Download - J A U H A R I 151071028
1
PERANAN PERPUSTAKAAN DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH NAHDLATUL MUSLIMIN AD-DINUL QAYYIMU KAPEK GUNUNGSARI LOMBOK BARAT TAHUN
PELAJARAN 2010/2011
Oleh
J A U H A R I
151071028
FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN )
MATARAM MATARAM
2011
11
ABSTRAK PERANAN PERPUSTAKAAN DALAM MENINGKATKAN
MINAT BACA SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH
NAHDLATUL MUSLIMIN AD-DINUL QAYYIMU KAPEK
GUNUNGSARI LOMBOK BARAT TAHUN PELAJARAN
2010/2011
Oleh: Jauhari
15.1.07.1.028
Penelitian yang berjudul “Peranan Perpustakaan Dalam
Meningkatkan Minat Baca Siswa Di Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek Gunungsari Lombok Barat Tahun Pelajaran 2010/2011”, bertujuan untuk mengetahui bagaimana keadaan perpustakaan Madrasah Tsanwiyah Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek Gunungsari Lombok Barat Tahun Pelajaran 2010/2011, Untuk mengetahui bagaimana minat baca siswa di Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek Gunungsari Lombok Barat Tahun Pelajaran 2010/2011 dan bagaimana Peranan Perpustakaan Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayimu dalam meningkatkan minat baca siswa di Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek Gunungsari Lombok Barat Tahun Pelajaran 2010/2011.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif ini ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut atau perspektif partisipan, baik itu berupa kegiatan dan peristiwa. Sedangkan yang menjadi objek dari penelitian ini adalah Perpustakaan dan siswa yang menggunakan perpustakaan sebagai tempat untuk menumbuhkan kembangkan proses belajar mengajar secara umumnya dan meningkatkan minat baca secara khususnya.
Adapun prosedur pengumpulan data dari penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Dari data-data yang diperoleh mengenai Peranan Perpustakaan Dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa Di Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek Gunungsari Lombok Barat Tahun Pelajaran 2010/2011 kemudian di analisis sehingga data yang diperoleh tersebut menjadi valid sesuai dengan tujuan penelitian. Berdasarkan hasil penelitian bahwa perpustakaan Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek Gunungsari Lombok Barat Tahun Pelajaran 2010/2011 sudah bisa mengantarkan siswa-siswi untuk lebih
12
meningkatkan minat baca siswa secara khususnya. Perpustakaan mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan minat baca yaitu sebagai tempat belajar sendiri, belajar kelompok siswa-siswi, maupun guru dapat meminjam buku yang dibutuhkan di perpustakaan.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. A. Konteks Penelitian
Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam
membina pembangunan bangsa. Oleh karena itu, hal yang menyangkut
masalah pendidikan telah digariskan dalam Undang-Undang pendidikan
yang bertujuan untuk membangun masyarakat yang berpendidikan
tinggi dan berpengalaman luas.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.
Proses belajar mengajar merupakan inti dari kegiatan
pendidikan dimana proses belajar mengajar itu terjadi antara guru dan
siswa yang merupakan suatu upaya untuk mencapai tujuan pendidikan
yang menjadikan manusia yang berakhlak mulia, seperti yang
diterangkan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20
Tahun 2003. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
2
beriman dan
3
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
beriman, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Dalam Undang-Undang Perpustakaan Nomor 43 Tahun 2007
dijelaskan: Pasal 2. Menyatakan, Perpustakaan diselenggarakan
berdasarkan asas pembelajaran sepanjang hayat, demokrasi, keadilan,
keprofesionalan, keterbukaan, keterukuran, dan kemitraan.
Pasal 3. Menyatakan, Perpustakaan berfungsi sebagai wahana
pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi untuk
meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa.
Pasal 4. Menyatakan, Perpustakaan bertujuan memberikan layanan
kepada pemustaka, meningkatkan kegemaran membaca, serta
memperluas wawasan dan pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa.
Adapun dalam Undang-Undang tentang perpustakaan sekolah/
madrasah terdapat dalam pasal 23 ayat 1 sampai 6:
(1) Setiap sekolah/ madrasah menyelenggarakan perpustakaan
yang memenuhi standar nasional perpustakaan dengan
memperhatikan Standar Nasional Pendidikan.
(2) Perpustakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib
memiliki koleksi buku teks pelajaran yang ditetapkan sebagai buku
teks wajib pada satuan pendidikan yang bersangkutan dalam jumlah
yang mencukupi untuk melayani semua peserta didik dan pendidik.
4
(3) Perpustakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mengembangkan koleksi lain yang mendukung pelaksanaan
kurikulum pendidikan.
(4) Perpustakaan sekolah/ madrasah melayani peserta didik
pendidikan kesetaraan yang dilaksanakan di lingkungan satuan
pendidikan yang bersangkutan.
(5) Perpustakaan sekolah/ madrasah mengembangkan layanan
perpustakaan berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
(6) Sekolah/ madrasah mengalokasikan dana paling sedikit 5%
dari anggaran belanja operasional sekolah/ madrasah atau belanja
barang di luar belanja pegawai dan belanja modal untuk
pengembangan perpustakaan.
Selanjutnya pada pasal 35 Undang-Undang Sistem Pendidikan
Nasional (SISDIKNAS) bahwa standar sarana dan prasarana pendidikan
mencakup ruang belajar, tempat berolah raga, tempat beribadah,
perpustakaan, loboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat
berkreasi, dan berkreasi dan sumber belajar lain yang diperlukan untuk
menunjang proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi. Dalam pasal 35 tersebut dikemukakan bahwa
salah satu sumber yang amat penting tetapi bukan satu-satunya adalah
perpustakaan, yang harus memungkinkan para tenaga pendidikan dan
para peserta didik memperoleh kesempatan untuk memperluas dan
5
memperdalam pengetahuan melalui membaca buku dan koleksi lain
yang diperlukan.
Perpustakaan sebagai salah satu organisasi sumber belajar yang menyimpan, mengelola, dan memberikan layanan bahan pustaka baik buku maupun non buku kepada masyarakat tertentu maupun masyarakat umum, lebih luas lagi diungkapkannya perpustakaan adalah salah satu unit kerja berupa tempat untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola, dan mengatur koleksi bahan pustaka secara sistematis untuk digunakan oleh pemakai sebagai sumber informasi sekaligus sarana belajar yang menyenangkan.
Perpustakaan madrasah sebagai salah satu sarana pendidikan
penunjang kegiatan belajar siswa memegang peranan yang sangat
penting dalam memacu tercapainya tujuan pendidikan di sekolah, dalam
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (dengan akronim UU
SISDIKNAS) yaitu UU No 20. Tahun 2003 disebutkan dalam pasal 45
ayat (1) menyatakan bahwa setiap satuan pendidikan formal dan
nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi
keperluan pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan
potensi fisik, kecerdasan intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan
peserta didik. Adapun ayat (2) menyatakan bahwa ketentuan mengenai
penyediaan sarana dan prasarana pendidikan pada semua satuan
pendidikan sebagaimana dimaksud ayat (1) diatur lebih lanjut dengan
Peraturan Pemerintah.
Demikian juga dalam Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan dijelaskan bahwa setiap satuan
pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan
6
pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan
habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang
proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
Perpustakaan bukan merupakan hal yang baru di kalangan
masyarakat, dimana-mana telah diselenggarakan perpustakaan seperti di
sekolah-sekolah, baik sekolah umum maupun sekolah kejuruan, baik
sekolah dasar maupun sekolah menengah. Walaupun bukan merupakan
hal yang baru, masih banyak orang yang memberikan definisi yang
salah terhadap perpustakaan. Banyak orang yang mengasosiasikan
perpustakaan itu dengan buku-buku, sehingga setiap tumpukan buku
pada suatu tempat tertertu disebut perpustakaan, memang salah satu ciri
perpustakaan adalah adanya bahan pustaka atau sering juga disebut
koleksi pustaka, tetapi masih ada ciri-ciri lain lebih mengarah kepada
arti perpustakaan.
Perpustakaan madrasah adalah perpustakaan yang melayani
siswa, guru, dan karyawan dari suatu sekolah tertentu. Perpustakaan
sekolah didirikan untuk menunjang pencapaian tujuan sekolah, yaitu
pendidikan dan pengajaran seperti digariskan dalam kurikulum sekolah.
Perpustakaan madrasah yang menyediakan buku-buku, koleksi
pustaka lainnya adalah sangat penting bagi guru dan peserta didik dalam
hubungannya dengan keperluan peningkatan proses belajar mengajar.
Dan khususnya bagi peserta didik, perpustakaan adalah sangat penting,
7
karena dapat menolong peserta didik untuk menghubung-hubungkan
satu pelajaran dengan pelajaran lainnya.
Perpustakaan madrasah dapat berfungsi sebagai sumber
informasi untuk memperjelas dan memperluas ilmu pengetahuan serta
sebagai penunjang pembelajaran dan tempat mengadakan penelitian
sederhana bagi peserta didik dan guru. Perpustakaan tidak hanya
sebagai tumpukan buku tanpa adanya gunanya, tetapi secara prinsip,
perpustakaan harus dapat dijadikan atau berfungsi sebagai sumber
informasi bagi setiap yang membutuhkannya. Dengan kata lain,
tumpukan buku yang dikelola dengan baik itu baru dapat dikatakan
sebagai perpustakaan, apabila dapat memberikan informasi bagi setiap
yang memerlukannya. Sudah barang tentu tingkat kemampuan
memberikan informasi tersebut tergantung kepada keadaan bahan
pustaka yang tersedia serta keahlian pustakawannya.
Jika dilihat dari pernyataan-pernyataan di atas, hakikat
perpustakaan sekolah adalah pusat sumber belajar dan sumber informasi
bagi warga sekolah. Karena perpustakaan madrasah memberikan
sumbangan yang sangat berharga dalam upaya meningkatkan aktivitas
peserta didik serta meningkatkan kualitas pendidikan dan pengajaran.
Peserta didik dapat berinteraksi dan terlibat langsung baik secara fisik
maupun secara mental dalam proses belajar mengajar. Perpustakaan
madrasah merupakan bagian integral dari program madrasah secara
keseluruhan, dimana bersama-sama dengan komponen pendidikan
8
lainnya turut menentukan keberhasilan proses pendidikan dan
pengajaran.
Jadi perpustakaan madrasah dapat membantu perkembangan
pemikiran peserta didik, sebagaimana diketahui, bahwa selama peserta
didik bergantung kepada keterangan guru, maka kemampuan peserta
didik akan terbatas. Sebaliknya jika peserta didik dapat mencari sendiri
bahan-bahan pelajaran yang ada di perpustakaan madrasah, maka
memudahkan untuk mengerti dan lebih menguasai bahan pelajaran,
karena dengan hal ini akan membantu peserta didik dapat secara aktif
dan mandiri dalam mencari bahan pelajarannya sendiri secara luas
sehingga wawasan ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikapnya dapat
ditumbuh kembangkan.
Idealnya perpustakaan dapat dijadikan tempat atau sarana
menggairahkan semangat belajar, menumbuhkan minat baca, dan
mendorong membiasakan siswa belajar mandiri.
Pada waktu melakukan observasi awal peneliti menemukan
pintu perpustakaan dalam keadaan terkunci, karena waktu itu Madrasah
Tsanawiyah Nahdatul Muslimin Kapek Gunungsari Lombok Barat pada
tahun pelajaran 2010/2011 sedang mengadakan ujian semester ganjil,
lalu peneliti minta izin dibagian kurikulum supaya dibukakan pintu
perpustakaan untuk mengadakan observasi awal.
Pada waktu itu peneliti langsung wawancara bersama petugas
perpustakaannya di dalam perpustakaan tersebut peneliti bertanya
9
secara garis besar tentang perpustakaan misalnya: Bagaimana anda
memerankan perpustakaan ini dalam meningkatkan minat baca siswa
pada tahun ini? Dan bagaimana anda memfungsikan perpustakaan ini,
sehingga bisa katakan sebagai sumber belajar? Dan semua pertanyaan
bisa dijawab dengan baik bahkan secara tertulis pun dapat dijawab
dengan baik.
Seiring berjalannya wawancara, ada beberapa siswa yang masuk
ke perpustakaan untuk belajar dan meminjam buku pelajaran tetapi
petugas perpustakaan tidak memberikan siswa meminjam buku, alasan
petugas perpustakaan karena siswa-siswi di madrasah ini lagi
menghadapi semesteran.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik
melakukan penelitian tentang sejauh mana “Peranan Perpustakaan
dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa di Madrasah Tsanawiyah
Nahdlatul Muslimin Kapek Gunungsari Lombok Barat Tahun Pelajaran
2010/2011”.
1. B. Fokus Kajian
Uraian suatu tulisan akan terarah apabila terdapat fokus
kajian. Berdasarkan uraian konteks penelitian di atas, maka yang
menjadi fokus masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
10
1. 1. Bagaimanakah Keadaan Perpustakaan Madrasah Tsanawiyah
Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek Gunungsari
Lombok Barat Pada Tahun Pelajaran 2010/2011?
2. 2. Bagaimanakah Minat Baca Siswa Madrasah Tsanawiyah
Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek Gunungsari Lombok
Barat Pada Tahun Pelajaran 2010/2011?
3. 3. Bagaimanakah Peranan Perpustakaan dalam Meningkatkan
Minat Baca Siswa di Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin
Ad-Dinul Qayyimu Kapek
Gunungsari Lombok Barat Pada Tahun Pelajaran 2010/2011?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
a. 1. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan fokus penelitian di atas, maka dijabarkan
tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini antara lain:
a. a. Untuk Mengetahui Keadaan Perpustakaan Madrasah
Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek
Gunungsari Lombok Barat pada tahun pelajaran 2010/2011.
b. b. Untuk Mengetahui Minat Baca Siswa di Madrasah
Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek
Gunungsari Lombok Barat pada tahun pelajaran 2010/2011.
c. c. Untuk Mengetahui Peranan Perpustakaan dalam
Meningkatkan Minat Baca Siswa di Madrasah Tsanawiyah
11
Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek Gunungsari
Lombok Barat pada tahun pelajaran 2010/2011.
a. 2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian dapat
dikategorikan menjadi dua, yaitu:
a. a. Manfaat Teoritis
E. 1) Hasil penelitian ini nantinya dapat berguna untuk
memberikan sumbangan pengetahuan, khususnya tentang
peranan perpustakaan dalam peningkatan minat baca.
F. 2) Dapat merangsang peneliti lainnya untuk
mengadakan penelitian yang lebih mendalam terutama dalam
hal-hal yang belum dijangkau peneliti.
G. 3) Bagi penulis sendiri, skripsi ini bisa digunakan untuk
memperluas wawasan dan pengetahuan tentang peranan
perpustakaan dalam meningkatkan minat baca siswa.
H. 4) Bagi peserta didik, dapat bermanfaat untuk
kepentingan proses belajar mengajar dan menambah
wawasan tentang pentingnya keberadaan perpustakaan,
sehingga dapat berprestasi di dalam belajanya.
a. b. Manfaat Praktis
a. 1) Bagi lembaga pendidikan yang bersangkutan,
mendapat masukan yang bermanfaat untuk perbaikan dan
12
perkembangan perpustakaan serta dalam meningkatkan
minat baca siswa selanjutnya.
b. 2) Bagi siswa dan guru dapat digunakan sebagai
informasi untuk menjadi bahan pertimbangan dan menambah
atau mengaktifkan pemanfaatan perpustakaan dalam
peningkatan minat baca.
c. 3) Diharapkan agar hasil penelitian ini dapat
memberikan sumbangan positif bagi peserta didik dalam
memacu prestasi untuk meningkatkan sumber daya manusia.
d. 4) Bagi peneliti sebagai bahan latihan dalam penulisan
karya ilmiah, sekaligus sebagai tambahan informasi
mengenai peranan perpustakaan dalam meningkatkan minat
baca siswa yang ada di lembaga pendidikan khusunya di
Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul
Qayyimu Kapek Gunungsari Lombok Barat Tahun Pelajaran
2010/2011.
D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian
1. 1. Ruang Lingkup
Dalam rangka mempermudah proses penelitian dan agar
pembahasan yang dilakukan terhadap permasalahan yang telah
13
dirumuskan tidak kabur, kurang jelas dan mengalami pembiasan,
maka dilakukan pembatasan-pembatasan disesuaikan dengan fokus
pada permasalahan sehingga pembahasan yang disampaikan menjadi
lebih terukur dan tajam.
Sesuai dengan fokus penelitian atau rumusan masalah yang
ingin diteliti, maka yang menjadi ruang lingkup dalam penelitian ini
meliputi penyelenggaraan perpustakaan dan pengelolaan
perpustakaan agar para siswa-siswi dapat menggunakan dan
memanfaatkan perpustakaan tersebut untuk mengembangkan atau
meningkatkan minat baca siswa di Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul
Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek Gunungsari Lombok Barat
pada tahun pelajaran 2010/2011.
1. 2. Setting Penelitian
Adapun penelitian ini akan dilakukan di Madrasah
Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek
Gunungsari Lombok Barat pada tahun pelajaran 2010/2011. Peneliti
memilih lokasi ini sebagai tempat penelitian didasarkan atas
pertimbangan bahwa Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin
Ad-Dinul Qayyimu Kapek Gunungsari Lombok Barat Tahun
Pelajaran 2010/2011 merupakan salah satu Madrasah yang sudah
Terakreditasi “A” dan memiliki sarana dan prasarana perpustakaan
yang cukup memadai guna meningkatkan minat baca siswa.
14
Perpustakaan Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin
Ad-Dinul Qayyimu Kapek Gunungsari koleksinya cukup memadai,
akan tetapi pengelolaan secara profesional kurang terlaksana dengan
baik. Fenomena inilah yang membuat peneliti tertarik untuk
mengambil lokasi penelitian di Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul
Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek Gunungsari Lombok Barat
pada tahun pelajaran 2010/2011.
E. Telaah Pustaka
Telaah pustaka dilakukan untuk menjelaskan posisi penelitian
yang sedang dilaksanakan (state of affair) di antara hasil-hasil penelitian
dan/atau buku-buku terdahulu yang bertopik senada (prior reseach on
the topic). Tujuannya adalah untuk menegaskan kebaruan, orisinalitas,
dan urgensi penelitian bagi pengembangan keilmuan terkait.
Sebelumnya judul skripsi yang hampir sama pernah diangkat
oleh Isyatun Hasanah yang berjudul “Peranan Perpustakaan Sekolah
Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Peserta Didik Kelas XI dalam
Bidang Studi Fiqih di Madrasah Aliyah Dakwah Islamiyah Putri Nurul
Hakim Lombok Barat Tahun Ajaran 2008/2009”. Sesuai dengan judul
tersebut peneliti ingin mengetahui secara khusus, bagaimana prestasi
belajar peserta didik dalam bidang studi fiqih di Madrasah Aliyah
Dakwah Islamiyah Putri Nurul Hakim. Setelah menelaah skripsi
tersebut dapat disimpulkan, Prestasi belajar peserta didik kelas XI
Madrasah Aliyah Dakwah Islamiyah Putri pada mata pelajaran fiqih
15
sudah memenuhi standar ketuntasan yang telah ditetapkan guru bidang
studi fiqih baik secara individu maupun klasikal yaitu dengan nilai rata-
rata 70. Adapun dalam penelitian tersebut menggunakan pendekatan
kualitatif.
Judul skripsi kedua hampir sama tujuannya yang di tulis oleh
Husaini yang berjudul “Peranan Perpustakaan dalam Meningkatkan
Prestasi Belajar Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
Mataram Tahun Ajaran 1998 ”. Di dalam skripsi ini tidak jauh beda
dengan judul skripsi yang pertama yaitu sama-sama ingin mengetahui
prestasi belajar siswa tetapi yang mendasar membedakan tujuan skripsi
kedua ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mataram. Pendekatan
penelitiannya adalah menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan
teknik analisa data statistik yang digunakan dalam rumus korelasi
product moment.
Sementara judul skripsi ketiga yang ditulis oleh Nur Sa’adah
yang berjudul “Peranan Perpustakaan Terhadap Prestasi Belajar
Pendidikan Agama Islam Siswa SLTPN 5 Mataram Tahun Ajaran
1999”. Dari judul tersebut ada beberapa permasalahan yang dianggap
perlu oleh peneliti diantaranya, hambatan-hambatan atau kendala apa
yang dihadapi oleh perpustakaan SLTPN 5 Mataram. Berdasarkan hasil
penelitian tersebut yang menjadi hambatan atau kendala adalah
kurangnya koleksi bahan pustaka yang disediakan oleh perpustakaan
16
SLTPN 5 Mataram, karena itulah yang menyebabkan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang mencapai besar
korelasinya 0,057, hal ini terlihat dari hasil angket 0,657. Mengenai
pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif.
Melihat hal tersebut, maka penulis terinspirasi untuk mengetahui
lebih jauh lagi bagaimana peranan perpustakaan dalam meningkatkan
minat baca khususnya. Maka dari itu, peneliti mengangkat judul skripsi
yang berjudul “Peranan Perpustakaan dalam Meningkatkan Minat
Baca Siswa di Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul
Qayyimu Kapek Gunungsari Lombok Barat Tahun Pelajaran
2010/2011”.
Peneliti ingin mengetahui bagaimana keadaan perpustakaan
Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek,
bagaimana minat baca siswa dan bagaimana peranan perpustakaan
dalam meningkatkan minat baca siswa di Madrasah Tsanawiyah
Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek Gunungsari Lombok
Barat pada Tahun Pelajaran 2010/2011.
F. Kerangka Teoritik
1. 1. Perpustakaan Madrasah
b. a. Pengertian Perpustakaan Madrasah
Sebelum penulis mendefinisikan perpustakaan madrasah,
sebaiknya penulis terlebih dahulu memahami arti atau
17
mendefinisikan perpustakaan sebab madrasah pada istilah
perpustakaan madrasah merupakan kata yang menerangkan kata
perpustakaan. Memahami perpustakaan secara umum merupakan
dasar memahami perpustakaan sekolah. perpustakaan sekolah
bagian dari perpustakaan umum.
Secara umum perpustakaan mempunyai arti sebagai
suatu tempat yang di dalamnya terdapat kegiatan perhimpunan,
pengelolaan dan penyebarluasan (pelayanan) segala macam
informasi, baik yang tercetak maupun yang terekam dan
berbagai media seperti buku, majalah, surat kabar, film, kaset,
tape recorder, video, komputer dan lain-lain, semua koleksi
sumber informasi tersebut disusun berdasarkan sistem tertentu
dan dipergunakan untuk kepentingan belajar melalui kegitan
membaca dan mencari informasi bagi segenap masyarakat yang
membutuhkannya.
Adapun definisikan lain adalah perpustakaan sebagai
lembaga pendidikan dan lembaga penyediaan informasi akan
memiliki kinerja yang baik apabila didukung dengan manajemen
yang memadai, sehingga seluruh aktivitas lembaga akan
mengarah pada upaya pencapaian tujuan yang telang
dicanangkan.
Bafadal, mendefinisikan perpustakaan adalah suatu unit
kerja dari suatu badan atau lembaga tertentu yang mengelola
18
bahan-bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan
berupa buku (non book material) yang diatur secara sistematis
menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai
sumber informasi oleh setiap pemakainya.
Bertolak dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa, yang dimaksud dengan perpustakaan sekolah adalah
kumpulan bahan pustaka baik berupa buku-buku maupun bukan
buku-buku (non book material) yang diorganisasikan secara
sistematis dalam ruang yang dapat dimanfaatkan oleh peserta
didik dan guru, karena perpustakaan sekolah dapat memberikan
sumbangan yang sangat berharga dalam upaya meningkatkan
aktivitas peserta didik serta meningkatkan kualitas pendidikan
dan pengajaran.
a. b. Tujuan Perpustakaan Madrasah
Tujuan didirikannya perpustakaan sekolah tidak terlepas
dari tujuan diselenggarakannya pendidikan sekolah secara
keseluruhan, yaitu untuk memberikan bekal kemampuan dasar
kepada peserta didik, serta mempersiapkan mereka untuk
mengikuti pendidikan menengah.
Penyelenggaraan perpustakaan sekolah bukan hanya
untuk mengumpulkan dan menyimpan bahan-bahan pustaka,
tetapi dengan adanya perpustakaan sekolah diharapkan dapat
membantu peserta didik dan guru menyelesaikan tugas-tugas
19
dalam proses belajar mengajar. Oleh sebab itu segala bahan
pustaka yang dimiliki perpustakaan sekolah harus dapat
menunjang proses belajar mengajar.
Perpustakaan sekolah sebagai bagian integral dari
sekolah, merupakan komponen utama pendidikan di sekolah
diharapkan dapat menunjang terhadap pencapaian tujuan
pendidikan. Sejalan dengan yang di atas, maka tujuan
perpustakaan adalah sebagai berikut:
a. 1) Mendorong dan mempercepat proses penguasaan
teknik membaca para peserta didik.
b. 2) Membantu menulis kreatif bagi para peserta didik
dengan bimbingan guru dan pustakawan.
c. 3) Menumbuh kembangkan minat dan kebiasaan
membaca para peserta didik.
d. 4) Menyediakan berbagai macam sumber informasi
untuk kepentingan pelaksanaan kurikulum.
e. 5) Mendorong, menggairahkan, memelihara dan
memberi semangat membaca dan semangat belajar bagi
para siswa.
f. 6) Memperluas, memperdalam dan memperkaya
pengalaman belajar para siswa dengan membaca buku
dan koleksi lain yang mengandung ilmu pengetahuan dan
teknologi, yang disediakan oleh perpustakaan.
20
g. 7) Memberikan hiburan sehat untuk mengisi waktu
senggang melalui kegiatan membaca, khsusunya buku-
buku dan sumber bacaan lain yang bersifat kreatif dan
ringan, seperti fiksi, cerpen, dan lain-lain.
Sumantri, memaparkan beberapa tujuan perpustakaan
yaitu sebagai berikut:
a. 1) Agar semua kepala sekolah, para guru, dan peserta
didik di sekolah dapat menyadari akan pentingnya
peranan perpustakaan sekolah sebagai salah satu sumber
belajar dan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi
serta budaya bangsa.
b. 2) Agar setiap sekolah dapat menyelenggarakan
perpustakaan sekolah yang tertata rapi dan benar, sesuai
dengan ketentuan ilmu perpustakaan sehingga dapat
memberikan pelayanan kepada yang membutuhkan.
c. 3) Agar perpustakaan sekolah dapat dimanfaatkan
penggunaannya bagi para peserta didik, guru dan orang
tua.
d. 4) Agar perpustakaan sekolah dapat merupakan cermin
budaya belajar dan baca siswa peserta didik untuk
meningkatkan ilmu pengetahuan.
e. 5) Tercapainya tujuan pendidikan nasional seperti
tercantum dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989.
21
Sedangkan Rahayuningsih, mengemukakan tujuan
perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut:
a. 1) Mengumpulkan bahan pustaka, yaitu secara terus-
menerus menghimpun sumber informasi yang relevan
untuk dikoleksi
b. 2) Mengolah atau memproses bahan pustaka
berdasarkan suatu sistem tertentu.
c. 3) Menyimpan dan memelihara, yaitu mengatur,
menyusun, dan memelihara, agar koleksi rapi, bersih,
awet, utuh, lengkap, dan mudah diakses.
d. 4) Menjadi pusat informasi, sumber belajar, penelitian,
preservasi, rekreasi, dan kegiatan ilmiah lainnya.
e. 5) Menjadi agen perubahan dan agen kebudayaan dari
masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang.
Dengan demikian perpustakaan sekolah bertujuan untuk
menyerap dan menghimpun informasi, menumbuhkan
kemampuan menikmati pengalaman imajinatif, membantu
perkembangan kecakapan bahasa dan daya fikir, mendidik
peserta didik agar dapat menggunakan dan memelihara bahan
pustaka secara maksimal, serta memberikan dasar ke arah studi
mandiri.
Pada akhirnya, perpustakaan didirikan untuk
memfasilitasi tercapainya masyarakat yang cerdik, terpelajar,
22
terbiasa membaca, dan berbudaya tinggi. Masyarakat yang
demikian itu mempunyai pandangan dan wawasan yang luas,
mandiri, percaya diri, dan terbuka untuk senantiasa mengikuti
perkembangan dan kemajuan zaman.
a. c. Fungsi Perpustakaan Madrasah
Secara umum, perpustakaan sekolah memang sebagai
pusat sumber belajar sebab segala kegiatan yang paling tampak
pada setiap kunjungan peserta didik adalah belajar. Akan tetapi
ditinjau dari sudut tujuan peserta didik mengunjungi
perpustakaan sekolah, maka ada yang datang untuk belajar,
untuk memperoleh informasi, bahkan ada hanya sekedar
rekreasi.
Perpustakaan sekolah dapat berfungsi sebagai sumber
informasi untuk memperjelas dan memperluas pengetahuan
teknologi dan penunjang pembelajaran serta tempat mengadakan
penelitian sederhana bagi peserta didik dan guru, tempat
mengembangkan minat membaca akan pengetahuan bagi peserta
didik secara mandiri dan bagi guru, perpustakaan sekolah
merupakan tempat mencari sumber informasi pengetahuan dan
rujukan bagi kepentingannya dalam mengajar.
Untuk lebih jelasnya tentang fungsi perpustakaan
sekolah, peneliti akan memaparkan beberapa fungsi
perpustakaan yang dikutip dari pendapatnya Darmono, yaitu
23
perpustakaan mempunyai enam fungsi yaitu: fungsi informasi,
fungsi pendidikan, fungsi kebudayaan, fungsi rekreasi, fungsi
penelitian, dan fungsi deposit.
a. 1) Fungsi Informasi
Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang
meliputi bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya
agar pengguna perpustakaan dapat:
a. a) Mengambil berbagai ide dari buku yang
ditulis oleh para ahli dari berbagai bidang ilmu.
b. b) Menumbuhkan rasa percaya diri dalam
menyerap informasi dalam berbagai bidang serta
mempunyai kesempatan untuk dapat memilih
informasi yang layak yang sesuai dengan
kebutuhannya.
c. c) Memperoleh kesempatan untuk mendapatkan
berbagai informasi yang tersedia di perpustakaan
dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan.
d. d) Memperoleh informasi yang tersedia di
perpustakaan untuk memecahkan masalah yang
dihadapi dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.
a. 2) Fungsi Pendidikan
Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang
meliputi bahan cetak, terekam maupun koleksi lainnya
24
sebagai sarana untuk menerapkan tujuan pendidikan. Melalui
fungsi ini manfaat yang diperoleh adalah:
a. a) Agar pengguna perpustakaan mendapat
kesempatan untuk mendidik diri sendiri secara
berkesinambungan,
b. b) Untuk membangkitkan dan mengembangkan
minat yang telah dimiliki pengguna yaitu dengan
mempertinggi kreativitas dan kegiatan intelektual,
c. c) Mempertinggi sikap sosial dan menciptakan
masyarakat yang demokratis,
d. d) Mempercepat penguasaan dalam bidang
pengetahuan dan teknologi baru.
a. 3) Fungsi Kebudayaan
Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang
meliputi bahan cetak, terekam maupun koleksi lainnya yang
dapat dimanfaatkan oleh pengguna untuk:
a. a) Meningkatkan mutu kehidupan dengan
memanfaatkan berbagai informasi sebagai rekaman
budaya bangsa untuk meningkatkan taraf hidup dan
mutu kehidupan manusia baik secara individu
maupun secara kelompok,
25
b. b) Membangkitkan minat terhadap kesenian dan
keindahan, yang merupakan salah satu kebutuhan
manusia terhadap cita rasa seni,
c. c) Mendorong tumbuhnya kreativitas dalam
berkesenian,
d. d) Mengembangkan sikap dan sifat hubungan
manusia yang positif serta menunjang kehidupan
antar budaya secara harmonis,
e. e) Menumbuhkan budaya baca di kalangan
pengguna sebagai bekal penguasaan alih teknologi.
a. 4) Fungsi Rekreasi
Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang
meliputi bahan cetak, terekam maupun koleksi lainnya
untuk:
a. a) Menciptakan kehidupan yang seimbang
antara jasmani dan rohani.
b. b) Mengembangkan minat rekreasi pengguna
melalui berbagai bacaan dan pemanfaatan waktu
senggang.
c. c) Menunjang berbagai kegiatan kreatif serta
hiburan yang positif.
a. 5) Fungsi Penelitian
26
Sebagai fungsi penelitian perpustakaan menyediakan
berbagai informasi untuk menunjang kegiatan penelitian.
Informasi yang disajikan meliputi berbagai jenis dan bentuk
informasi, sesuai dengan kebutuhan lembaga.
a. 6) Fungsi Deposit
Sebagai fungsi deposit perpustakaan berkewajiban
menyimpan dan melestarikan semua karya cetak dan karya
rekam yang diterbitkan di wilayah Indonesia. Perpustakaan
yang menjalankan fungsi deposit secara nasional adalah
Perpustakaan Nasional. Sebagai fungsi deposit Perpustakaan
Nasional merupakan perpustakaan yang ditunjuk oleh UU
No 4 Tahun 1990 yaitu Undang-Undang Serah Simpan
Karya Cetak dan Karya Rekam untuk menghimpun,
menyimpan, melestarikan dan mendayagunakan semua karya
cetak dan karya rekam yang dihasilkan di wilayah Republik
Indonesia, atau karya cetak dan karya rekam tentang
Indonesia yang diterbitkan di wilayah Republik Indonesia.
a. 2. Minat Baca Siswa
Minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu
hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya
adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan
sesuatu di luar diri, semakin kuat atau dekat hubungan tersebut,
maka semakin besar minatnya. Minat berhubungan dengan gaya
27
gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapi atau berurusan
dengan orang, benda, kegiatan, pengalaman yang dirangsang oleh
kegiatan itu sendiri.
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Minat dapat diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan diperoleh kemudian.
Suatu minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan
yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal dari pada
hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam
suatu aktivitas. Siswa yang memiliki minat terhadap subyek tertentu
cenderung untuk memberikan perhatian yang besar terhadap subyek
tersebut.
Jadi minat adalah perasaan ingin tahu, mempelajari,
mengagumi atau memiliki sesuatu, di samping itu minat merupakan
bagian dari ranah afeksi, mulai dari kesadaran sampai pada pilihan
nilai, adapun pengertian selanjutnya minat merupakan pengerahan
perasaan dan menafsirkan untuk sesuatu hal (ada unsur seleksi).
Minat dan kebiasaan adalah dua pengertian yang berbeda
tetapi berkaitan, minat adalah perpaduan keinginan dan kemauan
yang dapat dikembangkan jika ada motivasi, kebiasaan adalah
28
perilaku, yaitu suatu sikap atau kegiatan yang bersifat fisik atau
mental yang telah mendarah daging atau membudaya dalam diri
seseorang.
Membaca adalah suatu kegiatan fisik dan mental. Melalui
membaca informasi dan pengetahuan yang berguna bagi kehidupan
dapat diperoleh, inilah motivasi pokok yang dapat mendorong
tumbuhnya dan berkembangnya minat baca, apabila minat ini sudah
tumbuh dan berkembang dalam arti bahwa orang yang bersangkutan
sudah mulai suka membaca maka kebiasaan membaca pun akan
berkembang.
Jadi minat baca pada hakikatnya dapat diekpresikan melalui
pernyataan yang menujukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal
(membaca) dari pada hal lainnya, dan membaca itu sendiri pada
hakikatnya kegiatan fisik dan mental untuk menemukan makna dari
tulisan, walaupun dalam kegiatan itu terjadi proses pengenalan
huruf-huruf.
Dikatakan kegiatan fisik, karena bagian-bagian tubuh,
khususnya mata yang melakukannya. Dikatakan kegiatan mental,
karena bagian-bagian pikiran, khususnya persepsi dan ingatan
terlibat di dalamnya. Dari definisi ini dapat dipahami yaitu
menemukan makna dari bacaan (tulisan) adalah tujuan utama
membaca dan bukan mengenali huruf-huruf.
G. Metode Penelitian
29
a. 1. Pendekatan Penelitian
Untuk mengkaji dan memahami permasalahan Peranan
Perpustakaan dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa di Madrasah
Tsanawiyah Nahdatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek
Gunungsari Lombok Barat pada tahun pelajaran 2010/2011, maka
dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif.
Penelitian Kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
orang-orang dan perilaku yang dapat diamati dan berorientasi pada
gejala-gejala yang bersifat alamiah di lapangan.
Adapun ciri-ciri penelitian kualitatif menurut Moleong adalah:
Bersifat alamiah, manusia sebagai alat (instrument), metode kualitatif,
analisa data secara induktif, teori dari dasar, deskriptif, lebih
mementingkan proses dari pada hasil, adanya batas yang ditentukan
oleh fokus, adanya kriteria khusus untuk keabsahan data, desain yang
bersifat sementara, dan hasil penelitian dirundingkan dan disepakati
bersama.
30
Selain itu, juga dikarenakan beberapa pertimbangan, hal
tersebut sebagaimana dikemukakan Moleong sebagai berikut:
Pertama, menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan ganda. Kedua, metode ini secara langsung menyajikan hakekat hubungan antara peneliti dan responden. Ketiga, metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.
Peneliti memilih pendekatan kualitatif karena data-data yang
akan dikumpulkan adalah data-data yang bersifat deskriptif di mana
gejala-gejala atau fenomena yang diteliti dipaparkan secara sistematis,
akurat, serta jelas tentang sifat-sifat atau obyek yang akan diteliti.
Sehingga penulis dapat memperoleh keterangan yang lebih luas dan
mendalam mengenai hal-hal yang menjadi pokok pembahasan yang
harus ditemukan jawabannya dalam skripsi ini sesuai dengan fakta
yang ada bukan rekaan semata. Fenomena yang akan diamati adalah
Peranan Perpustakaan dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa di
Madrasah Tsanawiyah Nahdatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek
Gunungsari Lombok Barat.
a. 2. Variabel Penelitian
Sesuai dengan judul di atas peneliti memakai dua
variabel yaitu: Perpustakaan dan Minat Baca Siswa. Agar tidak
terjadi kesalahan dalam memahami dan menafsirkan judul
skripsi ini, maka peneliti mamandang perlu untuk
mengemukakan penjelasan variabel yang sekaligus menjadi
31
penegasan istilah secara singkat yang berkaitan dengan judul
skripsi ini.
a. a. Perpustakaan
Perpustakaan adalah suatu unit kerja yang merupakan
bagian integral dari lembaga pendidikan sekolah, yang berupa
tempat menyimpan koleksi bahan pustaka yang dikelola dan
diatur secara sistematis dengan cara tertentu digunakan oleh
siswa dan guru sebagai sumber informasi dalam rangka belajar
mengajar di sekolah.
Adapun perpustakaan madrasah yang dimaksud di
dalam skripsi ini adalah perpustakaan Madrasah Tsanawiyah
Nahdatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek Gunungsari
Lombok Barat Tahun Pelajaran 2010/2011 yang digunakan
oleh siswa dan guru sebagai sumber informasi dalam rangka
menunjang proses belajar mengajar.
a. b. Minat
Dalam kehidupan ini kita akan selalu berkomunikasi
atau berhubungan dengan orang lain, benda situasi dan
aktivitas-aktivitas yang terdapat di sekitar kita. Dalam
huhungan tersebut kita mungkin bersikap menerima,
membiarkan atau menolaknya. Apabila kita menaruh minat, itu
32
berarti kita menyambut atau bersikap positif dalam
berhubungan dengan objek atau lingkungan tersebut dengan
demikian akan cenderung untuk memberi perhatian dan
melakukan tindakan lebih lanjut.
Cukup banyak faktor-faktor dapat mempengaruhi
timbulnya minat terhadap sesuatu, dimana secara garis besar
dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu yang bersumber dari
dalam diri individu yang bersangkutan misalnya: bobot, umur,
jenis kelamin, pengalaman, perasaan mampu, kepribadian, dan
yang berasal dari luar mencakup: lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat. Faktor
lingkungan justru mempengaruhi lebih besar terhadap timbul
dan berkembangnya minat seseorang.
Secara sederhana minat dapat diartikan sebagai suatu
kecenderungan untuk memberikan perhatian dan bertindak
terhadap orang, aktivitas atau situasi yang menjadi objek dari
minat tersebut dengan disertai perasaan senang. Dalam batasan
tersebut terkandung suatu pengertian bahwa di dalam minat
ada pemusatan perhatian subjek, ada usaha (untuk: mendekati/
mengetahui/ memiliki/ menguasai/ berhubungan) dari subyek
yang dilakukan dengan perasaan senang, ada daya penarik dari
objek.
a. 3. Kehadiran Penelitian
33
Tujuan utama kehadiran peneliti di lapangan adalah untuk
mendapatkan data yang dibutuhkan dan kehadirannya mutlak
dibutuhkan. Peneliti berkedudukan sebagai instrumen yang sangat
penting karena peneliti sebagai pengumpul data-data atau instrumen-
instrumen dari objek yang diteliti secara terus menerus dan terjadwal
atau terencanakan.
Moleong mengatakan, “…kehadiran peneliti di lokasi
penelitian sesuai dengan ciri penelitian kualitatif dimana peneliti
adalah instrumen kunci, dengan demikian kehadiran peneliti di
lapangan mutlak dibutuhkan.”
Oleh karena itu, ada beberapa hal yang peneliti lakukan
sebagai instrumen kunci, antara lain: mendesain dan mengatur
berlangsungnya proses penelitian sebelum terjun ke lapangan dengan
mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan selama penelitian.
Kemudian mengurutkan dan mengelompokkan data-data hasil
penelitian untuk kemudian diambil kesimpulan dengan hadir di lokasi
penelitian dan bertemu langsung dengan para responden. Adapun
kehadiran peneliti di lapangan bukan untuk mempengaruhi subyek
penelitian atau manipulasi data dan informasi tetapi semata-mata
untuk mendapatkan data-data yang akurat dan sewajarnya.
Adapun beberapa hal yang peneliti lakukan dalam penelitian
ini antara lain: Melakukan observasi, melakukan wawancara
34
langsung, dan melakukan pencatatan yang berkaitan dengan
gambaran umum lokasi penelitian.
a. 4. Sumber dan Jenis Data
Sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata
dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen
dan lain-lain. Berkaitan dengan hal itu pada bagian ini jenis datanya
dibagi ke dalam kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis, foto,
dan statistik
Suharsimi mengatakan, sumber data dalam penelitian adalah
subyek dari mana data diperoleh. Apabila peneliti menggunakan
kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka
sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespon atau
menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis
maupun lisan.
Jadi yang dimaksud sumber data dalam penelitian ini adalah
subyek dari mana data tersebut diperoleh. Sumber data yang
diperoleh dalam penelitian ini peneliti kelompokkan menjadi tiga,
yaitu:
a. a. Orang, yang dijadikan sumber data antara lain:
Kepala sekolah, guru, petugas perpustakaan, dan peserta
didik.
35
b. b. Peristiwa, yang peneliti jadikan sumber data di sini
adalah semua kejadian atau peristiwa yang peneliti amati dan
alami selama proses penelitian di lapangan kaitannya dengan
pengelolaan perpustakaan
c. c. Sumber tertulis, yakni berupa sumber buku dan
majalah ilmiah, sumber dari arsip, dokumen pribadi, dan
dokumen resmi.
Dan untuk memperoleh data yang valid, maka proses
pengumpulan data yang peneliti lakukan tersebut, dilakukan dengan
menggunakan metode wawancara, observasi dan dokumentasi.
a. 5. Teknik Pengumpulan Data
Sugiono mengatakan, “…Teknik pengumpulan data
merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena
tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.”
Data artinya informasi yang didapatkan melalui
pengukuran-pengukuran tertentu untuk digunakan sebagai landasan
dalam menyusun argumentasi logis menjadi fakta, sedangkan fakta
itu sendiri adalah kenyataan yang telah diuji kebenarannya secara
empirik, antara lain melalui analisis data.
Pada umumnya keberhasilan penelitian sangat ditentukan
oleh penggunaan metode yang tepat dalam pengumpulan data, dalam
pengumpulan data dibutuhkan instrumen pengumpulan data atau
36
instrumen penelitian yang baik untuk mendapatkan data yang valid
dan akurat di dalam melakukan penelitian pada objek permasalahan
yang sedang diteliti oleh seorang peneliti.
Dalam hal ini, teknik pengumpulan data yang peneliti
gunakan antara lain: Metode observasi, metode wawancara, dan
metode dokumentasi.
a. a. Metode Observasi (Pengamatan)
Dalam menggunakan metode observasi cara yang
paling efektif adalah melengkapinya dengan format atau blangko
pengamatan sebagai instrumen. Format yang disusun berisi item-
item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan
terjadi.
Fatoni mengatakan, “…Observasi adalah teknik
pengumpulan data yang dilakukan melalui suatu pengamatan,
dengan disertai pencatatan-pencatatan terhadap keadaan atau
perilaku objek sasaran.”
Metode observasi dapat juga diartikan sebagai suatu
cara (pengamatan) dalam pengumpulan data yang dilakukan
secara sengaja dan langsung pada obyek penelitian.
Jadi dapat dipahami bahwa observasi adalah alat
pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis dan
dilakukan melalui alat indera baik langsung ataupun tidak
langsung. Dengan perkataan lain pengumpulan data yang
37
dilakukan menurut prosedur dan aturan tertentu sehingga
hasilnya dapat digunakan oleh peneliti dan hasil observasi harus
dapat memberi kemungkinan untuk ditafsirkan secara ilmiah.
Berdasarkan keterlibatan pengamat dalam kegiatan
mengamati orang-orang yang diamati dan jenisnya. Maka
observasi dapat dibedakan menjadi dua yakni observasi partisipan
dan observasi non partisipan.
a. 1) Observasi partisipan
Observasi partisipan merupakan proses pengamatan
yang dilakukan oleh peneliti dimana peneliti terlibat langsung
atau berperan sebagai pengamat di lokasi penelitian dalam
kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh subyek yang diteliti
dan seakan-akan peneliti merupakan bagian dari mereka.
a. 2) Observasi non partisipan
Observasi partisipan merupakan observasi dimana
peneliti tidak berperan atau ikut terlibat sebagai pengamat di
lokasi penelitian dalam kegiatan-kegiatan yang subyek
lakukan.
Di antara kedua observasi di atas, peneliti
menggunakan observasi partisipan atau langsung yakni hadir
di lokasi penelitian dan berperan sebagai pengamat dengan
terjun langsung di lokasi yaitu di Madrasah Tsanawiyah
38
Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek Gunungsari
Tahun Pelajaran 2010/2011.
Alasan peneliti menggunakan observasi partisipan
karena peneliti menjadi bagian integral dari situasi yang
diteliti dan dapat mengenal situasi dengan baik serta dapat
mengumpulkan data dan informasi yang sebanyak-banyaknya
dengan tidak mempengaruhi situasi yang sewajarnya.
Adapun data atau objek yang di observasi secara
partisipan ini adalah perpustakaan, data-data yang ada dalam
perpustakaan dan siswa-siswi yang mengunjungi
perpustakaan.
a. b. Metode Wawancara (Interview)
Metode kedua yang peneliti gunakan adalah metode
wawancara atau interview. Wawancara atau interview adalah
proses tanya jawab penelitian yang berlangsung secara lisan
antara dua orang atau lebih bertatap muka secara langsung
saling bertukar informasi-informasi atau keterangan-keterangan.
Dengan perkataan lain wawancara adalah metode tanya jawab
secara lisan antara dua orang atau lebih secara langsung dan
terjadi tanya jawab antara keduanya.
Fatoni mengatakan, “...wawancara adalah teknik
pengumpulan data melalui proses tanya jawab lisan yang
39
berlangsung satu arah, artinya pertanyaan datang dari pihak yang
mewawancarai dan jawaban diberikan oleh yang diwawancara.”
Jadi peneliti dapat menyimpulkan bahwa metode
wawancara merupakan teknik pengumpulan data melalui tanya
jawab secara langsung dimana peneliti mendengarkan langsung
jawaban-jawaban yang diberikan oleh responden dan
mencatatnya. Secara garis besar teknik wawancara dibedakan
menjadi dua, yaitu:
a. 1) Wawancara terstruktur
Wawancara terstruktur adalah wawancara yang
dilakukan berdasarkan atas persiapan wawancara berupa
daftar pertanyaan sebagai pedoman saat melakukan
wawancara.
Sesuai dengan pendapat Suharsimi bahwa,
“...Pedoman wawancara terstruktur yaitu pedoman
wawancara yang disusun secara terperinci sehingga
menyerupai check-list. Pewawancara tinggal membubuhkan
tanda check pada nomor yang sesuai.”
a. 2) Wawancara tidak terstruktur
Sementara wawancara tidak terstruktur adalah
wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan
ditanyakan dan pertanyaan-pertanyaannya tidak disusun
40
terlebih dahulu secara baku, tetapi disesuaikan dengan
keadaan atau pewawancara yang memegang kendali.
Untuk mendapatkan informan kunci yang tepat sesuai
dengan fokus penelitian, maka informan diambil berdasarkan
perposive sampling (pengambilan sampel sesuai kebutuhan).
Sumber informasi dalam penelitian diambil baik dari data
primer maupun sekunder. Sumber Informasi Kunci (Key
Informan), yaitu Kepala sekolah dan Sumber Informasi
Penunjang (Supportive Informan ), yang terdiri dari:
a. a) 1 Orang Kepala Sekolah (Drs H. Abdul
Karim),
b. b) 2 Orang Guru ( Abdul Hanan, S.Pd. dan
Muhasib, S.Pd I.),
c. c) 1 Orang Kepala Tata Usaha (Muh. Munir,
S.Ag),
d. d) 2 Orang Penjaga Perpustakaan (Ratna Sari
dan Rahmi), dan
e. e) Siswa yang sering mengunjungi perpustakaan.
Adapun pedoman wawancara (interview) yang
peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah wawancara
tidak terstruktur. Hal ini dimaksudkan agar peneliti dapat
secara bebas dan leluasa mengajukan pertanyaan-pertanyaan
serta proses wawancara dilakukan secara mendalam (deep
41
interview) sehingga informasi yang diperoleh lebih banyak
dan terinci. Sebelum peneliti melakukan wawancara, terlebih
dahulu peneliti menyiapkan daftar permasalahan yang akan
diwawancarakan yang termuat dalam pedoman wawancara.
a. c. Metode Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya
barang-barang tertulis. Jadi teknik pengumpulan data dengan
dokumentasi adalah pengambilan data yang diperoleh melalui
dokumen-dokumen.
Moleong mengatakan, “…Dokumentasi adalah setiap
bahan tertulis ataupun film, dari itu record, yang tidak
dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyelidik.”
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
metode dokumentasi pada prinsipnya adalah metode
pengumpulan data dari catatan peristiwa atau laporan tertulis
dari suatu kejadian yang telah berlalu.
Dalam penelitian ini penggunaan metode dokumentasi
dimaksudkan untuk memperoleh data-data yang di lokasi
penelitian tentang gambaran lokasi penelitian berupa keadaan
sarana dan prasarana yang dimiliki dan jumlah bahan pustaka
yang ada di dalam perpustakaan..
42
a. 6. Teknik Analisis Data
Agar dapat memberikan pemahaman yang jelas terhadap
data-data yang telah dikumpulkan melalui proses pengumpulan data
dan juga setelah peneliti meninggalkan lapangan, maka data yang
terkumpul selama melakukan penelitian perlu dianalisa dan di
interpretasikan dengan teliti dan cermat sehingga akan diperoleh
kesimpulan yang obyektif dari penelitian tersebut.
Pengertian analisis data menurut Moleong, “…Analisa data
adalah proses pengorganisasian data dan pengurutan data ke dalam
pola kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat di temukan
tema serta dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang di sarankan
oleh data.”
Dari rumusan di atas, dapat dipahami bahwa analisis data
yang dimaksud adalah peneliti mengorganisasikan data, yaitu data
yang telah terkumpul dan terdiri dari berbagai sumber di lapangan,
mengatur, mengurutkan, mengelompokkan dan mengelola data yang
bertujuan menemukan tema dan pada akhirnya di angkat menjadi
teori substantif. Dalam menganalisa data, peneliti menerapkan tiga
langkah, yaitu:
a. a. Persiapan
Adapun kegiatan yang penulis lakukan dalam langkah
persiapan ini adalah:
43
1. 1) Mengecek nama dan kelengkapan orang-orang serta
benda-benda yang menjadi sumber data.
2. 2) Mengecek kelengkapan data yaitu memeriksa data-
data yang telah diperoleh di lokasi penelitian.
a. b. Tabulasi
Adapun langkah-langkah yang dilakukan peneliti
dalam hal ini adalah dengan cara menyajikan data yang ada di
lokasi penelitian dalam bentuk tabel seperti, Struktur Organisasi
Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu
Kapek Gunungsari Lombok Barat, Struktur Organisasi
Kesiswaan/BP dan Struktur Organisasi Pengurus Osis Madrasah
Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek
Gunungsari Lombok Barat pada tahun pelajaran 2010/2011.
a. c. Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian
Mengingat penelitian ini menampilkan data-data
kualitatif, maka penerapan analisa data yang digunakan adalah
analisa data secara induktif, yaitu analisa data yang berangkat
dari kasus atau peristiwa serta kaidah-kaidah berpikir dari hal-
hal yang bersifat khusus kemudian melakukan generalisasi
dengan mengambil kesimpulan yang sifatnya umum.
a. 7. Validitas Data
44
Validitas data atau kredibilitas data bertujuan untuk
membuktikan kevaliditan data atau informasi yang telah
dikumpulkan. Untuk membuktikan kevaliditasan data maka
diperlukan teknik pemeriksaan validitas data untuk membuktikan
kebenaran data tersebut. Dalam pemeriksaan data, peneliti mengacu
kepada teknik pemeriksaan data yang diungkapkan oleh Moleong.
Perpanjangan penelitian/ keikutsertaan, ketekunan/ keajengan
pengamatan, triangulasi, pemeriksaan teman sejawat, analisa kasus
negatif, pengecekan anggota, uraian rinci, kecukupan referensi.
Dari semua teknik pemeriksaan di atas, peneliti hanya
menggunakan beberapa tekhnik di antaranya, yaitu:
a. a. Perpanjangan Penelitian
Keikutsertaan peneliti dalam proses pengumpulan data
sangat penting, sebab keikutsertaan tersebut tidak hanya
dilakukan dalam waktu yang singkat, tetapi memerlukan
perpanjangan waktu peneliti pada latar penelitian. Adapun tujuan
memperpanjang waktu penelitian adalah untuk memungkinkan
peningkatan derajat kepercayaan atau kevaliditan data yang
dikumpulkan, untuk mempelajari informasi-informasi yang
diperoleh dari para informan, dan untuk membangun kepercayaan
para subyek terhadap peneliti dan juga kepercayaan diri peneliti
sendiri.
45
a. b. Ketekunan Pengamatan
Ketekunan pengamatan adalah: Ketekunan yang
bertujuan menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi
yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari
dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci
untuk memperoleh data secara lebih mendalam.
Adapun alasan peneliti melakukan ketekunan
pengamatan ini adalah untuk mengetahui kedalaman hal-hal yang
diteliti dengan rinci secara berkesinambungan, sehingga peneliti
dapat memahami apa yang diteliti. Adapun tujuan penggunaan
teknik ketekunan pengamatan ini adalah untuk menghindari
terjadinya kesalahan baik dari pihak responden ataupun
kekeliruan dalam menyusun data, sehingga dapat direvisi dan
diperoleh data yang valid, teratur, rinci dan berkesinambungan
serta dapat dipertanggung jawabkan.
a. c. Triangulasi
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data
yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk
keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data
itu. Dalam triangulasi ada empat macam teknik yang digunakan
untuk pemeriksaan data yang di temukan yaitu triangulasi
dengan sumber, metode, penyidik dan teori.
46
Dalam penelitian ini teknik triangulasi yang digunakan
adalah pemeriksaan kebenaran data melalui sumber dan teori.
Adapun pengertiannya adalah sebagai berikut:
1.1) Triangulasi dengan sumber
Patton dalam Moleong mengemukakan
“…Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan
mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang
diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam
penelitian kualitatif.”
Dengan menggunakan triangulasi bentuk sumber
maka data yang didapat bisa di cek kebenarannya dengan
cara membandingkan data hasil observasi dengan data hasil
wawancara, dan membandingkan hasil wawancara dengan
isi dari dokumentasi.
1. 2) Triangulasi dengan teori.
Lincoln dan Guba dalam Moleong mengemukakan
“…berdasarkan anggapan bahwa fakta tidak dapat diperiksa
derajat kepercayaannya dengan satu atau lebih teori, di
pihak lain hal itu dapat dilaksanakan dan hal itu
dinamakannya penjelasan banding (rival explanation).”
Triangulasi dengan teori yaitu dengan
membandingkan data hasil penelitian dengan beberapa teori
47
yang lainnya. dengan membandingkan dengan beberapa
teori maka akan menunjang keabsahan data.
Triangulasi merupakan cara untuk menghilangkan
perbedaan-perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam
konteks suatu studi sewaktu mengumpulkan data tentang
berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai pandangan.
Dengan triangulasi peneliti dapat me-recheck temuannya
dengan jalan membandingkannya dengan berbagai sumber,
metode, atau teori.
Hal tersebut di atas dapat dilakukan dengan
mengajukan pertanyaan yang bervariasi, mengeceknya
dengan berbagai sumber data dan memanfaatkan berbagai
teori agar pengecekan validitas data dapat dilakukan.
Dalam penerapan teknik ini, peneliti menggunakan
teknik membandingkan data atau mengecek balik derajat
kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu
dan alat yang berbeda dan membandingkan hasil penelitian
dengan beberapa teknik pengumpulan data untuk
memperoleh informasi yang serupa yaitu antara metode
observasi dan wawancara.
Adapun tujuan penggunaan triangulasi ini adalah
untuk me-recheck hasil temuan di lapangan dan
48
menghilangkan perbedaan-perbedaan yang diperoleh pada
latar penelitian.
H. Sistematika
Adapun sistematika penulisan skripsi ini terdiri atas empat BAB,
yakni:
1. 1. BAB I adalah PENDAHULUAN, pada bab ini penulis
menjelaskan tentang konteks penelitian, fokus kajian, tujuan dan
manfaat penelitian, ruang lingkup dan setting penelitian, telaah
pustaka, kerangka teoritik, metode penelitian, dan sistematika.
2. 2. BAB II adalah PAPARAN DATA DAN TEMUAN, pada bab
ini penulis memaparkan tentang keseluruhan hasil penelitian
meliputi gambaran umum lokasi penelitian, Keadaan Perpustakaan
Madrasah Tsanawiyah-Nahdlatul Muslimin Ad-dinul Qayyimu
Kapek, Minat Baca Siswa di Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul
Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek, dan Peranan Perpustakaan
dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa di Madrasah Tsanawiyah
Nahdlatul Muslimin Ad-dinul Qayyimu Kapek.
49
3. 3. BAB III adalah PEMBAHASAN, pada bab ini penulis
memaparkan tentang proses analisis terhadap temuan penelitian
berdasarkan pada kerangka teoritik.
4. 4. BAB IV adalah PENUTUP, pada bab ini penulis
memaparkan tentang kesimpulan dan saran. Kesimpulan berisi
tentang simpulan dari fokus kajian dalam penelitian ini. Sedangkan
saran berisi tentang saran-saran kepada beberapa pihak seperti
kepala madrasah, penjaga atau petugas perpustakaan, guru-guru,
siswa-siswa dan pengurusus yayasan Madrasah Tsanawiyah
Nahdlatul Muslimin Ad-dinul Qayyimu Kapek Gunungsari Lombok
Barat Tahun Pelajaran 2010/2011.
BAB II
PAPARAN DATA DAN TEMUAN
A. A. Gambaran Umum Madrasah Tsanawiyah-Nahdlatul Muslimin
Ad-Dinul Qayyimu Kapek Tahun Pelajaran 2010/2011
a. 1. Sejarah Singkat Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin
Ad-Dinul Qayyimu Kapek Bawah.
Secara historis, Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin
Ad-Dinul Qayyimu berdiri pada tahun 1948 yang dipelopori oleh
tiga orang sesepuh masyarakat, yaitu:
a. a. TGH. Abdul Muin
b.b. TGH. Umar Abdul Aziz
c. c. TGH. Muhammad Sakkaki Umar Abdul Aziz
50
Para pendiri pada waktu itu memberikan nama Nahdlatul
Aulad yang lokasinya berada di Dusun Kapek Lendang Gunungsari
Lombok Barat Nusa Tenggara Barat.
Para pendiri telah berjuang dengan penuh keikhlasan dan
dengan kepercayaan yang diberikan oleh para pendiri kepada TGH.
Muhammad Sakaki Umar Abdul Aziz sebagai pimpinan sekaligus
sebagai kepala madrasah waktu itu. Pada masa ia menjabat sebagai
Kepala Madrasah, ia telah meletakkan dasar-dasar pendidikan
keimanan dan akhlakul-karimah serta ilmu pengetahuan umum
kepada semua anak didiknya sehingga mampu memberikan nuansa
baru kepada masyarakat terhadap output Nahdlatul Aulad. Hal ini
terindikasi dengan menyebarnya lulusan Nahdlatul Aulad sebagai
seorang pengajar Pendidikan Agama Islam di berbagai wilayah
Lombok Barat, bahkan banyak pula yang telah berhasil meraih gelar
dari masyarakat sebagai “Tuan Guru”.
Dalam perjuangan dan perkembangan selanjutnya, Madrasah
Tsanawiyah-Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu tentu tidak
terlepas dari berbagai tantangan dan hambatan seperti terjadinya
perubahan nama mulai dari Nahdlatul Aulad berubah menjadi
Nahdlatul Muslimin di bawah naungan organisasi Nahdlatul
Wathan, berubah lagi menjadi Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul
Muslimin Al-Aziziyah sehingga pada perkembangan selanjutnya,
51
tepatnya pada tahun 1991 berubah menjadi Madrasah Tsanawiyah
Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu sampai sekarang ini.
Dalam masa perkembangannya, Madrasah ini terus
mengalami peningkatan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
Hal ini terindikasi dari keberhasilan madrasah ini sebagai madrasah
yang berstatus Diakui pada tahun 1994. pada masa perkembangan
selanjutnya terjadi musibah yaitu meninggalnya bapak pimpinan
Alm. TGH. Muhammad Sakkaki Umar Abdul Aziz pada hari Senin
tanggal 17 April 1999, sebagai gantinya ditetapkanlah KH. M.
Thohri AM. BA, S. Sos sebagai pimpinan Pondok pesantren melalui
musyawarah pengurus Yayasan Ad-Dinul Qayyimu.
Di bawah kepemimpinan H. M. Thohri, AM. BA, S. Sos
semangat TGH. Muhammad Sakkaki Umar Abdul Aziz akan terus
dilanjutkan. Hal ini nampak jelas dengan paradigma baru Ad-Dinul
Qayyimu yang ditetapkan oleh Bapak Pimpinan yang merupakan
Visi dan Misi kedepan Ad-dinul Qayyimu, yaitu:
1). Visi Madrasah Tsanawiyah-Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek Tahun Pelajaran 2010/2011 "UNGGUL DALAM PRESTASI, MAJU DALAM KREASI, DAN BERAKHALKUL KARIMAH DALAM PENAMPILAN"
2). Misi Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek Tahun Pelajaran 2010/2011 i. a) Penanaman keimanan dan ketakwaan melalui
pelaksanaan praktek-praktek ibadah kepada Allah SWT
ii. b) Membentuk perilaku berprestasi, pola pikir yang kritis dan kreatif pada peserta didik
52
iii. c) Meningkatkan kualitas peserta didik baik dibidang agama maupun umum
iv. d) Menumbuhkembangkan sikap disiplin dan tanggung jawab serta penghayatan dan pengalaman nilai-nilai Agama Islam untuk membentuk siswa-siswi yang berakhlakul karimah
v. e) Membuadayakan salam, maaf, terima kasih, dan permisi dalam kehidupan sehari-hari
vi. f) Menciptakan suasana aman, tertib, sehat, dan penuh rasa tanggung jawab serta kekeluargaan.
Sebagai indikasi dari optimalnya visi dan misi tersebut,
setidaknya termanifestasi dari beberapa sikap yang harus ada pada
setiap diri keluarga besar Ad-Dinul Qayyimu seperti memberi salam,
pemaaf, berterima kasih, dan permisi yang kami singkat menjadi
SMTP. Demi tercapainya tujuan tersebut, madrasah/sekolah
merupakan unit kerja terdepan dan bertanggung jawab atas
penyelenggaraan kurikulum yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Oleh karena itu, agar semua kegiatan dapat terlaksana dengan baik
dan terarah, maka Madrasah Tsanawiyah perlu mempunyai program
pendidikan yang terencana, terarah, efektif, dan efisien.
Untuk mencapai Visi dan Misi tersebut secara optimal,
diperlukan kecerdasan, keuletan, dan keteguhan hati yang dilandasi
oleh keimanan yang kuat oleh semua keluarga besar Pondok
Pesantren Ad-Dinul Qayyim yang teraktualisasi dalam kehidupan
sehari-hari dalam kapasitasnya sebagai makhluk individu maupun
makhluk social.
53
i. 2. Keadaan Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin Ad-
Dinul Qayyimu Kapek Tahun Pelajaran 2010/2011
Berdasarkan hasil wawancara dengan berbagai pihak antara
lain dengan Kepala sekolah, guru-guru dan komponen sekolah
lainnya serta hasil studi dokumentasi diperoleh gambaran umum
Sekolah sebagai berikut:
Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul
Qayyimu Kapek Bawah adalah sekolah berstatus Terakreditasi
“A”, yang melaksanakan pengelolaan berdasarkan program kerja
yang ditetapkan melalui rapat kerja tahunan atau musyawarah
dengan melibatkan semua komponen sekolah seperti Kepala
sekolah, guru-guru/staf, orang tua siswa, komite sekolah dan pihak-
pihak lainnya yang terkait seperti pengawas dan Kantor Dinas
Pendidikan Kabupaten.
Dalam pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsinya sebagai
lembaga formal di bawah Departemen Pendidikan Nasional, MTs.
Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek Bawah berupaya
dengan:
a. a. Meningkatkan peran dan fungsi MTs. Nahdlatul
Muslimin dalam pengembangan ilmu pengetahuan
melalui peningkatan kualitas pendidikan dan sumber
daya kependidikan.
54
b. b. Memberikan bekal kemampuan dasar sebagai
perluasan serta peningkatan ilmu pengetahuan dan
keterampilan yang diperoleh di Sekolah Dasar (SD).
c. c. Mempersiapkan MTs. Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul
Qayyimu untuk mengikuti pendidikan tinggi atau
mempersiapkan mereka untuk hidup dalam masyarakat.
d. d. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, MTs.
Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek Bawah
telah menyusun sebuah Rencana Strategis (Renstar)
untuk lima tahun ke depan yang dijabarkan dalam
Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dengan membuat visi,
misi, tujuan dan sasaran.
Dalam rangka itulah, MTs. Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul
Qayyimu dalam penyelenggaraan pendidikannya memiliki visi dan
misi kedepan terhadap anak didiknya. Semua ini dilaksanakan untuk
meningkatkan mutu pendidikan dalam rangka membangun manusia
Indonesia seutuhnya. Untuk mencapai hal ini, maka kepala
madrasah sebagai pimpinan dan penanggung jawab pendidikan
beserta semua dewan guru dan pegawai serta seluruh siswa MTs.
Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu harus mampu
melaksanakan tugasnya masing-masing dengan penuh disiplin dan
tanggung jawab.
55
Berdasarkan Profil Sekolah, sebagaimana yang ditampilkan
dalam data peneliti adalah:
a. 1) Identitas Sekolah
Nama Sekolah : MTs. Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul
Qayyimu Kapek Bawah Gunungsari
Status : Terakreditasi “A”
Desa : Kapek Bawah
Kecamatan : Gunungsari
Kabupaten : Lombok Barat
Propinsi : Nusa Tenggara Barat
a. 2) Identitas Kepala sekolah
Nama Lengkap : Drs. H. Abdul Karim
Pendidikan Terakhir : Sarjana S1
Jurusan : Ilmu Pendidikan (Kurikulum dan Tehnologi
Pendidikan)
STRUKTUR ORGANISASI
MTs. NM. AD-DINUL QAYYIMU KAPEK – GUNUNGSARI
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
56
Keterangan : : Garis Komando dan Tanggung Jawab : Garis Konsultasi
57
STRUKTUR ORGANISASI KESISWAAN/BP MTs. NM. AD-DINUL QAYYIMU KAPEK – GUNUNGSARI
TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Keterangan :
: Garis Komando dan Tanggung Jawab : Garis Konsultasi
STRUKTUR ORGANISASI PENGURUS OSIS MTs. NM. AD-DINUL QAYYIMU KAPEK –
GUNUNGSARI PERIODE 2010/2011
58
Keterangan : Garis Komando dan Tanggung Jawab
: Garis Konsultasi
a. 3. Keadaan Guru Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin
Ad-Dinul Qayyimu Kapek Gunungsari Tahun Pelajaran 2010/2011
Sebagaimana diketahui bahwa guru merupakan salah satu
unsur penting dalam ruang lingkup administrasi sekolah, secara
59
umum guru berperan sebagai pengajar, pendidik, dan pembimbing
serta sebagai administrator di sekolah. Guru merupakan sosok yang
memiliki peran besar dalam membantu keberhasilan siswa demi
tercapainya tujuan pendidikan, meskipun diakui ada banyak faktor
yang mempengaruhi keberhasilan proses belajar mengajar.
Tenaga pengajar atau guru yang dimiliki lembaga pendidikan
Madrasah Tsanawiyah-Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu
Kapek sudah memadai, tenaga pengajar yang dimiliki itu
mempunyai latar belakang pendidikan yang sesuai dengan bidang
yang diemban pada Madrasah Tsanawiyah-Nahdlatul Muslimin Ad-
Dinul Qayyimu Kapek. Relevansi antara pelaksanaan pengadaan
dengan bidang studi yang dipegang tentu akan dapat melaksanakan
pendidikan dengan lebih teratur, efektik dan efisien sesuai dengan
garis-garis program yang ditetapkan.
Adapun jumlah guru Madrasah Tsanawiyah-Nahdlatul
Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek Gunungsari Tahun Pelajaran
2010/2011 berdasarkan dokumentasi sekolah, peneliti kemukakan
dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel 1
Data Keadaan Guru Negeri/Swasta/Pegawai Swasta Sesuai Lulusan,
Masa Kerja Dan Mata Pelajaran Yang Diajarkan Tahun Pelajaran
2010/2011
60
No
Nama Jabatan Pendidikn Mapel
1 Drs. H. Abdul Karim Kepsek/GP
S1 IKIP Mataram
IPS: Geografi
2 Abdul Hanan GP*)/ MA IPS: Geografi
3 Abdul Kohir Faed, S.Pt GP S1 UNRAM Matematika
4 Abdul Rasyid GP SMA Matematika
6 Akilludin, SH GP/Kesiswa
an S1 UNSAR Kewarganegaraan
7 Bq. Nurjati, ST GP S1 UNRAM IPA: Fisika
8 Drs. Muhammad Athar GP
S1 Taman Siswa
Bahasa Indonesia
9 H. Mahrup GP Ma'ahad Keterampilan Ibadah
10 H. Mahsun Hikami GP MA
Bahasa Arab
11
H. Muhammad Khudaeri GP Ma'ahad
Bahasa Arab
12 Hafizin, S.Pd GP
S1 IKIP Mataram Fiqih
13 Hilmiati
GP/Bendahara MA
Seni Budaya
14
Husnul Faizin, S.Pdi GP/KTU
S1 STAIN Mataram IPA: Biologi
15
Irma Syafitri, S.Sos.I GP
S1 STAIN Mataram
Bahasa Indonesia
16
Ismil Hidayah, S.Ag GP
S1 STAIN Mataram
Seni Budaya
17 Isnaeni, S.Hi GP
S1 STAIN Mataram SKI
18
Jauhar Maknun, BA GP
D3 IAIN Sunan Ampel
Qur'an Hadits
19
L. Ahmad Syukri, S.Ag GP
S1 IAII Situbondo Penjaskes
20 Masitah, S.Pd GP
S1 IKIP Mataram
Bahasa Inggris
21 Muhammad Hauli GP SMA
Kewarganegaraan
22 Muhammad Muaidi GP SMA Penjaskes 23
Muhammad Munir, S.Ag GP
S1 STIS Mataram
Kewarganegaraan
24
Muhammad Said, QH GP/BP-BK Ma'ahad
Aqidah Akhlak
25 Muhasib, S.Pdi
GP/Kurikulum
S1 STAIN Mataram
IPS; Sejarah
26 Mujiburrahman GP SMEA IPA: Fisika
61
27
Munawar Hadi, S.Pd GP
S1 IKIP Mataram
Bahasa Inggris
28 Musyaitir, A.Md GP
D3 IKIP Mataram
Bahasa Inggris
29 Nurhidayati, A.Md GP
D3 STMIK Mataram Matematika
30 Rita Sugiarti, S.Pdi GP
S1 STAIN Mataram IPA: Biologi
31 Sahmin GP MA SKI 32 Sahrul Faizi, A.Md GP
D3 STMIK Mataram TIK
33
Siti Husnul Fajri, S.Pd GP
S1 IKIP Mataram
Bahasa Indonesia
34
Siti Nusratun Mardiah, S.Ag GP
S1 IAII Situbondo
IPS; Ekonomi
35 Suhartini, A.Ma GP
D2 IAIN Mataram
IPS; Sejarah
36 Syae'un GP/Sarana MA Mulok 37 Syarif Khalili GP MA
Bahasa Arab
38 Zuhaeratun, A.Md GP
D3 UNW Mataram
IPS; Ekonomi
39 Khaerul Wati'ah
Perpustakaan MA -
40 Ratnasari
Perpustakaan MA -
41 Zohriah Konsumsi MA -
a. 4. Keadaan Siswa Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin
Ad-Dinul Qayyimu Kapek Gunungsari Tahun Pelajaran 2010/2011
Dalam proses belajar mengajar siswa merupakan salah satu
objek yang memiliki peran sangat penting, karena keberhasilan
siswa merupakan indikasi berhasil atau tidaknya proses belajar
mengajar dan tercapainya tujuan pendidikan nasional.
Siswa adalah kunci maju mundurnya sebuah lembaga
pendidikan sebab siswa merupakan komponen yang merupakan
eksis tidaknya suatu lembaga pendidikan, siswa mempunyai peranan
62
sebagai penentu pelaksana pendidikan sekaligus siswa sebagai
sarana tujuan lembaga pendidikan dalam pelaksanaan berbagai
program dan pendidikan.
Oleh karena itu, keberadaan dan peran aktif siswa sangat
diperlukan dalam proses pembelajaran. Mengenai jumlah siswa yang
terdapat di Madrasah Tsanawiyah-Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul
Qayyimu Kapek Tahun Pelajaran 2010/2011 dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 2
Data Keadaan Siswa/Siswi Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin
Ad-Dinul Qayyimu Kapek Gunungsari Tahun Pelajaran 2010/2011
Jumlah Siswa 5 Tahun Terakhir dari Tahun 2007 sampai 2011 Kls Thn
TAHUN 2006/2007
2007/2008
2008/2009
2009/2010
2010/2011
L P Jml L P Jml
L P Jml
L P Jml
L P Jml
I 90 77 167 69 84
153
76
82
158
76
90
166
68
59
127
II
57 50 107 83 79
162
61
85
146
72
84
156
74
89
163
III
66 71 137 58 45
103
77
78
155
59
82
141
55
82
137
213 198 411 210 208
418
214
245
459
207
256
463
197
230
427
Angka Pendaftaran Siswa Baru 5 Tahun Terakhir dari Tahun 2007 sampai 2011 TAHUN
Angka Pendaftar Jumlah yang diterima L P JUMLAH L P JUM
LAH 2006/2007 90 77 167 90 77 167
63
2007/2008 69 84 153 69 84 153 2008/2009 76 82 158 76 82 158 2009/2010 66 59 125 66 59 125 2010/2011 377 392 769 377 392 769 Siswa menurut Tingkat, Jenis Kelamin, dan Kelompok Umur
Umur Tingkat I Tingkat
II Tingka
t III Jumlah L P L P L P L P L+P
< 13 12 18 12 18 30 13 34 29 9 7 2 0 45 36 81 14 16 12 45 45 5 23 66 80 146 15 4 0 10 25 33 43 47 68 115 16 0 0 10 12 15 10 25 22 47 17 2 0 2 4 4 4 8 18 1 0 1 0 1 19 20
> 20 Jumlah 66 59 76 89 58 80 200 228 428
Prestasi Siswa Hasil NEM/UN/US Rata-Rata 5 Tahun Terakhir dari Tahun 2007 sampai 2011
TAHUN BIDANG STUDY RATA2
MAT BIND BIS IPA IPS
PPKN
2006/2007 6.58 7.19 5.49 5.92 5.10
6.96 6.21
2007/2008 4.93 6.64 7.17 6.22 6.00
6.00 6.16
2008/2009 5.78 5.59 7.62 7.92 4.81
6.34 6.34
2009/2010 6.68 7.46 7.77 7.52 6.09
6.25 6.96
2010/2011 7.10 7.64 7.58 8.07 6.74
7.43 7.43
Tahun
PENDIDIKAN AGAMA RR
QH
AQA
FIQIH
BAR
SKI
2006/2007 7.61
6.2
5.6
5.2
6.8 6.32
64
4 1 7 9
2007/2008 7.45
7.17
7.24
6.74
6.00 6.92
2008/2009 6.89
6.06
7.52
5.67
5.42 6.31
2009/2010 7.32
6.56
6.51
6.26
6.30 6.59
2010/2011 7.09
7.39
7.16
7.28
6.60 7.10
Nilai Rata-Rata Kelas Tahun Akhir Semester II (Genap)
Kelas
BIDANG STUDY
MAT
BIND
IPA
IPS
PPKn
BIS
QH
AQA
SKI
FIQH
BAR
I 6.40
7.20
6.90
6.90
7.70
7.10
7.70
7.90
7.10
7.30
7.30
II 7.00
7.60
7.00
7.50
7.50
6.80
8.30
7.70
6.90
7.90
7.50
III 7.20
7.60
7.70
6.20
7.10
7.30
6.50
7.30
6.80
7.60
6.40
Angka Mengulang Kelas 5 Tahun Terakhir dari Tahun 2007 sampai 2011 Tahun
Kelas Jumlah I II III
L P
JML L P
JML L P
JML L P
2006/2007 - - - 1 1 2 - - - 1 1 2 - - - - - - - - - - -
65
007/2008 2008/2009 - - - - - - - - - - - 2009/2010 1 - 1 2 1 3 - - - 3 1 2010/2011 1 - 1 1 - 1 - 1 1 2 1 JUMLAH 2 - 2 4 2 6 - 1 1 6 3 Angka DO ( Drop Out) 5 Tahun Terakhir dari Tahun 2007 sampai 2011
Kelas
TAHUN 2006/2007
2007/2008
2008/2009
2009/2010 2010/2011
L P
JML L P
JML L P
JML L P
JML L P
JML
66
I - - - - - - - - - 9 1 10 - - -
II - - - - - - - - - 3 2 5 4 1 5 III - - - - - - - - - 1 - 1 1 - 1 JUMLAH - - - - - - - - -
13 3
16 5 1 6
Angka Melanjutkan MTs ke SMA/MA 5 Tahun Terakhir dari Tahun 2007 sampai 2011
Tahun
LULUSAN MTS MELANJUTKAN KE MA/SMA
L P JML
L P JML
2006/2007 54 52
106
40 52 92
2007/2008 40 53 93
38 50 88
2008/2009 69 34
103
58 29 87
2009/2010 75 79
154
32 66 98
2010/2011 58 75
133
45 65 110
JUMLAH 296
293
589
213
262 475
a. 5. Keadaan Sarana dan Prasarana Madrasah Tsanawiyah
Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek Gunungsari Tahun
Pelajaran 2010/2011
Dalam pelaksanaan program pendidikan dan demi
tercapainya tujuan pendidikan, maka sarana dan prasarana yang
memadai memiliki andil yang cukup besar demi sukses dan
terlaksananya proses pembelajaran, karena sarana dan prasarana
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi belajar dan alat
pendukung tercapainya tujuan pendidikan. Adapun sarana dan
prasarana yang mendukung proses belajar mengajar di Madrasah
67
Tsanawiyah-Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek Tahun
Pelajaran 2010/2011 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3
Data Keadaan Sarana/Prasarana Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul
Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek Gunungsari Tahun Pelajaran 2010-
2011
Perlengkapan-perlengkapan a. Perlengakapan Administrasi
Komputer
Printer
Mesin
Brankas
Filling
Lemari
Meja
Kursi
Ketik
Stensil
Foto Copy
Kabinet
6 2 - - - 4 10 2 8 8
b. Perlengkapan Kegiatan Belajar Mengajar
Komputer
Printer LCD
Meja
Kursi
Meja
Kursi
Lemari
TV/Audio Guru
Guru
Siswa
Siswa
12 1 1 13
13
195
309 1 5
c. Peralatan Laboratorium
No
Peralatan Laboratori
Ada/ Juml
Kondisi
Tidak
Bai Rusak
68
um ah
k
1 Komputer
ada
12 set
12 set -
2 Fisika
ada
4 set
4 set -
3 Biologi
ada
8 set
8 set -
4 Bahasa - - - -
d. Buku dan Alat Pendidikan Tiap Mata Pelajaran
No Mata Pelajara
n
Buku Alat Pendidikan
Pegangan Guru
Teks Siswa
Penunjang
Peraga
Praktik Softwere
Jml
Jml
Jml
Jml
Jml
Jml
(Set)
(Set)
Pemb. (Set)
Judul
Eks
Judul
Eks
Judul
Eks
1
Pendidikan Agama Islam
a. Al-Qur'an Hadi 6 6 3
200 3
200 - - - -
69
s b. Akidah Akhlak 6 6 3
250 3
250 - - - -
c. Fiqih 6 6 3
150 3
150 - - - -
d. Bahasa Arab 6 6 3
175 3
175 - - - -
e. Sejarah Kebudayaan Islam 6 6 3
200 3
200 - - - -
2
Pend. Kewarganegaraan 6 6 3
350 3
350 - - - -
3
Bahasa Indonesia 6 6 3
400 3
400 1 - - -
4
Bahasa Inggris 6 6 3
450 3
450 1 - - -
5
Matematika 6 6 3
608 3
608 - - - -
6
Ilmu Pengetahuan Alam 6 6 3
200 3
200 1 3 - -
7
Ilmu Pengetahuan Sosial 6 6 3
250 3
250 - 4
8 Seni 6 6 3 1 3 1 - - - -
70
dan Budaya
00
00
9
Pend. Kesenian dan Kesehatan 6 6 3
150 3
150 - - - -
10
Keterampilan 0 0 0 0 0 0 - - - -
11
Teknologi Informasi & Komunikasi 6 6 3
98 3
98 - - - -
12
Muatan Lokal 0 0 0 0 0 0 - - - -
Jika diperhatikan tabel di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa sarana dan prasarana yang dimiliki Madrasah Tsanawiyah-
Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek Tahun Pelajaran
2010/201 saat ini sudah cukup memadai untuk menunjang
keberhasilan pendidikan. Adapun ketersediaan sarana dan prasarana
di sekolah sangat mendukung segala bentuk aktivitas yang telah
dilaksanakan, sedang dilaksanakan dan akan dilaksanakan oleh
pihak sekolah. Selain itu juga, sukses atau tidaknya program yang
dicanangkan oleh sekolah semata-mata dipengaruhi oleh faktor dari
71
sekolah tersebut, yakni adanya tindakan pro-aktif dari seluruh
perangkat sekolah.
B. Keadaan Perpustakaan Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin
Ad-Dinul Qayyimu Kapek Tahun Pelajaran 2010/2011
1. Koleksi Bahan Pustaka Perpustakaan Madrasah Tsanawiyah
Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek Gunungsari Tahun
Pelajaran 2010/2011
Kekuatan perpustakaan tidak hanya terletak pada
pustakawannya saja, tetapi juga pada mutu dan variasi koleksi
lainnya, idealnya perpustakaan harus menyediakan 2.500 judul
buku, yang terdiri dari 60% buku non fiksi penunjang kurikulum dan
40% koleksi berupa novel, majalah, CD, game, video dan
sebagainya.
Adapun jumlah koleksi buku Madrasah Tsanawiyah
Nahdlatul Muslimin Ad-dinul Qayyimu Kapek sebanyak 3581 buah
buku yang terdiri dari buku pelajaran agama Islam dan buku
pelajaran umum, ini berarti perlu adanya penambahan koleksi baik
yang bersifat cetak maupun non cetak.
Tabel 4
Statistik Buku Pelajaran Madrasah Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul
Muslimin Ad-dinul Qayyimu Kapek Gunungsari Tahun Pelajaran
2010/2011
No
Mata Pelajar
Buku Alat Pendidikan
Pegangan Guru TePenu P
Pr Softwere
72
an ks Siswa
njang
eraga
aktik
Jml Jm
l Jm
l
Jml
Jml
Jml
(Set)
(Set)
Pemb. (Set)
Judul Eks
Judul
Eks
Judul
Eks
1
Pendidikan Agama Islam
a. Al-Qur'an Hadis 6 6 3
200 3
200 - - - -
b. Akidah Akhlak 6 6 3
250 3
250 - - - -
c. Fiqih 6 6 3
150 3
150 - - - -
d. Bahasa Arab 6 6 3
175 3
175 - - - -
e. Sejarah Kebudayaan Islam 6 6 3
200 3
200 - - - -
2
Pend. Kewarganegaraan 6 6 3
350 3
350 - - - -
3
Bahasa Indonesia 6 6 3
400 3
400 1 - - -
4 Bahasa Inggris 6 6 3
450 3
450 1 - - -
5 Matematika 6 6 3
608 3
608 - - - -
73
6
Ilmu Pengetahuan Alam 6 6 3
200 3
200 1 3 - -
7
Ilmu Pengetahuan Sosial 6 6 3
250 3
250 - 4
8
Seni dan Budaya 6 6 3
100 3
100 - - - -
9
Pend. Kesenian dan Kesehatan 6 6 3
150 3
150 - - - -
10
Keterampilan 0 0 0 0 0 0 - - - -
11
Teknologi Informasi & Komunikasi 6 6 3
98 3
98 - - - -
12
Muatan Lokal 0 0 0 0 0 0 - - - -
Jumlah 84 84
42
3581
42
3581 3 7
2. Perlengkapan Perpustakaan Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul
Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek Gunungsari Tahun Pelajaran
2010/2011.
Bahan pustaka yang telah dimiliki perpustakaan baik yang
diperoleh dengan cara pembelian, hadiah, tukar menukar atau
pinjam meminjam, harus dicatat ke dalam buku inventarisasi
perpustakaan hal ini dimaksudkan untuk memudahkan dalam
menyusun laporan mengenai perpkembangan koleksi yang dimiliki
oleh perpustakaan.
74
Untuk menunjang kegiatan perpustakaan dibutuhkan
berbagai perlengkapan untuk mendukung kegiatan yang berlangsung
di perpustakaan. Untuk lebih jelasnya tentang bagaimana keadaan
perlengkapan perpustakaan Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul
Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek Gunungsari dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
Tabel 5
Keadaan Perlengkapan Perpustakaan Madrasah Madrasah
Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin Ad-dinul Qayyimu Kapek
Gunungsari Tahun Pelajaran 2010/2011
Indikator yang di observasi Ya Ti
da
k
Keteran
gan
1 2 3 4
a. 1. Keadaan perpustakaan Madrasah
1. a. Memiliki ruang sendiri
2. b. Keadaan ruangan perpustakaan
madrasah
3. 1) Luas
4. 2) Sempit
5. c. Koleksi bahan pustaka
6. 1) Rusak
7. 2) Bagus
8. d. Jumlah buku
9. e. Jenis buku
10. 1) Fiksi
11. 2) Non fiksi
√
√
√
√
√
10 X 4
M
3581
75
1. 2. Jenis Bahan Pustaka
i. a. Buku umum
ii. b. Buku agama
iii. c. Majalah
iv. d. Surat kabar
v. e. Kliping
vi. f. Komputer
vii. g. Tape recorder
viii. h. Televisi
ix. i. Globe
x. j. Peta
2. 3. Petugas Perpustakaan
1. a. Aktif
2. b. Non aktif
3. 4. Jumlah Petugas Perpustakaan
5. Rak Buku
6. Lemari
7. Kursi dan meja tempat baca
a. a. Kursi
b. b. Meja Panjang
8. Kursi dan Meja Pegawai
a. a. Kursi
b. b. Meja
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
1
1
2
4
2 Orang
6 Buah
1 Buah
40
8
2
1
3. Pelayanan Perpustakaan di Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul
Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek Gunungsari Tahun Pelajaran
2010/2011
76
Pada pengelolaan perpustakaan dikenal dua sistem pelayanan
yaitu: sistem terbuka dan tertutup. Berdasarkan observasi partisipan,
sistem pelayanan yang dilakukan oleh Perpustakaan Madrasah
Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek Tahun
Pelajaran 2010/2011 yaitu dengan cara sistem terbuka, dimana para
siswa-siswi diberi kebebasan untuk memilih dan meminjam bahan-
bahan pustaka dari rak buku dan setelah menentukan buku yang
dicari kemudian dibawa ke petugas untuk dicatat.
Secara umum jenis layanan yang tersedia di perpustakaan
Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu
Kapek Tahun Pelajaran 2010/2011 adalah sebagai berikut:
a. a. Layanan belajar waktu menggunakan audio visual
pada waktu belajar Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan
Matematika.
b. b. Layanan ruang/meja meja baca kelompok yang
mampu menampung lebih banyak pembaca yang dapat
digunakan berdiskusi, tanya jawab, dan berkonsultasi.
c. c. Layanan sirkulasi yaitu kegiatan melayani
peminjaman dan pengembalian bahan-bahan pustaka.
Mengenai pelayanan perpustakaan Madrasah Tsanawiyah
Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek menggunakan kartu
pinjam yang sudah dibuatkan oleh petugas perpustakaan, tujuan
77
menggunakan kartu adalah supaya siswa-siswi mematuhi peraturan
yang telah dibuat oleh kepala madrasah dan petugas perpustakaan.
78
C. Minat Baca Siswa di Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin
Ad-Dinul Qayyimu Kapek Tahun Pelajaran 2010/2011
Berdasarkan hasil penelitian yang berbentuk observasi
(pengamatan) secara langsung atau observasi partisipan dan wawancara
yang peneliti lakukan dengan petugas perpustakaan, bahwa
perpustakaan yang ada di Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin
Ad-Dinul Qayyimu Kapek Tahun Pelajaran 2010/2011 mempunyai
peranan yang maksimal karena peneliti menemukan dari beberapa
antara lain yaitu:
a. 1. Adapun para siswa yang mengunjungi perpustakaan
dalam satu hari paling sedikit 35 ( tiga puluh lima ) siswa
dan paling banyak dalam satu hari itu 80 ( Delapan puluh )
siswa yang mengunjungi perpustakaan.
b. 2. Apabila guru berhalangan masuk kelas maka secara
otomatis ketua kelas minta izin kepada penjaga perpustakaan
untuk masuk belajar di dalam perpustakaan.
c. 3. Apabila diberikan tugas oleh guru, siswa
mengerjakannya di ruang perpustakaan karena para siswa
lebih mudah mecari referensi.
d. 4. Kerja kelompok pun para siswa mengerjakannya di
ruang perpustakaan.
e. 5. Belajar dengan menggunakan audio visual di ruang
perpustakaan.
79
f. 6. Ada juga siswa masuk perpustakaan hanya melihat-
lihat koleksi yang ada dalam perpustakaan tersebut.
g. 7. Perpusatakaan Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul
Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek tahun pelajaran
2010/2011 bekerjasama dengan perpustakaan daerah
Provinsi Nusa Tenggara Barat.
h. 8. Kelas IX pun yang sudah ujian nasional masih ada
yang mengunjungi atau masuk ke perpustakaan dan diantara
mereka ada yang membaca buku dan ada pula yang sekedar
duduk-duduk rekreasi di dalam perpustakaan.
Menurut salah seorang siswa (ketua kelas) Madrasah
Tsanawiyah Nahdhatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek
perpustakaan merupakan tempat kita belajar apabila tidak ada guru yang
masuk ngajar pada jam pelajaran, semua siswa yang satu kelas itu
masuk ke perpustakaan untuk mengisi kekosongan mata pelajaran
tersebut, dan kita tidak disuruh untuk masuk perpustakaan melainkan
kebiasaan kita apabila guru berhalangan masuk kelas.
Menurut siswi Madrasah Tsanawiyah Nahdhatul Muslimin Ad-
Dinul Qayyimu Kapek perpustakaan merupakan tempat kita refreshing
karena kita sering nonton televisi apabila kita keluar main atau jam
istirahat, kita pun di perbolehkan menyalakan sendiri televise yang ada
dalam perpustakaan. Apabila kita diberikan tugas, kita langsung
80
mengunjungi perpustakaan untuk menyelesaikan tugas dari guru, karena
di dalam perpustakaan kita bisa berdiskusi dan menemukan jawaban.
Di samping itu juga kita sering membaca buku-buku pelajaran
secara khusunya dan membaca buku-buku koleksi perpustakaan secara
umumnya apalagi waktu dekat ini kita mau semesteran jadi kita lebih
sering ke perpustakaan untuk belajar bersama teman-teman.
D. Peranan Perpustakaan dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa di
Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin Ad-dinul Qayyimu
Kapek Tahun Pelajaran 2010/2011
Perpustakaan adalah suatu unit kerja yang merupakan unit
integral dari lembaga pendidikan sekolah, yang merupakan tempat
penyimpanan koleksi bahan pustaka yang dikelola dan diatur secara
sistematis dalam suatu ruangan dengan cara tertentu untuk digunakan
oleh peserta didik dan guru, sebagai sumber informasi dalam rangka
menunjang program belajar mengajar di sekolah.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa perpustakaan sekolah
memiliki peranan yang sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar.
Untuk menunjang peranannya perpustakaan sekolah harus mampu
memenuhi tiga tujuan yang dapat memperkokoh perpustakaan sekolah
yaitu:
a. 1. Pengguna, perpustakaan akan tetap eksis dan
berkembang jika pemakaiannya dalam hal ini warga sekolah
aktif dan disiplin.
81
b. 2. Pustakawan, petugas perpustakaan harus memiliki
sikap profesional
c. 3. Koleksi/literatur, koleksi perpustakaan harus banyak,
lengkap dan beragam serta up to date.
Peranan perpustakaan tersebut sejalan dengan teori
perpustakaan berfungsi sebagai sarana motivasi minat belajar siswa,
perpustakaan juga merupakan jembatan yang akan mengantarkan setiap
siswa ke dunia yang lebih luas, bahkan perpustakaan merupakan
mediator yang ampuh dalam menghubungkan pengetahuan yang
didapatkan di dalam kelas dengan pengetahuan yang didapatkan ketika
membaca di perpustakaan.
Menurut salah seorang guru Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul
Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek yaitu Korsan Kurikulum bahwa
peranan perpustakaan sekolah sangatlah signifikan dalam meningkatkan
minat baca siswa pada umumnya. Dan untuk mewujudkan hal tersebut,
semua siswa selalu dikerahkan untuk memanfaatkan perpustakaan
secara efektif.
Agar semua siswa dapat memanfaatkan perpustakaan para
guru menggunakan beberapa tekhnik dalam mengajar yaitu:
a. a. Proses belajar mengajar tidak hanya dilakukan di dalam
kelas, tetapi dilakukan di ruang perpustkaan.
b. b. Pada waktu guru mau mengajar dengan
menggunakan audio visual, perpustakaan juga dapat
82
digunakan sebagai tempat belajar menggunakan audio visual,
dan mulai tahun pelajaran 2011 ini sudah mulai menggunakan
LCD di dalam kelas.
c. c. Memberikan tugas individu, dengan memberitahukan meteri
secara garis besar, kemudian mengarahkannya untuk mencari
refrensi di perpustakaan.
d. d. Memberikan tugas kelompok, dengan menyuruh
peserta didik mencari bahan-bahan yang berkaitan dengan
materi kemudian didiskusikan.
e. e. Jika salah seorang guru berhalangan tidak dapat mengisi
pelajaran, secara langsung semua siswa ke perpustakaan untuk
mengisi kekosongan pada jam pelajaran itu.
Para siswa tidak hanya saat diberikan tugas atau diperintahkan
masuk perpustakaan untuk belajar atau mengunjungi perpustakaan akan
tetapi kemauan dari pada siswa itu sendiri mengunjungi perpustakaan
bahkan kelas tiga yang sudah melaksanakan ujian nasional pun masih
senang mengunjungi perpustakaan untuk membaca koleksi yang ada
dalam perpustakaan dan ada juga diantara mereka yang mengunjungi
perpustakaan hanya sekedar rekreasi.
Berdasarkan tekhnik-tekhnik yang diterapkan guru-guru
Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek
Tahun Pelajaran 2010/2011 wawasan ilmu pengetahuan yang dimiliki
semakin bertambah, ini berarti bahwa perpustakaan Madrasah
83
Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek tahun
pelajaran 2010/2011 mempunyai dampak yang positif terhadap
peningkatan minat baca siswa dan mengunjungi perpustakaan secara
khususnya dan meningkatkan prestasi belajar siswa pada umumnya.
BAB III
PEMBAHASAN
Untuk lebih memahami makna dari penelitian ini, maka
diperlukan adanya suatu pengkajian yang intensif terhadap pokok-pokok
permasalahan (Fokus Kajian) yang sesuai dengan peneliti angkat dalam
BAB I pada halaman 9 yaitu sebagai berikut:
a. A. Keadaan Perpustakaan Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul
Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek Tahun Pelajaran 2010/2011
Membangun dan menyelenggarakan perpustakaan sekolah
memang tidak perlu dari awal sama sekali, karena disetiap sekolah
sudah ada perpustakaannya meskipun hanya berupa sejumlah buku yang
belum tertata sebagaimana mestinya. Namun dari kondisi seperti itu,
maka bisa dimulai penyelenggaraan perpustakaan sekolah yang
diharapkan mampu menunjang kurikulum sekolah yang bersangkutan.
Aktifitas utama dari perpustakaan adalah menghimpun informasi
dalam berbagai bentuk atau format untuk pelestarian bahan pustaka dan
sumber informasi sumber ilmu pengetahuan lainnya. Maksud pendirian
perpustakaan adalah: Menyediakan sarana atau tempat untuk
84
menghimpun berbagai sumber informasi untuk dikoleksi secara terus
menerus, diolah dan diproses.Sebagai sarana atau wahana untuk
melestarikan hasil budaya manusia (ilmu pengetahuan, teknologi dan
budaya) melalui aktifitas pemeliharaan dan pengawetan koleksi.
Sebagai agen perubahan (Agent of changes) dan agen
kebudayaan serta pusat informasi dan sumber belajar mengenai masa
lalu, sekarang, dan masa akan datang. Selain itu, juga dapat menjadi
pusat penelitian, rekreasi dan aktifitas ilmiah lainnya. Tujuan pendirian
perpustakaan untuk menciptakan masyarakat terpelajar dan terdidik,
terbiasa membaca, berbudaya tinggi serta mendorong terciptanya
pendidikan sepanjang hayat ( Long life education ).
Perjalanan perpustakaan sekolah tidaklah semulus yang
diharapkan. Ada beberapa hal yang sering menghambat fungsi
perpustakaan sekolah.
a. 1. Terbatasnya ruang perpustakaan di samping letaknya
yang kurang strategis. Banyak perpustakaan yang hanya
menempati ruang sempit, dengan tanpa memperhatikan
kesehatan dan kenyamanan. Kesadaran dari pihak sekolah
sebagai penyelenggara sangatlah kurang. Perpustakaan
hanyalah untuk menyimpan koleksi bahan pustaka saja.
Pengunjung tidak merasa nyaman membaca buku di
perpustakaan, sehingga perpustakaan dipandang sebagai
85
tempat yang kurang bermanfaat. Dengan melihat keadaan di
atas sepertinya pihak sekolah kurang menyadari tentang
pentingnya perpustakaan. Keberadaan perpustakaan
hanyalah untuk pelengkap saja.
b. 2. Keterbatasan bahan pustaka, baik dalam hal jumlah,
variasi maupun kualitasnya. Keberadaan bahan-bahan
pustaka yang bermutu dan bervariasi sangatlah penting.
Dengan banyaknya variasi bahan pustaka, anak akan
semakin senang berada di perpustakaan, kegemaran
membaca dapat tumbuh dengan subur sehingga kemampuan
bahasa siswa dapat berkembang baik dan dapat membantu
anak dalam memahami pelajaran-pelajaran lainnya.
c. 3. Terbatasnya jumlah petugas perpustakaan
(pustakawan). Banyak perpustakaan sekolah yang tidak ada
petugasnya, atau hanya tugas sambilan. Maksudnya, mereka
bukan petugas yang hanya mengurus perpustakaan saja,
sehingga sering tugas di perpustakaan jadi dikesampingkan
dan perpustakaan dianggap kurang bermanfaat. Lebih-lebih
bertugas di perpustakaan adalah pekerjaan yang sangat
menjenuhkan, baik dalam hal pelayanan pengunjung maupun
perawatan bahan pustaka yang ada, sehingga dibutuhkan
suatu kesabaran yang tinggi.
86
d. 4. Kurangnya promosi penggunaan perpustakaan
menyebabkan tidak banyak siswa yang mau memanfaatkan
jasa layanan perpustakaan. Anak kurang tahu tentang
kegunaan perpustakaan, begitu juga dengan bahan
pustakanya.
Pada bab pembahasan ini peneliti akan membahas yang sesuai
dengan peneliti temukan di lokasi berdasarkan kerangka teoritik pada
bab I.
Perpustakaan Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin Ad-
Dinul Qayyimu Kapek adalah perpustakaan yang berada di bawah
pengawasan dan bimbingan Yayasan Pendidikan Ad-Dinul Qayyim
dengan tugas utama membantu Madrasah Tsanawiyah Nahdhatul
Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek dalam memberikan pelayanan
bahan pustaka untuk keperluan belajar mengajar dan tercapainya
pembelajaran pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin
Ad-Dinul Qayyimu Kapek Gunungsari Tahun Pelajaran 2010/2011.
Perpustakaan Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin Ad-
Dinul Qayyimu Kapek dengan luas 10 X 4 Meter yang terdiri dari satu
ruangan yang dibentuk dalam sket atau bagian-bagian yang terbentuk
yaitu:
a. a. Bagian barat sebagai tempat pelayanan sirkulasi.
87
b. b. Bagian tengah sebagai tempat membaca, belajar dan
berdiskusi.
c. c. Bagian samping utara, timur, dan selatan tempat
penyimpanan buku-buku (koleksi) yang ada di dalam
perpustakaan.
d. d. Bagian pojok kanan tempat lemari penyimpanan
buku-buku yang rusak.
e. e. Bagian depan (sebelah barat) tempat rak televisi.
Perpustakaan Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin Ad-
Dinul Qayyimu Kapek Gunungsari, masih kurang terhadap materi
pelajaran atau bahan koleksi yang sesuai dengan teori yang ada dalam
kerangka teoritik walaupun bahan koleksinya masih kurang tetapi minat
baca siswa sangat tinggi. Hal ini bisa dibuktikan dengan daftar siswa
mengunjungi perpustakaan, daftar siswa meminjam buku di
perpustakaan dan laporan tri wulan pada halaman 91-98.
Adapun perlengkapan yang ada di perpustakaan Madrasah
Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek Gunungsari
sudah memiliki standar bahan koleksinya sesuai yang dibutuhkan oleh
siswa atau pengguna perpustakaan. Walaupun masih kurang luas
bangunannya yaitu 10 X 4 Meter tetapi bisa tertata dengan rapi atau
dikondisikan tempat bahan-bahan pustaka baik berupa buku-buku
ataupun pendukung lainnya. Sebagai bukti adanya perlengkapan
88
perpustakaan yang peneliti temukan di lokasi dapat dilihat pada tabel 5
halaman 67.
Perpustakan Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin Ad-
Dinul Qayyimu Kapek melakukan kerjasama dengan Perpustakaan
Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat guna untuk menambah koleksi
dan melengkapkan bahan pustaka yang masih kurang di perpustakaan
Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek
Tahun Pelajaran 2010/2011 terutama buku-buku pelajaran dan buku-
buku cerita keagamaan, dan khusus bagi petugas perpustakaan
Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek
diberikan pengarahan secara langsung untuk memanajemen atau
mengatur bahan koleksi yang ada di perpustakaan dan diajarkan pula
tentang proses pinjam meminjam bagi siswa, guru-guru, dan pegawai
lain pada umumnya.
Perpustakaan Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin Ad-
Dinul Qayyimu Kapek Tahun Pelajaran 2010/2011 sudah cukup
memadai dalam arti akan terus ditingkatkan baik jumlah koleksi berupa
buku-buku dan perlengkapan perpustakaan, jumlah karyawan dan
kualitas sistem pelayanannya.
A. B. Minat Baca Siswa di Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin
Ad-Dinul Qayyimu Kapek Tahun Pelajaran 2010/2011
89
Minat adalah sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk
melakukan apa yang ingin dilakukan ketika bebas memilih, ketika
seseorang menilai bahwa sesuatu akan bermanfaat, maka akan menjadi
berminat kemudian hal tersebut akan mendatangkan kepuasaan, ketika
kepuasaan menurun maka minatnya juga akan menurun. Sehingga minat
tidak bersifat permanen, tetapi minat bersifat sederhana atau dapat
berubah-ubah.
Minat adalah kesadaran seseorang terhadap suatu objek, orang,
masalah, atau situasi yang mempunyai kegiatan dengan dirinya. Artinya
minat harus dipandang sebagai suatu yang sadar, karenanya minat
merupakan aspek psikologi seseorang untuk menaruh perhatian yang
tinggi terhadap kegiatan tertentu dan mendorong yang bersangkutan
untuk melakukan kegiatan.
Dari pernyataan di atas dapat ditarik kesimpulan, bahwa minat
merupakan sebuah motivasi intrinsik sebagai kekuatan pembelajaran
yang menjadi daya penggerak seseorang dalam melakukan aktivitas
dengan penuh ketekunan dan kecenderungan menetap, dimana aktivitas
tersebut merupakan proses pengalaman belajar yang dilakukan dengan
penuh kesadaran dan mendatangkan perasaan senang, suka dan gembira.
Minat baca adalah suatu perhatian yang kuat dan mendalam
disertai dengan perasaan senang terhadap kegiatan membaca dapat
mengarahkan seseorang untuk membaca dengan kemauannya sendiri.
90
Adapun teori lain mendefinisikan sebagai sikap positif dan adanya rasa
ketertarikan dalam diri terhadap aktivitas membaca dan tertarik terhadap
buku bacaan.
Minat baca adalah merupakan kemampuan seseorang
berkomunikasi dengan diri sendiri untuk menangkap makna yang
terkandung dalam tulisan sehingga memberikan pengalaman emosi yang
didapat akibat dari bentuk perhatian yang mendalam terhadap makna
bacaan.
Minat baca adalah merupakan karakteristik tetap dari proses
pembelajaran sepanjang hayat yang berkontribusi pada perkembangan,
seperti memecahkan persoalan, memahami karakter orang lain,
menimbulkan rasa aman, hubungan interpersonal yang baik serta
penghargaan yang bertambah terhadap aktivitas keseharian.
Minat baca adalah sumber motivasi kuat bagi seseorang untuk
menganalisa dan mengingkat serta mengevaluasi bacaan yang telah
dibacanya, yang merupakan pengalaman belajar menggembirakan dan
akan mempengaruhi bentuk serta intensitas seseorang dalam
menentukan cita-citanya kelak dimasa yang akan datang, hal tersebut
juga adalah bagian dari proses pengembangan diri yang harus senantiasa
diasah sebab minat membaca tidak diperoleh dari lahir.
Secara umum minat dapat diartikan sebagai suatu
kecenderungan yang menyebabkan seseorang berusaha untuk mencari
91
ataupun mencoba aktivitas-aktivitas dalam bidang tertentu. Minat juga
diartikan sebagai sikap positif terhadap aspek-aspek lingkungan. Ada
juga yang mengartikan minat sebagai kecenderungan yang tetap untuk
memperhatikan dan menikmati suatu aktivitas disertai dengan rasa
senang. Minat mengandung arti keinginan memperhatikan atau
melakukan sesuatu. Minat juga berarti sesuatu yang disenangi tanpa
terikat atau terpaksa. Membaca adalah proses untuk memperoleh
pengertian dari kombinasi beberapa huruf dan kata.
Membaca itu merupakan kegiatan kompleks dan disengaja,
dalam hal ini berupa proses berpikir yang di dalamnya terdiri dari
pelbagai aksi pikir yang bekerja sescara perpadu mengarah kepada satu
tujuan yaitu memahami makna paparan tertulis secara keseluruhan.
Aksi-aksi pada waktu membaca tersebut berupa memperoleh
pengetahuan dari simbul-simbul huruf atau gambar yang diamati,
pemecahan masalah-masalah yang timbul serta menginterprestasikan
simbul-simbul huruf atau gambar-gambar, dan sebagainya.
Membaca merupakan kemampuan dan keterampilan untuk
membuat suatu penafsiran terhadap bahan yang dibaca. Yang dimaksud
dengan kepandaian membaca tidak hanya menginterpretasikan huruf-
huruf, gambar-gambar, dan angka-angka saja, akan tetapi yang lebih
luas daripada itu ialah kemampuan seseorang untuk dapat memahami
makna dari sesuatu yang dibacanya. Karena itulah membaca merupakan
92
kegiatan intelektual yang dapat mendatangkan pandangan, sikap, dan
tindakan yang positif. Fungsi dari membaca itu sendiri adalah dapat
membuka cakrawala pengetahuan menjadi lebih luas, pengetahuan kita
menjadi bertambah banyak sehingga menjadi manusia yang tidak picik.
Membaca adalah suatu proses menangkap atau memperoleh konsep-konsep yang dimaksud oleh pengarannya, menginterprestasikan, mengevaluasi konsep-konsep pengarang, dan merefleksikan atau bertindak sebagaimana yang dimaksud dari konsep-konsep itu. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kemampuan membaca tidak hanya mengoperasikan pelbagai keterampilan untuk memahami kata-kata dan kalimat, tetapi juga kemampuan menginterprestasi, mengevaluasi, sehingga memperoleh pemahaman yang komprehensif.
Aspek minat membaca meliputi kesenangan membaca,
kesadaran akan manfaat membaca, frekuensi membaca, dan jumlah
buku bacaan yang pernah dibaca. Minat baca bukanlah sesuatu yang
lahir begitu saja pada diri seseorang. Akan tetapi minat baca harus
dipupuk dan dibina semenjak masih dini.
Pembinaan minat baca merupakan suatu jenis pelayanan
perpustakaan dalam membantu dan memberi guidance kepada para
pengunjung atau masyarakat yang dilayani oleh perpustakaan.
Pembinaan minat baca ini bertujuan untuk mengembangkan minat dan
selera dalam membaca, terampil dalam menyeleksi, dan menggunakan
buku, mampu mengevaluasi materi bacaan dan memiliki kebiasaan
efektif dalam membaca informasi, serta memiliki kesenangan membaca.
93
Pembinaan minat baca merupakan proses yang berkelanjutan
untuk membantu individu agar minat bacanya tumbuh dan berkembang.
Dengan demikian, tujuan umum pembinaan minat baca adalah
mengembangkan minat baca masyarakat dan beberapa tujuan khusus
yang dalam pencapaiannya perlu kerja sama dengan berbagai pihak
yang terkait.
Pembinaan minat baca meliputi empat macam kegiatan, yaitu
merencanakan program penumbuhan dan pengembangan minat baca,
mengatur pelaksanaan program, mengendalikan pelaksanaan program,
serta menilai pelaksanaan program penumbuhan dan pengembangan
minat baca, baik di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.
Pada dasarnya pembinaan minat baca mempunyai tiga fungsi
utama, yaitu sebagai sumber kegiatan, pedoman pelaksanaan kegiatan,
dan tolak ukur atau parameter keberhasilan upaya menumbuh
kembangkan minat baca.
Berdasarkan data prestasi belajar yang ada di BAB II, Tabel 2
prestasi belajar pada halaman 60 sebagai salah satu bukti yang nyata
kalau proses belajar mengajar didasarkan dengan rasa motivasi belajar,
bakat dan minat baca yang dilakukan di Madrasah Tsanawiyah
Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek Tahun Pelajaran
2010/2011 sehingga menghasilkan prestasi yang cukup baik.
94
Terkait dengan prestasi belajar dapat di peroleh melalui aktivitas
atau tindakan yang dilakukan secara sadar oleh peserta didik melalui
perjuangan-perjuangan, akan tetapi prestasi belajar tidak akan diperoleh
begitu saja, tinggi rendanya prestasi belajar peserta didik dapat
dipengaruhi beberapa faktor antara lain yaitu motivasi belajar, minat dan
perhatian siswa.
Keberadaan perpustakaan tidak dapat dipisahkan dari peradaban
dan budaya umat manusia. Tinggi rendahnya peradaban dan budaya
suatu bangsa dapat dilihat dari kondisi perpustakaan yang dimiliki.
Adapun salah satu tempat menumbuh kembangkan motivasi
belajar, minat dan perhatian siswa adalah perpustakaan, karena
perpustakaan sebagai pusat sumber belajar dan sumber informasi bagi
warga sekolah.
A. C. Peranan Perpustakaan dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa
di Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul
Qayyimu Kapek Tahun Pelajaran 2010/2011
Peran perpustakaan sangat sentral dalam membina dan
menumbuhkan kesadaran membaca. Kegiatan membaca tidak bisa
dilepaskan dari keberadaan dan tersedianya bahan bacaan yang
memadai baik dalam segi jumlah maupun kualitas bacaan.
Perpustakaan sekolah mempunyai peranan yang penting dalam
mengembangkan dan membina anak didik, baik dari segi kognitif,
95
afektif maupun psikomotorik, untuk menjalankan peranannya sebagai
unit kerja di sekolah, perpustakaan harus menyediakan berbagai sumber
belajar berupa buku-buku ataupun non cetak yang mencakup berbagai
aspek disiplin ilmu pengetahuan dan keterampilan.
Di lingkungan anak usia sekolah usaha pengembangan minat baca dapat dilakukan dengan prinsip jenjang dan pikat. Prinsip pertama perlu adanya usaha untuk memikat pengguna untuk mulai menyenangi kegiatan membaca, prinsip kedua perlu adanya upaya untuk mengondisikan perlunya penyediaan materi bacaan yang sesuai dengan perkembangan anak yang dapat memperkuat minat baca anak, yang senantiasa mendorong anak untuk maju menuju pada kegiatan membaca yang berkualitas. Dalam hal ini peran yang dapat dilakukan oleh perpustakaan
dalam menciptakan tumbuhnya kondisi minat baca di lingkungan
sekolah adalah sebagai berikut:
a. 1. Memilih bahan bacaan yang menarik bagi pengguna
perpustakaan.
b. 2. Menganjurkan berbagai cara penyajian pelayanan (di
sekolah) dikaitkan dengan tugas-tugas di perpustakaan.
c. 3. Memberikan berbagai kemudahan dalam mendapatkan
bacaan yang menarik untuk pengguna perpustakaan.
d. 4. Memberikan kebebasan dalam membaca secara leluasa
kepada pemakai perpustakaan. Ini dimaksudkan untuk
memotivasi anak dalam mencari dan menemukan sendiri bacaan
yang sesuai dengan minatnya. Cara ini sekaligus juga dapat
96
menumbuhkan kebiasaan anak untuk melakukan penelusuran
bahan bacaan yang diminatinya.
e. 5. Perpustakaan perlu dikelola dengan baik agar pemakai
merasa betah dan kerasan berkunjung ke perpustakaan.
Pengelolaan ini tentunya meliputi semua aspek mulai dari SDM
sampai pada anggaran, dan koleksi yang disajikan, sampai pada
tata ruang perpustakaan.
f. 6. Perpustakaan perlu melakukan berbagai promosi kepada
masyarakat berkaitan dengan pemanfaatan perpustakaan dan
berkaitan dengan peningkatan minat dan kegemaran membaca
siswa.
g. 7. Menamkan kesadaran dalam diri pemakai perpustakaan
bahwa membaca sangat penting dalam kehidupan, terutama
dalam mencapai keberhasilan sekolah.
h. 8. Melakukan berbagai kegiatan seperti lomba minat dan
kegemaran membaca untuk anak sekolah. Lomba ini bisa
dilakukan oleh perpustakaan sekolah bekerjasama dengan
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, atau dengan
Perpustakaan Umum. Lomba minat baca sudah merupakan
kegiatan yang selalu dilaksanakan oleh Perpustakaan Nasional
maupun Perpustakaan Nasional Propinsi. Kegiatan ini
97
dilaksanakan secara rutin setiap tahun sekitar bulan Mei
bertepatan dengan Bulan Buku Nasional.
i. 9. Mengaitkan bulan Mei setiap tahun sebagai bulan buku
nasionla. Dalam kesempatan ini perpustakaan bisa melakukan
pameran buku atau kegiatan lain yang menunjang bulan buku
nasional.
j. 10. Memberikan penghargaan kepada siswa yang paling banyak
meminjam buku di perpustakaan dalam kurun waktu tertentu
misalnya catur wulan atau sekali dalam 1 tahun.
Setiap perpustakaan dapat mempertahankan eksistensinya
apabila dapat menjalankan peranannya. Secara umum peranan yang
dapat dilakukan adalah: Menjadi media antara pemakai dengan koleksi
sebagai sumber informasi pengetahuan. Menjadi lembaga
pengembangan minat dan budaya membaca serta pembangkit kesadaran
pentingnya belajar sepanjang hayat. Mengembangkan komunikasi
antara pemakai dan atau dengan penyelenggara sehingga tercipta
kolaborasi, sharing pengetahuan maupun komunikasi ilmiah lainnya.
Motivator, mediator dan fasilitator bagi pemakai dalam usaha mencari,
memanfaatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan pengalaman.
Berperan sebagai agen perubah, pembangunan dan kebudayaan
manusia.
Dengan adanya perpustakaan sekolah ini, para anak didik dan guru akan selalu sadar bahwa dunia mereka tidak hanya
98
terbatas pada keempat dinding ruang kelasnya saja; pengetahuan dan pengalaman mereka akan luas dan juga diperkaya sebab tidak hanya membatasi diri pada subjek-subjek/ materi-materi yang dikandung dalam teks book-teks book yang umumnya diwajibkan oleh guru ataupun pihak-pihak yang lebih atas. Akibat yang nyata adalah bahwa proses belajar dan mengajar di sekolah akan lebih hidup (terjadinya two ways traffic dalam teaching approach). Suasana dan materi pelajaran akan lebih erat berhubungan dengan alam kehidupan yang nyata, dan para siswa pun akan lebih tertarik/interested pada bahan-bahan yang diajarkan di dalam kelas. Berdasarkan pernyataan di atas, kekuatan perpustakaan tidak
hanya tergantung pada pustakawan dan koleksinya saja, melainkan yang
lebih penting yaitu pengguna perpustakaan sekolah aktif dalam
mengembangkan minat baca sehingga menambah wawasan ilmu
pengetahuan. Karena tingkat budaya membaca masih rendah maka
sebagus apapun bangunan perpustakaan dan selengkap apapun buku
yang di dalamnya, tetap saja perpustakaan hanya akan menjadi tempat
terasing di antara kelas dan kantin sekolah.
Dalam Islam pun membaca sangat dianjurkan, dalam hal ini
tercantum dalam surat Al-Alaq ayat 1-5 yang berbunyi:
Artinya:
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang
Menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar
(manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia
apa yang tidak diketahuinya”. (Q.S. Al-Alaq 1-5)”.
Berdasarkan ayat di atas, perintah pertama dalam Islam adalah
membaca. Kaitannya dengan fokus penelitian ini, perpustakaan sebagai
99
tempat orang untuk membaca dan mencari materi atau bahan pelajaran
apa yang belum diketahui, perpustakaan merupakan suatu tempat yang
paling mendukung guna mengembangkan dan memperdalam ilmu
pengetahuan khususnya, sebab menerima pelajaran di kelas tidak cukup,
harus ada tambahan atau siswa sendiri yang akan mencarinya.
Untuk mengetahui fungsi dan peranannya data keadaan
perlengkapan perpustakaan sebagaimana tertera dalam BAB II Paparan
Data dan Temuan dalam halaman 67-68 dan data keadaan siswa-siswi
mengunjungi perpustakaan yang peneliti jadikan sampel dari jumlah
populasi siswa-siswi Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin Ad-
Dinul Qayyimu yang sebanyak 427 siswa.
100
Daftar Hadir Siswa Mengunjungi Perpustakaan Madrasah Tsanawiyah
Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek Gunungsari Pada
Tahun Pelajaran 2010/2011
No
Hari / Tanggal
Nama Pengunjung
Jabatan
Farap
Tujuan / Keperlu
an 1 Senin
09/05/11 Watiah Siswa Membac
a 2 Senin
09/05/11 Hikmawati Siswa Membac
a 3 Senin
09/05/11 Nur Hidayah Siswa Membac
a 4 Senin
09/05/11 A. Rozi Siswa Meminja
m 5 Senin
09/05/11 Laeli Hidayati Siswa Membac
a 6 Senin
09/05/11 Nurul Hilal Siswa Meminja
m 7 Senin
09/05/11 Nirwati Siswa Meminja
m 8 Senin
09/05/11 Marliana Siswa Membac
a 9 Senin
09/05/11 Sisva Siswa Membac
a 10
Senin 09/05/11
Rihul PPL Membaca
11
Senin 09/05/11
Zema Juliana Aulan
Siswa Meminjam
12
Senin 09/05/11
Sahrul Hadi Guru Membaca
13
Senin 09/05/11
Muhasib Guru Meminjam
14
Selasa 10/05/11
Siti Maya Zahrani
Siswa Membaca
15
Selasa 10/05/11
Eva Hidayati Siswa Membaca
16
Selasa 10/05/11
Silaturrahmi Siswa Belajar
17
Selasa 10/05/11
Hana Rodhia Siswa Belajar
18
Selasa 10/05/11
Mardiatun Jannah
Siswa Membaca
1 Selasa Azriatun Aeni Siswa Membac
101
9 10/05/11 a 20
Selasa 10/05/11
Husmaeni Siswa Meminjam
21
Selasa 10/05/11
Yuliana Rahmi Siswa Membaca
22
Selasa 10/05/11
Nurul Hilal Siswa Meminjam
23
Selasa 10/05/11
Nirwati Siswa Meminjam
24
Selasa 10/05/11
Irma Miranti Siswa Membaca
25
Selasa 10/05/11
M. Fauzi Siswa Belajar
26
Selasa 10/05/11
Marliono Siswa Belajar
27
Selasa 10/05/11
Wawan Hadi Siswa Belajar
28
Selasa 10/05/11
M. Sukri Siswa Membaca
29
Selasa 10/05/11
Sobirin Siswa Belajar
30
Selasa 10/05/11
Lisa Astiana Siswa Meminjam
31
Selasa 10/05/11
Fahrurrozi Siswa Membaca
32
Rabu 11/05/11
Fauziah Siswa Membaca
33
Rabu 11/05/11
Maulafi Siswa Membaca
34
Rabu 11/05/11
Nur Azizah Siswa Meminjam
35
Rabu 11/05/11
Fahriani Siswa Meminjam
36
Rabu 11/05/11
Fitriani Siswa Meminjam
37
Rabu 11/05/11
Diana Sari Siswa Membaca
38
Rabu 11/05/11
Paoziah Siswa Membaca
39
Rabu 11/05/11
Nida Ulfitria Siswa Meminjam
40
Rabu 11/05/11
Isnaini Hasanah Siswa Meminjam
4 Rabu Yunita Dewi Siswa Membac
102
1 11/05/11 a 42
Rabu 11/05/11
Sri Suhartini Siswa Membaca
43
Rabu 11/05/11
Hani Malkan Siswa Membaca
44
Rabu 11/05/11
Yuliani Siswa Membaca
45
Rabu 11/05/11
Siti Maryam Siswa Membaca
46
Kamis 12/05/11
Erni Hafazah Siswa Meminjam
47
Kamis 12/05/11
Fahriani Siswa Belajar
48
Kamis 12/05/11
Yunita Siswa Belajar
49
Kamis 12/05/11
Ahyar Rosidi Siswa Belajar
50
Kamis 12/05/11
Firman Siswa Membaca
51
Kamis 12/05/11
Ahmad Rozy Siswa Membaca
52
Kamis 12/05/11
Fahrurrozy Siswa Membaca
53
Kamis 12/05/11
Wardatul Jannah
Siswa Meminjam
54
Kamis 12/05/11
Ismawati Siswa Meminjam
55
Kamis 12/05/11
Hendrawan Siswa Belajar
56
Kamis 12/05/11
Faizul Bayani Siswa Belajar
57
Kamis 12/05/11
M. Fikri Siswa Belajar
58
Kamis 12/05/11
M. Rizal Siswa Meminjam
59
Kamis 12/05/11
Febriani Siswa Meminjam
60
Kamis 12/05/11
Dewi Siswa Membaca
61
Kamis 12/05/11
Yanti Mulyani Siswa Membaca
62
Kamis 12/05/11
Nurjannah Siswa Membaca
6 Kamis Isnawati Siswa Membac
103
3 12/05/11 a 64
Kamis 12/05/11
Zema Juliana Siswa Meminjam
65
Kamis 12/05/11
Nuriaki Siswa Meminjam
66
Kamis 12/05/11
Dini Rauhul Siswa Membaca
67
Sabtu 14/05/11
Sobirin Siswa Membaca
68
Sabtu 14/05/11
Hikmawati Siswa Membaca
69
Sabtu 14/05/11
Hana Rodhia Siswa Membaca
70
Sabtu 14/05/11
Firman Siswa Membaca
71
Sabtu 14/05/11
Paoziah Siswa Membaca
72
Sabtu 14/05/11
M. Fikri Siswa Membaca
73
Sabtu 14/05/11
Hendrawan Siswa Membaca
74
Sabtu 14/05/11
Febriani Siswa Membaca
75
Sabtu 14/05/11
Lisa Astiana Siswa Membaca
76
Sabtu 14/05/11
Dewi Siswa Belajar
77
Sabtu 14/05/11
Nurjannah Siswa Belajar
78
Sabtu 14/05/11
Ahyar Rosidi Siswa Belajar
79
Sabtu 14/05/11
Fahriani Siswa Belajar
80
Sabtu 14/05/11
Sri Suhartini Siswa Belajar
81
Sabtu 14/05/11
M. Rizal Siswa Belajar
82
Sabtu 14/05/11
Fahrurrozy Siswa Belajar
83
Sabtu 14/05/11
M. Sukri Siswa Belajar
84
Senin 16/05/11
M. Fauzi Siswa Belajar
8 Senin Watiah Siswa Belajar
104
5 16/05/11 86
Senin 16/05/11
Dini Rauhul Siswa Membaca
87
Senin 16/05/11
Zema Juliana Siswa Membaca
88
Senin 16/05/11
Yunita Siswa Membaca
89
Senin 16/05/11
Azmil Umur Siswa Membaca
90
Senin 16/05/11
Hamdani Siswa Belajar
91
Senin 16/05/11
Purqan Shaleh Siswa Belajar
92
Senin 16/05/11
Wardatul Jannah
Siswa Belajar
93
Senin 16/05/11
Lutfika Puadi Siswa Belajar
94
Senin 16/05/11
Yandi Siswa Belajar
95
Senin 16/05/11
Isnawati Siswa Belajar
96
Senin 16/05/11
Samsul Hadi Siswa Membaca
97
Senin 16/05/11
Ernawati Siswa Membaca
98
Senin 16/05/11
Faizul Bayani Siswa Membaca
99
Senin 16/05/11
M. Amrullah Siswa Belajar
100
Senin 16/05/11
Ardianto Siswa Belajar
101
Senin 16/05/11
Mura’ah Siswa Membaca
102
Senin 16/05/11
Wahyu Siswa Membaca
103
Senin 16/05/11
Wawan Hadi Siswa Belajar
104
Selasa17/05/11
Hikmawati Siswa Membaca
105
105
Selasa17/05/11
Hana Rodhia Siswa Membaca
106
Selasa17/05/11
Firman Siswa Membaca
107
Selasa17/05/11
Paoziah Siswa Membaca
108
Selasa17/05/11
M. Fikri Siswa Membaca
109
Selasa17/05/11
Hendrawan Siswa Membaca
110
Selasa17/05/11
Febriani Siswa Belajar
111
Selasa17/05/11
Lisa Astiana Siswa Belajar
112
Selasa17/05/11
Dewi Siswa Belajar
113
Selasa17/05/11
Nurjannah Siswa Belajar
114
Selasa17/05/11
Ahyar Rosidi Siswa Belajar
115
Selasa17/05/11
Fahriani Siswa Belajar
116
Selasa17/05/11
Sri Suhartini Siswa Membaca
117
Selasa17/05/11
M. Rizal Siswa Membaca
118
Selasa17/05/11
Fahrurrozy Siswa Membaca
119
Rabu 18/05/11
M. Sukri Siswa Membaca
106
120
Rabu 18/05/11
M. Fauzi Siswa Membaca
121
Rabu 18/05/11
Watiah Siswa Membaca
122
Rabu 18/05/11
Dini Rauhul Siswa Belajar
123
Rabu 18/05/11
Siti Maya Zahrani
Siswa Belajar
124
Rabu 18/05/11
Eva Hidayati Siswa Membaca
125
Rabu 18/05/11
Silaturrahmi Siswa Membaca
126
Rabu 18/05/11
Hana Rodhia Siswa Membaca
127
Rabu 18/05/11
Mardiatun Jannah
Siswa Membaca
128
Rabu 18/05/11
Azriatun Aeni Siswa Belajar
129
Rabu 18/05/11
Husmaeni Siswa Belajar
130
Rabu 18/05/11
Yuliana Rahmi Siswa Belajar
131
Rabu 18/05/11
Nurul Hilal Siswa Belajar
132
Kamis 19/05/11
Nirwati Siswa Membaca
133
Kamis 19/05/11
Marliono Siswa Membaca
134
Kamis 19/05/11
Wawan Hadi Siswa Membaca
107
135
Kamis 19/05/11
M. Sukri Siswa Membaca
136
Kamis 19/05/11
Dini Rauhul Siswa Membaca
137
Kamis 19/05/11
Zema Juliana Siswa Membaca
138
Kamis 19/05/11
Yunita Siswa Membaca
139
Kamis 19/05/11
Azmil Umur Siswa Membaca
140
Kamis 19/05/11
Hamdani Siswa Membaca
Data Siswa Yang Meminjam Buku Di Perpustakaan Madrasah
Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek
Gunungsari Pada Tahun Pelajaran 2010/2011
N
o
K
e
t
Nama Siswa Kls Judul
Buku
Tgl
Pinjam
Jenis
1 √ Ernawati VIIID IPA 11-04-
2011
LKS
2 √ A.Rozi VIIIA BIN 11-04-
2011
Paket
3 √ Wardatul
Jannah
VIIIE BIS 11-04-
2011
Paket
4 √ Hanifa VIID BIS 11-04-
2011
Paket
5 √ M. Rizal S VIIIB BIN 11-04-
2011
LKS
6 √ M. Fikri VIIIB KWN 12-04-
2011
Paket
108
7 √ Nur Jannah VIIIE IPS 12-04-
2011
LKS
8 √ Tafa’ul Aziz VIIIB MTK 12-04-
2011
Paket
9 √ Purqan Shaleh IXA BIN 12-04-
2011
Paket
1
0
√ Lutfika Puadi VIIA IPA 12-04-
2011
Paket
1
1
√ Hanifa VIID MTK 13-04-
2011
Paket
1
2
√ Hamdani VIIB BIS 13-04-
2011
Paket
1
3
√ Febriani VIIID MTK 13-04-
2011
LKS
1
4
√ Zema Juliana VIIIC IPS 13-04-
2011
LKS
1
5
√ Ahmad Rosid VIIIA BIS 13-04-
2011
Paket
1
6
√ Hamzan Wadi VIIB MTK 14-04-
2011
Paket
1
7
√ Samsul Hadi VIIA QH 14-04-
2011
Paket
1
8
√ Wardatul
Jannah
VIIIE KWN 14-04-
2011
Paket
1
9
√ Dewi VIIIC IPS 14-04-
2011
Paket
2
0
√ Yandi VIIB AQA 14-04-
2011
Paket
2
1
√ Isnawati VIID BIS 14-04-
2011
Paket
109
2
2
√ Nunung H VIIB BIN 11-05-
2011
Paket
2
3
√ Ratna Dewi VIIC IPA 11-05-
2011
Paket
2
4
√ Azmil Umur VIIIB AQA 11-05-
2011
Paket
2
5
√ Erni Hafazah VIIC BIS 11-05-
2011
Paket
2
6
√ Lisa Astiana VIID BIS 11-05-
2011
Paket
2
7
√ Haris Wadi VIIB FIQ 16-05-
2011
Paket
2
8
√ Fauziah VIIC BIS 16-05-
2011
Paket
2
9
√ Nur Azizah VIIIC MTK 16-05-
2011
LKS
3
0
√ Sri Suhartini VIIIC MTK 16-05-
2011
LKS
3
1
√ Syahidatil VIIC BIS 16-05-
2011
LKS
3
2
√ Yanti Mulyani VIIC KWN 18-05-
2011
LKS
3
3
√ Maulefi VIIC KWN 18-05-
2011
LKS
3
4
√ Ahyar Rosidi VIIIA BIS 18-05-
2011
LKS
3
5
√ Ernawati VIIID IPA 18-05-
2011
LKS
3
6
√ M. Amrullah VIIIA KWN 18-05-
2011
LKS
110
3
7
√ Putri Lintang VIIC BIS 18-05-
2011
Paket
3
8
√ Hanafi VIIA IPA 19-05-
2011
LKS
3
9
√ Fitriati VIIC FIQ 19-05-
2011
Paket
4
0
√ A. Haryadi VIIA BIS 19-05-
2011
LKS
4
1
√ Helmi VIIB IPS 19-05-
2011
Paket
4
2
√ Sumayya VIIA IPA 19-05-
2011
LKS
4
3
√ Khusnul Aini VIIC KWN 19-05-
2011
LKS
4
4
√ Firman VIIIB BIS 23-05-
2011
Paket
4
5
√ Ardianto VIIB IPA 23-05-
2011
LKS
4
6
√ Wahyu VIIIA MTK 23-05-
2011
LKS
4
7
√ Mura’ah VIIIC BIS 23-05-
2011
Paket
4
8
√ A. Rozi VIIIA BIN 23-05-
2011
LKS
4
9
√ Lisa Astiana VIIC BIN 24-05-
2011
LKS
5
0
√ Dewi VIIID MTK 24-05-
2011
Paket
5
1
√ Nurjannah VIIIE BIN 24-05-
2011
Paket
111
5
2
√ Ahyar Rosidi VIIIA BIS 24-05-
2011
Paket
5
3
√ Fahriani VIIID MTK 24-05-
2011
Paket
5
4
√ Sisva VIIC BIN 24-05-
2011
Paket
5
5
√ Rihul VIIB MTK 24-05-
2011
Paket
5
6
√ Zema Juliana VIID IPA 24-05-
2011
LKS
5
7
√ Sahrul Hadi VIIIA IPA 24-05-
2011
LKS
5
8
√ Muhasib VIIIA BIN 24-05-
2011
Paket
5
9
√ Siti Maya Zahrani
VIIC MTK 25-05-
2011
Paket
6
0
√ Eva Hidayati VIIID AQA 25-05-
2011
Paket
6
1
√ Silaturrahmi VIIA MTK 25-05-
2011
Paket
6
2
√ Azmil Umur VIIB BIN 25-05-
2011
Paket
6
3
√ Hamdani VIIA MTK 25-05-
2011
Paket
6
4
√ Purqan Shaleh VIIIA BIS 25-05-
2011
Paket
6
5
√ Wardatul Jannah
VIIC MTK 25-05-
2011
Paket
6
7
√ Lutfika Puadi VIIIA BIN 25-05-
2011
Paket
112
6
8
√ Yandi VIIIA IPS 25-05-
2011
LKS
6
9
√ Isnawati VIIB BAR 26-05-
2011
Paket
7
0
√ Samsul Hadi VIIA MTK 26-05-
2011
Paket
7
1
√ Ernawati VIIC BIN 26-05-
2011
Paket
7
2
√ Faizul Bayani VIIA IPS 26-05-
2011
LKS
7
3
√ M. Rizal VIIIA MTK 26-05-
2011
Paket
7
4
√ Febriani VIIB BIN 26-05-
2011
Paket
7
5
√ Dewi VIIC BIN 26-05-
2011
Paket
7
6
√ Wahyu VIIIA MTK 26-05-
2011
Paket
113
YAYASAN PENDIDIKAN AD-DINUL QAYYIM
MTs. NM. AD-DINUL QAYYIMU
STATUS TERAKREDITASI “A”
Jln. TGH. Umar Abdul Aziz Kapek Gunungsari Lombok Barat Nomor : 32/Ts.ADQ/Perpus/065/05/2011
Lamp :_
Hal : Tri wulan 2 2011
Pos Maret, April & Mei
1. Jumlah Anggota Perpustakaan
N
O
Status Pria Wanita Jumlah
1 Pelajar 197 230 427
2 Pegawai / Umum 35 20 55
3 Umum 15 20 35
2. Jumlah Pengunjung Perpustakaan
N
O
Status Pria Wanita Jumlah
1 Pelajar 420 537 957
2 Pegawai / Umum 50 45 95
3 Umum 40 45 85
3. Jumlah Peminjam
N
O
Status Pria Wanita Jumlah
114
1 Pelajar 435 503 938
2 Pegawai / Umum 20 35 55
3 Umum 10 15 25
115
Dari data dokumentasi yaitu Daftar Hadir Siswa Mengunjungi
Perpustakaan Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul
Qayyimu Kapek Gunungsari Pada Tahun Pelajaran 2010/2011, Data
Siswa Yang Meminjam Buku di Perpustakaan Madrasah Tsanawiyah
Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek Gunungsari Pada Tahun
Pelajaran 2010/2011, dan Laporan Tri wulan II 2011 (Pos Maret, April,
& Mei ) yang peneliti dapatkan, bahwa minat baca siswa di Madrasah
Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek Gunungsari
Pada Tahun Pelajaran 2010/2011 cukup tinggi. Peneliti melampirkan
sebagian dari keseluruhan data yang peneliti dapatkan di lokasi
sebagaimana yang di lihat pada halaman 91-98.
Adapun buku yang paling sering dipinjam dan yang paling
dibaca oleh siswa-siswi di Perpustakaan Madrasah Tsanawiyah
Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek Gunungsari adalah
buku-buku pelajaran seperti mata pelajaran Matematika, Bahasa Inggris
dan Bahasa Indonesia. Pada waktu peneliti mewawancarai salah seorang
siswa yang meminjam buku pelajaran inti, Menurut siswa adalah
mempersiapkan diri dari sekarang untuk menghadapi atau menempuh
ujian nasional yang akan datang, tetapi pelajaran yang lain juga kita juga
sering berdiskusi di dalam perpustakaan dengan guru-guru kita yang
memegang mata pelajaran.
Jika di perhatikan pada laporan Tri Wulan II pos Maret, April &
Mei, jumlah siswa tahun pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 427 dapat
116
dikatakan sangat tinggi antusiasnya mengunjungi perpustakaan untuk
belajar secara umumnya dan untuk meningkatkan minat baca secara
khsususnya di dalam perpustakaan Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul
Muslimin Ad-Dinul Qayyimu.
Perpustakaan Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin Ad-
Dinul Qayyimu Kapek sering digunakan oleh guru dan siswa untuk
mencari bahan-bahan yang mereka butuhkan dalam proses belajar
mengajar, dan guru juga sering memberikan tugas kepada siswa untuk
mencari jawabannya di perpustakaan, dengan begitu pemahaman siswa
akan meningkat bila dibandingkan dengan yang hanya menerima materi
di dalam kelas saja.
Menurut salah seorang guru Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul
Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek yaitu Korsan Kurikulum bahwa
peranan perpustakaan sekolah sangatlah signifikan dalam meningkatkan
minat baca siswa pada umumnya. Dan untuk mewujudkan hal tersebut,
semua siswa selalu dikerahkan untuk memanfaatkan perpustakaan
secara efektif.
Demikian halnya dengan semua peserta didik harus bisa
memanfaatkan jasa informasi yang ada di perpustakaan Madrasah
Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek Tahun
Pelajaran 2010/2011 dengan memanfaatkan atau menggunakan jasa
perpustakaan, sehingga prestasi mereka pun meningkat dalam semua
mata pelajaran.
117
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan pada BAB III
tentang Peranan Perpustakaan dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa
di Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu
Kapek Gunungsari Lombok Barat Tahun Pelajaran 2010/2011, peneliti
dapat menyimpulkan sebagai berikut:
a. 1. Perpustakaan Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin Ad-
Dinul Qayyimu Kapek Gunungsari Tahun Pelajaran 2010/2011
cukup memadai akan tetapi harus terus ditingkatkan baik dari
segi penambahan koleksi/ bahan pustaka dan para
pustakawannya.
b. 2. Minat baca siswa di Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul
Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek Gunungsari Lombok Barat
Tahun Pelajaran 2010/2011 cukup tinggi, sebagai bukti yang
nyata, peneliti melampirkan sebagian dari keseluruhan data yang
peneliti dapatkan di lokasi, data tersebut dapat dilihat pada
halaman 91-98, Daftar Hadir Siswa Pengunjung Perpustakaan,
Daftar Siswa Yang Meninjam Buku di Perpustakaan dan Hasil
Laporan Tri Wulan Perpustakaan. Akibat minat baca siswa tinggi
118
menyebabkan hasil belajarnya pun sangat baik, hal ini bisa
terbukti dari hasil prestasi belajar siswa yaitu pada Tabel 2
(Prestasi Belajar) pada halaman 61.
c. 3. Perpustakaan mempunyai peranan yang sangat penting
dalam meningkatkan minat baca yaitu sebagai tempat belajar
sendiri, belajar kelompok peserta didik, maupun guru dapat
meminjam buku yang dibutuhkan di perpustakaan, selain
sebagai tempat referensi perpustakaan juga digunakan sebagai
tempat rekreasi dengan cara membaca buku-buku cerita yang
menarik sehingga menjadi terhibur di saat jam istirahat dan jam
pelajaran kosong.
B. Saran-saran
Dalam upaya mewujudkan peranan perpustakaan sekolah
terhadap peningkatan minat baca siswa, maka peneliti ingin
memberikan saran-saran sebagai berikut:
a. 1. Kepala Madrasah
Hendaknya Kepala Madrasah tetap memberikan arahan
dan masukan kepada para pustakawan dan meningkatkan kerja
sama dengan pihak luar lembaga masyarakat, perpustakaan
daerah, dan lainnya dalam menyediakan anggaran untuk
madrasah.
a. 2. Pustakawan
119
b. a. Para pustakawan hendaknya mendapatkan ilmu yang
cukup sehingga dapat menjadi pustakawan yang handal
dan profesional dengan mengikuti penataran-penataran
atau training.
c. b. Para pustakawan hendaknya menambah
perlengkapan-perlengkapan perpustakaan baik yang
cetak maupun non cetak karena keduanya masih minim.
d. 3. Guru-guru
Kepada guru-guru Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul
Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek Gunungsari Lombok Barat
Tahun Pelajaran 2010/2011 hendaknya memberikan semangat
dan motivasi kepada anak didiknya dalam memanfaatkan
perpustakaan sekolah yang ada.
a. 4. Para Siswa Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin Ad-
Dinul Qayyimu Kapek Gunungsari Lombok Barat Tahun
Pelajaran 2010/2011
Bagi para peserta didik supaya lebih aktif dan disiplin
dalam memanfaatkan perpustakaan yang ada di Madrasah
Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek
Gunungsari.
a. 5. Kepada Pihak Pengurus Yayasan Madrasah Tsanawiyah
Nahdlatul Muslimin Ad-Dinul Qayyimu Kapek Gunungsari
Lombok Barat Tahun Pelajaran 2010/2011
120
Supaya lebih memperhatikan keberadaan Madrasah
Tsanawiyah Nahdlatul Muslimin Ad-dinul Qayyimu Kapek
Gunungsari Lombok Barat Tahun Pelajaran 2010/2011 dengan
melengkapi keterbatasan persediaan buku pelajaran yang
dibutuhkan dalam rangka meningkatkan mutu atau kualitas
pendidikan.
121
DAFTAR RUJUKAN
Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab. Psikologi Suatu Pengantar dalam Persepektif Islam. Jakarta: Prenada Media Kencana. 2005.
Abdurrahmat Fathoni. Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi.
Jakarta: Rineka Cipta, 2006. Bunda Lucy. Mendidik Sesuai dengan Minat & Bakat Anak (Painting Your
Childre’n Future). Jakarta: PT Tagga Pustaka, 2010. Darmono. Perpustakaan Sekolah Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata
Kerja, Jakarta: Grasindo, 2007. Djaali. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2008. F. Rahayuningsih. Pengelolaan Perpustakaan. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007. Husaini, Peranan Perpustakaan dalam Meningkatkan Prestasi Belajar
Mahasiswa STAIN Mataram, Mataram. Fakultas Tarbiyah. IAIN Mataram, 1998.
Ibrahim Bafadal. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, Cetakan Keenam.
Jakarta: Bumi Aksara, 2008. Isyatun Hasanah, Peranan Perpustakaan Sekolah Terhadap Peningkatan
Prestasi Belajar Peserta Didik Kelas XI dalam Bidang Studi Fiqih di Madrasah Aliyah Dakwah Islamiyah Putri Nurul Hakim Lombok Barat. Skripsi, IAIN Mataram, 2009.
Lexy J. Moleong. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung:
PT Remaja Rosda Karya, 2010. Noerhayati S. Pengelolaan Perpustakaan Jilid I. Bandung: PT Alumni, 1987. Nur Sa’adah, Peranan Perpustakaan Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan
Agama Islam Siswa SLTPN 5 Mataram, Mataram. Fakultas Tarbiyah. IAIN Mataram, 1999.
Pawit M. Yusuf dan Yaya Suhendar. Pedoman Penyelenggaraan
Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Pranada Media Group, 2007.
122
R. Masri Sareb Putra . Menumbuhkan Minat Baca Sejak Dini. Jakarta: PT
Indeks, 2008. Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi
Revisi VI.. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006. Sumantri. Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah, Bandung: PT
Remaja Rosda Karya, 2008. Tampubolon. Mengembangakan Minat dan Kebiasaan Membaca Pada
Anak. Bandung: Angkasa, 1991. Tim Penyusun, Asnawi dkk. Pedoman Penulisan Skripsi. IAIN Mataram: 2010. Undang-Undang No. 20. 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta. Sinar
Grafika, 2010. Undang-Undang No. 43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan dan Undang-
Undang 43 2007 Tentang Perpustakaan. Yogyakarta: Pustaka Timur, 2010.
Undang-Undang Perpustakaan No. 43 Tahun 2007 dilengkapi AD/ART dan
Kode Etik Ikatan Pustakawan Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010
Www.Library.co.id.