Download - IMUNISASI ANAK
IMUNISASI PADA ANAKASMAWATI
Imunisasi merupakan pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan sesuatu (vaksin) ke dalam tubuh agar kebal terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi tubuh
Imun : kebal atau resisten Fokus diberikan pada anak-anak karena
sistem kekebalan mereka belum sebaik orang dewasa
PENGERTIAN
Vaksin adalah produk biologis yang diberikan untuk membentuk kekebalan dalam tubuh terhadap penyakit tertentu
Vaksinasi/imunisasi : suatu tindakan pemberian vaksin terhadap penerima vaksin yang bertujuan untuk membentuk kekebalan terhadap penyakit tertentu
Imunisasi merupakan salah satu upaya preventif yang dilaksanakan secara terus-menerus, menyeluruh dan sesuai standar untuk memutus rantai penularan penyakit sehingga berdampak pada peningkatan kesehatan masyarakat
Untuk menurunkan penyakit yang dapat dicegah melalui imunisasi
Meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit
Melindungi bayi dan anak dengan pemberian imunitas yang lebih awal kehidupan sebelum terpajan untuk potensi penyakit yang mengancam kehidupan anak
TUJUAN IMUNISASI
Setiap tenaga kesehatan pada : instansi pemerintah/swastaPenanggung jawab imunisasi : kepala instansi kesehatan pemerintah pada masing-masing jenjang administrasi (kepala dinas kesehatan)
PELAKSANA PROGRAM
Setiap vaksin diuji selama proses lisensi untuk diyakini bahwa vaksin aman dan efektif untuk diterima pada usia yang tepat diberikan
Vaksin tidak kelebihan dalam sistem imun anak. Setiap hari, sistem imun bayi yang sehat tidak dapat melawan antigen
Anak tidak menerima keuntungan seperti yang diketahui selama ini akibat terlambat diberikan vaksin
PENGGUNAAN VAKSIN
Dalam pembuatan vaksin, faktor yang dipertimbangkan adalah keseimbangan antara imunogenitas (daya membentuk kekebalan ) dengan reaktogenisitas (reaksi samping vaksin)
Untuk mencapai imunogenitas yang tinggi vaksin harus diberi antigen yang efektif untuk merangsang respon imun resipen (penerima) sehingga tercapai nilai antibodi diatas ambang pencegahan untuk jangka waktu tertentu
Tidak ada vaksin yang benar-benar ideal vaksin yang efektif dan relatif aman
Sekarang imunisasi telah dapat mencegah kemungkinan 14 penyakit serius yang potensial
Vaksin untuk bayi membutuhkan lebih dari 1 dosis
MENGAPA PEMBERIAN VAKSIN DIBAWAH UMUR 2 tahun ????
Permenkes 1457 tahun ‘2003 : Cakupan universal child immunization :
100 % diseluruh desa/kelurahan KEPMENKES RI NO. 1626/Menkes/XII/2005 Tentang pedoman pemantauan dan
penanggulangan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI)
KEBIJAKAN PEMERINTAH
Sebelum dilakukan pemberian imunisasi harus melakukan persiapan sebelum dan saat pelaksanaan : tempat, alat dan obat , fasilitas rujukan
Sebelum melakukan imunisasi setiap penerima vaksin harus dikaji apakah ada indikasi kontra terhadap imunisasi vaksin tertentu dan apakah ada hal-hal khusus yang menjadi perhatian untuk menerima vaksin tertentu
PETUGAS KESEHATAN HARUS
Melakukan pendekatan psikologis dengan memberikan informasi yang jelas kepada orang tua tentang manfaat bagi perlindungan anak dimasa mendatang
Menjelaskan informasi mengenai pengobatan sederhana bila terjadi reaksi ringan (demam kemerahan pada area suntikan) setelah imunisasi . Jika terjadi gejalan lain segera menghubungi petugas kesehatan terdekat
Petugas harus mencuci tangan sebelum dan sesudah penyuntikan
Memberishkan kulit diarea suntikan dengan air matang tetapi bila kulit didaerah suntikan kotor harus menggunakan alkohol 70 %
Baca lebel pada botol sebelum penyuntikan Kocok terlebih dahulu vaksin yang akan
dipakai dan apabila setelah dikocok ada perubahan warna atau ada gumpalan ganti vaksin
PROSEDUR PELAKSANAAN IMUNISASI
Vaksin yang dibuang harus dicatat dan dilapor ke puskesmas untuk ditindak lanjuti
Melakukan penyuntikan pada area yang tepat : pada bayi : dibagian paha sebelah luar
Pada anak : dilengan kanan atas Observasi keadaan penerima vaksin Pasca
imunisasi dilakukan minimal 15 menit
Smallfox (variola) 20-60 % pasien terinfeksi dapat meninggal 1967 WHO memulai pertama kali
melakukan vaksinasi global melawan smallfox
1980 WHO mendeklarasikan dunia bebas smallfox
SEJARAH
Dipteria Disebabkan oleh corynebacterium
dipteriae Sebuah bakteri yang menyebabkan infeksi
tenggorokan yang berat dengan pembentukan membran (sebuah selaput tebal dibelakang tenggorokan)
Dapat memicu masalah pernafasan, gagal jantung dan kematian
PENYAKIT YANG BERHUBUNGAN DENGAN IMUNISASI
TETANUS (LOCKJAW) Dapat berasal dari pemutusan jaringan atau
luka Penyakit disebabkan oleh racun (toksin)
melalui bakteri clostridium tetani Mengakibatkan kaku otot yang
mengakibatkan nafas dangkal dan bisa kematian tiba-tiba
Tanda dan gejala termasuk batuk yang hebat yang membuat bayi lebih sulit untuk makan, minum dan bernafas
Berlangsung hingga beberapa minggu Dapat memicu pneumonia, kejang ,
kerusakan otak dan kematian
PERTUSIS (BATUK REJAN)
Dapat ringan atau memicu meningitis (infeksi pada otak dan selaput spinal cord), pneumonia, infeksi darah, sendi, tulang, dan selaput jantung, kerusakan otak, tuli dan kematian
HAEMOPHILUS INFLUENZA –TIPE B
Sebuah infeksi virus yang didapat dari kontak dengan darah atau cairan tubuh dari seseorang yang terinfeksi
Bayi dapat mengalami dari ibu saat lahir atau melalui pemotongan tali pusat atau luka
Penyakit ini diawali dengan adanya gejala mudah capek, diare, muntah, kuning dan nyeri otot , sendi dan lambung
Dapat memicu kerusakan hati, kanker hati dan kematian
HEPATITIS B
Sebuah infeksi virus yang diawali seperti demam tinggi
Dapat memicu kelumpuhan (tidak dapat menggerakkan lengan dan kaki ) atau memicu kematian
Terjadi perubahan bentuk kaki
POLIO
Sebuah infeksi virus yang menyebabkan demam, sakit kepala, dan pembengkakan kelenjar
Dapat memicu ketulian , meningitis,(infeksi otak dan selaput medula spinalis) , nyeri , bengkak pada testis atau ovarium dan jarang menyebabkan kematian
MUMPS (GONDONGAN)
Sebuah infeksi virus yang menyebabkan kemerahan, gatal, demam dan kelemahan (capek)
Dapat memicu infeksi kulit yang berat, jaringan parut, pneumonia, kerusakan otak atau kematian
Nyeri pada area kemerahan
VARICELLA (CACAR AIR)
Sebuah infeksi virus yang dikarakteristikkan dengan demam, menggigil, nyeri otot, nyeri tenggorokan, batuk, dan kelemahan fisik
Dapat memicu pneumonia yang dapat berbahaya dengan masalah jantung atau masalah pernafasan
Dapat menyebabkan demam tinggi, diare dan kejang pada anak
FLU/INFLUENZA
Kejadian medis yang berhubungan dengan imunisasi baik efek vaksin atau efek samping , toksisitas, reaksi sensitif, efek farmakologis atau kesalahan program, reaksi suntikan atau hubungan sebab yang tidak dapat ditentukan
Menentukan hubungan imunisasi dengan KIPI pencatat dan pelaporan semua rekasi yang timbul setelah pemberian imunisasi melalui kegiatan SURVEILANCE KIPI
REAKSI SAMPING PASCA IMUNISASI (KIPI)
Vaksin yang diinjeksikan dapat menyebabkan nyeri pada daerah lokasi injeksi
Demam biasanya 1-2 hari Kelelahan Anak rewel Kehilangan selera makan Mengantuk
REAKSI RINGAN
Anak yang mendapat vaksin DPT , sebagian kecil dapat mengalami kejang, menangis tidak berhenti dalam 3 jam atau lebih, demam terjadi dalam setiap pemberian , demam tinggi
REAKSI SEDANG
Reaksi Alergi yang serius : terjadi dalam beberapa menit hingga beberapa jam .Tanda alergi : kesulitan bernafas, bunyi nafas mengi, bengkak, pucat
Jika dalam waktu lama bisa kejang, koma, penurunan kesadaran, kerusakan otak
Dapat terjadi sumbatan intestinal
KOMPLIKASI SERIUS
Kurun waktu kejadian KIPI
Gejala Klinis
Dalam 24 jam • reaksi anafilaktoid (rekasi akut hipersensitif)•Syok anafilaktik•Menangis keras terus lebih dari 3 jam •Episode hipotonik-hiporesponsif•Toxic shock syndrom
Dalam 5 hari
Dalam 15 hari
• reaksi lokal yang berat• Sepsis•Abses di tempat suntikan•Kejang termasuk kejang demam (6-12 hari untuk campak ; 0-2 hari untuk DPT)• Ensefalopati (6-12 hari untuk campak/MMR ; 0-2 hari :DPT)
KASUS YANG HARUS DILAPORKAN
Dalam 3 bulan • acute placcid paraysis (lumpuh layu) dalam 4-30 hari untuk penerima vaksin• neuritis brakial (15-35 hari) sesudah imunisasi campak/MMR• Trombositopeni (15-35 hari sesudah imunisasi campak/MMR)
Antara 1-12 bulan sesudah Imunisasi BCG
• Limfedenitis • Infeksi BCG menyeluruh •Osteitis /osteomilietis
THANK YOU for
ATTENTION