i
LAPORAN AKHIR
PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PELATIH KLUB OLAHRAGA DI
KABUPATEN BANGLI
Oleh :
I Made Satyawan, S.Pd., M.Pd. (Ketua)
NIP. 198206062008121002
I Nyoman Sudarmada, S.Or.,M.Or. (Anggota)
NIP. 198608102008121001
Ni Luh Putu Spyanawati, S.Pd.,M.Pd. (Anggota)
NIP. 198403032008122004
Dr. I Ketut Iwan Swadesi, S.Pd.,M.Or. (Anggota)
NIP. 197305112001121001
Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
Universitas Pendidikan Ganesha
SPK No: 131/UN48.16/PM/2016 Tanggal 1 Maret 2016
JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2016
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan tuhan yang maha esa karena berkat
rahmat dan kemudahan yang diberikan-Nya, laporan akhir Pengabdian kepada
Masyarakat (P2M) yang Berjudul “Pelatihan dan Pendampingan Pelatih Klub
Olahraga di kabupaten Bangli” dapat diselesaikan sebagaimana mestinya.
Pengabdian kepada Masyarakat ini menyajikan tulisan tentang pelaksanaan
dan hasil kegiatan pelatihan dari pelatih-pelatih Klub Olahraga se-kabupaten Bangli
dimana metode yang digunakan yaitu metode ceramah, metode diskusi, metode
praktek, dan metode penugasan.
Kami berharap agar laporan akhir kegiatan ini dapat digunakan sebagai sarana
informasi bagi para pembaca dan bermanfaat untuk melahirkan dan meningkatkan
inovasi dan kreasi baru.
Mengingat dengan keterbatasan, maka baik isi dan kemasannya tidak luput
dari kekurangan. Karena itu, kami mengharapkan sumbang saran dan kritik para
pembaca sehingga laporan ini menjadi lebih baik.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Muka......................................................................................................... i
Pengesahan .............................................................................................................. ii
Kata Pengantar ........................................................................................................ iv
Daftar Isi ................................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
a. Analisis Masalah .............................................................................. 1
b. Identifikasi & Perumusan Masalah .................................................. 3
c. Tujuan Kegiatan ............................................................................... 3
d. Manfaat Penelitian ............................................................................ 3
BAB II METODE PELAKSANAAN ............................................................... 4
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................. 6
a. Hasil .................................................................................................. 6
b. Pembahasan ...................................................................................... 9
BAB IV PENUTUP ............................................................................................. 11
a. Simpulan ........................................................................................... 11
b. Saran ................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
a. Absensi Peserta
b. Foto-foto Kegiatan
c. Peta Lokasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
Berkacamata pada pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali 2015,
yang mana kabupaten Bangli pada pelaksanaan Porprov Bali XII tahun 2015
mengikuti 34 cabang yang dipertandingkan. Kabupaten Bangli belum bisa memenuhi
ambisi memperbaiki peringkat, dan malahan melorot di posisi ke-8 (delapan) dengan
perolehan medali 10 emas, 12 perak dan 41 perunggu. Kabupaten Bangli belum bisa
memperbaiki peringkat dan menguasai cabang-cabang seperti silat, atletik, judo,
karate dan sepak takraw yang menjadi cabang unggulan di pagelaran Porprov
sebelumnya.
Pembinaan masing-masing cabang olahraga di Kabupaten Bangli dilakukan oleh
perkumpulan masing-masing di bawah naungan KONI Kabupaten. Sehingga
berdasarkan wawancara pendahuluan dengan pelatih cabang olahraga atletik,
ditemukan bahwa pembinaan yang terlaksana selama ini dirasakan belum maksimal.
Latihan yang dilakukan tidak bersifat rutin, karena kendala dari pelatih, atlet,
maupun sarana dan prasarana. Dalam hal ini perlu ditelaah kembali bagaimana
memaksimalkan klub-klub olahraga yang ada di Bangli, dan alangkah lebih baik jika
klub-klub olahraga ini dibentuk dan diperbanyak sesuai cabang olahraga tertentu.
Karena klub-klub merupakan ujung tombak pembinaan olahraga. Dari klublah lahir
atlet-atlet berprestasi yang mampu membawa harum nama daerah. Sehingga ketika
ajang bergengsi seperti porprov ini dilaksanakan, jadi bisa lebih cepat mempersiapkan
atlet-atlet yang dibutuhkan. Jadi tidak keteteran ketika mempersiapkan atlet untuk
berkompetisi di segala ajang. Juga dari klub-klub olahraga inilah yang akan
memunculkan regenerasi atlet-atlet sehingga tidak akan kekurangan atlet.
Tidak kalah penting dengan klub olahraga ini juga dibutuhkan seorang pelatih
yang profesional, artinya seorang yang profesional yang tugasnya membantu
olahragawan dan tim dalam memperbaiki penampilan olahraga. Karena pelatih adalah
2
suatu profesi, maka sebaiknya pelatih harus dapat memberikan pelayanan yang sesuai
dengan standar/ukuran professional yang ada. Sedangkan yang sesuai dengan standar
profesi adalah pelatih harus dapat memberikan pelayanan pelatihan sesuai dengan
perkembangan mutakhir pengetahuan ilmiah di bidang yang ditekuni ( Pate Rotella,
1993:5). Maka sebaiknya para pelatih harus secara teratur menyesuaikan diri dengan
perkembangan terbaru ilmu pengetahuan dan mengubah praktek kepelatihannya.
Pelatih yang baik harus mempunyai kemampuan sebagai berikut : (1)
mempunyai kemampuan untuk membantu atlet dalam mengaktualisasikan
potensinya; (2) bila membentuk tim akan didasarkan pada ketrampilan individu yang
telah diajarkan; (3) mempunyai pengetahuan dan keterampilan teknis yang seimbang;
(4) mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan tingkat intelektual dengan
keterampilan neuromuskuler atletnya; (5) mampu menerapkan prinsip-prinsip ilmiah
dalam membentuk kondisi atlet; (6) lebih meningkatkan pada unsur pendidikan
secara utuh, baru kemudian pada unsur pelatihan; (7) membenci kekalahan, akan
tetapi tidak mencari kemenangan dengan berbagai cara yang tidak etis; (8)
mempunyai kemampuan untuk mengendalikan dirinya; (9) mempunyai kemampuan
untuk mengevaluasi peningkatan terhadap partisipasi atletnya; (10) mempunyai
kemampuan untuk selalu dihormati oleh atletnya maupun teman-temannya; dan (11)
mempunyai dedikasi yang tinggi terhadap profesinya ( Mc Kinney, 1975 ).
Kompetensi Pelatih disini sangat dituntut untuk membantu atlet dan tim dalam
memperbaiki penampilan olahraga.
Pelatih menyadari bahwa dengan tidak mengerti olahraga yang berkembang
sekarang akan seperti apa jadinya. Hal ini juga sangat merugikan bagi atlet sendiri,
karena atlet yang ingin sungguh-sungguh berprestasi dan berkembang, mereka tidak
dapat mengembangkan kemampuanya karena tidak dibekali latihan yang baik serta
perkembangan metode pelatihan baru oleh pelatihnya. Selain itu, tidak adanya
panduan dalam penatalaksanaan yang dapat dijadikan pedoman bagi pelatih. Berbagai
permasalahan yang dialami oleh para pelatih tersebut tentunya akan
mempengaruhi pembinaan atlet. Hal tersebut akan mengakibatkan
menurunnya kualitas dan prestasi atlet. Oleh sebab itu, sangat diperlukan
3
adanya usaha pengembangan dan peningkatan kompetensi dan keterampilan
pelatih dalam meningkatkan prestasi olahraga Kabupaten Bangli.
B. Identifikasi Dan Perumusan Masalah
Berdasarkan analisis situasi dan fakta di lapangan maka, dalam Pengabdian
kepada masyarakat ini dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut:
1. Pelatih-pelatih di Kabupaten Bangli belum mengetahui dan memahami
pentingnya klub-klub olahraga dan profesionalnya seorang pelatih.
2. Pelatih-pelatih klub olahraga di Kabupaten Bangli belum mampu
memfasilitasi pelayanan pelatihan sesuai dengan perkembangan mutakhir
pengetahuan ilmiah di bidang yang ditekuni.
Dalam pengabdian pada masyarakat ini, juga dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut:
“ Apakah pelatihan pelatih klub olahraga yang berada di Kabupaten Bangli
dapat meningkatkan prestasi olahraga Kabupaten Bangli?”
C. Tujuan Kegiatan
1. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang pentingnya
didirikan club-club olahraga dan meningkatkan profesional pelatih.
2. Pelatihan ini bertujuan untuk memfasilitasi pelayanan pelatihan kepada
pelatih-pelatih sesuai dengan perkembangan mutakhir pengetahuan ilmiah di
bidang yang ditekuni.
D. Manfaat Kegiatan
1. Didapatkannya informasi mengenai pentingnya didirikan club-club olahraga
dan meningkatkan profesional pelatih.
2. Meningkatkan profesional pelatih-pelatih sesuai dengan perkembangan
mutakhir pengetahuan ilmiah di bidang yang ditekuni serta didapatkannya
fasilitas pelayanan pelatihan oleh pelatih
4
BAB II
METODE PELAKSANAAN
Adapun metode yang digunakan dalam Pengabdian Kepada Masyarakat
Penerapan Ipteks ini adalah dengan metode ceramah, diskusi, workshop dan
penugasan. Sebagai narasumber dalam pelaksanaan ini adalah pelatih, dokter
olahraga, serta ahli ilmu kepelatihan yang kompeten. Materi yang diberikan dalam
pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini terdiri dari:
1) Memberikan materi teori yang meliputi: perkembangan dan belajar gerak, analisis
mekanika gerak, pencegahan dan penanganan cidera olahraga, psikologi olahraga,
teori dan metode latihan dan penyusunan program latihan
2) Metode diskusi yaitu untuk mendiskusikan kembali materi yang telah
disampaikan sehingga terjadi interaksi timbal balik antara para peserta dengan
peserta dan antara peserta dengan narasumber.
3) Praktek Workshop pembuatan program latihan baik jangka pendek, jangka
menengah dan jangka panjang.
4) Metode Penugasan yaitu memberikan tugas yang diberikan kepada peserta
sebagai bahan evaluasi pada saat pelaksanaan.
5) Melakukan evaluasi melalui hasil latihan menyusun program latihan.
Keberhasilan penyelenggaraan kegiatan dapat dilihat dari evaluasi
pelaksanaan kegiatan yaitu:
1) Ketekunan dan keterlibatan para peserta pelatihan dalam mengikuti setiap materi
baik itu teori dan tugas yang diberikan. Instrumen yang digunakan untuk
mengetahui ketekunan dan keterlibatan peserta adalah lembar absensi.
2) Terjadi peningkatan pengetahuan dan pemahaman peserta tentang materi
pelatihan. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui peningkatan pengetahuan
dan pemahaman peserta pelatihan berupa program latihan yang telah disusun oleh
peserta.
5
3) Indikator keberhasilan kegiatan ini adalah para pelatih klub olahraga se-kabupaten
Bangli bisa memahami teknik cara penyusunan program latihan sehingga harapan
kedepan prestasi olahraga kabupaten Bangli meningkat.
6
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
Dalam pelaksanaan pelatihan ada beberapa hal yang dirancang sehingga perlu
adanya persiapan pelaksanaan dan pelaksanaan itu sendiri.
1. Persiapan Pelaksanaan
Persiapan Pelatihan dan Pendampingan Pelatih Klub Olahraga di Kabupaten
Bangli yang dimulai dari persiapan dan koordinasi pelaksana baik dengan pihak
yang terkait yaitu KONI kabupaten Bangli yang nantinya mengkoordinasikan
peserta dan narasumber yang dipersiapkan untuk kegiatan pelatihan tersebut.
2. Pelaksanaan Pelatihan dan Pendampingan Pelatih Klub Olahraga
Sesuai dengan rencana yang telah dirancang, pelatihan dan pendampingan
pelatih klub olahraga yang bertempat di ruang laboratorium SMA N I Bangli
dilaksanakan pada tanggal 30-31 Agustus 2016. Registrasi peserta yang dimulai
pada pukul 08.30-09.00 Wita dan dilanjutkan dengan pembukaan yang dibuka oleh
Ketua KONI Kabupaten Bangli I Wayan Wira SH, dan laporan kegiatan oleh
ketua pelaksana I Made Satyawan, S.Pd., M.Pd. Pembukaan dan sambutan yang
berlangsung kurang lebih 30 menit dan dilanjutkan dengan kudapan sampai jam
10.00 Wita. Setelah kudapan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh
narasumber dr. Putu Adi Suputra, S.Ked.,M.Kes dengan moderator Ni Luh Putu
Spyanawati, S.Pd.,M.Pd. dengan materi perkembangan dan belajar gerak, analisis
mekanika, pencegahan dan penanganan cedera olahraga dan psikologi olahraga.
Pemaparan materi sampai jam 12.00 dan dilanjutkan dengan makan siang sampai
pukul 13.00 Wita. Setelah itu dilanjutkan lagi dengan pemaparan materi dan sesi
diskusi sampai selesai pada pukul 16.00 Wita.
Hari kedua minggu tanggal 31 Agustus 2016, peserta diberikan materi teori
dan metode latihan, pelatihan dan pendampingan pelaksanaan. Dari workshop dan
7
pendampingan tersebut peserta diharapkan aktif yang difasilitasi oleh moderator I
Nyoman Sudarmada, S.Or.,M.Or dalam proses diskusi. Kegiatan dihari kedua
dimulai pukul 08.00-16.00 Wita.
Hari ketiga yaitu pada hari senin tanggal 1 September 2016 peserta
mengumpulkan tugas yang telah diberikan lewat email oleh pelaksana dan
dikumpulkan lewat email terkait dengan materi yang telah dijabarkan. Balasan dari
pelaksana terkait dengan tugas tersebut sebagai pendampingan yang dimaksudkan
dapat memberikan masukan kepada peserta sehingga nantinya dapat diaplikasikan
kepada atletnya.
3. Hasil diskusi tanggal 30 Agustus 2016
- I Made Karba Darmika, S.Pd.,M.Pd. “apakah yang diharapkan dan
menjadi tujuan setelah kita mempelajari materi analisis gerak pada suatu
cabang olahraga?
- Narasumber. “Membagi sebuah keterampilan menjadi beberapa fase,
mengidentifikasi elemen-elemen kunci (key elements) tiap fase,
mengembangkan perencanaan observasi untuk menganalisis elemen-elemen
kunci dari sebuah keterampilan yang ditampilkan dan memahami alasan
mekanika dari tiap elemen kunci
- I Wayan Yuliadiana, S.Pd. “dari penjelasan yang telah diberikan
bahwasanya begitu pentingnya kita berhati-hati dalam mengaplikasikan
latihan yang diberikan sehingga meminimalisir terjadinya cedera. Jadi
pencegahan adalah hal terbaik yang bisa dilakukan. Mohon dijelaskan
kembali!
- Narasumber. “Periksa kesehatan awal, gunakan fasilitas yang aman dan
sarana pelindung (protector), latihan yang benar (teknik, beban, waktu,
jadwal) terukur, terencana dan terprogram, diawali dengan pemanasan dan
diakhiri dengan pendinginan secara benar, lakukan dengan menyenangkan,
evaluasi kemampuan fisik dan kesehatan, perhatikan tingkat kelelahan, beri
8
waktu pemulihan/istirahat, menerapkan peraturan pertandingan secara benar
dan sportif, menjaga kebersihan tempat latihan
- I Ketut Agustama, S.Pd. “mengapa psikologi olahraga perlu dipahami oleh
seorang pelatih?
- Narasumber. “Tujuan eksplanatif, yaitu memahami dan menjelaskan tingkah
laku dan pengalaman manusia berolahraga. Pada hakikatnya semua tindakan
dan perbuatan yang tampak tidak terlepas dari sikap yang tidak tampak yang
didorong oleh banyak faktor psikologis, Tujuan prediktif, yaitu meramalkan
kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi dalam olahraga, sehingga
lebih siap dalam menghadapi hal-hal yang mungkin terjadi dan Tujuan
control, yaitu mengendalikan gejala-gejala tingkah laku dalam olahraga
yang bisa menjurus ke hal-hal yang tidak menguntungkan perkembangan
anak. Pelatih kalau perlu mengadakan tindakan perlakuan untuk
menanggulangi gejala-gejala yang bisa berakibat negatif terhadap
penampilannya. Ini sangat memerlukan data akurat, kesimpulan yang tepat,
dan penguasaan teknik dan metoda latihan keterampilan psikologis yang
diperlukan.
Hasil diskusi tanggal 31 Agustus 2016
- Putu Eka Andika Yasa, S.Pd. “pembebanan latihan perlu diberikan
disesuaikan dengan usia atlet yang akan dilatih.beban apa saja yang bisa
diberikan kepada seorang atlet?
- Narasumber. “Beban luar adalah bentuk beban latihan yang ditandai
adanya ciri-ciri latihan yaitu volume, intensitas, frekuensi, durasi, irama
dan densitas dan beban dalam adalah suatu beban latihan yang
mempengaruhi fisiologi dan psikologi atlet.
- I Kadek Budiantara, S.Pd. “dalam menentukan proses pembinaan dan
program yang nantinya akan dilaksanakan perlu adanya pemandu bakat.
Mohon diberikan penjelasan mengapa pemandu bakat begitu penting?
9
- Narasumber. “Kesehatan merupakan sesuatu yang mutlak bagi setiap
orang yang akan berpartisipasi dalam latihan olahraga, Hereditas adalah
pewarisan watak dari induk ke keturunannya baik secara biologis
melalui gen (DNA), Ukuran antropometrik calon atlet merupakan
“asset” penting bagi beberapa cabang olahraga, oleh karenanya kualitas
biometrik ini harus dipertimbangkan diantara banyak kriteria utama
dalam identifikasi calon atlet dan Proses pengidentifikasian atlet yang
berbakat, kemudian mengikutsertakannya dalam program latihan yang
terorganisir dengan baik merupakan hal yang paling utama dalam
olahraga.
4. Hasil Pendampingan dari Penugasan
Pada hari ketiga peserta diharapkan membuat tugas dari hasil workshop dan
pendampingan di hari kedua dan dialamatkan ke email pelaksana untuk sama-sama
dilakukan pendampingan dan koreksi dari tim pelaksana.
Hasil analisi data didapatkan evaluasi dari kehadiran dan keseriusan peserta
mencapai 95%. Pada hari pelatihan kehadiran peserta 100% yaitu 30 orang peserta,
Hasil diskusi menunjukkan keantusiasan peserta dalam kegiatan pelatihan. Hal ini
terlihat dari beberapa permasalahan yang disampaikan oleh peserta pelatihan.
Sedangkan pada materi workshop dan pendampingan hampir 90% peserta
mengerjakan tugas dengan baik dan mengumpulkan tugas lewat email panitia.
B. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan dinilai bahwa 95 % peserta
mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir dengan penuh perhatian dan serius dalam
mengikuti kegiatan. Hal ini dibuktikan dengan pelaksanaan kegiatan baik itu
keantusiasan saat narasumber memaparkan materi maupun diskusi yang aktif dari
peserta. Kegiatan workshop pun berjalan dengan baik. Tugas membuat program
latihan berdasarkan atas teori yang telah dipaparkan diberikan per fase dan disesuikan
10
dengan kemampuan serta daya serap peserta, sehingga peserta nyaman melaksanakan
tugas tanpa tekanan, sehingga tingkat penguasaannya pun lebih baik.
Penekanan kembali pada kepelatihan dasar dan beberapa hal yang penting
dalam prinsip-prinsip latihan seperti perkembangan motorik, psikologi olahraga,
mekanika gerak, serta pencegahan dan penanganan cidera olahraga membantu pelatih
dalam menyusun suatu program latihan. Dengan penyegaran pengetahuan serta
teknologi dalam olahraga pelatih menjadi lebih paham tentang materi yang cocok dan
sesuai dengan kebutuhan cabang olahraga yang digelutinya, sehingga hasil berupa
program latihan dapat tersusun dengan baik.
Berdasarkan beberapa evaluasi di atas, pelatihan seperti ini perlu dilakukan
secara berkesinambungan. Namun, walaupun sudah ada manfaatnya oleh peserta,
kegiatan ini masih perlu mendapatkan pembinaan lanjutan karena dalam pelaksanaan
awal masih banyak kendala yang dihadapi dalam upaya pembinaan dan pelatihan
pelatih professional karena banyak peserta yang belum memiliki dasar pelatihan
olahraga. Selain itu perlu juga dilakukan pelatihan khusus yang memiliki jangka
waktu cukup lama dan dilakukan secara continue dan berkesinambungan.
11
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini yang bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan profesional pelatih, serta memfasilitasi pelatih-pelatih klub olahraga
sesuai dengan perkembangan ilmiah dan teknologi di bidang keolahragaan ini
telah berjalan sesuai dengan rencana. Ini terbukti dari antusias, minat dan hasil
evaluasi dari peserta yang selama proses berlangsung terlihat aktif dan
mendapatkan nilai yang baik ketika hasil evaluasi dilakukan oleh pelaksana dari
tugas yang dikirimkan.
B. Saran
Diharapkan dari pelatihan ini ada tindak lanjut dari KONI Kabupaten Bangli
untuk membuat kegiatan lain yang melibatkan seluruh pelatih-pelatih baik pelatih
senior maupun calon-calon pelatih. Karena perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi memudahkan baik pelatih maupun atlet untuk meningkatkan
prestasinya.
12
DAFTAR PUSTAKA
Adams, J.A. (1971). A closed loop theory of motor learning. Journal of Motor
Behavior, 3, 111-150.
Bompa, Tudor 1999, Periodization, Theory and Methodology of Training, 4th
ed.
Champaign; Illionis: Human Kinetics
Sumber Berita: warta-andalas.com http://warta-andalas.com/berita-capai-target-
Bangli-juara-umum-3-porprov-bali-xii.html#ixzz3pqSQ9fbz individu
mencapai kemampuan optimal dalam keterampilan hard skill maupun soft
skill. Diakses tanggal 28 0ktober 2015.
Tim Bimtek Pusat, 2014. Pembinaan Klub Olahraga Sekolah Dasar Nasional. Bimtek
Bekasi, Jakarta.
15
b. Lampiran Dokumentasi
SAMBUTAN KETUA KONI BANGLI SEKALIGUS MEMBUKA KEGIATAN
(Sabtu, 30 Juli 2016)
MATERI BIOMEKANIKA GERAK (dr. Putu Adi Suputra, S.Ked.,M.Kes)
(Sabtu, 30 Juli 2016)
16
MATERI P2C (dr. Putu Adi Suputra, S.Ked.,M.Kes)
(Sabtu, 30 Juli 2016)
MATERI PSIKOLOGI OLAHRAGA (I Nyoman Wahyu Esa Wijaya, S.Pd.,M.Pd)
(Sabtu, 30 Juli 2016)
17
MATERI METODE PELATIHAN (Gede Eka Budi Darmawan, S.Pd.,M.Or.)
(Sabtu, 30 Juli 2016)
MATERI PROGRAM PELATIHAN (Gede Eka Budi Darmawan, S.Pd.,M.Pd)
(Sabtu, 30 Juli 2016)
18
PENYUSUNAN PROGRAM PELATIHAN (Gede Eka Budi Darmawan, S.Pd.,M.Or.)
(Minggu, 31 Juli 2016)
PENYUSUNAN PROGRAM PELATIHAN (Gede Eka Budi Darmawan, S.Pd.,M.Or.)
(Minggu, 31 Juli 2016)
19
PENYUSUNAN PROGRAM PELATIHAN (Nyoman Wahyu Esa Wijaya, S.Pd.,M.Pd.)
(Minggu, 31 Juli 2016)
PENYUSUNAN PROGRAM PELATIHAN (Minggu, 31 Juli 2016)
20
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENYUSUNAN PROGRAM LATIHAN
(Minggu, 31 Juli 2016)
PRESENTASI PELATIH KLUB SEPAK TAKRAW BANGLI
(Minggu, 31 Juli 2016)
21
PRESENTASI PELATIH KLUB ATLETIK BANGLI
(Minggu, 31 Juli 2016)
PENUTUPAN KEGIATAN DENGAN FOTO BERSAMA PANITIA, NARASUMBER DAN
PESERTA PELATIHAN (Minggu, 31 Juli 2016)