Download - Jurnal Matakuliah Bio Sains
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO PROGRAM PASCASARJANA
Alamat : Jl. Ki Hajar Dewantara No. 116 15A MetroTelp/Fax (0725) 42445-42454 Kode Post 34111
Laman: www.pascasarjana.ummetro.ac.id Email:[email protected]
JURNAL PEMBELAJARAN 1
Matakuliah : BIOSAINS DALAM AL QUR’ANSandi : Bio 003Kredit/Jam semester : 2/INama Dosen Pembimbing 1. Dr. H. Handoko Santoso, M.Pd
2. Dr. Hening WidowatiHari/Tanggal : Sabtu / 7 September 2012
(Pukul 10.20-12.00)Nama Mahasiswa : Nurul HudaNPM :12322037
A. PROSES
Kegiatan perkuliahan di awali dg do’a, kegiatan perkenalan, kemudian dilanjutkan dengan kontrak perkuliahan, dan pembagian materi tugas.
B. ISI
1. Diskripsi dan Urgensi Matakuliah2.Tujuan dan Kompetensi yang diharapkan3.Materi4. Kegiatan Perkuliahan5.Referensi6.Evaluasi
Dosen pengampu menjelaskan rencana kegiatan perkuliahan untuk satu smester,tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa, dan materi untuk presentasi, serta kontrak perkuliahan antara dosen pengampu matakuliah dengan mahasiswa.
B. TANGGAPAN PENULIS
1. Menurut pendapat saya, Mata kuliah Biosains ini sangat urgen, karna memiliki visi dan misi yang baik, yang bisa dijadikan sebagai pedoman guna mengantarkan mahasiswa memantapkan kepribadian dan kepekaan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan khususnya biosains dalam nilai- nilai ke Islaman yang digali dalam Al Qur’an. Serta membantu menumbuhkembangkan: daya kritis, daya kreatif, apresiasi, dan kepekaan mahasiswa terhadap nilai-nilai keislaman demi memantapkan kepribadiaannya sebagai bekal hidup bermasyarakat selaku individu dan mahluk sosial yang: (a) berkeadaban, bermartabat, dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, serta peduli terhadap pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup, (b) memiliki kemampuan untuk menguasai dasar-
dasar ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, dan (c) ikut berperan mencari solusi pemecahan masalah dan perkembangan biosains secara arif, melalui kajian kandungan Al Qur’an dan nilai-nilai keislaman.
2. Dari segi Tujuan dan Kompetensi, Materi, Kegiatan Perkuliahan, Referensi dan Evaluasi, menurut pendapat saya sudah tepat dan cukup memadai untuk mewujudkan visi dan misi yang diemban mata kuliah Biosains.
3. Harapan saya kedepannya mudah-mudahan melalaui perkuliahan Biosains ini akan menghasilkan cendikiawan-cendikiawan yang profesional dan memiliki wawasan keilmuan yang luas serta memiliki wawasan keislaman yang mumpuni.
C. TANGGAPAN DOSEN ..........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Metro, September 2012 Metro, 15 September 2012
Pembina, Penulis,
1. Dr. H. Handoko Santoso, M.Pd Nurul Huda, S.Pd
2. Dr. Hening Widowati, MSi.
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO PROGRAM PASCASARJANA
Alamat : Jl. Ki Hajar Dewantara No. 116 15A MetroTelp/Fax (0725) 42445-42454 Kode Post 34111
Laman: www.pascasarjana.ummetro.ac.id Email:[email protected]
JURNAL PEMBELAJARAN 2
Matakuliah : BIOSAINS DALAM AL QUR’ANSandi : Bio 003Kredit/Jam semester : 2/INama Dosen Pembimbing 1. Dr. H. Handoko Santoso, M.Pd
2. Dr. Hening Widowati, M.SiHari/Tanggal : Sabtu / 15 September 2012
(Pukul 10.20-12.00)Nama Mahasiswa : Nurul HudaNPM : 12322037
A. PROSES
Kegiatan perkuliahan di awali dg do’a, dan dibuka oleh Ibu Dr. Hening Widiowati M.Si,kemudian dilanjutkan dengan persentasi oleh pemakalah 1 dan pemakalah 2, menyampaikan materi yang telah ditentukan pada pertemuan sebelumnya.
B. ISI
1. Menjelaskan asal-usul dan batasan ilmu pengetahuan.2. Manganalisis hubungan ilmu dengan biosains.3. Mengkritisi antara ilmu dan agama.4. Menjelaskan ciri-ciri metode ilmiah.5. Membedakan antara ilmiah dengan tidak ilmiah.6. Mengkritisi nilai-nilai Al Qur’an yang ilmiah.
a. Pemaparan Penyaji
PRESENTASI 1
1. Penyaji : Tri Wahyuni2. Moderator : Sutaji3. Pembahas : 1) Sumini 2) Yuni Hartati4. Judul Makalah : Konsep-konsep Ilmu Pengetahuan5. Isi :
1) Perintisan “Ilmu pengetahuan” dianggap dimulai pada abad 4 sebelum Masehi, karena peninggalan-peninggalan yang menggambarkan ilmu pengetahuan diketemukan mulai abad 4 sebelum Masehi. Abad 4 sebelum Masehi merupakan abad terjadinya pergeseran
dari persepsi mitos ke persepsi logos, dari dongeng-dongeng ke analisis rasional.2) Orang awam tidak memahami atau tidak menyadari bahwa ilmu pengetahuan itu berbeda dengan pengetahuan. Bahkan mugkin mereka menyamakan dua pengertian tersebut. Tentang perbedaan antara ilmu pengetahuan dan pengetahuan.3) Sumber ilmu pengetahuan Sumber ilmu pengetahuan mempertanyakan dari mana ilmu pengetahuan itu diperoleh. Ilmu pengetahuan diperoleh dari pengalaman (emperi) dan dari akal (ratio).4) Batas-batas Ilmu Pengetahuan untuk mengerti arti ilmu pengetahuan, maka digunakan ketetntuan yang dinamakan batas ilmu pengetahuan. Segala sesuatu yang terletak diluar batas tersebut, bukan merupakan masalah ilmu pengetahuan.5) Struktur Yang ingin mengetahui adalah subjek yang memiliki kesadaran. Yang ingin kita ketahui adalah objek, diantara kedua hal tersebut seakan-akan terdapat garis demarkasi yang tajam. Namun demikian sebenarnya dapat dijembatani dengan mengadakan dialektika. Jadi sebenarnya garis demarkasi tidak tajam, karena apabila dikatakan subjek menghadapi objek itu salah, karena objek itu adalah subjek juga, sehingga dapat terjadi dialektika.6) Keabsahan, Keabsahan ilmu pengetahuan membahas tentang kriteria bahwa ilmu pengetahuan itu sah berarti membahas kebenaran.7) Ciri umum dari kebenaran ilmu pengetahuan yaitu bersifat Rasional, Empiris, dan Sementara. Rasional artinya kebenaran itu ukurannya akal. Sesuatu dianggap benar menurut ilmu apabila masuk akal. Empiris artinya ilmu itu berdasarkan kenyataan. Kenyataan yang dimaksud di sini yaitu berdasarkan sumber yang dapat dilihat langsung secara materi atau wujud fisik.
b. Masukan Selama Perkuliahan
Pembahas 1, Ibu Sumini:
• Uraian terlalu panjang lebar • Konsep masih kurang jelas • Pembahasan Fokus saja pada masalah yang dibahas
Pembahas 2, Yuni Hartati :
• Pendahuluan terlalu luas
• Power point hendaknya yang disajikan poin-poinnya saja
• Secara Umum baik
Pertanyaan peserta, Pak Satiman :
• Titik Beratnya dimana pada Al-qur’an?
Tanggapan dari Penyaji :
• Terima kasih atas masukan-masukannya, mudah-mudahan untuk perbaikan kedepannya
• Di powerpoint hanya dituliskan sau surat titik beratnya Surat Al-‘Alaq (Iqra”) Bacalah
PRESENTASI 2
1. Penyaji : Suparno2. Moderator : Sumini3. Pembahas : 1) Ida Royani, 2) Ngimron Rosadi4. Judul Makalah : Metode Ilmiah5. Isi :
1) Metode ilmiah adalah mampu berpikir logis, analitis (menggunakan analisis), dan
empiris (sesuai kenyataan). Oleh karena itu kebenaran ilmu itu khas, berbeda
dengan kebenaran-kebenaran yang lain, yang bersifat logis dan empiris. Adanya
sifat empiris inilah yang menyebabkan kebenaran –kebenaran ilmu bersifat
obyektif, artinya kebenaran melekat pada obyek ( siapa pun yang memandang
obyek itu pasti sama). Apa bila hanya benar secara logis saja atau empiris saja,
belum dapat dikatakan benar secara ilmiah tetapi baru mencapai kebenaran
sementara.
2) Suatu penelitian harus dilakukan melalui tahap-tahap yang sistematik. Tahapan –
tahapan tersebut merupakan metode ilmiah yaitu sebagai berikut.
1. Merumuskan masalah
Sebelum menentukan suatu penelitian perlu dirumuskan permasalahan yang akan
diteliti terlebih dahulu. Dalam merumuskan permasalahan untuk suatu percobaan
perlu diperhatikan hubungan antar variable
2. Mengumpulkan keterangan
Setelah masalah dapat dirumuskan kita mulai mengumpulkan keterangan.
Pengumpulan keterangan dapat dilakukan melalui pengamatan langsung
(observasi) atau secara kepustakaan (membaca buku) bertujuan untuk menemukan
jawaban sementara terhadap masalah tersebut.
3. Merumuskan hipotesis
Hipotesis adalah suatu dugaan sementara terhadap masalah sebelum dibuktikan.
dugaan sementara tersebut akan dibuktikan kebenarannya melalui percobaan
(eksperimen).
4. Melakukan Eksperimen (percobaan)
Eksperimen dilakukan untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan. Dalam
melakukan eksperimen diperlukan tingkat ketelitian yang tinggi , misalnya
menggunakan alat, pengukuran, pemberian perlakuan (ulangan atau sampel),
control, dan pengendalian fakta-fakta lain.
5. Menganalisis Data
Data hasil eksperimen kita analisis untuk menarik kesimpulan hasil eksperimen.
Data umumnya dianalisis secara statistic
6. Menarik Kesimpulan Hasil eksperimen
Kesimpulan dibuat berdasarkan hasil eksperimen yang dilakukan
3) Perbedaan Ilmiah dengan tidak Ilmiah
Pengetahuan yang diperoleh secara ilmiah disebut ilmu. Syarat pengetahuan bisa
dikatakan sebagai ilmu jika penemuannya menggunakan metode ilmiah. Melalui
metode ilmiah ini menyebabkan ilmu bersifat logis (dapat di nalar), metodis,
(menggunakan metode ilmiah), sistematik (dilaksanakan menurut pola tertentu dari
yang paling sederhana sampai kompleks sehingga tercapai tujuan yang efektif dan
efisien), dan berlaku umum (jika diuji kembali oleh orang lain, hasilnya tetap sama).
Pengetahuan yang bersifat tidak ilmiah/non ilmiah dikenal dengan pengetahuan
Saja. Pengetahuan ini dapat ditemukan secara sengaja (melalui intuisi dan
coba-coba) ataupun secara tidak sengaja. Pengetahuan yang ditemukan secara tidak
sengaja misalnya penemuan jamur penicillium penghasil antibiotic
Pembahas 1, Ida Royani :
• Masukan; langkah-langkah dalam metode ilmiah hendaknya di berikan contoh-
contohnya.
• Secara Umum sudah baik
Pembahas 2, Ngimron Rosadi :
• secara umum sudah cukup baik, hanya masukan yang perlu diperhatikan :
- Setiap pengambilan kalimat sumbernya dituliskan
- Powerpoint hendaknya menyajikan ponit-pointnya saja.
- Satu hal yang perlu ditambahkan yaitu Tokoh-tokoh ilmuan Muslim.
Pertanyaan Peserta, Ahmad Zaini :
• Mengapa dalam penyajian materi masih mengacu pada ilmuan dari barat, padahal
dalam Al-qur’an banyak, contohnya ayat tentang penciptaan manusia.
Tanggapan Penyaji :
• Ida Royani, Tahap-tahapan metode ilmiah tidak diberikan contoh-contohnya karena
takut terlalu banyak (kepanjangan)
• Ngimron Rosadi dan Ahmad Zaini, Terima kasih atas masukannya.
Tanggapan Dosen Pembimbing, Ibu Dr. Hening Widowati, M.Si :
• Pokok Bahasan sudah disampaikan dengan baik.
• Penulisan makalah hendaknya mengacu pada SK dan KD.
• Betapa tinggi penghargaan masyarakat terhadap ilmu pengetahuan, segala hal yang
dilakukan secara ilmiah akan bernilai tinggi.
• Islam pembawa kebenaran, diturunkannya Al-qur’an memberi bukti, digantinya
kehidupan dengan Tauhid yang lurus dan murni, petunjuk dan penggerak
kesejahteraan hidup lahiriah dan batiniah, dunia akhirat. Firman Alloh dalam
Al- Qur’an:
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang
paling Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia
mengajarkan kepada manusia apa yang tiada diketahuinya.” (al-Alaq: 1- 5).
• Manusia sebagai penggali dan pencari ilmu pengetahuan tidak cukup hanya
membaca saja tanpa berfikir. Dalam Al-Qur’an Manusia didorong untuk
menggunakan akalnya dan banyak berfikir. Seperti Firman Alloh dalam Surat Ali-
imron ayat 190 – 191 yang artinya :
“sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam
dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal. (yaitu) orang-orang
yang mengingat Alloh sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring
dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi, seraya berkata, ‘Ya
Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia Maha suci Engkau,
mak peliharalah kami dari siksaan api neraka.” (Ali Imran :190-191)
B. TANGGAPAN PENULIS
1. Menurut Pendapat saya, dari pemaparan kedua penyaji sudah cukup baik ditambah
lagi masukan dari pembahas dan penanya, serta masukan dari Dosen pembimbing,
sudah cukup memadai dalam pemahaman konsep Ilmu pengetahuan dan Metode
Ilmiah, hanya saja memang masih perlu ditingkatkan lagi kemampuan mahasiswa
dalam menggali informasi dari sumber-sumber yang telah di berikan oleh Dosen
pembimbing agar lebih baik lagi kedepannya.
2. Harapan saya hendaknya sebagai seorang pendidik dalam mengajarkan materi Biologi
di kelas bisa menyisipkan nilai-nilai agama, untuk lebih meningkatkan keimanan para
siswa, dengan menggunakan ayat-ayat Al-Qur’an yang relevan dengan materi yang
disampai kan.
C. TANGGAPAN DOSEN
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
Metro, September 2012 Metro, 22 September 2012
Pembina, Penulis,
1. Dr. H. Handoko Santoso, M.Pd Nurul Huda, S.Pd
2. Dr. Hening Widowati, MSi.
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO PROGRAM PASCASARJANA
Alamat : Jl. Ki Hajar Dewantara No. 116 15A MetroTelp/Fax (0725) 42445-42454 Kode Post 34111
Laman: www.pascasarjana.ummetro.ac.id Email:[email protected]
JURNAL PEMBELAJARAN 3
Matakuliah : BIOSAINS DALAM AL QUR’ANSandi :Bio 003Kredit/Jam semester : 2/INama Dosen Pembimbing 1. Dr. H. Handoko Santoso, M.Pd
2. Dr. Hening Widowati, M.SiHari/Tanggal : Sabtu / 22 September 2012
(Pukul 10.20-12.00)Nama Mahasiswa : Nurul HudaNPM :12232037
A. PROSES
Kegiatan perkuliahan di awali dg do’a, dan dibuka oleh Ibu Dr. Hening Widiowati M.Si,kemudian dilanjutkan dengan persentasi oleh pemakalah 3 dan pemakalah 4, menyampaikan materi yang telah ditentukan pada pertemuan sebelumnya.
B. ISI
1. Menjelaskan awal kehidupan dan beragam fenomena alam dalam pandangan sains dan Al-Qur’an.
2. Membedakan beragam teori tentang fenomena alam dalam pandangan sains dan Al-Qur’an.
3. Mengkritisi teori beragam fenomena alam dalam pandangan sains dan Al-Qur’an.
4. Menjelaskan asal usul manusia menurut pandangan ilmu pengetahuan;
5. Menjelaskan asal usul manusia menurut Al Qur’an
a. Pemaparan Penyaji
PRESENTASI 1
1. Penyaji : Joko Wahono2. Moderator : Tri Wahyuni3. Pembahas : 1) Suwalono 2) Merita4. Judul Makalah : Awal Kehidupan di Bumi5. Isi :
1) Asal Usul kehidupan
1. Kehidupan berasal dari Zat-Zat Anorganik
Evolusi Kimia Dimulai dari Atmosfir Purba
Sejak berabad-abad yang lalu hingga sekarang asal usul kehidupan di bumi menjadi bahan perdebatan , sehingga menimbulkan bebrapa pertanyaan antara lain sebagai berikut ;
1. apakah kehidupan itu ?2. dari manakah asal kehidupan ?
jawaban yang diberika oleh para ahli bermacam-macam , tetapi belum ada jawaban terakhir yang memuaskan dan dapat diterima semua pihak. Namun bebrapa teori telah mencoba memberikan jawaban tentang asal-usul kehidupan di planet bumi ini. Teori-Teori tersebut adalah sebagai berikut 2) Teori Abiogenesis, teori ini muncul sejak zaman yunani kuno dan bertahan hingga abad ke 17 Masehi, menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati. Misal, : ikan dan katak berasal dari Lumpur, cacing dari tanah atau belatung dari daging yang membusuk. 3) Teori Biogenesis, teori ini meruntuhkan pendapat teori abiogenesis. Teori biogenesis menyatakan bahwa “setiap makhluk hidup berasal dari telur, setiap telur berasal dari makhluk hidup dan setiap makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya”.Teori ini muncul berdasarkan 3 buah percobaan dari 3 orang ilmuwan yang metode percobaannya hampir sama.Ilmuwan tersebut adalah Fransisco Redi (1626-1697), Lazarro Spallanzani (1729-1799), dan Louis Pasteur (1822-1895). 4) Teori kreasi khas, yang menyatakah bahwa kehidupan tercipta dari zat supranatural pada kondisi istimewa. 5) Teori kosmozoan, teori ini menyatakan bahwa kehidupan berasal dari mana saja. 6) Teori Evolusi Kimia, Harold Urey (1893) menyatakan bahwa pada suatu waktu atmosfer bumi mengandung banyak molekul gas seperti : metana (CH4), uap air (H2O), amoniak (NH2) dan karbon dioksida (CO2).Karena pengaruh radiasi sinar kosmis dan lecutan-lecutan listrik dari halilintar maka gas-gas tersebut bereaksi menghasilkan zat-zat hidup yang susunannya seperti virus sekarang ini. Dan dibuktikan dari hasil percobaan laboratorium Stanley Miller yang tak lain adalah murid dari Harold Urey. 7) Teori Biologi Modern ( Evolusi Biokimia )Menurut teori ini , asal kehidupan yang pertama adalah reaksi-reaksi kimiawi yang menghasilkan asam amino pembentuk protein. Asam amino merupakan dasar pemebntukan setiap sel.Asam amino tersusun dari unsure C,H,O dan N sebagai unsure utama. Di atmosfer banayak terdapat gas CH4 , Nh3 , H2O , dan H2 yang jika terkena loncatan bunga api listrik dapat membentuk asam amino.Teori terbentuknya asam amino do atmosfer dikemukakan oleh Harold Urey dan Oparin. Teori Urey dibuktikan kebenarannya oleh Stanley Miller. Kehidupan pertama terjadi di laut , kemudian organisme mengalami evolusi dengan hidup di darat. 8) Evolusi Biologi dimlai di Cekungan-Cekungan di PantaiTelah diterangkan di muka bahwa kehidupan pertama kali diperkirakan terjadi di laut. Dengan demikian , organisme mengalami evolusi dari air menuju darat. Semua mahluk hidup mempunyai unsure-unsur persamaan. Sebagai contoh , sel mahluk hidup semuanya mempunyai protoplasma. Jika setiap hewan diciptakan secara terpisah dan tidak mempunyai hubungan kekerabatan , maka setiap hewan akan berbeda.
b. Masukan Selama Perkuliahan
Pembahas 1, Suwalono :
• Kesalahan Penulisan judul • Secara Umum sudah baik Pembahas 2, Merita :
• Mengapa Tidak dibahas surat Attien, mengenai penciptaan Adam
• Penulisan Faragraf tidak konsisten
• Sebaiknya Ayat Al-qur’annya dicantumkan
• Aturan penulisan Daftar Pustaka yang bersumber dari internet, perlu diperhatikan
Pertanyaan peserta, Murniati :
• Mohon dikaitkan antara Sains dengan Al-qur’an untuk meluruskan pandangan yang salah
Pertanyaan peserta, Muntaha :
• Masalah kehidupan manusia dan hewan sama, beda tipis saja, hewan mengacu pada
ARNnya sedamgkan Manusia mengacu pada ADNmya
Tanggapan dari Penyaji :
• Terima kasih atas masukan-masukannya, mudah-mudahan untuk perbaikan kedepannya
PRESENTASI 2
1. Penyaji : Sita Resmi2. Moderator : Suparno3. Pembahas : 1) Minarni, 2) Satiman4. Judul Makalah : Asal Usul Manusia5. Isi :
1) Asal Usul Manusia Menurut Teori Evolusi
Jean Baptis Lamarck : jerapah yang tadinya berleher pendek lama kelamaan berevolusi
menjadi berleher panjang karena beradaptasi terhadap letak makanannya yang berada di
pucuk pohon.
Charles Darwin : manusia yang ada sekarang ini merupakan hasil evolusi dari kera-kera besar
selama bertahun-tahun dan telah mencapai bentuk yang paling sempurna.
Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan mulailah ditemukan kejanggalan-kejanggalan dari
teori evolusi.
1. Evolusionis menyatakan bahwa makhluk hidup pertama adalah sel tunggal yang
terbentuk dari benda mati secara kebetulan.
2. Seleksi alam tidak berkemampuan mendorong terjadinya evolusi.
3. Pernyataan Darwin bahwa nenek moyang manusia adalah kera belum pernah
dilandasi oleh penemuan ilmiah yang nyata.
Evolusi menurut para ahli paleontologi dapat dibagi menjadi empat kelompok
berdasarkan tingkat evolusinya, yaitu :
1. Tingkat pra manusia yang fosilnya ditemukan di Johanesburg Afrika Selatan
yang dinamakan fosil Australopithecus, yang dianggap sebagai leluhur bersama
manusia dan kera.
2. Tingkat manusia kera yang fosilnya ditemukan di Solo pada tahun 1891 yang
disebut Pithecanthropus erectus.
3. Manusia purba, yaitu tahap yang lebih dekat kepada manusia modern yang
sudah digolongkan genus yang sama, yaitu Homo walaupun spesiesnya
dibedakan. Fosil jenis ini ditemukan di Neander, karena itu disebut Homo
Neanderthalesis dan kerabatnya ditemukan di Solo (Homo Soloensis).
4. Manusia modern atau Homo sapiens yang telah pandai berpikir, menggunakan
otak dan nalarnya.
Teori evolusi hanya berlandaskan pada pemahaman pengetahuan yang masih sangat
terbatas.
Kemajuan ilmu pengetahuan telah meruntuhkan teori evolusi dan mengungkapkan
bahwa manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
2) Asal Usul Manusia Menurut Al-Quran
Allah SWT telah berfirman dalam Al-Qur’an tentang penciptaan manusia.
"Kami telah menciptakan kamu; maka mengapa kamu tidak membenarkan? Adakah
kamu perhatikan (benih manusia) yang kamu pancarkan? Kamukah yang
menciptakannya? Ataukah Kami yang menciptakannya?" (QS Al Waqi'ah : 57-59)
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal)
dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam
tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah,
lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu
Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging.
Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah
Allah, Pencipta Yang Paling Baik. (Q.S Al Mu’minuun :12-14)
Tahapan kejadian manusia
a) Proses Kejadian Manusia Pertama (Adam)
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering
(yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. (QS. Al Hijr: 26)
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya
Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari
lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka apabila Aku telah menyempurnakan
kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah
kamu kepadanya dengan bersujud.(Q.S Al Hijr : 28-29)
b. Proses Kejadian Manusia Kedua (Siti Hawa)
Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari
apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak
mereka ketahui (Q.S Yasiin : 36)
Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu
dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada
keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan
bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling
meminta satu sama lain dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya
Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.( QS. An Nisaa’ : 1)
Kisah penciptaan manusia menurut Al Quran berawal dari penciptaan Adam sebagai
manusia pertama di bumi. Yang kemudian Allah menciptakan pasangan daripadanya,
yaitu Siti Hawa sebagai pendamping Adam dan menciptakan perempuan dan laki-laki
sebagai penerus mereka.
Sperma merupakan tahap awal dalam penciptaan manusia.Kemudian sperma
menempuh perjalanan di dalam rahim ibu hingga mencapai sel telur. Sel telur dan
sperma bertemu di dalam tuba falopii. Setelah sperma bersatu dengan sel telur
terbentuklah zigot. Zigot ini melekat pada rahim. Melalui rahim ini, zigot
mendapatkan nutrisi yang penting bagi pertumbuhan dari tubuh bayi. Selain itu, rahim
juga berfungsi untuk melindungi zigot dari gangguan atau ancaman dari luar. Tapi
sungguh menarik, Allah selalu menyebut zigot yang sedang tumbuh dalan rahim ibu
sebagai “segumpal darah”.Sementara itu, zigot yang awalnya hanya “segumpal
darah”,mulai berubah seiring waktu. Pada akhir proses,setelah sang bayi tumbuh
sempurna di dalam rahim ibu, lalu lahir ke dunia.
Pembahas 1, Minarni :
• Masukan; Tokoh-tokoh Islam (Teori Penciptaan) perlu dicantumkan
• Secara Umum sudah baik
Pembahas 2, Satiman :
• secara umum sudah cukup baik, hanya masukan yang perlu diperhatikan :
Keterkaitan antara pandangan Ilmuan dengan Al-Quran, perlu dibahas
Pertanyaan Peserta, Murniati :
• Menambahkan, Ilmu bersifat Sistematis dari mudah ke sulit yang penting
bagaimana kita menjembataninya.
Tanggapan Dosen Pembimbing, Ibu Dr. Hening Widowati, M.Si :
• Dalam membahas Awal Kehidupan di Bumi, hendaknya mencantumkan teori
Penciptaan Alam Semesta
Teori Laplace/teori Nebula (Kabut Asap-massa debu & gas yang berpijar)
Sistem tata surya dimulai sebagai bola gas (kabut) yang terdiri atas atom-atom bebas
terutama Hidrogen; yang sangat panas & selalu berputar; oleh pengaruh perubahan suhu yang
dingin, selanjutnya terlempar , membentuk sistem tata surya. Bumi seterusnya mengalami
penurunan suhu sehingga beberapa gas mencair, selanjutnya membeku, membentuk lapisan
bumi yang tidak rata, membentuk pegunungan & lembah; tekanan udara menjadi tidak sama,
maka terjadi aliran udara & terbentuk angin. Kumpulan kabut gas yang dikenal sebagai awan
terus memadat -> kondensasi -> hujan -> terbentuk danau, sungai, lautan. Gas atmosfer yang
terlarut CH4, NH3, CO2, HCN -> reaksi kimia -> hasilkan karbohidrat, asam amino, asam
lemak, gliserin, basa nitrogen purin & pirimidin, adenosin fosfat polisakarida, lemak, asam
nukleat (materi genetik yang terkandung dalam semua sel dari suatu makhluk hidup).
INGAT: TEORI BIG BANG MAPUN STEADY STATE
Teori dari Stanley Miller
CH4, NH3, H2O, H2 dalam bejana, dengan lecutan kilat listrik -> membentuk asam amino,
gula, & asam lemak
B. TANGGAPAN PENULIS
Menurut Pendapat saya, dari pemaparan kedua penyaji sudah cukup baik ditambah
lagi masukan dari pembahas dan penanya, serta masukan dari Dosen pembimbing,
sudah cukup memadai dalam pemahaman konsep Awal mula kehidupan di bumi dan
Asal Usul Manusi, hanya saja memang masih perlu ditingkatkan lagi kemampuan
mahasiswa dalam menggali informasi dari sumber-sumber yang telah di berikan oleh
Dosen pembimbing agar lebih baik lagi kedepannya.
C. TANGGAPAN DOSEN
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
Metro, September 2012 Metro, 29 September 2012
Pembina, Penulis,
1. Dr. H. Handoko Santoso, M.Pd Nurul Huda, S.Pd
2. Dr. Hening Widowati, MSi.
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO PROGRAM PASCASARJANA
Alamat : Jl. Ki Hajar Dewantara No. 116 15A MetroTelp/Fax (0725) 42445-42454 Kode Post 34111
Laman: www.pascasarjana.ummetro.ac.id Email:[email protected]
JURNAL PEMBELAJARAN 4
Matakuliah : BIOSAINS DALAM AL QUR’ANSandi :Bio 003Kredit/Jam semester : 2/INama Dosen Pembimbing 1. Dr. H. Handoko Santoso, M.Pd
2. Dr. Hening Widowati, M.SiHari/Tanggal : Sabtu / 29 September 2012
(Pukul 10.20-12.00)Nama Mahasiswa : Nurul HudaNPM :12232037KLS : B
A. PROSES
Kegiatan perkuliahan di awali dg do’a, dan dibuka oleh Ibu Dr. Hening Widiowati M.Si,kemudian dilanjutkan dengan persentasi oleh pemakalah 5 dan pemakalah 6, menyampaikan materi yang telah ditentukan pada pertemuan sebelumnya.
B. ISI
1. Menjelaskan tahap perkembangan pertumbuhan manusia menurut ajaran Islam.
2. Mengidentifikasi tahap perkembangan manusia menurut Embryologi.
3. Mengetahui pengertian ekosistem
4. Mengetahui komponen-komponen ekosistem
a. Pemaparan Penyaji
PRESENTASI 1
1. Penyaji : Dra. Sumini2. Moderator : Satiman6. Pembahas : 1) Sutaji 2) Minarni7. Judul Makalah : Proses Perkembangan Manusia8. Isi :
Penyaji menjelaskan tentangA. Pengertian Manusia Menurut Islam dan Ilmuwan
1. Menurut Al-Qur’an Manusia adalah
a. Insan/ manusia = b. Nas/ manusia =
Nas atau Insan berasal dari bahasa arab yang artinya manusia, dan Allah SWT
telah menjadikan manusia sebagai mahluk yang teristimewa dengan segala kelebihan,
oleh karena itu maka manusia disebut Raja atau Pemimpian yang berkuasa di alam
ini, Sesuai dengan Firman Allah dalam Al Qur’an Surat annas ayat 2 dan 3 sbb;
.
Artinya; 2. raja manusia.3. sembahan manusia.
2. Pengertian Manusia Menurut Ilmuwan
Menurut Prof. Abbas Mahmud El-Aqqad dalam bukunya “Haqaiqu Islam Qa Abathilu
Khusumihi”dirumuskan berdasarkan Al-Qur’an manusia adalah mahluk yang amat baik, atau
“Manusia adalah makhluk yang bertanggung jawab, yang diciptakan dengan sifat-sifat
ketuhanan”.
B. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
1). Pengertian pertumbuhan
2). Pengertian Perkembangan
C. Tahap Perkembangan dan Pertumbuhan Manusia Menurut Al-Qur’an1. Tahap Awal (Penciptaan)
Manusia pertama yang diciptakan oleh Allah adalah Nabi Adam a.s kemudian yang
kedua adalah Hawa, hanya dengan berkata Qun Fayaqqun maka jadilah apa yang Ia
kehendaki, Seperti dijelaskan dalam Q.S Al An’am 98, Q.S Adam 1, Q.S Ar-rum 54
dan Q.S Ali Imron 59 berikut ini:
Artinya: dan Dialah yang menciptakan kamu dari seorang diri[493], Maka (bagimu) ada tempat tetap dan tempat simpanan [493]. Sesungguhnya telah Kami jelaskan tanda-tanda kebesaran Kami kepada orang-orang yang mengetahui. [493] Maksunya: Adam a s.
2. Perkembangan Manusia berawal dari tanah, debu dan lumpurSebelum Nabi Adam a.s dan Hawa diturunkan kebumi Allah telah menjajinkan kepadanya agar dapat memelihara bumi dan mampu memperbanyak keturunan, dijelaskan dalam Firmannya yang terdapat dalam Al Qur’an berikut ini.
a. Q,S Al Hijr ayat 28:
Artinya: dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk,
3. Perkembangan manusia berawal dari setetes cairan (air mani)
Allah menurunkan ayat berikutnya yang menjelaskan bahwa manusia diciptakan dengan bahan berupa air yang hina, Adapun ayat-ayatnya adalah:.
a. Q.S Ath Thaariq ayat 6 Artinya:Dia diciptakan dari air yang dipancarkan,b. Q.S As Sajdah ayat 8:
Artiya: Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina,
4. Tahap Penanaman (nidasi) telur yang dibuahi didalam rahim
Telor yang sudah dibuahi dalam "trompe" turun bersarang di dalam rongga rahim
(cavum uteri). Inilah yang dinamakan "bersarangnya Telur". Al-Quran memberi nama
uterus merupakan tempat telor yang dibuahi didalam Rahim (kata jamaknya Arham).,
Sebagaimana di jelaskan dalam QS Al-Hajj ayat : 5
Artinya: Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah
ditentukan (Al Hajj; 4)
D. Tahap Perkembangan Manusia Menurut Embriologi1. Fase Fertilisasi (Pra Embrionik)2. Fase Embrionik3. Fase Lahir (bayi)4. Fase 2 Tahun Pertama
5. Fase Kanak-Kanak a. Fase Kanak-Kanak Awal ( 2-6th)b. Fase Kanak-Kanak Akhir ( 6 -11th).
6. Fase Puber (Remaja Awal) 7. Fase Remaja8. Fase Dewasa Dini Awal ( 18-40th)9. Fase Dewasa Madya ( 40-60th)10. Fase Dewasa Akhir /Lansia (60 th)
E. Tahap Perkembangan embrio melalui evolusi
Perkembangan embrio dalam Al Quran disebut Alaqah (embrio), selanjutnya melewati
satu tahap secara harfiah tampak seperti daging yang digulung-gulung (mirip daging
yang dikunyah), terlindungi oleh tulang yang diselubungi dengan daging (yang segar),
pada hari kedua puluh mulai membentuk manusia, disusul dengan terbentuknya jaringan-
jaringan tulang dan tulang-belulang mulai tampak dalam bentuk embrio secara berurutan
yang diliputi oleh otot-otot.
F. FASE PASCA NATAL (pasca wiladah) Disebut masa bayi, perkembangan yang menonjol adalah indera
pendengaran.Allah berfirman yang artinya “ Dialah yang menciptakan kamu dan
menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati, tetapi amat sedikit kamu
bersyukur.
1. FASE KANAK-KANAK / GHOIRU TAMYIZ (2-6 tahun )
Disebut masa estetika, masa indera, dan masa menentang orang tua, masa estetika
karena masa ini merupakan saat terciptanya perasaan keindahan. masa indera karena
indera anak bekembang pesat, masa menentang dipengaruhi oleh menonjolnya
perkembangan berbagai aspek fisik dan psikis tetapi belum berfungsinya control akal
dan moral
2. FASE ANAK-ANAK / MASA TAMYIZ ( 6-12 tahun )
Masa yang banyak terdapat perkembangan lanjut yang merupakan penyempurnaan
fase sebelumnya.
3. FASE REMAJA / MASA BALIGH (12-21 tahun) .
4. FASE DEWASA / FASE TAKLIF
Proses Perkembangan Manusia Menurut Al Qur’an dan Embriologi dapat dijelaskan
melalui tahapan berikut ini:
1. Fase Pemula melalui teori penciptaan.
2. Fase pembentukan dengan menggunakan bahan dasar tanah, lumpur, debu dan ai
3. Fase pembentukan saripati, segumpal daging yang disimpan didam rahim
4. Fase Prenatal (dalam kandungan),.
Nabi bersabda yang artinya ”sesungguhnya setiap kamu di kumpulkan kejadian dalam
rahim ibunya selama 40 hari 40 malam berupa “darah”(alaqoh),dalam waktu yang sama
kemudian menjadi daging (mudhghah),dan dalam waktu yang sama pula kemudian di
utus Malaikat kepadanya untuk memberitahukan empat perkara, yaitu tentang rizkinya,
ajalnya, amalnya, dan celaka atau bahagianya, kemudian di tiupkan kepadanya ruh.
PRESENTASI 2
1. Penyaji : Iwayan Mawan2. Moderator : Dwi3. Pembahas : 1) Mardih 2) Murniati4. Judul Makalah : Ekosistem5. Isi :
Penyaji menjelaskan tentang
Pengertian Ekosistem
Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara unsur-unsur hayati dengan nonhayati yang
membentuk sistem ekolog. Ekosistem merupakan suatu interaksi yang kompleks dan memiliki
penyusun yang beragam.
B. Komponen Ekosistem
Komponen penyusun ekosistem terdiri atas dua macam, yaitu komponen biotik dan abiotik.
Komponen biotik adalah komponen yang terdiri atas makhluk hidup, sedangkan komponen abiotik
adalah komponen yang terdiri atas benda mati. Seluruh komponen biotik dalam suatu ekosistem
membentuk komunitas. Dengan demikian, ekosistem dapat diartikan sebagai kesatuan antara
komunitas dengan lingkungan abiotiknya.
Komponen Biotik
a. Produsen
b. Konsumen
c. Dekomposer atau pengurai
Komponen Abiotik
a. Suhu
b. Sinar matahari
c. Air
d. Tanah
e. Angin
f. Garis lintang
AYAT-AYAT ILMIAH AL-QUR’AN MENGENAI EKOSISTEM
1. “Bukankah kami telah menjadikan bumi (tempat) berkumpul, orang-orang hidup dan orang
mati dan kami jadikan padanya gunung-gunung yang tinggi , dan kami beri minum kamu
dengan air tawar?”(QS 77: 25-27)
Dan apakah mereka tidak memperhatikan bumi, berapakah banyaknya kami tumbuhkan di bumi
itu berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang baik? Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-
benar terdapat suatu tanda kekuasaan Allah. Dan kebanyakan mereka tidak beriman”. (QS 26: 7-8)
Maka apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana unta diciptakan? Dan langit bagaimana Ia
tinggikan? Dan gunung-gunung bagaimana ditegakkan? Dan bumi bagaimana dihamparkan? Dan
berilah peringatan sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan”. (QS 88: 17-21)
B. TANGGAPAN PENULIS (REPLEKSI)
Menurut Pendapat saya, dari pemaparan kedua penyaji sudah cukup baik ditambah
lagi masukan dari pembahas dan penanya, serta masukan dari Dosen pembimbing,
sudah cukup memadai dalam pemahaman konsep Pekembangan Manusia, dan
Ekosistem. (Al Mukminuun: 12-14)
Banyak refrensi yang terdapat di Al-Qur’an dan Hadist, yang menunjukkan
Kebesaran Allah maha pencipta. Baik pada Al-Quran maupun pada hadist menyuruh
kita untuk menelaah dan memikirkan tentang ciptaan Allah. Hasil penemuan ilmiah
dengan menggunakn teknik yang moderen didalam berbagai bidang ilmu
menyimpulkan adanya persamaan antara hasil penemuan tersebut dengan apa yang
tertulis di dalam Al-Qur’an maupun Hadist, padahal ajaran Islam ini sudah ada sejak
lebih kurang 14 abad yang lalu.
Perhatian ilmuan non muslim dan muslim seperti yang diakui oleh Profesor Kieth L
Moore(Guru besar Anatomi, Fakultas kedokteran, Universitas Toronto, Kanada,1983)
lalu oleh Dr Maurice Bu caille (dokter ahli bedah pada Akademi Kedokteran
Perancis,1976) Dr. Abdul Majeed A. Azzindani dkk dari project of scientific Miracle
in the Qur’an and Hadith, King Abdulaziz University, Jeddah, Saudi Arabia, 1983,
menyatakan bahwa Al-Qur’an tidak lain adalah perkataan serta pengetahuan dari
Allah. Hal ini sesuai dengan Al-Qur’an, surat Fush shilat, ayat 53, yang artinya:
“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) kami di
segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-
Qur’an itu adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa
sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu?”
Banyak ahli-ahli embriologi serta ahli-ahli kebidanan dan penyakit kandungan
internasional, melalui wawancara serta diskusi menjadi takjub, setelah mereka
mengetahui bahwa di dalam Al-Qur’an terdapat keterangan tentang stadium-stadium
perkembangan embrio manusia, mulai dari stadium awal terjadinya embrio, hubungan
antara hasil pembuahan (konsepsus) dan rahim, lapisan-lapisan yang mengelilingi
konsepsus, umur dari masing-masing stadium, sampai pada hukum-hukum genetika.
Masih banyak hal-hal yang disebut dalam Al-Qur’an yang belum dapat dijelaskan
secara ilmiah, oleh karena masih terbatasnya ilmu pengetahuan manusia, walaupun
ilmunya manusia itu erus berkembang dari waktu ke waktu. sebagaimana dinyatakan
dalam Al-Qur’an surat Saba’ ayat 6, yang artinya:
“Dan Orang-orang yang diberi ilmu (Ahli Kitab) berpendapat bahwa wahyu yang
diturunkan kepada mu dari Tuhanmu itulah yang benar dan menunjuki (manusia)
pada jalan Tuhan yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji”
Ekosistem merupakan kesatuan antara makhluk hidup dengan lingkungannya,
komponen ekosistem terdiri atas empat komponen dasar yaitu komponen abiotik,
produsen, konsumen dan pengurai. Kesemua komponen tersebut saling membutuhkan
satu sama lain untuk keberlangsungan sistem tersebut, Manusia sebagai makhluk
Allah yang diberi akal dan memiliki kebijaksanaan dan merupakan bagian dari
ekosistem di tempat hidupnya, diwajibkan untuk memelihara dan mengelola
lingkungan hidup dengan baik, cermat dan penuh kasih sayang, karena lingkungan
bukan untuk masa kini saja melainkan untuk anak dan cucu kita kelak jadi kita harus
bijaksana dalam mengelola lingkungan dan sumber daya alam yang ada di dalamnya.
C. TANGGAPAN DOSEN
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
Metro, September 2012 Metro, 12 oktober 2012
Pembina, Penulis,
1. Dr. H. Handoko Santoso, M.Pd Nurul Huda, S.Pd
2. Dr. Hening Widowati, MSi.
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO PROGRAM PASCASARJANA
Alamat : Jl. Ki Hajar Dewantara No. 116 15A MetroTelp/Fax (0725) 42445-42454 Kode Post 34111
Laman: www.pascasarjana.ummetro.ac.id Email:[email protected]
JURNAL PEMBELAJARAN 5
Matakuliah : BIOSAINS DALAM AL QUR’ANSandi :Bio 003Kredit/Jam semester : 2/INama Dosen Pembimbing 3. Dr. H. Handoko Santoso, M.Pd
4. Dr. Hening Widowati, M.SiHari/Tanggal : Sabtu / 29 September 2012
(Pukul 10.20-12.00)Nama Mahasiswa : Nurul HudaNPM :12232037KLS : B
A. PROSES
Kegiatan perkuliahan di awali dg do’a, dan dibuka oleh Ibu Dr. Hening Widiowati M.Si,kemudian dilanjutkan dengan persentasi oleh pemakalah 7 dan pemakalah 8, menyampaikan materi Perkembangan Ekosistem dan Pencemaran lingkungan.
B. ISI
1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan ekosistem
2. Untuk mengetahui tipe-tipe ekosistem
3. Untuk mengetahui tahapan-tahapan perubahan atau perkembangan ekosistem
4. Untuk mengetahui pengaruh yang ditimbulkan oleh perkembangan ekosistem
5. Menanggulangi dan Mengantisipasi kerusakan lingkungan.
a. Pemaparan Penyaji
PRESENTASI 1
1. Penyaji : Satiman2. Moderator : Yuni3. Pembahas : 1) Suwalono 2) Sitoresmi4. Judul Makalah : Perkembangan Ekosistem5. Isi :
Penyaji menjelaskan tentang :1. Perkembangan ekosistem, merupakan bagian dari perubahan komunitas menuju kondisi
klimaks yang ditandai adanya keseimbangan interaksi antara makhluk hidup dengan
lingkungan, disuatu tempat tertentu.
2. Perkembangan ekosiustem dipengaruhi oleh kondisi alami dan aktivitas manusia.
3. Perkembangan ekosistem disebut dengan suksesi, yang terdiri dari
Suksesi primer dan sekunder
Suksesi primer mengalami perkembangan komunitas yang memunculkan komunitas
baru dan ditandai dengan hilangnya komunitas awal.
Suksesi sekunder mengalami perkembangan menuju komunitas klimaks berasal dari
komunitas yang sudah ada.
4. Ekosistem di bumi ini terdapat beberapa tipe secara umum terdiri dari ekosistem darat,
dataran rendah, dataran tinggi, perairan tawar, laut, Ekosistem terjadi secara alami dan
ekosistem buatan karena aktivitas manusia.
5. Kondisi ekosistem seimbang bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan manusia
dan makhluk hidup pada umumnya.
6. Kondisi ekosistem yang tidak seimbang, karena aktivitas manusia menimbulkan dampak
merugikan bagi manusia dan makhluk hidup pada umumnya.
Beberapa Surat dan ayat Alqur’an tentang perkembangan ekosistem
1. Alqur’an Surat Al-Mursalat[ 77 : 25-27]
Artinya : 25.Bukankah Kami menjadikan bumi (tempat) berkumpul,Bukankah Kami
menjadikan bumi (tempat) berkumpul, 26. Orang-orang hidup dan orang-orang mati?,
27. dan Kami jadikan padanya gunung-gunung yang tinggi, dan Kami beri minum kamu
dengan air yang tawar?
2. Alqur’an surat Asyu’aro [26 : 7 – 8]
Artinya : 7.Dan apakah mereka tidak memperhatikan bumi, berapakah banyaknya Kami
tumbuhkan di bumi itu pelbagai macam tumbuh-tumbuhan yang baik?
8.Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat suatu tanda
kekuasaan Allah. Dan kebanyakan mereka tidak beriman.
3. Alqur’an surat Alghosiyah [88: 17-18]
Artinnya : 17.Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan?
18. Dan langit, bagaimana ia ditinggikan? 19.dan gunung-gunung bagaimana
Ditegakkan ? 20.dan bumi bagaimana dihamparkan
21. Maka berilah peringatan, karena sesungguhnya kamu hanyalah orang yang
memberi peringatan.
4. Alqur’an surat Al-Qosos [ 28: 23,24,73]
Artinya : 23.Dan tatkala ia sampai di sumber air negeri Mad-yan ia menjumpai di sana
sekumpulan orang yang sedang meminumkan (ternaknya), dan ia menjumpai di belakang
orang banyak itu, dua orang wanita yang sedang menghambat (ternaknya). Musa berkata:
"Apakah maksudmu (dengan berbuat begitu)?" Kedua wanita itu menjawab:
"Kami tidak dapat meminumkan (ternak kami), sebelum pengembala-pengembala itu
memulangkan (ternaknya), sedang bapak kami adalah orang tua yang telah lanjut umurnya".
24. dan lemparkanlah tongkatmu. Maka tatkala (tongkat itu menjadi ular dan) Musa
melihatnya bergerak-gerak seolah-olah dia seekor ular yang gesit, larilah ia berbalik ke
belakang tanpa menoleh. (Kemudian Musa diseru): "Hai Musa, datanglah kepada-Ku dan
janganlah kamu takut. Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang aman.
73. Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu
beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya
(pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nya.
5. Alqur’an surat An-nahl : [16; 10, 11, 14, 65]
10. Dia-lah, Yang telah menurunkan air hujan dari langit untuk kamu, sebagiannya menjadi
minuman dan sebagiannya (menyuburkan) tumbuh-tumbuhan, yang pada (tempat tumbuhnya)
kamu menggembalakan ternakmu.
11. Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, kurma, anggur
dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada
tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan. 14Dan Dia-lah, Allah yang
menundukkan lautan (untukmu) agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar
(ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat
bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan
supaya kamu bersyukur.
65. Dan Allah menurunkan dari langit air (hujan) dan dengan air itu dihidupkan-Nya bumi
sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda
(kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang mendengarkan (pelajaran).
PRESENTASI 2
6. Penyaji : Dwi Rahayu7. Moderator : Ngimron Rosadi8. Pembahas : 1) Mardiah 2) Murniati9. Judul Makalah : Pencemaran Lingkungan10. Isi :
Penyaji menjelaskan tentang
A. Menanggulangi Dan Mengantisipasi Pencemaran Lingkungan.
Pencemaran lingkungan terus menerus terjadi, bahkan cenderung meningkat dari
waktu ke waktu.berbagai aktivitas manusia seperti transportasi dan industri
menyebabkan dampak buruk bagi lingkungan.akibatnya, lingkungan menjadi rusak
dan pada akhirnya berdampak buruk bagi kehidupan manusia.Karena itulah manusia
harus segera melakukan berbagai upaya menanngulangi dan mengantisipasi agar
damapak negative pencemaran lingkungan bagi manusia dan makhlik hidup lainya
dapat dikurangi.jika kita dapat menanggulangi dan mengantisipasi pencemaran
lingkungan, maka lingkungan yang nyaman dan sehat serta fungsinya lestari dapat
dinikmati pula oleh generasi yang akan datang.
Faktor-faktor penyebab perubahan lingkungan:
1. Faktor alam
Faktor yang dapat menimbulkan kerusakan antara lain gunung meletus,
gempa bumi, angin topan, kemarau panjang, banjir dan kebakaran hutan.
2. Faktor manusia
Kegiatan manusia yang menyebabkan perubahan lingkungan misalnya,
membuang limbah (limbah rumah tangga, industri, pertanian, dsb) secara
sembarangan, menebang hutan sembarangan.
Macam pencemaran lingkungan berdasarkan tempat terjadinya1. pencemaran udara
2. pencemaran air
3. pencemaran tanah
B. Ayat-Ayat Al-Qur’an Tentang Lingkungan
Pesan Al-qur’an mengenai pentingnya lingkungan hidup sangatlah jelas.lingkungan
hidup sebagai suatu sistem juga di tunjukan oleh Al-qur’an .Tanggung jawab manusia
untuk memelihara lingkungan hidup diulang berkali-kali. Larangan merusak lingkungan
dinyatakan dengan jelas.Peranan dan pentingnya air dalam lingkungan hidup juga
ditekankan.Yang tak kalah penting Peringatan mengenai kerusakan lingkungan dengan
yang terjadi karena pengelolaan bumi dengan mengabaikan petunjuk Allah.
Berikut ini adalah beberapa ayat Al-qur’an tentang informasi dan peringatan terhadap
manusia mengenai pentingnya lingkungan hidup:
QS Al-hijr:19-20 QS Asy-sy’uaraa:7-8
QS Ar-ruum:24 QS Al-qhassyah:17-21
QS AR-rahman:10 QS Al-baqoroh:11
QS huud:61 QS Al-a’raaf:56
QS Al-mulk:15 QS Al-mursalaat:25-27
C. Upaya Mengantisipasi (Belum Terjadi) Kerusakan Lingkungan
Mengurangi pemakaian bahan-bahan pencemar lingkungan (reduce).
Misalnya:
Mengggunakan kendaraan ramah lingkungan
Mengurangi pemakaian kendaraan bermotor (bersepeda)
Mengurangi penggunaan bahan-bahan yang sulit terurai
Membisakan diri membawa kantong sendiri ketika berbelanja
Menghindari penggunaan detergen secara belebihan
Menghindari penggunaan pupuk dan insektisida secara belebihan.
D. Upaya Menanggulangi (Sudah Terjadi) Pencemaran Lingkungan
1. Memakai ulang (reuse)
2. Daur ulang (recycle)
a. Kompos
b.biogas
Limbah organik juga dapat dimanfaatkan sebagai sumbar energi. Kotoran sapi
dapat dimanfaatkan sebagi biogas. Bahkan saat ini limbah dari industri tahu juga
dapat dimanfaatkan sebagai biogas.
B. TANGGAPAN PENULIS (REPLEKSI)
Menurut Pendapat saya, dari pemaparan kedua penyaji sudah cukup baik ditambah
lagi masukan dari pembahas dan penanya, serta masukan dari Dosen pembimbing,
sudah cukup memadai dalam pemahaman konsep Pekembangan Ekosistem, dan
Pencemaran.
Ekosistem tidaklah bersifat statis, melainkan selalu mengalami perubahna secara
cepat atau lambat. Oleh karena itu, suatu keadaan seimbang haruslah dilihat sebagai
suatu keseimbangan yang dinamis. Menurut Sumarwoto (1973), sebenarnya secara
mutlak tidak ada keseimbangan, oleh karena itu apa yang dinamakan ekosistem dalam
keseimbangan dinamis sebenarnya mengalami perubahan secara perlahan-lahan.
Suatu hal yang sering terjadi ialah terganggunya keseimbangan lingkungan
komunitas, baik oleh ulah manusia atau bencana alam. Keadaan ini akan
menimbulkan perubahan sifat atau ciri komunitas, sehingga lambat laun akan
terbentuk komunitas baru yang sifat atau cirinya berbeda dengan yang semula.
Dari kenyataan menunjukkan bahwa, perubahan ekosistem, komunitas, yang
disebabkan oleh pengelolaan manusia yang kurang baik, sering menimbulkan masalah
bagi manusia itu sendiri. Penebangan atau penggundulan hutan di lereng-lereng
gunung untuk lahan persawahan atau perkebunan, bahkan untuk perumahan, akan
menyebabkan penyerapan air hujan didaerah tersebut berkurang dan akibatnya dapat
menimbulkan banjir. Ini adalah salah satu contoh dari ulah manusia yang tidak terpuji
terhadap lingkungan, sebagaimana telah diperingatkan oleh Allah dalam surat Ar
Ruum ayat 41 dan Surat Al Qashash ayat 77 yang artinya:
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tagan
manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari akibat perbuatan
mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar”. Arrum (30:41)
“........Dan berbuat baiklah sebagaimana Allah telah berbuat baik kepada mu, dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan” Al-Qosos (28 : 77)
Pada setiap aktivitas kehidupan organisme, selalu terjadi pemasukan zat-zat yang
diperlukan tubuh, dan pembuangan zat-zat yang tidak diperlukan lagi berupa sisa
metabolisme, tidak terkecuali manusia, bahkan selain itu manusia menghasilkan pula
sampah rumah tangga, terutama sampah dapur, sampah kebun,dan barang-barang
bekas. Sebagai akibatnya dapat menimbulkan masalah pencemaran lingkungan, yang
pada akhirnya menjadi sumber penyakit bagi manusia. Dalam Surat Asyura ayat 30
Allah berfirman, yang artinya :
“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, maka adalah disebabkan oleh
perbuatanmu tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari
kesalahan-kesalahanmu). Asyura ( 42 : 30 )
“Dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya”. Asy Syams ( 91 : 30 ).
Dari kedua ayat tersebut, Allah memerintahkan kepada manusia agar ia bukan saja
mau membersihkan jiwanya, tetapi mau pula merubah prilaku hidupnya sehari-hari,
sehingga menjadi manusia yang mencintai dan selalu menjaga kebersihan lingkungan
hidupnya. Dengan demikian manusia akan memperoleh keberuntungan di dunia dan
akhirat. Sebaliknya Allah akan menimpakan azab kepada mereka yang mengotori atau
mencemari lingkungan.
Oleh karena itu menurut pendapat penulis, untuk mencegah terjadinya kerusakan
lingkungan oleh ulah manusia, maka diperlukan pendidikan lingkungan, terutama
pendidikan yang berdasarkan ajaran Islam.
C. TANGGAPAN DOSEN
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
Metro, Oktober 2012 Metro, 18 Oktober 2012
Pembina, Penulis,
1. Dr. H. Handoko Santoso, M.Pd Nurul Huda, S.Pd2. Dr. Hening Widowati, MSi.
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO PROGRAM PASCASARJANA
Alamat : Jl. Ki Hajar Dewantara No. 116 15A MetroTelp/Fax (0725) 42445-42454 Kode Post 34111
Laman: www.pascasarjana.ummetro.ac.id Email:[email protected]
JURNAL PEMBELAJARAN 7
Matakuliah : BIOSAINS DALAM AL QUR’ANSandi :Bio 003Kredit/Jam semester : 2/INama Dosen Pembimbing 5. Dr. H. Handoko Santoso, M.Pd
6. Dr. Hening Widowati, M.SiHari/Tanggal : Sabtu / 20 Oktober 2012
(Pukul 10.20-12.00)Nama Mahasiswa : Nurul HudaNPM :12232037KLS : B
A. PROSES
Kegiatan perkuliahan di awali dg do’a, dan dibuka oleh Ibu Dr. Hening Widiowati M.Si,kemudian dilanjutkan dengan persentasi oleh pemakalah 11 dan pemakalah 12, menyampaikan materi Zoologi dan Manfaat Hewan Ciptaan Allah.
B. ISI
1. Menjelaskan tentang keanekaragaman hewan dan hubungannya dengan sistem klasifikasi;
2. Mengidentifikasi dasar-dasar pengelompokan/klasifikasi hewan.3. Mengidentifikasi manfaat hewan dalam kehidupan manusia dan lingkungan
hidupnya.
a. Pemaparan Penyaji
PRESENTASI 1
1. Penyaji : Murniati2. Moderator : Nurul Huda3. Pembahas : 1) Helyati 2) Suratijo4. Judul Makalah : Zoologi5. Isi :
Penyaji menjelaskan tentang :
A. Keanekaragaman Hayati Keanekaragaman Hayati meliputi keseluruhan variasi, baik bentuk, penampilan, jumlah, sifat yang dapat ditemukan pada tingkat gen, jenis, ataupun tingkat ekosistem.
1. Keanekaragaman Tingkat Gen.
2. Keanekaragaman Tingkat Spesies.
3. Keanekaragaman Ekosistem.
B. Klasifikasi
Tujuan dan manfaat klasifikasi adalah:Klasifikasi dapat berfungsi sebagai alat untuk mempelajari keanekaragaman hayati, dan bertujuan untuk:
1. Menyederhanakan obyek studi agar mudah dipelajari.2. Mendiskripsikan ciri-ciri makhluk hidup untuk membedakan tiap-tiap jenis.3. Mengelompokan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-cirinya.4. Mengetahui hubungan kekerabatan.
Manfaat klasifikasi adalah: 1. Memudahkan mempelajari makhluk hidup yang beraneka ragam. 2. Klasifikasi dapat digunakan untuk melihat hubungan tingkat kekerabatan .
Tahapan Klasifikasi1. Pengamatan sifat makhluk hidup. 2. Pengelompokan makhluk hidup.3. Pemberian nama makhluk hidup.
Sistem klasifikasi dapat dibedakan sebagai berikut:1. Sistem buatan2. Sistem alami.3. Sistem filogenik
A. Dasar Klasifikasi Hewan
Berdasarkan ada tidaknya tulang belakang.
(1) Hewan tak bertulang belakang (invertebrata).
(2) Hewan bertulang belakang (vertebrata). Contohnya, filum Chordata.
Berdasarkan Tipe Simetri Tubuh.
(1) Hewan Asimetri.
(2) Hewan simetri Bilateral.
(3) Hewan simetri Radial.
Berdasarkan Jumlah Lapisan Lembaga.
(1) Hewan Diplobastik
(2) Hewan Triploblastik
Berdasarkan Tipe Rongga Tubuh.
(1) Aselomata adalah hewan yang tidak mempunyai rongga tubuh (Triplobkastik aselomata).
(2) Pseudoselomata (selom semu)
(3) Selomata adalah hewan yang mempunyai rongga tubuh sejati ( Triploblastik selomata).
Berdasarkan Cara Pengaturan Suhu Tubuh, dibagi menjadi:
(1) Hewan Poikiloterm (hewan berdarah dingin).
(2) Hewan Homoeterm (hewan berdarah panas).
Tingkatan Takson dalam Klasifikasi.
Sistem klasifikasi dalam perkembanganya, mengelompokan makhluk hidup kedalam lima kingdom (dikembangkan oleh R.H. Whittaker 1969) yaitu:
1. Kingdom Monera.
2. Kingdom Protista.
3. Kingdom Fungi.
4. Kingdom Plantae.
5. Kingdom Animalia.
PRESENTASI 2
11. Penyaji : Muntaha12. Moderator : Sutaji13. Pembahas : 1) Ngimron rosadi 2) Merita14. Judul Makalah : manfaat hewan dalam kehidupan manusia dan lingkungan hidupnya.15. Isi :
Penyaji menjelaskan tentang
A. Mengidentifikasi Manfaat Hewan Dalam Kehidupan Manusia dan Lingkungan
Hidupnya.
1. Sebagai sumber makanan yang mengandung protein dan lemak hewani,
2. Sebagai sumber tenaga untuk mengolah lahan pertanian dan perkebunan, serta
transportasi barang atau manusia.
3. Sebagai bahan industri untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga
4. Sebagai bahan penghasil pupuk organik dan bahan kimia lainnya
5. Sebagai penghasil madu dan susu sebagai minuman dan bulu (untuk kain wol)
6. Sebagai perantara atau membantu proses penyerbukan bagi tanaman tertentu
7. Masih banyak lagi yang belum terdeteksi oleh ilmuwan karena kompleksnya
jenis hewan dimuka bumi khususnya di wilayah Indonesia.
B. Mengidentifikasi Fungsi Hewan dalam Al Qur’an dan As Sunnah
Dalam Al-Quran terdapat beberapa nama hewan ternak yang dijadikan sebagai nama
surat, misalnya ternak sapi betina (Al Baqarah), hewan ternak (Al An'am), dan lebah (An
Nahl), masih banyak lagi ayat Al Quran yang secara eksplisit menyebut nama-nama hewan
beserta manfaatnya bagi kehidupan manusia dan lingkungannya seperti berikut ini :
1. Ternak Sapi (QS. Al-Baqoroh: 67-71, 73; QS. Yusuf: 43)
2. Ternak Unta (QS Al Hajj: 27, 37; Al Ghasiyah: 17)
3. Ternak Domba (QS. Al An'am: 146; An Nahl: 80),
4. Ternak Kambing (QS. Al An'am: 143)
5. Ternak Unggas (QS. Al-Baqoroh:260; Al-Imron: 49; Al-Maidah: 110, Al-An-am: 38,
An-Nahl 79, Al-Mulk: 19)
6. Ternak Kuda ( QS.Al-Imron : 14; Al-Nahl: 8; Shaad: 31
7. Ternak Lebah/Tawon (QS. Nahl 16: 68-69)
B. TANGGAPAN PENULIS (REPLEKSI)
Menurut Pendapat saya, dari pemaparan kedua penyaji sudah cukup baik ditambah
lagi masukan dari pembahas dan penanya, serta masukan dari Dosen pembimbing,
sudah cukup memadai dalam pemahaman konsep Zoologi, dan Manfaat hewan dalam
kehidupan manusia dan lingkungan hidupnya..
Maha Suci Allah yang telah menciptakan makhluk hidup yang beranekaragam yang
meliputi variasi tingkat gen, spesies dan ekosistem, yang dapat kita lihat dari
perbedaan bentuk, ukuran, struktur, warna, fungsi organ, jumlah dan habitat nya.
Semua itu menunjukkan tanda-tanda kekuasaan Allah, untuk kaum yang meyakini,
seperti Firman Allah dalam AlQur’an, QS: Al Jaatsiyah 45:4: Îûur ö/ä3É)ù=yz $tBur ]ç6t `ÏB >p/!#y ×M»t#uä 5Qöqs)Ïj9 tbqãZÏ%qã ÇÍÈ
“Dan pada penciptakan kamu dan pada binatang-binatang yang bertebaran (di
muka bumi) terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk kaum yang meyakini”
Dan ditegaskan pula dalam QS: Al An’aam VI: 38. $tBur `ÏB 7p/!#y Îû ÇÚöF{$# wur 9ȵ¯»sÛ çÏÜt Ïmøym$oYpg¿2 HwÎ) íNtBé& Nä3ä9$sVøBr& $¨B $uZôÛ§sù Îû É=»tGÅ3ø9$# `ÏB &äóÓx« ¢OèO n<Î) öNÍkÍh5u crç|³øtä ÇÌÑÈ
“Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang
terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. tiadalah
kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab[472], Kemudian kepada Tuhanlah
mereka dihimpunka”.
Mudah-mudahan kita semua bisa mengambil pelajaran dan manfaat dari semua yang
telah Allah ciptakan, karna Allah tidak menciptakan sesuatu dengan sia-sia.
Begitu banyak manfaat yang bisa kita ambil dari hewan-hewan dan tumbuhan yang
ada di muka bumi yang telah diciptakan oleh Allah, yang kesmuanya itu adalah untuk
kepentingan manusia, untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia seperti yang telah
dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al Mukminun ayat 21 tentang pentingnya hewan ternak
bagi manusia. Yang berbunyi......
كثيرة منافع فيها ولكم بطونها فى مما نسقيكم لعبرة األنعام فى لكم وإن
تأكلون ومنها
“Artinya “Dan Sesungguhnya pada binatang-binatang ternak, benar-benar
terdapat pelajaran yang penting bagi kamu, Kami memberi minum kamu dari air
susu yang ada dalam perutnya, dan (juga) pada binatang-binatang ternak itu
terdapat faedah yang banyak untuk kamu, dan sebagian dari padanya kamu
makan”.
Dan masih banyak lagi manfaat lainnya yang kesemuanya telah di ungkapkan baik
oleh ilmu pengetahuan maupun dalam Al-Qur’an yang secara eksplisit menyebut nama-
nama hewan beserta manfaatnya bagi kehidupan manusia dan lingkungannya seperti berikut
ini :
1. Ternak Sapi (QS. Al-Baqoroh: 67-71, 73; QS. Yusuf: 43)
2. Ternak Unta (QS Al Hajj: 27, 37; Al Ghasiyah: 17)
3. Ternak Domba (QS. Al An'am: 146; An Nahl: 80),
4. Ternak Kambing (QS. Al An'am: 143)
5. Ternak Unggas (QS. Al-Baqoroh:260; Al-Imron: 49; Al-Maidah: 110,
Al-An-am: 38, An-Nahl 79, Al-Mulk: 19)
6. Ternak Kuda ( QS.Al-Imron : 14; Al-Nahl: 8; Shaad: 31
7. Ternak Lebah/Tawon (QS. Nahl 16: 68-69)
Menurut pendapat penulis kita sebagai makhluk yang memiliki akal, harus bisa
menjaga dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada dengan bijaksana dan sebaik
mungkin, demi kelangsungan semua kehidupan dan lingkungannya.
C. TANGGAPAN DOSEN
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................
Metro, November 2012 Metro, 3 November 2012
Pembina, Penulis,
1. Dr. H. Handoko Santoso, M.Pd Nurul Huda, S.Pd2. Dr. Hening Widowati, MSi.