel-variabel dan teori mengenai
hubungan antar variabel yaitu
mengenai hubungan keaktifan
20
beribadah dengan kemandirian
belajar
BAB III : HASIL PENELITIAN
Meliputi data keadaan
sekolah dan penyajian data
penelitian yang sudah diteliti oleh
peneliti.
BAB IV : ANALISIS DATA
Meliputi analisis terhadap
tiap-tiap variabel, pengujian
hipotesis, dan pembahasan hasil uji
hipotesis.
BAB V : PENUTUP
Meliputi kesimpulan, saran,
dan penutup
3. Bagian akhir
Bagian akhir ini terdiri dari daftar pustaka, lampiran-
lampiran dan riwayat hidup penulis.
21
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Keaktifan Beribadah
1. Pengertian Keaktifan Beribadah
Keaktifan beribadah merupakan dua kata yang berasal dari dua
kata dasar, yaitu aktif dan ibadah. Menurut Poerwadarminta dalam
kamus umum Bahasa Indonesia kata aktif memiliki arti giat (2006: 20)
dan ibadah memiliki makna kebaktian kepada Tuhan (2006: 430). Jika
dikaitkan dengan penelitian ini maka kedua kata dasar tersebut
diartikan sebagai frekuensi (jumlah kekerapan) menjalankan ibadah
dalam kehidupan sehari-hari dalam menunaikan segala kewajiban yang
diperintahkan oleh Allah SWT dan menjauhi segala sesuatu yang
dilarang oleh Allah SWT.
Dari segi bahasa, kata ibadah berarti taat, tunduk, merendah
diri dan menghambakan diri. Ibnu Taimiyah memberikan pengertian
ibadah menurut istilah syara‟ dengan tunduk dan cinta, yaitu tunduk
mutlak kepada Allah disertai cinta sepenuhnya kepada-Nya (Basyir,
2001: 11-12).
Menurut Hasbi Ash Shiddieqy (1994: 9-10) Ibadah itu
mensyukuri nikmat Allah. Atas dasar inilah tidak diharuskan kita baik
oleh syara‟ maupun oleh akal mengibadahi yang selain Allah, karena
Allah sendiri yang berhak menerimanya, lantaran Allah sendiri yang
22
memberikan nikmat yang paling besar kepada kita, yaitu: hidup, wujud
dan segala yang berhubungan dengan-Nya.
Ibadah merupakan penyembahan seseorang hamba terhadap
Tuhannya yang dilakukan dengan merendahkan diri serendah-
rendahnya dengan hati yang ikhlas menurut cara- cara yang ditentukan
oleh agama (Abidin dan Moh Suyono, 1998: 11).
Menurut Soenarjo dkk dalam (Thoha, 2004: 170) ibadah adalah
kepatuhan dan ketundukan yang ditimbulkan oleh perasaan tentang
kebesaran Allah, sebagai Tuhan yang disembah karena berkeyakinan
bahwa Allah mempunyai kekuasaan yang mutlak terhadapnya.
Menurut Ahmad Azhar Basyir (2001: 11-12) Unsur pertama
ibadah adalah taat dan tunduk kepada Allah, yaitu merasa
berkewajiban melaksanakan peraturan Allah yang dibawakan oleh para
rosul-Nya, baik yang berupa perintah maupun larangan, ketentuan
halal maupu haram. Manusia belum termasuk beribadah apabila tidak
mau tunduk kepada perinyah-Nya, enggan mengikuti jalan yang
digariskan-Nya, dan tidak mau taat kepada aturan-Nya, meskipun ia
mengakui bahwa Allah adalah Pencipta dan yang memberikan rezeki
kepadanya.
Unsur kedua adalah cinta kepada Allah, rasa wajib taat dan
tunduk itu harus timbul dari hati yang cinta kepada Allah. Tidak ada
diantara yang wujud yang lebih dicintai daripada Allah. Dia yang
memberikan anugerah dan kebaikan kepada para makhluk. Dia yang
23
menciptakan manusia dari tidak ada dan segala sesuatu yang ada di
bumi dijadikan Allah untuk memenuhi kebutuhan manusia. Dia
menjadikan manusia sebagai makhluk yang mulia dan diberinya
kelebihan atas segala makhluk-Nya. Dia memberikan nikmat yang
tidak pernah terputus. Dia memberikan kedudukan kepada manusia
sebagai kholifah (penguasa) di bumi. Demikianlah dua unsur taat dan
cinta dalam ibadah yang tidak dapat dipisahkan yang satu dari yang
lain, sebagaimana disebutkan dalam QS Ali Imran: 31
31. Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah,
ikutilah Aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-
dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Kita yakin dengan seyakin-yakinnya bahwa Allahlah yang
memberikan nikmat kepada kita. Maka mensyukuri orang yang
memberikan nikmat itu wajib. Dan kita yakin pula bahwa Tuhan
menimbulkan bencana atas hamba-Nya yang enggan mengibadati-
Nya di dalam dunia ini dan akan memberi balasan yang setimpal di
akhirat kelak kepada segala mereka yang taat dan yang maksiat,
masing-masing menurut yang layak mereka peroleh. Ibadah itulah
ghayah (tujuan) dijadikannya jin, manusia, dan makhluk yang
24
lainnya. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Surat Adz-
Dzariat: 56
56. dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan
supaya mereka mengabdi kepada-Ku (Shiddieqy, 1994: 10).
2. Macam-macam Ibadah
Menurut Thoha dkk (2004: 171-173) secara garis besar, ibadah
dibagi menjadi dua macam, yaitu:
a. Ibadah Mahdah (ibadah yang ketentuannya pasti)/ibadah khassah
(ibadah murni, ibadah khusus), yakni ibadah yang ketentuan dan
pelaksanaannya telah ditetapkan oleh nas dan merupakan sari
ibadah kepada Allah, seperti: salaat, zakat,puasa dan haji.
b. Ibadah Ghoiru Mahdah: sosial, politik, budaya, ekonomi,
pendidikan, lingkungan hidup, kemiskinan dan sebagainya.
Ibadah ditinjau dari segi pelaksanaan dibagi menjadi tiga bentuk,
yaitu:
a. Ibadah jasmaniah rohiah (rohaniah), yaitu perpaduan ibadah
jasmani dan rohani, seperti shalat salat dan puasa.
b. Ibadah rohiah dan maliah, yaitu perpaduan antara ibadah rohani
dan harta, seperti zakat.
25
c. Ibadah jasmaniah, rohiah dan maliah sekaligus, seperti
melaksanakan ibadah haji.
Ibadah ditinjau dari segi kepentingan dibagi menjadi dua, yaitu:
a. Kepentingan fardi (perorangan), seperti salat dan puasa.
b. Kepentingan ijtima‟i (masyarakat), seperti zakat dan haji.
Ibadah ditinjau dari segi bentuk dan sifatnya ada lima macam,
yaitu:
a. Ibadah dalam bentuk perkataan atau lisan (ucapan ibadah), seperti
berdzikir, berdo‟a, tahmid, dan membaca al-Qur‟an.
b. Ibadah dalam bentuk perbuatan yang tidak ditentukan bentuknya,
seperti menolong orang lain, jihad, dan mengurus jenazah.
c. Ibadah dalam bentuk pekerjaan yang telah ditentukan wujud
perbuatannya, seperti salat, Zakat dan haji.
d. Ibadah yang tata cara dan pelaksanaannya berbentuk menahan diri,
seperti puasa, i‟tikaf dan ihram.
e. Ibadah yang berbentuk menggugurkan hak, seperti memaafkan
orang yang telah melakukan kesalahan terhadap dirinya dan
membebaskan seseorang yang berhutang kepadanya.
Menurut Sidik Tono dkk Ruang lingkup ibadah pada dasarnya
digolongkan menjadi dua, yaitu:
a. Ibadah Umum, artinya ibadah yang mencakup segala aspek
kehidupan dalam rangka mencari keridaan Allah. Unsur terpenting
agar dalam melaksanakan segala aktivitas kehidupan di dunia ini
26
agar benar-benar bernilai ibadah adalah niat yang ikhlas untuk
memenuhi tuntutan agama dengan menempuh jalan yang halal dan
menjauhi jalan yang haram.
b. Ibadah Khusus, artinya ibadah yang macam dan cara
pelaksanaannya ditentukan dalam syara‟ (ditentukan oleh Allah
SWT dan Nabi Muhammad SAW). Ibadah khusus ini bersifat tetap
dan mutlak, manusia tinggal melaksanakan sesuai dengan
peraturan dan tuntunan yang ada, tidak boleh mengubah,
menambah, mengurangi, seperti tuntunan bersuci (wudlu), shalat,
puasa ramadhan, ketentuan nisab zakat (Tono dkk, 1998: 7).
Untuk memberikan prinsip ibadah yang bersifat final, Islam
memberikan prinsip ibadah sebagai berikut:
a. Yang berhak disembah hanya Allah SWT
b. Ibadah tanpa perantara
c. Ikhlas sendi ibadah yang akan diterima
d. Ibadah sesuai dengan tuntunan
e. Memelihara keseimbangan antara unsur rohani dan jasmani
f. Mudah dan meringankan (Basyir, 2001: 16).
Adapun yang dimaksud ibadah dalam penelitian ini adalah
ibadah shalat dan membaca Al-Qur‟an.
27
3. Pengertian Shalat
Shalat menurut arti bahasa adalah berdo‟a. Sedangkan menurut
istilah syara‟ adalah sistem ibadah yang tersusun dari beberapa
perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbirotul ihram dan
diakhiri dengan salam, berdasar atas syarat-syarat dan rukun-rukun
tertentu.
a. Dasar Hukum Disyariatkannya Shalat
Shalat merupakan ibadah pertama yang diwajibkan
dalam Islam. Kewajiban itu diterima Nabi Muhammad SAW
langsung dari “sidrat al muntaha” sewaktu peristiwa Isra’ dan
Mi’raj. Shalat adalah ibadah pertama yang akan ditanyakan di
hari kiamat. Karena itu, tidak mengherankan kalau ibadah
shalat itu merupakan salah satu dari dua hal yang diwasiatkan
sebelum rasul meninggal dunia.
Ayat-ayat yang memerintahkan untuk menegakkan
shalat berarti suatu bentuk ibadah khusus yang menjadi salah
satu sendi ajaran agama Islam. Karena itu, ibadah yang paling
utama bagi setiap manusia adalah shalat. Dasar kewajiban
shalat diantaranya adalah firman Allah SWT QS Al-
Baqarah:43
28
43. dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah
beserta orang-orang yang ruku'[44].
[44] Yang dimaksud Ialah: shalat berjama'ah dan dapat
pula diartikan: tunduklah kepada perintah-perintah Allah
bersama-sama orang-orang yang tunduk (Departemen Agama
RI, 2004: 8).
Shalat diwajibkan kepada orang-orang yang beriman
dengan ditentukan waktu-waktunya. Allah berfirman dalam
surat An Nisa‟: 103 yang berbunyi:
103. Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu),
ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di
waktu berbaring. kemudian apabila kamu telah merasa
aman, Maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa).
Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan
waktunya atas orang-orang yang beriman (Departemen
Agama RI, 2004: 124-125).
29
b. Syarat-syarat Shalat
1) Beragama islam
2) Sudah baligh dan berakal
3) Suci dari hadast
4) Suci seluruh anggota badan, pakaian dan tempat
5) Menutup aurat, laki-laki auratnya antara pusat dan lutut,
sedang wanita seluruh anggota badannya kecuali muka dan
dua belah tapak tangan
6) Masuk waktu yang telah ditentukan untuk masing-masing
shalat
7) Menghadap kiblat
8) Mengetahui mana yang rukun dan mana yang sunah
c. Rukun Shalat
1) Niat
2) Takbiratul ihram
3) Berdiri tegak bagi yang berkuasa ketika shalat fardhu.
Boleh sambil duduk atau berbaring bagi yang sedang sakit
4) Membaca surat Al-Fatihah pada tiap-tiap raka‟at
5) Rukuk dengan tumakninah
6) I‟tidal dengan tumakninah
7) Sujud dua kali dengan tumakninah
8) Duduk antara dua sujud dengan tumakninah
9) Duduk tasyahud akhir dengan tumakninah
30
10) Membaca tasyahud akhir
11) Membaca shalawat nabi pada tasyahud akhir
12) Membaca salam yang pertama
13) Tertib:berurutan mengerjakan rukun-rukun tersebut
d. Yang Membatalkan Shalat
Shalat itu batal (tidak sah) apabila salah satu syarat
rukunnya tidak dilaksanakan atau ditinggalkan dengan sengaja.
Dan shalat itu batal dengan hal-hal yang seperti tersebut di
bawah ini:
1) Berhadast
2) Terkena najis yang tidak dimaafkan
3) Berkata-kata dengan sengaja walaupun dengan satu huruf
yang memberikan pengertian
4) Terbuka auratnya
5) Mengubah niat, misalnya ingin memutuskan shalat
6) Makan atau minum meskipun sedikit
7) Bergerak berturut-turut tiga kali seperti melangkah atau
berjalan sekali yang bersangatan
8) Membelakangi kiblat
9) Menambah rukun yang berupa perbuatan, seperti rukuk dan
sujud
10) Tertawa berbahak-bahak
11) Mendahului imamnya dua rukun
31
12) Murtad, artinya keluar dari Islam (Rifa‟i, 2007: 33-34)
Shalat adalah tiang agama, barang siapa
menegakkan shalat, berarti ia menegakkan agama, dan
barang siapa meninggalkan shalat, berarti merobohkan
agama. Shalat merupakan amalan yang pertama kali dihisab
kelak di akhirat. Jika baik shalatnya, maka baik pula amal
ibadahnya yang lain. Sebaliknya, jika buruk shalatnya,
maka buruk pula amal ibadah lainnya. Shalat merupakan
ibadah yang paling dicintai, paling utama dan paling dekat
dengan Allah SWT. Urgensi shalat ditunjukkan oleh posisi
shalat yang menempati urutan kedua dalam rukun islam
setelah mengucapkan syahadat.
Selain itu, ayat-ayat al-Qur‟an menjelaskan secara
khusus tentang sujud sebanyak 15 kali. Kata shalat
disebutkan di dalam al-Qur‟an sebanyak 99 kali.
Penyebutan yang berulang dan banyak itu tentunya
memiliki tujuan, yaitu menunjukkan pentingnya menjaga
shalat wajib, lima kali dalam sehari, sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan.
Landasan yang paling kuat tentang urgensi shalat
adalah bahwa shalat diwajibkan dilangit yang ketujuh.
Kewajiban shalat disampaikan langsung oleh Allah SWT
kepada Rasulullah SAW pada malam Isro‟ dan Mi‟roj.
32
Karena itu, shalat merupakan kewajiban yang harus
dilaksanakan oleh seluruh umat Islam, tanpa terkecuali.
Shalat adalah amalan pertama yang akan dihisab pada hari
Kiamat (Salim, 2009: 17-18). Ketika shalat ditunaikan
dengan baik, maka seorang hamba akan dekat dengan
Rabbnya, lalu Allah SWT menerima shalatnya itu,
keterikatan seorang muslim dengan Rabbnya akan semakin
bertambah dalam bentuk yang sangat spesifik ketika ia
bersujud.
Shalat dinamakan dengan nama as-Sujud karena
shalat merupakan keterikatan langsung antara seorang
hamba dan Rabbnya, dengan maksud mengagungkan dan
bersyukur kepada Allah, memohon rahmat, dan beristighfar
sehingga seorang muslim dapat memetik buah amal
sholehnya, yang mana ia akan mendapat banyak faidah,
baik di dunia maupun di akhirat (Salim, 2009: 22).
Shalat adalah hubungan antara seorang hamba dan
Tuhannya yang dilakukan manusia dengan seluruh
eksistensi jasad, akal, dan jiwanya. Jasad melakukan
berbagai gerakan yang mengungkapkan kekhusyu‟an dan
ketaatan. Akal memahami berbagai makna shalat dan
merasakan pesan dari langit, yakni Al-Qur‟an. Sementara
jiwa dipenuhi ketenangan. Karena pertemuan suci antara
33
manusia dan Penciptanya, yakni shalat sebagai perbuatan
yang diulang-ulang setiap hari dan berlangsung secara
terus-menerus, ia menjadi perbuatan yang berakar kuat
dalam kehidupan seorang Muslim, dan sifatnya pun
berkorelasi, ini adalah bagian formal dari shalat. Perbuatan
yang diulang-ulang tersebut menguasai kesadaran orang
yang selalu melaksanakan shalat, sehingga apabila dia
terlambat dari salah satu kewajiban hingga tidak dapat
melaksanakannya, dia merasa ada sesuatu yang
merugikannya dan bersikap gelisah.
Setiap orang yang menjadikan shalat sebagai bagian
dari hidupnya, melaksanakannya secara spontan dengan
mudah dan gampang, maka dia akan memiliki ketekunan
dalam shalat. Di sana akan ada kaitan antara shalat dan
kebiasaan. Sementara kebiasaan dalam hidup kita bukanlah
sesuatu yang mudah. Lebih dari sembilan persepuluh
perbuatan kita adalah ungkapan berbagai kebiasaan yang
kita peroleh. Lalu ia menentukan seluruh perbuatan dan
tindakan kita. Dengan ini, kebiasaan memberikan kita
kemampuan, kecepatan, kecermatan, dan ketekunan dalam
melaksanakan sesuatu. Pengaruh kebiasaan akan
menentukan sebagian besar perbuatan kita, sehingga
dikatakan bahwa kebiasaan merupakan watak kedua dalam
34
diri manusia. Kebiasaan bisa berkaitan dengan gerakan,
mentalitas ataupun etika seperti kebiasaan berenang,
mengontrol diri, berkonsentrasi, berpikir secara ilmiah, dan
berbagai kebiasaan lainnya.
e. Fungsi shalat dapat ditinjau dari dua aspek, yaitu jasmani dan
rohani:
a) Aspek Jasmani
Dari aspek jasmani, shalat berfungsi untuk
menimbulkan sifat suka kepada kebersihan, kerapian dan
kerajinan. Shalat yang mensyaratkan harus suci badan,
pakaian, dan tempat dari najis, demikian pula mensyaratkan
bersuci dengan mandi dan wudlu berfungsi mengajarkan
kebersihan. Islam mengajarkan bahwa bersih merupakan
cabang dari iman. Selain mendidik kebersihan dan
kerapian, shalat juga berfungsi mendidik orang rajin dan
mempunyai ketangkasan. Gerakan badan dalam shalat,
berdiri, ruku‟, sujud, dan sebagainya mempunyai peranan
dalam segi kejasmanian.
b) Aspek Rohani
Dari aspek rohani, shalat berfungsi untuk
mengingatkan manusia kepada Tuhannya yang Mahatinggi,
yang telah menciptakan manusia dan alam semesta.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS Thaahaa: 14
35
14. Sesungguhnya aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan
(yang hak) selain Aku, Maka sembahlah aku dan dirikanlah
shalat untuk mengingat aku (Departemen Agama RI, 2004:
432).
Selalu ingat kepada Allah akan mendatangkan
ketenangan hidup, mengajarkan bahwa hanya dengan
mengingat Allah, hati menjadi tenteram sebagaimana
firman Allah SWT dalam QS. Ar Ra‟d: 28
28. (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka
manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya
dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.
Dengan hati yang selalu ingat kepada Allah, akan
lahirlah kekuatan rohaniah pada manusia yang amat besar
artinya dalam menghadapi masalah hidup yang penuh
dengan berbagai macam problema yang seringkali
dirasakan amat berat oleh yang mengalaminya. Dengan
kekuatan rohaniah itu, berbagai macam ujian hidup akan
36
dihadapi dengan kesabaran, pergolakan hidup akan dapat
ditanggapi dengan sikap tenang, rela dan hati yang tenteram
(Basyir, 2001: 50-56).
f. Hikmah-hikmah Shalat menurut Ibnu Rif‟ah Ash-Shilawy
diantaranya adalah sebagai berikut:
a) Dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar.
b) Sebagai sarana memohon pertolongan.
c) Menjadikan manusia tangguh.
d) Dapat membersihkan dosa.
e) Ditempatkan pada jaminan atau naungan Allah SWT.
f) Membuat hati tenang.
g) Dijauhkan dari neraka Saqar.
h) Hikmah kesehatan melalui gerakan shalat (Ash-Shilawy,
2010: 31-34)
4. Membaca Al-Qur’an
a. Pengertian Al-Qur‟an
Menurut Subhi Shalih dalam (Hakim dan Jaih Mubarok,
2010: 69) Al-Qur‟an berarti bacaan. Ia merupakan kata turunan
(mashdar) dari kata qara’a (fi’il madli) dengan arti ism al-maf’ul,
yaitu maqru‟ yang artinya dibaca. Kata Al-Qur‟an selanjutnya
dipergunakan untuk menunjukkan kalam Allah yang diwahyukan
37
kepada Nabi Muhammad SAW (kalam Allah al-munazzal ila Nabi
Muhammad SAW) (Hakim dan Jaih Mubarok, 2010: 69).
Al-Qur‟an adalah kitab yang sangat mengagumkan bagi
orang-orang yang mau menggunakan akal dan bashirah (mata hati)
untuk memikirkan dan merenungkannya. Tidak ada kitab suci yang
sedemikian besar mendapat perhatian dari penganutnya dibanding
kitab suci al-Qur‟an. Tidak dapat dibantah bahwa sejak
kehadirannya al-Qur‟an telah diapresiasi dan direspon sedemikian
rupa, mulai dari bagaimana cara dan ragam membaca, menulis,
melagukan dan memahaminya Mustaqim (dalam Munjahid, 2007:
ix). Tidak dapat dipungkiri bahwa bagi umat islam, al-Qur‟an
adalah satu-satunya Kitab yang sangat menarik untuk dibaca dan
dihafal, baik untuk tujuan ibadah saja maupun untuk tujuan
memahami lebih lanjut kandungan yang ada didalamnya
(Munjahid, 2007: xii).
Salah satu ibadah lisan kepada Allah SWT yaitu membaca
Al-Qur‟an. Membaca Al-Qur‟an merupakan kewajiban bagi setiap
muslim, sebab Al-Qur‟an adalah pedoman hidup dan bagi yang
membaca adalah ibadah. Adapun perintah membaca Al-Qur‟an
disebutkan dalam firman Allah SWT dalam surat Al „Alaq : 1-5
38
1.Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang
Menciptakan,
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah,
3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah,
4. yang mengajar (manusia) dengan pena,
5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.
Yang paling prinsip dan mutlak tentang pengertian
Al-Qur‟an ini adalah bahwa Al-Qur‟an itu wahyu atau firman
Allah SWT untuk menjadi petunjuk dan pedoman bagi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.
Di bawah ini akan dikemukakan beberapa pendapat
ulama‟ tentang pengertian Al-Qur‟an, baik ulama‟ Indonesia
maupun ulama‟ luar Indonesia. Di antara mereka itu adalah:
a) K. H. Munawar Khalil, dia menyatakan Al-Qur‟an adalah
firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW, yang bersifat mu‟jizat dengan sebuah surat dari
padanya yang beribadat bagi yang membacanya.
b) Drs. H. M. Khudhari Umar, dia mengemukakan
pendapatnya Al-Qur‟an adalah kalam Allah yang tiada
tandingannya (mu‟jizat) yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW sebagai penutup para nabi dan rasul,
dengan perantara Malaikat Jibril, ditulis dalam mushaf-
mushaf yang disampaikan kepada kita secara mutawatir,
39
serta mempelajarinya merupakan suatu ibadah, dimulai dari
surat Al-Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Naas.
c) Prof. Dr. T. M. Hasbi Ash-Shiddieqy, dia memberikan
pengertiannya Al-Qur‟an adalah kalam Allah yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad yang ditilawatkan
dengan lisan lagi mutawatir penulisannya.
d) Fazlur Rahman, yang mengartikan Al-Qur‟an adalah
sumber yang mampu menjawab semua persoalan.
e) Imam Fakhrur Razie dan Syekh Mahmud Syaltut, yang
menyatakan Al-Qur‟an adalah lafadz arab yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW yang dinukilkan kepada
kita secara mutawatir.
f) Ali Al Shabuni, memberikan pengertian Al-Qur‟an adalah
kalam Allah yang mengandung mu‟jizat yang diturunkan
kepada Nabi atau Rasul-Nya yang penghabisan dengan
perantaraan Malaikat Jibril yang ditulis pada mushaf-
mushaf, dinukilkan kepada kita secara mutawatir,
membacanya adalah ibadah, dimulai dengan surat Al-
Fatihah dan diakhiri dengan surat An-Naas.
g) Dr. Abdul Wahab Khallaf, dia menyatakan pendapatnya
mengenai Al-Qur‟an adalah kalam Allah yang diturunkan
melalui perantaraan Malaikat Jibril (al-Ruh al-Amin) ke
dalam hati Rasulullah SAW dengan menggunakan bahasa
40
Arab serta makna-makna yang benar untuk dijadikan hujjah
(argumentasi) dalam pengakuannya sebagai Rasul dan
untuk dijadikan sebagai dustur (Undang-undang) bagi
seluruh umat manusia, di mana mereka mendapatkan
petunjuk dari padanya, di samping merupakan amal ibadah
bagi kaum muslimin yang membacanya.
h) Ustadz Farid Wajdi, dia mengemukakan tentang pengertian
Al-Qur‟an adalah wahyu Ilahi yang diturunkan dengan
perantaraan al-Ruh al-Amin (Jibril) atas hati Rasulullah
Muhammad SAW agar menjadi peringatan bagi manusia
seluruh alam (Thoha dkk, 2004: 26).
Dengan memperhatikan apa yang sudah disampaikan
dan dijelaskan oleh para pakar dan ulama‟ mengenai pengertian
Al-Qur‟an di atas, maka pengertian tersebut dapat dirangkum
sebagai berikut:
a) Wahyu atau firman Allah SWT
b) Diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
c) Dengan perantaraan Malaikat Jibril, atau dengan cara
lain
d) Menggunakan Bahasa Arab
e) Untuk pedoman dan petunjuk bagi manusia
f) Merupakan mu‟jizat Nabi Muhammad SAW yang
terbesar
41
g) Diterima oleh umat islam secara mutawatir (Thoha dkk,
2004: 27-28).
Dengan membaca Al-Qur‟an bertujuan memberikan
pengetahuan kepada siswa yang mampu mengarah kepada:
a) Kemantapan membaca susuai dengan syarat-syarat
yang telah ditetapkan dan menghafal ayat-ayat atau
surat-surat yang mudah bagi mereka.
b) Kemampuan memahami kitab Allah secara sempurna,
memuaskan akal dan mampu menenangkan jiwanya.
c) Kesanggupan menerapkan ajaran Islam dalam
menyelesaikan problema hidup sehari-hari.
d) Kemampuan memperbaiki tingkah laku siswa melalui
metode pengajaran yang tepat.
e) Kemampuan memanifestasikan keindahan retorika dan
uslub Al-Qur‟an.
f) Penumbuhan rasa cinta dan keagungan Al-Qur‟an
dalam jiwanya.
g) Pembinaan pendidikan Islam berdasarkan sumber-
sumbernya yang utama dari al-Qur‟an al-Karim (Thoha
dkk, 2004: 33)
b. Fungsi-fungsi Al-Qur‟an
Dari sudut isi atau substansinya, fungsi Al-Qur‟an sebagai
tersurat dalam nama-namanya adalah sebagai berikut:
42
a) Al-huda (petunjuk). Dalam Al-Qur‟an terdapat tiga katagori
tentang posisi Al-Qur‟an sebagai petunjuk. Pertama, petunjuk
bagi manusia secara umum. Kedua, Al-Qur‟an adalah petunjuk
bagi orang-orang yang bertaqwa. Ketiga, petunjuk bagi orang-
orang yang beriman.
b) Al-furqan (pemisah). Dalam Al-Qur‟an dikatakan bahwa untuk
membedakan dan bahkan memisahkan antara yang hak dan
batil, atau antara yang benar dengan yang salah.
c) Al-syifa (obat). Dalam Al-Qur‟an dikatakan bahwa ia berfungsi
sebagai obat bagi penyakit-penyakit yang ada dalam dada
(psikologis).
d) Al-mau‟izhah (nasihat). Dalam Al-Qur‟an dikatakan bahwa ia
berfungsi sebagai nasihat bagi orang-orang yang bertaqwa
(Hakim dan Jaih Mubarok, 2010: 70-71).
B. Kemandirian Belajar
1. Pengertian Kemandirian
Menurut Chabib Thoha Kemandirian merupakan sifat dari
perilaku mandiri yang merupakan salah satu unsur sikap. Kemandirian
adalah bentuk sikap terhadap objek di mana individu memiliki
independensi yang tidak terpengaruh terhadap orang lain . Para ahli
mendefisinikan (dalam Thoha: 121-122) Brawer mengartikan
kemandirian suatu perasaan otonom, sehingga pengertian perilaku
43
mandiri adalah suatu kepercayaan pada diri sendiri, dan perasaan
otonomi diartikan sebagai perilaku yang terdapat dalam diri seseorang
yang timbul karena kekuatan dorongan dari dalam tidak karena
terpengaruh oleh orang lain. Newcomb menggambarkan hubungan
antara dorongan motif dan sikap serta nilai. Keduanya memiliki
hubungan yang bersifat herarkhis, dorongan melahirkan motif, motif
mendorong munculnya sikap, dan sikap yang relatif konstan akan
membentuk sistem nilai. Sikap kemandirian menunjukkan adanya
konsistensi organisasi tingkah laku pada seseorang sehingga tidak
goyah, memiliki self reliance atau kepercayaan kepada diri sendiri.
Bathia berpendapat bahwa perilaku mandiri merupakan perilaku yang
aktivitasnya diarahkan pada diri sendiri, tidak mengharapkan
pengarahan dari orang lain dalam melakukan pemecahan masalah yang
dihadapi. Perilaku mandiri akan membuat seseorang memiliki identitas
diri yang jelas, mempunyai otonomi yang lebih besar sehingga orang
tersebut menunjukkan adanya perkembangan pribadi yang terintegrasi
dan lebih terkontrol dorongan-dorongannya. Perilaku mandiri dapat
diartikan sebagai kebebasan seseorang dari pengaruh orang lain. Ini
berarti bahwa orang yang berperilaku mandiri mempunyai kemampuan
untuk menemukan sendiri apa yang harus dilakukan, menentukan
dalam memilih kemungkinan-kemungkinan dari hasil perbuatannya
dan akan memecahkan sendiri masalah-masalah yang dihadapi tanpa
harus mengaharapkan bantuan orang lain (dalam Thoha: 121-122).
44
2. Ciri-ciri Kemandirian
a. Mengetahui secara tepat cita-cita yang hendak dicapainya
b. Percaya pada nasib dari Allah SWT, tetapi memahami bahwa
semua manusia diberikan kesempatan yang sama dalam berusaha
untuk memperoleh nasib bagi yang membacanya adalah
ibadahterbaik, sesuai cita-citanya.
c. Percaya diri, dapat dipercaya dan percaya pada orang lain.
d. Mengetahui bahwa sukses adalah kesempatan bukan hadiah.
e. Membekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang berguna
untuk mencari nafkah dalam masyarakat modern.
f. Mensyukuri nikmat Allah SWT.
Kemandirian perwujudannya perlu dilaksanakan dan perlu pula
terus dibina dan dikembangkan sepanjang kehidupan masing- masing.
Pribadi mandiri merupakan juga kemampuan mengendalikan atau
pengelolaan diri. Dengan kata lain, sukses tergantung pada bagaimana
seseorang mengendalikan atau mengelola (memanage) dirinya sendiri
di tengah-tengah kehidupan masyarakat modern yang kondisinya
ternyata semakin berat (Nawawi, 1993: 341-377).
3. Faktor yang Mempengaruhi Kemandirian
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian dapat
dibedakan dari dua arah, yakni faktor dari dalam dan luar. Faktor dari
dalam diri anak adalah antara lain faktor kematangan usia dan jenis
kelamin. Anak semakin tua usia cenderung semakin mandiri, dan ada
45
kecenderungan anak laiki-laki lebih mandiri daripada anak perempuan
Conger (dalam Thoha, 1996: 124). Di samping itu intelegensia anak
juga berpengaruh terhadap kemandirian anak.
Adapun faktor dari luar yang mempengaruhi kemandirian anak
adalah sebagai berikut:
a. Faktor kebudayaan, sebagaimana dikemukakan oleh Muser (dalam
Thoha, 1996: 125) bahwa kemandirian dipengaruhi oleh
kebudayaan. Masyarakat yang maju dan kompleks tuntutan
hidupnya cenderung mendorong tumbuhnya kemandirian
dibanding dengan masyarakat yang sederhana.
b. Pengaruh keluarga terhadap kemandirian anak adalah meliputi
aktivitas pendidikan dalam keluarga, kecenderungan cara mendidik
anak, cara memberikan penilaian kepada anak, bahkan sampai
kepada cara hidup orang tua berpengaruh terhadap kemandirian
anak (Thoha, 1996: 121
4. Pengertian Belajar
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur
yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan
jenjang pendidikan (Syah, 2003: 89).
Belajar merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang untuk
mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui pelatihan-pelatihan
atau pengalaman-pengalaman (Baharudin dan Esa Nur Wahyuni, 2008:
12).
46
Belajar adalah proses perubahan di dalam diri manusia
(Ahmadi, 1991: 15).
Menurut Slameto, “Belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya” (Slameto, 1987: 2).
Belajar merupakan suatu proses psikologi yang menghasilkan
perubahan-perubahan ke arah kesempurnaan. Sumadi Suryabrata
(dalam Thoha, 1996: 126) mengartikan belajar sebagai:
a. Aktivitas yang menghasilkan perubahan pada individu yang belajar
(dalam arti behavioral changes) baik aktual maupun potensial
b. Perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya kemampuan
baru dalam waktu yang relatif lama
c. Perubahan itu terjadi karena usaha
5. Jenis-jenis Belajar
a. Belajar bagian (part learning, fractioned learning)
Dalam hal ini individu memecah seluruh materi pelajaran
menjadi bagian-bagian yang satu sama lain berdiri sendiri. Sebagai
lawan dari cara belajar bagian adalah cara belajar keseluruhan atau
belajar global.
b. Belajar dengan wawasan (learning by insight)
Konsep ini diperkenalkan oleh W. Kohler yang
mengartikan wawasan ini merupakan pokok utama dalam
47
pembicaraan psikologi belajar dan proses berfikir. C. E. Osgood
menganggap wawasan sebagai salah satu bentuk atau wujud dari
asosiasi stimulus-respons (S-R). Dan G. A. Miller berpendapat
bahwa wawasan barangkali merupakan kreasi dari rencana
penyelesaian (meta program) yang mengontrol rencana-rencana
pola tingkah laku yang telah terbentuk.
c. Belajar diskriminatif (discriminatif learning)
Belajar diskriminatif diartikan sebagai suatu usaha untuk
memilih beberapa sifat situasi stimulus dan kemudian
menjadikannya sebagai pedoman dalam bertingkah laku, dengan
pengertian ini maka dalam eksperimen subyek diminta untuk
berespon secara berbeda-beda terhadap stimulus yang berlainan.
d. Belajar global/keseluruhan (global whole learning)
Di sini bahan pelajaran dipelajari secara keseluruhan
berulang sampai individu menguasainya. Lawan dari belajar
bagian, metode belajar ini sering juga disebut metode Gestalt.
e. Belajar insidental (incidental learning)
Belajar disebut insidental bila tidak ada instruksi atau
petunjuk yang diberikan pada individu mengenai materi belajar
yang akan diujikan kelak. Dalam kehidupan sehari-hari, belajar ini
merupakan hal yang sangat penting. Oleh karena itu di antara para
ahli belajar insidental ini merupakan bahan pembicaraan yang
sangat menarik, khususnya sebagai bentuk belajar.
48
f. Belajar instrumental (instrumental learning)
Dalam hal ini maka salah satu bentuk belajar instrumental
yang khusus adalah pembentukan tingkah laku. Di sini individu
diberi hadiah bila ia bertingkah laku sesuai dengan tingkah laku
yang dikehendaki, dan sebaliknya ia dihukum bila memperlihatkan
tingkah laku yang tidak sesuai dengan yang dikehendaki. Sehingga
akhirnya akan terbentuk tingkah laku tertentu.
g. Belajar intensional (intentional learning)
Belajar dengan arah tujuan, merupakan lawan dari belajar
insidental.
h. Belajar laten (latent learning)
Dalam beajar laten, perubahan-perubahan tingkah laku
yang terlihat tidak terjadi segera, dan oleh karena itu disebut laten.
Dalam penelitian mengenai ingatan, belajar ini diakui memang ada
yaitu dalam bentuk belajar insidental.
i. Belajar mental (mental learning)
Perubahan kemungkinan tingkah laku yang terjadi di sini
tidak nyata terlihat, melainkan hanya berupa perubahan proses
kognitif dari bahan yang dipelajari. Ada tidaknya belajar mental ini
sangat jelas terlihat pada tugas-tugas yang sifatnya motoris,
sehingga atas dasar ini perumusan operasional juga menjadi sangat
berbeda. Ada yang mengartikan belajar mental sebagai belajar
49
dengan cara melakukan observasi dari tingkah laku orang lain,
membayangkan gerakan orang lain dan lain-lain.
j. Belajar produktif (productive learning)
R. Berguis (1964) memberikan arti belajar produktif
sebagai belajar dengan transfer yang maksimum. Kemungkinan
untuk melakukan transfer tingkah laku dari satu situasi ke situasi
lain. Belajar disebut produktif bila individu mampu mentransfer
prinsip menyelesaikan satu persoalan dalam satu situasi ke situasi
lain.
k. Belajar verbal (verbal learning)
Belajar verbal adalah belajar mengenai materi verbal
dengan melalui latihan dan ingatan (Slameto, 1987: 5-8).
6. Ciri-ciri Belajar
Dari beberapa definisi para ahli, dapat disimpulkan adanya
beberapa ciri belajar, yaitu:
a. Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku (change
behavior). Ini berarti bahwa hasil dari belajar hanya dapat diamati
dari tingkah laku, yaitu adanya perubahan tingkah laku dari tidak
tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil. Tanpa
mengamati tingkah laku hasil belajar, kita tidak akan dapat
mengetahui ada tidaknya hasil belajar.
b. Perubahan perilaku relative permanent. Ini berarti bahwa
perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu
50
tertentu akan tetap atau tidak berubah-ubah. Tetapi, perubahan
tingkah laku tersebut tidak akan terpancang seumur hidup.
c. Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat
proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut
bersifat potensial.
d. Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman.
e. Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan. Sesuatu
yang memperkuat itu akan memberikan semangat atau dorongan
untuk mengubah tingkah laku (Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni,
2008: 15-16).
7. Prinsip-prinsip belajar
Dari beberapa teori yang dikemukakan oleh para ahli bisa
dirangkum prinsip-prinsip belajar antara lain sebagai berikut:
a. Belajar akan berhasil jika disertai kemauan dan tujuan tertentu.
b. Belajar akan lebih berhasil jika disertai berbuat, latihan dan
ulangan.
c. Belajar lebih berhasil jika memberi sukses yang menyenangkan.
d. Belajar lebih berhasil jika tujuan belajar berhubungan dengan
aktivitas belajar itu sendiri atau berhubungan dengan kebutuhan
hidupnya.
e. Belajar lebih berhasil jika bahan yang sedang dipelajari dipahami,
bukan sekedar menghafal fakta.
51
f. Dalam proses belajar memerlukan bantuan dan bimbingan orang
lain.
g. Hasil belajar dibuktikan dengan adanya perubahan dalam diri si
pelajar.
h. Ulangan dan latihan perlu akan tetapi harus didahului oleh
pemahaman. (Mustaqim, 2010: 69).
Menurut Baharudin dan Esa Nur Wahyuni Proses belajar
adalah serangkaian aktivitas yang terjadi pada pusat saraf individu
yang belajar. Proses belajar terjadi secara abstrak, karena terjadi secara
mental dan tidak dapat diamati. Oleh karena itu, proses belajar hanya
dapat diamati jika ada perubahan perilaku dari seseorang yang berbeda
dengan sebelumnya. Proses Belajar dapat diartikan sebagai tahapan
perubahan perilaku kognitif, afektif, dan psikomotor yang terjadi
dalam diri siswa. Perubahan tersebut bersifat positif dalam arti
berorientasi ke arah yang lebih maju daripada keadaan sebelumnya
(Syah, 2003: 113).
Belajar Mandiri adalah kegiatan belajar aktif, yang didorong
oleh motif untuk menguasai sesuatu kompetensi, dan dibangun dengan
bekal pengetahuan atau kompetensi yang telah dimiliki. Penetapan
kompetensi sebagai tujuan belajar, dan cara pencapaiannya baik
penetapan waktu belajar, tempat belajar, irama belajar, tempo belajar,
cara belajar, sunber belajar, maupun evaluasi hasil belajar (Mujiman,
2007: 1-2).
52
8. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Menurut uraian H.C Witherington dan Lee J. Cronbach
Bapemsi (dalam Mustaqim, 2010: 69-70) faktor-faktor serta kondisi-
kondisi yang mendorong perbuatan belajar bisa diringkas sebagai
berikut:
a. Situasi belajar (kesehatan jasmani, keadaan psikis, pengalaman
dasar)
b. Penguasaan alat-alat intelektual
c. Latihan-latihan yang terpencar
d. Penggunaan unit-unit yang berarti
e. Latihan yang aktif
f. Kebaikan bentuk dan sistem
g. Efek penghargaan (reward) dan hukuman
h. Tindakan-tindakan pedagogis
i. Kapasitas dasar
C. Hubungan antara Keaktifan Beribadah dengan Kemandirian Belajar
Siswa
Dalam beribadah harus senantiasa menjaga kesucian baik secara
jasmani maupun rohani. Dalam artian jasmani (badan, pakaian, dan
tempat) dan rohani (hati, pikiran dan perasaan). Jika dua hal tersebut dapat
terjaga dengan sempurna maka akan berpengaruh terhadap kepribadian
seseorang, khususnya berkaitan dengan sikap kemandiriannya mengenai
53
rutinitas dalam kehidupan sehari-hari. Kemandirian merupakan salah satu
aspek kepribadian yang sangat penting bagi setiap insan manusia.
Seseorang dalam menjalani kehidupan tidak akan terlepas dari cobaan,
tantangan maupun rintangan. Seseorang yang memiliki kemandirian tinggi
mampu menghadapi segala permasalahan yang dihadapi.
Faktor dari dalam yang sangat menentukan perilaku mandiri adalah
kekuatan iman dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Bagi anak yang
memiliki kepercayaan dan keyakinan yang kuat terhadap agama, mereka
cenderung untuk memiliki sifat mandiri yang kuat. Hal ini dapat dilihat
dalam beberapa ayat sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Al-
Mudatsir: 38)
38. tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya,
18. dan orang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain[1252].
dan jika seseorang yang berat dosanya memanggil (orang lain) untuk
54
memikul dosanya itu Tiadalah akan dipikulkan untuknya sedikitpun
meskipun (yang dipanggilnya itu) kaum kerabatnya. Sesungguhnya yang
dapat kamu beri peringatan hanya orang-orang yang takut kepada azab
Tuhannya (sekalipun) mereka tidak melihatNya[1253] dan mereka
mendirikan sembahyang. dan Barangsiapa yang mensucikan dirinya,
Sesungguhnya ia mensucikan diri untuk kebaikan dirinya sendiri. dan
kepada Allahlah kembali(mu).
[1252] Maksudnya: masing-masing orang memikul dosanya sendiri-
sendiri.
[1253] Sebagian ahli tafsir menafsirkan bil ghaib dalam ayat ini ialah
ketika orang-orang itu sendirian tanpa melihat orang lain.
Dari ayat tersebut, jika seseorang meyakini bahwa dirinya tidak
akan dikenai beban atas perbuatan yang dilakukan orang lain, ia akan
bertanggung jawab atas perbuatan yang dilakukannya sendiri, akan
menimbulkan kesadaran dalam diri seseorang tersebut sikap jujur dan
kesatria, serta tidak akan melemparkan tanggung jawab kepada orang lain.
Hal itu disebutkan dalam QS Ali Imran: 139
139. janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu
bersedih hati, Padahal kamulah orang-orang yang paling Tinggi
(derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.
55
Jika orang itu benar-benar beriman kepada Allah SWT tidak ada
tempat untuk khawatir, sedih dan putus asa, seseorang akan bangkit rasa
percaya kepada diri sendiri, mereka merasa mampu untuk menghadapi
semua masalah yang dijumpainya (Thoha, 1996: 124-125).
Ibadah mempunyai makna sebagai ketaatan yang dapat diartikan
bahwa pada dasarnya manusia mempunyai kewajiban untuk bertaqwa,
yakni menjalankan semua perintah Allah SWT dan menjauhi semua
larangan-Nya. Ketaatan beribadah dapat dihubungkan dengan belajar
dapat diartikan bahwa setiap siswa harus memenuhi kewajibannya sebagai
seorang siswa, yakni dengan belajar. Seseorang yang menjalankan ibadah
secara rutin dan tekun baik shalat maupun membaca al-Qur‟an dapat
diartikan bahwa seseorang tersebut mempunyai ketaatan yang tinggi dalam
menunaikan kewajibannya. Pada umumnya aktivitas yang dilakukan
secara teratur akan membentuk perilaku yang konsisten terhadap
kewajiban setiap orang. Ketika seseorang memahami makna sebenarnya
akan makna dan arti beribadah, maka apa yang dilakukan akan sesuai
dengan ketentuan.
Berkaitan dengan hal tersebut, keterkaitan keaktifan beribadah
dengan kemandirian belajar dapat diartikan bahwa dengan ibadah yang
aktif dalam arti rutin dan tekun, maka akan terbentuk pola hidup yang
teratur dan tertanamnya rasa tanggung jawab yang penuh. Hal tersebut
tentunya akan berhubungan dalam menjalankan kewajibannya sebagai
seorang siswa yakni dapat meningkatkan kemandirian siswa. Dalam hal
56
belajar seorang anak yang ibadahnya dilakukan secara mandiri dengan
kata dasar atas kemauan sendiri tanpa adanya tekanan dari orang maka
anak tersebut dengan sendirinya sadar akan pentingnya belajar.
Mencermati paparan diatas, penulis dapat memberikan kesimpulan
bahwa hubungan antara keaktifan beribadah dengan kemandirian belajar
sangatlah bernilai tinggi dikarenakan banyak berpengaruh positif dalam
pembentukan kemandirian siswa. Dengan aktif beribadah seseorang akan
lebih terlatih dalam kemandiriannya, karena seseorang yang mandiri tidak
bergantung pada orang lain, selalu berusaha menghadapi dan memecahkan
masalah yang ada. Seperti halnya dalam belajar, seseorang yang mandiri
dalam belajarnya cenderung akan lebih berhasil dibandingkan siswa yang
tingkat kemandirian belajarnya rendah.
57
BAB III
LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Gambaran Umum Sekolah
a. Nama sekolah : SMK N 1 PABELAN
b. Status : Negeri
c. PBM : Pagi pukul 07.00-13.45wib
d. Alamat Sekolah : Jl. Salatiga-Dadapayam Km. 08, Pabelan,
kab. Semarang
e. RT/RW : 05/03
f. Desa : Sumberejo
g. Kecamatan : Pabelan
h. Kabupaten : Semarang
i. Telp./fax : -
j. Email : [email protected]
k. Nomor statistik : 32103220502
2. Visi dan Misi Sekolah
a. Visi
Menyelenggarakan sekolah unggul, dengan maksud mencetak
tenaga siap kerja di perusahaan, siap berwirausaha dan/atau studi
lanjut.
58
b. Misi
1) Menyiapkan tamatan yang mempunyai keseimbangan antara soft
kompetensi dan hard kompetensi.
2) Menyiapkan tamatan yang siap bersaing di pasar global.
3) Menyiapkan tamatan yang mampu menerapkan sikap wirausaha.
4) Menyelenggarakan sekolah dengan suasana aman,indah,bersih dan
teratur.
5) Menyelenggarakan sekolah sebagai pusat kegiatan masyarakat
kecil yang indah, sebagai sumbangan sebagai masyarakat madani.
6) Menyiapkan tamatan yang berkeinginan meneruskan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi.
3. Keadaan Fisik Sekolah
a. Luas tanah : 11194 m2
b. Jumlah Ruang Kelas : 18 lokal, 12 yang aktif
c. Ukuran Ruang Kelas : 63m2
d. Bangunan yang lain yang ada :
1) Ruang kepala sekolah : 42m2
2) Ruang tata usaha : 63m2
3) Ruang guru : 8x12
4) Kamar mandi 10 : 4,5m2
5) Dapur : 24m2
6) Ruang tamu : 42m2
59
7) Ruang arsip : 13,5m2
8) Perpustakaan : 96m2
9) 3 ruang gudang : 15m2,30m
2,24m
2
10) Lab IPA : 63m2
11) Lab. Komputer : 120m2
12) Bengkel TSM : 120m2
13) Bengkel Tata busana : 3( 9m x 8m)
14) Kantin : 4 kantin ukuran 4m2
15) Tempat parkir : 9m x 35m2
16) Ruang ibadah : 11m x 11m
17) Lapangan olah raga : 90m x 60m
4. Kondisi Lingkungan Sekolah
SMK N 1 Pabelan adalah salah satu SMK Negeri yang berada di
wilayah kabupaten Semarang. SMK Negeri 1 Pabelan merupakan sekolah
baru yang berdiri pada tahun 2010. Situasi dan kondisi lingkungan sekolah
SMK N 1 Pabelan sudah cukup memadai untuk menunjang proses
pembelajaran. Lokasi sekolah yang terletak di daerah pedesaan dan
persawahan dengan perumahan penduduk menjadikan aktivitas belajar
mengajar menjadi nyaman dan tenang. Sehingga siswa dapat belajar
dengan baik dan lebih konsentrasi pada pelajaran.
60
5. Fasilitas Sekolah
a. Ruang Kelas
Secara umum SMK Negeri 1 Pabelan memiliki 18 ruang kelas,
dan berdasarkan pengamatan terdapat 15 ruang yang terpakai secara
aktif. Enam ruang kelas untuk kelas X yang terdiri dari satu ruang
kelas TKR dan TB, dua kelas TSM dan RPL. 5 kelas untuk kelas XI,
yaitu satu ruang kelas TB, dua ruang kelas untuk TSM, dan dua untuk
ruang kelas RPL. Ruang kelas XII terdiri dari 4 ruang, yaitu dua untuk
ruang kelas TSM, satu untuk ruang kelas RPL, dan satu untuk ruang
kelas TB.
Secara umum fasilitas yang ada di masing-masing kelas adalah
black board, penghapus, meja, kursi, gambar presiden dan wakilnya,
buku absen, alat kebersihan, atribut lain karya siswa.
b. Ruang Perpustakaan
SMK N I Pabelan memiliki satu buah perpustakaan yang
dikelola oleh petugas khusus, dikepalai oleh seorang koordinator yang
ada dalam kegiatan operasionalnya dibantu oleh pengelola
administrasi, pembina koleksi-koleksi, seksi katalogisasi, dan seksi
pelayanan. Buku-buku yang ada diperpustakaan SMK N I Pabelan
meliputi buku tunjangan, buku pegangan guru dan buku teks siswa.
Selain buku-buku tersebut perpustakaan juga menyediakan majalah
dan koran-koran. Fasilitas yang bisa diamati diperpustakaan adalah
tempat duduk yang disediakan untuk siswa , 1 set komputer, meja
61
petugas, papan struktur organisasi, 3 buah meja baca. buah rak buku
penunjang, almari buku, almari majalah, 19 buah kursi duduk, 2 buah
meja kerja, buah televisi, 1 buah meja informasi, 1 buah kotak kartu
peminjaman, 1 buah rak buku referensi, dan tata tertib siswa.
Perpustakaan yang dimiliki oleh sekolah ini kurang menunjang
dalam proses pembelajaran, karena buku-buku yang terdapat
diperpustakaan kurang memadai dan kurang lengkap yang digunakan
sebagai acuan dalam kegiatan proses pembelajaran. Di samping itu
juga berbagai buku yang ada di perpustakaan yang dapat digunakan
sebagai penunjang untuk memperlancar kegiatan yang bersifat non
pembelajaran juga kurang.
Namun dengan pertumbuhan dan perkembangan pendidikan
yang sangat pesat sehingga diperlukan berbagai buku yang relevan
dengan tuntutan pembelajaran. Adapun upaya yang dilakukan oleh
sekolah untuk menambah buku-buku perpustakaan antara lain
sumbangan pusat untuk buku-buku penunjang seperti buku-buku
tekhnik, dan buku pedoman, sumbangan daerah untuk buku agama,
dan RAPBS untuk membeli kamus, ensiklopedia, dan kadang juga
digunakan untuk membeli beberapa buku penunjang yang dirasa masih
kurang.
Ketika saat memasuki perpustakaan untuk membaca baik
siswa ataupun tamu yang berkunjung mendapatkan pelayanan yang
ramah dari petugas perpustakaan, pengunjung perpustakaan wajib
62
mengisi buku tamu dan mengisi daftar peminjam buku untuk
memudahkan petugas perpustakaan mencatatnya. Di dalam
menjalankan tugas-tugasnya, para petugas perpustakaan harus
berpedoman pada aturan yang ada serta harus selalu melaporkan segala
sesuatu yang berkaitan dengan perpustakaan kepada koordinator
perpustakaan. Untuk memudahkan berlangsungnya kegiatan dalam
perpustakaan sistem peminjaman buku oleh siswa yaitu siswa wajib
membawa kartu perpustakaan untuk diisi oleh petugas sebagai tanda
peminjaman dan pengembalian buku. Apabila siswa terlambat
mengembalikan buku sesuai waktu yang tertera maka siswa dapat
dikenakan denda sesuai dengan tata tertib yang terdapat pada
perpustakaan (tata tertib perpustakaan terlampir). Melihat persediaan
buku dan fasilitas penunjang yang sudah ada seperti yang terpapar
diatas, kemudian ditambah lagi kedisiplinan dalam pengaturan yang
berkaitan dengan perpustakaan, maka suatu proses pengembangan
ilmu akan dapat berjalan lancar sehingga dapat menarik siswa untuk
selalu membaca keperpustakaan. Untuk lebih jelasnya mengenai
proses peminjaman buku terdapat dalam lampiran.
c. Bengkel-Bengkel
SMK N I Pabelan merupakan sekolah kejuruan yang sistem
belajarnya tidak hanya memfokuskan pada belajar teori saja tetapi juga
pada praktek langsung di bengkel-bengkel yang telah disediakan oleh
jurusan masing-masing sehingga nantinya siswa memilki skill yang
63
cukup untuk langsung terjun ke masyarakat. Bengkel-bengkel yang
dimiliki oleh SMK N I Pabelan diantaranya adalah:
1) Bengkel rekayasa perangkat lunak (RPL)
Pada bengkel rekayasa perangkat lunak ini memiliki
satu laboratorium yaitu bengkel RPL, Fasilitas yang ada dalam
ruangan ini adalah komputer 20 unit, 1 tripod screen dan lcd
proyektor, obeng tool set, meja dan kursi kerja, komponen-
komponen komputer, papan tulis, lcd proyektor, audio sound
sistem, almari alat, pemadam kebakaran, kotak pppk dan 1 set
printer.
2) Bengkel teknik sepeda motor
Fasilitas yang ada pada ruangan ini adalah meja dan
kursi kerja guru, 1 tripod screen dan lcd proyektor, kotak pppk,
oli, bensin, kompresor, sepeda motor 10 unit, alat pemadam
kebakaran, tanggem, peralatan las listrik dan karbit, kunci tool
sett, stand kelistrikan, back lift, stand enginer, rak alat, almari
alat, troli.
3) Bengkel tata busana
Fasilitas yang ada pada ruangan ini adalah mesin jahit
manual 18, mesin obras kecil 1, obras hight speed 2, mesin
jahit hight speed 3, mesin wool soom 1, paspop 21, meja
potong besar 2, meja kursi, peralatan jahit, alat kebersihan,
almari display 1, setrika 5, mesin doble needly, mesin single
64
needly, peralatan dan bahan, kotak pppk, pemadam kebakaran
dan 1 lcd proyektor.
Fasilitas tersebut diatas merupakan penunjang proses
belajar mengajar, sehingga siswa tidak hanya menerima
pelajaran teori saja melainkan siswa juga praktek pada
bengkel-bengkel sesuai dengan jurusan yang dipilih atau
ditentukan berdasarkan nilai. Pada tiap bengkel juga
terdapat struktur organisasi kepengurusan bengkel.
d. Ruang BK
Secara umum setiap sekolah-sekolah memiliki ruangan BK.
Fungsi daripada ruang BK sangatlah penting terutama bagi siswa yang
memiliki permasalahan di sekolah yang tidak dapat untuk
memecahkannya sehingga diperlukannya ruang BK. Keterkaitan
antara ruang BK yang khusus dengan tenaga ahli (konselor) seolah
tidak mudah untuk dipisahkan dalam organisasi sekoiah, yang
didalamnya terdapat berbagai individu yang unik dan beragam.
Peranan yang sangat utama dalam BK yaitu menangani
permasalahan ataupun kasus para siswa secara face to face yang
membutuhkan asas kerahasiaan. Dalam ruangan BK, siswa sebagai
klien tidak akan merasa canggung untuk berkonsultasi dan
mengungkapkan permasalahannya baik yang menyangkut pribadi
maupun masalah prestasi di sekolah kepada guru BK.
65
Di dalam penanganannya terhadap siswa bermasalah,
disediakan beberapa layanan oleh BK, antara lain:
1) Layanan Orientasi
Layanan ini diberikan khususnya terhadap para siswa
baru yang akan memasuki dunia sekolah lanjutannya. Para
siswa lebih ditekankan untuk dapat menyesuikan lingkungan
sekolah yang baru mereka masuki. Dengan adanya
penyesaaian diri dan lingkungan secara mendalam, maka
akan dapat dengan mudahnya mendukung keberhasilan siswa
tersebut.
2) Layanan Informasi
Layanan ini diberikan kepada siswa sebagai modal
pengetahuan serta berbagai macam pemahaman tentang hal-
hal yang berguna untuk mengenal ciri, sehingga nantinya dapat
mengembangkan diri pribadinya sebagai seorang pelajar.
3) Layanan Penempatan
Layanan Penempatan ini merupakan salah satu
layanan yang sangat penting sekali fungsinya karena dengan
layanan inilah para siswa dapat diketahui bagaimana bakat,
minat serta kemampuannya secara optimal, sehingga siswa
dapat memahami jati dirinya untuk dapat berkembang dengan
baik. Salah satunya jika siswa memiliki permasalahan
66
mengenai penjurusan kelas karena belum dapat memahami diri
pribadinya.
4) Layanan Pembelajaran
Layanan ini dimaksudkan untuk membantu siswa agar
dapat secara optimal meningkatkan kemampuan yang
dimilikinya, seperti dalam kegiatan belajar di sekolah mereka
harus dapat menentukan strategi yang digunakan dalam
materi pelajaran yang susah untuk dikuasai serta dapat
menentukan mata pelajaran yang benar-benar sesuai dengan
ketepatan otak, sehingga memudahkan siswa lebih terampil
dalam belajar.
5) Layanan Konseling Perorangan
Layanan konseling perorangan yamg memungkinkan
bagi siswa SMK N I Pabelan yang memiliki pribadi/yang
memerlukan asas kerahasiaan sehingga perlu mendapat
layanan konseling perorangan (tatap muka).
6) Layanan Konseling Kelompok
Layanan konseling kelompok memungkinkan siswa
mendapatkan kesempatan untuk pengentasan masalah yang
dialami melalui dinamika kelompok.
7) Layanan Bimbingan Kelompok
Dengan Layanan Bimbingan Kelompok dimaksudkan
agar siswa dapat diajak untuk bersama-sama mengemukaan
67
pendapat tentang sesuatu dan membicarakan topik-topik
penting, mengembangkan nilai-nilai tentang hal tersebut, dan
mengembangkan langkah-langkah bersama untuk membahas
permasalahan dalam kelompok. Berbagai layanan tersebut
diberikan berdasarkan mekanisme kerja yang terarah.
Di dalam memberikan layanan bimbingan konseling,
tidak terlepas dari kegiatan pendukung BK yang meliputi
kegiatan pokok aplikasi instruman BK, himpunan data,
konvensi kasus, kunjungan rumah, dan alih tangan kasus. Semua
jenis kegiatan pendukung itu dilaksanakan di SMK N I Pabelan
dan secara langsung dikaitkan pula pada empat bidang
bimbingan yaitu bimbingan pribadi, bimbingan sosial,
bimbingan belajar, dan karir serta disesuaikan dengan
kebutuhan siswa melalui fungsi dalam bimbingan konseling.
e. Ruang Tata Usaha
Setiap sekolah tentunya memiliki ruang tata usaha yang
merupakan ruangan bagi pegawai atau petugas yang mengurus semua
kegiatan yang berhubungan dengan administrasi sekolah. Ruang tata
usaha SMK N I Pabelan dipimpin oleh seorang Kepala Tata Usaha dan
ruang tata usaha ini digunakan sebagai tempat kerja para pegawai tata
usaha (TU), sebagai tempat pembayaran SPP oleh siswa, sebagai
tempat administrasi siswa, pegawai, guru, sarana prasarana dan
68
infentarisasi sarana prasarana sekolah, penanganan, pengelolaan, dan
pengolahan administrasi sekolah dan administrasi keuangan sekolah.
Fasilitas-fasilitas yang terdapat di ruang tata usaha SMK N I
Pabelan adalah perlengkapan kegiatatan administrasi, yaitu komputer 4
buah, printer, mesin Stensil, filing Cabinet/almari, meja 6 buah, kursi 6
buah.
f. Ruang Osis dan pramuka
SMK N I Pabelan memiliki organisasi siswa yang dikenal
dengan OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah). Pengurus organisasi
ini adalah siswa-siswa SMK N I Pabelan dan anggotanya adalah
seluruh siswa. OSIS dibina oleh beberapa pembina selaku pimpinan
yang mengawasi segala kegiatan yang dilakukan. Adapun kegiatan
yang menjadi tanggung jawab OSIS, seperti misalnya: pelaksanaan
upacara bendera setiap senin, penerimaan mahasiswa baru, lomba-
lomba tiap bulan atau tahun, dan OSIS juga selalu dilibatkan dalam
membantu guru dalam melaksanakan program sekolah. Ruang OSIS
juga dilengkapi dengan beberapa fasilitas penunjang, meliputi Bendera
Merah Putih, gambar Presiden dan Wakil Presiden, bendera/logo SMK
N I Pabelan, bendera OSIS, papan tulis, meja dan kursi, peralatan
upacara, struktur pengurus OSIS dan lambang Negara. Ruangan OSIS
ini berfungsi sebagai ruangan tempat menyimpan pakaian perangkat
upacara, serta tempat bertukar pikiran para pengurus OSIS baik
sebelum maupun sesudah melakukan kegiatan sekolah.
69
g. Ruang Guru Dan Pegawai
Fasilitas yang terdapat diruang guru adalah meja kerja guru 26
buah, kursi kayu 26 buah, komputer dan print, papan nama-nama guru,
papan jadwal guru mengajar, presiden dan wapres, gambar burung
garuda, 2 buah almari, papan pengumuman, papan kalender
pendidikan, kode etik guru. Dalam menjalankan tugas-tugasnya, guru
dan para pegawai selalu menjalankan tugas secara konsekuen
dimana para pegawai menjalankan tugas operasional dan
administratif sekolah agar proses perkembangan di sekolah berjalan
dengan baik. Sedangkan guru menjalankan tugas mengajar.
h. Ruang Kepala Sekolah
Ruang kepala sekolah merupakan ruang kerja dari kepala SMK
N I Pabelan serta tempat menerima tamu yang berkepentingan dengan
kepala sekolah. Ruang kepala sekolah terletak bersebelahan dengan
ruang guru. Dalam ruangan tersebut terdapat beberapa fasilitas antara
lain meja kerja, kursi, almari, brankas, telepon, kursi tamu, beberapa
arsip sekolah dan berbagai pernghargaan yang diterima oleh SMK N I
Pabelan.
i. Bangunan Lain Yang Ada Di SMK N 1 Pabelan
1). Kantin
Di SMK N I Pabelan terdapat 4 buah kantin yang
masing-masing terletak di tempat yang berbeda-beda. Dangan
letak kantin yang strategis maka memungkinkan siswa untuk
70
menjajakan uang sakunya dangan mudah dan tidak membuang
energi wntuk mencapai kantin. Kantin pertama, dekat dangan
ruang kelas sehingga memudahkan siswa untuk belanja dangan
mudah, penjaga kantin ini terdiri dari satu orang. Kantin kedua
terletak di sebelah utara katin pertama, dimana kantin ini sangat
banyak menjual beraneka ragam jenis makanan seperti nasi
soto, aneka jenis makanan ringan dan beberapa jenis minuman
segar. Letak kantin ini sangat dekat dangan bengkel, sehingga
memudahkan para siswa belanja untuk mengisi kekosongan
perut setelah praktek di bengkel masing-masing.
2). Musola
SMK N I Pabelan mempunyai satu mushola sementara
yang terletak di area dekat dengan ruang kelas siswa.
3). Gudang
SMK N I Pabelan mempunyai satu gudang serba guna
untuk menaruh barang-barang seperti peralatan olah raga dan
peralatan kebersihan gedung.
4). Pos Jaga
Pos jaga terletak di bagian depan sekolah di sebelah kiri
pintu gerbang. Pos ini dijaga oleh seorang satpam yang
melakukan tugasnya dalam menangani siswa yang bolos dalam
sekolah serta menangani siswa yang terlambat datang ke sekolah.
71
Dalam pos ini terdapat meja dan kursi.
5). Parkir Sekolah
Untuk memudahkan siswa menaruh kendaraan yang dibawa
pada saat sekolah, maka disediakanlah sarana yang sangat penting
demi kenyamanan siswa yaitu dangan adanya tempat parkir
sekolah. hal ini dikarenakan hampir semua siswa dan juga guru
pengajar di sekolah ini memiliki kendaraan masing-masing.
Adapun lahan parkir yang dimiliki oleh SMK N I Pabelan yaitu di
kelas-kelas (parker buat siswa) sedangkan parkir buat guru berada
dibelang ruangan guru dan administrasi sekolah.
6). WC/Toilet
SMK N I Pabelan memiliki beberapa toilet yang letaknya
terpisah diantaranya sebelah selatan ruang bengkel, sebelah utara
ruang guru, dan sebagainya. Keadaan toilet masih layak pakai.
6. Kondisi lingkungan non fisik Sekolah
Selain unsur fisik sekolah unsur non fisik merupakan unsur yang
mendukung pelaksanaan proses pembelajaran di SMK N I Pabelan.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Tata Usaha, SMK N I Pabelan
memiliki guru sebanyak 26 guru. Pembagian tugas mengajar dirancang
oleh Wakasek (WKS) Kurikulum. Jam mengajar guru pada masing-
masing kelas sudah diatur sedemikian rupa agar tidak terjadi tumpang
tindih jam pelajaran karena selain mempunyai tugas mengajar guru juga
memiliki tugas yang lain yang harus dikerjakan antara lain menjadi wali
72
kelas, pembina OSIS, guru piket dan wasbimbri, pembina ekstrakurikuler,
kaprog (kepala program), kabeng (kepala bengkel), serta hal-hal lainnya
yang berkaitan dengan proses pembelajaran tiap hari. Guru bertanggung
jawab kepada kepala sekolah dan mempunyai tugas melakukan kegiatan
pembelajaran secara efektif dan efisien. Sedangkan kepala sekolah
mempunyai fungsi dan tugas sebagai edukator, motivator, manajer,
administrator, supervisor, pemimpin/leader serta inovator. Kepala sekolah
dalam mengelola sekolah dibantu oleh wakil kepada sekolah bagian
kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana, humas, laboran, guru, wali
kelas, layanan teknis di bidang pertamanan/perkebunan (tukang kebun),
layanan di bidang keamanan (penjaga sekolah dan satpam) serta teknisi
media dan pustakawan sekolah. Adapun unsur non-fisik di SMK N I
Pabelan sebagai berikut:
Tabel 3.1
Data Guru dan Karyawan PNS SMK N 1 Pabelan
N
o Nama/ NIP NUPTK
Pangkat Jabatan
GOL/
Ruang
TMT Nama TMT
1 2 3 4 5 6 7
1.
MUKIMIN.S.Pd
5635 7446
4620 0012
Pembina,I
V A
01-
Apr-
04
Kepala
Sekolah 17-
Jan-
13 19660303 199303 1
003
Guru Mapel
Matematika
2.
IMELDA WIKAN
KRISTIAN.S.
2042 7616
6220 0043 Penata
Muda
1 Jan
2011 Guru Madya 01-
Jan-
73
Kom /III/a
11
19830710 201101 1
008
3.
SITI
WIDYASTUTI 0562 7406
4130 0013
Penata
Muda
Tk.I,IIIb
01-
Apr-
06
Kepala Tata
Usaha
26-
Apr-
13 19621230 198603 2
011
4.
FITRI RANGGA
P.S.Pd 0562 7406
4130 0013
Penata
Muda
Tk.I,IIIb
01-
Apr-
06
Guru Madya
Tk.I
1977091820090210
00
Tabel 3.2
Data GTT SMK N 1 Pabelan
No NAMA
TEMPAT &
TANGGAL LAHIR Pendi
dikan
Terak
hir
Jenis
Tugas
kerja
TMT
Tempat Tanggal
Lahir
1 2 3 4 5 6 7
1 Bernadeta Helen
Siscalia.S.Pd
Kab.
Semaran
g,
09-Okt-82 S.1 GTT 01-Jul-10
2 Imam Mubarok.M.Pdi Semaran
g 03-Jun-81 S.2 GTT 01-Jul-10
3 Suwondo.S.Pd.i Kab.Sem
arang 08-Jul-79 S.1 GTT 01-Jul-10
4 Mulkani.S.ag Sampit 29-Okt-69 S.1 GTT 01-Jul-10
5 Teguh Basuki.S.Pd Klaten 27-Jun-67 S.1
01-Jul-10
6 Subagyo.S.Pd Kab.Sem
arang 09-Jun-67 S.1
01-Jul-10
7 Abu Naim.S.Pd Kab.Sem 14-Apr-
S.1 GTT 01-Jul-10
74
arang 88
8 Laela Musdalifah.S.Pd Kab.Sem
arang
25-Des-
77 S.1
01-Jul-11
9 Dewi Fajarwati.S.Pd Kab.Sem
arang 08-Jul-88 S.1 GTT 09-Jul-12
10 Taufik Effendi.S.Pd Semaran
g 15-Sep-88 S.1 GTT 01-Jul-11
11 Anida Rahmawati.S.Psi Kab.Sem
arang 25-Jun-82 S.1 GTT 01-Jul-12
12 Rosyidah Himawati.s.Pd Kab.Sem
arang 05-Jul-71 S.1 GTT 01-Jul-11
13 DwiAryati.S.Pd Semaran
g 04-Sep-86 S.1 GTT 01-Jul-12
14 Ahmad Muntaha.S.T Kab,Sem
arang 04-Okt-83 S.1 GTT 20-Sep-12
15 Setyowanti.S.Psi Kab.Sem
arang 30-Okt-85 S.1 GTT 01-Jul-12
16 Tri Sumartini.S.Pd Kab.Sem
arang 01-Jun-90 S.1 GTT 01-Jul-12
17 Dwi Ernawati.s.Pd Semaran
g
23-Mar-
78 S.1 GTT 01-Jul-12
18 Fuad Muchlisin.S.Pd Kab.Sem
arang - S.1 GTT 12-Apr-13
19 Hananto Hidayat.s.Pd Semaran
g
26-Mar-
86 S.1 GTT 01-Jul-12
20 Desi Eka Suslistyowati.S.Pd Kab.Sem
arang
31-Des-
88 S.1 GTT 01-Jul-12
21 Dewi Kusriniati.S.Pd Salatiga 05-Mei-
83 S.1 GTT 24-Jun-13
22 Nurdiyah.S.Pd Kab.Sem
arang
07-Des-
89 S.1 GTT 24-Jun-13
23 Umi Khoiriyah.S.Pd Kab.Sem
arang 17-Okt-79 S.1 GTT 24-Jun-13
75
Tabel 3.3
Data Karyawan SMK N 1 Pabelan
NO NAMA
TEMPAT & TANGGAL
LAHIR Pendi
dikan
Terakhi
r
Jenis Tugas kerja
Tempat Tanggal
Lahir
1 2 4 5 6 7
1 Endang Wijiati Semarang
27-Jun-
74 D.III Staf Tata Usaha
Keuangan
2 Daryati
Kabupaten
Semarang, 20-Apr-
82 D.I
Staf Tata Usaha
Persuratan/Kurikulum
3 Hariyanti
Kab.Semarang 23-Nop-
87 D.I Staf Tata Usaha
Adm.Kesiswaan
4 Mahmudi Kabupaten
Semarang,
11-Jan-
85 SLTA
Staf Tata Usaha
Sarpras
5 Sri
widyaningsih.S.Pd
Kab.Magelang 19-Sep-
82 S.1 Staf Tata Usaha
Perpustakaan
6 Ngatinem Kab.Semarang 05-Jul-
63 SLTP Pesuruh
7 Herman Semarang 05-Jul-
58
Tidak
Tamat
SD
Tukang kebun
8 Suparli Kab.Semarang 18-Sep-
82
Tidak
Tamat
SD
Jaga Malam
76
Tabel 3.4
Jadwal Ekstrakurikuler SMK N 1 Pabelan
No Hari Waktu
Kegiatan
Ekstrakurikuler
Pembina
1. Senin 14.00
Bahasa Inggris Desy Eka Sulistyani, S.Pd
Produktif TSM Fuat Muchlisin, S.Pd
2. Selasa 14.00
Baca Tulis Alquran (BTQ) Imam Mubarok, M.Pd.I
Produktif RPL Imelda Wilkan, S.kom
3. Rabu 14.00
Bola Volly Taufik Afendi, S.Pd
Produktif TB Dewi Kusriniati, S.Pd
4. Kamis 14.00 Karya Ilmiah Remaja (KIR) Umi khoiriyah, S.Pd
5. Sabtu 14.00 Pramuka Abu Naim, S.Pd
Tabel 3.5
Daftar Statistika Siswa (Per Tingkat) SMK N 1 Pabelan
No Tingkat Kelas Putra Putri Jumlah Total
1. X
X TKR 34 1 35
151
X TSM 1 23 1 24
X TSM 2 24 0 24
X RPL 1 7 15 22
X RPL 2 8 15 23
X TB 0 23 23
Jumlah 96 55 151
2. XI XI TSM 1 33 0 33 131
77
XI TSM 2 33 0 33
XI RPL 1 9 12 21
XI RPL 2 12 8 20
XI TB 0 24 24
Jumlah 87 44 131
3. XII
XII TSM 1 23 0 23
96
XII TSM 2 23 0 23
XII RPL 12 24 36
XII TB 0 14 14
Jumlah 58 38 96
Total Keseluruhan 241 137 378 378
Gambar 3.1
Struktur Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS)
SMK N 1 Pabelan Tahun Pelajaran 2014/2015
78
Gambar 3.2
Denah SMK N 1 Pabelan
B. Penyajian Data
1. Data Responden
Dalam mengumpulkan data penulis menggunakan angket yang
dijawab oleh siswa. Adapun yang penulis teliti adalah siswa SMK N
Pabelan Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015 sebagai informannya
dengan jumlah keseluruhan 378 siswa. Penulis mengambil sampel 76
responden yang terdiri dari 36 siswa laki-laki dan 40 siswi perempuan.
Dalam daftar responden berikut berisi nama-nama orang yang
dijadikan objek penelitian. Untuk itu lebih jelasnya penulis sajikan
dalam bentuk tabel sebagai berikut:
79
Tabel 3.6
Data Responden Siswa SMK N 1 Pabelan
No. Nama Kelas Jenis Kelamin
1 Susi Susanti X TKR P
2. Muhammad Krisna Bayu Aji X TKR L
3. Muhammad Nur Alim X TKR L
4. Wahyu Eko Budi Saputro X TKR L
5. Ahmad Ihwanudin X TKR L
6. Deri Kurniawan X TKR L
7. Sugiyarto X TKR L
8. Hamid Taqiyyuddin X TKR L
9. Alex Prabowo X TKR L
10. Kholisom B. X TKR L
11. Siti Widaningsih X RPL 2 P
12. Ayu Fitri Nurkholifah X RPL 2 P
13. Andi Wijayanto X RPL 2 L
14. Tofix Fajar Bahari X RPL 2 L
15. Siti Rahmawati X RPL 2 P
16. Nur Indayani Robin X RPL 2 P
17. Hikmah Mulya Utam X RPL 2 P
18. Ridho Imam Fauzi X RPL 2 L
19. Fajar Prasetyo X RPL 2 L
20. Tedi Budiman X RPL 2 L
21. Isma X RPL 2 P
22. Siti Suryani X RPL 2 P
23. Jaka Setrawan X1 RPL 1 L
24. Anni Sri Rahayu X1 RPL 1 P
25. Bagus Prabowo X1 RPL 1 L
26. Nita Rahmawati X1 RPL 1 P
27. Nuryanto X1 RPL 1 L
28. Nurul Awliya X1 RPL 1 P
29. Ainun Tajib X1 RPL 1 L
30. Ulfa Listiana X1 RPL 1 P
31. Etika Novitasari X1 RPL 1 P
32. Siti Nur Afifah X1 RPL 1 P
33. Tesa Adha Inayah XI RPL 2 P
34. Nia Widya XI RPL 2 P
35. Destrani XI RPL 2 P
36. Nurul Annisa XI RPL 2 P
37. Tyas Kumala Sari XI RPL 2 P
38. Indah Kamila XI RPL 2 P
39. Miftakhul Muttaqiin XI RPL 2 L
40. Hariyanto XI RPL 2 L
80
41. Edi Hariyanto XI RPL 2 L
42. Eko Saputra XI RPL 2 L
43. Muhamad Bahrudin XI RPL 2 L
44. Nur Khakim XI RPL 2 L
45. Didik Priyanto XI RPL 2 L
46. Nia Rani XI RPL 2 P
47. Alif Melinda XI RPL 2 P
48. Kartini XI TB P
49. Sukorini XI TB P
50. Suryani XI TB P
51. Fajar Dwi Fatmawati XI TB P
52. Endang Prihati XI TB P
53. Luluk Sri Anisah XI TB P
54. Wiwik Dwi Kusrini XI TB P
55. Sinta Fitriana XI TB P
56. Ulyana Wulan Sari XI TB P
57. Yuni Rismawati XI TB P
58. Indah Sulistyaningsih XI TB P
59. Taqwa Indah Nurani XI TB P
60. Dani Bagus S. XII TSM 2 L
61. Nur Solikhin XII TSM 2 L
62. Ahmad Syaifudin XII TSM 2 L
63. Nur Hayadi XII TSM 2 L
64. Budi Pamuji XII TSM 2 L
65. Rizki Farid XII TSM 2 L
66. Bambang Irawan XII TSM 2 L
67. Khoirul Mustaqim XII TSM 2 L
68. Adhy Wuryanto Putra XII TSM 2 L
69. Naili Sa‟adah X11 RPL P
70. Millatifatul Ulfa X11 RPL P
71. Diyah Septiani X11 RPL P
72. Salma Fidia X11 RPL P
73. Wahyu Setyani X11 RPL P
74. Mudrikah X11 RPL P
75. Efendi Saputro X11 RPL L
76. Adi Purwoko X11 RPL L
81
2. Hasil Jawaban Angket
a. Hasil jawaban angket keaktifan beribadah
Untuk mendapatkan data tentang keaktifan beribadah, penulis
menggunakan angket yang terdiri dari 20 soal. Data tentang jawaban
angket intensitas bimbingan guru dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.7
Jawaban Angket Keaktifan Beribadah Siswa SMK N 1 Pabelan
No.
Jumlah Item Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1. 2 2 2 2 2 1 1 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 1 42
2. 3 3 2 1 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 1 3 2 2 1 42
3. 2 2 2 2 2 3 1 1 1 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 41
4. 2 3 2 2 2 3 1 1 1 2 2 2 1 3 1 1 3 2 1 1 36
5. 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 1 46
6. 2 1 2 3 2 2 2 2 1 1 1 1 1 3 2 1 3 3 1 3 37
7. 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 1 3 3 3 2 47
8. 3 2 2 1 2 1 3 2 1 2 2 2 2 3 1 2 2 2 3 1 39
9. 2 3 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 46
10. 3 3 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 3 3 1 2 3 3 3 1 45
11. 2 3 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 1 42
12. 2 3 2 2 2 3 2 2 1 2 2 3 3 3 1 2 3 2 3 2 45
13. 2 2 1 3 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 3 2 2 2 2 3 36
14. 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 47
15. 2 3 2 2 2 2 1 2 1 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 1 43
16. 2 2 3 2 2 1 2 1 1 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 1 41
17. 2 2 2 1 2 2 2 3 1 2 2 3 3 3 1 2 3 2 3 2 43
18. 3 3 2 1 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 1 2 3 2 3 2 45
19. 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 1 2 3 2 3 1 47
20. 2 3 2 2 2 1 3 1 3 2 1 2 2 2 2 1 3 3 2 1 40
21. 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 39
22. 3 2 2 2 2 2 1 1 1 3 3 2 3 3 1 2 3 2 3 1 42
23. 3 2 2 2 2 2 3 3 1 2 2 1 3 2 1 2 2 2 2 1 40
24. 2 3 2 1 1 2 2 2 1 3 2 2 3 3 3 1 3 3 3 1 43
25. 2 3 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 44
26. 2 2 2 2 2 2 1 3 1 2 3 2 3 3 1 2 3 3 2 2 43
27. 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 3 1 42
28. 2 2 2 2 1 1 2 3 1 2 2 1 2 2 3 2 3 3 3 2 41
29. 2 3 1 2 3 1 2 3 2 1 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 47
82
30. 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 2 1 3 2 2 2 3 2 3 2 37
31. 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 41
32. 2 1 1 3 2 2 1 3 1 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 42
33. 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 3 3 1 2 3 2 3 2 43
34. 2 3 2 2 2 2 2 3 1 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 1 45
35. 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 1 42
36. 2 3 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 3 3 1 3 3 2 3 2 42
37. 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 3 3 2 2 3 2 3 2 44
38. 2 3 2 2 2 1 2 3 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 40
39. 2 3 2 2 2 3 1 1 1 3 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 40
40. 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 40
41. 2 3 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 3 2 1 1 2 2 2 1 35
42. 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 41
43. 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 41
44. 2 2 2 2 2 1 2 3 1 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 39
45. 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 48
46. 2 3 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 1 45
47. 3 3 2 1 2 2 3 3 1 2 3 3 3 2 1 2 3 3 3 1 46
48. 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 3 2 2 2 3 2 2 2 38
49. 2 2 2 2 2 1 3 2 1 2 3 2 3 3 1 2 3 2 3 2 43
50. 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 3 2 2 2 3 2 2 1 38
51. 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 1 40
52. 2 3 2 2 2 2 3 3 1 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 1 44
53. 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 43
54. 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 40
55. 2 3 2 2 2 1 3 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 1 41
56. 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 1 44
57. 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 1 42
58. 2 2 2 1 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 1 2 3 2 3 2 45
59. 3 2 2 1 2 1 3 3 1 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 1 44
60. 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 1 44
61. 2 2 2 2 3 2 2 3 2 1 2 2 3 3 1 2 3 2 3 1 43
62. 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 1 2 3 2 3 2 45
63. 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 1 42
64. 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 41
65. 3 2 2 1 2 1 3 1 1 2 2 1 2 2 3 2 2 2 1 1 36
66. 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 2 3 3 3 1 43
67. 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 1 46
68. 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 42
69. 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 3 2 2 2 3 2 3 2 40
70. 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 43
71. 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 1 44
72. 3 3 2 2 2 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 52
73. 3 2 2 2 1 1 3 2 1 2 2 2 3 3 1 2 3 2 3 1 41
74. 3 2 2 2 2 1 3 3 1 1 3 2 3 2 1 2 3 2 2 1 41
75. 3 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 3 1 41
83
76. 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 39
b. Hasil Jawaban Angket Kemandirian Belajar Siswa
Untuk mendapatkan data tentang kemandirian belajar siswa,
penulis menyebar angket yang terdiri dari 20 soal. Data tentang
jawaban angket kemandirian belajar siswa dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 3.8
Jawaban Angket Kemandirian Belajar Siswa SMK N 1 Pabelan
No. Jumlah Item
Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1. 2 1 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 1 2 2 2 3 3 2 45
2. 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 1 1 2 2 3 2 2 44
3. 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 3 3 40
4. 3 2 1 2 3 2 2 2 3 3 2 2 1 1 1 3 2 3 3 3 44
5. 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 41
6. 2 2 2 2 3 3 1 2 3 3 2 3 1 1 1 2 2 2 2 2 41
7. 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 1 3 2 2 1 3 2 3 3 3 50
8. 2 2 1 1 2 2 2 1 3 2 2 3 1 1 1 3 2 2 3 3 39
9. 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 1 3 1 1 1 3 3 3 3 3 47
10. 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 1 3 1 1 1 3 2 3 3 3 47
11. 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 39
12. 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 1 3 1 1 1 2 2 3 2 3 45
13. 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 1 1 1 2 2 2 2 2 42
14. 2 2 2 1 3 3 2 2 3 3 1 3 1 2 2 2 2 3 3 2 44
15. 2 2 2 1 3 2 3 3 3 2 1 2 1 1 1 3 2 3 3 3 43
16. 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 1 2 1 1 1 2 2 3 2 3 41
17. 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 44
18. 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 39
19. 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 1 2 1 1 1 2 2 3 2 1 40
20. 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 1 1 1 2 2 3 2 1 41
21. 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 1 1 1 2 2 3 2 2 41
22. 2 3 3 1 3 2 2 2 3 3 2 3 1 1 1 2 2 3 2 2 43
23. 2 1 2 1 3 3 1 2 2 3 2 2 1 1 1 2 3 2 2 2 38
24. 1 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 1 1 1 3 2 3 3 3 46
25. 3 1 2 1 3 3 2 2 3 2 2 3 1 1 1 2 3 3 3 3 44
26. 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 1 44
84
27. 3 2 1 1 3 3 2 2 3 3 2 2 1 1 1 2 2 3 3 3 43
28. 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 35
29. 2 1 2 2 1 2 1 1 3 3 2 2 1 1 1 3 2 3 3 3 39
30. 1 1 2 2 3 3 2 1 3 2 3 3 1 1 2 3 2 3 3 2 43
31. 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 1 2 1 1 1 3 2 3 2 3 44
32. 1 1 1 3 2 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 3 2 3 2 2 33
33. 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 1 1 1 3 2 3 2 3 44
34. 3 2 2 2 2 3 2 1 2 2 3 2 1 1 1 3 2 2 3 2 41
35. 3 2 2 2 2 3 2 1 2 2 3 2 1 1 1 3 2 2 3 2 41
36. 3 2 2 1 3 3 3 1 3 2 2 3 1 1 1 3 3 3 2 3 45
37. 2 2 1 2 3 2 1 2 3 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 3 39
38. 2 1 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 39
39. 2 1 1 2 3 3 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 3 37
40. 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 41
41. 1 1 2 1 3 3 2 2 3 3 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 38
42. 2 1 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 1 1 1 2 2 2 3 3 41
43. 2 1 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 1 1 1 2 2 2 3 3 40
44. 2 2 2 2 3 3 1 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 38
45. 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 1 1 2 2 3 2 1 46
46. 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 48
47. 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 48
48. 2 1 1 2 3 2 2 1 2 2 3 2 1 1 1 2 2 2 2 3 37
49. 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 1 1 1 2 2 3 2 3 46
50. 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 40
51. 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 1 1 1 2 2 2 3 3 43
52. 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 1 1 1 2 2 3 3 2 46
53. 2 2 2 1 3 2 2 2 3 3 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 38
54. 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 38
55. 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 1 1 1 3 2 2 2 2 41
56. 1 1 2 2 3 2 1 2 2 2 2 3 1 1 1 2 2 2 2 3 37
57. 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 1 1 1 3 2 2 2 2 44
58. 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 1 1 1 3 2 3 3 2 46
59. 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 1 1 1 3 2 3 3 3 47
60. 2 2 2 1 3 3 3 2 2 2 2 3 1 1 1 3 3 3 3 3 45
61. 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 1 2 2 1 3 3 3 2 2 1 48
62. 2 2 2 1 3 3 2 2 3 3 2 2 1 1 1 2 2 2 3 3 42
63. 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 41
64. 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 43
65. 3 3 2 1 3 3 2 3 2 3 1 3 1 1 1 3 3 3 2 3 46
66. 2 2 2 1 2 3 2 2 3 3 2 3 1 1 1 2 2 2 2 2 40
67. 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 1 1 1 3 2 3 3 3 47
68. 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 47
69. 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 1 1 2 2 3 2 3 39
70. 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 1 1 1 3 2 3 3 2 43
71. 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 1 1 1 2 2 2 2 2 40
72. 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 1 1 1 3 2 2 2 2 43
85
73. 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 1 1 1 2 2 2 2 2 40
74. 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 1 1 1 2 2 2 2 1 39
75. 2 1 2 2 3 3 1 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 3 3 39
76. 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 1 1 1 3 2 2 2 2 41
3. Data hasil angket
Untuk memperoleh data tentang hubungan antara keaktifan
beribadah dengan kemandirian belajar siswa tahun pelajaran 2014/2015
menggunakan angket yang berisi indikator keaktifan beribadah sebanyak
20 item dan indikator kemandirian belajar siswa sebanyak 20 item yang
setiap item pertanyaan terdapat 3 alternatif jawaban yaitu A, B, dan C
dengan bobot penilaian sebagai berikut:
a. Alternatif jawaban A dengan bobot nilai 3
b. Alternatif jawaban B dengan bobot nilai 2
c. Alternatif jawaban C dengan bobot nilai 1
Adapun hasil angket yang diberikan kepada responden dapat dilihat
pada tabel berikut dibawah ini:
Tabel 3.9
Nilai Hasil Angket Keaktifan Beribadah Siswa SMK N 1 Pabelan
No.
Res
Jawaban Nilai Jumlah Nominasi
A B C 3 2 1
1. 5 12 3 15 24 3 42 B
2. 5 12 3 15 24 3 42 B
3. 4 13 3 12 26 3 41 B
4. 4 8 8 12 16 8 36 C
5. 7 12 1 21 24 1 46 B
6. 5 7 8 15 14 8 37 C
7. 8 11 1 24 22 1 47 A
8. 4 11 5 12 22 5 39 C
9. 7 12 1 21 24 1 46 B
86
10. 8 9 3 24 18 3 45 B
11. 4 14 2 12 28 2 42 B
12. 7 11 2 21 22 2 45 B
13. 3 10 7 9 20 7 36 C
14. 7 13 0 21 26 0 47 A
15. 6 11 3 18 22 3 43 B
16. 5 11 4 15 22 4 41 B
17. 6 11 3 18 22 3 43 B
18. 7 11 2 21 22 2 45 B
19. 9 9 2 27 18 2 47 A
20. 5 10 5 15 20 5 40 C
21. 2 15 3 6 30 3 39 C
22. 7 8 5 21 16 5 42 B
23. 4 12 4 12 24 4 40 C
24. 8 7 5 24 14 5 43 B
25. 5 14 1 15 28 1 44 B
26. 6 11 3 18 22 3 43 B
27. 4 14 2 12 28 2 42 B
28. 5 11 4 15 22 4 41 B
29. 10 7 3 30 14 3 47 A
30. 3 11 6 9 22 6 37 C
31. 4 13 3 12 26 3 41 B
32. 6 10 4 18 20 4 42 B
33. 5 13 2 15 26 2 43 B
34. 7 11 2 21 22 2 45 B
35. 5 12 3 15 24 3 42 B
36. 6 10 4 18 20 4 42 B
37. 5 14 1 15 28 1 44 B
38. 3 14 3 9 28 3 40 C
39. 4 12 4 12 24 4 40 C
40. 3 14 3 9 28 3 40 C
41. 2 11 7 6 22 7 35 C
42. 3 15 2 9 30 2 41 B
43. 2 17 1 6 34 1 41 B
44. 2 15 3 6 30 3 39 C
45. 8 12 0 24 24 0 48 A
46. 7 11 2 21 22 2 45 B
47. 10 6 4 30 12 4 46 B
48. 2 14 4 6 28 4 38 C
49. 6 11 3 18 22 3 43 B
50. 2 14 4 6 28 4 38 C
51. 4 12 4 12 24 4 40 C
52. 6 12 2 18 24 2 44 B
53. 4 15 1 12 30 1 43 B
54. 1 18 1 3 36 1 40 C
55. 4 13 3 12 26 3 41 B
87
56. 6 12 2 18 24 2 44 B
57. 4 14 2 12 28 2 42 B
58. 7 11 2 21 22 2 45 B
59. 8 8 4 24 16 4 44 B
60. 5 14 1 15 28 1 44 B
61. 6 11 3 18 22 3 43 B
62. 6 13 1 18 26 1 45 B
63. 3 16 1 9 32 1 42 B
64. 1 19 0 3 38 0 41 B
65. 3 10 7 9 20 7 36 C
66. 5 13 2 15 26 2 43 B
67. 7 12 1 21 24 1 46 B
68. 3 16 1 9 32 1 42 B
69. 3 14 3 9 28 3 40 C
70. 3 17 0 9 34 0 43 B
71. 7 10 3 21 20 3 44 B
72. 14 4 2 42 8 2 52 A
73. 6 9 5 18 18 5 41 B
74. 6 9 5 18 18 5 41 B
75. 4 13 3 12 26 3 41 B
76. 1 17 2 3 34 2 39 C
Nominasi tersebut didasarkan pada jumlah nilai yang didapat dari
masing-masing responden kemudian nilai itu diklasifikasikan pada
kategori tinggi, sedang, dan rendah. Adapun untuk menentukan kategori
tersebut digunakan rumus interval sebagai berikut:
( )
Keterangan:
i = Interval ideal
Xt = Nilai tertinggi ideal
Xr = Nilai terendah ideal
Ki = Kelas interval
88
Sesuai dengan rumus interval di atas maka intervalnya sebagai
berikut:
( )
( )
= 6
1) Nominasi A adalah nilai 47-52 intensitas tinggi
2) Nominasi B adalah nilai 41-46 intensitas sedang
3) Nominasi C adalah nilai 35-40 intensitas rendah
Tabel 3.10
Nilai Hasil Angket Kemandirian Belajar Siswa SMK N 1 Pabelan
No.
Res
Jawaban Nilai Jumlah Nominasi
A B C 3 2 1
1. 7 11 2 21 22 2 45 A
2. 6 12 2 18 24 2 44 B
3. 3 14 3 9 28 3 40 B
4. 8 8 4 24 16 4 44 B
5. 5 11 4 15 22 4 41 B
6. 5 11 4 15 22 4 41 B
7. 12 6 2 36 12 2 50 A
8. 5 9 6 15 18 6 39 B
9. 11 5 4 33 10 4 47 A
10. 11 5 4 33 10 4 47 A
11. 2 15 3 6 30 3 39 B
12. 9 7 4 27 14 4 45 A
13. 5 12 3 15 24 3 42 B
89
14. 7 10 3 21 20 3 44 B
15. 8 7 5 24 14 5 43 B
16. 5 11 4 15 22 4 41 B
17. 5 14 1 15 28 1 44 B
18. 2 15 3 6 30 3 39 B
19. 5 10 5 15 20 5 40 B
20. 5 11 4 15 22 4 41 B
21. 4 13 3 12 26 3 41 B
22. 7 9 4 21 18 4 43 B
23. 4 10 6 12 20 6 38 C
24. 10 6 4 30 12 4 46 A
25. 9 6 5 27 12 5 44 B
26. 5 14 1 15 28 1 44 B
27. 8 7 5 24 14 5 43 B
28. 0 15 5 0 30 5 35 C
29. 6 7 7 18 14 7 39 B
30. 8 7 5 24 14 5 43 B
31. 8 8 4 24 16 4 44 B
32. 3 7 10 9 14 10 33 C
33. 7 10 3 21 20 3 44 B
34. 5 11 4 15 22 4 41 B
35. 5 11 4 15 22 4 41 B
36. 10 5 5 30 10 5 45 A
37. 3 13 4 9 26 4 39 B
38. 3 13 4 9 26 4 39 B
39. 3 11 6 9 22 6 37 C
40. 4 13 3 12 26 3 41 B
41. 4 10 6 12 20 6 38 C
42. 5 11 4 15 22 4 41 B
43. 4 12 4 12 24 4 40 B
44. 2 14 4 6 28 4 38 C
45. 9 8 3 27 16 3 46 A
46. 8 12 0 24 24 0 48 A
47. 8 12 0 24 24 0 48 A
48. 3 11 6 9 22 6 37 C
49. 9 8 3 27 16 3 46 A
50. 3 14 3 9 28 3 40 B
51. 6 11 3 18 22 3 43 B
52. 9 8 3 27 16 3 46 A
53. 3 12 5 9 24 5 38 C
54. 0 18 2 0 36 2 38 C
55. 4 13 3 12 26 3 41 B
56. 3 11 6 9 22 6 37 C
57. 7 10 3 21 20 3 44 B
58. 9 8 3 27 16 3 46 A
59. 10 7 3 30 14 3 47 A
90
60. 9 7 4 27 14 4 45 A
61. 11 6 3 33 12 3 48 A
62. 6 10 4 18 20 4 42 B
63. 2 17 1 6 34 1 41 B
64. 3 17 0 9 34 0 43 B
65. 11 4 5 33 8 5 46 A
66. 4 12 4 12 24 4 40 B
67. 10 7 3 30 14 3 47 A
68. 7 13 0 21 26 0 47 A
69. 3 13 4 9 26 4 39 B
70. 6 11 3 18 22 3 43 B
71. 3 14 3 9 28 3 40 B
72. 6 11 3 18 22 3 43 B
73. 3 14 3 9 28 3 40 B
74. 3 13 4 9 26 4 39 B
75. 4 11 5 12 22 5 39 B
76. 4 13 3 12 26 3 41 B
Nominasi tersebut didasarkan pada jumlah nilai yang didapat dari
masing-masing responden kemudian nilai itu diklasifikasikan pada
kategori tinggi, sedang, dan rendah. Adapun untuk menentukan kategori
tersebut digunakan rumus interval sebagai berikut:
( )
Keterangan:
i = Interval ideal
Xt = Nilai tertinggi ideal
Xr = Nilai terendah ideal
Ki = Kelas interval
91
Sesuai dengan rumus interval di atas maka intervalnya sebagai
berikut:
( )
( )
= 6
4) Nominasi A adalah nilai 45-50 intensitas tinggi
5) Nominasi B adalah nilai 39-44 intensitas sedang
6) Nominasi C adalah nilai 33-38 intensits rendah
92
BAB IV
ANALISIS DATA
Pada bab ini penulis akan menganalisis data yang telah terkumpul
sehingga diketahui ada tidaknya hubungan antara keaktifan beribadah dengan
kemandirian belajar siswa SMK N 1 Pabelan Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran 2014/2015. Analisis ini diperlukan untuk mengetahui tujuan
penelitian.
Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara keaktifan beribadah
dengan kemandirian belajar siswa, maka data yang diperoleh akan dianalisis
statistik dan analisa kuantitatif. Dalam menganalisis data tersebut penulis
menggunakan teknik product moment sebagai berikut:
A. Analisis Deskriptif
Analisis pendahuluan dimaksudkan untuk mengetahui keaktifan
beribadah dan kemandirian belajar siswa dengan menggunakan rumus
prosentase yaitu:
P
Keterangan:
P = Prosentase
F = Frekuensi
N = Jumlah responden
93
1. Keaktifan Beribadah
Berdasarkan data dari hasil penelitian pada bab III tentang
hubungan antara keaktifan beribadah dengan kemandirian belajar
siswa SMK N 1 Pabelan Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015
diketahui rekapitulasi adalah sebagai berikut:
a. Untuk kategori tinggi tentang keaktifan beribadah siswa antara
skor 47-52 ada 6 responden.
b. Untuk kategori sedang tentang keaktifan beribadah siswa antara
skor 41-46 ada 50 responden:
c. Untuk kategori rendah tentang keaktifan beribadah siswa antara
skor 35-40 ada 20 responden:
94
Tabel 4.1
Rekapitulasi Keaktifan Beribadah Siswa
SMK Negeri 1 Pabelan Tahun Pelajaran 2014/2015
Perhitungan prosentase tersebut dapat disimpulkan bahwa
keaktifan beribadah siswa SMK N 1 Pabelan Semarang Tahun
Pelajaran 2014/2015 yang tinggi sebesar 7,9%, yang sedang sebesar
65,79% dan yang rendah sebesar 26,31%. Sehingga dengan
demikian, keaktifan beribadah siswa SMK N 1 Pabelan Semarang
Tahun Pelajaran 2014/2015 tergolong dalam kategori sedang yaitu
sebesar 65,79%.
2. Kemandirian Belajar
Berdasarkan data dari hasil penelitian pada bab III tentang
hubungan antara keaktifan beribadah dengan kemandirian belajar
siswa SMKN 1 Pabelan Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015
diketahui rekapitulasi sebagai berikut:
a. Untuk kategori tinggi tentang kemandirian belajar siswa antara
skor 45-50 ada 19 responden.
No Kategori Interval Frekuensi Prosentase
1. Tinggi 47-53 6 7,9%
2. Sedang 41-46 50 65,79%
3. Rendah 35-40 20 26,31%
95
b. Untuk kategori sedang tentang kemandirian belajar siswa antara
skor 39-44 ada 47 responden.
c. Untuk kategori rendah tentang kemandirian belajar siswa antara
skor 33-38 ada 10 responden:
Tabel 4.2
Rekapitulasi Kemandirian Belajar Siswa
SMK Negeri 1 Pabelan Tahun Pelajaran 2014/2015
No Kategori Interval Frekuensi Prosentase
1. Tinggi 45-50 19 25%
2. Sedang 39-44 47 61,84%
3 Rendah 33-38 10 13,16%
96
Dari perhitungan prosentase tersebut dapat disimpulkan
bahwa kemandirian belajar siswa SMK N 1 Pabelan Semarang
Tahun Pelajaran 2014/2015 yang tinggi sebesar 25%, yang sedang
sebesar 61,84% dan yang rendah sebesar 13,16%. Sehingga
dengan demikian, kemandirian belajar siswa SMK N 1 Pabelan
Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015 tergolong dalam kategori
sedang yaitu sebesar 61,84%.
B. Pengujian Hipotesis
Analisis hipotesis dilakukan dengan mengolah data yang
terkumpul dari nilai variabel keaktifan beribadah dan kemandirian
belajar siswa lalu mencari korelasi dengan menggunakan product
moment. Hasil perhitungan menghasilkan nilai korelasi r yang
menunjukkan kuat lemahnya pengaruh antar variabel.
Nilai koefisien korelasi (r) hasil perhitungan kemudian
dikonsultasikan dengan r tabel . Nilai r tabel untuk sampel 76 dengan
taraf signifikansi 5% yaitu 0,296 dan pada taraf signifikasi 1% yaitu
0,296. Jika r hitung >r tabel, maka ada pengaruh yang positif antara
variabel x dan y. Jika r hitung = 0, maka tidak ada pengaruh sama
sekali antara variabel x dan y. Jika r hitung <r tabel maka terdapat
pengaruh negatif antara variabel x dan y.
Analisis ini untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara
keaktifan beribadah dengan kemandirian belajar siswa. Untuk variabel
97
keaktifan beribadah (X) dan kemandirian belajar (Y). Selanjutnya
kedua variabel tersebut didistribusikan ke dalam koefisien dan
perkalian antara nilai-nilai variabel X dan nilai-nilai variabel Y agar
memudahkan dalam memasukkan ke rumus korelasi product moment
dengan skor angka kasar. Maka sebelum melakukan perhitungan,
penulis terlebih dahulu melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Membuat tabel untuk mencari hubungan antara keaktifan
beribadah dengan kemandirian belajar siswa SMK N 1 Pabelan
Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015.
2. Mencari x, y, dan xy dengan cara mengalikannya.
3. Memasukkan nilai x dan y yang sudah ada ke dalam rumus
korelasi product moment
Tabel 4.3
Tabel Kerja Untuk Mencari Korelasi Antara Variabel
Keaktifan Beribadah (X) Dan Variabel Kemandirian Belajar (Y) Siswa
SMK Negeri 1 Pabelan
No. X Y X .Y
1. 42 45 1764 2025 1890
2. 42 44 1764 1936 1848
3. 41 40 1681 1600 1640
4. 36 44 1296 1936 1584
5. 46 41 2116 1681 1886
98
6. 37 41 1369 1681 1517
7. 47 50 2209 2500 2350
8. 39 39 1521 1521 1521
9. 46 47 2116 2209 2162
10. 45 47 2025 2209 2115
11. 42 39 1764 1521 1638
12. 45 45 2025 2025 2025
13. 36 42 1296 1764 1512
14. 47 44 2209 1936 2068
15. 43 43 1849 1849 1849
16. 41 41 1681 1681 1681
17. 43 44 1849 1936 1892
18. 45 39 2025 1521 1755
19. 47 40 2209 1600 1880
20. 40 41 1600 1681 1640
21. 39 41 1521 1681 1599
22. 42 43 1764 1849 1806
23. 40 38 1600 1444 1520
24. 43 46 1849 2116 1978
25. 44 44 1936 1936 1936
26. 43 44 1849 1936 1892
27. 42 43 1764 1849 1806
99
28. 41 35 1681 1225 1435
29. 47 39 2209 1521 1833
30. 37 43 1369 1849 1591
31. 41 44 1681 1936 1804
32. 42 33 1764 1089 1386
33. 43 44 1849 1936 1892
34. 45 41 2025 1681 1845
35. 42 41 1764 1681 1722
36. 42 45 1764 2025 1890
37. 44 39 1936 1521 1716
38. 40 39 1600 1521 1560
39. 40 37 1600 1369 1480
40. 40 41 1600 1681 1640
41. 35 38 1225 1444 1330
42. 41 41 1681 1681 1681
43. 41 40 1681 1600 1640
44. 39 38 1521 1444 1482
45. 48 46 2304 2116 2208
46. 45 48 2025 2304 2160
47. 46 48 2116 2304 2208
48. 38 37 1444 1369 1406
49. 43 46 1849 2116 1978
100
50. 38 40 1444 1600 1520
51. 40 43 1600 1849 1720
52. 44 46 1936 2116 2024
53. 43 38 1849 1444 1634
54. 40 38 1600 1444 1520
55. 41 41 1681 1681 1681
56. 44 37 1936 1369 1628
57. 42 44 1764 1936 1848
58. 45 46 2025 2116 2070
59. 44 47 1936 2209 2068
60. 44 45 1936 2025 1980
61. 43 48 1849 2304 2064
62. 45 42 2025 1764 1890
63. 42 41 1764 1681 1722
64. 41 43 1681 1849 1763
65. 36 46 1296 2116 1656
66. 43 40 1849 1600 1720
67. 46 47 2116 2209 2162
68. 42 47 1764 2209 1974
69. 40 39 1600 1521 1560
70. 43 43 1849 1849 1849
71. 44 40 1936 1600 1760
101
72. 52 43 2704 1849 2236
73. 41 40 1681 1600 1640
74. 41 39 1681 1521 1599
75. 41 39 1681 1521 1599
76. 39 41 1521 1681 1599
∑ 3207 3201 136043 135699 135363
Setelah diketahui masing-masing jumlah indikatornya, maka
dapat dimasukan rumus product moment, yang meliputi:
Σx : 3207
Σy : 3201
Σx² : 136043
Σy² : 135699
Σxy : 135363
N : 76
( )( )
√* ( )
+*
( )
+
N
YY
N
XX
N
YXXY
rxy2
22
2 )()(
))((
102
( )
√* ( )
+*
( )
+
√* +* +
√* +* +
√
C. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis
Setelah data berhasil diuji dengan menggunakan product moment.
Jadi r = 0,365 selanjutnya dibandingkan dengan harga r tabel. Dengan
N=76, pada taraf signifikansi 5% (0,227) dan 1% (0.296), sedangkan
untuk r hitung adalah 0365. Ketentuan bila r hitung lebih kecil dari r
tabel, maka Ho diterima, dan Ha ditolak. Tetapi sebaliknya bila r
hitung lebih besar dari r tabel (rh > rt ) maka Ha diterima. Dari hasil
tampak bahwa r hitung lebih besar dari r tabel maka Ho diterima dan Ha
ditolak, dengan demikian hasil dari 0,365 tersebut adalah signifikan.
103
Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara keaktifan
beribadah dengan kemandirian belajar siswa SMK N 1 Pabelan
Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
yang positif dan signifikan antara keaktifan beribadah dengan
kemandirian belajar siswa SMK N 1 Pabelan Semarang Tahun Pelajaran
2014/2015. Dengan demikian hipotesis yang penulis ajukan dapat
diterima.
104
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan yang positif dan signifikan antara keaktifan beribadah dengan
kemandirian belajar siswa SMK Negeri 1 Pabelan Kabupaten Semarang
Tahun Pelajaran 2014/2015 dengan responden 76 dan nilai r 0,365.
Tergolong dalam katagori sedang dengan rekapitulasi variabel keaktifan
beribadah interval 41-46, frekuensi 50 dan prosentase 65,79% sedangkan
variabel kemandirian belajar dengan interval 39-44, frekuensi 47 dan
prosentase 61,84%. Berdasarkan analisis data tersebut, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Bahwa keaktifan beribadah dalam kategori tinggi, sedang dan rendah
dari responden 76 dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a) Tergolong kategori tinggi ada 6 siswa atau 7,9%
b) Tergolong kategori sedang ada 50 siswa atau 65,79
c) Tergolong kategori rendah ada 20 siswa atau 26,31
2. Bahwa kemandirian belajar dalam kategori tinggi, sedang dan rendah
dari 76 responden adalah:
a) Tergolong kategori tinggi ada 19 siswa atau 25%
b) Tergolong kategori sedang ada 47 siswa atau 61,84%
c) Tergolong kategori rendah ada 10 siswa atau 13,16%
105
3. Dari hasil olah data secara statistik menyatakan bahwa ada hubungan
yang positif dan signifikan antara keaktifan beribadah dengan
kemandirian belajar siswa SMK N 1 Pabelan Tahun Pelajaran
2014/2015.
B. Saran-Saran
Setelah penulis mengadakan penelitian terhadap keaktifan beribadah
dengan kemandirian belajar siswa, sesuai dengan tujuan penulisan skripsi ini,
penulis menaruh harapan terhadap semua pihak agar dapat mengambil manfaat
dari pikiran-pikiran yang tertuang dalam skripsi ini. Terlebih bagi guru dan siswa
di SMK N 1 Pabelan pada khususnya dan di sekolah-sekolah lainnya. Adapun
saran-saran tersebut adalah sebagai berikut:
1. Bagi pihak sekolah
Melalui penelitian ini diharapkan pihak sekolah dapat
mengetahui tingkat keaktifan beribadah dan kemandirian belajar
siswa sehingga dapat meningkatkan pengawasan dan pengontrolan
kepada siswanya selama di lingkungan sekolah.
2. Bagi guru
Melalui penelitian ini diharapkan membantu guru dalam
menerapkan sikap keberagaman dan kemandirian belajar siswa
agar dapat memberikan kesan bahwa untuk menanamkan sikap
mandiri dalam belajar adalah penting bagi dirinya sendiri sehingga
sikap mandiri itu akan merasa dibutuhkan bagi siswa tersebut.
106
3. Bagi siswa
Melalui penelitian ini diharapkan siswa dapat
meningkatkan keaktifan dalam beribadah dan kemandirian belajar
sehingga teratasinya sifat ketergantungan dan dapat meningkatkan
prestasi dalam bidang akademik maupun non akademik.
C. Penutup
Dengan mengucapkan puji syukur alhamdulillah, dengan rahmat
dan hidayah Allah SWT, maka penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan dan pembahasan
skripsi ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan kemampuan
yang penulis miliki. Dengan kerendahan hati penulis sangat mengharap
kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membimbing, mengarahkan dan membantu terselesainya
penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis
khususnya dan siapa saja yang berkesempatan membaca serta dapat
memberikan sumbangan yang positif bagi kemajuan pendidikan. Amin.
107
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Slamet. Moh Suyono. 1998. Fiqih Ibadah. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Ahmadi, Abu. 1991. Teknik Belajar Yang Efektif. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: PT Rineka Cipta.
Ash-Shilawy, Ibnu Rif‟ah. 2010. Panduan Lengkap Ibadah Shalat: Tuntunan
Praktis Shalat Fardhu dan Sunnah. Yogyakarta: Citra Risalah.
Azwar, Saifuddin. 2007. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Baharuddin & Esa Nur Wahyuni. 2008. Teori Belajar & Pembelajaran.
Yogyakarta: Ar- Ruzz Media.
Bahnasi, Muhammad. 2008. Shalat sebagai Terapi Psikologi. Bandung: PT.
Mizan Pustaka.
Basyir, Ahmad Azhar. 2001. Falsafah Ibadah dalam Islam. Yogyakarta: UII
Press.
Departemen Agama R1. 2004. Al Qur’an dan Terjemahnya. Surabaya: CV.
Mekar.
Hakim, Atang Abd & Jaih Mubarok. 2010. Metodologi Studi Islam. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Hamalik, Oemar. 1991. Pendekatan Baru Strategi Belajar-Mengajar Berdasarkan
CBSA. Bandung: CV. Sinar Baru.
Mujiman, Haris. 2007. Manajemen Pelatihan Berbasis Belajar Mandiri.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Munjahid. 2007. Strategi Menghafal Al-Qur’an 10 Bulan Khatam: Kiat-kiat
Sukses Menghafal Al-Qur’an. Yogyakarta: IDEA Press.
108
Mustaqim. 2001. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka pelajar.
Nawawi, Hadari. 1993. Pendidikan Dalam Islam. Surabaya: Al- Ikhlas.
Poerwadarminta, W. J. S. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.
Praseyto, Bambang & Lina Miftahul Jannah. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif.
Jakarta: Rajawali Pers.
Raymond J. Wlodkowski dan Judith H. Jaynes. 2004. Hasrat Untuk Belajar.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rifa‟i, Moh. 2007. Risalah Tuntunan Shalat Lengkap. Semarang: PT. Karya Toha
Putra.
Salam, Burhanuddin. 2004. Cara Belajar Yang Sukses di Perguruan Tinggi.
Jakarta: Rineka Cipta.
Salim, Mukhtar. 2009. Sehat Jiwa Raga Dengan Shalat. Klaten: Wafa Press.
Sadali, A, dkk. 1987. Islam Untuk Disiplin Ilmu Pendidikan: Buku Daras
Pendidikan Agama Islam pada Perguruan Tinggi Umum. Jakarta: Bulan Bintang.
Sardiman. 1994. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar: Pedoman Bagi Guru
dan Calon Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Shiddieqy, Hasbi Ash. 1994. Kuliah Ibadah: Ibadah ditinjau dari segi Hukum dan
Hikmah. Jakarta: Bulan Bintang.
Singarimbun, Masri & Sofian Effendi. 1989. Metode Penelitian Survai. Jakarta:
LP3ES.
Slameto. 1987. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
Rineka Cipta.
Sugiyono, 2001. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: ALFABETA.
Supriyanto, Achmad Sani & masyhuri machfudz. 2010. Metodologi Riset
Manajemen Sumberdaya Manusia. Malang: UIN-Maliki Press.
109
Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Thoha, Chabib. 1996. Kapita Selekta Pendidikan Islam. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Thoha, Chabib, dkk. 2004. Metodologi Pengajaran Agama. Semarang: Pustaka
Pelajar.
Tono, Sidik, dkk. 1998. Ibadah dan Akhlak dalam Islam. Yogyakarta: UII Press.
A. Identitas responden
Nama :
Kelas :
B. Petunjuk teknis
1. Sebelum mengerjakan tulislah identitas anda secara lengkap.
2. Bacalahdengantelitipertanyaan-pertanyaan berikut ini kemudian
pilihlah salah satu jawaban yang tersedia dengan memberi tanda silang
(X) pada huruf a, b, atau c!
3. Jawablah secara jujur karena tidak berpengaruh terhadap nilai apapun.
4. Sebelum dikumpulkan, dimohon untuk meneliti kembali jawaban
anda.
5. Setelah selesai mengerjakan silahkan kumpulkan kembali.
6. Terimakasih atas kerjasamanya, semoga bermanfaat bagi kita semua.
C. Pilihlah salah satu jawaban dengan memberikan tanda (X) sesuai
dengan pengalaman anda!
ANGKET TENTANG KEAKTIFAN BERIBADAH SISWA
1. Apakah saudara selalu menjalankan shalat lima waktu?
a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
2. Apakah saudara menjalankan sholat lima waktu dengan khusyu‟?
a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
3. Apakah pernah saudara meninggalkan shalat wajib dengan sengaja?
a. tidak pernah b. kadang-kadang c. selalu
4. Apakah saudara selalu menjalankan shalat lima waktu dengan tepat
waktu?
a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
5. Apakah saudara selalu menunda-nunda waktu untuk mengerjakan
shalat lima waktu?
a. tidak pernah b. kadang-kadang c. selalu
6. Apakah saudara langsung melaksanakan shalat ketika jam istirahat
sekolah bersamaan dengan shalat dhuhur?
a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
7. Apakah saudara langsung mengumandangkan adzan ketika sudah
waktu masuk shalat?
a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
8. Ketika mendengar adzan padahal saudara sedang beraktivitas apakah
saudara bergegas melaksanakan shalat?
a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
9. Apakah saudara rajin mengikuti shalat berjama‟ah?
a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
10. Apakah saudara selalu melakukan shalat berjama‟ah meski tidak
dilakukan di masjid?
a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
11. Apakah saudara selalu meluangkan waktu untuk shalat berjama‟ah?
b. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
12. Apakah saudara selalu memakai wangi-wangian ketika hendak pergi
ke masjid?
a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
13. Apakah saudara terbiasa membaca Al-Qur‟an?
a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
14. Apakah saudara selalu membaca Al-Qur‟an setiap habis maghrib?
a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
15. Apakah saudara berdo‟a setelah mengerjakan shalat?
a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
16. Apakah saudara selalu berdo‟a bila akan memulai dan mengakhiri
suatu kegiatan?
a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
17. Apakah saudara hanya berdo‟a ketika dalam kesulitan?
a. tidak pernah b. kadang-kadang c. selalu
18. Apakah saudara bisa menitihkan air mata ketika sedang berdo‟a?
a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
19. Ketika di sekolah apakah saudara menjalankan shalat harus menunggu
perintah dari Bapak/Ibu guru?
a. tidak pernah b. kadang-kadang c. selalu
20. Apakah saudara pernah merasa terpaksa beribadah hanya karena takut
dengan Bapak/Ibu guru?
a. tidak pernah b. kadang-kadang c. selalu
ANGKET TENTANG KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA
1. Apakah saudara selalu belajar sesuai dengan jadwal yang saudara
buat?
a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
2. Apakah saudara setiap hari belajar satu jam meskipun hari libur?
a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
3. Apakah saudara rajin membaca buku atau referensi lain yang berkaitan
dengan materi pelajaran?
a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
4. Apakah saudara mengerjakan pekerjaan rumah (PR) dengan bantuan
orang lain?
a. tidak pernah b. kadang-kadang c. selalu
5. Apakah saudara dating kesekolah sebelum bel masuk berbunyi?
a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
6. Apakahsaudara
langsungmenujukelasketikamendengarbelmasukberbunyi?
a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
7. Apakah saudara tetap belajar meskipun banyak acara TV yang
menarik?
a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
8. Apakah saudara tetap memilih untuk belajar ketika teman saudara
mengajak jalan-jalan?
a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
9. Apakah saudara selalu mencatat materi pelajaran yang disampaikan
oleh Bapak/Ibu guru?
a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
10. Apakah saudara mencatat hal-hal penting dari penjelasan Bapak/Ibu
guru?
a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
11. Apakah saudara suka meminjam buku catatan milik teman untuk
disalin di rumah?
a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
12. Apakah saudara memperhatikan Bapak/Ibu guru yang sedang
mengajar di kelas?
a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
13. Apakah saudara menggunakan jam istirahat sekolah untuk
mengunjungi perpustakaan?
a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
14. Apakah ketika jam pelajaran kosong saudara menggunakan waktu
tersebut untuk pergi ke perpustakaan?
a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
15. Apakah saudara berusaha mencari buku ke perpustakaan jika ada
materi yang belum anda pahami?
a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
16. Apakah saudara bertanya apabila anda kurang jelas dengan materi
pelajaran yang disampaikan oleh Bapak/Ibu guru?
a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
17. Apakah saudara menyelesaikan tugas dengan cara saudara sendiri?
a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
18. Apakah saudara yakin dengan jawaban saudara sendiri saat
mengerjakan ulangan atau ujian?
a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
19. Apakah saudara menghadapi ulangan atau ujian dengan tenang?
a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
20. Apakah saudara merasa puas dengan hasil ulangan atau ujian yang
saudara kerjakan sendiri?
a. selalu b. kadang-kadang c. tidak pernah
DAFTAR NILAI SKK
Nama : Nur Faizah Program Studi : Pendidikan AgamaIslam
Nim : 111 10 068 Dosen PA : Dra. Siti Farikhah, M.Pd
No Nama Kegiatan Pelaksanaan Status Point
1. ORIENTASI PENGENALAN
AKADEMIK DAN
KEMAHASISWAAN (OPAK)
STAIN SALATIGA TAHUN
2010 “ Optimalisasi Nalar Kritis
Mahasiswa : Upaya Mengawal
Perubahan Bangsa ke Arah yang
Lebih Baik “
25 – 27 Agustus
2010 Peserta 3
2. UPT PERPUSTAKAAN STAIN
Salatiga “ USER EDUCATION “
20 – 25 September
2010
Peserta
3
3. Seminar Nasional Pendidikan
“Membudayakan sebuah
Pendidikan Berkarakter Ke-
Indonesia-an dalam Pendidikan
Formal (Potret Sekolah
Alternatif)”
6 November 2010 Peserta 6
4. Penerimaan Anggota Baru
Jam‟iyyatul Qurro‟ walhiffadz
“CERDAS DAN MULIA
DENGAN AL-QUR‟AN”
13 November
2010 Peserta 3
5. TAFSIR TEMATIK surat Al-
A‟rof 96 – 100 dan Ar – Rum 41 –
42 “INDONESIA MENANGIS
DARAH”
29 November
2010 Peserta 3
6. NATIONAL WORKSHOP OF
ENTREPRENEURSHIP AND
BASIC COOPERATION 2010
19 Desember 2010 Peserta 6
7. Javanese Public Speaking
Training (JPST) “Nguri – Uri boso
Jawi”
7 Januari 2011 Peserta 3
8. Seminar Politik “Pilwakot yang
ideal untuk masa depan Salatiga
yang lebih baik”
27 Januari 2011 Peserta 3
9. SEMINAR NASIONAL
PENDIDIKAN “REALISASI
PENDIDIKAN KARAKTER
BANGSA DALAM
KURIKULUM PENDIDIKAN
NASIONAL”
20 Juni 2011 Peserta 6
10. Praktikum Mata Kuliah Baca Tulis
Al-Qur‟an (BTQ) STAIN Salatiga 22 Juni 2011 Peserta 2
11. PUBLIC HEARNING
“Meningkatkan Tatanan Birokrasi
KampusYang Berbabis Pada
Prinsip – Prinsip Integritas”
25 Juni 2011 Peserta 2
12. SK PAUD Anggrek 9 Juli 2011 Guru 3
13. PRAKTIKUM KEPRAMUKAAN
Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga 22 – 27 Juli 2011 Peserta 3
14. Training & Workshop
“PARTICIPANT CARE FOR
THE NATION”
1 – 2 Oktober
2011 Peserta 6
15. Seminar Regional “Meningkatkan
Nasionalisme Ditengah
Goncangan Disintegrasi dan
26 Oktober Peserta 4
Pengikisan Ideologi Nasional”
16. SEMINAR PENDIDIKAN
HIMPUNAN MAHASISWA
ISLAM (HMI) “Menuju
Pendidikan yang Ideal”
28 Desember 2011 Peserta 3
17. Praktikum Mata Kuliah ETIKA
PROFESI KEGURUAN STAIN
Salatiga
10 Februari 2012 Peserta 2
18. Praktikum Mata Kuliah
KOMPUTER MULTIMEDIA
STAIN Salatiga
14 – 15 Februari
2012 Peserta 2
19. PELATIHAN
PENGEMBANGAN
KURIKULUM PAUD & POS
PAUD SE KECAMATAN
PABELAN
30 – 31 Maret
2012 Peserta 3
20. Seminar Muslimah “Ibu, Pondasi
Utama Membangun Generasi
Robbani”
15 April 2012 Peserta 3
21. Seminar Nasional
Entrepreneurship 2012 “Tren
Bisnis Berbasis Multimedia dan
Teknologi Informatika sebagai
Wujud Pasar Modern”
21 April 2012 Peserta 6
22. SEMINAR REGIONAL “Peran
Mahasiswa Dalam Mengawal
BLSM (BLT) Tepat Sasaran
3 Mei 2012 Peserta 4
23. Seminar Nasional Pendidikan
“Pendidikan Multikultural Sebagai
Pilar Karakter Bangsa”
6 Juni 2012 Peserta 6
24. Praktikum Mata Kuliah FIQH
“PERAWATAN JENAZAH”
STAIN Salatiga
17 September
2012 Peserta 3
25. DIALOG PUBLIK DAN
SILATURAHIM NASIONAL
“Kemanakah Arah Kebijakan
BBM? Mendorong Subsidi BBM
Untuk Rakyat”
10 November
2012 Peserta 3
26. Seminar Nasional “Perjuangan
Kaum Perempuan dalam
Kesetaraan Hukum Islam di
Indonesia”
30 April 2013 Peserta 6
27. SOSIALISASI &
SILATURAHIM NASIONAL
“SOSIALISASI UU NO. 1 TH
2003, PERAN SERTA FUNGSU
OJK” & “PERAN PEMERINTAH
DALAM PENGAWASAN LKM
(LEMBAGA KEUANGAN
MIKRO”
30 September
2013 Peserta 6
28. Musabaqah Tilawatil Qur‟an
(MTQ) Mahasiswa V “MTQ
Wahana Apresiasi untuk
Mencetak Insan Qur‟ani”
23 Oktober 2013 Peserta 3
29. SARASEHAN AKBAR
“Komitmen Politik Islam dalam
Menata MasaDepanBangsa
Indonesia”
15 Maret 2014 Peserta 3