INTARIFoundation
Jl. Tirto Agung Barat V No. 21
Pedalangan Banyumanik Semarang
Telp. 024-76401101
Khairi [email protected]
085700300519
MASIH PERLUKAH?
KONDISIPengelolaan Sampah Kita saat ini
Sebagian besar dari kita
merasa bahwa SAMPAH
Bukanlah tanggung jawabnya
UU No. 18 Tahun 2008
PP No. 81 Th 2012
PERMEN LH No. 13 Th 2012
PERDA KAB. SEMARANG No. 2 Th 2014
TPA :Gunung Sampah
Dengan kapasitas yang terbatas,
Sebagian besar TPA di kota-kota
besar Sudah overload.
PANTAI :Tempat sampah terbesar
Indonesia negara terbesar kedua
Dengan Volume sampah 1,3 juta Ton
[Jenna Jambeck, 2010]
FAOSampah Makanan di dunia
1.3 M Ton/ Tahun.
INDONESIA,300 Kg/Orang/Tahun
Penghasil Sampah Makanan
TERBESAR KE-2 di DUNIAThe Economist Intelligence Unit
0.00
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Kertas
Kayu
Kain
Daun
Plastik
Logam
Kaca
Organik
Lainnya
Sumber : diolah dari data BPS Kab. Semarang, 2016
Komposisi SampahKab. Semarang
Target Nasional
2025
30% Sampah berkurang
70% Sampah tertangani
Perpres No. 97 Tahun 2017
Jakstranas Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
Dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga
Pengelolaan sampah
Dengan Kondisi Tersebut,
Bagaimana Kita Mengambil PERAN?
Pengolahan Sampah Organik
TONG KOMPOSTER
1. Cacah dahulu sampah organik
2. Masukkan campuran sampah
kedalam tong setebal 5 cm.
3. Masukkan pupuk yang sudah
jadi setebal 1 - 2 cm.
4. Ciprati merata secukupnya
dengan air yang sudah
dicampur dengan larutan EM4
(1 tutup EM4 dengan 1 liter air)
5. Ulangi susunan tadi terus
sampai tong penuh.
6. Kemudian tutup rapat
7. Perlu juga diaduk
8. Pemanenan dapat dilakukan
setelah 2 – 4 minggu
Cara Penggunaan
TONG KOMPOSTER
5 PRINSIP KEBERHASILANPengolahan Kompos
SUHU
KELEMBABAN
SIRKULASI UDARA
C/N Rasio
Suhu optimum 50-70 derajat Celcius
Kelembaban 50%Tidak berair/ Kering
Lakukan pengadukanSecara rutin. UkuranMaterial SAMPAH DAPURberpengaruh
C/N Rasio tidak lebihdari 30:1
Sayur 20:1Daun 30:1 dst Derajat Keasaman
pH 6,5-7,5
Hal-hal yang sering dijumpaiDalam praktik pembuatan Kompos
1. Tong Komposter mengeluarkan BAU kurang sedap
Penyebab : Kompos terlalu basah dan kurang aerasi atau terlaluBanyak material yang mengandung unsur N (Sampah Kering)
Solusi :Tambahkan dedak/ serbuk gergaji/ Kompos atau daun kering. Aduk ratahingga bau hilang dan kelembaban terjaga
2. Tong Komposter terlalu kering
Penyebab : Kurang air dan terlalu banyak sampah dapur kering
Solusi :Tambahkan air dan Sampah Basah (Sisa Sayuran) dan aduk hingga rata
Hal-hal yang sering dijumpaiDalam praktik pembuatan Kompos
3. Tong Komposter terlalu Basah
Penyebab : Kehujanan, Material sampah dapur terlalu basahDan kuah sayur ikut dimasukan
Solusi :Tambahkan dedak bekatul ataupun serbuk gergaji/ Kompos jadiAduk rata
Hal-hal yang sering dijumpaiDalam praktik pembuatan Kompos
4. Tidak terjadi Pengomposan/ Fermentasi
Penyebab : Volume sampah terlalu sedikit, kurang sampah basah,Kurang lembab, kurang udara
Solusi :Tambahkan material sampah dapur basah, tambahkan airAduk dan dibolak-balik hingga merata. Semprotkan larutanEM4/ Boisca
Hal-hal yang sering dijumpaiDalam praktik pembuatan Kompos
5. Banyak lalat, muncul belatung dan serangga
Penyebab : Terlalu banyak sampah dapur yang tidak diseleksi dan kurangRapat, Buah-buahan dan sayuran busuk, proses fermentasi dan temperature Kurang optimum
Solusi :Tambahkan kompos jadi, dedak bekatul kedalam keranjang dan sampah kering.Jika belatung sudah berkembang biak banyak, sebaiknya diulang dari awal.
Hal-hal yang sering dijumpaiDalam praktik pembuatan Kompos