Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 i
Kata Pengantar
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala atas semua
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya yang terhingga, sehingga penyusunan
Laporan Kinerja Instasi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2016 dapat
diselesaikan, sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan
selama Tahun 2016.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintahan tahun 2016 merupakan Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun pertama dalam
masa RPJMD Tahun 2013-2018. Laporan Kinerja Tahun 2015 disusun
berdasarkan RKPD Tahun 2016 yang dijabarkan dari Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2013-2018, sedangkan target
kinerjanya diukur berdasarkan RPJMD Tahun 2013-2018. Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur disusun berdasarkan pada
Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntanbilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan berpedoman pada Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 dengan semangat dan tekad yang kuat untuk
menginformasikan capaian kinerja secara transparan dan akuntabel atas kinerja
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, dalam mencapai sasaran-sasaran yang
ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun
2013 – 2018, dalam upaya memenuhi Visi ” Mewujudkan Kaltim SejahteraYang Merata dan Berkeadilan Berbasis Agroindustri dan Energi RamahLingkungan” .
Secara keseluruhan penyelenggaraan pemerintahan daerah Tahun 2016
telah banyak membuahkan hasil pembangunan, namun disadari masih terdapat
beberapa indikator kinerja yang belum tercapai. Berkenaan dengan itu, laporan
ini dapat menjadi sarana evaluasi agar kinerja ke depan menjadi lebih produktif,
efektif dan efisien, baik dari aspek perencanaan, pengorganisasian, manajemen
keuangan maupun koordinasi pelaksanaannya. Terima Kasih.
Samarinda, 14 Maret 2017
GUBERNUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR,
DR. H. AWANG FAROEK ISHAK
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 ii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah menjadi salah satu
upaya yang dilakukan pemerintah untuk mendorong tata kelola
pemerintahan yang baik, dimana instansi pemerintah melaporkan
kinerjanya dalam memberikan pelayanan publik. Proses penilaian yang
terukur ini juga menjadi bagian dari skema pembelajaran bagi organisasi
pemerintah untuk terus meningkatkan kapasitas kelembagaan sehingga
kinerjanya bisa terus ditingkatkan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Kalitamam Timur
tahun 2015 ini merupakan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun
2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah,
Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden Nomer 5 Tahun 2004
tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, dan Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah juga
merupakan bagian dari siklus Sistem AKIP.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Pemerintah
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013 – 2018, menetapkan 19 sasaran
dengan 24 indikator kinerja. Laporan ini menyajikan informasi yang relevan
menyangkut keberhasilan dan/atau kekurangan yang terjadi pada periode
tahun kedua. Perkembangan Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja
pada seluruh jajaran organisasi di lingkungan Pemerintah Provinsi
Kalimantan Timur telah menunjukkan peningkatan kinerja sebagaimana
tertuang dalam laporan hasil evaluasi AKIP oleh Kementerian Negara
Pendayagunaan Aparatur dan Reformasi Birokrasi, yaitu menunjukkan
nilai yang terus meningkat dari tahun ke tahun, terakhir evaluasi AKIP
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 iii
N o . In d ikato r S atu anR eal isasi
2013R eali sasi
2014R eal isasi
2015T arg et2016
R ealisasi2016
%C ap aian
T arg etA kh ir
R P JM D
1 I P M % 77,33 73, 82 73, 82 77,28 74, 17 95,97 78
2 P endapatanP erk api ta
% 47,52 61, 17 50, 63 50,65 50, 27 99,24 54,65 jut a
3 T ingk atK em is k inan
% 6,42 6, 23 6, 23 5,35 6, 23 85,87 5
4 T ingk atP engangguran
% 7,54 7, 5 7, 5 6,5 7, 5 86,66 5, 11
5 T ingk at Inflas i % 653,7 11.019 3, 8 6, 70 + 1 4, 89 85,78 5, 50+ 1
6 I ndek s G ini % 0,33 0,3332 0, 3332 0,33 0, 32 103,12 0, 32
tahun 2016 dengan nilai 77, 37 dan meningkat d i tahun 2015 dengan
nilai 75,14.
Kinerja utama yang diukur melalui 6 indikator bersifat makro yang
merepresentasi tingkat kesejahteraan masyarakat, yaitu Indeks
Pembangunan Manusia, Pendapatan Perkapita, Tingkat Kemiskinan,
Tingkat Pengangguran Laju inflasi, dan Indeks Gini. Menurut angka
absolut, pada tahun 2015 ini secara umum menunjukkan adanya
peningkatan kinerja dari tahun 2016.
Hasil pengukuran secara mandiri (self assessment)
menginformasikan secara ringkas tingkat capaian kinerja atas 19
(Sembilan belas) sasaran strategis dan 24 indikator kinerja utama
adalah 89,02% dengan kategori Sangat Baik, yang dapat dirincikan
bahwa 5 (lima) sasaran dengan tingkat capaian kinerja berkategori
Memuaskan, 8 (delapan) sasaran dengan tingkat capaian kinerja
berkategori Sangat baik, dan 3 (tiga) sasaran dengan tingkat capaian
kinerja berkategori Baik dan 3 (tiga) sasaran dengan tingkat capaian kinerja
berkategori cukup.
Rata rata capaian kinerja dari hasil pengukuran kinerja masih terlihat
adanya kekurang berhasilan yang ditunjukkan dengan capaian indikator
sasaran di bawah seratus persen. Hal tersebut akan menjadi catatan bagi
seluruh jajaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam upaya
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 iv
memperbaiki pelaksanaan kerja di masa mendatang.
Rincian capaian kinerja masing-masing indikator tiap sasaran tersebut
dapat diilustrasikan dalam tabel berikut :Sasaran I
Meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM)Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %
1. IPM Indeks 77,28 74,17 95,97Rata-rata capaian kinerja pada sasaran I 95,97
Sasaran IIMeningkatnya Angka Melek Huruf
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %2 Angka Melek Huruf % 98,60 98,69 100,09
Rata-rata capaian kinerja pada sasaran II 100,09Sasaran III
Meningkatnya rata-rata lama sekolahIndikator Kinerja Satuan Target Realisasi %
3 Angka rata-rata sekolah Tahun 11,00 9,15 83,18Rata-rata capaian kinerja pada sasaran III 83,18
Sasaran IVMeningkatnya angka harapan hidup
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %4 Angka harapan hidup Tahun 72,00 73,65 102,29
Rata-rata capaian kinerja pada sasaran IV 102,29Sasaran V
Meningkatnya pendapatan perkapitaUIndikator Kinerja Satuan Target Realisasi %
5 Pendapatan perkapita (juta Rupiah) 50,65 50,27 99,24Rata-rata capaian kinerja pada sasaran V 99,24
Sasaran VIMenurunnya tingkat kemiskinan
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %6 Tingkat Kemiskinan % 5,35 6,23 85,87
Rata-rata capaian kinerja pada sasaran VI 85,87Sasaran VII
Menurunnya tingkat pengangguranIndikator Kinerja Satuan Target Realisasi %
7. Tingkat Pengangguran % 6,50 7,50 86,66Rata-rata capaian kinerja pada sasaran VII 86,66
Sasaran VIIIMeningkatnya daya beli masyarakat
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %8 Tingkat Inflasi % 6,70 +1 4,89 85,789 Paritas daya beli/PPP (Rp) 751.237 11,23 149,49
Rata-rata capaian kinerja pada sasaran VIII 118Sasaran IX
Menurunnya Indeks GiniIndikator Kinerja Satuan Target Realisasi %
10 Indeks Gini Indeks 0,33 0,32 103,12Rata-rata capaian kinerja pada sasaran IX 103,12
Sasaran XMeningkatnya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %11 Pertumbuhan ekonomi dengan migas % 3,6-4,3 -1,28 -35,5512 Pertumbuhan ekonomi tanpa migas % 7,7-8,3 -1,48 -19,2213 Pertumbuhan ekonomi non migas dan non
batubara% 7,6-8,2 3,45 45,39
Rata-rata capaian kinerja pada sasaran X -3,13
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 v
Sasaran XIMeningkatnya kontribusi sektor pertanian dalam arti luas
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %14 Kontribusi sektor pertanian dalam arti luas % 8,00 7,62 95,25
Rata-rata capaian kinerja pada sasaran XI 95,25Sasaran XII
Tercapaianya swasembada panganIndikator Kinerja Satuan Target Realisasi %
15 Rasio pemenuhan beras % 82,01 50,00 60,96Rata-rata capaian kinerja pada sasaran XII 60,96
Sasaran XIIIMeningkatnya pemanfaatan energi terbarukan
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %16 Bauran energi baru terbarukan % 1,62 1,27 78,39
Rata-rata capaian kinerja pada sasaran XIII 78,39Sasaran XIV
Meningkatnya kepuasan masayrakat terhadap pelayanan infrastruktur dasarIndikator Kinerja Satuan Target Realisasi %
17 Indeks Kepuasan layanan infrastrukturdasar
Indeks 6,50 7,00 107,69
Rata-rata capaian kinerja pada sasaran XIV 107,69Sasaran XV
Terwujudnya pemerintah yang bersih dan bebas KKNIndikator Kinerja Satuan Target Realisasi %
18 Indeks Persepsi Korupsi Indeks 6,30 5,58 88,5719 Opini BPK Opini WTP WTP WTP
Rata-rata capaian kinerja pada sasaran XV 94.28Sasaran XVI
Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publikIndikator Kinerja Satuan Target Realisasi %
20 Indeks Kepuasan Masyarakat Indeks 80 75 93,75Rata-rata capaian kinerja pada sasaran XVI 93,75
Sasaran XVIIMeningkatnya Kapasitas dan akuntabilitas kinerja
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %21 Predikat Akuntabilitas kinerja Nilai/Kategori 76,00 77,37 101,8022 Predikat kinerja Penyelenggaraan
Pemerintah DaerahPredikat Sangat
TinggiTinggi Tinggi
Rata-rata capaian kinerja pada sasaranXVII
88.4
Sasaran XVIIIMeningkatnya Indeks Kualitas Lingkungan
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %23 Indeks Kualitas Lingkungan Indeks 80,19 83,19 103,74
Rata-rata capaian kinerja pada sasaranXVIII
103,74
Sasaran XIXMenurunnya tingkat emisi gas rumah kaca
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi %24 Intensitas Emisi (ton CO2/PDRB
US $ juta)1.350 1.384 97,54
Rata-rata capaian klinerja pada SasaranXXVI
97,54
Rata-rata capaian kinerja keseluruhan 89.02
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 vi
DAFTAR ISIHalaman
Kata Pengantar iRingkasan Eksekutif iiDaftar Isi viDaftar Tabel viii
BAB I Pendahuluan1.1 Latar Belakang 1
1.2 Maksud dan Tujuan 2
1.3 Sejarah Singkat Provinsi Kalimantan Timur 2
1.4 Gambaran umum kondisi daerah 5
1.4.1 Aspek Geograsi dan Demografi 5
1.4.2 Aspek Kesejahtreraan Masyarakat 11
1.4.3 Aspek Pelayanan Umum 17
1.4.4 Aspek daya Saing Daerah 18
1.5 Struktur Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur 18
1.6 Permasalahan Utama Pembangunan Provinsi Kaltim 23
1.7 Keragaman SDM Pemerintah Provinsi Kaltim 24
BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja2.1 Reformasi Birokrasi dan manajemen Perubahan di
Prov.Kaltim
25
2.2 Inovasi dalam Reformasi Birokrasi dan Pengelolaan
Kinerja Pemerintah Prov.Kaltim
27
2.3 Rencana Strategis Pemerintah Prov.Kaltim 28
2.3.1 Visi dan Misi 28
2.3.2 Tujuan 30
2.3.3 Sasaran 32
2.3.4 Strategi, Arah Kebijakan daerah, Program dan
Indikator Kinerja dalam RPJMD 2013-2018
36
2.3.5 Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah 60
2.4. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 61
2.4.1 Program untuk Pencapaian Sasaran 64
2.5 Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2016 66
2.5.1 Strategi untuk Pencapaian Kinerja Lainnya 69
2.5.2 Rencana Anggaran Tahun 2016 69
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 vii
BAB III Akuntabilitas Kinerja3.1 Tindak Lanjut Hasil Evaluaasi Tahun Sebelumnya 72
3.2 Capaian Reformasi Birokrasi Pemerintah Provinsi
Kalimantan Timur.
74
3.3 Pengukuran Realisasi Kinerja Tahun 2016 75
3.4 Evaluasi dan Analisis Realisasi Kinerja 82
3.5 Pencapaian Kinerja Lainnya 180
3.6 Realisasi Anggaran 184
BAB IV Penutup4.1 Simpulan 196
4.2 Strategi Peningkatan Kinerja 197
Lampiran :
1. Perjanjian Kinerja Tahun Tahun 2017
2. Pengukuran Kinerja Tahun Tahun 2016
3. Pernyataan Telah Direviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
Provinsi Kalimantan Timur Tahun Anggaran Tahun 2016
4. Matrik RPJMD Tahun 2013 - 2018
5. Penghargaan-penghargaan
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Wilayah Administratif Provinsi Kalimantan Timur 6
Tabel 1.2 Jumlah, Penyebaran, Pertumbuhan dan LajuPertumbuhan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota Tahun2015
11
Tabel 1.3 PDRB Kalimantan Timur Menurut Lapangan Usaha,Tahun 2014 (Jutaan Rupiah)
12
Tabel 1.4 Laju Pertumbuhan Riil PDRB Menururt Kategori (Persen),2011 - 2015
13
Tabel 1.5 Produk Domestik Regional Bruto dan PDRB PerkapitaProvinsi Kalimantan Timur, Tahun 2010 - 2015
14
Tabel 1.6 Perkembangan PDRB Perkapita, 2012─2015PDRB/Kapita (Juta Rupiah)
15
Tabel 1.7 Jumlah dan Presentase Penduduk miskin serta GarisKemiskinan menururt Kabupaten/Kota ProvinsiKalimantan Timur Tahun 2014
16
Tabel 1.8 Indeks Pembangunan Manusian (IPM) ProvinsiKalimantan TimurTahun 2011 – 2015
17
Tabel 1.9 Komposisi PNS dilingkungan Pemerintan ProvinsiKalimantan Timur berdasarkan Jenjang Pendidikan danJenis Kelamin, Tahun 2015
24
Tabel 2.1 Matrik Hubungan antara Misi dan Tujuan 31
Tabel 2.2 Matrik Hubungan antara Tujuan dan Sasaran 34
Tabel 2.3 Penentuan Strategi 38
Tabel 2.4 Perumusan Arah Kebijakan Pembangunan 43Tabel 2.5 Prioritas dan Sasaran Pembangunan Pemerintah Provinsi
Kalimantan Timur60
Tabel 2.6 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja 62
Tabel 2.7Tabel 2.7 Program Untuk Pencapaian Sasaran 65
Tabel 2.8 Perjanjian Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan TimurTahun 2016
67
Tabel 2.9 Realisasi Belanja Daerah Provinsi Kalimantan Timur 70
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 ix
Tahun Anggaran 2016 (Sebelum Dilakukan Audit BPK RI)
Tabel 2.10 Alokasi per Sasaran Pembangunan Tahun Anggaran2016
70
Tabel 3.1 Indeks Reformasi Birokrasi Pemerintah ProvinsiKalimantan Timur Tahun 2015 dan Tahun 2016
74
Tabel 3.2 Pengukuran Realisasi Kinerja Tahun 2016 77
Tabel 3.3 Realisasi dan Capaian Kinerja IKU Gubernur Tahun 2016Per Triwulan
80
Tabel 3.5 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 178Tabel 3.6 Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan Dan Belanja
DaerahPer 31 desember 2016
185
Tabel 3.7 Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2016 186
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 1
Bab IPendahuluan
1.1 Latar BelakangUntuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis,
transparan, akuntabel, efisien dan efektif, penilaian dan pelaporan kinerja
pemerintah daerah menjadi bagian kunci dalam proses penyelenggaraan
pemerintahan yang baik. Upaya ini juga selaras dengan tujuan perbaikan
pelayanan publik sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Untuk itu, pelaksanaan
otonomi daerah perlu mendapatkan dorongan yang lebih besar dari
berbagai elemen masyarakat, termasuk dalam pengembangan
akuntabilitas melalui penyusunan dan pelaporan kinerja pemerintah
daerah. Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan
amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29
Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan
Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan
Pemberantasan Korupsi.
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dilakukan
dengan mendasarkan pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014, dimana
pelaporan capaian kinerja organisasi secara transparan dan akuntabel
merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kinerja Pemerintah Provinsi
Kalimantan Timur.
Mengacu kepada Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014, tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan Tata Cara Reviu Atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah menjadi acuan disusunnya Laporan
Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2016, sebagai
pertanggungjawaban atas pelaksanaan pencapaian kinerja sebagaimana
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 2
disepakati dalam dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Perjanjian
kinerja dimaksud telah mempertimbangkan ketersediaan sumber daya
dan dana baik dari APBD maupun sumber dana lainnya serta mengacu
pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah tahun 2016 dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2013-2018.
1.2 Maksud dan TujuanLaporan Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur
merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugas
dan fungsi pemerintah daerah selama kurun waktu 1 tahun dalam
mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Penyusunan Laporan Kinerja
juga menjadi alat kendali untuk mendorong peningkatan kinerja setiap unit
organisasi.
Selain itu, Laporan Kinerja menjadi salah satu alat untuk
mendapatkan masukan stakeholders demi perbaikan kinerja Pemerintah
Provinsi Kalimantan Timur. Identifikasi keberhasilan, permasalahan dan
solusi yang tertuang dalam Laporan Kinerja, menjadi sumber untuk
perbaikan perencanaan dan pelaksanaan program dan kegiatan yang
akan datang. Dengan pendekatan ini, Laporan Kinerja sebagai proses
evaluasi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perbaikan yang
berkelanjutan di pemerintah untuk meningkatkan kinerja pemerintahan
melalui perbaikan pelayanan publik.
1.3 Sejarah Singkat Provinsi Kalimantan Timur
Provinsi Kalimantan Timur selain sebagai suatu kesatuan
administrasi, juga sebagai kesatuan ekologis dan historis. Kalimantan
Timur sebagai wilayah administrasi dibentuk berdasarkan Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 1956 dengan Gubernur yang pertama adalah APT
Pranoto.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 3
Sebelumnya Kalimantan Timur merupakan salah satu Karesidenan
dari Propinsi Kalimantan. Sesuai dengan aspirasi rakyat pulau terbesar di
Nusantara ini, sejak tahun 1956 wilayahnya dimekarkan menjadi 3 (tiga)
provinsi, yaitu Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan
Barat.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959, tentang
Penetapan Undang-Undang Darurat No. 3 Tahun 1953 tentang
Perpanjangan Pembentukan Daerah Tk. II di Kalimantan menjadi Undang-
Undang, meliputi :
1. Daerah Tingkat II Kutai
2. Kotapraja Balikpapan
3. Kotapraja Samarinda
4. Daerah Tingkat II Berau
5. Daerah Tingkat II Bulongan
Dalam perkembangan lebih lanjut sesuai ketentuan Undang Undang
Nomor 5 Tahun 1974 dibentuk 2 Kota Administratif berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 47 Tahun 1981 dan Peraturan Pemerintah Nomor 20
Tahun 1989, yakni :
1. Kota Administratif Bontang (berada di Kabupaten Kutai)
2. Kota Administratif Tarakan (berada di Kabupaten Bulungan)
Selanjutnya sebagai perpanjangan tangan dari Gubernur Kepala
Daerah Tingkat I Kalimantan Timur dalam mengelola administrasi
pemerintahan dan pembangunan di daerah, dibentuk 2 (dua) Pembantu
Gubernur yaitu :
Wilayah Utara berkedudukan di Kota Tarakan meliputi Kabupaten
Berau, Kabupaten Bulungan dan Kotif Tarakan)
Wilayah Selatan berkedudukan di Kota Balikpapan meliputi Kotamadya
Balikpapan, Kabupaten Kutai dan Kabupaten Pasir.
Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 dan
dirubah dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 4
Pemerintahan Daerah, maka struktur Pemerintahan wilayah Pembantu
Gubernur dihapuskan serta Kota Administratif Bontang dan Tarakan
ditingkatkan statusnya menjadi Daerah Otonom.
Selanjutnya berdasarkan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1997,
Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1999 dan Undang-Undang Nomor 7
Tahun 2002 serta Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2007 mengenai
pemekaran Kabupaten dan Kota di Wilayah Provinsi Kalimantan Timur,
Provinsi Kalimantan Timur dari 6 (enam) Kabupaten/Kota bertambah
menjadi 14 (empat belas) Kabupaten/Kota, yaitu :
1. Kabupaten Paser.
2. Kabupaten Berau.
3. Kabupaten Bulungan.
4. Kabupaten Kutai Kartanegara.
5. Kabupaten Kutai Barat.
6. Kabupaten Kutai Timur.
7. Kabupaten Malinau.
8. Kabupaten Nunukan.
9. Kabupaten Penajam Paser Utara.
10. Kabupaten Tana Tidung.
11. Kota Samarinda.
12. Kota Balikpapan.
13. Kota Tarakan.
14. Kota Bontang.
Pasca diterbitkannya Undang-Undang Nomor 20 tahun 2012 tentang
Pembentukan Provinsi Kalimantan Utara dan Undang-Undang Nomor 2
Tahun 2013 tentang Pembentukan Kabupaten Mahakam Ulu di Provinsi
Kalimantan Timur, maka wilayah Provinsi Kalimantan Timur saat ini terdiri
dari 7 Kabupaten dan 3 Kota yaitu :
1. Kabupaten Paser, ibukotanya Tana Paser.
2. Kabupaten Berau ibukotanya Tanjung Redeb.
3. Kabupaten Kutai Kartanegara, ibukotanya Tenggarong.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 5
4. Kabupaten Kutai Barat, ibukotanya Sendawar.
5. Kabupaten Kutai Timur, ibukotanya Sangatta.
6. Kabupaten Penajam Paser Utara, ibukotanya Penajam.
7. Kabupaten Mahakam Ulu, ibukotanya Ujoh Bilang.
8. Kota Samarinda, ibukotanya Samarinda.
9. Kota Balikpapan, ibukotanya Balikpapan.
10. Kota Bontang, ibukotanya Bontang.
1.4 Gambaran Umum Kondisi Daerah
1.4.1 Aspek Geografi dan Demografi
Kondisi geografi dan demografi merupakan dua faktor penting,
mendasar dan saling menunjang satu sama lain yang menentukan
keberhasilan pembangunan. Kondisi geografi akan memberikan
gambaran tentang ketersediaan sumber daya alam, luas lahan, mineral
dan bahan tambang yang terkandung di dalamnya, hingga fisiografi lahan
beserta flora dan fauna yang berada di atasnya. Sedangkan, kondisi
demografi merupakan gambaran tentang ketersediaan sumber daya
manusia, baik ditinjau dari aspek kualitas maupun kuantitasnya dalam
rangka mendukung pelaksanaan pembangunan.
1) Luas dan batas wilayah administrasi
Provinsi Kalimantan Timur mempunyai luas wilayah sekitar
12.734.691,75 ha yang terdiri dari daratan seluas 12.638.892,63 ha dan
perairan darat seluas 95.799,12.. Dari segi administrasi pemerintahan,
Provinsi Kalimantan Timur terbagi menjadi 7 (tujuh) kabupaten (Berau,
Kutai Kartanegara, Kutai Timur, Kutai Barat, Paser, Penajam Paser Utara,
dan Mahakam Ulu) dan 3 (tiga) kota (Balikpapan, Bontang dan
Samarinda).
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 6
Adapun pembagian wilayah administratif Provinsi Kalimantan Timur
menurut kabupaten/kota dapat dirinci sebagai berikut:
Tabel 1.1
Data Wilayah Administratif Provinsi Kalimantan TimurMenurut Kabupaten/Kota, 2015
Kabupaten/KotaLuas Daratan
(Ha)Jumlah
KecamatanJumlah
Desa
(1) (2) (3) (4)
1. Paser 1 103 079,03 10 144
2. Kutai Barat 1 349 555,59 16 194
3. Kutai Kartanegara 2 559 004,99 18 237
4. Kutai Timur 3 096 435,18 18 135
5. Berau 2 163 498,46 13 110
6. Penajam Paser Utara 291 894,46 4 54
7. Balikpapan 51 124,20 6 34
8. Samarinda 69 264,16 10 59
9. Bontang 16 298,78 3 15
10.Mahakam Ulu 1 938 738,41 5 50
Kalimantan Timur 12. 638 892,63 103 1.032
Sumber: Bappeda Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 7
Kabupaten terluas di Provinsi Kalimantan Timur adalah Kabupaten
Kutai Timur dengan luas sebesar 3.096.435,18 Ha atau 24,38 persen dari
total luas wilayah Provinsi Kalimantan Timur, sedangkan Kabupaten/Kota
dengan luas terkecil adalah Kota Bontang yang hanya memiliki luas
sebesar 16.298,78 Ha atau 0,13 persen dari total luas wilayah Provinsi
Kalimantan Timur. Secara administratif, batas wilayah Provinsi Kalimantan
Timur adalah sebagai berikut:
1. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Utara;
2. Sebelah Barat:
Berbatasan dengan Negara Bagian SerawakMalaysia, Provinsi Kalimantan Barat, dan ProvinsiKalimantan Tengah;
3. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Selatan;dan
4. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Selat Makasar dan LautSulawesi.
2) Kondisi Geografis
Daerah Kalimantan Timur yang dengan luas wilayah 127.346,92
km2, terletak antara 113o44' dan 119o00' Bujur Timur, dan antara
2o33 'Lintang Utara dan 2o25' Lintang Selatan. Dengan adanya
perkembangan dan pemekaran wilayah, Kalimantan Timur yang
merupakan provinsi terluas ketiga setelah Papua dan Kalimantan
Tengah, dibagi menjadi 7 (tujuh) kabupaten, 3 (tiga) Kota, 103
kecamatan dan 1.032 desa/Kelurahan
Tujuh kabupaten tersebut adalah Paser dengan ibukota Tanah
Grogot, Kutai Barat dengan ibukota Sendawar, Kutai Kartanegara dengan
ibukota Tenggarong, Kutai Timur dengan ibukota Sangatta, Berau dengan
ibukota Tanjung Redeb, Penajam Paser Utara dengan ibukota Penajam,
dan Mahakam Ulu dengan ibukota Ujoh Bilang (pemekaran dari
Kabupaten Kutai Barat). Sedangkan tiga Kota adalah Balikpapan,
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 8
Samarinda dan Bontang.
Kalimantan Timur merupakan salah satu pintu gerbang utama di
wilayah Indonesia bagian Timur. Daerah yang juga dikenal sebagai
gudang kayu dan hasil pertambangan ini mempunyai ratusan sungai
yang tersebar pada hampir semua kabupaten/kota dan merupakan
sarana angkutan utama di samping angkutan darat, dengan sungai
yang terpanjang Sungai Mahakam.
Provinsi Kalimantan Timur terletak di paling timur Pulau
Kalimantan. Tepatnya provinsi ini berbatasan langsung dengan
Kalimantan Utara di sebelah Utara, Laut Sulawesi dan Selat Makasar di
sebelah Timur, Kalimantan Selatan di sebelah Selatan, dan Kalimantan
Barat, Kalimantan Tengah serta Malaysia di sebelah Barat.
3) Topografi
Berdasarkan kelerengan atau kemiringan lahan dan ketinggian
tempat, karakteristik topografi Provinsi Kalimantan Timur didominasi oleh
lahan-lahan dengan kelerengan di atas 40 persen dan ketinggian kurang
dari 500 meter dpl. Kondisi demikian akan mempunyai pengaruh sangat
besar dalam rangka pemanfaatan lahan sesuai dengan rencana tata
ruang wilayah.
Lahan datar (0-2%) di Provinsi Kalimantan Timur pada umumnya
hanya terdapat di daerah pantai dan daerah aliran sungai-sungai besar
yang luasnya sekitar 10,70 persen dari total wilayah. Sedangkan lahan
dengan tingkat kelerengan landai (2-15%) luasnya mencapai 16,16
persen. Sisanya, lahan berbukit dengan tingkat kelerengan > 15% dengan
luasnya mencapai sekitar 73,14 persen dari luas wilayah Provinsi
Kalimantan Timur.
Pengembangan tanaman pangan hanya mungkin dilakukan di
daerah yang datar hingga landai atau wilayah dengan kemiringan 0-15
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 9
persen. Sedangkan lahan dengan tingkat kelerengan yang lebih tinggi
(>15 persen) hanya cocok untuk tanaman tahunan dan kawasan
konservasi.
4) Demografi
Demografi merupakan ilmu yang dapat menggambarkan dan
mempelajari segala persoalan-persoalan kependudukan suatu wilayah
dari segi kuantitas, distribusi hingga komponen-komponen perubahannya.
Kondisi demografi di Provinsi Kalimantan Timur sangat kompleks
mengingat wilayah geografis yang begitu luas namun jumlah penduduk
yang bisa dibilang belum tinggi. Selain itu distribusi penduduk yang
menyebar tidak merata menimbulkan tantangan tersendiri dalam membuat
kebijakan kependudukan agar pembangunan dirasakan setiap lapisan
masyarakat.
Penduduk Kalimantan Timur dari tahun ke tahun mengalami
kenaikan yang cukup berarti. Hal ini dapat dilihat dari jumlah
Penduduk 2012, 2013 sampai dengan 2014. Jumlah penduduk pada
tahun 2012 sebesar 3.199.696 jiwa, meningkat menjadi 3.275.844 jiwa
pada tahun 2013, meningkat lagi menjadi 3.351.432 jiwa di tahun
2014 dan tahun 2015 meningkat lagi menjadi 3.426.638 jiwa. Berarti
dalam periode tersebut penduduk Kalimantan Timur telah bertambah
hampir 75.206 ribu jiwa setiap tahunnya.
Pada periode 2013-2015 pertumbuhan penduduk di Kalimantan
Timur sebesar 2,24 persen. Kabupaten/Kota yang mengalami
pertumbuhan tertinggi adalah Kabupaten Kutai Timur sebesar 4,28
persen, sedangkan kabupaten/kota lainnya pertumbuhannya berkisar
0,29–2,79 persen.
Sebagaimana pertumbuhan penduduk, persebaran penduduk di
Kalimantan Timur juga tidak merata. Pada tahun 2015 porsi terbesar
penduduk Kalimantan Timur berada di Kota Samarinda (23,71%), yang
merupakan ibukota Provinsi Kalimantan Timur. Selebihnya berada di
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 10
Kabupaten Kutai Kartanegara (20,95%), Kota Balikpapan (17,96%) dan
tersebar di kabupaten/kota lain berkisar 0,76-9,34 persen.
Pola persebaran penduduk Kalimantan Timur menurut luas
wilayah sangat timpang, sehingga menyebabkan terjadinya perbedaan
tingkat kepadatan penduduk yang mencolok antar daerah, terutama
antar kabupaten dengan kota. Wilayah kabupaten dengan luas
98,91 persen dari wilayah Kalimantan Timur dihuni oleh sekitar 53,56
persen dari total penduduk Kalimantan Timur. Sedangkan selebihnya,
yaitu 46,44 persen menetap di kota yang luasnya hanya 1,09 persen dari
luas wilayah Kalimantan Timur. Akibatnya kepadatan penduduk di
kabupaten hanya berkisar 1-53 jiwa/km², sementara kepadatan penduduk
di Kota Balikpapan sebanyak 1.201,71 jiwa/km², Kota Samarinda
1.134,07 jiwa/km², dan Kota Bontang 1.001,14 jiwa/km². Sedangkan
kepadatan penduduk Kalimantan Timur adalah 26,91 jiwa/km².
Jumlah penduduk, penyebaran penduduk, pertumbuhan penduduk
dan kepadatan penduduk menurut kabupaten/kota tahun 2015 pada tabel
berikut :
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 11
Tabel 1.2
Jumlah, Penyebaran, Pertumbuhan dan LajuPertumbuhan Penduduk Menurut Kabupaten/Kota Tahun 2015
No. Kabupaten/ Kota JumlahPenduduk
PenyebaranPenduduk Pertumbuhan
KepadatanPenduduk
Per Km2
1 Paser 262 301 7,65 2,39 23,64
2 Kutai Barat 145 838 4,26 0,65 10,84
3 Kutai Kartanegara 717 789 20,95 2,48 27,62
4 Kutai Timur 320 115 9,34 4,28 10,31
5 Berau 208 893 6,10 2,79 9,61
6 Penajam Paser Utara 154 235 4,50 1,39 52,75
7 Mahakam Ulu 25 970 0,76 0,29 1,34
8 Balikpapan 615 574 17,96 1,73 1 201,71
9 Samarinda 812 597 23,71 12,96 1 134,07
10 Bontang 163 328 4,77 2,33 1 001,15
Jumlah Total 3 426 638 100 2,24 26,91
Sumber Data : Badan Pusat Statistik Prov.Kaltim (Kalimantan Timur Dalam Angka 2015.)
1.4.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat
Aspek kesejahteraan masyarakat memberikan gambaran dan hasil
analisis terhadap kondisi kesejahteraan masyarakat, mencakup
kesejahteraan dan pemerataan ekonomi, kesejahteraan sosial dan seni
budaya dan olahraga.
1) Kondisi Ekonomi Daerah
Kondisi ekonomi suatu daerah adalah salah satu faktor yang
mempengaruhi tingkat kesejahteraan suatu daerah. Adanya pertumbuhan
ekonomi menunjukkan adanya peningkatan produksi di suatu daerah pada
periode waktu tertentu. Adanya peningkatan produksi diharapkan mampu
meningkatkan pendapatan masyarakat sehingga juga terjadi peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 12
PDRB Kalimantan Timur Menurut pengeluaran ada tahun 2015,
masih didominasi oleh komponen ekspor impor dengan kontribusi 33,53
persen (net ekspor). Disusul pengeluaran Pembentukan Modal Tetap
Bruto sebesar 29,04 persen dan pengeluaran untuk konsumsi rumah
tangga yaitu 17,21 persen.
Tabel 1.3
PDRB Kalimantan Timur Menurut Lapangan Usaha,Tahun 2014 (Jutaan Rupiah)
No. Lapangan UsahaTahun 2015
ADH Berlaku ADH Konstan
1 Pertanian, Kehutanan danPerikanan 38.230.279 28.501.395
2 Pertambangan dan Penggalian 225.379.208 220.181.882
3 Industri Pengolahan 103.984.604 88.346.392
4 Listrik, Gas dan Air Bersih 383.489
5 Konstruksi 41.445.891 30.524.988
6 Perdagangan Besar, ReparasiMobil dan Sepeda Motor 25.395.701 21.069.664
7 Tranportasi dan Pergudangan 17.432.908 11.992.130
8 Penyediaan Akomodasi danmakan minum, informasi dankomunikasi, jasa keuangan danasuransi , Real estate, dan Jasaperusahaan
24.662.380 20.512.133
9 Pemerintahan, Pertanahan danJaminan Sosial Wajib 11.767.430 8.210494
10 Jasa-jasa 13.169.333 9.993.516
PDRB 501.867.803 439.716.062
Sumber Data : Kalimantan Timur Dalam Angka 2014, BPS Prov.Kaltim
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 13
Laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Provinsi Kalimantan Timur Menurut Lapangan Usaha pada tahun 2015
sebesar -1,28 persen. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya
sebesar 1,57 persen, maka pada tahun 2015, laju pertumbuhan
PDRB mengalami penurunan.
Tabel 1.4
Laju Pertumbuhan Riil PDRB Menururt Kategori (Persen), 2011 - 2015
Kategori Uraian 2011 2012 2013 2014 2015
(1) (2) (3) (4
)
(5) (6) (7)
A Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan5.31 7.62 6,44 6,72 4,59
B Pertambangan dan Penggalian 10.64 8.01 1.85 -0.56 -4,83C Industri Pengolahan -3.77 -3.49 -1.81 0,22 2,26D Pengadaan Listrik, Gas 14.62 13.27 3.56 18,74 25,41E Pengadaan Air 4.42 2.63 6.26 4,55 2,56F Konstruksi 4.75 6.21 4.91 5,98 -1,16G Perdagangan Besar dan Eceran, dan
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
10.40 5.59 3,26 4,43 0,32H Transportasi dan Pergudangan 9.91 7.25 6,51 7,23 2,57I Penyediaan Akomodasi dan Makan
Minum8.21 9.68 3,34 5,18 4,89
J Informasi dan Komunikasi 8.84 12.10 9.11 9,65 7,98K Jasa Keuangan 5.83 12.46 14.37 2,41 2,05L Real Estate 5.48 8.27 8.23 8,29 3,59
M,N Jasa Perusahaan 14.35 8.54 8.22 8,29 -3,75O Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib
8.65 1.89 4,74 9,47 4,85P Jasa Pendidikan 23.03 19.09 18.74 15,28 11,50Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 12.02 10.43 5.12 10,90 12,04
R,S ,
T,U
Jasa lainnya 6.24 3.66 3,24 7,38 8,81PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 6.30 5.26 2.25 1.57 -1,28
Sumber Data : PDRB menurut Lapangan usaha Tahun 2011-2015.
Perekonomian Kalimantan Timur tahun 2015 mengalami kontraksi
-1,28 persen, lebih rendah dari capaian tahun 2014 yang tumbuh 1,57
persen. Kondisi ini dipengaruhi oleh kinerja lapangan usaha
Pertambangan dan Penggalian yang terkoreksi sebesar -4,83 persen,
diikuti dengan lapangan usaha Jasa Perusahaan sebesar -3,75 persen
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 14
dan lapangan usaha Konstruksi sebesar -1,16 persen. Adapun
lapangan usaha Pengadaan Listrik dan Gas merupakan lapangan usaha
yang mengalami pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 25,41 persen.
Tabel 1.5
Produk Domestik Regional Bruto dan PDRB Perkapita
Provinsi Kalimantan Timur, Tahun 2010 - 2015
U r a i a n 2010 2011 2012 2013 2014 2015
(1)
(2) (3) (4) (5) (6) (7)
Nilai PDRB (Miliar Rp)
- ADHB
- ADHK 2010
383.293,00
383.293,00
472.780,55
407.435,38
503.402,03
428.877,71
519.131,87
438.532,91
526.896,79
445.418,64
501.867,80
439.716,08
PDRB perkapita (RibuRp)
ADHB
ADHK 2010
125.772,93
125.772,93
151.367,28
130.446,11
157.327,88
134.036,85
158.474,84
133.870,48
157.216,92
132.905,24
146.462,33
128.324,31
Pertumbuhan PDRB
perkapita ADHK 2010(%)
- 3,72 2,75 (0,12) (0,72) (3,45)
Jumlah penduduk(000 org)
3.047,50 3.123,40 3.199,70 3.275,80 3.351,40 3.426,60
PertumbuhanPenduduk (%)
- 2,49 2,47 2,44 2,40 2,37
Sumber Data : PDRB menurut Penggunaan Tahun 2011-2015.
PDRB per kapita Provinsi Kalimantan Timur menunjukkan
penurunan dalam dua tahun terakhir dari sekitar Rp. 158,47 juta per
kapita pada tahun 2013, menjadi Rp.157,22 juta per kapita (2014) dan
menjadi Rp.146,46 juta per kapita (2015). Sementara itu pertumbuhan
PDRB per kapita secara “riil” juga terus melemah. Pada tahun 2011
pertumbuhan PDRB per kapita sebesar 3,72 persen, melemah menjadi
2,75 persen pada tahun 2012, melemah lagi hingga terkontraksi sebesar
0,12 persen pada tahun 2013, terkontraksi 0,72 persen pada tahun 2014
dan kembali terkontraksi sebesar 3,45 persen di tahun 2015. sebesar
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 15
0,16 lebih disebabkan karena pertumbuhan ekspor lebih lambat
dari pertumbuhan konsumsi rumahtangga.
PDRB Kaltim menunjukkan bahwa sektor ekonomi yang sangat
berperan dalam pembentukan PDRB Kalimantan Timur adalah sektor
Pertambangan (44,91 persen), Industri Pengolahan (20,72 persen),
Konstruksi (8,26 persen), serta sektor Pertanian (7,62 persen).
Tabel 1.6
Perkembangan PDRB Perkapita, 2012─2015PDRB/Kapita (Juta Rupiah)
UraianTahun
2012 2013 2014 2015
PDRB/Kapita (Juta
Rupiah/Jiwa)157,32 158,47 157,21 146,46
Sumber Data : Kalimantan Timur Dalam Angka 2015, BPS Prov.Kaltim
Pada tahun 2015, PDRB perkapita Kalimantan Timur mencapai
146,46 juta rupiah mengalami penurunan sebanyak 10,75 juta rupiah dari
tahun 2014 atau terkoreksi sebesar -6,84 persen dan merupakan yang
terendah dalam kurun waktu 2011-2015. Dan jika diamati selama 2011-
2015, PDRB perkapita Kalimantan Timur ada kecenderungan semakin
menurun secara berkelanjutan.
2) Penduduk Miskin
Penduduk Kalimantan Timur dari tahun ke tahun mengalami
kenaikan yang cukup berarti. Hal ini dapat dilihat dari jumlah
Penduduk Miskin 2012, 2013 sampai dengan 2014. Jumlah penduduk
miskin pada tahun 2012 sebesar 246,10 jiwa, meningkat menjadi 248,69
pada tahun 2013 dan meningkat lagi menjadi 252,68 jiwa di tahun
2014. Berarti dalam periode tersebut penduduk Kalimantan Timur
telah bertambah hampir 3,99 ribu jiwa setiap tahunnya.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 16
Tabel 1.7
Jumlah dan Presentase Penduduk miskin serta Garis Kemiskinanmenururt Kabupaten/Kota Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2014
Kabupaten/Kota
Tahun 2014
PendudukMiskin
(000)
PersentasePendudukMiskin (%)
Garis Kemiskinan
(Rp/kapita/Bulan)
(1) (2) (3) (4)1. Paser 20,3 7,87 348.4442. Kutai Barat 12,9 7,53 385.0083. Kutai
Kartanegara 52,5 7,43 371.7914. Kutai Timur 28,3 9,10 408.2245. Berau 9,8 4,76 404.6656. Penajam Pasir
Utara 11,6 7,56 341.4997. Balikpapan 15,0 2,46 460.2978. Samarinda 38,6 4,56 493.7639. Bontang 8,2 5,10 454.392Kaltim/Kaltara 252,68 6,31 444.248
Sumber: BPS Prov. Kalimantan Timur, 2016
Jumlah penduduk miskin di Kalimantan Timur pada tahun
2015 mengalami penurunan yaitu dari 252.680 ribu jiwa di tahun 2014
menjadi 209.990 ribu jiwa. Besar kecilnya jumlah penduduk
miskin dipengaruhi oleh ukuran garis kemiskinan, karena penduduk miskin
adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per
bulan di bawah garis kemiskinan.
Menurut kabupaten/kota, jumlah penduduk miskin terbanyak pada
tahun 2014 ada di Kabupaten Kutai Kartanegara sebanyak 52,50
ribu jiwa namun yang memiliki persentase penduduk miskin terbanyak
adalah Kutai Timur sebesar 9,10 persen.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 17
3) Indeks Pembangunan Manusia
Indeks pembangunan manusia atau Human Development Index
(HDI) yang diperkenalkan oleh United Nations Development Programes
(UNDP) sejak tahun 1990 adalah sebuah indeks komposit untuk
mengukur keberhasilan atau kinerja suatu negara/wilayah dalam bidang
pembangunan manusia. Dengan IPM, kita bisa melakukan analisis
pembandingan pencapaian pembangunan manusia antar wilayah. IPM
sendiri dibangun melalui pendekatan tiga dimensi dasar yang mencakup
Angka Harapan Hidup (kesehatan), Angka Melek Huruf dan Rata-rata
Lama Sekolah (pendidikan) dan Daya Beli Per Kapita (standar hidup
layak/ekonomi).
Tabel 1.8
Indeks Pembangunan Manusian (IPM) Provinsi Kalimantan TimurTahun 2011 – 2015
UraianTahun
2011 2012 2013 2014 2015
IPM 72,07 77,62 73,21 73,82 74,17
Pada periode 2011 hingga 2015, IPM di Provinsi Kalimantan Timur
mengalami tren peningkatan di setiap tahunnya. IPM tahun 2011 sudah
mencapai 72,07. Di tahun-tahun berikutnya, IPM terus mengalami
kenaikan hingga terakhir tahun 2015 angka IPM Provinsi Kalimantan
Timur mencapai 74,17.
1.4.3 Aspek Pelayanan UmumPada bagian aspek pelayanan umum berikut ini menjelaskan
perkembangan kinerja yang dilakukan oleh pemerintah Provinsi
Kalimantan Timur, baik pada urusan pelayanan wajib dan urusan pilihan.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 18
Urusan pelayanan wajib merupakan urusan pemerintahan yang
harus diselenggarakan oleh pemerintah daerah karena berkaitan dengan
pelayanan dasar. Secara umum, penyelenggaraan pelayanan dasar
Provinsi Kalimantan Timur memang sudah mulai ada perbaikan, namun
masih perlu adanya peningkatan terutama sarana prasarana penunjang
pendidikan.
1.4.4 Aspek Daya Saing DaerahDaya saing daerah merupakan salah satu aspek tujuan
penyelenggaraan otonomi daerah sesuai dengan potensi, kekhasan, dan
unggulan daerah. Suatu daya saing (competitivness) merupakan salah
satu faktor keberhasilan pembangunan ekonomi yang berhubungan
dengan tujuan pembangunan daerah dalam mencapai tingkat
kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan. Pada aspek daya saing
daerah memberikan gambaran tentang kemampuan ekonomi daerah,
fasilitas wilayah/infrastruktur, iklim berinvestasi dan sumberdaya manusia.
Indikator yang mengambarkan aspek daya saing daerah.
1.5. Struktur Organisasi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur
Sebagai daerah otonom, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur
dalam menjalankan otonominya, didukung dengan Organisasi Perangkat
Daerah yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 06 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Provinsi
Kalimantan Timur, Peraturan D a e r a h Kalimantan T i m u r Nomor 07
Tahun 2008, tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah
DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Peraturan Daerah Nomor 08 Tahun
2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi
Kalimantan Timur, Peraturan Daerah Nomor 09 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Kalimantan
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 19
Timur, Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Rumah Sakit Daerah Provinsi Kalimantan Timur, dan
Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Lembaga yang dibentuk dengan Peraturan Perundang-undangan
tersendiri.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menyelenggarakan urusan yang
menjadi kewenangan daerah yang terdiri urusan wajib dan urusan
pilihan. Urusan wajib adalah urusan yang wajib diselenggarakan oleh
pemerintahan daerah yang terkait dengan pelayanan dasar (basic service)
bagi masyarakat sedangkan urusan pemerintahan yang bersifat pilihan
adalah urusan yang diprioritaskan oleh pemerintah daerah untuk
diselenggarakan yang terkait dengan upaya mengembangkan potensi
unggulan (Core Competence) yang menjadi kekhasan daerah.
Penyelenggaraan urusan pemerintahan dilaksanakan oleh Satuan
Kerja Perangkat Daerah sebagai berikut :
No. Satuan Kerja Perangkat Daerah
A. Sekretariat Daerah, yang membahawahi :
1 Asisten Pemerintahan, mengkoordinasikan
a Biro Pemerintahan Umum
b Biro Hukum
c Biro Perbatasan Penataan Wilayah dan Kerjasama
2. Asisten Ekonomi dan Pembangunan, mengkoordinasikan
a Biro Pembangunan Daerah.
b Biro Perekonomian
3. Asisten Kesejahteraan Rakyat, mengkoordinasikan
a Biro Sosial
b Biro Hubungan Masyarakat dan Protokol.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 20
4. Asisten Administrasi Umum, mengkoordinasikan
a Biro Organisasi
b Biro Keuangan
c Biro Perlengkapan
d Biro Umum.
No. Satuan Kerja Perangkat Daerah
B. Sekretariat DPRD
C. Dinas Daerah terdiri atas :
1 Dinas Pendidikan;
2 Dinas Pemuda dan olahraga;
3 Dinas Kesehatan;
4 Dinas Sosial;
5 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi;
6 Dinas Perhubungan;
7 Dinas Komunikasi dan Informatika;
8 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata;
9 Dinas Pekerjaan Umum;
10 Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UsahaMikro Kecil dan Menengah (UMKM);
11 Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan;
12 Dinas Peternakan;
13 Dinas Kelautan dan Perikanan;
14 Dinas Perkebunan;
15 Dinas Kehutanan;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 21
16 Dinas Pertambangan dan Energi;
17 Dinas Pendapatan Daerah.
D. Lembaga Teknis Daerah terdiri atas :
1 Inspektorat;
2 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;
3 Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah;
4 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik;
5 Badan Lingkungan Hidup;
6 Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan;
7 Badan Perijinan dan Penanaman Modal Daerah;
8 Badan Perpustakaan;
9 Badan Arsip Daerah;
10 Badan Badan Pemberdayaan Masyarakat danPemerintahan Desa;
11 Badan Kepegawaian Daerah;
12 Badan Pendidikan dan Pelatihan;
13 Badan Pemberdayaan Perempuan dan KeluargaBerencana;
14 Kantor Penghubung.
E. Rumah Sakit Daerah
1 Rumah Sakit Umum Daerah A. Wahab Syahrani;
2 Rumah Sakit Umum Daerah dr. Kanujoso Djatiwibowo;
3 Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan;
4 Rumah Sakit Khusus Daerah Atma Husada Mahakam;
F. Lembaga Lainnya
1 Satuan Polisi Pamong Praja;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 22
DPRD
SEKRETARIAT DPRD
RSJ Atma HusadaMahakam
STAF AHLI GUBERNUR
Biro Umum
GUBERNURWAKIL GUBERNUR
ASISTENPEMERINTAHAN
ASISTEN EKONOMI danPEMBANGUNAN
DINAS DAERAHPROVINSI
LEMBAGA TEKNISDAERAH
LEMBAGA LAIN
Biro Pembangunan Daerah
Biro Perekonomian
Biro Sosial
Biro HubunganMasyarakat dan Protokol
ASISTENKESEJAHTERAAN
RAKYAT
SEKRETARIS DAERAH
ASISTEN ADMINISTRASIUMUM
Biro PemerintahanUmum
Biro Hukum
Biro Kerjasama danPenataan Wilayah
Biro Organisasi
Biro Keuangan
RUMAH SAKIT DAERAH
RSUD A. WahabSjahranie Samarinda
RSU Tarakan
Biro Perlengkapan
Dinas Kesehatan
Dinas Sosial
Dinas Tenaga Kerja danTransmigrasi
Dinas Perhubungan
RSUD KanujosoDjatiwibowo Balikpapan
Dinas Perkebunan
Dinas Kehutanan
Dinas Pertambangandan Energi
Dinas PendapatanDaerah
Inspektorat Wilayah
Badan PerencanaanPembangunan Daerah
Badan Penelitian danPengembangan Daerah
Badan LingkunganHidup
Badan KetahananPangan dan Penyuluhan
Dinas Komunikasi danInformatika
Dinas Kebudayaan danPariwisata
Dinas Pekerjaan Umum
Disperindagkop &UMKM
Dinas PertanianTanaman Pangan
Dinas Peternakan
Dinas Pendidikan
Badan PemberdayaanPerempuan dan
Kantor Penghubung
Sekretariat KomisiPenyiaran Indonesia
Satuan Polisi PamongPraja
Badan PenanggulanganBencana Daerah
Badan PengelolaKawasan Perbatasan,
Sekretariat DewanPengurus KORPRI
Badan Perijinan danPenanaman Modal
Badan Perpustakaan
Badan Arsip Daerah
Badan PemberdayaanMasyarakat dan
Badan KepegawaianDaerah
Badan Pendidikan danPelatihan
Dinas Kelautan danPerikanan
Dinas Pemuda danOlahraga
2 Komisi Penyiaran Indonesia Daerah .
3 Badan Penanggulangan Bencana Daerah;
4 Badan Pengelolaan Kawasan Perbatasan, Pedalaman danDaerah Tertinggal;
5 Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI.
Struktur Pemerintah Provinsi Kaltim
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 23
1.6 Permasalahan Utama Pembangunan Provinsi KalimantanTimurPermasalahan pembangunan daerah menjadi salah satu rujukan
penting dalam merumuskan berbagai kebijakan pembangunan.
Permasalahan yang dirumuskan dalam RPJMD merupakan inti dari
berbagai permasalahan sektoral yang digabung menjadi satu rumusan
masalah pembangunan. Suatu kebijakan pembangunan harus memiliki
dasar rumusan permasalahan yang relevan sehingga kebijakan publik
memiliki pertimbangan matang sebagai dasar penentuan prioritas
pembangunan.
Prioritas pembangunan yang baik akan menciptakan agenda utama
pembangunan dan memberikan harapan baru bagi pemerintah dalam
5(lima) tahun periode RPJMD. Berdasarkan hasil analisis permasalahan
pembangunan untuk masing-masing aspek dan urusan pemerintahan
serta kesepakatan dari para pemangku kepentingan, maka diketahui
terdapat lima permasalahan utama pembangunan Provinsi Kalimantan
Timur yaitu: rendahnya daya saing SDM Provinsi Kalimantan Timur,
pertumbuhan ekonomi yang masih rendah dan fluktuatif, belum
terpenuhinya pelayanan infrastruktur, belum terwujudnya tata kelola
pemerintahan yang baik, dan belum terciptanya kualitas lingkungan hidup
yang baik dan sehat. Kelima permasalahanutama tersebut menjadi
pemicu utama belum maksimalnya pembangunan daerah di Provinsi
Kalimantan Timur yang ditandai dengan belum meratanya kesejahteraan
masyarakat.
Belum sehatnyapertumbuhan ekonomi dan
tidak meratanya tingkatkesejahteraan masyarakat
Kalimantan Timur
Rendahnya dayasaing SDM Kaltim
Pertumbuhanekonomi yang
masih rendah danfluktuatif
Belum meratanyapelayanan
infrastruktur yangberkualitas
Belum terwujudnya tatakelola pemerintahan
yang baik
Belum terciptanyakualitas lingkungan
hidup yang baik & sehat
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 24
1.7. Keragaman SDM Pemerintah Provinsi KaltimPemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur, memiliki
kapasitas SDM dalam jumlah dan kualitas yang memadai. Tahun 2014,
jumlah PNS di Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur adalah sebanyak
7.234 orang, dengan perimbangan laki-laki sebanyak 4.303 orang
(59,48%) dan perempuan sebanyak 2.931 orang (40,51%) yang
menunjukkan perimbangan gender yang baik.
Berdasarkan tingkat pendidikan PNS pada kantor pemerintah
provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur, 14 orang (13 laki-laki dan 1
perempuan) berpendidikan S-3, berpendidikan S2 sebanyak 759 orang,
berpendidikan S1/DIV sebanyak 2.189 orang, sedangkan berpendidikan
SLTA2.450 orang.
Hal ini menunjukkan bahwa dari segi jenjang pendidikan,
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur memiliki keragaan sumber daya
manusia yang baik. Komposisi per jenjang pendidikan adalah sebagai
berikut :
Tabel 1.9
Komposisi PNS dilingkungan Pemerintan Provinsi Kalimantan Timurberdasarkan Jenjang Pendidikan dan Jenis Kelamin, Tahun 2015
No.Jenjang Pendidikan Pegawai Negeri Sipil
Jumlah TotalLaki-Laki Perempuan
1 S3 13 1 142 S2 509 250 7593 S1 1.255 934 2 1984 D III 484 815 1 2995 D II/ D I 30 33 636 SLTA 1.634 816 2 4507 SLTP 205 40 2458 SD 173 42 215
Jumlah Total 4.303 2.931 7.234Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Timur
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 25
Bab II
Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
2.1. Reformasi Birokrasi dan Manajemen Perubahan di ProvinsiKalimantan Timur
Reformasi birokrasi merupakan strategi untuk menjawab menguatnya
desakan publik akan perbaikan kinerja instansi pemerintah dalam
penyediaan layanan publik. Sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 81
Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025,
reformasi birokrasi merupakan perubahan besar dalam paradigma dan
tata kelola pemerintahan.
Reformasi birokrasi pemerintahan sangat mendesak untuk
dilaksanakan pada saat birokrasi telah dianggap sebagai sistem yang
menyebabkan jalannya pemerintahan dan pelayanan publik berjalan
tersendat, bertele-tele, in-efisien, organisasi yang terlalu besar dan kaku,
KKN, serta permasalahan birokrasi lainnya.
Tujuan reformasi birokrasi adalah membangun kepercayaan
masyarakat (public trust building) dan menghilangkan citra negatif
birokrasi pemerintahan dengan membentuk aparatur negara yang
profesional, sedangkan sasaran reformasi birokrasi adalah terwujudnya
pemerintahan yang bersih dan bebas KKN, terwujudnya peningkatan
kualitas pelayanan publik kepada masyarakat, dan meningkatnya
kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi melalui pembaharuan pola
pikir (mid-set) dan pola budaya (culture-set) pegawai negeri dalam
pengelolaan urusan pemerintahan serta sistem manajemen pemerintahan.
Ada 3 (tiga) sasaran utama dilakukannya reformasi birokrasi di
Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, yakni:
1. Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas KKN:
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 26
2. Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik kepada
masyarakat;
3. Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi.
Terwujudnya pemerintahan yang bersih (good governance) sebagai
sasaran reformasi birokrasi antara lain ditandai dengan kondisi birokrasi
yang akuntabel, transparan, efektif dan efisien.
Selain itu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur juga telah
melaksanakan Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Daerah
yang menghasilkan regulasi, kebijakan, fasilitasi, dan evaluasi kebijakan di
bidang organisasi yang diharapkan dapat semakin mendorong proses
reformasi birokrasi secara signifikan. Melalui pelaksanaan program
tersebut, area perubahan yang dituju meliputi seluruh aspek manajemen
pemerintahan antara lain organisasi, tata laksana, SDM aparatur,
akuntabilitas, pelayanan publik, mind set dan culture set aparatur. Hal ini
juga menggambarkan upaya mendorong perubahan pola pikir dan budaya
kinerja di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur
Manajemen perubahan juga didorong melalui penataan regulasi di
tingkat Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, antara lain melalui
penyelelarasan produk hukum daerah. Hasilnya telah menunjukkan
bahwa tidak terdapat inkonsistensi antar berbagai produk perundangan
daerah, serta kinerja penyelesaian penyusunan peraturan gubernur
sebagai amanat Peraturan Daerah.
Aspek lain sebagai bagian dari komitmen untuk peningkatan
pelayanan publik, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur telah
menetapkan Standar Pelayanan Minimal (SPM). Selain itu, Pemerintah
Provinsi Kalimantan Timur juga mengembangkan penilaian pelayanan
publik melalui Citra Pelayanan Prima. Penilaian ini menjadi stimulus bagi
unit-unit pelayanan publik untuk meningkatkan kualitas pelayanan,
utamanya adalah hal visi/misi pelayanan, sistem dan prosedur pelayanan,
sumber daya manusia dan sarana-prasarana pelayanan. Selain itu,
peningkatan kualitas pelayanan juga telah dilakukan dengan pemanfaatan
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 27
teknologi informasi. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur
mengembangkan program sebagai panduan strategis implementasi dan
pengembangan e-government di lingkungan Pemerintah Provinsi
Kalimantan Timur. Upaya-upaya ini telah menghasilkan peningkatan
pelayanan publik, sebagaimana yang ditunjukkan oleh penilaian eksternal
terhadap kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur .
2.2 Inovasi dalam Reformasi Birokrasi dan Pengelolaan KinerjaPemerintah Provinsi Kalimantan Timur .
Sebagai bagian dari komitmen pemerintah untuk meningkatkan
kualitas pelayanan publik, berbagai inovasi telah dikembangkan oleh
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. Salah satu inovasi yang
dikembangkan adalah pengembangan teknologi informasi untuk
peningkatan kualitas perencanaan hingga monitoring dan evaluasi
pembangunan. Hal ini meliputi pengembangan RPJMD SIPPD Kaltim
untuk perencanaan dan pengembangan sistem aplikasi untuk monitoring
dan evaluasi yang mengintegrasikan si Monev.
Selain itu, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur juga melakukan
rangkaian inovasi untuk peningkatan kapasitas kelembagaan pemerintah
daerah, SIPPD Kaltim merupakan program aplikasi untuk menjaga
konsistensi antara perencanaan pembangunan tahunan yang diwujudkan
dalam penentuan rencana program dan kegiatan dengan program dan
kegiatan indikatif yang mendukung pencapaian sasaran dalam RPJMD.
Sistem aplikasi ini juga dikembangkan untuk meningkatkan akuntabilitas
penyelenggaraan pembangunan.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 28
2.3 Rencana Strategis Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur
2.3.1 Visi dan Misi
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
merupakan kerangka pembangunan strategis Pemerintah Provinsi
Kalimantan Timur untuk periode 5 tahun. Sebagai dokumen perencanaan
yang memuat penjabaran visi, misi dan program gubernur, RPJMD
berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD) serta memperhatikan baik RPJP maupun RPJM Nasional. Untuk
periode 2013-2018 RPJMD Provinsi Kalimantan Timur disahkan melalui
Perda Nomor 7 tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD).
Sebagai penerjemahan kebijakan politik Gubernur sebagai Kepala
Daerah, RPJMD menjadi pijakan bagi perencanaan strategis baik SKPD
Provinsi maupun Kabupaten Kota, termasuk hingga ke level perencanaan
tahunan. Bagian berikut akan menguraikan visi dan misi Gubernur yang
tertuang dalam RPJMD tersebut.
Visi :
Terwujudnya Kalimantan Timur Sejahtera Yang Merata DanBerkeadilan Berbasis Agroindustri Dan Energi RamahLingkungan.
Visi tersebut mengandung dua elemen utama pembangunan yaitu
mewujudkan Kaltim sejahtera yang merata dan berkeadilan yang
menekankan pada pertumbuhan ekonomi yang berkualitas pada
pengembangan agroindustri dan berbasis energi ramah lingkungan.
Elemen Visi Kaltim Sejahtera yang Merata dan Berkeadilan memandang
lebih jauh dibanding aspek kesejahteraan masyarakat itu sendiri,
pemerintah ingin mencapai adanya keseimbangan antara kesejahteraan
sosial dan ekonomi serta keharmonisan antara pembangunan sosial-
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 29
ekonomi dengan aspek lingkungan hidup yang kesemuanya diketahui
saling memengaruhi. Hal ini penting dilakukan karena pembangunan yang
hanya berdasarkan pada pertumbuhan ekonomi akan menyebabkan
kesenjangan dalam masyarakat yang berakibat munculnya berbagai
ketimpangan sosial seperti kemiskinan dan kerusakan lingkungan hidup
yang merupakan dampak dari pembangunan ekonomi.
Agroindustri dan Energi Ramah Lingkungan merupakan komitmen untuk
melakukan transformasi ekonomi berbasis pemanfaatan sumberdaya alam
terbarukan dengan sistem pengelolaan yang berkelanjutan. Fokus ini
merupakan kebijakan yang diyakini dapat mewujudkan visi Provinsi
Kalimantan Timur Sejahtera yang Merata dan Berkeadilan pada intinya
adalah pelaksanaan pembangunan berkelanjutan dengan tujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat saat ini maupun masa datang
melalui pemerataan pembangunan ekonomi yang bertumpu pada
peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sebagai bagian dari
implementasi konsep pembangunan berkelanjutan.
Misi:
1. Mewujudkan Kualitas Sumber Daya Manusia Kaltim yang Mandiridan Berdaya Saing Tinggi. Misi ini mengemban upaya untuk
meningkatkan. Sumber daya manusia Kalimantan Timur bersifat
komprehensif yang telah mempertimbangkan baik aspek jasmani
(sandang, pangan dan perumahan) maupun aspek rohani (pendidikan
mental dan spiritual) sesuai dengan potensi sumberdaya yang dimiliki,
lingkungan sosial maupun kultural daerah.
2. Mewujudkan Daya Saing Ekonomi yang Berkerakyatan BerbasisSumber Daya Alam dan Energi Terbarukan. Misi ini mengemban
upaya untuk mempersiapkan transformasi ekonomi menuju ekonomi
yang lebih seimbang antara ekonomi berbasis sumber daya alam tidak
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 30
terbarukan dengan sumber daya alam terbarukan secara sistematis
dibutuhkan untuk menjamin pembangunan keberlanjutan.
3. Mewujudkan Infrastruktur Dasar yang Berkualitas bagiMasyarakat secara Merata. Misi ini mengemban upaya untuk
pemenuhan infrastruktur dasar yang berkualitas guna mendukung
pertumbuhan dan kelancaran perekonomian masyarakat secara
merata dengan tetap memperhatikan Rencana Tata Ruang Wilayah
sesuai daya dukung dan daya tampung lingkungan, serta antisipasi
bencana yang mengancam keberadaan sumber daya potensial dan
strategis.
4. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Profesional,Transparan dan Berorientasi pada Pelayanan Publik. Misi ini
mengemban upaya untuk Penyelenggaraan pemerintahan yang
bertanggung jawab, bersih, transparan, profesional, efektif, dan efisien.
Misi ini mengemban tujuan peningkatan efektivitas layanan birokrasi
yang responsif, transparan, dan akuntabel, serta meningkatkan tata
kelola pemerintahan yang baik
5. Mewujudkan Kualitas Lingkungan yang Baik dan Sehat sertaBerperspektif Perubahan Iklim. Misi ini mengemban upaya untuk
transformasi pembangunan menuju ekonomi hijau atau ekonomi yang
rendah karbon akan mewujudkan kondisi masyarakat yang lebih baik
dan berkeadilan sosial serta mengurangi resiko lingkungan dan
kerusakan ekologi.
2.3.2 Tujuan
Mengacu kepada misi yang telah ditetapkan, maka tujuan yang hendak
dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun adalah, sebagai
berikut:
1. Misi Mewujudkan Kualitas Sumber Daya Manusia Kaltim yang Mandiri
dan Berdaya Saing Tinggi, dengan tujuan:
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 31
a. Meningkatkan kualitas SDM Kaltim
2. Misi Mewujudkan Daya Saing Ekonomi yang Berkerakyatan Berbasis
Sumber Daya Alam dan Energi Terbarukan, dengan tujuan:
a. Meningkatkan kesejahteraan dan pemerataan pendapatan
masyarakat
b. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi hijau
3. Misi Mewujudkan Infrastruktur Dasar yang Berkualitas bagi Masyarakat
secara Merata, dengan tujuan:
a. Menyediakan infrastruktur dasar yang berkualitas
4. Misi Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Profesional,
Transparan dan Berorientasi pada Pelayanan Publik, dengan tujuan:
a. Merwujudkan tata kelola pemerintahan yang baik
5. Misi Mewujudkan Kualitas Lingkungan yang Baik dan Sehat serta
Berperspektif Perubahan Iklim, dengan tujuan:
a. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup.
Tabel 2.1
Matrik Hubungan antara Misi dan Tujuan
Misi Tujuan Indikator
I MewujudkanKualitas SumberDaya ManusiaKaltim yangMandiri danBerdaya SaingTinggi
1 Meningkatkankualitas SDMKaltim
1 IPM
II MewujudkanDaya SaingEkonomi yang
1 Meningkatkankesejahteraandan pemerataan
1 TingkatKemiskinan
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 32
BerkerakyatanBerbasisSumber DayaAlam dan EnergiTerbarukan
pendapatanmasyarakat
2 Meningkatkanpertumbuhanekonomi hijau
2 Pertumbuhanekonomidengan Migas
III MewujudkanInfrastrukturDasar yangBerkualitas bagiMasyarakatsecara Merata
1 Menyediakaninfrastrukturdasar yangberkualitas
1 IndeksKepuasanlayananinfrastrukturdasar
IV MewujudkanTata KelolaPemerintahanyangProfesional,Transparan danBerorientasipada PelayananPublik
1 Merwujudkantata kelolapemerintahanyang baik
1 IndeksKepuasanMasyarakat
V MewujudkanKualitasLingkunganyang Baik danSehat sertaBerperspektifPerubahan Iklim
Meningkatkankualitaslingkungan hidup
1 IndeksKualitasLingkungan
2.3.3 SasaranMengacu kepada misi yang telah ditetapkan, maka sasaran yang hendak
dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu 1 (satu) tahun, adalah sebagai
berikut :
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 33
1. Sasaran yang hendak dicapai Misi : Mewujudkan Kualitas Sumber
Daya Manusia Kaltim yang Mandiri dan Berdaya Saing Tinggi, dengan
sasaran:
a. Meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
b. Meningkatnya Angka Melek Huruf
c. Meningkatnya rata-rata lama sekolah
d. Meningkatnya angka harapan hidup
e. Meningkatnya pendapatan perkapita
2. Misi : Mewujudkan Daya Saing Ekonomi yang Berkerakyatan Berbasis
Sumber Daya Alam dan Energi Terbarukan, dengan sasaran:
a. Menurunnya tingkat kemiskinan
b. Menurunnya tingkat pengangguran
c. Meningkatnya daya beli masyarakat
d. Menurunnya Indeks Gini
e. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas
f. Meningkatnya kontribusi sektor pertanian dalam arti luas
g. Tercapainya Swasembada pangan
h. Meningkatnya pemanfaatan energi terbarukan
3. Misi : Mewujudkan Infrastruktur Dasar yang Berkualitas bagi
Masyarakat secara Merata, dengan sasaran:
a. Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
infrastruktur dasar
4. Misi : Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Profesional,
Transparan dan Berorientasi pada Pelayanan Publik, dengan sasaran:
a. Terwujudnya pemerintah yang bersih dan bebas KKN
b. Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik
c. Menigkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja
5. Misi : Mewujudkan Kualitas Lingkungan yang Baik dan Sehat serta
Berperspektif Perubahan Iklim, dengan sasaran:
a. Meningkatnya Indeks Kualitas Lingkungan
b. Menurunnya tingkat emisi gas rumah kaca
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 34
Tabel 2.2
Matrik Hubungan antara Tujuan dan Sasaran
Tujuan Sasaran
Uraian Indikator Uraian Indikator
1 Meningkatkankualitas SDMKaltim
IPM 1 MeningkatnyaIndeksPembangunanManusia (IPM)
IPM
2 MeningkatnyaAngka MelekHuruf
Angka MelekHuruf (%)
3 Meningkatnyarata-rata lamasekolah
Angka rata-ratasekolah (tahun)
4 Meningkatnyaangka harapanhidup
Angka harapanhidup (tahun)
5 Meningkatnyapendapatanperkapita
Pendapatanperkapita (jutarupiah)
2 Meningkatkankesejahteraandanpemerataanpendapatanmasyarakat
TingkatKemiskinan
6 Menurunnyatingkatkemiskinan
TingkatKemiskinan (%)
7 Menurunnyatingkatpengangguran
TingkatPengangguran(%)
8Meningkatnyadaya belimasyarakat
Tingkat Inflasi(%)
Paritas dayabeli/PPP (Rp)
9 MenurunnyaIndeks Gini
Indeks Gini
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 35
3 Meningkatkanpertumbuhanekonomi hijau
PertumbuhanekonomidenganMigas
10
Meningkatnyapertumbuhanekonomi yangberkualitas
Pertumbuhanekonomidengan migas(%)
Pertumbuhanekonomi tanpamigas (%)
Pertumbuhanekonomi nonmigas dan nonbatubara (%)
11 Meningkatnyakontribusisektorpertaniandalam arti luas
Kontribusisektor pertaniandalam arti luas(%)
12 Tercapaianyaswasembadapangan
Rasiopemenuhanberas (%)
13 Meningkatnyapemanfaatanenergiterbarukan
Bauran energibaru terbarukan(%)
4 Menyediakaninfrastrukturdasar yangberkualitas
IndeksKepuasanlayananinfrastrukturdasar
14 Meningkatnyakepuasanmasayrakatterhadappelayananinfrastrukturdasar
IndeksKepuasanlayananinfrastrukturdasar
5 Merwujudkantata kelolapemerintahanyang baik
IndeksKepuasanMasyarakat 15
Terwujudnyapemerintahyang bersihdan bebas KKN
Indeks PersepsiKorupsi
Opini BPK
16 Terwujudnyapeningkatan
IndeksKepuasan
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 36
kualitaspelayananpublik
Masyarakat
17
MeningkatnyaKapasitas danakuntabilitaskinerja
PredikatAkuntabilitaskinerja
Predikat kinerjaPenyelenggaraan PemerintahDaerah
6 Meningkatkankualitaslingkunganhidup
IndeksKualitasLingkungan
18 MeningkatnyaIndeks KualitasLingkungan
Indeks KualitasLingkungan
19 Menurunnyatingkat emisigas rumahkaca
Intensitas Emisi(tonCO2/PDRB US$ juta)
2.3.4 Strategi, Arah Kebijakan Daerah, Program dan IndikatorKinerja Dalam RPJMD 2013 – 2018
Berdasarkan visi, misi serta tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan,
maka upaya pencapaiannya kemudian dijabarkan secara lebih sistematis
melalui perumusan strategi, arah kebijakan, dan program. Selain itu, untuk
mengukur capaian kinerja, maka dirumuskan pula indikator sebagai tolok
ukur kinerja.
2.3.4.1 Strategi
Strategi yang ditempuh untuk mencapai misi, adalah sebagai berikut:
1. Strategi untuk mencapai misi: Mewujudkan Kualitas Sumber Daya
Manusia Kaltim yang Mandiri dan Berdaya Saing Tinggi, yaitu:
a. Peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 37
b. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
c. Pengembangan ekonomi kerakyatan
2. Strategi untuk mencapai misi: Mewujudkan Daya Saing Ekonomi yang
Berkerakyatan Berbasis Sumber Daya Alam dan Energi Terbarukan,
yaitu :
a. Percepatan Pengentasan Kemiskinan
b. Peningkatan dan Perluasan Kesempatan kerja
c. Pengembangan ekonomi kerakyatan
d. Percepatan transformasi ekonomi
e. Pengembangan agribisnis
f. Peningkatan Produksi Pangan
g. Pemenuhan Kebutuhan Energi ramah Lingkungan
3. Strategi untuk mencapai misi: Mewujudkan Infrastruktur Dasar yang
Berkualitas bagi Masyarakat secara Merata,yaitu:
a. Peningkatan kualitas infrastruktur dasar
4. Strategi untuk mencapai misi: : Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan
yang Profesional, Transparan dan Berorientasi pada Pelayanan Publik,
yaitu :
a. Reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan
5. Strategi untuk mencapai misi: Mewujudkan Kualitas Lingkungan yang
Baik dan Sehat serta Berperspektif Perubahan Iklim, yaitu :
a. Peningkatan kualitas lingkungan hidup.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 38
Tabel 2.3
Penentuan Strategi
Sasaran Indikator Kineja Strategi
1 MeningkatnyaIndeksPembangunanManusia (IPM)
1 IPM 1 Peningkatankualitas
penyelenggaraanpendidikan
2 MeningkatnyaAngka MelekHuruf
2 Angka MelekHuruf (%)
2 Peningkatankualitaspelayanankesehatan
3 Meningkatnyarata-rata lamasekolah
3 Angka rata-ratasekolah (tahun)
3 Pengembanganekonomikerakyatan
4 Meningkatnyaangka harapanhidup
4 Angka harapanhidup (tahun)
5 Meningkatnyapendapatanperkapita
5 Pendapatanperkapita (jutarupiah)
6 Menurunnyatingkatkemiskinan
6 TingkatKemiskinan (%)
4 PercepatanPengentasanKemiskinan
7 Menurunnyatingkatpengangguran
7 TingkatPengangguran(%)
5 Peningkatan danPerluasanKesempatankerja
8 Meningkatnyadaya belimasyarakat
8 Tingkat Inflasi (%) 6 Pengembanganekonomikerakyatan
9 Paritas dayabeli/PPP (Rp)
7 Percepatantransformasiekonomi
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 39
9 MenurunnyaIndeks Gini
10 Indeks Gini 8 Pengembanganagribisnis
10 Meningkatnyapertumbuhanekonomi yangberkualitas
11 Pertumbuhanekonomi denganmigas (%)
9 PeningkatanProduksi Pangan
12 Pertumbuhanekonomi tanpamigas (%)
10 PemenuhanKebutuhanEnergi ramahLingkungan
13 Pertumbuhanekonomi nonmigas dan nonbatubara (%)
11 Meningkatnyakontribusi sektorpertanian dalamarti luas
14 Kontribusi sektorpertanian dalamarti luas (%)
12 Tercapaianyaswasembadapangan
15 Rasiopemenuhan beras(%)
13 Meningkatnyapemanfaatanenergiterbarukan
16 Bauran energibaru terbarukan(%)
14 Meningkatnyakepuasanmasayrakatterhadappelayananinfrastrukturdasar
17 Indeks Kepuasanlayananinfrastrukturdasar
11 Peningkatankualitasinfrastrukturdasar
15 Terwujudnyapemerintah yangbersih dan bebasKKN
18 Indeks PersepsiKorupsi
12 Reformasibirokrasi dantata kelolapemerintahan19 Opini BPK
16 Terwujudnyapeningkatan
20 Indeks Kepuasan
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 40
kualitaspelayanan publik
Masyarakat
17 MeningkatnyaKapasitas danakuntabilitaskinerja
21 PredikatAkuntabilitaskinerja
22 Predikat kinerjaPenyelenggaraanPemerintahDaerah
18 MeningkatnyaIndeks KualitasLingkungan
23 Indeks KualitasLingkungan
13 Peningkatankualitaslingkunganhidup.
19 Menurunnyatingkat emisi gasrumah kaca
24 Intensitas Emisi(ton CO2/PDRBUS $ juta)
2.3.4.2 Arah Kebijakan Daerah
1. Arah kebijakan daerah untuk mencapai Misi Pertama : Mewujudkan
Kualitas Sumber Daya Manusia Kaltim yang Mandiri dan Berdaya
Saing Tinggi, adalah sebagai berikut:
a. Peningkatan kesadaran masyarakat
b. Perluasan Subsidi Pendidikan bagi seluruh peserta didik dalam usia
wajib belajar
c. Peningkatan Relevansi dan mutu pendidikan
d. Peningkatan kesempatan belajar anak
e. Peningkatan akses di bidang kesehatan
f. Peningkatan mutu di bidang kesehatan
g. Menjaga ekspektasi masyarakat melalui transparasi harga
h. Pengarusutamaan gender
2. Arah kebijakan daerah untuk mencapai Misi Kedua : Mewujudkan
Daya Saing Ekonomi yang Berkerakyatan Berbasis Sumber Daya
Alam dan Energi Terbarukan, adalah sebagai berikut:
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 41
a. Peningkatan Kualitas Bantuan dan Perlindungan sosial bagi
masyarakat miskin;
b. Pemberdayaan masyarakat dalam kemandirian bekerja
c. Pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat miskin
d. Penyediaan infrastruktur dasar bagi masyarakat miskin
e. Perluasan lapangan kerja
f. Peningkatan Kualitas tenaga kerja
g. Peningkatan daya saing tenaga kerja dan pengembangan
kesempatan kerja
h. Menjaga stabilitas harga dan efisiensi distribusi barang
i. Peningkatan investasi sektor UMKM
j. Menjaga ekspektasi masyarakat melalui transparasi harga
k. Peningkatan investasi daerah dengan menciptakan iklim investasi
yang berdaya saing global
l. Pengembangan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru
m. Peningkatan nilai tambah produk pertanian dalam arti luas
(Integrasi Proses Hulu Hilir)
n. Peningkatan ekspor produk olahan
o. Pengembangan ekowisata
p. Meningkatnya ekspor produk unggulan daerah
q. Penguatan mata rantai kawasan2 agribisnis
r. Penerapan Inovasi Teknologi Agrobisnis
s. Pengembangan industri pengolahan produk unggulan daerah
t. Peningkatan areal pertanian melalui cetak sawah dan optimasi
lahan;
u. Penerapan mekanisasi dan teknologi pertanian
v. Penyediaan tenaga kerja petani melalui program transmigrasi
w. Peningkatan infrastrutur pertanian
x. Peningkatan produktivitas pertanian
y. Perbaikan tata niaga produk pangan
z. Peningkatan bauran energi baru dan terbarukan
aa.Peningkatan rasio elektrifikasi.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 42
3. Arah kebijakan daerah untuk mencapai Misi Ketiga : Mewujudkan
Infrastruktur Dasar yang Berkualitas bagi Masyarakat secara Merata,
adalah sebagai berikut:
a. Peningkatan kualitas dan kapasitas infrastruktur transportasi
b. Peningkatan kualitas dan kapasitas infrastruktur dan transportasi di
kawasan Maloy, kawasan industri lainnya dan pusat pertumbuhan
c. Peningkatan konektivitas antar kawasan industri dan pusat
pertumbuhan
4. Arah kebijakan daerah untuk mencapai Misi Keempat : Mewujudkan
Tata Kelola Pemerintahan yang Profesional, Transparan dan
Berorientasi pada Pelayanan Publik, adalah sebagai berikut:
a. Standarisasi rencana dan prosedur tiga prioritas focus
b. Peningkatan kapasitas dan manajemen aparatur
c. Percepatan pencapaian target-target penyelenggaraan Reformasi
birokrasi (RB) dan tatakelola pemerintahan yang baik
5. Arah kebijakan daerah untuk mencapai Misi Kelima : Mewujudkan
Kualitas Lingkungan yang Baik dan Sehat serta Berperspektif
Perubahan Iklim, adalah sebagai berikut:
a. Perbaikan tata kelola dan perijinan pemanfaatan hutan dan lahan
b. Meningkatkan kualitas perencanaan, pemanfaatan dan
pengendalian tata ruang dan luas tutupan lahan.
c. Penerapan konsep dan strategi pembangunan ekonomi (green
economy) yang ramah lingkungan dan berkelanjutan
d. Pemanfaatan lahan-lahan terdegradasi
e. Meningkatkan kualitas udara, Perairan, dan lingkungan hidup
perkotaan
f. Penegakan hukum lingkungan.
g. Pengarusutamaan perubahan iklim dalam dokumen perencanaan
pembangunan
h. Penurunan emisi gas rumah kaca
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 43
Tabel 2.4
Perumusan Arah Kebijakan Pembangunan
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan
1 Meningkatkan kualitasSDM Kaltim
1 Meningkatnya IndeksPembangunan Manusia(IPM)
1 Peningkatan kualitas
penyelenggaraanpendidikan
1 Peningkatankesadaranmasyarakat
2 Meningkatnya AngkaMelek Huruf
2 Peningkatankualitaspelayanankesehatan
2 PerluasanSubsidiPendidikanbagi seluruhpeserta didikdalam usiawajib belajar
3 Meningkatnya rata-ratalamasekolah
3 Pengembangan ekonomikerakyatan
3 PeningkatanRelevansi danmutupendidikan
4 Meningkatnya angkaharapanhidup
4 Peningkatankesempatanbelajar anak
5 Meningkatnyapendapatanperkapita
5 Peningkatanakses di bidangkesehatan
6 Peningkatanmutu di bidangkesehatan
7 Menjagaekspektasimasyarakatmelaluitransparasi
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 44
harga
8 Pengarusutamaan gender
2 Meningkatkankesejahteraan danpemerataanpendapatanmasyarakat
6 Menurunnya tingkatkemiskinan
4 PercepatanPengentasanKemiskinan
1 PeningkatanKualitasBantuan danPerlindungansosial bagimasyarakatmiskin
7 Menurunnya tingkatpengangguran
5 PeningkatandanPerluasanKesempatankerja
2 Pemberdayaanmasyarakatdalamkemandirianbekerja
8 Meningkatnya daya belimasyarakat
6 Pengembangan ekonomikerakyatan
3 Pemberdayaanusaha ekonomimasyarakatmiskin
7 Percepatantransformasiekonomi
4 Penyediaaninfrastrukturdasar bagimasyarakatmiskin
9 MenurunnyaIndeks Gini
8 Pengembanganagribisnis
5 Perluasanlapangan kerja
6 PeningkatanKualitas tenagakerja
7 Peningkatandaya saingtenaga kerjadanpengembangankesempatankerja
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 45
8 Menjagastabilitas hargadan efisiensidistribusibarang
9 Peningkataninvestasi sektorUMKM
10 Menjagaekspektasimasyarakatmelaluitransparasiharga
3 Meningkatkanpertumbuhan ekonomihijau
10
Meningkatnyapertumbuhan ekonomiyangberkualitas
9 PeningkatanProduksiPangan
1 Peningkataninvestasidaerah denganmenciptakaniklim investasiyang berdayasaing global
10
PemenuhanKebutuhanEnergiramahLingkungan
2 Pengembangan pusat-pusatpertumbuhanekonomi baru
3 Peningkatannilai tambahprodukpertaniandalam arti luas(IntegrasiProses HuluHilir)
11
Meningkatnya kontribusisektorpertaniandalam arti
4 Peningkatanekspor produkolahan
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 46
luas
12
Tercapaianyaswasembada pangan
5 Pengembangan ekowisata
13
Meningkatnyapemanfaatan energiterbarukan
6 Meningkatnyaekspor produkunggulandaerah
7 Penguatanmata rantaikawasan2agribisnis
8 PenerapanInovasiTeknologiAgrobisnis
9 Pengembangan industripengolahanprodukunggulandaerah
10 Peningkatanareal pertanianmelalui cetaksawah danoptimasi lahan
11 Penerapanmekanisasi danteknologipertanian
12 Penyediaantenaga kerjapetani melaluiprogram
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 47
transmigrasi
13 Peningkataninfrastruturpertanian
14 Peningkatanproduktivitaspertanian
15 Perbaikan tataniaga produkpangan
16 Peningkatanbauran energibaru danterbarukan
17 Peningkatanrasioelektrifikasi
4 Menyediakaninfrastrukturdasar yangberkualitas
14
Meningkatnyakepuasanmasayrakatterhadappelayananinfrastrukturdasar
11
Peningkatankualitasinfrastrukturdasar
1 Peningkatankualitas dankapasitasinfrastrukturtransportasi
2 Peningkatankualitas dankapasitasinfrastrukturdantransportasi dikawasanMaloy,kawasanindustri lainnyadan pusatpertumbuhan
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 48
3 Peningkatankonektivitasantar kawasanindustri danpusatpertumbuhan
5 Merwujudkan tata kelolapemerintahan yangbaik
15
Terwujudnyapemerintahyang bersihdan bebasKKN
12
Reformasibirokrasi dantata kelolapemerintahan
1 Standarisasirencana danprosedur tigaprioritas focus
16
Terwujudnyapeningkatan kualitaspelayananpublik
2 Peningkatankapasitas danmanajemenaparatur
17
MeningkatnyaKapasitasdanakuntabilitaskinerja
3 Percepatanpencapaiantarget-targetpenyelenggaraan Reformasibirokrasi (RB)dan tatakelolapemerintahanyang baik
6 Meningkatkan kualitaslingkunganhidup
18
Meningkatnya IndeksKualitasLingkungan
13
Peningkatankualitaslingkunganhidup.
1 Perbaikan tatakelola danperijinanpemanfaatanhutan danlahan
19
Menurunnyatingkat emisigas rumahkaca
2 Meningkatkankualitasperencanaan,pemanfaatandan
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 49
pengendaliantata ruang danluas tutupanlahan.
3 Penerapankonsep danstrategipembangunanekonomi (greeneconomy) yangramahlingkungan danberkelanjutan
4 Pemanfaatanlahan-lahanterdegradasi
5 Meningkatkankualitas udara,Perairan, danlingkunganhidupperkotaan
6 Penegakanhukumlingkungan.
7 Pengarusutamaan perubahaniklim dalamdokumenperencanaanpembangunan
8 Penurunanemisi gasrumah kaca
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 50
2.3.4.3 Program
Untuk mewujudkan capaian keberhasilan misi pembangunan, Pemerintah
Provinsi Kalimantan Timur telah menetapkan program pembangunan,
yatu:
1. Program untuk mencapai Misi Pertama: Mewujudkan Kualitas Sumber
Daya Manusia Kaltim yang Mandiri dan Berdaya Saing Tinggi, adalah
sebagai berikut:
Misi Sasaran Program Prioritas
I MewujudkanKualitasSumber DayaManusia Kaltimyang Mandiridan BerdayaSaing Tinggi
1 MeningkatnyaIndeksPembangunanManusia (IPM)
2 MeningkatnyaAngka MelekHuruf
1 Program pendidikannon formal
3 Meningkatnyarata-rata lamasekolah
2 Program wajib belajarpendidikan dasarsembilan tahun
3 Program pendidikanmenengah
4 Meningkatnyaangka harapanhidup
4 Program pengadaan,Peningkatan saranadan prasaranaRS/RSJ/RSP/RSM
5 Meningkatnyapendapatanperkapita
5 Program PeningkatanPembinaan &PengawasanKetenagakerjaan
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 51
2. Program untuk mencapai Misi Kedua: Mewujudkan Daya Saing
Ekonomi yang Berkerakyatan Berbasis Sumber Daya Alam dan Energi
Terbarukan, adalah sebagai berikut:
Misi Sasaran Program Prioritas
II MewujudkanDaya SaingEkonomi yangBerkerakyatanBerbasisSumber DayaAlam danEnergiTerbarukan
6 Menurunnyatingkatkemiskinan
6 ProgramPenanggulanganKemiskinan bidangPendidikan
7 ProgramPenanggulanganKemiskinan bidangKesehatan
8 ProgramPenanggulanganKemiskinan bid.Kesejahteraan Sosial utkmengukur indekskedalaman kemiskinan
9 ProgramPenanggulanganKemiskinan bidangPemberdayaanMasyarakat
10 ProgramPenanggulanganKemiskinan bidangKesejahteraan Sosial
11 ProgramPenanggulanganKemiskinan bidangPemberdayaanPerempuan
12 ProgramPenanggulanganKemiskinan bidang
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 52
Ketenagakerjaan
13 ProgramPenanggulanganKemiskinan bidangKehutanan
14 ProgramPenanggulanganKemiskinan BidangPertanian TanamanPangan
15 ProgramPenanggulanganKemiskinan BidangPeternakan
16 ProgramPenanggulanganKemiskinan bidangSarana dan PrasaranaDasar Permukiman
7 Menurunnyatingkatpengangguran
17 Program peningkatankualitas dan produktivitastenaga kerja
18 Program pengembangansistem pendukung bagiusaha mikro, kecil danmenengah
19 Program PengembanganKewirausahaan danKeunggulan Kompetitif,Usaha kecil menengah
20 Program PeningkatanKualitas KelembagaanKoperasi
21 Program peningkatanupaya penumbuhankewirausahaan dan
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 53
kecakapan hidup pemuda
22 Program PengembanganKewirausahaanKompetitif
23 Program PeningkatanKesempatan Kerja
24 Program PemberdayaanRemaja Putus Sekolah
8 Meningkatnyadaya belimasyarakat
25 Program pengendaliandan evaluasi hasilpelaksanaanpembangunan daerah
26 Program PeningkatanEfisiensi PerdaganganDalam Negeri
27 Program PenguatanKoordinasi TimPengendali Inflasi Daerah(TPID)
9 MenurunnyaIndeks Gini
10 Meningkatnyapertumbuhanekonomi yangberkualitas
28 Program PeningkatanIklim Investasi danRealisasi Investasi
29 Program PeningkatanPromosi dan KerjasamaInvestasi
30 Program KemudahanPelayanan danPercepatan ProsesPerijinan
31 Program PenataanStruktur Industri Hulu -Hilir
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 54
32 Program PerluasanKebun Sawit
33 Program PeningkatanKemampuan TeknologiIndustri
34 Program PeningkatanPemasaran HasilProduksi Peternakan
35 Program Pengembanganproduk-produkperkebunan unggulandaerah
36 Program PeningkatanKerjasama PerdaganganInternasional
37 Program Peningkatandan PengembanganEkspor
38 Program PengembanganKawasan IndustriPariwisata Derawan
39 Program PengembanganDestinasi Pariwisata
11 Meningkatnyakontribusi sektorpertanian dalamarti luas
40 Program PerluasanKomoditas PerkebunanNon Sawit
41 Program PengembanganKawasan dan UsahaPeternakan
42 Program OptimalisasiPengelolaan danPemasaran ProduksiPerikanan
43 Program Peningkatan
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 55
dan PengembanganIndustri Olahan nonmigas
12 Tercapaianyaswasembadapangan
44 Program PeningkatanProduksi pertanian
45 Program PenerapanTeknologiPertanian/perkebunan
46 Program PemberdayaanPenyuluhPertanian/Perkebunan
47 Program PengembanganSDM Kelautan danPerikanan Berkualitas
48 Program Pengembangandan PenguatanKelembagaan Penyuluh
49 Program PengembanganWilayah Transmigrasi
50 Program Pengembangandan PengelolaanJaringan Irigasi, Rawadan Jaringan PengairanLainnya
51 Program Peningkatanproduksi HasilPeternakan
52 Program PengembanganKawasan Budidaya Laut,Air Payau, dan Air Tawar
53 Program pengembanganperikanan tangkap
54 Program PengembanganKawasan Produksi
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 56
Pertanian
55 Program PeningkatanKesejahteraan Petani
13 Meningkatnyapemanfaatanenergiterbarukan
56 Program DiversifikasiEnergi
57 Program peningkatanpenerapan teknologipeternakan
58 Program PeningkatanInfrastrukturKetenagalistrikan
59 Program pengembanganlistrik pedesaan
3. Program untuk mencapai Misi Ketiga: Mewujudkan Infrastruktur Dasar
yang Berkualitas bagi Masyarakat secara Merata, adalah sebagai
berikut:
Misi Sasaran Program Prioritas
III MewujudkanInfrastrukturDasar yangBerkualitasbagiMasyarakatsecaraMerata
14 Meningkatnyakepuasanmasayrakatterhadappelayananinfrastrukturdasar
60 Program PembangunanJalan dan Jembatan
61 Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan danJembatan
62 Program peningkatandaya saing investasisektor jalan danJembatan
63 Program pembangunanjalan tol
64 Program peningkatandaya saing investasisektor transportasi darat,
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 57
laut, udara dan ASDP
65 Program pembukaanketerisolasian wilayahsektor jalan dan jembatan
66 Program pembukaanketerisolasian wilayahsektor transportasi udara
67 Program sarana danprasarana telekomunikasi
68 Program Penyediaan danpengelolaan air baku
69 Program pengembangankinerja pengelolaan airminum dan air limbah.
70 Program peningkatandaya saing sektorsumberdaya air
71 Program pengendalianbanjir
4. Program untuk mencapai Misi Keempat : Mewujudkan Tata Kelola
Pemerintahan yang Profesional, Transparan dan Berorientasi pada
Pelayanan Publik, adalah sebagai berikut:
Misi Sasaran Program Prioritas
IV MewujudkanTata KelolaPemerintahanyangProfesional,TransparandanBerorientasipada
15 Terwujudnyapemerintahyang bersih danbebas KKN
72 Program penguatankelembagaan PTSP
73 Program pengembanganzona integritas
74 Program pencegahandan pemberantasan KKN
16 Terwujudnya 75 Program peningkatan
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 58
PelayananPublik
peningkatankualitaspelayananpublik
pelayanan publik
76 Program pembinaan danpengembangan aparatur
77 Pengembangan datastatistik dan spasial
17
MeningkatnyaKapasitas danakuntabilitaskinerja
78 Program peningkatankualitas manajemenberbasis kinerja
79 Peningkatan KinerjaPemerintahan Daerah
80 Program Pendidikanpolitik masyarakat
5. Program untuk mencapai Misi Kelima : Mewujudkan Kualitas
Lingkungan yang Baik dan Sehat serta Berperspektif Perubahan Iklim,
adalah sebagai berikut:
Misi Sasaran Program Prioritas
V MewujudkanKualitasLingkunganyang Baikdan SehatsertaBerperspektifPerubahanIklim
18 MeningkatnyaIndeks KualitasLingkungan
81 Program Pengelolaandan Pengembangan KPH
82 Program RehabilitasiHutan dan Lahan
83 ProgramPenyelenggaraanPenataan Ruang
84 Program RehabilitasiHutan Mangrove
85 Program PembinanaanPerkebunan RamahLingkungan
86 Program PenilaianKinerja Perusahaandalam Pengelolaan
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 59
Lingkungan Hidup
87 Program PengendalianPencemaran danPengrusakan LingkunganHidup
88 Program PengembanganKinerja PengelolaanPersampahan
89 Program PeningkatanPeran serta masyarakatdalam pengelolaan LH
90 Program PeningkatanEdukasi dan KomunikasiPublik tentagPengelolaan LH
91 Program Pengembangankapasitas pengelolaanlingkungan hidup
19 Menurunnyatingkat emisigas rumah kaca
92 ProgramPengarusutamaanPerubahan Iklim dangreen ekonomi dalamPerencanaanPembangunan Daerah
93 Program perlindunganatmosfir dan perubahaniklim
94 Inventarisasi emisi gasrumah kaca
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 60
2.3.5 Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah.
Untuk mendukung pelaksanaan pembangunan tersebut di atas, ditetapkan
prioritas pembangunan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur bersama
dengan sasarannya sebagai berikut.
Tabel 2.5
Prioritas dan Sasaran Pembangunan Pemerintah ProvinsiKalimantan Timur
No. Prioritas Sasaran Strategis
1 Peningkatan kualitaspenyelenggaraan pendidikan
Meningkatnya IndeksPembangunan Manusia (IPM)Meningkatnya Angka Melek HurufMeningkatnya rata-rata lamasekolah
2 Peningkatan kualitaspelayanan kesehatan
Meningkatnya angka harapan hidup
Meningkatnya pendapatanperkapita
3 Percepatan pengentasankemiskinan
Menurunnya tingkat kemiskinan
4 Peningkatan dan perluasankesempatan kerja
Menurunnya tingkat pengangguran
5 Pengembangan ekonomikerakyatan
Meningkatnya daya beli masyarakatMenurunnya Indeks Gini
6 Percepatan transformasiekonomi
Meningkatnya pertumbuhanekonomi yang berkualitas
7 Pengembangan agribisnis Meningkatnya kontribusi sektorpertanian dalam arti luas
8 Peningkatan produksi pangan Tercapaianya swasembada pangan
9 Pemenuhan kebutuhanenergi ramah lingkungan
Meningkatnya pemanfaatan energiterbarukan
10 Peningkatan kualitasinfrastruktur dasar
Meningkatnya kepuasanmasayrakat terhadap pelayananinfrastruktur dasar
11 Reformasi birokrasi dan tata Terwujudnya pemerintah yangbersih dan bebas KKN
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 61
kelola pemerintahan Terwujudnya peningkatan kualitaspelayanan publikMeningkatnya Kapasitas danakuntabilitas kinerja
12 Peningkatan kualitaslingkungan hidup
Meningkatnya Indeks KualitasLingkunganMenurunnya tingkat emisi gasrumah kaca
Kerangka pembangunan dalam konteks negara kesatuan mengandung
arti terdapatnya kesesuaian antara kerangka pembangunan di tingkat
pusat dengan pembangunan di daerah, dalam satu wadah bernama
pembangunan nasional. Karenanya, prioritas pembangunan di daerah
tertuang dalam RPJMD 2013-2018, yang dimaksud adalah:
1. Peningkatan kualitas peyelenggaraan pendidikan;
2. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan;
3. Percepatan pengentasan kemiskinan;
4. Peningkatan dan perluasan kesempatan kerja;
5. Pengembangan ekonomi kerakyatan;
6. Percepatan transformasi ekonomi;
7. Pengembangan agribisnis;
8. Peningkatan produksi pangan;
9. Pemenuhan kebutuhan energi ramah lingkungan;
10.Peningkatan kualitas infrastruktur dasar;
11.Reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan; dan
12.Peningkatan kualitas lingkungan hidup.
2.4 Rencana Kinerja Tahunan (RKT)Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) berisikan
perencanaan yang global dengan penjabaran hanya sampai kepada
Program hingga perlu dioperasionalisasikan dengan perencanaan yang
lebih mikro sampai penjabaran terakhir pada kegiatan-kegiatan namun
masih dalam satu rangkuman dari seluruh perencanaan pembangunan
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 62
baik untuk Kementrian /Lembaga di Pusat dan Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) di Daerah, perencanaan yang lebih mikro tadi disebut
dengan Rencana Kerja Perangkat (RKP) di Pusat dan RKPD di Daerah.
Penyusunan RKT berdasarkan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PERMENPAN
& RB) Nomor 29 Tahun 2010 Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja
dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Adapun Rencana Kinerja Tahunan 2016 Pemerintah Provinsi
Kalimantan Timur berdasarkan Tujuan dan Sasaran Strategis
pembangunan adalah sebagai berikut :
Tabel 2.6
Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja
No.
Tujuan SasaranStrategis
IndikatorKinerja
Satuan Kondisi
awal
(2013)
TargetAkhir
(2018)
1 Meningkatnyakualitas SDMKaltim
MeningkatnyaIndeksPembangunan Manusia(IPM)
IPM Indeks 76,71 78
MeningkatnyaAngka MelekHuruf
Angka MelekHuruf (%)
Persen 98,30 99,50
Meningkatnyarata-rata lamasekolah
Angka rata-rata sekolah(tahun)
Tahun 9,60tahun
12,00tahun
Meningkatnyaangkaharapanhidup
Angkaharapanhidup (tahun)
Tahun 71,40tahun
73,00tahun
Meningkatyapendapatanperkapita
Pendapatanperkapita(juta rupiah)
(jutaRupiah)
44,65juta
54,65juta
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 63
2 MeningkatnyaKesejahteraan danpemerataanpendapatanmasyarakat
Menurunnyatingkatkemiskinan
TingkatKemiskinan(%)
Persen 6,06 5,00
Menurunnyatingkatpengangguran
TingkatPengangguran (%)
Persen 8,90 5,11
Meningkatnyadaya belimasyarakat
TingkatInflasi (%)
Persen 9,65% 5,50+1
Paritas dayabeli/PPP(Rp)
Rp. 649.850
807.823
MenurunnyaIndeks Gini
Indeks Gini Indeks 0,36 0,32
3 Meningkatkanpertumbuhanekonomi hijau
Meningkatnyapertumbuhanekonomi yangberkualitas
Pertumbuhan ekonomidenganmigas (%)
Persen 1,59 4,7-5,3
Pertumbuhan ekonomitanpa migas(%)
Persen 5,17 8,3-8,9
Pertumbuhan ekonominon migasdan nonbatubara (%)
Persen 7,47 8,2-8,6
Meningkatnyakontribusisektorpertaniandalam arti luas
Kontribusisektorpertaniandalam artiluas (%)
Persen 6,50 10,00
Tercapaianyaswasembadapangan
Rasiopemenuhanberas (%)
Persen 72,00 100,22
Meningkatnyapemanfaatanenergiterbarukan
Bauranenergi baruterbarukan(%)
Persen 0,02 3,00
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 64
4 MenyediakanInfrastrukturDasar yangBerkualitas
Meningkatnyakepuasanmasayrakatterhadappelayananinfrastrukturdasar
IndeksKepuasanlayananinfrastrukturdasar
Indeks 5,00 7,00
5 Mewujudkantata kelolapemerintahanyang baik
Terwujudnyapemerintahyang bersihdan bebasKKN
IndeksPersepsiKorupsi
Indeks 5,20 7,00
Opini BPK Opini WTP WTP
Terwujudnyapeningkatankualitaspelayananpublik
IndeksKepuasanMasyarakat
Indeks 68
(baik)
85
(sangat baik)
MeningkatnyaKapasitas danakuntabilitaskinerja
PredikatAkuntabilitaskinerja
Kategori/
Nilai
70,75 80,00
PredikatkinerjaPenyelenggaraanPemerintahDaerah
Predikat Tinggi Sangat
Tinggi
6 Meningkatkankualitaslingkunganhidup
MeningkatnyaIndeksKualitasLingkungan
IndeksKualitasLingkungan
Indeks 74,07 82,00
Menurunnyatingkat emisigas rumahkaca
IntensitasEmisi (tonCO2/PDRBUS $ juta)
(tonCO2/PDRB US $
juta)-
1.500ton
CO2/US $juta
1.250ton
CO2/US $juta
2.4.1 Program untuk Pencapaian Sasaran
Berdasarkan visi, misi tujuan, sasaran strategi dan arah kebijakan
yang yang telah ditetapkan dalam RPJMD, maka upaya pencapaiannya
kemudian dijabarkan secara lebih sistematis melalui perumusan program
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 65
prioritas daerah. Adapun program-program prioritas untuk mendukung
masing-masing sasaran sebagai berikut :
Tabel 2.7
Program Untuk Pencapaian Sasaran
No. Sasaran Didukung jumlah Program
1 Meningkatnya Indeks PembangunanManusia (IPM)
-
2 Meningkatnya Angka Melek Huruf 1
3 Meningkatnya rata-rata lama sekolah 2
4 Meningkatnya angka harapan hidup 1
5 Meningkatnya pendapatan perkapita 1
6 Menurunnya tingkat kemiskinan 11
7 Menurunnya tingkat pengangguran 8
8 Meningkatnya daya beli masyarakat 3
9 Menurunnya Indeks Gini -
10 Meningkatnya pertumbuhan ekonomi yangberkualitas
12
11 Meningkatnya kontribusi sektor pertaniandalam arti luas
4
12 Tercapaianya swasembada pangan 12
13 Meningkatnya pemanfaatan energiterbarukan
4
14 Meningkatnya kepuasan masyarakatterhadap pelayanan infrastruktur dasar
12
15 Terwujudnya pemerintah yang bersih danbebas KKN
3
16 Terwujudnya peningkatan kualitaspelayanan publik
3
17 Meningkatnya Kapasitas dan akuntabilitaskinerja
3
18 Meningkatnya Indeks Kualitas Lingkungan 11
19 Menurunnya tingkat emisi gas rumah kaca 3
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 66
2.5 Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2016Rencana Kinerja Tahunan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur
Tahun 2016 yang telah dibuat untuk melaksanakan kegiatan, program
dan sasaran di Tahun 2016 menjadi tumpuan bagi Pemerintah Provinsi
Kalimantan Timur untuk mewujudkan kinerja output ataupun outcome
yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Pemerintah Provinsi
Kalimantan Timur Tahun 2016 berdasarkan pada Instruksi Presiden
Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi yang
ditindaklanjuti dengan surat edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor SE/31/M.PAN/12/2004 tentang
Penetapan Kinerja.
Pada Tanggal 21 April 2014 terbit Peraturan Presiden No. 29
Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
sebagai gantinya Instruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 serta
ditindaklanjuti oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negera dan
Reformasi Birokrasi dengan menerbitkan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53
Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja
dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Perjanjian
Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2016 dijadikan
acuan untuk mengukur Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur
Tahun 2016 dan melaporkannnya dalam Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKj IP).
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 67
Tabel 2.8
Perjanjian Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2016
No. SasaranStrategis
Indikator Kinerja Satuan Target PenanggungJawab
1 MeningkatnyaIndeksPembangunanManusia (IPM)
IPM Indeks 77,28 Disdik, Diskes,Ekonomi,Dinsos, Disnaker
2 MeningkatnyaAngka MelekHuruf
Angka Melek Huruf(%)
Persen 98,60 DinasPendidikan
3 Meningkatnyarata-rata lamasekolah
Angka rata-ratasekolah (tahun)
Tahun 11,00 DinasPendidikan
4 Meningkatnyaangka harapanhidup
Angka harapanhidup (tahun)
Tahun 72,00 Dinas Kesehatan
5 Meningkatnyapendapatanperkapita
Pendapatanperkapita (jutarupiah)
(jutaRupiah)
50,65 Ekonomi,BPPMD
6 Menurunnyatingkatkemiskinan
TingkatKemiskinan (%)
Persen 5,35 Dinas Sosial
7 Menurunnyatingkatpengangguran
TingkatPengangguran (%)
Persen 6,50 Dinas TenagaKerja danTransmigrasi
8 Meningkatnyadaya belimasyarakat
Tingkat Inflasi (%) Persen 6,70 +1 TimPengendaliInflasiDaerah
Paritas dayabeli/PPP (Rp)
Rp. 751.237 Dinsos,Disnaker,
Disperindagkop
9 MenurunnyaIndeks Gini
Indeks Gini Indeks 0,33 Ekonomi, Dinsos
10Meningkatnyapertumbuhanekonomi yangberkualitas
Pertumbuhanekonomi denganmigas (%)
Persen 3,6-4,3 Distamben,Pertamina
Pertumbuhanekonomi tanpamigas (%)
Persen 7,7-8,3 Dishut, Distan,Disbun,Disperindagkop
Pertumbuhanekonomi non
Persen 7,6-8,2 Dishut, Distan,Disbun,
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 68
migas dan nonbatubara (%)
Disperindagkop
11 Meningkatnyakontribusi sektorpertanian dalamarti luas
Kontribusi sektorpertanian dalamarti luas (%)
Persen 8,00 Dishut, Distan,Disbun,Disperindagkop
12 Tercapaianyaswasembadapangan
Rasio pemenuhanberas (%)
Persen 82,01 DinasPertanian
13 Meningkatnyapemanfaatanenergi terbarukan
Bauran energi baruterbarukan (%)
Persen 1,62 Distamben, PLNdanSwasta
14 Meningkatnyakepuasanmasayrakatterhadappelayananinfrastrukturdasar
Indeks Kepuasanlayananinfrastruktur dasar
Indeks 6,50 Dinas PU, DinasPerhubungan
15
Terwujudnyapemerintah yangbersih dan bebasKKN
Indeks PersepsiKorupsi
Indeks 6,30 -
Opini BPK Opini WTP Biro Keuangan,Inspektorat
16 Terwujudnyapeningkatankualitaspelayanan publik
Indeks KepuasanMasyarakat
Indeks 80 Biro Organisasi
17
MeningkatnyaKapasitas danakuntabilitaskinerja
PredikatAkuntabilitaskinerja
Kategori/
Nilai
76,00 Biro Organisasi
Predikat kinerjaPenyelenggaraanPemerintahDaerah
Predikat SangatTinggi
BiroPemerintahan
18 MeningkatnyaIndeks KualitasLingkungan
Indeks KualitasLingkungan
Indeks 80,19 BLH
19 Menurunnyatingkat emisi gasrumah kaca
Intensitas Emisi(ton CO2/PDRBUS $ juta)
(tonCO2/PDRBUS $ juta)-
1.350 BLH, Kehutanan,Perkebunan,Distamben
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 69
2.5.1 Strategi untuk Pencapaian Kinerja Lainnya
Selain penetapan kinerja berupa IKU sebagaimana telah
diutarakan di muka, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur juga telah
menetapkan strategi untuk pencapaian kinerja lainnya, khususnya untuk
pencapaian Millenium Development Goals (MDGs), dan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) serta Indeks Pembangunan Gender (IPG).
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur memiliki komitmen kuat dalam
upaya mewujudkan tercapainya target MDGs pada Tahun 2016. Integrasi
tujuan-tujuan MDGs tersebut dapat dicermati dalam berbagai program
prioritas pembangunan yang terdapat pada dokumen Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD) sebagai penjabaran dari Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Rencana Aksi
Daerah MDGs disusun sebagai bagian dari upaya mempercepat
pencapaian target MDGs selaras dengan amanat Inpres Nomor 3 Tahun
2010 tentang Program Pembangunan yang berkeadilan.
Begitu juga dengan strategi untuk pencapaian target IPM dan IPG. Upaya-
upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur juga
dalam kerangka untuk meningkatkan IPM dan IPG sebagai salah satu
ukuran pembangunan yang berfokus pada pengembangan human
capabilities. Strategi yang menggabungkan intervensi pada aspek individu,
sistem dan kelembagaan ini mendorong pemenuhan hak-hak dasar
setiap warga negara, laki-laki dan perempuan.
2.5.2 Rencana Anggaran Tahun 2016Dari kemampuan keuangan daerah, yaitu kemampuan Pendapatan
dan Pembiayaan (Pembiayaan netto) maka jumlah pendanaan yang
dimungkinkan untuk dibelanjakan pada Tahun Anggaran 2016 adalah
sebesar Rp 992.500.274.003,67 yang digunakan untuk membiayai
Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung. Secara rinci realisasi
anggaran Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 70
Tabel 2.9
Realisasi Belanja Daerah Provinsi Kalimantan Timur Tahun Anggaran2016 (Sebelum Dilakukan Audit BPK RI)
No. Uraian Rencana (Rp.) %
1 Belanja Langsung Rp. 4.657.186.989.496,33 94,88
2 Belanja Tidak Langsung Rp. 992.500.274.003,67 88,16
Jumlah Rp. 5.649.687.263.500,00 93,70
Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Alokasi anggaran belanja langsung tahun 2016 yang dialokasikan untuk
membiayai program-program prioritas yang langsung mendukung
pencapaian sasaran pembangunan adalah sebagai berikut :
Tabel 2.10
Alokasi per Sasaran Pembangunan Tahun Anggaran 2016
No. Sasaran Anggaran %Anggaran
1 Meningkatnya IndeksPembangunan Manusia(IPM)
- -
2 Meningkatnya Angka MelekHuruf
4.488.800.000 73,32%
3 Meningkatnya rata-ratalama sekolah
59.405.635.300 91,94%
4 Meningkatnya angkaharapan hidup
88.337.375.000 92,86%
5 Meningkatnya pendapatanperkapita
2.370.616.892 71,20%
6 Menurunnya tingkatkemiskinan
59.211.739.114 96,77%
7 Menurunnya tingkatpengangguran
5.245.027.590 91,71%
8 Meningkatnya daya belimasyarakat
4.463.920.609 86,58%
9 Menurunnya Indeks Gini - -
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 71
10 Meningkatnya pertumbuhanekonomi yang berkualitas
21.202.818.574 92,82%
11 Meningkatnya kontribusisektor pertanian dalam artiluas
12.108.800.525 94,73%
12 Tercapaianya swasembadapangan
145.458.955.788 94,77%
13 Meningkatnya pemanfaatanenergi terbarukan
54.590.368.361 97,42%
4 Meningkatnya kepuasanmasayrakat terhadappelayanan infrastrukturdasar
1.386.191.065.353 96,84%
15 Terwujudnya pemerintahyang bersih dan bebas KKN
3.241.870.000 93,32%
16 Terwujudnya peningkatankualitas pelayanan publik
19.415.874.987 93,12%
17 Meningkatnya Kapasitas danakuntabilitas kinerja
2.634.263.850 98,02%
18 Meningkatnya IndeksKualitas Lingkungan
24.111.484.055 91,11%
19 Menurunnya tingkat emisigas rumah kaca
1.129.980.000 78,02%
Jumlah Rp.1.827.934.656.344 96,02%
Total Belanja Langsung Rp.4.657.186.989.496,33
94,88%
Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Pada tabel di atas, pada pos belanja langsung dibagi menjadi anggaran
yang digunakan untuk penyelenggaraan program/kegiatan yang utama
dan anggaran untuk belanja langsung program/kegiatan pendukung.
Jumlah anggaran untuk program/kegiatan utama sebesar
Rp.1.827.934.656.344,- atau sebesar 96,02% dari total belanja langsung.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 72
Bab IIIAkuntabilitas Kinerja
Akuntabilitas Kinerja dalam format Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur tidak terlepas dari rangkaian
mekanisme fungsi perencanaan yang sudah berjalan mulai dari
Perencanaan Strategis (Renstra) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD) dan Perjanjian Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur,
tidak terlepas dari pelaksanaan itu sendiri sebagai fungsi actuating dari
berbagai piranti perencanaan pembangunan yang sudah dibuat tersebut,
hingga kemudian sampailah pada saat pertanggung jawaban
pelaksanaan pembangunan yang mengerahkan seluruh sumber daya
manajemen pendukungnya.
Pertanggungjawaban kinerja pelaksanaan pembangunan sifatnya
terukur, terdapat standar pengukuran antara yang diukur dengan piranti
pengukurannya. Pertanggung jawaban pengukuran yang diukur adalah
kegiatan, program, dan sasaran, yang prosesnya adalah sejauh mana
kegiatan, program, dan sasaran dilaksanakan tidak salah arah dengan
berbagai piranti perencanaan yang telah dibuat.
3.1 Tindak Lanjut Hasil Evaluasi Tahun SebelumnyaHasil evaluasi Sementara Akuntabiltias Kinerja Instansi Pemerintah
h Provinsi Kalimantan Timur tahun 2016 memperoleh nilai 77,37 (Sangat
Baik). Beberapa perbaikan yang perlu disarankan untuk meningkatkan
akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur antara
lain:
1. Melakukan reviu Indikator kinerja Individu secara berkala sehingga
selaras dengan kinerja organsiasi
2. Hasil Evaluasi Inspektorat belum maksimal mendorong perbaikan AKIP
dimasing-masing SKPD
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 73
3. Sinergitas dan koordinasi terkait implementasi SAKIP antara
Pemerintah Provinsi dengan Pemerintah Kabupaten/Pemerintah Kota
belum efektif sehingga perkembangan SAKIP Pemerintah
Kabupaten/Pemerintah Kota di Kaltim belum terlihat kemajuan yang
progresif
Tindak lanjut hasil evaluasi yang telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi
Kalimantan Timur adalah sebagai berikut:
1. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur telah membuat cascading dari
sasaran RPJMD sampai ke sasaran Rencana Strategis SKPD sesuai
dengan penjabaran visi dan misi RPJMD.
2. Menyempurnakan aplikasi SiAKIP yaitu dengan menambahkan
item/menu sub kegiatan dan capaian target pertriwulan.
3. Pemprov. Kaltim melakukan langkah-langkah/upaya perbaikan agar
penerapan Sistem AKIP di SKPD dapat meningkat yang nantinya
dapat dilihat pada nilai hasil evaluasi akuntabilitas kinerja SKPD.
Langkah atau upaya apa yang perlu dilakukan untuk
memperbaiki/meningkatkan hasil evaluasi yang dilakukan oleh
Inspektorat. Kegiatan yang telah dilakukan oleh Pemprov.Kaltim antara
lain Asistensi Penyusunan Laporan Kinerja dan Penyusunan
Perjanjian Kinerja.
4. Mendorong Pemerintah Kabupaten/Kota agar meningkatkan
implementasi Sistem AKIP karena nilai akuntabilitas kinerja
Pemkab/kota juga akan mendukung / mempengaruhi nilai akuntabilitas
kinerja Pemprov. Untuk mendorong meningkatkan Sistem AKIP di
Kabupaten/Kota telah dilakukan Pembinaan dan Pengawasan Sistem
AKIP pada Kabupaten/Kota.
5. Dalam rangka monitoring dan evaluasi capaian Kinerja berdasarkan
Perjanian Kinerja telah dilakukan Asistensi terhadap Capaian Kinerja
SKPD Pertriwulan.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 74
3.2 Capaian Reformasi Birokrasi Pemerintah Provinsi KalimantanTimur.
Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
merupakan instrumen penilaian kemajuan pelaksanaan reformasi
birokrasi yang dilakukan secara mandiri (self assessement) oleh
Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah. Berdasarkan
penilaian mandiri pelaksanaan reformasi birokrasi (PMPRB) yang
dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, untuk
pemenuhan target indikator internal mencerminkan pencapaian
indeks reformasi birokrasi Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dari
8 (delapan) area perubahan. Simpulan hasil Evaluasi adalah sebagai
berikut :
Tabel 3.1
Indeks Reformasi Birokrasi Pemerintah Provinsi KalimantanTimur Tahun 2015 dan Tahun 2016
No. Komponen Penilaian Nilaimaks
Nilai2015
%Capaian
Nilai2016
%Capaian
1 Manajemen Perubahan 5,00 2,85 57,00 3,06 61,2
2 Penataan PeraturanPerundang-undangan
5,00 2,29 45,80 2,29 45,8
3 Penataan danpenguatan Organisasi
6,00 1,99 33,17 2.16 36
4 Penataan Tatalaksana 5,00 2,45 49,00 2,58 51,6
5 Penataan SistemManajemen SDM 15,00 9,28 61,87 11.26 75,07
6 Penguatan Akutabilitas 6,00 3,89 64,83 4,12 68,67
7 Peguatan Pengawasan 12,00 6,90 57,50 7,02 58,5
8 Peningkatan KualitasPelayanan Publik
6,00 3,94 65,67 3,94 65,67
Total KomponenPengungkit
60,00 33,60 56,00 36,43 57,81
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 75
Sedangkan hasil evaluasi pelaksanaan reformasi birokrasi di
Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dari Kemenpan
dan RB Nomor B/116/D.I.PANRB-UPRBN/03/2016 tanggal 30 Maret
2016 mendapat indeks reformasi birokrasi 56,00 atau Katergori ”CC”
dan pada Tahun 2016 hasil sementara persentase capaian
pelaksanaan reformasi birokrasi 57,81 atau kategori CC.
Target kinerja ini dimunculkan pada tahun 2016 untuk
mengukur sejauh mana perkembangan pelaksanaan Reformasi
Birokrasi Pmerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2013-2018
dalam menciptakan birokrasi pemerintah yang profesional dengan
karakteristik adaptif, berintegrasi, berkinerja tinggi, bersih dan bebas
KKN, mampu melayani publik, netral, sejahtera, berdedikasi dan
memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik aparatur negara.
Harapannya tahun berikutnya hasil Indeks reformasi birokrasi ini
mengalami perkembangan dan peningkatan yang lebih baik
mengenai pelaksanaan reformasi birokrasi di lingkungan Pemerintah
Provinsi Kalimantan Timur.
3.3 Pengukuran Realisasi Kinerja Tahun 2016
Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah
ditetapkan akan dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja
dengan realisasi kinerja. Adapun dalam memberikan penilaian tingkat
Realisasi kinerja setiap sasaran, menggunakan rumus sebagai berikut :
a. Tingkat Realisasi Positif
Realisasi
Capaian = -------------------- x 100%
Target
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 76
b. Tingkat Realisasi Negatif
Target – (Realisasi- Target)
Capaian = ------------------------------------- x 100%
Target
Penilaian atas capaian kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan
Timur tahun 2016 menggunakan kategori capaian kinerja dengan
skala ordinal, yaitu sebagai berikut :
No. Rentang Capaian Kinerja Kategori Capaian Kinerja
1. >100 Memuaskan
2. 85 % - 100 % Sangat Baik
3. 70% - < 85% Baik
4. 55% - <70% Cukup
<55 % Kurang Baik
Keberhasilan pencapaian kinerja dilakukan dengan
membandingkan antara target (rencana) dengan realisasi indikator kinerja
utama (IKU) yang menggambarkan keberhasilan pencapaian sasaran
strategis.
Indikator Kinerja harus dapat mengukur ketercapaian tujuan yang
telah dirumuskan dari suatu program/kegiatan yang dilakukan. Bila semua
indikator yang telah ditetapkan berhasil mencapai tingkat yang diinginkan,
maka memberi gambaran kualitas ketercapaian tujuan.
Analisis capaian IKU mengungkapkan keterkaitan capaian IKU
dengan capaian sasaran secara efektif dan efisien yang merupakan
pembanding antara realisasi dengan rencana tahun bersangkutan. Lebih
lanjut, penjelasan mengenai posisi kinerja terhadap pencapaian rencana
strategis merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam analisis
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 77
tersebut.
Adapun rincian pengukuran Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2016
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.2
Pengukuran Realisasi Kinerja Tahun 2016
Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi
%
Capaian
1 MeningkatnyaIndeksPembangunanManusia (IPM)
1 IPM Indeks 77,28 74,17 95,97
2 MeningkatnyaAngka MelekHuruf
2 Angka Melek Persen 98,60 98,69 100,09
3 Meningkatnyarata-rata lamasekolah
3 Angka rata-ratasekolah
Tahun 11,00 9,15 83,18
4 Meningkatnyaangka harapanhidup
4 Angka harapanhidup
Tahun 72,00 73,65 102,29
5 Meningkatnyapendapatanperkapita
5 Pendapatanperkapita
(jutaRupiah
)
50,65 50,27 99,24
6 Menurunnyatingkatkemiskinan
6 TingkatKemiskinan
Persen 5,35 6,23 85,87
7 Menurunnyatingkatpengangguran
7 TingkatPengangguran
Persen 6,50 7,50 86,66
8Meningkatnyadaya belimasyarakat
8 Tingkat Inflasi Persen 6,70 +1 4,89 85,78
9 Paritas dayabeli/PPP
Rp. 751.237
11,23 149,49
9 MenurunnyaIndeks Gini
10 Indeks Gini Indeks 0,33 0,32 103,12
10Meningkatnyapertumbuhanekonomi yangberkualitas
11 Pertumbuhanekonomidengan migas
Persen 3,6-4,3 -1,28 -35,55
12 Pertumbuhanekonomi tanpamigas
Persen 7,7-8,3 -1,48 -19,22
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 78
13 Pertumbuhanekonomi nonmigas dan nonbatubara
Persen 7,6-8,2 3,45 45,39
11 Meningkatnyakontribusi sektorpertanian dalamarti luas
14 Kontribusisektorpertaniandalam arti luas
Persen 8,00 7,62 95,25
12 Tercapaianyaswasembadapangan
15 Rasiopemenuhanberas
Persen 82,01 50,00 60,96
13 Meningkatnyapemanfaatanenergiterbarukan
16 Bauran energibaruterbarukan
Persen 1,62 1,27 78,39
14 Meningkatnyakepuasanmasayrakatterhadappelayananinfrastrukturdasar
17 IndeksKepuasanlayananinfrastrukturdasar
Indeks 6,50 7,00 107,69
15 Terwujudnyapemerintahyang bersih danbebas KKN
18 IndeksPersepsiKorupsi
Indeks 6,30 5,58 88,57
19 Opini BPK Opini WTP WTP WTP
16 Terwujudnyapeningkatankualitaspelayananpublik
20 IndeksKepuasanMasyarakat
Indeks 80 75 93,75
17
MeningkatnyaKapasitas danakuntabilitaskinerja
21 PredikatAkuntabilitaskinerja
Kategori/
Nilai
76,00 77,37 101,80
22 Predikat kinerjaPenyelenggaraan PemerintahDaerah
Predikat
SangatTinggi
Tinggi Tinggi
18 Meningkatnya 23 Indeks Kualitas Indeks 80,19 83,19 103,74
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 79
Indeks KualitasLingkungan
Lingkungan
19 Menurunnyatingkat emisigas rumah kaca
24 Intensitas Emisi (tonCO2/PDRBUS $juta)-
1.350 1.384 97,54
Berdasarkan deskripsi pada tabel di atas, dapat disampaikan
bahwa persentase capaian masing-masing IKU secara umum telah
tercapai dengan optimal berdasarkan kategori pencapaian kinerja yang
telah ditetapkan.
Pelaporan akuntabilitas kinerja harus menyajikan data dan
informasi yang relevan bagi pembuat keputusan agar dapat
menginterpretasikan tingkat keberhasilan/kegagalan secara lebih luas dan
mendalam. Analisis pencapaian kinerja meliputi uraian keterkaitan
pencapaian kinerja kegiatan dan program dengan kebijakan dalam
rangka mewujudkan sasaran, tujuan, misi, serta visi.
Sementara bila dilihat dalam kerangka triwulan, perbandingan antara
rencana dan realisasi kinerja untuk seluruh sasaran adalah sebagai
berikut:
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 80
Tabel 3.3
Realisasi dan Capaian Kinerja IKU Gubernur Tahun 2016Per Triwulan
Sasaran Indikator Kineja Satuan TargetTahunan
Triwulan Target Realisasi
%Capaian
Ket.
1 MeningkatnyaIndeksPembangunanManusia (IPM)
1 IPM Indeks 77,28 Triwulan 1 74,17 74,17 100 AngkaKompositTriwulan 2 74,17 74,17 100
Triwulan 3 74,17 74,17 100Triwulan 4 74,17 74,17 100
2 MeningkatnyaAngka MelekHuruf
2 Angka MelekHuruf (%)
Persen 98,60 Triwulan 1 98,69 98,69 100Triwulan 2 98,69 98,69 100Triwulan 3 98,69 98,69 100Triwulan 4 98,69 98,69 100
3 Meningkatnyarata-rata lamasekolah
3 Angka rata-rata sekolah(tahun)
Tahun 11,00 Triwulan 1 9,15 9,15 100Triwulan 2 9,15 9,15 100Triwulan 3 9,15 9,15 100Triwulan 4 9,15 9,15 100
4 Meningkatnyaangka harapanhidup
4 Angkaharapan hidup(tahun)
Tahun 72,00 Triwulan 1 73,65 73,65 100Triwulan 2 73,65 73,65 100Triwulan 3 73,65 73,65 100Triwulan 4 73,65 73,65 100
5 Meningkatnyapendapatanperkapita
5 Pendapatanperkapita (jutarupiah)
(JutaRupiah)
50,65 Triwulan 1 50,27 50,27 100Triwulan 2 50,27 50,27 100Triwulan 3 50,27 50,27 100Triwulan 4 50,27 50,27 100
6 Menurunnyatingkatkemiskinan
6 TingkatKemiskinan(%)
Persen 5,35 Triwulan 1 6,10 6,10 100Triwulan 2 6,11 6,11 100Triwulan 3 6,23 6,23 100Triwulan 4 6,23 6,23 100
7 Menurunnyatingkatpengangguran
7 TingkatPengangguran(%)
Persen 6,50 Triwulan 1 8,86 8,86 100Triwulan 2 8,86 8,86 100Triwulan 3 7,50 7,50 100Triwulan 4 7,50 7,50 100
8 Meningkatnyadaya belimasyarakat
8 Tingkat Inflasi(%)
Persen 6,7 +1 Triwulan 1 0,23 0,23 100Triwulan 2 2,22 2,22 100Triwulan 3 4,89 4,89 100Triwulan 4 4,89 4,89 100
9 Paritas dayabeli/PPP (Rp)
Rp. 751.237 Triwulan 1 11,23 11,23 100 MulaiTahun2015menggunakanmetodeperhitungan baru
Triwulan 2 11,23 11,23 100Triwulan 3 11,23 11,23 100Triwulan 4 11,23 11,23 100
9 MenurunnyaIndeks Gini
10 Indeks Gini Indeks 0,33 Triwulan 1 0,32 0,32 100Triwulan 2 0,32 0,32 100Triwulan 3 0,32 0,32 100Triwulan 4 0,32 0,32 100
10 Meningkatnyapertumbuhanekonomi yangberkualitas
11 Pertumbuhanekonomidengan migas(%)
Persen 3,6-4,3 Triwulan 1 -1,61 -1,61 100Triwulan 2 -1,30 -1,30 100Triwulan 3 -1,28 -1,28 100Triwulan 4 -1,28 -1,28 100
12 Pertumbuhanekonomi tanpamigas (%)
Persen 7,7-8,3 Triwulan 1 -1,32 -1,32 100Triwulan 2 -1,61 -1,61 100Triwulan 3 -1,48 -1,48 100Triwulan 4 -1,48 -1,48 100
13 Pertumbuhanekonomi non
Persen 7,6-8,2 Triwulan 1 - - -Triwulan 2 - - -
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 81
migas dan nonbatubara (%)
Triwulan 3 3,45 3,45 100Triwulan 4 3,45 3,45 100
11 Meningkatnyakontribusi sektorpertanian dalamarti luas
14 Kontribusisektorpertaniandalam arti luas(%)
Persen 8,00 Triwulan 1 7,77 7,77 100Triwulan 2 8,53 8,53 100Triwulan 3 7,62 7,62 100Triwulan 4 7,62 7,62 100
12 Tercapaianyaswasembadapangan
15 Rasiopemenuhanberas (%)
Persen 82,01 Triwulan 1 70,17 70,17 100Triwulan 2 70,17 70,17 100Triwulan 3 50 50 100Triwulan 4 50 50 100
13 Meningkatnyapemanfaatanenergiterbarukan
16 Bauran energibaruterbarukan(%)
Persen 1,62 Triwulan 1 1,01 1,01 100Triwulan 2 1,01 1,01 100Triwulan 3 1,27 1,27 100Triwulan 4 1,27 1,27 100
14 Meningkatnyakepuasanmasayrakatterhadappelayananinfrastrukturdasar
17 IndeksKepuasanlayananinfrastrukturdasar
Indeks 6,50 Triwulan 1 6,21 6,21 100Triwulan 2 6,21 6,21 100Triwulan 3 6,68 6,68 100Triwulan 4 7,00 7,00 100
15 Terwujudnyapemerintah yangbersih danbebas KKN
18 IndeksPersepsiKorupsi
Indeks 6,30 Triwulan 1 5,58 5,58 100Triwulan 2 5,58 5,58 100Triwulan 3 5,58 5,58 100Triwulan 4 5,58 5,58 100
19 Opini BPK Opini WTP Triwulan 1 WTP WTP WTP MenungguPenilaianBPK
Triwulan 2 WTP WTP WTPTriwulan 3 WTP WTP WTPTriwulan 4 WTP WTP WTP
16 Terwujudnyapeningkatankualitaspelayananpublik
20 IndeksKepuasanMasyarakat
Indeks 80 Triwulan 1 76,65 76,65 100Triwulan 2 76,65 76,65 100Triwulan 3 75 75 100Triwulan 4 75 75 100
17 MeningkatnyaKapasitas danakuntabilitaskinerja
21 PredikatAkuntabilitaskinerja
Kategori/Nilai
76,00 Triwulan 1 75,14 75,14 100Triwulan 2 75,14 75,14 100Triwulan 3 77,37 77,37 100 Angka
sementaraTriwulan 4 77,37 77,37 10022 Predikat
kinerjaPenyelenggaraanPemerintahDaerah
Predikat SangatTinggi
Triwulan 1 Tinggi Tinggi TinggiTriwulan 2 Tinggi Tinggi TinggiTriwulan 3 Tinggi Tinggi TinggiTriwulan 4 Tinggi Tinggi Tinggi
18 MeningkatnyaIndeks KualitasLingkungan
23 IndeksKualitasLingkungan
Indeks 80,19 Triwulan 1 81,97 81,97 100Triwulan 2 81,97 81,97 100Triwulan 3 83,19 83,19 100Triwulan 4 83,19 83,19 100
19 Menurunnyatingkat emisi gasrumah kaca
24 IntensitasEmisi (tonCO2/PDRBUS $ juta)
(tonCO2/PDRBUS $juta
1.350 Triwulan 1 1.738 1.738 100Triwulan 2 1.738 1.738 100Triwulan 3 1.384 1.384 100Triwulan 4 1.384 1.384 100
Beberapa IKU yang diuraikan di atas, penetapan target dan pengukuran
realisasi triwulan dilakukan dengan menggunakan proxy indicator karena
karakter indikator yang spesifik, termasuk tentang metode pengukuran
indikator. Indikator yang dimaksud dan penjelasan mengapa dipergunakan
proxy indicator adalah sebagai berikut:
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 82
1. Sebagian indikator merupakan indikator pada level outcome, dimana
pelaksanaan kegiatan pada tahun berjalan, belum tentu akan
berkontribusi pada pencapaian target kinerja IKU secara langsung,
seperti IKU yang pertama.
2. Sebagian indikator mempergunakan data yang dihasilkan oleh
pengukuran secara periodik oleh lembaga di luar Perangkat Daerah di
lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, yang biasanya
dilakukan sekali dalam setahun. Indikator yang masuk dalam kategori
ini adalah Angka Melek Huruf, Rata-rata Lama Sekolah, Angka
Harapan Hidup, Indeks Gini, Indeks Kepuasan layanan infrastruktur
dasar, Indeks Persepsi Korupsi, Opini Pemeriksaan BPK, Indeks
Kepuasan Masyarakat, Nilai Akuntabilitas Kinerja Pemerintah, dan
Indeks Kualitas Lingkungan.
Proxy indicator yang dipakai adalah pencapaian sub-indikator yang
menjadi penyumbang IKU.
3.4. Evaluasi dan Analisis Realisasi KinerjaHasil pengukuran kinerja diatas dilakukan evaluasi dan analisis
pencapaian kinerja guna memberikan informasi yang lebih transparan
mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang telah
ditargetkan. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur secara bertahap dan
konsisten telah berupaya untuk mewujudkan misi dan tujuannya melalui
19 (sembilan belas) sasaran strategis dan 24 (dua puluh empat) indikator
kinerja sasaran yang telah ditetapkan dalam IKU maupun Perjanjian
Kinerja Tahun 2016 Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, penyajian
untuk bab ini akan disajikan per sasaran strategis adalah sebagai berikut :
I. Tujuan Meningkatnya kualitas SDM Kaltim
Tujuan Meningkatnya kualitas SDM Kaltim dijabarkan dalam 5 (lima)
sasaran Prioritas Pembangunan dengan 5 (lima) indikator.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 83
Tujuan I Sasaran
Meningkatnya kualitasSDM Kaltim
1 Meningkatnya IndeksPembangunan Manusia (IPM)
2 Meningkatnya Angka Melek Huruf
3 Meningkatnya rata-rata lamasekolah
4 Meningkatnya angka harapanhidup
5 Meningkatya pendapatanperkapita
2. Sasaran Meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM).Sasaran Meningkatnya Indeks pembangunan manusia (IPM)
merupakan komposit dari angka harapan hidup, angka melek
huruf, rata-rata lama sekolah dan indeks standar hidup layak,
menggambarkan keberhasilan pelaksanaan program-program di
Bidang Pendidikan, Bidang Kesehatan, dan bidang Ketenagakerjaan.
Tabel 3.4.1 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 1.
No. Indikator Kinerja Satuan TargetRealisasi
2015
Realisasi
2016
1. IPM Indeks 77,28 73,82 74,17
Tabel 3.4.2. Perbandingan Realisasi Kinerja s.d. Akhir PeriodeRPJMD
No. Indikator Kinerja SatuanTargetAkhir
RPJMD
Realisasi
2016
TingkatPencapaian
1. IPM Indeks 78,00 74,17 95,08
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 84
Tabel 3.4.3. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan RealisasiNasional
No. IndikatorKinerja Satuan
Realisasi
2016
RealisasiNasional
Ket.
(+/-)
1. IPM Indeks 74,17 69,55 +
Realisasi IPM cenderung naik dari 73,82 pada tahun 2015,
meningkat menjadi 74,17 pada tahun 2016.
Capaian pembangunan sumber daya manusia mengalami kenaikan
yang ditandai dengan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia
(IPM) yaitu pada tahun 2015 adalah 73,82 pada tahun 2016 adalah
74,17 secara nasional pada tahun 2018 ditargetkan IPM Kaltim
mencapai 78. Dari empat komposit sebagai pembentuk Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) / Human Development Index (HDI)
adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf,
pendidikan dan standar hidup untuk semua negara seluruh dunia.
IPM digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara
adalah negara maju, negara berkembang atau negara terbelakang
dan juga untuk mengukur pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi
terhadap kualitas hidup.
IPM mengukur pencapaian rata-rata sebuah negara dalam 3 dimensi
dasar pembangunan manusia:
hidup yang sehat dan panjang umur yang diukur dengan harapan
hidup saat kelahiran
Pengetahuan yang diukur dengan angka tingkat baca tulis pada
orang dewasa (bobotnya dua per tiga) dan kombinasi pendidikan
dasar , menengah , atas gross enrollment ratio (bobot satu per
tiga).
standard kehidupan yang layak diukur dengan logaritma natural
dari produk domestik bruto per kapita dalam paritasi daya beli.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 85
Setiap tahun Daftar negara menurut IPM diumumkan berdasarkan
penilaian di atas. Pengukuran alternatif lain adalah Indeks
Kemiskinan Manusia yang lebih berfokus kepada kemiskinan.
Akan tetapi masih dijumpai banyak kekurangan dalam arti
kemerataan pelayanan pendidikan, kesehatan dan sasaran
pelayanan, terlebih bila ruang jangkauannya hingga ke daerah
pedalaman dan/atau perbatasan.
Permasalahan :
1. Pengembangan layanan pendidikan, kesehatan dapat
berpengaruh terhadap capaian target sehingga berpengarauh
pula terhadap kinerja kelembagaan.
2. Karakteristik wilayah dan infrastruktur kurang mendukung
percepatan pelayanan menjadi penyebab disparitas terhadap
layanan.
Solusi :
1. Peningkatan pendidikan secara baik terutama dalam rangka
memberikan beasiswa dan bosda kepada masyarakat untuk
memperoleh pendidikan yang layak.
2. Meningkatkan pendidikan secara bersama-sama agar masyarakat
Provinsi Kalimantan Timur mampu mencetak sumber daya
manusia yang berkualitas dan mampu bersaing secara nasional
bahkan internasional.
Upaya :
1. Peningkatan pelayanan pendidikan/kesehatan secara baik
terutama dalam rangka memberikan beasiswa, bosda dan
pelayanan kesehatan masyarakat secara gratis kepada
masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang layak.
2. Meningkatkan kondisi pemungkin (enabling condition) yang
mampu mendorong kesempurnaan capaian IPM;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 86
3. Percepatan dan perluasan pembangunana ekonomi
4. Percepatan pengentasan kemiskinan
5. Percepatan pembanguan SDM, pendidikan, kesehatan dan daya
beli.
3. Sasaran Meningkatnya Angka Melek Huruf.
Meningkatnya Angka Melek Huruf merupakan sasaran misi 1 (satu)
mewujudkan kualitas SDM Kaltim yang mandiri dan berdaya
saing tinggi yang harus diwujudkan pada bidang pendidikan.
Angka melek huruf dari penduduk Laki-laki dan perempuan usia
15-24 tahun cenderung mengalami kenaikan setiap tahunnya, naik
dari 98,30 pada tahun 2013, meningkat menjadi 98,50 pada tahun
2014 dan terus naik menjadi 98,78 pada tahun 2015 dan Tahun 2016
menjadi 98,81% atau sebanyak 2.089.055 jiwa. Meskipun demikian
tetap perlu diwaspadai masih ditemukan 1,19% yang buta huruf atau
sebanyak 25.250 jiwa.
Tabel 3.4.4. Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 2.
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi
2015
Realisasi
2016
2 Angka MelekHuruf
% 98,60 98,78 98,69
Tabel 3.4.5. Perbandingan Realisasi Kinerja s.d. Akhir PeriodeRPJMD
No. Indikator Kinerja SatuanTargetAkhir
RPJMD
Realisasi
2016
TingkatPencapaian
2 Angka MelekHuruf
% 99,50 98,69 99,18
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 87
Tabel 3.4.6. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan RealisasiNasional
No. IndikatorKinerja Satuan
Realisasi
2016
RealisasiNasional
Ket.
(+/-)
2 Angka MelekHuruf
% 98,69 96,10 +
Melek aksara (juga disebut dengan melek huruf) adalah kemampuan
membaca dan menulis. Lawan kata "melek aksara" adalah buta huruf
atau tuna aksara, di mana ketidakmampuan membaca dan menulis
ini masih menjadi masalah. Tingkat melek aksara dihitung dari
persentase populasi dewasa yang mampu membaca dan menulis.
Melek aksara juga dapat diartikan sebagai kemampuan untuk
menggunakan bahasa dan menggunakannya untuk mengerti sebuah
bacaan, mendengarkan perkataan, mengungkapkannya dalam
bentuk tulisan, dan berbicara. Dalam perkembangan modern kata ini
lalu diartikan sebagai kemampuan untuk membaca dan menulis pada
tingkat yang baik untuk berkomunikasi dengan orang lain, atau dalam
taraf bahwa seseorang dapat menyampaikan idenya dalam
masyarakat yang mampu baca-tulis, sehingga dapat menjadi bagian
dari masyarakat tersebut.
Kemampuan baca-tulis dianggap penting karena melibatkan
pembelajaran berkelanjutan oleh seseorang sehingga orang tersebut
dapat mencapai tujuannya, di mana hal ini berkaitan langsung
bagaimana seseorang mendapatkan pengetahuan, menggali
potensinya, dan berpartisipasi penuh dalam masyarakat yang lebih
luas.
Banyak analis kebijakan menganggap angka melek aksara adalah
tolak ukur penting dalam mempertimbangkan kemampuan sumber
daya manusia di suatu daerah. Hal ini didasarkan pada pemikiran
yang berdalih bahwa melatih orang yang mampu baca-tulis jauh lebih
murah daripada melatih orang yang buta aksara, dan umumnya
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 88
orang-orang yang mampu baca-tulis memiliki status sosial ekonomi,
kesehatan, dan prospek meraih peluang kerja yang lebih baik.
Argumentasi para analis kebijakan ini juga menganggap kemampuan
baca-tulis juga berarti peningkatan peluang kerja dan akses yang
lebih luas pada pendidikan yang lebih tinggi.
Berdasarkan estimasi dari SKPD, jumlah anggota masyarakat yang
buta huruf telah menunjukkan penurunan, ditunjukkan dengan angka
melek huruf yang telah lebih rendah (meskipun belum sepenuhnya
sesuai dengan target 2016 yang ditetapkan). Seperti halnya IPM,
maka faktor kendala geografis yang menyebabkan infrastruktur
pendukung kurang berkembang, terutama di wilayah
terpencil/pedalaman dan tentunya perbatasan. Dipertimbangkan
angka buta huruf yang masih ada lebih banyak pada generasi tua di
pedesaan. Akan tetapi dipertimbangkan masih terdapat pola pikir
umum masyarakat, terutama di kalangan petani kecil, yang
mengganggap bahwa profesi petani (yang diharapkan akan
diteruskan kepada anak-anak mereka) cukup kapasitas baca tulis
dan hitung ‘ala kadarnya’, Oleh karenanya disamping peningkatkan
infrastruktur pendidikan, intensifikasi dan ekstensifikasi angka
melek huruf harus tetap dilakukan, dengan partisipasi parapihak
(mengingat keterbatasan aparatur);
a. Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD Provinsi
Tahun 2016 merupakan masa transisi bagi implementasi UU
No.23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan mengacu
pada target Renstra Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur
Tahun 2013-2018 masih ada target yang bukan merupakan
kewenangan Pemerintah Provinsi melainkan Pemerintah
Kab/Kota namun masih bisa diukur oleh Pemerintah Provinsi
termasuk peningkatan APK PAUD. Peningkatan angka
partisipasi kasar (APK) PAUD Provinsi target 65% dan realisasi
52,54% dengan capaian 80,83%. Dengan dilaksanakannya
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 89
program pembangunan, pelayanan pendidikan telah dapat
menjangkau daerah pinggiran dan daerah dengan penduduk
miskin dengan dibangunnya sekolah di daerah-daerah.
Berdasarkan data yang ada pada Tahun 2016, jumlah sekolah
TK, KB, TPA, dan SPS dan RA (PAUD) Negeri dan Swasta
sebanyak 2.555 unit, siswa PAUD dari sekolah negeri dan swasta
seluruhnya sebanyak 57.030 siswa.
Tabel 3.4.7
Data Pokok PAUD Tahun 2016
No Komponen PAUD1. Sekolah 2.5552. Siswa PAUD 57.0303. Guru 6.172
Pada tahun 2016 jumlah siswa PAUD rentang usia 3-6 tahun
di Kalimantan Timur sebanyak 57.030 orang dengan jumlah
terbanyak di Kota Kabupaten Kutai Kartanegara sebanyak 18.733
orang dan terkecil di Kab.Mahakam Ulu sebanyak 0 orang.
Dalam rangka peningkatkan mutu Pendidikan Anak Usia Dini baik
Taman Kanak-Kanak (TK) maupun Raudhatul Athfal (RA),
pemerintah memiliki lima strategi, diantaranya meningkatkan
ketersediaan layanan PAUD, memperluas keterjangkauan
layanan PAUD, ketiga meningkatkan kualitas dan relevansi
layanan, keempat mewujudkan kesetaraan dalam memperoleh
pendidikan, dan kelima adalah menjamin kepastian memperoleh
layanan PAUD.
d. Angka Partisipasi Murni / Kasar (APM/APK) SD/MI/SDLB
Angka partisipasi kasar (APK) SD/MI/SDLB dengan target
113.85% dan realisasi 113,76% maka capaian sebesar 99,92%.
Sedangkan angka partisipasi murni (APM) SD/MI/SDLB target
97,88% dan realisasi 97,69% maka capaian sebesar 99,80%.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 90
Dilihat dari data yang ada, jumlah sekolah SD/SDLB sebanyak
1.846 unit, siswa seluruhnya sebanyak 403.977 siswa. Untuk
menampung sejumlah siswa tersebut, tersedia ruang kelas
sebanyak 15.393 ruang dengan rincian 5.709 ruang dengan
kondisi baik dan 8.927 ruang dengan kondisi rusak ringan dan
sedang, 444 ruang kondisi rusak berat dan 313 rusak total. Guru
yang mengajar di SD/SDLB sebanyak 24.467 orang, dan yang
sudah mendapatkan sertifikasi sebanyak 5.925 orang (24,93%),
sehingga masih ada 18.542 orang yang belum mendapatkan
sertifikasi.
Tabel 3.4.8
Data Pokok SD / MI / SDLB Tahun 2016
No Komponen SD/MI/SDLB1. Sekolah 1.8462. Siswa 403.9773. Ruang Kelas 18.927
a. Baik 9.093b. Rusak Ringan dan Sedang 9.056c.Rusak Berat 461d. Rusak Total 317
4. Guru SD/SDLB/MI 26.060
Pada tabel diatas digambarkan bahwa Ruang kelas
kondisi rusak ringan dan rusak sedang sebesar 9.056 ruang dan
778 rusak berat dan rusak total. Keadaan ruang kelas rusak
ringan dan rusak berat ini relatif sangat besar sehingga perlu
perhatian dari pemerintah Kab/kota untuk merencanakan
perbaikan ruang kelas pada tahun 2017. Pemerintah Pusat juga
perlu merencanakan perbaikan kelas melalui dana DAK pada
tahun 2017, agar permasalahan sarana dan prasarana
pendidikan khususnya mengenai ruang kelas bisa diminimalkan
guna meningkatkan APM dan APK SD/MI.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 91
c. Peningkatan APK/APM SMP/MTs/SMPLB
Angka partisipasi kasar (APK) SMP/MTs/SMPLB dengan
target 98,05% dan realisasi 97,78% dengan capaian 99,72% dan
angka partisipasi murni (APM) SMP/MTs/SMPLB target 77,00%
dan realisasi 74,25% dengan capaian 96,42%. Berdasarkan data
yang ada pada Tahun 2016, jumlah Guru yang mengajar di
SMP/MTs/SMPLB sebanyak 13.126 orang, dan yang sudah
mendapatkan sertifikasi sebanyak 4.408 orang (33,58%),
sehingga masih ada 8.718 orang (66,41%) yang belum
mendapatkan sertifikasi.
Tabel 3.4.9
Data Pokok SMP /MTs/ SMPLB Tahun 2016
No. Komponen SMP/MTs/SMPLB1. Sekolah 6022. Siswa 150.3073. Ruang Kelas 5.329
a. Baik 2.064b. Rusak Ringan dan Sedang 3.092c. Rusak Berat 114d. Rusak Total 59
4. Guru 13.126
Pada tabel tersebut digambarkan pula bahwa jumlah
sekolah SMP/MTs/SMPLB sebanyak 602 unit, dengan jumlah
siswa sebanyak 150.307 siswa dengan ruang kelas sebanyak
5.329 ruang, digambarkan bahwa Ruang kelas kondisi baik 2.064
ruang, ruang kelas rusak ringan dan rusak sedang sebanyak
3.092 ruang, 114 unit sekolah rusak berat dan 59 rusak total.
Keadaan ruang kelas rusak ringan dan rusak berat ini relatif
sangat besar sehingga perlu perhatian dari Pemerintah Provinsi
maupun Pusat dan khususnya pemerintah Kab/kota sesuai
Undang-Undang No.23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah, bahwa pembagian urusan dalam hal pengelolaan
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 92
pendidikan dasar, PAUD dan PNF diserahkan kepada pemerintah
Kabupaten/Kota, untuk itu Pemerintah Kab/Kota dapat
merencanakan perbaikan ruang kelas rusak berat dan ringan
pada tahun 2017 dan tahun-tahun selanjutnya secara bertahap
sehingga dapat mengatasi permasalahan sarana dan prasarana
pendidikan tersebut dalam rangka peningkatan APM dan APK
jenjang SMP/MTs dan SMPLB dalam rangka penuntasan Wajib
Belajar Sembilan Tahun.
d. Peningkatan APK/APM SMA/SMK.
Angka partisipasi kasar (APK) SMA/SMALB/SMK
dengan target 88,70% dan realisasi 87,93% dengan capaian
99,131%. Angka partisipasi murni (APM) SMA/SMK/MA target
77,00% dan realisasi 74,25% dengan capaian 96,42%.
Berdasarkan data yang ada pada Tahun 2016, jumlah sekolah
SMA dan SMK sebanyak 427 unit, siswa seluruhnya sebanyak
137.355 siswa dan untuk menampung sejumlah siswa tersebut,
tersedia ruang kelas sebanyak 4.647 ruang dengan rincian 2.468
ruang dengan kondisi baik, 2.071 ruang dengan kondisi rusak
ringan dan sedang, 28 ruang dengan kondisi rusak berat dan 80
ruang dengan kondisi rusak total. Berdasarkan Undang-Undang
No.23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa
pembagian urusan dalam hal pengelolaan pendidikan menengah
diserahkan kepada Pemerintah Provinsi sehingga Dinas
Pendidikan Prov.Kaltim pada sejak Tahun 2015 hingga Tahun
2016 secara bertahap membangun SMA Unggulan Berau.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 93
Tabel 3.4.10
Data Pokok SMA/SMALB dan SMK Tahun 2016
No. Komponen SMA/SMALB SMK Total1. Sekolah 213 214 4272. Siswa 66.991 70.364 137.3553. Ruang Kelas 2.247 2.400 4.647
a. Baik 1.273 1.195 2.468b. Rusak Ringan danSedang
898 1.173
2.071c. Rusak Berat 10 18 28d. Rusak Total 66 14 80
4. Guru 5.174 4.999 10.173
e. Penurunan Angka Buta Aksara
Penurunan angka buta aksara dengan target tahun 2016
jumlah buta aksara di Kalimantan Timur sebesar 1,4%, ternyata
realisasi jumlah buta aksara tinggal 1,19% saja, yang artinya
capaian meningkat yakni sebanyak 25.250 orang masih buta
huruf dari sekitar 2 juta jiwa usia 15 tahun ke atas di Kalimantan
Timur. Dengan demikian, angka melek huruf di Provinsi
Kalimantan Timur sebanyak 2.089.055 jiwa atau sebesar 98.81%
meningkat dari tahun sebelumnya hanya sebesar 98,78%.
f. Peningkatan Angka Kelulusan
Tahun 2016 pada jenjang SD/MI negeri dan swasta
angka kelulusan sebesar 100% dari jumlah peserta sebanyak
66.394 orang se Kalimantan Timur dari jenjang SD/MI/SLB. Untuk
melihat Jumlah Peserta Ujian Nasional Jenjang
SD/MI/SDLB/Paket A di setiap kab/kota lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel di bawah.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 94
Tabel 3.4.11
Peserta Ujian Nasional Jenjang SD/MI/SDLB/Paket A Tahun 2016
No Kabupaten/KotaTahun 2015/2016
SD MI Paket A Total
1 Kota Samarinda 13.422 882 65 14.369
2 Kota Bontang 3.117 118 71 3.306
3 Kota Balikpapan 10.444 572 42 11.058
4 Kabupaten Paser 4.808 395 60 5.263
5 Kabupaten PPU 3.272 42 6 3.320
6 Kabupaten Kukar 13.312 484 20 13.816
7 Kabupaten Kutim 6.536 169 48 6.753
8 Kabupaten Kubar 3.329 95 5 3.429
9 Kabupaten Berau 4.236 140 44 4.420
10 Kabupaten Mahakam Ulu 660 0 0 660
Jumlah 63.136 2.897 361 66.394
Pada jenjang SMP/MTs/SMPT/Paket B angka kelulusan
sebesar 99,97%, dengan jumlah peserta ujian nasional (UN)
sebanyak 57.945 orang dan peserta yang lulus sebanyak 57.942
orang atau terdapat 3 (tiga) orang yang tidak lulus yakni di Kota
Samarinda sehingga harus mengulang kembali ujian nasional di
tahun mendatang atau mengikuti paket c ditahun yang sama.
Untuk melihat Jumlah Peserta Ujian Nasional Jenjang
SMP/MTs/SMPT/Paket B di setiap kab/kota lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 95
Tabel 3.4.12
Peserta Ujian Nasional Jenjang SMP/MTs/SMPT/Paket B Tahun 2016
No Kabupaten/KotaTahun 2015/2016
SMP MTs SMPT Paket B Total
1 Kota Samarinda 10.590 2.186 181 373 13.330
2 Kota Bontang 2.627 268 0 216 3.111
3 Kota Balikpapan 8.949 1.029 0 378 10.356
4 Kabupaten Paser 3.378 793 0 323 4.494
5 Kabupaten PPU 2.063 503 0 122 2.688
6 Kabupaten Kukar 9.089 2.450 0 295 11.834
7 Kabupaten Kutim 4.474 388 0 149 5.011
8 Kabupaten Kubar 2.597 189 0 174 2.960
9 Kabupaten Berau 3.168 310 0 72 3.550
10Kabupaten MahakamUlu 524 0 0 87 611
Jumlah 47.459 8.116 181 2.189 57.945
Jenjang SMA/SMK/MA/Paket C, angka kelulusan
sebesar 100% dari jumlah peserta yang mengikuti Ujian Nasional
dari seluruh kab/kota sebanyak 45.254 orang. Lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel 16 di bawah ini.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 96
Tabel 3.4.13
Peserta Ujian Nasional Jenjang SMA/SMK/MA/Paket C Tahun 2016
No Kabupaten/KotaTahun 2015/2016
SMA MA SMK Paket C Total
1 Kota Samarinda 4.010 635 6.591 815 12.051
2 Kota Bontang 1.241 133 1.079 328 2.781
3 Kota Balikpapan 3.415 310 4.285 594 8.604
4 Kabupaten Paser 1.227 334 1.244 444 3.249
5 Kabupaten PPU 852 122 892 164 2.030
6 Kabupaten Kukar 3.783 505 3.270 604 8.162
7 Kabupaten Kutim 1.368 61 1.545 284 3.258
8 Kabupaten Kubar 1.015 25 839 292 2.171
9 Kabupaten Berau 1.443 121 747 290 2.601
10 Kabupaten Mahakam Ulu 199 0 48 100 347
Jumlah 18.553 2.246 20.540 3.915 45.254
g. Guru Kualifikasi D4/S1/S2
Jumlah tenaga pendidik (guru) di Prov.Kaltim di seluruh
jenjang pendidikan dari tingkat TK, SD/MI, SMP/MTs, hingga
jenjang SMA/MA/SMK sebanyak 48.572 guru. Pemerintah
Provinsi Kalimantan Timur terus meningkatkan kualifikasi guru
sejak tahun 2006 hingga tahun 2016 tercatat ada sebanyak 9.257
guru yang telah terkualifikasi di Provinsi Kalimantan Timur.
Apabila diakumulasikan penyelenggaraan kualifikasi guru yang
dananya dari Pusat, Provinsi Kalimantan Timur, dan Kab/Kota
maka jumlah guru kualifikasi D4/S1/S2 di Kalimantan Timur
Tahun 2016 sebanyak 37.520 guru atau 93,30%, yakni dari target
71,30% dengan realisasi 66,53%.
h. Rasio siswa SMK terhadap siswa SMA
Kebijakan pengembangan rasio SMK terhadap SMA
yang sesuai dengan potensi daerah dan keterserapan lulusan
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 97
oleh dunia kerja tidak dapat terlepas dari 3 kata kunci yakni,
keterserapan lulusan, kualitas guru, ketersediaan sarana
prasarana SMK.
Fasilitas pembelajaran merupakan bagian penting pada
penyelenggara pendidikan dalam melaksanakan proses
pembelajaran dan memerlukan pengelolaan dan pemanfaatan
yang efektif dan efisien. Juga fasilitas praktikum juga sangat
penting dalam pengembangan kompetensi siswa. Sebagai
sekolah kejuruan siswa dituntut untuk dapat mengoptimalkan
kegiatan praktek disekolah, dimana perbandingan teori dan
praktek 30:70, dimana kegiatan praktikum adalah ciri dari
pendidikan kejuruan.
Dengan diterapkannya sistem desentralisasi pendidikan
dan di sisi lain dengan diterapkannya pengelolaan pendidikan
yang mengacu pada pencapaian standar kompetensi tertentu
sangat berdampak pada pemenuhan kebutuhan akan fasilitas
pembelajaran di sekolah. Di Kalimantan Timur tercatat jumlah
sekolah SMK baik negeri maupun swasta sebanyak 214 unit
sekolah dengan daya tampung siswa-siswi sebanyak 70.364
orang. Sedangkan jumlah sekolah SMA Negeri dan Swasta
sebanyak 213 unit sekolah dan jumlah siswa SMA di Kalimantan
Timur sebanyak 66.991 siswa-siswi, sehingga dari target Rasio
siswa SMK terhadap SMA sebesar 54,30%, maka realisasinya
sebesar 51,22% maka capaian sebesar 94,32%.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 98
Permasalahan :
1. Masih adanya daerah-daerah perbatasan dan daerah terpencil
yang belum dapat mengakses pelayanan pendidikan secara
merata
2. Walaupun persentase penduduk melek huruf sudah semakin
membaik di semua kabupaten/kota, kesenjangan antar wilayah
masih menjadi persoalan.
3. Belum meratanya sarana dan prasarana pendidikan (belum ada
sekolah berasrama terutama di daerah pedalaman, perbatasan,
dan terpencil) sehingga akses pendidikan dapat dinikmati semua
anak.
4. Angka kemiskinan khususnya di daerah pedalaman, terpencil dan
perbatasan
Solusi :
a. Meningkatkan derajat dan mutu pendidikan dapat diukur dengan
melihat angka melek huruf.
b. Menuntaskan program wajib belajar Wajib belajar 12 tahun.
Program ini harus terus dilanjutkan dan dituntaskan agar anak-
anak usia sekolah memperoleh haknya dalam pendidikan dan
lebih berdaya saing.
c. Infrastruktur dan suprastruktur pendidikan yang berkualitas perlu
dilengkapi di semua daerah terutama daerah yang jauh dari pusat
pemerintahan.
d. Mendorong partisipasi kelompok pendampingan masyarakat dan
pelaku usaha dengan tanggung jawab sosial (CSR) a.l.
mengubah mindset petani.
Keberhasilan meningkatkan angka melek huruf dari pelaksanaan
Program Pendidikan Non formal Selain itu, keberhasilan
pelaksanaan program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun,
program pendidikan menengah dan program peningkatan
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 99
pendidikan dan pengembangan sumber daya masyarakat dan
progam penanggulangan kemiskinan bidang pendidikan.
Program/kegiatan unggulan yang sudah dilakukan oleh Pemerintah
Provinsi Kalimantan Timur untuk Meningkatnya Angka Melek Huruf
pada tahun 2016 adalah:
1. Pendidikan Non Formal.
2. Program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun.
3. Program pendidikan menengah.
4. Program peningkatan pendidikan dan pengembangan sumber
daya masyarakat.
5. Progam penanggulangan kemiskinan bidang pendidikan.
6. Meningkatnya rata-rata lama sekolah.Meningkatnya rata-rata lama sekolah juga merupakan sasaran yang
hendak diwujudkan untuk mencapai misi 1 mewujudkan kualitas
SDM Kaltim yang mandiri dan berdaya saing tinggi. Rata-rata lama
sekolah tahun 2014 sama dengan tahun 2015 yaitu 10,50 tahun.
Sementara pada tahun 2016 naik menjadi 11,00 tahun.
Keberhasilan capaian itu sebagi sumbangan dari keberhasilan
program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun dan
program pendidikan menengah yang dikerjakan oleh Bidang
Pendidikan dan 1(satu) program dibawah tanggungjawab
Perpustakaan.
Tabel 3.4.14. Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 3.
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi
2015
Realisasi
2016
3 Angka rata-ratasekolah
Tahun 11 9,60 9,15
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 100
Tabel 3.4.15. Perbandingan Realisasi Kinerja s.d. Akhir PeriodeRPJMD
No. Indikator Kinerja SatuanTargetAkhir
RPJMD
Realisasi
2016
TingkatPencapaian
3 Angka rata-ratasekolah
Tahun 12 9,15 76,25
Tabel 3.4.16. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan RealisasiNasional
No. IndikatorKinerja Satuan
Realisasi
2016
RealisasiNasional
Ket.
(+/-)
3 Angka rata-ratasekolah
Tahun 9,15 8,3 +
Jumlah tahun belajar penduduk usia 15 tahun ke atas yang telah
diselesaikan dalam pendidikan formal (tidak termasuk tahun yang
mengulang). Untuk menghitung Rata-rata Lama Sekolah dibutuhkan
informasi: a. Partsipasi sekolah b. Jenjang dan jenis pendidikan yang
pernah/sedang diduduki c. Ijasah tertinggi yang dimiliki d.
Tingkat/kelas tertinggi yang pernah/sedang diduduki.
Rata-rata lama sekolah (RLS/MYS) adalah rata-rata jumlah tahun
yang dihabiskan oleh penduduk berusia 15 tahun ke atas untuk
menempuh semua jenis pendidikan formal yang pernah dijalani.
Indikator RLS ini dihitung dari variabel pendidikan tertinggi yang
ditamatkan dan tingkat pendidikan yang sedang dijalankan.
Mempertimbangkan secara umum masyarakat di pedesaan hanya
lulusan SD atau bahkan tidak tamat SD, maka telah dilakukan
beberapa upaya, termasuk program wajib belajar 9 hingga 12 tahun.
Meskipun demikian ketimpangan infrastruktur antar wilayah dan
ketersediaan guru yang mau mengabdi di wilayah terpencil masih
menjadi tantangan guna menjamin program dimaksud berjalan
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 101
lancar. Disamping upaya untuk pengadaan dan pemerataan guru
bantu (jika pengangkatan guru baru belum bisa optimal), maka juga
bisa dilakukan dengan melamar pelaksanaan program SM3T
(Sarjana Mendidik pada daerah Terluar, Terdepan dan Tertinggal).
Upaya untuk menghilangkan akar masalah pendidikan, termasuk
faktor mitos di kalangan masyarakat di pedesaan di
pedalaman, bahwa sekolah tinggi tidak dibutuhkan bagi seorang
petani perlu untuk dilakukan. Tentu saja akan lebih fokus jika
didahului dengan kajian atau asesmen detil terlebih dahulu;
Angka rata-rata lama sekolah adalah jumlah penduduk
Kalimantan Timur usia sekolah yang berhak mendapatkan
pendidikan, diharapkan pada Tahun 2018 sudah tidak ada lagi
penduduk di Kalimantan Timur usia sekolah dengan ijazah lulusan
minimal SMP melainkan minimal lulusan SMA.
Pemerintah Kalimantan Timur terus berusaha untuk
menaikkan capaian pada tingkat SMA yang merupakan program
Gubernur yakni penuntasan Wajar Sembilan Tahun menjadi Wajar
12 Tahun. Untuk itu Pemerintah Provinsi menyalurkan dana BOSDA
bagi siswa SMA dan SMK di Kalimantan Timur dengan anggaran
dana sebesar 170 Miliar setiap tahun. Serta dengan adanya program
peningkatan SDM melalui beasiswa atau “Beasiswa Kaltim
Cemerlang” yang disusun berdasarkan 5 (lima) pilar pembangunan
pendidikan nasional yakni :
1. Ketersediaan sarana pendidikan.
2. Kemampuan murid/orang tua mendapatkan akses terhadap
sarana pendidikan nasional.
3. Mutu pelayanan sarana pendidikan.
4. Kesetaraan dalam pendidikan.
5. Keterjaminan 4 pilar sebelumnya dapat berjalan dengan baik.
Dengan adanya 5 (lima) pilar di atas, maka Dinas
Pendidikan Prov.Kaltim melalui Tim Beasiswa Kaltim Cemerlang
memberikan beasiswa kepada siswa-siswi dari jenjang SD/Mi,
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 102
SMP/MTs, SMA/SMK/MA dan mahasiswa jenjang D3, D4, sarjana,
koas, magister, spesialis dan doktor sejumlah 9.241 orang se Kaltim
termasuk beasiswa bagi siswa-siswi dan mahasiswa yang tidak
mampu, dengan anggaran sebesar Rp.80.122.890.000,- serta
pemberian beasiswa prestasi untuk siswa SMA 10, Mitra PASIAD
dan Studi Luar Negeri untuk 787 siswa dengan anggaran sebesar
Rp.25.745.600.000,-.
a. Persentase Siswa SLB yang Tertampung
Sesuai dengan amanat UU No.23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, maka pembagian urusan pemerintahan
bidang pendidikan bagi daerah provinsi disamping pengelolaan
pendidikan menengah juga pengelolaan pendidikan khusus.
Berikut ini kami uraikan jumlah penyandang ketunaan dan
penduduk penyandang ketunaan per jenjang pendidikan.
Jenjang SD/MI, jumlah siswa penyandang ketunaan yang
bersekolah di tingkat SD/MI sebanyak 42.028 orang dari
jumlah penduduk penyandang ketunaan di usia SD/MI
sebanyak 45.683 orang atau sebesar 92%.
Jenjang SMP, jumlah siswa penyandang ketunaan yang
bersekolah di tingkat SMP sebanyak 9.176 orang dari jumlah
penduduk penyandang ketunaan di usia SMP sebanyak
17.994 orang atau sebesar 51%.
Jenjang SMA, jumlah siswa penyandang ketunaan yang
bersekolah di tingkat SMA sebanyak 4.661 orang dari jumlah
penduduk penyandang ketunaan di usia SMA sebanyak
17.264 orang atau sebesar 27%.
b. Jumlah Sekolah Unggulan
Target jumlah sekolah unggulan di Kalimantan Timur
Tahun 2016 sebanyak 47 sekolah dan realisasi jumlah sekolah
unggulan sebanyak 44 sekolah atau sebesar 94%, namun
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 103
No Nama Sekolah Kab/Kota Keterangan1 SD YPK 1 Bontang Jenjang SD2 SD YPK 2 Bontang Jenjang SD3 SDN 008 Bontang Jenjang SD4 SD YPVDP Bontang Jenjang SD5 SD YPPSB 1 Sangatta Jenjang SD6 SD YPPSB 2 Sangatta Jenjang SD7 SDN 001 Sangatta Jenjang SD8 SDN 001 Balikpapan Jenjang SD9 SDNas KPS Balikpapan Jenjang SD10 SDN 003 Balikpapan Jenjang SD11 SDN 002 Tenggarong Jenjang SD12 SDN 001 Loa Janan Tenggarong Jenjang SD13 SDN 016 Samarinda Jenjang SD14 SDN 006 Sei.Kunjang, Samarinda Jenjang SD15 SD Muhammadiyah 1 Samarinda Jenjang SD16 SD Muhammadiyah 2 Smd ilir, Samarinda Jenjang SD17 SMPN 1 Balikpapan Jenjang SMP18 SMPN 2 Balikpapan Jenjang SMP19 SMPN 3 Balikpapan Jenjang SMP20 SMPN 5 Balikpapan Jenjang SMP21 SMP KPS Balikpapan Jenjang SMP22 SMPN 5 PPU Jenjang SMP23 SMPN 21 Terpadu PPU Jenjang SMP24 SMPN 1 Samarinda Jenjang SMP25 SMPN 2 Samarinda Jenjang SMP26 SMPN 4 Samarinda Jenjang SMP27 SMPN 5 Samarinda Jenjang SMP28 SMPN 10 Samarinda Jenjang SMP29 SMPN 1 Bontang Jenjang SMP30 SMPN 3 Bontang Jenjang SMP31 SMP YPVDP Bontang Jenjang SMP32 SMP YPK Pupuk Bontang Jenjang SMP33 SMAN 1 Samarinda Jenjang SMA34 SMAN 10 Samarinda Jenjang SMA35 SMAN 5 Balikpapan Jenjang SMA36 SMAN 1 Balikpapan Jenjang SMA37 SMA YPVDP Bontang Jenjang SMA38 SMAN 1 Berau Jenjang SMA39 SMAN 1 Paser Jenjang SMA40 SMKN 1 Balikpapan Jenjang SMK41 SMKN 4 Balikpapan Jenjang SMK42 SMKN 1 Samarinda Jenjang SMK43 SMKN 6 Samarinda Jenjang SMK44 SMKN 1 Bontang Jenjang SMK
terdapat 63 usulan sekolah unggulan dari Kab/Kota. Berikut data
usulan sekolah unggulan di Kalimantan Timur, sebagai berikut:
Tabel 3.4.17
Data Sekolah Unggulan/BinaanProvinsi Kalimantan Timur Tahun 2016
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 104
Permasalahan :
1. Fluktuasi rasio guru dan murid yang belum mendukung bagi
kelancaran dan proses belajar mengajar yang berkualitas;
2. Disparitas infrastruktur pendidikan, terutama gedung dan
peralatan pendidikan antar kabupaten/kota;
3. Persoalan putus sekolah dan/atau masih adanya kurangnya minat
4. menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, bukan hanya
dikarenakan faktor finansial, tetapi juga pola pikir.
Solusi :
1. Penambahan dan pendistribusian guru bantu serta aplikasi
terhadap Program Sarjana Mendidik di wilayah 3 T (Terluar,
Terdepan, dan Tertinggal);
2. Koordinasi program dan capaian kinerja kabupaten/kota,
termasuk meminimalkan ketimpangan pendidikan antar wilayah;
3. Pemberian beasiswa dan jaminan pendidikan untuk siswa miskin
dan mahasiswa yangberasal dari keluarga tidak mampu;
4. Pelaksanaan kajian dan pengembangan strategi efektif untuk
menjawab akar masalah dari putus sekolah.
5. Penuntasan program Wajib Belajar 12 Tahun dengan
mengalokasi dana Bosda untuk siswa SMA dan SMK.
Program yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur
untuk meningkatnya rata-rata lama sekolah adalah:
1. Program Pendidikan Anak Usia dini (PAUD)
2. Program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun
3. Program pendidikan menengah
4. Program Peningkatan Pendidikan dan Pengembangan Sumber
Daya Masyarakat
5. Progam penanggulangan kemiskinan bidang pendidikan
6. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan7. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
8. Program peningkatan perlindungan dan pemenuhan hak anak.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 105
4. Meningkatnya angka harapan hidup
Angka harapan Hidup tahun 2016 mencapai 73,65 angka ini diatas
target yang dditetapkan dalam RPJMD yaitu 72,00 Capaian angka
harapan hidup ini telah melebihi target RPJMD . Banyak Faktor yang
mempengaruhi capaian ini, diantaranya adalahnya Kematian Ibu,
Bayi, Balita dan angka kesakitan. Kematian ibu masih menjadi
permasalahan karena dari target RPJMD tahun 2016 yaitu 132
capaian baru dicapai pada angka 135 (data Bidang Kesmas Dinkes
prov.Kaltim), namun bila dilihat dari jumlah kasus maka kematian ibu
mengalami penurunan . Pada tahun 2014 jumlah kasus kematian ibu
sebesar 104 kasus, tahun 2015 turun menjadi 100 kasus kematian
ibu dan pada tahun 2016 menjadi 95 kasus kematian ibu. Begitu pula
dengan angka kematian Bayi, mengalami penurunan jumlah kasus
setiap tahunnya, pada tahun 2015 sebesar 762 kasus menurun
menjadi 564 kasus kematian bayi. Jika dilihat dari penyebab
terjadinya kematian Ibu penyebab terbesar adalah karena
perdarahan, Usia ibu pada saat hamil, jarak kehamilan, penyakit
yang diderita ibu pada saat kehamilan, nutrisi ibu selama hamil dan
nifas.
Tabel 3.4.18. Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 4.
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi2015
Realisasi2016
4 Angka harapanhidup
Tahun 72,00 73,62 73,65
Tabel 3.4.19. Perbandingan Realisasi Kinerja s.d. Akhir PeriodeRPJMD
No. Indikator Kinerja SatuanTargetAkhir
RPJMD
Realisasi
2016
TingkatPencapaian
4 Angka harapanhidup
Tahun 73,00 73,65 100
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 106
Tabel 3.4.20. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan RealisasiNasional
No. IndikatorKinerja Satuan
Realisasi
2016
RealisasiNasional
Ket.
(+/-)
4 Angka harapanhidup
Tahun 73,65 70 +
Usia harapan hidup penduduk adalah rata-rata kesempatan atau
waktu hidup yang tersisa. Usia harapan hidup dapat diartikan pula
dengan banyaknya tahun yang ditempuh penduduk yang masih
hidup sampai umur tertentu.
Angka (Usia) Harapan Hidup adalah rata-rata perkiraan atau
ekspektasi dari usia bayi yang baru lahir mencapai kematiannya.
Idealnya Angka Harapan Hidu (AHH) dihitung berdasarkan data Age
Specific Death Rate yang tersusun dalam sebuah tabel kematian.
Angka Harapan Hidup merupakan sarana evaluasi kinerja
pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada
umumnya di suatu negar. Dengan evaluasi tersebut pemerintah
dapat meningkatkan derajat kesehatan bagi para penduduknya.
Apabila ditemukan Angka Harapan Hidup yang rendah di suatu
daerah maka pemerintah harus mengadakan lebih banyak program
pembangunan, kesehatan, dan program sosial lainnya seperti
kesehatan lingkungan, kecukupan gizi dan kalori, termasuk program
pemberantasan kemiskinan. Sementara peningkatan Angka Harapan
Hidup menunjukkan bahwa bayi-bayi telah terjamin kesehatan dan
kemiskinan sudah diatasi lebih baik.
Sasaran meningkatnya angka harapan hidup memang meningkat,
tahun 2015 angka harapan hidup 73,62 dan kemudian pada tahun
2016 harapannya angka harapan hidup 73,65 meningkat.
Peningkatan angka harapan hidup merupakan hasil dari kinerja tinggi
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 107
untuk beberapa program di bidang kesehatan seperti pengadaan dan
peningkatan sarana Puskesmas/Puskesmas pembantu dan
jaringannya, pengadaan dan peningkatan sarana RS/RSJ/RSP/RSM,
Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dan
program standarisasi pelayanan kesehatan. Sementara untuk
beberapa program lainnya bidang kesehatan seperti program
kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan, program pencegahan
dan penanggulangan penyakit menular, dan program
pelayanan kesehatan penduduk miskin bila ditingkatkan kinerjanya,
angka harapan hidup dapat diwujudkan peningkatannya. Itu artinya
usia penduduk Indonesia dapat mencapai usia 72 tahun.
Mengingat ada pemekaran wilayah provinsi Kaltim di tahun 2016
target 72,00. Meskipun demikian ternyata masih teridentifikasi faktor-
faktor penghambat yang dimungkinkan akan tetap dihadapi, seperti
keterbatasan sapras, tenaga medis dan obat-obatan. Disamping
yang bersifat konvensional, yaitu intensifikasi dan ekstensifikasi
pelayanan kesehatan dan peningkatan jumlah pusat pelayanan
maupun tenaga medis, maka juga dipertimbangkan penting untuk
terus mencari terobosan dan pendayagunaan potensi obat-obatan
lokal yang memang sangat besar.
Meningkatkan Umur Harapan Hidup masyarakat Kalimantan Timur
merupakan indikator yang ingin di capai oleh Pemerintah Provinsi
Kalimantan Timur, dari data diatas terlihat terjadi peningkatan umur
harapan hidup pada tahun 2016 usia harapan hidup mencapai 73,62,
sedangkan umur harapan hidup Indonesia menurut sumber BPS
pada tahun 2015 mencapai 70 tahun. Jika dilihat dari data diatas
kalimantan timur telah melampaui capaian Nasional untuk
peningkatan usia harapan Hidup.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 108
Permasalahan :
a. Nutrisi selama kehamilan dan nifas, kekurangan nutrisi pada saat
kehamilan dapat menyebabkan anemia ibu hamil yang sangat
beresiko menyebabkan terjadinya perdarahan pada saat
persalinan, selain itu hal ini dapat pula menyebabkan kelahiran
BBLR dan Aspeksia . Dari data yang diperoleh dari 98 % cakupan
Kunjungan pertama Ibu selama kehamilan (K1) hanya 59 % yang
dilakukan pemeriksaan HB dan ditemukan 16 % diantaranya
mengalami anemia ibu hamil, seharusnya seluruh ibu hamil
diperiksa HB nya, dari 98% cakupan kunjungan kehamilan
pertama (K1) hanya 93% yang mendapatkan tablet zat besi (Fe),
dan dari 87% cakupan kunjungan kehamilan lengkap(K4) hanya
82% yang mendapatkan tablet zat besi (Fe). hal dapat
disebabkan karena belum adanya atau kurangnya tenaga analis
Laboratorium yang ada di fasilitas kesehatan dasar, terbatasnya
peralatan penunjang untuk pemeriksaan Hb, terutama ketidak
adaan reagen untuk pemeriksaan Hb di Fasyankes dasar dan
Kompetensi /pengetahuan tenaga kesehatan yang belum optimal.
Data menunjukkan dari Kunjungan pertama kehamilan (K1) 98%
hanya 84% yang dilakukan pengukuran LILA, dan 8% diantaranya
mengalami Kurang Energi kalori (KEK), seharusnya seluruh ibu
hamil yang datang dilakukan pemeriksaan LILA, bukan
pemeriksaan secara random atau berdasarkan pengamatan
klinis. Dari data pada Bidang Sumber Daya Kesehatan tercatat 46
Puskesmas dari 180 puskesmas yang belum memiliki Tenaga ahli
teknik Laboratorium Medik. selain itu jumlah tenaga gizi di fasilitas
kesehatan dasar yang masih kurang, tercatat 47 Puskesmas yang
tidak memiliki tenaga gizi.
b. Penyakit yang diderita ibu selama kehamilan seperti Hipertensi,
Diabetes Milliteus, TB, Jantung, Malaria, HIV-AIDS dan lainnya,
selain dapat menyebabkan kematian pada ibu juga dapat
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 109
berpengaruh terhadap perkembangan janin sehingga dapat
menyebabkan kelahiran premature, BBLR dan aspeksia. Skrining
ibu hamil juga perlu dilakukan untuk menemukan penyakit yang
diderita ibu selama kehamilan, dari data yang tercatat Kunjungan
K1: 98% hanya 25% yang di lakukan pemeriksaan HIV dan
0,004% yang dilakukan pemeriksaan Malaria, sehingga masih
banyak ibu hamil yang tidak terdeteksi secara dini. hal ini terjadi
karena keterbatasan tenaga kesehatan, reagen/alat, fasilitas
laboratorium yang memadai, walaupun tercatat dari 180
puskesmas yang ada di kaltim baru 28 Puskesmas terakreditasi,
48 puskesmas telah dilakukan survey oleh Tim akreditasi.
Prevalensi Gizi buruk pada tahun 2016 sebesar 18,9 % kondisi
ini belum mencapai target Renstra SKPD yaitu 16 %. Kasus
kejadian balita gizi buruk pada tahun 2015 sebesar 318 kasus gizi
buruk dan meningkat pada tahun 2016 sebanyak 358 kasus gizi
buruk. Kejadian gizi buruk pada balita dapat disebabkan banyak
faktor diantaranya; faktor sosial ekonomi keluarga, pengetahuan
keluarga yang terbatas akan nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh,
masih kurangnya minat masyarakat untuk membawa anak balita
mereka untukmenimbang berat badan selepas imunisasi lengkap
, sehingga pendeteksian secara dini gejala gizi buruk tidak dapat
segera ditemukan, hal ini terlihat dari data cakupan balita yang
ditimbang (D/S)usia 0 s.d 12 bulan yang mencapai 80% namun
untuk cakupan balita yang ditimbang usia 13 s.d 59 bulan yang
hanya mencapai 50%.
Angka kesakitan juga berpengaruh terhadap capaian angka
harapan hidup , pada tahun 2014 angka kesakitan sebesar 9,18
meningkat di tahun 2015 dan 2016 ini menjadi 11,9. Dinas
kesehatan mencatat pada tahun 2016 kasus penemuan diare
pada tahun 2015 sebesar 93.710 kasus, menurun pada tahun
2016 menjadi 69.031 kasus, Penemuan TB dengan BTA (+) pada
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 110
tahun 2015 sebesar 2.391 kasus menurun pada tahun 2016
menjadi : 1.785 kasus . SEdangkan untuk Incident Rate DBD
pada tahun 2015 sebesar 195 meningkat menjadi 300 di tahun
2016, peningkatan kejadian DBD ini perubahan iklim yang
berubah-ubah secara ekstrim. Faktor lingkungan juga sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan jentik nyamuk menjadi
nyamuk dewasa yang membawa virus DBD. Dari data yang
tercatat pada tahun 2016 dari target 74% rumah sehat hanya 2
(dua) Kabupaten/kota (Balikpapan dan Bontang) yang mencapai
target, sedangkan Kabupaten/kota lainnya belum mencapai target
, tentunya hal ini harus menjadi perhatian bersama. Selain
lingkungan perilaku hidup sehat juga sangat berpengaruh
terhadap kejadian penyakit ini, dari data yang tercatat untuk
capaian persentase Rumah tangga ber PHBS tahun 2016 dari
target 70% hanya dapat dicapai 58%, Masih lemahnya advokasi
ke Kabupaten/Kota dalam rangka penerapan Rumah tangga ber
PHBS menjadi salah satu penyebabnya.
Pada Kasus penyakit tidak menular (PTM) terjadi peningkatan jumlah
kasus, seperti pada kasus penyakit Hipertensi pada tahun 2015
sebesar 23.882 kasus menjadi 26.724 kasus pada tahun 2016,
penyakit DM pada tahun 2015 sebesar 6.051 kasus meningkat pada
tahun 2016 menjadi 6.649 kasus,Kejadian Stroke pada tahun 2015
sebanyak 407 kasus, meningkat menjadi 503 kasus stroke pada
tahun 2016, begitu pula dengan penyakit jantung koroner pada tahun
2015 sebesar 483 kasus meningkat menjadi 547 kasus pada tahun
2016. Terjadinya peningkatan kasus penyakit tidak menular (PTM)
dapat disebabkan karena gaya hidup yang tidak sehat, dimana
masyarakat kini cenderung menyukai makanan cepat saji, yang
mana makanan ini cenderung tinggi lemak dan kurang serat serta
unsur vitamin didalamnya. Semakin tingginya tuntutan kehidupan
membuat masyarakat sibuk bekerja sehingga menyebabkan orang
jadi kurang melakukan olahraga fisik dan jam istirahat yang tidak
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 111
optimal. Tingkat stress yang tinggi juga membuat munculnya
penyakit-penyakit degeneratif, seperti hipertensi, DM, stroke dan lain
sebagainya.
Solusi :
a. Perlu peningkatan Promosi kesehatan dalam hal ini adalah
Penyuluhan kesehatan terkait usia produktif ibu yang dianjurkan
hamil, nutrisi selama kehamilan dan pemeriksaan kehamilan yang
harus dilakukan ibu selama kehamilan.
b. Peningkatan Kapasitas tenaga kesehatan melalui pelatihan/
Bimtek. Dalam hal ini pemerintah Provinsi dapat melakukan
pendampingan ke Kabupaten/Kota terkait permasalahan yang
ada di setiap Kabupaten/Kota, melatih tenaga kesehatan di
Kabupaten/Kota dan medorong Kabupaten/Kota untuk membina
dan melatih seluruh tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas
agar kompetensi SDM Kesehatan yang ada meningkat.
c. Peningkatan sarana & Prasarana di Puskesmas/fasilitas
kesehatan dasar, terutama Sarana dan Prasarana terkait
Peralatan Laboratoriumdengan mengoptimalkan sumber
pembiayaan yang ada baik APBD dan pusat (DAK)
d. Perlu dilakukan Advokasi dari Dinas Kesehatan Provinsi ke
Pemegang kebijakan di Kabupaten/Kota terhadap permasalahan
kesehatan yang dihadapi Kabupaten/kota yang mana
pengendalian dan penanggulangannya memerlukan dukungan
pemerintah kabupaten/Kota.
e. Perlu ada regulasi terkait penempatan tenaga kesehatan baik
dokter, perawat, analis kesehatan, apoteker, tenaga
Laboratorium, tenaga kesling, promkes dan gizi, sehingga
terwujud pemerataan tenaga kesehatan diseluruh sarana
pelayanan kesehatan di kabupaten/Kota.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 112
Upaya :
a. Melakukan Promosi Kesehatan/Penyuluhan Kesehatan melalui
Media Massa, pameran-pameran, expo dan langsung pada
kelompok masyarakat
b. Pelatihan dan Bimtek tenaga kesehatan
c. Monitoring dan pendampingan ke kabupaten/Kota
Program yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan
Timur untuk meningkatnya angka harapan hidup adalah :
1. Program Pemeliharaan sarana dan prasarana Rumah sakit
jiwa/Rumah Sakit Paru-paru/Rumah Sakit Mata
2. Program Penanggulangan Kemiskinan Bidang Kesehatan.
3. Program promosi kesehatan.
4. Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan
5. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
6. Program standarisasi pelayanan kesehatan
7. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
5 Meningkatnya pendapatan perkapita.
Merupakan aspek tidak langsung bagi mencapai Misi
Meningkatkan kualitas dan daya saing SDM Kaltim. Berkaitan
dengan angka capaian yang diperoleh, pada dasarnya belum ada
angka definitif hingga triwulan IV. Pendapatan perkapita saat ini di
Kaltim terlihat tinggi dikarenakan merupakan hasil bagi dari total
pendapatan daerah dibagi dengan jumlah penduduk, padahal
tidak secara riil pendapatan hasil perhitungan tersebut dinikmati oleh
keseluruhan penduduk. Bagi para petani pendapatan riil diperoleh
dari produk bercocok tanam, dan hingga sekarang kontribusi
terhadap total pendapatn masih relatif rendah (menurut beberapa
riset sekitar 10%), karena sebagian produk dikonsumsi sendiri.
Padahal pertanian adalah sektor dominan sebagian besar
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 113
masyarakat di pedesaan. Peningkatan kapasitas SDM untuk
mendapatkan tingkat upah/gaji yang lebih tinggi juga sangat
diperlukan;
Tabel 3.4.21. Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 5.
No. IndikatorKinerja
Satuan Target Realisasi
2015
Realisasi
2016
5 PendapatanPerkapita (juta rupiah) 50,65 50,63 50,27
Tabel 3.4.22 Perbandingan Realisasi Kinerja s.d. Akhir PeriodeRPJMD
No. IndikatorKinerja Satuan
TargetAkhir
RPJMD
Realisasi
2016
TingkatPencapaian
5 PendapatanPerkapita (juta rupiah) 54,65 50,27 91,98
Tabel 3.4.23. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan RealisasiNasional
No. IndikatorKinerja Satuan
Realisasi
2016
RealisasiNasional
Ket.
(+/-)
5 PendapatanPerkapita (juta rupiah) 50,27 45,18 +
Sumber : Badan Pusat Statistik
Pendapatan per kapita adalah besarnya pendapatan rata-rata
penduduk di suatu negara. Pendapatan per kapita didapatkan dari
hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara dengan jumlah
penduduk negara tersebut. Pendapatan per kapita juga merefleksikan
PDB per kapita. Pendapatan per kapita sering digunakan sebagai
tolok ukur kemakmuran dan tingkat pembangunan sebuah negara;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 114
semakin besar pendapatan per kapitanya, semakin makmur negara
tersebut.
Pendapatan per kapita, yaitu berdasarkan harga yang sedang berlaku
dan berdasarkan harga tetap (konstan). Jika kita menghitung
berdasarkan harga yang berlaku maka hasilnya disebut pendapatan
per kapita nominal, sedangkan jika dihitung berdasarkan harga tetap
(konstan), hasilnya disebut pendapatan per kapita riil. Pendapatan
per kapita nominal adalah pendapatan per kapita yang tidak
memperhitungkan tingkat kenaikan harga atau inflasi. Sedangkan
pendapatan per kapita riil adalah pendapatan per kapita yang sudah
memperhitungkan tingkat kenaikan harga atau inflasi.
Untuk komposit daya beli masyarakat melalui pendapatan per kapita
telah pula mencapai target dari Rp. 50,65 juta dan realisasinya
meningkat menjadi Rp. 50,27 juta.
PDRB dan Inflasi diatas dapat menggambarkan kondisi
perekonomian Provinsi Kalimantan Timur secara umum, namun
belum dapat memberikan informasi tingkat kesejahteraan
masyarakat. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh PDRB
terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat, dapat dilihat secara
umum berdasarkan pendapatan per kapita yaitu pendapatan regional
dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. Meskipun
ukuran ini memiliki kelemahan karena perlakuan yang dibagi rata
tersebut, namun setidak-tidaknya dapat memberikan gambaran awal
perkembangan tingkat kesejahteraan masyarakat secara makro.
Permasalahan :
1. Mutu/kualitas sumber daya manusia yang masih rendah.
2. Upah Minimum Provinsi masih belum sepenuhnya dilaksanakan
oleh pemilik tempat kerja (perusahaan, pabrik, dll).
3. Kontribusi sumber penghasilan riil dari sektor dominan/pertanian di
kalangan masyarakat belum signifikan.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 115
Solusi :
1. Kualitas SDM Kaltim yang memenuhi syarat dalam mengisi
peluang kerja dan produktif.
2. Peningkatan kuantitas, kualitas dan nilai tambah produk pertanian
sebagai sumber utama pendapatan masyarakat di pedesaan dan
wilayah terpencil;
3. Strategi peningkatan pendapatan dengan pemanfaatan bonus
demografi yang ditandai dengan proporsi penduduk usia produktif
yang tinggi.
Upaya :
1. Mempertahankan keajegan program sekaligus meningkatkan
kinerja.
2. Kerjasama, koodinasi dan sinkronisasi data antara SKPD terkait
tetap diperlukan untuk percepatan pencapaian sasaran
pendapatan perkapita dapat direalisasikan.
Peran Pemerintah dalam upaya peningkatan pendapatan masyarakat
telah dilakukan melalui program-program berikut ini:
1. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga
Ketenagakerjaan
2. Program Peningkatan Pembinaan & Pengawasan
Ketenagakerjaan.
3. Program peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam
pembangunan.
II. Tujuan Meningkatnya Kesejahteraan dan pemerataan pendapatan
masyarakat.
Tujuan Meningkatnya Kesejahteraan dan pemerataan pendapatan
masyarakat dijabarkan dalam 4 (empat) sasaran Prioritas Pembangunan
dengan 5 (lima) indikator.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 116
Tujuan II Sasaran
MeningkatnyaKesejahteraan danpemerataanpendapatanmasyarakat
6 Menurunnya tingkat kemiskinan
7 Menurunnya tingkat pengangguran
8 Meningkatnya daya beli masyarakat
9 Menurunnya Indeks Gini
1. Menurunnya tingkat kemiskinanSasaran untuk mengentaskan kemiskinan sebenarnya telah
lama menjadi perhatian bersama, pemerintah, swasta dan seluruh
elemen masyarakat juga menghendaki bahwa kemiskinan absolut
harus dihapus dari Indonesia termasuk Kalimantan Timur.
Kesejahteraan masyarakat akan menjadi tujuan akhir pembangunan
dalam hal ini merupakan amanat dalam Undang-Undang
Dasar 1945. kemiskinan tidak pernah beranjak, dan selalu saja
menjadi permasalahan yang tidak pernah tuntas untuk
dibicarakan.Banyaknya penduduk miskin yang terindikasi menjadi
kontra dengan tujuan pembangunan secara holistik. Oleh karenanya
upaya yang dapat dilakukan, selain mencoba mencarikan sumber
perekonomian alternatif, juga upaya meningkatkan nilai tambah
produk primer melalui hilirisasi. Untuk itu sinergi dan pemaduan
program-program pengentasan kemiskinan lintas sektor dan atau
antar pemangku kepentingan juga harus ditingkatkan.
Tabel 3.4.24. Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 6.
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi
2015
Realisasi
2016
6 TingkatKemiskinan
% 5,35 6,23 6,23
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 117
Tabel 3.4.25. Perbandingan Realisasi Kinerja s.d. Akhir PeriodeRPJMD
No. Indikator Kinerja SatuanTargetAkhir
RPJMD
Realisasi
2016
TingkatPencapaian
6 TingkatKemiskinan % 5,00 6,23 80,25
Tabel 3.4.26 Perbandingan Realisasi Kinerja dengan RealisasiNasional
No. IndikatorKinerja Satuan
Realisasi
2016
RealisasiNasional
Ket.
(+/-)
6 TingkatKemiskinan % 6,23 10,86 * -
Sumber : Badan Pusat Statistik Maret 2016
Kemiskinan adalah keadaan di mana terjadi ketidakmampuan untuk
memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat
berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat
disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar,
ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan.
Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami
istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya
melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi
memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan, dll.
Kemiskinan bisa dikelompokan dalam dua kategori , yaitu
Kemiskinan absolut dan Kemiskinan relatif. Kemiskinan absolut
mengacu pada satu set standard yang konsisten , tidak terpengaruh
oleh waktu dan tempat / negara. Sebuah contoh dari pengukuran
absolut adalah persentase dari populasi yang makan dibawah jumlah
yg cukup menopang kebutuhan tubuh manusia (kira kira 2000-2500
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 118
kalori per hari untuk laki laki dewasa).
Pada tahun 2015 ini tingkat kemiskinan 6,23 % sesuai dengan
target yang telah ditetapkan.
Berdasarkan data yang diperoleh dari BPS di Kalimantan Timur
pada tahun 2013 penduduk miskin mencapai 6,06 persen dari total
penduduk sebanyak 3.275.800 jiwa pada tahun yang sama.
Pada tahun 2014 ditargetkan bahwa tingkat kemiskinan turun
pada posisi 6%, namun demikian berdasarkan hasil capaiannya
masih sebesar 6,42% artinya belum mencapai target yang telah
ditetapkan.
Indeks kedalaman kemiskinan yang menjadi indikator
program penanggulangan kemiskinan bidang kesejahteraan sosial ini
telah berhasil dilaksanakan dengan baik, angka capaian sebesar
0,904 berada dibawah dari target sebesar 1,19 yang mempunyai
makna bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin semakin
mendekati garis kemiskinan. Untuk mencapai indeks yang rendah
tersebut Dinas Sosial telah melaksanakan berbagai kegiatan melalui
pembinaan pada rumah tangga dan lansia miskin serta
pemberdayaan KUBE fakir miskin.
Permasalahan :
1. Laju penurunan angka kemiskinan cenderung melambat;
2. Masih ada angka kemiskinan yang tinggi di Kabupaten/Kota;
3. Peningkatan pemutusan hubungan kerja sektor SDA dan
terbatas-nya sumber pencaharian.
Solusi :
1. Pembangunan infrastruktur untuk mendorong akses terhadap
layanan publik yang lebih baik;
2. Sinergi program pengentasan kemiskinan dengan pengembangan
sektor ekonomi unggulan;
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 119
3. Hilirisasi sektor primer dan pencarian sumber ekonomi alternatif;
Program yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan
Timur untuk Menurunnya tingkat kemiskinan adalah:
1. Program Penanggulangan Kemiskinan bidang Pendidikan
2. Program Penanggulangan Kemiskinan bidang Kesehatan
3. Program Penanggulangan Kemiskinan bid. Kesejahteraan Sosial
utk mengukur indeks kedalaman kemiskinan
4. Program Beras untuk Keluarga Miskin (RASKIN)
5. Program Penanggulangan Kemiskinan bidang Pemberdayaan
Masyarakat
6. Program Penanggulangan Kemiskinan bidang Kesejahteraan
Sosial
7. Program Penanggulangan Kemiskinan bidang Pemberdayaan
Perempuan
8. Program Penanggulangan Kemiskinan bidang Ketenagakerjaan
9. Program Penanggulangan Kemiskinan bidang Kehutanan
10.Program Penanggulangan Kemiskinan Bidang Pertanian
Tanaman Pangan
11.Program Penanggulangan Kemiskinan Bidang Peternakan
12.Program Penanggulangan Kemiskinan bidang Penanggulangan
Bencana
13.Program Penanggulangan Kemiskinan bidang Sarana dan
Prasarana Dasar Permukiman.
2. Menurunnya tingkat pengangguranPengangguran merupakan permasalahan ekonomi yang cukup pelik
untuk dituntaskan, karena menyangkut dari dua sisi permintaan dan
penawaran tenaga kerja. Perekonomian sebenarnya menginginkan
terjadinya full employment pada semua faktor produksi. Bekerjanya
faktor produksi termasuk didalamnya tenaga kerja dalam kondisi full
employment sangat sulit untuk dilaksanakan. Sehingga terjadi
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 120
kecenderungan ada faktor produksi yang tidak dimanfaatkan
sehingga menimbulkan terjadinya pengangguran.
Hal-hal yang dipertimbangkan sebagai faktor-faktor penghambat,
adalah: keterbatasan lapangan kerja, rendahnya
kemampuan/keterampilan SDM dan jiwa kewirausahaan. Bertitik
tolak dari faktor-faktor tersebut di atas, maka upaya-upaya yang
dapat dilakukan guna mencapai target yang telah ditetapkan, antara
lain adalah memperluas lapangan kerja dan lapangan berusaha,
serta meningkatkan kapasitas SDM melalui berbagai bentuk
pelatihan kerampilan. atu hal penting terkait dengan
pengangguran adalah pentingnya pengaturan demografis, baik di
tingkat provinsi maupun khususnya kabupaten/kota.
Tabel 3.4.27. Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 7.
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi2015
Realisasi2016
7 TingkatPengangguran
% 6,50 7,50 7,50
Tabel 3.4.28. Perbandingan Realisasi Kinerja s.d. Akhir PeriodeRPJMD
No. Indikator Kinerja SatuanTargetAkhir
RPJMD
Realisasi
2016
TingkatPencapaian
7 TingkatPengangguran
% 5,11 7,50 68,13
Tabel 3.4.29. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan RealisasiNasional
No. Indikator Kinerja Satuan Realisasi2016
RealisasiNasional
Ket.(+/-)
7 TingkatPengangguran
% 7,50 5,61 +
Sumber : Badan Pusat Stastik Agustus 2016
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 121
Pengangguran merupakan masalah pokok dalam suatu masyarakat
modern. Penganggur adalah orang yang tidak mempunyai pekerjaan,
sedang mencari pekerjaan, atau sedang mempersiapkan suatu
usaha baru. Sedangkan tingkat pengangguran adalah perbandingan
antara jumlah penganggur dan jumlah angkatan kerja dalam kurun
waktu tertentu yang dinyatakan dalam bentuk persentase. Jika
peningkatan jumlah angkatan kerja di suatu negara tidak diimbangi
dengan peningkatan tersedianya lapangan kerja, maka tingkat
pengangguran di negara tersebut tinggi. Sebaliknya, jika
peningkatan jumlah angkatan kerja diimbangi dengan peningkatan
tersedianya lapangan kerja, maka tingkat penganggurannya rendah.
Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian
karena adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan
masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya
kemiskinan dan masalah sosial lainnya.
Jika tingkat pengangguran tinggi, sumber daya menjadi terbuang
percuma dan tingkat pendapatan masyarakat akan merosot. Situasi
ini menimbulkan kelesuan ekonomi yang berpengaruh pula pada
emosi masyarakat dan kehidupan keluarga sehari-hari. Dan juga
pengangguran berdampak besar terhadap pembangunan nasional.
Permasalahan pengangguran tidak akan mungkin bisa diatasi oleh
pemerintah sendiri. Pemerintah butuh dukungan dari pihak lain
seperti pihak swasta (perusahaan) dan individu yang bersangkutan.
Masing-masing pihak perlu mengambil langkah konkret untuk
memecahkan masalah pengangguran. Salah satu langkah awalnya
adalah meningkatkan mutu tenaga kerja. Tidak bisa dipungkiri bahwa
dunia usaha saat ini cenderung menerima tenaga kerja yang siap
pakai. Ini berarti sebelum memasuki dunia kerja, seorang tenaga
kerja harus sudah memiliki “nilai lebih” berupa tingkat pendidikan dan
keterampilan tertentu. Sementara itu masih banyak tenaga kerja di
pasaran yang berpendidikan rendah.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 122
Secara makro tahun 2016 ini pemerintah Kaltim telah membuat
target penurunan pengangguran dari 5,11 pada tahun 2015 menjadi
7,50. Berdasarkan data terakhir bulan Agustus 2016 tingkat
pengangguran Kaltim masih sebesar 7,50, hasil capaian ini artinya
masih tidak berbeda jauh dengan kondisi tahun lalu.
Tingkat Pengangguran nasional sebesar 5,61 % (data berita resmi
startistik Agustus 2016). Tingkat pengangguran Kaltim 7,95 % (berita
resmi statistik Agustus 2016).
Permasalahan :
Tingginya angka tingkat pengangguran di Kalimantan Timur diatas
angka nasional disebabkan :
1. Jumlah imigran (penduduk luar daerah yang masuk di Kalimatan
Timur) terutama pada sektor konstruksi yang sifatnya sementara
(kontrak kerja). Ketika kontrak berakhir seringkali tenaga kerja
tersebut tidak kembali ke daerah asal sehingga tercatat sebagai
orang yang tidak bekerja (pengangguran).
2. Terjadinya krisis pada ekonomi dunia terutama yang berimbas
pada komoditas ekspor. bagi Kaltim pada sektor migas, Batubara
dan kelapa sawit yang mengakibatkan perekonomian Kaltim
rendah hal ini berdampak pada perusahaan yang bergerak
disektor tersebut mengurangi tenaga kerja dan bahkan ada yang
menghentikan usahanya (tutup).
3. Tingkat kompetensi penduduk Kaltim masih belum memenuhi
lapangan kerja (perusahaan).
4. Meskipun capaian cukup besar namun belum dilakukan
monitoring dan pendampingan secara intens untuk wirausaha
yang berada jauh dari ibukota kab/kota, masih perlunya
pendampingan dan perkuatan akses pasar bagi produk WUB
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 123
Solusi :
a. Perluasan kesempatan kerja masyarakat
b. membuka dan memperluas lapangan usaha secara efektif dan
efisien.
c. Peningkatan daya saing manusia menjadi modal dasar dalam
upaya penciptaan kesempatan kerja berbasis SDM yang
berkualitas.
d. Dilakukan monev dan pendampingan secara berkala dan
berkesinambungan oleh tenaga pendamping kab/kota, diklat
kemitraan dan akses pasar dengan beberapa pihak misalnya
retail modern dan fasilitasi promosi.
Upaya :
1. Perbaikan dalam perencanaan ketenagakerjaan dan menjadi
prioritas untuk mengurangi kesenjangan antara penawaran dan
permintaan tenaga kerja.
2. Melakukan Operasionalisasi klinik bisnis, Dikat dan sosialisasi
akses pasar dan pembiayaan, Bantuan Peralatan dan Portal
pemasaran on line KUKM di www.prokukm.com
Program yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan
Timur untuk Menurunnya tingkat pengangguran adalah:
1. Program peningkatan tenaga terampil bidang jasa kontruksi
2. Program peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja
3. Program pengembangan sistem pendukung bagi usaha mikro,
kecil dan menengah
4. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan
Kompetitif, Usaha kecil menengah
5. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
6. Program peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan
kecakapan hidup pemuda
7. Program Pengembangan Kewirausahaan Kompetitif
8. Program Peningkatan Kesempatan Kerja
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 124
9. Program Pemberdayaan Remaja Putus Sekolah
3. Meningkatnya daya beli masyarakatPeningkatan daya beli masyarakat dimaksudkan untuk peningkatan
kesejahteraan masyarakat agar seluruh kebutuhan dapat dipenuhi
minimal kebutuhan dasar masyarakat.
Capaian kinerja yang digambarkan oleh Program prioritas penguatan
koordinasi tim pengendali inflasi daerah dengan jumlah kelompok
komoditi yang dapat dijaga kestabilan harganya telah mencapai 75%
dari target 4,00.
Tabel 3.4.30. Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 8.
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi
2015
Realisasi
2016
8 Tingkat Inflasi % 6,70+1 3,8 4,89
9 Paritas dayabeli/PPP
(Rp) 751.237 11,12 11,23
Sumber : BPS Angka release 2015
Tabel 3.4.31. Perbandingan Realisasi Kinerja s.d. Akhir PeriodeRPJMD
No. Indikator Kinerja SatuanTargetAkhir
RPJMD
Realisasi
2016
TingkatPencapaian
8 Tingkat Inflasi % 5,90+1 4,89 85,79
9 Paritas dayabeli/PPP
(Rp) 779.016 11,23 144,15
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 125
Tabel 3.4.32. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan RealisasiNasional
No. IndikatorKinerja Satuan
Realisasi
2016
RealisasiNasional
Ket.
(+/-)
8 Tingkat Inflasi % 4,89 3,02 +
9 Paritas dayabeli/PPP
(Rp) 11,23 11,23
Sumber : Badan Pusat Statistik
Inflasi adalah kecenderungan naiknya harga barang dan jasa pada
umumnya yang berlangsung secara terus menerus. Jika inflasi
meningkat, maka harga barang dan jasa di dalam negeri mengalami
kenaikan. Naiknya harga barang dan jasa tersebut menyebabkan
turunnya nilai mata uang. Dengan demikian, inflasi dapat juga
diartikan sebagai penurunan nilai mata uang terhadap nilai barang
dan jasa secara umum.
Indeks yang menghitung rata-rata perubahan hargadari suatu
paket barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga dalam
kurun waktu tertentu. IHK merupakan indikator yang digunakan untuk
mengukur tingkat inflasi. Perubahan IHK dari waktu ke waktu
menggambarkan tingkat kenaikan (inflasi) atau tingkat penurunan
(deflasi) dari barang dan jasa.
inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum
dan terus-menerus (continue) berkaitan dengan mekanisme pasar
yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi
masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang
memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga
akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. Dengan kata lain,
inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara
kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-
rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi
belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah indikator untuk melihat
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 126
tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga
berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-
memengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan
peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai
penyebab meningkatnya harga.
Keseimbangan kemampuan berbelanja, kadang-kadang juga disebut
paritas daya beli (bahasa Inggris: purchasing power parity - PPP)
dalam ilmu ekonomi adalah sebuah metode yang digunakan untuk
menghitung sebuah alternatif nilai tukar antar mata uang dari dua
negara.
Permasalahan :
1. Naiknya harga barang pada hari-hari besar dan diakhir tahun.
2. Tingginya harga BBM dan TDL dan berkurangnya subsidi.
3. Minimnya intervensi pemda terhadap gejolak pasar.
4. Lemahnya rantai distribusi komoditi strategis.
5. Terbatasnya jumlah komoditi bahan pokok dan strategis yang
dihasilkan.
Solusi :
1. Dengan adanya kestabilan harga
2. Memperbaiki sektor tata niaga dan pemasaran produk UMKM
3. Mendorong produktifitas komoditi dalam daerah.
4. Mendatangkan dari uar daerah
5. Mendorong produktifitas komoditi dfalam daerah
Upaya :
1. Melakukan koordinasi dengan distributor dan instansi teknis
terkait.
2. Kestabilan harga kebutuhan pokok dapat membuat masyarakat
menjadi lebih tenang dalam bertransaksi dan dapat memenuhi
stadar kehidupanya dengan baik.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 127
3. Pengendalian inflasi bermanfaat dalam menjaga kestabilan
ekonomi secara makro, karena inflasi berdampak buruk bagi
ekonomi masyarakat yang berpendapatan tetap yang dapat
mengurangi daya beli masyarakat.
4. Melalukan koordinasi dengan distributor dan Instansi teknis
terkait.
Program yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan
Timur untuk Meningkatnya daya beli masyarakat adalah:
1. Program pengendalian dan evaluasi hasil pelaksanaan
pembangunan daerah
2. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
3. Program Penguatan Koordinasi Tim Pengendali Inflasi Daerah
(TPID).
4. Menurunnya Indeks GiniKetimpangan pendapatan penduduk dalam suatu wilayah yang
semakin tinggi akan berdampak buruk bagi kesejahteraan. Gini
Ratio adalah angka yang dapat menggambarkan tentang
ketimpangan pendapatan tersebut. Gini Rasio Kaltim tahun 2016
mencapai 0,32 angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan tahun
sebelumnya yang mencapai 0,3332 dan juga masih berada
dibawah angka nasional yang mencapai 0,41. Kesenjangan
pendapatan hendaknya menjadi perhatian khusus, karena
berdampak pada pemerataan hasil pembangunan yang dapat
dinikmati masyarakat.
Tabel 3.4.33. Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 9.
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi
2015
Realisasi
2016
10 Indeks Gini Indeks 0,33 0,3332 0,32
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 128
Tabel 3.4.34. Perbandingan Realisasi Kinerja s.d. Akhir PeriodeRPJMD
No. Indikator Kinerja SatuanTargetAkhir
RPJMD
Realisasi
2016
TingkatPencapaian
10 Indeks Gini Indeks 0,32 0,32 100
Tabel 3.4.35. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan RealisasiNasional
No. IndikatorKinerja Satuan
Realisasi
2016
RealisasiNasional
Ket.
(+/-)
10 Indeks Gini Indeks 0,32 0,39
Sumber : Badan Pusat Statistik
Indeks Gini atau koefisien Gini adalah salah satu ukuran umum untuk
distribusi pendapatan atau kekayaan yang menunjukkan seberapa
merata pendapatan dan kekayaan didistribusikan di antara populasi.
Indeks Gini memiliki kisaran 0 sampai 1. Nilai 0 menunjukkan
distribusi yang sangat merata yaitu setiap orang memiliki jumlah
penghasilan atau kekayaan yang sama persis. Nilai 1 menunjukkan
distribusi yang timpang sempurna yaitu satu orang memiliki
segalanya dan semua orang lain tidak memiliki apa-apa.
Indeks Gini atau Koefisien Gini merupakan indikator yang
menunjukkan tingkat ketimpangan pendapatan secara menyeluruh.
Nilai Koefisien Gini berkisar antara 0 hingga 1. Koefisien Gini bernilai
0 menunjukkan adanya pemerataan pendapatan yang sempurna,
atau setiap orang memiliki pendapatan yang sama.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 129
Permasalahan :
1. Belum optimalnya pengembangan usaha pada sektor produktif.
2. Rendahnya kualitas sumber daya manusia pada masyarakat
ekonomi lemah
3. Ketimpangan dalam distrbusi asset
4. Masih besarnya pekerja di sektor formal dengan tingkat
pendapatan yang rendah dan tiadanya jaminan kepastiaan usaha
di masa depan.
Solusi :
a. Pengembangan ekonomi kerakyatan
b. Pengembangan ekonomi strategis berbasis potensi lokal dan
kearifan lokal.
c. Harus ada kebijakan untuk meridistribusi asset agar golongan
tidak mampu bisa memperoleh asset sebagai modalnya untuk
berusaha.
d. Meminimalkan bertambahnya pekerja di sektor formal, dalam
mendorong pertumbuhan sektor produksi (pertanian dan industri)
sehingga bisa menyerap lebih banyak tenaga kerja.
III. Tujuan Meningkatkan pertumbuhan ekonomi hijau
Tujuan Meningkatkan pertumbuhan ekonomi hijau dijabarkan dalam
4 (empat) sasaran Prioritas Pembangunan dengan 6 (enam) indikator.
Tujuan III Sasaran
Meningkatkanpertumbuhanekonomi hijau
10 Meningkatnya pertumbuhan ekonomi yangberkualitas
11 Meningkatnya kontribusi sektor pertaniandalam arti luas
12 Tercapaianya swasembada pangan
13 Meningkatnya pemanfaatan energi terbarukan
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 130
10. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas
Indikator yang umum dipakai untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi
suatu daerah adalah dengan melihat Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB) daerah yang bersangkutan, baik dengan minyak dan gas
(migas) maupun tanpa migas. Provinsi Kalimantan Timur merupakan
daerah yang memiliki ketergantungan sumber daya alam tak terbarui
cukup tinggi sehingga analisis pada PDRB baik secara total (dengan
migas+batubara) maupun partial tanpa adanya migas maupun
batubara (non migas dan non migas+batubara) akan memberikan
gambaran lebih proporsional jika dihubungkan dengan analisis mikro
kesejahteraan masyarakat.
Tabel 3.4.36. Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 10.
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi
2015
Realisasi
2016
11 Pertumbuhanekonomi denganMigas
% 3,6-4,3 -1,47 -35,55
12 Pertumbuhanekonomi nonmigas
% 7,7-8,3 -2,26 -19,22
13 Pertumbuhanekonomi nonmigas dan nonbatubara
% 7,6-8,2 4,14 45,39
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 131
Tabel 3.4.37. Perbandingan Realisasi Kinerja s.d. Akhir PeriodeRPJMD
No. Indikator Kinerja SatuanTargetAkhir
RPJMD
Realisasi
2016
TingkatPencapaian
11 Pertumbuhanekonomi denganMigas
% 4,7-5,3 -35,55 -756.38
12 Pertumbuhanekonomi nonmigas
% 8,3-8,9 -19,22 -231.56
13 Pertumbuhanekonomi nonmigas dan nonbatubara
% 8,2-8,6 45,39 527.79
Tabel 3.4.38 Perbandingan Realisasi Kinerja dengan RealisasiNasional
No. IndikatorKinerja Satuan
Realisasi
2016
RealisasiNasional
Ket.
(+/-)
11 Pertumbuhanekonomidengan Migas
% -35,55 5,02 -
12 Pertumbuhanekonomi nonmigas
% -19,22 4,56 -
13 Pertumbuhanekonomi nonmigas dan nonbatubara
% 45,39 -
Sumber : Badan Pusat Statistik
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 132
Pertumbuhan ekonomi Kaltim secara kumulatif tahun 2016
mengalami kontraksi akibat dari menurunnya kinerja sektor
pertambangan dan Penggalian yang mengalami penurunan produksi
yang disebabkan oleh penurunan harga batubara dan migas
dipasaran dunia, kondisi ini dapat berlangsung hingga tahun
selanjutnya terutama harga migas yang anjlok hampir separuhnya
dan diperkirakan tidak akan pulih seperti harga tahun-tahun
sebelumnya. Penurunan kinerja sektor Pertambangan dan
Penggalian tersebut tersebut diiringi pula dengan penurunan sektor
industri pengolahan sehingga kinerja ekonomi Kaltim sedikit
mengalami gangguan.
Secara faktual dua produk pertambangan migas dan non migas
tersebut memang sangat strategis dalam pembentukan PDRB
oleh sebab itu ketergantungan ekonomi Kaltim kepada
produk SDA tak terbarukan memang harus semakin dikurangi.
Keinginan besar dari pemerintah daerah untuk segera menggantikan
sektor ekonomi yang bergantung pada migas ke non migas
(sumberdaya alam tak terbarukan)telahdisadari sejak lama, oleh
karena itu berbagai program untuk mendukung keberlanjutan
pertumbuhan ekonomi dirancang pada SDA terbarukan terutama
berbasis pada agroindustri. Hal ini cukup krusial untuk dilakukan
pertama potensi lahan Kaltim yang cukup luas dan kedua sebagian
besar masyarakat tergantung hidupnya pada sektor pertanian,
sementara itu sektor pertanian peranannya semakin menurun dari
waktu ke waktu dalam pembentukan PDRB.
Potensi Kaltim untuk membangun daya saing ekonomi yang
berkerakyatan sangat memadai karena program dan kegiatan yang
telah direncanakan oleh pemerintah Kalimantan Timur sudah
dirancang sedemikian rupa, didukung dengan pendanaan yang
memungkinkan untuk mencapai kondisi tersebut.
Dalam upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 133
berkualitas, telah dilakukan promosi investasi yang dilakukan
oleh SKPD terkait guna melibatkan swasta dalam pembangunan
ekonomi dalam rangka untuk membangun potensi unggulan daerah
telah dilakukan. Membangun perekonomian Kaltim masih terkendala
pada kemampuan untuk bergeser dari ketergantungan pada migas
dan pertambangan lainnya. Karena pertumbuhan sektor industri
masih mengalami perlambatan, meskipun berbagai program sudah
dirancang untuk mempercepat pembangunan perekonomian yang
tidak mengandalkan dua komoditas tersebut.
Akibat dari menurunnya kinerja sektor pertambangan dan Penggalian
yang mengalami penurunan produksi yang disebabkan oleh
penurunan harga batubara dan migas dipasaran dunia, kondisi ini
dapat berlangsung hingga tahun selanjutnya terutama harga migas
yang anjlok hampir separuhnya dan diperkirakan tidak akan pulih
seperti harga tahun-tahun sebelumnya. Penurunan kinerja sektor
Pertambangan dan Penggalian tersebut tersebut diiringi pula
dengan penurunan sektor industri pengolahan sehingga kinerja
ekonomi Kaltim sedikit mengalami gangguan.
Hal ini menunjukkan bahwa struktur ekonomi Kaltim
masih di dominasi oleh sektor migas atau dengan kata lain
transformasi struktur ekonomi ke arah sumberdaya alam yang
terbaharukan masih berjalan lambat. Lambatnya proses tranfromasi
struktur ekonomi di Kaltim terkendala pada keterbatasan kualitas
dan kuantitas infrastruktur pendukungproses hilirisasi produk-produk
unggulan non migas, seperti CPO, Karet dan produk pertanian
tanaman pangan.
Untuk itu diperlukan investasi pada sektor energi dan
infrastruktur yang merupakan prasyarat utama dalam proses produksi
hilirisasi produk-produk tersebut.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 134
Permasalahan :
1. Belum optimalnya hubungan pemerintah daerah terhadap iklim
investasi yang kondusif.
2. Struktur ekonomi masih didominasi sektor pertambangan &
industri pengolahan migas.
3. Pusat pertumbuhan ekonomi yang terpusat pada kabupaten/kota
yang memiliki keunggulan SDA dan infrastruktur dasar yang relatif
baik.
4. Belum adanya produk yang mampu berperan sebagai pengganti
migas dan batubara sebagai komoditi utama yang menopang
perekonomian Kaltim dan mampu bersaing dengan daerah lain
akibat tingginya cost produksi sebagai akibat belum didukung
oleh infrastruktur yang ada.
5. belum maksimalnya hasil produk hilirisasi komoditi unggulan yang
mampu berperan sebagai pengganti migas dan batubara
sebagai komoditi utama yang menopang perekonomian Kaltim,
dan mampu bersaing dengan daerah lain akibat tingginya cost
produksi sebagai akibat belum didukung oleh infrastruktur yang
ada.
6. Anjloknya pasar komuditas batubara yang selama ini menjadi
andalan Kalimantan Timur berpengaruh pada pertumbuhan
ekonomi daerah ini meskipun sektor lain masih berjalan.
7. belum maksimalnya hasil produk hilirisasi komoditi unggulan yang
mampu berperan sebagai pengganti migas dan batubara
sebagai komoditi utama yang menopang perekonomian Kaltim,
dan mampu bersaing dengan daerah lain akibat tingginya cost
produksi sebagai akibat belum didukung oleh infrastruktur yang
ada.
Solusi :
1. Percepatan transformasi ekonomi
2. Lebih mengarahkan Struktur ekonomi berbasis SDA terbarukan.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 135
3. Pembangunan ekonomi Kalimantan Timur yang saling terkait
antara hulu dan hilir dengan komoditas unggulan.
4. Pengembangan perekonimian rakyat dan/atau sektor yang
didukung oleh pelaku ekonomi yang lebih luas (pertanian).
5. Memfasilitasi infrastruktur melalui koordinasi dengan instansi
terkait dan mendorong tumbuhnya komoditi pengganti migas dan
batubara.
6. Koordinasi pembangunan infrastruktur melalui investasi terkait
dengan pembiayaan berkelanjutan untuk mendorong tumbuhnya
komoditi pengganti migas dan batu bara.
7. Menggali secara optimal komoditas lain sebagai tulang punggung
bagi pertumbuhan ekonomi daerah.
8. Koordinasi pembangunan infrastruktur melalui investasi terkait
dengan pembiayaan berkelanjutan untuk mendorong tumbuhnya
komoditi pengganti migas dan batu bara.
Upaya :
1. Melakukan diversifikasi produk dari hasil kehutanan, perkebunan,
pertanian dan perikanan sebagai produk unggulan darah.
2. Melakukan penumbuhan dan diversifikasi produk/komoditi
unggulan daerah serta peningkatan dan penguatan SDM.
3. Peran swasta dan BUMD sangat diperlukan untuk membantu
memulihkan perekonomian. Masih diperlukan usaha yang
maksimal untuk mencapai tingat realisasi investasi yang
diinginkan karena tambahan investasi akan dapat menumbuhkan
perekonomian dan menciptakan lapangan kerja. Tambahan
investasi harus ditanamakan pada sector yang dapat mendorong
perekonomian bebasis non migas dan non batubara dan
menyerap tenaga kerja yang banyak.
4. Melakukan koordinasi dengan distributor dan instansi teknis
terkait.
5. Melakukan penumbuhan dan diversifikasi produk /komoditi
unggulan daerah serta peningkatan dan penguatan SDM.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 136
Program yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan
Timur untuk Meningkatnya Pertumbuhan Ekonomi yang berkualitas
adalah :
1. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
2. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
3. Program Kemudahan Pelayanan dan Percepatan Proses
Perijinan
4. Program Pengembangan Sentra-sentra industri potensial
5. Program Penataan Struktur Industri Hulu – Hilir
6. Program Perluasan Kebun Sawit
7. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri
8. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan
9. Program Pengembangan produk-produk perkebunan unggulan
daerah
10.Program Peningkatan Kerjasama Perdagangan Internasional
11.Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
12.Program Pengembangan Kawasan Industri Pariwisata Derawan
13.Program Pengembangan Destinasi Pariwisata.
10. Meningkatnya kontribusi sektor pertanian dalam arti luasDalam hal ini adalah pertanian pangan, perkebunan,
perikanan dan kelautan, peternakan serta kehutanann, yang
sejatinya memang menyangkut kehidupan masyarakat lokal yang
luas. Berdasarkan data capaian terlihat bahwa secara
umumpertanian berbasis pertanian dala marti luas telah
menunjukkan capaian target. Hanya saja dikarenakan kontribusinya
tidak cukup besar, maka belum mampu untuk menggantikan peran
dari sektor ekonomi utama, yaitu pertambangan dan
pengolahannya. Bilamana transformasi ekonomi ke arah SDA
terbaharui yang dicanangkan Kaltim akan dapat penuh terjadi pada
tahun 2030, maka berbagai upaya harus dimulai sejak sekarang.
Beberapa upaya yang dapat direkomendasikan adalah antara lain
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 137
terpenting adalah pengembangan agribisnis dan agroindustri.
Tabel 3.4.39. Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 11.
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi
2015
Realisasi
2016
14 Kontribusi sektorpertanian dalamarti luas
% 8,00 7,34 7,62
Tabel 3.4.40. Perbandingan Realisasi Kinerja s.d. Akhir PeriodeRPJMD
No. Indikator Kinerja SatuanTargetAkhir
RPJMD
Realisasi
2016Tingkat
Pencapaian
14 Kontribusi sektorpertanian dalamarti luas
% 10,00 7,62 0,76
Tabel 3.4.41. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan RealisasiNasional
No. IndikatorKinerja Satuan
Realisasi
2016
RealisasiNasional
Ket.
(+/-)
14 Kontribusisektor pertaniandalam arti luas
% 7,62 10 -
Pertanian dalam pengertian yang luas mencakup semua kegiatan
yang melibatkan pemanfaatan makhluk hidup (termasuk tanaman,
hewan, dan mikrobia) untuk kepentingan manusia. Dalam arti sempit,
pertanian juga diartikan sebagai kegiatan pemanfaatan sebidang
lahan untuk membudidayakan jenis tanaman tertentu, terutama yang
bersifat semusim.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 138
Sektor petanian ini menjadi penyelamatan perekonomian nasional
karena justru pertumbuhannya meningkat sebagai potensi
sumberdayanya yang besar dan beragam, pangsa terhadap
pendapatan nasional cukup besar, besarnya penduduk yang
menggantungkan hidupnya pada sektor ini dan menjadi basis
pertumbuhan di pedesaan.
Permasalahan :
1. Masih rendahnya produk sektor pertanian
2. Kurang maksimalnya kontribusi sektor pertanian terhadap
perekonomian.
Solusi :
1. Pengembangan agribisnis
2. Pertanian dengan sentra bisnis.
3. Pengembangan agroindustri.
Program yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan
Timur untuk Meningkatnya kontribusi sektor pertanian dalam arti
luas adalah:
1. Program Perluasan Komoditas Perkebunan Non Sawit
2. Program Pengembangan Kawasan dan Usaha Peternakan
3. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi
Perikanan
4. Program Peningkatan dan Pengembangan Industri Olahan non
migas.
11. Tercapainya Swasembada panganSwasembada beras merupakan status yang diupayakan
terwujud di Provinsi Kalimantan Timur sejak lama, tetapi hingga saat
ini belum dapat dicapai. Produksi padi di Provinsi Kalimantan Timur
dilakukan baik pada lahan kering (ladang) maupun lahan basah
(sawah). Berdasarkan dukungan teknologi hingga saat ini, agro-
ekosistem sawah mendapat dukungan teknologi lebih maju
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 139
dibandingkan dengan ladang. Sehingga produksi padi sawah lebih
banyak berperan dalam memenuhi kebutuhan pangan meskipun
produksi padi masih belum mencapai swasembada untuk tingkat
Provinsi, dan masih di bawah target produksi yang ditetapkan.
Tabel 3.4.42. Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 12.
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi
2015
Realisasi
2016
15 Rasio pemenuhanberas % 82,01 70,17 50
Tabel 3.4.43. Perbandingan Realisasi Kinerja s.d. Akhir PeriodeRPJMD
No. Indikator Kinerja SatuanTargetAkhir
RPJMD
Realisasi
2016
TingkatPencapaian
15 Rasiopemenuhanberas
% 100,22 50 49,89
Sumber : Angka Sementara (ASEM) 2016
Tabel 3.4.44. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan RealisasiNasional
No. Indikator Kinerja SatuanRealisasi
2016
RealisasiNasional
Ket.
(+/-)
15 Rasiopemenuhan beras % 50 172 -
Pangan adalah hak asasi manusia. Orientasi dalam mengkonsumsi
pangan telah bergeser dari perhatian pada komoditas menjadi
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 140
perhatian pada nutrisi dan gizi. Kebutuhan nutrisi oleh tubuh hanya
dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi beraneka ragam pangan.
Untuk meningkatkan ketahanan pangan perlu memperhatikan
sumber daya, kelembagaan dan budaya lokal, yang salah satunya
dilakukan dengan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk
mengkonsumsi beranekaragam pangan atau memperbaiki pola
konsumsinya dengan prinsip gizi seimbang guna membentuk sumber
daya manusia yang sehat, aktif, dan produktif.
Ketersediaan pangan yang cukup untuk seluruh penduduk di suatu
wilayah belum menjamin terhindarnya penduduk dari masalah
pangan dan gizi. Kebutuhan pangan untuk konsumsi rumah tangga
merupakan hal pokok dalam kelangsungan hidup. Untuk itu, selain
ketersediaannya juga perlu diperhatikan pola konsumsi rumah
tangga atau keseimbangan kontribusi diantara jenis pangan yang
dikonsumsi, sehingga dapat memenuhi standar gizi yang dianjurkan.
Pola konsumsi pangan rumah tangga dipengaruhi oleh pola makan
sebagian besar penduduk, Ketersediaan bahan pangan, dan tingkat
pendapatan.
Secara umum terdeteksi bahwa, faktor pembatas yang
dominan adalah pengaruh iklim dan motivasi petani serta kualitas
lahan dan sumber daya manusia berkualitas (teknologi modern).
Pengaruh dari Iklim karena pengairan kita adalah tadah hujan maka
pertanian terutama hanya mungkin menanam padi dengan baik
bilamana curah hujan tersedia cukup. Motivasi petani naik dan turun
dipengaruhi oleh banyak faktor, terutama harga komuditi beras dan
ketersediaan lapangan kerja alternatif. Peranan pemerintah dalam
pengelolaan hanya terbatasi sebagai fasilitator dan dinamisator dari
stakeholder yang ada.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 141
Permasalahan :
1. Adanya pengaruh iklim (kemarau) hal ini berakibat terhadap
a. Penurunan luas panen seluas 18.866 Ha atau 19,02 %
terutama pada Sub Round (sekitar bulan Januari-April)
dibanding luas panen 2015
b. Penurunan produksi 103.597 Ton atau sebesar 25,35%
dibanding produksi tahun 2015
c. Penurunan produktifitas sebesar 7,80% dari 41,20 menjadi
37,99 kwintal/Ha.
2. Masalah pengairan atau ketersediaan air karena sebagai besar
lahan pertanian non teknis atau lahan tadah hujan.
Solusi :
Perlu adanya koordinasi yang lebih intens dengan instansi yang
berwenang tentang irigasi pertanian
Upaya Peningkatan Produksi antara lain :
1. Perkembangan kawasan
2. Meningkatkan penggunaan pupuk oleh petani
3. Peningkatan penggunaan bibit unggul
4. Perlindungan lahan pertanian
5. Perbaikan prasarana irigasi
6. Mekanisasi Pertanian
Program yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan
untuk Tercapainya swasembada beras adalah:
1. Program Peningkatan Produksi pertanian
2. Program Penerapan Teknologi Pertanian/perkebunan
3. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan
4. Program Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan
Berkualitas
5. Program Pengembangan dan Penguatan Kelembagaan Penyuluh
6. Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 142
7. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa
dan Jaringan Pengairan Lainnya
8. Program Peningkatan Ketahanan Pangan
9. Program Peningkatan produksi Hasil Peternakan
10.Program Pengembangan Kawasan Budidaya Laut, Air Payau,
dan Air Tawar
11.Program pengembangan perikanan tangkap
12.Program Pengembangan Kawasan Produksi Pertanian
13.Program Peningkatan Kesejahteraan Petani.
13. Meningkatnya pemanfaatan energi terbarukan.
Sasaran ini pada dasarnya pada saat program MP3EI (Master-
Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi) digulirkan digagas guna
mengatasi kebutuhan enerji yang terus meningkat, sementara
deposit energi berasal dari bahan bakar fosil semakin menipis.
Oleh karenanya ke depan Sasaran ini tetap saja relevan untuk
dipertahankan, karena menyangkut salah satu kebutuhan pokok
masyarakat
Sumber energi alternatif salah satunya dari alam yang dapat
berupa tenaga air, uap air, angin, matahari, panas bumi, pasang
surut air laut, gelombang laut, nuklir, sampai pemanfaatan sampah
organik menjadi biomassa.
Kawasan Provinsi Kalimantan Timur mempunyai sumber daya
alam melimpah dan beraneka ragam. Dengan pemanfaatan SDA
sebagai energi yang ramah lingkungan sudah sebijaknya menjadi
prioritas utama dalam pengembangan sumber energi alternatif.
Ketersediaan sinar matahari dan angin sebagai alternatif penghasil
energi merupakan potensi yang sangat besar untuk dikembangkan.
Dengan berbagai pengembangan dan pemenuhan kebutuhan energi
terbarukan inilah yang akan menopang aktivitas manusia di masa
depan dengan energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 143
Tabel 3.4.45. Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 13.
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi
2015
Realisasi
2016
16 Bauran energibaru terbarukan % 1,62 1,01 1,27
Tabel 3.4.46. Perbandingan Realisasi Kinerja s.d. Akhir PeriodeRPJMD
No. Indikator Kinerja SatuanTargetAkhir
RPJMD
Realisasi
2016
TingkatPencapaian
16 Bauran energibaru terbarukan % 3,00 1,27 42,33
Tabel 3.4.47. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan RealisasiNasional
No. IndikatorKinerja Satuan
Realisasi
2016
RealisasiNasional
Ket.
(+/-)
16 Bauran energibaru terbarukan % 1,27 10
Sumber : Kementerian ESDM Agustus 2016
Pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) hingga kini masih belum
maksimal. Berdasarkan catatan Kementerian Energi dan Sumber
Daya Mineral (ESDM), bauran pemanfaatan sumber energi per 2015
masih dikuasai oleh energi fosil.
Situasi yang ada ini jelas terkait dengan belum membaiknya situasi
pasar global produk SDA khususnya industri tambang batubara
Kaltim yang merupakan kontributor utama PDB Kaltim.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 144
Permasalahan :
1. Pemenuhan energi masih bergantung pada energi berbasis fosil.
2. Belum berkembangnya energi yang berbasis sumber non fosil.
3. Kurang optimalnya pengembangan energy alternative pengganti
BBM.
Solusi :
1. Pemenuhan dan pemberdayaan energi yang ramah lingkungan
2. Mendorong pengembangan sumber energi alternatif, sampai
pemanfaatan sampah organik menjadi biomassa.
Upaya :
Pengembangan dan pemanfaatan energi baru dan terbarukan harus
tetap dilakukan,agar antisipasi terhadap masalah energi di masa
mendatang dapat diantisipasi secara bertahap.
Program yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan
Timur untuk Meningkatnya pemanfaatan energi terbarukan adalah:
1. Program Diversifikasi Energi
2. Program peningkatan penerapan teknologi peternakan
3. Program Peningkatan Infrastruktur Ketenagalistrikan
4. Program pengembangan listrik pedesaan
IV. Tujuan Menyediakan Infrastruktur Dasar yang Berkualitas
Tujuan Menyediakan Infrastruktur Dasar yang Berkualitas
dijabarkan dalam 1 (satu) sasaran Prioritas Pembangunan dengan 1
(satu) indikator.
Tujuan II Sasaran
MenyediakanInfrastruktur Dasar yangBerkualitas
14 Meningkatnya kepuasan masayrakatterhadap pelayanan infrastruktur dasar
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 145
i. Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap pelayananinfrastruktur dasarMengingat pentingnya ketersediaan infrastruktur dasar dalam
mendukung program pembangunan lainnya di tengah kendala
geografis wilayah dan warga masyarakat yang tersebar hingga ke
pedalaman, maka telah direkomendasikan untuk lebih selektif dan
realistik dalam penetapan program, disamping kepentingan untuk
membangun koordinasi yang lebih baik antar tingkat pemerintahan
dari pusat hingga ke kabupaten/kota.
Sasaran ini dimaksudkan untuk menyediakan infrastruktur dasar
yang berkualitas bagi masyarakat. Dalam kaitan ini upaya-upaya
yang dapat diusulkan adalah peningkatan kuantitas/dan kualitas
infrastruktur, serta pemerataan sarana-prasarana fisik, tidak
terkecuali di wilayah-wilayah terpencil.
Tabel 3.4.48. Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 14.
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi
2015
Realisasi
2016
17 Indeks kepuasanlayananinfrastrukturdasar
Indeks 6,50 6,21 7,00
Tabel 3.4.49. Perbandingan Realisasi Kinerja s.d. Akhir PeriodeRPJMD
No. Indikator Kinerja SatuanTargetAkhir
RPJMD
Realisasi
2016
TingkatPencapaian
17 Indeks kepuasanlayananinfrastrukturdasar
Indeks 7,00 7,00 100
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 146
Tabel 3.4.50. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan RealisasiNasional
No. IndikatorKinerja Satuan
Realisasi
2016
RealisasiNasional
Ket.
(+/-)
17 Indekskepuasanlayananinfrastrukturdasar
Indeks 7 7 +
Berdasarkan sasaran yang akan dicapai yaitu
meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
infrastruktur dasar, terdihat ada peningkatan kinerja yang dilihat
dari indeks tingkat kepuasan layanan infrastruktur dasar yang
meningkat dari 5,90 pada tahun 2014 menjadi 6,21 pada tahun
2015, bahkan telah melewati target yang ditetapkan yaitu 6,00.
Meskipun demikian tetap saja masih dijumpai beberapa faktor
penghambat, antara lain: masalah konflik lahan bagi pengembangan
jaringan jalan/jembatan baru atau prasarana transportasi lainnya,
agar terbangun koneksivitas antar wilayah, Kesulitan juga masih
dijumpai dalam peningkatan kualitas pelayanannya, meski secara
umum dirasakan telah ada perbaikan yang cukup signifikan.
Indeks kepuasan layanan infrastruktur ini merupakan ukuran
umpan balik untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat atas
pembangunan infrastruktur oleh Pemerintah Provinsi serta
memberikan gambaran perspektif masyarakat secara obyektif,
komprehensif dan kredibel baik pembangunan fisik maupun aspek
manfaatnya.
Pemerintah Provinsi pada tahun 2016 melakukan survey Indeks
Kepuasan Layanan Infrastruktur (IKLI) terhadap masyarakat di 10
Kab/Kota.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 147
Secara umum dengan adanya penilaian indeks kepuasan layanan
infrastrukur ini, telah menggambarkan bahwa masyarakat merasa
terbantu dengan produk/output pembangunan infrastruktur saat
ini karena sudah lebih baik dari sebelumnya walaupun ketersediaan
serta kualitasnya masih perlu ditingkatkan. Untuk itu Pemerintah
Provinsi terus berupaya melakukan percepatan pembangunan
infrastruktur agar hasilnya dapat segera dirasakan oleh masyarakat.
Permasalahan :
1. Belum optimalnya penyelenggaraan jalan meliputi pengaturan,
pembinaan, pembangunan, dan pengawasan jalan.
2. Belum optimalnya konektivitas “jaringan transportasi” di pusat-
pusat pelayanan wilayah (intra-regional) dan jaringan
penghubung antar pusat pelayanan (inter-regional).
3. Daya dukung dan kapasitas prasarana untuk mobilisasi dan
distribusi barang dan jasa yang tersedia belum sesuai kebutuhan.
4. Kualitas dan kuantitas infrastruktur masih rendah.
5. Sulitnya penyelesaian masalah sosial terhadap kebutuhan lahan
infrastruktur.
6. Keluhan utama pengguna pada infrastruktur transportasi adalah
jadwal keberangkatan yang tidak pasti, kebersihan dan penataan
Pedagang Kaki Lima yang tidak teratur, serta kondisi sarana
transportasi yang kurang nyaman
Solusi :
1. Peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur dasar
2. Pemerataan dan pengembangan wilayah dengan prototype
kawasan berkembang sekitarnya.
3. Perlu melakukan langkah-langkah pembinaan kepada pelaku
usaha trasnportasi umum secara intensif untuk meningkatkan
kualitas pelayanannya
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 148
Upaya :
Meningkatkan koordinasi/sinergitas dengan stakeholder melalui
kegiatan Forum Komunikasi ( Forum LLAJ, Forum Perencanaan,
Rakoornis, dll)
Program yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan
Timur untuk Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap
pelayanan infrastruktur dasar adalah:
Bidang Prasarana Jalan dan Jembatan
1. Program pembangunan jalan dan jembatan
2. Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan
3. Program peningkatan daya saing investasi sektor jalan dan
jembatan
4. Program pembangunan jalan tol
5. Program pembukaan keterisolasian wilayah sektor jalan dan
jembatan
6. Program sarana dan prasarana telekomunikasi
Bidang Prasarana Sumber Daya Air
1. Program peningkatan daya saing investasi sektor transportasi
darat, laut, udara dan ASDP
2. Program pembukaan keterisolasian wilayah sektor transportasi
darat, sungai danau dan penyebrangan
3. Program pembukaan keterisolasian wilayah sektor transportasi
udara.
Bidang Cipta Karya dan Permukiman
1. Program penyediaan dan pengelolaan air baku
2. Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah
3. Program peningkatan daya saing sektor sumberdaya air4. Program pengendalian banjir
5. Program pengembangan pengelolaan dan konservasi sungai, danau
dan sumberdaya air lainnya
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 149
V. Tujuan Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik
Tujuan Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dijabarkan
dalam 3 (satu) sasaran Prioritas Pembangunan dengan 5 (lima) indikator.
Tujuan V Sasaran
Mewujudkan tatakelolapemerintahanyang baik
15 Terwujudnya pemerintah yang bersih danbebas KKN
16 Terwujudnya peningkatan kualitaspelayanan publik
17 Meningkatnya Kapasitas dan akuntabilitaskinerja
ii. Terwujudnya pemerintah yang bersih dan bebas KKNPenyelenggaraan pemerintahan khususnya di Indonesia
telah mengacu pada paradigma good governance yaitu tata kelola
pemerintahan yang baik yang kemudian juga merupakan acuan
bagi setiap daerah untuk mewujudkannya.Untuk mewujudkan tata
kelola pemerintahan yang baik, maka pemerintah berprinsip pada
keterbukaan, akuntabilitas, efektifitas dan efisiensi, menjunjung
tinggi supremasi hukum dan membuka partisipasi masyarakat
yang dapat menjamin kelancaran, serta keserasian dan keterpaduan
tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan. Di samping itu, untuk mewujudkan good
governance harus melibatkan peran masyarakat yang mempunyai
hak untuk mencari, memperoleh, dan memberikan informasi
mengenai penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Komitmen tentang Pemerintahan yang bersih merupakan
impian yang ingin diwujudkan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur
sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggaraan pemerintah kepada
semua pihak atau kepada semua stakeholder, wujud tersebut
misalnya paling tidak bagaimana mengurangi terhadap praktek
korupsi di dalam penyelenggarakan pemerintahan. Komitmen
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 150
tersebut telah dimuat dalam RPJMD tahun 2013-2018 yang
merupakan sasaran yang ingin dicapai.
Berdasarkan Skor skala terbaru yang dikeluarkanolehTranparency International Indonesia(TII) adalah 0-100 dan dari
hasil survei IPK tahun 2014 Provinsi Kalimantan Timur berada pada
skala 49.
Kondisi Awal RPJMD pada tahun 2013, untuk Indeks
Persepsi Korupsi telah ditetapkan targetnya sebesar 5,20, namun
realisasi capaianya setelah setahun kemudian (2016) diperoleh
sebesar 5,58.
Indeks Persepsi Korupsi / Corruption Perception Indeks (CPI)
Indeks persepsi korupsi merupakan hasil pengukuran yang pertama
kali dikeluarkan pada tahun 1995, yang dikenal baik sebagai alatTransparency International (TI).
Sejalan dengan misi mewujudkan Tata kelola Pemerintahan yang
Profesional, Transparan, dan Berorientasi pada Pelayanan Publik
menjadi misi ke-4 dalam RPJMD 2013-2018, penilaian atas laporan
keuangan pemerintah daerah dilakukan oleh pihak eksternal yang
dalam hal ini dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Penilaian oleh lembaga eksternal ini menjadi komponen penting
untuk menilai sejauh manakah penilaian yang obyektif bisa dilakukan
terhadap akuntabilitas dan kinerja pemerintah daerah terutama dari
segi keuangan. Hal ini menjadi bagian yang menguatkan
akuntabilitas pada aspek pencapaian kinerja yang sudah diuraikan
dalam sasaran ke-15 sebelumnya. Pemeriksaan oleh BPK dilakukan
dengan mendasarkan pada UU No. 15 tahun 2004 tentang Badan
Pemeriksa Keuangan. Pemeriksaan yang dilakukan secara periodik
setiap tahunnya ini mencakup pemeriksaan terhadap Neraca,
Laporan Realisasi Angaran, Laporan Arus Kas, dan catatan atas
Laporan Keuangan. Opini yang dihasilkan atas pemeriksaan ini
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 151
secara bertingkat terdiri dari Tidak Wajar (TW), Tidak Memberikan
Pendapat (TMP), Wajar dengan Pengecualian (WDP) dan yang
terbaik adalah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Untuk sasaran ke-15 ini, realisasi atas target kinerja yang ditetapkan
menunjukkan realisasi kinerja yang sangat berhasil. Pada tahun
2015, target kinerjanya adalah Indeks Persepsi Korupsi dan
pemeriksaan dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Kemudian pada tahun 2015 yang merupakan tahun kedua
pelaksanaan RPJMD telah dicapai IPK sebesar 5,58 dari target yang
ditetapkan sebesar 5,70. Selanjutnya pada tahun 2016 merupakan
tahun ketiga dari pelaksanaan RPJMD dan data menunjukkan bahwa
diperoleh capaian IPK sebesar 5,80,dari target sebesar 6.30. Dari
data tersebut merupakan hasil yang dikeluarkan oleh lembaga TII
untuk Provinsi Kalimantan Timur
Tabel 3.4.51. Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 15.
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi
2015
Realisasi
2016
18 Indeks PersepsiKorupsi
Indeks 6,30 5,58 5,58
19 Opini BPK Opini WTP WTP WTP
Tabel 3.4.52. Perbandingan Realisasi Kinerja s.d. Akhir PeriodeRPJMD
No. Indikator Kinerja SatuanTargetAkhir
RPJMD
Realisasi
2016
TingkatPencapaian
18 Indeks PersepsiKorupsi
Indeks 7,00 5,58 79,71
19 Opini BPK Opini WTP WTP 100
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 152
Tabel 3.4.53. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan RealisasiNasional
No. IndikatorKinerja Satuan
Realisasi
2016
RealisasiNasional
Ket.
(+/-)
18 Indeks PersepsiKorupsi
Indeks 56,67 37
19 Opini BPK Opini WTP WTP +
Sumber : Komisi Pemberantasan Korupsi
Corruption Perseption Index (CPI) Indonesia pada tahun 2016
memiliki skor 37 poin dari tentang 0-100. Skor nol merupakan negara
yang dianggap sangat korup.
Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan bebas KKN dapat dilihat
pada indikator Indeks Persepsi Korupsi (IPK). Pada tahun 2016
target IPK ditetapkan sebesar 6,30 dengan realisasi mencapai 5,58.
Untuk pengelolaan keuangan daerah tahun 2016 ditargetkan opini
BPK mencapai WTP.
Untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN
Kalimantan Timur telah bekerja sama dengan Transparansi
International Indonesia (TII), Berdasarkan Skor skala terbaru yang
dikeluarkan oleh TII adalah 0-100 dan dari hasi survei IPK tahun
2014 Provinsi Kalimantan Timur berada pada skala 49 kemudian
tahun 2015 target 5.70.
Proses pemeriksaan ini meliputi eksaminasi atas dasar pengujian
bukti-bukti yang mendukung jumlah pengungkapan laporan
keuangan. Hal ini meliputi penilaian atas prinsip akuntabilitas yang
digunakan dan estimasi yang signifikan. Juga penilaian terhadap
penyajian laporan keuangan secara menyeluruh.
Opini BPK atas laporan keuangan Pemerintah Provinsi Kalimantan
Timur tahun 2013-2015 adalah sebagai berikut:
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 153
Tabel 3.4.54. Opini BPK Atas Laporan keuangan PemerintahProvinsi Kalimantan Timur Tahun 2013- 2015
Tahun Opini BPK
2013 Wajar dengan pengecualian (WDP)
2014 Wajar tanpa pengencualian (WTP)
2015 Wajar tanpa pengencualian (WTP)
Sebagai bagian penting dari proses pemeriksaan, aspek
pengendalian internal juga menjadi bagian penting dalam reformasi
birokrasi dan akuntabilitas pemerintah.
Hal ini diperlukan untuk meningkatkan kinerja khususnya untuk
membangun kapasitas kelembagaan dalam rangka penyelenggaraan
tugas pokok dan fungsi yang sesuai dengan arahan tata
pemerintahan yang baik. Reformasi birokrasi, mustahil akan terwujud
jika tata pemerintahan masih memberikan peluang terhadap praktik-
praktik Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme (KKN). Melalui penyelarasan
terhadap hasil-hasil pelaksanaan tugas pengawasan, diharapkan
dapat memberikan keyakinan yang memadai atas pencapaian tujuan,
sekaligus dapat mengisi peran memberikan peringatan dini (early
warning system) terhadap potensi penyimpangan/kecurangan yang
terjadi, disebabkan kelemahan dalam sistem maupun sebagai akibat
dari tindak pelanggaran individu.
Salah satu faktor utama yang dapat menunjang keberhasilan
pelaksanaan pengendalian adalah efektifitas peran Aparat
Pengawasan Intern Pemerintah (APIP). Pengawasan pada dasarnya
diarahkan sepenuhnya untuk menghindari adanya kemungkinan
penyelewengan atau penyimpangan atas tujuan yang akan dicapai,
melalui pengawasan diharapkan dapat membantu melaksanakan
kebijakan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan yang telah
direncanakan secara efektif dan efisien.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 154
Pada tahun 2016 penilaian Opini Pengelolaan Keuangan Daerah
baru diaudit oleh BPK pada tahun 2017. Laporan Keuangan
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur akan menerapkan akuntansi
berbasis Akrualsebagai pelaksanaan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 71 Tahun 2010. Adapun Upaya yang dilakukan untuk
Pencapaian Opini WTP atas LKPD Pemprov Kaltim tahun 2015
merupakan upaya yang telah dicapai oleh Pemerintah Provinsi
Kalimantan Timur dalam penyajian Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah, BPK yaki bahwa bukti pemeriksaan yang telah diperoleh
adalah cukup dan tepat sebagai dasar untuk menyatakan opini BPK..
Permasalahan :
1. Pada Tahun 2015, masih ditemukan pencatatan asset tetap
berupa tanah yang bermasalah dan penyajian aset tetap
peralatan dan mesin yang bermasalah.
2. Pada Tahun 2016, Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi
Kalimantan Timur akan menerapkan akuntansi berbasis akrual
sebagai pelaksanaan atas Peraturan Pemerintah Nomor 71
Tahun 2010.
Solusi :
1. Pada Tahun 2015 telah dilakukan perbaikan dan pembenahan
serta pemutakhiran data yang dilakukan oleh Pemprov. dan
SKPD terhadap masalah-masalah tersebut dengan penyajian
persediaan psda SKPD yang sesuai SAP.
2. Pada Tahun 2016, melakukan kerjasama dengan BPKP
Perwakilan Provsinsi Kalimantan Timur terkait pelaksanaan
Sosialisasi dan Bimbingan Teknis
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 155
Upaya :
Pencapaian Opini WTP atas LKPD Pemprov Kaltim tahun 2015
merupakan upaya yang telah dicapai oleh Pemerintah Provinsi
Kalimantan Timur dalam penyajian Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah, BPK menyakini bahwa bukti pemeriksaan yang telah
diperoleh adalah cukup dan tepat sebagai dasar untuk menyatakan
opini BPK. Namun ada beberapa penekanan yang diberikan oleh
BPK terutama pada Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi
Kalimantan Timur bahwa pada tahun 2015. Pada tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur akan menerapkan akuntansi
berbasis akrual pertama kali sebagai pelaksanaan PP No. 71 Tahun
2010 tentang SAP. Dampak kumulatif yang disebabkan oleh
perubahan penerapan akuntansi berbasis akrual disajikan pada
Laporan Perubahan Ekuitas dan diungkapkan dalam Catatan Atas
Laporan Keuangan. Untuk itu memperoleh keyakinan yang memadai
atas kewajaran laporan tersebut diharapkan Pemprov melakukan
pengendalian intern yang memadai dan kepatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Program yang dilakukan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur
untuk sasaran Terwujudnya pemerintah yang bersih dan bebas KKN
adalah:
1. Program penguatan kelembagaan PTSP
2. Program pengembangan zona integritas
3. Program pencegahan dan pemberantasan KKN
4. Program Pengelolaan Keuangan Daerah
5. Program Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan
pemerintah daerah.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 156
iii. Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik
Salah satu fungsi yang dilakukan pemerintah adalah memberikan
pelayanan kepada masyarakat. Program peningkatan pelayanan
publik yang merupakan program prioritas yang di muat dalam
RPJMD tahun 2013-2018.
Dalam pelayanan publik ada 3 faktor yang harus diperhatikan untuk
mendapat kepuasan yaitu pertama Sistem dan prosedurnya yang
jelas (SOP), kedua meningkatkan kapasitas sumber daya
manusianya yang memberikan pelayanan publik (etika pelayanan)
ketiga meningkatan dan memperbaiki sarana dan prasarana
(fasilitasi-fasilitas yang nyaman), dengan memperbaiki hal tersebut
dapat memberikan kenyamanan serta kepuasan masyarakat, untuk
itu mendapatkan informasi yang akurat dapat dilakukan melalui
penelitian atau survei berkenaan Indek Kepuasan Masyarakat (IKM).
Sasaran ini ditetapkan sesuai dengan tugas utama aparatur sipil
negara sebagai abdi negera dan abdi masyarakat. Kepuasan
masyarakat atas pelayanan aparatur adalah bagian dari refleksi
keberhasilan. Oleh karenanya pada evaluasi Sasaran ini memiliki
Indikator Kinerja Utama (IKU) yang ditetapkan adalah Indeks
Kepuasan Masyarakat yang untuk tahun 2015 telah ditetapkan
sebesar 75,0, dengan capaian 76,65 dan pada tahun 2016
yaitu pada angka 79,81 dengan target 80.
Tabel 3.4.55. Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 16.
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi
2015
Realisasi
2016
20 Indeks KepuasanMasyarakat
Indeks 80(sangat
baik)
76,65 75
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 157
Tabel 3.4.56. Perbandingan Realisasi Kinerja s.d. Akhir PeriodeRPJMD
No. Indikator Kinerja SatuanTargetAkhir
RPJMD
Realisasi
2016
TingkatPencapaian
20 Indeks KepuasanMasyarakat Indeks
85(sangat
baik)
75 88,23
Tabel 3.4.57. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan RealisasiNasional
No. IndikatorKinerja Satuan
Realisasi
2016
RealisasiNasional
Ket.
(+/-)
20 IndeksKepuasanMasyarakat
Indeks 75 85 -
Berdasarkan Target yang telah ditetapkan dalam RPJMD 2013-2018,
pada tahun 2015 telah ditetapkan target yang ingin dicapai Indeks
Kepuasan Masyarakat (IKM) dalam RPJMD Provinsi Kalimantan
Timur sebesar rata-rata 75.00 yang merupakan angka akumulasi dari
beberapa SKPD yang melakukan riset tentang Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM).
Berdasarkan data yang diperoleh dilapangan menunjukkan hasil
sementara sampai dengan tahun 2016 dari 16 SKPD yang telah
melakukan riset Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) diperoleh rata-
rata skor sebesar 79,81. Skor ini menunjukkan bahwa secara
keseluruhan pelayanan publik yang diberikan oleh pemerintah
kepada masyarakat melalui beberapa SKPD terkait sudah baik.
Adapun dasar penilaian ini mengacu pada interval yang telah
ditetapkan yaitu :
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 158
No Nilai IntervalIKM
Nilai IntervalKonversi
MutuPelayanan
Kinerja UnitPelayanan
1. 1,00-1,75 25,00-43,75 D Tidak Baik2. 1,76-2,50 43,76-62,50 C Kurang Baik3. 2,51-3,25 62,51-81,72 B Baik4. 3,26-4,00 81,72-100,00 A Sangat Baik
Berdasarkan kategori penilaian di atas maka rata-rata Indeks
Kepuasan Masyarakat (IKM) dari 16 SKPD berada pada 75 (Baik).
Kalau kita bandingkan dengan target sebelumnya sebesar 80.00
maka target RPJMD tahun 2016 tidak tercapai.
Permasalahan :
1. Adanya kebijakan yang menyatakan bahwa kebijakan tentang
IKM ini tidak berlaku lagi yaitu dalam Peraturan Menteri PAN-RB
Nomor 16 Tahun 2014, dimana hasil evaluasi survey dapat
bersifat kualitatif maupun kuantitatif sedangkan target yang harus
dicapai bersifat kuantitatif.
2. Evaluasi dengan survey IKM ini merupakan acuan dalam
perencanaan perbaikan pelayanan sehingga tidak hanya untuk
sekedar mencapai target nilai
3. Program evaluasi dengan survey IKM tidak hanya menyangkut
program Biro Organisasi Setda Provinsi Kaltim melainkan
program Pemerintah Provinsi Kaltim yang menyangkut perbaikan
pelayanan SKPD.
Solusi :
1. perlu adanya perubahan target tahunan tidak dalam bentuk
skoring angka
2. perlu adanya perubahan target tahunan berupa target SKPD yang
melakukan survey setiap tahunnya secara bertahap
3. Diharapkan Tim panggar eksekutif dan legislatif memonitor dan
mengevaluasi perencanaan dan pembiayaan pelaksanaan survey
kepuasan masyarakat yang terintegrasi dalam Renja SKPD guna
peningatan kualitas kinerja pelayanan publik.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 159
Program yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan
Timur untuk Terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik
adalah:
1. Program peningkatan pelayanan publik
2. Program pembinaan dan pengembangan aparatur
3. Program integrasi aplikasi
4. Pengembangan data statistik dan spasial.
iv. Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerjaAkuntabilitas merupakan kewajiban Instansi Pemerintah untuk
mempertanggungjawabkan, menerangkan keberhasilan atau
kegagalan suatu instansi dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya kepada atasannya atau pemberi amanah dan stakeholder
lainnya yang diwujudkan dalam sebuah dokumen Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah (LKjIP), yang yang menggambarkan tentang
manajemen kinerja sebuah Perangkat Daerah.
Sasaran ini terkait erat dengan tujuan untuk menciptakan
pemerintahan yang bersih dan berwibawa, dan oleh karenanya IKU
yang telah ditetapkan adalah Akuntabilitas Kinerja Pemerintahan
Daerah serta Kinerja Pemerintah Daerah sendiri. Berdasarkan
angka capaian yang diperoleh, telah berada pada 77,37**, atau
lebih tinggi dari capaian tahun 2015 (75,14) atau bahkan target yang
ditetapkan untuk 2016 (76,0).
Pada Tahun 2016 Pemerintah Provinsi telah menetapkan Predikat
Peningkatan Kinerja Pemerintahan Daerah dengan target “Sangat
Tinggi yang akan dicapai dalam tahun 2016 yang dibagi dalam 4
triwulan. Adapun pada triwulan I telah dilakukan penyusunan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) yang
kemudian pada Triwulan II telah dilakukan verifikasi dan validasi data
pendukung Tahun 2015 selanjutnya pada triwulan III dilakukan
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 160
Proses evaluasi Tim Pusat terhadap LPPD Provinsi Kaltim tahun
2015, Proses evaluasi Timda terhadap LPPD Kab/Kota Tahun 2015.
Tabel 3.4.58. Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 17.
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi
2015
Realisasi
2016
21 PredikatAkuntabilitasKinerja
Kategori/
Nilai
76 75,14 77,37
22 Predikat KinejaPenyelenggaraanPemerintahDaerah
Predikat SangatTinggi
Tinggi Tinggi
Tabel 3.4.59. Perbandingan Realisasi Kinerja s.d. Akhir PeriodeRPJMD
No. IndikatorKinerja Satuan
TargetAkhir
RPJMD
Realisasi
2016
TingkatPencapaian
21 PredikatAkuntabilitasKinerja
Kategori/
Nilai
80 77,37 96,71
22 PredikatKinejaPenyelenggaraanPemerintahDaerah
Predikat SangatTinggi
Tinggi 100
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 161
Tabel 3.4.60. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan RealisasiNasional
No. IndikatorKinerja Satuan
Realisasi
2016
RealisasiNasional
Ket.
(+/-)
21 PredikatAkuntabilitasKinerja
Kategori/
Nilai
77,37 80,01 -
22 Predikat KinejaPenyelenggaraan PemerintahDaerah
Predikat Tinggi SangatTinggi
Berdasarkan target yang telah ditetapkan dalam RPJMD 2013-2018
untuk tahun pertama 2014 melalui Biro Organisasi ditetapkan 72 (b+)
sedangkan capaiannya masih tetap sama (72 (b+),ini artinya bahwa
kinerja akuntabilitas sudah memenuhi keinginan dari misi dari
RPJMD gubernur, namun predikat tersebut hendaknya dapat lebih
ditingkatkan kepada yang lebih tinggi lagi.
Hasil pengukuran akhir Tahun (tahun 2015 memperoleh peringkat 4)
dengan nilai 2,9055 (Tinggi) hasil ini berdasarkan Keputusan Menteri
Dalam Negeri RI, Nomor : 800-35 Tahun 2016, tanggal 7 Januari
2016, tentang Penetapan Peringkat dan Status Kinerja
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah secara Nasional Tahun
2014
Pada tahun 2016 yang merupakan evaluasi capaian kinerja
RPJMD 2013-2018 Provinsi Kalimantan Timur pada tahun III dengan
sasaran Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja dengan
indikator Program peningkatan kualitas manajemen berbasis kinerja
serta indikator outcome Predikat akuntabilitas kinerja pemerintah
provinsi yang masih sama telah ditetapkan 76 (BB) namun capaian
kinerja predikat yang diperoleh berdasarkan hasil evaluasi sementara
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 162
telah dilakukan oleh Tim Evaluasi dari pusat Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi pada
bulan September 2016.
Hasil Penilaian Penyelenggaraan Kinerja Pemerintah Daerah
LKPPD), adapun penilaian adalah sebagai berikut :
3 - 4 = Sangat tinggi2 - 3 = Tinggi1 - 2 = Sedang0 - 1 = Rendah
Dari hasil evaluasi yang telah dilakukan oleh tim Inspektorat Provinsi
Kalimantan Timur, yaitu terdapat 5 pemerintah Kab/Kota yang
mendapat nilai sangat tinggi yaitu Kota Balikpapan, Kota Samarinda,
Kota Bontang dan Kabupaten Kutai Kartanegara, serta Kabupaten
Berau. Kemudian terdapat 4 pemerintah Kabupaten/kota yang
mendapat nilai tinggi yaitu Kabupaten Paser, Kabupaten Kutai Timur,
Kabupaten Panajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Barat. Untuk
lebih jelas gambaran data tersebut diatas dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 3.4.61
Hasil Penilaian Penyelenggaraan Kinerja Pemerintah Daerah(LKPPD) di 9 Kabupaten/Kota
No Kabupaten /Kota Predikat1. Kota Balikpapan Sangat tinggi2. Kota Bontang Sangat tinggi3. Kota Samarinda Sangat tinggi4. Kabupaten Kutai Kartanegara Sangat tinggi5. Kabupaten Berau Sangat tinggi6. Kabupaten Paser Tinggi7. Kabupaten Kutai Timur Tinggi8. Kabupaten Panajam Paser Utara Tinggi9. Kabupaten Kutai Barat Tinggi
Sumber : Inspektorat Prov. Kaltim
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 163
Dari hasil penilaian di atas terdapat 5 yang mendapat predikat sangat
tinggi dan 4 kabupaten/kota yang mendapat predikat tinggi. Bila
dibandingkan dengan target yang ditetapkan pada tahun 2015
sebesar 50 % dari 9 Kab/Kota maka Penyelenggaraan Kinerja
Pemerintah Daerah (LKPPD) telah melampau target yang telah
ditetapkan.
Secara keseluruhan Target dan Realisasi Nilai/Predikat
Akuntabilitas Kinerja Instansi dalam RPJMD telah ditetapkan : Tahun
Tahun 2015 dengan target B+ (74,00) dengan Realisasi BB (75,14)
Tahun 2016 dengan target BB (76,00) dengan realisasi BB (77,37)**
. Dengan adanya perubahan regulasi dalam pemberikan penilaian
berdasarkan : Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman
Evaluasi Atas Implementasi Sistem AKIP telah dilakukan beberapa
perubahan antara lain :
Perubahan Bobot Penilaian :
ASPEK SEMULA MENJADI PERUBAHAN
1. PerencanaanKinerja
35 % 30 % Turun 5 %
2. PengukuranKinerja
20% 25% Naik 5%
3. Pelaporan Kinerja 15% 15% Tetap
4. Evaluasi Kinerja 10% 10% Tetap
5. Capaian Kinerja 20% 20% Tetap
Total 100% 100%
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 164
Perubahan Pengkategorian Nilai :
NO. KATEGORI SEMULA MENJADI INTERPRETASI
1 AA 85 - 100 90 – 100 Sangat
2 A 75 – 85 80 – 90 Memuaskan
3 BB 65 – 75 70 – 80 Sangat baik
4 B 60 - 65 60 - 70 Baik
Hasil Evaluasi terhadap Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah Tahun 2015 oleh Kementerian Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tahun 2016, pada
Program Peningkatan kualitas manajemen berbasis Kinerja dengan
indikator predikat akuntabilitas kinerja pemerintah provinsi
menunjukan adanya peningkatan dari target yang ditetapkan 76
menjadi 77,37 dengan predikat BB dengan dasar penilaian sebagai
berikut :
Tabel 3.4.62Komponen yang dinilai sebagai dasar Pemberian Predikat
NO. KOMPONEN NILAI2015
NILAI 2016
(SEMENTARA)
1 Perencanaan Kinerja 24,86 25,33
2 Pengukuran Kinerja 18,40 18,84
3 Pelaporan Kinerja 12,16 12,46
4 Evaluasi Internal 6,26 7,27
5 Capaian Kinerja 13,46 13,46
TOTAL 75,14 77,37
Sumber : Biro Organisasi Setda Prov. Kaltim 2016
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 165
Permasalahan :
1. Melakukan reviu Indikator kinerja individu secara berkala
sehingga selaras dengan kinerja organisasi;
2. Hasil evaluasi Inspektorat belum maksimal mendorong perbaikan
AKIP di masing-masing SKPD;
3. Sinergitas dan koordinasi terkait implementasi SAKIP antara
Pemprov dengan Pemkab/pemkot belum efektif sehingga
perkembangan SAKIP Pemkab/Pemkot di Kaltim belum terlihat
kemajuan yang progresif.
4. Melakukan peningkatan kinerja pemerintah daerah dengan
melakukan pembinaan kepada pemerintah kabupaten/kota.
Solusi:
1. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur telah membuat cascading
dari sasaran RPJMD sampai ke sasaran Rencana Strategis
SKPD sesuai dengan penjabaran visi dan misi RPJMD.
2. Menyempurnakan aplikasi SiAKIP yaitu dengan menambahkan
item/menu sub kegiatan dan capaian target pertriwulan.
3. Pemprov. Kaltim melakukan langkah-langkah/upaya perbaikan
agar penerapan Sistem AKIP di SKPD dapat meningkat yang
nantinya dapat dilihat pada nilai hasil evaluasi akuntabilitas
kinerja SKPD. Langkah atau upaya apa yang perlu dilakukan
untuk memperbaiki/meningkatkan hasil evaluasi yang dilakukan
oleh Inspektorat. Kegiatan yang telah dilakukan oleh
Pemprov.Kaltim antara lain Asistensi Penyusunan Laporan
Kinerja dan Penyusunan Perjanjian Kinerja.
4. Mendorong Pemerintah Kabupaten/Kota agar meningkatkan
implementasi Sistem AKIP karena nilai akuntabilitas kinerja
Pemkab/kota juga akan mendukung / mempengaruhi nilai
akuntabilitas kinerja Pemprov. Untuk mendorong meningkatkan
Sistem AKIP di Kabupaten/Kota telah dilakukan Pembinaan dan
Pengawasan Sistem AKIP pada Kabupaten/Kota.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 166
5. Dalam rangka monitoring dan evaluasi capaian Kinerja
berdasarkan Perjanjian Kinerja telah dilakukan Asistensi terhadap
Capaian Kinerja SKPD Pertriwulan.
6. Pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah, Pembinaan kepada Pemerintah
Kebupaten/Kota dan bersama-sama dengan Biro Pemerintahan
Setda Provinsi Kalimantan Timur7. sosialisasi atas Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dengan
pemberian penghargaan kepada pemerintah Kab/Kota atas kinerjanya.
8. Penyempurnaan data pendukung ke SKPD serta menurunkan
Tim Penilai dari Daerah dan Tim Penilai dari Pusat (Nasional)
untuk mengevaluasi kinerja
Upaya/Langkah-langkah yang perlu dilakukan :
1. Asistensi Penyusunan Laporan Kinerja dan Perjanjian Kinerja.
2. Menambahkan item/menu sub kegiatan pada Apliksi SIAKIP
3. Melakukan Pembinaan dan Pengawasan Sistem AKIP pada
Kabupaten/Kota.
4. Penyusunan Pedoman Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian
dan Pelaporan Kinerja dilingkungan Pemprov.Kaltim.5. Asistensi Capaian Kinerja SKPD Pertriwulanan berdasarkan Perjanjian
Kinerja.
6. Pembuatan Cascading Kinerja keterkaitan antara RPJMD Prov.dengan
RENSTRA SKPD.
7. Apresiasi dan sanksi bagi SKPD dan Kabupaten Kota yang
dengan sengaja memperlambat penyampaian pelaporan karena
akan berdampak pada LPPD di tingkat provinsi.
Program yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan
Timur untuk peningkatan akuntabilitas kinerja pemerintahan adalah:
1. Program peningkatan kualitas manajemen berbasis kinerja
2. Peningkatan Kinerja Pemerintahan Daerah
3. Program Pendidikan politik masyarakat
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 167
VI. Tujuan Meningkatkan kualitas lingkungan hidup
Tujuan Meningkatkan kualitas lingkungan hidup dijabarkan dalam 2
(dua) sasaran Prioritas Pembangunan dengan 2 (dua) indikator.
Tujuan VI Sasaran
Meningkatkankualitas lingkunganhidup
18 Meningkatnya Indeks KualitasLingkungan
19 Menurunnya tingkat emisi gas rumahkaca
v. Meningkatnya Indeks Kualitas LingkunganPembangunan dalam teorinya memang suatu perubahan terhadap
keseimbangan lingkungan menuju keseimbangan baru yang mampu
meningkatkan arus manfaat dan sekaligus menurunkan risiko ke
sistem sosial atau masyarakat. Pembangunan bertujuan untuk
mewujudkan suatu keadaan yang lebih baik, berkualitas, seimbang,
harmonis, danmasyarakat yang sejahtera. Kegiatan pembangunan
dan aktivitas manusia pasti akan menimbulkan dampak terhadap
kualitas lingkungan hidup, karena semua kegiatan akan
membutuhkan ruang dan/atau merubah fisik lanskap dan/atau
menghasilkan limbah. Bagaimana pembangunan mampu
mempertahankan dan bahkan meningkatkan kualitas lingkungan dan
sekaligus kualitas hidup manusia secara berkelanjutan adalah
tantangan yang harus dihadapi.
Dampak pembangunan terhadap kondisi lingkungan hidup dapat
diukur atau dinilai utamanya berdasarkan Indeks Kualitas Lingkungan
Hidup (IKL). Pemahaman IKL (atau Environmental Quality Index/EQI)
adalah metoda pengkuantitatifan dan penetapan secara numerik
kinerja lingkungan. Secara garis besar IKLH dapat dinilai dengan
tiga indikator utama, yaitu: kualitasudara, kualitas air, dan tutupan
lahan/hutan.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 168
Tabel 3.4.63. Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 18.
No. Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi
2015
Realisasi
2016
23 Indeks kualitaslingkungan Indeks 80,19 81,97 83,19
Tabel 3.4.64. Perbandingan Realisasi Kinerja s.d. Akhir PeriodeRPJMD
No. Indikator Kinerja SatuanTargetAkhir
RPJMD
Realisasi
2016Tingkat
Pencapaian
23 Indeks kualitaslingkungan Indeks 82,00 83,19 101,45
Tabel 3.4.65. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan RealisasiNasional
No. IndikatorKinerja Satuan
Realisasi
2016
RealisasiNasional
Ket.
(+/-)
23 Indeks kualitaslingkungan Indeks 83,19 63,42 +
Sumber : Kementerian Lingkungan Hidup Tahun 2014
Dalam peraturan daerah Nomor 07 Tahun 2014 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Menengah daerah tahun
2013 – 2018 antara lain dinyatakan bahwa sasaran
pengarusutamaan pembangunan berkelanjutan adalah
terpeliharanya kualitas lingkungan hidup yang ditujukan dengan
membaiknya Indek Kualitas Lingkungan Hidup dalam 5 tahun ke
depan, dengan nilai Indeks kualiatas Lingkung hidup tahun 2013
dengan nilai 74,04 sedangkan tahun 2018 mencapai 82 dengan
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 169
NO INDIKATOR PARAMETER BOBOT1. Kualitas Udara SO2
NO22. Kualitas Air Sungai TSS
DOBODCODTotal FosfatFecal ColiTotal Coliform
3. Tutupan Hutan Luas Hutan 40%
30%
30%
sasaran serta target kegiatan per tahun, dimana berdasarkan hasil
pengukuran Indek Kualitas Lingkungan (IKLH) pada tahun 2014
mencapai 75,24 dari target yang ditetapkan 78,29, pada tahun 2015
mencapai 81,97 dari target 79,24 sedangkan pada tahun 2016
mencapai 83, 19 dari target 80,19.
Untuk mengukur kualitas lingkungan umumnya dilakukan
secara parsial berdasarkan media, yaitu air, udara, dan tutupan
hutan sehingga sulit untuk menilai apakah kondisi lingkungan hidup
di suatu wilayah bertambah baik atau sebaliknya. Salah satu cara
untuk mereduksi banyak data dan informasi adalah dengan
menggunakan indeks.
Dengan adanya indeks kualitas lingkungan, terutama yang
berbasis daerah, diharapkan dapat menjadi masukan bagi para
pengambil keputusan baik di tingkat pusat maupun daerah untuk
menentukan arah kebijakan pengelolaan lingkungan di masa depan.
Untuk Penghitungan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2016 berpedoman pada
perhitungan :
Kerusakan lingkungan hidup yang terjadi saat ini masih
mengakibatkan kerugian bagi perikehidupan masyarakat, tidak hanya
dari sisi ekonomi namun juga hingga merenggut jiwa manusia. Upaya
mengurangi laju kerusakan lingkungan dan pemulihan kualitas
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 170
lingkungan terus dilakukan tidak saja oleh pemerintah namun
dilakukan pula oleh semua elemen masyarakat dan mengembangkan
alat ukur sederhana yang disebut dengan Indeks Kualitas
Lingkungan Hidup (IKLH).
Perhitungan IKLH untuk setiap provinsi dilakukan dengan
m e n g gunakan formula sebagai berikut:
IKLH provinsi = (IPAx 30 %) + (IPU*30%)+ (ITH*40%)
Dimana :
IKLH provinsi = Indeks Kualitas Lingkungan Hidup tingkat provinsi
IPA = Indeks Pencemaran Air Sungai
IPU = Indeks Pencemaran Udara
ITH = Indeks Tutupan Hutan
Dari data yang ada di BLH Prov. Kaltim maka didapatkan :
a. Indeks Pencemaran Air (IPA), dihitung menggunakan KEPMEN
LH NO. 115 Tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan Status
Mutu Air, engan penghitungan metoda indeks pencemaran. IPA =
(hasil pemantauan pada Sungai Mahakam)
b. Indeks pencemaran Udara IPU) , dihitung dengan formula :
(IP NO2 + IP SO2)IPU = ----------------------
2c. Indeks Tutupan Lahan (ITH) dihitung dengan formula :
Luas Tutupan Hutan (LTH)
Persentase TH =
Luas Wilayah Administrasi (LWH)
Keterangan :
ITH = Indeks Tutupan HutanLTH = Luas Tutupan HutanLWH = Luas Wilayah Provinsi
Kategori Indeks Kualitas Lingkungan Hidup :Unggul X > 90
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 171
Sangat Baik 82 < X ≤ 90Baik 74 < X ≤ 82Cukup 66 ≤ X ≤ 74Kurang 58 ≤ X < 66Sangat Kurang 50 ≤ X < 58Waspada X < 50
Dari hasil perhitungan IKLH tahun 2016, 83,19 yaitu dalam katagori
sangat baik , namun masih ada kendala dalam perhitungan dari
indeks tutupan hutan (ITH) data menghitung ITH adalah
membandingkan luas tutupan hutan dengan luas wilayah
administrasi. Yang menjadi kendala data untuk luas tutupan hutan
provinsi Kalimantan Timur belum ada publikasinya :
1. Semakin meningkatnya pembangunan yang memanfaatkan
sumberdaya alam sebagai modal pembangunan seperti
meningkatnya pemanfaatan lahan akibat dari exsplaitasi hutan,
batu bara, perkebunan dan kegiatan oleh masyarakat.
2. Laju exsploitasi sumberdaya alam lebih tinggi jika di bandingkan
dengan upaya rehabilitasinya .
3. Tidak tersedianya data di masing-masing sektor yang akurat
terkait dengan perhitungan indeks Kualitas Lingkungan itu sendiri
4. Data-data yang digunakan dalam perhitungan Indek Kualitas
Lingkungan itu hanya data pemantauan dan monitoring kulaitas
lingkungan (Air, Udara dan Lahan) belum memasukkan data-data
dari sektor lain.
Disamping itu tanggung jawab pengelolaan lingkungan hidup itu
tidak hanya menjadi tanggung jawab BLH saja tetapi juga tanggung
jawab semua sektor yang terlibat. sehingga kedepan perlu
ditingkatkan koordinasi dan sinkronisasi program dalam pengelolaan
lingkungan hidup di Kalimantan Timur.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 172
Permasalahan :
Perhitungan Indeks Kualitas Lingkungan (IKLH) dapat dihitung
diakhir tahun (selesai kegiatan yang dilaksanakan) karena
merupakan perhitungan indeks yang dihitung dari indeks
pencemaran udara, air dan tutupan lahan
Solusi :
Melakukan kegiatan yang dilakukan untuk perhitungan indeks
kualitas lingkungan hidup (IKLH)
Program yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan
Timur untuk Meningkatnya Indeks Kualitas Lingkungan adalah:
1. Program Pengelolaan dan Pengembangan KPH
2. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan
3. Program Penyelenggaraan Penataan Ruang
4. Program Rehabilitasi Hutan Mangrove
5. Program Pelestarian kawasan-kawasan bernilai ekosistem tinggi
6. Program Rehabilitas Reklamasi lahan Pasca Tambang
7. Program Pembinanaan Perkebunan Ramah Lingkungan
8. Program Penilaian Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan
Lingkungan Hidup
9. Program Pengendalian Pencemaran dan Pengrusakan
Lingkungan Hidup
10.Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
11.Program Peningkatan Peran serta masyarakat dalam pengelolaan
LH
12.Program Peningkatan Edukasi dan Komunikasi Publik tentag
Pengelolaan LH
13.Program Pengembangan kapasitas pengelolaan lingkungan
hidup.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 173
vi. Menurunnya tingkat emisi gas rumah kacaKualitas lingkungan hidup sebagai keadaan lingkungan yang
dapat memberikan daya dukung yang optimal bagi kelangsungan
hidup manusia. Dengan melestarikan lingkungan hidup maka
pembangunan daerah akan tetap berlanjut dan serasi dengan daya
dukungan lingkungannya. Tersedianya berbagai potensi sumber
daya alam seperti sumber daya hutan, lahan, dan mineral di Provinsi
Kalimantan Timur menyebabkan usaha kehutanan, perkebunan,
pertanian, dan pertambangan menjadi salah satu sektor unggulan
dalam menunjang perekonomian daerah, namun demikian
pendayagunaan potensi sumber daya alam harus memperhatikan
batas kemampuan daya dukung dan daya tampung lingkungan agar
tidak terjadi penurunan kualitas lingkungan hidup.
Kegiatan pembangunan senantiasa diiringi dengan upaya
pencegahan, penanggulangan dan pengendalian kerusakan
sumberdaya alam dan lingkungan, termasuk pengurangan emisi
sebagai salah satu indikator penting yang harus dicapai. Penurunan
emisi merupakan bagian dari upaya mendukung program global dan
sekaligus kontribusi Kaltim sebagai provinsi pelopor program-
program mengatasi dampak perubahan iklim mendukung komitmen
Nasional dalam penurunan emisi global.
Tabel 3.4.66. Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Strategis 19.
No. IndikatorKinerja
Satuan Target Realisasi
2015
Realisasi
2016
24 Intensitasemisi
(tonCO2/PDRBUS $ juta)
1.350 1.368 1.384
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 174
Tabel 3.4.67. Perbandingan Realisasi Kinerja s.d. Akhir PeriodeRPJMD
No. IndikatorKinerja Satuan
TargetAkhir
RPJMD
Realisasi
2016
TingkatPencapaian
24 Intensitasemisi
(tonCO2/PDRBUS $ juta)
1.250 1.384 110,72
Tabel 3.4.68. Perbandingan Realisasi Kinerja dengan RealisasiNasional
No. IndikatorKinerja Satuan
Realisasi
2016
RealisasiNasional
Ket.
(+/-)
24 Intensitas emisi (tonCO2/PDRBUS $ juta)
1.384 1.460 -
Sumber : Kementerian LH dan Kehutanan Tahun 2014
Komitmen ditingkat nasional maupun ditingkat provinsi untuk
menurunkan tingkat emisi GRK harus dipantau dan dievaluasi,
apakah arah dan capaian sejauh ini menuju penurunan emisi 26%
secara nasional dan penurunan emisi 19% di tingkat provinsi pada
tahun 2020. Terlebih lagi, Kaltim juga telah berkomitmen untuk
mengurangi emisi karbon dari kegiatan ekonominya melalui strategi
pertumbuhan rendah karbon (low carbon growth strategy). Untuk
mengetahui besarnya capaian maupun terimplementasinya strategi
pertumbuhan rendah karbon, tingkat emisi harus diprediksi,
diestimasi, dihitung atau bahkan diukur.
Beberapa metoda telah dikembangkan untuk mengetahui
tingkat emisi dari satu kegiatan, dari satu daerah maupun dari satu
negara dalam kurun waktu tertentu (satu tahun misalnya). IPCC telah
merilis perangkat lunak untuk menginventarisasi emisi GRK sejak
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 175
2006. Indonesia telah menerbitkan Peraturan Presiden No. 61 dan 71
tahun 2011 untuk menurunkan emisi GRK dan menginventarisasi
GRK. Aturan-aturan tersebut juga didukung oleh beberapa metoda
perhitungan yang lebih rinci sesuai sektor/kegiatan yang ternyata
memilki karateristik emisi GRK sendiri-sendiri.
Karakteristik emisi suatu kegiatan merupakan faktor emisi untuk
mendapatkan nilai emisi GRK suatu kegiatan. Secara langsung nilai
emisi GRK didapat dari perkalian antara volume kegiatan dengan
faktor emisi satu kegiatan. Faktor emisi dari kegiatan produksi
amonia misalnya akan berbeda dengan faktor emisi untuk
pembakaran sampah atau faktor emisi dari kegiatan penanaman
pohon. Secara tidak langsung nilai emisi dapat dihitung dari
perubahan cadangan karbon yang dimiliki satu obyek (makhluk hidup
atau yang sudah mati) dalam kurun waktu tertentu. Misalnya ketika
setelah satu tahun satu area tegakan hutan primer berubah menjadi
lahan terbuka oleh kegiatan pertambangan atau berubah menjadi
ladang tradisional masyarakat adat.
Pelaksanaan kegiatan penurunan emisi GRK di Kalimantan
Timur berdasarkan Peraturan Gubernur Kaimantan Timur No. 54
tahun 2012 dan No.39 tahun 2014 tentang RAD Penurunan Emisi
GRK. Kedua Peraturan Gubernur ini dibedakan oleh karena
dibentuknya Provinsi Kalimantan Utara yang kemudian merubah
BAU Baseline, Target penurunan dan Aksi Mitigasi yang disepakati di
Kalimantan Timur.
Emisi GRK tahun 2015 dihitung berdasarkan perhitungan BAU
emisi semua sektor dalam dokumen Rencana Aksi Daerah (RAD
GRK) Kaltim kemudian di kurangi besarnya penurunan emisi yang
terpantau termasuk pantauan melalui kegiatan PEP (Pemantauan
Evaluasi dan Pelaporan) emisi GRK pada tahun 2016 adalah 59.75
Juta ton/CO2eq. Sedangkan PDRB pada tahun 2015 adalah 42.167
juta USD (Kurs Rp 13.392/USD. Berdasarkan data tersebut , maka
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 176
intensitas GRK tahun 2015 adalah 1.368 Ton CO2/PDRB USD.
Intensitas ini lebih rendah dari yang ditargetkan yakni 1.384 Ton
CO2/PDRB USD
Pelaksanaan kegiatan Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan
(PEP) RAD GRK memerlukan dokumentasi dan informasi yang benar
dari berbagai pihak khususnya lingkup Pemerintah Provinsi dan
didukung oleh Pemerintah Kabupaten/Kota. Tim PEP RAD GRK
Kaltim berupaya untuk mengumpulkan selengkap mungkin dokumen
dan informasi yang diperlukan seperti Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2010-2015 dan LKPJ
Pemkab/Kota. Namun disadari pengumpulan dokumen LAKIP ini
tidak semudah yang dibayangkan. Bappeda/BLH dan Tim PEP telah
berupaya mengumpulkan dengan mengirimkan surat kepada masing-
masing instansi baik di SKPD Provinsi maupun Kabupaten/Kota.
Kesesuaian Format Laporan PEP dengan data dari Laporan
kinerja dan dokumen pendukung. Meskipun fomat dalam Pedoman
umum dan teknis sudah disederhanakan, tetapi tetap saja untuk
mengisinya diperlukan pengetahuan dan usaha yang maksimal.
Perubahan format juga menyebabkan apa yang sudah kita kerjakan
selama ini perlu disesuaikan atau dihitung ulang agar
kesinambungan dan kebenaran data dapat diverifikasi dan diakui.
Pada sosialisasi PEP, data masukan utama untuk PEP adalah LAKIP
dan LKPJ. Namun informasi yang tercantum pada dokumen LAKIP
maupun LKPJ sifatnya sangat umum, yaitu pada tingkat program dan
tidak sampai pada detail program dan kegiatannya (termasuk
anggaran dan rincian aktifitas kegiatan) yang dapat dikategorikan
sebagai kegiatan inti maupun pendukung sebagaimana tertuang
pada RAD GRK. Hal ini menyebabkan kesulitan dalam menurunkan
data ke tingkat detail seperti pada format laporan PEP. Sebagai
contoh, untuk kegiatan rehabilitasi lahan tidak ada informasi
mengenai jenis tanaman dan banyaknya tanaman yang ditanam
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 177
dalam 1 hektar lahan, sementara dua informasi ini dibutuhkan dalam
pengisian formulir laporan PEP.
Hal lain yang sangat krusial adalah belum adanya mekanisme
pendokumentasian data terkait penurunan emisi yang berhasil
dicapai melalui pelaksanaan program kegiatan pada kurun waktu
tertentu di tiap SKPD. Kondisi ini dialami oleh semua tingkatan mulai
dari SKPD pada lingkup Pemprov Kaltim hingga ke Pemerintah
Kabupaten/Kota. Hal ini menyebabkan inventarisasi data yang
dilakukan tidak dapat maksimal sebagaimana yang diharapkan.
Permasalahan :
Intensitas emisi dapat dihitung akhir tahun dikarenakan perhitungan
intensitas emisi, datanya diperoleh dari beberapa sektor lahan,energi
dan limbah
Solusi :
secara berkala menghitung intensitas emisi dari beberapa sektor,
yaitu sektor lahan,limbah dan energi
Program yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan
Timur untuk Menurunnya tingkat emisi gas rumah kaca adalah:
1. Program Pengarusutamaan Perubahan Iklim dan green ekonomi
dalam Perencanaan Pembangunan Daerah
2. Program perlindungan atmosfir dan perubahan iklim
3. Inventarisasi emisi gas rumah kaca.
Analisa Efisiensi.
Bagian yang disajikan dalam tabel ini terkait dengan efisiensi anggaran
untuk sasaran yang pencapaian kinerjanya mencapai atau lebih dari
100%. Terlihat bahwa mayoritas dari 24 sasaran, menunjukkan
pencapaian yang sama atau lebih dari 100%, yaitu sebanyak 5 sasaran,
sebagaimana ditunjukkan dalam tabel di bawah ini. Sebagai contoh, untuk
sasaran Meningkatnya Angka Melek Huruf meningkat, telah mencapai
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 178
kinerja sebanyak 100,21%, namun dengan realisasi anggaran hanya
sebanyak 73,32% dari total anggaran yang dialokasikan. Capaian serupa
juga bisa dilihat dari pencapaian sasaran Meningkatnya kepuasan
masayrakat terhadap pelayanan infrastruktur dasar, meningkat, dengan
pencapaian kinerja sebanyak 107,69%, namun dengan realisasi anggaran
hanya sebanyak 96,84%. Banyaknya sasaran yang berhasil dicapai
dengan sumber daya yang efisien menunjukkan bahwa efisiensi anggaran
telah mencapai tingkat yang tinggi ataupun sangat tinggi. Kondisi ini
sejalan dengan prinsip effektif dan efisiensi sejalan dengan prinsip
pemerintahan yang baik, yang salah satunya adalah pengelolaan sumber
daya anggaran yang efisien dalam mencapai tujuan dan sasaran
pembangunan.
Tabel 3.5
Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
No. Sasaran
%CapaianKinerja
(≥100%)
%PenyerapanAnggaran
TingkatEfesiensi
1 2 3 4 5
1Meningkatnya IndeksPembangunan Manusia(IPM)
95,97% - 95,97%
2 Meningkatnya Angka MelekHuruf 100,09% 73,32% 26,77%
3 Meningkatnya rata-ratalama sekolah 83,18% 91,43% -8,25%
4 Meningkatnya angkaharapan hidup 102,29% 92,86% 9,14%
5 Meningkatnya pendapatanperkapita 99,24% 71,20% 28,04%
6 Menurunnya tingkat 85,87% 96,77% -10,90%
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 179
kemiskinan
7 Menurunnya tingkatpengangguran 86,66% 91,71% -5,05%
8 Meningkatnya daya belimasyarakat 117,63% 86,58% 31,05%
9 Menurunnya Indeks Gini 103,12% - 103,12%
10 Meningkatnya pertumbuhanekonomi yang berkualitas -3,13% 92,82% -95,95%
11Meningkatnya kontribusisektor pertanian dalam artiluas
95,25% 94,73% 0,52%
12 Tercapaianya swasembadapangan 60,96% 94,77% -33,81%
13 Meningkatnya pemanfaatanenergi terbarukan 78,39% 97,42% -19,03%
14
Meningkatnya kepuasanmasayrakat terhadappelayanan infrastrukturdasar
107,69% 96,84% 10,85%
15 Terwujudnya pemerintahyang bersih dan bebas KKN 94,29% 93,32% 0,97%
16 Terwujudnya peningkatankualitas pelayanan publik 93,75% 93,12% 0,63%
17 Meningkatnya Kapasitasdan akuntabilitas kinerja 76,18% 98,02% -21,84%
18 Meningkatnya IndeksKualitas Lingkungan 103,74% 91,11% 12,43%
19 Menurunnya tingkat emisigas rumah kaca 97,54% 78,02% 19,52%
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 180
3.5. Pencapaian Kinerja Lainnya
Selain pencapaian IKU Gubernur sebagaimana telah diuraikan dalam sub
bab sebelumnya, pencapaian tujuan dan target pembangun yang lain juga
menjadi penanda kemajuan dan keberhasilan dari program/kegiatan
pembangunan daerah. Bagian berikut akan menguraikan capaian kinerja
Pemerintah Provinsi Kalimatan Timur, khususnya pencapaian target
MDGs.
Capaian MDGs di Pemerintah Provinsi Kalimatan Timur
menunjukkan hasil yang positif secara umum. Mayoritas indikator dari 7
tujuan pembangunan dan 53 indikator telah dicapai pada tahun 2016.
Sebagian indikator bahkan sudah tercapai saat ini sebelum tahun 2016
yang menjadi tahun pencapaian tujuan MDGs. Beberapa indikator di
bidang pendidikan telah menunjukkan pencapaian yang baik, seperti
pencapaian angka melek huruf usia 15-25 tahun, ataupun rasio angka
partisipasi murni baik perempuan dan laki-laki di jenjang pendidikan SD
dan SLTP. Begitu juga dengan prevalensi balita dengan berat badan
rendah/kekurangan gizi serta gizi buruk, telah mencapai target.
Namun demikian, beberapa indikator memerlukan perhatian khusus dan
kerja keras supaya bisa dicapai pada tahun 2016. Hal ini terjadi pada
beberapa indikator seperti penurunan angka kemiskinan, indikator terkait
kesehatan termasuk kesehatan reproduksi dan HIV/AIDS, serta indikator
untuk penurunan emisi karbon dan kawasan lindung perairan. Beberapa
indikator ini perlu menjadi perhatian dari program dan kegiatan pada tahun
yang akan datang.
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 181
LAPORAN PENCAPAIAN TARGET INDIKATOR MDGs PROVINSIKALIMANTAN TIMUR
PADA TAHUN 2015 (DESEMBER)
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 182
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 183
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 184
3.6. Realisasi Anggaran3.6.1 Anggaran dan Realisasi APBD 2016
Perhitungan APBD tahun 2016 sebelum Audit BPK menunjukan
bahwa pendapatan asli daerah tercapai 102,81%, sedangkan belanja
terealisasikan sebesar 93,70% dan terdapat Surplus (defisit) anggaran
sebesar Rp.613.319.986.801,50 serta SILPA senilai
Rp.225.203.325.660,90
Pencapaian target pendapatan daerah telah memenuhi target yaitu
102,90% menunjukan Kinerja yang bagus dari seluruh SKPD yang
memiliki sumber- sumber bagi penerimaan daerah. Di lain pihak
realisasi belanja sebesar 93,70%. Selengkapnya anggaran dan realisasi
APBD 2016 disajikan pada tabel berikut :
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 185
KODE ANGGARAN REALISASI
(Rp) %4 7.762.674.455.112,16 7.987.877.780.773,06 225.203.325.660,90 102,90
0,004 . 1 3.921.364.868.076,59 4.031.514.706.408,06 110.149.838.331,47 102,81
4 . 1 . 1 2.942.500.000.000,00 3.127.250.928.432,79 184.750.928.432,79 106,284 . 1 . 2 16.454.410.000,00 19.435.790.560,00 2.981.380.560,00 118,124 . 1 . 3 168.328.483.076,59 167.385.377.650,74 (943.105.425,85) 99,44
4 . 1 . 4 794.081.975.000,00 717.442.609.764,53 (76.639.365.235,47) 90,35
0,004 . 2 3.818.127.539.435,57 3.946.626.961.365,00 128.499.421.929,43 103,37
0,004 . 2 . 1 3.813.127.539.435,57 3.941.626.961.365,00 128.499.421.929,43 103,37
4 . 2 . 1 .1
739.882.675.667,00 690.750.462.589,00 (49.132.213.078,00) 93,364 . 2 . 1 .2
1.960.318.081.536,57 2.154.070.924.824,00 193.752.843.287,43 109,884 . 2 . 1 .3
65.298.295.232,00 80.402.179.000,00 15.103.883.768,00 123,134 . 2 . 1 .4
1.047.628.487.000,00 1.016.403.394.952,00 (31.225.092.048,00) 97,024 . 2 . 2 5.000.000.000,00 5.000.000.000,00 0,00 100,00
4 . 2 . 2 .3
5.000.000.000,00 5.000.000.000,00 0,00 100,00
4 . 3 23.182.047.600,00 9.736.113.000,00 (13.445.934.600,00) 42,00
4 . 3 . 1 7.978.248.000,00 3.004.418.000,00 (4.973.830.000,00) 37,664 . 3 . 3 15.203.799.600,00 6.731.695.000,00 (8.472.104.600,00) 44,285 5.649.687.263.500,00 5.293.741.507.697,40 (355.945.755.802,60) 93,705 . 1 3.990.432.128.555,00 3.720.676.880.409,42 (269.755.248.145,58) 93,24
5 . 1 . 1 992.500.274.003,67 875.033.041.094,07 (117.467.232.909,60) 88,165 . 1 . 2 2.144.941.154.551,33 1.997.496.406.815,35 (147.444.747.735,98) 93,132 . 1 . 5 849.120.600.000,00 844.687.442.500,00 (4.433.157.500,00) 99,482 . 1 . 6 3.870.100.000,00 3.459.990.000,00 (410.110.000,00) 89,40
0,005 . 2 1.646.255.134.945,00 1.571.814.627.287,98 (74.440.507.657,02) 95,48
5 . 2 . 1 63.469.574.006,00 37.280.106.944,00 (26.189.467.062,00) 58,745 . 2 . 2 158.947.818.892,00 112.981.493.530,98 (45.966.325.361,02) 71,085 . 2 . 3 143.028.522.050,00 139.357.561.456,00 (3.670.960.594,00) 97,435 . 2 . 4 1.263.027.687.247,00 1.251.513.058.461,00 (11.514.628.786,00) 99,095 . 2 . 5 17.781.532.750,00 12.921.948.389,00 (4.859.584.361,00) 72,675 . 2 . 6 0,00 17.760.458.507,00 17.760.458.507,00 0,005 . 3 13.000.000.000,00 1.250.000.000,00 (11.750.000.000,00) 9,62
5 . 3 . 1 13.000.000.000,00 1.250.000.000,00 (11.750.000.000,00) 9,62
0,006 2.339.671.736.500,00 2.307.500.831.162,00 (32.170.905.338,00) 98,626 . 1 1.478.522.500.000,00 1.446.352.403.000,00 (32.170.097.000,00) 97,82
6 . 1 . 1 1.478.522.500.000,00 1.446.352.403.000,00 (32.170.097.000,00) 97,826 . 2 861.149.236.500,00 861.148.428.162,00 (808.338,00) 100,00
6 . 2 . 1 859.596.236.500,00 859.596.236.500,00 0,00 100,006 . 2 . 3 1.553.000.000,00 1.552.191.662,00 (808.338,00) 99,95
(226.684.544.887,84) 386.635.441.913,66 613.319.986.801,50 (170,56)
0,007 0,000,007 . 1 226.684.544.887,84 226.684.544.887,84 0,00 100,00
7 . 1 . 1 226.684.544.887,84 226.684.544.887,84 0,00 100,00
0,007 . 2 0,00 0,00 0,00 0,00
7 . 2 . 2 0,00 0,00 0,00
0 0,00226.684.544.887,84 226.684.544.887,84 0,00 100,00
0,000,00 613.319.986.801,50 613.319.986.801,50
Penggunaan SiLPA
Transfer Bantuan Keuangan Lainya
URAIAN LEBIH / (KURANG)
Penyertaan Modal / Investasi Pemerintah Daerah
PEMBIAYAAN NETTO
Transfer Bagi Hasil Pajak Daerah
PENGELUARAN DAERAH
SISA LEBIH PEMBIAYAAN ANGGARAN (SILPA)
PENERIMAAN DAERAH
Belanja Modal Tanah
BELANJA MODAL
PEMBIAYAAN
SURPLUS / (DEFISIT)
TRANSFER BAGI HASIL PENDAPATAN
Belanja Tak Terduga
BELANJA TAK TERDUGABelanja Modal BLUD
TRANSFER BANTUAN KEUANGAN
Transfer Bantuan Keuangan ke Pemerintah Daerah Lainya
Belanja Bantuan Sosial
TRANSFER
Belanja HibahBelanja Barang dan JasaBelanja Pegawai
BELANJA OPERASI
Belanja Modal Jalan, Irigasi dan JaringanBelanja Aset Tetap Lainnya
Belanja Modal Bangunan dan GedungBelanja Modal Peralatan dan Mesin
Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah YangDipisahkan - LRA
Pendapatan Retribusi Daerah - LRA
LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH - LRA
Dana Penyesuaian - LRA
Transfer Pemerintah Pusat - Lainnya - LRADana Alokasi Khusus (DAK) - LRADana Alokasi Umum (DAU) - LRADana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam) - LRA
Pendapatan Lainya - LRA
Bagi Hasil Pajak - LRA
Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat - LRA
PENDAPATAN TRANSFER
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah - LRA
BELANJA
Pendapatan Hibah - LRA
Pendapatan Pajak Daerah - LRA
PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) - LRA
PENDAPATAN LRA
Belanja Langsung 4.657.186.989.496,33 4.418.708.466.603,33 (238.478.522.893,00) 94,88Belanja Tidak Langsung 992.500.274.003,67 875.033.041.094,07 (117.467.232.909,60) 88,16Total Belanja 5.649.687.263.500,00 5.293.741.507.697,40 (355.945.755.802,60) 93,70
Tabel 3.6
Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan Dan Belanja DaerahPer 31 desember 2016
Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 186
Anggaran dan Realisasi menurut Sasaran dan Program
Anggaran dan realisasi belanja langsung tahun 2016 yang
dialokasikan untuk membiayai program/kegiatan dalam pencapaian
sasaran pembangunan disajikan pada tabel berikut :
Tabel 3.7
Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2016
No Sasaran Program PrioritasAnggaran
Pagu Realisasi %
1 MeningkatnyaIndeksPembangunanManusia (IPM)
0,00%
Rata - rata Capaian 0,00%
2 MeningkatnyaAngka MelekHuruf
1 Programpendidikan nonformal
4.488.800.000 3.291.363.141 73,32%
Rata - rata Capaian 4.488.800.000 3.291.363.141 73,32%
3 Meningkatnyarata-rata lamasekolah
2 Program wajibbelajar pendidikandasar sembilantahun
5.441.169.000 4.673.764.981 85,90%
3 Programpendidikanmenengah
59.405.635.300 54.617.328.758 91,94%
Rata - rata Capaian 59.405.635.300 54.617.328.758 91,94%
4 Meningkatnyaangka harapanhidup
4 Programpengadaan,Peningkatansarana danprasaranaRS/RSJ/RSP/RSM
88.337.375.000 82.028.061.266 92,86%
Rata - rata Capaian 88.337.375.000 82.028.061.266 92,86%
5 Meningkatnyapendapatanperkapita
5 ProgramPeningkatanPembinaan &PengawasanKetenagakerjaan
2.370.616.892 1.687.882.489 71,20%
Rata - rata Capaian 2.370.616.892 1.687.882.489 71,20%
6 Menurunnyatingkat kemiskinan
6 ProgramPenanggulanganKemiskinan bidang
4.200.000.000 4.192.007.950 99,81%
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 187
Pendidikan
7 ProgramPenanggulanganKemiskinan bidangKesehatan
10.994.723.658 10.930.681.439 99,42%
8 ProgramPenanggulanganKemiskinan bid.KesejahteraanSosial utkmengukur indekskedalamankemiskinan
1.332.169.750 1.291.414.250 96,94%
9 ProgramPenanggulanganKemiskinan bidangPemberdayaanMasyarakat
737.757.206 737.001.875 99,90%
10 ProgramPenanggulanganKemiskinan bidangKesejahteraanSosial
406.231.000 398.583.000 98,12%
11 ProgramPenanggulanganKemiskinan bidangPemberdayaanPerempuan
168.885.850 152.852.350 90,51%
12 ProgramPenanggulanganKemiskinan bidangKetenagakerjaan
881.943.750 516.865.500 58,61%
13 ProgramPenanggulanganKemiskinan bidangKehutanan
284.300.000 252.631.100 88,86%
14 ProgramPenanggulanganKemiskinan BidangPertanianTanaman Pangan
2.171.500.500 1.948.450.500 89,73%
15 ProgramPenanggulanganKemiskinan BidangPeternakan
1.774.891.800 1.752.053.800 98,71%
16 ProgramPenanggulanganKemiskinan bidangSarana danPrasarana DasarPermukiman
36.259.335.600 35.124.797.020 96,87%
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 188
Rata - rata Capaian 59.211.739.114 57.297.338.784 96,77%
7 Menurunnyatingkatpengangguran
17 Programpeningkatankualitas danproduktivitastenaga kerja
30.580.000 30.580.000 100,00%
18 Programpengembangansistem pendukungbagi usaha mikro,kecil danmenengah
647.900.000 647.271.650 99,90%
19 ProgramPengembanganKewirausahaandan KeunggulanKompetitif, Usahakecil menengah
3.544.870.100 3.411.921.500 96,25%
20 ProgramPeningkatanKualitasKelembagaanKoperasi
3.333.335.000 3.140.975.109 94,23%
21 Programpeningkatan upayapenumbuhankewirausahaandan kecakapanhidup pemuda
2.738.015.015 2.568.989.295 93,83%
22 ProgramPengembanganKewirausahaanKompetitif
1.736.860.775 1.558.272.935 89,72%
23 ProgramPeningkatanKesempatan Kerja
2.861.066.700 2.295.354.900 80,23%
24 ProgramPemberdayaanRemaja PutusSekolah
352.400.000 327.418.300 92,91%
Rata - rata Capaian 5.245.027.590 13.980.783.689 91,71%
8 Meningkatnyadaya belimasyarakat
25 Programpengendalian danevaluasi hasilpelaksanaanpembangunandaerah
1.999.498.000 1.825.704.431 91,31%
26 ProgramPeningkatanEfisiensiPerdagangan
2.218.722.609 1.837.023.700 82,80%
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 189
Dalam Negeri
27 ProgramPenguatanKoordinasi TimPengendali InflasiDaerah (TPID)
245.700.000 202.274.790 82,33%
Rata - rata Capaian 4.463.920.609 3.865.002.921 86,58%
9 MenurunnyaIndeks Gini
0,00%
Rata - rata Capaian 0,00%
10 Meningkatnyapertumbuhanekonomi yangberkualitas
28 ProgramPeningkatan IklimInvestasi danRealisasi Investasi
3.700.164.000 2.961.284.363 80,03%
29 ProgramPeningkatanPromosi danKerjasamaInvestasi
2.667.075.000 2.178.889.953 81,70%
30 ProgramKemudahanPelayanan danPercepatan ProsesPerijinan
92.450.000 88.286.000 95,50%
31 Program PenataanStruktur IndustriHulu - Hilir
1.176.223.150 995.657.857 84,65%
32 ProgramPerluasan KebunSawit
4.964.006.300 4.953.087.369 99,78%
33 ProgramPeningkatanKemampuanTeknologi Industri
704.550.500 651.070.500 92,41%
34 ProgramPeningkatanPemasaran HasilProduksiPeternakan
2.106.528.254 2.099.718.844 99,68%
35 ProgramPengembanganproduk-produkperkebunanunggulan daerah
120.650.000 118.736.475 98,41%
36 ProgramPeningkatanKerjasamaPerdagangan
1.073.934.550 1.061.454.250 98,84%
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 190
Internasional
37 ProgramPeningkatan danPengembanganEkspor
1.100.075.000 1.099.172.250 99,92%
38 ProgramPengembanganKawasan IndustriPariwisataDerawan
1.555.939.000 1.542.484.000 99,14%
39 ProgramPengembanganDestinasiPariwisata
1.941.222.820 1.930.342.820 99,44%
Rata - rata Capaian 21.202.818.574 19.680.184.681 92,82%
11 Meningkatnyakontribusi sektorpertanian dalamarti luas
40 ProgramPerluasanKomoditasPerkebunan NonSawit
592.300.000 572.851.925 96,72%
41 ProgramPengembanganKawasan danUsaha Peternakan
8.213.061.500 8.050.363.050 98,02%
42 ProgramOptimalisasiPengelolaan danPemasaranProduksiPerikanan
2.497.039.000 2.093.007.116 83,82%
43 ProgramPeningkatan danPengembanganIndustri Olahannon migas
806.400.025 754.178.300 93,52%
Rata - rata Capaian 12.108.800.525 11.470.400.391 94,73%
12 Tercapaianyaswasembadapangan
44 ProgramPeningkatanProduksi pertanian
20.293.823.200 19.178.041.013 94,50%
45 ProgramPenerapanTeknologiPertanian/perkebunan
3.624.717.000 3.233.302.500 89,20%
46 ProgramPemberdayaanPenyuluhPertanian/Perkebunan
3.125.310.000 2.565.178.210 82,08%
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 191
47 ProgramPengembanganSDM Kelautan danPerikananBerkualitas
220.500.000 187.973.289 85,25%
48 ProgramPengembangandan PenguatanKelembagaanPenyuluh
697.050.000 496.512.000 71,23%
49 ProgramPengembanganWilayahTransmigrasi
2.427.098.400 2.314.484.793 95,36%
50 ProgramPengembangandan PengelolaanJaringan Irigasi,Rawa danJaringanPengairan Lainnya
73.382.248.900 71.613.663.339 97,59%
51 ProgramPeningkatanproduksi HasilPeternakan
11.584.122.414 11.161.236.050 96,35%
52 ProgramPengembanganKawasan BudidayaLaut, Air Payau,dan Air Tawar
7.607.893.874 6.691.532.129 87,96%
53 Programpengembanganperikanan tangkap
7.377.899.000 6.638.763.661 89,98%
54 ProgramPengembanganKawasan ProduksiPertanian
9.331.350.000 8.670.579.250 92,92%
55 ProgramPeningkatanKesejahteraanPetani
5.786.943.000 5.105.167.885 88,22%
Rata - rata Capaian 145.458.955.788 137.856.434.119 94,77%
13 Meningkatnyapemanfaatanenergi terbarukan
56 ProgramDiversifikasi Energi
38.263.291.861 36.983.898.470 96,66%
57 Programpeningkatanpenerapanteknologipeternakan
4.268.215.500 4.169.070.725 97,68%
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 192
58 ProgramPeningkatanInfrastrukturKetenagalistrikan
749.566.000 743.907.906 99,25%
59 Programpengembanganlistrik pedesaan
11.309.295.000 11.286.949.999 99,80%
Rata - rata Capaian 54.590.368.361 53.183.827.100 97,42%
14 Meningkatnyakepuasanmasayrakatterhadappelayananinfrastruktur dasar
60 ProgramPembangunanJalan danJembatan
392.790.484.123 385.182.713.330 98,06%
61 ProgramRehabilitasi/PemeliharaanJalan danJembatan
61.232.212.900 61.028.480.084 99,67%
62 Programpeningkatan dayasaing investasisektor jalan danJembatan
228.524.680.626 202.589.217.415 88,65%
63 Programpembangunanjalan tol
243.909.053.103 243.874.584.132 99,99%
64 Programpeningkatan dayasaing investasisektor transportasidarat, laut, udaradan ASDP
208.672.252.150 200.856.529.166 96,25%
65 Programpembukaanketerisolasianwilayah sektorjalan dan jembatan
59.205.467.775 59.058.447.427 99,75%
66 Programpembukaanketerisolasianwilayah sektortransportasi udara
13.392.945.000 13.280.348.900 99,16%
67 Program saranadan prasaranatelekomunikasi
5.342.458.000 5.186.005.800 97,07%
68 ProgramPenyediaan danpengelolaan airbaku
42.742.634.926 42.231.610.122 98,80%
69 Programpengembangan
68.737.790.800 68.205.319.002 99,23%
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 193
kinerjapengelolaan airminum dan airlimbah.
70 Programpeningkatan dayasaing sektorsumberdaya air
7.127.086.000 7.002.194.650 98,25%
71 Programpengendalianbanjir
54.513.999.950 53.942.248.237 98,95%
Rata - rata Capaian 1.386.191.065.353 1.342.437.698.265 96,84%
15 Terwujudnyapemerintah yangbersih dan bebasKKN
72 ProgrampenguatankelembagaanPTSP
5.000.000 - 0,00%
73 Programpengembanganzona integritas
142.000.000 129.672.000 91,32%
74 Programpencegahan danpemberantasanKKN
3.094.870.000 2.895.642.550 93,56%
Rata - rata Capaian 3.241.870.000 3.025.314.550 93,32%
16 Terwujudnyapeningkatankualitas pelayananpublik
75 Programpeningkatanpelayanan publik
879.797.400 568.279.504 64,59%
76 Programpembinaan danpengembanganaparatur
16.047.257.587 15.044.136.149 93,75%
77 Pengembangandata statistik danspasial
2.488.820.000 2.467.964.900 99,16%
Rata - rata Capaian 19.415.874.987 18.080.380.553 93,12%
17 MeningkatnyaKapasitas danakuntabilitaskinerja
78 Programpeningkatankualitasmanajemenberbasis kinerja
554.366.300 544.782.810 98,27%
79 PeningkatanKinerjaPemerintahanDaerah
665.100.000 664.730.300 99,94%
80 ProgramPendidikan politikmasyarakat
1.414.797.550 1.372.568.299 97,02%
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 194
Rata - rata Capaian 2.634.263.850 2.582.081.409 98,02%
18 MeningkatnyaIndeks KualitasLingkungan
81 ProgramPengelolaan danPengembanganKPH
835.520.950 831.015.950 99,46%
82 ProgramRehabilitasi Hutandan Lahan
2.522.560.730 2.514.466.285 99,68%
83 ProgramPenyelenggaraanPenataan Ruang
6.481.692.075 6.167.552.208 95,15%
84 ProgramRehabilitasi HutanMangrove
655.624.900 655.574.900 99,99%
85 ProgramPembinanaanPerkebunanRamahLingkungan
2.511.200.000 2.469.710.125 98,35%
86 Program PenilaianKinerjaPerusahaan dalamPengelolaanLingkungan Hidup
1.628.655.650 1.436.284.450 88,19%
87 ProgramPengendalianPencemaran danPengrusakanLingkungan Hidup
6.480.913.800 5.757.859.280 88,84%
88 ProgramPengembanganKinerjaPengelolaanPersampahan
821.577.050 343.509.700 41,81%
89 ProgramPeningkatan Peranserta masyarakatdalam pengelolaanLH
476.500.000 410.327.600 86,11%
90 ProgramPeningkatanEdukasi danKomunikasi PubliktentagPengelolaan LH
87.069.500 86.609.500 99,47%
91 ProgramPengembangankapasitaspengelolaanlingkungan hidup
1.610.169.400 1.296.061.400 80,49%
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 195
Rata - rata Capaian 24.111.484.055 21.968.971.398 91,11%
19 Menurunnyatingkat emisi gasrumah kaca
92 ProgramPengarusutamaanPerubahan Iklimdan green ekonomidalamPerencanaanPembangunanDaerah
663.480.000 605.392.380 91,25%
93 Programperlindunganatmosfir danperubahan iklim
331.500.000 194.581.450 58,70%
94 Inventarisasi emisigas rumah kaca
135.000.000 81.629.000 60,47%
Rata - rata Capaian 1.129.980.000 881.602.830 78,02%
Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 196
Bab IV
Penutup
4.1 Simpulan
Gambaran tentang kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur
selama tahun 2016 telah tergambar pada Bab III Akuntabilitas Kinerja.
Laporan Kinerja Tahun 2016 ini adalah tahun kedua pelaksanaan
Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2014 tanggal 17 Juni 2014 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kalimantan
Timur 2013-2018. Penyusunan Laporan Kinerja ini dimaksudkan untuk
mengetahui sejauh mana pencapaian tujuan dan sasaran strategis melalui
pelaksanaan program dan kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2016
dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
Terlepas dari pencapaian kinerja yang terus membaik, apabila
dilakukan pembandingan dengan Angka Nasional maupun Angka Provinsi
lain yang ada di Indonesia, Pembangunan Manusia di Kalimantan Timur
masih akan terus ditingkatkan dan menjadi fokus pembangunan pada
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2013-2018, isu
strategis yang pertama disusul dengan Rencana daya saing SDM Kaltim,
Pertumbuhan ekonomi yang masih rendah dan fluktuatif, belum meratanya
pelayanan infrastruktur yang berkualitas, belum terrwujudnya tata kelola
pemerintahan yang baik dan belum terciptanya kualitas lingkungan hidup
yang baik dan sehat.
Terkait dengan implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja,
kekurangan yang terjadi dalam periode 2013-2018 telah dicatat dan
akan dievaluasi sebagai bahan untuk menyusun kebijakan operasional
guna memperbaiki kinerja tahun-tahun mendatang. Sasaran organisasi
yang belum tercapai seratus persen akan dievaluasi agar kendala yang
dihadapi dapat dicari solusinya sedini mungkin, sehingga seluruh sasaran
Laporan Kinerja Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (LKjP)Tahun 2016
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2017 197
organisasi pada masa selanjutnya dapat dicapai dengan lebih baik.
Hambatan - hambatan yang mempengaruhi kelancaran
implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja sampai saat ini sebagai berikut
:
1. Mekanisme pengumpulan data kinerja belum sepenuhnya dapat
diandalkan sehingga dukungan data faktual kurang lengkap guna
memenuhi target indikator sasaran organisasi yang pada gilirannya
berakibat pengukuran kinerja kurang maksimal.
2. Keterbatasan SDM evaluator kinerja yang memahami dengan baik
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja.
4.2 Strategi Peningkatan Kinerja
Strategi yang perlu ditempuh untuk meningkatkan kinerja
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2016 adalah sebagai
berikut :
1. Memperbaiki sistem pengumpulan data kinerja dalam rangka
meningkatkan kualitas data kinerja dalam sistem pelaporan secara
berkala dengan mengolah, menganalisis, dan mengukur data kinerja
yang telah disampaikan selanjutnya melakukan perekapan,
pemantauan dan reviu terhadap pertanggungjawaban kinerja SKPD,
serta meningkatkan kualitas reviu atas laporan kinerja Pemda maupun
SKPD.
2. Menyelenggarakan pelatihan dan asistensi bagi SDM aparatur
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja, untuk mempercepat
terwujudnya pemerintahan yang berkinerja tinggi dan akuntabel, serta
meningkatkan kapasitas evaluator dalam melaksanakan evaluasi
kinerja atas program pembangunan.
3. Menyempurnakan kualitas rumusan sasaran strategis dan indikator
kinerja terkait dalam sasaran strategis organisai dengan membangun
dari bawah indikator kinerja yang akan di evaluasi.
GUBERNUR KALIMANTAN TIMURPERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transpraran
dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : DR. H. AWANG FAROEK ISHAKJabatan : GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR
berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran
perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti
yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan.
Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung
jawab kami.
Samarinda, 24 Pebruari 2017
GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR,
DR. H. AWANG FAROEK ISHAK
1 2 3 4 5
1 Meningkatnya IPM 1 IPM Indeks 77,42
2 Meningkatnya angka melek huruf 2 Angka melek huruf Persen 98,8
3 Meningkatnya rata-rata lama sekolah 3 Angka rata-rata lama sekolah Tahun 11,50
4 Meningkatnya angka harapan hidup 4 Angka harapan hidup Tahun 72,50
5 Meningkatnya pendapatan per kapita 5 Pendapatan per kapita (juta Rupiah) 52,65
6 Menurunnya tingkat kemiskinan 6 Tingkat kemiskinan Persen 5,15
7 Menurunnya tingkat pengangguran 7 Tingkat pengangguran Persen 6
8 Tingkat inflasi Persen 5,90+1
9 Paritas Daya Beli Rp. 779.016
9 Menurunnya Indeks Gini 10 Indeks Gini Indeks 0,32
11 Pertumbuhan ekonomi dengan Migas Persen 4,2-4,8
12 Pertumbuhan ekonomi Non Migas Persen 8,0-8,7
13 Nilai Ekspor Produk Olahan non migasdan non batubara
Persen 7,8-8,4
11 Meningkatnya kontribusi sektor pertaniandalam arti luas
14 Kontribusi sektor pertanian dalam artiluas
Persen 9,00
12 Tercapainya swasembada beras 15 Rasio pemenuhan beras Persen 86,00
13 Meningkatnya pengembangan danpemanfaatan energi terbarukan
16 Bauran energi baru terbarukan Persen 2,12
14 Meningkatnya kepuasan masyarakatterhadap pelayanan infrastruktur dasar
17 Indeks kepuasan layanan infrastrukturdasar
Indeks 6,80
18 Indeks persepsi korupsi Indeks 6,70
19 Opini BPK Opini WTP
16 Terwujudnya Peningkatan kualitaspelayanan publik
20 Indeks kepuasan masyarakat Indeks 83 (sangat baik)
21 Akuntabilitas Kinerja PemerintahanDaerah
Nilai/Kategori 78 (BB)
22 Kinerja Pemerintah Daerah Predikat Sangat Tinggi
18 Meningkatnya Indeks kualitas lingkungan 23 Indeks kualitas lingkungan Indeks 81,14
19 Menurunnya Tingkat Emisi Gas RumahKaca
24 Intensitas emisi (ton CO2/PDRB US $juta)- 1.300
Meningkatnya daya beli masyarakat
TargetNo. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan
8
10Meningkatnya Pertumbuhan Ekonomiyang berkualitas
15Terwujudnya pemerintahan yg bersih &bebas KKN
17Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitaskinerja
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
Total APBD Prov. Kaltim Tahun 2017 Rp. 8.098.900.000.000,-
Samarinda, 24 Pebruari 2017
GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR,
DR. H. AWANG FAROEK ISHAK
Pengukuran KinerjaPemerintah Provinsi Kalimantan Timur
Tahun 2016
Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Target2016
Realisasi Capaian (%)2016
2013 2014 2015 20161 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 Meningkatkan
kualtias SDMKaltim
1 Meningkatnya Indeks PembangunanManusia (IPM)
1 IPM 77,28 76,71 73,82 74,17 74,17 95,97
2 Meningkatnya Angka Melek Huruf 2 Angka Melek 98,60 98,30 98,75 98,69 98,69 100,093 Meningkatnya rata-rata lama
sekolah3 Angka rata-rata sekolah 11,00 9,60 9,04 9,15 9,15 83,18
4 Meningkatnya angka harapan hidup 4 Angka harapan hidup 72,00 71,40 73,62 73,65 73,65 102,295 Meningkatnya pendapatan perkapita 5 Pendapatan perkapita 50,65 44,65 61,17 50,72 50,27 99,24
2 MeningatanyaKesejahteraandan pemerataanpendapatanmasyarakat
6 Menurunnya tingkat kemiskinan 6 Tingkat Kemiskinan 5,35 6,06 6,42 6,23 6,23 85,877 Menurunnya tingkat pengangguran 7 Tingkat Pengangguran 6,50 8,90 7,54 7,50 7,50 86,668
Meningkatnya daya beli masyarakat8 Tingkat Inflasi 6,70 +1 9,65 7,66 4,89 4,89 85,789 Paritas daya beli/PPP 751.237 649850,0
011.019
juta11,23juta
11,23 149,49
9 Menurunnya Indeks Gini 10 Indeks Gini 0,33 0,36 0,33 0,32 0,32 103,123 Meningkatkan
pertumbuhanekonomi hijau
10
Meningkatnya pertumbuhan ekonomiyang berkualitas
11 Pertumbuhan ekonomi denganmigas
3,6-4,3 1,59 1,40 -1,28 -1,28 -35,55
12 Pertumbuhan ekonomi tanpa migas 7,7-8,3 5,17 3,45 -1,48 -1,48 -19,2213 Pertumbuhan ekonomi non migas
dan non batubara7,6-8,2 5,22 3,45 45,39
11 Meningkatnya kontribusi sektorpertanian dalam arti luas
14 Kontribusi sektor pertanian dalamarti luas
8,00 6,50 6,93 7,34 7,62 95,25
12 Tercapaianya swasembada pangan 15 Rasio pemenuhan beras 82,01 72,00 71,22 70,17 50,00 60,9613 Meningkatnya pemanfaatan energi
terbarukan16 Bauran energi baru terbarukan 1,62 0,02 0,50 1,01 1,27 78,39
4 MenyediakanInfrastrukturDasar yangBerkualitas
14 Meningkatnya kepuasan masayrakatterhadap pelayanan infrastrukturdasar
17 Indeks Kepuasan layananinfrastruktur dasar
6,50 5,00 5,90 6,21 7,00 107,69
5 Mewujudkan tatakelolapemerintahanyang baik
15 Terwujudnya pemerintah yang bersihdan bebas KKN
18 Indeks Persepsi Korupsi 6,30 5,20 4,90 5,58 5,58 88,5719 Opini BPK WTP WTP WDP WTP WTP WTP
16 Terwujudnya peningkatan kualitaspelayanan publik
20 Indeks Kepuasan Masyarakat 80 68 72 77 75 93,75
17 Meningkatnya Kapasitas danakuntabilitas kinerja
21 Predikat Akuntabilitas kinerja 76,00 70,75 70,97 75,14 77,37 101,8022 Predikat kinerja Penyelenggaraan
Pemerintah DaerahSangatTinggi
Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
6 Meningkatkankualitaslingkungan hidup
18 Meningkatnya Indeks KualitasLingkungan
23 Indeks Kualitas Lingkungan 80,19 74,07 78,29 81,97 83,19 103,74
19 Menurunnya tingkat emisi gas rumahkaca
24 Intensitas Emisi 1.350 1500 1611 1738 1.384 97,54
MISI :
Tujuan 1 :
Target Tahun TargetTahun
TargetTahun
TargetTahun
TargetTahun
Target Tahun
2.018 2014 2014 2014 2014 20141. Indeks Pembangunan Manusia
76,71 78 8,5 8,5 8,5 8,5 8,5
Kondisi Awal2013
Cara Mencapai Tujuan dan sasaran
Mewujudkan Kualitas Sumber Daya Manusia Kaltim yang Mandiri dan Berdaya Saing Tinggi
Meningkatkan Kualitas SDM Kaltim
No. Indikator
Sasaran
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMURRENCANA STRATEGISTAHUN 2013 S/D 2018
Ket
2014 2015 2016 2017 2018
1 4 5 6 7 8 9 10 11 12Meningkatnya IndeksPembangunan Manusia (IPM)
1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 76,71 77.01 77,14 77,28 77,42 78,00
Meningkatnya Angka MelekHuruf
2. Angka Melek Huruf (%) 98,30 98,40 98,50 98,60 98,80 99,50 Peningkatan kualitaspenyelenggaraan pendidikandanPeningkatankesadaran masyarakat
1 Program pendidikan non formal
Meningkatnya rata-rata lamasekolah
3. Angka Rata - Rata Lama Sekolah (%) 9,60 10,00 10,50 11,00 11,50 12,00 2 Program wajib belajar pendidikandasar sembilan
3 Program pendidikan menengah
Meningkatnya angka harapanhidup
4. Angka Harapan Hidup (AHH) 71,4 71,50 71,75 72,00 72,50 73,00 Peningkatan kualitaslayanan kesehatan a.Peningkatanakses di bidangkesehatan b. Peningkatanmutu di bidang kesehatan
4 Program pengadaan, Peningkatansarana dan prasaranaRS/RSJ/RSP/RSM
Meningkatnya pendapatanperkapita
5. Pendapatan perkapita 44,65 46,65 48,65 50,65 52,65 54,65 Pengembangan ekonomikerakyatan a. Menjagaekspektasi masyarakat melaluitransparasi harga b.Pengarusutama an gender
5 Program Peningkatan Pembinaan &Pengawasan Ketenagakerjaan
Kondisi Awal2013
Cara Mencapai Tujuan dan sasaran
Target TahunStrategi Kebijakan
2
Sasaran
Ket
ProgramUraian Indikator
Peningkatan kualitaspenyelenggaraan pendidikana. Perluasan SubsidiPendidikan bagi seluruhpeserta didik dalam usia wajibbelajar b. PeningkatanRelevansi dan mutupendidikan c.Peningkatankesempatan belajar anak
MISI :Tujuan 2 :
Target Tahun2.018 2014 2011
1. Tingkat Kemiskinan6,06 5,00 5,20-5,40 5,80-6,00
2014 2015 2016 2017 20181 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Mewujudkan Daya Saing Ekonomi yang Berkerakyatan Berbasis Sumber Daya Alam dan Energi Terbarukan
Cara Mencapai Tujuan dan sasaran
Kondisi Awal2013
Target Tahun
2
Kondisi Awal2013Uraian Strategi Kebijakan Program
Ket
No. Indikator
Meningkatkan Kesejahteraan dan Pemerataan pendapatan masyarakat
Indikator
Sasaran
Target Tahun
1 4 5 6 7 8 9 10 11 12Menurunnya tingkatkemiskinan
6 Tingkat Kemiskinan 6,06 6,00 5,75 5,35 5,15 5,00 PercepatanPengentasanKemiskinan a.PeningkatanKualitasBantuan dan Perlindungansosial bagi masyarakatmiskin;b. Pemberdayaanmasyarakat dalamkemandirian bekerja c.Pemberdayaanusaha ekonomimasyarakat miskin d.Penyediaaninfrastruktur dasar bagimasyarakat miskin
- Program PenanggulanganKemiskinan bidang Pendidikan -Program PenanggulanganKemiskinan bidang Kesehatan -Program PenanggulanganKemiskinan bid. KesejahteraanSosial utk mengukur indekskedalaman kemiskinan -Program PenanggulanganKemiskinan bidangPemberdayaan Masyarakat -Program PenanggulanganKemiskinan bidangKesejahteraan Sosial - ProgramPenanggulangan Kemiskinanbidang PemberdayaanPerempuan - ProgramPenanggulangan Kemiskinanbidang Ketenagakerjaan -Program PenanggulanganKemiskinan bidang Kehutanan -Program PenanggulanganKemiskinan Bidang PertanianTanaman Pangan - ProgramPenanggulangan KemiskinanBidang Peternakan - ProgramPenanggulangan Kemiskinanbidang Sarana dan Prasarana
2
Menurunnya tingkatpengangguran
7 Tingkat Pengangguran 8,90 8,00 7,00 6,50 6,00 5,11 Peningkatan danPerluasan Kesempatankerja a. Perluasanlapangan kerja b.Peningkatan Kualitastenaga kerja c.Peningkatan daya saingtenaga kerja danpengembangankesempatan kerja
- Program peningkatan kualitasdan produktivitas tenaga kerja. -Program pengembangansistem pendukung bagi usahamikro, kecil dan menengah -Program PengembanganKewirausahaan danKeunggulan Kompetitif, Usahakecil menengah - ProgramPeningkatan KualitasKelembagaan Koperasi -Program peningkatan upayapenumbuhan kewirausahaandan kecakapan hidup pemuda. -Program PengembanganKewirausahaan Kompetitif . -Program PeningkatanKesempatan Kerja. - ProgramPemberdayaan Remaja Putus
Menurunnya tingkatpengangguran
7 Tingkat Pengangguran 8,90 8,00 7,00 6,50 6,00 5,11 Peningkatan danPerluasan Kesempatankerja a. Perluasanlapangan kerja b.Peningkatan Kualitastenaga kerja c.Peningkatan daya saingtenaga kerja danpengembangankesempatan kerja
- Program peningkatan kualitasdan produktivitas tenaga kerja. -Program pengembangansistem pendukung bagi usahamikro, kecil dan menengah -Program PengembanganKewirausahaan danKeunggulan Kompetitif, Usahakecil menengah - ProgramPeningkatan KualitasKelembagaan Koperasi -Program peningkatan upayapenumbuhan kewirausahaandan kecakapan hidup pemuda. -Program PengembanganKewirausahaan Kompetitif . -Program PeningkatanKesempatan Kerja. - ProgramPemberdayaan Remaja Putus
Meningkatnya daya belimasyarakat
8 Tingkat Inflasi 9,65 6,00 + 1 6,30 +1 6,70 + 1 5,90 + 1 5,50 +1
9 Paritas daya beli/PPP Pengembangan ekonomikerakyatan a. Menjagastabilitas harga danefisiensi distribusi barangb. Peningkatan investasisektor UMKM c. Menjagaekspektasi masyarakatmelalui transparasi harga
- Program pengendalian danevaluasi hasil pelaksanaanpembangunan daerah. -Program Peningkatan EfisiensiPerdagangan Dalam Negeri. -Program Penguatan KoordinasiTim Pengendali Inflasi Daerah(TPID
Menurunnya Indeks Gini 10 Indeks Gini 0,36 0,35 0,34 0,33 0,32 0,32
MISI :
Tujuan 3 :
TargetTahun
TargetTahun
TargetTahun
TargetTahun
Target Tahun
2014 2014 2014 2014 20141. Pertumbuhan ekonomi dengan
Migas1,59 4,7 - 5,3 5,50-6,00 5,50-6,00 5,50-6,00 5,50-6,00
2014 2015 2016 2017 20181 4 5 6 7 8 9 10 11 12
11 Pertumbuhan ekonomi denganmigas (%)
1,59 2,3 - 3,2 3,2 - 3,7 3,6 - 4,3 4,2 - 4,8 4,7 - 5,3Meningkatnya pertumbuhanekonomi yang berkualitas
Cara Mencapai Tujuan dan sasaran
Uraian Indikator
Sasaran
Meningkatkan pertumbuhan ekopnomi hijau
No. Indikator Kondisi Awal20013
Mewujudkan Daya Saing Ekonomi yang Berkerakyatan Berbasis Sumber Daya Alam dan Energi Terbarukan
Target Tahun2018
Ket
Percepatan transformasiekonomi a. Peningkataninvestasi daerah denganmenciptakan ikliminvestasi yang berdayasaing global b.Pengembangan pusat-pusat pertumbuhanekonomi baru c.Peningkatan nilai tambahprodukpertanian dalamarti luas(Integrasi ProsesHulu Hilir. d. Peningkatanekspor produk olahan e.Pengembangan ekowisata
- Program Peningkatan IklimInvestasi dan RealisasiInvestasi. - ProgramPeningkatan Promosi danKerjasama Investasi. - ProgramKemudahan Pelayanan danPercepatan Proses Perijinan. -Program Penataan StrukturIndustri Hulu - Hilir. - ProgramPerluasan Kebun Sawit. -Program PeningkatanKemampuan Teknologi Industri.- Program PeningkatanPemasaran Hasil ProduksiPeternakan. - ProgramPengembangan produk-produkperkebunan unggulan daerah. -Program PeningkatanKerjasama PerdaganganInternasional. - ProgramPeningkatan danPengembangan Ekspor. -Program PengembanganKawasan Industri PariwisataDerawan. - ProgramPengembangan Destinasi
2
Kondisi Awal2013
Target TahunStrategi Kebijakan Program
11 Pertumbuhan ekonomi denganmigas (%)
1,59 2,3 - 3,2 3,2 - 3,7 3,6 - 4,3 4,2 - 4,8 4,7 - 5,3
12 Pertumbuhan ekonomi tanpamigas (%)
5,17 5,5 - 6,3 7,0 - 7,3 7,7 - 8,3 8,0 - 8,7 8,3 - 8,9
13 Pertumbuhan ekonomi nonmigas dan non batubara (%)
7,47 7,2 - 7,9 7,7 - 8,0 7,6 - 8,2 7,8 - 8,4 8,2 - 8,6
Meningkatnya kontribusisektor pertanian dalam artiluas
14 Kontribusi sektor pertaniandalam arti luas (%)
6,50 6,50 7,00 8,00 9,00 10,00 Pengembangan agribisnisa. Meningkatnyaekspor produk unggulandaerah b. Penguatan matarantai kawasan2 agribisnisc. Penerapan InovasiTeknologi Agrobisnis d.Pengembangan industripengolahan produkunggulan daerah
- Program PerluasanKomoditas Perkebunan NonSawit. - ProgramPengembangan Kawasan danUsaha Peternakan. - ProgramOptimalisasi Pengelolaan danPemasaran ProduksiPerikanan. - ProgramPeningkatan danPengembangan Industri Olahannon migas
Meningkatnya pertumbuhanekonomi yang berkualitas
Percepatan transformasiekonomi a. Peningkataninvestasi daerah denganmenciptakan ikliminvestasi yang berdayasaing global b.Pengembangan pusat-pusat pertumbuhanekonomi baru c.Peningkatan nilai tambahprodukpertanian dalamarti luas(Integrasi ProsesHulu Hilir. d. Peningkatanekspor produk olahan e.Pengembangan ekowisata
- Program Peningkatan IklimInvestasi dan RealisasiInvestasi. - ProgramPeningkatan Promosi danKerjasama Investasi. - ProgramKemudahan Pelayanan danPercepatan Proses Perijinan. -Program Penataan StrukturIndustri Hulu - Hilir. - ProgramPerluasan Kebun Sawit. -Program PeningkatanKemampuan Teknologi Industri.- Program PeningkatanPemasaran Hasil ProduksiPeternakan. - ProgramPengembangan produk-produkperkebunan unggulan daerah. -Program PeningkatanKerjasama PerdaganganInternasional. - ProgramPeningkatan danPengembangan Ekspor. -Program PengembanganKawasan Industri PariwisataDerawan. - ProgramPengembangan Destinasi
Tercapaianya swasembadapangan
15 Rasio pemenuhan beras (%) 72 73 78 82,01 86 100,22 PeningkatanProduksi Pangana. Peningkatanareal pertanian melaluicetak sawah dan optimasilahan; b. Penerapanmekanisasi dan teknologipertanian c. Penyediaantenaga kerja petani melaluiprogram transmigrasi d.Peningkatan infrastruturpertanian e. Peningkatanproduktivitas pertanian f.Perbaikan tata niagaproduk pangan
- Program PeningkatanProduksi pertanian. - ProgramPenerapan TeknologiPertanian/perkebunan. -Program PemberdayaanPenyuluhPertanian/Perkebunan. -Program Pengembangan SDMKelautan dan PerikananBerkualitas. - ProgramPengembangan danPenguatan KelembagaanPenyuluh. - ProgramPengembangan WilayahTransmigrasi. - ProgramPengembangan danPengelolaan Jaringan Irigasi,Rawa dan Jaringan PengairanLainnya. - ProgramPeningkatan produksi HasilPeternakan. - ProgramPengembangan KawasanBudidaya Laut, Air Payau, danAir Tawar. - Programpengembangan perikanantangkap. - ProgramPengembangan Kawasan
Tercapaianya swasembadapangan
15 Rasio pemenuhan beras (%) 72 73 78 82,01 86 100,22 PeningkatanProduksi Pangana. Peningkatanareal pertanian melaluicetak sawah dan optimasilahan; b. Penerapanmekanisasi dan teknologipertanian c. Penyediaantenaga kerja petani melaluiprogram transmigrasi d.Peningkatan infrastruturpertanian e. Peningkatanproduktivitas pertanian f.Perbaikan tata niagaproduk pangan
- Program PeningkatanProduksi pertanian. - ProgramPenerapan TeknologiPertanian/perkebunan. -Program PemberdayaanPenyuluhPertanian/Perkebunan. -Program Pengembangan SDMKelautan dan PerikananBerkualitas. - ProgramPengembangan danPenguatan KelembagaanPenyuluh. - ProgramPengembangan WilayahTransmigrasi. - ProgramPengembangan danPengelolaan Jaringan Irigasi,Rawa dan Jaringan PengairanLainnya. - ProgramPeningkatan produksi HasilPeternakan. - ProgramPengembangan KawasanBudidaya Laut, Air Payau, danAir Tawar. - Programpengembangan perikanantangkap. - ProgramPengembangan Kawasan
Meningkatnya pemanfaatanenergi terbarukan
16 Bauran energi baru terbarukan(%)
0,02 0,62 1,12 1,62 2,12 3,00 Pemenuhan KebutuhanEnergi ramah Lingkungana. Peningkatanbauran energi baru danterbarukan b. Peningkatanrasio elektrifikasi
- Program Diversifikasi Energi. -Program peningkatanpenerapan teknologipeternakan. - ProgramPeningkatan InfrastrukturKetenagalistrikan. - Programpengembangan listrik pedesaan
MISI :Tujuan 4 :
TargetTahun
TargetTahun
TargetTahun
Target Tahun2014 2014 2014 2014 2014
1. Indeks Kepuasan LayananInfrastruktur dasar
5,00 7,00 21 21 21 21 21
2014 2015 2016 2017 2018
Mewujudkan Infrastruktur Dasar yang Berkualitas bagi Masyarakat secara MerataMenyediakan Infrastrukut Dasar yang Berkualtias
Cara Mencapai Tujuan dan sasaran
Kondisi Awal2013
No. Indikator Kondisi Awal20013
Target Tahun2018
Program
2
KetTarget Tahun
Sasaran
Strategi KebijakanUraian Indikator2014 2015 2016 2017 2018
1 4 5 6 7 8 9 10 11 12Meningkatnya kepuasanmasyarakat terhadappelayanan infrastrukturdasar
17 Indeks Kepuasan LayananInfrastruktur dasar
5,00 5,50 6,00 6,50 6,80 7,00 Peningkatan kualitasinfrastruktur dasar a.Peningkatankualitas dan kapasitasinfrastruktur transportasib. Peningkatan kualitasdan kapasitas infrastrukturdan transportasidi kawasan Maloy,kawasan industri lainnyadan pusat pertumbuhanc. Peningkatankonektivitas antar kawasanindustri dan pusatpertumbuhan
- Program Pembangunan Jalandan Jembatan. - ProgramRehabilitasi/ PemeliharaanJalan dan Jembatan. - Programpeningkatan daya sainginvestasi sektor jalan danJembatan. - Programpembangunan jalan tol. -Program peningkatan dayasaing investasi sektortransportasi darat, laut, udaradan ASDP. - Programpembukaan keterisolasianwilayah sektor jalan danjembatan. - Programpembukaan keterisolasianwilayah sektor transportasiudara. - Program sarana danprasarana telekomunikasi. -Program Penyediaan danpengelolaan air baku. -Program pengembangankinerja pengelolaan air minumdan air limbah. - Programpeningkatan daya saing sektorsumberdaya air. - Program
Kondisi Awal2013 Program
2
Ket
Strategi KebijakanUraian Indikator
MISI :
Tujuan 5 :
1. Indeks Kepuasan Masyarakat(IKM)
68 85
2014 2015 2016 2017 2018
No. Indikator Kondisi Awal20013
Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik
Strategi Kebijakan
Target Tahun2018
Mewujudkan Tata Kelola Pemeritahahn yang Profesional, Transparan dan Berorientasi pada Pelayanan Publik
Uraian Indikator Kondisi Awal2013
Sasaran Cara Mencapai Tujuan dan sasaran
Program
2
Target TahunKet
2014 2015 2016 2017 20181 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Terwujudnya pemerintahyang bersih dan bebas KKN.
18 Indeks Persepsi Korupsi 5,20 5,20 5,70 6,30 6,70 7,00 Reformasi birokrasidan tata kelolapemerintahan dan.Standarisasirencana danprosedur tiga prioritasfocus
- Program penguatankelembagaan PTSP. - Programpengembangan zona integritas.- Program pencegahan danpemberantasan KKN
19 Opini BPK WTP WTP WTP WTP WTP WTPTerwujudnya peningkatankualitas pelayanan publik
20 Indeks Kepuasan Masyarakat(IKM)
68 (baik) 70 (baik) 75 (baik) 80(sangat
baik)
83(sangat
baik)
85(sangat
baik)
Reformasi birokrasi dantata kelola pemerintahandan Peningkatankapasitas dan manajemenaparatur
- Program peningkatanpelayanan publik. - Programpembinaan danpengembangan aparatur. -Pengembangan data statistik
Meningkatnya Kapasitas danakuntabilitas kinerja
21 Predikat Akuntabilitas kinerja 70,75 (B+) 72,00 (B+) 74,00(B+)
76,00(B+)
78,00(B+)
80,00 (A)
22 Kinerja Pemerintahan Daerah Tinggi Tinggi Tinggi SangatTinggi
Sangat Tinggi SangatTinggi
Strategi Kebijakan
Reformasi birokrasidan tata kelolapemerintahan danPercepatanpencapaian target-targetpenyelenggaraa nReformasi birokrasi (RB)dan tatakelolapemerintahan yang baikReformasi birokrasidan tata kelolapemerintahan dan yangbaik
- Program peningkatan kualitasmanajemen berbasis kinerja. -Peningkatan KinerjaPemerintahan Daerah. -Program Pendidikan politikmasyarakat
Uraian Indikator Kondisi Awal2013 Program
2
Ket
MISI :
Tujuan 6 :
TargetTahun
TargetTahun
TargetTahun
TargetTahun2014 2014 2014 2014
1 Indeks Kualitas lingkungan 74,07 82,00 5,28 5,28 5,28 5,28
2014 2015 2016 2017 20181 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Meningkatnya IndeksKualitas Lingkungan
23 Indeks Kualitas Lingkungan 74,07 78,29 79,24 80,19 81,14 82,00 Peningkatan kualitaslingkungan hidup a.Perbaikan tatakelola dan perijinanpemanfaatan hutan danlahan b. Meningkatkankualitas perencanaanpemanfaatan & pengendaliantata ruang dan luastutupan lahan. c.Pemanfaatan lahan-lahanterdegradasi d.Meningkatkan kualitasudara, Perairan, danlingkunganhidup perkotaan e.Penegakan hukumlingkungan
,- Program Pengelolaan danPengembangan KPH. -Program Rehabilitasi Hutan danLahan. - ProgramPenyelenggaraan PenataanRuang. - Program RehabilitasiHutan Mangrove. - ProgramPembinanaan PerkebunanRamah Lingkungan. - ProgramPenilaian Kinerja Perusahaandalam Pengelolaan LingkunganHidup. - Program PengendalianPencemaran dan PengrusakanLingkungan Hidup. - ProgramPengembangan KinerjaPengelolaan Persampahan. -Program Peningkatan Peranserta masyarakat dalampengelolaan LH. - ProgramPeningkatan Edukasi danKomunikasi Publik tentagPengelolaan LH. - ProgramPengembangan kapasitas
Kondisi Awal20013No.
Cara Mencapai Tujuan dan sasaran
Ket
2
Strategi Kebijakan Program
Mewujudakan Kualtias Lingkungan yang Baik dan Sehat serta Berspektif Perubahan Iklim
Uraian Indikator Kondisi Awal2013
Target Tahun
Target Tahun2018
Sasaran
Indikator
Meningkatkan Kualitas Lingkungan hidup
Meningkatnya IndeksKualitas Lingkungan
23 Indeks Kualitas Lingkungan 74,07 78,29 79,24 80,19 81,14 82,00 Peningkatan kualitaslingkungan hidup a.Perbaikan tatakelola dan perijinanpemanfaatan hutan danlahan b. Meningkatkankualitas perencanaanpemanfaatan & pengendaliantata ruang dan luastutupan lahan. c.Pemanfaatan lahan-lahanterdegradasi d.Meningkatkan kualitasudara, Perairan, danlingkunganhidup perkotaan e.Penegakan hukumlingkungan
,- Program Pengelolaan danPengembangan KPH. -Program Rehabilitasi Hutan danLahan. - ProgramPenyelenggaraan PenataanRuang. - Program RehabilitasiHutan Mangrove. - ProgramPembinanaan PerkebunanRamah Lingkungan. - ProgramPenilaian Kinerja Perusahaandalam Pengelolaan LingkunganHidup. - Program PengendalianPencemaran dan PengrusakanLingkungan Hidup. - ProgramPengembangan KinerjaPengelolaan Persampahan. -Program Peningkatan Peranserta masyarakat dalampengelolaan LH. - ProgramPeningkatan Edukasi danKomunikasi Publik tentagPengelolaan LH. - ProgramPengembangan kapasitas
Menurunnya tingkat emisigas rumah kaca
24 Intensitas Emisi (ton CO2/PDRBUS $ juta)
1.500 1.498 1.458 1.350 1.300 1.250 Peningkatan kualitaslingkungan hidup a.Penerapan konsep danstrategi pembangunanekonomi (green economy)yang ramah lingkungandan berkelanjutan b.Penurunanemisi gas rumah kaca
- Program PengarusutamaanPerubahan Iklim dan greenekonomi dalam PerencanaanPembangunan Daerah. -Program perlindungan atmosfirdan perubahan iklim. -Inventarisasi emisi gas rumahkaca
Lampiran
Sejalan dengan pelaksanaan pembangunan mewujudkan Visi danMisi Kaltim Maju 2018, maka pada tahun 2015 dan 2016 PemerintahProvinsi Kalimantan Timur, juga mendapat berbagai penghargaan dariPemerintah, lembaga independen sebagai bentuk pengakuan pihak lainserta cerminan keberhasilan pembangunan Kalimantan Timur. Berikutbeberapa prestasi dan penghargaan yang diperoleh baik penghargaanselaku Gubernur, Wakil Gubernur maupun yang diterima oleh SatuanKerja Perangkat Daerah (SKPD).1. Penghargaan wahana tata nugraha dari Presiden RI, 2015
2. Penghargaan pendidikan dwidja praja nugraha dari Presiden RI,
2016
3. Penghargaan akuntabilitas kinerja pemerintahan terbaik pertama
dari kantor menteri negara pendayagunaan aparatur negara &
reformasi birokrasi 6 tahun berturut-turut tahun 2010, 2011, 2012,
2013, 2014 dan 2015 (dengan nilai bb – sangat baik)
4. Penghargaan integrity award 2015 dari majalah integritas
5. Penghargaan obsession award “best contributing governors atau
pemimpin yang gigih berkontribusi terhadap rakyat kaltim
mewujudkan otonomi khusus” 2015 dari obsession media group
6. Penghargaan juara pertama “bhumandala award” dari badan
informasi geospasial tahun 2016
7. Penghargaan inovasi administrasi negara award dari LAN RI dan
menteri PAN & RB RI tahun 2016
8. Penghargaan top it and top telco 2016, dari kementerian riset dan
dikti ri dan kementerian kominfo RI bekerjasama dengan majalah
itech
9. Penghargaan kaltim raih terbaik II anugrah pangripta nusantara
2015. Presiden joko widodo
10. Penghargaan bkn award 2015, kategori pengelolaan kepegawaian
oleh wakil presiden jusuf kalla
11. Penghargaan akip pemprov kaltim sebagai terbaik predikat BB plus
dalam penilaian pengelolaan akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah (akip) 2015. Penilaian tersebut diberikan kementerian
pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi (Kemen
PAN dan RB) bagi kementerian/lembaga serta provinsi dan
menempatkan kaltim berada di posisi ketiga nasional setelah
yogyakarta dan jawa timur.
12. Penghargaan keterbukaan informasi. Kaltim memperoleh
penghargaan sebagai peringkat III keterbukaan informasi.
Penghargaandiberikan karena kaltim berhasil melaksanakan uu no.
14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik.