Download - JURNAL Human Computer Interaction1
Analisa Perancangan Sistem Informasi Data Terpadu (SIADPA) Dengan Konsep Human Computer Interaction (HCI) (Studi Kasus : Pengadilan Tinggi Agama Palembang)
Hutrianto1, Dedi Rianto Rahadi2 A.Haidar Mirza3
Magister Teknik Informatika Universitas Bina Darma
Abstrak
Pengembangan aplikasi Sistem Informasi Data Terpadu (SIADPA) dengan konsep Human ComputerInteraction. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan analisis induktif dengan mengesampingkan hipotesis awal penelitian, tetapi mencari pola, bentuk dan tema-tema untuk dapat mengungkapkan data secara sistematis. Adapun hasil dari penelitian ini bahwa Pengadilan Tinggi Agama menggunakan bahasa pemograman Foxpro dengan database MySQL. Hasil dari pengolahan data tersebut di cetak dan dikirimkan ke Pengadilan Tinggi Agama untuk di hitung kembali sehingga data yang diterima oleh Pengadilan Tinggi Agama menjadi banyak dan mengalami kesusahan diterapkan dengan baik, karena usability, safe system, functionals system, effective dan efficient belum dapat dilaksanakan sepenuhnya. Rekomendasi perancangan yang dibuat penulis adalah SIADPA yang berbasis Web(Web based), dengan tetap memperhatikan konsep-konsep dasar dari HCI.
1. PENDAHULUAN
Teknologi Informasi telah
merambah ke seluruh sektor
kehidupan, mulai dari digunakannya
Teknologi Informasi ini hanya sebagai
pengganti mesin ketik sampaidengan
yang sudah mendukung dalam
pengambilan keputusan manajemen.
Teknologi Informasi telah berkembang
begitu pesat.
Hal ini tentu saja membawa dampak
perubahan seluruh sektor kehidupan
manusia. Pada dasarnya Teknologi
informasi adalah perangkat yang
berharga karena dapat memberikan
berbagai manfaat baik langsung
maupun tidak langsung.
Teknologi informasi mencakup
teknologi komputer dan teknologi
komunikasi.. Suatu sistem teknologi
informasi pada dasarnya tidak hanya
mencakup hal-hal yang bersifat fisik
saja, seperti komputer dan printer,
tetapi juga mencakup hal-hal yang
tidak terlihat secara fisik, yaitu
software dan yang lebih penting
adalah faktor manusia. Dengan kata
lain,
komponen utama sistem teknologi
informasi adalah berupa :
1) Perangkat keras (hardware)
2) Perangkat lunak (software) dan
3) Manusia (brainware)
Permasalahan-permasalahan
yang sering muncul dalam interaksi
antara manusia dengan komputer
adalah sering terjadinya salah
persepsi manusia (user). terhadap
software yang ada, sehingga bukan
efektivitas dan efisiensi kerja yang
diperoleh, akan tetapi justru
menyebabkan pekerjaan tidak efisien
dan efektif, user sering mengalami
kesulitan menggunakan software
Analisa Perancangan Sistem Informasi Data Terpadu (SIADPA) Dengan Konsep Human Computer Interaction (HCI)( Hutrianto)
tersebut karena tidak familiar dengan
perangkat lunak yang ada.
Pengadilan Tinggi Agama
Palembang adalah merupakan salah
satu dari instansi milik Pemerintahan
dibawah naungan Mahkamah Agung.
Transformasi yang terjadi dalam
Pengadilan Tinggi Agama tentunya
membawa konsekuensi pada perlunya
peningkatan dan pengembangan
dalam pengelolaan institusi ini.
Pemanfaatan Teknologi Informasi
dalam pengelolaan lembaga ini sangat
diperlukan agar pengelolaan terhadap
institusi ini lebih efektif dan efisien.
Salah satu bidang yang perlu
ditangani lebih seksama adalah
masalah sistem data terpadu
merupakan salah satu bidang kerja
utama (core business) bagi
Pengadilan Tinggi Agama. Bagaimana
pengelolaan sistem data terpadu
menjadi permasalahan yang sangat
kompleks apabila hanya ditangani
secara konvensional. Pengelolaan
sistem akan menjadi lebih efektif dan
efisien setelah dibantu dengan
penggunaan teknologi informasi, yaitu
dengan menggunakan Sistem
Informasi Data Terpadu (SIADPA) .
Pada tahun sebelumnya masih
pengolahan data di Pengadilan Agama
tiap menggunakan sebuah aplikasi
yang berbasis dekstop dimana aplikasi
tersebut menggunakan bahasa
pemograman Foxpro dengan
database MySQL. Hasil dari
pengolahan data tersebut di cetak dan
dikirimkan ke Pengadilan Tinggi
Agama untuk di hitung kembali
sehingga data yang diterima oleh
Pengadilan Tinggi Agama menjadi
banyak dan mengalami kesusahan
untuk memilah-milah data dari masing-
masing Pengadilan Agama dari tiap
kabupaten tersebut. Dengan adanya
permasalahan tersebut maka
Pengadilan Tinggi Agama berencana
membuat sebuah aplikasi online yang
bernama SIADPA (Sistem Informasi
Data Terpadu) sehingga data-data dari
Pengadilan Agama di tiap
kabupaten/kota tersebut dapat
terkoordinir dengan baik.
Ada beberapa hal yang
menyebabkan proses interaksi antara
manusia dengan komputer menjadi
tidak efisien, bisa karena keterbatasan
kompetensi sumber daya manusia di
dalam mengoperasikan perangkat
lunak, atau juga desain sistem yang
dirasakan tidak familiar oleh
pengguna.
Agar komunikasi berjalan baik,
maka watak atau karakter lawan
dialog perlu diperhatikan. Dalam
konteks Human Computer Interaction
(HCI), maka perancang harus
memahami psikologi manusia yang
merupakan faktor penentu
keberhasilan interaksi, yaitu
bagaimana konsep interaksi antara
manusia dengan komputer ini dapat
dibangun. Berdasarkan wawancara
Analisa Perancangan Sistem Informasi Data Terpadu (SIADPA) Dengan Konsep Human Computer Interaction (HCI)( Hutrianto)
awal penulis dengan Bapak Tukiran,
SH beliau adalah Kepala Tata Usaha
(Pansek) dan Bapak Maskur,`SH dan
Mardiansyah, S.Kom, SH. Bagian
Komputer di Pengadilan Tinggi
Agama, dikatakan oleh mereka bertiga
bahwa Sistem Informasi Data Terpadu
(SIADPA) berbasis On Line di
Pengadilan Tinggi Agama sangat perlu
digunakan untuk menunjang kerja di
Pengadilan Tinggi Agama Palembang.
Berdasarkan hal diatas maka peneliti
mengambil judul ”Analisa
Perancangan Sistem Informasi Data
Terpadu (SIADPA) di Pengadilan
Tinggi Agama Palembang dengan
Konsep Human Computer
Interaction (HCI)”.
2.METODE PENELITIAN
2.1 Model Penelitian
Model yang digunakan dala
penelitian ini adalah model kualitatif
dimana model ini untuk mengungkap
sejauh mana Konsep Interaksi
Manusia dengan Komputer telah
diterapkan dalam Sistem Informasi
Data Terpadu (SIADPA) di Pengadilan
Tinggi Agama Palembang. Bagaimana
orang-orang yang terlibat dalam
Sistem Informasi Data Terpadu
(SIADPA) Penggunaan SIADPA di
Pengadilan Tinggi Agama Palembang
tersebut dapat berinteraksi dengan
Sistem Informasi ini. Oleh karena itu
untuk mendapatkan data yang
lengkap, mendalam dan memberi
jawaban yang tepat terhadap masalah
yang akan diteliti digunakan metode
penelitian kualitatif.
2.2 Analisis
Metode analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode
analisis berorientasi objek yang
digunakan pada penelitian ini adalah
metode Unified (Hariyanto, 2004:380).
Adapun tahapan analisis berorientasi
objek yang digunakan adalah:
a. Berpedoman pada kebutuhan
pemakai sistem.
b. Mengidentifikasikan skenario
pemakaian atau use-case.
c. Memilih kelas-kelas dan objek-
objek menggunakan kebutuhan
sebagai penuntun.
d. Mengidentifikasi atribut dan
operasi untuk masing-masing
kelas objek.
e. Mengidentifikasi struktur dan
hirarki kelas-kelas.
f. Membangun model keterhubungan
kelas dan objek.
g. Melakukan review model yang
dihasilkan dengan skenario atau
use-case.
Sistem yang dikembangkan oleh
penulis dalam penelitian ini adalah
Sistem Informasi Data Terpadu
(SIADPA). Sistem ini memiliki
keterkaitan antara Pengadilan Agama
Kabupaten/Kota dengan Pengadilan
Tinggi Agama yang menerima data.
Dengan demikian dapat dideskripsikan
Analisa Perancangan Sistem Informasi Data Terpadu (SIADPA) Dengan Konsep Human Computer Interaction (HCI)( Hutrianto)
aktor dan use case yang terlibat dalam
sistem ini. Use Case dalam sistem ini
dapat dijelaskan sebagai berikut :
2.2.1 Use Case Diagram Proses
Input Data Model LI.PA/B/PP
Gambar 1 Use Case Diagram Proses
Input Data Model LI.PA/B/PP.
Gambar 1 memberikan gambaran
Admin IT PTA akan mengisikan data
kedalam sistem dimana data tersebut
diperoleh dari bagian panitera,
keuangan. Begitu juga dengan Admin
IT PA akan mengisikan data kedalam
sistem dimana data tersebut diperoleh
dari bagian panitera, keuangan.
Kemudian Pansek akan menerima
informasi data secara terpadu dengan
meminta admin PTA untuk
memproses cetak laporan.
2.2.2 Diagram Sekuen (Sequence
Diagram)
Sequence diagram adalah
suatu diagram yang menggambarkan
interaksi antar objek dan
mengindikasikan komunikasi diantara
objek-objek tersebut.
Gambar 2 Sequence Diagram Admin
PTA
2.2.3 Diagram Kolaborasi
(Collaboration Diagram)
Collaboration diagram
menggambarkan interaksi antar objek
seperti sequence diagram, tetapi lebih
menekankan pada peran masing-
masing objek dan bukan pada waktu
penyampaian message. Setiap
message memiliki sequence number,
di mana message dari level tertinggi
memiliki nomor 1. Messages dari level
yang sama memiliki prefiks yang
sama.
Analisa Perancangan Sistem Informasi Data Terpadu (SIADPA) Dengan Konsep Human Computer Interaction (HCI)( Hutrianto)
Gambar 3 Collaboration Diagram
Admin PTA
2.2.4 Diagram Statechart (Statechart
Diagram)
Statechart diagram merupakan
model perilaku yang dinamis dari kelas
(class) secara individual maupun
beberapa bentuk dari objek. Semua itu
menunjukkan deretan dari state yang
dilakukan objek melalui event yang
menyebabkan sebuah transisi dari
satu ke aktifitas yang lain, dan
beberapa aksi yang menghasilkan dari
satu state atau aktifitas yang berubah.
Statechart diagram dapat dilihat pada
gambar berikut:
Gambar 4 Statechart Diagram Admin
PTA
2.2.5 Diagram Aktivitas (Activity
Diagram)
Activity diagram
menggambarkan berbagai alir aktivitas
(workflows) dalam sistem yang sedang
dirancang, bagaimana masing-masing
alir berawal, decision yang mungkin
terjadi, dan bagaimana mereka
berakhir. Activity diagram merupakan
state diagram khusus, di mana
sebagian besar state adalah action
dan sebagian besar transisi di-trigger
oleh selesainya state sebelumnya
(internal processing). Oleh karena itu
activity diagram tidak menggambarkan
behaviour internal sebuah sistem (dan
interaksi antar subsistem) secara
eksak, tetapi lebih menggambarkan
proses-proses dan jalur-jalur aktivitas
dari level atas secara umum. Activity
Analisa Perancangan Sistem Informasi Data Terpadu (SIADPA) Dengan Konsep Human Computer Interaction (HCI)( Hutrianto)
diagram pada penelitian ini dapat
dilihat pada gambar berikut:
Gambar 5 Activity Diagram Admin
PTA
2.3 Perancangan
2.3.1 Perancangan Antar muka
Hasil dari perancangan Sistem
Informasi Data Terpadu di lingkungan
Pengadilan Tinggi Agama
diimplementasikan dengan
menggunakan bahasa pemrograman
PHP dan menggunakan database
MySQL. Untuk menjalankan aplikasi
tersbut harus menggunakan browser
Internet Explorer atau Mozilla Firexfox
a. Prorotype Menu Utama
Gambar 6 Menu Utama
Pada Gambar 6 diatas adalah
merupakan menu utama yang dapat
digunakan oleh Pengadilan Agama
dilingkungan PTA Palembang.
b. Model LI.PA1
Gambar 7 Model LI.PA1
Gambar 7 diatas menggambarkan
proses input data yang berupa upload
berkas dari Pengadilan Agama. Pada
desain ini, admin harus mengisikan
bulan serta tahun berkas yang dikirim
kemudian mencari posisi berkas
didalam direktori yang tersimpan
Analisa Perancangan Sistem Informasi Data Terpadu (SIADPA) Dengan Konsep Human Computer Interaction (HCI)( Hutrianto)
c. Model LI.PA2
Gambar 8 Model LI.PA2
Gambar 8 diatas menggambarkan
proses input data untuk laporan
LI.PA2 dimana pada laporan ini
terdapat kolom pengisian yang terdiri
atas No.Perkara Pengadilan, Nama
Hakim/Majelis, Tanggal Keputusan,
Tanggal Permohonan Banding,
Tanggal Pengiriman Berkas serta
kolom Keterangan.
d. Model LI.PA3
Gambar 8 Model LI.PA3
Gambar 9 diatas menggambarkan
proses input data untuk laporan
LI.PA3 dimana pada laporan ini
terdapat kolom pengisian yang terdiri
atas No.Perkara Pengadilan, Tanggal
Penerimaan Berkas, Tanggal
Kepiutusan, Tanggal Pemberitahuan
Bunyi Putusan, Tanggal Permohonan
Kasasi, Tanggal Pengiriman Berkas,
serta kolom Keterangan.
e. Model LI.PA4
Gambar 9 Model LI.PA4
Gambar 9 diatas menggambarkan
proses input data untuk laporan
LI.PA4 dimana pada laporan ini
terdapat kolom pengisian yang terdiri
atas No.Perkara Pengadilan, Tanggal
Penerimaan Berkas PTA MA, Tanggal
Putusan PA/PTA/MA, Tanggal
Pemberitahuan Bunyi Putusan,
Tanggal Permohonan Kasasi, Tanggal
Pengiriman Berkas, serta kolom
Keterangan
Analisa Perancangan Sistem Informasi Data Terpadu (SIADPA) Dengan Konsep Human Computer Interaction (HCI)( Hutrianto)
f. Model LI.PA5
Gambar 10 Model LI.PA4
Gambar 10 diatas menggambarkan
proses input data untuk laporan
LI.PA5 dimana pada laporan ini
terdapat kolom pengisian yang terdiri
atas No.Perkara Pengadilan, Tanggal
Tanggal Permohonan Eksekusi,
Tanggal Penetapan Tegoran, Tgl
Selesai Eksekusi, Tgl Selesai
Eksekusi, Bergantung serta kolom
Keterangan.
g. Model LI.PA6
Gambar 11 Model LI.PA6
Gambar 11 diatas menggambarkan
porses input data untuk laporan
LI.PA6 dimana pada laporan ini
terdapat kolom pengisian yang terdiri
Nama Hakim, Sisa Bulan Lalu,
Tambah bulan yang Bersangkutan,
Jumlah, Diputus, Sisa Bulan Ini,,
Jumlah Yang Dimunitir, Sisa Yang
Belum Dimunitir.
h. Model LI.PA7
Gambar 12 Model LI.PA7
Gambar 12 diatas menggambarkan
proses input data untuk laporan
LI.PA7 dimana pada laporan ini
terdapat kolom pengisian yang terdiri
atas Sisa Awal, Uraian, Jumlah
Penerimaan, Pengeluaran dan
Pengembalian Sisa Panjar.
i. Model LI.PA8
Gambar 13 Model LI.PA8
Analisa Perancangan Sistem Informasi Data Terpadu (SIADPA) Dengan Konsep Human Computer Interaction (HCI)( Hutrianto)
Gambar 13 diatas menggambarkan
antar muka dari porses input data
untuk laporan LI.PA8 dimana pada
laporan ini terdapat kolom pengisian
yang terdiri atas Jenis Perkara, Sisa
Bulan Lalu, Diterima Bulan Ini, Jumlah,
Dicabut, Dikabulkanm Ditolak, Tidak
Diterima, Digugurkan, Dicoret dari
register, Banding, Kasasi dan
Keterangan.
3. HASIL
3.1 Pengujian Hasil
Bentuk pertanyaan yang
diajukan kepada user ada 1(satu)
lembar pertanyaan berbentuk skala
penilaian antara 1 sampai dengan 5
dengan deskripsi sebagai berikut :
1. Angka 1 menyatakan Sangat Buruk
2. Angka 2 menyatakan Buruk
3.Angka 3 menyatakan Sedang/Cukup
4. Angka 4 menyatakan Baik
5. Angka 5 menyatakan Sangat Baik
Kuisioner ini untuk menguji
lebih diutamakan keseluruhan dalam
pemakaian baik itu dari segi design
interface dan keakuratan informasi
yang dihasilkan dari semua modul
yang terdapat dalam SIADPA. Berikut
ini adalah daftar pertanyaan untuk
mengukur dimensi usability
(Efficiency, Learnability, Memorability,
Satisfaction,Error)
Bentuk pertanyaan yang
diajukan kepada user ada 1(satu)
lembar pertanyaan berbentuk skala
penilaian antara 1 sampai dengan 5
dengan deskripsi sebagai berikut
dimana Angka 1 menyatakan Sangat
Buruk, ngka 2 menyatakan Buruk, Aka
3 menyatakan Sedang/Cukup,Agka 4
menyatakan Baik dan Angka 5
menyatakan Sangat Baik
Kuisioner ini untuk menguji
lebih diutamakan keseluruhan dalam
pemakaian baik itu dari segi design
interface dan keakuratan informasi
yang dihasilkan dari semua modul
yang terdapat dalam SIADPA. Berikut
ini adalah daftar pertanyaan untuk
mengukur dimensi usability
(Efficiency, Learnability, Memorability,
Satisfaction,Error).
Tabel 1 Tabel Quisioner
Setelah diimplementasikan
sistem selanjutnya disebar kuisioner
untuk mengukur dampak implementasi
sistem, hasil nilai dari kuisioner yang
diberikan adalah sebagai berikut :
Analisa Perancangan Sistem Informasi Data Terpadu (SIADPA) Dengan Konsep Human Computer Interaction (HCI)( Hutrianto)
Tabel 2 Hasil Qusetioner
3.1.1 Aplikasi mudah dipelajari
Berdasarkan jawaban dari user
maka diperoleh tabulasi data yang
menunjukkan aplikasi mudah
dipelajari.
Gambar 14 Grafik Aplikasi mudah
dipelajari
3.1.2 Bahasa mudah dipahami
Berdasarkan jawaban dari user
maka diperoleh tabulasi data yang
menunjukkan bahasa mudah dipahami
Gambar 15 Grafik Bahasa mudah
dipahami
Berdasarkan tabel dan hasil
grafik diatas memperlihatkan bahasa
mudah dipahami oleh user dimana
hasilnya 75 % menyatakan baik dan
25 % menyatakan sangat baik oleh
user.
3.1.3 Informasi yang dahasilkan
konsisten
Berdasarkan jawaban dari user
maka diperoleh tabulasi data yang
menunjukkan informasi yang
dihasilkan konsisten.
Gambar 16 Grafik Informasi yang
dahasilkan konsisten
Analisa Perancangan Sistem Informasi Data Terpadu (SIADPA) Dengan Konsep Human Computer Interaction (HCI)( Hutrianto)
Berdasarkan tabel dan hasil
grafik diatas memperlihatkan bahwa
informasi yang dihasilkan konsisten
oleh user dimana hasilnya 87,5 %
menyatakan baik dan 12,5 %
menyatakan sangat baik oleh user.
3.1.4 Kemudahan menemukan
informasi yang dibutuhkan
Berdasarkan jawaban dari user
maka diperoleh tabulasi data yang
menunjukkan kemudahan menemukan
informasi yang dibutuhkan.
Gambar 17 Grafik Kemudahan
menemukan informasi yang
dibutuhkan
3.1.5 Kecepatan menemukan
informasi yang dibutuhkan
Berdasarkan jawaban dari user
maka diperoleh tabulasi data yang
menunjukkan kecepatam menemukan
informasi yang dibutuhkan.
Gambar 18 Grafik Kecepatan
menemukan informasi yang
dibutuhkan
Berdasarkan tabel dan hasil
grafik diatas memperlihatkan bahwa
user dalam kecapatan menemukan
informasi yang dibutuhkan dimana
hasilnya 62,5 % menyatakan baik dan
25 % menyatakan sangat baik dan 12
% menyatakan cukup oleh user.
3.1.6 Kejelasan informasi yang
disampaikan
Berdasarkan jawaban dari user
maka diperoleh tabulasi data yang
menunjukkan kejelasan informasi yang
disampaikan.
Gambar 19 Grafik Kejelasan informasi
yang disampaikan
Analisa Perancangan Sistem Informasi Data Terpadu (SIADPA) Dengan Konsep Human Computer Interaction (HCI)( Hutrianto)
Berdasarkan tabel dan hasil
grafik diatas memperlihatkan bahwa
user dalam hal melihat kejelasan
informasi yang disampaikan dimana
hasilnya 62,5 % menyatakan baik dan
25 % menyatakan sangat baik dan 12
% menyatakan cukup oleh user.
3.1.7 Mudah memahaminya kembali
apabila sudah lama tidak digunakan
Berdasarkan jawaban dari user
maka diperoleh tabulasi data yang
menunjukkan mudah memahaminya
kembali apabila sudah lama tidak
digunakan.
Gambar 20 Grafik Mudah
memahaminya kembali apabila sudah
lama tidak digunakan
Berdasarkan tabel dan hasil
grafik diatas memperlihatkan bahwa
user dalam memahami kembali
aplikasi ini dimana hasilnya 87,5 %
menyatakan baik dan 12,5 %
menyatakan sangat baik oleh user.
3.1.8 Penanganan kesalahan
mudah diatasi
Berdasarkan jawaban dari user
maka diperoleh tabulasi data yang
menunjukkan penangan kesalahan
mudah diatasi.
Gambar 21 Grafik Penanganan
kesalahan mudah diatasi
Berdasarkan tabel dan hasil
grafik diatas memperlihatkan bahwa
user dalam menilai apakah
penanganan kesalahan mudah diatasi
dimana hasilnya 43,8 % menyatakan
baik dan 56,3 % menyatakan sangat
baik oleh user.
3.1.9 Aplikasi nyaman digunakan
Berdasarkan jawaban dari user
maka diperoleh tabulasi data aplikasi
nyaman digunakan.
Analisa Perancangan Sistem Informasi Data Terpadu (SIADPA) Dengan Konsep Human Computer Interaction (HCI)( Hutrianto)
Gambar 22 Grafik Aplikasi nyaman
digunakan
Berdasarkan tabel diatas
diketahui jawaban responden sebesar
67 % menyatakan baik, 30 %
responden menyatakan sangat baik, 3
% responden menyatakan cukup. Hal
ini mencerminkan bahwa sistem yang
implementasikan sangat mendukung
pekerjaan dalam hal pengolahan data
terpadu di Pengadilan Agama dan
Pengadilan Tinggi Agama Palembang.
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan yang telah dijelaskan
pada bab – bab sebelunya, pada
bagian ini akan disimpulkan hasil
penelitian ini sebagai berikut :
1. Penelitian ini menghasilkan
Sistem Informasi Data Terpadu
(SIADPA) berbasis On Line di
Pengadilan Tinggi Agama yang
dirancang menggunakkan metode
Human Computer Interaction (HCI)
dengan bahasa pemogramam
PHP (Hypertext Pre Processor)
dan menggunakan basisdata
MySQL
2. Sistem yang
diimplementasikan dirasakan user
tidak mengalami kesulitan untuk
melakukan proses pembuatan
laporan data-data dari Pengadilan
Agama di tiap kabupaten/kota
tersebut dapat terkoordinir dengan
baik sehingga menunjang kerja di
Pengadilan Tinggi Agama
Palembang
REFRENSI
[1] Abdul Kadir & Terra Ch. Triwahyuni. (2003). Pengenalan Teknologi Informasi. Andi Offset. Yogyakarta..2004.
[2] Hariyanto, Bambang 2004. Sistem Manajemen Basis Data.Bandung:Informatika
[3] Hoffer, Jeffrey, A, et all. (2002). Modern Database management. New Jersey:Pearson Edecation, Inc.
[4] Insap Santosa, P. (1997). Interaksi manusia dan computer : Teori dan Praktek.Yogyakarta : Andi Offset.
[5] Jenny Preece, Et all. (1994). Human computer interaction. England : Pearson Education Limited.
[6] Joel Spolsky. (2001). User interface design for programmer. Hongkong : C & C Offset Printing Co., Ltd.
Analisa Perancangan Sistem Informasi Data Terpadu (SIADPA) Dengan Konsep Human Computer Interaction (HCI)( Hutrianto)