Download - Journal Reading Otomikosis
Antijamur Ototopikal dan Otomikosis : Sebuah review Journal Reading
Andhika Aulia AkbarDevyPricilia Gunawan H.Annisa Ikawati
Pembimbing :dr. Nur Qomariah,Sp.THT
Background
• Otomycosis, atau fungal otitis externa, merupakan infeksi jamur yang mengenai meatus akustikus eksterna dan komplikasi sering melibatkan telinga tengah
• Prevalensi
– 9% dari seluruh kasus otitis eksterna
– 30,4% pada pasien yang mengalami gejala otitis atau kondisi inflamasi di telinga
– Berkaitan dengan area geografi, paling umum ditemukan pada daerah beriklim tropis dan subtropis
• Penggunaan berlebihan dan tidak penting antibiotik tetes telinga untuk penatalaksanaan otitis eksterna dan otitis media dihubungkan dengan peningkatan prevalensi otomycosis
• Pertumbuhan sekunder dari jamur merupakan komplikasi dari penggunaan antibiotik broad-spectrum, seperti kuinolon
Background
• 4 kelas antifungal:
– Polyenes
• amphotericin B dan nystatin
– Triazoles (azoles)
• fluconazole, clotrimazole dan miconazole
– Nucleoside analogues
• flucytosine
– Echinocandins
Metode
• Pencarian MEDLINE untuk artikel yang berkaitan dengan otomycosis, dipublikasikan antara January 1951 dan Maret 2007
– 576 artikel, yang kemudian diretriksi kepada penggunaan antifungal topikal
• Pencarian elektronik dengan kata kunci ‘‘topical antimycotic OR otomycosis OR antifungal drops OR antifungal eardrops’’
– 96 penelitian, di mana 18 dianggap sesuai untuk review
Faktor Predisposisi
• Iklim dan kelembapan
• Serumen
• Konfigurasi liang telinga
• Penurunanan imunitas
• Diabetes
• Peningkatan antibiotik topikal telinga
• Penggunaan jangka panjang antibiotik broad-spectrum, seperti fluoroquinolone
• Kehamilan
• Penggunaan steroid sistemik
• Kavitas mastoid
• Penggunaan alat bantu dengar dengan occlusive molds
• Trauma
• Infeksi bakteri
• Dermatomikosis
Topical treatments (Azoles)
• Klotrimazole
– Agen topikal yang paling banyak digunakan
– Agen paling efektif (95 – 100%)
– Memiliki efek antibakterial
– Posologi :
Bernesten 1% cream 5 gr
Canesten 1% cream 3 gr
Canesten 1% bubuk 20 gr
Clonitia 1% cream 5 gr
Lotremin 1% larutan 10 ml
Ketoconazole
– Broad spectrum
– Efektif terhadap semua agen penyebab otomikosis
– Efikasi (95 – 100%) in vitro
– Posologi:
Ketoconazole 2% cream 10ml
Ketoconazole tablet 200 mg
Mycoral tab salut selaput 200 mg
Topical treatments (Azoles)
• Fluconazole
– Broad spectrum
– Efektif terhadap semua agen penyebab otomikosis
– Efikasi 90%
– Posologi:
Candipar kapsul 50 mg & 150 mg
Cryptal tablet 50 mg
Cryptal infus 200mg/ml 100 ml
Diflucan vial 2mg/ml 100 ml
Funzela tablet 150 mg
Bifonazole
– Banyak digunakan pada tahun 1980-an
– Solution 1%
– Posologi :• Mycospor krim tube 5 mg, 15 mg
• Mycospor botol cair 15 ml
Miconazole
– Efikasi 90%
– 2% cream
– Posologi: •
• Daktarin krim 2%
• Benoson-M krim 2%
• Daktarin diaper salep 2,5%
• Daktarin oral gel
• Daktazol krim 2%
• Fungares krim
• Funtas krim 2%
• Mexoderm krim 2%
• Zolagel krim2%
• Zolagel diaper salep 2,5%
Topical treatments (Polyenes)
• Nystatin
– Cara kerja: menghambat sintesis sterol pada membran sitoplasmik
– Efikasi 50 – 80%
– Tidak diabsorbsi pada kulit yang intact
– Sediaan: cream, ointment, dan powder
Posologi Nystatin
• Candistin botol tetes 12 ml
• Cazetin botol 15 ml
• Decastatin tab 500.000 ui
• Enystin botol drops 12 ml
• Fungatin suspensi 12 ml
• Kandistatin suspensi 12 ml
• Mycostatin krim 15 g
• Myco-Z salep 10 g
• New-Kenacomb krim 5 g
• Nymico suspensi 12 ml
• Amphotericin B
– Penggunaannya telah diganti oleh antifungal lain yang lebih aman
– Digunakan pada infeksi fungal yang mengancam jiwa
– Sensitif terhadap Aspergillus dan Candida albicans
– Posologi:
Fungizone Vial 50 mg
Topical treatments (Polyenes)• Tolnaftate
Cara Kerja : mendistorsi hifa dan menghambat pertumbuhan mycelia pada jamur yang rentan menyebabkan infeksi kulit, termasuk tinea pedis (atlet’s foot), tinea cruris, dan ringworm.
Tolnaftate telah direkomendasikan pada kasus-kasus otomycosis, dan terbukti non-ototoxic .Tolnaftate tersedia dalam solusio 1% dan Neftate 1% cream 5 gr
• Mercurochrome
merupakan antiseptik topical. Sediaan Mercurochrome Molex 1 % 20ml.
• Gentian violet Bersama dengan merthiolate (thimerosal), mercurochrome tidak lagi disetujui oleh FDA karena terbukti berisi Merkuri.
Sediaan : solusio lemah (misalnya 1 %) dalam air. Telah digunakan sejak tahun 1940-an untuk mengobati otomycosis sebagai pewarna anilina dengan aktivitas antiseptik, anti-inflamasi, antibakteri dan antijamur.
Topical treatments (Polyenes)
• 5-Fluorocytocine (juga dikenal sebagai flucytosine)
Cara Kerja : dengan menembus sel-sel fungi dan dikonversi ke fluorouracil, yang bersaing dengan urasil mengganggu RNA jamur dan sintesis protein.Sediaan: Ancoban kapsul 250 mg & 500mg,
• Obat topikal lainnya : cyclopirox olamine, asam borat dan 5-fluorocytocine.
Kesimpulan
• Penyebab otomycosis yang paling banyak adalah Aspergillus niger dan Candida albicans
• Antijamur dari kelas azolesseperti clotrimazole, flukonazol, ketoconazole dan miconazole yang lebih efektif, diikuti oleh Nistatin dan tolnaftate.