IMPLEMENTASI SISTEM ZONASI PENERIMAAN PESERTA DIDIK
BARU TAHUN AJARAN 2020/2021
(Studi Kasus di SMA Negeri 5 Kabupaten Bone)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Sosiologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
Wde Nur Aqmarina
NIM. 105381110116
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
NOVEMBER, 2020
ii
iii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“Jangan jadikan keberhasilan seseorang membuat dirimu iri
laKukan apa yang harus dilakukan
untuk dirimu sendiri tanpa mengharapkan pujian atau sanjungan
agar kamu dapat mencapai tujuan kamu dan berguna bagi orang
disekitarmu”
Wde Nur Aqmarina
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk: Kedua orang tuaku Hamzah Djamali dan
Naidah, saudaraku Rahma dan Ikbal dan teman terdekatku Hasni, Nur Aida,
Musfira, Fitriani atas keihklasan dan Doanya kepada penulis sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.
v
ABSTRAK
Wde Nur Aqmarina. 2020. Implementasi Sistem Zonasi Penerimaan
Peserta Didik Baru Tahun Ajaran 2020/2021 (Studi Kasus di SMA Negeri 5
Kabupaten Bone) Skripsi. Program Studi Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan
Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh
Nurdin sebagai pembimbing I dan Syarifuddin sebagai pembimbing II.
Skripsi ini mengkaji tentang Implementasi Sistem Zonasi Penerimaan
Peserta Didik Baru Tahun Ajaran 2020/2021 (Studi Kasus di SMA Negeri 5
Kabupaten Bone. Skripsi ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses Penerimaan
Peserta Didik Baru (PPDB) yang menggunakan sistem zonasi di SMA Negeri 5
Kabupaten bone dan kendala implementasi sistem zonasi PPDB yang dihadapi
calon peserta didik dan operator.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dengan metode pengumpulan data
melalui dua yaitu data primer dan data sekunder, data primer dengan observasi
dan wawancara dan data sekunder dengan pengumpulan dari jurnal, Skripsi, buku,
blog dan lain-lain. Dengan menggunakan teori psikologi dan strukturalisme,
tipologi perubahan sosial dan fungsionalisme struktural sebagai pisau analisis
mendapatkan data yang lebih akurat.
Hasil penelitian ini adalah (1) proses penerimaan peserta didik yang
diinformasikan kepada SMP Sederajat dengan mengirim surat juga melalui poster
yang telah dibuat sekolah yang nantinya akan dikirim ke media sosial seperti
facebook, whatshapp, instagram, telegram dan lain-lain setelahnya melakukan
pendaftaran ke sekolah dan pihak sekolah akan memverifikasi data yang masuk di
sekolah dan nantinya akan ada pengumuman kelulusan lanjut daftar ulang dan
mengikuti masa pengenalan sekolah dan mengerjakan tes psikologi. (2) kendala
yang menjadi penghambat dalam proses penerimaan peserta didik adalah jaringan
yang selalu terganggu, masih ada calon peserta didik yang belum mempunyai alat
komunikasi yang dapat mengakses pendaftaran secara online dan masih ada
wilayah yang tidak bisa dijangkau jaringan internet.
Kata kunci: proses, implementasi, sistem zonasi
vi
ABSTRACT
Wde Nur Aqmarina. 2020. Implementation of the Zoning System for New
Student Admissions for the 2020/2021 Academic Year (Case Study at SMA
Negeri 5 Bone Regency) Thesis. Sociology Education Study Program, Teacher
Training and Education Faculty, Muhammadiyah University of Makassar.
Supervised by Nurdin as mentor I and Syarifuddin as mentor II.
This thesis examines the Implementation of the Zoning System for New
Student Admissions for the 2020/2021 Academic Year (Case Study at SMA
Negeri 5 Bone Regency. This thesis aims to describe the process of New Student
Admission (PPDB) using the zoning system in SMA Negeri 5 Bone Regency and
the obstacles to implementing the PPDB zoning system faced by prospective
students and operators.
The research method used in this research is qualitative research with a
phenomenological approach with data collection methods through two, namely
primary data and secondary data, primary data by observation and interviews and
secondary data by collecting from journals, theses, books, blogs and others. By
using psychological theory and structuralism, typology of social change and
structural functionalism as analysis tools to obtain more accurate data.
The results of this study are (1) the process of admitting students who are
informed to SMP Equivalents by sending letters also through posters that have
been made by the school which will later be sent to social media such as
Facebook, WhatsApp, Instagram, Telegram and others after registering to The
school and the school will verify the data that is entered in the school and there
will be a graduation announcement after which re-register and attend the school
introduction period and take psychological tests. (2) the obstacle that hinders the
progress of the student admission process is that the network is always
interrupted, there are still prospective students who do not have a means of
communication that can access online registration and there are still areas that
cannot be reached by the internet network.
Keywords: process, implementation, zoning system
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Puji Syukur Kehadirat Allah SWT yang senantiasa
memberi berbagai karunia dan nikmat yang tak terhingga kepada seluruh
makhluk-Nya terutama kita selaku hamba-Nya. Salam dan salawat kita hanturkan
kepada junjungan kita nabi Muhammad shallalahu Alaihi Wasallam yang
merupakan panutan kita sampai akhir zaman. Dengan keyakinan itu penulis dapat
menyelesaikan kewajiban dalam penyusunan skripsi. Meskipun upaya-upaya
untuk tersusunnya proposal penelitian baik telah dilakukan secara maksimal akan
tetapi sebagaimana manusia biasa tentu ada kekurangan-kekurangan yang terdapat
dalam penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, dengan terbuka saya
mengaharapkan adanya masukan-masukan yang dapat lebih menyempurnakan
penyusunan skripsi ini. Keberhasilan penyelesaian penyusunan skripsi penelitian
ini ditentukan oleh berbagai faktor. Oleh karena itu kami ucapkan terimah kasih
kepada. Kedua orang tua saya Hamzah Djamali dan Naidah juga saudara saya
yang tercinta Rahma dan Ikbal terkhusus yang telah memberikan pendidikan
kedisiplinan, doa dan nasihat tiada hentinya memotivasi dalam punyusunan
skripsi ini sampai selesai, Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag. selaku Rektor
Universitas Muhammadiyah Makassar, Erwin Akib, M.Pd.,Ph.D selaku dekan
FKIP Universitas Muhammadiyah Makassar, Drs. H. Nurdin, M.Pd selaku ketua
program studi Pendidikan Sosiologi Universitas Muhammadiyah Makassar, Drs.
H. Nurdin, M.Pd selaku dosen pembimbing I dan Syarifuddin, S.Pd.,M.Pd Selaku
viii
dosen pembimbing 2 yang telah memberikan kritik dan saran yang senantiasa
menjadi arah dan dorongan dalam penyelesaian penyusunan skripsi ini, Segenap
Dosen Program Studi Pendidikan Sosiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar atas bekal ilmu yang telah
diberikan kepada penulis sejak pertama menjadi mahasiswa.
Akhir kata saya berharap agar skripsi ini dapat menjadi masukan yang
bermanfaat, khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya. Semoga segala
usaha kita bernilai ibadah di sisi Allah SWT. Amin ya Rabbal a’lamin
Makassar, 8 November 2020
Wde Nur Aqmarina
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv
ABSTRAK ......................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 8
C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 8
E. Definisi Operasional................................................................................ 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. Kajian Pustaka ......................................................................................... 11
1. Implementasi ..................................................................................... 11
2. Sistem Zonasi .................................................................................... 11
3. Peserta Didik ..................................................................................... 14
4. Tinjauan Teori ................................................................................... 15
B. Kerangka Pikir ........................................................................................ 17
x
C. Penelitian Relevan ................................................................................... 19
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ........................................................................................ 24
B. Lokasi Penelitian ..................................................................................... 24
C. Fokus Penelitian ...................................................................................... 25
D. Informan Penelitian ................................................................................. 25
E. Jenis dan Sumber Data Penelitian ........................................................... 26
F. Instrument Penelitian .............................................................................. 26
G. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 27
H. Teknik Analisis Data ............................................................................... 29
I. Teknik Keabsahan Data .......................................................................... 29
BAB IV GAMBARAN HISTORI LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Lokasi Penelitian ........................................................................ 31
B. Letak Geografis ....................................................................................... 32
C. Keadaan Siswa ........................................................................................ 33
D. Keadaan Guru.......................................................................................... 36
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ....................................................................................... 40
1. Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Sistem Zonasi SMA
Negeri 5 Kabupaten Bone ................................................................. 40
2. Kendala Implementasi Sistem Zonasi Penerimaan Peserta Didik dan
Operator di SMA Negeri 5 Kabupaten Bone .................................... 47
B. Pembahasan ............................................................................................. 55
xi
C. Interpretasi Hasil Penelitian .................................................................... 60
D. Cara Kerja Teori ...................................................................................... 63
E. Nilai Kebaharuan (Novelty)..................................................................... 65
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ................................................................................................. 68
B. Saran ........................................................................................................ 69
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 70
LAMPIRAN ....................................................................................................... 72
DOKUMENTASI .............................................................................................. 105
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... 113
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Jumlah peserta didik berdasarkan usia ................................................ 34
Tabel 4.2 Jumlah peserta didik berdasarkan agama ............................................ 34
Tabel 4.3 Jumlah peserta didik berdasarkan penghasilan orang tua ................... 34
Tabel 4.4 Jumlah peserta didik berdasarkan tingkat pendidikan ....................... 35
Tabel 4.5 Jumlah guru mata pelajaran ............................................................... 36
Tabel 5.1 Interpretasi Hasil Penelitian ................................................................ 60
Tabel Catatan ...................................................................................................... 98
Tabel Informan .................................................................................................... 98
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir ..................................................................... 18
Gambar Diagram Keberhasilan Penerimaan Calon Peserta Didik ...................... 99
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah hal yang penting bagi semua orang maupun dari
kalangan anak-anak sampai dewasa. Pendidikan terbagi menjadi tiga yaitu formal
atau pendidikan yang di dapatkan dalam sekolah, informal atau pendidikan yang
didapatkan dalam keluarga dan nonformal atau pendidikan yang didapatkan
didalam masyarakat. Yang sering terfikirkan dalam pikiran kita adalah pendidikan
formal atau Sekolah yang biasanya tingkatan pendidikan dari TK, SD, SMP,
SMA, SMK dan sederajat sampai perguruan tinggi.
Saat ini masyarakat sangat mengutamakan pendidikan dan mereka
berlomba-lomba untuk megikuti jenjang pendidikan mulai dari TK, SD, SMP,
SMA sederajat hingga perguruan tinggi seperti mereka selalu bertanya di dalam
kelas karena rasa ingin tahu dan rasa penasaran mereka yang besar untuk
mengetahui sesuatu, berkompetisi untuk mendapatkan peringkat dalam kelas
maupun peringkat umum di dalam sebuah sekolah dan masih banyak lainnya.
Pendidikan di Indonesia yang saat ini memakai Kurikulum 2013 atau
biasanya disingkat menjadi K13 yang dalam prosesnya dalam sekolah terutama
dalam proses penerimaan peserta didik baru bukan lagi dilakukan secara manual
atau biasanya calon peserta didik datang ke sekolah untuk melihat informasi
terbaru dalam proses penerimaan peserta didik baru ini berjalan dan juga
mengantri untuk mendapatkan formulir yang nantinya akan diisi dan
dikembalikan lagi ke sekolah melainkan menggunakan teknologi ini sehingga
2
membuat masyarakat lebih mudah untuk melakukan kegiatannya setiap hari salah
satu contohnya teknologi yang digunakan dalam pendidikan sehingga dibentuknya
Sistem Zonasi PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) yang dalam
pelaksanaannya dibutuhkan teknologi seperti komputer dan Smartphone yang
terhubung dengan internet untuk mengaksesnya jadi calon peserta didik baru yang
ingin melanjutkan pendidikannya mereka hanya membutuhkan komputer dan
smartphone yang terhubung ke internet untuk melakukan pendaftaran yang
dilakukan secara online nantinya mereka akan mengisi data pribadi juga
mendapatkan informasi mengenai kelanjutan dari pendaftaran tersebut sehingga
memudahkan calon peserta didik dalam melakukan pendaftaran tanpa harus
datang ke sekolah untuk mengetahui informasi dan mengantri untuk mendapatkan
formulir mereka hanya tinggal dirumah dan melihat informasi terbaru yang
dibagikan sekolah dikomputer dan smartphone yang terhubung ke internet.
Dalam sekolah peserta didik sangat penting karena tanpa peserta didik
proses pembelajaran tidak dapat berlangsung sehingga setiap sekolah yang
membuka pendaftaran mereka telah menetapkan beberapa hal yang telah
disepakati dalam penerimaan peserta didik tersebut mulai dari sistem Zona sendiri
yang memperhatikan jarak dari rumah kesekolah dari calon peserta didik yang
mendaftar juga memperhatikan data pribadi yang dimasukan dan juga nilai rapor
dari sekolah sebelumnya serta nilai yang mereka dapat setelah mengikuti tes
secara online. Sekolah sangat memperhatikan calon peserta didik yang mendaftar
agar terpilih peserta didik yang sesuai dengan kriteria yang sudah ditetapkan.
3
Di Indonesia, masyarakatnya telah meyakini bahwa pendidikan dapat
meningkatkan kualitas hidup yang artinya orang yang berpendidikan akan
mempunyai kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya. Makin tinggi pendidikan
yang diraih dan makin baik pendidikan itu maka makin bermutu kehidupan baik
bagi dirinya sendiri maupun di dalam masyarakat (Adiwikarta 2016: 4).
Manajemen sekolah terdiri dari manajemen peserta didik, manajemen
pembelajaran, manajemen keuangan, manajemen sarana dan prasaran, manajemen
tenaga kependidikan dan lainnya. Manajemen peserta didik sangan penting dalam
sekolah karena peserta didik atau siswa merupakan objek agar dapat terlaksananya
sebuah proses belajar mengajar. PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) adalah
langkah untuk meningkatkan kualitas pendidikan. karena tanpa peserta didik maka
proses pembelajaran tidak dapat berjalan (Setiyanti, 2019).
Sesuai dengan definisi yang tertera dalam UU nomor 20 Tahun 2003
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk menjadikan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulai serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan Negara” (Sudrajat, 2010).
Sesuai peraturan pemerintah dalam Permendikbud no. 14 Tahun 2018
Penerimaan Peserta Didik Baru atau yang sering disingkat (PPDB) dengan Sistem
Zonasi, (1) PPDB bertujuan untuk menjamin penerimaan peserta didik baru
berjalan secara objektif, transparan, akuntabel, nondiskriminatif dan berkeadilan
dalam rangka mendorong peningkatan akses layanan pendidikan. (2)
4
Nondiskriminatif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikecualikan bagi sekolah
yang secara khusus melayani peserta didik dari kelompok gender atau agama
tertentu. Menteri pendidikan mengeluarkan peraturan tersebut agar pendidikan
dalam Indonesia merata, tidak ada lagi sekolah unggulan karena siswa diterima
dilihat dari jarak rumah ke sekolah sehingga mempermudah peserta didik ingin
mendaftar ke sekolah yang berdekatan dengan jarak tinggalnya juga tidak
membeda-bedakan calon peserta didik (Mulyana, 2018).
Pelaksanaan sistem zonasi penerimaan peserta didik baru akan menjadi
lebih efisien baik dalam hal waktu, biaya maupun tenaga. Peserta nantinya akan
Karena peserta dan orang tua tidak lagi mendatangi sekolah untuk dapat
mengetahui informasi atau melihat pengumuman tentang penerimaan siswa baru.
Kapan saja mereka bisa melihat pengumuman atau informasi tersebut melalui
komputer atau smartphone yang terhubung dengan internet (Zain dkk, 2018).
Banyak faktor yang mendasari mengapa pendidikan tidak bisa
berkembang, demi meningkatkan pendidikan di Indonesia seperti hal tersebut.
Saat ini penerapan tentang penerimaan siswa baru berbasis website ini baru
ditetapkan dibeberapa sekolah negeri. Website/web adalah suatu sistem yang
didalamnya terdapat informasi dalam bentuk teks, gambar, suara dan lainnya yang
tersimpan dalam sebuah server web internet yang disajikan dalam bentuk
hypertext (Murad, 2013).
Di SMA Negeri 5 Bone dalam penerimaan siswa baru berbasis website ini
sudah diterapkan dengan harapan untuk memeratakan pendidikan dengan
menerima siswa dengan mempertimbangkan jarak dari rumahnya ke sekolah,
5
mempermudah siswa dalam mendaftar di sekolah yang mereka ingin karena tidak
perlu lagi antri panjang untuk mendaftar di sekolah, mempermudah sekolah dalam
mengelola data dari siwa baru dan menginformasikan jadwal tes dan hasil tes
calon siswa baru. Namun pada kenyataannya ada hal yang belum memadai seperti
orang tua para siswa/siswi belum mempunyai biaya untuk membelikan anak-
anaknya laptop ataupun komputer atau alat komunikasi sehingga sering terjadi
kekeliruan terhadap calon peserta didik saat akan mendaftar secara online, sistem
tersebut akan mudah apabila didukung oleh teknologi yang baik namun beberapa
orang tua di daerah kabupaten bone terutama dibagian pedesaan atau terpencil
belum mampu memberikan apa yang dibutuhkan anaknya, walaupun sekolah
menengah pertama telah ada mata pelajaran TIK (Teknologi Informasi dan
Komunikasi) namun, masih saja ada siswa/siswi yang belum mampu mengelola
komputer dengan baik. Penerimaan siswa baru berbasis website ini diperlukan
kemampuan siswa dalam mengelola komputer agar tidak kebingungan saat akan
mendaftar dan harus mengisi formulir atau data yang ada dikomputer yang akan
dinilai oleh sekolah. Di zaman ini sudah banyak remaja-remaja yang sudah
mengetahui cara mengolah atau menggunakan teknologi, namun masih saja ada
beberapa yang masih belum mengerti atau mengetahui cara menggunakannya
dengan baik dan juga kebanyakan orang tua siswa/siswi SMA Negeri 5 Bone
belum mempunyai fasilitas seperti komputer ataupun laptop untuk melakukan
pendaftaran online karena orang tuanya yang masih belum mampu untuk
membelikan komputer atau alat komunikasi. Sedangkan saat ingin melakukan
6
pendaftaran calon peserta didik baru melakukan pendaftaran menggunakan
komputer.
Penerimaan calon peserta didik dapat merugikan siswa di SMA Negeri 5
Kabupaten Bone yang ingin mendaftar pada sekolah yang diinginkannya seperti
dalam pendaftaran menggunakan aplikasi untuk mengetahui letak geografis dari
rumah ke sekolah namun keadaan desa dan kota sangat berbeda. Di desa bila
menggunakan aplikasi untuk mengetahui jarak rumah ke sekolah dan menarik
garis geografisnya rumah calon peserta didik yang seharusnya lebih dekat akses
ke sekolah yang mereka ingin namun dalam aplikasi malah lebih dekat akses ke
sekolah lain sehingga hal ini membuat calon peserta didik tidak dapat mendaftar
di sekolah yang diinginkannya.
Adapun penelitian relefan yaitu Khadowmi (2019) yang meneliti tentang
Implementasi Kebijakan Sistem Zonasi Terhadap Penerimaan Peserta Didik Baru
Kabupaten Lampung Tengah, Viptri (2019) mengkaji mengenai Konflik
Penerapan Sistem Zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru 2018 (Studi Kasus Pada
SMPN 11 Medan), Wulandari (2018) yang dalam penelitiannya membahas
Pengaruh Penerimaan Peserta Didik Baru Melalui Sistem Zonasi Terhadap
Prestasi Belajar Siswa Kelas Vii Di SMP Negeri 1 Labuhan Ratu Lampung Timur
Tahun Pelajaran 2017/2018, Wulandari dkk (2017) yang meneliti mengenai
Pengaruh Penerimaan Peserta Didik Baru Melalui Sistem Zonasi Terhadap
Prestasi Belajar Siswa, Setiyanti (2019) yang membahas mengenai Efektivitas
Penerimaan Peserta Didik Baru (Ppdb) Menggunakan Sistem Zona Dalam
Pemerataan Dan Peningkatan Kualitas Pendidikan (Studi Kasus Pada SMPN
7
Kecamatan Temanggung), Andina (2017) mengkaji tentang Sistem Zonasi Dan
Dampak Psikososial Bagi Peserta Didik, Zain dkk (2018) yang dalam
penelitiannya membahas mengenai Pengembangan Sistem Informasi Penerimaan
Siswa Baru Berbasis Website Di SMA 1 Annuqayah Sumenep, Irfan (2015) yang
meneliti tentang Aplikasi Penerimaan Siswa Baru Reguler(Psb) Online Berbasis
Web Dan Mobile Yang Terintegrasi Dengan Sms Gateway Studi Kasus Di SMA
Negeri 1 Pengasih, Purwanti (2018) yang penelitiannya mengkaji mengenai
Efektivitas Kebijakan Penerimaan Peserta Didik Baru Sistem Zonasi Bagi Siswa
Rawan Melanjutkan Pendidikan, Sidik (2018) membahas tentang Perancangan
Sistem Informasi Pendaftaran Siswa Baru Berbasis Website Pada SMK Bina Putra
Jakarta.
Hubungan dari penelitian ini dengan kajian pendidikan Sosiologi yaitu
Sosiologi membahas mengenai interaksi dalam masyarakat. Salah satunya dalam
pendidikan dari sistem zonasi tersebut menimbulkan perubahan dalam masyarakat
yang berdampak terhadap kehidupan mereka. Perubahan tersebut atau biasa sering
dibahas dalam sosiologi yaitu perubahan sosial yang melalui sistem zonasi ini
nantinya akan menimbulkan efek atau hal baru dalam kehidupan masyarakat entah
itu akan menimbulkan dampak yang baik maupun kurang baik dalam masyarakat.
Menurut Gillin dan Gillin Perubahan sosial adalah suatu variasi dari cara hidup
yang diterima, baik karena perubahan kondisi geografis, kebudayaan material,
komposisi penduduk, maupun karena adanya difusi dan penemuan dalam
masyarakat (Suntari, 2017:4). Juga menurut Ritzer perubahan sosial melihatnya
8
dengan mengacu pada variasi hubungan antara individu, kelompok, organisasi,
kultur, dan masyarakat pada waktu tertentu (Suntari, 2017:6).
Dari masalah ini lah penulis tertarik untuk meneliti implikasi atau kendala
yang dialami oleh calon peserta didik baru dan orang tuanya dari sistem zonasi
dengan judul: “Implementasi Sistem Zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru
Tahun Ajaran 2020/2021 (Studi Fenomenologi Di Sma Negeri 5 Kabupaten
Bone)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang rencana penelitian ini maka rumusan
masalah adalah:
1. Bagaimana proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang
menggunakan sistem zonasi di SMA Negeri 5 Kabupaten Bone?
2. Bagaimana kendala Implementasi Sistem Zonasi PPDB yang dihadapi calon
peserta didik dan Operator PPDB Di SMA Negeri 5 Kabupaten Bone ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk Mendeskripsikan proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang
menggunakan sistem zonasi di SMA Negeri 5 Kabupaten Bone.
2. Untuk Mendeskripsikan kendala Implementasi Sistem Zonasi PPBD yang
dihadapi calon peserta didik dan Operator PPDB di SMA Negeri 5 Kabupaten
Bone.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini terbagi menjadi dua:
9
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
kepada para ilmuan yang akan meneliti dibidang pendidikan khususnya yang
bersangkutan dengan implementasi sistem zonasi penerimaan peserta didik
baru.
b. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi dasar pemikiran serta memberikan
motivasi dan dorongan bagi peneliti lainnya untuk melakukan penelitian
lanjutan dengan pokok pembahasan yang lebih mendalam tentang
implementasi sistem zonasi penerimaan peserta didik baru.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa, dapat memberikan pembelajaran atau pemahaman bagi peserta
didik dalam pelaksanaan sistem zonasi.
b. Bagi Sekolah, hasil penelitian ini akan memberikan informasi terhadap
implikasi sistem zonasi agar sekolah dapat membantu siswa dalam pelaksanan
sistem tersebut.
c. Bagi Orang Tua dan Masyarakat, dapat memberikan pemahaman mengenai
pelaksanaan sistem zonasi.
d. Bagi Penulis, dapat menambah pengalaman dan pengetahuan, khususnya
dalam membuat proposal sebagai persyaratan untuk menyelesaikan program
S1 pada Universitas Muhammadiyah Makassar.
10
E. Definisi Operasional
Untuk menghindari salah tafsir tentang makna istilah yang digunakan
dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan makna dari beberapa definisi
operasional sebagai berikut :
Implementasi Sistem Zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun Ajaran
2020/2021 (Studi Fenomenologi Di Sma Negeri 5 Kabupaten Bone) yang
dimaksud peneliti adalah penyelidikan mengenai sistem zonasi penerimaan
peserta didik baru adalah penerimaan peserta didik yang memperhatikan jarak
tempat tinggalnya dengan sekolah melalui pendaftaran berbasis website pada
kabupaten bone apakah hal ini cocok untuk diterapkan atau tidak dan kendala apa
yang akan dialami oleh calon peserta didik baru dan operator yang apakah
menimbulkan perubahan dalam masyarakat yang nantinya berdampak terhadap
kehidupannya maupun lingkungannya.
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. Kajian Pustaka
1. Implementasi
Kata implementasi sendiri berasal dari bahasa Inggris “to implement”
artinya mengimplementasikan. Implementasi diartikan sebagai suatu tindakan
yang dilakukan setelah dirancang dengan matang sebelumnya. implementasi
dirancang dan dilaksanakan secara serius juga sesuai dengan norma-norma yang
berlaku agar tercapai tujuan yang diinginkan. Menurut Mazmanian & Sabatier
implementasi adalah suatu tindakan atau pelaksanaan yang telah disusun secara
cermat dan rinci yang dilaksanakan dari kebijakan hukum atau keputusan
pengadilan. Proses pelaksanaannya setelah tahapan proses undang-undang lalu
output dalam bentuk pelaksanaan kebijakan (Khadowmi, 2019:8). Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Implementasi adalah pelaksanaan
(Sugono dkk, 2008:548).
Jadi dapat disimpulkan bahwa Implementasi adalah suatu penerapan atau
tindakan yang dilakukan berdasarkan rencana yang telah disusun atau dibuat
dengan cermat dan terperinci sebelumnya.
2. Sistem Zonasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Sistem adalah perangkat unsur
yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas (Sugono,
2008:1362). Zonasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah perzonaan dari
kata zona yang artinya daerah dengan pembatasan khusus, kawasan (Sugono,
12
2008:1633) Sistem Zonasi adalah Penataan Reformasi Dalam Pembagian Wilayah
Sekolah. secara keseluruhan sistem zonasi yang berlaku saat ini merupakan
landasan pokok penataan reformasi sekolah mulai dari Taman Kanak-kanak (TK)
hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Sistem Zonasi yg mengatur mengenai
zona wilayah bagi calon siswa dimuat dalam Sistem PPDB yang baru melalui
Permendikbud No.14 Tahun 2018. Sistem zonasi terbaru ini prinsip nya Hampir
sama dengan Sistem Bina lingkungan, hanya saja pada jumlah kuota sistem zonasi
ini jauh lebih banyak dibandingkan bina lingkungan yaitu mencapai 90%
(Khadowmi, 2019 : 36).
Seperti yang terdapat dalam Permendikbud No. 14 Tahun 2018 Pasal 16
a. Sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah wajib menerima calon
peserta didik yang berdomisili pada radius zona terdekat dari Sekolah paling
sedikit sebesar 90% (sembilan puluh persen) dari total jumlah keseluruhan
peserta didik yang diterima.
b. Domisili calon peserta didik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berdasarkan
alamat pada kartu keluarga yang diterbitkan paling lambat 6 (enam) bulan
sebelum pelaksanaan PPDB.
c. Radius zona terdekat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh
pemerintah daerah sesuai dengan kondisi pada daerah tersebut berdasarkan:
1) Ketersediaan anak usia Sekolah pada daerah tersebut; dan
2) Jumlah ketersediaan daya tampung dalam rombongan belajar pada masing-
masing Sekolah.
13
d. Dalam menetapkan radius zona sebagaimana dimaksud pada ayat (3),
pemerintah daerah melibatkan musyawarah/kelompok kerja kepala Sekolah.
e. Bagi Sekolah yang berada pada daerah perbatasan provinsi/kabupaten/kota,
ketentuan persentase dan radius zona terdekat sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dapat diterapkan melalui kesepakatan secara tertulis antar pemerintah
daerah yang saling berbatasan.
f. Sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah dapat menerima calon
peserta didik melalui:
1) Jalur prestasi yang berdomisili di luar radius zona terdekat dari Sekolah paling
banyak 5% (lima persen) dari total jumlah keseluruhan peserta didik yang
diterima; dan
2) Jalur bagi calon peserta didik yang berdomisili di luar zona terdekat dari
Sekolah dengan alasan khusus meliputi perpindahan domisili orang tua/wali
peserta didik atau terjadi bencana alam/sosial, paling banyak 5% (lima persen)
dari total jumlah keseluruhan peserta didik yang diterima (Mulyana, 2018).
Sistem zonasi adalah upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengurangi
pemisah antara sekolah maju, favorit, mewah dengan sekolah yang sebaliknya.
Dengan adanya sistem ini semua peserta didik tidak dibedakan antara kaya atau
miskin, berprestasi atau tidaknya. Semua peserta didik bisa mendapatkan akses
pendidikan secara merata. Semua bisa belajar, menggali kemampuan,
keterampilan dan bakat yang dimilikinya agar terciptanya pendidikan dimasa
depan lebih cerah. Jika pemerataan pendidikan sudah terjadi, maka semua sekolah
akan menjadi favorit (Setiyanti 2019: 164).
14
3. Peserta Didik
Ulfah, dkk (2016:4) menyatakan “penerimaan peserta didik baru
merupakan salah satu kegiatan yang pertama kali dilakukan dalam sebuah
lembaga pendidikan, yang tentunya penerimaan peserta didik baru tersebut
melalui penyeleksian yang telah ditentukan oleh pihak lembaga pendidikan
kepada calon peserta didik baru (Wulandari dkk, 2017).
Menurut Imron, 2012 (dalam jurnal efektivitas penerimaan peserta didik
baru melalui sistem penerimaan peserta didik online, Asri Ulfah : 2016) bahwa
“sistem penerimaan peserta didik adalah cara penerimaan peserta didik baru. Ada
dua sistem dalam sistem penerimaan peserta didik baru yaitu: pertama, dengan
menggunakan sistem promosi. Sistem promosi adalah penerimaan peserta didik,
yang sebelumnya tanpa menggunakan seleksi. Kedua, dengan menggunakan
sistem seleksi (Wulandari dkk, 2017).
Kegiatan rutin dari sekolah untuk melakukan penerimaan calon murid
yang memenuhi syarat tertentu untuk memperoleh pendidikan pada bentuk satuan
pendidikan dan mengikuti suatu jenjang pendidikan yang lebih tinggi (Palilingan
dkk, 2014:2). Jaelani mengatakan Penerimaan peserta didik baru adalah menerima
peserta didik baru dengan melakukan pendaftaran dan persyaratan yang telah
diberitahukan oleh lembaga pendidikan untuk memberikan pendidikan kepada
masyarakat dalam rangka memperoleh hak-hak sebagai warga negara (Patta,
2016).
15
4. Tinjauan Teori
a. C Wright Mills “Psikologi dan Strukturalisme”
Mills (1951) menyatakan bahwa manusia adalah makhluk yang unik yang
disebabkan oleh adanya hubungan antara struktur fisik dan peranan yang
dimainkan dalam struktur sosial. Manusia secara biologis dilengkapi dengan fisik
dan psikis seperti perasaan, sensasi yang berada pada organisme tersebut. Dengan
peralatan tersebut manusia melaksanakan peranannya di dalam struktur sosial
dimasyarakat, termasuk didalam politik manusia memperoleh, menggunakan dan
mendistribusikan wewenang dan kekuasaan didalam struktur sosial (Nursalam
dkk, 2016: 250).
Dari teori tersebut dijelaskan yaitu kepala sekolah, siswa, operator dan
orang tua berperan dalam mendidik calon peserta didik dari penelitian ini mereka
mempunyai tugas untuk membantu atau memantau calon peserta didik dalam
melakukan pendaftaran tersebut jadi dia mempunyai tugas untuk mengajarkan
atau membimbing calon peserta didik untuk menggunakan alat teknologi seperti
alat komunikasi, komputer dan terutama membimbing mereka dalam mengikuti
proses PPDB atau hal lainnya.
b. Auguste Comte “Tipologi Perubahan Sosial”
Tahap Positivisme yang saat ini menjadikan ilmu pengetahuan
berkembang dan segala sesuatu menjadi lebih rasional, sehingga tercipta dunia
yang lebih baik karena orang cenderung berhenti melakukan pencarian sebab
mutlak (tuhan atau alam) dan lebih fokus pada penelitian terhadap dunia sosial
16
dan fisik dalam upayahnya menemukan hukum yang mengaturnya (Nursalam dkk,
2016: 174).
Jadi pada zaman ini pengetahuan mengalami perkembangan teknologi
baru yang diciptakan digunakan untuk membantu manusia dalam menyelesaikan
permasalahan, seperti pendaftaran melalui website yang diatur dalam
permendikbud kita menggunakan teknologi yang bertambahnya tahun makin
banyak teknologi yang ada.
c. Talcott Parsons “Fungsionalisme Struktural”
Menurutnya ada empat fungsi penting untuk semua sistem, “tindakan”
yang disebut dengan AGIL. (1) Adaptation / adaptasi, sistem harus menyesuaikan
diri dengan lingkungan dan menyesuaikan lingkungan itu dengan kebutuhannya,
(2) Goal Attainment / Pencapaian Tujuan, sebuah sistem harus mendefinisikan diri
untuk mencapai tujuan utamanya, (3) Integration / integrasi, sebuah sistem harus
mengatur antar hubungan bagian-bagian yang menjadi komponennya, (4)
Latency/Pemeliharaan Pola, sebuah sistem harus memperlengkapi, memelihara,
dan memperbaiki baik motivasi individu maupun pola-pola kultural yang
menciptakan dan menopang motivasi (Nursalam dkk, 2016: 86).
Seperti penelitian yang dilakukan sistem zonasi ini harus menyesuaikan
dirinya dalam lingkungannya agar tetap bertahan. Juga mencapai atau
mewujudkan tujuan utamanya yaitu penerima peserta didik secara objektif,
transparan, akuntabel, nondiskriminatif, dan berkeadilan dalam rangka mendorong
peningkatan akses layanan pendidikan. Mengatur hubungannya antar bagian-
bagian yang termasuk atau terlibat didalamnya. Dan memelihara agar sistem ini
17
tetap berjalan dengan baik dengan memperbaiki dan melengkapi hal yang dirasa
kurang.
B. Kerangka Pikir
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pemerataan pendidikan pada
Indonesia, pemerintah berupayah meningkatkan pendidikan melalui penerimaan
peserta didik baru yang telah ditetapkan. Kebijakan ini telah diatur dalam
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No. 14 tahun
2018 yang mengatur mengenai penerimaan peserta didik baru atau yang disebut
PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) pada TK, SD, SMP, SMA, SMK dan
Sederajat dengan menggunakan sistem zonasi yang memperhitungkan jarak
tempat tinggal peserta didik dengan satuan pendidikan atau sekolah. Dengan
tujuan untuk pemerataan akses layanan pendidikan bagi siswa, mendekatkan
lingkungan sekolah dengan lingkungan siswa, menghilangkan diskriminasi dalam
sekolah, khususnya sekolah negeri. Sistem zonasi penerimaan peserta didik baru
ini melibatkan beberapa yaitu calon peserta didik baru itu sendiri, guru, kepala
sekolah, pengurus penerimaan peserta didik baru di sekolah, orang tua dan
masyarakat. Peneliti ingin mengkaji lebih dalam mengenai proses dan kendala
yang dihadapi calon peserta didik tersebut dan operator PPDB dalam membantu
calon peserta didik untuk mendaftar pada sekolah yang diinginkan.
Sebagian Pemerintah daerah yang ada di Indonesia telah menerapkan hal
tersebut, seperti provinsi Sulawesi selatan kabupaten bone pada desa patangkai
beberapa sekolah telah menerapkan Sistem Zonasi ada yang sudah berjalan
18
selama tiga tahun. Dari penerapan sistem zonasi peneliti mengkaji implementasi
dari penerapan sistem tersebut dengan kerangka pemikiran sebagai berikut:
BAGAN KERANGKA PIKIR
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir
Permendikbud No. 14 tahun 2018
Sistem Zonasi
Sekolah Calon Peserta
Didik Baru
Menteri
Pendidikan
Dinas
Pendidikan
Proses
Penerimaan
Peserta Didik
Baru
Kendala Bagi
Peserta Didik
dan Operator
Hasil Temuan
19
C. Penelitian Relevan
Beberapa Penelitian Relevan yang sudah dilakukan peneliti sebelumnya
yaitu Khadowmi (2019), yang judulnya Implementasi Kebijakan Sistem Zonasi
Terhadap Proses Penerimaan Peserta Didik Baru Kabupaten Lampung Tengah
yang dilaksanakan pada tahun 2019 dalam penelitiannya dia mengungkapkan
bahwa implementasi sistem zonasi di kabupaten lampung tengah dan apa faktor
penghambat dalam implementasi sistem zonasi tersebut. Pelaksanaan penerimaan
peserta didi baru kabupaten lampung tengah mengacu pada petunjuk teknis
keputusan kepala dinas tentang pelaksanaan PPDB Tahun 2018 juga faktor
penghambat yaitu belum dibentuk Peraturan daerah tentang sistem zonasi, belum
adanya sosialisasi, belum adanya pemerataan sarana dan prasarana ,belum adanya
penegakan kebijakan sebagai tindak lanjut dari penerapan sistem zonasi serta
lemahnya pengawasan dalam penerapan sistem zonasi.
Viptri (2019), dengan judul Konflik Penerapan Sistem Zonasi Penerimaan
Peserta Didik Baru 2018 (Studi Kasus Pada SMP Negeri 11 Medan) yang
dilakukan pada tahun 2019 dalam penelitiannya yaitu Konflik dalam penerapan
sistem zonasi PPDB 2018 terjadi akibat belum adanya pemerataan persebaran dan
fasilitas sekolah negeri khususnya pada Kota Medan. Hal ini menimbulkan rasa
ketidakadilan dalam masyarakat karena siswa tidak memiliki kesempatan yang
sama untuk bisa masuk ke sekolah negeri. Di sisi lain siswa juga tidak bisa
memilih sekolah yang terbaik yang mereka ingin. Konflik dapat dicegah jika
pemerintah melakukan evaluasi dan penyesuaian kebijakan agar ke depannya
20
tidak ada lagi rasa ketidakadilan yang muncul di antara para siswa sebagai
dampak penerapan sistem zonasi.
Wulandari dkk (2017), dengan judul Pengaruh Penerimaan Peserta Didik
Baru Melalui Sistem Zonasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa yang dilakukan pada
tahun 2017 hasil penelitiannya yaitu diketahui bahwa terdapat pengaruh yang
positif atau signifikan dengan kategori keeratan tinggi antara penerimaan peserta
didik baru melalui sistem zonasi terhadap prestasi belajar siswa kelas VII SMPN 1
Labuhan Ratu Lampung Timur Tahun Pelajaran 2017/2018.
Setiyanti (2019), dengan judul Efektivitas Penerimaan Peserta Didik Baru
(PPDB) Menggunakan Sistem Zona Dalam Pemerataan Dan Peningkatan Kualitas
Pendidikan (Studi Kasus Pada SMP Negeri Kecamatan Temanggung) yang juga
dilakukan pada tahun 2019. Dalam Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) menggunakan sistem zona diharapkan
mampu mengatasi masalah kesenjangan kualitas pendidikan kota dan pinggir
kota. Di sisi lain timbul masalah ketika pada kenyataannya di Kecamatan
Temanggung terdapat 6 SMP Negeri dimana beberapa sekolah dari 6 SMP
tersebut sudah dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang baik namun beberapa
sekolah lainnya belum karena bertempat dipinggiran kota yang jaringan internet
belum begitu lancar.
Andina (2017), dengan judul Sistem Zonasi Dan Dampak Psikososial Bagi
Peserta Didik yang dilakukan pada tahun 2017 yang membahas tentang
Penerimaan Peserta Didik Baru pada tahun ajaran 2017/2018 memunculkan
berbagai kritik. Regulasi yang ada tidak memberikan kemudahan akses bagi calon
21
peserta didik untuk memilih sekolah. Tulisan ini menyoroti sistem zonasi yang
diharapkan dapat mendekatkan peserta didik dengan sekolah. Akan tetapi,
mekanisme ini dikawatirkan menjadi ancaman baru bagi peningkatan kualitas
akademik karena tidak ada penyaringan peserta didik dalam suatu rombongan
belajar. Akibatnya peserta didik yang berprestasi dapat belajar dengan peserta
didik yang kurang berprestasi sehingga rentan menurunkan kualitas peserta didik
berprestasi. Selain itu, disparitas antar sekolah yang masih tinggi membuat banyak
sekolah masih belum dapat memenuhi standar nasional pendidikan. Oleh karena
itu, sistem zonasi masih perlu dikaji ulang agar tidak merugikan peserta didik.
Zain dkk (2018), dengan judul Pengembangan Sistem Informasi
Penerimaan Siswa Baru Berbasis Web Di SMA 1 Annuqayah Sumenep pada
tahun 2018 membahas tentang Tahap pengembangan perangkat sistem informasi,
dalam penelitian ini adalah produk berupa sistem informasi penerimaan siswa
baru berbasis website di SMA 1 Annuqayah Sumenep. Penilaian yang diperoleh
dari ahli Validasi oleh ahli desain kinerja diperoleh persentase 97 %, ahli desain
sistem persentase 95 %, hasil persentase desain kinerja 89,3% hasil persentase
desain tampilan 87,6%. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah
sistem informasi yang dihasilkan dapat membantu mempermudah siswa dalam
mendaftar dan panitia untuk melaksanakan PSB Online.
Irfan (2015), yang berjudul Aplikasi Penerimaan Siswa Baru Reguler
(PSB) Online Berbasis Web Dan Mobile Yang Terintegrasi Dengan Sms Gateway
Studi Kasus Di SMA Negeri 1 Pengasih pada tahun 2015 tentang Penelitian yang
dilakukan menghasilkan sebuah aplikasi penerimaan siswa baru regular (PSB)
22
online berbasis web dan mobile dengan sms gateway dengan kemampuan dapat
melakukan proses pendaftaran hanya 1 hari, dapat membuat laporan pendaftaran
siswa dengan cepat hanya memerlukan waktu beberapa jam saja, memberikan
inovasi bagi SMA Negeri 1 Pengasih dalam kaitannya dengan pendaftaran siswa
baru serta dapat memberikan informasi dengan cepat untuk siswa yang telah
diterima melalui sms. Hasil uji coba menunjukkan bahwa aplikasi ini layak dan
dapat digunakan di SMA Negeri 1 Pengasih.
Purwanti (2018), dengan judul Efektivitas Kebijakan Penerimaan Peserta
Didik Baru Sistem Zonasi Bagi Siswa Rawan Melanjutkan Pendidikan yang
dilakukan pada tahun 2018 yang hasil penelitiannya Adapun yang menjadi
permasalahan adalah sistem ini tidak efektif untuk mengurangi angka tidak
melanjutkan sekolah bagi anak-anak dari kalangan RMP. Dengan metode uji beda
vektor rata-rata butir indikator, penelitian ini mencoba mengevaluasi efektivitas
kebijakan sistem zonasi yang diimplementasi pada tahun 2017 dan 2018.
Sehingga dapat diketahui kebijakan sistem zonasi terbukti dapat meningkatkan
angka partisipasi kasar dari siswa RMP, namun tidak efektif dalam mengurangi
angka tidak melanjutkan sekolah bagi anak-anak RMP, karena faktanya tidak
semua anak RMP berdomisili didekat sekolah. Berdasarkan hal tersebut peneliti
merekomendasi agar Dinas Pendidikan memastikan proses yang dilakukan tepat
sasaran.
Sidik (2018), dengan judul Perancangan Sistem Informasi Pendaftaran
Siswa Baru Berbasis Web Pada SMK Bina Putra Jakarta yang dilakukan pada
tahun 2018. Website ini bisa mempermudah para calon siswa dalam mendaftar
23
sekolah karena cukup terhubung ke internet saja, dan pendaftaran bisa dilakukan
semua tempat dan kapan saja. Sekolah pun dalam melakukan pencatatan laporan
keungan maupun laporan data penerimaan peserta didik baru lebih mudah karena
bisa melakukan pengecekan data pendaftar melalui website secara langsung.
Dari beberapa penelitian relefan diatas mereka lebih fokus membahas
tentang bagaimana implementasi sistem zonasi penerimaan peserta didik baru, apa
saja faktor penghambat, konflik apa saja yang ada saat implementasi sistem zonasi
tersebut berjalan, juga sistem zonasi ini membawa dampak positif karena
membantu siswa melakukan pendaftaran tanpa harus antri, mempermudah panitia
penerimaan peserta didik, mempermudah mendapatkan info serta dapat
menurunkan kualitas pendidikan dalam sekolah karena murid yang berprestasi
bercampur dengan murid yang kurang berprestasi. Sedangkan peneliti akan
membahas mengenai kendala yang dihadapi calon peserta didik dan juga operator
PPDB di desa patangkai kabupaten bone yang dimaksud adalah penelitian tentang
apa saja yang dianggap mengalami kesulitan ataupun penghambat yang dirasakan
calon peserta didik dan operator PPDB pada diri mereka dalam pelaksanaan
proses penerimaan yang berlangsung di SMA Negeri 5 Kabupaten Bone.
24
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kualitatif yang mempunyai sifat mengkaji secara mendalam, alami,
menggambarkan atau mengungkapkan suatu peristiwa (Irianto dan Subandi, 2015:
145). Sesuai dengan keinginan peneliti ingin menungkap apa saja hal-hal yang
ditimbulkan dari kebijakan pemerintah mengenai penerimaan peserta didik baru
yang melakukan pendaftaran website (Online) terutama bagi calon peserta didik
itu sendiri dan operator PPDB.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan Studi
kasus adalah suatu penelitian yang berujuan untuk menggambarkan berbagai
keadaan, kondisi, tempat dan berbagai fenomena atau peristiwa yang terjadi di
dalam masyarakat yang menjadikan suatu ciri, tanda atau gambaran suatu
peristiwa (Syarifuddin, dkk 2016 : 219). Seperti dalam penerimaan calon peserta
didik di SMA Negeri 5 Kabupaten bone peneliti ingin menggambarkan apa yang
terjadi di lapangan pada sekolah tersebut.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Kabupaten Bone.
Alasan memilih lokasi tersebut karena penerimaan peserta didik baru (PPDB) di
desa patangkai ini baru berjalan tiga tahun saat saya melihat selama tiga tahun ini
masih saja ada peserta didik yang masih belum mengerti cara menggunakan
komputer jadi mengalami kesulitan saat akan melakukan pendaftaran online
25
tersebut. Waktu penelitian yang digunakan di SMA Negeri 5 Bone yaitu kurang
lebih 2 bulan.
C. Fokus Penelitian
Adapun fokus dari penelitian ini adalah:
1. Proses Penerimaan Peserta Didik Baru PPDB di SMA Negeri 5 Bone
2. Kendala Implementasi Sistem Zonasi PPDB yang dihadapi calon peserta
didik dan Operator PPDB Di SMA Negeri 5 Kabupaten Bone
D. Informan Penelitian
1. Informan Kunci yaitu kepala Kepala Sekolah yang mengetahui secara
umun mengenai bentuk sistem zonasi penerimaan peserta didik baru di
desa patangkai
2. Informan Utama yaitu calon peserta didik dan operator PPDB sebanyak 6
orang yang mengetahui apa saja yang terjadi di dalam sistem zonasi
penerimaan peserta didik juga peneliti mengkaji lebih mendalam kendala
yang di hadapi oleh peserta didik dan operator dalam melakukan
pendaftaran tersebut.
3. Informan Pendukung yaitu orang tua sebanyak 5 orang yang menjadi
pelengkap informasi utama yang digunakan untuk menambah pengetahuan
yang didapat dari oleh calon peserta didik dan sekolah.
Dalam pengambilan informan menggunakan Purposive Sampling
yang pemilihan informan berdasarkan pertimbangan yang telah ditentukan
(Ikhsan dan Pranata, 2018:4). Jumlah peserta didik yang lulus sebanyak 343
26
Orang dan menjadi informan hanya masyarakat yang anaknya bersekolah dan
berada pada sekitar sekolah SMA Negeri 5 Bone saja yang bisa diwawancara.
E. Jenis dan Sumber Data Penelitian
1. Data Primer
Data Primer yaitu data yang dikumpulkan oleh peneliti dengan melakukan
observasi dan wawancara:
a. Observasi, peneliti mengobservasi tempat yang akan dilakukan
penelitian yaitu di SMA Negeri 5 Bone, peneliti memperhatikan cara
calon peserta didik melakukan pendaftaran terutama untuk calon
peserta didik dan operator PPDB dalam melakukan pendaftaran
tersebut.
b. Wawancara, peneliti mewawancarai beberapa orang yang berkaitan
dengan penelitian seperti kepala sekolah, calon peserta didik, operator
PPDB dan orang tua.
2. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang dikumpulkan dari dokumen atau orang
yang telah meneliti hal tersebut seperti jurnal, buku, blog dan lain-lain.
Peneliti menggunakan beberapa data yaitu beberapa jurnal yang dilakukan
oleh peneliti terdahulu.
F. Instrumen Penelitian
Instrument penelitian adalah alat yang digunakan untuk keperluan dalam
penelitian guna membantu peneliti dalam mengambil dan mengumpulkan data
27
sehingga data yang diberikan memiliki kualitas yang baik. Adapun instrumen
yang digunakan adalah :
1. Lembar observasi adalah daftar cek yang berisikan daftar dari semua aspek
yang diamati. Dengan pedoman tersebut observer (pengamat) memberi
tanda cek (√) untuk menentukan “ada atau tidak ada” sesuatu berdasarkan
hasil pengamatan
2. Pedoman Wawancara berisi pertanyaan mengenai proses berjalannya
penerimaan peserta didik baru dan kendala yang dihadapinya dan
dipertanyan kepada informan yaitu kepala sekolah, operator, calon peserta
didik dan orangtua.
3. Kamera atau alat pengambil gambar sejenis yang bertujuan untuk
pembuktian data secara visual, dengan adanya kamera tersebut. Alat
perekam atau Recording : alat ini digunakan untuk memudahkan peneliti
dalam mengulas hasil wawancara dengan mendengarkan hasil rekaman dari
informan penelitian dan juga sebagai alat untuk membantu menjelaskan
hasil dari lembar observasi. Buku tulis dan pulpen sebagai alat untuk
mencatat hal-hal yang disampaikan oleh informan.
G. Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi, mengamati di SMA Negeri 5 Bone saat akan dilakukan
penerimaan peserta didik baru mulai mengamati bagaimana cara calon
peserta didik baru dalam melakukan pendaftaran dan juga bagaimana
operator PPDB membantu calon peserta didik tersebut juga mengamati
28
hal-hal apa yang dilakukan masyarakat lainnya mengenai adanya sistem
zonasi tersebut.
2. Wawancara
Wawancara, peneliti melakukan wawancara beberapa orang yang
menjawab pertanyaan yang dibuat peneliti sesuai dengan apa yang
diketahui oleh informan yang dilakukan baik itu melalui tatap muka atau
melalui media sosial lainnya.
3. Dokumentasi
Dokumentasi, peneliti menggunakan beberapa referensi didapatnya seperti
buku administrasi sekolah, catatan harian, gambar dan foto mengenai
sistem zonasi penerimaan peserta didik baru. Dokumentasi sebagai
pelengkap dari observasi dan wawancara karena pada saat melakukan
observasi dan wawancara menggunakan gambar atau foto sebagai bukti
wawancara dengan informan.
4. Partisipatif
Partisipatif adalah ikut berperan serta dalam suatu kegiatan, seperti sistem
pelaksanaan proyek yang partisipatif adalah suatu sistem pelaksanaan yang
memberi kesempatan luas kepada pemangku kepentingan (Stakeholder)
diluar pemerintahan (Masyarakat, kelompok masyarakat, LSM dan swasta)
untuk terlibat dalam perumusan, pengambilan keputusan, pengawasan dan
pengendalian, serta terlibat dalam implementasi proyek (Asnudin, 2010:2).
Jadi dapat disimpulkan bahwa partisipatif adalah keikutsertaan peneliti
dalam melakukan penelitian yang dilakukannya.
29
H. Teknik Analisis Data
Dalam hal ini dari data yang terkumpulkan melalui observasi, wawancara
dalam masyarakat dan dokumen yang didapat dan digunakan peneliti ini nantinya
akan dibaca berulang-ulang lalu organisasi data atau mengelompokkan data sesuai
kategori dengan persamaan data menjadi kata yang mudah dimengerti.
I. Teknik Pengabsahan Data
Peneliti menggunakan beberapa metode yaitu seperti wawancara,
observasi dan dokumentasi data dari sumber, waktu, teori dan pakar tersebut
ditriangulasi atau pengecekan kebenaran dari data yang telah diteliti peneliti
apakah benar. Teknik keabsahan data adalah proses triangulasi tiga data yang
terdiri dari data observasi, wawancara, dan dokumen. Adapun alat yang
digunakan untuk menguji keabsahan data yaitu:
1. Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber menurut Patton adalah membandingkan dan memeriksa
kembali suatu informasi yang didapatkan melalui waktu dan alat yang
berbeda. Seperti peneliti membandingkan antar hasil wawancara bersama
informan mengenai sistem zonasi penerimaan calon peserta didik dengan
catatan dan alat perekam yang telah dikumpulkan.
2. Triangulasi Waktu
Triangulasi waktu, melakukan pengecekan dengan observasi, wawancara
atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda, seperti peneliti
melakukan wawancara dan pengecekan hasil wawancara dan observasi
dengan melakukan wawancara dalam waktu yang berbeda
30
3. Triangulasi Teori
Triangulasi teori ,yaitu dapat meningkatkan kedalaman pemahaman asalkan
peneliti mampu menggali pengetahuan secara mendalam atas hasil data
yang diperoleh. Yang akan digunakan di lapangan seperti teori psikologi
dan strukturalisme, tipologi perubahan sosial dan fungsionalisme struktural.
Teori tersebut selanjutnya dibandingkan dengan perspektif teori yang
relevan.
4. Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik, triangulasi teknik menguji kredibilitas data dilakukan
dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang
berbeda. maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data
yang bersangkutan atau yang lain, untuk memastikan data mana yang
dianggap benar. Atau mungkin semuanya benar, karena sudut pandang
berbeda-beda (Pratiwi, 2017: 213-214).
31
BAB IV
GAMBARAN HISTORI LOKASI PENELITIAN
A. Sejarah Lokasi Penelitian
Sekolah SMA Negeri 5 Bone berdiri pada 28 November 1982, sekolah ini
sebelumnya bernama SMA Negeri 1 Lappariaja setelah keluar peraturan gubernur
sulawesi selatan nomor 99 tahun 2017 tentang organisasi tata kerja unit pelaksana
teknis sekolah menengah atas negeri pada dinas pendidikan provinsi sulawesi
selatan sekolah ini telah berganti nama menjadi SMA Negeri 5 Bone yang
diresmikan pada tanggal 27 januari 2017.
Dahulu sekolah ini hanya terdiri dari beberapa gedung saja, lapangan yang
sempit dan fasilitas yang belum memadai namun, saat ini sudah banyak gedung-
gedung baru yang dibangun untuk mempermudah berlangsungnya proses belajar
mengajar, lapangan yang bertambah luas saat ini telah dibuat lapangan tenis,
sepak bola dan lainnya dan fasilitas yang disediakan sudah lebih baik mulai dari
adanya laboratorium komputer, laboratorium IPA, Ruang BK dan juga
perpustakaan.
SMA Negeri 5 Bone yang berdiri tahun 1982 ini telah dipimpin oleh enam
(6) Orang Kepala sekolah yaitu HM Amien Latif yang menjalankan tugasnya
mulai tahun 1982 sampai pada tahun 1987 dilanjutkan oleh Patandjengi, Ba yang
masa jabatannya mulai dari tahun 1989 sampai pada tahun 1992 kemudian
dilanjutkan oleh H. Muhammad Idris, Ba menjadi kepala sekolah mulai pada
tahun 1993 sampai pada tahun 2000 lalu dilanjutkan oleh Andi Harun Rasyid, Ba
menjalankan tugasnya menjadi kepala sekolah mulai dari tahun 2001 sampai pada
32
tahun 2002 kemudian dilanjutkan oleh Alimin, S.Pd. yang menjalankan tugasnya
mulai dari tahun 2003 sampai pada tahun 2012 dan kepala sekolah SMA Negeri 5
Bone saat ini adalah Drs. Mastan, M.Pd. yang menjabat mulai dari tahun 2013
sampai sekarang.
SMA Negeri 5 Bone berada sekitar 60 km dari ibukota Kabupaten Bone,
banyak prestasi yang diraih salah satunya meraih sejumlah juara dalam jamboree
Patroli Keamanan Sekolah (PKS) tingkat Kabupaten Bone juga setiap tahunnya
siswa di sekolah ini menjadi Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) tingkat
Kabupaten Bone pada perayaan HUT RI 17 Agustus. Humas SMA Negeri 5 Bone
sekolah ini telah beberapa kali mengutus siswanya untuk mengikuti perlombaan
akademik maupun non akademik ditingkat kabupaten maupun provinsi. PKS
SMA Negeri 5 Bone salah satunya telah menunjukkan prestasinya dalam
perlombaan jamboree PKS ditingkat Kabupaten Bone. Tidak hanya prestasi non
akademik saja juga dalam prestasi akademik sejumlah siswa pada sekolah ini
dinyatakan bebas tes pada Universitas Negeri Makassar (UNM) dalam
penerimaan mahasiswa baru.
B. Keadaan Geografis
SMA Negeri 5 Bone berada pada Sulawesi selatan, kabupaten bone,
kecamatan lappariaja, desa patangkai. SMA Negeri 5 Bone berada pada 119.997’
Bujur dan -4.6903 Lintang. Sekolah ini berada pada jalan poros Bone-Makassar
km 117, di sebelah barat sekolah terdapat kebun dan persawahan warga, sebelah
timur terdapat beberapa toko makanan, sebelah selatan dan utara terdapat
perumahan masyarakat yang berada disekotar sekolah.
33
SMA Negeri 5 Bone memiliki luas 29459 m2 didalamnya terdapat
beberapa bangunan yang sudah dibangun seperti mushollah, dua perpustakaan,
ruang bk, laboratorium komputer, laboratorium IPA, kantor, ruang guru, ruang
kepala sekolah, wc dan ruang kelas yang saat ini sudah membaik juga lapangan
yang semakin luas yaitu lapangan tenis, lapangan sepak bola, lapangan bola
takrow, lapangan bulu tangkis, lapangan bola basket, lapangan bola voli dan
parkiran siswa/siswi maupun guru yang baik serta taman yang dibangun du
sekeliling mushollah yang sangat indah banyak tanaman mulai dari berbagai jenis
bunga dan juga rumput hijau yang sangat menenangkan saat melihatnya.
Dalam pekarangan sekolah juga terdapat beberapa rumah dinas yang
biasanya digunakan beberapa guru pendatang, serta beberapa tempat makan atau
biasa disebut kantin oleh siswa/siswi. Sekolah ini tampak banyak perubahan yang
bisa dilihat dalam pandangan mata juga fasilitas yang disediakan seperti wifi yang
dapat digunakan oleh siswa/siswi dan juga guru untuk mempermudsah proses
pembelajaran juga dapat mencari referensi melalui google, tempat cuci tangan
yang baru-baru ini dibangun dan uks yang telah disediakan sekolah apabila ada
siswa/siswi yang merasa kurang sehat.
C. Keadaan Siswa
Dilihat dari jumlah siswa/siswi, Banyak yang sangat tertarik untuk sekolah
pada SMA Negeri 5 Bone namun sekolah telah menetapkan jumlah siswa/siswi
yang diterimah tiap tahunnya, seperti jumlah peserta didik baru yang diterima
sebanyak 342 orang yang diterima dan jumlah keseluruhan siswa atau siswi
34
sebanyak 991 orang perempuan sebanyak 515 orang dan laki-laki sebanyak 476
orang.
Usia L P Total
< 6 tahun 0 0 0
6 - 12 tahun 0 0 0
13 - 15 tahun 217 248 465
16 - 20 tahun 258 267 525
> 20 tahun 1 0 1
Total 476 515 991
Tabel 4.1 Jumlah peserta didik berdasarkan usia
Pada tabel diatas dijelaskan bahwah pada SMA Negeri 5 bone siswa/siswi
yang berusia 13-15 tahun sebanyak 465 laki-laki 217 orang dan perempuan 248
orang, siswa/siswi yang berusia 16-20 sebanyak 525 orang laki-laki 258 orang dan
perempuan 267 orang, siswa/siswi yang berusia diatas 20 tahun 1 orang siswa
laki-laki.
Agama L P Total
Islam 474 508 982
Kristen 0 0 0
Katholik 0 0 0
Hindu 0 0 0
Budha 0 0 0
Konghucu 0 0 0
Lainnya 2 7 9
Total 476 515 991
Tabel 4.2 Jumlah peserta didik berdasarkan agama
Dilihat dari tabel siswa/siswi SMA Negeri 5 Bone yang berjumlah 991
orang mayoritas siswa/siswinya beragama islam sebanyak 982 orang jumlah laki-
laki 474 orang dan jumlah perempuan 508 orang dan selain islam sebanyak 9
orang jumlah laki-laki sebanyak 2 orang dan jumlah perempuan sebanyak 7 orang
Penghasilan L P Total
Tidak diisi 121 130 251
35
Kurang dari Rp. 500,000 198 218 416
Rp. 500,000 - Rp. 999,999 102 99 201
Rp. 1,000,000 - Rp. 1,999,999 23 41 64
Rp. 2,000,000 - Rp. 4,999,999 32 25 57
Rp. 5,000,000 - Rp. 20,000,000 0 2 2
Lebih dari Rp. 20,000,000 0 0 0
Total 476 515 991
Tabel 4.3 Jumlah peserta didik berdasarkan penghasilan orang tua
Dari tabel tersebut tertulis jumlah siswa berdasarkan penghasilan orang
tua, penghasilan orang tua siswa berbeda-beda tergantung dari pekerjaannya
masing-maisng dapat dilihat bahwa ada siswa yang tidak mengisi jumlah
pengasilan orang tuanya sebanyak 251, siswa yang orang tuanya berpenghasilan
dibawah Rp500.000 sebanyak 416 orang, berpenghasilan Rp 500.000 – 999.999
sebanyak 201 orang, berpenghasilan 1.000.000 – 1.999.999 sebanyak 64 orang,
berpeghasilan 2.000.000 – 4.999.999 sebnayak 54 orang, berpenghasilan Rp
5.000.000 – Rp 20.000.000 sebanyak 2 orang.
Tingkat Pendidikan L P Total
Tingkat 12 150 163 313
Tingkat 11 162 183 345
Tingkat 10 164 169 333
Total 476 515 991
Tabel 4.4 Jumlah peserta didik berdasarkan tingkat pendidikan
Di tabel tersebut tertulis mengenai jumlah siswa berdasarkan tingkat
pendidikannya, mulai dari siswa tingkat 12 sebanyak 313 orang jumlah laki-laki
105 orang dan jumlah perempuan sebnayak 163 orang lalu tingkat 11 sebanyak
345 orang jumlah laki-laki sebanyak 162 orang dan jumlah perempuan sebanyak
183 orang serta tingkat 10 sebanyak 333 orang jumlah laki-laki 164 orang dan
jumlah perempuan sebanyak 169 orang.
36
D. Keadaan Guru
Jumlah guru yang mengajar di SMA Negeri 5 Kabupaten Bone sebanyak
47 orang dan masih ada beberapa guru yang masih honorer dan beberapa telah
menjadi PNS. Guru PNS sebanyak 25 orang dan guru honorer sebanyak 22 orang
namun tahun ini beberapa guru telah mengurus berkas yang digunakan sebagai
persyaratan dalam pensiun. Tahun ini saja ada beberapa guru yang akan pensiun.
Dan guru honnorer mereka juga telah mempersiapkan diri untuk mendaftar CPNS
yang akan dibuka tahun depan. Mereka berusaha dengan baik dengan belajar agar
dapat lulus dan bisa menjadi PNS. Daftar nama nama guru mata pelajaran yang
berada di SMA Negeri 5 Kabupaten Bone
No. Nama JK Status
Kepegawaian
Jenis PTK Mata Pelajaran
1 Ahmad L Guru Honor
Sekolah
Guru Mapel Pendidikan
Ekonomi
2 Amelia P Honor
Daerah TK.I
Provinsi
Guru Mapel Bahasa Indonesia
3 Andi Misnawati P PNS Guru Mapel Pendidikan Sejarah
4 Anita P Honor
Daerah TK.I
Provinsi
Guru Mapel Pendidikan Jasmani
Dan Kesehatan
5 Anita Kusmidar P Honor
Daerah TK.I
Provinsi
Guru Mapel Bahasa Inggris
6 Arwina P Honor
Daerah TK.I
Provinsi
Guru Mapel Pendidikan Agama
Islam
7 Asriosa L PNS Guru Mapel Seni Budaya
8 Asry L PNS Guru Mapel Pendidikan Sejarah
9 Assa'ad
Mahmud
L PNS Guru Mapel Matematika
10 Ayu Widyastuti P Guru Honor
Sekolah
Guru Mapel Pendidikan Agama
Islam
11 Azhar L Honor
Daerah TK.I
Guru Mapel Pendidikan Bahasa
Indonesia
37
Provinsi
12 Darmawati
Salama
P PNS Guru Mapel Biologi
13 Darmi B P PNS Guru Mapel Pendidikan
Pancasila Dan
Kewarganegaraan
14 Darpin L Honor
Daerah TK.II
Kab/Kota
Guru Mapel Ekonomi
15 Dewi Utari P Honor
Daerah TK.I
Provinsi
Guru Mapel Bimbingan Dan
Konseling
(Konselor)
16 Diah Anna Nur P Honor
Daerah TK.I
Provinsi
Guru Mapel Pendidikan Agama
Islam
17 Genda L PNS Guru Mapel Pendidikan Agama
Islam
18 H. Muh. Tahir L PNS Guru Mapel Matematika
19 Hasnani Ar P PNS Guru Mapel Penelitian
Pendidikan Dan
Evaluasi
20 Hilwah P Honor
Daerah TK.I
Provinsi
Guru Mapel Pendidikan
Matematika
21 Hj. Rasmi P PNS Guru Mapel Pendidikan
Kewarganegaraan
(Pkn)
22 Hj. Rohana P PNS Guru Mapel Sosiologi
23 Indah
Permatasari
Arsyad
P Honor
Daerah TK.II
Kab/Kota
Guru Mapel Bahasa Indonesia
24 Irwan L PNS Guru Mapel Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS)
25 Irwan Zaenal L Honor
Daerah TK.I
Provinsi
Guru Mapel Matematika
26 Laupe L PNS Guru Mapel Pendidikan Jasmani
Dan Kesehatan
27 Maimunah P Honor
Daerah TK.I
Provinsi
Guru Mapel Matematika
28 Mastan L PNS Kepala
Sekolah
Matematika
29 Muh. Arsyad L PNS Guru Mapel Geografi
30 Nuraswandi L Honor Guru Mapel Sosiologi
38
Daerah TK.I
Provinsi
31 Nurhikmah P Honor
Daerah TK.I
Provinsi
Guru Mapel Seni Budaya
32 P. Agusti P PNS Guru Mapel Kimia
33 Rahmat Setyadi L PNS Guru Mapel Bahasa Inggris
34 Rahmatiah P PNS Guru Mapel Matematika
35 Resmianti P PNS Guru Mapel Biologi
36 Rustan L PNS Guru Mapel Bahasa Inggris
37 Samsidar P Honor
Daerah TK.I
Provinsi
Guru BK Pendidikan Luar
Sekolah
39 Sarina P Honor
Daerah TK.I
Provinsi
Guru Mapel Sosiologi
40 Saturiah P PNS Guru Mapel Ekonomi
41 Selvianti P Guru Honor
Sekolah
Guru Mapel Pendidikan Kimia
42 St Harniah P PNS Guru Mapel Biologi
43 Suhardi C. L Guru Honor
Sekolah
Guru Mapel Pendidikan Jasmani
Dan Kesehatan
44 Suhartati P PNS Guru Mapel Pendidikan Bahasa
Dan Sastra
Indonesia
45 Sulaeman U L PNS Guru Mapel Pendidikan Seni
46 Sunarti P Honor
Daerah TK.I
Provinsi
Guru Mapel Pendidikan Fisika
47 Sutriani P Honor
Daerah TK.I
Provinsi
Guru Mapel Pendidikan Fisika
48 Syamsia P Honor
Daerah TK.I
Provinsi
Guru Mapel Pendidikan Agama
Islam
Tabel 4.5 Jumlah Guru Mata Pelajaran
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat 48 guru yang
mengajar di SMA Negeri 5 Kabupaten Bone jumlah guru perempuan sebanyak 30
orang dan jumlah guru laki-laki sebanyak 18 orang. Jika dilihat pada tabel
terdapat status kepegawaian jumlah guru honorer sebanyak 22 orang dan jumlah
39
guru PNS sebanyak 25 orang. Dalam jenis PTK dapat dilihat 1 orang kepala
sekolah, guru BK sebanyak 1 orang dan guru mata pelajaran sebanyak 46 orang.
40
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Sistem Zonasi SMA
Negeri 5 Kabupaten Bone
Penerimaan Peserta Didik Baru adalah suatu kegiatan yang selalu
dilakukan sekolah tiap tahunnya dan menjadi kegitan yang pertama kali dilakukan
dalam sebuah lembaga pendidikan, dalam penerimaan peserta didik baru selalu
ada tahap penyeleksian yang telah ditentukan oleh lembaga pendidikan terhadap
peserta didik baru tersebut.
Proses Penerimaan Peserta Didik Baru adalah tahap-tahap yang akan
dilakukan oleh calon peserta didik baru yang akan mendaftar dalam sebuah
lembaga pendidikan mulai dari mendaftar sampai penentuan kelulusan, calon
peserta didik ini nantinya akan mengkuti setiap kegiatan yang telah ditentukan
oleh lembaga pendidikan sebagai syarat utama diterima dilembaga pendidikan
tersebut.
Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan kepala sekolah Bernama
Drs. H. Mastan, M. Pd. mengemukakan pendapat tentang Proses Penerimaan
Peserta Didik Baru di SMA Negeri 5 Kabupaten Bone bahwa:
“Proses penerimaan peserta didik baru menggunakan sistem zonasi semua
siswa yang berada disekitar sekolah besar peluan untuk diterima dan
sistem zonasi menggunakan jarak yang terdekat walaupun sistem zonasi
ada beberapa sistem seperti sistem prestasi akademik, nonakademik dan
afirmasi. Dengan pendaftaran sistem zonasi bisa lebih transparan, hemat
biaya, mudah diakses oleh calon siswa baru dengan menyampaikannya
melalui humas SMAN 5 Bone kesemua sekolah menengah pertama,
41
memasang pengumuman ditempat umum dan melalui media sosial seperti
fb, wa ig dan telegram”. (wawanvara tanggal 13 Oktober 2020)
Pemaparan informan oleh Drs. H. Mastan M. Pd. Penerimaan Peserta
Didik Baru Sistem Zonasi di SMA Negeri 5 Kabupaten Bone ini siswa yang
berada di sekolah dapat lulus atau berpeluang besar untuk lulus karena jarak dari
rumah mereka ke sekolah dekat sesuai dengan sistem zonasi yang meperhatikan
jarak rumah siswa ke sekolah serta bersifat akuntabel, transparan dan menghemat
biaya juga tanpa membedakan calon pserta didik dengan peserta didik lainnya.
Tentang penyampaian informansi mengenai pendaftaran dengan mengirim surat
ke SMP Sederajat, membuat poster dan akan dipasang disekolah dan mengirim
poster tersebut dalam media sosialseperti facebook, whatshapp, instagram seperti
dalam tipologi perubahan sosial oleh Auguste Comte dalam tahap positivisme
yang menjadikan ilmu pengetahuan mengalami perkembangan saat ini dapat
memanfaatkan teknologi yang ada seperti alat komunikasi yang digunakan untuk
menyebarkan informasi maupun mendapatkan informasi. Adapun wawancara
penulis dengan operator SMA Negeri 5 Kabupaten Bone atas nama Irwan Zaenal
S.Pd. memiliki pandangan bahwa:
“Pertama yang harus dipersiapkan adalah sk kepanitiaan, kemudian yang
kedua itu adalah ruangannya yang mana mau digunakan yang ketiga itu
sumber daya manusianya seperti teknisi operator kemudian perngkatnya
seperti komputernya dan juga jaringannya, yang terlibat itu tentu yang
pertama adalah semua stakeholder SMA 5 Bone yang ada di sk
kepanitiaan dan juga kita meminta bantuan dari anggota osis, perasannya
itu excited karena disitu kita memilikitanggug jawab yang lebih terhadap
peserta didik karena pada dasarnya di kota dengan dengan di daerah itu
sedikit berbeda, pandangan saya ini sebagai saran juga kepada pemerintah
bahwa lebih mematakahkan lagi anatara di kota dan di daerah mungkin di
daerah butuh sedikit perhatian atau perilaku khusus karena secara letak
geografisnya juga pada sistem zonasi itu menyebabkan banyak peserta
didik yang seharusnya aksesnya lebih dekat ke SMA Negeri 5 namun
42
secara geografis jika ditarik garis lurus di aplikasi justru lebih dekat
dengan sekolah lain jadi saya rasa itu perlu diperhatikan kembali, yah
pertama itu yang perlu diperhatikan yaitu perangkat kemudian yang kedua
itu jaringannya kita butuh jaringan yang lebih memadai dan lebih bagus
Karena klo jaringannya tidak bagus terkadang itu file yang kita upload
susah untuk dikirim ke pusat”. (wawancara tanggal 17 September 2020).
Dari pemaparan tersebut bahwa hal yang harus dipersiapkan terlebih
dahulu yaitu sk kepanitian yang nantinya akan melaksanakan penerimaan peserta
didik baru ini dan ruangannya yang nantinya akan dipakai untuk mengelola data
yang tersedia komputernya untuk digunakan mengakses internet untuk
mendaftarkan siswa ataupun memverifikasi data yang masuk nantinya dan yang
terlibat yaitu stakeholder atau pihak yang terlibat dalam sekolah dan juga meminta
bantuan osis dan dia memliki tanggung jawab yang lebih karena proses pada desa
dengan kota itu sedikit berbeda juga agar pemerintah agar lebih memperhatikan
lagi di daerah karena secara letak geografis banyak peserta didik yang seharusnya
lebih dekat dengan sekolah namun apabila menggunakan aplikasi justru lebih
dekat dengan sekolah lain. Yang sangat diperhatikan yaitu perangkat atau
komputer yang akan digunakan lalu jaringan yang lebih bagus karena apabila
jaringan tidak terlalu baik biasanya file yang dikirim ke pusat susah untuk di
upload. Adapun wawancara penulis dengan informan Siswa SMA Negeri 5
Kabupaten Bone yang bernama Muh. Nur Putra Ramadhan memiliki pandangan
bahwa:
“Proses penerimaan peserta didik baru sistem zonasi ini saya melakukan
pendaftaran yang dilakukan pada bulan 6 sampai bulan 7 karena tidak tau
bagaimana caranya sehingga langsung ke sekolah bersamateman-
temannya untuk mendaftar di ruang komputer dengan membawa berkas
yang diperlukan seperti ijazah SMP dan akte kelahiran dan lain-lain dan
43
mengikuti semua prosesnya mulai dari awal sampai selesai semuanya”.
(wawancara tanggal 02 oktober 2020)
Dari ungkapan tersebut proses penerimaan peserta didik baru sistem zonasi
yang dijalaninya dimulai pada bulan 6 sampai bulan 7 karena tidak terlalu
mengetahui cara dan proses mendaftar sehingga dia bersama teman-temannya ke
sekolah untuk melakukan pendaftaran diruangan yang telah disiapkan oleh
sekolah yang berisi berbagai komputer yang nantinya digunakan untuk mendaftar
dengan membawa berkas yang telah diminta sekolah seperti ijazah SMP dan akte
kelahiran serta mengikuti kegiatan yang dijalankan oleh calon peserta didik.
Adapun wawancara penulis dengan informan Siswa SMA Negeri 5 Kabupaten
Bone yang bernama Andika Setiawan yang pandangannya bahwa:
“Saya mendaftar di SMA Negeri 5 Kabupaten Bone karena rumah saya
dekat dengan sekolah dan bisa langsung mendaftar disekolah nanti sekolah
yang daftar onlinekan juga ada psiko tes yang dijawab lewat handphone
dan pendafataran yang dimulai pada bulan 6 sampai bulan 7 kadang saya
kesekolah karena harus mengumpul berkas dan dirumah saat melakukan
tesnya dengan membawa raport semester 1-5, surat keterangan lulus, skhu
sama akte kelahiran mulai mengikuti dari awal dengan megumpulkan
berkas, psioko tes hingga penentuan kelulusan”. (wawancara tanggal 05
oktober 2020)
Dari pemaparan tersebut saat terbukanya waktu pendaftaran di sekolah
juga rumahnya yang sangat berdekatan dengan sekolah sehingga langsung ke
sekolah dan didaftarkan oleh sekolah nantinya dia akan mengerjakan tes psikologi
dirumah dengan menggunakan alat komunikasi yang dimilikinya dia mendaftar
dari bulan 6 sampai bulan 7, ke sekolah apabila ada berkas yang harus dia
kumpulkan mulai dari rapor semester 1-5, surat keterangan lulus, skhu dan akte
kelahiran. Adapun wawancara penulis dengan informan Siswa SMA Negeri 5
Kabupaten Bone yang bernama Angga Saputra yang pandangannya bahwa:
44
“Melakukan pedaftaran online ini dibantu dengan kakak yang menjadi
guru di sekolah dari bulan 6 sampai bulan 7 biasanya saya kesekolah untuk
membawa berkas kesekolah dan mengerjakan psiko tes dirumah dengan
menyediakan kartu data, handphone, berkas seperti kartu keluarga, akta
kelahiran, rapor SMP semester 1-5 dan SKHU dengan mengikuti semua
kegiatannya mulai dari mengumpul berkas, psiko tes hingga pengumuman
kelulusan”. (wawancara tanggal 05 oktober 2020)
Dari ungkapan tersebut siswa ini melaukan pendaftaran dengan dibantu
oleh kakaknya yang bekerja sebagai guru di sekolah dimulai ada bulan 6 smapai
bulan 7 dan ke sekolah untuk membawa berkas seperti rapor SMP semester 1-5
dan SKHU dia juga mengerkajan tes psikologi dirumah dibantu dengan kakanya
dengan menyiapkan alat komunikasi dan kuota internet untuk megakses
pendaftaran tersebut. Adapun wawancara penulis dengan informan Siswa SMA
Negeri 5 Kabupaten Bone yang bernama Ririn Ariyanti M yang pandangannya
bahwa:
“Iya saya mengikuti pendaftaran online dengan memberi tahu orang tua
dan ke sekolah yang mulai bulan 6 sampai bulan 7 dengan mengumpul
berkas kartu kit, akte kelahiran dan rapor semester 1-5 biasanya kesekolah
baru ketemu dan bicara-bicara dengan teman-teman tentang mendaftar ini.
Dari mengumpul berkas yang disuruh bawa sampainya penentuan
kelulusan dan perkenalan lingkungan sekola terakhir itu ada dikerja tes
psikologi. (wawancara tanggal 05 oktober 2020)
Berdasarkan ungkapan informan siswa yang telah mengikuti proses
penerimaan peserta didik baru sampai selesai ini dimulai dengan setelah
diumumkan bahwa pendaftaran akan dimulai mereka mulai berdatangan ke
sekolah untuk melaukan pendaftaran online yang nantinya akan ada
pengugumuman siapa yang lulus dan yang telah dinyatakan lulus ini akan
melakukan pendaftaran ulang dengan membawa berkas yang telah diminta oleh
pihak sekolah seperti kartu keluarga, kartu kit, SKHU dan rapor dari semester 1-5
45
dan saat ada mereka belum mengerti mengenai prosesnya mereka biasanya akan
berbincang disekolah. Adapun ungkapan orang tua siswa mengenai proses
penerimaan peserta didik baru di SMA Negeri 5 Kabupaten Bone atas nama
Nurmin yaitu:
“Ya, saya terlihabat juga dalam pendaftaran online yang dilakukan oleh
anak saya dia bersama teman-temannya ke sekolah untuk melakukan
pendaftaran dan kusiapkan hp napake untuk tes onlinenya”. (wawancara
tanggal 02 oktober 2020)
Dari ungkapan diatas orang tua terlibat dalam pendaftaran yang dilakukan
oleh anak-anak mereka bersama dengan teman-temannya, mereka keskeolaj untuk
mendaftar dan membawa berkas-berkas yang diperlukan sebagai orang tua mereka
harus menyiapkan handphone atau alat komunikasi yang digunakannya untuk
mendapatkan info tentang pendaftaran. Adapun ungkapan orang tua/wali siswa
mengenai proses penerimaan peserta didik baru di SMA Negeri 5 Kabupaten
Bone dengan wawancara atas nama Diah Anna Nur yaitu:
“Ya, saya selama dalam proses pembelajaran kurang lebih dua minggu
saya terus mengawasinya sampai selesai, juga yang terlibat didalamnya
yaitu kepala sekolah kemudian operator setelah itu panitia PPDB dia
mengerjakannya di rumah dan yang paling pertama harus disediakan yaitu
handphone dan data perkembangannya ketika dibandingkan pendaftaran
sebelum pandemik kita melihat melalui penilaian dalam pandemik 30%
lah jadi lebih baik pendaftaran yang sebelum pandemic mungkin 50% jadi
lebih baik sebelum pandemik”. (wawancara tanggal 05 oktober 2020)
Dalam pemaparan diatas dapat dikatakan bahwa orang tua/wali selalu
mendampingi anak-anaknya dalam melakukan pendaftaran Selma kurang lebih
dua minggu dan yang terlibat dalam pendaftaran tersebut yaitu kepala sekolah,
operator, dan panitia PPDB, calon peserta didik biasanya mendaftar darirumah
menggunakan alat komunikasi yang dapat mengakses internet harus dimilikinya
46
sebagai guru da orang tua dia membandingkan pendaftaran sebelum pandemik
sebesar 50% dan setelah pandemik 30% dia berpendapat bahwa sebelum
pandemik lebih bagus. Adapun ungkapan orang tua siswa mengenai proses
penerimaan peserta didik baru di SMA Negeri 5 Kabupaten Bone yang bernama
Indah yaitu:
“Saya juga terlibat dalam pendaftaran online yang dilakuka oleh anak saya
karena pertama dia beritahu saya bahwa pendaftaran mulai dibuka saya
kasi tanya untuk mendaftarami yang dilihat terlibat di mata saya yaitu anak
syaa sendiri dan teman-temannya, dan yang paling na butuhkan itu hp
karena napake untuk mendaftar”. (wawancara tanggal 06 oktober 2020)
Dari hal tersebut dapat dikatakan orang tua terlibat dalam pendaftaran
online karena calon peserta didik paling pertama yang diberitahukan mengenai
mulainya pendaftaran adalah orang tua disinilah orang tua selalu memberi nasihat
yang baik utnuk anak-anaknya dalam melakukan pendaftaran dan yang terlibat
dalam pandangan orang tua hanya anaknya dan teman-teman yang selalu dan
harus disediakan adalah alat komunikasi yang dapat mengakses pendaftaran
online tersebut. Adapun ungkapan orang tua siswa mengenai proses penerimaan
peserta didik baru di SMA Negeri 5 Kabupaten Bone yang bernama Kasmiati
yaitu:
“terlibat karena saya na tanya waktu maumi pergi mendaftar jadi saya
sarankan apa yang perlu nalakukan yang saya lihat terlibat itu sekolah dan
anak saya sendiri dan paling penting harus disediakan itu hp karena apa-
apa saja mau na kerja berkas atau mau I tes selalu butuh hp saya lihat
pendaftaran ini mau dibilang gampang juga bisa mau dibilang susah juga
ada susahnya”. (wawancara tanggal 22 oktober 2020)
Dari beberapa ungkapan informan diatas mengenai pandangan mereka
dalam proses penerimaan peserta didik sampai selesai ini mereka semua terlibat
dalam membantu anak-anaknya walaupun bukan dalam membantu yang banyak
47
namun hanya meemberi nasehat apa yang harus dikerjakan oleh anaknya terlebih
dahulu dan yang terlibat dalam pendaftaran online ini paling utama yaitu kepala
sekolah, operator, panitia PPDB dan terakhir calon peserta didik tersebut yang
menjadi objek utama dalam pendaftaran online ini juga mereka harus menyiapkan
hal yang menjadi paling penting dalam proses mendaftar online ini yaitu
smartphone/handphone yang dapat mengakses internet karena mereka akan
mendapatka info mulai dari dibukannya pendaftaran, kapan akan pengumuman
lulus hingga mengerjakan tes psikologi yang nantinya memerlukan jaringan
internet. seperti dalam teoripsikologi dan strukturalisme oleh mills yang
mengatakan manusia itu unikkarena memnpunyai hubungan anatara yang lain dan
mempunyai perannya dalam masyarakat seperti sistem zonasi ini didalamnnya
melibatkan banyak pihak seperti kepala sekolah yang mengontrol, operator yang
menjalanka pendaftaran online, orang tua yang membantu anak-anaknya
semuanya mempunyai peran yang sangat penting dalam proses penerimaan
peserta didik ini.
2. Kendala Implementasi Sistem Zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru
Yang Dihadapi Calon Peserta Didik dan Operator di SMA Negeri 5
Kabupaten Bone
Dalam setiap kegiatan ataupun perencanaan serta tindakan akan
menimbulkan kendala atau penghambat suatu perencaan tersebut menjadi belum
optimal. Implementasi adalah melakukan suatu tindakan yang telah dipikirkan
terlebih dahulu dan dirancang dengan matang sebelumnya. implementasi yang
telah dirancang ini akan dijalankan secara serius dan baik sesuai dengan aturan
48
yang mengaturnya. Implementasi juga dapat disimpulkan yaitu suatu penerapan
atau tindakan yang dilakukan berdasarkan rencana yang telah disusun atau dibuat
dengan cermat dan terperinci sebelumnya
sistem zonasi penerimaan peserta didik baru adalah suatu peraturan yang
telah dibuat oleh pmenteri pendidikan yang tujuannya untuk mempermudah calon
peserta didik dalam melakukan pendaftaran kesekolah yang bersifat tidak
membeda-bedakan, tidak memihak, terbuka dan dapat dipertanggung jawabkan.
Menteri pendidikan ingin menjadikan pendidikan di Indonesia menyeluruh atau
merata tanpa berpikir sekolah tersebut unggulan atau tidak, namun lebih
mementingkan jarak tinggal calon peserta didik dengan sekolah agar mereka tidak
terlalu jauh untuk bersekolah.
Sistem zonasi ini yang membutuhkan alat komunikasi dan juga jaringan
internet menjadi hambatan bagi daerah-daerah yang belum terjangkau internet
secara keseluruhan. Juga daerah yang telah terdapat jaringan internetpun masih
sering terjadi gangguan jaringan sehingga menyebabkan hal tersebut menjadi
kendala yang dihadapi tiap sekolah maupun calon peserta didik tersebut dan masih
ada juga orang tua yang belum mampu membelikan anaknya alat komunikasi
untuk mengakses pendaftaran ini serta mendapatkan informasinya. Seperti yang
telah diungkapkan oleh kepala sekolah SMA Negeri 5 Kabupaten Bone dalam
wawancara dengan peneliti bersama informan bernama Drs. H. Mastan M. Pd.
bahwa:
“Kesulitannya yaitu terkadang jaringan kurang bagus, masih ada sebagian
siswa yang tidak memiliki alat komunikasi yang dapat mengakses
pendaftaran secara online, masih ada wilayah-wilayah tertentu yang tidak
bisa dijangkau jaringan internet dan siswa yang tidak memiliki alat
49
komunikasi yang tidak terjangkau jaringan terpaksa dibantu secara
langsung oleh pihak sekolah dan setiap kesulitan yang dihadapi ini
diajukan kepada posko pengaduan PPDB yang disiapkan satu ruangan
khusus oleh panitia PPDB”. (wawancara tanggal 13 oktober 2020)
Dari pemaparan informan diatas dapat dikatakan bahwa penerimaan
peserta didik secara online ini walaupun mempunyai kemudahan juga mempunyai
kesulitan diantaranya yaitu jaringan yang sering mengalami gangguan, juga ada
calon peserta didik yang belum mempunyai alat komunikasi ini sehingga mereka
kesulitan dalam mengatasi hal tersebut juga wilayah-wilayah yang belum dapat
mengakses atau terdapat jaringan internet sehingga calon peserta didik terpaksa
harus ke daerah atau kerumah keluarganya yang berada di daerah yang sudah
terdapat jaringan internet untuk melakukan pendaftaran dan untuk calon peserta
didik yang memang tidak ada alat komunikasinya terpaksa sekolah yang
membantu mereka mendaftar.
Berdasarkan hal tersebut diperjelas dari wawancara peneliti dengan
operator sekolah Irwan Zaenal, S. Pd. dengan pandangannya bahwa:
“Yap, pada dasarnya sih sebenarnya kita disini kesusahan atau kendalanya
yaitu pada dasarnya adalah jaringannya karena terkadang hasil upload atau
berkas yang ingin kita upload kalau jaringannya tidak bagus dia akan
laload seperti itu, pada dasarnya pendaftaran online itu dilakukan oleh
siswa masing-masing hanya saja kita di daerah sini terkadang faktor
perangkat jaringanya juga kemudian orang tua siswa sehingga rata-rata
anak itu datang saja kesekolah meminta bantuan kepada kami untuk
didaftarkan jadi mungkin 90% itu kita bantu peserta didik disekolah
sisanya itu ada peserta didik yang mendaftar sendiri, PPDB tahun ini
pernah kejadian yah waktu untuk pendaftaran ulang itu sebenarnya
disiapkan di aplikasi selama tiga hari tetapi selama dua hari sebelumnya
link untuk pendaftaran ulang itu belum bisa terbuka nanti bisa terbuka
pada hari terakhir atau hari ketiganya disitu banyak calon peserta didik
yang harus didaftar ulangkan padahal waktu yang disediakan sedikit sekali
jadi disitu kita kelabakan dalam artian kita terpepet sama waktunya, cara
kita selain menyiapkan operator lebih dari satu bisa juga meminta bantuan
dari anggota osis sedikti banyaknya mereka sangat membantu kita disini
50
terutama dalam hal pendaftaran dan verifikasinya”. (wawancara tanggal 17
september 2020)
Dari pemaparan di atas dapat dikatakan bahwa yang menjadi kendala atau
kesulitannya adalah jaringan karena hasil upload akan loading (lambat)
sebenarnya pendaftaran online itu dilakukan oleh calon peserta didik sendiri
dirumahnya masing-masing namu karena kendalah tidakmempunyai perangkat
atau komputer sehingga calon peserta didik tersebut langsung saja datang
kesekolah meminta bantuan untuk didaftarkan mungkin sekita 90% peserta didik
yang di bantu dan 10% sisanya mereka mendaftar sendiri. Pernah terjadi waktu
pendaftaran ulang yang diberikan waktu selama tiga hari namun dua hari
sebelumnya itu linknya belum bisa terbuka dihari ketiga baru bisa terbuka
sehingga menyebabkan keteteran dan membuat mereka terbutu-buru untuk bisa
mendaftarkan calon peserta didik yang ingin mendaftar ulang cara agar
meminimalisir penghambat tersebut dengan menyediakan operator lebih dari satu
orang dan meminta partisipasi dari anggota osis karena hal tersebut sangat
membantu dalam pendaftaran ataupun dalam memverifikasi data yang masuk. Hal
tersebut semakin di perkuat oleh jawaban dalam wawancara dari siswa SMA
Negeri 5 Kabupaten Bone yang dilakukan bersama informan bernama Muh. Nur
Putra Ramadhan yaitu:
“Yang menjadi kesulitan itu waktu mengisi data-data yang diisi karena
banyak hal yang mau di isi namun saya tidak tau apa itu, dan butuhki lagi
alat komunikasi dipakai untuk mengerjakan tes psikologi dan soalnya
sangat banyak juga membutuhkan kuota internet agar dapat mengakses hal
tersebut apalagi ditambah dengan jaringan yang jelek membuat susah
karena soal yang mau dijawab tidak mau terjawab, biasanya saya tanya
sama teman-teman saat disekolah apa saja yang perlu dipersiapkan atau
dikerjakan. (wawancara tanggal 02 oktober 2020)
51
Hal yang selalu menjadi penghambat itu juga terpengaruhi oleh fata-data
yang perlu disinya karena ada beberapa hal yang tidak mereka ketahui apa
maksudnya, alat komunikasi juga karena apabila tidak mempunyainya akan
berdampak lambat mendapatkan informasi yang diperlukan kuota internetpun
dibutuhkan karena apabila tidak mereka tidak dapat mengakses internet untuk
mendaftar apalagi jika jaringan yang mengalami gangguan saat mengerjakan tes
psikologi membuat soal yag ingin dijawab biasanya loading. Adapun jawaban
dari siswa SMA Negeri 5 Kabupaten Bone yang lainnya yang wawancaranya
dilakukan dengan informan yang bernama Andika Setiawan yaitu:
“saat ingin mendaftar dan jaringan yang sering hilang membuat link yang
telah dimasuki keluar kembali juga saat mengisi data karena ada beberapa
yang saya tidak tau apa jawabannya sehingga saya bertanya kepada orang
tua saya atau sepupu saya yang bekerja disekolah karena na tau, juga saat
mengisi tes psikologi yang soalnya banyak sekali baru kalau jaringan
hilang biasa langsung keluar jadi harus di ulang lagi apa yang sudah
dijawab baru di kirim, dan yang menjadi susah itu haruski beli data untuk
di pakai mendaftar dan kerja tes yang tadi”.(wawancara tanggal 05
oktober 2020)
Pendaftaran online sangat membutuhkan jaringan yang stabil apabila
rtidak mempengaruhi dalam proses menjawab soal karena saat menjawab soal jika
jaringan terganggu biasanya langsung keluar dari link tersebut membuat mereka
harus mengulang kembali data-data yang telah mereka cantumkan juga
memerlukan kuota data yang lumayan mahal agar dapat mengikuti pendaftaran
online tersebut. Adapun jawaban dari siswa SMA Negeri 5 Kabupaten Bone yang
lainnya yang wawancaranya dilakukan dengan informan yang bernama Angga
Saputra yaitu:
“Yang saya rasakan yaitu pusing dan terbebani karena pada saat mengisi
data-data yang diformulir kadang-kadang saya tidak tau apa maksudnya
52
dan karena jaringannya sangat jelek dan pada saat kita psiko tes kadang-
kadang keluar dan kita mulai lagi mengisi nama atau data lainnya
kembali”.(wawancara tanggal 05 oktober 2020)
Yang dirasakan oleh calon peserta didik yaitu pusing dan terbebani karena
masih ada saja yang belum mereka mengerti dalam mengisi data yang diminta
biasanya mereka tidak mengetahui apa yang dimaksud, dan juga jaringan menjadi
kesulitan yang dialami oleh calon peserta didk karena jika jaringan tidak stabil
maka saat pengisian data dan jawaban mereka link yang dimasuki sebelumnya
akan keluar sendiri dan mereka hanya bisa mengisi ulang kembali data-data
tersebut. Adapun jawaban dari siswa SMA Negeri 5 Kabupaten Bone yang
lainnya yang wawancaranya dilakukan dengan informan yang bernama Ririn
Ariyanti M yaitu:
“Selama mengikuti pendaftaran online ini saya merasa kadang-kadang
kesusahan sekali kadang-kadang juga mudah dikerja dan yang paling
susahnya itu saat akan menjawan tesnya karena sampai berates soal juga
jaringan yang selalu jelek karena saya hanya membeli data paling murah
dan juga orang tua saya harus membelikan saya hp karena sebelumnya
saya tidak punya, orang tua saya beli hp dengan na jual sapinya baruka
bisa beli hp”.(wawancara tanggal 06 oktober 2020)
Dari beberapa jawaban diatas dapat di simpulkan bahwa yang menjadi
kendala paling sering dialami calon peserta didik adalah pertama jaringan yang
selalu terganggu apalagi pada saat mereka akan megisi data-data yang di perlukan
terutama pada saat tes psikologi karena akan menjadi lambat apabila sementara
mengerjakan soalnya namun karena jaringan terganggu sehingga langsung keluar
dari soalnya dan yang dilakukan hanya mengulang kembali dengan memasuki link
tersebut lalu mengisi kembali data-data yang sebenarnya telah di isi hal ini
menjadi penghambat karena siswa yang sebenarnya bisa menggunakan waktu
53
yang sedikti lebih cepat namun menjadi lama karena hal tersebut apalagi jumlah
soal yang bisa dikatakan banyak terlebih mereka harus membeli kuota untuk
mengakses internet yang lumayan mahal. Adapun uangkapan dari orang tua/wali
siswa SMA Negeri 5 Kabupaten Bone dalam wawancara bersama peneliti yang
dilakukan yang bernama Diah Anna Nur bahwa:
“Ya karena pada saat pendaftaran online siswa yang baru mengenal
namanya formulir atau baru melihat formulir dia tidak mengetahui apa-apa
saja yang harus dia tulis jadi harus dituntun betul-betul dengan
membantunya saat dirumah sebenarya pada saat pendaftaran online yang
menjadi kendala jaringan kalau mengenai formulirnya seperti mengenai
nomor seri ijazah nomor ijazah, prosesnya tidak terlalu begitu rumit tapi
yah namanya juga secara online dia tidak tau situasi jaringan didalamnya
jelas terima apa adanya kalau memang waktunya sudah selesai tapi
jaringan tidak bersahabat di tutup saja”. (wawancara tanggal 05 oktober
2020)
Menurut pandangan orang tua/wali calon peserta didik mereka terkendala
di formulir yang harus di isinya karena ada beberapa hal yang diminta yang belum
diketahui calon peserta didik apa maksud data tersebut jadi sebagai orang tua/wali
dia harus betul-betulmenuntun dan mengawasinya, tapi karena secara online
mereka tidak mengetahui kondisi jaringannya menerima saja kalau waktunya
sudah habis dan jaringan masih terganggu terpaksa menutupya saja. Adapun
uangkapan dari orang tua/wali siswa SMA Negeri 5 Kabupaten Bone dalam
wawancara bersama peneliti yang dilakukan dengan informan yang bernama
Nurmin bahwa:
“Anak saya mengikuti pendaftaran online saya memberikan dia arahan
tentang jurusan yang akan dipilihnya saya memberikannya pilihan terlebih
dahulu apakah dia menyukai pelajaran apa IPA atau IPS dan dia memilih
IPS sehingga saya menyetujui apa yang dia sukai dan tetap berada
disampingnya saat dia mengerjakan tes dirumah walaupun saya lihat dia
agak kesusahan dalam mendaftar online dan mungkin itu baik untuk
menambah pengalamannya, namun saya harus menyediakan handphone
54
yang akan dia gunakan untuk mendaftar apalagi perlu membeli kuota data
agar dapat mengaksesnya”. (wawancara tanggal 05 oktober 2020)
Sebagai orang tua mereka biasanya memberikan nasihat mengenai jurusan
yang cocok dengan anak-anaknya juga menanyakan hal-hal apa saja yang mereka
suaki contohnya mereka lebih menyukai pelajaran IPA atau IPS dan meneriman
apapun yang disenangi anak mereka, dengan mendampinginya, walaupun anaknya
merasakan kesulitan namun hal tersebut bagus untuk pengalam baru yang mereka
rasakan. Adapun uangkapan dari orang tua/wali siswa SMA Negeri 5 Kabupaten
Bone dalam wawancara bersama peneliti yang dilakukan dengan informan yang
bernama Kasmiati bahwa:
“Kadang saya lihat anak saya kesusahan kadang juga tinggal santai-santai
saja tapi saya tetap mengontrol dia dalam daftar online itu dengan
memberi dia saran untuk jurusan yang nantinya akan dia pilih dan
memabantunya dirumah selalu didekatnya dan kasi semangat agar dia
tidak patah semnagat dan mungkin semua ini bagus untuk
pengalamannya”. (wawancara tanggal 06 oktober 2020)
Dari ungkapan diatas orang tua sering memantau anak-anak mereka dalam
proses pendaftaran online dengan melihat mereka kadang mengalami kesusahan
jugan saat mereka bersantai saja namun tetap mengontrol hal apa yang
dikerjakannya ataupun sudah dikerjakannya dengan memberi semnagat agar
anaknya tidak mengalami patah semnagat. Adapun uangkapan dari orang tua/wali
siswa SMA Negeri 5 Kabupaten Bone dalam wawancara bersama peneliti yang
dilakukan dengan informan yang bernama Indah bahwa:
“Selama saya melihat anak saya mendaftar online saya selalu melihat dia
kesekolah karena saya belum terlalu mnegeri bagaimana cara mendatar
online itu, yang paling nabutuhkan kulihat hp karena disitu semua na dapat
info-info disitu juga nakerja tesnya gampang-gampang susah kalau dilihat
ada juga narasa susah ada juga narasa mudah saya hanya memberi saran
55
jurusan yang dipilih dan kasi semnagat, yang saya lihat dia kesusahan
karea jaringan kadang jelek”.(wawancara tanggal 22 oktober 2020)
Dari beberapa pemaparan diatas dapat disimpulka bahwa calon peserta
didik yang mendaftar banyak dari mereka yang belum mengerti apa saja yang
diminta dalam formulir yang diisi termasuk no. seri ijazah atau nomor ijazah
mereka tidak mengetahui yang mana nomor tersebut. namun karena jaringan yang
kadang terganggu menyebabkan waktu yang diberikan terbatas sehingga jaringan
yang terganggu belum baik dan waktunya sudah habis calon peserta didik
menerima saja dan menutup soal tersebut. dan yang paling menjadi pran orang tua
yaitu memberikan arahan mengenai jurusan yang akan mereka pilih dan selalu
menyemangati anak-anaknya.
B. Pembahasan
Menteri Pendidikan telah menegeluarkan peraturan baru dalam
penerimaan peserta didik yang telah diatur dalam Permendikbud No. 14 Tahun
2018 Pasal 16 mengenai Penerimaan Peserta Didik Baru TK, SD, SMP, SMA,
SMK dan sederajat yang mengatur mengenai cara penerimaan peserta didik yang
diberi nama sistem zonasi. Sistem zonasi. Penerimaan calon peserta didik ini
nantinya akan di terimah berdasarkan jarak rumah dari sekolah namun bukan
hanya sistem zonasi yang mempengaruhi diterima dalam sekolah ada juga sistem
prestasi akademik, non akademik dan afirmasi namun sistem zonasi yang sangat
berpeluang dalam melakukan pendaftaran karena mempunyai daya tamping
sebesar 50% dan menjadi banyak digunakan calon peserta didik yang rumahnya
berdekatan dengan sekolah. Dengan prinsip non-diskriminatif adalah sekolah
tidak membedakan calon peserta didik dari suku, agama dan status sosial kecuali
56
kelompok sekolah yang khusus siswa ataupun siswi saja juga dari sekolah dengan
berkelompok agama tertentu, objekti atau menjalankan semua kegiatan
berdasarkan aturan yang telah dibuat dan ditetapkan, Transparan yaitu terbuka
untuk semua orang tanpa ada hal yang ditutupi, akuntabel yaitu kegiatan tersebut
dapat dipertanggungjawabkan dan berkeadilan yaitu tidak mementingkan
kepetingan dirinya saja namun untuk kepentingan semuanya. Sesuai dengan teori
C Wright Mills mengenai Psikologi dan Strukturalisme dimana kepala sekolah,
siswa, operator dan orang tua mempunyai perannya dalam proses pendftaran ini
seperti sekolah memunyai peran mengontrol jalannya proses perimaan peserta
didik, siswa yang berperan untuk mengikuti segala proses yang harus dilalunya
agar dapat lulus di sekolah, operator yang menjadi pembimbing calon peserta
didik dalam jalannya proses pendaftaran sampai selesai dan orang tua yang
membantu anaknya dengan memberi nasehat dan juga saran mengenai jurusan dan
hal lainnya juga menyediakan alat teknologi yang digunakan atau diperlukan
calon pserta didik dalam mendapatkan informasi maupun melakukan pendaftaran.
Auguste Comte mengenai tipologi perubahan sosial di tahap positivisme yang
menjadikan ilmu pengetahuan berkembang menjadi lebih baik dari sebelumya
dengan menggunakan alat modern atau teknologi yang saat ini menjadi keharusan
yang dimiliki oleh manusia sebagai pembantu dalam mencari informasi
penerimaan peserta didik yang biasa di infokan dalam media sosial. Terakhir
Talcott Parsons mengenai fungsionalisme structural atau yang sering disebut
denga AGIL (Adaptatio (adaptasi), Goal attainment (pencapaian tujuan),
integration (integrasi) dan Latency (pemeliharaan pola)
57
Pendaftaranpun membutuhkan waktu yang cukup lama sekitar dua bulanan
dan hal yang paling pertama harus dilakukan sekolah adalah mementukan orang-
orang yang terlibat dalam proses pendaftaran dan memberikan sosialisasi terlebih
dahulu dengan memasang poster yang didalalmya terdapat info mengenai
pendaftaran online tersebut setelahnya sekolah juga perlu menyebarkan poster
tersebut ke media sosial seperti facebook, whatshap, instagram, telegram dan lain-
lain agar informasi mengenai pendaftaran di ketahui lebih banyak orang. Dan
meraka mulai melakukan pendaftaran menggunakan handphone atau apabila
calon peserta didika tidak mempunyainya atau tidak mengerti caranya mereka
langsung kesekolah dan akan dibantu oleh pihak sekolah dalam melakukan
pendaftaran biasanya sekolah juga melibatkan anggota osis untuk membantu
dalam melakukan pendaftaran dan juga memverifikasi data yang masuk. Mereka
nantinya akan mengumumkan siapa saja yang lulus dan melakukan pendaftaran
ulang dilanjut dengan pengenalan lingkungan sekolah setelahnya mereka harus
mengerjakan tes psikologi dirumah masing-masing menggunakan alat komunikasi
yang dimilikinya.
Yang sangat dipersiapkan oleh pihak sekolah adalah sk kepanitiaan,
ruangan yang akan dgunakan dalam proses pendaftaran berlangsung juga
ruangan yang nantinya digunakan untuk rapat juga melibatkan anggota osis untuk
melakukan pendaftaran juga memverifikasi data-data tersebut, namun karena ada
perbedaan antara didesa dan dikota sedikit berbeda. Diharapkan pemerintah aga
lebih memperhatikan lagi didaerah karena secara letak geografis banyak peserta
58
didik yang seharusnya akses ke sekolah lebih dekat namun jika menggunakan
aplikasimalah lebih dekat ke sekolah lain.
Kendala atau yang menjadikan kesulitannya adalah jaringan karena data
hasil upload susah untuk terkirim dan sebenarnya pendaftarn online itu dilakukan
oleh calon peserta didik itu sendiri dirumahn masing-masing namun karena
kendala tidak mempunyai perangkat atau komputer sehingga calon peserta didik
berdatangan kesekolah untuk melakukan pendaftaran dan sekitar 90% itu calon
peserta didik yang dibantu sekolah dalam pendaftaran sisanya 10% itu calon
peserta didik yang mendaftra sendiri. Pernah kejadian saat waktu pendaftaran
ulang didalam aplikasi disediakan waktu selama tiga hari untuk melakukan
pendaftaran ulang namun link pendaftaran ulang barus bisa terbuka dihari ketiga
sehingga membuat panitia ataupun yang terlbat didalamnya merasa kelimpungan
karena masih banyak calon peserta didik yang mau didaftar ulangkan. Sebenarnya
apabila dibandingkan dengan pendaftaran tahun lalu itu 50% dan tahun ini 30%
jadi sangat terlihat bahwa pendaftaran tahun lalu lebih bagus.
Dampak Positif sistem zonasi penerimaan peserta didik baru adalah
sebagai berikut:
1. Transparan dan akuntabel
2. Lebih mudah diakses oleh calon peserta didik
3. Hemat biaya dan bisa dilakukan disemua tempat
4. Siswa yang bertempat tinggal disekitar sekolah besar peluang untuk diterima.
5. Sekolah lebih mudah menyimpan data penting mengenai penerimaan calon
peserta didik.
59
Dampak Negatif sistem zonasi penerimaan peserta didik baru adalah
sebagai berikut:
1. Jaringan kurang baik
2. Calon peserta didik belum memiliki alat komunikasi membuat mereka tidak
dapat mengakses pendaftaran
3. Calon peserta didik bertempat tinggal diwilayah yang belum terdapat jaringan
membuat mereka harus mencari daerah yang dapat mengakses internet.
4. Siswa yang ingin bersekolah di sekolah yang diinginkannya mereka memilih
tinggal dengan keluarga yang lebih berdekatan dengan sekolah tersebut.
5. Berdomisili didekat sekolah yang mereka inginkan dapat merusak keadaan
penduduk.
Adapun kendala yang dihadapi dalam sistem zonasi penerimaan peserta
didik baru di SMA Negeri 5 Kabupaten Bone yang didapat dari sekolah maupun
wawancara adalah:
6. Jaringan yang sering terganngu menyebabkan lambatnya proses
pendaftaran berlangsung
7. Masih ada sebagian siswa yang belum mempunyai alat komunikasi yang
dapat mengakses pendaftaran online
8. Masih ada wilayah-wilayah tertentu yang belum bisa dijangkau jaringan
internet
9. Saat akan mendaftar ulang diberi waktu selama 3 hari namun link
pendaftaran ulang baru bisa terbuka di hari ketiga atau hari terakhir
sehingga membuat operator keteteran.
60
10. Banyaknya calon peserta didik yang belum megetahui cara melakukan
pendafatran online dan orang tua yang hanya mendorong anaknya agar
lagsung ke sekolah saja sehingga membuat sekolah membantu calon
peserta didik yang ingin mendaftar
11. Banyaknya soal yang harus dijawab oleh calon peserta didik di tes
psikologi
C. Interpretasi Hasil Penelitian
Interpretasi adalah pandangan dalm suatu hal. Dalam penerimaan peserta
didik baru sistem zonasi ini memperlihatkan bahwa saat ini sudah dapat
mempermudah manusia dalam melaukan kegiatannya seperti tidak perlu lagi jauh-
jauh datang untuk mendapatkan informasi kesekolah namun lewat handphone saja
sudah bisa. Hasil wawancara menurut pandangan peneliti yaitu sebagai berikut:
No
.
Nama
Informan
Hasil
Wawancara
Interpretasi Teori
1 Drs. H.
Mastan M.Pd.
Sistem zonasi ini
sekolah
Memberikan
informasi
pendaftaran online
dengan
menyampaikan
melalui media
sosial selain
membuat peluang
bagi calon peserta
didik yang tinggal
disekitar daerah
Sekolah
memberikan
informasi melalui
facebook,
whatshap,
instagram juga
memperbesar
peluang calon
peserta didik yang
tinggal disekitar
sekolah namun
masih ada yang
belum
mempunyai
handphone dan
jaringan yang
belum stabil
Fungsionalisme
struktural
sistem zonasi
ini akan
beradaptasi
dalam
lingkungan
masyarakat dan
mempunyai
tujuan
mempermudah
sehingga
menjadi
kesatuan dan
akan dilengkapi
dan dipebarui
agar menjadi
lebih baik
2 Irwan Zaenal
S.Pd.
Mempunyai
tanggung jawab
Operator
mempunyai
Psikologi dan
strukturalisme
61
yang lebih karena
pendaftaran didesa
sedikit berbeda
dengan dikota
letak geografis
lebih dekat ke
sekolah namun
jika
mennggunakan
aplikasi malah
dekat ke sekolah
lain
tanggung jawab
yang lebih apalagi
letak geografis
yang seharusnya
lebih dekat ke
sekolah di
aplikasi malah
sebaliknya
diman
semuanya
mempunyai
peran salah
satunya
operatos yang
sangat berperan
dalam
pendaftaran
online
3 Muh. Nur
Putra
Ramadhan
Karena tidak
mengetahui
caranya sehingga
mendaftar dengan
kesekolah bersama
teman-teman dan
mengerjakan tes
psikologi di rumah
Karena calon
peserta didik
belum mengerti
cara mendaftar
sehingga dia
kesekolah
bersama dengan
teman-temannya
hingga
mengerjakan tes
psikologi di
rumahnya
masing-masing
Psikologi dan
strukturalisme
semua
mempunyai
perannya seperti
calon peserta
didik yang ingin
mendaftar dan
sekolah
yangbertugas
untuk
membantu
calon peserta
didik
4 Andika
Setiawan
Karena rumah
berdekatan dengan
sekolah dan bisa
kesekolah nanti
sekolah yang
daftar onlinekan
Rumah calon
peserta didik yang
berdekatan
dengan sekolah
sehingga
langsung
kesekolah dan
nantinya pihak
sekolah yang akan
daftar secara
onlinenya
Tipologi
perubahan
sosial yang
dulunya
mendaftar
dengan manual
namun saat ini
semuanya
secara online
menggunakan
komputer
5 Angga
Saputra
Saat mengerjakan
psiko tes jarigan
sangat jelek
menyebabkan
keluar dari link
dan memasuki
ualng link dan
mengisi ulang data
yang sebenarnya
Saat tes psikologi
jaringan yang
tidak stabil
menyebabkan link
tes selalu keluar
dan harus mengisi
ulang kembali
data yang di isi
Tipologi
perubahan
sosial yang
dulunya tes
menggunakan
kertas yang
diberikan
disekolah dan
mengerjakannya
62
sudah diisi diketik
ulang lagi
dalam ruangan
sekarang telah
menggunakan
link dan di kerja
dirumah
6 Ririn Ariyanti
M
Saya mengikuti
prosesnya bersama
teman-teman dari
mengisi data
pengumpulan
berkas penentuan
kelulusan daftra
ulang sampai
mengerjakan psiko
tes
Calon peserta dan
teman-temannya
didik mulai
mengikiuti semua
prosesnya dari
mengisi data
pengumpulan
berkas penentuan
kelulusan hinga
mengerjakan tes
psikologi dirumah
Fungsionalisme
struktural
dimana mereka
beradaptasi
dengan
temannya untuk
mendaftar
bersama teman-
temannya dan
sehingga
mereka dapat
menyelesaikan
semua proses
nya
7 Nurmin Memberikan
arahan tentang
jurusan yang
dipilihnya dan
mendukung
apapun nanti yang
menjadi
pilihannya
Orang tua
memberikan
bimbingan
tentang jurusan-
jurusan yang ada
dan membiarkan
anaknya memilih
apa yang
disenanginya
Psikologi dan
strukturalisme
jadi orang tua
berperan dalam
membimbing
anaknya dan
mendukung apa
yang menjadi
pilihan akhirnya
8 Indah Yang paling
dibutuhkan kulihat
itu hp karena
napake untuk
mendaftar online
Yang sangat
dibutuhkan calon
peserta didik
adalah alat
komunikasi
karena dipakai
untuk mendaftar
dan mendapatkan
informasi
Tipologi
perubahan
sosial saat ini
sudah banyak
alat teknologi
seperti
handphone yang
digunakan
untuk mendapat
informasi
9 Kasmiati Memberikan saran
jurusan yang diilih
dan membantunya
dirumah dan
memberi semangat
Orang tua selalu
memberi saran
kepada anaknya
dan membantu
setiap dia butuh
da memberikan
dia semnagat agar
tidak patah
Pskologi
danstrukturalis
me orang tua
mempunyai
peran penting
dalam
membantu
anaknya dan
63
semangat memberikan
semnangat
10 Diah Anna
Nur
Yang pertama
disiapkan adalah
hp dan data
Namanya juga
online kita tidak
tau kondisi
jaringan
didalamnya
menerima saja
apabila waktu
telah habis dan
jaringan belum
baik ditutup saja
Pendaftaran
online apabila
jaringan tidak
stabil
menyebabkan
mereka kesusahan
dalam
menjawasoal
menggunakan
handphone
Tipologi
perubahan
sosial saat ini
bukan hanya
handphone yang
diperlukan
namunjuga
kuota internet
agar dapat
mengakses
media sosial.
Tabel 5.1 Tabel interpretasi hasil penelitian
Saat ini sudah banyak alat teknologi yang canggih salah satunya adalah
handphone yang digunakan untuk proses penerimaan peserta didik baru yang
sangat membutuhkan handphone dan juga komputer yang nantinya akan
digunakan untuk mendapatkan informasi, mendaftar juga mengerjakan tes
psikologi sangat erta kaitannya dengan teori tipologi perubahan sosial dimana
ilmu pengetahuan yang berkembang lebih baik lagi. Sistem zonasi inipun perlu
beradaptasi dalam pendaftaran dan mempunyai tujuan mempermudah calon
peserta didik sehingga mereka bersatu membentuk pendaftarn di sekolah apabila
tidak mempunyai perangkat dan juga harus di pelihara dan ditingkatkan kembali
agar dapat menjadi lebih baik lagi. Sekolah, guru, orang tua, operator dan calon
peserta didik mempunyai peran yang sam-sama penting agar kegiatan pendaftran
online ini berjalan dengan baik.
D. Cara Kerja Teori
Teori psikologi dan strukturalisme yang dikemukakan oleh C. Wright Mils
yang pandangannya manusia itu makhluk yang unik karena mempunyai hubungan
64
antar fisik dan peran yang dimilikinya pada sebuah struktur sosial. Manusia
mempunyai perasaan dengan hal tersebut manusia menjalankan perannya dalam
struktur sosial didalam masyarakat sepeserti di bidang politik yang mendapat dan
memakai wewenang dan kekuasaan dalam struktur sosial dari penjelsana tersebut
teori ini dapat mengungkap fakta bahwa manusia saling membutuhkan antara
yang satu dengan yang lainnya seperti dalam pendaftaran online peserta didik
membutuhkan bantuan dari sekolah terutama operator yang dapat membantu
mereka melakukan pendaftaran ulang juga sekola memerlukan siswa agar
pendidikan dan proses belajar mengajar dapat berjalan dengan efisien dari inilah
dapat dilihat peran yang dimiliki oleh struktur sosial disekolah dimulai dari kepala
sekolah yang berperan mengontrol jalannya penerimaan peserta didik, operator
yang berpran sebagai pihak yang membantu peserta didik melakukan pendaftaran
yang dilakukan oleh peserta didik, orang tua yang berperan menyediakan alat
yang diperlukan seperti alat komunikasi, membantu dalam mengisi data-data yang
diminta oleh sekolah dan mendukung apa saja pilihan yang disenanginya, peserta
didik berperan sebagai pihak yang akan melakukan pendaftaran yang nantinya
akan dibantu oleh orangtua maupun operator sekolah.
Teori tipologi perubahan sosial menurut Auguste Comte yang
dijelaskannya bahwah ilmu pengetahuan mengalami perkembangan dan segalanya
lebih masuk akal sehingga menciptakan kehidupan yang lebih baik seperti dalam
penelitian ini bahwa dunia pendidikan mengalami peningkatan tiap tahunnya yang
dahulu hanya melakukan pendaftaran manual yang membutuhkan banyak biaya
seperti membeli kertas dan hal lainnya namun saat ini telah meggunakan
65
pendaftaran secara online menggunakan alat teknologi seperti komputer dan
smartphone yang nantinya alat ini akan digunakan untuk memberikan informasi
dari pihak sekolah kepada calon peserta didik dan juga mendapatkan informasi
oleh calon peserta didik terhadap sekolah yang infgin dia masuki serta dalam
proses pendaftaran seperti melaukan pendaftaran mengisi data dan memverifikasi
data juga mengerjakan tes psikologi.
Teori fungsionalisme struktural yang dikemukakan oleh Talcott Parsons
yang didalamnya terdapat Adaptation (adaptasi), Goal Attainment (pencapaian
tujuan), Integration (integrasi), Latency (Pemeliharaan) dari penjelasan tersebut
dapat mengungkap masalah sistem zonasi ini pihak sekolah maupun siswa perlu
menyesuaikan diri dalam pendaftaran yang dilakukan secara online namun karena
masih ada calon peserta didik yang belum mempunyai alat komunikasi dan tinggal
didaerah yang belum terjangkau oleh jaringan internet sehinga menghambat
mereka, sistem zonasi mempunyai tujuan untuk mempermudah calon peserta
didik untuk mendaftar disekolah karena akan memperhatikan jarak tinggal calon
pserta didik tersebut sehingga mereka tidak perlu lagi bersekolah yang jaraknya
jauh juga bersifat akuntabel dan transparan. Sekolah bersama operator sekolah dan
guru bekerja sama untuk menyukseskan kegiatan pendaftaran online ini. Juga
perlu merubah beberapa hal yang dapat menghambat agar dapat mempermudah
pekerjaan mereka.
E. Nilai Kebaharuan (Novelty)
Penelitian ini mempunyai objek yang sama dengan penelitian relefan yaitu
Proses Penerimaan Peserta Didik Baru dengan menggunakan sistem zonasi. Dari
66
beberapa penelitian terdahulu yang lebih fokus kepada faktor penghambatnya,
konflik yang terjadi dalam proses penerimaan peserta didik baru, pengaruh
penerimaan calon peserta didik terhadap prestasi belajar siswa, perbedaan proses
kualitas pendidikan didesa dan dikota, sistem zonasi ini dapat mempengaruhi
prestasi peserta didk yang berprestasi karena ditempatkan dengan peserta didik
yang kurang berprestasiistem zonasi dapat mempermudah siswa dalam mendaftar
dan panitia dalam melakukan pendaftaran online, pendaftaran yang dapat
dilakukan dalam 1 hari saja sehingga dapat mempercepat pendaftaran, zonasi
tidak efektif untuk mengurangi anak yang tidak melanjutkan sekolah, istem zonasi
ini mempermudah calon pserta didik dalam melakukan pendaftaran dan
mempermudah membuatn pencatatan laporan oleh sekolah. Dari penelitian
tersebut dapat diihat kebaharuan dalam penelitian ini yaitu alat komunikasi dan
jaringan yang tidak stabil menjadi kendala dalam proses pendaftaran calon peserta
didik dan juga operator seperti dalam pendaftaran di SMA Negeri 5 Kabupaten
Bone yang Link pendaftaran baru dapat terbuka dihari ketiga membuat operator
terburu-buru untuk mendaftarkan calon peserta didik dan memperlambat proses
pendaftaran karena harus mengundur waktu dari waktu yang telah ditentukan.
Proses berjalannya pendaftaran online mulai dari awal sampai selesai kendala
yang dihadapi oleh calon peserta didik dan operator dalam berjalannya
pendaftaran online sampai selesai dan di dalamnya membahas mengenai masih
ada peserta didik yang belum mempunyai alat komunikasi untuk mengakses
pendaftaran dan calon peserta didik dan orangtua yang belum memahami proses
atau cara melakukan pendaftaran online tersebut jika dibandingkan 90% calon
67
peserta didik dibantu sekolah dan hanya 10% calon peserta didik yang melakukan
pendafaran sendiri juga jaringan hal yang dapat menghambat proses pendaftara
karena jika ingin upload data dalam keadaan jaringan yang tidak stabil
menyebabkan data tersebut tidak dapat terkirim atau mengalami loading, apalagi
saat mereka mengerjakan tes psikologi yang dikerjakan dirumah masing-masing
jika jaringan mengalami gangguan biasanya link yang telah dimasuki dan dijawab
biasanya tiba-tiba keluar sehingga menyebabkan mereka harus memasuki ulang
link tersebut dan mengisi ulang data-data yang telah diisi.
68
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Proses pendaftaran calon peserta didik ini kurang efektif karena proses
pendafataran sering terjadi ganguan jaringan sehingga data yang ingin dikirim
tidak dapat terkirim, link pendaftaran ulang baru dapat terbuka dihari terakhir
membuat operator menjadi terburu-buru untuk mendaftarkan ulang calon peserta
didik, letak geografis di desa dan di kota berbeda, di desa terutama di SMA
Negeri 5 Kabupaten Bone calon peserta didik yang mendaftar dan jarak rumahnya
seharusnya lebih dekat namun saat menggunakan aplikasi lebih dekat ke sekolah
lain hal ini perlu diperhatikan dalam pendaftaran calon peserta didik di desa
karena dapat merugikan calon peserta didik yang mendaftar juga agar pemerintah
agar lebih memperhatikan lagi di daerah karena secara letak geografis banyak
peserta didik yang seharusnya lebih dekat dengan sekolah namun apabila
menggunakan aplikasi justru lebih dekat dengan sekolah lain.
Sebenarnya pendaftaran online itu dilakukan oleh calon peserta didik
sendiri dirumahnya masing-masing namun karena kendala tidak mempunyai
perangkat atau komputer sehingga calon peserta didik tersebut langsung saja
datang kesekolah meminta bantuan untuk didaftarkan yang dapat dikatakan sekitar
90% peserta didik yang di bantu dan 10% sisanya mereka mendaftar sendiri.
Sebenarnya apabila dibandingkan atara tahun ini dengan tahun lalu itu 50% dan
30% jadi dapat dikatakan lebih baik tahun lalu sebelum pandemik.
69
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas yang telah dipaparkan oleh peeliti ada
beberapa saran yang diharapkan yaitu: Pemerintah diharapkan untuk
menindaklanjuti mengenai perbedaan pendaftaran didesa dan dikota karena secara
geografis didesa apabila di gunakan aplikasi yang seharusnya rumah calon peserta
didik ini lebih dekat akses ke sekolah namun menjadi lebih dekat kesekolah lain,
juga bagi sekolah-sekola mengengah atas (SMA) saat akan penerimaan peserta
didik baiknya ada sosialisasi terlebih dahulu agar calon peserta didik ini nantinya
tidak akan bingung bagaimana jalannya pendaftaran dan jalur atau sistem apa saja
yang dapat mereka gunakan untuk mendaftar.calon peserta didik harus lebih
memperhatikan hal-hal apa saja yang disampaikan sekolah mengenai pendaftaran
agar terjadi keseimbangan dengan sekolah agar informasi yang didapatkan tidak
hanya beberapa calon peserta didk saja yang tahu, dan orang tua juga harus lebih
memperhatikan anak-anak mereka yang melakukan pendaftaran online berikan dia
saran yang baik terutama dengarkan kemauan anak mereka dalam hal apa saja
yang mereka sukai dan mendukung jurusan atau apa yang mereka sukai dengan
baik.
70
DAFTAR PUSTAKA
Adiwikarta, Sudardja. (2016). Sosiologi Pendidikan Analisis Sosiologi Tentang
Praksis Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Khadowmi, Eka Reza. (2019). Implementasi Kebijakan Sistem Zonasi Terhadap
Proses Penerimaan Peserta Didik Baru Kabupaten Lampung Tengah.
Skripsi.
Nursalam dkk. (2016). Teori Sosiologi Klasik, Modern, Posmodern, Saintifik,
Hermeneutik, Kritis, Evaluatif dan Integratif. Makassar: Writing
Revolution.
Sugono, Dendy dkk. (2008). Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta.
Suntari, Sri. (2017). Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Mata
Pelajaran Sosilogi SMA. Jakarta.
Tim Penyusun. 2019. Panduan Penulisan Proposal Dan Skripsi. Pendidikan
Sosiologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Viptri, Indah Shavira. (2019). Konflik Penerapan Sistem Zonasi Penerimaan
Peserta Didik Baru 2018 (Studi Kasus Pada Smpn 11 Medan). Skripsi.
Asnudin, Andi. (2010). Pendekatan Partisipatif Dalam Pembangunan Proyek
Insfrastruktur Pedesaan Di Indonesia. Jurnal Smartek, 8(3), 182-190.
Andina, Elga. (2017). Sistem Zonasi Dan Dampak Psikososial Bagi Peserta Didik.
Jurnal, 9(14), 2088-2351.
Ikhsan, Rizal dan Pranata, Leonardo. (2018). Motif Selfie Di Kalangan
Mahasiswa (Studi Fenomenologi Pada Grup Instragram UNP Cantik).
Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi, 2(2), 4.
Irfan dkk. (2015). Aplikasi Penerimaan Siswa Baru Reguler(Psb) Online Berbasis
Web Dan Mobile Yang Terintegrasi Dengan Sms Gateway Studi Kasus Di
Sma Negeri 1 Pengasih. Jurnal Sarjana Teknik Informatika, 3(1), 2338-
5197.
Irianto dan Subandi. (2015). Studi Fenomenlogi Kebahagiaan Guru Di Papua.
Journal Of Psychology, 1(3), 143.
Murad, Dina Fitria dkk. (2013). Aplikasi Intelligence Website Untuk Penunjang
Laporan PAUD Pada Himpaudi Kota Tangerang. Jurnal, 7(1), 1978-8282.
71
Palilingan, Kenneth Y. R dkk. (2014). Registrasi Calon Siswa Baru Berbasis
Mobile Android Di Sekolah Menengah Atas Negeri 9 Manado. Jurnal
Teknik Elektro dan Komputer, 2301-8402.
Patta, Abdul Rahim. 2016). Pengembangan Sistem Informasi Penerimaan Peserta
Didik Berbasis Web Dan Sms Gateway. Jurnal.
Pratiwi, Nuning Indah. (2017). Penggunaan Media Video Call Dalam Teknologi
Komunikasi. Jurnal Ilmiah Dinamika Sosial, 1(2), 213-214.
Purwanti, Dian dkk. (2018). Efektivitas Kebijakan Penerimaan Peserta Didik Baru
Sistem Zonasi Bagi Siswa Rawan Melanjutkan Pendidikan. Jurnal.
Setiyanti, Hidayah. (2019). Efektivitas Penerimaan Peserta Didik Baru (Ppdb)
Menggunakan Sistem Zona Dalam Pemerataan Dan Peningkatan Kualitas
Pendidikan (Studi Kasus Pada Smpn Kecamatan Temanggung). Jurnal
Bimbingan dan Konseling, 3(2), 2541-6782, 2580-6467.
Sidik, Fajar. (2018). Perancangan Sistem Informasi Pendaftaran Siswa Baru
Berbasis Web Pada SMK Bina Putra Jakarta. Jurnal Paradigma, 20(1),
1410-5063, 2579-3500.
Syarifuddin dan Nursalam. (2016). Nilai-Nilai Feminisme Guru Taman Kanak-
Kanak. Jurnal Equilibrium Pendidikan Sosiologi, 4(2), 218-219.
Wulandari, Desi dkk. (2017). Pengaruh Penerimaan Peserta Didik Baru Melalui
Sistem Zonasi Terhadap Prestasi Belajar Siswa. Jurnal.
Zain, Achmad Syafi dkk. (2018). Pengembangan Sistem Informasi Penerimaan
Siswa Baru Berbasis Web Di Sma 1 Annuqayah Sumenep. Jurnal Ilmiah
Edutic, 4(2), 2407-4489, 2528-7303.
Mulyana, Aina. (2018). Permendikbud Nomor 14 Tahun 2018 Tentang
Penerimaan Peserta Didik Baru TK SD SMP SMA SMK Dan Sederajat
(Online),
(content://com.sec.android.app.sbrowser/readinglist/0711232734950.mht
ml, diakses 11 Juli 2020).
Sudrajat, Akhmad. (2010). Definisi Pendidikan Menurut UU No. 20 Tahun 2003
(Online), (https://ainamulyana.blogspot.com/2018/05/permendikbud-
nomor-14-tahun-2018.html, diakses 11 Juli 2020).
72
L
A
M
P
I
R
A
N
73
Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru
Dengan rahmat Allah SWT. Sehingga penerimaan peserta didik baru SMA
Negeri 5 Bone Tahun pelajaran 2020/2021 dapat menyelesaikan tugasnya sesuia
waktu yang telah ditentukan. Dengan ini kami laporkan penerimaan peserta didik
baru (PPDB) tersebut, adapun prosedur PPDB sebagaimana surat edaran Kepala
Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan yang terdiri dari perencanaan,
Pelaksanaan, Pelaporan dan evaluasi. Tahapan-tahapan penerimaan peserta didik
baru sebagai berikut:
A. Asas PPDB
Adapun asas penerimaan peserta didik baru tahun pelajaran 2020/2021 yaitu:
1. Non Diskriminatif
Tidak membeda bedakan menurut Ras, Agama, Jenis Kelamin dll.
2. Objektif
Tanpa tekanan dan pengaruh dari pihak tertentu.
3. Transparan
Terbuka dan dapat diakses oleh seluruh masyarakat.
4. Akuntabel
Dapat dipertanggungjawabkan.
5. Berkeadilan
Memberi kesempatan yang sama kepada masyarakat.
B. Persyaratan Umum
Adapun persyaratan umum calon peserta didik baru yaitu:
1. Berusia paling tinggi 21 (dua puluh satu) tahun pada tanggal 1 juli tahun
berjalan.
2. Memiliki ijazah SMP/sederajat atau dokumen lain yang menjelaskan
telah menyelesaikan kelas 9 (sembilan) SMP.
3. Syarat usia dibuktikan dengan akta kelahiran atau surat keterangan lahir
dan dilegalisir oleh lurah/kepala desa atau pejabat setempat lain yang
berwenang sesuai dengan domisili calon peserta didik.
4. Calon peserta didik baru baik warga negara Indonesia atau warga negara
asing yang berasal dari sekolah di luar negeri wajib mendapatkan surat
keterangan dari direktur jenderal yang menangani bidang pendidikan
dasar dan menengah.
5. Peserta didik warga negara asing wajib mengikuti matrikulasi pendidikan
bahasa Indonesia paling singkat 6 (enam) bulan yang diselenggarakan
oleh sekolah yang bersangkutan.
C. Jalur Pendaftaran PPDB
Adapun jalur pendaftaran penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun
pelajaran 2020/2021 yaitu:
1. Perpindahan Tugas orang tua/wali
2. Afirasi
3. Prestasi Akademik dan Non Akademik
4. Zonasi
5. Pemenuhan Kuota
D. Daya Tampung
74
• Daya tampung mengacu pada jumlah peserta didik yang akan diterima
dalam 1 (satu) rombongan belajar yang tersedia dikurangi jumlah peserta
didik yan gtinggal kelas pada tahun pelajaran sebelumnya.
• Jumlah peserta didik dalam 1 (satu) rombongan belajar untuk SMA
sekurang kurangnya 20 (dua puluh) dan sebanyak-banyaknya 36 (tiga
puluh enam) peserta didik.
E. Ketentuan Jalur Zonasi
1. Kuota paling sedikit 50% (lima puluh persen) dari jumlah peserta didik
yang diterima oleh satuan pendidikan.
2. Kuota jalur zonasi termasuk bagi anak penyandang disabilitas.
3. Menggunakan sistem zonasi yang memperhitungkan jarak terdekat dari
alamat domisili pada Kartu Keluarga atau Surat Keterangan Domisili ke
Satuan Pendidikan.
4. Zonasi satuan pendidikan adalah wilayah kecamatan dimana Satuan
Pendidikan itu berlokasi, termasuk wilayah Kecamatan yang beririsan
dengan wilayah Kecamatan Satuan Pendidikan tersebut.
5. Zonasi Satuan Pendidikan ditentukan oleh pemerintah daerah berdasarkan
usulan dari Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS), Musyawarah
Kerja Pengawas Sekolah (MKPS) dan disetujui oleh Kepala Cabang
Dinas Pendidikan Wilayah.
6. Domisili calon peserta didik berdasarkan alamat pada kartu keluarga yang
diterbitkan paling singkat 1 (satu) tahun sejak tanggal pendaftaran PPDB.
7. Kartu Keluarga dapat diganti dengan Surat Keterangan Domisili dari
Rukun Tetangga/Rukun Warga atau Lurah/Kepala Desa/pejabat setempat
lain yang berwenang menerangkan bahwa peserta didik yang
bersangkutan telah berdomisili paling singkat 1 (satu) tahun sejak
diterbitkannya Surat Keterangan Domisili.
8. Surat Keterangan Domisili dari dari Rukun Tetangga atau Rukun Warga
wajib dilengkapi dengan Surat pernyataan dari Orang tua/wali calon
peserta didik baru yang menyatakan bersedia diproses secara hukum
apabila terbukti memalsukan domisilinya.
9. Jarak dari domisili terdekat ke Satuan Pendidikan dihitung menggunakan
sistem teknologi informasi.
F. Ketentuan Jalur Afirmasi
1. Kuota paling sedikit 15% (lima belas persen) dari jumlah peserta didik
baru yang akan diterima oleh Satuan Pendidikan.
2. Jalur pendaftaran bagi calon peserta didik baru yang berasal dari keluarga
ekonomi tidak mampu.
3. Peserta didik baru yang berasal dari keluarga ekonomi tidak mampu
dibuktikan dengan bukti keikutsertaan peserta didik dalam program
penanganan keluarga tidak mampu dari Pemerintah pusat atau Pemerintah
Daerah.
4. Bukti keikutsertaan dalam program penanganan keluarga tidak mampu
dari Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah wajib dilengkapi dengan
Surat Pernyataan dari orang tua/wali peserta didik yang menyatakan
bersedia diproses secara hukum apabila terbukti memalsukan bukti
75
keikutsertaan dalam program penanganan keluarga tidak mampu dari
pemerintah pusat atau pemerintah daerah.
5. Keikutsertaan calon peserta didik baru dalam program penanganan
keluarga tidak mampu dari pemerintah pusat atau pemerintah daerah
dibuktikan dengan kepemilikan Kartu Program Keluarga Harapan.
6. Peserta didik yang masuk melalui jalur afirmasi merupakan peserta didik
yang berdomisili di dalam dan di luar wilayah zonasi Satuan Pendidikan
yang bersangkutan.
G. Ketentuan Jalur Perpindahan Tugas Orang Tua/wali
1. Kuota paling banyak 5% (lima persen) dari jumlah peserta didik baru
yang akan diterima oleh satuan pendidikan.
2. Jalur pendaftaran untuk calon peserta didik baru yang mengikuti
perpindahan tugas orang tua/walinya.
3. Perpindahan tugas orang tua/wali dibuktikan dengan Surt Penugasan dari
intansi, lembaga, kantor, atau perusahaan pemberi kerja.
4. Masa berlaku surat penugasan dari instansi, lembaga, kantor, atau
perusahaan pemberi kerja paling lama 1 Tahun.
5. Kuota jalur Perpindahan Tugas Orang tua/wali dapat digunakan untuk
anak guru.
6. Calon peserta didik baru yang dapat mendaftar melalui Jalur Perpindahan
Tugas orang tua/wali adalah mereka yang berdomisili di dalam dan atau
di luar zonasi sekolah.
H. Ketentuan Jalur Prestasi
1. Jalur Prestasi terbagi menjadi 2 (Dua), yaitu Jalur Prestasi Akademik dan
Jalur Prestasi Non-akademik.
2. Kuota jalur prestasi Non-Akademik paling banyak 5% (lima persen) dan
kuota jalur prestasi akademik paling banyak 25% (dua puluh lima persen)
3. Jalur prestasi akademik menggunakan nilai rata-rata dari akumulasi nilai
raporsemester I sampai semester V
4. Calon peserta didik baru yang dapat mendaftar melalui jalur prestasi
akademik dan non-akademik adalah mereka yang berdomisili di dalam
dan atau di luar zonasi sekolah.
5. Prestasi non-akademik adalah prestasi yang diraih dari kejuaraan,
terutama kejuaraan yang diselenggarakan oleh kementrian pendidikan
dan kebudayaan serta kementrian agama.
6. Kategori kejuaraan meliputi:
a) Kejuaraan yang diselenggarakan oleh Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan meliputi : Olimpiade Sains Nasional (OSN), Olimpiade
Olahraga Siswa nAASIONal (o2sn), festival dan lomba seni siswa
Nasional (FLS2N)
b) Kejuaraan yang diadakan di luar kementrian pendidikan dan
kebudayaan dapat berupa:
• Sains (ilmu pengetahuan)
• Teknologi tepat guna
• Seni dan budaya
• Olahraga
76
• Keagamaan
• Palang merah remaja dan kepramukaan
I. Persyaratan PPDB SMA
1. Jalur Zonasi
a) Memiliki Ijazah SMP/sederajat
b) Akta kelahiran yang menjelaskan usia paling tinggi 21 (dua puluh
satu) tahun pada tanggal 1 juli tahun berjalan
c) Kartu Keluarga atau Surat Keterangan Domisili dari Rukun
Tetangga/Rukun Warga atau dari Lurah/Kepala Desa atau pejabat
setempat lain yang berwenang.
2. Jalur Afirmasi
a) Memiliki Iajzah SMP /sederajat
b) Akta kelahiran yang menjelaskan usia paling tinggi 21 (dua puluh
satu) tahun pada tanggal 1 juli tahun berjalan
c) Kartu Keluarga atau Surat Keterangan Domisili dari Rukun
Tetangga/Rukun Warga atau dari Lurah/Kepala Desa atau pejabat
setempat lain yang berwenang.
d) Kartu Program Keluarga harapan
3. Jalur Prestasi Akademik
a) Memiliki Iajzah SMP /sederajat
b) Akta kelahiran yang menjelaskan usia paling tinggi 21 (dua puluh
satu) tahun pada tanggal 1 juli tahun berjalan
c) Menggunakan nilai rata-rata dari akumulasi nilai rapor semester I
sampai semesterV
4. Jalur Prestasi Non-Akademik
a) Memiliki Iajzah SMP /sederajat
b) Akta kelahiran yang menjelaskan usia paling tinggi 21 (dua puluh
satu) tahun pada tanggal 1 juli tahun berjalan
c) Sertifikat kejuaraan tingkat Internasional, Nasional, Provinsi dan
Kabupaten/Kota
5. Jalur Perpindahan Tugas orang tua/wali
a) Memiliki Iajzah SMP /sederajat
b) Akta kelahiran yang menjelaskan usia paling tinggi 21 (dua puluh
satu) tahun pada tanggal 1 juli tahun berjalan
c) Surat Penugasan orang tua/wali dari instansi, lembaga, kantor, atau
perusahaan pemberi kerja
d) Kartu Keluarga atau Surat Keterangan Domisili dari Rukun
Tetangga/Rukun Warga atau dari Lurah/kepala Desa atau pejabat
setempat lain yang berwenang
e) SK terakhir orang tua/wali bagi anak guru.
J. Tata Cara Pendaftaran SMA
1. Pendaftar dapat mengunjungi laman PPDB Provinsi Sulawesi Selatan di
ppdb.sulselprov.go.id
2. Setelah mendaftar, calon peserta didik baru dapat melakukan verifikasi
dengan mengupload dokumen yang diperlukan di
77
url:ppdb.sulselprov.go.id. Yang akan diterima oleh Satuan Pendidikan
piluhan pertama.
3. Pendaftar hanya memilih 1 (satu) jalur PPDB dari 4 (empat) jalur,yaitu
jalur zonasi, jalur Afirmasi, jalur Prestasi dan jalur perpindahan tugas
orang tua/wali, selama pendaftaran
4. Pendaftar jalur zonasi, harus memilih 3 (tiga) Satuan Pendidikan di dalam
zonasi domisili masing-masing
5. Pendaftar jalur afirmasi, jalur prestasi dan jalur perpindahan tugas orang
tua/wali harus memilih 3 (tiga) satuan pendidikan di dalam dan atau di luar
zonasi domisili masing-masing.
K. Jadwal pelaksanaan PPDB 2020
No. Kegiatan Waktu Pelaksanaan
A Pendaftaran boarding school SMA
1 Pendaftaran dan Verifikasi Data 15-19 Juni 2020
2 Pengumuman sementara Real time
3 Pengumuman tetap 20 Juni 2020
4 Daftar ulang 22-24 Juni 2020
B Pendaftaran jalur Non Zonasi (Afirmasi, Prestasi Akademik, Prestasi
Non akademik, Perpindahan tugas orang tua/wali) jenjang SMA
1 Pendaftaran dan Verifikasi Data 22-26 Juni 2020
2 Pengumuman sementara Real Time
3 Pengumuman tetap 27 Juni 2020
4 Daftar ulang 29 Juni – 1 Juli 2020
C Pendaftaran jalur zonasi jenjang SMA
1 Pendaftaran dan Verifikasi Data 29 Juni - 3 Juli 2020
2 Pengumuman sementara Real time
3 Pengumuman tetap 4 Juli 2020
4 Daftar ulang 6 – 8 Juli 2020
D Pemenuhan Kuota SMA dan SMK
1 Pendaftaran dan Verifikasi Data 6 - 8 Juli 2020
2 Pengumuman sementara Real time
3 Pengumuman tetap 9 Juli 2020
4 Daftar ulang 10 – 11 Juli 2020
G Hari Pertama Sekolah 13 Juli 2020
H Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah 13 – 15 Juli 2020
I Tes Psikologi 13 – 18 Juli 2020
L. Data Peserta Didik Baru
• Jalur Afirmasi = 26 Siswa
• Jalur Prestasi Akademik = 88 Siswa
• Jalur Prestasi Non Akademik = 3 siswa
• Jalur Perpindahan Orang tua/wali = 0 siswa
• Jalur zonasi = 216 Siswa
• Jalur Pemenuhan Kuota = 10 Siswa
• Jumlah Keseluruha = 343 siswa
78
Daftar Nama Siswa Sesuai Jalur Kelulusan
Laporan Hasil Akhir Siap PPDB Online Prov. Sulawesi Selatan
Jalur : Zonasi
Tahun : 2020/2021
Tanggal laporan : 2020-07-07
Jam laporan : 08:24:14
Sekolah : SMAN 5 BONE
NPSN : 40302667
No Nama Kelamin Alamat Lengkap Radius
1 Arfah Laki-laki Rombongangnge, Kel. Patangkai,
Kec. Lappariaja
19 M
2 Andika Setiawan Laki-laki Maccope, Kel. Patangkai, Kec.
Lappariaja
19 M
3 Yuliyana Perempuan MACCOPE, DESA
PATANGKAI, Rt. 7, Rw. 3, Kel.
Patangkai, Kec. Lappariaja
568 M
4 Irmawanti Perempuan Maccope, Rt. 1, Rw. 1, Kel.
Patangkai, Kec. Lappariaja
568 M
5 Selvy Perempuan MACCOPE, DESA
PATANGKAI, Rt. 8, Rw. 3, Kel.
Patangkai, Kec. Lappariaja
568 M
6 Fikrih Ramdhani Laki-laki MACCOPE, DESA
PATANGKAI, Rt. 1, Rw. 1, Kel.
Patangkai, Kec. Lappariaja
568 M
7 Aswan Agus Laki-laki Maccope, Rt. 8, Rw. 3, Kel.
Patangkai, Kec. Lappariaja
568 M
8 Adelia Perempuan MACCOPE, DESA
PATANGKAI, Rt. 6, Rw. 2, Kel.
Patangkai, Kec. Lappariaja
568 M
9 Angga Saputra Laki-laki Maccope, Rt. 7, Rw. 3, Kel.
Patangkai, Kec. Lappariaja
568 M
10 Mulyana Perempuan MARELLONGE, Rt. 9, Rw. 3,
Kel. Patangkai, Kec. Lappariaja
568 M
79
11 Aan Ardyanzah Laki-laki MACCOPE, DESA
PATENGKAI, Rt. 8, Rw. 3, Kel.
Patangkai, Kec. Lappariaja
568 M
12 Rifqi Ramadhan Laki-laki MACCOPE, DESA
PATANGKAI, Rt. 8, Rw. 3, Kel.
Patangkai, Kec. Lappariaja
568 M
13 St. Chaerunnisa Perempuan SALO SAWAE, Rt. 1, Rw. 1,
Kel. Patangkai, Kec. Lappariaja
1352 M
14 Agil Laki-laki Patangkai, Rt. 4, Rw. 2, Kel.
Patangkai, Kec. Lappariaja
1352 M
15 Fajar Sidik Laki-laki Marellongnge, Rt. 9, Rw. 3, Kel.
Patangkai, Kec. Lappariaja
1352 M
16 Nursyafika Perempuan Kampung Baru, Rt. 3, Rw. 1, Kel.
Patangkai, Kec. Lappariaja
1352 M
17 Wahyunil Laki-laki Bakung Pakung, Rt. 3, Rw. 2,
Kel. Pattuku Limpoe, Kec.
Lappariaja
1439 M
18 Muh. Nur Putra
Ramadhan
Laki-laki Leppangeng, Rt. 5, Rw. 1, Kel.
Patangkai, Kec. Lappariaja
1439 M
19 Muhammad
Ikhfar
Laki-laki Takkue, Rt. 1, Rw. 1, Kel.
Sengeng Palie, Kec. Lappariaja
1439 M
20 Erni Yulianti Perempuan Lattanra, Rt. 2, Rw. 1, Kel.
Pattuku Limpoe, Kec. Lappariaja
1439 M
21 Rezky Amalia
Putri
Perempuan LEPPANGENG, Rt. 2, Rw. 1,
Kel. Patangkai, Kec. Lappariaja
1439 M
22 Reski Wahyuni Perempuan Lattanra, Rt. 2, Rw. 1, Kel.
Pattuku Limpoe, Kec. Lappariaja
1439 M
23 Alvin Laki-laki LANGKAI, Rt. 1, Rw. 1, Kel.
Ujung Lamuru, Kec. Lappariaja
1439 M
24 Fathir
Muhammad
Laki-laki Lattanra, Rt. 5, Rw. 2, Kel.
Patangkai, Kec. Lappariaja
1439 M
80
25 Marimbi Putri
Arisya
Perempuan Langkai, Rt. 2, Rw. 1, Kel. Ujung
Lamuru, Kec. Lappariaja
1439 M
26 Egi Suherlin Laki-laki Lattanra, Rt. 2, Rw. 1, Kel.
Pattuku Limpoe, Kec. Lappariaja
1439 M
27 Sastri Adelia Perempuan LEPPANGENG, Rt. 2, Rw. 1,
Kel. Patangkai, Kec. Lappariaja
1439 M
28 Nila Kurnia Perempuan Lattanra, Rt. 2, Rw. 1, Kel.
Pattuku Limpoe, Kec. Lappariaja
1439 M
29 M.Bimo Rahmat
Ilahi
Laki-laki Leppangeng, Rt. 5, Rw. 2, Kel.
Patangkai, Kec. Lappariaja
1439 M
30 Sulvina Eka
Lestari
Perempuan Langkai, Rt. 2, Rw. 1, Kel. Ujung
Lamuru, Kec. Lappariaja
1439 M
31 Muh.Teguh
Firmansyah
Perdana
Laki-laki Leppangeng, Rt. 6, Kel.
Patangkai, Kec. Lappariaja
1439 M
32 Tiara Putri
Ahdani
Perempuan Lajange, Rt. 4, Rw. 2, Kel.
Patangkai, Kec. Lappariaja
1439 M
33 Aerik Haeriawan Laki-laki Leppangeng, Rt. 7, Rw. 3, Kel.
Patangkai, Kec. Lappariaja
1439 M
34 Ririn Ariyanti M Perempuan Leppangeng, Rt. 6, Rw. 2, Kel.
Patangkai, Kec. Lappariaja
1439 M
35 Sarah Salsabila Perempuan essengnge, Rt. 9, Rw. 3, Kel.
Sengeng Palie, Kec. Lappariaja
1439 M
36 Andi Irawan
Sanjaya
Laki-laki Amanrang, Rt. 2, Rw. 1, Kel.
Samaenre, Kec. Bengo
1980 M
37 Jabal Aswar
Ramadhan
Surianto
Laki-laki Amanrang, Rt. 2, Rw. 1, Kel.
Samaenre, Kec. Bengo
1980 M
38 Syahrul Ananta
Irham
Laki-laki Amanrang, Rt. 2, Rw. 1, Kel.
Samaenre, Kec. Bengo
1980 M
39 Amalia Desvita
Andreas Putri
Perempuan Amanrang, Rt. 2, Rw. 1, Kel.
Samaenre, Kec. Bengo
1980 M
81
40 Peri Laki-laki AMANRANG, Rt. 1, Rw. 1, Kel.
Samaenre, Kec. Bengo
1980 M
41 Dwi Putri Panrita Perempuan Amanrang, Rt. 1, Rw. 1, Kel.
Samaenre, Kec. Bengo
1980 M
42 Nurul Fadillah Perempuan Amanrang, Rt. 2, Rw. 1, Kel.
Samaenre, Kec. Bengo
1980 M
43 Nur Ainun
Ramadhani
Perempuan Amanrang, Rt. 2, Rw. 1, Kel.
Samaenre, Kec. Bengo
1980 M
44 Haskar Laki-laki Ale Jempo, Rt. 8, Rw. 3, Kel.
Sengeng Palie, Kec. Lappariaja
2590 M
45 Khusnul Hayat Laki-laki Lajang lajang, Rt. 6, Rw. 2, Kel.
Sengeng Palie, Kec. Lappariaja
2590 M
46 Andi Tenri Ukke Perempuan Lajang-Lajang, Rt. 6, Rw. 3, Kel.
Sengeng Palie, Kec. Lappariaja
2590 M
47 Alifia Salsabilah Perempuan Lajang-Lajang, Rt. 6, Rw. 3, Kel.
Sengeng Palie, Kec. Lappariaja
2590 M
48 Andi Alifiah
Septy Nurfalina.
T
Perempuan BTN Villa Mangga 3 Blok A.10
No. 5, Rt. 1, Rw. 1, Kel. Tungke,
Kec. Bengo
2680 M
49 Sumarni Perempuan Parigi, Rt. 3, Rw. 2, Kel. Sengeng
Palie, Kec. Lappariaja
3017 M
50 Kiki Amalia Perempuan Parigi, Rt. 1, Rw. 1, Kel.
Waekeccee, Kec. Lappariaja
3017 M
51 Ilham Arif Laki-laki Parigi, Rt. 1, Rw. 1, Kel. Sengeng
Palie, Kec. Lappariaja
3017 M
52 Ahmad Sahwal Laki-laki Parigi, Rt. 1, Rw. 1, Kel. Sengeng
Palie, Kec. Lappariaja
3017 M
53 Sitti Khadijah Perempuan Parigi, Rt. 2, Rw. 1, Kel. Sengeng
Palie, Kec. Lappariaja
3017 M
54 Syaira Amelia
Nardi
Perempuan Parigi, Rt. 1, Rw. 1, Kel.
Waekeccee, Kec. Lappariaja
3017 M
55 Muhammad Al
Saadi Nur
Laki-laki Parigi, Rt. 3, Rw. 2, Kel. Sengeng
Palie, Kec. Lappariaja
3017 M
82
56 Meylanie Putria
Maharani
Perempuan Parigi, Rt. 2, Rw. 2, Kel. Sengeng
Palie, Kec. Lappariaja
3017 M
57 Melina Tasya Perempuan Parigi, Rt. 3, Rw. 2, Kel. Sengeng
Palie, Kec. Lappariaja
3017 M
58 Kiren Syalunk
Revalda Amal
Perempuan Parigi, Rt. 2, Rw. 1, Kel. Sengeng
Palie, Kec. Lappariaja
3017 M
59 M. Anugrah
Ilahi. A.H
Laki-laki Parigi, Rt. 3, Rw. 2, Kel. Sengeng
Palie, Kec. Lappariaja
3017 M
60 Dwiki
Dermawan
Laki-laki Parigi, Rt. 3, Rw. 2, Kel. Sengeng
Palie, Kec. Lappariaja
3017 M
61 Muh. Hakiki Laki-laki Parigi, Rt. 3, Rw. 2, Kel. Sengeng
Palie, Kec. Lappariaja
3017 M
62 Sadewa
Fatriansya
Laki-laki Parigi, Rt. 2, Rw. 2, Kel. Sengeng
Palie, Kec. Lappariaja
3017 M
63 Andi Nabila
Az'zahra
Perempuan Parigi, Rt. 1, Rw. 1, Kel. Sengeng
Palie, Kec. Lappariaja
3017 M
64 Febrina Warih
Ugisiwi
Perempuan Parigi Baru, Kel. Waekeccee,
Kec. Lappariaja
3017 M
65 A. Deva Meilany
Putri
Perempuan Parigi, Rt. 1, Rw. 1, Kel. Sengeng
Palie, Kec. Lappariaja
3017 M
66 Nurdiani Perempuan Poros Bone-Makassar, Rt. 1, Rw.
1, Kel. Ujung Lamuru, Kec.
Lappariaja
3230 M
67 Oktavia
Ramadani
Perempuan Ujung Lamuru, Rt. 3, Rw. 2, Kel.
Ujung Lamuru, Kec. Lappariaja
3266 M
68 Alfian Laki-laki Ujung Lamuru, Rt. 7, Rw. 3, Kel.
Ujung Lamuru, Kec. Lappariaja
3266 M
69 Muh. Nabil Laki-laki Ujung Lamuru, Rt. 7, Rw. 3, Kel.
Ujung Lamuru, Kec. Lappariaja
3266 M
83
70 Nur Resky
Juniati
Perempuan Ujung Lamuru, Rt. 5, Rw. 2, Kel.
Ujung Lamuru, Kec. Lappariaja
3266 M
71 Suci Nurhalisa H Perempuan Ujung Lamuru, Rt. 5, Rw. 2, Kel.
Ujung Lamuru, Kec. Lappariaja
3266 M
72 Sri Ramadani Perempuan Ujung Lamuru, Rt. 5, Rw. 2, Kel.
Ujung Lamuru, Kec. Lappariaja
3266 M
73 Fadilla
Tenriajeng Ilyas
Perempuan Poros Bone-Makassar, Rt. 1, Rw.
1, Kel. Tungke, Kec. Bengo
3402 M
74 Arhand Saputra Laki-laki Matango, Rt. 5, Rw. 3, Kel.
Tungke, Kec. Bengo
3455 M
75 Ilham Yahya Laki-laki Matango, Rt. 5, Rw. 2, Kel.
Tungke, Kec. Bengo
3455 M
76 Syawal Syarip Laki-laki Matango, Rt. 5, Rw. 2, Kel.
Tungke, Kec. Bengo
3455 M
77 Haerul Ikram Laki-laki Matango, Rt. 6, Rw. 2, Kel.
Tungke, Kec. Bengo
3455 M
78 Irfan Laki-laki DUSUN PADANG LAMPE, Rt.
2, Rw. 1, Kel. Tenri Pakkua, Kec.
Lappariaja
3525 M
79 Putri
Rahmadiana
Aprilia
Perempuan Poros Bone-Makassar, Rt. 1, Rw.
1, Kel. Tungke, Kec. Bengo
3525 M
80 Muh. Iksan Ishaq Laki-laki SEPPANGE, Rt. 1, Rw. 1, Kel.
Tungke, Kec. Bengo
4297 M
81 Wahyu Laki-laki DUSUN SEPPANGE, Rt. 1, Rw.
1, Kel. Tungke, Kec. Bengo
4297 M
82 Sry Eka Wahyuni Perempuan JEMPO RT 8 RW 3 SENGENG
PALIE, Rt. 8, Rw. 3, Kel.
Sengeng Palie, Kec. Lappariaja
4389 M
83 Muh.Irfandi Laki-laki Sengeng Palie, Rt. 3, Rw. 2, Kel.
Sengeng Palie, Kec. Lappariaja
4389 M
84 Rosa Yuniar Perempuan JEMPO RT 3 RW 1 SENGENG
PALIE, Rt. 3, Rw. 1, Kel.
Sengeng Palie, Kec. Lappariaja
4389 M
84
85 Niswatussyakirah Perempuan Arokke, Rt. 5, Rw. 1, Kel. Lili
Riattang, Kec. Lappariaja
4687 M
86 Nursima Perempuan Arokke, Rt. 1, Rw. 1, Kel. Lili
Riattang, Kec. Lappariaja
4687 M
87 Fajril
Rahmatillah F
Laki-laki Arokke, Rt. 4, Rw. 2, Kel. Lili
Riattang, Kec. Lappariaja
4687 M
88 Arya Dwy
Pangga
Laki-laki Arokke, Rt. 4, Rw. 1, Kel. Lili
Riattang, Kec. Lappariaja
4687 M
89 Muh.Aksan Al
Fahreza
Laki-laki Arokke, Rt. 5, Kel. Lili Riattang,
Kec. Lappariaja
4687 M
90 Muh.Iksan
Alfahrezy
Laki-laki Arokke, Rt. 5, Kel. Lili Riattang,
Kec. Lappariaja
4687 M
91 Wardiansa Laki-laki Arokke, Kel. Lili Riattang, Kec.
Lappariaja
4687 M
92 Suci Muliya Perempuan Arokke, Rt. 5, Rw. 2, Kel. Lili
Riattang, Kec. Lappariaja
4687 M
93 Sahril Laki-laki Arokke, Rt. 4, Rw. 2, Kel. Lili
Riattang, Kec. Lappariaja
4687 M
94 Irsal Laki-laki Arokke, Rt. 6, Rw. 2, Kel. Lili
Riattang, Kec. Lappariaja
4687 M
95 Nasriani Perempuan Arokke, Rt. 4, Rw. 1, Kel. Lili
Riattang, Kec. Lappariaja
4687 M
96 Muhammad
Ashraf
Laki-laki Arokke, Rt. 1, Kel. Lili Riattang,
Kec. Lappariaja
4687 M
97 Herianto Laki-laki Arokke, Rt. 1, Rw. 1, Kel. Lili
Riattang, Kec. Lappariaja
4687 M
98 Adelia Perempuan Arokke, Rt. 4, Rw. 2, Kel. Lili
Riattang, Kec. Lappariaja
4687 M
99 Faiz Mohammad Laki-laki Arokke, Rt. 4, Rw. 2, Kel. Lili
Riattang, Kec. Lappariaja
4687 M
100 Diva Muh Yusri Perempuan Arokke, Rt. 2, Rw. 1, Kel. Lili
Riattang, Kec. Lappariaja
4687 M
101 Rifal Laki-laki Arokke, Rt. 1, Rw. 1, Kel. Lili
Riattang, Kec. Lappariaja
4687 M
102 Arni Perempuan Arokke, Rt. 4, Rw. 1, Kel. Lili
Riattang, Kec. Lappariaja
4687 M
103 Nur Alinih
Saputri
Perempuan Bulumpare, Rt. 6, Rw. 2, Kel.
Ujung Lamuru, Kec. Lappariaja
5133 M
104 Irfiyanti Uthary Perempuan Bulumpare, Rt. 5, Rw. 2, Kel.
Ujung Lamuru, Kec. Lappariaja
5133 M
85
105 Nurtacaeni Perempuan Bulumpare, Rt. 1, Rw. 1, Kel.
Tenri Pakkua, Kec. Lappariaja
5133 M
106 Rahmat Hidayat Laki-laki Jalan Poros Camming, Rt. 2, Rw.
1, Kel. Tungke, Kec. Bengo
5219 M
107 Suci Amelia Perempuan Pammase, Rt. 4, Rw. 2, Kel. Selli,
Kec. Bengo
5412 M
108 Kelpin Risaldi Laki-laki Poros Bone - Makassar, Rt. 4,
Rw. 2, Kel. Selli, Kec. Bengo
5412 M
109 Muh.Rafsan
Djani
Laki-laki Poros bone makassar, Rt. 3, Rw.
1, Kel. Selli, Kec. Bengo
5412 M
110 Hartika Amriani Perempuan Libureng, Rt. 4, Rw. 2, Kel. Selli,
Kec. Bengo
5412 M
111 Syahrul Laki-laki nyappareng, Rt. 2, Rw. 2, Kel.
Selli, Kec. Bengo
5412 M
112 Asfira Maharani Perempuan pammase, Rt. 1, Rw. 1, Kel. Selli,
Kec. Bengo
5412 M
113 Muh. Haikal Laki-laki pammase, Rt. 6, Rw. 3, Kel. Selli,
Kec. Bengo
5412 M
114 Riswar Laki-laki POROS BONE MAKASSAR, Rt.
3, Rw. 1, Kel. Selli, Kec. Bengo
5412 M
115 Reski Laki-laki Pammase, Rt. 1, Rw. 1, Kel. Selli,
Kec. Bengo
5412 M
116 Ardjuna Laki-laki Talaga, Rt. 4, Rw. 2, Kel.
Sengeng Palie, Kec. Lappariaja
5629 M
117 Faiz Ikhwan Laki-laki TALAGA, Rt. 3, Rw. 2, Kel.
Sengeng Palie, Kec. Lappariaja
5629 M
118 Abdurahman
Ramdani
Laki-laki Talaga, Rt. 3, Rw. 2, Kel.
Sengeng Palie, Kec. Lappariaja
5629 M
119 A. Amalia Putri Perempuan TALAGA, Rt. 2, Rw. 1, Kel.
Sengeng Palie, Kec. Lappariaja
5629 M
120 Padil Laki-laki Tolangi, Rt. 1, Rw. 1, Kel. Lili
Riattang, Kec. Lappariaja
5868 M
121 Dilman Laki-laki Larumange, Rt. 1, Rw. 2, Kel. Lili
Riattang, Kec. Lappariaja
5868 M
86
122 Ismail Laki-laki Larumange, Rt. 3, Rw. 1, Kel. Lili
Riattang, Kec. Lappariaja
5868 M
123 Isma Ramadani Perempuan Tolangi, Rt. 1, Rw. 1, Kel. Lili
Riattang, Kec. Lappariaja
5868 M
124 Selviana Perempuan Tolangi, Rt. 2, Rw. 2, Kel. Lili
Riattang, Kec. Lappariaja
5868 M
125 Nurwini Perempuan Benrongeng, Rt. 3, Rw. 2, Kel.
Pattuku Limpoe, Kec. Lappariaja
6033 M
126 Novianti Perempuan Benrongeng, Rt. 5, Rw. 2, Kel.
Pattuku Limpoe, Kec. Lappariaja
6045 M
127 Ardi Laki-laki Ulu Galung, Rt. 4, Rw. 2, Kel.
Pattuku Limpoe, Kec. Lappariaja
6361 M
128 Arfan Laki-laki Ulu Galung, Rt. 5, Rw. 3, Kel.
Pattuku Limpoe, Kec. Lappariaja
6361 M
129 Aprijal Syah Laki-laki Ulu Galung, Rt. 5, Rw. 2, Kel.
Pattuku Limpoe, Kec. Lappariaja
6361 M
130 Adi Muliadi Laki-laki Ulu Galung, Rt. 5, Rw. 2, Kel.
Pattuku Limpoe, Kec. Lappariaja
6361 M
131 Riski Laki-laki Wangi-Wangie, Rt. 3, Rw. 2, Kel.
Pattuku Limpoe, Kec. Lappariaja
6440 M
132 Susi Sulastri Perempuan Wangi-Wangie, Rt. 1, Rw. 1, Kel.
Pattuku Limpoe, Kec. Lappariaja
6440 M
133 Deby Yut
Anastasya
Perempuan Cinnong, Rt. 1, Rw. 1, Kel.
Pattuku Limpoe, Kec. Lappariaja
6440 M
134 Lilis Perempuan Larumange, Rt. 2, Kel. Lili
Riattang, Kec. Lappariaja
6898 M
135 Andika Laki-laki Larumange, Rw. 3, Kel. Lili
Riattang, Kec. Lappariaja
6898 M
136 Ardiansah Laki-laki Bulu Tanah, Rt. 1, Rw. 1, Kel.
Mattampa Walie, Kec. Lappariaja
6898 M
137 Rama Laki-laki Larumange, Rt. 2, Rw. 1, Kel. Lili
Riattang, Kec. Lappariaja
6898 M
87
138 Elvi Perempuan Larumange, Rt. 2, Rw. 1, Kel. Lili
Riattang, Kec. Lappariaja
6898 M
139 Haerul Affandi Laki-laki LAJANGNGE, Rt. 4, Rw. 2, Kel.
Patangkai, Kec. Lappariaja
6898 M
140 Muhammad
Efendi
Laki-laki ULAWENG, Rt. 1, Rw. 1, Kel.
Tenri Pakkua, Kec. Lappariaja
6898 M
141 A. Muh. Parel Laki-laki Assarajangnge, Rt. 5, Rw. 1, Kel.
Mattampa Walie, Kec. Lappariaja
6898 M
142 Irfan Laki-laki LAJANGNGE, Rt. 4, Rw. 2, Kel.
Patangkai, Kec. Lappariaja
6898 M
143 Muhammad
Renaldy
Laki-laki ULAWENG, Rt. 4, Rw. 1, Kel.
Tenri Pakkua, Kec. Lappariaja
6898 M
144 Andika Pratama Laki-laki SALO SAWAE, Rt. 1, Rw. 1,
Kel. Patangkai, Kec. Lappariaja
6898 M
145 Selfi Hariana Perempuan Ulaweng, Rt. 2, Rw. 1, Kel. Tenri
Pakkua, Kec. Lappariaja
6898 M
146 Rina Perempuan Ulaweng, Rt. 1, Rw. 1, Kel. Tenri
Pakkua, Kec. Lappariaja
6898 M
147 Aswar Laki-laki Warue, Rt. 3, Rw. 2, Kel.
Mattampa Walie, Kec. Lappariaja
6898 M
148 Anis Sapika Perempuan Marellonge, Rt. 9, Rw. 3, Kel.
Patangkai, Kec. Lappariaja
6898 M
149 Andi Alip
Akbar.T
Laki-laki Marellonge, Rt. 9, Rw. 3, Kel.
Patangkai, Kec. Lappariaja
6898 M
150 Rahmat Rifaldi Laki-laki Marellonge, Rt. 3, Rw. 9, Kel.
Patangkai, Kec. Lappariaja
6898 M
151 Anisa Khalilah Perempuan SALO SAWAE, Rt. 1, Rw. 1,
Kel. Patangkai, Kec. Lappariaja
6898 M
88
152 Irhas Laki-laki Sampie, Rt. 2, Rw. 6, Kel. Lili
Riattang, Kec. Lappariaja
6898 M
153 Ahmad Fadil Laki-laki Benrogeng, Rt. 3, Rw. 2, Kel.
Pattuku Limpoe, Kec. Lappariaja
6898 M
154 Lira Firna Perempuan Ulaweng, Rt. 2, Rw. 2, Kel. Tenri
Pakkua, Kec. Lappariaja
6898 M
155 Muhammad
Aidil
Laki-laki ULAWENG, Rt. 2, Rw. 2, Kel.
Tenri Pakkua, Kec. Lappariaja
6898 M
156 Safwa Al Imran Laki-laki Limpoe, Rt. 2, Rw. 1, Kel.
Pattuku Limpoe, Kec. Lappariaja
6898 M
157 Vikal Ade Putra
U. Wata
Laki-laki Cangiloe, Rt. 1, Rw. 1, Kel.
Mattampa Walie, Kec. Lappariaja
6898 M
158 Lisa Herlinda Perempuan Larumange, Rt. 3, Rw. 1, Kel. Lili
Riattang, Kec. Lappariaja
6898 M
159 Asmawi Laki-laki ULAWENG, Rt. 4, Rw. 1, Kel.
Tenri Pakkua, Kec. Lappariaja
6898 M
160 Sutriadi Laki-laki ULAWENG, Rt. 1, Rw. 1, Kel.
Tenri Pakkua, Kec. Lappariaja
6898 M
161 Salsabila
Arfadilah
Perempuan ALE JEMPO, Rt. 8, Rw. 3, Kel.
Sengeng Palie, Kec. Lappariaja
6898 M
162 Alfin Nugroho Laki-laki ROMBONGANGNGE, Rt. 1,
Rw. 1, Kel. Ujung Lamuru, Kec.
Lappariaja
6898 M
163 Mirna Perempuan Lapettang, Rt. 5, Rw. 2, Kel.
Pattuku Limpoe, Kec. Lappariaja
6898 M
164 Rehan Laki-laki Talaga, Rt. 4, Rw. 2, Kel.
Sengeng Palie, Kec. Lappariaja
6939 M
165 Rival Laki-laki Assarajange, Rt. 5, Rw. 5, Kel.
Mattampa Walie, Kec. Lappariaja
7952 M
89
166 Musdalipah Perempuan Assarajange, Rt. 5, Rw. 1, Kel.
Mattampa Walie, Kec. Lappariaja
7952 M
167 Herianto Laki-laki Assarajange, Rt. 5, Rw. 2, Kel.
Mattampa Walie, Kec. Lappariaja
7952 M
168 Ikmal Laki-laki Tompong, Rt. 1, Rw. 1, Kel.
Pattuku Limpoe, Kec. Lappariaja
8123 M
169 Haikal Laki-laki Tompong, Rt. 2, Rw. 1, Kel.
Pattuku Limpoe, Kec. Lappariaja
8123 M
170 Lilis Afriani Perempuan Tompong, Rt. 2, Rw. 3, Kel.
Pattuku Limpoe, Kec. Lappariaja
8123 M
171 M.Sahril Laki-laki Tompong, Rt. 1, Rw. 2, Kel.
Pattuku Limpoe, Kec. Lappariaja
8123 M
172 Anggi Perempuan Tompong, Rt. 1, Rw. 1, Kel.
Pattuku Limpoe, Kec. Lappariaja
8123 M
173 Liski Laki-laki Tompong, Rt. 4, Rw. 2, Kel.
Pattuku Limpoe, Kec. Lappariaja
8123 M
174 Adrian Pratama Laki-laki Tompong, Rt. 4, Rw. 2, Kel.
Pattuku Limpoe, Kec. Lappariaja
8123 M
175 Indhi Aulia
Firnanda
Perempuan WALIMPONG, Rt. 4, Rw. 2, Kel.
Walimpong, Kec. Bengo
8305 M
176 Prinugraha Bekti Laki-laki WALIMPONG, Rt. 3, Rw. 1, Kel.
Walimpong, Kec. Bengo
8305 M
177 Fingki Perempuan Batu Lappa, Rt. 1, Rw. 1, Kel.
Mattampa Walie, Kec. Lappariaja
8327 M
178 Elisdawati Perempuan batu lappa, Rt. 6, Rw. 3, Kel.
Mattampa Walie, Kec. Lappariaja
8327 M
179 Melyani Perempuan DECCE, Rt. 1, Rw. 1, Kel.
Tonronge, Kec. Lappariaja
8638 M
180 Nurfadillah Perempuan DAUE, Rt. 1, Rw. 2, Kel. Mattiro
Bulu, Kec. Libureng
8880 M
90
181 Muh. Rafli
Alfiyan
Laki-laki Cinnonge, Rt. 10, Rw. 5, Kel.
Mappesangka, Kec. Ponre
8880 M
182 Salwatul Jannah Perempuan bakunge, Rt. 5, Rw. 2, Kel.
Pitumpidange, Kec. Libureng
8880 M
183 Irgiyan Tuwo Laki-laki mallenreng, Rt. 1, Rw. 3, Kel.
Mallinrung, Kec. Libureng
8880 M
184 Mursalim Laki-laki LINGKUNGAN TORAKKALA,
Rt. 2, Rw. 2, Kel. Lalebata, Kec.
Lamuru
10095
M
185 Ela Permatasari Perempuan Lappacacae, Rt. 1, Rw. 1, Kel.
Massenrenpulu, Kec. Lamuru
10681
M
186 Zaskia Perempuan Lappacacae, Rt. 3, Rw. 2, Kel.
Massenrenpulu, Kec. Lamuru
10681
M
187 Rustan Laki-laki DEKKO, Kel. Mappesangka,
Kec. Ponre
11143
M
188 Fitria Nabila Perempuan DEKKO, Rt. 1, Rw. 1, Kel.
Mappesangka, Kec. Ponre
11143
M
189 Fajar Laki-laki DEKKO, Rt. 14, Rw. 7, Kel.
Mappesangka, Kec. Ponre
11143
M
190 Aril, Y Laki-laki Lagori, Kel. Lagori, Kec. Tellu
Limpoe
11508
M
191 Asfiranda Perempuan Lagori, Rt. 1, Rw. 2, Kel. Lagori,
Kec. Tellu Limpoe
11508
M
192 Muh. Adimul
Ikram
Laki-laki PAKKITA, Kel. Mappesangka,
Kec. Ponre
11761
M
193 Alvin Saputra Laki-laki pakkita, Rt. 21, Rw. 11, Kel.
Mappesangka, Kec. Ponre
11761
M
194 Zulkifli Laki-laki PALAKKA, DESA SENGENG
PALIE, Rt. 1, Rw. 1, Kel.
Sengeng Palie, Kec. Lamuru
12371
M
195 Muh. Nur Ikhsan Laki-laki JEMPO, Rt. 1, Rw. 2, Kel.
Sengeng Palie, Kec. Lappariaja
12371
M
196 Syamsul Munir
Asdar
Laki-laki MACCOPE, Rt. 1, Rw. 1, Kel.
Mappesangka, Kec. Ponre
13370
M
197 Ikbal Laki-laki MALLINRUNG, Rt. 2, Rw. 1,
Kel. Mallinrung, Kec. Libureng
13452
M
91
198 Ina Lestari Perempuan BIRA, Rt. 1, Rw. 1, Kel.
Tellangkere, Kec. Tellu Limpoe
14503
M
199 Sindi Putri
Cahaya
Perempuan BIRA, Rt. 1, Rw. 1, Kel.
Tellangkere, Kec. Tellu Limpoe
14503
M
200 Resti Perempuan Mari mario, Rt. 2, Rw. 1, Kel.
Massenrenpulu, Kec. Lamuru
18346
M
201 Farhan M
Makkawaru
Laki-laki Mari mario, Rt. 1, Rw. 1, Kel.
Massenrenpulu, Kec. Lamuru
18346
M
202 A. Apis Andika Laki-laki Mari mario, Rt. 1, Rw. 1, Kel.
Massenrenpulu, Kec. Lamuru
18346
M
203 Irfan Afandi Laki-laki Mari mario, Rt. 4, Rw. 2, Kel.
Massenrenpulu, Kec. Lamuru
18346
M
204 Wawan Laki-laki Mari mario, Rt. 2, Rw. 1, Kel.
Massenrenpulu, Kec. Lamuru
18346
M
205 Eril Paril Laki-laki Lapabua, Rt. 2, Rw. 1, Kel.
Lagori, Kec. Tellu Limpoe
18621
M
206 Aan Aditya
Taufik
Laki-laki Jalan Poros Bone Makassar, Rt. 4,
Rw. 2, Kel. Tungke, Kec. Bengo
29738
M
207 Muhammad
Ariel
Laki-laki Jalan Poros Makassar, Rt. 3, Rw.
1, Kel. Samaenre, Kec. Bengo
29738
M
208 Alifia Syaidina.R Perempuan Jalan Poros Makassar, Rt. 1, Rw.
1, Kel. Patangkai, Kec. Lappariaja
29738
M
209 Fauzang
Ramadhan
Laki-laki POROS BONE MAKASSAR, Rt.
1, Rw. 3, Kel. Selli, Kec. Bengo
29738
M
210 Fahrul Gunawan Laki-laki Poros Bone-Makassar, Rt. 1, Rw.
1, Kel. Bulu Allapporenge, Kec.
Bengo
37251
M
211 Asman Laki-laki Bulu Maroanging, Rt. 10, Rw. 2,
Kel. Ujung Lamuru, Kec.
Lappariaja
40985
M
92
212 Farhan Laki-laki Bulu Maroanging, Rt. 4, Rw. 2,
Kel. Patangkai, Kec. Lappariaja
40985
M
213 Rijal Laki-laki Bulu Maroanging, Kel. Tonronge,
Kec. Lappariaja
40985
M
214 M.Alfarabi
Syaidillah.R
Laki-laki Jalan Poros Makassar, Rt. 1, Rw.
1, Kel. Patangkai, Kec. Lappariaja
44672
M
215 Fajar Aswadi Laki-laki Lebbae, Rt. 1, Rw. 2, Kel.
Mattampa Walie, Kec. Lappariaja
46211
M
216 Ardi Saputra Laki-laki Lappa Ujung, Rt. 5, Rw. 2, Kel.
Pattuku Limpoe, Kec. Lappariaja
56849
M
Laporan Hasil Akhir Siap PPDB Online Prov. Sulawesi Selatan
Jalur : Afirmasi
Tahun : 2020/2021
Tanggal laporan : 01/07/2020
Jam laporan : 08:29:27
Sekolah : SMAN 5 BONE
NPSN : 40302667
No Nama Kelamin Alamat Lengkap Radius
1 Aldiansya Laki-laki PATANGKAI, Kel. Patangkai,
Kec. Lappariaja
1352 M
2 Sri Wahyuni Perempuan Ale Jempo, Rt. 7, Rw. 3, Kel.
Sengeng Palie, Kec. Lappariaja
1404 M
3 Fani Maharani Perempuan Lajange, Rt. 4, Rw. 2, Kel.
Patangkai, Kec. Lappariaja
1439 M
4 Andika
A.Maggasali
Laki-laki JEMPO, Rt. 4, Rw. 2, Kel.
Sengeng Palie, Kec. Lappariaja
2434 M
5 Ikbal Laki-laki JEMPO, Rt. 1, Rw. 1, Kel.
Sengeng Palie, Kec. Lappariaja
2469 M
6 Nabil Agus Laki-laki Rombongangnge, Rt. 4, Rw. 2,
Kel. Patangkai, Kec. Lappariaja
2805 M
7 Wina Wulandari Perempuan Parigi, Rt. 3, Rw. 2, Kel. Sengeng
Palie, Kec. Lappariaja
3017 M
8 Muh.Fadil
Saputra
Laki-laki Parigi, Rt. 1, Rw. 1, Kel. Sengeng
Palie, Kec. Lappariaja
3017 M
9 Arya Mufli Laki-laki Ujung Lamuru, Rt. 5, Rw. 2, Kel.
Ujung Lamuru, Kec. Lappariaja
3266 M
10 Nining Perempuan Arokke, Rt. 4, Rw. 4, Kel. Lili
Riattang, Kec. Lappariaja
4687 M
93
11 Sandra Dewi
Anti
Perempuan Arokke, Rt. 1, Rw. 1, Kel. Lili
Riattang, Kec. Lappariaja
4687 M
12 Nahdatul Aksa Laki-laki Arokke, Rt. 4, Rw. 2, Kel. Lili
Riattang, Kec. Lappariaja
4687 M
13 Perdi Laki-laki Warue, Rt. 3, Rw. 2, Kel.
Mattampa Walie, Kec. Lappariaja
6865 M
14 Tri Ayuni Perempuan Ulaweng, Rt. 4, Rw. 1, Kel. Tenri
Pakkua, Kec. Lappariaja
6898 M
15 Kasmira Perempuan Ale jempo, Rt. 8, Rw. 3, Kel.
Sengeng Palie, Kec. Lappariaja
6898 M
16 Novi Yanti Perempuan Ale Jempo, Rt. 7, Rw. 3, Kel.
Sengeng Palie, Kec. Lappariaja
6898 M
17 Fitriani Perempuan Jalan Poros Bone Makassar, Rt. 7,
Rw. 3, Kel. Tungke, Kec. Bengo
7056 M
18 Muh.Ilham Laki-laki KAMPUNG BARU, Rt. 6, Rw. 3,
Kel. Selli, Kec. Bengo
9491 M
19 Bayu Saputra Laki-laki Kampung Baru, Rt. 7, Rw. 3, Kel.
Selli, Kec. Bengo
9491 M
20 Wahyu Aprisal Laki-laki DEKKO, Rt. 12, Rw. 6, Kel.
Mappesangka, Kec. Ponre
11143
M
21 Muh.Paisal
Putra
Laki-laki POROS BONE MAKASSAR, Rt.
3, Rw. 1, Kel. Selli, Kec. Bengo
11461
M
22 Muhammad
Fadli
Laki-laki Poros bone makassar, Rt. 5, Rw.
2, Kel. Selli, Kec. Bengo
11461
M
23 Haikal Saputra Laki-laki POROS BONE MAKASSAR, Rt.
5, Rw. 2, Kel. Selli, Kec. Bengo
11461
M
24 Rangga Laki-laki Poros bone makassar, Rt. 3, Rw.
1, Kel. Selli, Kec. Bengo
11461
M
25 Sulvianti Perempuan DESA PATTIRO SOMPE, Rt. 2,
Rw. 3, Kel. Pattiro Sompe, Kec.
Sibulue
47532
M
26 Agustina Perempuan POROS ARAJANG, Rt. 4, Rw. 2,
Kel. Sengeng Palie, Kec.
Lappariaja
93025
M
Laporan Hasil Akhir Siap PPDB Online Prov. Sulawesi Selatan
Jalur
: Pemenuhan Kuota
Tahun : 2020/2021
Tanggal
Laporan
: 2020-07-15
Jam Laporan : 14:43:22
Sekolah : SMAN 5 BONE
Npsn : 40302667
94
No Nama Kelamin Alamat Lengkap Nilai
Akhir
1 Rifky L calici, Rt. 1, Rw. 2, Kel. Binuang,
Kec. Libureng
88.50
2 Elika P CAMMING, Rt. 2, Rw. 3, Kel.
Lili Riattang, Kec. Lappariaja
85.00
3 Muh. Zulkifly
Hidayah A.
L Leppangeng, Rt. 1, Rw. 1, Kel.
Patangkai, Kec. Lappariaja
83.30
4 Mardiansa L LEPPANGENG, Rt. 2, Rw. 4,
Kel. Patangkai, Kec. Lappariaja
83.20
5 Alfrilia Ramadani P AROKKE, Rt. 1, Rw. 1, Kel. Lili
Riattang, Kec. Lappariaja
83.10
6 Arjuna L MATANGO, Rt. 6, Rw. 2, Kel.
Tungke, Kec. Bengo
82.94
7 Andi Hidup Anjas L Solo, Rt. 4, Rw. 2, Kel. Lili
Riattang, Kec. Lappariaja
82.05
8 Muh. Filky
Nahruddin
L Jl. Bunga Eja Baru Lr.6 No. 29,
Rt. 5, Rw. 4, Kel. Bunga Eja
Beru, Kec. Tallo, Kota Makassar
80.50
9 Afrizal Adijaya L PATANGKAI, Rt. 2, Rw. 2, Kel.
Patangkai, Kec. Lappariaja
80.00
10 Melani P Poros Bone-Maros, Rt. 2, Rw. 1,
Kel. Patangkai, Kec. Lappariaja
77.90
Laporan Hasil Akhir Siap PPDB Online Prov. Sulawesi Selatan
Jalur
: Prestasi Akademik
Tahun : 2020/2021
Tanggal laporan : 2020-07-01
Jam laporan : 20:57:17
Sekolah : SMAN 5 BONE
NPSN : 40302667
No Nama Kelamin Asal Sekolah Lapor
Diri
1 Desy Fouzia
Hasibuan
Perempuan MTSN 4 BONE YA
2 Sri Rahayu Nur
Syam
Perempuan MTSN 3 BONE YA
3 A. Selfiana Fahira Perempuan MTSN 3 BONE YA
4 Nursukaya Perempuan MTSN 3 BONE YA
5 Asmiranda Syam Perempuan MTSN 3 BONE YA
6 Selvi Anugrah Perempuan MTSN 3 BONE YA
7 Dwi Cethy
Ananda
Perempuan MTSN 3 BONE YA
95
8 Azmyranda Perempuan MTSN 3 BONE YA
9 Arini Astuti
Rahayu
Perempuan SMP NEGERI 1 LIBURENG YA
10 Andi Reski
Amelia
Perempuan SMP NEGERI 3 LAPPARIAJA YA
11 Gunawan Laki-laki MTSN 3 BONE YA
12 Suci Ramadhani Perempuan MTSN 3 BONE YA
13 Desy Ratnasari Perempuan SMP NEGERI 6 DUA PITUE YA
14 Lilis Perempuan SMP NEGERI 3 LAPPARIAJA YA
15 A. Megawati
Junaedi
Perempuan SMP NEGERI 3 LAPPARIAJA YA
16 Dina Marlina Perempuan SMP NEGERI 3 LAPPARIAJA YA
17 Andi Nur Akifah Perempuan SMP NEGERI 1 LAPPARIAJA YA
18 Selvi Astuti Perempuan SMP NEGERI 1 PONRE YA
19 Andi Muh. Akbar
Faatir
Laki-laki SMP NEGERI 2 LAPPARIAJA YA
20 Ihwal Laki-laki SMP NEGERI 1 PONRE YA
21 Musdalifa Perempuan SMP NEGERI 1 PONRE YA
22 Amelia Perempuan SMP NEGERI 1 PONRE YA
23 Nasywa Perempuan SMPN SATAP 6 LIBURENG YA
24 Wahdania Perempuan SMP NEGERI 1 LIBURENG YA
25 A.Muh.Fadli Laki-laki SMP NEGERI 1 PONRE YA
26 M. Aril Suparto Laki-laki SMP NEGERI 1 LIBURENG YA
27 Andi Fakhirah
Shahrani Ardian
Perempuan SMP NEGERI 1 LAPPARIAJA YA
28 Moh. Agung
Noor Z Abidin
Laki-laki SMP NEGERI 1 LIBURENG YA
29 Afdal Musari Laki-laki SMP NEGERI 1 LIBURENG YA
30 Niki Perempuan SMP NEGERI 3 LAPPARIAJA YA
31 Nisa Sasabila Perempuan SMP NEGERI 1 PONRE YA
32 Muh. Ikbal Laki-laki MTSN 3 BONE YA
33 Nur Azizah Perempuan SMP NEGERI 3 LAPPARIAJA YA
34 Sitti Nurmala
Saharuddin
Perempuan SMP NEGERI 1 LAPPARIAJA YA
35 Muhammad
Yusuf Saputra
Laki-laki MTS MUHAMMADIYAH CAB
MAKASSAR
YA
36 Supardi Laki-laki SMP NEGERI 1 PONRE YA
37 A. Mega Lestari Perempuan SMP NEGERI 3 LAPPARIAJA YA
38 Mustira Perempuan SMP NEGERI 3 LAPPARIAJA YA
39 Afrah Ainun
Fadillah
Perempuan SMP NEGERI 3 LIBURENG YA
40 Annisah Ayu Perempuan SMP NEGERI 1 LAPPARIAJA YA
96
Putri Ramdah
41 Putri Sulistiawati Perempuan SMP NEGERI 1 LIBURENG YA
42 A. Rahmi Perempuan SMPN SATAP 6 LIBURENG YA
43 Aulia Rahma Perempuan SMP NEGERI 3 LIBURENG YA
44 Meta Afdilla
Tansi
Perempuan SMP NEGERI 1 LAPPARIAJA YA
45 Agelsa Indian Perempuan SMP NEGERI 3 LAPPARIAJA YA
46 Natasya Zara Perempuan SMP NEGERI 1 LAPPARIAJA YA
47 Indri Sapira Putri Perempuan SMP NEGERI 1 LAPPARIAJA YA
48 Andi Alfiyyah
Anugrah
Perempuan SMP NEGERI 1 LAPPARIAJA YA
49 Ayu Ardina Perempuan SMP NEGERI 3 LAPPARIAJA YA
50 Aqilah Zahrah
Ramadhani
Perempuan SMP NEGERI 1 LAPPARIAJA YA
51 Naila Syahrir Perempuan SMP NEGERI 1 LAPPARIAJA YA
52 Nur Ulfa Rahmah Perempuan SMP NEGERI 2 LAPPARIAJA YA
53 Manda Dwiyanti Perempuan SMP NEGERI 2 LAPPARIAJA YA
54 Marniati Perempuan SMP NEGERI 1 LIBURENG YA
55 Rista Perempuan SMP NEGERI 2 LAPPARIAJA YA
56 Chechil Dwi
Julianti
Perempuan SMP NEGERI 3 LAPPARIAJA YA
57 Dwi Wulandari Perempuan SMP NEGERI 3 LAPPARIAJA YA
58 Hasrina Perempuan SMP NEGERI 1 LAPPARIAJA YA
59 Zalianti Dwi Putri Perempuan SMP NEGERI 37 MAKASSAR YA
60 Nurliana Perempuan SMP NEGERI 2 LAPPARIAJA YA
61 Isna Perempuan SMP NEGERI 3 LAPPARIAJA YA
62 Ahmad Adrian Laki-laki SMP NEGERI 1 LAPPARIAJA YA
63 Azhir M. Laki-laki SMP NEGERI 2 LAPPARIAJA YA
64 Nur Azirah Perempuan SMP NEGERI 4 LAPPARIAJA YA
65 Nor Emelia Perempuan SMP NEGERI 1 LAPPARIAJA YA
66 M. Ihsan
Al'mubarak
Laki-laki SMP NEGERI 1 LAPPARIAJA YA
67 Indy Rianti Perempuan SMP NEGERI 4 LAPPARIAJA YA
68 Isma Perempuan MTS HIDAYATULLAH
TONRONGE
YA
69 Nurfaizah Perempuan SMPN SATAP 3 BONTOCANI YA
70 Jumriana Perempuan SMP NEGERI 1 LAPPARIAJA YA
71 Fiqi Darwansa Laki-laki SMP NEGERI 1 LAPPARIAJA YA
72 Intang Rahmawati Perempuan SMP NEGERI 1 LAPPARIAJA YA
73 Ardi Laki-laki SMP NEGERI 4 LAPPARIAJA YA
74 Gita Perempuan SMP NEGERI 4 LAPPARIAJA YA
97
75 Dini Hadriani Perempuan SMP NEGERI 4 LAPPARIAJA YA
76 Adrian Syahputra Laki-laki SMP NEGERI 1 LAPPARIAJA YA
77 Serlin Perempuan SMP NEGERI 4 LAPPARIAJA YA
78 Siska Widyasari Perempuan SMPN SATAP 5 TELLU
LIMPOE
YA
79 Nur Sisi Perempuan SMP NEGERI 3 LAPPARIAJA YA
80 Fera Ismiranda Perempuan SMP NEGERI 4 LAPPARIAJA YA
81 Adhe Wahyu
Maulana
Laki-laki SMP NEGERI 1 LAPPARIAJA YA
82 Hasniarti Perempuan SMP NEGERI 1 LAPPARIAJA YA
83 Risno Adianto Laki-laki SMP NEGERI 2 LAPPARIAJA YA
84 Aril Saputra Laki-laki MTS HIDAYATULLAH
TONRONGE
YA
85 Dwi Anatasyah Perempuan UPTD Satuan Pendidikan SMPN
8 MALLAWA
YA
86 Welah Perempuan SMP NEGERI 1 LAPPARIAJA YA
87 Firdayanti Perempuan SMP NEGERI 4 LAPPARIAJA YA
88 Fendy Laki-laki SMAN 5 BONE YA
Laporan Hasil Akhir Siap PPDB Online Prov. Sulawesi Selatan
Jalur
: Prestasi Non Akademik
Tahun : 2020/2021
Tanggal laporan : 2020-07-01
Jam laporan : 08:28:27
Sekolah : SMAN 5 BONE
NPSN : 40302667
No Nama Alamat Lengkap skor_prestasi
1 Al Nadyah
Kartikha
Ramadhani
Poros Bone-Makassar, Rt. 1,
Rw. 1, Kel. Bulu
Allapporenge, Kec. Bengo
Juara 2 Kejuaran
Nasional (Tunggal)
2 Nailah Rahmawati Asrama Dodiklatpur, Rt. 1,
Rw. 4, Kel. Poleonro, Kec.
Libureng
Juara 2 Kejuaran Kota
(Tunggal)
3 Marta Ayu Andini mallinrung, Rt. 1, Rw. 5, Kel.
Mallinrung, Kec. Libureng
Juara 3 Kejuaran Kota
(Beregu Lebih dari 11
Orang)
98
Tabel Catatan
No. Hari/Tanggal Catatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Selasa, 15/09/2020
Kamis, 17/09/2020
Jumat, 02/10/2020
Senin, 05/10/2020
Selasa, 06/10/2020
Selasa, 13/10/2020
Selasa, 20/10/2020
Kamis, 22/10/2020
Selasa, 27/10/2020
Sabtu, 07/11/2020
Permohonan izin kepada kepala sekolah SMA
Negeri 5 Kabupaten Bone
Wawancara dengan operator sekolah yang bernama
Irwan Zaenal, S.Pd.
Wawancara dengan siswa SMA Negeri 5 Kabupaten
Bone bernama Muh. Nur Putra Ramadhan dan orang
tua bernama Nurmin
Wawancara dengan siswa SMA Negeri 5 Kabupaten
Bone yang beranama Andika Setiawan dan Angga
Saputra dan orang tua/wali bernama Diah Anna Nur
Wawancara dengan siswa SMA Negero 5 Kabupaten
Bone bernama Ririn Ariyanti M DAN orang tua
bernama Kasmiati
Wawancara dengan kepala sekolah SMA Negeri 5
Kabupaten Bone
File sekolah
Wawancara dengan orang tua bernama indah
Mengunjungi perpustakaan sebagai bahan referensi
sejara sekolah
Mengurus Surat Administrasi Telah Meneliti
disekolah
Tabel Informan
No. Nama Informan Umur L/P Pekerjaan
1 Mastan 52 L Kepala Sekolah SMA Negeri
5 Bone
2 Irwan Zaenal 29 L Guru / Operator Sekolah
3 Muh. Nur Putra Ramadhan 15 L Siswa
4 Andika Setiawan 15 L Siswa
5 Angga Saputra 15 L Siswa
6 Ririn Ariyanti M 14 P Siswa
99
7 Nurmin 40 P Petani
8 Indah 39 P Pedagang
9 Diah Anna Nur 25 P Guru
10 Kasmiati 40 P Petani
Lembar Observasi
No. Daftar Keterangan
Ada Tidak Ada
1 Komputer
2 Ruang Rapat Operator
3 Wifi
4 Buku Siswa Tahun 2020/2021
5 Laporan PPDB
6 Poster Tentang PPDB
7 Papan Pengumuman
Gambar Diagram Keberhasilan Proses Penerimaan Calon Peserta Didik Dari Tiga
Tahun Terakhir
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
2018/2019 2019/2020 2020/2021
keberhasilan proses penerimaan calon peserta didik
keberhasilan prosespenerimaan calon pesertadidik
100
Indikator yang menjadi tolak ukur diagram tersebut adalah:
1. Tidak stabilnya jaringan dari tiga tahun terakhir membuat operator kesulitah
seperti sekolah dibatasi dengan zona tertentu, terjadi keterlambatan jadwal
dari yang telah ditentukan dan link baru dapat terbuka dihari terakhir.
2. Masih ada beberapa calon peserta didik yang belum mempunyai alat
komunikasi dan daerah yang ditempatinya belum terjangkau jaringan
3. Akses di desa berbeda dengan di kota seperti di SMA Negeri 5 Bone jika
menggunakan aplikasi untuk menarik letak geografis seharusnya siswa yang
aksesnya lebih dekat dengan sekolah tetapi diaplikasi dekat dengan sekolah
lain.
101
Daftar Pertanyaan Informan
Implementasi Sistem Zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun Ajaran
2020/2021
(Studi Fenomenologi Di Sma Negeri 5 Kabupaten Bone)
Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Bone
Nama :
Alamat :
Jenis Kelamin :
Pekerjaan :
1) Siapa yang biasanya memberikan informasi tentang pendaftaran online
terlaksana?
2) Kenapa anda merasa harus mengikuti perubahan pendaftaran sepeti sistem
zonasi yang dilakukan secara online?
3) Apa anda pernah merakan kesulitan saat melaksanakan pendaftaran online?
4) Bagaimana pandangan anda tentang adanya pendaftaran yang dilakukan
secara online?
5) Kenapa anda merasa bahwa ini sangat membantu atau tidak membantu dalam
melakukan pendaftaran?
6) Apa yang sebenarnya kesulitan yang dihadapi saat berlangsungnya pendaftarn
online?
7) Apa ada pernah merasa kesulitan mengenai pembagian orang-orang yang akan
terlibat didalamnya?
8) Kapan anda merasa bahwa sistem zonasi sangat kesusahan dalam menentukan
orang-orang yang akan terlibat dalam pengurusan pendaftaran online?
9) Sebenarnya kalau di lihat dari prosesnya bagian dari apa yang sering menjadi
kendala atau sulit?
10) Bagaimana pandangan dan juga cara anda dalam menangani kesulitan atau
kendala yang dihadapi saat berlangsugnya pendaftaran online?
102
Daftar Pertanyaan Informan
Implementasi Sistem Zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun Ajaran
2020/2021
(Studi Fenomenologi Di Sma Negeri 5 Kabupaten Bone)
Operator SMA Negeri 5 Bone
Nama :
Alamat :
Jenis Kelamin :
Pekerjaan :
1) Apa saja yang perlu dipersiapkan diri anda sebelum membantu calon peserta
didik dalam pendaftaran online?
2) Siapa saja yang terlibat atau membantu anda dalam kegiatan pendaftaran
onliner berlangsung?
3) Bagaimana perasaan anda selama membantu calon peserta didik dalam proses
melakukan pendaftaran online?
4) Bagaimana pandangan anda setelah pendaftaran online ini telah berjalan?
5) Bagaimana sebenarnya cara yang tepat dan baik dalam melaukan pendaftaran
online?
6) Apa saja yang anda rasa membuat anda kesusahan dalam pendaftaran online?
7) Kapan hal yang membuat anda keliru atau kebingungan dalam pendaftaran
online?
8) Dimana biasanya pendafataran online dilakukan?
9) Kendala apa yang sering membuat anda merasa kelimpungan?
10) Bagaimana pandangan dan cara anda terhadap kendala yang dihadapi dalam
propses pendaftaran online?
103
Daftar Pertanyaan Informan
Implementasi Sistem Zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun Ajaran
2020/2021
(Studi Fenomenologi Di Sma Negeri 5 Kabupaten Bone)
Siswa
Nama :
Alamat :
Jenis Kelamin :
Kelas :
1) Siapa yang anda datangi untuk membantu anda dalam melakukan pendaftaran
online?
2) Kapan anda melakukan pendaftaran online?
3) Dimana anda melakukan pendaftaran online?
4) Apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan pendaftaran online?
5) Bagaimana yang anda rasakan selama mengikuti proses penerimaan peserta
didik baru di sma negeri 5 bone?
6) Kapan anda merasa sangat kesulitan dalam melakukan pendaftaran online
7) Dimana anda melakukan pendaftaran online?
8) Siapa saja yang menemani anda dalam melakukan pendaftaran online dan
Dimana saja biasanya berkumpul denga teman dan membicarakan mengenai
pendaftaran online?
9) Bagaimana anda beproses dalam pendaftaran online bersama teman-teman
anda?
10) Kenapa anda merasa kesulitan dalam melakukan proses pendaftaran online?
104
Daftar Pertanyaan Informan
Implementasi Sistem Zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun Ajaran
2020/2021
(Studi Fenomenologi Di Sma Negeri 5 Kabupaten Bone)
Orang Tua
Nama :
Alamat :
Jenis Kelamin :
Pekerjaan :
1) Apa anda telah melihat proses pendafataran online yang dilakukan oleh anak
anda?
2) Siapa saja yang anda lihat terlibat dalam proses pendafatran online
berlangsung?
3) Dimana anak anda melakukan pendaftaran online?
4) Apa saja yang perlu anda siapkan untuk membantu anak anda dalam
melakukan pendaftaran online?
5) Bagaimana pandangan anda selama melihat anak anda mengikuti pendaftaran
online?
6) Apa anda terlibat dalam melakukan pendaftaran online?
7) Apa saja yang anda lakukan saat anak anda melakukan pendaftaran online?
8) Dimana saja anda membantu anak anda dalam mendaftar online?
9)
10) Bagaiamana anda membantu anak anak anda saat dia merasa kesulitan dalam
mendaftar online?
11) Bagaimana pendapat anda mengenai kendala yang dihadapi anak anda dalam
proses mendaftar online sampai selesa?
105
DOKUMENTASI
Proses wawancara dengan kepala sekolah SMA Negeri 5 Kabupaten Bone
bernama Drs. H. Mastan, M.Pd. pada tanggal 13 oktober 2020
Proses wawancara bersama dengan operator sekolah bernama Irwan Zaenal, S.Pd.
pada tanggal 17 september 2020
106
Proses wawancara dengan siswa SMA Negeri 5 Kabupaten Bone bernama Muh.
Nur Putra Ramadhan pada tapnggal 02 oktober 2020
Proses wawancara bersama siswa SMA Negeri 5 Kabupaten Bone bernama
Andika Setiawan pada tanggal 05 oktober 2020
107
Proses wawancara dengan siswa SMA Negeri 5 Kabupaten Bone bernama Angga
Saputra pada tanggal 05 oktober 2020
Proses wawancara dengan siswa SMA Negeri 5 Kabupaten Bone bernama Riri
Ariyanti M pada tanggal 06 oktober 2020
108
Proses wawancara dengan wali siswa SMA Negeri 5 Kabupaten Bone bernama
Diah Anna Nur pada tanggal 05 oktober 2020
Proses wawancara dengan orang tua siswa SMA Negeri 5 Kabupaten Bone
bernama Kamiati pada tanggal 06 oktober 2020
109
Proses wawancara dengan orang tua siswa SMA Negeri 5 Kabupaten Bone
bernama Indah pada tanggal 22 oktober 2020
Proses wawancara dengan orang tua siswa SMA Negeri 5 Kabupaten Bone
bernama Nurmin pada tanggal 02 oktober 2020
110
Kondisi Sekolah
111
112
Pamplet Pengumuman Penerimaan Peserta Didik Baru
113
RIWAYAT HIDUP
Wde Nur Aqmarina. Lahir pada tanggal 10 Mei 1998, di Bone
Provinsi Sulawesi Selatan. Penulis merupakan anak pertama dari
tiga bersaudara, dari pasangan Hamzah Djamali dan Naidah.
Penulis pertama kali masuk pendidikan Formal di SD Negeri 153
Patangkai pada tahun 2004 dan tamat pada tahun 2010.
Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri 1
Lappariaja dan tamat pada tahun 2013. Setelah tamat di SMP, penulis melanjutkan
ke SMA Negeri 1 Lappariaja dan tamat pada tahun 2016. Dan pada tahun yang
sama penulis terdaftar sebagai Mahasiswi di Universitas Muhammadiyah
Makassar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Pendidikan Sosiologi
melalui Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). Penulis pernah aktif
organisasi Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Anggota Dibidang
Kemuhammadiyaan.
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133