i
KATA PENGANTAR
Evaluasi kinerja merupakan proses untuk menghasilkan informasi capaian
kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen RKA-K/L. Laporan evalausi kinerja
BBPP ketindan tahun 2016 disusun dalam rangka memberikan informasi dan
gambaran keberhasilan, kegagalan dan kinerja program/kegiatan Balai selama
tahun 2016 agar dapat dijadikan bahan pertimbangan pengambilan keputusan bagi
pimpinan.
Laporan ini memuat 5 (lima) bab yang terdiri dari Bab I yang berisi
Pendahuluan, Bab II yang berisi Metodologi, Bab III yang berisi Pelaksanaan
program, Bab IV yang berisi Hasil dan pembahasan, serta Bab V yang berisi
Kesimpulan dan Saran.
Kami menyadari bahwa laporan ini belum sempurna, sehingga kami sangat
mengharapkan masukan dan sumbang saran dari pemangku kepentingan
(stakeholders) untuk perbaikan dan upaya tindak lanjut pelaksanaan kegiatan di
masa yang akan datang. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan kontribusinya bagi penyelesaian laporan ini.
Besar harapan kami, semoga laporan evaluasi kinerja Balai Besar Pelatihan
Pertanian Ketindan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Lawang, Januari 2017
Kepala Balai,
Dr. Ir. Adang Warya, MM
NIP. 19590722 198903 1 006
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ....................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................. ii DAFTAR TABEL ............................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................... iv BAB I. PENDAHULUAN ................................................................. 1
A. Latar belakang ........................................................................ 1 B. Tujuan .................................................................................. 3
C. Keluaran (output) .................................................................... 4 D. Hasil (outcome) ....................................................................... 4
E. Sasaran .................................................................................. 5 F. Ruang lingkup ......................................................................... 5 G. Aspek-aspek evaluasi ............................................................... 5
BAB II. METODOLOGI .................................................................. 7
A. Persiapan evaluasi kinerja ....................................................... 7 B. Pengumpulan data ................................................................... 7 C. Pengukuran dan penilaian ......................................................... 9
D. Analisis .................................................................................. 16
BAB III. PELAKSANAAN PROGRAM .............................................. 17 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................. 26
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................. 28
A. Kesimpulan ............................................................................ 28 B. Saran .................................................................................... 28
iii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Kategori penilaian kinerja ................................................... 15
Tabel 2. Kegiatan BBPP Ketindan tahun anggaran 2016 ..................... 19
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Grafik rencana penarikan dan realisasi anggaran per bulan .. 22
5
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Perubahan kondisi sosial, ekonomi dan politik yang
sangat fundamental menuntut perlunya sistem perencanan
pembangunan yang komprehensif dan mengarah kepada
perwujudan transparansi, akuntabilitas, demokratisasi,
desentralisasi dan partisipasi masyarakat, yang pada
akhirnya dapat menjamin pemanfaatan dan pengalokasian
sumber dana pembangunan yang semakin terbatas menjadi
lebih efisien dan efektif serta berkelanjutan. Salah satu
upaya untuk merespon tuntutan tersebut secara sistematis
adalah diberlakukannya Undang-Undang Nomor : 25 Tahun
2004, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
(SPPN).
Dalam sistem yang baru tersebut, tahapan
perencanaan pembangunan dimulai dari : (1). penyusunan
rencana, (2). penetapan rencana, (3). pengendalian
pelaksanaan rencana, dan (4). evaluasi pelaksanaan
rencana. Urutan tahapan tersebut merupakan bagian-bagian
dari fungsi manajemen yang saling terkait dan tidak dapat
dipisahkan. Sejalan dengan hal tersebut, upaya
6
pengendalian dan evaluasi terhadap kegiatan perlu
dilakukan, agar alokasi sumberdaya dapat terlaksana secara
efisien dan efektif.
Evaluasi dilakukan pada tahap pelaksanaan dan
setelah program atau kegiatan berakhir, guna menilai
capaian program/kegiatan, manfaat dan kontribusinya
dalam pembangunan. Bilamana evaluasi dilaksanakan pada
pertengahan pelaksanaan program atau kegiatan, dapat
diketahui secara dini gejala-gejala dari keberhasilan atau
kegagalan suatu program atau kegiatan.
Sebagaimana halnya kegiatan pemantauan, kegiatan
evaluasi harus direncanakan, baik pada tingkat
program/kegiatan ditingkat pusat maupun daerah. Guna
memudahkan evaluasi, maka perlu disusun indikator yang
tepat bagi pelaksanaan dan hasil-hasil yang diperoleh suatu
program atau kegiatan.
Kegiatan evaluasi pelaksanaan program kegiatan
merupakan hal penting untuk menilai hasil pelaksanaan
kegiatan sesuai rencana, pedoman yang ditetapkan dan
penggunaan input sesuai keperluan serta dilaksanakan
sesuai jadwal, sehingga tujuan dan sasaran tercapai.
Dengan evaluasi diharapkan dapat diketahui, : (1).
7
pencapaian kinerja; (2). output, outcome dan keberhasilan
program dan kegiatan; (3). gambaran potensi
pengembangan; dan (4). permasalahan yang dihadapi,
solusi dan rekomendasi perbaikan dimasa mendatang.
Hasil evaluasi menunjukkan berbagai kekuatan dan
kelemahan, sekaligus peluang dan ancaman yang dapat
dimanfaatkan untuk mendorong peningkatan kinerja,
disamping memberikan informasi umpan balik (feed back
information) bagi perbaikan pelaksanaan dan perumusan
perencanaan dimasa mendatang.
Dari uraian tersebut, maka BBPP Ketindan
memandang perlu untuk menyusun laporan evaluasi kinerja
tahun 2016. Evaluasi kinerja dilakukan berdasarkan
sumberdaya yang digunakan, indikator dan sasaran kinerja
keluaran untuk kegiatan dan atau indikator dan sasaran
kinerja hasil untuk program.
B. Tujuan
Tujuan dari kegiatan evaluasi kinerja, sebagai berikut :
1. Memberikan informasi dan gambaran keberhasilan, kegagalan
dan kinerja program atau kegiatan Balai;
8
2. Mengidentifikasi permasalahan yang timbul pada setiap
kegiatan yang dilaksanakan;
3. Menggali saran-saran untuk perbaikan kegiatan yang akan
datang;
4. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas dari anggaran
pemerintah;
5. Hasil monev sebagai feedback dalam proses penyusunan
anggaran di tahun mendatang, yaitu sebagai bahan
pertimbangan review baseline dan penyusunan alokasi
anggaran;
6. Sebagai early warning capaian kinerja anggaran tahun
berjalan;
7. Menyiapkan dan menyajikan hasil evaluasi sebagai bahan
pertimbangan pengambilan kebijakan bagi pimpinan.
C. Keluaran (output)
Output yang diharapkan dari evaluasi kinerja, sebagai berikut :
1. Tersedianya data dan informasi tentang pelaksanaan
kegiatan tahun 2016; dan
2. Teridentifikasinya permasalahan-permasalahan yang
dihadapi oleh pelaksana kegiatan.
9
D. Hasil (outcome)
Outcome dari kegiatan evaluasi kinerja adalah sebagai berikut :
1. Diketahuinya tingkat keberhasilan, kegagalan dan kinerja
program/kegiatan dari Balai;
2. Tersedianya data dan informasi sebagai bahan
pertanggungjawaban pelaksanaan program dan kegiatan;
3. Tersedianya data dan informasi sebagai bahan referensi untuk
perbaikan, tindak lanjut perbaikan pelaksanaan kegiatan; dan
4. Tersedianya data dan informasi sebagai bahan referensi
pelaksanaan kegiatan sejenis di tempat lain (analogi).
E. Sasaran
Sasaran dari evaluasi kinerja adalah pejabat eselon IV
sebagai pelaksana utama (PELMA) kegiatan BBPP Ketindan.
F. Ruang lingkup
Ruang lingkup kegiatan evaluasi kinerja adalah
seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh BBPP Ketindan
selama tahun 2016
10
G. Aspek-aspek evaluasi
Menurut Peraturan Menteri Keuangan Republik
Indonesia Nomor : 249/PMK.02/2011, tanggal 28 Desember
2011 tentang pengukuran dan evaluasi kinerja atas
pelaksanaan rencana kerja dan anggaran Kementerian
Negara/Lembaga, bahwa evaluasi kinerja terdiri atas 3
(tiga) aspek yaitu 1). aspek implementasi; 2). aspek
manfaat; dan 3) aspek konteks.
Evaluasi kinerja atas aspek implementasi dilkukan
dalam rangka menghasilkan informasi kinerja mengenai
pelaksanaan kegiatan dan pencapaian keluaran. Indikator
yang diukur dalam evaluasi kinerja atas aspek
implementasi, meliputi : 1). penyerapan anggaran, 2).
konsistensi antara perencanaan dan implementasi, 3).
pencapaian keluaran, 4). efisiensi.
Evaluasi kinerja atas aspek manfaat dilakukan dalam
rangka menghasilkan informasi mengenai perubahan yang
terjadi dalam masyarakat dan/atau pemangku kepentingan
sebagai penerima manfaat atas keluaran yang telah dicapai.
Indikator yang diukur dalam aspek manfaat adalah capaian
indikator kinerja utama.
11
Evaluasi kinerja atas aspek konteks dilakukan dalam
rangka menghasilkan informasi mengenai relevansi
masukan, kegiatan, keluaran dan hasil dengan dinamika
perkembangan keadaan, termasuk kebijakan pemerintah.
Evaluasi kinerja atas aspek implementasi dan evaluasi
kinerja atas aspek manfaat dilakukan setiap tahun,
sedangkan evaluasi kinerja atas aspek konteks dilakukan
paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun atau sesuai
kebutuhan dalam rangka menyesuaikan dengan
perkembangan keadaan.
12
BAB II. METODOLOGI
Evaluasi kinerja dilakukan dengan 4 (empat) tahap, yaitu : 1).
persiapan evaluasi kinerja; 2). pengumpulan data; 3). pengukuran dan
penilaian; dan 4). Analisis data/interpretasi data.
A. Persiapan evaluasi kinerja
Pada tahap persiapan evaluasi kinerja, meliputi : 1).
inventarisasi dan identifikasi berbagai indikator dan target
kinerja; dan 2). penyusunan desain pengumpulan data.
B. Pengumpulan data
Pada tahap pengumpulan data disesuaikan dengan
aspek yang akan dievaluasi. Pada setiap aspek yang
dievaluasi menggunakan data yang berbeda. Adapun data-
data yang diperlukan, sebagai berikut :
1. Evaluasi kinerja atas aspek implementasi
Data yang diperlukan dalam rangka evaluasi kinerja
atas aspek implementasi, meliputi : 1). pagu anggaran; 2).
target volume keluaran; 3). target indikator kinerja keluaran;
4). rencana penarikan dana; 5). realisasi anggaran; 6).
realisasi volume keluaran; dan 7). realisasi indikator kinerja
keluaran.
13
Data pagu anggaran, target volume keluaran, target
indikator kinerja tahunan dan rencana penarikan dana
diambil dari dokumen RKA-K/L dan dokumen pelaksanaan
anggaran yang ditetapkan atau disahkan oleh Menteri
Keuangan.
Data realisasi anggaran bersumber dari dokumen Surat
Perintah Pencairan Dana (SP2D), yang diterbitkan oleh
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara. Pengumpulan
data ini dilakukan setiap bulan sesuai dengan realisasi yang
dicapai.
Data realisasi volume keluaran diperoleh berdasarkan
1). bukti serah terima barang/jasa; 2). surat pernyataan
yang dibuat oleh pejabat pengelola kegiatan; dan atau 3).
Bukti atau dokumen lain yang dapat dipertanggungjawabkan.
Pengumpulan data ini dilakukan setiap bulan sesuai dengan
realisasi yang telah dicapai.
Data realisasi indikator kinerja keluaran diperoleh dari :
1). reviu dokumen; 2). survei; 3). observasi; dan/atau 4).
diskusi kelompok terarah (focus group discussion) yang
melibatkan pemangku kepentingan. Dokumen yang
dimaksud harus merupakan dokumen yang diterbitkan oleh
lembaga yang kredibel, baik berasal dari dalam dan luar
negeri. Dokumen tersebut dapat berupa laporan dan data-
data sensus.
14
2. Evaluasi kinerja atas aspek manfaat
Data yang diperlukan dalam rangka evaluasi kinerja
atas aspek manfaat, meliputi : 1). target indikator kinerja
utama; dan 2). realisasi indikator kinerja utama.
Data target kinerja utama bersumber dari dokumen
RKA-KL yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan, sedangkan
data realisasi indikator kinerja utama diperoleh dari reviu
dokumen, survey, observasi dan atau diskusi kelompok
terarah (focus group discussion) yang melibatkan pemangku
kepentingan. Dokumen yang dimaksud merupakan dokumen
yang diterbitkan oleh lembaga yang kredibel, baik berasal
dari dalam negeri dan luar negeri. Dokumen tersebut dapat
berupa laporan dan data-data sensus.
C. Pengukuran dan penilaian
Setelah data terkumpul dilakukan pengukuran dan
penilaian. Pengukuran merupakan proses menghasilkan
suatu nilai capaian kinerja untuk setiap indikator yang
dilakukan dengan cara membandingkan data realisasi
dengan data target yang telah direncanakan sebelumnya.
Pengukuran dilakukan pada setiap indikator evaluasi,
sebagai berikut :
15
1. Pengukuran evaluasi kinerja aspek implementasi
a. Indikator penyerapan anggaran
Pengukuran penyerapan anggaran dilakukan dengan
membandingkan akumulasi realisasi anggaran seluruh
satuan kerja dengan akumulasi pagu anggaran seluruh
satuan kerja (satker). Penyerapan anggaran diukur
dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan :
P = Penyerapan anggaran
RA = Akumulasi realisasi anggaran seluruh satker
PA = Akumulasi pagu anggaran seluruh satker
b. Indikator konsistensi antara perencanaan dan
implementasi
Pengukuran konsistensi antara perencanaan dan
implementasi dilakukan berdasarkan rata-rata ketepatan
waktu penyerapan setiap bulan dengan membandingkan
jumlah hasil perbandingan akumulasi realisasi anggaran
bulanan seluruh satker dengan akumulasi rencana
penarikan dana bulanan seluruh satker dengan jumlah
bulan. Rumus untuk pengukuran tersebut adalah sebagai
berikut :
16
∑ (∑
∑
)
Keterangan :
K = Konsistensi antara perencanaan dan implementasi
RA = Realisasi anggaran seluruh satker
RPD = Rencana penarikan dana seluruh satker
N = Jumlah bulan
c. Indikator pencapaian keluaran
Pengukuran pencapaian keluaran dilakukan berdasarkan
rata-rata dari perkalian antara perbandingan realisasi dan
target volume keluaran dengan rata-rata perbandingan
antara realisasi dan target indikator kinerja keluaran.
Pencapaian keluaran diukur dengan rumus sebagai
berikut :
∑ (
∑
)
Keterangan :
PK = Pencapaian keluaran
RVK = Realisasi volume keluaran
TVK = Target volume keluaran
17
RKKi = Realisasi indikator kinerja keluaran ke i
TKKi = Target indikator kinerj keluaran ke i
m = Jumlah indikator kinerja keluaran
n = Jumlah jenis keluaran
d. Indikator efisiensi
Pengukuran efisiensi dilakukan berdasarkan rata-rata
efisiensi untuk setiap jenis keluaran yang diperoleh
dengan mengurangkan angka 1 (satu) dengan hasil
perbandingan realisasi anggaran per keluaran dengan
pagu anggaran per keluaran, yaitu realisasi anggaran per
keluaran per realisasi volume keluaran dengan pagu
anggaran per keluaran per target volume keluaran.
Efisiensi diukur dengan rumus sebagai berikut :
∑ (
e i e i e i e i
) ni
n
Keterangan :
E = Efisiensi
RAK = Realisasi anggaran per keluaran
PAK = Pagu anggaran per keluaran
RVK = Realisasi volume keluaran
TVK = Target volume keluaran
n = Jumlah jenis keluaran
18
2. Pengukuran evaluasi kinerja aspek manfaat
Pengukuran capaian hasil pada evaluasi kinerja atas aspek
manfaat dilakukan dengan membandingkan realisasi
indikator kinerja utama dengan target indikator kinerja
utama. Capaian hasil diukur dengan rumus sebagai berikut :
∑
e i e i
ni
n
Keterangan :
CH = Capaian hasil
RKU = Realisasi indikator kinerja utama
TKU = Target indikator kinerja utama
N = Jumlah indikator kinerja utama
Setelah dilakukan pengukuran selanjutnya dilakukan
penilaian. Adapun yang dimaksud dengan penilaian, yaitu
proses interpretasi atas seluruh nilai capaian kinerja hasil
pengukuran kedalam informasi yang menggambarkan
tingkat keberhasilan program guna dianalisis lebih lanjut.
Penilaian kinerja dilakukan dengan menghitung nilai kinerja
atas aspek implementasi dan nilai kinerja atas aspek
manfaat, dikalikan dengan bobot masing-msing aspek
berkenaan. Bobot kinerja atas aspek implementasi sebesar
19
33,3% sedangkan bobot kinerja atas aspek manfaat sebesar
66,7%. Penilaian kinerja dihitung dengan rumus sebagai
berikut :
Keterangan :
NK = Nilai kinerja
I = Nilai aspek implementasi
CH = Capaian hasil
WI = Bobot aspek implementasi
WCH = Bobot capaian hasil
Bobot masing-masing indikator pada aspek
implementasi terdiri dari atas : 1). penyerapan anggaran
sebesar 9,7%; 2). konsistensi antara perencanaan dengan
implementasi sebesar 18,2%; 3). pencapaian keluaran
sebesar 43,5%; dan 4). efisiensi sebesar 28,6%. Nilai
kinerja atas aspek implementasi diperoleh dengan
menjumlahkan seluruh perkalian antara nilai masing-masing
indikator dengan masing-masing bobot berkenaan. Nilai
aspek implementasi dihitung dengan rumus sebagai berikut
:
NK = (I x WI) + (CH x WCH)
I = (P x WP) + (K x WK) + (PK x WPK) + (NE x
WE)
20
Keterangan :
I = Nilai aspek implementasi
P = Penyerapan anggaran
K = Konsistensi antara perencanaan dan implementasi
PK = Pencapaian keluaran
NE = Nilai efeisiensi
WP = Bobot penyerapan anggaran
WK = Bobot konsistensi antara perencanaan dan implementasi
WE = Bobot efisiensi
WPK = Bobot pencapaian keluaran
Sedangkan nilai kinerja atas aspek manfaat diperoleh
dari perkalian antara nilai capaian hasil dengan bobot aspek
berkenaan. Nilai kinerja atas aspek manfaat dihitung dengan
rumus sebagai berikut :
Keterangan : M = Nilai aspek manfaat
CH = Capaian hasil
WCH = Bobot capaian hasil
Hasil penilaian kinerja dikelompokkan dalam 4
(empat) kategori, seperti pada tabel 1 berikut ini.
M = CH x WCH
21
Tabel 1. Kategori penilaian kinerja
No. Skala Kategori
1. 90% < NK ≤ 100% Sangat Baik
2. 80% < NK ≤ 90% Baik
3. 60% < NK ≤ 80% Cukup atau Normal
4. 50 < NK ≤ 60% Kurang
5. NK ≤ 50% Sangat Kurang
D. Analisis
Tahapan analisis evaluasi kinerja aspek implementasi
dan evaluasi kinerja atas aspek manfaat, meliputi : 1).
analisis hubungan sebab akibat atas hasil pengukuran dan
penilaian untuk setiap indikator yang dievaluasi; 2). analisis
mengenai keterbatasan yang dihadapi dalam menjalankan
setiap proses evaluasi kinerja; dan 3) identifikasi faktor
pendukung dan kendala dalam pelaksanaan kegiatan,
pencapaian keluaran dan hasil.
22
BAB III. PELAKSANAAN PROGRAM
Seiring dengan program kerja Badan Penyuluhan dan
Pengembangan Sumberdaya Manusia, yaitu : “pengembangan
sumberdaya manusia pertanian dan kelembagaan petani”, BBPP
Ketindan menganggarkan dalam DIPA, untuk melaksanakan kegiatan-
kegiatan yang merupakan implementasi dari program kerja Badan
Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian untuk mendukung
target sukses pembangunan pertanian periode 2015 – 2019, yang
meliputi peningkatan swasembada berkelanjutan padi dan jagung dan
swasembada kedelai, gula dan daging sapi, peningkatan diversifikasi
pangan, peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor dan
peningkatan kesejahteraan petani, dilakukan melalui strategi yang
dikemas dalam 7 (tujuh) gema revitaliasi, yaitu : (1). Revitalisasi
lahan; (2). Revitalisasi perbenihan dan pembibitan; (3). Revitalisasi
infastruktur pertanian; (4). Revitalisasi SDM petani; (5). Revitalisasi
permodalan petani; (6). Revitalisasi kelembagaan petani; dan (7).
Revitalisasi teknologi dan industri hilir, telah banyak banyak capaian
yang diwujudkan meskipun masih perlu ditingkatkan.
Seluruh program kegiatan BBPP Ketindan, dielaborasi kedalam
sub kegiatan, yaitu: (1). pemantapan kelembagaan pelatihan bagi
aparatur dan non aparatur; (2). peningkatan mutu penyelenggaraan
pelatihan bagi aparatur dan non aparatur untuk mendukung program
pembangunan pertanian; (3). peningkatan kapasitas tenaga
23
kepelatihan pertanian; dan (4). peningkatan kerjasama, kemitraan
pelatihan pertanian dan fasilitasi balai; (5). pengembangan sarana dan
prasarana pendukung Diklat menuju lembaga pelatihan Internasional.
Seluruh kegiatan tersebut dijabarkan seperti pada tabel 2 berikut ini.
24
Tabel 2. Kegiatan BBPP Ketindan tahun anggaran 2016
No. Program/Kegiatan Anggaran Fisik
Pagu (Rp.) Self Blocking Realisasi (Rp.) Prosentase (%) Target Realisasi Persentase (%)
1. Sertifikasi Profesi
Bidang Pertanian
1.015.498.000 277.160.000 736.824.423 72,56 150 Orang 150 Orang 100,00
2. Layanan Internal
Organisasi
3.000.069.000 60.480.000 2.937.997.616 97,93 15
Dokumen
42
Dokumen
280,00
3. Peningkatan
Kapasitas Aparatur
dan Non Aparatur
Pertanian
10.737.453.000 162.360.000 10.524.040.097 98,01 3.613
Orang
3.610
Orang
99,92
4. Layanan Perkantoran 8.822.951.000 315.993.000 8.440.248.700 95,66 12 Bulan
Layanan
12 Bulan
Layanan
100,00
5. Perangkat Pengolah
Data dan Komunikasi
554.259.000 548.918.500 99,04 65 Unit 65 Unit 100,00
6. Peralatan dan
Fasilitas
Perkantoran
2.315.145.000 2.309.472.125 99,75 905 Unit 905 Unit 100,00
7. Gedung/Bangunan 1.746.195.000 1.745.811.000 99,98 718 M2 718 M2 100,00
TOTAL 28.191.570.000 815.993.000 27.243.312.461 96,64 125,70
25
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 249/PMK.02/2011
tanggal 28 Desember 2011 tentang pengukuran dan evaluasi kinerja
atas pelaksanaan rencana kerja dan anggaran Kementerian
Negara/lembaga, bahwa evaluasi kinerja terdiri atas 2 (dua) aspek,
yaitu aspek implementasi dan aspek manfaat.
1. Aspek implementasi
Pada aspek implementasi ada 4 (empat) indikator yaitu :
a. Penyerapan anggaran
Pada tahun 2016 BBPP Ketindan mendapatkan pagu anggaran
sebesar Rp. 28.191.570.000,-. Dari anggaran tersebut hanya
terealisasi sebesar Rp. 27.243.312.461,-. Sehingga
penyerapan anggaran BBPP Ketindan pada tahun 2016 dapat
dihitung sebagai berikut :
P = 96,64%
Jadi pada tahun 2016 penyerapan anggaran BBPP Ketindan
sebesar 96,64%, sisa anggaran Rp. 948.257.539,- atau
3,66%. Dari sisa Rp. 948.257.539,- tersebut yang terkena
26
self blocking sebesar Rp. 815.993.000,- atau 2,89%, jadi sisa
anggaran sebenarnya adalah Rp. 132.264.539 atau 0,87%.
Berikut disajikan grafik penyerapan anggaran per bulan
seperti pada gambar 1.
27
-
500.000.000
1.000.000.000
1.500.000.000
2.000.000.000
2.500.000.000
3.000.000.000
3.500.000.000
4.000.000.000
4.500.000.000
5.000.000.000
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Target Serapan (Rp.)
Realisasi Serapan (Rp.)
Gambar 1. Grafik rencana dan realisasi anggaran per bulan tahun 2016
28
b. Konsistensi antara perencanaan dan implementasi
Konsistensi antara perencanaan dan implementasi dihitung dengan
cara sebagai berikut :
Bulan
Rencana
Penarikan Dana
Komulatif (Rp.)
Realisasi
Komulatif
(Rp.)
Tingkat
Penyerapan
Per Bulan
Januari 550.171.000 750.588.126 136,43%
Februari 870.470.000 2.571.272.583 295,39%
Maret 1.214.750.000 4.059.405.599 334,18%
April 1.655.159.000 3.692.780.058 223,11%
Mei 1.690.292.000 1.926.367.893 113,97%
Juni 2.116.036.000 2.617.190.914 123,68%
Juli 2.914.473.000 572.146.160 19,63%
Agustus 2.875.571.000 1.277.111.520 44,41%
September 3.290.627.000 3.403.514.174 103,43%
Oktober 2.847.839.000 1.942.581.259 68,21%
November 3.409.761.000 1.453.110.917 42,62%
Desember 4.756.421.000 2.977.243.258 62,59%
Rata-rata 130,64%
Dari tabel diatas, diketahui bahwa konsistensi antara perencanaan
dan implementasi sebesar 130,64%. Walaupun tingkat konsistensi
antara perencanaan dan implementasi tinggi namun apabila
dicermati pada namun pada bulan Juni dan Agustus realisasi
serapan rendah (tidak mencapai target), dikarenakan pada bulan
tersebut merupakan bulan ramadhan dan hari raya idul fitri,
sehingga BBPP Ketindan untuk sementara menghentikan kegiatan
kecuali kegiatan rutin karena dimaksudkan agar fokus untuk
menjalan ibadah puasa. kemudian pada September target serapan
naik kembali karena kegiatan sudah diaktifkan kembali, namun
pada bulan Oktober sampai dengan Desember target serapan
29
kembali turun dikarenakan adanya self blocking, sehingga
menghambat kegiatan yang sudah direncanakan sebelumnya.
c. Pencapaian keluaran
Pencapaian keluaran dihitung dengan cara sebagai berikut :
No. Keluaran
Volume
Target
(TVK)
Realisasi
(RVK)
1. Sertifikasi Profesi Bidang
Pertanian
150 150
2. Layanan internal organisasi 15 43
3. Peningkatan kapasitas
aparatur dan non aparatur pertanian
3613 3610
4. Layanan perkantoran 12 12
5. Perangkat pengolah data dan komunikasi
65 65
6. Peralatan dan fasilitas perkantoran
905 905
7. Gedung/bangunan 718 718
Dari tabel diatas, dapat dihitung pencapaian keluarannya dengan
rumus :
∑ (
e i e i
) ni
n
PK= *(
)
+
PK = 126,65%
Jadi tingkat pencapaian keluaran BBPP Ketindan pada tahun 2016
sebesar 126,65%.
30
d. Efisiensi
Efisiensi diukur dengan cara sebagai berikut :
Item keluaranSatuan
keluaran
Target
Volume
Keluaran
(TVK)
Realisasi
Volume
Keluaran
(RVK)
Pagu Anggaran
per Keluaran
(PAK)
Realisasi
Anggaran per
Keluaran (RAK)
Sertifikasi Profesi
Bidang Pertanian
Orang 150 150 3.000.069.000 2.937.997.616 19.586.651 20.000.460 2,07%
Layanan internal
organisasi
Dokumen 15 43 3.000.069.000 2.937.997.616 68.325.526 200.004.600 65,84%
Peningkatan kapasitas
aparatur dan non
aparatur pertanian
Orang 3613 3610 10.737.453.000 10.524.040.097 2.915.247 2.971.894 1,91%
Layanan perkantoran Bulan
Layanan
12 12 8.822.951.000 8.440.248.700 703.354.058 735.245.917 4,34%
Perangkat pengolah
data dan komunikasi
Unit 65 65 554.259.000 548.918.500 8.444.900 8.527.062 0,96%
Peralatan dan fasilitas
perkantoran
Unit 905 905 2.315.145.000 2.309.472.125 2.551.903 2.558.171 0,25%
Gedung/bangunan Unit 718 718 1.746.195.000 1.745.811.000 2.431.492 2.432.026 0,02%
10,77%
RAK/RVK PAK/TVK(RAK/RVK)/
(PAK/TVK)
Keluaran (output)
Efisiensi
Volume keluaran Anggaran
Dari perhitungan diatas diketahui bahwa tingkat efisiensi
pemanfaatan anggaran tahun 2016 sebesar 10,77%. Tingkat
efisiensi terendah dicapai pada eluaran “gedung/bangunan” yaitu
sebesar 0,02%, sedangkan tingkat efisiensi tertinggi dicapai pada
eluaran “layanan internal organisasi”.
Dari perhitungan keempat indikator tersebut dapat diukur aspek
implementasinya yaitu dengan cara sebagai berikut :
I = (P x WP) + (K x WK) + (PK x WPK) + (E x WE)
= (96,64% x 9,7%) + (130,64% x 18,2%) + (126,65% x 43,5%)
+ (10,77% x 28,6%)
= 110,25%
Dari pengukuran tersebut dapat dikatakan bahwa pada tahun 2016 BBPP
Ketindan mengimplementasikan 110,25% kegiatan yang telah
direncanakan.
31
2. Aspek manfaat
Indikator yang diukur pada aspek manfaat adalah capaian hasil.
Capaian hasil diukur dengan cara :
Indikator Kinerja Utama Targe
t (%)
Realisas
i (%)
Realisasi/Targe
t
Jumlah aparatur dan non
aparatur pertanian yang meningkat kompetensinya
100 27,48 0,27
Jumlah ketenagaan pelatihan
pertanian yang meningkat kompetensinya
100 56,11 0,56
Jumlah kelembagaan pelatihan pertanian yang
difasilitasi dan dikembangkan
100 82.05 0,82
Jumlah dukungan pemantapan sistem pelatihan
pertanian
100 100 1,00
Jumlah dokumen ISO
9001:2015
100 100 1,00
Jumlah pelaksanaan pengawalan dan
pendampingan supervisi UPSUS
100 100 1,00
Capaian Hasil (CH) 77,61
Dari perhitungan tabel diatas diketahui bahwa capaian hasil BBPP
Ketindan pada tahun 2016 sebesar 77,61%.
Dari pengukuran aspek implementasi dan aspek manfaat maka dapat
diukur nilai kinerja (NK) dari BBPP Ketindan pada tahun 2016, yaitu
sebagai berikut :
NK = (I x WI) + (CH x WCH)
NK = (110,25% X 33,3%) + (77,61% X 66,7%)
NK = 88,48%
32
Nilai kinerja yang dihasilkan dari BBPP Ketindan pada tahun 2016
sebesar 84,36%, maka nilai kinerja atas pelaksanaan RKA-KL tersebut
termasu ategori “bai ”.
Terdapat perbedaan hasil perhitungan nilai kinerja yang dihitung
manual berdasarkan rumus-rumus yang tercamtum pada Peraturan Menteri
Keuangan No. 249/PMK.02/2011 dengan aplikasi SMART. menurut
perhitungan nilai kinerja BBPP Ketindan sebesar 84,36% sedangkan
menurut aplikasi SMART sebesar 99,91%, hal ini dikarenakan pada aplikasi
SMART tidak mengikutsertakan indikator "aspek manfaat", sedangkan pada
perhitungan manual menggunakan indikator "aspek implementasi" dan
"aspek manfaat".
33
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil evaluasi kinerja tahun 2016 dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Penyerapan anggaran BBPP Ketindan pada tahun 2016 sebesar
96,64%;
2. Nilai indikator konsistensi antara perencanaan dan implementasi
sebesar 130,64%;
3. Nilai indikator pencapaian keluaran sebesar 126,65%;
4. Nilai indikator efisiensi sebesar 10,77%;
5. Nilai aspek implementasi sebesar 110,25%;
6. Nilai aspek manfaat sebesar 77,61%; dan
7. Nilai evaluasi kinerja BBPP Ketindan pada tahun 2016 sebesar
88,48%.
B. Saran–saran
Memperhatikan hasil pelaksanaan evaluasi kinerja
disarankan :
1. Perlu dilaksanakan studi dampak untuk melihat aspek manfaat
kegiatan;
2. Dalam menyusun perencanaan hendaknya mempertimbangkan
hasil evaluasi tahun sebelumnya agar kekurangan tepatan yang
terjadi pada tahun sebelumnya tidak akan terulang pada tahun
sekarang.