Download - Katalogisasi dan klasifikasi iii
Katalogisasi dan Klasifikasi(Bagian III)
lanjutan dari Bagian I dan Bagian II modul 4
OlehIsa Ansori
Pendahuluan
Telah dijelaskan dalam pembahasan sebelumnya bahwa proses pembuatan indeks (dalam hal ini
Katalog) meliputi dua kegiatan yaitu: Pengatalogan Deskriptif dan Pengindeksan Subyek.
Proses Pengatalogan Deskrisptif sudah diterangkan, dan tiba saatnya menjelaskan teknik Pengindeksan
Subyek!
Selamat Menikmati…..
Apa itu pengindeksan subyek?
Pengindeksan subyek adalah proses mengidentifikasi subyek suatu
dokumen (bahan pustaka)
Apa tujuan pengindeksan subyek?
Tujuan dari pengindeksan subyek adalah:• Menunjukkan apa yang
dimiliki perpustakaan mengenai subyek tertentu.
• Menunjukkan apa yang ada di perpustakaan tentang subyek yang berkaitan/berhubungan dengan subyek yang diminta
Apa saja kegiatan dalam Pengindeksan Subyek?Pengindeksan subyek meliputi dua kegiatan:• Klasifikasi bahan pustaka,
menghasilkan nomor kelas atau notasi sebagai deskripsi indeks.
• Penentuan Tajuk Subyek, menghasilkan kata/frase sebagai deskripsi indeks
Bagaimana cara pengindeksan subyek?
Pengindeksan subyek mencakup dua langkah intelektual terpisah:• Analisis konseptual
(analisis isi/subyek) suatu dokumen.
• Penerjemahan unsur-unsur analisis konseptual ke dalam kosa kata tertentu atau bahasa indeks.
Apa yang dilakukan dalam analisis konseptual (analisis isi/subyek) dokumen?
Analisis subyek mencakup:• Menentukan mengenai
apa dokumen tersebut.• Memilih konsep-konsep
dan menyatakannya dengan bahasa alamiah.
• Menyusun rangkuman spesifik
Lanjutan….
Karenanya seorang pengindeks (indexer) harus:• Memahami subyek dokumen, • Memiliki pengetahuan yg baik ttg
kebutuhan pemakai. • Menangkap apa dokumen dan
mengapa pemakai tertarik membacanya
• Memperkirakan aspek2 mana dari dokumen yang paling penting dan yang mungkin didekati pemakai pada waktu penelusuran.
• Analisis ini dicatat atau biasanya hanya dalam pemikiran pengindeks.
Dan apa yang dilakukan pada tahap penerjemahan analisis konseptual ke dalam kosa kata tertentu/bahasa indeks?
• Dalam kebanyakan sistem ini berarti menggunakan suatu kosa kata terawasi atau terkendali (“controlled vocabulary”), yaitu sekelompok istilah terbatas yang harus digunakan untuk mewakili subyek dokumen.
• Kosa kata ini bisa berupa daftar tajuk subyek, bagan klasifikasi, tesaurus, atau daftar istilah dan frase terpilih.
Baik2, kembali ke persoalan analisis subyek, bagaimana prosesnya?
Sebelumnya perlu diketahui oleh setiap pengindeks (indexer) bahwa:
“setiap bahan pustaka mengandung konsep-konsep, karenanya, setiap pengindeks harus mengenali dan memahami jenis dan peran
konsep tersebut pada saat melakukan analisis subyek”.
Konsep2 apaan itu?
Terkait bahan pustaka konsep yg penting adalah:1. Disiplin ilmu, terbagi:– Disiplin fundamental– Sub disiplin
2. Fenomena3. Faset, Fokus, Foci4. Bentuk, terbagi:– Bentuk fisik– Bentuk penyajian– Bentuk intelktual
5. Jenis Subyek
Terkait kegiatan analisis subyek, meliputi:1. Urutan Sitasi, yg menjelaskan
teknik pengurutan konsep2 bahan pustaka.
2. Rangkuman spesifik, terkait jumlah konsep yang akan dipilih untuk deskripsi indeks.
Baik, jelaskan satu2, konsep disiplin ilmu, apa itu?
Maksudnya adalah bahwa setiap bahan pustaka pasti terkait suatu disiplin ilmu tertentu, seperti HUKUM, SOSIOLOGI, EKONOMI, dsb.
Disiplin ilmu terbagi menjadi:• Disiplin fundamental (fundamental
disciplines), yaitu bidang ilmu pengetahuan dasar/utama, seperti: Matematika, Ilmu Alamiah, Ilmu kemanusiaan (humaniora), Sejarah, Pengetahuan Moral, Kesenian, Agama dan Filsafat.
• Subdisiplin (subdisciplines), yaitu spesialisasi dari disiplin ilmu tersebut di atas. Contohnya, Ilmu Alamiah dengan subdisiplin: biologi, fisika, kimia dsb. Ilmu Kesenian dg subdisiplin: Seni tari, seni lukis, dsb.
Berikutnya konsep fenomena, apa itu?
Maksudnya, setiap bahan pustaka yang terkait suatu disiplin atau subdisiplin ilmu tertentu pasti mengkaji suatu fenomena terkait disiplin/subdisiplin itu berupa BENDA atau WUJUD. Jadi fenomena = obyek kajian suatu disiplin ilmu
Benda/wujud itu dapat berupa:• Wujud konkrit (concrete entity),
spt: rumah, anak, kendaraan, uang, dsb.
• Ide abstrak (abstract idea), spt: cinta, kecantikan, kecerdasan, dsb.
Fenomena ini yg nantinya berperan sebagai SUBYEK dalam analisis subyekKonsep SUBYEK ini menunjukkan dokumen itu MENGENAI APA
Kalau konsep Faset?Faset adalah KELOMPOK FENOMENA yang dikaji oleh disiplin ilmu tertentu dan MEMILIKI SATU CIRI BERSAMA
DISIPLIN ILMU
KELOMPOK FENOMENA (FASET)
CIRI BERSAMA
NAMA FASET
Kedokteran Kepala, Kaki, Tangan, Jantung, paru-paru, dsb
Bagian Tubuh Faset Bagian Tubuh
Cacar, Malaria, Flu, Kanker, tipus, dsb.
Penyakit Faset Penyakit
Ilmu Perpustakaan
Buku, Majalah, Koran, Peta, Kaset, Mikrofis, dsb.
Bahan Pustaka
Faset Bahan Pustaka
Perpus Sekolah, Perpus Umum, Perpus PT, dsb.
Jenis Perpustakaan
Faset Jenis Perpustakaan
Tiap disiplin/subdisiplin ilmu mempunyai faset-faset yang khas untuk bidang ilmu tersebut, kecuali faset TEMPAT (SPACE) DAN WAKTU (TIME)
yang merupakan faset umum (bisa terdapat di semua bidang ilmu)
Konsep Fokus dan Foci?• Fokus adalah bentuk tunggal dari suatu faset = satu
anggota Faset.• Foci adalah jamak dari suatu faset = dua atau lebih
anggota faset
CIRI PEMBAGIAN
FASET FOCI FOKUS
Penyakit Malaria, flu, kanker, tipus, TBC, Campak… dst.
Malaria, TBC TBC
Bahan Pustaka Buku, majalah, mikrofis, kaset, pamlet, peta, CD… dst
Buku, Majalah, CD
Buku
Antara foci dan ciri pembagian menghasilkan hubungan GENUS – SPECIES. Contoh, semua fokus dari faset penyakit merupakan species dari genus penyakit (TBC = species dari genus penyakit)
Kalau Konsep Bentuk?
Terkait konsep bentuk, dokumen (bahan pustaka) dapat mempunyai:• Bentuk fisik (physical form): buku, kaset, film, filmstrip, mikroform, dsb.
Bentuk fisik tdk mempengaruhi subyek dokumen.• Bentuk penyajian:
– Menggunakan lambang dalam penyajian informasinya, spt: bahasa (Indonesia, Arab, dsb); Matematik (rumus, statistik); Gambar (lukisan, peta, denah)
– Ada seleksi, tata susunan atau peragaan khusus, spt: tata susunan (abjad, kronologi, kelas); format penyajian (laporan, pidato, esai); ringkasan (abstrak, sinopsis); kumpulan (antologi, ensiklopedi); kunci (bibliografi, indeks, katalog); peraturan (standar); untuk kelompok tertentu (untuk guru, menejer, pemula, lanjutan, dsb.)
• Bentuk Intelektual, menunjukkan pendekatan khusus. Contoh: kajian sejarah, misal “sejarah telekomunikasi” bukan dokumen dalam disiplin ilmu sejarah, tetapi bidang teknologi.
Konsep Bentuk menunjukkan APA dokumen itu?
Perhatian istilah sama dapat menunjukkan konsep SUBYEK atau BENTUK“Seni Tari Bali: suatu film”, Film di sini = bentuk fisik. “Perkembangan film Indonesia, Film di sini = konsep subyek. “Kamus kedokteran”, Kamus di sini = Bentuk penyajian. “Teknik menyusun kamus”, kamus di sini = konsep Subyek.
Kalau Jenis SUBYEK?
Subyek suatu dokumen dapat dibedakan atas 4 jenis subyek, yaitu:1. Subyek dasar (basic
suject)2. Subyek sederhana
(simple subject)3. Subyek majemuk
(compound subject)4. Subyek kompleks
(complex subject)
Apa itu subyek dasar?
Subyek dasar merupakan disiplin atau subdisiplin ilmu fundamental dan bersifat umum, seperti: PENDIDIKAN, FISIKA, BAHASA, dsb. Contoh:• Judul: Pengantar ilmu pendidikan.
Rangkuman: pendidikan• Judul: Dasar-dasar Fisika
Rangkuman: Fisika
Subyek sederhana?
Subyek sederhana, adalah subyek dokumen yang terdiri dari SATU SUBYEK DASAR dari satu disiplin/subdisiplin dan SATU FOKUS dari SATU FASET dalam disiplin/subdisiplin itu. Contoh:• Judul : Perpustakaan Sekolah
Rangkuman: Ilmu perpustakaan/Perpustakaan Sekolah/
• Judul : Pendidikan Sekolah DasarRangkuman: Pendidikan/Sekolah Dasar/
Subyek majemuk?Subyek majemuk, adalah subyek dokumen yang terdiri dari SATU SUBYEK DASAR + FOCI dari DUA atau LEBIH FASET. Contoh: • Judul: Kurikulum Sekolah Dasar
Rangkuman: Pendidikan/Sekolah Dasar : Kurikulum/
• Kurikulum Sekolah Dasar di Indonesia tahun 80-anRangkuman: Pendidikan/Sekolah Dasar : Indonesia : Tahun 80-an/
Subyek majemuk berbeda dengan subyek gabungan (composite subjects) yaitu gabungan antara dua atau lebih subyek dasar. Contoh:• Judul: Fisika dan Matematika
Rangkuman: Fisika : Matematika
Subyek kompleks?
Subyek kompleks, adalah subyek dokumen yang terbentuk akibat INTERAKSI ANTARA DUA SUBYEK DASAR . Contoh:• Judul: Pengaruh Pendudukan
Jepang pada Novel Indonesia• Subyek dasar: SEJARAH dan
KESUSASTERAAN• Rangkuman: Kesusasteraan /
Indonesia : Novel /
Konsep terkait dokumen dah habis dibahas, sekarang terkait kegiatan analisis subyek, yaitu Urutan Sitasi, apa itu?• Urutan sitasi, adalah teknik
mengurutkan konsep2 (terkait bahan pustaka) untuk menentukan subyek dokumen dengan tepat.
• Untuk dokumen yang subyeknya subyek dasar (1 subyek dasar) dan subyek sederhana (1 subyek dasar + 1 fokus dari satu faset) tidak menimbulkan masalah dalam urutan sitasinya.
• Sedangkan untuk dokumen yang subyeknya majemuk (1 subyek dasar + fokus-fokus (foci) dari dua atau lebih faset), menimbulkan masalah dalam pengurutan sitasinya.
• Masalah yang timbul adalah:– Bagaimana fokus-fokus tersebut
harus diurut?– Faset mana yang harus
didahulukan?• Karenanya, perlu aturan yang
menetapkan urutan prioritas
Kalau begitu, Bagaimana aturan untuk menetapkan urutan sitasi?Urutan sitasi (Citation Order) disebut juga Formula Faset (Facet Formula) atau Urutan kombinasi (Combination Order) mengikuti pedoman sebagai berikut:
Urutan sitasi standar (Ranganathan) dengan P-M-E-S-TPERSONALITY – MATTER – ENERGY – SPACE – TIMEPersonality = wujud atau hasil/produk akhir; Matter = materi atau sifat; Energy = aktivitas atau kegiatan; Space = ruang; Time = waktu
Konsensus Kajian dan Pengajaran, yaitu disesuaikan dg kebiasaan/kesepakatan yg berlaku dlm disiplin/subdisiplin ilmu tertentu.Misal dalam kesusasteraan jenis bahasa mendahului bentuk sastra.Contoh: Kesusasteraan / Bhs Arab:Puisi)
Tujuan / hasil akhir (Prupose / Product)
Pendekatan urutan sitasi yg laen?• Ada berbagai pendekatan dalam penentuan urutan sitasi, tetapi
prinsip fundamental adalah Ketergantungan (dependence).• Berbagai pendekatan dan prinsip itu dapat dirangkum menjadi
urutan sitasi sbb:WHOLE THING – KINDS (of a thing) – PARTS (of a thing) – MATERIALS – PROPERTIES – PROCESS – OPERATIONS – AGENTS – SPACE – TIMEContoh: WHOLE THING (ex, Bangunan) – KINDS (ex, Rumah) – PARTS (ex, Atap) – MATERIALS (ex, Tanah)PROPERTIES (sifat), PROCESS (yang terjadi secara alamiah, seperti penguapan) OPERATIONS (terjadi karena manusia, spt penyilangan), AGENTS (pelaku), SPACE (tempat), TIME (waktu)
• Memilih sitasi sangat penting sebab menentukan susunan/tempat dokumen. Tanpa urutan sitasi akan terjadi klasifikasi silang (cross classification) yg berakibat tersebarnya dokumen dengan subyek yang sama ke pelbagi kelas.