Download - kasus urologi
Ca Buli
Oleh:Suci AnandaNurul NadiaAde OktaviariTiara Yunita sariHadid Iskandar Harahap
Presentasi kasus stase urologi
IDENTITAS
• Nama : Cut Din
• Usia : 48 Tahun
• Pekerjaan : Sopir
• Alamat : Blang Pidie, Aceh Selatan
• CM : 955634
• MRS : 13 Juni 2013
Riwayat Penyakit Tambahan
• Pasien datang dengan keluhan kencing berdarah sejak 3 bulan yang lalu. Keluhan memberat dalam 1 bulan yang lalu. Pasien mengaku darah yang keluar berwarna merah terang dan terkadang berwarna merah kehitaman. Pasien juga mengeluh keluar gumpalan darah.
• Pasien mengaku kencing tersendat-sendat dan terkadang ketika kencing terpancar dua. Pasien harus mengedan saat kencing dan terkadang kencing menetes.
• Nyeri saat berkemih +, riwayat kencing berpasir (-), riwayat kencing seperti santan + yaitu 1 bulan yang lalu.
RPD: (-)
RPK: (-)
RKS: riw. merokok +, sebanyak 2 bungkus perhari namun sudah berhenti sejak 25 tahun yang lalu.
PEMERIKSAAN FISIK
• a/r suprapubik
• I : simetris tidak tampak adanya benjolan
• P : nyeri tekan (+) ar suprapubik,
Hasil Laboratorium
14 Juni 2013 15 juni 2013
Ht 26 -
Hb 9,7 -
Leu 10,9 -
Trom 247 -
KGDs 126 -
Creatinin 1,9 1,3
Ureum 57 25
Cl - 107
K - 3.8
Na - 146
CT/BT 7/2
• Kesimpulan USG:
Hidronefrosis grade II-III dengan hidroureter bilateral dengan susp. Massa vesikaurinaria
Diagnosa Akhir
• Hidronefrosis grade II-III dengan hidroureter bilateral dengan susp. Massa vesikaurinaria
Tatalaksana
• IVFD Nacl 0,9% 30 gtt/menit
• Inj. Ceftriaxon 1 gr/12 jam
• Inj. Ketorolac 3 % 1 amp/ 8 jam
• Inj. Ranitidin 1 amp/ 8 jam
• Inj. Kalnex 1 amp/ 8 jam
TINJAUAN PUSTAKA
• Karsinoma buli-buli merupakan suatu karsinoma yang berasal dari jaringan pada buli-buli. Sebagian besar karsinoma buli-buli merupakan karsinoma sel transisional (karsinoma yang berasal dari sel yang secara normal berada pada lapisan terdalam dari buli-buli). Tipe lain dari karsinoma buli-buli yakni karsinoma sel skuamosa dan adenokarsinoma.
• Karsinoma buli-buli merupakan 2% dari keganasan dan merupakan keganasan kedua terbanyak pada sistem urogenitalia setelah karsinoma prostat. Rata-rata usia penderita adalah 65 tahun.
ETIOLOGI
• Umur
• Merokok
• Lingkungan dan pekerjaan
• Penggunaan obat-obatan: analgetik, sitostatik
• Penyakit kronis
• Infeksi saluran kemih
• Faktor genetik
Karsinoma buli-buli terdiri atas beberapa tipe yaitu:
• Karsinoma sel transisional
• Karsinoma sel skuamosa
• Adenokarsinoma
• Karsinoma tipe lain
Tis Intraepitelial (karsinoma insitu)
TA Papillar, terbatas pada mukosa
T1 Submukosa
T2 Lapisan otot superficial
T3a Lapisan otot dalam
T3b Lemak sekitar buli-buli
T4a Ekstensi ke utertra pars prostatika
T4b Organ sekitar
N+ Metastasis ke kelenjar limfe regional
M+ Metastasis organ ekstra pelvis
Klasifikasi stadium TNM karsinoma buli-buli menurut UICC
Berdasarkan American Joint Committee on Cancer (AJCC) stadium untuk karsinoma buli terdiri dari Stage 0 – Stage IV, antara lain :· Stage 0 : kanker superfisial atau karsinoma in situ· Stage I : sel kanker sudah masuk di bawah jaringan mukosa kandung kemih, namun belum menginvasi otot kandung kemih· Stage II : sel kanker sudah menginvasi jaringan otot kandung kemih· Stage III : sel kanker sudah menyebar melewati lapisan otot menuju jaringan di sekitar kandung kemih, seperti prostat (pada pria) atau uterus (pada wanita)· Stage IV : sel kanker telah meluas hingga ke rongga abdomen, dan dapat menyebar ke jaringan limph organ lainnya di dalam tubuh
Gejala Klinis
• Darah pada urin (hematuria makroskopis atau hematuria mikroskopis)
• Nyeri saat proses mengeluarkan urin (disuria)
• Urgensi
• Frenkuensi
• Nyeri pada daerah pelvis atau pinggang
• Hematuria dapat menimbulkan retensi bekuan darah sehingga pasien datang
• dengan meminta pertolongan karena tidak dapat miksi
Pemeriksaan fisis
Palpasi bimanual
Rectal Toucher
Palpasi di daerah flank
Palpasi hepar
Pemeriksaan laboratorium
Tes laboratorium rutin
Sitologi urin
Antigen permukaan sel
Flow cytometri
Pemeriksaan radiologi
1. BNO-IVP
2. USG
USG dapat menemukan tumor di atas 0,5 cm,
3. CT
Akurasi stadium lebih tinggi dibandingkan dengan USG, dapat mencapai
90%.Pemeriksaan ini dapat memahami secara tepat hubungan tumor dan
sekitarnya maupun ada tidaknya metastasis kelenjar limfe regional.
Sistoskopi
Sistoskopi merupakan metode paling utama dalam diagnosis, dapat
langsung melihat lokasi, ukuran, jumlah, bentuk, situasi tangkai dan
derajat infiltrasi di basis tumor.
Tingkat TNM Tatalaksana 5-years survival rate
Tis TUR Buli 90%
Ta
T1 TUR Buli, kemoterapi intravesika
60-80%
T2 Sistektomi total dan limfadenektomi
50%
T3a Sistektomi total dan limfadenektomi
40%
T4 Sistektomi otal dan limfadenektomi
30%
N+ Sistektomi total, terapi paliatif, kemoterapi sistemik
10%
M+ Kemotarapi sisteik 0-2%
Tatalaksana dan Prognosis