Download - KAJIAN FISKAL REGIONAL - djpb.kemenkeu.go.id
KEMENTERIAN KEUANGANDIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
KAJIANFISKALREGIONAL
PENYUSUN :
Penanggung Jawab : Indra Soeparjanto | Ketua Tim : Moch. Ichsan Arditriansyah | Tim Penyusun : Maharrucha Zakka | Fahmi Mustafa | Aurrora Putri Aprilia | Muhammad Daffa Heraldy
Triwulan I2021
DaftarIsi
Perkembangan dan Analisis Indikator Ekonomi RegionalBab I
Perkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBNBab II
Perkembangan dan Analisis Pelaksanaan APBDBab III
Perkembangan dan Analisis Pelaksanaan Anggaran Konsolidasian (APBN dan APBD)
Bab IV
• Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).................................................................• Inflasi.......................................................................................................................................• Indikator Kesejahteraan.................................................................................................
• Pendapatan Negara........................................................................................................• Belanja Negara..................................................................................................................• Prognosis Realisasi APBN..............................................................................................
• Pendapatan Daerah.......................................................................................................• Belanja Daerah.................................................................................................................• Prognosis Realisasi APBD.............................................................................................
• Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian................................................• Pendapatan Konsolidasian.......................................................................................• Belanja Konsolidasian.................................................................................................• Analisis Kontribusi Pemerintah Dalam PDRB.....................................................
Berita/Isu Fiskal TerpilihBab VPembangunan 4 Pos Lintas Batas Terpadu di Kalimantan Utara.....................
123
5811
121618
19192123
24
A. PERKEMBANGAN DAN ANALISIS INDIKATOR EKONOMI REGIONAL
BAB I PERKEMBANGAN DAN ANALISIS INDIKATOR EKONOMI REGIONAL
Grafik 1.1 Pertumbuhan Ekonomi NasioanalKaltara Triwulanan 2018-2021 (yoy)
Grafik 1.2 Pertumbuhan Ekonomi NasioanalKaltara Triwulanan 2018-2021 (q-to-q)
Sumber: BPS Provinsi Kaltara Sumber: BPS Provinsi Kaltara
Pada triwulan I 2021 Perekonomian Kalimantan Utara (Kaltara) turun sebesar 1,91 persen
bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020. Meski masih mengalami
kontraksi, angka pertumbuhan tersebut membaik dari capaian triwulan IV 2020 (yoy)
yang terkontraksi sebesar 4,76 persen. Sinyal pemulihan ekonomi di regional ini semakin
terlihat jika mengamati laju pertumbuhan ekonomi triwulan I 2021 dibandingkan triwulan
IV 2020 (q-to-q) yang tumbuh positif sebesar 0,49 persen. Kinerja perekonomian Kaltara
pada periode triwulan I 2021 (yoy), masih dipengaruhi oleh aktivitas ekonomi lapangan
usaha utama yaitu Pertambangan dan Penggalian. Perekonomian Tiongkok yang kembali
tercatat tumbuh cepat pada triwulan I 2021 (18,3% yoy) turut mendorong meningkatnya
permintaan batubara serta mengerek harga batubara naik kembali. Selain itu, lapangan
usaha yang konsisten tumbuh positif dimasa pandemi Covid-19 yaitu Jasa Kesehatan,
Informasi dan Komunikasi, serta Pengadaan Listrik dan Gas masih berkontribusi sebagai
sumber pertumbuhan positif untuk menahan laju kontraksi ekonomi Kaltara.Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan seluruh
komponen di regional Kaltara pada triwulan
I 2021 terhadap triwulan I 2020 tercatat
mengalami kontraksi. Kontraksi terdalam
pada periode pelaporan, tercatat pada
komponen Konsumsi Pemerintah sebesar
1,81 (yoy). Hal ini didorong oleh realisasi
Belanja APBD secara agregat di Kaltara
Grafik 1.3 Distribusi dan Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Pengeluaran TW I 2021 (yoy)
Sumber: BPS Provinsi Kaltara
yang turun sebesar 30,39 persen jika dibandingkan periode triwulan I 2020. Namun
demikian, Belanja Pemerintah Pusat di Kaltara yang tumbuh positif sebesar 4,47 persen
terhadap periode yang sama tahun lalu mampu menahan laju kontraksi komponen
Konsumsi Pemerintah pada triwulan I 2021 yang lebih dalam.
B. InflasiGrafik 1.4 Tingkat Inflasi Nasional dan Kaltara Triwulan I 2021
Sumber: BPS Provinsi Kaltara
Secara umum, perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) bulanan yang terjadi di
Kalimantan Utara selama periode triwulan I 2021 mengalami deflasi namun dengan
pergerakan yang cenderung meningkat. Pada bulan Januari, terjadi penurunan IHK
yang cukup dalam terhadap IHK bulan Desember 2020 sehingga terjadi deflasi sebesar
0,58 persen. Hal ini dipengaruhi oleh deflasi yang terjadi pada kelompok pengeluaran
Transportasi sebesar 9,78 persen, di tengah adanya tekanan pada kelompok Makanan,
Minuman, dan Tembakau yang mengalami inflasi sebesar 1,76 persen. Adapun
komoditas utama yang memiliki andil terbesar terhadap deflasi pada bulan Januari 2021
adalah tarif angkutan udara.
Memasuki bulan Februari, kembali terjadi deflasi di Kalimantan Utara yang mencapai
0,03 persen, melambat dibandingkan tingkat deflasi pada bulan januari. Deflasi ini terjadi
sebagai akibat penurunan IHK bulan Februari terhadap bulan Januari yang secara
dominan dipengaruhi oleh deflasi pada kelompok pengeluaran Makanan, Minuman, dan
Tembakau sebesar -0,70 persen. Adapun kelompok Transportasi pada bulan Februari
tercatat mengalami inflasi sebesar 1,52 persen sehingga mampu menahan laju deflasi
Kaltara tidak terlampau dalam. Kenaikan harga tarif angkutan udara menjadi penyumbang
terbesar inflasi pada kelompok pengeluaran Transportasi.
Pada periode akhir triwulan I 2021, masih tercatat deflasi di Kaltara namun dengan
perlambatan yang sangat tipis yaitu dari 0,03 persen pada bulan Februari menjadi sebesar
0,02 persen pada Maret 2020. Hal ini dipengaruhi oleh deflasi kelompok Perawatan
Pribadi dan Jasa Lainnya yang tercatat sebesar 0,68 persen dan kelompok pengeluaran
Transportasi sebesar 0,65 persen. Ditinjau dari komoditas yang memberikan andil
BAB I Perkembangan & Analisis Indikator Ekonomi Regional BAB I Perkembangan & Analisis Indikator Ekonomi Regional
1 2
dominan terjadinya deflasi pada kelompok pengeluaran tersebut adalah Angkutan Udara
dan Emas Perhiasan.
Kondisi perubahan IHK di Kaltara sepanjang triwulan I 2021 baik yang diukur secara
m-to-m maupun yoy, menunjukkan tingkat permintaan masyarakat yang berangsur
pulih namun masih terbatas. Selain itu, kondisi ini juga dipengaruhi oleh kecendrungan
masyarakat untuk menahan pengeluaran sebagai antisipasi tekanan inflasi pada
momentum Ramadhan dan Lebaran di bulan April dan Mei.
C. Indikator KesejahteraanGrafik 1.5 Perkembangan Tingkat Pengangguran (%)
Sumber: BPS Provinsi Kaltara
Sumber: BPS Provinsi Kaltara
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
regional Kaltara pada bulan Februari 2020
tercatat sebesar 4,67 persen, turun 0,30
basis poin terhadap bulan Agustus 2020.
Penurunan angka TPT di Kaltara sejalan
dengan kondisi di tingkat nasional yang juga
mengalami penurunan.
Berdasarkan hasil survei BPS Kaltara yang secara khusus untuk mengetahui dampak
Covid-19 terhadap kondisi ketenagakerjaan di Kaltara, menunjukkan jumlah penduduk
usia kerja yang terdampak Covid-19 mengalami penurunan dari sebesar 13,67 persen
pada Agustus 2020 menjadi 10,01 persen.Tabel 1.1 Perkembangan Dampak Covid-19 Terhadap Ketenagakerjaan Kaltara
Situasi yang mulai membaik di Kaltara ini tentunya menunjukkan efektivitas respon fiskal
Pemerintah untuk mengurangi shock yang timbul di masyarakat melalui insentif yang
salah satunya program Kartu Prakerja. Pada tahun 2020 jumlah peserta program Kartu
Prakerja di Kaltara tercatat sebanyak yang sampai dengan periode pelaporan telah
terdaftar sebanyak 27.709 orang. Bahkan hingga akhir triwulan I tahun 2021, program
ini telah menjangkau jumlah peserta 30.568 orang di Kaltara.
Bila dilihat dari struktur lapangan kerja utama, Sektor Pertanian masih menjadi lapangan
usaha dengan pangsa paling besar yang menyerap tenaga kerja di Kaltara. Pada
Februari 2021, sektor pertanian juga tercatat mengalami pertumbuhan positif dalam
menyerap tenaga kerja terhadap periode Februari 2020. Grafik 1.6 Perkembangan Tingkat Kemiskinan
Sumber: BPS Provinsi Kaltara
Pada periode pelaporan, tingkat kemiskinan
yang tercatat belum mencakup periode
Maret 2021. Ekonomi Kaltara yang
terkontraksi karena dampak pandemi
Covid-19 pada tahun 2020 secara langsung
mengakibatkan jumlah penduduk miskin
meningkat sebanyak 4,09 ribu orang atau
0,92 persen dari periode yang sama pada pada tahun 2019. Tingkat kemiskinan di Kaltara
pada posisi September 2020 sebesar 7,41 persen tercatat lebih rendah dibandingkan
tingkat kemiskinan secara nasional yang mencapai 10,19 persen namun menjadi yang
tertinggi sejak Maret 2015.
Grafik 1.7 Perkembangan Gini Ratio Provinsi Kaltara
Sumber: BPS Provinsi Kaltara
Tingkat ketimpangan atau kesenjangan
pendapatan antar penduduk di Kaltara yang
tercermin melalui gini ratio pada September
2020 sebesar 0,300, mengalami kenaikan
sebesar 0,008 poin dari angka gini ratio
pada periode yang sama tahun 2019 serta
lebih baik dari rata-rata secara nasional yang
mencapai 0,399. Indikasi pelebaran tingkat ketimpangan ini, selaras dengan persentase
penduduk miskin di Kaltara yang juga meningkat dari 6,63 persen (September 2019)
menjadi 7,41 persen (September 2020).
BAB I Perkembangan & Analisis Indikator Ekonomi Regional BAB I Perkembangan & Analisis Indikator Ekonomi Regional
3 4
BAB II PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBN
Tabel 2.1 Pagu dan Realisasi APBN TW I 2019-2020 (Miliar Rp)
A. PENDAPATAN NEGARA1. Penerimaan Perpajakan
Tabel 2.2 Kinerja Penerimaan Perpajakan TW I 2021 Hingga akhir periode triwulan I 2021,
realisasi penerimaan pajak di regional
Kaltara tercatat sebesar Rp272,39 miliar
atau sebesar 15,14 persen dari target,
mengalami penurunan yang cukup
Sumber: Kanwil DJP Kaltim, Kanwil DJBC Kalbagtim, OMSPAN, dan Simtrada (diolah)
Sumber: Kanwil DJP Kaltim Kaltara
signifikan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020. Kondisi tersebut
dipengaruhi oleh aktivitas ekonomi yang belum sepenuhnya pulih akibat pandemi
Covid-19, serta pemberian insentif perpajakan akibat dampak pandemi Covid-19 yang
diperpanjang hingga Juni mendatang.
Dilihat dari jenisnya, struktur Penerimaan Perpajakan di Kaltara utamanya ditopang
Grafik 2.1 Perbandingan Realisasi Pajak TW I 2019-2021
Sumber: Kanwil DJP Kaltim Kaltara
dari Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) yang memiliki
kontribusi sebesar 81,65 persen dari total
penerimaan perpajakan. Pada periode
pelaporan, PPN dan PPh tumbuh negatif jika
dibandingkan dengan periode yang sama
tahun sebelumnya. Konidisi sebaliknya terjadi
pada komponen Pajak Bumi dan Bangunan serta Pendapatan Kepabeanan, dimana peningkatan realisasi PBB dipengaruhi oleh
realisasi PBB Pertambangan Mineral dan Batubara yang meningkat cukup signifikan
dibandingkan periode yang sama tahun 2020. Adapun yang mempengaruhi peningkatan
pendapatan kepabeanan adalah pertumbuhan realisasi Bea Keluar dikarenakan
berlanjutnya tren kenaikan harga komoditas Crude Palm Oil (CPO) sejak akhir tahun
lalu.
a. Pajak Penghasilan (PPh)
Realisasi penerimaan PPh pada triwulan I tahun 2021 tercatat sebesar Rp163,75 miliar,
turun cukup signifikan dibandingkan periode yang sama tahun 2020 yang mencapai
Rp284,4 miliar. Hal ini salah satunya dipengaruhi oleh pemberian insentif PPh Pasal 21
yang diperpanjang hingga Juni mendatang sehingga turut menekan penerimaan pajak
tahun 2021.
b. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Realisasi penerimaan PPN di Kaltara hingga akhir periode pelaporan tercatat sebesar
Rp58,66 miliar atau baru sebesar 9,9 persen dari target yang telah ditetapkan, mengalami
penurunan yang cukup signifikan dibandingkan periode yang sama tahun 2020 yang
tercatat sebesar Rp100,17 miliar. Kontributor utama penerimaan PPN masih berada
pada Kota Tarakan yang mencatatkan penerimaan sebesar Rp42,18 miliar atau 71,91
persen dari total keseluruhan penerimaan PPN.
c. Penerimaan Pajak Perdagangan Internasional
Realisasi penerimaan Pajak Perdagangan Internasional yang terdiri dari Bea Masuk dan
Bea Keluar tercatat sebesar Rp29,6 miliar dan telah mencapai 97,63 persen dari target
yang ditetapkan. Baik secara nominal maupun secara persentase kinerja penerimaan
BAB II Perkembangan & Analisis Pelaksanaan APBN BAB II Perkembangan & Analisis Pelaksanaan APBN
5 6
kepabeanan pada tahun 2021 meningkat dibandingkan periode yang sama tahun
2020, hal ini dipengaruhi oleh naiknya harga komoditas Crude Palm Oil (CPO) yang
menunjukkan sinyal positif dan melanjutkan tren positifnya sejak akhir tahun lalu.
2. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)
Hingga akhir triwulan I 2021, realisasi PNBP di regional Kaltara tercatat sebesar Rp47,83
miliar atau 27,75 persen dari target yang ditetapkan, mengalami peningkatan sebesar
Rp1,69 miliar dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun 2020 seiring dengan
meningkatnya target PNBP sebesar Rp47,39 miliar pada tahun 2021. Peningkatan
realisasi ini disebabkan oleh meningkatnya pendapatan PNBP BLU pada periode triwulan
I tahun 2021, dimana pada periode yang sama tahun 2020 Bandara Juwata belum
mencatatkan adanya realisasi dikarenakan belum adanya pengesahan transaksi BLU.
Secara riil, penerimaan PNBP BLU Bandara Juwata periode triwulan I 2020 yang baru
disahkan pada bulan April 2020 sebesar Rp9,85 miliar, menunjukkan terjadi kontraksi
penerimaan PNBP BLU yang cukup dalam sebesar 46,97 persen pada triwulan I 2021.
Hal ini disebabkan oleh turunnya Pendapatan Jasa Bandar Udara, Kepelabuhanan, dan
Kenavigasian sebagai dampak menurunnya tingkat permintaan pengguna jasa pesawat
udara secara signifikan yang dipengaruhi oleh berbagai kebijakan restriksi mobilisasi
untuk menahan laju penyebaran Covid-19 pada triwulan awal 2021.
Tabel 2.3 Realisasi PNBP TW I 2019-2021 (Miliar RP)
Sumber: OM SPAN (diolah)
Jika dilihat dari jenisnya PNBP Lainnya
masih berkontribusi secara dominan
dengan sumber terbesar berasal
dari Penerimaan Jasa Transportasi,
Komunikasi, dan Informatika yang
yang mencapai Rp17,90 miliar, namun
mengalami penurunan dibandingkan
periode yang sama tahun 2020. Penurunan ini disebabkan oleh mobilitas dan aktivitas
masyarakat yang belum sepenuhnya pulih akibat pandemi Covid-19. Jenis PNBP yang
mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama tahun 2020 adalah PNBP
Lainnya yang berasal dari komponen pendidikan, peningkatan ini disebabkan oleh
meningkatnya Pendapatan Biaya Pendidikan yang dicatatkan pada Satker Universitas
Borneo Tarakan.
Grafik 2.2 Tren Realisasi Belanja s.d. TW I Tahun 2021
Sumber: OM SPAN (diolah)
B. BELANJA NEGARA1. Belanja Pemerintah Pusat
Secara keseluruhan, belanja Pemerintah
Pusat hingga akhir triwulan I 2021 telah
terealisasi sebesar Rp639,25 miliar atau 14,55
persen dari pagu yang dialokasikan, tumbuh
positif sebesar 54,38 persen dibandingkan
realisasi pada periode yang sama tahun
2020, sejalan dengan naiknya nominal pagu
Grafik 2.3 Realisasi Belanja Barang per Klasifikasi Belanja s.d. TW I 2021
Sumber: MONEV PA (diolah)
belanja yang dialokasikan. Pertumbuhan ini turut dipengaruhi pula oleh pertumbuhan
realisasi per masing-masing jenis belanja, khususnya belanja modal yang tumbuh positif
sebesar 97,05 persen dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun 2020.
Namun demikian, capaian realisasi pada tahun 2021 masih lebih rendah dari target yang
ditetapkan yaitu sebesar 15 persen. Hal ini disebabkan oleh masih rendahnya realisasi
Belanja Modal yang hanya terserap sebesar 12,24 persen, akibat dari sebagian besar
pengadaan barang dan jasa yang masih dalam proses pelelangan.
a. Belanja BarangHingga akhir triwulan I tahun 2021, total
realisasi belanja barang di Kaltara tercatat
sebesar Rp205,12 miliar atau mencapai 15,77
persen dari pagu yang dialokasikan, tumbuh
positif sebesar 16,61 persen dibandingkan
realisasi pada periode yang sama tahun 2020.
Struktur Belanja barang pada tahun 2021 ini mengalami perubahan dibandingkan tahun 2020, dimana pada tahun 2020 alokasi
terbesar Belanja Barang adalah Belanja Barang Operasional sedangkan pada tahun
2021 alokasi terbesarnya adalah Belanja Barang Bantuan Pemerintah yang dialokasikan
sebesar Rp327,81 miliar dan telah direalisasikan sebesar Rp72,23 miliar atau 22,04
persen terhadap pagu. Peningkatan pagu Belanja Barang Bantuan Pemerintah ini salah
satunya disebabkan oleh kenaikan yang cukup signifikan pada alokasi Pembangunan
dan Rehabilitasi Prasarana Pendidikan di Kabupaten Bulungan, yang pada tahun 2020
hanya dialokasikan sebesar Rp8,34 miliar sedangkan pada tahun 2021 dialokasikan
sebesar Rp158,32 miliar.
BAB II Perkembangan & Analisis Pelaksanaan APBN BAB II Perkembangan & Analisis Pelaksanaan APBN
7 8
Grafik 2.4 Realisasi Belanja Modal per Klasifikasi Belanja s.d. Triwulan 2021
Sumber: MONEV PA (diolah)
b. Belanja Modal
Grafik 2.5 Pagu dan Realisasi Belanja Bantuan Sosial TW I 2019-2021
Pada tahun 2021, alokasi Belanja Modal di
Kaltara sebesar Rp2,17 triliun, mengalami
peningkatan yang signifikan sebesar Rp1,06
triliun dibandingkan alokasi tahun 2020.
Peningkatan alokasi ini sehubungan dengan
dilanjutkannya pembangunan 4 Pos Lintas
Batas Negara (PLBN) yang ditargetkan akan
selesai pada tahun 2022 mendatang. Hingga
Sumber: OM SPAN (diolah)
akhir periode pelaporan, Belanja Modal di Kaltara telah terserap sebesar Rp266,4 miliar
atau sebesar 12,24 persen dari pagu, mengalami peningkatan dibandingkan periode
yang sama tahun 2020, baik nominal maupun persentase penyerapan. Struktur Belanja
Modal pada tahun 2021 ini tidak mengalami perubahan dibandingkan tahun-tahun
sebelumnya, dimana alokasi terbesarnya masih terdapat pada Belanja Modal Jalan,
Irigasi, dan Jaringan yang memiliki proporsi sebesar 66,3 persen dari total keseluruhan
Belanja Modal. Dari keseluruhan alokasi Belanja Modal Jalan, Irigasi, dan Jaringan,
alokasi terbesarnya terdapat pada Satker Pelaksanaan Jalan Perbatasan Kalimantan
Utara sebesar Rp752,72 miliar dan pada Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I
Provinsi Kalimantan Utara sebesar Rp429,36 miliar untuk Preservasi dan Peningkatan
Kapasitas Jalan Nasional. Program pembangunan jalan khususnya di wilayah perbatasan
masih terus dilanjutkan pada tahun 2021 mengingat hal ini merupakan fokus pemerintah
dalam pembangunan infrastruktur dan peningkatan kapasitas jalan.
c. Belanja Bantuan Sosial
Hingga akhir triwulan I 2021, Belanja Bantuan Sosial di Kalimantan Utara telah disalurkan sebesar Rp193 juta atau 88,53
persen dari pagu yang dialokasikan,
mengalami peningkatan dibandingkan
periode yang sama tahun sebelumnya,
dimana pada tahun 2019 dan tahun 2020
Belanja Bansos belum mencatatkan
adanya realisasi. Struktur Belanja Bantuan Sosial pada tahun 2021 hanya mencakup bantuan dalam bentuk uang. Bantuan tersebut
disalurkan oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bulungan, Kabupaten Malinau,
dan Kabupaten Nunukan untuk Pengelolaan dan Pembinaan Pendidikan Keagamaan
yang merupakan bagian dari Program Indonesia Pintar (PIP).
2. Transfer Ke Daerah dan Dana Desa (TKDD)Tabel 2.4 Penyaluran TKDD Provinsi Kaltara TW I 2019-2021
Sumber: SIMTRADA (diolah)
Hingga akhir triwulan I 2021, realisasi penyaluran Transfer ke Daerah dan Dana Desa
(TKDD) di regional Kaltara telah tercatat sebesar Rp1.670,06 miliar atau mencapai
25,32 persen dari pagu yang dialokasikan. Baik secara nominal maupun secara
persentase, penyaluran TKDD tahun 2021 mengalami penurunan dibandingkan tahun
2020, penurunan terbesar terdapat pada penyaluran Dana Alokasi Umum, yaitu sebesar
Rp333,78 miliar yang dipengaruhi oleh penyesuaian persyaratan yang harus disampaikan
pemda, dimana pada tahun 2021 pemda harus menyampaikan laporan realisasi
dukungan program pemulihan ekonomi Daerah. Sementara itu, realisasi penyaluran
Dana Bagi Hasil mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan realisasi
periode yang sama tahun 2020, hal ini didorong oleh relaksasi penyaluran Dana Bagi
Hasil tahun berjalan dan relaksasi Kurang Bayar DBH 2019 yang sudah mulai disalurkan
sejak triwulan I 2021.
3. Pengelolaan Badan Layanan Umum (BLU)Grafik 2.6 Pendapatan dan Belanja BLU Ban-dara Juwata s.d. TW I 2021
Sumber: MONEV PA (diolah)
Bandara Juwata merupakan satu-
satunya Satker berstatus BLU yang ada
di Kaltara. Hingga akhir triwulan I tahun
2021, Bandara Juwata telah melakukan
pengesahan pendapatan sebesar Rp5,23
miliar dan pengesahan belanja sebesar
Rp1,63 miliar. Sedangkan belanja dari
Rupiah Murni (RM) yang terealisasi pada
BAB II Perkembangan & Analisis Pelaksanaan APBN BAB II Perkembangan & Analisis Pelaksanaan APBN
9 10
triwulan I tahun 2021 sebesar Rp12,04 miliar yang terdiri dari Belanja Pegawai (Rp3,45
miliar), Belanja Barang (Rp7,9 miliar), dan Belanja Modal (Rp694,6 juta). Meskipun
kinerja realisasi Pendapatan dan Belanja yang bersumber dari Pendapatan BLU masih
terdapat surplus sebesar Rp3,59 miliar, namun terdapat Belanja Operasional yang
bersumber dari Rupiah Murni senilai Rp12,04 miliar. Secara administratif, kinerja satker
BLU dalam melaksanakan ketentuan pengesahan Belanja dan Pendapatan secara
triwulan mengalami peningkatan, dimana pengesehan Belanja dan Pendapatan triwulan
I telah dilaksanakan pada akhir Maret 2021.
C. Prognosis Realisasi APBNTabel 2.5 Perkiraan Realisasi APBN Lingkup Provinsi Kaltara s.d. Triwulan IV 2021
BAB III PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN APBDHingga akhir triwulan I 2021 Pendapatan Daerah yang terealisasi secara agregat
mencapai Rp1,7 triliun atau 21,09 persen dari target. Tingkat realisasi pada periode ini,
secara persentase mengalami sedikit penurunan dari periode yang sama tahun 2020
dimana tercatat sebesar 21,3 persen.
Pada periode yang sama, alokasi Belanja dan Transfer seluruh Pemda di Kaltara
terealisasi sebesar Rp744,51 miliar atau 9,13 persen dari pagu. Baik dari sisi nominal
maupun persentase, realisasi Belanja dan Transfer mengalami penurunan yang cukup
signifikan bila dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama pada tahun 2020
dimana terealisasi sebesar Rp1,11 triliun atau 12,4 persen dari pagu.
Tabel 3.1 Realisasi APBD Lingkup Provinsi Kalimantan Utara Triwulan I 2019-2021 (Miliar Rp)
Sumber: BPKAD se-Kaltara (diolah)
A. Pendapatan Daerah
1. Pendapatan Asli Daerah (PAD)Grafik 3.1 Komposisi Agregat Pendapatan Asli Daerah se-Kaltara TW I 2019-2021
Sumber: BPKAD se-Kaltara (diolah)
Pada triwulan I 2021, realisasi PAD
mencapai Rp156,07 miliar atau 14,51
persen dari target. Walaupun secara
nominal mengalami sedikit penurunan,
akan tetapi secara persentase terhadap
targetnya naik tipis dibandingkan dengan
periode yang sama tahun lalu.Jika dilihat lebih rinci, Komponen PAD yang mencatatkan realisasi tertinggi secara
nominal berasal dari Pajak Daerah sebesar Rp105,27 miliar, sedangkan komponen
Pada triwulan I tahun 2021, kebijakan pemerintah melalui APBN 2021 masih difokuskan
terhadap percepatan pemulihan ekonomi dan penanganan pandemi. Sinyal pemulihan
ekonomi terus berlanjut seiring perluasan pemberian vaksin dan kebijakan Pemberlakuan
Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang terkendali. APBN sebagai instrumen
countercyclical diperlukan dalam memanfaatkan momentum penguatan pemulihan
ekonomi melalui akselerasi dan optimalisasi belanja serta pelaksanaan program PEN
yang adaptif dan efektif. Tren pemulihan ekonomi yang dimulai sejak kuartal ketiga tahun
2020 ini diprediksi akan terus berlanjut hingga tahun 2021.
Selain itu, untuk memperoleh prognosis yang relatif mendekati kenyataan, maka
beberapa hal lain juga telah dipertimbangkan dan diperhitungkan, antara lain:
a. Data historis/statistik capaian realisasi dan tren penerimaan periode sebelumnya.
b. Kebijakan langkah-langkah strategis pelaksanaan APBN di tengah pandemi Covid-19.
c. Perkiraan realisasi belanja berdasarkan data ADK kontrak yang telah diterima KPPN.
d. Data kontrak/rencana kegiatan DAK Fisik yang dilaporkan ke KPPN.
e. Kenaikan/penurunan pagu dana Transfer ke Daerah
BAB III Perkembangan & Analisis Pelaksanaan APBD
12
BAB II Perkembangan & Analisis Pelaksanaan APBN
11
dengan nominal dan tingkat persentase realisasi terendah berasal dari Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah (HPKD) yang dipisahkan. Hingga akhir periode pelaporan belum tercatat
adanya realisasi pada komponen tersebut. Apabila dilihat dari tingkat persentase realisasi
terhadap pagu, komponen Retribusi Daerah mencatatkan persentase tertinggi yaitu sebesar
23,26 persen.
Grafik diatas menunjukkan komposisi PAD mengalami perubahan kontribusi untuk masing-
masing komponen dari triwulan I tahun 2020 ke periode saat ini. Komponen Pajak Daerah,
Retribusi Daerah, dan HPKD yang Dipisahkan mengalami penurunan kontribusi sedangkan
Lain-Lain PAD yang Sah mengalami sebaliknya.
Penurunan PAD dipengaruhi oleh kinerja realisasi Pajak Daerah yang masih terkontraksi
jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pembatasan mobilitas dan kegiatan sosial
sebagai upaya mengurangi dampak pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga
periode pelaporan menyebabkan turunnya penerimaan Pajak Restoran, Pajak Hotel, dan Pajak
Hiburan pada Kota Tarakan dan Kabupaten Malinau. Rasio PAD terhadap total Pendapatan
Daerah secara agregat di Kaltara yang tercatat pada triwulan I 2021 mengalami penurunan
terhadap triwulan I 2020.
a. Penerimaan Pajak DaerahGrafik 3.2 Realisasi Penerimaan Pajak Daerah se Kaltara TW I 2019-2021
Sumber: BPKAD se-Kaltara (diolah)
Total Pajak Daerah yang terhimpun sampai
dengan triwulan I tahun 2021 mencapai sebesar
Rp105,3 miliar atau 19,2 persen dari target.
Sebesar Rp60,9 miliar atau 58 persen dari total
realisasi pajak daerah dikelola oleh Pemprov
Kaltara. Jika ditinjau berdasarkan persentase
realisasi terhadap target, capaian tertinggi
dicatatkan Kabupaten Bulungan sebesar 139,6
persen. Jika sumber pajak daerah tidak memperhitungkan penerimaan dari Pemprov Kaltara,
maka daerah dengan penyumbang pajak daerah terbesar berasal dari Kabupaten Bulungan
sebesar Rp30,7 miliar. Meningkatnya realisasi Pajak Daerah secara signifikan pada Pemkab
Bulungan didorong oleh realisasi BPHTB yang tumbuh dari sebesar Rp1,81 miliar pada
triwulan I 2020 menjadi sebesar Rp23,45 miliar pada triwulan I 2021. Peningkatan realisasi
BPHTB secara signifikan tersebut dipengaruhi oleh meningkatnya aktivitas jual beli tanah dan
bangunan serta disaat yang sama terdapat kenaikan nilai jual objek BPHTB.
Sumber: BPKAD se-Kaltara (diolah)
b. Penerimaan Retribusi DaerahSampai dengan akhir bulan Maret 2021, realisasi
di seluruh Pemda se Kaltara mencapai Rp6,3
miliar atau sebesar 23,3 persen dari target.
Hampir Seluruh Pemda mencatatkan penurunan
nominal realisasi dibanding periode yang sama
tahun lalu. Hanya Pemkab Bulungan yang
mencatatkan kenaikan bila dibanding periode
yang sama tahun lalu. Kenaikan tersebut berasal
dari komponen Retribusi Izin Mendirikan Bangunan yang mengalami peningkatan signifikan
bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2020 seiring dengan meningkatnya
ekspansi usaha gerai-gerai penjualan ritel di Kota Tanjung Selor.
Adapun nominal realisasi terbesar yang tercatat pada periode pelaporan masih berasal dari
Kota Tarakan sebesar Rp2,28 miliar, dimana komponen penyumbang realisasi terbesar adalah
Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah.
c. Penerimaan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang DipisahkanPada akhir triwulan I 2021, belum tercatat
adanya realisasi komponen HPKD
Yang Dipisahkan di seluruh Pemda di
Provinsi Kaltara. Sebagaimana tren pada
tahun-tahun sebelumnya, penerimaan
Grafik 3.3 Realisasi Penerimaan Retribusi Daerah se Kaltara TW I 2019-2021
Sumber: BPKAD se-Kaltara (diolah)
Grafik 3.4 Realisasi LLPADYS se Kaltara TW I 2019-2021
Sumber: BPKAD se-Kaltara (diolah)
Tabel 3.2 Pagu dan Realisasi Penerimaan HPKD yang DipisahkanPemda se Kaltara TW I 2019-2021
komponen PAD yang ditopang oleh dividen dari PT. Bank Kaltimtara, baru terealisasi di triwulan
II.
d. Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah (PAD) Yang Sah (LLPADYS)Secara agregat, penerimaan LLPADYS regional
Kaltara pada akhir periode pelaporan mencapai
9,96 persen dari target atau sebesar Rp44,5 miliar.
Komponen PAD ini mengalami peningkatan baik
dari sisi nominal maupun persentase realisasi
dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Peningkatan komponen LLPADYS terjadi pada
Pemprov Kaltara, Kota Tarakan, dan Kabupaten Bulungan. Sedangkan penurunan komponen PAD ini terjadi pada Kabupaten Malinau,
BAB III Perkembangan & Analisis Pelaksanaan APBD BAB III Perkembangan & Analisis Pelaksanaan APBD
13 14
Grafik 3.5 Kontribusi TKDD Terhadap Total Pendapatan Daerah Prov. Kaltara TW I 2019 2021
Sumber: BPKAD se-Kaltara (diolah)
Sumber: BPKAD se-Kaltara (diolah)
Kabupaten Nunukan, dan Kabupaten Tana Tidung. Tingginya pertumbuhan nominal realisasi
LLPADYS di Pemprov Kaltara yang mencapai 196,6 persen (yoy) dipengaruhi oleh pengesahan
pendapatan BLUD Pemprov Kaltara yang telah dilakukan pada triwulan I.
2. Pendapatan Transfer
Realisasi Pendapatan Transfer mencapai 22,3 persen dari pagu atau sebesar Rp1,49 triliun.
Capaian ini mengalami sedikit penurunan jika dibandingkan tahun lalu yang mencapai 23,7
persen. Jika ditinjau per jenis transfer, Transfer Pemerintah Pusat (Dana Perimbangan)
mencatatkan tingkat realisasi tertinggi sebesar 25,8 persen.
Adapun sumber Pendapatan Transfer mayoritas berasal dari Transfer Pemerintah Pusat yang
mencapai Rp1,47 triliun atau 98,4 persen sedangkan sisanya adalah Transfer/Bagi Hasil
Pemerintah Provinsi.Grafik 3.6 Realisasi Penerimaan Transfer Pemerintah Pusat 2021
Sumber: BPKAD se-Kaltara (diolah)
Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, kontribusi realisasi Transfer Pemerintah Pusat
terhadap total realisasi Pendapatan Daerah di regional ini menunjukkan penurunan hampir di
semua jenis transfer kecuali DBH. Kenaikan kontribusi DBH yang cukup signifikan dikarenakan
adanya percepatan penyaluran Kurang Bayar DBH Pajak dan SDA berdasarkan KMK-3/
KM.7/2021 tentang Penyaluran Kurang Bayar Dana Bagi Hasil dan Penyelesaian Lebih Bayar
Dana Bagi Hasil pada tahun 2021.
Berdasarkan rincian jenisnya, rata-rata realisasi DBH mencapai 33,98 persen sedangkan DAU
mencapai 24,83 persen dari target. Tingkat realisasi yang tidak ideal tercatat hanya pada jenis
DAK yang baru mencapai 5,68 persen.
Sampai dengan akhir kuartal I 2021 tidak terdapat penyaluran DAK Fisik melalui KPPN di
wilayah Kaltara, kondisi ini tidak mengalami perubahan jika dibandingkan periode yang sama
tahun lalu.
Grafik 3.7 Persentase Penyaluran Dana Desa TW I 2019-2021
Sumber: OM SPAN (diolah)
Grafik 3.8 Persentase Realisasi Dana BOS TW I 2021
Sumber: OM SPAN (diolah)
Realisasi Penyaluran Dana Desa secara agregat sampai dengan akhir triwulan I 2021 tercatat
sebesar Rp89,75 miliar atau mencapai 17,84 persen dari alokasi. Capaian ini melanjutkan tren
peningkatan penyaluran dalam 3 tahun terakhir sekaligus menunjukkan efektivitas perbaikan
regulasi dalam rangka mempercepat penyaluran Dana Desa untuk mendukung pendanaan
kegiatan program penanganan Pandemi Covid-19 di desa. Sebagian besar Pemkab
mencatatkan adanya peningkatan penyaluran Dana Desa pada periode pelaporan, kecuali
pada Pemkab Malinau.
Adapun untuk penyaluran Dana BOS di Kaltara sampai dengan akhir triwulan I 2021, mencapai
Rp44,46 miliar atau sebesar 25,4 persen dari alokasi. Keseluruhan Dana BOS yang tersalur
tersebut, merupakan Dana BOS Reguler untuk 636 sekolah se-Kaltara
3. Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah (LLPDYS)Tabel 3.3 Pagu dan Realisasi LLPDYS TW I 2019-2021
Pada triwulan I 2021, LLPDYS baru terealisasi oleh Pemprov Kaltara dan Kabupaten Bulungan
sebesar Rp5,4 miliar atau 6,4 persen dari target. Hampir seluruh daerah tercatat menetapkan
target penerimaan sama atau menurun sedikit dibandingkan target tahun lalu, hanya Kota
Tarakan dan Kabupaten Bulungan yang menetapkan target penerimaan lebih tinggi dibanding
tahun lalu.
B. Belanja Daerah
Persentase realisasi total belanja (tanpa transfer) seluruh Pemda di Kaltara tercatat menurun
dari 13,01 persen di triwulan I 2020 menjadi 10,1 persen di triwulan I 2021. Tingkat penyerapan
tertinggi pada periode ini bersumber dari Belanja Pegawai yang mencapai 18,56 persen dari
BAB III Perkembangan & Analisis Pelaksanaan APBD BAB III Perkembangan & Analisis Pelaksanaan APBD
15 16
Grafik 3.9 Persentase Realisasi Belanja Per Jenis Belanja TW I 2019-2021
Sumber: BPKAD se-Kaltara (diolah)
Grafik 3.10 Persentase Realisasi Belanja Per Pemda TW I 2019-2021
Sumber: BPKAD se-Kaltara (diolah)
pagu, disusul kemudian Belanja Tidak Terduga sebesar 7,04 persen dan Belanja Subsidi
sebesar 6,21 persen.
Kinerja penyerapan Belanja Tidak Terduga dan Belanja Subsidi yang mampu tumbuh positif
terhadap kinerja triwulan I 2020, merupakan belanja dalam rangka mendukung penanganan
dampak pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi daerah.
Mayoritas pemda selain Kabupaten Nunukan, mengalami penurunan persentase realisasi
belanja dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada periode pelaporan, kinerja realisasi
belanja tertinggi tercatat pada Kabupaten Nunukan yang mencapai 13 persen. Sementara
Kabupaten Tana Tidung menjadi daerah dengan tingkat penyerapan belanja yang terendah
sebesar 6,5 persen.
Capaian realisasi Belanja APBD secara agregat di Kaltara sangat dipengaruhi oleh kinerja
realisasi Belanja Barang dan Belanja Modal yang pada triwulan I belum optimal karena masih
dalam proses awal pelelangan paket pekerjaan maupun pengadaan.
Belanja Penanganan Dampak Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi DaerahTabel 3.4 Perkembangan Belanja Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah 2020-2021
Sumber: BPKAD se-Kaltara (diolah)
Total alokasi Belanja APBD T.A. 2021 untuk mendukung penanganan Covid-19 dan pemulihan
ekonomi daerah di Kaltara tercatat sebesar Rp400,18 miliar, mengalami penurunan dari tahun
2020 yang mencapai Rp501,56 miliar. Dukungan pendanaan tersebut masih berfokus pada
3 sektor utama yaitu Kesehatan, Perlindungan Sosial dan Dukungan Ekonomi. Penyediaan
dana untuk Belanja Kesehatan penanganan dampak pandemi Covid-19 ditetapkan bersumber
dari alokasi DAU paling sedikit 8 persen. Secara agregat, rata-rata penggunaan alokasi DAU
untuk penyediaan dana Belanja Kesehatan masih berada dibawah batas minimal yaitu sebesar
6,87 persen.
Sampai dengan akhir triwulan I 2021, total realisasi belanja penanganan Covid-19 dan pemulihan
ekonomi daerah di Kaltara baru mencapai Rp2,82 miliar atau sebesar 0,7 persen dari alokasi
yang berasal dari realisasi belanja sektor kesehatan.
C. Prognosis Realisasi APBD Sampai Dengan Akhir TahunTabel 3.5 Perkiraan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Kaltara s.d. TW IV 2021
Prognosis realisasi APBD disusun dengan mempertimbangkan perkembangan yang diperkirakan
akan mempengaruhi realisasi anggaran. Pada sisi pendapatan, capaian realisasi 96 persen di
tahun 2019 dan 2020 diperkirakan akan mengalami peningkatan namun tidak terlalu signifikan
mengingat capaian realisasi pada tahun 2020 yang tergolong tinggi. Pendapatan Transfer
diperkirakan mengalami peningkatan seiring dengan adanya percepatan penyaluran Kurang
Bayar DBH Pajak dan SDA berdasarkan KMK-3/KM.7/2021 tentang Penyaluran Kurang Bayar
Dana Bagi Hasil dan Penyelesaian Lebih Bayar Dana Bagi Hasil pada tahun 2021.
Selain itu, prediksi kenaikan harga dan permintaan komoditas batu bara seiring dengan
meningkatnya permintaan karena pemulihan aktivitas ekonomi yang menjadi salah satu komoditas
utama di regional ini maka DBH SDA berpotensi mengalami peningkatan realisasi penerimaan.
Produksi batu bara Kaltara tahun 2021 juga dapat dipastikan akan meningkat seiring dengan
peningkatan kuota produksi batu bara tahun 2021 Kaltara yang ditetapkan oleh Kementerian
ESDM.
Di sisi belanja, capaian realisasi 88 persen di tahun 2019 dan 92 persen di tahun 2020 menjadi
salah satu pertimbangan utama penyusunan prognosis realisasi sampai akhir tahun 2021 yang
diperkirakan realisasi belanja akan meningkat namun tidak terlalu signifikan apabila melihat
peningkatan dari capaian tahun lalu. Dengan adanya beberapa kebijakan Pemerintah Pusat
agar Pemda melakukan percepatan realisasi pos-pos belanja yang kiranya dapat menstimulus
perekonomian masyarakat.
BAB III Perkembangan & Analisis Pelaksanaan APBD BAB III Perkembangan & Analisis Pelaksanaan APBD
17 18
Grafik 4.2 Perbandingan Kontribusi Pendapatan Pusat dan Daerah TW I 2021 Prov. Kaltara
Sumber: Laporan GFS Triwulan I Tahun 2021 Kanwil DJPb Provinsi Kaltara
kenaikan masing-masing sebesar 4,1
poin dan 0,2 poin berbasis persen.
Kenaikan belanja transfer konsolidasian
disebabkan adanya Transfer Pemerintah
Daerah Lainnya/Provinsi untuk
Pendapatan Bagi Hasil Pajak.Jika dilihat dari kontribusinya, kontribusi pendapatan dan hibah Pemerintah Pusat
mencapai lebih dari 2 kali lipat dibandingkan pemerintah daerah. Dari sektor pajak,
Pemerintah Pusat menopang 76 persen pendapatan pajak konsolidasian di provinsi
Kaltara, namun sebaliknya, PNBP konsolidasian lebih didominasi oleh PNBP Daerah.
2. Analisis Perubahan
Komposisi pendapatan konsolidasian Provinsi Kaltara pada triwulan I 2021 masih relatif
sama dengan triwulan I 2020. Perpajakan masih menjadi sangat mendominasi pendapatan
konsolidasian di Provinsi Kaltara, dengan kontribusi mencapai 81 persen, diikuti PNBP
dengan kontribusi sebesar 18 persen, Hibah sebesar 0,8 persen, dan Transfer sebesar
0,2 persen. Meskipun pendapatan perpajakan merupakan penyumbang terbesar
pendapatan konsolidasian, namun mengalami penurunan baik secara nominal maupun
persentase. Hal tersebut sebagai dampak kebijakan pemerintah yang menerbitkan
Peraturan Kementerian Keuangan (PMK) Nomor 239/PMK.03/2020 tentang Pemberian
Fasilitas Pajak Terhadap Barang dan Jasa yang Diperlukan dalam Rangka Penangan
Pandemi Corona Virus Disease 2019 dan Perpanjangan Pemberlakukan Fasilitas Pajak
Penghasilan Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 29 Tahun 2020 tentang
Fasilitas Pajak Penghasilan dalam Rangka Penangan Covid-19. Perpanjangan jangka
waktu pemberian insentif pajak dampak Covid-19 yang diatur PMK 239/2020 berlaku
mulai 1 Januari hingga 31 Desember 2021.
3. Analisis Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan
Konsolidasian
Kinerja realisasi pendapatan di Provinsi Kaltara masih cukup tertekan oleh pandemi
Covid-19. Penurunan penerimaan pendapatan yang sebesar 12,6 persen tersebut
diikuti pertumbuhan ekonomi Provinsi Kaltara triwulan I 2020 yang mengalami kontraksi
sebesar 1,91 persen (yoy).
BAB IV PERKEMBANGAN DAN ANALISIS PELAKSANAAN ANGGARAN KONSOLIDASIAN
A. Laporan Keuangan Pemerintah KonsolidasianTabel 4.1 LRA Konsolidasian Tingkat Wilayah Provinsi KaltaraTriwulan I 2019-2021 (Juta Rupiah)
Catatan: Seluruh Pengeluaran Transfer pemerintah pusat dieliminasi dengan Penerimaan Transfer Pemerintah Daerah.Sumber: Laporan GFS Triwulan I Tahun 2019 s.d. 2021 Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kaltara
Kinerja realisasi Pendapatan dan hibah konsolidasian tingkat wilayah Provinsi Kaltara
selama triwulan I 2021 tercatat sebesar Rp548,49 miliar atau menurun 12,62 persen
dibanding realisasi pendapatan periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan
pajak konsolidasian selama 3 tahun terakhir tercatat selalu mengalami penurunan, pada
periode ini mengalami penurunan sebesar 16,78 persen. Sementara itu PNBP kon-
solidasian justru menunjukkan peningkatan sebesar 13,32 persen, sedangkan Hibah
konsolidasian pada periode ini tercatat mengalami penurunan sebesar 37,16 persen
dibandingkan periode sebelumnya. Penurunan pendapatan konsolidasian ini merupa-
kan dampak dari pandemi Covid-19, terutama pada sektor Pajak.
B. Pendapatan Konsolidasian
1. Analisis Proporsi dan PerbandinganGrafik 4.1 Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian kaltara TW I 2019-2021
Sumber: Laporan GFS Triwulan I Tahun 2019 s.d. 2021 Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kaltara
Realisasi Pendapatan Pemerintah
konsolidasian sampai dengan triwulan I
2021 sebesar Rp548,49 miliar terdiri atas
penerimaan perpajakan sebesar Rp444,31
miliar, PNBP sebesar Rp98,64 miliar, Hibah
sebesar Rp4,24 miliar, dan Transfer sebesar
Rp1,31 miliar. Jika dibandingkan dengan
triwulan I 2020, dominasi perpajakan
menunjukkan penurunan sebesar 4,1 poin
berbasis persen, begitu pula dengan Hibah mengalami penurunan sebesar 0,3 poin.
Sebaliknya, PNBP konsolidasian dan Pendapatan Transfer Konsolidasian mengalami
BAB IV Perkembangan & Analisis Pelaksanaan Anggaran Konsolidasian BAB IV Perkembangan & Analisis Pelaksanaan Anggaran Konsolidasian
19 20
2. Analisis Perubahan
Realisasi belanja Pemerintah Pusat/daerah konsolidasian pada triwulan I 2021
mengalami penurunan sebesar 6,33 persen (yoy). Sebagian pos-pos belanja mengalami
peningkatan, namun kenaikan tersebut tidak cukup untuk menutupi penurunan yang
terjadi. Pos belanja yang mengalami kenaikan, antara lain Belanja Pegawai (3,8
persen), Belanja Modal (7,3 persen), Belanja Tak Terduga (660,8 persen). Sedangkan
pos belanja yang mengalami penurunan ialah Belanja Barang (5,9 persen), Belanja
Subsidi (27,1 persen), Belanja Hibah (100 persen), Belanja Bansos (63,1 persen), dan
Belanja Tranfer (15,1 persen). Berdasarkan nilai nominal, penurunan terbesar terjadi
pada pos Belanja Hibah yang mencapai Rp117,5 miliar. Besarnya Belanja Hibah pada
2020 merupakan dampak dari pelaksanaan pilkada di Kaltara, sehingga pada tahun
2021 dengan tidak adanya kegiatan pilkada pos belanja hibah mengalami penurunan
belanja yang signifikan. Sedangkan kenaikan terbesar terdapat dari pos belanja pegawai
yang mencapai Rp25,82 miliar atau sebesar 3,8 persen. Begitu pula, pos Belanja Tak
Terduga mengalami kenaikan sebesar 660,8 persen sebagai dampak kegiatan kebijakan
pemerintah dalam memberikan perlindungan bagi masyarakat miskin dan rentan miskin
dari risiko sosial ekonomi dan penanganan pandemi Covid-19.
Selama 3 tahun terakhir relatif tidak terjadi perubahan secara mencolok dalam perubahan
proporsi pada komposisi belanja kecuali pada pos belanja Hibah yang mengalami
penurunan sebesar 7,0 poin. Proporsi belanja pegawai triwulan I 2021 meningkat 5,0
poin berbasis persen, proporsi belanja barang meningkat 0,4 poin dan belanja modal
menunjukkan kenaikan sebesar 2,6 poin dibanding triwulan I tahun 2021.
3. Analisis Dampak Kebijakan Fiskal Kepada Indikator Ekonomi RegionalPertumbuhan Realisasi belanja
pemerintah (yoy) cukup berpengaruh
terhadap laju pertumbuhan ekonomi di
Provinsi Kaltara. Meskipun pertumbuhan
belanja pemerintah mengalami kontraksi
sebesar 7,6 persen masih dapat
menahan pertumbuhan ekonomi hanya
terkontraksi sebesar 1,91 persen (yoy).
Pertumbuhan ekonomi yang menurun
Grafik 4.5 Pertumbuhan Belanja Konsolidasian dengan Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Kemiskinan dan Pengangguran di Kaltara
Sumber: Laporan GFS Triwulan I Tahun 2019 s.d. 2021 Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kaltara
Grafik 4.3 Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Konsolidasian dan PDRB Kaltara s.d. TW I 2021
Sumber: Laporan GFS Triwulan I Tahun 2019 s.d. 2021 Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kaltara
Pertumbuhan ekonomi Kaltara yang
mengalami kontraksi beriringan
pula dengan melambatnya realisasi
pendapatan pajak. Sedangkan di sisi lain
peningkatan aktivitas ekonomi di Kaltara
memberikan efek yang positif terhadap
PNBP yang mengalami kenaikan sebesar 35.03 persen. Hal tersebut mengindikasikan masih terdapat sumber-sumber pajak
potensial yang dapat dikelola oleh pemerintah Pemerintah Kaltara untuk mendorong
pertumbuhan penerimaan pajak dimasa mendatang.
C. Belanja Konsolidasian
1. Analisis Proporsi dan PerbandinganGrafik 4.4 Perbandingan Belanja & Transfer Pempus dan Pemda Terhadap Belanja & Transfer Konsoidasian Pada Prov. Kaltara TW I 2021
Sumber: Laporan GFS Triwulan I Tahun 2019 s.d. 2021 Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kaltara
Proporsi dan perbandingan, realisasi
belanja Pemerintah Pusat/Daerah
sebesar Rp1,35 triliun tersebut berasal
dari belanja Pemerintah Pusat Rp639,6
miliar (47,42 persen) dan belanja
pemerintah daerah sebesar Rp708,8
miliar (52,58 persen). Disini nampak
bahwa kontribusi pemda jauh lebih besar
daripada Pemerintah Pusat.Jika dilakukan analisis per jenis belanja, realisasi Belanja Pegawai konsolidasian
mencapai Rp711,12 miliar, dimana Rp167,54 miliar (23,55 persen) berasal dari APBN
dan Rp543,98 miliar (76,45 persen) berasal dari APBD. Realisasi Belanja Barang
konsolidasian sebesar Rp343,1 miliar dengan rincian Rp205,12 miliar (59,78 persen)
berasal dari Pemerintah Pusat dan pemerintah daerah sebesar Rp137,98 miliar (40,22
persen). Sementara itu realisasi Belanja Modal Konsolidasian baru mencapai Rp288,46
miliar dengan proporsi Pemerintah Pusat sebesar 92,35 persen dan pemerintah daerah
7,65 persen. Sedangkan untuk belanja jaring pengaman sosial yang meliputi Belanja
Bantuan Sosial dan Belanja Tak Terduga. Belanja Bansos konsolidasian mencapai
besaran Rp203,9 juta dengan proporsi Pusat dan pemerintah daerah masing-masing
sebesar 94,61 persen dan 5,39 persen. Sedangkan Belanja tak terduga sebesar Rp3,8
miliar dengan sumber dana yang berasal dari APBD.
BAB IV Perkembangan & Analisis Pelaksanaan Anggaran Konsolidasian BAB IV Perkembangan & Analisis Pelaksanaan Anggaran Konsolidasian
21 22
BERITA / ISU FISKAL TERPILIH
Pembangunan 4 Pos Lintas Batas Terpadu di kalimantan Utara
Perbatasan negara merupakan manifestasi utama kedaulatan wilayah suatu negara.
Perbatasan suatu negara memiliki peranan penting dalam penetapan batas wilayah
kedaulatan, pemanfaatan sumber daya alam, menjaga keamanan dan keutuhan wilayah.
Penentuan perbatasan negara dalam banyak hal ditentukan oleh proses historis, politik,
hukum nasional dan internasional (Elisabeth, 2016). Banyak warga negara Indonesia
yang tinggal di wilayah perbatasan mengalami keterbatasan untuk mengakses sumber-
sumber ekonomi dan akses terhadap pelayanan pusat pelayanan publik. Hal tersebut
dikarenakan secara geografis bertempat tinggal jauh dari ibukota.
Untuk merespon situasi tersebut pemerintah melaksanakan pembangunan yang intensif
untuk wilayah perbatasan, antara lain dengan pembangunan Pos Lintas Batas Negara
(PLBN). Salah satu wilayah yang menjadi prioritas adalah wilayah Kalimantan Utara
yang berbatasan langsung dengan Negara Malaysia, khususnya Negara Sabah dan
Sarawak. Untuk wilayah Kalimantan Utara dibangun 4 (empat) PLBN, yaitu PLBN
Terpadu Sei Pancang, PLBN Terpadu Long Midang, PLBN Terpadu Labang, serta PLBN
Terpadu Long Nawang yang akan ditargetkan selesai pada tahun 2022 mendatang.
Pembangunan PLBN tidak hanya sebagai gerbang masuk namun menjadi embrio pusat
pertumbuhan ekonomi wilayah yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
perbatasan. Pembangunan PLBN Terpadu Sei Pancang telah dimulai sejak 24 Februari
2020 dan ditargetkan selesai 27 Desember 2022. Hingga kini, progres pembangunan
fisik PLBN Terpadu Sei Pancang telah mencapai 60,26 persen. Dana pembangunan
PLBN Terpadu Sei Pancang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) sebesar Rp 226,18 miliar melalui skema kontrak tahun jamak 2020-2022. Area
PLBN Sei Pancang memiliki luas lahan 68.169 meter persegi yang akan dibangun zona
inti dan zona pendukung seperti bangunan utama setinggi 3 lantai.
Kemudian, mess pegawai setinggi 2 lantai dengan luas 1.904 meter persegi, serta Wisma
Indonesia setinggi 2 lantai seluas 1.888 meter persegi. Untuk mendukung operasional
pemeriksaan, dibangun x-ray cabin baggage, metal detector, ticketing, peningkatan
kualitas jalan masuk dan keluar, trotoar, drainase, parkir kendaraan, jembatan selasar,
dan mechanical elektrikal dan plumbing (MEP) kawasan. Pembangunan PLBN Sei
dapat menyebabkan terhentinya aktivitas ekonomi, dimana hal tersebut berpengaruh
terhadap tingkat pengangguran (naik) dan angka kemiskinan (naik). Tingkat kemiskinan
cenderung berkorelasi mengikuti arah tingkat pengangguran. Semakin menurun angka
pengangguran (TPT) maka kemiskinan juga akan menurun dan begitu juga sebaliknya.
Namun, sampai dengan triwulan I 2021, di Provinsi Kaltara justru terdapat anomali,
dimana tingkat pengangguran berkorelasi negatif dengan angka kemiskinan.
Pertumbuhan ekonomi yang terkontraksi sebesar 1,91 persen diikuti peningkatan angka
kemiskinan (angka kemiskinan meningkat menjadi 7,41 persen dari 6,49 persen). Namun
kondisi ini tidak diikuti oleh peningkatan TPT, justru angka TPT menunjukkan penurunan
(TPT Februari 2021 menurun menjadi 4,67 persen dari 5,71 persen).
D. Analisis Kontribusi Pemerintah Dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Sampai dengan triwulan I 2021, LO Statistik Keuangan Pemerintah Umum Tingkat
Wilayah Provinsi Kaltara adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2 Laporan Operasional Statistik Keuangan Pemerintah Umum Tingkat Wilayah Provinsi Kaltara TW I 2019-2021
Kontribusi pemerintah terhadap PDRB ADHB Provinsi Kaltara triwulan I 2021 sebesar
4,53 persen, menurun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya
yang sebesar 5,17 persen. Penurunan kontribusi ini terutama dipengaruhi oleh kebijakan
pemerintah sebagai respon terjadinya pandemi Covid-19, sehingga berpengaruh
terhadap penurunan realisasi belanja operasional dan perjalanan dinas.
Namun, kondisi sebaliknya terjadi pada kontribusi pemerintah terhadap PDRB dari
investasi yang dihitung berdasarkan nilai aset tetap pada transaksi aset non keuangan
neto. Kontribusi pemerintah yang sebesar 1,01 persen pada triwulan I 2021 ini meningkat
jika dibanding dengan triwulan I 2020 yang sebesar 0,86 persen. Hal ini menunjukkan
bahwa meskipun dampak pandemi Covid-19 masih terasa, namun pos belanja modal
pemerintah masih mampu bertumbuh.
Sumber: Laporan GFS Triwulan I Tahun 2019 s.d. 2021 Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Kaltara
24
BAB IV Perkembangan & Analisis Pelaksanaan Anggaran Konsolidasian
23
Pancang juga mengembangkan konsep infrastruktur hijau melalui penataan lanskap,
penanaman pohon dan rumput serta roof garden untuk bangunan bertingkat.
Pembangunan PLBN Terpadu Long Midang dimulai sejak 8 Oktober 2020 dan
direncanakan tuntas 25 Desember 2022 dengan progres fisik 18,34 persen. Anggaran
yang dikucurkan untuk pembangunan PLBN sebesar Rp 200,7 miliar meliputi pekerjaan
bangunan utama, mess pegawai, Wisma Indonesia, masjid, pasar, lanskap, interior,
x-ray cabin baggage, metal detector, jalan dan parkir kendaraan, jembatan serta MEP.
Kemudian, PLBN Terpadu Labang yang pembangunannya telah dimulai 25 November
2020 dan ditargetkan selesai pada 14 Desember 2022. Adapun progres fisik pembangunan
PLBN Terpadu Labang telah mencapai 12,26 persen Anggaran pembangunan PLBN
sebesar Rp 201,7 ini meliputi bangunan utama, mess pegawai, Wisma Indonesia, patung
garuda, dan lanskap.
Sedangkan pembangunan PLBN Terpadu Long Nawang yang dimulai sejak 3 september
2020 ini bakal selesai pada 25 Desember 2022. Saat ini, progres fisik pembangunan PLBN
ini telah mencapai 7,22 persen dengan ruang lingkup bangunan utama, mess pegawai,
masjid, lanskap, pos jaga, GWT, power-house, selasar parkir dan MEP. Pembangunan
PLBN keempat PLBN Terpadu tersebut telah diatur dalam Instruksi Presiden (Inpres)
Nomor 1 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan 11 PLBN Terpadu dan Sarana
Prasarana Penunjang di Kawasan Perbatasan.
Pembangunan PLBN tersebut diharapkan dapat memberikan dampak positif baik
dalam bidang sosial maupun ekonomi. Dampak sosial tersebut, antara lain kemudahan
aksesibilitas dan distribusi sarana dan prasarana publik seperti sarana pendidikan,
sarana ibadah dan sarana transportasi. Sedangkan pada sektor ekonomi diharapkan
masyarakat lebih mudah dan murah untuk mengakses komoditas pasar seperti sembako
dan memiliki akses jual beli lebih mudah, sehingga membawa dampak daya saing
masyarakat yang tinggi serta kesempatan kerja baik di sektor formal maupun informal.
Sehingga hal tersebut akan berdampak terhadap pertumbuhan perekonomian diwilayah
perbatasan. Selain itu juga pembangunan PLBN diharapkan dapat memperkuat
pertahanan, dan menjadi representasi wajah Indonesia.
25 26
DaftarPustaka
Republik Indonesia. 2020. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.07/2020
tentang Pengelolaan Transfer Ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran 2021
Dalam Rangka Mendukung Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019
(Covid-19) dan Dampaknya.
Republik Indonesia. 2020. Peraturan Kementerian Keuangan Nomor 239/PMK.03/2020
tentang Pemberian Fasilitas Pajak Terhadap Barang dan Jasa yang Diperlukan
dalam Rangka Penangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 dan Perpanjangan
Pemberlakukan Fasilitas Pajak Penghasilan Berdasarkan Peraturan Pemerintah
(PP) No. 29 Tahun 2020 tentang Fasilitas Pajak Penghasilan dalam Rangka
Penangan Covid-19. 2020.
Badan Pusat Statistik. Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Utara Triwulan I-2019, Berita
Resmi Statistik No. 20/05/65/Th. V, 6 Mei 2019.
_________________. Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Utara Triwulan I-2020, Berita
Resmi Statistik No. 26/05/65/Th. VI, 5 Mei 2020.
_________________. Tingkat Kemiskinan d Kalimantan Utara September 2020, Berita
Resmi Statistik No. 73/02/65/Th. VII, 15 Februari 2021.
_________________. Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Utara Triwulan I-2021, Berita
Resmi Statistik No. 87/05/65/Th. VII, 5 Mei 2021.
_________________. Keadaan Ketenagakerjaan Kalimantan Utara Februari 2021,
Berita Resmi Statistik No. 88/05/65/Th. VII, 5 Mei 2021.
Badan Pusat Statistik Provinsi Kaltara 2021, Berita Resmi Statistik–Perkembangan
Indeks Harga Konsumen/Inflasi Provinsi Kalimantan Utara Bulan Januari 2021,
Rilis 1 Februari 2021.
Badan Pusat Statistik Provinsi Kaltara 2021, Berita Resmi Statistik–Perkembangan
Indeks Harga Konsumen/Inflasi Provinsi Kalimantan Utara Bulan Februari 2021,
Rilis 1 Maret 2021.
Badan Pusat Statistik Provinsi Kaltara 2021, Berita Resmi Statistik–Perkembangan
Indeks Harga Konsumen/Inflasi Provinsi Kalimantan Utara Bulan Maret 2021, Rilis
1 April 2021.
Government Financial Statistic Triwulan I Tahun 2019. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Utara. Tanjung Selor.
Government Financial Statistic Triwulan I Tahun 2020. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Utara. Tanjung Selor.
Government Financial Statistic Triwulan I Tahun 2021. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Utara. Tanjung Selor.
Elisabeth, A. (Ed.). (2016). Road Map Kebijakan Luar Negeri Indonesia (2015-2019)
Mewujudkan Diplomasi Ekonomi Inklusif, Berbasis Lingkungan dan Berkelanjutan.
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Bahfein, Suhaiela. 2021. “4 Pos Lintas Batas Terpadu di Kalimantan Utara Bakal Tuntas
Tahun 2022”, https://www.kompas.com/properti/read/2021/04/19/120000821/4-
pos-lintas-batas-terpadu-di-kalimantan-utara-bakal-tuntas-tahun-2022?page=2,
diakses pada 30 April 2021 pukul 14.00.
Nugroho, Eddy. 2021. “Terima Rp43 M, Realisasi PAD Bulungan Lampaui Target”, https://
korankaltara.com/terima-rp43-m-realisasi-pad-bulungan-lampaui-target/.
Sualeman. 2021. “Permintaan China Meningkat, HBA Mei 2021 Naik Menjadi USD89,74
per Ton”, https://www.merdeka.com/uang/permintaan-china-meningkat-hba-mei-
2021-naik-menjadi-usd8974-per-ton.html?page=1.
Jalan Soetoyo Nomor 1, Tanjung Selor Hulu,Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara 77214
Q1 2020 Q4 2020 Q1 2021Pengadaan Listrik & Gas 7,22 13,08 6,01 0,05Pengadaan Air 3,62 15,03 2,01 0,06Jasa Perusahaan 1,66 -3,96 -4,51 0,22Jasa Lainnya 9,98 9,13 5,75 0,74Real Estate 3,17 -0,17 0,28 0,76Jasa Kesehatan 10,22 8,73 8,17 1,16Jasa Keuangan 1,87 1,56 4,31 1,15Akomodasi & Makan Minum 8,6 -9,68 -8,64 1,51Infokom 9,17 4,3 6,5 2,64Jasa Pendidikan 10,44 4,81 1,42 2,59Adm Pemerintahan 0,05 1,06 -4,45 4,44Transportasi & Pergudangan 5,88 -9,32 -14,02 5,94Industri 0,09 -6,43 -0,74 9,17Perdagangan 6,6 -5,71 1,41 12,37Konstruksi 3,63 -3,52 -0,03 14,05Pertanian 10,5 -2,51 -2,7 16,16Pertambangan 1,43 -8,95 -2,49 27,00PDRB 100
Wilayah Growth (%) Share (%)Kalbar -0,1 16,98Kalteng -3,12 11,98Kalsel -1,25 13,63Kaltim -2,96 49,37Kaltara -1,91 8,04Kalimantan -2,23 8,05
Lapangan Usaha Distribusi (%) % Perubahan yoyPertanian 31,59 0,64Perdagangan 16,27 0,18Adm. Pemerintahan 8,47 -1,95Industri Pengolahan 7,07 -0,06Transportasi & Pergudangan 6,68 1,65Jasa Pendidikan 5,83 -1,58Konstruksi 5,36 0,51Akomodasi & Makan Minum 4,26 0,15Jasa Lainnya 3,37 -1,04Jasa Perusahaaan 2,88 1,47Jasa Kesehatan & Sosial 2,47 0,45Jasa Keuangan 1,87 0,59Infokom 1,35 0,86Listrik, Gas, Air 1,31 0,52Pertambangan & Penggalian 1,21 -2,40
Laju Pertumbuhan dan Kontribusi Ekonomi Wilayah Kalimantan Triwulan I 2020 (yoy)
Struktur Pekerjaan Pada Lapangan Usaha Utama Kalimantan Utara Februari 2021
Laju Pertumbuhan dan Distribusi PDRB Kalimantan Utara Menurut Lapangan Usaha Triwulan I 2021
Lapangan Usaha Pertumbuhan Share (%)
REALISASI PENERIMAAN PERPAJAKAN S.D TRIWULAN I 2021 PROVINSI KALIMANTAN UTARA PER KAB/KOTA
No WILAYAH JENIS PAJAK
TOTAL PPh PPN PPnBM PBB Pajak Lainnya 1 Kota Tarakan 76,425,286,032 42,183,646,566 263,941 - 2,880,548,500 121,489,745,039 2 Kab. Bulungan 35,208,519,852 21,294,828,762 5,309,177 10,191,830,724 1,738,835,000 68,439,323,515 3 Kab. Nunukan 23,810,184,109 19,633,081,491 1,360,000 1,588,332,323 2,051,000 45,035,008,923 4 Kab. Malinau 25,442,594,421 (25,585,474,959) (272,727) 729,000,000 - 585,846,735
5 Kab. Tana Tidung 2,867,910,173 1,131,969,121 - 3,236,636,958 - 7,236,516,252
Total 163,754,494,587 58,658,050,981 6,660,391 15,745,800,005 4,621,434,500 242,786,440,464
TARGET & REALISASI PENERIMAAN PERPAJAKAN S.D TRIWULAN I 2021 PROVINSI KALIMANTAN UTARA PER JENIS PAJAK
No JENIS PAJAK TARGET REALISASI % CAPAIAN
1 PPh 959,196,367,000 163,754,494,587 17.07% 2 PPN 592,507,325,000 58,658,050,981 9.90% 3 PPnBM 7,355,848,000 6,660,391 0.09% 4 PBB 189,310,174,000 15,745,800,005 8.32%
5 Pajak Lainnya 20,779,811,000 4,621,434,500 22.24%
Total 1,769,149,525,000 242,786,440,464 13.72%
Lampiran
Nota Dinas Kepala Kanwil DJBC Kalimantan Bagian Timur
Nomor : ND-/WBC.16/2021
Tanggal : 4 Mei 2021
(Dalam Ribu Rupiah)
Penerimaan % Penerimaan % Penerimaan % Penerimaan % PPN PPnBM PPH
1 Tarakan 13.690.815,00 1.345.524,28 9,83 3.881.151,00 11.892.617,00 306,42 - - - 17.571.966,00 13.238.141,28 75,34 2.585.487,00 - 722.686,00 35.213.314,01 - 38.521.487,01
2 Nunukan 12.238.616,00 4.463.479,00 36,47 509.400,00 11.898.642,00 2.335,82 - - - 12.748.016,00 16.362.121,00 128,35 3.233.768,00 - 2.234.727,00 1.458.405,00 - 6.926.900,00
25.929.431,00 5.809.003,28 22,40 4.390.551,00 23.791.259,00 541,87 - - - 30.319.982,00 29.600.262,28 97,63 5.819.255,00 - 2.957.413,00 36.671.719,01 - 45.448.387,01
Total (BM+BK+Cukai)
No. KPPBC
Bea Masuk Bea Keluar
TargetRealisasi
TargetRealisasi
P a j a k
Target
Jumlah
PPh Psl 22 Ekspor
DATA PENERIMAAN
BEA MASUK, BEA KELUAR, BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH, CUKAI DAN PAJAK DALAM RANGKA IMPOR/EKSPOR
KANTOR WILAYAH DJBC KALIMANTAN BAGIAN TIMUR
TAHUN ANGGARAN 2021
TRIWULAN I
RealisasiTarget
Realisasi Pajak Dalam Rangka ImporPPN HT / DN Total Pajak
C u k a i
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
KANWIL DJPBN KALIMANTAN UTARA
hal : 1 dari 4 halamantanggal cetak : 13-05-21 22:30:48 oleh : K34
REALISASI PENDAPATAN PER AKUN
Bulan : 01 s.d. 03
NO Kode Akun| Jenis Pendapatan
Setoran
Potongan SPM Pengembalian RealisasiMPN BI
Pajak Non Pajak PajakNon
Pajak
1 425274 | Pendapatan Surat Tanda Coba Kendaraan (STCK) 0 109,850,000 0 0 0 0 109,850,000
2 424911 | Pendapatan Jasa Layanan Perbankan BLU 0 0 0 0 88,954,971 0 88,954,971
3 411611 | Pendapatan Bea Meterai 142,663,000 0 0 0 0 0 142,663,000
4 425913 | Penerimaan Kembali Belanja Modal Tahun Anggaran Yang Lalu 0 2,364,580,782 0 0 0 0 2,364,580,782
5 411221 | Pendapatan PPnBM Dalam Negeri 59,297,607 0 0 0 0 0 59,297,607
6 424922 | Pendapatan BLU Lainnya dari Sewa Gedung 0 0 0 0 8,000,000 0 8,000,000
7 411124 | Pendapatan PPh Pasal 23 33,571,493,576 0 0 0 1,734,104,320 (6,327,106 35,299,270,790
8 425129 | Pendapatan dari Pemindahtanganan BMN Lainnya 0 84,866,900 0 0 0 0 84,866,900
9 425412 | Pendapatan Biaya Pendidikan 0 13,271,175,000 0 0 0 0 13,271,175,000
10 425121 | Pendapatan dari Penjualan Tanah, Gedung, dan Bangunan 0 1,500,000 0 0 0 0 1,500,000
11 412111 | Pendapatan Bea Masuk 5,789,003,280 0 0 0 0 0 5,789,003,280
12 425919 | Penerimaan Kembali Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun Anggaran Yang Lalu 0 61,320,000 0 0 0 0 61,320,000
13 425314 | Pendapatan Jasa Karantina Kesehatan 0 529,090,000 0 0 0 0 529,090,000
14 425249 | Pendapatan Uang Sitaan Tindak Pidana Lainnya yang Telah Diputuskan/Ditetapkan Pengadilan 0 26,995,000 0 0 0 0 26,995,000
15 424923 | Pendapatan BLU Lainnya dari Sewa Ruangan 0 0 0 0 768,805,550 0 768,805,550
16 425785 | Pendapatan Biaya Administrasi Pengurusan Piutang Negara 0 1,173,577 0 0 0 0 1,173,577
17 425612 | Pendapatan Iuran di Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan 0 900,000 0 0 0 0 900,000
18425243 | Pendapatan Uang Pengganti Tindak Pidana Korupsi yang Telah Diputuskan/DitetapkanPengadilan
0 35,000,000 0 0 0 0 35,000,000
19 425265 | Pendapatan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) 0 1,159,275,000 0 0 0 0 1,159,275,000
20 425131 | Pendapatan Sewa Tanah, Gedung, dan Bangunan 0 112,871,000 0 0 156,638,797 0 269,509,797
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
KANWIL DJPBN KALIMANTAN UTARA
hal : 2 dari 4 halamantanggal cetak : 13-05-21 22:30:48 oleh : K34
21 425237 | Pendapatan Denda Pelanggaran Lalu Lintas 0 30,728,000 0 0 0 0 30,728,000
22 425515 | Pendapatan Jasa Perkapalan dan Kepelautan 0 947,665,316 0 0 0 0 947,665,316
23 425232 | Pendapatan Uang Meja (Leges) dan Upah pada Panitera Badan Peradilan 0 1,610,000 0 0 0 0 1,610,000
24 425332 | Pendapatan Jasa Karantina Perikanan 0 293,720,100 0 0 0 0 293,720,100
25 425269 | Pendapatan Nomor Registrasi Kendaraan Bermotor Pilihan 0 105,000,000 0 0 0 0 105,000,000
26 424919 | Pendapatan Lain-lain BLU 0 0 0 0 251,539,284 0 251,539,284
27 425313 | Pendapatan Layanan Fasilitas Kesehatan 0 28,000,001 0 0 0 0 28,000,001
28425311 | Pendapatan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan pada FasilitasKesehatan Tingkat Pertama (FKTP).
0 255,907,000 0 0 0 0 255,907,000
29 425261 | Pendapatan Penerbitan Surat Izin Mengemudi (SIM) 0 492,120,000 0 0 0 0 492,120,000
30 425912 | Penerimaan Kembali Belanja Barang Tahun Anggaran Yang Lalu 0 203,609,956 0 0 196,807,219 0 400,417,175
31 425513 | Pendapatan Jasa Kepelabuhanan 0 13,279,752,139 0 0 0 0 13,279,752,139
32 411314 | Pendapatan PBB Kehutanan 3,791,871,153 0 0 0 0 0 3,791,871,153
33 425231 | Pendapatan Pengesahan Surat di Bawah Tangan 0 20,000 0 0 0 0 20,000
34 411125 | Pendapatan PPh Pasal 25/29 Orang Pribadi 6,525,663,474 0 0 0 1,950,000 (7,540,250 6,520,073,224
35 411315 | Pendapatan PBB Pertambangan Mineral dan Batubara 7,041,445,180 0 0 0 868,249,091 0 7,909,694,271
36 425263 | Pendapatan Penerbitan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK) 0 1,104,700,000 0 0 0 0 1,104,700,000
37 425793 | Pendapatan Penyelesaian Ganti Kerugian Negara Terhadap Pihak Lain/Pihak Ketiga 0 250,000,000 0 0 0 0 250,000,000
38 424921 | Pendapatan BLU Lainnya dari Sewa Tanah 0 0 0 0 43,272,100 0 43,272,100
39 411619 | Pendapatan Pajak Tidak Langsung Lainnya 4,562,500 0 0 0 0 0 4,562,500
40 411126 | Pendapatan PPh Pasal 25/29 Badan 17,713,751,670 0 0 0 1,262,846,641 (286,336,703 18,690,261,608
41 411121 | Pendapatan PPh Pasal 21 88,048,921,519 0 0 0 2,440,105,356 0 90,489,026,875
42 411211 | Pendapatan PPN Dalam Negeri 127,709,756,323 0 0 0 15,191,452,381 (67,118,046,342 75,783,162,362
43 424312 | Pendapatan Hasil Kerja Sama Lembaga/Badan Usaha 0 0 0 0 293,165,455 0 293,165,455
44 425238 | Pendapatan Denda Hasil Tindak Pidana Lainnya 0 23,000,000 0 0 0 0 23,000,000
45425273 | Pendapatan Penerbitan Surat Ijin Senjata Api dan Bahan Peledak dan Penerbitan SuratKeterangan Catatan Kepolisian
0 171,250,000 0 0 0 0 171,250,000
46 425419 | Pendapatan Pendidikan Lainnya 0 295,000,000 0 0 0 0 295,000,000
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
KANWIL DJPBN KALIMANTAN UTARA
hal : 3 dari 4 halamantanggal cetak : 13-05-21 22:30:48 oleh : K34
47 411127 | Pendapatan PPh Pasal 26 14,216,124,884 0 0 0 0 0 14,216,124,884
48 425315 | Pendapatan Jasa Pemberian Vaksin Kesehatan 0 35,835,000 0 0 0 0 35,835,000
49 425267 | Pendapatan Ujian Keterampilan Mengemudi 0 11,450,000 0 0 0 0 11,450,000
50 425246 | Pendapatan Denda Hasil Tindak Pidana Korupsi 0 250,000,000 0 0 0 0 250,000,000
51 425995 | Pendapatan Penyetoran Kelebihan Hasil Bersih Lelang yang Tidak Diambil oleh yang Berhak 0 9,262 0 0 0 0 9,262
52 411129 | Pendapatan PPh Non Migas Lainnya 61,094,338 0 0 0 82,275,450 0 143,369,788
53 425276 | Pendapatan Pengamanan Obyek Vital dan Obyek Tertentu 0 437,901,250 0 0 0 0 437,901,250
54 425611 | Pendapatan Wisata Alam 0 250,000 0 0 0 0 250,000
55 411612 | Pendapatan dari Penjualan Benda Materai 5,941,300,000 0 0 0 0 0 5,941,300,000
56 425312 | Pendapatan dari BPJS Kesehatan pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan (FKTL) 0 388,777,595 0 0 0 0 388,777,595
57 425719 | Pendapatan Bunga Lainnya 0 355,213 0 0 0 0 355,213
58 424916 | Penerimaan Kembali Belanja Modal BLU Tahun Anggaran Yang Lalu 0 0 0 0 8,160,637 0 8,160,637
59 425264 | Pendapatan Penerbitan Tanda Coba Nomor Kendaraan Bermotor (TCKB) 0 3,360,000 0 0 0 0 3,360,000
60425236 | Pendapatan Penjualan Barang Rampasan/Hasil Sitaan yang telah diputuskan/ditetapkanpengadilan
0 109,500,000 0 0 0 0 109,500,000
61 425331 | Pendapatan Jasa Karantina Pertanian dan Peternakan 0 245,492,477 0 0 0 0 245,492,477
62 425519 | Pendapatan Jasa Transportasi Lainnya 0 12,504,263 0 0 0 0 12,504,263
63 425811 | Pendapatan Denda Penyelesaian Pekerjaan Pemerintah 0 286,315,185 0 0 0 0 286,315,185
64 425514 | Pendapatan Jasa Navigasi Pelayaran 0 3,063,869,163 0 0 0 0 3,063,869,163
65 425411 | Pendapatan Ujian/Seleksi Masuk Pendidikan 0 13,200,000 0 0 0 0 13,200,000
66 411122 | Pendapatan PPh Pasal 22 7,362,888,360 0 0 0 242,348,293 0 7,605,236,653
67 425699 | Pendapatan Jasa Lainnya 0 26,120,000 0 0 0 0 26,120,000
68 411128 | Pendapatan PPh Final 26,847,661,764 0 0 0 9,526,738,097 (7,621,075 36,366,778,786
69 424115 | Pendapatan Jasa Bandar Udara, Kepelabuhan dan Kenavigasian 0 0 0 0 3,615,062,456 0 3,615,062,456
70 425275 | Pendapatan Pelayanan Satuan Pengaman 0 20,685,000 0 0 0 0 20,685,000
71 425233 | Pendapatan Ongkos Perkara 0 20,792,000 0 0 0 0 20,792,000
72 425239 | Pendapatan Kejaksaan dan Peradilan Lainnya 0 29,173,500 0 0 0 0 29,173,500
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
KANWIL DJPBN KALIMANTAN UTARA
hal : 4 dari 4 halamantanggal cetak : 13-05-21 22:30:48 oleh : K34
73 425119 | Pendapatan Penjualan Hasil Produksi Non Litbang Lainnya 0 8,000,000 0 0 0 0 8,000,000
74 425784 | Pendapatan Bea Lelang Pegadaian 0 394,723,554 0 0 0 0 394,723,554
75 425219 | Pendapatan Pelayanan dan Administrasi Hukum Lainnya 0 3,616,250 0 0 0 0 3,616,250
76 411123 | Pendapatan PPh Pasal 22 Impor 20,000 0 0 0 1,953,171 0 1,973,171
77 425917 | Penerimaan Kembali Belanja Bantuan Sosial Tahun Anggaran Yang Lalu 0 43,150,000 0 0 0 0 43,150,000
78 425764 | Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro) 0 3,574,246 0 0 0 0 3,574,246
79 411316 | Pendapatan PBB Pertambangan Minyak Bumi dan Gas Bumi 11,859,974 0 0 0 0 0 11,859,974
80 424924 | Pendapatan BLU Lainnya dari Sewa Peralatan dan Mesin 0 0 0 0 149,095,779 0 149,095,779
81 425268 | Pendapatan Penerbitan Surat Mutasi Kendaraan Ke Luar Daerah 0 26,400,000 0 0 0 0 26,400,000
82 425266 | Pendapatan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) 0 604,000,000 0 0 0 0 604,000,000
83 425911 | Penerimaan Kembali Belanja Pegawai Tahun Anggaran Yang Lalu 0 16,543,785 0 0 5,620,604 0 22,164,389
84 411313 | Pendapatan PBB Perkebunan 6,006,565,622 0 0 0 440,375,812 0 6,446,941,434
85 425262 | Pendapatan Perpanjangan Surat Izin Mengemudi (SIM) 0 268,600,000 0 0 0 0 268,600,000
86 425782 | Pendapatan Bea Lelang Pejabat Lelang Kelas I 0 24,769,326 0 0 0 0 24,769,326
87 425433 | Pendapatan Layanan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika 0 6,025,000 0 0 0 0 6,025,000
88 425516 | Pendapatan Jasa Kebandarudaraan 0 248,029,883 0 0 0 0 248,029,883
89 425518 | Pendapatan dari Konsesi Bidang Transportasi 0 354,326,793 0 0 0 0 354,326,793
90 425122 | Pendapatan dari Penjualan Peralatan dan Mesin 0 42,236,999 0 0 0 0 42,236,999
91 425999 | Pendapatan Anggaran Lain-lain 0 0 0 0 298 0 298
92 412211 | Pendapatan Bea Keluar 23,791,259,000 0 0 0 0 0 23,791,259,000
93 411219 | Pendapatan PPN Lainnya 23,064,143 0 0 0 0 0 23,064,143
94 411111 | Pendapatan PPh Minyak Bumi 50,000 0 0 0 0 0 50,000
95 412113 | Pendapatan Denda Administrasi Pabean 20,000,000 0 0 0 0 0 20,000,000
GRAND TOTAL 374,680,317,367 42,240,265,515 0 0 37,377,521,762 (67,425,871,476) 386,872,233,168
Laporan Pagu dan Realisasi T.A.2021Status data terakhir s.d. 03-05-2021
(dalam Rupiah)
NO KDSATKER NMSATKER KDAKUN NMAKUN KDSDANA NMSDANA PAGU REALISASI BLOKIR
1 '288372 'KANTOR UPBU JUWATA '511111 'Belanja Gaji Pokok PNS '01 'RM 5,101,325,000 1,153,515,180 0
2 '288372 'KANTOR UPBU JUWATA '511119 'Belanja Pembulatan Gaji PNS '01 'RM 101,000 23,143 0
3 '288372 'KANTOR UPBU JUWATA '511121 'Belanja Tunj. Suami/Istri PNS '01 'RM 392,190,000 86,783,640 0
4 '288372 'KANTOR UPBU JUWATA '511122 'Belanja Tunj. Anak PNS '01 'RM 123,535,000 28,983,042 0
5 '288372 'KANTOR UPBU JUWATA '511123 'Belanja Tunj. Struktural PNS '01 'RM 109,760,000 28,615,000 0
6 '288372 'KANTOR UPBU JUWATA '511124 'Belanja Tunj. Fungsional PNS '01 'RM 102,620,000 22,215,000 0
7 '288372 'KANTOR UPBU JUWATA '511125 'Belanja Tunj. PPh PNS '01 'RM 15,697,000 1,430,793 0
8 '288372 'KANTOR UPBU JUWATA '511126 'Belanja Tunj. Beras PNS '01 'RM 357,213,000 81,400,080 0
9 '288372 'KANTOR UPBU JUWATA '511129 'Belanja Uang Makan PNS '01 'RM 1,245,024,000 266,047,000 0
10 '288372 'KANTOR UPBU JUWATA '511151 'Belanja Tunjangan Umum PNS '01 'RM 248,220,000 52,070,000 0
11 '288372 'KANTOR UPBU JUWATA '512211 'Belanja Uang Lembur '01 'RM 238,313,000 0 0
12 '288372 'KANTOR UPBU JUWATA '512411'Belanja Pegawai (Tunjangan Khusus/Kegiatan/Kinerja) '01 'RM 11,280,345,000 1,727,686,119 0
13 '288372 'KANTOR UPBU JUWATA '521111 'Belanja Keperluan Perkantoran '01 'RM 1,421,190,000 218,782,288 0
14 '288372 'KANTOR UPBU JUWATA '521113 'Belanja Penambah Daya Tahan Tubuh '01 'RM 30,525,000 0 0
15 '288372 'KANTOR UPBU JUWATA '521114 'Belanja Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat '01 'RM 23,760,000 1,991,500 0
16 '288372 'KANTOR UPBU JUWATA '521115 'Belanja Honor Operasional Satuan Kerja '01 'RM 410,040,000 0 0
17 '288372 'KANTOR UPBU JUWATA '521119 'Belanja Barang Operasional Lainnya '01 'RM 237,200,000 0 0
18 '288372 'KANTOR UPBU JUWATA '521131'Belanja Barang Operasional - Penanganan Pandemi COVID-19 '01 'RM 537,200,000 196,100,000 0
19 '288372 'KANTOR UPBU JUWATA '521213 'Belanja Honor Output Kegiatan '01 'RM 91,860,000 0 0
20 '288372 'KANTOR UPBU JUWATA '521219 'Belanja Barang Non Operasional Lainnya '01 'RM 49,993,516,000 5,827,948,409 0
21 '288372 'KANTOR UPBU JUWATA '521811 'Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi '01 'RM 277,886,000 87,103,000 0
22 '288372 'KANTOR UPBU JUWATA '522111 'Belanja Langganan Listrik '01 'RM 4,587,530,000 774,678,253 0
23 '288372 'KANTOR UPBU JUWATA '522112 'Belanja Langganan Telepon '01 'RM 240,000,000 53,585,840 0
24 '288372 'KANTOR UPBU JUWATA '522119 'Belanja Langganan Daya dan Jasa Lainnya '01 'RM 407,280,000 198,427,671 0
25 '288372 'KANTOR UPBU JUWATA '523111 'Belanja Pemeliharaan Gedung dan Bangunan '01 'RM 1,200,000,000 198,700,000 0
26 '288372 'KANTOR UPBU JUWATA '523121 'Belanja Pemeliharaan Peralatan dan Mesin '01 'RM 1,760,000,000 143,364,700 0
27 '288372 'KANTOR UPBU JUWATA '523131 'Belanja Pemeliharaan Jalan dan Jembatan '01 'RM 800,000,000 0 0
28 '288372 'KANTOR UPBU JUWATA '523132 'Belanja Pemeliharaan Irigasi '01 'RM 200,000,000 197,700,000 0
29 '288372 'KANTOR UPBU JUWATA '525111 'Belanja Gaji dan Tunjangan '06 'BLU 26,472,610,000 0 0
30 '288372 'KANTOR UPBU JUWATA '525112 'Belanja Barang '06 'BLU 2,628,863,000 283,661,000 0
31 '288372 'KANTOR UPBU JUWATA '525113 'Belanja Jasa '06 'BLU 12,260,000,000 815,329,832 0
32 '288372 'KANTOR UPBU JUWATA '525114 'Belanja Pemeliharaan '06 'BLU 4,075,000,000 362,405,000 0
33 '288372 'KANTOR UPBU JUWATA '525115 'Belanja Perjalanan '06 'BLU 2,469,050,000 0 0
34 '288372 'KANTOR UPBU JUWATA '525121'Belanja Barang Persediaan Barang Konsumsi - BLU '06 'BLU 1,335,000,000 172,754,000 0
35 '288372 'KANTOR UPBU JUWATA '525123 'Belanja Barang Persediaan Pemeliharaan - BLU '06 'BLU 700,000,000 0 0
36 '288372 'KANTOR UPBU JUWATA '525152'Belanja Barang BLU - Penanganan Pandemi COVID-19 '06 'BLU 442,901,000 0 0
37 '288372 'KANTOR UPBU JUWATA '525154'Belanja Jasa BLU - Penanganan Pandemi COVID-19 '06 'BLU 100,000,000 0 0
38 '288372 'KANTOR UPBU JUWATA '532111 'Belanja Modal Peralatan dan Mesin '01 'RM 2,500,000,000 694,596,787 0
39 '288372 'KANTOR UPBU JUWATA '537112 'Belanja Modal Peralatan dan Mesin - BLU '06 'BLU 850,000,000 0 0
40 '288372 'KANTOR UPBU JUWATA '537113 'Belanja Modal Gedung dan Bangunan - BLU '06 'BLU 1,989,000,000 0 0
41 '288372 'KANTOR UPBU JUWATA '537115 'Belanja Modal Lainnya - BLU '06 'BLU 150,000,000 0 0
137,404,754,000 13,675,897,277 0T O T A L
Pagu dan Realisasi Tahun AnggaranWilayah Provinsi Kalimantan Utara - kode:
Data sampai tanggal : 31 Mar 2021
NilaiUraian Realisasi
86,858,800,00056 Belanja Hibah null
86,858,800,000 null5631 Belanja Hibah Kepada Pemerintah Daerah
86,858,800,000 null563111 Belanja Hibah Kepada Pemerintah Daerah
1,033,407,794,00061 Dana Bagi Hasil 435,864,784,557
51,322,468,000 22,391,251,3006111 Dana Bagi Hasil Pajak Penghasilan
47,343,685,000 20,534,925,000611111 DBH PPh Pasal 21
3,978,783,000 1,856,326,300611112 DBH PPh Pasal 25/29 OP
265,543,676,000 204,038,632,1576112 Dana Bagi Hasil Pajak Bumi dan Bangunan
50,387,102,000 38,823,423,765611211 DBH PBB Bagian Daerah untuk Provinsi
192,156,997,000 151,082,123,059611212 DBH PBB Bagian Daerah untuk Kabupaten/Kota
1,399,641,000 1,140,909,232611213 DBH PBB Biaya Pemungutan untuk Provinsi
7,031,561,000 5,895,459,516611214 DBH PBB Biaya Pemungutan untuk Kabupaten/Kota
14,568,375,000 7,096,716,585611215 DBH PBB Bagi Rata
9,024,060,000 3,603,645,2256121 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Minyak Bumi
8,732,961,000 3,487,398,725612111 DBH SDA Minyak Bumi 15%
291,099,000 116,246,500612112 DBH SDA Minyak Bumi 0.5%
1,198,335,000 272,964,5006122 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Gas Bumi
1,178,691,000 268,490,100612211 DBH SDA Gas Bumi 30%
19,644,000 4,474,400612212 DBH SDA Gas Bumi 0,5%
502,861,452,000 143,471,003,0256123 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Mineral dan
3,981,755,000 1,625,074,875612311 DBH SDA Minerba - Iuran Tetap
498,879,697,000 141,845,928,150612312 DBH SDA Minerba - Royalti
197,814,699,000 58,509,841,5506125 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Kehutanan
10,037,153,000 4,361,844,625612511 DBH SDA Kehutanan - IIUPH
101,457,474,000 27,424,063,900612512 DBH SDA Kehutanan - PSDH
86,320,072,000 26,723,933,025612513 DBH SDA Kehutanan - Dana Reboisasi
5,641,595,000 3,577,145,0006126 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Perikanan
NilaiUraian Realisasi
5,641,595,000 3,577,145,000612611 DBH SDA Perikanan
1,509,000 301,8006131 Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau
1,509,000 301,800613111 DBH Cukai Hasil Tembakau
3,717,130,936,00062 Transfer Dana Alokasi Umum 1,045,018,881,000
3,717,130,936,000 1,045,018,881,0006211 Transfer Dana Alokasi Umum
3,717,130,936,000 1,045,018,881,000621111 Dana Alokasi Umum
641,939,547,00063 Dana Alokasi Khusus Fisik null
353,555,205,000 null6311 Dana Alokasi Khusus Reguler
353,555,205,000 null631111 Dana Alokasi Khusus Reguler
288,384,342,000 null6312 Dana Alokasi Khusus Infrastruktur Publik Daerah dan
288,384,342,000 null631212 Dana Alokasi Khusus Penugasan
227,001,387,00064 Transfer Dana Otonomi Khusus, Dana Keistimewaan null
227,001,387,000 null6431 Dana Insentif Daerah
227,001,387,000 null643111 Dana Insentif Daerah
473,743,509,00065 Dana Alokasi Khusus Nonfisik 99,434,271,000
171,963,864,000 43,955,162,0006541 Dana Tunjangan Profesi Guru PNSD (TPG) dan
161,465,968,000 41,748,025,000654111 Dana Tunjangan Profesi Guru PNSD
10,497,896,000 2,207,137,000654112 Dana Tunjangan Khusus Guru PNSD di Daerah Khusus
3,939,000,000 306,000,0006542 Dana Tambahan Penghasilan Guru Pegawai Negeri
3,939,000,000 306,000,000654211 Dana Tambahan Penghasilan Guru Pegawai Negeri Sipil
179,315,670,000 44,462,472,0006543 Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
179,315,670,000 44,462,472,000654311 Dana Bantuan Operasional Sekolah
85,685,941,000 3,138,424,0006547 Dana Bantuan Operasional Kesehatan dan Bantuan
75,607,518,000 null654711 Dana Bantuan Operasional Kesehatan
10,078,423,000 3,138,424,000654712 Dana Bantuan Operasional Keluarga Berencana
9,858,455,000 4,929,227,0006548 Dana Peningkatan Kapasitas Koperasi, Usaha Kecil
2,699,968,000 1,349,984,000654811 Dana Peningkatan Kapasitas Koperasi
7,158,487,000 3,579,243,000654814 Dana Pelayanan Administrasi Kependudukan
17,694,600,000 null6549 Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan -
11,112,000,000 null654911 Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan - Pendidikan AnakUsia Dini
NilaiUraian Realisasi
5,982,600,000 null654912 Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) PendidikanKesetaraan
600,000,000 null654921 Dana Bantuan Operasioanal Penyelenggaraan (BOP) Museumdan Taman Budaya
1,123,346,000 561,672,0006552 Dana Pelayanan Perlindungan Perempuan dan Anak
1,123,346,000 561,672,000655211 Dana Pelayanan Perlindungan Perempuan dan Anak
2,448,383,000 1,224,189,0006553 Dana Fasilitasi Penanaman Modal
2,448,383,000 1,224,189,000655311 Dana Fasilitasi Penanaman Modal
1,714,250,000 857,125,0006554 Dana Ketahanan Pangan dan Pertanian
1,714,250,000 857,125,000655411 Dana Ketahanan Pangan dan Pertanian
503,042,462,00066 Dana Desa 89,746,557,280
503,042,462,000 89,746,557,2806621 Dana Desa
503,042,462,000 89,746,557,280662111 Dana Desa
6,683,124,435,000 1,670,064,493,837JUMLAH
Pagu dan Realisasi APBD Lingkup Provinsi Kaltara TW I 2019-2021 (Miliar Rp)