1
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA
DEMOKRATIS DENGAN PERILAKU SEKSUAL
PRANIKAH PADA
SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 ANDONG
ARTIKEL TUGAS AKHIR
Diajukan kepada Program Studi Bimbingan dan Konseling untuk memenuhi
sebagian dari syarat-syarat untuk memperloleh
gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
Tunjung Wijayanti
132013034
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2017
2
3
4
5
6
7
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DEMOKRATIS
DENGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA SISWA
KELAS VIII SMP NEGERI 1 ANDONG
Tunjung Wijayanti, J.T.Lobby Loekmono dan Sumardjono Padmomartono
Program Studi S1 Bimbingan dan Konseling
FKIP – Universitas Kristen Satya Wacana
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui signifikasi
hubungan dengan arah negatif antara pola asuh orang tua demokratis dengan
perilaku seksual remaja pranikah pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1
Andong. Rumusan masalah pada penelitian ini adakah hubungan yang
signifikan dengan arah negatif antara pola asuh orangtua demokratis dengan
perilaku seksual remaja pranikah siswakelasVIII SMP Negeri 1 Andong?.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
kuantitatif dengansubjek penelitian berjumlah 162 orang siswa di SMP N 1
Andong.Alat ukur yang digunakan yaitu Skala Pola Asuh Orang Tua
Demokratis dan Skala Perilaku Seksual Pranikah. Hasil analisis korelasi
dengan rumus Kendall Tau_bmenunjukkan bahwa ada hubungan yang
signifikan dengan arah negatif antara pola asuh orang tua demokratis dengan
perilaku seksual pranikah pada siswa kelas VIII SMP N 1 Andong, dengan
nilai sig = 0,000 (<0,05) dan koefisien korelasi rxy= -,454** yang artinya
semakin tinggi skor pola asuh orang tua demokratis maka semakin rendah
skor perilaku seksual pranikah siswa, sebaliknya semakin rendah skor pola
asuh orang tua demokratis maka semakin tinggi skor perilaku seksual
pranikah siswa.
Kata kunci: Pola Asuh Orang Tua Demokratis, Perilaku Seksual Remaja
Pranikah
PENDAHULUAN
Masa remaja merupakan
dimulainya masa pubertas,
permulaan kematangan fisik
umumnya dialami pada usia 12-14
tahun Suardiman (1987). Perlu
8
mendapat sorotan bahwa pergaulan
remaja cukup mengkhawatirkan
dikarenakan perkembangan arus
modernisasi yang mendunia serta
menipisnya moral serta keimanan
seseorang khususnya bagi remaja.
Pada usia remaja, rasa ingin tahunya
begitu besar terhadap kehidupan
seksual. Apalagi jika teman-
temannya mengatakan bahwa bentuk
perilaku seksual terasa nikmat,
ditambah lagi adanya segala
informasi yang tidak terbatas
masuknya.Maka, rasa penasaran
semakin mendorong remaja untuk
lebih jauh lagi melakukan berbagai
macam percobaan sesuai yang
dibayangkan (Dianawati, 2003).
Perilaku seksual coba-coba
pada remaja kebanyakan diperoleh
dari pergaulan teman sebaya seperti:
membaca buku-buku porno, melihat
gambar-gambar porno dari buku
maupun internet. Bentuk perilaku
seksual ini justru membuat remaja
malah mencoba mencari tahu dengan
cara melakukannya sendiri.
Celakanya remaja pada umumnya
kurang menyadari akibat yang
ditimbulkan dari kegiatan
seksualitas.Kohn (dalam Casmini,
2007) menyatakan bahwa pola asuh
merupakan cara orang tua
berinteraksi dengan anak meliputi,
pemberian aturan, hadiah, hukuman
dan pemberian perhatian, serta
tuntutan terhadap perilaku anak
termasuk perilaku seksual.
Menurut Fathi (2011) pola
asuh demokratis menjunjung
keterbukaan, pengakuan terhadap
pendapat anak dan
kerjasama.Orangtua memberikan
kebebasan yang bertanggungjawab
kepada anak-anaknya dan tetap
dalam pantauan orangtua.
Gunarsa (2002)
mengungkapkan pola asuh orangtua
merupakan interaksi antara anak
dengan orangtua yang meliputi
bukan hanya pemenuhan kebutuhan
fisik (makan, pakaian dll.) dan
kebutuhan psikologis (afeksi atau
perasaan) tetapi juga norma-norma
yang berlaku di masyarakat agar
anak dapat hidup selaras dengan
lingkungan.Dengan demikian pola
asuh orang tua berpengaruh dalam
perilaku remaja terutama dalam
perilaku seksual. Adanya keinginan
coba-coba dapat memicu remaja
9
untuk melakukan perilaku seksual
pranikah.
Berdasarkan hasil penelitian
Yovanny (2012). Hasil uji statistik
menunjukkan tidak ada hubungan
yang signifikan anatara pola asuh
orangtua demokratis dengan perilaku
seksual pranikah pada siswa SMA
Negeri 3 Kupang hasil nilai p=
0,133 (p > 0,05). Jumlah populasi
penelitian 1.157 dan sampel 89 orang
responden di kota SMA Negeri 3
Kupang. Dapat disimpulkan bahwa
tidak ada hubungan signifikan antara
pola asuh orang tua demokratis
dengan perilaku seksual pranikah
siswa SMA Negeri 3 Kupang.
Hasil penelitian Wulandari
(2010).Ditemukan hasil bahwa ada
hubungan signifikan dengan arah
negatif signifikan anatara pola asuh
demokratis dengan perilaku seksual
remaja pranikah SMUN 1 Gamping.
Subjek yang digunakan adalah siswa
SMUN 1 Gamping sebanyak 96
orang siswa. Hasil analisis statistik
menunjukkan rxy = -0,332 dengan p
= 0,000 (p<0,01). Pada penelitian ini
disimpulkan bahwa terdapat
hubungan dengan arah negatif yang
sangat signifikan antara pola asuh
orang tua demokratis dengan
perilaku seks pranikah pada siswa
SMUN 1 Gamping.
Melihat ada kesenjangan
antara hasil penelitian dari
Wulandari (2010) dan Yovanny
(2012) peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian kembali
dengan mengambil judul Hubungan
Pola Asuh Orang Tua Demokratis
dengan Perilaku Seksual Pranikah
Pada Siswa SMP N 1 Andong.
Peneliti memilih subjek
penelitian di SMP N 1 Andong
berbeda dengan hasil peneliti
sebelumnya. Peneliti melakukan pra
penelitian untuk mengetahui adakah
hubungan yang signifikan antara
pola asuh orang tua demokratis
dengan perilaku seksual pranikah
pada siswa kelas VIII di SMP N 1
Andong dan dilaksanakan pada
tanggal 13 Juni 2017 dengan
responden 30 siswa. Diketahui
bahwa sebagian besar (50%)
perilaku seksual pranikah siswa kelas
VIII SMP N 1 Andong berada pada
kategori Sangat Rendah. Sedangkan
sebagian besar (33,3%) pola asuh
orangtua demokratis siswa kelas VIII
10
SMP N 1 Andong pada kategori
Tinggi.
Berdasarkan hasil pra
penelitian pada kategori perilaku
seksual pranikah berada pada
kategori sangat rendah, sementara
hasil kategori pola asuh orang tua
demokratis berada kategori
tinggi.Melihat hasil dari hasil
penelitian ada kemungkinan salah
satu faktor adalah pola asuh orang
tua demokratis yang berada pada
ketetapan tinggi.Wilayah Indonesia
dengan lingkungan yang demokratis
sehingga di dapatkan hasil penelitian
pada kategori tinggi.
Dengan demikian peneliti
merumuskan Adakah hubungan yang
signifikan dengan arah negatif antara
pola asuh orangtua demokratis
dengan perilaku seksual remaja
pranikah siswa kelas VIII SMP
Negeri 1 Andong?
KAJIAN PUSTAKA
Perilaku Seksual Pra Nikah
Remaja
Perilaku seksual Pranikah
Remaja adalah segala perilaku yang
didorong oleh hasrat seksual, baik
dengan lawan jenisnya maupun
dengan sesama jenis. Bentuk-bentuk
perilaku laku ini dapat bermacam-
macam, mulai dari perasaan tertarik
sampai perilaku berkencan,
bercumbu, dan bersenggama. Objek
seksualnya bisa berupa orang
lain,orang dalam khayalan atau diri
sendiri. Sebagian dari perilaku laku
itu memang tidak berdampak apa-
apa, terutama jika tidak ada akibat
fisik atau sosial yang dapat
ditimbulkannya (Sarwono, 2010).
Faktor penyebab perilaku seksual
pranikah: pengetahuan,
meningkatnya, libido seksual, media
informasi, norma agama, pola asuh
orang tua, pergaulan semakin bebas.
Remaja tidak menyadari bahwa
perilaku tersebut memiliki dampak
yang membahayakan bagi diri
remaja, berikut dampak dari perilaku
seksual pranikah:
1. Penyakit Menular Seksual
(PMS) – HIV / AIDS / HPV
2. Pengguguran Kandungan Pada
Remaja
3. Psikologis
4. Dampak Sosial
Pola Asuh Orang Tua Demokratis
Menurut Bumrind (Kimberly,
2007), pola asuh orang tua atau
parenting styleadalah suatu
11
carabagaimana orang tua mengasuh
dan mendidik anak. Pola asuh ini
tentunya juga berkaitan serta dengan
bagaimana kepribadian remaja akan
terbentuk. Pola asuh perilaku orang
tua terhadap remajanya terdiri atas
dua aspek penting, yaitu parental
responsiveness (derajat seberapa
besar respon orang tua terhadap
kebutuhan remaja, penerimaan dan
perilaku mendukung) dan parental
demandingness (harapan dan kontrol
orang tua terhadap perilaku
bertanggung jawab remaja.
Kepribadian yang baik pada diri
remaja akan menghasilkan remaja
yang bahagia, ramah dan berperilaku
normatif.
Psikolog Diana Baumrind
(Kimberly, 2007) mengidentifikasi
empat pola gaya pengasuhan
berdasarkan dua aspek perilaku
mengasuh anak: kontrol dan
kehangatan. Kontrol orang tua
mengacu pada tingkat di mana orang
tua mengelola tingkah anak-anak
mereka - mulai dari sangat
mengendalikan hingga menetapkan
beberapa peraturan dan
tuntutan.Kehangatan orang tua
mengacu pada tingkat di mana orang
tua menerima dan merespons tingkah
laku anak-anak mereka sebagai lawan
tidak responsif dan menolak. Ketika
dua aspek perilaku mengasuh anak
dikombinasikan dengan cara yang
berbeda, empat gaya pengasuhan
utama muncul:
1. Pola Asuh Demokratis
Pola asuh demokratis adalah
pola asuh yang bersifat hangat
namun tegas.Orangtua mendorong
remaja untuk mandiri sambil
mempertahankan batasan dan
kontrol atas tindakan.
2. Pola Asuh Otoriter
Orangtua Otoriter
menunjukkan sedikit kehangatan
dan sangat mengendalikan. Mereka
adalah pendisiplin yang ketat,
menggunakan gaya hukuman yang
ketat dan bersikeras bahwa remaja
mereka mengikuti petunjuk orang
tua. Orang tua yang otoriter tidak
terlibat dalam diskusi dengan
peraturan dan standar remaja dan
keluarga mereka tidak
diperdebatkan.
3. Pola Asuh Permisif
Orangtua permisif sangat
hangat, tapi tidak sopan. Mereka
12
sabar dan pasif dalam mengasuh
anak mereka, dan percaya bahwa
cara untuk menunjukkan cinta
mereka adalah menyerah pada
permintaan remaja mereka. Orang
tua yang permisif tidak suka
mengatakan tidak atau
Mengecewakan anak-anak mereka
Akibatnya, remaja diperbolehkan
membuat banyak keputusan penting
tanpa masukan orang tua.
4. Pola Asuh Melalaikan
(Uninvolved)
Orang tua yang tidak
terlibat tidak hangat dan tidak
melakukan tuntutan apapun,
Remaja mereka Mereka
meminimalkan waktu interaksi
mereka, dan, dalam beberapa
kasus, tidak terlibat sampai-sampai
diabaikan.Orang tua yang tidak
terlibat tidak acuh terhadap
kebutuhan, lingkungan, atau
pengalaman remaja mereka di
sekolah atau dengan teman
sebayanya.
Orang tua dapat bersikap hangat
dan mengasuh.Orang tua sangat
memperhatikan kebutuhan anak dan
mencukupinya dengan
pertimbangan faktor kepentingan
dan kebutuhan yang
realistis.Orangtua juga melakukan
pengawasan terhadap aktivitas anak.
Orangtua memberikan kebebasan
disertai rasa tanggung jawab, bahwa
sang anak bisa melakukan kegiatan
dan bersosialisasi dengan yang
lainnya. Mereka tegas dan konsisten
dalam menentukan standar, kalau
perlu menggunkan hukuman sebagai
upaya memperlihatkankepada anak
konsekuensi suatu bentuk
pelanggaran, tentu penerapan bentuk
hukuman.
Peneliti melihat ada hubungan
pola asuh orangtua demokratis
dengan perilaku seksual pranikah
remaja.Salah satu faktor yang
mempengaruhi perilaku seksual
pranikah adalah peran orang tua.
Masih banyak orangtua yang
menabukan untuk berbicara dengan
ankanya mengenai perilaku seksual
sehingga anak akan cenderung
mencari tahu sendiri dan minimnya
orangtua memberikan pengetahuan
tersebut dapat memicu anak
melakukan perilaku seksual
pranikah.
13
Menurut Baumrind Kimberly (2007),
terdapat ciri-ciri yang diterapkan
pola asuh orang tua. Demokratis,
yaitu: kontrol dan kehangatan.
Berdasarkan hasil penelitian (Fathul,
2015), Responden terdiri atas 83
remaja kelas XI IPS dan diambil
dengan menggunakan teknik total
sampling. Analisis kendall’s tau
menunjukkan bahwa pada taraf
signifikansi 𝑝 = 0,05 diperoleh nilai
𝑝 = 0,002 sehingga 𝑝< 0,05, yang
artinya ada hubungan signifikan
antara pola asuh dengan perilaku
seksual remaja di SMAN 1 Sanden.
Apabila pola asuh diterapkan dengan
baik maka tingkat perilaku seksual
remaja pranikah akan rendah.
Berdasarkan hasil penelitian
(Raja, 2013), Penelitian ini dilakukan
pada 177 remaja di SMA Tri Bhakti
Pekanbaru. Hasil uji nilai p Chi-
square = 0,001, yang artinnya ada
hubungan antara pola asuh orangtua
dengan perilaku seksual remaja di
SMA Tri Bhakti Pekanbaru. Apabila
pola asuh diterapkan dengan baik
maka tingkat perilaku seksual remaja
akan rendah.
Penelitian yang dilakukan oleh
Annisa, Hayati, Maidartati (2016),
hasil penelitian ini diperoleh hasil
analisa Chi-Square diperoleh nilai
signifikan <0,05 dan nilai coefisien
contingensi sebesar 0,636. Penelitian
ini dilakukan dengan menggunakan
subyek sebanyak 303 siswa . Pada
penelitian ini disimpulkan bahwa
terdapat hubungan anatara pola asuh
orang tua demokratis dengan
perilaku seksual pranikah remaja
usia (15-18) tahun di SMA X
Kabupaten Bandung.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan
jenis penelitian
korelasional.Penelitian korelasional
merupakan penelitian untuk
mengetahui ada dan tidak adanya
hubungan antara dua atau beberapa
variabel. Dengan tehnik korelasional
peneliti dapat mengetahui hubungan
variasi dalam sebuah variabel lain,
besar atau tingginya hubungan
tersebut dinyatakan dalam
koefisiensi korelasi (Arikunto, 2002).
Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas: objek
14
atau subjek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya Sugiyono(2012).
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh Siswa kelas VIII SMP
Negeri 1 Andong.Jumlah
populasinya adalah 162 orang.
Sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut,
sampel diambil dari populasi harus
representative atau
mewakili.Pengambilan sampel dalam
penelitian ini dilakukan dengan
teknik
SamplingJenuh.SamplingJenuhadala
h teknik penentuan sampel bila
semua anggota populasi digunakan
sebagai sampel Sugiyono (2012).
Teknik analisis yang
digunakanadalah analisis deskriptif
dan menguji serta menganalisis
korelasi “Hubungan Pola Asuh
Orangtua Demokratis dengan
Perilaku Seksual Remaja Pranikah
Pada Siswa Kelas VIII di SMP
Negeri 1 Andong”, maka diuji
dengan menggunakan analisis
korelasi kendall”s tau (1-
tailed)karena kedua variabel
merupakan data ordinal. Sedangkan
pengolahan datanya dalam penelitian
ini menggunakan bantuan program
SPSS release 19,0 for windows.
HASIL PENELITIAN
Analisis Deskriptif
Instrumen yang digunakan
oleh peneliti total keseluruhan total
item 47 yaitu 24 item untuk skala
perilaku seksual pranikah dan 23
item untuk skala pola asuh orangtua
demokratis. Untuk mengetahui tinggi
rendahnya hasil pengukuran variabel
perilaku seksual pranikah dan pola
asuh orang tua demokratis
menggunakan 5 kategori, untuk skala
perilaku seksual dan pola asuh orang
tua demokratis dengan pilihan
jawaban yaitu Selalu, Sering,
Kadang-kadang, Tidak Pernah.
15
Tabel 1.Kategori Perilaku Seksual Pranikah Pada Siswa
Kelas VIII SMP Negeri 1 Andong
Range Skor Kategori F Presentase (%)
80 – 96 Sangat Tinggi 4 2,4%
66 – 79 Tinggi 25 15,5%
52 – 65 Sedang 87 53,7%
38 – 51 Rendah 21 12,9%
24 - 37 Sangat Rendah 25 15,5%
TOTAL 162 100
Max 96
Min 24
Berdasarkan dari tabel
1.diketahui bahwa sebagian besar
(53,7%) perilaku seksual pranikah
siswa kelas VIII SMP N 1 Andong
berada pada kategori Sedang.
Sedangkan hasil diketahui bahwa
sebagian besar (47%) pola asuh
orang tua demokratis siswa kelas
VIII SMP N 1 Andong berada pada
kategori Tinggi.
Tabel 2.Kategori Pola Asuh Orang Tua Demokratis Pada
Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Andong
Range
Skor
Kategori F Presentase
(%)
79 – 92 Sangat Tinggi 3 2%
65 – 78 Tinggi 76 47%
51 – 64 Sedang 71 44%
37 – 50 Rendah 11 6,5%
23 - 36 Sangat Rendah 1 0,5%
TOTAL 162 100
Max 92
Min 23
Analisis Korelasi
Analisis korelasi
menggunakan teknik analisis
Kendall’s tau_b (i-tailed) antara
Pola Asuh Orangtua Demokratis
dengan Perilaku Seksual
Pranikah pada siswa SMP
Negeri 1 Andong kelas VIII
dapat dilihat pada table 3.
16
Tabel 3. Hasil Uji Korelasi antara Pola Asuh Orang tua
Demokratis dengan Perilaku Seksual Pranikah Pada
Siswa Kleas VIIISMP Negeri 1 Andong
Correlations
polaasuh perilakuseks
Kendall's tau_b polaasuh Correlation Coefficient 1.000 -.454**
Sig. (1-tailed) . .000
N 162 162
perilakuseks Correlation Coefficient -.454** 1.000
Sig. (1-tailed) .000 .
N 162 162
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Hasil uji korelasi dengan
Kendall’s tau_b diperolehnilai Sig.
(1-tailed) atau p-value sebesar 0,000
(<0,01) dan koefisien korelasi
sebesar rxy = -,454**. Dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan
yang signifikan dengan arah negatif
antara pola asuh orangtua demokratis
dengan perilaku seksual
pranikah.Hasil koefisien korelasi
yang negatif menunjukkan arah
korelasi kedua variabel adalah
negatif, bahwa semakin tinggi skor
pola asuh orang tua demokratis maka
semakin rendah skor perilaku seksual
pranikah siswa.Sebaliknya, semakin
rendah skor perilaku pola asuh orang
tua demokratis maka semakin tinggi
skor perilaku seksual pranikah siswa.
PEMBAHASAN
Penelitian ini menghasilkan
nilai Sig. (1-tailed) atau p-value
sebesar 0,000 (<0,01) dan korefisien
korelasi sebesar rxy =-,454**.Artinya
ada hubungan yang signifikan denga
arah negatif antara pola asuh orang
tua demokratis dengan perilaku
seksual pranikah pada siswa kelas
VIII SMP Negeri 1 Andong.Hasil
menunjukkan arah yang negatif
artinya semakin tinggi skor pola asuh
orang tua demokratis maka
semakinrendah skor perilaku seksual
pranikahnya. Sebaliknya, semakin
rendah skor perilaku pola asuh orang
tua demokratis maka semakin
17
tinggiskor perilaku seksual
pranikahnya.
Berdasarkan hasil penelitian
yang dilakukan peneliti diperoleh
hasil pada skala perilaku seksual
pranikah pada kategori sedang
(53,7%). Hasil yang di peroleh ketika
peneliti melakukan pra penelitian
mendapatkan hasil korelasi pada
kategori sangat rendah (50%) dan
menggunakan responden yang dipilih
berjumlah 30 siswa.Ketika
melakukan penelitian kembali
dengan jumlah responden yang lebih
banyak mendapatkan hasil skala
perilaku seksual pada kategori
sedang.Salah satu faktor yang
menyebabkan meningkatnya perilaku
seksual pranikah adalah media
informasi (Sarwono, 2010).Melalui
media informasi para siswa dapat
dengan mudah mengakses berbagai
informasi mengenai perilaku seksual
seperti, melihat film atau video
porno, gambar maupun majalah
dewasa. Rasa keingintahuan yang
besar pada diri siswa mengakibatkan
siswa memiliki rasa ingin mencoba
serta meniru apa yang dilihat di
media masa. Maka dengan kata
lainpengawasan dari orang tua dapat
mencegah terjadinya perilaku seksual
pranikah pada remaja.
Hail penelitian ini juga sejalan
dengan penelitian yang dilakukan
oleh Wulandari (2010) yang
mendapatkan hasil ada hubungan
yang signifikan dengan arah negatif
antara pola asuh demokratis dengan
perilaku seksual siswa pranikah
SMUN 1 Gamping. Kesamaan hasil
penelitian ini dikarenakan hasil
kategorisasi pada penelitian
Wulandari (2010) menunjukkan
perilaku seksual pranikah berada
pada kategori sedang (27,1%) dan
pola asuh orang tua deokratis berada
pada kategori tinggi (47%).
Penelitian ini berbeda
dengan hasil penelitian Yovanny
(2012) yang mendapatkan hasil
bahwa tidak ada tidak ada hubungan
yang signifikan antara pola asuh
orangtua demokratis dengan perilaku
seksual pranikah pada siswa SMA
Negeri 3 Kupang. Adapun yang jadi
dasar pembedanya adalah skor
perilaku seksual pranikah subjek
penelitian Yovanny (2012) berada
pada kategori rendah (14,61%) skor
18
perilaku seksual pranikah remaja di
SMP N 1 Andong adalah sedang
(53,7%).
PENUTUP
Simpulan
Kesimpulan yang dapat
dirumuskan dari penelitian ini
adalah:Ada hubungan yang
signifikan dengan arah negatif antara
variabel pola asuh orang tua
demokratis dengan perilaku seksual
pranikah pada siswa kelas VIII SMP
N 1 Andong, dengan nilai sig =
0,000 (< 0,01) dan koefisien korelasi
rxy = -,454** yang artinya semakin
tinggi skor pola asuh orangtua
demokratis maka semakin rendah
skor perilaku seksual pranikah,
sebaliknya semakin rendah skor pola
asuh orangtua demokratis maka
semakin tinggi skor perilaku seksual
pranikah.
Saran
Bagi Sekolah SMP N 1 Andong
Dari hasil penelitian yang
menunjukkan bahwa ada hubungan
yang signifikan dengan arah negatif
antara pola asuh orangtua demokratis
dengan perilaku seksual pranikah
pada siswa kelas VIII di SMP N 1
Andong.Letak sekolah SMP N 1
Andong berada pada lingkungan
sosial dan wilayah negara yang
menerapkan sistem pemerintahan
yang demokratis.Untuk mengurangi
dari perilaku seksual pranikah pada
remaja.Sekolah dapat bekerjasama
dengan orang tua siswa, untuk
meningkatkan lingkungan yang
demokratis di lingkungan sekolah
maupun rumah.
Bagi Orang Tua
Berdasarkan hasil penelitian
yang menunjukkan bahwa ada
hubungan yang signifikan dengan
arah negatif antara pola asuh
orangtua demokratis dengan perilaku
seksual pranikah pada siswa kelas
VIII di SMP N 1 Andong. Bagi
orang tua, pola asuh orang tua
demokratis yang telah diterapkan
dalam kehidupan berkeluarga,dapat
ditingkatkan dan tetap menjalin
hubungan dengan pihak sekolah
dalam mengawasi dan mengontrol
perilaku siswa sehingga dapat
mengurangi perilaku seksual
pranikah pada siswa baik di
19
lingkungan sekolah maupun di
rumah.
Bagi Peneliti Selanjutnya
Dari hasil penelitian yang
menunjukkan bahwa ada hubungan
yang signifikan dengan arah negative
antara pola asuh orang tua
demokratis dengan perilaku seksual
pranikah pada siswa kelas VIII di
SMP N 1 Andong. Bagi peneliti
selanjutnya dapat meneliti cara
membangun pola asuh demokratis
dengan lebih efektif, hal tersebut
dapat membantu anak untuk lebih
terbuka dengan orang tua.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad. 1978. Penelitian
Kependidikan Prosedur dan
Strategi. Bandung:
Angkasa.
Arikunto, Suharsimi. 2002
.Penyusunan Skala
Psikologis. Yogyakata:
Pustaka Pelajar Offset.
Casmini. 2007. Emotional Parenting.
Yogyakarta: Pilar Merdeka.
Dianawati, Ajen. 2003. Pendidikan
Seks untuk Remaja. Jakarta:
Kawan Pustaka.
George, D & Mallery, P. 1995. SPSS
& Step By Step A Simple
Guide And Reference. Belt
On: Wadswonth Publishing
Company An International
Thompson Publising
Company.
Gunarsa, S.D. 2002. Psikologi
Perkembangan. Jakarta:
BPK Gunung Mulia.
Hendra Djaya, Kristoforus. 2017.
Mengenal Ganasnya Virus
HPV.
Juli.http://www.jawapos.co
m/read/2017/06/11/136749/
mengenal-ganasnya-virus-
hpv-penyebab-kanker-
serviks-yang-diidap-
jupe.Diunduh pada 19 Juli
2017 pukul 00.21.
Hurlock, E.B. 1980. Psikologi
Perkembangan Suatu
Pendekatan Sepanjang
Reantang Kehidupan.
Erlangga: Jakarta.
20
Hurlock, E.B. 2006.Perkembangan
Anak, Jilid 2. Erlangga:
Jakarta.
Kopko, Kimberly. 2007. Parenting
Styles and Adolescents.
Cornell University.
Pieba Aguma, Raja. 2013. Hubungan
Pola Asuh Orang Tua
Dengan Perilaku Seksual
Remaja Di SMA Tri Bhakti
Pekanbaru.Skripsi. Riau:
Program Studi Ilmu
Keperawatan. Universitas
Riau.
Putri, M. I. 2014. Hubungan antara
Perilaku Religiusitas
dengan Perilaku Seks
Pranikah pada Siswa
Kelas VIII SMP Kristen 2
Salatiga.Skripsi. Salatiga:
FKIP UKSW.
Sarwono, S.W. 2010. Psikologi
Remaja. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Sarwono, S.W. 2002. Psikologi
Remaja. Jakarta: PT. Raja
Grafindo.
Sugiyono, 2012.Statistik Untuk
penelitian. Bandung:
ALFABETA, CV.
Santrock, J.W.
2007.Remaja.Jakarta:Erlan
gga
Santrock, J.W. 2002.life-span
Development. Jakarta. PT
Raja Gafrindo Persada.
Wulandari, Indah. 2010. Hubungan
Pola Asuh Demokratis
Dengan Sikap Terhadap
Perilaku Seksual
Remaja.Skripsi.
Yogyakarta: Fakultas Ilmu
Sosial dan Humaniora
UINY.
Yovanny, M.N. 2012.Hubungan
Antara Pola Asuh Orang
Tua Dengan Perilaku
Seksual Siswa SMA Negeri
3 Kota Kupang.Skripsi.
Undana
Yulia, Warih Her Wulandari. 2012.
Empati dan Pola Asuh
Demokratis Sebagai
Prediktor Perilaku
Prososial Remaja PPA
Solo. Thesis. Salatiga:
21
Program Pascasarjana
Magister Sains Psikologi
UKSW.
.