Download - Jalan BAB I Kelompok F411RY
BAB I
Pemeriksaan Agregat
BAB I
PEMERIKSAAN AGREGAT1.1. Analisa Saringan.1.1 1. Tujuan Percobaan.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk menentukan pembagian agregat kasar/split, sedang/screen, dan halus/filter dengan menggunakan saringan.
1.1.2. Peralatan.
a. Satu set saringan.
b. Alat penggetar saringan.
c. Timbangan.
d. Talam.
1.1.3. Perhitungan.
Berat contoh = 1200 gram.
Diambil Saringan no.8
F = 7,21 % Agregat Kasar = [(F - S) / (F - C)] x 100%
S = 18,43 % = [(7,21 - 18,43) / (7,21 - 21,55)] x 100%
C = 21,55 % = 78,24 %
Dimana : F = prosen agregat halus yang lolos saringan no 8.
C = prosen agregat kasar yang lolos saringan no.8.
S = Sp. Limit.
Dengan cara Trial and Error didapatkan Xfiller = 9%
Maka : XAg.Halus= (100 - XAg.Kasar - Xfiller) x 100%
= (100 78,24 - 9) x 100%
= 12,76%
Dari hasil percobaan analisa saringan di atas, maka diperoleh hasil sebagai berikut :
1. Berat contoh = 1200 gram
2. Berat aspal = 4 % x 1200 gram
= 48 gram
3. Agregat kasar = 78,24 % x (100-4) % x 1200 gram= 901,3248 gram
4. Agregat halus = 12,76 % x (100-4) % x 1200 gram= 146,9952 gram
5. Filler
= 9 % x (100-4) % x 1200 gram = 103,68 gram
Total= 1200 gram
DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS TEKNIKLABORATORIUM JALAN RAYA & TRANSPORTASI
Jl. Unlam II Banjarbaru. telp (0511) 773858
Analisa Saringan Agregat Kasar
TERIMA TANGGAL
: 3 April 2006DIKERJAKAN TANGGAL: 3 April 2006PELAKSANA
: Kelompok VIIINo. SaringanTertahan (gr)Jumlah Tertahan (gr)%
TertahanLolos
000100
939311.21288.788
3/847.5140.513.97186.029
no. 811101250.578.45321.547
no. 302361486.592.1637.837
no. 200107.5159498.4081.592
Filler1621.410001000
DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS TEKNIKLABORATORIUM JALAN RAYA & TRANSPORTASI
Jl. Unlam II Banjarbaru. telp (0511) 773858Analisa Saringan Agregat HalusTERIMA TANGGAL
: 3 April 2006
DIKERJAKAN TANGGAL: 3 April 2006
PELAKSANA
: Kelompok VIII
No. SaringanTertahan (gr)Jumlah Tertahan (gr)%
TertahanLolos
000100
000100
3/8000100
no. 848548533.31066.69
no. 30605109074.86325.137
no. 200261135192.7887.212
Filler10514561000
DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS TEKNIKLABORATORIUM JALAN RAYA & TRANSPORTASI
Jl. Unlam II Banjarbaru. telp (0511) 773858Gradasi Gabungan HRS
TERIMA TANGGAL
: 3 April 2006
DIKERJAKAN TANGGAL: 3 April 2006
PELAKSANA
: Kelompok VIII
No. SaringanAgregat KasarAgregat HalusFillerTotal (%)Sp. Limit (%)
20%71%9%
10020100711009100100
88.78817.75866.6947.349100974.10778 100
3/886.02917.20625.13717.847100944.05360 87
No.821.5474.3097.2125.121100918.4352 78
No.307.8371.567021,52100910.56725 60
No.2001.5920.31800,2410099.3185 10
Pembahasan
Dari beberapa hasil yang diperoleh, maka benda uji yang terbaik (memiliki stabilitas tertinggi) diperoleh dari komposisi agregat :
20 %Agregat kasar dari berat total
71%Agregat halus dari berat total
9 %Filler dari berat total
4 % Kandungan Aspal dari berat total
Filler adalah abu batu atau bahan yang menjadi tepung dapat menyelesaikan tugas untuk mengisi celah antara agregat kasar dan halus. Selanjutnya filler dipakai untuk memperbaiki sifat pencampuran dalam menyatukan bahan seperti aspal.
1.2. Sand Equivalent Test.
1.2.1. Tujuan Percobaan.
Pemeriksaan percobaan ini dimaksudkan untuk menentukan nilai sand equivalent pada bahan pasir yang dilarutkan ke dalam cairan kimia, dan selanjutnya akan didapat rata-rata sand equivalentnya.
1.2.2. Peralatan.
a. Saringan wattman no. 12.
b. Pengaduk larutan
c. Tabung skala siap baca
1.2.3. Bahan Percobaan
a. 454 gram (1 lb) technical anhydrous CaCl2 2050 gram usp glycerine (1640 ml), 47 gram (45 ml) Formaldhyde (40 % Volume colution).
b. Larutan CaCl2 kepada setiap 2 galon aquadest yang telah dididihkan, kemudian didinginkan.
c. Saring dengan saringan wattman No.12. Tambahkan glycerine dan formaline kepada larutan yang telah disaring atau diaduk.
d. Encerkan 85 + 5 ml larutan baru menjadi 1 galon dengan menambahkan aquadest.
1.2.4. Proses Percobaan
a. Isi tabung sampai skala lima (5)
b. Masukan pasir (contoh) dan biarkan 10 menit, kocok secara mendatar sebanyak 90 kali, kemudian isi larutan sampai skala 15, dan biarkan selama 20 menit + 15 detik, baca skala lumpur.
c. Masukan beban, baca skala beban.
1.2.5. Perhitungan
Perhitungan Sand Equivalent Test.
Sand Equivalent =
Dari pembacaan didapat skala pasir (B) =5,1 dan skala lumpur (B) =5,6Sand Equivalent=
Kadar lumpur = 100% - 91,071%
= 8,929 %
Pembahasan
Sand Equivalent menyatakan perbandingan antara skala pasir dan skala lumpur. Semakin besar Sand Equivalent yang diperoleh, maka kadar lumpurnya semakin kecil. Dan sebaliknya, semakin kecil Sand Equivalent, semakin besar kadar lumpurnya. Kadar lumpur = 8,929 %.
Dari hasil pemeriksaan proses percobaan dengan bahan yang tersedia (siap dibaca) baik pada skala permukaan lumpur, skala beban pada tangkai dari skala pasir didapat hasil nilai Sand Equivalent antara 91 % - 97 % dan rata-rata nilai Sand Equivalent dari hasil percobaan didapat 94 %, sehingga dapat ditentukan kadar lumpurnya.
Bahan pasir yang memiliki kadar lumpur yang relatif tinggi akan memberikan pengaruh besar terhadap pavement, karena akan berakibat pada :
a. Gradasi yang tidak cocok untuk agregat pavement.
b. Sifat pelekatnya kurang baik jika dicampur aspal.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS TEKNIKLABORATORIUM JALAN RAYA & TRANSPORTASI
Jl. Unlam II Banjarbaru ( (0511) 773858
PEMERIKSAAN PENETRASITERIMA TANGGAL
: 3 April 2006
DIKERJAKAN TANGGAL: 3 April 2006
PELAKSANA
: Kelompok VIII
No.UraianContoh AContoh B
1.Tera tinggi tangkai penunjuk beban dalam gelas ukur25,425,5
2.Skala Lumpur6,45,6
3.Skala Beban31,630,6
4Skala Pasir6,25,1
5Sand Equivalent96,9 % 91,1%
Rata Rata94 %
1.3. Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar
PB - 0202 - 76 ( AASHTO T - 85 - 74 : ASTM C - 127 - 68 )1.3.1. Tujuan Percobaan
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan berat jenis (bulk), berat jenis kering permukaan jenuh (Saturace Surface Dry = SSD), berat jenis semu (Apparent) dan penyerapan dari agregat kasar.
a. Berat jenis (bulk specific gravity) yaitu perbandingan antara berat agregat kering dan berat air suling dan isinya sama dengan isi agreget dalam keadaan jenuh pada suhu tertentu.
b. Berat jenis permukaan jenuh (SSD) yaitu perbandingan antara berat agregat kering permukaan jenuh dengan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan jenuh pada suhu tertentu.
c. Berat jenis semu (Apparent specific gravity) yaitu perbandingan antara berat agregat kering dan berat air suling yang isinya sama dengan isi agregat dalam keadaan kering pada suhu tertentu.
d. Penyerapan ialah prosentase berat air yang dapat diserap pori terhadap berat agregat kering.
I.3.2.Peralatan
a. Keranjang kawat ukuran 3,35 mm atau 2,36 mm (no.6 atau no.8) dengan kapasitas kira-kira 5 kg.
b. Tempat air dengan kapasitas dan bentuk yang sesuai untuk pemeriksaan.Tempat ini harus dilengkapi dengan pipa sehingga permukaan air selalu tetap.
c. Timbangan dengan kapasitas 5 kg dan ketelitian 0,1 % dari berat contoh yang ditimbang dan dilengkapi dengan alat penggantung keranjang.
d. Oven yang dilengkapi pengatur suhu untuk memanasi sampai ( 1105 ) C.
e. Alat pemisah contoh.
f. Saringan no.4.
1.3.3.Benda Uji
Benda ini yang akan di test yakni agregat yang tertahan saringan no.4 yang diperoleh dari alat pemisah contoh atau cara perempat, sebanyak kira-kira 5 kg.
I.3.4.Proses Percobaan
a. Cuci benda uji untuk menghilangkan debu atau bahan-bahan lain yang melekat pada permukaan.
b. Keringkan benda uji dalam oven pada suhu 105 C sampai beratnya konstan.
c. Dinginkan benda uji pada suhu ruang selama 1 - 3 jam, kemudian timbang dengan ketelitian 0,1 %.
d. Rendam benda uji dalam air pada suhu ruang selama 24 4 jam.
e. Keluarkan benda uji dari air, dibersihkan dengan menggunakan serbet atau kain penyerap sampai selaput air pada permukaan hilang (SSD), untuk butiran yang besar pengeringan harus satu per satu.
f. Timbang benda uji kering permukaan jenuh ( Bj ).
g. Letakan benda uji didalam keranjang, goncangkan batunya untuk mengeluarkan udara yang tersekap dan tentukan beratnya di dalam air (Ba) ukur suhu air untuk memudahkan penyesuaian perhitungan kepada suhu standard ( 25 C ).
1.3.5.Perhitungan
Perhitungan berat jenis dan penyerapan agregat kasar:
a. Berat jenis
b. Berat jenis kering permukaan jenuh (saturated surface dry)
c. Berat jenis semu (apparent specifie grafity)
d. Penyerapan
Keterangan :
Bk = Berat benda uji kering oven (gram)
Sampel I = Sampel II = 1000 gr
Bj = Berat benda uji kering permukaan jenuh (gram)
Sampel I = 1007 gr
Sampel II = 1010 gr
Ba = Berat benda uji didalam air (gram)
Sampel I = 617 gr
Sampel II = 614 gr
Pada sampel I
Berat jenis = 2,59 gr
Berat jenis kering permukaan jenuh = 2,60 gr
Berat jenis semu = 2,62 gr
Penyerapan = 0,7 %
Pada sampel II
Berat jenis = 2,51 gr
Berat jenis kering permukaan jenuh = 2,58 gr
Berat jenis semu = 2,57 gr
Penyerapan = 1 %
Rata - Rata
Berat jenis = 2,55 gr
Berat jenis kering permukaan jenuh = 2,6 gr
Berat jenis semu = 2,6 gr
Penyerapan = 0,85 %
DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS TEKNIKLABORATORIUM JALAN RAYA & TRANSPORTASI
Jl. Unlam II Banjarbaru ( (0511) 773858
Berat Jenis dan Penyerapan Agregat Kasar
TERIMA TANGGAL
: 3 April 2006
DIKERJAKAN TANGGAL: 3 April 2006
PELAKSANA
: Kelompok VIII
KeteranganBenda I (gram)Benda II (gram)
Berat benda uji kering oven (Bk)10001000
Berat benda uji kering permukaan jenuh (Bj)10071010
Berat benda uji di dalam air (Ba)617614
KeteranganIIIRata - Rata
Berat jenis (bulk) = Bk/(BjBa)2,62,52,55
Berat jenis kering permukaan jenuh = Bj/(BjBa )2,62,62,6
Berat jenis semu ( apparent ) = Bk/(BkBa)2,62,62,6
Penyerapan (absorption) = ((BjBk)/Bk)x 100%0,7%1%0,85%
Pembahasan
a. Berat jenis semakin besar, maka kadar air semakin kecil dan sifat ketahanan semakin besar. Dan bila semakin rapat, berat jenis akan mengubah susunan material dari bahan dan tingkat void.
b. Dari percobaan diperoleh berat jenis (bulk) adalah 2,55 ; berat jenis kering permukaan jenuh adalah 2,6 ; dan berat jenis semu adalah 2,6. Sehingga dapat disimpulkan bahwa agregat ini sifat ketahanannya kecil. Sedangkan susunan materialnya renggang atau tingkat voidnya cukup besar.
c. Penyerapan air adalah kurang dari 1 % untuk berat jenis yang semakin berat. Agregat yang mempunyai sifat penyerapan tinggi akan menambahkan volume rongga untuk pencampuran aspal, pada akibatnya akan mengurangi sifat ketahanan pavement.
d. Dari hasil percobaan diperoleh penyerapan air sebesar 0,85 % (