� � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � �� � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � �� � � � � � �� � � � � � � � � � � ! � " � � � # $ � % & # ' � � � � ( � ) ! � � & # ' � * + ' � � � � � % �� � $ � � , � ' � � � ) � - � # � ) % � $ � . � / % 0 � / � $ � � , � ' � / + # � )1 � # � / - � / � � � � * + ' � � � � � % � & % # � ' 2 - 3 * + ' 3 & 4
5 # � )- 0 � 6 � & % ' � # � �7 7 7 8 9 : 7 9 9 9 9 ; <= � � � � � � � � � � � � � � � � � > � � � � � � � � � � � � �� � � � � � � � � � � � � ? � � � � � � � � � � � � � � � �� � � @ � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � � = � � � � �A B C D
i
ABSTRAK
Syifa Ismalia 1112051000084 Analisis Semiotik Makna Ikhlas Dalam Film “Surga Yang Tak Dirindukan”
Film “Surga yang Tak Dirindukan” merupakan film terlaris pada tahun 2015 dengan jumlah penonton sebanyak 1,5 juta. Bukti lain juga tercermin ketika para penonton film “Surga yang Tak Dirindukan” ini memenuhi studio yang disediakan oleh panitia dalam kegiatan promosi roadshow ke beberapa daerah di Indonesia, seperti Yogyakarta, Bandung, Makassar dan Medan.Tidak hanya itu, film ini memenangkan beberapa penghargaan di Indonesian Box Office Movie Awards 2016, kategori film box office terbaik, kategori original sound track film terbaik, serta menang kategori ensemble talent terlaris. Film ini menceritakan keikhlasan Arini yang dipoligami oleh Pras. Poligami boleh dilakukan namun hanya diperbolehkan memiliki empat isteri. Film ini diteliti karena film ini mempunyai nilai dakwah dan bersifat keislaman, yaitu ikhlas.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini menggunakan kajian semiotik Roland Barthes. Peneliti merumuskan pertanyaan yakni: Bagaimana makna ikhlas yang diperankan Arini dari aspek poligaminya secara denotasi, konotasi dan mitos dalam film “Surga yang Tak Dirindukan” dilihat dalam perspektif semiotik Roland Barthes?
Melihat konteks penelitian ini, tinjauan teoritis yang digunakan adalah semiotik Roland Barthes, yaitu dengan melihat makna denotatif, konotatif dan mitos. Selain itu juga dilengkapi dengan tinjauan teoritis mengenai tanda-tanda ikhlas untuk menentukan adegan mana yang mengandung keikhlasan.
Berdasarkan hasil penelitian data, peneliti mendapatkan delapan hasil tanda-tanda ikhlas yang di gambarkan dalam film “Surga yang Tak Dirindukan”. Jadi dapat disimpulkan, makna denotasinya adalah gambaran keikhlasan wanita yang dipoligami oleh suaminya. Dari analisa konotasi mengungkapkan tanda-tanda keikhlasan wanita yang dipoligami oleh suaminya, seperti saat Arini sabar menghadapi cobaan ia tetap tersenyum. Dari analisa mitos, dapat diketahui bahwa kita hidup di dunia harus berbuat baik agar mendapatkan surga salah satu caranya mengikhlaskan suami untuk berpoligami. Atas hasil analisa penelitian ini juga kembali membuktikan bahwasanya film mampu mengungkapkan objektifitas terhadap sebuah fenomena sosial budaya masyarakat yang terjadi.
Kata kunci: Film “Surga yang Tak Dirindukan”, semiotik Roland Barthes, tanda, ikhlas, dan poligami
ii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Segala puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga memberikan kekuatan
dan kesabaran dalam menghadapi tantangan dan hambatan dalam penyelesaian
skripsi ini. Dengan segala usaha, dan doa, peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan sebaik-baiknya. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan
kepada Nabi Muhammad SAW, orang yang begitu mencintai kita sehingga
diakhir hayatnya yang beliau sebut dan kenang hanyalah kita umatnya.
Dalam penelitian skripsi ini, peneliti menyadari banyak terdapat
kesalahan, kekurangan dan keterbatasan ilmu yang peneliti miliki. Karena tanpa
adanya semangat, doa dan bantuan dari berbagai pihak, peneliti tidak dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Ini semua berkat arahan, bantuan,
petunjuk serta motivasi yang diberikan kepada peneliti. Untuk itu peneliti ingin
mengucapkan terimakasih dan penghargaan tersebut diajukan kepada:
1. Dr. Arief Subhan, M.Ag, sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, beserta Dr. Suparto, M.Ed, Ph.D selaku wakil Dekan I Bidang
Akademik, Dr. Hj. Roudhonah, M.Ag selaku Wakil Dekan II Bidang
Administrasi Umum, serta Dr. Suhaimi, M.Si selaku Wakil Dekan III Bidang
Kemahasiswaan.
2. Drs. Marsan, MA selaku ketua jurusan Komunikasi Penyiaran Islam dan
Fita Fathurrokhmah, M.Si, sebagai sekretaris jurusan Komunikasi Penyiaran
Islam.
3. Umi Musyarrafah, MA sebagai Dosen Penasehat Akademik.
4. Dr. Suhami, M.Si, sebagai dosen pembimbing, yang telah meluangkan waktunya
untuk mendiskusikan penelitian ini dan terimakasih atas masukan yang diberikan
kepada peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini.
5. Para Dosen Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
memberikan ilmunya kepada peneliti selama perkuliahan.
iii
6. Orang Tua peneliti, Ayahanda H.MarAli dan Ibunda Hj.Siti Rozakoh tercinta
yang dengan tulus ikhlas merawat dan mendidik penuh rasa kasih sayang,
memberikan pengorbanan yang tidak terhitung nilainya dan senantiasa
mendoakan peneliti dalam menempuh perjalanan hidup ini.
7. Kakak-kakaku dan adik tersayang, Nur Fauziah, Nur Ariefiani, S.Pd.I,
Junaedi Darussalam, S.Pd.I dan Nabila Khairunnisa semoga selalu menjadi
anak-anak yang membanggakan kedua orang tua kita, Amin.
8. Nurahman, S.Kom untuk seluruh doa, pengertian, kesabaran, bantuan, dan
dukungan untuk kelancaran proses penelitian skripsi ini.
9. Sahabat-sahabat terdekat peneliti, Annisa Ramadhani Hanoum, S.Kom.I
Christiya Dika Budi Handayani, Fatiyah, dan Vina Tan, S.E. Terimakasih
selalu memberikan motivasi, semangat disaat peneliti sedang kesulitan serta
mau mendengarkan keluh kesah peneliti dan tak pernah bosan menemani
peneliti selama penelitian skripsi ini.
10. Teman seperjuangan dalam menuntut ilmu, Icha, Yayang, Wiji, Aris, Haris,
Zoupi, Doni dan semua teman kelas KPI C angkatan 2012 yang sama-sama
menempuh pendidikan program S1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
11. Teman seperjuangan dalam KKN AMPERA (Icha, Aris, Anita, Sharfina,
Adel, Yudis, Babam, Eko, Arif, Virzah, Rani, Dirga, Rasis, Erick, Muchus,
dan Lupita). Terimakasih atas bantuan dan keakraban selama satu bulan.
12. Nofia Natasari, S.Kom.I dan Pandu Dewantara, S.Kom.I, senior yang selalu
membantu peneliti agar cepat mengerjakan skripsi ini.
Jakarta, Mei 2016
Syifa Ismalia
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................................ i KATAPENGANTAR .................................................................................................... ii DAFTAR ISI .................................................................................................................. iv DAFTAR TABEL ......................................................................................................... vi DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... vii BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah........................................................... 2 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................... 3 D. Metodologi Penelitian .................................................................................. 4 E. Tinjauan Kepustakaan .................................................................................. 5 F. Sistematika Penulisan .................................................................................. 7
BAB II KERANGKA TEORI ..................................................................................... 8 A. Film .............................................................................................................. 8
1. Pengertian Film ........................................................................................ 8 2. Sejarah Film ............................................................................................. 9 3. Karakteristik Film ................................................................................... 12 4. Jenis Film ............................................................................................... 13 5. Unsur Pembentukan Film ....................................................................... 14 6. Teknik Pengambilan Gambar ................................................................. 16
B. Ikhlas .......................................................................................................... 20 1. Pengertian Ikhlas .................................................................................... 20 2. Tanda-tanda Ikhlas ................................................................................. 21
C. Poligami ..................................................................................................... 28 1. Pengertian Poligami ............................................................................... 28 2. Hukum Poligami ..................................................................................... 29 3. Syarat-syarat Poligami ........................................................................... 31
D. Semiotik ..................................................................................................... 34 1. Pengertian Semiotik ............................................................................... 34 2. Konsep Semiotik Roland Barthes ........................................................... 37
BAB III GAMBARAN UMUM ................................................................................. 43 A. Sinopsis Film “Surga yang Tak Dirindukan”............................................. 43 B. Profil Manoj Punjobi Produser Film “Surga yang Tak dirindukan” .......... 44 C. Profil Kuntz Agus Sutradara Film “Surga yang Tak dirindukan” ............. 46 D. Pemain Film “Surga yang Tak Dirindukan” .............................................. 47 E. Tim Produksi .............................................................................................. 57 F. Penghargaan Film....................................................................................... 58
BAB IV ANALISA DATA.......................................................................................... 60 A. Analisis makna judul film “Surga yang Tak Dirindukan” ......................... 61 B. Analisis Tanda dan Pembahasan ................................................................ 64
BAB V PENUTUP ........................................................................................................ 82 A. Kesimpulan ................................................................................................ 82 B. Saran-saran ................................................................................................. 83
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 85
v
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1: Peta Roland Barthes .................................................................................... 37 Tabel 4.1 : Scene 82 ....................................................................................................... 65 Tabel 4.2 : Scene 80 ....................................................................................................... 67 Tabel 4.3 : Scene 59 ....................................................................................................... 69 Tabel 4.4 : Scene 77 ....................................................................................................... 72 Tabel 4.5 : Scene 75 ....................................................................................................... 74 Tabel 4.6 : Scene 68 ....................................................................................................... 75 Tabel 4.7 : Scene 83 ....................................................................................................... 77 Tabel 4.8 : Scene 50 ....................................................................................................... 79
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 : Foto Manoj Punjobi ............................................................................. 44 Gambar 3.2 : Foto Kuntz Agus .................................................................................. 46 Gambar 3.3 : Foto Laudya Cynthia Bella ................................................................. 47 Gambar 3.4 : Foto Fedy Nuril ................................................................................... 48 Gambar 3.5 : Foto Raline Shah .................................................................................... 50 Gambar 3.6 : Foto Tanta Jorekenta Ginting ................................................................. 51 Gambar 3.7 : Foto Kemal Pahlevi ................................................................................ 52 Gambar 3.8 : Foto Zaskia Adya Mecca ....................................................................... 53 Gambar 3.9 : Foto Sandrina Michelle .......................................................................... 54 Gambar 3.10 : Foto Vitta Mariana ................................................................................. 54 Gambar 3.11 : Foto Landung Simatupang ..................................................................... 55 Gambar 3.12 : Foto Hj. Ray Sitoresmi ........................................................................... 56 Gambar 3.13 : Foto Cover Film “Surga yang Tak Dirindukan” .............................. 57
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Film “Surga yang Tak Dirindukan” sudah menyedot perhatian semenjak
dirilis pada 15 Juli 2015, tepatnya dua hari sebelum Hari Raya Lebaran. Animo
penonton terlihat sangat antusias sampai menembus 1,5 juta orang dalam kurun
waktu kurang dari satu bulan.1 Angka ini sukses mengantarkan Film “Surga yang
Tak Dirindukan” pada posisi pertama sebagai film terlaris mengalahkan film
Comic 8 Casino Kings yang menebus penonton sebanyak 1,2 juta orang,
mengalahkan film Magic Hours yang jumlah penontonnya sebanyak 859.705
orang, mengalahkan film Single yang jumlah penontonnya sebanyak 780.866
orang, serta mengalahkan film Dibalik 98 dengan jumlah penontonnya 684.727
orang.2
Produser film Comic 8 Casino Kings mengakui film “Surga yang Tak
Dirindukan” ini lebih unggul dibanding filmnya.3 Bukti lain juga tercermin ketika
para penonton film “Surga yang Tak Dirindukan” ini memenuhi studio yang
disediakan oleh panitia dalam kegiatan promosi roadshow ke beberapa daerah di
1 “Surga yang Tak Dirindukan Berpotensi Jadi Film Nasional Terlaris 2015”, artikel diakses
pada 9 November 2015 dari http://www.21cineplex.com/slowmotion/surga-yang-tak-dirindukan-berpotensi-jadi-film-nasional-terlaris-2015,6104.html.
2 Devi Octaviany, “10 Film Indonesia Terlaris 2015”, artikel diakses pada tanggal 2 Januari 2016 dari http://www.detik.com/hot/top-tren/3109250/10-film-indonesia-terlaris-2015.
3 Altov Johar,“ Comic Casino Kings Akui Surga yang Tak Dirindukan Lebih Unggul”, artikel diakses pada tanggal 9 November 2015 dari http://www.bintang.com/film/read/2288757/comic-8-casino-kings-akui-surga-yang-tak-dirindukan-lebih-unggul.
2
Indonesia, seperti Yogyakarta, Bandung, Makassar dan Medan.4 Tidak hanya itu
film “Surga yang Tak Dirindukan” menang di Indonesian Box Office Movie
Awards 2016 kategori film box office terbaik, kategori original sound track film
terbaik serta menang kategori ensemble talent terlaris.5 Ini membuktikan bahwa
film Indonesia mampu bersaing dengan film-film impor.
Film ini menjelaskan keikhlasan seorang wanita yang dipoligami. Poligami
menurut prespektif Islam memang diperbolehkan, namun hanya diperbolehkan
memilik empat orang istri. Banyak perdebatan antar ulama terkait dengan
poligami, baik perdebatan setuju maupun tidak setuju dengan poligami.
Pengangkatan film bertema keagamaan dapat beresiko tinggi. Jika terdapat
hal yang menyinggung pihak lain yang dapat menimbulkan konflik. Konflik yang
ditimbulkan dapat berupa kecaman kepada pihak yang telah membuat film
tersebut. Bahkan bisa terdapat reaksi yang keras secara terus-menerus, dan sampai
pencabutan penayangan.
Film ini penting diteliti karena film ini mempunyai nilai dakwah dan bersifat
keislaman, maka peneliti tertarik mengangkat judul Analisis Semiotik Makna
Ikhlas dalam Film “Surga yang Tak Dirindukan”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, maka peneliti mengambil
batasan masalah pada audiovisual dalam film “Surga yang Tak Dirindukan”,
4 “Surga yang tak dirindukan berpotensi jadi film nasional terlaris 2015”, artikel diakses pada 9 November 2015 dari http://www.21cineplex.com/slowmotion/surga-yang-tak-dirindukan-berpotensi-jadi-film-nasional-terlaris-2015,6104.html.
5 Supriyanto. “Daftar Lengkap Pemenang Indonesia Box Office Movie Awards (IBOMA)” , artikel diakses pada tanggal 19 Maret 2016 dari www.tabloidbintang.com/article/film-tv-awards-iboma-2015.
3
meliputi makna ikhlas yang diperankan oleh Arini pada aspek poligami
menggunakan analisis semiotik Roland Barthes.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini ialah: Bagaimana makna ikhlas yang diperankan
Arini dari aspek poligaminya secara denotasi, konotasi dan mitos dalam film
“Surga yang Tak Dirindukan” dilihat dalam perspektif semiotik Roland
Barthes?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna ikhlas yang terkandung
dalam film “Surga yang Tak Dirindukan” melalui semiotik Roland
Barthes.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dengan adanya penelitian ini adalah :
a. Manfaat Akademis
Memberikan kontribusi ilmiah dalam kajian semiotik Roland
Barthes yang terkandung dalam film “Surga yang Tak Dirindukan”.
Penelitian ini diharapkan menjadi pedoman bagi peneliti lainnya di
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta khususnya jurusan Komunikasi Penyiaran Islam.
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan informasi terkait
tentang makna ikhlas pada film “Surga yang Tak Dirindukan”.
4
D. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan menggunakan
metode analisis deskriptif. Pendekatan ini adalah jenis penelitian yang
menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai dengan
menggunakan prosedur-prosedur statistik atau dengan cara-cara lain dari
kuantitatif.6
Lebih tepatnya menggunakan analisis semiotik untuk mencari makna
ikhlas yang terdapat pada film “Surga yang Tak Dirindukan”. Semiotik adalah
suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda. Tanda-tanda adalah
perangkat yang dipakai dalam upaya melakukan komunikasi, ditengah-tengah
manusia dan bersama-sama manusia.7 Peneliti menggunakan analisis semiotik
Roland Barthes.
2. Sumber Data
Dalam memperoleh data, peneliti langsung meneliti dari DVD film “Surga
yang Tak Dirindukan” sebagai data primer atau sasaran utama dalam peneliti,
tanpa melakukan wawancara. Selain itu penelitian ini menggunakan teknik
pengumpulan data-data sekunder dengan mengkaji buku, internet, dan
literatur-literatur yang ada hubungannya dengan materi penelitian.
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Observasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan
pengamatan, melalui hasil kerja pancaindra mata, serta dibantu dengan
6 Syamsir Salam, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta:UIN Jakarta Press, 2006), cet. Ke-1, h. 30.
7 Alex Sobur, Semiotik Komunikasi (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009), h. 15.
5
pancaindra lainnya.8 Peneliti menonton serta mengamati tayangan film
berikut dialog-dialog adegan dalam film “Surga yang Tak Dirindukan”.
Kemudian peneliti mencatat, memilih serta menganalisis sesuai dengan
model penelitian yang digunakan.
b. Dokumentasi
Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui teknik dokumentasi.
Dokumentasi yang menjadi acuan terkait dengan kaset DVD Original film
“Surga yang Tak Dirindukan”. Selain itu peneliti juga melakukan
pencarian berupa dokumen tertulis seperti artikel, buku-buku dan internet
yang berkaitan dengan penelitian.
4. Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul, kemudian diklasifikasikan sesuai pertanyaan yang
terdapat pada rumusan masalah. Kemudian, dilakukan analisis data dengan
menggunakan teknik analisis semiotik Roland Barthes. Roland Barthes ini
mengeluarkan konsep tentang denotasi dan konotasi sebagai kunci dari
analisisnya.9 Dari konsep itu dapat menghasilkan makna secara objektif untuk
memahami makna yang tersirat dalam cuplikan-cuplikan film “Surga yang
Tak Dirindukan”.
E. Tinjauan Kepustakaan
Sebelum melakukan penelitian lebih lanjut, peneliti telah melakukan tinjauan
kepustakaan dan memahami terlebih dahulu beberapa karya ilmiah yang berkaitan
atau hampir sama dengan penelitan yang akan peneliti lakukan. Sebagaimana
8 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian (Jakarta: Kencana Prenada Group, 2007), cet-3, h.
115. 9 Indiwan Seto Wahyu Wibowo, Semiotika Komunikasi (Jakarta: Penerbit Mitra Wacana
Media, 2013), h. 21.
6
yang telah ditulis Laudia Novita Murlis 108051000078 tahun 2013 mahasiswa
jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam judul “Analisis Semiotik Penggambaran
Citra Islam dalam Film Five Minarets In New York”. Dalam skripsinya Laudia
Novita Murlis meneliti dengan menggunakan model Semiotik Roland Barthes
denotasi, konotasi, dan mitos. Rumusan masalahnya adalah Bagaimana
penggambaran citra Islam dama film Five Minarets In New York dilihat dari
perspektif semiotik Roland Barthes?
Skripsi berjudul “Analis Semiotik Film Biola Tak Berdawai” yang ditulis oleh
Aminah Tuzahra 107051102738 tahun 2011 mahasiswa jurusan Komunikasi dan
Penyiaran Islam konsentrasi Jurnalistik. Dalam skripsinya Aminah Tuzahra
meneliti dengan menggunakan teori Roland Barthes yang biasa disebut dengan
two order signification, signifikasi tingkat pertama disebut denotasi dan
signifikasi tingkat kedua disebut konotasi pada Film Biola Tak Berdawai.
Rumusan masalahnya adalah Bagaimana makna denotasi konotasi mitos dalam
film BTB?
Skripsi berjudul “Analis Semiotik Film In The Name Of God” yang ditulis
oleh Hani Taqiyya 107051002739 tahun 2011 mahasiswa jurusan Komunikasi
dan Penyiaran Islam. Dalam skripsinya Hani Taqiyya meneliti dengan
menggunakan teori Roland Barthes yaitu denotasi, konotasi dan mitos. Rumusan
masalahnya adalah Apa makna denotasi, konotasi, mitos yang merepresentasikan
konsep jihad dalam film In The Name Of God?
Film “Surga yang Tak Dirindukan” sengaja dipilih oleh peneliti untuk diteliti
lebih lanjut karena menurut peneliti film ini sangat menarik, karena film ini
mempunyai nilai dakwah dan bersifat keislaman yaitu ikhlas. Film ini
7
mengangkat kisah tentang keikhlasan wanita yang dipoligami. Banyak pro-kontra
ditengah masyarakat terkait dengan poligami.
Namun dalam penulisan skripsi ini tidak ada persamaan. Penelitian ini disusun
berdasarkan analisis yang peneliti lakukan dengan pengamatan langsung terhadap
objek yaitu Analisis Semiotik Makna Ikhlas dalam Film “Surga yang Tak
Dirindukan”.
F. Sistematika Penulisan
Pada penelitian ini penelitiakan membahas lima bab dan masing-masing bab
terdiri dari:
Pada BAB I peneliti memaparkan latar belakang masalah, pembatasan dan
rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan
kepustakaan dan sistematika penulisan.
BAB II membahas mengenai pengertian film, sejarah film, karakteristik film ,
jenis film, unsur pembentukan film, teknik pengambilan gambar, pengertian
ikhlas, tanda-tanda ikhlas, pengertian poligami, hukum poligami, syarat-syarat
poligami, pengertian semiotik, dan konsep semiotik Roland Barthes.
BAB III membahas sinopsis film, biografi Manoj Punjabi sebagai Produser
film, biografi Kuntz Agus sebagai sutradara film, biografi pemain film, tim
produksi film, dan penghargaan film.
BAB IV ini difokuskan membahas hasil penelitian berupa denotasi, konotasi,
dan mitos yang terdapat dalam beberapa adegan (scene) yang mengandung makna
ikhlas dalam film “Surga yang Tak Dirindukan”.
Sedangkan pada BAB V tentang kesimpulan dan saran-saran.
8
1
2
BAB II
KERANGKA TEORI
A. Film
1. Pengertian Film
Film memiliki pengertian yang beragam, tergantung sudut pandang orang
yang membuat definisinya. Berikut adalah beberapa definisi film:
“Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 2009 tentang perfilman Pasal 1 menyebutkan bahwa film adalah karya seni budaya yang merupakan pranata sosial dan media komunikasi massa yang dibuat berdasarkan kaidah sinematografi dengan atau tanpa adanya suara dan dapat dipertunjukkan.”1 “Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, film adalah barang tipis seperti selaput yang dibuat dari seluloid tempat gambar potret yang akan dibuat potret) atau tempat gambar positif (yang akan dimainkan di bioskop).2 “Menurut Arifin, Film termasuk dari salah satu media massa yang berbentuk audio dan visual. Film merupakan karya seni budaya yang dibuat berdasarkan kaidah sinematografi, yang berbentuk gambar yang bergerak, bersuara atau tidak bersuara (bisu).3
Film adalah sebuah karya seni yang terwujud dari satu kreativitas orang-
orang yang terlibat dalam proses pembuatan film. Film mempunyai kemampuan
untuk menciptakan suatu realitas buatan sebagai perbandingan terhadap realitas
nyata. Realitas buatan dalam film dapat menawarkan kepada publik mengenai rasa
keindahan renungan terhadap sesuatu, bukan hanya sekedar hiburan semata atau
bahkan ingin menyampaikan informasi terhadap masyarakat.4
1 Anwar Arifin, Sistem Komunikasi Indonesia (Bandung: Simbiosa rekatama media, 2011),
cet ke-1, h. 154. 2 W.J.S.Poerwadarminta, Kamus Bahasa Indonesia Lengkap (Jakarta Timur: PT Balai
Pustaka, 2003) edisi ketiga, h. 330. 3 Arifin, Sistem Komunikasi Indonesia (Bandung: Simbiosa rekatama media, 2011), cet ke-1,
h. 154. 4 Dwi Haryanto, “Semiotika Film Laskar Pelangi”, Institut Seni Indonesia Surakarta Vol. 7
No.1 Juli 2011 h. 162.
3
Khalayak menonton film terutama untuk hiburan. Akan tetapi fungsi film
bukan hanya itu, karena di dalam film terkandung fungsi informatif, maupun
edukatif, bahkan persuasif (mengajak). Hal ini pun sejalan dengan misi perfilman
nasional sejak tahun 1979, bahwa selain sebagai media hiburan, film nasional
dapat digunakan sebagai media edukasi untuk pembinaan generasi muda dalam
rangka nation and character building.5
Film mempunyai kekurangan dan kelebihan. Dilihat dari kelebihannya,
seperti jangkauan luas, sifat persuasif dan mudah untuk dinikmati. Namun, film
juga memiliki kekurangan yakni sifatnya yang cepat dan sekilas, sehingga orang
tidak dapat menerima pesan yang disampaikan secara utuh jika ketika sedang
menyaksikan ia mengalihkan perhatiannya pada yang lain.
Beberapa kegiatan seperti dakwah, pendidikan, penerangan dan lain-lain
kini banyak menggunakan media film sebagai alat bantu untuk memberikan
penjelasan yang dikemas secara apik.6 Hal itu dilakukan oleh para pembuat film
agar dapat memudahkan khalayak menerima dan mencerna suatu informasi yang
disampaikan oleh komunikator.
2. Sejarah Film
Film ditemukan dari hasil pengembangan prinsip-prinsip fotografi dan
proyektor.7 Media hiburan yang ditemukan pada akhir abad 19 adalah gambar
yang bergerak (motion picture) atau lebih popular disebut sebagai film.8Ada dua
tokoh yang dapat kita sebut sebagai kumpulan orang yang berjasa turut
5 Elvinaro Ardianto, dkk, Komunikasi Massa (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2014) , cet-4, h. 145.
6 Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi (Bandung: Citra Aditya Bakti, 2003), h. 209.
7 Ardianto, Komunikasi Massa, cet-4, h. 143. 8 Ade Armando, Komunikasi Internasional, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2007), cet ke-7, h.
7-11.
4
menemukan teknologi perfilman, yaitu: Lumiere di Eropa dan Edwin S. Porter di
Amerika.
Film pertama kali dipertontonkan untuk khalayak umum dengan
membayar berlangsung di Café de Paris pada 28 Desember 1895. Film ini
dipelopori oleh Lumiere Brothers.9 Namun ketika itu, yang dipertunjukkan
hanyalah gambar yang tak mengandung cerita, misalnya kuda berlari, kereta api
bergerak, orang berbangkis dan sebagainya.
Sedangkan, film pertama kali diperkenalkan kepada publik Amerika
Serikat adalah The Life Of An American Fireman dan film The Great Train
Robbery yang dibuat oleh Edwin S. Porter pada tahun 1903. Tetapi film The
Great Train Robbery yang masa pemutarannya hanya 11 menit dianggap sebagai
film cerita pertama, karena telah menggambarkan situasi secara ekspresif, dan
menjadi peletak dasar teknik editing yang baik.10 Apabila film permulaannya
adalah film bisu, maka pada tahun 1927 di Broadway Amerika Serikat muncul
film bicara pertama meskipun belum sempurna.11
Sedangkan sejarah perfilman di Indonesia, film pertama kali diperkenalkan
pada 5 Desember 1900 di Batavia (Jakarta). Pada masa itu film disebut “Gambar
Idoep”. Pertunjukkan film pertama digelar di Tanah Abang. Ini adalah film
dokumenter yang menggambarkan perjalanan Ratu dan Raja Belanda di Den
Haag. Pertunjukan pertama ini kurang sukses, karena harga karcisnya dianggap
9 Misbach Yusa Biran, Sejarah Film 1900-1950: Bikin Film di Jawa (Jakarta: Komunitas
Bambu, 2009), h. xv. 10 Ardianto, dkk, Komunikasi Massa, cet-4, h. 144. 11 “Pengertian film menurut para ahli”, artikel diakses pada 28 Februari 2016 dari
http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-film-definisi-menurut-para.html
5
terlalu mahal. Sehingga pada 1 Januari 1901, harga karcis dikurangi hingga 75%
untuk merangsang minat penonton.12
Tahun 1905 film cerita pertama kali dikenal di Indonesia yang di impor
dari Amerika. Film-film impor ini berubah judul ke dalam bahasa Melayu, film
cerita impor ini cukup laku di Indonesia. Jumlah penonton di bioskop meningkat
karena ternyata daya tariknya mengagumkan. Pada tahun 1926 film bisu pertama
kali diproduksi di Indonesia. Agak terlambat memang karena pada tahun tersebut
dibelahan dunia, film-film bersuara sudah mulai diproduksi.13
Pada tahun 1926 baru ada Film cerita pertama yang diproduksi di
Indonesia, tepatnya di Bandung.14 Film ini berjudul Loetoeng Kasaroeng yang
diproduksi oleh NV Java Film Company. Film ini bisa dikatakan sebagai acuan
tonggak sejarah perfilman Indonesia. Kesuksesan produksi film tersebut tidak
terlepas dari keterlibatan bupati Bandung, Wiranata Kusumah V di dalamnya.
Film lokal berikutnya adalah Eulis Atjih yang diproduksi oleh perusahaan yang
sama. Setelah film kedua ini diproduksi, kemudian muncul perusahaan-
perusahaan film lainnya, seperti Halimun Film Bandung yang membuat Lily van
Java dan Central Java Film Coy (Semarang) yang memproduksi Setangan
Berlumur Darah.15
Film bicara pertama kali di Indonesia yang berjudul Terang Bulan yang
dibintangi oleh Roekiah dan R.Mochtar berdasarkan naskah yang ditulis oleh
12 Heru Sutadi, “Sejarah Perkembangan Film Indonesia”, artikel diakses pada 28 Februari
2016 dari http://perfilman.perpusnas.go.id/artikel/detail/127. 13 Risyad Abdala Ramadhan, “Sejarah Perkembangan Film Indonesia”, artikel diakses pada
28 Februari 2016 dari http://www.filmpelajar.com/blog/sejarah-perkembangan-film-indonesia. 14 Muchlisin Riadi, “Pengertian Sejarah dan Unsur-unsur Film”, artikel diakses pada 28
Februari 2016 dari http://www.kajianpustaka.com/2012/10/pengertian-sejarah-dan-unsur-unsur-film.html.
15 Heru Sutadi, “Sejarah Perkembangan Film Indonesia”, artikel diakses pada 28 Februari 2016 dari http://perfilman.perpusnas.go.id/artikel/detail/127.
6
penulis Indonesia yang bernama Saerun.16 Produksi perfilman lokal tumbuh pesat
hingga akhir abad dua puluh. Meskipun pernah mengalami periode “mati suri”
dari tahun 1980-an sampai akhir tahun 1990-an, dunia perfilman Indonesia kini
bangkit dan minat masyarakat Indonesia meningkat terhadap film lokal. Jika
diperhatikan sekarang, film telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan.17
1. Karakteristik Film
Pada umumnya film memiliki beberapa karakteristik. Karakteristik itu
penting untuk diketahui, agar tidak terjadi kekeliruan dalam memahami film.
Adapun faktor yang menunjukkan karakteristik film adalah layar yang lebar,
teknik dalam pengambilan gambar, konsentrasi penuh saat menonton, dan
identifikasi psikologis yang menonton. Untuk mendapatkan pemahaman yang
lebih jelas, karakteristik film dapat diuraikan sebagai berikut:18
a. Layar yang luas
Film menggunakan layar yang luas. Ini yang membedakan dengan
televisi. Walaupun sama-sama menggunakan layar. Film menggunakan
layar yang luas, telah memberikan keleluasaan penonton untuk melihat
adegan yang ditayangkan pada film.
b. Pengambilan Gambar
Dengan layar film yang lebar dan luas, maka pengambilan gambar
secara menyeluruh sangat penting. Hal ini untuk memberikan kesan
16 Ardianto, Komunikasi Massa, cet-4, h. 143-144. 17 Budiman Akbar, Semua Bisa menulis Skenario Panduan Teknik Menulis Skenario Untuk
Film dan Sinetron (Jakarta: Erlangga, 2015), h. 3. 18 Nawiroh Vera, Semiotika dalam Riset Komunikasi (Bogor: Ghalia Indonesia, 2014), h. 92.
7
seni dan artistik yang bernilai tinggi, sehingga film lebih terlihat
menarik.
c. Konsentrasi Penuh
Konsentrasi penuh biasanya dapat di capai saat menonton film di
bioskop yang jauh dari gangguan dan aktivitas di luar, karena bioskop
ruangan kedap suara yang dikhususkan untuk menonton film. Semua
mata hanya tertuju pada layar, sementara pikiran dan perasaan
penonton tertuju pada alur cerita. Dalam keadaan demikian konsentrasi
penuh dapat tercapai dan emosi penonton terbawa suasana.
d. Identifikasi psikologis
Dalam menonton sebuah film penonton biasanya menyamakan dirinya
dengan salah seorang pemeran dalam film tersebut, sehingga tidak ada
lagi perbedaan antara penonton dan pemeran. Penonton mengira ia
sendiri yang menjadi pemeran dalam film tersebut. Dalam fenomena
ini menurut ilmu jiwa sosial disebut dengan identifikasi psikologis.
2. Jenis Film
Secara umum, film dapat dibagi menjadi tiga jenis. Ketiga jenis film itu
adalah film dokumenter (documenter films), film cerita pendek (short films) dan
film cerita panjang (feature-length films). Berikut ini adalah penjelasan mengenai
ketiga jenis film tersebut :19
a. Film Dokumenter
Dokumenter adalah sebutan yang diberikan untuk film pertama karya
Lumiere bersaudara yang berkisah perjalanan yang dibuat sekitar tahun
19 Heru effendi, Mari Membuat Film (Jakarta: Erlangga, 2014), cet-2, h. 2-4.
8
1890-an.20 Film Dokumenter merupakan film non fiksi yang
menggambarkan situasi kehidupan nyata dengan setiap individu
menggambarkan perasaannya dan pengalamannya dalam situasi yang
apa adanya, tanpa persiapan, langsung pada kamera atau
pewawancara.21
b. Film Cerita Pendek
Durasi film cerita pendek biasanya di bawah 60 menit. Jenis film ini
banyak dihasilkan oleh para mahasiswa jurusan film dengan baik.
Sekalipun demikian, ada juga orang yang memang mengkhususkan
diri untuk memproduksi film pendek, umumnya hasil produksi ini
dipasok ke rumah-rumah produksi atau saluran televisi.22
c. Film Cerita Panjang
Durasi film ini lebih dari 60 menit lazimnya berdurasi 90-100 menit,
namun ada juga yang berdurasi hampir 80 menit. Film yang diputar di
bioskop umumnya termasuk dalam kelompok ini. Beberapa film,
misalnya Dances With Wolves yang berdurasi lebih dari 120 menit.
Film-film produksi India yang cukup banyak beredar di Indonesia,
rata-rata berdurasi hingga 180 menit.23
3. Unsur Pembentukan Film
Penilaian setiap orang dalam mengamati sebuah film tentunya berbeda-beda.
Ada yang tertarik dengan aksi pemainnya maupun yang tertarik dengan alur cerita
20 Effendi, Mari Membuat Film, h. 3. 21 Marcel Danesi, Pengantar Memahami Semiotika Media (Yogyakarta: Jalasutra, 2010), h.
134. 22 Effendi, Mari Membuat Film, h. 4. 23 Effendi, Mari Membuat Film, h. 4.
9
bahkan visual effeknya. Tentunya semua penilaian tersebut hadir berkat adanya
unsur-unsur pembentukan film. Ada dua unsur film, yaitu:
a. Unsur Naratif
Unsur naratif bisa juga dikatakan sebagai bahan yang akan diolah.
Terdiri dari tokoh, karakter, waktu dan lokasi.
b. Unsur Sinematik bisa dikatakan sebagai cara atau alat pengolahanya
(teknis). Di dalam unsur sinematik terbagi menjadi empat buah elemen
yang saling berkaitan, yaitu:
• Mise-en-scene, yaitu segala sesuatu yang terdapat di depan kamera
seperti kombinasi gambar, setting tempat, alat peraga, aktor, kostum
dan pencahayaan.
• Sinematografi, yaitu pergerakan seorang cameraman terhadap
kamera dan film dan kamera terhadap objek yang di ambilnya.
• Editing, yaitu proses mempersiapkan dan memilih bahasa, gambar,
suara video atau film melalui proses seleksi, koreksi, organisasi dan
juga modifikasi sehingga terbentuk suatu rangkaian audiovisual
yang koheren dan memiliki makna.
• Suara, adalah segala sesuatu yang terdapat dalam film yang mampu
tertangkap oleh indera pendengaran manusia. Dalam perkembangan
efek suara memiliki peran penting dalam mengarahkan emosi
penonton ketika menonton sebuah film.24
24 Vera, Semiotika dalam Riset Komunikasi, h. 92.
10
Jadi dapat disimpulkan, bahwa kedua unsur ini tidak dapat dipisahkan, karena
keduanya saling berkaitan sehingga dapat menghasilkan sebuah karya yang
menyatu dan dapat dinikmati oleh penonton.
4. Teknik Pengambilan Gambar
Ada lima hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan gambar untuk
jurnalistik televisi yaitu:25
a. Camera Angle
Camera angle adalah posisi kamera pada saat pengambilan gambar.
Masing-masing angle atau sudut mempunyai makna tertentu. Camera
angle dalam sudut pengambilan gambar ada lima bagian, yaitu:
• Bird Eye View adalah teknik pengambilan gambar yang dilakukan
oleh kameraman dengan posisi kamera diatas ketinggian objek
yang direkam. Tujuannya adalah untuk memperlihatkan objek-
objek yang lemah dan tak berdaya.
• High Angle adalah pengambilan gambar dari atas objek. Kesan
yang ditampilkan dari pengambilan gambar ini kesannya lemah,
tak berdaya, kesendirian dan kesan lain yang mengandung konotasi
dilemahkan atau dikerdilkan.
• Low Angle adalah sudut pengambilan dari arah bawah objek
sehingga mengesankan objek jadi terlihat besar. Teknik ini
memiliki kesan dramatis yaitu nilai agung atau prominance,
berwibawa, kuat, dominan.
25 Askurifai Baskin, Jurnalistik Televisi Teori dan Praktik (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2006), cet-1, h. 120.
11
• Eye Level adalah sudut pengambilan gambar sejajar dengan objek.
Hasilnya memperlihatkan tangkapan pandangan mata seseorang.
Teknik ini tidak memiliki kesan dramatis melainkan kesan wajar.
• Frog Eye adalah sudut pengambilan gambar dengan ketinggian
kamera sejajar dengan alas atau dasar kedudukan objek atau lebih
rendah. Hasilnya akan tampak seolah-olah mata penonton
mewakili mata katak.
b. Frame Size
Frame size adalah ukuran shot untuk memperlihatkan situasi objek
bersangkutan. Frame size yang menjadi kekuatan gambar baik dalam
film maupun audiovisual lainnya. Ada dua belas bagian dalam frame
size, yaitu:
• Long Shot (LS)
Pengambilan gambar ini objek penuh dengan latar belakang.
Tujuannya untuk memperlihatkan objek dengan latar belakang.
• Full Shot (FS)
Teknik pengambilan gambar ini dari batas kepala hingga kaki.
Tujuannya untuk memperlihatkan objek dengan lingkungan
sekitar.
• Knee Shot (KS)
Pengambilan gambar teknik ini dari batas kepala hingga lutut.
Teknik ini bertujuan memperlihatkan sosok objek.
12
• Medium Shot (MS)
Pengambilan gambar pada tehnik ini dari batas kepala sampai
pinggang. Tujuannya untuk memperlihatkan seseorang dengan
sosoknya.
• Medium Close Up (MCU )
Pengambilan gambar dari dada sampai atas kepala untuk
menunjukan ekspresi wajah lebih jelas.
• Close Up (CU)
Pengambilan gambar dari batas kepala sampai leher bagian bawah.
Teknik ini memberi gambaran objek secara jelas.
• Big Close Up (BCU)
Pengambilan gambar dari batas kepala hingga dagu objek. Teknik
ini menonjolkan objek untuk menimbulkan ekspresi tertentu.
• Extreme Close Up (ECU)
Pengambilan gambar dengan teknik ini akan menunjukkan secara
detail ekspresi dari objek, seperti pangkal tangan, hidung, telinga,
dan mata.26
• Group Shot
Pengambilan gambar dengan sekelompok orang.
• Three Shot
Pengambilan gambar dengan tiga objek.
• Two-Shot
Pengambilan gambar dengan dua objek.
26 Arifin S. Harahap, Jurnalistik Televisi Tehnik Memburu dan Menulis Berita (Jakarta:
Indeks, 2007), h. 37.
13
• One-Shot
Pengambilan gambar dengan satu objek.
c. Moving Camera
Moving camera dalah posisi kamera bergerak, sementara objek bidikan
diam. Gerakan kamera ada tiga, yaitu:
• Zoom In dan Zoom Out (gerakan kamera mendekat dan menjauh).
• Till up dan Till Down (gerakan kamera dari bawah keatas, dari atas
ke bawah).
• Panning Right dan Panning Left (gerakan kamera dari kiri ke
kanan, dan gerakan kamera dari kanan ke kiri).
d. Gerakan Objek
Gerakan Objek adalah posisi kamera diam objek bidikan bergerak.
Gerakan objek ada tiga, yaitu:
• Objek sejajar dengan kamera
• Walk-in atau Walk-away (menjauh atau mendekat ke kamera)
• Framing (masuknya objek dalam sebuah frame film yang awalnya
kosong).
e. Komposisi
Komposisi adalah seni menempatkan gambar pada posisi yang baik
dan enak dilihat. Komposisi ada tiga, yakni:
• Headroom (H) yakni mengatur frame diatas kepala objek
• Noserum (N) jarak pandang seseorang terhadap objek lainnya, baik
kekiri maupun kekanan
• Lookingspace (L) yakni ruangan depan maupun belakang objek
14
Dari penjabaran tentang film, peneliti menyimpulkan bahwa film adalah
suatu karya seni yang dibuat oleh orang-orang kreatif dibidangnya yang
didalamnya berdasarkan kaidah sinematografi. Ada atau tanpa adanya suara serta
dapat dipertunjukan. Berhubungan dengan film “Surga yang Tak Dirindukan”,
film ini masuk jenis film cerita panjang. Film tidak hanya sekedar untuk hiburan
saja, melainkan menjadi media edukasi untuk para generasi muda saat ini, karena
didalam film tersebut banyak sekali pesan moral yang terkandung seperti pesan
ikhlas.
B. Ikhlas
1. Pengertian Ikhlas
Ikhlas menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah tulus hati dengan hati
yang bersih, kerelaan dan jujur.27 Sementara terminologi arti ikhlas adalah
mengerjakan setiap ibadah atau amal kebaikan karena Allah SWT dan
mengharapkan ridha-Nya. Secara singkat ikhlas artinya bersih, tidak ada
campuran.28
Definisi ikhlas menurut para ulama berbeda-beda namun tujuannya sama
yaitu, mengikhlaskan berbagai aktivitas untuk mendekatkan diri hanya kepada
Allah SWT saja. Ar-Raghib mendefinisikan, ikhlas adalah mengikhlaskan niat
hanya karena Allah SWT semata. Izz bin Abdussalam mengatakan bahwa ikhlas
adalah seseorang yang melakukan ketaatan dengan penuh keikhlasan hanya
kepada Allah SWT semata, tidak mengharapkan penghargaan dari siapapun.
27 W.J.S.Poerwadarminta, Kamus Bahasa Indonesia Lengkap, edisi ketiga, h. 435. 28 Hamka, Tasawuf Modern, (Jakarta: Pustaka Panjimas, 1987), h. 126.
15
Sedangkan Al-Harits al-Muhasibi mendefinisikan bahwa ikhlas adalah
mengesampingkan makhluk dalam beribadah kepada Tuhan.29
Jadi dapat dikatakan bahwa ikhlas harus tulus sepenuh hati dan hanya
mengharapkan ridha dari Allah SWT saja. Jika suatu amal diniatkan bukan untuk
mencari ridha Allah SWT, maka ia tidak akan bernilai apa-apa karena tujuan yang
dicapai manusia dalam beribadah hanya satu yaitu hanya kepada Allah SWT.
Sebagaimana firman-Nya:
Artinya: Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus. (Qs.Al-Bayinah/98:5)
Artinya: Lalu Kami utus kepada mereka, seorang Rasul dari kalangan mereka sendiri (yang berkata): "Sembahlah Allah oleh kamu sekalian, sekali-kali tidak ada Tuhan selain daripada-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya) (Qs.al-Mukminun/23:32)
Kedua ayat ini menjelaskan bahwa manusia diciptakan oleh Allah SWT
hanya untuk menyembah-Nya dan menaati setiap perintahnya. Oleh karena itu,
kita sebagai makhluk seharusnya berada dijalan yang benar yaitu, dijalan yang
diridhai Allah SWT. Agar kita termasuk orang yang bertakwa.
2. Tanda-tanda Ikhlas
Ikhlas pada hakikatnya adalah kesucian hati yang semata-mata hanya
mengharapkan ridha dari Allah SWT. Salah satu kriteria diterimanya atau
29 Umar Sulaiman Abdullah Al-Asyqar, Ikhlas Beramal Agar Amal Tak Sia-Sia (Jakarta:
Gema Madinah Makkah, 2007), h. 22.
16
ditolaknya amal ibadah seseorang ditentukan dengan ikhlas atau tidaknya dia
beribadah semata-mata hanya untuk mendapatkan ridha Allah SWT, dan bukan
karena motivasi lain. Untuk mengetahui amalan yang dilakukan ikhlas tersebut
mempunyai tanda-tanda ikhlas:30
a. Takut terkenal
Orang yang ikhlas akan senantiasa takut terkenal karena takut
dianggap riya. Jika kita riya maka akan membatalkan niat ikhlas,
karena riya adalah ingin mendapat pujian dari manusia, jadi amal
perbuatan yang dilakukan bukan semata-mata kepada Allah SWT
tetapi karena manusia.
b. Menuduh diri berbuat melampaui batas di sisi Allah SWT
Orang yang ikhlas akan senantiasa menuduh dirinya telah berbuat
melampaui batas di sisi Allah SWT, telah lalai dalam melaksanakan
kewajiban-kewajibannya, serta tidak mampu mengontrol hatinya dari
kebanggan terhadap diri sendiri. Bahkan, ia senantiasa takut akan dosa-
dosa yang takkan terampuni dan khawatir jika amal kebaikannya tidak
dapat diterima oleh Allah SWT.
c. Beramal secara diam-diam
Mengerjakan amal kebaikan secara diam-diam lebih disukainya dari
pada mengerjakan amal kebaikan diketahui oleh orang lain, karena ia
takut dianggap riya jika ia beramal terlihat oleh orang lain.
30Yusuf Qardhawi, Ikhlas & Tawakal Ilmu Suluk menurut Al-Qur’an & As-Sunnah (Jakarta:
Istanbul, 2015), h. 122.
17
d. Tidak mencari pujian orang
Pujian tidak menjadikan dia lupa terhadap dirinya. Dia lebih
mementingkan penampilan dalam bukan luarnya, karena apa yang dia
kerjakan hanya ingin mendapat ridha dari Allah SWT.
e. Tidak pelit memuji orang lain yang pantas memperoleh pujian
Tanda-tanda ikhlas yang lain adalah tidak pelit memuji orang lain yang
pantas memperoleh pujian. Karena menurutnya, ada dua penyakit yang
berbahaya, yakni: Pertama, menyampaikan pujian dan sanjungan
kepada orang yang tidak pantas menerimanya. Kedua, pelit dengan
pujian terhadap orang yang berhak menerimanya.31
f. Kesamaan amal dalam qiyadah (kepemimpinan) dan jundiyah
(keprajuritan)
Orang yang ikhlas dalam keadaan apapun, dia tidak berambisi kepada
jabatan pimpinan dan tidak pula mau menuntutnya untuk dirinya. Akan
tetapi, apabila dia diserahi amanah tersebut, maka dia akan
menjalankan tugas dan kewajibannya serta mengikhlaskan segala
sesuatu karena Allah SWT.
g. Menaruh kepedulian terhadap ridha Allah SWT bukan ridha manusia
(Tawakal)
Tidak sedikit manusia hidup di bawah bayang-bayang orang lain. Bila
orang itu menuntun pada keridhaan Allah SWT, sungguh kita sangat
beruntung. Tapi tak jarang orang itu memakai kekuasaannya untuk
memaksa kita bermaksiat kepada Allah SWT. Disinilah keikhlasan kita
31Qardhawi, Ikhlas & Tawakal Ilmu Suluk menurut Al-Qur’an & As-Sunnah, h. 122.
18
diuji. Memilih keridhaan Allah SWT atau keridhaan manusia yang
mendominasi kita.32
h. Menjadikan keridhaan dan Kemurkaan karena Allah SWT bukan
karena diri pribadi (Memaafkan Orang lain)
Orang yang ikhlas selalu memaafkan kesalahan orang lain, walaupun
orang yang berbuat jahat kepada kita belum meminta maaf.
Menjadikan rasa benci dan cinta, menerima dan menolak, ridha dan
marah harus karena Allah SWT semata dan agama-Nya. Bukan karena
diri atau kepentingan pribadi. Janganlah berprilaku seperti kaum
munafik yang telah Allah cela dalam kitab-Nya. Sebagaimana firman-
Nya:
Artinya: Dan di antara mereka ada orang yang mencelamu tentang (distribusi) zakat; jika mereka diberi sebahagian dari padanya, mereka bersenang hati, dan jika mereka tidak diberi sebahagian dari padanya, dengan serta merta mereka menjadi marah (Qs. At-Taubah/9:58)
i. Sabar
Keikhlasan kita akan diuji oleh waktu. Sepanjang jalan hidup kita
adalah suatu ujian. Ketegaran kita untuk menegakkan kalimatnya di
muka bumi meski tahu jalannya sangat jauh, sementara hasilnya belum
pasti dan kesulitan sudah di depan mata, amat sangat diuji. Hanya
orang-orang yang mengharapkan keridhaan Allah SWT yang bisa tegar
32Andre, “Delapan Tanda Orang Ikhlas” , artikel diakses pada 19 Januari 2016 dari
www.dakwatuna.com/2009/0825/3616/delapan-tanda-orang-ikhlas/#axzz3xvVuQZ997
19
menempuh jalan panjang itu. Karena amalan seorang yang ikhlas
dasarnya adalah karena Allah dan dia komitmen terhadapnya serta
konsisten di dalamnya. Adapun buah serta hasilnya di dunia, maka hal
itu dia serahkan kepada Allah SWT.33
j. Bersyukur
Orang yang ikhlas selalu bersyukur atas apa-apa yang telah di berikan
Allah SWT kepadanya baik suka maupun duka, sedikit atau banyak
karena dia menyadari bahwa segala sesuatu adalah pemberian Allah
SWT. Bersyukur merupakan perintah Allah SWT atas hamba-Nya, dan
bersyukur merupakan perwujudan dari rasa pemahaman dan mengikis
sifat kufur karena keadaan diri yang telah merasakan nikmat demi
kenikmatan-Nya dan firman-Nya:
Artinya: Karena itu, ingatlah kamu kepada-KU, niscaya aku ingat pula kepadamu dan bersyukurlah kepada-KU dan janganlah kamu mengingkari nikmatku. (Qs. Al-Baqarah/2:152). Ayat ini menjelaskan bahwa kita harus ingat dan bersyukur kepada
Allah SWT yang telah melimpahkan begitu banyak rahmat dan
kenikmatan kepada kita, meskipun dalam menjalani kehidupan banyak
sekali cobaan yang dihadapi. Kita juga tidak boleh mengingkari
nikmatnya karena jika kita tidak mengingkari nikmatnya azab Allah
SWT sangat pedih.
33Qardhawi, Ikhlas & Tawakal Ilmu Suluk menurut Al-Qur’an & As-Sunnah, h. 128.
20
k. Gemar kepada amal yang lebih bermanfaat (Membantu orang lain)
Tanda-tanda ikhlas yang lainnya adalah gemar kepada amalan yang
lebih diridhai Allah SWT, bukan yang lebih disenangi oleh diri. Jadi
seorang yang ikhlas akan mengutamakan amal yang lebih besar
manfaatnya dan lebih dalam pengaruhnya. Salah satu gemar kepada
Amal yang bermanfaat adalah membantu orang lain yang sedang
kesusahan.
l. Selamat dari penyakit ujub
Kesempurnaan ikhlas lainnya adalah tidak merusak amal setelah
sempurnanya dengan mengagumi, mempercayai (akan diterima dan
diberi pahala) serta membanggakannya. Tentu saja ini membutakan
pandangannya dari kerusakan yang boleh jadi menimpanya atau cacat
yang menodainya. Adapun sikap seorang mukmin setelah dia
mengerjakannya amal kebaikannya, adalah takut kalau-kalau dia telah
berlaku lalai di dalamnya atau telah merusaknya, secara sadar ataupun
tanpa sadar.
Al-Qur’an telah memperingatkan kepada orang-orang yang beriman,
agar tidak mengungkit-ungkit kebaikan dan menyakiti perasaan
penerima. Khawatir bila hal tersebut dilakukan akan merusak amal
kebaikannya dan menghilangkan pengaruhnya. Dan Firman-nya:
21
Artinya: Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan Dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian.Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah Dia bersih (tidak bertanah).mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.(Qs. Al-Baqarah/2: 263-264)
m. Peringatan Terhadap Bahaya Menganggap Suci Diri Sendiri
Al-Qur’an memperingati orang-orang beriman agar tidak menganggap
dirinya suci. Sebagimana firman Allah SWT:
Artinya: (yaitu) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan keji yang selain dari kesalahan-kesalahan kecil. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Luas ampunanNya.dan Dia lebih mengetahui (tentang keadaan)mu ketika Dia menjadikan kamu dari tanah dan ketika kamu masih janin dalam perut ibumu; Maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.(Qs. An-Najam/53:32)
Peneliti menyimpulkan bahwa ikhlas adalah segala sesuatu yang dilakukan
oleh manusia dengan tulus sepenuh hati dan hanya mengharapkan ridha Allah
SWT, seperti halnya yang dilakukan Arini ketika Pras berpoligami, awalnya Arini
kecewa namun akhirnya Arini mengikhlaskan semua yang terjadi. Terlihat dari
22
tanda sabar, senang disetiap potensi yang muncul (bersyukur), gemar kepada amal
yang lebih bermanfaat (membantu orang lain), menjadikan keridhaan dan
kemurkaan Allah SWT bukan karena diri sendiri (memaafkan orang lain), tidak
bakhil memuji orang yang berhak memperoleh pujian, menaruh kepedulian
terhadap ridha Allah SWT bukan ridha manusia (tawakkal), kesamaan amal dalam
qiyadah (kepemimpinan) dan jundiyah (keprajuritan), dan peringatan menganggap
diri sendiri suci. Yang dilakukan Arini ini merupakan bagian dari keikhlasan yang
digambarkan dalam film “Surga yang Tak Dirindukan”. Semua yang dilakukan
Arini adalah ingin mencari keridhaan Allah SWT.
C. Poligami
1. Pengertian Poligami
Secara etimologi, kata poligami berasal dari bahasa yunani yaitu apolus
yang berarti banyak dan gamos yang berarti istri atau pasangan. Sedangkan
menurut terminologi, poligami dapat dipahami sebagai suatu keadaan di mana
seorang suami memiliki istri lebih dari satu orang di dalam waktu bersamaan.34
Penjelasan di atas berbeda dengan pendapat Henry Pratt Fairchild, yang
mengatakan bahwa uraian tentang poligami tersebut tidak tepat bila dikatakan
sebagai poligami, tetapi lebih tepat dikatakan sebagai poligini. Sebab istilah
poligami dapat diartikan sebagai perkawinan antara seorang laki-laki dengan lebih
dari satu wanita atau seorang wanita dengan lebih dari satu laki-laki. Istilah
poligami dapat dilakukan oleh wanita dan laki-laki. Namun poligini hanya untuk
seorang laki-laki.
34 Rodli Makmun, Poligami Dalam Tafsir Muhammad Syahrur (Ponorogo: STAIN Ponorogo
Press, 2009), cet-1, h. 15.
23
Perbedaan pemaknaan istilah tersebut tidak menjadi masalah dalam
memaknai perilaku suami yang memiliki lebih dari satu istri. Sebab poliandri (istri
mempunyai lebih dari satu suami dalam waktu bersamaan) tidak boleh dilakukan.
Oleh karena itu, dengan sendirinya istilah poligami menjadi bersifat khusus, yaitu
seorang laki-laki yang mempunyai lebih dari satu istri dalam waktu bersamaan.35
2. Hukum Poligami
Hukum poligami adalah boleh, namun hanya diperbolehkan mempunyai
empat istri.36 Di antara dalil-dalil yang menjelaskan kebolehan poligami adalah:
Dalil pertama :
Artinya: Dan jika kamu takut tidak akan dapat Berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), Maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. kemudian jika kamu takut tidak akan dapat Berlaku adil, Maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.(QS. An-Nisa/4:3)
Maksud ayat ini adalah, jika kalian merasa khawatir terkena dosa
memakan harta anak perempuan yatim, maka jangan menikahinya. Karena Allah
SWT telah memberikan pilihan yang lain yaitu menikah dengan selain anak
perempuan yatim, satu, dua, tiga dan empat. Namun jika kalian merasa khawatir
tidak dapat berlaku adil kepada dua, tiga atau empat istri, maka kalian harus
menikah dengan satu wanita saja.
35 Makmun, Poligami Dalam Tafsir Muhammad Syahrur, cet-1, h. 16. 36 M. Quraish Shihab, Perempuan (Ciputat: Lentera Hati, 2011), cet-VII, h. 180.
24
Dalil kedua: ا مل س ن ع ي ر ه لز ا ن ع ر م ع م ا ن ثـ د ح ر ف ع ج ن ب د م ا حم ن ثـ د ح م ي ك ح ن ب ي ا حي ن ثـ د ح
هللا ى ال ص يب الن ه ل ال ق فـ ة و س ن ر ش ع ه ت حت و ة م ل س ن ب ن ال ي غ م ل س أ ال ق ر م ع ن ب ا ن ع (رواه ابن ما جه) اع بـ ر أ ن ه نـ م ذ خ م ل س و ه ي ل ع
“Kami diberitahu oleh Yahya ibn Hakim, kami diberitahukan oleh Muhammad ibn Ja’far, kami diberitahukan Mu’amar dari al-Zuhri dari Salim dari Ibn Umar berkata: Gilan ibn Salamah masuk Islam dan dia memiliki 10 isteri, maka Nabi bersabda: Ambilah diantara mereka empat orang.” (HR. Ibnu Majah)36F
37 Maksud hadis ini adalah poligami boleh saja dilakukan dan Nabi SAW
menyuruh membatasi hanya empat isteri saja.
Dalil Ketiga:
Artinya: Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat Berlaku adil di antara istri-istri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. dan jika kamu Mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), Maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. An-Nisa/4:129)
Ayat ini menegaskan bahwa adil dalam hal ini yaitu adil dalam pembagian
cinta yang tidak mungkin dapat dilakukan oleh manusia, siapapun dia bahkan
Nabi Muhammad SAW sekalipun. Namun ayat ini bukan melarang poligami
tetapi ayat ini hanya melarang kezaliman yang nampak dan dan kewenang-
wenangan yang jelas, yaitu kecenderungan penuh terhadap salah satu dari istri
mereka.
37 Sri Mulyati, “Relasi Suami Istri dalam Islam (Jakarta: Pusat Studi Wanita UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2004), h. 83.
25
3. Syarat-syarat Poligami
Syarat-syarat poligami adalah yakin mampu berlaku adil dalam pembagian
kewajiban baik jasmani dan rohani serta menjaga kesucian istri-istrinya.38
Menurut ajaran agama islam, poligami dapat dilakukan tanpa
sepengetahuan istri pertama, sebab izin kepada istri pertama itu bukan syarat dan
bukan sebuah kewajiban. Artinya jika ada suami tanpa izin istri dia berpoligami,
nikahnya sah selama syarat dan rukun nikah terpenuhi, walaupun istri pertama
tidak setuju, maka pernikahan juga tetap sah.39 Namun jika dikaitkan dengan
hukum yang ada di Indonesia, maka poligami dapat dilakukan dengan syarat izin
pengadilan sesuai pasal 3 UU no.1/74. Dari ayat ini menegaskan bahwa poligami
menjadi batal kalau pengadilan tidak memberikan izin. Sementara dalam
kompilasi Hukum Islam pasal 55 ayat 2 menegaskan bahwa syarat utama
berpoligami adalah suami harus adil terhadap istri-istri dan anak-anaknya. Kalau
adil juga berarti adil dalam hal cinta. Kalau ternyata suami berpoligami tanpa izin
pengadilan dan istri, maka istri dapat melakukan pembatalan perkawinan
sebagaimana UU no 1 pasal 22 1974. Selain pembatalan istri bisa melakukan
tuntutan pidana berdasar pasal 279 KUHP ayat 1.40
Bagi seorang perempuan yang telah menikah ada banyak pintu untuk
memasuki surga, yaitu dengan salat lima waktu, puasa di bulan Ramadhan,
memelihara kemaluannya dan bersikap taat kepada suaminya.41
38 Abu Malik Kamal, Shahih Fiqih Sunnah Wanita Hukum-hukum Islam yang Wajib
Diketahui oleh Setiap Muslimah (Sukoharjo: Al-Hambra, 2015), cet-1, h. 535. 39 “Izin Poligami ke istri pertama bukan syarat dan kewajiban”, artikel diakses pada 15
Februari 2016 dari http://www.detik.com/hot/celeb/23338305/ustad-solmed-izin-poligami-ke-istri-pertama-bukan-syarat-dan-kewajiban.
40 Sri Mulyati, “Relasi Suami Istri dalam Islam (Jakarta: Pusat Studi Wanita UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2004), h. 96.
41 Haris Priyatna & Lisdy Rahayu, Perempuan Yang Menggetarkan Surga, (Bandung: Mizan Media, 2015), cet ke-2, h. 27.
26
Sesuai sabda Rasulullah SAW dari Annas Bin Malik R.A. beliau bersabda:
المراة اذا صلت مخسها وصامت شهرها وحفظت فـرجها واطاعت زوجها تدخل من اي
واب اجلنة (رواه ابوانعيم) باب شائت من ابـ
Artinya: Seorang perempuan apabila melaksanakan sholat lima waktu, berpuasa sebulan (puasa ramadhan), memelihara farjinya atau kemaluannya, dan menaati suaminya, maka akan masuk surga dari pintu mana yang ia kehendaki (H.R. Abu Na’im). 41 F
42
Seperti yang dijelaskan hadist di atas, yang dimaksud “taat” adalah
kepatuhan pada hal-hal yang baik dan dapat dibenarkan oleh Al-Qur’an dan
Hadits. Bentuk ketaatan pada suami dapat dilakukan berbagai macam, namun
yang digambarkan dalam film “Surga yang Tak Dirindukan”, taat pada suami
berupa mengikhlaskan suami untuk poligami, karena dengan mengikhlaskan dapat
melatih kesabaran yang bisa menjadi salah satu penyebab masuk surga. 42F
43
Seorang istri yang sabar menerima cobaan yang dihadapinya, seperti sabar
dipoligami suaminya, maka Allah SWT memberikan ganjaran pahala yang sangat
besar dan akan menghapus dosanya. Sesuai dengan Qs.Az-Zumar/39:10 dan sabda
Rasulullah SAW:
Artinya: Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang beriman. bertakwalah kepada Tuhanmu". orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas. (Qs.Az-Zumar/39:10)
42 Usman AlKhaibawi, Durratunnashihin Mutiara Mubalig (Semarang: Almunawar,1979), h.
172. 43 “Video Wanita ini Bahagia Dipoligami Agar Masuk Surga Karena Mematuhi suami”,
artikel ini diakses pada 19 April 2016 dari www.berantai.com/detail/video-wanita-ini-bahagia-dipoligami-agar-masuk-surga-karena-mematuhi-suami.html.
27
ما يصيب المسلم من نصب وال وصب وال هم وال حزن وال أذى وال غم حىت الشوكة
يشاكها ال كفر الله با من خطاياه (رواه البخارى)
“Tidaklah seorang muslim tertimpa kecelakaan, kemiskinan, kegundahan, kesedihan, kesakitan maupun keduaka-citaan. Allah akan menghapus dosa-dosanya dengan apa yang menimpanya.” (HR. Bukhari)
Apabila seorang istri memberikan motivasi serta mendukung suaminya
untuk menikahi wanita lain dengan motivasi ingin menolong sesama muslim,
maka Allah akan menolongnya dalam berbagai urusannya. 43F
44 Sesuai sabda
Rasulullah tentang tolong menolong:
مة يا بة من كرب ىـوم الق كر نـفس ا هللا عنه يا ر بة من كرب الد ن من نـفس عن مؤمن ك
خرة ومن ستـر مسلما ستـره اهللا ىف الد األوا يا ر اهللا علىه ىف الد ن س ي سر على معسر ي ومن
(رواه مسلم و ابودود و ه ين العبد ىف عون ا خ واال خرة واهللا ىف عون العبد ما كا يا ن
الرتمذي)
“Siapa menghilangkan salah satu bencana dunia dari seorang mukmin, maka Allah akan menghilangkan darinya salah satu bencana di hari kiamat. Siapa yang memberi kemudahan pada orang yang mengalami kesulitan, maka Allah akan memberikan kemudahan baginya di dunia dan akhirat. Siapa yang menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Dan Allah senantiasa menolong hambanya, selama hamba itu menolong saudaranya.” (HR. Muslim, Abu Daud, Turmudzi dan lainnya). 44F
45
Berkaitan dengan film “Surga yang Tak Dirindukan”, poligami adalah
ketika Pras mempunyai istri lebih dari satu yaitu Arini dan Mei. Poligami yang
dilakukan Pras karena Pras ingin menolong Mei dan anak yang dikandungnya.
Agar anak yang dikandung Mei yaitu Akbar tidak menjadi anak yatim seperti
Pras. Menurut Islam, pernikahan Pras dan Mei sah, namun menurut peraturan di
Indonesia, pernikahan Pras dan Mei tidak sah, karena tidak ada izin dari istri
44 Khozin Abu Faqih, Poligami Solusi atau Masalah?, (Jakarta: Al-I’tishom 2006), h. 54. 45 Faqih, Poligami Solusi atau Masalah?, h. 54.
28
pertama dan izin dari pengadilan. Jika Arini ingin mengajukan pembatalan
pernikahaan Pras dan Mei kepada pengadilan bisa saja dilakukan, namun di dalam
film, menggambarkan Arini mengikhlaskan semua yang sudah terjadi, dan
memilih kebahagiaan diakhirat kelak yaitu surga.
D. Semiotik
1. Pengertian Semiotik
Secara etimologis, istilah semiotik berasal dari kata yunani Semeion yang
berarti tanda. Secara terminologi, semiotik merupakan ilmu tanda-tanda. Ilmu ini
melihat bahwa fenomena sosial yang terjadi di dalam masyarakat dan kebudayaan
itu merupakan bentuk dari tanda-tanda.46 Bisa dikatakan bahwa semiotik adalah
studi mengenai tanda (sign) dan simbol yang merupakan tradisi penting dalam
pemikiran tradisi komunikasi. Tradisi semiotik mencakup utama mengenai
bagaimana tanda mewakili objek, ide, situasi, keadaan, perasaan dan sebagainya
yang berada di luar diri.47
Secara sederhana, semiotik adalah ilmu yang mempelajari tanda dalam
kehidupan manusia. Artinya, semua yang hadir dalam kehidupan kita dilihat
sebagai tanda, yakni sesuatu yang harus diberi makna.48
Istilah semiotik biasanya didefinisikan sebagai teori filsafat umum yang
berkenaan dengan produksi tanda-tanda dan simbol-simbol, sebagai bagian dari
sistem kode yang digunakan untuk mengkomunikasikan informasi. Semiotik
meliputi tanda-tanda visual dan verbal serta “tactile”dan“olfactory” (semua tanda
46 Andi Suprapto, Ada Mitos dalam D.K.V (Desain Komunikasi Visual) (Jakarta: Lintas
Kreasi Imaji, 2015), h. 01. 47 Morrisan, Teori Komunikasi Massa (Bogor: Galia Indonesia, 2013), h. 27. 48 Benny H.Hoed, Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya (Depok: Komunitas Bambu, 2014),
h. 5.
29
atau sinyal yang bisa diakses dan bisa diterima oleh seluruh indera yang kita
memiliki) ketika tanda-tanda tersebut membentuk sistem kode yang secara
sistematis menyampaikan informasi atau pesan secara tertulis di setiap kegiatan
dan perilaku manusia.49
Dick Hartoko memberi batasan, semiotik adalah bagaimana karya itu
dapat ditafsirkan oleh pengamat serta masyarakat lewat tanda-tanda atau lambang-
lambang yang ada. Luxemburg menyatakan bahwa semiotik adalah ilmu yang
secara sistematis mempelajari tanda-tanda dan lambang-lambang, sistem-
sistemnya dan proses perlambangannya.50
Preminger mengemukakan semiotik adalah ilmu tentang tanda-tanda. Ilmu
ini menganggap bahwa fenomena sosial dan kebudayaan itu merupakan tanda-
tanda. Semiotik adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda.51
Dengan adanya analisis semiotik maka kita dapat mengkaji fenomena sosial dan
kebudayaan di masyarakat.
Baru pada abad ke-20 semiotik lahir sebagai ilmu dari dua bapak yang
berbeda, yakni seorang ahli logika yaitu Charles Pierce (1839-1914) dan seorang
ahli linguistik yaitu Ferdinand De Saussure (1857-1913).52 Meskipun hidup
sezaman namun mereka tidak saling mengenal. Pierce mengusulkan nama
semiotik, sedangkan Sausurre memberi nama semiologi pada ilmu yang
49 “Semiotika” , artikel diakses pada 29 Januari 2016 dari
http://id.wikipedia.org/wiki/Semiotika. 50 Alex Sobur, Analisis Teks Media Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis
Semiotik dan Analisis Framing (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), h. 95. 51 Sobur, Analisis Teks Media Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik
dan Analisis Framing, h. 96. 52 Hilmi, “Perbedaan antara Teori Semiotika Pierce dan Barthes”, Al-Turas, Vol. XIV,
No.3, September 2008, h. 242.
30
mempelajari tanda.53 Perbedaan itu tidak penting dipermasalahkan karena
mengacu pada ilmu yang sama. Perbedaan hanya menunjukkan perbedaan
orientasi yang pertama mengacu pada tradisi Amerika (Kubu Pierce) sedangkan
yang kedua mengacu pada tradisi Eropa (kubu Saussure).
Dalam definisi Saussure, semiologi merupakan “sebuah yang mengkaji kehidupan tanda-tanda ditengah masyarakat” dan dengan demikian menjadi bagian dari disiplin psikologi sosial. Tujuannya adalah untuk menunjukkan bagaimana terbentuknya tanda-tanda beserta kaidah-kaidah yang mengaturnya. Sementara istilah semiotik, yang dimunculkan pada akhir abad 19 oleh filsuf aliran pragmatik Amerika Charles Sander Peirce, merujuk kepada “doktrin formal tentang tanda-tanda”. Yang menjadi dasar semiotik adalah konsep tentang tanda: tak hanya bahasa dan sistem komunikasi yang tersusun oleh tanda-tanda, melainkan dunia itu sendiri pun sejauh terkait dengan pikiran manusia seluruhnya terdiri atas tanda-tanda, karena jika tidak begitu, manusia tidak akan bisa menjalin hubungannya dengan realitas54
Maka secara sederhana, semiotik dapat disimpulkan sebagai sebuah kajian
mengenai tanda-tanda yang membentuk kesatuan makna. Disadari atau tidak kita
sadari, segala hal yang ada disekitar kita penuh dengan tanda-tanda yang memiliki
makna yang dipahami bersama dengan berdasarkan budaya yang ada. Dalam
wilayah kajian tentang tanda-tanda yang memiliki makna, dikenal beberapa tokoh
penting yang cukup terkenal yaitu Charles Pearce dan Ferdinand De Saussure.
Sampai sekarang kajian semiotik menjadi dua, yakni semiotik komunikasi
dan semiotik signifikasi. Semiotik komunikasi menekankan pada teori tentang
produksi tanda yang salah satu diantaranya ada enam faktor yaitu, pengirim,
penerima kode, atau sistem tanda, pesan, saluran komunikasi dan acuan yang
dibicarakan, sedangkan semiotik signifikasi tidak mempersoalkan adanya tujuan
berkomunikasi. Pada jenis ini lebih mengutamakan adanya pemahaman terhadap
53 Hilmi, “Perbedaan antara Teori Semiotika Pierce dan Barthes”, Al-Turas, Vol. XIV,
No.3, September 2008, h. 242. 54 Yoyon Mudjiono, “ Kajian Semiotik Dalam Film” , Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol.1, No,
April 2011 ISSN: 2008-981X, (Surabaya, Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel, 2011), h.129.
31
suatu tanda sehingga kognisinya pada penerima tanda lebih dapat diperhatikan
dari pada prosesnya.55
2. Konsep Semiotik Roland Barthes
Roland Barthes lahir pada 1915 dari keluarga kelas menengah Protestan di
Cherbourg dan dibesarkan di Bayonne, kota kecil dekat pantai Atlantik disebelah
barat daya Prancis. Barthes dikenal sebagai seorang pemikir strukturalis yang giat
mempraktekkan model linguistik dan tidak lepas dari semiologi Ferdinand De
Saussure.56
Fiske menyebut model Barthes sebagai signifikasi dua tahap (two order of
signification).57 Denotasi dikatakan sebagai primary sign (signifikasi tingkat
pertama) memiliki karakteristik yang universal (makna tetap untuk semua dan
objektifitas (rujukan yang benar dan tidak melibatkan evaluasi).58 Barthes
menjelaskan bahwa siginfikasi tahap pertama merupakan hubungan antara
penanda dan petanda yang berbentuk tanda terhadap realitas eksternal atau lebih
mudahnya merujuk kepada makna paling nyata dari tanda.59
Tabel 2.1
Peta Roland Barthes60
1. Signifier (Penanda)
2. Signified (Petanda)
3. Denotatif Sign (Tanda Denotatif) 4. CONNOTATIF SIGNIFIER (PENANDA KONOTATIF)
5. CONNOTATIF SIGNIFIED (PETANDA
55 Wibowo, Semiotika Komunikasi, h. 21. 56 Sobur, Semiotika Komunikasi, h. 96. 57 Wibowo, Semiotika Komunikasi, h. 21. 58 McQuail Denis, Teori Komunikasi Massa (Jakarta: Salemba Humanika, 2011), h. 86-87. 59 Juliana, Semiotika Metode Analisis dalam Penelitian Komunikasi, Jurnal IDEA FISIPOL
UMB1-84 Vol 4 No. 17 Juni 2010, h. 35. 60 Sobur, Semiotika Komunikasi, h. 69.
32
KONOTATIF) 6. CONNOTATIF SIGN (TANDA KONOTATIF)
Dari peta Barthes tersebut terlihat bahwa tanda denotatif (3) terdiri atas
penanda (1) dan petanda (2). Akan tetapi, pada saat bersamaan, tanda denotatif (3)
adalah juga penanda konotatif (4). Denotasi menempati tingkat pertama dan
Barthes mengasosiasikan terhadap “ketertutupan makna”, atau dengan kata lain
suatu kata yang pertama kali mewakili ide atau gagasan atau sebenar-benarnya
makna.61 Dengan kata lain denotasi adalah apa yang digambarkan dan dikatakan.
Spradley menjelaskan makna denotasi meliputi hal-hal yang ditunjuk oleh
kata-kata (makna referensial). Sedangkan Piliang menjelaskan makan denotasi
adalah hubungan eksplisit antara tanda dengan referensi atau realitas dalam
pertandaan tahap denotasi.62
Denotasi adalah makna paling nyata dari tanda yang memiliki arti
sebenarnya dari tanda yang terlihat, dengan kata lain denotasi merupakan kata
yang tidak mengandung makna atau perasaan-perasaan tambahan yang terdapat
dalam potongan gambar-gambar film “Surga yang Tak Dirindukan” dalam bentuk
kalimat-kalimat yang menjelaskan visualisasi gambar tersebut.
Dalam film “Surga yang Tak Dirindukan” terdapat tanda denotasi salah
satunya di scene 80. Pada adegan ini Arini yang sedang berbicara di depan umum,
ia bersyukur dengan apa yang di alaminya selama ini dan ia juga bersyukur karena
karya keduanya yang berjudul Istana Bintang sudah diterbitkan. Arini
menjelaskan di dalam bukunya ia membahas tentang arti sabar dan ikhlas yang
dialami olehnya.
61 Sobur, Semiotika Komunikasi, h. 70. 62Sumbo Tinarbuko, Semiotika Komunikasi Visual (Yogyakarta: Jalasutra, 2009), h. 19-20.
33
Sedangkan Konotatif dikatakan sebagai secondary sign (signifikasi tingkat
kedua. Konsep konotasi inilah yang menjadi kunci penting model semiotik
Roland Barthes.63 Konotasi dipakai untuk menjelaskan salah satu dari tiga cara
kerja tanda dalam tatanan pertandaan kedua.64 Tanda konotasi menjelaskan
interaksi yang terjadi ketika tanda bertemu dengan perasaan atau emosi
pemakainya, dan ketika tanda bertemu dengan nilai-nilai kebudayaan pemakainya
atau pengalaman sosial mereka.65
Tanda konotatif juga merupakan tanda yang penandanya mempunyai
keterbukaan makna atau makna yang implisit, tidak langsung, dan tidak pasti,
artinya terbuka kemungkinan terhadap penafsiran-penafsiran baru.66 Tanda
konotatif tidak sekedar memiliki makna tambahan namun juga mengandung kedua
bagian tanda denotatif yang melandasi keberadaannya. Sesungguhnya, inilah
sumbangan Barthes yang sangat berarti bagi penyempurnaan semiologi Saussure,
yang berhenti pada penanadaan dan tataran denotatif.67 Dengan kata lain makna
konotasi adalah bagaimana cara menggambarkannya.68
Spradley mengatakan makna konotasi meliputi semua signifikasi sugestif
dari simbol yang lebih dari pada arti referensialnya. Sedangkan menurut Piliang
makna denotasi meliputi aspek makna yang berkaitan dengan perasaan dan emosi
serta nilai-nilai kebudayaan dan ideologi. Contohnya wajah orang yang tersenyum
63 Wibowo, Semiotika Komunikasi, h. 21. 64 Tinarbuko, Semiotika Komunikasi Visual, h. 15. 65 Juliana, Semiotika Metode Analisis dalam Penelitian Komunikasi, Jurnal IDEA FISIPOL
UMB1-84 Vol 4 No. 17 Juni 2010, h. 35-36. 66 Vera, Semiotika dalam Riset Komunikasi , h. 26. 67 Sobur, Semiotika Komunikasi, h. 69. 68 John Fiske, Pengantar Ilmu Komunikasi (Depok: Raja Grafindo Persada, 2014), Edisi
ketiga, Cet-3, h. 141.
34
dapat diartikan sebagai suatu keramahan, kebahagiaan. Tetapi tersenyum bisa saja
diartikan sebagai penghinaan terhadap seseorang.69
Pada makna konotasi ini peneliti membuat interpretasi dari makna denotasi
yang didasarkan pada rumusan masalah yang dibuat oleh peneliti, sehingga
konotasinya akan menggambarkan makna ikhlas yang terlihat dalam film “Surga
yang Tak Dirindukan”. Dalam film “Surga yang Tak Dirindukan” yang berkaitan
dengan contoh denotasi diatas, maka terlihat tanda konotasinya yaitu Type of shot
pada gambar di atas lebih menggunakan long shot, menggambarkan Arini yang
sedang berbicara di depan umum karena karyanya sudah diterbitkan. Arini dalam
gambar di atas, memperlihatkan salah satu bentuk dari sikap bersyukur. Terlihat
dari wajahnya yang tersenyum, sebagai salah tanda bersyukur dia kepada Allah
SWT. Di dalam karyanya dia bersyukur karena dengan masalah yang
menghampirinya dia dapat mengerti arti ikhlas dan sabar. Walaupun banyak
musibah yang melanda kita, jangan mudah menyerah, putus asa maupun
mengeluh, namun seharusnya kita dapat melanjutkan kehidupan dengan percaya
bahwa adanya musibah ataupun cobaan dari Allah SWT, pasti mempunyai hikmah
dibalik semua itu. Salah satu bentuk syukur, kita juga dapat mengucapkan
Alhamdulillah.
Barthes menjelaskan cara yang kedua dalam cara kerja tanda di tataran
kedua adalah melalui mitos.70 Mitos adalah bagaimana kebudayaan menjelaskan
atau memahami beberapa aspek tentang realitas atau gejala alam.71 Mitos berasal
dari bahasa Yunani mythos “kata” “ujaran”, “kisah tentang dewa-dewa”.72
69 Tinarbuko, Semiotika Komunikasi Visual (Yogyakarta: Jalasutra, 2009), h. 20. 70 Fiske, Pengantar Ilmu Komunikasi, Edisi ketiga, Cet-3, h. 143. 71 Wibowo, Semiotika Komunikasi, h. 22. 72 Marcel Danesi, Pesan, Tanda dan Makna (Yogyakarta: Jalasutra, 2012), h.167.
35
Mitos yang dikatakan oleh Barthes bukan mitos yang kita anggap tahayul,
dewa-dewa yang tidak masuk akal.73 Mitos menurut Barthes merupakan
perkembangan dari konotasi.74 Dimana konotasi yang sudah menetap lama di
masyarakat menjadi mitos.75 Mitos yang sudah tepat, maka ia menjadi ideologi.76
Jadi mitos adalah suatu kejadian yang terjadi berulang-ulang di masyarakat
sehingga diakui sebagai kebudayaan yang ada di dalam masyarakat.
Pada perspektif Sassure, hanya menekankan pada penandaan dalam tataran
denotasi, maka Roland Barthes menyempurnakan semiologi Saussure dengan
megembangkan sistem penandaan pada tingkat konotatif. Barthes juga melihat
aspek lain dari penandaan yaitu mitos yang menandai suatu masyarakat.77
Menurut Barthes fenomena keseharian bisa menjadi mitos, artinya tidak
hanya wacana tertulis yang dapat kita baca sebagai mitos, melainkan juga
fotografi, pertunjukkan, film, iklan atau bahkan olahraga dan makanan bisa
menjadi mitos.
Kemudian, peneliti akan menemukan makna mitos yang terkandung
dengan menggabungkan makna denotasi dan makna konotasinya. Dalam
penelitian ini, mitos merupakan wacana makna ikhlas yang dipakai dalam setiap
rangkaian visualnya. Pada tahapan kedua yang terakhir ini, dokumen-dokumen
yang relevan akan menjadi sarana dalam penelitian. Agar apa yang peneliti
katakan mitos bukan sebuah kebohongan, namun sebuah realitas yang nyata
ditengah masyarakat.
73 Vera, Semiotika dalam Riset Komunikasi, h. 29. 74 Hoed, Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya, h.78. 75 Vera, Semiotika dalam Riset Komunikasi, h. 28. 76 Primi Rohimi, Mitos Perempuan dalam Pesantren Analisis Semiotik Film “Perempuan
berkalung Surban”, (Palastren, Vol 2 No 1, juli 2009). h. 126. 77 Vera, Semiotika dalam Riset Komunikasi, h. 27.
36
Dalam film “Surga yang Tak Dirindukan” yang berkaitan dengan contoh
denotasi dan konotasi di atas, maka terlihat tanda mitosnya adalah pentingnya
dalam bersyukur. Dengan kita bersyukur maka Allah SWT akan menaikan derajat
kita dan menambahkan nikmat kita. Nikmat bisa berupa uang, kebahagiaan dan
sebagainya, namun jika kita tidak mensyukuri apa yang ditakdirkan oleh Allah
SWT kepada kita maka kita akan mendapatkan azab dari Allah SWT dan azabnya
itu sangat pedih. Pada dasarnya bersyukur adalah rasa terimakasih kepada Allah
SWT apa yang sudah ditakdirkan kepada kita. Berupa rahmat dan kenikmatan,
meskipun dalam menjalani kehidupan banyak sekali cobaan yang kita hadapi kita
harus tetap bersyukur.
1
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Sinopsis Film “Surga yang Tak Dirindukan”
Film “Surga yang Tak Dirindukan” mengangkat setting di kota Yogyakarta,
cerita bermula tentang rumah tangga Pras dan Arini yang hidup bahagia dengan
dikaruniai seorang anak perempuan bernama Nadya. Mereka saling mencintai
dalam rumah yang mereka miliki sendiri. Sekalipun Arini tidak mengejar karirnya
namun dia bahagia mengabdikan dirinya sebagai istri dan ibu yang baik untuk
keluarganya. Dikala sahabat-sahabatnya diributkan dengan masalah
perselingkuhan suami dan poligami. Arini tetap tenang karena dia percaya Pras,
laki-laki yang setia yang tidak akan pernah menduakannya.
Pras memang sosok laki-laki seperti yang dibayangkan Arini. Dia setia dan
tidak pernah mempertimbangkan poligami sebagai pilihan kehidupan
perkawinannya. Namun takdir berkata lain, ketika Pras menyelamatkan Mei,
seorang wanita yang mengalami kecelakaan mobil dihadapannya.
Mei ternyata sengaja menabrakan diri karena frustasi. Dia baru saja ditipu oleh
laki-laki yang berjanji hendak menikahinya. Padahal diperutnya sudah ada janin
yang berusia 7 bulan. Mei berhasil diselamatkan, namun mengalami koma,
sementara anak laki-laki yang dikandungnya lahir dengan selamat. Pras tidak tega
meninggalkan bayi dan ibu yang ternyata hidup sebatangkara tersebut. Mei
perlahan membaik, diluar dugaan, Mei melakukan percobaan bunuh diri lagi, Mei
naik keatas gedung rumah sakit bersikap loncat. Mei merasa di dunia ini tidak ada
2
laki-laki baik. Beruntung Mei diselamatkan Pras. Pras jatuh kasihan pada Mei.
Mei meminta Pras untuk menikahinya. Atas permintaan Mei, Pras menyanggupi
untuk menikahinya tanpa sepengetahuan Arini.
Tidak disangka, setelah pernikahan yang tidak biasa ini, Mei sangat bahagia
dengan pernikahannya bersama Pras. Mei merasa terharu dan bahagia bisa
bertemu dan dinikahi oleh laki-laki sebaik Pras.
Dengan demikian, resmi sudah Pras melakukan poligami. Pras semakin hari
semakin merasa bersalah pada Arini, sementara di sisi lain, Mei sangat mencintai
Pras. Saat Pras berusaha menceritakan poligaminya pada Arini, ayah Arini
meninggal. Suasana semakin berat bagi Pras saat mendengar pengakuan ibu Arini
kalau ayahnya juga poligami. Demi kebahagiaan Arini, ibu merahasiakan
poligami ayahnya dan ikhlas menerima takdirnya.
Namun ternyata, poligami Pras tercium juga oleh Arini. Awalnya Arini
merasa sangat kecewa, namun ketika dia mendengar cerita ibunya dan dia
mendekatkan diri kepada Allah SWT, akhirnya ia mengikhlaskan semua yang
terjadi.
3
B. Profil Manoj Punjobi Produser Film “Surga yang Tak dirindukan”
Gambar 3.1
Manoj Punjabi lahir di Jakarta, 7 Desember 1971. Manoj Pubjobi adalah
seorang produser film, sinetron sekaligus pendiri rumah produksi terbesar di
Indonesia yaitu MD Entertainment. Manoj mencintai film sejak ia masih kecil dan
terobsesi untuk menjadi pembuat film. Kegigihan dan kerja kerasnya untuk
meraih cita-cita membuahkan hasil yang sangat luar biasa. Usaha Manoj kini terus
berkembang pesat, berkat hasrat dan semangatnya yang tinggi dalam berkarya.1
Sejak MD Entertainment didirikan pada 7 Desember 2003, Manoj sudah
bertekad untuk mengerahkan segalanya, memberikan yang terbaik untuk industri
pertelevisian di Indonesia. Sejak awal ia sudah menyusun konsep usaha dengan
mantap untuk tujuan yang sangat jelas yaitu menjadi nomor satu dan yang terbaik
di negeri ini. Terbukti hasil karyanya selalu menjadi pelopor di industri
pertelevisian Indonesia, seperti sinetron Cinta Fitri yang merupakan lambang
keberhasilan dalam peta pertelevisian Indonesia. Berbagai penghargaan bergengsi
seperti: Panasonic Awards, SCTV Awards, Indonesian Movie Awards, Yahoo
1 “Manoj Punjabi”, artikel diakses pada 3 Maret 2015 dari http;//id.wikipedia.org
/wiki/Manoj_Punjabi.
4
OMG Awards, semua berhasil diraih MD di bawah kepemimpinan Manoj, hanya
dalam kurun waktu 10 tahun.
Untuk mengembangkan industri perfilman Indonesia, Manoj mulai
mengembangkan sayap usahanya ke dunia perfilman. Melalui anak perusahaan
MD Corp, MD Pictures, Manoj melahirkan film-film berkualitas, seperti Ayat-
Ayat Cinta (2008), Habibie-Ainun (2012) dan “Surga yang Tak Dirindukan”
(2015) yang berhasil meraih jumlah penonton tertinggi di Indonesia hingga saat
ini.
C. Profil Kuntz Agus Sutradara Film “Surga yang Tak dirindukan”
Gambar 3.2
Kunts Agus adalah seorang sutradara Indonesia. Selama ini ia lebih banyak
mengerjakan proyek dokumenter, video klip dan iklan. Sebelumnya Kuntz juga
terlibat di proyek kompetisi film pendek L.A Indie Lights dan LDF, sebuah wadah
komunitas dokumenter di Yogyakarta.2
2 “Kuntz Agus”, artikel dikases pada 3 Maret 2016 dari http;//id.wikipedia.org
/wiki/Kuntz_Agus.
5
Walaupun lebih banyak mengerjakan proyek film dokumenter. Karya paling
spektakuler ditunjukkan pada tahun 2015 lewat film “Surga yang Tak
Dirindukan”, sebuah film religi yang di angkat dari novel terlaris karya Asma
Nadia dengan judul yang sama. Film ini menjadi film terlaris pada tahun tersebut
dan menghantarkan Kuntz Agus masuk nominasi Sutradara Terpuji di ajang
Festival Film Bandung 2015 tidak hanya itu dia juga masuk nominasi Sutradara
Terbaik di ajang Indonesian Box Office Movie Awards 2016.
Dalam hal pendidikan ia pernah kuliah di Fakultas Kedokteran Hewan,
Universitas Gajah Mada. Pada tahun 2007, Kuntz menyelesaikan program course
film management and marketing di Deutsche Welle Akademie, Berlin. Kuntz
dalam dua tahun berturut- turut, 2007 dan 2008 menjadi finalis International
Young Creative Entrepreneur Award yang diselenggarakan oleh British Council.
Dunia film dikenalnya sejak tahun 2003 ketika bergabung dengan Festival
Film Dokumenter, hingga sekarang berperan sebagai program director pada satu-
satunya festival dokumenter di Indonesia tersebut. Di dunia film, kuntz fokus
diwilayah kreatif penyutradaraan. Memulai dengan dokumenter, TVC, hingga
film pendek.
D. Pemain Film “Surga yang Tak Dirindukan”
1. Laudya Cynthia Bella sebagai Arini
6
Gambar 3.3
Laudya Cynthia Bella atau biasanya dipanggil Bella lahir di Bandung, 24
Februari 1988. Dia adalah seorang aktris film Indonesia, bintang sinetron, aktris
berkebangsaan Indonesia. Dia pernah bermain di film sinetron dan pernah
merambah kedunia tarik suara bersama grup vocal asuhan Melly Goeslaw.3
Di dalam film “Surga yang Tak Dirindukan” Bela berperan sebagai Arini
istri pertama dari Pras sekaligus ibu dari Nadya. Peran Arini di film ini sangat
baik sekali, ia sangat menyayangi suami dan anaknya. Dia sangat menyukai dunia
dongeng, karena ayahnya juga seorang seniman. Arini juga mempunyai taman
baca yang dibentuk bersama sahabat-sahabatnya. Dalam urusan rumah tangga
Arini sangat percaya dengan Pras bahwa Pras tidak akan melakukan poligami
seperti cerita-cerita rumah tangga sahabatnya. Dan pada suatu ketika Arini
dihadapkan dengan permasalahan poligami yang dilakukan suaminya. Awalnya
Arini kecewa dengan perlakuan Pras namun akhirnya Arini mengikhlaskan semua
kejadian itu.
3 “Laudya Cynthia Bella”, artikel diakses pada 3 Maret 2016 dari http;//id.wikipedia.org
/wiki/Laudya_Cynthia_Bella.
7
Di film ini Acting Bela sangat bagus, sehingga masuk nominasi dan
menjadi pemenang wanita utama terbaik di ajang Festival Film Bandung 2015,
tidak hanya itu dia juga masuk nominasi dan menjadi pemenang di Indonesian
Box Office Movie Awards 2016 kategori pemeran utama wanita terbaik.4
2. Profil Fedy Nuril sebagai Prasetyo
Gambar 3.4
Fedi Nuril atau nama kecilnya Ferdian Nuril lahir di Jakarta, 1 juli 1982. Ia
adalah seorang model, aktor Indonesia dan anggota grup musik Garasi. Nama Fedi
mulai di kenal sejak bermain dalam film garasi (2006) yang di bintangi oleh grup
bandnya. Anak bungsu dari tiga bersaudara ini melejit bakat sebagai Fahri dalam
film Ayat- Ayat Cinta.5
Fedi dalam film ini berperan sebagai Prasetyo, biasa dipanggil Pras. Pras
adalah seorang suami Arini dan Mei dan ayah kandung dari Nadya. Awalnya Pras
seorang mahasiswa semester akhir yang ingin penelitian, namun ketika di jalan
dia bertemu dengan seorang anak yang jatuh dari sepeda dan dia membantu anak
itu sampai ke tempat taman belajarnya. Ketika itu Pras bertemu dengan Arini dan
jatuh cinta pada Arini akhirnya Pras menikah dengan Arini. Pras adalah sosok
ayah yang baik, laki-laki yang setia yang selalu menenangkan Arini. Namun
4 Supriyanto, “Daftar Lengkap Pemenang Indonesia Box Office Movie Awards (IBOMA)” ,
artikel diakses pada tanggal 19 Maret 2016 dari www.tabloidbintang.com/article/film-tv-awards-iboma-2015.
5 “Fedi Nuril”, artikel diakses pada 3 Maret 2016 dari http;//id.wikipedia.org /wiki/Fedi_Nuril.
8
takdir berkata lain. Ketika Pras ingin pergi ke kantor dia dihadapkan dengan
wanita yang ingin bunuh diri dan akhirnya Pras membawa wanita tersebut ke
rumah sakit dan pada akhirnya Pras menikahi wanita tersebut yang bernama Mei,
saat itu ternyata Mei sedang mengandung dan ditinggal pacar yang ingin
menikahinya. Pras tidak tega dan tidak ingin anak Mei menjadi yatim karena itu ia
menikahi Mei. Pras digambarkan di film tersebut seperti malaikat yang selalu
membantu orang-orang yang kesusahan.
Acting Fedi Nuril di film ini sangat menawan, menghantarkan namanya
masuk ke dalam nominasi dan menjadi pemenang di Indonesian Box Office Movie
Awards 2016 kategori pemeran utama Pria terbaik.6
3. Profil Raline Shah sebagai Meirose
Gambar 3.5
6 Supriyanto, “Daftar Lengkap Pemenang Indonesia Box Office Movie Awards (IBOMA)” ,
artikel diakses pada tanggal 19 Maret 2016 dari www.tabloidbintang.com/article/film-tv-awards-iboma-2015.
9
Raline Shah lahir di Jakarta, 4 Maret 1985. Raline adalah seorang aktris
Indonesia berdarah Melayu, Tionghoa dan Pakistan. Ia di kenal ketika menjadi
salah satu dari finalis Puteri Indonesia 2008 dan menjadi puteri terfavorit. Setelah
itu, banyak tawaran di dunia hiburan yang ia terima, antar lain untuk acara
Kitchen Beib di global TV ,bintang iklan , maupun berakting.7
Dalam film “Surga yang Tak Dirindukan” Raline berperan sebagai
Meirose atau disebut dengan Mei, yaitu istri kedua dari Pras. Dalam film ini, Mei
adalah anak yang terlahir dari broken home hingga ketika besar dia ikut pergaulan
bebas sehingga dia hamil diluar nikah. Mei tinggal bersama pembantunya dari
kecil. Ibunya sudah meninggal dunia ketika Mei remaja dan ayahnya pergi ke
Jakarta bersama istri barunya.
Mei ditinggal pacarnya ketika sedang mengandung dan ketika itu akhirnya
Mei mencoba untuk bunuh diri karena merasa hidupnya sangat terpuruk dan tidak
ada lagi yang mencintai dan menyayangi dia. Namun ia bertemu dengan sosok
Pras yang berjanji akan menikahinya. Dan akhirnya Mei menikah dengan Pras.
Acting Raline sangat baik di film ini, membuat dia masuk nominasi dan
menang sebagai pemeran pembantu wanita terbaik di Festival Film Bandung pada
tahun 2015. Tidak hanya itu dia juga masuk nominasi Pemeran pendukung wanita
terbaik di Festival Film Bandung pada tahun 2015. Ia juga masuk nominasi
pemeran pendukung wanita terbaik di Festival Film Indonesia 2015. Tidak hanya
7 “Raline Shah”, artikel diakses pada 3 Maret 2016 dari http;//id.wikipedia.org
/wiki/Raline_Shah.
10
itu namanya juga masuk ke dalam nominasi dan menjadi pemenang di Indonesian
Box Office Movie Awards 2016 kategori pemeran pendukung wanita terbaik.8
4. Tanta Jorekenta Ginting sebagai Hartono
Gambar 3.6
Tanta Ginting lahir di Jakarta, 16 oktober 1981. Tanta adalah seorang
aktor asal Indonesia yang memulai karir sebagai karir sebagai pemeran teater
musikal, di antaranya Gita Cinta The Musical, Musikal Laskar Pelangi, serta Ali
Topan The Musical. Ia dikenal dalam layar lebar sebagai pemeran Sutan Sjarir
(soekarno,2013).9
Di dalam film “Surga yang Tak Dirindukan” Tantan berperan sebagai
Hartono yaitu sahabat Pras sekaligus pacar dari Sita. Di dalam film tersebut dia
sangat tidak setuju dengan perlakuan Pras yang melakukan poligami.Karena
menurutnya seharusnya Pras hanya membantu Mei agar tidak bunuh diri saja
bukan untuk menikahi Mei.
8 Supriyanto, “Daftar Lengkap Pemenang Indonesia Box Office Movie Awards (IBOMA)” ,
artikel diakses pada tanggal 19 Maret 2016 dari www.tabloidbintang.com/article/film-tv-awards-iboma-2015.
9 “Tanta Jorekenta Ginting”, artikel diakses pada 3 Maret 2016 dari http;//id.wikipedia.org /wiki/Tanta_Jorekenta_Ginting.
11
Acting Tantan sangat bagus dalam film “Surga yang Tak Dirindukan”,
sehingga ia masuk nominasi kategori pemeran pendukung pria terbaik di ajang
Indonesian Box Office Movie Awards 2016.10
5. Kemal Pahlevi sebagai Amran
Gambar 3.7
Ahmad Kemal Palevi lahir di Samarinda, 25 Agustus 1989. Kemal adalah
Seorang pelawak tunggal berkebangsaan Indonesia. Ia dikenal sebagai juara
3 Stand Up Comedy Indonesia Kompas TV musim kedua pada tahun 2012 dan
aktor film bergenre komedi. Kemal besar di Samarinda dan datang ke Jakarta pada
tahun 2007 untuk berkuliah, tepatnya di Institut Kesenian Jakarta.11
Di dalam film “Surga yang Tak Dirirndukan”. Kemal Phalevi berperan
sebagai Amran yaitu sahabat Pras. Dia sahabat yang sabar terlihat lebih alim dari
pada Hartono. Di dalam film ini juga dia lebih bijak dalam hal berfikir, dewasa,
dia juga mendukung poligami yang dilakukan Pras.
6. Zaskia Adya Mecca sebagai Sita
10 Supriyanto, “Daftar Lengkap Pemenang Indonesia Box Office Movie Awards (IBOMA)” ,
artikel diakses pada tanggal 19 Maret 2016 www.tabloidbintang.com/article/film-tv-awards-iboma-2015.
11 “Ahmad Kemal Pahlevi”, artikel diakses pada 3 Maret 2016 dari http;//id.wikipedia.org /wiki/Ahmad_Kemal_Pahlevi.
12
Gambar 3.8
Zaskia A. Mecca lahir di Jakarta, 8 September 1987. Zaskia adalah
pameran sinetron dan bintang film Indonesia. Zaskia memulai karier di dunia
hiburan Indonesia saat mengikuti ajang pemilihan model kawanku 2001 dan
meraih juara II. Sukses itu membuatnya dilirik oleh rumah produksi yang
menjadikannya pameran pendukung dalam sinetron Senandung Masa Puber dan
Cinta SMU.12
Dalam film “Surga yang Tak Dirindukan” Zaskia berperan sebagai Sita
sahabat Arini sejak duduk di bangku kuliah sekaligus pacar dari Hartono. Diantara
dua sahabatnya hanya Sita yang belum menikah. Sita membangun taman belajar
bersama Arini dan Lia. Sita selalu ada disamping Arini ketika Arini senang dan
sedih.
7. Sandrina Michelle sebagai Nadya
12 “Zaskia Adya Mecca”, artikel diakses pada 3 Maret 2016 dari http;//id.wikipedia.org
/wiki/Zaskia_Adya_Mecca.
13
Gambar 3.9
Sandrina Michelle Skornicki biasa dipanggil Sandy. Lahir di Lampung, 19
januari 2007. Sandrina di dalam film “Surga yang Tak Dirindukan” berperan
sebagai Nadya buah hati dari Arini dan Pras. Sandrina artis cilik blasteran
Amerika Serikat-Jawa. Ia mengawali karirnya di saat dia masih bayi, yakni saat
usia 2 tahun. Ia dikenal baik dengan para penggemarnya di Instagram dan twitter.
Di dalam film ini, Sandrina adalah anak yang pintar, patuh kepada kedua
orang tua. Sandrina sangat menyukai dunia dongeng seperti kakek dan bundanya
karena itu ia selalu belajar dongeng dengan kakek dan bundanya.
8. Vitta Mariana sebagai Lia
Gambar 3.10
Vitta Mariana lahir di Bogor, 13 Maret 1984. Vitta adalah seorang
aktris Indonesia. Ia mengawali karier di dunia fashion, kemudian mulai dikenal
luas setelah bermain film Habibie & Ainun. Ia juga bermain dalam sinetron
14
Titipan Illahi. Saat ini, ia tergabung dalam MD entertainment. Wanita kelahiran
Bogor ini telah menyelesaikan studinya di kota kelahirannya pada tahun 2005,
kemudian menetap di Perancis dan belajar memasak.13
Banyak sekali film, sinetron yang dibintangi oleh Vita, salah satunya film
“Surga yang Tak Dirindukan”. Dalam film “Surga yang Tak Dirindukan” ia
berperan sebagai Lia yaitu sahabat Arini sejak masa kuliah. Dia juga
berpartisipasi dalam membangun taman baca bersama Arini dan Sita.
Persahabatan mereka tetap berjalan walaupun mereka sudah sama-sama
mempunyai anak. Ketika itu Lia merasa suaminya telah mengkhianatinya karena
telah selingkuh dengan wanita lain, namun dugaannya salah. Setiap ada masalah
Lia selalu menceritakan masalahnya kepada Arini dan Sita.
9. Landung Simatupang sebagai bapak Arini
Gambar 3.11
Landung Simatupang lahir di Yogyakarta, 25 November 1957. Landung
merupakan seorang aktor film dan teater serta sutradara teater berkebangsaan
13 “Vitta Mariana”, artikel diakses pada 3 Maret 2016 dari http;//id.wikipedia.org
/wiki/Vitta_Mariana.
15
Indonesia. Ia merupakan alumnus Jurusan Inggris Fakultas Sastra Universitas
Gadjah Mada.14
Dalam film “Surga yang Tak Dirindukan” Landung berperan sebagai
Sutedjo yaitu bapak Arini. Ia sangat menyukai dunia dongeng. Di dalam film
tersebut ia berperan sebagai bapak dan suami yang baik. Namun ternyata tanpa di
duga ia melakukan poligami tanpa sepengatahuan Arini. Prestasi yang pernah di
raihnya dalam dunia perfilman adalah pemenang Pemeran Pendukung Pria
Terbaik Festival Film Indonesia 2011, dalam film Rindu Purnama.
10. Hj. Ray Sitoresmi sebagai ibu Arini
Gambar 3.12
Hj. Ray Sitoresmi lahir pada tanggal 07 Maret 1950. Berawal dari teater
(tergabung dalam Bengkel Teater pimpinan WS Rendra), kemudian ia masuk
dunia film. Kini banyak film yang dibintanginya yaitu film Talak 3 , Ayat-Ayat
Adinda, “Surga yang Tak Dirindukan”, Cinta Suci Zahrana, Cinta tapi Beda,
Siapa Menabur Benci Akan Menuai Bencana, Hati yang Perawan, Ponirah
Terpidana, Banteng Mataram, Jaka Tingkir, Jaka Tarub dan Tujuh Bidadari.
Dalam film “Surga yang Tak Dirindukan” Hj. Ray berperan sebagaiSulasti
yaitu ibu Arini. Ibu Arini adalah orang yang sangat baik yang selalu ada ketika
14 “Landung Simatupang”, artikel diakses pada 3 Maret 2016 dari http;//id.wikipedia.org
/wiki/Landung_Simatupang.
16
Arini senang dan merasa kecewa menjalani hidupnya. Ibu Arini selalu
mengajarkan Arini untuk ikhlas dipoligami, karena Sulasti juga salah satu korban
poligami dan dia mengikhlaskan perlakuan Sutedjo terhadap dirinya.Namun dia
tidak pernah mengatakan kepada Arini bahwa Sutedjo memiliki dua istri, dan
pada akhir hayat Sutedjo akhirnya Sulasti memberitahu kepada Arini.
E. Tim Produksi
Gambar 3.13
Production House : MD Picture
Pemain : Laudia Cynthia Bella, Fedy Nuril, Raline
Shah, Tanta Jorekenta Ginting, Kemal
Pahlevi, Zaskia Adya Mecca, Sandrina
Michelle, Vitta Mariana, Landung
Simatupang dan Hj.Ray Sitoresmi.
Casting : Sanjay Mulani danWidhi Susila Utama
Costume : Retno Ratih Damayanti
Make Up : Darto
17
Art Director : Allan Sebastian
Sound Designer : Satrio Budiono
Editor : Cesa David Luckmansyah
Penata Musik : Tya Subiakto Satrio
Penata Kamera : Ipung Rachmat Syaiful
Skenario : Alim Sudio Team MD
Penulis : Asma Nadia
Associate Producer : Dian S.Faisal dan Hendrayadi R
Co-Excecutive Producer : Zairin Zain
Co Producer : Hanung Bramantyo
Creatif Producer : Shania Punjabi
Excecutive Producer : Dhamoo Punjabi
Producer : Manoj Punjabi
Sutradara : Kuntz Agus
F. Penghargaan Film
Film ini ternyata telah menarik banyak publik dengan banyaknya penoton
hingga film ini dinobatkan sebagai film terlaris tahun 2015 dengan jumlah
penonton sampai 1,5 juta dan film ini juga masuk nominasidan penghargaan di
18
beberapa ajang penghargaan film. Ini adalah daftar nominasi dan penghargaan
ajang yang diperoleh film “Surga yang Tak Dirindukan”.
Nominasi:
1. Pada ajang Festifal Film Bandung tahun 2015 film “Surga yang Tak
Dirindukan” masuk nominasi film terpuji
2. Pada ajang Indonesian Box Office Movie Awards 2016 film “Surga
yang Tak Dirindukan” masuk nominasi kategori film box office terbaik
3. Pada ajang Indonesian Box Office Movie Awards 2016 film “Surga
yang Tak Dirindukan” masuk nominasi kategori poster film terbaik
4. Pada ajang Indonesian Box Office Movie Awards 2016 film “Surga
yang Tak Dirindukan” masuk nominasi kategori trailer film terbaik
5. Pada ajang Indonesian Box Office Movie Awards 2016 film “Surga
yang Tak Dirindukan” masuk nominasi kategori behind the scene
terbaik.
6. Pada ajang Indonesian Box Office Movie Awards 2016 film “Surga
yang Tak Dirindukan” masuk nominasi kategori original sound track
film terbaik.
7. Pada ajang Indonesian Box Office Movie Awards 2016 film “Surga
yang Tak Dirindukan” masuk nominasi ensemble talent terbaik.
8. Pada ajang Indonesian Box Office Movie Awards 2016 film “Surga
yang Tak Dirindukan” masuk nominasi ensemble talent terlaris.
19
Penghargaan:
1. Pada ajang Indonesian Box Office Movie Awards 2016 film “Surga
yang Tak Dirindukan”menangkategori film box office terbaik.
2. Pada ajang Indonesian Box Office Movie Awards 2016 film “Surga
yang Tak Dirindukan”menang kategori original sound track film
terbaik.
3. Pada ajang Indonesian Box Office Movie Awards 2016 film “Surga
yang Tak Dirindukan” menang kategori ensemble talent terlaris.
20
BAB IV
ANALISA DATA
Film yang menjadi penelitian peneliti berjudul “Surga yang Tak Dirindukan”.
Film yang berdurasi 126 menit ini, berkisah tentang keikhlasan seorang wanita
yang bernama Arini yang dipoligami oleh suaminya yang bernama Pras. Awalnya
Arini dan Pras hidup bahagia, namun ketika saat diperjalanan pras bertemu
dengan Mei yang ingin menabrakan mobilnya karena kesal dengan hidupnya yang
dia fikir tidak ada laki-laki yang mau dengannya. Mei telah dihamili oleh laki-laki
yang berjanji akan menikahinya, akhirnya pras menolong Mei dan merasa kasihan
dengan Mei hingga pras menikahi Mei tanpa sepengetahuan Arini. Namun pada
akhirnya Arini mengetahui kejadian itu, awalnya Arini tidak menerima tapi
akhirnya Arini menerima semuanya dengan ikhlas.
A. Analisis makna judul film “Surga yang Tak Dirindukan”
Judul film yang menjadi subjek penelitian ini adalah “Surga yang Tak
Dirindukan” memiliki makna yang terdiri dari makna denotasi dan makna
konotasi dan mitos, yaitu:
1. Makna denotasi “Surga yang Tak Dirindukan”
Surga memiliki arti alam akhirat yang membahagiakan roh manusia yang
hendak tinggal di dalamnya dalam keabadian.15 Rindu memiliki arti keinginan
yang kuat untuk bertemu.16
15 Poerwadarminta. Kamus Bahasa Indonesia Lengkap, h. 980. 16 Poerwadarminta. Kamus Bahasa Indonesia Lengkap, h. 1130.
21
Surga adalah salah satu tempat alam akhirat yang dihuni oleh orang-orang
yang saleh. Walaupun tempat ini hanya untuk orang-orang yang saleh, namun
tempat ini sangat dirindukan oleh setiap manusia yang hidup.
2. Makna konotasi “Surga yang Tak Dirindukan”
Surga merupakan tempat alam akhirat untuk orang-orang yang melakukan
kebaikan di dunia, maka dari itu banyak manusia yang ingin melakukan
kebaikan untuk mendapatkan surga. Namun, maksud dari surga yang tak
dirindukan bertolak belakang dengan tujuan awal untuk mendapatkan surga
tersebut.
Judul film ini menggambarkan tentang kisah hidup seorang istri bernama
Arini yang mengikhlaskan suaminya berpoligami. Awalnya Arini hanya ingin
mendapatkan surga dengan taat terhadap suami tanpa adanya orang ketiga di
dalam rumah tangganya, namun pada kenyataannya Arini mendapatkan surga
dengan cara mengikhlaskan adanya wanita lain. Karena dengan ikhlas, dapat
melatih kesabaran yang bisa menjadi salah satu penyebab masuk surga.
Keikhlasan yang Arini lakukan dapat dilihat dari tanda-tandanya, yaitu:
sabar, bersyukur, Gemar kepada amal yang lebih bermanfaat (membantu
orang lain), Menjadikan keridhaan dan kemurkaan karena Allah SWT bukan
karena diri sendiri (memaafkan orang lain, Tidak pelit memuji orang yang
berhak memperoleh pujian, Menaruh keperhadap Ridha Allah SWT bukan
ridha manusia (tawakal), Kesamaan Amal dalam qiyadah (kepemimpinan) dan
jundiyah (keprajuritan), Peringatan Mengangap diri sendiri suci.
22
3. Mitos
Film ini menegaskan mitos, jika kita ingin mendapatkan surga, maka kita
harus berlaku baik selama di dunia, salah satu contohnya taat dengan suami
misalnya dengan mengikhlaskan suami berpoligami.
Sesuai sabda Rasulullah dari Annas Bin Malik R.A. beliau bersabda:
المراة اذا صلت مخسها وصامت شهرها وحفظت فـرجها واطاعت زوجها تدخل من
اي باب شائت من ابـواب اجلنة (رواه ابوانعيم)
Artinya: Seorang perempuan apabila melaksanakan sholat lima waktu, berpuasa sebulan (puasa ramadhan), memelihara farjinya atau kemaluannya, dan menaati suaminya, maka akan masuk surga dari pintu mana yang ia kehendaki (H.R. Abu Na’im).16 F
17
Tetapi, untuk mendapatkan surga yang diimpikan dalam membangun
bahtera rumah tangga tak semudah membalikan telapak tangan. Karena surga
yang diimpikan dalam berumah tangga harus ada komitmen dari kedua belah
pihak tanpa menyakiti salah satu dari mereka berdua.
Seperti di dalam film “Surga yang Tak Dirindukan”, bila kita melakukan
kebaikan di dunia, akan mendapatkan surga dan sebaliknya jika kita berbuat
kejahatan di dunia, maka kita akan masuk ke dalam neraka. Berdasarkan
firman Allah SWT:
Artinya: Dan Itulah surga yang diwariskan kepada kamu disebabkan amal-amal yang dahulu kamu kerjakan. (Qs. Az-Zukhruf/43:72).
…
Artinya: …..masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan". (Qs. An-Nahl/16:32).
17 AlKhaibawi, Durratunnashihin Mutiara Mubalig, h. 172.
23
Allah SWT menciptakan surga sebagai tempat kembali bagi orang-orang
yang mendapatkan pahala sesuai dengan perbuatan masing-masing. Oleh
karena itu, Allah SWT menciptakan surga bertingkat-tingkat. Jarak antara
satu surga dan surga yang lainnya sama dengan jarak langit dan bumi,
sebagaimana hadis Nabi:
اجلنة ما عة درجة مابـني السماء واألرض ىف “Sesungguhnya surga itu ada seratus tingkat. Setiap satu tingkat dan tingkat lainnya jaraknya sama dengan jarak langit dan bumi.” (HR. Bukhari, Turmidzi dan Ahmad).17F
18
Diantara tingkatan surga, adalah: surga firdaus, surga adn, surga na’im,
surga ma’wa, surga Darussalam, surga darul muqomah , surga al-maqomul
amin dan surga khuldi.
Allah SWT sudah pernah memperlihatkan surga kepada nabi Adam agar ia
dapat menceritakan kepada anak cucunya sehingga mereka seakan-akan sudah
pernah melihatnya. Surga selalu digambarkan dengan indah dan menakjubkan
penghuninya duduk dengan dipan yang bertahtahkan emas, ditemani dengan
bidari-bidadari yang sangat cantik, buah-buah dapat dengan mudah dipetik
dan rasanya begitu nikmat serta adanya taman-taman dan mata air yang
mengalir jernih.
Dengan gambaran surga yang begitu indah, setiap orang akan selalu
mendambakan surga, sehingga mereka mempersiapkan diri dengan melakukan
kebaikan selama di dunia.
18 AlKhaibawi, Durratunnashihin Mutiara Mubalig (Semarang: Almunawar,1979), h. 132.
24
B. Analisis Tanda dan Pembahasan a. Sabar
SCENE 82 IN. RUANG MAKAN. MALAM
Tabel 4.1 VISUAL DIALOG TYPE OF SHOT
Nadya: Tante Mei, hari ini nginep ya, biar Nadya bisa main sama dede Akbar. Mei: dede Akbar nya aja ya yang nginep, tante Mei dirumah, nanti yang jaga rumah tante Mei siapa? Nadya: gamau, Nadya mau dogeng cerita tentang Putri Sabrina sama tante Mei. Pras: Ah, bosen ah, dogengnya itu-itu terus. Nadya: Kali ini beda, kali ini Putri Sabrina berteman dengan putri yang baik banget. Mau ya tante Mei, mau ya. Please. Arini: yaudah sekarang Nadya duduk dulu, makan yang banyak, nanti selesai makan bunda siapin kamar buat tante Mei.
Long Shot: gambar diambil dari jarak jauh, sehinga objek dan belakangnya nampak jelas. Medium Close up: gambar diambil dari mulai dada sampai kepala. Medium Close up: gambar diambil dari mulai dada sampai kepala. Medium Close up: gambar diambil dari mulai dada sampai kepala. Medium Close up: gambar diambil dari mulai dada sampai kepala. Medium Close up: gambar diambil dari mulai dada sampai kepala.
25
Denotasi Pada gambar pertama menjelaskan, Arini, Pras, Nadya dan Mei sedang makan malam di ruang makan. Dalam dialog gambar pertama, Nadya meminta agar Mei menginap dirumahnya. Gambar kedua, terlihat jelas wajah Mei yang sedang tersenyum sambil mengatakan bahwa dia tidak mau menginap dan mengizinkan Akbar (anak Mei) saja yang menginap. Gambar ketiga, terlihat wajah Nadya yang menginginkan agar Mei menginap. Sambil mengatakan dia akan menceritakan cerita tentang Putri Sabrina pada Mei. Gambar keempat, menujukkan muka Pras yang kaget mendengar permintaan anaknya. Dengan dialog ia bosan mendengar dongeng Nadya tentang cerita tentang Putri Sabrina terus. Gambar kelima, Nadya tetap memaksa agar Mei diizinkan untuk menginap, sambil mengatakan dogeng yang akan diceritakan berbeda dengan sebelumnya. Gambar selanjutnya menggambarkan wajah Arini yang tersenyum, dan dialog digambar ini Arini mengizinkan Mei serta Akbar untuk menginap dan akan menyiapkan kamar untuk Mei.
Konotasi Type of shot pada gambar-gambar di atas lebih menggunakan medium close up dan hanya mengguanakan satu long shot. Menggambarkan lebih detail percakapan diantara Pras, Mei, Nadya dan Arini. Pada gambar keenam memperlihatkan sikap Arini yang sabar, terlihat dari wajahnya yang tersenyum ketika anaknya yang bernama Nadya memintanya agar Mei dan Akbar (anak Mei) untuk menginap dirumahnya. Sabar dapat diartikan menenangkan seseorang dikala mendapat cobaan. Sabar bukanlah berhenti berdiam atau menyerah bahkan pasrah terhadap apapun cobaan yang diberikan Allah SWT, namun sabar seharusnya bersikap tegar dan kuat dalam menghadapi cobaan, dengan cara usaha untuk mengatasi cobaan tersebut dan mencari penyelesaiannya. Dengan sabar mengajarkan kita untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi.
26
Mitos Mitos yang tergambar adalah sabar. Sesungguhnya Allah SWT menyukai orang-orang yang sabar dan Allah SWT bersama orang-orang yang sabar. Menurut ulama ahlus sunnah wal jama’ah sabar termasuk ke dalam bentuk ibadah. Bahkan ia termasuk diantara ibadah yang paling utama. Para pakar pendidikan mengatakan bahwa sabar adalah senantiasa tersenyum dan senang terhadap apa yang ditentukan atau ditakdirkan Allah SWT. Sabar dalam menghadapi cobaan sebenarnya sudah dicontohkan oleh Nabi Nuh AS dalam menyiarkan agamanya selama 950 tahun, namun tidak ada yang beriman bersamanya kecuali hanya beberapa orang saja. Pada dasarnya sabar adalah tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati), tabah, tenang, tidak tergesa-gesa, tidak terburu nafsu. Dalam menggambarkan sabar, Allah SWT mengaitkannya dengan cobaan yang menimpa umatnya sehingga umat tersebut selalu berusaha untuk tabah dan bangkit dan terus berusaha sehingga umat tersebut tidak pernah mengeluh apalagi berputus asa.
b. Bersyukur
SCENE 80
EX. HALAMAN. MALAM
Tabel 4.2 VISUAL DIALOG TYPE OF SHOT
Arini : Malam ini adalah malam yang paling bahagia dalam hidup saya, kebahagiaan saya pada malam ini nyaris sempurna. Yang pertama saya bahagia sekali karna karya kedua saya telah lahir dan yang
Long shot: gambar diambil dari jarak jauh, sehinga objek dan belakangnya nampak jelas.
27
kedua saya senang sekali akhirnya saya kembali untuk mengenal arti sabar dan ikhlas. Manusia mempunyai kehendak tapi tidak ada kehendak manusia yang mampu mengalahkan kehendak Allah SWT. Coba kalian renungkan apakah kita sebagai manusia, kita bisa menerima secara ikhlas dan rela pada apapun kehendak Allah SWT. Semua jawabannya sudah saya tulis di karya kedua saya Istana Bintang.
Denotasi Pada adegan ini terlihat Arini yang sedang berbicara di depan umum. Dialog yang dijelaskan dalam gambar ini yaitu rasa syukur Arini karena karya keduanya yang berjudul Istana Bintang sudah diterbitkan. Arini juga menjelaskan di dalam bukunya, ia membahas tentang arti sabar dan ikhlas yang dialami olehnya.
Konotasi Type of shot pada gambar di atas lebih menggunakan long shot. Menggambarkan Arini yang sedang berbicara di depan umum karena karyanya sudah diterbitkan. Arini dalam gambar di atas, memperlihatkan salah satu bentuk dari sikap bersyukur. Terlihat dari wajahnya yang tersenyum, sebagai salah tanda bersyukur dia kepada Allah SWT. Di dalam karyanya dia bersyukur karena dengan masalah yang menghampirinya dia dapat mengerti arti ikhlas dan sabar. Walaupun banyak musibah yang melanda kita, jangan mudah menyerah, putus asa maupun mengeluh, namun seharusnya kita
28
dapat melanjutkan kehidupan dengan percaya bahwa adanya musibah ataupun cobaan dari Allah SWT, pasti mempunyai hikmah dibalik semua itu. Salah satu bentuk syukur, kita juga dapat mengucapkan Alhamdulillah.
Mitos Makna mitos yang terbangun dari cuplikan ini adalah pentingnya dalam bersyukur. Dengan kita bersyukur, maka Allah SWT akan menaikan derajat kita dan menambahkan nikmat kita. Nikmat bisa berupa uang, kebahagiaan dan sebagainya, namun jika kita tidak mensyukuri apa yang ditakdirkan oleh Allah SWT kepada kita maka kita akan mendapatkan azab dari Allah SWT dan azabnya itu sangat pedih. Pada dasarnya bersyukur adalah rasa terimakasih kepada Allah SWT apa yang sudah ditakdirkan kepada kita. Berupa rahmat dan kenikmatan, meskipun dalam menjalani kehidupan banyak sekali cobaan yang kita hadapi, kita harus tetap bersyukur.
c. Gemar kepada amal yang lebih bermanfaat (Menolong orang lain)
SCENE 59
IN. KAMAR MEI. SIANG
Tabel 4.3 VISUAL DIALOG TYPE OF SHOT
Pras: Hallo Arini: Muntahnya padat atau cair? mas? Pras: bun, muntahnya padat atau cair? Mei : cair Arini: Mas? Pras: muntahnya cair Arini: Suhu badannya tinggi? Pras: Sebentar-sebentar, suhu badan-suhu badan? Mei: Suhu badannya normal mba
Medium Shot: Pengambilan gambar pada tehnik ini dari batas kepala sampai pinggang.
29
Arini: buang-buang air gak? Mei: iya 3x sejak tadi pagi Arini: kalau menurutku sih, ini cuma masuk angin. Jadi kamu olesin aja pake minyak kayu putih ya Mei : ok mba Arini: tapi kalau masih buang-buang air, muntah juga kamu bawa kerumah sakit. Mei: ok mba, makasih ya.
Medium Shot: Pengambilan gambar pada tehnik ini dari batas kepala sampai pinggang.
Denotasi Pada gambar pertama, terlihat Pras sedang berkomunikasi melalui handphone. Dengan dialog menceritakan tentang kondisi Akbar mengenai tanda-tanda yang dialami oleh Akbar. Gambar kedua, terlihat Arini yang sedang bekomunikasi melalui handphone. Dengan dialog, ia memberikan solusi dengan menolong serta memberikan saran untuk keadaan Akbar kepada Pras.
Konotasi Type of shot pada gambar-gambar di atas menggunakan medium shot memperlihatkan saat Arini berkomunikasi dengan Pras melalui handphone. Arini dalam gambar di atas, memperlihatkan sikap tolong menolong. Kita harus peka terhadap apapun yang terjadi di sekitar kita, jika ada sesuatu yang menimpa siapapun, kita harus menolong dengan ikhlas tanpa memikirkan imbalan atau pamrih, maupun membeda-bedakan siapa yang akan kita tolong. Seperti halnya dengan Arini yang menolong Akbar anak dari Meirose istri kedua Pras, walaupun dia tau ketika saat itu, seharusnya Pras datang ke acara pertunjukkan donggeng anaknya yang bernama Nadya, namun karena Akbar sakit, Pras menemui Akbar terlebih dahulu. Arini menghubungi Pras untuk menolong
30
dengan memberikan saran-saran yang baik. Begitu juga dengan kita, kita harus senang menolong orang lain, karena sikap tolong menolong akan membuat rasa susah menjadi lebih kuat dan bahagia. Tolong menolong dapat dilakukan melalui tenaga, pikiran ataupun doa.
Mitos Makna mitos pada adegan ini adalah tolong menolong. Ketika kita menolong orang lain, maka Allah SWT akan menolong kita di dunia dan di akhirat. Bahkan lebih dahsyatnya lagi apabila kita menolong orang lain, maka Allah SWT akan menurunkan tujuh puluh lima ribu malaikat yang selalu mendoakannya dan dia akan tetap berada dalam rahmat Allah SWT, dan jika telah selesai menolong orang tersebut, maka Allah SWT akan menuliskan pahala haji dan umrah. Dengan menolong orang lain juga dapat mengampuni dosa kita. Allah SWT juga menyiapkan surga untuk orang yang selalu menolong saudaranya yang kesusahaan. Tolong menolong adalah sikap membantu untuk meringankan (penderitaan, kesukaraan dsb) dengan tenaga (uang, pikiran, dsb). Dengan tolong menolong maka kita melakukan perbuatan yang terpuji yang disukai oleh Allah SWT dan dengan tolong menolong maka akan terciptanya hidup yang tentram dan harmonis serta menumbuhkan rasa gotong royong antar sesama. Namun kita hanya dipebolehkan menolong dalam hal kebaikan bukan dalam hal keburukan.
d. Menjadikan keridhaan dan kemurkaan karena Allah bukan karena
diri sendiri (Memaafkan orang lain)
SCENE 77
IN.RUANG TAMU. SIANG
31
Tabel 4.4 VISUAL DIALOG TYPE OF SHOT
Arini: Semua sudah terjadi Mei. Sekarang kita fikirkan bagaimana caranya jalani hidup kita kedepan untuk Akbar dan untuk Nadya. Mei : Kedepan? Arini: Ya kedepan. Arini : Diminum. Mei: Hmm, kenapa mba memaafkan semua ini? Arini: Hidup itu pilihan dan ini adalah pilihanku. Ayo Mei kita kerumah saki,t jangan lupa bawa Akbar. Aku tunggu sini ya.
Two shot: gambar diambil ada dua objek. Two shot: gambar diambil ada dua objek. Two shot: gambar diambil ada dua objek. Two shot: gambar diambil ada dua objek.
Denotasi Gambar pertama, terlihat Arini dan Mei sedang berbincang, dan wajah Arini yang sedang tersenyum. Dengan dialog, Semua sudah terjadi Mei. Sekarang kita fikirkan bagaimana caranya jalani hidup kita kedepan untuk Akbar dan untuk Nadya. Gambar kedua, terlihat Arini dan Mei sedang berbincang, dan wajah Mei terlihat serius mendengarkan pembicaraannya dengan Arini. Sambil mengatakan kedepan? Gambar ketiga, terlihat Arini dan Mei sedang berbincang, wajah Mei terlihat serius kaget mendengar kata Arini. Arini terlihat ingin meminum teh sambil mengatakan diminum.
32
Gambar keempat, terlihat Arini dan Mei sedang berbincang, wajah Mei terlihat serius kaget mendengar kata Arini. Dan Mei mengatakan mengapa Arini memaafkan semua ini? Kemudian terlihat wajah Arini yang sedang menjelaskan mengapa ia memilih semua ini, dan Arini mengatakn hidup adalah pilihan dan inilah pilihannya. Kemudian Arini meminta agar Mei dan Akbar untuk pergi kerumah sakit.
Konotasi Type of shot pada gambar-gambar di atas menggunakan Two shot yang memperlihatkan Arini dan Mei yang sedang berbincang. Arini gambar di atas, memperlihatkan sikap memaafkan perbuatan Mei dan Pras terhadap dirinya, terlihat dari senyum Arini terhadap Mei. Menurut Arini sebaiknya jangan mengungkit masa lalu tapi belajar melihat kedepan agar lebih baik. Memaafkan adalah memberi ampunan atas kesalahan orang lain. Sesungguhnya kita sebagai manusia harus saling memaafkan atas kesalahan orang lain kepada kita, tanpa harus mengingat-ingat kesalahan orang lain terhadap kita, dan tanpa harus pandang bulu. Kita juga harus membalas kejahatan seseorang dengan berbuat baik kepadanya. Dengan memaafkan kita dapat mengontrol emosi.
Mitos Makna mitos pada adegan ini adalah sifat memaafkan. Salah satu orang yang bertaqwa adalah orang yang dapat memaafkan kesalahan orang lain. Karena jika kita dapat memaafkan kesalahan orang lain, maka suatu saat nanti Allah SWT juga akan memaafkan kita di hari kiamat. Dengan memaafkan, hidup kita akan menjadi tenang. Memaafkan seharusnya jangan hanya dari mulut saja, namun memaafkan harus dengan hati yang ikhlas dan tidak menyimpan dendam. Pada dasarnya memaafkan adalah memberi ampun atas kesalahan orang lain kepada kita dsb.
33
e. Tidak pelit memuji orang yang berhak memperoleh pujian
SCENE 75
IN.RUMAH SAKIT. MALAM
Tabel 4.5 VISUAL DIALOG TYPE OF SHOT
Pras: Arini maafkan aku egois, aku sudah menyakiti perasaanmu. Arini: gak, gak ada yang salah gak ada yang perlu dimaafkan. Aku ikhlas. Aku ikhlas.
Two shot: gambar diambil ada dua objek Two shot: gambar diambil ada dua objek
Denotasi Arini sedang berbincang dengan Pras di kamar rumah sakit. Gambar pertama menunjukan Pras yang terbaring di kasur, dengan lilitan perban dikepala. Sambil meminta maaf atas apa yang sudah terjadi kepada Arini. Gambar kedua menggambarkan Arini yang tersenyum dan menangis dan sambil menjelaskan ia mengikhlaskan semua yang terjadi, dan ia juga mengatakan kepada Pras kalau semua gak ada yang salah.
Konotasi Type of shot pada gambar-gambar di atas lebih menggunakan Two shot yang memperlihatkan Arini dan Pras yang sedang berbincang. Arini tersenyum sambil menangis saat mengatakan “semua gak ada yang salah, aku ikhlas”, disini terlihat Arini memberikan pujian kepada Pras, bahwa poligami yang dilakukan Pras tidak salah dan Arini memaafkan perbuatan Pras. Arini lebih memilih mengikhlaskan dan memberikan pujian.
Mitos Makna mitos dalam gambar ini adalah memberikan pujian kepada orang lain. Memberikan pujian yang sederhana pada hal kecil akan membuat orang merasa lebih baik tentang dirinya dan menjadi motivasi dalam
34
hidupnya untuk berbuat baik kepada orang lain. Ketika kita memuji seseorang, orang itu akan berfikir positif kepada kita, dengan begitu akan meningkatkan kepercayaan kita kepada orang tersebut. Kita seharusnya memberikan pujian kepada orang lain, karena dengan pujian yang diberikan itu akan sangat berarti.
f. Menaruh kepedulian terhadap Ridha Allah SWT bukan ridha manusia (tawakal) SCENE 68 IN. KAMAR ARINI. MALAM
Tabel 4.6 VISUAL DIALOG TYPE OF SHOT
Tidak ada dialog Tidak ada dialog Tidak ada dialog
Long shot: gambar diambil dari jarak jauh, sehingga objek dan belakangnya nampak jelas. Close up: gambar ini memperlihatkan ekspresi wajah dengan jelas dan gesture yang mendetail. Close up: gambar ini memperlihatkan ekspresi wajah dengan jelas dan gesture yang mendetail.
Denotasi Di dalam kamar, gambar pertama dan kedua terlihat Arini sedang bertasbih. Gambar ketiga terlihat wajah Arini yang sedang khusyu. Tidak ada dialog dalam ketiga gambar ini.
Konotasi Type of shot pada gambar-gambar di atas menggunakan Long shot dan dua Close up, menggambarkan Arini yang sedang khusyu
35
bertasbih kepada Allah. Sutradara menyisipkan adegan Arini dalam film “Surga yang Tak Dirindukan” dengan menggambarkan Arini yang sedang bertawakal. Tawakal dapat dilakukan dengan bertasbih serta memohon kepada Allah SWT atas cobaan yang dihadapinya. Terlihat dari wajah Arini yang serius. Dalam segala hal, walaupun terasa berat untuk dijalani, kita harus tetap menjalaninya dan menyerahkan semuanya kepada Allah SWT. Meyakini bahwa apa yang Allah SWT takdirkan kepada kita adalah sesuatu yang baik untuk kita kedepannya.
Mitos Makna mitos pada adegan ini adalah tawakal. Jika kita bertawakal kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya, maka kita akan dimasukan ke dalam surga tanpa di hisab (dihitung atau ditimbang amal perbuatan baik dan buruk oleh Allah SWT pada hari kiamat) dan tanpa disiksa. Bertawakalah kita kepada Allah SWT serta mintalah pertolongan hanya kepada Allah karena memang Allah SWT tempat kita meminta pertolongan. Tawakal sendiri artinya adalah berserah (kepada kehendak Allah SWT) dengan segenap hati percaya kepada Allah SWT dari penderitaan dan cobaan yang dialaminya. Tawakal dapat dilakukan dengan cara memohon kepada Allah SWT melalui salat, sujud, istighfar dsb. Tawakal tidak akan terwujud jika tidak dimotivasi dengan kekuatan hati dan keyakinan yang tinggi serta di dukung oleh pemahaman ilmu yang baik dan benar.
g. Kesamaan Amal dalam qiyadah (kepemimpinan) dan jundiyah
(keprajuritan) SCENE 83 IN. KAMAR ARINI. MALAM
36
Tabel 4.7 VISUAL AUDIO TYPE OF SHOT
Arini: Sedih dan Bahagia hanya milik Allah yang dititipkan ke kita mas, harus kita syukuri. Aku tidak tahu seberapa kuat menjalani dongeng ini. Pada akhirnya nanti, jika semua sama-sama tersakiti. Aku yang paling dahulu untuk pergi. Tidak ada dialog Tidak ada dialog Tidak ada dialog Tidak ada dialog Tidak ada dialog
Three shot: Pengambilan gambar dengan tiga objek. Three shot: Pengambilan gambar dengan tiga objek. Three shot: Pengambilan gambar dengan tiga objek. Three shot: Pengambilan gambar dengan tiga objek. Big Close Up: Pengambilan gambar dari batas kepala hingga dagu objek. Big Close Up: Pengambilan gambar dari batas kepala hingga dagu objek.
37
Denotasi Gambar pertama menjelaskan, Arini, Pras dan Mei sedang salat berjamaah di kamar Arini. Gambar kedua terlihat Arini yang sedang bersalaman kepada Pras. Gambar ketiga, terlihat Mei yang sedang bersalaman dengan Pras. Gambar selanjutnya mengambarkan Arini yang menghampiri Mei untuk bersalaman. Dialog hanya pada adegan pertama, yang mengatakan jika semua tersakiti maka Arini yang akan pergi terlebih dahulu.
Konotasi Type of shot pada gambar-gambar di atas menggunakan empat Three shot dan dua Big Close Up, menggambarkan Arini yang sedang khusyu bertasbih kepada Allah. Sutradara menyisipkan adegan Arini dalam film “Surga yang Tak Dirindukan”, sebagai prajurit atau istri yang tetap amanah dalam menjalani hidupnya, maksudnya Arini menjalankan hidup menjadi istri pertama dan merelakan berbagi suami dengan wanita lain. Terlihat wajah Arini tidak marah ketika Mei bersalaman kepada Pras. Bahkan Arini terlebih dahulu menghampiri Mei untuk bersalaman. Disini terlihat Arini tidak berambisi untuk menjadi istri satu-satunya Pras namun berbagi kepada Mei. Walaupun pada kenyataannya berprilaku seperti itu sangat sulit dilakukan.
Mitos Mitos pada adengan ini adalah sifat amanah. Sesungguhnya orang yang amanah adalah orang yang beriman. Islam mengajarkan untuk menjalankan amanah, seperti yang pernah dilakukan Nabi Muhammad SAW ketika dititipkan suatu barang oleh kafir quraisy untuk dijaga dengan baik, keesokan harinya si kafir quraisy itu menemukan barang dalam keadaan baik, sejak itu ia tahu bahwa Nabi Muhammad SAW dapat dipercaya. Karena Nabi Muhammad SAW dapat dipercaya, ia digelari dengan “Al-Amin”. Amanah sendiri artinya adalah segala sesuatu yang dibebankan Allah SWT kepada manusia untuk dilaksanakan. Sikap amanah harus ditanamkan dalam pribadi umat muslim, agar terciptanya kehidupan yang
38
rukun antar sesama. Karena memang Allah SWT menganjurkan umatnya untuk hidup rukun, tentram, saling menyayangi dan mencintai. Hidup rukun tidak hanya kepada orang yang kita cintai saja, namun hidup rukun juga harus dilakukan kepada musuh kita. Begitu juga dengan istri pertama dan kedua harus akur dalam segalah hal apapun.
h. Peringatan Mengangap diri sendiri suci
SCENE 50 IN. KAMAR ARINI
Tabel 4.8 VISUAL DIALOG TYPE OF SHOT
Arini: Apa yang membuat ibu bertahan? Ibu: Karena kamu Arini: Ibu menyiksa diri ibu sendiri? Ibu: Ibu tidak tahu apa yang terjadi jika ibu mengambil sesuatu yang sebaliknya selama kamu sehat, selama kamu tidak kekurangan sedikit apapun segalanya yang sulit terasa lebih ringan. Ibu sudah memilih mengikhlaskan dan memaafkan. Ibu tidak ingin kamu tumbuh atas kebencian ibu dengan bapak. Kamu punya pilihan sendiri,
Two shot: Pengambilan gambar dengan dua objek. Medium Close Up: Pengambilan gambar dari dada sampai atas kepala untuk menunjukan ekspresi wajah lebih jelas. Medium Close Up: Pengambilan gambar dari dada sampai atas kepala untuk menunjukan ekspresi wajah lebih jelas.
39
tapi apapun yang menjadi pilihanmu sebaiknya kamu bicarakan dulu pada Pras. Tidak ada dialog
Medium Close Up: Pengambilan gambar dari dada sampai atas kepala untuk menunjukan ekspresi wajah lebih jelas.
Denotasi Pada gambar pertama terlihat Arini dan Ibu sedang berbincang di dalam kamar mengenai permasalahan Arini yang dipoligami oleh Pras. Gambar kedua, Arini mengatakan dengan melakukan ini, apakah ibu tidak menyiksa diri ibu sendiri? Gambar ketiga Ibu menjelaskan dan memberikan solusi kepada Arini. Gambar keempat Arini merasa bersalah dan bangga terhadap ibunya dengan bersalaman kepada ibu.
Konotasi Type of shot pada gambar-gambar di atas menggunakan tiga Medium Close Up dan hanya satu yang two shot, gambar ini memperlihatkan kesungguhan Arini untuk bertanya kepada ibu tentang arti keikhlasan yang dialami oleh ibu. Arini dalam gambar di atas memperlihatkan sikap peringatan agar tidak mengangap dirinya suci, terlihat Arini menemui ibunya untuk menanyakan tentang keikhlasan di poligami, disini juga terlihat wajah Arini yang serius mendengarkan ibunya dan terlihat Arini merasa bersalah jika ia tidak mengikhlaskan suaminya untuk berpoligami. Arini mencoba mengikhlaskan apapun yang terjadi, walaupun kita ketahui bahwa ikhlas tak semudah apa yang dikatakan oleh orang lain.
Mitos Makna mitos pada adegan ini adalah peringatan agar kita tidak menganggap diri kita suci. Hanya Allah SWT yang mensucikan siapa saja yang ia kehendaki dan mereka tidak akan dianiaya sedikitpun. Karena orang-orang beriman tidak boleh menganggap diri sendiri suci dengan memandang sebelah
40
mata kepada orang lain. Bisa jadi mereka jauh lebih baik dari pada kita. Andai orang lain tahu kekurangan kita, pasti mereka akan menjauh. Oleh karena itu, kita sebagai muslim seharusnya mengedepankan prasangka buruk pada diri sendiri.
41
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil temuan data yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya,
peneliti mendapatkan hasil tanda-tanda ikhlas yang digambarkan dalam film
“Surga yang Tak Dirindukan” adalah sabar, bersyukur, Gemar kepada amal yang
lebih bermanfaat (membantu orang lain), Menjadikan keridhaan dan kemurkaan
karena Allah SWT bukan karena diri sendiri (memaafkan orang lain, Tidak pelit
memuji orang yang berhak memperoleh pujian, Menaruh kepedulian terhadap
Ridha Allah SWT bukan ridha manusia (tawakal), Kesamaan Amal dalam
qiyadah (kepemimpinan) dan jundiyah (keprajuritan), Peringatan Mengangap diri
sendiri suci, maka peneliti menyimpulkan:
Makna denotasi dari penelitian ini adalah gambaran seorang istri, yaitu Arini
yang mengikhlaskan suaminya berpoligami. Walaupun awalnya terlihat sulit,
namun pada akhirnya Arini menerima semuanya dengan ikhlas untuk
mendapatkan Ridha-Nya.
Sehingga makna konotasi yang tergambar dari film ini adalah sikap ikhlas.
Sikap ikhlas dapat dilihat dari berbagai macam tanda, salah satunya di dalam
adegan film “Surga yang Tak Dirindukan” saat Arini sabar menghadapi cobaan ia
tetap tersenyum.
Mitos film ini, yaitu Islam mengajarkan kita untuk berbuat baik selama hidup
di dunia agar kita mendapatkan surga, seperti taat kepada suami salah satunya
dengan mengikhlaskan suami berpoligami. Apapun yang kita perbuat didunia
42
pasti ada balasan di akhirat. Manusia hidup di dunia pada hakikatnya hanya
mengharapkan ridha Allah bukan dari manusia.
B. Saran-saran
Saran yang ingin disampaikan peneliti terkait dengan penelitian ini adalah:
1. Untuk Film “Surga yang Tak Dirindukan”
Membuat produksi film yang bisa diterima oleh masyarakat luas memang
tidak mudah akan tetapi film ini mampu menyampaikan pesan moral dan
kritik sosialnya dengan halus. Dalam film ini banyak pesan agama yang bisa
diambil. Banyak hal yang harus diperhatikan saat membuat film, terutama
unsur-unsurnya. Terkait hal tersebut saran penelitian adalah untuk
memperhatikan unsur-unsur tersebut agar lebih menarik dan pesan yang
terkandung dalam film pun mudah dipahami masyarakat luas.
2. Untuk Penonton dan masyarakat umum
Sebagai masyarakat diharapkan bisa dan mampu untuk memahami pesan-
pesan yang terkandung dalam sebuah film. Selain itu diharapkan juga bisa
menilai mana film yang layak ditonton dan yang tidak baik atau tidaknya film
tidak bisa diukur dari siapa tokoh yang bermain dalam film itu saja, akan
tetapi film tersebut sudah mencakup semua aspek yang berpengaruh terhadap
film. Maka dari itu sebagai penikmat dunia perfilman semua itu harus
diperhatikan.
3. Universitas
Diharapkan universitas menyediakan saran yang memadai untuk
mendukung perkuliahan khususnya bidang broadcast dan perfilman. Agar
bisa memperaktekan teori-teori yang sudah didapatkan, serta mempunyai skill
43
yang memadai untuk terjun dalam dunia broadcast dan perfilman. Serta
memberikan dosen yang mempuni dibidangnya terutama di bidang broadcast
dan perfilman.
44
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Akbar, Budiman. 2015. Semua Bisa Menulis Panduan Teknik Menulis Skenario Untuk Film dan Sinetron, Jakarta: Erlangga.
Al-Asyqar, Umar Sulaiman Abdullah. 2007. Ikhlas Beramal Agar Amal Tak Sia-Sia, Jakarta: Gema Madinah Makkah.
Ardianto, Elvinaro dkk. 2014. Komunikasi Massa. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Arifin, Anwar. 2011. Sistem Komunikasi Indonesia.Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Armando, Ade. 2007. Komunikasi Internasional. Jakarta: Universitas Terbuka.
Ash-Shabuni, Syeikh Muhammad Ali . 1988. Persepsi-persepsi Dusta dan Batil tentang Kasus Poligami Rasulullah SAW. Jakarta: Bulan Bintang.
Baskin, Askurifai. 2006. Jurnalistik Televisi Teori dan Praktik. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Biran. Misbach Yusa. 2009. Sejarah Film 1900-1950: Bikin Film di Jawa, Jakarta: Komunitas Bambu.
Bungin, Burhan. 2007. Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana Prenada Group.
Danesi, Marcel. 2010. Pengantar Memahami Semiotika Media. Yogyakarta: Jalasutra.
_____, Marcel. 2012. Pesan, Tanda dan Makna. Yogyakarta: Jalasutra.
Denis, McQuail. 2011. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Salemba Humanika.
Effendi, Heru. 2014. Mari Membuat Film, Jakarta : Erlangga.
Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi Bandung: Citra Aditya Bakti.
Mulyati, Sri. 2004. Relasi Suami Istri dalam Islam. Jakarta: Pusat Studi Wanita UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Fiske, John. 2014. Pengantar Ilmu Komunikasi, Depok: Raja Grafindo Persada.
Hamka. 1987. Tasawuf Modern. Jakarta: Pustaka Panjimas.
45
Harahap, Arifin S. 2007. Jurnalistik Televisi Tehnik Memburu dan Menulis Berita, Jakarta: Indeks.
Hoed, Benny H. 2014. Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya. Depok: Komunitas Bambu.
Kamal, Abu Malik. 2015. Shahih Fiqih Sunnah Wanita Hukum-hukum Islam yang Wajib Diketahui oleh Setiap Muslimah. Sukoharjo: Al-Hambra.
Makmun, Rodli. 2009. Poligami Dalam Tafsir Muhammad Syahrur. Ponorogo: STAIN Ponorogo Press.
Morissan. 2013. Teori Komunikasi Individu Hingga Massa.Jakarta : Prenadamedia Group.
Morrisan. 2013. Teori Komunikasi Massa, Bogor: Galia Indonesia.
Poerwadarminta, W.J.S. 2003. Kamus Bahasa Indonesia Lengkap. Jakarta Timur: PT Balai Pustaka.
Priyatna, Haris & Rahayu, Lisdy. 2015. Perempuan Yang Menggetarkan Surga, Bandung: Mizan Media.
Salam, Syamsir. 2006. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta:UIN Jakarta Press.
Shihab, M. Quraish. 2011. Perempuan. Ciputat: Lentera Hati.
Sobur, Alex. 2004. Semiotika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
_____, Alex.2006. Analisis Teks Media Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, Dan Analisis Framing. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Suprapto, Andi. 2015. Ada Mitos dalam D.K.V (Desain Komunikasi Visual), Jakarta: Lintas Kreasi Imaji.
Tinarbuko, Sumbo . 2009. Semiotika Komunikasi Visual. Yogyakarta: Jalasutra.
Trianton, Teguh. 2013. FILM sebagai Media Belajar. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Qardhawi, Yusuf. 2015. Ikhlas & Tawakal Ilmu Suluk menurut Al-Qur’an & As-Sunnah. Jakarta: Istanbul.
Wibowo, Indiwan Seto Wahyu. 2013. Semiotika Komunikasi. Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media.
Internet
Andre, “Delapan Tanda Orang Ikhlas” , artikel dilihat pada 19 Januari 2016 dari www.dakwatuna.com/2009/0825/3616/delapan-tanda-orang-ikhlas/#axzz3xvVuQZ997
46
Johar, Altov. “ Comic Casino Kings Akui Surga yang Tak Dirindukan Lebih Unggul” , artikel dilihat pada tanggal 9 November 2015 dari http://www.bintang.com/film/read/2288757/comic-8-casino-kings-akui-surga-yang-tak-dirindukan-lebih-unggul
Octaviany, Devi. “10 Film Terlaris 2015”, artikel dilihat pada tanggal 2 Januari 2016 dari http://www.detik.com/hot/top-tren/3109250/10-film-indonesia-terlaris-2015
Ramadhan, Risyad Abdala. “Sejarah Perkembangan Film Indonesia” , artikel dilihat pada 28 Februari 2016 dari http://www.filmpelajar.com/blog/sejarah-perkembangan-film-indonesia
Riadi, Muchlisin. “Pengertian Sejarah dan Unsur-unsur Film” artikel diakses pada 28 Februari 2016 dari http://www.kajianpustaka.com/2012/10/pengertian-sejarah-dan-unsur-unsur-film.html
Supriyanto. “Daftar Lengkap Pemenang Indonesia Box Office Movie Awards (IBOMA)” , artikel diakses pada tanggal 19 Maret 2016 dari www.tabloidbintang.com/article/film-tv-awards-iboma-2015
Sutadi, Heru. “Sejarah Perkembangan Film Indonesia” , artikel diakes pada 28 Februari 2016 dari http://perfilman.perpusnas.go.id/artikel/detail/127
“Video Wanita ini Bahagia Dipoligami Agar Masuk Surga Karena Mematuhi suami”, artikel ini diakses pada 19 April 2016 dari www.berantai.com/detail/video-wanita-ini-bahagia-dipoligami-agar-masuk-surga-karena-mematuhi-suami.html
“Izin Poligami ke istri pertama bukan syarat dan kewajiban”, artikel diakses pada 15 Februari 2016 dari http://www.detik.com/hot/celeb/23338305/ustad-solmed-izin-poligami-ke-istri-pertama-bukan-syarat-dan-kewajiban
“Surga yang tak dirindukan berpotensi jadi film nasional terlaris 2015”, artikel diakses pada 9 November 2015 dari http://www.21cineplex.com/slowmotion/surga-yang-tak-dirindukan-berpotensi-jadi-film-nasional-terlaris-2015,6104.html
“Pengertian film menurut para ahli”, artikel diakses pada 28 Februari 2016 dari http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-film-definisi-menurut-para.html
“Semiotika”, artikel diakses pada 29 Januari 2016 dari http://id.wikipedia.org/wiki/Semiotika
“Manoj Punjabi”, artikel diakses pada 3 Maret 2015 dari www.wikipedia.org/wiki/Manoj_Punjabi
“Kuntz Agus”, artikel dikases pada 3 Maret 2016 dari www.wikipedia.org/wiki/Kuntz_Agus
47
“Laudya Cynthia Bella”, artikel diakses pada 3 Maret 2016 dari www.wikipedia.org/wiki/Laudya_Cynthia_Bella
“Fedi Nuril”, artikel diakses pada 3 Maret 2016 dari http;//id.wikipedia.org/wiki/Fedi_Nuril
“Raline Shah”, artikel diakses pada 3 Maret 2016 dari http;//id.wikipedia.org/wiki/Raline_Shah
“Tanta Jorekenta Ginting”, artikel diakses pada 3 Maret 2016 dari http;//id.wikipedia.org /Tanta_Jorekenta_Ginting
“Ahmad Kemal Pahlevi”, artikel diakses pada 3 Maret 2016 dari http;//id.wikipedia.org /wiki/Ahmad_Kemal_Pahlevi
“Zaskia Adya Mecca”, artikel diakses pada 3 Maret 2016 dari http;//id.wikipedia.org /wiki/Zaskia_Adya_Mecca
“Vitta Mariana”, artikel diakses pada 3 Maret 2016 dari http;//id.wikipedia.org /wiki/Vitta_Mariana
“Landung Simatupang”, artikel diakses pada 3 Maret 2016 dari http;//id.wikipedia.org /wiki/Landung_Simatupang
Sumber Lain
Mitos Perempuan dalam Pesantren Analisis Semiotik Film “Perempuan berkalung Surban, Palastren, Vol 2 No 1 Juli 2009.
Semiotika Film Laskar Pelangi, Institut Seni Indonesia Surakarta Vol. 7 No.1 Juli 2011.
Perbedaan antara Teori Semiotika Pierce dan Barthes, Al-Turas, Vol. XIV, No.3, September, 2008.
Kajian Semiotik Dalam Film. Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol.1, No, April 2011 ISSN: 2008-981X. Surabaya: Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel, 2011.
Semiotika Metode Analisis dalam Penelitian Komunikasi, Jurnal IDEA FISIPOL UMB1-84, Vol 4 No. 17 Juni 2010.
1
BAB IV
ANALISA DATA
Film yang menjadi penelitian peneliti berjudul “Surga yang Tak Dirindukan”.
Film yang berdurasi 126 menit ini, berkisah tentang keikhlasan seorang wanita
yang bernama Arini yang dipoligami oleh suaminya yang bernama Pras. Awalnya
Arini dan Pras hidup bahagia, namun ketika saat diperjalanan pras bertemu
dengan Mei yang ingin menabrakan mobilnya karena kesal dengan hidupnya yang
dia fikir tidak ada laki-laki yang mau dengannya. Mei telah dihamili oleh laki-laki
yang berjanji akan menikahinya, akhirnya pras menolong Mei dan merasa kasihan
dengan Mei hingga pras menikahi Mei tanpa sepengetahuan Arini. Namun pada
akhirnya Arini mengetahui kejadian itu, awalnya Arini tidak menerima tapi
akhirnya Arini menerima semuanya dengan ikhlas.
A. Analisis makna judul film “Surga yang Tak Dirindukan”
Judul film yang menjadi subjek penelitian ini adalah “Surga yang Tak
Dirindukan” memiliki makna yang terdiri dari makna denotasi dan makna
konotasi dan mitos, yaitu:
1. Makna denotasi “Surga yang Tak Dirindukan”
Surga memiliki arti alam akhirat yang membahagiakan roh manusia yang
hendak tinggal di dalamnya dalam keabadian.1 Rindu memiliki arti keinginan
yang kuat untuk bertemu.2
1 Poerwadarminta. Kamus Bahasa Indonesia Lengkap, h. 980. 2 Poerwadarminta. Kamus Bahasa Indonesia Lengkap, h. 1130.
2
Surga adalah salah satu tempat alam akhirat yang dihuni oleh orang-orang
yang saleh. Walaupun tempat ini hanya untuk orang-orang yang saleh, namun
tempat ini sangat dirindukan oleh setiap manusia yang hidup.
2. Makna konotasi “Surga yang Tak Dirindukan”
Surga merupakan tempat alam akhirat untuk orang-orang yang melakukan
kebaikan di dunia, maka dari itu banyak manusia yang ingin melakukan
kebaikan untuk mendapatkan surga. Namun, maksud dari surga yang tak
dirindukan bertolak belakang dengan tujuan awal untuk mendapatkan surga
tersebut.
Judul film ini menggambarkan tentang kisah hidup seorang istri bernama
Arini yang mengikhlaskan suaminya berpoligami. Awalnya Arini hanya ingin
mendapatkan surga dengan taat terhadap suami tanpa adanya orang ketiga di
dalam rumah tangganya, namun pada kenyataannya Arini mendapatkan surga
dengan cara mengikhlaskan adanya wanita lain. Karena dengan ikhlas, dapat
melatih kesabaran yang bisa menjadi salah satu penyebab masuk surga.
Keikhlasan yang Arini lakukan dapat dilihat dari tanda-tandanya, yaitu:
sabar, bersyukur, Gemar kepada amal yang lebih bermanfaat (membantu
orang lain), Menjadikan keridhaan dan kemurkaan karena Allah SWT bukan
karena diri sendiri (memaafkan orang lain, Tidak pelit memuji orang yang
berhak memperoleh pujian, Menaruh keperhadap Ridha Allah SWT bukan
ridha manusia (tawakal), Kesamaan Amal dalam qiyadah (kepemimpinan) dan
jundiyah (keprajuritan), Peringatan Mengangap diri sendiri suci.
3
3. Mitos
Film ini menegaskan mitos, jika kita ingin mendapatkan surga, maka kita
harus berlaku baik selama di dunia, salah satu contohnya taat dengan suami
misalnya dengan mengikhlaskan suami berpoligami.
Sesuai sabda Rasulullah dari Annas Bin Malik R.A. beliau bersabda:
المراة اذا صلت مخسها وصامت شهرها وحفظت فـرجها واطاعت زوجها تدخل من
اي باب شائت من ابـواب اجلنة (رواه ابوانعيم)
Artinya: Seorang perempuan apabila melaksanakan sholat lima waktu, berpuasa sebulan (puasa ramadhan), memelihara farjinya atau kemaluannya, dan menaati suaminya, maka akan masuk surga dari pintu mana yang ia kehendaki (H.R. Abu Na’im).2 F
3
Tetapi, untuk mendapatkan surga yang diimpikan dalam membangun
bahtera rumah tangga tak semudah membalikan telapak tangan. Karena surga
yang diimpikan dalam berumah tangga harus ada komitmen dari kedua belah
pihak tanpa menyakiti salah satu dari mereka berdua.
Seperti di dalam film “Surga yang Tak Dirindukan”, bila kita melakukan
kebaikan di dunia, akan mendapatkan surga dan sebaliknya jika kita berbuat
kejahatan di dunia, maka kita akan masuk ke dalam neraka. Berdasarkan
firman Allah SWT:
Artinya: Dan Itulah surga yang diwariskan kepada kamu disebabkan amal-amal yang dahulu kamu kerjakan. (Qs. Az-Zukhruf/43:72).
…
Artinya: …..masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan". (Qs. An-Nahl/16:32).
3 AlKhaibawi, Durratunnashihin Mutiara Mubalig, h. 172.
4
Allah SWT menciptakan surga sebagai tempat kembali bagi orang-orang
yang mendapatkan pahala sesuai dengan perbuatan masing-masing. Oleh
karena itu, Allah SWT menciptakan surga bertingkat-tingkat. Jarak antara
satu surga dan surga yang lainnya sama dengan jarak langit dan bumi,
sebagaimana hadis Nabi:
اجلنة ما عة درجة مابـني السماء واألرض ىف “Sesungguhnya surga itu ada seratus tingkat. Setiap satu tingkat dan tingkat lainnya jaraknya sama dengan jarak langit dan bumi.” (HR. Bukhari, Turmidzi dan Ahmad).3F
4
Diantara tingkatan surga, adalah: surga firdaus, surga adn, surga na’im,
surga ma’wa, surga Darussalam, surga darul muqomah , surga al-maqomul
amin dan surga khuldi.
Allah SWT sudah pernah memperlihatkan surga kepada nabi Adam agar ia
dapat menceritakan kepada anak cucunya sehingga mereka seakan-akan sudah
pernah melihatnya. Surga selalu digambarkan dengan indah dan menakjubkan
penghuninya duduk dengan dipan yang bertahtahkan emas, ditemani dengan
bidari-bidadari yang sangat cantik, buah-buah dapat dengan mudah dipetik
dan rasanya begitu nikmat serta adanya taman-taman dan mata air yang
mengalir jernih.
Dengan gambaran surga yang begitu indah, setiap orang akan selalu
mendambakan surga, sehingga mereka mempersiapkan diri dengan melakukan
kebaikan selama di dunia.
4 AlKhaibawi, Durratunnashihin Mutiara Mubalig (Semarang: Almunawar,1979), h. 132.
5
B. Analisis Tanda dan Pembahasan a. Sabar
SCENE 82 IN. RUANG MAKAN. MALAM
Tabel 4.1 VISUAL DIALOG TYPE OF SHOT
Nadya: Tante Mei, hari ini nginep ya, biar Nadya bisa main sama dede Akbar. Mei: dede Akbar nya aja ya yang nginep, tante Mei dirumah, nanti yang jaga rumah tante Mei siapa? Nadya: gamau, Nadya mau dogeng cerita tentang Putri Sabrina sama tante Mei. Pras: Ah, bosen ah, dogengnya itu-itu terus. Nadya: Kali ini beda, kali ini Putri Sabrina berteman dengan putri yang baik banget. Mau ya tante Mei, mau ya. Please. Arini: yaudah sekarang Nadya duduk dulu, makan yang banyak, nanti selesai makan bunda siapin kamar buat tante Mei.
Long Shot: gambar diambil dari jarak jauh, sehinga objek dan belakangnya nampak jelas. Medium Close up: gambar diambil dari mulai dada sampai kepala. Medium Close up: gambar diambil dari mulai dada sampai kepala. Medium Close up: gambar diambil dari mulai dada sampai kepala. Medium Close up: gambar diambil dari mulai dada sampai kepala. Medium Close up: gambar diambil dari mulai dada sampai kepala.
6
Denotasi Pada gambar pertama menjelaskan, Arini, Pras, Nadya dan Mei sedang makan malam di ruang makan. Dalam dialog gambar pertama, Nadya meminta agar Mei menginap dirumahnya. Gambar kedua, terlihat jelas wajah Mei yang sedang tersenyum sambil mengatakan bahwa dia tidak mau menginap dan mengizinkan Akbar (anak Mei) saja yang menginap. Gambar ketiga, terlihat wajah Nadya yang menginginkan agar Mei menginap. Sambil mengatakan dia akan menceritakan cerita tentang Putri Sabrina pada Mei. Gambar keempat, menujukkan muka Pras yang kaget mendengar permintaan anaknya. Dengan dialog ia bosan mendengar dongeng Nadya tentang cerita tentang Putri Sabrina terus. Gambar kelima, Nadya tetap memaksa agar Mei diizinkan untuk menginap, sambil mengatakan dogeng yang akan diceritakan berbeda dengan sebelumnya. Gambar selanjutnya menggambarkan wajah Arini yang tersenyum, dan dialog digambar ini Arini mengizinkan Mei serta Akbar untuk menginap dan akan menyiapkan kamar untuk Mei.
Konotasi Type of shot pada gambar-gambar di atas lebih menggunakan medium close up dan hanya mengguanakan satu long shot. Menggambarkan lebih detail percakapan diantara Pras, Mei, Nadya dan Arini. Pada gambar keenam memperlihatkan sikap Arini yang sabar, terlihat dari wajahnya yang tersenyum ketika anaknya yang bernama Nadya memintanya agar Mei dan Akbar (anak Mei) untuk menginap dirumahnya. Sabar dapat diartikan menenangkan seseorang dikala mendapat cobaan. Sabar bukanlah berhenti berdiam atau menyerah bahkan pasrah terhadap apapun cobaan yang diberikan Allah SWT, namun sabar seharusnya bersikap tegar dan kuat dalam menghadapi cobaan, dengan cara usaha untuk mengatasi cobaan tersebut dan mencari penyelesaiannya. Dengan sabar mengajarkan kita untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi.
7
Mitos Mitos yang tergambar adalah sabar. Sesungguhnya Allah SWT menyukai orang-orang yang sabar dan Allah SWT bersama orang-orang yang sabar. Menurut ulama ahlus sunnah wal jama’ah sabar termasuk ke dalam bentuk ibadah. Bahkan ia termasuk diantara ibadah yang paling utama. Para pakar pendidikan mengatakan bahwa sabar adalah senantiasa tersenyum dan senang terhadap apa yang ditentukan atau ditakdirkan Allah SWT. Sabar dalam menghadapi cobaan sebenarnya sudah dicontohkan oleh Nabi Nuh AS dalam menyiarkan agamanya selama 950 tahun, namun tidak ada yang beriman bersamanya kecuali hanya beberapa orang saja. Pada dasarnya sabar adalah tahan menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas putus asa, tidak lekas patah hati), tabah, tenang, tidak tergesa-gesa, tidak terburu nafsu. Dalam menggambarkan sabar, Allah SWT mengaitkannya dengan cobaan yang menimpa umatnya sehingga umat tersebut selalu berusaha untuk tabah dan bangkit dan terus berusaha sehingga umat tersebut tidak pernah mengeluh apalagi berputus asa.
b. Bersyukur
SCENE 80
EX. HALAMAN. MALAM
Tabel 4.2 VISUAL DIALOG TYPE OF SHOT
Arini : Malam ini adalah malam yang paling bahagia dalam hidup saya, kebahagiaan saya pada malam ini nyaris sempurna. Yang pertama saya bahagia sekali karna karya kedua saya telah lahir dan yang
Long shot: gambar diambil dari jarak jauh, sehinga objek dan belakangnya nampak jelas.
8
kedua saya senang sekali akhirnya saya kembali untuk mengenal arti sabar dan ikhlas. Manusia mempunyai kehendak tapi tidak ada kehendak manusia yang mampu mengalahkan kehendak Allah SWT. Coba kalian renungkan apakah kita sebagai manusia, kita bisa menerima secara ikhlas dan rela pada apapun kehendak Allah SWT. Semua jawabannya sudah saya tulis di karya kedua saya Istana Bintang.
Denotasi Pada adegan ini terlihat Arini yang sedang berbicara di depan umum. Dialog yang dijelaskan dalam gambar ini yaitu rasa syukur Arini karena karya keduanya yang berjudul Istana Bintang sudah diterbitkan. Arini juga menjelaskan di dalam bukunya, ia membahas tentang arti sabar dan ikhlas yang dialami olehnya.
Konotasi Type of shot pada gambar di atas lebih menggunakan long shot. Menggambarkan Arini yang sedang berbicara di depan umum karena karyanya sudah diterbitkan. Arini dalam gambar di atas, memperlihatkan salah satu bentuk dari sikap bersyukur. Terlihat dari wajahnya yang tersenyum, sebagai salah tanda bersyukur dia kepada Allah SWT. Di dalam karyanya dia bersyukur karena dengan masalah yang menghampirinya dia dapat mengerti arti ikhlas dan sabar. Walaupun banyak musibah yang melanda kita, jangan mudah menyerah, putus asa maupun mengeluh, namun seharusnya kita
9
dapat melanjutkan kehidupan dengan percaya bahwa adanya musibah ataupun cobaan dari Allah SWT, pasti mempunyai hikmah dibalik semua itu. Salah satu bentuk syukur, kita juga dapat mengucapkan Alhamdulillah.
Mitos Makna mitos yang terbangun dari cuplikan ini adalah pentingnya dalam bersyukur. Dengan kita bersyukur, maka Allah SWT akan menaikan derajat kita dan menambahkan nikmat kita. Nikmat bisa berupa uang, kebahagiaan dan sebagainya, namun jika kita tidak mensyukuri apa yang ditakdirkan oleh Allah SWT kepada kita maka kita akan mendapatkan azab dari Allah SWT dan azabnya itu sangat pedih. Pada dasarnya bersyukur adalah rasa terimakasih kepada Allah SWT apa yang sudah ditakdirkan kepada kita. Berupa rahmat dan kenikmatan, meskipun dalam menjalani kehidupan banyak sekali cobaan yang kita hadapi, kita harus tetap bersyukur.
c. Gemar kepada amal yang lebih bermanfaat (Menolong orang lain)
SCENE 59
IN. KAMAR MEI. SIANG
Tabel 4.3 VISUAL DIALOG TYPE OF SHOT
Pras: Hallo Arini: Muntahnya padat atau cair? mas? Pras: bun, muntahnya padat atau cair? Mei : cair Arini: Mas? Pras: muntahnya cair Arini: Suhu badannya tinggi? Pras: Sebentar-sebentar, suhu badan-suhu badan? Mei: Suhu badannya normal mba
Medium Shot: Pengambilan gambar pada tehnik ini dari batas kepala sampai pinggang.
10
Arini: buang-buang air gak? Mei: iya 3x sejak tadi pagi Arini: kalau menurutku sih, ini cuma masuk angin. Jadi kamu olesin aja pake minyak kayu putih ya Mei : ok mba Arini: tapi kalau masih buang-buang air, muntah juga kamu bawa kerumah sakit. Mei: ok mba, makasih ya.
Medium Shot: Pengambilan gambar pada tehnik ini dari batas kepala sampai pinggang.
Denotasi Pada gambar pertama, terlihat Pras sedang berkomunikasi melalui handphone. Dengan dialog menceritakan tentang kondisi Akbar mengenai tanda-tanda yang dialami oleh Akbar. Gambar kedua, terlihat Arini yang sedang bekomunikasi melalui handphone. Dengan dialog, ia memberikan solusi dengan menolong serta memberikan saran untuk keadaan Akbar kepada Pras.
Konotasi Type of shot pada gambar-gambar di atas menggunakan medium shot memperlihatkan saat Arini berkomunikasi dengan Pras melalui handphone. Arini dalam gambar di atas, memperlihatkan sikap tolong menolong. Kita harus peka terhadap apapun yang terjadi di sekitar kita, jika ada sesuatu yang menimpa siapapun, kita harus menolong dengan ikhlas tanpa memikirkan imbalan atau pamrih, maupun membeda-bedakan siapa yang akan kita tolong. Seperti halnya dengan Arini yang menolong Akbar anak dari Meirose istri kedua Pras, walaupun dia tau ketika saat itu, seharusnya Pras datang ke acara pertunjukkan donggeng anaknya yang bernama Nadya, namun karena Akbar sakit, Pras menemui Akbar terlebih dahulu. Arini menghubungi Pras untuk menolong
11
dengan memberikan saran-saran yang baik. Begitu juga dengan kita, kita harus senang menolong orang lain, karena sikap tolong menolong akan membuat rasa susah menjadi lebih kuat dan bahagia. Tolong menolong dapat dilakukan melalui tenaga, pikiran ataupun doa.
Mitos Makna mitos pada adegan ini adalah tolong menolong. Ketika kita menolong orang lain, maka Allah SWT akan menolong kita di dunia dan di akhirat. Bahkan lebih dahsyatnya lagi apabila kita menolong orang lain, maka Allah SWT akan menurunkan tujuh puluh lima ribu malaikat yang selalu mendoakannya dan dia akan tetap berada dalam rahmat Allah SWT, dan jika telah selesai menolong orang tersebut, maka Allah SWT akan menuliskan pahala haji dan umrah. Dengan menolong orang lain juga dapat mengampuni dosa kita. Allah SWT juga menyiapkan surga untuk orang yang selalu menolong saudaranya yang kesusahaan. Tolong menolong adalah sikap membantu untuk meringankan (penderitaan, kesukaraan dsb) dengan tenaga (uang, pikiran, dsb). Dengan tolong menolong maka kita melakukan perbuatan yang terpuji yang disukai oleh Allah SWT dan dengan tolong menolong maka akan terciptanya hidup yang tentram dan harmonis serta menumbuhkan rasa gotong royong antar sesama. Namun kita hanya dipebolehkan menolong dalam hal kebaikan bukan dalam hal keburukan.
d. Menjadikan keridhaan dan kemurkaan karena Allah bukan karena
diri sendiri (Memaafkan orang lain)
SCENE 77
IN.RUANG TAMU. SIANG
12
Tabel 4.4 VISUAL DIALOG TYPE OF SHOT
Arini: Semua sudah terjadi Mei. Sekarang kita fikirkan bagaimana caranya jalani hidup kita kedepan untuk Akbar dan untuk Nadya. Mei : Kedepan? Arini: Ya kedepan. Arini : Diminum. Mei: Hmm, kenapa mba memaafkan semua ini? Arini: Hidup itu pilihan dan ini adalah pilihanku. Ayo Mei kita kerumah saki,t jangan lupa bawa Akbar. Aku tunggu sini ya.
Two shot: gambar diambil ada dua objek. Two shot: gambar diambil ada dua objek. Two shot: gambar diambil ada dua objek. Two shot: gambar diambil ada dua objek.
Denotasi Gambar pertama, terlihat Arini dan Mei sedang berbincang, dan wajah Arini yang sedang tersenyum. Dengan dialog, Semua sudah terjadi Mei. Sekarang kita fikirkan bagaimana caranya jalani hidup kita kedepan untuk Akbar dan untuk Nadya. Gambar kedua, terlihat Arini dan Mei sedang berbincang, dan wajah Mei terlihat serius mendengarkan pembicaraannya dengan Arini. Sambil mengatakan kedepan? Gambar ketiga, terlihat Arini dan Mei sedang berbincang, wajah Mei terlihat serius kaget mendengar kata Arini. Arini terlihat ingin meminum teh sambil mengatakan diminum.
13
Gambar keempat, terlihat Arini dan Mei sedang berbincang, wajah Mei terlihat serius kaget mendengar kata Arini. Dan Mei mengatakan mengapa Arini memaafkan semua ini? Kemudian terlihat wajah Arini yang sedang menjelaskan mengapa ia memilih semua ini, dan Arini mengatakn hidup adalah pilihan dan inilah pilihannya. Kemudian Arini meminta agar Mei dan Akbar untuk pergi kerumah sakit.
Konotasi Type of shot pada gambar-gambar di atas menggunakan Two shot yang memperlihatkan Arini dan Mei yang sedang berbincang. Arini gambar di atas, memperlihatkan sikap memaafkan perbuatan Mei dan Pras terhadap dirinya, terlihat dari senyum Arini terhadap Mei. Menurut Arini sebaiknya jangan mengungkit masa lalu tapi belajar melihat kedepan agar lebih baik. Memaafkan adalah memberi ampunan atas kesalahan orang lain. Sesungguhnya kita sebagai manusia harus saling memaafkan atas kesalahan orang lain kepada kita, tanpa harus mengingat-ingat kesalahan orang lain terhadap kita, dan tanpa harus pandang bulu. Kita juga harus membalas kejahatan seseorang dengan berbuat baik kepadanya. Dengan memaafkan kita dapat mengontrol emosi.
Mitos Makna mitos pada adegan ini adalah sifat memaafkan. Salah satu orang yang bertaqwa adalah orang yang dapat memaafkan kesalahan orang lain. Karena jika kita dapat memaafkan kesalahan orang lain, maka suatu saat nanti Allah SWT juga akan memaafkan kita di hari kiamat. Dengan memaafkan, hidup kita akan menjadi tenang. Memaafkan seharusnya jangan hanya dari mulut saja, namun memaafkan harus dengan hati yang ikhlas dan tidak menyimpan dendam. Pada dasarnya memaafkan adalah memberi ampun atas kesalahan orang lain kepada kita dsb.
14
e. Tidak pelit memuji orang yang berhak memperoleh pujian
SCENE 75
IN.RUMAH SAKIT. MALAM
Tabel 4.5 VISUAL DIALOG TYPE OF SHOT
Pras: Arini maafkan aku egois, aku sudah menyakiti perasaanmu. Arini: gak, gak ada yang salah gak ada yang perlu dimaafkan. Aku ikhlas. Aku ikhlas.
Two shot: gambar diambil ada dua objek Two shot: gambar diambil ada dua objek
Denotasi Arini sedang berbincang dengan Pras di kamar rumah sakit. Gambar pertama menunjukan Pras yang terbaring di kasur, dengan lilitan perban dikepala. Sambil meminta maaf atas apa yang sudah terjadi kepada Arini. Gambar kedua menggambarkan Arini yang tersenyum dan menangis dan sambil menjelaskan ia mengikhlaskan semua yang terjadi, dan ia juga mengatakan kepada Pras kalau semua gak ada yang salah.
Konotasi Type of shot pada gambar-gambar di atas lebih menggunakan Two shot yang memperlihatkan Arini dan Pras yang sedang berbincang. Arini tersenyum sambil menangis saat mengatakan “semua gak ada yang salah, aku ikhlas”, disini terlihat Arini memberikan pujian kepada Pras, bahwa poligami yang dilakukan Pras tidak salah dan Arini memaafkan perbuatan Pras. Arini lebih memilih mengikhlaskan dan memberikan pujian.
Mitos Makna mitos dalam gambar ini adalah memberikan pujian kepada orang lain. Memberikan pujian yang sederhana pada hal kecil akan membuat orang merasa lebih baik tentang dirinya dan menjadi motivasi dalam
15
hidupnya untuk berbuat baik kepada orang lain. Ketika kita memuji seseorang, orang itu akan berfikir positif kepada kita, dengan begitu akan meningkatkan kepercayaan kita kepada orang tersebut. Kita seharusnya memberikan pujian kepada orang lain, karena dengan pujian yang diberikan itu akan sangat berarti.
f. Menaruh kepedulian terhadap Ridha Allah SWT bukan ridha manusia (tawakal) SCENE 68 IN. KAMAR ARINI. MALAM
Tabel 4.6 VISUAL DIALOG TYPE OF SHOT
Tidak ada dialog Tidak ada dialog Tidak ada dialog
Long shot: gambar diambil dari jarak jauh, sehingga objek dan belakangnya nampak jelas. Close up: gambar ini memperlihatkan ekspresi wajah dengan jelas dan gesture yang mendetail. Close up: gambar ini memperlihatkan ekspresi wajah dengan jelas dan gesture yang mendetail.
Denotasi Di dalam kamar, gambar pertama dan kedua terlihat Arini sedang bertasbih. Gambar ketiga terlihat wajah Arini yang sedang khusyu. Tidak ada dialog dalam ketiga gambar ini.
Konotasi Type of shot pada gambar-gambar di atas menggunakan Long shot dan dua Close up, menggambarkan Arini yang sedang khusyu
16
bertasbih kepada Allah. Sutradara menyisipkan adegan Arini dalam film “Surga yang Tak Dirindukan” dengan menggambarkan Arini yang sedang bertawakal. Tawakal dapat dilakukan dengan bertasbih serta memohon kepada Allah SWT atas cobaan yang dihadapinya. Terlihat dari wajah Arini yang serius. Dalam segala hal, walaupun terasa berat untuk dijalani, kita harus tetap menjalaninya dan menyerahkan semuanya kepada Allah SWT. Meyakini bahwa apa yang Allah SWT takdirkan kepada kita adalah sesuatu yang baik untuk kita kedepannya.
Mitos Makna mitos pada adegan ini adalah tawakal. Jika kita bertawakal kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya, maka kita akan dimasukan ke dalam surga tanpa di hisab (dihitung atau ditimbang amal perbuatan baik dan buruk oleh Allah SWT pada hari kiamat) dan tanpa disiksa. Bertawakalah kita kepada Allah SWT serta mintalah pertolongan hanya kepada Allah karena memang Allah SWT tempat kita meminta pertolongan. Tawakal sendiri artinya adalah berserah (kepada kehendak Allah SWT) dengan segenap hati percaya kepada Allah SWT dari penderitaan dan cobaan yang dialaminya. Tawakal dapat dilakukan dengan cara memohon kepada Allah SWT melalui salat, sujud, istighfar dsb. Tawakal tidak akan terwujud jika tidak dimotivasi dengan kekuatan hati dan keyakinan yang tinggi serta di dukung oleh pemahaman ilmu yang baik dan benar.
g. Kesamaan Amal dalam qiyadah (kepemimpinan) dan jundiyah
(keprajuritan) SCENE 83 IN. KAMAR ARINI. MALAM
17
Tabel 4.7 VISUAL AUDIO TYPE OF SHOT
Arini: Sedih dan Bahagia hanya milik Allah yang dititipkan ke kita mas, harus kita syukuri. Aku tidak tahu seberapa kuat menjalani dongeng ini. Pada akhirnya nanti, jika semua sama-sama tersakiti. Aku yang paling dahulu untuk pergi. Tidak ada dialog Tidak ada dialog Tidak ada dialog Tidak ada dialog Tidak ada dialog
Three shot: Pengambilan gambar dengan tiga objek. Three shot: Pengambilan gambar dengan tiga objek. Three shot: Pengambilan gambar dengan tiga objek. Three shot: Pengambilan gambar dengan tiga objek. Big Close Up: Pengambilan gambar dari batas kepala hingga dagu objek. Big Close Up: Pengambilan gambar dari batas kepala hingga dagu objek.
18
Denotasi Gambar pertama menjelaskan, Arini, Pras dan Mei sedang salat berjamaah di kamar Arini. Gambar kedua terlihat Arini yang sedang bersalaman kepada Pras. Gambar ketiga, terlihat Mei yang sedang bersalaman dengan Pras. Gambar selanjutnya mengambarkan Arini yang menghampiri Mei untuk bersalaman. Dialog hanya pada adegan pertama, yang mengatakan jika semua tersakiti maka Arini yang akan pergi terlebih dahulu.
Konotasi Type of shot pada gambar-gambar di atas menggunakan empat Three shot dan dua Big Close Up, menggambarkan Arini yang sedang khusyu bertasbih kepada Allah. Sutradara menyisipkan adegan Arini dalam film “Surga yang Tak Dirindukan”, sebagai prajurit atau istri yang tetap amanah dalam menjalani hidupnya, maksudnya Arini menjalankan hidup menjadi istri pertama dan merelakan berbagi suami dengan wanita lain. Terlihat wajah Arini tidak marah ketika Mei bersalaman kepada Pras. Bahkan Arini terlebih dahulu menghampiri Mei untuk bersalaman. Disini terlihat Arini tidak berambisi untuk menjadi istri satu-satunya Pras namun berbagi kepada Mei. Walaupun pada kenyataannya berprilaku seperti itu sangat sulit dilakukan.
Mitos Mitos pada adengan ini adalah sifat amanah. Sesungguhnya orang yang amanah adalah orang yang beriman. Islam mengajarkan untuk menjalankan amanah, seperti yang pernah dilakukan Nabi Muhammad SAW ketika dititipkan suatu barang oleh kafir quraisy untuk dijaga dengan baik, keesokan harinya si kafir quraisy itu menemukan barang dalam keadaan baik, sejak itu ia tahu bahwa Nabi Muhammad SAW dapat dipercaya. Karena Nabi Muhammad SAW dapat dipercaya, ia digelari dengan “Al-Amin”. Amanah sendiri artinya adalah segala sesuatu yang dibebankan Allah SWT kepada manusia untuk dilaksanakan. Sikap amanah harus ditanamkan dalam pribadi umat muslim, agar terciptanya kehidupan yang
19
rukun antar sesama. Karena memang Allah SWT menganjurkan umatnya untuk hidup rukun, tentram, saling menyayangi dan mencintai. Hidup rukun tidak hanya kepada orang yang kita cintai saja, namun hidup rukun juga harus dilakukan kepada musuh kita. Begitu juga dengan istri pertama dan kedua harus akur dalam segalah hal apapun.
h. Peringatan Mengangap diri sendiri suci
SCENE 50 IN. KAMAR ARINI
Tabel 4.8 VISUAL DIALOG TYPE OF SHOT
Arini: Apa yang membuat ibu bertahan? Ibu: Karena kamu Arini: Ibu menyiksa diri ibu sendiri? Ibu: Ibu tidak tahu apa yang terjadi jika ibu mengambil sesuatu yang sebaliknya selama kamu sehat, selama kamu tidak kekurangan sedikit apapun segalanya yang sulit terasa lebih ringan. Ibu sudah memilih mengikhlaskan dan memaafkan. Ibu tidak ingin kamu tumbuh atas kebencian ibu dengan bapak. Kamu punya pilihan sendiri,
Two shot: Pengambilan gambar dengan dua objek. Medium Close Up: Pengambilan gambar dari dada sampai atas kepala untuk menunjukan ekspresi wajah lebih jelas. Medium Close Up: Pengambilan gambar dari dada sampai atas kepala untuk menunjukan ekspresi wajah lebih jelas.
20
tapi apapun yang menjadi pilihanmu sebaiknya kamu bicarakan dulu pada Pras. Tidak ada dialog
Medium Close Up: Pengambilan gambar dari dada sampai atas kepala untuk menunjukan ekspresi wajah lebih jelas.
Denotasi Pada gambar pertama terlihat Arini dan Ibu sedang berbincang di dalam kamar mengenai permasalahan Arini yang dipoligami oleh Pras. Gambar kedua, Arini mengatakan dengan melakukan ini, apakah ibu tidak menyiksa diri ibu sendiri? Gambar ketiga Ibu menjelaskan dan memberikan solusi kepada Arini. Gambar keempat Arini merasa bersalah dan bangga terhadap ibunya dengan bersalaman kepada ibu.
Konotasi Type of shot pada gambar-gambar di atas menggunakan tiga Medium Close Up dan hanya satu yang two shot, gambar ini memperlihatkan kesungguhan Arini untuk bertanya kepada ibu tentang arti keikhlasan yang dialami oleh ibu. Arini dalam gambar di atas memperlihatkan sikap peringatan agar tidak mengangap dirinya suci, terlihat Arini menemui ibunya untuk menanyakan tentang keikhlasan di poligami, disini juga terlihat wajah Arini yang serius mendengarkan ibunya dan terlihat Arini merasa bersalah jika ia tidak mengikhlaskan suaminya untuk berpoligami. Arini mencoba mengikhlaskan apapun yang terjadi, walaupun kita ketahui bahwa ikhlas tak semudah apa yang dikatakan oleh orang lain.
Mitos Makna mitos pada adegan ini adalah peringatan agar kita tidak menganggap diri kita suci. Hanya Allah SWT yang mensucikan siapa saja yang ia kehendaki dan mereka tidak akan dianiaya sedikitpun. Karena orang-orang beriman tidak boleh menganggap diri sendiri suci dengan memandang sebelah
21
mata kepada orang lain. Bisa jadi mereka jauh lebih baik dari pada kita. Andai orang lain tahu kekurangan kita, pasti mereka akan menjauh. Oleh karena itu, kita sebagai muslim seharusnya mengedepankan prasangka buruk pada diri sendiri.
1
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil temuan data yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya,
peneliti mendapatkan hasil tanda-tanda ikhlas yang digambarkan dalam film
“Surga yang Tak Dirindukan” adalah sabar, bersyukur, Gemar kepada amal yang
lebih bermanfaat (membantu orang lain), Menjadikan keridhaan dan kemurkaan
karena Allah SWT bukan karena diri sendiri (memaafkan orang lain, Tidak pelit
memuji orang yang berhak memperoleh pujian, Menaruh kepedulian terhadap
Ridha Allah SWT bukan ridha manusia (tawakal), Kesamaan Amal dalam
qiyadah (kepemimpinan) dan jundiyah (keprajuritan), Peringatan Mengangap diri
sendiri suci, maka peneliti menyimpulkan:
Makna denotasi dari penelitian ini adalah gambaran seorang istri, yaitu Arini
yang mengikhlaskan suaminya berpoligami. Walaupun awalnya terlihat sulit,
namun pada akhirnya Arini menerima semuanya dengan ikhlas untuk
mendapatkan Ridha-Nya.
Sehingga makna konotasi yang tergambar dari film ini adalah sikap ikhlas.
Sikap ikhlas dapat dilihat dari berbagai macam tanda, salah satunya di dalam
adegan film “Surga yang Tak Dirindukan” saat Arini sabar menghadapi cobaan ia
tetap tersenyum.
Mitos film ini, yaitu Islam mengajarkan kita untuk berbuat baik selama hidup
di dunia agar kita mendapatkan surga, seperti taat kepada suami salah satunya
2
dengan mengikhlaskan suami berpoligami. Apapun yang kita perbuat didunia
pasti ada balasan di akhirat. Manusia hidup di dunia pada hakikatnya hanya
mengharapkan ridha Allah bukan dari manusia.
B. Saran-saran
Saran yang ingin disampaikan peneliti terkait dengan penelitian ini adalah:
1. Untuk Film “Surga yang Tak Dirindukan”
Membuat produksi film yang bisa diterima oleh masyarakat luas memang
tidak mudah akan tetapi film ini mampu menyampaikan pesan moral dan
kritik sosialnya dengan halus. Dalam film ini banyak pesan agama yang bisa
diambil. Banyak hal yang harus diperhatikan saat membuat film, terutama
unsur-unsurnya. Terkait hal tersebut saran penelitian adalah untuk
memperhatikan unsur-unsur tersebut agar lebih menarik dan pesan yang
terkandung dalam film pun mudah dipahami masyarakat luas.
2. Untuk Penonton dan masyarakat umum
Sebagai masyarakat diharapkan bisa dan mampu untuk memahami pesan-
pesan yang terkandung dalam sebuah film. Selain itu diharapkan juga bisa
menilai mana film yang layak ditonton dan yang tidak baik atau tidaknya film
tidak bisa diukur dari siapa tokoh yang bermain dalam film itu saja, akan
tetapi film tersebut sudah mencakup semua aspek yang berpengaruh terhadap
film. Maka dari itu sebagai penikmat dunia perfilman semua itu harus
diperhatikan.
3. Universitas
Diharapkan universitas menyediakan saran yang memadai untuk
mendukung perkuliahan khususnya bidang broadcast dan perfilman. Agar
3
bisa memperaktekan teori-teori yang sudah didapatkan, serta mempunyai skill
yang memadai untuk terjun dalam dunia broadcast dan perfilman. Serta
memberikan dosen yang mempuni dibidangnya terutama di bidang broadcast
dan perfilman.
4
1
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Akbar, Budiman. 2015. Semua Bisa Menulis Panduan Teknik Menulis Skenario Untuk Film dan Sinetron, Jakarta: Erlangga.
Al-Asyqar, Umar Sulaiman Abdullah. 2007. Ikhlas Beramal Agar Amal Tak Sia-Sia, Jakarta: Gema Madinah Makkah.
Ardianto, Elvinaro dkk. 2014. Komunikasi Massa. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Arifin, Anwar. 2011. Sistem Komunikasi Indonesia.Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Armando, Ade. 2007. Komunikasi Internasional. Jakarta: Universitas Terbuka.
Ash-Shabuni, Syeikh Muhammad Ali . 1988. Persepsi-persepsi Dusta dan Batil tentang Kasus Poligami Rasulullah SAW. Jakarta: Bulan Bintang.
Baskin, Askurifai. 2006. Jurnalistik Televisi Teori dan Praktik. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Biran. Misbach Yusa. 2009. Sejarah Film 1900-1950: Bikin Film di Jawa, Jakarta: Komunitas Bambu.
Bungin, Burhan. 2007. Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana Prenada Group.
Danesi, Marcel. 2010. Pengantar Memahami Semiotika Media. Yogyakarta: Jalasutra.
_____, Marcel. 2012. Pesan, Tanda dan Makna. Yogyakarta: Jalasutra.
Denis, McQuail. 2011. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Salemba Humanika.
Effendi, Heru. 2014. Mari Membuat Film, Jakarta : Erlangga.
Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi Bandung: Citra Aditya Bakti.
Mulyati, Sri. 2004. Relasi Suami Istri dalam Islam. Jakarta: Pusat Studi Wanita UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Fiske, John. 2014. Pengantar Ilmu Komunikasi, Depok: Raja Grafindo Persada.
Hamka. 1987. Tasawuf Modern. Jakarta: Pustaka Panjimas.
2
Harahap, Arifin S. 2007. Jurnalistik Televisi Tehnik Memburu dan Menulis Berita, Jakarta: Indeks.
Hoed, Benny H. 2014. Semiotik dan Dinamika Sosial Budaya. Depok: Komunitas Bambu.
Kamal, Abu Malik. 2015. Shahih Fiqih Sunnah Wanita Hukum-hukum Islam yang Wajib Diketahui oleh Setiap Muslimah. Sukoharjo: Al-Hambra.
Makmun, Rodli. 2009. Poligami Dalam Tafsir Muhammad Syahrur. Ponorogo: STAIN Ponorogo Press.
Morissan. 2013. Teori Komunikasi Individu Hingga Massa.Jakarta : Prenadamedia Group.
Morrisan. 2013. Teori Komunikasi Massa, Bogor: Galia Indonesia.
Poerwadarminta, W.J.S. 2003. Kamus Bahasa Indonesia Lengkap. Jakarta Timur: PT Balai Pustaka.
Priyatna, Haris & Rahayu, Lisdy. 2015. Perempuan Yang Menggetarkan Surga, Bandung: Mizan Media.
Salam, Syamsir. 2006. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta:UIN Jakarta Press.
Shihab, M. Quraish. 2011. Perempuan. Ciputat: Lentera Hati.
Sobur, Alex. 2004. Semiotika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
_____, Alex.2006. Analisis Teks Media Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, Dan Analisis Framing. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Suprapto, Andi. 2015. Ada Mitos dalam D.K.V (Desain Komunikasi Visual), Jakarta: Lintas Kreasi Imaji.
Tinarbuko, Sumbo . 2009. Semiotika Komunikasi Visual. Yogyakarta: Jalasutra.
Trianton, Teguh. 2013. FILM sebagai Media Belajar. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Qardhawi, Yusuf. 2015. Ikhlas & Tawakal Ilmu Suluk menurut Al-Qur’an & As-Sunnah. Jakarta: Istanbul.
Wibowo, Indiwan Seto Wahyu. 2013. Semiotika Komunikasi. Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media.
Internet
Andre, “Delapan Tanda Orang Ikhlas” , artikel dilihat pada 19 Januari 2016 dari www.dakwatuna.com/2009/0825/3616/delapan-tanda-orang-ikhlas/#axzz3xvVuQZ997
3
Johar, Altov. “ Comic Casino Kings Akui Surga yang Tak Dirindukan Lebih Unggul” , artikel dilihat pada tanggal 9 November 2015 dari http://www.bintang.com/film/read/2288757/comic-8-casino-kings-akui-surga-yang-tak-dirindukan-lebih-unggul
Octaviany, Devi. “10 Film Terlaris 2015”, artikel dilihat pada tanggal 2 Januari 2016 dari http://www.detik.com/hot/top-tren/3109250/10-film-indonesia-terlaris-2015
Ramadhan, Risyad Abdala. “Sejarah Perkembangan Film Indonesia” , artikel dilihat pada 28 Februari 2016 dari http://www.filmpelajar.com/blog/sejarah-perkembangan-film-indonesia
Riadi, Muchlisin. “Pengertian Sejarah dan Unsur-unsur Film” artikel diakses pada 28 Februari 2016 dari http://www.kajianpustaka.com/2012/10/pengertian-sejarah-dan-unsur-unsur-film.html
Supriyanto. “Daftar Lengkap Pemenang Indonesia Box Office Movie Awards (IBOMA)” , artikel diakses pada tanggal 19 Maret 2016 dari www.tabloidbintang.com/article/film-tv-awards-iboma-2015
Sutadi, Heru. “Sejarah Perkembangan Film Indonesia” , artikel diakes pada 28 Februari 2016 dari http://perfilman.perpusnas.go.id/artikel/detail/127
“Video Wanita ini Bahagia Dipoligami Agar Masuk Surga Karena Mematuhi suami”, artikel ini diakses pada 19 April 2016 dari www.berantai.com/detail/video-wanita-ini-bahagia-dipoligami-agar-masuk-surga-karena-mematuhi-suami.html
“Izin Poligami ke istri pertama bukan syarat dan kewajiban”, artikel diakses pada 15 Februari 2016 dari http://www.detik.com/hot/celeb/23338305/ustad-solmed-izin-poligami-ke-istri-pertama-bukan-syarat-dan-kewajiban
“Surga yang tak dirindukan berpotensi jadi film nasional terlaris 2015”, artikel diakses pada 9 November 2015 dari http://www.21cineplex.com/slowmotion/surga-yang-tak-dirindukan-berpotensi-jadi-film-nasional-terlaris-2015,6104.html
“Pengertian film menurut para ahli”, artikel diakses pada 28 Februari 2016 dari http://www.landasanteori.com/2015/10/pengertian-film-definisi-menurut-para.html
“Semiotika”, artikel diakses pada 29 Januari 2016 dari http://id.wikipedia.org/wiki/Semiotika
“Manoj Punjabi”, artikel diakses pada 3 Maret 2015 dari www.wikipedia.org/wiki/Manoj_Punjabi
“Kuntz Agus”, artikel dikases pada 3 Maret 2016 dari www.wikipedia.org/wiki/Kuntz_Agus
4
“Laudya Cynthia Bella”, artikel diakses pada 3 Maret 2016 dari www.wikipedia.org/wiki/Laudya_Cynthia_Bella
“Fedi Nuril”, artikel diakses pada 3 Maret 2016 dari http;//id.wikipedia.org/wiki/Fedi_Nuril
“Raline Shah”, artikel diakses pada 3 Maret 2016 dari http;//id.wikipedia.org/wiki/Raline_Shah
“Tanta Jorekenta Ginting”, artikel diakses pada 3 Maret 2016 dari http;//id.wikipedia.org /Tanta_Jorekenta_Ginting
“Ahmad Kemal Pahlevi”, artikel diakses pada 3 Maret 2016 dari http;//id.wikipedia.org /wiki/Ahmad_Kemal_Pahlevi
“Zaskia Adya Mecca”, artikel diakses pada 3 Maret 2016 dari http;//id.wikipedia.org /wiki/Zaskia_Adya_Mecca
“Vitta Mariana”, artikel diakses pada 3 Maret 2016 dari http;//id.wikipedia.org /wiki/Vitta_Mariana
“Landung Simatupang”, artikel diakses pada 3 Maret 2016 dari http;//id.wikipedia.org /wiki/Landung_Simatupang
Sumber Lain
Mitos Perempuan dalam Pesantren Analisis Semiotik Film “Perempuan berkalung Surban, Palastren, Vol 2 No 1 Juli 2009.
Semiotika Film Laskar Pelangi, Institut Seni Indonesia Surakarta Vol. 7 No.1 Juli 2011.
Perbedaan antara Teori Semiotika Pierce dan Barthes, Al-Turas, Vol. XIV, No.3, September, 2008.
Kajian Semiotik Dalam Film. Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol.1, No, April 2011 ISSN: 2008-981X. Surabaya: Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel, 2011.
Semiotika Metode Analisis dalam Penelitian Komunikasi, Jurnal IDEA FISIPOL UMB1-84, Vol 4 No. 17 Juni 2010.
LAMPIRAN-LAMPIRAN