-
&,APORAN PBNELITIAN
DALAM RAMUAN KINANG TERHADAP PLAT DASAR
GIGI TIRAUN RESIN ALRILIK
0 L B H :
dra. SUPARYONO SALEH
Dilatsanakan atas biaya 1
Dana Penunjang Pendidikan Universitas Gadjah Mada Dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian :
No, UGM I 815 I M I 09 I Ol I Tanggal, 2 Januari 1989
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
DBPARTBMEN PENDIDIKAN DAN KBBUDAYAAN
1 9 8 '
Al:_r
(,11· &,r
J'C?(
;: . ,
-
-
P R A K A T A
Dengan mengucap syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
berkat rabnat dan bimbingannya,maka penelitian tentang pe-
ngaruh bahan-bahan yang terkandung di dalam raauan kinang
terhadap plat dasar gigi tiruan resin akrilik dapat dise-
lesaikan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menget~hui adanya
pengaruh bahan-bahan yang terkandung di dalam ramuan kinang
dan juga seberapa jauh kerusakan yang terjadi pada plat
resin akrilik akibat dari masing-masing bahan yang terkan-
~ung di dalam ramuan kinang tersebut.
Manfaat dari penelitian ini adalah
1. Mengetabui jenis kerusakan plat resin akrilik akibat ber-
kantaknya plat tersebut dengan bahan-bahan yang terkandung
di dalam ramuan kinang.
2. Mengetahui diantara bahan-baban yang terkandung di dalam
ramuan kinang yang·mempunyai pengaruh paling besar terhadap
terjadinya kerusakan pada plat resin akrilik.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 1989 dan
selesai pa.da bulan Juni 1989. Dengan selesainya penelitian
ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada
yang telah memberikan fasilitas penelitian.
2. drg. Sigit Budhiwidagdo selaku pembimbing dalam melaksa-.
nakan penelitian ini.
3. Direktur Lembaga Penelitian Universitas Gadjah Mada.
-
iii
4. Semua pihak yang te1ah membantu sehingga ter1ak·sananya
penelitian ini.
Menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna,maka
kritik dan saran demi perbaikan laporan ini diucapkan te-
rima kasih,semoga penelitian ini dapat bermanfaat •
..... Yogyaka.rta, 1 Juni 1989
Pembimbiilg Penu1is
!. drg. R.H.Sigit Budhiwidagdo Saleh
. ..
-
\
DAFTAR ISI
Ha1aman
PRAKATA • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • ii
DAFTAR ISI • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • iv
DAF'l'AR TABEL ••••••••••••••••••••••••••••••••••• v
INTI SARI • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • vi
PENGANTAR
La tar Be1akang dan Permasalahan ••••••••••••••• l
Tinjauan Pustaka ••••••••••••••••••••••••••••••• 3
Hi.potesis •••••••••••••••••••••••••••••••••••••• 9
Rencana Penelitian • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • 10
CARA PENELITIAN
Bahan Penelitian • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • ll
Alat-alat • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • 11
Ja1an Penelitian . . . . . . . . . . . . •· . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12 Cara Ana1isis •••••••••••••••••••••••••••••••••• 14
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasi1 Pene1itian • • • • • • • •• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • 16
Pefi!bahasan •••••••••••••••••••••••••••••••••••••• 19
KESIMPULAN • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • 21
DAFTAR PUSTAKA ••••••••••••••••••••••••••••••••• 22
iv
-
DAnAR TABEL
Tabel Halaman
1. Tabel hasil perhitungan jumlah keretakan yang
terjadi pada plat resin akrilik
' • • • • • • • • • • • • • • • • • 16
2. Tabe1 ringkasan anava satu jalan •••••••••••••••• 17
3. Tabel uji perbandingan ganda dari. Duncan •••••••• 18 i
v
)
------ ~
-
I N T I S A R I
Penelitian ini dilakukan dengan dusar adanya kenya-
taan bahwa masih banyaknya kebiasaan mengunyah sirih bagi
penduduk dibeberapa daerah di Indonesia, terutama di da-
erah pinggiran kota. Dengan meluasnya pelayanan kesehatan
gigi, dengan ~emikian pelayanan terhadap gigi tiruan juga I
akan meluas sampai ke daerah-daerah pinggiran kota. Dengan
mendasarkan bahwa semua bahan unt*k mengunyah sirih mem-._. punyai sifat membakar, asam dan mudah menguap, maka tim-
bulah pertanyaan : Apakah bahan-bahan untuk mengunyah si-
rih akan berpengaruh terhadap keretakan-keretakan kecil
pada permukaan p~at gigi tiruan dengan bahan dasar resin
akrilik.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut di atas, dilaku-
kan suatu penelitian pengaruh bahan-bahan yang terkandung
di dalam ramuan kinang terhadap plat dasar gigi tiruan re-
sin akrilik.
Setelah dianalisa statistik dengan teknik anava sa-
tu jalan dan uji perbandingan ganda dari Duncan, hasil pe-
nelitian menunjukan bahwa :
1. Semua bahan untuk mengunyah sirih dapat menimbulkan ke-
retakan pada plat resin akrilik.
2. Ada perbedaan yang bermakna antara bahan-bahan tersebut
terhadap terjadinya keretakan pada plat resin akrilik ·
( = 0,01). Dengan melihat kenyataan tersebut di atas, maka se-
baiknya perlu pertimbangan yang lebih saksama pada pembuat-
-
PENGANTAR
Latar belakang dan permasalahan
Kebiasaan mengunyah sirih masih banyak terdapat di-
antara penduduk Indonesia. Hal ini disebabkan adanya pen-
dapat yang mengatakan bahwa daun sirih mempunyai khasiat
anti septik dan juga bahan-bahan pelengkap dalam mengunyah
sirih tersebut dapat mencegah terjadinya kerusakan gigi.
Berger, 1950 (ill Soemardi, 1958)! ,menyebutkan bahwa ke-•
biasaan mengunyah sirih terdapat di seluruh kepulauan In-
donesia.
Ramuan yang terkandung di dalam mengunyah sirih ter-
diri dari tiga bahan utama, yaitu : daun sirih, kapur dan
gambir. Daun sirih mengandung minyak etheris, yang mempunyai
kandungan terbesar berupa chavicol. Chavicol mempunyai kha-
siat bactericid dengan kekuatan lima kali dari pada phenol
biasa. Kapur sirih yang digunakan adalah Ca(OH)2 , ini akan
menyebabkan rasa panas pada waktu proses pengunyahan sirih.
Gambir mengandung asam catechu-tanat yang merupakan zat pe-
nyama'k. Uraian tersebut di atas menunjukan bahwa semua ba-
han yang terkandung di dalam ramuan sirih mempunyai sifat
membakar. Kebiasaan mengunyah sirih ini akan merugikan
bagi masyarakat yang memakai gigi tiruan dengan plat dasar
resin akrilik. Plat d.asar resin a.krilik yang mempunyai ba· han dasar methyl methacrylate sangat mudah terjadi keretak-
an-keretakan kecil apabila bahan tersebut bersinggungan cu-
kup lama dengan bahan-bahan yang bersifat mudah menguap atau
membakar.
-
2
Di bidang Kedokteran Gigi , khususnya pada pembuatan
gigi tiruan· penggunaan bahan resin akrilik sebagai plat
dasar merupakan syarat utama. Menurut Anderson (1972) re-
sin akrilik mempunyai beberapa kerugian, salah satu kerugi-
an tersebut ialah timbulnya keretakan-keretakan kecil yang
akan tampak pada permukaan plat resin akrilik setelah bebe-
rapa waktu pemakaian sebagai plat dasar gigi tiruan. Kere-
takan ini terutama .disebabkan oleh terjadinya kekeringan
permukaan polymer. Pada bagian yang kering tersebut akan
terjadi kontraksi dan tekanan renggang, keadaan demikian ._ ini akan menyebabkan terj-adi keretakan-keretakan kecil pa-
da permukaan plat resin akrilik. Cairan-cairan yang bersi-
fat mudah menguap dan membakar akan mudah menyebabkan hilang-
nya cairan yang terdapat diantara permukaan molekul-molekul
polymer, dengan demikian kontraksi akan terjadi diantara mo-
lekul-molekul ter~ebut dan timbulah keretakan-keretakan ke-
cil pada plat resin akrilik ( Anderson 1972 ).
Berdasarkan uraian diatas, maka timbulah dasar pemi-
kiran bahwa bahan-bahan yang terkaridung di dalam ramuan ki-
nang akan menyebabkan terjadinya keretakan-keretakan kecil
pada plat resin akrilik. Penelitian disini diharapkan dapat
untuk mengetahui secara pasti bahan yang paling berperan pa-
da ramuan kinang tersebut untuk terjadinya keretakan-kereta-
ltan ltecil pada plat resin akr111k, dan juga untuk men5etahui
cara pencegahan .atau m~nekan sekecil mungkin dari timbul-
nya keretakan-keretakan tersebu~ akibat berkontak dengan
bahan-bahan ramuan kinang.
·I
-
3
Tinjauan Pustaka
Menurut Phillips (1969), sudah sejak bertahun-tahun
resin akrilik tersedia untuk keperluan Kedokteran Gigi.
Selain bentuk polymer dan monomer, resin akrilik juga ter-
sedia dalam bentuk agar-agar. Bentuk ini pemakaiannya ti-
dak sebanyak bentuk polymer dan monomer, hal ini dikare-
nakan pada bentuk agar-agar ketahanannya jauh lebih sing-
kat. Pada kedua bentuk ini cara penanganannya sama, te-'
tapi bentuk serbuk dan cairan mempunyai beberapa sifat-
sifat yang menguntungkan. Resin lukrilik dengan bentuk po-
lymer dan monomer ini mempunyai bahan dasar met\hyl~metha
crylate, dengan rumus bangun sebagai berikut :
~ c I H
~ I
H-C-H ' G I c ::o I
H ... C-H I
\-4 METHYL-METHACRYLATE
Serbuk.polymer ini terdiri atas partikel-partikel methyl-
methacrylate yang telah terpolimerisasi dan biasanya ber-
bentuk speris dengan ukuran yang berbeda-beda. Polymer ini
dibuat dengan memanaskan monomer yang terdispersi halus da· lam air. Campuran ini lalu diaduk secara khusus sementara
temperatur tetap tinggi, hal ini dimaksudkan agar phase po-
limerisasi dapat berlangsung.
-
- c ---~--
4
Partikel polymer yang terjadi kemudian disaring, hal ini
dimaksudkan untuk mendapatkan partikel-partikel yang le-
bih halus, Proses selanjutnya dilakukan pengeringan ter-
hadap partikel-partikel tersebut. Disamping itu ada juga
polymer yang mempunyai partikel-partikel dengan bentuk yang
tidak teratur. Hal ini terjadi karena cara pembuatan par-
t~el-partikel tersebut dengan jalan mengasah bongkahan
polymer yang padat. Untuk mendapatkan phase adonan, poly-
mer tersebut harus dicampur dengan monomer. Monomer merupa-
kan cairan yang tidak berwarna. Sinar ultra violet dan pa-
nas dapat menyebabkan monomer ini\borpolymerisasi, sehingga .. bahan ini tidak dapat dipergunakan lagi. Untuk mencegah ter-
jadinya rolymerisasi selama penyimpanan, maka ditambahkan
suatu inhibitor di dalam monomer tersebut. Di dalam mono-
mer ini juga terkandung bahan-bahan seperti : hydroquino~,
styrene, gljcol methacrylate dab copolymerizing lainnya.
Molekul-molekul in~ mempunyai peranan panting pada phase
permulaan proses polimerisasi. Ikatan-ikatan rangkap yang
ada pada molekul-molekul tersebut akan terbuka, dan beri-
katan dengan dengan molekul-molekul lainnya sehingga ter-
jadi rantai molekul. Perana inhibitor disini akan bereaksi
dengan molekul yang diaktifkan pertama kali, mengakibatkan
molekul ini tidak aktif lagi, sehingga dengan demikian akan
menghentikan reak6i pada phase awalnla• Seba5ai inhibitor
dipakai hydroquinon yang ditambahkan pada monomer, bahan ·
ini sa8gat sedikit yakni kira-kira 0,006%.
O•Brein (1978) melaporkan bahwa resin akrilik dengan
bahan dasar methyl methacrylate mengandung bahan initiator
-
5
Jumlah bahan ini sangat bervariasi mulai dari 0,2% sampai
0,5%. Bahan ini akan menyebabkan terjadinya polimerisasi
dan Juga mengatasi pengaruh inhibitor. Pada bahan ini
benzoil peroxide diaktifkan dengan panas. Resin akrilik
jenis ini paling sering dipakai untuk pembuatan gigi ti-
ruan, baik sebagai plat dasar maupun sebagai gigi tiruan-
nya. Type-type resin yang sering dipakai untuk pembuatan
gigi tiruan ternyata tidak dapat memberikan sifat-sifat
yang sama dengan resin tersebut, terutama sifat fisinya.
Adapun sifat-sifat !isis yang baik suatu plat dasar gigi
tiruan adalah :
1. Dapat mengatur kemampuan bahan untuk mereproduksi se-
" cara saksama dimensi dari malam pola gigi tiruan. 2. Tidak menyerap air.
3. Mempunyai kekerasan, sehingga dapat menunjukan derajat
daya tahan tertentu.
4. De fleksi resin karena be ban, yang mengukur kec-enderung-
an bahan untuk mengalami deformasi karena kekuatan pengu-
nyahan.
5. Hempunyai kekuatan, yang mengukur daya tahan terhadap
kekuatan patah. I
M·enurut Anderson (1972) untuk mendapatkan basil yang
dapat memenuhi syarat yang telah ditentukan, maka disini
diperlukan pengetahuan secara pasti perbandingan antara
polymer dan monomer, karena perubahan dimensi yang terja-
di pada phase polimerisasi disebabkan oleh kontraksi mono-
mer. Seperti telah diduga , bahwa perubahan dari molekul
monomer bebas menjadi rantai polymer diikuti dengan kon-\
-
6
traksi. Dan ini kira-kira sebesar 20% volume. Jumlah mo-
nomer yang dipergunakan dijaga sesedikit mungkin tetapi
dapat memberikan pengaruh yang cukup memenuhi persyarat-
an. Jadi disini monomer mempunyai peranan :
1. Mempunyai kemampuan melunakan butir-butir polymer yang
keras.
2i Sebagai bahan pelengket I perekat antara partikel-par-
tikel pada suatu masa yang solid. Biasanya perbandingan
monomer dan polymer adalah 3 sampai 3i dibanding 1 terha-
- dap volumenya a tau kira-kira 2t dibanding 1 terhadap be-
ratnya. Perbandingan ini dimaksudkan untuk mengurangi kon-
traksi dari volumenya sampai 7% pacia waktu polimerisasi. ~-
Kenaikan perbandingan antara polymer dan monomer akan me-
ngurangi waktu adonan, dan pengaruh sebaliknya dapat di-
peroleh dengan menggunakan monomer yang berlebihan.
Menurut Combe (1981) salah satu sifat resin akrilik
Jang merugikan adalah adanya kemampuan bahan tersebut me-
nyerap air. Penyerapan air ini dapat terjadi pada waktu
proses pembuatan gigi tiruan dan ini dapat mencapai-2% ter-
hadap beratnya. Seti,ap penambahan berat 1% oleh karena
penyerapan air, akan menyebabkan terjadi ekspansi sebesar
0,23%. Demikian pula halnya dengan kekeringan yang terja-
di akan menyebabkan pengkerutan dan ini akan menyebabkan
keretakan-keretakan kecil pada permukaan plat resin akri-
lik. Selain keadaan tersebut diatas, keretakan juga da-
pat disebabkan oleh reaksi pelarutan. Keringnya permuka-
an plat resin akrilik akibat larutan yang bersifat mengu-
ap atau membakar, ·akan menyebabkan kontraksinya molekul-
-
7
molekul pada plat resin akrilik dan ini akan menyebabkan
keretakan-keretakan kec1l pada plat tersebut. Sweeney (1958) melaporkan bahwa keretakan yang terjadi
pada resin akrilik disebabkan plat resin akrilik terse-
but telah dilakukan reparasi dengan bahan alkohol atau
monomer. Nenurut Fusayama (1964) terjadinya keretakan
pada plat resin akrilik disebabkan karena pemolesan yang
terlalu kuat sehingga terjadi panas yang berlebihan pada
permukaan plat tersebut.
Berdasarkan pernyataan bahwa keretakan pada plat
resin akrilik dapat terjadi oleh karena berkontaknya plat
tersebut dengan bahan-bahan yang bersifat membakar, maka
dapa.tlah dipastikan bahwa keretakan akan terjadi pada pe-~
makai gigi tiruan dengan plat dasar dari resin akrilik
yang masih melakukan kebiasaan mengunyah sirih. Bahan -
bahan yang dipergunakan untuk membuat ramuan dalam mengu-
nyah sirih semuanya mempunyai sifat membakar (Soemardi
1958). Mengenai k.andungan kildawi bahan ramuan mengunyah
sirih dapat diterangkan sebagai berikut
1. Sirih ·(Piper betle):
Menurut Sastroamidjojo (1967) tanaman ini mengandung
chavicol paraallyphenol (CH2 :CH.CH2.c6H40H) turunan dari chavic~ betel (betol) = c6H30H.OCH3cH3CH=CH (1-2-5), iso-mer eusenol allylpyrocatecblne, cineol methyleugenol dan c'aryophyllen (sesquiterpen).
Perry (1980), menerangkan bahwa daun sirih merupakan komo-
diti penting di negara-negara Asia dan Afrika, .digunakan
sebagai pembungkus gambir dan kapur)serta dikunyah bersa-
-
8
. ma (d1sebut makan s1r1h). Berasa tajam, panas menghangat-
kan, harum dan bersifat astringen. Menyebabkan ludah dan
gigi menjadi merah kehitaman, kadang-kadang bersifat ko-
rosi terhadap gigi. Namun para ahli gigi di negara-negara
beranggapan sebaliknya, bahwa makan sirih justru akan me-
nguatkan gigi, gusi dan mencegah datangnya kuman di dalam
mulut ( bersifat sebagai ant1sept1kum). Minyak atsiri
yang terkandung di dalamnya bersifat antiseptik dan anti-
oksidan. Aktif terhadap bakteri-bakteri Gram (+) dan Gram
(-). Daya antiseptik kemungkinan diakibatkan oleh adanya.
kandungan khavikol. Minyak atsiri ini juga berefek sebagai
anti jamur. Duke (1981) menyatak.an bahwa kasiat daun sirih
antara lain : anodinum (menghilanekan nyeri kepala), anti-' . ' .
oksidan, antiseptik, aprokdisiak, astringen, bakterisid~
Daun sirih juga mengandung minyak sirih yang mempunyai e-
fek racun mirip dengan alkohol. Soemardi (1958) menunjuk•
an, bahwa minyak etheris yang terkandung dalam daun sirih
yang baru dipetik 1/3 terdiri dari phenol-phenol dan ba-
gian yang terbesar adalah chavicol. Chavicol ini mempunyai
kasiat bakterisid dan mempunyai kekuatan 5 kali phenol.
2. Gambir (Uncaria gambir)
Menurut Sastroamidjojo (1967) gambir mengandung asam
catechu-tanat, catechin, quersetin, catechu merah, gambir-
!luorse1n dan zat samak. Duke (1951) menyatakan bahwa 1 gam-bir merupakan astringensia kuat digunakan untuk mengobati
diare dan anti kejang. Di dalam_gambir terkandung asam ka-
tehu-tanat 22-50%, katekhin 7-33% dan mineral 3-5%. Kan-
dungan alkaloid yang telah diketahui adalah okso-gambir-
..
-
9
tanin (C21H16x2o3). Menurut Soemardi (1958) gambir yang akan dijual untuk keperluan mengunyah sirih diberi cam pur-
an katul dan dibentuk kotak-kotak (kubus). I
3. Kapur (slike lime ; kapur mati ; kapur sirih)
Kapur yang digunakan adalah Ca(OH)2• Menurut Fried~
dan Rosenthal (1941) sebagai kapur bisa juga digunakan ka-
pur yang berasal dari kulit kerang. Kapur in1 mempunyai ka-
siat penawar asam.
Berdasarkan uraian tersebut di atas , perlulah kira-
nya diperhatikan di dalam pembuatan gigi tiruan dengan pla~
dasar resin akrilik pada penderita yang mempunyai kebiasaan
mengunyah sirih. Terutama disini sampai seberapa jauh ba-
han-bahan ramuan kinang tersebut mempengaruhi plat resin
akrilik. Atas dasar pernyataan tel!·sebut di atas, perlu ki-., ranya dilakukan penelitian untuk mengetahui seberapa jauh
bahan-bahan ramuan kinang dapat menyebabkan terjadinya ke-
retakan-keretakan kecil pada permukaan plat resin akrili~
R i p o t e s i s
Berdasarkan analisis pemikiran tersebut di atas, ma-
ka dirumuskan suatu hipotesis sebagai berikut
1. Bahan-bahan yang terkandung di dalam ramuan kinang dapat
mengakibatkan keretakan-keretakan kecil pada plat resin
akrilik •.
2. Ada perbedaan pengaruh bahan-bahan yang terkandung di
dalam ramuan kinang terhadap terjadinya keretakan-kereta-
kan kecil pada plat resin akrilik.
-
10
Rencana Penelitian
Penelitian eksperimental
2. Tempat penelitian.
Laboratorium gigi tiruan Fakultas Kedokteran Gigi Univer-
sitas Gadjah Mada.
3. Tahap-tahap pelaksanaan rencana penelitian.
Sampel dibuat di Laboratorium gigi tiruan Fakultas Kedok-
teran Gigi Universitas Gadjah Mada, sebanyak 60 buah. Sam-·
pel berupa plat resin akrilik dengan bahan dasar methyl-me-
thacrylate. Ukuran plat resin akrilik tersebut dibuat sama
demikian juga proses pembuatannya 7 aesuai petunjuk pabrik
yang ada. Sampel dibagi dalam 4 kelompok, masing-masing ke-
lompok direndam di dalam air ludah1
buatan dengan,diberi ba-
han ramuan kinang yang berlainan. Setelah direndam selama
10 hari, semua sampel dilakukan pengecatan untuk mendapat-
kan pengamatan atas terjadinya keretakan pada sampel terse-
but. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan mikroskop per-
besaran 50 kali. Kemudian dicatat keretakan yang terjadi
dan juga jumlah keretakan yang ada pada setiap sampel. Ha-
sil yang didapat dikelompokan untuk setiap bahan ramuan ki-
nang. Untuk mengetahui adanya perbedaan pengaruh dari ma-
sing-masing bahan ramuan kinang terhadap terjadinya kereta-
kan pada plat resin akrilik, dipergunakan statistik dangan teknik anava satu jalan. Sedangkan untuk mengetahui bahan
mana yang paling berpengaruh terhadap terjadinya keretakan
_tersebut, dipe~gurtakan uji perkalian ganda dari Duncan.
-
CARA PENELITIAN
a, Bahan.Yang dipergunakan 1. plat resin akrilik (heat cured acrylic resin)sebanyak
60 buah dengan ukuran 10 X 10 X 2 X lmm.
2. bahan untuk mengunyah sirih, terdiri dari daun sirih,
gambir dan kapur mati.
3. air ludah buatan dengan susunan kimiawi sebagai berikut
dipotasium hidrogen phospat I K2HPo4 ka1sium phospat I ca3 (P04)2 potasium tiosianat I KCNS
sodium bikarbonat I NaHco3 sodium kh1orid I NaC1
potasium kh1orid I KC1
urea (NH2 )2co
0,200 grl1
0,300 grll
0,330 grll
1,500 grll
0,700 gr/1
1,200 grll
0,130 gr/1
Fraunhover,1975 (!i!_Hadiwijaya,1983)
b. ~lat Yang dipergunakan
1. crownmess ; SMIC no. 45.
2. 1ampu spiritus ; SMIC.
3. cawan pitri, untuk merendam plat resin akril!.k.
4. kaliper geser ; Mitutoyo, kepekaan 0,02·.
5. lumpang kecil dan penumbuknya, untuk menumbuk bahan-
bahan ramuan kinang.
6. pinset ; SMIC no. 24.
7. alat penghitung, untuk menghitung jumlah keretakan.
8. mikroskup ; Nikko Stiding, dengan perbesaran 50 kali.
9. resin akrilik pot, untuk mencampur polimer dan monome~
10. cuvet, untuk proses resin akrilik.
-
12
c Ja1annya Penelitian
Enampuluh buah sampel yang berupa plat resin,·akr111k
dengan ukuran 10 X 10 X 2 X 1mm dan telah di1akukan pemo-
lesan seperti pada pembuatan gigi tiruan, dibagi dalam 4
kelompok. Masing-masing kelompok mendapat perlakuan yang
berlainan. Kelompok pertama sampel direndam di dalam air
ludah buatan dicampur dengan daun sirih yang telah ditum-
buk, kelompok kedua sampel direndam didalam air ludah bu-
atan dicambur dengan gambir , kelompok ketiga sampel di-
rendam di dalam air ludah buatan dicampur dengan kapur
sedangkan ke1ornpok keempat sampel direndam di dalam air
ludah buatan dicampur dengan ramuan ketiga bahan tersebut
diatas yang te1ah ditumbuk. Sete1ah 42 hari direndam se-
mua sampel diperiksa di bawah mikroskup untuk melihat ke-
retakan yang terjadi.
Tahap pelaksanaan :
1. Sampel dibuat dari heat cured acrxlic resin dengan u-
kuran 10xlOx2xlmm. Cara pembuatan sampel tersebut sesuai
dengan yang dianjurkan oleh pabrik. Keteba1an ~ mm ini
sesuai dengan ketebalan maksimum plat gigi tiruan resin
akrilik. Sete1ah semua sampe1 siap, kemudian d11akukan pe-
molesan dengan hati-hati sampai permukaan mengkilat. Pe-
.molesan dijaga jangan sampai terlalu kuat untuk mencegah
terjadinya keretakan akibat_panas. Semua sampel yang te-
lah dipoles diperiksa di bawah mikroskup untuk melihat
adanya keretakan akibat pemolesan.
-
I . 13
2. Bahan untuk merendam sampel merupakan bahan-bahan ra-
muan mengunyal, sirih yang telah dicampur dengan air lu-
dah buatan. Bahan r~muan tersebut terdiri dari :dua lam-
bar daun sirih, 10 gr gambir dan 10 gr kapur mati. Masing-1
masing bahan tersebut dicampur dengan air ludah buatan
sebanyak 50 ml. Menurut Jenkins (1978), air ludah yang
keluar selama ~atu kali proses pengunyahan sebanyak .:!:. .5()
ml. Cara perendaman dibagi dalam 4 kelompok :
Kelompok I
Kelompok II
plat resin akrilik direndam di dalam air
ludah buatan dicampur dengan daun sirih'
yang telah ditumbuk.
plat resin akrilik direndam di dalam air
ludah buatan dicampur dengan gambir yang
telah ditumbuk.
Kelompok III pl~t resin akrilik direndam di dalam air
ludah buatan dicampur dengan kapur mati..
plat resin akrilik direndam di dalam air
ludah buatan dicampur dengan ramuan keti-
ga bahan tersebut diatas yang telah ditum-
Kelompok IV
buk, ' ' ' ~
Proses perendaman dilakukan selama 6 minggu, ini sama de-
ngan 3 kali mengunyah sirih dalam 1 hari selama z 3i ta-hun ( setiap kali mengunyah sirih selama 15 menit ).
Adapun angka 3-l- tahun tersebut didapat dari perhitungan :Sebagai berikut
6 minggu = 42 hari = 1008 jam
= 60480 menit
-
1 ka11 mengunyah sirih = 15 menit. 3 ka1i mengunyah sirih da1am 1 hari = 45 menit Jadi perendaman selama 6 minggu = _§Q~§Q_ = 1344
45 l "
hari =
!. 3-i tahun gigi tiruan tersebut dipakai untuk ~-.1ngunyah
sirih.
14
3. Enam minggu setelah perendaman, semua sampel dicuci
dengan air bersih dan dilakukan pengecatan dengan yodium
potasium selama 24 jam, petelah 24 jam pengecatan semua
sampel dicuci kembali dengan air bersih, sehingga hanya
bagian yang retak saja akan terlihat di dalam pengamatan.
Pengamatan dilakukan dengan menggunakan mikroskup dengan
perbesaran 50 kali, kemudian dihitung jumlah keretakan
yang terjadi pada sampel tersebut. Yodium potasil.fin tidak
akan menimbulkan keretakan "pada plat resin akrilik (Fusa-
yama, 1964). Selanjutnya dilakukan pencatatan mengenai
hasil pengamatan.
d. Analisa data
Setelah data terkumpul, dilakukan pengelompokan
dalam tabel dan dilakukan analisa statistik dengan tek-
nik anava satu jalan. Untuk mengetahui pengaruh yang pa-
ling kuat dari keempat bahan perendam tersebut, dilaku-
kan uji perbandingan ganaa aar1 Duncan,
-
Rumus yang dipergunakan
Sumber Variasi
Perlakuan (A)
Da1am
Total
=
(d)
. MKA
MKd
derajat kebebasan
db
a - 1
N - a
N - 1
Jumlah ·Kwadrat
JK
N
N
Keterangan : a = jumlah per1akuan n = jumlah subyek da1am kelompok
N = jumlah subyek seluruhnya F
0= harga F yang diperoleh
15
Mean Kwadrat
MlC
( Sutrisno H~di,l982 ).
-
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
a. Hasil penelitian
Telah dilakukan pengamatan pada plat resin akrilik
setelah dilakukan perendaman di dalam bahan-bahan ramuan
antuk mengunyah sirih selama 42 hari, ternyata semua bahan
tersebut dapat mengakibatkan terjadinya keretakan-keretakan
keci.l pada permukaan plat resin akrilik. Jumlah keretakan
yang terjadi pada setiap plat tersebut kemudian dihitung.
Hasil perhitungan dikelompokan di da1am tabe1, untuk se-
lanjutnya dilakukan uji statistik.
Tabel l. Hasil perhitungan jum1ah keretakan yang terjadi pada plat resin akrilik sete1ah direndam di da-lam bahan ramuan mengunyah sirih selama 42 hari
No. ! Daun sirih Gambir Kapur Paduan antara daun !, , sirih,gambir,kapur
' 1. 8 5 4 7 2. 10 7 3 9 3. 11 4 6 10 4. 9 11 2 8 5. 7 3 1 6 6. 8 7 1 3 7. 8 6 3 7 b. 12 10 9 2 9. 10 3 4 4
10. 11 5 1 7 11. 7 0 1 6 12. 7 2 2 6 13. 9 3 2 8 14. 12 6 6 11 15. 11 1 1 10
Total 140 73 46 104
-X 4,86 6,93
-
17
Untuk· mengetahui perbedaan pengaruh dari keempat ba-
han ramuan untuk mengunyah sirih yakni, daun sirih, gambir,
Kapur dan perpaduan Ke~~6a bahan ~ereebu~ a~ a~ae terhaaap
terjadinya keretakan-keretakan kecil pada plat resin akri-
lik, digunakan perhitungan dengan analisis varian satu ja-
lan dengan hasil pada tabel 2.
Tabel 2. Tabel ringkasan anava dari bahan dalam tabel (1.
Sumber variasi db Jumlah Mean
Kwadrat Kwadrat
An tar Perlakuan 3 327,91 109,30
17,46 4,10 2,75
Dalam Perlakuan 56 350,94. 16.,26
Total 59 678,85
H~rga F0
lebih besar dari Fl% , sehingga sebagai kelanjutan-
nya H0
ditolak. Disini dapat disimpulkan bahwa perlakuan
pada masing-masing kelompok mempunyai perbedaan yang sangat
oerma~na pada ~ ; o,ol, Untuk mengetanui lebih teliti dari penelitian ini, selanjutnya perlu dilakukan uji per-
bandingan ganda dai Duncan ( walpole dan Myers,-l978 ).
-
18
Tabe1 3. Tabe1 uji perbandingan ganda dari Duncan
Perbandingan p Se11sih x o(= 0,01
xl - x2 3 2,98 1,90 4,47 bermakna
xl - x3 Lt 5roe J..,97 6,Z.7 berma.:k.na
x1 - x4 2 2,83 1,82 2,40 bermakna
x2 - x3 2 2,83 1,82 1,80 tidak bermakna
f2- x4 2 2,83 1,83 2,01 bermakna
x3 - x4 3 2,98 1,90 3,~7 bermakna
Hasi1 uji perbandingan ganda menunjukan bahwa semua per-
1akuan adalah berbeda bermakna pada ol = 0,01 , kecua1i an tara x2 - x3 • Se1anjutnya secara statistik dapat di-
tuliskan sebagai berikut . . •
3,06 4,86 6,93 9,33
x3 x2 x4 x1
-
19
b. Pembahasan
Dari hasil perhitungan di atas dapatlah disimpulkan
bahwa semua bahan yang dipergunakan mengunyah sirih rnaupun
perpaduan dari bahan ramuan untuk mengunyah sirih dapat
menimbulkan keretakan-keretakan kecil pada permukaan plat
resin akrilik. Keadaan ini disebabkan oleh karena hampir
sernua bahan tersebut mengandung zat yang mudah menguap,
zat yang bersifat membakar, zat yang bessifat asarn. Kapur
yan~ merupakan salah satu bahan pelengkap rnengunyah sirih,
juga dapat rnenimbulkan ke~etakan walaupun telah diuraikan
bahwa bahan tersebut bersifat menetralkan asarn. Keadaan
ini dikarenakan sifat kapur yang dapat mengeluarkan panas,
sehingga hal ini dapat menarik molekul-molekul monomer dan
menyebabkan molekul-molekul polymer kontraksi. Telah diurai-
kan sebelumnya bakwa panas akibat pemolesan yang terlalu
kuat dapat menimbulkan keretakan-keretakan kecil. Hasil 1 '
uji perbandingan ganda dari Duncan menunjukan bahwa adanya
perbedaan yang tidak bermakna antara gambir dan kapur, se-
hingga dapat dilihat bahwa daun sirih mempunyai peranan
yang paling domonan untuk dapat menimbulkan keretakan pa-
da plat resin akrilik. Sifat mudah menguap dan membakar
dari minyak atsiri yang terkandung di dalam daun sirih
meru~akan penyebab utama untuk terjadinya keretakan. Te-
lah dikatakan bahwa minyak tersebut mempunyai kekuatan
lima kali dari phenol. Adanya sifat menyerap air yang di-
miliki oleh resin akrilik, akan mempercepat terjadinya
n~n~A~ kP~PtAkAn tPr~ebut. Pemolesan Yan~ tidak sempurna.
-
20
porositas dan ada11ya celah antara plat resin akrilik dengan
gigi tiruan porselai atau kawat cangkolan, akan mempercepat
masuknya cairan dari bahan untuk mengunyah sirih sehingga
akan mempercepat terjadinya kerusakan tersebut.
\
-
KESIMPTJLAN
Pada penelitian diaini dihasilkan bahwa semua bahan.
yang dipergunakan untuk mengunyah sirih dapat menyebebkan
terjadinya keretakan pada permukaan plat resin akrilik apa~
bila bahan-bahan tersebut berkontak cuku lama dengan plat
resin akrilik. Berdasarkan keadaan ini, kebiasaan mengunyah
sirih yang kelihatannya menimbulkan kenikmatan ·ternyata akan
me~ugikan bagi para pemakai gigi tiruan dengan plat dasar
resin akrilik. Selain plat dasar gigi tiruan mudah patah
akibat adanya keretakan, juga gigi tiruan akan memjadi ber-
bau akibat endapa dari sisa makanan yang tertimbun pada ba-
gian yang retak tersebut. Dengan melihat keadaan ini, se-
baiknya kebiasaan tersebut Hihindari atau paling sedikit
dikurangi terutama bagi penderita dengan i18i tiruan re-
sin akrillk.
21
-
DAFTAR PUSTAKA
anuer~on,~.n •• l'7'• app11ea uen~al wa~erlal~ , 4 th~a Blackwell scientific pub.Oxford., 212 - 236.
Combe,E,C.,l981. Notes on Dental Materials , 4thEd. Chur-chill Livingstone, Edinburgh .,191- 197.
Duke,J.A., 1987. CRC Handbook of Medicinal Herbs, lstEd CRC Press,USA.
Fusayama,T., 1964. Crazing of acrylic Fillings in Relation to Various Inserting,Finishing and Polishing Tech-niques, J,Dent.Res. 4}, 187 - 193,
Hadiwijaya; Susana Listyani.B., 1983. Pengaruh Derajat ke-
asaman PH saliva terhadap beda potensial dari be-berapa dental casting alloY dengan amalgam • Tesis Airlangga, Surabaya.
C 'Brein a.nd Ryge .. , 1978 .. An out line of dental materials and their selection., 1stEd, WB Saunders Co, Phi1a-dP.1phia. 82 - 102.
Perry,L., 1980. The Medicinal Plants of East and Southeast Aaia• The MIT Press., Massachusetts.
Phillips,R.W., 1973. Skiners science of dental materials 7thEd., WB Saunders Co, Philadelphia. 159 - 196.
Sastroamidjojo,A.S. 1967. Obat as1i Indonesia - chusus dari pada tumbuh2an jang terdapat di Indonesia. cet. ke-3.,Penerbit Dian Rakjat, hal. 124-5, 150-1, 336-7, 370-1.
Soemardi,R., 1958. Pengaruh mengunyaa sirih pada gigi-ge11gi .. dan mulut. Madi.Persat.Dokter gigi Indoii. 50(13) :
14 .. 23. Sutrisno Hadi, 1983. Statistik ji1id III. Yayasan Penerbit
Fakultas Psiko19gi UGM, Yogyakarta.
22
-
23
Swoang¥,w~T., 1958. Acrylic resin in prosthetic dentis-try, Dent.Clin •• Nort.Am. 600.
Walpole,R.E., Myers,R.H., 1978. ProbalitY and Statistics for Engineers and Scientists , 2ndEd., Macmillan Publishing Co,, INC, New York., 328 , 296.