Download - (I) BINDO ; Resensi
1
Antara Persahabatan, Cinta dan Basket
Judul buku : Lovasket
Nama penulis : Luna Torashyngu
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit : Cetakan kesembilan, Maret 2012
Jumlah halaman : 312 halaman
Ukuran buku : 20 x 13.5 x 1.3 cm
Ilustrasi sampul : Yustisea Satyalim
Jenis kertas sampul : Art Carton
Jenis kertas isi : Samson Kraft paper (recycle)
Harga buku : Rp36.500,00
I. Pokok - Pokok isi buku
a) Ringkasan isi buku
Dalam Novel Lovasket ini, Luna mengisahkan tokoh utama bernama Savira
Priskilla, seorang perempuan yang sedikit angkuh dan egois yang merupakan puteri
tunggal seorang Direktur Bank Central Buana, salah satu bank BUMN terbesar di
Indonesia. Vira bersekolah di SMA Altavia, SMA swasta paling megah dan favorit di
2
Bandung. Ia mewakili SMA Altavia dalam Turnamen Bola Basket se-Jawa-Bali.
Selama turnamen, dia adalah bintang SMA Altavia sekaligus pemain terbaik atau
yang biasa disebut Most Valuable Player (MVP) dan pemegang top scorer.
Selain menjadi atlet basket putri, dia juga menjadi pengurus OSIS bidang
Olahraga. Terlebih Vira juga menjalin hubungan spesial dengan Robi anak kelas 3,
yang menjabat sebagai ketua tim basket putra. Robi juga merupakan anak dari
ketua yayasan SMA Altavia. Tak heran jika Vira menjadi top girl di SMA Altavia dan
mempunyai pengaruh sangat besar disana.
Vira juga merupakan ketua dari geng putri yang sangat berpengaruh di SMA
Altavia. Sebutan gengnya adalah The Roses. The Roses beranggotakan 5 orang
yaitu Vira, Amel, Stella, Lisa, dan Diana. Kelima anggota geng ini mempunyai latar
belakang keluarga yang berbeda-beda. Dan karena perbedaan itu The Roses
dianggap paling powerfull dan anggota The Roses sangat disegani di SMA Altavia.
Geng yang mempunyai motto “ BE PARTY BE HAPPY !!! ” ini sangat hobi hangout,
shopping, nonton, clubbing, have fun dan party.
Suatu hari, hidup Vira yang mewah berubah drastis. Papa Vira dituduh korupsi
hingga membuatnya harus mendekam di penjara. Vira yang dulu dikenal sebagai
anak direktur bank ternama yang bergaya hidup glamor, mendadak berubah menjadi
anak terdakwa kasus korupsi yang sekarang tidak memiliki apa-apa. Semua harta
benda orang tuanya disita oleh kejaksaan. Hal ini membuat dia dan mama nya harus
angkat kaki dari rumah mewahnya dan tinggal dikontrakan kecil tak terawat sambil
berjualan lotek untuk menyambung hidup. Tak hanya itu, Vira harus rela dikeluarkan
dari sekolahnya karena kasus papa nya dianggap sudah mencoreng nama SMA
Altavia.
Selain nasib yang menimpanya itu, Vira juga terpukul atas apa yang telah
dilakukan oleh sahabatnya yaitu Stella, Lisa, dan Diana yang kini menjauhinya,
terkecuali Amel. Namun, Amel pun diancam oleh Stella, Lisa dan Diana untuk ikut
memusuhi dan menjauhi Vira. Bahkan Robi, pria yang menjalin hubungan special
dengan Vira pun menjauhinya.
3
Sejak saat itu Vira menjadi mogok hidup dan amat membenci basket yang
sebenarnya merupakan darah dagingnya, Vira berjanji kepada dirinya sendiri tidak
akan bermain basket lagi. Dia juga merasa tidak ada gunanya lagi punya teman,
karena terbukti teman-temannya dahulu hanya setia mendampinginya saat dia
berada pada puncak hidupnya, tetapi pada saat dia terjatuh dan butuh dukungan
teman-temannya mereka semua menjauhinya.
Kini Vira sekolah di SMA 31, sekolah yang terletak di pinggiran Kota Bandung.
disekolah baru nya, sifat Vira berubah total. Dikelas Vira selalu diam, tidak pernah
mencoba mengenal teman-temannya. Dia sekarang jadi Vira yang tertutup dan tidak
suka bergaul. Penampilan Vira juga menjadi cuek, berbeda sekali dengan Vira yang
dahulu, yang selalu beranggapan bahwa penampilan adalah nomor satu.
Lambat laun bersekolah di SMA 31, akhirnya Vira menemukan teman baru
yaitu Niken. Niken adalah ketua OSIS sekaligus anak seorang penjual krupuk
langganan Vira, dari sanalah Niken mengenal Vira. Lalu Niken berjanji akan
membantu Mama Vira untuk mengembalikan keceriaan Vira. Usaha Niken untuk
mendekati Vira selalu mendapat sambutan dingin, namun Niken tidak pantang
menyerah. Perjuangan Niken akhirnya membuahkan hasil, kini Vira mulai terbuka
terhadap Niken. Mama Vira juga berusaha untuk memberikan semangat kepada Vira.
Dia menceritakan sedikit tentang kehidupan Niken yang jauh lebih menyedihkan
daripada kehidupan Vira saat ini, tetapi pada saat itu Niken dapat bangkit dari
kesusahan hidupnya.
Di akhir tahun pelajaran, sebagai Ketua OSIS SMA 31 Niken ditugaskan untuk
menyeleksi ekskul mana yang akan dipertahankan dan mana yang harus dihapus.
Hal ini dilakukan karena anggaran sekolah yang terbatas untuk semua ekskul.
Ekskul yang dihapus adalah ekskul yang kurang menghasilkan prestasi untuk SMA
31, basket salah satunya. Entah mengapa kini Niken sedang berusaha agar ekskul
Basket tidak di hapus dari sekolah. Niken berencana mengikutsertakan tim basket
SMA 31 di Turnamen Bola Basket Antar-SMA Se-Bandung Raya untuk menunjukkan
kemampuan tim basket SMA 31. Niken pun berusaha keras untuk mengajak Vira
agar Vira mau bergabung dengan tim basket SMA 31.
4
Akhirnya Vira mau bergabung dengan tim basket SMA 31. Awalnya masuknya
Vira sebagai tim inti basket cewek mengundang protes dari kapten tim dan beberapa
anak lain. Mereka tidak terima Vira bergabung dengan tim basket tidak melalui
seleksi, namun semua anggota tim basket tercengang saat melihat kemampuan Vira
yang mempunyai skill tinggi dalam bermain basket.
Dengan bergabungnya Vira di dalam tim basket SMA 31, Vira menjadi dekat
dengan Ketua Tim Basket SMA 31, yaitu Rey. Sejak saat itu, Vira dapat pulih seperti
Vira yang dulu. Untuk mengasah kemampuan bermain basket Vira, hampir setiap
malam minggu Vira bersama dengan Rey mengikuti pertandingan streetball.
Kedekatan Vira dengan Rey membuat Niken yang selama ini memendam cinta untuk
Rey, cemburu. Dan sempat menimbulkan konflik dan salah paham. Hingga suatu hari
semuanya selesai setelah Vira mejelaskan kepada Niken bahwa antara dia dan Rey
hanya sebatas teman.
Konflik baru kembali muncul antara Vira dengan Rida kapten basket putri SMA
31. Sejak konflik tersebut, Vira berusaha untuk memberikan penjelasan kepada
Rida. Akhirnya Rida pun mengerti, sehingga mereka tetap bersatu untuk berjuang
memenangkan turnamen basket Antar-SMA Se-Bandung Raya.
Akhirnya pertandingan final Turnamen Bola Basket Antar-SMA Se-Bandung
Raya tiba. Kemenangan ini akan diperebutkan oleh SMA Altavia sebagai juara
bertahan dan SMA 31 untuk pertama kalinya maju kefinal. Ini bukan sekedar
pertandingan antara sekolah negeri melawan sekolah swasta, tapi lebih merupakan
pertempuran dari dua sekolah yang berbeda 180 derajat. SMA Altavia mewakili
sekolah mewah yang berada di pusat kota, sedangkan SMA 31 mewakili sekolah
yang berada di pinggiran kota. Pertandingan ini juga merupakan pertarungan pribadi
antara dua pemain basket SMA terbaik di Bandung, Stella Winchest yang
merupakan mantan sahabat Vira dari SMA Altavia dan Savira Priskila dari SMA 31.
Ini adalah pertarungan untuk membuktikan siapa yang pantas disebut “Best of the
Best”.
Meski akhirnya SMA 31 kalah, tapi pemain basket SMA 31 tidak kecewa sama
sekali. Hal ini dikarena SMA Altavia yang berkaptenkan Stella meraih kemenangan
5
berbuat curang. SMA Altavia menggunakan segala cara untuk lebih unggul dari SMA
31. Menghantam Vira, menendang kaki kanan Vira, dan kecurangan-kecurangan lain
yang membuat Vira terluka. Semua itu Stella yang memberikan perintah agar pemain
tim nya menendang kaki kanan Vira, karena Vira pernah cerita pada Stella bahwa
waktu SMP dia pernah jatuh dari pohon, jika terkena beban berat cidera di kaki
kanannya itu suka kambuh. Walaupun tidak meraih kemenangan, Vira mendapat
gelar pemain terbaik atau yang biasa disebut Most Valuable Player (MVP) selama
pertandingan berlangsung.
Tugas Vira untuk membantu tim basket agar tidak di hapus telah selesai,
namun Vira masih mempunyai tugas yang harus segera ia selesaikan. Dua hari
setelah pertandingan itu, Vira membantu Rei untuk mengutarakan isi hatinya kepada
Niken.Tugasnya kali ini tidaklah berat, dan kini semua telah usai. Cinta terpendam
Niken dan Rei telah dipersatukan. Seusai melaksanakan tugasnya itu, Vira langsung
pulang ke rumah.
Sesampainya di depan rumah, Vira kaget karena yang ada di hadapannya
bukan sang Mama, tapi sang Papa. Betapa bahagianya Vira karena Papa nya
terbukti tidak bersalah sehingga semua harta keluarga Papanya dapat kembali
seperti dulu, termasuk semua barang-barang kesayangan Vira yang ikut
tersita. Meski demikian Vira tetap bersekolah di SMA 31. Karena disini Vira sudah
merasa nyaman. Dan tentunya ada teman baiknya Niken.
Liburan semester tiba. Vira berlibur ke Australia. Setelah kembali dari
liburannya, Vira bercerita kepada Niken bahwa kepergian Vira ke Australia bukan
hanya untuk bersenang-senang, tapi juga untuk bertemu dengan kekasihnya yang
berada di Australia. Niken yang ingin tahu siapa cowok Vira itu mendesak Vira untuk
memberitahukannya. Dan yang tidak disangka oleh Niken adalah, cowok yang di
maksud oleh Vira adalah Kak Aji yaitu Kakak Niken yang mendapat biaya siswa di
Sydney. Ternyata selama ini, seiring dengan persahabatannya dengan Niken, Vira
juga menjalin Hubungan special dengan Kakak Niken yang sewaktu itu Aji sedang
pulang ke Tanah Air. Pertemuan pertama mereka terjadi ketika Suatu sore Vira di
minta tolong oleh Mamanya untuk mengantarkan uang kerupuk ke rumah Niken,
6
sesampainya di rumah Niken, bukan Niken yang dia temui tapi kakak Niken, Kak Aji.
Kebahagiaan pun menghiasi wajah Vira yang telah lama murung.
b) Unsur Intrinsik
Tema : Cinta dan Persahabatan
Alur : Maju (Progresif)
Dengan tahapan alur :
1. PerkenalanDalam novel lovasket ini, Luna mengisahkan tokoh utama bernama Savira
Priskilla, puteri tunggal seorang Direktur Bank Central Buana. Vira bersekolah di
SMA Altavia, SMA swasta paling megah dan favorit di Bandung. Vira merupakan
ketua dari geng The Roses, geng yang sangat perpengaruh di SMA Altavia. The
Roses yang berannggotakan Vira, Amel, Stella, Lisa, dan Diana ini sangat hobi
hangout, shopping, nonton, clubbing, have fun dan party.
2. PenanjakanAyah Vira harus dipenjara lantaran dituduh melakukan korupsi, semua hartanya di
sita, mendadak Vira jadi kehilangan segalanya bahkan dikeluarkan dari
sekolahnya.
3. KlimaksSetelah Vira bersekolah di SMA 31, Vira begabung dengan eskul basket atas
ajakan Niken, ketua OSIS di SMA 31, namun anggota yang lain tidak menyukai
kehadiran Vira, apalagi setelah Rei, ketua ekskul basket SMA 31 sangat
mengandalkan Vira, lalu klub basket putri terpecah menjadi 2 kubu.
4. Anti KlimaksVira bisa diterima oleh seluruh anggota ekskul basket, kemudian semenjak
kehadiran Vira, SMA 31 selalu memperoleh kemenangan, bahkan SMA 31 bisa
masuk ke babak final melawan tim basket dari SMA Altavia, meskipun mereka
mengalami kekalahan, tapi mereka merasakan kemenangan atas hasil kerjasama
antar anggota.
5. PenyelesaianAyah Vira tidak terbukti melakukan korupsi, semua kekayaan yang disita
dikembalikan lagi kepada keluarga Vira, namun meskipun sudah kembali kaya,
Vira tidak lantas sombong dan ia akan tetap bersekolah di SMA 31 karena di
sekolah tersebut Vira menemukan makna persahabatan sesungguhnya.
7
Perwatakan
No Nama tokoh Watak tokoh
1 Viraegois, penuh semangat dan percaya diri, tapi setelah jatuh miskin sikap Vira menjadi lebih dewasa, sabar dan tegas.
2 Niken Penuh tanggung jawab, Perfeksionis, Banyak bicara, suka menolong dan Pantang menyerah.
3 Stella Sombong, egois, memandang remeh orang lain, licik tidak tahu rasa terimakasih, dan tidak setia kawan
4 ReyRamah, selalu mengutamakan kepentingan orang lain, suka menolong namun tidak pandai dalam mengungkapkan isi hatinya.
5 Diana Mudah putus asa, tidak setia kawan, ceroboh dan tidak punya pendirian.
6 Amel Bijaksana, setia kawan dan Pengertian pada sikap sahabat-sahabatnya.
7 RobiEgois, suka memanfaatkan orang lain, licik dan tidak tahu rasa terima kasih.
8 Rida kompetitif, menganggap remeh orang lain
9 Lisa sombong, tidak setia kawan, tidak tahu rasa terimakasih, mudah dipengaruhi orang lain dan egois
10 Mama vira Ramah, sabar dan sangat pengertian
11 Papa vira Tidak mudah putus asa dan sabar dalam menghadapi ujian hidup.
12 Kak Aji Ramah, tekun murah senyum, dan perhatian
13 DebiTidak punya pendirian namun setia kawan.
14 LiaJutek dan kurang sabar.
8
15 Pak AndryanBijaksana, bertanggung jawab dan adil.
Setting atau latar
1. Latar tempat
No Letak Latar tempat1 hal. 7 Gedung Basket Senayan Jakarta2 hal. 10 Ruang makan rumah mewah vira3 hal. 13 Kantin SMA Altavia4 hal. 21 Indiana Café didaerah Setyabudi5 hal. 27 Garasi rumah mewah Vira6 hal. 33 Bandung Indah Plaza (BIP)7 hal. 35 Restoran Hanamasa di BIP8 hal. 39 Di kelas Vira di SMA Altavia9 hal. 44 Rumah mewah Vira
10 hal. 49 Rumah baru Vira11 hal. 55 Dipojok gedung dilantai dua SMA Altavia12 hal. 64 Di ruang Kepala Sekolah SMA Altavia13 hal. 65 Lapangan basket SMA Altavia14 hal. 66 Kamar hotel15 hal. 71 Halaman SMA 3116 hal. 87 Kamar Vira17 hal. 92 Toko buku18 hal. 93 Di sebuah café diarea BIP19 Hal.102 Rumah Niken20 hal.106 Lapangan basket kompleks rumah baru Vira21 hal.107 Kamar Vira22 hal.118 Kamar Vira23 hal.126 Tempat pemakaman Diana24 hal.129 Lapangan basket dekat rumah Niken25 hal.131 Lapangan basket di SMA 3126 hal.135 Bandung Super Mall (BSM)27 hal.142 Di sekitar Jalan Braga, Bandung28 hal.144 Tempat pertandingan Streetball29 hal.148 Kelas Niken30 hal.150 Lapangan basket dekat kompleks rumah31 hal.155 Lapangan basket SMA 2332 hal.166 Di salah satu café di daerah Dago33 hal.176 C-tra Area, Bandung34 hal.191 Di sisi kolam yang banyak ditumbuhi bunga teratai35 hal.196 C-tra Area, Bandung36 hal.215 Kamar Vira
9
37 hal.219 C-tra Area, Bandung38 hal.235 Kamar Vira39 hal.239 C-tra Area40 hal.283 Rumah Niken41 hal.284 Paris Van Java Mall42 Hal.306 Dibawah pohon beringin dihalaman sekolah
2. Latar waktu
No letak Latar waktu1 Hal. 8 Di Malam hari 2 Hal. 9 Senin pagi3 Hal. 10 Pukul 05.30 di Senin pagi4 Hal. 21 Dari sore sampai malam hari5 Hal. 33 Sepulang sekolah6 Hal. 39 Disaat jam sekolah7 Hal. 40 Dua puluh menit kemudian setelah pulang sekolah8 Hal. 47 Malam hari9 Hal. 49 Esok hari setelah semua harta orang tua Vira disita
10 Hal. 54 Jam istirahat11 Hal. 71 Pukul 17.00 WIB di Minggu sore12 Hal. 92 Sepulang sekolah13 Hal. 96 Siang hari14 Hal.114 Sore hari dilapangan basket SMA 3115 Hal.131 Minggu sore16 Hal.141 Di malam Minggu17 Hal.154 Di Malam hari 18 Hal.155 Sore hari19 Hal.158 Esok hari setelah pertandingan basket20 Hal.161 Hari Sabtu sepulang sekolah21 Hal.163 Malam Minggu22 Hal.175 Di Hari Minggu pagi23 Hal.189 Sore hari24 Hal.191 Malam Minggu yang cerah25 Hal.196 Seusai tes kimia dan bahasa Inggris26 Hal.211 Sore hari27 Hal.283 Dua hari setelah pertandingan basket28 Hal.299 Pagi hari29 Hal.304 Setelah pelajaran bahasa Indonesia30 Hal.306 Saat jam istirahat
3. Latar suasana
No Letak Latar suasana1 Hal. 7 Menegangkan2 Hal. 25 Membosankan
10
3 Hal. 36 Perasaan amarah4 Hal. 36 Menjengkelkan5 Hal. 41 Mengejutkan6 Hal. 44 Menyedihkan7 Hal. 45 Mengejutkan8 Hal. 56 Menyenangkan dan menggembirakan9 Hal. 59 Mengesalkan
10 Hal. 61 Menegangkan11 Hal. 68 Menyebalkan 12 Hal. 69 Memalukan13 Hal. 69 Kemenangan14 Hal. 75 Memusingkan15 Hal. 83 Mengherankan16 Hal. 84 Sepi 17 Hal. 85 Membuat penasaran18 Hal. 93 Mengharukan19 Hal.107 Mengesalkan20 Hal.110 mengharukan21 Hal.112 Rasa iba dan kasihan22 Hal.116 Mengharukan23 Hal.118 menyedihkan24 Hal.120 Mengejutkan25 Hal.121 Mengesalkan26 Hal.122 Menimbulkan rasa iba27 Hal.123 Menimbulkan rasa iba dan juga kasihan28 Hal.124 Mengharukan29 Hal.127 Terpancing emosi30 Hal.130 Menegangkan31 Hal.145 Menegangkan32 Hal.152 Mengharukan33 Hal.154 Penuh rasa terimakasih34 Hal.162 Ricuh dan menegangkan35 Hal.163 Melelahkan36 Hal.165 Membingungkan37 Hal.183 Menegangkan38 Hal.198 Penuh rasa terimakasih39 Hal.200 Penuh rasa terimakasih pada Tuhan40 Hal.210 Mengharukan dan membahagiakan41 Hal.211 Sepi42 Hal.231 Mengharukan43 Hal.244 Menakutkan44 Hal.268 Menegangkan45 Hal.276 Mengharukan46 Hal.291 Kasihan bercampur geli47 Hal.298 Senang dan bahagia
11
48 Hal.300 Membingungkan49 Hal. 301 Membingungkan50 Hal.307 Mengharukan dan membahagiakan51 Hal.308 Penuh rasa syukur52 Hal.309 Mengharukan53 Hal.310 Penasaran
Sudut pandang :
Orang ketiga serbatahu
Karena Luna sang penulis bertindak layaknya seorang dalang yang bisa masuk ke
semua pikiran dan perasaan tokoh cerita. Disini Luna mengetahui segala hal
tentang tokoh-tokohnya, peristiwa dan motivasi tindakan yang melatar
belakanginya. Sang penulis pun disini bebas berpindah menceritakan dari satu
tokoh ke tokoh lain nya
Bukti kutipan Novel
a) Dada Vira serasa akan meledak mendengar ejekan anak-anak kelas 3 itu, tapi
dia masih bisa menahan diri. Vira memang sudah siap menghadapi situasi
seperti ini. (hal. 59)
b) Disekolah baru nya, sifat Vira berubah total. Dikelas Vira selalu diam, tidak
pernah mencoba mengenal teman-temannya. Dia sekarang jadi Vira yang
tertutup dan tidak suka bergaul. (Hal. 88)
c) Menyerah kayaknya nggak ada dalam kamus hidup Niken. Walau Vira berkali-
kali bilang nggak mau bermain basket lagi, Niken nggak mundur untuk lebih
kenal dekat dengan cewek yang di anggap misterius di sekolah itu. (hal. 100)
Amanat :
1. Jangan memandang remeh pada kemampuan orang lain sebelum melihat
2. Tetaplah bersabar dan tawakal saat sedang didera cobaan dan musibah.
3. Bersikaplah optimis, jangan pesimis.
4. Bantulah setiap orang yang sedang mengalami kesusahan.
5. Jangan besikap iri dan dengki pada kelebihan yang dimilki orang lain.
12
6. Seharusnya dalam sebuah pertandingan kita harus menjunjung tinggi
sportivitas karena apabila kita bertindak curang, hal tersebut sangat merugikan
orang lain.
7. bahwa kita tidak boleh menyalahkan orang lain atas peristiwa yang menimpa
diri kita atau keluarga kita, karena itu bukan kesalahan orang lain melainkan itu
adalah kehendak dan takdir Tuhan yang memiliki hidup kita.
Gaya bahasa :Gaya bahasa yang digunakan di novel ini kurang baku, sebab banyak kata-kata
yang sering digunakan oleh anak-anak muda, tetapi ada beberapa kalimat yang
menggunakan majas hiperbola dan personifikasi. Seperti :
a) Semua orang yang ada didalam C-tra arena menahan nafas saat Debi
melepaskan bola dari tangannya. (majas hiperbola)
b) Angka terus bergerak cepat . Dalam lima menit sebelum pertandingan berakhir
SMA 31 mendadak unggul satu angka atas SMA 2. (majas pesonifikasi)
c) Ketegangan semakin mencekam . Apalagi Rida nggak langsung menggapi
ucapan Vira, tetapi malah memelototi Vira. (majas hiperbola)
d) Dada Vira serasa akan meledak mendengar ejekan anak-anak kelas 3 itu, tapi
dia masih bisa menahan diri. (majas hiperbola)
e) Bola sibuk menyentuh ring , sebelum akhirnya membuat keputusan sendiri.
(majas personifikasi)
f) Bola meluncur deras dari tangan vira dan masuk ke ring dengan mulus tanpa
sama sekali menyentuh pinggir ring. (majas hiperbola)
C) Unsur ekstrinsik
1. latar belakang pengarangNovel ini sendiri ditulis oleh penulis berbakat dan terkenal yang bernama
Luna Torashyngu. Tidak ada yang dapat menyangkal, bahwa Luna Torashyngu
memiliki nama yang unik. Tentunya nama itu bukan nama asli si penulis novel
Lovasket ini. “Luna Torashyngu” merupakan nama yang sengaja dipilih lelaki
13
kelahiran Purwokerto tanggal 13 Februari 1983 ini sebagai nama pena. Luna
yang dalam bahasa Spanyol berarti “bulan”, sedangkan Torashyngu yang
sejatinya merupakan nama Jepang itu dipilih karena ia sangat menyukai hal-hal
yang berbau Jepang, mulai dari masakan, musik, hingga drama negeri sakura
tersebut.
Hingga saat ini Luna sudah menulis dan menerbitkan kurang lebih 12
buah novel fiksi. Di antaranya ada tiga buah novel berjenis trilogi, yaitu Trilogi
Sweet Angel, Trilogi Mawar Merah dan termasuk pula novel trilogy Lovasket.
2. Latar belakang penciptaan novel lovasketNovel ini diciptakan Luna Torashyngu sebagai salah satu bentuk karya
sastra untuk mengungkapkan kehidupan manusia dalam waktu yang lama. Di
dalam novel Lovasket ini muncul peristiwa-peristiwa yang akan merubah jalan
hidup para pelakunya. Dalam novel pengarang menggambarkan perubahan
perilaku, watak, serta sikap dalam menghadapi konflik kehidupan.
Novel lovasket ini ialah novel yang hanya merupakan cerita fiktif semata,
akan tetapi novel yang dikarang oleh luna torashyngu ada beberapa unsur
kejadian nyata yang dialami teman sang penulis pada saat SMA. Sehingga
aktivitas penulisan novel ini pun mengalir menjadi kebutuhan untuk
menghilangkan kepenatan dan kebisuan waktu.
3. Latar belakang Sosial pengarangNovel ini ditulis oleh pengarang bernama Luna Torashyngu. Luna bertempat
tinggal di Kota Bandung, tak mengherankan apabila latar tempat novel
Lovasket berada di Kota Bandung.
Di sini Luna sangat piawai dalam menceritakan setting/latar tempat yang
digunakan. Tentu hal ini disebabkan pengetahuan Luna tentang tempat-tempat
di Kota Bandung sangat ia pahami. Pastinya setiap orang akan lebih paham
mengenal pelosok-pelosok tempat tinggalnya sendiri dari pada tempat tinggal
orang lain. Jadi hal inilah yang melatar belakangi Luna memilih setting/latar
tempat, Kota Bandung
4. Nilai-nilai dalam novel LovasketNilai social
14
Membantu teman yang sedang mengalami kesusahan.
Nilai Pendidikan sikap Vira yang berubah menjadi lebih dewasa setelah ditimpa cobaan dan
musibah
Nilai Agama Ibu Niken yang sangat rutin mengikuti kegiatan di masjid dan menghadiri dzikir
bersama Udztad Jefri
Nilai kepahlawanan Berjuang dengan gigih untuk mengharumkan nama sekolah dalam kompetisi
basket antar SMA
Nilai budayaNiken sebagai ketua OSIS SMA 31 Mengadakan kegiatan Masa Orientasi
Siswa (MOS) bagi siswa baru dengan tujuan untuk menanamkan kedisiplinan
pada diri siswa.
Nilai Etika Bersikap sopan dan santun saat berbicara pada orang yang lebih tua. Seperti
yang ditunjukan Niken pada saat berbicara dengan orang yang lebih tua.
Nilai estetika Permainan cantik dan rapih dari seorang pebasket yang mempunyai skill tinggi.
Nilai patriotismeBesikap sportif dan kompetitif dalam suatu pertandingan.
Nilai moralVira menolak ketika diajak Robi untuk tidur bersamanya.
Nilai kemanuasiaanMemberikan motifasi dan semangat pada teman yang sedang mengalami keterpurukan
II. Keunggulan dan kelemahan
Keunggulan
15
1. Walaupun ceritanya simple tetapi novel ini sangat menarik untuk dinikmati
apalagi dikalangan remaja. Hal ini disebabkan isi cerita mencangkup kehidupan
remaja zaman sekarang.
2. Pembaca dapat membayangkan dan mengimajinasikan isi cerita novel ini,
terutama suasana dalam pertandingan basket.
3. Novel ini disusun menggunakan bahasa yang ringan, mudah dimengerti, sesuai
dengan umur remaja. Sehingga jika kita akan tertarik membacanya
4. Memberikan gambaran atau makna tersirat begitu sangat menusuk hati, yaitu
gambaran tentang apa, siapa, dan bagaimana sahabat sejati sesungguhnya.
5. Memberikan pesan-pesan bagi para remaja tentang persahabatan, kompetisi dan
prestasi.
6. Cerita yang disajikan dalam novel ini merupakan cerita cinta yang biasa terjadi di
lingkungan masyarakat umumnya. Sehingga masyarakat khususnya para remaja
lebih dapat merasakan cerita yang ada dalam novel tersebut.
7. desain dan ilustrasi sampul yang dibuat oleh Yustisea Satyalim juga sangat layak
mendapat pujian dan penghargaan khusus karena desain sampul tersebut sangat
menarik sekaligus cocok dengan judul dan isi cerita novel yang banyak
membahas tentang basket dan kompetisi.
8. konflik ceritanya yang dikemas begitu rapi. Selain itu, ending ceritanya yang tidak
terduga juga menjadikan novel ini semakin menarik dan layak untuk dibaca.
Kelemahan
1. Luna lebih menitikberatkan pada kisah persahabatan dan kompetisi olahraga,
khususnya basket, daripada kisah asmara Vira. Padahal dalam kenyataannya,
kisah asmara lah yang paling ditunggu-tunggu para pembaca.
2. Alur novel mirip dengan tema kebanyakan.
III. Resensi
16
Novel berjudul Lovasket ini sangat kental dengan segala sesuatunya yang
berbau dengan olahraga basket, yang tentunya berhubungan langsung dengan
kompetisi dan prestasi. Selain itu, novel ini akan mengupas secara tuntas setiap
permasalahan yang dialami para tokohnya, mulai dari permasalahan keluarga,
persahabatan, sampai percintaan.
Novel ini sendiri ditulis oleh penulis berbakat dan terkenal yang bernama Luna
Torashyngu. Tidak ada yang dapat menyangkal, bahwa Luna Torashyngu memiliki
nama yang unik. Tentunya nama itu bukan nama asli si penulis novel Lovasket ini.
Luna Torashyngu merupakan nama yang sengaja dipilih lelaki kelahiran Purwokerto
tanggal 13 Februari ini sebagai nama pena. Luna yang dalam bahasa Spanyol
berarti ‘bulan’ sedangkan Torashyngu yang sejatinya merupakan nama Jepang itu
dipilih karena ia sangat menyukai hal-hal yang berbau Jepang, mulai dari masakan,
musik, hingga drama asal negeri sakura tersebut.
Disamping itu, Luna sengaja tidak pernah mempublikasikan biografi serta
nama aslinya kepada para penggemar, karena ia ingin agar para LUNAR
(penggemar Luna) mau membeli dan membaca semua hasil karyanya tanpa
berkedok tahu siapa penulisnya, tetapi membeli dan membaca karena suka dengan
ceritanya. Prinsip itulah yang sampai saat ini menjadikannya seorang penulis yang
sukses dan terkenal.
Hingga saat ini Luna sudah menulis dan menerbitkan kurang lebih 12 buah
novel fiksi. Di antaranya ada tiga buah novel berjenis trilogi, yaitu Trilogi Sweet
Angel, Trilogi Mawar Merah dan termasuk pula novel Trilogi Lovasket yang akan
dijadikan bahan resensi kali ini.
Mengenai novel Trilogi Lovasket, novel edisi pertama Luna ini berjudul
Lovasket atau biasa juga disebut Lovasket 1. Novel edisi kedua dan ketiga pun
masih menggunakan judul yang sama. Namun, memiliki perbedaan dalam segi
subjudulnya. Novel edisi kedua memiliki subjudul “For The Love of The Game”,
sedangkan edisi ketiga bersubjudul “The Final Game”. Namun, karena ending cerita
pada novel edisi ketiga ini belum mencapai tahap penyelesaian yang sempurna,
maka tidak menutup kemungkinan bahwa akan ada lagi Lovasket edisi keempat.
17
Dalam novelnya yang berjudul Lovasket, Luna sering menggunakan gaya
bahasa yang kurang baku agar terkesan lebih santai, baik dalam narasi maupun
dialog antartokohnya. Hal itu dapat dilihat dari banyaknya kata serta kalimat yang
sering digunakan remaja dalam pergaulannya sehari-hari.
Di samping itu, Luna dengan kemampuannya yang luar biasa juga
menambahkan beberapa kalimat bermajas di dalam karya novelnya. Majas tersebut
antara lain majas personifikasi, contohnya “Angka terus bergerak cepat” (hlm. 229),
serta majas hiperbola, seperti “Ketegangan semakin mencekam” (hlm. 254) dan
“Semua orang yang ada di dalam C-tra Arena menahan napas saat Debi
melepaskan bola dari tangannya.” (hlm. 271).
Dari beberapa jenis novel karya Luna, novel Lovasket ini merupakan salah
satu novel yang menjadi favorit. Selain ceritanya yang simpel dan menarik, novel ini
juga memberikan gambaran kepada kita tentang apa, siapa, dan bagaimana
sahabat sejati sesungguhnya. Di samping itu juga, novel ini mampu memberikan
nilai-nilai serta pesan moral bagi pembaca, khususnya remaja. Dimana mereka
masih memiliki ego yang besar, baik dalam bersahabat, maupun berkompetisi.
Dan yang membuat novel ini semakin berkesan adalah konflik ceritanya yang
dikemas begitu rapi. Selain itu, ending ceritanya yang tidak terduga juga menjadikan
novel ini semakin menarik dan layak untuk dibaca.
Adapun desain dan ilustrasi sampul yang dibuat oleh Yustisea Satyalim juga
sangat layak mendapat pujian dan penghargaan khusus karena desain sampul
tersebut sangat menarik sekaligus cocok dengan judul dan isi cerita novel yang
banyak membahas tentang basket dan kompetisi.
Namun, ada beberapa hal yang membuat kebanyakan dari pembaca novel
Lovasket ini merasa kurang puas, Luna lebih menitikberatkan pada kisah
persahabatan dan kompetisi olahraga, khususnya basket, daripada kisah asmara
Vira. Padahal dalam kenyataannya, kisah asmara lah yang paling ditunggu-tunggu
para pembaca
Terlepas dari semua yang ada, novel ini tetap menjadi salah satu karya
terbaik Luna Torashyngu. Selain menceritakan tentang dunia remaja yang penuh
18
dengan permasalahan, mulai dari permasalahan keluarga, sekolah, persahabatan,
percintaan, kompetisi, sampai prestasi, novel ini juga memberikan solusi atas semua
yang menjadi permasalahannya serta memberikan pesan moral sekaligus nilai-nilai
positif bagi pembaca.
Dari novel yang bergenre teenlit ini dapat disimpulkan bahwa roda kehidupan
itu akan terus berputar. Semua peristiwa yang terjadi dalam hidup ini merupakan hal
yang sudah ditakdirkan Tuhan. Tidak ada seorangpun di dunia ini yang mengetahui
apa yang Tuhan rencanakan. Dan dari membaca novel ini penulis ingin
menyampaikan pesan yang dapat dipetik oleh pembaca, bahwa kita tidak boleh
menyalahkan orang lain atas peristiwa yang menimpa diri kita atau keluarga kita,
karena itu bukan kesalahan orang lain melainkan itu adalah kehendak dan takdir
Tuhan yang memiliki hidup kita.
IV. Kesimpulan
Novel ini sangat cocok untuk para remaja karena bahasa yang digunakan
adalah bahasa sehari-hari sehingga mudah untuk dipahami. Penyelesaian ceritanya
yang tidak terduga juga menjadikan novel ini semakin menarik dan layak untuk
dibaca. Buku ini wajib anda miliki, khususnya para remaja.
19