Kementerian Kelautan dan Perikanan
Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu
dan Keamanan Hasil Perikanan
Pusat Karantina Ikan
2012
KATEGORISASI TINGKAT RISIKO
MEDIA PEMBAWA HAMA DAN PENYAKIT
IKAN KARANTINA (HPIK)
KATEGORISASI TINGKAT RISIKO MEDIA PEMBAWA HAMA DAN PENYAKIT
IKAN KARANTINA (HPIK)
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU
DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN PUSAT KARANTINA IKAN
2012
Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa
Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK) i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya, penyusunan Kategorisasi Tingkat Risiko Media
Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK) dapat diselesaikan
dengan baik.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Prof. Dr. Ir. S.Budi
Prayitno, M.Sc., Prof. Drh. Bambang Pontjo P, MS. PhD. Ap.Vet., Drs.
Hardjono, M.Aq. MMA., dan semua pihak yang telah memberikan bantuan
dan dukungannya dalam penyusunan Kategorisasi Tingkat Risiko Media
Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK).
Kami menyadari dalam penyusunan Kategorisasi Tingkat Risiko
Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK) ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran senantiasa kami
harapkan demi penyempurnaan di masa yang akan datang. Akhirnya,
semoga Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa Hama dan Penyakit
Ikan Karantina (HPIK) ini bermanfaat dan dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Jakarta, Desember 2012
Kepala Pusat Karantina Ikan
Muhammad Ridwan
Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa
Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK) ii
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ................................................................................ iii DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... iv
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................... 1 A. Latar Belakang ....................................................................... 1 B. Dasar Hukum ......................................................................... 2 C. Tujuan .................................................................................... 3 D. Definisi dan Istilah .................................................................. 3
BAB II. KRITERIA DAN KATEGORISASI TINGKAT RISIKO ............ 6
A. Kriteria Tingkat Risiko ........................................................... 6 B. Kategorisasi Media Pembawa ................................................ 6
1. Media Pembawa Risiko Tinggi ........................................... 6 2. Media Pembawa Risiko Sedang......................................... 7 3. Media Pembawa Risiko Rendah ........................................ 7 4. Media Pembawa Risiko Dapat Diabaikan ........................... 8
BAB III. PERSYARATAN DAN TINDAKAN KARANTINA ................. 11 A. Kategori Risiko Tinggi ............................................................ 11
1. Media Pembawa Ikan ......................................................... 11 2. Media Pembawa Benda Lain ............................................. 12
B. Kategori Risiko Sedang .......................................................... 14 1. Media Pembawa Ikan ......................................................... 14 2. Media Pembawa Benda Lain ............................................. 16
C. Kategori Risiko Rendah .......................................................... 18 1. Media Pembawa Benda Lain berupa Pakan Ikan Buatan,
Pakan Ikan Alami yang Sudah Diproses dan Bahan Pembuat Pakan Ikan ......................................................... 18
D. Kategori Risiko Dapat Diabaikan ............................................ 18 1. Media Pembawa Ikan berupa Ikan yang Telah Diolah
(Matang) ............................................................................ 18 2. Media Pembawa Bentuk Lain Diluar Ikan dan Benda Lain
yang Berasal Dari Bagian Tubuh Ikan ................................ 19
BAB IV. PENUTUP ............................................................................ 20
LAMPIRAN......................................................................................... 21
Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa
Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK) iii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa.................. 8
Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa
Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK) iv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Jenis Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK) Berdasarkan Tingkat Risiko................. 21 Lampiran 2. Keputusan Kepala Badan Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Nomor: KEP. 02 / BKIPM/2013 tentang Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK) ............................................................ 40
Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa
Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK)
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perdagangan komoditas perikanan antar negara memberikan
dampak positif terhadap perolehan devisa dan pembangunan
perekonomian suatu negara. Pada sisi lain, disadari atau tidak
perdagangan antar negara juga memiliki risiko terhadap berpindahnya
hama dan penyakit ikan karantina (HPIK) melalui media pembawa yang
diperdagangkan. Berkaitan dengan adanya risiko tersebut, banyak
negara memberlakukan persyaratan atau ketentuan importasi yang ketat
agar komoditas perikanan bebas dari penularan HPIK yang tidak
dikehendaki oleh negara pengimpor.
Secara umum pencegahan masuknya HPIK dilakukan dengan
menerapkan persyaratan-persyaratan administratif maupun teknis
terhadap importasi suatu komoditas perikanan. Persyaratan yang
dikenakan merupakan hasil penilaian secara menyeluruh suatu HPIK
yang kemungkinan dapat berasosiasi pada media pembawa yang akan
dimasukkan melalui proses yang dikenal sebagai “Analisis Risiko Hama
dan Penyakit Ikan (ARHPI)”.
Dalam menyusun ARHPI diperlukan informasi penting terkait
dengan status media pembawa yang akan diimpor dan data keberadaan
suatu HPIK di negara asalnya, khususnya data tentang besarnya
kerusakan dan kerugian secara ekonomi yang ditimbulkan, daerah sebar
dan biologi HPIK. Berdasarkan data tersebut, maka negara pengimpor
dapat menentukan besaran risiko berdasarkan pengetahuan tentang
HPIK di negara pengekspor, sehingga potensi masuknya HPIK
bersamaan dengan media pembawa yang diimpor dan tindakan sanitary
dapat ditentukan untuk mengurangi risiko.
Berkaitan dengan HPIK yang berpotensi dapat terbawa bersama-
sama komoditas perikanan yang akan diimpor, perlu dilakukan suatu
Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa
Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK)
2
penentuan tingkat risiko untuk masing-masing komoditas, dalam bentuk
“Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan
Karantina (HPIK)” yang berfungsi sebagai dasar untuk penetapan
persyaratan serta standar tindakan karantina ikan yang harus dilakukan
jika memiliki risiko atau berpotensi membawa HPIK.
Melalui penerapan tindakan karantina ikan berdasarkan
Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa HPIK tersebut, maka
pelaksanaan tindakan karantina ikan dapat lebih mudah dan terarah,
lancar, efektif, efisien, tepat sasaran, serta dapat dipertanggungjawabkan
secara ilmiah. Kategorisasi tingkat risiko media pembawa HPIK dilakukan
dengan tetap mengacu pada peraturan perundangan karantina ikan,
standar internasional yang berlaku, serta berbagai referensi ilmiah terkait.
B. Dasar Hukum
Dasar hukum yang dijadikan acuan dalam Kategorisasi Tingkat
Risiko Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK)
adalah:
1. Undang-undang nomor 16 tahun 1992 tentang Karantina Hewan, Ikan,
dan Tumbuhan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992
nomor 56, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor
3482);
2. Peraturan Pemerintah nomor 15 tahun 2002 tentang Karantina Ikan.
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 nomor 36,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4197);
3. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia nomor
PER.20/MEN/2007 tentang Tindakan Karantina Terhadap Pemasukan
Media Pembawa ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia atau
Antar Area di dalam Wilayah Negara Republik Indonesia,
4. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia nomor
PER.29/MEN/2008 tentang Persyaratan Pemasukan Media Pembawa
Berupa Ikan Hidup.
Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa
Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK)
3
5. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia nomor
PER. 16/MEN/2011 tentang Analisis Risiko Importasi Ikan dan Produk
Perikanan.
6. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor
PER. 10/MEN/2012 tentang Kewajiban Tambahan Karantina Ikan.
7. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia nomor
PER. 11/MEN/2011 tentang Instalasi Karantina Ikan.
8. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor KEP.
03/MEN/2010 tentang Penetapan Jenis-jenis Hama dan Penyakit Ikan
Karantina, Golongan, Media Pembawa dan Sebarannya.
C. Tujuan
Tujuan penyusunan kategorisasi tingkat risiko media pembawa
HPIK adalah sebagai berikut:
1. Menentukan kategori tingkat risiko media pembawa HPIK (risiko
tinggi, risiko sedang, risiko rendah, dan risiko dapat diabaikan)
berlandaskan potensi risiko yang dapat ditimbulkan.
2. Menentukan persyaratan dan tindakan karantina yang diterapkan
terhadap media pembawa berdasarkan tingkat risiko media pembawa.
D. Definisi dan Istilah
1. Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK) adalah semua hama dan
penyakit ikan yang belum terdapat dan/atau telah terdapat hanya di
area tertentu di wilayah Republik Indonesia yang dalam waktu relatif
cepat dapat mewabah dan merugikan sosio ekonomi atau yang dapat
membahayakan kesehatan masyarakat.
2. Hama dan Penyakit Ikan Karantina Golongan I adalah semua Hama
dan Penyakit Ikan Karantina yang tidak dapat disucihamakan atau
disembuhkan dari Media Pembawanya karena teknologi perlakuannya
belum dikuasai.
Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa
Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK)
4
3. Hama dan Penyakit Ikan Karantina Golongan II adalah semua Hama
dan Penyakit Ikan Karantina yang dapat disucihamakan dan/atau
disembuhkan dari Media Pembawanya karena teknologi perlakuannya
sudah dikuasai.
4. Media pembawa adalah ikan dan/atau benda lain yang dapat
membawa hama dan penyakit ikan karantina
5. Ikan adalah semua biota perairan yang sebagian atau seluruh
hidupnya berada di dalam air, dalam keadaan hidup atau mati,
termasuk bagian-bagiannya.
6. Benda Lain adalah Media Pembawa selain ikan yang mempunyai
potensi penyebaran Hama dan Penyakit Ikan Karantina.
7. Pemasukan adalah memasukkan media pembawa dari luar negeri ke
dalam wilayah Republik Indonesia atau dari suatu area ke area lain di
dalam wilayah Republik Indonesia.
8. Tindakan karantina ikan adalah kegiatan yang dilakukan untuk
mencegah masuk dan tersebarnya hama dan penyakit ikan karantina
dari luar negeri dan dari suatu area ke area lain di dalam negeri, atau
keluarnya hama dan penyakit ikan dari dalam wilayah Republik
Indonesia.
9. Risiko adalah peluang atau peluang kejadian dan penilaian besarnya
konsekuensi dari suatu kejadian buruk (wabah) terhadap kesehatan
hewan dan manusia di suatu negara dalam selang waktu.
10. Kategorisasi adalah penyusunan, klasifikasi, penggolongan, atau
pengelompokkan media pembawa berdasarkan tingkat risiko atau
peluang membawa HPIK.
11. Analisis risiko adalah rangkaian kegiatan untuk mengevaluasi peluang
dan konsekuensi biologis dan ekonomis dari pemasukan suatu
komoditi ikan dari suatu negara atau antar area di wilayah Negara
Republik Indonesia.
Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa
Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK)
5
12. Instalasi Karantina Ikan adalah tempat beserta segala sarana dan
fasilitas yang ada padanya yang digunakan untuk melaksanakan
tindakan karantina.
13. Health Certificate adalah adalah dokumen resmi yang dikeluarkan
oleh otoritas kompeten atau lembaga yang berwenang yang
menyatakan bahwa media pembawa yang tercantum didalamnya
bebas dari HPIK.
14. Certificate of Origin atau CoO adalah dokumen yang membuktikan
barang yang tercantum didalamnya telah sepenuhnya diproduksi,
diproduksi, diolah atau berasal dari suatu negara tertentu.
15. Certificate of Analysis atau CoA adalah dokumen yang dikeluarkan
oleh otoritas yang tepat yang mengesahkan kualitas dari suatu
produk.
Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa
Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK)
6
BAB II
KRITERIA DAN KATEGORISASI TINGKAT RISIKO
A. Kriteria Tingkat Risiko
Kriteria penetapan tingkat risiko media pembawa didasarkan atas:
1. Bentuk media pembawa yang dibedakan menjadi hidup dan non
hidup;
2. Media pembawa yang berupa bahan olahan dibedakan berdasarkan
cara dan proses pengolahannya;
3. Benda lain yang berupa bahan patogenik, bahan biologik dan sarana
pengendali hayati dibedakan berdasarkan status registrasi yaitu
teregistrasi atau tidak terregistrasi;
4. Bentuk lainnya yang dibedakan berdasarkan peruntukan dan proses
pengolahannya.
B. Kategorisasi Media Pembawa
Kategorisasi tingkat risiko media pembawa dibedakan menjadi
empat, yaitu risiko tinggi, risiko sedang, risiko rendah dan risiko dapat
diabaikan.
1. Media Pembawa Risiko Tinggi
Media pembawa yang termasuk dalam kelompok risiko tinggi
adalah sebagai berikut:
a. Media pembawa berupa ikan (Pisces, Crustacea, Coelenterata,
Amphibia, Mamalia, Reptilia, Mollusca, Echinodermata, Algae)
dalam keadaan hidup dalam semua stadia.
b. Media pembawa (Pisces, Crustacea, Coelenterata, Amphibia,
Mamalia, Reptilia, Mollusca, Echinodermata, Algae) dalam bentuk
segar, basah, beku, baik dalam keadaan utuh maupun bagian-
bagian tubuh lainnya.
c. Media pembawa (Pisces, Crustacea, Coelenterata, Amphibia,
Mamalia, Reptilia Mollusca, Echinodermata, Algae) dalam bentuk
Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa
Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK)
7
olahan yang cara pengolahannya belum mematikan
mikroorganisme patogen.
d. Media pembawa benda lain berupa bahan patogenik, dan bahan
biologik serta sarana pengendali hayati yang tidak diregistrasi.
e. Media pembawa benda lain berupa bahan pembuat pakan ikan
yang proses pembuatannya tidak mematikan mikroorganisme
patogen.
2. Media Pembawa Risiko Sedang
Media pembawa yang termasuk dalam kelompok risiko sedang
adalah sebagai berikut:
a. Media pembawa berupa ikan (Pisces, Crustacea, Coelenterata,
Amphibia, Mamalia, Reptilia, Mollusca, Echinodermata, Algae)
dalam keadaan sudah diolah namun masih dapat membawa
mikroorganisme patogen.
b. Media pembawa benda lain berupa bahan pembuat pakan ikan
yang proses pembuatannya masih dapat membawa
mikroorganisme patogen.
c. Media pembawa benda lain berupa bahan biologik dan sarana
pengendali hayati yang telah diregistrasi.
3. Media Pembawa Risiko Rendah
Media pembawa yang termasuk dalam kelompok risiko rendah
adalah sebagai berikut:
a. Media pembawa berupa ikan (Pisces, Crustacea, Coelenterata,
Amphibia, Mamalia, Reptilia, Mollusca, Echinodermata, Algae)
dalam keadaan sudah diolah dan masih memungkinkan memiliki
potensi membawa mikroorganisme patogen.
b. Media pembawa benda lain berupa bahan pembuat pakan ikan
yang proses pembuatannya masih memungkinkan memiliki potensi
membawa mikroorganisme patogen.
Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa
Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK)
8
4. Media Pembawa Risiko Dapat Diabaikan
Media pembawa yang termasuk dalam kelompok risiko dapat
diabaikan adalah sebagai berikut:
a. Media pembawa berupa ikan (Pisces, Crustacea, Coelenterata,
Amphibia, Mamalia, Reptilia, Mollusca, Echinodermata, Algae)
dalam keadaan sudah diolah dan dipastikan sudah mematikan
mikroorganisme patogen.
b. Media pembawa bentuk lainnya yang proses pengolahannya
dipastikan sudah mematikan mikroorganisme patogen.
Rincian kategorisasi tingkat risiko media pembawa Hama dan
Penyakit Ikan Karantina (HPIK) dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1. Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa*)
No. Golongan
MP Bentuk Media
Pembawa
Kategori Tingkat Risiko Keterangan
Tinggi Sedang Rendah Dapat
Diabaikan
1 2 3 4 5 6 7
1. Ikan Hidup
Ikan Hidup
√
2. Ikan Non
Hidup Ikan segar dan beku
√
Termasuk bagian-
bagiannya
3. Ikan
Olahan
Ikan yang diolah (raw material)
√
Proses pengolahan tidak mematikan mikroorganisme
patogen
Ikan yang diolah
√
Proses pengolahannya masih dapat membawa
mikroorganisme patogen
Ikan yang diolah
√
Proses pengolahannya masih memungkinkan
memiliki potensi membawa
mikroorganisme patogen
Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa
Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK)
9
Ikan yang diolah
√
Proses pengolahannya dipastikan sudah
mematikan mikroorganisme
patogen
4.
Benda Lain
Bahan patogenik
√
Bahan biologik dan sarana pengendali hayati yang
tidak diregistrasi
√
Bahan biologik dan sarana pengendali hayati yang
sudah diregistrasi
√
Pakan Ikan Buatan
√
Pakan Ikan Alami hidup
dan beku √
Pakan Ikan Alami yang
sudah diproses
√
Pakan ikan alami yang proses pengolahannya masih dapat membawa
mikroorganisme patogen
Pakan Ikan Alami yang
sudah diproses
√
Pakan ikan alami yang proses pengolahannya masih memungkinkan
memiliki potensi membawa
mikroorganisme patogen
Bahan pembuat
pakan ikan √
Berasal dari bahan mentah atau telah
diproses tetapi proses pengolahannya tidak
mematikan mikroorganisme
patogen
Bahan pembuat
pakan ikan √
Berasal dari bahan yang telah diproses
tetapi pengolahannya masih dapat membawa
mikroorganisme patogen
Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa
Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK)
10
Bahan pembuat
pakan ikan √
Berasal dari bahan yang telah diproses
tetapi pengolahannya masih memungkinkan
memiliki potensi membawa
mikroorganisme patogen
5. Bentuk
Lain
Bentuk lain diluar ikan dan
benda lain, yang berasal dari bagian tubuh ikan
√ Tergantung
peruntukan dan proses pengolahannya
*) Keterangan:
Uraian lengkap disajikan dalam Lampiran 1.
Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa
Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK)
11
BAB III
PERSYARATAN DAN TINDAKAN KARANTINA
A. Kategori Risiko Tinggi
1. Media Pembawa Ikan
a. Persyaratan
1) Wajib
a) Dilengkapi dengan sertifikat kesehatan ikan (Health
Certificate/ HC).
b) Melalui tempat-tempat pemasukan yang telah ditetapkan.
c) Dilengkapi surat izin pemasukan (Rekomendasi).
d) Dilaporkan dan diserahkan kepada petugas karantina untuk
keperluan tindakan karantina.
e) Dimasukkan ke Instalasi Karantina Ikan.
2) Tambahan
a) Dilengkapi Certificate of Origin (CoO).
b) Dokumen pendukung lainnya seperti: packing list, airway
bill/bill of loading, invoice.
b. Tindakan Karantina
1) Pemeriksaan kelengkapan, keabsahan dan kebenaran dokumen
(pemeriksaan jenis, jumlah dan ukuran media pembawa).
2) Pengasingan di instalasi karantina ikan untuk kepentingan
pengamatan.
3) Pengamatan secara visual untuk mengetahui gejala klinis pada
media pembawa baik secara eksternal maupun internal.
4) Pengambilan sampel uji dari media pembawa untuk pemeriksaan
secara laboratoris.
5) Perlakuan dilakukan apabila hasil pemeriksaan angka 4)
ditemukan HPIK golongan II.
Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa
Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK)
12
6) Dilakukan penahanan apabila persyaratan wajib huruf a), b), d)
dan e) tidak terpenuhi.
7) Penolakan dilakukan apabila persyaratan wajib huruf c) tidak
dipenuhi dan setelah penahanan selama 3 (tiga) hari,
persyaratan wajib huruf a), b), d) dan e) tidak dapat dipenuhi.
8) Pemusnahan dilakukan apabila setelah pemeriksaan angka 4)
ditemukan HPIK golongan I atau setelah diberi perlakuan angka
5), media pembawa tidak bebas dari HPIK golongan II atau
setelah 3 (tiga) hari dilakukan penolakan angka 7), media
pembawa tidak dikirim kembali ke negara asal.
9) Pelepasan dilakukan apabila setelah dilakukan pemeriksaan
angka 1), dokumen lengkap, sah dan benar, dan setelah
pemeriksaan angka 4) media pembawa bebas dari HPIK.
2. Media Pembawa Benda Lain
a. Persyaratan
1) Wajib
a) Dilengkapi dengan Certificate of Analysis (CoA) bagi bahan
pembuat pakan ikan dan surat keterangan/sertifikat produk
untuk bahan patogenik, biologik dan sarana pengendali hayati.
b) Melalui tempat-tempat pemasukan yang telah ditetapkan.
c) Dilengkapi surat izin pemasukan dari Instansi yang berwenang
bagi pemasukan bahan patogenik, bahan biologik dan sarana
pengendali hayati.
d) Dilaporkan dan diserahkan kepada petugas karantina.
e) Dimasukkan ke instalasi karantina ikan bagi media pembawa
berupa bahan patogenik, bahan biologik, sarana pengendali
hayati, pakan ikan alami hidup dan beku serta bahan pembuat
pakan ikan yang belum diproses.
Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa
Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK)
13
2) Tambahan
a) Dilengkapi surat kesanggupan untuk mengamankan media
pembawa bahan patogenik, biologik dan sarana pengendali
hayati.
b) Dokumen pendukung lainnya seperti: packing list, airway
bill/Bill of Loading, invoice.
b. Tindakan Karantina
1) Bahan Patogenik, Biologik dan Sarana Pengendali Hayati
a) Pemeriksaan kelengkapan, keabsahan dan kebenaran
dokumen (pemeriksaan jenis dan jumlah media pembawa).
b) Pengambilan sampel uji dari media pembawa untuk
pemeriksaan secara laboratoris (jika diperlukan);
c) Disimpan di Instalasi Karantina;
d) Penolakan dilakukan apabila persyaratan wajib tidak dipenuhi;
e) Pemusnahan dilakukan apabila setelah 3 (tiga) hari dilakukan
penolakan media pembawa tidak dikirim kembali ke negara
asal.
2) Pakan Ikan Alami Hidup dan Beku serta Bahan Pembuat
Pakan Ikan
a) Pemeriksaan kelengkapan, keabsahan dan kebenaran
dokumen (pemeriksaan jenis dan jumlah media pembawa).
b) Pengasingan di instalasi karantina ikan untuk kepentingan
pengamatan.
c) Pengamatan secara visual.
d) Pengambilan sampel uji dari media pembawa untuk
pemeriksaan secara laboratoris.
e) Perlakuan dilakukan apabila hasil pemeriksaan angka 2)
huruf d) ditemukan HPIK golongan II.
Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa
Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK)
14
f) Dilakukan penahanan apabila persyaratan wajib huruf a), b),
d) dan e) tidak terpenuhi.
g) Penolakan dilakukan apabila persyaratan wajib huruf c) tidak
dipenuhi dan setelah penahanan selama 3 (tiga) hari,
persyaratan wajib huruf a), b), d) dan e) tidak dapat dipenuhi.
h) Pemusnahan dilakukan apabila setelah pemeriksaan angka
2) huruf d), ditemukan HPIK golongan I atau setelah diberi
perlakuan angka 2) huruf e), media pembawa tidak bebas
dari HPIK golongan II atau setelah 3 (tiga) hari dilakukan
penolakan angka 2) huruf g), media pembawa tidak dikirim
kembali ke negara asal.
i) Pelepasan dilakukan apabila setelah dilakukan pemeriksaan
angka 2) huruf a), dokumen lengkap, sah dan benar, dan
setelah pemeriksaan angka 2) huruf d) media pembawa
bebas dari HPIK.
B. Kategori Risiko Sedang
1. Media Pembawa Ikan
a. Persyaratan
1) Wajib
a) Dilengkapi dengan sertifikat kesehatan ikan (Health
Certificate/ HC).
b) Melalui tempat-tempat pemasukan yang telah ditetapkan.
c) Dilaporkan dan diserahkan kepada petugas karantina untuk
keperluan tindakan karantina.
d) Dimasukkan ke Instalasi Karantina Ikan.
2) Tambahan
a) Dilengkapi Certificate of Origin (CoO).
Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa
Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK)
15
b) Dokumen pendukung lainnya seperti: packing list, airway
bill/bill of loading, invoice.
b. Tindakan Karantina
1) Pemeriksaan kelengkapan, keabsahan dan kebenaran dokumen
(pemeriksaan jenis dan jumlah media pembawa).
2) Pengasingan di instalasi karantina ikan untuk kepentingan
pengamatan.
3) Pengamatan secara visual.
4) Pengambilan sampel uji dari media pembawa untuk pemeriksaan
secara laboratoris.
5) Perlakuan dilakukan apabila hasil pemeriksaan angka 4)
ditemukan HPIK golongan II.
6) Dilakukan penahanan apabila persyaratan wajib huruf a), b), c)
dan d) tidak terpenuhi.
7) Penolakan dilakukan apabila setelah penahanan selama 3 (tiga)
hari, persyaratan wajib huruf a), b), c) dan d) tidak dapat
dipenuhi.
8) Pemusnahan dilakukan apabila setelah pemeriksaan angka 4),
ditemukan HPIK golongan I atau setelah diberi perlakuan angka
5), media pembawa tidak bebas dari HPIK golongan II atau
setelah 3 (tiga) hari dilakukan penolakan angka 7), media
pembawa tidak dikirim kembali ke negara asal.
9) Pelepasan dilakukan apabila setelah dilakukan pemeriksaan
angka 1), dokumen lengkap, sah dan benar, dan setelah
pemeriksaan angka 4) media pembawa bebas dari HPIK.
Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa
Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK)
16
2. Media Pembawa Benda Lain
a. Persyaratan
1) Wajib
a) Dilengkapi dengan Certificate of Analysis (CoA) untuk bahan
pembuat pakan ikan dan/atau surat keterangan/sertifikat
produk dari instansi berwenang/perusahaan untuk bahan
biologik dan sarana pengendali hayati yang sudah diregistrasi.
b) Melalui tempat-tempat pemasukan yang telah ditetapkan.
c) Dilaporkan dan diserahkan kepada petugas karantina.
d) Dimasukkan ke instalasi karantina ikan.
2) Tambahan
a) Dilengkapi surat kesanggupan untuk mengamankan media
pembawa bahan patogenik, biologik dan sarana pengendali
hayati.
b) Dokumen pendukung lainnya seperti: packing list, airway
bill/Bill of Loading, invoice.
b. Tindakan Karantina
1) Bahan Biologik dan Sarana Pengendali Hayati yang Sudah
Diregistrasi
a) Pemeriksaan kelengkapan, keabsahan dan kebenaran
dokumen (pemeriksaan jenis dan jumlah media pembawa).
b) Disimpan di Instalasi Karantina;
c) Penolakan dilakukan apabila persyaratan wajib tidak dipenuhi;
d) Pemusnahan dilakukan apabila setelah 3 (tiga) hari dilakukan
penolakan media pembawa tidak dikirim kembali ke negara
asal.
Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa
Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK)
17
2) Pakan Ikan Alami yang Sudah Diproses dan Bahan Pembuat
Pakan Ikan
a) Pemeriksaan kelengkapan, keabsahan dan kebenaran
dokumen (pemeriksaan jenis dan jumlah media pembawa).
b) Pengasingan di instalasi karantina ikan untuk kepentingan
pengamatan.
c) Pengamatan secara visual.
d) Pengambilan sampel uji dari media pembawa untuk
pemeriksaan secara laboratoris dilakukan apabila hasil
pengamatan angka 2) huruf c) media pembawa
terkontaminasi atau diduga terkontaminasi/ rusak/busuk.
e) Perlakuan dilakukan apabila hasil pemeriksaan angka 2)
huruf d) ditemukan HPIK golongan II.
f) Dilakukan penahanan apabila persyaratan wajib huruf a), b),
c) dan d) tidak dapat dipenuhi.
g) Penolakan dilakukan apabila setelah penahanan selama 3
(tiga) hari, persyaratan wajib tidak dapat dipenuhi.
h) Pemusnahan dilakukan apabila setelah pemeriksaan angka
2) huruf d), ditemukan HPIK golongan I atau setelah diberi
perlakuan angka 2) huruf e), media pembawa tidak bebas
dari HPIK golongan II, rusak/busuk atau setelah 3 (tiga) hari
dilakukan penolakan angka 2) huruf g), media pembawa tidak
dikirim kembali ke negara asal.
i) Pelepasan dilakukan apabila setelah dilakukan pemeriksaan
angka 2) huruf a), dokumen lengkap, sah dan benar, dan
setelah pemeriksaan angka 2) huruf d) media pembawa
bebas dari HPIK.
Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa
Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK)
18
C. Kategori Risiko Rendah
1. Media Pembawa Benda Lain berupa Pakan Ikan Buatan, Pakan
Ikan Alami yang Sudah Diproses dan Bahan Pembuat Pakan Ikan
a. Persyaratan
1) Wajib
a) Dilengkapi dengan Certificate of Analysis (CoA).
b) Melalui tempat-tempat pemasukan yang telah ditetapkan.
c) Dilaporkan dan diserahkan kepada petugas karantina.
2) Tambahan
a) Dilengkapi Certificate of Origin (CoO).
b) Dokumen pendukung lainnya seperti: packing list, airway
bill/bill of loading, invoice.
b. Tindakan Karantina
1) Pemeriksaan kelengkapan, keabsahan dan kebenaran dokumen
(pemeriksaan jenis dan jumlah media pembawa).
2) Pengamatan secara visual.
3) Pengambilan sampel uji dari media pembawa untuk pemeriksaan
secara laboratoris jika diperlukan.
4) Penolakan dilakukan apabila persyaratan wajib tidak dapat
dipenuhi.
5) Pelepasan dilakukan apabila semua persyaratan wajib dapat
dipenuhi.
D. Kategori Risiko Dapat Diabaikan
1. Media Pembawa Ikan berupa Ikan yang Telah Diolah (Matang)
a. Persyaratan
1) Wajib
a) Melalui tempat-tempat pemasukan yang telah ditetapkan
Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa
Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK)
19
b) Dilaporkan dan diserahkan kepada petugas karantina.
2) Tambahan
a) Dokumen pendukung lainnya seperti: packing list, airway
bill/bill of loading, invoice.
b. Tindakan Karantina
1) Pemeriksaan kelengkapan, keabsahan dan kebenaran
dokumen (pemeriksaan jenis dan jumlah media pembawa).
2) Pelepasan dilakukan apabila setelah dilakukan pemeriksaan
media pembawa memenuhi semua persyaratan wajib.
2. Media Pembawa Bentuk Lain Diluar Ikan dan Benda Lain yang
Berasal Dari Bagian Tubuh Ikan
a. Persyaratan
1) Wajib
a) Melalui tempat-tempat pemasukan yang telah ditetapkan.
b) Dilaporkan dan diserahkan kepada petugas karantina.
2) Tambahan
Dokumen pendukung lainnya seperti: packing list, airway bill/bill
of loading, invoice.
b. Tindakan Karantina
1) Pemeriksaan kelengkapan, keabsahan dan kebenaran
dokumen (pemeriksaan jenis dan jumlah media pembawa).
2) Pelepasan dilakukan apabila setelah dilakukan pemeriksaan
media pembawa memenuhi semua persyaratan wajib.
Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa
Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK)
20
BAB IV
PENUTUP
Kategorisasi Risiko Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan
Karantina (HPIK) berfungsi sebagai dasar untuk penetapan persyaratan
serta tindakan karantina yang harus dilakukan yang memiliki risiko atau
berpotensi membawa HPIK.
Kategorisasi Risiko Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan
Karantina (HPIK) ini diharapkan dapat menjadi acuan Petugas Karantina
Ikan, agar lebih selektif dalam melakukan tindakan karantina di pintu
pemasukan dengan tidak mengesampingkan tujuan utama penyelenggaraan
karantina yaitu mencegah masuk dan tersebarnya hama dan penyakit ikan
karantina ke dalam wilayah Negara Republik Indonesia, sehingga tindakan
karantina ikan yang dilakukan tidak menghambat kelancaran kegiatan
pemasukan media pembawa.
Tinggi Sedang Rendah Diabaikan
1 2 3 4 5 6 7 8
A. Ikan Hias Tawar
1 Arwana Super Red, Arwana Golden Red, Arwana Hijau
(Scleropages formosus )√
2 Belida (Notopterus chitala) √
3 Black Ghost (Afteronotus albifrons ) √
4 Black lancer (Bagrichthys macracanthus ) √
5 Botia (Botia macracantha ) √
6 Buntal (Diodon holocanthus ) √
7 Chocolate Gourami (Sphaerichthys osphromenoides) √
8 Cupang / Fighting Fish (Beta splendens ) √
9 Discus (Symphisodon discus ) √
10 Frontosa (Cyphotilapia frontosa ) √
11 Gabus (Channa gachua) √
12 Guppy (Poecilia reticulata) √
13 Koi (Cyprinus carpio) √
14 Koki (Carrasius auratus) √
15 Louhan (Cichlasoma sp ) √
16 Naga (polypterus senegalus) √
17 Neon Tetra (Paracheirodon innesi ) √
18 Oscar (Astronotus ocellatus) √
19 Sapu-sapu (Hypostomus plecostomus) √
20 Seluang (Devario aequipinnatus) √
21 Silver dollar (Metynnis argenteus ) √
22 Wrestling Halfbeak (Dermogenys pusilla) √
23 Jenis ikan hias tawar lainnya √
B. Ikan Hias Laut
1 Angel Fish (Chaetodontoplus spp) √
2 Botana Biru (Acanthurus spp) √
3 Buntal (Colomesus psittacus ) √
4 Butterfly Fish (Chaetodon spp ) √
5 Clown fish (Amphiprion ocellaris ) √
6 Foxaface (Siganus vulpinus ) √
7 Lion Fish (Pterois volitans ) √
8 Pari (Himantura spp ) √
9 Teira Batfish (Platax teira ) √
10 Yellowfin parorfish (Scarus flavipectoralis ) √
11 Jenis ikan hias laut lainnya √
Tingkat Risiko
Lampiran 1. Jenis Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK) Berdasarkan Tingkat Risiko
No Jenis Media Pembawa Tindakan Karantina Keterangan
I. PISCES
1.1. KELOMPOK IKAN HIDUP (Semua Stadia)*
Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan
Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan
Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK) [21]
Tinggi Sedang Rendah Diabaikan
1 2 3 4 5 6 7 8
Tingkat RisikoNo Jenis Media Pembawa Tindakan Karantina Keterangan
C. Ikan Konsumsi Tawar
1 Bawal (Colossoma macropomum Cuvier ) √
2 Belut (Monophterus albus) √
3 Betutu (Oxyeleotris marmorata ) √
4 Gabus (Channa spp) √
5 Grass carp (Stenopharyngodon idella ) √
6 Gurami (Osphronemus gouramy ) √
7 Jelawat (Leptobarbus hoeveri ) √
8 Lele (Clarias spp) √
9 Mas (Cyprinus carpio) √
10 Mujair (Oreochromis mossambicus ) √
11 Nila (Oreochromis niloticus ) √
12 Patin (Pangasius spp ) √
13 Sidat (Anguilla sp.) √
14 Jenis ikan konsumsi tawar lainnya √
D. Ikan Konsumsi Laut
1 Kerapu (Cromileptes altivelis; Epinephelus fuscoguttatus;
Epinephelus heniochus; Epinephelus merra; Epinephelus
tauvina; Cephalophodis boenack; Plectropomus leopardus)√
2 Kakap (Lutjanus spp, Lates spp ) √
3 Bawal (Cornio niger ; Pampus argenteus) √
4 Belut laut (Gymnothorax sp) √
5 Napolleon wrasse (Cellinus undulatus) √
6 Jenis ikan konsumsi laut lainnya √
1.2. KELOMPOK IKAN NON HIDUP (Semua Stadia)*
A Ikan Segar dan Beku (Air Tawar)
1 Belut (Monophterus albus) √
2 Bawal/Redpaku (Colossoma macropomum Cuvier ) √
3 Betutu (Oxyeleotris marmorata ) √
4 Gabus (Channa spp) √
5 Grass carp (Stenopharyngodon idella ) √
6 Gurami (Osphronemus gouramy ) √
7 Jelawat (Leptobarbus hoeveri ) √
8 Lele (Clarias spp) √
9 Mas (Cyprinus carpio) √
10 Mujair (Oreochromis mossambicus ) √
11 Nila (Oreochromis niloticus ) √
12 Patin (Pangasius spp ) √
13 Sepat (Trichogaster pectolaris ) √
14 Sidat (Anguilla sp.) √
15 Tambakan (Helostoma temminckii ) √
Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan
Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan
Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan
Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK) [22]
Tinggi Sedang Rendah Diabaikan
1 2 3 4 5 6 7 8
Tingkat RisikoNo Jenis Media Pembawa Tindakan Karantina Keterangan
16 Tawes (Punctius javanicus ), dan √
17 Jenis ikan segar dan beku air tawar lainnya √
B Ikan Segar dan Beku (Air Laut)
1 Alaska Pollack (Theragra chalcogramma ) √
2 Alaska Pollack Milt √
3 Anchovy (Stelophorus spp) √
4 Angeler Fish √
5 Bandeng (Chanos-chanos) √
6 Baramundi √
7 Baronang (Siganus spp.) √
8 Barracuda besar (Sphyraena barracuda) √
9 Bawal (Cornio niger ; Pampus argenteus) √
10 Belanger’s croakers (Johnius belangerii), √
11 Big Eye Fish √
12 Bigeye croakers (Pennahia anea) √
13 Black Cod √
14 Black Pompret √
15Blue whitings (Micromesistius poutassou, Micromesistius
australis)√
16 Bluntnose lizardfish (Trachinocephalus myops ) √
17 Capelin (Mallotus villosus) √
18 Catla (Catla catla) √
19 Cencaru √
20 Chilian Trout √
21 Clam √
22 Coalfish (Pollachius virens) √
23 Cobia (Rachycentron canadum ) √
24Cod (Gadus morhua, Gadus ogac, Gadus macrocephalus )
√
25 Conger Eel √
26 Crimson Snapper √
27 Cuttle Fish √
28Ekor Kuning (Caesio erythrogasher ; Seriola qunqueradiata )
√
29 Emperor √
30 Emperor Snapper √
31 Flying Fish √
32 Greenland Hallibut √
33 Grey Mullet Fish √
34 Haddock (Melanogrammus aeglefinus ) √
35 Hake (Merluccius spp., Urophycis spp. ) √
36 Halibut (Hippoglossus hippoglossus) √
37 Harditail/Kembung √
Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan
Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan
Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK) [23]
Tinggi Sedang Rendah Diabaikan
1 2 3 4 5 6 7 8
Tingkat RisikoNo Jenis Media Pembawa Tindakan Karantina Keterangan
38 Harditail/Scad √
39 Herring (Clupea harengus, Clupea pallasii ) √
40 Kakap merah (Lutjanus argentimaculatus ) √
41 Kakap putih (Lates calcarifer ) √
42 Kembung (Rastrelliger canagurta; Scomber neglectus ) √
43
Kerapu (Cromileptes altivelis; Epinephelus fuscoguttatus;
Epinephelus heniochus; Epinephelus merra; Epinephelus
tauvina; Cephalophodis boenack; Plectropomus leopardus)√
44 Kisu (Sillago sp) √
45 Kue (Caranx sexpasciatus ) √
46 Layang (Decapterus russeli ) √
47 Layur (Trichiurus savala ) √
48 Longfin mojarra (Pentaprion longimanus ) √
49 Marlin (Istiophorus sp) √
50 Mayong Fish √
51 Pacific Saury (Cololabis saira) √
52 Pari dan skates (Rajidae ) √
53 Pedang (Xiphias gladius ) √
54 Pelaling Fish √
55 Pollack √
56 Pomfret hitam (Parastromatus niger ) √
57 Pomfret perak (Pampus argenteus ) √
58 Reeve’s croakers (Chrysochir aureus) √
59 Roes of Cod √
60 Rohu (Labeo rohita ) √
61 Round Scad √
62 Ruby Fish (Plagiogeneion rubiginosum) √
63 Sable Fish √
64 Saddle Fish √
65 Saddletail Fish √
66 Sail Fish √
67 Savalai hairtails (Lepturacanthus savala ) √
68 Scad / Layang √
69 Scad torpedo (Megalaspis cordyla ) √
70 Scarlet Snapper √
71 Sea bream (Fammily Sparidae) √
72 Seabass (Dicentrarchus spp. ) √
73 Selar Fish √
74 Selar Kuning Fish √
75 Selayang √
76 Jenis Ikan segar dan beku (air laut) lainnya √
Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan
Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK) [24]
Tinggi Sedang Rendah Diabaikan
1 2 3 4 5 6 7 8
Tingkat RisikoNo Jenis Media Pembawa Tindakan Karantina Keterangan
C. Ikan Olahan (Penjemuran, Pengasapan, dll)
1 Dried Anchovy √
2 Dried Arrow Squid √
3 Dried Assorted Anchovies √
4 Dried Fish Bombay Duck √
5 Dried Fish Fillet √
6 Dried Fish Maw √
7 Dried Fish Scale √
8 Dried Fish Tilapia (Head On) √
9 Dried Fish Waste √
10 Dried Gurame Fish √
11 Dried Herring Fish √
12 Dried Kembung Fish √
13 Dried Laver √
14 Dried Patin √
15 Dried Pollack √
16 Dried Round Scad √
17 Dried Salted Patin √
18 Dried Sardine Refused √
19 Dried Scad √
20 Dried Shark Fin √
21 Dried Shell Meat √
22 Dried Small Mackerel Fish √
23 Dried Tilapia Fish √
24 Dried Tilapia Scale Fish √
25 Frozen Barramundi Fillet √
26 Frozen Blood Meat √
27 Frozen Cleaned Squid Tubes √
28 Frozen Cod Steak √
29 Frozen Crepe √
30 Frozen Crumbed Fillet √
31 Frozen Dried Alaska Pollack √
32 Frozen Dried Boiled Anchovy √
33 Frozen Fish Fillet in Block √
34 Frozen Fish Fillet Samosa √
35 Frozen Fry Pan Bream √
36 Frozen Grouper Fillet √
37 Frozen Kakap Fillet √
38 Frozen Lemon Sole Gutted √
39 Frozen Marlin Loin √
40 Frozen Pangasius Fillet √
41 Frozen Pink Fillet √
42 Frozen Salmon Gutted √
43 Frozen Snapper Fillet √
Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan
Proses pengolahannya masih
dapat membawa
mikroorganisme patogen
Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK) [25]
Tinggi Sedang Rendah Diabaikan
1 2 3 4 5 6 7 8
Tingkat RisikoNo Jenis Media Pembawa Tindakan Karantina Keterangan
44 Frozen Squid Rings √
45 Frozen Squid Tubes √
46 Frozen Stripped Marlin √
47 Frozen Sutchi Fillet √
48 Frozen Todarodes Squid Tube √
49 Frozen Tuna Blood Meat √
50 Frozen Tuna Loins √
51 Frozen Tuna Saku √
52 Frozen Yellowfin Tuna Steak √
53 Patin Fillet √
54 Rossy Snapper Fillet √
55 Smoke Salmon Fish √
56 Smoked Fish √
57 Tuna Fillet √
58 Tuna Ground Meat √
59 Whole Round Tuna Bullet √
60 Yellow Fin Tuna Steak √
61 Jenis ikan olahan (penjemuran, pengasapan, dll) lainnya √
D Ikan Olahan (Pengeringan, Pengasapan, dll)
1 Dried Anchovy √
2 Dried Arrow Squid √
3 Dried Assorted Anchovies √
4 Dried Fish Bombay Duck √
5 Dried Fish Fillet √
6 Dried Fish Maw √
7 Dried Fish Scale √
8 Dried Fish Tilapia (Head On) √
9 Dried Fish Waste √
10 Dried Gurame Fish √
11 Dried Herring Fish √
12 Dried Kembung Fish √
13 Dried Laver √
14 Dried Patin √
15 Dried Pollack √
16 Dried Round Scad √
17 Dried Salted Patin √
18 Dried Sardine Refused √
19 Dried Scad √
20 Dried Shark Fin √
21 Dried Shell Meat √
22 Dried Small Mackerel Fish √
23 Dried Tilapia Fish √
24 Dried Tilapia Scale Fish √
Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan
Proses pengolahannya masih
dapat membawa
mikroorganisme patogen
Pemeriksaan fisik, laboratoris (jika diperlukan) dan
dokumen
Proses pengolahannya masih
memungkinkan memiliki potensi
membawa mikroorganisme
patogen
Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK) [26]
Tinggi Sedang Rendah Diabaikan
1 2 3 4 5 6 7 8
Tingkat RisikoNo Jenis Media Pembawa Tindakan Karantina Keterangan
25 Patin Fillet √
26 Rossy Snapper Fillet √
27 Salted Fish √
28 Seasoned Laver √
29 Smoke Salmon Fish √
30 Smoked Fish √
31 Sushi Ebi √
32 Tuna Cube Cut √
33 Tuna Fillet √
34 Tuna Ground Meat √
35 Whole Round Tuna Bullet √
36 Yellow Fin Tuna Steak √
37 Jenis ikan olahan (pengeringan, pengasapan, dll.) lainnya √
E Ikan Olahan (Pengalengan, Pemindangan, dll)
1 Bandeng Presto √
2 Boiled Dried Anchovy √
3 Canned baby Clams √
4 Canned Fish √
5 Canned Fresh Tuna √
6 Canned Horse Mackerel √
7 Canned Jack Mackerel in tomato sauce √
8 Canned Mackerel √
9 Canned Mackerel Boiled √
10 Canned Mackerel In Tomato sauce √
11 Canned Mackerel Pike √
12 Canned Mackerel Pike Boiled √
13 Canned Pasteurized Mud √
14 Canned Salmon √
15 Canned Sardine √
16 Canned Solid White Tuna √
17 Canned Tuna √
18 Cuttlefish Ball √
19 Dan Lao Salted Fish √
20 Deli Salmon Mayonnaise √
21 Deli Tuna Mayonnaise √
22 Dried Boiled Anchovy √
23 Dried Boiled Scad √
24 Fillet Anchovy in Olive Oil √
25 Fillet Anchovy in Vegetable Oil √
26 Fish Ball / Bakso Ikan √
27 Fish Cake √
28 Fish Patty Breaded √
Pemeriksaan fisik, laboratoris (jika diperlukan) dan
dokumen
Proses pengolahannya masih
memungkinkan memiliki potensi
membawa mikroorganisme
patogen
Pemeriksaan fisik dan dokumen
Proses pengolahannya
dipastikan sudah mematikan
mikroorganisme patogen
Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK) [27]
Tinggi Sedang Rendah Diabaikan
1 2 3 4 5 6 7 8
Tingkat RisikoNo Jenis Media Pembawa Tindakan Karantina Keterangan
29 Fish Sausage √
30 Fish Soluble Paste √
31 Flavoured Squid Roll √
32 Fried Fish Cake √
33 Fried Seafood Tofu √
34 Hajima Crispy Salmon √
35 Horse Mackerel in Tomatto Sauce √
36 Jelly Fish Products √
37 Mackerel in Chili Sauce √
38 Mackerel in Padang Sauce √
39 Mackerel in Sauce √
40 Mackerel in Tomato Sauce √
41 Sardine Curry Puff √
42 Sardine in Tomato Sauce √
43 Sardine Small Oval in Tomato Sauce √
44 Scallop Fish Cake √
45 Seafood Salad √
46 Seafood Tofu √
47 Seasoned Laver √
48 Tuna in Oil √
49 Tuna in Tomato √
50 Tuna in Tomato Chili √
51 Tuna With Kimchi Sauce √
52 Jenis ikan olahan (pengalengan, pemindangan, dll) lainnya √
A. Crustacea Hias Hidup (Tawar)
1 Black Bee √
2 Black Cherry √
3 Blue Cherry √
4 Blue Yabby √
5 Blueberry blue √
6 Celebes beauty √
7 Clarkii Merah √
8 Clarkii Ungu √
9 Crystal Poso √
10 Kepiting hias irian √
11 Mambo Bee √
12 Mexico Shrimp √
13 Mosura √
14 Red Cherry √
15 Red Claw √
16 Red Crystal √
Pemeriksaan fisik dan dokumen
Proses pengolahannya
dipastikan sudah mematikan
mikroorganisme patogen
Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan
II. CRUSTACEA
2.1. KELOMPOK CRUSTACEA HIDUP (Semua Stadia)*
Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK) [28]
Tinggi Sedang Rendah Diabaikan
1 2 3 4 5 6 7 8
Tingkat RisikoNo Jenis Media Pembawa Tindakan Karantina Keterangan
17 Red Line √
18 Red Marlboro √
19 Red Orcid √
20 Snow White √
21 Tiger papua √
22 Tigi Clone √
23 White Orchid √
24 Yellow Check √
25 Yellow Nose √
26 Jenis Crustacea hias hidup (tawar) lainnya √
B. Crustacea Hias Hidup (Laut)
1 Black Kinkong Shrimp √
2 Black Panda Shrimp √
3 Blue Bolt Shrimp √
4 Lobster hias √
5 Ninja Shrimp √
6 Panda Taiwan Bee (Caridena cantonensis ) √
7 Red Ruby Shrimp √
8 Red, Black mosura Shrimp √
9 Udang hias √
10 White Bee √
11 Yamato Shrimp (Caridena japonica ) √
12 Jenis crustacea hias hidup (laut) lainnya √
C. Crustacea Konsumsi (Tawar)
1 Udang galah (Macrobrachium rossenbergii ) √
2 Lobster air tawar (Cherax sp.) √
3 Jenis crustacea konsumsi tawar lainnya √
D. Crustacea Konsumsi (Laut)
1 Kepiting bakau (Scylla serrata) √
2 Kepiting biru (Callinectes sapidus ) √
3 Kepiting Kenari/kelapa (Birgus latro ) √
4 Kepiting rajungan ( Portunus pellagicus) √
5 Lobster (Panulirus sp.; Homerus sp.) √
6 Udang biru (Litopenaeus stylirostris ) √
7 Udang coklat (Penaeus aztecus ) √
8 Udang dogol (Metapenaeus endeavouri ) √
9Udang kecil dan udang biasa air dingin (Pandalus spp,
Crangon crangon )√
10 Udang kembang (Metapenaeus monoseros ) √
11 Udang kipas/ronggeng (Squilla mantis ) √
12 Udang krosok (Parapenaeopsis sculptitis ) √
Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan
Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan
Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan
Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan
Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK) [29]
Tinggi Sedang Rendah Diabaikan
1 2 3 4 5 6 7 8
Tingkat RisikoNo Jenis Media Pembawa Tindakan Karantina Keterangan
13 Udang pasir (Tenus orientalis ) √
14 Udang putih/banana/jerbung (Penaeus marguensis ) √
15 Udang raja (Penaeus latisulcatus ) √
16 Udang vannamei (Litopenaeus vannamei) √
17 Udang werus/api-api (Metapenaeus elegance) √
18 Udang windu/pacet/tiger (Penaeus monodon) √
19 Jenis crustacea konsumsi (laut) lainnya √
A. Crustacea Segar dan Beku (Tawar)
1 Udang galah (Macrobrachium rossenbergii ) √
2 Jenis crustacea segar dan beku (tawar) lainnya √
B. Crustacea Segar dan Beku (Laut)
1 Kepiting rajungan ( Portunus pellagicus) √
2 lobster (Panulirus sp.; Homerus sp.) √
3 Udang biru (Litopenaeus stylirostris ) √
4 Udang coklat (Penaeus aztecus ) √
5 Udang dogol (Metapenaeus endeavouri ) √
6Udang kecil dan udang biasa air dingin (Pandalus spp,
Crangon crangon )√
7 Udang kembang (Metapenaeus monoseros ) √
8 Udang kipas/ronggeng (Squilla mantis ) √
9 Udang Krosok (Parapenaeopsis sculptitis ) √
10 Udang pasir (Tenus orientalis ) √
11 Udang putih/banana/jerbung (Penaeus marguensis ) √
12 Udang raja (Penaeus latisulcatus ) √
13 Udang vannamei (Litopenaeus vanname i) √
14 Udang werus/api-api (Metapenaeus elegance) √
15 Udang windu/pacet/tiger (Penaeus monodon ) √
16 Jenis crustacea segar dan beku (laut) lainnya √
C. Crustacea Olahan (Segar, Basah dan Kering)
1 Udang rebon/ebi √
3 Daging kepiting bakau (Scylla serrata ) √
4 Daging Rajungan (Portunus pelagicus ) √
5 Jenis crustacea olahan mentah lainnya √
D. Crustacea Olahan Matang (Basah dan Kering)
1 Canned Crab Meat Pasteurized √
2 Chincaluk (Shrimp Paste) √
3 Crab Cake √
4 Crab Finger √
5 Crab Flavour √
Proses pengolahannya
dipastikan sudah mematikan
mikroorganisme patogen
Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan
Pemeriksaan fisik dan dokumen
Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan
2.2. KELOMPOK CRUSTACEA NON HIDUP (Semua Stadia)*
Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan
Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan
Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK) [30]
Tinggi Sedang Rendah Diabaikan
1 2 3 4 5 6 7 8
Tingkat RisikoNo Jenis Media Pembawa Tindakan Karantina Keterangan
6 Crab Flavour Cake √
7 Crab Meat - Pasteurized √
8 Crab Meat in Tofu Sheet √
9 Crab Stick √
10 Frozen Cooked Baby Clam √
11 Frozen Cooked Brown Shrimps √
12 Frozen Cooked Crab Bodies √
13 Frozen Cooked Crab Claws √
14 Frozen Cooked Crab Joint √
15 Frozen Cooked Crab Meat √
16 Frozen Cooked Mussels √
17 Frozen Cooked Shell √
18 Frozen Cooked Shrimp Crangon √
19 Frozen Cooked Whole Shrimp IQF √
20 Frozen King Crab √
21 Imitation Crab √
22 Imitation Crab Meat √
23 Imitation Crab Stick √
24 Imitation FD Crab Meat √
25 Shrimp Flavouring √
26 Jenis crustacea olahan matang lainnya √
A. Mollusca Hias (Laut)
1Tiram Mutiara (Pinctada margarittifera, P. maxima,
P.functata)√
2 Jenis mollusca hias (laut) lainnya √
B. Mollusca Konsumsi (Tawar)
1 Bekicot (Achatia fulica / A. variegata ) √
2 Escargot (Helix pomatia ) √
3 Remis (Corbicula javanica ) √
4 Jenis mollusca konsumsi (tawar) lainnya √
C. Mollusca Konsumsi (Laut)
1 Kerang darah (Anadara granosa ) √
2 Kerang hijau / green mussel (Perna viridis )/Mytilus viridis) √
3 Jenis mollusca konsumsi (laut) lainnya √
A. Mollusca Segar dan Beku (Air Laut)
1 Abalone √
2 Cumi - cumi (Loligo sp.) √
Proses pengolahannya
dipastikan sudah mematikan
mikroorganisme patogen
Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan
Pemeriksaan fisik dan dokumen
Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan
Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan
III. MOLLUSCA
3.1. KELOMPOK MOLLUSCA HIDUP (Semua Stadia)*
Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan
3.2. KELOMPOK MOLLUSCA NON HIDUP (Semua Stadia)*
Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK) [31]
Tinggi Sedang Rendah Diabaikan
1 2 3 4 5 6 7 8
Tingkat RisikoNo Jenis Media Pembawa Tindakan Karantina Keterangan
3 Gurita (Octopus sp.) √
4 Illex Squid (Loligo spp) √
5 Kerang bambu / lorjuk (Razor clam ) √
6 Kerang darah (Anadara granosa ) √
7 Kerang hijau / green mussel (Perna viridis )/Mytilus viridis) √
8 Limpet / kerang topi (Keluarga Patellidae) √
9 Lokan (Polymesoda placans ) √
10 Nautilus (Chambered nautilus dan Paper nautilus ) √
11 Pacific Oyster (Crassostrea gigas) √
12 Scallop (Annachlamys flabellata) √
13 Sotong / Cuttlefish (Sepia officinalis ) √
14 Tiram (Oyster ) √
15 Tiram batu (Aemaea sp), dan √
16 Jenis mollusca segar dan beku (air laut) lainnya √
B. Mollusca Kering dan Olahan Mentah lainnya
1 Capiz (Placuna placenta ) √
2 Cumi - cumi (Loligo sp.) √
3 Escargot (Helix pomatia ) √
4 Gurita (Octopus sp.) √
5 Mother Pearl of Shell (simping) √
6 Nautilus √
7 Siput laut √
8 Sotong / Cuttlefish (Sepia officinalis ) √
9 Tiram (Oyster ) √
10 Tiram batu (Aemaea sp) √
11 Tiram mutiara (Pinctada margaritifera ) √
12 Jenis mollusca kering dan olahan mentah lainnya √
IV. COELENTERATA
4.1. KELOMPOK COELENTERATA (Seluruh Stadia)*
A. Coelenterata Hias (Laut)
1 Acropora spp √
2 Montipora spp √
3 Pocillopora spp √
4 Seriatopora spp √
5 Favia spp √
6 Favites spp √
7 Porites spp √
8 Goniopora spp √
9 Claustrea sp √
10 Echinophyllia aspera √
11 Echinophyllia lamellose √
Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan
Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan
Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan
Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK) [32]
Tinggi Sedang Rendah Diabaikan
1 2 3 4 5 6 7 8
Tingkat RisikoNo Jenis Media Pembawa Tindakan Karantina Keterangan
12 Euphyllia glabrescens √
13 Euphyllia paraancora √
14 Galaxea astreata √
15 Galaxea fascicularis √
16 Turbinaria mesenterina √
17 Turbinaria peltata √
18 Turbinaria reniformis √
19 Turbinaria stellulata √
20 Jellyfish √
21 Jenis anemone dan softcoral √
22 Jenis Coelenterata hias laut lainnya √
V. ECHINODERMATA
5.1. KELOMPOK ECHINODERMATA HIDUP (Seluruh Stadia)*
A. Echinodermata Konsumsi (Laut)
1 Teripang (Holothuroidea spp.) √
2 Bulu babi (Diadema spp) √
3 Jenis Echinodermata konsumsi (laut) lainnya √
5.1. KELOMPOK ECHINODERMATA NON HIDUP (Seluruh Stadia)*
A. Echinodermata Segar dan Beku (Laut)
1 Teripang (Holothuroidea spp.) √
2 Bulu babi (Diadema spp) √
3 Bintang Laut (Asteroidea sp, Asteropecten irregularis ,
Crossaster sp, Culeitin sp, Acanthaster sp, Linckia sp,
Pentaceros sp)
√
4 Jenis Echinodermata segar dan beku (laut) lainnya √
B. Echinodermata Kering dan Olahan Mentah Lainnya
1 Teripang (Holothuroidea spp.) √
2 Bulu babi (Diadema spp) √
3Bintang Laut (Asteroidea sp, Asteropecten irregularis ,
Crossaster sp, Culeitin sp, Acanthaster sp, Linckia sp,
Pentaceros sp)
√
4 Jenis Echinodermata kering dan olahan mentah lainnya √
VI. AMPHIBIA
6.1. KELOMPOK AMPHIBIA HIDUP (Seluruh Stadia)*
A. Amphibia Konsumsi (tawar)
1 Bull Frog/Kodok Lembu (Rana catesbiana) √
2 Jenis Amphibia konsumsi (tawar) lainnya √
Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan
Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan
Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan
Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan
Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan
Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK) [33]
Tinggi Sedang Rendah Diabaikan
1 2 3 4 5 6 7 8
Tingkat RisikoNo Jenis Media Pembawa Tindakan Karantina Keterangan
B. Amphibia Segar dan Beku (tawar)
1 Paha Kodok √
2 Jenis Amphibia segar dan beku (tawar) lainnya √
A. Reptilia Hias (tawar)
1 Kura-kura √
2 Kura-kura leher panjang √
3 Jenis Reptilia hias tawar lainnya √
B. Reptilia Hias (laut)
1 Penyu Hijau (Chelonia mydas) √
2 Penyu Belimbing (Dermochelys coriecea ) √
3 Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata ) √
4 Penyu Pipih (Natator depresus ) √
5 Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea ) √
6 Penyu Tempayan (Caretta caretta ) √
7 Ular Laut √
8 Jenis Reptilia hias laut lainnya √
VIII. MAMALIA
8.1. KELOMPOK MAMALIA HIDUP (Seluruh Stadia)*
A. Mamalia Air Tawar
1 Pesut (Oracella brevirostris ) √
2 Jenis Mamalia Air Tawar lainnya √
B. Mamalia Laut
1 Dugong (Dugong dugon ) √
2 Lumba-lumba (Delphinus delphis ) √
3 Lumba-lumba hidung botol (Tursiops truncatus ) √
4 Lumba-lumba totol (Stenella attenuata ) √
5 Lumba-lumba paruh panjang (Stenella longisrostris ) √
6 Lumba-lumba bergaris (Stenella coeruleoalba ) √
7 Blue Whale (Balaenoptera whale ) √
8 Fin Whale (Balaenoptera physalus) √
9 Northern Right Whale (Eubalena glacialis) √
10 Sei Whale (Balaenoptera borealis) √
11 Bowhead or Greenland Right Whale (Balaena mysticetus) √
12 Munke Whale (Balaenoptera acutorostrata ) √
13 Humpback Whale (Megaptera novaeangliae ) √
14 Bairds Beaked (Berardius bairdii ) √
Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan
Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan
Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan
Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan
VII. REPTILIA
Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan
7.1. KELOMPOK REPTILIA HIDUP (Seluruh Stadia)*
6.2. KELOMPOK AMPHIBIA NON HIDUP (Seluruh Stadia)*
Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK) [34]
Tinggi Sedang Rendah Diabaikan
1 2 3 4 5 6 7 8
Tingkat RisikoNo Jenis Media Pembawa Tindakan Karantina Keterangan
15 Beluga (Delphinapterus leucas ) √
16 Narwhal (Monodon monoceros) √
17 Killer Whale (Orcinus orca) √
18 Gray Whale (Eschrichtius robutus) √
19 Sperm Whale (Physeter catodon ) √
20 Jenis Mamalia Laut lainnya √
IX. ALGA
9.1. KELOMPOK ALGA HIDUP (Seluruh Stadia)*
A. Alga Konsumsi
1Red Algae (Eucheuma spp, Gracillaria spp, Gelidium spp,
etc)√
2Green Algae (Chorella spp, Spirullina spp, Caulerpa spp,
etc)√
3 Brown Algae (Sargassum spp, etc ) √
4 Jenis Alga konsumsi lainnya √
9.2. KELOMPOK ALGA NON HIDUP (Seluruh Stadia)*
A. Alga Segar dan Beku
1Red Algae (Eucheuma spp, Gracillaria spp, Gelidium spp,
etc)√
2 Green Algae (Halimeda spp, Caulerpa spp, etc) √
3 Brown Algae (Sargassum spp, etc ) √
4 Jenis Alga segar dan beku lainnya √
B. Alga Olahan (pengeringan, dll)
1 Crispy Seaweed √
2 Dried Seaweed Staem √
3 Dry Seaweed Vegetables √
4 Instant Seaweed Soup √
5 Roasted Seaweed √
6 Salted Seaweed Steam √
7 Seaweed Flake √
8 Tempura Seaweed √
Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan
√ Pemeriksaan fisik dan dokumen
Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan
Pemeriksaan fisik dan dokumen
Pemeriksaan fisik, laboratoris (jika diperlukan) dan
dokumen√
Jenis Alga olahan (pengeringan, dll) lainnya9
Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan
Pemeriksaan fisik, laboratoris (jika diperlukan) dan
dokumen
Proses pengolahannya masih
memungkinkan memiliki potensi
membawa mikroorganisme
Proses pengolahannya
dipastikan sudah mematikan
mikroorganisme patogen
Proses pengolahannya masih
memungkinkan memiliki potensi
membawa mikroorganisme Proses pengolahannya
dipastikan sudah mematikan
mikroorganisme patogen
Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK) [35]
Tinggi Sedang Rendah Diabaikan
1 2 3 4 5 6 7 8
Tingkat RisikoNo Jenis Media Pembawa Tindakan Karantina Keterangan
1 Bahan patogenik √
2 Bahan biologik dan sarana pengendali hayati yang sudah
diregistrasi√
3 Bahan biologik dan sarana pengendali hayati yang tidak
diregistrasi√
1 Daphnia/Moina √2 Chlorella √3 Pakan hidup untuk ikan / udang lainnya √
1 Frozen Blood worm √2 Frozen Daphnia / Moina √3 Pakan ikan alami beku lainnya √
√ Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikanKualitas rendah, tingkat
kebersihan rendah, kadar air
relatif masih cukup tinggi
3 Pakan ikan buatan (pellet komersial) √
4 Dried Blood Worm √
Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan
Pakan ikan (dalam keadaan kering) lainnya
√
5
√
10.2. PAKAN HIDUP UNTUK IKAN/UDANG
Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan
10.3. PAKAN IKAN ALAMI BEKU
Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan
10.4. PAKAN IKAN (dalam keadaan kering)
1
2
Artemia
Koi Feed, Kelp Meal, Krill Meal, Fish Feed, Fish Food, Dried
Hikari Fish Food, Ikura, Kaori, Sakai Koi Food, Ornamental
Fish Pellet, Ornamental Koi Food
√
Pemeriksaan fisik, laboratoris (jika diperlukan) dan
dokumen√
X. BENDA LAIN10.1. KELOMPOK BAHAN PATOGENIK, BAHAN BIOLOGIK DAN
SARANA PENGENDALI HAYATI
Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan
Proses pengolahannya masih
memungkinkan memiliki potensi
membawa mikroorganisme
patogen
Pemeriksaan fisik, laboratoris (jika diperlukan) dan
dokumen
Proses pengolahannya masih
dapat membawa
mikroorganisme patogen
Kualitas tinggi, tingkat
kebersihan baik.
Proses pengolahannya masih
memungkinkan memiliki potensi
membawa mikroorganisme
patogen
Pemeriksaan fisik, laboratoris (jika diperlukan) dan
dokumen
Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK) [36]
Tinggi Sedang Rendah Diabaikan
1 2 3 4 5 6 7 8
Tingkat RisikoNo Jenis Media Pembawa Tindakan Karantina Keterangan
1 Frozen Mix Fish Paste √2 Frozen Waste Fish √3 Frozen Waste Fish Meat √4 Frozen Waste Fish Meat for Bait √5 Frozen Waste Tuna Meat √
6 Squid Soluble Paste √
Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan
Kadar air relatif rendah,
kemasan tembus udara dan
tingkat kebersihan rendah, serta
proses pengolahannya masih
dapat membawa
mikroorganisme patogen
√
Kemasan kedap udara dan
tingkat kebersihan baik, serta
proses pengolahannya
dipastikan sudah mematikan
mikroorganisme patogen
Pemeriksaan fisik dan dokumen√
Lobster Extract Powder, Chilean Steam Dried Meal, Crab
Extrax Powder, Mexican Steam Dried Fish Meal, Oyster
Extract Powder, Peruvian Steam Dried,
8
Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan√
√Pemeriksaan fisik, laboratoris (jika diperlukan) dan
dokumen9
(keadaan basah dan kering)
7
Capelin Oil, Chilean Salmon Oil, Cod Liver Oil, Fish Oil,
Indian Fish Oil, Indonesia Fish Oil, Peruvian Fish Oil, Salmon
Oil, Sardine Oil, Squid Liver Oil, Win Epa (Fish oil)
Acadian Seaplants Kelp Meal, Anchovy Powder, Antartic Krill
Meal, Canadian Hydrolized Feather Meal, Cod Fish Meal,
Cod Fish Soft Roe Powder, Ez Mate Meal, Fish Meal, Fish
Meal Enhancher, Fish Meal Superior, Menhaden Fish Meal,
Spirulina Powder, Pangasius Fish Meal, Peruvian Squid
Meal, Prime Squid Meal, Protein Fish Meal, Scallop Liver
Powder, Shrimp baby Powder, Seaweed Extract, Seaweed
Meal, Shrimp Powder. Tuna Fish Meal, Vietnamese Fish
Meal, White Fish Powder.
Pemeriksaan fisik dan dokumen√
10.5. BAHAN PEMBUAT PAKAN IKAN
Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan
Kemasan kedap udara dan
tingkat kebersihan baik, serta
proses pengolahannya
dipastikan sudah mematikan
mikroorganisme patogen
Proses pengolahannya masih
memungkinkan memiliki potensi
membawa mikroorganisme
patogen
Kadar air relatif masih cukup
tinggi, kemasan tembus udara,
tingkat kebersihan rendah, serta
proses pengolahannya tidak
mematikan mikroorganisme
patogen
Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK) [37]
Tinggi Sedang Rendah Diabaikan
1 2 3 4 5 6 7 8
Tingkat RisikoNo Jenis Media Pembawa Tindakan Karantina Keterangan
1 Accesories shell √
2 Aqua Mineral Compound √
3 Aqua Mineral Compound Bin √
4 Aqua Trace Mineral √
5 Aqua Vitamin Premix √
6 Aquastab Feed Suplements √
7 Aquasterol √
8 Aquazyme √
9 Betaine Hydrochlorin √
10 Calcium Lactat √
11 Chiloropsis nano √
12 Choline Chloride √
13 Coral Calcium √
14 Coral Dolomite √
15 Decorated Spinefoot √
16 DHA Neloquid 30 √
17 DHA Powder √
18 Dicalcium Phosphat √
19 Dicalcium Phosphat Powder √
20 Dimethyl Beta Propiothetin √
21 Driphorm Hidha (DHA) √
22 Driphorm Hidha Powder √
23 Drimphorm LCP 50 Powder √
24 Driphorm LCP OIL Infant √
25 Economy Flake √
26 EPA/DHA (OMEGA 3) √
27 Epibal √
28 Epicin Ponds √
29 EPIZYM AGP-C √
Pemeriksaan fisik dan dokumen
√11
10 √
Crude Fish Oil, Peruvian Crude Fish Oil
Pemeriksaan fisik dan dokumenMedical Cod Liver Oil, Medical Fish Oil
10.6. BENDA LAINNYA YANG ADA KAITANNYA DENGAN MEDIA
PEMBAWA HPIK
Pemeriksaan dan masuk instalasi karantina ikan
Proses pengolahannya tidak
mematikan mikroorganisme
patogen
Kemasan kedap udara dan
tingkat kebersihan baik, telah
diproses yang mematikan
mikroorganisme patogen, serta
layak sebagai bahan dasar obat
untuk dikonsumsi manusia
Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK) [38]
Tinggi Sedang Rendah Diabaikan
1 2 3 4 5 6 7 8
Tingkat RisikoNo Jenis Media Pembawa Tindakan Karantina Keterangan
30 Ethoxquin Granules √
31 Gaben √
32 Gelatin √
33 LC Pufa Mix √
34 Microfine Spirulina √
35 Mineral Seaweed Tablet Grade √36 Mineralized Seaweed √37 Monodicalcium Phosphate √
38 Okinama Mozuku Fucoidan √
39 Optimum OMEGA √
40 Ropufa √
41 Ropufa 10 N-3 INF Powder √
42 Ropufa 12 N-6 ARA Powder √
43 Ropufa Powder √
44 Round Nucleis √
45 Rovimix Stay C 35 √
46 Royal Caviar √
47 Sampi Tuna Hydolysate √
48 Scoots √
49 Sea Winner Humic Acid √
50 Ulva Lactuca √
51 Vana-Sada DHA 11 IF VC √
1 Kancing baju dan handycraft dari kulit kerang √
2Bentuk lain di luar ikan dan benda lain yang berasal dari
bagian tubuh ikan lainnya√
1 Sardinnes kaleng √
2 Tuna kaleng √
3 Mackarel kaleng √
4 Baso Ikan √
5 Nugget √
6 Otak-otak √
7 Kerupuk Ikan √
8Ikan yang telah diolah dengan cara pemanasan
(pengalengan,pemindangan) lainnya√
XI. BENTUK LAIN
11.1. BENTUK LAIN DI LUAR IKAN DAN BENDA LAIN YANG
BERASAL DARI BAGIAN TUBUH IKAN
11.2. IKAN YANG TELAH DIOLAH DENGAN CARA PEMANASAN
(PENGALENGAN, PEMINDANGAN)
Pemeriksaan fisik dan dokumen
Pemeriksaan fisik dan dokumen
Proses pengolahannya
dipastikan sudah mematikan
mikroorganisme patogen
Proses pengolahannya
dipastikan sudah mematikan
mikroorganisme patogen
Pemeriksaan fisik dan dokumen
Kategorisasi Tingkat Risiko Media Pembawa Hama dan Penyakit Ikan Karantina (HPIK) [39]