Download - ITS Undergraduate 15380 Paper PDF
-
7/24/2019 ITS Undergraduate 15380 Paper PDF
1/9
Jurnal Tugas Akhir 2011 1
Jurusan Teknik Kelautan FTK-ITS
Danu (4306 100 027)
Evaluasi Beach Recreational Index Untuk Pantai Wisata pada
Pantai Kenjeran, Pantai Delegan, dan Wisata Bahari Lamongan
Danu Tri Kurniawan1)
, Haryo Dwito Armono2)
, Mahmud Mustain2)
1)Mahasiswa Jurusan Teknik Kelautan FTK-ITS
2)Staf Pengajar Jurusan Teknik Kelautan FTK-ITS
_____________________________________________________________
Abstrak
Evaluasi beach recreational index untuk pantai wisata (IBVI) telah didesain
menggunakan deskripsi beach indicators (BI), beach users perception (KI) dan indikator daribeach economic value(MI). Index evaluasi ini telah diaplikasikan di tiga pantai yang mempunyai
persamaan secara fitur fisiografis, namun berbeda secara ekonomi maupun secara kultur sosial
(Pantai Kenjeran, Surabaya; Pantai Delegan, Gresik; Wisata Bahari Lamongan, Lamongan).Berdasarkan pada evaluasi IBVI, Wisata Bahari Lamongan adalah yang terbaik, rata-rata nilainya
tertinggi, diikuti oleh Pantai Kenjeran dengan nilai tinggi pada BI and KI namun rendah pada MI.
Pantai yang perkembangannya masih belum maksimal ialah Pantai Delegan, dengan nilai medium
pada BI, KI dan nilai rendah untuk MI. Sedangkan faktor yang paling berpengaruh dalam evaluasi
indexnya adalah ketersediaan sarana dan pra-sarana serta infrastruktur (pelayanan publik, dll).
IBVI dapat digunakan sebagai perbandingan antara pantai wisata satu dengan yang lainnya, juga
sebagai evaluasi untuk rehabilitasi pantai wisata.
Kata Kunci : index evaluasi, pantai wisata, kenjeran, delegan, wbl
__________________________________________________________________
1. Pendahuluan
Indonesia adalah Negara kepulauan
terbesar di dunia yang memliki 17.000 pulau
dalam bentang 3.500 mil (Fakta Geografi
Dunia-Wikipedia) dan memiliki garis pantai
terpanjang keempat di dunia dengan panjang
melebihi 95.181 km (Antara.com). Wilayah
pantainya memiliki banyak sumber daya
seperti sumber daya biologis dan sumber
daya mineral. Sebanyak 492 kabupaten /kota otonom sebagian diantaranya terletak
pada wilayah pantai. Populasi pada wilayah
pantai kurang lebih 95 juta jiwa, yangmerupakan gambaran dari 40% dari total
populasi di Indonesia. Fakta yang
menunjukan bahwa Indonesia mempunyai
potensi kekayaan alam dari berbagai sektor.
Dari sektor wisata alam, terutama wisata
pantai, sedemikian panjang garis pantai yang
menjadi kekayaan bangsa, menuntut kita
untuk dapat memanfaatkan hal tersebut
sebaik-baiknya.
Fakta-fakta tersebut, menuntut suatu
perhatian khusus dalam hal perencanaan danpenanganan wilayah pantai, mengingat
sumber daya pantai secara terus-menerus
akan berkembang (Robert Kay and Jackie
Alder, 1998). Dimana lebih dari 70%
populasi dunia dapat tinggal kurang lebih 60
km dari garis pantai pada 2020 (Edgren,1993).
Pada penelitian ini akan dibahas proses
studi analisa indeks evaluasi pada beberapapantai yang terdapat di Indonesia, Jawa
Timur pada umumnya, yakni Pantai
Kenjeran yang terletak di Surabaya, Pantai
Delegan yang terletak di Gresik, serta Pantai
Wisata Bahari yang terletak di Lamongan.
2. Dasar Teori
Evaluasi terhadap pantai berpasir
kebanyakan berdasarkan pada kombinasi
simple maupun kompleks karakteristik
untuk klasifikasi pantai dan rekomendasi
-
7/24/2019 ITS Undergraduate 15380 Paper PDF
2/9
Jurnal Tugas Akhir 2011 2
Jurusan Teknik Kelautan FTK-ITS
Danu (4306 100 027)
manajemen pantai pada umumnya. Chaverri
(1989) mengklasifikasikan pantai Kosta
Rika menggunakan teknik evaluasi subjektifberdasarkan pada lebih dari 100
karakteristik. Short (1993)
mengklasifikasikan pantai Australiamenggunakan indikator resiko surfing
seperti arus, pasang surut, karang, kekuatan
angin, dan pola gelombang. William dkk.
(1992) menyusun klasifikasi menggunakan
50 biophysical dan socioeconomic
karakteristik. William dan Morgan (1995)
mengidentifikasi kepentingan pengguna
pantai dan melakukan skala prioritas ketikamemilih karakteristiknya. Leatherman
(1997) mendesain susunan kuantitas yang
mirip seperti William dkk. untuk
membandingkan dan mengklasifikasikan
pantai wisata menggunakan 50 kriteria yangdibagi menjadi dampak biologi dan fisikserta kategori yang digunakan manusia.
Kategori ini dinilai dari 1 (nilai terendah)
sampai dengan 5 (nilai tertinggi).
Evaluasi pantai wisata dapat digunakan
untuk sertifikasi internasional dan juga dapat
dijadikan dasar untuk spesifikasi criteria
pantai wisata. Keduanya berhubungan
dengan kualitas air, informasi lingkungandan program edukasi, sesuai dengan
pemenuhan syarat perundang-undangan
lingkungan dan kehadiran satuan keamanan,dan pelayanan lainnya. Sertifikat ini,
dikeluarkan tahunan untuk menjaminpemenuhan criteria.
Sertifikasi ini disusun untuk
memberikan pandangan teknik yang tidak
berdasarkan pada ekspektasi yang selaluberubah-ubah dari pengguna pantai
(pengguna yang datang untuk melihat
pemandangan, berjemur, maupun berenang).
Disamping itu, perencanaan ini banyak
diaplikasikan pada pantai di perkotaan, yang
telah mempunyai fasilitas-fasilitas memadai,namun sekarang telah ada sertifikasi baru
untuk perencanaan pengembangan pantai di
daerah rural dengan objek konservativ.
WHO dan United States Enviromental
Protection Agency (EPA) menyusun rencana
yang mengintegrasikan antara pengukuran
mikrobiologi, populasi, sebaran usia.
Micallef dan Williams (2004)
mengembangkan penghitungan dan
klasifikasi untuk swimming area yang
dinamakan Bathing Area ClassificationSystem (BARE). Sistem ini menggunakan
45 indikator yang berbeda untuk pantai rural
dan urban. Indikator ini dibagi menjadi
beberapa kelompok, yaitu kategori
keselamatan, kualitas air, infrastruktur dankebersihan, pantai yang mempengaruhi
daerah pedalaman, dan jumlah sampah yang
dihasilkan. Pereira dkk (2003) memilihkarakteristik pantai dan membuat
peringkatnya sesuai dengan polling yang
dilakukan kepada pengguna pantai. Dua
elemen (deskripsi pantai dan persepsi
pengguna) digunakan untuk mendesain
perencanaan manajemen yang disesuaikan
untuk masing-masing pantai.
Micallef dan Williams (2004)
merekomendasikan pertimbangan
karakteristik ekonomi untuk mengevaluasi
dan mengklasifikasikan pantai. Dengan
penelitian sebelumnya, yang menyebutkanbahwa, nilai moneter tidak terlalu
berpengaruh terhadap evaluasi penelitian.
Namun, hal ini tetap dimasukan dalam
kriteria untuk mengetahui faktor utama yang
mempengaruhi kualitas integral dari pantai
wisata dalam kondisi lingkungan sosial
ekonomi yang berbeda.
2.1Beach Index (BI)menjelaskan dan mengevaluasi
kecocokan atau kesesuaian sebuah pantai
untuk tujuan wisata.
Penjelasan secara matrix masing
masing pantai telah disusun berdasarkan
Fischer dkk, Cendero dan Fischer, Perreira
dkk, MIcallef dan Williams, Villares dkk,William dkk, Leatherman, dan Espejel dkk.
Berdasar pada 36 indikator ekologi dari
fitur biophysical (warna pasir, tekstur, suhu
air, dan lain lain) dan isu lingkungan(pantai dan air yang kotor, bau yang
menyengat, sampah, dan lain lain),
Secara umum, pasir yang digemari atau
yang disukai pengunjung sebagai jujugan
wisata adalah pasir yang berwana putih,
bertekstur lembut (tidak bebatuan), terjaga
kebersihannya. Sedangkan untuk wilayah
lingkungan sekitarnya, seperti suhu
temperature air yang nyaman, tidak terdapathewan buas, dan lain lain.
Pertimbangan mengenai 38 indikator
sosial ekonomi menjelasakan infrastruktur
dan pelayanan (lahan parkir, rumah makan,
regu penyelamat, dan lain
lain). Masing
-
7/24/2019 ITS Undergraduate 15380 Paper PDF
3/9
Jurnal Tugas Akhir 2011 3
Jurusan Teknik Kelautan FTK-ITS
Danu (4306 100 027)
masing dari 74 gambaran tentang penilaian
untuk kecocokan pantai wisata adalah
aktifitas menggunakan air dan pasir secaraintensif.
2.2
Knowledge Index (KI; usersperception)Untuk menentukan persepsi pengguna
pantai, hasil kerja sebelumnya oleh Pereiradkk. pada pantai di Brazil, McLeod dkk. di
pantai Irlandia dan Portugal, dan Morgan
dkk. di Inggris dapat digunakan sebagai
referensi. Kuisioner digunakan untuk
menyusun persepsi pengunjung yang telah
dimodifikasi sedemikian rupa.
Kuisioner fokus pada tiga aspek utama:
1.
Profil pengunjung, seperti umur, tingkat
pendidikan, jenis kelamin, status
perkawinan, pekerjaan, dan asal tempat
tinggal.
2. Perilaku pengunjung dalam motivasinya
mengunjungi pantai, seperti contohnya
aktifitas favorit yang dilakukan, pilihan
waktu kunjungan, alasan kedatangan,
dan lainlain.
3. Opini pengunjung mengenai atributbiotik dan abiotik dari pantai dan
kondisi mengenai infrastruktur dan
pelayanannya.
Perilaku dan opini mencerminkan
persepsi pengunjung dan di definisikan
sebagai knowledge index(KI).
Survey ini telah disebarkan selama
akhir pekan pada saat liburan, saat pantai
dikunjungi oleh banyak orang. Pengulanganjawaban pada kuisioner kerap terjadi
meskipun banyak variasi yang didapatkan
dalam pelaksaan survey.
Survey dianalisa berdasarkan:
1. Frekuensi dari tipe respon yang
didapatkan. Analisa frekuensi
membantu kita mendapatkan gambaran
aal mengenai opini dari parapengunjung, dan perilaku mereka ketika
mengunjingi pantai.
2. Penentuan nilai peringkat. Jawaban
telah dijelaskan dalam tiga kategori.
(disukai: 3, biasa: 2, tidak disukai: 1)
yang di mana sering digunakan olehpara peneliti pantai. Berdasarkan pada
penelitian sebelumnya, pantai ideal
yang digunakan untuk pariwisata telah
tergambarkan. Ideal ini berarti
mempunyai pasir, perairan yang tidak
dalam, temperature air yang nyaman,tidak terdapat hewan buas yang
berbahaya, tidak ada bau busuk akibat
sampah, tidak berbahaya, memilikiinfrastruktur dan pelayanan dasar
(akses, kamar mandi, keamanan, regu
penyelamat, tempat teduh, dan area
berbelanja)
2.3Monetary Index (MI; economic
value)Untuk memoneter efek dari pantai
dalam indicator ekonomi, ditentukan daripasar dan ketertarikan pribadi atau dari
ketertarikan umum maupun institusi dengan
memilih beberapa parameter yakni:
a) Pajak properti
b) Harga tanah per meter di dalam sebuah
real estate
c) Tarif hotel
Ruang dengan atau tanpa pemandangan
pantai, dua blok atau sekitar 200 meter
jaraknya dari area kota menuju daerah
pantai. Maing masing faktor tersebut telah
dikonversikan sebagai perbandingan nilai.
Sebagai perbandingan indeks nilainumerik yang telah distandardisasi
menggunakan Nijkamp dan Rietveld non-
parametric statistic didefinisikan menjaditiga kelas : tinggi, sedang, dan rendah. Pada
akhirnya semua indeks (BI, KI, MI) telah
tersusun ke dalam sebuah matrik dan pantai
yang telah disusun dari nilai yang terendah
hingga yang tertinggi berdasarkan indeksIBVI.
3. Metodologi
Dalam penyelesaiannya, penelitian ini
dilakukan beberapa tahapan. Berikut
beberapa tahapan studi yang dilakukan:
3.1 Identifikasi permasalahan: Pada tahap
awal penelitian, kita menentukan objekyang akan diteliti dengan
memperhatikan manfaat yang akan
didapatkan dari penelitian tersebut.
3.2 Perumusan masalah: Setelah
menetapkan objek yang akan diteliti,dilanjutkan dengan menetapkan
permasalahan yang dibahas.
-
7/24/2019 ITS Undergraduate 15380 Paper PDF
4/9
Jurnal Tugas Akhir 2011 4
Jurusan Teknik Kelautan FTK-ITS
Danu (4306 100 027)
3.3 Studi literatur: Penelusuran literatur ini
ditujukan untuk lebih memperjelas
permasalahan yang ada, pengetahuan
tentang coastal management, tentang
pantai wisata, dan hal-hal yangmempengaruhinya. Literatur ini didapat
dari buku, jurnal, tugas akhir, website,
dan sebagainya. Pada tahap ini
dilakukan survey lapangan sepanjang
area studi dan pada titik tertentu,dengan tujuan dapat memahami lokasi
studi secara langsung, serta solusi-solusi
yang memungkinkan untuk diterapkan.
3.4 Pengumpulan data: Data-data yang
diperlukan terdiri dari data rata-ratabanyaknya pengunjung yang datang
perhari, data fasilitas-fasilitas yangtersedia, yang mana data-data tersebut
dapat diperoleh dari instansi-instansi
terkait.
3.5 Polling: korespondensi diperlukan
untuk menganalisa tingkat kepuasaan
pengunjung serta mempelajari sifat
maupun hal-hal yang diinginkan oleh
pengguna pantai.
3.6 Melakukan penilaian dengan metode
Beach Recreational Index.
3.7 Analisa: menganalisa, mengomparasi,
dan mengakumulasi hasil dari data,
survey, polling, serta evaluasi BRI.
3.8
Kesimpulan: Tahap ini merupakantahap pengambilan kesimpulan akhir
atas penelitian yang dilakukan dari hasil
yang didapatkan.
4. Hasil dan Pembahasan
4.1 Study areaTiga lokasi pantai yang mempunyai
kemiripan karakteristik fisiografi (pasir,
susunan pantai, dan lain lain), namunditandai dengan adanya perbedaan kultur
sosial dan ekonomi faktor yang telahterpilih. Ketiga pantai tersebut berada di
wilayah utara Pulau Jawa, yaitu Pantai
Kenjeran (Surabaya), Pantai Delegan
(Gresik), dan Wisata Bahari Lamongan(Lamongan).
4.1.1 Pantai Kenjeran, SurabayaPantai Kenjeran terletak di sebelah
Timur Kota Surabaya, dari pintu masuk
Surabaya dapat ditempuh melalui Jalan
Waru-Ahmad Yani-Wonokromo-Basuki
Rahmat-Pemuda-Dharmahusada(Prof. Dr.
Moestopo)-Kalijudan/Mulyosari-Kenjeran.
Gbr 1. Study area
-
7/24/2019 ITS Undergraduate 15380 Paper PDF
5/9
Jurnal Tugas Akhir 2011 5
Jurusan Teknik Kelautan FTK-ITS
Danu (4306 100 027)
Objek wisata ini dapat ditempuh dari pusat
kota dengan waktu 30 45 menit dan
memiliki luas 10 Ha. Dengan keadaangeografis, disebelah utara berbatasan dengan
kepulauan Lor (kampung nelayan), sebelah
timur berbatasan dengan selat madura,sebelah selatan berbatasan dengan
Tbk.Deres dan sebelah barat berbatasan
dengan R.E pantai mentari. Karena
berbatasan dengan selat madura itulah
daerah ini banyak dihuni oleh orang madura.
Wisata ini sangat mudah ditempuh baik
dengan menggunakan kendaraan pribadi
maupun kendaraan umum.
4.1.2
Pantai Delegan, GresikPantai Delegan yang berjarak 43 Km
sebelah utara kota Gresik bisa ditempuh
dengan menggunakan kendaraan pribadimaupun kendaraan umum.Dengan
didukung kondisi jalan yang cukup bagus
sepanjang jalur manyar-Panceng, Pantai
Delegan dapat dicapai dalam waktu kurang
lebih 1 jam dengan kecepatan rata-rata 80
km/jam, ditambah lagi pemandangan di
sepanjang jalan juga lumayan indah.
Misalnya, anda akan melewati jembatanterpanjang (lebih kurang 1 kilometer) di
Kabupaten Gresik yang melintasi Sungai
Bengawan Solo. Selain itu suasana hutan jatijuga akan terlihat apabila anda sudah
memasuki kawasan Kecamatan Panceng.
4.1.3 Wisata Bahari Lamongan,
LamonganWisata Bahari Lamongan (WBL)
terletak di Jl. Raya Daendels, Desa Paciran,
Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan,
Provinsi Jawa Timur, Indonesia. KehadiranWBL merupakan penyeimbang wahana
wisata di Kabupaten Lamongan yang telah
ada sebelumnya, yaitu Pantai Tanjung
Kodok dan Gua Istana Maharani yangterletak di pesisir bagian utara Pulau Jawa.
WBL berdiri di atas tanah seluas 17 hektar
dan didirikan pada tanggal 14 November
dan diresmikan oleh Bupati Lamongan
H.Masyfuk,S.H.
4.2 Analisa hasil
16
23
74
24
128
6
18 19
10
3
0
5
10
15
20
25
30
15-24 25-34 35-49 >50
jumlah(org)
Umur
WBL
Delegan
Kenjeran
20
3028
2227
23
0
10
20
30
40
Laki-laki Perempuan
jumlah(org)
Jenis Kelamin
WBL
Delegan
Kenjeran
-
7/24/2019 ITS Undergraduate 15380 Paper PDF
6/9
Jurnal Tugas Akhir 2011 6
Jurusan Teknik Kelautan FTK-ITS
Danu (4306 100 027)
21
2926 24
32
18
0
10
20
30
40
Lajang Menikah
jumlah(org)
Status
WBL
Delegan
Kenjeran
0
30
20
0
2723
0
21
29
0
10
20
30
40
Elementary High School University
jumlah(org)
Pendidikan
WBL
Delegan
Kenjeran
30
20
6
44
33
17
0
10
20
30
40
50
Ya Tidak
jumla
h(org)
Tempat Tinggal dekat dengan Lokasi
WBL
Delegan
Kenjeran
-
7/24/2019 ITS Undergraduate 15380 Paper PDF
7/9
-
7/24/2019 ITS Undergraduate 15380 Paper PDF
8/9
-
7/24/2019 ITS Undergraduate 15380 Paper PDF
9/9
Jurnal Tugas Akhir 2011 9
Jurusan Teknik Kelautan FTK-ITS
Danu (4306 100 027)
Williams, A.T., (). Scenery and Bathing
Area Registration and Evaluation ofSelected Beaches Along The Coastal
Province of Nador, Morocco.