JARINGAN DISTRIBUSIKELOMPOK 3
1. Yahya Muchaimin Aji
2. Maya Artati Kirana
3. Gading Komala Pramesi
4. Ahaddian Ovilia Damayanti
5. Silvia Dewi Wijayanti
6. Devarolla Desilawati
7. Nur Ismi Najamuddin
8. Ganisa Elsina Salamena
9. Lyn Alby
10. Raya Abdullah
Konsep Penyediaan Air Bersih
• Mengubah air baku dari sumber menjadi air bersih (olahan)Pengolahan Air
• Menyalurkan air bersih dari IPA ke ground tank/reservoirTransmisi
• Menyalurkan air bersih dari ground tank/reservoir ke rumah atau konsumenDistribusi
Sistem Distribusi
A. Sistem berkelanjutan (continuous)
Pada system ini, air akan disuplai dan didistribusikan selama 24 jam kepada konsumen. Sistem ini dipakai bila kuantitas air baku dapat mensuplai kebutuhan yang ada.
Keuntungannya:
Air tersedia setiap saat
Air selalu berada dalam keadaan segar
Kerugiannya:
Pemakaian air cenderung boros
Jika ada sedikit kebocoran, maka akumulasinya akan sangat besar
Sistem Distribusi
B. Sistem intermitten
Pada system ini, air tidak diproduksi secara terus menerus, melainkan beberapa jam saja dalam satu hari. Sistem ini dipakai bila kuanititas dan tekanan yang diperlukan tidak terpenuhi.<
Keuntungannya:
Pemakaian air cenderung lebih hemat
Jika ada kebocoran, maka jumlah yang terbuang tidak akan besar<
Kerugiannya:
Air tidak tersedia setiap saat, sehingga sangat merepotkan bila pada saat-saat tersebut air dibutuhkan
Setiap rumah harus memiliki tempat penyimpanan air untuk memenuhi kebutuhannya
Pola Jaringan
A. Sistem Branch / Cabang
Sistem cabang adalah sitem pendistribusian air yang bersifat terputus membentuk cabang-cabang sesuai dengan daerah pelayanan
B. Sistem Loop
Sistem loop adalah system perpipaan melingkar dimana ujung pipa yang satu bertemu kembali dengan ujung pipa lain
Pola Jaringan
Tipe Pengaliran
A. Tipe gravitasi
Tipe ini dipakai bila tekanan air pada titik terjauh yang diterima konsumen masih mencukupi.
B. Tipe pemompaan
Tipe ini dipakai bila pengaliran gravitasi tidak dapat diterapkan, karena tekanan air tidak mampu mencapai titik terjauh yang diterima konsumen, atau bila tekanannya terlalu kecil.
Sistem yang dipakai bergantung pada kondisi topografi setempat, itulah sebabnya harga dan ketersediaan air bersih di tiap kota sangat bervariasi
Dasar Perencanaan Jaringan Distribusi
Beberapa faktor yang menjadi dasar pertimbangan adalah:
1. Pertumbuhan penduduk
2. Tingkat social ekonomi masyarakat
3. Kecepatan pertumbuhan sarana yang ada
4. Periode perencanaan
5. Pola pemakaian air (fluktuasi, jam puncak)
Yang mana faktor-faktor diatas akan menentukan jumlah kebutuhan air bersih, yang selanjutnya menjadi dasar perhitungan dalam perencanaan teknis
Kehilangan Tekanan dalam PerpipaanAspek yang perlu diperhatikan adalah adanya kehilangan tekanan akibat major losses dan minor losses
1. Major losses
Diakibatkan oleh kekasaran pipa
2. Minor losses
Akibat perubahan penampang (penyempitan maupun pembesaran)
Akibat belokan
Akibat bukaan, sambungan, percabangan, dsb<
Untuk pipa-pipa panjang atau nilai L/D > 1000, biasanya minor losses diabaikan
Dg
VLfh f .2
.. 2
2g
2vkLmh
Major Losses
Minor Losses
Jenis Sambungan Sistem1. Sambungan halaman
Yaitu sambungan dari pipa distribusi ke pipa-pipa tiap rumah atau halaman
2. Sambungan rumah
Yaitu sambungan dari pipa rumah ke tiap utilitas rumah tangga
3. Hidram umum
Merupakan pelayanan air bersih yang digunakan secara komunal pada daerah tertentu untuk melayani sekitar 100 orang dalam setiap hidran umum
4. Terminal air
Adalah distribusi air melalui pengiriman tangki-tangki air yang diberikan pada daerah kumuh, terpencil, atau rawan air bersih
5. Kran umum
Ialah pelayanan air bersih yang digunakan secara komunal oleh mereka yang kurang mampu, biasanya satu kran umum mampu melayani hingga 20 orang
Perlengkapan Distribusi
Dalam sebuah system atau jaringan, tentunya terdiri dari komponen-komponen untuk memenuhi kebutuhan terkait. Berikut beberapa alat-alat dalam distribusi.
Katup Reservoir Meter Air
Flow restrictor
Sambungan Pipa