HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI
PADA PASIEN KANKER
SKRIPSI
Oleh:
NAZIHATIN NUZULA
16320122
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2020
HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI
PADA PASIEN KANKER
SKRIPSI
Diajukan kepada Program Studi Psikologi Universitas Islam Indonesia
Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya, Universitas Islam Indonesia
Untuk memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Guna Memperoleh
Derajat Sarjana S1 Psikologi
Oleh:
NAZIHATIN NUZULA
16320122
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2020
i
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi Dengan Judul:
HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI
PADA PASIEN KANKER
Telah dipertahankan di depan Dosen Penguji Skripsi Program Studi Psikologi,
Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya, Universitas Islam Indonesia
Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Guna Memperoleh
Derajat Sarjana S1 Psikologi
Diujikan pada tanggal:
14 Mei 2020
Oleh:
Nazihatin Nuzula
16320122
Mengesahkan,
Program Studi Psikologi
Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya
Universiatas Islam Indonesia
Ketua Program Studi Psikologi
(Yulianti Dwi Astuti, S.Psi., M.Soc., Sc)
Dosen Penguji Tanda Tangan
1. Dr. Phil. Qurrotul Uyun, S.Psi., M.Si., Psikolog ___________________
2. Dr.Ahmad Rusdi, S.Psi., S.Sos.I., MA.Si
_______________
3. Rr. Indahria Sulistya Rini, S.Psi., MA., Psikolog ___________________
ii
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan segala nikmat dan kasih
sayang-Nya, segala kebahagiaan dan kekuatan hingga kesabaran dan kelapangan hati
yang luas kepada hamba sehingga hamba dapat berada di titik ini. Terima kasih
untuk segala doa, cinta, usaha dan dukungan dari orang-orang yang selalu di hati
saya. Karya ini saya persembahkan untuk:
Mama iia sayang – Nurul Ilham
Terima kasih banyak atas segala doa, cinta, kasih sayang dan segala kerja
kerasnya untuk iia. Terima kasih banyak telah menjadi seorang Mama yang kuat,
tangguh dan tegar dan selalu sabar dalam mendidik iia, mengajari arti kehidupan
yang sesungguhnya. Terima kasih telah selalu ada dan selalu menguatkan
meskipun Mama di dalam sangat rapuh. Tunggu sebentar lagi ya, meskipun lelah
Mama tidak akan pernah bisa diganti, tapi iia bakal berusaha untuk memberikan
kebahagiaan yang Mama nanti.
Abah iia sayang – Taofiq
Terima kasih banyak atas segala doa cinta dan kasih sayangnya serta
kesabarannya dalam mendidik iia. Terima kasih atas kecewa yang juga membuat
iia semakin dewasa. Terima kasih sudah menjadi pemimpin dalam keluarga
meskipun harus berhenti di tengah jalan.
Adek Inyo sayaang - M. Alvino Islami Fauzi
Terima kasih banyak Ino sudah hadir di tengah sebuah keputusasaan. Kehadiran
Ino membawa kebahagiaan yang tak pernah kami bayangkan sebelumnya.
Semoga kelak, dengan gelar ini kakak bisa membuat Ino bangga dan memenuhi
segala kebutuhan Ino, agar kelak Ino dapat lebih siap untuk menghadapi masa
depan.
iv
HALAMAN MOTTO
“Yakinlah ada sesuatu yang menantimu selepas banyak kesabaran (yang kau
jalani), yang akan membuatmu terpana hingga kau lupa betapa pedihnya rasa
sakit” – Ali bin Abi Thalib
“And one day, you will be thankful to Allah for not giving you every single thing
you prayed for”
“And it will hurt, until its doesn’t anymore” - @storydj
“No Challenge, No Change” – Choi Siwon
“The sky is the Limit” – Keith
Time Will Heal
v
PRAKATA
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabaraktuh
Alhamdulillahi rabbil ’alamin Segala Puji bagi Allah subhanahu wata’ala, atas
segala nikmat dan karunia-Nya. kepada Nabi Muhammad salallahu’alaihi
wassalam, beserta keluarga, para sahabat dan pengikut-pengikutnya. Ya Allah,
terima kasih atas petunjuk, bimbingan, kesabaran hingga kekuatan yang telah
Engkau berikan sehingga memberikan segala kemudahan pada penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa untuk menyelesaikan skripsi ini tidak luput dari
bantuan, dorongan dan dukungan baik secara moral, materi hingga spiritual dari
berbagai pihak. Oleh sebab itu, perkenanlah penulis untuk mengucapkan terima
kasih dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Bapak Dr. H. Fuad Nashori, S.Psi., M.Si., M.Ag., Psikolog selaku Dekan
Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Indonesia
2. Ibu Yulianti Dwi Astuti, S.Psi., M.Soc.Sc selaku Ketua Program Studi
Psikologi, Fakultas Psikologi dan Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia
yang selalu menyediakan sarana informasi serta dukungan kepada mahasiswa
Psikologi.
3. Ibu Dr. Phil. Qurotul Uyun, S.Psi., M.Psi., Psikolog selaku Dosen
Pembimbing Skripsi yang telah mengajarkan banyak dalam proses
penyusunan skripsi ini. Terima kasih atas segala kasih sayang, bimbingan,
arahan, nasihat serta saran-saran yang diberikan kepada penulis yang tidak
vi
hanya seputar penyusunan skripsi namun tentang kehidupan lainnya. Terima
kasih telah meluangkan waktunya untuk membimbing sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Penulis memohon maaf apabila dalam proses
bimbingan terdapat kesalahan yang tidak disengaja maupun yang disengaja.
Terima kasih banyak Ibu, semoga Ibu dan sekeluarga sehat selalu dan
kebaikan Ibu dibalas oleh Allah SWT.
4. Ibu Resnia Novitasari, S.Psi., MA selaku Dosen Pembimbing Akademik.
Terima kasih atas kasih sayang, nasihat, bimbingan serta saran yang telah
diberikan kepada penulis selama penulis menempuh pendidikan di Fakultas
Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia. Terima kasih
sudah mengayomi dan membimbing penulis hingga penulis berada di titik ini.
5. Untuk seluruh dosen Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas
Islam Indonesia, terutama dosen-dosen yang pernah mengajari penulis selama
masa perkuliahan. Terima kasih atas segala ilmu yang telah diberikan. Terima
kasih atas nasihat dan cerita-cerita unik saat di kelas. Terima kasih atas
dukungan dan motivasinya.
6. Untuk Seluruh staff bagian Pengajaran, Laboratorium Psikologi,
Perpustakaan hingga karyawan/karyawati Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial
Budaya. Terima kasih atas bantuan dan kemudahan serta berbagai sarana
yang sangat membantu penulis selama menuntut ilmudi Fakultas Psikologi
dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia.
7. Terima kasih Nazihatin Nuzula! telah menjadi pribadi yang kuat meskipun
selalu memaksakan. Terima kasih untuk dapat bertahan sejauh ini dengan
viii
segala beban dan kesakitan yang kamu rasakan. Terima kasih telah mencoba
untuk mengerti sebuah kehidupan yang sebelumnya tidak pernah kamu
bayangkan. Terima kasih untuk tetap melangkah meskipun beberapa kali
masih tertahan. Terima kasih atas dialog tengah malam yang tidak pernah
bisa kamu keluarkan, yang akhirnya hanya menjadi pemicu dari segala
kesakitan. Terima kasih iia, telah berjuang dan semoga kehidupan akan
menjadi lebih baik ke depannya.
8. Mamaku tersayang. Terima kasih atas segala doa, usaha, cinta, kasih sayang
dan segalanya yang telah Mama berikan selama ini yang ngga mungkin iia
bisa sebutin dan tidak akan pernah bisa terhitung dan terbalas. Terima kasih
atas usahanya yang mampu berdiri sendiri bahkan mampu menopang iia dan
Ino selama ini. Terima kasih telah menjadi wanita yang terkuat dan terhebat.
Terima kasih telah menjadi Mama iia dan mau berjuang untuk iia. Tunggu
sebentar lagi ya ma, iia bakal bawa kebahagiaan yang tak pernah terlintas di
pikiran untuk Mama, Insya Allah.
9. Abah. Terima kasih atas didikannya, kasih sayangnya, dan perjuangannya
selama ini. Terima kasih telah menjadi pemimpin dalam keluarga meskipun
akhirnya tidak selamanya. Sebuah kecewa yang diberikan (mungkin tanpa
sengaja) membuat iia menjadi pribadi yang lebih dewasa, meskipun
prosesnya sangat panjang dan mungkin sampai saat ini belum dapat iia terima
dengan baik dan sempurna.
10. Adik laki-laki kakak, Ino. Terima kasih telah hadir di tengah keputusasaan
dan kesepian beberapa tahun lalu. Terima kasih telah membawa kebahagiaan
ix
yang luar biasa dan tak terlupakan. Terima kasih sudah menjadi adik yang
baik, lucu dan kuat. Maaf selama 3 tahun terakhir ini kakak sering ninggalin
Ino dan tidak selalu ada saat Ino membutuhkan. Maafin kakak, Ino harus
melihat sebuah kejadian yang seharusnya tidak pernah terjadi. I promise you
that I will give you a better life than this. Insya Allah.
11. Untuk Mbah satu-satunya Iia. Terima kasih banyak sudah sabar memberikan
nasihat-nasihat selama ini dan sudah sabar merawat Iia. Terima kasih atas
masakan rumahan yang selama ini disajikan. Maaf jika selama ini iia belum
menjadi cucu yang baik, yang dapat membanggakan. Sehat terus ya Mbah.
Biar bisa liat Iia sukses dan ngebuktiin bahwa Mbah adalah salah satu alasan
kenapa Iia sukses.
12. Terima kasih kepada IZI Yogyakarta dan pasien kanker yang telah bersedia
membantu melancarkan penelitian saya. Selama proses pengambilan data,
saya banyak belajar dari kalian, tentang kebermaknaan hidup yang
sesungguhnya, tentang kasih sayang Allah SWT yang sebenarnya. Terima
kasih banyak telah mengizinkan saya untuk belajar banyak dari kalian.
Semoga kalian diberikan kekuatan dan kesabaran yang luas, ketenangan hati
dan kekuatan yang besar untuk melawan penyakitnya, hingga suatu saat Allah
SWT mengangkat penyakit kalian dan memberikan kesembuhan pada kalian.
13. Lembaga Pers Kognisia. Terima kasih atas segala ilmu dan kekeluargaannya.
Terima kasih telah memberikan kesempatan untuk belajar banyak tentang
dunia jurnalistik.
x
14. Terima kasih untuk Calon Youtuber (Shella Eka Nadya Putri, Bellania Virgie
Munandar, Ibnu Fajri, Abdul Latif Sirojudin dan Wahyu Andika Pratama)
atas liburan singkat 2 Days 1 Night di Semarang. Liburan kemarin adalah
sebuah pelarian dan juga sebuah proses healing atas kehidupan, ya ga siii?
Yuk ditunggu liburan selanjutnya! Nanti main Mr. White lagi, Fajri jangan
baper lagi kalo dituduh ya. Wahyu kalo ngga salah, langsung pembelaan diri
dong. Bella jangan acting lagi
. Latip jangan so polos amu!! Shella jangan
senyam senyum kalo jadi Mr.White! Kalian jangan sampe kalah sama Jia lagi
heu malu!
15. Terima kasih Shella Eka Nadya Putri (Shella) yang telah menjadi
penyemangat dan teman bincang, curhat, jalan gabut sejak awal semester.
Terima kasih juga Bellania Virgie Munandar (Bella/Bebe) telah menjadi
teman sepergabutan dan pejuang Gioretti serta soulmate dalam Bodjo
Dimsum. Inget selalu ya, kerja keras kalian buat bikin aku keluar dari kamar
16. Terima kasih buat kedua sobi anehku Yunisa Intan Wibowo (Yunisa) dan
Lina Sholawati (Lina), karena telah menjadi pereceh dan penurun humorku.
Terima kasih Lina, sudah mempercayakan untuk saling berbagi beberapa
cerita yang sebenarnya harus disimpan. Yunisa, bersikap bodoamat itu hal
yang bagus, tapi kalau kelewatan dan terlalu bodoamat juga ga baik, semoga
kamu bisa dapat lebih memperhatikan lingkungan sekitar kamu ya! hehe ku
tau kalian bakal kangen, jadi semoga bisa bertemu kembali dengan mimpi
yang telah kita genggam ya! besok ku pastikan bawa doi
xi
17. Terima kasih WAW (Cahya Yulia Ardini (Cahya), Fadya Syahrani (Dea),
Hana Maulina Salsabila (Bila), Muhammad Billy Hanggara (Billy), + Marsya
Rohila (Lala)). Terima kasih yaa huhu karena kalian bencana homesick itu
sedikit berkurang. Terima kasih sudah saling menjaga selama di tanah
perantauan. Terima kasih atas liburan dan nongkrong yang serba mendadak,
terima kasih banyak karena sudah membawa suasana Lombok saat bersama
kalian!
18. Terima kasih juga Hiphiphoray (Shella, Yunisa, Lina, Brinita dan Devi) yang
telah meramaikan awal semesterku!
19. Untuk RSJ Grhasia. Terima kasih banyak telah memberikan kesempatan
untuk saya menimbang ilmu dengan membantu Psikolog di sana. Terima
kasih Bu Aril yang telah menjadi supervisor kami dan melakukan berbagai
diskusi yang sangat bermanfaat yang bahkan tidak saya dapatkan di bangku
kuliah. Terima kasih juga Bu Aril, Bu Anisa dan Bu Elin yang telah sangat
membimbing kami dan mengajari kami berbagai hal selama kami menimba
ilmu di RSJ Grhasia. Terima kasih juga untuk pasien RSJ Grhasia yang telah
percaya kepada saya atas cerita hidup yang berusaha mereka lupakan, atas
nasihat tentang kehidupan yang keras dan tentang luka yang selama ini masih
membekas. Semoga kalian sehat selalu dan dalam lindungan Allah SWT.
20. Terima kasih Baiq Dwi Intan Cahyani yang jauh di sana namun selalu siap
siaga dan hanya one call away ketika saya ingin menumpahkan segala cerita.
21. Terima kasih SINZI (Icha, Idha, Nanda) yang sudah mendukung dari jauh
dan selalu kumpul walaupun tanpa iia
wkwk lain kali kumpul bareng ya!
xii
22. Terima kasih buat pembimbing abadiku tentang permasalahan majalah
hingga skripsi mba yang terrramaah, Mba Farra Anisa Rahmania (bener kan
namanya? doi marah kalo ada salah di namanya
) wkwk terima kasih mba
far sudah sangat rrramah dalam memberikan arahan, nasehat hingga ilmu
tentang kehidupan selama ini. Jangan bosen sama jia ya dan pertanyaan jia
yang mungkin sulit untuk di nalar ya!! Luvv koorkuuuu
23. Untuk Super Junior. Terima kasih karena telah menemani kesakitan, kesulitan
hingga bahagia melalui lagu-lagu bahkan tingkah kalian. Donghae, jangan
lucu-lucu kamu udah tua tolong ya aku harus berenti bucin! But being an ELF
is a choice I will always choose!
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Yogyakarta, 13 Maret 2020
Penulis
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN ETIKA AKADEMIK ................................................... iii
HALAM PERSEMBAHAN .................................................................................................. iv
HALAMAN MOTTO ............................................................................................................. v
PRAKATA ................................................................................................................................ vi
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ................................................................................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................................... xvii
ABSTRAK ............................................................................................................................ xviii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................................ 1
B. Tujuan Penelitian ......................................................................................................... 8
C. Manfaat Penelitian ....................................................................................................... 9
1. Manfaat Teoritis ..................................................................................................... 9
2. Manfaat Praktis ..................................................................................................... 9
D. Keaslian Penelitian ...................................................................................................... 9
1. Keaslian Topik .................................................................................................... 11
2. Keaslian Teori...................................................................................................... 12
3. Keaslian Alat Ukur ............................................................................................. 12
4. Keaslian Responden ........................................................................................... 14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 15
A. Resiliensi ..................................................................................................................... 15
1. Definisi Resiliensi ............................................................................................. 15
2. Aspek-aspek Resiliensi .................................................................................... 16
3. Faktor Yang Mempengaruhi Resiliensi .................................................... 20
B. Tawakal ...................................................................................................................... 22
1. Definisi Tawakal ............................................................................................... 22
xiv
2. Aspek-aspek Tawakal........................................................................ 24
C. Hubungan Antara Tawakal dan Resiliensi............................................. 26
D. Hipotesis Penelitian................................................................................. 30
BAB III METODE PENELITIAN...................................................................... 31
A. Identifikasi Variabel Penelitian............................................................... 31
B. Definisi Operasional................................................................................ 31
1. Resiliensi........................................................................................... 31
2. Tawakal............................................................................................. 31
C. Subjek Penelitian..................................................................................... 32
D. Metode Pengumpulan Data..................................................................... 32
1. Resiliensi........................................................................................... 33
2. Tawakal............................................................................................. 34
E. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur....................................................... 36
1. Validitas Alat Ukur........................................................................... 36
2. Reliabilitas Alat Ukur....................................................................... 37
F. Metode Analisis Data............................................................................. 37
1. Uji Asumsi........................................................................................ 37
a. Uji Normalitas............................................................................ 38
b. Uji Linearitas.............................................................................. 38
2. Uji Hipotesis..................................................... ................................ 38
BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL ORIENTASI KANCAH.................... 40
A. Orientasi Kancah dan Persiapan............................................................ 40
1. Orientasi Kancah.............................................................................. 40
2. Persiapan Penelitian......................................................................... 41
a. Persiapan Perijinan..................................................................... 42
b. Persiapan Alat Ukur................................................................... 42
c. Uji Coba Alat Ukur.................................................................... 43
d. Hasil Uji Coba Alat Ukur.......................................................... 43
1) Skala Tawakal..................................................................... 43
2) Skala Resiliensi................................................................... 45
B. Pelaksanaan Penelitian.......................................................................... 46
xv
C. Hasil Penelitian .......................................................................................................... 48
1. Deskripsi Subjek Penelitian ............................................................................. 48
2. Deskripsi Data Penelitian ................................................................................. 49
3. Uji Asumsi ............................................................................................................ 52
a. Uji Normalitas .............................................................................................. 53
b. Uji Linearitas ................................................................................................. 54
4. Uji Hipotesis ......................................................................................................... 54
5. Analisis Tambahan .............................................................................................. 56
a. Uji Beda Resiliensi Berdasarkan Usia ................................................... 56
b. Uji Beda Resiliensi Berdasarkan Lama Mengidap Kanker .............. 57
c. Uji Korelasi Setiap Aspek Tawakal dengan Resiliensi. ................. 58
D. Pembahasan ................................................................................................................. 60
BAB V PENUTUP ................................................................................................................... 69
A. Kesimpulan ................................................................................................................. 69
B. Saran .............................................................................................................................. 70
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 71
LAMPIRAN
xvi
DAFTAR TABEL
Table 1 Konten CD-RISC 10 aitem ................................................................................... 34
Tabel 2 Distribusi Skala Resiliensi ..................................................................................... 34
Table 3 Distribusi Skala Tawakal ....................................................................................... 35
Tabel 4 Distribusi Item Hasil Uji Coba Terpakai Skala Tawakal ............................. 45
Tabel 5 Distribusi Item Hasil Uji Coba Terpakai Skala Resiliensi ........................... 46
Tabel 6 Deskripsi Subjek Penelitian .................................................................................. 48
Tabel 7 Deskripsi Data Penelitian ...................................................................................... 49
Tabel 8 Rumus Norma Kategorisasi .................................................................................. 50
Tabel 9 Kategorisasi Subjek Pada Variabel Tawakal ................................................... 51
Tabel 10 Kategorisasi Subjek Pada Variabel Resiliensi .............................................. 51
Tabel 11 Uji Normalitas ......................................................................................................... 53
Tabel 12 Uji Linearitas ........................................................................................................... 54
Tabel 13 Uji Hipotesis ........................................................................................................... 55
Tabel 14 Hasil Uji Beda Berdasarkan Usia ..................................................................... 56
Tabel 15 Hasil Uji Beda Berdasarkan Lama Mengidap Kanker…………………57
Tabel 16 Hasil Uji Korelasi Setiap Aspek Tawakal dengan Resiliensi……….. ..59
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Skala Penelitian Sebelum Uji Coba…………………………………75
Lampiran 2 Tabulasi Data Penelitian Uji Coba ............................................................. 86
Lampiran 3 Hasil Analisis Uji Coba Penelitian……………………....................95
Lampiran 4 Skala Penelitian Setelah Uji Coba ............................................................. 104
Lampiran 5 Tabulasi Data Penelitian Setelah Uji Coba ............................................. 115
Lampiran 6 Hasil Analisis Setelah Uji Coba ................................................................. 124
Lampiran 7 Hasil Uji Asumsi ........................................................................................... 132
Lampiran 8 Hasil Uji Hipotesis ........................................................................................ 136
Lampiran 9 Hasil Analisis Tambahan ............................................................................. 138
Lampiran 10 Hasil Kategorisasi ........................................................................................ 143
Lampiran 11 Informed Consent ........................................................................................ 149
xviii
HUBUNGAN ANTARA TAWAKAL DAN RESILIENSI
PADA PASIEN KANKER
Nazihatin Nuzula
Qurotul Uyun
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tawakal dan resiliensi
pada pasien kanker. Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah adanya
hubungan yang positif antara tawakal dan resiliensi, di mana ketika tawakal yang
dimiliki oleh pasien kanker tinggi maka tingkat resiliensi yang dimilikinya juga
tinggi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Penelitian ini melibatkan
50 pasien kanker (8 laki-laki dan 42 perempuan) dengan rentang usia 19 sampai
78 tahun. Penelitian ini menggunakan skala tawakal yang disusun oleh Eka Rosita
yang mengacu pada aspek-aspek tawakal dari Al Jauziyah (1998) dan skala
resiliensi yang digunakan adalah skala yang diadaptasi dari The Connor-Davidson
Resilience Scale (CD-RISC) yang telah dianalisis psikometri oleh Campbell-Sills
dan Steen (2007). Analisis data pada penelitian ini menggunakan program SPSS
versi 21 for windows. Hasil analisis korelasi menggunakan Spearman’s rho
menunjukkan hasil skor r = 0,497 dan p = 0,000 (p < 0,05) dengan demikian
hipotesis pada penelitian ini diterima. Pada penelitian ini menunjukkan bahwa
tawakal berkontribusi sebesar 34% terhadap resiliensi pada pasien kanker.
Kata Kunci : Tawakal, Resiliensi, Pasien Kanker
xix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Memiliki kesehatan baik sehat secara fisik maupun sehat secara
psikis adalah harapan setiap individu. Menjalani aktivitas keseharian
dengan sehat fisik, psikis hingga sehat secara rohani tentu akan membuat
aktivitas lebih menyenangkan dan mampu bekerja secara lebih optimal.
Namun, tubuh juga memiliki saat di mana sistem imun menjadi lemah
yang membuat berbagai penyakit dari yang ringan hingga penyakit yang
dapat menyebabkan kematian pun bisa masuk dengan mudahnya. Salah
satu penyakit yang dapat menjadi penyebab utama kematian adalah
kanker.
Maharani (2009), mengatakan bahwa kanker merupakan penyakit
yang disebabkan karena sel-sel jaringan tubuh bertumbuh secara tidak
normal. Normalnya, sel dalam tubuh hanya akan membelah diri untuk
mengganti sel-sel yang telah rusak atau mati, namun sebaliknya sel kanker
ini terus menurus membelah diri meskipun di saat tubuh tidak
membutuhkannya. Akibatnya, sel-sel yang terus menerus membelah diri
akan terjadi penumpukan sel baru pada tubuh yang disebut kanker. Sel
kanker dapat menyerang setiap organ tubuh, baik pada bagian permukaan
tubuh hingga bagian dalam tubuh.
1
2
Dilansir dari beritasatu.com kelompok peneliti kanker dari Badan
Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), menyatakan pada
tahun 2018 setidaknya ada sekitar 18 juta kasus kanker dengan jumlah
kematian sebesar 9 juta. Selanjutnya, di Indonesia sendiri menurut Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas), pada tahun 2018 pravalensi kanker
meningkat dari 1,4 persen di tahun 2013 menjadi 1,8 persen di tahun 2018.
Kanker dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti gaya hidup yang
tidak sehat, merokok, mengonsumsi minuman keras hingga adanya faktor
genetik. Penyakit ini dapat menyerang siapapun tanpa mengenal umur,
jenis kelamin atau bahkan status sosial seseorang.
Penyakit kanker seringkali dianggap penyakit yang sangat
mematikan. Bahkan tak sedikit individu yang didiagnosa mengidap
penyakit tersebut menyerah dan mengalami kesedihan berlarut yang dapat
membuat penyakit tersebut bahkan semakin memburuk akibat adanya
tekanan psikis yang dialami oleh pasien. Prastiwi, pada tahun 2012
melakukan penelitian kualitatif tentang Kualitas Hidup Penderita Kanker
dan mewawancarai seorang penderita kanker yang memiliki kualitas hidup
yang positif. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan oleh Prastiwi,
setelah didiagnosis memiliki penyakit kanker, kehidupan para subjek
menjadi berat karena harus menanggung rasa sakit yang disebabkan oleh
penyakitnya setiap hari. Lebih dari itu, harapan hidup yang kecil dan
bayangan kematian yang seolah berada di depan mata membuat subjek
mengalami kecemasan dan ketakutan akan masa depan mereka kelak.
3
Adapun hasil wawancara yang telah dilakukan peneliti kepada dua
orang penderita kanker payudara menyatakan bahwa sejak didiagnosis
oleh dokter mengalami kanker payudara stadium 2, mereka merasa dunia
seakan runtuh, masa depan yang telah direncanakan seolah tak dapat lagi
terlihat dan hilang dalam sekejap dari bayangan mereka. Mereka juga
menyatakan saat mendengar diagnosis tersebut, bayangan akan kematian
lah yang pertama kali terlintas di pikiran mereka. Mereka juga bercerita
lebih lanjut tentang bagaimana mereka menjalani hari-hari mereka setelah
mengetahui sel ganas berada ditubuh mereka. Bagaimana mereka menjadi
pendiam, takut untuk berhubungan dengan orang lain, mengurung diri,
tidak mau menjalani pengobatan hingga adanya perasaan putus asa dan
hanya membayangkan kematian yang seolah dapat terjadi kapan saja
padanya. Kedua subjek juga merasa memiliki kecemasan yang besar akan
hidup dan rencana yang telah dibangunnya selama ini. Kecemasan akan
tidak memiliki waktu untuk melakukan semuanya dan kecemasan akan
bagaimana dirinya merasa belum siap dan belum pantas untuk bertemu
Sang Pencipta. Hasil wawancara tersebut menunjukkan bahwa kedua
subjek memiliki tekanan psikis yang besar akibat penyakit yang
dideritanya.
Di zaman yang canggih seperti sekarang ini tentu banyak inovasi
yang jauh lebih canggih dari sebelumnya untuk perawatan pada kanker.
Seperti misalnya melakukan kemoterapi, operasi, radioterapi hingga terapi
radiasi. Penelitian kualitatif yang dilakukan oleh Wahyuni, Huda dan
4
Utami (2015), tentang Studi Fenomenologi: Pengalaman Pasien Kanker
Stadium Lanjut yang Menjalani Kemoterapi menunjukkan bahwa setelah
pasien melakukan kemoterapi, efek samping yang dirasakan secara fisik
yaitu mual, muntah, anoreksia, rambut rontok, fatigue, supresi sum-sum
tulang seperti anemia dan penurunan imunitas. Adapun efek samping
secara psikis yang dialami oleh pasien yaitu adanya trauma pada
kemoterapi yang bahkan menyebabkan pasien untuk terpikir tidak akan
melakukan kemoterapi lagi, adanya perasaan tertekan serta seringkali
memikirkan kematian.
Hal tersebut membuktikan bahwa pasien kanker tidak hanya
merasa menderita dan tertekan karena penyakit yang dialaminya semata
namun juga merasa tertekan karena berbagai pengobatan yang dijalani dan
rasa sakit akibat pengobatan tersebut. Selain harus fokus pada terapi medis
untuk menyembuhkan kanker tersebut, pasien kanker juga harus dapat
memiliki resilience atau kemampuan untuk beradaptasi dengan
keadaannya dan bangkit secara psikis untuk melawan kanker tersebut.
Oleh karena itu, pasien kanker harus memiliki resiliensi yang baik.
Grotberg (1995), mengatakan bahwa resiliensi sangat penting untuk
dimiliki oleh setiap individu, karena resiliensi adalah kemampuan individu
untuk menghadapi, mengatasi dan menjadi lebih kuat untuk melalui masa-
masa sulit dalam hidupnya.
Individu yang resilien akan memandang ketidakberuntungan yang
menimpa mereka dengan cara yang lebih positif, hal ini dilakukan untuk
5
dapat melindungi diri mereka dari beban dan kesulitan yang mereka
dapatkan (Wainrib, 2006). Kemampuan resiliensi yang baik akan sangat
membantu individu bagaimana memandang suatu masalah atau musibah
yang menimpa dirinya. Individu yang memiliki resiliensi yang baik akan
memiliki keteguhan hati dan pikiran yang positif sehingga memandang
suatu masalah dan musibah menjadi sebuah tantangan yang diberikan oleh
Allah untuk dirinya agar dirinya menjadi lebih kuat dari sebelumnya. Pada
pasien kanker, kemampuan resiliensi sangat membantu dalam menjaga
kesehatan psikis, seperti berpikir positif untuk sembuh hingga bangkit dan
melawan kanker tersebut.
Membangun kemampuan resiliensi yang baik tidaklah mudah
terlebih pada pasien kanker. Menjadi kuat dan bangkit untuk melawan
penyakitnya bukanlah hal yang mudah dan dapat dilakukan, seperti hasil
penelitian yang telah dilakukan Rosyani (2012), yang meneliti tentang
hubungan antara resiliensi dan coping pada pasien kanker menunjukkan
hasil bahwa terdapat lebih banyak pasien kanker yang memiliki resiliensi
yang rendah dibandingkan dengan pasien kanker dengan resiliensi yang
tinggi, yakni 36 pasien dari total 70 pasien. Selanjutnya, penelitian yang
telah dilakukan oleh Sugeng, Prayogi dan Agung (2016), yang meneliti
tentang hubungan resiliensi dengan tingkat kecemasan pada pasien kanker,
menunjukkan hasil terdapat 10 pasien (13.3%) dari 75 pasien memiliki
resiliensi dalam kategori rendah dan hanya 7 pasien (9.3%) memiliki
resiliensi dalam kategori baik. Hasil tersebut membuktikan bahwa jumlah
6
responden dengan kategori resiliensi yang kurang lebih banyak
dibandingkan dengan jumlah responden dengan resiliensi dalam kategori
baik.
Kedua penelitian tersebut membuktikan bahwa lebih banyak pasien
kanker yang masih memiliki kemampuan resiliensi yang kurang baik
dibandingkan pasien dengan kemampuan resiliensi yang baik.
Kemampuan resiliensi ini tentu dipengaruhi oleh beberapa fakor. Menurut
Resnick, Gwyther dan Roberto (2011), ada empat faktor yang
mempengaruhi resiliensi yaitu self esteem, social support, positive emotion
dan spirituality. Faktor spiritualitas merupakan salah satu faktor penting
untuk membangun resiliensi, di mana jika individu memiliki hubungan
yang baik dengan Tuhannya, maka individu tentu akan merasa yakin
bahwa Tuhan akan menolong dirinya di segala situasi yang
menyulitkannya.
Pada penelitian ini, peneliti mengambil faktor spiritualitas yang di
mana dalam spiritualitas terdapat konsep tawakal sebagai faktor yang
mempengaruhi resiliensi, di mana tawakal sendiri merupakan salah satu
bentuk coping style spirituality dalam Islam. Tawakal berarti keyakinan
dan keberserahdirian kepada Allah SWT. Keyakinan kepada Allah SWT
bahwa Allah akan memberikan kesembuhan juga harus kuat. Setelah
melakukan apapun yang kita bisa, seperti melakukan berbagai pengobatan
hasil akhirnya hendaklah kita pasrahkan atau serahkan kepada Allah SWT.
ini disebut dengan tawakal. Menurut At-Tuwaijiri (2014), tawakal
7
merupakan memasrahkan hasil dari segala usaha yang telah kita lakukan
untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Individu yang bertawakal kepada
Allah tidak akan merasa khawatir dengan usaha yang telah dilakukannya,
karena mereka percaya sepenuhnya kepada Allah. Pada psikologi barat,
konsep tawakal mirip dengan konsep surrender to God yang juga memiliki
arti berpasrah kepada Tuhan. Wong-McDonald dan Gorsuch (2000),
memaparkan bahwa Surrender to God atau berserah diri kepada Tuhan
adalah sebuah coping religius atau pengatasan stres secara religius di mana
individu memilih untuk menjadikan pilihan, kehendak hingga keputusan
Tuhan sebagai pilihan dan keputusan terbaik baginya. Wong-McDonald
dan Gorsuch juga menjelaskan lebih lanjut bahwa penyerahan diri pada
Tuhan bukan berarti individu hanya menunggu saat Tuhan melakukan
segalanya, namun juga membawa dan menerima pilihan atas apa yang
telah di atur oleh Tuhan.
Pada penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Habibah,
Lestari, Oktaviana dan Nashori (2018), yang meneliti tentang resiliensi
pada penyintas banjir ditinjau dari tawakal dan kecerdasan emosi,
menunjukkan hasil di mana terdapat hubungan yang positif antara tawakal
dan kecerdasan emosi terhadap resiliensi pada penyintas banjir. Penelitian
tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat tawakal dan
keerdasan emosi yang dimiliki oleh individu maka semakin tinggi dan baik
juga kemampuan resiliensi yang dimilikinya. Selanjutnya, Hasil penelitian
yang dilakukan oleh Rosita pada tahun 2018, tentang hubungan antara
8
tawakal dan berpikir positif pada mahasiswa menunjukkan bahwa tawakal
berkontribusi 6.10% terhadap berpikir positif pada mahasiswa, oleh sebab
itu, tawakal memiliki hubungan yang positif dengan berpikir positif pada
mahasiswa. Lebih lanjut lagi, penelitian yang dilakukan oleh Putri dan
Uyun (2017), yang meneliti tentang tawakal dan resiliensi pada santri
remaja penghafal Al-Qur’an. Pada penelitian tersebut didapatkan hasil
adanya hubungan positif signifikan antara tawakal dan resiliensi, artinya
subjek memiliki tingkat tawakal yang berbanding lurus dengan tingkat
resiliensi subjek tersebut. Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa
tingkat tawakal subjek memiliki peran untuk meningkatkan resiliensi
sebanyak 11.15%.
Tawakal kepada Allah akan sangat membantu dalam membangun
resiliensi yang baik pada pasien kanker, karena dengan adanya rasa
keyakinan dan berserah diri pada Allah pasien tidak akan merasa khawatir
dan akan merasa lebih tenang dalam menjalani usahanya untuk melawan
penyakitnya tersebut. Oleh sebab itu, pada penelitian ini, peneliti ingin
meneliti bagaimana hubungan antara tawakal dengan resiliensi pada pasien
kanker.
B. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara
tawakal dan resiliensi pada pasien kanker.
9
C. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian yang telah dilakukan diharapkan dapat memberikan
manfaat dan menambah ilmu pengetahuan untuk masyarakat. Adapun
manfaat tersebut adalah :
1. Manfaat Teoritis
Memberikan pengetahuan tentang Psikologi terutama
pengetahuan dalam psikologi klinis dan psikologi islam tentang
hubungan antara tawakal dengan resiliensi pada pasien kanker.
2. Manfaat Praktis
Memberikan masukan dan saran untuk masyarakat khususnya
penderita kanker bahwa tawakal merupakan hal yang sangat penting
untuk meningkatkan resiliensi di mana resiliensi yang baik akan
membuat penyesuaian diri yang baik juga sehingga dapat
menyesuaikan diri dengan suatu keadaan yang membuat mereka
terpuruk. Selain itu, resiliensi yang juga dapat membuat mereka
bangkit dari keterpurukan dan melawan keadaannya tersebut.
D. Keaslian Penelitian
Variabel tergantung (dependent) pada penelitian ini adalah resiliensi,
sedangkan variabel bebas (independent) yaitu tawakal. Pada penelitian
pertama yang dilakukan oleh Agus Mulayana (2015), yang meneliti
tentang tawakal dan kecemasan mahasiswa pada mata kuliah praktikum.
Penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk mendapatkan gambaran
10
mengenai tawakal dan kecemasan pada mahasiswa yang mengontrak mata
kuliah pilihan dengan metode praktikum. Pendekatan yang digunakan pada
penelitian ini berupa pendekatan kuantitatif. Subjek pada penelitian ini
yaitu berjumlah 32 mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan diperoleh
bahwa derajat tawakal tinggi dan kecemasan tinggi sebanyak 4 orang, 18
orang memiliki tawakal tinggi dan kecemasan sedang. 6 orang tawakal
tinggi dengan kecemasan rendah. 1 orang tawakal sedang dan kecemasan
tinggi. 3 orang mahasiswa memiliki tawakal dan kecemasan sedang.
Penelitian kedua dilakukan oleh Pertiwi (2011), yang meneliti
tentang dimensi religiusitas dan resiliensi pada residen narkoba di BNN
Lido. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh dimensi religiusitas terhadap resiliensi pada residen narkoba di
BNN Lido. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
analisis regresi berganda. Subjek pada penelitian ini adalah 124 yang
terdiri dari 64 residen primary green, 31 residen primary hope, dan 29
residen reentry. Hasil penelitian ini yaitu terdapat pengaruh yang
signifikan dari dimensi religiusitas terhadap resiliensi residen BNN Lido.
Penelitian ketiga dilakukan oleh Septiani dan Fitria (2016), yang
meneliti tentang hubungan antara resiliensi dengan stres pada mahasiswa
sekolah tinggi kedinasan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk
mengetahui hubungan antara resiliensi dengan stres pada mahasiswa
sekolah tinggi kedinasan. Subjek pada penelitian ini berjumlah 110 orang.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pengumpulan
11
data menggunakan metode angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat hubungan signifikan yang negatif antara setiap dimensi resiliensi
dan dimensi stres. Jadi, dapat disimpulkan bahwa individu yang memiliki
resiliensi yang tinggi akan memiliki stres yang rendah. Sebaliknya,
individu yang memiliki skor stres yang tinggi merupakan individu yang
memiliki kemampuan resiliensi yang rendah.
Berdasarkan 3 penelitian yang telah dipaparkan di atas, maka
peneliti menjabarkan beberapa perbandingan sebagai berikut:
1. Keaslian Topik
Pada beberapa penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka
dapat diketahui bahwa variabel dalam penelitian ini pernah diteliti
sebelumnya oleh beberapa peneliti seperti yang dilakukan oleh Agus
Mulyana (2015), yang meneliti tentang tawakal dan kecemasan
mahasiswa pada mata kuliah praktikum. Penelitian yang dilakukan
oleh Agus Mulyana (2015), memiliki kesamaan variabel yang diteliti
oleh peneliti yaitu variabel tawakal. Lalu kesamaan variabel juga
ditemukan pada penelitian yang dilakukan oleh Pertiwi (2011) yang
meneliti tentang dimensi religiusitas terhadap resiliensi pada residen
narkoba di BNN Lido. Variabel yang diteliti oleh Pertiwi (2011), dan
peneliti memiliki kesamaan dalam variabel resiliensi. Selanjutnya,
ditemukan persamaan variabel resiliensi pada penelitian yang
dilakukan oleh Septiani dan Fitria (2016), yang berjudul hubungan
antara resiliensi dengan stres pada mahasiswa sekolah tinggi
12
kedinasan. Namun, dalam penelitian ini peneliti mengangkat topik
tentang hubungan antara tawakal dan resiliensi pada pasien kanker, di
mana judul dari penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian
yang telah dipaparkan sebelumnya.
2. Keaslian Teori
Penelitian yang dilakukan oleh Agus Mulyana (2015),
menggunakan teori tawakal yang dikemukakan oleh Prapti Ningsih
yang mengacu pada aspek-aspek Ibnu Qayyim, penelitian yang
dilakukan oleh Pertiwi (2011), menggunakan teori resiliensi dari
Grotberg (2003). Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh Septiani
dan Fitria (2016), menggunakan teori resiliensi dari Reivich dan Shatte
(2002). Penelitian ini menggunakan teori-teori yang berbeda dari
penelitian di atas, yaitu peneliti menggunakan teori resiliensi dari
Connor-Davidson (2003), dan menggunakan teori tawakal yang
dikembangkan oleh Eka Rosita (2018), yang mengacu pada aspek-
aspek Al Jauziyah (1998).
3. Keaslian Alat Ukur
Pada penelitian Agus Mulayana (2015), menggunakan skala
tawakal yang disusun oleh Prapti Ningsi dengan mengacu pada aspek-
aspek Ibnu Qayyim. Lalu, pada penelitian Septiani dan Fitria (2016),
menggunakan skala resiliensi dari Reivich dan Shatte (2002).
Selanjutnya, ada penelitian yang dilakukan oleh Pertiwi (2011),
menggunakan skala resiliensi yang disusun oleh peneliti (Pertiwi)
13
sendiri yang mengacu pada aspek-aspek dari Grotberg (2003). Peneliti
menggunakan alat ukur yang berbeda dengan penelitian-penelitian
yang telah dilakukan sebelumnya yang dipaparkan diatas.
Peneliti menggunakan skala resiliensi dari The Connor-Davidson
Resilience Scale (CD-RISC) yang telah dianalisis psikometri oleh
Campbell-Sills dan Stein (2007). Peneliti memilih menggunakan skala
resiliensi dari dari The Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC)
yang telah dianalisis psikometri oleh Campbell-Sills dan Stein (2007),
dengan jumlah total aitem 10, dikarenakan pernyataan-pernyataan
dalam skala lebih menggambarkan kondisi subjek dalam penelitian ini
yaitu pasien kanker. Selain itu, jumlah aitem yang jauh lebih sedikit
dibandingan dengan skala dari dua penelitian di atas yang memiliki
variabel tergantung yang sama yaitu resiliensi, membuat skala dari The
Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC) yang telah dianalisis
psikometri oleh Campbell-Sills dan Stein lebih sesuai dengan subjek
pada penelitian ini.
Pada kedua skala yang digunakan oleh Pertiwi dan Septiani &
Fitria memiliki jumlah aitem yang terlalu banyak jika digunakan pada
subjek yang memiliki penyakit kronis, hal tersebut tentu akan
memberatkan bagi subjek. Selain itu, pernyataan-pernyataan dalam
aitem yang kurang sesuai dengan kondisi untuk subjek pasien kanker
menjadikan skala tersebut tidak sesuai digunakan pada penelitian ini.
14
4. Keaslian Responden Penelitian
Subjek dalam penelitian ini berbeda dengan subjek pada penelitian
yang telah dipaparkan di atas di mana penelitian sebelumnya memiliki
kesamaan dalam variabel resiliensi. Kedua penelitian di atas
menggunakan subjek remaja yang berstatus mahasiswa, dan satu
penelitian lainnya menggunakan subjek residen narkoba. Namun,
subjek pada penelitian ini merupakan pasien kanker yang beragama
islam. Subjek pada penelitian ini sangat berbeda dengan subjek pada
ketiga penelitian yang telah di paparkan sebelumnya, di mana subjek
pada penelitian ini berstatus pasien yang memiliki penyakit kronis
yaitu penyakit kanker dan memeluk agama Islam.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Resiliensi
1. Definisi Resiliensi
Terdapat berbagai teori dan pendapat yang dikemukakan tentang
resiliensi oleh para ahli. Connor-Davidson (2003), mengutarakan bahwa
resiliensi merupakan suatu kualitas yang dimiliki oleh individu untuk
membantu individu dalam berkembang dan mengatasi berbagai kesulitan
yang terjadi dalam hidupnya. Selanjutnya, menurut Tampi, Kumaat, dan
Masi (2013), mengungkapkan bahwa resiliensi adalah suatu kemampuan
yang individu untuk beradaptasi atau menyesuaikan diri dan mengatasi
berbagai terkanan maupun kesengsaraan.
Sedangkan, Reivich dan Shatte (2002), mendefinisikan resiliensi
sebagai kemampuan untuk bertahan dan beradapsi dalam situasi yang
menekan bahkan situasi yang dapat membuat trauma dalam kehidupan
individu. Keadaan yang menekan atau bahkan yang dapat membuat
individu trauma dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang terburuk yang
pernah terjadi dalam hidup individu. Reivich dan Shatte (2002), juga
mengatakan bahwa resiliensi adalah suatu pola pikir yang dimiliki oleh
individu mungkin saja dapat menuntun individu untuk mencari sebuah
pengalaman yang baru serta menuntun individu untuk dapat melihat
15
16
kehidupan sebagai suatu proses dan dapat berkembang ke arah yang lebih
baik.
Selanjutnya, Santrock (2014), mengungkapkan resiliensi
merupakan suatu kemampuan yang dimiliki oleh individu untuk
beradaptasi yang positif agar dapat mencapai hasil yang lebih baik, baik
dalam hal perilaku, prestasi, hubungan sosial hingga tingkat ketahanan
individu dalam menghadapi keadaan yang dapat merugikan dirinya dan
kehidupannya. Selain itu, Desmita (2009), mengutarakan bahwa resiliensi
adalah suatu kapasitas insani yang dimiliki oleh individu yang
memungkinkan untuk individu mencegah, menghadapi, meminimialkan
hingga menghilangkan dampak yang dapat merugikan kondisi individu
tersebut dari perasaan tidak menyenangkan hingga dapat mengubah kondsi
kehidupan yang menyulitkan menjadi hal yang dapat diatasi.
Berdasarkan beberapa definisi tentang resiliensi dari berbagai ahli
yang telah dipaparkan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
resiliensi merupakan sebuah kemampuan yang dimiliki oleh individu
untuk beradaptasi, menghadapi hingga membangun kekuatan untuk
bangkit dari kesulitan dan musibah yang dihadapinya dalam hidup.
2. Aspek Resiliensi
Grotberg (1995), menyatakan bahwa resiliensi merupakan suatu hal
yang sangat harus dimiliki oleh setiap individu, karena resiliensi
merupakan suatu kemampuan individu dalam menghadapi, mengatasi
17
hingga kemampuan untuk menjadi lebih kuat dalam melalui keadaan-
keadaan sulit yang menimpanya dalam kehidupan. Untuk memiliki dan
dapat membangun kemampuan resiliensi yang baik, maka sebelumnya
individu tentu harus paham dan dapat mengerti aspek-aspek yang ada
dalam resiliensi. Selanjutnya, Connor & Davidson (2003),
mengungkapkan bahwa terdapat lima aspek resiliensi, yaitu a. Kompetensi
Personal, Standar yang Tinggi dan Keuletan
Pada aspek ini menunjukkan bahwa individu yang memiliki
resiliensi yang baik memiliki kompetensi personal atas resiliensi pada
dirinya dan standar yang tinggi untuk tujuannya. Selain itu, keulutan
menggambarkan kegigihan individu dalam mencapai tujuannya
tersebut.
b. Percaya diri, Toleransi terhadap Afeksi Negatif, dan Kuat dalam
Menghadapi stres
Suatu keadaan di mana individu percaya akan kemampuannya
dalam mencapai tujuan. Tak hanya kemampuan, namun individu juga
percaya akan insting dan perasaannya. Individu yang memiliki
toleransi yang tingga terhadap emosi-emosi negatif yang dirasakannya
akan membuat individu semakin menjadi pribadi yang kuat dan tidak
mudah untuk terpuruk akan suatu emosi negatif membuat individu
akan lebih resilien dan mampu menghadapi stres atas masalah-
masalahnya.
18
c. Penerimaan positif terhadap perubahan dan menjalin hubungan yang
aman dengan orang lain
Aspek ini merupakan kemampuan individu untuk beradaptasi.
Individu yang memiliki kemampuan adaptasi yang baik akan mampu
menerima perubahan-perubahan dalam dirinya dan sekitarnya dengan
baik pula.
d. Pengendalian diri/Kontrol diri
Individu yang memiliki control diri yang baik akan mampu
mengendalikan segala emosi dan perilakunya ketika berada di bawah
tekanan atau berada di dalam masalah. Individu akan lebih dapat
mencerna apa yang terjadi sehingga dapat menentukan tindakan apa
yang harus dilakukan dan apa yang tidak harus dilakukannya.
e. Spiritual
Individu meyakini akan adanya Tuhan dan meyakini bahwa segala
kesusahan dan kesenangan yang dimilikinya selama ini adalah
pemberian Tuhan untuknya dan pemberian Tuhan adalah pemberian
yang terbaik. Keyakinan akan Tuhan serta nasibnya yang berada di
tangan Tuhan akan membuat individu memiliki tingkat spiritualitas
yang baik yang tentu dapat mendorong tingkat resiliensi individu
tersebut.
Selanjutnya, Campbell-Sills dan Stein (2007) melakukan analisis
confirmatory factor pada Connor Davidson Resilience Scale (CD-RISC),
19
dari hasil tersebut terdapat dua aspek yang dikemukakan oleh Campbell-
Sills dan Stein, kedua aspek tersebut yaitu:
a. Hardiness (Tahan Banting)
Suatu kemampuan yang dimiliki individu untuk dapat mengatasi
segala perubahan yang terjadi pada dirinya secara mendadak dan tidak
terduga baik itu perubahan psikologis seperti stres, sakit fisik, tekanan,
hingga perasaan yang tidak menyenangkan yang dirasakan. Individu
juga dapat bisa lebih melihat suatu tekanan dari sisi positif sehingga
individu lebih dapat mengatasi masalahnya dan dapat memperkuat
dirinya.
b. Persistence (Kegigihan)
Suatu keadaan di mana individu memberikan segala usaha
terbaiknya dan percaya akan kemampuannya dalam mencapai tujuan.
Individu yang memiliki kegigihan tentu tidak akan mudah menyerah
dan akan tetap berusaha dalam keadaan yang sulit untuk dapat
mencapai tujuan dengan keyakinannya.
Berdasarkan pada penjelasan di atas, pada penelitian ini peneliti lebih
mengacu pada aspek-aspek dari Campbell-Sills dan Stein (2007), yaitu
Hardiness dan Persistence, yang sebelumnya Campbell-Sills dan Stein
juga mengacu pada Connor Davidson Resilience Scale (CD-RISC).
20
3. Faktor yang Mempengaruhi Resiliensi
Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi dalam membantu
individu untuk membentuk kemampuan resiliensi yang baik. Menurut
Resnick, Gwyther dan Roberto (2011), ada sekitar empat faktor yang dapat
mempengaruhi resiliensi pada individu, yaitu: a. Self Esteem (Harga Diri)
Individu yang memiliki self esteem yang baik dapat membantu
individu tersebut membangun resiliensi yang baik juga. Self esteem
yang baik juga dapat membantu individu untuk bangkit dan mengatasi
permasalahan yang tengah dialami oleh individu tersebut.
b. Social Support (Dukungan Sosial)
Sebagai makhluk sosial, individu tentu saja sangat membutuhkan
dukungan sosial dari lingkungan sekitarnya. Dukungan sosial yang di
dapat membuat individu merasa tidak sendiri dan merasa memiliki
orang-orang sekitar yang akan selalu mendukungnya. Dukungan sosial
juga membuat individu lebih kuat dalam mengatasi masalahnya.
c. Spirituality (Spiritualitas)
Salah satu faktor yang sangat penting dan mempengaruhi dalam
membangun kemampuan resiliensi adalah faktor spiritualitas. Memiliki
hubungan yang baik antar individu dengan Tuhannya adalah faktor
yang sangat mempengaruhi bagi individu untuk membangun
kemampuan resiliensi dalam dirinya. Penelitian ini menggunakan salah
satu konsep spiritualitas yaitu konsep tawakal. Tawakal dalam Islam
21
berarti menyerahkan atau memasrahkan diri kepada Allah. Individu
yang memiliki tawakal yang baik tidak akan merasa khawatir dengan
hasil yang akan didapatkannya setelah dirinya berusaha, karena ia telah
memasrahkan segala usahanya kepada Allah dan ia percaya bahwa
apapun yang Allah berikan kepadanya itulah keputusan terbaik Allah
yang diberikan kepadanya.
d. Positive Emotion (Emosi Positif)
Memiliki emosi yang positif dapat membuat individu merasa lebih
tenang dan santai saat menjalani aktivitasnya. Adanya emosi positif
yang dimiliki oleh individu juga dapat membuat individu terhindar dari
segala bentuk stres dan tekanan yang mungkin saja dirasakan oleh
indvidu saat mengalami waktu yang sulit.
Berdasarkan faktor-faktor di atas, ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi kemampuan resiliensi pada individu, yaitu faktor self
esteem, social support, spirituality hingga positive emotion. Penelitian
ini menggunakan salah satu konsep spiritualitas dalam Islam yaitu
konsep tawakal. Di mana telah dijelaskan bahwa tawakal merupakan
menyerahkan atau memasrahkan segala sesuatu atau keputusan kepada
Allah yang diiringi oleh segala usaha dan ikhtiar sebelumnya.
Penelitian yang dilakukan oleh Habibah, Lestari, Oktaviana dan
Nashori (2018), yang meneliti tentang resiliensi pada penyintas banjir
yang ditinjau dari tingkat tawakal dan kecerdasan emosi menunjukkan
hasil bahwa adanya hubungan yang positif antara tawakal dan
22
kecerdasan emosi terhadap resiliensi pada penyintas banjir, di mana
tawakal dan kecerdasaran emosi memiliki peran sebesar 21.7%
terhadap resiliensi subjek. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh
Putri dan Uyun (2017), yang juga meneliti tentang tawakal dan
resiliensi pada santri remaja penghafal Al-Qur’an, di mana hasil
penelitian juga menunjukkan hubungan yang positif antara tawakal dan
resiliensi, di mana tawakal memiliki peran sebesar 11.15% untuk
meningkatkan resiliensi pada subjek. Kedua penelitian tersebut
menunjukkan bahwa konsep tawakal merupakan salah satu faktor yang
sangat penting untuk meningkatkan resiliensi.
B. Tawakal
1. Definisi Tawakal
Tawakal dalam kamus Umum Bahasa Indonesia berarti berserah
(kepada segala kehendak Tuhan), dengan segala keyakinan dan
kepercayaan kepada Tuhan akan kesulitan yang di alaminya. Selanjutnya
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tawakal yaitu bentuk rasa percaya
kepada Allah dengan sepenuh hati atas kehendak-kehendak-Nya. Jadi,
tawakal yaitu perilaku berserah diri kepada Allah dalam segala usaha serta
ikhtiar yang telah dilakukan oleh manusia serta mempunyai keyakinan
yang kuat tentang kebesaran dan kekuasan yang dimiliki oleh Allah SWT
(Maulana, 2015). Lebih lanjut lagi, menurut Habibah, Lestari, Oktaviana
23
dan Nashori (2018), tawakal adalah menyerahkan atau memberikan
apapun keputusan terakhir kepada Allah SWT setelah kita berusaha.
Menurut Ilyas (1999), tawakal merupakan membebaskan dan
melepaskan hati dari seluruh rasa kepemilikan hingga rasa ketergantungan
kepada manusia atau kepada apapun selain Allah SWT, dan menyerahkan
seluruh keputusan akhir atas segala usaha yang telah dilakukan manusia
kepada Allah. Ilyas (1999), juga mengungkapkan bahwa tawakal
merupakan bentuk keimanan yang dimiliki oleh individu.
Al Jauziyah (1998), menuturkan bahwa tawakal merupakan
keadaan yang terangkai dari berbagai perkara, yang pada hakekatnya tidak
bisa sempurna, kecuali dengan seluruh rangkaian yang ada. Al-Imam
Ahmad (Al Jauziyah, 1998), menyatakan bahwa tawakal adalah amal hati,
karena individu merupakan amal hati, maka individu bukan dinyatakan
dengan perkataan lisan dan amal anggota tubuh serta ilmu juga bukan
termasuk masalah ilmu atau pun teori. Al-Imam Ahmad (Al-Jauziyah,
1998), memaparkan bahwa tawakal merupakan amal hati, karena pada hal
ini individu merupakan amal hati, sehingga individu bukan hanya
dinyatakan dengan perkataan lisan, selain itu amal anggota tubuh serta
ilmu juga bukanlah termasuk masalah ilmu maupun teori. Lebih lanjut,
Sahl (Al Jauziyah, 1998), menyatakan bahwa tawakal adalah sebuah
bentuk kepasrahan kepada Allah menurut apapun yang diputuskan atau
yang dikehendaki oleh Allah.
24
Selanjutnya, Abdullah (2005), mendefinisikan tawakal sebagai
sebuah perilaku penyerahan diri secara maksimal dan penuh kepada Allah.
Penyerahan yang dimaksud adalah penyerahan diri yang telah disertai
dengan amal, usaha serta ikhtiar sebelumnya dan penyerahan diri bukan
kepada manusia atau siapapun melainkan hanya kepada Allah SWT.
Menurut Husein (1998), bahwa tawakal adalah suatu nilai-nilai praktis
yang telah dianjurkan oleh Al-Qur’an. Hal tersebut membuktikan bahwa
tawakal merupahkan salah satu bagian dari religiusitas.
Individu yang beriman tentu akan percaya akan kekuasaan yang
Allah miliki dan percaya bahwa Allah akan membantunya untuk keluar
dari masalah yang perlu mereka lakukan hanyalah bertakwa, beriman serta
berserah diri setelah melakukan berbagai usaha atas masalah yang di
hadapinya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S. Al-Maidah ayat
23 yang memiliki arti:
“..Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakal, jika
kamu benar-benar orang yang beriman”
2. Aspek Tawakal
Individu yang ingin memiliki kemampuan berserah diri atau tawakal
yang baik hendaknya juga mengerti dan dapat memahami apa saja aspek-
aspek tawakal tersebut. Adapun menurut Al Jauziyah (1998), terdapat
tujuh aspek-aspek tawakal, yaitu:
25
a) Mengetahui Allah, baik dari segi sifat, kekuasaan, hingga segala sesuatu
yang terjadi adalah atas kehendak dan kekuasaan-Nya. Individu yang
mengetahui kebesaran dan mengenal Allah, maka akan percaya dan
yakin bahwa apa yang terjadi padanya adalah pemberian yang diberikan
oleh Allah SWT kepada dirinya dan hal tersebut adalah rahmat maupun
nikmat yang telah Allah berikan.
b) Menetapkan sebab dan akibat. Individu yang memiliki tawakal yang
baik tentu akan mengetahui sebab mengapa dirinya harus bertawakal
kepada Allah. Ia juga akan tahu apa akibat yang akan dirinya dapatkan
jika bertawakal kepada Allah SWT.
c) Memantapkan hati pada pijakan tauhid. Jika seroang hamba ingin
memiliki tawakal yang baik, maka dapat dimulai dengan memperbaiki
dan membenarkan pijakan tauhidnya. Jika di dalam hati seroang hamba
tersebut masih memiliki perasaan syirik maka tawakal yang dijalaninya
masih sangat jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, individu
hendaknya memantapkan hati pada pijakan tauhid islam dan
menjauhkan diri dari segala larangan yang telah jelas dilarang dalam
islam.
d) Menyandarkan hati kepada Allah. Seorang hamba yang menyerahkan
hati dan perasaannya kepada Allah SWT setelah melakukan berbagai
usaha terbaiknya akan mengalami ketenangan dan kedamaian batin
yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Individu tersebut tidak akan
26
mengalami kecemasan bahkan kekhawatiran karena dirinya telah
menyandarkan hatinya pada Sang Pencipta.
e) Berbaik sangka kepada Allah. Individu yang memiliki prasangka baik
dengan rencana Allah kepadanya tentu akan merasa tenang. jika
individu memiliki prasangka baik, maka nasib baik tentu akan datang
menghapirinya.
f) Ketundukan dan kepasrahan hati kepada Allah serta memotong seluruh
perintangnya. Individu yang memiliki ketundukan dan kepasrahan
kepada Allah SWT tentu akan dapat mengatasi segala rintangan yang ia
hadapi. Ketundukan dan kepasrahan hati yang telah ia berikan kepada
Allah akan membuatnya lebih kuat sehingga dapat melewati masa-masa
sulitnya.
g) Pasrah hanya kepada Allah. Individu yang telah melakukan usaha
dengan sebaik-baiknya dan memasrahkan segala hasilnya kepada Allah
akan mendapatkan ketenangan dan jauh dari perasaan cemas dan
khawatir akan hasil yang nanti ia dapatkan.
C. Hubungan antara Tawakal dengan Resiliensi pada Pasien Kanker
Kemampuan resiliensi yang baik dapat dipengaruhi beberapa faktor
salah satu faktor pentingnya adalah faktor tawakal atau berserah diri
kepada Allah. Bertawakal adalah salah satu dari sekian banyak cara dalam
islam untuk menunjukkan keimanan kita kepada Allah SWT. Berserah diri
dan pasrah bukan berarti benar-benar menyerah tanpa melakukan usaha-
27
usaha sebelumnya. Abdullah (2005), menjelaskan bahwa berserah diri
yang dimaksud disini adalah penyerahan diri kepada Allah yang disertai
dengan amal, usaha serta ikhtiar yang telah dilakukan dan menunggu hasil
akhir yang akan Allah berikan atas usaha serta ikhtiar yang telah kita
lakukan selama ini.
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, bahwa bertawakal kepada
Allah dapat membuat hidup lebih tenang dan tidak mengkhawatirkan akan
usaha dan ikhtiar kita selama ini akan sia-sia. Ketenangan dan ketentraman
yang kita dapatkan membuat mental hingga fisik akan merasa lebih tenang
tanpa perlu mengkhawatirkan apapun. Tawakal juga dapat menimbulkan
kekuatan dan ketabahan yang luar biasa. Hal-hal tersebut sangatlah
dibutuhkan oleh pasien kanker dalam membangun resiliensi yang baik.
Harus beradaptasi dengan sel ganas yang berada di dalam tubuh yang
bahkan dapat menyebabkan kematian tidaklah mudah, terlebih lagi harus
bangkit dari keterpurukan dan seolah berjuang melawan kematian tentu
membutuhkan kekuatan hati yang luar biasa.
Pasien kanker yang bertawakal kepada Allah akan memiliki
resiliensi yang baik. Karena, dengan bertawakal atau berserah diri kepada
Allah SWT pasien tidak perlu dikelilingi oleh rasa ketakutan dan
kecemasan akan kematian yang selalu menghantuinya melalui sel ganas
tersebut. Rasa pasrah dan percaya akan kehendak Allah yang akan
memberikan keputusan akhir atas usaha-usaha yang selama ini pasien
kanker lakukan membuat mereka merasa lebih tenang dan tentram
28
sehingga waktu-waktu mereka dapat dihabiskan dengan lebih bermanfaat
bersama keluarga dan sanak saudara dibandingkan menghabiskan waktu
untuk terus meratapi musibah dan larut dan kesedihan yang bekepanjangan
yang bahkan membuat kondisi mental pada pasien dapat semakin
memburuk.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S Ath-Thalaq ayat 3 :
“..Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah
akan mencukupkan (keperluan)nya”
Sangat jelas bahwa berserah diri bukanlah hal yang merugikan,
namun bahkan Allah menjanjikan untuk memenuhi segala urusannya.
Maka tidaklah mereka yang bertawakal kepada Allah akan merugi barang
sedikitpun. Allah juga menegaskan bahwa manusia yang sedang
mengalami kesulitan atau sedang berada dalam keadaan yang sangat
menekan, jika manusia tersebut telah berusaha dan bertawakal kepada
Allah, maka Allah akan menunjukkannya jalan keluar. Sebagaimana
firman Allah dalam Q.S Ath-Thalaq ayat 2 :
”barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan
mengadakan baginya jalan ke luar”
Pasien kanker yang telah mencoba berbagai macam pengobatan
namun tak kunjung juga melihat titik terang dari hasil pengobatan itu,
dengan bertawakal dapat menimbulkan harapan kepada Allah. Harapan
yang kuat untuk sembuh serta meyakini kehendak dan kekuasan Allah
yang akan memberikan jalan keluar berupa kelapangan hati yang luas,
29
keikhlasan, ketabahan hingga kesembuhan pada suatu hari nanti.
Bertawakal atau berserah kepada Allah bukan berarti individu menyerah
atau putus asa akan usahanya, namun bertawakal dapat membuat hati lebih
tenang dan damai sembari individu tetap menajalankan segala usaha yang
dapat ia lakukan. Adanya keyakinan dan harapan yang telah diserahkan
kepada Sang Pencipta membuat pasien kanker memiliki dorongan dari segi
spiritualitas yang lebih kuat untuk melawan penyakitnya tersebut.
Bertawakal kepada Allah juga dapat membuat individu lebih fokus untuk
menjalani usaha-usahanya tanpa memiliki kekhawatiran yang berlebihan
kepada hasil akhirnya nanti.
Kekuatan dan keteguhan yang untuk bangkit kembali dan melawan
penyakitnya melalui segala hal yang dapat dilakukan oleh individu adalah
suatu bentuk resiliensi yang dimilikinya. Pasien kanker yang telah
bertawakal atau menyerahkan hasil akhir dari segala usaha yang telah
dilakukannya akan cenderung memiliki kecemasan yang rendah dan
cenderung dapat menikmati kehidupannya tanpa memikirkan sisa usia
yang dimilikinya, karena mereka yakin bahwa Allah SWT akan berada di
samping mereka. Keyakinan akan Allah SWT dan rencana yang akan
diberikan kepadanya, membuat pasien kanker dapat lebih kuat dan
resilience dalam menghadapi penyakitnya.
Resiliensi yang dimaksud pada pasien kanker adalah kemampuan
pasien untuk dapat bangkit dan menghadapi situasi yang sulit atau trauma
dalam hidupnya di mana situasi di sini berupa penyakit kanker yang
30
dialami olehnya. Kemampuan ini tentu saja tidak muncul begitu saja,
namun harus dibangun dengan segala upaya untuk dapat memiliki
resiliensi yang baik.
D. Hipotesis
Berdasarkan kajian pustaka yang telah dipaparkan di atas, maka
hipotesis dalam penelitian ini yaitu adanya hubungan yang positif antara
tawakal dan resiliensi pada pasien kanker. Semakin tinggi tawakal yang
dimiliki oleh pasien kanker, maka semakin tinggi pula kemampuan
resiliensinya.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Identifikasi Variabel
Variabel Tergantung
Variabel Bebas
: Resiliensi
: Tawakal
B. Definisi Operasional
1. Resiliensi
Resiliensi merupakan suatu kemampuan individu untuk bangkit dan
dapat mengatasi masalah yang tengah dihadapinya. Pada penelitian ini,
definisi operasional resiliensi adalah skor yang didapat oleh subjek setelah
mengisi skala resiliensi dari The Connor-Davidson Resilience Scale (CD-
RISC) yang telah dianalisis psikometri oleh Campbell-Sills dan Stein
(2007) yang berjumlah 10 aitem. Skor yang didapat nantinya dapat
mencerminkan tingkat resiliensi subjek. Semakin tinggi skor yang
diperoleh maka semakin tinggi pula kemampuan resiliensi subjek, namun
sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh maka semakin rendah juga
kemampuan resiliensi yang dimiliki oleh subjek.
2. Tawakal
Tawakal merupakan bagaimana seorang hamba memasrahkan dan
berserah diri kepada Allah SWT atas usaha-usaha yang telah ia lakukan
sebelumnya dan mempercayakan hasilnya kepada Allah SWT. Definisi
31
32
operasional tawakal dalam penelitian ini adalah skor aitem tawakal yang
diperoleh oleh subjek dari skala aitem tawakal yang disusun oleh Rosita
yang mengacu pada aspek-aspek Al-Jauziyah (1998). Skala tawakal ini
memiliki 35 aitem dengan 25 aitem favorable dan 10 aitem unfavorable.
Semakin tinggi skor yang didapatkan oleh subjek maka semakin baik
tawakal yang dimiliki oleh subjek, begitu juga sebaliknya.
C. Subjek Penelitian
Karakteristik subjek pada penelitian ini adalah pasien kanker
berjenis kelamin laki-laki dan perempuan yang beragama Islam dengan
rentang usia yang tidak ditentukan.
D. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data penelitian yang dilakukan menggunakan
metode kuantitatif. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data
pada penelitian ini adalah menggunakan skala yaitu skala resiliensi dari
The Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC) yang telah dianalisis
psikometri oleh Campbell-Sills dan Stein (2007) yang berjumlah 10 aitem
dan skala tawakal dari Eka Rosita dengan mengacu pada aspek tawakal
dari Al Jauziyah. Skala tawakal terdiri dari 35 aitem dengan masing-
masing 25 aitem favorable dan 10 aitem unfavorable.
33
1. Skala Resiliensi
Skala yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala resiliensi
dari The Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC) yang telah
dianalisis psikometri oleh Campbell-Sills dan Stein (2007), yang
berjumlah 10 aitem. Peneliti menggunakan skala tersebut karena
pertanyaan-pertanyaan dalam skala tersebut memiliki hubungan dan
adanya kaitan dengan pasien kanker yang sedang dalam masa
pengobatan. Pada setiap aitem skala ini, ada empat altermatif jawaban
yang telah disediakan yaitu “sangat sesuai”, “cukup sesuai”, “tidak
sesuai”, dan “sangat tidak sesuai”. Penyekoran pada aitem akan diberi
skor 4 untuk jawaban “sangat sesuai”, skor 3 untuk jawaban “cukup
sesuai”, skor 2 untuk jawaban “tidak sesuai” dan skor 1 untuk jawaban
“sangat tidak sesuai”. Skor total resiliensi yang didapatkan adalah
dengan menjumlah skor per aitem yang di dapatkan oleh subjek
dengan total aitem berjumlah 10 aitem. Semua aitem dalam skala CD-
RISC-10 ini adalah aitem favourable atau pertanyaan yang mendukung
penelitian. Berikut adalah konten dan distribusi aitem dari CD-RISC-
10 aitem oleh Connor-Davidson yang telah dianalisis psikometri oleh
Campbell-Sills dan Stein (2007):
34
Tabel 1 CD-RISC 10 Aitem
Aitem Deskripsi
1. Kemampuan beradaptasi pada perubahan
4. Dapat mengatasi segala sesuatu yang terjadi
6. Melihat sisi humor atau lucu dari suatu masalah
7. Coping stres dapat membuat diri saya lebih kuat 8. Cenderung mampu bangkit kembali setelah mengalami
sakit/kesulitan/tekanan 11. Berusaha mencapai tujuan meskipun terdapat halangan
14. Berusaha tetap tenang meskipun berada di bawah tekanan 16. Tidak mudah putus asa karena sebuah kegagalan
17. Memandang diri sendiri adalah orang yang kuat
18. Mampu menangani perasaan yang tidak menyenangkan
Tabel 2
Distribusi Skala Resiliensi
Aspek-aspek Distribusi Aitem
Nomor Aitem Jumlah Aitem
1. Hardiness 1,2,3,4,5,7,8,9,10 9
2. Persistence 6 1
2. Skala Tawakal
Skala tawakal pada penelitian ini menggunakan skala tawakal dari
Eka Rosita yang mengacu pada aspek-aspek tawakal dari Al Jauziyah
(1998). Adapun aspek-aspek tawakal dari Al Jauziyah (1998) yaitu
antara lain mengetahui kekuasaan Allah, menetapkan sebab dan akibat,
memantapkan hati pada pijakan tauhid, menyandarkan diri kepada
Allah, berbaik sangka kepada Allah, menundukkan hati kepada Allah,
dan pasrah kepada Allah. Skala tawakal ini terdiri dari 35 aitem total
dengan 25 aitem favorable atau pernyataan yang mendukung
penelitian dan 10 aitem unfavorable atau pernyataan yang tidak
mendukung penelitian. Adapaun pilihan jawaban pada skala ini yaitu
35
SS (Sangat Setuju), S (Setuju), N (Netral), TS (Tidak Setuju), STS
(Sangat Tidak Setuju). Untuk penyekoran pada aitem favorable yang
diberikan yaitu skor 5 untuk jawaban SS, skor 4 untuk S, 3 untuk N, 2
untuk TS dan 1 untuk STS. Sedangkan, pada aitem unfavorable
diberikan skor 1 untuk jawaban SS, skor 2 untuk jawaban S, skor 3
untuk jawaban N, skor 4 untuk jawaban TS dan skor 5 untuk jawaban
STS.
Skor total yang didapatkan oleh individu menunjukkan tingkat
tawakal yang dimiliki oleh individu tersebut. Jadi, semakin tinggi skor
yang didapatkan oleh individu maka semakin tinggi tawakal yang
dimilikinya begitupun sebaliknya, semakin rendah skor total yang
didapatkan oleh individu maka semakin rendah pula tingkat tawakal
yang dimiliki oleh individu tersebut.
Berikut adalah distribusi penyebaran aitem tiap aspek dari skala
tawakal, yaitu:
Tabel 3 Distribusi Aitem Skala Tawakal
Aspek Nomor Aitem Nomor Aitem Total
Favorable Unfavorable
Mengetahui Allah 1,2,3,4,5,6 6
Menetapkan sebab dan 8,9,10,11 7 5 akibat
Menetapkan hati pada 12,13,15,16 14 5
tauhid
Menyandarkan hati 17,20,21 18,19,22 6
kepada Allah
Berbaik sangka kepada 23,25,26 24 4
Allah
Tunduk dan kepasrahan 27,28 29,30 4 hati kepada Allah
36
Pasrah kepada Allah 31,33,35 32,34 5
Jumlah 25 10 35
E. Validitas dan Realibilitas
1. Validitas
Validitasi memiliki arti yaitu sejauh mana suatu alat tes mampu
untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas juga
didefinisikan sebagai suatu ketepatan atau kecermatan skala dalam
suatu pengukuran. Alat ukur yang memiliki validitas yang tinggi akan
membuat kemungkinan eror dalam pengukuran semakin kecil, yang
berarti skor yang diperoleh subjek oleh alat ukur tersebut tidak jauh
berbeda dari skor yang seungguhnya (Azwar, 1999).
Pada penelitian ini, alat ukur yang digunakan yaitu skala resiliensi
dari The Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC) yang telah
dianalisis psikometri oleh Campbell-Sills dan Stein (2007), dan skala
tawakal yang disusun oleh Rosita (2018), dengan mengacu pada aspek-
aspek Al-Jauziyah. Skala resiliensi pada penelitian ini telah banyak
digunakan pada penelitian-penelitian sebelumnya dan telah dilakukan
beberapa kali uji coba. Untuk skala tawakal sendiri, dikarenakan skala
tawakal tersebut disusun oleh Rosita pada tahun 2018 dengan mengacu
pada aspek-aspek tawakal menurut Al-Jauziyah, skala tersebut hanya
digunakan satu kali pada penelitian Rosita itu sendiri.
37
2. Reliabilitas
Reliabilitas merupakan seberapa jauh hasil suatu pengukuran
tersebut dapat dipercaya. Menurut Azwar (2013), Reliabilitas
merupakan suatu konsistensi, kestabilan, keterpercayaan maupun
keajegan suatu hasil pengukuran. Suatu alat ukur yang reliable akan
menunjukkan kondisi atau hasil yang sama setelah beberapa kali
dilakukannya pengukuran dan memiliki hasil yang sama atau konsisten
pada setiap pengukuran. Menurut Azwar (2013), angka reliabilitas
dimulai dari 0 hingga 1,00, yang artinya semakin angka koefisien
reliabilitas mendekati 1,00 maka semakin tinggi reliabilitasnya.
Sebaliknya, semakin angka koefisien reliabilitas mendekati 0, maka
semakin rendah reliabilitasnya.
F. Metode Analisis Data
Penelitian yang dilakukan menggunakan metode analisis data dengan
analisis statistik. Teknik statistik yang digunakan adalah korelasi
Spearman rho dengan program SPSS 21.0 for windows. Adapun berbagai
analisis yang dilakukan yaitu:
1. Uji Asumsi
Sebelum dilakuka uji hipotesis, awalnya dilakukan terlebih
dahulu uji asumsi untuk melihat apakah data yang diperoleh oleh
peneliti memenuhi syarat untuk penggunaan analisis korelasi dan
38
untuk dapat menarik kesimpulan yang tidak menyimpang. Uji asumsi
yang digunakan ada dua, yaitu:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk melihat apakah data yang
diperoleh normal atau tidak. Peneliti menggunakan analisis
Kolmogorov Smirnov pada SPSS for Windows versi 21. Apabila
data yang diperoleh p < 0.05, maka disimpulkan bahawa data
tersebut tidak normal. Sebaliknya, apabila data p > 0.05 maka data
yang didapatkan normal.
b. Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk melihat apakah ada pengaruh
dari satu variabel terhadap variabel lain. Selain itu juga, uji
linearitas digunakan untuk melihat apakah ada pola hubungan yang
linear antara variable bebas dan variable tergantung. Peneliti
menggunakan analisis test of linearity pada SPSS for Windorw
versi 21. Apabila nilai F dan sig diperoleh p < 0.05 maka dikatakan
hubungan kedua variable tersebut linear.
2. Uji Hipotesis
Uji hipotesis digunakan untuk melihat apakah ada hubungan
antara variabel bebas dan variable tergatung. Apabila hasil yang
didapatkan memenuhi uji asumsi, maka akan dilakukan uji parametrik
menggunakan Product Moment dari Pearson. Sebaliknya, apabila
hasil yang didapatkan tidak memenuhi uji asumsi, maka akan
39
dilakukan analisis non parametrik dari Spearman pada SPSS for
Windows versi 21. Selain itu, apabila nilai korelasi memiliki sig p <
0.05, maka hal tersebut signifikan yang berarti bahwa ada hubungan
antara variabel yang di teliti.
BAB IV
PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Orientasi Kancah dan Persiapan
1. Orientasi Kancah
Sebelum proses pengambilan data dilakukan, peneliti melakukan
orientasi kancah yang memungkinkan untuk menjadi tempat penelitian.
Peneliti memilih daerah Mataram Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk
menjadi tempat penelitian. Alasannya dipilih Kota Mataram adalah di
mana terdapat Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi (RSUP) NTB berada
di Kota Mataram. RSUP NTB sendiri memiliki pelayanan yang terbilang
baru dalam hal radiologi dikarenakan tuntutan jumlah pasien kanker yang
terus saja meningkat. RSUP NTB juga merupakan satu dari 17 rumah sakit
di Indonesia yang memiliki alat radioterapi. Sebagai rumah sakit rujukan
pertama yang di mana terdapat 120 pasien kanker mengunjungi RSUP
NTB tiap harinya. Selain itu, peneliti menemukan sebuah komunitas yang
seringkali melakukan sosialisasi dan dukungan untuk penderita kanker
lainnya.
Subjek dalam penelitian ini merupakan pasien dengan perawatan
homecare atau pasien yang melakukan perawatan di rumah, dikarenakan
pasien kanker yang seringkali hanya bersifat homecare atau perawatan di
rumah, peneliti melakukan pendekatan pribadi kepada setiap pasien yang
peneliti temui dibantu oleh beberapa rekan peneliti. Sesekali pasien akan
40
41
mengunjungi rumah sakit untuk melakukan pengecekan kesehatan dengan
rutin atau dengan jangka waktu tertentu sesuai dengan jadwal pengobatan,
seperti misalnya jadwal kemoterapi. Subjek pada penelitian ini adalah
pasien kanker yang memiliki riwayat kemo setidaknya satu kali.
Peneliti melakukan penelitian pada dua tempat yang berbeda.
Tempat selanjutnya adalah sebuah komunitas zakat bernama IZI (Inisiatif
Zakat Indonesia) yang bertempat di Yogyakarta. Peneliti memilih IZI
dikarenakan IZI merupakan sebuah rumah singgah untuk pasien kanker
yang ingin melakukan pengobatan di Yogyakarta namun berdomisili di
luar Yogyakarta. Selain itu, pasien yang menempati rumah singgah
tersebut beragama islam sebagaimana kriteria penelitian ini. Kondisi
pasien yang menempati rumah singgah tersebut adalah pasien yang tidak
memiliki biaya yang cukup untuk melakukan pengobatan, adapun pasien
yang berdomisili luar Yogyakarta dan di daerah asal mereka tidak ada
rumah sakit yang memiliki fasilitas pengobatan kanker. Alasan lain
peneliti menambah lokasi penelitian adalah untuk mencukupi subjek yang
belum memenuhi target dikarenakan kriteria subjek pada penelitian ini
yang cukup sulit.
2. Persiapan Penelitian
Sebelum melakukan pengambilan data, adapun persiapan yang perlu
dilakukan sebelumnya, yaitu:
42
a. Persiapan Perijinan
Peneliti membuat surat pengantar sebagai langkah awal untuk
persiapan perijinan pengambilan data di Yayasan IZI (Inisiatif Zakal
Indonesia). Surat pengantar tersebut dibuat di Fakultas Psikologi dan
Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia pada tanggal 24
Januari 2020 dengan nomor surat 46/Dek/70/Div.Um.RT/1/2020.
b. Persiapan Alat Ukur
Peneliti menyusun alat ukur penelitian di mana alat ukur ini
mencakup variabel-variabel dalam penelitian yaitu tawakal dan
resiliensi. Skala tawakal sendiri menggunakan skala tawakal yang
disusun oleh Eka Rosita yang mengacu pada aspek-aspek Al Jauziyah
(1998), di antaranya mengetahui kekuasaan Allah, menetapkan sebab
dan akibat, memantapkan hati pada pijakan tauhid, menyandarkan diri
kepada Allah, berbaik sangka kepada Allah, menundukkan hati kepada
Allah, dan pasrah kepada Allah. Skala tawakal ini memiliki jumlah
aitem 35 dengan 25 aitem yang bersifat favourable dan 10 aitem yang
bersifat unfavourable.
Selanjutnya, untuk skala resiliensi yang digunakan pada
penelitian ini yaitu skala yang sebelumnya telah diadaptasi dari alat
ukur The Connor-Davidson Resiliensi Scale (2003) yang selanjutnya
dilakukan analisis psikometri oleh Campbell-Sills dan Stein (2007)
dengan 10 aitem favourable.
43
c. Uji Coba Alat Ukur
Proses uji coba alat ukur atau try out dilakukan bertujuan untuk
mengetahui reliabilitas dan validitas alat ukur yang akan digunakan
dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan try out terpakai yang
artinya data yang didapatkan untuk melakukan try out atau uji coba
akan digunakan pula untuk data dalam penelitian yang sebenarnya.
Pengambilan data untuk uji coba atau try out dilakukan dengan
pendekatan pribadi, di mana peneliti melakukan kontak via
telepon/whatsapp terlebih dahulu sebelum peneliti dan subjek bertemu
untuk pengisian skala.
d. Hasil Uji Coba Alat Ukur
Setelah dilakukannya try out atau uji coba pada alat ukur yang
digunakan, maka akan diketahui kelayakan alat ukur tersebut dilihat
dari hasil reliabilitas dan validitasnya. Untuk melakukan uji coba guna
mengetahui reliabilitas dan validitas alat ukur yang digunakan oleh
peneliti yaitu dengan menggunakan analisis program SPSS versi 21.0
for windows. Adapun hasil uji coba yang telah dilakukan sebagai
berikut:
1. Skala Tawakal
Berdasarkan hasil yang diperoleh setelah melakukan uji
coba alat ukur tawakal yang memiliki jumlah total 35 aitem, yaitu
didapatkan sebanyak 9 aitem dinyatakan gugur, sementara 26 aitem
lainnya dinyatakan layak untuk digunakan. Aitem yang gugur
44
tersebut di antaranya yaitu aitem nomor 1, 7, 12, 14, 16,17,19,28,
dan 29. Pada skala tawakal ini memiliki nilai item total correlation
mulai dari -0.058 hingga 0,715.
Selanjutnya, berdasarkan hasil dari uji coba dengan
menggunakan uji reliabilitas, maka diperoleh skor reliabilitas
dengan Cronbach’s Alpha sebesar 0,901. Adapun skala tawakal
yang digunakan pada penelitian Habibah, Lestari, Oktaviana dan
Nashori (2018), yang disusun oleh peneliti sendiri dengan mengacu
pada aspek-aspek dari Al-Jauziyah juga, memiliki Cronbach’s
Alpha sebesar 0,889. Selain itu, skala tawakal yang disusun oleh
Azizah (2017), yang mengacu pada ketetapan aspek-aspek Ibu
Qayyim dan Yusuf Qardhawi memiliki nilai Cronbach’s Alpha
sebesar 0,662.
Kedua penelitian tersebut memiliki skala tawakal yang
disusun oleh peneliti yang berbeda namun dapat dikatakan
mengacu pada aspek yang sama yaitu aspek yang telah di tetapkan
oleh Al-Jauziyah. Dibandingkan dengan kedua penelitian yang
disebutkan, nilai Cronbach’s Alpha pada penelitian inilah yang
terbesar dan mendekati 1 yaitu sebesar 0,901. Artinya, dengan
memiliki nilai Cronbach’s Alpha > 0,6 yaitu 0,901, maka alat ukur
tawakal dinyatakan memiliki reliabel yang baik. Semakin nilai
mendakati 1 maka reliabel alat ukur tersebut akan semakin baik.
45
Tabel 4
Distribusi Aitem Hasil Uji Coba Terpakai Skala Tawakal
Aspek Nomor Aitem Nomor Aitem Total
Favorable Unfavorable
Mengetahui Allah 2,3,4,5,6 5
Menetapkan sebab dan 8,9,10,11 4
akibat
Menetapkan hati pada 13,15 2
tauhid
Menyandarkan hati 20,21 18, 22 4
kepada Allah
Berbaik sangka kepada 23,25,26 24 4 Allah
Tunduk dan kepasrahan 27 30 2
hati kepada Allah
Pasrah kepada Allah 31,33,35 32,34 5
Jumlah 20 6 26
2. Skala Resiliensi
Berdasarkan hasil yang diperoleh setelah melakukan uji
coba atau try out pada alat ukur resiliensi yang memiliki jumlah
total 10 aitem didapatkan hasil bahwa semua aitem skala resiliensi
layak dan valid untuk digunakan. Skala resiliensi ini memiliki nilai
item total correlation dengan rentang nilai dimulai dari 0,556
hingga 0,731.
Selanjutnya, berdasarkan hasil uji coba dengan
menggunakan uji reliabilitas yang telah dilakukan, diperoleh hasil
Cronbach’s Alpha sebesar 0,898. Artinya, dengan memiliki nilai
Cronbach’s Alpha > 0,6, yaitu sebesar 0,898 maka alat ukur
resiliensi dinyatakan memiliki reliabel yang baik. Semakin nilai
Cronbach’s Alpha mendakati 1 maka reliabel alat ukur tersebut
46
akan semakin baik. Skala resiliensi pada penelitian ini telah banyak
dilakukan uji coba dan digunakan pada penelitian-penelitian
sebelumnya, seperti pada penelitian Rinjani (2018) tentang
hubungan religiusitas dan resiliensi pada pasien kanker, di mana uji
reliabilitas pada skala resiliensi memiliki Cronbach’s Alpha
sebesar 0,878. Hasil tersebut membuktikan bahwa skala pada
penelitian ini reliabel.
Tabel 5
Distribusi Aitem Hasil Uji Coba Terpakai Skala Resiliensi
Aspek-aspek Distribusi Aitem
Nomor Aitem Jumlah Aitem
a. Hardiness 1,2,3,4,5,7,8,9,10 9
b. Persistence 6 1
B. Laporan Pelaksanaan Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan subjek dengan kriteria memiliki
penyakit kanker dan beragama islam, melihat dari variabel yang digunakan
pada penelitian ini yaitu variabel tawakal atau konsep menyerahkan diri
pada Allah dalam islam. Selain itu, subjek pada penelitian ini berjenis
kelamin laki-laki dan perempuan dengan rentang usia yang tidak
ditentukan yang berada di daerah Mataram NTB dan Yogyakarta.
Pelaksanaan pengambilan data dilakukan kurang lebih dalam empat
minggu atau sebulan, terhitung dari 30 Januari 2020 hingga 27 Februari
2020. Peneliti menggunakan data yang sama untuk proses uji coba dan
47
penelitian yang sebenernya dikarenakan kesulitan untuk mendapatkan
subjek pasien kanker dalam jumlah yang banyak. Selama melakukan
penelitian, peneliti mengalami beberapa kesulitan di anataranya 1)
Kesulitan untuk mendapatkan subjek pasien kanker dengan jumlah yang
banyak 2) Peneliti harus membimbing atau bahkan membacakan aitem
satu persatu untuk subjek dikarenakan subjek kurang percaya diri dan
masalah penglihatan sehingga memakan waktu yang cukup lama 3)
Peneliti menggunakan pendekatan pribadi sehingga harus menyesuaikan
waktu dengan kondisi subjek.
Proses pengambilan data dilakukan dengan cara memberikan
kuesioner pada subjek. Sebelumnya, peneliti melakukan pendekatan
pribadi dan door to door untuk mencari subjek seperti menanyakan
kerabat dan teman sekitar peneliti. Setelah itu, peneliti akan menghubungi
subjek setelah mendapat persetujuan dari kerabatnya dan membuat janji
temu untuk proses pengambilan data. Sebelum subjek mengisi kuesioner,
peneliti terlebih dahulu memperkenalkan diri dan menyampaikan tujuan
peneliti dan menjelaskan sedikit tentang penelitian yang dilakukan. Tak
jarang juga peneliti melakukan pembicaraan ringan dan mendengar cerita-
cerita subjek tentang penyakit dan keyakinannya untuk sembuh yang
sangat membuat peneliti kagum. Beberapa subjek juga meminta untuk
dibimbing dan dibacakan kuesioner oleh peneliti dikarenakan subjek yang
sudah berusia lanjut dan memiliki penglihatan yang buruk.
48
Peneliti melakukan penelitian di dua tempat yang berbeda yaitu di
Mataram NTB dan Yogyakarta. Peneliti berhasil mendapatkan 43 subjek
di Mataram, namun saat kembali ke Yogyakarta peneliti menambah 7
pasien kanker yang beada di IZI guna untuk memenuhi target awal subjek
penelitian yaitu 50 subjek.
C. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Subjek Penelitian
Penelitian ini menggunakan subjek pasien kanker yang
beragama Islam di daerah Mataram dan Yogyakarta dengan jumlah
total 50 orang. Peneliti memberikan nomer urut pada setiap kuesioner
setelah subjek selesai mengisi kuesioner tersebut, hal itu dilakukan
untuk mempermudah peneliti dalam proses skoring serta analisis data
nantinya. Berdasarkan kuesioner yang telah disebarkan, terdapat
identitas yang harus diisi oleh subjek, gambaran subjek dapat dilihat
sebagai berikut:
Tabel 6 Deskripsi Subjek Penelitian
Jenis Jumlah Persentase
Kelamin
1. Laki-laki 8 16%
2. Perempuan 42 84%
Jumlah 50 100%
Usia Jumlah Persentase
1. ≤ 45 tahun 20 40%
2. > 45 tahun 30 60%
Jumlah 50 100%
Status Jumlah Persentase
49
Perkawinan
1. Menikah 42 84%
2. Belum Menikah 8 16%
Jumlah 50 100%
Jenis Jumlah Persentase
Kanker
1. Ca Mamae 33 66%
2. Ca Pita Suara 1 2%
3. Nafsofaring 2 4%
4. Ca Rahim 2 4%
5. Ca Paru 3 6%
6. Ca Usus 1 2%
7. Ca Hati 1 2%
8. Parotis 1 2%
9. Kelenjar Getah Bening 1 2%
10. Ca Tulang Ekor 1 2%
11. Lymphoma 1 2%
12. Pedis 1 2%
13. Ca Ecoli 1 2%
14. Ca Lidah 1 2%
Jumlah 50 100%
Lama Jumlah Persentase Mengidap
1. ≤ 1 tahun 19 38%
2. > 1 tahun 31 62%
Jumlah 50 100%
2. Deskripsi Data Penelitian
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, maka
diperoleh hasil dari deskripsi data. Hasil tersebut yaitu nilai Xmin atau
skor minimal, Xmax atau skor maksimal, mean atau rata-rata dan
standar devisiasi sebagai berikut:
Tabel 7 Deskripsi Data Penelitian
Variabel Hipotetik Empirik
Xmin Xmax Mean SD Xmin Xmax Mean SD
Tawakal 26 130 78 17,33 85 129 117,7 8,79
Resiliensi 10 40 25 5 17 40 33,28 4,90
50
Tabel deskripsi data penelitian yang telah dipaparkan di atas digunakan
peneliti sebagai acuan dalam membuat kategorisasi subjek untuk setiap
variabel yang digunakan pada penelitian ini. Berikut adalah tabel
rumus norma kategorisasi yang digunakan oleh peneliti:
Tabel 8 Rumus Norma Kategorisasi
Norma Kategorisasi Kategori
X<( -1,8 ) Sangat Rendah
( -1,8 ) X<( -0,6 ) Rendah
( -0,6 ) X<( +0,6 ) Sedang
( +0,6 ) X<( +1,8 ) Tinggi
X(+1,8) Sangat Tinggi
Keterangan:
X = Skor total = Mean = Standar Devisiasi
Berdasarkan tabel kategorisasi yang telah dijabarkan di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa data penelitian subjek pada penelitian ini
dapat dikelompokkan menjadi lima kategori. Kelima kategori itu
adalah sangat rendah, rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi.
Pengelompokkan data penelitian subjek dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
51
Tabel 9 Kategorisasi Subjek pada Variabel Tawakal
Kategorisasi Rentang Skor Jumlah Persentase
Sangat Rendah X < 46,81 0 0%
Rendah 46,81 X < 67,6 0 0%
Sedang 67,6 X < 88,4 1 2%
Tinggi 88,4 X < 109,19 7 14%
Sangat Tinggi X 109,19 42 84%
Berdasarkan data yang dipaparkan pada tabel kategorisasi
subjek untuk variabel tawakal di atas, diperoleh bahwa tidak ada
subjek yang berada pada kategori sangat rendah maupun rendah.
Namun, pada kategori sedang terdapat satu subjek dengan persentase
sebesar 2%. Selanjutnya, pada kategori tinggi terlihat ada subjek yang
berjumlah 7 orang dengan persentase 14%. Lalu yang terakhir,
terdapat sebagian besar subjek dari subjek penelitian yaitu sebanyak
42 orang subjek yang berada pada kategori sangat tinggi dengan
persentase 84% untuk variabel tawakal. Hal ini menunjukkan bahwa
sebagain besar pasien kanker memiliki tawakal yang berada pada
kategori sangat tinggi dengan persentase 84%.
Tabel 10
Kategorisasi Subjek pada Variabel Resiliensi
Kategorisasi Rentang Skor Jumlah Persentase
Sangat Rendah X<16 0 0%
Rendah 16 X<22 1 2%
Sedang 22 X<28 6 12%
Tinggi 28 X<34 14 28%
Sangat Tinggi X 34 29 58%
52
Berdasarkan data yang telah dipaparkan pada tabel kategorisasi
subjek untuk variabel resiliensi di atas, diperoleh bahwa tidak ada
satupun subjek yang berada pada kategori sangat rendah sehingga
memiliki persentase 0%. Namun, pada kategori rendah terdapat satu
orang subjek dengan persentase 2%. Selanjutnya, pada kategori
sedang terdapat subjek yang berjumlah enam orang dengan persentase
12%. Lalu, pada kategori tinggi terdapat 14 subjek dengan persentase
sebesar 28%. Pada kategori terakhir yaitu kategori sangat tinggi
terdapat 29 subjek dengan persentase 58%. Hal tersebut menunjukkan
bahwa subjek yang berada pada kategori sangat tinggi berjumlah lebih
banyak dibandingkan subjek pada kategori lain yaitu sebanyak 29
orang dan memiliki persentase sebesar 58%. Artinya, sebagain besar
pasien kanker memiliki tingkat resiliensi yang sangat tinggi.
3. Uji Asumsi
Sebelum melakukan analisis data penelitian, tahap selanjutnya
adalah harus melakukan uji prasyarat. Uji prasyarat adalah uji asumsi,
di mana uji asumsi ini terdiri dari uji normalitas dan uji liniaritas. Uji
asumsi ini harus dilakukan sebelum melakukan analisis statistika yang
lebih lanjut yaitu uji korelasi atau uji hipotesis. Dilakukannya uji
asumsi terlebih dahulu dikarenakan untuk mengetahui apakah uji
hipotesis dalam penelitian ini akan menggunakan statistic parametric
atau non-pareamterik. Uji asumsi pada penelitian ini menggunakan
SPSS versi 21 for windows.
53
a. Uji Normalitas
Uji normalitas pada penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah data yang didapatkan berdistribusi normal atau
tidak. Pengujian normalitas pada data penelitian ini menggunakan
analisis Kolmogorov Smirnov yang terdapat pada SPSS for
windows dengan versi 21. Pada uji normalitas ini, jika data yang
diperoleh memiliki koefisien signifikansi p > 0,05 maka data dapat
dikatakan berdistribusi normal. Sebaliknya, jika data memperoleh
nilai koefisien signifikansi p < 0,05 maka data terdistribusi tidak
normal.
Tabel 11 Uji Normalitas
Variabel p (Nilai Sig) Kategori
Tawakal 0,012 Tidak Normal
Resiliensi 0,018 Tidak Normal
Berdasarkan hasil dari uji normalitas dengan menggunakan
analisis Kalmogorov Smirnov pada tabel di atas, tawakal memiliki
nilai signifikansi p = 0,012 (p < 0,05) yang berarti sebaran data
pada variabel tawakal berdistribusi tidak normal. Selanjutnya, pada
sebaran data variabel resiliensi setelah dilakukannya uji normalitas,
diperoleh hasil nilai signifikansi p = 0.018 (p < 0,05). Artinya,
sebaran data bersifat tidak normal atau berdistribusi tidak normal.
54
b. Uji Linearitas
Uji linearitas adalah tahap yang akan selanjutnya setelah
dilakukannya uji normalitas. Uji linearitas memiliki tujuan untuk
melihat apakah ada pengaruh dari satu variabel terhadap variabel
lainnya. Uji linearitas ini juga berfungsi untuk melihat apakah
variabel bebas dan variabel tergantung memiliki pola hubungan
yang linear atau tidak. Hubungan kedua variabel dapat dikatakan
linear jika memiliki nilai F dan signifikansi p < 0.05. Pada
pengujian ini, uji linearitas menggunakan analisis test of linearity
pada SPSS versi 21 for windows.
Tabel 12 Uji Linearitas
Variabel F p (Nilai Sig) Interpretasi
Resiliensi*Tawakal 41,671 0,000 Linear
Berdasarkan hasil uji linearitas antara resiliensi dan tawakal
yang telah dipaparkan pada tabel di atas, diketahui niali F = 41,671
dan memiliki nilai signifikansi p = 0,000 (p < 0.05), artinya
hubungan antara variabel resiliensi dan tawakal tersebut bersifat
linear.
4. Uji Hipotesis
Setelah dilakukannya uji normalitas dan diperoleh hasil bahwa
sebaran data tidak normal, namun pada uji linearitas menunjukkan
55
bahwa hubungan antara kedua variabel linear. Oleh sebab itu, uji
hipotesis yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan analisis
non-parametric dengan teknik korelasi Spearman-rho. Jika hasil
korelasi memiliki nilai sig p < 0.05 yang berarti adanya hubungan
antara kedua variabel tersebut. Adapun hipotesis yang diajukan pada
penelitian ini yaitu adanya hubungan positif antara tawakal dan
resiliensi pada pasien kanker. Semakin tinggi tawakal, maka semakin
tinggi pula resiliensi yang dimiliki oleh pasien kanker. Begitupun
sebaliknya, semakin rendah tawakal, maka semakin rendah pula
resiliensi yang dimiliki oleh pasien kanker.
Tabel 13 Hasil Uji Hipotesis antara Tawakal dan Resiliensi
Variabel r Koefisien p (Nilai Sig) Interpretasi
Determenasi
Tawakal
terhadap 0,497 34% 0,000 Signifikan
Resiliensi
Berdasarkan tabel hasil uji hipotesis antara tawakal dan resiliensi
di atas, menunjukkan bahwa koefisien korelasi r = 0,497 dan p = 0,000
(p < 0,05) dengan kontribusi tawakal terhadap resiliensi sebesar 34%.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa adanya hubungan antara tawakal
dan resiliensi. Adapun hubungan yang dihasilkan yaitu hubungan yang
positif, artinya semakin tinggi tingkat tawakal pada pasien kanker
maka semakin tinggi pula resiliensi yang dimilikinya. Oleh karena itu,
hipotesis pada penelitian ini diterima.
56
5. Analisis Tambahan
Pada penelitian ini, peneliti juga melakukan analisis tambahan.
Analisis tambahan yang pertama dilakukan yaitu uji beda antar kedua
variabel berdasarkan jenis kelamin subjek. Uji beda yang kedua yaitu
berdasarkan usia subjek, lalu uji beda yang terakhir yaitu berdasarkan
lama mengidap kanker.
a. Uji Beda Resiliensi Berdasarkan Usia
Tujuan dilakukannya uji coba berdasarkan usia pada
penelitian ini adalah untuk melihat apakah terdapat suatu pola
hubungan antara variabel resiliensi dengan usia subjek.
Tabel 14 Uji Beda Berdasarkan Usia
Kategori
Resiliensi
Sig Mean
Dewasa Dini (18-40 tahun) 26,25
Dewasa Madya (41-60 tahun) 0,513 26,41
Dewasa Lanjut (> 60 tahun) 19,08
Berdasarkan data hasil uji beda resiliensi berdasarkan usia
pada tabel yang telah dipaparkan di atas, peneliti menggunakan
analisis kruskal wallis test pada SPSS for windows versi 21. Tabel
di atas menunjukkan bahwa hasil uji beda berdasarkan usia
memperoleh nilai signifikansi sebesar 0,513 (p > 0.05).
Selanjutnya, nilai mean atau rata-rata skor yang diperoleh untuk
kategori dewasa dini atau yang memiliki rentang usia dari 18
57
hingga 40 tahun mendapatkan nilai rata-rata sebesar 26,25. Untuk
kategori dewasa madya atau subjek dengan rentang usia 41 hingga
60 tahun memiliki nilai rat-rata sebesar 26,41. Lalu terakhir,
kategori dewasa lanjut atau subjek dengan usia di atas 60 tahun
memiliki nilai rata-rata sebesar 19,08.
Namun, dengan nilai signifikansi yang telah di dapatkan yaitu
sebesar 0,513 (p > 0.05), yang artinya bahwa tidak adanya
perbedaan yang signifikan pada tingkat resiliensi pasien kanker
berdasarkan usia mereka. Akan tetapi, jika dilihat dari skor nilai
rata-rata yang didapatkan, terlihat bahwa kategori dewasa madya
memiliki tingkat resiliensi yang lebih tinggi dibandingkan dua
kategori lainnya. Sementara itu, kategori dewasa lanjut memiliki
skor nilai rata-rata yang paling rendah di antara ketiga kategori
tersebut.
b. Uji Beda Resiliensi Berdasarkan Lama Mengidap Kanker
Selanjutnya, peneliti melakukan analisis tambahan lainnya
yaitu uji beda yang berdasarkan pada lama mengidap kanker. Tabel
hasil analisis uji beda bedasarkan lama mengidap kanker dapat
dilihat sebagai berikut:
Tabel 15 Uji Beda Berdasarkan Lama Mengidap Kanker
Kategori Resiliensi
Sig Mean
Kurang dari sama dengan 1 tahun 0,223
34,37
Lebih dari 1 tahun 32,61
58
Tabel di atas menunjukkan bahwa hasil uji beda
berdasarkan lama mengidap kanker memiliki nilai signifikansi
sebesar 0,223 (p > 0.05). Adapun nilai skor rata-rata pada kategori
lama mengidap kanker kurang dari sama dengan 1 tahun sebesar
34,37. Sedangkan, pada kategori lama mengidap kanker lebih dari
1 tahun mendapatkan nilai skor rata-rata sebesar 32,61. Jika dilihat
dari nilai signifikansi yang diperoleh menunjukkan bahwa tingkat
resiliensi yang dimiliki oleh pasien kanker dengan berdasarkan
lama mengidap kanker tidak memiliki perbedaan yang sifgnifikan.
Namun, jika dilihat dari mean atau nilai rata-rata subjek yang
mengidap kanker kurang dari sama dengan 1 tahun memiliki
tingkat resiliensi yang lebih tinggi dibandingkan dengan subjek
yang mengidap kanker lebih dari 1 tahun.
c. Uji Korelasi Setiap Aspek Tawakal dengan Resiliensi
Selanjutnya, peneliti juga melakukan analisis tambahan
yaitu uji korelasi setiap aspek tawakal dengan resiliensi pada
pasien kanker.
59
Tabel 16 Hasil Uji Korelasi Setiap Aspek Tawakal dengan Resiliensi
Resiliensi
Data Mengetah Menetapka Menetapka Menyandar Berbaik Tunduk dan Pasrah
ui Allah n sebab dan n Hati pada kan Hati sangka kepasrahan Kepada
akibat Tauhid kepada kepada Hati kepada Allah
Allah Allah Allah
Nilai
Signifikansi 0.017 0.010 0.044 0.000 0.026 0.164 0.000
(p)
Koefisien
Korelasi 0.301 0.330 0.244 0.491 0.277 0.141 0.451
(r)
Berdasarkan tabel yang memaparkan hasil uji korelasi pada
setiap aspek tawakal dengan resiliensi di atas menunjukkan bahwa
aspek mengetahui Allah, menetapkan sebab dan akibat,
menetapkan hati pada tauhid, menyandarkan hati pada Allah,
berbaik sangka kepada Allah dan pasrah kepada Allah memiliki
nilai p<0.05 yang memiliki arti adanya hubungan atau korelasi
positif yang signifikan dengan resiliensi. Namun, pada aspek
tunduk dan kepasrahan hati kepada Allah memiliki nilai p>0.05,
sehingga tidak menunjukkan adanya hubungan atau korelasi yang
signifikan antara aspek tunduk dan kepasrahan hati kepada Allah
dengan resiliensi.
Aspek mengetahui Allah memperoleh r=0.301 dengan
r2=0,091 (9,1%). Aspek menetapkan sebab dan akibat memperoleh
r=0.330 dengan r2=0,1089 (10,89%). Aspek menetapkan hati pada
tauhid memperoleh r=0.244 dengan r2=0,0595 (5,95%). Aspek
menyandarkan hati kepada Allah memperoleh r=0,491 dengan
60
r2=0,2411 (24,11%). Aspek berbaik sangka kepada Allah
memperoleh r=0.277 dengan r2=0,0767 (7,67%). Aspek pasrah
kepada Allah memperoleh r=0,451 dengan r2=0,2034 (20,34%).
Berdasarkan hasil uji hipotesis yang telah dijabarkan di
atas, kesimpulan yang dapat ditarik yaitu dari ketujuh aspek
tawakal, aspek yang paling berpengaruh terhadap resiliensi pada
pasien kanker yaitu aspek menyandarkan hati kepada Allah dengan
persentase sebesar 24,11%.
D. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tawakal dan
resiliensi pada pasien kanker. Untuk mengetahui apakah kedua variabel memiliki
suatu hubungan atau korelasi, maka dilakukanlah beberapa proses pengolahan
data yang dimulai dari melakukan uji asumsi hingga uji hipotesis. Pengolahan
data dilakukan dengan menggunakan program komputer SPSS versi 21 for
windows. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pola hubungan positif
yang signifikan antara tawakal dan resiliensi pada pasien kanker, sehingga
hipotesis pada penelitian ini diterima. Hipotesis dinyatakan diterima karena
memiliki nilai koefisien korelasi r=0,497 dan p = 0,000 (p < 0.05) yang berarti
adanya hubungan yang sangat signifikan antara tawakal dan resiliensi. Artinya,
semakin tinggi tawakal yang dimiliki oleh pasien kanker maka semakin tinggi
pula tingkat resiliensi yang dimiliki oleh pasien kanker tersebut, begitupun
sebaliknya jika semakin rendah tawakal yang dimiliki oleh pasien kanker maka
61
semakin rendah pula tingkat resiliensinya. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa tawakal berkontribusi sebesar 34% terhadap resiliensi pada pasien kanker.
Artinya, tawakal yang dimiliki oleh subjek dalam penelitian ini memberikan
kontribusi atau peran untuk meningkatkan resiliensi sebesar 34%.
Hasil penelitian ini juga didukung dengan penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya oleh Rinjani pada tahun 2018, yang meneliti tentang hubungan antara
religiusitas dan resiliensi pada pasien kanker, di mana penelitian tersebut memiliki
subjek dan variabel tergantung yang sama dengan penelitian ini. Hasil penelitian
tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara religiusitas
dan resiliensi pada pasien kanker, di mana religiusitas ini memiliki kontribusi
sebesar 28,4% terhadap resiliensi pada pasien kanker. Selanjutnya, penelitian
dengan variabel yang sama namun dengan subjek yang berbeda yang dilakukan
oleh Putri dan Uyun (2017), yang meneliti tentang tawakal dan resiliensi pada
santri remaja penghafal Al-Qur’an. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa
subjek memiliki tingkat tawakal yang bebanding lurus dengan tingkat
resiliensinya. Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa tawakal memiliki
peran sebesar 11,15% untuk meningkatkan resiliensi pada subjek. Hasil penelitan-
penelitian yang telah dipaparkan di atas juga sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Clements dan Ermakova pada tahun 2012 dengan menggunkan
konsep Surrender to God. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa individu
yang memiliki tawakal akan dapat merespon stres bahkan dengan meningkatkan
tawakal (penyerahan diri) dapat mengurangi stres pada individu.
62
Individu yang bertawakal kepada Allah atau yang berserah diri kepada Allah
bukan berarti individu tersebut terlepas dari segala usaha yang harus dia lakukan.
At-Tuwaijiri (2014), menjelaskan bahwa tawakal merupakan sebuah perilaku
memasrahkan hasil dari usaha-usaha yan telah dilakukan sebelumnya. Hal ini
sejalan dengan firman Allah SWT dalam Q.S As-Syura ayat 10 yang berbunyi:
ه ه
ه
ه
“Dan sesuatu apapun yang kamu perselisihkan, keputusannya (terserah) kepada
Allah. (Yang memiliki sifat-sifat demikian) itulah Allah Tuhanku. Kepada-Nya aku
bertawakal dan kepada-Nya aku kembali”
Ayat di atas menjelaskan tentang bagiamana keputusan akhir berada pada
Allah atas usaha-usaha yang telah kita lakukan. Adanya ayat di atas membuat
individu tidak akan pernah merasa gelisah atau khawatir akan apa hasil yang
didapatkannya kelak, karena hasil yang didapatkannya adalah pilihan Allah SWT
untuk hambanya dan Allah SWT akan memberikan pemberian yang terbaik untuk
setiap hamba yang bertawakal dan berserah diri pada-Nya atas segala usaha yang
telah mereka lakukan. Seperti yang dijelaskan oleh Abdullah (2005), bahwa
tawakal adalah sebuah bentuk penyerahan diri secara maksimal kepada Allah
SWT, penyerahan diri ini tentu harus disertai dengan berbagai usaha dan ikhitiar
hingga amal yang dapat dilakukan oleh individu.
Pasien kanker yang juga merupakan subjek dalam penelitian ini sebanyak
50 pasien dengan jenis kelamin laki-laki 8 orang dan perempuan 42 orang dengan
rentang usia mulai dari 19 hingga 78 tahun memiliki tingkat tawakal yang tinggi
yang disertai berbagai usaha pengobatan yang telah dijalaninya selama ini.
63
Keyakinan mereka akan usaha dan tawakal yang mereka lakukan didasarkan oleh
harapan yang tinggi akan kesembuhan dari Allah SWT yang mungkin kelak akan
mereka dapatkan, sebab segala hasil dan keputusan akhir selalu datang dari-Nya.
Pada penelitian ini peneliti juga melakukan beberapa analisis tambahan di
antaranya yaitu uji beda berdasarkan usia subjek, uji beda berdasarkan lama
mengidap kanker serta melakukan uji korelasi setiap aspek tawakal dengan
resiliensi. Untuk analisis tambahan yang pertama yaitu uji beda yang berdasarkan
pada usia subjek, peneliti membagi usia subjek dalam tiga kategori yaitu kategori
dewasa dini yang berusia dengan rentang 18-40 tahun, kategori dewasa madya
dengan rentang usia 41-60 tahun dan kategori dewasa lanjut dengan usia lebih dari
60 tahun. Uji beda tersebut menunjukkan hasil nilai signifikansi 0.513 (p>0.05)
yang artinya tidak ada perbedaan resiliensi yang signifikan pada pasien kanker
berdasarkan usia mereka. Namun, dewasa madya memiliki nilai skor rata-rata
yang lebih tinggi dibandingkan yang lainnya.
Selanjutnya, pada uji beda berdasarkan lama mengidap kanker peneliti
membagi lama mengidap kanker dalam dua kategori yaitu kategori kurang dari
sama dengan 1 tahun dan kategori lebih dari satu tahun. Uji beda tersebut
memperoleh nilai signifikansi sebesar 0.223 (p>0.05) sehingga menujukkan tidak
ada perbedaan yang signifikan pada tingkat resiliensi subjek berdasarkan lama
mengidap kanker. Akan tetapi, nilai mean atau skor rata-rata memperlihatkan
bahwa kategori lama mengidap kurang dari sama dengan 1 tahun memiliki tingkat
resiliensi yang lebih tinggi.
64
Pada analisis tambahan yang terakhir yaitu uji korelasi setiap aspek
tawakal dengan resiliensi. Hasil yang ditunjukkan setelah melakukan uji korelasi
antar aspek tawakal dengan resiliensi adalah, enam dari tujuh aspek pada variabel
tawakal memiliki korelasi yang positif dengan resiliensi. Aspek pertama yaitu
mengetahui Allah berkontribusi sebesar 9,1% terhadap resiliensi pada pasien
kanker. Mengentahui Allah SWT atau mengenal Allah dengan baik akan membuat
individu akan semakin dekat dengan Allah dan mengerti apa yang terjadi kepada
mereka adalah pemberian dari Allah SWT. Seperti yang dijelaskan oleh Ibnu
Qayyim Al Jauziyah (Tuwaijiri, 2014), yang mengungkapkan bahwa mengenal
Allah dengan baik akan menimbulkan keyakinan pada diri individu atas kebesaran
Allah dan atas setiap kejadian merupakan suatu keputusan atau ketetapan Allah
SWT. Aspek kedua yaitu menetapkan sebab akibat berkontribusi sebesar 10,89%
terhadap resiliensi pasien kanker. Individu yang bertawakal kepada Allah akan
mengetahui sebab mengapa dirinya harus berpasrah kepada Allah dan juga
mengtahui akibat dari kepasrahannya kepada Allah. Adapun aspek ketiga
memantapkan hati pada tauhid memiliki kontribusi terhadap resiliensi pada pasien
kanker sebesar 5,95%. Tauhid yang secara bahasa memiliki arti keesaan,
mengesakan Allah SWT. Individu yang memiliki pijakan tauhid akan mengenal
Allah lebih dekat dan meyakini bahwa Allah lah tempat sabik baiknya untuk
berpasrah sehingga membuat individu merasa memiliki penompang dan membuat
mereka lebih kuat dalam bertahan dan menghadapi situasi yang menyulitkan bagi
mereka.
65
Aspek selanjutnya yaitu aspek keempat menyandarkan hati kepada Allah
berkontribusi sebesar 24,11% terhadap resiliensi pasien kanker. Menyandarkan
hati kepada Allah akan memberikan perasaan yang jauh lebih tenang karena telah
memberikan seluruh hati dan usaha yang telah dilakukan kepada Allah Sang
pembuatan keputusan. Dengan menyandarkan hati kepada Sang Pemiliki Hati
(Allah SWT), membuat individu merasa jauh dari kekhawatiran akan hasil yang
didapat nantinya sehingga membuat individu dapat menjalani harinya tanpa ada
rasa khawatir yang membebaninya. Selanjutnya, aspek kelima yaitu berbaik
sangka kepada Allah berkontribusi 7,67% terhadap resiliensi subjek. Memiliki
pikiran akan kebesaran Allah dan meyakini bahwa Allah selalu melihat segala
usaha yang telah dilakukan oleh hambanya dan memasrahkan hasil atas segala
usaha tersebut kepada Allah serta meyakini bahwa Allah akan memberikan
pemberian terbaiknya adalah salah satu prasangka baik kepada Allah.
Berprasangka baik juga akan memacu individu untuk dapat memberikan usaha
terbaiknya dan memandang kesulitan yang dialaminya adalah bentuk kasih sayang
Allah berupa ujian yang diberikan Allah kepadanya., sehingga individu akan
berusaha untuk menjalankan kesulitan tersebut dengan terus memiliki prasangka
baik kepada Allah. Hal tersebut dapat membuat kemampuan individu dalam
mengatasi tekanan akan meningkat dan menjadi individu yang resilien. Aspek
terakhir yaitu pasrah kepada Allah memiliki kontribusi sebesar 20,34% pada
resiliensi pasien kanker. Hal tersebut dikarenakan kepasrahan kepada Allah
setelah melakukan apapun usaha yang dapat dilakukan olehnya akan membuat
individu merasa tenang dan tidak akan mengkhawatirkan hasil dari usahanya,
66
sebab dirinya telah memasrahkan segala yang telah dilakukannya kepada Allah
SWT.
Berdasarkan pemaparan tentang hubungan antara setiap aspek tawakal
kepada resiliensi dapat dilihat bahwa aspek menyandarkan hati kepada Allah
berkontribusi paling besar kepada resiliensi pasien kanker yaitu sebesar 24,11%.
Lalu kontribusi kedua terbanyak yaitu pada aspek pasrah hanya kepada Allah
yaitu sebesar 20,34%. Jika dilihat lagi sebenarnya kedua aspek tersebut memiliki
maksud dan tujuan yang sama yaitu menjadikan Allah sebagai tempat
menyerahkan segala usaha, hasil hingga hatinya. Hal tersebut dapat membuat
pasien kanker merasa lebih tenang akan keputusan apa yang Allah berikan
nantinya, karena mereka memiliki keyakinan yang kuat bahwa Allah akan
memberikan pemberian terbaik-Nya kepada mereka. Keyakinan tersebut
membantu resiliensi yang dimiliki oleh pasien kanker dengan perlahan meningkat.
Sebagaimana yang dijelaskan dalam penelitian Ellison, dkk (Javanmard, 2013)
bahwa adanya kenaikan keyakinan atau iman individu dan keyakinan individu
terhadap adanya kehidupan setelah kematian membuat kecemasan individu
berkurang dan meningkatkan perasaan tenang.
Hasil penelitian ini sejalan dengan pernyataan Qardhawi (2015), yaitu
bahwa individu yang berpasrah atau yang bertawakal kepada Allah akan memiliki
perasaan tenang dan damai dalam hidupnya, sebab keputusan terakhir telah
diserahkan kepada Allah. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Putri dan Uyun
(2017), di mana tawakal memiliki kontribusi sebesar 11,15% dalam meningkatkan
resiliensi pada subjek, hal ini membuktikan bahwa peran tawakal yang cukup
67
penting untuk meningkatkan resiliensi pada individu. Selain itu, adapun penelitian
yang dilakukan oleh Habibah, Lestari, Oktaviana dan Nashori (2018), di mana
tawakal dan kecerdasan emosi keduanya memiliki peran sebesar 21.7% untuk
meningkatkan resiliensi pada subjek. Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh
Azizah (2017), yang meneliti tentang hubungan antara tawakal dan penerimaan
diri pada remaja penyandang cacat tubuh menunjukkan hasil bahwa tawakal
memiliki peran sebesar 98% untuk membangun penerimaan diri pada subjek.
Selanjutnya, penelitian yang dilakukan oleh Rosita (2018), yang meneliti
tentang hubungan antara tawakal dan berpikir positif pada mahasiswa,
mendapatkan hasil bahwa tawakal berperan sebesar 6,10% dengan berpikir positif
pada mahasiswa. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Akbar dan Velayati
(2018), yang meneliti tentang pengaruh tawakal terhadap kecerdasan emosi
menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara tawakal terhadap
kecerdasan emosi pada subjek mahasiswa, di mana tawakal ini memiliki peran
sebesar 23,7% dalam meningkatkan kecerdasan emosi pada subjek. Hasil dari
beberapa penelitian di atas membuktikan bahwa tawakal memiliki peran yang
sangat penting dalam membangun kemampuan dan mengasah kemampuan
naluriah yang sejatinya telah ada dalam diri individu. Kemampuan naluriah yang
dimaksud adalah kemampuan-kemampuan yang dapat membantu individu untuk
menjalani keseharian yang menyulitkan bahkan saat berada di dalam
kesengsaraan, salah satu kemampuan tersebut yaitu kemampuan resiliensi.
Hasil pada penelitian ini, tawakal memiliki peran yang cukup besar
dibandingan dengan penelitian-penelitian sebelumnya, yaitu peran tawakal
68
sebesar 34% dalam meningkatkan resiliensi pada pasien kanker. Hasil tersebut
dapat disebabkan karena kriteria subjek yang memang membutuhkan peran
tawakal lebih dibandingkan dengan subjek lainnya. Subjek yaitu pasien kanker
memiliki pengharapan yang lebih kepada Allah akan hidup dan penyakit kronis
yang dideritanya, sehingga memiliki kepasrahan yang mendalam kepada Allah
atas hasil akhir dari usaha-usaha yang telah dilakukannya selama ini.
Adapun kelemahan-kelamahan pada penelitian ini yaitu, di antaranya
adalah memiliki subjek yang tidak terlalu banyak atau dapat dikatakan sedikit
yang mmemungkinkan menjadi data terdistribusi tidak normal. Selain itu,
beberapa subjek dengan usia yang sudah memasuki kategori dewasa madya
hingga lanjut kesulitan untuk memahami pernnyataan-pernyataan penelitian
sehingga peneliti harus menjelaskan dengan bahasa yang jauh lebih sederhana
yang memiliki kemungkinan perbedaan makna yang sesungguhnya. Jenis kelamin
dan jenis kanker subjek juga salah satu menjadi kelamahan pada penelitian itu,
karena jumlah subjek antara laki-laki dan perempuan yang jauh berbeda hingga
beragamnya jenis kanker yang diderita subjek karena tidak adanya jenis kanker
yang menjadi patokan. Begitupun dengan latar belakang pekerjaan hingga stadium
kanker yang seringkali subjek tidak mengetahui tingkat stadium kanker yang
dimilikinya.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, dapat ditarik
kesimpulan yaitu adanya hubungan yang positif antara tawakal dan resiliensi pada
pasien kanker. Semakin tinggi tawakal yang dimiliki oleh pasien kanker maka
semakin tinggi pula tingkat resiliensi pasien kanker tersebut. Namun, sebaliknya
semakin rendah tawakal yang dimiliki oleh pasien kanker, maka semakin rendah
pula tingkat resiliensi yang dimilikinya. Pasien kanker sangat membutuhkan
tawakal yang lebih tinggi dibandingkan dengan subjek lainnya, karena tawakal
pada pasien kanker sudah melibatkan kematian, sehingga pasien kanker harus
memiliki keyakinan dan keberpasrahan diri pada Allah yang lebih besar
dibandingkan dengan yang lainnya.
Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa tawakal memiliki peranan
yang sangat penting untuk pasien kanker dibandingkan dengan subjek lainnya
pada penelitian-penelitian sebelumnya. Hal tersebut dibuktikan dari sumbangan
efektif yang diberikan tawakal terhadap resiliensi pada pasien kanker cukup besar
yaitu 34%.
69
70
B. Saran
1. Bagi Subjek Penelitian
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, didapatkan hasil
tawakal memiliki kontribusi sebesar 34% terhadap resiliensi subjek. Akan
lebih baik lagi jika pasien kanker terus memiliki keyakinan dan memasrahkan
diri atas segala usaha dan ikhtiar seperti pengobatan yang selama ini
dilakukan kepada Allah dan meningkatkan keyakinan kepada Allah bahwa
Allah akan memberikan keputusan akhir yang terbaik untuk hamba-Nya.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Untuk peneliti selanjutnya, hendaknya membuat penyataan-pernyataan
dengan bahasa yang sederhana dan makna yang mudah dipahami sehingga
subjek dapat memahaminya dengan baik. Selain itu, hendaknya memberikan
rentang usia pada kriteria subjek yang akan digunakan dan menambah jumlah
subjek untuk penelitian selanjutnya. Adapun dari segi variabel, diharapkan
peneliti selanjutnya dapat mengembangkan variabel tawakal dengan
pernyataan yang lebih menggambarkan kondisi dari pasien kanker tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, M. U. (2005). Meledakkan IESQ dengan langkah takwa & tawakal.
Jakarta Timur: Zikrul Hakim.
Ad Dumaiji, A. U. (2015). Tawakal bergantung sepenuhnya kepada Allah.
Jakarta: Pustaka Al Inabah.
Akbar, M. Y. A., & Velayati, I. A. (2018). Pengaruh Tawakkal Terhadap
Kecerdasan Emosi. In PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN (pp. 1089-1093).
Al Ghazali, I., Al Hambali, I., Al Jauziyah, I. Q. (1989). Pembersih jiwa. Bandung: Penerbit Pustaka
Al Jauziyah, I. Q. (1998). Madarijus salikin, penjabaran kongkrit “iyyaka na’budu waiiyaka nasta’in”. Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar.
Azwar, S. (2005). Sikap manusia: Teori dan pengukurannya. Edisi Kedua.
Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Bonanno, G. A. (2004). Loss, trauma, and human resilience: Have we undersetimated the human capacity to thrive after extremely aversive events?. American Psychologist. 59, 20-28.
Campbell-Sills, L., & Stein, M. B. (2007). Psychometric Analysis and refinement
of the Conner-Davidson Resilience Scale (CD-RISC): Validation of a 10-item measure of resilience. Journal of Traumatic Stress, 20(6), 1019-
1028.
Clements, A. D & Emarkova, A. V. (2012). Surrender to God and stress: A possible link between religiosity and health. Psychology of Religion and
Spirituality. 4 (2) 93-107.
Connor, K. M., & Davidson, J. R. T. (2003). Development of A New Resilience
Scale: The Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC). Depression and Anxiety, 18, 76-82
Desmita. (2012).Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Dewi, F. I. R., Djoenaina, V., & Melisa. (2004). Hubungan Antara Resiliensi
dengan Depresi Pada Perempuan Pasca Pengangkatan Payudara (Mastektomi). Jurnal Psikologi, 2 (2), 101-120.
71
72
Febrinabilah, R., & Listiyandini, R. A. (2016). Hubungan antara self compassion dengan resiliensi pada mantan pecandu narkoba dewasa awal. Prosiding konferensi nasional peneliti muda psikologi indonesia, 1(1), 19-28.
Fitri, M. A. (2017). Hubungan antara tawakal dengan penerimaan diri pada
remaja penyandang cacat tubuh Di Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa (Bbrsbd) Prof. Dr. Soeharso Surakarta (Doctoral dissertation,
IAIN Surakarta).
Glantz, M. D., & Johnson, J. L. (2002). Resilience and Development: Positive Life
Adaptation. New York: Kluwer Academic Publisher.
Greeff, A. P., & Ritman, I. N. (2005). Individual Characteristic Associated with Resilience in Single Parent Families. Psychologycal Repport.
Grotberg, E. H. (1995). A guide to promoting resilience in children: Strengthening the human spirit.
Habibah, R., Lestari, S. D., Oktaviana, S. K., & Nashori, F. (2018). Resiliensi pada Penyintas Banjir Ditinjau dari Tawakal dan Kecerdasan Emosi. Jurnal Psikologi Islam dan Budaya, 1(1), 29-36.
Husein, S. A. (1998). Religion and mental health from the muslim perspective.
Edisi 20. Handbook of religion and mental health. Halaman 279-290.
America: Academic Press.
Ilyas, Y. (1999). Kuliah akhlak. Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam.
Mulyana, A. (2015). Tawakal dan kecemasan mahasiswa pada mata kuliah praktikum. Psympathic: Jurnal Ilmiah Psikologi, 2(1), 17-24.
Ningsih, P. (2013). Pengaruh Tawakal Terhadap Adversity Quotient Pada Santri Pondok Pesantren Al-Ishlah Mangkang Kulon Tugu Semarang (Doctoral dissertation, IAIN Walisongo).
Pertiwi, M. (2011). Dimensi religiusitas dan resiliensi pada residen narkoba di BNN lido.
Putri, A. S. (2017). Hubungan antara tawakal kepada Allah Ta’ala dan resiliensi pada santri remaja penghafal Al-Qur’an Yogyakarta. Jurnal Psikologi
Islam. 4(1) 77-87.
Raisa, R., & Ediati, A. (2017). Hubungan antara dukungan sosial dengan resiliensi pada narapidana di lembaga pemasyarakatan kelas iia wanita semarang. Empati, 5(3), 537-542.
73
Rosita, E. (2018). Hubungan Antara Tawakal Dan Berpikir Positif Pada Mahasiswa.
Rinjani, R. G. (2018). Hubungan Antara Religiusitas Dan Resiliensi Pada Pasien Kanker.
Sari, G. I. R. (2016). Hubungan Antara Kebersyukuran dengan Resiliensi Pada Penderita Penyakit Kronis
Septiani, T., & Fitria, N. (2016). Hubungan antara resiliensi dengan stres pada
mahasiswa Sekolah Tinggi Kedinasan. Jurnal penelitian psikologi, 7(2), 59-76.
Tampi, B., Kumaat, L., & Masi, G. (2013). Hubungan sikap dukungan sosial
dengan tingkat resiliensi stres penyintas banjir di kelurahan Taas kecamatan Tikala kota Manado. Jurnal Keperawatan, 1(1).
Wainrib, B.R. (2006). Healing crisis and trauma with mind, body, and spirit. USA: Springer Publishing Company, Inc
Wong-McDonald, A., & Gorsuch, R. L. (2000). Surrender to God: An additional
coping style?. Journal of Psychology and Theology, 28(2), 149-161.
74
LAMPIRAN
75
LAMPIRAN 1.
SKALA TAWAKAL DAN RESILIENSI
SEBELUM UJI COBA
76
KUESIONER PENELITIAN
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2020
77
PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahhi wabarakatuh
Saya mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Islam Indonesia, sedang
melakukan penelitian untuk memenuhi tugas akhir. Bapak/Ibu/Saudara/Saudari
yang saya hormati. Perkenankan saya untuk belajar banyak dari pengalaman
Anda. Belajar tentang apa yang Anda rasakan, apa yang Anda pikirkan, dan apa
yang Anda lakukan dalam keseharian.
Setiap jawaban tidak ada yang salah/benar dan tidak ada kaitannya dengan
kebijakan apapun. Semua jawaban yang diberikan merupakan informasi yang
sangat berharga bagi saya. Semua jawaban dan identitas yang Anda berikan
dijamin penuh kerahasiaannya sesuai dengan kode etik penelitian ilmiah. Oleh
karena itu, Anda tidak perlu ragu-ragu untuk menjawab pertanyaan yang ada
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Terima kasih atas kesediaan dan kesungguhan Anda dalam pengisian
kuisioner ini. Semoga Allah SWT membalas kebaikan Anda dengan kebaikan
yang lebih banyak dan kemuliaan yang lebih, amin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Hormat Saya,
Nazihatin Nuzula
78
IDENTITAS DIRI
Nama (boleh inisial)
Jenis Kelamin
Usia
Pendidikan/Pekerjaan
Status
Diagnosis Kanker
Lama Mengidap Kanker
Stadium Kanker
:
:P/L
:
:
: Lajang / Menikah / Lainnya (.……..)
:
:
:
Dengan ini, saya menyatakan bersedia berpartisipasi menjadi responden dalam
penelitian ini, dan data yang saya berikan merupakan informasi yang sebenar-
benarnya tentang diri saya.
Mataram, Februari 2020
(………..……………………..)
79
SKALA I
PETUNJUK PENGERJAAN KUISIONER
Berikut adalah beberapa pernyataan yang berisi tentang beberapa hal yang
mungkin pernah Anda alami atau rasakan. Baca dan pahamilah dengan baik.
Untuk menjawab pernyataan berikut ini Anda cukup memilih salah satu jawaban
yang tersedia dengan cara memberi tanda silang (x) pada jawaban dengan pilihan
sebagai berikut:
SS : Sangat Sesuai, apabila Anda merasa sangat sesuai dengan pernyataan
tersebut.
S : Sesuai, apabila Anda merasa sesuai dengan pernyataan tersebut.
N : Netral, apabila Anda merasa netral dengan pernyataan tersebut.
TS : Tidak Sesuai, apabila Anda merasa tidak sesuai dengan pernyataan tersebut.
STS : Sangat Tidak Sesuai, apabila Anda merasa sangat tidak sesuai dengan
pernyataan tersebut.
Contoh:
Saya menjalankan kewajiban saya (sholat) sebagai muslim
Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
1. Saya menyadari segala rezeki (kesehatan, kepintaran, teman yang baik,
dll) berasal dari Allah
Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
2. Segala hal yang saya dapatkan merupakan pemberian dari Allah
Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
80
3. Saya percaya bahwa Allah selalu memberikan yang terbaik
Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
4. Saya merasa Allah sangat menyayangi saya
Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
5. Saya yakin Allah melindungi saya
Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
6. Melalui doa-doa yang saya panjatkan, saya percaya bahwa Allah
akan mengabulkan doa saya
Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
7. Penentu keberhasilan saya adalah diri saya sendiri
Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
8. Usaha yang saya lakukan tidak mungkin berhasil tanpa ridha Allah
Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
9. Saya yakin bahwa Allah selalu mengabulkan doa saya selama saya juga
berusaha untuk mencapai hal tersebut
Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak
81
Sesuai Sesuai Sesuai
10. Saya yakin bahwa Allah melihat segala usaha saya akan suatu hal
Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
11. Saya bersungguh-sungguh dalam mengerjakan suatu pekerjaan
Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
12. Saya meyakini dengan sepenuh hati bahwa Islam adalah agama yang benar
Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
13. Allah adalah sebaik-sebaik tempat untuk memohon
Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
14. Allah adalah zat yang Maha Segalanya. Akan tetapi, saya percaya ada zat
yang Maha Segalanya selain Allah
Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
15. Ketika saya melakukan suatu kesalahan, hanya kepada Allah saya kembali
(bertaubat)
Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
16. Saya percaya bahwa Tuhan yang patut disembah hanyalah Allah
82
Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
17. Saya bergantung hanya kepada Allah
Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
18. Saya kecewa saat saya tidak mendapatkan apa yang saya harapkan
Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
19. Saya berharap kepada selain Allah (manusia)
Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
20. Saya menyertakan Allah dalam setiap pekerjaan saya
Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
21. Saya merasakan ketenangan ketika menyerahkan segala urusan saya
kepada-Nya
Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
22. Saya menyelesaikan masalah saya tanpa melibatkan Allah
Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
83
23. Saya yakin bahwa suatu hal yang saya dapatkan merupakan pemberian
dari Allah
Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
24. Yang saya dapatkan selama ini adalah usaha saya sendiri tanpa
campur tangan Allah
Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
25. Saya percaya bahwa Allah memberikan suatu ujian tanpa sia-sia
(terdapat hikmah dibaliknya)
Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
26. Saya percaya bahwa Allah akan mempermudah segala urusan saya
Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
27. Beribadah kepada Allah merupakan jalan bagi saya agar Allah mau
memberikan pemberian terbaiknya untuk saya
Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
28. Saya berusaha menjalankan perintah (sholat, puasa, sedekah, dll)
Allah dengan baik
Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
29. Pekerjaan saya lebih penting dibandingkan meluangkan waktu untuk
Allah
84
Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
30. Saya melakukan kewajiban saya (sholat) hanya untuk
menggugurkan kewajiban tersebut
Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
31. Saya tetap lapang dada meskipun saya tidak mendapatkan apa yang
saya inginkan
Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
32. Saya berhasil karena kerja keras saya sendiri
Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
33. Saya ikhlas apabila terjadi hal-hal yang tidak saya inginkan
Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
34. Saya marah dengan segala ujian yang Allah berikan kepada saya
Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
35. Disamping telah berusaha, saya juga menyerahkan segalanya kepada
Allah
Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
85
SKALA II
Silahkan Anda baca masing-masing pernyataan berikut. Pada skala di bawah ini,
berikan tanda centang (√) pada kolom yang menggambarkan keadaan Anda ketika
sedang menghadapi penyakit Kanker. Seberapa sesuai pernyataan di bawah ini
dengan keadaan diri Anda yang sebenarnya.
Sangat Cukup Tidak Sangat
No. Pernyataan Sesuai Sesuai Sesuai Tidak
Sesuai
1. Saya mampu menyesuaikan diri
terhadap perubahan
2. Saya mampu menghadapi keadaan
apapun
3. Saya mampu melihat masalah dari
sisi yang membuat saya tertawa
4. Keberhasilan menghadapi tekanan
dapat menguatkan diri saya
5. Saya cenderung bangkit kembali
setelah mengalami penderitaan
6. Saya dapat meraih tujuan meskipun
ada kendala
7. Saya tetap dapat berkonsentrasi
(memusatkan perhatian) meskipun
di bawah tekanan
8. Saya tidak mudah putus asa karena
kegagalan
9. Saya memandang diri saya sebagai
orang yang pantang menyerah
10. Ssaya dapat mengatasi perasaan
yang tidak menyenangkan
86
LAMPIRAN 2.
TABULASI DATA PENELITIAN
UJI COBA
87
Tabulasi Data Uji Coba Tawakal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
S1 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4
S2 5 5 5 5 5 5 2 5 4 3 4 5 5 5 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 5 4
S3 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5
S4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5
S5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 3 5
S6 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5
S7 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5
S8 5 4 3 4 5 4 3 4 5 3 3 5 5 4 4 5 5 2 3 2 3 2 4 4 4 4 5 5 5 5 3 2 2 3 4
S9 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 2 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 2 4 4 5
S10 4 4 3 2 4 4 4 3 2 2 5 5 4 5 3 5 4 1 4 3 4 4 4 5 3 4 5 5 5 4 2 4 2 1 3
S11 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5
S12 5 4 5 5 5 4 2 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 3 2 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 3 5
S13 5 5 5 5 5 5 3 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5
S14 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5
88
S15 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 4 4 5 5
S16 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 3 5 3 5 5 5 5 5 5 3 5 3 3 3 3 3 4
S17 3 5 4 5 5 4 2 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 3 3 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4
S18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
S19 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 1 5 4 5
S20 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 3 5 4 5 4 5 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5
S21 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
S22 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4
S23 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 2 3 5 5 5 5 5 5 5 5 2 3 4 3 2 5 2 5
S24 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5
S25 5 4 5 5 5 4 2 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5
S26 5 5 4 4 4 5 2 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 2 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 3 2 4 4 5
S27 5 5 4 4 4 5 2 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 2 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 3 2 4 4 5
S28 5 5 4 4 4 5 2 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 2 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 2 4 5 5
S29 5 5 4 4 4 5 2 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 2 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 2 4 4 5
S30 5 5 5 4 4 5 2 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 2 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 3 2 4 4 5
89
S31 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5
S32 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 3 4 5 5
S33 5 5 4 4 4 5 2 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 2 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 2 4 4 5
S34 5 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 2 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 5
S35 5 5 4 5 5 5 2 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 2 3 5 1
S36 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 2 4 4 5
S37 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 1 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4
S38 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 3 5 5 4 5 5 5 3 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 4 4 5
S39 5 5 5 5 5 4 2 5 4 4 4 5 5 1 4 5 4 2 5 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 5 5
S40 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 3 4 4 4 5
S41 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4
S42 5 5 5 5 5 5 2 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 2 4 5 5
S43 5 5 5 5 5 5 2 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5
S44 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5
S45 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5
S46 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5
90
S47 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5
S48 5 5 5 5 5 5 1 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 2 4 5 5
S49 5 5 5 5 5 5 4 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 2 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5
S50 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5
Tabulasi Data Uji Coba Resiliensi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
S1 3 3 4 4 4 4 3 4 4 2
S2 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3
S3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
S4 3 2 4 4 4 2 2 4 2 3
91
S5 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4
S6 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4
S7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
S8 2 2 2 3 3 3 1 3 4 2
S9 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4
S10 3 2 1 2 2 1 1 2 2 1
S11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
S12 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
S13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
S14 3 2 3 4 3 2 2 2 2 3
S15 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2
S16 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2
S17 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4
S18 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4
S19 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3
92
S20 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3
S21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
S22 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3
S23 3 4 3 3 4 4 3 3 3 2
S24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
S25 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3
S26 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4
S27 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4
S28 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4
S29 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3
S30 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4
S31 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3
S32 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3
S33 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3
S34 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
93
S35 3 4 1 3 3 3 2 4 4 1
S36 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3
S37 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4
S38 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
S39 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
S40 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
S41 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
S42 4 4 4 3 4 3 2 4 4 4
S43 4 4 4 3 4 3 2 4 4 4
S44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
S45 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4
S46 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4
S47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
S48 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3
S49 2 2 2 2 4 3 3 2 2 3
94
S50 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3
95
LAMPIRAN 3.
HASIL ANALISIS UJI COBA AITEM
SKALA TAWAKAL DAN RESILIENSI
96
Reliabilitas dan Validitas Skala Tawakal
Case Processing Summary
N %
Valid 50 100.0
Cases Excludeda 0 .0
Total 50 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Cronbach's N of Items
Alpha Alpha Based on
Standardized
Items
.862 .901 35
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Squared Cronbach's
Item Deleted if Item Deleted Total Multiple Alpha if Item
Correlation Correlation Deleted
Saya menyadari 153.6200 91.179 .241 . .860
segala rezeki
(kesehatan,
kepintaran,
teman yang baik,
dll) berasal dari
Allah
Segala hal yang 153.6200 90.608 .397 . .859
saya dapatkan
merupakan
pemberian dari
Allah
Saya percaya
bahwa Allah
selalu
memberikan
yang terbaik
Saya merasa
Allah sangat
menyayangi saya
Saya yakin Allah
melindungi saya
Melalui doa-doa
yang saya
panjatkan, saya
percaya bahwa
Allah akan
mengabulkan
doa saya
Penentu
keberhasilan
saya adalah diri
saya sendiri
Usaha yang saya
lakukan tidak
mungkin berhasil
tanpa ridha Allah
Saya yakin
bahwa Allah
selalu
mengabulkan
doa saya selama
saya juga
berusaha untuk
mencapai hal
tersebut
Saya yakin
bahwa Allah
melihat segala
usaha saya akan
suatu hal
97
153.7800 85.726 .715 . .851
153.8000 85.837 .643 . .852
153.7000 89.194 .497 . .857
153.7400 89.298 .445 . .857
155.7800 90.379 .021 . .881
153.6800 88.549 .537 . .856
153.8800 85.577 .638 . .852
153.9800 85.489 .491 . .855
Saya
bersungguh-
sungguh dalam
mengerjakan
suatu pekerjaan
Saya meyakini
dengan sepenuh
hati bahwa Islam
adalah agama
yang benar
Allah adalah
sebaik-sebaik
tempat untuk
memohon
Allah adalah zat
yang Maha
Segalanya. Akan
tetapi, saya
percaya ada zat
yang Maha
Segalanya selain
Allah
Ketika saya
melakukan suatu
kesalahan, hanya
kepada Allah
saya kembali
(bertaubat)
Saya percaya
bahwa Tuhan
yang patut
disembah
hanyalah Allah
Saya bergantung
hanya kepada
Allah
98
154.0800 88.483 .384 . .858
153.5800 92.044 .193 . .861
153.5800 90.738 .480 . .859
153.8400 91.280 .062 . .867
153.6400 88.072 .659 . .855
153.5600 92.333 .162 . .862
153.6200 91.261 .283 . .860
Saya kecewa saat
saya tidak
mendapatkan apa
yang saya
harapkan Saya
berharap
kepada selain
Allah (manusia)
Saya
menyertakan
Allah dalam
setiap pekerjaan
saya
Saya merasakan
ketenangan
ketika
menyerahkan
segala urusan
saya kepada-Nya
Saya
menyelesaikan
masalah saya
tanpa melibatkan
Allah
Saya yakin
bahwa suatu hal
yang saya
dapatkan
merupakan
pemberian dari
Allah
Yang saya
dapatkan selama
ini adalah usaha
saya sendiri
tanpa campur
tangan Allah
99
155.6200 81.832 .448 . .858
154.0600 87.649 .275 . .861
153.8000 85.306 .652 . .852
153.8000 85.633 .713 . .851
154.0200 87.612 .322 . .859
153.8600 86.898 .657 . .853
153.8600 89.919 .313 . .859
Saya percaya
bahwa Allah
memberikan
suatu ujian tanpa
sia-sia (terdapat
hikmah
dibaliknya)
Saya percaya
bahwa Allah
akan
mempermudah
segala urusan
saya
Beribadah
kepada Allah
merupakan jalan
bagi saya agar
Allah mau
memberikan
pemberian
terbaiknya untuk
saya
Saya berusaha
menjalankan
perintah (sholat,
puasa, sedekah,
dll) Allah dengan baik
Pekerjaan saya
lebih penting
dibandingkan
meluangkan
waktu untuk
Allah
100
153.7800 86.298 .713 . .852
153.6600 89.372 .527 . .857
153.9200 88.238 .342 . .859
153.8800 89.496 .259 . .860
153.9200 93.300 -.058 . .866
Saya melakukan
kewajiban saya
(sholat) hanya
untuk
menggugurkan
kewajiban
tersebut
Saya tetap
lapang dada
meskipun saya
tidak
mendapatkan apa
yang saya
inginkan
Saya berhasil
karena kerja
keras saya
sendiri
Saya ikhlas
apabila terjadi
hal-hal yang
tidak saya
inginkan
Saya marah
dengan segala
ujian yang Allah
berikan kepada
saya
Disamping telah
berusaha, saya
juga
menyerahkan
segalanya
kepada Allah
101
153.9800
88.142
.447
.
.857
154.5000 85.439 .453 . .856
154.9800 84.714 .316 . .863
154.4600 85.437 .626 . .852
154.2800 84.083 .527 . .853
153.8200 88.396 .308 . .859
102
Reliabilitas dan Validitas Skala Resiliensi
Case Processing Summary
N %
Valid 50 100.0
Cases Excludeda 0 .0
Total 50 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Cronbach's N of Items
Alpha Alpha Based on
Standardized
Items
.897 .898 10
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Squared Cronbach's
Item Deleted if Item Deleted Total Multiple Alpha if Item
Correlation Correlation Deleted
Saya mampu 29.8800 20.434 .591 .610 .890
menyesuaikan
diri terhadap
perubahan
Saya mampu 30.0000 19.837 .628 .676 .888
menghadapi
keadaan apapun
Saya mampu 30.0800 19.136 .687 .678 .884
melihat masalah
dari sisi yang
membuat saya
tertawa
Keberhasilan
menghadapi
tekanan dapat
menguatkan diri
saya
Saya cenderung
bangkit kembali
setelah
mengalami
penderitaan
Saya dapat
meraih tujuan
meskipun ada
kendala
Saya tetap dapat
berkonsentrasi
(memusatkan
perhatian)
meskipun di
bawah tekanan
Saya tidak
mudah putus asa
karena kegagalan
Saya
memandang diri
saya sebagai
orang yang
pantang
menyerah
Ssaya dapat
mengatasi
perasaan yang
tidak
menyenangkan
103
29.8400 20.586 .556 .558 .892
29.8000 20.327 .646 .509 .887
29.9800 19.653 .620 .569 .888
30.2800 18.900 .696 .577 .883
29.7400 19.462 .731 .631 .881
29.9000 19.847 .631 .600 .887
30.0200 18.796 .661 .624 .886
104
LAMPIRAN 4.
SKALA TAWAKAL DAN RESILIENSI
SETELAH UJI COBA
(SETELAH AITEM GUGUR)
105
KUESIONER PENELITIAN
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2020
106
PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahhi wabarakatuh
Saya mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Islam Indonesia, sedang
melakukan penelitian untuk memenuhi tugas akhir. Bapak/Ibu/Saudara/Saudari
yang saya hormati. Perkenankan saya untuk belajar banyak dari pengalaman
Anda. Belajar tentang apa yang Anda rasakan, apa yang Anda pikirkan, dan apa
yang Anda lakukan dalam keseharian.
Setiap jawaban tidak ada yang salah/benar dan tidak ada kaitannya dengan
kebijakan apapun. Semua jawaban yang diberikan merupakan informasi yang
sangat berharga bagi saya. Semua jawaban dan identitas yang Anda berikan
dijamin penuh kerahasiaannya sesuai dengan kode etik penelitian ilmiah. Oleh
karena itu, Anda tidak perlu ragu-ragu untuk menjawab pertanyaan yang ada
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
Terima kasih atas kesediaan dan kesungguhan Anda dalam pengisian
kuisioner ini. Semoga Allah SWT membalas kebaikan Anda dengan kebaikan
yang lebih banyak dan kemuliaan yang lebih, amin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Hormat Saya,
Nazihatin Nuzula
107
IDENTITAS DIRI
Nama (boleh inisial)
Jenis Kelamin
Usia
Pendidikan/Pekerjaan
Status
Diagnosis Kanker
Lama Mengidap Kanker
Stadium Kanker
:
:P/L
:
:
: Lajang / Menikah / Lainnya (.……..)
:
:
:
Dengan ini, saya menyatakan bersedia berpartisipasi menjadi responden dalam
penelitian ini, dan data yang saya berikan merupakan informasi yang sebenar-
benarnya tentang diri saya.
Mataram, Februari 2020
(………..……………………..)
108
SKALA I
PETUNJUK PENGERJAAN KUISIONER
Berikut adalah beberapa pernyataan yang berisi tentang beberapa hal yang
mungkin pernah Anda alami atau rasakan. Baca dan pahamilah dengan baik.
Untuk menjawab pernyataan berikut ini Anda cukup memilih salah satu jawaban
yang tersedia dengan cara memberi tanda silang (x) pada jawaban dengan pilihan
sebagai berikut:
SS : Sangat Sesuai, apabila Anda merasa sangat sesuai dengan pernyataan
tersebut.
S : Sesuai, apabila Anda merasa sesuai dengan pernyataan tersebut.
N : Netral, apabila Anda merasa netral dengan pernyataan tersebut.
TS : Tidak Sesuai, apabila Anda merasa tidak sesuai dengan pernyataan tersebut.
STS : Sangat Tidak Sesuai, apabila Anda merasa sangat tidak sesuai dengan
pernyataan tersebut.
Contoh:
Saya menjalankan kewajiban saya (sholat) sebagai muslim
Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
1. Segala hal yang saya dapatkan merupakan pemberian dari Allah
Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
2. Saya percaya bahwa Allah selalu memberikan yang terbaik
Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
109
3. Saya merasa Allah sangat menyayangi saya
Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
4. Saya yakin Allah melindungi saya
Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
5. Melalui doa-doa yang saya panjatkan, saya percaya bahwa Allah
akan mengabulkan doa saya
Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
6. Usaha yang saya lakukan tidak mungkin berhasil tanpa ridha Allah
Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
7. Saya yakin bahwa Allah selalu mengabulkan doa saya selama saya juga
berusaha untuk mencapai hal tersebut
Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
8. Saya yakin bahwa Allah melihat segala usaha saya akan suatu hal
Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
9. Saya bersungguh-sungguh dalam mengerjakan suatu pekerjaan
Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
10. Allah adalah sebaik-sebaik tempat untuk memohon
110
Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
11. Ketika saya melakukan suatu kesalahan, hanya kepada Allah saya kembali
(bertaubat)
Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
12. Saya kecewa saat saya tidak mendapatkan apa yang saya harapkan
Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
13. Saya menyertakan Allah dalam setiap pekerjaan saya
Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
14. Saya merasakan ketenangan ketika menyerahkan segala urusan saya
kepada-Nya
Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
15. Saya menyelesaikan masalah saya tanpa melibatkan Allah
Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
16. Saya yakin bahwa suatu hal yang saya dapatkan merupakan pemberian
dari Allah
Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
111
17. Yang saya dapatkan selama ini adalah usaha saya sendiri tanpa
campur tangan Allah
Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
18. Saya percaya bahwa Allah memberikan suatu ujian tanpa sia-sia
(terdapat hikmah dibaliknya)
Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
19. Saya percaya bahwa Allah akan mempermudah segala urusan saya
Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
20. Beribadah kepada Allah merupakan jalan bagi saya agar Allah mau
memberikan pemberian terbaiknya untuk saya
Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
21. Saya melakukan kewajiban saya (sholat) hanya untuk
menggugurkan kewajiban tersebut
Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
22. Saya tetap lapang dada meskipun saya tidak mendapatkan apa yang
saya inginkan
Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
23. Saya berhasil karena kerja keras saya sendiri
112
Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
24. Saya ikhlas apabila terjadi hal-hal yang tidak saya inginkan
Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
25. Saya marah dengan segala ujian yang Allah berikan kepada saya
Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
26. Disamping telah berusaha, saya juga menyerahkan segalanya kepada
Allah
Sangat Sesuai Netral Tidak Sangat Tidak
Sesuai Sesuai Sesuai
113
SKALA II
Silahkan Anda baca masing-masing pernyataan berikut. Pada skala di bawah ini,
berikan tanda centang (√) pada kolom yang menggambarkan keadaan Anda ketika
sedang menghadapi penyakit Kanker. Seberapa sesuai pernyataan di bawah ini
dengan keadaan diri Anda yang sebenarnya.
Sangat Cukup Tidak Sangat
No.
Pernyataan Sesuai Sesuai Sesuai Tidak
Sesuai
1. Saya mampu menyesuaikan diri
terhadap perubahan
2. Saya mampu menghadapi keadaan
apapun
3. Saya mampu melihat masalah dari
sisi yang membuat saya tertawa
4. Keberhasilan menghadapi tekanan
dapat menguatkan diri saya
5. Saya cenderung bangkit kembali
setelah mengalami penderitaan
6. Saya dapat meraih tujuan meskipun
ada kendala
7. Saya tetap dapat berkonsentrasi
(memusatkan perhatian) meskipun
di bawah tekanan
8. Saya tidak mudah putus asa karena
kegagalan
9. Saya memandang diri saya sebagai
orang yang pantang menyerah
10. Ssaya dapat mengatasi perasaan
114
yang tidak menyenangkan
115
LAMPIRAN 5
TABULASI DATA PENELITIAN
SETELAH UJI COBA
(SETELAH AITEM GUGUR)
116
Tabulasi Data Tawakal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
S1 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4
S2 5 5 5 5 5 5 4 3 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 5 4
S3 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5
S4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5
S5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 3 5
S6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 5
S7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5
S8 4 3 4 5 4 4 5 3 3 5 4 2 2 3 2 4 4 4 4 5 5 3 2 2 3 4
S9 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 2 4 4 5
S10 4 3 2 4 4 3 2 2 5 4 3 1 3 4 4 4 5 3 4 5 4 2 4 2 1 3
S11 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 3 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5
S12 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 3 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 3 5
S13 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5
117
S14 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5
S15 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 4 4 5 5
S16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 3 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 4
S17 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 3 4 4 4
S18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
S19 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 1 5 4 5
S20 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 3 4 5 4 5 5 5 4 3 4 4 4 4 4 5
S21 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
S22 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4
S23 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 2 5 2 5
S24 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5
S25 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5
S26 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 2 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 2 4 4 5
S27 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 5 2 4 4 4 4 5 4 5 4 4 3 2 4 4 5
S28 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 2 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 2 4 5 5
118
S29 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 2 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 2 4 4 5
S30 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 5 2 5 4 4 4 5 4 5 4 4 3 2 4 4 5
S31 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5
S32 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 4 5 5
S33 5 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 2 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 2 4 4 5
S34 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 2 4 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5
S35 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 3 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 2 3 5 1
S36 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 2 4 4 5
S37 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4
S38 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 3 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 2 4 4 5
S39 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5
S40 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 4 4 4 5
S41 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
S42 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 2 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 2 4 5 5
S43 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 2 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5
119
S44 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5
S45 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5
S46 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5
S47 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5
S48 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 2 4 5 5
S49 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 2 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5
S50 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5
120
Tabulasi Data Resiliensi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
S1 3 3 4 4 4 4 3 4 4 2
S2 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3
S3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
S4 3 2 4 4 4 2 2 4 2 3
S5 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4
S6 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4
S7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
S8 2 2 2 3 3 3 1 3 4 2
S9 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4
S10 3 2 1 2 2 1 1 2 2 1
S11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
S12 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
S13 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
121
S14 3 2 3 4 3 2 2 2 2 3
S15 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2
S16 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2
S17 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4
S18 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4
S19 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3
S20 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3
S21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
S22 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3
S23 3 4 3 3 4 4 3 3 3 2
S24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
S25 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3
S26 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4
S27 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4
S28 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4
122
S29 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3
S30 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4
S31 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3
S32 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3
S33 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3
S34 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
S35 3 4 1 3 3 3 2 4 4 1
S36 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3
S37 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4
S38 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3
S39 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
S40 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
S41 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
S42 4 4 4 3 4 3 2 4 4 4
S43 4 4 4 3 4 3 2 4 4 4
123
S44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
S45 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4
S46 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4
S47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
S48 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3
S49 2 2 2 2 4 3 3 2 2 3
S50 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3
LAMPIRAN 6
HASIL ANALISIS SKALA TAWAKAL DAN
RESILIENSI
SETELAH UJI COBA
(SETELAH AITEM GUGUR)
124
125
Reliabilitas dan Validitas Skala Tawakal
Case Processing Summary
N %
Valid 50 100.0
Cases aExcluded 0 .0
Total 50 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Cronbach's N of
Alpha Alpha Items
Based on
Standardize
d Items
.897 .922 26
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Squared Cronbach's
Item Deleted if Item Deleted Total Multiple Alpha if Item
Correlation Correlation Deleted
Segala hal yang 112.8000 75.143 .388 . .896
saya dapatkan
merupakan
pemberian dari
Allah
Saya percaya 112.9600 70.080 .784 . .888
bahwa Allah
selalu
memberikan
yang terbaik
Saya merasa
Allah sangat
menyayangi
saya
Saya yakin
Allah
melindungi
saya
Melalui doa-
doa yang saya
panjatkan, saya
percaya bahwa
Allah akan
mengabulkan
doa saya
Usaha yang
saya lakukan
tidak mungkin
berhasil tanpa
ridha Allah
Saya yakin
bahwa Allah
selalu
mengabulkan
doa saya
selama saya
juga berusaha
untuk mencapai
hal tersebut
Saya yakin
bahwa Allah
melihat segala
usaha saya
akan suatu hal
Saya
bersungguh-
sungguh dalam
mengerjakan
suatu pekerjaan
126
112.9800
.749
.
.888 69.775
112.8800 73.332 .571 . .893
112.9200 73.953 .437 . .894
112.8600 73.143 .548 . .893
113.0600 70.058 .685 . .889
113.1600 69.892 .534 . .892
113.2600 73.135 .386 . .895
Allah adalah
sebaik-sebaik
tempat untuk
memohon
Ketika saya
melakukan
suatu
kesalahan,
hanya kepada
Allah saya
kembali
(bertaubat)
Saya kecewa
saat saya tidak
mendapatkan
apa yang saya
harapkan
Saya
menyertakan
Allah dalam
setiap
pekerjaan saya
Saya
merasakan
ketenangan
ketika
menyerahkan
segala urusan
saya kepada-
Nya
Saya
menyelesaikan
masalah saya
tanpa
melibatkan
Allah
127
112.7600 75.207 .483 . .895
112.8200 72.763 .664 . .892
114.8000 66.939 .453 . .899
112.9800 69.938 .686 . .889
112.9800 70.673 .701 . .889
113.2000 72.245 .329 . .897
Saya yakin
bahwa suatu
hal yang saya
dapatkan
merupakan
pemberian dari
Allah
Yang saya
dapatkan
selama ini
adalah usaha
saya sendiri
tanpa campur
tangan Allah
Saya percaya
bahwa Allah
memberikan
suatu ujian
tanpa sia-sia
(terdapat
hikmah
dibaliknya)
Saya percaya
bahwa Allah
akan
mempermudah
segala urusan
saya
Beribadah
kepada Allah
merupakan
jalan bagi saya
agar Allah mau memberikan
pemberian
terbaiknya
untuk saya
128
113.0400 71.713 .658 . .891
113.0400 74.651 .290 . .897
112.9600 70.611 .785 . .888
112.8400 73.647 .583 . .893
113.1000 72.867 .346 . .896
Saya
melakukan
kewajiban saya
(sholat) hanya
untuk
menggugurkan
kewajiban
tersebut
Saya tetap
lapang dada
meskipun saya
tidak
mendapatkan
apa yang saya
inginkan
Saya berhasil
karena kerja
keras saya
sendiri
Saya ikhlas
apabila terjadi
hal-hal yang
tidak saya
inginkan
Saya marah
dengan segala
ujian yang
Allah berikan
kepada saya
Disamping
telah berusaha,
saya juga
menyerahkan
segalanya
kepada Allah
129
113.1600
.412
.
.895 73.158
113.6800 69.691 .505 . .893
114.1600 70.382 .277 . .905
113.6400 69.909 .674 . .889
113.4600 69.192 .523 . .892
113.0000 73.143 .300 . .897
130
Reliabilitas dan Validitas Skala Resiliensi
Case Processing Summary
N %
Valid 50 100.0
Cases Excludeda
0 .0
Total 50 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Cronbach's N of Items
Alpha Alpha Based on
Standardized
Items
.897 .898 10
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Squared Cronbach's
Item Deleted if Item Deleted Total Multiple Alpha if Item
Correlation Correlation Deleted
Saya mampu 29.8800 20.434 .591 .610 .890
menyesuaikan
diri terhadap
perubahan
Saya mampu 30.0000 19.837 .628 .676 .888
menghadapi
keadaan apapun
Saya mampu 30.0800 19.136 .687 .678 .884
melihat
masalah dari
sisi yang
membuat saya
tertawa
Keberhasilan
menghadapi
tekanan dapat
menguatkan
diri saya
Saya cenderung
bangkit
kembali setelah
mengalami
penderitaan
Saya dapat
meraih tujuan
meskipun ada
kendala
Saya tetap
dapat
berkonsentrasi
(memusatkan
perhatian)
meskipun di
bawah tekanan
Saya tidak
mudah putus
asa karena
kegagalan
Saya
memandang
diri saya
sebagai orang
yang pantang
menyerah
Ssaya dapat
mengatasi
perasaan yang
tidak
menyenangkan
131
29.8400 20.586 .556 .558 .892
29.8000 20.327 .646 .509 .887
29.9800 19.653 .620 .569 .888
30.2800 18.900 .696 .577 .883
29.7400 19.462 .731 .631 .881
29.9000 19.847 .631 .600 .887
30.0200 18.796 .661 .624 .886
132
LAMPIRAN 7
HASIL UJI ASUMSI
133
UJI NORMALITAS
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
TAWAKAL 50 100.0% 0 0.0% 50 100.0%
RESILIENSI 50 100.0% 0 0.0% 50 100.0%
Descriptives
Statistic Std. Error
Mean 117.7000 1.24319
95% Confidence Interval for Lower Bound 115.2017
Mean Upper Bound 120.1983
5% Trimmed Mean 118.4667
Median 120.0000
Variance 77.276
TAWAKAL Std. Deviation 8.79065
Minimum 85.00
Maximum 129.00
Range 44.00
Interquartile Range 14.25
Skewness -1.473 .337
Kurtosis 3.283 .662
Mean 33.2800 .69343
95% Confidence Interval for Lower Bound 31.8865
Mean Upper Bound 34.6735
5% Trimmed Mean 33.5889
RESILIENSI Median 34.0000
Variance
24.042
Std. Deviation 4.90331
Minimum 17.00
Maximum 40.00
Range 23.00
134
Interquartile Range 6.25
Skewness -.891 .337
Kurtosis 1.280 .662
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic
df
Sig. Statistic
df
Sig.
TAWAKAL .143 50 .012 .878 50 .000
RESILIENSI .138 50 .018 .938 50 .012 a. Lilliefors Significance Correction
135
UJI LINEARITAS
Case Processing Summary
Cases
Included Excluded Total
N Percent N Percent N Percent
RESILIENSI * TAWAKAL 50 100.0% 0 0.0% 50 100.0%
ANOVA Table
Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
(Combined) 897.663 20 44.883 4.642 .000
Between Linearity 402.936 1 402.936 41.671 .000
RESILIENSI Groups
Deviation from 494.727 19 26.038 2.693 .008 * TAWAKAL Linearity
Within Groups 280.417 29 9.670
Total 1178.080 49
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
RESILIENSI * TAWAKAL .585 .342 .873 .762
136
LAMPIRAN 8
HASIL UJI HIPOTESIS
137
UJI HIPOTESIS
(Uji Non Parametrik – Spearman’s Rho)
Correlations
TAWAKAL RESILIENSI
Correlation Coefficient 1.000 .497**
TAWAKAL Sig. (1-tailed) . .000
Spearman's rho N 50 50
Correlation Coefficient .497**
1.000
RESILIENSI Sig. (1-tailed) .000 .
N 50 50
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
138
LAMPIRAN 9
HASIL UJI ANALISIS TAMBAHAN
139
Uji Beda Resiliensi Berdasarkan Usia
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
RESILIENSI 50 33.2800 4.90331 17.00 40.00
USIA 50 1.92 .566 1 3
Ranks
USIA N Mean Rank
Dewasa Dini 10 26.25
RESILIENSI
Dewasa Madya 34 26.41
Dewasa Lanjut
6 19.08
Total 50
Test Statisticsa,b
RESILIENSI
Chi-Square 1.335
df 2
Asymp. Sig. .513
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: USIA
140
Uji Beda Berdasarkan Lama Mengidap
Group Statistics
LAMA_MENGIDAP N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
≤ 1 Tahun 19 34.3684 4.39963 1.00934 RESILIENSI
> 1 Tahun 31 32.6129 5.14249 .92362
Independent Samples Test
Levene's Test t-test for Equality of Means
for Equality of
Variances
F Sig. t df Sig. Mean Std. 95% Confidence
(2- Differen Error Interval of the
tailed) ce Differen Difference
ce Lower Upper
Equal .521 .474 1.235 48 .223 1.75552 1.42101 - 4.61265
variances 1.10161
assumed
RESILIENSI Equal 1.283 42.772 .206 1.75552 1.36815 - 4.51509
variances 1.00405
not
assumed
141
Uji Korelasi Setiap Aspek Tawakal dengan Resiliensi
Correlations
Menge Menetap Menet Menyan Berbaik Tunduk_d Pasrah_k RESILIE
tahui_ kan_Se apkan darkan_ _Sangk an_Kepas epada_All NSI
Allah bab_dan _Hati_ Hati_Ke a_kepad rahan_Hat ah
_Akibat pada_ pada_All a_Allah i_kepada_
Tauhid ah Allah
Correlation 1.000 .628**
.554**
.498**
.764**
.539**
.444**
.301*
Mengeta Coefficient hui_Alla
Sig. (1-tailed) . .000 .000 .000 .000 .000 .001 .017
h
N 50 50 50 50 50 50 50 50
Menetap Correlation .628**
1.000 .472**
.449**
.547**
.414**
.487**
.330**
kan_Seb Coefficient
ab_dan_ Sig. (1-tailed) .000 . .000 .001 .000 .001 .000 .010
Akibat N 50 50 50 50 50 50 50 50
Menetap Correlation .554**
.472**
1.000 .494**
.453**
.274*
.295*
.244*
kan_Hati Coefficient
_pada_T Sig. (1-tailed) .000 .000 . .000 .000 .027 .019 .044
auhid N 50 50 50 50 50 50 50 50
Spearm Menyan Correlation .498**
.449**
.494**
1.000 .521**
.453**
.520**
.491**
an's rho darkan_ Coefficient
Hati_Ke Sig. (1-tailed) .000 .001 .000 . .000 .000 .000 .000
pada_All 50 50 50 50 50 50 50 50
N ah
Berbaik_ Correlation .764**
.547**
.453**
.521**
1.000 .657**
.314*
.277*
Sangka_ Coefficient
kepada_ Sig. (1-tailed) .000 .000 .000 .000 . .000 .013 .026
Allah N 50 50 50 50 50 50 50 50
Tunduk_ Correlation .539**
.414**
.274*
.453**
.657**
1.000 .274*
.141
dan_Kep Coefficient
asrahan Sig. (1-tailed) .000 .001 .027 .000 .000 . .027 .164
_Hati_ke 50 50 50 50 50 50 50 50
pada_All N
ah
142
Correlation .444**
.487**
.295*
.520**
.314*
.274*
1.000 .451**
Pasrah_ Coefficient
kepada_ Sig. (1-tailed) .001 .000 .019 .000 .013 .027 . .000
Allah
N 50 50 50 50 50 50 50 50
Correlation .301*
.330**
.244*
.491**
.277*
.141 .451**
1.000
RESILIE Coefficient
NSI Sig. (1-tailed) .017 .010 .044 .000 .026 .164 .000 .
N 50 50 50 50 50 50 50 50 **. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).
143
LAMPIRAN 10
HASIL KATEGORISASI
144
Hasil Kategorisasi Data Empirik
Statistics
TAWAKAL RESILIENSI
N
Valid 50 50
Missing 0
0
Mean 117.7000 33.2800
Median 120.0000 34.0000
Std. Deviation 8.79065 4.90331
Variance 77.276 24.042
Range 44.00 23.00
Minimum 85.00 17.00
Maximum 129.00 40.00
Sum 5885.00 1664.00
20 110.0000 30.0000
25 110.7500 30.0000
40 117.4000 33.0000
Percentiles 50 120.0000 34.0000
60 122.0000 35.0000
75 125.0000 36.2500
80 125.0000 38.0000
Hasil Kategorisasi Data Hipotetik
Variabel Aitem Imin Imax Xmin Xmax Mean Std.Dev
Tawakal 26 aitem 1 5 26 130 78 17,33
Resiliensi 10 aitem 1 4 10 40 25 5
145
Kategorisasi Tawakal
TAWAKAL
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
85.00 1 2.0 2.0 2.0
93.00 1 2.0 2.0 4.0
107.00 1 2.0 2.0 6.0
108.00 2 4.0 4.0 10.0
109.00 3 6.0 6.0 16.0
110.00 4 8.0 8.0 24.0
111.00 1 2.0 2.0 26.0
113.00 2 4.0 4.0 30.0
114.00 1 2.0 2.0 32.0
116.00 1 2.0 2.0 34.0
117.00 3 6.0 6.0 40.0 Valid
118.00 2 4.0 4.0 44.0
119.00 1 2.0 2.0 46.0
120.00 3 6.0 6.0 52.0
121.00 3 6.0 6.0 58.0
122.00 6 12.0 12.0 70.0
123.00 2 4.0 4.0 74.0
125.00 6 12.0 12.0 86.0
126.00 3 6.0 6.0 92.0
128.00 1 2.0 2.0 94.0
129.00 3 6.0 6.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
(Mean)
(Standar Devisiasi)
= 78 = 17,33
Sangat Rendah : X < ( - 1,8 )
Sangat Rendah : X < 78 – (1,8*17,33)
Sangat Rendah : X < 78 – 31,19
Sangat Rendah : X < 41,81
146
Rendah : ( - 1,8 ) X < ( - 0,6 )
Rendah : 46,81 X < 78 – (0,6*17,33)
Rendah : 46,81 X < 78 – 10,4
Rendah : 46,81 X < 67,6
Sedang : ( - 0,6 ) X < ( + 0,6 ) Sedang : 67,6 X < 78 + (0,6*17,33)
Sedang : 67,6 X < 78 + 10,4 Sedang : 67,6 X < 88,4
Tinggi : ( + 0,6 ) X < ( + 1,8 ) Tinggi : 88,4 X < 78 + (1,8*17,33)
Tinggi : 88,4 X < 78 + 31,9 Tinggi : 88,4 X < 109,19
Sangat Tinggi : X ( + 1,8 ) Sangat Tinggi : X 78 + (1,8*17,33)
Sangat Tinggi : X 78 + 31,9 Sangat Tinggi : X 109,19
147
Kategorisasi Resiliensi
RESILIENSI
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
17.00 1 2.0 2.0 2.0
23.00 1 2.0 2.0 4.0
25.00 2 4.0 4.0 8.0
26.00 1 2.0 2.0 10.0
28.00 2 4.0 4.0 14.0
29.00 1 2.0 2.0 16.0
30.00 6 12.0 12.0 28.0
31.00 3 6.0 6.0 34.0
32.00 2 4.0 4.0 38.0 Valid
33.00 2 4.0 4.0 42.0
34.00 8 16.0 16.0 58.0
35.00 4 8.0 8.0 66.0
36.00 5 10.0 10.0 76.0
37.00 1 2.0 2.0 78.0
38.00 4 8.0 8.0 86.0
39.00 1 2.0 2.0 88.0
40.00 6 12.0 12.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
(Mean) = 25
(Standar Devisiasi) = 5
Sangat Rendah : X < ( - 1,8 ) Sangat Rendah : X < 25 – (1,8*5)
Sangat Rendah : X < 25 – 9
Sangat Rendah : X < 16
Rendah : ( - 1,8 ) X < ( - 0,6 )
Rendah : 16 X < 25 – (0,6*5)
Rendah : 16 X < 25 – 3
Rendah : 16 X < 22
148
Sedang : ( - 0,6 ) X < ( + 0,6 ) Sedang : 22 X < 25 + (0,6*5)
Sedang : 22 X < 25 + 3 Sedang : 22 X < 28
Tinggi : ( + 0,6 ) X < ( + 1,8 ) Tinggi : 28 X < 25 + (1,8*5)
Tinggi : 28 X < 25 + 9 Tinggi : 28 X < 34
Sangat Tinggi : X ( + 1,8 ) Sangat Tinggi : X 25 + (1,8*5) Sangat Tinggi : X 25 + 9
Sangat Tinggi : X 34
149
LAMPIRAN 11.
INFORMED CONSENT
150
151