perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
139
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
SNOWBALL DRILLING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN
PARTISIPASI SISWA DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI
SISWA KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI SUMPIUH
KABUPATEN BANYUMAS
TAHUN 2011/2012
SKRIPSI
Oleh:
RIZKIANA PURWAYANTI
K7408144
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Juni 2012
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
SNOWBALL DRILLING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN
PARTISIPASI SISWA DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI
SISWA KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI SUMPIUH
KABUPATEN BANYUMAS
TAHUN 2011/2012
Oleh:
RIZKIANA PURWAYANTI
K74078144
SKRIPSI
ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan
mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Juni 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
MOTTO
Rasulullah bersabda: “Kemenangan selalu bersama kesabaran, setelah kesusahan
pasti ada kesenangan dan setelah kesulitan pasti ada kemudahan.”
(HR. Ahmad)
“Jika Anda dapat memimpikannya, Anda dapat melakukannya.”
(Walt Disney)
“Biasakanlah untuk berpikir bahwa sukses hanya tinggal selangkah lagi dan
pasti akan diraih, niscaya masa depan yang cerah akan ada di depan anda”
(Andrew Carnegie)
“Jika ingin menunda, tundalah niat untuk menyerah. Jika ingin berusaha,
berusahalah sekuat tenaga”
(Restian Gigih Sejati)
“Lalui hari dengan Semangat, Sabar, Syukur, Senyum,
langkahkan kaki dengan optimis”
(Penulis)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
PERSEMBAHAN
Teriring syukurku pada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk:
My lovely parents, Mama Sukristyati dan Papa Sugeng Trijanto
“Teiring bhaktiku, kuucapkan terima kasih atas segala doa dan kasih sayang
yang tiada batas. Doa, dukungan, dan kasih sayang kalianlah yang
mengantarkanku sampai sejauh ini.“
My beauty sisters, Dwiana and Estriana.
“Dunia bisa membuatku marah, bersedih atau menangis, namun memiliki
saudara seperti kalian, membuatku tetap tertawa dan tersenyum.
Terima kasih atas segala keceriaan, dukungan dan kasih sayang kalian.”
Keluarga besar Alm. Mbah Hadi Sugiatmojo dan Mbah Supangat
“Terima kasih atas doa dan dukungan yang di berikan.”
Bapak Wahyu Adi, Bapak Muhtar , Bapak Nurhasan dan Ibu Sri Witurachmi.
“Terima kasih atas bimbingan yang sangat berguna ini.”
Restian Gigih Sejati
“Terima kasih atas dukungan, doa, dan kasih sayang yang diberikan”
Gobil SC: “Muti, Wiwit, Siti, Asa, Tri es, Oshin, Memey ,Ijup, Bakti”
“Sobat, terima kasih atas kebersamaan ini dan keceriaan ini, semoga
persahabatan kita tetap kekal walau terpisah jarak dan waktu.”
Teman-teman seperjuangan BKK Akuntansi „08
“Terima kasih atas kebersamaan dan dukungan yang di berikan.”
Teman-teman kost Qurota „ayun
“Terima kasih atas kebersamaan dan dukungan yang di berikan.”
Rekan-rekan HIMANNOMI
“Terima kasih atas kebersamaan dan dukungan yang di berikan.”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
ABSTRAK
RIZKIANA PURWAYANTI. K 7408144. IMPLEMENTASI MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL DRILLING
SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA DAN
PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS 3 SMA
NEGERI SUMPIUH KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2011/2012.
Skripsi. Surakarta. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas
Maret Surakarta, Juni 2012.
Tujuan yang hendak diinginkan dalam penelitian ini yaitu menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling sebagai upaya
meningkatkan partisipasi siswa dan prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS
3 SMA Negeri Sumpiuh Kabupaten Banyumas tahun 2011/2012.
Jenis penelitian yang dilakukan peneliti adalah Penelitian Tindakan Kelas
(Classroom Action Research). Penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus di
mana masing-masing siklus dilalui dengan empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan
tindakan; (2) pelaksanaan tindakan; (3) observasi tindakan; dan (4) refleksi
tindakan. Setiap siklus dilaksanakan dalam empat kali pertemuan, siklus pertama
selama 8 x 45 menit dan siklus kedua 8 x 45 menit. Subjek penelitian dalam
penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri Sumpiuh
yang terdiri dari 34 siswa dengan komposisi 12 siswa laki-laki dan 22 siswa
perempuan. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan secara kolaborasi dengan guru
mata pelajaran akuntansi dengan model pembelajaran kooperatif tipe snowball
drilling. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar observasi, wawancara,
dokumentasi dan tes.
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, dapat disimpulkan
bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling dapat
meningkatkan partisipasi siswa dan prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS
3 SMA Negeri Sumpiuh tahun ajaran 2011/2012. Hal tersebut terefleksi dari
beberapa indikator sebagai berikut: (1) partisipasi belajar mengalami peningkatan
dari siklus I ke siklus II. Dari hasil penelitian ini dapat diungkapkan bahwa
partisipasi siswa mengalami kenaikan 13,53% yang mulanya 76,76% menjadi
90,29%, (2) prestasi belajar akuntansi menunjukkan bahwa terdapat kenaikan
sebesar 14,7% dari 73,53% pada siklus I menjadi 88,23% pada siklus II. Dari
kedua indikator diatas membuktikan bahwa penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe snowball drilling pada pelajaran akuntansi telah mencapai hasil
yang diharapkan dalam penelitian ini, dimana masing-masing telah mencapai
indikator ketercapaian sebesar 75%.
Kata kunci: model pembelajaran kooperatif, snowball drilling,
partisipasi, prestasi, akuntansi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
ABSTRACT
RIZKIANA PURWAYANTI. K 7408144. IMPLEMENTATION OF
COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE OF SNOWBALL DRILLING
TO ENHANCE STUDENT’S PARTISIPATION AND LEARNING
ACHIEVEMENT OF ACCOUNTING CLASS XI IPS 3 SMA NEGERI
SUMPIUH REGION OF BANYUMAS YEAR 2011/2012. Thesis. Surakarta.
Faculty of Teacher Training and Education. Sebelas Maret University, June 2012.
The purpose of this research is implementation of cooperative learning
model type of snowball drilling to enhance student‟s partisipation and learning
achievement of accounting class XI IPS 3 SMA Negeri Sumpiuh Region Of
Banyumas year 2011/2012.
The type of research conducted by researchers is the Classroom Action
Research. The research was conducted by two cycles, where each cycle through
the four stages, namely: (1) planning action, (2) implementation of the action, (3)
observation of action, and (4) reflection of the action. Each cycle carried out in
four meetings, the first cycle for 8 x 45 minutes and the second cycle of 8 x 45
minutes. Subjects in this clasrrom action research is all students of class XI IPS 3
SMA Negeri Sumpiuh as many as 34 students with a composition of 12 men and
22 women. The research was conducted collaboratively with teachers accounting
subjects with cooperative learning model type of snowball drilling. Data
collection techniques using observation sheets, interview, documentation and
instrument testing.
Based on the research that has been conducted, it can be concluded that
the application of cooperative learning model type of snowball drilling can
enhance the student‟s partisipation and learning achievement of accounting class
XI IPS 3 SMA Negeri Sumpiuh Region of Banyumas year 2011/2012. This is
reflected by several indicators as follows: 1) student‟s participation has increased
from cycle I to cycle II. From the results of this study can be revealed that student
participation has increased 13,53% from 76,76% initially to 90,29%, 2) learning
achievement of accounting indicates that there is an increase of 11,70% from
73,53% to 88,23% cycle I to cycle II. From the second indicators above proved
that the implementation of cooperative learning model type of snowball drilling to
the study of accounting has achieved which expected in this research, where each
has achieved indicators reached by 75%.
Key words: cooperative learning model, snowball drilling, participation,
achievement, accounting.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT karena atas rahmat,
taufik, dan hidayah-Nya, skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik oleh penulis
untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Hambatan dan kesulitan yang penulis hadapi dalam menyelesaikan
penulisan skripsi ini, dapat diatasi berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu,
atas segala bentuk bantuannya penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd, selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. Syaiful Bachri, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial yang telah memberikan izin penulisan sripsi ini.
3. Dra. Wiedy Murtini, M. Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Ekonomi.
4. Drs. Wahyu Adi, M.Pd, selaku Ketua BKK Akuntansi sekaligus pembimbing I
yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dengan bijaksana.
5. Muhtar, S.Pd, M.Si, selaku pembimbing II yang telah memberikan dorongan,
semangat, dan bimbingan dengan baik.
6. Tim Penguji Skripsi yang bersedia menguji dan memberikan kritik dan saran.
7. Seluruh dewan dosen Pendidikan Ekonomi, BKK Akuntansi yang telah
memberikan ilmu yang bermanfaat.
8. Drs. Tjaraka Tjunduk Karsadi, M.Pd, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri
Sumpiuh yang memberikan izin penelitian skripsi ini.
9. Joko Amin Tohari, S. Pd, selaku guru pamong yang memberikan bimbingan
dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini, serta kepada seluruh guru, staf
karyawan.
10. Siswa-siswi XI IPS 3 yang membantu penulisan skripsi ini.
11. Mama Sukristyati, Papa Sugeng, Dwiana, Estriana, dan Gigih yang selalu
memberikan doa, kasih sayang, keceriaan dan semangat.
12. Keluarga besar Alm. Mbah Hadi Sugiatmojo dan Mbah Supangat yang selalu
mendoakan dan memberikan dukungan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
13. Gobil SC “Muti, Wiwit, Siti, Asa, Tri es, Oshin, Memey ,Ijup, Bakti” yang
selalu memberikan keceriaan.
14. Teman-teman kost Qurota „ayun yang selalu memberi keceriaan dan
dukungan.
15. Teman-teman seperjuangan di BKK Akuntansi angkatan 2008.
16. Rekan-rekan HIMANNOMI yang selalu memberikan dukungan.
17. Teman-teman dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari
Alloh SWT, Amin ya Rabb.
Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak terdapat
kekurangan, namun penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca
pada umumnya dan perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya.
Surakarta, Juni 2012
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................ ii
HALAMAN PENGAJUAN ............................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. iv
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ........................................................... v
HALAMAN REVISI ......................................................................................... vi
MOTTO ............................................................................................................. vii
PERSEMBAHAN .............................................................................................. viii
ABSTRAK ......................................................................................................... ix
ABSTRACT ......................................................................................................... x
KATA PENGANTAR ....................................................................................... xi
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xix
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xxi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 8
C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 9
D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................ 12
A. Tinjauan Pustaka ........................................................................... 12
1. Tinjauan Pendidikan.................................................................. 12
a. Pengertian Pendidikan .......................................................... 12
b. Tujuan Pendidikan ................................................................ 13
c. Komponen Pendidikan ......................................................... 14
2. Tinjauan Belajar ........................................................................ 15
a. Pengertian Belajar ................................................................ 15
b. Ciri-ciri Belajar ..................................................................... 16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar .......................... 16
d. Prinsip-peinsip Belajar ......................................................... 17
3. Tinjauan Pembelajaran ............................................................. 18
a. Pengertian Pembelajaran ...................................................... 18
b. Komponen- komponen dalam Pembelajaran ....................... 20
c. Unsur-unsur Pembelajaran ................................................... 21
4. Tinjauan Model Pembelajaran .................................................. 21
a. Pengertian Model Pembelajaran ........................................... 21
b. Jenis Model Pembelajaran .................................................... 22
5. Tinjauan Model Pembelajaran Kooperatif ................................ 25
a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif ........................ 25
b. Cici-ciri Pembelajaran Kooperatif ........................................ 26
c. Tujuan Pembelajaran Kooperatif .......................................... 26
d. Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif ................................. 27
e. Konsep Pembelajaran Kooperatif ......................................... 29
f. Fase-fase Pembelajaran Kooperatif ...................................... 31
g. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Drilling .... 32
6. Tinjauan Partisipasi Siswa ........................................................ 33
a. Pengertian Partisipasi ........................................................... 33
b. Faktor-faktor yang Menyebabkan Partisipasi ....................... 36
c. Bentuk-bentuk Partisipasi dalam Pembelajaran ................... 36
7. Tinjauan Prestasi Belajar........................................................... 38
a. Pengertian Prestasi Belajar ................................................... 38
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ............ 39
8. Tinjauan Mata Pelajaran Akuntansi .......................................... 40
9. Keterkaitan Mata Pelajaran Akuntansi dengan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Drilling ......... 41
B. Penelitan yang Relevan ................................................................. 43
C. Kerangka Pemikiran ..................................................................... 46
D. Hipotesis Tindakan ....................................................................... 47
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN...................................................... 48
A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 48
1. Tempat Penelitian...................................................................... 48
a. Sejarah Singkat SMA Negeri Sumpiuh ................................ 48
b. Visi dan Misi SMA Negeri Sumpiuh ................................... 49
c. Lingkungan Belajar .............................................................. 49
2. Waktu Penelitian ....................................................................... 51
B. Subjek Penelitian .......................................................................... 52
C. Data dan Sumber Data ................................................................... 52
D. Pengumpulan Data ........................................................................ 53
E. Uji Validitas Data .......................................................................... 56
F. Analisis Data .................................................................................. 58
G. Indikator Kinerja Penelitian ........................................................... 59
H. Prosedur Penelitian ....................................................................... 60
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 65
A. Deskripsi Pratindakan .................................................................... 65
1. Ditinjau dari Segi Siswa ............................................................ 65
2. Ditinjau dari Segi Guru ............................................................. 69
B. Deskripsi Hasil Penelitian Tiap Siklus .......................................... 68
1. Siklus I ...................................................................................... 68
a. Perencanaan Tindakan Siklus I ............................................ 70
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I ............................................. 76
c. Observasi Tindakan Siklus I ................................................. 82
d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus I .............................. 89
2. Siklus II ..................................................................................... 91
a. Perencanaan Tindakan Siklus II ........................................... 91
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II ........................................... 97
c. Observasi Tindakan Siklus II ............................................... 103
d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus II ............................. 111
C. Perbandingan Hasil Antar Siklus ................................................... 113
D. Pembahasan ................................................................................... 119
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
BAB V.SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN .......................................... 126
A. Simpulan ....................................................................................... 126
B. Implikasi ........................................................................................ 128
C. Saran .............................................................................................. 129
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 132
LAMPIRAN ....................................................................................................... 135
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Fase-fase Pembelajaran Kooperatif ............................................................. 31
2. Rincian Kegiatan, Waktu dan Jenis Kegiatan .............................................. 51
3. Indikator Kinerja Penelitian ......................................................................... 60
4. Prestasi Belajar Siswa Sebelum Tindakan ................................................... 68
5. Rekapitulasi Prestasi Belajar Siswa Sebelum Tindakan .............................. 69
6. Hasil Penelitian Partisipasi Siswa dalam Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Drilling Siklus I .......................... 84
7. Hasil Penelitian Prestasi Belajar Siswa dalam Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Drilling Siklus I .......................... 86
8. Rekapitulasi Hasil Penelitian Prestasi Belajar Siswa dalam Penerapan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Drilling Siklus I ............... 87
9. Hasil penelitian Kemampuan Guru dalam Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Drilling Siklus I .......................... 88
10. Hasil Penelitian Partisipasi Siswa dalam Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Drilling Siklus II ......................... 105
11. Hasil Penelitian Prestasi Belajar Siswa dalam Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Drilling Siklus II ......................... 107
12. Rekapitulasi Hasil Penelitian Prestasi Belajar Siswa dalam Penerapan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Drilling Siklus II ............. 108
13. Hasil penelitian Kemampuan Guru dalam Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Drilling Siklus II ......................... 109
14. Perbandingan Hasil Penelitian Partisipasi Siswa dalam Penerapan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Drilling Siklus I dan
Siklus II ........................................................................................................ 113
15. Perbandingan Hasil Penelitian Prestasi Belajar Siswa dalam Penerapan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Drilling Siklus I dan
Siklus II ........................................................................................................ 116
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xviii
16. Perbandingan Hasil Penelitian Kemampuan Guru dalam Penerapan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Drilling Siklus I dan
Siklus II ........................................................................................................ 117
17. Rekapitulasi Hasil Penelitian dalam Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Snowball Drilling .............................................................. 123
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xix
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Kerangka Pemikiran ..................................................................................... 47
2. Denah Lokasi SMA Negeri Sumpiuh .......................................................... 50
3. Trianggulasi Sumber .................................................................................... 57
4. Model Analisis Interaktif ............................................................................. 59
5. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ............................................................ 64
6. Hasil Penelitian Partisipasi Siswa dalam Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Drilling Siklus I .......................... 85
7. Hasil Penelitian Prestasi Belajar Siswa dalam Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Drilling Siklus I .......................... 87
8. Hasil penelitian Kemampuan Guru dalam Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Drilling Siklus I .......................... 88
9. Hasil Penelitian Partisipasi Siswa dalam Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Drilling Siklus II ........................ 106
10. Hasil Penelitian Prestasi Belajar Siswa dalam Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Drilling Siklus II ........................ 108
11. Hasil penelitian Kemampuan Guru dalam Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Drilling Siklus II ........................ 110
12. Perbandingan Hasil Penelitian Partisipasi Siswa dalam Penerapan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Drilling Siklus I dan
Siklus II ........................................................................................................ 114
13. Peningkatan Presentase Rata-rata Partisipasi Siswa dalam Penerapan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Drilling Siklus I dan
Siklus II ........................................................................................................ 115
14. Perbandingan Hasil Penelitian Prestasi Belajar Siswa dalam Penerapan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Drilling Siklus I dan
Siklus II ........................................................................................................ 116
15. Perbandingan Hasil Penelitian Kemampuan Guru dalam Penerapan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Drilling Siklus I dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xx
Siklus II ........................................................................................................ 118
16. Peningkatan Presentase Rata-rata Kemampuan Guru dalam Penerapan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Drilling Siklus I dan
Siklus II ........................................................................................................ 119
17. Rekapitulasi Hasil Penelitian dalam Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Drilling........................................ 123
18. Halaman Depan SMA Negeri Sumpiuh ....................................................... 172
19. Wawancara Siswa Saat Survey Awal .......................................................... 172
20. Wawancara Guru Saat Survey Awal ............................................................ 172
21. Observasi Kelas ............................................................................................ 172
22. Perencanaan Kegiatan Pembelajaran Pada Siklus I ..................................... 243
23. Kegiatan Pembelajaran Pada Siklus I .......................................................... 243
24. Kegiatan Diskusi Saat Siklus I ..................................................................... 243
25. Siswa melakukan Model Pembelajaran Snowball Drilling Siklus I ............ 243
26. Siswa Melakukan Permainan Cepat Tangkas Snowball
Drilling Siklus I ........................................................................................... 243
27. Antusiasme Siswa Dalam Melakukan Permainan Cepat Tangkas
Snowball Drilling Siklus I ............................................................................ 244
28. Pemberian Penghargaan Siklus I .................................................................. 244
29. Hasil Pekerjaan Siswa Dengan Model Snowball Drilling Pada Siklus I ..... 244
30. Kegiatan Evaluasi Siklus I ........................................................................... 244
31. Perencanaan Kegiatan Pembelajaran Siklus II ............................................. 316
32. Kegiatan Pembelajaran Siklus II .................................................................. 316
33. Kegiatan Diskusi saat Siklus II .................................................................... 316
34. Siswa Mengerjakan Soal Dengan Model Snowball Drilling Siklus II ......... 316
35. Siswa Melakukan Permanian Cepat Tangkas Pengisian Kertas Kerja ........ 316
36. Pemberian Penghargaan Siklus II ................................................................ 317
37. Hasil Pekerjaan Siswa Dengan Model Snowball Drilling Pada Siklus II .... 317
38. Kegiatan Evaluasi Siklus II .......................................................................... 317
39. Wawancara Siswa setelah Tindakan ............................................................ 317
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xxi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Survey Awal
1. Catatan Lapangan 1 (survey awal) ............................................................... 135
2. Subyek Penelitian ......................................................................................... 138
3. Lembar Observasi Partisipasi Siswa ............................................................ 139
4. Lembar Perolehan Prestasi Belajar Siswa .................................................... 145
5. Lembar Obervasi Guru ............................................................................... 147
6. Pedoman Wawancara Guru Sebelum Tindakan .......................................... 150
7. Pedoman Wawancara Guru Setelah Tindakan ............................................. 151
8. Pedoman Wawancara Siswa Sebelum Tindakan ........................................ 152
9. Pedoman Wawancara Siswa Setelah Tindakan ........................................... 153
10. Hasil Wawancara Guru Sebelum Tindakan ................................................. 154
11. Hasil Wawancara Siswa Sebelum Tindakan ................................................ 156
12. Silabus .......................................................................................................... 164
13. Dokumentasi Survey Awal .......................................................................... 172
Siklus I
14. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ................................................. 173
15. Materi Pembelajaran Siklus 1 ...................................................................... 186
16. Power Point jurnal Penyesuaian ................................................................... 194
17. Latihan Soal Jurnal Penyesuaian (Snowball) ............................................... 201
18. Kunci Jawaban Soal Latihan Jurnal Penyesuaian ........................................ 204
19. Soal Permainan Cepat Tangkas Snowball Drilling ...................................... 206
20. Kunci Jawaban Soal Permainan Cepat Tangkas Snowball Drilling ............ 210
21. Soal Evaluasi Siklus I .................................................................................. 212
22. Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus I ......................................................... 216
23. Hasil Observasi Penilaian Partisipasi Siswa ................................................ 220
24. Perolehan Prestasi Belajar Siswa ................................................................ 227
25. Hasil Observasi Guru ................................................................................... 229
26. Daftar Kelompok Belajar ............................................................................. 232
27. Daftar Hadir Siswa Kelas XI IPS 3 Siklus I ................................................ 233
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xxii
28. Catatan Lapangan 2 ...................................................................................... 234
29. Dokumentasi Pelaksanaan Siklus I .............................................................. 243
Siklus II
30. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ................................................. 245
31. Materi Pembelajaran Siklus II ..................................................................... 257
32. Power Point Kertas Kerja ............................................................................. 259
33. Latihan Soal Kertas Kerja (Snowball) ......................................................... 261
34. Kunci Jawaban Soal Latihan Kertas Kerja .................................................. 264
35. Soal Permainan Cepat Tangkas Pengisian Kertas Kerja .............................. 272
36. Kunci Jawaban Soal Permainan Cepat Tangkas Pengisian Kertas Kerja .... 274
37. Soal Evaluasi Siklus II ................................................................................. 276
38. Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus II ....................................................... 278
39. Hasil Observasi Penilaian Partisipasi Siswa ................................................ 284
40. Perolehan Prestasi Belajar Siswa ................................................................ 291
41. Hasil Observasi Guru ................................................................................... 293
42. Daftar Kelompok Belajar ............................................................................. 296
43. Daftar Hadir Siswa Kelas XI IPS 3 Siklus II ............................................... 297
44. Catatan Lapangan 3 ...................................................................................... 298
45. Hasil Wawancara Akhir Guru Setelah Tindakan ......................................... 306
46. Hasil Wawancara Akhir Siswa Setelah Tindakan........................................ 308
47. Dokumentasi Pelaksanaan Siklus II ............................................................. 316
48. Validitas Data dengan Trianggulasi Sumber ............................................... 317
Perijinan
49. Surat Permohonan Izin Menyusun Skripsi kepada Dekan FKIP UNS ....... 320
50. Surat Ijin Menyusun Skripsi dari Dekan FKIP UNS .................................. 321
51. Surat Permohonan Izin Penelitian kepada Rektor UNS .............................. 322
52. Surat Keterangan Ijin Penelitian kepada Kepala SMA Negeri Sumpiuh..... 323
53. Lembar Disposisi ......................................................................................... 324
54. Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian dari Kepala SMA Negeri
Sumpiuh ....................................................................................................... 325
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu sektor penting yang harus ditangani
oleh suatu bangsa karena pada hakekatnya pendidikan merupakan proses untuk
membangun manusia dalam mengembangkan dirinya agar dapat menghadapi
segala perubahan dan permasalahan yang terjadi di lingkungan sekitarnya, serta
mampu mendukung pembangunan di masa yang akan datang. Pendidikan yang
mendukung pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan yang mampu
mengembangkan potensi peserta didik sehingga mampu memiliki dan memecah-
kan problema pendidikan yang dihadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi
nurani maupun potensi kompetensi peserta didik agar dapat mencetak sumber daya
manusia yang berkualitas baik dari segi spritual, intelegensi dan skill.
Konsep pendidikan tersebut terasa semakin penting ketika seseorang
harus memasuki kehidupan di masyarakat dan dunia kerja karena orang tersebut
harus mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah untuk menghadapi
permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari saat ini maupun yang
akan datang. Maka tentunya peningkatan mutu pendidikan juga berpengaruh
terhadap perkembangan suatu bangsa.
UU Sisdiknas, BAB II, pasal 3, berisi:
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan mem-
bentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan po-
tensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, kreatif, mandiri
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.
Dari fungsi pendidikan nasional, dapat disimpulkan bahwa pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran yang baik agar peserta didik dapat secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya
dan masyarakat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Pendidikan memegang peranan yang penting bagi upaya mencerdaskan
kehidupan bangsa dan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi,
yaitu manusia yang berjiwa membangun dan siap menghadapi perkembangan
jaman. Hamalik menyebutkan, ”Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan
peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan bagi
peranannya dimasa datang”(2001:14). Untuk itu maka diperlukan adanya proses
pendidikan yang berkualitas.
Lebih lanjut Hamalik menyebutkan bahwa pendidikan yang berkualitas,
sangat berkaitan dengan proses pembelajaran yang diselenggarakan guru di-
sekolah. Oleh karena itu, proses pembelajaran harus dilakukan dengan baik dan
terarah. Pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan guru dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar
supaya siswa dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai suatu
tujuan yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat mempengaruhi perubahan sikap
(aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) siswa.
Menurut Trianto, Pembelajaran adalah “Interaksi dua arah dari seorang
guru dan peserta didik, dimana antara keduanya terjadi komunikasi (transfer) yang
intens dan terarah menuju pada suatu target yang telah ditetapkan sebenarnya”
(2009:17). Selain itu, Miarso (1993) dalam Siregar dan Nara mengemukakan,
“Pembelajaran adalah usaha pendidikan yang dilaksanakan secara sengaja, dengan
tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan, serta
pelaksanaannya terkendali” (2010:12).
Dari paparan tersebut, dapat dimengerti bahwa pembelajaran merupakan
proses komunikasi transaksional yang bersifat timbal balik, baik antara siswa
dengan guru maupun siswa dengan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan secara efektif. Dalam hal ini siswa sebagai peserta didik
diperlakukan sebagai subjek utama dalam proses pembelajaran dan guru
menempati posisi yang cukup sentral dan strategis untuk menciptakan suasana
pembelajaran yang kondusif sehingga dapat dengan mudah mengarahkan siswa
untuk mencapai tujuan pembelajaran secara optimal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Pembelajaran sangat penting bagi siswa untuk membantu memperoleh
ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran, serta pembentukan sikap dan ke-
percayaan pada siswa. Semua aspek dalam pembelajaran berakhir pada prestasi
belajar yang diperoleh siswa. Prestasi belajar merupakan indikator penguasaan
pengetahuan siswa dalam standar kompetensi yang ada. Proses pembelajaran
berdampak langsung pada kualitas pembelajaran yang diselenggarakan guru.
Kualitas pembelajaran yang baik dapat ditunjukkan pada hasil prestasi belajar
siswa yang baik. Oleh sebab itu, kualitas pembelajaran berpengaruh terhadap ke-
berhasilan proses pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar.
Kualitas pembelajaran yang baik, dibangun dari proses pembelajaran
melalui interaksi guru dan siswa yang baik pula. Menurut Gino,dkk “Komponen-
komponen dalam pembelajaran antara lain: Siswa, Guru, Tujuan, Isi Pelajaran,
Metode, Media, dan Evaluasi” (2000:30-31). Siswa, adalah sesesorang yang
bertindak sebagai pencari, penerima, dan penyimpan isi pelajaran yang dibutuhkan
untuk mencapai tujuan. Guru yang merupakan seseorang yang bertindak sebagai
pengelola kegiatan belajar mengajar dan memungkinkan berlangsungnya kegiatan
belajar mengajar yang efektif. Tujuan pembelajaran merupakan hasil belajar yang
ingin dicapai dalam pembelajaran dan tujuan yang jelas dapat membantu siswa
dapat memahami isi pelajaran yang akan disampaikan. Pemilihan materi pelajaran
harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, sehingga pembelajaran menjadi
runtut. Isi pelajaran, yaitu segala informasi berupa fakta, prinsip dan konsep yang
diperlukan untuk mencapai tujuan. Penerapan metode yang sesuai dengan materi
akan membuat proses pembalajaran menjadi efektif. Suasana pembelajaran akan
semakin menarik apabila didukung dengan penggunaan media pembelajaran
sehingga akan dapat membuat siswa temotivasi untuk mengikuti proses pem-
belajaran. Penerapan metode pembelajaran yang inovatif oleh guru diharapkan
dapat memudahkan siswa dalam belajar dan mendorong partisipasi siswa. Evaluasi
hasil belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah
dikuasai siswa dalam proses pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
Menurut Mulyasa,
Pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruh atau
setidak-tidaknya sebagian besar peserta didik terlibat aktif, baik fisik,
mental maupun sosial dalam proses pem-belajaran, di samping
menunjukkan kegairahan belajar yang tinggi, semangat belajar yang
besar, dan rasa percaya pada diri sendiri (2002:32).
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran
yang berkualitas adalah proses pembelajaran melibatkan siswa di dalam setiap
aktivitas kegiatan dikelas. Hal ini selaras dengan orientasi pendidikan kita yang
sudah mengarah pada penempatan peserta didik (siswa) sebagai pusat perhatian.
Guru dituntut mampu menggeser penekanan kegiatan pembelajaran yang berpusat
pada guru dengan memperkaya pengalaman belajar siswa melalui metode-metode
dalam menjawab kebutuhan siswa, dengan demikian siswa dapat ikut
berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.
Untuk mewujudkan proses pembelajaran demikian, perlu diterapkan
model pembelajaran yang mampu membuat siswa ikut berpartisipasi aktif dalam
pembelajaran di kelas. Model pembelajaran yang diterapkan guru disekolah juga
harus sesuai dengan mata pelajaran dan materi yang disampaikan agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai dengan optimal.
Pelajaran akuntansi merupakan jenis pengetahuan prosedural yang
mempunyai kegiatan bersifat hierarkis. Mata pelajaran akuntansi membutuhkan
ketrampilan mengerjakan latihan soal dengan kecepatan, keuletan, kecermatan
serta ketelitian yang tinggi sehingga siswa perlu mengadakan banyak latihan dan
praktek agar siswa mampu memahami materi secara mendalam. Dalam
melakukan latihan atau praktek soal tersebut, perlu diterapkan metode pem-
belajaran yang tidak membosankan. Salah satu model pembelajaran yang cocok
untuk pelajaran akuntansi adalah model pembelajaran kooperatif tipe snowball
drilling.
Model snowball drilling merupakan salah satu model pembelajaran
kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi interaksi siswa serta menguatkan
pemahaman siswa. Model ini mengharuskan siswa untuk berpartisipasi aktif
didalam pembelajaran dan menutut perhatian tinggi dari siswa. Siswa tidak akan
melakukan kesalahan yang sama apabila ia memperhatikan temannya saat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
mengerjakan soal dan mendengarkan penjelasan guru pada putaran sebelumnya.
Suprijono mengatakan, “Aktivitas dari model ini berupa pemberian paket-paket
soal latihan (drill) yang harus di kerjakan siswa secara bergiliran dengan cara
menunjuk siswa untuk mengerjakan di depan kelas kemudian siswa yang
bersangkutan menunjuk siswa lainnya untuk mengerjakan soal selanjutnya”
(2009:106). Model pembelajaran snowball drilling memposisikan guru sebagai
fasilitator dan siswa sebagai subjek sehingga interaksi siswa tidak hanya dengan
guru saja melainkan juga dengan sesama siswa.
Penerapan model pembelajaran snowball drilling ini dilakukan dengan
melakukan permainan dalam bentuk kelompok yang akan membuat siswa
berpartisipasi dalam pembelajaran dan penyelesaian tugas dari guru. Model
pembelajaran snowball drilling dilakukan secara terstruktur dengan pemberian
paket soal yang bervariasi. Pembelajaran ini akan membuat proses belajar yang
bermakna di dalam kelas. Siswa bukan hanya menghafal materi saja namun dapat
memahami konsep yang berorientasi pada pemecahan masalah yang ada. Selain
itu, penerapan model pembelajaran ini akan meningkatkan partisipasi siswa dalam
proses belajar mengajar.
Salah satu permasalahan dalam pembelajaran yaitu model pembelajaran
yang digunakan guru belum inovatif dan kreatif sehingga siswa dihadapkan
dengan rasa kebosanan. Hal ini dapat ditunjukkan dengan kurang adanya
partisipasi siswa serta kurang adanya motivasi pada saat mengikuti pelajaran.
Apalagi pada mata pelajaran akuntansi yang dirasa hanya bermain pada latihan
soal dengan cara yang monoton. Pembelajaran dengan latihan soal seharusnya
menuntut adanya kemandirian mengerjakan soal, tetapi kemandirian belajar tidak
terlihat dalam kelas. Kebosanan yang dialami siswa jika tidak bisa diatasi tentu
akan membawa dampak negatif dalam proses belajar akuntansi. Hal tersebut
tampak pada kelas XI IPS 3 di SMA Negeri Sumpiuh Kabupaten Banyumas.
Pembelajaran yang dilakukan masih berpusat pada guru, dalam artian semua
informasi disampaikan oleh guru, sehingga sedikit memberikan kesempatan siswa
untuk berpartisipasi dalam kelas. Menurut hasil wawancara sebelum tindakan
dilakukan, siswa mengaku tidak memperhatikan guru ketika guru menerangkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
pelajaran. Siswa sulit berpartisipasi untuk mengungkapkan pendapatnya jika
diadakan tanya jawab. Mereka memilih tidak bertanya kepada guru meskipun
sebenarnya mereka belum paham tentang materi yang sedang dibahas. Partisipasi
yang kurang juga ditunjukkan ketika guru bertanya selalu siswa tertentu saja yang
menjawab. Selain itu, ketika diberi kesempatan mengerjakan soal di papan tulis,
hanya siswa itu-itu saja yang mau mengerjakan. Hal tersebut menyebabkan
adanya diskriminasi dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu, pemberian latihan
soal yang di berikan guru selalu menggunakan cara yang sama dan tidak ada
inovasi sehingga menimbulkan rasa bosan pada diri siswa.
Permasalahan lainnya yang muncul adalah guru terlalu santai dalam
memberikan materi pelajaran, sedangkan KKM untuk mata pelajaran akuntansi
cukup tinggi yaitu 75. Hal ini berakibat sebagian siswa juga ikut santai dalam
belajar dan tidak termotivasi dalam pembelajaran. Dari hasil observasi yang
dilakukan di dalam kelas XI IPS 3, siswa banyak yang tidak memperhatikan.
Siswa sibuk dengan aktivitas di luar pembelajaran akuntansi, diantaranya
mencorat-coret buku, bergurau dengan teman, dan membuat kegaduhan dikelas.
Kondisi tersebut jauh dari aktifitas belajar yang ideal dalam sebuah pembelajaran.
Hal ini sesuai juga dengan hasil wawancara siswa yang menyebutkan bahwa
pembelajaran akuntansi di kelas terlalu santai, sehingga siswa banyak yang
menyepelekan dengan membuat gaduh kelas.
Selain itu kerjasama antar siswa dalam kegiatan belajar belum nampak.
Hal ini terlihat dari sebagian siswa belum bisa menyelesaikan tugas secara
mandiri dan masih bergantung pada teman. Padahal batas tuntas yang ditetapkan
untuk mata pelajaran akuntansi cukup tinggi yaitu 75. Hal tersebut berdampak
pada prestasi belajar siswa yang rendah. Dari 34 siswa terdapat 18 siswa atau
sebesar 52,94 % siswa yang dianggap tuntas, sedangkan 16 siswa lainnya yaitu
sebesar 47,06 % dinyatakan belum tuntas. Selain itu, tampak pula pada nilai rata-
rata ulangan harian akuntansi pada kelas XI IPS 3 SMA Negeri Sumpiuh yaitu
69,56.
Berdasarkan pertimbangan di atas, maka perlu diterapkan suatu model
pembelajaran yang mampu melibatkan peran serta siswa secara menyeluruh dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
proses pembelajaran. Selain itu, model yang dipilih harus mampu mengokohkan
pemahaman konsep siswa sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar.
Dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling
diharapkan partisipasi siswa untuk belajar akuntansi semakin meningkat sehingga
siswa lebih memahami materi yang diajarkan. Model pembelajaran yang me-
nyenangkan diharapkan dapat memacu semangat siswa dalam mengingkatkan
prestasi belajar.
Pemikiran ini selaras dengan penelitian lain yang relevan, yakni penelitian
dari Arifah (2011) yang menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe snowball drilling dapat meningkatkan prestasi belajar akuntansi
pada siswa kelas XI IPS 2 SMA MTA Surakarta tahun ajaran 2010/ 2011. Hal
tersebut terefleksi dari beberapa indikator berikut: (1) Penerapan metode Snowball
Drilling dalam pelajaran akuntansi mengalami peningkatan yang dapat dilihat dari
peningkatan presentase pada siklus 1 sebesar 78% mengalami peningkatan pada
siklus II sebesar 90%. Melalui snowball drilling mampu membuat siswa lebih
memahami akuntansi dengan baik. (2) Prestasi belajar akuntansi mengalami
peningkatan. Berdasarkan hasil pekerjaan siswa pada siklus I diketahui bahwa
sebanyak 26 siswa atau sebesar 83,87 siswa sudah memenuhi KKM dan pada
siklus II yaitu sebanyak 31 siswa atau 100%.
Adanya penelitian tersebut menambah keyakinan peneliti untuk mencoba
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling pada siswa
kelas XI IPS 3 SMA Negeri Sumpiuh Kabupaten Banyumas tahun 2011/2012
guna meningkatkan partisipasi siswa dan prestasi belajar akuntansi.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dirumuskan judul
penelitian sebagai berikut: " IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE SNOWBALL DRILLING SEBAGAI UPAYA
MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA DAN PRESTASI BELAJAR
AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI SUMPIUH
KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2011/2012."
B. Rumusan Masalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Rumusan masalah merupakan pernyataan yang lengkap dan rinci
mengenai ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti agar diperoleh gambaran
yang jelas untuk menghindari kesalah pahaman penafsiran. Berdasarkan latar
belakang di atas, maka penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling dapat
meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran akuntansi siswa kelas XI
IPS 3 SMA Negeri Sumpiuh Kabupaten Banyumas?
2. Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling dapat
meningkatkan prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri
Sumpiuh Kabupaten Banyumas?
Adapun definisi oprasional dari rumusan masalah tersebut adalah:
a. Model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling dalam kelas XI IPS 3
SMA Negeri Sumpiuh Kabupaten Banyumas.
Model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling merupakan salah
satu model pembelajaran yang dirancang untuk mempengaruhi interaksi siswa.
Aktivitas dari model ini berupa pemberian paket-paket soal latihan (drill) yang
akan di kerjakan siswa secara bergiliran dengan cara menunjuk siswa untuk
mengerjakan di depan kelas kemudian siswa yang bersangkutan menunjuk
siswa lainnya untuk mengerjakan soal selanjutnya.
b. Partisipasi siswa dalam belajar akuntansi kelas XI IPS 3 SMA Negeri
Sumpiuh Kabupaten Banyumas.
Partisipasi siswa diartikan sebagai keterlibatan siswa dalam proses
pembelajaran. Partisipasi siswa dalam penelitian ini diukur dengan lembar
observasi berdasarkan lima indikator, yaitu partisipasi siswa dalam pemberian
materi pelajaran, partisipasi siswa dalam kerjasama kelompok, partisipasi
siswa dalam mengemukakan pendpat, partisipasi siswa dalam mengajukan
pertanyaan, partisipasi siswa dalam mengerjakan soal/tugas.
c. Prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri Sumpiuh
Kabupaten Banyumas.
Prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie, kemudian dalam
bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha”. Prestasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
belajar pada umumnya berkenaan dengan aspek pengetahuan. Cara untuk
menilai kemampuan siswa diwujudkan dalam bentuk nilai yang berdasarkan
kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Dalam penelitian ini, prestasi belajar
siswa diperoleh dari hasil tes evaluasi tiap siklus.
C. Tujuan Penelitian
Setiap manusia dalam melakukan kegiatan memiliki tujuan tertentu, untuk
itu seorang peneliti harus menentukan tujuan dari penelitiannya, agar arah
penelitian lebih jelas dan arah terarah.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
meningkatkan partisipasi siswa dan prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS
3 SMA Negeri Sumpiuh Kabupaten Banyumas tahun 2011/2012, setelah
diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan manfaat baik teoritis
maupun praktis, yaitu sebagai berikut:
1. Manfaat Teoretis
a. Penelitian ini memberikan sumbangan keilmuan yang bermanfaat bagi
dunia pendidikan mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
snowball drilling untuk meningkatan partisipasi siswa dan prestasi belajar
akuntansi.
b. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mengembangkan model-model
pembelajaran dan mendukung teori-teori yang sudah ada berdasarkan
partisipasi dan prestasi belajar siswa.
c. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan acuan pembelajaran
yang inovatif.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi sekolah
1) Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam
rangka perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan dengan model
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran, khususnya pada
mata pelajaran akuntansi.
2) Secara kelembagaan berrmanfaat untuk mengambangkan fungsi
lembaga pendidikan dalam mewujudkan pengelolaan kurikulum
berbasis sekolah.
b. Bagi guru
1) Memberikan masukan bagi guru sebagai alternatif untuk menerapan
model pembelajaran inovatif dan mudah dipahami dalam rangka
meningkatkan partisipasi siswa dan prestasi belajar siswa.
2) Meningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan pembelajaran
yang sesuai dengan materi dan kondisi siswa.
3) Membantu guru memperbaiki kendala dan keterbatasan dalam proses
pembelajaran.
4) Mendorong guru melaksanakan pembelajaran yang aktif, inovatif dan
kreatif.
c. Bagi siswa
1) Memberikan suasana baru dalam pembelajaran sehingga siswa lebih
berpartisipasi aktif dalam pembelajaran dan dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa.
2) Memberikan kemudahan dalam belajar akuntansi.
3) Penelitian ini bermanfaat bagi siswa yang bermasalah di dalam kelas
supaya siswa berusaha meningkatkan partisipasi belajar mereka
sehingga prestasi belajar akuntansi siswa juga mengalami peningkatan.
d. Bagi peneliti/ peneliti lain
1) Untuk menerapkan ilmu yang telah diterima di bangku kuliah
khususnya yang berkaitan dengan pendidikan akuntansi.
2) Mendapatkan pengalaman langsung dalam menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling.
3) Mendapatkan bekal tambahan sebagai mahasiswa dan calon guru
sehingga siap dalam melaksanakan tugasnya sebagai seorang guru.
4) Sebagai bahan reftrensi bagi semua pihak yang akan melaksanakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
penelitian yang sejenis.
5) Dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang penggunaan
model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling serta pengaruh
dan perkembangan siswa setelah menggunakan model pembelajaran
ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
Penelitian ilmiah pada dasarnya merupakan alat untuk mendapatkan
pengetahuan baru ataupun menguji pengetahuan yang telah ada. Agar dapat
diketahui bagaimana hubungan dan dimana posisi pengetahuan yang diperoleh
dari penelitian, dalam kaitannya dengan pengetahuan yang telah ada, perlu
dilakukan kajian pustaka yang relevan. Peranan kajian pustaka menentukan
kesuksesan tujuan penelitian yang akan dilaksanakan, maka di sini akan diuraikan
landasan teori yang memuat keterangan dari variabel yang akan dikaji oleh
peneliti.
1. Tinjauan Pendidikan
a. Pengertian Pendidikan
Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa
agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya
sehingga akan menimbulkan perubahan pada dirinya yang memungkin-
kannya untuk berfungsi dalam kehidupan masyarakat.
Pengembangan pendidikan dimaksudkan untuk mencetak manusia-
manusia yang memiliki kualitas dalam berbagai potensi atau kemampuan.
Potensi dan kemampuan yang dimaksud bukan hanya kemampuan secara
intelektual namun juga kemampuan untuk menjadi pribadi yang ber-
karakter, bermartabat serta bermanfaat bagi masyarakat luas.
Syah berpendapat, “Pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah
proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh
pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku yang sesuai dengan
kebutuhan”(2005:10). Pendapat ini dikuatkan oleh Sagala bahwa,
“Pendidikan dapat dimaknai sebagai proses mengubah tingkah laku anak
didik agar menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri sebagai
anggota masyarakat dalam lingkungan alam sekitar dimana individu itu
berada”(2004:3).
Sedangkan Hamalik menyatakan:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
“Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi
peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin
dengan lingkungannya dan dengan demikian akan menimbulkan
perubahan dalam dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi
secara adekuat dalam kehidupan masyarakat” (2001:3).
Dari beberapa pendapat mengenai pengertian pendidikan, maka
dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Pendidikan menunjuk pada satu tindakan atau pengalaman yang
mempunyai hubungan dengan pertumbuhan pikiran, watak, dan
kemampuan fisik individu.
b. Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan adalah seperangkat sasaran ke mana pendidikan
itu akan diarahkan. Sasaran yang ingin dicapai melalui pendidikan dapat
berupa pengetahuan, ketrampilan, nilai, dan sikap sehingga tujuan
pendidikan dapat dimaknai sebagai suatu sistem nilai yang disepakati
kebenaran dan kepentingan yang ingin dicapai melalui berbagai kegiatan,
baik melalui jalur pendidikan sekolah maupun luar sekolah.
Hamalik membagi tingkatan tujuan pendidikan sebagai berikut:
1) Tujuan pendidikan nasional
Tujuan pendidikan nasional adalah tujuan yang hendak dicapai dalam
sistem pendidikan nasional.
2) Tujuan institusional
Tujuan institusional adalah tujuan yang hendak dicapai oleh suatu
lembaga pendidikan atau satuan pendidikan tertentu.
3) Tujuan kurikulum
Tujuan kurikulum adalah tujuan yang hendak dicapai oleh suatu
program studi, bidang studi, dan suatu mata ajaran, yang disusun
berdasarkan tujuan instutisonal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
4) Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran adalah tujuan yang hendak dicapai setelah di-
selenggarakannya suatu proses pembelajaran. (2004:4)
Tujuan pendidikan memiliki fungsi yang amat penting yaitu
sebagai arahan dan pedoman ke arah mana pendidikan akan dilaksanakan.
Oleh karena itu, tujuan pendidikan harus terumuskan secara jelas oleh para
pelaku pendidikan di semua jenjang. Dengan adanya rumusan tujuan pen-
didikan yang jelas diharapkan pelaksanaan pendidikan yang dilakukan
juga akan berdampak positif terhadap perkembangan manusia.
c. Komponen-komponen Pendidikan
Komponen pendidikan berarti bagian-bagian dari sistem proses
pendidikan, yang menentukan berhasil dan tidaknya atau ada dan tidaknya
proses pendidikan.
Menurut Rohman:
Proses pendidikan terjadi apabila ada interaksi antar komponen
pendidikan yang terjalin secara sistemik. Komponen-komponen
pendidikan tersebut adalah (1) tujuan pendidikan, (2) peserta didik,
(3) pendidik, (4) interaksi edukatif pendidik dan peserta didik, (5)
isi pendidikan, (6) lingkungan pendidikan. Ada tiga komponen
sentral yang paling tidak harus ada dalam pelaksanaan pendidikan,
yaitu tujuan pendidikan, pendidik, dan peserta didik (2009:85).
Komponen-komponen pendidikan tersebut saling berinteraksi satu
dengan yang lain yang akan membentuk suatu sistem yang saling ber-
pengaruh. Pendidikan akan berjalan baik ketika komponen-komponen
tersebut bekerja secara optimal.
2. Tinjauan Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar merupakan kegiatan yang dilakukan setiap individu.
Seseorang dikatakan belajar ketika orang tersebut mengalami proses
perubahan dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut di-
tampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemaham-
an, ketrampilan, daya pikir, dan kepribadian.
Berikut pandangan para ahli mengenai pengertian belajar, antara
lain:
1) Slameto berpendapat, “Belajar adalah suatu usaha yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam berinteraksi
dengan lingkungannya” (2003:2). Dari pengertian tersebut, dapat
dijelaskan bahwa belajar adalah usaha sadar yang dilakukan seseorang
dalam berinteraksi dengan lingkungannya untuk memperoleh
pengalaman dan perubahan tingkah laku yang baru.
2) Cronboach (dalam Hamdani) memberikan definisi: “Learning is shown
by a change by a change in behavior as a result of experience”.
(2011:20). Hal tersebut dimaksudkan bahwa belajar ditunjukkan
dengan adanya perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman
yang dialaminya sendiri.
3) Harold Spears (dalam Suprijono) berpendapat bahwa“ Learning is to
observe, to read, to imitate, to try something themselves, to listen, to
follow direction” (2010:2). Dari penjelasan tersebut dipaparkan bahwa
belajar adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu,
mendengar dan mengikuti arah tertentu dimana semua aktivitas
tersebut bertujuan untuk meningkatkan pemahaman peserta didik
mengenai apa saja yang dipelajari .
Berdasarkan ketiga pandangan ahli mengenai pengertian belajar, dapat
dipahami bahwa yang dimaksud belajar adalah kegiatan jasmani rohani yang
dapat menghasilkan perubahan tingkah laku dalam rangka memperoleh
pengetahuan baru melalui pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya. Seseorang yang belajar, akan menghasilkan adanya perubahan
tingkah laku. Apabila orang tersebut belum mendapatkan perubahan tingkah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
laku, maka orang tersebut dikatakan belum mengalami proses belajar atau
dengan kata lain, ia mengalami kegagalan dalam proses belajar.
b. Ciri-ciri belajar
Telah dikatakan bahwa belajar dapat diartikan sebagai proses
perubahan tingkah laku yang merupakan hasil dari pengalaman-pengalaman
yang dialami oleh individu yang belajar. Menurut Gino, dkk mengemukakan
bahwa: “terdapat tiga ciri pada aktivitas manusia sehingga aktivias tersebut
disebut belajar”:
1) Aktivitas yang menghasilkan perubahan tingkah laku pada diri individu
yang belajar.
2) Perubahan diperoleh dari kemampuan baru yang berlaku dalam waktu
yang relatif lama.
3) Perubahan terjadi karena usaha. (2000:5).
Berdasarkan pendapat Gino mengenai ciri-ciri pembelajaran, dapat
disimpulkan bahwa suatu kegiatan dikatakan belajar apabila kegiatan tersebut
merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh seorang individu yang
berinteraksi dengan lingkungannya, sehingga mengakibatkan terjadinya
perubahan tingkah laku individu sebagai hasil pengalamannya.
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar
Dalam kegiatan belajar, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
berhasil tidaknya kegiatan belajar. Syah mengungkapkan bahwa faktor-faktor
yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
1) Faktor internal, yakni keadaan jasmani/rokhani siswa.
2) Faktor eksternal, yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa.
3) Faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi
strategi dan model yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan
pembelajaran. Pendekatan belajar berpengaruh terhadap taraf keberhasilan
proses belajar mengajar siswa tersebut (2005:132).
d. Prinsip-prinsip belajar
Dalam suatu proses belajar, terdapat beberapa prinsip yang harus di-
perhatikan. Prinsip-prinsip tersebut nantinya akan digunakan sebagai acuan
untuk mengadakan kegiatan belajar. Berikut ini adalah pendapat dari
Suprijono yang menyebutkan prinsip-prinsip belajar dalam pembelajaran:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
1) Adanya perubahan tingkah laku. Ciri-cirinya:
a) Sebagai hasil tindakan rasional instrumental yaitu perubahan yang
disadari.
b) Kontinue atau berkesinambungan dengan perilaku lainnya.
c) Fungsional atau bermanfaat sebagai bekal hidup.
d) Positif atau berakumulasi.
e) Aktif sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan.
f) Permanen atau tetap, sebagaimana dikatakan oleh Witig, “belajar
sebagai any relatively permanen change in an organism’s behavioral
repertoire that accours as a result of experience.”
g) Bertujuan dan terarah.
h) Mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan.
2) Belajar merupakan proses.
Belajar terjadi karena didorong kebutuhan dan tujuan yang ingin
dicapai. Belajar adalah proses sistemik yang dinamis, konstruktif, dan
organik. Belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai komponen
belajar.
3) Belajar merupakan bentuk pengalaman.
Pengalaman pada dasarnya adalah hasil dari interaksi antara peserta
didik dengan lingkungannya. William Burton mengemukakan “A good
learning situation consist of a rich and varied series of learning
experiences unfied around a vigorous purpose and carried on in
interaction with a rich varied and propocative environment.” (2009:4).
Berdasarkan prinsip-prinsip tersebut, proses belajar merupakan
proses kegiatan yang memungkinkan siswa mengkontruksi sendiri
pengetahuannya yang diwujudkan dalam pengalaman-pengalaman sebagai
hasil dari interaksi siswa dengan lingkungannya, sehingga mampu
menggunakan pengetahuannya dalam kehidupan sehari-hari. Belajar yang
efektif dapat membantu siswa meningkatkan kemampuan yang diharapkan
sesuai dengan tujuan instruksional yang ingin dicapai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
Dalam kegiatan belajar, tentunya tidak akan terlepas dari proses
pembelajaran. Proses pembelajaran yang dimaksud merupakan tindak
lanjut dari kegiatan belajar, dengan kata lain kegiatan belajar dan
pembelajaran ini merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan,
karena pembelajaran yang dimaksud merupakan suatu proses kegiatan
belajar mengajar yang dilakukan oleh guru terhadap siswanya.
3. Tinjauan Pembelajaran
a. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran merupakan hal penting dalam pendidikan dimana
tujuan-tujuan pendidikan tidak akan tercapai bila sistem pembelajaran
yang diterapkan buruk. Pembelajaran akan bermakna apabila guru
mengetahui tentang obyek yang akan diajarkannya sehingga dapat
mengajarkan materi dengan penuh dinamika dan inovasi dalam proses
pembelajaran.
Hamdani berpendapat, “Salah satu sasaran pembelajaran adalah
membangun gagasan keilmuan setelah siswa berinteraksi dengan
lingkungan, peristiwa, dan informasi sekitarnya” (2011:23). Oleh karena
itu, kegiatan pembelajaran berkaitan erat dengan kegiatan belajar meng-
ajar. Pembelajaran berarti proses, perbuatan, cara mengajar atau meng-
ajarkan sehingga siswa mau belajar. Pembelajaran merupakan usaha guru
yang membentuk tingkah laku yang diinginkan dengan memberikan
stimulus dalam lingkungan belajar. Proses ini merupakan interaksi antara
siswa dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Isjoni menyatakan bahwa “Pembelajaran adalah sesuatu yang
diupayakan pendidik untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan
belajar” (2010:14). Maksud dari pernyataan tersebut adalah pembelajaran
berupa upaya yang dilakukan pendidik untuk membangkitkan peserta didik
dalam keterlibatannya saat kegiatan belajar. Pengertian tersebut diperkuat
oleh pendapat Sagala yang menyatakan bahwa “Pembelajaran merupakan
proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid”
(2009:61).
Dari beberapa pendapat mengenai pengertian pembelajaran, dapat
dimengerti bahwa pembelajaran merupakan usaha yang disengaja oleh
guru untuk membantu peserta didik/siswa mempelajari suatu kemampuan
dan atau nilai yang baru dengan mengaktifkan faktor intern dan eksteren
dalam proses belajar mengajar. Proses pembelajaran adalah proses yang
dialami secara langsung aktif oleh siswa pada saat mengikuti kegiatan
belajar mengajar yang direncanakan dan disajikan di sekolah baik di kelas
maupun di luar kelas. Kegiatan ini merupakan proses yang kompleks,
untuk itu perencanaan pembelajaran yang matang oleh guru menjadi jalan
atau cara untuk mencapai tujuan dari proses pembelajaran.
b. Komponen-komponen dalam Pembelajaran
Komponen merupakan bagian dari suatu sistem yang memiliki
peran dalam keseluruhan berlangsungnya suatu proses untuk mencapai
tujuan sistem. Komponen pembelajaran berarti bagian-bagian dari sistem
proses pembelajaran, yang menentukan berhasil dan tidaknya atau ada dan
tidaknya proses pembelajaran. Menurut Gino,dkk “Komponen-komponen
dalam pembelajaran antara lain: Siswa, Guru, Tujuan, Isi Pelajaran,
Metode, Media, dan Evaluasi” (2000:30-31). Penjelasan dari pernyataan
Gino mengenai komponen-komponen pembelajaran adalah:
1) Siswa, adalah sesesorang yang bertindak sebagai pencari, penerima,
dan penyimpan isi pelajaran yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
2) Guru yang merupakan seseorang yang bertindak sebagai pengelola
kegiatan belajar mengajar dan memungkinkan berlangsungya kegiatan
belajar mengajar yang efektif.
3) Tujuan pembelajaran, yakni pernyataan tentang perubahan perilaku
yang diinginkan terjadi pada siswa setelah mengikuti belajar mengajar.
Perubahan perilaku tersebut mencakup perubahan kognitif,
psikomotorik, dan afektif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
4) Isi pelajaran, yaitu segala informasi berupa fakta, prinsip dan konsep
yang diperlukan untuk mencapai tujuan.
5) Metode, merupakan cara yang dipakai guru untuk memberikan
kesempatan kepada siswa (berpartisipasi) sehingga siswa dapat
mencapai tujuan.
6) Media pembelajaran yakni bahan pengajaran dengan atau tanpa
perantara yang digunakan untuk menyajikan informasi kepada siswa,
agar mereka dapat mencapai tujuan. Metode dan media pembelajaran
yang digunakan dalam proses pembelajaran dipilih atas dasar tujuan
dan materi yang telah ditetapkan sebelumnya. Metode dan media
berfungsi sebagai jembatan atau alat transformasi materi pelajaran
terhadap tujuan yang hendak dicapai.
7) Evaluasi, merupakan cara tertentu yang digunakan untuk menilai
proses belajar siswa dan hasilnya.
Komponen-komponen pembelajaran tersebut saling berinteraksi satu
dengan yang lain sehingga membentuk suatu kegiatan pembelajaran yang
efektif dan dapat menumbuhkan kegiatan belajar yang optimal.
c. Unsur-Unsur Pembelajaran
Dalam kegiatan pembelajaran, terdapat beberapa unsur. Hamalik
mengemukakan unsur–unsur pembelajaran sebagai berikut:
1) Unsur dinamis pembelajaran pada diri guru
a) Motivasi pembelajaran siswa
b) Kondisi guru siap membelajarkan siswa
c) Unsur pembelajaran kongruen dengan unsur belajar
2) Motivasi belajar menuntut sikap tanggap dari pihak guru serta
kemampuan untuk mendorong motivasi dengan berbagai upaya
pembelajaran.
3) Sumber yang digunakan sebagai bahan belajar terdapat pada buku
pelajaran, pribadi guru, dan sumber masyarakat.
4) Pengadaan alat-alat bantu belajar dilakukan oleh guru, siswa sendiri,
dan bantuan orang tua.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
5) Menjamin dan membina suasana belajar yang efektif
6) Subjek belajar yang berada dalam kondisi kurang mantap perlu
diberikan binaan (1995:68).
4. Tinjauan Model Pembelajaran
a. Pengertian Model Pembelajaran
Guru harus memiliki strategi tertentu agar siswa dapat belajar
secara efektif. Salah satu langkah untuk memiliki strategi tersebut adalah
penguasaan model pembelajaran dalam menyajikan bahan pelajaran pada
kegiatan belajar mengajar.
Dalam pembelajaran, terdapat banyak model-model yang dapat
diterapkan untuk menyampaikan materi pada peserta didik. Model
pembelajaran yang diterapkan harus sesuai dengan materi pelajaran agar
tidak terjadi kesalahan dalam pembelajaran. Suprijono berpendapat,
“Model pembelajaran merupakan landasan praktik hasil penurunan teori
psikologi pendidikan dan teori belajar yang dirancang berdasarkan analisis
terhadap implementasi kurikulum dan implikasinya pada tingkat
oprasional sekolah”(2010:46). Lebih lanjut Suprijono menjelaskan bahwa
model pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
merencanakan pembelajaran dikelas maupun teritorial (2010:46). Pendapat
ini dikuatkan oleh Uno, “Model pembelajaran didefinisikan sebagai cara
yang digunakan guru dalam menjalankan fungsinya yang merupakan alat
untuk mencapai tujuan pembelajaran” (2010:2).
Pengertian tentang model pembelajaran secara lebih rinci di
kemukakan oleh Sagala (mengutip pendapat Komaruddin) yaitu:
1) Suatu tipe atau desain;
2) Suatu deskripsi atau analogi yang dipergunakan untuk membantu
proses visualisasi sesuatu yang tidak dapat dengan langsung diamati;
3) Suatu sistem asumsi-asumsi, data-data, dan inferensi-inferensi yang
dipakai untuk menggambarkan secara matematis suatu objek atau
peristiwa;
4) Suatu desain yang disederhanakan dari suatu sistem kerja, suatu
terjemahan realitas yang disederhanakan;
5) Suatu deskripsi dari suatu sistem yang mungkin atau imajiner; dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
6) Penyajian yang diperkecil agar dapat menjelaskan dan menunjukkan
sifat bentuk aslinya (2009:175).
Pendapat lain dikemukakan oleh Hanafiah dan Suhana yaitu,
“Model pembelajaran merupakan salah satu pendekatan dalam rangka
mensiasati perubahan perilaku peserta didik secara adaptif maupun
generatif” (2009:41).
Berdasarkan beberapa pandangan ahli mengenai pengertian model
pembelajaran, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah suatu
desain atau pendekatan atau pedoman guru dalam merencanakan dan
melaksanakan aktivitas belajar mengajar untuk mencapai tujuan belajar.
Model pembelajaran dapat didefinisikan sebagai kerangka konseptual yang
melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman
belajar untuk mencapai tujuan belajar. Model pembelajaran perlu dipahami
guru agar dapat melaksanakan pembelajaran secara efektif dalam
meningkatkan prestasi belajar.
b. Jenis Model Pembelajaran
Ada berbagai model pembelajaran yang dikembangkan dalam
upaya peningkatan prestasi belajar siswa. Namun banyaknya model
pembelajaran yang dikembangkan para ahli tersebut tidaklah berarti semua
pengajar menerapkan semuanya untuk setiap mata pelajaran. Hal ini
disebabkan tidak semua model pembelajaran cocok untuk setiap mata
pelajaran.
Menurut Sugiyanto, “Ada banyak model atau strategi pembelajaran
yang dikembangkan oleh para ahli dalam usaha mengoptimalkan hasil
belajar siswa. Diantaranya adalah model pembelajaran kontekstual, model
pembelajaran kooperatif, model pembelajaran quantum, model pem-
belajaran terpadu, dan pembelajaran berbasis masalah” (2008:7).
Masing-masing model pembelajaran di atas akan dijelaskan
sebagai berikut:
1) Model Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning/
CTL)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Model Pembelajaran kontekstual adalah konsep pembelajaran yang
mendorong guru untuk menghubungkan materi yang diajarkan dengan
situasi dunia nyata siswa. Diharapkan pengetahuan dan ketrampilan
siswa akan diperoleh dari usaha siswa mengkonstruksikan sendiri
pengetahuan dan ketrampilan ketika ia belajar. Pembelajaran CTL ini
mengedepankan pemahaman siswa terhadap suatu materi dan
menuntut aktivitas kreatif dari siswa .
2) Model Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan
sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil dengan tingkat
kemampuan berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap
anggota kelompoknya harus saling bekerja sama dan saling membantu
untuk memahami materi pelajaran. Model pembelajaran kooperatif ini
memiliki beberapa tipe pembelajaran, diantaranya Model STAD
(Student Achievement Divisions), Model Jigsaw, Model Snowball
Drilling, Model NHT (Numbered Heads Together) dan sebagainya.
3) Model Pembelajaran Quantum
Model pembelajaran Quantum merupakan model pembelajaran
yang bermakna, sebagai interaksi-interaksi yang mengubah energi
menjadi cahaya karena semua kehidupan adalah energi. Maksudnya
bahwa dalam diri manusia terdapat berbagai energi yang dimiliki,
seperti motivasi, kemampuan pikiran, potensi diri dan sebagainya. Hal
itu diakui sebagai energi pada diri manusia yang dapat dikembangkan
secara maksimal atau optimal. Semua hal tersebut dibutuhkan untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan dengan jalan saling
mengkombinasikan energi-energi tersebut.
4) Model Pembelajaran Terpadu
Model pembelajaran terpadu merupakan kegiatan mengajar
dengan memadukan beberapa mata pelajaran dalam satu tema. Dengan
demikian pelaksanaan belajar mengajar dilakukan dengan mengajarkan
beberapa materi pelajaran yang disajikan setiap pertemuan. Model
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
pembelajaran terpadu memiliki beberapa tipe pembelajaran, di-
antaranya Share model, Integrated model, Immersed model, Connected
model dan sebagainya.
5) Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
Model pembelajaran Berbasis Masalah adalah model pem-
belajaran yang menekankan masalah kehidupan yang bermakna bagi
siswa dan peran guru dalam meyajikan masalah, mengajukan
pertanyaan dan memfasilitasi penyelidikan dan dialog. Maksudnya
proses pembelajaran ini berangkat dari masalah-masalah di sekitar
siswa.
Pada model pembelajaran ini siswa lebih banyak dikerahkan
untuk berfikir secara mandiri. Guru hanya terlibat untuk menjelaskan
materi kepada siswa dan pembimbing siswa. Kemampuan siswa tidak
dilihat dari apa yang dikerjakan siswa, namun apa yang dipikirkan
siswa. Oleh karena itu, untuk mengetahui sejauh mana daya pikir siswa
diperlukan masalah-masalah yang berhubungan dengan materi yang
diajarkan.
Dari beberapa model pembelajaran di atas, peneliti memfokuskan
diri pada model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran
kooperatif tidak hanya unggul dalam membantu siswa memahami
konsep yang sulit, tetapi juga sangat berguna untuk menumbuhkan
kemampuan berpikir kritis dan bekerja sama. Dalam pembelajaran
kooperatif, siswa terlibat aktif pada proses pembelajaran sehingga
memberikan dampak positif terhadap kualitas interaksi dan
komunikasi serta dapat memotivasi siswa untuk meningkatkan prestasi
belajarnya.
5. Tinjauan Model Pembelajaran Kooperatif
a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) berasal dari kata
cooperative yang artinya mengerjakan sesuatu secara bersama-sama
dengan saling membantu satu sama lainnya dalam satu kelompok atau tim.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Aspek yang menjadi fokus pembelajaran adalah proses kerja kelompok
dimana siswa dituntut untuk ikut terlibat dalam proses pembelajaran.
Sanjaya berpendapat, “Model membelajaran kooperatif adalah
rangkaian kegiatan belajar siswa dalam kelompok tertentu untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang dirumuskan”(2006:239), sedangkan menurut
Isjoni (mengutip simpulan Slavin) menyatakan bahwa “ Model pem-
belajaran kooperatif adalah model pembelajaran dimana siswa belajar dan
bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang
anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen” (2010:15).
Maksud dari kelompok yang heterogen adalah terdiri atas campuran
kemampuan siswa, jenis kelamin, dan suku. Hal ini bermanfaat untuk
melatih siswa menerima perbedaan cara bekerja dengan teman yang
berbeda latar belakangnya.
Berdasarkan definisi-definisi model pembelajaran kooperatif di
atas, peneliti menyimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif adalah
suatu model pembelajaran yang memfokuskan pada pembentukan
kelompok-kelompok kecil dengan latar belakang berbeda-beda (heterogen)
untuk bekerja sama dan berkolaborasi dalam proses pembelajaran agar
dapat memaksimalkan kondisi belajar, meningkatkan persaingan positif
secara individual, mengembangkan kemampuan berkomunikasi, me-
ningkatkan kemampuan untuk memecahkan masalah, berfikir kritis dan
berperan aktif dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
b. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri yang berbeda
dengan model pembelajaran yang lain. Berikut beberapa ciri pembelajaran
kooperatif menurut Isjoni, yaitu:
1) Setiap anggota memiliki peran;
2) Terjadi hubungan interaksi langsung diantara siswa;
3) Setiap anggota kelompok bertanggungjawab atas cara belajarnya dan
juga teman sekelompoknya;
4) Guru membantu mengembangkan keterampilan-keterampilan
interpersonal kelompok;
5) Guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan.(2010:27)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Berdasarkan pendapat Isjoni mengenai ciri-ciri pembelajaran
kooperatif, maka dapat diketahui bahwa model pembelajaran kooperatif
(cooperative Learning) bukan hanya bekerja dalam kelompok saja,
melainkan dalam kelompok itu terdapat peran yang berbeda-beda,
sehingga apabila interaksi antar anggota berjalan dengan baik, akan
mewujudkan suatu kegiatan yang bermakna dalam diri siswa.
c. Tujuan Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai
setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran disarikan dalam Ibrahim, dkk
sebagai berikut:
1) Meskipun pembelajaran kooperatif meliputi berbagai macam tujuan
sosial, tetapi juga bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam
tugas-tugas akademik. Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini
unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep sulit. Model
struktur penghargaan kooperatif juga telah dapat meningkatkan
penilaian siswa pada belajar akademik dan perubahan norma yang
berhubungan dengan hasil belajar.
2) Penerimaan luas terhadap orang yang berbeda menurut ras, budaya,
kelas sosial, kemampuan maupun ketidakmampuan. Pembelajaran
kooperatif memberikan peluang kepada siswa yang berbeda latar
belakang dan kondisi untuk bekerja saling bergantung satu sama lain
atas tugas-tugas bersama. Melalui penggunaan struktur penghargaan
kooperatif, membuat siswa dapat menghargai satu sama lain dan
menumbuhkan sikap sportifitas.
3) Mengajarkan kepada siswa mengenai ketrampilan bekerjasama dan
kolaborasi. Ketrampilan ini penting karena banyak anak muda dan
orang dewasa yang masih kurang dalam berinteraksi sosial. (2000:7-8)
Dari ketiga tujuan pembelajaran koopertatif, dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
efektif dalam meningkatkan kemampuan sisiwa baik kemampuan dalam
bidang akademik, maupun kemampuan sosial.
d. Unsur-Unsur Pembelajaran Kooperatif
Unsur-unsur pembelajaran pada hakikatnya merupakan penunjang
dalam proses pembelajaran. Besar dan kualitas dukungan unsur-unsur
yang ada turut menentukan tingkat efisiensi dan efekktivitas pembelajaran.
Pada pembelajaran kooperatif, terdapat beberapa unsur yang saling
berkaitan. Berikut ini unsur-unsur pembelajaran kooperatif menurut Isjoni
(mengutip simpulan Lungdren):
1) Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka “tenggelam atau
berenang bersama”.
2) Para siswa harus memiliki tanggung jawab terhadap siswa lain dalam
kelompoknya, selain tanggung jawab terhadap diri sendiri dalam
materi yang dihadapi.
3) Para siswa harus berpandangan bahwa mereka mempunyai tujuan yang
sama.
4) Para siswa berbagi tugas dan tanggung jawab diantara anggota
kelompok.
5) Para siswa diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang ikut ber-
pengaruh dalam evaluasi kelompok.
6) Para siswa berbagi kepemimpinan dan memperoleh ketrerampilan
bekerja sama setelah belajar.
7) Setiap siswa akan diminta mempertanggunjawabkan secara individual
materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif (2010:16).
Pendapat lain dikemukakan oleh Suprijono (mengutip simpulan
Roger dan Johson) yang mengatakan bahwa, tidak semua belajar
kelompok bisa dianggap pembelajaran kooperatif. Untuk mencapai hasil
yang maksimal, lima unsur dalam model pembelajaran kooperatif harus
diterapkan. Lima unsur tersebut adalah:
1) Positive interdependence (saling ketergantungan positif)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Unsur ini menunjukkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif ada dua
pertanggungjawaban kelompok. Pertama, mempelajari bahan yang
ditugaskan kepada kelompok. Kedua, menjamin semua anggota
kelompok secara individual mempelajari bahan yang ditugaskan
tersebut.
2) Personal responsibility (tanggung jawab perseorangan)
Pertanggungjawaban ini muncul jika dilakukan pengukuran terhadap
keberhasilan kelompok. Tujuan pembelajaran kooperatif adalah
membentuk semua anggota kelompok menjadi pribadi yang kuat.
Tanggung jawab perseorangan adalah kunci untuk menjamin semua
anggota yang diperkuat oleh kegiatan belajar bersama.
3) Face to face promotive interaction (Interaksi promotif)
Unsur ini penting karena dapat menghasilkan saling ketergantungan
positif. Ciri-ciri interaksi promotif adalah saling membantu secara
efektif dan efesien, saling memberi informasi dan sarana yang
diperlukan, memproses informasi bersama secara lebih efektif dan
efesien, saling mengingatkan, saling membantu dalam merumuskan
dan mengembangkan argumentasis serta meningkatkan kemampuan
wawasan terhadap masalah yang dihadapi, saling percaya, saling
memotivasi untuk memperoleh keberhasilan bersama.
4) Interpersonal skill (komunikasi antar anggota)
Untuk mengkoordinasikan kegiatan peserta didik dalam pencapian
tujuan peserta maka peserta didik harus saling megenal dan
mempercayai, mampu berkomunikasi secara akurat dan tidak ambisius,
saling menerima dan mendukung, mampu menyelesaikan konflik
secara konstruktif.
5) Group processing (pemrosesan kelompok)
Melalui pemrosesan kelompok dapat diidentifikasi dari urutan atau
tahapan kegiatan kelompok dan kegiatan dari anggota kelompok. Siapa
di antara anggota kelompok yang sangat membantu dan siapa yang
tidak membantu. Tujuan pemrosesan kelompok adalah meningkatkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
efektifitas anggota dalam memberikan konstibusi terhadap kegiatan
kolaboratif untuk mencapai tujuan kelompok (2009:58).
Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa unsur-
unsur dalam model pembelajaran kooperatif siswa harus memiliki
beberapa sikap antara lain: Persepsi sama, tanggung jawab bersama, tujuan
yang sama, komunikasi yang baik, serta ada bertanggung jawab dari
masing-masing individu.
e. Konsep Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran memungkinkan
siswa untuk aktif, baik untuk ide/gagasan, serta dalam bekerja kelompok
untuk menyelesaikan tugas-tugas pada proses pembelajaran. Dalam hal ini
terdapat beberapa konsep yang harus diperhatikan dalam melaksanakan
pembelajaran kooperatif. Menurut Isjoni (mengutip simpulan Slavin,
1995) berpendapat bahwa terdapat tiga konsep sentral pembelajaran
kooperatif, yaitu:
1) Penghargaan Kelompok
Pembelajaran kooperatif menggunakan tujuan kelompok untuk
memperoleh penghargaan kelompok. Penghargaan ini diperoleh jika
kelompok mencapai skor diatas kriteria yang ditentukan. Keberhasilan
kelompok didasarkan pada penampilan individu sebagai anggota
kelompok dalam menciptakan hubungan antarpersonal yang saling
mambantu, mendukung dan peduli.
2) Pertanggungjawaban Individu
Keberhasilan kelompok bergantung pada peran semua individu
dalam anggota kelompok untuk saling membantu dalam belajar.
Adanya pertanggungjawaban individu juga menjadikan setiap anggota
siap untuk menghadapi tes dan tugas-tugas lainnya secara mandiri
tanpa bantuan teman kelompoknya.
3) Kesempatan yang sama untuk mencapai keberhasilan
Pembelajaran kooperatif menggunakan metode skorsing yang
mencakup nilai perkembangan berdasarkan peningkatan prestasi yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
diperoleh siswa dari yang dahulu. Dengan menggunakan metode
skorsing ini siswa yang berprestasi rendah, sedang, atau tinggi sama-
sama memperoleh kesempatan untuk berhasil dan melakukan yang
terbaik bagi kelompoknya. (2010:33-34)
Dari pendapat Isjoni, dapat dimengerti bahwa model pembelajaran
kooperatif memungkinkan siswa untuk mengembangkan pengetahuan,
kemampuan, dan ketrampilan secara penuh dalam suasana belajar yang
terbuka. Dalam hal ini siswa bukan lagi sebagai objek pembelajaran,
namun bisa juga berperan sebagai tutor bagi teman sebayanya.
f. Fase-fase Pembelajaran Kooperatif
Terdapat beberapa tahap/fase yang harus dilakukan dalam
melaksanakan pembelajaran kooperatif. Fase-fese tersebut adalah:
Tabel 1. Fase-fase Pembelajaran Kooperatif
Fase-Fase Perilaku Guru
Fase 1
Menyampaikan tujuan
dan motivasi belajar
Menyampaikan semua tujuan yang ingin dicapai
selama pembelajaran dan memotivasi siswa untuk
belajar
Fase 2
Menyajikan Informasi
Menyajikan Informasi kepada siswa dengan cara
demonstrasi
Fase 3
Mengorganisasikan
siswa ke dalam
kelompok-kelompok
belajar
Menjelaskan kepada siswa cara membentuk kelompok
belajar dengan membantu setiap kelompok agar
melakukan transisi secara efisien.
Fase 4
Membimbing
kelompok bekerja dan
belajar
Membimbing kelompok belajar pada saat mereka
mengerjakan tugas
Fase 5
Evaluasi
Fase 6
Memberikan
Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang
dipelajari/meminta hasil presentasi kerja kelompok.
Menghargai upaya dan hasil belajar individu dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
penghargaan kelompok
Sumber : Ibrahim, dkk (2000: 10)
Berdasarkan tabel 1, dapat disimpulkan bahwa terdapat 6 fase atau
langkah utama dalam pembelajaran kooperatif. Pembelajaran dimulai
dengan guru menyampaikan tujuan Pembelajaran dan motivasi siswa
untuk belajar. Hal ini dilakukan agar siswa mengetahui kemana arah
pembelajaran yang akan dilakukan. Fase ini dilanjutkan dengan pemaparan
materi oleh guru. Selanjutnya siswa dikelompokan ke dalam tim-tim
belajar. Fase terakhir dari pembelajaran kooperatif yaitu penyajian hasil
akhir kerja kelompok, dan mengetes apa yang mereka pelajari, serta
memberi penghargaan terhadap usaha-usaha kelompok maupun individu.
g. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Drilling
Dalam pembelajaran kooperatif, terdapat banyak variasi tipe, salah
satu diantaranya adalah tipe snowball drilling. Model pembelajaran
kooperatif tipe snowball drilling memusatkan pembelajaran pada latihan
soal dengan bentuk soal yang bervariasi. Model ini dilakukan untuk
menguatkan pengetahuan/materi yang telah dimiliki peserta didik dari
proses pembelajaran. Suprijono berpendapat, “Model pembelajaran
snowball drilling merupakan model yang dikembangkan untuk
menguatkan pengetahuan yang diperoleh peserta didik dari membaca
bahan bacaan” (2009:105).
Lebih lanjut Suprijono mengatakan bahwa dalam model pem-
belajaran snowball drilling ini peran guru adalah mempersiapkan soal-soal
dan menggelindingkan bola salju berupa soal latihan dengan cara
menunjuk atau mengundi untuk mendapatkan seorang peserta didik yang
akan menjawab soal-soal tersebut.
Menurut Suprijono langkah-langkah model pembelajaran snowball
drilling adalah:
1) Guru mempersiapkan paket soal;
2) Guru menggelindingkan bola salju berupa soal-soal dengan cara
menunjuk atau mengundi untuk mendapatkan seorang peserta didik
yang akan menjawab soal nomor 1;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
3) Jika peseta didik yang mendapat giliran pertama menjawab soal
tersebut langsung menjawab benar, maka peserta didik itu diberikan
kesempatan untuk menunujuk salah satu temannya menjawab soal
nomor berikutnya yakni soal nomor 2;
4) Seandainya, peserta didik yang pertama mendapat kesempatan
menjawab soal nomor 1 gagal, maka peserta didk itu harus menjawab
soal berikutnya dan seterusnya hingga peseta didik tersebut berhasil
menjawab benar item soal pada suatu nomor soal tertentu;
5) Jika pada gelindingan / putaran bola salju masih terdapat item soal
yang belum terjawab maka soal-soal itu dijawab oleh peserta didik
yang belum mendapat giliran;
6) Diakhir pelajaran guru memberikan ulasan terhadap hal yang telah
dipelajari peserta didik (2009:106).
Menurut Arifah, (mengutip pendapat Ninghardjanti, 2010) terdapat
beberapa langkah dalam melakukan snowball drilling yaitu:
1) Peserta didik ditunjuk atau diundi satu persatu untuk menjawab pertanyaan
yang diberikan guru
2) Jika peserta didik pertama berhasil menjawab, maka peserta tersebut
berhak menunjuk teman lainnya untuk menjawab soal berikutnya. Tetapi
jika peserta tersebut gagal menjawab pertanyaan pertama maka dia harus
menjawab pertanyan berikutnya hingga berhasil menjawab.
3) Di akhir pelajaran guru memberikan ulasan terhadap hal yang telah
dipelajari peserta didik. (2011:20)
Jika mencermati langkah-langkah model pembelajaran snowball
drilling dapat disimpulkan bahwa model tersebut menuntut perhatian tinggi
siswa. Seorang siswa pada satu giliran menjawab soal-soal yang belum
terjawab benar pada putaran sebelumnya dapat membuat kesalahan sama
seperti yang dilakukan temannya pada putaran sebelumnya. Proses interaksi
pembelajaran seperti itu mempunyai implikasi sosial. Model pembelajaran
snowball drilling secara sosial berimplikasi pada tumbuhnya sikap kooperatif.
6. Tinjauan Partisipasi Siswa
a. Pengertian Partisipasi
Pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan guru dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar sehingga terjadi perubahan
perilaku. Proses pembelajaran tidak akan berjalan apabila tidak ada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
partisipasi dari siswa. Partisipasi siswa dalam pembelajaran sangat penting
untuk menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan.
Dengan demikian, tujuan pembelajaran yang sudah direncanakan bisa
dicapai semaksimal mungkin. Tidak ada proses belajar tanpa partisipasi
dan keaktifan anak didik yang belajar.
Partisipasi berasal dari bahasa Inggris yaitu “participation”
adalah pengambilan bagian atau pengikutsertaan. Selanjutnya Siregar dan
Nara mengungkapkan:
“Keterlibatan atau keikutsertaan peserta didik secara sukarela dalam
kegiatan belajar mengajar tersebut, selain merupakan salah satu
usaha memudahkan peserta didik untuk memahami konsep yang
sedang dibicarakan dan meningkatkan daya tahan ingatan mengenai
suatu isi pelajaran tertentu, juga dimaksudkan untuk menjadikan
proses belajar mengajar sebagai alat meningkatkan percaya diri,
harga diri dan lain-lain” (2010:154).
Dalam defenisi tersebut kunci pemikirannya adalah keterlibatan
mental dan emosi. Sebenarnya partisipasi adalah suatu gejala demokrasi
dimana orang diikutsertakan dalam suatu perencanaan, serta dalam
pelaksanaan dan juga ikut memikul tanggung jawab sesuai dengan tingkat
kematangan dan tingkat kewajibannya.
Mulyasa berpendapat, “Partisipasi siswa dalam pembelajaran
sering juga diartikan sebagai keterlibatan siswa dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran” (2005:156).
Pendapat lain dikemukakan oleh Arifin, “Pembelajaran bersifat
interaktif dan komunikatif” (2010:11). Lebih lanjut Arifin menjelaskan,
Interaktif artinya kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan yang bersifat
multi arah antara guru, siswa, sumber belajar, dan lingkungan yang saling
memengaruhi, tidak saling mendominasi. Makna komunikatif dimaksud-
kan sifat bahwa sifat komunikasi antara siswa dengan guru, sesama siswa,
dan sesama guru harus dapat saling memberi dan menerima serta
memahami. Suatu proses pembelajaran membutuhkan keterlibatan
siswanya di dalam kelas, hal tersebut dapat dilihat dari keaktifan atau
partisipasi siswa dalam proses pembelajaran. Melalui peningkatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
partisipasi dalam kelas siswa pun juga dapat meningkatkan pencapaian
hasil belajar yang baik.
Menurut Dimyati dan Mudjiono (mengutip pendapat Mc Keachi)
mengemukakan 7 aspek terjadinya keaktifan siswa dalam proses pem-
belajaran, yaitu:
a. Partisipasi siswa dalam menetapkan tujuan kegiatan pembelajaran.
b. Tekanan pada aspek afektif dalam belajar.
c. Partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran, terutama yang ber-
bentuk interaksi antar siswa.
d. Kekohesifan (kekompakan) kelas sebagai kelompok.
e. Kebebasan atau lebih tepat kesempatan yang diberikan kepada siswa
untuk menghadapi keputusan-keputusan penting dalam kehidupan
sekolah.
f. Jumlah waktu yang digunakan untuk menanggulangi masalah pribadi
siswa, baik yang berhubungan maupun yang tidak berhubungan
dengan sekolah atau pembelajaran (2002:119).
Dari paparan di atas, dapat dimengerti bahwa partisipasi siswa
merupakan wujud tingkah laku siswa secara nyata dalam kegiatan pem-
belajaran yang merupakan totalitas dari suatu keterlibatan mental dan
emosional siswa sehingga mendorong mereka untuk memberikan kon-
tribusi nyata dan tanggung jawab terhadap pencapaian tujuan yaitu
tercapainya prestasi belajar yang memuaskan.
Partisipasi siswa dalam pembelajaran sangat penting untuk men-
capai tujuan pembelajaran. Setiap anak didik pasti aktif dalam belajar,
hanya yang membedakannya adalah kadar/bobot keaktifan anak didik
dalam belajar. Dalam hal ini perlu kreatifitas guru dalam mengajar agar
siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Penggunaan strategi dan
model yang tepat akan menentukan keberhasilan kegiatan belajar
mengajar. Model pembelajaran yang bersifat partisipatoris yang dilakukan
guru akan mampu membawa siswa dalam situasi yang lebih kondusif
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
karena siswa lebih berperan, serta lebih terbuka dan sensitif dalam
kegiatan belajar.
b. Faktor-faktor yang Menyebabkan Partisipasi
Partisipasi siswa di dalam pembelajaran disebabkan oleh beberapa
faktor. Menurut Sudjana (1989), partisipasi merupakan salah satu bentuk
tingkah laku yang ditentukan oleh lima faktor, antara lain:
1) Pengetahuan/kognitif, barupa Pengetahuan tentang tema, fakta, aturan,
dan ketrampilan membuat translation.
2) Kondisi situasional, seperti lingkungan fisik, lingkungan sosial, psiko-
sosial dan faktor-faktor sosial.
3) Kebiasaan sosial, seperti kebiasaan menetap dan lingkungan.
4) Kebutuhan, meliputi kebutuhan Approach (mendekatkan diri), ke-
butuhan Avoid (menghindari), kebutuhan individual.
5) Sikap, meliputi pandangan/perasaan, kesediaan bereaksi, interaksi
sosial, minat dan perhatian.
c. Bentuk-bentuk Partisipasi dalam Pembelajaran
Partisipasi siswa dalam proses pembelajaran ada berbagai bentuk
kegiatan. Menurut Hanafiah dan Suhana (2009), partisipasi atau aktivitas
belajar dibagi ke dalam delapan kelompok, yaitu sebagai berikut:
a. Kegiatan-kegiatan visual;
b. Kegiatan-kegiatan lisan (oral);
c. Kegiatan-kegiatan mendengarkan;
d. Kegiatan-kegiatan menulis;
e. Kegiatan-kegiatan menggambar;
f. Kegiatan-kegiatan metrik;
g. Kegiatan-kegiatan mental;
h. Kegiatan-kegiatan emosional.
Adapun penjelasan dari partisipasi atau aktivitas belajar dalam
kelas adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan-kegiatan visual, yaitu membaca, melihat gambar-gambar, de-
monstrasi, dan mengamati orang lain bekerja atau bermain.
b. Kegiatan-kegiatan lisan (oral), yaitu mengemukakan suatu fakta atau
prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan,
memberi saran, dan mengemukakan pendapat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
c. Kegiatan-kegiatan mendengarkan, yaitu mendengarkan penyajian
materi, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, dan
mendengarkan suatu penyegaran dalam kelas.
d. Kegiatan-kegiatan menulis, yaitu menulis materi (bahan-bahan pelajar-
an), membuat rangkuman (peta pikiran), dan mengerjakan tes.
e. Kegiatan-kegiatan menggambar, yaitu menggambar, membuat grafik,
chart, diagram, peta, dan pola.
f. Kegiatan-kegiatan metrik, yaitu melaksanakan demonstrasi (presentasi
peta pikiran dan latihan soal) dan menyelenggarakan permainan.
g. Kegiatan-kegiatan mental, yaitu merenungkan, mengingat, memecah-
kan masalah, menganalisa faktor-faktor, melihat hubungan-hubungan,
dan membuat keputusan.
h. Kegiatan-kegiatan emosional, yaitu minat, membedakan, berani,
tenang, dan lain-lain.
Pada hakekatnya belajar merupakan interaksi antara siswa dengan
lingkungannya. Oleh karena itu, untuk mencapai hasil belajar yang optimal
perlu keterlibatan atau partisipasi yang tinggi dari siswa dalam
pembelajaran. Keterlibatan siswa merupakan hal yang sangat penting dan
menentukan keberhasilan pembelajaran, karena siswalah yang akan
membuat suatu pembelajaran dikatakan sukses dan optimal. Siswa yang
aktif dalam pembelajaran akan terlihat pada baik dan buruknya prestasi
yang diperoleh. Menurut Mulyasa (mengutip pendapat Sudjana)
berpendapat “Syarat kelas yang efektif adalah adanya keterlibatan,
tanggung jawab dan umpan balik dari siswa” (2005:156). Lebih lanjut
Mulyasa mengungkapkan bahwa keterlibatan siswa merupakan syarat
pertama dalam kegiatan belajar di kelas. Untuk mendorong partisipasi
siswa dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain dengan
memberikan pertanyaan dan menanggapi respon siswa secara positif,
menggunakan pengalaman berstruktur, dan menggunakan model
pembelajaran yang bevariasi yang lebih melibatkan partisipasi siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Untuk itu, dari pihak siswa diperlukan partisipasi aktif dalam kegiatan
pembelajaran.
Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan indikator
partisipasi siswa dalam pembelajaran. Partisipasi siswa akan diukur
menggunakan lembar observasi. Indikator partisipasi siswa tersebut
meliputi: 1) partisipasi siswa dalam pemberian materi pelajaran, 2)
partisipasi siswa dalam kerjasama kelompok, 3) partisipasi siswa dalam
mengemukakan pendapat, 4) partisipasi siswa dalam mengajukan
pertanyaan mengenai materi, 5) partisipasi siswa dalam mengerjakan soal
atau tugas yang diberikan.
7. Tinjauan Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie. Kemudian
dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha”.
Prestasi belajar pada umumnya berkenaan dengan aspek pengetahuan.
Cara untuk menilai kemampuan siswa diwujudkan dalam bentuk nilai
yang berdasarkan kriteria– kriteria yang telah ditetapkan.
Menurut Djamarah, “Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah
hasil pengukuran terhadap siswa yang meliputi faktor kognitif, afektif dan
psikomotorik setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur
menggunakan instrument atau tes yang relevan” (1994:19). Lebih lanjut
Djamarah menjelaskan bahwa prestasi belajar pada dasarnya adalah hasil
pengukuran dari penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk
simbol, huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai
oleh setiap anak pada periode tertentu. Menurut Winkel (dalam Hamdani)
“Prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh
seseorang. Dengan demikian, prestasi belajar merupakan hasil maksimum
yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha
belajar”(2011:138).
Setelah memahami uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa
prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh dari usaha belajar seorang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
individu yang dinyatakan dalam bentuk simbol, huruf maupun kalimat
yang mana menunjukkan hasil maksimum atas usaha individu tersebut.
Prestasi belajar berfungsi sebagai indikator keberhasilan siswa dalam suatu
mata pelajaran, juga berfungsi sebagai indikator kualitas suatu lembaga
pendidikan. Prestasi belajar dapat memberikan suatu kepuasan tersendiri
baik bagi para siswa maupun sekolah yang menyelenggarakan pendidikan.
Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil dari
evaluasi dapat menunjukkan tinggi rendahnya prestasi belajar siswa.
Penilaian hasil belajar merupakan suatu kegitan rutin guru atau
pendidik. Penilaian hasil belajar berarti mengambil keputusan terhadap
hasil belajar dengan ukuran baik atau buruk. Prestasi belajar siswa dapat
berubah naik atau turun. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
antara lain keikutsertaan peserta didik dalam pembelajaran, dan
penerapan model pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran.
Fungsi model pembelajaran ini dilakukan agar dapat meningkatkan
kegiatan belajar sehingga diharapkan dapat hasil belajar tinggi. Dalam
penelitian ini, indikator pencapaian prestasi belajar untuk mata pelajaran
akuntansi yaitu ketuntasan hasil belajar (standar nilai KKM 75) melalui
tes tertulis.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
siswa. Pada dasarnya, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
dapat digolongkan menjadi dua bagian, yaitu faktor dari dalam Internal
dan faktor Eksternal. Menurut Hamdani, “Faktor-faktor yang mem-
pengaruhi prestasi belajar antara lain: Kecerdasan (Intelegensi),
jasmaniah/fisiologis, sikap, minat, bakat, dan motivasi. Yang tergolong
faktor ekternal, ialah: keadaan keluarga, keadaan sekolah, dan lingkungan
masyarakat” (2011:139).
Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi secara langsung maupun
tidak langsung dalam mencapai prestasi belajar. Berdasarkan pendapat
tersebut, peneliti mengambil kesimpulan bahwa prestasi belajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal anak. Selain itu sifat
bawaan anak juga berpengaruh terhadap prestasi yang dicapai.
8. Tinjauan Mata Pelajaran Akuntansi
Mata pelajaran akuntansi adalah salah satu mata pelajaran yang
diajarkan pada sekolah tingkat menengah atas (SMA) dan sekolah menengah
kejuruan (SMK). Akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang
memberikan informasi penting mengenai aktivitas keuangan suatu organisasi
(termasuk perusahaan), sebagai bahan untuk pengambilan keputusan.
Informasi akuntansi ini terdiri atas data-data keuangan mengenai berbagai
transaksi yang dinyatakan dalam nilai uang.
Menurut Alam “Akuntansi diartikan sebagai proses meng-
identifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk
memungkinkan adanya penilaian dan pengambilan keputusan yang jelas dan
tegas oleh mereka yang menggunakan informasi keuangan tersebut” (2004:2).
Sedangkan pendapat para ahli lain seperti yang dikutip oleh Widodo (2006),
yaitu:
a. Akuntansi Keuangan PPPA, DEPDIKBUD menyatakan Akuntansi pada
dasarnya merupakan suatu proses untuk menghasilkan suatu informasi
yang digunakan untuk pengambilan keputusan dan untuk mengendalikan
organisasi.
b. Menurut Kurikulum Berbasis Kompetensi, 2003, Akuntansi merupakan
bahan kajian mengenai suatu sistem untuk menghasilkan informasi
berkenaan dengan transaksi keuangan. Informasi tersebut dapat
digunakan dalam rangka pengambilan keputusan dan tanggung jawab di
bidang keuangan baik oleh pelaku ekonomi swasta (Akuntansi
Perusahaan), pemerintah (Akuntansi Pemerintah), ataupun organisasi
masyarakat lainnya (Akuntansi Publik).
c. Suatu proses pengidentifikasian (pengkajian), pengukuran, dan peng-
komunikasian informasi dalam membuat pendapat-pendapat dan
keputusan-keputusan. (terjemahan bebas definisi akuntansi “A Statemant
basic accounting theory”, American Accounting Accociation).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian akuntansi
merupakan suatu disiplin ilmu yang menghasilkan informasi tentang transaksi
keuangan suatu unit organisasi untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan,
sedangkan dari segi proses adalah proses pencatatan, penggolongan, peng-
ikhtisaran dengan cara-cara tertentu dalam ukuran moneter, transaksi dan
kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan.
Mata pelajaran akuntansi dalam Sekolah Menengah Atas (SMA)
merupakan mata pelajaran yang masih menjadi bagian dari mata pelajaran
ekonomi sehingga belum merupakan suatu mata pelajaran yang berdiri sendiri.
Akuntansi diajarkan di SMA sebagai pengantar agar siswa mengerti sejak
sekarang mengenai cara membuat dan mengelola sistem pembukuan, mencatat
transaksi-transaksi yang terjadi di dalam perusahaan jasa serta menyusun
laporan keuangan perusahaan jasa sehingga siswa dapat mempraktekkannya.
Mata pelajaran akuntansi di SMA diajarkan setiap minggu selama 2 kali
pertemuan dengan alokasi waktu masing-masing pertemuan 2x45 menit.
9. Keterkaitan Mata Pelajaran Akuntansi dengan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Snowball Drilling
Pelajaran akuntansi merupakan jenis pengetahuan prosedural yang
mempunyai kegiatan bersifat hierarkis. Dalam belajar akuntansi dibutuhkan
ketekunan, ketelitian, serta latihan soal yang kontinu. Latihan dalam
mengerjakan soal-soal akuntansi memiliki andil yang cukup signifikan dalam
memperoleh hasil belajar yang optimal. Selain itu, mata pelajaran akuntansi
memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lainnya sehingga diperlukan
pemahaman yang komperhensif. Dalam melakukan latihan atau praktek soal
tersebut, perlu diterapkan model pembelajaran yang tidak membosankan.
Model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling merupakan salah
satu model pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi
interaksi siswa. Model pembelajaran ini menuntut siswa untuk berpartisipasi
aktif didalam pembelajaran dan menutut perhatian tinggi dari siswa. Aktivitas
dari model pembelajaran ini, berupa pemberian paket-paket soal latihan (drill)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
yang akan di kerjakan siswa secara bergiliran dengan cara menunjuk siswa
untuk mengerjakan di depan kelas kemudian siswa yang bersangkutan
menunjuk siswa lainnya untuk mengerjakan soal selanjutnya.
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling dalam
penelitian tindakan kelas ini, dilakukan dengan permainan dalam bentuk
kelompok yang akan membuat siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran
dan penyelesaian tugas dari guru. Model pembelajaran kooperatif tipe
snowball drilling, dilakukan secara terstruktur dengan pemberian paket soal
yang bervariasi. Pembelajaran ini akan membuat proses belajar yang
bermakna di dalam kelas. Siswa bukan hanya menghafal materi saja namun
dapat memahami konsep yang berorientasi pada pemecahan masalah yang
ada. Selain itu, penerapan model pembelajaran ini akan meningkatkan
partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar dan meningkatkan prestasi
belajar siswa.
Pelaksanaan model pembelajaran ini, sangat baik untuk menanamkan
pengetahuan pada siswa dalam pembelajaran akuntansi karena model pem-
belajaran ini menuntut siswa untuk terus berlatih dan menguatkan pemahaman
siswa sehingga siswa akan mampu memahami materi secara mendalam.
Seorang tidak akan melakukan kesalahan yang sama apabila ia memperhatikan
temannya saat menjawab soal pada putaran sebelumnya.
Menurut Arifah ,”Secara sosial, model pembelajaran snowball drilling
juga berimplikasi terhadap tumbuhnya sikap kooperatif pada diri siswa.
Interaksi yang terjadi juga bukan hanya guru dengan siswa saja, melainkan
juga adanya interaksi yang positif antar siswa”(2010:20). Model pem-
belajaran kooperatif tipe snowball drilling menuntut guru untuk lebih inovatif
dan kreatif dalam membuat paket-paket soal agar siswa tidak bosan.
Dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe snowball
drilling diharapkan partisipasi siswa untuk belajar akuntansi semakin
meningkat sehingga siswa lebih memahami materi yang diajarkan. Model
mengajar yang menyenangkan diharapkan dapat memacu semangat siswa
dalam meningkatkan prestasi belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
B. Penelitian Yang Relevan
Berbagai penelitian telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas dalam
proses pembelajaran dengan hasil yang beragam. Penelitian yang relevan
merupakan hasil penelitian yang terdahulu yang digunakan sebagai acuan dan
pembanding untuk penelitian yang dilakukan. Beberapa penelitian yang relevan
berkaitan dengan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan pembelajaran
kooperatif tipe snowball drilling yaitu penelitian yang dilakukan oleh Putri Arifah
(2011) dalam skripsinya berjudul “Penggunaan Metode Pembelajaran Snowball
Drilling untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Pada
Siswa Kelas XI IPS 2 SMA MTA Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011”
menyimpulkan bahwa penggunaan metode snowball drilling terdapat peningkatan
prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS 2 SMA MTA Surakarta. Hal tersebut
terefleksi dari prestasi belajar akuntansi yang mengalami peningkatan.
Berdasarkan hasil pekerjaan siswa pada siklus I diketahui bahwa sebanyak 26
siswa atau sebesar 83,87% sudah memenuhi KKM dan terjadi peningkatan pada
siklus II yaitu sebanyak 31 siswa atau sebesar 100%.
Penelitian ini diperkuat oleh penelitian tindakan kelas yang dilakukan
oleh Penelitian kuantitatif yang dilakukan oleh Lita Mutiah (2009) dalam
skripsinya yang berjudul “Efektifitas Strategi Pembelajaran Cooperative Learning
Tipe Snowball Drilling Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi Siswa
Kelas XI SMA Negeri 1 Sukoharjo. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk
meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa melalui strategi pembelajaran
snowball drilling. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa terdapat adanya
perbedaan hasil belajar akuntansi antara siswa yang diberi pengajaran
menggunakan strategi snowball drilling dengan siswa yang diberi pengajaran
konvensional. Hal ini ditunjukkan dengan nilai t hitung = 3,0425 dan t table
2,042, karena t hitung > t table, berarti bahwa strategi snowball drilling lebih baik
dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Penelitian lain yang selaras dengan penelitian yang dilakukan peneliti
adalah penelitian dari Agung Cipto Pratomo (2011) dalam skripsinya yang
berjudul “Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Snowball Drilling Untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Sistem Pemindah Tenaga Kompetensi
Memelihara Transmisi Kelas XI Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1
Gantiwarno, Klaten Tahun Ajaran 2010/2011”. Dari hasil penelitian dapat
disimpulkan bahwa proses pembelajaran pada mata pelajaran sistem pemindah
tenaga kompetensi memelihara transmisi menggunakan penerapan metode
snowball drilling ini menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini dilihat
dari peningkatan rata-rata nilai postest; nilai rata-rata pada siklus I 6,9 dan
ketuntasan belajar sebesar 68,75%; pada siklus II nilai rata-rata 7,52, ketuntasan
belajar 78,13%; dan pada siklus III nilai rata-rata 7,84 dan ketuntasan belajar
87,50%. Peningkatan tersebut telah memenuhi KKM dan ketuntasan belajar yang
telah ditentukan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah hasil belajar siswa dapat
ditingkatkan melalui metode pembelajaran kooperatif snowball drilling.
Penelitian lain yang menggunakan model pembelajaran snowball drilling
adalah penelitian dari Septiana Wijayanti (2012), dalam skripsinya yang berjudul
Pembelajaran Matematika Dengan Strategi Snowball Drilling Sebagai Upaya
Meningkatkan Motivasi Belajar Pada Siswa SMP Negeri 1 Grobogan Kelas VIII
Semester Gasal Tahun Ajaran 2011/2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
motivasi siswa mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat dari indikator
motivasi yang terus mengalami peningkatan. Jumlah siswa yang antusias sebelum
diberi tindakan sebanyak 8 siswa (21,05%), setelah dilakukan tindakan menjadi
31 siswa (81,58%). Jumlah siswa yang berani mengerjakan soal ke depan kelas
sebelum dilakukan tindakan sebanyak 3 siswa (7,89%), setelah dilakukan tindakan
menjadi 9 siswa (23,68%). Jumlah siswa yang berani bertanya sebelum dilakukan
tindakan sebanyak 3 siswa (7,89%), setelah dilakukan tindakan menjadi 10 siswa
(26,32%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah strategi Snowball Drilling dapat
meningkatkan motivasi belajar matematika siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
C. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran merupakan alur penalaran yang sesuai dengan tema
dan masalah penelitian, serta didasarkan pada kajian teoritis. Kerangka pemikiran
berguna untuk mewadahi teori-teori yang terkadang terlepas satu sama lain
menjadi satu rangkaian yang utuh mengarah pada jawaban sementara.
Permasalahan yang dihadapi dalam mata pelajaran akuntansi pada kelas
XI IPS 3 adalah model belajar yang biasa digunakan guru kurang menarik
sehingga siswa cepat merasa bosan. Selain itu, partisipasi siswa dalam kegiatan
belajar mengajar masih belum tampak. Hal tersebut menjadikan alasan bahwa
kualitas pembelajaran akuntansi rendah. Oleh karena itu, untuk meningkatkan
partisipasi siswa dan prestasi belajar siswa, peneliti menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling. Dengan harapan prestasi belajar
pada mata pelajaran akuntansi menjadi lebih baik dan dapat mendorong siswa
dalam meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling
ini, siswa di berikan berbagai latihan soal yang bervariasi melalui kerja kelompok,
kemudian secara bergiliran, siswa mengerjakan soal di depan kelas. Selain itu,
model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling menuntut adanya partisipasi
siswa secara penuh dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, partisipasi
siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri Sumpiuh Kabupaten Banyumas dapat
meningkat. Seiring dengan itu prestasi belajar siswa dapat meningkat.
Selaras dengan judul penelitian yang diambil, yaitu " Implementasi
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Drilling Sebagai Upaya
Meningkatkan Partisipasi Siswa dan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI
IPS 3 SMA Negeri Sumpiuh Kabupaten Banyumas Tahun 2011/2012", maka
dapat digambarkan kerangka pemikiran sebagai berkut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis adalah jawaban sementara dari masalah yang telah dirumuskan
yang belum diuji kebenarannya sehingga dapat dipertegas atau ditolak secara
empiris. Berdasarkan tinjauan teori dan kerangka pemikiran di atas, maka dapat
di rumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut: Implementasi model pem-
belajaran kooperatif tipe snowball drilling dapat meningkatkan partisipasi siswa
dan prestasi belajar mata pelajaran akuntasi siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri
Sumpiuh Kabupaten Banyumas Tahun 2011/2012.
Proses
Pembelajaran
Akuntansi di kelas
Model pembelajaran
yang dipakai belum
mampu meningkatkan
partisipasi siswa dan
prestasi belajar siswa
Suasana kelas menjadi
lebih hidup karena siswa
lebih berpartisipasi aktif
dalam pembelajaran
Partisipasi siswa dan
Prestasi belajar
meningkat
Kondisi
Awal
Tindakan Penerapan Model
Pembelajaran
Kooperatif tipe
Snowball Drilling
Kondisi
Akhir
Guru melakukan
refleksi pada siklus I
kemudian
melanjutkan
perbaikan di siklus II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
139
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Dalam menyelesaikan penelitian ini, peneliti mengambil lokasi
penelitian di SMA Negeri Sumpiuh, yang beralamat di Jalan Raya Barat
Sumpiuh No 95, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas. Berikut alasan
yang mendasari pemilihan tempat tersebut adalah sebagai berikut:
a. SMA Negeri Sumpiuh Kabupaten Banyumas belum pernah menjadi objek
penelitian dengan materi dan metode yang sama sehingga diharapkan akan
memberikan manfaat bagi sekolah tersebut.
b. Tersedianya data dan adanya keterbukaan dari pihak sekolah, sehingga
memudahkan peneliti di dalam penelitian tindakan kelas dan pengumpulan
data yang diperlukan yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi.
c. Menurut pendapat beberapa siswa (khususnya kelas XI IPS3) bahwa
dalam pembelajaran akuntansi masih kurang menarik sehingga banyak
siswa yang kurang berpartisipasi dalam pembelajaran dan kurang
memahami materi yang disampaikan.
d. Prestasi belajar akuntansi siswa (khususnya kelas XI IPS 3) masih rendah.
Rata-rata kelas adalah 69,56 sementara batas ketuntasan mata pelajaran
akuntansi di SMA Negeri Sumpiuh adalah 75,00. Hal ini diperkuat dengan
masih banyaknya siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar. Dari
jumlah 34 siswa, terdapat 18 siswa (52,94%) yang dinyatakan tuntas,
sedangkan 16 siswa lainnya (47,06%) dinyatakan belum tuntas.
Adapun deskripsi mengenai tempat penelitian dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a. Sejarah Singkat SMA Negeri Sumpiuh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
SMA Negeri Sumpiuh merupakan satu-satunya SMA Negeri di
Kecamatan Sumpiuh. Sekolah ini berdiri tahun 1985, berdasarkan
Keputusan Mendikbud RI No. 0601/1985 tanggal 22 November 1985
tentang Pembukaan, Panunggalan dan Penegerian Sekolah Menengah
Umum Tingkat Atas (berlaku surut mulai tanggal 1 Juli 1985).
b. Visi dan Misi SMA Negeri Sumpiuh
1) Visi
Visi SMA Negeri Sumpiuh adalah : “Tinggi dalam prestasi, bernas
dalam kualitas”.
2) Misi
Misi SMA Negeri Sumpiuh adalah:
a. Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik.
b. Mempertinggi tingkat kedisiplinan pelaksanaan proses belajar
mengajar.
c. Mengembangkan pembinaan moral religius menuju terwujudnya
peningkatan iman dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
c. Lingkungan Belajar
SMA Negeri Sumpiuh terletak di jalan raya barat no 95, Kelurahan
Kebokura, Kecamatan Sumpiuh. Lahan yang ditempati seluas 20.000 m2,
dengan status tanah sudah bersertifikat. Meskipun berada di pingiran kota,
SMA Negeri Sumpiuh mudah di jangkau dengan transportsi umum dari
segala jurusan, karena terletak di Jalur Selatan.
Batas-batas sekolah sebagai berikut :
a. Sebelah Barat : Perkampungan Penduduk
b. Sebelah Timur : Puskesmas I Sumpiuh
c. Sebelah Utara : PT Syahyang Sri Sumpiuh
d. Sebelah Selatan : Perkampungan Penduduk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
Berikut denah lokasi SMA Negeri Sumpiuh:
U
Ke Jakarta Ke Yogyakarta
Gambar 2. Denah Lokasi SMA Negeri Sumpiuh
Sekolah yang dipimpin oleh bapak Drs Tjaraka Tjunduk Karsadi,
M.Pd ini termasuk Sekolah Standar Nasional (SSN) yang terdiri dari 2
jurusan, yakni jurusan IPA dan IPS yang dibagi dalam beberapa kelas,
yaitu:
Kelas X (A- G ) = 7 kelas
Kelas XI IPA = 4 kelas
Kelas XI IPS = 3 kelas
Kelas XII IPA = 4 kelas
Kelas XII IPS = 3 kelas
Disisi lain, keadaan lingkungan belajar di dalam SMA Negeri
Sumpiuh adalah sebagai berikut:
a. Di Dalam Kelas
Proses belajar mengajar siswa berlangsung dengan lancar yang
didukung sistem interaksi yang nyaman. Masing-masing kelas rata-rata
terdiri dari 33-34 siswa, dengan sarana prasarana yang tersedia berupa
meja, kursi, whiteboard, boardmaker dan speaker.
b. Di Luar Kelas
Interaksi antara guru dan murid secara umum terjalin baik, baik di
dalam jam belajar maupun di luar jam belajar. Selain itu, fasilitas yang
disediakan di luar kelas seperti perpustakaan, laboratorium, fasilitas olah
raga, dan lain-lain dapat dimanfaatkan dengan baik oleh siswa.
POLSEK
SUMPIUH
PT SYAHYANG SRI
SMA N SUMPIUH PUSKESMAS Lokasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam jangka waktu kurang lebih enam
bulan terhitung mulai dari penyusunan proposal penelitian sampai dengan
disusunnya laporan penelitian. Adapun tabel susunan jadwal waktu penelitian
yaitu:
Tabel 2. Rincian Kegiatan, Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian
Jenis Kegiatan Des
2011 Jan
2012
Feb
2012
Maret
2012
April
2012
Mei
2012
Juni
2012
1. Persiapan Penelitian
a. Penyusunan Judul
b. Permohonan
Pembimbing
c. Penyusunan Proposal
d. Perijinan
e. Koordinasi dengan
lembaga terkait
f. Pengumpulan data awal
2. Perencanaan Tindakan
a. Pengolahan data awal
b. Penyusunan Instrumen
Penelitian
3. Implementasi Tindakan
a. Perencanaan Siklus I
b. Pelaksanaan Siklus 1
c. Pengamatan Tindakan
d. Refleksi (Penentuan
tindakan selanjutnya)
e. Perencanaan Siklus 2
f. Pelaksanaan Siklus 2
g. Pengamatan Tindakan
h. Refleksi
3. Penyelesaian Penelitian
a. Analisis data
b. Penyusunan Laporan
Sumber: data yang diolah peneliti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
B. Subjek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri Sumpiuh
Kabupaten Banyumas. Pertimbangannya adalah pertama, terdapat permasalahan
kurangnya partisipasi siswa dalam pembelajaran dan rendahnya prestasi belajar
siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri Sumpiuh. Kedua, karena kelas XI IPS 3 SMA
Negeri Sumpiuh Kabupaten Banyumas belum pernah digunakan penelitian,
sehingga terhindar dari kemungkinan adanya penelitian ulang.
C. Data dan Sumber Data
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data yang menunjuk
pada data apa saja yang menjadi fokus penelitian. Data yang diambil adalah
informasi tentang partisipasi dan prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI IPS 3
SMA Negeri Sumpiuh serta kemampuan guru dalam menerapkan model
pembelajaran snowball drilling. Data yang diperoleh dikumpulkan kemudian di
kaji untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
Sumber data merupakan sumber dimana data dapat diperoleh. Dalam
memilih sumber data, peneliti harus benar-benar berpikir mengenai kelengkapan
informasi yang akan dikumpulkan. Sumber data dalam penelitian ini antara lain:
1. Narasumber/Informan
Informan merupakan orang yang dapat memberikan informasi yang lebih
lengkap berkaitan dengan penelitian sehingga dapat diperoleh data yang
obyektif. Informan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah beberapa siswa
kelas XI IPS 3 dan guru mata pelajaran akuntansi SMA Negeri Sumpiuh yang
bernama Joko Amin Tohari, S.Pd,
2. Peristiwa atau aktivitas
Melalui pengamatan pada peristiwa/aktivitas, peneliti dapat mengetahui
proses bagaimana sesuatu dapat terjadi secara langsung. Peristiwa yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah proses kegiatan belajar mengajar pada
pelajaran akuntansi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
3. Dokumen/arsip
Dokumen atau arsip merupakan sumber data yang penting bagi
penelitian tindakan kelas. Dokumen atau arsip digunakan sebagai sumber data
yang membantu peneliti dalam mengumpulkan data penelitian yang ada
kaitannya dengan permasalahan penelitian ini. Dokumen tersebut yaitu:
silabus, RPP, hasil observasi siswa dan hasil pekerjaan siswa kelas XI IPS 3
SMA Negeri Sumpiuh, data keadaan sekolah secara umum, data siswa, daftar
nilai sebelum penerapan tindakan, hasil diskusi dan hasil evaluasi pada siklus I
dan II, foto pelaksanaan tindakan.
D. Pengumpulan Data
Untuk memecahkan masalah dalam penelitian diperlukan data yang
relevan dengan permasalahannya. Data-data tersebut dikumpulkan dengan teknik
tertentu yang disebut teknik pengumpulan data. Kemudian data tersebut dianalisis
dan disimpulkan secara akurat sehingga dapat diperoleh data yang benar-benar
valid dan dapat dipercaya. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
1. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengukur partisipasi siswa dalam proses
belajar mengajar. Melalui pengamatan, dapat diketahui bagaimana sikap dan
perilaku siswa, kegiatan yang dilakukan, dan tingkat partisipasi siswa dalam
pembelajaran. Kegiatan pengamatan dilakukan sebelum, selama dan sesudah
penelitian berlangsung.
Menurut pendapat Sukmadinata menyatakan bahwa ”Observasi atau
pengamatan merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan cara
mengamati dan mencatat secara langsung perilaku-perilaku siswa” (2009:219-
220). Pendapat ini dikuatkan oleh Usman dan Akbar bahwa “Observasi ialah
pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang
diteliti” (2008:52). Tujuan dari observasi adalah untuk mengetahui seberapa
jauh pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung dapat diharapkan akan
menghasilkan perubahan yang diinginkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi
berperanserta (participant observation). Kegiatan observasi yang dilakukan
adalah mengamati proses pembelajaran di kelas dan mengamati kinerja guru
dalam mengelola kelas. Observasi siswa difokuskan pada partisipasi siswa
dalam proses kegiatan belajar mengajar. Aspek-aspek yang di gunakan
sebagai indikator observasi partisipasi siswa adalah 1) partisipasi siswa dalam
pemberian materi pelajaran; 2) partisipasi siswa dalam kerjasama kelompok;
3) Partisipasi siswa dalam mengajukan pertanyaan; 4) Partisipasi siswa dalam
mengemukakan pendapat; 5) Partisipasi siswa dalam mengerjkan soal/tugas.
Observasi terhadap guru difokuskan pada kemampuan guru dalam
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling.
Hasil observasi didiskusikan peneliti bersama guru pengampu untuk
dianalisis bersama, agar dapat diketahui seberapa besar pengaruh penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling, dan mengetahui
berbagai kelemahan dan kelebihan dalam penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe snowball drilling untuk kemudian diupayakan solusinya untuk
perbaikan pada siklus berikutnya.
2. Wawancara
Untuk mendapatkan data yang akurat, perlu dilakukan kegiatan
wawancara dengan informan. Menurut Susilo dkk, “Wawancara merupakan
teknik pengumpulan data melalui pertanyaan yang diajukan oleh peneliti
kepada peserta didik, orang tua atau guru lain”(2008:60). Sukmadinata
berpendapat, “Wawancara atau interview merupakan suatu teknik pengumpul-
an data yang dilakukan secara tatap muka, pertanyaan diberikan secara lisan
dan jawabannya pun diterima secara lisan pula” (2009:219-220). Beberapa
bentuk wawancara yang di tulis dalam buku Madya antara lain:
a. Wawancara tak terencana
b. Wawancara terencana tetapi tak terstruktur
c. Wawancara terstruktur (2007:83)
Penelitian ini menggunakan wawancara terstruktur, dengan cara
membuat kerangka dan garis besar pokok-pokok yang ditanyakan dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
proses wawancara. Dengan menggunakan wawancara terstruktur maka data
yang diperoleh pun menjadi lebih tersusun rapi dan sistematis. Hasil
wawancara ini akan digunakan untuk studi pendahuluan untuk menemukan
masalah yang harus diteliti, peneliti juga dapat mengetahui hal-hal dari
informan secara lebih dalam. Selain itu hasil dari wawancara ini dapat
digunakan sebagai data pendukung pada tahap refleksi dan dapat memperkuat
proses refleksi sekaligus evaluasi tiap siklus menjadi lebih baik.
Wawancara dalam penelitian ini dilakukan oleh peneliti terhadap
guru mata pelajaran akuntansi dan beberapa siswa sebelum maupun setelah
penerapan tindakan. Wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman
wawancara yang telah dipersiapkan sebelumnya. Hal ini dimaksudkan untuk
memperoleh informasi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan
pelaksanaan pembelajaran akuntansi sebelum, selama dan setelah pelaksanaan
tindakan, serta mengetahui respon yang timbul sebagai akibat dari tindakan
yang dilakukan. Hasil dari wawancara tersebut kemudian dianalisis, sehingga
dapat memunculkan suatu kesimpulan.
3. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan untuk memperkuat data yang telah diperoleh
dari observasi. Informasi yang diperoleh melalui dokumentasi dapat
digunakan sebagai data pelengkap dan sekaligus mencocokkan apakah
informasi yang diperoleh dengan observasi sesuai dengan data yang
bersumber dari dokumentasi. Menurut Arikunto “Metode dokumentasi adalah
mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan. transkip,
buku, surat kabar, majalah, parasit, notulen rapat, leger, agenda, dan
sebagainya” (2007:206). Metode dokumentasi ini dilakukan diantaranya:
a. Dokumen arsip
Dokumen arsip dilakukan untuk memperoleh data dari arsip dan
dokumen yang diperlukan dalam penyusunan laporan. Data tersebut
diantaranya adalah dokumen mengenai keadaan sekolah secara umum,
data siswa, rancangan pelaksanaan pembelajaran, daftar nilai sebelum
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
penerapan tindakan, hasil penugasan, dan evaluasi siklus I dan II saat
penerapan tindakan.
b. Tes Hasil belajar
Tes hasil belajar (achievement test) merupakan alat ukur untuk
mengukur prestasi belajar. Test ini dilakukan pada setiap akhir siklus
guna mengetahui hasil dari kegiatan pembelajaran siswa setelah
pelaksanaan tindakan. Tes prestasi belajar dalam penelitian ini dibuat
oleh peneliti untuk menilai dan mengukur prestasi belajar siswa
berkenaan dengan penugasan materi pembelajaran sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Selain itu, test juga berfungsi untuk mengetahui tingkat
keberhasilan atau perkembangan pelaksanaan tindakan.
c. Dokumentasi foto
Dokumentasi foto dilakukan dengan mengambil gambar atau foto
pada saat siswa dan guru melaksanakan kegiatan pembelajaran (pada
saat penelitian dilaksanakan).
E. Uji Validitas Data
Validitas data merupakan kebenaran dari proses penelitian. Sutopo
berpendapat, “Validitas merupakan jaminan bagi kemantapan simpulan dan tafsir
makna sebagai hasil penelitian” (2002:78). Uji Validitas data dalam penelitian ini
adalah Trianggulasi. Menurut Moleong, “ Trianggulasi adalah teknik pemerikasa-
an keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk
keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data” (1996:178).
Menurut Sutopo (mengutip pernyataan Patton, 1984), dalam penelitian kualitatif
terdapat beberapa cara yang dipilih mengembangkan validitas atau keabsahan data
penelitian, yaitu:
1. Trianggulasi data (trianggulasi sumber)
Trianggulasi data dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang sama
atau sejenis dari beberapa sumber data yang berbeda.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
2. Trianggulasi Metode
Trianggulasi metode dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang
sejenis tetapi dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda.
3. Trianggulasi Peneliti
Trianggulasi peneliti adalah membandingkan hasil penelitian baik data
maupun simpulan mengenai bagian tertentu atau keseluruhannya dari
beberapa peneliti.
4. Trianggulasi Teori
Trianggulasi teori dilakukan dengan menggunakan perspektif lebih dari
satu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji. (2002:79-83)
Untuk menguji validitas data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
trianggulasi data (triangulasi sumber) yaitu dengan memanfaatkan jenis sumber
data yang berbeda untuk menggali data yang sejenis. Sumber data yang digunakan
adalah pengamatan dalam proses pembelajaran; hasil tes siswa; foto saat
penelitian; hasil wawancara siswa dan guru. Berikut gambar yang menjelaskan
secara lebih rinci mengenai triangulasi sumber dalam penelitian ini:
Wawancara Informan (guru dan siswa)
Data Content Dokumen (data sebelum tindakan,
analysis hasil tes, foto, RPP, Silabus)
Observasi Aktivitas (hasil pengamatan)
Gambar 3. Trianggulasi Sumber
Sumber: (Patton, 1984 dalam Sutopo, 2002:80)
Beberapa sumber data yang diperoleh tersebut, akan dibandingkan satu
dengan yang lainnya kemudian dianalisis dan ditarik kesimpulan secara
menyeluruh sehingga didapatkan data/hasil yang valid.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
F. Analisis Data
Data yang tersedia dari pengumpulan data perlu dianalisis agar data dapat
dimanfaatkan dengan baik. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah analisis data kualitatif. Analisis kualitatif berupa catatan lapangan yang
disajikan secara rinci dan lengkap selama proses penelitian berlangsung. Menurut
Milles dan Huberman dalam Susilo, salah satu model analisis data kualitatif untuk
menganalisis data secara kompleks adalah teknik analisis interaktif. Teknik
analisis interaktif terdiri dari tiga komponen kegiatan yang saling terkait satu sama
lain, yaitu:
1. Reduksi data
Reduksi data merupakan komponen pertama dalam analisis data yang
merupakan proses menyeleksi, menentukan fokus, menyederhanakan, me-
ringkas, dan mengubah bentuk data lengkap yang ada dalam catatan lapangan.
Dalam penelitian ini, reduksi data dilakukan dengan pemilahan dan penyisihan
data yang kurang bermakna sehingga dapat dilakukan penarikan kesimpulan
akhir untuk kemudian diverifikasi.
2. Paparan data
Paparan data merupakan proses menata rapi berbagai data dalam bentuk
narasi dan dilengkapi matriks/grafik, dan/atau diagram. Dalam penelitian ini,
pemaparan data dilakukan dengan menyajikan data pada tabel, grafik beserta
keterangannya untuk mengolah partisipasi siswa dan prestasi belajar siswa
pada siklus I dan II sehingga dapat diketahui seberapa jauh keberhasilan siswa
dalam proses belajar mengajar.
3. Penarikan simpulan
Dalam penelitian tindakan kelas, analisis data harus dilakukan sepanjang
proses pelaksanaan tindakan. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan mem-
bandingkan kesimpulan sementara yang ditarik berdasarkan hasil silkus I dan
II. (2008:103)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
Berikui ini gambar model analisis data:
Gambar 4. Model analisis interaktif
Sumber: (Milles dan Huberman dalam Sutopo, 2002:97)
G. Indikator Kinerja Penelitian
Hasil pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling akan dikatakan
meningkat jika hasil rata-rata presentase seluruh aspek yang diamati lebih dari
75%. Aspek-aspek yang diamati sebagai berikut:
1. Partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran
a. Partisipasi siswa dalam pemberian materi pelajaran
b. Partisipasi siswa dalam kerjasama kelompok
c. Partisipasi siswa dalam mengajukan pertanyaan
d. Partisipasi siswa dalam mengemukakan pendapat
e. Partisipasi siswa dalam mengerjkan soal/tugas
2. Hasil tes tara-rata siswa mencapai 75%
Berikut indikator ketercapaian implementasi model pembelajaran kooperatif
tipe snowball drilling:
Pengumpulan Data
Penyajian Data
Penarikan simpulan/ Verivikasi
Reduksi Data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
Tabel 3. Indikator Kinerja Penelitian
Aspek
yang
diukur
Persentase
target
Capaian
Cara mengukur Indikator capaian
Partisipasi
siswa
dalam
kegitan
pembelajar
an
75% Diamati saat
pembelajaran dengan
mengunakan lembar
observasi dan dihitung
dari jumlah siswa yang
menunjukkan perhatian
dan kesungguhan dalam
KBM
a. Partisipasi siswa dalam
pemberian materi
pelajaran
b.Partisipasi siswa dalam
kerjasama kelompok
c. Partisipasi siswa dalam
mengajukan pertanyaan
d.Partisipasi siswa dalam
mengemukakan pendapat
e. Partisipasi siswa dalam
mengerjkan soal/tugas
Prestasi
belajar
Siswa
(standar
nilai 75)
75% Dihitung dari jumlah
siswa yang mendapatkan
nilai 75 ke atas, untuk
siswa yang mendapat nilai
75 dianggap telah
mencapai ketuntasan
belajar.
1) Hasil nilai siswa.
Sumber: data yang diolah peneliti
H. Prosedur Penelitian
Indikator yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah peningkatan
partisipasi siswa dan prestasi belajar akuntansi sisiwa kelas XI IPS 3 SMA Negeri
Sumpiuh Kabupaten Banyumas tahun 2011/2012 dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling. Dalam penelitian ini, di-
rencanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu:
perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan interpretasi, dan
analisis dan refleksi.
1. Rancangan Siklus I
a. Tahap Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
1) Menyiapkan perangkat pembelajaran yang meliputi: silabus Mata
Pelajaran Akuntansi dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe snowball
drilling.
2) Menyusun instrumen penelitian dan menetapkan indikator ketercapaian.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar
observasi. Lembar observasi tersebut digunakan untuk mengetahui
partisipasi siswa selama proses pembelajaran berlangsung, dan
kemampuan guru dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
snowball drilling. Hal tersebut dilakukan baik pada siklus I maupun
siklus n.
3) Mendesain alat evaluasi berupa soal tes untuk mengetahui prestasi
belajar siswa setelah adanya penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe snowball drilling.
b. Tahap Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap pelaksanaan tindakan dilakukan secara collaborative
participatori, yaitu guru dan peneliti berkolaborasi dalam penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling. Pada tahap ini dilakukan
suatu tindakan untuk menghasilkan adanya peningkatan dalam proses
pembelajaran yang berupa pembelajaran menjadi lebih efektif, siswa
menjadi lebih berpartisipasi aktif dalam pembelajaran dan adanya
peningkatan prestasi belajar.
Adapun langkah-langkah pelaksanaan tindakan model pembelajar-
an kooperatif tipe snowball drilling pada siklus I dan Siklus n secara rinci
sebagai berikut:
1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan mempersiapkan peserta
didik untuk siap belajar
2. Guru menjelaskan tentang materi yang akan dipelajari
3. Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok untuk mengerjakan
tugas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
4. Guru memberikan bimbingan dan motivasi selama peserta didik
melakukan tugas kelompok.
5. Guru memberikan bola salju berupa soal-soal dengan cara menunjuk
atau mengundi untuk mendapatkan seorang peserta didik yang akan
menjawab soal nomor 1.
6. Jika peserta didik yang mendapat giliran pertama menjawab soal
tersebut langsung menjawab benar, maka peserta didik itu diberikan
kesempatan untuk menunujuk salah satu temannya menjawab soal
nomor berikutnya yakni soal nomor 2.
7. Seandainya, peserta didik yang pertama mendapat kesempatan
menjawab soal nomor 1 gagal, maka peserta didk itu harus menjawab
soal berikutnya dan seterusnya hingga peseta didik tersebut berhasil
menjawab benar item soal pada suatu nomor soal tertentu.
8. Jika pada putaran bola salju masih terdapat item soal yang belum
terjawab maka soal-soal itu dijawab oleh peserta didik yang mendapat
giliran.
9. Guru memberikan penghargaan pada kelompok yang dapat me-
ngerjakan tugas dengan baik.
10. Diakhir pelajaran guru memberikan ulasan terhadap hal yang telah
dipelajari peserta didik.
c. Tahap Pengamatan (Observasi)
Dalam tahap pengamatan, peneliti melakukan observasi terhadap
pelaksanaan dan hasil tindakan dari penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe snowball drilling. Tujuan observasi tersebut adalah untuk mengetahui
seberapa jauh pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung dapat
diharapkan akan menghasilkan perubahan yang diinginkan.
Observasi yang dilakukan pada setiap siklus adalah sebagai berikut:
1) Partisipasi siswa dalam proses pembelajaran. Meliputi:
a. Partisipasi siswa dalam pemberian materi pelajaran
b. Partisipasi siswa dalam kerjasama kelompok
c. Partisipasi siswa dalam mengajukan pertanyaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
d. Partisipasi siswa dalam mengemukakan pendapat
e. Partisipasi siswa dalam mengerjkan soal/tugas
2) Kemampuan guru dalam mengajar dengan model kooperatif tipe
snowball drilling dalam proses pembelajaran. Meliputi kegiatan
prapembelajaran, kegiatan awal pembelajaran, kegiatan inti pembelajaran,
dan kegiatan akhir pembelajaran
d. Tahap Analisis dan Refleksi
Kegiatan pada tahap ini mencakup kegiatan analisis, interpretasi dan
evaluasi atas informasi yang diperoleh dari kegiatan observasi. Data yang
telah terkumpul dalam kegiatan observasi harus secepatnya dianalisis dan
diinterpretasi (diberi makna) sehingga dapat segera diketahui apakah tindakan
yang dilakukan telah mencapai tujuan. Interprestasi (pemaknaan) hasil
observasi ini menjadi dasar untuk melakukan evaluasi sehingga dapat disusun
langkah-langkah berikutnya dalam pelaksanaan tindakan.
Refleksi dalam penelitian ini adalah upaya untuk mengkaji apa yang
telah terjadi dan apa yang telah dihasilkan pada proses tindakan dihubungkan
dengan penyelesaian permasalahan yang ditargetkan pada siklus tersebut. Pada
tahap ini hasil observasi dikumpulkan dan dianalisis oleh peneliti, untuk
kemudian dilakukan refleksi guna melihat kekurangan atau kelemahan yang
terjadi. Hasil refleksi ini akan digunakan dalam perencanaan siklus berikutnya
yang lebih disempurnakan bersama guru dimana dalam kegiatan belajar
mengajar diharapkan siswa lebih aktif berpartisipasi dan prestasi siswa
meningkat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
Berikut ini skema prosedur penelitian tindakan kelas:
Sumber: (Arikunto, dkk, 2011:74)
Gambar 5. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas
2. Rancangan Siklus II
Pada siklus II perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah
dicapai pada tindakan siklus I sebagai perbaikan dari siklus tersebut dengan
materi pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran akuntansi, termasuk
perwujudan tahap pelaksanaan, observasi dan interpretasi, serta analisis dan
refleksi yang juga mengacu pada siklus sebelumnya.
Perencanaan
Tindakan I
Refleksi
Tindakan I
Pelaksanaan
Tindakan I
Pengamatan
Tindakan I
Permsalahan
Permasalahan
Baru hasil
Refleksi
Perencanaan
Tindakan II
Pelaksanaan
Tindakan I
Pengamatan
Tindakan I
Refleksi
Tindakan I
Apabila permasalahan belum
terselesaikan
Dilanjutkan ke siklus
berikutnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
BAB IV
HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pratindakan
Sebelum melaksanakan proses penelitian tindakan kelas, terlebih dahulu
peneliti melakukan kegiatan pratindakan (observasi awal) dengan tujuan untuk
mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan. Observasi awal dilakukan pada
hari sabtu, 4 Februari 2012 di SMA Negeri Sumpiuh. Hasil dari observasi pra-
tindakan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Ditinjau dari Segi Siswa
a. Banyak siswa yang tidak memperhatikan ketika guru menerangkan di
depan kelas.
Dari hasil observasi yang dilakukan di dalam kelas XI IPS 3, siswa
banyak yang tidak memperhatikan. Siswa sibuk dengan aktivitas di luar
pembelajaran akuntansi, diantaranya mencorat-coret buku, bergurau
dengan teman, dan membuat kegaduhan di dalam kelas. Saat guru mengin-
truksikan agar siswa mencatat materi yang dituliskan di papan tulis, ter-
dapat 10-11 siswa yang tidak mencatat, kemudian 2 diantaranya me-
letakkan kepalanya di meja. Kondisi tersebut jauh dari aktivitas belajar
yang ideal dalam sebuah pembelajaran. Hal tersebut juga sesuai dengan
penuturan siswa selama wawancara yang menyebutkan pembelajaran
akuntansi di kelas terlalu santai, hal tersebut mengakibatkan siswa banyak
yang menyepelekan pelajaran dengan membuat gaduh kelas.
b. Siswa kurang berpartisipasi dalam pembelajaran karena guru masih
menggunakan model pembelajaran ekspositori yang belum mampu mem-
bangkitkan partisipasi siswa.
Pembelajaran pada kelas XI IPS 3 masih berpusat pada guru yaitu
semua informasi disampaikan oleh guru sehingga sedikit memberikan ke-
sempatan siswa untuk berpartisipasi dalam kelas. Hal ini dapat dilihat dari
pengamatan peneliti dimana hanya siswa tertentu saja yang ikut
berpartisipasi dalam pembelajaran, sedangkan siswa yang lain belum me-
nunjukkan partisipasi aktifnya di dalam pembelajaran. Sebagian siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
mengaku sulit berpartisipasi untuk mengungkapkan pendapatnya karena
mereka belum memahami materi. Mereka juga memilih tidak bertanya
pada guru, meskipun sebenarnya mereka belum menguasai materi yang
sedang di bahas. Partisipasi yang kurang juga di tunjukkan ketika guru
bertanya, hanya siswa tertentu saja yang menjawab. Selain itu, ketika di
beri kesempatan mengerjakan soal dipapan tulis, kembali siswa yang sama
yang ikut berpartisipasi mengerjakan. Dampaknya pembelajaran dalam
kelas XI IPS 3 cenderung monoton, guru sangat mendominasi kelas
(teacher centered) dan hanya beberapa siswa yang ikut berpartisipasi
dalam pembelajaran.
c. Kerjasama antar siswa dalam kegiatan belajar mengajar belum nampak.
Hal ini terlihat dari kurangnya kemandiriaan siswa dalam kegiatan pem-
belajaran. Pernyataan ini di dasarkan pada hasil pengamatan peneliti pada
saat observasi awal, bahwa sebagian besar siswa Kelas XI IPS 3 SMA
Negeri Sumpiuh lebih menyukai suasana pembelajaran yang bebas.
Sebagian besar siswa menyontek pekerjaan temannya, hanya siswa-siswa
tertentu yang ikut bekerjasama dalam mengerjakan soal latihan dan
pekerjaan rumah yang diberikan guru. Ketika guru menerapkan kegiatan
diskusi, guru menginggalkan kelas, dan masuk kembali saat jam pelajaran
hampir usai. Hal ini membuat siswa kurang dapat bekerjasama dengan
temannya. Sebagian siswa hanya mengandalkan teman yang dianggap
pintar untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Dampaknya, siswa akan
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan guru dan
akan selalu bergantung pada teman. Hal tersebut dapat diatasi apabila
siswa dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran yaitu dengan
bekerjasama dalam kelompok diskusi yang benar dengan mendapat
bimbingan dari guru, sehingga siswa akan aktif mengungkapkan pendapat-
nya tentang materi yang sedang dibahas dan bertanya disaat mereka
mengalami kesulitan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
d. Prestasi Belajar Akuntansi yang Rendah.
Berdasarkan hasil observasi awal (pratindakan) dan data nilai hasil
ulangan dari guru pengampu mata pelajaran akuntansi, maka dapat
diidentifikasi kelas XI IPS 3 merupakan salah satu kelas yang memiliki
permasalahan dan kendala-kendala dalam pelaksanaan pembelajaran. Hal
ini ditunjukkan dari banyaknya siswa kelas XI IPS 3 yang belum mencapai
standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan oleh
pihak sekolah, yaitu 75,00 untuk mata pelajaran akuntansi. Berikut ini
tabel prestasi belajar sebelum tindakan:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
Tabel 4. Prestasi Belajar Sebelum Tindakan
NO NAMA NILAI Keterangan
1 Arif Wahyudi 60 Tidak Tuntas
2 Bebi Nabila 30 Tidak Tuntas
3 Choeria Oppi R 80 Tuntas
4 Dwi Astuti 65 Tidak Tuntas
5 Dwiana Kartikawati 65 Tidak Tuntas
6 Eki Febriantika 80 Tuntas
7 Febri Chandra S 40 Tidak Tuntas
8 Firmani Ika A 75 Tuntas
9 Fitri Siswiani 85 Tuntas
10 Galih Nugraha 70 Tidak Tuntas
11 Hakim Nur Jihad 50 Tidak Tuntas
12 Herdina Endah U 90 Tuntas
13 Imam Faozi 70 Tidak Tuntas
14 Ina Sholatia 75 Tuntas
15 Kiki Lestari 60 Tidak Tuntas
16 Kiki Rizky Amalia 75 Tuntas
17 Madya Bagus W 70 Tidak Tuntas
18 Mahda Hufron 80 Tuntas
19 Maulina Istiqomah 70 Tidak Tuntas
20 Nur Farida 60 Tidak Tuntas
21 Odi Junaedi 80 Tuntas
22 Rahman Effendi 80 Tuntas
23 Rinati Utami 60 Tidak tuntas
24 Santi Irfianti 85 Tuntas
25 Sari Yunara 90 Tuntas
26 Silvi Anggraeni 90 Tuntas
27 Tri Astuti 35 Tidak Tuntas
28 Tri Bintang P 65 Tidak Tuntas
29 Wandira 70 Tidak Tuntas
30 Warih Eka Sakti 70 Tidak Tuntas
31 Widiyati Eka P 75 Tuntas
32 Wiwin Saputri 80 Tuntas
33 Yeni Kusniah 60 Tidak Tuntas
34 Yudit Satrio N 75 Tuntas
Rata-rata 69,56
(Sumber: data primer yang diolah, 2012)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
Berdasarkan tabel prestasi belajar sebelum tindakan, maka data
dapat di rekap dalam tabel berikut:
Tabel 5. Rekapitulasi Prestasi Belajar Siswa Sebelum Tidakan
Kriteria
Indikator
Ketercapaia
n
Prestasi Belajar Sebelum tindakan Ket
Jumlah Siswa Prosentase
Tuntas:
75-100 75% 18 52,94 % Kurang
Tidak Tuntas:
0-74 75% 16 47,06 % Kurang
Total 34 100 %
(Sumber : data primer yang di olah, 2012)
Berdasarkan tabel 5, dapat diketahui bahwa hampir separuh siswa
kelas XI IPS 3 belum tuntas. Prosentase ketuntasan yang diperoleh adalah
52,94% (18 siswa), sedangkan 16 siswa yang lainnya (47,06%) dinyatakan
belum tuntas. Hal tersebut menunjukkan prestasi belajar kelas IX IPS 3
masih rendah/kurang.
2. Ditinjau dari Segi Guru
a. Guru kurang memahami berbagai variasi dalam model pembelajaran
Pada saat guru menerapkan model pembelajaran diskusi, guru
terlihat belum memahami berbagai variasi dalam pembelajaran diskusi,
bahkan ketika siswa mengadakan kegiatan diskusi, guru meninggalkan
kelas. Keadaan tersebut membuat siswa tidak bisa melaksanakan tugasnya
dengan baik dalam pelaksanaan diskusi kelompok. Guru juga tidak
melakukan kegiatan evaluasi untuk mengetahui apakah siswa memahami
materi yang dipelajari pada saat siswa belajar secara berkelompok.
Evaluasi yang dilakukan pada saat ulangan saja. Hal ini menunjukkan guru
belum melaksanakan pembelajaran kooperatif dengan baik dan benar.
b. Guru merasa kesulitan dalam menerapkan model pembelajaran yang tepat
untuk meningkatkan motivasi belajar dan partisipasi siswa terhadap mata
pelajaran akuntansi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
Pada saat pembelajaran akuntansi, siswa menunjukkan sikap yang
kurang termotivasi untuk belajar akuntansi. Siswa terlihat jenuh terhadap
pelajaran akuntansi yang hanya dilakukan dengan pemberian latihan soal
dengan cara yang monoton. Guru sudah mencoba membangkitkan minat
siswa dengan memberikan pendekatan secara langsung dan dengan
memotivasi ataupun dengan menegur siswa yang tidak mau memperhati-
kan pelajaran. Selain itu, selama pembelajaran guru juga mengajak siswa
untuk ikut berpartisipasi misalnya dengan menunjuk beberapa siswa untuk
menjawab pertanyaan atau mengerjakan soal. Namun, cara ini ternyata
belum mampu membangkitkan motivasi belajar dan partisipasi siswa pada
pelajaran akuntansi.
B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus
Proses penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus yang masing-masing
terdiri dari 4 tahapan, yakni: (1) tahap perencanaan tindakan; (2) tahap pelaksana-
an/implementasi tindakan; (3) tahap observasi, dan (4) tahap analisis dan refleksi.
1. Siklus I
a. Perencanaan Tindakan Siklus I
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat, 17 Februari 2012 di
ruang tamu SMA Negeri Sumpiuh. Peneliti dan guru kelas mendiskusikan
rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam proses penelitian ini.
Berdasarkan hasil diskusi tersebut, akhirnya diperoleh kesepakatan bahwa
pelaksanaan tindakan siklus I akan dilaksanakan selama empat kali
pertemuan, yakni pada hari Selasa, 6 Maret 2012; Rabu, 7 Maret 2012;
Selasa 13 Maret 2012, Rabu 14 Maret 2012; Setiap pertemuan akan di-
laksanakan masing-masing selama 2 x 45 menit.
Tahap perencanaan tindakan I meliputi kegiatan sebagai berikut:
1) Peneliti bersama guru mendiskusikan skenario pembelajaran akuntansi
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball
drilling, dengan skenario pembelajaran sebagai berikut:
a) Pertemuan Pertama (Selasa, 6 Maret 2012 jam ke 5,6)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
(1) Kegiatan Awal
(a) Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam.
(b) Guru memeriksa kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian
kelas.
(c) Guru memaparkan kompetensi dasar dan tujuan pada per-
temuan ini.
(d) Guru mengingatkan kembali materi sebelumnya tentang
neraca saldo dan mengaitkannya dengan materi yang akan
dipelajari yaitu jurnal penyesuaian.
(e) Guru memberi motivasi kepada siswa tentang pentingnya
penyusunan ayat jurnal penyesuaian pada akuntansi per-
usahaan jasa dan manfaatnya bagi siswa dalam mengikuti
pembelajaran.
(2) Kegiatan Inti
(a) Guru menjelaskan tentang materi yang akan dipelajari
(b) Guru menjelaskan tentang prosedur pembelajaran koope-
ratif tipe snowball drilling.
(c) Guru memberikan bola salju berupa soal-soal dengan cara
menunjuk atau mengundi untuk mendapatkan seorang
siswa yang akan menjawab soal nomor 1.
(d) Jika siswa yang mendapat giliran pertama menjawab soal
tersebut langsung menjawab dengan benar, maka siswa itu
diberikan kesempatan menunujuk salah satu temannya
untuk menjawab soal nomor berikutnya yakni soal nomor 2
(e) Seandainya, siswa yang pertama mendapat kesempatan
menjawab soal nomor 1 gagal, maka siswa tersebut harus
menjawab soal berikutnya. Begitu seterusnya hingga siswa
tersebut berhasil menjawab benar item soal pada suatu
nomor soal tertentu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
(f) Jika pada putaran bola salju masih terdapat item soal yang
belum terjawab maka soal-soal itu dijawab oleh siswa yang
belum mendapat giliran.
(g) Guru memberikan penjelasan dan konfirmasi terhadap hasil
pembelajaran dan memberikan kesempatan bertanya bagi
siswa yang belum jelas.
(3) Kegiatan Akhir
(a) Diakhir pelajaran guru memberikan ulasan terhadap hal
yang telah dipelajari siswa.
(b) Guru memberikan pekerjaan rumah untuk siswa
(c) Guru menutup pelajaran dengan memberikan motivasi dan
mengucapkan salam.
b) Pertemuan Kedua (Rabu, 7 Maret 2012 jam ke 5,6)
(1) Kegiatan Awal
(a) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam
(b) Guru menyapa siswa kemudian memeriksa kehadiran siswa
(2) Kegiatan Inti
(a) Guru melibatkan siswa dalam setiap kegiatan
(b) Guru mememeriksa pekerjaan rumah siswa dan membahas
bersama dengan siswa mengenai pekerjaan rumah tersebut
dengan menggunakan metode snowball drilling.
(c) Guru membagi kelas dalam 6 kelompok yang terdiri dari 5-
6 siswa untuk mengerjakan tugas.
(d) Guru memberikan bola salju berupa soal-soal untuk di-
kerjakan secara berkelompok
(e) Guru memberikan bimbingan dan motivasi selama peserta
didik melakukan tugas kelompok.
(f) Guru dan siswa bersama-sama membahas soal-soal dengan
cara menunjuk atau mengundi untuk mendapatkan seorang
siswa yang akan menjawab soal nomor 1.
(g) Jika siswa yang mendapat giliran pertama menjawab soal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
tersebut langsung menjawab benar, maka siswa tersebut
diberikan kesempatan untuk menunujuk salah satu teman-
nya menjawab soal nomor berikutnya yakni soal nomor 2.
(h) Seandainya siswa yang pertama mendapat kesempatan
untuk menjawab soal nomor 1 gagal, maka siswa itu harus
menjawab soal berikutnya dan seterusnya hingga siswa
tersebut berhasil menjawab benar item soal pada suatu
nomor soal tertentu.
(i) Jika pada putaran bola salju masih terdapat item soal yang
belum terjawab maka soal-soal itu dijawab oleh siswa yang
belum mendapat giliran
(j) Guru memberikan penjelasan dan konfirmasi terhadap hasil
pembelajaran dan memberikan kesempatan bertanya bagi
siswa yang belum jelas.
(3) Kegiatan Akhir
(a) Diakhir pelajaran guru memberikan ulasan terhadap hal
yang telah dipelajari siswa.
(b) Guru memberikan pekerjaan rumah untuk siswa
(c) Guru menutup pelajaran dengan memberikan motivasi dan
mengucapkan salam.
c) Pertemuan Ketiga (Selasa, 13 Maret 2012 jam ke 5,6)
(1) Kegiatan Awal
(a) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam
(b) Guru memeriksa kehadiran siswa, dan menyapa siswa.
(2) Kegiatan Inti
(a) Guru melibatkan siswa dalam setiap kegiatan.
(b) Guru mememeriksa pekerjaan rumah siswa dan membahas
bersama dengan siswa mengenai pekerjaan rumah tersebut
dengan menggunakan metode snowball drilling.
(c) Guru membagi kelas dalam 4 kelompok besar.
(d) Guru memberikan soal dan lembar jawab kelompok.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
(e) Guru memberikan pengarahan pada siswa untuk melakukan
permainan cepat tangkas dengan menggunakan model pem-
belajaran snowball drilling.
(f) Guru mengundi 2 kelompok yang akan maju pada putaran
pertama.
(g) Guru memberikan bola salju berupa soal-soal dengan cara
menunjuk atau mengundi untuk mendapatkan seorang
siswa yang akan menjawab soal nomor 1.
(h) Jika siswa yang mendapat giliran pertama menjawab soal
tersebut langsung menjawab benar, maka siswa itu di-
berikan kesempatan menunujuk salah satu temannya untuk
menjawab soal nomor berikutnya yakni soal nomor 2.
(i) Seandainya siswa yang pertama mendapat kesempatan
menjawab soal nomor 1 gagal, maka siswa itu harus
menjawab soal berikutnya dan seterusnya hingga siswa
tersebut berhasil menjawab benar item soal pada suatu
nomor soal tertentu
(j) Jika pada putaran bola salju masih terdapat item soal yang
belum terjawab maka soal-soal itu dijawab oleh siswa yang
belum mendapat giliran.
(k) Sementara 2 kelompok yang mendapat giliran kedua me-
ngerjakan soal yang sama dengan cara berkelompok.
(l) Guru bersama siswa membahas tentang soal yang ada dan
menghitung skor masing-masing kelompok.
(m) Putaran kedua juga dilakukan dengan cara yang sama.
(n) Guru memberikan penghargaan pada kelompok yang men-
dapatkan skor tertinggi.
(o) Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil pembelajaran
dan memberikan kesempatan bertanya bagi siswa yang
belum jelas.
(3) Kegiatan Akhir
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
(a) Diakhir pelajaran guru memberikan ulasan dan penguatan
materi terhadap hal yang telah dipelajari peserta didik.
(b) Guru menutup pelajaran dengan memberikan motivasi dan
mengucapkan salam.
d) Pertemuan Keempat (Rabu, 14 Maret 2012 jam ke 5,6)
(1) Kegiatan Awal
(a) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
(b) Guru memeriksa kehadiran siswa dan menyapa siswa.
(c) Guru menyampaikan aturan pengerjaan soal dalam tes.
(d) Guru meminta agar siswa mengerjakan secara mandiri dan
bersama peneliti membagikan soal.
(2) Kegiatan Inti
(a) Guru mengawasi dengan baik agar tes hasil belajar atau
evaluasi ini dapat mencerminkan kemampuan kognitif
siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengerjakan soal dengan tertib dan tenang.
(b) Siswa mengerjakan soal evaluasi.
(3) Kegiatan Akhir
(a) Guru mengumpulkan pekerjaan siswa.
(b) Guru meminta siswa mempersiapkan diri untuk materi
selanjutnya.
(c) Guru menutup pelajaran dengan memberikan motivasi dan
salam.
2) Guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk
materi jurnal penyesuaian dengan model pembelajaran kooperatif tipe
snowball drilling.
3) Guru dan peneliti menyusun instrumen penelitian yakni, berupa tes dan
non tes. Instrumen tes dinilai dari hasil pekerjaan siswa dalam
mengerjakan setiap indikator dalam pembelajaran. Tes tersebut di
gunakan untuk menilai prestasi belajar akuntansi siswa. Sedangkan
instrumen non tes dinilai berdasarkan pedoman observasi yang di-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
lakukan oleh peneliti bersama guru kelas dengan mengamati partisipasi
siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Pelaksanaan tindakan I dilaksanakan selama empat kali pertemuan,
yakni pada hari Selasa, 6 Maret 2012; Rabu, 7 Maret 2012; Selasa 13
Maret 2012, Rabu 14 Maret 2012. Pada siklus I ini, materi yang dipelajari
adalah Jurnal Penyesuaian.
Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut:
1) Pertemuan Pertama (Selasa, 6 Maret 2012 jam ke 5,6)
a) Kegiatan Awal
(1) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.
(2) Guru memeriksa kehadiran siswa, dan menyapa siswa. Pada
pertemuan ini semua siswa hadir untuk mengikuti pelajaran
akuntansi yaitu berjumlah 34 siswa. Guru mengondisikan kelas
untuk mengecek apakah siswa sudah siap mengikuti proses
pembelajaran.
(3) Sebelum pembelajaran dimulai, guru memberikan gambaran
tentang penerapan model pembelajaran yang akan dilakukan di
kelas ini, yaitu model pembelajaran kooperatif tipe snowball
drilling.
(4) Guru menjelaskan tujuan penelitian
(5) Guru mengulang materi sebelumnya tentang jurnal penyesuaian
yang baru saja dimulai pada pertemuan yang lalu.
b) Kegiatan Inti
(1) Guru menanyakan pekerjaan rumah siswa, namun sayangnya
tidak semua siswa mengerjakan tugas. Hanya sedikit yang
sudah mengerjakan, yaitu: Sari Yunara, Silvi, Odi, Maulina,
Dwi Astuti, Dwiana, Widiati, Herdina, Wandira dan Tri
Bintang yang telah selesai mengerjakan tugas. Siswa yang lain
masih terlihat sibuk mencontek pekerjaan temannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
(2) Guru menyuruh siswa untuk mengerjakan soal di depan kelas
dengan model pembelajaran snowball drilling yaitu dengan
cara mengundi siswa untuk mendapatkan seorang siswa yang
akan menjawab soal nomor 1. Pada kesempatan ini, Tri
Bintang yang mendapatkan kesempatan pertama dan ia dapat
menjawab dengan benar.
(3) Guru dan siswa membahas soal nomor 1 secara bersama-sama.
Setelah itu, guru menyuruh Tri Bintang untuk menunjuk
temanya mengerjakan soal selanjutnya.
(4) Tri Bintang menjunjuk Warih untuk mengerjakan soal nomor
2. Warih maju dan mencoba mengerjakan, namun ternyata ia
tidak bisa mengerjakan soal nomor 2, sehingga ia mencoba
mengerjakan soal selanjutnya yaitu nomor 3, dan berhasil
dengan jawaban yang tepat.
(5) Guru mengulas jawaban Warih bersama dengan siswa dan
menyuruh Warih menunjuk Wiwin untuk mengerjakan soal
selanjutnya.
(6) Soal nomor terakhir wiwin berikan kepada Febri dengan
meminta bantuan Hakim, dan mereka menjawab benar.
(7) Siswa yang berpartisipasi dalam model pembelajaran snowball
drilling adalah Tri Bintang, Warih, Wiwin, Febri dan Hakim.
(8) Guru memberikan kesempatan untuk menanyakan materi yang
belum dipahami. Terdapat beberapa siswa yang menanyakan
materi yang belum dipahaminya, diantaranya adalah Dwiana
dan Madya.
c) Kegiatan Akhir
(1) Diakhir pelajaran guru memberikan ulasan dan penguatan
terhadap hal yang telah dipelajari peserta didik.
(2) Guru memberikan pekerjaan rumah untuk siswa
(3) Guru menutup pelajaran dengan memberikan motivasi dan
mengucapkan salam.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
2) Pertemuan Kedua (Rabu, 7 Maret 2012 jam ke 5,6)
a) Kegiatan Awal
(1) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam
(2) Guru memeriksa kehadiran siswa, dan menyapa siswa. Siswa
yang hadir berjumlah 32 siswa dan yang tidak hadir berjumlah
2 orang yaitu Tri Bintang dengan keterangan sakit, dan Arif
Wahyudi yang tidak hadir tanpa keterangan.
b) Kegiatan Inti
(1) Guru mememeriksa pekerjaan rumah siswa dan membahas
bersama dengan siswa mengenai pekerjaan rumah tersebut
dengan menggunakan metode snowball drilling.
(2) Guru menunjuk Mahda Gufron karena ia membuat gaduh di
kelas. Mahda tidak bisa mengerjakan satupun soal pekerjaan
rumah karena Mahda memang belum mengerjakan PR.
Kemudian guru membimbing Mahda untuk dapat mengerjakan
soal nomor 1. Siswa yang lain memperhatikan penjelasan dari
guru.
(3) Guru kemudian menyuruh Mahda untuk menunjuk temannya
mengerjakan soal selanjutnya. Mahda menunjuk Silvi dan Silvi
berhasil menjawab soal nomor 2 dengan tepat.
(4) Guru mengulas jawaban Silvi bersama dengan siswa lainnya.
(5) Silvi menunjuk Sari Yunara untuk mengerjakan soal nomor 3.
Sari berhasil menjawab dengan benar dan menunjuk Kiki
Lestari mengerjakan soal nomor 4, sayangnya jawaban Kiki
Lestari salah sehingga ia harus membenarkan jawabannya. Kiki
Lestari meminta bantuan kepada Herdina untuk membantu
mengerjakan soal tersebut, akhirnya berhasil mendapatkan
jawaban yang tepat.
(6) Soal yang terakhir menjadi giliran Odi dan ia dapat menjawab
dengan tepat.
(7) Guru membagi kelas dalam 6 kelompok yang terdiri dari 5-6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
siswa, kemudian mengkondisikan siswa untuk bergabung
dengan kelompoknya. Setelah siswa terkondisi dengan kelom-
poknya, mereka wajib memiliki nama kelompok dengan istilah-
istilah yang ada di akuntansi. Sehingga terciptalah kelompok
Debet, Kas, Pendapatan, Harta, Prive dan kelompok Modal.
(8) Guru memberikan bola salju berupa soal-soal Ayat Jurnal
Penyesuaian dan menyuruh siswa untuk mengerjakan secara
berkelompok. Guru memberi waktu selama 20 menit.
(9) Guru memberikan bimbingan dan motivasi selama siswa
melakukan tugas kelompok.
(10) Setelah siswa selesai mengerjakan tugas, guru membahas
bersama dengan siswa tentang tugas tersebut. Guru menunjuk
wakil dari kelompok Debet yaitu Rinanti untuk mengerjakan
soal nomor 1 dan menjelaskan asal dari jawaban tersebut.
Jawaban Rinanti benar, dan menunjuk Wandira dari kelompok
Kas menjawab soal nomor 2 yang juga berkewajiban men-
jelaskan asal dari hasil tersebut. Wandira agak kesulitan dalam
menjelaskan asal jawaban, sehingga meminta bantuan dengan
teman satu kelompoknya.
(11) Setelah berhasil, Wandira menunjuk Rahman dari kelompok
Pendapatan mengerjakan soal nomor 3, sayang jawaban
Rahman salah sehingga ia harus mampu menjawab soal
sampai benar.
(12) Giliran Tri Astuti dari kelompok Prive yang menjawab soal
nomor 4 hasilnya sangat memuaskan sehingga ia menunjuk
Galih dari kelompok Modal untuk menjawab soal yang
terakhir.
(13) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
Ada 2 siswa yang seorang siswa yang bertanya yaitu Hakim
dan Silvi dan Arif, Maulina.
c) Kegiatan Akhir
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
(1) Diakhir pelajaran guru memberikan penguatan dan ulasan
terhadap hal yang telah dipelajari siswa.
(2) Guru menutup pelajaran dengan memberikan motivasi dan
mengucapkan salam.
3) Pertemuan Ketiga (Selasa, 13 Maret 2012 jam ke 5,6)
a) Kegiatan Awal
(1) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam
(2) Guru menyapa siswa dan memeriksa kehadiran siswa. Siswa
yang hadir berjumlah 33 orang dengan 1 orang yang tidak hadir
karena sakit yaitu Ina Sholatia.
b) Kegiatan Inti
(1) Guru membuat permainan cepat tangkas dengan model pem-
belajaran snowball drilling
(2) Guru membagi kelas dalam 4 kelompok besar, kemudian mem-
berikan nama pada masing-masing kelompok dengan nama
kelompok Laba, Neraca, Modal dan Jurnal.
(3) Guru memberikan pengarahan pada siswa untuk melakukan
permainan cepat tangkas dengan menggunakan model pem-
belajaran snowball drilling.
(4) Guru mengundi 2 kelompok yang akan maju pada putaran
pertama. Kelompok yang bekesempatan berkompetisi dalam
putaran pertama adalah kelompok Laba dan Neraca yang akan
mendapat bola salju yang sama yaitu soal A.
(5) Setiap anggota kelompok wajib menjawab salah satu soal yang
ada dalam bola salju.
(6) Guru memberikan bola salju berupa soal-soal paket A, dan
permainan dimulai dengan penunjukkan kelompok pada salah
satu anggotanya. Kemudian siswa yang telah selesai menger-
jakan harus mencantumkan nomor absen disamping peker-
jaannya untuk mempermudah guru dalam melakukan penilaian.
Kemudian siswa tersebut berhak menunjuk anggota lainnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
mengerjakan soal selanjutnya.
(7) Begitu seterusnya sampai item soal yang terdapat dalam bola
salju terjawab semua. Setiap putaran diberi waktu 20 menit
oleh guru.
(8) Sementara 2 kelompok yang mendapat giliran kedua me-
ngerjakan soal bola salju A dengan cara berkelompok.
(9) Guru bersama siswa membahas tentang soal yang ada dan
menghitung skor masing-masing kelompok. Kelompok Laba
mendapatkan skor 90 dan kelompok Neraca mendapatkan skor
75.
(10) Guru memulai putaran kedua dengan cara yang sama. Giliran
kelompok Modal dan Jurnal yang mendapat bola salju B.
Permainan dilakukan dengan cara yang sama pada putaran
sebelumnya. Skor yang diperoleh kelompok Modal adalah 80
dan kelompok Jurnal adalah 85. Dengan demikian yang
menjadi pemenang adalah kelompok Laba sebagai juara 1 dan
Kelompok Jurnal sebagai juara 2.
(11) Guru memberikan penghargaan pada kelompok yang menda-
patkan skor tertinggi.
(12) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
Ada beberapa siswa yang seorang siswa yang bertanya dan
berpendapat yaitu Odi, Santi, Rahman, Dwi A.
c) Kegiatan Penutup
(1) Diakhir pelajaran guru memberikan penguatan dan ulasan ter-
hadap hal yang telah dipelajari siswa.
(2) Guru menutup pelajaran dengan memberikan motivasi untuk
belajar giat untuk ulangan pada pertemuan selanjutnya.
4) Pertemuan Keempat (Rabu, 14 Maret 2012 jam ke 5,6)
a) Kegiatan Awal
(1) Guru memeriksa kehadiran siswa dan menyapa siswa. Seluruh
siswa hadir dalam evaluasi ini yaitu berjumlah 34 siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
(2) Guru menanyakan kesiapan siswa untuk ulangan kemudian
menyuruh siswa untuk mempersiapkan diri dan mempersiapkan
alat yang akan digunakan.
(3) Guru menyampaikan aturan pengerjaan soal dalam tes.
(4) Guru meminta agar siswa mengerjakan secara mandiri, lalu
membagikan soal ulangan.
b) Kegiatan Inti
(1) Siswa mengerjakan soal evaluasi
(2) Guru bersama peneliti mengawasi dengan baik agar tes hasil
belajar atau evaluasi ini dapat mencerminkan kemampuan
kognitif siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa un-
tuk mengerjakan soal dengan tertib dan tenang.
c) Kegiatan Akhir
(1) Guru meminta siswa mempersiapkan diri untuk materi selanjut-
nya
(2) Guru menutup pelajaran dengan memberikan motivasi dan
mengucapkan salam.
c. Observasi Siklus I
Peneliti mengamati proses pembelajaran akuntansi dengan meng-
gunakan model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling di kelas XI
IPS 3. Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan dengan berpedoman
pada lembar observasi yang telah di susun. Observasi tersebut dilakukan
untuk mengetahui partisipasi siswa dalam pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar dengan adanya penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
snowball drilling. Observasi ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan
tindakan yang dilakukan dengan kolaborasi antara peneliti dengan guru
kelas. Fokus pengamatan ditekankan pada penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe snowball drilling terhadap partisipasi siswa dalam proses
pembelajaran, prestasi belajar, dan kemampuan guru dalam menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling yang di tunjukkan
dalam beberapa indikator yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
1) Partisipasi siswa dalam pembelajaran dengan indikator ketercapaian
75%, yang meliputi:
a) Partisipasi siswa dalam pemberian materi
b) Partisipasi siswa dalam kerja kelompok
c) Partisipasi siswa dalam mengajukan pertanyaan
d) Partisipasi siswa dalam mengemukakan pendapat
e) Partisipasi siswa dalam mengerjakan soal/tugas
2) Prestasi belajar yang dilihat dari ketuntasan hasil belajar siswa mata
pelajaran akuntansi dengan KKM 75.
3) Kemampuan guru dalam penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe snowball drilling dengan indikator ketercapaian 75%
Pada pertemuan pertama pelaksanaan tindakan yang dilaksanakan
pada hari Selasa, 6 Maret 2012 guru menyampaikan materi tentang Jurnal
Penyesuaian. Pada pertemuan ini, guru dan siswa membahas secara
bersama-sama pekerjaan rumah yang sebelumnya telah diberikan dengan
menggunakan model pembelajaran snowball drilling. Setelah selesai, guru
meneruskan materi dengan menjelaskan obyek-obyek yang perlu disesuai-
kan kemudian memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan dirumah.
Pertemuan kedua pada hari Rabu, 7 Maret 2012 guru memulai
pelajaran dengan memeriksa pekerjaan rumah siswa dari meja ke meja,
kemudian guru bersama siswa membahas pekerjaan rumah tersebut
dengan menerapkan model pembelajaran snowball drilling. Dalam
pertemuan ini, guru juga membagi siswa dalam 6 kelompok dan diberi
tugas untuk dikerjakan dengan cara diskusi kemudian membahasnya
dengan model pembelajaran snowball drilling.
Pada pertemuan ketiga yang berlangsung pada hari Selasa, 13
Maret 2012 siswa melakukan permainan cepat tangkas menggunakan
model pembelajaran snowball drilling. Guru membagi siswa dalam empat
kelompok besar untuk saling berkompetisi menyelesaikan bola salju yang
berisi soal-soal Jurnal Penyesuaian. Guru kemudian memberikan
penghargaan bagi kelompok yang mendapat skor tertinggi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
Pertemuan keempat dilakukan pada hari Rabu 14 Maret 2012
digunakan guru untuk mengadakan evaluasi dengan memberikan soal
ulangan sebagai evaluasi akhir dari siklus I. Mengenai deskripsi tentang
jalannya pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran akuntansi dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling telah
dijelaskan secara rinci dalam pelaksanaan tindakan I.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pelaksanaan proses
belajar mengajar mata pelajaran akuntansi dalam materi Jurnal
Penyesuaian, dapat diperoleh gambaran sebagai berikut:
1) Partisipasi siswa dalam pembelajaran
Hasil penelitian partisipasi siswa dalam penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling dipaparkan dalam tabel
berikut ini:
Tabel 6. Hasil Penelitian Partisipasi Siswa dalam Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Drilling Pada Siklus I
Partisipasi Belajar Siswa Siklus I
Indikator
Indikator Ketercapaian 75%
Skor
Maksimal
Skor
Perolehan Prosentase
Kriteria
capaian
indikator
1. Partisipasi siswa dalam
pemberian materi
136 107 78,68 % Baik
2. Partisipasi siswa dalam
kerjasama kelompok
136 103 75,74 % Baik
3. Partisipasi siswa dalam
mengemukakan
pendapat
136 102 75,00 % Baik
4. Partisipasi siswa dalam
mengajukan pertanyaan.
136 100 73,53 % Baik
5. Partisipasi siswa dalam
mengerjakan soal/tugas.
136 110 80,88 % Baik
Total skor 680 522 76,76 % Baik
(Sumber: data primer yang di olah, 2012)
Hasil penelitian partisipasi siswa dalam penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe snowball drilling pada siklus I, disajikan pula dalam bentuk
gambar sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
Gambar 6. Hasil Penelitian Partisipasi Siswa dalam Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Drilling Pada Siklus I
(Sumber: data primer yang di olah, 2012)
Berdasarkan tabel 6 dan gambar 6, dapat diketahui bahwa rata-rata
indikator ketercapaian partisipasi siswa dalam pembelajaran sudah tercapai
pada pelaksanaaan tindakan siklus I yaitu sebesar 76,76% sedangkan
indikator ketercapaiannya adalah 75%, namun ada indikator yang belum
mencapai standar tersebut. Rincian prosentase yang diperoleh dari partisipasi
belajar siswa pada saat pelaksaan tindakan I yakni: Partisipasi siswa dalam
pemberian materi adalah 78,68%, partisipasi siswa dalam kerjasama
kelompok mendapatkan prosentase sebesar 75,74%, partisipasi siswa dalam
mengemukakan pendapat 75%, partisipasi siswa dalam mengajukan
pertanyaan 73,53%, partisipasi siswa dalam mengerjakan soal/tugas 80,88%.
2) Prestasi Belajar siswa
Hasil penelitian prestasi belajar siswa dalam penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling dipaparkan pada tabel berikut:
68.00%
70.00%
72.00%
74.00%
76.00%
78.00%
80.00%
82.00%
Partisipasi Siswa
Partisipasi siswa
dalam pemberian
materi
Partisipasi siswa
dalam kerjasama
kelompok
Partisipasi siswa
dalam
mengemukakan
pendapat
Partisipasi siswa
dalam
mengajukan
pertanyaan
Partisipasi siswa
dalam
mengerjakan
soal/tugas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
Tabel 7. Hasil Penelitian Prestasi Belajar Siswa dalam Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Drilling Pada Siklus I
No. Nama Nilai Ket
1 Arif Wahyudi 68 Tidak Tuntas
2 Bebi Nabila 93 Tuntas
3 Choeria Oppi R 70 Tidak Tuntas
4 Dwi Astuti 90 Tuntas
5 Dwiana Kartikawati 92 Tuntas
6 Eki Febriantika 75 Tuntas
7 Febri Chandra S 78 Tuntas
8 Firmani Ika A 69 Tidak Tuntas
9 Fitri Siswiani 65 Tidak Tuntas
10 Galih Nugraha 76 Tuntas
11 Hakim Nur Jihad 80 Tuntas
12 Herdina Endah U 92 Tuntas
13 Imam Faozi 72 Tidak Tuntas
14 Ina Sholatia 80 Tuntas
15 Kiki Lestari 72 Tidak Tuntas
16 Kiki Rizky Amalia 76 Tuntas
17 Madya Bagus W 72 Tidak Tuntas
18 Mahda Hufron 67 Tidak Tuntas
19 Maulina Istiqomah 82 Tuntas
20 Nur Farida 70 Tidak Tuntas
21 Odi Junaedi 68 Tidak Tuntas
22 Rahman Effendi 90 Tuntas
23 Rinati Utami 52 Tidak Tuntas
24 Santi Irfianti 87 Tuntas
25 Sari Yunara 90 Tuntas
26 Silvi Anggraeni 93 Tuntas
27 Tri Astuti 75 Tuntas
28 Tri Bintang P 65 Tidak Tuntas
29 Wandira 90 Tuntas
30 Warih Eka Sakti 73 Tidak Tuntas
31 Widiyati Eka P 90 Tuntas
32 Wiwin Saputri 82 Tuntas
33 Yeni Kusniah 93 Tuntas
34 Yudit Satrio N 98 Tuntas
Rata-rata 78,97
(Sumber: data primer yang diolah, 2012)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
Berdasarkan tabel prestasi belajar pada siklus I, maka dapat diperoleh
rekapitulasi data sebagai berikut:
Tabel 8. Rekapitulasi Hasil Penelitian Prestasi Belajar Siswa dalam
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Drilling
Pada Siklus I
Kriteria Indikator
Ketercapaian
Prestasi Belajar Siklus I
Jumlah Siswa Prosentase
Tuntas:
75-100 75% 25 73,53%
Tidak
Tuntas:
0-74 75% 9 26,47%
Total 34 100 %
(Sumber: data primer yang diolah, 2012)
Hasil penelitian prestasi belajar siswa dalam penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling pada siklus I, disajikan dalam
bentuk gambar sebagai berikut:
Gambar 7. Hasil Penelitian Prestasi Belajar Siswa dalam Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Drilling Pada Siklus I
(Sumber: data primer yang diolah, 2012)
Berdasarkan tabel 8 dan gambar 7, dapat diketahui bahwa perolehan
prestasi belajar siswa belum mencapai kriteria indikator yang di tetapkan. Hal
tersebut dapat dilihat dari siswa yang sudah tuntas dalam evalusi siklus I
0.00%
20.00%
40.00%
60.00%
80.00%
Prestasi Belajar Siswa
Tuntas
Tidak Tuntas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
sebesar 73,53% (25 siswa), sedangkan 26,47% (9 Siswa) belum tuntas.
Prosentase ketuntasan itu diambil berdasarkan pada hasil belajar siswa yang
berupa soal evaluasi yang diberikan oleh guru pada akhir kegiatan siklus I.
3) Kemampuan guru dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
snowball drilling.
Hasil penelitian kemampuan guru dalam penerapan model pembelajar-
an kooperatif tipe snowball drilling dipaparkan pada tabel berikut:
Tabel 9. Hasil Penelitian Kemampuan Guru dalam Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Drilling Pada Siklus I
No Indikator/Aspek yang
Diamati
Indikator
ketercapai
an
Prosentase
Ketercapaian
Kriteria
capaian
Indikator
1. Kegiatan Pra Pembelajaran 75% 75% Baik
2. Kegiatan Awal Pembelajaran 75% 81,25% Sangat Baik
3. Kegiatan Inti Pembelajaran 75% 83,93% Sangat Baik
4. Kegiatan Akhir Pembelajaran 75% 75% Baik
Rata-rata 75% 78,79% Baik
(Sumber: data primer yang diolah, 2012)
Hasil penelitian kemampuan guru dalam penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe snowball drilling pada siklus I, disajikan pula dalam bentuk
gambar sebagai berikut:
Gambar 8. Hasil Penelitian Kemampuan Guru dalam Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Drilling Pada Siklus I
70.00%
72.00%
74.00%
76.00%
78.00%
80.00%
82.00%
84.00%
Kemampuan Guru dalam
Mengajar
75.00%
81.25%
83.93%
75.00%
Kegiatan
Prapembelajaran
Kegiatan Awal
Pembelajaran
Kegiatan Inti
Pembelajaran
Kegiatan Akhir
Pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
Kemampuan guru dalam penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe Snowball Drilling pada aspek kegiatan prapembelajaran. prosentase ke-
tercapaiannya sebesar 75%, dalam kegiatan ini kesiapan guru cukup baik,
namun dalam hal kesiapan siswa perlu ditingkatkan karena jam pelajaran
akuntansi diletakkan setelah jam istirahat sehingga banyak siswa yang tidak
tepat waktu saat memasuki ruang kelas. Pada kegiatan awal pembelajaran,
prosentase indikator ketercapaiannya sebesar 81,25%, dalam kegiatan awal
pembelajaran guru sudah memenuhi indikator yang ada walaupun belum
sempurna. Sedangkan pada aspek kegiatan inti pembelajaran, presentase
indikator ketercapaiannya sebesar 83,93%. Hal ini ditunjukkan pada setiap
indikator pembelajaran kooperatif sudah dilakukan dengan cukup baik, namun
perlu ditingkatkan lagi dalam penguasaan kelas agar partisipasi siswa dalam
kegiatan inti menjadi lebih banyak, sedangkan presentase ketercapaian pada
kegiatan akhir pembelajaran sebesar 75%, pencapaian ini sudah cukup baik.
d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus I
Pada tahap ini hasil observasi akan dikumpulkan dan dianalisis
kemudian dilakukan refleksi untuk melihat apakah kegiatan yang telah
dilakukan dapat meningkatkan partisipasi siswa dan prestasi belajar siswa
pada mata pelajaran akuntansi. Hasil analisis data yang dilakukan pada tahap
ini dipergunakan sebagai acuan untuk merencanakan siklus berikutnya.
Berdasarkan hasil observasi tindakan pada siklus I, peneliti melaku-
kan analisis sebagai berikut :
1) Kelemahan dan kebaikan guru dalam mengajar:
a) Beberapa kelemahan guru dalam siklus I adalah :
(1) Guru kurang dapat menguasai kelas. Hal ini dikarenakan masih ada
siswa yang acuh dan membuat gaduh dalam pembelajaran.
(2) Guru belum dapat menjangkau semua siswa untuk dimonitoring
pemahaman dan hasil pekerjaannya.
(3) Guru masih terlalu cepat dalam menyampaikan materi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
(4) Guru belum dapat melaksanakan pembelajaran sesuai alokasi
waktu yang ditentukan karena ada pengurangan jam pelajaran yang
digunakan untuk try out UN kelas XII.
b) Beberapa kelebihan guru dalam siklus I adalah :
(1) Interaksi dengan siswa pada saat proses pembelajaran sudah cukup
baik walaupun belum maksimal.
(2) Penerapan model pembelajaran sudah cukup baik sesuai dengan
langkah-langkah yang ada di dalam rencana pelaksanaan pem-
belajaran (RPP).
2) Kelemahan dan kebaikan siswa dalam mengajar:
a) Beberapa kelemahan siswa dalam siklus 1 adalah:
(1) Terdapat beberapa siswa yang masih acuh dan enggan mengemu-
kakan pendapatnya.
(2) Siswa kurang disiplin dalam memasuki kelas. Hal ini dikarenakan
jam pelajaran akuntansi dilakukan setelah jam istirahat sehingga
banyak siswa yang masuk kelas tidak tepat waktu.
(3) Terdapat beberapa siswa masih mengandalkan temannya yang
pandai atau yang rajin mengerjakan soal atau tugas.
(4) Siswa hanya akan bertanya kepada guru apabila guru melakukan
pendekatan. Oleh karena itu, peran guru sebagai fasilitator
sangatlah dibutuhkan dalam konteks seperti ini.
b) Beberapa kelebihan siswa dalam siklus 1 adalah :
(1) Antusiasme siswa dalam pembelajaran cukup baik sehingga
membuat pembelajaran menjadi menyenangkan.
(2) Siswa cukup tenang dalam melaksanakan tes evaluasi siklus 1.
Berdasarkan hasil observasi dan analisis tersebut, peneliti dan guru
melakukan refleksi tindakan sebagai berikut:
1. Posisi guru berkeliling dalam kelas saat memberikan penjelasan atau
membantu menyelesaikan soal praktek kepada siswa. Alangkah baiknya
jika guru memonitor siswa secara keseluruhan tidak hanya beberapa siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
90
saja. Hal ini dimaksudkan agar mereka juga ikut aktif dalam kegiatan
belajar mengajar sekaligus dapat memonitor kemajuan belajar siswa.
2. Guru harus melakukan pendekatan kepada siswa yang masih me-
ngandalkan temannya dalam kegiatan pembelajaran, baik dalam pem-
berian latihan soal maupun dalam diskusi kelompok.
3. Guru harus lebih banyak memberikan motivasi dan merespon positif
paritisipasi siswa, terutama agar siswa memiliki keberanian dalam ber-
pendapat dan bertanya terhadap hal-hal yang belum dipahami.
4. Guru masih harus melakukan pendekatan secara lebih intensif serta
melakukan monitoring secara merata kepada semua siswa sehingga setiap
siswa yang mengalami kesulitan akan mudah teratasi.
5. Guru sebaiknya lebih memperhatikan alokasi waktu, agar pembelajaran
lebih terorganisir.
2. Siklus II
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling
dalam pembelajaran akuntansi melalui pada siklus pertama masih terdapat
kekurangan, baik dari segi guru maupun segi siswa, terutama dari keter-
libatan atau partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran sehingga prestasi
belajar pun kurang maksimal. Berdasarkan refleksi yang dilakukan pada
suklus I diperlukan perbaikan pada siklus II. Berikut ini langkah-langkah
penerapan pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling pada siklus II:
a. Perencanaan Tindakan Siklus II
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 20 Maret 2012 di
ruang multimedia SMA Negeri Sumpiuh. Peneliti dan guru kelas men-
diskusikan rancangan tindakan yang akan dilakukan dalam proses
penelitian tindakan siklus II ini. Berdasarkan hasil analisis dan refleksi
tindakan pada siklus I, akhirnya diperoleh kesepakatan bahwa pelak-
sanaan tindakan siklus II akan dilaksanakan selama empat kali
pertemuan, yakni Selasa, 27 Maret 2012; Rabu 28 Maret 2012; Selasa, 3
April 2012 dan Rabu, 4 April 2012. Setiap pertemuan akan dilaksana-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
91
kan selama 2 x 45 menit. Tahap perencanaan tindakan II meliputi
kegiatan sebagai berikut:
1) Peneliti bersama guru mendiskusikan skenario pembelajaran akun-
tansi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
snowball drilling. Adapun skenario pembelajaran yang telah di-
rencanakan sebagai berikut:
a) Pertemuan Pertama (Selasa, 27 Maret 2012 jam ke 5,6)
(1) Kegiatan Awal
(a) Guru mengucapkan salam pembuka, menyapa siswa dan
melakukan absensi siswa.
(b) Guru bersama siswa mengulang kembali materi sebelum-
nya yaitu tentang jurnal penyesuaian kemudian mengait-
kannya pada materi yang akan dipelajari.
(c) Guru memberitahukan pada siswa mengenai materi, kom-
petensi yang akan dicapai, tujuan dan teknis pembelajaran
yang akan dilakukan.
(2) Kegiatan Inti
(a) Guru menjelaskan tentang materi kertas kerja.
(b) Guru menjelaskan prosedur model pembelajaran snowball
drilling.
(c) Guru bersama siswa mengerjakan soal yang ada di LKS.
(d) Guru menjelaskan soal tersebut kemudian menunjuk/
mengundi salah satu siswa yang akan menjawab soal
nomor 1.
(e) Jika siswa yang mendapat giliran pertama menjawab soal
tersebut langsung menjawab benar, maka siswa tersebut
diberikan kesempatan menunjuk salah satu temannya
untuk menjawab soal nomor 2.
(f) Seandainya, siswa yang pertama mendapat kesempatan
menjawab soal nomor 1 gagal, maka siswa itu harus men-
jawab soal berikutnya. Begitu seterusnya hingga siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
92
tersebut berhasil menjawab benar item soal pada nomor
soal tertentu.
(g) Jika pada putaran bola salju masih terdapat item soal yang
belum terjawab maka soal-soal itu dijawab oleh siswa
yang belum mendapat giliran.
(h) Guru memberikan penguatan materi secara lisan.
(i) Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil pembelajar-
an dan memberikan kesempatan bertanya bagi siswa yang
belum jelas.
(3) Kegiatan Akhir
(a) Guru memberikan pekerjaan rumah untuk siswa.
(b) Guru menutup pelajaran dengan pemberian motivasi dan
salam.
b) Pertemuan Kedua (Rabu, 28 Maret 2011 jam ke 5,6)
(1) Kegiatan Awal
(a) Guru mengucapkan salam pembuka, menyapa siswa dan
melakukan absensi siswa.
(b) Guru bersama siswa memeriksa pekerjaan rumah siswa
dan membahas secara singkat tugas tersebut.
(2) Kegiatan Inti
(a) Guru membagi kelas dalam 5 kelompok untuk mengerja-
kan tugas.
(b) Guru memberikan lembar jawab yang diisi oleh setiap
individu.
(c) Guru memberikan bimbingan dan motivasi selama siswa
melakukan tugas kelompok.
(d) Guru menyuruh siswa untuk mengumpulkan hasil peker-
jaannya.
(e) Guru membahas soal tersebut dengan memberikan bola
salju berupa soal-soal dengan cara menunjuk/mengundi
seorang siswa yang akan menjawab soal nomor 1.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
93
(f) Jika siswa yang mendapat giliran pertama menjawab soal
tersebut langsung menjawab benar, maka siswa tersebut
diberikan kesempatan menunujuk salah satu temannya
untuk menjawab soal nomor 2.
(g) Seandainya siswa yang pertama mendapat kesempatan
menjawab soal nomor 1 gagal, maka siswa itu harus
menjawab soal berikutnya. Begitu seterusnya hingga
siswa tersebut berhasil menjawab benar item soal pada
suatu nomor soal tertentu.
(h) Jika pada putaran bola salju masih terdapat item soal yang
belum terjawab maka soal-soal itu dijawab oleh siswa
yang belum mendapat giliran.
(i) Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap
hasil pembelajaran dan memberikan kesempatan bertanya
bagi siswa yang belum jelas.
(3) Kegiatan Akhir
(a) Guru memberikan kesimpulan terhadap materi yang telah
diajarkan.
(b) Guru memberi motivasi kepada siswa untuk belajar lebih
giat.
(c) Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.
c) Pertemuan Ketiga (Selasa, 3 April 2012 jam ke 3,4)
(1) Kegiatan Awal
(a) Guru mengucapkan salam pembuka.
(b) Guru menyapa siswa kemudian melakukan absensi siswa.
(2) Kegiatan Inti
(a) Guru bersama memeriksa pekerjaan rumah siswa dan
membahas secara singkat tugas tersebut.
(b) Guru membagikan hasil pekerjaan siswa pada pertemuan
yang lalu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
94
(c) Guru membagi kelas dalam 5 kelompok untuk mengerjakan
soal.
(d) Guru memberikan lembar jawab yang akan diisi oleh tiap
individu.
(e) Guru memberikan bimbingan dan motivasi selama siswa
mengerjakan tugas kelompok.
(f) Guru menyuruh siswa untuk mengumpulkan hasil peker-
jaannya.
(g) Guru memberikan bola salju berupa soal-soal dengan cara
menunjuk/mengundi seorang siswa yang bertugas menja-
wab soal nomor 1.
(h) Jika siswa yang mendapat giliran pertama menjawab soal
tersebut langsung menjawab benar, maka siswa tersebut
diberikan kesempatan menunujuk salah satu temannya
untuk menjawab soal nomor 2.
(i) Seandainya siswa yang mendapat kesempatan pertama
menjawab soal nomor 1 gagal, maka siswa itu harus
menjawab soal berikutnya. Begitu seterusnya hingga siswa
tersebut berhasil menjawab benar item soal pada suatu
nomor soal tertentu.
(j) Jika pada putaran bola salju masih terdapat item soal yang
belum terjawab maka soal-soal itu dijawab oleh siswa yang
belum mendapat giliran.
(k) Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang
terbaik.
(l) Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil pembelajaran
dan memberikan kesempatan bertanya bagi siswa yang
belum jelas.
(m) Guru menyampaikan bahwa pertemuan selanjutnya akan
diadakan ulangan harian.
(3) Kegiatan Akhir
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
95
(a) Guru memberikan kesimpulan terhadap materi yang telah
diajarkan.
(b) Guru memberi motivasi dan meminta siswa untuk memper-
siapkan diri dalam ulangan harian yang akan dilakukan
pada pertemuan selanjutnya.
(c) Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.
d) Pertemuan Keempat (Rabu, 4 April 2012 jam ke 5,6)
(1) Kegiatan Awal
(a) Guru mengucapkan salam
(b) Guru memeriksa kehadiran siswa dan menyapa siswa.
Seluruh siswa hadir dalam pelaksanaan evaluasi ini yaitu
berjumlah 34 siswa.
(c) Guru menanyakan kesiapan siswa untuk ulangan kemudian
menyuruh siswa untuk mempersiapkan diri dan memper-
siapkan alat yang akan digunakan.
(5) Guru menyampaikan aturan pengerjaan soal dalam tes.
(6) Guru meminta agar siswa mengerjakan secara mandiri dan
bersama peneliti membagikan soal.
(2) Kegiatan Inti
(a) Siswa mengerjakan soal evaluasi
(b) Guru bersama peneliti mengawasi dengan baik agar tes
hasil belajar atau evaluasi ini dapat mencerminkan
kemampuan kognitif siswa dan memberikan kesempatan
kepada siswa untuk mengerjakan soal dengan tertib dan
tenang.
(3) Kegiatan Akhir
(a) Guru meminta siswa mempersiapkan diri untuk materi
selanjutnya.
(b) Guru menutup pelajaran dengan memberikan motivasi dan
salam.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
96
(4) Guru menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk
materi laporan neraca dengan model pembelajaran kooperatif tipe
snowball drilling.
(5) Guru dan peneliti menyusun instrumen penelitian yakni, berupa tes
dan non tes. Instrumen tes dinilai dari hasil pekerjaan siswa dalam
mengerjakan setiap indikator dalam pembelajaran. Tes tersebut
digunakan untuk menilai prestasi belajara akuntansi siswa.
Sedangkan instrumen non tes dinilai berdasarkan pedoman observasi
yang dilakukan oleh peneliti bersama guru kelas dengan mengamati
partisipasi siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II
Pelaksanaan tindakan II dilaksanakan selama empat kali
pertemuan, yakni pada hari Selasa, 27 Maret 2012; Rabu, 28 Maret
2012; Selasa, 3 April 2012; dan Selasa, 10 April 2012. Pelaksanaan
tindakan siklus II ini pada dasarnya sama dengan pelaksanaan tindakan
siklus I, hanya saja pada pelaksanaan tindakan siklus II ini dilakukan
penyempurnaan dari kekurangan yang terdapat dalam pelaksanaan
tindakan pada siklus I. Materi yang disampaikan pada pelaksanan
tindakan siklus II ini juga berbeda dengan materi pada tindakan siklus I.
Materi yang disampaikan pada siklus II ini adalah Kertas Kerja atau
biasa disebut Neraca Lajur.
Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Pertemuan Pertama (Selasa, 27 Maret 2012 jam ke 5,6)
1) Kegiatan Awal
a) Guru mengucapkan salam pembuka
b) Guru menyapa siswa dan melakukan absensi siswa. Siswa
yang dapat mengikuti pelajaran pada pertemuan kali ini
adalah 33 siswa dengan 1 orang siswa tidak dapat mengikuti
pelajaran karena sakit yaitu Mahda Gufron.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
97
c) Guru bersama siswa mengulang kembali materi sebelumnya
tentang jurnal penyesuaian kemudian mengaitkannya dengan
materi yang akan dipelajari yaitu Kertas Kerja.
d) Guru memberitahukan pada siswa mengenai materi, kompe-
tensi yang akan dicapai, tujuan dan teknis pembelajaran yang
akan dilakukan.
2) Kegiatan Inti
a) Guru mendemonstrasikan materi tentang pengertian kertas
kerja.
b) Guru menjelaskan prosedur model pembelajaran snowball
drilling
c) Guru dan siswa mengerjakan soal yang ada di LKS secara
bersama-sama.
d) Guru menjelaskan soal tersebut dan menunjuk Nur Farida
untuk mengerjakan soal penyesuaian point a. Jawaban Nur
Farida benar, dan manunjuk Arif Wahyudi untuk mengerja-
kan point b. Jawaban Arif juga benar kemudian Yeni ditunjuk
Arif untuk mengerjakan poin c.
e) Setelah Jurnal penyesuaian selesai, guru mendemonstrasikan
cara memasukkan penyesuaian yang telah di buat ke dalam
kolom AJP yang ada dalam kertas kerja.
f) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
Pada kesempatan ini, terdapat 2 siswa yang bertanya yaitu
Maulina dan Wandira.
g) Guru kemudian menjelaskan mengenai cara mengisi kolom
neraca saldo disesuaikan dan bersama siswa mengisi kolom
tersebut. Siswa serentak dalam menjawab pertanyaan guru,
meskipun terdapat siswa yang menjawab salah, namun tetap
antusias.
h) Secara mengagetkan guru menunjuk siswa yang diam yaitu
Firmani untuk mengisi kolom yang belum terisi, Firmani
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
98
ternyata dapat mengerjakan secara benar, dan menunjuk Fitri
mengisi kolom selanjutnya.
i) Guru memberikan penguatan materi secara lisan.
j) Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil pembelajaran
dan memberikan kesempatan bertanya bagi siswa yang belum
jelas. Dalam kesempatan ini Widiyati menyampaikan
pendapatnya bahwa ada perhitungan yang salah dalam
pengisian neraca saldo diseseuaikan, dengan segera guru
menindaklanjuti kesalahan tersebut. Selain itu, Herdina juga
menggunakan kesempatan ini untuk bertanya pada guru
mengenai kertas kerja.
3) Kegiatan Akhir
a) Guru memberi kesimpulan tentang pembelajaran yang telah
dilalui.
b) Diakhir pelaharan, guru menyuruh siswa untuk mengisi
kolom laba/rugi dan neraca di rumah sebagai PR.
c) Guru menutup pelajaran dengan pemberian motivasi dan me-
ngucapkan salam.
b. Pertemuan Kedua (Rabu, 28 Maret 2012 jam ke 5,6)
1) Kegiatan Awal
a) Guru mengucapkan salam pembuka.
b) Guru menyapa siswa dan memeriksa kehadiran siswa. Pada
pertemuan ini seluruh siswa kelas XI IPS 3 hadir sehingga
jumlah siswa yang mengikuti pelajaran berjumlah 34 siswa.
2) Kegiatan Inti
a) Guru dan siswa memeriksa pekerjaan rumah siswa yaitu
pengisian kolom laba rugi dan neraca kemudian membahas
secara singkat tugas tersebut.
b) Guru membagi kelas dalam 5 kelompok dengan kemampuan
yang berbeda.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
99
c) Guru mengkondisikan siswa untuk bergabung dengan kelom-
poknya dan menyuruh siswa memberikan nama dengan
istilah akuntansi. Terbentuklah kelompok Debet, Kas,
Pendapatan, Prive dan Modal.
d) Guru memberikan bola salju berupa soal-soal untuk
dikerjakan oleh siswa secara berkelompok dan lembar jawab
untuk mengerjakan soal tersebut.
e) Guru memberikan bimbingan dan motivasi selama peserta
didik melakukan tugas kelompok.
f) Guru menyuruh siswa untuk mengumpulkan soal dan
jawaban yang telah didiskusikan.
g) Guru memberikan bola salju berupa soal-soal yang sama
dengan memberikan kesempatan pada para siswa untuk
mengacungkan jari mewakili kelompoknya mengerjakan
didepan kelas tanpa membawa jawaban kemudian diteruskan
dengan menggunakan model pembelajaran snowball drilling.
h) Hakim berkesempatan mengerjakan soal pertama tentang
pengisian kolom AJP, karena jawaban Hakim benar maka ia
menunjuk Eki untuk melanjutkan Hakim, namun Eki ternyata
masih bingung sehingga ia dibantu oleh teman satu
kelompoknya sampai berhasil menjawab benar.
i) Setelah selesai, Eki menunjuk Madya bagus yang dapat
mengerjakan dengan lancar. Firmani mendapat giliran selan-
jutnya yaitu mengisi kolom laba rugi, namun masih terdapat
kesalahan sehingga ia harus membenarkannya dan kemudian
menunjuk Herdina untuk melanjutkan mengisi kolom yang
laba/rugi. Kesempatan terakhir dipergunakan baik oleh Bebi
setelah ditunjuk oleh Herdina untuk mengisi sekalihur
menjumlah neraca.
j) Guru memberikan ulasan dan penguatan terhadap hasil pem-
belajaran dan memberikan kesempatan bertanya bagi siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
100
yang belum jelas. Dalam kesempatan ini ada 2 orang yang
bertanya yaitu Madya dan Galih. Guru melemparkan
pertanyaan Madya kepada siswa dan menyuruh siswa yang
mau menjawab untuk mengacungkan jari. Terdapat beberapa
siswa yang mengacungkan jari, namun yang pertama
mengacungkan jari adalah Dwiana dan ia diberi kesempatan
untuk menjawab. Jawabannya benar kemudian disimpulkan
oleh guru. Pertanyaan Galih juga di lemparkan pada siswa,
namun siswa tidak ada yang bisa menjawab sehingga guru
yang menjawabnya.
3) Kegiatan Akhir
a) Guru memberikan kesimpulan atas materi yang telah
dipelajari.
b) Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk belajar lebih
giat.
c) Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.
c. Pertemuan Ketiga (Selasa, 3 April 2012 jam ke 5,6)
1) Kegiatan Awal
a) Guru mengucapkan salam pembuka.
b) Guru menyapa siswa dan melakukan absensi siswa. Siswa
yang dapat mengikuti pelajaran berjumlah 34 siswa.
2) Kegiatan Inti
a) Guru menyuruh siswa untuk bergabung dengan kelompoknya
dan mengkondisikan siswa.
b) Guru membagikan hasil pekerjaan siswa pada pertemuan
yang lalu dan memberikan bola salju berupa soal yang baru.
c) Guru memberikan bimbingan dan motivasi selama peserta
didik melakukan tugas kelompok.
d) Guru menyuruh siswa untuk mengumpulkan hasil diskusi.
e) Guru memberikan bola salju berupa soal-soal dengan cara
memberikan kesempatan pada siswa yang belum pernah me-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
101
ngerjakan di depan kelas yaitu Choiria. Jawaban Choiria
benar dan menunjuk Fitri untuk melanjutkan membuat jurnal
penyesuaian. Dengan lancar Fitri mampu mengerjakannya
kemudian menunjuk Imam untuk mengerjakan jurnal penye-
suaian yang terakhir.
f) Setelah itu, guru menyuruh siswa untuk mengisi kolom-
kolom Kertas Kerja di kertas manila yang telah ditempelkan
guru pada papan tulis.
g) Santi mendapatkan kesempatan pertama kemudian dilanjut-
kan oleh Febri, Yeni, Nur Farida, Ina Sholatia, Rahman, dan
Dwi Astuti.
h) Guru memberikan soal permainan cepat tangkas pengisian
kertas kerja dan mengintruksikan untuk dikerjakan dalam
waktu 15 menit.
i) Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang terbaik
yaitu kelompok Modal karena dalam mendapat nilai yang
paling baik dan kompak dalam pelaksanaan kegiatan diskusi.
j) Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil pembelajaran
dan memberikan kesempatan bertanya/berpendapat. Siswa
yang berpartisipasi diantaranya Nur F, Kiki Lestari, Tri, dan
Imam.
3) Kegiatan Akhir
a) Guru memberikan kesimpulan materi yang telah dipelajari.
b) Guru memberikan motivasi kepada siswa belajar lebih giat.
c) Guru menyampaikan bahwa pertemuan selanjutnya akan
diadakan ulangan harian.
d) Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.
d. Pertemuan Keempat (Selasa, 10 April 2012 jam ke 5,6)
1) Kegiatan Awal
a) Guru mengucapkan salam.
b) Guru memeriksa kehadiran siswa dan menyapa siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
102
Seluruh siswa hadir dalam pelaksanaan evaluasi ini yaitu
berjumlah 34 siswa.
c) Guru menanyakan kesiapan siswa untuk ulangan kemudian
menyuruh siswa untuk mempersiapkan diri dan mem-
persiapkan alat yang akan digunakan dalam ulangan.
d) Guru menyampaikan aturan pengerjaan soal dalam tes.
e) Guru meminta agar siswa mengerjakan secara mandiri dan
bersama peneliti membagikan soal.
2) Kegiatan Inti
a) Siswa mengerjakan soal evaluasi.
b) Guru bersama peneliti mengawasi dengan baik agar tes hasil
belajar atau evaluasi ini dapat mencerminkan kemampuan
kognitif siswa.
3) Kegiatan Akhir
a) Guru meminta siswa mempersiapkan diri untuk materi
selanjutnya.
b) Guru menutup pelajaran dengan memberikan motivasi dan
salam.
c. Observasi Siklus II
Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan dengan ber-
pedoman pada lembar observasi yang telah disusun, sebagaimana yang
dilakukan dalam observasi pada siklus I. Observasi tersebut dilakukan
untuk mengetahui partisipasi siswa dalam pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar dengan adanya penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
snowball drilling. Observasi ini dilakukan bersamaan dengan
pelaksanaan tindakan yang dilakukan dengan kolaborasi antara peneliti
dengan guru kelas atau mitra. Fokus pengamatan ditekankan pada
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling
terhadap partisipasi siswa dalam proses pembelajaran, prestasi belajar
dan kemampuan guru dalam penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe snowball drilling yang di tunjukkan dalam beberapa indikator yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
103
1) Partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan indikator ke-
tercapaian sebesar 75%, yang meliputi:
a. Partisipasi siswa dalam pemberian materi
b. Partisipasi siswa dalam kerja kelompok
c. Partisipasi siswa dalam mengajukan pertanyaan
d. Partisipasi siswa dalam mengemukakan pendapat
e. Partisipasi siswa dalam mengerjakan soal/tugas
2) Prestasi belajar yang dilihat dari ketuntasan hasil belajar siswa mata
pelajaran akuntansi dengan KKM 75.
3) Kemampuan guru dalam penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe snowball drilling dengan indikator ketercapaian 75%.
Pada pertemuan pertama pelaksanaan tindakan yang dilaksana-
kan pada hari Selasa, 27 Maret 2012, guru menyampaikan materi tentang
kertas kerja dan penjelasan tentang cara pengisian kertas kerja.
Pertemuan kedua pada hari Rabu, 28 Maret 2012, guru melanjutkan
penyampaian materi kemudian dilanjutkan dengan pemberian latihan
soal dalam kelompok. Pada pertemuan ketiga yang berlangsung pada
hari Selasa, 3 April 2012, guru memberikan latihan soal kepada siswa
untuk dikerkjakan secara berkelompok serta melakukan permainan cepat
tangkas, kemudian memberikan penghargaan bagi kelompok terbaik
Pertemuan keempat yaitu pada hari Selasa, 10 April 2012 digunakan
guru untuk mengadakan evaluasi dengan memberikan ulangan sebagai
evaluasi akhir dari siklus II agar hasil belajar pada siklus II segera dapat
diketahui. Waktu pelaksanaan pertemuan keempat ini tidak sesuai
dengan perencanaan yaitu tanggal 4 April 2012, karena adanya Try Out
kelas XII. Mengenai deskripsi tentang jalannya pelaksanaan
pembelajaran mata diklat akuntansi dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling telah dijelaskan secara
rinci dalam pelaksanaan tindakan II.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
104
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pelaksanaan proses
belajar mengajar mata pelajaran akuntansi, materi kertas kerja diperoleh
gambaran sebagai berikut:
1) Partisipasi siswa dalam pembelajaran
Hasil Penelitian Partisipasi Siswa dalam Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Drilling dipaparkan pada
tabel berikut:
Tabel 10. Hasil Penelitian Partisipasi Siswa dalam Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Drilling Pada
Siklus II
Partisipasi Belajar Siswa Siklus II
Indikator
Indikator Ketercapaian 75%
Skor
Maksimal
Skor
Perolehan Prosentase
Kriteria
capaian
indikator
1. Partisipasi siswa dalam
pemberian materi.
136 128 94,12 % Sangat
Baik
2. Partisipasi siswa dalam
kerjasama kelompok.
136 125 91,91 % Sangat
Baik
3. Partisipasi siswa dalam
mengemukakan
pendapat.
136 116 85,29 % Sangat
Baik
4. Partisipasi siswa dalam
mengajukan pertanyaan.
136 115 84,56 % Sangat
Baik
5. Partisipasi siswa dalam
mengerjakan soal/tugas.
136 130 95,59 % Sangat
Baik
Total skor 680 614 90,29 % Sangat
Baik
(Sumber: Data primer yang di olah, 2012)
Hasil penelitian partisipasi siswa dalam penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe snowball drilling pada siklus II, disajikan pula dalam bentuk
gambar sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
105
Gambar 9. Hasil Penelitian Partisipasi Siswa dalam Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Drilling Pada Siklus II.
Berdasarkan tabel 10 dan gambar 9, dapat diketahui bahwa indikator
ketercapaian dalam partisipasi siswa dengan penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe snowball drilling mengalami peningkatan. Hal ini didasarkan
pada presentase yang diperoleh dari lima macam indikator partisipasi belajar
siswa yang digunakan. Partisipasi belajar siswa pada partisipasi belajar siswa
memperoleh presentase rata-rata 90,29%. Rincian skor yang diperoleh dari
partisipasi belajar siswa pada saat pelaksaan tindakan II yakni: Partisipasi
siswa dalam kegiatan pemberian materi yang disampaikan guru adalah
94,12%, partisipasi siswa dalam kerjasama kelompok prosentasenya sebesar
91,91%, partisipasi siswa dalam mengemukakan pendapat sebesar 85,29%,
partisipasi siswa dalam mengajukan pertanyaan sebesar 84,56%, partisipasi
siswa dalam mengerjakan soal/tugas 95,59%.
2) Prestasi belajar siswa
Prestasi belajar siswa diukur dari nilai ulangan harian materi Kertas
Kerja. Hasil penelitian prestasi belajar siswa dalam penerapan model
pembelajaran snowball drilling pada siklus II adalah sebagai berikut:
78.00%
80.00%
82.00%
84.00%
86.00%
88.00%
90.00%
92.00%
94.00%
96.00%
Partisipasi Siswa
Partisipasi siswa dalam
pemberian Materi
Partisipasi siswa dalam
kerjasama kelompok
Partisipasi siswa dalam
mengemukakan pendapat
Partisipasi siswa dalam
Mengajukan Pertanyaan
Partisipasi siswa dalam
mengerjakan soal/tugas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
106
Tabel 11. Hasil Penelitian Prestasi Belajar Siswa dalam Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Drilling Pada Siklus II
No. Nama Nilai Ket
1 Arif Wahyudi 80 Tuntas
2 Bebi Nabila 77 Tuntas
3 Choeria Oppi R 70 Tidak Tuntas
4 Dwi Astuti 87 Tuntas
5 Dwiana Kartikawati 95 Tuntas
6 Eki Febriantika 79 Tuntas
7 Febri Chandra S 77 Tuntas
8 Firmani Ika A 65 Tidak Tuntas
9 Fitri Siswiani 70 Tidak Tuntas
10 Galih Nugraha 80 Tuntas
11 Hakim Nur Jihad 85 Tuntas
12 Herdina Endah U 90 Tuntas
13 Imam Faozi 80 Tuntas
14 Ina Sholatia 80 Tuntas
15 Kiki Lestari 73 Tidak Tuntas
16 Kiki Rizky Amalia 78 Tuntas
17 Madya Bagus W 78 Tuntas
18 Mahda Hufron 78 Tuntas
19 Maulina Istiqomah 85 Tuntas
20 Nur Farida 75 Tuntas
21 Odi Junaedi 90 Tuntas
22 Rahman Effendi 80 Tuntas
23 Rinati Utami 79 Tuntas
24 Santi Irfianti 79 Tuntas
25 Sari Yunara 90 Tuntas
26 Silvi Anggraeni 97 Tuntas
27 Tri Astuti 78 Tuntas
28 Tri Bintang P 82 Tuntas
29 Wandira 80 Tuntas
30 Warih Eka Sakti 77 Tuntas
31 Widiyati Eka P 80 Tuntas
32 Wiwin Saputri 80 Tuntas
33 Yeni Kusniah 80 Tuntas
34 Yudit Satrio N 80 Tuntas
Rata-rata 80,47
(Sumber: data primer yang diolah, 2012)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
107
Berdasarkan hasil prestasi belajar siswa, maka dapat diperoleh
rekapitulasi data sebagai berikut:
Tabel 12. Rekapitulasi Hasil Penelitian Prestasi Belajar Siswa dalam
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Drilling
Pada Siklus II
Kriteria Indikator
Ketercapaian
Prestasi Belajar Siklus II
Jumlah Siswa Prosentase
Tuntas:
75-100 75% 31 88,23%
Tidak Tuntas:
0-74 75% 4 11,77%
Total 34 100 %
(Sumber: data primer yang diolah, 2012)
Hasil penelitian prestasi belajar siswa dalam penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling pada siklus II, disajikan pula
dalam bentuk gambar sebagai berikut:
Gambar 10. Hasil Penelitian Prestasi Belajar Siswa dalam Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Drilling Pada Siklus II
(Sumber: data primer yang diolah, 2012)
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
80.00%
90.00%
Prestasi Belajar Siswa
Tuntas, 8
8.23%
Tidak
Tuntas, 1
1.77%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
108
Berdasarkan tabel 12 dan gambar 10, dapat diketahui bahwa
indikator ketercapaian dalam prestasi belajar siswa dengan penerapan
model pembelajaran snowball drilling mengalami peningkatan. Hal ini
didasarkan pada presentase siswa yang sudah tuntas dalam evalusi
siklus II sebesar 88,23% (30 siswa), sedangkan 4 siswa atau sebesar
11,77% belum tuntas. Hal tersebut didasarkan pada hasil belajar siswa
pada kegiatan evaluasi yang diberikan oleh guru pada akhir kegiatan
siklus II. Siswa yang belum tuntas telah diadakan remidi dengan skor
maksimal 75, sedangkan siswa lainnya yang sudah tuntas diadakan
pengayaan dengan pemberian soal-soal lanjutan.
3) Kemampuan guru dalam penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe snowball drilling pada siklus II.
Hasil penelitian kemampuan guru dalam penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling dipaparkan pada tabel
berikut:
Tabel 13. Hasil Penelitian Kemampuan Guru dalam Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Drilling Pada
Siklus II
No Indikator/Aspek yang
Diamati
Indikator
ketercapai
an
Prosentase
Ketercapaian
Kriteria
capaian
Indikator
1. Kegiatan Pra Pembelajaran 75% 87,50% Sangat Baik
2. Kegiatan Awal Pembelajaran 75% 87,50% Sangat Baik
3. Kegiatan Inti Pembelajaran 75% 92,86% Sangat Baik
4. Kegiatan Akhir Pembelajaran 75% 87,50% Sangat Baik
Rata-Rata 75% 88,84% Sangat Baik
(Sumber: data primer yang diolah ,2012)
Hasil penelitian kemampuan guru dalam penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe snowball drilling pada siklus II, disajikan pula dalam bentuk
gambar sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
109
Gambar 11. Hasil Penelitian Kemampuan Guru dalam Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Snowball Drilling Pada Siklus II
Kemampuan guru dalam penerapan model pembelajaran poope-
ratif tipe snowball drilling pada aspek kegiatan prapembelajaran
prosentase ketercapaiannya sebesar 87,50% dalam kegiatan ini terlihat
dapat menyiapkan pelajaran dan siswa dengan baik. Setelah mendapat
motivasi dan nasehat, pada siklus II ini siswa lebih tepat waktu dalam
memasuki ruang kelas untuk belajar akuntansi. Pada kegiatan awal
pembelajaran, prosentase ketercapaiannya sebesar 87,50%. Ini menun-
jukkan peningkatan dari tindakan sebelumnya. Sedangkan pada aspek
kegiatan inti pembelajaran presentase ketercapaiannya sebesar 92,86%, hal
tersebut ditunjukkan pada setiap indikator pada pembelajar kooperatif
sudah dilakukan dengan baik. Presentase ketercapaian pada kegiatan akhir
pembelajaran sebesar 87,50%. Secara keseluruhan, guru mampu menerap-
kan model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling dengan
presentase rata-rata mencapai 88,84%.
84.00%
85.00%
86.00%
87.00%
88.00%
89.00%
90.00%
91.00%
92.00%
93.00%
Kemampuan Guru dalam Mengajar
Pra
Pembelajaran
Awal
Pembelajaran
Inti
Pembelajaran
Akhir
Pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
110
d. Analisis dan Refleksi Tindakan Siklus II
Sama halnya seperti yang dilakukan dalam siklus I, pada tahap ini
hasil observasi akan dikumpulkan dan dianalisis kemudian dilakukan
refleksi untuk melihat apakah kegiatan yang telah dilakukan dapat
meningkatkan partisipasi siswa dan prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran akuntansi.
Berdasarkan hasil observasi dan interpretasi tindakan pada siklus
II, peneliti melakukan analisis sebagai berikut:
1. Beberapa kelemahan dan kelebihan guru dalam siklus II adalah :
a. Kelemahan guru dalam siklus II
1) Guru masih kurang melakukan pendekatan terhadap siswa yang
kurang berpartisipasi dan acuh tak acuh pada saat kegiatan
pembelajaran.
2) Guru masih terlalu cepat dalam menjelaskan materi.
b. Kelebihan guru dalam siklus II
1) Guru sudah dapat menguasai seluruh kelas untuk memonitoring
hasil pekerjaan siswa.
2) Guru sudah dapat memanajemen waktu dengan baik pada saat
pembelajaran, sehingga dapat mengajak siswa untuk
mengambil kesimpulan dalam pembelajaran.
3) Guru sudah dapat merespon positif partisipasi siswa dan mem-
berikan motivasi, sehingga siswa lebih semangat untuk belajar.
4) Pada saat evaluasi guru memperhatikan siswa secara merata
dengan cara berotasi secara penuh dari awal sampai akhir.
2. Beberapa kelemahan dan kelebihan siswa
a. Kelemahan siswa dalam siklus II ini adalah:
1) Terdapat siswa yang tidak disiplin dalam mengerjakan dan
mengumpulkan tugas, sehingga sangat berpengaruh terhadap
prestasi belajar yang diperoleh.
2) Terdapat siswa yang masih kurang berpartisipasi dalam
kegiatan pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
111
b. Kelebihan siswa dalam siklus II adalah:
1) Siswa lebih berani untuk bertanya dan mengemukakan pendapat
kepada guru terhadap hal-hal yang belum dipahami.
2) Siswa lebih antusias dalam pembelajaran, terutama saat pem-
berian latihan soal. Banyak siswa yang mengajukan diri untuk
mengerjakan soal tersebut.
3) Pada kegiatan diskusi kelompok, siswa sudah bisa bekerjasama
dengan temannya sehingga tidak sepenuhnya mengandalkan ke-
mampuan temannya.
4) Pada evaluasi kali ini, siswa lebih tenang dan serius untuk men-
dapatkan hasil yang lebih baik.
Berdasarkan hasil observasi dan analisis tersebut, peneliti dan guru
melakukan refleksi tindakan sebagai berikut:
1) Guru harus lebih kreatif dalam melakukan proses pembelajaran di kelas
agar siswa antusias dalam mengikuti pelajaran akuntansi.
2) Guru harus lebih cerdik dalam mengatur alokasi waktu pembelajaran dan
memberikan perhatian pada siswa yang acuh terhadap pembelajaran.
3) Jika dilihat dari penerapan model pembelajaran kooperatif tipe snowball
drilling, partisipasi dan prestasi belajar akuntansi secara umum sudah
dapat mencapai indikator ketercapaian yang ditetapkan yakni 75%. Hal
ini terlihat dari partisipasi siswa dalam pembelajaran sebesar 90,29 %,
prestasi belajar akuntansi siswa yang ditunjukkan dengan prosentase
siswa yang tuntas sebesar 88,23% dan kemampuan guru dalam
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling
88,84%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
112
C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling
memiliki tujuan yaitu untuk meningkatkan partisipasi siswa dan prestasi belajar
akuntansi siswa. Penelitian dilakukan dengan menerapkan dua siklus pem-
belajaran dengan model dan tipe pembelajaran yang sama pada setiap siklusnya
yaitu model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling. Berdasarkan hasil
yang telah di peroleh pada siklus I dan siklus II, maka terdapat perbandingan antar
siklus. Perbandingan hasil penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
snowball drilling pada siklus I dan siklus II, dapat dilihat pada tabel dan gambar
berikut ini:
1. Partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran
Berdasarkan hasil penelitian tindakan pada siklus I dan siklus II, maka
diperoleh perbandingan hasil penelitian partisipasi siswa sebagai berikut:
Tabel 14. Perbandingan Hasil Penelitian Partisipasi Siswa dalam Penerapan
Model Pembelajaran Snowball Drilling Pada Siklus I dan Siklus II
No. Aspek yang diukur
Persentase
Target
Capaian
Prosentase Peningkatan
Siklus I Siklus II
1. Partisipasi siswa dalam
pemberian materi
pelajaran
75% 78,68% 94,12 % 15,44%
2. Partisipasi siswa dalam
kerjasama kelompok
75% 75,74% 91,91 % 16,17%
3. Partisipasi siswa dalam
mengemukakan
pendapat.
75% 75,00% 85,29 % 10,29%
4. Partisipasi siswa dalam
mengajukan pertanyaan.
75% 73,53% 84,56 % 11,03%
5. Partisipasi siswa dalam
mengerjakan soal/tugas.
75% 80,88 % 95,59 % 14,71 %
Peningkatan Presentase rata-rata 76,76% 90,29% 13,53 %
(Sumber : data primer yang diolah, 2012)
Perbandingan hasil penelitian partisipasi siswa dalam penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling pada siklus I dan siklus II,
disajikan pula dalam bentuk gambar sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
113
Gambar 12. Perbandingan Hasil Penelitian Partisipasi Siswa dalam Penerapan
Model Pembelajaran Snowball Drilling Pada Siklus I dan Siklus II
(Sumber: data primer yang diolah, 2012)
Berdasarkan tabel 14 dan gambar 12, dapat diketahui bahwa setelah
adanya penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Drilling
berdampak positif terhadap proses dan hasil kegiatan belajar mengajar mata
pelajaran akuntansi siswa. Hal tersebut nampak pada adanya peningkatan
partisipasi siswa dalam indikator/aspek yang telah ditetapkan, yaitu:
a. Partisipasi siswa dalam kegiatan pemberian materi pelajaran mengalami
peningkatan sebesar 15,44%, dari yang mulanya 78,68% pada siklus I
menjadi 94,11% pada siklus II.
b. Partisipasi siswa dalam kerja kelompok mengalami peningkatan sebesar
16,17%, dari yang mulanya 75,74% pada siklus I menjadi 91,91% pada
siklus II.
c. Partisipasi siswa dalam mengemukakan pendapat mengalami peningkat-
an sebesar 10,29%, dari yang mulanya 75,00% pada siklus I menjadi
85,29% pada siklus II.
0.00%10.00%20.00%30.00%40.00%50.00%60.00%70.00%80.00%90.00%
100.00%78.68% 75.74% 75.00% 73.53%
80.88%
94.12% 91.91%85.29% 84.56%
95.59%
Siklus I
Siklus II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
114
d. Partisipasi siswa dalam mengajukan pertanyaan mengalami peningkatan
sebesar 11,03%.dari yang mulanya 73,53% pada siklus I menjadi
84,56% pada siklus II.
e. Partisipasi siswa dalam mengerjakan soal/tugas mengalami peningkatan
sebesar 14,71%.dari yang mulanya 80,88% pada siklus I menjadi
95,59% pada siklus II.
Berikut gambar peningkatan presentase rata-rata partisipasi siswa dalam
penerapan model pembelajaran Snowball Drilling Pada Siklus I dan Siklus
II:
Gambar 13. Peningkatan Presentase Rata-rata Partisipasi Siswa dalam
Penerapan Model Pembelajaran Snowball Drilling pada
Siklus I dan Siklus II
(Sumber: data primer yang diolah, 2012)
Berdasarkan gambar 13, dapat di ketahui bahwa implementasi
model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling dapat meningkatkan
partisipasi siswa. Hal tersebut terbukti dengan adanya peningkatan
presentase sebesar 13,53%, dari 76,76% pada siklus I menuju 90,29%
pada siklus II.
65.00%
70.00%
75.00%
80.00%
85.00%
90.00%
95.00%
Peningkatan 13.53%
Siklus
I, 76.76%
Siklus
II, 90.29%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
115
2. Prestasi Belajar Siswa
Berdasarkan hasil penelitian tindakan pada siklus I dan siklus II, maka
diperoleh perbandingan hasil penelitian prestasi belajar siswa sebagai berikut:
Tabel 15. Perbandingan hasil Penelitian Prestasi belajar Siswa dalam
Penerapan Model Pembelajaran Snowball Drilling pada Siklus I
dan Siklus II
Prestasi Belajar Siswa
Kriteria
Indikator Ketercapaian 75,00%
Sebelum
Tindakan
Siklus I Siklus II
Siswa Prosentase Siswa Prosentase Siswa Prosentase
Tuntas:
75-100 18 52,94% 25 73,53% 30 88,23%
Tidak
Tuntas
0-74 16 47,06% 9 26,47% 4 11,77%
Total 34 100 % 34 100% 34 100%
(Sumber: data primer yang diolah, 2012)
Perbandingan hasil penelitian prestasi belajar siswa dalam penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling pada siklus I dan siklus
II, disajikan pula dalam bentuk gambar sebagai berikut:
Gambar 14. Perbandingan Hasil Prestasi Belajar Siswa dalam Penerapan
Model Pembelajaran Snowball Drilling pada Siklus I dan Siklus II
(Sumber: data primer yang diolah,2012)
0.00%
20.00%
40.00%
60.00%
80.00%
100.00%
Sebelum
Tindakan
Siklus I Siklus II
Tuntas
Tidak
Tuntas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
116
Berdasarkan tabel 15 dan gambar 14 dapat diketahui bahwa setelah
adanya penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Drilling
berdampak positif terhadap proses dan hasil kegiatan belajar mengajar
mata pelajaran akuntansi siswa. Hal tersebut nampak pada adanya
peningkatan prestasi belajar siswa. Dari hasil penelitian dapat diperoleh
data bahwa terdapat kenaikan prosentase prestasi belajar sebesar 14,70%,
yang berasal dari hasil siklus I sebesar 73,53% pada siklus I menjadi
88,23% pada siklus II.
3. Kemampuan Guru dalam menerapkan Model Pembelajaran
Kooperatif tipe Snowball Drilling.
Berdasarkan hasil penelitian tindakan pada siklus I dan siklus II,
maka diperoleh perbandingan hasil penelitian kemampuan guru dalam
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling sebagai
berikut:
Tabel 16. Perbandingan Hasil Penelitian Kemampuan Guru dalam
Penerapan Model Pembelajaran Snowball Drilling Pada
Siklus I dan Siklus II
No. Aspek yang diukur
Persentase
Target
Capaian
Prosentase Peningkatan
Siklus I Siklus II
1. Kegiatan Pra
Pembelajaran
75% 75% 87,5% 12.5%
2. Kegiatan Awal
Pembelajaran
75% 81,25% 87,5% 6,25%
3. Kegiatan Inti
Pembelajaran
75% 83,93% 92,86% 8,93%
4. Kegiatan Akhir
Pembelajaran
75% 75% 87,5% 12,5%
Peningkatan Presentase Rata-rata 78,79% 88,84% 10,05%
(Sumber: data primer yang diolah, 2012)
Perbandingan hasil penelitian kemampuan guru dalam penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling pada siklus I dan siklus II,
disajikan pula dalam bentuk gambar sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
117
Gambar 15. Perbandingan Hasil penelitian Kemampuan Guru dalam menerapkan
Model Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Drilling pada siklus I
dan Siklus II
Berdasarkan tabel 16 dan gambar 15, dapat diketahui bahwa terdapat
peningkatan kemampuan guru dalam menerapkan model pembelajaran koopertif
tipe snowball drilling. Hal ini terlihat dari naiknya prosentase kemampuan guru
pada 4 indikator yang ada. Kenaikan tersebut adalah:
a. Kegiatan prapembelajaran mengalami kenaikan sebesar 12,5%, dari yang
mulanya sebesar 75% pada siklus I naik menjadi 87,5% pada siklus II.
b. Kegiatan awal pembelajaran mengalami kenaikan sebesar 6,25%, dari yang
mulanya sebesar 81,25% pada siklus I naik menjadi 87,5% pada siklus II.
c. Kegiatan inti pembelajaran mengalami kenaikan sebesar 8,93%, dari yang
mulanya sebesar 83,93% pada siklus I naik menjadi 92,86% pada siklus II.
d. Kegiatan akhir pembelajaran mengalami kenaikan sebesar 12,5%, dari yang
mulanya sebesar 75% pada siklus I naik menjadi 87,5% pada siklus II.
Berikut hasil peningkatan presentase rata-rata kemampuan guru dalam
penerapan model pembelajaran Snowball Drilling Pada Siklus I dan Siklus II:
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
80.00%
90.00%
100.00%
Siklus II Siklus II
Pra Pembelajaran Awal Pembelajaran
Iinti Pembelajaran Akhir Pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
118
Gambar 16. Peningkatan Presentase Rata-rata Kempuan Guru dalam Penerapan
Model Pembelajaran Snowball Drilling Pada Siklus I dan Siklus II
(Sumber: data primer yang diolah, 2012)
Berdasarkan gambar 16 dapat dikethui bahwa terdapat peningkatan
kemampuan guru dalam menerapkan model pembelajaran koopertif tipe snowball
drilling. Hal ini terlihat dari naiknya prosentase rata-rata sebesar 10,05%.
D. Pembahasan
Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari 2 siklus. Tiap siklus terdiri dari 4
kali pertemuan yang dilaksanakan dengan prosedur penelitian tindakan kelas
sesuai teori yang ada. Pada penelitian tindakan kelas ini, peneliti melakukan
observasi terhadap partisipasi siswa, prestasi belajar siswa dan kemampuan guru
dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling di kelas
XI IPS 3 SMA Negeri Sumpiuh.
Pelaksanakan proses penelitian tindakan ini diawali peneliti dengan
melakukan kegiatan observasi awal untuk mengetahui keadaan nyata yang ada di
kelas XI IPS 3 SMA Negeri Sumpiuh dengan cara melakukan observasi
pratindakan serta wawancara dengan guru dan siswa. Berdasarkan hasil yang
diperoleh dari observasi kelas dan wawancara tersebut, peneliti menemukan
72.0%
74.0%
76.0%
78.0%
80.0%
82.0%
84.0%
86.0%
88.0%
90.0%
Siklus I Siklus II
Series1 78.8% 88.8%
Axi
s Ti
tle
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
119
beberapa permasalahan yang ada di dalam kelas serta dikatakan bahwa kegiatan
belajar mengajar di kelas masih belum optimal, sehingga mengakibatkan
partisipasi siswa dan prestasi belajar siswa XI IPS 3 SMA Negeri Sumpiuh masih
rendah. Oleh karena itu, peneliti mengadakan diskusi lebih lanjut dengan guru
kelas, untuk mengatasi permasalahan yang muncul tersebut dengan menerapkan
Model Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Drilling.
Selanjutnya peneliti dibantu guru kelas menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang akan dilaksanakan dalam siklus I tindakan kelas.
Setelah itu, sesuai dengan kesepakatan antara peneliti dengan guru kelas, maka
materi yang akan disampaikan dalam siklus I adalah mengenai Jurnal
Penyesuaian. Dalam pelaksanaan siklus I, sebelum guru menyampaikan materi
pokok kepada siswa terlebih dahulu guru perlu membangkitkan minat dan
motivasi siswa untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar yang akan dilakukan.
Setelah itu, guru mulai mendemonstrasikan materi kemudian membagi siswa
menjadi beberapa kelompok. Setelah itu siswa diberi bola salju berupa soal-soal
latihan untuk dikerjakan secara berkelompok. Kemudian siswa diberi kesempatan
untuk melakukan penguatan materi dengan menggunakan model pembelajaran
snowball drilling, dengan cara menunjuk/mengundi salah satu siswa untuk
mengerjakan salah satu soal. Apabila siswa tersebut dapat mengerjakan soal
nomor 1, ia berhak menunjuk temannya untuk mengarjakan soal selanjutnya.
Apabila ia gagal mengerjakan soal nomor 1 maka ia dapat mengerjakan soal
nomor 2, dan seterusnya sampai item soal yang diberikan terjawab semua. Dalam
pelaksanaan pembeljaran, guru menyelipkan permainan cepat tangkas dengan
menggunakan model pembelajaran snowball drilling, kemudian guru memberikan
penghargaan bagi kelompok yang memiliki skor tertinggi. Selanjutnya diadakan
evaluasi untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa.
Hasil observasi terhadap pelaksanaan tindakan pada siklus I yang telah
dilaksanakan, namun masih terdapat beberapa kelemahan baik dari sisi guru,
maupun siswa. Kelemahan tersebut antara lain guru kurang menguasai kelas
khususnya dalam memonitor kemajuan siswa. Selain itu guru kurang memberikan
semangat dan motivasi siswa untuk melakukan kerjasama kelompok. Sedangkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
120
kelemahan dari sisi siswa adalah masih kurang berpartisipasi dalam mengajukan
pertanyaan dan mengemukakan pendapatnya. Selain itu, siswa masih malu tampil
di depan kelas, ada pula yang masih acuh terhadap pembelajaran. Oleh karena itu,
peneliti dan guru berusaha mencari solusi yang tepat untuk mengatasi kelemahan
dan kekurangan yang muncul dari kegiatan pembelajaran akuntansi di kelas XI
IPS 3 pada siklus I tersebut dan akan diperbaiki dalam pelaksanaan kegiatan
pembelajaran akuntansi pada siklus II.
Pelaksanaan proses pembelajaran akuntansi pada siklus II, disepakati
bahwa materi yang disampaikan adalah Kertas Kerja. Berbeda dengan pelak-
sanaan proses pembelajaran pada siklus I, dalam sikus II ini guru sudah mulai
lancar dengan penerapan model ini. Dari siswa sudah mulai terlihat berpartisipasi
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran maupun diskusi dalam kelompoknya.
Siswa sudah dapat memanfaatkan dengan baik kegiatan diskusi kelompok untuk
membahas materi pelajaran yang belum dikuasainya dengan teman satu
kelompoknya. Berdasarkan pengamatan dari siklus II peneliti dan guru sudah
merasa cukup dan sepakat untuk mengakhiri penelitian ini pada siklus ke II. Hasil
dari pengamatan dan evalusai pun dirasa sudah optimal.
Kegiatan wawancara yang dilakukan peneliti terhadap guru dan siswa
setelah siklus I dan siklus II diperoleh keterangan bahwa siswa merasa lebih
memahami materi pelajaran dengan model pembelajaran Kooperatif tipe Snowball
Drilling. Siswa juga mengungkapkan bahwa mereka lebih ikut berpartisipasi dalam
proses pembelajaran, selain itu prestasi belajar mereka mengalami peningkatan.
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling membuat siswa
lebih memahami konsep materi yang diajarkan dalam proses pembelajaran, karena
siswa dilibatkan pada latihan soal yang bervariasi. Hasil wawancara yang
dilakukan terhadap guru diperoleh keterangan bahwa peran serta siswa dalam
proses pembelajaran mengalami peningkatan sehingga berpengaruh pada prestasi
belajar siswa yang mengalami peningkatan. Hal ini sesuai dengan teori dari Siregar
dan Nara yaitu
“Keterlibatan atau keikutsertaan peserta didik secara sukarela dalam
kegiatan belajar mengajar tersebut, selain merupakan salah satu usaha
memudahkan peserta didik untuk memahami konsep yang sedang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
121
dibicarakan dan meningkatkan daya tahan ingatan mengenai suatu isi
pelajaran tertentu, juga dimaksudkan untuk menjadikan proses belajar
mengajar sebagai alat meningkatkan percaya diri, harga diri, prestasi
belajar dan lain-lain” (2010:154).
Dari paparan tersebut, dapat diketahui bahwa keikutsertaan/partisipasi
peserta didik tersebut selain merupakan suatu usaha untuk memudahkan peserta
didik memahami konsep yang sedang dibahas, juga dimaksudkan untuk
memperoleh informasi tentang hasil/prestasi belajar siswa dalam pembelajaran
yang telah dilakukan. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa terjadi hubungan
yang positif antara partisipasi siswa dan prestasi belajar siswa, dimana partisipasi
merupakan proses dalam pembelajaran dan prestasi belajar merupakan hasil yang
diperoleh setelah melakukan proses tersebut.
Berdasarkan data yang diperoleh setelah menerapkan penelitian tindakan
kelas yang dilakukan melalui siklus I dan siklus II menunjukkan bahwa penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling dapat meningkatkan
partisipasi siswa dan prestasi belajar mata pelajaran akuntansi siswa kelas XI IPS
3 SMA Negeri Sumpiuh. Pernyataan ini dapat dibuktikan dengan adanya
peningkatan partisipasi siswa pada keseluruhan kegiatan pembelajaran. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kelima indikator partisipasi belajar siswa yang
terdiri dari partisipasi siswa dalam kegiatan pemberian materi, partisipasi siswa
dalam kerjasama kelompok, partisipasi siswa dalam mengemukakan pendapat,
partisipasi siswa dalam mengajukan pertanyaan, dan partisipasi siswa dalam
mengerjakan soal/tugas mengalami peningkatan sebesar 13,53% dari siklus I ke
siklus II. Hal serupa juga terjadi pada prestasi belajar siswa yang mengalami
peningkatan sebesar 14,7%.
Berikut rekaputulasi hasil penelitian partisipasi siswa, prestasi belajar dan
kemampuan guru dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe snowball
drilling:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
122
Tabel 17. Rekapitulasi Hasil Penelitian dalam Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif tipe Snowball Drilling
Indikator Indikator
ketercapaian
Siklus I Siklus II Peningkatan
Partisipasi Siswa 75% 76,76 % 90,29% 13,53%
Prestasi Belajar 75% 73,53% 88,23% 14,7%
Pengamatan Guru 75% 78,79% 88,84% 10,05%
(Sumber: data primer yang diolah,2012)
Rekapitulasi hasil penelitian dalam penerapan model pembelajaran
Kooperatif tipe Snowball Drilling, di sajikan pula dalam bentuk gambar
sebagai berikut:
Gambar 17. Rekapitulasi Hasil Penelitian dalam Penerapan Model
Pembelajan Kooperatif tipe Snowball Drilling
Berdasarkan tabel dan gambar di atas, dapat diungkapkan bahwa
partisipasi belajar siswa mengalami kenaikan 13,53% yang mulanya sebesar
76,76% pada skilus I menjadi 90,29% pada siklus II.
Dalam penelitian ini, terdapat pula hubungan antara partisipasi siswa dan
prestasi belajar seperti halnya teori yang telah dipaparkan diatas. Hal ini terbukti
pada ketuntasan prestasi belajar siswa dari pratindakan ke siklus I dan siklus II
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
80.00%
90.00%
100.00%
Partisipasi
Siswa
Prestasi
Belajar
Kemampuan
Guru
Siklus I
Siklus II
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
123
yang mengalami peningkatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat
kenaikan sebesar 14,7% dari 73,53% pada siklus I menjadi 88,23% pada siklus II.
Selain partisipasi siswa, suatu kegiatan pembelajaran juga tidak terlepas
dari kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran. Dalam penelitian ini,
kemampuan guru dalam menerapan model pembelajaran kooperatif tipe snowball
drilling juga mengalami peningkatan. Kemampuan guru dalam menerapan model
pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling mengalami kenaikan sebesar
10,05% yang mulanya sebesar 78,79% pada siklus I menjadi 88,84% pada siklus
II.
Berdasarkan tindakan yang telah dilakukan, guru berhasil melaksanakan
pembelajaran akuntansi yang menyenangkan dan dapat meningkatkan partisipasi
siswa, sehingga berakibat pada meningkatnya prestasi belajar akuntansi. Secara
umum dapat disimpulkan bahwa partisipasi siswa dan prestasi belajar akuntansi di
kelas XI IPS3 SMA Negeri Sumpiuh mengalami peningkatan. Selain itu, dapat
meningkatkan kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran yang efektif dan
menarik. Keberhasilan pembelajaran akuntansi dengan model pembelajaran
kooperatif tipe snowball drilling dapat dilihat dari indikator-indikator sebagai
berikut:
1. Siswa terlihat antusias pada saat awal akan mengikuti kegiatan belajar
mengajar dan selama mengikuti kegiatan belajar mengajar karena kegiatan
pembelajaran yang dilakukan tidak monoton dan sangat menyenangkan.
2. Perubahan respon siswa ke arah yang lebih baik dapat diamati dari proses
pembelajaran yang berlangsung. Hal ini ditunjukkan dengan keberanian siswa
untuk bertanya kepada guru tentang materi yang belum dipahami siswa.
3. Siswa mampu memahami materi yang telah diberikan dan lebih percaya diri
dengan kemampuannya. Hal ini terjadi karena siswa yang mulanya belum
memahami benar materi yang disampaikan oleh guru, pada siklus II siswa
lebih berani untuk menanyakannya lebih lanjut dan leluasa kepada guru.
4. Siswa terlihat termotivasi dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar mata
pelajaran akuntansi dan kegiatan diskusi kelompoknya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
124
5. Siswa menjadi lebih menyadari pentingnya kerjasama dalam kelompok untuk
menyelesaikan suatu tugas bersama.
6. Perolehan prestasi belajar siswa yang ditunjukan dengan perolehan nilai
ulangan pada setiap akhir siklus mengalami peningkatan dari mulai siklus I
sampai dengan siklus II. Prestasi belajar tersebut dinyatakan tuntas karena
secara umum pencapaian prestasi belajar siswa yang diperoleh dari penugasan,
diskusi dan evaluasi berada di atas standar batas tuntas yaitu 75 dan
mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus II. Hal ini menunjukkan
bahwa secara umum siswa telah memahami materi yang disajikan dengan baik
pada proses belajar mengajar yang menggunakan pendekatan pembelajaran
kooperatif tipe snowball drilling.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
125
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang di-
laksanakan di XI IPS 3 SMA Negeri Sumpiuh ini dilakukan dalam dua siklus.
Masing-masing siklus terdiri dari 4 tahapan, yakni: (1) tahap perencanaan
tindakan; (2) tahap pelaksanaan/implementasi tindakan; (3) tahap observasi, dan
(4) tahap analisis dan refleksi.
Berdasarkan analisa hasil penelitian tindakan dari siklus I sampai dengan
siklus II, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan partisipasi siswa
dan prestasi belajar mata pelajaran akuntansi siswa kelas XI IPS 3 SMA Negeri
Sumpiuh. Peningkatan prestasi belajar tersebut terjadi setelah guru melakukan
beberapa upaya antara lain:
1. Guru membuat Rencana Pembelajaran terlebih dahulu sebelum mengajar
sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung secara terarah dan
terprogram.
2. Penerapan model kooperatif tipe snowball drilling.
3. Peneliti melakukan pengamatan mengenai partisipasi siswa dengan berbantuan
lembar observasi yang telah disediakan.
4. Guru melakukan evaluasi atau tes setelah pelaksanaan pembelajaran untuk
meningkatkan prestasi belajar berikutnya.
5. Siswa diajak untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran, tidak hanya
mental tetapi juga melibatkan fisik. Dengan variasi pembelajaran yang terdiri
dari diskusi kelompok, latihan soal, dan permainan yang membuat siswa
merasakan suasana belajar yang lebih menyenangkan sehingga materi menjadi
lebih mudah dipahami dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Upaya yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan menerapkan
model kooperatif tipe snowball drilling terbukti dapat meningkatkan partisipasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
126
siswa dan prestasi belajar mata pelajaran akuntansi siswa pada kelas XI IPS 3
SMA Negeri Sumpiuh. Hal tersebut terefleksi dari beberapa indikator berikut ini:
1. Partisipasi belajar siswa dalam proses pembelajaran mengalami kenaikan
13,53% yang mulanya hanya 76,76% pada skilus I menjadi 90,29% pada
siklus II. Peningkatan presentase tiap indikator partisipasi belajar siswa
sebagai berikut:
a. Partisipasi siswa dalam kegiatan pemberian materi pelajaran
mengalami peningkatan sebesar 15,44% , yang mulanya 78,68% pada
siklus I menjadi 94,12% pada siklus II.
b. Partisipasi siswa dalam kerja kelompok mengalami peningkatan
sebesar 16,17% , yang mulanya 75,74% pada siklus I menjadi 91,91%
pada siklus II.
c. Partisipasi siswa dalam mengemukakan pendapat mengalami pening-
katan sebesar 10,29%, yang mulanya 75,00% pada siklus I menjadi
85,29% pada siklus II.
d. Partisipasi siswa dalam mengajukan pertanyaan mengalami pening-
katan sebesar 11,03%, yang mulanya 73,53% pada siklus I menjadi
84,56% pada siklus II.
e. Partisipasi siswa dalam mengerjakan soal/tugas mengalami pening-
katan sebesar 14,71%, yang mulanya 80,88% pada siklus I menjadi
95,59% pada siklus II.
2. Terdapat kenaikan presentase prestasi belajar sebesar 14,7% dari 73,53%
pada siklus I menjadi 88,23% pada siklus II.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
127
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan yang telah peneliti kemukakan di atas, maka
dapat dikaji implikasinya, baik implikasi teoretis maupun implikasi praktis, yaitu
sebagai berikut:
1. Implikasi Teoretis
Secara teoretis hasil penelitian ini terbukti secara empirik, kegiatan
pembelajaran akuntansi pada materi ayat jurnal penyesuaian dan kertas kerja
dengan pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling dapat meningkatkan
partisipasi dan prestasi belajar siswa. Hal ini dilihat dari segala bentuk
partisipasi positif yang dilakukan siswa dalam proses belajar mengajar dan
menghasilkan prestasi belajar yang lebih baik. Hal ini disebabkan pendekatan
pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang menyenangkan
sehingga siswa merasa nyaman dan sangat antusias dalam mengikuti
pelajaran. Dengan demikian, berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
dapat dikatakan terjadi hubungan positif antara model pembelajaran
kooperatif tipe snowball drilling dengan partisipasi siswa dan prestasi belajar.
Hasil penelitian tindakan kelas ini juga dapat menambah khasanah
dunia ilmu pengetahuan khususnya ilmu pendidikan, dalam membantu
meningkatkan prestasi belajar akuntansi siswa agar lebih memuaskan. Selain
itu, hasil penelitian ini dapat mendukung teori pembelajaran yang telah ada.
Upaya untuk meningkatkan partisipasi siswa dan prestasi belajar akuntansi
perlu dilakukan, salah satunya dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe snowball drilling.
2. Implikasi Praktis
Hasil penelitian ini secara praktis dapat digunakan sebagai bahan
masukan atau pertimbangan bagi guru untuk menerapkan model pem-
belajaran ini dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari yang disesuaikan pula
dengan materi pembelajaran sehingga meningkatkan prestasi belajar
akuntansi khususnya.
Seorang guru harus mampu memilih model pembelajaran yang tepat
dan sesuai dengan materi, kondisi siswa, serta kondisi lingkungan, sehingga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
128
akan menciptakan suatu pembelajaran yang menyenangkan dan dapat
memacu siswa untuk ikut aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Model
pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling dapat menjadi salah satu
pertimbangan bagi guru dalam meningkatkan partisipasi dan prestasi belajar
siswa.
Penelitian ini memberikan gambaran secara jelas bahwa melalui
penerapan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling dapat
meningkatkan partisipasi siswa dan prestasi belajar akuntansi siswa. Siswa
terlihat lebih antusias dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Siswa
juga terlihat lebih aktif dalam kegiatan. Prestasi belajar siswa yang tercermin
juga mengalami peningkatan. Selain itu, dapat menghapus pandangan siswa
terhadap pembelajaran yang membosankan menjadi pembelajaran yang
menarik dan menyenangkan.
C. Saran
Berdasarkan simpulan dari penelitian tindakan kelas ini, maka peneliti
dapat menyampaikan saran-saran antara lain:
1. Bagi Guru:
a. Guru diharapkan dapat mengembangkan model dan metode pembelajaran
yang mendorong siswa untuk aktif berpartisipasi dan lebih mudah dalam
memahami tujuan dan materi pembelajaran.
b. Melihat keberhasilan penelitian tindakan kelas ini, disarankan kepada guru
akuntansi dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe snowball
drilling sebagai upaya peningkatan partisipasi dan prestasi belajar siswa
dengan variasi pembelajaran yang menarik sehingga dapat meningkatkan
partisipasi, perhatian, minat dan motivasi siswa untuk memahami materi
yang disajikan yang pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa.
c. Guru diharapkan dapat memanfaatkan sarana dan prasarana yang sudah
disediakan oleh pihak sekolah sebagai alat bantu dalam pengembangan
media pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
129
d. Kerjasama guru dan siswa selama proses pembelajaran harus diperhatikan
sehingga suasana pembelajaran menjadi lebih kondusif dan siswa dapat
lebih mudah memahami materi pembelajaran.
2. Bagi siswa:
a. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe snowball drilling
diharapkan dapat meningkatkan kekompakan dan kerjasama dalam
kelompok.
b. Siswa diharapkan dapat meningkatkan ketrampilan berkomunikasi atau
demonstrasi yang baik dimana hal ini pada akhirnya akan sangat
bermanfaat bagi siswa, terutama dalam meningkatkan rasa percaya diri
akan kemampuan yang dimiliki dalam menjalani kehidupan di masa yang
akan datang.
c. Siswa diharapkan dapat berperan aktif dan tetap fokus dalam kegiatan
belajar mengajar.
d. Siswa diharapkan bersikap terbuka dengan perkembangan zaman dengan
memanfaatkan teman, buku, televisi maupun internet sebagai sumber
belajar dan tidak menganggap pusat informasi adalah guru saja.
3. Bagi Peneliti:
a. Peneliti dapat menerapkan penelitian yang sejenis dengan penyempurnaan
dalam berbagai hal untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan optimal.
b. Peneliti sebagai calon guru harus dapat menerapkan pendekatan
pembelajaran dan media pembelajaran yang tepat, sesuai materi dan
kondisi siswa dalam proses pembelajaran.
4. Bagi Sekolah:
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi peningkatan kinerja
guru dan upaya meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pelajaran
Akuntansi, dapat dipakai sebagai bahan mengembangkan kreativitas guru
dalam upaya mencari solusi masalah peningkatan prestasi belajar siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
130
b. Sekolah perlu mengadakan bimbingan dan binaan kepada guru yang
berhubungan dengan pendekatan, tipe pembelajaran maupun media dalam
pembelajaran demi keberhasilan proses pembelajaran.