i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha
Esa, atas rahmat dan ridho-nya kami dapat menyelesaikan Laporan
Akuntabilitas Kinerja (LAK) Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I
Tanjung Priok Tahun 2018 sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban
atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang telah dilaksanakan oleh
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Tanjung Priok .
Dengan semangat dan kerja keras serta dukungan dari semua pihak, kami telah
berhasil menyelesaikan program dan kegiatan pada Tahun 2018 sesuai dengan target yang
telah ditetapkan dalam Rencana Aksi Program Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I
Tanjung Priok Tahun 2015-2019.
Laporan ini menyajikan data dan informasi terkait target dan capaian Indikator Kinerja
Utama (IKU) Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Tanjung Priok Tahun 2018 yang
telah ditetapkan dalam dokumen Renstra serta target dan capaian Indikator Kinerja Kegiatan
(IKK).
Laporan ini diharapkan dapat memberikan gambaran secara objektif mengenai kinerja
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Tanjung Priok. Meskipun secara umum kinerja
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Tanjung Priok telah sesuai target, namun kami
menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki serta kelemahan yang
harus disempurnakan. Oleh karena itu, dukungan dan kerja keras semua pihak perlu terus
ditingkatkan agar kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Tanjung Priok menjadi
lebih baik dimasa yang akan datang.
Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas
Kinerja ini, kami ucapkan terima kasih dan semoga Laporan Akuntabilitas Kinerja Kelas I
Tanjung Priok Tahun 2018 ini bermanfaat bagi kita semua.
Tanjung Priok, Januari 2019 Kepala KKP Kelas I Tanjung Priok
dr. Jefri Hasurungan Sitorus,M.Kes
NIP 196506221997031002
ii
IKHTISAR EKSEKUTIF
Laporan Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok Tahun 2018 merupakan
bentuk pertanggungjawaban secara tertulis yang memuat keberhasilan maupun kegagalan
pelaksanaan kegiatan Tahun Anggaran 2018 yang harus dipertanggungjawabkan oleh Kepala Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok kepada Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Kementerian Kesehatan.
Laporan Kinerja ini secara garis besar berisikan informasi rencana kinerja dan capaian kinerja
yang telah dicapai selama Tahun 2018 Rencana kinerja 2018 dan perjanjian kinerja 2018 merupakan
kinerja yang ingin dicapai selama Tahun 2018 yang sepenuhnya mengacu pada Rencana Aksi
Kegiatan (RAK) Tahun 2015 – 2019 yang telah disarikan dalam Indikator Kinerja Kegiatan dan
Perjanjian Kinerja Tahun 2018.
Secara keseluruhan, hasil capaian kinerja Tahun 2018 menunjukkan bahwa Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok telah memenuhi sasaran yang ditargetkan dan menunjukan
peningkatan capaiaan kinerja target yang ditetapkan. Realisasi pencapaian target indikator kinerja
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok dari 12 indikator .5 Indikator mencapai target 100
% dan 7 indikator melebihi target yang telah ditetapkan, sehingga rata-rata capaian indikator kinerja
Tahun 2018 sebesar 131,33%
Untuk mencapai target indiaktor kinerja yang telah ditetapkan Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas I Tanjung Priok pada Tahun 2018 mendapatkan Pagu anggaran awal sebesar Rp.
35.515.709.000 dan Realisasi anggaran Tahun 2018 sebesar Rp33.805.065.405 atau 95,18%
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………. IKHTISAR EKSEKUTIF…………………………………………………………………………
i ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………… iii
BAB I PENDAHULUAN A
B C
Latar Belakang ……………………………………………………………………… Maksud dan Tujuan ……………………………………………………………….. Tugas Pokok dan Fungsi …………………………………………………………
1 2 3
BAB II PERENCANAAN KINERJA A
B C D
Visi dan Misi ………………………………………………………………………… Tujuan dan sasaran ………………………………………………………………… Arah Kebijakan, Strategi dan Program …………………………………………… Sumber Daya ………………………………………………………………………...
6 7 9 16
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A
B
Capaian Kinerja Organisasi ……………………………………………………….. 1. Indikator Pertama……………………………………………………………… 2. Indikator Kedua………………………………………………………………… 3. Indikator Ketiga………………………………………………………………… 4. Indikator Keempat…………………………………………………………….. 5. Indikator Kelima……………………………………………………………….. 6. Indikator Keenam……………………………………………………………… 7. Indikator Ketujuh………………………………………………………………. 8. Indikator Kedelapan…………………………………………………………… 9. Indikator Kesembilan…………………………………………………………. 10. Indikator Kesepuluh…………………………………………………………… 11. Indikator Kesebelas…………………………………………………………… 12. Indikator Keduabelas…………………………………………………………
Realisasi Anggaran…………………………………………………………………
21 26 30 40 47 52 58 72 85 93 108 127
BAB IV PENUTUP……………………………………………………………………………..
133
LAMPIRAN 1
2 Perjanjian Kinerja 2018 Pengukuran Kinerja 2018
1
BAB I
PENDAHULUAN
1) LATAR BELAKANG
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) adalah rangkaian sistematik
dari berbagai aktivitas, alat, dan prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan dan
pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian, pengikhtisaran dan pelaporan kinerja pada
instansi pemerintah, dalam rangka pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi
pemerintah.
SAKIP dibangun dalam rangka upaya mewujudkan good governance/tata kelola
pemerintahan yang baik dan sekaligus result oriented government /pemerintah yang
berorentasi pada output/outcome. SAKIP merupakan sebuah sistem dengan (Performance-
base Management) pendekatan manajemen berbasis kinerja untuk penyediaan informasi
kinerja guna pengelolaan kinerja. Dalam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintahan
yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab, serta sebagai wujud
pertanggungjawaban instansi pemerintahan yang baik, maka perlu disusun laporan
akuntabilitas pada setiap akhir tahun. Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari
pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas
penggunaan anggaran setiap tahunnya
AFTA (Asia Free Trade Area atau perdagangan bebas di wilayah Asia) yang telah
digulirkan dari tahun 2010 di kawasan Asia, MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) mau tidak
mau membuat arus transportasi baik keluar dan masuk orang/barang melalui alat angkut kapal
laut semakin tinggi (Tahun 2016 di Pelabuhan Tanjung Priok saja, jumlah arus peti kemas
sebesar 6,22 juta TEUs, arus peti kemas dalam satuan Box sebesar 4,67 juta Box, luas
dermaga sebesar 18,66 km dengan gudang sebanyak 11 unit, luas lapangan penumpukan
216,92 ha (Annual Report IPC Tahun 2016). Dimana kedatangan kapal dari luar negeri
sebanyak 3.465 kapal dan keberangkatan kapal dari dalam negeri sebanyak 41.829 kapal
(Laptah KKP Kelas I Tanjung Priok Tahun 2017).
Hal ini memperbesar risiko masuk dan keluarnya penyakit menular (new infection
diseases, emerging infections diseases, dan re-emerging infections diseases), dimana ketika
2
pelaku perjalanan memasuki pintu masuk negara gejala klinis penyakit belum tampak.
Disamping kemajuan tehnologi di berbagai bidang lainnya yang menyebabkan pergeseran
epidemiologi penyakit, ditandai dengan pergerakan kejadian penyakit dari satu benua ke
benua lainnya, baik pergerakan secara alamiah maupun pergerakan melalui komoditas barang
di era perdagangan bebas dunia yang dapat menyebabkan peningkatan faktor risiko.
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok mempunyai peranan yang penting
dalam terwujudnya poros maritim melalui deteksi dan respon terhadap Public Health
Emergency of International Concern (PHEIC) yang harus dilaksanakan lebih optimal akan
tetapi upaya yang dilakukan tidak menghambat arus lalu lintas alat angkut, orang dan barang
serta tidak menghambat arus perekonomian ataupun perdagangan.
Penyusunan Laporan Kinerja ini mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah
2) MAKSUD DAN TUJUAN
Laporan Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok Tahun 2018
merupakan bentuk pertanggungjawaban secara tertulis yang memuat keberhasilan maupun
kegagalan pelaksanaan kegiatan Tahun Anggaran 2018 yang harus dipertanggungjawabkan
oleh Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok kepada Direktur Jenderal
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan.
3) TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Berdasarkan Permenkes No.356/Menkes/Per/IV/2008 sebagaimana telah diubah
dengan Permenkes 2348/Menkes/Per/XI/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor
Kesehatan Pelabuhan mempunyai tugas melaksanakan pencegahan masuk dan keluarnya
penyakit, penyakit potensial wabah, surveilans epidemiologi, kekarantinaan, pengendalian
dampak kesehatan lingkungan, pelayanan kesehatan, pengawasan OMKABA serta
pengamanan terhadap penyakit baru dan penyakit yang muncul kembali, bioterorisme, unsur
3
biologi, kimia dan pengamanan radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan lintas batas
darat negara.
Dalam melaksanakan tugas tersebut Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung
Priok menyelenggarakan fungsi :
a) Pelaksanaan kekarantinaan;
b) Pelaksanaan pelayanan kesehatan;
c) Pelaksanaan pengendalian risiko lingkungan di bandara, pelabuhan, dan lintas batas
darat negara;
d) Pelaksanaan pengamatan penyakit, penyakit potensial wabah, penyakit baru, dan
penyakit yang muncul kembali;
e) Pelaksanaan pengamanan radiasi pengion dan non pengion, biologi, dan kimia;
f) Pelaksanaan sentra/simpul jejaring surveilans epidemiologi sesuai penyakit yang
berkaitan dengan lalu lintas nasional, regional, dan internasional;
g) Pelaksanaan, fasilitasi dan advokasi kesiap siagaan dan penanggulangan Kejadian Luar
Biasa (KLB) dan bencana bidang kesehatan, serta kesehatan matra termasuk
penyelenggaraan kesehatan haji dan perpindahan penduduk;
h) Pelaksanaan, fasilitasi, dan advokasi kesehatan kerja di lingkungan bandara,
pelabuhan, dan lintas batas darat negara;
i) Pelaksanaan pemberian sertifikat kesehatan obat, makanan, kosmetika dan alat
kesehatan serta bahan adiktif (OMKABA) ekspor dan mengawasi persyaratan dokumen
kesehatan OMKABA impor;
j) Pelaksanaan pengawasan kesehatan alat angkut dan muatannya;
k) Pelaksanaan pemberian pelayanan kesehatan di wilayah kerja bandara, pelabuhan, dan
lintas batas darat negara;
l) Pelaksanaan jejaring informasi dan teknologi bidang kesehatan bandara, pelabuhan,
dan lintas batas darat negara;
m) Pelaksanaan jejaring kerja dan kemitraan bidang kesehatan di bandara, pelabuhan, dan
lintas batas darat negara;
4
n) Pelaksanaan kajian kekarantinaan, pengendalian risiko lingkungan, dan surveilans
kesehatan pelabuhan;
o) Pelaksanaan pelatihan teknis bidang kesehatan bandara, pelabuhan, dan lintas batas
darat Negara.
p) Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan KKP.
Adapun susunan organisasi Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok terdiri dari:
a) Bagian Tata Usaha;
b) Bidang Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi;
c) Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan;
d) Bidang Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah;
e) Instalasi;
f) Wilayah Kerja;
g) Kelompok Jabatan Fungsional
5
4) STRUKTUR ORGANISASI
Struktur Organisasi KKP Kelas I Tanjung Priok berdasarkan Permenkes RI
No.356/PERMENKES/PER/IV/2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan
Pelabuhan yang telah direvisi menjadi Permenkes No. 2348/Menkes/Per/IX/2011.
6
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
Perencanaan kinerja merupakan proses penetapan kegiatan tahunan dan indikator
kinerja berdasarkan program, kebijakan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam sasaran
strategis. Dalam rencana kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok Tahun
2018, telah disusun draft Indikator Kinerja Utama dan target masing-masing indikator untuk
mencapai sasaran strategis organisasi.
Perjanjian kinerja merupakan tekad dan janji rencana kinerja tahunan yang akan
dicapai antara pimpinan instansi pemerintah/unit kerja yang menerima tanggung jawab
dengan pihak yang memberi tanggung jawab. Dengan demikian, penetapan kinerja ini
merupakan suatu janji kinerja yang akan diwujudkan oleh seorang pejabat penerima amanah
kepada atasan langsungnya.
Pernyataan perjanjian kinerja merupakan suatu pernyataan kesanggupan dari
pimpinan instansi/unit kerja penerima amanah kepada atasan langsungnya untuk mewujudkan
suatu target kinerja tertentu. Pernyataan ini ditandatangani oleh penerima amanah sebagai
tanda suatu kesanggupan untuk mencapai target kinerja yang telah ditetapkan (dalam hal ini
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok) , dan pemberi amanah atau
atasan langsungnya (dalam hal ini Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit)
sebagai persetujuan atas target kinerja yang ditetapkan tersebut. Dalam hal atasan langsung
tidak sependapat dengan target kinerja yang diajukan tesebut, maka pernyataan ini harus
diperbaiki hingga kedua belah pihak sepakat atas materi dan target kinerja yang telah
ditetapkan.
Visi, misi, sasaran strategis, arah kebijakan dan strategi untuk mencapai target kinerja
tahun 2018 di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok termuat dalam
Rencana Aksi Kegiatan (RAK) 2015-2019 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok.
Adapun penjabaran visi, misi, sasaran strategis, arah kebijakan dan strategi untuk
mencapai target kinerja tahun 2018 di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I
Tanjung Priok adalah sebagai berikut.
7
1) VISI DAN MISI
a) Visi
Dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015-2019 dan Rencana Aksi
Program (RAP) Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendaliaan Penyakit 2015 - 2019
tidak ada visi dan misi, namun mengikuti visi dan misi Presiden Republik Indonesia yaitu
“Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-
royong”. Dengan demikian visi KKP Tanjung Priok mengikuti visi tersebut.
b) Misi
Upaya untuk mewujudkan visi ini adalah melalui & misi pembangunan yaitu:
i. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah,
menopang kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim
dan mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
ii. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis berlandaskan
negara hukum.
iii. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri sebagai
negara maritim.
iv. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.
v. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
vi. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan
berbasiskan kepentingan nasional, serta
vii. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan
Selanjutnya, terdapat 9 agenda prioritas yang dikenal dengan NAWA CITA yang ingin
diwujudkan pada Kabinet Kerja, yakni :
i. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan
memberikan rasa aman pada seluruh warga negara.
ii. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan
yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya.
iii. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan
desa dalam kerangka negara kesatuan.
8
iv. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan
hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.
v. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
vi. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar internasional.
vii. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis
ekonomi domestik.
viii. Melakukan revolusi karakter bangsa.
ix. Memperteguh ke-Bhinneka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.
Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mempunyai peran dan berkonstribusi
dalam tercapainya seluruh Nawa Cita terutama dalam meningkatkan kualitas hidup manusia
Indonesia melalui upaya preventif dan promotif.
Sejalan dengan Misi Kementerian Kesehatan, maka untuk mewujudkan visi KKP Kelas I
Tanjung Priok, misi yang dilakukan adalah :
i) Meningkatkan surveilans epidemiologi; penanggulangan KLB/wabah di
pelabuhan, alat angkut dan muatannya
ii) Meningkatkan upaya pengendalian faktor risiko penyakit karantina dan penyakit
menular potensial wabah
iii) Meningkatkan upaya pencarian, pencegahan dan pengobatan kasus penderita
penyakit karantina dan penyakit menular potensial wabah
iv) Meningkatkan pengawasan keluar masuk obat, makanan minuman, alat
kesehatan dan barang berbahaya / OMKA
v) Meningkatkan advokasi dan jejaring kerja/ kemitraan
2) TUJUAN DAN SASARAN
a) Tujuan
Tujuan merupakan penjabaran dari visi dan misi yang telah ditentukan dan
menggambarkan kondisi yang diinginkan pada akhir periode. Tujuan yang ingin dicapai oleh
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok dalam periode tahun 2015 - 2019 adalah
mewujudkan pelabuhan sehat melalui upaya pencegahan masuk dan keluarnya penyakit
potensial wabah serta pengendalian faktor risiko penyakit yang disebabkan oleh alat angkut,
9
orang dan barang serta lingkungan pelabuhan serta terwujudnya pelayanan prima bagi
masyarakat pelabuhan, terutama pengguna jasa pelabuhan dalam upaya mencegah masuk
dan keluarnya penyakit di wilayah Pelabuhan.
b) Sasaran
Sasaran dan indikator kinerja yang ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja
tahun 2018 adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 Sasaran Strategis, Target dan Indikator Kinerja Tahun 2018
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
(1) (2) (3) (4)
1 Kabupaten/kota yang melakukan pemantauan kasus penyakit berpotensi kejadian luar biasa (KLB) dan melakukan respon penanggulangan terhadap sinyal KLB untuk mencegah terjadinya KLB
1. Jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan
32.304
2. Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan KKP
100
3. Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit
2.826
4. Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus
4
5. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah
1
6. Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan
35.000
7. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi
4
10
2 Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit tular vector dan zoonotic
8. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area
4
3 Menurunnya penyakit menular langsung
9. Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung
600
4 Meningkatnya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
10. Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya
40
11. Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P
12
12. Jumlah pengadaan sarana prasarana 194
3) Arah KEBIJAKAN, STRATEGI DAN PROGRAM
a) Kebijakan dan Strategi
Kebijakan pembangunan kesehatan difokuskan pada penguatan upaya kesehatan
dasar (Primary Health Care) yang berkualitas terutama melalui peningkatan jaminan
kesehatan, peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang
didukung dengan penguatan sistem kesehatan dan peningkatan pembiayaan kesehatan.
Arah kebijakan dan strategi Kementerian Kesehatan didasarkan pada arah kebijakan
dan strategi nasional sebagaimana tercantum di dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Untuk menjamin dan mendukung pelaksanaan
berbagai upaya kesehatan yang efektif dan efisien maka yang dianggap prioritas dan
mempunyai daya ungkit besar di dalam pencapaian hasil pembangunan kesehatan, dilakukan
upaya secara terintegrasi dalam fokus dan lokus dan fokus kegiatan pembangunan kesehatan.
Arah kebijakan Kementerian Kesehatan mengacu pada tiga hal penting yakni:
i. Penguatan Pelayanan Kesehatan Primer (Primary Health Care)
ii. Penerapan Pendekatan Keberlanjutan Pelayanan (Continuum Of Care).
iii. Intervensi Berbasis Risiko Kesehatan.
Kementerian Kesehatan menetapkan dua belas sasaran strategis yang
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu kelompok sasaran strategis pada aspek input (organisasi,
11
sumber daya manusia, dan manajemen); kelompok sasaran strategis pada aspek penguatan
kelembagaan; dan kelompok sasaran strategic pada aspek upaya strategic.
Upaya strategik Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan dalam Renstra
Kementerian Kesehatan adalah Meningkatkan Pengendalian Penyakit. Upaya tersebut
dilakukan melalui:
(1) Untuk mengendalikan penyakit menular strategi yang dilakukan adalah:
(a) Perluasan cakupan akses masyarakat (termasuk skrining cepat bila ada dugaan
potensi meningkatnya kejadian penyakit menular seperti Mass Blood Survey
untuk malaria) dalam memperoleh pelayanan kesehatan terkait penyakit menular
terutama di daerah-daerah yang berada di perbatasan, kepulauan dan terpencil
untuk menjamin upaya memutus mata rantai penularan.
(b) Untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan penanggulangan penyakit
menular, dibutuhkan strategi innovative dengan memberikan otoritas pada
petugas kesehatan masyarakat (Public Health Officers), terutama hak akses
pengamatan faktor risiko dan penyakit dan penentuan langkah
penanggulangannya
(c) Mendorong keterlibatan masyarakat dalam membantu upaya pengendalian
penyakit melalui community base surveillance berbasis masyarakat untuk
melakukan pengamatan terhadap hal-hal yang dapat menyebabkan masalah
kesehatan dan melaporkannnya kepada petugas kesehatan agar dapat dilakukan
respon dini sehingga permasalahan kesehatan tidak terjadi.
(2) Untuk penyakit tidak menular strategi yang dilakukan adalah:
Melakukan deteksi dini secara pro-aktif mengunjungi masyarakat karena 3/4 penderita
tidak tahu kalau dirinya menderita penyakit tidak menular terutama pada para pekerja. Di
samping itu perlu mendorong kabupaten/kota yang memiliki kebijakan PHBS untuk
menerapkan kawasan bebas asap rokok agar mampu membatasi ruang gerak para perokok.
Dalam kurun waktu lima tahun mendatang upaya pengendalian difokuskan melalui
Meningkatkan peran KKP dalam mendukung upaya pengendalian penyakit tidak menular di
wilayah pelabuhan/bandara/PLBD
12
(3) Meningkatkan kesehatan lingkungan, strateginya adalah:
(a) Peningkatan cakupan TPM Sehat, TTU Sehat dan RS yang melaksanakan
pengelolaan limbah medis sesuai standar
(b) Peningkatan pelaksanaan kegiatan kesehatan lingkungan dalam keadaan
tertentu
(c) Meningkatkan peran KKP dalam mendukung upaya penyehatan lingkungan
dengan mewujudkan pelabuhan/bandara/PLBD sehat.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut di atas, maka ditetapkan kebijakan
kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok sebagai berikut:
1. Pengendalian lingkungan sehat, strateginya adalah:
Meningkatkan profesionalisme sumberdaya manusia di bidang kesehatan
lingkungan yang secara fungsional merupakan sumberdaya inti dalam
pengelolaan dan penyelenggaraan program lingkungan sehat.
2. Pencegahan dan pemberantasan penyakit strategi yang dilakukan adalah:
Memantapkan jejaring lintas program, lintas sektor, serta kemitraan dengan
masyarakat termasuk swasta untuk percepatan program pencegahan dan
pemberantasan penyakit menular melalui pertukaran informasi, pelatihan,
pemanfaatan teknologi tepat guna, dan pemanfaatan sumberdaya lainnya.
3. Penyusunan rencana strategis Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung
Priok periode lima tahunan, strategi yang dilakukan adalah:
Perencanaan dibuat berdasar pola (bottom up) disesuaikan dengan sumber
daya yang ada, situasi dan kondisi. Sedangkan bahan perencanaan
didasarkan pada eviden based epidemiology dan masukan dari petugas
lapangan.
4. Penyusunan perencanaan pengembangan program kegiatan Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok, strategi yang dilakukan adalah:
Sistematis, terukur, dan realistis serta dapat dilaksanakan sesuai skala waktu
yang ditetapkan (Sistematic Measurable Attainable Reliable Time - SMART).
Upaya ini dilakukan dengan membuat perencanaan bulanan dan perencanaan
tahunan untuk setiap bidang dan setiap seksi.
13
5. Penyempurnaan dan penyusunan draft Standar Operasional Prosedur (SOP)
setiap program kegiatan, agar dalam melaksanakan tugas di lapangan terjadi
keseragaman.
6. Penggunaan anggaran mengacu pada prinsip efisiensi dan efektifitas serta
anggaran berbasis kinerja.
7. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM) Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas I Tanjung Priok, strategi yang dilakukan adalah:
Tersedianya sumber daya manusia sesuai kebutuhan baik kuantitas dan
kualitasnya. Upaya pemberdayaan ini dilakukan dengan cara penempatan
pegawai sesuai latar belakang pendidikan dan tingkat
kompetensinya/keahliannya, pemberian penghargaan bagi pegawai yang
berprestasi dan sanksi bagi yang melanggar aturan. Sanksi mulai dari sanksi
ringan sampai dengan sanksi terberat. Menyeleksi pemberian izin belajar,
penegakan disiplin pegawai, pembinaan rutin, kaderisasi, pengembangan
potensi pegawai, Pemberdayaan ini dimaksudkan agar setiap pegawai
mempunyai tingkat kompetensi memadai, dedikasi, loyalitas dan integritas
yang tinggi bagi organisasi.
8. Pembuatan aturan tata tertib pegawai mengenai absensi kehadiran; pakaian
seragam; pelayanan kepada masyarakat; serta pemakaian dan pemanfaatan
sarana dan prasarana kantor; untuk menjamin kelancaran tugas operasional
di lapangan. Serta untuk menjaga sarana dan prasarana agar tidak cepat
rusak, maka dilakukan perawatan secara periodik sesuai tingkat kebutuhan.
9. Peningkatan mutu pelayanan, strategi yang dilakukan adalah:
Pembuatan standar pelayanan, menyiapkan petugas yang mempunyai
kompetensi sesuai tingkat kebutuhan, menyediakan sarana dan prasarana
dengan didukung teknologi yang memadai serta pelayanan dilaksanakan
sesuai prosedur pelayanan yang standar dan tidak bertentangan dengan kode
etik.
10. Menumbuh kembangkan upaya kemitraan dengan instansi terkait melalui
hubungan yang saling menguntungkan. Kemitraan ini diharapkan dapat
14
memberikan dukungan dan kesepahaman terhadap Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok akan perlunya kerjasama dalam
melaksanakan pembangunan kesehatan. Upaya ini dilakukan dengan
mengadakan advokasi program kesehatan, sosialisasi perundang-undangan,
serta berpartisipasi aktif dalam mensukseskan program pembangunan secara
keseluruhan di wilayah Pelabuhan Tanjung Priok.
11. Peningkatan jejaring kerja lintas program dan lintas sektoral guna menangani
masalah kesehatan yang tidak dapat diselesaikan sendiri oleh Kantor
Kesehatan Pelabuhan.
b) Program/Kegiatan
Dalam pencapaian tujuan dan sasaran Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung
Priok yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Tahun 2018 Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok melaksanakan 1 (satu) Program dan 5 kegiatan, sebagai
berikut :
Tabel 2.2 Program & Kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok
TA 2018
Program / Kegiatan
PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
1 Surveilans dan Karantina Kesehatan
2 Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik
3 Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung
4 Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Tahun 2018 merupakan tahun kedua pelaksanaan dari Rencana Strategis
Kementerian Kesehatan Tahun 2015–2019. Adapun pengukuran kinerja yang dilakukan
15
adalah dengan membandingkan realisasi capaian dengan rencana tingkat capaian (target)
pada setiap indikator, sehingga diperoleh gambaran tingkat keberhasilan pencapaian masing-
masing indikator. Berdasarkan pengukuran kinerja tersebut diperoleh informasi menyangkut
masing-masing indikator, sehingga dapat ditindaklanjuti dalam perencanaan program/kegiatan
di masa yang akan datang agar setiap program/ kegiatan yang direncanakan dapat lebih
berhasil guna dan berdaya guna.
Selain untuk mendapat informasi mengenai masing-masing indikator, pengukuran
kinerja ini juga dimaksudkan untuk mengetahui kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I
Tanjung Priok tahun 2018 khususnya dibandingkan dengan tahun 2017.
Manfaat pengukuran kinerja antara lain untuk memberikan gambaran kepada pihak-
pihak internal dan eksternal tentang pelaksanaan misi organisasi dalam rangka mewujudkan
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam dokumen Rencana Aksi Kegiatan (RAK) dan
Perjanjian Kinerja.
Sasaran merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun
waktu 1 (satu) tahun. Dalam rangka mencapai sasaran, perlu ditinjau indikator-indikator Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok yang telah ditetapkan. Sasaran Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok adalah:
Sesuai dengan dokumen Penetapan Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I
Tanjung Priok dan Rencana Aksi Kegiatan (RAK), terdapat 12 (dua belas) indikator kinerja
output yang besaran target masing-masing indikator sebagaimana tertera pada tabel berikut
ini :
Terkendalinya Seluruh Kondisi Potensial untuk Melakukan Cegah Tangkal Penyakit di
Pelabuhan
16
Tabel 2.3 Pengukuran Kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok
Tahun 2018
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
1 Kabupaten/kota yang melakukan pemantauan kasus penyakit berpotensi kejadian luar biasa (KLB) dan melakukan respon penanggulangan terhadap sinyal KLB untuk mencegah terjadinya KLB
1. Jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan
32.304 49.559 153,41%
2. Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan KKP
100% 100% 100%
3. Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit
2.826 3.504 124%
4. Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus
4 5 125%
5. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah
1 1 100%
6. Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan
35.000 54.968 157,05%
7. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi
4 4 100%
17
2
Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit tular vector dan zoonotic
8. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area
4 4 100%
3 Menurunnya penyakit menular langsung
9. Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung
600 1.070 178,33%
4
Meningkatnya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
10. Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya
40 48 120%
11. Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P
12 12 100%
12. Jumlah pengadaan sarana prasarana
194 194 100%
4) SUMBER DAYA
Dalam pencapaian kinerjanya, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok
didukung oleh beberapa sumber daya antara lain sumber daya manusia dan sumber daya
anggaran.
a) SUMBER DAYA MANUSIA
Keadaan Pegawai Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok sampai dengan
tanggal 31 Desember 2018 jumlah pegawai 117 (seratus dua Puluh) orang dengan rincian
sebagai berikut:
18
i) Menurut Jabatan
Grafik 2.4 Distribusi Pegawai Berdasarkan Jenis Jabatan
di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok Tahun 2018
Tabel 2.5 Distribusi Pegawai Menurut Jabatan
di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok Tahun 2018
No Jenis Jabatan Jumlah
1. JFT 20
2. JFU 84
3. Struktural 13
TOTAL 117
JFT 17%
JFU 72%
Struktural 11%
19
ii) Menurut Pendidikan:
Tabel 2.6 Distribusi Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir
di KKP Kelas I Tanjung Priok Tahun 2018
NO NAMA PENDIDIKAN JUMLAH PERSENTASE
1. Sekolah Dasar Umum 1 0,85%
2. Sekolah Menengah Pertama 2 1,71%
3. Sekolah Menengah Atas 9 7,69%
4. KPAA/KKPA 1 0,85%
5. SPK 3 2,56%
6. SMF 2 1,71%
7. Sekolah Menengah Analis Kesehatan 1 0,85%
8. Madrasah Aliyah 1 0,85%
9. SPPH 1 0,85%
10. Akademi Kesehatan Lingkungan 2 1,71%
11. D.III Keperawatan 4 3,42%
12. D.III Kebidanan 1 0,85%
13. D.III Perawat Umum 7 5,98%
14. D.III Farmasi 1 0,85%
15. D.III Kesehatan Lingkungan 16 13,68%
16. D.III Analis Kesehatan 1 0,85%
17. D.III Teknik Radiologi 1 0,85%
18. D.III Teknik Komputer Teknik Elektro 1 0,85%
19. D.IV Kesehatan Lingkungan 1 0,85%
20. S.1 Kedokteran Umum 1 0,85%
21. S.1 Keperawatan 1 0,85%
22. S.1 Farmasi 2 1,71%
23. S.1 Kesehatan Masyarakat 13 11,11%
24. S.1 Kesmas Epidemiologi 1 0,85%
25. S.1 Kesmas Gizi 1 0,85%
26. S.1 Kesmas Kesehatan Lingkungan 4 3,42%
27. S.1 Kesmas Administrasi & Kebijakan Kesehatan 2 1,71%
28. S.1 Ekonomi 2 1,71%
29. Dokter Umum 8 6,84%
30. Dokter Gigi 2 1,71%
31. Apoteker 1 0,85%
20
NO NAMA PENDIDIKAN JUMLAH PERSENTASE
32. S.2 Kesehatan Masyarakat 5 4,27%
33. Magister Administrasi Rumah Sakit 1 0,85%
34. Magister Epidemiologi 2 1,71%
35. Magister Ekonomi Kesehatan 1 0,85%
36. S.2 MSc 1 0,85%
37. Master Epidemiologi Kesehatan Lingkungan 2 1,71%
38. S.2 Kesehatan 2 1,71%
39. Magister Ilmu Kesehatan 1 0,85%
40. Magister Of Public Health 1 0,85%
41. Magister Kesehatan dan Keselamatan Kerja 1 0,85%
42. Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat 1 0,85%
43. S.2 Kesehatan Lingkungan 3 2,56%
44. M.Si 1 0,85%
45. Magister Manajemen 1 0,85%
TOTAL 117 100,00%
Dilihat dari jenis dan tingkat pendidikan,. Tingkat pendidikan terbanyak di KKP Kelas I
Tanjung Priok adalah D3 Kesehatan Lingkungan sebesar 13.3 % ( 16 orang)
Jenis dan tingkat pendidikan tersebut menunjukkan kekuatan SDM di Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok. Dengan proporsi SDM yang ada, dirasakan perlu
peningkatan kualitas, terutama dalam pengetahuan dan pemahaman kegiatan di Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok. Selain melalui peningkatan jenjang pendidikan
formal, peningkatan kualitas SDM tersebut dapat dilakukan melalui pelatihan-pelatihan.
Disamping itu, kuantitas SDM perlu ditambah mengingat beban kerja di Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok cukup berat.
21
iii) Menurut Golongan
Tabel 2.7 Distribusi Pegawai Berdasarkan Tingkat menurut Golongan
Di KKP Kelas I Tanjung Priok Tahun 2018
No Golongan Jumlah PERSENTASE
1. Pengatur Muda - II/a 1 0,85%
2. Pengatur Muda Tk. I - II/b 1 0,85%
3. Pengatur - II/c 9 7,69%
4. Pengatur Tk. I - II/d 17 14,53%
5. Penata Muda - III/a 17 14,53%
6. Penata Muda Tk. I - III/b 28 23,93%
7. Penata - III/c 12 10,26%
8. Penata Tk. I - III/d 19 16,24%
9. Pembina - IV/a 12 10,26%
10. Pembina Tk. I - IV/b 1 0,85%
11. Golongan Kosong 0 0,00%
TOTAL 117 100,00%
Dilihat dari tabel distribusi pegawai berdasarkan tingkat golongan, tingkat golongan
yang terbanyak di lingkungan KKP Kelas I Tanjung priok adalah golongan III/b sebanyak 28
orang (23,93%).
b) SUMBER DAYA ANGGARAN
Dalam mencapai kinerjanya, Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok
didukung oleh Sumber Daya Anggaran yang berasal dari APBN. Sesuai DIPA Tahun 2018
anggaran Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok terdiri dari Program
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dengan alokasi anggaran sebesar Rp
35.515.709.000,- yang terbagi menjadi 4 kegiatan sebagai berikut:
22
Tabel 2.8 Distribusi Anggaran Berdasarkan Jenis Kegiatan
Kantor Kesehatan pelabuhan kelas I Tanjung Priok Tahun 2018
No Kegiatan Anggaran
1. Surveilans dan Karantina Kesehatan Rp 4.446.179.000,-
2. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik
Rp 1.216.056.000,-
3. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Rp 189.200.000,-
4. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Rp 29.664.274.000,-
Total Rp 35.515.709.000,-
23
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Hasil capaian indikator kinerja yang tertuang dalam penetapan kinerja adalah sebagai berikut:
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
REALISA
SI % CAPAIAN
1 Kabupaten/kota yang
melakukan
pemantauan kasus
penyakit berpotensi
kejadian luar biasa
(KLB) dan melakukan
respon
penanggulangan
terhadap sinyal KLB
untuk mencegah
terjadinya KLB
1. Jumlah alat angkut sesuai
dengan standar kekarantinaan
kesehatan
32.304 49.559 153,41%
2. Persentase respon Sinyal
Kewaspadaan Dini (SKD), KLB
dan bencana di wilayah layanan
KKP
100% 100% 100%
3. Jumlah deteksi dini dalam
rangka cegah tangkal masuk
dan keluarnya penyakit
2.826 3.504 123.99%
4. Jumlah pelayanan
kesehatan pada situasi khusus 4 5 125%
5. Jumlah
pelabuhan/bandara/PLBD yang
mempunyai kebijakan
kesiapsiagaan dalam
penanggulangan kedaruratan
kesehatan masyarakat yang
berpotensi wabah
1 1 100%
6. Jumlah sertifikat/surat ijin
layanan kesehatan lintas
wilayah yang diterbitkan
35.000 54.968 157,05%
24
Jumlah alat angkut yang diperiksa sesuai standar kekarantinaan
7. Jumlah
pelabuhan/bandara/PLBD yang
memenuhi syarat-syarat sanitasi
4 4 100%
2
Meningkatnya
pencegahan dan
pengendalian
penyakit tular vector
dan zoonotic
8. Jumlah
pelabuhan/bandara/PLBD
bebas vektor pada wilayah
perimeter dan buffer area
4 4 100%
3 Menurunnya penyakit
menular langsung
9. Jumlah orang yang
melakukan skrining penyakit
menular langsung
600 1.070 178,33%
4
Meningkatnya
Dukungan
Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas
Teknis Lainnya Pada
Program Pencegahan
dan Pengendalian
Penyakit
10. Jumlah dokumen dukungan
manajemen dan tugas teknis
lainnya
40 48 120%
11. Jumlah peningkatan
kapasitas SDM bidang P2P 12 26 216.67%
12. Jumlah pengadaan sarana
prasarana 194 197
101,55%
Rata-rata capaian kinerja tahun 2017 sebesar 112.16% dan capaian kinerja tahun 2018 sebesar
131,33% sehingga bila dibandingkan terdapat kenaikan capaian kinerja sebesar 19.17%.
B. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Hasil capaian indikator kinerja yang tertuang dalam penetapan kinerja adalah sebagai
berikut:
1. INDIKATOR PERTAMA
25
Defenisi Operasional Indikator ini adalah jumlah alat angkut yang diperiksa sesuai
standar kekarantinaan dalam periode satu tahun. Rumus perhitungannya indikator ini adalah
Akumulasi jumlah hasil sertifikat PHQC dan SSCEC dalam satu tahun.
a. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 2018
Tabel 3.1 Target dan Pencapaian Indikator Kinerja
Jumlah alat angkut yang diperiksa sesuai standar kekarantinaan Tahun 2018
Pada tahun 2018 pencapaian indikator kinerja Indikator Jumlah alat angkut yang diperiksa
sesuai standar kekarantinaan sebanyak 49.559 kapal. Indikator ini terdiri dari PHQC 43.237
kapal dan SSCEC 6.322 kapal.
Realisasi jumlah alat angkut yang diperiksa sesuai standar kekarantinaantahun 2018
masih lebih besar dari target 2019 karena angka target yang ditetapkan dihitung berdasarkan
adanya kebijakan bahwa kegiatan ekspor-impor tidak tersentralisasi di pelabuhan Tanjung
Priok tapi harus terdistribusi ke Indonesia bagian Tengah dengan pemanfaatan Pelabuhan di
Surabaya dan pemanfaatan pelabuhan di Makassar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi
di Indonesia bagian Timur. Namun pada Tahun 2018 pemanfaatan pelabuhan di Surabaya
dan Makassar masih belum berjalan optimal, sehingga kedatangan kapal di Pelabuhan
Tanjung Priok untuk melakukan bisnis ekspor-impor masih tinggi.
Sedangkan untuk target Indikator Jumlah Alat Angkut yang Diperiksa sesuai Standar
Kekarantinaan Tahun 2019 yaitu sebanyak 38.085 kapal (yang relatif masih kecil dibandingkan
dengan capaian target indikator pada Tahun 2018), hal ini untuk mengantisipasi adanya
INDIKATOR 2018
T R % C
Jumlah alat angkut yangdiperiksa sesuai standar kekarantinaan
32.304 49.559 153,41 %
26
perubahan kebijakan pemerintah mengenai distribusi pemanfaatan pelabuhan untuk kegiatan
ekspor-impor yang harus mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi di Indonesia bagian
Tengah dan Timur. Penentuan angka target indicator ini juga mencermati bahwa tahun 2019
adalah tahun diselenggarakannya Pemilu Raya sehingga kemungkinan kebijakan yang diluar
perkiraan harus menjadi perhatian.
Rumus perhitungan persentase pencapaian sebagai berikut :
X = 49.559 ( Pencapaian jumlah alat angkut yang diperiksa sesuai standar
kekarantinaan terdiri dari PHQC 43.237 dan SSCEC 6.322)
Y = 32.304 (Target Pencapaian jumlah alat angkut yang diperiksa sesuai standar
kekarantinaan Dimana angka target yang ditetapkan dihitung berdasarkan pada saat
ada isu kebijakan bahwa kegiatan ekspor impor tidak tersentralisasi di pelabuhan
Tanjung Priok ada kecenderungan turun naik kedatangan kapal sebanyak ± 10% )
Apabila dimasukan kedalam rumus persentase pencapaian target Jumlah jumlah alat
angkut yang diperiksa sesuai standar kekarantinaan sebagai berikut:
N = 153,41 %
b. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan
tahun lalu dan beberapa tahun terakhir
Indikator jumlah alat angkut yang diperiksa sesuai standar kekarantinaan tidak ada
pada tahun 2017, indikator ini digunakan di tahun 2018 setelah adanya pertemuan seluruh
KKP pada tahun 2017 yang membahas keseragaman indikator kinerja untuk Kantor
Kesehatan Pelabuhan. Perubahan indikator ini merupakan penetapan dari unit utama selaku
unit pembina sebagai pembuat kebijakan.
27
c. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka
menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi
Tabel 3.2
Perbandingan Target dan Pencapaian Kinerja Jumlah alat angkut yang diperiksa sesuai standar kekarantinaan
Tahun 2018 dengan tahun 2019
INDIKATOR TAHUN 2018 TAHUN 2019
T R % C T
Jumlah alat angkut yang
diperiksa sesuai standar
kekarantinaan
32.304 49.559 153,41 38.085
Untuk Taget tahun 2018 jumlah alat angkut yang diperiksa sesuai standar
kekarantinaan di KKP Kelas I Tanjung Priok ditetapkan target adalah 32.304 kapal sedangkan
untuk Tahun 2019 Penetapan Target indikator yaitu sebanyak 38.085 kapal. Bila dibandingkan
antara realisasi capaian target tahun 2018 sebanyak 49.559 kapal dengan target tahun 2019
sebanyak 38.085 didapatkan target capaian 130,13%.
d. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja
serta alternative Solusi yang telah dilakukan;
Terjadi peningkatan target pada indikator ini dikarenakan angka target yang ditetapkan
dihitung berdasarkan pada saat ada isu kebijakan bahwa kegiatan ekspor impor tidak
tersentralisasi di pelabuhan Tanjung Priok sehingga terdapat kecenderungan turun naik
kedatangan kapal sebanyak ± 10%. Selain itu, keberhasilan indikator kinerja ini disebabkan
adanya upaya peningkatan mutu pelayanan di pelabuhan Tanjung Priok yang dilakukan
bersama seluruh stake holder terkait.
e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya
Untuk analisis atas efisiensi penggunaan sumber dana (Anggaran) Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok melaksanakan setiap kinerja dengan menyesuaikan
kebutuhan kegiatan dan alokasi anggaran dengan prinsip efektif dan efesien. Prinsip efektif
28
terlihat dari pencapaian target kinerja (output dan outcome) yang tercapai. Prinsip efesien
terlihat dari adanya penghematan anggaran atas setiap kinerja yang dilakukan tanpa
mengurangi output atau outcome yang dihasilkan. Untuk mencapai target Jumlah alat angkut
yang diperiksa sesuai standar kekarantinaan dialokasikan Pagu sebesar Rp 174.840.000
sedangkan realisasi anggaran pada indikator ini sebesar Rp 174.681.900 (99,91%). Hal ini
menunjukan tingkat efektivitas dan efisien penyerapan anggaran dinilai baik karena dengan
anggaran tersebut target pencapaian indikator Jumlah alat angkut yang diperiksa sesuai
standar kekarantinaan melebihi dari target yang telahditetapkan.
f. Analisa program/kegiatan yang menunjang keberhasilan/kegagalan perjanjiaan
pernyataan kinerja
Untuk mencapai indikator tersebut diperlukan kegiatan-kegiatan yang menunjang
keberhasilan, kegitan ini terdiri dari :
1) Layanan pemeriksaan kesehatan alat angkut dalam rangka penerbitan
SSCEC/SSCC (Ship Sanitation Control Exemption Certificate/Ship Sanitation Control
Certificate). Pengawasan faktor risiko PHEIC di kapal dalam rangka penerbitan
sertifikat SSCEC dilakukan apabila sertifikat SSCEC milik kapal telah habis masa
berlakunya
Sasaran kegiatan:
Terlayaninya kapal yang mengajukan permohonan untuk diperiksa sesuai standar
kekarantinaan dalam rangkaSSCEC/SSCC (Ship Sanitation Control Exemption
Certificate/Ship Sanitation Control Certificate)
Kondisi yang dicapai :
Kegiatan pemeriksaan kapal sesuai standar kekarantinaan dalam rangka
SSCEC/SSCC (Ship Sanitation Control Exemption Certificate/Ship Sanitation Control
Certificate) telah dilakukan terhadap 6322 kapal dari target 4343 kapal (capaian
145.57%) Alokasi anggaran untuk kegiatan sebesar Rp 174.840.000 dan dengan
realisasi sebesar Rp.174.681.900,- (99,91%).
29
Persentase Respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan
Bencana di wilayah layanan KKP
2. INDIKATOR KEDUA
Defenisi Operasional Indikator ini adalah Jumlah sinyal SKD KLB di pelabuhan/bandara
yang direspon kurang dari 24 jam dibandingkan dengan jumlah SKD KLB dalam periode satu
tahun. Rumus penghitungannya sebagai berikut Jumlah sinyal SKD KLB di
pelabuhan/bandara yang direspon kurang dari 24 jam dibagi jumlah SKD KLB dikali 100%
a. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 2018
Tabel 3.3 Target dan Pencapaian Indikator Kinerja Kedua
Persentase Respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan Bencana di wilayah Layanan KKP Tahun 2018
INDIKATOR 2018
T R % C
Persentase Respon Sinyal Kewaspadaan Dini
(SKD), KLB dan Bencana di wilayah layanan KKP 100 100 100
Pada Tahun 2018 pencapaian indikator Persentase Respon Sinyal Kewaspadaan Dini
(SKD), KLB dan Bencana di wilayah layanan KKP didapatkan hasil sebesar 3 Jumlah sinyal
SKD KLB (100%). Semua kejadian dapat direspon < 24 jam dan dapat ditanggulangi sehingga
tidak menjadi masalah kesehatan.
Pada tahun 2018 pihak KKP Kelas I Tanjung Priok menerima 3 (tiga) laporan kejadian
yang meminta respon secara cepat dari Petugas KKP Kelas I Tanjung Priok untuk
penanganan medis yang terjadi kapal MV. Boga Inda, KM. Margono dan Kecelakaan jatuhnya
pesawat Lion Air JT 610 pada tanggal 29 Oktober 2018. Atas laporan itu Petugas KKP Kelas I
Tanjung Priok memberikan respon dengan memberikan dukungan medis, pemberian Alat
Pelindung Diri (APD), evakuasi dan pengendalian faktor risiko berupa kegiatan desinfeksi –
dekontaminasi. Pada indikator ini, persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB
30
dan Bencana di wilayah layanan KKP mencapai 100%, karena atas 3 (tiga) laporan tadi telah
dilakukan respon secara cepat.
Rumus perhitungan persentase pencapaian sebagai berikut :
X = 3 kali (Jumlah sinyal SKD KLB di pelabuhan/bandara yang direspon kurang
dari 24 jam,)
Y = 3 (Jumlah SKD KLB)
Apabila dimasukan kedalam rumus persentase pencapaian target Persentase Respon
Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan Bencana di wilayah layanan KKP sebagai berikut:
x
100%
b. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan
tahun lalu dan beberapa tahun terakhir
Indikator Persentase Respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan Bencana di
wilayah layanan KKP tidak ada pada tahun 2017, indikator ini digunakan di tahun 2018 setelah
adanya pertemuan seluruh KKP pada tahun 2017 yang membahas keseragaman indikator
kinerja untuk Kantor Kesehatan Pelabuhan. Perubahan indikator ini merupakan penetapan
dari unit utama selaku unit pembina sebagai pembuat kebijakan.
c. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka
menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi
Untuk Target tahun 2018 Persentase Respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan
Bencana di wilayah layanan KKP ditetapkan target sebesar 100% sedangkan Untuk
Penetapan Target indikator tahun 2019 yaitu sebesar 100%. Bila dibandingkan antara realisasi
capaian target tahun 2018 sebanyak 100% dengan target tahun 2019 sebanyak 100% telah
mencapai capaian sebesar 100%.
31
Tabel 3.4
Perbandingan Target dan Pencapaian Kinerja Indikator Kesatu Persentase Respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan Bencana di
wilayah layanan KKPTahun 2018 dengan tahun 2019
INDIKATOR TAHUN 2018 TAHUN 2019
T R % C T
Persentase Respon Sinyal
Kewaspadaan Dini (SKD), KLB
dan Bencana di wilayah layanan
KKP
100 100 100 100
d. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya
Untuk analisis atas efisiensi penggunaan sumber dana (Anggaran) Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok melaksanakan setiap kinerja dengan menyesuaikan
kebutuhan kegiatan dan alokasi anggaran dengan prinsip efektif dan efesien. Prinsip efektif
terlihat dari pencapaian target kinerja (output dan outcome) yang tercapai. Prinsip efesien
terlihat dari adanya penghematan anggaran atas setiap kinerja yang dilakukan tanpa
mengurangi output atau outcome yang dihasilkan. Untuk mencapai target Jumlah alat angkut
yang diperiksa sesuai standar kekarantinaan dialokasikan Pagu sebesar Rp 17.814.000
sedangkan realisasi anggaran pada indikator ini sebesar Rp 14.550.250. Hal ini menunjukan
tingkat efektivitas dan efisien penyerapan anggaran dinilai baik karena dengan anggaran
tersebut target pencapaian indikator Jumlah alat angkut yang diperiksa sesuai standar
kekarantinaanmelebihi dari target yang telah ditetapkan.
e. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja
serta alternative Solusi yang telah dilakukan
Tercapainya target Persentase Respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan
Bencana di wilayah layanan KKP ini merupakan hasil advokasi KKP Kelas I Tanjung Priok
dengan stake holder terkait sehingga mendukung terlaksananya kegiatan kejadian KLB dan
Bencana di wilayah layanan KKP dapat direspon < 24 jam. Hal ini terlihat dari angka target
yang sudah ditetapkan dapat dilaksanakan sebanyak 3 kali (100%) dimana meningkatnya
koordinasi antar instansi pemerintah yang ada di pelabuhan Tanjung Priok dan stake holder
32
terkait dalam menangani kejadian KLB dan Bencana di wilayah layanan KKP Kelas I Tanjung
Priok pada tahun 2018.
Beberapa hal yang mempengaruhi keberhasilan tersebut seperti :
1) Kegiatan penanganan kasus emergency call di pelabuhan Tanjung Priok melalui
surveilans aktif sehingga mencegah terjadi penularan penyakit yang disebabkan oleh
kasus emergency call tersebut
2) Penyelidikan epidemiologi setiap kasus emergency call
Melakukan penyelidikan epidemiologi terhadap kasus emergency call dan laporan
mingguan SKDR (Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon KLB/Bencana). Menerima
laporan kasus emergency call yang ditindaklanjuti dengan penyelidikan epidemiologi
untuk setiap kasus, kegiatan tersebut bertujuan untuk menentukan ada atau tidaknya
penularan penyakit akibat kasus emergency call yang terjadi di wilayah layanan KKP
f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan
pencapaian pernyataan kinerja).
Untuk mencapai indikator tersebut diperlukan kegiatan-kegiatan yang menunjang
keberhasilan, kegitan ini terdiri dari :
1) Investigasi dan Penanggulangan Faktor Risiko PHEIC
Sasaran kegiatan:
Jumlah korban kejadian yang terdata dari hasil investigasi dan penanggulangan faktor
risiko PHEIC
Kondisi yang dicapai :
Terlaksananya kegiatan investigasi dan penanggulangan faktor risiko PHEIC dengan
realisasi sebanyak 2 laporan (100%). Anggaran yang dialokasikan ke dalam DIPA
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok Untuk kegiatan ini sebesar Rp
14.064.000 dan realisasinya sebesar Rp 13.500.250 (95.99%)
33
Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan
keluarnya penyakit
2) Surveilans Faktor Risiko Penyakit Berpotensi KLB pada Bencana
Sasaran kegiatan:
Jumlah data emergency call yang dilakukan
Kondisi yang dicapai :
Terlaksananya kegiatan surveilans faktor risiko penyakit berpotensi KLB pada
Bencana dari target sebanyak 10 kejadian yang telah dilakukan sebanyak 2
kejadian (20%) Alokasi anggaran untuk kegiatan Untuk kegiatan ini sebesar Rp
3.750.000 dan dengan realisasi sebesar Rp 1.050.000 (28%)
3. INDIKATOR KETIGA
Defenisi Operasional Indikator ini Jumlah deteksi dini yang dilaksanakan di pelabuhan
dan di klinik layanan lainnya dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit
dalam periode satu tahun. Rumus penghitungannya adalah Akumulasi jumlah sertifikat COP,
Gendec dan hasil pemeriksaan surveilans rutin di klinik layanan lainnya dalam satu tahun
a. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 2018
Tabel 3.5 Target dan Pencapaian Indikator Kinerja
Jumlah Deteksi Dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit Tahun 2018
INDIKATOR 2018
T R % C
Jumlah Deteksi Dini dalam rangka
cegah tangkal masuk dan keluarnya
penyakit
2.826 3.504 123,99
34
Pada tahun 2018 pencapaian indikator kinerja Jumlah Deteksi Dini dalam rangka cegah
tangkal masuk dan keluarnya penyakit sebesar 3.504 (123,99%) Indikator ini terdiri dari jumlah
COP pada tahun 2018 sebanyak 3.504
Rumus perhitungan persentase pencapaian sebagai berikut :
X = 3.485 (Pencapaian Jumlah Deteksi Dini dalam rangka cegah tangkal masuk
dan keluarnya penyakit)
Y = 2.826 (Target Jumlah Deteksi Dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan
keluarnya penyakit)
Apabila dimasukan kedalam rumus persentase pencapaian target Jumlah Deteksi Dini
dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit
x
= 123.99%
b. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan
tahun lalu dan beberapa tahun terakhir
Pencapaian indikator jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal dan keluarnya
penyakit tahun 2018 telah melebihi target yakni 3.504 dari yang ditargetkan dengan capaian
kinerja 123,99%. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 2016 – 2017, selama dua tahun
dimana indikator ini telah mencapai target yang ditetapkan diperkirakan tahun 2019 target ini
juga akan tercapai, meskipun adanya kebijakan kegiatan ekspor dan impor barang tidak
tersentralisasi di pelabuhan tanjung priok yang mana pelabuhan tanjung priok juga masih
merupakan pelabuhan utama dan terbesar di Indonesia sehingga setiap tahunnya terjadi
peningkatan kedatangan kapal dan barang yang cukup lumayan besar.
35
Table 3.6 Realisasi dan Capaian Kinerja
Jumlah Deteksi Dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit Tahun 2016 - 2018
INDIKATOR TAHUN 2016 TAHUN 2017 TAHUN 2018
R % C R % C R % C
Jumlah Deteksi Dini dalam
rangka cegah tangkal masuk dan
keluarnya penyakit
3.426 100 34.65 112,28 3.504 123,32
c. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka
menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi
Untuk Target tahun 2018 Target Jumlah Deteksi Dini dalam rangka cegah tangkal
masuk dan keluarnya penyakit Untuk Tahun 2018 sebanyak 2.826 sedangkan target untuk
tahun 2019 sebanyak 3.435 kapal. Bila dibandingkan antara realisasi capaian target tahun
2018 sebanyak 3.504 kapal dengan target tahun 2019 sebanyak 3.435 didapatkan capaian
sebesar 102.01%
Tabel 3.7
Perbandingan Target dan Pencapaian Kinerja Indikator Kesatu
Persentase Respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan Bencana di wilayah
layanan KKP Tahun 2018 dengan tahun 2019
INDIKATOR TAHUN 2018 TAHUN 2019
T R % C T
Jumlah Deteksi Dini dalam rangka
cegah tangkal masuk dan keluarnya
penyakit
2.826 3.504 123.99 3.504
d. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya
Untuk analisis atas efisiensi penggunaan sumber dana (Anggaran) Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok telah melaksanakan setiap kinerja dengan menyesuaikan
kebutuhan kegiatan dan alokasi anggaran dengan prinsip efektif dan efesien. Prinsip efektif
36
terlihat dari pencapaian target kinerja (output dan outcome) yang tercapai. Prinsip efesien
terlihat dari adanya penghematan anggaran atas setiap kinerja yang dilakukan tanpa
mengurangi output atau outcome yang dihasilkan. Untuk mencapai target Jumlah Deteksi
Dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit di KKP Kelas I Tanjung Priok
dialokasikan Pagu sebesar Rp 1.241.866.000 sedangkan realisasi anggaran pada indikator ini
sebesar Rp1.192.417.144 (96,02%) Hal ini menunjukan tingkat efektivitas dan efisien
penyerapan anggaran dinilai baik karena dengan anggaran tersebut target pencapaian
indikator Jumlah Deteksi Dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit telah
melebihi dari target yang telah ditetapkan.
e. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja
serta alternative Solusi yang telah dilakukan
Keberhasilan indikator ini dipengaruhi karena terbentuknya pelayanan piket terpadu
KKP Kelas I Tanjung Priok selama 24 jam sehingga dapat melakukan deteksi dini terhadap
alat angkut yang datang dari luar negeri dalam rangka cegah tangkal masuknya dan keluarnya
penyakit.
f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan
pencapaian kinerja
Untuk mencapai indikator tersebut diperlukan kegiatan-kegiatan yang menunjang
keberhasilan sebagai berikut:
Kegiatan yang terkait langsung dengan ini antara lain :
1) Penerbitan COP
Sasaran kegiatan :
Terawasinya kapal yang datang di pelabuhan Tanjung Priok
Kondisi yang dicapai :
Terlaksananya kegiatan pemeriksaan kapal dalam rangka penerbitan COP sebanyak
3 kapal yang melebihi target 2826 kapal. Alokasi anggaran untuk kegiatan ini
sebesar Rp 163.900.000 dan dengan realisasi sebesar Rp 162.496.000 (99.14%)
37
Kegiatan yang bersifat mendukung dengan indikator ini adalah :
1. Koordinasi Program Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiolog (Internal)
Sasaran kegiatan :
Terlaksananya rapat Koordinasi Program Pengendalian Karantina dan Surveilans
Epidemiolog (Internal)
Kondisi yang dicapai :
Kegiatan rapat Koordinasi Program Pengendalian Karantina dan Surveilans
Epidemiolog (Internal) sebanyak 3 kali. Alokasi anggaran untuk kegiatan ini
sebesar Rp 14.160.000 dan dengan realisasi sebesar Rp 13.704.125 (96,78%).
2. Koordinasi Program Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiolog
(Eksternal)
Sasaran kegiatan :
Terlaksananya rapat Koordinasi Program Pengendalian Karantina dan Surveilans
Epidemiolog (Eksternal) dengan stakeholder
Kondisi yang dicapai :
Kegiatan rapat Koordinasi Program Pengendalian Karantina dan Surveilans
Epidemiolog (Eksternal) sebanyak 1 kali. Alokasi anggaran untuk kegiatan ini
sebesar Rp 21.930.000 dan dengan realisasi sebesar Rp 20.875.000,00
(95.19%).
3. Koordinasi Program Karantina dengan Stake Holder dan Pengguna Jasa
Sasaran kegiatan :
Bidang PKSE dengan Stake Holder dan Pengguna Jasa
Kondisi yang dicapai :
Terlaksananya rapat Koordinasi Program Karantina dengan Stake Holder dan
Pengguna Jasa sebanyak 1 kali. Alokasi anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp
133.014.000 dan dengan realisasi sebesar 130.548.310 (98.15%).
38
4. Koordinasi Program Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiolog dengan
Lintas Program dan Lintas Sektor
Sasaran kegiatan :
Lintas Program dan Lintas Sektor
Kondisi yang dicapai :
Terlaksananya kegiatan Rapat Koordinasi Program Pengendalian Karantina dan
Surveilans Epidemiolog. Alokasi anggaran untuk kegiatan ini sebesar sebesar Rp
3.600.000 dan dengan realisasi sebesar Rp 3.450.000 (95.83%).
5. Rapat Koordinasi Program Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiolog di
Wilayah Kerja
Sasaran kegiatan :
Bidang PKSE dan Koordinator Wilayah Kerja
Kondisi yang dicapai :
Terlaksananya kegiatan Rapat Koordinasi Program Pengendalian Karantina dan
Surveilans Epidemiolog di Wilayah Kerja sebanyak 2 kali. Alokasi anggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp 27.040.000 dan dengan realisasi sebesar Rp 27.035.805
(99.98%).
6. Rapat Koordinasi dengan Sarana Pelayanan Kesehatan
Sasaran kegiatan :
Bidang PKSE dan Sarana Pelayanan Kesehatan
Kondisi yang dicapai :
Terlaksananya rapat koordinasi dengan sarana pelayanan kesehatan sebanyak 1
kali. Alokasi anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp 9.686.000 dan dengan
realisasi sebesar Rp 8.532.300 (88.09%)
7. Perencanaan Bidang Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi
Sasaran kegiatan :
Perencanaan program kerja BidangPengendalian Karantina dan Surveilans
Epidemiologi
39
Kondisi yang dicapai :
Terlaksananya kegiatan perencanaan program kerja BidangPengendalian
Karantina dan Surveilans Epidemiologi sebanyak 1 kali. Alokasi anggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp3.630.000 dan dengan realisasi sebesar Rp3.619.550
(99.71%).
8. Konsultasi Program Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiolog
Sasaran kegiatan :
Program Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiolog
Kondisi yang dicapai :
Terlaksananya kegiatan konsultasi Pengendalian Karantina dan Surveilans
Epidemiolog sebanyak 18 kali Alokasi anggaran untuk kegiatan ini sebesar
Rp3.150.000 dan dengan realisasi sebesar Rp2.850.000 (90.48%).
9. Pertemuan teknis program Bidang PKSE
Sasaran kegiatan :
Pemegang program teknis Bidang PKSE
Kondisi yang dicapai :
Terlaksananya kegiatan Pertemuan teknis program Bidang PKSE sebanyak
12 kali. Alokasi anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp125.760.000 dan
dengan realisasinya sebesar Rp108.783.429 (86.50%)
10. Bimbingan teknis program PKSE ke Wilker
Sasaran kegiatan :
Koordinator Wilayah Kerja dan Staf Wilayah Kerja
Kondisi yang dicapai :
Terlaksananya kegiatan Bimbingan Teknis Program PKSE ke Wilker
sebanyak 10 kali. Alokasi anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp3.000.000
dan dengan realisasi sebesar Rp3.000.000 (100%).
40
11. Evaluasi kegiatan Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiolog
Sasaran kegiatan :
Pejabat dan Staf Bidang Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi
Kondisi yang dicapai :
Terlaksananya kegiatan Rapat Evaluasi kegiatan Pengendalian Karantina dan
Surveilans Epidemiolog sebanyak 1 kali. Alokasi anggaran untuk kegiatan ini
sebesar Rp8.760.000 dan dengan realisasi sebesar Rp8.308.225 (94.84%)
12. Pengawasan lalu lintas OMKABA Ekspor Impor KKP Kelas I Tanjung Priok
Sasaran kegiatan :
OMKABA Ekspor Impor di Pelabuhan Tanjung Priok
Kondisi yang dicapai :
Terlaksananya kegiatan pengawasan lalu lintas OMKABA Ekspor Impor KKP
Kelas I Tanjung Priok sebanyak 35 kali. Alokasi anggaran untuk kegiatan ini
sebesar Rp109.097.000 dan dengan realisasi sebesar Rp105.737.870
(96.92%)
13. Bahan Pendukung Pelayanan Penerbitan Dokumen Kesehatan Kapal
Sasaran kegiatan :
Bahan pendukung pelayanan penerbitan dokumen kesehatan kapal
Kondisi yang dicapai :
Tersedianya bahan pendukung pelayanan penerbitan dokumen kesehatan
kapal sebanyak 1 paket. . Alokasi anggaran untuk kegiatan ini sebesar
sebesar Rp 135.230.000 dan dengan realisasi sebesar Rp 133.823.675
(98.96%)
14. Penyusunan Buletin Info Kesehatan Pelabuhan
Sasaran kegiatan
Penyusunan Buletin Info Kesehatan Pelabuhan
Kondisi yang dicapai
Terlaksananya kegiatan penyusunan Buletin Info Kesehatan Pelabuhan
sebanyak 3 kali . . Alokasi anggaran untuk kegiatan ini sebesar
Rp145.177.000 dan dengan realisasi sebesar Rp143.046.035 (98.53%)
41
15. Maintenance Aplikasi SE
Sasaran kegiatan :
Maintenance Aplikasi SE
Kondisi yang dicapai :
Terlaksananya kegiatan maintenance aplikasi SE sebanyak 1 paket . . Alokasi
anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp 36.000.000 dan dengan realisasi
sebesar Rp36.000.000 (100%)
16. KIE Karantina Kesehatan
Sasaran kegiatan :
KIE Karantina Kesehatan
Kondisi yang dicapai :
Terlaksananya kegiatan KIE Karantina Kesehatan sebanyak 1 paket.. Alokasi
anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp 55.000.000 dan dengan realisasi
sebesar Rp 54.989.000 (99.98%)
17. Pengadaan Alat Pelindung Diri Pengawasan Kapal
Sasaran kegiatan :
Pengadaan Alat Pelindung Diri Pengawasan Kapal
Kondisi yang dicapai :
Terlaksananya kegiatan Pengadaan Alat Pelindung Diri Pengawasan Kapal
sebanyak 1 paket. . Alokasi anggaran untuk kegiatan ini sebesar sebesar Rp
82.972.000 dan dengan realisasi sebesar Rp 82.690.000 (99.66%)
18. SE PHEIC di sarana pelayanan kesehatan
Sasaran kegiatan :
Data SE PHEIC di sarana pelayanan kesehatan
Kondisi yang dicapai :
Terlaksananya kegiatan SE PHEIC di sarana pelayanan kesehatan sebanyak
12 kali. . Alokasi anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp 18.000.000 dan
dengan realisasi sebesar Rp 17.400.000 (96.67%)
42
19. Survey factor risiko penyakit malaria pada awak kapal yang datang dari dalam negeri
di Pelabuhan Muara Baru dan Muara Angke
Sasaran kegiatan :
Awak kapal yang datang dari dalam negeri di Pelabuhan Muara Baru dan
Muara Angke
Kondisi yang dicapai :
Terlaksananya kegiatan Survey faktor risiko penyakit malaria pada awak
kapal yang datang dari dalam negeri di Pelabuhan Muara Baru dan Muara
Angke sebanyak 1 kali survey . Alokasi anggaran untuk kegiatan ini sebesar
Rp31.394.000 dan dengan realisasi sebesar Rp30.638.975 (97.60%)
20. Desiminasi hasil survey di Pintu Masuk Endemis Penyakit Malaria
Sasaran kegiatan :
Desiminasi hasil survey di Pintu Masuk Endemis Penyakit Malaria
Kondisi yang dicapai :
Terlaksananya kegiatan pertemuan Desiminasi hasil survey di Pintu Masuk
Endemis Penyakit Malaria pada 4 lokasi. Alokasi anggaran untuk kegiatan ini
sebesar Rp51.012.000 dan dengan realisasi sebesar Rp34.778.200
(68.18%).
21. Desiminasi hasil survey kepada Stake holder dan Pengguna Jasa
Sasaran kegiatan :
Desiminasi hasil survey kepada Stake holder dan Pengguna Jasa
Kondisi yang dicapai :
Terlaksananya kegiatan pertemuan Desiminasi hasil survey kepada Stake
holder dan Pengguna Jasa sebanyak 1 kali. . Alokasi anggaran untuk kegiatan
ini sebesar Rp 60.354.000 dan dengan realisasinya sebesar Rp59.960.050
(99.35%).
43
Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus
4. INDIKATOR KEEMPAT
Defenisi Operasional Indikator adalah jumlah pelayanan kesehatan yang dilaksanakan
pada saat situasi khusus tertentu seperti lebaran, natal, tahun baru dan lain - lain dalam
periode satu tahun. Cara perhitungan adalah akumulasi jumlah posko yang melakukan
pelayanan kesehatan pada saat lebaran, natal, tahun baru dan lainnya dalam satu tahun.
a. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 2018
Selama tahun 2018 pelayanan kesehatan pada situasi khusus adalah kegiatan
penanganan kesehatan pada situasi khusus Hari Raya Idul Fitri yang dilaksanakan mulai
tanggal 31 Mei 2018 – 01 Juli 2018 di 4 (empat) lokasi, yaitu di pos kesehatan Terminal
Penumpang Nusantara Pura II, pos kesehatan Pelabuhan Sunda Kelapa& Pantai Marina
Ancol, pos kesehatan Pelabuhan Kali Adem dan pos kesehatan Terminal Penumpang Eks
Presiden, kegiatan penanganan kesehatan pada situasi khusus Natal dan Tahun Baru yang
dilaksanakan pada tanggal 18 Desember 2018 sampai dengan 8 Januari 2019 di 3 (tiga) lokasi
yaitu yaitu pos kesehatan Terminal Penumpang Nusantara Pura II, pos kesehatan Pelabuhan
Sunda Kelapa& Pantai Marina Ancol, pos kesehatan Pelabuhan Kali Adem, kegiatan
penanganan kesehatan pada situasi khusus TKI B yang berlokasi di pos kesehatan Terminal
Penumpang Nusantara Pura II, serta penanganan kesehatan pada situasi khusus lainnya yaitu
Haul Mbah Priok yang berlokasi di pos kesehatan Makam Mbah Priok, penanganan
kecelakaan Pesawat Lion Air yang berlokasi di pos kesehatan JICT 2 Tanjung Priok, dan
penanganan kesehatan pada acara May Day yg diperingati setiap tanggal 1 Mei yang
berlokasi di Pos 9 Pelabuhan Tanjung Priok
Capaian indikator jumlah pos pelayanan kesehatan pada situasi khusus pada Tahun
2018 melebihi target yang telah ditetapkan. Realisasi di tahun 2018 terdapat 5 pos kesehatan
yang meliputi :
1) Pos kesehatan Terminal Penumpang Nusantara Pura II,
2) pos kesehatan Pelabuhan Sunda Kelapa & Pantai Marina Ancol,
3) pos kesehatan Pelabuhan Kali Adem,
44
4) Pos 9 Pelabuhan Tanjung Priok,
5) Pos kesehatan Makam Mbah Priok
Realisasi target pencapaian melebihi target yang ditetapkan, hal ini dikarenakan ada
penambahan satu pos kesehatan yaitu pos kesehatan Makam Mbah Priok. Kegiatan Haul
Mbah Priok merupakan kegiatan rutin yang diperingati setiap tahun sehingga setiap tahun ada
pos kesehatan yang stand by pada saat kegiatan ini berlangsung. Pos kesehatan JICT 2
Tanjung Priok dan pos kesehatan Terminal Penumpang Eks Presiden tidak dihitung dalam
realisasi pos pelayanan kesehatan dikarenakan lokasi pos kesehatan bersifat tidak rutin setiap
tahun.
Tabel 3.8 Target dan Pencapaian Kinerja Indikator
Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus Tahun 2018
INDIKATOR TAHUN 2018
T R % C
Jumlah Pos pelayanan
kesehatan pada situasi khusus 4 Pos 5 Pos 125
Rumus perhitungan persentase pencapaian sebagai berikut :
X = 5 (Pencapaian Jumlah Pos pelayanan kesehatan pada situasi khusus Pos
Pelayanan Kesehatan terdiri dari pos kesehatan Terminal Penumpang Nusantara
Pura II, pos kesehatan Pelabuhan Sunda Kelapa & Pantai Marina Ancol, pos
kesehatan Pelabuhan Kali Adem, Pos 9 Pelabuhan Tanjung Priok, pos kesehatan
Makam Mbah Priok)
Y = 4 (Target Jumlah Pos pelayanan kesehatan pada situasi khusus pos
kesehatan Terminal Penumpang Nusantara Pura II, pos kesehatan Pelabuhan
Sunda Kelapa & Pantai Marina Ancol, pos kesehatan Pelabuhan Kali Adem, Pos
9 Pelabuhan Tanjung Priok).
45
Apabila dimasukan kedalam rumus persentase pencapaian target Jumlah Pos
pelayanan kesehatan pada situasi khusus sebagai berikut:
N = 125 %
b. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan
tahun lalu dan beberapa tahun terakhir
Indikator jumlah Pos pelayanan kesehatan pada situasi khusus tidak ada pada tahun
2017, indikator ini digunakan di tahun 2018 setelah adanya pertemuan seluruh KKP pada
tahun 2017 yang membahas keseragaman indikator kinerja untuk Kantor Kesehatan
Pelabuhan. Perubahan indikator ini merupakan penetapan dari unit utama selaku unit pembina
sebagai pembuat kebijakan.
c. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka
menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi
Target capaian indikator ini pada Tahun 2019 sebanyak 4 lokasi pos pelayanan
kesehatan, yaitu pos kesehatan Terminal Penumpang Nusantara Pura II, pos kesehatan
Pelabuhan Sunda Kelapa & Pantai Marina Ancol, pos kesehatan Pelabuhan Kali Adem, Pos 9
Pelabuhan Tanjung Priok. Apabila dilihat dengan capaian realisasi Tahun 2018, target untuk
mencapai 4 lokasi pos pelayanan kesehatan di Tahun 2019 pasti tercapai. Hal yang
kemungkinan perlu ditingkatkan adalah peningkatan kualtas pelayanan kesehatan yang
diberikan. Bila dibandingkan antara realisasi capaian target tahun 2018 sebanyak 4 pos
pelayanan dengan target tahun 2019 sebanyak 4 Pos Pelayanan telah melampai target
dengan capaian sebesar 120 %
46
Tabel 3.9 Perbandingan Target dan Pencapaian Kinerja
jumlah alat angkut yang diperiksa sesuai standar kekarantinaan Tahun 2018 dengan tahun 2019
INDIKATOR TAHUN 2018 TAHUN 2019
T R % C T
jumlah Pos pelayanan kesehatan
pada situasi khusus 4 5 125 4
d. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya
Untuk analisis atas efisiensi penggunaan sumber dana (anggaran), Bidang Upaya
Kesehatan & Lintas Wilayah melaksanakan setiap kinerja menyesuaikan kebutuhan kegiatan
dan alokasi anggaran dengan prinsip efektif dan efisien. Prinsip efektif terlihat dari pencapaian
kinerja (output dan outcome) yang tercapai melebihi target. Prinsip efisien terlihat dari adanya
penghematan anggaran atas setiap kinerja (output dan outcome) yang dilakukan tanpa
mengurangi output atau outcome yang dihasilkan. Untuk mencapai target jumlah pos
pelayanan kesehatan pada situasi khusus dialokasikan pagu sebesar Rp274.950.000 namun
realisasi anggaran pada indikator ini sebesar Rp213.864.600,- atau sebesar 74,76%. Hal ini
menunjukkan tingkat efektivitas dan efisien penyerapan anggaran dinilai baik karena dengan
anggaran tersebut target pencapaian indikator jumlah pos pelayanan kesehatan pada situasi
khusus dapat tercapai.
e. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja
serta alternative Solusi yang telah dilakukan
Keberhasilan capaian indikator ke empat ini banyak faktor yang mendukung yaitu antara
lain:
1) Sumber daya manusia KKP Kelas I Tanjung Priok sudah memadai dari segi
kualitas maupun kuantitas. Petugas teknis yang mendukung kegiatan ini minimal
DIII Kesehatan.
2) Dana yang memadahi artinya, pendanaan untuk melaksanakan kegiatan ini
dianggarkan dalam DIPA KKP Kelas I Tanjung Priok.
47
3) Adanya dukungan dari Pimpinan ,Stake Holder di Pelabuhan Tanjung Priok dan
secara bertahap masyarakat pelabuhan telah mau berperan dalam mendukung
capaian indikator ini.
f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan
pencapaian kinerja
Tercapainya target upaya pengendalian faktor risiko pada wilayah dengan kondisi matra
lapangan tidak terlepas dari upaya kegiatan yang dilakukan, baik kegiatan yang terkait
langsung maupun yang bersifat mendukung.
Kegiatan yang terkait langsung dengan indikator ini adalah sebagai berikut :
1) Penanganan Kesehatan Pada Situasi Khusus Hari Raya Idul Fitri
Sasaran Kegiatan:
Salah satu kegiatan bidang Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah adalah
penanganan kesehatan.Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelayanan
kesehatan bagi para penumpang kapal, keluarga pengantar maupun orang-
orang yang ada di sekitar pelabuhan pada saat Hari Raya Idul Fitri. Untuk
melaksanakan kegiatan ini KKP menyiapkan 5 orang petugas, yang terdiri dari
satu orang dokter, satu orang perawat, satu orang supir, satu tenaga
sanitarian, dan satu petugas surveilans epidemiologi.
Kondisi yang dicapai :
Target kegiatan ini adalah para penumpang kapal baik yang akan pergi dari
Pelabuhan Tanjung Priok, maupun penumpang yang baru datang
mendapatkan penanganan kesehatan secara optimal. Penanganan kesehatan
pada situasi khusus Hari Raya Idul Fitri dilaksanakan mulai tanggal 31 Mei
2018 – 01 Juli 2018 di 4 (empat) lokasi, yaitu di pos kesehatan Terminal
Penumpang Nusantara Pura II, pos kesehatan Pelabuhan Sunda Kelapa &
Pantai Marina Ancol, pos kesehatan Pelabuhan Kali Adem. Realisasi kegiatan
ini sebesar 3 lokasi pos pelayanan kesehatan. Alokasi anggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp105.820.000 dan dengan realisasi sebesar Rp
105.819.600 (99%)
48
2) Penanganan Kesehatan Pada Situasi Khusus Hari Raya Natal dan Tahun
Baru
Sasaran Kegiatan:
Salah satu kegiatan bidang Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah adalah
penanganan kesehatan.Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelayanan
kesehatan bagi para penumpang kapal, keluarga pengantar maupun orang-
orang yang ada di sekitar pelabuhan.Untuk melaksanakan kegiatan ini KKP
menyiapkan 7 orang petugas, yang terdiri dari satu orang dokter, dua orang
perawat, satu orang administrasi.satu tenaga sanitarian, dan satu petugas
surveilans epidemiologi dan satu orang supir
Kondisi yang dicapai :
Target kegiatan ini adalah para penumpang kapal baik yang akan pergi dari
Pelabuhan Tanjung Priok, maupun penumpang yang baru datang
mendapatkan penanganan kesehatan secara optimal. Penanganan kesehatan
pada situasi khusus Hari Raya Natal dan Tahun Baru dilaksanakan pada
tanggal 18 Desember 2018 sampai dengan 8 Januari 2019 di 3 (tiga) lokasi
yaitu yaitu pos kesehatan Terminal Penumpang Nusantara Pura II, pos
kesehatan Pelabuhan Sunda Kelapa & Pantai Marina Ancol, pos kesehatan
Pelabuhan Kali Adem.Realisasi kegiatan ini sebesar 3 lokasi pos pelayanan
kesehatan Alokasi anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp89.540.000 dan
dengan realisasi sebesar Rp69.020.000 (77%).
3) Penanganan Kesehatan Pada Situasi Khusus TKI B
Sasaran Kegiatan:
Terlaksananya kegiatan penanganan kesehatan pada situasi khusus TKI
Kondisi yang dicapai :
Kegiatan penanganan kesehatan pada situasi khusus TKI B telah dilksanakan
sebanyak 7 kali Kegiatan penanganan kesehatan pada situasi khusus TKI
tidak bisa diserap semua dikarenakan kedatangan TKI tidak bisa diprediksi.
49
Alokasi anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp48.840.000 dan dengan
realisasi sebesar Rp 8.410.000(17%)
Permasalahan :
Anggaran yang tidak terserap karena kegiatan TKIB tidak bisa diprediksi
kedatangannya
Usul Pemecahan Masalah :
Menginventarisir kembali anggararan yang tidak terserap dan melakukan
revisi internal untuk bisa dipakai dikegiatan lainnya, Perencanaan harus lebih
cermat.
4) Penanganan Kesehatan Pada Situasi Khusus Lainnya
Sasaran Kegiatan:
Terlaksananya kegiatan penanganan kesehatan pada situasi khusus lainnya
Kondisi yang dicapai :
Kegiatan penanganan kesehatan pada situasi khusus lainnya telah
dilksanakan sebanyak 4 kali, yaitu penanganan kesehatan pada Situasi
Khusus Kedatangan Kapal Pesiar, penanganan kesehatan pada Situasi
Khusus Haul Mbah Priok, penanganan kesehatan pada Situasi Khusus
Pameran Kapal Rainbow, penanganan kesehatan pada Situasi Khusus
Jatuhnya Pesawat Lion Air. Alokasi anggaran untuk kegiatan ini sebesar
sebesar Rp10.150.000 dan dengan realisasi sebesar Rp10.150.000 (100%)
Kegiatan pendukung yang terkait dengan indikator tersebut di atas sebagai
berikut:
1) Koordinasi Kesehatan pada Situasi Khusus
Sasaran Kegiatan:
Terlaksananya kegiatan koordinasi kesehatan pada situasi khusus
50
Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam
penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah
Kondisi yang dicapai :
Kegiatan koordinasi kesehatan pada situasi khusus telah dilaksanakan 3 kali. Alokasi
anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp20.600.000 dan dengan realisasi sebesar
Rp20.600.000 (100%)
2) Layanan Kesehatan Rujukan
Sasaran Kegiatan:
Terlaksananya kegiatan layanan kesehatan rujukan
Kondisi yang dicapai :
Terlaksananya kegiatan layanan kesehatan rujukan. Alokasi anggaran untuk
kegiatan ini sebesar Rp7.800.000 namun anggaran untuk kegiatan ini tidak dapat
diserap
Permasalahan :
Kegiatan layanan kesehatan rujukan tidak dapat terserap dikarenakan ada aturan
Standar biaya khusus dimana pelayanan rujukan harus lebih dari 8 jam. Namun,
pada kenyataannya pelayanan rujukan di KKP Tanjung Priok tidak melebihi dari 8
jam dan jarak ke Rumah Sakit/Pelayana Rujukan cukup dekat
Usul Pemecahan Masalah :
Mengusulkan ke Unit Utama mengenai kebijakan SBK Pelayanan rujukan
5. INDIKATOR KE LIMA
Defenisi Operasional Indikator ini adalah Jumlah pelabuhan/bandar udara/PLBD yang
memiliki kebijakan kesiapsiagaan berupa dokumen rencana kontijensi penanggulangan
kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah. Rumus perhitungannya adalah
Jumlah pelabuhan/bandar udara/PLBD yang memiliki kebijakan kesiapsiagaan berupa
dokumen rencana kontijensi penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang
berpotensi wabah
51
a. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 2018
Tabel 3.10 Target dan Pencapaian Indikator
Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah
Tahun 2018
INDIKATOR 2018
T R % C
Jumlahpelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah
1 1 100
Pada tahun 2018 pencapaian Indikator Kinerja Jumlahpelabuhan/bandara/PLBD yang
mempunyai kebijakan kesiapsiagaan penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat
yang berpotensi wabah sebesar 1 (100%). 1 Indikator dokumen yang diukur yaitu berupa
dokumen rencana kontijensi penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang
berpotensi wabah.
Rumus perhitungan persentase pencapaian sebagai berikut :
Dimana :
X = 1 (Jumlah pelabuhan/bandar udara/PLBD yang memiliki kebijakan
kesiapsiagaan berupa dokumen rencana kontijensi penanggulangan kedaruratan
kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah)
Y = 1 (target Jumlah pelabuhan/bandar udara/PLBD yang memiliki kebijakan
kesiapsiagaan berupa dokumen rencana kontijensi penanggulangan kedaruratan
kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah )
Apabila dimasukan kedalam rumus persentase pencapaian target Jumlah
pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi sebagai berikut:
= 100 %
52
Tabel 3.11 Target dan Pencapaian Indikator
Jumlahpelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah
Tahun 2018
INDIKATOR
2018
T R % C
Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah
1 1 100
b. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan
tahun lalu dan beberapa tahun terakhir
Indikator Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan
penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah tidak ada pada
tahun 2017, indikator ini digunakan di tahun 2018 setelah adanya pertemuan seluruh KKP
pada tahun 2017 yang membahas keseragaman indikator kinerja untuk Kantor Kesehatan
Pelabuhan.
c. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka
menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi
Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan
penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah pada tahun 2018
sebanyak 1 dokumen sedangkan target untuk tahun 2019 ditetapkan sebanyak 1 dokumen.
Bila dibandingkan antara realisasi capaian target tahun 2018 sebanyak 1 dokumen dengan
target tahun 2019 sebanyak 1 dokumen telah melampai target dengan capaian sebesar 100 %
.
53
Tabel 3.12 Perbandingan Target dan Pencapaian Kinerja Indikator
tahun 2018 dengan tahun 2019
INDIKATOR
TAHUN 2018 TAHUN 2019
T R % C T
Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah
1 1 100%
1
d. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya
Untuk analisis atas efisiensi penggunaan sumber dana (Anggaran) Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok telah melaksanakan setiap kinerja dengan menyesuaikan
kebutuhan kegiatan dan alokasi anggaran dengan prinsip efektif dan efesien. Prinsip efektif
terlihat dari pencapaian target kinerja (output dan outcome) yang tercapai. Prinsip efesien
terlihat dari adanya penghematan anggaran atas setiap kinerja yang dilakukan tanpa
mengurangi output atau outcome yang dihasilkan. Untuk mencapai target Jumlah
pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan penanggulangan
kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah di KKP Kelas I Tanjung Priok
dialokasikan pagu sebesar Rp 105.796.000 sedangkan realisasi anggaran pada indikator ini
sebesar Rp105.787.150 (99.99%) Hal ini menunjukan tingkat efektivitas dan efisien
penyerapan anggaran dinilai baik karena dengan anggaran tersebut target pencapaian
indikator Jumlah Deteksi Dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit telah
melebihi dari target yang telah ditetapkan.
54
e. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja
serta alternative Solusi yang telah dilakukan
Keberhasilan dalam mencapai target yang sudah ditetapkan didukung oleh ketersediaan
sumber daya petugas yang sudah terlatih dan memiliki kemampuan dalam melaksanakan
tugas juga sarana dan prasarana penunjang kegiatan berupa peralatan inspeksi dan
dukungan laboratorium.
Target pencapaian Jumlahpelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan
kesiapsiagaan penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah
tidak terlepas dari upaya kegiatan yang terkait langsung maupun yang bersifat pendukung.
f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan
pencapaian kinerja
Kegiatan yang terkait langsung dengan ini antara lain :
1) Review Dokumen Rencana Kontijensi di Pelabuhan Tanjung Priok
Sasaran Kegiatan
Terlaksananya kegiatan Review Dokumen Rencana Kontijensi di Pelabuhan Tanjung
Priok
Kondisi yang dicapai :
Target dari kegiatan dilaksanakan 1 kali pertemuan dengan realisasi sebesar 100%.
Alokasi anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp 11.132.000 dan dengan realisasi
sebesar Rp 11.131.150 (100%)
Kegiatan yang mendukung indikator ini adalah sebagai berikut :
1) Table Top
Sasaran Kegiatan :
Dalam rangka menguji dokumen Rencana Kontijensi dapat dilaksanakan di
pelabuhan Tanjung Priok telah dilaksanakan table top exercise dengan melibatkan
instansi pemerintah dan stake holder terkait
Kondisi yang dicapai :
Target dari kegiatan dilaksanakan 1 kali pertemuan dengan realisasi sebesar 100%.
Alokasi anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp94.664.000dan dengan realisasi
sebesar Rp94.656.000 (99.99%)
55
Jumlah sertifikat / surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan
6. INDIKATOR KEENAM
Defenisi Operasional Indikator adalah jumlah sertifikat yang diterbitkan berdasarkan
permintaan/permohonan yang diterima dalam periode satu tahun. Cara perhitungannya adalah
akumulasi jumlah sertifikat izin laik terbang, kir kesehatan, sertifikat izin angkut orang sakit,
sertifikat izin angkut jenazah, jumlah penerbitan / legalisasi ICV dan sertifikat obat-obatan dan
Alat P3K Kapal dalam satu tahun.
a. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 2018
Tabel 3.12 Target dan Pencapaian Kinerja Indikator Keenam
Jumlah sertifikat / surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan Tahun 2018
INDIKATOR TAHUN 2018
T R % C
Jumlah sertifikat / surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan
35.000 54.968 157,05%
Pada tahun 2018 pencapaian indikator Jumlah sertifikat / surat ijin layanan
kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan, Indikator ini terdiri dari :
1) Sertifikat Izin angkut orang sakit 13 sertifikat
2) Sertifikat izin angkut jenazah 3 sertifikat
3) Penerbitan / legalisasi ICV 42.194 dokumen
4) Sertifikat obat-obatan dan Alat P3K Kapal 6184 sertifikat
5) Jumlah Sertifikat Kir Kesehatan 6574 sertifikat
Untuk perhitungan analisa penetapan target dihitung dengan cara sebagai berikut:
1) Jumlah sertifikat ijin angkut orang sakit ditargetkan 5 sertifikat, hal ini berdasarkan data
3 tahun terakhir dari tahun 2015 s.d tahun terakhir 2017 dimana jumlah sertifikat yang
diterbitkan sejumlah 5 sertifikat di tahun 2016, hal ini dikarenakan penerbitan sertifikat
56
ijin angkut orang sakit tidak bisa diprediksi sehingga penerbitan yang terkecil digunakan
sebagai dasar acuan target,
2) Jumlah sertifikat ijin angkut jenazah ditargetkan 3 sertifikat, hal ini berdasarkan data 3
tahun terakhir dari tahun 2015 s.d tahun terakhir 2017 dimana jumlah sertifikat yang
diterbitkan di tahun 2017 sejumlah 3 sertifikat, hal ini dikarenakan penerbitan sertifikat
ijin angkut jenazah tidak bisa diprediksi sehingga penerbitan yang terkecil digunakan
sebagai dasar acuan target.
3) Jumlah sertifikat kir kesehatan ditargetkan 4.907 sertifikat, hal ini berdasarkan data 3
tahun terakhir dari tahun 2015 s.d tahun terakhir 2017
4) Jumlah sertifikat obat -obatan dan alat P3k ditargetkan 5.756 sertifikat, hal ini
berdasarkan data 3 tahun terakhir dari tahun 2015 s.d tahun terakhir 2017.
5) Jumlah sertifikat penerbitan ICV ditargetkan 30.000 sertifikat, hal ini berdasarkan data 3
tahun terakhir dari tahun 2015 s.d tahun terakhir 2017 dan di tahun 2017 tebit
Kepmenkes RI No. HK. 02.02/MENKES/313/2016 tentang penunjukan Rumah Sakit
Pelaksana Vaksinasi Meningitis Bagi Jemaah Umroh, sehingga diperoleh target untuk
penerbitan ICV sebanyak 30.000 dimana dalam satu bulan rata - rata ICV yang tebit
sebanyak 2.500 buku
Rumus perhitungan persentase pencapaian sebagai berikut :
Dimana :
X = 54.968 (Capaian Jumlah sertifikat / surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah
yang diterbitkan).
Y = 35.000 (Target Jumlah sertifikat / surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah
yang diterbitkan).
Apabila dimasukan kedalam rumus pencapaian target Jumlah dokumen dukungan
manajemen dan tugas teknis lainnya sebagai berikut:
x
157,05%
57
b. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan
tahun lalu dan beberapa tahun terakhir
Indikator jumlah Jumlah sertifikat / surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang
diterbitkan tidak ada pada tahun 2017, indikator ini digunakan di tahun 2018 setelah adanya
pertemuan seluruh KKP pada tahun 2017 yang membahas keseragaman indikator kinerja
untuk Kantor Kesehatan Pelabuhan. Perubahan indikator ini merupakan penetapan dari unit
utama selaku unit pembina sebagai pembuat kebijakan.
c. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka
menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi
Tabel 3.13 Perbandingan Target dan Pencapaian Kinerja Indikator
tahun 2018 dengan tahun 2019
INDIKATOR TAHUN 2018 TAHUN 2019
T R % C T
Jumlah sertifikat / surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan
35.000 54.968 157,05
22.676
Terjadi Penurunan target Indikator kinerja pada tahun 2019 hal ini disebabkan karena
adanya peraturan baru mengenai tata kelola Kantor Kesehatan Pelabuhan. Bila dibandingkan
antara realisasi capaian target tahun 2018 dengan target tahun 2019 sebanyak 22.676 target
didapatkan capaian sebesar 242%.
58
d. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja
serta alternative Solusi yang telah dilakukan;
Keberhasilan capaian indikator ke empat ini banyak faktor yang mendukung yaitu antara
lain:
1) Sumber daya manusia KKP Kelas I Tanjung Priok sudah memadahi dari segi kualitas
maupun kuantitas. Petugas teknis yang mendukung kegiatan ini minimal DIII Kesehatan.
2) Dana yang memadahi artinya, pendanaan untuk melaksanakan kegiatan ini dianggarkan
dalam DIPA KKP Kelas I Tanjung Priok.
3) Adanya dukungan dari Pimpinan, Stake Holder di Pelabuhan Tanjung Priok dan secara
bertahap masyarakat pelabuhan telah mau berperan dalam mendukung capaian indikator
ini.
e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya
Bidang Upaya Kesehatan & Lintas Wilayah melaksanakan setiap kinerja menyesuaikan
kebutuhan kegiatan dan alokasi anggaran dengan prinsip efektif dan efisien. Prinsip efektif
terlihat dari pencapaian kinerja (output dan outcome) yang tercapai melebihi target. Prinsip
efisien terlihat dari adanya penghematan anggaran atas setiap kinerja (output dan outcome)
yang dilakukan tanpa mengurangi output atau outcome yang dihasilkan. Untuk mencapai
target jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan dialokasikan
pagu sebesar Rp. 548.017.000dengan realisasi sebanyak Rp 533.350.992 atau sebesar
97,31%. Hal ini menunjukkan tingkat efektivitas dan efisien penyerapan anggaran dinilai baik
karena dengan anggaran tersebut target pencapaian jumlah sertifikat/surat ijin layanan
kesehatan lintas wilayah yang diterbitkandapat tercapai.
f. Analisa program/kegiatan yang menunjang keberhasilan/kegagalan perjanjiaan
pernyataan kinerja
Tercapainya target jumlah sertifikat / surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang
diterbitkan tidak terlepas dari upaya kegiatan yang dilakukan, baik kegiatan yang terkait
langsung maupun yang bersifat mendukung.
Kegiatan yang bersifat pendukung dengan indikator ini adalah sebagai berikut :
59
1) Pengelolaan Limbah Medis
Sasaran Kegiatan:
Terlaksananya pengelolaan limbah medis di Bidang Upaya Kesehatan dan Lintas
Wilayah.
Kondisi yang dicapai :
Kegiatan pengelolaan limbah medis ada 2 jenis yaitu bahan penampung limbah yang
terealisasi sebanyak 50 buah dan pemusnahan limbah medis terealisasi 1.500 kg.
2) Perencanaan Program UKLW
Sasaran Kegiatan:
Terlaksananya Perencanaan Program UKLW
Kondisi yang dicapai :
Kegiatan perencanaan program UKLW telah dilaksanakan 1 kali dengan realisasi
100%
3) Pertemuan Teknis Program UKLW
Sasaran Kegiatan:
Terlaksananya Pertemuan Teknis Program UKLW
Kondisi yang dicapai :
Kegiatan pertemuan teknis program UKLW telah dilaksanakan 27 kali dengan rincian
10 x di Propinsi selain Jabar – Banten dan 17 x di Propinsi Banten – Jawa Barat
dengan realisasi 90,4 %.
4) Konsultasi ke Pusat Program UKLW
Sasaran Kegiatan:
Terlaksananya Konsultasi ke Pusat Program UKLW
Kondisi yang dicapai :
Kegiatan konsultasi ke pusat Program UKLW telah terealisasi sebanyak 3 kali atau
sebesar 100%.
5) Pembinaan Teknis Program UKLW
Sasaran Kegiatan:
Terlaksananya Pembinaan Teknis Program UKLW
60
Kondisi yang dicapai :
Kegiatan Pembinaan Teknis Program UKLW telah dilaksanakan sebanyak 15 kali, di
mana masing – masing wilayah kerja 3 kali kegiatan dengan realisasi 100%.
6) Evaluasi Program UKLW
Sasaran Kegiatan
Terlaksananya Evaluasi Bidang UKLW
Kondisi yang dicapai
Kegiatan Evaluasi Bidang UKLWtelah dilaksanakan sebanyak 2 kali dengan realisasi
100%.
7) Bahan Kesehatan Program UKLW
Sasaran Kegiatan
Terlaksananya pengadaan bahan kesehatan Program UKLW
Kondisi yang dicapai :
Kegiatan pengadaan bahan kesehatan Program UKLW sudah dilaksanakan
sebanyak 3 paket, terdiri dari 1 paket bahan kesehatan, 1 paket bahan laboratorium
dan 1 paket obat –obatan dan bahan habis pakai.
8) Pengadaan Penunjang Teknis Program UKLW
Sasaran Kegiatan:
Terlaksananya pengadaan penunjang teknis Program UKLW
Kondisi yang dicapai :
Kegiatan pengadaan penunjang teknis Program UKLW sudah dilaksanakan
sebanyak 4 paket, terdiri dari 1 paket pencetakan formulir kegiatan teknis, 1 paket
atk dan penggandaan pelayanan kesehatan terbatas, 1 paket safety box biohazard,
dan 1 paket media promosi.
9) Pengadaan Alat Penunjang Pelayanan Kesehatan
Sasaran Kegiatan:
Terlaksananya pengadaan alat penunjang pelayanan kesehatan
Kondisi yang dicapai :
61
Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi
Kegiatan pengadaan alat penunjang pelayanan kesehatan sudah dilaksanakan
sebanyak 3 paket, yang terdiri dari 10 unit alat pemeriksaan kolesterol total, 1 unit
bed pasien elekttrik, 1 unit bed stretcher.
10) Pengadaan Alat Penunjang Pelayanan Vaksinasi
Sasaran Kegiatan:
Terlaksananya pengadaan alat penunjang pelayanan vaksinasi
Kondisi yang dicapai
Kegiatan pengadaan alat penunjang pelayanan vaksinasi sudah dilaksanakan yaitu
refrigerator pharmaceutical sebanyak 3 unit.
7. INDIKATOR KETUJUH
Defenisi Operasional Indikator ini adalah adalah Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang
memiliki sanitasi tempat-tempat umum dengan kriteria baik, TPM memenuhi syarat layak/laik
hygiene, tempat penyediaan air bersih memenuhi syarat kesehatan. Rumus Perhitungannya
sebagai berikut akumulasi jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang mempunyai TPM memenuhi
syarat laik hygiene sanitasi, tempat penyediaan air bersih memenuhi syarat kesehatan.
Dimana Pelabuhan dikatakan memenuhi syarat Jika 70 % TPM memenuhi syarat layak/laik
hygiene sanitasi dan jumlah 70% frekuensi pemeriksaan tempat penyediaan air bersih
memenuhi syarat kesehatan
62
a. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 2018
Tabel 3.14 Target dan Pencapaian Kinerja Indikator
Jumlah Pelabuhan Yang Memenuhi Syarat-Syarat Sanitasi Tahun 2018
INDIKATOR TAHUN 2018
T R % C
Jumlah pelabuhan/ bandara/ PLBD
yang memenuhi syarat-syarat sanitasi 4 4 100
Pada tahun 2018 pencapaian Indikator Kinerja jumlah pelabuhan/ bandara/ PLBD yang
memenuhi syarat-syarat sanitasi sebesar 4 pelabuhan (100%). 4 Indikator pelabuhan yang
diukur yaitu Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Marunda, Pelabuhan Muara Baru dan
Pelabuhan Sunda Kelapa
Rumus perhitungan persentase pencapaian sebagai berikut :
Dimana :
X = 4 (jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memiliki sanitasi tempat-tempat umum
dengan kriteria baik, TPM memenuhi syarat layak/laik hygiene, tempat penyediaan air
bersih memenuhi syarat kesehatan yang dilakukan selama 1 tahun, pelabuhan yang
dimaksud adalah Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Marunda, Pelabuhan Muara
Baru dan Pelabuhan Sunda Kelapa)
Y = 4 (target pelabuhan/bandara/PLBD yang memiliki sanitasi tempat-tempat umum
dengan kriteria baik, TPM memenuhi syarat layak/laik hygiene, tempat penyediaan air
bersih memenuhi syarat kesehatan selama 1 tahun)
Apabila dimasukan kedalam rumus pencapaian persentase target Jumlah
pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi sebagai berikut:
= 100 %
63
b. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan
tahun lalu dan beberapa tahun terakhir
Indikator Jumlah pelabuhan/ bandara/ PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi
tidak ada pada tahun 2017, indikator ini digunakan ditahun 2018 setelah adanya pertemuan
seluruh KKP pada tahun 2017 yang membahas keseragaman indikator kinerja untuk Kantor
Kesehatan Pelabuhan. Perubahan indikator ini merupakan pemberian (given) dari unit utama
selaku unit pembina sebagai pembuat kebijakan. Untuk indikator jumlah Jumlah pelabuhan/
bandara/ PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi sudah dilaksanan kegiatannya namun,
belum dijadikan indikator penetapan sebagai perjanjiaan kinerja
c. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka
menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi
Untuk Tahun 2019 Penetapan Target indikator ini masih tetap sama yaitu sebanyak 4
pelabuhan. Bila dibandingkan antara realisasi capaian target tahun 2018 dengan target tahun
2019 didapatkan capaian sebesar 100 %
Tabel 3.15
Perbandingan Target dan Pencapaian Kinerja Indikator tahun 2018 dengan tahun 2019
INDIKATOR TAHUN 2018 TAHUN 2019
T R % C T
Jumlah pelabuhan/ bandara/
PLBD yang memenuhi syarat-
syarat sanitasi
4 4 100% 4
64
d. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja
serta alternative Solusi yang telah dilakukan
Keberhasilan dalam mencapai target yang sudah ditetapkan didukung oleh ketersediaan
sumber daya petugas yang sudah terlatih dan memiliki kemampuan dalam melaksanakan
tugas juga tersedianya sarana dan prasarana penunjang kegiatan berupa peralatan inspeksi
dan dukungan laboratorium.
e. Analisa efisiensi penggunaan sumber daya
Untuk analisis atas efisiensi penggunaan sumber dana (Anggaran) Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok melaksanakan setiap kinerja dengan menyesuaikan
kebutuhan kegiatan dan alokasi anggaran dengan prinsip efektif dan efesien. Prinsip efektif
terlihat dari pencapaian target kinerja(output dan outcome) yang hampir tercapai keseluruhan.
Prinsip efesien terlihat dari adanya penghematan anggaran atas setiap kinerja yang dilakukan
tanpa mengurangi output atau outcome yang dihasilkan.
Untuk mencapai Indikator Jumlah pelabuhan/ bandara/ PLBD yang memenuhi syarat-
syarat sanitasi dialokasikan pagu sebesar Rp 907.144.000,- namun realisasi anggaran pada
indikator ini sebesar Rp863.849.776,- (95,23%). Hal ini menunjukan tingkat efektivitas dan
efisien penyerapan anggaran dinilai baik karena dengan anggaran tersebut target pencapaian
indikator Jumlah pelabuhan/ bandara/ PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi
f. Analisa program/kegiatan yang menunjang keberhasilan/kegagalan perjanjiaan
pernyataan kinerja
Tercapainya target Jumlah pelabuhan/ bandara/ PLBD yang memenuhi syarat-syarat
sanitasi tidak terlepas dari upaya kegiatan yang dilakukan, baik yang terkait langsung maupun
yang bersifat pendukung.
Kegiatan yang terkait langsung dengan indikator ini adalah sebagai berikut:
1) Pengawasan Pencemaran Udara, Air Limbah, Dan Air Badan Air Di Wilayah
Pelabuhan
65
Sasaran Kegiatan:
Terawasinya pencemaran udara,air limbah dan air permukaan di wilayah KKP
Kelas I Tanjung Priok
Kondisi yang dicapai :
Dalam rangka pengawasan pencemaran Udara Air dan Tanah KKP telah
mengalokasikan sumberdaya yang diperlukan berupa tenaga serta anggaran
yang dituangkan ke dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I
Tanjung Priok sebesar Rp. 40.300.000,- Pengawasan pencemaran udara
dilaksanakan melalui pengukuran sampel udara yang dilaksanakan di
Pelabuhan Tanjung Priok dan wilayah kerja dengan titik pengukuran yang
sudah ditentukan sebelumnya berdasarkan faktor risiko yang tinggi. Hasil dari
pengukuran pencemaran udara air dan tanah sebayak 44 sampel pengukuran
hampir seluruh sampel memenuhi syarat hal tersebut dikarenakan kondisi
jalan yang sudah bagus dan adanya penghijauan.
Pengukuran kualitas air permukaan dan limbah dilakukan di wilayah
Pelabuhan Tanjung Priok di Kali Kresek, Kali Lagoa, Kali Ancol, Kali Japat dan
Kali JICT serta di wilayah kerja Marunda, Kalibaru, Sunda Kelapa, Muara Baru
dan Muara Angke. Pemeriksaan pada air (air permukaan, air limbah) dapat
diketahui dengan mengukur kadar BOD (Biological Oxygen Demand) dan
COD (Chemical Oxygen Demand) dalam air. Hasil pemeriksaan sampel air
permukaan/air limbah dari 160 sampel yang diperiksa di Pelabuhan Tanjung
Priok hampir semua tidak memenuhi syarat kualitas air permukaan/air limbah
pada badan air sesuai yang dipersyaratkan, Kondisi tidak memenuhi syarat
dimana kadar BOD dan COD sangat tinggi.
2) Pengawasan Sarana Air Bersih Di Wilayah Pelabuhan
Sasaran Kegiatan
Terawasinya kualitas air minum yang memenuhi syarat di Wilayah Pelabuhan
Tanjung Priok sebesar 100%.
66
Kondisi yang dicapai:
Mempertahankan kualitas air bersih di wilayah Pelabuhan sesuai dengan
peraturan yang berlaku sehingga tidak menjadi media lingkungan untuk
menularkan penyakit. KKP telah mengalokasikan sumberdaya yang diperlukan
berupa tenaga serta anggaran yang dituangkan ke dalam DIPA Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp. 100.960.000,-
Kegiatan pengawasan penyediaan air bersih di pelabuhan telah dilaksanakan
melalui kegiatan :
Inspeksi sarana penyediaan air bersih
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok telah melakukan
pengawasan sarana penyediaan air bersih/air minum di Induk dan 5 wilayah
kerja setiap bulan pada sarana yang ada.
Pengambilan dan pengiriman sampel air bersih
Pengambilan sampel dilakukan satu bulan sekali baik di Induk maupun
Wilayah Kerja selanjutnya sampel dikirim ke laboratorium. Laboratorium
pemeriksaan air bersih/air minum dilakukan di ada 2 (dua) tempat yaitu :
- Instalasi laboratorium KKP Kelas I Tanjung Priok
Untuk pemeriksaan terhadap parameter fisik, kimia dan bakteriologi
(pemeriksaan E coli). Jumlah sampel yang diperiksa di Lab KKP
Kelas I Tanjung Priok sebanyak 576 sampel.
- Laboratorium BLK Jakarta (sebagai Laboratorium rujukan)
Untuk pemeriksaan terhadap parameter fisik, kimia dan bakteriologis
(pemeriksaan E coli). Jumlah sampel yang diperiksa di BBLK Jakarta
sebanyak 216 sampel.
Pemberian rekomendasi kepada pihak penyedia air bersih apabila dari
hasil pemeriksaan sampel ada yang belum memenuhi standar baku mutu
yang berlaku.
Permasalahan :
Walaupun target telah tercapai tetapi masih dirasa adanya kendala yaitu
penyedia sarana air bersih/air minum memerlukan waktu dan biaya dalam
67
menjalankan rekomendasi dari hasil analisa pemeriksaan hasil laboratorium
dikarenakan setiap perbaikan memerlukan perencanaan anggaran dan biaya
yang tidak sedikit.
Usul Pemecahan Masalah :
Agar capaian kualitas air minum di pelabuhan yang memenuhi syarat dapat
dipertahankan, untuk kedepannya ada beberapa upaya yang perlu dilakukan :
Melakukan jejaring yang intesif kepada penyedia sarana air bersih/air
minum
Pelatihan tenaga pengawas PAB di Pelabuhan.
Sosialisasi peraturan perundang-undangan tentang air bersih/air minum
kepada petugas maupun kepada pengelola PAB di Pelabuhan.
Evaluasi rekomendasi dari perbaikan sarana PAB dari hasil analisa
pemeriksa.
3) Pengamanan Makanan/Minuman Di Pelabuhan
Sasaran :
Tercapainya pengamanan makanan dan minuman di Pelabuhan.
Kondisi yang dicapai:
Kegiatan pengawasan pengamanan makanan dan minuman di Pelabuhan telah
dilaksanakan dengan target 71 unit TPM diperiksa. serta anggaran yang
dituangkan ke dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok
sebesar Rp. 25.319.000,- Capaian pemeriksaan terhadap TPM ditargetkan
memenuhi syarat yaitu sebesar minimal 70% TPM baik dari Induk maupun
Wilayah dengan data sebagai berikut:
TPM di Pelabuhan Tanjung Priok sebanyak 56 TPM.
TPM di Pelabuhan Sunda Kelapa sebanyak 9 TPM.
TPM di Pelabuhan Muara Angke sebanyak 32 TPM
TPM di Pelabuhan Marunda sebanyak 12 TPM.
TPM di Pelabuhan Kalibaru sebanyak 10 TPM.
TPM di Pelabuhan Muara Angke sebanyak 48 TPM
68
Dari jumlah TPM yang terdata, semua talah dilakukan pengawasan, dengan
frekuensi pengawasan sesuai dengan sumber daya yang ada pada masing-
masing wilker.
Permasalahan :
Walaupun target pengawasan telah tercapai tetapi untuk kualitas dari TPM yang
diperiksa masih banyak yang memerlukan perbaikan dari segi fasilitas sanitasi
dan bangunan sesuai Kepmenkes RI No.1098/Menkes/SK/VII/2003 tentang
Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran karena pihak
pengelola tempat pengelolaan makanan belum memfokuskan perbaikan fasilitas
sanitasi dimana hal tersebut memerlukan biaya yang cukup besar bagi pengelola
TPM kecil.
Usul Pemecahan Masalah
Mensosialisasikan tentang higiene dan sanitasi kepada pengelola TPM agar
dilakukan perbaikan.
Memberikan pelatihan kepada penjamah makanan tentang bagaimana cara
pengelolaan pangan yang baik dan sehat.
Mendorong para pengelola TPM untuk mengusakan perbaikan sarana di
tempatnya masing-masing agar menjadi lebih baik lagi.
4) Laik Sehat Jasaboga
Sasaran :
Terlaksananya pengawasan laik sehat Jasa Boga di Pelabuhan sebanyak 12
kali
Kondisi yang dicapai :
Kegiatan pengawasan laik sehat jasa boga realisasi 100%. Dengan jumlah pagu
anggaran yang di sediakan Rp. 5.400.000,-
69
5) Pengawasan Supplier Bahan Makanan Ke Kapal
Sasaran :
Terlaksananya pengawasan supplier bahan makanan ke kapal sebanyak 12 kali
Kondisi yang dicapai :
Kegiatan pengawasan laik sehat jasa boga telah dilaksanakan, realisasi 100%.
serta anggaran yang dituangkan ke dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp. 3.600.000,-
6) Pengawasan Tempat Pengelolaan Pestisida (TP2) Di Wilayah Pelabuhan
Sasaran
Terlaksananya Inspeksi Sanitasi Tempat Pengelolaan pestisida dan untuk
melindungi masyarakat dari gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh dampak
buruk pestisida
Kondisi yang Dicapai :
Target Inspeksi Sanitasi Tempat Pengelolaan pestisida 10 kali dan sudah
terealisasi 100%. Dengan jumlah pagu anggaran yang di sediakan Rp.
1.200.000,-
Pemeriksaan tempat pengelolaan pestisida di Pelabuhan Tanjung Priok dilakukan
pada badan usaha swasta yang akan mengajukan permohonan/perpanjangan
izin penyelenggaraan tindakan hapus tikus dan hapus serangga pada alat angkut
sesuai dengan Permenkes 34 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Tindakan
Hapus Tikus dan Hapus Serangga Pada Alat Angkut di Pelabuhan, Bandar Udara
dan Pos Lintas Batas Darat.
Pengawasan yang dilakukan berupa Inspeksi terhadap sarana/fasilitas sanitasi
bangunan, gudang penyimpanan pestisida dan kendaraan pengangkut pestisida.
Selain itu manajemen/ pengelolaan pestisida yang dilakukan oleh badan usaha
tersebut juga dilihat apakah memenuhi syarat atau tidak.
70
7) Pengawasan Higiene Sanitasi Gedung/Bangunan Di Wilayah Pelabuhan
Sasaran :
Terlaksananya Pengadaan bahan dan Pengawasan Inspeksi sanitasigedung dan
bangunan di Pelabuhan.
Kondisi yang Dicapai :
Target Pengadaan bahan dan pengawasan Inspeksi sanitasi gedung dan
bangunan di Pelabuhan 1 paket dan sudah terealisasi 100%. serta anggaran
yang dituangkan ke dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung
Priok sebesar Rp. 5.000.000,-
8) Pengawasan Tindakan Penyehatan Kapal
Sasaran
Terlaksananya pengawasan tindakan penyehatan kapal sebanyak 60 kapal
Kondisi yang dicapai:
Terealisasinya pengawasan tindakan penyehatan kapal sebanyak 55 kapal
(92%) yang terdiri dari kapal-kapal yang di lakukan fumigasi maupun Desinseksi.
serta anggaran yang dituangkan ke dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp. 9.000.000,-
Pelaksanaan kegiatan pengawasan Tindakan Penyehatan Kapal selama tahun
2018 dilakukan terhadap kapal yang ada di pelabuhan Tanjung Priok maupun
wilayah kerja. Setiap kapal yang dilakukan tindakan penyehatan kapal dilakukan
pengawasan sampai kapal selesai menjalani proses penyehatan
Penyerapan anggaran pengawasan tindakan penyehatan kapal tidak dapat
tercapai 100% di karenakan Beberapa kegiatan di laksanakan pada jam kerja
sehingga secara administrasi tidak dapat di serap anggaran untuk transport
petugas.
9) Koordinasi Komite Keselamatan Kesehatan Dan Lingkungan (K2L) / Pelabuhan
Sehat
Sasaran
Terselenggaranya Kegiatan Keselamatan, Kesehatan dan Lingkungan (K2L)
/Pelabuhan Sehat
71
Kondisi yang dicapai :
Rapat Koordinasi Komite K2L/Pelabuhan Sehat
Pelaksanaan Pertemuan Rapat Koordinasi Komite K2L/Pelabuhan Sehat
telah mengalokasikan sumberdaya yang diperlukan berupa tenaga serta
anggaran yang dituangkan ke dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp. 133.500.000,- pelaksanaan rapat
koordinasi dilakukan sebanyak satu kali dalam setahun untuk wilayah Induk
dan wilayah kerja.
Rapat koordinasi yang di selenggarakan di induk yaitu :
Pada Tanggal 07 Maret 2018 bertempat di Inovation Room, PT. Indonesia
Kendaraan Terminal, peserta berjumlah 70 orang dari KKP Kelas I Tanjung
Priok dan Lintas Sektor Pelabuhan Tanjung Priok.
Hasil pertemuan:
- Pemaparan kegiatan di bidang Kesehatan lingkungan.
- Pemaparan kegiatan di bidang Keselamatan
- Tindak lanjut rencana kerja masing-masing Bidang Komite
K2L/Pelabuhan Sehat (mengenai safety, penanggulangan
pencemaran, kesiapan terhadap kondisi darurat).
- Inovasi kegiatan Komite K2L/Pelabuhan Sehat
- Peningkatan kesadaran masyarakat pelabuhan tentang
pentingnya menerapkan kesehatan kerja.
- Indentifikasi dan monitoring Faktor Risiko yang ada di wilayah
pelabuhan oleh Komite K2L/Pelabuhan Sehat.
- Persiapan self asessment/penilaian pelabuhan sehat tingkat
nasional.
- Pada Tanggal 07 Agustus 2018 di Inovation Room – Indonesia
Kendaraan Terminal, peserta berjumlah 70 orang dari KKP Kelas I
Tanjung Priok dan Lintas Sektor Pelabuhan Tanjung Priok.
Hasil pertemuan:
72
- Melakukan koordinasi dan persiapan dalam rangka Penilaian
pelabuhan Sehat Tingkat Nasional
- Tindak lanjut rencana kerja masing-masing Bidang Komite
K2L/Pelabuhan Sehat (mengenai safety, penanggulangan
pencemaran, kesiapan terhadap kondisi darurat).
- Peningkatan kesadaran masyarakat pelabuhan tentang
pentingnya menerapkan kesehatan kerja.
- Rapat koordinasi yang di selenggarakan di wilayah kerja sunda kelapa,
Muara Baru, Kalibaru, Marunda dan Muara Angke, dilaksanakan
masing-masing satu kali.
10) Evaluasi Pelabuhan Sehat
Sasaran
Terlaksananya kegiatan evaluasi Komite K2L/Pelabuhan Sehat tahun 2018
Kondisi yang dicapai :
Pelaksanaan Evaluasi Komite K2L/Pelabuhan Sehat telah mengalokasikan
sumberdaya yang diperlukan berupa tenaga serta anggaran yang dituangkan ke
dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp.
112.240.000,- pelaksanaan evaluasi dilakukan pada tanggal 13 s.d. 14 Nopember
2018 bertempat di Hotel Ibis Style Sunter, dengan jumlah peserta sebanyak 70
orang yang berasal dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok,
lintas sektor dan stake holder.
Hasil pertemuan:
Review kegiatan Pelabuhan Sehat selama tahun 2018
Peningkatan peran serta seluruh stake holder dan lintas sektor dalam
mendukung pelabuhan sehat
Peningkatan fasilitas serta prasarana pendukung di pelabuhan untuk
meningkatkan kualitas pelabuhan yang sehat
Rencana kerja kegiatan Komite K2L/Pelabuhan Sehat tentang
keselamatan, kesehatan dan lingkungan pada tahun 2019.
Kegiatan yang mendukung indikator ini adalah sebagai berikut :
73
1) Pertemuan Teknis Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan
Sasaran Kegiatan :
Terlaksananya pertemuan teknis program pengendalian risiko lingkungan di
pelabuhan
Kondisi yang dicapai :
Kegiatan pertemuan Teknis program pengendalian risiko lingkungan
dengan target 7 kali dengan realisasi 100 % serta anggaran yang
dituangkan ke dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung
Priok sebesar Rp. 77.760.000,-
2) Konsultasi Teknis Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan
Sasaran
Terlaksananya konsultasi teknis Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan ke
Lintas Sektor/Lintas Program.
Kondisi yang dicapai:
Kegiatan konsultasi teknis Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan ke Lintas
Sektor/Lintas Program telah dilaksankan 6 lokasi (100%) Konsultasi teknis ini
adalah bentuk advokasi bidang pengendalian risiko lingkungan ke unit utama
untuk mendapatkan dukungan pelaksanaan kegiatan dan program
pengendalian risiko lingkungan. serta anggaran yang dituangkan ke dalam
DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp.
1.200.000,-
Permasalahan :
Pelaksanaan konsultasi teknis pada tahun 2018 ini tidak dijadwalkan secara
khusus.
Usul Pemecahan Masalah :
Dijadwalkan secara khusus kegiatan konsultasi teknis.
3) Bimbingan Teknis Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan
Sasaran
Terlaksananya bimbingan teknis Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan ke
wilayah kerja.
74
Kondisi yang dicapai:
Kegiatan bimbingan teknis Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan ke
wilayah kerja telah dilaksanakan, realisasi 100%. Kegiatannya meliputi 4 kali
bimbingan teknis Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan ke 5 Wilayah Kerja
KKP Kelas I Tanjung Priok. serta anggaran yang dituangkan ke dalam DIPA
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp. 6.000.000,-
4) Evaluasi Kegiatan Bidang Pengendalian Risiko Lingkungan
Sasaran Kegiatan:
Terlaksananya Evaluasi program dan kegiatan pengendalian risiko
lingkungan
Kondisi yang dicapai :
Kegiatan program pengendalian risiko lingkungan telah dilaksanakan
sebanyak 2 kali dengan realisasi 100 % serta anggaran yang dituangkan ke
dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp.
8.760.000,-
5) Pengadaan Bahan Cetak Teknis Pengawasan Higiene Sanitasi Kapal Laut
Sasaran Kegiatan
Tersedianya bahan cetak teknis pengawasan higiene sanitasi kapal laut
sebagai penunjang kegiatan pemeriksaan sanitasi kapal.
Kondisi yang dicapai
Target dari kegiatan ini adalah tersedianya bahan cetak teknis pengawasan
higiene sanitasi kapal laut sebagai penunjang kegiatan pemeriksaan
sanitasi kapal. serta anggaran yang dituangkan ke dalam DIPA Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp. 30.585.000,-
6) Media Reagensia Dan Glassware Pemeriksaan Spesimen Kesehatan
Lingkungan Di Pelabuhan
Sasaran Kegiatan
Tersedianya media reagensia dan glassware pemeriksaan spesimen
kesehatan lingkungan di pelabuhan.
75
Kondisi yang dicapai
Target dari kegiatan ini adalah tersedianya media reagensia dan glassware
pemeriksaan spesimen kesehatan lingkungan di pelabuhan. serta anggaran
yang dituangkan ke dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I
Tanjung Priok sebesar Rp. 69.604.000,-
7) Pemeliharaan Alat Kesehatan Lingkungan
Sasaran Kegiatan
Terselenggaranya pemeliharaan alat kesehatan lingkungan.
Kondisi yang dicapai
Target dari kegiatan ini adalah terpeliharanya alat kesehatan lingkungan.
serta anggaran yang dituangkan ke dalam DIPA Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp. 30.900.000,-
8) Koordinasi Pengendalian Risiko Lingkungan Dalam Rangka Asian Games Dan
Paragames 2018
Sasaran Kegiatan :
Terselenggaranya koordinasi pengendalian risiko lingkungan dalam rangka
Asian Games dan Paragames 2018.
Kondisi yang dicapai :
Target dari kegiatan ini adalah terealisasinya koordinasi lintas sektor/lintas
program terkait pengendalian risiko lingkungan dalam rangka Asian Games
dan Paragames 2018. serta anggaran yang dituangkan ke dalam DIPA
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp.
14.160.000,-
9) Pengamanan Makanan Dan Minuman Dalam Rangka ASIAN GAMES 2018
Sasaran Kegiatan :
Terselenggaranya kegiatan pengamanan makanan dan minuman dalam
rangka ASIAN GAMES 2018.
76
Kondisi yang dicapai :
Target dari kegiatan ini adalah pengamanan makanan dan minuman dalam
rangka Asian Games 2018. serta anggaran yang dituangkan ke dalam DIPA
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp.
21.600.000,-
10) Pengawasan Higiene Sanitasi Gedung/Bangunan Dalam Rangka Asian Games
2018
Sasaran Kegiatan :
Terselenggaranya kegiatan pengawasan higiene sanitasi gedung/bangunan
dalam rangka Asian Games 2018.
Kondisi yang dicapai :
Target dari kegiatan ini adalah pengawasan higiene sanitasi
gedung/bangunan dalam rangka Asian Games 2018. serta anggaran yang
dituangkan ke dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung
Priok sebesar Rp. 21.600.000,-
11) Pengawasan penyediaan sarana air bersih dalam rangka Asian Games 2018
a) Sasaran Kegiatan :
Terselenggaranya kegiatan Pengawasan penyediaan sarana air bersih
dalam rangka Asian Games 2018.
b) Kondisi yang dicapai
Target dari kegiatan ini adalah pengamanan makanan dan minuman dalam
rangka Asian Games 2018. serta anggaran yang dituangkan ke dalam DIPA
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp.
21.600.000,-
77
Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area
8. INDIKATOR KE DELAPAN
Defenisi Operasional Indikator kedelapan adalah Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD
dengan nilai indeks pinjal < 2, HI < 5, tidak ditemukan larva anopheles, kepadatan kecoak
rendah dan kepadatan lalat < 2. Rumus penghitungannya sebagai berikut Akumulasi jumlah
pelabuhan/bandara/PLBD dengan nilai indeks pinjal < 2, HI<5, tidak ditemukan larva
anopheles, kepadatan kecoak rendah dan kepadatan lalat <2 dalam satu tahun dibagi target
pelabuhan oleh KKP Tanjung Priok di kali 100%.Dimana indikator wilayah pelabuhan yang
melaksanakan pengendalian vektor ditetapkan dengan luasan 160 Ha (Pengendalian nyamuk,
Tikus dan Pinjal serta pengendalian lalat dan kecoak) di area kerja Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok.
a. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 2018
Tabel 3.15 Target dan Pencapaian Kinerja Indikator Kedua
Jumlah Pelabuhan Yang Bebas Vektor Pada Wilayah Perimeter Dan Buffer Area Tahun 2018
INDIKATOR TAHUN 2018
T R % C
Jumlah pelabuhan yang bebas vektor
pada wilayah perimeter dan buffer area 4 4 100
Pada tahun 2018 pencapaian indikator Jumlah pelabuhan yang bebas vektor pada
wilayah perimeter dan buffer area sebesar 4 (100%), Indikator ini terdiri dari Pelabuhan
Tanjung Priok, Pelabuhan Marunda, Pelabuhan Muara Baru dan Pelabuhan Sunda Kelapa.
78
Rumus perhitungan persentase pencapaian sebagai berikut :
Dimana :
X = 4 (capaian jumlah pelabuhan/ bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter
dan buffer area HI <5, Indeks Pinjal <2, Indeks Lalat <2, Anopheles =0, Indeks
Kecoak <2, pelabuhan yang dimaksud adalah Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan
Marunda, Pelabuhan Muara Baru dan Pelabuhan Sunda Kelapa).
Y = 4 (target jumlah pelabuhan/ bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter
dan buffer area HI <5, Indeks Pinjal <2, Indeks Lalat <2, Anopheles =0, Indeks
Kecoak <2 ).
Apabila dimasukan kedalam rumus pencapaian target Jumlah dokumen dukungan
manajemen dan tugas teknis lainnya sebagai berikut:
x
100%
b. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan
tahun lalu dan beberapa tahun terakhir
Capaian kinerja tahun 2017 adalah luas wilayah pelabuhan berupa persentase luas
wilayah kegiatan Pengendalian Vektor Terpadu (PVT) yang definisi operasionalkan dalam
bentuk hektar, berbeda dengan capaian kinerja 2018 yaitu jumlah pelabuhan yang bebas
vektor pada wilayah perimeter dan buffer area. indikator ini digunakan ditahun 2018 setelah
adanya pertemuan seluruh KKP pada tahun 2017 yang membahas keseragaman indikator
kinerja untuk Kantor Kesehatan Pelabuhan. Perubahan indikator ini merupakan pemberian
(given) dari unit utama selaku unit pembina sebagai pembuat kebijakan.
c. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka
menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi
Target. jumlah pelabuhan yang bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area
Untuk Tahun 2019 sebesar 4Pelabuhan. Bila dibandingkan antara realisasi capaian target
79
tahun 2018 sebanyak 4 pelabuhan dengan target tahun 2019 sebanyak 4 target
didapatkancapaian sebesar 100%
Tabel 3.15 Perbandingan Target dan Pencapaian Kinerja Indikator Kesebelas
Tahun 2018 dengan tahun 2019
INDIKATOR
TAHUN 2018 TAHUN 2019
T R % C T
Jumlah pelabuhan yang bebas
vektor pada wilayah perimeter
dan buffer area
4 4 100%
4
Untuk Tahun 2019 Penetapan Target indikator ini masih tetap sama yaitu sebanyak 4
pelabuhan. Bila dibandingkan antara realisasi capaian target tahun 2018 dengan
target tahun 2019 didapatkan capaian sebesar 100 %
d. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja
serta alternative Solusi yang telah dilakukan;
Pengendalian vektor terpadu merupakan pendekatan yang menggunakan kombinasi
beberapa metode pengendalian vektor yang dilakukan berdasarkan azas keamanan,
rasionalitas dan efektifitas pelaksanaannya serta dengan mempertimbangkan kelestarian
keberhasilannya. Kegiatan pengendalian vektor yang dilakukan adalah kombinasi dari
beberapa metode secara terpadu (Integrated Vector Control) dan tidak selalu mengedepankan
pengendalian menggunakan bahan kimiawi yang jika tidak dilakukan secara cermat dapat
menimbulkan resistensi vektor. Upaya penerapan pengendalian vektor terpadu tidak hanya
terfokus pada menghilangkan vektor tetapi juga pencegahan perkembangbiakan vektor
dengan tetap mengedepankan ekologi dan kelestarian alam, sedangkan pelabuhan yang yang
bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area merupakan output yang diharapkan dari
kegiatan tersebut.
80
Realisasi kinerja persentase wilayah pelabuhan yang bebas vektor pada wilayah
perimeter dan buffer area sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam Permenkes nomor 50
tahun 2017 tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan
Untuk Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit Serta Pengendaliannya pada tabel di atas
dapat tercapai 100 % karena adanya peran lintas sektor dan stake holder dalam melakukan
pengendalian vektor secara mandiri di wilayahnya masing-masing dengan pengawasan oleh
Kantor Kesehatan Pelabuhan.
e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya
Untuk analisis atas efisiensi penggunaan sumber dana (Anggaran) Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok melaksanakan setiap kinerja dengan menyesuaikan
kebutuhan kegiatan dan alokasi anggaran dengan prinsip efektif dan efesien. Prinsip efektif
terlihat dari pencapaian target kinerja(output dan outcome) yang hampir tercapai keseluruhan.
Prinsip efesien terlihat dari adanya penghematan anggaran atas setiap kinerja yang dilakukan
tanpa mengurangi output atau outcome yang dihasilkan. Untuk mencapai Indikator Jumlah
pelabuhan yang bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area dialokasikan PAGU
sebesarRp 659.636.000, sedangkan untuk realisasi anggaran pada indikator ini sebesar Rp
618.117.255(93,71%). Hal ini menunjukan tingkat efektivitas dan efisien penyerapan anggaran
dinilai baik karena dengan anggaran tersebut target pencapaian indikator jumlah dukungan
managemen dan tugas teknis lainnya dapat tercapai
f. Analisa program/kegiatan yang menunjang keberhasilan/kegagalan perjanjiaan
pernyataan kinerja
Kegiatan yang terkait langsung dengan indikator ini adalah sebagai berikut:
1) Survei Pengamatan Faktor Risiko Vektor Malaria di Daerah Reseptif
Sasaran Kegiatan :
Terlaksananya pengamatan faktor risiko vektor malaria di daerah reseptif di
Marunda, Kecamatan Cilincing, Kecamatan Penjaringan dan Kepulauan
Seribu.
81
Kondisi yang dicapai :
Terealisasinya pengamatan faktor risiko vektor malaria di daerah reseptif di
Marunda, Kecamatan Cilincing, Kecamatan Penjaringan dan Kepulauan
Seribu.
Pada kegiatan pengamatan faktor risiko vektor malaria di daerah reseptif di
Marunda, Kecamatan Cilincing, Kecamatan Penjaringan dan Kepulauan
Seribu di laksanakan dua kali kegiatan pada area-area lagun-lagun atau rawa
yang dapat menjadi tempat perindukan potensial vektor malaria. KKP telah
mengalokasikan sumberdaya yang diperlukan berupa tenaga serta anggaran
yang dituangkan ke dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I
Tanjung Priok sebesar Rp. 44.810.000,-
2) Monitoring Resistensi/Efikasi 2 Jenis Bahan Aktif Insektisida
Sasaran Kegiatan
Terselenggaranya pengujian/uji resistensi larva nyamuk di pelabuhan
terhadap dua bahan aktif (Temephos dan BTI). Pelaksanaan uji dilakukan di
pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Muara Baru, Pelabuhan Kalibaru dan
Pelabuhan Muara Angke.
Kondisi yang dicapai
Target dari kegiatan ini adalah diketahuinya status resistensi larva nyamuk di
pelabuhan terhadap dua bahan aktif (Temephos dan BTI). KKP telah
mengalokasikan sumberdaya yang diperlukan berupa tenaga serta anggaran
yang dituangkan ke dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I
Tanjung Priok sebesar Rp. 15.720.000,-.
3) Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Di Wilayah Pelabuhan
Sasaran Kegiatan:
Terlaksananya kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di wilayah
KKP Kelas I Tanjung Priok, baik di KKP Induk maupun di Wilayah Kerja
dengan target 3 kali dalam 1 tahun.
82
Kondisi yang dicapai:
Kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) merupakan kegiatan yang
melibatkan masyarakat pelabuhan di dalam memberantas sarang nyamuk di
lingkungan pelabuhan. Tahun 2018 kegiatan PSN di Pelabuhan Tanjung Priok
dilaksanakan sebanyak 3 kali sesuai target yang akan dicapai sebanyak 3 kali
(100%). Di masing-masing wilayah kerja kegiatan PSN juga dilaksanakan
sebanyak 3 kali sesuai target 3 kali per wilayah kerja (100%) Kegiatan PSN
merupakan salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat pelabuhan dalam
rangka pengendalian vektor di pelabuhan guna mewujudkan pelabuhan yang
aman, nyaman dan sehat.
4) Layanan Pengendalian Vektor DBD
Sasaran Kegiatan:
Terbebasnya seluruh faktor risiko tempat perindukan nyamuk Aedes aegypti
yang ada di wilayah kerja KKP Kelas I Tanjung Priok sebesar 180 Ha.
Kondisi yang dicapai:
Survey dan Pengendalian jentik
Pengawasan terhadap faktor risiko tempat perindukan nyamuk Aedes aegypti
dalam rangka kegiatan survei tingkat kepadatan jentik nyamuk di Pelabuhan.
Pemberantasan Jentik (Larvasidasi)
83
Kegiatan pemberantasan jentik memakai cara larvasidasi dilakukan setiap
bulan yakni pada saat pelaksanaan survei tingkat kepadatan jentik, ditempat
penampungan air yang susah atau jarang sekali dilakukan pengurasan.
Pemberantasan Nyamuk (Fogging)
Pemberantasan nyamuk memakai cara pengasapan atau fogging. Fogging
dilaksanakan berdasarkan adanya kasus dan hasil survei jentik dengan
indikator CI dan HI yang tinggi.
Diseminasi Informasi Dalam Pemberantasan Jentik & Nyamuk
Kegiatan diseminasi informasi dalam pemberantasan jentik & nyamuk
dilakukan terhadap para pengelola bangunan dan stake holder di lingkungan
pelabuhan.
Keberhasilan capaian indikator ke dua ini banyak faktor yang mendukung
yaitu antara lain:
a. Sumber daya manusia KKP Kelas I Tanjung Priok sudah memadai dari
segi kualitas maupun kuantitas. Petugas teknis yang mendukung kegiatan
ini minimal DIII Kesehatan Lingkungan.
b. Dana yang memadai artinya, pendanaan untuk melaksanakan kegiatan ini
dianggarkan dalam DIPA KKP Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp.
181.782.000,- terdiri dari : belanja transport dan konsumsi kader
pelaksana fogging dan pengawasnya, pembelian bahan pemberantasan
nyamuk (fogging) berupa solar campuran insektisida dan alokasi dana
(luas wilayah bebas vektor DBD) untuk luas pengendalian nyamuk 180
hektar di wilayah induk dan wilker.
c. bahan yang cukup.
d. Peralatan yang sesuai.
e. Adanya dukungan dari Pimpinan, Stake Holder di Pelabuhan Tanjung
Priok dan secara bertahap masyarakat pelabuhan telah mau berperan
dalam kendukung capaian indikator ini.
Target pencapaian Wilayah Pelabuhan yang melaksanakan pengendalian
vektor terpadu di lingkungan pelabuhan tak terlepas dari upaya kegiatan
84
yang dilakukan, baik yang terkait langsung maupun yang bersifat
pendukung.
5) Layanan Pengendalian Vektor Pes
Sasaran Kegiatan:
Terbebasnya wilayah pelabuhan dari vektor penyakit Pes dengan luas 36 Ha
Kondisi yang dicapai:
Kegiatan pengendalian tikus dan pinjal meliputi :
- Pemetaan
- Persiapan bahan dan alat
- Pemasangan perangkap tikus
- Identifikasi tikus dan pinjal
Kegiatan pengendalian tikus dan pinjal di pelabuhan yaitu dalam upaya
luas wilayah bebas vektor pes dengan target dan realisasi pelaksanaan
kegiatan dilakukan. Beberapa penyakit penting yang dapat ditularkan
kemanusiaan antara lain Pes, Salmonellosis, Lepstopirosis dan Murine
typhus. Ditinjau dari nilai estetika, keberadaan tikus akan
menggambarkan lingkungan yang tidak terawat, kotor, kumuh, lembab,
kurang pencahayaan serta adanya indikasi penatalaksanaan/manajemen
kebersihan lingkungan pelabuhan yang kurang baik.
Berbagai jenis tikus yang ada disekitar kita antara lain: Rattus rattus
diardi, Rattus norvegicus dan Mus musculus. Sedangkan jenis pinjal yang
ada antara lain Xenopsylla cheopis, Pulex irritans dan Xenopsyilla astia
yang paling banyak menimbulkan masalah dalam penularan penyakit pes.
Keberhasilan capaian indikator ke tiga ini banyak faktor yang mendukung
yaitu antara lain:
Sumber daya manusia KKP Kelas I Tanjung Priok sudah memadahi dari
segi kualitas maupun kuantitas. Petugas teknis yang mendukung kegiatan
ini minimal DIII Kesehatan Lingkungan.
85
Dana yang memadai artinya, pendanaan untuk melaksanakan kegiatan ini
dianggarkan dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung
Priok sebesar Rp. 74.537.000,-
bahan yang cukup.
Peralatan yang sesuai.
Adanya dukungan dari Pimpinan, Stake Holder di Pelabuhan Tanjung
Priok dan secara bertahap masyarakat pelabuhan telah mau berperan
dalam kendukung capaian indikator ini.
Target pencapaian Wilayah Pelabuhan yang melaksanakan pengendalian
vektor terpadu di lingkungan pelabuhan tak terlepas dari upaya kegiatan yang
dilakukan, baik yang terkait langsung maupun yang bersifat pendukung
6) Layanan Pengendalian Vektor Diare
Sasaran Kegiatan:
Terbebasnya Wilayah KKP Kelas I Tanjung Priok dari Vektor Diare sebanyak
24 Ha.
Kondisi yang dicapai:
Survei
Kegiatan survey tingkat kepadatan lalat dan kecoak telah dilaksanakan baik
KKP Induk maupun Wilayah Kerja setiap satu bulan sekali di lokasi potensial
risiko keberadaan vektor lalat maupun kecoak. Hasil dari survey sebagai
bahan pertimbangan untuk melaksanakan spraying.
Spraying
Kegiatan pemberantasan lalat dan kecoak dilakukan apabila angka
kepadatan lalat atau kecoaknya tinggi dengan tindakan pemberantasan lalat
secara fisik yaitu menggunakan fly trap dan secara kimia dengan melakukan
spraying menggunakan insektisida.
Diseminasi Informasi Dalam Pemberantasan Lalat dan kecoak
Untuk mengurangi tingkat kepadatan lalat dan kecoak dilakukan penyuluhan
kepada para pengelola TPM agar menjaga kebersihan TPM, membuang
86
sampah secara teratur dan menyimpan bahan makanan di tempat tertutup
agar tidak mengundang datangnya vector seperti lalat dan kecoak. Menutup
lubang drainase dengan kawat ram/ kasa sehingga kecoa dari saluran
pembuangan tidak naik ke ruang pengolahan manakan.
Kegiatan pengendalian lalat di pelabuhan ditargetkan 24 Ha wilayah bebas
vektor diare yang terdiri dari 6 wilayah yaitu 1 induk dan 5 wilayah kerja dan
realisasi kegiatan pengendalian lalat dan kecoak 24 Ha telah dilakukan
pengendalian (100%).
Keberhasilan capaian indikator ke tiga ini banyak faktor yang mendukung
yaitu antara lain:
a. Sumber daya manusia KKP Kelas I Tanjung Priok sudah memadai dari
segi kualitas maupun kuantitas. Petugas teknis yang mendukung kegiatan
ini minimal DIII Kesehatan Lingkungan.
b. Dana yang memadai artinya, pendanaan untuk melaksanakan kegiatan ini
dianggarkan dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung
Priok sebesar Rp. 11.984.000,- untuk wilayah induk dan wilker
c. bahan yang cukup.
d. Peralatan yang sesuai.
e. Adanya dukungan dari Pimpinan, Stake Holder di Pelabuhan Tanjung
Priok dan secara bertahap masyarakat pelabuhan telah mau berperan
dalam kendukung capaian indikator ini.
Target pencapaian Wilayah Pelabuhan yang melaksanakan pengendalian
vektor terpadu di lingkungan pelabuhan tak terlepas dari upaya kegiatan yang
dilakukan, baik yang terkait langsung maupun yang bersifat pendukung
Permasalahan:
Peran serta masyarakat pelabuhan belum optimal dalam melakukan
pemberantasan vektor lalat dan kecoak.
Usul Pemecahan masalah :
Penggunaan pestisida dengan spot spraying/ baiting cukup membantu
mengurangi tingkat kepadatan lalat dan kecoak tetapi untuk menurunkan
87
angka kepadatan kecoak dan lalat dibutuhkan kerjasama dari para pengelola
TPM untuk melakukan pencegahan dengan menjaga kebersihan TPM.
Meningkatkan peran serta masyarakat untuk ikut menjaga lingkungan
(Perilaku Hidup Bersih dan Sehat/PHBS) agar lalat dan kecoak tidak
berkembang biak dengan cepat dan pelaksanaan pemberantasan lebih efektif
dan tepat sasaran.
7) Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik dalam rangka Asian Games
dan Para Games 2018
Sasaran Kegiatan :
Terselenggaranya kegiatan pencegahan dan penyakit tular vektor dan
zoonotik dalam rangka Asian Games dan Para Games 2018 yang meliputi:
Kegiatan survei vektor dan binatang pembawa penyakit dalam rangka
Asian Games dan Para Games 2018, yang berlokasi di wisma atlet
kemayoran, Istora Senayan dan stadion madya senayan.
Kegiatan spraying dalam rangka Asian Games dan Para Games 2018 di
wisma atlet kamayoran.
Kegiatan fogging dalam rangka Asian Games dan Para Games 2018 di
wisma atlet kemayoran.
Kondisi yang dicapai :
Target dari kegiatan tercapainya pencegahan dan penyakit tular vektor dan
zoonotik dalam rangka Asian Games 2018.
Kegiatan survei vektor dan binatang pembawa penyakit dalam rangka
Asian Games dan Para Games 2018, yang berlokasi di wisma atlet
kemayoran, Istora Senayan dan stadion madya senayan. pendanaan
untuk melaksanakan kegiatan ini dianggarkan dalam DIPA Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp. 47.520.000,-.
Kegiatan spraying dalam rangka Asian Games dan Para Games 2018 di
wisma atlet kamayoran, pendanaan untuk melaksanakan kegiatan ini
dianggarkan dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung
Priok sebesar Rp. 2.160.000,-.
88
Kegiatan fogging dalam rangka Asian Games dan Para Games 2018 di
wisma atlet kemayoran, pendanaan untuk melaksanakan kegiatan ini
dianggarkan dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung
Priok sebesar Rp. 17.414.800,-.
Kegiatan yang mendukung indikator ini adalah sebagai berikut :
Peralatan Dan Bahan Untuk Kegiatan Pengendalian Vektor Dan BPP Di
Pelabuhan
Sasaran Kegiatan :
Terlaksananya pengadaan peralatan dan bahan pengendalian vektor yang
terdiri dari :
Bahan pengendalian jentik nyamuk di pelabuhan
Bahan pengendalian tikus dan pinjal di pelabuhan
Bahan pengendalian lalat di pelabuhan
Bahan pengendalian kecoa di pelabuhan
Kondisi yang dicapai:
KKP telah mengalokasikan sumberdaya yang diperlukan berupa tenaga serta
anggaran yang dituangkan ke dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp. 52.127.000,- yang terdiri dari :
Bahan pengendalian tikus dan pinjal di pelabuhan sebesar Rp.
35.000.000,- dengan realisasi fisik sebanyak 1 paket 100 %.
Bahan pengendalian lalat di pelabuhan sebesar Rp. 5.000.000,- dengan
realisasi fisik sebanyak 1 paket 100 %.
Bahan pengendalian kecoa di pelabuhan sebesar Rp. 7.127.000,- dengan
realisasi fisik sebanyak 1 paket 100 %.
Peralatan dan Bahan Fogging di Pelabuhan
Sasaran Kegiatan
Terselenggaranya pengadaan peralatan dan bahan untuk kegiatan fogging di
pelabuhan.
Kondisi yang dicapai
89
Target dari kegiatan ini adalah adanya peralatan dan bahan untuk kegiatan
fogging di pelabuhan. KKP telah mengalokasikan sumberdaya yang
diperlukan berupa tenaga serta anggaran yang dituangkan ke dalam DIPA
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp. 5.000.000,-
dengan realisasi fisik sebanyak 1 paket 100 %.
Pemeliharaan Alat Pengendalian Vektor
Sasaran Kegiatan
Terselenggaranya pemeliharaan Alat Pengendalian Vektor.
Kondisi yang dicapai
Target dari kegiatan ini adalah terpeliharanya alat pengendalian vektor. KKP
telah mengalokasikan sumberdaya yang diperlukan berupa tenaga serta
anggaran yang dituangkan ke dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp. 5.000.000,- dengan realisasi fisik sebanyak
1 paket 100%.
Media KIE Tentang Surveilans Migrasi Malaria
Sasaran Kegiatan :
Terselenggaranya pengadaan media kie tentang surveilans migrasi malaria
(leaflet, gantungan kunci, pulpen, Drop Banner).
Kondisi yang dicapai :
Target dari kegiatan ini adalah tersedianya media kie tentang surveilans
migrasi malaria untuk mendukung upaya promotif dalam pencegahan malaria
di daerah yang telah mencapai tahap pemeliharaan. KKP telah
mengalokasikan sumberdaya yang diperlukan berupa tenaga serta anggaran
yang dituangkan ke dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I
Tanjung Priok sebesar Rp. 6.300.000,-.
90
Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung
9. INDIKATOR KESEMBILAN
Defenisi operasional indikator ini adalah jumlah orang yang melaksanakan skrining
penyakitmenular meliputi penyakit TB, HIV/AIDS dan lainnya. Cara perhitungannya adalah
akumulasi jumlah orang yang melaksanakan skrining penyakit menular meliputi penyakit TB,
HIV/AIDS dan lainnya dalam satu tahun.Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok
melaksanakan kegiatan skrining penyakit menular langsung dalam rangka pencegahan dan
pengendalian penyakit TB dan HIV/AIDS dengan sasaran pekerja pelabuhan baik laki-laki
maupun perempuan. Kegiatan ini dilaksanakan di induk dan wilayah kerja Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok.
a. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 2018
Tabel 3.16 Target dan Pencapaian Kinerja Indikator Kesembilan
Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung Tahun 2018
Indikator Tahun 2018
T R % C
Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung
600 1070 178
Berdasarkan tabel 3.16 target jumlah orang yang melaksanakan skrining penyakit
menular meliputi penyakit TB, HIV/AIDS di tahun 2018 adalah 600 orang, dimana target
skrining penyakit menular meliputi penyakit TB sebanyak 300 orang dengan realisasi
sebanyak 500 orang dan target skrining penyakit menular HIV/AIDS sebanyak 300 orang
dengan realisasi sebanyak 570 orang. Total realisasi skrining penyakit menular meliputi
penyakit TB dan HIV/AIDS di tahun 2018 sebanyak 1070 orang.
91
Rumus perhitungan persentase pencapaian sebagai berikut :
Dimana :
X = 1070 (Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung).
Y = 600 (target Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung).
Apabila dimasukan kedalam rumus pencapaian target Jumlah dokumen dukungan
manajemen dan tugas teknis lainnya sebagai berikut:
x
178 %
b. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan
tahun lalu dan beberapa tahun terakhir
Indikator Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung, indikator
ini digunakan di tahun 2018 setelah adanya pertemuan seluruh KKP pada tahun 2017 yang
membahas keseragaman indikator kinerja untuk Kantor Kesehatan Pelabuhan. Perubahan
indikator ini merupakan penetapan dari unit utama selaku unit pembina sebagai pembuat
kebijakan. Target Indikator ini telah ditetapkan oleh oleh Ditjen P2P.
92
c. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka
menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi
Tabel 3.17 Perbandingan Target dan Pencapaian Kinerja
jumlah alat angkut yang diperiksa sesuai standar kekarantinaan Tahun 2018 dengan tahun 2019
INDIKATOR TAHUN 2018 TAHUN 2019
T R % C T
Jumlah orang yang melakukan skrining
penyakit menular langsung 600 1070 178 1100
Untuk Tahun 2019 Penetapan Target indikator ini mengalami peningkatan sebanyak
1100. Bila dibandingkan antara realisasi capaian target tahun 2018 dengan target tahun 2019
didapatkan capaian sebesar 97, 27 %
d. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja
serta alternative Solusi yang telah dilakukan
Adapun keberhasilan capaian indikator ke sembilan ini banyak faktor yang mendukung
yaitu antara lain:
1) Sumber daya manusia KKP Kelas I Tanjung Priok sudah memadahi dari segi
kualitas maupun kuantitas. Petugas teknis yang mendukung kegiatan ini minimal DIII
Kesehatan.
2) Dana yang memadahi artinya, pendanaan untuk melaksanakan kegiatan ini
dianggarkan dalam DIPA KKP Kelas I Tanjung Priok.
3) Adanya dukungan dari Pimpinan ,Stake Holder di Pelabuhan Tanjung Priok dan
secara konsisten masyarakat pelabuhan telah mau berperan dalam mendukung
capaian indikator ini.
e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;
Untuk analisis atas efisiensi penggunaan sumber dana (anggaran), Bidang Upaya
Kesehatan & Lintas Wilayah melaksanakan setiap kinerja menyesuaikan kebutuhan kegiatan
93
dan alokasi anggaran dengan prinsip efektif dan efisien. Prinsip efektif terlihat dari pencapaian
kinerja (output dan outcome) yang tercapai melebihi target. Prinsip efisien terlihat dari adanya
penghematan anggaran atas setiap kinerja (output dan outcome) yang dilakukan tanpa
mengurangi output atau outcome yang dihasilkan. Untuk mencapai target indikator jumlah
orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung di alokasikan anggaran sebesar
Rp. 311.070.000,00 ( Tiga ratus sebelas juta tujuh puluh ribu rupiah) dengan realisasi
sebanyak Rp. 267.569.990 ( Dua ratus enam puluh tujuh juta lima ratus enam puluh sembilan
ribu sembilan ratus sembilan puluh rupiah) atau sebesar 86%. Hal ini menunjukkan tingkat
efektivitas dan efisien penyerapan anggaran dinilai baik karena dengan anggaran tersebut
target pencapaian jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsungdapat
tercapai.
f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan
pencapaian kinerja
Tercapainya target jumlah orang yang melaksanakan skrining penyakit menular tidak
terlepas dari upaya kegiatan yang dilakukan, baik kegiatan yang terkait langsung maupun
yang bersifat mendukung.
Kegiatan yang terkait langsung dengan indikator diatas adalah sebagai berikut:
1) Pemeriksaan Mobile IMS Untuk Penemuan Kasus Baru HIV Terhadap Populasi
Berisiko Di Wilayah Kerja KKP
Sasaran Kegiatan:
Dalam rangka Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular HIV/AIDS
di wilayah pelabuhan, KKP Kelas 1 Tanjung Priok telah melaksanakan
program deteksi dini HIV/AIDS melalui kegiatan mobile VCT dengan
sasaran pekerja pelabuhan laki-laki dan perempuan. Target kegiatan ini
dilaksanakan sebanyak 50 kali dan 300 peserta yang akan dilaksanakan
skrining HIV/AIDS.
Kondisi yang dicapai :
Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 50 kali dengan 570 orang yang
dilaksanakan skrining HIV/AIDS, petugas yang melaksanakan kegiatan ini
94
adalah dokter, surveilans epidemiologi, perawat dan petugas lab. Biaya
yang direalisasikan untuk belanja bahan sebanyak Rp.13.389.200,-
(99.55%) dan transport petugas mobile VCT yaitu sebanyak Rp. 30.000.000
(100%)
Permasalahan :
Teknis pelaksanaan kegiatan mobile VCT harus menyesuaikan dengan
kondisi di perusahaan/lapangan sedangkan petugas pelaksana juga harus
menyesuaikan dengan tugas pelayanan di dalam kantor.
Usul Pemecahan Masalah
Koordinasi antar kantor induk, wilker dan perusahaan yang akan
dilaksanakan mobile VCT harus dilakukan dengan baik.
2) Layanan deteksi dini terduga TB Di Wilayah Kerja KKP
Sasaran Kegiatan:
Dalam rangka Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular TB di
wilayah pelabuhan, KKP Kelas 1 Tanjung Priok telah melaksanakan
program deteksi dini terduga TB melalui kegiatan layanan deteksi dini
terduga TB dengan sasaran pekerja pelabuhan laki-laki dan perempuan.
Target kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 10 kali dan 300 peserta yang
akan dilaksanakan deteksi terduga TB
Kondisi yang dicapai :
Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 10 kali dengan 500 orang yang
dilaksanakan deteksi dini terduga TB, petugas yang melaksanakan kegiatan
ini adalah dokter KKP Kelas I Tanjung Priok dan dokter dari puskesmas.
Biaya yang direalisasikan untuk belanja bahan sebanyak Rp.41.830.000,-
(99.95%) dan transport petugas fasyankes yaitu sebanyak Rp. 1500.000
(100%)
Permasalahan :
Teknis pelaksanaan kegiatan deteksi dini terduga TB harus menyesuaikan
dengan kondisi di perusahaan/lapangan sedangkan petugas pelaksana juga
harus menyesuaikan dengan tugas pelayanan.
95
Usul Pemecahan Masalah :
Koordinasi antar kantor induk, wilker dan perusahaan yang akan
dilaksanakan layanan deteksi dini terduga TB harus dilakukan dengan baik
Kegiatan Pendukung yang terkait dengan indikator tersebut diatas adalah
sebagai berikut :
1) Sosialisasi HIV/AIDS Di Wilayah Kerja KKP
Sasaran Kegiatan:
Terlaksananya sosialisasi HIV/AIDS di wilayah kerja KKP.
Kondisi yang dicapai :
Kegiatan sosialisasi HIV/AIDS di wilayah kerja KKP sudah
dilaksanakan sebanyak 7 kali (2 kali di Induk dan 1 kali di masing-
masing wilker) dengan 350 peserta yang dilaksanakan sosialisasi
HIV/AIDS, petugas yang melaksanakan kegiatan ini adalah 2 orang
narasumber dari KKP Kelas I Tanjung Priok. Biaya yang
direalisasikan sebanyak Rp.48.292.490,- (99.98%).
Permasalahan :
Teknis pelaksanaan kegiatan sosialisasi HIV/AIDS harus
menyesuaikan dengan kondisi di Perusahaan/lapangan sedangkan
petugas pelaksana juga harus menyesuaikan dengan tugas
pelayanan di dalam kantor.
Usul Pemecahan Masalah:
Koordinasi antar kantor induk, wilker dan perusahaan yang akan
melaksanakan sosialisasi HIV/AIDS harus dilakukan dengan baik.
2) Evaluasi Mobile VCT Di Wilayah Kerja KKP
Sasaran Kegiatan:
Terlaksananya Evaluasi Mobile VCT Di Wilayah Kerja KKP
Kondisi yang dicapai :
Kegiatan Evaluasi Mobile VCT Di Wilayah Kerja KKP sudah
dilaksanakan sebanyak 2 kali yaitu pada bulan Maret dan Desember
96
dengan 35 peserta dalam 1 kali evaluasi mobile VCT Biaya yang
direalisasikan sebanyak Rp. 7.450.000,- (100%)
3) Sosialisasi TB Di Wilayah Kerja KKP
Sasaran Kegiatan:
Dalam rangka Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular TB
di wilayah pelabuhan, KKP Kelas 1 Tanjung Priok telah
melaksanakan sosialisasi TB. Target kegiatan ini dilaksanakan
sebanyak 10 kali dan 500 peserta yang akan dilaksanakan sosialisasi
TB.
Kondisi yang dicapai :
Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 10 kali (3 kali di induk, 2 kali di
wilker Sunda Kelapa, 2 kali di wilker Kali Baru dan masing-masing 1
kali di wilker Marunda, Muara angke dan Muara baru) dengan 500
peserta yang dilaksanakan sosialisasi TB, petugas yang
melaksanakan kegiatan ini adalah 2 orang narasumber dari KKP
Kelas I Tanjung Priok. Biaya yang direalisasikan sebanyak
Rp.38.700.000,- (99.23%)
Permasalahan:
Teknis pelaksanaan kegiatan sosialisasi TB harus menyesuaikan
dengan kondisi di perusahaan/lapangan sedangkan petugas
pelaksana juga harus menyesuaikan dengan tugas pelayanan di
dalam kantor.
Usul Pemecahan Masalah
Koordinasi antar kantor induk, Wilker dan perusahaan yang akan
dilaksanakan sosialisasi TB harus dilakukan dengan baik
4) Koordinasi dan Evaluasi Program TB Di Wilayah Kerja KKP
Sasaran Kegiatan:
Dalam rangka Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular TB
di wilayah pelabuhan, KKP Kelas 1 Tanjung Priok telah
melaksanakan koordinasi dan evaluasi program TB. Target kegiatan
97
ini dilaksanakan sebanyak 2 kali dan 35 peserta 1 kali kegiatan.
Tujuan koordinasi program TB yaitu untuk merencanakan kegiatan
layanan deteksi dini terduga TB sedangkan kegiatan evaluasi layanan
deteksi dini terduga TB yaitu untuk mengetahui capaian kegiatan dan
permasalahan yang ada pada program TB.
Kondisi yang dicapai :
Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 3 kali pada bulan Maret dan
Desember tahun 2018 dengan 35 peserta dalam 1 kali kegiatan
koordinasi dan evaluasi TB. Biaya yang direalisasikan sebanyak
Rp.7.648.700,- (99.98%)
Permasalahan :
Tidak ada masalah pada kegiatan koordinasi dan evaluasi
Usul Pemecahan Masalah :
Koordinasi antar kantor induk, Wilker dan perusahaan yang akan
dilaksanakan sosialisasi TB harus dilakukan dengan baik
5) Kalibrasi Alat Kesehatan
Sasaran Kegiatan :
Terlaksananya kegiatan kalibrasi alat kesehatan
Kondisi yang dicapai :
Alat – alat kesehatan di Bidang UKLW sudah dikalibrasi sebanyak 48
unit. Adapun alat –alat kesehatan yang di kaibrasi adalah :
microscope, centrifuge, rotator, micropipet, tensimeter otomatis,
tensimeter digital, timbangan berat badan, EKG, AED, refrigrator
vacccination, lampu tindakan dan suction pump.
6) Pengadaan Penyediaan Alat Kesehatan Dalam Rangka Asian Games
Sasaran Kegiatan :
Terlaksananya pengadaan penyediaan alat kesehatan dalam rangka
Asian Games
98
Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya
Kondisi yang dicapai :
Pengadaan alat kesehatan dalam rangka Asian Games sudah
terlaksana 100%.
7) Pelaksanaan Kegiatan Cegah Tangkal Penyakit dan Pelayanan
Kesehatan di Bandara dan Pelabuhan
Sasaran Kegiatan :
Terlaksananya pelaksanaan kegiatan cegah tangkal penyakit dan
pelayanan kesehatan di Bandara dan Pelabuhan
Kondisi yang dicapai :
Pelaksanaan kegiatan cegah tangkal penyakit dan pelayanan kesehatan
di Bandara dan Pelabuhan sudah terlaksana 5 kali dan terserap 84%
8) Pengadaan Media KIE Malaria
Sasaran Kegiatan :
Terlaksananyapengadaan media KIE malaria
Kondisi yang dicapai :
Pengadaan Media KIE malaria telah terlaksana 1 paket berupa mug dan
jaket.
10. INDIKATOR KESEPULUH
Defenisi Operasional Indikator kesepuluh adalah Jumlah Dokumen Dukungan
Manajemen pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit sebanyak 11 jenis
Dokumen antara lain RKAKL/DIPA, Laporan Tahunan, Laporan Keuangan, Laporan BMN,
Lakip, Profil, Proposal PNBP, Dokumen Kepegawaian, e monev DJA, e monev Bappenas,
LEB dalam periode satu tahun. Rumus penghitungannya sebagai berikut Akumulasi jumlah
dokumen sebanyak 40 dokumen terdiri dari RKAKL/DIPA (awal dan revisi) 2 dok, Laptah 1
dok, Laporan Keuangan 2 dok, Laporan BMN 2 dok, Lakip 1 dok, Profil 1 dok, Proposal PNBP
1 dok, dokumen kepegawaian 2 dok (kontrak dan penilaian), e monev DJA 12 dok, e monev
Bappenas 4 dok, LEB 12 dok
99
a. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 2018
Tabel 3.18 Target dan Pencapaian Kinerja
Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya Tahun 2018
INDIKATOR TAHUN 2018
T R % C
Jumlah dokumen dukungan
manajemen dan tugas teknis
lainnya
40 48 120%
Pada tahun 2018 pencapaian indikator kinerja Jumlah dokumen dukungan manajemen
dan tugas teknis lainnya sebesar 48 (120%). Indikator ini terdiri dari:
1) RKAKL/DIPA 2 dokumen,
2) Laptah 1 dokumen,
3) Laporan Keuangan 2 dokumen,
4) Laporan BMN 2 dokumen,
5) LAKIP 1 dokumen,
6) Profil 1 dokumen,
7) Dokumen PNBP 1 dokumen,
8) Dokumen Kepegawaian 2 dokumen
9) e-Monev DJA 12 dokumen
10) E-monev Bapenas 12 dokumen
11) LEB masing-masing 12 dokumen
Rumus perhitungan persentase pencapaian sebagai berikut :
X = 48 (Pencapaian jumlah dokumen dukungan managemen program P2P)
100
Y = 40 (Target jumlah dokumen dukungan managemen pada program P2P yang terdiri dari
11 jenis Dokumen antara lain RKAKL/DIPA, Laporan Tahunan, Laporan Keuangan, Laporan
BMN, Lakip, Profil, Proposal PNBP, Dokumen Kepegawaian, e monev DJA, e monev
Bappenas, LEB dalam periode satu tahun. 40 dokumen terdiri dari RKAKL/DIPA (awal dan
revisi) 2 dok, Laptah 1 dok, Laporan Keuangan 2 dok, Laporan BMN 2 dok, Lakip 1 dok, Profil
1 dok, Proposal PNBP 1 dok, dokumen kepegawaian 2 dok (kontrak dan penilaian), e monev
DJA 12 dok, e monev Bappenas 4 dok, LEB 12 dok. Target Indikator ini telah ditetapkan oleh
oleh Ditjen P2P sebanyak 40 dokumen.
Apabila dimasukan kedalam rumus pencapaian target Jumlah dokumen dukungan
manajemen dan tugas teknis lainnya sebagai berikut:
= 120 %
b. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan
tahun lalu dan beberapa tahun terakhir
Indikator Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya tidak ada
pada tahun 2017, indikator ini digunakan ditahun 2018 setelah adanya pertemuan seluruh
KKP pada tahun 2017 yang membahas keseragaman indikator kinerja untuk Kantor
Kesehatan Pelabuhan. Perubahan indikator ini merupakan pemberian (given) dari unit utama
selaku unit pembina sebagai pembuat kebijakan. Target Indikator ini telah ditetapkan oleh oleh
Ditjen P2P sebanyak 40 dokumen.Untuk indikator jumlah dokumen dukungan managemen
dan tugas teknis lainnya ditahun 2017 sudah dilaksanan kegiatannya namun, belum dijadikan
indikator penetapan sebagai perjanjiaan kinerja
c. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka
menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi
Jumlah dokumen dukungan manajemen sebanyak 40 dokumen, sesuai dengan jumlah
dokumen yang ditentukan oleh Ditjen P2P. Untuk Tahun 2019 Penetapan Target indikator ini
101
masih tetap sama yaitu sebanyak 40 dokumen. Bila dibandingkan antara realisasi capaian
target tahun 2018 sebanyak 48 dokumen dengan target tahun 2019 sebanyak 40 dokumen
telah melampai target dengan capaian sebesar 120 %
Tabel 3.19 Perbandingan Target dan Pencapaian Kinerja Indikator Kesepuluh
tahun 2018 dengan tahun 2019
INDIKATOR TAHUN 2018 TAHUN 2019
T R % C T
Jumlah dokumen dukungan
manajemen dan tugas teknis
lainnya
40 48 120%
40
d. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja
serta alternative Solusi yang telah dilakukan
Pada Tahun 2018 Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya
melebihii target yang ditetapkan sebesar 48 dokumen (120%) dari 40 dokumen yang
ditetapkan dalam perjanjiaan kinerja hal ini disebabkan karena:
1) Tertibnya pelaporan terhadap dukungan manajemen dan tugas lainnya
2) Terdapat program kegiatan yang menunjang keberhasilan terhadap dokumen
managemen dan tugas lainnya yang dialokasikan di DIPA seperti kegiatan rapat
kordinasi internal/eksternal yang dilakukan setiap bulan, pertemuaan penyusunan
LAKIP dan kegiatan lainnya
3) Pencapaian target Indikator kinerja melebihi target yang ditetapkan dikarenakan
perubahan kebijakan pelaporan pada aplikasi e-monev bapenas yang tadinya setiap
tiga bulan dalam setahun menjadi 12 laporan dalam setahun.
102
e. Analisa efisiensi penggunaan sumber daya
Untuk analisis atas efisiensi penggunaan sumber dana (Anggaran) Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok melaksanakan setiap kinerja dengan menyesuaikan
kebutuhan kegiatan dan alokasi anggaran dengan prinsip efektif dan efesien. Prinsip efektif
terlihat dari pencapaian target kinerja(output dan outcome) yang hampir tercapai keseluruhan.
Prinsip efesien terlihat dari adanya penghematan anggaran atas setiap kinerja yang dilakukan
tanpa mengurangi output atau outcome yang dihasilkan. Untuk mencapai target Jumlah
dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya dialokasikan PAGU sebesar Rp
21.492.014.000 namun, realisasi anggaran pada indikator ini sebesar Rp 20.997.118.244 Hal
ini menunjukan tingkat efektivitas dan efisien penyerapan anggaran dinilai baik karena dengan
anggaran tersebut target pencapaian indikator jumlah dukungan managemen dan tugas teknis
lainnya dapat tercapai
f. Analisa program/kegiatan yang menunjang keberhasilan/kegagalan perjanjiaan
pernyataan kinerja
Untuk mencapai indikator tersebut diperlukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1) Rapat Penyusunan Revisi RAK
Sasaran Kegiatan :
RAK digunakan sebagai salah satu dokumen acuan dalam perencanaan dan
penyelenggaraan program di Kantor Kesehatan Kelas I Tanjung Priok yang nantinya
digunakan sebagai salah satu dokumen pendukung Jumlah dokumen dukungan
manajemen dan tugas teknis lainnya. Kegiatan ini ditujukan kepada para pengelola
Program dan laporan, Anggaran, Keuangan dan koordinator wilayah kerja baik di
Bagian/bidang dan wilayah Kerja di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I
Tanjung Priok.
Kondisi yang dicapai
Tersusunya RAK sebagai acuan semua Bidang dan Bagian di Lingkungan KKP
Kelas I Tanjung Priok dalam melakukan perencanaan, pelaksanaan dan penilaian
kinerja dalam kurun waktu lima tahun (2015 – 2019). Hasil pencapaiannya dapat
diukur dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan kinerja tahunan KKP
103
Kelas I Tanjung Priok. Ditahun 2018 terdapat perubahan RAK yang tadinya RAK
hanya memiliki 1 Sasaran strategis berubah menjadi memiliki 3 sasaran strategis
dan 12 indikator yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan
karena perubahan kebijakan di Kantor Pusat P2P selain itu ada beberapa target
indikator yang sudah ditetapkan oleh Kantor Pusat (Direktorat Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit). Anggaran yang dituangkan ke dalam DIPA Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp.4.040.000,-
2) Rapat Penyusunan Dokumen RKAKL
Sasaran Kegiatan
Kegiatan ini ditujukan kepada para pengelola Program dan laporan, Anggaran dan
Keuangan baik di Bagian/bidang dan wilayah Kerja di lingkungan Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok. Anggaran yang dituangkan ke dalam DIPA Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp7.580.000,-
Kondisi yang dicapai
Terlaksananya Rapat Penyusunan Dokumen sebanyak 1 kali dari target yang
ditetapkan sebanyak 1 kali.
3) Pertemuaan Perencana Program dan Anggaran
Sasaran Kegiatan
Kegiatan ini ditujukan kepada para pengelola Perencana Program, Anggaran dan
Keuangan baik di Bagian/bidang dan wilayah Kerja di lingkungan Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok.
Kondisi yang dicapai
Terlaksananya kegiatan pertemuan Perencanaan Program dan Anggaran. Anggaran
yang dituangkan ke dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok
sebesar Rp. 109.803.000-
104
4) Pembinaan dan Konsultasi Perencana
Sasaran Kegiatan
Kegiatan ini ditujukan kepada para pengelola Perencana Program dan Anggaran baik
di Bagian/bidang dan wilayah Kerja di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas I Tanjung Priok.
Kondisi yang dicapai
Terlaksananya kegiatan Pembinaan Perencanaan di wilayah kerja, dan apabila
adakalanya mengalami berbagai hambatan, maka dapat dikonsultasi perencanaan
ke Pusat agar dapat ditemukan cara yang tepat untuk mengatasi hambatan tersebut.
Anggaran yang dituangkan ke dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I
Tanjung Priok sebesar Rp. 6.750.000-
5) Rapat Kordinasi Penyusunan Laporan PP 39
Sasaran Kegiatan
Kegiatan ini ditujukan kepada pengelola program dan laporan baik di Bagian/bidang
dan wilayah kerja di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok.
Pelaksanaan kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 2 kali
Kondisi yang dicapai
Diperolehnya data mengenai realisasi fisik dan anggaran kegiatan baik bagian, bidang
dan wilayah kerja di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok
pada awal tahun, pelaksanaan kegiatan rapat penyusunan Laporan PP 39 dapat
terlaksana 2 kali setahun. Anggaran yang dituangkan ke dalam DIPA Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp. 3.676.000
6) Pembinaan dan Konsultasi evaluasi Laporan
Sasaran Kegiatan
Kegiatan ini ditujukan kepada para pengelola Program baik di Bagian/bidang dan
wilayah Kerja di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok.
Kondisi yang dicapai
Terlaksananya kegiatan Pembinaan dan konsultasi di wilayah kerja sehingga
manajemen program dan laporan pada Kantor Kesehatan Pelabuhan kelas I Tanjung
Priok dapat berjalan dengan baik dan lancar dan apabila adakalanya mengalami
105
berbagai hambatan, maka di perlukan konsultasi ke Pusat agar dapat ditemukan
cara yang tepat untuk mengatasi hambatan tersebut. Anggaran yang dituangkan ke
dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp.
6.750.000
7) Pertemuaan Penyusunan Perjanjiaan Kinerja
Sasaran Kegiatan
Kegiatan ini ditujukan kepada para pejabat stuktural, para kordinator wilayah kerja
dan para pengelola program dan laporan baik di Bagian/bidang dan wilayah Kerja di
lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok.
Kondisi yang dicapai
Diperolehnya target penyusunan Indikator Kinerja dari bagian dan bidang di KKP
Kelas I Tanjung Priok sehingga terwujudlah komitmen atau kesepakatan antara
pemberi amanah dengan penerima amanah. Sehingga dapat meningkatkan
integritas, akuntabilitas, transparasi dan kinerja pegawai. Anggaran yang dituangkan
ke dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp.
3.263.000
8) Penyusunan Laporan Tahunan
Sasaran Kegiatan
Kegiatan ini ditujukan kepada para pejabat stuktural, koordinator wilayah kerja,
pengelola program dan laporan, keuangan, kepegawaian, BMN , PNBP dan
perencanaan baik di Bagian/bidang dan wilayah Kerja di lingkungan Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok.
Kondisi yang dicapai
Diperolehnya data mengenai realisasi fisik dan anggaran kegiatan baik bagian,
bidang dan wilayah kerja di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I
Tanjung Priok. Anggaran yang dituangkan ke dalam DIPA Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp. 4.380.000
106
9) Penyusunan LAK
Sasaran Kegiatan:
Kegiatan ini ditujukan kepada para pejabat stuktural, koordinator wilayah kerja,
pengelola program dan laporan, keuangan, kepegawaian, BMN , PNBP dan
perencanaan baik di Bagian/bidang dan wilayah Kerja di lingkungan Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok
Kondisi yang dicapai
Dalam rangka terus mendorong pelaksanaan “Good Governance” di lingkungan
Kementerian Kesehatan dan sebagai salah satu instansi pemerintah di bawah
Kementerian Kesehatan serta sebagai Unit Pelaksana Teknis dari Ditjen
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit maka KKP Kelas I Tanjung Priok perlu
menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja KKP Kelas I Tanjung Priok. Oleh karena itu,
diperlukan pertemuan untuk membahas penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP) KKP Kelas I Tanjung Priok sehingga tersusunya
Laporan Akuntabilatas Kinerja. Anggaran yang dituangkan ke dalam DIPA Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp. 5.648.000
10) Evaluasi SAKIP
Sasaran Kegiatan
Kegiatan ini ditujukan kepada pengelola program laporan di lingkungan Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok Kegiatan ini ditujukan kepada
pengelola program, keuangan, kepegawaian, BMN, PNBP dan perencanaan baik di
Bagian/bidang dan wilayah Kerja di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I
Tanjung Priok
Hasil yang dicapai
Kegiatan ini merupakan kegiatan Perjalanan dinas dalam rangka evaluasi SAKIP.
Seperti yang telah diketahui SAKIP merupakan integritas dari sistem perencanaan,
sistem penganggaran dan sistem pelaporan kinerja, yang selaras dengan
pelaksanaan sistem akuntabilitas keuangan. Setiap organisasi termasuk KKP Kelas I
Tanjung Priok diwajibkan mencatat dan melaporkan setiap penggunaan keuangan
Negara serta kesesuaiannya dengan ketentuan yang berlaku. Anggaran yang
107
dituangkan ke dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok
sebesar Rp. 21.150.000
11) Penyusunan Profil
Sasaran Kegiatan
Kegiatan ini ditujukan kepada para pejabat stuktural, koordinator wilayah kerja,
pengelola program dan laporan, keuangan, kepegawaian, BMN , PNBP dan
perencanaan baik di Bagian/bidang dan wilayah Kerja di lingkungan Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok
Hasil yang dicapai
Tersusunyan Profil KKP Kelas I Tanjung Priok. Profil ini dapat membantu dalam
menyebarluaskan informasi kepada pihak luar terkait pelaksanaan kegiatan di KKP
Kelas I Tanjung Priok. Anggaran yang dituangkan ke dalam DIPA Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp. 4.380.000
12) Rapat Kordinasi Bidang
Sasaran Kegiatan
Kegiatan ini ditujukan kepada pengelola program baik di Bagian/bidang dan wilayah
Kerja di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok
Hasil yang dicapai
Didapatkan data hasil data baik realisali keuangan, dan kegiatan masing-masing
bidang dan wilayah kerja, Kegiatan yang akan dilaksanakan di tahun mendatang dan
Rencana Tindak Lanjut yang akan dilakukan
13) Kordinasi Evaluasi Lintas Sektor Wilayah Kerja
Sasaran Kegiatan
Kegiatan ini ditujukan kepada para pejabat stuktural, koordinator wilayah kerja,
pengelola program dan laporan, keuangan, kepegawaian, BMN, PNBP dan
perencanaan baik di Bagian/bidang dan wilayah Kerja di lingkungan Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok
Hasil yang dicapai
Kantor Kesehatan pelabuhan adalah unit pelaksana teknis yang mempunyai
tugas pencegahan masuk dan keluarnya penyakit menular potensial wabah,
108
kekarantinaan, pelayanan kesehatan terbatas di wilayah kerja pelabuhan, serta
pengendalian dampak kesehatan lingkungan. KKP Kelas I Tanjung Priok sebagai
pintu gerbang negara Indonesia mempunyai peranan penting dalam cegah
tangkal penyakit. Kegiatan tugas pokok dan fungsi KKP harus berjalan dengan
baik dan lancar.
Untuk melaksanakan fungsi tersebut perlu dilakukan rapat-rapat koordinasi guna
mendapatkan informasi baik lintas program maupun lintas sektor secara
menyeluruh secara berkesinambungan atau berkala. Rapat koordinasi
dilaksanakan tidak hanya di induk melainkan juga di masing – masing wilayah
kerja. Rapat Koordinasi di wilayah kerja dilaksanakan dengan mengundang stake
holder dan seluruh instansi terkait di wilayah kerja tersebut. Hal ini sangat penting
dilakukan untuk mengembangkan wilayah kerja agar lebih optimal dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsi tersebut di atas. Anggaran yang
dituangkan ke dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok
sebesar Rp. 34.560.000
14) Penyusunan Laporan Keuangan
Sasaran Kegiatan
Kegiatan ini ditujukan kepada penyusun laporan keuangan baik di Bagian/bidang
dan wilayah Kerja di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung
Priok
Hasil yang dicapai
Penyusunan evaluasi Realisasi anggaran
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas I Tanjung Priok mengadakan kegiatan penyusunan evaluasi realisasi
anggaran untuk memonitor penggunaan anggaran di KKP Kelas I Tanjung Priok,
Anggaran merupakan rencana yang disusun sistimatis dalam bentuk angka dan
dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan yang ada di
instansi kerja untuk jangka waktu yang ditentukan dimasa yang akan datang.
Anggaran yang dituangkan ke dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I
Tanjung Priok sebesar Rp. 7.260.000
109
Rekonsiliasi Laporan Keuangan
Untuk memberikan solusi terhadap masalah keuangan maka dilakukan kegiatan
Rekonsiliasi Laporan keuangan. Kegiatan - Rekonsiliasi Laporan keuangan
dilakukan untuk mencocokkan laporan keuangan dengan kegiatan-kegiatan yang
sudah terlaksana agar tidak terjadi selisih kegiatan dengan pengeluaran.
Anggaran yang dituangkan ke dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I
Tanjung Priok sebesar Rp. 14.664.000
15) Penyusunan Target PAGU PNBP
Sasaran Kegiatan
Kegiatan ini ditujukan kepada para pengelola PNBP baik di Bagian/bidang dan
wilayah Kerja di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok
Hasil yang dicapai
Untuk memenuhi dukungan administrasi di KKP kelas I Tanjung Priok dibutuhkan
sistem pengalokasian anggaran yang dapat meningkatkan kinerja Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok. Salah satu anggaran yang dapat
dialokasikan adalah PNBP. Alokasi dana PNBP dapat digunakan untuk
melaksanakan kegiatan yang menunjang tugas pokok dan fungsi Kantor
Kesehatan Pelabuhan.Untuk memperoleh alokasi dana PNBP, perlu dilakukan
penyusunan target PNBP untuk mengetahui jumlah anggaran yang dapat
digunakan untuk melaksanakan kegiatan yang menunjang tugas pokok dan
fungsi KKP. Sehingga perencanaan target penerimaan bisa terorganisir dan
perencanaan kegiatan yang dapat menunjang tugas pokok dan fungsi dapat
disusun. Anggaran yang dituangkan ke dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp. 3.290.000
16) Penyusunan RPK, RPD dan POA
Sasaran Kegiatan
Kegiatan ini ditujukan kepada para pejabat stuktural, koordinator wilayah kerja,
pengelola program dan laporan, dan perencanaan baik di Bagian/bidang dan
wilayah Kerja di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok
110
Hasil Kegiatan
Sebelum memulai semua program, biasanya di awal tahun diselenggarakan
pertemuan penyusunan Plan of Action (POA). Dalam pertemuan ini semua
bidang, bagian dan wilayah kerja memprogramkan kapan waktu pelaksanaan
yang ada di dalam dokumen RKAKL. Kegiatan yang telah di rencanakan harus di
laksanakan tepat waktu dan sesuai dengan pagu anggaran sehingga tidak terjadi
penumpukan kegiatan pada periode waktu tertentu dan penyerapan anggaran
terealisasi dengan baik, untuk itu kegiatan ini di laksanakan. Hasil yang dicapai
yaitu Tersusunya RPK, RPD dan POA. Anggaran yang dituangkan ke dalam
DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp. 8.260.000
17) Rekonsiliasi Pengelola BMN dan PNBP.
Sasaran Kegiatan:
Kegiatan ini ditujukan kepada para pengelola BMN dan PNBP baik di
Bagian/bidang dan wilayah Kerja di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas I Tanjung Priok.
Kondisi yang dicapai :
Didapatkan data mengenai BMN baik barang inventaris maupun persediaan di
bagian, bidang dan wilayah kerja di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas I Tanjung Priok (kegiatan ini rapat koordinasi sebanyak 12 kali) Anggaran
yang dituangkan ke dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung
Priok sebesar Rp. 29.900.000
18) Pembinaan Pengelolaan PNBP ke Wilker dan Pertemuaan PNBP ke Pusat
Sasaran Kegiatan
Kegiatan ini ditujukan kepada para pengelola PNBP baik di Bagian/bidang dan
wilayah Kerja di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok
Kondisi yang dicapai
Untuk mencegah penyalahgunaan dan penyelewengan penggunaan dana PNBP
KKP Kelas I Tanjung Priok. Diperlukan pembinaan pengelolaan PNBP yang baik
sehingga dapat PNBP dapat dikelola dengan baik. Selain itu juga, para pengelola
111
PNBP perlu ditingkatkan kesejahteraannya agar dapat mendorong kinerja para
pengelola.
Pertemuaan PNBP Ke pusat digunakan apabila terdapat undangan kegiatan
pertemuaan PNBP baik dalam menentukan target PNBP atau kegiatan lainnya.
Anggaran yang dituangkan ke dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I
Tanjung Priok sebesar Rp.12.720.000
19) Pengelolaan Kepegawaian
Sasaran Kegiatan
Kegiatan ini ditujukan kepada para pengolala kepegawaian baik di Bagian/bidang
dan wilayah Kerja di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung
Priok
Kondisi yang dicapai
Tersusunya penataan dan pengelolaan kepegawaian agar terbentuknya suatu
sistem manajemen kepegawaian yang baik, mudah, dan menyeluruh. Kegiatan
yang dilakukan yaitu pertemuaan sosialisais kepegawaian dan pembinaan dan
konsultasi kepegawaian Anggaran yang dituangkan ke dalam DIPA Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp13.418.000
20) Rapat Managemen
Sasaran Kegiatan
Kegiatan ini ditujukan kepada para pegawai baik di Bagian/bidang dan wilayah
Kerja di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok
Hasil yang dicapai
Tersusunya Pendekatan penganggaran secara terpadu perlu yang
dikonsolidasikan kepada masing-masing bidang dan seksi-seksi di Kantor
Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Tanjung Priok dan disusun bersama
demi terselenggaranya tujuan negara dalam APBN, dan sesuai dengan
rencana operasional serta Rencana Strategis Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas I Tanjung Priok. Pendekatan penganggaran secara terpadu perlu
dikonsolidasikan kepada masing-masing bidang dan seksi-seksi di Kantor
Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Tanjung Priok dan disusun bersama
112
demi terselenggaranya tujuan negara dalam APBN, dan sesuai dengan
rencana operasional serta Rencana Strategis Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas I Tanjung Priok. Anggaran yang dituangkan ke dalam DIPA Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp118.285.000
21) Pelayanan Organisasi, Tata Laksanana dan Reformasi Birokrasi
Sasaran Kegiatan
Kegiatan ini ditujukan kepada para pegawai baik di Bagian/bidang dan wilayah
Kerja di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok
Hasil yang dicapai
Kegiatan yang dilakukan meliputi Monitoring dan evaluasi dalam rangka WBK,
WBBM ke wilayah kerja sebanyak 5 wilayah x 2 kali Tujuan Monitoring dan
Evaluasi pembangunan Zona Integritas, untuk memberikan keseragaman
pemahaman dan tindakan dalam membangun zona Integritas Menuju
WBK/WBBM di Kantor Induk dan Wilayah Kerja KKP Kelas I Tanjung Priok,
agar kegiatan berjalan dengan baik maka diperlukan biaya untuk
mengoptimalkan Kegiatan tersebut dan dilaksanakan oleh 3 orang, sebanyak
2 kali ke wilayah kerja dan transport pegawai dari wilayah kerja ke kantor
induk sebanyak 5 orang.
Rapat tindak lanjut Penilaian WBK/WBBM sebanyak 1 kali, Monitoring
evaluasi Penyusunan SOP sebanyak 1 kali , dan Penyediaan Penunjang
WBK/WBBM. Anggaran yang dituangkan ke dalam DIPA Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp21.468.000
22) Pengelolaan Barang Milik Negara
Sasaran Kegiatan
Kegiatan ini ditujukan kepada para pengelola BMN di Bagian/bidang dan
wilayah Kerja di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung
Priok
Hasil yang dicapai
Kegiatan yang dialkukan meliputi Pembinaan Pengelolaan BMN ke wilker
sebanyak 5 wilayah x 2 kali, Konsultasi pengelolaan Penghapusan
113
Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P
BMN/Pengiriman sebanyak 6 kali, Stock Opname barang persediaan ke
wilayah kerja sebanyak 5 wilayah.x 2 kali. Anggaran yang dituangkan ke
dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp
9.300.000.
Barang Milik Negara (BMN) perlu dikelola dengan baik, agar tidak
disalahgunakan. Untuk itu diperlukan petugas pengelola BMN. Pengelolaan
BMN bermanfaat dalam rangka inventarisasi, optimalisasi, pemanfaatan,
pengamanan, serta penghapusan BMN. Selain itu juga dipandang perlu untuk
mengadakan pembinaan pengelolaan BMN ke wilayah kerja KKP Kelas I
Tanjung Priok untuk meningkatkan kualitas pegawai.
Apabila terdapat kesulitan dalam hal penghapusan BMN dipandang perlu juga
untuk melakukan konsultasi ke unit utama, KPKNL dan pusat serta instansi
terkait lainnya. Kegiatan ini memiliki jumlah volume sebanyak 5 dokumen.
11. INDIKATOR KESEBELAS
Defenisi Operasional Indikator ini adalah Jumlah jenis peningkatan kapasitas bidang
P2P yang diikuti oleh SDM KKP dalam kurun waktu satu tahun. Rumus penghitungannya
sebagai berikut Akumulasi Akumulasi jumlah jenis peningkatan kapasitas bidang P2P yang
diikuti oleh SDM KKP dalam kurun waktu satu tahun
a. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 2018
Tabel 3.20 Target dan Pencapaian Kinerja
Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P Tahun 2018
INDIKATOR TAHUN 2018
T R % C
Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P
12 26 216.67%
114
Pada tahun 2018 pencapaian indikator kinerja Jumlah peningkatan Kapasitas SDM bidang
P2P sebesar 26 (216.67%) Indikator ini terdiri dari:
1) Diklat Teknis TU (Pendidikan dan pelatihan Pegawai),
2) Workshop Internal Service Partnership,
3) Pendidikan dan Pelatihan Barang dan Jasa
4) Workshop Tim Gerak Cepat Investigasi Kejadian Potensi KLB,
5) Workshop dalam Rangka Kekarantinaan Kapal,
6) Pelatihan Penerbitan Dokumen kesehatan kapal,
7) Pelatihan Sea Survival dan Keselamatan Lepas Pantai,
8) Pelatihan Teknis Bidang PKSE (Pelatihan Investigasi Wabah Keracunan Makanan Di
Universitas Indonesia)
9) Pelatihan Pelayanan Prima Bagi Petugas Penerbitan Dokumen Kesehatan Kapal,
10) Peningkatan Kapasitas Petugas dalam Pengambilan sampel lingkungan di Pelabuhan,
11) Workshop Pelayanan Vaksinasi,
12) Workshop Penanganan Pasien di Laut,
13) Workshop Traveler Medicine
14) Pelatihan ATLS, ACLS, EKG dan lainnya,
15) Workshop Peningkatan Kapasitas Petugas dalam Tata Laksana Pengobatan Malaria,
16) Pelatihan Petugas dalam Rangka Pengendaliaan Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit,
17) Pelatihan Jabatan Entomologi Ahli,
18) PelatihanTHIRA,
19) Pelatihan Fungisional Epidemiologi ahli,
20) Workshop Surveilance Migrasi Malaria,
21) Pelatihan Uji Beban Butir Kegiatan Jabfung Epidemiologi ahli,
22) Pelatihan Advance and Medical Support,
23) Workshop Vaksinologi,
24) Table Top exercise Polio
25) Table Top Exercise Kesiapsiagaan Kasus PINERE Di RSPI Sulianti Saroso
26) Pelatihan TGC Kesiapsiagaan, Kewaspadaan dini dan respon menghadapi penyakit Infeksi
Emerging di pintu masuk Negara dan wilayah
115
Rumus perhitungan persentase pencapaian sebagai berikut :
X = 24 (pencapaian Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P)
Y = 12 (Target Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P)
Apabila dimasukan kedalam rumus pencapaian target Jumlah peningkatan kapasitas SDM
bidang P2Psebagai berikut:
= 216.67%
b. Membandingkan antara realisasi kinerja tahun ini dengan beberapa tahun terakhir
Indikator Jumlah peningkatan Kapasitas SDM bidang P2P tidak ada pada tahun 2017,
indikator ini digunakan ditahun 2018 setelah adanya pertemuan seluruh KKP pada tahun 2017
yang membahas keseragaman indikator kinerja untuk Kantor Kesehatan Pelabuhan.
Perubahan indikator ini merupakan pemberian (given) dari unit utama selaku unit pembina
sebagai pembuat kebijakan. Target Indikator yang ditetapkan oleh KKP kelas I tanjung Priok
pada tahun 2018 sebanyak 12 pelatihan. Untuk indikator jumlah peningkatan Kapasitas SDM
bidang P2P ditahun 2017 sudah dilaksanakan kegiatannya namun, belum dijadikan indikator
penetapan sebagai perjanjiaan kinerja.
c. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka
menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi
Target Tahun 2018 Jumlah peningkatan Kapasitas SDM bidang P2P di KKP Kelas I
Tanjung Priok ditetapkan target adalah 12 pelatihan. Untuk Tahun 2019 Penetapan Target
indikator sebesar 14 Pelatihan yang diadakan. Terjadi peningkatan target pada indikator ini
dikarenakan pada tahun 2019 terdapat peningkatan kegiatan pelatihan yang di bebabkan pada
DIPA KKP kelas I Tanjung Priok. Bila dibandingkan antara realisasi capaian target tahun 2018
sebanyak 26 pelatihan dengan target tahun 2019 sebanyak 14 telah melampaui target dengan
capaian sebesar 185.72%
116
Tabel 3.21 Perbandingan Target dan Pencapaian Kinerja Indikator Kesebelas
Tahun 2018 dengan tahun 2019
INDIKATOR TAHUN 2018 TAHUN 2019
T R % C T
Jumlah peningkatan Kapasitas
SDM bidang P2P
12 26 216.67%
14
d. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta
alternative Solusi yang telah dilakukan;
Pada Tahun 2018 Jumlah peningkatan Kapasitas SDM bidang P2P Mencapai target yang
ditetapkan sebesar 26 Pelatihan (216.67%) dari 12 pelatihan yang ditetapkan dikarenakan :
1) Terdapat program kegiatan yang menunjang keberhasilan baik yang dibiayai oleh DIPA
KKP Kelas I Tanjung Priok ataupun yang dibiayai oleh PAGU dari Undangan
Masalah yang dihadapi dalam indikator peningkatan kapasitas SDM bidang P2P yaitu
sulitnya mendapatkan informasi penyelenggaraan pelatihan teknis dan keterbatasan anggaran
yang menyebabkan kesempatan untuk meningkatkan kapasitas SDM kurang memadai.
Alternatif Solusi yang dilakukan melakukan koordinasi dengan unit utama/jejaring mitra
kerja untuk dilibatkan dalam kegiatan peningkatan kapasitas SDM, Mencari informasi kegiatan
pelatihan dengan instansi lain, Program transfer ilmu antar petugas dengan mengharuskan
bagi setiap petugas yang telah melakukan pelatihan external
e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;
Untuk analisis atas efisiensi penggunaan sumber dana (Anggaran) Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok melaksanakan setiap kinerja dengan menyesuaikan
kebutuhan kegiatan dan alokasi anggaran dengan prinsip efektif dan efesien. Prinsip efektif
terlihat dari pencapaian target kinerja (output dan outcome) yang tercapai melebihi target
keseluruhan. Prinsip efesien terlihat dari adanya penghematan anggaran atas setiap kinerja
yang dilakukan tanpa mengurangi output atau outcome yang dihasilkan. Untuk mencapai
target Jumlah peningkatan Kapasitas SDM bidang P2P dialokasikan pagu sebesar Rp
1.118.718.000 namun, realisasi anggaran pada indikator ini sebesar Rp 1.086.180.765
117
Hal ini menunjukan tingkat efektivitas dan efisien penyerapan anggaran dinilai baik karena
dengan anggaran tersebut target pencapaian indikator jumlah dukungan managemen dan
tugas teknis lainnya dapat tercapai.
Analisa atas efisiensi atas pengguna sumber daya pada indikator ini melebihi target
disebabkan karena terdapat kegiatan pelatihan yang tidak dibiayai oleh DIPA KKP kelas I
Tanjung Priok. Untuk melaksanakan itu semua KKP Kelas I Tanjung Priok melakukan hal-hal
sebagai berikut, Mencari informasi kegiatan pelatihan dengan instansi lain tanpa biaya
penyelenggaraan, Mengusulkan kebutuhan pelatihan SDM ke Pusat (Ditjen P2P) dan
Merencanakan program pelatihan SDM external skala prioritas
f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan
pencapaian pernyataan kinerja.
Untuk mencapai indikator tersebut diperlukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1) Kegiatan Diklat Teknis TU (Pelatihan Penyusunan dan Tata Cara Mekanisme
Keprotokolan Upacara di Hotel Mangga Besar)
Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan ini adalah seluruh pegawai KKP Kelas I Tanjung Priok Kegiatan
ini bersumber dari DIPA KKP Kelas I Tanjung Priok
Kondisi yang dicapai
Terlaksananya kegiatan pelatihan yang meningkatkan pengetahuan serta
wawasan para pegawai KKP kelas I Tanjung Priok, Kegiatan ini diikuti oleh 4
orang pegawai tata usaha. Pointer hasil yang didapat mengenai Tata cara
keprotokolan, tata tempat, tata upacara, tata penghormatanTata cara MC,
artikulasi MC, Etika MC dan keprotokolan. Anggaran yang dialokasikan ke dalam
DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung PriokUntuk kegiatan ini
sebesar Rp 22.960.000.
2) Workshop Internal Partnership
Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan ini adalah seluruh pegawai KKP Kelas I Tanjung Priok.
Kegiatan ini bersumber dari DIPA KKP Kelas I Tanjung Priok
118
Kondisi yang dicapai
Terlaksananya kegiatan pelatihan yang meningkatkan pengetahuan serta
wawasan para pegawai KKP kelas I Tanjung Priok. Kegiatan ini dilaksanakan
pada bulan Maret 2018.di Santika Kelapa gading Sasaran kegiatan ini dapat
menerangkan pentingnya untuk senantiasa berfokus kepada customer demi
terciptanya pengalaman layanan positif bagi customer eksternal,
mengidentifikasi rantai layanan yang ada diorganisasi, meningkatkan mutu
komunikasi dengan rekan dari unit kerja lain yang berdampak pada atmosfir
kerja yang efektif, mengidentifikasikan peluang peningkatan terkait kemitraan
internal. Anggaran yang dialokasikan ke dalam DIPA Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Tanjung PriokUntuk kegiatan ini sebesar Rp 94.000.000.
Workshop Internal Service Partnership, merupakan kegiatan pertemuan yang
diselenggarakan di hotel untuk 50 orang peserta, sebagai Narasumber
bekerjasama dengan pihak ketiga, untuk berlatih bagaimana memberikan
layanan untuk rekan kerja yang berada di satu atap.
3) Pendidikan dan Pelatihan Barang dan Jasa
Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan ini adalah pengelola barang dan jasa pegawai KKP Kelas I
Tanjung Priok. Kegiatan ini bersumber dari DIPA KKP Kelas I Tanjung Priok
Kondisi yang dicapai
Terlaksananya kegiatan pelatihan yang meningkatkan pengetahuan serta
wawasan para pegawai KKP kelas I Tanjung Priok. Pengadaan barang/jasa
pemerintah merupakan mekanisme pengadaan di lingkungan pemerintah
yang dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, transparansi,
persaingan sehat dan akuntabilitas. Sudah barang tentu untuk mewujudkan
halter sebut diperlukan tenaga ahli di bidang pengadaan barang/jasa, terlebih
saat ini dengan di laksanakannya pengadaan barang/jasa secara elektronik
(LPSE).Oleh karena itu di butuhkan pelatihan pengadaan barang dan jasa.
kegiatan pelatihan pengadaan barang dan jasa yang dialokasikan untuk 2
119
orang pegawai, yang diikut sertakan pada pelatihan yang diselenggarakan
oleh Kementerian Keuangan.
4) Kegiatan Workshop Tim Gerak Cepat Investigasi Kejadian Potensi KLB Kantor
Sasaran Kegiatan
Pegawai KKP Kelas I Tanjung Priok. Kegiatan ini bersumber dari DIPA KKP
Kelas I Tanjung Priok
Hasil Kegiatan
Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok Tahun 2018 dianggarkan
sebesar Rp.78.023.000,- yang dialokasikan untuk kegiatan di luar kantor
dengan jumlah peserta sebanyak 55 orang berasal dari KKP Kelas I Tanjung
Priok baik di induk maupun di 5 wilayah kerja.
Pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 08 – 09 Maret 2018 di Hotel Ibis
Styles JL. Gaya Motor I, Rw. 08 Sungai Bambu Tanjung Priok, Jakut. Kegiatan
ini menghasilkan keluaran berupa laporan kegiatan pertemuan dan
kesepakatan yaitu sebagai berikut :
Bahwa apabila terjadi Kejadian Luar Biasa yang disebabkan oleh penyakit
tertentu lainnya dan keracunan perlu dilakukan langkah cepat dan terpadu
untuk menanggulanginya
Bahwa atas pertimbangan tersebut diatas, Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas I tanjung Priok beserta stake holder yang ada di sekitar Pelabuhan
Tanjung Priok membentuk Tim Gerak Cepat Investigasi Kejadian Potensi KLB
dalam rangka perencanaan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan kegiatan
kesehatan terhadap penyakit atau masalah kesehatan serta kondisi yang
mempengaruhi terjadinya peningkatan penularan penyakit.
Mengundang Stake Holder, Sarana Pelayanan Kesehatan dan Agen
Pelayaran untuk pertemuan berikutnya dalam rangka pembentukan Tim
Gerak Cepat Investigasi Kejadian Potensi KLB.
Berkoordinasi dengan seluruh Tim Gerak Cepat Investigasi Kejadian Potensi
KLB untuk membuat SOP dalam pelaksanaan penanganan Investigas
Kejadian Potensi KLB di Pelabuhan
120
Hasil yang dicapai adalah meningkatnya kemampuan petugas dalam rangka
pelaksanaan investigasi kejadian potensi KLB, sedangkan manfaatnya agar petugas mampu
mendeteksi dan menangani kasus sedini mungkin dengan respon cepat terhadap potensi
kejadian luar biasa.
Berdasarkan DIPA KKP Kelas I Tanjung Priok Realisasi untuk Workshop Tim Gerak
Cepat Investigasi Kejadian Potensi KLBTahun 2018 sebesar Rp.75.001.525,- (96,13%).
5) Workshop dalam Rangka Kekarantinaan Kapal
• Sasaran Kegiatan
Pegawai KKP Kelas I Tanjung Priok. Kegiatan ini bersumber dari DIPA KKP
Kelas I Tanjung Priok
• Hasil Kegiatan
Kegiatan Pelatihan Kekarantinaan Kapal Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I
Tanjung Priok Tahun 2018 dianggarkan sebesar Rp.13.188.000,- yang
dialokasikan untuk rapat pertemuan di dalam kantor, dengan jumlah peserta
berjumlah 30 orang yang berasal dari Kantor Kesehatan Pelabuhan induk.
Narasumber berjumlah 2 orang yang berasal dari Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok dan Ditjen P2P Kementerian Kesehatan RI.
Rapat yang dilaksanakan tanggal 30 - 31 Mei 2018 ini mengahsilkan keluaran
berupa laporan kegiatan. Hasil yang dicapai adalah meningkatnya
pengetahuan dan kapasitas petugas dalam pelaksanaan kekarantinaan kapal,
sedangkan manfaatnya adalah upaya cegah tangkal penyakit dapat
terlaksana sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) sehingga
pelabuhan Tanjung Priok bebas dari penyakit yang berpotensi menyebabkan
kedaruratan kesehatan masyarakat (KKM).
Realisasi Workshop Petugas Dalam Rangka Tugas Kekarantinaan Kapal
berdasarkan DIPA KKP Kelas I Tanjung Priok Tahun 2018 yaitu sebesar
Rp.13.186.060,-(99,99%).
121
6) Pelatihan Penerbitan Dokumen Kesehatan Kapal
• Sasaran Kegiatan
Pegawai KKP Kelas I Tanjung Priok. Kegiatan ini bersumber dari DIPA KKP
Kelas I Tanjung Priok
• Hasil Kegiatan
Tugas pokok dan fungsi KKP adalah melakukan pencegahan masuk dan
keluarnya penyakit, penyakit potensial wabah, pengamanan terhadap penyakit
baru dan penyakit yang muncul kembali, epidemiologi, kekarantinaan,
pengawasan OMKABA, pelayanan kesehatan, pengendalian dampak
kesehatan lingkungan, bioterorisme, unsur biologi, kimia dan pengamanan
radiasi di wilayah kerja bandara, pelabuhan dan lintas batas darat Negara.
Petugas KKP harus memiliki kemampuan dalam melakukan pemeriksaan di
lapangan, dan harus mempunyai kemampuan dalam memeriksa dan meneliti
dokumen kesehatan. Dokumen kesehatan yang diterbitkan oleh KKP harus
valid dan dapat dipertanggungjawabkan. Terkait hal tersebut maka perlu
diadakan pelatihan kepada petugas KKP dan diharapkan dapat meningkatkan
integritas dan kualitas kinerja petugas KKP dalam memberikan pelayanan
kepada pengguna jasa yang akan mengajukan permohonan dokumen
kesehatan dan mampu melakukan penerbitan dokumen kesehatan kapal
dengan benar dan sesuai dengan prosedur.
Kegiatan Pelatihan Penerbitan Dokumen Kesehatan Kapal Tahun 2018
dianggarkan sebesar Rp.93.814.000,- yang dialokasikan untuk kegiatan
pertemuan di luar Kantor yang dilaksanakan pada tanggal 24 s.d 27 April 2018
di Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang. Petugas yang dilatih sebanyak 30
orang berasal dari bidang-bidang dan 5 wilayah kerja. Pelatihan diisi oleh
narasumber yang berasal dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas 1 Tanjung
Priok, Subdit Karantina dan Kesehatan Ditjen P2P dan Bapelkes Cikarang.
Pelatihan ini menghasilkan keluaran berupa sertifikat dari PPSDM. Hasil yang
dicapai meningkatnya jumlah petugas yang handal dan terlatih. Manfaat dari
pelatihan Peningkatan Kapasitas Petugas Penerbitan Dokumen Kesehatan
122
Kapal ini adalah meningkatnya pengetahuan dan keahlian petugas dalam
melaksanakan penerbitan dokumen kesehatan kapal di Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok, sehingga kegiatan dapat berjalan sesuai
dengan standar operasional prosedur (SOP).
Realisasi Pelatihan Penerbitan Dokumen Kesehatan kapal Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok tahun 2018 mencapai 100% yakni seluruh
peserta pelatihan mendapatkan sertifikat. Berdasarkan DIPA KKP Kelas I
Tanjung Priok realisasi anggaran untuk Pelatihan Penerbitan Dokumen
Kesehatan Kapal yaitu sebesar Rp.83.540.960,- (89,05%).
7) Pelatihan Sea Survival dan Keselamatan Lepas Pantai,
Sasaran Kegiatan
Pegawai KKP Kelas I Tanjung Priok. Kegiatan ini bersumber dari DIPA KKP
Kelas I Tanjung Priok
Hasil Kegiatan
Pelatihan Sea Survival dan Keselamatan Lepas Pantai bagi Petugas KKP
merupakan program penunjang pelaksanaan kegiatan kekarantinaan.
Anggaran kegiatan Pelatihan Basic Sea Survival dan Keselamatan Lepas
Pantai ini sebesar Rp. 93.760.000,- yang dialokasikan untuk kegiatan
pelatihan dengan jumlah peserta sebanyak 16 orang yang berasal dari Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok. Acara diselenggarakan pada
tanggal 27 – 28 Pebruari 2018 oleh PT. Risk Care Service Indonesia (PT.
RSCI) yang terletak di LAKESPRA Jl. MT. Haryono Kav. 44 Cawang – Jakarta
Timur.
Peningkatan Kapasitas Kemampuan Sea Survival dan Keselamatan Lepas
Pantai Bagi Petugas KKP ini menghasilkan keluaran berupa sertifikat yang
berlaku 3 tahun dan Lisensi. Hasil yang dicapai adalah petugas kesehatan
yang terlatih dan siap dalam melaksanakan kegiatan dilaut maupun offshore,
sedangkan manfaatnya adalah agar petugas mampu melakukan keselamatan
diri dan bertahan hidup apabila terdapat kejadian emergency (kecelakaan
kapal) di laut maupun offshore atau bencana alam, sehingga kegiatan
123
kekarantinaan yang dilakukan di offshore maupun di tengah laut dapat
dilaksanakan secara professional sesuai dengan Tupoksi KKP.
Realisasi pelatihan basic sea survival Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I
Tanjung Priok tahun 2018 mencapai 100% yakni pelatihan sudah
dilaksanakan seluruh peserta pelatihan dinyatakan lulus dan mendapatkan
sertifikat. Berdasarkan DIPA KKP Kelas I Tanjung Priok 2018 realisasi
anggaran untuk pelatihan sea survival dan keselamatan lepas pantai yaitu
sebesar Rp. 93.760.000,- (100%).
8) Pelatihan Teknis Bidang PKSE (Pelatihan Investigasi Wabah Keracunan
Makanan Di Universitas Indonesia)
Sasaran Kegiatan
Pegawai KKP Kelas I Tanjung Priok. Kegiatan ini bersumber dari DIPA KKP
Kelas I Tanjung Priok
Hasil Kegiatan
Kegiatan Pelatihan Teknis Bidang Pengendalian Karantina dan Surveilans
Epidemiologi Tahun 2018 dianggarkan sebesar Rp. 5.610.000,- yang
dialokasikan untuk kegiatan di luar kantor yaitu Pelatihan Investigasi Wabah
Keracunan Makanan yang dilaksanakan pada tanggal 27 Oktober 2018 di
Gedung G Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Jl. Lingkar
Kampus Raya Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat.
Pelatihan Teknis Bidang Pengendalian Karantina dan Surveilans Epidemiologi
menghasilkan keluaran berupa laporan kegiatan dan certificate pelatihan.
Hasil yang dicapai adalah peserta latih mampu melaksanakan investigasi
apabila terdapat kasus keracunan makanan dengan baik dan benar,
sedangkan manfaat pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan perhatian kita
terhadap kasus keracunan makanan di Indonesia, meningkatkan kemapuan
dan pengetahuan agar dapat melakukan investigasi kasus keracunan
makanan dengan baik dan benar, tepat waktu, tepat guna.
124
Realisasi anggaran kegiatan Pelatihan Teknis Bidang Pengendalian Karantina
dan Surveilans Epidemiologi sebesar Rp. 880.000,- (15,69%) dari pagu
anggaran
9) Pelatihan Pelayanan Prima Bagi Petugas Penerbitan Dokumen Kesehatan
Kapal
Sasaran Kegiatan
Pegawai KKP Kelas I Tanjung Priok. Kegiatan ini bersumber dari DIPA KKP
Kelas I Tanjung Priok
Hasil Kegiatan
Kegiatan pelayanan prima sejalan dengan fungsi Aparatur Sipil Negara (ASN)
yang disebutkan pada Pasal 10 Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang
ASN bahwa pegawai ASN mempunyai 3 fungsi yaitu sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan public dan pemersatu bangsa. Sebagai pelayan
publik, ASN di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Tanjung Priok
melakukan pelayanan kepada masyarakat atau pengguna jasa, salah satu
kegiatan pelayanan tersebut adalah penerbitan dokumen kesehatan kapal
seperti penerbitan dokumen Certificate of Pratique (COP), Port Health
Quarantine Clearance (PHQC), Ship Sanitation Control Excemption Certificate
(SSCEC), Ship Sanitation Control Certificate (SSCC), Sertifikat P3K Kapal dan
Health Certificate. Untuk itu dalam rangka meningkatkan kualitas petugas
pelayanan dokumen kesehatan kapal dalam mewujudkan pelayanan prima
maka dilaksanakan Pelatihan Pelayanan Prima bagi Petugas Penerbitan
Dokumen Kesehatan Kapal.
Pada pelatihan ini peserta akan diberikan materi cara membangun rasa
percaya diri, komunikasi yang efektif sehingga pesan dapat tersampaikan
dengan jelas. Dalam hal ini adalah komunikasi antara petugas dan pengguna
jasa sehingga apa yang diharapkan oleh pengguna jasa dapat diberikan oleh
petugas dengan tepat. Peserta tidak hanya mendapatkan teori tapi juga studi
kasus tentang permasalahan yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi
KKP kemudian dilakukan role play untuk tiap kelompok. Dari role play yang
125
ditampilkan tiap-tiap kelompok, dilakukan evaluasi seputar komunikasi dan
kepercayaan diri dari peran-peran yang dimainkan selama role play.
Kegiatan Pelatihan Pelayanan Prima bagi Petugas Penerbitan Dokumen
Kesehatan Kapal Tahun 2018 dianggarkan sebesar Rp. 213.600.000,- untuk
kegiatan pertemuan di luar Kantor yang bekerjasama dengan Lembaga
Pendidikan Service Quality Centre. Pelatihan pelayanan prima dilaksanakan
secara 2 gelombang yaitu sebagai berikut :
Pelatihan Pelayanan Prima bagi Petugas Penerbitan Dokumen Kesehatan
Kapal (Gelombang 1) dilaksanakan pada tanggal 21 – 22 Maret 2018.
Petugas yang dilatih sebanyak 28 orang berasal dari bidang-bidang dan 5
wilayah kerja. Tempat pelatihan dilaksanakan di Hotel Harris Kelapa Gading
Pelatihan diisi oleh narasumber yang berkompeten di bidangnya.
Pelatihan Pelayanan Prima bagi Petugas Penerbitan Dokumen Kesehatan
Kapal (Gelombang 2) dilaksanakan pada tanggal 26 – 27 Maret 2018.
Petugas yang dilatih sebanyak 28 orang berasal dari bidang-bidang dan 5
wilayah kerja. Tempat pelatihan dilaksanakan di Hotel Harris Kelapa Gading
Pelatihan diisi oleh narasumber yang berkompeten di bidangnya.
Pelatihan ini menghasilkan keluaran berupa sertifikat dari PT. Talk Inc. Hasil
yang dicapai adalah meningkatnya kualitas pelayanan yang diberikan oleh
petugas dalam rangka penerbitan dokumen kesehatan kapal di Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok, sehingga kegiatan dapat
berjalan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).
Realisasi Pelayanan Prima bagi Petugas Penerbitan Dokumen Kesehatan
Kapal mencapai 100% yakni seluruh peserta telah mengikuti pelatihan dan
mendapatkan sertifikat. Berdasarkan DIPA KKP Kelas I Tanjung Priok 2018 realisasi
anggaran untuk Pelatihan Pelayanan Prima bagi Petugas Penerbitan Dokumen
Kesehatan Kapal yaitu sebesar Rp. 212.590.000,- (99.53%).
10) Peningkatan Kapasitas Petugas Dalam Pengambilan Sampel Lingkungan
Sasaran Kegiatan
Pegawai KKP Kelas I Tanjung Priok khususnya tenaga sanitarian dan entomolog
126
Hasil Kegiatan
Untuk kegiatan Peningkatan Kapasitas Petugas Dalam Pengambilan Sampel
Lingkungan ini telah dialokasikan sumberdaya yang diperlukan berupa tenaga
serta anggaran yang dituangkan ke dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp. 102.030.000,-. kegiatan Peningkatan
Kapasitas Petugas Dalam Pengambilan Sampel Lingkungan dilaksanakan pada
tanggal 17 s.d. 20 April 2018 bertempat di Balai Pelatihan Kesehatan Cikarang
Jawa Barat. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan petugas
dalam kegiatan Pengambilan Sampel Lingkungan di Pelabuhan Tanjung Priok.
Pelaksanaan kegiatan ini diikuti oleh peserta sebanyak 30 orang tenaga
sanitarian dan entomologi di KKP Kelas I Tanjung Priok.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka melatih tenaga sanitarian dan entomologi
agar memiliki pengetahuan yang baik mengenai tata cara Pengambilan Sampel
Lingkungan di Pelabuhan Tanjung Priok.
Hasil kegiatan: Meningkatnya pengetahuan petugas dalam Pengambilan Sampel
Lingkungan di Pelabuhan Tanjung Priok. Realisasi kegiatan Pengambilan Sampel
Lingkungan sebesar Rp. 93.637.685,- (91,77%).
11) Workshop Pelayanan Vaksinasi
Sasaran Kegiatan
Pegawai KKP Kelas I Tanjung Priok Khususnya seksiUpaya Kesehatan Lintas
Wilayah. Kegiatan ini bersumber dari DIPA KKP Kelas I Tanjung Priok
Hasil Kegiatan
Kegiatan workshop Pelayanan Vaksinasi mempunyai pagu anggaran sebesar
Rp. 54.400.000,00 (lima puluh empat juta empat ratus ribu rupiah) yang
berasal dari PNBP. Kegiatan dilaksanakan di Balai Pelatihan Kesehatan Ciloto
pada tanggal 20-21 April 2018 dan diikuti oleh 35 orang tenaga medis dari
bidang UKLW dan wilker KKP Kelas I Tanjung Priok. Narasumber pada
kegiatan ini sebanyak 5 orang yang berasal dari Biofarma dan Instansi Rumah
Sakit RSCM divisi Imunologi. Setelah dilakukan workshop ini para peserta
dapat memahami rantai vaksinasi dan vaksin, pencatatan dan pelaporan KIPI,
127
pemberian vaksin pada pasien dangan kondisi khusus. Anggaran pagu yang
ada dapat diserap seluruhnya pada kegiatan ini.
12) Workshop Penanganan Pasien di Laut
Sasaran Kegiatan
Pegawai KKP Kelas I Tanjung Priok. Kegiatan ini bersumber dari DIPA KKP
Kelas I Tanjung Priok
Hasil Kegiatan
Pelaksanaan workshop Penanganan Pasien Di Laut (Water Rescue)
bersumber dana dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) DIPA Tahun
Anggaran 2018, sebesar 114.772.000,00 (seratus empat belas juta tujuh ratus
tujuh puluh dua ribu rupiah).
Kegiatan dilakukan pada tanggal 23-24 Maret 2018 di Grand Mulya Bogor
Resort & Convention, dengan jumlah peserta sebanyak 55 orang pegawai
KKP Kelas I Tanjung Priok dan 6 orang narasumber yang berasal dari Badan
Pencarian dan Pertolongan Nasional sebanyak 2 orang dan 4 orang berasal
dari Ambulans Gawat Darurat 118.
Dari kegiatan ini peserta mendapat pengetahuan untuk mengantisipasi
kejadian kegawatdaruratan di laut, sehingga dapat mengurangi risiko
kesakitan ataupun kematian pada korban kecelakaan di laut.
Dari pagu yang ada, dana yang terserap sebesar 97.9% atau sebesar Rp.
112.332.000,00 (seratus dua belas juta tiga ratus tiga puluh dua ribu rupiah).
13) Workshop Traveler Medicine
• Sasaran Kegiatan
Pegawai KKP Kelas I Tanjung Priok Khususnya seksi Upaya Kesehatan
Lintas Wilayah. Kegiatan ini bersumber dari DIPA KKP Kelas I Tanjung Priok
• Hasil Kegiatan
Kegiatan Traveler Medicine yang dilaksanakan pada hari Senin, 20 Agustus
2018 dilaksanakan di Balai Besar Pelatihan Kesehatan Jakarta, mempunyai
pagu sebesar Rp. 25.373.000,00 (dua puluh lima juta tiga ratus tujuh puluh
tiga ribu rupiah) dan berasal dari PNBP. Kegiatan ini diikuti oleh 37 orang
128
peserta dan 2 narasumber. Kegiatan ini bertujuan untuk menambah
pengetahuan peserta dalam hal Traveler Medicine. Dari kegiatan ini peserta
memperoleh tambahan pengetahuan mengenai Traveler Medicine, risiko
penyakit yang berhubungan dengan perjalanan, dan dari kegiatan ini peserta
juga dapat memberikan layanan kesehatan pasca perjalanan bagi para pelaku
perjalanan. Dengan meningkatnya pengetahuan peserta diharapkan dapat
meningkatkan pelayanan vaksinasi lebih baik lagi,
Anggaran yang terealisasi dalam kegiatan ini sebesar 99.9% atau sebesar
Rp. 25.350.750,00
14) Pelatihan ATLS, ACLS, EKG dan lainnya
Sasaran Kegiatan
Pegawai KKP Kelas I Tanjung Priok Khususnya seksi Upaya Kesehatan
Lintas Wilayah. Kegiatan ini bersumber dari DIPA KKP Kelas I Tanjung Priok
Hasil Kegiatan
Pelatihan ATLS, ACLS, BTCLS, EKG dan lain-lain mempunyai pagu anggaran
sebesar Rp. 38.000.000,00 (tiga puluh delapan juta rupiah). Kegiatan
pelatihan dilakukan untuk meningkatkan komptensi petugas kesehatan di KKP
Kelas I Tanjung Priok, baik bagi tenaga dokter maupun tenaga perawat.
Kegiatan pelatihan yang telah dilakukan pada tahun 2018, sebagai berikut :
a. Hiperkes: 1 orang
b. BTCLS : 6 orang
c. BLS : 1 orang
d. ACLS : 3 orang
e. AMED : 1 orang
Dari pelatihan-pelatihan yang dilakukan dari pagu yang ada hanya terserap
Rp.36.050.000,00 atau sebesar 94.87%.
129
15) Workshop Peningkatan Kapasitas Petugas dalam Tata Laksana Pengobatan
Malaria
Sasaran Kegiatan
Pegawai KKP Kelas I Tanjung Priok. Kegiatan ini bersumber dari DIPA KKP
Kelas I Tanjung Priok
Hasil Kegiatan
Pagu kegiatan Peningkatan Petugas Dalam Tatalaksana Pengobatan Malaria
sebesar Rp. 45.440.000,00 (empat puluh lima juta empat ratus empat puluh
ribu rupiah). Kegiatan dilaksanakan di Hotel Ibis Style Sunter pada tanggal 13
Agustus 2018 dengan jumlah peserta sebanyak 55 orang dan narasumber
sebanyak 2 orang yang berasal dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta
dan RSU Kota Tangerang Selatan.
Dari kegiatan ini para peserta mendapatkan pengetahuan mengenai
tatalaksana dalam penanganan pasien Malaria, sehingga para peserta dapat
memberikan layanan kesehatan dengan baik khususnya penyakit Malaria dan
masyarakat sekitar dapat terbebas dari penyakit Malaria. Dari pagu anggaran
yang ada semua dapat diserap dengan baik pada kegiatan ini.
16) Pelatihan Petugas dalam Rangka Pengendaliaan Vektor dan Binatang Pembawa
Penyakit
Sasaran Kegiatan
Pegawai KKP Kelas I Tanjung Priok khususnya tenaga entomologi dan sanitarian di
KKP Kelas I Tanjung Priok
Hasil Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk Pendidikan dan Kursus Petugas Entomologi
Kesehatan Dalam Rangka Pengendalian Vektor dan BPP dan telah dialokasikan
sumberdaya yang diperlukan berupa tenaga serta anggaran yang dituangkan ke
dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok sebesar Rp.
58.180.000,-. kegiatan Peningkatan Kapasitas SDM tenaga Jabfung Entomologi dan
Pengendalian Vektor dilaksanakan pada tanggal 08 s.d. 09 Nopember 2018
bertempat di Tekno Park Institut Pertanian Bogor Jawa Barat. Kegiatan ini bertujuan
130
untuk meningkatkan kemampuan petugas dalam Pengendalian Vektor di Pelabuhan.
Pelaksanaan kegiatan ini diikuti oleh peserta sebanyak 20 orang tenaga entomologi
dan sanitarian di KKP Kelas I Tanjung Priok. Kegiatan ini dilaksanakan dalam
rangka melatih tenaga entomologi dan sanitarian agar memiliki kemampuan dalam
pengendalian vektor di Pelabuhan Tanjung Priok.
Realisasi kegiatan sosialisasi tata cara pengelolaaan makanan minuman kepada
penjamah makanan di pelabuhan sebesar Rp. 58.180.000,- (100%).
17) Pelatihan Jabatan Entomologi Ahli
Sasaran Kegiatan
Pegawai KKP Kelas I Tanjung Priok khususnya khususnya tenaga entomologi.
Kegiatan ini tidak bersumber dari DIPA KKP Kelas I Tanjung Priok, berdasarkan
undangan yang diterima
Hasil kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada 21 Nop-12 Des di BPPK Ciloto. Pointer hasil
kegiatan ini yaitu tenaga terlatih dibidang entomology
18) Pelatihan THIRA
Sasaran Kegiatan
Pegawai KKP Kelas I Tanjung Priok khususnya khususnya tenaga epidemiolog.
Kegiatan ini tidak bersumber dari DIPA KKP Kelas I Tanjung Priok, berdasarkan
undangan yang diterima
Hasil kegiatan
Tenaga terlatih
19) Pelatihan Fungisional Epidemiologi ahli
Sasaran Kegiatan
Pegawai KKP Kelas I Tanjung Priok khususnya khususnya tenaga epidemiolog.
Kegiatan ini tidak bersumber dari DIPA KKP Kelas I Tanjung Priok, berdasarkan
undangan yang diterima
Hasil kegiatan
131
Tugas dan fungsi pejabat Fungfional Epidemiologi adalah mereka bekerja dalam
bidang epidemiologi, mempunyai kedudukan yang menunjukan tugas,
tanggungjawab, wewenang dan hak dalam suatu satuan organisasi yang dalam
melaksanakan tugasnya didasarkan atas keahlian dan keterampilan tertentu
(profesionalitas) serta bersifat mandiri yaitu mempunyai pengetahuan dan skill
epidemiologi yang mumpuni. Hasil kegitan ini yaitu tenaga terlatih dibidang
epidemiolog
20) Workshop Surveilance Migrasi Malaria
Sasaran Kegiatan
Pegawai KKP Kelas I Tanjung Kegiatan ini tidak bersumber dari DIPA KKP Kelas I
Tanjung Priok, berdasarkan undangan yang diterima
Hasil kegiatan
Hasil kegitan ini yaitu tenaga terlatih. Workshop ini meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan petugas dalam melaksanakan surveilans migrasi malaria
21) Pelatihan Uji Beban Butir Kegiatan Jabfung Epidemiologi ahli
Sasaran Kegiatan
Pegawai KKP Kelas I Tanjung Priok khususnya khususnya tenagaepidemiolog.
Kegiatan ini tidak bersumber dari DIPA KKP Kelas I Tanjung Priok, berdasarkan
undangan yang diterima
Hasil kegiatan
Hasil kegitan ini yaitu tenaga terlatih epidemiolog
22) Pelatihan Advance and Medical Support,
Sasaran Kegiatan
Pegawai KKP Kelas I Tanjung Priok Kegiatan ini tidak bersumber dari DIPA KKP
Kelas I Tanjung Priok, berdasarkan undangan yang diterima
Hasil kegiatan
Hasil kegitan ini yaitu tenaga terlatih
132
23) Workshop Vaksinologi,
Sasaran Kegiatan
Pegawai KKP Kelas I Tanjung Priok Kegiatan ini tidak bersumber dari DIPA KKP
Kelas I Tanjung Priok, berdasarkan undangan yang diterima
Hasil kegiatan
Hasil kegitan ini yaitu tenaga terlatih
24) Table Top exercise Polio
Sasaran Kegiatan
Pegawai KKP Kelas I Tanjung Priok Kegiatan ini tidak bersumber dari DIPA KKP
Kelas I Tanjung Priok, berdasarkan undangan yang diterima
Hasil kegiatan
Hasil kegitan ini yaitu tenaga terlatih
25) Table Top Exercise Kesiapsiagaan Kasus PINERE Di RSPI Sulianti Saroso
Sasaran Kegiatan
Pegawai KKP Kelas I Tanjung Priok Kegiatan ini tidak bersumber dari DIPA KKP
Kelas I Tanjung Priok, berdasarkan undangan yang diterima
Hasil kegiatan
Hasil kegitan ini yaitu tenaga terlatih
26) Pelatihan TGC Kesiapsiagaan, Kewaspadaan dini dan respon menghadapi
penyakit Infeksi Emerging di pintu masuk Negara dan wilayah
Sasaran Kegiatan
Pegawai KKP Kelas I Tanjung Priok Kegiatan ini tidak bersumber dari DIPA KKP
Kelas I Tanjung Priok, berdasarkan undangan yang diterima
hasil kegiatan
Hasil kegitan ini yaitu tenaga terlatih
133
Jumlah pengadaan sarana prasarana
12. INDIKATOR KEDUABELAS
Defenisi Operasional Indikator ini adalah Jumlah Jumlah pengadaan tanah, gedung, alat
kesehatan, fasilitas penunjang perkantoran, kendaraan dalam satu tahun dalam kurun waktu
satu tahun. Rumus penghitungannya sebagai berikut Akumulasi jumlah Akumulasi jumlah
pengadaan tanah, gedung, alat kesehatan, fasilitas penunjang perkantoran, kendaraan dalam
satu tahun
a. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun 2018
Tabel 3.22 Target dan Pencapaian Kinerja
Jumlah pengadaan sarana prasarana
INDIKATOR TAHUN 2018
T R % C
Jumlah pengadaan sarana prasarana 194 197
101,55%
Pada tahun 2018 pencapaian indikator kinerja Jumlah pengadaan sarana prasarana sebesar
197 (101,55%) Indikator ini terdiri dari :
134
Tabel 3.23 Target dan Pencapaian Target Indikator ke duabelas secara terperinci
Nama Barang Pengadaan Target Pencapaian
Pompa air 2 2
Kursi pegawai 110 110
Partisi Meja pegawai 1 1
Meubelair 1 1
AC 10 10
Gorden 1 1
papan pengumuman 3 3
Backdrop pelayanan 1 1
Plang nama kantor 5 5
Alat dokumentasi 1 2
Mixer audio 1 1
tempat penyimpan dokumen 1 1
mesin bor 1 1
Confrernce system 1 1
TPS limbah 1 1
Mobil operasional 2 2
laptop 2 2
PC 3 5
Hardisk external 4 4
UPS 5 5
Printer warna 3 3
Canovi kalibaru 1 1
bed pasie elektrik 1 1
alat test kolesterol 10 10
baterai rontgen 1 1
referigator Farmasi 3 3
Portable Water Test kit 1 1
135
Nama Barang Pengadaan Target Pencapaian
termometer & PH for food 1 1
Microbiological air sampler 1 1
AED 1 1
stetoskop 4 5
tensimeter 4 4
emergency kit 3 1
running text 2 2
Automatic spraying machine 1 1
spraycan 1 1
Botol Sempel Air 1
Total 194 197
Rumus perhitungan persentase pencapaian sebagai berikut :
X = 194 (Pencapaian Jumlah pengadaan sarana prasarana)
Y = 194 (Target Jumlah pengadaan sarana prasarana). Target Indikator ditetapkan
sebanyak 194 Unit pengadaan adalah sesuai dengan perencanaan 2018 dimana
menganggarkan pengadaan fasilitas penunjang perkantoran sebanyak 158 unit, kendaraan
sebanyak 2 unit dan alat kesehatan sebanyak 34 unit
Apabila dimasukan kedalam rumus pencapaian target Jumlah peningkatan kapasitas
SDM bidang P2Psebagai berikut:
= 100%
b. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun
lalu dan beberapa tahun terakhir
Indikator Jumlah pengadaan sarana prasarana tidak ada pada tahun 2017, indikator
ini digunakan ditahun 2018 setelah adanya pertemuan seluruh KKP pada tahun 2017 yang
136
membahas keseragaman indikator kinerja untuk Kantor Kesehatan Pelabuhan. Perubahan
indikator ini merupakan pemberian (given) dari unit utama selaku unit pembina sebagai
pembuat kebijakan. Target Indikator yang ditetapkan oleh KKP kelas I tanjung Priok pada
tahun 2018 sebanyak 194 Jumlah pengadan sarana dan prasarana. Untuk indikator Jumlah
pengadaan sarana prasarana ditahun sebelumnya sudah dilaksanakan kegiatannya namun,
belum dijadikan indikator penetapan sebagai perjanjiaan kinerja.
c. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka
menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi
Target Jumlah pengadaan sarana prasarana di KKP Kelas I Tanjung Priok ditetapkan
target adalah 194 pengadaan sarana dan prasarana. Untuk Tahun 2019 Penetapan Target
indikator yaitu sebanyak 38 pengadaan sarana dan prasarana. Terjadi penurunan target pada
indikator ini dikarenakan pada tahun 2019 tidak banyak kegiatan pengadaan yang diadakan
ditahun ini. Selain itu juga, Pengadaan yang dilakukan di KKP Kelas I tanjung Priok tiap
tahunnya berubah karena disesuaikan berdasarkan permintaan kebutuhan yang sesuai. Bila
dibandingkan antara realisasi capaian target tahun 2018 sebanyak 194 unit dengan target
tahun 2019 sebanyak 38 didapatkan target capaian 510,52 %. Untuk target pencapaian 2019
perjenis pengadaan dan juga terjadi penurunan alokasi anggaran sarana dan prasarana dalam
dipa untuk belanja modal sehingga target menurun.
Tabel 3.23 Perbandingan Target dan Pencapaian Kinerja Indikator Kedua belas
Tahun 2018 dengan tahun 2019
INDIKATOR TAHUN 2018 TAHUN 2019
T R % C T
Jumlah pengadaan sarana
prasarana 194 197 101.55%
38
d. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta
alternative Solusi yang telah dilakukan
137
Pada Tahun 2018 Jumlah pengadaan sarana prasarana Mencapai target yang ditetapkan
sebesar 194 Unit pengadaan sarana dan prasarana (100%) dari 194 Pengadaan sarana dan
prasarana yang ditetapkan dikarenakan :
1) Terdapat anggaran kegiatan yang menunjang keberhasilan
2) Adanyanya Penyusunan Perencanaan dan adanya proses pengadaan yang baik
sehingga terealisasinya target jumlah pengadaan sarana dan prasarana
e. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya
Untuk analisis atas efisiensi penggunaan sumber dana (Anggaran) Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok melaksanakan setiap kinerja dengan menyesuaikan
kebutuhan kegiatan dan alokasi anggaran dengan prinsip efektif dan efesien. Prinsip efektif
terlihat dari pencapaian target kinerja(output dan outcome) yang tercapai. Prinsip efesien
terlihat dari adanya penghematan anggaran atas setiap kinerja yang dilakukan tanpa
mengurangi output atau outcome yang dihasilkan. Untuk mencapai target Jumlah pengadaan
sarana prasarana dialokasikan Pagu sebesar Rp 8.645.090.000 namun, realisasi anggaran
pada indikator ini sebesar Rp7.710.185.564. Hal ini menunjukan tingkat efektivitas dan efisien
penyerapan anggaran dinilai baik karena dengan anggaran tersebut target pencapaian
indikator jumlah dukungan managemen dan tugas teknis lainnya dapat tercapai.
.f. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian
pernyataan kinerja).
Untuk mencapai indikator tersebut diperlukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
Kegiatan Pelatihan pengadaan Barang dan Jasa
Sasaran Kegiatan:
Sasaran kegiatan ini adalah Pengelola Pengadaan Barang dan Jasa
Kondisi yang dicapai :
Terlatihnya Pengelola Pengadaan Barang dan Jasa di Lingkungan KKP Kelas I Tanjung
Priok sehingga pada akhirnya Terlaksananya kegiatan pengadaan Barang dan jasa
yang sesuai dengan Peraturan Perundang-udangan yang berlaku
138
2) Kegiatan Pengadaan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran
Sasaran Kegiatan:
Sasaran kegiatan ini adalah pengadaan peralatan dan fasilitas perkantoran
Kondisi yang dicapai
Tersedianya pengadaan peralatan dan fasilitas perkantoran untuk menunjang
pelayanan di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok sehinnga indikator kegitan ini
dapat tercapai. Anggaran yang dialokasikan ke dalam DIPA Kantor Kesehatan Pelabuhan
Kelas I Tanjung Priok Untuk kegiatan ini sebesar Rp 1.464.400.000
139
B. Realisasi Anggaran
Tabel 3.25 Alokasi Dana per Output, per Jenis Belanja, per Sumber Pembiayaan
Tahun Anggaran 2018 KKP Kelas I Tanjung Priok
Kode Sumber
Dana
Pagu Realisasi
51 52 53 51 52 53
2058.004 PNBP 345,809,000 277,983,425
2058.004 RM 14,064,000 13,500,250
2058.007 PNBP 2,733,436,000 2,668,218,430
2058.007 RM 618,150,000 188,000,000 556,684,783 186,199,309
2058.009 PNBP 21,600,000
217,130,000 21,600,000 198,671,740
2058.009 RM 262,990,000 45,000,000 242,103,255 44,999,990
2059.005 PNBP 47,944,000 83,400,000 47,178,895 79,500,000
2059.005 RM 268,656,000 250,775,580
2059.009 PNBP 541,500,000 520,802,875
2059.009 RM 82,500,000 62,344,060
2059.012 PNBP 96,706,000 95,350,000 92,740,400 94,900,000
2060.500 PNBP 85,750,000 85,742,490
2060.500 RM 13,450,000 13,389,200
2060.502 PNBP 46,650,000
46,348,700
2060.502 RM 43,350,000 43,180,000
2063.053 PNBP 248,930,000 847,220,000 229,964,415 842,217,345
2063.053 RM 1,011,878,000 7,046,080,000
943,841,376 6,146,446,620
2063.994 RM 6,445,915,000 6,422,713,503
2063.994 RM 807,000,000 754,247,000
2063.994 RM 1,143,068,000 1,117,656,000
JUMLAH 35,515,709,000 JUMLAH 33,822,081,602
140
BAB IV
PENUTUP
Laporan akuntabilitas kinerja Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok Tahun 2018
merupakan perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, kebijakan
program dan kegiatan Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok kepada pimpinan
(Direktur Jenderal P2P) dalam pelaksanaan kegiatan Penyelenggaraan Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit di Pintu Masuk Negara.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok
telah dapat merealisasikan secara keseluruhan program dan kegiatan pada tahun 2018
dimana capaian sasaran strategis sebagaimana tercantum dalam Rencana Aksi Kegiatan
Tahun 2015-2019, yaitu Terkendalinya Seluruh Kondisi Potensial untuk Melakukan Cegah
Tangkal Penyakit di Pelabuhan. Hal ini didukung dengan fakta bahwa kinerja Kantor
Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok pada tahun 2018 telah berhasil merealisasikan
semua kegiatan yang merupakan penjabaran dari program dan sasaran Direktorat Jenderal
P2P untuk melakukan Penyelenggaraan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Pintu
masuk Negara
Rata-rata capaian indikator kinerja kegiatan Tahun 2018 sebesar 131,33 % dan tahun 2017
sebesar 112.16% terjadi kenaikan sebesar 19,17% Hasil dari pencapaian sasaran kinerja
tersebut berupa terwujudnya pelabuhan sehat yang ditandai dengan diterimanya penghargaan
pelabuhan sehat dari Kementerian Kesehatan untuk 3 pelabuhan yaitu Pelabuhan Tanjung
Priok, Sunda Kelapa dan Muara Baru.
Sepanjang tahun 2018 Kantor Kesehatan Pelabuhan Tanjung Priok telah mendapatkan
penghargaan, diantaranya :
141
A. Penerima Penghargaan Pelabuhan sehat se Indonesia untuk katagori
1. Pelabuhan Umum – Utama : Pelabuhan Tanjung Priok (Juara I)
2. Pelabuhan Umum – Utama : Pelabuhan Sunda Kelapa (Juara II)
B. Penerima Penghargaan Atas Kerjasama dan partisipasinya dalam pelaksanaan
Operasi SAR Gabungan kecelakaan pesawat LION AIR JT 610 PK-LQP Tanjung
Pakis Karawang pada tanggal 29 Oktober 2018
Pada Tahun 2018 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok dilakukan Self
Assessment terhadap Satker yang Diusulkan Sebagai Satker Berpredikat WBK/WBBM Tahun
2018 oleh Tim Penilai Internal
Perolehan prestasi ini tidak terlepas dari kerja keras seluruh komponen baik di lingkungan
KKP Kelas I Tanjung Priok maupun stake holder terkait, karena bagaimanapun suatu
keberhasilan tidak akan tercapai tanpa dukungan dan peran serta pihak-pihak terkait.
Keberhasilan yang telah dicapai tahun 2018 merupakan titik awal untuk melanjutkan
pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dicanangkan pada periode berikutnya dan
sekaligus menjadi barometer agar kegiatan di masa mendatang dapat dilaksanakan secara
efektif dan efisien. Sedangkan segala kekurangan dan hal-hal yang menghambat tercapainya
target dan rencana kegiatan diharapkan dapat dicari solusi serta diselesaikan dengan
mengedepankan profesionalisme dan kekeluargaan di lingkungan Kantor Kesehatan
Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok.
PENGUKURAN KINERJA
Unit Organisasi : Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok
Tahun Anggaran : 2018
142
NO SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
1 Kabupaten/kota yang melakukan pemantauan kasus penyakit berpotensi kejadian luar biasa (KLB) dan melakukan respon penanggulangan terhadap sinyal KLB untuk mencegah terjadinya KLB
1. Jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan 32.304
49.559
153,41%
2. Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan KKP
100%
100%
100%
3. Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit
2.826
3.504
123.99%
4. Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus
4
5
125%
5. Jumlah pelabuhan/ bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah
1
1
100%
6. Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan
35.000 54.968 157,05%
7. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi
4 4 100%
2
Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit tular vector dan zoonotic
8. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area 4 4 100%
3 Menurunnya penyakit menular langsung
9. Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung 600 1070 178,33%
143
Jumlah Anggaran : Rp 35.515.709.000
Realisasi : Rp 33.805.085.402
4
Meningkatnya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
10. Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya 40 48 120%
11. Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P
12 26 216.67%
12. Jumlah pengadaan sarana prasarana
194 197 101,55%