Jl. SNAKMA Cisalopa Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor
Telp. (0251) 8224360, 8220077, Fax. 8221672, 8220022
PO Box 05/Cgb Bogor 16740
LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman i
RINGKASAN
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian, Nomor : 107/Permentan/
OT.140/10/2013, kedudukan Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan
(BBPKH) Cinagara adalah sebagai unit pelaksana teknis di bidang pelatihan,
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Penyuluhan
dan Pengembangan Sumber Daya Manuasia Pertanian, Kementerian
Pertanian, yang sehari-harinya dibina oleh Kepala Pusat Pelatihan Pertanian
yang mempunyai tugas melaksanakan pelatihan fungsional bagi aparatur,
pelatihan teknis dan profesi, mengembangkan model dan teknik pelatihan
fungsional dan teknis di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat
veteriner bagi aparatur dan non aparatur pertanian.
Memperhatikan visi Badan PPSDM Pertanian, dan tupoksi BBPKH
Cinagara, serta kondisi lingkungan strategis, maka ditetapkan visi BBPKH
Cinagara, yaitu menjadi lembaga pelatihan yang kredibel dalam
menghasilkan sumberdaya manusia profesional di bidang kesehatan
hewan dan kesehatan masyarakat veteriner serta agribisnis peternakan”.
Adapun misi BBPKH Cinagara adalah sebagai berikut: a). meningkatkan
kualitas sumberdaya manusia BBPKH Cinagara dalam memberikan pelayanan
pelatihan dan konsultasi agribisnis yang prima; b). meningkatkan kualitas
program pelatihan di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat
veteriner serta kewirausahaan agribisnis peternakan sesuai standar kompetensi
kerja; c). mengembangkan rancang bangun pelatihan dan standar kompetensi
kerja serta paket pembelajaran di bidang kesehatan hewan dan kesehatan
masyarakat veteriner serta kewirausahaan agribisnis peternakan; d).
mengembangkan sarana dan prasarana balai untuk mendukung kelancaran
pelaksanaan pelatihan dan pelayanan konsultasi usaha agribisnis peternakan;
e). meningkatkan kerjasama pelatihan dalam negeri dengan Instansi terkait
dan pelaku usaha agribisnis peternakan;
LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman ii
f). mengembangkan sistem informasi, pemantauan, dan evaluasi serta
pengendalian internal yang akurat dan kredibel.
Sebagai implementasi visi dan misi serta hasil yang ingin dicapai oleh BBPKH
Cinagara dalam jangka waktu lima tahun, tujuan yang ingin dicapai adalah
sebagai berikut:
a. Meningkatkan kompetensi sumberdaya manusia BBPKH Cinagara dalam
memberikan pelayanan pelatihan dan konsultasi agribisnis yang prima.
b. Meningkatkan efektifitas penyelenggaraan pelatihan teknis, fungsional dan
kewirausahaan untuk menghasilkan aparatur dan non aparatur yang
profesional di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat
veteriner serta kewirausahaan agribisnis peternakan sesuai standar
kompetensi kerja (SKK).
c. Mengembangkan rancang bangun pelatihan dan standar kompetensi kerja
(SKK) serta paket pembelajaran di bidang kesehatan hewan dan kesehatan
masyarakat veteriner serta kewirausahaan agribisnis peternakan.
d. Mengembangkan sarana dan prasarana pelatihan dan mengoptimalkan
pendayagunaannya dalam peningkatan kualitas penyelenggaraan
pelatihan dan pelayanan konsultasi usaha agribisnis peternakan.
e. Meningkatkan kerjasama pelatihan dalam negeri dan jejaring kerja dengan
Instansi terkait dan pelaku agribisnis peternakan.
f. Mengembangkan sistem informasi, pemantauan, dan evaluasi, serta
pengendalian internal yang kredibel.
Sedangkan sasaran yang hendak dicapai dalam dalam kurun waktu
tahun 2015- 2019 adalah sebagai berikut:
a. Tertatanya kelembagaan pelatihan pertanian, dengan indikator
terakreditasinya lima program pelatihan, terbinanya tenant kelompok ternak
sebanyak 10 kelompok, terlaksananya klasifikasi dan pembinaan P4S
LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman iii
sebanyak 100 P4S, dan terlaksananya sistem manajemen berdasarkan
standar ISO:9001-2008 sebanyak 5 kegiatan.
b. Meningkatnya kompetensi tenaga kediklatan, dengan indikator
meningkatnya kompetensi petugas kediklatan sebanyak 75 orang dan
pejabat fungsional widyaiswara dan arsiparis sebanyak 20 orang.
c. Berkembangnya diklat teknis dan fungsional bagi aparatur dan non aparatur
pertanian, dengan indikator terselenggaranya diklat teknis dan fungsional
apatur pertanian sebanyak 6000 orang dan diklat teknis non aparatur
pertanian sebanyak 1800 orang.
d. Berkembangnya rancang bangun diklat kesehatan hewan dan kesehatan
masyarakat veteriner dengan indikator teridentifikasinya kebutuhan latihan
(IKL) sebanyak 5 kegiatan dan terlaksananya evaluasi pasca diklat, serta
tersusunnya kurikulum diklat sebanyak 5 kegiatan
e. Tersusunnya dokumen norma standar pedoman dan kebijakan (NSPK),
dengan indikator tersusunnya, petunjuk teknis sebanyak 50 dokumen.
Adapun sasaran yang hendak dicapai dalam dalam tahun anggaran
2015 adalah sebagai berikut: a). Tertatanya kelembagaan pelatihan pertanian,
dengan indikator terfasilitasinya kelembagaan pelatihan UPT Pusat sebanyak 1
(satu) unit; dan jumlah kelembagaan pelatihan milik petani (P4S) yang terbina
dan terklasifikasi kelembagaannya sebanyak 14 unit; b). Terfasilitasinya
ketenagaan pelatihan pertanian untuk meningkatkan kompetensi, dengan
indikator terfasilitasinya jumlah ketenagaan pelatihan pertanian sebanyak 50
orang meliputi : jumlah widyaiswara yang fasilitasi dan dikembangkan sebanyak
17 orang dan jumlah tenaga teknis kediklatan yang difasilitasi dan
dikembangkan sebanyak 33 orang. c). Tersusunnya dokumen Norma, Standar,
Pedoman dan Kebijakan (NSPK), dengan indikator jumlah dokumen
perencanaan, keuangan, organisasi dan kepegawaian, serta evaluasi dan
pelaporan Kegiatan Pemantapan Sistem Pelatihan Pertanian sebanyak 18
dokumen; d). Terlaksananya pelayanan perkantoran, dengan indikator jumlah
LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman iv
waktu pelaksanaan pelayanan perkantoran selama 12 bulan; e). Terlatihnya
aparatur pertanian untuk meningkatkan kompetensi kerjanya dan terlatihnya
non aparatur untuk meningkatkan kompetensinya, dengan indikator
terfasilitasinya aparatur pertanian yang dilatih sebanyak 750 orang dan
terfasilitasinya jumlah non aparatur yang dilatih sebanyak 1.410 orang.
Secara umum pencapaian kinerja sasaran strategis BBPKH Cinagara
pada tahun 2015 dapat direalisasikan dengan baik. Rata-rata keseluruhan
output yang dicapai adalah sebesar 104,14% dengan penyerapan anggaran
94,53 %, sehingga efisiensi kinerja mencapai 1,10. Hal ini berarti efisien karena
rasio nilai output / input lebih besar dari 1 (satu).
Untuk kegiatan pelatihan teknis dan fungsional bagi aparatur,
khususnya yang dibiayai dari anggaran DIPA dengan alokasi dana sebesar Rp.
2.136.869.000,- penyerapan dananya mencapai 97,84 % untuk membiayai
pelatihan teknis dan pelatihan fungsional sebanyak 8 jenis pelatihan. Indikator
keluaran (output) pelaksanaan kegiatan pelatihan aparatur tersebut mencapai
98,93 % dengan pencapaian sasaran peserta sebanyak 742 orang.
Dibandingkan dengan kegiatan tahun anggaran 2014, kegiatan pelatihan teknis
dan fungsional bagi aparatur pertanian tahun anggaran 2015 mengalami
penurunan jenis pelatihan sebesar 68,00% dari 25 jenis pelatihan menjadi 8
jenis pelatihan.
Sedangkan untuk kegiatan pelatihan non aparatur yang dibiayai dari
anggaran DIPA dengan alokasi dana sebesar Rp. 4.833.335.000,- penyerapan
dananya mencapai 83,18 % untuk membiayai 15 jenis pelatihan. Indikator
keluaran (output) pelaksanaan kegiatan pelatihan bagi non aparatur mencapai
99,79% dengan pencapaian sasaran peserta sebanyak 1.407 orang.
Dibandingkan dengan kegiatan pelatihan non aparatur tahun anggaran 2014,
naik 36,36 %, dari 11 (sebelas) jenis pelatihan menjadi 15 (lima belas) jenis
pelatihan.
Secara keseluruhan berdasarkan evaluasi kinerja kegiatan dan sasaran
menunjukkan bahwa kegiatan utama penyelenggaraan pelatihan dan
LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman v
pengembangan kelembagaan, serta kegiatan pendukung lainnya telah
dilaksanakan dengan baik. Indikator kinerja output rata-rata BBPKH Cinagara
pada tahun 2015 mencapai 104.14 %. Sedangkan realisasi serapan anggaran
BBPKH Cinagara pada tahun anggaran 2015 sebesar Rp. 22.439.644.939,-
atau sekitar 94.53% dari total pagu sebesar Rp. 23.738.001.000,- Hal ini
menunjukkan peningkatan dalam realisasi penyerapan anggaran dibandingkan
tahun sebelumnya.
Bogor, Januari 2016
Kepala BBPKH Cinagara,
Drh. Djajadi Gunawan, MPH.
NIP. 19571208 198303 1 003.
LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman vi
KATA PENGANTAR
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian, Nomor : 107/Permentan/
OT.140/10/2013, kedudukan Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan
(BBPKH) Cinagara adalah sebagai unit pelaksana teknis di bidang pelatihan,
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Penyuluhan
dan Pengembangan Sumber Daya Manuasia Pertanian, Kementerian
Pertanian, yang sehari-harinya dibina oleh Kepala Pusat Pelatihan Pertanian
yang mempunyai tugas melaksanakan pelatihan fungsional bagi aparatur,
pelatihan teknis dan profesi, mengembangkan model dan teknik pelatihan
fungsional dan teknis di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat
veteriner bagi aparatur dan non aparatur pertanian.
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIN) Balai Besar
Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara, merupakan suatu kewajiban
dan salah satu bentuk pertanggung-jawaban sebagai institusi negara sesuai
dengan Instruksi Presiden (INPRES) No. 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan ini disusun dengan mengacu pada keputusan Kepala Lembaga
Administrasi Negara (LAN) No. 239/IX/6/8/2003, tentang Pedoman Penyusunan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Kegiatan BBPKH Cinagara Tahun Anggaran 2015 kami sajikan dalam
LAKIN Tahun 2015 dengan pencapaian penyerapan anggaran sebesar 94.53%
dan pencapaian rata-rata output sebesar 104.14%, sehingga tingkat efisiensi
output / input sebesar 1.10 yang berarti efisien.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam laporan ini, untuk itu
kami mengharapkan saran dan kritik konstruktif sebagai bahan perbaikan
dimasa yang akan datang. Kepada pihak terkait melalui kesempatan ini, kami
mengucapkan terima kasih.
Bogor, Januari 2016
Penyusun
LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman vii
DAFTAR ISI
Halaman
RINGKASAN ........................…......................................................... i
KATA PENGANTAR …….............................................................. v
DAFTAR ISI ……….......................................................................... vi
DAFTAR TABEL …............................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... x
BAB I. PENDAHULUAN …......................................................... 1
A. Latar Belakang …..……................................................ 1
B. Tugas dan Fungsi ……………………………………………. 1
C. Organisasi dan Tata Kerja …………..………………….. 3
1. Bagian Umum ………….…………………………….. 3
2. Bagian Program dan Evaluasi ………….………….. 3
3. Bagian Penyelenggaraan Pelatihan ……………… 4
4. Kelompok Jabatan Fungsional …………………… 5
D. Isu Strategis .............................................................. 6
1. Kekuatan (Strenght) ………….…………………….. 7
2. Kelemahan (Weakness) …………..………………… 8
3. Peluang (opportunity) …………..…………………… 8
4. Tantangan/Ancaman (Threats) …………..………… 9
5. Permasalahan Utama ...........…………..………… 9
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ……….. 14
A. Rencana Strategis (Renstra) ..................................... 14
1. Visi .....……………................................................ 14
2. Misi .....……………................................................ 14
3. Tujuan ……………................................................ 15
4. Sasaran ………………............................................. 16
B. Perjanjian Kinerja ..............……………………….. 17
LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman viii
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA ………….................................. 19
A. Capaian Kinerja Organisasi ………............................. 19
B. Realisasi Anggaran ......................………….……. 27
C. Lain-lain ...........................................………….……. 28
BAB IV. PENUTUP ………............................................................. 30
Lampiran :
1). Perjanjian Kinerja
2). Struktur Organisasi BBPKH Cinagara
3). Keadaan SDM BBPKH Cinagara
4). Data Realisasi Diklat Aparatur dan Non Aparatur
5). Laporan Realisasi Keuangan dan Fisik
6). Data Kegiatan Kerjasama Dalam Negeri
LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Perjanjian Kinerja BBPKH Cinagara Tahun 2015 ............... 18
Tabel 2. Hasil Capaian Kinerja BBPKH Cinagara Tahun 2015 ........ 20
Tabel 3. Perkembangan Realisasi Serapan Anggaran
BBPKH Cinagara Tahun 2010 – 2015. ............................... 22
Tabel 4. Realisasi Anggaran Tahun 2015 ..................................... 27
LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Perjanjian Kinerja BBPKH Cinagara Tahun 2015 .....… 31
Lampiran 2. Struktur organisasi BBPKH Cinagara …………………. 33
Lampiran 3. Kelengkapan Personil Berdasarkan Pangkat /
Golongan Ruang dan Jabatan Per 31 Desember 2014 .. 34
Lampiran 4. Data Realisasi Diklat Aparatur Dan Non Aparatur
Tahun 2010 – 2015 ……………………………………….. 35
Lampiran 5. Realisasi Keuangan dan Fisik Tahun 2015 .............…… 36
Lampiran 6. Data Kegiatan Kerjasama Dalam Negeri Tahun 2015 ... 37
LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang akuntabel dan
transparan sebagaimana diamanatkan Peraturan Presiden (Perpres)
Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah setiap instansi pemerintah diwajibkan menyusun Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah tersebut ditujukan sebagai bentuk
pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan dan kinerja instansi pemerintah
dengan fasilitasi anggaran negara kepada publik atau masyarakat luas.
Penjabaran lebih lanjut mengenai Peraturan Presiden (Perpres)
Nomor 29 Tahun 2014 selanjutnya, yaitu telah diterbitkan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PermenPAN
dan RB) Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,
Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah, yang merupakan penyempurnaan sekaligus penyederhanaan
dari bentuk pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
Berdasarkan amanat Perpres Nomor 29 Tahun 2014 serta
PermenPAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014, maka disusun LAKIN Balai
Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara Bogor Tahun 2015,
sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan dan
kinerja yang dicapai oleh BBPKH Cinagara selama tahun 2015.
[
B. Tugas dan Fungsi
Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia,
Nomor : 107/Permentan/OT.140/10/2013 tanggal 9 Oktober 2013, BBPKH
Cinagara mempunyai tugas melaksanakan pelatihan fungsional bagi
aparatur, pelatihan teknis dan profesi, mengembangkan model dan teknik
pelatihan fungsional dan teknis di bidang kesehatan hewan dan kesehatan
masyarakat veteriner bagi aparatur dan non aparatur pertanian, dengan
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman 2
a. Penyusunan program, rencana kerja, anggaran dan pelaksanaan
kerjasama;
b. Pelaksanaan identifikasi kebutuhan pelatihan;
c. Pelaksanaan penyusunan bahan Standar Kompetensi Kerja (SKK) di
bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner;
d. Pelaksanaan pelatihan fungsional di bidang kesehatan hewan dan
kesehatan masyarakat veteriner bagi aparatur;
e. Pelaksanaan pelatihan teknis di bidang kesehatan hewan dan
kesehatan masyarakat veteriner bagi aparatur dan non aparatur
pertanian dalam dan luar negeri;
f. Pelaksanaan pelatihan profesi di bidang kesehatan hewan dan
kesehatan masyarakat veteriner bagi aparatur dan non aparatur;
g. Pelaksanaan uji kompetensi di bidang kesehatan hewan dan kesehatan
masyarakat veteriner;
h. Pelaksanaan penyusunan paket pembelajaran dan media pelatihan
fungsional dan teknis di bidang kesehatan hewan dan kesehatan
masyarakat veteriner;
i. Pelaksanaan pengembangan model dan teknik pelatihan fungsional
dan teknis di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat
veteriner;
j. Pelaksanaan pengembangan kelembagaan pelatihan pertanian
swadaya;
k. Pelaksanaan pemberian konsultasi di bidang kesehatan hewan dan
kesehatan masyarakat veteriner;
l. Pelaksanaan bimbingan lanjutan pelatihan di bidang kesehatan hewan
dan kesehatan masyarakat veteriner bagi aparatur dan non aparatur;
m. Pelaksanaan pemberian pelayanan penyelenggaraan pelatihan
fungsional bagi aparatur, pelatihan teknis dan profesi, pengembangan
model dan teknik pelatihan fungsional dan teknis di bidang kesehatan
hewan dan kesehatan masyarakat veteriner bagi aparatur dan non
aparatur pertanian;
n. Pengelolaan unit inkubator usaha tani;
LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman 3
o. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pelatihan di bidang kesehatan
hewan dan kesehatan masyarakat veteriner;
p. Pelaksanaan pengelolaan data dan informasi pelatihan serta pelaporan;
q. Pelaksanaan pengelolaan sarana teknis;
r. Pengelolaan urusan kepegawaian, keuangan, rumah tangga,
perlengkapan dan instalasi BBPKH Cinagara.
C. Organisasi dan Tata Kerja
Susunan Organisasi BBPKH Cinagara terdiri dari :
1. Bagian Umum
Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan
kepegawaian, keuangan, rumah tangga, perlengkapan, instalasi, dan
sarana teknis. Dalam melaksanakan tugas, Bagian Umum
menyelenggarakan fungsi :
a. Pelaksanaan urusan kepegawaian, tata usaha dan rumah tangga;
b. Pelaksanaan urusan keuangan;
c. Pelaksanaan urusan perlengkapan, instalasi, dan sarana teknis.
Secara struktur Bagian Umum terdiri dari:
Subbagian Kepegawaian dan Rumah Tangga, mempunyai tugas
melakukan urusan kepegawaian, tata usaha dan rumah tangga.
Subbagian Keuangan, mempunyai tugas melakukan urusan
keuangan.
Subbagian Perlengkapan dan Instalasi, mempunyai tugas
melakukan urusan perlengkapan, instalasi, dan sarana teknis.
2. Bidang Program dan Evaluasi
Bidang Program dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan program, rencana kerja, anggaran, pelaksanaan kerjasama,
dan identifikasi kebutuhan pelatihan di bidang kesehatan hewan dan
kesehatan masyarakat veteriner, pengembangan kelembagaan pelatihan
pertanian swadaya, pemantauan dan evaluasi, serta pengelolaan data
dan informasi pelatihan, dan pelaporan. Dalam melaksanakan tugas,
Bidang Program dan Evaluasi menyelenggarakan fungsi :
LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman 4
a. Penyusunan program, rencana kerja, anggaran dan pelaksanaan
kerjasama;
b. Pelaksanaan identifikasi kebutuhan pelatihan;
c. Pelaksanaan pengembangan kelembagaan pelatihan pertanian
swadaya;
d. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pelatihan di bidang
kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner;
e. Pelaksanaan pengelolaan data dan informasi pelatihan serta
pelaporan.
Secara struktur Bidang Program dan Evaluasi terdiri dari :
Seksi Program dan Kerjasama, mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan program, rencana kerja dan
anggaran, pelaksanaan kerjasama, dan identifikasi kebutuhan
pelatihan bagi aparatur dan non aparatur di bidang kesehatan hewan
dan kesehatan masyarakat veteriner, serta pengembangan
kelembagaan pelatihan pertanian swadaya.
Seksi Evaluasi dan Pelaporan, mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan pemantauan dan evaluasi, serta pengelolaan data
dan informasi pelatihan, dan pelaporan.
3. Bidang Penyelenggaraan Pelatihan
Bidang Penyelenggaraan Pelatihan mempunyai tugas melaksanakan
pemberian pelayanan penyelenggaraan pelatihan fungsional bagi
aparatur, pelatihan teknis dan profesi, pengembangan model dan teknik
pelatihan fungsional dan teknis di bidang kesehatan hewan dan
kesehatan masyarakat veteriner bagi aparatur dan non aparatur
pertanian, serta pengelolaan unit inkubator usaha tani. Dalam
melaksanakan tugas, Bidang penyelenggaraan Pelatihan
menyelenggaraklan fungsi :
a. Pemberian pelayanan penyelenggaraan pelatihan fungsional bagi
aparatur di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat
veteriner;
LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman 5
b. Pemberian pelayanan penyelenggaraan pelatihan teknis dan profesi
bagi aparatur dan non aparatur di bidang kesehatan hewan dan
kesehatan masyarakat veteriner;
c. Pemberian pelayanan penyelenggaraan pengembangan model dan
teknik pelatihan fungsional dan teknis bagi aparatur dan non
aparatur;
d. Pengelolaan unit inkubator usaha tani.
Secara struktur Bidang Penyelenggaraan Pelatihan terdiri dari:
Seksi Pelatihan Aparatur mempunyai tugas melakukan pemberian
pelayanan penyelenggaraan pelatihan fungsional, teknis dan profesi,
serta pengembangan model dan teknik pelatihan fungsional dan
teknis di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat
veteriner bagi aparatur.
Seksi Pelatihan Non Aparatur, mempunyai tugas melakukan
pemberian pelayanan penyelenggaraan pelatihan teknis dan profesi,
pengembangan model dan teknik pelatihan teknis bagi non aparatur
di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner,
serta pengelolaan unit inkubator usaha tani.
4. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas jabatan Fungsional
Widyaiswara, serta sejumlah jabatan fungsional lainnya yang terbagi
dalam berbagai kelompok jabatan fungsional berdasarkan bidang
masing-masing sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Kelompok Jabatan Fungsional Widyaiswara mempunyai tugas :
Melakukan penyusunan bahan Standar Kompetensi Kerja (SKK) di
bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner;
Melakukan pelatihan fungsional di bidang kesehatan hewan dan
kesehatan masyarakat veteriner;
Melakukan pelatihan teknis di bidang kesehatan hewan dan
kesehatan masyarakat veteriner bagi aparatur dan non aparatur
pertanian dalam dan luar negeri;
LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman 6
Melakukan pelatihan profesi di bidang kesehatan hewan dan
kesehatan masyarakat veteriner bagi paratur dan non aparatur;
Melakukan uji kompetensi di bidang kesehatan hewan dan
kesehatan masyarkat veteriner;
Melakukan penyusunan paket pembelajaran dan media pelatihan
fungsional dan teknis di bidang kesehatan hewan dan kesehatan
masyarkat veteriner;
Melakukan pengembangan model dan teknik pelatihan fungsional
dan teknis di bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarkat
veteriner;
Melakukan pemberian konsultasi di bidang kesehatan hewan dan
kesehatan masyarkat veteriner;
Melakukan bimbingan lanjutan pelatihan di bidang kesehatan hewan
dan kesehatan masyarkat veteriner bagi aparatur dan non aparatur;
Melakukan kegiatan fungsional lainnya sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
D. Isu Strategis
Dengan memperhatikan isu yang berkembang saat ini dan
kemungkinan-kemungkinan yang terjadi dalam kurun waktu 5 tahun
kedepan terkait dengan dinamika perkembangan peningkatan SDM
Pertanian, maka BBPKH Cinagara telah melakukan identifikasi isu strategis
tersebut untuk memberikan perhatian dan prioritas arahan dalam
melaksanakan kegiatan pengembangan SDM aparatur dan non aparatur
pertanian bidang kesehatan hewan dan kesmavet melalui diklat.
Analisis terhadap isu strategis tersebut dilandaskan pada yang dapat
mempengaruhi peningkatan kapasitas SDM pertanian. Adapun isu strategis
pembangunan pertanian adalah terkait dengan masalah-masalah :
1. Kecukupan produksi komoditas pertanian strategis yakni padi, jagung,
kedelai, tebu, daging sapi, cabai dan bawang merah.
2. Pengurangan impor produk komoditas pertanian strategis.
3. Peningkatan daya saing produk pertanian di dalam negeri.
LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman 7
4. Diversifikasi pangan serta peningkatan pendapatan dan kesejahteraan
petani.
5. Peningkatan fasilitas sarana dan prasarana guna meningkatkan
pelayanan secara prima kepada masyarakat.
6. Kebutuhan SDM pertanian yang kompeten dan berkarakter pada era
pasar tunggal ditingkat MEA.
7. Penerapan teknologi pertanian melalui penyelenggara diklat profesional
dan berdaya saing dalam rangka melaksanakan kegiatan
pengembangan SDM aparatur dan non aparatur yang terkait dengan isu-
isu strategis tersebut, maka analisis kondisi internal dan eksternal di
lingkup BBPKH Cinagara dilakukan terutama yang memberikan
pengaruh positif dan negatif terhadap perkembangan BBPKH Cinagara.
Analisis tersebut digunakan sebagai dasar untuk merancang strategi dan
program kerja. Analisis internal meliputi pembinaan terhadap faktor
kekuatan dan kelemahan, sementara analisis eksternal mencakup faktor
peluang (Opportunity) dan tantangan (Threats).
Berdasarkan analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunities dan
Thereats), lingkungan strategis BBPKH Cinagara dapat diuraikan sebagai
berikut :
1. Kekuatan (Strenght)
Kekuatan BBPKH Cinagara adalah sebagai berikut:
a. Letak geografis BBPKH Cinagara yang cukup ideal sebagai tempat
pelatihan yang didukung dengan kondisi alam yang nyaman;
b. Tugas fungsi BBPKH Cinagara yang bertaraf nasional, didukung
sumberdaya manusia yang berpengalaman dibidangnya masing-
masing baik pejabat struktural, pejabat fungsional widyaiswara,
arsiparis dan fungsional umum;
c. Berpengalaman dalam penyelenggaran pelatihan dan pengembangan
kelembagaan petani;
d. Beberapa program pelatihan yang telah terakreditasi;
e. Berkembangnya sarana dan prasarana dalam mendukung proses
kegiatan pelatihan;
LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman 8
f. Tersedianya jaringan informasi melalui website balai dan jaringan
internet;
g. Telah terbangunnya sistem administrasi dan manajemen yang
didukung oleh serangkaian norma, standar, pedoman dan kriteria di
bidang perencanaan, keuangan, perlengkapan dan instalasi,
kepegawaian dan rumah tangga, serta penyelenggaraan pelatihan
berdasarkan standar ISO 9001-2008;
2. Kelemahan (Weakness)
Kelemahan BBPKH Cinagara pada saat ini adalah;
a. Proses perencanaan kegiatan tahunan belum sepenuhnya berjalan
berdasarkan kinerja;
b. Beberapa kualifikasi jabatan belum semuanya diisi oleh pegawai yang
kompeten sesuai yang disyaratkan;
3. Peluang (Opportunity)
Peluang yang dapat menjadi kekuatan dalam pengembangan BBPKH
Cinagara adalah sebagai berikut:
a. Pelaksanaan tugas dan fungsi BBPKH Cinagara semakin luas dalam
peningkatan dan pengembangan SDM Pertanian;
b. Makin meningkatnya kepercayaan pihak luar baik Pemda dan Swasta
dalam menjalin kerjasama;
c. Kondisi iklim global cukup berpengaruh dalam peningkatan
produktivitas pangan nasional, sehingga diperlukan peningkatan
kapasitas pengetahuan dan keterampilan petugas aparatur serta
pelaku usaha, sehingga kebutuhan pelatihan semakin meningkat;
d. Beberapa lembaga perguruan tinggi dan swasta yang dapat
membantu dalam meningkatkan mutu penyelenggaraan pelatihan;
e. Kepercayaan dalam penyelenggaraan pelatihan yang bertaraf
internasional;
4. Tantangan / Ancaman (Threats)
Tantangan BBPKH Cinagara yang perlu diperhatikan untuk di antisipasi
adalah sebagai berikut :
LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman 9
a. Tuntutan “stakeholders” akan peningkatan kualitas pelayanan dan
mutu serta jenis penyelenggaraan pelatihan;
b. Meningkatnya persaingan dalam penyelenggaran pelatihan
memerlukan kualitas SDM yang handal, kreatif dan inovatif;
c. Peningkatan kemandirian pangan dan pencapaian swasembada
daging sapi dan kerbau;
d. Penyelenggaran tata pemerintahan yang baik dan bersih dari KKN;
e. Peningkatan kesejahteraan petani dan penurunan angka kemiskinan;
5. Permasalahan Utama
Perkembangan globalisasi ekonomi dan perdagangan di tingkat
regional Masyarakat Ekonomi Asean, yang akan dimulai pada akhir tahun
ini menjadi suatu tantangan baru dan sekaligus peluang bagi pelaku usaha
pertanian di tanah air ini. Kondisi kedepan akan lebih memacu pada
perubahan struktur ekonomi dan industri yang secara otomatis berpengaruh
terhadap kebutuhan tenaga kerja baik jenis maupun kualifikasinya
cenderung pada kompetensi yang semakin tinggi untuk mampu bersaing.
Dalam kaitan ini perlu melihat kesiapan pelaku usaha pertanian dalam
menghadapi tantangan dan sekaligus mengantisipasi terbentuknya pasar
tunggal secara terintegrasi dan berbasis produksi tersebut.
Salah satu bentuk dukungan pemerintah terkait dengan kesiapan
untuk mengantisipasi tantangan-tantangan yang akan dihadapi tersebut
dengan mengangkat masalah kompetensi pelaku utama dan pelaku usaha
pertanian sebagai salah satu yang harus ditingkatkan. Peningkatan
kompetensi pelaku utama dan pelaku usaha pertanian menjadi bagian
terpenting yang harus didorong untuk menghadapi tantangan dan
persaingan. Kompetensi menjadi tuntutan yang harus dimiliki pelaku utama
dan pelaku usaha pertanian sehingga mampu meningkatkan kinerja dalam
berproduksi dan bersaing. Salah satu upaya peningkatan kompetensi
pelaku usaha pertanian dapat dilakukan melalui kegiatan pendidikan dan
pelatihan / Diklat Berbasis Kompetensi (Juru Sembelih Halal, Butcher,
Inseminasi Buatan, dll.).
LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman 10
Tujuan akhir dari serangkaian kegiatan yang terkait dengan
peningkatan kapasitas SDM pertanian adalah menciptakan sumberdaya
manusia siap pakai, professional, inovatif, kreatif dan berwawasan global
yang dapat mengantisipasi tantangan perubahan lingkungan strategis,
seiring dengan isu globalisasi, desentralisasi, demokratisasi, dan
pembangunan berkelanjutan, serta perubahan iklim.
Salah satu isu strategis terkait balai pelatihan adalah perwujudan
pelayanan prima yang berdampak pada peningkatan efektifitas pelatihan,
peningkatan kompetensi alumni pelatihan dan tercapainya standar yang
diakui nasional maupun internasional. Menghadapi pasar bebas, antara lain
yaitu Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang berlaku mulai tahun 2015,
Balai Pelatihan diharapkan mampu menjadi Balai Pelatihan berkelas
internasional bahkan dengan sertifikasi internasional untuk program,
kelembagaan serta alumni pelatihan dengan didukung oleh SDM yang telah
memiliki sertifikat standar kompetensi kerja.
Permasalahan utama dari seluruh balai pelatihan yang ada terletak
pada ketersediaan sarana dan prasarana yang harus dilengkapi meliputi
sarana dan prasarana yang terkait dengan praktek pelatihan yang bersifat
teknis serta yang terkait dengan alat bantu/media pembelajaran.
Pengadaan sarana dan prasarana dilakukan dengan mengacu pada
standar minimal, standar dari sertifikasi yang harus dimiliki dan
spesialisasi/core utama balai pelatihan. Kekurangan sarana dan prasarana
tidak harus dipenuhi melalui pengadaan oleh balai pelatihan bersangkutan.
Dengan berbagai pertimbangan, pemenuhan kebutuhan sarana prasarana
dapat dilakukan melalui kerjasama dengan lembaga/instansi lain internal
Badan PPSDMP maupun eksternal Badan PPSDMP, baik swasta,
pemerintah, pemerintah daerah maupun petani.
Kedua adalah keberadaan ketenagaan fasilitator yang profesional
mutlak diperlukan dalam meningkatkan peran dan akreditasi balai
pelatihan. Untuk meningkatkan kapasitas balai dalam mengajarkan diklat,
para pengajar bukan hanya widyaiswara, tetapi juga narasumber yang
kompeten yang berasal dari perguruan tinggi lainnya, badan litbang serta
pakar-pakar lainnya. Kompetensi dan keahlian widyaiswara harus
LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman 11
ditingkatkan agar mempunyai sertifikat yang diakui internasional. Hal ini
menuntut peningkatan kemampuan bahasa Inggris ataupun bahasa asing
lainnya.
Peningkatan kapasitas widyaiswara ataupun fasilitator serta tenaga
pendukung lainnya dapat dilakukan dengan peningkatan akses terhadap
jenjang pendidikan formal yang lebih tinggi serta berbagai kegiatan yang
terkait dengan capacity building baik di dalam maupun di luar negeri. Dalam
konteks ini, bukan hanya ditekankan pada peran widyaiswara ataupun
fasilitator serta tenaga pendukung lainnya sebagai penerima manfaat, tetapi
juga sebagai pemberi manfaat. Dengan demikian, widyaiswara ataupun
fasilitator serta tenaga pendukung lainnya tidak selalu sebagai peserta
berbagai kegiatan ataupun forum, tetapi juga sebagai narasumber/tenaga
ahli. Motivasi widyaiswara ataupun fasilitator dapat dipacu melalui berbagai
kegiatan penelitian maupun pengkajian seperti kaji widya, perlombaan
karya tulis dan fasilitasi berbagai hasil karya tulis/penelitian/ kajian agar
dimuat di berbagai bulletin dan media informasi lainnya.
Ketiga adalah dalam menerapkan manajemen penyelenggaraan
diklat yang kompeten. Setiap balai pelatihan harus memiliki sertifikasi
berupa Sistem Manajemen Mutu standar ISO 9001: 2008. Selain itu,
akreditasi program pelatihan juga harus terus ditambah dan ditingkatkan
nilainya menjadi A, sehingga mampu “dijual” di masyarakat, terutama
berbagai pemangku kepentingan di sektor pertanian. Manajemen
penyelenggaraan pelatihan mencakup tahapan penyelenggaraan pelatihan
mulai dari identifikasi sampai evaluasi pasca pelatihan serta aspek
kurikulum, metode, durasi dan penunjang lainnya seperti pelayanan
akomodasi dan konsumsi. Sistem yang diterapkan adalah Sistem Pelatihan
Berbasis Kinerja dan Daya Saing yang mengarah pada pemenuhan
Standar Kompetensi Kerja (SKK) dan Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia (SKKNI).
Sasaran pelatihan meliputi aparatur dan non aparatur pertanian serta
anggota masyarakat lainnya. Sasaran pelatihan ditetapkan melalui
identifikasi kebutuhan latihan yang mencakup persyaratan peserta serta
jenis materi yang benar-benar dibutuhkan. Selanjutnya, selama
LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman 12
penyelenggaraan maupun setelah penyelenggaraan pelatihan perlu
dilakukan evaluasi yang mencakup aspek ketenagaan, manajemen, serta
unsur pelatihan lainnya. Selain itu, program dan kegiatan yang dilakukan
secara terintegrasi antar unsur pelatihan, penyuluhan, pendidikan serta
sertifikasi dan standardisasi profesi pertanian perlu dilaksanakan. Kegiatan
terintegrasi ini antara lain dapat diwujudkan dalam konteks pembangunan
kawasan pertanian.
Lingkup materi dan kurikulum pelatihan meliputi seluruh subsektor
pertanian, dari budidaya sampai pemasaran serta dukungan lainnya seperti
penyuluhan dan manajemen. Di antara lingkup materi yang cukup luas
tersebut, setiap balai pelatihan memiliki spesialisasi/core masing-masing
dengan program pelatihan yang handal dan terakreditasi. Kurikulum dan
durasi pelatihan disusun dengan mempertimbangkan tujuan dan jenis
pelatihan. Pelatihan fungsional dan teknis mengalokasikan waktu praktek
yang lebih banyak dibanding pelatihan manajemen, (mencapai 70-80%).
Untuk pelatihan dalam bentuk magang, memerlukan waktu yang lebih lama
dan sebagian besar bentuk pembelajaran adalah praktek/di lapangan.
Tempat penyelenggaraan pelatihan dapat dilakukan diluar balai
pelatihan dengan pertimbangan kesesuaian dengan tujuan dan materi
pelatihan serta efisiensi. Di tingkat petani, balai pelatihan membina Pusat
Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) yang merupakan lembaga
pelatihan yang dikelola oleh petani yang membagikan ilmu dan pengalaman
kepada petani lainnya. Peserta pelatihan P4S antara lain petani, penyuluh
ataupun guru. Pelatihan di P4S umumnya lebih banyak praktek. Mengingat
fungsi P4S yang potensial sebagai tempat pelatihan petani dan dapat
memperluas kapasitas balai pelatihan, maka Badan PPSDMP terus
membina dan berusaha menumbuhkembangkan P4S melalui berbagai
kegiatan fasilitasi yang disesuaikan dengan kelas P4S, yaitu pemula,
madya dan pratama. Selain memberikan pelayanan masyarakat dalam
bentuk pelatihan dan permagangan, balai pelatihan juga harus mampu
memberikan jasa konsultasi dan pembinaan melalui fasilitasi dan
penyelenggaraan Pusat Inkubator Agribisnis (PIA), yang secara periodik
LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman 13
membina petani/tenant agar usahatani yang dijalankan dapat maju dan
berkembang.
Menjalin kerjasama dengan lembaga/instansi lain baik instansi
pemerintah maupun swasta, dari dalam negeri maupun luar negeri menjadi
salah satu tugas utama balai sekarang ini, mengingat keterbatasan
anggaran dan SDM berkualitas. Kerjasama tersebut meliputi kerjasama
penyelenggaraan, sarana prasarana serta ketenagaan sesuai dengan tugas
fungsinya. Manfaat kerjasama yang diharapkan bukan hanya akan
dirasakan oleh balai pelatihan, tetapi lebih luas ditujukan untuk kemajuan
usaha agribisnis yang dijalankan petani.
Kerjasama dalam negeri diarahkan untuk mendukung pencapaian
target nasional dan ketahanan pangan serta memperluas jaringan.
Beberapa instansi yang potensial sebagai mitra kerjasama selain unit kerja
di bawah Badan PPSDMP antara lain berbagai badan pengkajian,
penelitian, dan pengembangan, lembaga pelatihan, serta swasta dan
instansi lainnya yang bermaksud memanfaatkan sumberdaya yang ada.
Sedangkan kerjasama luar negeri dilakukan sebagai sarana transfer
pengetahuan, keterampilan dan teknologi antar negara dalam kerangka
kerjasama bilateral, regional maupun multilateral. Dampak kerjasama
tersebut diharapkan dapat mengangkat citra balai pelatihan beserta
widyaiswara ataupun fasilitator di dunia internasional. Dengan demikian
diharapkan balai pelatihan dipercaya dan menjadi referensi tempat
pelatihan dengan lulusan yang mampu bersaing di tingkat internasional.
LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman 14
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Rencana Strategis (Renstra)
Dengan memperhatikan visi dan misi Badan Penyuluhan dan
Pengembangan SDM Pertanian dan tupoksi Balai Besar Pelatihan
Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara, serta kondisi lingkungan strategis,
maka ditetapkan visi dan misi BBPKH Cinagara seperti berikut :
1. Visi
Visi adalah pandangan masa depan yang berisikan cita dan citra yang
hendak diwujudkan dalam waktu tertentu. Pandangan ke masa depan
tersebut menyangkut kemana suatu instansi harus dibawa dan diarahkan
agar dapat berkarya secara konsisten, antisipatif, inovatif dan produktif.
Untuk merumuskan cita-cita tersebut, maka ditetapkan komitmen
bersama mengenai gambaran masa depan yang dinginkan, yang selaras
dengan keadaan lingkungan dan perubahan-perubahan yang ada.
Komitmen bersama tersebut ditetapkan dalam visi yaitu “menjadi
lembaga pelatihan yang kredibel dalam menghasilkan sumberdaya
manusia profesional di bidang kesehatan hewan dan kesehatan
masyarakat veteriner serta agribisnis peternakan”.
2. Misi
Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan, maka perlu dijabarkan
lebih operasional dalam misi. Dengan perumusan yang ditetapkan dalam
misi diharapkan seluruh anggota organisasi dan pihak yang
berkepentingan dapat mengetahui keberadaan dan peranan suatu
instansi dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya. Adapun misi Balai
Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara adalah sebagai
berikut:
a. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia BBPKH Cinagara
dalam memberikan pelayanan pelatihan dan konsultasi agribisnis
yang prima.
LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman 15
b. Meningkatkan kualitas program pelatihan di bidang kesehatan hewan
dan kesehatan masyarakat veteriner serta kewirausahaan agribisnis
peternakan sesuai standar kompetensi kerja (SKK).
c. Mengembangkan rancang bangun pelatihan dan standar kompetensi
kerja (SKK) serta paket pembelajaran di bidang kesehatan hewan
dan kesehatan masyarakat veteriner serta kewirausahaan agribisnis
peternakan.
d. Mengembangkan sarana dan prasarana balai untuk mendukung
kelancaran pelaksanaan pelatihan dan pelayanan konsultasi usaha
agribisnis peternakan.
e. Meningkatkan kerjasama pelatihan dalam negeri dengan Instansi
terkait dan pelaku usaha agribisnis peternakan.
f. Mengembangkan sistem informasi, pemantauan, dan evaluasi serta
pengendalian internal yang akurat dan kredibel.
3. Tujuan
Tujuan merupakan implementasi visi dan misi serta hasil yang ingin
dicapai oleh organisasi dalam jangka waktu lima tahun. Sejalan dengan
visi dan misi Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara
serta dengan memanfaatkan sumberdaya yang ada, maka menetapkan
tujuan yang ingin dicapai sebagai berikut:
a. Meningkatkan kompetensi sumberdaya manusia BBPKH Cinagara
dalam memberikan pelayanan pelatihan dan konsultasi agribisnis
yang prima.
b. Meningkatkan efektifitas penyelenggaraan pelatihan teknis,
fungsional dan kewirausahaan untuk menghasilkan aparatur dan non
aparatur yang profesional di bidang kesehatan hewan dan kesehatan
masyarakat veteriner serta kewirausahaan agribisnis peternakan
sesuai standar kompetensi kerja (SKK).
c. Mengembangkan rancang bangun pelatihan dan standar kompetensi
kerja (SKK) serta paket pembelajaran di bidang kesehatan hewan
dan kesehatan masyarakat veteriner serta kewirausahaan agribisnis
peternakan.
LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman 16
d. Mengembangkan sarana dan prasarana pelatihan dan
mengoptimalkan pendayagunaannya dalam peningkatan kualitas
penyelenggaraan pelatihan dan pelayanan konsultasi usaha
agribisnis peternakan.
e. Meningkatkan kerjasama pelatihan dalam negeri dan jejaring kerja
dengan Instansi terkait dan pelaku agribisnis peternakan.
f. Mengembangkan sistem informasi, pemantauan, dan evaluasi, serta
pengendalian internal yang kredibel.
4. Sasaran
Adapun sasaran yang hendak dicapai dalam dalam kurun waktu
tahun 2015- 2019 adalah sebagai berikut:
a. Tertatanya kelembagaan pelatihan pertanian, dengan indikator
terakreditasinya lima program pelatihan, terbinanya tenant kelompok
ternak sebanyak 10 kelompok, terlaksananya klasifikasi dan
pembinaan P4S sebanyak 100 P4S, dan terlaksananya sistem
manajemen berdasarkan standar ISO : 9001-2008 sebanyak 5
kegiatan.
b. Meningkatnya kompetensi tenaga kediklatan, dengan indikator
meningkatnya kompetensi petugas kediklatan sebanyak 75 orang
dan pejabat fungsional widyaiswara dan arsiparis sebanyak 20
orang.
c. Berkembangnya diklat teknis dan fungsional bagi aparatur dan non
aparatur pertanian, dengan indikator terselenggaranya diklat teknis
dan fungsional apatur pertanian sebanyak 6000 orang dan diklat
teknis non aparatur pertanian sebanyak 1800 orang.
d. Berkembangnya rancang bangun diklat kesehatan hewan dan
kesehatan masyarakat veteriner dengan indikator teridentifikasinya
kebutuhan latihan (IKL) sebanyak 5 kegiatan dan terlaksananya
evaluasi pasca diklat, serta tersusunnya kurikulum diklat sebanyak 5
program pelatihan.
LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman 17
e. Tersusunnya dokumen norma standar pedoman dan kebijakan
(NSPK), dengan indikator tersusunnya, petunjuk teknis sebanyak 50
dokumen.
B. Perjanjian Kinerja
Dokumen perjanjian kinerja merupakan dokumen pernyataan
kinerja/perjanjian kinerja antara Kepala Balai Besar Pelatihan Kesehatan
Hewan (BBPKH) Cinagara Bogor dengan Kepala Badan Penyuluhan dan
Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian untuk mewujudkan target
kinerja tertentu.
Perjanjian Kinerja disusun setelah DIPA diterbitkan, dan dijadikan
lampiran dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian
kinerja dengan Rincian seperti tertuang pada Tabel 1.
LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman 18
Tabel 1. Perjanjian Kinerja BBPKH Cinagara Tahun 2015
Unit Eselon II : Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara
Tahun : 2015
NO. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1 Meningkatnya Kompetensi
Aparatur dan Non Aparatur
Pertanian.
Jumlah Aparatur dan Non Aparatur pertanian
yang ditingkatkan kompetensinya
2.160 orang
a. Jumlah aparatur pertanian yang
ditingkatkan kompetensinya
750 orang
b. Jumlah non aparatur pertanian yang
ditingkatkan kompetensinya
1.410 orang
2 Terfasilitasinya ketenagaan
pelatihan pertanian untuk
meningkatkan kompetensi
Jumlah ketenagaan pelatihan pertanian yang
difasilitasi dan dikembangkan
50 orang
a. Jumlah Widyaiswara yang difasilitasi dan
dikembangkan
17 orang
b. Jumlah ketenagaan teknis kediklatan
yang difasilitasi dan dikembangkan
33 orang
3 Terfasilitasinya Kelembagaan
Pelatihan Pertanian
Jumlah kelembagaan pelatihan pertanian
yang difasilitasi dan dikembangkan
15 unit
a. Jumlah kelembagaan pelatihan UPT
Pusat yang difasilitasi dan
dikembangkan
1 unit
b. Jumlah kelembagaan pelatihan milik
petani (P4S) yang terbina dan
terklasifikasi kelembagaannya
14 unit
4 Tersusunnya dokumen Norma
Standar Pedoman dan
Kebijakan (NSPK)
Jumlah dokumen perencanaan, keuangan,
organisasi dan kepegawaian, serta evaluasi
dan pelaporan Kegiatan Pemantapan Sistem
Pelatihan Pertanian
18 Dokumen
5 Terfasilitasinya Pelayanan
Perkantoran
Jumlah dokumen perencanaan, keuangan,
organisasi dan kepegawaian, serta evaluasi
dan pelaporan Kegiatan Pemantapan Sistem
Pelatihan Pertanian
12 Bulan
Jumlah Anggaran Program Pengembangan SDM Pertanian dan
Kelembagaan Petani Tahun Anggaran 2015 = Rp. 23.738.001.000,-
LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman 19
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Organisasi
Capaian Kinerja Organisasi pada BBPKH Cinagara dilakukan melalui
pengukuran kinerja yang digunakan sebagai dasar untuk menilai
keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan program sesuai dengan tujuan
dan sasaran yang sudah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi
institusi. Hasil pengukuran kinerja dilakukan berdasarkan dokumen
penetapan kinerja (Performenc contract / agreement) tahun 2015 antara
Kepala BBPKH Cinagara dengan Kepala BPPSDMP yang telah
ditandatangani pada bulan Agustus 2015.
Secara menyeluruh, hasil pengukuran kinerja BBPKH Cinagara tahun 2015
dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator
yang telah ditetapkan dengan realisasinya. Standar indikator yang
digunakan untuk mengukur sasaran secara umum adalah indikator output
tetapi pada beberapa sasaran telah ditingkatkan standar indikatornya
sampai dengan indikator outcome. Jika berdasarkan Renstra BBPKH
Cinagara 2015-2019 sasaran strategis yang ingin dicapai terdiri dari 5 (lima)
sasaran strategis yaitu 1). Pelatihan Aparatur dan Non Aparatur, 2).
Ketenagaan Pelatihan, 3). Kelembagaan Pelatihan, 4). Norma Standar
Pedoman dan Kebijakan (NSPK), 5). Pelayanan Perkantoran (Optimalisasi
Sarana dan Prasarana, serta Penyelenggaraan Manajemen dan
Administrasi yang Bersih dengan Tata Kelola yang Baik.
Dari 5 (lima) sasaran strategis pada Penetapan Kinerja Tahun 2015
tersebut kemudian dijabarkan pada Indikator Kinerja antara lain : 1). Jumlah
Aparatur dan Non Aparatur pertanian yang ditingkatkan kompetensinya, 2).
Jumlah ketenagaan pelatihan pertanian yang difasilitasi dan dikembangkan
(Widyaiswara dan tenaga teknis kediklatan), 3). Jumlah kelembagaan
pelatihan pertanian yang difasilitasi dan dikembangkan (Kelembagaan UPT
Pusat dan Kelembagaan pelatihan milik petani P4S), 4). Jumlah dokumen
perencanaan, keuangan, organisasi dan kepegawaian, serta evaluasi dan
pelaporan kegiatan pemantapan sistem pelatihan pertanian, 5). Jumlah
LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman 20
waktu pelaksanaan pelayanan Perkantoran. Hasil pengukuran kinerja
BBPKH Cinagara tahun 2015, secara umum disajikan pada Tabel 2 berikut
ini.
Hasil capaian kinerja Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara
pada tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Hasil Capaian Kinerja Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara
Unit Eselon II : Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara
Tahun : 2015
Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Target fisik Realisasi anggaran
Target Reali-sasi
% Target (Rp) Realisasi
(Rp) %
1 2 3 4 6 7 8 9
1 Meningkatnya
Kompetensi
Aparatur dan Non
Aparatur
Pertanian.
Jumlah Aparatur dan
Non Aparatur pertanian
yang ditingkatkan
kompetensinya
2.160 org 2.149 99,49 6.970.204.000 6.111.104.185 87,67
a. Jumlah aparatur
pertanian yang
ditingkatkan
kompetensinya
750 org 742 98,93 2.136.869.000 2.090.624.884 97,84
b. Jumlah non aparatur
pertanian yang
ditingkatkan
kompetensinya
1.410 org
1.407 99,79 4.833.335.000 4.020.479.301 83,18
2 Terfasilitasinya
ketenagaan
pelatihan
pertanian untuk
meningkatkan
kompetensi
Jumlah ketenagaan
pelatihan pertanian yang
difasilitasi dan
dikembangkan
50 org 54 108,00 295.500.000 181.653.600 61.47
a. Jumlah Widyaiswara
yang difasilitasi dan
dikembangkan
17 org 19 111,76 150.300.000 92.047.600 61,24
b. Jumlah ketenagaan
teknis kediklatan
yang difasilitasi dan
dikembangkan
33 org 35 106,06 145.200.000 89.606.000 61,71
LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman 21
1 2 3 4 6 7 8 9
3 Terfasilitasinya
Kelembagaan
Pelatihan
Pertanian
Jumlah kelembagaan
pelatihan pertanian yang
difasilitasi dan
dikembangkan
15 unit 23 unit 108 1.341.446.000 1.209.242.900 90.14
a. Jumlah
kelembagaan
pelatihan UPT
Pusat yang
difasilitasi dan
dikembangkan
1 unit 1 unit 100 1.087.912.000 967.263.900 88,91
b. Jumlah
kelembagaan
pelatihan milik
petani (P4S) yang
terbina dan
terklasifikasi
kelembagaannya
14 unit 22 unit 157,14 253.534.000 241.979.000 95.44
4 Tersusunnya
dokumen Norma
Standar Pedoman
dan Kebijakan
(NSPK)
Jumlah dokumen
perencanaan,
keuangan, organisasi
dan kepegawaian, serta
evaluasi dan pelaporan
Kegiatan Pemantapan
Sistem Pelatihan
Pertanian
19 Dok 19 Dok 100 1.428.272.000 1.304.246.902 91,32
5 Terfasilitasinya pelayanan perkantoran
Waktu pelaksanaan pelayanan perkantoran
12 bln 12 bln 100 13.702.579.000 13.633.397.352 99,50
Jumlah Keseluruhan
23.738.001.000
22.439.644.939
94,53
Jumlah Anggaran Program Pengembangan SDM Pertanian dan
Kelembagaan Petani Tahun Anggaran 2015 sebesar = Rp.
23.738.001.000,-. Realisasi keuangan sampai dengan bulan Desember
2015 mencapai Rp. 22.439.644.939,- atau sebesar 94,53 %. Sedangkan
realisasi fisiknya adalah 104,14 %.
Data perbandingan realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2015
dengan tahun sebelumnya.
Ni lai pencapaian sasaran strategis BBPKH Cinagara tahun 2010
berdasarkan realisasi indikator kinerja adalah 85,37%, tahun 2011
sebesar 95,74%, tahun 2012 sebesar 93,99%, tahun 2013 sebesar
92,94%, tahun 2014 sebesar 92,43%. persentase tingkat capaian
kinerja sasaran strategis BBPKH Cinagara mencapai kisaran 85,37 % -
LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman 22
95,74 %. Ini mencerminkan kinerja BBPKH Cinagara meningkat setiap
tahun.
Realisasi serapan anggaran BBPKH Cinagara tahun 2015 adalah Rp.
22.439.644.939,- dari total pagu sebesar Rp. 23.738.001.000,-, ini
menunjukkan persentase tingkat serapan anggaran kinerja tahun 2015
yakni 94,53 %. Fluktuasi perkembangan realisasi serapan anggaran
BBPKH Cinagara dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2015
ditunjukkan dalam Tabel 3.
Tabel 3. Perkembangan Realisasi Serapan Anggaran BBPKH
Cinagara Tahun 2010 – 2015.
Tahun Pagu (Rp.) Realisasi
% Fisik Rp. %
2010 7.021.032.000,- 5.993.619.450,- 85,37 100,00
2011 16.815.857.000,- 16.100.147.860,- 95,74 99,22
2012 23.296.085.000,- 21.895.214.237,- 93,99 99,86
2013 24.090.143.000,- 22.390.161.027,- 92,94 101,74
2014 15.802.182.000,- 14.605.667.065,- 92,43 103,81
2015 23.738.001.000,- 22.439.644.939,- 94,53 104,14
Pada bagian ini diuraikan hasil evaluasi dan analisis capaian kinerja
setiap sasaran, pembandingan data kinerja, faktor penyebab keberhasilan atau
kegagalan pencapaian sasaran, hambatan atau kendala dan permasalahan
yang dihadapi serta langkah-langkah antisipatif yang akan diambil.
Hasil pengukuran kinerja yang ditunjukkan tabel 3 diatas terlihat bahwa
capaian target dari 5 (lima) sasaran strategis dapat ditunjukkan baik secara
realisasi fisik maupun keuangan. Adapun kelima sasaran strategis yang
memiliki indikator output terkait langsung dengan pengembangan dan
peningkatan SDM pertanian ditunjukkan dengan tercapainya target indikator
kinerja dari 8 (delapan) sasaran strategis yaitu; Jumlah Aparatur yang
meningkat kompetensinya 98,93 %, Jumlah Non Aparatur yang meningkat
kompetensinya 99,79 %; Jumlah Widyaiswara yang meningkat kompetensinya
111,76 %, Jumlah tenaga teknis kediklatan yang meningkat kompetensinya
106,06 %; Meningkatnya jumlah sarana prasarana kelembagaan pelatihan UPT
LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman 23
Pusat yang difasilitasi 100 %, Jumlah kelembagaan pelatihan milik petani
(P4S) yang terbina dan terklasifikasi 157,14 %. Sedangkan 2 (dua) sasaran
strategis lainnya terkait dengan manajemen dan pelayanan perkantoran target
capaian indikator kinerjanya masing-masing 99,50 % yaitu; Tersusunnya
dokumen Norma Standar Pedoman dan Kebijakan (NSPK) 91,32 % dan
Terfasilitasinya pelayanan perkantoran 100,01 %.
Adapun analisis dan evaluasi terhadap masing-masing sasaran strategis
beserta capaian target indikator kinerjanya adalah sebagai berikut:
a. Sasaran strategis : Meningkatnya Kompetensi Aparatur dan Non
Aparatur Pertanian (<100%)
Indikator kinerja pada sasaran strategis ini bertumpu pada output
Jumlah Aparatur dan Non Aparatur pertanian yang ditingkatkan
kompetensinya dengan target capaian 2.149 orang. Adapun penjabaran dari
indikator kinerjanya 2.149 orang tersebut meliputi : Jumlah aparatur
pertanian yang ditingkatkan kompetensinya 742 orang, Jumlah non aparatur
pertanian yang ditingkatkan kompetensinya 1.407 orang.
Akumulasi serapan anggaran atau realisasi keuangan terkait dengan
sasaran ini capaiannya sebesar 94,53 % sedangkan capaian target realisasi
fisik 104.14 % (lihat tabel 3). Hal ini berarti bahwa capaian target realisasi
fisik lebih besar dari capaian target realisasi keuangan, realisasi keuangan
tidak maksimal merupakan sisa mati anggaran.
b. Sasaran strategis : Terfasilitasinya ketenagaan pelatihan pertanian untuk meningkatkan kompetensi (>100%).
Indikator kinerja pada sasaran strategis ini bertumpu pada output
Ketenagaan pelatihan yang ditingkatkan kualitasnya dengan target capaian
54 orang. Adapun penjabaran dari indikator kinerjanya dengan target 50
orang tersebut meliputi; Peningkatan profesionalisme widyaiswara (19 orang)
dan peningkatan tenaga teknis kediklatan (35 orang).
Akumulasi serapan anggaran atau realisasi keuangan terkait dengan
sasaran ini capaiannya 108 % sedangkan capaian target realisasi fisik 54 %
atau >100% (lihat tabel 1.). Hal ini berarti bahwa capaian target realisasi fisik
diatas 100% atau lebih besar dari capaian target realisasi keuangan, hal ini
LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman 24
dikarenakan makin meningkatnya minat pengembangan potensi diri sesuai
dengan konpetensi keilmuan.
c. Sasaran strategis : Terfasilitasinya kelembagaan pelatihan pertanian (>100%)
Indikator kinerja pada sasaran strategis ini bertumpu pada output
kelembagaan pelatihan yang difasilitasi dan dikembangkan, dengan target
capaian 15 unit. Adapun penjabaran dari indikator kinerja dengan target 15
unit tersebut meliputi : Kelembagaan pelatihan UPT Pusat yang difasilitasi
dan dikembangkan 1 unit dan Kelembagaan pelatihan milik petani (P4S)
yang terbina dan terklasifikasi 14 unit.
Akumulasi serapan anggaran atau realisasi keuangan terkait dengan
sasaran ini capaiannya 90,14 % sedangkan capaian target realisasi fisik
157,14 % (lihat tabel 1).
d. Sasaran strategis; Tersusunnya dokumen Norma Standar Pedoman dan
Kebijakan (NSPK) (100%)
Indikator kinerja pada sasaran strategis ini bertumpu pada output
Tersusunnya dokumen Norma Standar Pedoman dan Kebijakan (NSPK),
dengan target capaian 19 dokumen. Adapun penjabaran dari indikator kinerja
dengan target 19 dokumen tersebut meliputi; Dokumen Program dan
Kerjasama Pelatihan Pertanian (7 dokumen), Dokumen Penyelenggaraan
Pelatihan Pertanian (4 dokumen), Dokumen Ketenagaan Pelatihan Pertanian
(1 dokumen), Dokumen Evaluasi Pelatihan Pertanian (7 dokumen).
Akumulasi serapan anggaran atau realisasi keuangan terkait dengan
sasaran ini capaiannya 91,32 % sedangkan capaian target realisasi fisik
100% (lihat tabel 2). Hal ini berarti bahwa capaian target realisasi fisik lebih
besar dari capaian target realisasi keuangan.
e. Sasaran strategis; Terfasilitasinya pelayanan perkantoran (100%)
Indikator kinerja pada sasaran strategis ini bertumpu pada output
Terfasilitasinya pelayanan perkantoran dengan target capaian 1 unit. Adapun
penjabaran dari indikator kinerjanya 1 unit tersebut meliputi; Pembayaran
Gaji, Honorarium, Tunjangan, Tunjangan Fungsional Widyaiswara, Arsiparis
dan Kehumasan, Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan
Perkantoran masing-masing 12 bulan layanan.
LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman 25
Akumulasi serapan anggaran atau realisasi keuangan terkait dengan
sasaran ini capaiannya sebesar 99.50% sedangkan capaian target realisasi
fisik 100% (lihat tabel 2). Hal ini berarti bahwa capaian target realisasi fisik
lebih besar dari capaian target realisasi keuangan.
Namun secara rata-rata pada semua sasaran strategis, capaian target
realisasi fisik 104,14% lebih besar dari capaian target realisasi keuangan
94,53%.Tercapainya target indikator kinerja sampai dengan 31 Desember
2015 dengan rata-rata capaian target realisasi fisik dan realisasi keuangan
berpengaruh positif terhadap terwujudnya pelayanan yang prima kepada
peserta diklat, masyarakat dan stakeholder oleh BBPKH Cinagara Bogor.
Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya
Realisasi serapan anggaran BBPKH Cinagara tahun 2015 tersebut di
atas merupakan input (masukan) yang digunakan untuk mencapai indikator
kinerja sasaran (output). Efisiensi terjadi apabila nilai rasio output
dibandingkan dengan input mencapai 1 (satu) atau lebih dari 1 (satu).
Capaian keseluruhan indikator kinerja sasaran strategis BBPKH Cinagara
tahun 2015 dengan input yang digunakan sebesar 94,53% berbanding
104,14%. Nilai efisiensi dari perbandingan tersebut adalah 1,10. Dengan
demikian, BBPKH Cinagara efisien dalam mencapai indikator kinerja sasaran
strategis.
Efisiensi tersebut didukung oleh pengelolaan keuangan dan
pembayaran biaya pelaksanaan setiap kegiatan BBPKH Cinagara tahun
anggaran 2015, yang dilaksanakan berdasarkan pedoman umum
pelaksanaan anggaran TA. 2015 dari Badan Penyuluhan dan
Pengembangan SDM Pertanian, Peraturan Presiden No. 36 Tahun 2006, PP
No. 25 Tahun 2004, sistem pengelolaan keuangan berbasis kinerja (SAI,
SAK,SIMAK BMN, SiMonev dan SAKIP/LAKIP). Disertai dengan monitoring
secara periodik oleh Tim SPI dan Tim Monev BBPKH Cinagara Bogor.
Terlaksananya kegiatan berdasarkan tugas pokok dan fungsi, visi,
misi, tujuan dan sasaran strategis BBPKH Cinagara dianggap berhasil,
karena:
LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman 26
1. Pelaksanaan kegiatan dari kinerja yang direncanakan berjalan dengan
baik;
2. Mekanisme pelaksanaan kegiatan didasarkan pada kebijakan diambil dari
hasil rapat, Juknis, Juklak, Pedoman Umum Pelaksanaan baik dari Badan
Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian maupun
peraturan dari lingkup Kementerian Keuangan;
3. Anggaran kinerja Satker BBPKH Cinagara Tahun Anggaran 2015
didasarkan pada Renstra, RIP, Statuta, Panduan Penyelenggaraan
Pelatihan dan Standarisasi Kebutuhan Sarana dan Prasarana BBPKH
Cinagara berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No.
2/Permentan/SM.300/J/01/12 tanggal 9 Januari 2012.
4. Rencana operasional kegiatan (ROK), petunjuk operasional kegiatan
(POK), TA 2015 disusun secara bersama-sama oleh Pejabat pembuat
komitmen, kuasa pengguna anggaran maupun unsur pimpinan BBPKH
Cinagara Bogor.
Analisis Efisiensi Capaian Indikator Kinerja
Indikator kinerja output rata-rata BBPKH Cinagara pada tahun 2015
mencapai 104,14 %. Sedangkan realisasi serapan anggaran Balai Besar
Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara pada tahun anggaran 2015 sebesar
Rp.22.439.644.939,- atau sekitar 94,53% dari total pagu sebesar Rp.
23.738.001.000,-. Realisasi penyerapan anggaran dibandingkan tahun
sebelumnya (2014) menunjukkan kenaikan dari 92,43% menjadi 94,53 %.
Berdasarkan kinerja output dan serapan anggaran, terlihat rasio rata-
rata output / input mencapai 1,10. Hal ini menunjukan hasil pelaksanaan
kegiatan yang efisien, karena rasio O/I lebih besar dari 1. Efisiensi dari
masing-masing sasaran kegiatan strategis adalah sebagai berikut:
1. Tertatanya kelembagaan pelatihan pertanian dengan capaian kinerja
output rata-rata sebesar 100 %, dan input rata-rata sebesar 88.91%,
sehingga nilai O/I = 1.12 yang berarti efisien.
2. Terfasilitasinya ketenagaan pelatihan pertanian yang difasilitasi dan
dikembangkan untuk meningkatkan kompetensinya dengan capaian
LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman 27
kinerja output rata-rata sebesar 108,00 %, dan input rata-rata sebesar
61,47 %, sehingga nilai O/I = 1.7 yang berarti efisien.
3. Terlatihnya aparatur pertanian untuk meningkatkan kompetensi kerja
dan terlatihnya non aparatur untuk meningkatkan kompetensi, dengan
capaian kinerja output rata-rata sebesar 99,49 %, dan input rata-rata
sebesar 87,67 %, sehingga nilai O/I = 1.13 yang berarti efisien.
4. Tersusunnya dokumen norma, standar, pedoman, dan kebijakan
dengan capaian kinerja output rata-rata sebesar 100 %, dan input rata-
rata sebesar 91,32 %, sehingga ni lai O/I = 1,09 yang berarti efisien.
5. Terlaksananya layanan dan prasarana sarana perkantoran, dengan
capaian kinerja output rata-rata sebesar 100 % dan input rata-rata
sebesar 99,50 %, sehingga nilai O/I = 1,00 yang berarti efisien.
Dari hasil capaian kinerja menunjukkan bahwa tingkat efisiensi
penggunaan anggaran adalah tinggi (efisien). Namun dari serapan
anggaran seharusnya (input) masih dapat ditingkatkan, sehingga ke depan
pemanfaatan sisa anggaran dapat lebih dioptimalkan agar output yang
dihasilkan dapat lebih maksimal.
B. Realisasi Anggaran
Realisasi serapan anggaran BBPKH Cinagara tahun 2015 menurut Jenis
belanja dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini.
Tabel 4. Realisasi Anggaran Tahun 2015.
No. Jenis Belanja Rencana Realisasi %
1. Pegawai 4.738.492.000,- 4.717.898.676,- 99,57
2. Barang 11.705.373.000,- 10.497.124.263,- 89,68
3. Modal 7.294.136.000,- 7.224.622.000,- 99,05
Jumlah 23.738.001.000,- 22.439.644.939,- 94,53
LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman 28
C. Lain-lain
1. Kegiatan UPSUS Pajale Pokja II
Dalam tahun anggaran 2015, BBPKH Cinagara mendapat
tambahan anggaran untuk kegiatan tugas supervisi dan pendampingan
Program Upaya Khusus Peningkatan produksi Padi, Jagung dan Kedelai
di Provinsi Jawa Tengah, berdasarkan Surat Tugas dari Kepala Badan
Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian
(BPPSDMP) Kementerian Pertanian Nomor : 227/KP.340/3/01/2015
tanggal 12 Januari 2015. Tugas dan tanggung jawab supervisi dan
pendampingan di wilayah POKJA II yang meliputi 5 (lima) daerah yaitu
Kabupaten Rembang, Jepara, Pati, Kudus dan Demak (Rajapakde).
Tujuan Supervisi dan Pendampingan :
a. Mendampingi dan mengawal pelaksanaan kegiatan Upaya Khusus
Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan Kedelai di wilayah Pokja II
Jawa Tengah (Rajapakde).
b. Mengawal bantuan sosial (Alsintan, Saprodi serta Dana
Pembangunan RJIT dan Optimalisasi Lahan).
c. Mengawal realisasi luas tanam dan realisasi luas panen untuk MT1
dan MT2.
d. Mengawal penyerapan produksi pada oleh Bulog.
e. Mengadvokasi kelompok tani untuk merealisasikan penggunaan dana
bantuan sosial berdasarkan CPCL yang telah ditetapkan oleh Dinas
Pertanian masing-masing.
f. Menghubungkan berbagai stakeholder dalam rangka
menyebarluaskan inovasi teknologi tepat guna di bidang pertanian.
Hasil Supervisi dan Pendampingan :
Upaya khusus peningkatan produksi Padi, Jagung dan Kedelai
(UPSUS PAJALE) melalui program perbaikan jaringan irigasi,
optimalisasi lahan dan sarana pendukung lainnya, dibagi dalam 2 (dua)
LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman 29
periode sesuai Musim Tanam (MT) di Indonesia, yaitu MT1 periode
Oktober – Maret dan MT2 periode April – September.
Evaluasi kinerja kegiatan Upsus PAJALE didasarkan kepada
target dan realisasi luas tanam, luas panen. Pada periode MT1 (Oktober
– Maret), BBPKH Cinagara Bogor memperoleh prestasi TERBAIK dalam
hal supervisi dan pendampingan, diantara pokja-pokja lain lingkup
Kementerian Pertanian. Prestasi tersebut dicapai karena wilayah POKJA
II masuk dalam zona BIRU DAN HIJAU yang artinya AMAN pada tingkat
nasional. Mempertahankan prestasi akan lebih berat dibandingkan
berjuang mencapai prestasi, oleh karena itu untuk periode MT2 (April –
September) BBPKH Cinagara harus mampu mempertahankan prestasi
tersebut, dengan motto “Berlatih, Berkarya dan Bermanfaat”.
2. Kegiatan Kerjasama
Dalam tahun 2015, BBPKH Cinagara mendapatkan kegiatan
kerjasama dalam negeri dalam bentuk penyelenggaraan diklat,
bimbingan teknis, pendayagunaan ketenagaan, pemanfaatan teknologi
dan informasi serta pemanfaatan prasarana dan sarana, dapat dilihat
pada Lampiran 6.
LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015 Halaman 30
BAB IV
P E N U T U P
Laporan akuntabilitas kinerja BBPKH Cinagara tahun 2015 merupakan
salah satu bentuk dokumen pertanggung jawaban dari pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi yang diemban BBPKH Cinagara dalam kurun waktu 1 (satu)
tahun. Indikator kinerja output dari sasaran strategis rata-rata mencapai
104,14%. Sedangkan realisasi serapan anggaran (input) rata-rata mencapai
94,53% atau sebesar Rp. 22.439.644.939,- dari total penggunaan anggaran Rp
23.738.001.000,-.
Hasil analisis efisiensi capaian indikator kinerja BBPKH Cinagara pada
tahun anggaran 2015 menunjukkan bahwa nilai rasio output input sebesar 1.10
yang berarti hasil kinerjanya dapat dikategorikan efisien. Kinerja BBPKH
Cinagara dianggap berhasil karena :
1. Pelaksanaan kegiatan dari kinerja yang direncanakan berjalan sesuai
target;
2. Tercapainya hasil kinerja yang telah diprogramkan;
3. Tercapainya hasil-hasil kegiatan yang telah direncanakan.
Secara keseluruhan berdasarkan evaluasi kinerja kegiatan dan sasaran
strategis menunjukan bahwa hasil kinerja output dan input dari masing-masing
kegiatan dan sasaran strategis dapat dikategorikan baik karena rata -rata
indikator kinerja output sebesar 104,14 % dari input sebesar 94,53 %.
Adapun tindak lanjut yang akan dilaksanakan untuk tahun yang akan
datang adalah :
1. Dalam penyusunan LAKIN lebih memperhatikan peraturan perundang-
undangan (Peraturan Presiden No. 29 Tahun 2014 dan PerMenPAN
Reformasi Birokrasi No. 53 Tahun 2014), Renstra, PK dan DIPA.
LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015
Lampiran 1.
PENETAPAN KINERJA TAHUN 2015
BBPKH CINAGARA - BOGOR
LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015
Lampiran 2.
STRUKTUR ORGANISASI
BBPKH CINAGARA BOGOR
Lampiran 2.
Struktur organisasi BBPKH Cinagara Bogor Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian No. 107/Permentan/OT.140/10/2013
Tanggal 9 Oktober 2013
KEPALA
BIDANG PROGRAM DAN EVALUASI
Seksi Evaluasi dan
Pelaporan
Seksi Program dan Kerjasama
Seksi Pelatihan Non
Aparatur
Seksi
Pelatihan Aparatur
Subbagian Perlengkapan dan
Instalasi
Subbagian
Keuangan
Subbagian Kepegawaian dan
Rumah Tangga
BAGIAN UMUM
BIDANG PENYELENGGARAAN
PELATIHAN
KELOMPOK FUNGSIONAL
LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015
Lampiran 3.
KELENGKAPAN PERSONIL BERDASARKAN
PANGKAT / GOLONGAN RUANG DAN JABATAN
LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015
Lampiran 3.
Kelengkapan Personil Berdasarkan Pangkat / Golongan Ruang dan Jabatan
Per 31 Desember 2015
Jabatan
Pangkat Gol. Ruang
Struktural (orang)
Fungsional Khusus (orang)
Fungsional Umum (orang)
Jumlah
Pembina Utama IV/e - 2 - 2
Pembina Utama Madya IV/d 1 1 - 2
Pembina Utama Muda IV/c - 3 - 3
Pembina Tingkat I IV/b - 3 - 3
Pembina IV/a 4 2 - 6
Penata TK.I III/d 5 2 3 10
Penata III/c 1 2 5 8
Penata Muda TK.I III/b - 2 10 12
Penata Muda III/a - 2 9 11
Pengatur TK.I II/d - - 5 5
Pengatur II/c - - 5 5
Pengatur Muda TK.I II/b - - 3 3
Pengatur Muda II/a - - 1 1
Juru TK.I I/d - - 3 3
Juru I/c - - 3 3
Juru Muda TK.I I/b - - - -
Juru Muda I/a - - - -
Jumlah 11 19 47 77
Honorer / THL - - - - 38
Total 11 19 47 115
LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015
Lampiran 4.
DATA REALISASI DIKLAT APARATUR DAN
NON APARATUR
TAHUN 2010 - 2015
Lampiran 4
L PI Teknis Pertanian Aparatur
1 Diklat Manajemen Bagi BP3K Angkatan, 2 Angkatan 60 56 4 60 - 14 112
2Diklat Teknis Inseminasi Buatan Bagi Petugas Calon Inseminator, 1
Angkatan30 26 4 30 - 21 168
3Diklat Teknis Pemeriksaan Kebuntingan (PKb) Pada Ternak Bagi
Petugas, 1 Angkatan30 26 4 30 - 14 112
4Diklat Teknis Pemeriksaan Kesehatan Daging (Keurmeester) Bagi
Petugas, 1 Angkatan30 25 3 28 2 10 80
5Diklat Teknis Integrasi Tanaman dan Ternak Bagi Bagi Aparatur Dalam
Mendukung Peningkatan Produksi Padi/Jagung/Kedela, 7 Angkatan210 142 68 210 - 49 392
6Diklat Teknis Pengolahan Limbah Ternak Bagi Aparatur Dalam
Mendukung Peningkatan Produksi Padi/Jagung/Kedelai, 10 Angkatan300 217 83 300 - 70 560
Sub Jumlah 660 492 166 658 2 178 1,424
II Teknis Pertanian Non Aparatur
7 Agri Training Camp, 2 Angkatan 60 34 26 60 - 10 80
8Diklat Berbasis Kompetensi Dalam Rangka Sertifikasi Dan Pelatihan
Tenaga Kerja Pertanian, 9 Angkatan270 254 13 267 3 63 504
9 Diklat Metodologi Bagi Penyuluh THL-TBPP, 2 Angkatan 60 46 14 60 - 14 112
10Diklat Teknis Budidaya Ternak Sapi Potong Bagi Non Aparatur, 1
Angkatan30 30 - 30 - 7 56
11Diklat Teknis Budidaya Ternak Unggas Bagi Kelompok Peternak, 2
Angkatan60 56 4 60 - 14 112
12 Diklat Teknis Juru Sembelih Halal Bagi Non Aparatur, 1 Angkatan 30 - 30 30 - 7 56
13Diklat Teknis Pengolahan Hasil Peternakan Bagi Kelompok Kelompok
Wanita Tani (KWT), 1 Angkatan30 30 - 30 - 7 56
14 Magang Teknis Peternakan Bagi Kelompok Petani DI P4S, 1 Angkatan 30 27 3 30 - 5 40
15Diklat Teknis Integrasi Tanaman dan Ternak Bagi Non Aparatur Dalam
Mendukung Peningkatan Produksi Padi/Jagung/Kedelai, 10 Angkatan300 272 28 300 - 70 560
16 Magang Bagi Penyuluh Swadaya di BPP, 1 Angkatan 30 28 2 30 - 5 40
17 Magang Integrasi Ternak Itik Dengan Padi Jajar Legowo, 2 Angkatan 60 - 60 60 - 5 40
18 Magang Teknis Integrasi Kelinci dan Hortikultura, 1 Angkatan 30 28 2 30 - 5 40
19Diklat Teknis Pengolahan Limbah Ternak Bagi Non Aparatur Dalam
Mendukung Peningkatan Produksi Padi/Jagung/Kedelai, 11 Angkatan330 317 13 330 - 77 616
Sub Jumlah 1,320 1,122 195 1,317 3 289 2,312
III Fungsional Aparatur
13 Diklat Dasar Medik Veteriner, 1 Angkatan 30 19 11 30 - 21 168
14 Diklat Dasar Paramedik Veteriner, 2 Angkatan 60 38 16 54 6 28 224
Sub Jumlah 90 57 27 84 6 49 392
IV Manajemen dan Kewirausahan Pertanian Non Aparatur
15Diklat Kewirausahaan Agribisnis Bagi Petani Muda Calon Magang
Jepang, 1 Angkatan30 28 2 30 - 7 56
16 Diklat Orientasi Calon Magang Jepang, 2 Angkatan 60 56 4 60 - 60 480
Sub Jumlah 90 84 6 90 - 67 536
Jumlah (Aparatur) 750 549 193 742 8 227 1,816
Jumlah (Non Aparatur) 1,410 1,206 201 1,407 3 356 2,848
Total 2,160 1,755 394 2,149 11 583 4,664
Total
TARGET DAN REALISASI DIKLAT APBN & APBN-P TAHUN 2015
No Nama Diklat
Target
Peserta
(orang)
Realisasi Peserta (orang)Selisih
kurang/
lebih
(org)
Lama
Diklat
(Hari)
Jum JPJenis Kelamin
LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015
Lampiran 5.
ANALISA PENCAPAIAN KINERJA /
PENGUKURAN KINERJA
Jumlah Satuan Jumlah Satuan
I. 1810 Pemantapan Sistem Pelatihan Pertanian
1 1810.001Jumlah Aparatur Yang Mengikuti Pelatihan
Teknis Pertanian 1,843,051,000 1,809,830,884 98.20 660 orang 658 orang 99.70
2 1810.002Jumlah Non Aparatur Yang Mengikuti Pelatihan
Teknis Pertanian 3,938,629,000 3,283,872,156 83.38 1,320 orang 1,317 orang 99.77
3 1810.003Jumlah Kelembagaan Pelatihan Pertanian Yang
Difasilitasi Dan Dikembangkan 1,087,912,000 967,263,900 88.91 1 unit 1 unit 100.00
4 1810.004Jumlah Ketenagaan Pelatihan Pertanian Yang
Difasilitasi Dan Dikembangkan 295,500,000 181,653,600 61.47 50 orang 54 orang 108.00
5 1810.008Jumlah Kelembagaan Petani Yang Difasilitasi
Dan Terklasifikasi 253,534,000 241,979,000 95.44 14 unit 22 unit 157.14
6 1810.016Jumlah Aparatur Yang Mengikuti Pelatihan
Fungsional Pertanian 293,818,000 280,794,000 95.57 90 orang 84 orang 93.33
7 1810.017Jumlah Non Aparatur Yang Mengikuti Pelatihan
Manajemen Dan Kewirausahaan Pertanian 894,706,000 736,607,145 82.33 90 orang 90 orang 100.00
8 1810.019Jumlah Dokumen Program Dan Kerjasama
Pelatihan Pertanian Yang Dihasilkan 469,977,000 451,691,700 96.11 7 dok 7 dokumen 100.00
9 1810.020Jumlah Dokumen Penyelenggaraan Pelatihan
Pertanian Yang Dihasilkan 687,795,000 618,177,002 89.88 4 dok 4 dokumen 100.00
10 1810.021Jumlah Dokumen Ketenagaan Pelatihan
Pertanian Yang Dihasilkan 99,000,000 94,044,600 94.99 1 dok 1 dokumen 100.00
11 1810.023Jumlah Dokumen Evaluasi Pelatihan Pertanian
Yang Dihasilkan 171,500,000 140,333,600 81.83 7 dok 7 dokumen 100.00
12 1810.994 Jumlah Layanan Perkantoran 6,314,914,000 6,315,275,352 100.01 12 bulan 12 bulan
layanan 100.00
13 1810.997 Jumlah Peralatan Dan Fasilitas Perkantoran 2,725,090,000 2,692,518,000 98.80 6 unit 6 unit 100.00
14 1810.998 Jumlah Gedung/Bangunan 4,662,575,000 4,625,604,000 99.21 1,720 m2 1,720 m
2 100.00
Jumlah 23,738,001,000 22,439,644,939 94.53 104.14
LAPORAN REALISASI KEUANGAN DAN FISIK
BALAI BESAR PELATIHAN KESEHATAN HEWAN CINAGARA-BOGOR JABAR
Indikator KinerjaKodeNo.Pagu Realisasi
PROGRAM PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN DAN KELEMBAGAAN PETANI
Sampai Dengan Tgl. 31 Desember 2015
( % )
Anggaran
Target Realisasi
Output
( % )
LAKIN Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan Cinagara Bogor Tahun 2015
Lampiran 6.
DATA KEGIATAN KERJASAMA DALAM NEGERI
BBPKH CINAGARA BOGOR
Lampiran 6. DATA KEGIATAN KERJASAMA DALAM NEGERI TAHUN 2015
1. Rekapitulasi kegiatan kerjasama
No. Bentuk dan Kegiatan Kerjasama Waktu dan Tempat
Pelaksanaan Mitra Kerjasama Jumlah
Peserta Biayaan dan Sumber
Pembiayaan
I Penyelenggaraan
1. Magang Teknis Kesehatan Hewan Bagi Petugas dan Petani Ternak
16 s.d 18 Maret 2015 di BBPKH
Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan Kabupaten Halmahera Timur,
Maluku Utara
12 Orang
APBD Kab. Halmahera Timur, Maluku Utara
2. Bimbingan Teknis Penggemukan Sapi potong dan Pengolahan Pakan
11 s.d. 13 Mei 2015 di BBPKH
Balai Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Maluku
2 Orang
APBD Provinsi Maluku
3. Bimbingan Teknis Penyusunan Ransum Pakan Ternak Bagi Petugas
11 s.d. 13 Mei 2015 di BBPKH
UPTD Pembibitan dan Inseminasi Buatan - Dinas Peternakan Provinsi
Kalimantan Timur
3 Orang
APBD Provinsi Kalimantan Timur
4. Diklat Agribisnis Peternakan 8 sd. 13 Juni 2015 di BBPKH
Yayasan Pembangunan Berkelanjutan Kabupaten Minahasa Tenggara,
Sulawesi Utara
30 Orang
PT. Newmont Minahasa Raya
5. Bimbingan Teknis Manajemen Sapi Potong (Gangguan Reproduksi)
10 sd. 12 Juni 2015 di BBPKH
Dinas Peternakan Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan
14 Orang
APBD Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan
6. Bimbingan Teknis Budidaya Ternak Ruminansia Besar
15 s.d. 17 Juni 2015 di BBPKH
Dinas Pertanian, Peternakan Dan Ketahanan Pangan Kabupaten
Tangerang, Provinsi Banten
21 Orang
APBD Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten
No. Bentuk dan Kegiatan Kerjasama Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Mitra Kerjasama Jumlah Peserta
Biayaan dan Sumber Pembiayaan
7. Bimbingan Teknis Budidaya Ternak Ruminansia Kecil
15 s.d. 17 Juni 2015 di BBPKH
Dinas Pertanian, Peternakan Dan Ketahanan Pangan Kabupaten
Tangerang, Provinsi Banten
29 Orang
APBD Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten
8. Bimbingan Teknis Budidaya Ternak Unggas (Ayam, Itik dan Puyuh)
15 s.d. 17 Juni 2015 di BBPKH
Dinas Pertanian, Peternakan Dan Ketahanan Pangan Kabupaten
Tangerang, Provinsi Banten
20 Orang
APBD Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten
9. Bimbingan Teknis Recorder Ternak
15 s.d. 17 Juni 2015 di BBPKH
Dinas Pertanian, Peternakan Dan Ketahanan Pangan Kabupaten
Tangerang, Provinsi Banten
20 Orang
APBD Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten
10. Diklat budidaya sapi potong 8 sd. 12 Juni 2015 di BBPKH
Badan Pelaksana Penyuluhan Dan Ketahanan Pangan Kabupaten Bangka
Selatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
38 Orang
APBD Kabupaten Bangka Selatan Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung
11. Magang Budidaya Sapi Potong 28 sd. 30 Juli 2015 di BBPKH
Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi Riau
5 Orang
APBD Badan Koordinasi Penyuluhan Provinsi Riau
12. Bimbingan Teknis Manajemen Sapi Potong dan Penyusunan Pakan
3 sd. 5 September 2015 di BBPKH
Dinas Peternakan Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan
5 Orang
APBD Dinas Peternakan Kabupaten Tanah Laut,
Provinsi Kalimantan Selatan
13. Diklat Teknis Kesehatan Hewan Bagi Petugas
7 sd. 11 September 2015 di BBPKH
Dinas Peternakan Kab. Musi Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan
5 Orang
Dinas Peternakan Kab. Musi Banyuasin Provinsi Sumatera
Selatan
14. Bimbingan Teknis Pengolahan Limbah Kotoran Ternak Bagi Peternak
28 sd. 29 September 2015 di BBPKH
Dinas Pertanian, Peternakan Dan Ketahanan Pangan Kabupaten
Tangerang, Provinsi Banten
14 Orang
APBD Dinas Pertanian, Peternakan Dan Ketahanan
Pangan Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten
15. Diklat Teknis Kesehatan Hewan 18 sd. 22 Oktober 2015 di BBPKH
Dinas Pertanian Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua
7 Orang
APBD Dinas Pertanian Kabupaten Jayapura,
Provinsi Papua
No. Bentuk dan Kegiatan Kerjasama Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Mitra Kerjasama Jumlah Peserta
Biayaan dan Sumber Pembiayaan
I Penyelenggaraan
16. Diklat Juru Sembelih Halal Angkatan III
11 sd. 16 Oktober 2015 di BBPKH
Direktorat Kesmavet dan Pasca Panen 20 Orang
DIPA Direktorat Kesmavet dan Pasca Panen
17. Diklat Juru Sembelih Halal Angkatan IV
20 sd. 25 Oktober 2015 di BBPKH
Direktorat Kesmavet dan Pasca Panen 20 Orang
DIPA Direktorat Kesmavet dan Pasca Panen
18. Peningkatan kompetensi juru sembelih halal (kegiatan penjaminan produk hewan yang ASUH dan berdaya saing)
30 Nopember sd. 4 Desember 2015 di
BBPKH
Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat 20 Orang
DIPA Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat
19. Diklat Agribisnis Pertanian Bagi Pegawai Masa Persiapan Pensiun Direktorat Jenderal Perkebunan
30 Nopember sd. 4 Desember 2015 di
BBPKH
Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian
28 Orang
DIPA Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian
Pertanian
20. Diklat Teknis Kesehatan Hewan Bagi Petugas
4 sd. 9 Desember 2015 di BBPKH
Dinas Pertanian, Peternakan Dan Perikanan Kabupaten Sumedang
Provinsi Jawa Barat
20 Orang
DIPA Dinas Peternakan, Pertanian Dan Perikanan
Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat
21. Diklat Teknis Selektor Bibit Ternak Sapi Potong Bagi Petugas
13 sd. 19 Desember 2015 di BBPKH
Dinas Peternakan Provinsi Sulawesi Tengah
10 Orang
DIPA Dinas Peternakan Provinsi Sulawesi Tengah
22. Bimbingan Teknis Peningkatan Kompetensi Mahasiswa Jurusan Penyuluhan Peternakan
17 sd. 19 Desember 2015 di BBPKH
Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Bogor
30 Orang
DIPA Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Bogor
23. Diklat agribisnis bagi manajer sentra peternakan rakyat
27 sd. 31 Desember 2015 di BBPKH
Direktorat Jenderal Peternakan Dan Kesehatan Hewan
56 Orang
DIPA Direktorat Jenderal Peternakan Dan Kesehatan
Hewan
No. Bentuk dan Kegiatan Kerjasama Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Mitra Kerjasama Jumlah Peserta
Biayaan dan Sumber Pembiayaan
II Pendayagunaan Ketenagaan
1. Tri Wahyu Agus Riyadi, SP Dayat Hermawan, S.Pt, M.Si (Penguji eksternal ujian praktik )
9 sd. 11 Feb. 2015 di BBPKH
SMK YMA Megamendung, Bogor SMK YMA, Bogor
2. Sitti Syafaatin, SE (Penguji eksternal)
9 sd. 11 Feb. 2015 di BBPKH
SMK YMA Megamendung, Bogor SMK YMA, Bogor
3. Sitti Syafaatin, SE (Penguji kompetensi siswa)
12 sd. 14 Feb. 2015 di BBPKH
SMK Wijaya Plus, Ciawi Bogor SMK Wijaya Plus, Bogor
4. Sitti Syafaatin, SE (Penguji kompetensi kejuruan)
18 Feb. 2015 di BBPKH
SMK Sumpah Pemuda 2, Ciawi Bogor SMK Sumpah Pemuda, Bogor
5. drh. Dwi Windiana, M.Si. (Evaluasi Kurikulum Diklat Teknis Kesejahteraan Hewan Bagi Petugas)
20 Feb. 2015 di BBPKH
RPH Rawakepiting, Jakarta
Direktorat Kesehatan Masyarakat Veteriner dan
Pasca Panen
6. Sitti Syafaatin, SE (Penguji kompetensi kejuruan)
20 sd. 21 Feb. 2015 di BBPKH
SMK NU Al-Minhaj, Bogor
SMK NU Al-Minhaj, Bogor
7. Sutarwi, SE (Penguji kompetensi kejuruan)
20 sd. 21 Feb. 2015 SMK Sumpah Pemuda 2, Ciawi Bogor SMK Sumpah Pemuda, Bogor
8. Susilowati Sitti Syafaatin, SE
(Penguji kompetensi)
25 sd. 28 Feb. 2015 SMK Nuansa, Cigombong Bogor
SMK Nuansa, Bogor
9. Elies Lasmini, S.Pt, M.Si (Pertemuan Peningkatan Kompetensi Pegawai Ditjen PPHP)
3 Maret 2015 Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian,
Kementerian Pertanian
DIPA Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran
Hasil Pertanian, Kementerian Pertanian
No. Bentuk dan Kegiatan Kerjasama Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Mitra Kerjasama Jumlah Peserta
Biayaan dan Sumber Pembiayaan
10. Elies Lasmini, S.Pt, M.Si, (Pembinaan, pengawalan dan pendampingan pengolahan hasil pertanian dan kegiatan peningkatan SDM pelaku usaha pengolahan hasil peternakan)
18 Maret 2015 Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat APBD Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat
11. drh. Jusuf Hidayat, MS (Tim evaluasi bimtek ternak sapi perah)
30 Maret 2015 Direktorat jenderal peternakan dan kesehatan hewan
Direktorat Jenderal Peternakan Dan Kesehatan
Hewan
12. drh. Jusuf Hidayat, MS (kegiatan Pembinaan widyaiswara BBPP Batu dan BBPP Ketindan)
01-03 April 2015 Badan Penyuluhan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pertanian, Kementerian Pertanian
DIPA Badan Penyuluhan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Kementerian Pertanian
13. drh. Rosmawaty Saoeni, MP (Kegiatan Pembinaan Pengembangan Profesionalisme Widyaiswara Dan Angka Kredit)
13-14 April 2015 Badan Penyuluhan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pertanian, Kementerian Pertanian
DIPA Badan Penyuluhan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Kementerian Pertanian
14. drh. Nafrina Lanniari (Pelatihan Teknologi Pengolahan
Bagi Penyuluh / Petugas)
19 s.d 25 April 2015 UPTD Balai Pelatihan Pertanian Provinsi Kalimantan Timur
DIPA UPTD Balai Pelatihan Pertanian Provinsi Kalimantan Timur
15. drh. Dwi Windiana, M.Si. Ellies Lasmini, S.Pt, M.Si (Workshop Restrukturisasi Manajemen Rumah Potong Hewan Ruminansia (RPHR) gelombang II)
22 Mei 2015 di UNY Hotel Yogyakarta
Direktorat Kesmavet dan Pasca Panen Kementerian Pertanian
DIPA Direktorat Kesmavet dan Pasca Panen
Kementerian Pertanian
No. Bentuk dan Kegiatan Kerjasama Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Mitra Kerjasama Jumlah Peserta
Biayaan dan Sumber Pembiayaan
16. Elies Lasmini, S.Pt, M.Si, (Diseminasi olahan susu dan good manufacturing practise (GMP)
10 Juni & 15 Juni 2015 Di Kelompok Pengolahan Hasil
Peternakan Yochia Sejahtera & KUD Giri
Rani
Dinas Peternakan Dan Perikanan Kabupaten Bogor
APBD Kabupaten Bogor
17. drh. Jusuf Hidayat, MS (Fasilitator kegiatan pembinaan tenaga kediklatan)
28 sd. 30 Juni di Balai Diklat Pertanian
Tanaman Pangan & Hortikultura Provinsi
Sumatera Barat
Badan Penyuluhan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pertanian, Kementerian Pertanian
DIPA Badan Penyuluhan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Kementerian Pertanian
18. drh. Rosmawaty Saoeni, MP (Fasilitator kegiatan pembinaan tenaga kediklatan)
1 sd. 3 Juli di Balai Pelatihan Pertanian
Lampung
Badan Penyuluhan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pertanian, Kementerian Pertanian
DIPA Badan Penyuluhan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Kementerian Pertanian
19. Elies Lasmini, S.Pt, M.Si, & drh. Nafrina Lanniari (narasumber pelatihan pengolahan bahan asal hewan (BAH) untuk kelompok wanita tani PKK & P2WKSS)
3 September 2015 di Balai Penyuluhan
Pertanian Jombang, Ciputat Kota
Tangerang Selatan
Balai Penyuluhan Pertanian Jombang, Ciputat Kota Tangerang Selatan
DIPA Balai Penyuluhan Pertanian Jombang, Ciputat
Kota Tangerang Selatan
No. Bentuk dan Kegiatan Kerjasama Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Mitra Kerjasama Jumlah Peserta
Biayaan dan Sumber Pembiayaan
20. drh. Rosmawaty Saoeni, MP (Fasilitator kegiatan pembinaan tenaga kediklatan)
27 sd. 29 September 2015 di Balai Besar
Pelatihan Peternakan Kupang
Pusat Pelatihan Pertanian Badan Penyuluhan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian,
Kementerian Pertanian
DIPA Pusat Pelatihan Pertanian Badan Penyuluhan Dan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Pertanian, Kementerian Pertanian
21. drh. Jusuf Hidayat, MS (Fasilitator kegiatan pembinaan tenaga kediklatan)
27 sd. 29 September 2015 di Balai
Pengembangan SDM Pertanian Yogyakarta
Pusat Pelatihan Pertanian Badan Penyuluhan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian,
Kementerian Pertanian
DIPA Pusat Pelatihan Pertanian Badan Penyuluhan Dan Pengembangan Sumber
Daya Manusia Pertanian, Kementerian Pertanian
22. drh. Wisnu Wasisa Putra, MP (Narasumber Pada Diklat Berbasis Kompetensi Dalam Rangka Sertifikasi Dan Pelatihan Tenaga Kerja Pertanian Juru Sembelih Halal)
9 sd. 11 September 2015 di Balai besar
pelatihan peternakan (BBPP) Batu, Jawa Timur
Badan Penyuluhan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pertanian, Kementerian Pertanian
DIPA Badan Penyuluhan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Kementerian Pertanian
23. drh. Dwi Walid Retnawati (Narasumber Pada Diklat Berbasis Kompetensi Dalam Rangka Sertifikasi Dan Pelatihan Tenaga Kerja Pertanian Inseminator)
9 sd. 11 September 2015 di Balai besar
pelatihan peternakan (BBPP) Batu, Jawa Timur
Badan Penyuluhan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pertanian, Kementerian Pertanian
DIPA Badan Penyuluhan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Kementerian Pertanian
24. drh. Wisnu Wasisa Putra, MP (Narasumber kegiatan pengembangan penanganan pasca panen bidang peternakan)
8 Juni 2015 di Balai Penyuluhan
Pertanian (BBP) Jombang, Ciputat Kota Tangerang
Selatan
Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan Pemerintah Kota Tangerang
Selatan
DIPA Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan
Pemerintah Kota Tangerang Selatan
No. Bentuk dan Kegiatan Kerjasama Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Mitra Kerjasama Jumlah Peserta
Biayaan dan Sumber Pembiayaan
25. drh. Sri Gatiyono, M.Sc (Narasumber Kegiatan Forum Sistem Pengendalian Internal (SPI) Dengan Tema “Pengendalian Pengawalan Dan Pendampingan Pelatihan, Penyuluhan Dan Pendidikan Untuk Mendukung Program Pembangunan Pertanian)
19 Agustus 2015 di Wisma Bogor Indah
Nirwana (Wisma BNI) Cipayung Bogor
Badan Penyuluhan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pertanian, Kementerian Pertanian
DIPA Badan Penyuluhan Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Kementerian Pertanian
III Pemanfaatan Teknologi dan Informasi
1. Pengembangan bahan ajar diklat melalui animasi inseminasi buatan, animasi Juru sembelih halal dan animasi sinkronisasi berahi
April s.d. September 2015
KASBIY Studio 3 animasi DIPA BBPKH Cinagara Bogor
IV Pemanfaatan Prasarana dan Sarana
1. Sewa Kandang Ayam
1 Nov 2014 s.d 1 Nov 2015
Drh. Hartono
Ayam 19.000
ekor
Pihak ke tiga
2. Sewa Kandang Sapi
2 Feb 2015 s.d 2 Feb. 2016
Drs. Hari Sukmara, Ak, MM
Sapi 46 ekor
Pihak ke tiga
3. Rapat Kerja Badan Ketahanan Pangan Jakarta
7 s.d 8 Jan. 2015 Badan Ketahanan Pangan Jakarta (BKP)
10 Orang DIPA Badan Ketahanan Pangan Jakarta (BKP)
4. Rapat Kerja Puslatan
19 s.d 21 Jan. 2015 Puslatan 15 Orang DIPA Puslatan
No. Bentuk dan Kegiatan Kerjasama Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Mitra Kerjasama Jumlah Peserta
Biayaan dan Sumber Pembiayaan
5. P2HP 29 s.d 30 Jan. 2015 P2HP 18 Orang DIPA P2HP
6. Rapat kerja Direktorat Jenderal Peternakan
3 s.d 7 Feb. 2015 Dirjennak
60 Orang DIPA Dirjennak
7. Rapat Kerja P2HP 3 s.d 4 Feb. 2015 P2HP 10 Orang DIPA P2HP
8. Rapat Bersama Petani dan Lurah se-Kecamatan Caringin
12 Feb. 2015 Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor 130 Orang
APBD Kabupaten Bogor
IV Pemanfaatan Prasarana dan Sarana
9. Rapat Kerja Badan Ketahanan Pangan Jakarta
26 Feb. s.d 1 Maret 2015
Badan Ketahanan Pangan Jakarta (BKP)
140 Orang
DIPA Badan Ketahanan Pangan Jakarta (BKP)
10. Rapat Kerja Puslatan
9 s.d 13 Maret 2015 Puslatan 40 Orang DIPA Puslatan
11. Rapat Kerja Badan Ketahanan Pangan
16 s.d 19 Maret 2015 Badan Ketahanan Pangan Jakarta (BKP)
140 Orang
DIPA Badan Ketahanan Pangan Jakarta (BKP)
12. Rapat Kerja Badan Ketahanan Pangan
23 s.d 26 Maret 2015 Badan Ketahanan Pangan Jakarta (BKP)
140 Orang
DIPA Badan Ketahanan Pangan Jakarta (BKP)
13. Rapat Kerja PSP 24 April 2015 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian 10 Orang DIPA Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian
14. Rapat Kerja Pustaka 29 s.d 30 April 2015 Balai Pustaka 40 Orang DIPA Balai Pustaka Badan Litbang Pertanian
15. Rapat Kerja STPP 30 April s.d. 2 Mei 2015
STPP Bogor 80 Orang DIPA STPP
16. Rapat Kerja P2HP 10 s.d 14 Mei 2015 P2HP 80 Orang P2HP
17. Rapat Kerja Sekjen Kementerian pertanian
3 s.d 5 Juni 2015 Sekjen Kementerian pertanian 50 Orang Sekjen Kementerian pertanian
No. Bentuk dan Kegiatan Kerjasama Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Mitra Kerjasama Jumlah Peserta
Biayaan dan Sumber Pembiayaan
18. Studi Banding BIOGAS 28 s.d 29 September 2015
Dinas Pertanian, Peternakan Dan Ketahanan Pangan Kabupaten
Tangerang, Provinsi Banten
8 Orang DIPA Dinas Pertanian, Peternakan Dan Ketahanan
Pangan Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten
19. Pertemuan Kesemapaian (SPN LIDO)
7 s.d 11 September 2015
SPN LIDO 59 Orang DIPA SPN LIDO
20. Magang Mahasiswa Universitas Udayana
27 Sept. s.d 23 Oktober 2015
Pihak ke -3 1 Orang Pihak ke-3
21. Diklat Instruktur Inseminasi Buatan Berbasis Kompetensi Angkatan II
12 s.d 15 Oktober 2015
PPMKP Ciawi Bogor 23 Orang DIPA PPMKP
22. Diklat Instruktur Inseminasi Buatan Berbasis Kompetensi Angkatan I
17 s.d 26 Agustus 2015
PPMKP Ciawi Bogor 23 Orang DIPA PPMKP
23. Kunjungan Parlemen Remaja 27 Oktober 2015 Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian
200 Orang
DIPA Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian
IV Pemanfaatan Prasarana dan Sarana
24. Diklat Instruktur Fasilitator Ternak Organik
18 sd 27 Nopember 2015
PPMKP Ciawi Bogor 32 Orang DIPA PPMKP
25. Diklat Instruktur Inspektor Ternak Organik
18 sd 27 Nopember 2015
PPMKP Ciawi Bogor 8 Orang DIPA PPMKP
26. Rapat Teknis Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian
28 sd 29 Oktober 2015
Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian
10 Orang DIPA Badan Ketahanan Pangan Kementerian
Pertanian
27. Rapat Teknis Dinas Kependudukan Kota Depok
20 sd 22 Nopember 2015
Dinas Kependudukan Kota Depok 80 Orang DIPA Dinas Kependudukan Kota Depok
No. Bentuk dan Kegiatan Kerjasama Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Mitra Kerjasama Jumlah Peserta
Biayaan dan Sumber Pembiayaan
28. Reuni Snakma 11 sd 13 Nopember 2015
Panitia Reuni Snakma (Pihak ke -3) 150 Orang
Panitia Reuni
29. Rapat Kerja Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian
28 sd 29 Desember 2015
Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian
40 Orang DIPA Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian
30. Rapat Kerja Direktorat Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian
19 sd 23 Desember 2015
Direktorat Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian
50-100 Orang
DIPA Direktorat Jenderal Peternakan Kementerian
Pertanian