JUKNIS KAMPANYE PILKADA 2015
(Disarikan dari UU No. 8 tahun 2015 danPKPU No. 7 tahun 2015)
Jalan Pocut Baren No. 22 Gp. LaksanaKec. Kuta Alam Banda Aceh
Pengertian
• Kegiatan menawarkan visi, misi, dan programPasangan Calon dan/atau informasi lainnya, yangbertujuan mengenalkan atau meyakinkanPemilih.
Ruang Lingkup
• Kampanye diselenggarakan di seluruh wilayahprovinsi atau kab/kota.• Kampanye dilaksanakan oleh KPU Provinsi untuk
Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur danKPU Kab/Kota untuk Pemilihan Bupati dan WakilBupati, serta Pemilihan Walikota dan WakilWalikota .
Prinsip
• Kampanye dilaksanakan berdasarkanprinsip JUJUR, TERBUKA danDIALOGIS.
Tujuan
• Kampanye merupakan wujud daripendidikan politik masyarakat yangdilaksanakan secara bertanggungjawab.• Pendidikan politik dimaksudkan
untuk meningkatkan partisipasiPemilih dalam Pemilihan.
Pasal 3 - 4Pasal 3 - 4
• Debat publik atau terbukaantar Paslon.• Penyebaran Bahan Kampanye• Pemasangan Alat Peraga
Kampanye.• Iklan di media massa cetak
dan/atau media massaelektronik.
Kampanyedilaksanakan
Oleh KPUProvinsi dan
KPUKab/Kota
denganmetode :
• Pertemuan terbatas, tatap mukadan dialog• Kegiatan lain yang tidak
melanggar Kampanye danPerundang-undangan.
Kampanyedilaksanakan
Paslondengan
metode :
Alat peraga kampanye mencakupsemua benda atau bentuk lain yangmemuat visi – misi dan program,atau simbol, tanda gambarPasangan Calon untuk mengajakorang memilih Pasangan Calontertentu.
Disain dan Materi dibuat dan dibiayaioleh tim Pasangan Calon, berdasarkansupervisi KPU Provinsi atau KPUKabupaten/Kota.
Produksi dan pemasangan termasuklokasi pemasangan di fasilitasi oleh KPUProvinsi atau KPU Kabupaten/Kota.
baliho/billboard/videotron paling besarukuran 4 m x 7 m, paling banyak 5 (lima) buahsetiap Pasangan Calon untuk setiapkabupaten/kota
umbul-umbul paling besar ukuran 5 x 1,15 m,paling banyak 20 (dua puluh) buah setiapPasangan Calon untuk setiap kecamatan
spanduk paling besar ukuran 1,5 m x 7 m,paling banyak 2 (dua) buah setiap PasanganCalon untuk setiap desa atau kelurahan
Bahan Kampanye mencakup semua benda ataubentuk lain yang memuat visi - misi, programPasangan Calon, simbol, atau tanda gambar yangdisebar untuk keperluan Kampanye.
Selebaran (flyer) paling besar ukuran 8,25 cm x 21cm;
Brosur (leaflet) paling besar ukuran posisi terbuka21 cm x 29,7 cm, posisi terlipat 21 cm x 10 cm;
Pamflet paling besar ukuran 21 cm x 29,7 cm;
Poster paling besar ukuran 40 cm x 60 cm.
Desain dan materi dibuat dan dibiayai oleh PasanganCalon dan/atau Tim Kampanye sesuai dengan ukuranyang telah ditentukan oleh KPU Provinsi dan KPUKabupaten/Kota.
Selain Visi – Misi dan Program serta tanda gambar/fotopasangan calon, materi juga dapat menampilkan tandagambar Partai Politik atau Gabungan Partai Poitik ataufoto pengurus Partai Politik atau Gabungan Partai Politik.
KPU Provinsi dan/atau KPU Kabupaten/Kota mencetakBahan Kampanye paling banyak sejumlah kepalakeluarga pada daerah Pemilihan untuk setiap PasanganCalon.
Bahan Kampanye yang sudah di cetak kemudiandiserahkan kepada tim Kampanye Pasangan Calon untukdisebarluaskan
Boleh, Bahan Kampanye yang dapat diproduksi sendiri meliputi; Kaos, topi,mug, kalender, kartu nama, pin,ballpoint, payung, stiker paling besarukuran 10 cm x 5 cm.
Setiap Bahan Kampanye, apabila dikonversikan dalambentuk uang nilainya paling tinggi Rp. 25.000,00 (duapuluh lima ribu rupiah). Penyebaran Bahan Kampanyekepada umum dilakukan pada kegiatan kampanye seperti:
Pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka dan dialog,dan/atau di tempat umum.
Bahan Kampanye seperti stiker, pamflet atau poster tidakboleh di pasang/tempel pada fasilitas umum seperti;tempat ibadah termasuk halaman rumah sakit atau tempatpelayanan kesehatan, gedung atau fasilitas milikpemerintah, lembaga pendidikan (gedung dan sekolah),jalan-jalan protokol, jalan bebas hambatan, sarana danprasarana publik, taman dan pepohonan
Paslon bersama dengan Parpol atau Gabungan Parpolatau Paslon Perseorangan membentuk TimKampanye dan menunjuk Penghubung Kampanye
Tim Kampanye dan Penghubung Paslon didaftarkankepada KPU Provinsi atau KPU Kab/Kota pada saatpendaftaran Paslon
KPU Provinsi dan KPU Kab/Kota mengumumkandaftar nama Tim Kampanye yang telah didaftarkan
Tim kampanye bertugas menyusun seluruh kegiatantahapan kampanye dan bertanggung jawab atas teknispelaksanaan penyelenggaraan Kampanye
Paslon dan/atau Tim Kampanye dapat membentukTim Kampanye tingkat Kab/Kota dan/atau TimKampanye tingkat Kecamatan atau nama lain
Tim Kampanye dapat menunjuk Petugas Kampanye yangterdiri dari seluruh petugas yang memfasilitasipenyelenggaraan KampanyePetugas Kampanye menyelenggarakan kegiatan Kampanye,melaporkan secara tertulis kepada POLRI, menyebarkaBahan Kampanye dan bertanggung jawab terhadapkelancaran dan keamanan
Tim Kampanye mendaftarkan Petugas Kampanye ke KPUProvinsi atau KPU Kab/Kota 1 (satu) hari setelahpenetapan Paslon sampai dengan paling lambat 1 (satu)hari sebelum penyelenggaraan Kampanye
Paslon dan/atau Tim Kampanye dapat menunjuk organisasipenyelenggara kegiatan
Organisasi Penyelenggara Kegiatan mencakup organisasisayap Parpol atau Gabungan Parpol yang berbadan hukumdan didirikan dan dikelola oleh WNI dan tunduk kepadahukum Negara RI
Pasal 5 - 13
Materi Kampanye Paslon wajib membuat visi, misidan program yang disusun berdasarkan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi atauKab/Kota.
Visa, misi dan program menjadi resmi Daerah apabilaPaslon terpilih menjadi Gubernur dan WakilGubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan/atau
Walikota dan Wakil Walikota.
Paslon wajib menyampaikan visi, misi dan programpemerintah yang akan diselenggarakan, apabilamenjadi Paslon terpilih pada setiap pelaksanaan
kegiatan Kampanye.
Pasal 14 - 20Pasal 14 - 20
Debat publik/terbuka
Disiarkan secara langsung melalui Lembaga Penyiaran Publik atauLembaga Penyiaran Swasta dan dapat juga siaran tunda jika
keterbatasan frekwensi
Debat Publik atau debat terbuka dapat disiarkan ulang pada masakampanye dan diselenggarakan paling banyak 3 (tiga) kali pada masa
Kampanye
Materi debat publik atau debat terbuka adalah visi dan misi PasanganCalon dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
memajukan daerah, meningkatkan pelayanan masyarakat,menyelesaikan persoalan daerah, dan memperkokoh NKRI dan
kebangsaan.
Dipandu oleh moderator yang berasal dari kalangan profesional danakademisi yang mempunyai integritas tinggi, jujur, simpatik,
dan tidak memihak.
PasaL 21 - 22
KPU Provinsi dan KPU Kab/Kota memfasilitasi penayangan IklanKampanye dalam bentuk iklan komersil dan/atau iklan layananmasyarakat yaitu media massa cetak, elektronik (televisi, radio
dan/atau media dalam jaringan online), lembaga penyiaran.
Materi Iklan Kampanye dibuat dan dibiayai oleh Paslon dan/atautim kampanye yang dapat berupa tulisan, suara, gambar, tulisan
dan gambar dan/atau suara dan gambar yang bersifat naratif,grafis, karakter, interaktif.
KPU Provinsi dan KPU Kab Kota menentukan dan menetapkanjumlah penayangan dan ukuran atau durasi Iklan Kampanye
untuk setiap Paslon.
KPU Provinsi dan KPU Kab Kota memberikan kesempatan danalokasi waktu yang sama dan berimbang kepada setiap Paslon.
Iklan Kampanye di Media Massa :Iklan Kampanye di Media Massa : Pasal 32 - 36Pasal 32 - 36
Pertemuan terbatas dilaksanakan di dalam ruangan atau gedungtertutup.
Peserta yang diundang disesuaikan dengan kapasitas ruanganjumlah peserta paling banyak, 2.000 (dua ribu) orang untuk
tingkat provinsi, dan 1.000 (seribu) orang untuk tingkatkab/kota.
Undangan kepada peserta harus memuat informasi mengenaihari, tanggal, jam, tempat kegiatan, nama pembicara, dan
penanggung jawab.
Pertemuan terbatas dilaksanakan di dalam ruangan atau gedungtertutup.
Pertemuan TerbatasPertemuan TerbatasPasal 37 & 38
Pertemuan tatap muka dan dialog dilakukan secarainteraktif yang mana dapat dilaksanakan, dalamruangan atau gedung tertutup atau terbuka dan luarruangan.
Pertemuan tatap muka dan dialog yang dilaksanakan didalam ruangan atau gedung tertutup atau terbukadengan ketentuan, jumlah peserta tidak melampauikapasitas dan peserta terdiri atas pendukung dan tamuundangan.
Pertemuan tatap muka dan dialog wajib menyampaikanpemberitahuan tertulis kepada aparat POLRI setempat,dengan tembusan kepada KPU Provinsi dan/atau KPUKab/Kota, Bawaslu Provinsi dan/atau Panwas Kab/Kota,sesuai dengan tingkatannya.
Pertemuan Tatap Muka dan DialogPertemuan Tatap Muka dan Dialog
Pasal 39 & 40
Pelaksanaan kegiatan lain dilakukan dalam bentuk,rapat umum, dengan jumlah terbatas pukul 09.00-18.00
waktu setempat, dengan ketentuan paling banyak 2(dua) kali untuk Pilgub dan 1 (satu) kali untuk
Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati atau walikota danwakil Walikota, kegiatan kebudayaan (pentas seni,
panen raya, konser musik), kegiatan olahraga (gerakjalan santai, sepeda santai), kegiatan sosial (bazar,
donor darah, perlombaan, hari ulang tahun), kampanyemelalui media sosial.
Petugas Kampanye bertanggung jawab atas kelancaran,keamanan dan ketertiban peserta Kampanye pada saat
keberangkatan dan/atau kepulangan dari tempatKampanye.
Kegiatan LainKegiatan LainPasal 42 - 48
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,Walikota dan Wakil Walikota, pejabat negara lainnya dan pejabatdaerah dapat ikut dalam Kampanye dengan mengajukan izin cutiKampanye sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,Walikota dan Wakil Walikota, pejabat negara lainnya yangmenjadi Paslon dalam melaksanakan Kampanye wajibmemenuhi ketentuan:• tidak menggunakan fasilitas negara yang terkait dengan
jabatannya.• menjalani cuti di luar tanggungan negara.• pengaturan lama cuti dan jadwal cuti memerhatikan
keberlangsungan tugas penyelenggaraan pemerintahandaerah.
Pejabat negara, pejabat aparatur sipil negara, dan kepala desaatau sebutan lain/lurah dilarang/membuat keputusan dan/atautindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu Paslonselama masa Kampanye.
Pasal 61 - 62
PERAN PEMERINTAH, TNI, DAN POLRIDALAM KAMPANYE
Pemerintah, pemerintahprovinsi, pemerintahkab/kota,perangkat
kecamatan, dan perangkatdesa atau sebutan
lain/kelurahan,memberikan kesempatan
yang sama kepada TimKampanye dan/atau
Petugas Kampanye dalampenggunaan fasilitas umumuntuk penyampaian materi
Kampanye.
Pemerintah kab/kota,perangkat kecamatan, dan
perangkat desa atausebutan lain/kelurahan,TNI, dan POLRI dilarang
melakukan tindakan yangmenguntungkan atau
merugikan salah satu TimKampanye dan/atauPetugas Kampanye.
Pasal 63Pasal 63 Pasal 64Pasal 64
Mempersoalkan Dasar Negara Pancasila dan Pembukaan UUDNegara Republik Indonesia 1945.
Menghina seseorang, agama, suku, ras, golongan, PasanganCalon Gubernur dan Wakil Gubernur, Paslon Bupati dan WakilBupati, Paslon Walikota dan Wakil Walikota, dan/atau Partai
Politik.
Melakukan Kampanye berupa menghasut, memfitnah,mengadu domba Parpol, perseorangan, dan/atau kelompok
masyarakat.
Menggunakan kekerasan, ancaman kekerasan ataumenganjurkan penggunaan kekerasan kepada perseorangan,
kelompok masyarakat dan/atau Parpol.
Larangan dalam Kampanye
Mengganggu keamanan, ketentraman, dan ketertiban umum
Mengancam dan menganjurkan penggunaan kekerasan untukmengambil alih kekuasaan dari pemerintahan yang sah.
Merusak dan/atau menghilangkan Alat Peraga Kampanye,menggunakan fasilitas dan anggaran Pemerintah dan Pemda.
Melakukan kegiatan Kampanye di luar jadwal yang telahditetapkan oleh KPU Provinsi dan KPU Kab/Kota.
Sanksi dalam Kampanye :
Adapun Pelanggaran Atas Kampanye dimaksud diatasdikategorikan sebagai tindak pidana dan dikenai sanksi
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
LARANGAN :
Menggunakan tempat ibadah dan tempat pendidikan.
Melakukan pawai yang dilakukan dengan berjalan kakidan/atau dengan kendaraan di jalan raya.
SANKSI :
Peringatan tertulis walaupun belum menimbulkan gangguan.
Penghentian kegiatan Kampanye di tempat terjadinyapelanggaran atau di suatu daerah yang dapat mengakibatkangangguan terhadap keamanan yang berpotensi menyebar ke
daerah Pemilihan lain.
LARANGAN :
Dilarang melibatkat Pejabat Badan Usaha Milik Negara/BadanUsaha Milik Daerah.
ASN, Anggota POLRI, dan Anggota TNI.
Kepala desa atau lurah dan perangkat desa atau kelurahan.
Sanksi :
Pelanggaran atas larangan ketentuan pelaksanaanKampanye dimaksud atas, akan dikenakan sanksi
Pembatalan Sebagai Paslon.
LARANGAN
Pejabat negara, pejabat struktural dan pejabatfungsional dalam jabatan negeri serta aparatur sipilnegara lainnya dilarang mengadakan kegiatan yangmengarah pada keberpihakan terhadap Paslon yang
menjadi peserta Pemilihan sebelum, selama, dansesudah masa Kampanye.
SANKSI
Pelanggaran atas larangan ketentuan pelaksanaanKampanye dimaksud atas, akan dikenakan sanksi
Pembatalan Sebagai Paslon.
LARANGAN :
Paslon dan/atau Tim Kampanye dilarang mencetakdan menyebarkan Bahan Kampanye selain yang
diperbolehkan.
SANKSI :
Pelanggaran atas larangan ketentuan pelaksanaanKampanye dimaksud atas, akan dikenakan sanksi,
berupa peringatan tertulis dan perintah penarikanBahan Kampanye yang telah disebarkan.
LARANGAN :
Paslon dan/atau Tim Kampanye dilarang mencetak danmemasang Alat Peraga Kampanye selain pada tempat
yang telah ditentukan.
Sanksi :
Pelanggaran atas larangan ketentuan pelaksanaan Kampanye dimaksudatas, akan dikenakan sanksi, berupa peringatan tertulis dan perintahpenurunan Alat Peraga Kampanye dalam waktu 1 x 24 (satu kali dua
puluh empat) jam.
Larangan :
Paslon dan/atau Tim Kampanye dilarang menjanjikan dan/ataumemberikan uang atau materi lainnya untuk memengaruhi Pemilih.
Sanksi :
kan dikenakan sanksi “Berdasarkan putusan pengadilan yang telahmempunyai kekuatan hukum tetap, dikenai sanksi pembatalan sebagaiPaslon oleh KPU Provinsi dan KPU Kab/kota dan dikenai sanksi pidana
berdasarkan peraturan perundang-undangan”.
Pasal 66 -79