Insentif FiskalInsentif Fiskal
Kawasan EkonomiKawasan Ekonomi KhususKhususBagi Badan Usaha dan Pelaku UsahaBagi Badan Usaha dan Pelaku Usaha
Kementerian Koordinator Bidang PerekonomianSekretariat Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus
Insentif FiskalInsentif Fiskal
Kawasan EkonomiKawasan Ekonomi KhususKhususBagi Badan Usaha dan Pelaku UsahaBagi Badan Usaha dan Pelaku Usaha
(c) Sekretariat Dewan Nasional KEK 2014
LATAR BELAKANG
• Pada saat ini Pemerintah telah menetapkan 8 (delapan)Kawasan Ekonomi Khusus (KEK);
• Dua KEK akan segera memasuki tahap operasional pada akhir2014 atau awal 2015;
• Peraturan Pemerintah (PP) tentang Insentif Fiskal di KEKsampai saat ini masih belum ditetapkan;
• Sesuai dengan kesepakatan yang lalu, sambil menunggupenetapan PP Insentif Fiskal di KEK, akan dipakai skemainsentif yang saat ini berlaku;
• Sebagai pedoman implementasi, perlu disusun tata cara untukmemperoleh insentif fiskal yang akan dijadikan pedoman olehAdministrator.
• Pada saat ini Pemerintah telah menetapkan 8 (delapan)Kawasan Ekonomi Khusus (KEK);
• Dua KEK akan segera memasuki tahap operasional pada akhir2014 atau awal 2015;
• Peraturan Pemerintah (PP) tentang Insentif Fiskal di KEKsampai saat ini masih belum ditetapkan;
• Sesuai dengan kesepakatan yang lalu, sambil menunggupenetapan PP Insentif Fiskal di KEK, akan dipakai skemainsentif yang saat ini berlaku;
• Sebagai pedoman implementasi, perlu disusun tata cara untukmemperoleh insentif fiskal yang akan dijadikan pedoman olehAdministrator.
(c) Sekretariat Dewan Nasional KEK 2013
Industri pengolahanKelapa Sawit
Industri pengolahan karet Pupuk & aneka industri Logistik Pariwisata
KEK SEI MANGKEIKabupaten Simalungun, Sumut
KEK PALUKota Palu, Sulawesi Tengah
Industri Manufaktur Industri Agro berbasis kakao,
karet, rumput laut, rotan Industri pengolahan Nikel, Biji
Besi, Emas Logistik
KEK MOROTAIKab. Pulau Morotai, Maluku Utara
Pariwisata Industri pengolahan
perikanan Bisnis & logistik
KEK Maloy BatutaTrans Kalmantan(MBTK)Kabupaten Kutai Timur, Kaltim Industri Kelapa Sawit Logistik
Sebaran Lokasi KEK
(c) Sekretariat Dewan Nasional KEK 2013
Pariwisata
KEK TANJUNGLESUNGKab. Pandeglang, Banten
Industri Pengolahan Karet Industri Pengolahan Sawit Industri Petrokimia
KEK TANJUNG API-APIKab. Banyuasin, Sumatera Selatan
KEK MANDALIKAKab. Lombok Tengah, NTB
KEK BITUNGKota Bitung, Sulawesi Utara
Industri Pengolahan Perikanan Industri agro berbasis kelapa
dan tanaman obat Aneka industri LogistikPariwisata
FASILITASFISKAL
FASILITASPENANAMAN
MODAL
Bea Masuk Barang Modal(Mesin dan Peralatan)
FASILITASKEPABEANAN
DAN CUKAI
KEMUDAHAN IMPORTUJUAN EKSPOR (KITE)
FASILITASPERPAJAKAN
INVESTMENTALLOWANCE
Bea Masuk Barang Modal(Mesin dan Peralatan)
Bea Masuk Bahan Baku
TEMPAT PENIMBUNANBERIKAT (TPB)
TOKO BEBAS BEA (TBB)
INVESTMENTALLOWANCE
TAX HOLIDAY
DAN
ATAU
ATAU
ATAU
Pembangunan Operasi Komersial
pppp
MASA PEMBANGUNAN MASA OPERASI
3 TAHUN SAMPAI PP DICABUT
BADAN USAHA FASILITAS BEA MASUK ATASIMPOR MESIN DAN BARANG FASILITAS INVESTMENT ALLOWANCE ATAU TAX HOLIDAY
PELAKU USAHA
FASILITAS INVESTMENT ALLOWANCEATAU TAX HOLIDAY
FASILITAS BEA MASUK ATASIMPOR MESIN, BARANG
DAN BAHAN BAKU
INDUSTRIEKSPOR DAN
DOMESTIK
INDUSTRIEKSPOR
FASILITAS KEMUDAHAN IMPORTUJUAN EKSPOR (KITE)
FASILITAS INVESTMENT ALLOWANCEATAU TAX HOLIDAY
FASILITAS BEA MASUK ATASIMPOR MESIN, BARANG
DAN BAHAN BAKU
FASILITAS TEMPAT PENIMBUNANBERIKAT
pppp
MASA PEMBANGUNAN MASA OPERASI
3 TAHUN SAMPAI PP DICABUT
PELAKU USAHA
LOGISTIK (INT.DAN
DOMESTIK)
FASILITAS INVESTMENT ALLOWANCEATAU TAX HOLIDAY
FASILITAS BEA MASUK ATASIMPOR MESIN, BARANG
DAN BAHAN BAKULOGISTIK (INT.DAN
DOMESTIK)
FASILITAS INVESTMENT ALLOWANCEATAU TAX HOLIDAY
FASILITAS BEA MASUK ATASIMPOR MESIN, BARANG
DAN BAHAN BAKU
FASILITAS TEMPAT PENIMBUNANBERIKAT
PARIWISATA FASILITAS INVESTMENT ALLOWANCEATAU TAX HOLIDAY
FASILITAS BEA MASUK ATASIMPOR MESIN, BARANG
DAN BAHAN BAKU
FASILITAS TOKO BEBAS BEA
FASILITAS DALAM MASA PEMBANGUNAN DANMASA AWAL PRODUKSI
FASILITAS DALAM MASA PEMBANGUNAN DANMASA AWAL PRODUKSI
Industri Yang Mendapatkan Fasilitas PembebasanIndustri Yang Mendapatkan Fasilitas PembebasanBea Masuk Sesuai dBea Masuk Sesuai denganengan Peraturan MenteriPeraturan MenteriKeuanganKeuangan No. 176/PMK.011/2009No. 176/PMK.011/2009 jo. perubahanjo. perubahanNo.76/PMK.011/20No.76/PMK.011/201212
A. Perusahaan industri atau perusahaan yang telah memiliki Izin usahauntuk mengolah bahan mentah, bahan baku, bahan setengah jadi dan/atau barang jadi, menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi
B. Industri Jasa Yang Mendapatkan Fasilitas Pembebasan Bea Masuk (SektorPrimer Dan Tersier)
A. Perusahaan industri atau perusahaan yang telah memiliki Izin usahauntuk mengolah bahan mentah, bahan baku, bahan setengah jadi dan/atau barang jadi, menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi
B. Industri Jasa Yang Mendapatkan Fasilitas Pembebasan Bea Masuk (SektorPrimer Dan Tersier)
Batasan Fasilitas Impor Mesin, Barang danBatasan Fasilitas Impor Mesin, Barang dan BahanBahan
Pembebasan bea masuk impor mesin, barang danbahan diberikan apabila :a. Belum diproduksi di dalam negerib. Sudah di produksi di dalam negeri namun belum memenuhi
spesifikasi yang dibutuhkanc. Sudah diproduksi didalam negeri namun jumlahnya belum
mencukupi kebutuhan industri
PP 12 Tahun 2001 jo. PP 31 Tahun 2007Peraturan tentang Daftar Mesin, Barang dan Bahanyang sudah diproduksi di dalam negeri :Peraturan Menteri Perindustrian No. 19 tahun 2010 jo. No. 106tahun 2012
Pembebasan bea masuk impor mesin, barang danbahan diberikan apabila :a. Belum diproduksi di dalam negerib. Sudah di produksi di dalam negeri namun belum memenuhi
spesifikasi yang dibutuhkanc. Sudah diproduksi didalam negeri namun jumlahnya belum
mencukupi kebutuhan industri
PP 12 Tahun 2001 jo. PP 31 Tahun 2007Peraturan tentang Daftar Mesin, Barang dan Bahanyang sudah diproduksi di dalam negeri :Peraturan Menteri Perindustrian No. 19 tahun 2010 jo. No. 106tahun 2012
Industri Jasa Yang MendapatIndustri Jasa Yang Mendapat FasilitFasilitasas PembebasanPembebasanBea MasukBea Masuk
1. Pariwisata dan kebudayaan2. Transportasi/ Perhubungan (untuk jasa transportasi
publik)3. Pelayanan Kesehatan publik4. Pertambangan5. Konstruksi6. Industri Telekomunikasi7. Kepelabuhanan
1. Pariwisata dan kebudayaan2. Transportasi/ Perhubungan (untuk jasa transportasi
publik)3. Pelayanan Kesehatan publik4. Pertambangan5. Konstruksi6. Industri Telekomunikasi7. Kepelabuhanan
Ketentuan Fasilitas ImporKetentuan Fasilitas Impor Barang ModalBarang Modal
• Barang Modal harus digunakan untuk kebutuhan industrisendiri.
• Jangka waktu impor 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjangsesuai Jangka Waktu Penyelesaian Proyek (JWPP) dalam suratpersetujuan penanaman modal.
• Perusahaan yang telah mendapat fasilitas pembebasan beamasuk berdasarkan ketentuan lain tidak dapat menggunakanketentuan fasilitas ini.
• Barang Modal harus digunakan untuk kebutuhan industrisendiri.
• Jangka waktu impor 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjangsesuai Jangka Waktu Penyelesaian Proyek (JWPP) dalam suratpersetujuan penanaman modal.
• Perusahaan yang telah mendapat fasilitas pembebasan beamasuk berdasarkan ketentuan lain tidak dapat menggunakanketentuan fasilitas ini.
Ketentuan Fasilitas ImporKetentuan Fasilitas Impor Bahan BakuBahan Baku• Bahan baku harus digunakan untuk kebutuhan industri sendiri.• Bahan baku diberikan untuk kebutuhan 2 (dua) tahun produksi, dapat
diperpanjang batas waktu pengimporannya untuk 1 (satu) tahun.
• Perusahaan yang menggunakan mesin/ peralatan hasil produksi dalamnegeri diberikan fasilitas impor bahan baku untuk 4 (empat) tahun , dapatdiperpanjang batas waktu pengimporannya untuk 1 (satu) tahun, denganketentuan :– Jangka waktu pengimporan 4 (empat) tahun , dapat diperpanjang batas waktu
pengimporannya untuk 1 (satu) tahun.– Penetapan tentang kriteria perusahaan sebagai pengguna mesin produksi
dalam negeri ditetapkan oleh Kementerian Perindustrian.
• Bahan baku harus digunakan untuk kebutuhan industri sendiri.• Bahan baku diberikan untuk kebutuhan 2 (dua) tahun produksi, dapat
diperpanjang batas waktu pengimporannya untuk 1 (satu) tahun.
• Perusahaan yang menggunakan mesin/ peralatan hasil produksi dalamnegeri diberikan fasilitas impor bahan baku untuk 4 (empat) tahun , dapatdiperpanjang batas waktu pengimporannya untuk 1 (satu) tahun, denganketentuan :– Jangka waktu pengimporan 4 (empat) tahun , dapat diperpanjang batas waktu
pengimporannya untuk 1 (satu) tahun.– Penetapan tentang kriteria perusahaan sebagai pengguna mesin produksi
dalam negeri ditetapkan oleh Kementerian Perindustrian.
Menggunakan fasilitas sesuai dengan PMK No. 176/PMK.011/2009 tanggal 16 November 2009 jo. perubahanNo. 76/PMK.011/2012 tanggal 21 Mei 2012 tentang Pembebasan Bea Masuk Atas Impor Mesin Serta BarangDan Bahan Untuk Pembangunan Atau pengembangan Industri Dalam Rangka Penanaman Modal
Badan Usaha/PelakuUsaha
Badan Usaha/PelakuUsaha
ADMINISTRATORADMINISTRATOR BKPMBKPM
Badan Usaha Pembangun dan Pelaku Usaha:
1. Akta Pendirian Perusahaan2. Izin Prinsip/Surat Persetujuan Penanaman
Modal3. Surat Permohonan4. Daftar Mesin/Barang dan bahan meliputi
harga, jumlah, jenis, dan spesifikasi teknis(Masterlist)
5. NPWP dan Pengukuhan sebagai PengusahaKena Pajak
6. Nomor Identitas Kepabeanan (NIK)7. Angka Pengenal Impor Produsen (PAI-P)8. Uraian proses produksi bagi industri yang
menghasilkan barang atau uraian kegiatanusaha bagi industri jasa
9. Kalkulasi Kapasitas produksi/Perhitungankebutuhan barang dan bahan
10. Denah Tata Letak Mesin untuk industri yangmenghasilkan barang
11. Izin Usaha Tetap/Industri (Untuk yangmengajukan fasilitas impor Barang
12. Laporan Kegiatan Penanaman Modal
Badan Usaha Pembangun dan Pelaku Usaha:
1. Akta Pendirian Perusahaan2. Izin Prinsip/Surat Persetujuan Penanaman
Modal3. Surat Permohonan4. Daftar Mesin/Barang dan bahan meliputi
harga, jumlah, jenis, dan spesifikasi teknis(Masterlist)
5. NPWP dan Pengukuhan sebagai PengusahaKena Pajak
6. Nomor Identitas Kepabeanan (NIK)7. Angka Pengenal Impor Produsen (PAI-P)8. Uraian proses produksi bagi industri yang
menghasilkan barang atau uraian kegiatanusaha bagi industri jasa
9. Kalkulasi Kapasitas produksi/Perhitungankebutuhan barang dan bahan
10. Denah Tata Letak Mesin untuk industri yangmenghasilkan barang
11. Izin Usaha Tetap/Industri (Untuk yangmengajukan fasilitas impor Barang
12. Laporan Kegiatan Penanaman Modal
Syarat dan Prosedur Pembebasan Bea Masuk Dalam Rangka PenanamanModal
Badan Usaha Pembangun dan Pelaku Usaha:
1. Akta Pendirian Perusahaan2. Izin Prinsip/Surat Persetujuan Penanaman
Modal3. Surat Permohonan4. Daftar Mesin/Barang dan bahan meliputi
harga, jumlah, jenis, dan spesifikasi teknis(Masterlist)
5. NPWP dan Pengukuhan sebagai PengusahaKena Pajak
6. Nomor Identitas Kepabeanan (NIK)7. Angka Pengenal Impor Produsen (PAI-P)8. Uraian proses produksi bagi industri yang
menghasilkan barang atau uraian kegiatanusaha bagi industri jasa
9. Kalkulasi Kapasitas produksi/Perhitungankebutuhan barang dan bahan
10. Denah Tata Letak Mesin untuk industri yangmenghasilkan barang
11. Izin Usaha Tetap/Industri (Untuk yangmengajukan fasilitas impor Barang
12. Laporan Kegiatan Penanaman Modal
Badan Usaha Pembangun dan Pelaku Usaha:
1. Akta Pendirian Perusahaan2. Izin Prinsip/Surat Persetujuan Penanaman
Modal3. Surat Permohonan4. Daftar Mesin/Barang dan bahan meliputi
harga, jumlah, jenis, dan spesifikasi teknis(Masterlist)
5. NPWP dan Pengukuhan sebagai PengusahaKena Pajak
6. Nomor Identitas Kepabeanan (NIK)7. Angka Pengenal Impor Produsen (PAI-P)8. Uraian proses produksi bagi industri yang
menghasilkan barang atau uraian kegiatanusaha bagi industri jasa
9. Kalkulasi Kapasitas produksi/Perhitungankebutuhan barang dan bahan
10. Denah Tata Letak Mesin untuk industri yangmenghasilkan barang
11. Izin Usaha Tetap/Industri (Untuk yangmengajukan fasilitas impor Barang
12. Laporan Kegiatan Penanaman Modal
ADMINISTRATOR
Prosedur Pengajuan Fasilitas FiskalPembebasan Bea Masuk
BKPM
BKPM
7 hari kerja 7 hari kerja10 hari kerja
PERSYARATAN FASILITAS KEPABEANAN DAN CUKAIPERSYARATAN FASILITAS KEPABEANAN DAN CUKAI
FASILITASKEMUDAHAN
IMPOR TUJUANESKPOR (KITE)
PENANGGUNG JAWAB
1 Formulir permohonan (sesuai Perdirjen Beadan Cukai No.4 dan No.5 tahun 2014)
Kantor wilayahPelayanan BC
2 Identitas kepabeanan Kantor Pusat BC melaluionline (beacukai.go.id)
3 Bukti kepemilikan/penguasaan lokasi Administrator4 Izin usaha industri Dinas
Perindustrian/Adm
KEMUDAHAN IMPOR UNTUK TUJUAN EKSPOR (KITE)Mengacu PMK 176 Tahun 2013 dan 177 Tahun 2013
Bukti kepemilikan/penguasaan lokasi Administrator4 Izin usaha industri Dinas
Perindustrian/Adm5 Daftar badan usaha penerima subkontrak Pengusul6 Daftar Rencana Hasil Produksi Pengusul7 Surat pernyataan tentang masa produksi Pengusul8 Surat Pernyataan tidak mempunyai tunggakan
dalam rangka impor Pengusul
9 Sistem informasi berbasis komputer(format mengikuti Perdirjen 9/BC. 2014)
Pengusul
10 Laporan Keuangan 2 Tahun Terakhir (untukperusahaan lama/perluasan) atau standarpengawasan internal (untuk perusahaan baru).
Pengusul
PENGUSAHAKAWASAN
BERIKAT (PKB)PENANGGUNG JAWAB
1 Formulir permohonan (Perdirjen BC No.35/2013)
Kantor Pelayanan BC
2 Izin prinsip penanaman modal/izin pengelolaankawasan industri
BKPM/Administrator
PENYELENGGARA KAWASAN BERIKAT (PKB)Mengacu PMK Nomor147/PMK. 04/2011 jo. PMK Nomor 44/PMK.04/2012/ jo. PMK Nomor 120/PMK.04/2013
2 Izin prinsip penanaman modal/izin pengelolaankawasan industri
BKPM/Administrator
3 Izin Mendirikan Bangunan (IMB) Administrator
4 Bukti kepemilikan/penguasaan lokasi Administrator
5 Peta lokasi Administrator
6 Denah lokasi Administrator
7 SPT Tahunan tahun terakhir Kantor Pelayanan Pajak
8 Dokumen lingkungan hidup Administrator
9 CCTV Online ke Kantor Pabean Setempat Pengusul
PENGUSAHA DIKAWASAN
BERIKAT (PDKB)PENANGGUNG JAWAB
1 Formulir permohonan (Perdirjen BC No. 35/2013) Kantor Pelayanan BC
2 Surat rekomendasi dari penyelenggara kawasanberikat
Administrator/PKB
3 Surat izin usaha industri Administrator
PENGUSAHA DI KAWASAN BERIKAT (PDKB)Mengacu PMK Nomor147/PMK. 04/2011 jo. PMK Nomor 44/PMK.04/2012/ jo. PMK Nomor 120/PMK.04/2013
3 Surat izin usaha industri Administrator
4 Bukti kepemilikan/penguasaan lahan Administrator
5 SPT Tahunan tahun terakhir Kantor Pelayanan Pajak
6 Peta lokasi Administrator
7 Denah lokasi Administrator
8 Surat pernyataan mengenai jenis hasil produksi Pengusul
9 Alur proses produksi Pengusul
10 Sistem IT inventory(format mengikuti Perdirjen 9/BC. 2014)
Pengusul
11 CCTV online ke kantor pabean
Pengusul
PENGUSAHATOKO BEBAS
BEA (TBB)PENANGGUNG JAWAB
1 Formulir permohonan (Perdirjen BC No. 19/2013) Kantor Pelayanan BC
2 Akte pendirian Badan Usaha Pengusul3 Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)
Apabila Minuman Berakohol ada tambahan SIUP-MB Dinas Perdagangan/Adm
4 Izin Tempat Usaha Administrator5 Nomor Pokok Wajib Pajak, pengukuhan Pengusaha Keja
Pajak Kantor Pelayanan Pajak
TOKO BEBAS BEA (TBB)Mengacu PMK Nomor 37/PMK. 04/2013
5 Nomor Pokok Wajib Pajak, pengukuhan Pengusaha KejaPajak
Kantor Pelayanan Pajak
6 Identitas diri penanggung jawab (KTP/KITAS/KITAP Pengusul7 Angka Pengenal Importir (API) Dinas Perdagangan/Adm
8 Nomor Identitas Kepabeanan (NIK) Kantor Pelayanan BC9 Bukti kepemilikan/penguasaan tempat usaha Administrator10 Dokumen Lingkungan Hidup Administrator11 IT Inventory Pengusul12 Daftar barang yang akan ditimbun Pengusul13 Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai (NPPBKC) Kantor Pelayanan BC
14 Peta lokasi Administrator15 Izin Mendirikan Bangunan Administrator
PERSYARATAN FASILITAS PERPAJAKANPERSYARATAN FASILITAS PERPAJAKAN
Fasilitas InvestmentFasilitas Investment Allowance:Allowance:
Persyaratan Wajib Pajak Badan yang BerhakMemperoleh
• Wajib Pajak Badan dalam Negeri berbentuk PT atau Koperasi• Melakukan penanaman modal baru atau perluasan
penanaman modal, sesuai Izin Prinsip atau Izin Prinsipperluasan
• Penanaman modal pada 51 bidang usaha tertentu (Lampiran I(Lampiran II PP 52 Tahun 2011 ) dan 77 bidang usaha didaerah tertentu (Lampiran II PP 52 Tahun 2011 )
• Syarat-syarat yang diatur dalam lampiran (Lampiran II PP 52Tahun 2011 : jumlah modal, tenaga kerja, syarat terintegrasi
Investment Allowance
• Wajib Pajak Badan dalam Negeri berbentuk PT atau Koperasi• Melakukan penanaman modal baru atau perluasan
penanaman modal, sesuai Izin Prinsip atau Izin Prinsipperluasan
• Penanaman modal pada 51 bidang usaha tertentu (Lampiran I(Lampiran II PP 52 Tahun 2011 ) dan 77 bidang usaha didaerah tertentu (Lampiran II PP 52 Tahun 2011 )
• Syarat-syarat yang diatur dalam lampiran (Lampiran II PP 52Tahun 2011 : jumlah modal, tenaga kerja, syarat terintegrasi
(c) Sekretariat Dewan Nasional KEK 2013
PERSYARATAN INVESTMENT ALLOWANCE(Berdasarkan PP 1 2007 jo. PP 52 Tahun 2011, PMK 144 Tahun 2012, Perdirjen Pajak 41 Tahun 2013 )
a. Surat permohonan yang ditandatangani di atas meterai cukup olehdireksi/pimpinan perusahaan
b. Copy akta pendirian perusahaan dan perubahannya dilengkapi denganpengesahan Anggaran Dasar Perusahaan dan persetujuan/pemberitahuanperubahan apabila ada dari Menkum dan Ham
c. Copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)d. Copy izin prinsip penanaman modal tentang kegiatan usaha atau bentuk
perizinan sejenis lainnya dari instansi yang berwenang berdasarkan peraturanperundang-undangan
e. Uraian komponen nilai investasif. Surat Kuasa bermaterai cukup apabila pengurusan permohonan tidak dilakukan
secara langsung oleh direksi perusahaang. Rincian Jenis dan Nilai Penanaman Modalh. Syarat lainnya sesuai dengan lampiran PP 52 Tahun 2011i. Bagi WP yang sudah memiliki izin prinsip sebelum PP No.52 2011 dapat
diberikan fasilitas sepanjang memiliki perencanaan modal minimal 1 Triliun danbelum beroperasi komersial
a. Surat permohonan yang ditandatangani di atas meterai cukup olehdireksi/pimpinan perusahaan
b. Copy akta pendirian perusahaan dan perubahannya dilengkapi denganpengesahan Anggaran Dasar Perusahaan dan persetujuan/pemberitahuanperubahan apabila ada dari Menkum dan Ham
c. Copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)d. Copy izin prinsip penanaman modal tentang kegiatan usaha atau bentuk
perizinan sejenis lainnya dari instansi yang berwenang berdasarkan peraturanperundang-undangan
e. Uraian komponen nilai investasif. Surat Kuasa bermaterai cukup apabila pengurusan permohonan tidak dilakukan
secara langsung oleh direksi perusahaang. Rincian Jenis dan Nilai Penanaman Modalh. Syarat lainnya sesuai dengan lampiran PP 52 Tahun 2011i. Bagi WP yang sudah memiliki izin prinsip sebelum PP No.52 2011 dapat
diberikan fasilitas sepanjang memiliki perencanaan modal minimal 1 Triliun danbelum beroperasi komersial
Alur Proses Permohonan Investment Allowance
Back OfficeFront officer
BKPM DIRJEN PAJAK
Tanda TerimaSementara
UndanganRapat Teknis
Rapat Teknis• Risalah Rapat• Penetapan
jadwal Rapatpembahasanakhir
MengajukanPermohonan
MelengkapiPersyaratan
INVESTOR/PERUSAHAAN
2 Hari
10 Hari
3 Hari
MENTERI KEUANGAN
Kembalikan ke Investor untukdilengkapi persyaratan sesuaiRisalah rapat teknis
RapatPembahasan
Akhir
Usulan PenerimaanUsulan
Persetujuan / PenolakanCc: 1. BKPM
2. Kementerian Teknis
Tanda TerimaTetap
BKPM, DJPKEMENTERIANTEKNIS
5 Hari 10 Hari
10 Hari
Kembalikan ke Investor untukdirapikan berkas permohonan
Catt: periode waktu adalah hari kerja
Menyampaikan permohonanyang telah dilengkapipersyaratan sesuai risalah rapatteknis untuk dibahas kembalidalam rapat
MengajukanPermohonan
FasilitasFasilitas TaxTax HolidayHoliday::Pembebasan Pajak Penghasilan badan dapat diberikan untuk jangkawaktu paling lama 10 (sepuluh) Tahun Pajak dan Paling singkat 5 (lima)Tahun Pajak, terhitung sejak Tahun Pajak dimulainya produksikomersial.
Setelah berakhirnya pemberian fasilitas pembebasan PajakPenghasilan badan, Wajib Pajak diberikan pengurangan PajakPenghasilan badan sebesar 50% dari Pajak Penghasilan terutangselama 2(dua) Tahun Pajak.
- Merupakan industri pioner- Nilai Investasi : 1 Triliun- Dana minimum 10% ditempatkan di perbankan nasional- Berstatus Badan Usaha Baru yang berdiri setelah 15Agustus 2010
Wajib Pajak Badan Baru
1
PersyaratanPersyaratan TaxTax HolidayHoliday (PMK 130 )(PMK 130 )
Industri Pioner, mencakup :Industri logam dasarIndustri pengilangan minyak bumi dan/atau kimia dasarorganik yang bersumber dari minyak bumi dan gas alamIndustri permesinanIndustri di bidang sumber daya terbarukan dan atau Industri peralatan komunikasi2
Industri Pioner, mencakup :Industri logam dasarIndustri pengilangan minyak bumi dan/atau kimia dasarorganik yang bersumber dari minyak bumi dan gas alamIndustri permesinanIndustri di bidang sumber daya terbarukan dan atau Industri peralatan komunikasi
LampiranLampiran PermohonanPermohonan
1. Kartu NPWP2. Izin Prinsip/Surat Persetujuan Penanaman Modal3. Bukti penempatan dana di perbankan Indonesia
Dokumen Pendukung Uraian Penelitian (Disusun oleh TimVerifikasi BKPM, Kementerian Perindustrian, Instansi teknis) :1. Ketersediaan Infrastruktur2. Penyerapan tenaga kerja domestik3. Kajian sebagai pemenuhan sebagai kriteria industri pioner4. Rencana tahapan alih teknologi yang jelas dan konkret5. Tax sparing di negara domisili
Dokumen Pendukung Uraian Penelitian (Disusun oleh TimVerifikasi BKPM, Kementerian Perindustrian, Instansi teknis) :1. Ketersediaan Infrastruktur2. Penyerapan tenaga kerja domestik3. Kajian sebagai pemenuhan sebagai kriteria industri pioner4. Rencana tahapan alih teknologi yang jelas dan konkret5. Tax sparing di negara domisili
Alur Proses Permohonan Tax Holiday
Back OfficeFront officer
BKPM atau Kementerian Perindustrian Kementerian Keuangan
Tanda TerimaSementara
Kajian danVerifikasi
PresentasiInvestor
kepada TimTeknis
MengajukanPermohonan
MenyiapkanPresentasi
9 Hari
INVESTOR/PERUSAHAAN
2 HariDilengkapi:- Salinan izin prinsipBKPM- Memenuhi syaratjenis dan bidangindustri- Salinan buktipenempatan danadi bank nasional,cukup dengan suratpernyataan rencanapenempatan dana
Keputusan KementerianKeuangan
(KMK)PresentasiInvestor
kepada TimTeknis
KajianKomiteverifikasi
Persetujuan / PenolakanCc: 1. BKPM
2. Kementerian Teknis
MenyiapkanPresentasi
Catt: periode waktu adalah hari kerja
2HariHasil Kajian
danRekomendasi
Tim Tekniskepada
Kepala BKPM
3 Hari
2 HariPengirimanSurat sertaPenjelasanPenolakan
DiterimaDitolak
PemanfaatanPemanfaatan FasilitasFasilitas
Fasilitas Tax Holiday baru dapat dimanfaatkanoleh wajib pajak apabila :
Telah merealisasikan seluruh investasinya(Rp. 1 Triliun)√
√ Telah berproduksi komersial penetapanSMB dilakukan oleh Direktur Jenderal Pajak
SMB : Saat Mulai Berproduksi
√
TerimaTerima KasihKasihTerimaTerima KasihKasih
Sekretariat Dewan Nasional Kawasan Ekonomi KhususGedung Kementerian BUMN, Lantai 18Jl. Medan Merdeka Selatan No. 13, Jakarta PusatTelepon: 021-34832643 Fax : 021-34832656Email: [email protected]