Download - Kasus TB HIV
8/18/2019 Kasus TB HIV
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 1/41
LAPORAN KASUS
TB DENGAN HIV
PEMBIMBING
dr. Sukaenah Shebubakar, SpP.
DISUSUN OLEH
Ebr! "haure#!a Da$!%an &'('.').'))*
Tara#h Burhanudd!n &'('.+'.-*
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PEN/AKIT DALAM
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BUDHI ASIH
PERIODE ') MARET '+- 0 +1 MEI '+-
2AKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TRISAKTI
'+-
1
8/18/2019 Kasus TB HIV
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 2/41
LEMBAR PERSETU3UAN PEMBIMBING
LAPORAN KASUS
TB DENGAN HIV
Presentasi Kasus
Diajukan kepada SMF Penyakit Dalam RSUD Budhi Asih Untuk Memenuhi
Persyaratan Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik SMF Penyakit Dalam
Periode 07 Maret 0!" # !$ Mei 0!"
%leh&
Ebr! "haure#!a Da$!%an &'('.').'))*
Tara#h Burhanudd!n &'('.+'.-*
Pem'im'ing
dr. Sukaenah Shebubakar, SpP
K(PA)*+(RAA) K,*)*K SMF P()-AK*+ DA,AM RSUD BUD.* AS*.
FAKU,+AS K(D%K+(RA) +R*SAK+*
/AKAR+A
0!"
2
8/18/2019 Kasus TB HIV
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 3/41
DA2TAR ISI
Ha$a4an 3udu$ !
Le4bar Pe#r#e%u5uan Pe4b!4b!n6
Da%ar I#!
BAB I
,aporan Kasus $
BAB II
+injauan Pustaka !1
Da%ar Pu#%aka 1
3
8/18/2019 Kasus TB HIV
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 4/41
BAB I
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
)ama & +n2 (di Pur3anto
Umur & 0 tahun
/enis Kelamin & ,aki4laki
Alamat & Menteng Atas R+ 0$ R5 ! /aksel
Pekerjaan & Supir
Agama & *slam
Status pernikahan & Menikah
Pendidikan terakhir & SMA
Asuransi & BP/S
+anggal masuk RS & !6 Maret 0!"
II. ANAMNESIS
Dilakukan autoanamnesis di 'angsal lantai 6 RSUD Budhi Asih
pada tanggal !7 Maret 0!" pukul !2002
a. Ke$uhan U%a4a
Sesak yang dirasakan sejak !6 'ulan SMRS2
b. Ke$uhan Ta4bahan
Demam yang naik4turun dan hilang4tim'ul sejak !6 'ulan SMRS2
Dada terasa nyeri 'atuk 'erdahak 'er3arna putih mual dan terdapat
'enjolan di skrotum2
7. R!8a9a% Pen9ak!% Sekaran6 &RPS*Pasien datang ke U8D RSUD Budhi Asih dengan keluhan sesak yang
dirasakan sejak !6 'ulan SMRS disertai demam yang hilang tim'ul2
Pasien juga mengeluh 'atuk 'erdahak 'er3arna putih dan dada terasa
nyeri2 Pasien juga merasa mual tetapi muntah disangkal2 )a9su makan
menurun dan 'erat 'adan pasien menurun kira4kira !!kg selama !6
4
8/18/2019 Kasus TB HIV
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 5/41
'ulan terakhir2 Buang air ke:il dan 'uang air 'esar normal2 Pasien juga
mengeluhkan terdapat 'enjolan di skrotum pasien2
d. R!8a9a% Pen9ak!% Dahu$u &RPD*
Ri3ayat penyakit asma jantung hipertensi gastritis dan DM
disangkal2 Ri3ayat sakit paru se'elumnya disangkal2
e. R!8a9a% Pen9ak!% Ke$uar6a &RPK*
+idak ada anggota keluarga %S yang mengalami keluhan yang sama2
Ri3ayat dia'etes mellitus asam urat +B paru hipertensi serta alergi
dalam keluarga disangkal2
. R!8a9a% Keb!a#aan
Ri3ayat menerima trasn9usi darah dan ri3ayat menggunakan narko'a
dengan jarum suntik disangkal2 Pasien mengaku mengkonsumsi pil
koplo dan minuman keras tetapi sudah 'erhenti ! tahun terakhir2 Pasien
mengaku melakukan seks 'e'as tanpa kondom se'elum menikah2
Pasien merokok tetapi 'erhenti semenjak merasakan keluhan !6 'ulan
yang lalu2
6. R!8a9a% Pen6:ba%an
Pasien konsumsi o'at Mi;agrip untuk mengatasi keluhannya2 Pasien
juga 'ero'at ke Puskesmas tetapi tidak ada per'aikan2
III. PEMERIKSAAN 2ISIK
Keadaan Umum & +ampak sakit sedang
Kesadaran & <ompos mentis
Status gi=i & Kurang+anda >ital & +ekanan darah& 10?"0 mm.g
)adi& @@ ;?menit
Respirasi& 0;?menit
Suhu& 7 <
Berat 'adan & !"0 :m
+inggi 'adan & $6 kg
5
8/18/2019 Kasus TB HIV
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 6/41
+aksiran umur & Sesuai usia
<ara 'er'aring & Akti9
<ara 'erjalan & tidak dapat dinilai
<ara 'er'i:ara & Baik
Sikap & Kooperati9
Penampilan & Baik
Status mental & +ingkah laku & 3ajar
Alam perasaan & 'iasa
Proses pikir & 3ajar
+idak ada :a:at tu'uh2
STATUS GENERALIS
!2 Kulit&
5arna & sa3o matang tidak pu:at tidak ikterik tidak sianosis
tidak ada ruam dan tidak terdapat hipopigmentasi maupun
hiperpigmentasi
,esi & tidak terdapat lesi primer seperti makula papul >esikuler
pustul maupun lesi sekunder seperti jaringan parut atau keloid pada
'agian tu'uh yang lain2
Ram'ut & ram'ut hitam merata tidak mudah di:a'ut
+urgor & 'aik
Suhu ra'a & hangat
2 Mata
Bentuk & normal kedudukan 'ola mata simetris
Palpe'ra & normal tidak ptosis tidak lago9talmus tidak edema tidak ada perdarahan tidak 'le9aritis tidak ;anthelasma
8erakan & normal tidak terdapat stra'ismus nistagmus
Konjungti>a & tidak anemis
Sklera & tidak ikterik
Pupil & 'ulat isokor diameter mm re9le; :ahaya langsung ?
re9le; :ahaya tidak langsung ?
6
8/18/2019 Kasus TB HIV
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 7/41
(kso9talmus & tidak ditemukan
(ndo9talmus & tidak ditemukan
2 +elinga
*nspeksi & )ormotia tidak hiperemis tidak mikrotia tidak
cauliflower ear liang telinga lapang serumen 4?4 sekret 4?4 kotor 4?42
Palpasi & )yeri tarik tragus 4?4 nyeri tekan tragus 4?4
$2 .idung
Bagian luar & normal tidak ada de9ormitas tidak ada na9as :uping
hidung tidak sianosis
Septum & di tengah simetris
Mukosa hidung & tidak hiperemis konka nasalis eutro9i
<a>um nasi & tidak ada perdarahan tidak kotor tidak ada sekret
62 Mulut dan tenggorok
Bi'ir & normal tidak pu:at tidak sianosis tidak kering
8igi4geligi & oral hygiene :ukup
Mukosa mulut & normal tidak hiperemis %erdapa% #ar!a8an
,idah & normoglosia tidak tremor k:%:r
+onsil & ukuran +!?+! tenang tidak hiperemis kripti tidak
mele'ar tidak ada detritus
Faring & tidak hiperemis ar:us 9aring simetris u>ula di tengah
"2 ,eher
Bendungan >ena & tidak ada 'endungan >ena
Kelenjar tiroid & tidak mem'esar mengikuti gerakan simetris
+rakea & di tengah
72 Kelenjar getah 'ening,eher & %erdapa% pe4be#aran d! KGB $eher kanan
Aksila & tidak terdapat pem'esaran di K8B aksila
@2 +hora;
Paru4paru
• *nspeksi & simetris tidak ada hemithora; yang tertinggal
7
8/18/2019 Kasus TB HIV
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 8/41
• Palpasi & gerak simetris vocal fremitus simetris pada kedua
hemithora;
• Perkusi & sonor pada kedua hemithora; 'atas paru4hepar pada
sela iga C* pada linea midkla>ikularis de;tra dengan peranjakan
jari pemeriksa 'atas paru4lam'ung pada sela iga ke C*** pada
linea a;illaris anterior sinistra2
• Auskultasi & suara napas >esikuler ronkhi ;<;, 3hee=ing 4?4
/antung
• *nspeksi & tidak tampak pulsasi i:tus :ordis
• Palpasi & terdapat pulsasi i:tus :ordis pada *<S C ! :m medial
linea midkla>ikularis sinistra
• Perkusi &
Batas jantung kanan & *<S *** 4 C linea sternalis de;tra
Batas jantung kiri & *<S C 4 :m dari linea midkla>ikularis
sinistra
Batas atas jantung & *<S *** linea sternalis sinistra
• Auskultasi & 'unyi jantung * ** normal regular murmur 4E
gallop 4E
12 A'domen
• *nspeksi & a'domen datar tidak ada sagging of the flanks tidak
'un:it tidak smiling umbilicus
• Palpasi & tera'a supel hepar dan lien tidak tera'a nyeri tekan 4E
nyeri lepas 4E 'allottement 4E
•
Perkusi & timpani pada keempat kuadran a'domen tidak adanyeri ketok <CA2
• Auskultasi & 'ising usus positi9 6;?menit
!02 (kstremitas
+idak tampak de9ormitas akral tera'a hangat pada keempat
ekstremitas edema di ekstremitas 4E
8
8/18/2019 Kasus TB HIV
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 9/41
!!2 8enital
Ada ben5:$an d! #kr:%u4 k!r!
IV. PEMERIKSAAN PENUN3ANG
• Lab:ra%:r!u4
Pemeriksaan ,a'oratorium di U8D RSUD Budhi Asih tanggal !6 Maret
0!"
3ENIS PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL
HEMATOLOGI
,eukosit626 ri'u?l 2" # !!
(ritrosit 21 juta?l 2@ # 62
He4:6$:b!n +',+ 6<dL ++.) 0 +.
He4a%:kr!% (' = ( 0 1)
+rom'osit !17 ri'u?l !60 # $$0
LED ++ 44<5a4 ' ; +
M"V
)>. L >' 0 +''M<. "2! pg " # $
M<.< 2 g?d, # "
RD? +-.( = @ +1
KIMIA KLINIK
METABOLISME KARBOHIDRAT
8lukosa Darah Se3aktu 1 mg?dl G!!0
ELEKTROLIT SERUM
Na%r!u4 &Na* +1 6<d$ +(;+Kalium KE $2$ g?dl 2"4626
K$:r!da &"$* - 6<d$ >;+'
Pemeriksaan ,a'oratorium di Bangsal lantai 6 RSUD Budhi Asih tanggal !"
Maret 0!"
9
8/18/2019 Kasus TB HIV
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 10/41
3ENIS PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL
KIMIA KLINIK
HATI
SGOT 1' 46<d$ @((S8P+ !7 mg?d, G60
IMUNOSEROLOGI
Anti .*C
S7reen!n6<Rap!d %e#% Reak%! N:n reak%!
Me%:de I Reak%! N:n reak%!
Me%:de II Reak%! N:n reak%!
Me%:de III Reak%! N:n reak%!
3ENIS PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL
IMUNOSEROLOGI
HEPATITIS
.BsAg Kualitati9 )on
Reakti9 )on Reakti9
HEPATITIS "
Anti .<C )on
Reakti9 )on Reakti9
3ENIS PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL
MIKROBIOLOGI
Sediaan B+A ; sputumE
B+A !
B+A
B+A
)egati9
!
!
)egati9
)egati9
)egati9
Pemeriksaan ,a'oratorium tanggal !7 Maret 0!"
3ENIS PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL
KIMIA KLINIK
ELEKTROLIT SERUM
Na%r!u4 &Na* +(( 6<d$ +(;+
Kalium KE $2$ g?dl 2"4626
Klorida <lE !06 g?dl 1@4!01
Pemeriksaan ,a'oratorium tanggal !@ Maret 0!"
3ENIS PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL
10
8/18/2019 Kasus TB HIV
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 11/41
IMUNOSEROLOGI
IMUNODEDEFICIENCY PROFILE
<D $ A'solut $ <ell?u, $!0 4 !610
V. RINGKASAN
Pasien datang ke U8D RSUD Budhi Asih dengan keluhan sesak yang
dirasakan sejak !6 'ulan SMRS disertai demam yang hilang tim'ul2
Pasien juga mengeluh 'atuk 'erdahak 'er3arna putih dan dada terasa
nyeri2 Pasien juga merasa mual tetapi muntah disangkal2 )a9su makan
menurun dan 'erat 'adan pasien menurun kira4kira !! kg selama !6 'ulan
terakhir2 Buang air ke:il dan 'uang air 'esar normal2 Pasien juga
mengeluhkan terdapat 'enjolan di skrotum pasien2
Ri3ayat menerima trasn9usi darah dan ri3ayat menggunakan narko'a
dengan jarum suntik disangkal2 Pasien mengaku mengkonsumsi pil koplo
dan minuman keras tetapi sudah 'erhenti ! tahun terakhir2 Pasien mengaku
melakukan seks 'e'as tanpa kondom se'elum menikah2 Pasien merokok
tetapi 'erhenti semenjak merasakan keluhan !6 'ulan yang lalu2 Pasien
konsumsi o'at Mi;agrip untuk mengatasi keluhannya2 Pasien juga 'ero'at
ke Puskesmas tetapi tidak ada per'aikan2
Dari hasil pemeriksaan 9isik didapatkan +ekanan darah& 10?"0mm.g
)adi& @@ ;?menit Respirasi& 0;?menit Suhu& 7<2 +erdapat saria3an
pada mukosa mulut2 +erdapat pem'esaran kelenjar getah 'ening di leher
kiri2 Serta tedapat pem'esaran skrotum kiri2
Dari hasil pemeriksaan penunjang didapatkan anemia .' !0! ,(D
meningkat tajam !!6 hiponatremi )a !$ S8%+ meningkat $0
pemeriksaan anti .*C reakti9 positi9 penurunan <D$2
VI. DA2TAR MASALAH
• +B .*C
• SAR*
11
8/18/2019 Kasus TB HIV
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 12/41
• Prolong Fe>er
• .iponatremia
• Anemia
VII. ANALISA MASALAH
!2 +B .*C
.*C human immunode9i:ien:y >irusE adalah >irus yang
menyerang sistem imunitas pasien sehingga mudah terkena
penyakit in9eksi oportunistik2 Pada pasien ini terkena .*C
dise'a'kan oleh ri3ayat ke'iasaan pasien yaitu melakukan seks
tanpa menggunakan kondom se'elum menikah2
Penyakit +B pun menjadi in9eksi oportunistik yang sering terjadi
pada .*C2 Pre>elansi +B meningkat pada tahun !1@0an ini
dise'a'kan .*C2 Pada pasien ini terdapat 'atuk !6 'ulan dengan
dahak putih penurunan 'erat 'adan hasil B+A serta pada 9oto
ronsen didapatkan adanya inl9itrat pada pulmo dekstra2
.arus kita diperhatikan pengo'atan +B .*C perlu dilihat <D$
pada pasien2 Pada pasien ini <D$ pasien sangat rendah sehingga
harus di'erikan ARC2 ARC di'erikan setelah 4 @ minggu dari %A+
agar %A+ dapat ditoleransi tu'uh2
2 SAR*
Severe Acute Respiratory Infection SAR*E pada pasien ini
dise'a'kan oleh adanya demam dan 'atuk le'ih dari !0 hari
dengan suhu le'ih dari @o<2 SAR* digunakan oleh 5.% untuk
menandai adanya penyakit4penyakit saluran na9as yang 'er'ahaya
dan dapat dilakukan penanggulangan agar tidak terjadi 3a'ah2
Prolong fever pada pasien ini dise'a'kan oleh .*C yang mem'uat
sistem imunitas pasien menjadi rendah yang menye'a'kan in9eksi
+B atau in9eksi lainnya mem'uat menjadi demam2 Pada pasien
2 .iponatremia dan anemia
12
8/18/2019 Kasus TB HIV
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 13/41
Pada pasien ini hiponatremia dan anemia terjadi dikarenakan
asupan pasien yang mengurang selama !6 'ulan2
VIII. PENATALAKSANAAN
• MEDIKA MENTOSA
o *CFD )a<l H ?!jam
o %ndan:entron $mg k?p
o Metronida=ole ; 600mg
o ,e>o9lo;a:in ! ; 600mg
o Para:etamol 600mg k?p
o Ri9ampisin !;00
o *). !;00
o (tam'utol !;!000
• Terap! N:n;Med!ka4en%:#a
!2 Konsul ke 'agian Bedah dengan orkitis sinistra
2 %S dihim'au untuk minum o'at se:ara teratur 2 Kontrol ke Poliklinik Paru se'elum o'at ha'is
$2 Men:egah penularan kepada orang4orang sekitar
IC. PROGNOSIS
Ad >itam & du'ia ad malam
Ad sanationam & du'ia ad malam
Ad 9ungsionam & du'ia ad malam
13
8/18/2019 Kasus TB HIV
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 14/41
C. 2OLLO? UP
+) Mare% '+-
S Demam E Sesak E 'atuk 'erdahak E 'enjolan pada leher E
% +D& !00?"0 ) & 10;
RR& ;
S &1" <
Mata& <A 4?4 S* 4?4,eher& tera'a massa
/antung& S*?** reg m4 g4
Pulmo& S)C ? Rh4?4 5h4?4
A'd& Supel BU ;?m )+ 4
(ks& d'n
A +B .*C
SAR*
P %ndan:entron ; $ mg
Metronida=ole ; 600 mg
,e>o9lo;a:in ! ; 600 mg
P<+ drip ; !000 mg
+> Mare% '+-
S Keringat malam 'atuk E sesak E na9su makan menurun
% +D& 10?"0
) & @0;
RR& ";S &7$
Mata& <A 4?4 S* 4?4
/antung& S*?** reg m4 g4
Pulmo& S)C ? Rh4?4 5h4?4A'd& Supel BU ; )+ 4
(ks& d'n
A +B .*C
SAR*
P %ndan:entron ; $ mg
Metronida=ole ; 600
,e>o9lo;a:in ! ; 600 mg
P<+ ; 600+ Mare% '+-
S Sesak E demam E
% +D& 10?"0
) & "@;?m
RR& $;?m
S &76
Mata& <A 4?4 S* 4?4
/antung& S*?** reg m4 g4
Pulmo& S)C ? Rh4?4 5h4?4
A'd& Supel BU ; )+ 4
(ks& d'n
14
8/18/2019 Kasus TB HIV
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 15/41
A +B .*C
SAR*
P %ndan:entron ; $ mg
Metronida=ole ; 600
,e>o9lo;a:in ! ; 600 mg
P<+ ; 600
Ri9ampisin 00
*). 00
(tam'utol !000
' Mare% '+-
S Sesak E 'atuk E
% +D& 10?"0
) & "@;?m
RR& $;?m
S &"
Mata& <A 4?4 S* 4?4
/antung& S*?** reg m4 g4
Pulmo& S)C ? Rh4?4 5h4?4
A'd& Supel BU ; )+ 4
(ks& d'n
A +B .*C
SAR*
P %ndan:entron ; $ mg
Metronida=ole ; 600
,e>o9lo;a:in ! ; 600 mg
P<+ ; 600
Ri9ampisin 00
*). 00
(tam'utol !000
15
8/18/2019 Kasus TB HIV
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 16/41
BAB II
TIN3AUAN PUSTAKA
I. EPIDEMIOLOGI
+u'erkulosis +BE merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting di
dunia ini2 Pada tahun !11 World Health Organiation 5.%E telah men:anangkan
tu'erkulosis se'agai ! "lobal #mergency $% ,aporan 5.% tahun 00$ menyatakan
'ah3a terdapat @@ juta kasus 'aru tu'erkulosis pada tahun 00 1 juta adalah
kasus B+A Basil +ahan AsamE positi92 Sepertiga penduduk dunia telah terin9eksi
kuman tu'erkulosis dan menurut regional 5.% jumlah ter'esar kasus +B terjadi di
Asia tenggara yaitu H dari seluruh kasus +B di dunia namun 'ila dilihat dari
jumlah penduduk terdapat !@ kasus per !002000 penduduk2 Di A9rika hampir kali
le'ih 'esar dari Asia tenggara yaitu 60 per !002000 pendduduk seperti terlihat pada
ta'el !
Diperkirakan angka kematian aki'at +B adalah @000 setiap hari dan 4 juta
setiap tahun2 ,aporan 5.% tahun 00$ menye'utkan 'ah3a jumlah ter'esar
kematian aki'at +B terdapat di Asia tenggara yaitu "62000 orang atau angka mortaliti
se'esar 1 orang per !002000 penduduk2 Angka mortaliti tertinggi terdapat di A9rika
yaitu @ per !002000 penduduk pre>alens .*C yang :ukup tinggi mengaki'atkan
peningkatan :epat kasus +B yang mun:ul2
*ndonesia masih menempati urutan ke di dunia untuk jumlah kasus +B
setelah *ndia dan <ina2 Setiap tahun terdapat 602000 kasus 'aru +B dan sekitar
!$02000 kematian aki'at +B2 Di *ndonesia tu'erkulosis adalah pem'unuh nomor satu
diantara penyakit menular dan merupakan penye'a' kematian nomor tiga setelah
penyakit jantung dan penyakit pernapasan akut pada seluruh kalangan usia2
II. DE2INISI
+u'erkulosis adalah penyakit yang dise'a'kan oleh in9eksi &ycobacterium
tuberculosis :omple;2
III. PATOGENESIS
16
8/18/2019 Kasus TB HIV
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 17/41
A. TUBERKULOSIS PRIMER
Kuman tu'erkulosis yang masuk melalui saluran napas akan 'ersarang di
jaringan paru sehingga akan ter'entuk suatu sarang pneumoni yang dise'ut sarang
primer atau a9ek primer2 Sarang primer ini mungkin tim'ul di 'agian mana saja dalam
paru 'er'eda dengan sarang reakti>asi2 Dari sarang primer akan kelihatan peradangan
saluran getah 'ening menuju hilus lim9angitis lokalE2 Peradangan terse'ut diikuti
oleh pem'esaran kelenjar getah 'ening di hilus lim9adenitis regionalE2 A9ek primer
'ersama4sama dengan lim9angitis regional dikenal se'agai kompleks primer2
Kompleks primer ini akan mengalami salah satu nasi' se'agai 'erikut &
!2 Sem'uh dengan tidak meninggalkan :a:at sama sekali restitution ad
integrumE
2 Sem'uh dengan meninggalkan sedikit 'ekas antara lain sarang 8hon
garis 9i'rotik sarang perkapuran di hilusE
2 Menye'ar dengan :ara &
a2 Perkontinuitatum menye'ar ke sekitarnyaSalah satu :ontoh adalah
epitu'erkulosis yaitu suatu kejadian penekanan 'ronkus 'iasanya
'ronkus lo'us medius oleh kelenjar hilus yang mem'esar sehingga
menim'ulkan o'struksi pada saluran napas 'ersangkutan dengan
aki'at atelektasis2 Kuman tu'erkulosis akan menjalar sepanjang
'ronkus yang tersum'at ini ke lo'us yang atelektasis dan
menim'ulkan peradangan pada lo'us yang atelektasis terse'ut
yang dikenal se'agai epitu'erkulosis2
'2 Penye'aran se:ara 'ronkogen 'aik di paru 'ersangkutan maupun
ke paru se'elahnya atau tertelan
:2 Penye'aran se:ara hematogen dan lim9ogen2 Penye'aran ini 'erkaitan dengan daya tahan tu'uh jumlah dan >irulensi kuman2
Sarang yang ditim'ulkan dapat sem'uh se:ara spontan akan
tetetapi 'ila tidak terdapat imuniti yang adekuat penye'aran ini
akan menim'ulkan keadaan :ukup ga3at seperti tu'erkulosis
milier meningitis tu'erkulosis typhobacillosis 'andouy%
Penye'aran ini juga dapat menim'ulkan tu'erkulosis pada alat
17
8/18/2019 Kasus TB HIV
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 18/41
tu'uh lainnya misalnya tulang ginjal anak ginjal genitalia dan
se'againya2 Komplikasi dan penye'aran ini mungkin 'erakhir
dengan& Sem'uh dengan meninggalkan sekuele misalnya
pertum'uhan ter'elakang pada anak setelah mendapat
ense9alomeningitis tu'erkuloma E atau Meninggal2 Semua kejadian
diatas adalah perjalanan tu'erkulosis primer2
B. TUBERKULOSIS POSTPRIMER
+u'erkulosis postprimer akan mun:ul 'ertahun4tahun kemudian setelah
tu'erkulosis primer 'iasanya terjadi pada usia !64$0 tahun2 +u'erkulosis postprimer
mempunyai nama yang 'erma:am4ma:am yaitu tu'erkulosis 'entuk de3asa
localied tuberculosis tu'erkulosis menahun dan postprimer mempunyai nama yang
'erma:am4ma:am yaitu tu'erkulosis 'entuk de3asa localied tuberculosis
tu'erkulosis menahun dan se'againya2 Bentuk tu'erkulosis inilah yang terutama
menjadi masalah kesehatan masyarakat karena dapat menjadi sum'er penularan2
+u'erkulosis postprimer dimulai dengan sarang dini yang umumnya terletak di
segmen apikal lo'us superior maupun lo'us in9erior2 Sarang dini ini a3alnya
'er'entuk suatu sarang pneumoni ke:il2 Sarang pneumoni ini akan mengikuti salah
satu jalan se'agai 'erikut &
!2 Diresopsi kem'ali dan sem'uh tanpa meninggalkan :a:at
2 Sarang terse'ut akan meluas dan segera terjadi proses penyem'uhan dengan
penye'ukan jaringan 9i'rosis2 Selanjutnya akan terjadi pengapuran dan akan
sem'uh dalam 'entuk perkapuran2 Sarang terse'ut dapat menjadi akti9
kem'ali dengan mem'entuk jaringan keju dan menim'ulkan ka>iti 'ila
jaringan keju di'atukkan keluar2
2 Sarang pneumoni meluas mem'entuk jaringan keju jaringan kaseosaE2 Ka>itiakan mun:ul dengan di'atukkannya jaringan keju keluar2 Ka>iti a3alnya
'erdinding tipis kemudian dindingnya akan menjadi te'al ka>iti sklerotikE2
Ka>iti terse'ut akan menjadi&
a2 meluas kem'ali dan menim'ulkan sarang pneumoni 'aru2 Sarang
pneumoni ini akan mengikuti pola perjalanan seperti yang dise'utkan
di atas
18
8/18/2019 Kasus TB HIV
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 19/41
'2 memadat dan mem'ungkus diri enkapsulasiE dan dise'ut
tu'erkuloma2 +u'erkuloma dapat mengapur dan menyem'uh tetapi
mungkin pula akti9 kem'ali men:air lagi dan menjadi ka>iti lagi
c. 'ersih dan menyem'uh yang dise'ut open healed cavity atau ka>iti
menyem'uh dengan mem'ungkus diri dan akhirnya menge:il2
Kemungkinan 'erakhir se'agai ka>iti yang ter'ungkus dan men:iut
sehingga kelihatan seperti 'intang stellate shapedE2
8am'ar !2 Skema perkem'angan sarang tu'erkulosis postprimer dan perjalanan
penyem'uhannya
IV. KLASI2IKASI TUBERKULOSISA. TUBERKULOSIS PARU
+u'erkulosis paru adalah tu'erkulosis yang menyerang jaringan paru tidak
termasuk pleura2
+. Berda#arkan ha#!$ pe4er!k#aan dahak &BTA*
+B paru di'agi atas&
a2 +u'erkulosis paru B+A E&
19
8/18/2019 Kasus TB HIV
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 20/41
• Sekurang4kurangnya dari spesimen dahak menunjukkan hasil
B+A positi9
• .asil pemeriksaan satu spesimen dahak menunjukkan B+A positi9
dan kelainan radiologi menunjukkan gam'aran tu'erkulosis akti9
• .asil pemeriksaan satu spesimen dahak menunjukkan B+A positi9
dan 'iakan positi9
'2 +u'erkulosis paru B+A 4E&
• .asil pemeriksaan dahak kali menunjukkan B+A negati9
gam'aran klinis dan kelainan radiologi menunjukkan tu'erkulosis
akti9
• .asil pemeriksaan dahak kali menunjukkan B+A negati9 dan
'iakan &% tuberculosis
. Berda#arkan %!pe pa#!en
+ipe pasien ditentukan 'erdasarkan ri3ayat pengo'atan se'elumnya2 Ada
'e'erapa tipe pasien yaitu &
!2 Kasus 'aru
Adalah pasien yang 'elum pernah mendapat pengo'atan dengan %A+ atau
sudah pernah menelan %A+ kurang dari satu 'ulan2
2 Kasus kam'uh relapsE
Adalah pasien tu'erkulosis yang se'elumnya pernah mendapat pengo'atan
tu'erkulosis dan telah dinyatakan sem'uh atau pengo'atan lengkap
kemudian kem'ali lagi 'ero'at dengan hasil pemeriksaan dahak B+A
positi9 atau 'iakan positi92Bila B+A negati9 atau 'iakan negati9 tetapi
gam'aran radiologi di:urigai lesi akti9 ? per'urukan dan terdapat gejala
klinis maka harus dipikirkan 'e'erapa kemungkinan&
• ,esi nontu'erkulosis pneumonia 'ronkiektasis jamur
keganasan dllE
20
8/18/2019 Kasus TB HIV
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 21/41
• +B paru kam'uh yang ditentukan oleh dokter spesialis yang
'erkompeten menangani kasus tu'erkulosis
2 Kasus defaulted atau drop out
Adalah pasien yang telah menjalani pengo'atan I ! 'ulan dan tidak
mengam'il o'at 'ulan 'erturut4turut atau le'ih se'elum masa
pengo'atannya selesai2
$2 Kasus gagal
Adalah pasien B+A positi9 yang masih tetap positi9 atau kem'ali menjadi
positi9 pada akhir 'ulan ke46 satu 'ulan se'elum akhir pengo'atanE atau
akhir pengo'atan2
62 Kasus kronik
Adalah pasien dengan hasil pemeriksaan B+A masih positi9 setelah selesai
pengo'atan ulang dengan pengo'atan kategori dengan penga3asan yang
'aik
"2 Kasus Bekas +B&
• .asil pemeriksaan B+A negati9 'iakan juga negati9 'ila ada ( dan
gam'aran radiologi paru menunjukkan lesi +B yang tidak akti9
atau 9oto serial menunjukkan gam'aran yang menetap2 Ri3ayat
pengo'atan %A+ adekuat akan le'ih mendukung
• Pada kasus dengan gam'aran radiologi meragukan dan telah
mendapat pengo'atan %A+ 'ulan serta pada 9oto toraks ulang
tidak ada peru'ahan gam'aran radiologi
B. TUBERKULOSIS EKSTRA PARU
+u'erkulosis ekstraparu adalah tu'erkulosis yang menyerang organ tu'uh lain
selain paru misalnya kelenjar getah 'ening selaput otak tulang ginjal saluran
ken:ing dan lain4lain2
Diagnosis se'aiknya didasarkan atas kultur positi9 atau patologi anatomi dari
tempat lesi2 Untuk kasus4kasus yang tidak dapat dilakukan pengam'ilan spesimen
maka diperlukan 'ukti klinis yang kuat dan konsisten dengan +B ekstraparu akti92
V. DIAGNOSIS
21
8/18/2019 Kasus TB HIV
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 22/41
GAMBARAN KLINIK
Diagnosis tu'erkulosis dapat ditegakkan 'erdasarkan gejala klinis
pemeriksaan 9isis?jasmani pemeriksaan 'akteriologi radiologi dan pemeriksaan
penunjang lainnya
A. Ge5a$a k$!n!k
8ejala klinis tu'erkulosis dapat di'agi menjadi golongan yaitu gejala lokal
dan gejala sistemik 'ila organ yang terkena adalah paru maka gejala lokal ialah gejala
respiratori gejala lokal sesuai organ yang terli'atE
• 8ejala respiratorik
'atuk J minggu 'atuk darah sesak napas nyeri dada
8ejala respiratori ini sangat 'er>ariasi dari mulai tidak ada gejala sampai
gejala yang :ukup 'erat tergantung dari luas lesi2 Kadang pasien terdiagnosis
pada saat medical check up2 Bila 'ronkus 'elum terli'at dalam proses
penyakit maka pasien mungkin tidak ada gejala 'atuk2 Batuk yang pertama
terjadi karena iritasi 'ronkus dan selanjutnya 'atuk diperlukan untuk
mem'uang dahak ke luar2
• 8ejala sistemik
Demam gejala sistemik lain adalah malaise keringat malam anoreksia dan
'erat 'adan menurun
• 8ejala tu'erkulosis ekstraparu
8ejala tu'erkulosis ekstraparu tergantung dari organ yang terli'at misalnya
pada lim9adenitis tu'erkulosis akan terjadi pem'esaran yang lam'at dan tidak
nyeri dari kelenjar getah 'ening pada meningitis tu'erkulosis akan terlihat
gejala meningitis sementara pada pleuritis tu'erkulosis terdapat gejala sesak
napas dan kadang nyeri dada pada sisi yang rongga pleuranya terdapat :airan2
B. Pe4er!k#aan 3a#4an!
Pada pemeriksaan jasmani kelainan yang akan dijumpai tergantung dari organ
yang terli'at2Pada tu'erkulosis paru kelainan yang didapat tergantung luas
kelainan struktur paru2 Pada permulaan a3alE perkem'angan penyakit umumnya
tidak atau sulit sekaliE menemukan kelainan2 Kelainan paru pada umumnya
22
8/18/2019 Kasus TB HIV
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 23/41
terletak di daerah lo'us superior terutama daerah apeks dan segmen posterior S!
dan SE serta daerah apeks lo'us in9erior S"E2 Pada pemeriksaan jasmani dapat
ditemukan antara lain suara napas 'ronkial am9orik suara napas melemah ronki
'asah tanda4tanda penarikan paru dia9ragma dan mediastinum2Pada pleuritis
tu'erkulosis kelainan pemeriksaan 9isis tergantung dari 'anyaknya :airan di
rongga pleura2 Pada perkusi ditemukan pekak pada auskultasi suara napas yang
melemah sampai tidak terdengar pada sisi yang terdapat :airan2Pada lim9adenitis
tu'erkulosis terlihat pem'esaran kelenjar getah 'ening tersering di daerah leher
pikirkan kemungkinan metastasis tumorE kadang4kadang di daerah ketiak2
Pem'esaran kelenjar terse'ut dapat menjadi :old a's:essL2
". Pe4er!k#aan Bak%er!:$:6!k
• Bahan pemeriksasan
Pemeriksaan 'akteriologi untuk menemukan kuman tu'erkulosis
mempunyai arti yang sangat penting dalam menegakkan diagnosis2 Bahan
untuk pemeriksaan 'akteriologi ini dapat 'erasal dari dahak :airan pleura
li)uor cerebrospinal 'ilasan 'ronkus 'ilasan lam'ung kurasan
'ronkoal>eolar 'ron:hoal>eolar la>age?BA,E urin 9ae:es dan jaringan
'iopsi termasuk 'iopsi jarum halus?B/.E
• <ara pengumpulan dan pengiriman 'ahan
<ara pengam'ilan dahak kali SPSE&
; Se3aktu ? spot dahak se3aktu saat kunjunganE
4 Pagi keesokan harinya E
4 Se3aktu ? spot pada saat mengantarkan dahak pagiE atau setiap pagi
hari 'erturut4turut2
Bahan pemeriksaan?spe:imen yang 'er'entuk :airan dikumpulkan ?
ditampung dalam pot yang 'ermulut le'ar 'erpenampang " :m atau le'ih
dengan tutup 'erulir tidAk mudah pe:ah dan tidak 'o:or2 Apa'ila ada 9asiliti
spesimen terse'ut dapat di'uat sediaan apus pada gelas o'jek di9iksasiE
se'elum dikirim ke la'oratorium2
Bahan pemeriksaan hasil B/. dapat di'uat sediaan apus kering di gelas
23
8/18/2019 Kasus TB HIV
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 24/41
o'jek atau untuk kepentingan 'iakan dan uji resistensi dapat ditam'ahkan
)a<l 01H 46 ml se'elum dikirim ke la'oratorium2 Spesimen dahak yang ada
dalam pot jika pada gelas o'jek dimasukkan ke dalam kotak sediaanE yang
akan dikirim ke la'oratorium harus dipastikan telah tertulis identiti pasien
yang sesuai dengan 9ormulir permohonan pemeriksaan la'oratorium2Bila
lokasi 9asiliti la'oratorium 'erada jauh dari klinik?tempat pelayanan pasien
spesimen dahak dapat dikirim dengan kertas saring melalui jasa pos2
D. Pe4er!k#aan Rad!:$:6!k
Pemeriksaan standar ialah 9oto toraks PA2 Pemeriksaan lain atas indikasi& 9oto
lateral top4lordotik o'lik <+4S:an2 Pada pemeriksaan 9oto toraks tu'erkulosis
dapat mem'eri gam'aran 'erma:am 4ma:am 'entuk multi9ormE% 8am'aran
radiologi yang di:urigai se'agai lesi +B akti9 &
• Bayangan 'era3an ? nodular di segmen apikal dan posterior lo'us atas paru
dan segmen superior lo'us 'a3ah
• Ka>iti terutama le'ih dari satu dikelilingi oleh 'ayangan opak 'era3an atau
nodular
• Bayangan 'er:ak milier
• (9usi pleura unilateral umumnyaE atau 'ilateral jarangE
8am'aran radiologik yang di:urigai lesi +B inakti9&
• Fi'rotik
• Kalsi9ikasi
• S:h3arte atau pene'alan pleura
,uluh paru destroyed ,ung E &
8am'aran radiologi yang menunjukkan kerusakan jaringan paru yang 'erat
'iasanya se:ara klinis dise'ut luluh paru% 8am'aran radiologi luluh paru terdiri
dari atelektasis ektasis? multika>iti dan 9i'rosis parenkim paru2 Sulit untuk
menilai akti>iti lesi atau penyakit hanya 'erdasarkan gam'aran radiologi terse'ut2
Perlu dilakukan pemeriksaan 'akteriologi untuk memastikan akti>iti proses
penyakit
24
8/18/2019 Kasus TB HIV
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 25/41
,uas lesi yang tampak pada 9oto toraks untuk kepentingan pengo'atan dapat
dinyatakan se'agai 'erikut terutama pada kasus B+A negati9E&
• ,esi minimal 'ila proses mengenai se'agian dari satu atau dua paru dengan
luas tidak le'ih dari sela iga depan >olume paru yang terletak di atas
chondrostemal *unction dari iga kedua depan dan prosesus spinosus dari
>erte'ra torakalis $ atau korpus >erte'ra torakalis 6E serta tidak dijumpai
ka>iti
• ,esi luas
Bila proses le'ih luas dari lesi minimal2
VI. PENGOBATAN TUBERKULOSIS
Pengo'atan tu'erkulosis ter'agi menjadi 9ase yaitu 9ase intensi9 4 'ulanE dan 9ase
lanjutan $ atau 7 'ulan2 Paduan o'at yang digunakan terdiri dari paduan o'at utama
dan tam'ahan2
A. OBAT ANTI TUBERKULOSIS &OAT*
!2 %'at yang dipakai&!2 /enis o'at utama lini !E yang digunakan adalah&
A2 *). Ri9ampisin
B2 Pira=inamid
<2 Streptomisin
D2 (tam'utol
2 /enis o'at tam'ahan lainnya lini E
A2 Kanamisin
B2 Amikasin
<2 Kuinolon
D2 %'at lain masih dalam penelitian yaitu makrolid dan amoksilin asam
kla>ulanat
(2 Be'erapa o'at 'erikut ini 'elum tersedia di *ndonesia antara lain&
Kapreomisin Sikloserino PAS dulu tersediaE Deri>at ri9ampisin dan
*). +hioamides ethionamide dan prothionamideE
Ke4a#an
• %'at tunggal%'at disajikan se:ara terpisah masing4masing *). ri9ampisin
25
8/18/2019 Kasus TB HIV
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 26/41
pira=inamid dan etam'utol2
• %'at kom'inasi dosis tetap Fi;ed Dose <om'ination # FD<E Kom'inasi dosis
tetap ini terdiri dari atau $ o'at dalam satu ta'let
Pengem'angan pengo'atan +B paru yang e9ekti9 merupakan hal yang penting
untuk menyem'uhkan pasien dan menghindari MDR +B multidrug resistant
tu'er:ulosisE2 Pengem'angan strategi D%+S untuk mengontrol epidemi +B
merupakan prioriti utama 5.%2 *nternational Union Against +u'er:ulosis and ,ung
Disease *UA,+DE dan 5.% menyarakan untuk menggantikan paduan o'at tunggal
dengan kom'inasi dosis tetap dalam pengo'atan +B primer pada tahun !11@2 Dosis
o'at tu'erkulosis kom'inasi dosis tetap 'erdasarkan 5.% seperti terlihat pada ta'el
2 Keuntungan kom'inasi dosis tetap antara lain&
• Penatalaksanaan sederhana dengan kesalahan pem'uatan resep minimal
• Peningkatan kepatuhan dan penerimaan pasien dengan penurunan
kesalahan pengo'atan yang tidak disengaja
• Peningkatan kepatuhan tenaga kesehatan terhadap penatalaksanaan yang
'enar dan standar
• Per'aikan manajemen o'at karena jenis o'at le'ih sedikit
• Menurunkan risiko penyalahgunaan o'at tunggal dan MDR aki'at
penurunan penggunaan monoterapi
26
8/18/2019 Kasus TB HIV
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 27/41
Penentuan dosis terapi kom'inasi dosis tetap $ o'at 'erdasarkan rentang dosis
yang telah ditentukan oleh 5.% merupakan dosis yang e9ekti9 atau masih termasuk
dalam 'atas dosis terapi dan non toksik2Pada kasus yang mendapat o'at kom'inasidosis tetap terse'ut 'ila mengalami e9ek samping serius harus dirujuk ke rumah
sakit ? dokter spesialis paru ? 9asiliti yang mampu menanganinya2
B. PADUAN OBAT ANTI TUBERKULOSIS
Pengo'atan tu'erkulosis di'agi menjadi&+B paru kasus 'aruE B+A positi9 atau
pada 9oto toraks& lesi luas
Paduan o'at yang dianjurkan
R.( ? $ R. atau
R.(? ".( atau
R.( ? $R.
Paduan ini dianjurkan untuk
• +B paru B+A E kasus 'aru
• +B paru B+A 4E dengan gam'aran radiologi lesi luas termasuk luluh paruE
Bila ada 9asiliti 'iakan dan uji resistensi pengo'atan disesuaikan dengan hasil
uji resistensi
• +B Paru kasus 'aruE B+A negati9 pada 9oto toraks& lesi minimal
Paduan o'at yang dianjurkan & R.( ? $ R. atau & " R.( atau R.(?
$R.
• +B paru kasus kam'uh
27
8/18/2019 Kasus TB HIV
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 28/41
Se'elum ada hasil uji resistensi dapat di'erikan R.(S?! R.(2 Fase
lanjutan sesuai dengan hasil uji resistensi2 Bila tidak terdapat hasil uji
resistensi dapat di'erikan o'at R.( selama 6 'ulan2
• +B Paru kasus gagal pengo'atan
Se'elum ada hasil uji resistensi seharusnya di'erikan o'at lini :ontoh
paduan& 4" 'ulan kanamisin o9loksasin etionamid sikloserin dilanjutkan !64
!@ 'ulan o9loksasin etionamid sikloserinE2 Dalam keadaan tidak
memungkinkan pada 9ase a3al dapat di'erikan R.(S ? ! R.(2 Fase
lanjutan sesuai dengan hasil uji resistensi2 Bila tidak terdapat hasil uji
resistensi dapat di'erikan o'at R.( selama 6 'ulan2
Dapat pula dipertim'angkan tindakan 'edah untuk mendapatkan hasil yang
optimal2 Se'aiknya kasus gagal pengo'atan dirujuk ke dokter spesialis paru
• +B Paru kasus putus 'ero'at
Pasien +B paru kasus lalai 'ero'at akan dimulai pengo'atan kem'ali sesuai
dengan kriteria se'agai 'erikut&
o Bero'at I $ 'ulan
o B+A saat ini negati9
Klinis dan radiologi tidak akti9 atau ada per'aikan maka pengo'atan
%A+ dihentikan2 Bila gam'aran radiologi akti9 lakukan analisis le'ih
lanjut untuk memastikan diagnosis +B dengan mempertim'angkan
juga kemungkinan penyakit paru lain2 Bila ter'ukti +B maka
pengo'atan dimulai dari a3al dengan paduan o'at yang le'ih kuat dan
jangka 3aktu pengo'atan yang le'ih lama2
o B+A saat ini positi9
Pengo'atan dimulai dari a3al dengan paduan o'at yang le'ih kuat dan
jangka 3aktu pengo'atan yang le'ih lama
o Bero'at G $ 'ulan
Bila B+A positi9 pengo'atan dimulai dari a3al dengan paduan o'at
yang le'ih kuat dan jangka 3aktu pengo'atan yang le'ih lama
28
8/18/2019 Kasus TB HIV
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 29/41
Bila B+A negati9 gam'aran 9oto toraks positi9 +B akti9 pengo'atan
diteruskan /ika memungkinkan seharusnya diperiksa uji resistensi
terhadap %A+2
• +B Paru kasus kronik
Pengo'atan +B paru kasus kronik jika 'elum ada hasil uji resistensi 'erikan
R.(S2 /ika telah ada hasil uji resistensi sesuaikan dengan hasil uji resistensi
minimal terdapat $ ma:am %A+ yang masih sensiti9E ditam'ah dengan o'at
lini seperti kuinolon 'etalaktam makrolid dll2 Pengo'atan minimal !@
'ulan2 /ika tidak mampu dapat di'erikan *). seumur hidup Pertim'angkan
pem'edahan untuk meningkatkan kemungkinan penyem'uhan2 Kasus +B paru
kronik perlu dirujuk ke dokter spesialis paru
". E2EK SAMPING OBAT
<atatan & N %'at yang disediakan oleh Program )asional +B
Se'agian 'esar pasien +B dapat menyelesaikan pengo'atan tanpa e9ek samping2
29
8/18/2019 Kasus TB HIV
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 30/41
)amun se'agian ke:il dapat mengalami e9ek samping oleh karena itu
pemantauan kemungkinan terjadinya e9ek samping sangat penting dilakukan
selama pengo'atan2(9ek samping yang terjadi dapat ringan atau 'erat terlihat
pada ta'el $E 'ila e9ek samping ringan dan dapat diatasi dengan o'at simptomatis
maka pem'erian %A+ dapat dilanjutkan2
• *sonia=id *).E
Se'agian 'esar pasien +B dapat menyelesaikan pengo'atan tanpa e9ek
samping2 )amun se'agian ke:il dapat mengalami e9ek samping oleh karena
itu pemantauan kemungkinan terjadinya e9ek samping sangat penting
dilakukan selama pengo'atan2(9ek samping yang terjadi dapat ringan atau
'erat terlihat pada ta'el $E 'ila e9ek samping ringan dan dapat diatasi dengan
o'at simptomatis maka pem'erian %A+ dapat dilanjutkan2
• Ri9ampisin
(9ek samping ringan yang dapat terjadi dan hanya memerlukan pengo'atan
simptomatis ialah &
• Sindrom 9lu 'erupa demam menggigil dan nyeri tulang
• Sindrom perut 'erupa sakit perut mual tidak na9su makan muntah
kadang4kadang diare
• Sindrom kulit seperti gatal4gatal kemerahan(9ek samping yang 'erat tetapi
jarang terjadi ialah &4 .epatitis im'as o'at atau ikterik 'ila terjadi hal
terse'ut %A+ harus distop dulu dan penatalaksanaan sesuai pedoman +B
pada keadaan khusus4 Purpura anemia hemolitik yang akut syok dan
gagal ginjal2 Bila salah satu dari gejala ini terjadi ri9ampisin harus segera
dihentikan dan jangan di'erikan lagi 3alaupun gejalanya telah menghilang
4 Sindrom respirasi yang ditandai dengan sesak napasRi9ampisin dapat
menye'a'kan 3arna merah pada air seni keringat air mata dan air liur2
5arna merah terse'ut terjadi karena proses meta'olisme o'at dan tidak
'er'ahaya2 .al ini harus di'eritahukan kepada pasien agar mereka
mengerti dan tidak perlu kha3atir2
• Pira=inamid
30
8/18/2019 Kasus TB HIV
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 31/41
(9ek samping utama ialah hepatitis im'as o'at penatalaksanaan sesuai
pedoman +B pada keadaan khususE2 )yeri sendi juga dapat terjadi 'eri
aspirinE dan kadang4kadang dapat menye'a'kan serangan arthritis 8out hal
ini kemungkinan dise'a'kan 'erkurangnya ekskresi dan penim'unan asam
urat2 Kadang4kadang terjadi reaksi demam mual kemerahan dan reaksi kulit
yang lain2
• (tam'utol
(tam'utol dapat menye'a'kan gangguan penglihatan 'erupa 'erkurangnya
ketajaman 'uta 3arna untuk 3arna merah dan hijau2 Meskipun demikian
kera:unan okuler terse'ut tergantung pada dosis yang dipakai jarang sekali
terjadi 'ila dosisnya !646 mg?kg BB perhari atau 0 mg?kg BB yang
di'erikan kali seminggu2 8angguan penglihatan akan kem'ali normal dalam
'e'erapa minggu setelah o'at dihentikan2 Se'aiknya etam'utol tidak di'erikan
pada anak karena risiko kerusakan okuler sulit untuk dideteksi
• Streptomisin
(9ek samping utama adalah kerusakan syara9 kedelapan yang 'erkaitan dengan
keseim'angan dan pendengaran2 Risiko e9ek samping terse'ut akan meningkat
seiring dengan peningkatan dosis yang digunakan dan umur pasien2 Risiko
terse'ut akan meningkat pada pasien dengan gangguan 9ungsi ekskresi ginjal2
8ejala e9ek samping yang terlihat ialah telinga mendenging tinitusE pusing
dan kehilangan keseim'angan2 Keadaan ini dapat dipulihkan 'ila o'at segera
dihentikan atau dosisnya dikurangi 06gr 2 /ika pengo'atan diteruskan maka
kerusakan alat keseim'angan makin parah dan menetap kehilangan
keseim'angan dan tuliE2
Reaksi hipersensiti>iti kadang terjadi 'erupa demam yang tim'ul ti'a4ti'a
disertai sakit kepala muntah dan eritema pada kulit2 (9ek samping sementara
dan ringan jarang terjadiE seperti kesemutan sekitar mulut dan telinga yang
mendenging dapat terjadi segera setelah suntikan2 Bila reaksi ini mengganggu
maka dosis dapat dikurangi 06grStreptomisin dapat menem'us sa3ar
plasenta sehingga tidak 'oleh di'erikan pada perempuan hamil se'a' dapat
merusak syara9 pendengaran janin2
31
8/18/2019 Kasus TB HIV
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 32/41
D. PENGOBATAN SUPORTI2<SIMPTOMATIK
Pada pengo'atan pasien +B perlu diperhatikan keadaan klinisnya2 Bila keadaan
klinis 'aik dan tidak ada indikasi ra3at pasien dapat di'erikan ra3at jalan2 Selain
%A+ kadang perlu pengo'atan tam'ahan atau suporti9?simptomatis untuk
meningkatkan daya tahan tu'uh atau mengatasi gejala?keluhan2
Pasien ra3at jalan
• Makan makanan yang 'ergi=i 'ila dianggap perlu dapat di'erikan >itamin
tam'ahan pada prinsipnya tidak ada larangan makanan untuk pasien
tu'erkulosis ke:uali untuk penyakit komor'idnyaE
• Bila demam dapat di'erikan o'at penurun panas?demam:2 Bila perlu dapat
di'erikan o'at untuk mengatasi gejala 'atuk sesak napas atau keluhan
lain2
32
8/18/2019 Kasus TB HIV
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 33/41
Pasien ra3at inap
• *ndikasi ra3at inap &
o +B paru disertai keadaan?komplikasi s''& Batuk darah massi9
Keadaan umum 'uruk Pneumotoraks (mpiema (9usi pleura masi9 ?
'ilateral Sesak napas 'erat 'ukan karena e9usi pleuraE
o +B di luar paru yang mengan:am ji3a &
o +B paru milier Meningitis +B
Pengo'atan suporti9 ? simptomatis yang di'erikan sesuai dengan keadaan
klinis dan indikasi ra3at
E. TERAPI PEMBEDAHAN
*ndikasi operasi
a2 *ndikasi mutlak
• Semua pasien yang telah mendapat %A+ adekuat tetetapi dahak tetap
positi9
• Pasien 'atuk darah yang masi9 tidak dapat diatasi dengan :ara
konser>ati9
• Pasien dengan 9istula 'ronkopleura dan empiema yang tidak dapat
diatasi se:ara konser>ati9
'2 lndikasi relati>e
• Pasien dengan dahak negati9 dengan 'atuk darah 'erulang
• Kerusakan satu paru atau lo'us dengan keluhan
• Sisa ka>iti yang menetap2
• +indakan *n>asi9 Selain Pem'edahanEO BronkoskopiO Punksi pleuraO
Pemasangan 5SD 5ater Sealed DrainageE2. EVALUASI PENGOBATAN
(>aluasi pasien meliputi e>aluasi klinis 'akteriologi radiologi dan e9ek samping
o'at serta e>aluasi keteraturan 'ero'at2
• Ea$ua#! k$!n!k
Pasien die>aluasi setiap minggu pada ! 'ulan pertama pengo'atan
selanjutnya setiap ! 'ulan4 (>aluasi & respons pengo'atan dan ada tidaknya
33
8/18/2019 Kasus TB HIV
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 34/41
e9ek samping o'at serta ada tidaknya komplikasi penyakit 4 (>aluasi klinis
meliputi keluhan 'erat 'adan pemeriksaan 9isis2
• Ea$ua#! bak%er!:$:6!k &' ; ; - < bu$an pen6:ba%anE
+ujuan untuk mendeteksi ada tidaknya kon>ersi dahak O Pemeriksaan
e>aluasi pemeriksaan mikroskopik
!2 Se'elum pengo'atan dimulai
2 Setelah 'ulan pengo'atan setelah 9ase intensi9E
3. Pada akhir pengo'atan O Bila ada 9asiliti 'iakan & dilakukan pemeriksaan
'iakan dan uji resistensi
• Ea$ua#! rad!:$:6!k &' ; 0 -< bu$an pen6:ba%an*
Pemeriksaan dan e>aluasi 9oto toraks dilakukan pada&
o Se'elum pengo'atan
o Setelah 'ulan pengo'atan ke:uali pada kasus yang juga dipikirkan
kemungkinan keganasan dapat dilakukan ! 'ulan pengo'atanE
o Pada akhir pengo'atan
• Ea$ua#! eek #a4p!n6 #e7ara k$!n!k
o Bila mungkin se'aiknya dari a3al diperiksa 9ungsi hati 9ungsi ginjal
dan darah lengkap
o Fungsi hatiQ S8%+S8P+ 'iliru'in 9ungsi ginjal & ureum kreatinin
dan gula darah serta asam urat untuk data dasar penyakit penyerta
atau e9ek samping pengo'atan
o Asam urat diperiksa 'ila menggunakan pira=inamid
o Pemeriksaan >isus dan uji 'uta 3arna 'ila menggunakan etam'utol
'ila ada keluhanE
o Pasien yang mendapat streptomisin harus diperiksa uji keseim'angan
dan audiometri 'ila ada keluhanE
o Pada anak dan de3asa muda umumnya tidak diperlukan pemeriksaan
a3al terse'ut2 -ang paling penting adalah e>aluasi klinis kemungkinan
terjadi e9ek samping o'at2 Bila pada e>aluasi klinis di:urigai terdapat
e9ek samping maka dilakukan pemeriksaan la'oratorium untuk
34
8/18/2019 Kasus TB HIV
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 35/41
memastikannya dan penanganan e9ek samping o'at sesuai pedoman
• Ea$u#! ke%era%uran ber:ba%
-ang tidak kalah pentingnya adalah e>aluasi keteraturan 'ero'at dan diminum
? tidaknya o'at terse'ut2 Dalam hal ini maka sangat penting penyuluhan atau
pendidikan mengenai penyakit dan keteraturan 'ero'at2 Penyuluhan atau
pendidikan dapat di'erikan kepada pasien keluarga dan lingkungannya2
Ketidakteraturan 'ero'at akan menye'a'kan tim'ulnya masalah resistensi2
Kriteria Sem'uh&
• B+A mikroskopis negati9 dua kali pada akhir 9ase intensi9 dan akhir
pengo'atanE dan telah mendapatkan pengo'atan yang adekuat
• Pada 9oto toraks gam'aran radiologi serial tetap sama? per'aikan
• Bila ada 9asiliti 'iakan maka kriteria ditam'ah 'iakan negati9
• Ea$ua#! pa#!en 9an6 %e$ah #e4buh
Pasien +B yang telah dinyatakan sem'uh se'aiknya tetap die>aluasi minimal
dalam tahun pertama setelah sem'uh hal ini dimaksudkan untuk
mengetahui kekam'uhan2 .al yang die>aluasi adalah mikroskopis B+A dahak
dan 9oto toraks2 Mikroskopis B+A dahak "! dan $ 'ulan sesuai
indikasi?'ila ada gejalaE setelah dinyatakan sem'uh2 (>aluasi 9oto toraks "
! $ 'ulan setelah dinyatakan sem'uh 'ila ada ke:urigaan +B kam'uhE2
VII. TB PARU DENGAN HIV < AIDS
Pada daerah dengan angka pre>alens .*C yang tinggi di populasi dengan
kemungkinan koin9eksi +B4.*C maka konseling dan pemeriksaan .*C diindikasikan
untuk seluruh +B pasien se'agai 'agian dari penatalaksanaan rutin2 Pada daerah
dengan pre>alens .*C yang rendah konseling dan pemeriksaan .*C hanya diindikasi
pada pasien +B dengan keluhan dan tanda tanda yang diduga 'erhu'ungan dengan
.*C dan pada pasien +B dengan ri3ayat risiko tinggi terpajan .*C2
/adi tidak semua pasien +B paru perlu diuji .*C2 .anya pasien +B paru tertentu saja
yang memerlukan uji .*C misalnya&
a2 Ada ri3ayat perilaku risiko tinggi tertular .*C
35
8/18/2019 Kasus TB HIV
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 36/41
'2 .asil pengo'atan %A+ tidak memuaskan
:2 MDR +B ? +B kronikPemeriksaan minimal yang perlu dilakukan untuk
memastikan diagnosis +B paru adalah pemeriksaan B+A dahak 9oto
toraks dan jika memungkinkan dilakukan pemeriksaan <D$2
Pengo'atan %A+ pada +B4.*C&
• Pada dasarnya pengo'atannya sama dengan pengo'atan +B tanpa .*C?A*DS2
• Prinsip pengo'atan adalah menggunakan kom'inasi 'e'erapa jenis o'at
dalam jumlah :ukup dan dosis serta jangka 3aktu yang tepat
• Pem'erian tiaseta=on pada pasien .*C?A*DS sangat 'er'ahaya karena akan
menye'a'kan e9ek toksik 'erat pada kulit4 *njeksi streptomisin hanya 'oleh
di'erikan jika tersedia alat suntik sekali pakai yang steril2
• Desensitisasi o'at *). ri9ampisinE tidak 'oleh dilakukan karena
mengaki'atkan toksik yang serius pada hati
• Pada pasien +B dengan .*C?A*DS yang tidak mem'eri respons terhadap
pengo'atan selain dipikirkan terdapat resistensi terhadap o'at juga harus
dipikirkan terdapatnya mala'sorpsi o'at2 Pada pasien .*C?A*DS terdapat
korelasi antara imunosupresi yang 'erat dengan derajat penyerapan
karenanya dosis standar %A+ yang diterima su'optimal sehingga konsentrasi
o'at rendah dalam serum
• Saat pem'erian o'at pada koin9eksi +B4.*C harus memperhatikan jumlah
36
8/18/2019 Kasus TB HIV
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 37/41
lim9osit <D$ dan sesuai dengan rekomendasi yang ada seperti terlihat pada
ta'el @E
Keterangan&
a2 Saat menga3ali AR+ harus didasarkan atas pertim'angan klinis sehu'ungan
dengan adanya tanda lain dari imunode9isiensi2 Untuk +B ekstraparu AR+
harus di'erikan se:epatnya setelah terapi +B dapat ditoleransi tanpa
memandang <D$
'2 Se'agai alternati9 untuk (FC adalah& SC?r $00?$00 mg kali sehari atau
:g: !"00?00 ! kali sehariE ,PC?r $00?$00 mg kali sehariE dan AB< 00
mg kali sehariE
:2 )CP 00 mg sehari selama minggu diikuti dengan 00 mg kali sehariE
se'agai pengganti (FC 'ila tidak ada pilihan lain2 Rejimen yang
mengandung )CP adalah d$+?+<?)CP atau DC?+<?)CP
d2 Paduan yang mengandung (FC adalah d$+?+<?(FC dan DC ? +< ? (FC
37
8/18/2019 Kasus TB HIV
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 38/41
e2 Ke:uali pada .*C stadium *C mulai AR+ setelah terapi +B selesai
92 Bila tidak ada tanda lain dari imunode9isiensi dan penderita menunjukkan
per'aikan setelah pem'erian terapi +B AR+ di'erikan setelah terapi +B
diselesaikan
*nteraksi o'at +B dengan ARC Anti Retro>irusE
• Pemakaian o'at .*C?A*DS misalnya =ido>udin akan meningkatkan
kemungkinan terjadinya e9ek toksik %A+
• +idak ada interaksi 'ermakna antara %A+ dengan ARC golongan nukleosida
ke:uali Didanosin dd*E yang harus di'erikan selang ! jam dengan %A+
karena 'ersi9at se'agai buffer antasida
• *nteraksi dengan %A+ terutama terjadi dengan AR+ golongan nonnukleotida
dan inhi'itor protease2 Ri9ampisin jangan di'erikan 'ersama dengan
nel9ina>ir karena ri9ampisin dapat menurunkan kadar nel9ina>ir sampai @H2
Ri9ampisin dapat menurunkan kadar ne>irapin sampai 7H tetapi sampai
saat ini 'elum ada peningkatan dosis ne>irapin yang direkomendasikan
3en!# ART
VIII. KOMPLIKASI
Pada pasien tu'erkulosis dapat terjadi 'e'erapa komplikasi 'aik se'elum pengo'atan
atau dalam masa pengo'atan maupun setelah selesai pengo'atan2Be'erapa komplikasi
yang mungikin tim'ul adalah &
a2 Batuk darah
38
8/18/2019 Kasus TB HIV
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 39/41
'2 Pneumotoraks
:2 ,uluh paru
d2 8agal napas
e2 8agal jantung
92 (9usi pleura
39
8/18/2019 Kasus TB HIV
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 40/41
DA2TAR PUSTAKA
!2 5.% +u'er:ulosis Fa:t Sheet no2 !0$2 A>aila'le at&
http??33323ho2+u'er:ulosis2htm2 A::esed on Mar:h 00$22 8lo'al tu'er:ulosis :ontrol2 5.% Report 002
2 Rasjid R2 Pato9isiologi dan diagnostik tu'erkulosis paru2 Dalam& -usu9 A
+jokronegoro A2 +u'erkulosis paru pedoman penataan diagnostik dan terapi2 /akarta
Balai Pener'it FKU* !1@6&!4!!2
$2 Pedoman )asional Penanggulangan +u'erkulosis eds 12 /akarta Departemen
Kesehatan Repu'lik *ndonesia 0062
62 Aditama +- ,uthni (2 Buku petunjuk teknik pemeriksaan la'oratorium tu'erkulosis
eds 2 /akarta ,a'oratoirum Mikro'iologi RS Persaha'atan dan 5.% <enter 9or
+u'er:ulosis 002
"2 .ope3ell P< Bloom BR2 +u'er:ulosis and other my:o'a:terial disease2 *n& Murray
/F )adel /A2 +e;t'ook o9 respiratory medi:ine nd ed2 Philadelphia 5B Saunders
<o !11$Q!0164!002
72 M:Murray D)2 My:o'a:teria and no:ardia2 *n& Baron S2 Medi:al mi:ro'iology rd
ed2 )e3 -ork <hur:hil ,i>ingstone !11!Q $6!4@2
@2 Besara 8S <hatherjee D2 ,ipid and :ar'ohydrate o9 My:o'a:terium tu'er:ulosis2 *n&
Bloom BR2 +u'er:ulosis2 5ashington D< ASM Preess !11$Q@640!2
12 (d3ard < Kirkpatri:k <.2 +he imunology o9 my:o'a:terial disease2 Am Re> Respir
Dis !1@"Q!$&!0"47!2
!02 Andersen AB Brennan P2 Proteins and antigens o9 My:o'a:terium +u'er:ulosis2 *n&
*n& Bloom BR2 +u'er:ulosis2 5ashington D< ASM Preess !11$Q0742
!!2 Rosila3ati M,2 Deteksi My:o'a:terium tu'er:ulosis dengan reaksi 'erantaiPolimerasa ? Polymerase <hain Rea:tion P<RE2 +esis Akhir Bidang *lmu Kesehatan
*lmu Biomedik Program Pas:a Sarjana Uni>ersitas *ndonesia2 /akarta !11@2
!2 )etter F.2 Respiratory system2 *n& Di>ertie MB Brass A2 +he <i'a :olletion o9
medi:al illustrations2 <*BA Pharma:euti:als <ompany !171&!@12
!2 5inariani2 Pedoman penanganan tu'erkulosis paru dengan resistensi multi o'at
MDR4+BE2 Kumpulan naskah ilmiah tu'erkulosis2 Pertemuan *lmiah )asional
+u'erkulosis PDP* Palem'ang !1172
!$2 Ameri:an +hora:i: So:iety 5orkshop2 Rapid diagnosti: test 9or tu'er:ulosis2 Am /
Respir <rit <are Med !117Q!66&!@0$4!$2
!62 *<+ Diagnosti:2 Per9orman:e :hara:teristi:s o9 the *<+ tu'er:ulosis test in <hina
!117Q!412!"2 <ole RA ,u .M Shi - 5ang / De .ua + hun A+2 <lini:al e>aluation o9 a rapid
immuno:hromatographi: assay 'ased on the @ kDa antigen o9 My:o'a:terium
tu'er:ulosis in <hina2 +u'er:le ,ung Dis !11"Q77&"4@2
!72 My:odot test kit untuk mendeteksi anti'odi terhadap My:o'a:terium spp se'agai alat
Bantu dalam mendiagnosis +B akti92 My:odot diagnosa :epat tu'er:ulosis2 P+2
(nse>al Putera Megatrading2
!@2 Kelompok Kerja +B4.*C +ingkat Pusat2 Prosedur tetap pen:egahan dan pengo'atan
tu'erkulosis pada orang dengan .*C ? A*DS2 /akarta Departemen Kesehatan R*
40
8/18/2019 Kasus TB HIV
http://slidepdf.com/reader/full/kasus-tb-hiv 41/41
002
!12 Soepandi P2 Stop mutation 3ith 9i;ed dose :om'inantion2 Departemen o9
Respiratory Medi:ine Fa:ulty o9 Medi:ine Uni>ersity o9 *ndonesia Persaha'atan
.ospital /akarta4*ndonesia2
02 Soepandi P2 Penatalaksanaan kasus +B dengan resistensi ganda Multi DrugResistan:e?MDRE2 Bagian Pulmonologi dan *lmu Kedokteran Respirasi FKU* RS
Persaha'atan 4 /akarta2
!2 Khaled )A (narson D2 +u'er:ulosis a manual 9or medi:al students2 5.% 002
2 +reatment o9 +u'er:ulosis2 8uidelines 9or )ational Programmes rd ed2 5.% #
8ene>a 002
2 Pedoman Pengo'atan Antiretro>iral AR+E di *ndonesia2 Departemen Kesehatan R*
Direktorat /enderal Pem'erantasan Penyakit Menular dan Penyehatan ,ingkungan
00$2
$2 Prihatini S2 Dire:tly o'ser>ed treatment short:ourse2 Simposium tu'er:ulosis
terintegrasi2 Kegiatan dies natalis Uni>ersitas *ndonesia ke4$12 FKU* /akarta !11@2
62 Strategi: dire:tions2 +he glo'al plan to stop +B 00" # 0!62 A>aila'le
at&http?3332stopt'2org?glo'anplan?plan2 A::esed on /une $ 00"2