i
i
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
INVENTARISASI MATA AIR (PANCURAN) DALAM
MENGHADAPI ANCAMAN KEKERINGAN DI DESA
CIKARAWANG
BIDANG KEGIATAN:
PKM-PENELITIAN
Diusulkan Oleh:
Andayani Oerta G (E34130091 / 2013)
Sheila Kharismadewi (G34130102 / 2013)
Lukman Hakim (H34120002 / 2012)
Abdul Mujiib (A24140136/ 2014)
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015
2
2
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Kegiatan : Inventarisasi Mata Air (Pancuran)
dalam Menghadapai Ancaman Kekeringan
di Desa Cikarawang
2. Bidang Kegiatan : PKM-P
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Andayani Oerta G
b. NIM : E34130091
c. Jurusan : Konservasi Sumber Daya Hutan dan
Ekowisata
d. Universitas/Institut/Politeknik : Institut Pertanian Bogor
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Agathis no 1, Dramaga
Bogor/089656505148
f. Alamat Email : [email protected]
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 Orang
Bogor, 29 November 2015
Menyetujui,
Ketua FOREPNA-IPB Ketua Pelaksana Kegiatan
Sheila Kharismadewi
NIM. G34130102
Andayani Oerta G
E34130091
3
RINGKASAN
Indonesia adalah Negara yang rawan bencana. Bencana dapat dikategorikan
bencana alam, bencana non alam dan bencana sosial (UU No. 24 tahun 2007). Salah
satu jenis bencana alam adalah kekeringan. Kekeringan di Indonesia dapat terjadi
akibat sangat berkurangnya hujan, yang biasanya tinggi, di daerah tropis. Kekeringan
ekstrem telah dilaporkan terjadi pada tahun 1848 dan disusul tahun 1872 yang
melanda wilayah Kabupaten Demak Propinsi Jawa Tengah sehingga mengakibatkan
ribuan orang meninggal dunia. Kejadian tersebut merupakan titik tolak dibangunnya
jaringan irigasi oleh pemerintah kolonial Belanda (Vlugter, 1949) dalam Nugroho et
al. (2009).
Tujuan penelitian ini adalah mengkaji sebaran titik lokasi Pancuran (sumber
air), mengkaji nilai debit air dan kualitas air dengan parameter fisik dan parameter
kimia serta mengkaji kondisi vegetasi di sekitar Pancuran. Penelitian dilakukan di
Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor. Hasil penelitian ini
diharapkan memberikan rekomendasi kepada pihak desa dalam pemanfaatan sumber
air bersih di Desa Cikarawang. Kami juga akan membuat buku berserta jurnal
mengenai sebaran sumber air, kualitas air dan kondisi vegetasi di sekitar Pancuran.
Penelitian ini memberikan informasi sebaran sumber air bersih yang terukur secara
kuantitatif dan kualitatif serta menghasilkan Peta Tematik sebaran Pancuran di Desa
Cikarawang.
Penelitian ini menggunakan metode survey untuk inventarisasi seluruh mata air
yang ada di Desa Cikarawang. Tim mencari sumber air (Pancuran) berdasarkan
informasi dari masyarakat. Tim melakukan penitikan koordinat lokasi sumber air
dengan GPS. Selain itu tim melakukan pengukuran debit air dan kualitas air terdiri
atas parameter fisika (kejernihan, bau dan rasa) dan parameter kimia (pH). Dilakukan
juga pengamatan vegetasi di sekitar Pancuran. Selanjutnya tim mengambil sampel air
di setiap Pancuran untuk dilakukan uji mikrobiologi yaitu uji bakteri E.Coli dan Total
Bakteri Koliform.
DAFTAR ISI
Ringkasan .................................................................................................................................. 3
DAFTAR ISI ............................................................................................................................. 4
DAFTAR TABEL ..................................................................................................................... 5
BAB 1 ....................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
1.1 Pendahuluan ...................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................. 2
1.3 Tujuan ................................................................................................................................ 2
1.4 Luaran Yang Diharapkan ................................................................................................... 2
1.5 Manfaat Penelitian ............................................................................................................. 3
BAB 2 ....................................................................................................................................... 3
TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................................... 3
2.1 Kekeringan ........................................................................................................................ 3
2.2 Mata Air ............................................................................................................................. 3
2.3 Vegetasi ............................................................................................................................. 4
BAB 3 ....................................................................................................................................... 4
METODOLOGI PENELITIAN ................................................................................................ 4
3.1 Lokasi dan Waktu .............................................................................................................. 4
3.2 Data dan Sumber Data ....................................................................................................... 4
3.3 Teknik Pengambilan Data ................................................................................................. 4
3.4 Teknik Pengolahan Data .................................................................................................... 6
BAB 4 ....................................................................................................................................... 7
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ..................................................................................... 7
4.1 Anggaran Biaya ................................................................................................................. 7
4.2 Jadwal Kegiatan ................................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 8
5
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Pertanyaan Penelitian dan Metode Pengumpulan Data ............................. 5
1
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Indonesia adalah Negara yang rawan bencana. Bencana dapat dikategorikan
bencana alam, bencana non alam dan bencana sosial (UU No. 24 tahun 2007). Salah
satu jenis bencana alam adalah kekeringan. Bencana kekeringan pada dasarnya
disebabkan oleh fenomena alam seperti El Nino yang berskala global sehingga tidak
mungkin untuk mengurangi tingkat bahaya (hazard) yang sudah ada. Hal-hal yang
dapat dilakukan untuk mengurangi risiko bencana kekeringan adalah dengan
memperkecil tingkat kerentanan dan meningkatkan kapasitas nasional dan daerah
(Sunarti et al. 2009).
Kekeringan di Indonesia dapat terjadi akibat sangat berkurangnya hujan, yang
biasanya tinggi, di daerah tropis. Kekeringan ekstrem telah dilaporkan terjadi pada
tahun 1848 dan disusul tahun 1872 yang melanda wilayah Kabupaten Demak Propinsi
Jawa Tengah sehingga mengakibatkan ribuan orang meninggal dunia. Kejadian
tersebut merupakan titik tolak dibangunnya jaringan irigasi oleh pemerintah kolonial
Belanda (Vlugter, 1949) dalam Nugroho et al. (2009)
Ancaman bencana kekeringan terdapat hampir di seluruh daerah di Indonesia.
Tingkat ancaman bencana kekeringan yang tinggi secara cukup dominan terdapat di
Pulau-Pulau Sumatera, Kalimantan dan Jawa. Pada wilayah lain lebih banyak daerah
dengan tingkat ancaman sedang. Kerentanan terhadap kekeringan sangat tergantung
kepada beragam faktor, yaitu faktor-faktor keterpaparan (exposure), sensitivitas, dan
kapasitas. Berdasarkan sifatnya, faktor kerentanan dapat dibagi ke dalam faktor
kerentanan fisik dan sosio-ekonomi (Sunarti et al. 2009).
Kabupaten Bogor sebagai salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Barat yang
rawan terhadap bencana kekeringan. Hal ini sesuai pada data Indeks Rawan Bencana
Indonesia (IRBI) yang dikeluarkan BNPB tahun 2011. Indeks menunjukkan
Kabupaten Bogor memiliki rawan bencana kekeringan kelas tinggi. BNPB pada tahun
2013 juga menunjukkan Kabupaten Bogor termasuk kelas risiko tinggi berdasarkan
Indeks Risiko Bencana Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa Kabupaten Bogor
memiliki kerawanan dan risiko bencana kekeringan yang tinggi.
Salah satu potensi yang dapat dimanfaatkan untuk mitigasi bahaya kekeringan
di masyarakat adalah sumber air lokal seperti mata air. Desa Cikarawang yang terletak
di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor memiliki potensi sumber air berupa mata
air (Pancuran). Ini dikarenakan Desa Cikarawang berada di antara dua batas sungai,
2
yaitu sungai Cisadane sebelah utara dan sungai Ciapus di sebelah Barat (Profil Desa
Cikarawang, 2014).
Saat musim kemarau, banyak masyarakat Cikarawang dan desa sekitarnya
yang menggunakan Pancuran sebagai sumber air untuk kebutuhan sehari-hari.
Informasi ini diketahui dari pengamatan di lapangan saat terjadi musim kemarau.
Informasi ini juga diperoleh dari Kepala Desa Cikarawang yang menyatakan meskipun
banyak sumber air di Cikarawang, namun beberapa titik di desa Cikarawang
mengalami kekeringan khususnya saat musim kemarau.
Habibie (2014) menuliskan liputan lapangan pecinta alam (Lawalata IPB)
yang melakukan kajian mengenai potensi air di Desa Cikarawang. Tulisan tersebut
terbit di harian Kompas Selasa 17 Juni 2014 dengan judul Menggali Potensi Sumber
Air. Dikatakan bahwa perlu adanya penelitian lebih lanjut salah satunya terkait jumlah
Pancuran di Desa Cikarawang. Selain itu dikarenakan Pancuran digunakan masyarakat
sebagai sumber air minum, maka diperlukan uji kualitas air lalu dibandingkan dengan
standar kualitas air minum sesuai peraturan pemerintah.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana sebaran titik lokasi Pancuran (sumber air) di Desa Cikarawang?
2. Berapa nilai debit air dan kualitas air (parameter fisik, kimia dan mikrobiologi)
Pancuran?
3. Bagaimana kondisi vegetasi di sekitar Pancuran?
1.3 Tujuan
Tujuan penelitian ini sebagai berikut :
1. Mengkaji sebaran titik lokasi Pancuran (sumber air) di Desa Cikarawang.
2. Mengkaji nilai debit air dan kualitas air dengan parameter fisik, kimia dan
mikrobiologi.
3. Mengkaji kondisi vegetasi di sekitar Pancuran.
1.4 Luaran Yang Diharapkan
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan rekomendasi kepada pihak desa dalam pola
pemanfaatan sumber air bersih di Desa Cikarawang. Kami juga akan membuat buku
berserta jurnal mengenai sebaran sumber air, kualitas air dan kondisi vegetasi di
sekitar Pancuran.
3
3
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini memberikan informasi sebaran sumber air bersih yang terukur secara
kuantitatif dan kualitatif. Penelitian menghasilkan Peta Tematik Sebaran Pancuran di
desa Cikarawang. Informasi ini bermanfaat untuk masyarakat Desa Cikarawang dan
masyarakat sekitarnya yang rawan terhadap ancaman kekeringan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kekeringan
Tinjauan pustaka mengenai kekeringan mengacu pada PMB ITB (2009) dalam
Sunarti et al. (2009). Kekeringan dapat diartikan sebagai berkurangnya persediaan air
di bawah kondisi normal yang bersifat sementara baik di atmosfer ataupun di
permukaan. Penyebab terjadinya kekeringan adalah menurunnya curah hujan pada
periode yang lama (beberapa dasarian) disebabkan oleh fenomena El Nino.
Kekeringan dapat juga disebabkan oleh berbagai faktor yang bersifat alamiah yaitu
intervensi manusia atas penyebab bencana kekeringan sangat minimal. Dalam hal ini
manusia dan aktivitasnya menerima dampak dari kekeringan tersebut. Oleh sebab itu
diperlukan sebuah penanganan strategis seperti manajemen kekeringan untuk
meminimalisir dampak yang ditimbulkan.
Kekeringan merupakan peyimpangan sementara dan sangat berbeda dengan
kegersangan (aridity) yang lebih bersifat permanen yaitu curah hujan yang turun
senantiasa kecil seperti contohnya di propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kekeringan adalah suatu periode yang cukup panjang (beberapa bulan atau beberapa
tahun) yaitu suatu wilayah yang luas mengalami kekurangan air, baik untuk kebutuhan
manusia maupun lingkungan. Fakta menunjukkan bahwa kejadian kekeringan di
Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat, baik dari segi luas daerah yang
mengalami kekeringan, tingkat kekeringan maupun lamanya (Sunarti et al. 2009).
2.2 Mata Air
Mata air merupakan air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan
tanah. Mata air yang berasal dari dalam tanah hampir tidak terpengaruh oleh musim
dan kualitasnya sama dengan air tanah dalam. Berdasarkan keluarnya (muncul
kepermukaan tanah) mata air, dapat dibedakan menjadi: mata air rembesan, yaitu mata
air yang keluar dari lereng-lereng dan mata air umbul, yaitu mata air keluar dari suatu
daratan (Sutrisno dan Suciastuti, 2002). Kualitas air dari mata air akan sangat
tergantung dari lapisan mineral tanah yang dilaluinya. Hal ini menunjukkan karakter-
karakter khusus dari mata air tersebut.
4
Kebanyakan air yang bersumber dari mata air kualitasnya baik sehingga
umumnya digunakan sebagai sumber air minum oleh masyarakat sekitarnya. Sebagai
sumber air minum masyarakat, maka harus memenuhi beberapa aspek yang meliputi
kuantitas, kualitas dan kontinuitas (Arthana, 2007). Berdasarkan sumber mata air ada
dua macam yaitu: gravity springs yaitu mata air yang muncul kepermukaan tanah
karena gaya gravitasi dan artisien springs yaitu mata air muncul kepermukaan tanah
karena artesis/tekanan (Sanropie, 1984).
2.3 Vegetasi
Vegetasi merupakan sekumpulan dari berbagai jenis tumbuhan yang mendiami
suatu kawasan dan di antara individu - individu penyusunnya terdapat hubungan
interaksi yang erat, baik antara tumbuhan itu sendiri maupun dengan hewan yang
hidup dalam vegetasi itu, dengan demikian vegetasi bukan hanya kumpulan dari
individu-individu tumbuhan saja melainkan membentuk suatu kesatuan yang saling
bergantung satu sama lain yang disebut sebagai suatu komunitas tumbuh - tumbuhan
(Marsono, 1997).
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu
Penelitian ini dilakukan di Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.
Penelitian akan dilakukan selama 4 bulan.
3.2 Data dan Sumber Data
a. Data Primer :
Survey lokasi Pancuran berdasarkan informasi dari masyarakat. Survey
dilakukan menjadi 3 tahap, berdasarkan jumlah dusun di Desa Cikarawang
sebanyak 3 dusun. Data yang diambil meliputi lokasi mata air (diambil
koordinat dengan GPS), debit mata air, kualitas air parameter fisik (kejernihan,
bau dan rasa), parameter kimia (pH) dan parameter mikrobiologi (E. Coli dan
Total Bakteri Koliform).
b. Data Sekunder :
Dokumen yang relevan terkait penelitian ini, seperti profil Desa Cikarawang,
buku dan jurnal penelitian terkait kualitas mata air.
3.3 Teknik Pengambilan Data
a. Inventarisasi Mata Air
5
5
Penelitian ini menggunakan metode survey untuk inventarisasi seluruh mata air
yang ada di Desa Cikarawang. Tim mencari sumber air (Pancuran) berdasarkan
informasi dari masyarakat. Tim melakukan penitikan koordinat lokasi sumber
air. Dilakukan juga pengamatan vegetasi di sekitar Pancuran. Selanjutnya tim
mengambil sampel air di setiap Pancuran untuk dilakukan uji kualitas air (uji
bakteri E.Coli dan Total Bakteri Koliform).
b. Uji kualitas Air
Dilakukan untuk mengetahui kualitas air. Caranya dengan mengambil sampel
air lalu dimasukkan ke wadah sampel. Uji fisika dan kimia (pH) dilakukan di
lokasi. Sedangkan uji mikrobiologi dilakukan di Laboratorium.
c. Analisis vegetasi
Dilakukan observasi/ pengamatan vegetasi sekitar Pancuran menggunakan alat
bantu tally sheet (lembar kerja).
Tabel 3.1 Pertanyaan Penelitian dan Metode Pengumpulan Data
Pertanyaan
Penelitian
Sub Pertanyaan
Penelitian
Data Yang
Diperlukan
Teknik
Pengumpulan
Bagaimana sebaran
titik lokasi Pancuran
(sumber air) di Desa
Cikarawang
Berapa jumlah sumber
air di Desa
Cikarawang?
Di mana Saja lokasi
sumber air itu berada?
Data sebaran
sumber air.
Observasi
lapangan
Berapa potensi
volume air
(mengetahui debit air
setiap pancuran) dan
kualitas air pancuran
di Desa Cikarawang
Berapa debit air setiap
Pancuran?
Bagaimana kualitas air
parameter fisika, kimia
dan mikrobiologi?
Data debit air
dan kualitas air
Pengukuran debit
Pancuran dan uji
Laboratorium
3. Bagaimana kondisi
vegetasi di sekitar
Pancuran?
Apa saja jenis
tumbuhan di sekitar
Pancuran?
Bagaimana kondisi
tutupan (vegetasi)
sekitar Pancuran?
Data kondisi
vegetasi di
sekitar Pancuran
Observasi
lapangan
6
3.4 Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data dibagi menjadi tiga bagian sesuai dengan tujuan. Berikut
penjelasannya :
a. Sebaran titik lokasi Pancuran
Data koordinat GPS dimasukkan ke dalam peta dasar Desa Cikarawang.
Hasilnya adalah peta tematik sebaran titik lokasi Pancuran sesuai dengan skala
Peta yang ditentukan.
b. Debit air.
Cara sedehana dapat dilakukan dengan bantuan alat penakar. Sebuah wadah
dengan volume tertentu (vol) digunakan untuk menampung aliran dari pipa
selama waktu tertentu (t). Selajutnya data yang diperoleh dapat digunakan untuk
menghitung debit air (Q) dalam pipa dimaksud. Debit air dapat dihitung dengan
rumus Q = Vol / t.
Kualitas air, parameter fisik yaitu kejernihan bau dan rasa menggunakan
pengamatan langsung, parameter kimia untuk pH menggunakan pH indikator
langsung diuji di lokasi Pancuran dan uji mikrobiologi (total bakteri E.Coli dan
Total Bakteri Koliform) diuji laboratorium. Hasil yang diperoleh dibandingkan
dengan standar untuk air minum yaitu Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
492/ MENKES/ PER/ IV/ 2010 tentang Persyaratan Kualiatas Air minum.
d. Vegetasi sekitar Pancuran
Data vegetasi sekitar Pancuran berdasarkan observasi tumbuhan yang ada di
sekitar Pancuran. Data yang ditulis yaitu jenis pohon dan tumbuhan. Lalu, dibagi
menjadi tiga kategori penilaian yaitu baik, cukup dan buruk. Kategori baik bila
sekitar Pancuran banyak terdapat pohon dan tumbuhan. Kategori sedang bila
hanya ada sedikit pohon dan tumbuhan, kategori buruk bila sekitar Pancuran
gersang. Data yang terkumpul diolah dalam tabulasi sederhana menggunakan
Microsoft Excel.
7
7
BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Anggaran Biaya PKM-P
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1. Peralatan penunjang 1.900.000
2. Bahan habis pakai 1.550.000
3. Perjalanan 1.500.000
4. Lain-lain 1.600.000
Jumlah 6.550.000
4.2 Jadwal Kegiatan
No
Kegiatan Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Studi pustaka
dan lapangan X
2 Penyiapan alat
dan bahan (Pembuatan
Tally Sheet) X X
3 Pengumpulan data X X X X X
4 Pengolahan data X X X X
5 Interpretasi data
(pembuatan peta tematik) X X
6 Penulisan
Laporan dan Pembuatan
Buku X X X X
8
DAFTAR PUSTAKA
Arthana, I.W. 2007. Studi Kualitas Air Beberapa Mata Air di Sekitar Bedugul ,Bali
(The Study of Water Quality of Springs Surrounding Bedugul, Bali), Jurnal
Lingkungan Hidup, Bumi Lestari, Vol 7 : 4.
Habibie A. 2014. Menggali Potensi Sumber Air. KOMPAS. 17 Juni 2014.
Kurniawan L, Triutomo S, Yunus R, Amri MR, Hantyanto. 2014. Indeks Risiko
Bencana Indonesia 2013. Jakarta (ID). Badan Nasional Penanggulangan
Bencana.
Kurniawan L, Yunus R, Amri MR, Pramudiarta N. 2011. Indeks Rawan Bencana
Indonesia 2011. Jakarta (ID). Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Marsono, D. (1997). Deskripsi Vegetasi dan Tipe-Tipe Vegetasi Tropika. Yayasan
Pembinaan Fakultas Kehutanan. Yogyakarta
Nugroho K, Purwati H, Andreas J et al. 2009. Perangkat Diagnosa Kesiapsiagaan
Bencana di Indonesia. Jakarta : UNESCO Office Jakarta dan Humanitarian
Forum Indonesia
Sanropie, D, Sumini, Margono, Sugiarto,S, Purwanto, B.Ristanto. 1984, Pedoman
Studi Penyedian Air Bersih Akademi Penilik Kesehatan Teknologi Sanitasi,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Sekretaris Desa. 2014. Profil Desa Cikarawang 2014. Bogor : Desa Cikarawang
Sunarti E, Sumarno H, Murdiyanto, Hadianto A. 2009. Indikator Kerentanan Keluarga
Petani dan Nelayan Untuk Pengurangan Risiko Bencana di Sektor Pertanian,
Bogor : IPB
Sutrisno, T.dan E. Suciastuti. 2002. Teknologi Penyedian Air Bersih, Rineka Cipta
Jakarta.
Regulasi :
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/ Menkes/ PER/ IV/ 2010. Persyaratan
Kualitas Air Minum. Jakarta : Kemenkes
Republik Indonesia. 2007. Undang – Undang Penanggulangan Bencana. Jakarta
:Sekretariat Negara
1
Lampiran 1 Biodata Ketua dan Anggota Kelompok
Ketua Kelompok
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Andayani Oerta G
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Konservasi Sumber Daya Hutan dan Ekowisata
4 NIM E34130091
5
Tempat dan
Tanggal Lahir Medan, 10 Januari 1995
6 E-mail [email protected]
7 Nomor HP 089656505148
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi
SD ST. PETRUS
MEDAN
SMP BUDI MURNI2
2 MEDAN
SMA N 2
MEDAN
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2000-2007 2007-2010 2010-2013
C. Pemakalah Seminar Ilmiah
No
Nama Pertemuan
Ilmiah / Seminar Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1 - - -
D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1 Delegasi Ekspedisi Tanah Borneo LAWALATA IPB 2014
Delegasi Ekspedisi Kawasan Karst,
Filipina HIMAKOVA IPB 2015
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Proposal PKM-P.
Bogor, 29 November 2015
Pengusul,
(Andayani Oerta G)
2
Anggota
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Sheila Kharismadewi
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Biologi
4 NIM G34130102
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jakarta, 27 Oktober 1995
6 E-mail [email protected]
7 Nomor HP 081281328040
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SD Santa Lusia SMP Santa Lusia
SMA Don
Bosco 3
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2000-2007 2007-2010 2010-2013
C. Pemakalah Seminar Ilmiah
No
Nama Pertemuan
Ilmiah / Seminar Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1 - - -
D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Proposal PKM-P.
Bogor, 29 November 2015
Pengusul,
Sheila Kharismadewi
3
Anggota
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Lukman Hakim
2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Program Studi Agribisnis
4 NIM H34120002
5 Tempat dan Tanggal Lahir Cirebon, 22 Februari 1994
6 E-mail [email protected]
7 Nomor HP 089654364984
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi MI Al-Washliyah SMP Al-Washliyah MAN Buntet
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2001-2006 2006-2009 2009-2012
C. Pemakalah Seminar Ilmiah
No
Nama Pertemuan
Ilmiah / Seminar Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1 - - -
D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Proposal PKM-P.
Bogor, 29 Desember 2015
Pengusul,
Lukman Hakim
4
Anggota
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Abdul Mujiib
2 Jenis Kelamin Laki-Laki
3 Program Studi Agronomi dan Hortikultura
4 NIM A34140136
5 Tempat dan Tanggal Lahir Bojonegoro, 14 Desember 1995
6 E-mail [email protected]
7 Nomor HP -
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi MI Nahdlatul Ulum
SMP Plus Arrahmat
Bojonegoro
MA Darul Hikmah
Mojokerto
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2002-2008 2008-2011 20011-2014
C. Pemakalah Seminar Ilmiah
No
Nama Pertemuan
Ilmiah / Seminar Judul Artikel Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1 - - -
D. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir
No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun
1
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Proposal PKM-P.
Bogor, 29 Desember 2015
Pengusul,
Abdul Mujiib
5
Lampiran 2 Justifikasi Anggaran
1. Peralatan penunjang
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga
Satuan (Rp)
Jumlah
(Rp)
Buku-buku literatur Referensi 5 80.000 400.000
Sewa Kamera Pengumpulan data 10 hari 50.000 500.000
Sewa GPS 10 100.000 1.000.000
SUB TOTAL (Rp) 1.900.000
2. Bahan Habis Pakai
Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan
(Rp) Jumlah (Rp)
Botol Sampel Wadah sampel air 20 10.000 200.000
Alat tulis Pengumpulan data 3 100.000 300.000
Tally sheet Instrumen pencatatan
data 30 10.000 300.000
pH Indikator Mengukur pH air 1 200.000 150.000
Flash Disk Menyimpan data 3 100.000 300.000
Komunikasi
(Pulsa HP)
Alat komunikasi 3 100.000 300.000
SUB TOTAL (Rp) 1.550.000
3. Perjalanan
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga Satuan
(Rp) Jumlah (Rp)
Konsumsi selama di
Lapangan
Kebutuhan
logistik
3 orang X 10
hari 30.000 900.000
Transportasi lokal
Dramaga-Cikarawang
Transportasi
lokal
3 orang X 10
hari 20.000 600.000
6
SUB TOTAL (Rp) 1.500.000
4. Lain-lain
Material Justifikasi Pemakaian
Kuantitas Harga Satuan
(Rp) Jumlah (Rp)
Uji Laboratorium
Uji kualitas air (bakteri E. Coli dan Total Bakteri Koliform)
1 Paket 500.000 500.000
Pembuatan Laporan Laporan penelitian 3 100.000 300.000
Pembuatan Peta
Tematik Sebaran Pancuran
Interpretasi data
2 200.000 400.000
Pembuatan Buku Publikasi kegiatan 2 200.000 400.000
SUB TOTAL (Rp) 1.600.000
Total (Keseluruhan) 6.550.000
1
Lampiran 3 Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
No Nama/NIM Program
Studi
Bidang
Ilmu
Alokasi waktu
(jam/minggu)
Uraian tugas
1 Andayani Oerta G KSHE Kehutanan 6 Melakukan observasi
dan mewawancarai 30
orang dalam desa
pertama
2 Sheila
Kharismadewi
Biologi Matematika dan
Ilmu
Pengetahuan
Alam
6 Melakukan observasi
dan mewawancarai 30
orang dalam desa
kedua
3 Lukman Hakim AGB Manajemen 6 Melakukan observasi
dan mewawancarai 30
orang dalam desa
ketiga
4 Abdul Mujiib AGH Pertanian 6 Dokumentasi
2
Lampiran 4 Surat Pertanyaan Ketua Peneliti
FORUM RELAWAN PENANGGULANGAN BENCANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FOREPNA – IPB Kampus IPB Dramaga Bogor, Jawa Barat 16680
Email: [email protected]
SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Andayani Oerta G
NIM :E34130091
Program Studi : Konservasi Sumber Daya Hutan dan Ekowisata
Fakultas : Kehutanan
Dengan ini menyatakan bahwa proposal (Isi sesuai dengan bidang PKM) saya
dengan judul: Strategi Adaptasi Masyarakat Terkait Bencana Kekeringan (Studi
Kasus di Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor) yang diusulkan untuk tahun
anggaran 2015 bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga atau
sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka
saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.
Bogor, 29 November 2015
Yang menyatakan,
Andayani Oerta G
E34130091